BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1
Sumber Data
Data dan informasi yang untuk mendukung proses pengerjaan proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : 1. Wawancara / Interview dari narasumber terpercaya dan pihak-pihak terkait dengan topik ini : Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Bapak Nursalam (Pemilik Kedai Daur Ulang Pak Salam), & Toko Kertas Kemenangan 2. Survey terhadap pengamatan langsung di lapangan 3. Literatur : Buku, Artikel, Naskah, E-book, Dokumen, dari media elektronik yang berhubungan dengan topik
2.1.1
Hasil wawancara dengan pihak Dinas Kebersihan DKI Jakarta Hasil wawancara dengan Bapak Bambang selaku kepala seksi operasional Dinas Kebersihan DKI Jakarta yaitu: Proses pengolahan sampah di TPA Bantar Gebang Untuk sampah Organik, dilakukan composing, dikubur (landfill), dan gas methan yang dihasilkan ada yang dikonversikan menjadi listrik. Untuk sampah Anorganik, yang tidak memiliki nilai ekonomis diambil oleh pemulung. Terdapat 9,5 juta penduduk DKI Jakarta (2010), dengan timbunan 5.597,87 ton / hari. Dimana 4.986,31 ton sampah tertangani (89,08%). Sisanya 10,92% masih di sumbernya seperti kali/saluran/terdegradasi oleh alam. Persentase sampah organik dan non-organik ialah 55,37% : 44,63%. Adapun peraturan yang mengatur tentang pengelolaan sampah yaitu UU no 18 tahun 2008. Sampah yang tidak diminati ialah plastik kresek, kemasan makanan ringan, sterofoam. Kemasan makanan ringan juga salah satu jenis sampah yang harus diantisipasi, karena belum bisa diolah lebih lanjut. Adapun plastik yang sudah dapat ditangani ialah plastik PET.
Pertumbuhan timbunan sampah DKI Jakarta ialah 5% setiap tahunnya. Ini dikarenakan berubahnya pola konsumsi masyarakat. ITF ialah Intermediate Treatement Facility, fasilitas pengolahan sampah sementara yang ada di sunter, cakung, dan cilincing. 2 lokasi yang sudah beroperasi yaitu sunter dan cilincing. Dari pengolahan sampah di ITF dihasilkan residu yang nantinya dibawa ke pembuangan akhir di Bantar Gebang. Harapan dari Dinas Kebersihan ialah masyarakat dapat bertindak sesuai dengan peraturan yang berlaku seperti yang tercantum di UU no 18 tahun 2008, dapat memahami perda/UU, dan di kemudian hari akan ada pendekatan melalui insentif, yang diberikan kepada masyarakat yang mengolah sampahnya sendiri. Ada juga sanksi berupa 3 bulan penjara / denda 50 juta bagi yang tidak melakukan pemanfaatan sampah / subsidi silang. Penyuluhan yang telah dilakukan di wilayah DKI Jakarta ialah pengurangan sampah melalui 3R. Di setiap wilayah kotamadya dilakukan kegiatan aktivitas mensosialisasikan 3R. Uji coba sentral 5 wilayah telah berhasil dalam kinerjanya, yaitu mencacah setengah matang sampah. Adapun pengolahan residu yang dipress & diikat, serta residu yang dikonversi menjadi bahan bakar untuk industri kapur di Cikarang. Selain wawancara, penulis juga diberikan buku informasi kebersihan selama tahun 2011, dan juga dokumen-dokumen tentang sampah DKI Jakarta lainnya, seperti tabel, brosur, dll.
Gambar 2.1 Buku Informasi Kebersihan Dinas Kebersihan DKI Jakarta 2011
Gambar 2.2 Dokumen Dinas Kebersihan DKI Jakarta
Gambar 2.3 Brosur Dinas Kebersihan DKI Jakarta
2.1.2 Hasil pengamatan buku lokal dan impor luar negeri yang bertema lingkungan dengan sajian visual 01.
Buku lokal bertema alam & lingkungan
Penulis tidak menemukan banyak buku yang terbit di pasaran (Maret 2012) yang bertemakan lingkungan / edukasi tentang alam & lingkungan. Adapun buku-buku yang bertemakan lingkungan namun dikemas secara pandangan bisnis seperti, - Buku Pintar Etiket Hijau 300 Cara Bijak Ramah Lingkungan Dan Menghemat Uang | penulis : Mien R. Uno dan Siti Gretiani | - Agribisnis Kreatif | penulis : Iwan Setiawan | - Kewirausahaan dan Daya Saing Agribisnis | penerbit : Orangebook | - Ekonomi Agribisnis Minyak Sawit | Penulis : Dr Ir Tungkot Sipayang |
Adapun buku tentang edukasi alam & lingkungan, namun digolongkan di Seksi Pertanian, Peternakan, dan Perikanan, yang disajikan secara teks dan teori, seperti, - Membuat Pupuk Organik | Penulis : Sukamto Hadisuwito | - 100 Tumbuhan dilindungi di Gede Pangrango | Penerbit : Suara M P | 02.
Buku lokal dengan sajian visual
Penulis menemukan buku-buku dengan sajian visual yang bertemakan edukasi / fakta tentang alam & lingkungan, hanya banyak disajikan untuk segmen anakanak seperti, - Survival Dunia Serangga | Penerbit : Elex Media Komputindo | - 100 Hal Paling Bikin Penasaran | Penerbit : Edutivity | - 100% Science | Penerbit : Elex Media Komputindo | - 234 Fakta Sains Seru | Penerbit : Educomics | Buku yang berbalut visual untuk segmentasi dewasa lebih banyak bergenre fiksi dan disajikan dalam bentuk buku komik. Adapun beberapa buku dengan visual komik yang berbalut fakta / peristiwa terkini / konflik masyarakat seperti, - 100 Peristiwa Yang Bisa Menimpa Anda | Penulis : Benny Rachmadi | - Tiga Manula Jalan-jalan ke Singapura | Penulis : Benny Rachmadi | 03.
Buku impor luar negeri berbalut visual dan Ilustrasi
Penulis menemukan bahwa buku-buku impor luar negeri lebih banyak yang disajikan dengan visual dan ilustrasi, dan diperuntukkan segmen dewasa. Adapun buku-buku visual, untuk segmen dewasa, yang khusus membahas tentang alam & lingkungan seperti, - Illustrated Encyclopedia of The Earth | Penerbit : DK | - The Natural History Book, The Ultimate Visual Guide to Everything | Penerbit : DK | - Illustration School Lets Draw Plants and Small Creatures | Penulis : Sachiko Umoto | Penerbit : Quarry | - Amazing Earth | Penerbit : Times | Ada juga buku-buku yang berbalut visual dan ilustrasi, untuk segmen dewasa, dengan topik-topik yang menarik seperti, - Pocket World in Figures 2012 | Penerbit : The Economist | - 101 Things To Do To Become A Superhero or Evil Genius | Penulis : Richarn Horne | - LISTOMANIA A World of Fascinating Facts in Graphic Detail | Penerbit : Harper Collins | 2011 | - MORE SHOW ME HOW Instructions For Life From The Everyday To The Exotic | Penulis : Derek Fragerstorm, Lauren Smith, & The Show Me Team |
Penerbit : Harper Collins Publisher | 2010 | - Origami For Busy People | Penulis : Marcia Joy Miller | 2011 | Dengan pengamatan terhadap buku-buku lokal dan buku-buku impor luar negeri, penulis mengambil kesimpulan bahwa buku-buku dengan sajian visual dan ilustrasi, yang berisikan pengetahuan umum dengan tujuan edukasi dan informasi masih kurang dimanfaatkan oleh penulis dan penerbit di Indonesia.
2.1.3 Hasil wawancara dan pengamatan langsung di lapangan dengan Bapak Nursalam dari Kedai Daur Ulang Pak Salam Kedai Daur Ulang Pak Salam, ialah usaha Daur Ulang Kertas yang dipelopori oleh Pak Nursalam, aktif beroperasi sejak tahun 1983 sampai sekarang, terletak di Jalan Mampang Prapatan XI no 3A Jakarta Selatan. Penulis mengamati proses daur ulang kertas dari sampah kertas menjadi produk kertas yang dapat dikomersialkan kembali, banyak diantaranya yang diproses lagi menjadi produk komersial seperti kotak, buku, bingkai foto, map, dll. Selain bahan baku kertas, gedebok pisang / batang pisang terkadang dipakai sebagai bahan campuran untuk menghasilkan jenis kertas daur ulang dengan tekstur tertentu. Terdapat bermacam-macam tekstur dari kertas daur ulang yang dihasilkan sesuai dengan cetakan / ornamen yang diberikan. Sampah-sampah kertas banyak diperoleh Bapak Salam dari perkantoranperkantoran di Jakarta. Perkantoran rutin mengirimi sampah kertasnya sebulan sekali, terkadang dua bulan sekali, 100 Kg sampah kertas setiap pengirimannya. Kertas yang didaur ulang ialah segala jenis kertas, seperti kardus, karton, hvs, duplex, koran, packaging, kertas bekas printing, majalah, brosur, poster, manila, map, amplop, kertas buram, selama kertas tidak mengandung bahan-bahan kimia berbahaya. Karena daur ulang kertas disini dilakukan secara manual, dengan tangan terbuka. Alat-alat yang digunakan ialah baskom bulat untuk bubur kertas, bak kotak untuk perendaman, air, kertas, gedebok pisang, dedaunan untuk motif, screen cetak kertas dengan berbagai ukuran, pewarna pigmen, blender, dan sinar matahari (supaya kertas yang dihasilkan bagus, tidak lembab, sehingga tidak mudah rapuh). Prosesnya ialah kertas sampah direndam air dalam bak kotak selama 4 hari, diberi pewarna pigmen. Setelah kertas merapuh di-blender menjadi bubur kertas, bubur kertas dimasukkan ke dalam baskom bulat berisi air. Dengan screen, bubur kertas diangkat dan disaring dari sisa2 air. Tahap pengeringan lembaran bubur
kertas ditempel ke papan. Dibutuhkan waktu sampai 2 jam hingga bubur kertas ini kering dan menjadi lembaran-lembaran kertas daur ulang. Dengan 75 kg sampah kertas, setiap harinya, Bapak Salam dapat dihasilkan kurang lebih 150 lembar kertas daur ulang ukuran A4, Folio, A3 dan A2. Harga Jual kertas daur ulang tsb ukuran A4, Rp 1.100,- ; A3 Rp 1.500,- ; A2 Rp 3.500,-.
2.1.4 Hasil survey produk kertas daur ulang pada beberapa pabrik kertas & distributor kertas terkemuka di Indonesia 01. PAPERINA - PT PAPERINA DWIJAYA Dari 34 jenis produk kertas, terdapat 9 jenis kertas yang merupakan produk daur ulang dari serat kayu daur ulang (Post-Consumer Waste Recycled) = 26.47 % 02. Concorde - PT Parisindo Pratama Dari 9 jenis produk kertas, terdapat 0 jenis kertas yang merupakan produk daur ulang dari serat kayu daur ulang (Post-Consumer Waste Recycled) =0% 03. PT Surya Palace Jaya Dari 32 jenis produk kertas, terdapat 5 jenis kertas yang merupakan produk daur ulang dari serta kayu daur ulang (Post-Consumer Waste Recycled) = 15.6 % 04. PT Asia Pulp & Paper Dari 16 jenis produk kertas, terdapat 3 jenis kertas yang merupakan produk daur ulang dari serta kayu daur ulang (Post-Consumer Waste Recycled) = 18.75 % 05. Paper Gallery Dari 12 jenis produk kertas, terdapat 5 jenis kertas yang merupakan produk daur ulang dari serat kayu daur ulang (Post-Consumer Waste Recycled) = 41.67 %
06. PT Cinjoe Jaya Dari 32 jenis produk kertas, terdapat 8 jenis kertas yang merupakan produk daur ulang dari serat kayu daur ulang (Post-Consumer Waste Recycled) = 25 % 07. PT Tjiwi Kimia (Paperline Gold) Dari 24 jenis produk kertas, terdapat 3 jenis kertas yang merupakan produk daur ulang dari serat kayu daur ulang (Post-Consumer Waste Recycled) = 12.5 %
08. PT Unity Fortuna Global Dari 15 jenis produk kertas, terdapat 3 jenis kertas yang merupakan produk daur ulang dari serat kayu daur ulang (Post-Consumer Waste Recycled) = 20 % 09. PT Riau Andalan Pulp and Paper, Asia Pacific Resources International Limited (APRIL Fine Paper) Paper One, Dari 1 jenis produk kertas, terdapat 0 jenis kertas yang merupakan produk daur ulang dari serat kayu daur ulang (Post-Consumer Waste Recycled) =0% 10. PT Indah Kiat Dari 17 jenis produk kertas, terdapat 3 jenis kertas yang merupakan produk daur ulang dari serat kayu daur ulang (Post-Consumer Waste Recycled) = 17,65 % 11. PT Pindo Deli Pulp & Paper Dari 11 jenis produk kertas, terdapat 1 jenis kertas yang merupakan produk daur ulang dari serat kayu daur ulang (Post-Consumer Waste Recycled) = 9% 12. PT Pabrik Kertas Indonesia (Pakerin) Dari 9 jenis produk kertas, terdapat 3 jenis kertas yang merupakan produk daur ulang dari serat kayu daur ulang (Post-Consumer Waste Recycled) = 33.3 %
* Dari hasil survey, terdapat 2 dari 12 pabrik kertas/distributor kertas terkemuka di Indonesia, yang tidak memproduksi/mendistribusikan kertas hasil PostConsumer Waste Recycled. * Persentase RATA - RATA dari 12 pabrik kertas/distributor kertas, terdapat 18,33 %nya produk kertas daur ulang di setiap pabrik/distributor kertas. * Konklusi yang didapatkan : Industri kertas Indonesia menghasilkan jenis produk kertas daur ulang serat kayu sebanyak 18,33 % dari total jenis produk kertas
2.1.5 Hasil wawancara terhadap pengolahan sisa potong kertas ke pihak toko kertas di Jakarta Kertas yang dijual di toko-toko kertas di Jakarta umumnya berupa ukuran Plano. Terdapat jasa potong kertas bagi pembeli yang ingin membeli kertas dalam ukuran selain Plano. Sisa-sisa potongan kertas plano tersebut biasanya diminta oleh si pembeli. Jika adapun sisa potongan kertas yang tidak diminta, akan
dimanfaatkan kembali untuk membuat potongan kertas kecil untuk buku nota dan dijual kembali. Namun penulis menemukan bahwa tidak ada tindaklanjutan untuk sisa potongan kertas yang kurang dari 5 cm. Sisa potongan tersebut menjadi sampah kertas yang kemudian dibal & diloakkan kepada pemulung.
2.1.6 Hasil pengamatan efisiensi kemasan terhadap limbah yang dihasilkan produk-produk berkemasan kertas/ karton di pasaran. Penulis mengamati banyaknya produk yang menggunakan bahan baku kertas / karton sebagai kemasannya. Produk-produk seperti bedak, lotion wajah, kosmetik, pasta gigi, coklat, biskuit/wafer, susu bubuk, susu cair, jus buah, yang menggunakan bahan baku kertas/karton sebagai kemasannya. Ada pun beberapa kertas / karton yang dipakai adalah Food Grade ataupun TetraPack, yaitu jenis kertas yang memenuhi standarisasi untuk pengemasan khusus makanan. Dari hasil pengamatan terhadap 5 jenis produk di pasaran yang berkemasan kertas/karton, yaitu coklat batang, cereal gandum, pasta gigi, kue tart, dan jus buah, didapati kesimpulan bahwa, Pembelian produk dalam jumlah yang lebih besar dalam satu kemasannya, akan menghemat sampah kertas sampai 52,6 %, menghemat biaya sampai 17,7 %, dan sampai 6x pemakaian.
2.2
Data Umum 2.2.1
Infografik
Infografik ialah informasi berbentuk grafik/visual, yang memuat data, edukasi, dan informasi, yang mengubah data kompleks menjadi sederhana dan jelas sehingga mudah dipahami. Infografik memudahkan dalam membaca data di era informasi seperti ini, sehingga Infografik tidak hanya bisa dinikmati oleh para ahli di bidang spesifik ilmu yang disajikan, namun juga oleh orang awam sekalipun. Penggunaan infografik pada publikasi merupakan sebuah solusi desain untuk mengenalkan suatu permasalahan yang kompleks kepada masyarakat, dengan cara yang menarik, hingga diharapkan dapat tercipta suatu fungsi edukasi, membentuk pemikiran masyarakat, dan terciptanya tindakan. 2.2.2
Sampah 2.2.2.1 Arti Sampah Menurut kamus istilah lingkungan hidup, sampah mempunyai definisi sebagai bahan yang tidak mempunyai nilai, bahan yang tidak berharga
untuk maksud biasa, pemakaian bahan rusak, barang yang cacat dalam pembikinan manufaktur, materi berkelebihan, atau bahan yang ditolak.
2.2.2.2 Hari Sampah Nasional & Kronologi - Hari sampah nasional ditetapkan 21 Februari sejak tahun 2005 untuk mengenang tragedi longsornya TPA Leuwigajah. - Lima tahun lalu, tepatnya 21 Februari 2005 pada dini hari, tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Leuwigajah longsor dan mengubur 143 orang tewas seketika. Sekitar 137 rumah di Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung dan dua rumah di Desa Leuwigajah, Cimahi, Provinsi Jawa Barat juga tertimbun longsoran sampah dengan ketinggian mencapai 3 meter. Selain itu, ribuan ton kubik sampah juga mengubur kebun dan lahan pertanian milik warga Kampung Pojok, Cimahi Selatan Tragedi ini kemudian dicanangkan sebagai Hari Sampah Nasional. 2.2.2.3 Fenomena Pengolahan Sampah Persoalan lain pengolahan sampah di tempat akhir ada pada proses pengolahan. Di saat pengangkutan dan di tempat pembuangan akhir, semua sampah dicampur baik sampah organik maupun yang non organik. Di tingkat rumah tangga atau perkantoran, mungkin sudah ada yang berupaya memilah sampah organik dengan sampah non organik di tempat terpisah. Tapi ketika dinaikkan truk, sampah-sampah organik dan non organik ini mulai bercampur, sampai di tempat pembuangan akhir. 2.2.2.4 Jenis Sampah 01.
Jenis Sampah Secara Umum
- Sampah Organik, dapat diurai (Degradable) Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk, mudah terurai di alam, seperti sisa makanan, sayuran, daun, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos. - Sampah Non-Organik, tidak terurai (Undegradable) Sampah Non-Organik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, susah/tidak bisa hancur, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kaca, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat didaur ulang dan dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus
makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton. - Biodegradable, yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan. - Non-biodegradable, yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi: Recyclable, ialah sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain. Non-recyclable, ialah sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, kertas karbon, thermo-coal dan lain-lain. 02. Jenis Sampah menurut Hadiwiyono (1983) Sampah dikelompokkan berdasarkan dua karakteristik, yaitu secara fisika dan secara kimia. Secara kimia sampah dikelompokkan menjadi : 1. Organik, sampah yang mengadung senyawa organik atau sampah yang tersusun dari unsur Karbon, Hidrogen, Oksigen, Nitrogen, dan Pospor. 2. Anorganik, sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, jika bisapun membutuhkan waktu yang sangat lama. Secara fisika sampah dikelompokkan menjadi: 1. Sampah basah (garbage), garbage tersusun dari sisa-sisa bahanbahan organik yang mudah lapuk dan membusuk. 2. Sampah kering (rubbish), sampah kering dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu jenis logam seperti besi, seng, aluminium dan jenis non logam seperti kertas dan kayu. 3. Sampah lembut, sampah lembut memiliki ciri khusus yaitu berupa partikel-partikel kecil yang ringan dan mudah terbawa oleh angin. 4. Sampah besar (bulkywaste), sampah jenis ini memiliki ukuran yang relatif lebih besar, contohnya sampah bekas mesin kendaraan. 5. Sampah berbahaya (hazardous waste)
03. Jenis Sampah menurut Wibowo. Arianto dan Djajawinata. T. Darwin (2007) Sampah berdasarkan sumbernya dibagi menjadi 2 kelompok yaitu: 1. Sampah domestik, adalah sampah yang dihasilkan oleh kegiatan manusia secara langsung, contohnya sampah rumah tangga, pasar, sekolah dan sebagainya. 2. Sampah non-domestik, adalah sampah yang dihasilkan oleh kegiatan manusia secara tidak langsung, contohnya sampah pabrik, industri dan pertanian.
2.2.2.5 Tempat Pembuangan Akhir / Tempat Pembuangan Sampah Terpadu di Indonesia - TPA Bantar Gebang, Bekasi Lokasi : Kelurahan Ciketik Udik, Kelurahan Cikiwul Dan, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang Mulai Operasi : Agustus 1989 Luas : 110.3 Hektar Sampah Per Hari : 6000 Ton - TPA Cieupecang, Bekasi - TPA Jatiwaringin, Banten - TPA Muara Fajar, Riau - TPA Benowo, Jawa Timur
2.2.2.6 Diagram Hierarki Pengolahan Sampah
Gambar 2.4 Waste_hierarchy (sumber : wikipedia.org)
2.2.2.7 Prediksi Sampah Volume sampah meningkat 15 % di bulan puasa. Data & angka selalu berubah, problema sampah tak pernah selesai. Jakarta akan selalu bermasalah dengan sampah jika tidak ada penanganan yang optimal.
2.2.2.8 Manfaat Pengelolaan Sampah - Untuk Sumber Daya Alam, hutan, udara - Untuk energi - Untuk lahan TPA - Untuk lingkungan nyaman dan bersih - Mengurangi pencemaran dan global warming
2.2.3
Kertas 2.2.3.1 Arti Kertas Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp/bubur kertas. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih/tisu yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet. 2.2.3.2 Serat Kayu pada Kertas Bahan pembuat kertas adalah komponen kayu. Salah satu jenis kayu yang digunakan sebagai bahan baku penghasil kertas di Indonesia adalah kayu Mangium (Acacia mangium). Sebagai gambaran, komposisi kimia serat kayu Mangium adalah kadar selulosa 45,72 – 60,29%, hemiselulosa 23,26 – 29,58%, dan lignin 21,98 – 24,54%. Kadar tersebut bervariasi dari berdasarkan jenis tempat tumbuh (Queensland, Papua New Guinea, dan Indonesia timur) seperti yang dilaporkan oleh Syafii dan Siregar (2006). Serat Kayu ialah komponen organik selulosa yang diekstraksi dari tumbuh-tumbuhan / pohon untuk bahan baku kertas. Virgin Wood Fiber ialah Serat kayu baru yang belum mengalami tahap olahan daur ulang. Virgin Wood Fiber diekstraksi dari kayu keras (Hardwood) & kayu lunak (Softwood). Kayu keras dari jenis tanaman Angiosperm, yang lebih kompleks jaringannya sementara kayu lunak ialah kayu dari pohon Pinus Sylvestris, sejenis tanaman Gymnosperm.
2.2.3.3 Kertas dalam Sejarah Peradaban Mesir Kuno menyumbangkan Papirus sebagai media tulis menulis. Penggunaan Papirus sebagai media tulis menulis ini digunakan pada peradaban Mesir Kuno pada masa firaun. Kemudian menyebar ke seluruh Timur Tengah sampai Romawi di Laut Tengah dan menyebar ke Eropa, meskipun penggunaan papirus masih dirasakan sangat mahal. Dari kata Papirus (Papyrus) itulah dikenal sebagai Paper dalam bahasa Inggris, Papier dalam bahasa Belanda, Jerman, dan Perancis, dan Papel dalam bahasa Spanyol yang berarti kertas. Tercatat dalam sejarah bahwa peradaban China menyumbangkan kertas bagi Dunia. Kaisar Tsai Lun menemukan kertas dari bahan bambu yang mudah didapat di daratan China pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya bangsabangsa China ke timur, meskipun pada awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia. Pada akhirnya, teknik pembuatan kertas jatuh ke tangan orang-orang Arab pada masa Abbasiyah, terutama setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang dalam Pertempuran Sungai Talas pada tahun 751 Masehi. Para tawanantawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-orang Arab, sehingga muncullah pusat-pusat industri kertas di Baghdad, Samarkand dan kota-kota industri lainnya. Pembuatan kertas kemudian menyebar ke Italia, India lalu Eropa pada abad ke-12, khususnya setelah Perang Salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan orang-orang Spanyol. Pemakaian kertas mulai berkembang luas. Sesudah Gutenberg menemukan mesin cetak modern, kertas menggantikan kulit kambing sebagai sarana tulis-menulis di Barat. Di Cina sebelum penemuan Ts'ai Lun umumnya buku dibuat dari bambu yang terlampau berat. Memang ada juga buku yang dibuat dari sutera tetapi harganya sangat mahal. Sedangkan di Barat, sebelum adanya kertas, buku ditulis di atas kulit kambing atau lembu. Material ini sebagai pengganti Papirus yang digemari oleh orang-orang Yunani, Romawi dan Mesir. Baik kulit maupun Papirus bukan saja termasuk barang langka tetapi juga harga sulit terjangkau.
2.2.3.4 Tisu sebagai hasil produk kertas jaman modern Tisu merupakan produk kertas jaman modern. Sifatnya yang sekali pakai menjamin ia lebih higienis. Mengingat konsumsi tisu yang sangat besar di
seluruh dunia, penghematan pemakaian tisu pasti akan memberi dampak yang cukup besar bagi penghematan kertas. Gunakan lap kain di dapur, wastafel, dan untuk wajah, sehingga dapat meminimalisir pemakaian tisu dan tidak menghasilkan limbah kertas.
2.2.4
Sampah Kertas
Sampah kertas ialah Sampah anorganik yang bersifat kering. Sampah kertas merupakan sampah yang bisa dijadikan sampah komersial jika dilakukan penanganan. Sampah kertas dapat dijadikan hiasan menarik, kertas daur ulang, dll. Sampah kertas mengandung komponen kimiawi selulosa, hemiselulosa, dan sebagian kecil masih mengandung lignin (Robert 1996). Produk Sampah Kertas di sekitar kita seperti, - Hasil cetak dokumen 2 sisi (Test print, Dokumen, dll) - Kemasan karton dari produk, seperti karton sereal, odol, kosmetik - Hasil Shredding dokumen perusahaan - Sisa potongan kertas dari toko kertas, maupun digital print - Koran bekas - Buku tulis yang habis dipakai - Post It Note bekas - Bekas Undangan, Kalender - Kwitansi, Bon, kertas tagihan setelah pembayaran - Brosur, Pamflet, Flyer, Poster bekas - Tisu, dll
2.2.4.1 Pre-Consumer Waste & Post-Consumer Waste Pre-Consumer Waste, ialah material kertas yang dibuang sebelum sampai ke konsumen. Seperti kertas yang diproduksi tetapi tidak digunakan dan kemudian mengalami proses produksi untuk kertas kembali. Produksi seperti ini tidak termasuk mengalami daur ulang. Contoh, hasil potongan kertas di pabrik kertas, yang kemudian digunakan pada proses pembuatan kertas kembali. Post-Consumer Waste ialah sampah yang biasa kita kenal. Material yang dibuang setelah adanya penggunaan oleh konsumen. Contoh, koran yang dibeli, dibaca, kemudian dibuang.
2.2.4.2 Beberapa Fakta Sampah Kertas di dunia - Penggunaan kertas per kapita di dunia ialah 48 kg - Rata-rata pengguna web komputer mencetak 28 halaman kertas setiap
harinya (sumber: Gartner group and HP) - 1 ton sampah kertas yang didaur ulang dapat menyelamatkan 17 pohon, 380 gallon minyak, 2.3 m³ lahan TPA, 4000 KW energi, & 7000 gallon air. Menghasilkan 64% penghematan energi, 58% penghematan air & mengurangi 60 lbs polusi di udara. 17 pohon bisa menyelamatkan 250 lbs CO2 di udara dlm 1 tahun, membakar kertas dengan jumlah yg sm akan menghasilkan 1500 lbs CO2 - Jika seluruh koran didaur ulang, kita bsa menyelamatkan 250.000.000 pohon dlm setahun - Sebuah pohon berumur 15 tahun menghasilkan 700 pcs kantong kertas. Pasar Swalayan yang sibuk dpt menggunakan habis di bwh 1 jam. Dalam setahun, sebuah pasar swalayan menghabiskan 6jt kantong kertas. - Mendaur ulang 1 ton sampah kertas menyelamatkan 7-10 pohon dewasa (sumber: Kedai Daur Ulang Pak Salam) - Kotoran 1 gajah dapat menghasilkan 100 lembar kertas, dari satu onggokan kotoran, bisa dihasilkan 15 lembar kertas. Pembuatan kertas dimungkinkan karena kotoran hewan kaya serat. Ketika mencerna, gajah tak melumat habis makanannya. (sumber: Safari Poo Paper Factory, Bali Safari and Marine Park). Satu gajah makan sekitar 180 kilogram rumput setiap hari, mereka memproduksi 100 kilogram kotoran tiap harinya. Kata Tim Husband, seperti dimuat Perth Now. - 65% banyaknya dari jumlah sampah rumah tangga ialah limbah kemasan kertas - 1 keluarga rata2 mengkonsumsi 182 gallon soda, 29 gallon jus, 104 gallon susu, & 26 gallon air mineral kemasan, dalam setahun. Bayangkan berapa banyak limbah kemasan yang dihasilkan.
2.2.5
Industri / Pabrik Kertas
- Setiap industri kertas harus memenuhi prosedur ISO Quality, ISO 9001 (Quality Management System) & ISO 14001 (Environmental Management System), yang tertera pada International Standard Pollution Control & Environmental Safety, dan juga berkomitmen dalam keberlanjutan lingkungan secara jangka panjang. - Setiap pabrik kertas di Indonesia, selain harus berkomitmen dengan prosedur ketentuan juga harus berkomitmen dengan masalah sosial, lingkungan hidup & keberlanjutan perekonomian. Bentuk komitmen terhadap lingkungan hidup seperti, - Meningkatkan penggunaan bahan baku yang bersertifikat Sustainable Forest Management - Dalam menjalani operasinya, sebisanya mengurangi pemakaian energi, emisi karbon, emisi gas rumah kaca, dan polusi. - Meminimalisir limbah terutama limbah kimia - Menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik
- Turut melindungi konservasi area hutan sebagai rumah dari beragam spesies hewan dan tumbuhan Berkomitmen secara sosial seperti, - Menghormati dan melindungi Hak Asasi Manusia - Turut mengembangkan komunitas dan masyarakat Berkomitmen terhadap perekonomian seperti, - Bertanggung jawab terhadap karyawan, keluarga karyawan, konsumen, dan komunitas yang menggantung kehidupannya kepada perusahaan. Setiap pabrik kertas di Indonesia harus menjamin keberlanjutan lingkungan hidup (Sustainability) dengan, - Tidak bertoleransi akan kayu hasil illegal lodging, hanya memproduksi kertas dari serat kayu yang sah/legal - Memenuhi Standard Kualitas Serat Kayu (Fiber Procurement Policy) - Menggunakan bahan baku bersertifikat CSA / FSC / PEFC/ SFI (Sustainable Forest Management Sertified Material), dari tanaman industri Indonesia. - Menggunakan teknologi daur ulang dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui - Menggunakan teknologi khusus untuk proses panen - Menjamin bahan baku yang legal dari hutan sampai ke pabrik
2.2.5.1 Proses Pembuatan Kertas Material kertas terbuat dari selulosa, yang diperoleh dari kayu, robekan kertas, dan sejenis rerumputan, yang kemudian diproses menjadi lembaran ataupun gulungan kertas, yang digunakan untuk menulis, mencetak, menggambar, membungkus, majalah, wallpaper, dll. Kayu adalah bahan baku utama dalam memperoleh serat selulosa dalam pembuatan bubur kertas dan kertas. Kayu menyumbangkan kebutuhan 93% serat kayu baru (virgin fiber) dunia, sedangkan sumber non-kayu, ampas tebu (10%), jerami, dan bambu adalah bahan baku sisanya. Untuk memproduksi kertas dengan kualitas yang baik, bubur kayu jenis Softwood dan Hardwood dicampur, untuk mendapat kadar kekuatan dan keputihan kertas, tekstur permukaan untuk menulis, dan karakter-karakter lainnya. Proses pembuatan bubur kertas, - Batang kayu datang dari lahan perkebunan - Debarking, Proses pertama ialah menghilangkan kulit kayu yang tidak memiliki kandungan serat dan akan membentuk kotoran pada bubur
kertas. Kulit-kulit kayu tersebut dibawa ke mesin multifuel boiler untuk dibakar sebagai bahan bakar untuk proses-proses produksi di pabrik. - Chipping, Batang kayu dipotong menjadi serpihan kayu dan dibawa ke dalam pabrik pengolahan untuk mengubahnya menjadi bubur kertas - Pulping, Pemasakan bahan kimia dengan uap ialah awal proses pembuatan bubur kertas. Beberapa bagian kayu dipisahkan untuk dipakai di proses ini sebagai bahan bakar mesin uap. Sebagian besar zat kimia yang digunakan disini kemudian dipulihkan dan di gunakan kembali. - Washing, Berbagai jenis alat untuk mencuci serat kertas digunakan untuk memisahkan serat kertas dengan bahan-bahan kimia - Bleach, Proses memutihkan serat kertas menggunakan berbagai zat kimia dan perlakukan khusus, serat kertas akan menjadi semakin bersih dan putih. - Screening, Serat-serat kayu dan kotoran disaring dari serat kertas dalam proses Screening untuk mendapatkan bubur kertas yang bersih - Drying - Pada proses akhirnya, serat kertas dikeringkan di dalam pengering untuk memisahkan kandungan air - Bailing - pemotongan lembaran serat kertas menjadi ukuran tertentu untuk memudahkan pemindahan. Proses pembuatan kertas : Terdapat bermacam proses untuk tujuan produksi tipe kertas yang beragam di Pabrik kertas. Umumnya, proses pengolahan di pabrik kertas dibagi menjadi 3 bagian, 1. Stock Preparation / Penyediaan Bahan baku Stock Preparation adalah jembatan antara serat kertas dengan mesin kertas. Menyediakan bahan baku untuk mengolah bubur kertas, memproduksi kertas yang sejenis dari materi coatingnya, memastikan pengoperasian mesin kertas yang optimal, & mengendalian standard kualitas kertas. Dalam tahap ini bahan baku serat kertas dicampur dengan air untuk membentuk bubur kertas yang lunak untuk mencampur rata kandungan materi tambahan. 2. Paper Machine / Mesin Kertas, terjadi proses pembuatan lembaran kertas dari bubur kertas. dibagi menjadi 2 area, - Wet End Operation (99% air), menghilangkan air dari bubur kertas untuk dibentuk menjadi lembaran. Pertama-tama, disemprotkan bubur kertas di atas sebuah screen yang panjang dan lebar, disebut dengan wire. Kemudian air mulai tersaring di dasar wire. Air disini dikumpulkan supaya bisa dipakai berulang kali. Bubur kertas yang terkumpul di atas wire mulai membentuk lapisan tipis, kemudian dipress oleh roller. - Dry End Operation (60% air), mengeringkan lembaran kertas, memberi lapisan coating, menghaluskan, dan menggulung pada gulungan besar. Pertama tama silinder besar yang terbuat dari logam dipanaskan dengan mengisinya dengan uap. Lembaran kertas-kertas yang basah (9 meter)
melewati silinder panas. Dengan pemanasan tersebut membuat serat-serat pada kertas semakin merapat dan membentuk kertas yang padat. Dengan Calender, roller baja yang berat memberi beban pada kertas sehingga ketebalan dan kehalusannya merata. 3. Finishing Operation / Tahap penyelesaian, mengambil lembaran pada gulungan untuk pendistribusian Pada tahap Finishing terjadi sedikit pemanasan, lembaran kertas kemudian digulung, masuk ke mesin cutter / sheeter untuk dipotong sesuai ukuran. terdapat berbagai macam ukuran gulungan.
2.2.5.2 Beberapa Fakta mengenai Produksi Kertas - Hutan hujan tropis ditebang 100 hektar per menit. Ini berarti 2000 pohon ditebang setiap menitnya. - Menurut data Food and Agriculture Organizations (FAO), setiap harinya hutan di Indonesia berkurang seluas 500 kali luas lapangan sepakbola. - Dari survey 12 pabrik kertas/distributor kertas terkemuka di Indonesia, hanya terdapat 18,33 % produk kertas hasil daur ulang serat kayu dari keseluruhannya, padahal industri kertas menduduki peringkat 4 dalam emisi gas rumah kaca - Biaya konstruksi pabrik kertas yang menggunakan kertas hasil daur ulang, lebih murah 50 - 80% daripada pabrik kertas yang menggunakan bubur kertas baru. - Pabrik kertas membuat 1 ton bubur kertas berarti menggunduli seperempat hektar hutan (sumber:Kedai Daur Ulang Pak Salam) - Menurut Prof. Dr. Sudjarwadi (UGM), 1 rim kertas setara dengan 1 pohon berumur 5 tahun. Untuk setiap ton, bubur kertas membutuhkan 4,6 meter kubik kayu, dan 1 ton bubur kertas menghasilkan 1,2 ton kertas. 1 hektar hutan tanaman industri (Acacia) dapat menghasilkan kurang lebih 160 meter kubik kayu. Jika pertahun diproduksi 3 juta ton bubur kertas, maka membutuhkan 86.250 hektar hutan. - Membuat selembar kertas fotokopi, membutuhkan 400 ml air, setara dengan 2 gelas air. - Daur ulang tumbuh tumbuhan Acacia memerlukan waktu yang cukup lama, yakni 6 tahun, menyebabkan industri bubur kertas membutuhkan lebih banyak hutan untuk beroperasi. - Dalam setiap tonnya, bubur kertas membutuhkan 4,6 meter kubik kayu. 1 ton pulp menghasilkan 1,2 ton kertas. Dalam 1 hektarnya, tanaman industri (Acacia) dapat dihasilkan lebih kurang 160 meter kubik kayu.
2.3
Masalah yang Dihadapi 01. Keadaan Hutan Hujan Tropis Indonesia Vs Pabrik Pulp and Paper Indonesia Total kapasitas produksi pabrik kertas di Indonesia tumbuh besar pada masa 1990-an, naik dari 1 juta ton per tahun pada tahun 1990 ke 5,9 juta ton per tahun pada 2001. Untuk masa tersebut, konsumsi kertas per orang tumbuh tiga kali lipat yang mencapai hampir 24 kg. Pada 2005, angka tersebut turun di kisaran 20 kg. Keunggulan komparatif yang dimiliki Indonesia, juga yang menyebabkan pabrik kertas semakin berkembang, diantaranya adalah iklim tropis yang membuat pertumbuhan pohon yang akan menjadi sumber bahan baku bisa tumbuh cepat. Selain itu, Indonesia juga secara geografis dekat dengan pasar yang sedang berkembang yaitu Asia. Pada saat yang sama, banyak industri bubur kertas dan kertas di Amerika Utara dan Skandinavia yang menghadapi kesulitan akibat semakin tingginya biaya operasional. Dengan keunggulan yang dimiliki, Indonesia berpotensi menjadi produsen bubur kertas dan kertas nomor 4 di dunia. Saat ini, Indonesia berada pada posisi ke sembilan untuk produksi bubur kertas, sedang untuk produksi kertas juga berada di posisi sembilan. Indonesia memproduksi sekitar 7,3 juta ton bubur kertas dan 10,7 juta ton kertas pada tahun 2010. Menurut Dirjen Industri Agro dan Kimia Kementerian Perindustrian, Benny Wahyudi, pasar produk bubur kertas dan kertas masih tumbuh rata-rata 2,1% secara global dan sekitar 4% pada negara-negara berkembang. Total produksi kertas dunia sendiri saat ini sekitar 394 juta ton. Nilai ekspor produk bubur kertas dan kertas nasional pada tahun 2009 mencapai US$6,7 miliar dan pada tahun 2010 mencapai US$8 miliar. Hutan hujan tropis mencakup 70% dari lahan di Indonesia. Di saat yang bersamaan, suatu luas area seperti luas negara Belgia terhapus lenyap setiap tahun menurut laporan dari Friends of The Earth. Hanya 10% yang ditebang untuk kertas adalah dari hasil penanaman, walaupun industri ini telah memberikan komitmen untuk replanting lahan yang sudah ditebang dengan pohon cepat tumbuh akasia.
02.
Konsumsi Kertas Masyarakat Tinggi
Tingkat konsumsi kertas di Indonesia bahkan di dunia terus mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan konsumsi kertas pada tahun 2003 yang mencapai 5,31 juta ton, untuk tahun 2004 kebutuhan konsumsi kertas menjadi 5,40 juta ton, sedangkan pada tahun 2005 konsumsi kertas meningkat lagi ke
5,61 juta ton dan prediksi pada tahun 2009 konsumsi kertas dapat mencapai 6,45 juta ton (pusgrafin.go.id 2009). Mansur (2008) mengatakan bahwa konsumsi kertas di Indonesia terus meningkat satu kilogram (kg) per kapita atau sekitar 220 ribu ton per tahun. Peningkatan tingkat konsumsi ini memberikan konsekuensi tingginya limbah kertas yang dihasilkan. Tahun ini (2012) pertumbuhan konsumsi kertas di dalam negeri diperkirakan mencapai 4,2%. Konsumsi kertas Indonesia saat ini baru mencapai 30 kilogram (kg) per kapita per tahun, jauh dibawah rata-rata konsumsi kertas negara ASEAN yang mencapai 55 kg per kapita per tahun. (sumber: Suhendra Wiyadinata, Direktur Sinarmas Pulp and Paper) Walaupun ada usaha dari berbagai perusahaan Indonesia untuk mengurangi pemakaian kertas yang tidak diperlukan, masih lebih banyak perusahaan yang konsumsi kertasnya meningkat dibandingkan yang menurun. Penggunaan kertas untuk kebutuhan kantor di negeri ini tumbuh pada 40% perusahaan yang disurvei, dengan rata-rata penggunaan 300 lembar kertas per bulan untuk setiap karyawan. Pertumbuhan teknologi komputer dan kepedulian terhadap lingkungan tidak menurunkan penggunaan kertas di sektor bisnis. Lebih dari 50% perusahaan belum mempunyai peraturan perusahaan untuk mengurangi penggunaan kertas. Industri bubur kertas dan kertas menggunakan 50% hasil produksinya untuk melayani pasar ekspor, sisanya untuk kebutuhan di dalam negeri. Kemampuan produksi bubur kertas saat ini mencapai 7 juta ton per tahun yang dihasilkan oleh 14 pabrik, sedangkan industri kertas memproduksi 10 juta ton per tahun yang dihasilkan oleh 79 pabrik. Dengan permintaan persediaan Kertas yang terus melonjak kemudian akan mengakibatkan industri kertas terus memproduksi massal produk kertas sehingga hutan pun terkena dampaknya. Dirjen Industri Agro dan Kimia Kementerian Perindustrian, Benny Wahyudi, menekankan, industri bubur kertas dan kertas nasional harus didukung Hutan Tanaman Industri (HTI) sebagai sumber bahan baku kayu yang lestari. 03.
Buku Indonesia Vs. Buku Luar Negeri
Perkembangan Buku Indonesia dari masa ke masa mengalami pasang surut, baik secara kualitas maupun secara kuantitas. Perubahan yang dialami seiring dengan selera baca masyarakat dan tren terkini. Ketika masanya demam Korea publikasi Indonesia dihamburi dengan buku-buku tentang artis Pop Korea, biografi artis Korea, buku buku lokal berbau Korea. Ketika tren masyarakat berubah alur ke Jepang, maka akan berhamburan komik-komik lokal bergambar Jepang, tidak sedikit komikus Indonesia menggunakan nama samaran Jepang. Harus diakui
bahwa buku-buku Indonesia didominasi oleh buku fiksi, dengan minimnya bukubuku yang berbicara tentang fakta lingkungan. Di era globalisasi seperti ini, buku-buku Indonesia berhadapan langsung dengan buku-buku impor luar negeri, dari Malaysia, Jepang, Korea, Amerika Serikat, da Eropa. Hal ini agaknya sulit dihindari mengingat dinamika kehidupan yang semakin global dan nyaris tanpa batas (borderless). Tidak dapat dipungkiri pasang surutnya kualitas buku Indonesia, juga menjadi alasan pembaca memilih buku impor. Dalam kondisi demikian, segala sesuatunya akan saling mempengaruhi dan ini sulit untuk dihindarkan.
2.4
Dampak yang Didapatkan 2.4.1
Masalah Sampah Jakarta
Sampah telah menjadi masalah lingkungan kota Jakarta. Sampah di Jakarta sendiri setiap tahunnya mengalami peningkatan rata-rata 5%. Jumlah sampah yang dibuang di tempat pembuangan akhir sekitar 6000 ton per hari. Gunungan sampah-sampah ini dihasilkan dari limbah rumah, industri, pabrik, perkantoran, tempat makan, tempat wisata, kawasan niaga, mal, pemukiman penduduk dan hampir setiap sudut kota menghasilkan sampah. Timbunan sampah berpotensi melepas gas Methan (CH4) yang dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca dan berkontribusi terhadap peningkatan suhu bumi / pemanasan global. Sampah yang tidak dikelola dengan baik juga dapat mengakibatkan longsor, sumber penyakit, pencemaran lingkungan, banjir. Masalah sampah Jakarta telah menjadi masalah yang tidak akan berakhir, karena pada dasarnya setiap hari pasti ada sampah yang dihasilkan. Sungguh ironi, banyak material di gundukan sampah TPA sebetulnya masih bisa kita olah. Sudah seharusnya sampah-sampah di TPA hanya sampah yang tidak bisa didaur ulang / dimanfaatkan kembali.
2.4.2
Menggundulnya Hutan Hujan Tropis Indonesia
Kerusakan Hutan Alam Indonesia terus bertambah setiap tahunnya. Industri perkayuan di Indonesia memiliki kapasitas produksi sangat tinggi dibanding ketersediaan kayu. Hal ini bertambah buruk dengan aktifitas pencurian kayu / illegal logging yang semakin marak. Akibatnya, kualitas dan kuantitas hutan Indonesia dari tahun ke tahun semakin menurun. Luas hutan alam asli Indonesia menyusut dengan kecepatan yang sangat mengkhawatirkan. Hingga saat ini, Indonesia telah kehilangan hutan aslinya sebesar 72% [World Resource Institute, 1997]. Fakta ini menjadikan Indonesia
sebagai salah satu tempat dengan tingkat kerusakan hutan tertinggi di dunia dan sebagai negara dengan laju deforestasi tertinggi di dunia. Padahal Indonesia tercatat sebagai negara yang memiliki areal hutan terluas ke-3 di dunia (setelah Brasil dan Kongo). Walau hanya memiliki luas 1,3% dari seluruh daratan dunia, namun kekayaan hutan Indonesia menempatkan urutan ke-2 negara terkaya dengan kehidupan alamnya. Pengkampanye Hutan Green Peace Asia Tenggara, Joko Arief menuturkan bahwa ada empat utama deforestasi Hutan di Indonesia secara nasional, yakni industri pabrik kertas, ekspansi industri kelapa sawit, industri tambang khususnya batu bara, dan loging atau penebangan hutan untuk pengambilan kayu. Industri kertas dibangun pertama kali di Sumatera dengan dana reboisasi pada awal tahun 80-an. 15 tahun kemudian barulah hutan tanaman industrinya dibangun. Selama 15 tahun pula industri kertas mengkonsumsi kayu dari hutan alam Indonesia untuk bahan baku produksinya. Pada saat ini kurang dari 70% bahan baku untuk industri kertas berasal dari hutan alam. Hal ini dikarenakan banyak industri kertas yang tidak berkomitmen mempertahankan keberlanjutan hutan alam Indonesia dan tidak menjalankan kewajibannya untuk melakukan penanaman kembali. Hutan semakin rusak, bumi semakin panas. Salah satu fungsi hutan adalah menyerap emisi gas karbondioksida untuk diubah menjadi oksigen. Hutan Indonesia juga merupakan paru-paru dunia, yang menyediakan oksigen bagi kehidupan di muka bumi ini. Tanpa tindakan yang berarti, berkurangnya luas hutan akan menyebabkan rusaknya ekosistem kehidupan di bumi sebagai akibat jangka panjangnya. Beberapa Fakta Hutan - Menurut Laporan Bank Dunia, Indonesia telah melepaskan 300 ton emisi karbon untuk setiap 1 hektar lahan hutan yang dibuka menjadi perkebunan - Laju kehilangan dan kerusakan hutan pada tahun 2000-2005 di Indonesia setara dengan 364 lapangan bola/jam. - Menurut Data Kementerian Lingkungan Hidup, diperkirakan lahan gambut di Riau saja menyimpan kandungan karbon sebesar 14.605 juta ton. - Dengan asumsi potensi kayu bulat pada areal hutan konversi rata-rata 80 m3 per hektar, maka untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri bubur kertas harus ditebang sekitar 300.000 hektar hutan alam. Areal hutan alam yang dirusak dengan tebang habis akan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya kapasistas industri bubur kertas dan kertas, sementara realisasi tanaman HTI masih sekitar 20%.
2.5
Faktor-Faktor Penyebab 01.
Kurangnya kesadaran masyarakat Urban akan lingkungan hidup
Masyarakat Urban masa kini fasih dengan teknologi, kehidupan sosial, & pergaulan, sehingga pengetahuan tentang lingkungan ataupun masalah lingkungan sudah mulai tidak digubris. Tidak dapat dipungkiri bahwa kesibukan bekerja masyarakat perkotaan mengakibatkan kurangnya waktu-waktu untuk sekedar lepas dari kehidupan dan rutinitas sehari-hari. Namun sebetulnya gaya hidup ramah lingkungan tidaklah sulit dijalani dengan segala kesibukan yang ada, misalnya saja dengan mengkonsumsi makanan vegetarian , ataupun menolak plastik dari swalayan saat belanja masih bisa dilakukan oleh masyarakat Urban sebagai bentuk dari kesediaan menjaga alam.
02. Kurangnya buku-buku edukasi tentang lingkungan hidup yang dapat menjadi pedoman gaya hidup ramah lingkungan Buku-buku yang beredar di masyarakat cenderung lebih banyak bergenre fiksi. Buku yang bertemakan alam & lingkungan kalah banyak dengan komik-komik manga jepang, buku cara berbisnis, novel remaja, dll. Kurangnya buku-buku bertema lingkungan hidup, membuat masyarakat Urban Jakarta pun jadi kurang awas terhadap pengetahuan umum yang seharusnya mereka dapatkan. 2.6
Hal-hal yang Sudah Dilakukan Sekarang 2.6.1
Penanggulangan Sampah dari Pemerintah (Pemrov DKI) 1.
ITF (Intermediate Treatement Facility)
Pengolahan sampah berbasis teknologi yang menggandeng peran swasta. - ITF akan dikembangkan di Cilincing (sudah beroperasi Agustus 2011), Sunter & Marunda - Mengurangi sampah yang dibuang ke Bantar Gebang - Kemampuan rata-rata 500 ton per hari - Dapat menghasilkan BBG / Listrik, Kompos, dan Breket Sampah
2.
Penyuluhan mengenai 3R pada limbah rumah tangga
3R ialah salah satu cara dalam Hierarki pengolahan limbah, yang merupakan Reduce, Reuse dan Recycle. Reduce ialah mengurangi atau membatasi pemakaian produk yang menghasilkan sampah dan merusak lingkungan, Reuse ialah menggunakan kembali produk yang masih bisa dimanfaatkan sebelum akhirnya dibuang menjadi sampah, dan Recycle ialah mendaur ulang sampah menjadi bentuk dan produk yang baru yang
kemudian dapat dikomersialkan. Dalam hierarkinya, Recycle menduduki posisi paling bawah dalam hierarki pengolahan limbah, karena tidak dapat lagi dilakukannya pengurangan pemakaian produk (Reduce) dan penggunaan kembali produk (Reuse). Gerakan 3R ini sudah mulai diusung masyarakat dalam mengelola limbah rumah tangga. Salah satu contoh konkritnya ialah Bank Sampah Gemah Ripah (Bantul, Jogjakarta), mengumpulkan sampah dari masyarakat wilayah sekitar tempat tinggal / per RT, sebagai upaya untuk membantu mengurangi sampah yang dibawa ke TPA. Seperti Bank pada umumnya, terdapat nomor rekening, bukti setoran, buku tabungan. Sampah-sampah yang dikumpulkan kemudian disalurkan ke berbagai pihak daur ulang. Kertas karton dihargai 2000,-/kg, arsip 1500,-/kg, dan sachet 15,-/buah.
3.
Metode Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dengan Penimbunan Darat
Penimbunan darat, menimbun sampah organik di dalam tanah akan membentuk kompos. Kompos merupakan bahan organik, seperti daundaunan, jerami, alang-alang, rumput-rumputan, dedak padi, batang jagung, sulur, serta kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah. Kompos mengandung hara-hara mineral yang esensial bagi tanaman. Saat ini, banyak masyarakat yang sudah mulai mendirikan balai pengelolaan sampah mandiri untuk menghasilkan kompos, di sekitar tempat tinggalnya untuk mengelola sampah RT atau kelurahan. Contoh konkritnya ialah KDM Project, Pengolahan sampah menjadi energi (Biomas dan Kompos) oleh Unit Pelayanan Kebersihan (UPK) Bogor bekerjasama dengan Bina Lingkungan (Bilik) PT. Indocement, Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat oleh RW 02 Kelurahan Papanggo, Tempat Pengolahan Kompos (TPK) Sarimukti Bandung, dll. Di lingkungan alam terbuka, proses pengomposan bisa terjadi dengan sendirinya. Lewat proses alami, rumput, daun-daunan dan kotoran hewan serta sampah lainnya lama kelamaan membusuk karena adanya kerja sama antara mikroorganisme dengan cuaca. Selain itu, kompos juga bisa kita lakukan dengan menimbun beberapa macam sampah organik yang ada di sekitar kita. Hasil kompos akan meningkatkan kandungan bahan organik dalam tanah sehingga mempertahankan dan menambah kesuburan tanah.
Hampir semua sampah di pekarangan rumah, sisa makanan, dan beberapa benda lainnya dapat dibuat kompos seperti, daun-daunan kering, potongan rumput, batang pohon, ranting, jerami, alang-alang, campuran tanah bekas tanam, gulma, tanaman hias yang sudah mati/layu, bunga, dan jenis tanaman sulur. Sampah makanan seperti, cangkang telur, kulit buah, sisa potong sayur2an, kulit kacang, oatmeal, ampas kopi, batang jagung, tepung, kantung teh, daun teh, roti berjamur, nasi basi Lain-lainnya seperti, rambut, dedak padi, bulu ayam, serangga mati, sampah dari kantong vacuum cleaner, sedikit serbuk kayu, serpihan kayu. Yang tidak boleh ditimbun karena tidak dapat terdegradasi dengan baik, dapat mengundang serangga dan tikus, dan mungkin mengandung unsur kimia berbahaya yang dapat mengkontaminasi tanah kompos ialah, daging - dagingan, daging unggas, produk yang terbuat dari susu (keju, yogurt, margarin, mentega, susu, krim, es krim, gelato), mayonaise, lemak dari daging, tanaman yang terjangkit penyakit, makanan laut, feses manusia dan hewan, bumbu salad, selai kacang. Gas CO2 yang dihasilkan dalam tanah akan dipergunakan untuk fotosintesis dan pertumbuhan tanaman. Amonifikasi, nitrifikasi dan fiksasi nitrogen juga meningkat karena pemberian bahan organik sebagai sumber karbon yang terkandung dalam kompos.
2.6.2
Penanggulangan Sampah Kertas dari Komunitas dan Masyarakat 1.
WWF doc.
WWF doc. adalah teknologi canggih yang dikeluarkan oleh World Wildlife Fund untuk mengurangi kerusakan lingkungan (Reduce). A new green file format, WWF doc ini menjadikan file pdf tidak bisa dicetak, sehingga konsumsi kertas pun akan menurun. Format WWF doc ini diluncurkan November 2010 oleh WWF Jerman, dapat diunduh dari www.saveaswwf.com. Latar belakang dimunculkannya produk ini karena konsumsi kertas yang berlebihan sehingga berdampak pada gundulnya hutan. Dengan slogan "Save as WWF, Save a Tree", kampanye WWF doc ini telah diikuti oleh lebih dari 53000 perusahaan-perusahaan di dunia, seperti Suncycle dan Triodos Bank. 2.
Konsep 'Paperless Office'
Kantor yang menjalankan operasionalnya dengan informasi yang
digitalisasi dan minum kertas, untuk mengurangi konsumsi kertas yang dipakai, demi terciptanya kantor yang ramah lingkungan. Selain untuk lingkungan, juga untuk efisiensi biaya, waktu, ruang, tenaga, dan produktivitas. Konsep Paperless merupakan salah satu contoh aksi reduce, dengan mengurangi pemakaian kertas bukan meniadakan pemakaian kertas sama sekali, karena idealnya adalah hampir tidak mungkin untuk kantor tidak memakai kertas. Terbentuknya komunitas paperless saat ini masih jauh dari harapan karena sebagian besar orang sudah terbiasa dengan membaca informasi dalam bentuk tertulis yang dicetak di atas sebuah kertas. Aksi-aksi Paperless seperti, - Seluruh informasi perusahaan seperti daftar harga, pengumuman internal perusaahaan, kontrak kerja, desain keperluan klien dll ditampung dalam web Intranet perusahaan. - Menerima dan mengirimkan informasi melalui digital - Alihkan tagihan kartu kredit dan tagihan telepon yang dikirimkan lewat pos setiap bulannya dengan tagihan lewat email - Scan dokumen-dokumen, misalnya bukti pembayaran ke bank, jadikan softcopy di komputer, sehingga bentuk fisiknya yang berupa kertas dapat segera didaur ulang. - Sebisa mungkin ganti komunikasi melalui fax dengan e-mail. Selain cepat biayanya juga lebih hemat. Karena dengan mesin fax, kita akan menerima fax di atas media kertas. - Melakukan presentasi dengan slide tanpa mencetak, materi berupa softcopy bisa dikopi melalui usb - Di setiap email kita bisa membuat tulisan seperti "Please don't print this out unless you really need to. Save Trees ! "
3.
Usaha Daur Ulang Kertas
Pemanfaatan kembali / daur ulang sampah kertas yang diolah menjadi produk komersial seperti kertas daur ulang sudah menjadi sebuah solusi berbisnis sekaligus untuk mengatasi permasalahan sampah kertas di Jakarta. Beberapa usaha daur ulang sampah kertas seperti, - Kedai Daur Ulang Pak Salam, yang masih aktif menjalankan usaha daur ulang kertasnya dari tahun 80-an, sehingga memiliki banyak langganan perkantoran di Jakarta yang menyumbangkan sampah-sampah kertasnya untuk diolah. - Retailer kertas daur ulang Suhuf Art Paper, yang sejak tahun 1995 telah memproduksi dan menjual kertas daur ulang di Jalan Curug Dago No 07 Bandung. Selain kertas daur ulang Suhuf pun menjual kertas seni dan
Kerajinan tangan. Produknya kini bisa ditemui di toko-toko buku terkemuka di Jakarta. - Daur Ulang Kertas / Kerajinan Kertas Bardiju, yang usahanya berada di Jln Letjen S Parman I no 6 Tomang ini, memproduksi dan menjual kertas daur ulangnya beserta hasil produk lanjutan dari kertas daur ulang seperti kantong kertas, kotak kado, kerajinan tangan, amplop, hingga lampion. Usaha yang dibangun oleh Bapak Ambardi Nasution, sejak tahun 2006 ini, berkomitmen menjadi pusat industri pembuatan kertas dan kerajinan kertas yang ramah lingkungan.
4.
Paper craft dari Sampah Kertas
Limbah kertas berupa koran bekas, buku bekas, ataupun kertas bekas, bisa dibuat menjadi suatu yang unik. Adapun masyarakat yang telah memanfaatkan sampah kertas untuk dijadikan benda komersial / hasil karya / hobby dengan Papercrafting. - Komunitas Pecinta Kertas. Ditangan para kreatif muda inilah limbah kertas yang kurang diminati menjadi suatu karya yang bernilai seni tinggi. Terbentuk pada 11 September 2008 oleh Ario Kiswinar Teguh, komunitas ini memiliki jumlah anggota mencapai 1.714 orang. Mereka tidak terdiri dari orang dengan pengalaman atau berlatar belakang desain grafis saja, namun orang - orang yang sangat mencintai kertas. Umumnya komunitas ini mengadakan pertemuan dua kali dalam seminggu untuk membuat karya dan diskusi ide. - Ario Kiswinar Teguh =aikn= Ario Kiswinar Teguh, seorang seniman kertas yang menyulap kertas bekas menjadi aneka barang bermanfaat. Hasil karyanya beragam seperti bingkai kacamata, gantungan kunci, gelang, dan hiasan meja, dll. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya kampanye untuk menggalakkan kesadaran lingkungan. Menurut Kiswinar, seni kertas juga bisa menjadi media untuk penyampai pesan, pidato agar cinta lingkungan juga bikin bosan, maka itu dipakai media ini untuk menyampaikan isu lingkungan dengan cara perlahan.
2.6.3
Kasus-kasus lain Pemanfaatan Sampah 1. Wensislaus Makmur (Flores), menyulap karung bekas menjadi tas karung, yang telah di ekspor ke mancanegara, Perancis, Italia, Belanda, Amerika, Australia 2.
Dusun Randu Gunting (Sleman, Jogjakarta), Paguyuban Mawar
(Wanito Makaryo Randugunting), menyelenggarakan Fashion Show (21 Feb' 2012) dengan pakaian dari sisa bungkus makanan hingga detergen.
2.6.4
Hal-hal yang bisa kita lakukan untuk menangani Sampah Kertas 01
Aksi Pengurangan Sampah Kertas (Reduce)
- Belilah produk-produk dengan kandungan material daur ulang dan dapat didaur ulang - Beli produk dengan kemasan kardus / kertas paling minim - Beli barang dalam jumlah yang lebih besar, 1 karton cereal besar menghasilkan sampah kertas lebih sedikit dibanding membeli dalam karton kecil, dan harganya pun akan relatif lebih murah - Saat membeli pulsa ponsel, pilih yang elektrik, karena voucher cenderung akan langsung dibuang - Hindari penggunaan alat makan disposable, seperti piring dan cup kertas - Gunakan Photocopy Recycle Paper jika dibutuhkan untuk mencetak dokumen - Belilah hanya yang diperlukan, kita bisa meminjam ataupun men-share barang yang jarang kita pakai - Jual atau berikan kepada orang gulungan karton yang tidak kita pakai daripada dibuang - Kurangi pemakaian kertas berwarna, glossy, dan tebal yang lebih susah di daur ulang - Gunakan / cetak kedua sisi kertas dari pada satu sisi karena akan menghemat kertas sampai 50% (print 2 pages per sheet) - Perkecil marjin dokumen, atau perkecil hurufnya sehingga akan lebih muat banyak huruf dalam satu halaman. Gunakan font Times New Roman atau Arial, font ini menggunakan ruang yang lebih sedikit dibanding font lainnya - Jika sudah merasa cukup mendapatkan informasi/berita dari media online atau internet, maka tidak perlu lagi membeli koran. Cobalah baca koran di kantor, ataupun meminjam dengan sesama rekan - Hindari berlangganan majalah bulanan/menerima majalah bulanan gratis, jika tidak terlalu dibaca - Kurangi pemakaian tisu, dengan kain handuk, serbet atau lap - Pikirkan sebelum kita membuat & membagikan brosur, apa brosur tsb benar akan menarget sesuai sasaran? karena fakta bahwa 80% orang yang menerima brosur hanya akan membuang brosur tsb. - Hindari permainan yang menggunakan kertas, seperti paper-fight - Hindari penggunaan kantong kertas cokelat untuk bekal, bawa bekal dengan kotak makan - Manfaatkan Reusable Gift Bags daripada kertas kado
- Pada saat berbelanja bawalah selalu tas kanvas untuk berbelanja, sehingga tidak perlu lagi menggunakan kantong kertas dari toko, jika tidak mempunyai lebih baik bawa barang belanjaan sendiri sebisanya - Membuat Undangan pernikahan/ ulang tahun/dll dengan new media /interaktif/online media
02
Aksi Penggunaan Kembali Sampah Kertas (Reuse)
- Membuat nota dari kertas-kertas bekas, ditaruh di bulletin boards agar bisa dipakai seluruh anggota - Amplop bekas yang rapi dapat diakali dengan menempel label - Koran bekas bisa digunakan untuk mengemas barang - Gunakan ulang kertas untuk drafts, memo, pesan, menghitung, mencetak, dan memfotokopi dokumen - Membuat pajangan/ornamen dengan sampah kertas - Buku bekas yang tebal bisa dijadikan wadah untuk menyimpan barang 03
Aksi Daur Ulang Sampah Kertas
- Membuat kertas daur ulang dari sampah kertas - Membuat bubur kertas, dan menjadikannya kerajinan kertas yang komersial
2.7
Data Khalayak Sasaran Saat Ini (Target Audience) -
Demografis
Gender Wanita & Pria, Usia 20-35 thn, Ses A-B, sudah bekerja / sedang dalam bangku kuliah, institusi, maupun organisasi. -
Psikografis
Urban, aktif beraktivitas, banyak rutinitas, dinamis, sibuk bekerja, dalam pekerjaannya banyak menggunakan kertas, peduli terhadap lingkungan namun tidak ada waktu bertindak, mau bertindak namun tidak tau caranya, merasakan adanya clutter dari tren dan teknologi masa kini, tidak tertutup, berpemikiran positif -
Geografis
Tinggal di urban area kota Jakarta maupun sekitar Jakarta, mobilitasnya di area urban jakarta.
2.8
Kompetitor Buku-buku di pasaran yang bertemakan edukasi alam dan lingkungan dan bukubuku impor luar negeri yang bertemakan pelestarian alam dan lingkungan dengan sajian visual dan ilustrasi. Seperti , - Illustrated Encyclopedia of The Earth | Penerbit : DK |
Gambar 2.5 Buku Illustrated Encyclopedia of The Earth
- LISTOMANIA -- A World of Fascinating Facts in Graphic Detail | penulis : Harper Design | Penerbit : Harper Collins Publishers | 2011 |
Gambar 2.6 Buku Listomania
- MORE SHOW ME HOW -- Instructions For Life From The Everyday To The Exotic | Penulis : Derek Fragerstorm, Lauren Smith, & The Show Me Team | Penerbit : Harper Collins Publisher | 2010 |
Gambar 2.7 Buku More Show Me How
2.9
Keunggulan Buku ini menyampaikan permasalahan lingkungan, data, & informasi tentang sampah kertas di Jakarta. Data akan disajikan secara visual berupa infografik, sehingga secara visual dapat menarik perhatian dan menambah ketertarikan pembaca, dan secara informasi lebih mudah tersampaikan dibanding buku-buku yang hanya menyajikan data verbal.
2.10
Analisa Kasus SWOT S :
- Data-data riil dan kompleks disajikan secara visual berupa Infografik, sehingga informasi dapat mudah tersampaikan - Visualisasi Infografik yang disajikan menarik sehingga pembaca tidak merasa sedang membaca buku edukasi lingkungan yang monoton - Buku ini selain edukatif & informatif, sekaligus bisa menjadi buku hobi/ buku untuk koleksi
W:
- Harga produksi buku yang diperkirakan tinggi karena buku dicetak full-color dan full ilustrasi, dan pemakaian kertas Post-Consumer Recycled yang harganya lebih tinggi dibanding kertas biasa
O:
- Menambah daftar pustaka tentang informasi lingkungan Jakarta dan panduan gaya hidup ramah lingkungan - Menambah daftar pustaka buku-buku yang disajikan secara visual untuk segmen dewasa
- Melalui buku ini dapat membuka pandangan masyarakat Urban Jakarta tentang kronisnya lingkungan hidup agar dapat mewujudkan upaya untuk melestarikan alam dan lingkungan T:
2.11
- Clutter dari buku-buku bertema sejenis di pasaran
Kerangka Buku Bagian I - (Masalah Sampah Jakarta) 01 - Sampah meningkat selagi tidak tertangani 02 - Komposisi sampah di Jakarta 03 - Sampah berdasarkan sumbernya 04 - Sampahmu bencanamu 05 - Prediksi bumi kita Bagian II - (Kayu, Kertas dan Hutan) 06 - Kondisi hutan alam Indonesia 07 - Hutan semakin rusak, bumi semakin panas 08 - Industri kertas, peringkat ke-4 dalam melepas emisi gas rumah kaca 09 - Keunggulan hutan Indonesia juga merupakan bencana 10 - Industri kertas dan janji pelestarian lingkungannya 11 - 3000 tahun perjalanan kertas 12 - Kertas, serat kayu, dan pohon Akasia 13 - Konsumsi kertas masyarakat dan dunia 14 - Pagi, siang, malam kertas Bagian III - (Aksi-aksi Pemanfaatan Sampah) - Pilah pilih sampah - Timbun jadi kompos - Ubah kantormu menjadi Paperless Office - Aksi-aksi Paperless Office - Lipat kertas bekas jadi cincin berlian - Amplop dari brosur - Sulap koran bekas jadi dompet - Daur ulang itu mudah - Gajah dan kotorannya - Fakta-fakta daur ulang sampah kertas dunia