Investor Daily – 16/02/2017, Hal. 23 Investasi Asuransi di SBN Naik 46%
Koran Sindo – 16/02/2017, Hal. 19 Asuransi Bumiputera Bidik Premi Rp 3 Triliun
Warta Kota – 15/02/2017, Hal. 13 Tiga Tahun Capai Target
Warta Kota – 15/02/2017, Hal. 13 Kinerja Positif Investasi Allianz
14/02/2017 Kinerja Fund Allianz Indonesia Tunjukkan Hasil Positif https://mediaasuransinews.co.id/2017/02/14/1718/ Allianz Indonesia di tahun 2016 berhasil mencatatkan hasil yang positif atas pengelolaan dana investasi (fund) polis unitlink para nasabahnya. Keberhasilan ini turut dipengaruhi oleh kinerja pasar yang optimistis sepanjang tahun 2016. Kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2016 antara lain banyak dipengaruhi oleh kepercayaan masyarakat pada pemerintah, khususnya terkait kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah termasuk program tax amnesty yang memberikan sentimen positif bagi pasar modal Indonesia. Head of Investment Allianz Indonesia Made Daryanti mengatakan bahwa bagaimanapun juga, produk asuransi jiwaunit link harus mengedepankan sisi perlindungan finansial bagi nasabah, karena hal ini yang merupakan manfaat utama dari produk asuransi. “Strategi Investasi yang kami terapkan selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian dengan tetap memperhatikan pergerakan pasar yang dinamis,” katanya dalam rilis, 10 Februari 2017. Berlandaskan sinergi tim yang kuat serta strategi yang tepat dan optimal, Allianz Indonesia mampu memperoleh dan mempertahankan kepercayaan besar dari nasabahnya, yang ditunjukkan dari terus meningkatnya total dana kelolaan yang sampai dengan akhir tahun 2016 telah mencapai Rp30,8 triliun. “Kami memahami bahwa investasi merupakan bagian dari perencanaan keuangan nasabah Allianz. Dengan mengandalkan pengalaman dan kemampuan Allianz, khususnya dalam bidang pengelolaan dana, kami senantiasa berupaya memberikan return yang optimal bagi nasabah Allianz agar dapat mewujudkan rencana masa depannya,” ujar Made Daryanti. Jumlah total fund yang dikelola Allianz Indonesia sebanyak 56 fund, hampir seluruh fund unggulan menunjukkan hasil yang positif. Beberapa fund yang paling banyak dipilih oleh nasabah sepanjang 2016, adalah SmartLink Rupiah Equity Fund dengan dana kelolaan Rp8,4 triliun, SmartLink Rupiah Balanced Fund dengan dana kelolaan Rp2,4 triliun dan SmartLink Rupiah Fixed Income Fund dengan dana kelolaan sebesar Rp989 miliar. Ken
Warta Kota – 15/02/2017, Hal. 13 Paket Unitlink Baru BNI Life
Koran Sindo – 16/02/2017, Hal. 19 Sun Life Terus Kembangkan SDM Bidang Aktuaria
Tribun Timur – 15/02/2017, Hal. 4 Inhealth Incar Korporat Bank Mandiri
Investor Daily – 16/02/2017, Hal. 23 (Berita Photo) Mandiri Inhealth Resmikan Konter
15/02/2017 Laba Industri Asuransi Tak Menggembirakan, Ini Penjelasan OJK http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/02/14/152254126/laba.industri.asuransi.tak.menggembi rakan.ini.penjelasan.ojk
JAKARTA, KOMPAS.com - Laba industri asuransi nasional pada akhir tahun 2016 tercatat kurang menggembirakan. Statistik Asuransi yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, bisnis asuransi jiwa nasional rugi Rp 3,5 triliun, dibandingkan laba pada akhir tahun 2015 sebesar Rp 10,23 triliun. Selain itu, laba bersih industri asuransi umum pada akhir tahun 2016 juga turun 9 persen menjadi Rp 5,76 triliun. Bagaimana tanggapan OJK selaku pengawas industri asuransi nasional? Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Firdaus Djaelani menilai, pada dasarnya kinerja industri asuransi, khususnya asuransi jiwa masih dalam kondisi sehat. Adapun turunnya laba disinyalir lantaran terkait menurunnya investasi. "Perkara ini investasi yang saham-saham yang dibeli mungkin nilainya lagi turun. Itu saja kerugiannya," ujar Firdaus di Jakarta, Selasa (14/2/2017). Meskipun demikian, imbuh Firdaus, kinerja industri asuransi jiwa dari sisi premi masih dalam kondisi baik. Akan tetapi, OJK tetap akan meminta penjelasan dari asosiasi, baik asuransi jiwa maupun asuransi umum, terkait menurunnya kinerja. "Secara premi tumbuh, polis premi yang dipungut tumbuh, cuma investasi yang agak jeblok," tutur Firdaus. Data OJK menyebut, pendapatan bisnis asuransi jiwa tercatat sebesar Rp 161,10 triliun. Adapun jumlah beban industri asuransi jiwa mencapai Rp 162,57 triliun. Sakina Rakhma Diah Setiawan