3
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data-data dan Literatur yang penulis dapatkan dari buku dan dari internet. Data-data dan literatur merupakan bahan-bahan yang memperkuat data-data teori ataupun data visual dalam pembuatan film animasi serial ini. 2.1.1 Buku 1.
“Buku Pintar Pramuka” karya Lukman Santosa AZ dan Nita Zakiyah
2. “Mengenal Dunia Pramuka Indonesia” karya Kak Sam Rizky 3. “Jati Diri Pramuka Indonesia” karya Kak Sam Rizky 2.1.2 Internet Referensi yang penulis dapatkan dari media internet. Penulis menagambil dari Wikipedia.org , Pramukanet.org, dan masih banyak lagi seperti dari blog dan dari web-web lain yang membahas tentang kepramukaan. 2.2 Data Umum 2.2.1 Sejarah Animasi Kata “Animasi” merupakan penyesuaian dari kata “Animation” yang berasal dari kata dasar “to animate”, yang berarti “menghidupkan”. Secara umum animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan atau membuat suatu benda mati terkesan menjadi hidup. Comic Strip yang sering kita lihat sehari-hari sebenarnya sudah menjadi tampilan pada dekorasi tembok di Mesir sekitar 2000 tahun sebelum masehi, menceritakan banyak hal yang terjadi di Mesir waktu itu dari mulai tata cara kehidupan keseharian, pemerintahan sampai adu gulat antar prajurit. Leonardo Da Vinci juga menampilkan gerakan tangan yang berputar pada karya besarnya yaitu Vitruvian Man. Illustrasi malaikat-malaikat pada mural gereja karya Giotto juga memperlihatkan repetisi gerakan yang kontinyu. Di Jepang orang menggunakan gulungan gambar untuk menceritakan cerita panjang sama seperti layaknya Wayang Beber di Jawa. Pada tembok Candi Borobudur juga terdapat urutan cerita tentang perjalan tiga babak Sidharta Gautama. Namun seiring dengan perjalanan waktu manusia mencoba tidak hanya menangkap gambar tapi juga berupaya membuat karya artistiknya menjadi hidup dan bergerak. Sejak
4
mula gambar babi hutan di dinding gua Altamira-Spanyol Utara hingga perjalanan kematian para Firaun adalah sebuah kronologi panjang yang dicoba untuk dikumpulkan sebagai bahan awal mula dari animasi. Animasi, sebenarnya tidak akan terwujud tanpa didasari pemahaman mengenai prinsip fundamental kerja mata manusia atau dikenal dengan nama The Persistance of Vision. Seperti ditunjukan pada karya seorang Prancis Paul Roget (1828), penemu Thaumatrope. Sebuah alat berbentuk kepingan yang dikaitkan dengan tali pegas diantara kedua sisinya. Kepingan itu memiliki dua gambar pada sisinya. Satu sisi bergambar burung, satu sisi lainnya bergambar sangkar burung. Ketika kepingan berputar maka burung seolah masuk kedalam sangkarnya. Proses ini ditangkap oleh mata manusia dalam satu waktu, sehingga mengekspose gambar tersebut menjadi gerak.
Gambar 2.1 Thaumatrope (Sumber : http://intelligentheritage.wordpress.com/2010/09/18/interesting-opticaldevice-thaumatrope/) Dua penemuan berikutnya semakin menolong mata manusia. Phenakistoscope, ditemukan oleh Joseph Plateu (1826), merupakan kepingan kartu berbentuk lingkaran dengan sekelilinganya di penuhi lubang-lubang dan gambar berbentuk obyek tertentu. Mata akan melihat gambar tersebut melalui cermin dan pegas membuatnya berputar sehingga satu serial gambar terlihat secara progresif menjadi gambar yang bergerak kontinyu. Teknik yang sama di tampilkan pada alat bernama Zeotrope, ditemukan oleh Pierre Desvignes (1860), berupa selembar kertas bergambar yang dimasukan pada sebuah tabung.
5
Gambar 2.2 Phenakistoscope (Sumber : http://spenceralley.blogspot.com/2009/06/phenakistoscope.html)
Gambar 2.3 Zoetrope (Sumber : http://www.stageninedesign.com/3d-zoetrope/) Hingga tahun 1980-an, Jean marley menggunakan alat potret beruntun merekam secara kontinyu gerak terbang burung. Berbagai kegiatan manusia dan binatang lainnya. Sebuah alat yang menjadi cikal bakal kamera hidup yang berkembang sampai saat ini. Di tahun 1892, emile Reynaud mengembangkan mainan gambar animasi yang disebut praxinoscope, berupa rangkaian ratusan gambar animasi yang diputar dan diproyeksikan pada sebuah cermin menjadi suatu gerak film. Sebuah alat yang menjadi cikal bakal proyektor pada bioskop. Kedua pemula pembuat film bioskop, berasal dari prancis ini dianggap sebagai pembuka awal dari perkembangan teknik film animasi.
6
Gambar 2.4 Praxinoscope (Sumber : http://praxinoscoop.seebyseeing.net/) Pengembangan kamera gerak dan projector oleh Thomas Alfa Edison serta para penemu lainnya semakin memperjelas praktika dalam membuat animasi. Animasi akhirnya menjadi suatu hal yang lumrah walaupun masih menjadi “barang” mahal pada waktu itu. Bahkan Stuart Blackton, diberitakan telah membuat membuat film animasi pendek tahun 1906 dengan judul “Humourous Phases of Funny Faces”, dimana prosesnya dilakukan dengan cara menggambar kartun diatas papan tulis, lalu difoto, dihapus untuk diganti modus geraknya dan di foto lagi secara berulang-ulang. Inilah film animasi pertama yang menggunakan “stop-motion” yang dihadirkan di dunia. Pada akhir abad ke-19 ditahun 1908, Emile Cohl pemula dari prancis membuat film sederhana berupa figur batang korek api. Rangkaian gambar-gambar bar hitam dibuat diatas lembaran kertas putih. Dipotret dengan film negatif sehingga yang terlihat figure menjadi putih dan berlatar belakang hitam. Pada tahun 1909, Winsor McCay (Amerika Serikat) membuat film animasi “Gertie The Dinosaur”. Figur digambar dibar-bar hitam dengan latar belakang putih. Menyusul ditahun berikutnya para animator-animator amerika mengembangkan teknik film animasi disekitar tahun 1913. Pada awal tahun 1920-an, Max Fleischer mengembangkan “Ko Ko the Clown”, dan Pat Sulivan membuat ”Felix the Cat”.
7
McCay membuat rumusan film dengan perhitungan waktu 16 kali gambar dalam tiap detik pergerakan. Sedangkan Fleischer dan Sullivan telah memanfaatkan teknik animasi cell, yaitu lembaran tembus pandang dari bahan selluliod yang disebut “cell” Pemula lainnya di Jerman, Lotte Reineger, di tahun 1919 mengembangkan film animasi bayangan, dan Bertosch dari Perancis, di tahun 1930 membuat percobaan film animasi potongan dengan figure yang berasal dari potongan-potongan kayu. George Pal memulai menggunakan boneka sebagai figure dalam film animasi pendeknya, pada tahun 1934 di Belanda. Dan Alexsander Ptushko dari Rusia membuat film animasi boneka panjang “The New Gulliver” di tahun 1935. Di tahun 1935 Len Lye dari Canada, memulai menggambar langsung pada film setelah memasuki pembaharuan dalam film berwarna melalui film ”Colour of Box”. Perkembangan Teknik film animasi yang terpenting, yaitu di sekitar tahun 1930-an. Dimana muncul film animasi bersuara yang dirintis oleh Walt Disney dari Amerika Serikat, melalui film ”Mickey Mouse”, “Donald Duck” dan ”Silly Symphony” yang dibuat selama tahun 1928 sampai 1940. Pada tahun 1931 Disney membuat film animasi warna pertama dalam filmnya “Flower and Trees”. Dan film animasi kartun panjang pertama dibuat Disney pada tahun 1938, yaitu film “Snow White and Seven Dwarfs”. Demikian asal mula perkembangan teknik film animasi yang terus berkembang dengan gaya dan ciri khas masing-masing pembuat di berbagai Negara di eropa, di Amerika dan merembet sampai negara-negara di Asia. Terutama di Jepang, film kartun berkembang cukup pesat di sana, hingga pada dekade tahun ini menguasai pasaran film animasi kartun di sini dengan ciri dan gayanya yang khas. 2.2.2 Sejarah Animasi Indonesia Dalam hal animasi Indonesia juga sangat berkembang, dari jaman pewayangan hingga jaman 3D sekarang ini. Sejarah Animasi Indonesia mulai diketahui sejak ditemukannya Cave Pinting yang bercerita mengenai binatang buruan atau hal-hal yang berbau mistis. Wayang yang merupakan cikal bakal lahirnya animasi Indonesia. Sejak tahun 1933 di Indonesia banyak koran lokal yang memut iklan Walt Disney. kemudian Pada Tahun 1955 Presiden Soekarno yang sangat menghargai seni mengirim seorang seniman bernama Dukut Hendronoto (pak Ook) untuk belajar animasi di studio Walt Disney, setelah tiga bulan ia kembali ke Indonesia dan membuat film animasi pertama
8
bernama Si Doel Memilih animasi ini awalnya di buat untuk tujuan kampanye politik. Lalu pada tahun 1963 Ook hijrah ke TVRI dan mengembangkan animasi di sana dalam salah satu program namun kemudian program itu dilarang karena dianggap terlalu konsumtif. Pada tahun 70-an terdapat studio animasi di Jakarta bernama Anima Indah yang didirikan oleh seorang warga Amerika. Anima Indah termasuk yang mempelopori animasi di Indonesia karena menyekolahkan krunya di Inggris, Jepang, Amerika dan lain-lain. Anima berkembang dengan baik namun hanya berkembang di bidang periklanan. Di tahun 70-an banyak film yang menggunakan kamera seluloid 8mm, maraknya penggunaan kamera untuk membuat film tersebut, akhirnya menjadi penggagas adanya festival film. di festival film itu juga ada beberapa film animasi Batu Setahun, Trondolo, Timun Mas yang disutradarai Suryadi alias Pak Raden (animator Indonesia Pertama). Pada tahun 80-an Yang ditandai sebagai tahun maraknya animasi Indonesia Ada film animasi rimba si anak angkasa yang disutradarai Wagiono Sunarto dan dibuat atas kolaborasiualangan si Huma yang diproduksi oleh PPFN dan merupakan animasi untuk serial TV. beberapa animator lokal. ada juga film animasi PetEra tahun 1980-1990-an ditandai dengan lahirnya beberapa studio animasi seperti Asiana Wang Animation bekerjasama dengan Wang Fim Animation, Evergreen,Marsa Juwita Indah, Red Rocket Animation Studio di Bandung, Bening Studio di Yogyakarta dan Tegal Kartun di Tegal Pada Tahun 90-an ini bertaburan dengan berbagai film animasi diantaranya Legenda Buriswara, Nariswandi Piliang,Satria Nusantara yang kala itu masih menggunakan kamera film seluloid 35mm, kemudian ada serial Hela,Heli,Helo yang merupakan film animasi 3D pertama yang di buat di Surabaya, Tahun 1998 mulai bermunculan film-film animasi yang berbasis cerita rakyat seperti Bawang Merah dan Bawang Putih, Timun Mas dan petualangan si Kancil di Era 90-an ini banyak terdapat animator lokal yang menggarap animasi terkenal dari jepang seperti Doraemon dan Pocket Monster. Pada Tahun 2000-an Diantara sekian banyak studio animasi di Indonesia, Red Rocket Animation termasuk yang paling produktif. Pada tahun 2000 Red Rocket memproduksi beberapa serial animasi TV seperti Dongeng Aku dan Kau, Klilip dan Puteri Rembulan, Mengapa Domba Bertanduk dan Berbuntut Pendek, Si Kurus dan Si Macan, pada masa ini serial animasi cukup populer karena menggabungkan 2D animasi dengan 3D animasi.Pada tahun 2003, serial 3D animasi merambah layar lebar diantaranya Janus Perajurit Terakhir, menyusul kemudian bulan Mei 2004 terdapat film layar lebar 3D animasi berdurasi panjang yaitu Homeland. Hingga pada tahun 2009, Indonesia berhasil membuat film animasi bertaraf internasional yang berjudul “Sing to the Dawn” atau “Meraih Mimpi”
9
2.3 Data Khusus 2.3.1 Pelopor Lahirnya Pramuka
Gambar 2.5 Baden Powell (Sumber : pinetreeweb.com) Robert Stepenshon Symth Baden Powell dilahirkan pada tanggal 22 Februari 1857 di London, Inggris. Ayahnya bernama Prof. Domine Baden Powell. Ia merupakan professor geometri di universitas Oxford, namun ia meninggal ketika Robert berumur 3 tahun. Karena sejak kecil sudah menjadi yatim, Robert dituntut untuk hidup mandiri dalam menjalani hidup. Semasa kecil Robert sudah gemar membaca buku-buku ilmuwan terkenal seperti, Charles Darwin, Babbage, George Elliot, G.H Lewes dan James Martineau. Pada usia 19 tahun, Robert menamatkan sekolah di Charterhouse School. Lalu ia bergabung dengan dinas kemiliteran , dan ditempatkan di India dengan pangkat pembantu letnan. Pengalaman Robert inilah yang nantinya akan mempengaruhi perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris. Setelah berpindah tugas dari kota satu ke kota lain, dan dari Negara satu ke Negara lain, akhirnya Robert bertugas di Mafeking, sebuah kota di pedalaman afrika selatan. Dikota inilah nama Robert Baden Powell semakin terkenal, karena mampu memimpin pertahanan kota Mafeking dari pengengepungan bangsa Boer selama kurang lebih 217 hari (13 oktober 1899-18 mei 1900). Karena jasa-jasanya tersebut Baden Powell dinaikan pangkatnya menjadi mayor jendral. Selama bertugas di Afrika , Robert sering melakukan petualangan ke berbagai tempat. Pengalaman inilah yang dikemudian hari menjadi inspirasi tersendiri baginya untuk mendirikan Gerakan Kepanduan. Pada tahun 1901, Robert kembali ke Inggris. Pengalamannya bertugas di Afrika selatan itu kemudian ia tuliskan dalam sebuah buku fenomenal berjudul “Aids to Scouting”.
10
Buku ini merupakan buah karya sekaligus petunjuk yang ditujukan kepada tentara muda Inggris agar dapat melakukan tugas penyelidikan dengan baik ketika berada di daerah yang sulit. Dengan adanya karya tersebut, seorang pemimpin Boys Brigade di Inggris mengundang Robert untuk melatih anggotanya sesuai dengan buku “Aids to Scouting”. Akhirnya dipanggillah 21 pemuda dari Boys Brigade dari berbagai wilayah Negara Inggris untuk diajak berkemah dan dilatih dipulau Brownsea pada tanggal 25 juli 1907 selama 8 hari. Pada awal tahun 1908, Robert Baden Powell kembali menulis buku berjudul “Scouting For Boys”. Buku inilah yang kemudian menjadikan kepanduan semakin mendunia. Buku ini menyebar ke seluruh daratan Eropa sampai ke daerah-daerah jajahannya. Buku ini dijadikan sebagai buku pegangan pada acara latihan kepanduan yang dirintisnya. Pada awalnya, latihan ini hanya ditujukan kepada laki-laki usia penggalang yang disebut boys scout. Kemudian atas bantuan adik perempuannya, didirikan pula sebuah organisasi kepramukaan putri yang diberi nama Girl Guides. 2.3.2 Lambang Gerakan Pramuka
Gambar 2.6 Lambang Gerakan Pramuka (Sumber : dwiyuni.wordpress.com) Lambang Gerakan Pramuka tidak asing lagi kita lihat, kita dapat melihat dikantong sebelah kiri kemeja pramuka laki-laki. Lambang pramuka diciptakan oleh Soenardjo Atmodipuro, seorang pegawai tinggi Departemen Pertanian yang juga merupakan seorang tokoh pramuka. Lambang ini dipergunakan pertama kali sejak tanggal 14 agustus 1961, ketika presiden Ir. Soekarno menganugerahkan Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia kepada organisasi Gerakan Pramuka melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomer 448 tahun1961.
11
Lambang Gerakan Pramuka Berbentuk bayangan (silluete) tunas kelapa/nyiur. Penjabaran tentang lambing ini ditetapkan dalam keputusan Kwarnas No. 06/KN/72 tentang Lambang Gerakan Pramuka. Lambang Gerakan mempunyai arti kiasan, yaitu sebagai berikut : 1. Buah kelapa/nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan ”CIKAL”, dan dari istilah “cikal bakal” di indonesia berarti penduduk asli pertama yang menurunkan generasi baru. Jadi buah kelapa/nyiur yang tumbuh mengandung kiasan bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup Bangsa Indonesia 2. Buah kelapa/nyiur dapat bertahan dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambing tersebut mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, ulet, kuat, serta besar besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia. 3. Kelapa/nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan disekeliling. Jadi melambangkan bahwa tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun. 4. Kelapa/nyiur tumbuh menjulang lurus keatas dan merupakan salah satu pohan yang tertinggi di Indonesia. Jadi melambangkan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu. 5. Akar kelapa/nyiur tumbuh kuat dan erat didalam tanah. Mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap Pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya. 6. Kelapa/nyiur adalah pohon yang serba guna, dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lanmabng itu mengkiaskan, bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan Tanah air, Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia Penggunaan lambang Gerakan Pramuka dapat digunakan pada panji, bendera, Papan Nama Kwartir / Satuan, Tanda Pengenal dan alat administrasi Gerakan Pramuka. Penggunaan lambang tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan menanamkan sifat dan keadaan seperti yang termasuk dalam arti kiasan lambang Tunas Kelapa itu pada setiap anggota Gerakan Pramuka.
12
2.3.3 Makna Logo Pramuka Dunia 1. Arti lambang WOSM (The World Organization of the Scout Movement)
Gambar 2.7 Lambang WOSM (Sumber : pramukanet.org) 1. Kompas : Melambangkan suatu peringatan bagi pandu pramuka agar selalu berbuat kebenaran dan dapat dipercaya seperti fungsi kompas, serta tetap menjaga citacitanya dan perannya sebagai penunjuk jalan. 2. Treefoil / Bunga dengan Tiga Ujung : Melambangkan tiga janji Pandu / Scout Promise 3. Dua Bintang : melambangkan anggota Pandu/ Pramuka berupaya untuk dapat memberi penerangan dan menolong dalam kebenaran dan pengetahuan. 4. Tali melingkar dengan ujung membentuk simpul mati : melambangkan bahwa sesama Pandu/ Pramuka mengadakan hubungan persahabatan dan persaudaraan antar Pramuka di seluruh dunia. 5. Warna : Putih melambangkan jiwa yang berhati suci, sedangkan warna dasar ungu melambngkan bahwa Pandu/ Pramuka memiliki ketrampilan kepemimpinan dan suka menolong orang lain. 2. Arti Lambang WAGGGS (The World Association of Girl Guide and Girl Scout)
Gambar 2.8 Lambang WAGGGS (Sumber : pramukanet.org)
1. Simbol berwarna emas dengan latar belakang biru cemerlang, melambangkam matahari yang menyinari anak di dunia.
13
2. Tiga daun melambngkan tiga Janji Pandu/ Pramuka Puteri. 3. Tangkai berbentuk melingkar melambangkan cinta kemanusiaan. 4. Jarum kompas, melambangkan selalu mentaati janji dan ketentuan moral. 5. Motto WAGGGS adalah ‘Sedia‘ / ‘Be Prepare‘ Namun sejak tahun 2001, Gerakan Pramuka sudah tidak lagi menjadi anggota WAGGGS, dengan demikian tanda tersebut tidak digunakan lagi. Sehingga baik putra maupun putri kini menggunakan WOSM atau Boys Scout 2.3.4 Visi Misi Dan Strategi Gerakan Pramuka Visi dari Gerakan Pramuka adalah sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal kaum muda. Misi dari Gerakan ada 4 yaitu : 1. Mempramukakan kaum muda 2. Membina anggota yang berjiwa dan berwatak pramuka, berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq), serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Imteq) 3. Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa bela Negara 4. Menggerakan anggota dan organisasi Gerakkan Pramuka agar peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah kemasyarakatan Agar Visi dan Misi Gerakan Pramuka dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan strategi untuk menjalankannya,strategi-strategi gerakan pramuka adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan jumlah dan mutu satuan pendidikan kepramukaan 2. Meningkatkan jumlah dan mutu peserta didik 3. Meningkatkan jumlah dan mutu tenaga pendidik 4. Memperbarui kurikulum pendidikan kepramukaan 5. Meningkatkan sarana dan prasarana Pendidikan 6. Memantapkan organisasi, sitem manajemen, dan sumber daya 7. Meningkatkan pelaksanaan berbagai program Gerakan Pramuka 2.3.5 Dasa Dharma Pramuka 1.
Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
2.
Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
14
3.
Patriot yang sopan dan ksatria.
4.
Patuh dan suka bermusyawarah.
5.
Rela menolong dan tabah.
6.
Rajin, terampil, dan gembira.
7.
Hemat, cermat, dan bersahaja.
8.
Disipilin, berani, dan setia.
9.
Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. 2.3.6 Dwi Dharma 1. Siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya 2. Siaga berani dan tidak putus asa 2.3.7 Dwi Satya Demi kehormatanku, aku berjanji akan : bersungguh-sungguh: 1. menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Indonesia, dan mengikuti tatakrama keluarga 2. setiap hari berbuat kebajikan 2.3.8 Tri Satya Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh sungguh : 1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menjalankan pancasila. 2. Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat 3. Menepati Dasa Dharma 2.3.9 Tujuan Kepramukaan Gerakan Pramuka bertujuan untuk membina kaum muda dalam mencapai sepenuhnya potensi-potensi spiritual, social, intelektual dan fisiknya, agara mereka bisa: 1. Membentuk, kepribadian dan akhlak mulia kaum muda 2. Menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara bagi kaum muda 3. Meningkatkan keterampilan kaum muda sehingga siap menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, patriot dan pejuang yang tangguh, serta menjadi calon pemimpin bangsa yang handal pada masa depan. 2.3.10 Prinsip Dasar Kepramukaan Gerakan Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip sebagai berikut :
15
1. Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam 3. Peduli terhadap dirinya pribadi 4. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka 2.3.11 Metode Kepramukaan Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui: 1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka 2. Belajar sambil melakukan 3. Sistem berkelompok 4. Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik 5. Kegiatan di alam terbuka 6. Sistem tanda kecakapan 7. Sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri 8. Kiasan Dasar Dalam membuat animasi Serial edukasi ini, penulis menggunakan Buku Pintar Pramuka karya Lukman Santosa AZ dan Nita Zakiyah sebagai data dan bahan dasar untuk pembuatan karya, karena didalam buku tersebut merupakan rangkuman dari beberapa buku lain yang membahas tentang Pramuka. Selain itu pada Buku Pintar Pramuka ini membahas tuntas mulai dari pramuka siaga, penggalang, penegak, pandega hingga Pembina pramuka. Buku ini juga membahas kegiatan pramuka seperti perkemahan, upacara, dan keorganisasian hingga mengenalkan keahlian kepramukaan seperti sandi, tali-temali, permainan, P3K hingga lagulagu. 2.3.12 Pramuka Garuda Pramuka Garuda ialah tingkatan tertinggi dalam setiap golongan Pramuka (Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega). Seorang peserta didik yang telah mencapai tingkatan terakhir dalam golongannya, dan telah memenuhi persyaratan SKK Garuda, berhak mengajukan permohonan kepada Kwartir melalui pembina gudepnya untuk dapat mengikuti uji kelayakan untuk dapat naik ke tingkatan Garuda. Setelah mengajukan permohonan, Kwartir akan mengevaluasi peserta didik itu tentang kelayakan, baik dalam segi mental, ataupun sisi kelayakan persyaratan. Setelah dinilai cakap dan memenuhi persyaratan, calon
16
Pramuka Garuda akan wawancarai oleh tim penguji yang terdiri dari tokoh kwartir, gugus depan, guru, orang tua, dan tokoh masyarakat. Setelah lulus tes wawancara dan tes kecakapan, seorang peserta didik akan dilantik menjadi Pramuka Garuda. Pelantikan biasanya diselenggarakan bertepatan dengan hari yang bermakna khusus, baik bagi peserta didik tersebut ataupun bagi Gerakan Pramuka, semisal: hari ulang tahun atau Hari Pramuka. Pelantikan umumnya dihadiri oleh Tim Penguji, orang tua dan tokoh Pramuka. 2.3.12.1 Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Siaga Seorang Pramuka Siaga ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1. Menjadi contoh yang baik dalam Perindukan Siaga, di rumah, di sekolah atau di lingkungan pergaulannya, sesuai dengan isi Dwisatya dan Dwidarma. 2. Telah menyelesaikan SKU tingkat Siaga Tata. 3. Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus untuk Pramuka Siaga, sedikit-dikitnya enam macam dari tiga bidang Tanda Kecakapan Khusus. 4. Dapat menunjukkan hasta karya buatannya sendiri sedikit-dikitnya sembilan macam dengan menggunakan sedikit-dikitnya tiga macam bahan. 5. Pernah mengikuti Pesta Siaga, sedikitnya dua kali. 6. Dapat membuktikan dirinya sebagai penabung yang rajin dan teratur. 7. Dapat mempertunjukkan kecakapannya di depan umum dalam salah satu bidang seni budaya.
17
Gambar 2.9 Mendali Pramuka Garuda (sumber: Pramukanet.org) 2.3.13 Tanda Kecakapan Umum Syarat kecakapan yang wajib dimiliki oleh setiap anggota pramuka sebagai prasyarat untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum. SKU disusun menurut pembagian golongan usia Pramuka yaitu golongan Siaga, golongan Penggalang, golongan Penegak dan golongan Pandega. Tanda kecakapan umum pramuka siaga terbagi tiga: 1. Siaga Mula 2. Siaga Bantu 3. Siaga Tata
Gambar 2.10 TKU Siaga (Sumber: Pramukanet.org) Tanda kecakapan umum pramuka penggalang terbagi tiga:
18
1. Penggalang Ramu 2. Penggalang Rakit 3. Penggalang Terap
Gambar 2.11 TKU Penggalang (Sumber: Pramukanet.org)
2.3.14 Tanda Kecakapan Khusus Dalam kepramukaan, Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah tanda yang diberikan kepada peserta didik sebagai bentuk apresiasi atas kemampuan seorang peserta didik dalam suatu bidang tertentu. TKK bersifat opsional bagi peserta didik, sehingga seorang peserta didik dapat memiliki TKK yang berbeda dari peserta didik lain. TKK jumlahnya saat ini mencapai puluhan, dan kemungkinan akan ditambah seiring dengan kemajuan teknologi. Untuk memperoleh suatu TKK, seorang Pramuka harus mampu menyelesaikan Syarat Kecakapan Khusus dalam bidang tersebut TKK dipasang di lengan sebelah kanan baju seragam, dengan dua pilihan pemasangan, yaitu: 1. Melintang, dua jari dibawah lambang Kwartir Daerah/diatas jahitan bawah lengan 2. Melingkari lambang Kwartir Daerah dengan komposisi dua buah disebelah kanan lambang Kwartir Daerah, dua buah disebelah kiri lambang Kwartir Daerah, dan satu buah dibawah lambang Kwartir Daerah.
19
Jumlah TKK yang dapat dikenakan di baju seragam, paling banyak adalah lima buah. Jika memiliki TKK lebih dari lima buah, maka seorang Pramuka harus mengenakannya di selempang atau tetampan.
Gambar 2.12 TKK (Sumber: Pramukanet.org)
Gambar 2.13 TKK (Sumber: Pramukanet.org)
20
Gambar 2.14 TKK (Sumber: Pramukanet.org) 2.3.15 Pesta Siaga Pesta Siaga adalah pertemuan untuk golongan Pramuka Siaga. Pesta Siaga diselenggarakan dalam gabungan dari bentuk: a. Permainan Bersama, adalah kegiatan keterampilan kepramukaan untuk golongan Pramuka Siaga, seperti menyusun puzzle, mencari jejak, permainan kim dan sejenisnya. b. Pameran Siaga, adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka Siaga. c. Pasar Siaga (Bazar), adalah simulasi situasi di pasar yang diperankan oleh Pramuka Siaga sebagai pedagang, sedangkan pembelinya masyarakat umum.
21
d. Darmawisata, adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu yang pada akhir kegiatan Pramuka Siaga harus menceritakan pengalamannya, dalam bentuk lisan maupun tulisan. e. Pentas Seni Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para Pramuka Siaga. f. Karnaval, adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka Siaga. g. Perkemahan Satu Hari (Persari), adalah perkemahan bagi Pramuka Siaga yang dilaksanakan pada siang hari. 2.3.16 Seragam Pramuka 1. Seragam Pramuka siaga Laki-laki 1. Baret Pramuka : a. Berbentuk baret berwarna coklat tua b. Dikenakan dengan tepi mendatar, bagian atasnya ditarik miring ke kanan c. Tanda topi terletak di sebelah kiri 2. Baju Pramuka : a. Dibuat dari bahan berwarna coklat muda b. Berbentuk baju kurung lengan pendek c. Ditambah lipatan hiasan melintang di dada selebar 2 cm d. Kerah baju model kerah dasi e. Memakai buah baju (kancing) pada lidah baju f.
Tidak memakai lidah bahu
g. Mempunyai dua saku pada bagian muka bawah baju/blus h. Baju dipakai di luar celana 3. Celana Pramuka : a. Dibuat dari bahan berwarna coklat tua b. Berbentuk celana pendek (+ 3 cm di atas lutut) c. Tidak memakai ikat pinggang d. Diberi elastik e. Dua saku celana masing-masing di sebelah kiri dan kanan f.
Memakai buah baju (kancing) atau retsleting di bagian depan celana
22
4. Setangan Leher : a. Dibuat dari bahan berwarna merah dan putih b. Berbentuk segitiga sama kaki c. Sisi panjang 90 cm dengan sudut 90º(siku-siku) d. Panjang sisi setangan leher dapat disesuaikan dengan tinggi badan pemakai. e. Dikenakan dengan cincin (ring) setangan leher f.
Dikenakan di bawah kerah baju
g. Setangan leher dilipat sedemikian rupa sehingga warna merah putih tampak dengan jelas, dan pemakaian tampak rapih h. Cara melipat setangan leher: 1. dilipat empat kali sejajar dengan sisi terpanjang, dengan arah yang sama, lebar lipatan 7 cm 2. sebagai lipatan terakhir (ke lima) dilakukan dengan membagi dua sama lebar lipatan itu ke arah memanjang. 5. Kaos Kaki a. Kaos kaki panjang sampai dengan dibawah lutut (+ 5 cm) b. Berwarna hitam. 6. Sepatu: a. Model tertutup. b. Warna hitam. c. Bertumit rendah.
23
Gambar 2.15 Pola Seragam Pramuka Siaga Laki-laki (Sumber: http://imageshack.us/photo/my-images/208/pramuka0012.jpg/) 2. Seragam pramuka Siaga wanita 1. Tutup kepala: a. dibuat dari kain coklat tua b. berbentuk topi joki, dengan lima potongan c. pada batas tiap potongan diberi bisban warna coklat muda lebar 1/4 cm d. pada bagian atas, tepat pada pertemuan potongan-potongan diberi bulatan hiasan, bergaris tengah antara 1 sampai 3 cm berwarna coklat tua e. bagian belakang dari topi diberi elastik f.
lebar lidah topi bagian depan 5 cm (sintong)
2. Baju/blus pramuka: a. dibuat dari bahan berwarna coklat muda b. berbentuk baju kurung lengan pendek c. ditambah lipatan hiasan melintang di dada selebar 2 cm d. kerah baju model shiller e. tidak memakai buah baju (kancing)
24
f.
tidak memakai lidah bahu
g. mempunyai dua saku pada bagian muka bawah baju/blus h. baju/blus dipakai di luar rok/bawahan 3. Rok/bawahan pramuka: a. dibuat dari bahan warna coklat tua b. berbentuk rok lipatan (plooi) yang bagian dalamnya masing-masing 3 cm c. jumlah lipatan disesuaikan dengan lingkar pinggang pemakai d. panjang rok/bawahan 5 cm di bawah lutut 4. Pita leher: a. dibuat dari bahan berwarna merah dan putih b. lebar 3,5 cm, panjang 80 cm, dan disimpulkan c. panjang pita dari simpul 7-8 cm, karena itu panjang pita leher dapat disesuaikan dengan besar badan pemakai d. dikenakan melingkar di bawah kerah baju e. diikat dengan simpul mati, warna merah di sebelah kanan 5. Kaos kaki: a. kaos kaki panjang (+ 5 cm dibawah lutut) b. warna hitam 6. Sepatu: a. model tertutup b. warna hitam c. bertumit rendah
25
Gambar 2.16 Pola Seragam Pramuka Siaga wanita (Sumber : http://imageshack.us/photo/my-images/64/pramuka0001.jpg)/ 3. Seragam pramuka penegak putra 1. Tutup kepala: a. berbentuk baret berwarna coklat tua. b. dikenakan dengan tepi mendatar, bagian atasnya ditarik miring ke kanan c. tanda topi terletak di sebelah kiri. 2. Baju pramuka/kemeja: a. dibuat dari bahan berwarna coklat muda b. berbentuk kemeja lengan pendek c. kerah baju model kerah dasi d. memakai lidah bahu e. diberi buah baju (kancing) f. memakai dua saku di dada kiri dan kanan g. tengah saku diberi lipatan h. memakai tutup saku
26
i. dikenakan di dalam celana 3. Celana pramuka: a. dibuat dari bahan berwarna coklat tua b. berbentuk celana panjang c. memakai dua saku samping kiri dan kanan serta dua saku dibagian belakang dengan memakai tutup dan buah baju (kancing) d. diberi kantong timbul di samping kiri dan kanan e. memakai ikat pinggang, berwarna hitam f. pada bagian ban celana dibuat tempat ikat pinggang g. pada bagian depan celana memakai retsleting 4. Setangan leher: a. dibuat dari bahan berwarna merah dan putih b. berbentuk segitiga sama kaki c. sisi panjang 100 – 120 cm dengan sudut 90º d. panjang sisi setangan-leher dapat disesuaikan dengan tinggi badan pemakai e. dikenakan dengan cincin (ring) setangan leher f. dikenakan di bawah kerah baju g. setangan leher dilipat sedemikian rupa sehingga warna merah putih tampak dengan jelas, dan pemakaian tampak rapih g. cara melipat setangan leher sama dengan setangan leher Pramuka Siaga 5. Kaos kaki: a. kaos kaki panjang (+ 5 cm dibawah lutut) b. berwarna hitam 6. Sepatu: a. model tertutup b. warna hitam c. bertumit rendah.
27
Gambar 2.17 Seragam harian penegak (Sumber: Pramukanet.org) 2.3.17 Penggunaan Atribut Pramuka 1. Tanda Pelantikan Tanda Pelantikan adalah tanda pengenal yang diberikan kepada seorang Pramuka dan dikenakan pada pakaian seragamnya, pada saat yang bersangkutan dilantik atau diresmikan menjadi anggota Gerakan Pramuka secara sah. 2. Tanda Tutup Kepala Tanda Tutup Kepala adalah tanda yang dikenakan pada tutup kepala (baret, pici, atau tutup kepala lainnya) yang dipakai oleh seorang anggota Gerakan Pramuka, sebagai kelengkapan dari pakaian seragamnya. 3. Setangan Leher Atau Pita Leher Setangan Leher atau Pita Leher adalah kain segitiga atau pita, yang segala sesuatunya telah diatur oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, dan digunakan oleh semua anggota Gerakan Pramuka, sebagai kelengkapan dari pakaian seragamnya. 4. Tanda Kepramukaan Sedunia Tanda Kepramukaan Sedunia adalah tanda pengenal yang diberikan kepada seorang Pramuka sebagai tanda bahwa yang bersangkutan adalah anggota Gerakan Kepramukaan Sedunia Putera yaitu anggota World Organisation of Scout Movement (WOSM). 5. Tanda Harian Tanda Harian adalah tanda yang dikenakan pada pakaian sehari-hari selain pakaian seragam Pramuka, sebagai tanda bahwa yang bersangkutan adalah anggota Gerakan
28
Pramuka atau Gerakan Kepramukaan Sedunia yaitu anggota World Organisation of Scout Movement (WOSM). 6. Lambang kwartir Lambang yang memperlihatkan tanda dari kwartir daerahnya. Lambang dipasang di tengah lengan baju sebelah kanan, dibawah pita wilayah dan pita nomer. 7. Pita Wilayah Pita kecil yang bertuliskan nama wilayah kwartir cabang atau tulisan kwartir daerah, atau tulisan kwartir nasional dan lain-lain. Pita wilayah dipasang dibagian atas lengan baju sebelah kanan, kira-kira 1,5 cm dibawah jahitan lengan atas. 8. Pita Nomor Pita kecil yang memuat angka yang menunjukan nomer kwartir ranting dan gugus depan 9. Tanda Jabatan Tanda pengenal yang menunjukan jabatan dan tanggung jawab seseorang dalam lingkungan gerakan pramuka. Tanda pemimpin regu dan wakilnya terbuat dari kain berbentuk janur kelapa berwarna hijau untuk siaga dan merah untuk penggalang. Tiap janur kuning berukuran panjang 5cm lebar 0,7cm dan jarak tiap janur 0,5cm. pemimpin regu utama memagai tiga helai janur, pemimpin regu memakai dua helai janur dan wakil pemimpin regu memakai satu helai janur. 10. Tanda Kecakapan a. Pramuka siaga 1. Berbentuk Jajar Genjang miring berwarna dasar hijau dengan gambar "bunga kelapa" berwarna putih. 2. TKU Pramuka Siaga terdiri atas: TKU Siaga mula (satu susun), TKU Siaga bantu (dua susun) dan TKU Siaga tata (tiga susun). 3. TKU Pramuka Siaga dikenakan di lengan baju sebelah kiri. b. Pramuka Penggalang 1. Berbentuk seperti huruf "V" berwarna dasar merah dengan gambar "bunga kelapa bertangkai tiga" berwarna putih.
29
2. TKU Pramuka Penggalang terdiri atas: TKU Penggalang Ramu (satu susun), TKU Penggalang Rakit (dua susun) dan TKU Penggalang Terap (tiga susun). 3. TKU Pramuka Penggalang dikenakan di lengan baju sebelah kiri. c. Pramuka Penegak 1. Berbentuk trapesium berwarna dasar hijau dengan gambar bintang, sepasang tunas kelapa dan tulisan "Bantara" atau "Laksana" berwarna kuning. 2. TKU Pramuka Penegak terdiri atas TKU Penegak Bantara (bertuliskan "BANTARA" di bagian bawah tunas kelapa) dan TKU Penegak Laksana (bertuliskan "LAKSANA" di bagian bawah tunas kelapa). 3. TKU Pramuka Penegak dikenakan di masing-masing bahu baju seragam pramuka (pundak).
Gambar 2.18 Penggunaan Tanda/Atribut Pramuka Siaga (Sumber : Pramukanet.org)
30
Gambar 2.19 Penggunaan atribut pramuka penggalang (Sumber : Pramukanet.org) 2.3.18 Sandi-sandi Dalam Pramuka 1. Kode morse atau Sandi Morse Kode Morse adalah sistem representasi huruf, angka, dan tanda baca dengan menggunakan sinyal kode. Kode Morse diciptakan oleh Samuel F.B. Morse dan Alfred Vail pada tahun 1835. Kode morse juga digunakan dan dipelajari di dunia kepramukaan atau kepanduan. Dalam dunia kepramukaan kode morse disampaikan menggunakan senter atau peluit pramuka. Kode morse disampaikan dengan cara menuip peluit dengan durasi pendek untuk mewakili titik dan meniup peluit dengan durasi panjang untuk mewakili garis. Untuk menghafalkan kode ini digunakan metode yang mengelompokkan huruf-huruf berdasarkan bagaimana huruf ini diwakili oleh kode morsenya. Pengelompokan tersebut antara lain Alphabet dengan kode morse yang berkebalikan antara titik dan garis, misalnya huruf K yang diwakili oleh -.- berkebalikan dengan huruf R yang diwakili oleh .-. dan alfabet dengan kode morse berlawanan. Misalnya, huruf A yang diwakili oleh .- dan huruf N yang diwakili oleh -..
31
Kemampuan menerima dan mengirimkan kode morse merupakan salah satu dari kecakapan yang dapat menerima Tanda Kecakapan Khusus. Kode morse juga digunakan sebagai kunci dalam memecahkan Sandi Rumput.
Gambar 2.20 Kode Morse (Sumber : Pramukanet.org)
Gambar 2.21 Morse dengan menggunakan bendera (Sumber : pramukanet.org)
32
Gambar 2.22 Tanda baca dan isyarat morse dengan menggunakan peluit (Sumber : Pramukanet.org) 2. Semaphore Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan bendera, dayung, batang, tangan kosong atau dengan sarung tangan. Informasi yang didapat dibaca melalui posisi bendera atau tangan. Namun kini yang umumnya digunakan adalah bendera, yang dinamakan bendera semaphore. Pengiriman sandi melalui bendera semaphore ini menggunakan dua bendera, yang masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm. Bentuk bendera yang persegi merupakan penggabungan dua buah segitiga sama kaki yang berbeda warna. Warna yang digunakan sebenarnya bisa bermacam-
33
macam, namun yang lazim digunakan adalah warna merah dan kuning, dimana letak warna merah selalu berada dekat tangkai bendera. semaphore biasa diterapkan sebagai salah satu keahlian yang harus dimiliki dalam kegiatan pramuka.
Gambar 2.23 Penggunaan Semaphore (Sumber : pramukanet.org) 3. Sandi Angka Sandi angka adalah sandi yang mengunakan angka sebagai media komunikasi
Gambar 2.24 Sandi angka (Sumber: http://pramuka-sdn04.blogspot.com/p/sandi-sandi.html) CONTOH : 3.0.18.0 3.0.17.12.0 15.17.0.12.20.10.0.
34
ARTINYA : D A S A D A R M A P R A M U K A.
4. Sandi Abjad Dibalik Sandi Abjad/ Balik adalah sandi yang hurufnya dibaca dari arah belakang/terbalik.
Gambar 2.25 Sandi Abjad Dibalik (Sumber : http://pramuka-sdn04.blogspot.com/p/sandi-sandi.html) CONTOH : KIZNFPZ RMWLMVHRZ ARTINYA : PRAMUKA INDONESIA 5. Sandi Jam Sandi yang menggunakan angka sebagai kode. Cara menggunakan sandki ini adalah dengan menentukan terlebih dahulu jam berapa yang menjadi patokannya. Misalnya pukul 07.05 sebagai huruf A, kemudian huruf B ditulis 07.10 dan seterusnya (tiap huruf berbeda setiap 5 menit) Contoh : SIAGA = 8.35-7.45-7.05-7.35-7.05 6. Sandi Kotak Sandi kotak adalah sandi yang terdiri dari palang-palang/kotak dan sudut-sudut. Untuk membedakan antara kedua huruf maka pada kedua/sebelah kanan diberi tanda titik.
35
Gambar 2.26 Sandi Kotak (Sumber : http://guslatmipaunnes.wordpress.com/2010/01/20/sandi-kotak-i/) 7. Sandi Udang Sandi ini merupakan sandi yang dibaca terbalik. Membaca sandi ini harus dibalik dari belakang seperti udang berjalan. Misalnya : DASA DHARMA
: ASAD MNRAHD
8. Sandi Gambar Sandi gambar adalah sandi yang menggunakan gambar-gambar benda, binatang, tumbuhan atau gambar-gambar yang lain. Dari gambar itulah nantinya harus disebutkan nama dari masing-masing benda yang ditampilkan, kemudian diambil huruf terdepan untuk digabungkan dengan nama-nama benda selanjutnya.
Gambar 2.27 Sandi Gambar (Sumber : http://pasukan-kusumayudha.blogspot.com/2010/11/sandi-gambar.html) 2.3.19 Tali Temali a. Macam2 Simpul 1. Simpul ujung tali Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas 2. Simpul mati Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin 3. Simpul anyam Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering 4. Simpul anyam berganda
36
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah 5. Simpul erat Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan 6. Simpul kembar Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin 7. Simpul kursi Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan 8. Simpul penarik Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar 9. Simpul laso Gunanya untuk mengikat benda yang berbentuk lingkaran.
37
Gambar 2.28 Macam-macam simpul (Sumber : pramukanet.org) b. Macam-macam ikatan
Gambar 2.29 Macam-macam ikatan (Sumber : pramukanet.org) 1. Ikatan tiang Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik. 2. Ikatan jangkar Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring. 3. Ikatan tambat Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.
38
4. Ikatan tarik Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada suatu tiang, kemudian mudah untuk membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon. 5. Ikatan turki Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher 6. Ikatan pangkal Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga digunakan untuk memulai suatu ikatan. 2.4 Kegiatan Pramuka (Scouting) Diluar Negeri Diluar negeri luar seperti dikenal berbagai tingkatan dalam pramuka, seperti Beaver Scout, Cub Scout, Boy Scout, Venture Scout dan Rover Scout. Dibawah ini data tentang tingkatan pramuka diluar negeri yaitu: 2.4.1 Beaver Scouts Anak-anak kecil yang berusia enam sampai delapan tahun. Beaver scouts kegiatannya adalah bermain, bersosialisasi dengan anak-anak lainnya, mengunjungi dan membantu orng lain.
Gambar 2.30 Beaver Scouts (Sumber: http://ruardeanscouts.co.uk/beavers.aspx)
39
2.4.2 Cub Scout Anak-anak yang berumur delapan sampai sebelas tahun. Cub Scout adalah kegiatan memasukkan seni yang lebih kompleks dan kerajinan bersama dengan keterampilan berkemah pada tingkat dasar dan mulai untuk memperkenalkan mereka hal-hal yang lebih luas di Pramuka.
Gambar 2.31 Cub Scouts (sumber: http://avoncubsny.com/parents/uniform-guide/) 2.4.3 Boy Scout Remaja yang berumur sebelas sampai empat belas tahun masuk kedalam tingkat Boy Scout. Pada Tahap ini, pramuka memiliki pemahaman dasar keterampilan berkemah dan keterampilan terkait lainnya bersama dengan kemampuan untuk berpartisipasi dan mencapai hal-hal dengan orang lain. Mulai belajar kepemimpinan dan mengembangkan keterampilan berkemah di luar mendirikan tenda dan makan.
40
Gambar 2.32 Boy Scouts (Sumber: http://www.melrosetroop68.org/blog/?cat=45) 2.4.4 Venturer Scouts Venturer Scouts milik Unit Pramuka Venturer yang dapat menjadi bagian dari Kelompok Pramuka atau berafiliasi ke Kabupaten Pramuka. Bagian Pramuka Venturer memegang Venture setiap 3 tahun. Kegiatan seperti Mountain Biking, Pelayaran, berselancar angin, Caving dan lain-lain. Anggotanya adalah remaja yang berumur 14-20 tahun.
Gambar 2.33 Venturer Scouts (Sumber: http://www.freewebs.com/venturecrew13/interested.html)
41
2.4.5 Rover Scout Pramuka Rover atau Rover Scout adalah bagian terakhir dari Asosiasi Baden-Powell Pramuka 'untuk orang dewasa berusia 18 tahun keatas. Tidak ada batas usia dan jenis kelamin. Tujuan dari bagian ini adalah "untuk memfasilitasi pertumbuhan orang dewasa muda". Pramuka Rover dipandu untuk melatih diri mereka sendiri, dalam tubuh, pikiran dan jiwa, untuk menjadi anggota yang bertanggung jawab dari komunitas mereka.
Gambar 2.34 Rover Scouts (Sumber: http://www.bangladeshscouts.org/eng/?page_id=134) 2.4 Target Audience Target audience penulis adalah anak-anak dan yang masih menjadi pramuka siaga (7-10 tahun) 2.5 Analisa SWOT 1. Strenght Pramuka adalah suatu kegiatan yang wajib dilakukan oleh banyak sekolah di Indonesia, selain itu kegiatan pramuka mulai diajarkan di sekolah dasar (SD) sampai Sekolah menengah atas (SMA) bahkan kegiatan pramuka tetap dilakukan oleh orng dewasa yang berpendidikan SMA ke atas.
42
2. Weakness Dalam perancangannya, film serial animasi edukasi ini memiliki kelemahan yang menghambat kesuksesannya. Kelemahannya adalah dari pandangan masyarakat tentang animasi luar negeri lebih menarik daripada animasi dalam negeri. 3. Oportunities Di Indonesia belum ada atau masih sedikit animasi edukasi yang mengenalkan dan mengajarkan tentang pramuka dan kegiatan-kegiatannya. 4. Threat Adanya pemikiran dari anak-anak atau remaja yang menganggap pramuka itu membosankan, dan kualitas film animasi didalam Indonesia masih belum mampu menyaingi animasi luar. 2.6 Data Hasil Survey Penulis mengadakan suatu survey berupa polling secara online dengan menggunakan jasa service survey online www.surveymonkey.com, berikut hasil survey yang didapatkan oleh penulis : 2.6.1 Polling 1. Jenis Kelamin Persentase Responden Pria 67,9% Wanita 32,1 % Tabel 2.1 Survey jenis kelamin responden 2. Berapa umur anda sekarang? Persentase Responden < 10 Tahun 1,3% 10 - 17 tahun 21,5% 18 - 25 tahun 64,6% > 25 tahun 12,7% Tabel 2.2 Survey umur responden
43
3. Apakah disekolah anda ada kegiatan pramuka? Persentase responden Ya 82,5% Tidak 17,5% Tabel 2.3 Survey kegiatan pramuka 4. Apakah anda pernah mengikuti kegiatan pramuka? Persentase responden Ya
74,7%
Tidak 25,3% Tabel 2.4 Survey pernah mengikuti kegiatan pramuka 5. Apakah kegiatan pramuka menarik buat anda? Persentase responden Ya
67,5%
Tidak 32,5% Tabel 2.5 Survey pramuka menarik atau tidak 6. Jika pramuka diangkat menjadi serial animasi edukasi apakah anda tertarik untuk menontonnya? Persentase responden Ya 72,2 % Tidak 27,8% Tabel 2.6 Survey pramuka jika diangkat menjadi serial animasi 7. Melalui media apakah yang membuat anda tertarik untuk mempelajari suatu pembelajaran? Persentase responden Film animasi 3D 82,5% Radio 0,0% Buku 17,5% Tabel 2.7 Survey media pembelajaran yang menarik bagi audience 2.6.2 Analisis dari polling Dari polling diatas dapat disimpulkan sebagai berikut : Pertanyaan 1-2 Memperlihatkan sebagian besar koresponden adalah pria, walaupun jumlahny tidak berbeda jauh dengan wanita. Umur koresponden sebagian besar berusia 18-25 tahun dan berusia 10-17 tahun. Kesimpulannya adalah koresponden sebagian besar adalah remaja yang menuju usia dewasa.
44
Pertanyaan 3-5 Melihat dari jawaban koresponden yang sebagian besar sekolahnya ada kegiatan pramuka dan para koresponden pernah melakukan kegiatan pramuka dan sebagian besar koresponden menganggap pramuka adalah kegiatan yang menarik. Hal ini membantu memudahkan penyampaian pembelajaran dan maksud dari animasi yang bertema pramuka. Pertanyaan 6-7 Melihat jawaban dari pertanyaan nomor 6 dan nomor 7, sebagian besar koresponden tertarik untuk menonton serial animasi edukasi yang bertema pramuka, dan sebagian besar mereka lebih tertarik menonton pembelajaran(edukasi) melalui animasi 3D. 2.7 Sinopsis Oki Si Pramuka adalah sebuah animasi serial edukasi yang menginformasikan kepada penonton sejarah berdirinya pramuka, pendiri pramuka, hingga kegiatan-kegiatan kepramukaan. Animasi ini bertujuan untuk menjelaskan manfaat-manfaat pramuka yang pada umumnya anak-anak atau remaja menilai bahwa pramuka adalah kegiatan yang membosankan. Padahal kegiatan pramuka sangat seru dan banyak sisi positifnya.