BAB 2 DATA DAN ANALIS A
2.1 Sumber Data Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: 2.1.1 Internet •
www.id.wikipedia.org
•
www.transjakarta.co.id
•
www.suaratransjakarta.org
2.1.2 Wawancara M elakukan wawancara dengan beberapa pihak terkait.
2.1.3 Kuesioner Berikut ini adalah data dari hasil survei yang telah diisi oleh 49 responden melalui website freeonlinesurveys.comdan berikut ini adalah hasil survei yang diperoleh: a. Berapakah umur Anda? 15-25 tahun
: 81.6%
26-35 tahun
: 18.4%
5
6
b. Jenis kelamin? Pria
: 51%
Wanita
: 49%
c. Pekerjaan Anda saat ini? Pelajar
: 2%
M ahasiswa
: 42.9%
Karyawan
: 40.8%
Lain-lain
: 14.3%
d. Kenapa Anda memilih menggunakan Transjakarta dibandingkan sarana transportasi lain? (Bisa memilih lebih dari 1 jawaban) Karena lebih cepat
: 20.0%
Karena bersih dan nyaman
: 32.2%
Karena tingkat kriminalitas yang rendah
: 10.0%
Karena harga tiket yang terjangkau
: 17.8%
Karena akses yang mudah dan luas
: 20.0%
e. Apakah Transjakarta sudah memiliki iklan promosi? Sudah
:14.3%
Belum
: 59.2%
Tidak tahu
: 26.5%
7
f. Apakah sudah tersedia media informasi (sistem map rute/koridor) yang jelas dan mudah dimengerti di setiap halte Transjakarta? Sudah ada dan mudah dimengerti
: 22.4%
Sudah ada tapi susah dimengerti
: 59.2%
Belum ada
: 6.1%
Tidak tahu
: 12.2%
g. Bagaimana cara Anda mendapatkan informasi mengenai rute/koridor Transjakarta yang harus Anda pilih untuk sampai di tujuan? Bertanya kepada teman atau kerabat
: 24.5%
Bertanya kepada petugas
: 53.1%
M elihat sistem map yang tersedia
: 12.2%
M encari tahu atau mengunduh dari internet : 10.2%
h. Pernahkah Anda salah naik rute/koridor Transjakarta? Pernah
: 59.2%
Belum pernah : 40.8%
i. Sarana transportasi apakah yang Anda gunakan sebagai pengganti Transjakarta (dengan tujuan yang sama)? Ojek
:20.4%
Bus
: 26.5%
Taxi
:14.3%
8
Kendaraan pribadi
: 36.7%
Lain-lain
: 2.0%
j. Apakah Anda mendukung pengembangan rute/koridor Transjakarta selanjutnya, dari 8 koridor yang sudah ada menjadi 15 koridor (total)? Ya
: 85.7%
Tidak
: 14.3%
k. Apakah Transjakarta sudah dapat dikatakan sebagai sarana transportasi yang efektif dalam mengurangi tingkat kemacetan? Sudah
: 8.2%
Belum
:77.6%
Tidak
: 14.3%
l. Berikut ini adalah beberapa kutipan dari saran para responden untuk Transjakarta: •
Perbaharui logo yang serupa dengan produk makanan, tolong permudah peta rute agar dapat dimengerti semua orang dan harus menjadi sarana transportasi yang lebih baik lagi dari segala segi mulai dari kenyamanan sampai keamanan.
•
M elatih petugas supaya lebih tegas tapi ramah, meningkatkan kualitas signage dan media informasi dengan lebih komunikatif.
9
•
Saya mendukung pengembangan rute/koridor selanjutnya asalkan didukung dengan armada bus yang memadai dan jangan hanya mengambil dari koridor yang lain, rawat armada yang ada supaya tetap nyaman digunakan dan berikanpelatihan, pembinaan dan peninjauan secara berkala terhadap pengemudi agar tetap berkualitas.
•
Harus lebih ditingkatkan lagi ketepatan waktu frekuensi bus sesuai dengan yang dijanjikan BLU Transjakarta (2 menit untuk koridor 1 dan 5 menit untuk koridor 2-8).
•
Ganti logo, perbanyak sosialisasi sehingga menciptakan awareness yang baik di masyarakat.
•
M enyediakan tempat parkir untuk kendaraan pribadi di beberapa titik yang memiliki akses langsung dengan halte Transjakarta sehingga mereka dapat menitipkan kendaraan pribadi dan melanjutkan perjalanan menggunakan Transjakarta.
2.2 Data Proyek 2.2.1 Definisi Transportasi Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin.Transportasi dibagi menjadi tiga yaitu darat (sepeda, sepeda motor, mobil, bus, truk dan kereta api), laut (feri dan kapal) dan udara (helikopter dan pesawat). Dari semua sarana transportasi tersebut, bus
10
merupakan salah satu jenis kendaraan yang digunakan sebagai kendaraan umum, di dalam dan/ke luar kota.(Sumber Wikipedia)
2.2.2 Definisi Bus Bus adalah kendaraan besar beroda, digunakan untuk membawa penumpang dalam jumlah besar.Istilah bus ini berasal dari bahasa Latin, omnibus, yang berarti "(kendaraan yang berhenti) di semua (perhentian)".
Fungsi utama dari bus adalah sebagai sarana transportasi publik, selain itu bus juga dapat digunakan sebagai kendaraan sewa maupun pribadi. Bus dirancang dan dibuat bervariasi di seluruh dunia sesuai keperluan dengan memanfaatkan seluruh bagiandan kapasitasnya.Sebagai contoh di Indonesia yaitu Transjakarta.(Sumber Wikipedia)
2.2.3 Transjakarta Busway
Gambar 2.1
Transjakarta adalah sebuah sistem transportasi bus cepat atau Bus Rapid Transit (BRT) di Jakarta, Indonesia.Sistem ini dimodelkan berdasarkan sistem TransM ilenio yang sukses di Bogota, Kolombia.
11
2.2.3.1 Sejarah Perusahaan Bermula dari gagasan perbaikan sistem angkutan umum di DKI Jakarta yang mengarah kepada kebijakan prioritas angkutan umum, maka
perlu
dibangun
suatu
sistem
angkutan
yang
dapat
mengakomodasi pengguna dari segala golongan.Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyusun Pola Transportasi M akro (PTM ) sebagai perencanaan umum pengembangan sistem transportasi di wilayah DKI Jakarta yang ditetapkan melalui Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 103 Tahun 2007. M engacu pada PTM tersebut, untuk tahap awal realisasinya dibangun suatu jaringan sistem angkutan umum massal yang menggunakan bus pada jalur khusus (Bus Rapid Transit/BRT).
Gambar 2.2
Badan Layanan Umum Transjakarta Busway semula merupakan lembaga non struktural dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yaitu Badan Pengelola (BP) Transjakarta Busway, sebagaimana diatur dalam
12
Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 110 Tahun 2003. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 48 Tahun 2006, BP.Transjakarta Busway diubah menjadi lembaga struktural dan
menjadi Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Dinas
Perhubungan yang mendapat kewenangan pengelolaan keuangan berbasis PPK-BLUD, yang mempunyai kegiatan utama yaitu memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna busway.
Transjakarta Busway mulai beroperasi tanggal 15 Januari 2004 dengan dibukanya koridor 1 (Blok M -Kota). Pada awal operasi jumlah penumpang sekitar 40.000 orang per hari dan pada tahun 2005 mengalami peningkatan menjadi rata-rata 60.000 orang per hari. Tanggal 15 Januari 2006 koridor 2 (Pulogadung-Harmoni) dan koridor 3 (Kalideres-Harmoni) dibuka dengan jumlah penumpang mencapai 70.000 penumpang per hari. Pada 27 Januari 2007, koridor bertambah, yaitu koridor 4 (Pulogadung-Dukuh Atas), koridor 5 (Ancol-Kp. M elayu), koridor 6 (Ragunan-Dukuh Atas) dan koridor 7 (Kp. Rambutan-Kp. M elayu) dengan rata-rata penumpang mencapai 180.000 penumpang.Pada 21 Februari 2009 koridor 8 (Lebak BulusHarmoni) diresmikan dengan rata-rata penumpang 250.000 per hari seluruh koridornya.
2.2.3.2 Visi
13
Busway sebagai angkutan umum yang mampu memberikan pelayanan publik yang cepat, aman, nyaman, manusiawi, efisien, berbudaya dan bertaraf internasional.
2.2.3.3 Misi •
M eningkatkan kualitas hidup pengguna jasa layanan Sistem Transjakarta dan masyarakat DKI Jakarta pada umumnya;
•
M enyediakan layanan transportasi publik yang aman, nyaman dan terjangkau di DKI Jakarta;
•
M engoptimalisasikan layanan transportasi publik yang efisien dari sisi biaya dan investasi, sehingga dapat berlangsung secara terusmenerus dan berkesinambungan dalam jangka panjang;
•
M engefisiensikan
waktu dari pengguna jasa layanan dan
masyarakat pada umumnya; •
M engurangi pencemaran udara dan menjaga kesehatan lingkungan di DKI Jakarta;
•
M emberikan
kualitas
pelayanan
yang
baik,
dengan
memperhatikan keamanan dan kenyamanan pengguna jas a layanan; •
M engusahakan tarif yang terjangkau bagi pengguna jasa layanan;
•
M eningkatkan penggunaan Sistem Transjakarta Busway seluasluasnya bagi masyarakat;
14
•
M enjadikan BLU Transjakarta Busway sebagai pengelola Sistem Transjakarta Busway yang profesional, kompeten, dan mandiri dari segi ekonomi;
•
M endorong penciptaan lapangan kerja yang seluas-luasnya bagi masyarakat melalui berbagai instansi dan perusahaan yang terkait dengan Sistem Transjakarta Busway dan
•
M endorong perubahan budaya transportasi di masyarakat yang menghargai kualitas hidup, efisiensi waktu dan kesetaraan.
2.2.3.4 Sistem Perusahaan Sistem Transjakarta Busway terdiri dari sarana dan prasarana yang memadai, sistem operasi dan pengendalian bus yang efektif, sistem tiket yang terkomputerisasi, sistem pengamanan yang handal dan petugas yang terlatih. M ulai dari perencanaan, pembangunan dan pengelolaan sistem Transjakarta disediakan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta, sementara kegiatan operasional bus, operasional tiket dan kegiatan penunjang lainnya dilaksanakan bekerjasama dengan pihak operator. Operator bus yang melayani di koridor busway, yaitu: PT. Jakarta Exspress Trans, PT. Trans Batavi, PT. Jakarta Trans M etropolitan, PT. Jakarta M ega Trans, PT. Prima Jasa Perdana Raya Utama dan PT. Eka Sari Lorena Transport.
15
Transjakarta busway memiliki 141 halte disepanjang delapan koridor busway dengan ketinggian platform 110 cm dari tinggi permukaan jalan agar tersedia akses yang rata dengan bus. Setiap halte busway dilengkapi dengan akses untuk pejalan kaki yang terhubung dengan jembatan penyeberangan orang, yang dirancang khusus untuk mempermudah pengguna layanan busway.Sarana dan prasarana di halte ada loket pembelian tiket, dan pintu barrier sebagai jalan masuk dan jalan keluar bagi pengguna jasa layanan.Selain itu disediakan fasilitas tempat sampah, informasi rute dan pintu otomatis untuk memberikan kenyamanan dan keamanan saat menunggu di halte.
Saat ini jumlah armada bus 426 unit dioperasikan berdasarkan rencana operasi yang terjadwal di 8 koridor. Bus yang diberangkatkan pada titik awal diatur sesuai dengan waktu yang telah ditentukan baik pada jam sibuk maupun jam tidak sibuk. Selain rute regulator koridor 1 dan 8, untuk meningkatkan pelayanan dan mengurangi kepadatan penumpang di halte transit, maka BLU Transjakarta Busway menambah rute-rute langsung yang berdasarkan sistem jaringan dan dapat diakses penumpang sesuai dengan tujuan perjalanannya. Jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam operasional busway sekitar 3500 orang yang terdiri dari pramudi, petugas pengamanan, petugas tiket dan kebersihan.
2.2.3.5 S truktur Perusahaan
16
Gambar 2.3 2.2.3.6Kinerja Perusahaan
Gambar 2.4
17
Gambar 2.5
Gambar 2.6
2.3 Target Konsumen 2.3.1 Target Konsumen Primer a. Demografi • Pria dan Wanita • Usia 18-30 tahun
18
• Semua tingkatan kelas sosial
b. Geografi • M ahasiswa yang berkuliah di Jakarta • Karyawan lokal dan mancanegara yang bekerja di Jakarta • Wisatawan lokal dan mancanegara yang sedang berlibur di Jakarta
c. Psikografi Personality • M andiri • M enghargai waktu • M emperhatikan hal-hal detail seperti kebersihan dan kenyamanan • Efektif dalam pengeluaran uang • M emiliki rencana dan target hidup
Behaviour • Tingkat mobilitas yang tinggi • Bergaya hidup praktis dan modern • Suka membacamajalah dan surat kabar • Penikmat berbagai jenis musik • Berbicara tentang hal-hal praktis (hal-hal umum)
Lifestyle
19
• M embeli buku di toko buku Gramedia, TGA, Kinokuniya atau Aksara • Suka menyaksikan pertunjukan musik • M emilih Grand Indonesia, Senayan City, Plaza Senayan,FX, City Walk, Epicentrum Walk dan Pondok Indah M all • M enonton saluran televisi lokal dan saluran televisi luar berlangganan • M emilih motor seperti Yamaha Vixion, Honda M ega Pro atau Suzuki Thunder dan mobil seperti Honda Jazz, Honda City, Toyota Yaris atau Toyota Vios
2.3.1 Target Konsumen Sekunder a. Demografi • Pria dan Wanita • Usia 31-55 tahun • Semua tingkatan kelas sosial
b. Geografi • Tinggal menetap di Jakarta • Karyawan lokal dan mancanegara yang bekerja di Jakarta, khususnya berada di wilayah yang dekat dengan halte Transjakarta • Wisatawan lokal dan mancanegara yang sedang berlibur di Jakarta
c. Psikografi Personality
20
• M andiri • M enghargai waktu • Lebih mengutamakan keamanan • M emperhatikan hal-hal detail seperti kebersihan dan kenyamanan
Behaviour • Bergaya hidup sehat dan modern • Suka membaca surat kabar dan majalah • Penikmat berbagai jenis musik, khususnya Pop dan Easy Listening • Berbicara tentang hal-hal khusus seperti keuangan dan politik
Lifestyle • M embeli buku di toko buku Gramedia dan TGA • M emilih Senayan City, City Walk, Setiabudi One danEpicentrum Walk • Lebih banyak menonton saluran televisi lokal (M etro, RCTI dan TransTV) dibandingkan saluran televisi luar berlangganan • M emilih mobil seperti Honda City, Toyota Avanza atau Toyota Innova
2.4 Data Pembanding 2.4.1 Data Pembanding Langsung 2.4.1.1 TransMilenio
21
Gambar 2.7
TransM ilenio adalah sistem bus transit cepat yang berada di Bogota, Kolombia.Sistem ini dibuka untuk umum pada Desember 2000.Sejak dibuka, rute/koridor terus ditambahkan secara bertahap dan saat ini telah terdapat 9 rute/koridor yang melintasi seluruh kota dengan panjang lintasan 84 km.
Gambar 2.8
22
Gambar 2.9
2.4.1.2 S BS Transit
Gambar 2.10
SBS Transit Limited merupakan operator angkutan umum di Singapura. Perusahaan (organisasi) ini pada awalnya dibentuk sebagai anak perusahaan yang terpisah dan terdaftar sejak bulan November
23
1997 dengan namaSingapore Bus Services Limited. Pada tanggal 1 November 2001nama perusahaan diubah menjadi SBS Transit Limited untuk mencerminkan statusnya sebagai operator bus dan kereta api.
Gambar 2.11 2.4.1.3 Metro Liner
Gambar 2.12
M etro Liner adalah layanan bus transit cepat yang dioperasikan oleh Los Angeles County M etro.M etro Liner dibuat dengan maksud untuk meniru M etro Rail, baik dalam desain armada bus dan dalam
24
pengoperasiannya. Bus akan berhenti di semua halte danmenggunakan tiket yang hanya dijual di tempat, saat iniM etro Liner mengoperasikan dua rute/koridor M etro Liner.
Gambar 2.13 2.4.2 Data Pembanding Tidak Langsung 2.4.2.1Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta (Perum PPD)
Gambar 2.14
25
Perum PPD adalah salah satu Badan Usaha M ilik Negara (BUM N)
yang
berada
dibawah
Departemen
Perhubungan.
M empunyai tugas pokok dan misi sebagai penyelenggara angkutan umum diwilayah DKI Jakarta dan sekitarnya dalam rangka menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah dibidang sosial, ekonomi dan pembangunan negara dan bangsa serta meningkatkan ketahanan nasional dalam mencapai masyarakat adil dan makmur material maupun spiritual berdasarkan Pancasila.
2.4.2.1.1Visi M enjadi Perusahaan yang sehat dan mandiri dengan karyawan yang sejahtera serta menjadi perusahaan milik negara yang bertaraf nasional. 2.4.2.1.2Misi Adalah menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum, sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.Disamping itu juga menyandang misi sebagai stabilisator dan dinamisator angkutan umum di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
2.4.2.2Ojek Ojek adalah transportasi umum informal di Indonesia yang berupa sepeda motor atau sepeda.Di Jakarta lebih banyak ojek sepeda
26
motor dibandingkan dengan ojek sepeda. Ojek disebut sebagai transportasi umum informal karena keberadaannya tidak diakui secara resmi
oleh
pemerintah
dan
tidak
ada
izin
pengoperasiannya.Penumpang ojek biasanya satu orang dewasa atau terkadang bisa sampai dua orang. Tarif untuk satu perjalanan ditentukan dengan cara tawar menawar antara sopir dan penumpang, setelah tarif disepakati oleh kedua pihak kemudian sopir akan mengantar penumpang ke tujuan yang diinginkan.
Ojek banyak digunakan oleh penduduk kota besar karena kelebihannya yaitu lebih cepat karena dapat melewati sela-sela kemacetan di jalan. Selain itu ojek juga dapat menjangkau daerah dengan gang yang sempit dan sulit dilalui oleh kendaraan besar seperti mobil.Biasanya ojek dapat ditemui di persimpangan jalan yang ramai atau di jalan masuk kawasan permukiman.
Gambar 2.15
2.5 Analisa S WOT Transjakarta
27
Strength (Kekuatan) •
M emiliki banyak rute yang melewati jalan protokol dan besar
•
Cepat dan bebas dari hambatan
•
Harga tiket yang terjangkau
•
Armada Transjakarta yang bersih, aman dan nyaman
•
Berbahan bakar ramah lingkungan
Weakness (Kelemahan) •
Logo Transjakarta tampak sepertiKacang Garuda
•
Desain yang tidak mencerminkan sarana transportasi bertaraf internasional
•
Tidak ada pembeda koridor yang jelas
•
Kurangnya efektifnya materi informasi dan kurangnya media promosi
•
Jumlah armada yang tersedia belum sebanding dengan jumlah penumpang di saat jam sibuk sehingga menyebabkan antrian panjang di halte
•
Pembuatan jalur dan pengoperasian Transjakarta membuat kemacetan di beberapa wilayah
Opportunity (Peluang) •
Tidak ada kompetitor yang sama di Jakarta
•
Kompetitor yang tidak melakukan promosi terhadap produk mereka
•
Armada bus kompetitor yang tidak nyaman dan tidak terawat
•
Tingginya angka kriminalitas di dalam armada bus kompetitor
28
Thread (Ancaman) •
Kontroversi dari warga sekitar jalur Transjakarta
•
Harga sepeda motor yang semakin murah
•
M asih banyak mobil pribadi yang menggunakan jalur khusus Transjakarta
2.6 Analisa Logo
Gambar 2.16 Pada logo Transjakarta ini terdapat gambar elang bondol yang merupakan simbol dari Jakarta.Burung merupakan simbol budaya yang berbhinneka di kota ini. Elang bondol tersebut juga merupakan simbol kekuatan di tengah hiruk pikuk kemacetan dan menjadi ketajaman solusi untuk kemacetan. Sementara tiga buah benda yang sedang dicengkram oleh burung tersebut adalah salak condet yang merupakan ciri khas dari Jakarta sebagai kota yang banyak mempunyai sejarah dan dikenal oleh banyak orang.
Logo Transjakarta ini tidak sesuai dengan salah satu bagian dari visi mereka yang ingin membuat sistem transportasi bertaraf internasional dikarenakan ilustrasi
29
penggambaran yang tergolong rumit dan terlalu harfiah sehingga tidak berkesan modern. Selain itu dapat dilihat bahwa penggunaan logo ini susah untuk diletakan diatas latar berwarna, dimana logo harus diberi stroke putih supaya bisa terlihat dengan jelas.Jarak antara logogram dan logotype juga terlalu rapat.Penggunaantipe huruf yang tidak presisi dengan kerning yang terlalu rapatakanmengurangi tingkat keterbacaan.
2.7 Analisa Peta
30
Gambar 2.17
Pada peta atau sistem map Transjakarta ini terdapat banyak kesulitan, seharusnya peta seperti yang tertera pada setiap halte ini harus dapat dengan mudah dimengerti oleh penumpang yang sudah sering naik maupun yang baruakan naik untuk pertama kali. Tetapi kenyataan yang ada tidak seperti itu, kurangnya konsistensi dalam memberikan informasi yang penting ini dapat terlihat dari
31
berbeda-bedanya media penyajian dan desain peta yang tidak berfungsi dengan maksimal. Tentunya hal ini akan membuat penumpang kesulitan. Sesuai dengan hasil survei yang telah dilakukan penulis, sebanyak 59.2% menunjukan bahwa para penumpang sudah menyadari akan keberadaan sistem map ini tetapi susah untuk dimengerti, 53.1% lebih banyak bertanya kepada petugas yang sedang berada di halte dan mengakibatkan 59.2% penumpang salah naik rute koridor Transjakarta.
Hasil eksekusi desain yang terlalu rumit untuk dimengerti, penggunaan ukuran huruf yang terlalu kecil dan tidak sesuai akan mengurangi tingkat keterbacaan dan kurangnya kemudahan untuk dibaca tentu akan sangat menyulitkan para penumpang untuk melihat dan menemukan tujuan akhir mereka.