ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI
Yogyakarta, 14 Maret 2015 MUSYAWARAH LUAR BIASA KELUARGA MAHASISWA
MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA 2015
1
ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS GADJAH MADA
PEMBUKAAN
Program Magister Akuntansi (MAKSI) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada hadir untuk menjawab tuntutan zaman akan kebutuhan tenaga-tenaga ahli dan profesional yang aplikatif dalam pemecahan masalah-masalah akuntansi, sebab rahasia kesuksesan pemecahan masalah-masalah bisnis dan manajerial adalah solusi akuntansi. Program MAKSI menawarkan 5 (lima) konsentrasi yaitu Akuntansi Sektor Publik, Audit, Manajemen Sistem Informasi, Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan. Melalui konsentrasi tersebut, mahasiswa akan diarahkan secara komprehensif dan aplikatif dengan berbagai isu-isu akuntansi dan keuangan yang ada. Keberadaan mahasiswa Magister Akuntansi sangat strategis untuk berpartisipasi dalam proses pencapaian visi dan misi Program Magister Akuntansi pada khususnya dan UGM umumnya,
karena
mahasiswa
memiliki
potensi
intelektualitas
yang
tinggi.
Untuk
mengembangkan kreativitas dan potensi yang dimiliki oleh mahasiswa maka dipandang perlu adanya wadah sebagai penyaluran aspirasi yang dapat memberikan manfaat langsung bagi seluruh mahasiswa Magister Akuntansi. Selama ini belum ada wadah untuk mengkomunikasikan dan mensinergikan berbagai potensi serta menyalurkan aspirasi mahasiswa Magister Akuntansi. Situasi dan kondisi inilah yang kemudian mendasari pentingnya kehadiran sebuah organisasi yang dapat menaungi dan menampung aspirasi mahasiswa Magister Akuntansi serta
2
mengembangkan potensi intelektualnya secara optimal.
BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN Pasal 1 Nama
1) Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi Universitas Gadjah Mada terdiri dari Lembaga Legislatif dan Lembaga Eksekutif 2) Lembaga Legislatif diberi nama Dewan Perwakilan Kelas Mahasiswa Magister Akuntansi Universitas Gadjah Mada yang disingkat DPK MAKSI-UGM 3) Lembaga Eksekutif diberi nama Himpunan Mahasiswa Magister Akuntasi Universitas Gadjah Mada yang disingkat HIMMA-UGM
Pasal 2 Waktu Pendirian Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM yang terdiri dari DPK MAKSI-UGM dan HIMMA-UGM didirikan pada Hari Senin, tanggal 11 Januari 2010 di Yogyakarta.
Pasal 3 Kedudukan Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM berkedudukan di Magister Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
3
BAB II VISI, MISI, TATA NILAI DAN AZAS
Pasal 4 Visi Terwujudnya mahasiswa yang berkualitas yang memiliki integritas, kreativitas dan profesionalisme.
Pasal 5 Misi Misi Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM adalah : a) Membudayakan pemikiran dan sikap ilmiah, kritis, dan inovatif. b) Memperjuangkan aspirasi dan kepentingan mahasiswa. c) Menumbuhkembangkan kepemimpinan dan kewirausahaan. d) Mengembangkan jaringan internal dan eksternal. e) Meningkatkan kepedulian pada masyarakat.
Pasal 6 Tata Nilai Tata Nilai Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM adalah : a) Bersikap ilmiah dan kritis. b) Berbudi luhur, bermoral, dan berintegritas. c) Kreatif dan inovatif.
4
d) Kekeluargaan.
Pasal 7 Asas Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM berdasarkan asas Pancasila.
BAB III KEANGGOTAAN
Pasal 8 Keanggotaan dan Jenis Anggota
1. Setiap mahasiswa aktif yang terdaftar pada program Magister Akuntansi UGM secara otomatis menjadi anggota Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM. 2. Jenis-jenis Anggota terdiri dari : a) Anggota Biasa. b) Anggota Luar Biasa. c) Anggota Kehormatan.
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI Pasal 9 Struktur Organisasi DPK MAKSI-UGM
5
Struktur kepengurusan terdiri dari : 1) Pelindung. 2) Penasehat. 3) Pengurus Dewan Perwakilan Kelas terdiri dari Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris. 4) Ketua-ketua Komisi dan Anggota-anggota Komisi. 5) Perubahan struktur ditetapkan dalam Rapat Musyawarah Besar.
Pasal 10 Struktur Organisasi HIMMA-UGM 1) Pelindung. 2) Penasehat. 3) Pengurus inti terdiri dari Ketua Umum, Wakil Ketua, Sekretaris I, Sekretaris II dan Bendahara Umum. 4) Ketua-ketua Bidang dan Anggota-anggota Bidang. 5) Perubahan struktur ditetapkan dalam Rapat Musyawarah Besar.
BAB V KEPENGURUSAN
Pasal 11 DPK MAKSI-UGM 1) Pengurus DPK MAKSI-UGM adalah Mahasiswa aktif dari program studi Magister Akuntansi UGM sesuai mekanisme yang telah ditetapkan.
6
2) Kepengurusan DPK MAKSI-UGM terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Ketua-ketua Komisi dan Anggota-anggota Komisi. 3) Masa Kepengurusan DPK MAKSI-UGM satu tahun periode kepengurusan.
Pasal 12 HIMMA-UGM 1) Pengurus HIMMA-UGM adalah Mahasiswa aktif dari program studi Magister Akuntansi UGM sesuai mekanisme yang telah ditetapkan. 2) Kepengurusan HIMMA-UGM terdiri dari Ketua Umum, Wakil Ketua, Sekretaris I, Sekretaris II, Bendahara Umum, Ketua-ketua Bidang, dan Anggota-anggota Bidang. 3) Pemberhentian dan pengisian kepengurusan kecuali Ketua Umum ditetapkan oleh rapat pengurus harian. 4) Masa Kepengurusan HIMMA-UGM selama satu tahun periode kepengurusan dan Ketua Umum sebelumnya tidak dapat dipilih kembali.
BAB VI TUGAS, FUNGSI, WEWENANG, DAN TANGGUNG JAWAB Pasal 13 DPK MAKSI-UGM 1) DPK MAKSI-UGM mempunyai tugas: a) Mengambil keputusan dan memberikan pendapat apabila HIMMA-UGM melakukan pelanggaran terhadap aturan Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM dan/atau melakukan perbuatan tercela. 7
b) Merumuskan dan menetapkan serta mengamandemen AD/ART, GBHO, dan/atau Kebijakan Lembaga di tingkat Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM. c) Merumuskan Agenda Musyawarah Besar (MUBES) Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM. d) Menerima, menampung, dan menyalurkan asprirasi Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM. 2) DPK MAKSI-UGM mempunyai fungsi : a) Mengawasi pelaksanaan AD/ART , GBHO, dan/atau mengevaluasi pelaksanaan serta kebijakan organisasi. b) Mendengar dan mengesahkan kegiatan HIMMA-UGM pada awal periode kepengurusan. c) Mendengar dan mengevaluasi kegiatan HIMMA-UGM pertriwulan. d) Mendengar, mengevaluasi dan mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban HIMMAUGM pada akhir kepengurusan.
3) DPK MAKSI-UGM mempunyai wewenang : a) Memberi teguran dan mengambil keputusan tentang HIMMA-UGM apabila melakukan pelanggaran terhadap AD/ART, GBHO, dan/atau kebijakan lembaga serta aturan organisasi lainnya. b) Memberikan saran, usul, pendapat dan/atau penjelasan tentang konstitusi kepada HIMMA-UGM dalam mengambil sikap kelembagaan. c) Menolak kebijakan HIMMA-UGM
yang melanggar AD/ART Keluarga Mahasiswa
Magister Akuntansi UGM.
8
d) Meminta penjelasan kepada Ketua Umum HIMMA-UGM apabila ada hal yang tidak sesuai dengan roda kepengurusan. e) Merekomendasikan untuk diadakan Musyawarah Luar Biasa (MUSLUB) jika terindikasi Ketua Umum HIMMA-UGM melakukan suatu penyimpangan terhadap konstitusi. 4) DPK MAKSI-UGM mempunyai Tanggung Jawab secara moral dan nyata kepada seluruh Mahasiswa Magister Akuntansi UGM mengenai sirkulasi kepengurusan yang terjadi di Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM.
Pasal 14 HIMMA-UGM 1) HIMMA-UGM mempunyai tugas: a) Merencanakan dan melaksanakan serta mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dan/atau pergerakan mahasiswa Magister Akuntansi UGM. b) Menjabarkan dan melaksanakan Amanat Musyawarah Besar (MUBES) Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM. 2) HIMMA-UGM mempunyai fungsi: a) Sebagai wadah penampung dan penyalur aspirasi Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM. b) Sebagai wadah pemersatu idealisme dan pergerakan Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM. c) Sebagai wadah pengembangan kompetensi dan keahlian dibidang akuntansi secara khusus dan bidang-bidang lainnya secara umum.
9
3) HIMMA-UGM mempunyai wewenang menjabarkan konstitusi, hasil Musyawarah Besar Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi serta amanat lembaga lainnya. 4) HIMMA-UGM bertanggung jawab kepada seluruh Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM dan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa serta melaporkan dan mempertanggungjawabkan kegiatan lembaga yang berhubungan dengan konstitusi kepada DPK MAKSI-UGM di depan forum tertinggi Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM.
BAB VII PERMUSYAWARATAN
Pasal 15 Jenis Permusyawaratan Permusyawaratan Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM terdiri dari Forum Organsisasi berupa: a)
Musyawarah Besar (MUBES),
b) Musyawarah Luar Biasa (MUSLUB), c)
Sidang Istimewa,
d) Sidang Pleno, e)
Sidang Paripurna,
f)
Sidang Komisi,
g) Rapat Bidang, h) Rapat Pengurus Inti,
10
i)
Rapat Kerja,
j)
Rapat Konsultasi,
k) Rapat Konsolidasi, l)
Rapat Dengar Pendapat.
Pasal 16 Pengambilan Keputusan Pengambilan Keputusan dalam setiap permusyawaratan Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM dilakukan dengan cara : a)
Mufakat bersama.
b) Pemungutan suara (voting).
BAB VIII PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 17 1) Perubahan Anggaran Dasar dapat dilakukan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan Musyawarah Luar Biasa (MUSLUB) jika terdapat hal yang mendesak. 2) Hal-hal yang mendesak akan diatur pada aturan-aturan lembaga lainnya.
BAB IX PEMBUBARAN ORGANISASI
11
Pasal 18 Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan melalui forum tertinggi Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM.
BAB X ATURAN TAMBAHAN
Pasal 19 Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam ketetapan organisasi lainnya yang merujuk pada Anggaran Dasar Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM.
BAB XI MASA BERLAKU
Pasal 20 1) Anggaran Dasar ini ditinjau dan dibahas sekali dalam lima tahun periode kepengurusan setelah penetapannya. 2) Apabila diperlukan, maka Anggaran Dasar ini diamandemen dalam forum amandemen Anggaran Dasar atas usulan 2/3 pengurus Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM. 3) Anggaran Dasar ini berlaku setelah disahkan pada forum tertinggi Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM.
12
BAB XII PENUTUP
Pasal 21 1) Demikianlah Anggaran Dasar ini dibuat untuk menjadi landasan dalam menjalankan mekanisme organisasi. 2) Anggaran Dasar ini berlaku setelah disahkan dalam forum tertinggi Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM. ============================== akhir ==================================
13
ANGGARAN RUMAH TANGGA KELUARGA MAHASISWA MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS GADJAH MADA
BAB I KEANGGOTAAN
Pasal 1 Jenis-jenis Anggota 1) Anggota Biasa adalah seluruh Mahasiswa Aktif Magister Akuntansi UGM yang terdaftar. 2) Anggota Luar Biasa adalah seluruh alumni Magister Akuntansi UGM. 3) Anggota Kehormatan adalah anggota masyarakat yang peduli dan memberi kontribusi secara aktif terhadap Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM.
Pasal 2 Hak-Hak Anggota 1) Setiap anggota memiliki hak untuk memilih Pengurus Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM. 2) Setiap anggota memiliki hak untuk dipilih sebagai DPK MAKSI-UGM atau HIMMA-UGM. 3) Setiap anggota berhak mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM. 4) Setiap anggota berhak memberikan saran, ide, pendapat dan kritikan kepada Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM.
14
Pasal 3 Kewajiban Anggota
1) Setiap anggota berkewajiban menjaga nama baik Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM dan program Magister Akuntansi UGM. 2) Setiap anggota berkewajiban menjunjung tinggi nilai-nilai Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM dan aturan akademik program Magister Akuntansi UGM.
BAB II KEPENGURUSAN DAN ARAH ORIENTASI
Pasal 4 Pelindung dan Penasehat
Pelindung dan Penasehat Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM terdiri dari Ketua dan Sekretaris Pengelola Program Magister Akuntansi UGM.
Pasal 5 DPK MAKSI-UGM 1) Pengurus DPK MAKSI-UGM terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Ketua-ketua Komisi dan Anggota-anggota Komisi. 2) Komisi DPK MAKSI-UGM terdiri dari Komisi I, Komisi II, dan Komisi III.
15
Pasal 6 HIMMA-UGM 1) Pengurus HIMMA-UGM terdiri dari Ketua Umum, Wakil Ketua, Sekretaris I, Sekretaris II, Bendahara Umum, Ketua-ketua Bidang dan Anggota-anggota Bidang. 2) Bidang terdiri dari Bidang Pengembangan Kompetensi Akademik, Bidang Pengembangan Kompetensi Non-Akademik serta Bidang Sistem Informasi, Kemahasiswaan dan Alumni.
Pasal 7 ARAH DAN ORIENTASI A. Komisi pada DPK MAKSI-UGM : 1) Komisi I Mengawasi penerapan konstitusi pada Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM. 2) Komisi II Mengawasi pelaksanaan program kerja dan rekomendasi HIMMA-UGM. 3) Komisi III Mengawasi pelaksanaan anggaran dan administrasi HIMMA-UGM. B. Bidang pada HIMMA-UGM : 1) Bidang
Pengembangan
Kompetensi
Akademik
Mengkoordinir
kegiatan
yang
menyangkut pengembangan Ilmu Pengetahuan dibidang Akuntansi dan Non-Akuntansi. 2) Bidang Pengembangan Kompetensi Non-Akademik Mengkoordinir kegiatan yang menyangkut penyaluran aspirasi dan bakat mahasiswa dibidang olahraga dan seni. 3) Bidang Sistem Informasi, Kemahasiswaan dan Alumni Mengkoordinir pelaksanaan komunikasi baik internal dan eksternal lembaga ditingkat program studi.
16
BAB III MEKANISME KERJA KEPENGURUSAN
Pasal 8 DPK MAKSI-UGM I. Ketua A. Kedudukan 1. Berkedudukan sebagai mandataris Mahasiswa Magister Akuntansi UGM. 2. Berkedudukan sebagai pelaksana tugas tertinggi Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM. 3. Bilamana Ketua berhalangan tidak tetap, maka pelaksana tugas Ketua adalah Wakil Ketua yang dimandatir. 4. Bilamana Ketua berhalangan tetap, maka mahasiswa Magister Akuntansi memilih pelaksana Ketua melalui forum lembaga.
B. Fungsi dan Tanggungjawab 1. Ketua berfungsi sebagai pengawas kegiatan harian organisasi. 2. Ketua bertanggung jawab atas seluruh kegiatan harian organisasi.
C. Hak dan Wewenang 1. Memiliki hak bertanya, menjawab, dan menyanggah terhadap hal-hal yang berhubungan dengan lembaga. 2. Berhak mengadakan pembelaan di hadapan forum lembaga.
17
3. Berhak memakai nama organisasi baik di dalam maupun diluar kampus sesuai dengan AD/ART dan GBHO. 4. Berwenang meminta pertanggungjawaban para Ketua Komisi yang lain.
D. Tugas dan Kewajiban 1. Bertugas sebagai penanggungjawab kegiatan harian organisasi. 2. Berkewajiban melaksanakan amanah organisasi sesuai dengan AD/ART dan amanah organisasi lainya.
II. Wakil Ketua A. Kedudukan 1. Berkedudukan sebagai pembantu Ketua untuk menjalankan mandat Mahasiswa Magister Akuntansi UGM. 2. Berkedudukan sebagai pembantu Ketua untuk pelaksanaan tugas tertinggi Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM. 3. Bilamana Wakil Ketua berhalangan tidak tetap, maka pelaksana tugas Wakil Ketua adalah Ketua Komisi yang dimandatir. 4. Bilamana Wakil Ketua berhalangan tetap, maka Ketua berhak mengganti Wakil Ketua melalui forum lembaga.
B. Fungsi dan Tanggungjawab 1. Waki Ketua berfungsi sebagai pengawas kegiatan harian organisasi. 2. Wakil Ketua bertanggung jawab atas seluruh kegiatan harian organisasi. 18
C. Hak dan Wewenang 1. Memiliki hak bertanya, menjawab, dan menyanggah terhadap hal-hal yang berhubungan dengan lembaga. 2. Berhak mengadakan pembelaan di hadapan forum lembaga. 3. Berhak memakai nama organisasi baik di dalam maupun diluar kampus sesuai dengan AD/ART dan GBHO. 4. Berwenang meminta pertanggungjawaban para Ketua Komisi yang lain.
D. Tugas dan Kewajiban 1. Bertugas sebagai penanggungjawab kegiatan harian organisasi. 2. Berkewajiban melaksanakan amanah organisasi sesuai dengan AD/ART dan amanah organisasi lainya.
III. Sekretaris A. Kedudukan 1. Berkedudukan sebagai pelaksana harian organisasi dibidang administrasi dan kesekretariatan. 2. Bilamana Sekretaris berhalangan tidak tetap, maka pelaksana tugas adalah anggota Komisi yang dimandatir. 3. Bilamana Sekretaris berhalangan tetap, maka pengurus memilih pelaksana tugas Sekretaris melalui forum lembaga.
B. Fungsi dan Tanggungjawab 1. Berfungsi sebagai pelaksana dan pengawas administrasi dan kesekretariatan. 19
2. Bertanggungjawab atas pelaksanaan administrasi dan kesekretariatan.
C. Hak dan Wewenang 1. Memiliki hak bertanya, berpendapat, menjawab, menyanggah hal-hal yang berhubungan dengan administrasi dan kesekretariatan. 2. Berhak mengadakan pembelaan di depan forum lembaga. 3. Berhak untuk merencanakan, mengolah, dan mengembangkan kegiatan organisasi sesuai dengan bidang administrasi dan kesekretariatan.
D. Tugas dan Kewajiban 1. Bertugas melaksanakan, mengkoordinir, dan memeriksa administrasi dan kesekretariatan. 2. Berkewajiban menjaga rahasia organisasi dan mempertanggung jawabkan kegiatan administrasi dan kesekretariatan kepada Ketua.
IV. Ketua Komisi A. Kedudukan 1. Berkedudukan sebagai pelaksana tugas harian lembaga di Komisi masing-masing. 2. Bilamana Ketua Komisi berhalangan tidak tetap, maka pelaksana tugas adalah anggota komisi yang dimandatir. 3. Bilamana Ketua Komisi berhalangan tetap, maka pengurus memilih pelaksana tugas Ketua Komisi melalui forum lembaga.
20
B. Fungsi dan Tanggungjawab 1. Berfungsi sebagai pengawas dalam melaksanakan tugas harian lembaga sesuai dengan komisi masing-masing. 2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengawasan tugas harian lembaga di komisi masingmasing.
C. Hak dan Wewenang 1. Berhak bertanya, berpendapat, menjawab, dan menyanggah hal-hal yang berhubungan dengan kinerja masing-masing komisi. 2. Berhak melakukan pembelaan di depan forum lembaga. 3. Berwenang membantu Ketua dalam mengelola dan mengembangkan kegiatan lembaga.
D. Tugas dan Kewajiban 1. Bertugas membantu Ketua dalam melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan lembaga. 2. Berkewajiban membantu Ketua dalam mempertanggungjawabkan kegiatan lembaga.
V. Anggota Komisi A. Kedudukan Berkedudukan sebagai pembantu Ketua Komisi dalam melaksanakan pengawasan tugas harian organisasi di masing-masing komisi.
21
B. Fungsi dan Tanggungjawab 1. Berfungsi melaksanakan pengawasan pelaksanaan mekanisme organisasi sesuai
komisi
masing-masing. 2. Bertanggungjawab atas pelaksanaan pengawasan mekanisme organisasi di komisi masingmasing.
C. Hak dan Wewenang 1. Berhak bertanya, berpendapat, menjawab, menyanggah hal-hal yang berhubungan dengan komisi masing-masing. 2. Berhak melakukan pembelaan di depan forum lembaga. 3. Berwenang membantu Ketua Komisi dalam pelaksanaan mekanisme organisasi di komisi masing-masing.
D. Tugas dan Kewajiban 1. Bertugas membantu Ketua Komisi dalam melaksanakan pengawasan mekanisme organisasi yang berhubungan dengan komisi masing-masing. 2. Berkewajiban membantu Ketua Komisi dalam mempertanggung jawabkan kegiatan pengawasannya terhadap Ketua di komisi masing-masing.
Pasal 9 HIMMA-UGM
22
I. Ketua Umum A. Kedudukan 1. Berkedudukan sebagai mandataris Mahasiswa Magister Akuntansi UGM. 2. Berkedudukan sebagai pelaksana tugas tertinggi organisasi di HIMMA-UGM. 3. Bilamana Ketua Umum berhalangan tidak tetap, maka pelaksana tugas adalah Wakil Ketua yang dimandatir. 4. Bilamana Ketua Umum berhalangan tetap, maka pengurus memilih pelaksana tugas Ketua Umum melalui forum lembaga.
B. Fungsi dan Tanggungjawab 1. Berfungsi sebagai perencana, pengkoordinir, penggerak, dan pengawas kegiatan organisasi di HIMMA-UGM. 2. Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan harian organisasi di HIMMA-UGM.
C. Hak dan Wewenang 1. Memiliki hak bertanya, menjawab dan menyanggah hal-hal yang berhubungan dengan organisasi. 2. Berhak mengadakan pembelaan di depan forum lembaga. 3. Berhak memakai nama organisasi baik di dalam maupun di luar Universitas sesuai dengan AD/ART. 4. Berwenang mengadakan kerjasama dengan organisasi lain di dalam maupun di luar kampus dengan persetujuan pengurus dan DPK MAKSI-UGM. 5. Berwenang meminta pertanggungjawaban seluruh kegiatan organisasi.
23
D. Tugas dan Kewajiban 1. Bertugas sebagai penanggungjawab seluruh kegiatan harian organisasi. 2. Berkewajiban melaksanakan amanah organisasi sesuai dengan AD/ART organisasi dan amanah organisasi lainnya. 3. Berkewajiban mengkoordinasikan setiap kebijakan dan program kerja kepada DPK MAKSIUGM
II. Wakil Ketua A. Kedudukan 1. Berkedudukan sebagai pembantu Ketua Umum HIMMA-UGM untuk menjalankan mandataris Mahasiswa Magister Akuntansi UGM. 2. Berkedudukan sebagai pembantu pelaksana tugas tertinggi organisasi di HIMMA-UGM. 3. Bilamana Wakil Ketua berhalangan tidak tetap, maka pelaksana tugas adalah Ketua Bidang yang dimandatir. 4. Bilamana Wakil Ketua berhalangan tetap, maka Ketua berhak memilih pelaksana tugas Wakil Ketua melalui forum lembaga.
B. Fungsi dan Tanggungjawab 1. Berfungsi sebagai pembantu Ketua Umum dalam hal perencana, pengkoordinir, penggerak, dan pengawas kegiatan organisasi di HIMMA-UGM. 2. Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan harian organisasi di HIMMA-UGM.
24
C. Hak dan Wewenang 1. Memiliki hak bertanya, menjawab dan menyanggah hal-hal yang berhubungan dengan organisasi. 2. Berhak mengadakan pembelaan di depan forum lembaga. 3. Berhak memakai nama organisasi baik di dalam maupun di luar Universitas sesuai dengan AD/ART. 4. Berwenang mengadakan kerjasama dengan organisasi lain di dalam maupun di luar kampus dengan persetujuan Ketua Umum HIMMA-UGM. 5. Berwenang meminta pertanggungjawaban seluruh kegiatan organisasi.
D. Tugas dan Kewajiban 1. Bertugas membantu Ketua Umum HIMMA-UGM untuk menjalankan fungsi terhadap seluruh kegiatan harian organisasi. 2. Berkewajiban melaksanakan amanah organisasi sesuai dengan AD/ART organisasi dan amanah organisasi lainnya. 3. Berkewajiban mengkoordinasikan setiap kebijakan dan program kerja kepada Ketua Umum HIMMA-UGM.
III. Sekretaris I A. Kedudukan 1. Berkedudukan sebagai pelaksana harian organisasi dibidang administrasi dan kesekretariatan. 2. Bilamana Sekretaris I berhalangan tidak tetap, maka pelaksana tugas adalah Sekretaris II yang dimandatir. 25
3. Bilamana Sekretaris I berhalangan tetap, maka pengurus memilih pelaksana tugas Sekretaris I melalui forum lembaga.
B. Fungsi dan Tanggungjawab 1. Berfungsi sebagai pelaksana dan pengawas administrasi dan kesekretariatan. 2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan administrasi dan kesekretariatan.
C. Hak dan Wewenang 1. Memiliki hak bertanya, berpendapat, menjawab, menyanggah hal-hal yang berhubungan dengan administrasi dan kesekretariatan. 2. Berhak mengadakan pembelaan di depan forum lembaga. 3. Berhak untuk merencanakan, mengola, dan mengembangkan kegiatan organisasi sesuai dengan bidang administrasi dan kesekretariatan.
D. Tugas dan Kewajiban 1. Bertugas melaksanakan, mengkoordinir, dan memeriksa administrasi dan kesekretariatan. 2. Berkewajiban menjaga rahasia organisasi dan mempertanggung jawabkan kegiatan administrasi dan kesekretariatan kepada Ketua Umum.
IV. Sekretaris II A. Kedudukan 1. Berkedudukan sebagai pelaksana harian organisasi dibidang administrasi dan kesekretariatan diseluruh bidang.
26
2. Bilamana Sekretaris II berhalangan tidak tetap, maka pelaksana tugas adalah anggota bidang yang dimandatir. 3. Bilamana Sekretaris II berhalangan tetap, maka Ketua Umum berhak memilih pelaksana tugas Sekretaris II melalui forum lembaga.
B. Fungsi dan Tanggungjawab 1. Berfungsi sebagai pelaksana dan pengawas administrasi diseluruh bidang. 2. Bertanggungjawab atas pelaksanaan administrasi dan kesekretariatan diseluruh bidang.
C. Hak dan Wewenang 1. Memiliki hak bertanya, berpendapat, menjawab, menyanggah hal-hal yangberhubungan dengan administrasi dan kesekretariatan diseluruh bidang. 2. Berhak mengadakan pembelaan di depan forum lembaga. 3. Berhak untuk merencanakan, mengola, dan mengembangkan kegiatan organisasi dalam hal administrasi dan kesekretariatan diseluruh bidang.
D. Tugas dan Kewajiban 1. Bertugas melaksanakan, mengkoordinir, dan memeriksa administrasi dan kesekretariatan diseluruh bidang. 2. Berkewajiban
menjaga
rahasia
organisasi
dan
mempertanggungjawabkan
kegiatan
administrasi dan kesekretariatan kepada Ketua Umum.
27
V. Bendahara Umum A. Kedudukan 1. Berkedudukan sebagai pelaksana harian organisasi dibidang keuangan. 2. Bilamana Bendahara Umum berhalangan tidak tetap, maka pelaksana tugas adalah anggota bidang yang dimandatir. 3. Bilamana Bendahara Umum berhalangan tetap, maka Ketua Umum berhak memilih pelaksana tugas Bendahara Umum melalui forum lembaga.
B. Fungsi dan Tanggungjawab 1. Berfungsi sebagai pengelola dan pengawas keuangan organisasi. 2. Bertanggungjawab atas pengelolaan dan pengawasan keuangan organisasi.
C. Hak dan Wewenang 1. Memiliki hak bertanya, berpendapat, menjawab, menyanggah hal-hal yang berhubungan dengan keuangan organisasi. 2. Berhak mengadakan pembelaan di depan forum lembaga. 3. Berhak untuk merencanakan, mengelola, dan mengembangkan kegiatan organisasi dibidang keuangan.
D. Tugas dan Kewajiban 1. Bertugas meyelesaikan dan memeriksa keuangan organisasi. 2. Berkewajiban mempertanggunjawabkan keuangan organisasi kepada Ketua Umum.
28
VI. Ketua Bidang A. Kedudukan 1. Berkedudukan sebagai pelaksana tugas harian organisasi pada bidangnya masing-masing. 2. Bilamana Ketua Bidang berhalangan tidak tetap, maka pelaksana tugas adalah Anggota Bidang yang dimandatir. 3. Bilamana Ketua Bidang berhalangan tetap, maka Ketua Umum berhak memilih pelaksana tugas melalui forum lembaga.
B. Fungsi dan Tanggungjawab 1. Ketua Bidang berfungsi sebagai pengawas kegiatan organisasi di bidangnya masing-masing. 2. Ketua Bidang bertanggungjawab atas pelaksanaan dan pengawasan di bidangnya masingmasing.
C. Hak dan Wewenang 1. Memiliki hak bertanya, berpendapat, menjawab, menyanggah hal-hal yang berhubungan dengan bidangnya masing-masing. 2. Berhak mengadakan pembelaan di depan forum lembaga. 3. Berhak menggantikan Wakil Ketua jika berhalangan tidak tetap, bila dimandatir. 4. Berwenang mengelola dan mengembangkan kegiatan organisasi di bidangnya masing-masing.
D. Tugas dan Kewajiban 1. Bertugas melaksanakan, menyelesaikan, mengkoordinir, dan memeriksa kegiatan organisasi di bidangnya masing-masing.
29
2. Berkewajiban mempertanggungjawabkan kegiatan organisasi di bidang masing-masing pada Ketua Umum.
VII. Anggota Bidang A. Kedudukan Berkedudukan sebagai pembantu Ketua Bidang dalam melaksanakan tugas harian organisasi di masing-masing bidang. B. Fungsi dan Tanggungjawab 1. Berfungsi melaksanakan tugas harian organisasi pada bidang masing-masing. 2. Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas harian organisasi di bidangnya masing-masing.
C. Hak dan Wewenang 1. Berhak bertanya, berpendapat, menjawab, menyanggah hal-hal yang berhubungan dengan bidang masing-masing. 2. Berhak melakukan pembelaann di depan forum lembaga. 3. Berwenang membantu Ketua Bidang dalam mengelola dan mengembangkan kegiatan organisasi di bidangnya masing-masing.
D. Tugas dan Kewajiban 1. Bertugas membantu Ketua Bidang dalam melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan organisasi di bidangnya masing-masing. 2. Berkewajiban membantu Ketua Bidang dalam mempertanggung jawabkan kegiatan dari masing-masing bidang kepada Ketua Umum. 30
BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 10 1) Setiap pengurus mempunyai Hak Suara dan Hak Bicara. 2) Setiap pengurus berkewajiban mematuhi dan melaksanakan Hasil-hasil Musyawarah Besar Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM. 3) Aktif selama masa kepengurusan. 4) Menjaga nama baik organisasi. 5) Wajib menjaga dan merawat inventaris sekretariat.
BAB V KEHILANGAN HAK ANGGOTA / KEPENGURUSAN Pasal 11 Pengurus DPK MAKSI-UGM dan HIMMA-UGM kehilangan hak kepengurusan apabila : 1) Meninggal dunia. 2) Bukan lagi mahasiswa Magister Akuntansi UGM. 3) Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis. 4) Cuti akademik / Skorsing. 5) Melakukan pelanggaran dan atau pencemaran nama baik organisasi jika : a) Bertindak mengatasnamakan lembaga tanpa melalui persetujuan rapat pengurus atau tanpa koordinasi. 31
b) Menggunakan identitas lembaga tidak pada tempatnya. c) Sengaja atau tidak sengaja melakukan tindakan amoral. d) Menerima bantuan dari pihak luar tanpa persetujuan pengurus dan memiliki kesepakatan yang sifatnya mengikat. e) Terlibat parpol atau politik praktis. 6) Point 2, 3, 4, dan 5 dinyatakan sah apabila diputuskan dalam forum lembaga.
BAB VI KODE ETIK, SANKSI DAN PEMBELAAN Pasal 12 Kode Etik
Kode Etik Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi adalah : 1) Menjaga nama baik organisasi. 2) Menjunjung tinggi budaya dan etika akademik.
Pasal 13 Sanksi
A. Dewan Perwakilan Kelas Mahasiswa Magister Akuntansi UGM: 1) Apabila Ketua Umum melakukan pelanggaran dan atau mencemarkan nama baik lembaga diberi peringatan secara tertulis oleh Mahasiswa Akuntansi pada forum lembaga. 2) Ketua Komisi dan Anggota Komisi yang melalaikan tugas dan kewajibannya maka diberi 32
peringatan oleh Ketua sampai batas dua kali secara tertulis. 3) Apabila peringatan yang diberikan telah melewati batas maksimal dan tidak diindahkan, maka tuntutan pencabutan hak keanggotaannya dilakukan melalui forum lembaga.
B. Himpunan Mahasiswa Magister Akuntansi UGM: 1) Apabila Ketua Umum melakukan pelanggaran atau mencemarkan nama baik organisasi maka diberi peringatan secara tertulis maksimal dua kali oleh DPK MAKSI-UGM berdasarkan hasil Rapat Paripurna. 2) Apabila Ketua Umum tidak mengindahkan peringatan yang diberikan, maka tuntutan pencabutan hak kepengurusan dilakukan melalui Musyawarah Luar Biasa yang dilaksanakan oleh DPK MAKSI-UGM. 3) Pengurus HIMMA-UGM yang melalaikan tugas dan kewajibannya maka diberi peringatan oleh Ketua Umum sampai batas dua kali secara tertulis. 4) Apabila peringatan yang diberikan tidak diindahkan, maka tuntutan pencabutan hak kepengurusan dilakukan melalui forum lembaga yang akan dilaksanakan oleh HIMMAUGM dan dihadiri oleh DPK MAKSI-UGM.
Pasal 14 Pembelaan
Anggota/Pengurus DPK MAKSI-UGM dan HIMMA-UGM yang terindikasi melakukan pelanggaran dan pencemaran nama baik organisasi akan dikenakan sanksi dan diberi kesempatan membela diri dalam forum lembaga.
33
BAB VII PERGANTIAN ANTAR WAKTU
Pasal 15 1) DPK MAKSI-UGM: Pergantian Ketua Umum dan pengurusnya dapat dilakukan jika mengundurkan diri atau dicabut hak keanggotaannya dan hal tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan di forum lembaga. 2) HIMMA-UGM: Pengurus yang telah dicabut hak kepengurusannya dapat digantikan oleh mahasiswa Magister Akuntansi UGM sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan sebelumnya dan melalui forum lembaga serta disetujui oleh DPK MAKSI-UGM.
BAB VIII FORUM LEMBAGA
Pasal 16 Musyawarah Besar 1) Musyawarah Besar (MUBES) adalah forum tertinggi lembaga. 2) MUBES dilaksanakan oleh DPK MAKSI-UGM pada akhir masa kepengurusan HIMMAUGM. 3) MUBES dianggap sah bila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 keseluruhan pengurus Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM. 34
4) Apabila sampai pada waktu yang sudah ditentukan point tiga (3) belum terpenuhi, maka MUBES ditunda 2 x 15 menit dan sesudah itu MUBES dilaksanakan. 5) Mekanisme MUBES akan diatur oleh DPK MAKSI-UGM dalam ketentuan-ketentuan lain.
Pasal 17 Musyawarah Luar Biasa 1) Musyawarah Luar Biasa (MUSLUB) hanya dilakukan bila diperlukan perubahan hasil-hasil Musyawarah Besar. 2) MUSLUB dilaksanakan atas persetujuan Ketua DPK MAKSI-UGM. 3) MUSLUB dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 2/3 anggota Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM. 4) Apabila sampai pada waktu yang sudah ditentukan point tiga (3) belum terpenuhi, maka MUSLUB ditunda 2x15 menit dan sesudah itu MUSLUB dilaksanakan. 5) Mekanisme MUSLUB akan diatur oleh DPK MAKSI-UGM dalam ketentuan-ketentuan lain.
Pasal 18 Sidang Istimewa 1) Sidang Istimewa adalah sidang yang dilaksanakan oleh Keluarga Mahasiswa Magister akuntansi UGM apabila terdapat anggota yang dianggap mencemarkan nama baik lembaga dan/atau mengganggu mekanisme kerja lembaga. 2) Sidang Istimewa dilakukan untuk mendengar alasan pengurus yang dianggap mencemarkan nama baik lembaga dan/atau mengganggu mekanisme kerja lembaga. 35
3) Sidang Istimewa dilakukan untuk mengambil keputusan mengenai kelanjutan status anggota dan untuk melakukan reshuffle pengurus. 4) Sidang Istimewa dinyatakan sah bila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 pengurus HIMMA-UGM yang bersangkutan dan dihadiri oleh Ketua DPK MAKSI-UGM atau pengurus DPK MAKSI-UGM yang dimandatir. 5) Jika forum dianggap tidak qourum maka sidang ditunda selama 2 x 10 menit setelah itu Sidang Istimewa dinyatakan sah dan dapat dilanjutkan kembali. 6) Sidang Istimewa berhak untuk memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan lembaga yang disahkan oleh DPK MAKSI-UGM.
Pasal 19 Sidang Pleno 1) Sidang Pleno dilaksanakan oleh DPK MAKSI-UGM tiap triwulan periode kepengurusan. 2) Sidang Pleno dilaksanakan untuk mengevaluasi kepengurusan HIMMA-UGM serta amanah lembaga untuk triwulan periode berlalu dan untuk memberikan rekomendasi kepada pengurus untuk triwulan periode berikutnya. 3) Sidang Pleno dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 2/3 pengurus DPK MAKSI-UGM dan 2/3 Pengurus HIMMA-UGM. 4) Apabila sampai pada waktu yang sudah ditentukan point tiga (3) belum terpenuhi, maka sidang ditunda 2 x 15 menit dan sesudah itu Sidang Pleno dilaksanakan. 5) Mekanisme Sidang Pleno akan diatur oleh DPK MAKSI-UGM dalam ketentuan-ketentuan lain.
36
Pasal 20 Sidang Paripurna Sidang Paripurna adalah rapat internal yang dilaksanakan oleh DPK MAKSI-UGM dan dihadiri oleh seluruh pengurus DPK MAKSI-UGM yang dapat dilaksanakan setiap saat sesuai kepentingan lembaga.
Pasal 21 Sidang Komisi Sidang Komisi adalah rapat internal yang dilaksanakan oleh setiap komisi DPK MAKSI-UGM dan dihadiri oleh seluruh anggota komisi yang bersangkutan.
Pasal 22 Rapat Pengurus Rapat Pengurus adalah rapat yang dilaksanakan dan dihadiri oleh seluruh pengurus HIMMAUGM yang dapat dilaksanakan setiap saat sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan lembaga demi memperlancar mekanisme kerja, pelaksanaan program, dan kegiatan-kegiatan lembaga lainnya. Pasal 23 Rapat Bidang Rapat Bidang adalah rapat internal yang dilaksanakan oleh setiap bidang HIMMA-UGM dan dihadiri oleh seluruh anggota bidang yang bersangkutan.
37
Pasal 24 Rapat Pengurus Inti Rapat Pengurus Inti adalah rapat yang dilaksanakan oleh HIMMA-UGM untuk membahas keperluan mendesak dan bersifat strategis yang dihadiri oleh Ketua Umum, Wakil Ketua, Sekretaris I, Sekretaris II, Bendahara Umum, dan Ketua Bidang.
Pasal 25 Rapat Kerja 1) Rapat yang dilaksanakan oleh HIMMA-UGM sesuai dengan amanah MUBES yang dapat dihadiri oleh Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM dan undangan untuk menyusun program kerja HIMMA-UGM. 2) Rapat kerja dilaksanakan untuk menyusun program kerja HIMMA-UGM. 3) Rapat kerja dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 2/3 Pengurus HIMMA-UGM. Apabila sampai pada waktu yang sudah ditentukan point tiga (3) belum terpenuhi, maka rapat ditunda 2 x 10 menit dan sesudah itu Rapat Kerja dilaksanakan. 4) Mekanisme Rapat Kerja akan diatur oleh HIMMA-UGM dalam ketentuan-ketentuan lain.
Pasal 26 Rapat Konsultasi Rapat yang dilaksanakan DPK MAKSI-UGM dengan HIMMA-UGM untuk membahas atau mengklarifikasi sesuatu yang terkait dengan hal-hal strategis kelembagaan.
38
Pasal 27 Rapat Konsolidasi Rapat konsolidasi dilaksanakan oleh HIMMA-UGM dalam upaya melakukan koordinasi dan konsolidasi diberbagai bidang baik internal maupun eksternal kampus.
Pasal 28 Rapat Dengar Pendapat Rapat yang dilakukan oleh DPK MAKSI-UGM
untuk keperluan mendengarkan aspirasi
Mahasiswa Magister Akuntansi dan/atau Pengelola Program Studi Magister Akuntansi UGM.
BAB IX Tata Cara Pemilihan Ketua
Pasal 29
1) Pemilihan Ketua DPK MAKSI-UGM dilakukan secara langsung oleh Perwakilan Kelas Magister Akuntansi UGM. 2) Pemilihan Ketua Umum HIMMA-UGM dilakukan secara langsung oleh seluruh mahasiswa aktif Magister Akuntansi UGM. 3) Tahapan-tahapan pemilihan Ketua meliputi: a) Pengajuan Bakal Calon oleh masing-masing angkatan. b) Bakal Calon yang diajukan oleh masing-masing angkatan akan melakukan uji kriteria dan penyampaian Visi dan Misi. 39
c) Bakal Calon yang telah lulus dalam uji kriteria ditetapkan sebagai calon yang akan dipilih dalam pemilihan langsung. d) Calon yang mendapat suara terbanyak dalam pemilihan, langsung dinyatakan sebagai Ketua terpilih. e) Apabila dalam pemilihan terdapat suara yang sama untuk suara terbanyak pertama, maka akan dilakukan pemilihan putaran kedua. f) Hal-hal lain yang belum diatur dalam tahapan pemilihan Ketua akan diatur dalam ketentuan lainnya.
BAB X PENDANAAN
Pasal 30 Sumber Dana
Sumber Dana Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM bersumber dari: 1) Pengelola Program Magister Akuntansi Universitas Gadjah Mada. 2) Iuran Mahasiswa. 3) Sumbangan dari donatur dan pihak lain yang tidak mengikat. 4) Pendapatan lain-lain yang sah.
Pasal 31 Penggunaan Dana
40
Dana Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM dipergunakan untuk : 1) Membiayai operasional organisasi. 2) Membiayai kegiatan kepanitiaan. 3) Membiayai kegiatan sosial.
BAB XI ATURAN TAMBAHAN
Pasal 32
1) Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Besar Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi UGM. 2) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur melalui Sidang Pleno.
BAB XII PENUTUP
Pasal 33
Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. ============================== akhir ==================================
41
GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI KELUARGA MAHASISWA MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS GADJAH MADA
BAB I PENDAHULUAN
A. PENGANTAR Dalam perkembangannya, Universitas Gadjah Mada (UGM) telah memiliki lebih kurang 100 program studi setingkat S2 dan/atau S3 yang pengelolaannya berada di Pasca Sarjana dan 18 Fakultas. Sebagai salah satu Universitas besar, ternama dan dikenal sebagai Universitas kerakyatan, UGM berupaya keras mewujudkan visinya sebagai universitas riset bertaraf internasional. Keberadaan mahasiswa Magister Akuntansi yang jumlahnya sudah mencapai belasan ribu sangat strategis untuk berpartisipasi dalam proses pencapaian visi dan misi UGM, karena mereka memiliki potensi intelektualitas yang tinggi. Mahasiswa Magister Akuntansi sebagai salah satu komponen bangsa dan bagian integral dari civitas akademika UGM, perlu dikembangkan potensinya agar dapat bersinergi bagi pencapaian visi dan misi UGM, memberikan kontribusi bagi kejayaan bangsa dan negara, dan mampu berpartisipasi dalam komunitas akademik internasional. Mahasiswa Magister Akuntansi tetap memiliki sejumlah keterbatasan dan permasalahan dalam penyelesaian studinya, sehingga perlu penyaluran aspirasi melalui wadah organisasi yang dapat memberikan manfaat langsung bagi seluruh mahasiswa Magister Akuntansi. Selama ini belum ada wadah untuk mengkomunikasikan dan mensinergikan berbagai potensi serta
42
menyalurkan aspirasi mahasiswa Magister Akuntansi. Situasi dan kondisi inilah yang kemudian mendasari pentingnya kehadiran sebuah organisasi yang dapat menaungi dan menampung aspirasi mahasiswa Magister Akuntansi serta mengembangkan potensi intelektualnya secara optimal. Untuk itu, pada tanggal 11 Januari 2010 didirikanlah Himpunan Mahasiswa Magister Akuntansi - Universitas Gadjah Mada (HIMMA-UGM) di Yogyakarta, sebagai manifestasi dari responsibilitas-intelektual mahasiswa Magister Akuntansi dalam upaya mengembangkan diri untuk mencapai kapasitas mahasiswa ideal sesuai amanat yang telah digariskan dalam AD/ART HIMMA-UGM Yogyakarta, yang kemudian seiring perjalanannya, pada tanggal 14 Maret 2015 secara resmi berubah menjadi AD/ART Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM. Eksistensi organisasi Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM cukup signifikan untuk berkontribusi dalam membangun sinergisitas dengan berbagai komponen yang terkait dengan pengembangan sumber daya mahasiswa Magister Akuntansi UGM, khususnya relasi antara kampus UGM dan mahasiswa, ataupun antara sesama mahasiswa itu sendiri yang berasal dari berbagai latar belakang. Demi terwujudnya sinkronisasi arah dari visi-misi kampus UGM dengan organisasi Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM, maka diperlukan suatu haluan organisasi yang secara gamblang memberikan gambaran garis-garis besar haluan organisasi Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM, sehingga secara integralistik dapat mengakomodir berbagai kepentingan mahasiswa Magister Akuntansi UGM.
B. PENGERTIAN 1.
Garis-garis Besar Haluan Organisasi Himpunan Mahasiswa Magister Akuntansi Universitas Gadjah Mada (GBHO) Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM adalah suatu haluan organisasi Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi -Universitas Gadjah Mada dalam garis-
43
garis besar sebagai pernyataan kehendak seluruh anggota KM MAKSI-UGM yang pada hakekatnya adalah suatu aspirasi seluruh mahasiswa Magister Akuntansi Universitas Gadjah Mada. 2.
Pedoman dasar tentang nilai-nilai fundamental bagi pengembangan Keluarga Mahasiswa Magister Akuntansi -Universitas Gadjah Mada di dalam pencapaian tujuannya dituangkan dalam haluan kerja organisasi yang menyeluruh dan berkesinambungan serta disusun secara terencana, terarah, dan terevolusi.
C. MAKSUD DAN TUJUAN Garis-garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM ditetapkan dengan maksud memberikan arah bagi perjuangan Keluarga Mahasiswa MAKSIUGM dan pengembangan sumber daya mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM sehingga secara bertahap dapat tercapai visi, misi, tata nilai, dan azas Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM sebagaimana yang termaktub dalam AD/ART.
D. LANDASAN Garis-garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM.
BAB II POLA DASAR PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN KELUARGA MAHASISWA MAKSI-UGM
44
A. Tujuan Pengembangan Kemahasiswaan Tujuan Pengembangan Kemahasiswaan merupakan target yang akan dicapai dalam mewujudkan dan membina sikap mahasiswa, sehingga kemahasiswaan benar-benar memiliki arah yang jelas dalam pola pengembangannya. Adapun tujuan tersebut adalah: 1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan mahasiswa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Mengembangkan identitas, integritas dan solidaritas mahasiswa. 3. Menciptakan Keluarga Mahasiswa yang independen, aspiratif dan professional. 4. Menumbuhkan suasana keterbukaan antar mahasiswa, antara mahasiswa dengan kelembagaan, antara mahasiswa dengan institusi dan antara Keluarga Mahasiswa dengan institusi. 5. Menumbuhkan suasana yang kondusif agar tercipta kader-kader mahasiswa yang memiliki rasa tanggung jawab, kritis, sadar politik, professional, berjiwa kepemimpinan dan kewirausahaan. 6. Menumbuhkan kepedulian sosial mahasiswa terhadap masyarakat dan lingkungan. 7. Meningkatkan posisi tawar mahasiswa baik eksternal maupun internal. 8. Menjalin hubungan yang baik dengan Keluarga Mahasiswa ekstra dan intra kampus.
B. Asas-Asas Pengembangan Kemahasiswaan Asas Pengembangan Kemahasiswaan adalah prinsip pokok yang harus diterapkan dan dipegang teguh dalam proses yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan yang dilakukan oleh sistem Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM. Asas-asas tersebut adalah: 1. Asas Keimanan dan Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
45
Segala usaha dan kegiatan pengembangan mahasiswa yang dilandasi atas dasar keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Asas Kecendikiaan Pengembangan kemahasiswaan dijiwai oleh landasan ilmiah dengan bertujuan memberikan kesejahteraan lahir dan batin, mendorong pemanfaatan dan penguasaan IPTEK yang dapat dipertanggungjawabkan. 3. Asas Profesionalisme Dalam perjalanannya lembaga kemahasiswaan yang merupakan sarana pengembangan kemahasiswaan dituntut untuk memiliki kemampuan yang handal, mantap dan professional. 4. Asas Legalitas Segala aktivitas pengembangan mahasiswa memiliki pengakuan yang berkedaulatan dari seluruh komponen mahasiswa dan civitas. 5. Asas Kekeluargaan dan Usaha Bersama Segala bentuk kegiatan kemahasiswaan merupakan hasil bersama yang dilandasi rasa kekeluargaan. 6. Asas Musyawarah Untuk Manfaat Segala bentuk pengembangan kemahasiswan diputuskan secara musyawarah mufakat dengan mengedepankan kepentingan bersama. 7. Asas Manfaat Hendaknya pengembangan mahasiswa dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk mahasiswa, masyarakat dan lingkungan. 8. Asas Kemandirian Usaha pengembangan kemahasiswaan berdasarkan pada kepercayaan, kemampuan dan
46
kekuatan sendiri. 9. Asas Kesinambungan Dalam merencanakan segala bentuk kegiatan pengembangan kemahasiswaan perlu didasari atas peran lembaga-lembaga kemahasiswaan dimasa kini maupun yang dimasa datang. 10. Asas Jujur dan Adil Dalam melakukan kegiatan pengembangan kemahasiswaan harus dikedepankan sikap jujur dan adil diatas berbagai kepentingan. 11. Asas Kebebasan Berserikat Berkumpul dan mengeluarkan pendapat dalam proses pengembangan kemahasiswaan kearah yang
lebih
baik,
yang
tidak
bertentangan
dengan
asas-asas
diatas
harus
dipertanggungjawabkan. 12. Asas Keterbukaan Dalam melaksanakan kegiatan pengembangan kemahasiswaan harus mengedepankan nilai transparansi dan keterbukaan yang bertanggung jawab sehingga budaya saling mengoreksi akan terwujud.
C. Modal Dasar Modal dasar pengembangan kemahasiswaan adalah keseluruhan sumber kekuatan Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM, baik efektif maupun potensial, yang dimiliki dan didayagunakan mahasiswa dalam pengembangan Keluarga Mahasiswa, yaitu: 1. Spritual dan mental, yaitu keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan tenaga penggerak yang tak ternilai harganya bagi pengisian dan perjuangan aspirasi mahasiswa dalam mencapai cita-cita luhurnya.
47
2. Karakteristik mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM, yaitu sebagai generasi muda yang mempunyai karunia lebih sebagai insan terdidik, kekuatan idealisme berupa kekuatan moral (moral force) sebagai bagian dari agen perubah peradaban bangsa (agent of change) dan generasi penerus kepemimpinan bangsa dan negara ini nantinya (iron stock) dengan dilandasi oleh semangat kepahlawanan. 3. Keberagaman mahasiswa dalam organisasi Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM dengan berbagai disiplin ilmu dan hampir mewakili seluruh daerah di Indonesia dengan latar belakang, orientasi akademik dan non akademik, ideologis, kelas social, hobby, minat bakat serta aliran politik dan paham yang berbeda merupakan modal dasar aktivitas kemahasiswaan di Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM dalam mencapai cita-cita. 4. Potensi dan kekuatan efektif di Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM, yaitu segala sesuatu yang bersifat potensial dan produktif yang telah dicapai Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM sepanjang sejarahnya termasuk kekuatan tradisi keilmuan dan kecendikiawanan maupun ikatan primordial Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM yang merupakan daya dukung dan daya padu yang potensial. 5. Semangat yang diilhami oleh nilai-nilai luhur perjuangan, yaitu perwujudan rasa ingin menumbuh kembangkan nilai-nilai kepahlawanan, rasa persatuan dan solidaritas serta kebanggaan terhadap almamater sebagai pengemban nilai-nilai kebangsaan dan kerakyatan.
D. Wawasan Integralistik Yang dimaksud dengan wawasan integrealistik adalah suatu wawasan yang memandang Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM sebagai suatu kesatuan yang utuh. Wawasan ini memperkuat rasa kekeluargaan dan kebersaman dalam persatuan. Wawasan ini juga menjelaskan
48
bahwa sekalipun mahasiswa dalam Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM itu berbeda-beda, baik dari disiplin ilmu yang dipelajari maupun dari sisi agama, suku, latar belakang, orientasi akademik dan non akademik, ideologis, kelas sosial, hobby, minat bakat serta aliran politik dan paham berbeda, tetapi tetap merasa satu yaitu mahasiswa dalam Keluarga Mahasiswa MAKSIUGM pada khususnya, mahasiswa Indonesia pada umumnya. Wawasan ini bertujuan menumbuh kembangkan rasa persatuan, solidaritas dan kebanggaan terhadap almamater dan juga diarahkan pada terciptanya dan terbinanya rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia yang dalam sejarahnya wawasan integrealistik ini merupakan kehendak bersama untuk meningkatkan diri sebagai satu kesatuan yang utuh.
BAB III POLA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MAHASISWA
Pola pengembangan sumber daya mahasiswa merupakan sebuah pola atau bentuk pengembangan yang berorientasi pada proses pengembangan diri dengan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa dengan tidak melepaskan elemen-elemen yang terkait guna membantu terciptanya kualitas mahasiswa yang utuh dalam proses pelaksanaannya. Pola pengembangan ini juga merupakan bagian dari sistem yang terkait dengan cita-cita besar pendidikan untuk mampu menghasilkan generasi-generasi berkualitas yang tidak hanya cerdas secara intelektual saja tetapi juga cerdas secara emosional dan spiritual.
A. Pendahuluan
49
Dengan berpijak pada visi, misi, tata nilai dan azas Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM yang hendak dikembangkan, dimana perlunya penguatan etos partisipatif dalam membangun Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM, mahasiswa dituntut mampu menumbuhkembangkan segenap potensiyang dimilikinya sehingga dapat terlihat dengan cara mencitrakan diri dengan baik, di sisi yang lain mahasiswa juga dituntut untuk mampu menjadi ruang penyadaran sosial yang terjadi di masyarakat umumnya dan masyarakat kampus pada khususnya, yang dijiwai oleh nilai-nilai yang moralis, egaliter, professional, pluralis, inklusif dan partnership. Berangkat dari pemahaman tersebut diatas maka perlu dirumuskan suatu pola pengembangan sumber daya mahasiswa yang tepat, berdaya guna dan professional sehingga citacita untuk menghasilkan pemimpin-pemimpin bangsa ini dapat diwujudkan secara bersama-sama dengan penuh tanggung jawab. Satu tantangan besar yang harus dijawab adalah bagaimana mencapai dan mewujudkan cita-cita tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah mekanisme, metode, dan pola yang tepat dan terarah secara analisis, sasaran, proses, waktu, biaya serta dampak yang terjadi dalam mewujudkannya. Untuk mencapai ketepatan yang utuh maka dibutuhkan sinergisitas dari komponen Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM disertai usaha dinamis yang berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkannya.
B. Maksud dan Tujuan Yang dimaksud dengan pengembangan sumber daya mahasiswa adalah upaya-upaya yang dilakukan terhadap potensi sumber daya (resources) dalam bentuk aktivitas yang meliputi interaksi subyek, obyek dan lingkungan untuk menghasilkan segenap bentuk dan output yang produktif. Dengan berpegang fungsi dan modal dasar mahasiswa sebagai agen perubah, kekuatan moral, dan generasi penerus, pengembangan sumber daya mahasiswa di Keluarga Mahasiswa
50
MAKSI-UGM bertujuan : 1. Membentuk mahasiswa yang mampu berfikir dan bertindak dewasa dalam menghadapi permasalahan secara professional. 2. Membentuk mahasiswa yang mampu mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan fungsi dan peranannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 3. Meningkatkan kualitas mahasiswa yang mampu memanfaatkan kampus dan lingkungan sosialnya sebagai wadah pengembangan diri. 4. Memunculkan semangat ke-HMP-an dalam lingkungan kampus UGM. 5. Menumbuhkembangkan budaya ilmiah pada diri mahasiswa.
C. Tantangan Mahasiswa Arus perubahan global dunia yang amat cepat serta sarat akan kepentingan-kepentingan ideologis, politis dan ekonomis, dimana faktor tersebut merupakan ujung tombak dan sekaligus merupakan penentu setiap pengambilan keputusan, membuat terjadinya proses transformasi sosial budaya, politik dan ekonomi pada negara ini. Semuanya ini akan berdampak pada seluruh lapisan kehidupan, dan mahasiswa salah satu bagian diantaranya. Kondisi bangsa dan negara yang tak dapat diprediksi dapat memberikan peluang sekaligus tantangan bahkan ancaman bagi kehidupan kemahasiswaan yang mau tidak mau harus bisa mengikuti perkembangan segala bidang. Perubahan regulasi maupun perangkat sistem yang lain dalam bidang kemahasiswaan menuntut adanya kemandirian sikap, professionalisme dan visi ke depan dalam upaya menyikapi perubahan ini. Kejelasan arah perjuangan serta mempersiapkan mekanisme kelembagaan yang demokratis merupakan agenda mutlak dalam upaya pencapaian cita-cita ideal yang ingin diwujudkan bersama.
51
Kampus sebagai pusat pendidikan sangat erat kaitannya dalam proses kemajuan umat manusia dalam meraih cita-cita. Tokoh-tokoh masyarakat telah dan akan lahir dari kampus, sejarahpun telah mewujudkan bahwa perubahan masyarakat sering berawal dari kampus. Secara individual, Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan karunia kecerdasan yang lebih pada mereka, kemudian sarana, serta posisi-posisi strategis dalam berbagai aspek. Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat kampus memiliki kedudukan yang khusus karena telah melalui proses seleksi, strategis bagi masa depan dan mempunyai karakter yang positif seperti sikap berani, siap menerima perubahan, serta sarat dengan idealisme, jujur dan keterbukaan.
D. Aspek Dasar Mahasiswa dan Unsur Potensi Mahasiswa Tiga aspek potensi dasar individu : 1. Aspek fisik. 2. Aspek akal dan pikiran. 3. Aspek mentalitas.
Unsur potensi dalam skala fungsi dan kemampuan : 1. Akademis (mitra keprofesian). 2. Manajemen (keorganisasian). 3. Talenta (minat dan bakat). 4. Potensi Interpersonal.
E. Model Ideal Mahasiswa Model ideal mahasiswa mengacu pada penanaman nilai-nilai yang ideal dengan tetap tidak
52
mengabaikan aspek-aspek dasar yang ada pada tiap individu yang perlu teroptimalisasikan dengan aspek kecenderungan kemampuan yang dimiliki oleh setiap personal. Adapun 3 potensi dasar yang ada pada tiap individu yang harus terpenuhi dalam skala kebutuhannya adalah aspek fisik, aspek akal pikiran, dan aspek moralitas. Unsur fungsi atau unsur kemampuan ini meliputi akademis, manajerial, talenta (minat bakat), interpersonal dan unsur tambahan untuk menguatkan rasa memiliki (sense of belonging) dengan wawasan yang kuat. Model mahasiswa ideal dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Mahasiswa sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa haruslah senantiasa mensyukuri karunia yang diberikan sebagai wujud keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dengan dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa diharapkan tercipta keseimbangan, keserasian dan keselarasan dalam segenap aktivitasnya. 2. Kapasitas pemikiran intelektual yang menonjol Mahasiswa selaku kader penerus bangsa yang dipundaknya terpikul amanah masa depan bangsa ini, haruslah mempunyai pemikiran intelektual dan wawasan yang luas, dengan demikian ia diharapkan mampu berpikir jauh ke depan dalam rangka memberikan sumbangsih dan konstribusi yang besar untuk masyarakat dan bangsa ini. 3. Integritas diri yang tinggi Sebagai asset bangsa maka mahasiswa haruslah memiliki integritas diri yang utuh. Hanya dengan dilandasi nilai-nilai moral yang senantiasa dipegang teguh maka mahasiswa akan memiliki sebuah integritas pribadi yang utuh ketika harus berperan sebagai apapun di masyarakat. Dengan kondisi seperti itu maka diharapkan mahasiswa akan senantiasa
53
menjadi sosok yang dapat dijadikan panutan dan teladan masyarakat. 4. Fisik yang kuat Kekuatan fisik akan sangat menentukan berhasil tidaknya pelaksanaan amanah yang dibebankan kepada mahasiswa dengan baik, mengingat begitu besar tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh mahasiswa ini, karena hanya dengan fisik yang kuat maka pencapaian tugas akan lebih optimal dan maksimal. 5. Kesungguhan dan bertanggung jawab dalam bertindak Kesungguhan dalam melakukan setiap aktifitas menunjukkan lebih jauh adanya iktikad baik, tekad yang kuat dan bertanggung jawab dalam melaksanakan amanah yang diembankan kepada mahasiswa. Dengan dorongan niat dan keinginan yang kuat maka diharapkan hasil yang dicapai dapat memberikan konstribusi besar bagi masyarakat dan bangsa ini.
F. Proses Pencapain Untuk mencapai kondisi ideal yang diharapkan, dibutuhkan sebuah pentahapan-pentahapan dengan substansi nilai yang semakin menguatkan. Dengan tetap mengacu pada potensi dasar yang dimiliki oleh setiap individu mahasiswa dan unsur fungsi dan kemampuan yang merupakan potensi kecenderungan minat dan bakat mahasiswa yang juga perlu diakomodasi. Adapun tahapan itu meliputi : 1. Tahapan Pengenalan - Merupakan tahapan adaptasi terhadap lingkungan baru yang ada. - Pemberian soft skill dasar. - Pengenalan basic keilmuan dan kondisi jurusan.
54
2. Tahapan Pemahaman dan Pembentukan - Merupakan tahapan untuk melakukan internalisasi nilai-nilai dan pemahaman. - Aktualisasi potensi dan peran kolektif. 3. Tahapan Pengorganisasian/Pengabdian - Merupakan tahapan pematangan personal dan terkristalisasinya nilai pada diri mahasiswa sehingga tercipta suatu tindakan yang mencerminkan bentuk dari nilai tersebut. - Tahapan pengembangan yang dapat berdaya secara utuh serta mampu memberdayakan lingkungan disekitarnya.
G. Pola Kegiatan Pola kegiatan perkembangan sumber daya mahasiswa merupakan penjabaran lebih lanjut untuk mewujudkan sumberdaya manusia (SDM) yang tangguh dan handal dengan segenap potensi dasar dan potensi kecenderungan kemampuan seseorang dengan berpedoman pada pola pengembangan SDM Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM yang tercantum sebelumnya. Untuk itu pola kegiatan pengembangan SDM haruslah dalam terpola dalam definisi yang jelas, terukur, dapat dicapai, dan relevan untuk dilaksanakan. Tahapan yang dipakai sebagai bingkai dari pola kegiatan pengembangan SDM adalah sebagai berikut : 1.
Tahap Pengenalan
a. Target Potensi Dasar Mahasiswa 1. Pola pikir; terbentuk pola pikir dalam upaya pengenalan lingkungan barunya sehingga memunculkan kemauan dan keseimbangan dalam bersikap serta mempunya pola pikir prestatif. 2. Mental; mempunyai tata etika, psikologis dan moral yang baik sebagai bagian proses
55
adaptasi. 3. Jasad; mempunyai pemahaman pentingnya penjagaan keseimbangan dalam jasad. b.
Tahap Potensi Kecenderungan 1. Akademis; pahamnya filosofi dasar dari basic keilmuan dari jurusannya, kuatnya pondasi keilmuan dasar. 2. Manajerial; mengenal dasar-dasar keorganisasian. 3. Talenta (minat bakat); mengenal berbagai sarana yang dipakai untuk menyalurkan bakat dan potensi diri. 4. Interpersonal; pribadi yang memiliki konsep diri, dengan mengenal diri sendiri, mempunyai motivasi serta kepercayaan diri. 5. Wawasan ke- HMP-an; memahami kondisi lingkungan kampus dan nilai-nilai intergralistik, kejuangan dan kerakyatan.
2.
Tahap Pemahaman dan Pembentukan
a.
Target Potensi Dasar Mahasiswa: 1. Pola pikir; terbentuk paradigma yang rasional, prestatif dan kreatif innovatif. 2. Mental; terbentuk sosok pribadi yang jujur, bertanggung jawab, berani melakukan improvisasi aktifitas. 3. Jasad; trampil dan sekatan dalam bertindak, serta mampu mencitrakan dirinya secara positif.
b.
Tahap Potensi Kecenderungan 1. Manajerial; bersentuhan dengan perangkat sistem yang ada dalam Keluarga Mahasiswa
56
MAKSI-UGM, mampu melakukan pengembangan organisasi. 2. Talenta (minat bakat); teraktualisasikan potensi diri dengan baik. 3. Akademis; terjadi proses internalisasi dengan keilmuan yang dipelajari. 4. Interpersonal; terbentuk pribadi yang mampu berkomunikasi secara empatik. 5. Wawasan ke-HMP-an; memahami nilai-nilai intergralistik, kejuangan dan kerakyatan dengan memanfaatkan segenap fasilitas yang ada di lingkungan kampus UGM dengan baik.
3.
Tahap Pengabdian
a.
Target Potensi Dasar Mahasiswa 1. Pola pikir; kritis, dan berwawasan luas 2. Mental; terbentuk kredibilitas pribadi, amanah dalam melakukan segenap aktivitas, mampu menjadi teladan yang baik bagi lingkungannya. 3. Jasad; mampu meningkatkan citra diri yang positif bagi lingkungannya.
b.
Tahap Potensi Kecenderungan 1. Manajerial; berdaya dan mampu memberdayakan lingkungan sekitar serta dapat memberikan motivasi bagi orang lain, persiapan terjun ke masyarakat dan lapangan pekerjaan, mampu menciptakan ruang aktifitas untuk dirinya dan atau orang lain. 2. Akademis; memiliki kapabilitas dan kuat basic keilmuan yang dipelajari, professional serta mampu mengembangkan budaya ilmiah. 3. Talenta (minat bakat); orientasi prestasi yang nyata, mampu memberikan konstribusi bagi dirinya dan lingkungannya.
57
4. Interpersonal; menerapkan prinsip empati (care), berbagi (share) dan kepercayaan (trust) serta bekerja sama dengan lingkungan sekitar. 5. Wawasan ke-HMP-an; pengabdian pada almamater dan masyarakat utamanya masyarakat sekitar kampus.
H. Pelaksana Kegiatan Kegiatan sebagai alat dari pemberdayaan kepada mahasiswa dilakukan oleh seluruh perangkat kelembagaan Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM, baik perangkat struktural maupun perangkat non struktural karena pembentukan SDM unggul merupakan tanggung jawab bersama.
I.
Sifat Kegiatan Kegiatan pengembangan SDM di Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM bersifat terbuka untuk
seluruh mahasiswa UGM, berlandaskan pada kesadaran dan tanggung jawab pribadi bukan pemaksaan.
J.
Bentuk Kegiatan Bentuk kegiatan dirumuskan secara bersama oleh perangkat sistem yang ada pada Keluarga
Mahasiswa MAKSI-UGM yang meliputi bentuk acara dan metodologi. Dengan batasan metodologi tidak melanggar Hak Asasi Manusia.
58
BAB V PENUTUP
Haluan Dasar Pengembangan Kemahasiswaan ini merupakan landasan organisasi kemahasiswaan di Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM dalam merancang dan mengaplikasikan segenap aktivitasnya untuk mencapai visi bersama. Berhasilnya kerja kemahasiswaan tergantung kepada partisipasi aktif segenap mahasiswa UGM serta pada sikap mental, tekad, semangat dalam bingkai ketaatan dan kedisiplinan organisasi kemahasiswaan sebagai bagian dari Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM dalam penyerahan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sehubungan dengan itu semua potensi yang ada pada organisasi Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM perlu menyusun program menurut fungsi dan kemampuan masing-masing dalam rangka melaksanakan Haluan Dasar Pengembangan Kemahasiswaan ini. Hasil kerja kemahasiswaan harus dapat dinikmati secara adil sesuai proporsinya oleh segenap mahasiswa. Evaluasi pelaksanaan atas penerjemahan Haluan Dasar Pengembangan Kemahasiswaan di Keluarga Mahasiswa MAKSI-UGM dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun. Pada akhir implementasi Haluan Dasar Pengembangan Kemahasiswaan akan memperkuat jati diri dan kepribadian kemahasiswaan yang tercermin dalam kehidupan yang selaras, serasi dan seimbang. ============================== akhir ==================================
59