EX-CC-AAJI-06-001
Senin, 13 Juni 2016 / 11:30 WIB Asuransi Yakin Penuhi Wajib SBN Tahun Ini http://keuangan.kontan.co.id/news/asuransi-yakin-penuhi-wajib-sbn-tahun-ini
Rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melonggarkan ketentuan investasi minimal di Surat Berharga Negara (SBN) jadi angin segar. Pelaku industri asuransi optimistis bisa memenuhi ketentuan itu akhir tahun ini. Hendrisman Rahim, Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), menyatakan, kelonggaran itu akan memudahkan perusahaan asuransi mendekap obligasi pemerintah sesuai aturan main. Selama ini perusahaan asuransi jiwa sulit memenuhi investasi minimal di SBN sebesar 30% dari total dana kelolaan. Sebab, tak mudah bagi perusahaan asuransi jiwa membeli SBN terutama diprimary market. Mereka harus berebut dengan perusahaan sektor lain terutama perbankan. Belum lagi, harga SBN bisa lebih mahal dengan yield yang cenderung lebih rendah. Pasokan minim Sekadar mengingatkan, OJK pekan lalu merilis Rancangan Peraturan OJK yang isinya mengurangi porsi investasi minimum pada SBN di industri keuangan non bank sebesar 50%. Sebagai gantinya, pelaku industri boleh membeli obligasi yang diterbitkan BUMN sektor infrastruktur. Meski begitu, Julian Noor, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), bilang, pasokan obligasi perusahaan pelat merah masih kurang mencukupi permintaan para pelaku industri keuangan bukan bank. Berdasarkan riset KONTAN, tahun ini baru PT Waskita Karya Tbk yang menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun. Obligasi itu bertenor tiga tahun dengan bunga tetap sebesar 9,25%. Aksi ini adalah bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan target total Rp 5 triliun. Sedangkan tujuh BUMN infrastruktur lainnya, termasuk PT Wijaya Karya Tbk dan PT Adhi Karya Tbk, belum secara pasti merilis penerbitan surat utang untuk tahun ini. Tapi, tidak semua perusahaan asuransi betul-betul kering SBN. PT BNI Life Insurance mengklaim, porsi investasi mereka di surat utang pemerintah telah melebihi angka 20%. Budi Tampubolon, Direktur Utama BNI Life, menyebutkan, beberapa tahun terkahir kebijakan investasi perusahaannya memprioritaskan pembelian SBN. Selain relatif aman, SBN juga terbilang cocok dengan liabilitas BNI Life. "Kebijakan kami membeli obligasi BUMN atau swasta yang ratingnya minimal AA," kata Budi.
Harian Kompas – 13/06/2016, hal. 10 (SEREMONIA) Prudential Indonesia Raih Penghargaan The Best Life Insurance 2016
Harian Kompas – 14/06/2016, hal. 8 (SEREMONIA) BNI Life Raih Posisi Kedua Best Life Insurance 2106
Bisnis Indonesia – 14/06/2016, hal. 21 Mandiri Inhealth Bukukan Rp 632 Miliar
Selasa, 14/06/2016 01:13 WIB Ramadan, AIA Luncurkan Asuransi Syariah Baru http://finansial.bisnis.com/read/20160614/215/556971/ramadan-aia-luncurkan-asuransi-syariah-baru Bisnis.com, JAKARTA—PT AIA Financial (AIA) memperkuat jalur bisnis asuransi segmen syariah dengan meluncurkan asuransi jiwa AIA Sakinah Assurance dengan tipe produk proteksi berazas tolong menolong. Chief Marketing Officer AIA Lim Chet Ming mengatakan AIA melihat potensi populasi Indonesia yang 87% adalah muslim. Peluang asuransi jiwa berbasis syariah ini diprediksi akan tumbuh positif dan semakin terbuka lebar diiringi oleh peningkatan pemahaman masyarakat dan pengenalan produk baru berbasis syariah tersebut. “Indonesia memiliki populasi muslim terbesar sehingga menyediakan pasar yang luas bagi asuransi berbasis syariah untuk bertumbuh lebih besar dimana saat ini pertumbuhannya masih belum sesuai harapan,” ucapnya saat peluncuran AIA Sakinah Assurance, Minggu (12/6/2016). Pihaknya mengharapkan produk proteksi jangka panjang yang sesuai dengan prinsip syariah dapat memberikan manfaat-manfaat tambahan dan menjadi pilihan masyarakat Indonesia. Saat ini, lanjutnya, Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia menyatakan penetrasi asuransi jiwa berbasis syariah masih tergolong sangat lambat yakni 0,095%. “Inilah upayan kami untuk mempercepat pertumbuhan industri tersebut di tanah air untuk mendampingi individu dalam tahapan kehidupan mereka. Kami berkomitmen memberikan produk asuransi yang tepat dan dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhaan nasabah,,” ujarnya. Marketing Business Partner Agency AIA Frizt Ananda menjelaskan peserta akan mendapat manfaat berupa ketenangan dimana pengelolaan asuransi yang sesuai yakni tolong menolong, melindungi dan menanggung antar sesama peserta. “Lalu, peserta mendapatkan perencanaan yang optimal dengan berbagai pilihan jenis investasi berbasis syariah,” terangnya. Ketiga, lanjutnya, peserta akan memperoleh ketentraman akan proteksi jiwa dan kecelakaan serta beragam pilihan asuransi tambahan yang memberikan ketenangan hati. “Terakhir adalah peserta tentu akan bahagia karena adanya kesempatan memperoleh surplus underwriting yakni apabila dana peserta ada yang tersisa setelah pengurangan penggunaan klaim yang berjalan, sisanya akan dibagi rata kepada peserta berdasarkan lama dia bergabung,” ucapnya. Dia menegaskan perbedaan produk syariah ini dengan yang sebelumnya adalah AIA Sakinah Assurance memberikan perlindungaan berupa santuan meninggal hingga 300% dari uang pertanggungan apabila terjadi resiko meninggal akibat kecelakaan selama perjalanan ibadah haji atau transportasi umum. Editor : Mia Chitra Dinisari
Senin, 13 Juni 2016 / 20:23 WIB Astra Life optimis raih premi Rp 2 triliun di 2016 http://keuangan.kontan.co.id/news/astra-life-optimis-raih-premi-rp-2-triliun-di-2016
JAKARTA. Perusahaan Asuransi jiwa PT Astra Aviva Life (Astra Life) masih optimistis mencapai target premi bruto Rp 2 triliun pada 2016. "Hingga Mei 2016, premi kami mencapai Rp 870 miliar. Kami yakin target tahun ini tercapai," kata Presiden Direktur Astra Life Auddie A. Wiranata saat buka puasa dengan wartawan di Jakarta, Senin. Pada 2015 lalu, premi bruto Astra Life mencapai Rp 1,36 triliun, naik dari Rp 651 miliar pada tahun sebelumnya. Untuk tahun depan, lanjut Auddie, pihaknya menargetkan premi bruto mencapai Rp 3 triliun dan pada 2018 mencapai Rp 4 triliun. Astra Life yang diluncurkan secara resmi pada November 2014 juga berhasil naik enam peringkat di jajaran perusahaan Asuransi jiwa Indonesia. Astra Life yang berada di posisi ke-29 pada kuartal tiga 2014 naik ke peringkat 23 per Desember 2015. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), penetrasi Asuransi di Indonesia baru mencapai 2,4 persen. Hal tersebut disebut Auddie sebagai peluang bagi pemain industri Asuransi, apalagi pertumbuhan kelas menengah Indonesia diperkirakan melejit hingga 141 juta pada 2020. "Dengan strategi pemasaran dengan multichannel kami optimis dapat terus tumbuh positif," ujar Auddie.
WARTA EKONOMI 14 Juni 2016 01:18:00 WIB Astra Life Yakin Target Premi Rp2 Triliun Tercapai http://wartaekonomi.co.id/read/2016/06/14/103242/astra-life-yakin-target-premi-rp2-triliuntercapai.html
WE Online, Jakarta - Perusahaan asuransi jiwa PT Astra Aviva Life (Astra Life) masih optimistis mencapai target premi bruto Rp2 triliun pada 2016. "Hingga Mei 2016, premi kami mencapai Rp870 miliar. Kami yakin target tahun ini tercapai," kata Presiden Direktur Astra Life Auddie A Wiranata di Jakarta, Senin (13/6/2016). Pada 2015 lalu, premi bruto Astra Life mencapai Rp1,36 triliun, naik dari Rp651 miliar pada tahun sebelumnya. Untuk tahun depan, lanjut Auddie, pihaknya menargetkan premi bruto mencapai Rp3 triliun dan pada 2018 mencapai Rp4 triliun. Astra Life yang diluncurkan secara resmi pada November 2014 juga berhasil naik enam peringkat di jajaran perusahaan asuransi jiwa Indonesia. Astra Life yang berada di posisi ke-29 pada kuartal tiga 2014 naik ke peringkat 23 per Desember 2015. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), penetrasi asuransi di Indonesia baru mencapai 2,4 persen. Hal tersebut disebut Auddie sebagai peluang bagi pemain industri asuransi, apalagi pertumbuhan kelas menengah Indonesia diperkirakan melejit hingga 141 juta pada 2020. "Dengan strategi pemasaran dengan multichannel kami optimis dapat terus tumbuh positif," ujar Auddie. (Ant)