Bisnis indonesia – 09/01/2017, hal. 22 Klaim Nambah, Asuransi Tak Resah
Investor Daily – 07-08/01/2017, Hal. 8 2017, Bisnis Asuransi Jiwa Tumbuh Pesat
Bisnis indonesia – 09/01/2017, hal. 21 Holding Bisa Jadi Solusi
Harian Kontan – 09/01/2017, Hal. 24 BCA Life Targetkan Premi Tumbuh 100% Tahun Ini
09/01/2017 BCA Life Targetkan Premi Tumbuh 100% Tahun Ini http://keuangan.kontan.co.id/news/bca-life-targetkan-premi-tumbuh-100-tahun-ini
JAKARTA. PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) memasang target tinggi perolehan premi di tahun ini. Ekonomi yang membaik dengan penetrasi asuransi yang makin meluas diyakini akan mendorong pertumbuhan bisnis BCA Life. BCA Life mematok target pertumbuhan premi sebesar 100% dari target tahun lalu. Direktur Utama BCA Life Christine Setyabudhi mengatakan, pada tahun lalu perusahaannya memasang target premi sebesar Rp 250 miliar. "Tahun ini target premi kami mencapai Rp 500 miliar," terang Christine. Ia mengatakan, potensi pertumbuhan premi yang tinggi masih terbuka lebar. Sebab penetrasi pasar asuransi saat ini terbilang masih rendah. Apalagi, BCA Life tergolong pendatang baru di bisnis asuransi jiwa. Dus, perusahaan asuransi milik Bank Central Asia (BCA) ini gencar melakukan pengembangan yang dapat menggenjot kinerja. Adapun rencana yang disiapkan BCA Life untuk tahun 2017 antara lain memperbanyak produk untuk ditawarkan kepada nasabah. Ada selusin produk baru yang rencana akan dirilis pada tahun ini. Salah satu produk yang disiapkan adalah unitlink. Pada kuartal pertama tahun ini, produk proteksi berbalut investasi ini diharapkan sudah bisa meluncur ke pasaran. Produk unitlink akan memperluas portofolio produk BCA Life yang sebelumnya hanya bermain di produk asuransi tradisional. Selain itu, produk baru juga disiapkan yang menyasar segmen pasar nasabah ritel. Menurut Christine, porsi dari nasabah individu akan digenjot dengan lebih serius. Langkah anak usaha dari BCA ini menggenjot ritel dengan menawarkan jenis produk yang lebih beragam. Termasuk dengan melakukan penjualan up sale terhadap nasabah yang sama. Selain dari sisi produk, optimalisasi kanal distribusi juga menjadi agenda BCA Life untuk menggarap nasabah individu ini. Saat ini, perseroan memiliki lima saluran distribusi untuk memasarkan produk yaitu bundled, kumpulan, telemarketing, worksite, dan in branch. Nah, saluran in branch bakal menjadi tulang punggung dalam menggarap pasar ritel. Pada tahun lalu, porsi premi dari kanal distribusi ini terbilang masih kecil yakni baru sekitar 15%. Sementara jalur bundled yang menggarap pasar kumpulan menjadi kontributor terbesar terhadap perolehan premi sampai 45%. Pada tahun ini, Christine menargetkan porsi kontribusi akan berbalik sehingga saluran in branch justru akan jadi penyumbang bisnis terbesar. "Harapan kami kontribusi in branch bisa mencapai 50%," ungkap dia. Makanya dari sisi sumber daya manusia di kanal tersebut pun akan ditingkatkan. Jumlah financial advisor akan ditambah dua kali lipat dari saat ini sebanyak 70 orang. Selain mengembangkan produk dan jaringan pemasaran, Christne melanjutkan, pihaknya juga akan terus menguatkan brand positioning BCA Life tahun ini. Pengembangan dari sisi teknologi informasi juga terus dilakukan untuk meningkatkan pelayanan dan menggenjot kinerja perusahaan. Reporter Tendi Mahadi
Kompas – 09/01/2017, Hal. 19 Kerja Sama “Bancassurance” BCA Syariah dan Prudential Indonesia
Harian Kontan – 09/01/2017, Hal. 24 Return Unitlink Tahun Ini Masih Moncer
07/01/2017 OJK Terima Pengunduran Diri 2 Statuter AJB Bumiputera http://infobanknews.com/ojk-terima-pengunduran-diri-2-statuter-ajb-bumiputera/
Jakarta–Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membenarkan ada dua anggota pengelola statuter Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (AJB Bumiputera) yang mengundurkan diri. Dua anggota pengelola statuter AJB Bumiputera tersebut adalah Dirman Pardosi dan Supandi. Beredar isu, dua anggota pengelola statuter AJB Bumiputera bentukan OJK mengundurkan diri lantaran anggota pengelola statuter satu sama lain memiliki perbedaan pandangan terkait dengan skema penyelamatan AJB Bumiputera. Namun OJK sendiri belum mengetahui apa alasan dua orang tersebut mengundurkan diri. “Iya ada yang mundur 2 (dua) orang (anggota pengelola statuter AJB Bumiputera),” ujar Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Dumoly F. Pardede, dalam pesan singkatnya kepada Infobank di Jakarta, Sabtu, 7 Januari 2017. Dia mengungkapkan, dengan adanya pengunduran diri 2 anggota pengelola statuter AJB Bumiputera, maka secara teknis tugas Dirman Pardosi dan Supandi sebagai pengelola statuter sudah selesai. Meski begitu, OJK menganggap kedua orang ini sudah banyak membantu dalam skema penyelamatan AJB Bumiputera. “Mereka sudah selesai. Mereka sangat banyak membantu. Mereka mundur karena tugas mereka sudah selesai,” ucap Dumoly. Dengan mundurnya dua orang tersebut, maka pengelola statuter yang tersisa kini tinggal 5 (lima) orang dari sebelumnya yang berjumlah tujuh orang. Kendati demikian, OJK yakin tim yang ada sekarang ini masih sangat memadai dalam melakukan langkah-langkah penyelamatan dan restrukturisasi AJB Bumiputera. “Jumlah pengelola statuter sekarang ini menjadi 5 dan saya rasa ini cukup memadai,” tegas Dumoly. Sampai saat ini, OJK belum ada niatan untuk mengganti dua orang anggota pengelola statuter yang mengundurkan diri tersebut. Namun pengunduran diri dua orang pengelola statuter ini diyakini tidak akan mengganggu jalannya proses skema penyelamatan dan restrukturisasi AJB Bumiputera. Saat ini pengelola statuter AJB Bumiputera hanya tersisa lima orang, yakni Koordinator Pengelola Statuter merangkap Anggota Pengelola Statuter Bidang Aktuaria dan Perencanaan Perusahaan Didi Achdijat, Anggota Pengelola Statuter Bidang Pengawasan Internal Sriyanto Muntasram, Anggota Pengelola Statuter Bidang Manajemen Risiko dan Kepatuhan Yusman, Anggota Pengelola Statuter Bidang Akuntansi dan Keuangan Agus Sigit, dan Anggota Pengelola Statuter Bidang SDM, Umum dan Komunikasi Adhie Massardi. (*) Rezkiana Nisaputra
09/01/2017 Proses Restrukturisasi Bumiputera Kian Pelik http://keuangan.kontan.co.id/news/proses-restrukturisasi-bumiputera-kian-pelik
JAKARTA. Proses restrukturisasi Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (AJBB) masih menyimpan banyak tanya. Proses yang tak transparan serta skema penyelamatan AJBB yang rumit memantik sengketa pendapat pengelola statuter AJBB. Dampaknya: dua pengelola statuter AJBB yakni Dirman Pardosi dan Supandi mundur per 2 Januari lalu. Mereka tak setuju dengan skema restrukturisasi AJBB. Dalam skema penyelamatan AJBB, PT Bumiputera 1912 (B1912), anak usaha yang baru dibentuk Juni 2016 akan jadi penyelamat defisit perusahaan AJBB. Tanpa memindah tanggungan polis AJBB Rp 20 triliun atas 6,7 juta pemegang polis, anak usaha ini: B1912 memiliki tiga unit usaha PT Bumiputera Investama Indonesia (BII), PT Bumiputera Properti Indonesia (BPI), dan PT Bumiputera Life Insurance (BLI). Dengan aset itu, B1912 berbisnis. Dirman mengatakan, pembayaran tangible dan intangible aset secara cash lebih baik. "Perhitungan saya, dengan cara itu dananya cukup untuk membayar kewajiban," kata Dirman, Minggu (8/1). Irvan Raharjo, Tim Advokasi Penyelamatan AJBB juga menilai, skema restrukturisasi AJBB tak transparan sehingga berpotensi menuai gugatan pemegang polis selaku pemilik AJBB. Kata dia, Otoritas Jasa keuangan (OJK) mengabaikan anggaran dasar AJBB pasal 40 dengan membentuk tim pengelola statuter. Dalam anggaran dasar tertulis pembubaran AJBB hanya dapat terjadi atas permintaan sekurang-kurangnya setengah plus satu dari seluruh pemegang polis yang mewakili minimal dua pertiga dari seluruh uang pertanggungan. Menurut informasi yang didapat Irvan, ini lantaran sejumlah konglomerasi di bidang properti ada di belakang Erick Thohir berniat. Mereka mengincar lima aset properti AJBB. "Yaitu di kawasan Menteng, Sudirman, Kebayoran, Depok dan Surabaya," kata Irvan yang juga mantan Komisaris AJBB ini ke KONTAN Minggu (8/12). Adhie Massardi, anggota statuter AJBB bilang, pihaknya sudah menjelaskan proses restrukturisasi ke perwakilan AJBB di daerah. "Semuanya clear," kata dia, pekan lalu. Reporter Mona Tobing, Tendi Mahadi, Titis Nurdiana
06/01/2017 Restrukturisasi AJB Bumiputera Dipertanyakan http://keuangan.kontan.co.id/news/restrukturisasi-ajb-bumiputera-dipertanyakan
JAKARTA. Restrukturisasi Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (AJBB) rupanya masih menyimpan misteri. Itu sebabnya, sejumlah pengurus kantor wilayah (kanwil) AJBB mempertanyakan legalitas pengurus statuter AJBB. Seorang pengurus Kanwil AJBB bercerita, sejak Rabu (4/1), pengelola statuter AJBB melakukan dialog dengan seluruh Kanwil AJBB. Hal ini merespon protes dari Badan Perwakilan Anggota (BPA) AJBB ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait penetapan tim statuter. Sebelumnya pada Oktober 2016, BPA mengirim surat ke OJK dan menyatakan tidak bertanggung jawab jika ada konsekuensi yang ditimbulkan dari kebijakan statuter. BPA tidak ada hubungan organisasi pengelola statuter. "Kami bertanya kepada pengelola statuter, apakah mereka legal? Tapi tim statuter tidak bisa menjelaskannya," ungkap salah satu pengurus Kanwil AJBB, kemarin. Bukan itu saja, sejumlah Kanwil AJBB juga mempertanyakan proses restrukturisasi yang sedang berjalan. Diantaranya skema masuknya pengusaha Erick Thohir dalam rencana restrukturisasi dan keraguan soal perjanjian-perjanjian yang tertuang dalam proses tersebut. Contoh dari perjanjian profit sharing sebesar 40% dari keuntungan PT Asuransi Jiwa Bumiputera (AJB) yang nantinya akan disetorkan kepada AJBB untuk membantu menutup defisit liabilitas, minimal selama 12 tahun. Keraguan itu muncul karena dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas, pembagian keuntungan diputuskan tiap rapat umum pemegang saham tahunan. Pihak statuter menegaskan proses restrukturisasi jalan terus. Adhie Massardi, anggota statuter AJBB mengakui, sejak dua hari yang lalu pihak statuter telah mengumpulkan 25 kanwil AJBB. Pihaknya sudah menjelaskan semua proses restrukturisasi kepada perwakilan AJBB di daerah dalam pertemuan tersebut. "Jadi semuanya sudah clear," klaim dia. Reporter Mona Tobing, Tendi Mahadi
WARTA EKONOMI 08/01/2017 Mundurnya Dua Pengelola Statuter Tunjukkan Ada Kepentingan Berbeda http://wartaekonomi.co.id/read126660/mundurnya-dua-pengelola-statuter-tunjukkan-adakepentingan-berbeda.html
Langkah penyelamatan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (AJBB) terus mendapatkan batu sandungan. Kini dikabarkan dua anggota pengelola statuter AJBB bentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengundurkan diri dari tugasnya. padahal sebelumnya ada titik terang dari proses restrukturisasi AJBB dimana pemilik Mahaka Grup Erick Tohir dan konsorsiumnya tertarik menyuntikkan dana AJBB. Menurut mantan Komisaris AJBB Irvan Rahardjo, pecahnya tim pengelola statuter menunjukkan ada kepentingan yang berbeda di dalam tim bentukan OJK tersebut. "Antara pihak yang memperhatikan kepentingan pemegang polis jangka panjang dengan resiko menuai gugatan hukum berhadapan dengan kepentingan investor yang ingin meraup keuntungan jangka pendek," jelas Irvan kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Jumat (6/1/2017). Oleh sebab itu, Jalan terbaik adalah dengan membubarkan Pengelola Statuter. Pasalnya hingga saat ini belum ada payung hukum badan usaha mutual dan amanat UU Nomor 40 Tahun 2014 tentang perasuransian agar mutual diatur tersendiri. "Karena OJK harus menghormati Anggaran Dasar Bumiputera selama belum ada payung hukum badan usaha mutual yg menjadi amanat Mahkamah Konstitusi Perkara Uji Materi pasal 7 ayat 3 UU 2/1992 tahun 2014 dan amanat UU 40 /2014 tentang Perasuransian agar mutual diatur tersendiri," tandasnya. Sebagaimana diketahui, anggota yang mundur dari pengelola statuterdisebutkan adalah Dirman Pardosi yang menjabat anggota pengelola statuter bidang teknik dan pemasaran, serta Supandi yang merupakan anggota pengelola statuter bidang investasi, pengelolaan dana, dan anak perusahaan. Dengan berkurangnya dua anggota, kini tersisa lima orang di jajaran pengelola statuter AJB Bumiputera. Mereka adalah Koordinator Pengelola Statuter merangkap Anggota Pengelola Statuter Bidang Aktuaria dan Perencanaan Perusahaan Didi Achdijat; Anggota Pengelola Statuter Bidang Pengawasan Internal Sriyanto Muntasram; Anggota Pengelola Statuter Bidang Manajemen Risiko dan Kepatuhan Yusman; Anggota Pengelola Statuter Bidang Akuntansi dan Keuangan Agus Sigit; dan Anggota Pengelola Statuter Bidang SDM, Umum dan Komunikasi Adhie Massardi. Penulis: Fajar Sulaiman
WARTA EKONOMI 06/01/2017 Dua Pengelola Statuter Ajbb Mundur, Ojk: 5 Orang Sudah Sangat Memadai http://wartaekonomi.co.id/read126524/dua-pengelola-statuter-ajbb-mundur-ojk-5-orang-sudahsangat-memadai.html
Langkah penyelamatan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (AJBB) terus mendapatkan batu sandungan. Setelah berhasil menemui titik terang seiring masuknya dana dari pemilik Mahaka Grup Erick Tohir dan konsorsiumnya, kini dua anggota pengelola statuter AJBB bentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengundurkan diri dari tugasnya. Menanggapi hal itu, Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Ban k (IKNB) Dumoly F. Pardede, membenarkan bahwa ada dua anggota pengelola statuter AJBB yang mengundurkan diri. "Iya Benar," jawab Dumoly dalam pesan singkatnya saat dikonfirmasi Warta Ekonomi di Jakarta, Jumat (6/1/2017). Menurut Dumoly, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui apa alasan dua orang tersebut mengundurkan diri menjadi pengelola statuter. Dengan mundurnya dua orang tersebut, maka pengelola statuter yang tersisa kini tinggal lima orang dari sebelumnya yang berjumlah tujuh orang. Meski demikian, Dumoly yakin tim yang ada sekarang masih sangat memadai dalam melakukan langkah-langkah penyelamatan dan restrukturisasi AJBB. "Tim yang ada sekarang ada 5 lima orang sudah sangat memadai dan proses restruktuisasi sudah hampir rampung," jelas Dumoly. Dia meyakini, pengunduran diri dua orang pengelola statuter ini tidak akan mengganggu jalannya proses restrukturisasi. Makanya menurut Dumoly, OJK belum ada niat untuk mengganti dua orang pengelola statuter yang mengundurkan diri dengan yang lainnya. "Nggaklah. Jalan normal saja (proses restrukturisasi). Dan sampai saat ini cukup (5 orang pengelola statuter)," tutupnya. Adapun Dengan berkurangnya dua anggota, kini tersisa lima orang di jajaran pengelola statuter AJB Bumiputera. Mereka adalah Koordinator Pengelola Statuter merangkap Anggota Pengelola Statuter Bidang Aktuaria dan Perencanaan Perusahaan Didi Achdijat; Anggota Pengelola Statuter Bidang Pengawasan Internal Sriyanto Muntasram; Anggota Pengelola Statuter Bidang Manajemen Risiko dan Kepatuhan Yusman; Anggota Pengelola Statuter Bidang Akuntansi dan Keuangan Agus Sigit; dan Anggota Pengelola Statuter Bidang SDM, Umum dan Komunikasi Adhie Massardi. Penulis: Fajar Sulaiman
Media Indonesia – 07/01/2017, Hal. 14 Peresmian Fasilitas VIP Lounge BNI Life
06/01/2017 (Berita Photo) Peresmian VIP Lounge BNI Life http://www.antarafoto.com/bisnis/v1483707601/peresmian-vip-lounge-bni-life
Direktur Utama BNI Life Budi Tampubolon (kiri) didampingi Direktur Intan Abdams Katoppo (kedua kanan) dan Head of Claim Santy Dahlan (kanan) berbincang dengan Direktur Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Abdul Harris (kedua kiri) pada peresmian VIP Lounge BNI Life di RSPP, Jakarta, Jumat (6/1). Fasilitas VIP Lounge BNI Life ini merupakan hasil kerjasama antara Rumah Sakit dan Perusahaan Asuransi pertama di Indonesia serta sebagai wujud komitmen perseroan dalam meningkatkan service of excellence bagi nasabah, khususnya nasabah prioritas BNI Life yang saat ini berjumlah total 8.535 nasabah..ANTARA FOTO/HO/Setyo/ama/17
Harian Kontan – 09/01/2017, Hal. 24 (Berita Photo) VIP Lounge
Bisnis Indonesia – 09/01/2017, Hal. 21 (Berita Photo) Fasilitas VIP Lounge BNI Life
Investor Daily – 07-08/01/2017, Hal. 8 (Berita Photo) BNI Life Resmikan VIP Lounge Nasabah
Investor Daily – 09/01/2017, Hal. 23 (Berita Photo) Premi BCA Life
Investor Daily – 09/01/2017, Hal. 1-2 Jokowi Tunjuk Pansel Pemilihan Komisioner OJK