BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Dewasa ini, banyak perusahaan yang terus mencoba menghasilkan produk yang
berkualitas. Akan tetapi karena hal tersebut, maka mengakibatkan timbulnya persaingan antar perusahaan. Dengan adanya persaingan tersebut, maka perusahaan harus mampu mempertahankan keberadaannya dalam lingkungan masyarakat, selain itu perkembangan dunia yang begitu cepat di bidang Pengetahuan dan teknologi juga menuntut perusahaan untuk
dapat
berjalan
dengan
cepat
dan
tepat
mengikuti
perubahan
yang
terjadi.(http.success.org/AP/in/15.shtml) Perusahaan harus memiliki strategi bersaing agar dapat bertahan hidup dalam persaingan industri yang semakin ketat, perusahaan juga harus mampu melihat peluang yang ada serta mampu meningkatkan perekonomian di negara kita. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang mampu memenuhi permintaan konsumen dan mampu menciptakan nilai tersendiri dari produk yang di hasilkan. Strategi persaingan suatu organisasi perusahaan harus memanfaatkan keunggulan kompetitif organisasi yang dikembangkannya, tanpa keunggulan kompetitif yang dikembangkan dari sumber dayanya, kapabilitas khusus atau kemampuan intinya, akan sulit bagi suatu perusahaan untuk berhasil dalam bersaing pada situasi tertentu. (kompas.com/kompas-cetak/0301/29/daerah/103192.htm) Dahulu, diera kejayaannya PERTAMINA, merupakan badan usaha yang memonopoli pengelolaan pengusahaan Minyak dan Gas Bumi Negara serta hasil-hasilnya. Namun seiring dengan perkembangan jaman, Indonesia pun mulai memasuki era globalisasi, dimana perusahaan-perusahaan asing ikut meramaikan jalur industri di segala bidang dan aspek.
1
2
Demikian juga halnya dibidang industri BBM dengan sistem migas yang baru, kini hadir perusahaan asing yang masuk ke sektor hilir, hingga menambah persaingan di sektor hilir ke depan semakin ketat. Pertamina dituntut untuk mampu bersaing dengan pesaing-pesaing yang sebelumnya juga telah diakui dinegara didunia, contohnya seperti Shell (Amerika) dan Petronas (Malaysia).(www.pertamina.com) Dalam Era Persero Pertamina berubah bentuk menjadi PT. Persero yang bergerak di bidang energi, petrokimia dan usaha lain yang menunjang bisnis Pertamina, yang berorientasi pada mekanisme pasar. Dalam hal pengembangan usahanya, Pertamina telah mulai mengembangkan usahanya baik di dalam dan luar negeri melalui aliansi strategis dengan mitra. Tolak ukur keberhasilan pertamina bukan lagi kepada volume, tetapi pada keuntungan tingkat tertentu. Dengan demikian, Pertamina yang telah berubah menjadi PT. Pertamina (Persero) diatur sedemikian rupa sehingga berpotensi menjadi perusahaan besar. (www.pertamina.com) Pengabdian Pertamina tidak lagi melalui PSO (Public Service Obligation), pajak yang melebihi BUMN lainnya dan berbagai kontribusi positif lainnya. Pengabdian Pertamina ke depan dalam bentuk profesionalitas sebagai pure bisnis entity yang akan memberikan deviden yang besar kepada negara. Kondisi demikian menjadi tantangan yang tidak ringan bagi Pertamina. Perusahaan dengan strategi bisnis yang tepat dan cerdas akan mampu bertahan dan unggul dari perusahaan lainnya. Oleh karena itu perencanaan strategi bersaing yang tepat merupakan suatu hal yang penting yang harus diperhatikan perusahaan untuk melindungi posisi perusahaan dari tekanan pesaing. Dasar yang menjadi masalah ini dipengaruhi oleh Analisis rantai nilai yang dijelaskan oleh dua kategori yang berbeda dalam analisis rantai nilai. Pertama, lima aktivitas utama yang meliputi
logistic inbound, operasi, logistic outbound, pemasaran dan penjualan dan pelayanan, yang memberikan kontribusi pada penciptaan fisik dari produk dan jasa, penjualan dan pengirimannya kepada pembeli dan pelayanan setelah penjualan. Kedua, aktivitas pendukung, yang meliputi
3
pengadaan, pengembangan teknologi, manajemen sumber daya manusia dan infrastruktur perusahaan, sebagai proses menambah nilai baik oleh Pertamina sendiri atau menambah nilai dengan membuat hubungan antara aktivitas utama dan pendukung. Strategi bersaing ini juga dipengaruhi oleh model RBV (Resource Based View) yang pengembangan atau perolehan sumber daya (resource) dan kapabilitas (capabilities) yang berharga yang sulit atau tidak mungkin ditiru oleh para pesaing. Hal inilah yang mendorong penulis tertarik untuk mengangkat topik masalah strategi bersaing pada PT. Pertamina di jakarta, yang bergerak dalam bidang usaha pertambangan minyak dan gas bumi negara dengan judul ” PENDEKATAN METODE VALUE CHAIN DAN MODEL
RBV (RESOURCE BASED VIEW) UNTUK MENGEVALUASI STRATEGI BERSAING PADA PT. PERTAMINA UPMS III JAKARTA PUSAT.”
1.2
Identifikasi Masalah Mengacu pada latar belakang penulisan dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut : -
Bagaimana hasil implementasi dari penerapan Value Chain dan RBV pada PT. Pertamina UPMS III ?
-
Bagaimana mengoptimalkan penerapan Value Chain dan RBV untuk meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan pada PT. Pertamina UPMS III ?
1.3
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian adalah : -
Untuk mengetahui hasil implementasi penerapan metode Value Chain
dan
RBV
(Resource Based View) PT. Pertamina UPMS III. -
Untuk mengetahui bagaimana mengoptimalkan penerapan Value Chain dan RBV (Resource Based View) untuk meningkatkan keunggulan bersaing PT. Pertamina UPMS III
4
1.4
Manfaat Penelitian •
Bagi Penulis Dapat mengetahui aplikasi teori yang dipelajari dibangku kuliah dengan praktek yang ada dilapangan serta menambah wawasan dan pengetahuan empiris dalam bidang strategi bersaing untuk keunggulan kompetitif dalam sebuah perusahaan.
•
Bagi PT. Pertamina Sebagai bahan pertimbangan atau masukan bagi PT. Pertamina untuk dijadikan bahan masukan atau saran dalam strategi yang dilaksanakan guna menentukan kebijaksanaan yang selanjutnya.
•
Bagi Pembaca Dapat mengetahui strategi yang baik dalam menghadapi pesaing, juga sebagai contoh penelitian sederhana dan juga dapat bermanfaat sebagai bahan referensi bagi pihak lain yang akan melakukan penelitian terhadap masalah yang sama pada masa yang akan datang.
1.5
Sistematika Penulisan Adapun uraian singkat mengenai sistematika pembahasan yang tercantum dalam skripsi meliputi : BAB I : PENDAHULUAN Meliputi permasalahan yang terdiri dari latar belakang, pembahasan dan perumusan disertai dengan uraian singkat mengenai tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika pembahasan. BAB II : LANDASAN TEORI Mencakup uraian secara teoritis yang berkaitan dengan metode value chain, yang meliputi aktivitas utama (Inbound Logistics, Operasi, Outbound Logistics,
5
Pemasaran dan Penjualan, Pelayanan) dan aktivitas pendukung (Infrastruktur Perusahaan, Manajemen SDM, Pengembangan teknologi, Pengadaan Barang) dan model RBV (Resource Based View) yang membuat sumber daya sukar di tiru dan menjadi berharga. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Membahas mengenai subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan teknik analisis data. BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berisi tentang gambaran umum PT. Pertamina, struktur organisasi, penjabaran analisis dan pembahasan mengenai pendekatan metode Value Chain dan RBV (Resource Based View) untuk mengevaluasi keunggulan strategi perusahaan. BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab terakhir dan penutup yang menjabarkan simpulan dan saran dari permasalahan yang di bahas.