BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data 2.1.1 Latar Belakang Perusahaan Kopi Luwak awalnya merupakan hanya sebuah nama merek kopi milik pengusaha asal Semarang, Tan Hak See, yang dimulai usahanya sejak tahun 1965 silam. Pada awalnya Tan Hak See hanya seorang pembuat kopi dengan alat sederhana dan menjualnya di pasar Peterongan Semarang. Dengan hanya bermodalkan alat sebesar 9 x 25 meter, Tan Hak See mulai mengajak kedua anaknya untuk turut membantunya memasak kopi giling dan mengepaknya., salah seorang putranya adalah Agus Susanto yang sampai saat ini masih menggandrungi bisnis kopi luwak. Selepas lulus SMA, maka Agus mulai mengembangkan usaha ayahnya dengan memasarkan dan meningkatkan kualitas kopi sesuai dengan perkembangan zaman. Pada tahun 1980-an, pembuatan Kopi Luwak dimulai dengan mesin buatan Jerman sehingga terjadi peningkatan produksi yang cukup pesat , dari yang sebelumnya hanya mampu memproduksi 800 kilogram perharinya, dengan bantuin mesin yang baru itu mampu menghasilkan hingga lima ton perharinya. Hal ini cukup membawa kesuksesan bagi Agus dan ayahnya hingga mereka berhasil menjadi salah satu produsen kopi luwak terbesar dibawah naungan perusahaan yang akhirnya dibentuk dengan nama PT JAVA PRIMA ABADI.
4
5
Di awal tahun 1999, perusahaan PT.JAVA PRIMA ABADI selaku produsen Kopi luwak mulai berekspansi usahannya dari peternak kopi biji luwak ke bidang Café. Outlet Café Kopi Luwak pertama yang dibuka berlokasi di Bandara Achmad Yani, Semarang, dengan alasan bandara merupakan salah satu tempat yang cukup strategis untuk mulai mengenalkan kopi luwak ke tengah masyarakat. Dan ternyata hal ini terbukti dengan gerai outlet pertamanya yang cukup ramai diminati oleh para wisatawan lokal ataupun mancanegara yang sedang menunggu di bandara. Kemudian Tahun 2000, Agus membuka outletnya yang ke-dua di Java Supermall,Semarang. Kesusksesan Agus membuka outletnya yang ke-dua membuatnya bersemangat untuk melebarkan usahanya ke kota besar lainnya, yaitu Jakarta. Baru mulai di tahun 2002, Cafe Kopi Luwak mulai berekspansi ke Jakarta.Dan Mall Kelapa Gading 2 menjadi piliha outlet pertama bagi Café Kopi Luwak di Jakarta. Saat ini, PT JAVA PRIMA ABADI dipimpin oleh seorang putrinya, yaitu Vivin Susanti. Rencananya, usaha Café Kopi Luwas akan di perbesar menuju kawasan Internasional seperti Cina dan Hongkong.Sampai saat ini sudah ada 8 outlet lainnya yang tersebar diwilayah Jakarta dan lebih dari 5 outlet di luar Jakarta.
Nama perusahaan
: Café Kopi Luwak
Pengelola
: PT. JAVA PRIMA ABADI
Produk yang dipasarkan : 75% minuman kopi 15% minuman lainnya
6
10% makanan lainnya Wilayah pemasaran
: Jakarta, Semarang, Yogyakarta
Cabang lokasi perusahaan : Jakarta : - Plaza Indonesia - Grand Indonesia - Kelapa Gading - Pacific Place - Citraland Mall - Atrium Senen - Metropolitan Mall - Supermall Karawaci
Semarang : - Java Supermall - Bandara Achmad Yani - Paragon City - Makro Solo : - Solo Square Yogyakarta :- Malioboro Mall
7
2.1.2
Visi dan misi perusahaan
PT JAVA PRIMA ABADI memiliki visi dan misi seperti perusahaan lain pada umumnya yaitu memajukan perusahaan serta mengembangkan usaha dari produk utamanya yaitu biji kopi luwak sebagai salah satu biji kopi terbaik asal Indonesia yang sudah ditetapkan sebagai biji kopi termahal di dunia sehingga mampu diperluas hingga ke pasaran dunia internasional.
Gambar 2.1.2.1 Gerai Café Kopi Luwak
8
Gambar 2.1.2.2 Promosi Café Kopi Luwak
Gambar 2.1.2.3 Website Café Kopi Luwak
9
2.1.3
Hasil Survey Kuisioner
A.Target usia, Status Ekonomi Sosial (SES) dan frekuensi kegiatan dari responden. Pertanyaan 1 : Berapa usia Anda ? Tabel 2.4.1.1 Pertanyaan 1 Berapa usia anda?
Jumlah
15 – 20 tahun
6
21- 25 tahun
29
26 – 30 tahun
49
> 30 tahun
16
Total
100
Pertanyaan 2 : Frekuensi anda duduk di cafe / coffee shop dalam sebulan ?
Tabel 2.4.1.2 Pertanyaan 2 Frekuensi anda duduk di cafe / coffee shop dalam sebulan ?
Jumlah
Kurang dari 3 kali
12
4 – 8 kali
40
9 – 12 kali
31
Lebih dari 12 kali
17
Total
100
10
Pertanyaan 3 : Berapakah pengeluaran anda perbulan ? Tabel 2.4.1.3 Pertanyaan 3 Berapakah pengeluaran anda perbulan ?
Jumlah
Kurang dari Rp 2.000.000
25
Rp 2.000.000 – Rp 3.500.000
12
Rp 3.500.000 – Rp 5.000.000
29
Lebih dari Rp 5.000.000
31
Total
100
Asumsi : Dari ketiga tabel di atas dapat diketahui tentang target serta frekuensi kegiatan duduk di cafe/coffee shop dari responden. Sebagian besar responden yang berusia 21-30 , sering mengunjungi coffee shop dengan frekuensi hasil polling tertinggi menunjukan 4-8 kali dalam sebulan atau sekitar 1-2 kali dalam seminggu.Sehingga hal ini dapat di asumsikan bahwa dewasa ini, masyarakat mulai menggeser gaya hidupnya menjadi gaya hidup modern dan konsumtif. Pengeluaran per bulan dari para responden menentukan strata ekonomi sosial (SES) dari masing-masing responden.Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar responden sebanyak 40% sering mengunjungi cafe/coffee shop 1 – 2 kali dalam seminggunya dan kebanyakan dari mereka yang banyak mengadopsi gaya hidup konsumtif adalah masyarakat dari kelas ekonomi menengah ke atas.
11
B. Kegiatan, media dan tempat umum pilihan responden. Pertanyaan 4 : Tempat yang sering anda kunjungi di waktu senggang ? Tabel 2.4.1.4 Pertanyaan 4 Tempat yang sering anda kunjungi di waktu senggang ?
Jumlah
Pusat perbelanjaan / Departement Store
23
Restaurant / Cafe / Coffee shop
53
Bioskop
4
Tempat Karaoke
20
Total
100
Pertanyaan 5: Dari media apakah biasanya anda mendapatkan informasi ? Tabel 2.4.1.5 Pertanyaan 5 Dari media apakah biasanya anda mendapatkan informasi ?
Jumlah
Televisi
27
Media cetak ( Koran, tabloid, majalah )
53
Papan sign board / bill board
16
Radio
4
Total
100
Asumsi :
12
Dari kedua tabel di atas dapat dilihat kegiatan yang dilakukan di waktu senggang dan media pilihan responden. Mayoritas responden yaitu sebanyak 53% lebih banyak mengunjungi restaurant/cafe/coffee shop di waktu senggang. Sebanyak 53% responden memilih media cetak sebagai media informasi utama yang paling sering mereka konsumsi atau dapatkan, disusul dengan media televisi dan papan signboard/billboard. Hanya sedikit dari mereka yang memilih media radio. Dari analisa diatas tampak jelas bahwa sebagian besar masyarakat lebih banyak mengadopsi gaya hidup konsumtif menghabiskan waktu senggangnya untuk duduk makan dan bersantai di restaurant ataupun coffee shop dibanding mengunjungi pusat perbelanjaan ataupun nonton di bioskop. Begitu pula halnya dengan informasi dari media cetak yang sekarang bukanlah hanya berfungsi sebagai media informasi tetapi mulai masuk dan mempengaruhi ke dalam gaya hidup masyarakat yang beralih ke dalam gaya hidup konsumtif.
Pertanyaan 6 : Cafe / Coffee shop yang sering anda kunjungi? ( Boleh memilih lebih dari 1 ) Tabel 2.4.1.6 Pertanyaan 6 Cafe / Coffee shop yang sering anda kunjungi?
Jumlah
Starbucks
65
The coffee Bean
55
Bengawan Solo Coffee
20
Cafe Kopi Luwak
15
Tator Coffee Boutique
8
Regall Coffee
4
13
Pertanyaan 7 : Apa yang menjadi pertimbangan utama dalam memilih cafe/coffee shop ? ( Boleh memilih max 3) Tabel 2.4.1.7 Pertanyaan 7 Apa yang menjadi pertimbangan utama dalam memilih
Jumlah
cafe/coffee shop ? ( Boleh memilih max 3) Menu yang disajikan
46
Suasana atau interior yang nyaman
62
Harga
40
Popularitas
50
Acara / promo yang ditawarkan
43
Asumsi : Dari kedua tabel di atas dapat dilihat bahwa Café Kopi Luwak memiliki kompetitor yang sangat kuat yaitu Starbucks dan The Coffee Bean sebanyak 65 dan 55 responden yang memilih sebagai tempat coffe shop terfavorit. Hal ini menunjukkan bahwa peminat dari Cafe Kopi Luwak sangatlah minim. Sedangkan untuk faktor yang menjadi pertimbangan dalam memilih cafe/coffee shop, mayoritas responden berpendapat bahwa suasana dan interior yang nyaman sangat penting dalam memilih sebuah cafe/coffeeshop. Disamping itu, popularitas menjadi faktor ke dua yang dipertimbangkan oleh responden disusul dengan menu dan acara/promo yang ditawarkan. Beralihnya gaya hidup yang mulai
14
konsumtif dapat dilihat dari tabel diatas dimana faktor harga menjadi pertimbangan terakhir bagi sebagian besar responden.
D. Analisa popularitas dan penilaian terhadap Cafe Kopi Luwak pilihan responden. Pertanyaan 8 : Apakah anda tahu bahwa biji kopi luwak merupakan biji kopi yang berasal dari hasil fermentasi kotoran hewan bernama luwak dan merupakan salah satu biji kopi termahal di dunia?
Tabel 2.4.1.8 Pertanyaan 8 Apakah anda tahu bahwa biji kopi luwak merupakan biji kopi
Jumlah
yang berasal dari hasil fermentasi kotoran hewan bernama luwak dan merupakan salah satu biji kopi asal Indonesia yang termahal di dunia ? Ya
49
Tidak
51
Total
100
Pertanyaan 9 : Apakah anda pernah mengetahui Cafe Kopi luwak ? Sudah pernahkah mencobanya?
15
Tabel 2.4.1.9 Pertanyaan 9 Apakah anda pernah mengetahui Cafe Kopi luwak ? Sudah
Jumlah
pernahkah mencobanya? Tahu, dan sudah pernah mencoba
26
Tahu, tetapi belum pernah mencoba dan tertarik untuk mencoba
29
Tahu, tetapi belum pernah mencoba dan tidak tertarik untuk
4
mencoba Tidak tahu, tetapi tertarik untuk mencoba
35
Tidak tahu dan tidak tertarik sama sekali
6
Total
100
Pertanyaan 10: Dari manakah anda mengetahui/pernah mendengar mengenai Cafe Kopi Luwak ? Tabel 2.4.1.10 Pertanyaan 10 Dari manakah anda mengetahui/pernah mendengar mengenai
Jumlah
Kopi Luwak ataupun Cafe Kopi Luwak ? Teman / Kerabat kerja / Keluarga
40
Media cetak ( Koran, tabloid, majalah )
12
Lihat sendiri
45
Tidak pernah tahu sama sekali
3
Total
100
16
Pertanyaan 11 : Dari manakah anda mengetahui/pernah mendengar mengenai Cafe Kopi Luwak ? Tabel 2.4.1.11 Pertanyaan 11 Bagaimana penilaian anda terhadap Cafe Kopi luwak baik
Jumlah
dari segi kualitas menu, kenyamanan, pelayanan dsb? Sangat baik
18
Cukup baik
8
Buruk
0
Sangat buruk
0
Belum pernah mencoba
74
Total
100
Asumsi : Dari hasil kuisioner di atas memperlihatkan bahwa sebanyak 51% responden tidak mengetahui
biji jenis kopi luwak. Namun disisi lain, mayoritas responden pernah
mendengar atau mengetahui mengenai keberadaan Café Kopi Luwak, hanya saja sebagian besar belum pernah mencobanya. Dilihat dari hasil tabel data di atas, dapat disimpulkan bahwa peminat Café Kopi Luwak cukup besar dengan melihat dari sisi ketertarikan mereka untuk mencobanya. Hanya sebesar kurang lebih 10% diantara responden yang kurang tertarik untuk mencoba Café Kopi Luwak. Selain itu Café Kopi luwak masih mengandalkan word of mouth sebagai sarana promosinya, karena sebagian besar dari responden mengetahui keberadaan Café KopiLluwak melalui teman, keluarga ataupun melihat sendiri dan hanya sangat sedikit yang mengetahui Café Kopi Luwak
17
dari iklan di media cetak. Hal ini menunjukkan bahwa promosi yang dilakukan oleh Café Kopi Luwak masih terbilang kurang sehinnga tingkat brand awareness dan brand loyalty masyarakat terhadap Café Kopi Luwak masih rendah. Namun masih terbuka peluang yang cukup besar bagi Café Kopi Luwak untuk menyaingi kompetitornya yang sudah ternama dilihat dari sisi ketertarikan mereka untuk mencoba serta penilaian yang cukup baik diberikan kepada Café Kopi Luwak
bagi mereka yang sudah pernah
mencobanya. 2.1.4
Sejarah Kafe
Kata Kafé berasal dari bahasa Perancis yaitu café yang berarti coffee, atau kopi dalam bahasa Indonesia. Lalu pada abad 18 di Inggris, café mulai dikenal dengan sebutan lain yaitu Coffee shop atau coffee house, yang dapat diartikan sebagai kedai kopi di Indonesia. Kopi pertama kali masuk ke Eropa pada tahun 1669 ketika utusan Sultan Mohammed IV yang berasal dari Turki berkunjung ke Paris dengan membawa berkarung-karung biji misterius yang pada akhirnya dikenal dengan kopi. Di pertengahan tahun 1670, utusan Sultan Mohammed meninggalkan Paris dan kebiasaanya menikmati kopi yang dikenalkannya pada kaum bangsawan Paris telah menjadi suatu gaya hidup mode baru. Kemudian di tahun 1672, seorang pemuda asal Armenia, yang dikenal dengan nama Pascal, mulai menjual biji kopi secara umum. Diawali dari sebuah pameran besar di Saint Germain dan kemudian di sebuah toko kecil yang berlokasi di Quai de I’Evole, dimana ia menjual secangkir kopi dengan dua sol, enam dernier atau sekitar dua penny di Inggris. Jean de la Rogue adalah seorang yang berperan penting dalam sejarah penyebaran biji kopi di Perancis. Ia menulis di dalam salah satu bukunya bahwa ketika tahun di
18
tahun 1714 saat ia sedang menuju jalan besar kea rah Jardin des Plants, dimana hampir tidak ada satu kota pun yang tidak memiliki kedai kopi atau café. Penyebaran café atau kedai kopi di Eropa ini terjadi melalui jalur perdagangan ke wilayah Italia, yang dikenal dengan sebutan Caffe yang hanya berbeda penulisannya saja. Pada tahun 1839, muncul kata Cafetaria dalam bahasa American English yang berasal dari bahasa Mexican Spanish untuk menyebut nama lain dari kedai kopi. Pada awalnya kafé hanya berfungsi sebagai kedai kopi, tempat bagi orang-orang yang ingin menikmati secangkir kopi. Namun seiring dengan perkembangan zaman, cafe telah memiliki berbagai konsep, diantaranya selain sebagai tempat minum kopi, tetapi juga sebagai tempat untuk menikmati hidangan berbagai makanan dengan berbagai konsep yang bervariasi hingga saat ini.
2.1.5
Sejarah Kopi
Tanaman kopi berasal dari dataran tinggi di Ethiopia, yang pada saat itu merupakan tanaman liar di Ethiopia. Lalu tanaman kopi dari sini dikembangkan di Semenanjung Arab sekitar abad ke-15, yang terkenal menjadi Kopi Arabika. Kopi Arabika saat ini menjadi jenis kopi yang paling banyak diproduksi di dunia yaitu mencapai lebih dari 60 persen produksi kopi dunia.Menurut legenda, kopi ditemukan oleh seorang pemuda Arab bernama Kaldi, seorang penggembala kambing. Ia selalu memperhatikan bahwa kambingnya selalu menunjukkan gejala gembira setelah menggigit biji dan daun suatu tanaman hijau. Karena penasaran, ia mencoba biji
19
tanaman tersebut dan merasakan efek semangat serta gembira. Akhirnya penemuan ini menyebar dari mulut ke mulut, sejak itu lahirlah kopi menurut legenda di Arab.
Pada tahun 1610, tanaman kopi pertama ditanam di daerah India. Bangsa Belanda mulai mempelajari pengembangbiakan kopi pada tahun 1614. Lalu pada tahun 1616, mereka berhasil memperoleh bibit dan tanaman kopi yang subur dan langsung mendirikan perkebunan kopi di Srilanka dan tanah Jawa (Indonesia). Ditahun 1696, Gubernur Belanda di Malabar mengirimkan biji kopi ke Gubernur Belanda di Batavia, pengiriman pertama hilang karena banjir yang terjadi di Batavia, pengiriman kedua dilakukan tahun 1699.Eksport kopi pertama dilakukan tahun 1711 oleh VOC, dalam tempo 10 tahun eksport meningkat sampai 60 ton/tahun, Indonesia adalah tempat perkebunan pertama diluar Arabia dan Ethiopia dan VOC memonopoli perdagangan kopi ini dari tahun 1725 sampai 1780. Ditahun 1700an harga kopi yang dikirim dari Batavia sekitar 3 Guilder/kg di Amsterdam dan itu sama dengan beberapa ratus USD/Kg dengan kurs saat ini, harga kopi memang sangat mahal saat itu. Akhir abad 18 harga kopi mulai turun menjadi 0.6 Guilder/Kg sehingga kopi bisa diminum untuk kalangan yang lebih luas lagi. Terlihat bahwa perdagangan kopi sangat menguntungkan VOC, tetapi tidak bagi petani kopi di Indonesia saat itu karena diterapkannya sistem cultivation VOC kemudian melebarkan sayap dengan menanam kopi diluar Jawa seperti di Sumatra, Bali, Sulawesi dan Timor. Di Sulawesi mulai ditanam tahun 1750, di dataran tinggi Sumatra Utara dekat Danau Toba ditanam sekitar tahun 1888 dan di Gayo, Aceh dekat danau laut tawar ditahun 1924.
20
2.1.5.1 Fakta tentang kopi Kata kopi atau dalam bahasa Inggris coffee berasal dari bahasa Arab qahwah, yang berarti kekuatan. Kemudian kata kopi yang kita kenal saat ini berasal dari bahasa Turki yaitu kahveh yang kemudian belakangan menjadi koffie dalam bahasa Belanda dan coffee dalam bahasa Inggris. Kata tersebut diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kopi. Kopi merupakan jenis minuman dengan citarasa sangat khas. Dengan citarasanya yang khas ditambah adanya pengaruh fisiologis kesegaran setelah minum menyebabkan kopi banyak diminati oleh konsumen di seluruh dunia. Pada umumnya kopi dikonsumsi bukan karena nilai gizinya, melainkan karena nilai citarasa dan pengaruh fisiologisnya yang mengandung senyawa-senyawa prekursor (calon) pembentuk citarasa. Karakter citarasa kopi baru terbentuk setelah biji kopi disangrai . Selama penyangraian terjadi reaksi kimiawi yang kompleks sehingga terbentuk komponen-komponen kimiawi pembentuk karakter kopi yang bersifat khas. Sampai saat ini telah dapat dideteksi lebih dari 800 senyawa kimia pembentuk aroma kopi dan komponen-komponen yang belum dideteksi.
2.1.5.2 Manfaat kopi bagi kesehatan Pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan. Seluruh biji kopi dihancurkan, lalu ditambahkan minyak. Lalu adonan ini dibentuk berbentuk bundar dan menjadi makanan. Sampai saat ini, beberapa suku di Afrika masih memakan kopi dalam bentuk seperti itu. Belakangan, kopi digunakan sebagai pengganti minuman anggur. Beberapa orang membuat minuman seperti ini dengan menuangkan air mendidih ke biji
21
kopi yang sudah dikeringkan.Sebagai obat, kopi dapat bermanfaat untuk mengobati migrain, sakit kepala, gangguan jantung, asma kronis dan gangguan buang air. Meski demikian, untuk konsumsi kopi berlebih bisa berakibat buruk. Jika mengkonsumsi kopi secara belebih dapat meningkatkan asam lambung, menyebabkan ketegangan, dan mempercepat detak jantung.
Menurut Harvard Women’s Health, konsumsi kopi beberapa cangkir sehari dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2, pembentukan batu ginjal, kanker usus besar, penyakit parkinson, kerusakan fungsi hati (sirosis), penyakit jantung serta menghambat penurunan daya kognitif otak. •
Mencegah diabetes. Dua puluh studi yang dilakukan di seluruh dunia menunjukkan bahwa kopi mengurangi risiko diabetes tipe 2 hingga 50%.
•
Mencegah kanker. Riset secara konsisten menunjukkan bahwa kopi mengurangi risiko kanker hati, kanker payudara dan kanker usus besar.
•
Menghindari sirosis. Kopi melindungi hati dari sirosis, terutama sirosis karena kecanduan alkohol.
•
Mencegah penyakit parkinson. Para peminum kopi memiliki risiko terkena Parkinson setengah lebih rendah dibanding mereka yang tidak minum kopi.
•
Mencegah penyakit jantung dan stroke. Konsumsi kopi tidak meningkatkan risiko jantung dan stroke. Sebaliknya, kopi justru sedikit mengurangi risiko stoke.
22
2.1.5.3 Jenis – jenis Kopi Kopi yang pertama kali dikembangkan di dunia adalah Kopi Arabika yang berasal dari spesies pohon kopi Coffea arabica. Kopi jenis ini yang paling banyak diproduksi, yaitu sekitar lebih dari 60 persen produksi kopi dunia. Kopi arabika dari spesies Coffea arabica menghasilkan jenis kopi yang terbaik. Pohon spesies ini biasanya tumbuh di daerah dataran tinggi. Tinggi pohon kopi ini antara 4 hingga 6 meter. Kopi arabika memiliki kandungan kafein tidak lebih dari 1,5 persen serta memiliki jumlah kromosom sebanyak 44 kromosom.Pohon kopi spesies lainnya yang juga cukup banyak diproduksi sebagai produk kopi adalah Coffea canephora yang sering dikenal sebagai Kopi Robusta. Tinggi pohon Coffea canephora mencapai 12 meter dan dapat ditanam di daerah yang lebih rendah dibanding kopi arabika. Kopi robusta biasanya digunakan sebagai kopi instant atau cepat saji. Kopi robusta memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi, rasanya lebih netral, serta aroma kopi yang lebih kuat. Kandungan kafein pada kopi robusta mencapai 2,8 persen serta memiliki jumlah kromosom sebanyak 22 kromosom. Produksi kopi robusta saat ini mencapai sepertiga produksi kopi seluruh dunia.Satu jenis kopi yang tidak biasa dan sangat mahal harganya , kopi khas dari Indonesia dinamakan Kopi Luwak . Binatang luwak senang sekali mencari buah buahan yang cukup baik termasuk buah kopi sebagai makanannya. Biji kopi dari buah kopi yang terbaik yang sangat digemari luwak, setelah dimakan dibuang beserta kotorannya, yang sebelumnya difermentasikan dalam perut luwak. Biji kopi seperti ini, pada masa lalu sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan
23
difermentasikan secara alami. Dan menurut keyakinan, rasa kopi luwak ini memang benar benar berbeda dan spesial dikalangan para penggemar dan penikmat kopi
2.1.5.4 Kopi Luwak
Kopi Luwak merupakan kopi yang diproduksi dari biji kopi yang telah dimakan
dan melewati saluran pencernaan binatang bernama luwak. Kemasyhuran kopi ini telah terkenal sampai luar negeri. Bahkan di Amerika Serikat, terdapat kafe atau kedai yang menjual kopi luwak (civet coffee) dengan harga yang cukup mahal. Kopi yang dikais dari kotoran luwak ini bisa mencapai harga AS$100 per 450 gram. Kemasyhuran kopi ini diyakini karena mitos pada masa lalu, ketika perkebunan kopi dibuka besar-besaran pada masa pemerintahan Hindia Belanda sampai dekade 1950-an, di mana saat itu masih banyak terdapat binatang luwak sejenis musang. Luwak, atau lengkapnya musang luwak, senang sekali mencari buah-buahan yang cukup baik dan masak termasuk buah kopi sebagai makanannya. Luwak akan memilih buah kopi yang betul-betul masak sebagai makanannya, dan setelahnya, biji kopi yang dilindungi kulit keras dan tidak tercerna akan keluar bersama kotoran luwak. Biji kopi seperti ini, pada masa lalu sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami dalam perut luwak. Dan konon, rasa kopi luwak ini memang benar-benar berbeda dan spesial di kalangan para penggemar dan penikmat kopi. Potensi kopiluwak di Indonesia tersebar di beberapa wilayah yang memiliki perkebunan kopi cukup luas dan perkebunan kopi tersebut biasanya berada di pinggir hutan yang merupakan habitat binatang luwak. Kopi luwak asli yang dihasilkan hingga saat ini adalah hasil dari pengumpulan dari alam. Dimana dengan melihat kondisi ini maka jumlah kopi luwak asli yang dihasilkan sangat bergantung dari musim buah kopi,
24
luas wilayah perkebunan dan populasi binatang luwak. Potensi kopi luwak di Indonesia tersebar di beberapa wilayah yang memiliki perkebunan kopi cukup luas dan perkebunan kopi tersebut biasanya berada di pinggir hutan yang merupakan habitat binatang luwak. Dengan kata lain produksi kopi luwak sangat bergantung dengan alam sehingga sulit untuk memprediksikan jumlah produksinya. Menurut Ir Cahya Ismayadi MSc, peneliti dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jember, biji kopi masih terbungkus kulit ari yang keras sehingga tak hancur dalam pencernaan luwak dan keluar utuh bersama feses. Bentuk itulah yang dikumpulkan pemetik kopi untuk dicuci lalu dijemur selama 20 hari. Kemudian kulit tanduk dikupas dengan mesin pengupas sehingga dihasilkan green bean-biji kopi kering yang telah dikupas kulit tanduknya dan belum disangrai-siap jual. Ujung-ujungnya jadilah kopi luwak. Riset Prof Massimo Marcone dari Universitas Guelph, Kanada, menyebutkan fermentasi pada pencernaan luwak meningkatkan kualitas kopi. Kopi luwak tak sepahit kopi biasa karena kandungan proteinnya rendah. Komponen yang menguap pun berbeda antara kopi luwak dan kopi biasa. Terbukti aroma dan citarasa kopi luwak sangat khas. Proses fermentasi tak lazim oleh luwak boleh jadi membuat sebagian orang enggan mengkonsumsinya karena jijik atau takut. Namun, sebagian lagi justru rela membayar mahal untuk mencicip kopi unik itu. Di Eropa secangkir civet coffee-sebutan kopi luwak-dibanderol sampai 30 euro setara Rp450.000. Sekitar 100 tahun lalu saat era politik tanam paksa diterapkan pemerintah kolonial Belanda, rakyat wajib menyetor semua panen kopi ke pemerintah. Petani tak boleh mengambil hasil panen segar untuk konsumsi sendiri. Beberapa orang menemukan biji-biji kopi utuh pada kotoran luwak. Itulah yang mereka coba olah untuk minum sehari-hari. Kebiasaan itu lalu terdengar para pejabat Belanda yang kemudian
25
jatuh cinta pada citarasanya yang khas. Sejak itu kopi luwak naik kasta dari kopi rakyat menjadi kopi bangsawan. Dunia mengakui kopi luwak sebagai produk asli Indonesia. Dengan produksi yang sangat terbatas ini, harga kopi luwak menjadi sangat mahal. Jenis-jenis pemanggangan biji kopi luwak:
Jenis Roasting
Karakteristik
Light Roast
Cokelat kekuningan, rasa asam yang kuat, aroma tidak kuat. Sedikit bau kopi mentah
Cinnamon Roast
Ala Amerika. Sedikit asam. Warna Cinnamon (kayu manis)
Medium Roast
Memiliki karakteristik asam dan aroma manis. Berwarna seperti kacang. Ala Amerika
High Roast
Rasa pahit lebih terasa dibanding asam. Cocok untuk es kopi.
City Roast
Standar aroma dan rasa yang seimbang. Ala Kota New York
Full City Roast
Rasa pahit sedikit lebih terasa dari pada asam. Cocok untuk es kopi
French Roast
Lebih pahit. Rasa unik yang kaya. Ala Eropa. Cocok untuk es kopi
Italian Roast
Pahit dan aroma kuat tetapi tidak asam. Warna mendekati hitam. Cocok untuk Espresso maupun cappuccino
Tabel 2.1.5.4 Karakteristik Pemanggangan Biji Kopi
26
2.2 Segmentasi a. Demografi Usia
: 35 – 50tahun
Gender
: Pria dan wanita
Status Keluarga
: Belum menikah/menikah
Status Pekerjaan
: Wirausahawan, pebisnis dan eksekutif muda
Kelas sosial
: B+ - A level
b. Geografis Wilayah
: Jakarta dan sekitarnya
Iklim
: Tropis
Lokasi
: Daerah pemukiman baru dan modern, dimana mayoritas dihuni oleh banyak keluarga muda dan para wirausahawan dengan kelas menengah ke atas.
Kepadatan
: Wilayah Jakarta pusat dan selatan termasuk dalam kawasan padat
hunian, terutama di beberapa titik
strategis yang telah dibangun banyak hunian baru.
c. Psikogafi Gaya hidup
: Konsumtif, mencintai budaya Indonesia
Kepribadian
: Suka bersosialisasi, selalu mencari relasi dan acara untuk menghabiskan waktu, sudah matang dan mapan dalam berfinansial.
27
2.3 Analisa S.W.O.T Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Thread ) dari Café kopi luwak adalah sebagai berikut :
•
Strength
- Café Kopi Luwak merupakan pelopor pertama sebagai coffee shop lokal yang menyediakan biji kopi luwak asli. - Café Kopi modern dan elegant.Luwak memiliki konsep yang unik yaitu sentuhan etnik yang diaplikasikan secara modern. - Café Kopi Luwak menyediakan berbagai menu minuman hingga makanan yang bervariatif, khususnya menu Indonesia.
•
Weakness
- Café Kopi Luwak kurangnya gencar dalam melakukan promosi sehingga tingkat brand awareness pada masyarakat terhadap Café Kopi Luwak terasa masih kurang.
•
Opportunity
- Bagi sebagian besar masyarakat kota Jakarta,tempat hiburan seperti café / coffee shop merupakan salah satu kebutuhan yang cukup penting sehingga masih banyak diminati oleh masyarakat. - Café / Coffee shop sudah menjadi salah satu gaya hidup atau trend saat ini.
28
•
Thread
-Banyaknya café ataupun coffee shop lainnya yang menawarkan produk yang hampir serupa, dengan promosi yang lebih intens.
2.4 Analisa Kompetitor Adapun kompetitor sejenis atau pesaing dari Café Kopi luwak anatara lain : 1. Nama
: Starbucks
Produk yang dipasarkan : Kopi dan minuman lainnya Wilayah pemasaran
: Jakarta, Bandung Surabaya, Medan
Lokasi Perusahaan
: Hadir hampir di setiap sudut kota
Potensi perusahaan : Starbucks sudah menjadi salah satu coffee shop signatures yang paling terkenal di dunia sehingga hal ini menjadikan potensi untuk terus berkembang dan lebih meluas di kalangan masyarakat.
Sarana Komunikasi Visual : Starbucks menjalankan promosinya dengan sangat intens baik berupa promo dari bank, signboard, billboard, hingga ke beberapa media cetak seperti tabloid, majalah dan Koran.
Analisa SWOT :
29
•
Strength - Starbucks telah mencapai brand awareness dan brand loyaltynya yang sangat tinggi di dunia.
•
Weakness - Starbucks tidak menyediakan menu kopi luwak sebagai salah satu kopi terbaik dan termahal di dunia.
•
Opportunity - Adanya sasaran pasaran yang luas, serta adanya respon positif dari masyarakat Jakarta yang cukup tinggi terhadap tempat hiburan seperti Café dan coffe shop.
•
Thread - Hadirnya coffee shop baru di Jakarta yang lebih kompetitif dan memiliki promosi yang intens.
2. Nama
: The Coffee Bean
Produk yang dipasarkan : Kopi dan minuman lainnya Wilayah pemasaran
: Jakarta dan sekitarnya
Lokasi Perusahaan
: Jakarta
30
Mall Taman Anggrek Plaza Indonesia Grand Indonesia Plaza kemang Cilandak Town Square Mall kelapa gading 3 Pacific Place Blok M plaza Senayan City EX FX Mid Plaza Building Pluit Junction Wisma Mulia Tebet Indraya Square (TIS) Potensi perusahaan : Dari segi produk, The Coffee Bean menawarkan produk yang hampir serupa yaitu minuman dengan jenis kopi yang beragam, dilengkapi dengan minuman lainnya seperti teh, juice, smoothies. Namun dari segi makanan, The Coffee Bean hanya menawarkan beberapa jenis makanan cemilan seperti cake, roti dan biscuit. Selain itu The Coffee Bean sudah memiliki cabang yang cukup banyak dan hal ini membuat The Coffee Bean telah mencapai brand awareness dan brand loyaltynya yang cukup tinggi.
31
Sarana Komunikasi Visual : The Coffee Bean cukup menjalankan promosinya dengan sangat intens seperti adanya promo dari bank tertentu, acara televisi The Coffee Bean Show,memiliki signboard, iklan promosi di beberapa media cetak seperti majalah dan Koran.
Analisa SWOT : •
Strength -The Coffee Bean gencar dalam melakukan promosi serta telah membuka lebih banyak cabang hampir di seluruh Jakarta sehingga telah mencapai tingkat popularitas yang cukup tinggi bagi masyarakat kota Jakarta.
•
Weakness - Pilihan makanan dari produk dari The Coffee Bean sangat minim - Kurangnya konsep lokal pada The Coffee Bean sehingga terasa mirip dengan beberapa coffee shop luar lainnya seperti Starbucks. - The Coffee Bean tidak menyediakan menu kopi luwak sebagai salah satu kopi terbaik dan termahal di dunia.
32
•
Opportunity - Adanya sasaran pasaran yang luas, serta adanya respon positif dari masyarakat Jakarta yang cukup tinggi terhadap tempat hiburan seperti Café dan coffe shop.
•
Thread - Hadirnya coffee shop baru di Jakarta yang lebih kompetitif dan memiliki promosi yang intens.
3. Nama
: Bengawan Solo Coffee
Produk yang dipasarkan : Kopi dan minuman lainnya Wilayah pemasaran
: Jakarta dan sekitarnya
Lokasi Perusahaan
: Jakarta Mall Taman Anggrek Mall kelapa gading 3 Pacific Place Mall Ciputra
Potensi perusahaan : Dari segi produk, Bengawan Solo Coffee menawarkan produk yang sejenis yaitu berbagai minuman dengan jenis kopi lokal seperti kopi toraja, Arabica dan lainnya hingga menu ice blended coffee-nya yang menjadi signature dari Bengawan Solo Coffee. Selain itu Bengawan Solo
33
Coffee juga menawarkan harga yang relatif lebih murah dibanding coffee shop lainnya yang sejenis. Konsep lokalnya dengan tema batik dari Solo juga mendukung tampilan Bengawan Solo Coffee sebagai salah satu coffee shop lokal asal Indonesia.
Sarana Komunikasi Visual : Bengawan Solo Coffee cukup melakukan promosinya dengan baik walaupun tidak segencar The Coffee Bean ataupun Starbucks, seperti diciptakannya Bengawan Solo Coffee member card, beberapa promo discount pada acara tertentu, hingga pemberian merchandise kepada pelanggannya seperti mug dan cangkir.
Analisa SWOT : •
Strength - Bengawan Solo Coffee menawarkan harga lebih murah dibanding beberapa kompetitornya yang sejenis.
•
Weakness - Jumla gerai outlet Bengawan Solo Coffee lebih sedikit jumlahnya. - Beberapa lokasi dari Bengawan Solo Coffee hanya berupa stand kecil. - Variasi jenis makanan dan minuman yang ditawarkan terbatas. - Bengawan Solo Coffee tidak menyediakan menu kopi luwak sebagai salah satu kopi terbaik dan termahal di dunia.
34
•
Opportunity - Perkembangan café ataupun coffee shop bertema lokal sedang banyak diminati oleh masyarakat Jakarta.
•
Thread - Hadirnya coffee shop baru di Jakarta yang lebih kompetitif dan memiliki promosi yang intens.
2.5 Data Penyelenggara Adapun beberapa pihak yang menjadi mandatoris atau bagian dari pihak penyelenggara yang terkait antara lain :
•
Café Kopi Luwak
•
Majalah Prestige, Bazaar dan Solitaire
•
Koran The Jakarta Post, Media Indonesia dan Kompas.