Harian Kontan – 28/02/2017, Hal. 24 Klaim Asuransi Jiwa Bisa Naik Dua Digit
16/02/2017 Hasil Investasi Dorong Pendapatan Industri Asuransi Jiwa http://www.tribunnews.com/bisnis/2017/02/16/hasil-investasi-dorong-pendapatan-industri-asuransijiwa TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat industri asuransi jiwa pada 2016 memperoleh pendapatan sebesar Rp 208,92 triliun, yang terdorong dari meningkatnya hasil investasi. "Semakin baiknya pergerakan IHSG turut mempengaruhi hasil investasi industri asuransi jiwa terkait pasar modal dan porsi di deposito geser ke reksa dana," ujar Ketua Umum AAJI, Hendrisman Rahim di Jakarta, Kamis (16/2/2017). Menurutnya, pada 2016 jumlah investasi asuransi jiwa sebesar Rp 395,96 triliun dari total aset sebesar Rp 435,53 triliun, dimana penempatan dana ke produk investasi tersebut mengalami peningkatan 25,9 persen dari tahun sebelumnya Rp 314,58 triliun. Hendrisman merinci, porsi investasi terbesar ada pada instrumen reksa dana mencapai Rp 126,3 triliun, selanjutnya diikuti oleh saham sebesar Rp 116,02 triliun, Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp 58,03 triliun, deposito sebesar Rp 49,73 triliun, tanah dan bangunan sebesar Rp 10,04 triliun. Lebih lanjut dia mengatakan, pertumbuhan portofolio investasi di 2016 ada pada instrumen saham sebesar 41 persen, reksan dana 38 persen dan SBN sebesar 27,2 persen. "Kami tertarik di reksa dana karena lebih stabil dan imbal hasil yng tinggi, produk ini memang umumnya menjadi pilihan industri asuransi jiwa," tuturnya. Selain dari hasil investasi, kata Hendrisman, pendapatan industri asuransi jiwa 2016 berasal dari pendapatan premi sebesar Rp 167,04 triliun, klaim reasuransi Rp 2,92 triliun dan pendapatan lainnya senilai Rp 5,02 triliun. Sedangkan, total klaim dan manfaat yang dibayarkan sepanjang 2016 sebesar Rp 96,05 triliun atau meningkat 32,4 persen dari tahun sebelumnya.
Bisnis Indonesia – 28/02/2017, Hal. 22 Indonesia Re Kejar Pertumbuhan 8%
Republika – 28/02/2017, Hal. 16 Sun Life Dorong Literasi Asuransi Syariah
Majalah Investor – Edisi Februari, Hal. 14 Commonwealth Life Luncurkan Comm Family Protection
Majalah Investor – Edisi Februari, Hal. 20 & 22 Bank Dan Asuransi Giatkan Bancassurance
Majalah Investor – Edisi Februari, Hal. 16 Astra Life Raih Dua Penghargaan Awal 2017
WARTA EKONOMI 28/02/2017 Sun Life Berikan Edukasi Asuransi Syariah untuk Masyarakat Aceh http://wartaekonomi.co.id/read132258/sun-life-berikan-edukasi-asuransi-syariah-untuk-masyarakataceh.html
PT Sun Life Financial Indonesia bekerja sama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menggelar seminar edukatif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Aceh terhadap asuransi syariah. Seminar ini menghadirkan pembicara dari Sun Life, MES, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memberikan pemahaman komprehensif tentang nilai-nilai utama dan manfaat ekonomi dan asuransi syariah. Chief Agency Officer Syariah Sun Life Financial Indonesia Norman Nugraha mengatakan tujuan kerja sama Sun Life dengan MES adalah untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya perencanaan finansial syariah. Selain untuk meningkatkan pangsa pasar asuransi syariah khususnya di Aceh, kerja sama ini juga dimaksudkan untuk membuka wawasan baru mengenai besarnya peluang bisnis yang ditawarkan oleh asuransi syariah. "Sun Life percaya bahwa asuransi syariah dengan nilai-nilai keutamaannya menawarkan manfaat yang besar bagi masyarakat luas tanpa memandang latar belakang sosial dan kepercayaan yang dianut. Kami yakin nilai-nilai bisnis yang ditawarkan seperti adil, transparan, dan universal, akan diterima dengan baik oleh masyarakat di manapun, termasuk di Aceh, yang memegang teguh nilai- nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (28/2/2017). Norman mengatakan pentingnya sosialisasi dan edukasi yang berkelanjutan mengenai asuransi syariah menjadikan Sun Life terus memperkuat komitmen untuk mendorong pertumbuhan sektor ini. Komitmen ini diwujudkan dengan mengenalkan positioning baru agensi syariah Sun Life sebagai modern syariah insurance expert (MSIE) yang menjadikan pembeda dari keagenan asuransi syariah lain di pasarnya. "Keunggulan utama agen asuransi syariah Sun Life adalah terlatih secara profesional dan memiliki wawasan serta pengetahuan yang luas. Didukung program pelatihan yang lengkap dan berkelanjutan serta besarnya potensi pasar di Aceh, kami berharap dapat merekrut lebih banyak agen MSIE dari daerah ini yang akan membantu menyebarkan manfaat asuransi syariah ke masyarakat lebih luas lagi," ujarnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Aceh di tahun 2015, jumlah penduduk usia produktif di Aceh mencapai lebih dari 2,1 juta jiwa dan menjadikan Aceh sebagai pasar yang menjanjikan dan berpotensi menciptakan peluang bisnis asuransi syariah bagi masyarakat di provinsi ini. Pada kesempatan yang sama, Direktorat Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muhammad Amin mengatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi masih rendahnya pangsa pasar asuransi syariah adalah rendahnya tingkat literasi dan keyakinan masyarakat terhadap lembaga jasa keuangan.
"Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2016 menunjukkan masyarakat Indonesia yang memiliki tingkat literasi baik terhadap industri asuransi relatif rendah, terutama terhadap asuransi syariah. Indeks literasi asuransi hanya mencapai 15,76%, turun dari survei tahun 2013 yaitu 17,84%. Sementara itu, tingkat utilitas mencapai 12,08%, tidak berubah jauh dari survei 2013 di angka 11,81%. Artinya, dari 100 orang Indonesia hanya 15 sampai 16 orang yang mengenal lembaga jasa keuangan asuransi dan hanya 12 orang yang sudah menggunakan jasa asuransi," ujar Muhammad Amin. Senada dengan pernyataan OJK, Pengurus Pusat MES yang juga merupakan pakar asuransi syariah Ah Azharuddin Lathif mengaku optimistis sektor asuransi syariah dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan di kisaran 15%-20% pada 2017. MES yakin Aceh sebagai satu-satunya provinsi yang menerapkan syariat Islam di Indonesia dapat menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah nasional. Hal ini juga didukung prinsip dari asuransi syariah yang sejalan dengan prinsip syariat Islam. Perkembangan industri asuransi syariah selama kurun waktu 2015-2016 terbilang signifikan di tengah perlambatan ekonomi. Per Oktober 2016 aset asuransi syariah tumbuh menjadi Rp33,41 triliun atau naik 36% dari periode yang sama di 2015 yang tercatat sebesar Rp24,63 triliun. Jumlah kontribusi bruto per Oktober 2016 sebesar Rp9,89 triliun, atau naik 15% dari periode yang sama di 2015 sebesar Rp8,57 triliun. Dari sisi aset, pangsa pasar asuransi syariah masih sekitar 5% dari total aset industri asuransi konvensional yang mencapai Rp917,36 triliun. Penulis/Editor: Cahyo Prayogo
WARTA EKONOMI 28/02/2017 Sun Life dan University of Waterloo Tunjuk Ken Seng Tan Jadi Pengelola Beasiswa http://wartaekonomi.co.id/read132259/sun-life-dan-university-of-waterloo-tunjuk-ken-seng-tan-jadipengelola-beasiswa.html
Sun Life Financial Asia (Sun Life Asia) dan University of Waterloo mengumumkan penunjukkan Profesor Ken Seng Tan sebagai pengelola beasiswa Sun Life di bidang ilmu aktuaria internasional. Sebagai anggota kehormatan (fellow) Sun Life di bidang ilmu aktuaria internasional, Profesor Tan akan berperan sebagai chief actuarial advisor untuk proyek READI (Risk Management, Economic Sustainability and Actuarial Science Development in Indonesia/Manajemen Risiko, Ekonomi yang Berkesinambungan dan Pengembangan Ilmu Aktuaria di Indonesia) yang saat ini sedang diterapkan oleh University of Waterloo bersama dengan Pemerintah Kanada, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan beberapa mitra lain. "Kami gembira mengumumkan Profesor Ken Seng Tan sebagai pengelola beasiswa Sun Life di bidang ilmu aktuaria internasional dan kami yakin beliau adalah orang yang tepat untuk memimpin upaya kami dalam mengembangkan sumber daya manusia di bidang aktuaria dan risiko di Indonesia," ujar President Sun Life Financial Asia Kevin Strain dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (28/2/2017). Sementara itu, Presiden Direktur Sun Life Financial Indonesia Elin Waty mengatakan Profesor Tan adalah seorang akademisi yang telah diakui atas upayanya yang secara aktif mendorong ilmu aktuaria di seluruh dunia, khususnya di Indonesia. "Beliau mempunyai peranan yang penting sejak tahap penggodokan proyek READI dan kami berharap untuk melihat program ini bertumbuh lebih baik di bawah bimbingannya," tambah Elin. Sun Life bekerja sama dengan University of Waterloo mendonasikan dana sebesar CAD$500.000 untuk mengadakan program beasiswa tahun lalu. Fokus utama dari program beasiswa ini adalah proyek READI yang bertujuan untuk membangun Indonesia sebagai pusat aktuaria yang unggul di kawasan Asia Tenggara dengan melibatkan institusi-institusi pendidikan, pemerintah, dan industri. Penulis/Editor: Cahyo Prayogo
27/02/2017 Astra Life Raih Dua Penghargaan di Awal Tahun 2017 http://biz.kompas.com/read/2017/02/27/171224728/astra.life.raih.dua.penghargaan.di.awal.tahun.201 7
Pemenang Penghargaan Special Mention As Potential Brand di ajang IPBA 2017 Terus mengukir prestasi, di awal tahun 2017 ini PT Astra Aviva Life (Astra Life) kembali meraih dua penghargaan dalam dua acara yang berbeda pada bulan Januari 2017 lalu. Penghargaan pertama adalah Special Mention as Potential Brand Award 2017 untuk kategori asuransi jiwa di ajang Indonesia Prestige Brand Award (IPBA) 2017. Penghargaan ini diberikan oleh Majalah Warta Ekonomi kepada brandbrand terbaik di Indonesia yang memiliki awareness tinggi melalui IPBA 2017. Pemilihan brand terbaik ini dilakukan berdasarkan riset dan survei Warta Ekonomi yang bekerja sama dengan JAKPAT sebagai penyedia layanan mobile survey online. Survei dilakukan di bulan Desember 2016 kepada 3.000 responden yang tersebar di Jabodetabek dan 5 kota besar di seluruh Indonesia. Survei ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi smartphone yang terhubung pada Facebook responden yang berasal dari Status Ekonomi Sosial A,B,C. Responden direkrut berdasarkan profil serta karakter jenis produk dan layanan yang diuji yang berasal dari berbagai kategori industri, seperti telekomunikasi, makanan dan minuman, ritel, farmasi, asuransi, otomotif, perlengkapan rumah tangga elektronik, transportasi, perbankan dan perusahaan pembiayaan.
‘Award Special Mention Potential Brand at IPBA 2017 Berdasarkan Penilaian Riset IPBA 2017, Astra Life mendapatkan Special Mention as Potential Brand Award 2017 karena memiliki Convertion Rate yang berpotensi untuk terus meningkat dan tingginya tingkat daya tarik konsumen terhadap brand Astra Life. Penghargaan ini tidak terlepas dari kepercayaan masyarakat serta media dalam upaya keras perusahaan untuk menghadirkan asuransi jiwa dengan premis serta
perspektif yang berbeda. Astra Life sadar bahwa asuransi adalah bisnis yang tidak berwujud (intangible), sehingga cara paling ampuh agar bisa diterima pasar adalah dengan membangun brand dan membuatnya lebih relevan dengan masyarakat melalui pendekatan yang berbeda (distinctive). “Kami amat menghargai sambutan masyarakat maupun media terhadap brand Astra Life dan sangat bersyukur bisa mendapatkan pengakuan yang sangat besar serta berdiri bersama-sama dengan respectable brand lainnya yang sudah sangat dikenal dan menjadi bagian penting di hati masyarakat Indonesia, walaupun kami baru melangkah selama 2 tahun sejak diluncurkan bulan November 2014”, kata Presiden Direktur Astra Life Auddie A Wiranata ketika memberikan tanggapan atas diterimanya penghargaan ini.
Penerimaan Special Mention Potential Brand Asuransi Jiwa IPBA 2017 Penghargaan kedua yang diterima adalah STAR PARTNER AWARD dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Group. RSPI Group ini merupakan salah satu di antara lebih dari 750 rekanan rumah sakit yang menjadi mitra bisnis Astra Life. Penghargaan yang diberikan atas kerja sama yang telah terjalin dengan baik selama lebih dari 10 tahun ini diserah terimakan langsung oleh jajaran manajemen RSPI Group kepada Head of Customer Experience Management Dian Ekawati yang mewakili manajemen Astra Life.
Start Partner Award RSPI Group “Penghargaan ini merupakan bukti komitmen perusahaan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada Nasabah dan mitra Astra Life”, kata Auddie. Bekerja sama dengan Rumah Sakit yang juga berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi pasiennya, seperti RSPI Group, merupakan salah satu cara yang dilakukan Astra Life untuk mewujudkan komitmen tersebut. “Untuk selanjutnya, kami berharap semua penghargaan yang telah kami terima akan menjadi inspirasi, penyemangat, pendorong dan motivasi bagi staf dan manajemen Astra Life untuk bisa terus mengukir prestasi dan selalu melayani masyarakat Indonesia agar bisa mencintai hidup”, tutup Auddie. (Adv)
Kompas – 28/02/2017, Hal 28 Commonwealth Life Raih Excellent Service Experience Award 2017
WARTA EKONOMI 28/02/2017 Memilih Jenis Asuransi Yang Tepat http://wartaekonomi.co.id/read132215/memilih-jenis-asuransi-yang-tepat.html
Asuransi Jiwa Berjangka (Term Llife Insurance) Adalah asuransi tanpa investasi/nonsaving dengan perjanjian jangka waktu tertentu, satu atau maksimal sampai peserta berusia 75, 90 tahun misalnya. Jika dalam jangka waktu tersebut peserta meninggal dunia maka ahli waris akan menerima uang santunan/uang pertanggungan (UP). Tetapi jika peserta hidup sampai akhir perjanjian (lebih dari 75 tahun misalnya) maka premi yang telah disetorkan akan seluruhnya menjadi dana kebajikan (tabarru) yang akan digunakan untuk menolong peserta yang lain (asuransi syariah) atau menjadi hak milik perusahaan (konvensional). Asuransi Jiwa Term Life (Asuransi Jiwa Murni) Tidak ada saving/bagi hasil yang diberikan di akhir perjanjian, kecuali ada surplus underwriting, meski ada biasanya angkanya relatif sangat kecil. Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole Life Insurance) Pada prinsipnya sama dengan term life, tetapi perjanjiannya seumur hidup nasabah, tidak dibatasi waktu atau dibatasi tetapi jauh di atas rata-rata usia hidup manusia pada umumnya. Asuransi Jiwa Dwiguna (Endowment Insurance) Selain UP/santunan ketika meninggal, peserta juga menerima nilai tunai di akhir perjanjian. Asuransi Pendidikan Investasi yang ditujukan untuk menyediakan biaya/dana pendidikan untuk anak peserta. Dana akan cair setiap jenjang sekolah yang di dalam produknya melekat asuransi jiwa peserta, yaitu jika si orang tua (pemegang polis, penanggung) tutup usia maka dibebaskan dari kewajiban pembayaran premi, namun premi tetap dibayar seolah-olah orang tua (pemegang polis, penanggung) masih hidup. Pada asuransi syariah premi ini dibayar oleh perusahaan melalui dana tabarru sesama peserta dan juga tahapan dana tetap cair serta ditambah dengan beasiswa setiap tahunnya semenjak si orang tua (pemegang polis,
penanggung) tutup usia. Asuransi pendidikan pasti memberikan manfaat, namun manfaatnya belum pasti cukup untuk biaya pendidikan! Unit Link Adalah asuransi yang selain memberikan proteksi asuransi jiwa juga ada investasi di dalamnya. Investasi dalam unit link salah satunya adalah reksa dana (saham/obligasi/sukuk/pasar uang). Dalam unit lnik, premi yang dibayarkan dibagi ke dalam dua keranjang, keranjang investasi dan keranjang proteksi. Selain UP, peserta juga akan mendapat nilai tunai (jika ada). Proteksi dalam produk Unit Link di antaranya Asuransi jiwa Kecelakaan Cacat tetap total Santunan penyakit kritis Cash plan (santunan harian rawat inap) Hospital rider/ rawat inap Payor (pembebasan premi), dll. Mana Produk Yang Cocok? Produk-produk asuransi jiwa ini dibeli untuk menyiapkan kerugian atau kehilangan ekonomi akibat tutup usianya pencari nafkah atau menyiapkan warisan untuk ahli waris, sejumlah kebutuhan hidup ahli waris. Mana produk yang cocok untuk Anda, tergantung siapa Anda, apakah pencari nafkah utama, kepala keluarga, direktur sebuah perusahaan, pemilik bisnis, stayed at home mom dengan bisnis dari rumah, full time mom, traveller, pekerja lepas, atau lainnya? Berbeda profesi dan posisi memerlukan jenis produk yang berbeda. Jangan sampai salah beli asuransi, faktanya data dari iARFC 9 dari 10 orang salah beli asuransi. Penting untuk berkonsultasi dengan independent financial planner agar asuransi yang Anda beli tepat, baik tepat produk, tepat peruntukan, dan tepat jumlah up yang dibeli. Penulis: Ila Abdulrahman, Financial Planner