BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Setiap organisasi atau perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa
sebagai output atas kegiatan operasionalnya otomatis memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan di sekitar perusahaan. Dampak yang dihasilkan dari kegiatan operasional perusahaan, baik positif atau negatif akan memiliki dampak langsung atau tidak langsung terhadap lingkungan di sekitar. Isu permasalahan lingkungan dari berbagai bidang beberapa tahun ini yang terjadi dan pemanasan global juga ikut menambah alasan bagi perusahaan untuk lebih disiplin dalam pengelolaan limbah. Pemerintah saat ini juga sudah mulai untuk lebih peduli dan memperhatikan isu-isu lingkungan yang ada dimulai dengan banyaknya kegiatan yang bertema “go green”. Dalam menerapkan akuntansi lingkungan pada laporan keuangan perusahaan, tahap yang dilakukan berupa pencatatan dan penyajian seperti yang dijelaskan oleh Wardhani (2011) untuk mencatat dan menyajikan biaya lingkungan secara khusus, selain itu juga mengungkapkan akuntansi lingkungan secara rinci sesuai dalam laporan perusahaan seperti penjelasan Panggabean dan Deviarti (2012). Pelaporan akuntansi lingkungan merupakan tahap akhir dalam penerapan akuntansi lingkungan, menurut Ratnaningtyas (2010) perusahaan juga dapat membuat laporan terkait pengelolaan lingkungan secara khusus. Menurut Setiawan (2012), penerapan akuntansi lingkungan dilakukan untuk mengetahui apakah penanganan limbah yang dilakukan oleh perusahaan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar dan apakah biaya lingkungan telah ditempatkan secara khusus dalam laporan keuangan.
1
Dengan adanya akuntansi lingkungan, organisasi atau perusahaan dapat lebih disiplin dalam pengelolaan hasil limbah kegiatan operasionalnya agar mengelolanya terlebih dahulu untuk mengurangi bahan-bahan berbahaya bagi lingkungan saat dibuang. Perusahaan juga harus membuat akun khusus untuk biaya pengelolaan limbah dalam laporan keuangannya, sehingga pihak pengguna laporan keuangan, baik internal maupun eksternal percaya bahwa perusahaan telah mengelola limbahnya dengan baik, ditunjukkan dengan adanya biaya khusus pengelolaan limbah. Manfaat lain yang dihasilkan bagi perusahaan yang menjalankan akuntansi lingkungan dengan baik adalah untuk mencegah biaya lingkungan yang disebabkan akibat pembuangan limbah tanpa pengelolaan terlebih dahulu yang berdampak negatif bagi lingkungan hidup. Menurut Sahasrakirana (2012) akuntansi lingkungan yang diterapkan oleh perusahaan dapat menghasilkan informasi yang dapat mempengaruhi keputusan manajemen terkait lingkungan. Limbah terbesar salah satunya dihasilkan oleh unit rumah sakit. Limbah rumah sakit merupakan limbah yang berbahaya bagi keselamatan lingkungan jika tidak dikelola terlebih dahulu sebelum dibuang. Limbah rumah sakit terdiri dari beberapa jenis, seperti limbah klinik, limbah patologi, limbah dapur, limbah radioaktif dan limbah limbah non-klinik. Oleh karena itu, setiap rumah sakit diharapkan memiliki alat pengelola limbah yang disebut Incinerator dan IPAL (Instalasi Pengolahan Limbah ) atau dapat juga bekerjasama dengan pihak ketiga dalam pengelolaan limbah rumah sakit. Rumah sakit juga harus mengikuti peraturan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dalam pengelolaan limbah rumah sakit. Dengan menjalankan akuntansi lingkungan sesuai dengan peraturan yang berlaku maka rumah sakit artinya juga telah menjalankan Corporate Social
2
Responsibility (CSR) dengan baik. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan hal yang penting bagi suatu organisasi atau perusahaan karena dengan dijalankannya CSR maka perusahaan telah berkontribusi besar dalam pemeliharaan dan peduli terhadap lingkungan hidup, serta kesejahteraan lingkungan hidup dimana pemerintah, masyarakat dan stakeholders sangat memperhatikannya. Hal tersebut dapat meningkatkan kepercayaan pihak stakeholders termasuk pasien dan pengguna rumah sakit lainnya atau pengamat lingkungan, bahwa rumah sakit tidak hanya mencari keuntungan semata tetapi juga sangat disiplin dalam pengelolaan limbah dan sangat bertanggung jawab dalam pemeliharaan lingkungan hidup. Dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk mencari tahu lebih jauh bagaimana proses pencatatan biaya pengelolaan limbah rumah sakit, apakah telah dibuat secara terperinci dengan menambahkan akun khusus atau membuat laporan tambahan untuk pengelolaan limbah, jika tidak ada perlakuan khusus maka penulis akan memberikan solusi terhadap rumah sakit, dan apakah ada laporan tambahan terkait dengan CSR (Corporate Social Responsibility) RSUD Tarakan Jakarta. Menurut Setiawan (2012), penerapan akuntansi lingkungan dilakukan untuk mengetahui apakah
penanganan
limbah
yang
dilakukan
oleh
perusahaan
menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar dan apakah biaya lingkungan telah ditempatkan secara khusus dalam laporan keuangan. Atas dasar pemikiran di atas, maka penulis memilih judul “PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN PADA RSUD TARAKAN JAKARTA” untuk dijadikan judul skripsi.
1.2
Ruang Lingkup Penelitian Penulis membatasi ruang lingkup penelitian dengan fokus terhadap laporan
keuangan RSUD Tarakan Jakarta, proses pengelolaan limbah, dan tanggung jawab
3
sosial perusahaan terhadap lingkungan di sekitar RSUD Tarakan Jakarta, dan data yang digunakan adalah data tahun 2012.
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis perlakuan pihak RSUD Tarakan Jakarta terhadap penerapan akuntansi lingkungan oleh pihak rumah sakit berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 45 dan pembagian biaya lingkungan oleh Hansen & Mowen, proses pengelolaan limbah rumah sakit, dan tanggung jawab sosial perusahaan apakah secara keseluruhan sudah dijalankan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku saat ini yaitu Standar G3 GRI (Global Reporting Initiative).
1.3.2 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian terkait akuntansi lingkungan di RSUD Tarakan Jakarta yaitu : 1. Agar dapat diketahui apakah pencatatan biaya pengelolaan limbah telah memiliki akun khusus dalam laporan keuangan RSUD Tarakan Jakarta atau belum. 2. Agar pihak pengguna laporan keuangan memiliki keyakinan terhadap RSUD Tarakan Jakarta bahwa pihak rumah sakit telah mengelola limbahnya dengan baik, ditunjukkan dengan adanya akun khusus pengelolaan limbah.
4
3. Agar dapat diketahui apakah tanggung jawab sosial perusahaan telah dijalankan dengan baik atau belum.
1.4
Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder yang diperoleh
dari RSUD Tarakan Jakarta dan sumber lainnya. Data primer diperoleh dengan melakukan observasi langsung dan wawancara pada RSUD Tarakan Jakarta. Selain data primer yang digunakan didalam penelitian ini penulis juga memperoleh data sekunder dari hasil penelitian kepustakaan mengenai Akuntansi Lingkungan, Standar Akuntansi yang berlaku, dan data di Internet yang berhubungan dengan objek dan ruang lingkup penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis deskriptif mengenai penerapan akuntansi lingkungan RSUD Tarakan Jakarta. Metode analisis deskriptif merupakan metode yang menuturkan dan menafsirkan data yang ada dan berkaitan dengan situasi yang terjadi, sikap dan pandangan yang menggejala di dalam masyarakat. Dengan menggunakan metode kualitatif dalam pencarian data dan informasi yang dibutuhkan penulis akan memperoleh data yang sebagian besar dalam bentuk kuantitatif seperti Laporan Keuangan RSUD Tarakan Jakarta dan juga data kualitatif. Metode penyajian data yang digunakan penulis dapat berupa bagan untuk menggambarkan struktur organisasi RSUD Tarakan Jakarta dan tabel baris-kolom dalam menuliskan laporan keuangan atau laporan lainnya dari RSUD Tarakan Jakarta yang dibutuhkan dalam proses penelitian.
5
1.5
Sistematika Pembahasan Agar pembaca dapat memahami sistematika penelitian ini, maka penulis
menjelaskannya secara rinci untuk setiap bab, sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika pembahasan penelitian. BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini berisi landasan teori yang berhubungan dengan judul penelitian agar teori tersebut dapat mendukung hasil penelitian berupa teori pustaka, peraturan perundang-undangan yang meliputi tentang akuntansi lingkungan, rumah sakit, pencemaran lingkungan, Badan Layanan Umum Daerah, Biaya Lingkungan, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, dan Corporate Social Responsibility (CSR). BAB 3 OBJEK PENELITIAN Bab ini berisi tentang objek penelitian, sejarah singkat objek penelitian, struktur organisasi objek penelitian dan produk-produknya, kebijakan akuntansi objek penelitian, serta alur/proses pengolahan limbah cair dan padat dan penjelasannya. BAB 4 PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis melakukan analisa dan membahas data yang telah diperoleh berupa data terkait proses pengelolaan limbah melalui IPAL dan Incinerator, penerapan akuntansi lingkungan pada laporan keuangan rumah sakit, dan program CSR yang telah dilakukan rumah sakit.
6
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir ini berisi penjelasan mengenai jawaban atas identifikasi masalah yang telah dibuat untuk penelitian yang dilakukan. Selain itu, akan disertakan saran bagi pihak rumah sakit berdasarkan
teori dari berbagai
sumber yang menjadi landasan pembuatan skripsi ini dan juga kelebihan atas skripsi ini.
7
8