ANALISIS WACANA MAKNA PERJUANGAN HIDUP DALAM FILM TAMPAN TAILOR KARYA: GUNTUR SOERJANTO
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh: Siti Sudusiah NIM : 1110051000157
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H. / 2015 M.
Analisis Wacana Makna Perjuangan Hidup dalam Film Tampan Tailor
Karya: Guntur Soerjanto
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
Siti Sudusiah NIM : 1110051000157
Pembimbing:
k1.^,.,
y1,
Siti Nurbava. M.Si
NIP:
1979082320091 22002
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAK\ryAII DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF IIIDAYATULLAH
JAKARTA 1436IJ. / 2015 M.
PEI\GESAHAN PANITIA UJIAN Sla'ipsi berjudul "Analisis wacana Makna perjuangan Hidup dalam
Film Tampan Tailor Karya: Guntur Soerjanto" telah diujikan dalam
sidang
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif
munaqasyah Fakultas
Hidayatullah Jakarta pada tanggal 15 Juni 2015. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.
I)
pada
program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Jakada, 15 Juni 2015
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangka
Anggota
Sekertaris Merangkap Anggota
NIP. 1983061A 2009122 0A1 Anggota, Penguji I
Penguji
n
II
./:-
DnJutnrslr, r4.si
Hi. Nununs Khoirivah NrP. 1973072s 2A0701
NIP. 19630 515 tgg20 2 0a1 Pembimbing
J4 q\r'
+
yo
Siti Nurbaya. NI.Si NIP. 1 97908232009122002
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
l.
Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan unfuk memenuhi salah safu persyaratan memperoleh gelar Sarjana strata satu
(Sl) di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber
yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
3.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jika kemudian hari terbukti bahrva karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasiljiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanl<si yang berlaku
di UfN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 28 Mei 2015
Sudusiah
ABSTRAK
Analisis Wacana Makna Perjuangan Hidup dalam Film Tampan Tailor Karya: Guntur Soerjanto Oleh: Siti Sudusiah Film Tampan Tailor merupakan film bergendre drama yang bertema besar tentang perjuangan hidup seorang ayah single parent. Inspirasi dalam film ini didapat dari salah satu penjahit jas terkenal dijakarta dan sekarang dia sukses menjadi penjahit besar yang awal mula menjadi penjahat kecil sampai menjadi penjahit besar. Di satu sisi film ini banyak mengajarkan tentang perjuangan hidup Topan untuk bertahan hidup dan menghidupi putra semata wayangnya. Apa pun mau dilakukannya asal dapat sedikit nafkah, mulai dari jadi calo tiket kereta hingga peran pengganti di produksi film. Berdasarkan konteks di atas, maka pertanyaannya adalah, bagaimana wacana perjuangan hidup dalam film Tampan Tailor? Bagaimana wacana seputar perjuangan hidup dikontruksi dalam film Tampan Tailor karya Guntur Soerjanto dilihat dari level teks (struktur makro, superastruktu, struktur mikro),level kognisi sosial, dan level konteks sosial? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis wacana Teun A Van Djik . Teun A Van Djik membagi analisis wacana menjadi tiga bagian yaitu level teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Level teks terbagi menjadi tiga, pertama struktur makro yaitu tematik/topik, kedua superstruktur yaitu skematik/skema, dan ketiga struktur mikro yaitu semantik (latar, detail, maksud), sintaksis (bentuk kalimat, koherensi, kata ganti), stilistik, dan retoris (grafis, metafora,ekspresi). Level kognisi sosial melihat permasalahan dari kognisi /mental penulis naskah/skenario. Level konteks sosial melihat bagaimana wacana tersebut berkembang di masyarakat. Tema besar dalam film ini adalah perjuangan hidup, cinta ayah ke anak dan kepedulian sosial. Bahasa yang digunakan oleh pemain adalah bahasa Indonesia. Dari segi kognisi sosial Alim Sudio selaku penulis skenario film ini memandang bahwa banyak masyarakat Indonesia yang kekurangan pekerjaan dan mengalami bagaimana susahnya berjuang demi memenuhi kebutuhan setiap hari. Dari segi konteks sosial semua orang menginginkan hidup yang terbaik, walaupun kita harus berjuang dimanapun dan kapanpun demi hidup yang jauh lebih baik dan layak. Film ini merupakan kisah inspiratif dari penjahit jas terkenal dijakarta. Selain itu banyaknya masyarakat yang mengalami hal serupa. Perjuangan hidup sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Seseorang hendaknya tidak cepat putus asa dan tetap berjuang demi kelangsungan hidup yang seimbang dan bahagia.
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semestaalam. Sujud syukur dipanjatkan kehadirat Illahi Rabbi, atas segala kemurahan,cinta, kasih, dan sayang-Nya serta banyaknya karunia tak terhingga yangsenantiasa
diberikan
kepada
hamba-Nya
sehingga
penulis
pun
dapatmenyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahlimpahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan parasahabat beliau hingga akhir zaman. Alhamdulillah, dengan usaha dan tekad yang kuat akhirnya skripsi ini dapat penulis selesaikan. Walaupun cukup banyak hambatan dan rintangan yang penulis hadapi, baik itu berupa sifat malas, lalai, dan sombong yang masih melekat kuat didalam diri penulis. Namun atas izin Allah SWT semua hambatan dan rintangan dapat diatasi dan diselesaikan. Terselesaikannya skripsi ini, sungguh suatu anugerah terindah yang penulisrasakan. Namun anugerah tersebut tidak akan tercapai tanpa adanya proses dan dukungan, baik moril maupun materil. Maka untuk itulah, penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak terkait yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terimakasih tiada henti penulis sampaikan kepada ayahanda (Siran Saidih) yang dengan ketegaran hidupnya telah menjadi sumber inspirasi dan semangat bagi penulis dan kepada ibunda (Maryamah) yang air susunya telah
ii
mendarah daging dalam tubuh ini, yang tidak ada henti-hentinya untuk memanjatkan doa, mencurahkan kasih sayang, memberikan pengorbanan yang tiada tara, yang terus memberikan motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Selain itu penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Arief Subhan M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi beserta pembantu dekan dan jajarannya. 2. Bapak Rachmat Baihaky, M.A. selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam serta Ibu Fita Fathurokhmah, M.Si. Selaku Sekretaris Jurusan yang telah banyak membantu penulis `dalam proses penyelesaian skripsi ini. 3. Ibu Siti Nurbaya M.SI. selaku dosen pembimbing, tiada kata yang sangat pantas terucap selain terima kasih yang mendalam atas kesediaannya untuk meluangkan waktu di tengah-tengah kesibukannya guna memberikan arahan, masukan, dan membimbing penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang pernah mengajar penulis, terimakasih atas ilmu yang diberikan. Semoga berkah dan selalu bermanfaat. 5. Seluruh Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas yang telah membantu penulis dalam pencarian bahan untuk skripsi ini. 6. Penulis skenario
Film Tampan Tailor mas Alim Sudio yang sudah
menyempatkan waktunya dan bersedia penulis wawancarai, terimakasih banyak mas.
iii
7. Terimakasih banyak untuk Kakak- kakakku yang selalu memberikan doa dan support untuk adikmu ini dan akhirnya penulis bisa menyelesaikan skripsi ini berkat doa dan dukungan kalian. 8. Sahabat terbaik dimanapun bersama kalian selalu bahagia Binti shalekhah, naziah, Zahrotunnisa, Sayekti annisa, Desi eka pratiwi, Firda Afriyani, Fauziah acuy, Isna Fauziah, Leni Oktaviani dan Khairina Juliani yang telah banyak membantu penulis yang selalu memberikan semangat dan doa tiada henti. 9. Sahabat Perjuangan KPI E 2010 yang selalu kompak dari semprof bareng hingga saat ini dan selalu menyemangati penulis dalam menulis skripsi ini. Terimakasih atas saran film yang diajukan, perhatian dan pengertiannya, Iman, Ririn, Quin, Ziah, Tuti, Zahra, Imron, Bagol, Malik, Andi, Firda, Zaida, Lela, Azan, Fadli, Karjo, Ababil, Kemal, Tanto, Topik. terima kasih atas kebersamaan, keceriaan, kenangan, cita-cita dan kehadirankalian yang telah memberikan warna dan pelajaran berharga bagi penulis. Kalian semua memberikan atmosfir yang menyenangkan di masa-masa penulisan yang menegangkan. 10. Teman-teman KKN JOYFUL 2013: binti shalekhah, fauziahacuy, bahjatina, naziahjiceng, desi pratiwi, iman saputra ,imron, fadhilahbagol, urwataul wutsqo, ithaful, gusap mediatanto, dicky fadhilah, faazlurrahman terimakasih atas pengalam berharga selama sebulan ita di desa tugu bandung sukabumi.
iv
11. Muhammad iman saputra yang setia dan selalu mendukung memberi semangat setiap hari (semangatmu semangatku ) dan nasehat
terhadap
penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 12. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam kelancaran penulisan skripsi ini. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih dan memanjatkan do’a yang tulus untuk mereka yang tersayang, yang selalu ada disamping penulis ketika sedih dan selalu mengingatkan di saat salah. Semoga Allah membalas semua kebaikan yang telah diberikan. Amin ya Rabbal alamin.
Jakarta, 28 Mei 2015
Penulis
v
DAFTAR ISI ABSTRAK ........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ......................................................................................
ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ix BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B. Batasan Dan Perumusan Masalah .............................................
3
C. Tujuan Penelitian daan Manfaat Penelitian...............................
4
D. Metodologi Penelitian ...............................................................
7
E. Tinjauan Pustaka .......................................................................
9
F. Sistematika Penulisan ............................................................... 10 BAB II
LANDASAN TEORI A. Ruang Lingkup Perjuangan Hidup ............................................ 11 1. Pengertian Pejuangan Hidup Secara Umum ....................... 11 2. Pengertian Pejuangan Hidup menurut Islam ....................... 12 B. Ruang Lingkup Film ................................................................. 13 1. Pengertian Film ................................................................... 13 2. Sejarah Film ........................................................................ 15 3. Klarifikasi Film ................................................................... 17 4. Jenis-Jenis Film ................................................................... 18 5. Unsur – unsur pembentukan Film ....................................... 20 6. Perkembangan Film Di Indonesia ....................................... 24 7. Sejarah Perkembangan Film Dunia..................................... 27 C. Analisis Wacana ........................................................................ 29 1. Pengertian Wacana ............................................................. 29 2. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk ................................... 32 a. Teks .............................................................................. 33
vi
b. Kognisi Sosial .............................................................. 40 c. Konteks Sosial............................................................... 41 BAB III
GAMBARAN UMUM FILM TAMPAN TAILOR A. Sinopsis Film Tampan Tailor .................................................... 42 B. Profil Penulis Skenario.............................................................. 44 C. Profil Sutradara Film Tampan Tailor ....................................... 45 D. Profil Pemain Tampan Tailor .................................................... 46 E. Tim Produksi Film Tampan Taior ............................................ 51
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA A. Wacana Tentang Perjuangan Hidup Dalam Film Tampan Tampan Tailor Dilihat Dari Level Teks .................................... 52 B. Wacana Tentang Perjuangan Hidup Dalam Film Tampan Tailor Dilihat Dari Level Kognisi Sosial .................................. 87 C. Wacana Tentang Perjuangan Hidup Dalam Film Tampa Tailor Dilihat Dari Level Konteks Sosial.................................. 89
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................... 92 B. Saran-Saran ............................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.1 Struktur Wacana Van Djik 2. Tabel 3.1 Crew Film Tampan Tailor 3. Tabel 3.2 Tokoh Pemain Film Tampan Tailor 4. Tabel 4.1 Tentang Perjuangan Hidup 5. Tabel 4.2 Tentang Cinta Ayah ke Anak 6. Tabel 4.3 Tentang Kepedulian Sosial 7. Tabel 4.4 Opening Bill Board 8. Tabel 4.5 Opening Scene 9. Tabel 4.6 Conflic Scene 10. Tabel 4.7 Anti Klimaks (Solusi) 11. Tabel 4.8 Ending 12. Tabel 4.9 Detail 13. Tabel 4.10 Maksud 14. Tabel 4.11 Koherensi 15. Tabel 4.12 Bentuk Kalimat 16. Tabel 4.13 Kata Ganti 17. Tabel 4.14 Grafis 18. Tabel 4.15 Metafora 19. Tabel 4.16 Ekspresi
viii
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 4.1 Potongan Adegan; Perjuangan Hidup 2. Gambar 4.2 Potongan Adegan; Perjuangan Hidup 3. Gambar 4.3 Potongan Adegan; Perjuangan Hidup 4. Gambar 4.4 Potongan Adegan; Perjuangan Hidup 5. Gambar 4.5 Potongan Adegan; Cinta Ayah ke Anak 6. Gambar 4.6 Potongan Adegan; Cinta Ayah ke Anak 7. Gambar 4.7 Potongan Adegan; Cinta Ayah ke Anak 8. Gambar 4.8 Potongan Adegan; Cinta Ayah ke Anak 9. Gambar 4.9 Potongan Adegan; Kepedulian Sosial 10. Gambar 4.10 Potongan Adegan; Kepedulian Sosial 11. Gambar 4.11 Potongan Adegan; Kepedulian Sosial 12. Gambar 4.12 Potongan Adegan; Kepedulian Sosial 13. Gambar 4.13 Opening Bill Board 14. Gambar 4.14 Opening Scene 15. Gambar 4.15 Conflic Scene 16. Gambar 4.16 Conflic Scene 17. Gambar 4.17 Conflic Scene 18. Gambar 4.18 Conflic Scene 19. Gambar 4.19 Anti Klimaks 20. Gambar 4.20 Anti Klimaks 21. Gambar 4.21 Anti Klimaks 22. Gambar 4.22 Ending 23. Gambar 4.23 Potongan Adegan; Grafis 24. Gambar 4.24 Potongan Adegan; Grafis 25. Gambar 4.25 Potongan Adegan; Grafis
ix
26. Gambar 4.26 Ekspresi 27. Gambar 4.27 Ekspresi 28. Gambar 4.28 Ekspresi 29. Gambar 4.29 Ekspresi 30. Gambar 4.30 Ekspresi 31. Gambar 4.31 Ekspresi
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Saat ini adalah era komunikasi massa. Komunikasi telah sampai pada suatu tingkat dimana orang mampu berbicara dengan jutaan manusia secara serentak. dalam bahasa Dovifat (1967), tekhnologi komunikasi mutakhir ini menciptakan apa yang disebut „‟publik dunia”1 . gerbner (1967) pun berusaha member pengertian komunikasi maasa yang tidak lain adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan tekhnologi dan lembaga dari arus pesan yang berlanjutserta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. Media massa, atau dalam hal ini disebut pula media jurnalistik, merupakan alat bantu utama dalam proses komunikasi massa. Sebab komunikasi massa sendiri, secara sederhana berarti kegiatan komunikasi yang menggunakan media. Menurut Bittner, sebagaimana dikutip oleh Asep Saeful Muhtadi, menyatakan bahwa komunikasi massa dipahami sebagai suatu komunikasi yang dilakukan melalui media kepada sejumlah orang yang tersebar di tempat-tempat yang tidak ditentukan. Jadi, media massa menurutnya adalah suatu alat transmisi informasi, seperti Koran, majalah, buku, radio, dan televise atau suatu kombinasi bentuk-bentuk media tersebut.2
1
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004),Cet.Ke-21, H.186 2 Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan Teori Dan Praktek, (Jakarta: Pt. Logos Wacana Ilmu, 1999), H.73
1
2
Film adalah gambar atau animasi yang bergerak. Oleh karena itu film dapat diartikan sebuah karya seni yang bersifat hidup. Film itu bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan visual yang continue.3 Bagi sebagian orang, film juga merupakan sebuah hiburan bahkan kebutuhan yang harus dipenuhi. Film data dikatakan sebagai suatu penemuan tekhnologi modern paling spektakuler. Film juga merupakan salah satu media komunikasi dan sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan sebuah informasi atau pesan-pesan yang sangat efektif. Perjuangan merupakan sebuah usaha atau upaya yang dilakukan seseorang atau kelompok orang untuk mencapai sesuatu yang diinginkan melalui proses dan rintangan yang dihadapi yang ada pada lingkungan masyarakat. Perjuangan dalam hidup seseorang sangatlah diperlukan dalam kehidupan seseorang manusia yang hidup di alam nyata ini, sehingga bisa dikatakan dalam kehidupan seseorang haruslah berjuang. Secara sederhana film tampan tailor ini kembali menegur kita bahwa hidup harus berjuang. Film ini diangkat oleh kisah nyata, yang disutradarai oleh sutradara terbaik di festival film bandung pada tahun 2013 yaitu Guntur soerjanto. Dan film ini juga mendapat penghargaan film masyarakat dalam ajang penghargaan apresiasi film Indonesia 2013, pemeran utama dalam film ini adalah Vino G Bastian yang telah memenangkan sebagai pria terfavorit di ajang Indonesia Movie Award. Dan diperankan juga oleh jefan nanthanio yang telah memenagkan sebagai pemain cilik terbaik dalam ajang piala maya 2013.
3
Arsyad Azhar, Media Pembelajaran, (Jakarta; PT Raja Grafindo Persada, 2003), H.48.
3
Pada saat ini, tidak mudah untuk mencari pekerjaan apalagi seorang single parent yang berjuang hidup untuk memenuhi kebutuhan anak dan dirinya. Secara sederhana film Tampan Tailor ini kembali menegur kita bahwa perjuangan seorang ayah yang pantang menyerah untuk menghidupi anaknya ditengah kesulitan yang mereka hadapi. Tidak ada yang mustahil di dunia ini jika kita mau berusaha. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti bermaksud menyusun skripsi dengan judul “Analisis Wacana Makna Perjuangan Hidup dalam Film Tampan Tailor Karya: Guntur Soerjanto‟‟
B. Batasan dan Perumusan Masalah Batasan masalah, dalam penelitian adalah tentang wacana perjuangan hidup yang terdapat dalam film tampan tailor, dan juga hanya dibatasi dengan model analisis wacana Teun Van Dijk yang membahas tentang tiga struktur dalam suatu teks, yaitu struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro, serta dilihat dari level kognisi sosial dan konteks sosial. Sedangkan perumusan masalah yang diangkat adalah: 1. Bagaimana wacana tentang perjuangan hidup yang ditampilkan dalam film dilihat dari level teks (struktur makro , superstruktur, struktur mikro)? 2. Bagaimana wacana film dilihat dari level kognisi sosial? 3. Bagaimana wacana film dilihat dari level konteks sosial?
4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui tentang wacana seputar perjuangan hidup yang ditampilkan dalam film tampan tailor karya Guntur soerjanto dilihat dari level tteks (struktur makro, superstruktur,struktur mikro). 2. Mengetahui kognisi sosial yang melatarbelakangi penulis skenario dalam membuat naskah film tampan tailor. 3. Mengetahui konteks sosial menurut pandangan masyarakat tentang wacana perjuangan hidup. 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini secara teoristis semoga menambah wawasan keilmuan. 1) Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu komunikasi, khususnya penelitian tentang analisis wacana film. Di samping itu penelitian analisis wacana film Tampan Tailor ini juga memberi pemahaman kepada mahasiswa tentang analisis wacana model teun A. Van Dijk yang dilihat pada level teks (struktur makro, superstruktur, struktur mikro), level kognisis sosial dan level konteks sosial. 2) Manfaat Praktis Penelitian ini dapat digunakan sebagai penggambaran mengenai perjuangan hidup yang di analisis dengan menggunakan
5
wacana teun A. van Dijk bagi masyarakat khususnya untuk memaknai konsep makna perjuangan hidup kemudian dibuat dalam satu film, yaitu film Tampan Tailor. D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian analisis wacana yang dikembangkan oleh Teun A. Van Dijk. Metode analisis wacana (discourse analisis) yaitu studi tentang struktur pesan atau telah mengenai aneka fungsi bahasa(pragmatic).4 Metode analisis wacana berbeda dengan metode kuantitatif yang menekankan pada pertanyaan “apa” (what), analisis wacana lebih melihat “bagaimana” (how) dari suatu pesan atau teks komunikasi, maka dengan metode ini tidak hanya diketahui pesan atau teks komunikasi, tetapi juga bagaimana pesan itu dikemas dan diatur sedemikian rupa. Melalui analisis wacana tidak hanya mengetahui isi teks, tetapi bagaimana juga pesan itu disampaikan lewat kata, frase, kalimat, metafora apa yang disampaikan. Analisis Wacana lebih melihat kepada bagaimana isi pesan yang akan diteliti.5 Model yang digunakan oleh peneliti adalah model Teun Van A. Djik. Menurutnya penelitian wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis atas teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktek 4 5
Alex Sobur, Analisis Teks Media (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2001) h.48 Alex sobur, h.68.
6
produksi yang harus juga diamati.6 Inti analisis Van Djik adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana ke dalam satu kesatuan analisis. Dimensi tersebut adalah dimensi teks, kognisi sosial dan konteks sosial.7 Analisis Van Dijk di sini menghubungkan analisis tekstual yang memusatkan perhatian kepada teks kearah analisis yang komperhensif bagaimana teks berita itu di produksi, baik dalam hubungannya dengan individu pembuat film maupun dari masyarakat.8 Untuk menjelaskan ketiga dimensi diatas maka peneliti memberikan gambaran struktur wacana yang tersusun dalam skema di bawah ini: Tabel 1.1 Struktur Wacana Vandjik Struktur Wacana Struktur Makro
Super Struktur
Struktur Mikro
Hal Yang Diamati Tematik Tema / topik yang dikedepankan dalam film Tampan Tailor Skematik Bagaimana bagian dan urutan film diskemakan dalam teks/naskah film yang utuh Semantik Makna yang ditekankan dalam film Sintaksis Bagaimana kalimat (Bentuk, susunan) Yang dipilih Stilistik Bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam film Tampan Tailor Retoris Bagaimana dan dengan cara apa penekanan dilakukan
Elemen Topik
Skema
Latar, Detil & maksud Bentuk kalimat, keherensi, kata ganti Leksikon
Grafis, Ironi
6
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Media, (Yogyakarta : LKIS, 2006),
7
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Media, h.224. Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Media,, h.225.
h.221. 8
7
Setelah mengetahui struktur wacana model Van Djik di atas, ada dua kategori yang penting dalam meneliti suatu teks media yaitu dilihat dari kognisi sosial dan konteks sosial. Menurut Van Djik meneliti wacana tidak hanya didasarkan atas analisis teks semata, namun meneliti bagaimana suatu teks itu diproduksi. Kategori kognisis sosial dan konteks sosial diatas ini mempunyai dua arti, di satu sisi ia menunjukan bagaimana proses film tersebut di produksi, namun di sisi lain ia menggambarkan bagaimana nilai-nilai masyarakat menyebar dan diserap oleh penulis skenario dan akhirnya digunakan untuk membuat film tersebut. 2. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitiannya adalah film Tampan Tailor, sedangkan objek penelitiannya adalah potongan adegan visual yang terdapat dalam film Tampan Tailor, juga dari teks yang yang ada pada film yang berkaitan dengan rumusan masalah penelitian. 3. Tahapan Penelitian a. pengumpulan data Jika dikaitkan dengan analisis wacana Teun A Van Djik, maka pengumpulan data penelitian ini di dapatkan dari film Tampan Tailor dan skenarionya, serta wawancara. Film merupakan sasaran utama dalam analisis, dari film itu penulis dapat mengambil beberapa unit scene yang ingin diteliti seputar perjuangan hidup, sedangkan skenario diperlukan guna mempertajam analisis wacana pada level teks ( struktur makro, superstruktur, struktur mkro) sekaligus dapat dijadikan bahan pelengkap.
8
Wawancara merupakan metode pengambilan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini dilakukan sebagai pendukung untuk mengetahui analisis wacana teun A Van Djik yang mengkaji tentang level teks ( struktur makro, superstruktur, struktur mikro) pada film tampan Tailor. Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan wawancara secara langsung kepada penulis skenario film tampa tailor, yaitu Alim Sudio. Untuk melengkapi data pada analisis wacana dalam level konteks sosial. b. Analisis Data Analisis data menurut patton adalah proses mengatur uraian data. Mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar.
9
Setelah semua data dan informasi yang sesuai dengan
permasalahan penelitian terkumpul, selanjutnya penulis melakukan analisis terhadap data dan informasi tersebut. Penulis akan menganalisisnya dangan menggunakan metode deskriptif, analisis wacana menurut Teun A Van Djik untuk menjawab perumusan masalah dalam penelitian ini..
E. Tinjauan Pustaka Dalam mementukan judul sekripsi ini, penulis mengadakan tinjauan kepustakaan di perpustakaan yang ada di Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam 9
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung; Alfabeta, 2007),H.88.
9
Negri Jakarta. Ada beberapa skripsi mahasiswa/i yang serupa, diantaranya yaitu: 1. Analisis Teun A. Van Djik Terhadap Skenario Film Punya Cerita oleh saudara Haiatul Umam tahun 2009 mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah Dan Komunikasi. 2.
“Analisis Wacana Pesan Moral Dalam Film Naga Bonar Karya Asrul Sani” yang ditulis oleh Sukarsih Nur, mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah Dan Komunikasi tahun 2008. Penelitian yang dilakukan oleh sukarsih nur ini meneliti tentang pesan moral dalam film tersebut, sedangkan penelitian yang saya teliti meneliti tentang makna perjuangan dalam filmTampan Tailor. Persamaannya adalah kedua penelitian ini sama-sama menggunakan media film dan menggunakan analisis wacana dalam penelitiannya. Dari beberapa skripsi tersebut maka penulis mengambil kesimpulan
bahwa belum ada mahasiswa/i yang meneliti tentang Analisis Wacana makna Perjuangan dalam film “Tampan Tailor” di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Oleh karena itu penulis menggunakan Analisis Wacana dalam film Tampan Tailor.
F. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembaca dalam melihat gambaran dan uraian mengenai pembahasan-pembahasan tertentu di dalam skripsi ini, maka dari itu, peneliti menyususun sistematika penulisan ini ke dalam lima bab. Dalam
10
bab-bab tersebut mengandung beberapa sub bab yang akan dipaparkan secara terperinci, adapun sistematika penulisan dapat dilihat sebagai berikut. BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang Masalah, Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka dan Sistematika Penulisan. BAB II TINJAUAN TEORI Landasan teori yang meliputi Perjuangan hidup, Perjuangan hidup Dalam Pandangan Islam ,film yang terdiri atas Pengertian Film, Klasifikasi Film, Unsur-Unsur, Struktur Film, dan Jenis-Jenis Film, analisis wacana, terdiri dari konsep analisis wacana Teun A Van Djik. Tekhnik BAB III GAMBARAN UMUM FILM ”TAMPAN TAILOR” Dalam Bab III ini berisi gambaran tentang film Tampan Tailor Sinopsis Film Tampan Tailor Profil Sutradara Film Dan Profil Pemain Film Tampan Tailor. BAB IV TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN Didalamnya membahas tentang temuan wacana makna perjuangan hidup dalam film Tampan Tailor yang diperoleh peneliti dari hasil penelitiannya BAB V PENUTUP Terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.
BAB II LANDASAN TEORI A. Wacana perjuangan hidup 1. Pengertian Perjuangan Hidup Secara Umum Perjuangan adalah sebuah usaha atau upaya yang dilakukan seseorang atau kelompok orang untuk mencapai sesuatu yang diinginkan melalui proses dan rintangan yang dihadapi yang ada pada lingkungan masyarakat tersebut. Perjuangan dalam hidup seseorang sangatlah diperlukan dalam kehidupan seseorang manusia yang hidup di alam nyata ini, sehingga bisa dikatakan haruslah berjuang atau berusaha untuk mencapai keinginan atau cita-cita yang ingn dicapaibaik itu dalam bidang materi maupun imateri.1 Life is a struggle begitulah orang inggris bilang bahwa hidup adalah sebuah perjuangan. Artinya dalam hidup ini harus ada sebuah usaha dari kita untuk bisa maju. Ketika seseorang sudah tidak memiliki semangat untuk maju maka bisa dipastikan orang itu akan menjadi pecundang seumur hidupnya. Orang tersebut hanya bisa menyalahkan keadaan, diri sendiri dan orang lain. Untuk itu siapa pun kita, jika kita ingin sukses maka haruslah ada sebuah perjuangan dalam hidup ini.2 Melihat pengertian di atas jika kita kaji lebih dalam alangkah lebih baiknya kita harus berjuang dengan semaksimal mungkin untuk mencapai 1
Artikel diakses rabu, 1 oktober 2014 pukul 07.50 WIB http://www.anneahira.com/hidup-adalah-perjuangan.htm 2 Agustinus Wibowo. Titik nol: Makna Sebuah Perjuangan, (Yogyakarta:2005), h.10
11
dari
12
keberhasilan yang ingin kita raih, sering juga kita mendengar kata-kata seperti berjuanglah sampai titik penghabisan, maksud dari kata-kata seperti itu kita harus berjuang atau berikhtiar semaksimal mungkin dalam hidup ini, sehingga kita dapat memetik buah keberhasilan yang kita tanam pada masa kita berjuang. 2. Pengertian perjuangan hidup Menurut pandangan Islam
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. Hidup adalah perjuangan, istilah itulah yang mungkin paling tepat untuk mendeskripsikan makna dari sebuah kehidupan. Maka setiap manusia yagn hidup di dunia ini tidak akan pernah lepas dari berbagai jenis perjuangan. Jika seorang manusia ingin hidup tanpa mau berjuang, maka sama saja ia sedang mengharapkan sebuah kematian untuk menjemputnya. Di dalam ajaran Islam, Allah swt mengatakan di dalam Al Quran bahwa manusia diciptakan tidak lain hanyalah untuk mengabdi/beribadah
13
kepada Allah swt. Artinya, jika ada manusia yang tidak mau beribadah kepada Allah swt maka ia tidak patut untuk hidup. Ibadah kepada Allah swt, itulah perjuangan hidup yang diajarkan di dalam Islam. Islam tidak mengajarkan umatnya untuk bermalasmalasan. Islam mengajarkan umatnya untuk berjuang, karena Islam mengajarkan bahwa Allah swt tidak akan merubah nasib suatu kaum melainkan kaum itu sendirilah yang harus berjuang untuk merubahnya. Sama saja dengan seorang karyawan yang direkrut untuk bekerja, kalau dia tidak mau bekerja maka berhenti saja menjadi karyawan. Satu hal yang identik dengan perjuangan adalah adanya cobaan. Cobaan adalah salah satu bagian dari setiap perjuangan yang tidak dapat dihindarkan, pasti dialami dan dirasakan oleh setiap manusia dalam perjalanan hidup. Cobaan memang terkadang terasa sangat berat, sehingga banyak sekali manusia yang merasa sangat menderita manakala mendapatkan cobaan dari Allah swt. Bahkan ada pula yang nekat mengakhiri hidupnya karena tidak mampu untuk bertahan dengan cobaan yang tengah dialaminya.3
B. Wacana Film 1.
Pengertian Film Film menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah gambar hidup. Secara etimologi film adalah susunan gambar yang berada dalam
3
Aswar sutan malaka, hidup adalah perjuangan : pejuang sejati tak pernah mati, (Yogyakarta,2001), h.10
14
selluloid kemudian diputar dan bisa ditafsirkan dengan berbagai makna. 4 secara fisik film berarti selaput tipis yang dibuat selluloid untuk tempat gambar yang negative (yang akan dipotret) atau tempat gambar positif (yang akan dimainkan di bioskop). Selaput tipis tersebut terdiri dari beberapa lapisan, pertama disebut Jelatin sebagai bahan pelindung, lapisan kedua disebut landasan, sebagai dasar yang sifatnya tipis, lentur dan transparan.5 Film juga merupakan fenomena sosial, psikologi dan estetika yang komplek. Dalam pengertian lain, film adalah dokumen yang terdiri dari cerita dan gambar yang diiringi kata-kata dan musik.6 Film hadir ke tengah kehidupan masyarakat sebagai suatu hasil produksi yang melibatkan banyak tenaga, modal dan peralatan.7 Film merupakan produk komunikasi massa yang sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia, kerjanya ibarat jarum hipodemik atau peluru yang banyak dicetuskan oleh pakar ilmu komunikasi, dimana kegiatan mengirimkan pesan sama halnya dengan tindakan menyuntikan obat yang dapat langsung merasuk dalam jiwa penerima pesan.8 Dalam perkembangan teori film belakangan ini, mulai adanya upaya dari bebebrapa teoritisntuk mencari perspektif yang lebih mampu 4
Eko Endarmoko, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta: Gramedia, 2006), h.180. Gatot Prakoso, Film Pinggiran Antologi Film pendek, Eksperimental dan Dokumenter (Jakarta:Fatwa press, 1997), h. 22. 6 Sean Mc Bride, Komunikasi dan Masyarakat Sekarang dan Masa depan: Aneka Suara dan satu dimensi. (Jakarta:PN Balai Pustaka, UNESCO, 1983), h.120. 7 Zainuddin Ishak, dkk., Penelitian Apresiasi Masyarakat Terhadap Film Nasional (Jakarta: Dep. Penerangan R.I., 1986), h.1. 8 Morisan, Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi (Tangerang: Ramdina Prakasa, 2005), h.12. 5
15
menangkap subtansi film. Film tidak lagi dimaknai sekedar sebaai karya seni (film as art) semata, tetapi lebih sebagai “komunikasi massa”. Terjadinya penggeseran perspektif ini, paling tidak telah mengurangi bias normatif dari teoritisi film yang cenderung membuat lokalisasi dan karena itu mulai meletakkan film secara obyektif.9 Salah satu kelebihan yang dimiliki film, baik yang ditayangkan lewat tabung televisi maupun layar perak, film mapu menampilkan realitas kedua dari kehidupan manusia. Kisah-kisah yang ditayangkan lebih bagus dari kondisi nyata sehari-hari, atau sebaliknya bisa lebih buruk.10 2.
Sejarah Dan Perkembangan Film Sejarah film tidak bisa lepas dari sejarah fotografi. Dan sejarah fotografi tidak bisa lepas dari peralatan pendukungnya, seperti kamera. Film sebagai media massa juga ditemukan sejalan dengan ditemukannya pita rekaman seluloid. Media ini juga mempunyai implikasi yang luas dalam dunia pemberitaan selain pencitraan gerak (movie) untuk hiburan dengan menampilkan suara (audio) dan gambar bergerak (audio visual). Sekitar tahun 1930-1960 berita film sangatlah popular dan dikenal luas terutama sebelum kemunculan media televise (TV) dengan nama movie news atau news read. Bahkan pada awal kemunculan televisi sebagai
9
Budi Irwanto, Film, ideology, Militer: Hegemoni Militer dalam sinema Indonesia (Yogyakarta: Aksara, 2005), h.11. 10 William, dkk., Media Massa dan Masyarakat Modern, h.199.
16
media pemberitaan, news read banyak digunakan untuk keperluan pemberitaan televisi.11 Percobaan pembuatan film bergerak yang pertama dilakukan oleh Eadweard Muybridge pada tahun 1877 di palo alto yang merupakan sebuah peternakan di California, Amerika Serikat. Dalam percobaannya tersebut ia merekam gerakan cepat seekor kuda yang berlari dengan menggunakan 24 kamera stereoskopik. Pembuatan film eksperimental kedua yang berjudul Rounddhay Garden Scene yang dilakukan oleh Louis Le Price pada tanggal 14 Oktober 1888 di Rounddhay, Leeds, West Yorkshire, Inggris. Film ini merupakan rekaman gambar bergerak pertama yang masih bertahan hingga saat ini. Sejarah film dunia mengajarkan tentang perkembangan film dari mulai film bisu (tanpa suara), yang kemudian mampu mencangkok tekhnologi suar, dan menjadi film yang bersuara. Hal ini mengakibatkan jumlah penonton dua kali lipat lebih banyak. Demikian juga kemampuan film yang awalnya tidak berwarna (hitam putih) menjadi berwarna. Meskipun film sebagai penemuan tekhnologi baru telah muncul pada akhir abad kesembilan belas, film berperan sebagai sarana baru yang digunakan untuk menyebarkan hiburan yang sudah menjadi kebiasaan terdahulu, serta menyajikan cerita peristiwa, music, drama, lawak, dan sajian teknis lainnya kepada masyarakat umum. 11
Sedia Willing Barus, JurnalistikPetunjuk Teknis Menulis Berita, (Jakarta : erlangga, 2011) h. 71-72
17
3.
Klasifikasi Film Menurut Himawan Pratista dalam buku memahami film-nya, metode yang paling mudah dan sering digunakan untuk mengklasifikasi film adalah berdasarkan genre, yaitu klasifikasi dari sekelompok film yang memiliki karakter atau pola sama (khas) sebagai berikut. 12 1) Aksi, yaitu film yang berhubungan dengan adegan-adegan aksi fisik seru, menegangkan, berbahaya, dan nonstop denga tempo cerita yang cepat. 2) Drama, yaitu film yang kisahnya seringkali menggugah emosi, dramatic, dan mampu menguras air mata penontonnya. Tema umumnya
mengangkat
isu-isu
sosial,
seperti
kekerasan,
ketidakadilan, masalah kejiwaan, penyakit, dan sebagainya. 3) Epik Sejarah, yaitu film dengan tema periode masa silam (sejarah) dengan latar sebuah kerajaan, peristiwa, atau tokoh besar yang menjadi mitos, legenda, atau kisah biblical. 4) Fantasi, yaitu film yang berhubungan dengan tempat, peristiwa dan karakter yang tidak nyata, dengan menggunakan unsur magis, mitos, imajinasi, halusional, serta alam mimpi. 5) Fiksi Ilmiah, yaitu film yang berhubungan dengan tekhnologi dan kekuatan di luar jangkauan tekhnologi masa kini yang artificial. 6) Horror, yaitu film yang berhubungan dengan dimensi spiritual atau sisi gelap manusia. 12
Himawan pratista, memahami film, (Yogyakarta : Homerian pustaka,2008) cet. 1, h.13-
20.
18
7) Komedi, yaitu jenis film yang tujuannya menghibur dan memancing tawa penonton. 8) Kriminal dan Gangster, yaitu film yang berhubungan dengan aksi-aksi kriminal dengan mengambil kisah kehidupan tokoh kriminal besar yang diinspirasi dari kisah nyata. 9) Musikal, yaitu film mengkombinasikan unsur music, lagu, tari,(dansa), serta gerak (koreografi). 10) Petualangan, yaitu film yang berkisah tentang perjalanan, eksplorasi, atau ekspedisi ke suatuwilayah asing yang belum pernah tersentuh. 11) Perang, yaitu film yang mengangkat tema ketakutan serta terror yang ditimbulkan oleh aksi perang dengan memperlihatkan kegigihan, dan perjuangan. 12) Western, yaitu film yang mengangkat tema seputar konflik antar pihak baik dan jahat berisi aksi tembak-menembak, aksi berkuda, dan aksi duel. 4.
Jenis-jenis Film Jenis-jenis film dibedakan menurut sifatnya, yaitu sebagai berikut: a. Film Cerita (Story Film) Film cerita adalah film yang menyajikan kepada publik sebuah cerita, sebagai cerita harus mengandung unsur-unsur yang dapat menyentuh rasa manusia. Cerita dalam film ini diambil dari kisah-kisah sejarah, cerita nyata dari kehidupan sehari-hari, atau
19
khayalan yang diolah untuk menjadi film.
13
film cerita diartikan
sebagai pengutaraan cerita atau ide, dengan pertolongan gambargambar, gerak dan dikemas yang memungkinkan pembuat film melahirkan realitas rekaan yang merupakan suatu alternative dari realitas nyata bagi penikmatnya. Ide atau pesan cerita menggunakan pendekatan yang bersifat
membujuk. Oleh karena itu film cerita
dapat dipandang sebagai wahana penyebaran nilai-nilai. b. Film Berita (newsreal) Film berita adalah film mengenai fakta, peristiwa yang benarbenar terjadi. Kamera sekedar merekam peristiwa, karena sifatnya berita, film ini disajikan kepada publik harus bernilai berita (newsvalue), film berita menitik
beratkan pada segi pemberitaan
kejadian actual, misalnya dokumentasi peristiwa perang, dan dokumentasi upacara kenegaraan.14 c. Film Dokumenter (Documentary film) Istilah Documentary awalnya digunakan oleh seorang (sutradara direktor) Jhon Grierson. Film dokumenter di definisikan oleh Grierson sebagai karya ciptaan mengenai kenyataan (creative treatment actuality), titik berat dalam film dokumenter adalah fakta atau peristiwa yang terjadi.15
13
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: Cipta aditya Bakti, 2003), h211. 14 Sumarno, Dasar-dasar Apresiasi Film, (Jakarta: PT. Grasindo, 1996), h.13. 15 Sumarno, Dasar-Dasar Apresiasi Film, h.13
20
Film
dokumenter,
selain
mengandung
fakta
ia
juga
mengandung subjektivitas pembuat. Subjektivitas diartikan sebagai sikap atau opini terhadap peristiwa. Jadi, ketika faktor manusia berperanan, persepsi tentang kenyataan akan sangan bergantung pada manusia pembuat film dokumenter itu. Dengan kata lain, film dokumenter bukan cerminan pasif dari kenyataan, melainkan ada prosess penafsiran atas kenyataan yang dilakukan oleh si pembuat film dokumenter.16 d. Film Kartun (cartoon film) Film kartun adalah film yang berasal dari lukisan para seniman. Titik berat dalam pembuatan film kartun adalah seni lukis. Film ini adalah hasil dari imajinatif para seniman lukis yang kemudian menghidupkan gambar-gambar seolah-olah hidup.17 5.
Unsur-unsur Pembentukan Film Film akan bersinggungan dengan unsur-unsur pembentukan film, sehingga untuk memahami sebuah film tidak lepas dari unsur-unsur pembentukan film. Unsur-unsur tersebut antara lain: a. Unsur Naratif Film secara umum dapat dibagi atas dua unsur pembentuk yakni, unsur naratif dan unsur sinematik. Dua unsur tersebut saling berinteraksi dan berkesinambungan satu sama lain untuk membentuk sebuah film. Masing-masing unsur tersebut tidak akan dapat
16
Effendy, Ilmu Teori, h. 212 Effendy, Ilmu Teori, h.216
17
21
membentuk film jika hanya berdiri sendiri. Bisa kita katakan bahwa unsur naratif adalah bahan (materi) yang akan diolah. Dalam cerita filmnya. Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita tema film. Setiap film cerita tidak mungkin lepas dari unsur naratif. Setiap cerita pasti memiliki unsur-unsur seperti tokoh, masalah, konflik, lokasi, waktu serta lainnya. Seluruh elemen tersebut membentuk sebuah jalinan peristiwa tersebut terikat oleh sebuah aturan yakni hukum kausalitas. Aspek kausalitas bersama unsur ruang dan waktu adalah elemen-elemen pokok pembentuk naratif.18 b. Unsur Sinematik Unsur Sinematik adalah cara (gaya) untuk mengolah film. Dalam film cerita unsur sinematik atau juga sering di istilahkan gaya sinematik merupakan aspek-aspek teknis pembentukan film. Unsur sinematik terbagi menjadi empat elemen pokok, yakni, mise-enscene, sinematografi, editing dan suara. Masing-masing elemen sinematik tersebut juga saling berinteraksi dan berkesinambungan satu sama lain untuk membentuk gaya sinematik secara utuh.19 Unsur sinematik merupakan aspek-aspek teknis dalam produksi sebuah film. Mise-en-scene adalah segala hal yang berada didepan kamera. Mise-en-scene memiliki empat elemen pokok yakni, setting atau lattar, tata cahaya, kostum dan make-up, serta akting dan pergerakan pemain. Sinematografi adalah perlakuan terhadap kamera 18
Himawan Pratista, Memahami film, (Yogyakarta, Homerian Pustaka, 2008), h. 1-2. Himawan Pratista, Memahami film,h.1.
19
22
dan filmnya serta hubungan kamera dengan obyek yang diambil. Editing adalah transisi sebuah gambar (shot) ke gambar (shot) lainnya.Sedangkan suara adalah segala hal dalam film yang mampu ditangkap melalui indera pendengaran. Seluruh unsur sinematik tersebut saling terkait, mengisi, serta saling berkesinambungan satu sama lain untuk membentuk unsur sinematik secara keseluruhan.20 Sebuah film yang memiliki cerita atau tema kuat bisa menjadi tidak berarti tanpa pencapaian naratif yang memadai. Sineas dapat memilih alternatife bentuk teknik apapun sejauh sesuai dengan konteks naratifnya. Untuk mengukur memadai atau tidaknya sebuah pilihan tergantung para penontonnya. Keberhasilan seseorang dalam memahami film secara utuh sangat dipengaruhi oleh pemahaman orang tersebut terhadap aspek naratif serta aspek sinematik sebuah film. Kedua unsur tersebut apapun bentuknya pasti memilikinorma serta batasan yang bisa diukur. Jika sebuah film kita anggap buruk (kurang memadai) bisa adi bukan karena film tersebut buruk namun karena kita sendiri yang belum memahaminya secara utuh.21 1. Pengertian Skenario Film Skenario film adalah blue print atau rangakaian penuturan sinematik dari sebuah cerita. Dari sebuah skenario dimulailah aktivitas sebuah produksi film. 20
Himawan Pratista, Memahami film, (Yogyakarta, Homerian Pustaka, 2008), h. 2. Himawan Pratista, Memahami film,h. 3.
21
23
2. Struktur Film Seperti halnya sebuah karya literature yang dapat di pecah menjadi bab (chapter), alinea dan kalimat, jenis film apapun, panjang atau pendek, juga memiliki struktur fisik. Secara fisik sebuah film dapat di pecah menjadi unsur-unsur, yakni shot, adegan, dan sekuen. Pemahaman tentang shot, adegan, dan sekuen nantinya banyak berguna untuk membagi urutan-urutan (segmentasi) plot sebuah film kedalam sistematik. Sementasi plot akan banyak membantu kita melihat perkembangan plot sebuah film secara menyeluruh dari awal hingga akhir. a. Shot Shot
selama produksi
film
memiliki
arti proses
perekaman gambar sejak kamera diaktifkan (on) hingga kamera dihentikan (off) atau juga sering diistilahkan satu kali take (pengambilan gambar). Sementara shot setelah film telah jadi (pasca produksi) memiliki arti suatu rangkaian gambar utuh yang tidak terinstrupsi oleh potongan gambar (editing). Shot merupakan unsur terkecil dari film, sekumpulan beberapa shot biasanya dapat dikelompokan menjadi sebuah adegan.22 b. Adegan (scene) Adegan atau scene adalah satu segmen pendek dari keseluruhan
22
cerita
yang
mempertlihatkan
satu
.Himawan Pratista, Memahami film, (Yogyakarta, Homerian Pustaka, 2008), h. 29.
aksi
24
berkesinambungan yang diikat oleh ruang, waktu, isi (cerita), tema, karakter, atau motif. Satu adegan umumnya terdiri dari beberapa shot yang saling berhubungan. Biasanya film cerita terdiri dari tiga sampai lima puluh buah adegan. Adegan adalah yang paling mudah dikenali sewaktu menonton film.23 c. Sekuen (sequence) Sekuen adalah satu segmen besar yang memperlihatkan satu rangkaian peristiwa yang utuh.satu sekuen umumnya terdiri dari beberapa adegan yang saling berhubungan. Sekuen bisa diibaratkan seperti sebuah bab atau sekumpulan bab, dalam pertunjukan teater, sekuen bisa disamakan dengan satu babak satu sekuen biasanya dikelompokkan berdasarkan satu periode (waktu), lokasi atau satu rangkaian aksi panjang.biasanya film cerita terdiri dari delapan sampai lima belas sekuen. Dalam beberapa kasus film, sekuen dapat dibagi berdasarkan usia karakter utama yakni masa balita, kanak-kanak, remaja, dewasa, serta lanjut usia. Dalam film-film petualangan yang umumnya mengambil banyak tempat, sekuen biasanya dibagi berdasarkan lokasi cerita.24 6. Perkembangan Film Di Indonesia Film pertama yang diputar di Indonesia adalah film Lady Van Javayang diproduksi di Bandung tahun 1926 oleh David. Film pada 23
Himawan Pratista, Memahami film, (Yogyakarta, Homerian Pustaka, 2008), h. 29-30. Himawan Pratista, Memahami film,h. 30.
24
25
waktu itumasih merupakan film bisu. Film bicara pertama di Indonesia berjudulTerang Bulan yang dibintangi oleh Roekiah dan R. Mochtar berdasarkannaskah seorang penulis Indonesia Saerun.25 Di penghujung tahun 1941 Perang Asia Timur Raya pecah. Duniafilmpun berubah wajah. Perusahaan-perusahaan film, seperti WongBrothers, South Pacific, dan Multi Film diambil alih oleh Jepang, ketikapemerintah Belanda sebagai penguasa di Indonesia menyerah kalah kepadabalatera Jepang.26 Pada saat itu, semua perusahaan perfilman yang diusahakan olehBelanda dan Cina berpindah kepada pemerintah Jepang. Namun saat bangsaIndonesia sudah memproklamasikan kemerdekaannya, maka pada tanggal 6Oktober 1945 perusahaan film diserahkan secara resmi kepada PemerintahRepublik Indonesia.27 Sejak tanggal 6 Oktober 1945 lahirlah Berita Film Indonesia atau BFIbersamaan dengan pindahnya Pemerintah RI dari Yogyakarta, BFI punpindah dan bergabung dengan Perusahaan Film Negara, yang pada akhirnyamengganti nama menjadi Perusahaan Film Nasional.36Dengan menginjak dekade tahun 50-an, dunia film Indonesiamemasuki alam yang cerah. Tampaklah kegiatan yang dilakukan para sineasfilm nasional dalam bentuk perusahaan-perusahaan film. Garis grafik yangmenarik
25
Ardianto Elvinaro, dan Lukati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Bandung; Simbiosa Rekatama Media, 2007), h. 135. 26 Onong Uchjana, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung; Citra Aditya Bakti, 2003), h. 217. 27 Ardianto Elvinaro, dan Lukati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, h. 135.
26
untuk mencapai puncaknya yaitu pada tahun 1955 dengan adanya59 judul film. Pada tahun itulah diadakan Festival Film Indonesia (FFI)pertama. Pada tahun 1959 grafik perfilman di Indonesia terus menurun denganhanya adanya 17 judul film. Banyak faktor yang menyebabkan turunnyaproduksi film. Pertama adalah pergolakan politik, seperti pemberontakanPemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) atau
perjuangansemesta
(PERMESTA),
yang
dengan
sendirinya
mempengaruhi bidangekonomi. Kedua, yaitu saingan dari film-film luar negri seperti India,Filiphina, Melayu dan Amerika yang muncul dengan film-filmberwarnanya.28 Dunia perfilman semakin suram dengan adanya gerakan komunis PKI,yang memanfaatkan politik sebagai panglima.hingga akhirnya kegiatanmereka terhenti karena terjadinya peristiwa G30 S/PKI tahun 1965.Kemudian tahun 1967 produksi film Nasional mulai kembali membaik danmuncullah berbagai jenis dan tema film, sehingga memacu banyak produksi.film untuk memproduksi film, yang menyebabkan perfilman Indonesiameningkat.29 Pada tahun 1970, film masih menunjukan udara segarnya dengandibantu oleh kebijaksanaan pemerintah Orde Baru. Pada tahun itu pulalahberdiri Akademi Sinematografi dari Lembaga Pendidikan
28
Gatot Siagian, Menilai Film, (Jakarta; Dewan Kesenian Jakarta, 2006), h. 88. Tony Ryanto, Film Indonesia Sudah Tumbuh, (Jakarta; Pintar Press, Persatuan Perusahaan Film Indonesia), h. 38. 29
27
Kesenian Jakarta(LPKJ) yang kini dikenal dengan nama Institut Kesenian Jakarta (IKJ),sebagai satu-satunya akademi di bidang perfilman.Karena ketidakjelasan skema investasi film di Indonesia, UsmarKemudian ditetapkanlah Hari Film Nasional yang jatuh pada tanggal 30Maret, sehingga film baru diakui pemerintah pada masa pasca reformasi ditahun 1999. Perkembangan film Indonesia pasca reformasi semuanya dimulai padatahun 1998. Kemudian di awal tahun 2000, pencerahanpun mulai terjadipada dunia perfilman di Indonesia, dengan jumlah penonton yang semakinmeningkat. Sampai saat inipun perfilman Indonesia telah mengalami banyakperubahan dan kemajuan, serta mampu bersaing dengan film-film luar negri,terbukti dengan banyak diperolehnya penghargaan oleh sineas Indonesia diajang festival internasional. 7. Sejarah Perkembangan Film Di Dunia Berawal dari sebuah mimpi “ Aku ingin membuat gambar yang bergerak”, yang tersimpan kira-kira 17.000 tahun yang lalu di gua Altamira, Spanyol. Ditemukan gamabr hewan berkaki banyak. Para ahli sejarah menyatakan, bisa saja ini adalah sebuah impian manusia zaman purbakala untuk membuat gambar bergerak. Sebab itu, seakan tersembullah ungkapan dari gambaran itu, “ aku ingin membuat gambar ini bergerak”. Selain itu, sebelum terciptanya film pertama para ahli sejarah pada zaman dahulu kalamereka berkomunikasi satu sama lain dengan
28
menggunakan obor, obor yang diputar-putar sebagai tanda mengirim isyarat (pesan). Para ahli sejarah menjelaskan jika obor digerakan maka akan terlihat seperti satu garis, sebagaimana lampu senter digerakan maka akan terlihat seperti satu garis, sebagaimana lampu senter digerakan ditempat yang gelap, maka sinar senter tersebut akan membentuk suatu garis. Ini yang disebut ajaib dan tipuan mata, sesuatu yang berhubungan erat dengan pemutaran film.30 Berdasarkan hasil penemuan diatas munculah gagasan untuk membuat foto bergerak. Dipelopori oleh Edward Muybridge, mahasiswa Standford University yang membuat 16 framkuda sedang berlari. Dari ke-16 foto yang sedang berlari itu, Maybridge mencoba merangkai dan menggerakakan secara berurutan, hasilnya, foto tersebut terlihat hidup dan berhasil menjadi foto bergerak utama di dunia. Sekalipun pada zaman itu tekhnologi
untuk
merekam
belum
ada, Muybridge
menggunakan camera foto biasa untuk menghasilkan gerakan lari kuda. Dengan kata lain diperlukan pengambilan gambar beberapa kali untuk memperoleh gerakan lari kuda yang sempurna saat di film kan. Sejarah mencatat perostiwa itu pada tahun 1878. Dari sinilah ide membuat film pertama muncul. Sepuluh tahun setelah penemuan gambar bergerak (1888), barulah muncul film pertama pertama di dunia, ya paling tidak mendekati konsep film-film sudah ada saat ini. Film ini dikenal dengan namaRounday Garden Scene yang disutradarai oleh Louis Le Prince 30
Seichii konishi & kaiji nakamura, penemuan film, (Jakarta, elex media koputindi,2002), cet-1 h.5
29
yang berasal dari prancis. Film pertama di dunia ini hanya berdurasi sekitar 2 detik, menngambarkan sejumlah anggota keluarga Le Prince sedang berjalan-jalan menikmati hari di taman. Setahun kemudian (1889), Amerika serikat barulah memproduksi film pertamanya yang berjudul monkeyshines no.1. Film ini berisikan gambar orang yang „blur‟ dengan latar hitam yang sedang melakukan gerakan-gerakan tangan dalam beberapa detik.31 Ide pembuatan Film pertama muncul di dunia karena mimpi itu bisa terlaksana pada 17000 tahun yang lalu, gambar bergerak pertama kali adalah gambar seekor kuda yang dipelopori oleg Edward Muybridge. Dia membuat 16 gambar kuda yang kemudian disatukan dan dia berhasil menciptakan gambar bergerak pertama di dunia.
C. Analisis wacana 1. Pengertian Wacana Wacana secara etimologi dalam bahasa Indonesia, merupakan serapan dari bahasa sansekerta “wak”, yang memiliki arti berucap atau berkata.
Kemudian
kata
tersebut
mengalami
perubahan
dengan
penambahan sufiks (ana), menjadi wacana yang bermakna “membedakan” (nominalisasi). Dengan demikian kata wacana dapat diartikan sebagai perkataan atau tuturan.32 Dalam kamus bahasa Indonesia kontemporer,
31
Artikel, diakses Rabu, 21 Desember 2014 pukul 07.50 WIB dari http://www.wikimu.com/News/DisplayNews 32 Dedi Mulyana, Kajian Wacana: Teori, Metode, dan aplikasi, prinsip-prinsip analisis wacana, (Yogyakarta: Tiara Wacana,2005), h. 3.
30
terdapat tiga makna dari kata wacana. Pertama, percakapan; ucapan; dan tutur. Kedua, keseluruhan cakapan yang merupakan satu kesatuan. Ketiga, satuan bahasa terbesar yang realisasinya merupakan bentuk karangan utuh.33 Istilah wacana yang digunakan para ahli bahasa secara popular sebagai bentuk terjemahan dari bahasa inggris discourse, kata ini berasal dari bahasa latin discursus, dis: dari dalam arah yang berbeda dan currere: lari, sehingga discursus berarti lari kian kemari.34 pemakaian istilah wacana memiliki perbedaan makna dikarenakan perbedaan disiplin ilmu yang memakainya. Bahkan dalam kamus bahasa yang di dasarkan pada penulisan definisi objektif, tetap memiliki definisi yang berbeda. Dalam salah satu kamus bahasa inggris terkemuka disebutkan bahwa pengertian wacana adalah komunikasi buahpikiran dengan kata-kata, ekspresi ide-ide, gagasan, percakapan.35 Secara terminologi, wacana memiliki arti yang sangat luas. Alex Sobur berupaya merangkum pengertian wacana dari berbagai pendapat, ia memandang wacana sebagai rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan sesuatu hal (subjek) yang disajikan secara teratur, sistematis, dalam kesatuan yang koheren dibentuk oleh unsur segmented atau unsur non segmented bahasa. Analisis Wacana atau discourse analysis adalah suatu cara atau metode untuk mengkaji wacana yang terdapat atau terkandung di dalam
33
Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern English Press, 2002), h. 1709. 34 Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 70. 35 Alex Sobur, Analisis Teks Media , h. 71.
31
pesan-pesan komunikasi baik secara tekstual maupun kontekstual. Analisis Wacana berkenaan dengan isi pesan komunikasi yang sebagian di antaranya berupa teks.36 Di samping itu, analisis wacana juga dapat memungkinkan kita melacak variasi cara yang digunakan oleh komunikator (penulis, pembicara, sutradara) dalam upaya mencapai tujuan atau maksud-maksud tertentu melalui pesan-pesan berisi wacana-wacana tertentu yang disampaikan. Analisis wacana adalah ilmu baru yang muncul beberapa puluh tahun belakangan ini. Aliran-aliran linguistik selama ini membatasi penganalisanya hanya kepada soal kalimat dan barulah belakangan ini sebagian ahli bahasa memalingkan perhatiannya kepada penganalisisan wacana.37 Analisis wacana merupakan studi tentang struktur pesan dalam komunikasi. Lebih tepatnya lagi, analisis wacana adalah telah mengenai aneka fungsi (pragmatik) bahasa. Analisis wacana lahir karena adanya persoalan dalam komunikasi, bukan hanya terbatas pada penggunaan kalimat atau bagian kalimat, serta fungsi ucapan, tetapi juga mencakup struktur pesan yang lebih kompleks dan inheren yang disebut wacana. 38 Sebuah tulisan adalah sebuah wacana. Tetapi, apa yang dinamakan wacana itu tidak perlu hanya sesuatu yang tertulis seperti diterangkan dalam kamus Webster; sebuah pidato pun adalah wacana juga. Jadi,
36
Pawito, Penlitian Komunikasi Kualitaif (Yogyakarta: LKiS, 2007), h. 170. Pawito, Penlitian Komunikasi Kualitaif,h. 171. 38 Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 48. 37
32
wacana bisa dibagi menjadi wacana lisan dan wacana tertulis. 39 Analisis wacana tidak terlepas dari pemaknaan kaidah berbagai cabang ilmu bahasa, seperti halnya semantik, sintaksis, morfologi, dan fonologi.40 2. Analisis Teun A. Van Dijk Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh beberapa ahli, model Van Dijk adala model yang paling banyak dipakai. Karena Van Dijk mengelaborasi elemen-elemen wacana sehingga bisa didayagunakan dan dipakai secara praktis. Model yang dipakai secara praktis.41 Van Dijk menyatakan bahwa wacana itu sebenarnya adalah bangun teoritis yang abstrak (The abstract theoretical construct) dengan begitu wacana belum dapat dilihat sebagai perwujudan fisik bahasa. Adapun perwujudan wacana adalah teks.42 Van Dijk melihat wacana lebih kepada wacana tulis atau teks. Van Dijk melihat suatu teks terdiri atas beberapa struktur atau tingkatan yang satu sama lain berhubungan dan saling mendukung yang dibaginya ke dalam tiga tingkatan, yaitu struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Makna global dari suatu teks didukung oleh kerangka teks dan pada akhirnya mempengaruhi pemilihan kata dan kalimat.43
39
Dedi Mulyana, Kajian Wacana: Teori, Metode, dan aplikasi, prinsip-prinsip analisis wacana, (Yogyakarta: Tiara Wacana,2005), h. 10. 40 Dedi Mulyana, Kajian Wacana: Teori, Metode, dan aplikasi, prinsip-prinsip analisis wacana, h.11 41 Eriyanto, Analisis Wacana, h. 221. 42 Abdul Rani, Analisis Wacana Sebuah Kajian (Malang: Bayu Media, 2004), h. 4. 43 Eriyanto, Analisis Wacana, h. 225-226.
33
Dalam pandangan Van Dijk segala teks bisa dianalisis dengan menggunakan
elemen-elemen seperti
tematik, skematik semantik,
sintaksis, stilistik, dan retoris. Meski terdiri dari beberapa elemen, semua elemen itu merupakan suatu kesatuan, saling berhubungan, dan mendukung satu sama lainnya. Untuk memperoleh gambaran perihal elemen-elemen struktur wacana tersebut, berikut adalah penjelasang singkat mengenai elemen-elemen tersebut: a. Teks 1) Struktur Makro a) Tematik Elemen tematik merupakan gambaran umum dari suatu teks. Disebut juga sebagai gagasan inti, ringkasan, atau yang utama dari sebuah teks. Topik menunjukan informasi yang paling penting atau inti pesan yang ingin disampaikan oleh komunikator. Dari topik ini kita bisa mengetahui masalah dan tindakan yang diambil oleh komunikator dalam mengatasi suatu masalah. Tindakan, keputusan, atau pendapat dapat diamati pada struktur makro dari suatu masalah.
44
Intinya,
tematik merupakan struktur yang menjelaskan tentang tema yang diambil dari sebuah film.
44
Eriyanto, Analisis Wacana: pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta; LkiS,2000)h.
230.
34
2) Superstruktur a) Skematik Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari pendahuluan sampai akhir. Alur tersebut menunjukan bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti. Jadi, jika topik menunjukan makna umum dari suatu wacana, maka struktur skematik atau superstruktur menggambarkan bentuk umum dari suatu teks.45 Alur memberikan tekanan dalam suatu teks, bagian mana yang berada di awal, dan bagian mana yang berada di akhir, hal itu juga bisa sebagai strategi untuk menyembunyikan informasi yang penting. Intinya skematik merupakan bentuk umum dari sebuah teks yang berkaitan dengan judul. Skematik mempelajari tentang bagaimana alur atau suasana teks dibuat.46 3) Struktur Mikro a) Semantik Pengertian umum semantik adalah disiplin ilmu bahasa yang menelaah makna suatu bahasa. Semantik dalam skema Van Dijk dikategorikan sebagai makna lokal, yakni makna yang muncul dari hubungan antar kalimat, hubungan antar proposisi yang membangun makna tertentu dalam suatu bangun teks. Semantik tidak hanya mendefinisikan bagian mana yang 45
Eriyanto, Analisis Wacana: pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta; LkiS,2000)h.
231. 46
Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006)h. 78.
35
terpenting dari struktur wacana, tetapi juga yang mengiringi kearah sisi tertentu dari suatu peristiwa.pada intinya, semantik membahas tentang makna yang ditekan kan dalam sebuah teks dan
membahas
mempunyai
tentang
makna
hubungan
tertentu
dalam
antar
kalimat
sebuah
teks
yang yang
mempunyai makna tersirat. Terdapat beberapa strategi semantik yaitu pertama; latar. Latar merupakan bagian berita atau cerita yang mempengaruhi semantik (arti) yang ditampilkan. Latar yang dipilih menentukan kemana arah pandangan khalayak dibawa. Tujuan dari latar teks ini adalah membongkar apa maksud yang ingin disampaikan oleh pembuat teks. Kedua; detail. Elemen wacana detail berhubungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan seseorang (komunikator atau penulis skenario). Komunikator menampilkan informasi yang mnguntungkan dirinya dan citra baik secara berlebihan dan digambarrkan secara mendetail. Dalam hal ini penulis skenario secara sengaja membuat sesuatu secara mendetail dengan tujuan menciptakan citra tertentu kepada khalayak. Ketiga; maksud. Elemen ini hampir sama dengan detail. Elemen maksud melihat informasi yang menguntungkan komunikator dan akan dirugikan secara eksplisit dan jelas. Sebaliknya informasi yang merugikan akan disampaikan secara tersamar, implisit dan tersembunyi. Tujuan
36
akhir dari maksud adalah memberikan informasi yang menguntungkan komunikator. Keempat; peranggapan. Elemen ini merupakan pernyataan yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks, dan biasanya pernyataan tersebut dipandang terpercaya sehingga tidak perlu dipertanyakan kembali. Disebut peranggapan karena pernyataan tersebut merupakan kenyataan yang belum terjadi, namun didasarkan pada anggapan yang masuk akal.47 b) Sintaksis Secara terminologi, kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani (sun = dengan + tattei = menempatkan), berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Dapat dikatakan bahwa sintaksis adalah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat klausa, dan frase. Inti dari sintaksis adalah mengelompokan kata-kata menjadi sebuah kalimat.48 Dalam sintaksis ada beberapa strategi elemen yang mendukung, pertama; koheren. Koheren adalah pengaturan secara rapi kenyataan dan gagasan, fakta , ide yang menjadi suatu untaian yang logis sehingga mudah memahami pesan yang dikandungnya. Koherensi dalam analisis wacana adalah pertalian dan jalinan antar kata, proposisi atau kalimat. Dua 47
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 78-79. Alex Sobur, Analisis Teks Mediah. 80.
48
37
buah kalimat atau proposisi yang menggambarkan fakta berbeda
dapat
dihubungkan
dengan
memakai
koheren.
Sehingga fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi perhubungan ketika komunikator menghubungkannya. Koherensi dapat di tampilkan melalui sebab akibat, bisa juga sebagai penjelas dan mudah. untuk diamati. Di antaranya kata hubung yang dipakai (dan, akibat, tetapi, lalu, karena meskipun) menyebabkan makna berlainan ketika hendak menghubungkan proposisi.49 Kedua; bentuk kalimat. Bentuk kalimat adalah bentuk sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas, logika kausalitas, akan diterjemahkan dalam bahasa menjadi susunan subjek (yang menerangkan) dan predikat (yang diterangkan). Bentuk kalimat bukan hanya persoalan teknis kebenaran tata bahasa, tetapi menentukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat. Dalam kalimat yang berstruktur aktif, seseorang yang menjadi subjek dari pernyataannya, sedangkan dari struktur pasif seseorang menjadi objek dari pernyataannya. Penempatan itu dapat mempengaruhi makna timbul karena akan menunjukan bagian mana yang lebih ditonjolkan kepada khalayak.50
49
Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006)h. 81. .Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 81.
50
38
Ketiga; kata ganti. Kata ganti merupakan elemen untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu komunitas imajinatif. Kata ganti timbul untuk menghindari pengulangan kata dalam kalimat-kalimat berikutnya dan menghindari segisegi yang negatif. Dalam analisis wacana, kata ganti merupakan alat yang dipakai oleh komunikator untuk menunjukan dimana posisi seseorang dalam mengungkapkan sikapnya, seseorang dapat menguraikan kata ganti “saya” atau “kami” yang menggambarkan bahwa sikap tersebut adalah sikap resmi komunikator semata-mata. Tetapi ketika memakai kata ganti ”kita” menjadi sikap tersebut sebagai representasi dari sikap bersama dari suatu komunitas tertentu.51 c) Stilistik pusat perhatian stilistika adalah style, yaitu cara yang digunakan seorang pembicara atau penulis untk menyatakan maksud dengan menggunakan bahasa sebagai sarana. Apa yang disebut gaya bahasa itu sesungguhnya terdapat dalam segala ragam bahasa: ragam lisan dan tulisan, ragam sastra dan ragam non sastra, karena gaya bahasa adalah cara menggunakan bahasa dalam konteks tertentu oleh orang tertentu untuk maksud tertentu. Akan tetapi secara tradisional gaya bahasa selalu ditautkan dengan teks sastra, khususnya teks secara tertulis.
51
Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006)h. 82-83.
39
Intinya, stilistik merupakan kata yang digunakan untuk mengkonstruksi
wacana, atau gaya bahasa yang digunakan
untuk mengkonstruksi wacana, atau gaya bahasa yang digunakan oleh penulis.52 d) Retoris Strategi dalam level retoris merupakan gaya yang diungkapkan ketika seseorang berbicara atau menulis. Misalnya dengan pemakaian kata yang berlebihan (hiperbolik) atau bertele-tele. berhubungan
Retoris erat
mempunyai dengan
fungsi
bagaimana
persuasif
pesan
itu
dan ingin
disampaikan kepada khalayak.53 Van Dijk membagi elemen retoris menjadi tiga bagian, pertama; grafis. Grafis merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan (yang berarti dianggap penting) oleh seseorang yang diamati dari teks. Dalam wacana skenario , grafis biasanya muncul lewat bagian tulisan yang dibuat lain dibandingkan tulisan lain (pemakaian huruf tebal, miring, garis bawah, dan huruf yang dibuat dengan ukuran besar). Bagian yang ditulis berbeda adalah bagian yang dianggap penting oleh komunikator, dimana ia menginginkan khalayak menaruh perhatian lebih pada bagian tersebut.54
52
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 82. Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 83-84. 54 Eriyanto, Analisis Wacana: pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta; LkiS,2000)Eriyanto, Analisis Wacana, h. 259. 53
40
Kedua; metafora. Metafora merupakan ornamen dari suatu berita atau script film. Metafora tertentu dipakai oleh pembuat teks secara strategis sebagai landasan berpikir, alasan pembenar atas pendapat atau gagasan tertentu kepada publik. Pembuat teks menggunakan kepercayaan masyarakat ungkapan sehari-hari, peribahasa, pepatah, petuah leluhur, kata-kata kuno, yang semuanya dipakai untuk memperkuat pesan utama. Ketiga;
ekspresi.
Ekspresi
dimaksudkan
untuk
membantu menonjolkan atau menghilangkan bagian tertentu dari teks yang disampaikan. Elemen ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan dan ditonjolkan (yang berarti dianggap penting) oleh seseorang yang dapat diamati dari teks. Dalam teks tertulis, ekspresi ini muncul misalnya dalam bentuk grafis, gambar atau foto, sedangkan dalam film, ekspresi biasanya muncul dari wajah pemain atau biasanya kalimat yang dilontarkan yang berasal dari teks skenario.55 b. Kognisi Sosial Kognisi sosial adalah titik kunci dalam memahami sebuah produksi teks atau cerita, maksudnya adalah selain meneliti teks penulis juga meneliti proses terbentuknya teks. Kognisi sosial menggambarkan bagaimana kesadaran mental penulis skenario
55
Eriyanto, Analisis Wacana: pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta; LkiS,2000), h.
259.
41
membentuk teks. Untuk mengetahui hal tersebut, maka diperlukan wawancara mendalam kepada penulis skenario.56 c. Konteks Sosial Menurut Van Dijk, wacana yang terdapat dalam sebuah teks adalah bagian dari wacana yang berkembang dalam masyarakat, sehingga untuk meneliti suatu teks perlu dilakukan wawancara seputar bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat. Pada intinya, konteks sosial itu berhubungan dengan pengetahuan yang berkembang dalam masyarakat atas suatu wacana.57
56
Eriyanto, Analisis Wacana: pengantar Analisis Teks Media, h. 259-260. Eriyanto, Analisis Wacana: pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta; LkiS,2000),h.
57
271.
BAB III GAMBARAN UMUM FILM TAMPAN TAILOR
A. Sinopsis Film Tampan Tailor Tampan Tailor ini merupakan film yang menceritakan lika liku hidup, perjuangan hidup dari Topan (dimainkan oleh Vino G Bastian) dalam memenuhi kebutuhan hidup putranya yaitu Bintang. Sementara itu, Topan kehilangan isterinya (Tami) karena terkena penyakit yaitu kanker. Karena penyakit yang diderita istrinya itu, Topan mengalami kebangkrutan dalam usaha menjahitnya. Nah, usaha jahitnya itu diberi nama TAMPAN TAILOR. Tampan = gabungan nama antara TAMi dan toPAN. Usaha jahitnya tersebut merupakan hasil kerja keras antara topan dan isterinya, sehingga begitu banyak terdapat kenangan. Dengan berat hati Topan dan anaknya harus meninggalkan rumah sekaligus tempat usaha jahit mereka itu karena telah disita, maka dimulailah kehidupan mereka yang baru. Topan menuju ke rumah sepupunya Darman (Ringgo A Rahman) untuk tinggal bersama sekaligus mencari pekerjaan baru untuk kehidupannya dan sekaligus biaya kehidupan Bintang. Bagi Topan, Bintang adalah segalanya, dia berjanji kepada almarhum isterinya untuk tidak akan mengecewakan masa depan Bintang. Bersama Darman, Topan mulai mendapatkan pekerjaan yaitu mulai dari tukang calo tiket Kereta Api. Karena dia ditangkap polisi kepergok melakukan transaksi tiket kereta, sedangkan si Bintang dibawa pulang oleh Prita (Marsha Timoty) kerumahnya. Prita disini merupakan wanita single yang terkenal sewot atau judes memiliki pekerjaan sebagai penjaga tempat penitipan anak. Setelah itu,
42
43
Topan ganti pekerjaan sebagai kuli bangunan, disaat itu pula Bintang harus untuk sementara keluar dari sekolah karena tidak membayar uang SPP disekolah. Suatu hari Topan mendapat tawaran bekerja sebagai penjahit di Pabrik jahit karena bantuan dari Prita. Pemilik dari pabrik jahit tersebut adalah paman dari Prita. Topan mulai menikmati pekerjaan lamanya sebagai penjahit jas, baginya menjahit jas itu bukan hanya membuat jas tetapi lebih dari itu. suatu hari dia difitnah oleh salah satu karyawan di pabrik tersebut, sehingga menyebabkan dia sempat putus asa. Akhirnya dia kembali lagi dengan Darman, dan bekerja sebagai Pemain pengganti di suatu adegan berbahaya dalam pembuatan film. Sampai akhirnya Topan melakukan adegan yang penuh resiko yaitu melompat dari atas gedung berlantai Setelah itu dia dapat tawaran dengan perusahaan produksi jas terkenal, semenjak saat itu hidupnya berubah. Topan mulai bersemangat dalam menjalani hidup sebagai penjahit, Bintang mulai bersekolah lagi, Prita yang menyukai Topan begitu juga sebaliknya. Banyak masalah dikehidupan topan tetapi dia bisa berjuang untuk meraih mimpinya dan membahagiakan anaknya. Dengan kegigihan dan perjuangan, topan berhasil menggapai apa yang dia inginkan. Moral film ini : agar kita terus berjuang dalam menggapai apa yang kita inginka, sesulit apapun kondisi kita saat ini. Karena dengan kerja keras dan berjuang dengan tekad yang kuat kita pasti bisa merai apapun yang kita inginkan.
44
B. Penulis Skenario Film 1
Gambar 3.1 Alim Sudio Sumber : Google Image Alim sudio, lelaki yang lahir penulis skenario
pada tanggal 15 juni 1973 seorang
yang biasa dipanggil aphank ini baru saja mendapat
penghargaan penulis skenario ftv terbaik, mengawali karier menulisnya dengan senang menulis beberapa cerpen dan pernah mendapat pelatihan menulis skenario film di britis, dari situ aphank terjun menulis skrip sinetron dulu di multivision. Aphank telah banyak menulis skenario layar lebar diantaranya 99 cahaya dilangit eropa, assalamualaikum Beijing, brandalbrandal ciliwung dan masih banyak lagi.
1
Wawancara Pribadi dengan Alim Sudio, Kamis 5 Maret 2015
45
C. Profil Sutradara Film`2
Gambar : 3.2 Guntur Soerjanto Sumber : Google Image Film Tampan Tailor diangkat dari kisah nyata seorang penjahit single parents yang berjuang tiada henti untuk meraih mimpinya. Film yang meceritakan seorang perjuangan ayah yang tidak takut untuk meraih mimpinya dengan kerja apapun dia lakukan untuk membahagiakan anaknya ini disutradarai oleh Guntur Soerjanto, yang memulai debut penyutradaraanya lewat film “biarkan bintang menari” di tahun 2013. Guntur mengawali karir di dunia perfilman dengan menjadi asisten Sutradara untuk film Biarkan Bintang Menari (2003). Guntur yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai Sutradara Terbaik ajang Festival Film Indonesia (2013). Debutnya sebagai Sutradara lewat film Otomatis Romantis (2008). Selanjutnya ia menyutradarai Cinlok (2008), Ngebut Kawin (2010), 2
Artikel, diakses Senin,20 Desember 2014 pukul 01.53 http://www.indonesianfilmcenter.com/pages/profile/profile.php?pid=9b8c9713a081
WIB
dari
46
Kabayan Jadi Milyuner (2010), dan Purpel Love (2011) yang dibintangi Nirina Zubir dan Band Ungu.
D. Profil Pemain Film Tampan Tailor
Gambar : 3.3 Vino G.Bastian Sumber : Film Tampan Tailor Vino G. Bastian, actor yang lahir di Jakarta, 24 Maret 1982. Vino adalah putra bungsu Bastian Tito, penulis cerita silat yang terkenal lewat seri Wiro Sableng. Di bangku SMP, ia mulai bermain musik sebagai penabuh drum. Ia kemudian menjadi seorang model dan pada tahun 2004 melakukan debutnya sebagai aktor lewat Film 30 Hari Mencari Cinta. Banyak penghargaan yang telah vino dapatkan, Ia meraih penghargaan FFI sebagai Best Actor dan penghargaan Indonesian Movie Awards sebagai Favorite Actor, Best Couple dan Favorite Couple (bersama Fahrani) untuk perannya dalam film "Radit dan Jani". Tahun 2009 Vino berhasil menggeser Tora Sudiro dari puncak dan menempati peringkat 1 aktor film Indonesia dengan
47
bayaran termahal (Indonesia's Highest-Paid Actor) dengan honor Rp 250 Juta per film. 3 Dalam film ini vino berperan sebagai Topan seorang ayah single parent yang mengurus anaknya selepas istrinya meninggal dunia karena sakit kanker. Topan yang selalu bekerja keras pekerjaan apaapun dia lakukan dari menjadi calo tiket, kuli bangunan sampai jadi stuntmen semua dia kerjakan tanpa melihat resikonya,topan yang selalu berjuang tampan lelah semua dia lakukan untuk dirinya dan masa depan anaknya bintang.
Gambar :3.4 Marsha Timothi Sumber : Film Tampan Tailor Marsha timothy yang kerap dipanggil caca, putri yang dilahirkan dari pasangan suami isteri Eugene Timothy dan Erna Hoekwater Timothy di Jakarta pada tanggal 08 Januari 1979. Menyukai musik yang bergenre R&B. Aktris cantik multitalent ini menyelesaikan pendidikan terakhirnya di Perguruan Tinggi Ekonomi Manajemen, Universitas Trisakti. Marsha menikah dengan 3
Artikel, diakses Minggu 30 November 2014 pukul 02.00 WIB dari http://www.indonesianfilmcenter.com/pages/profile/profile.php?pid=8c6b1f89d6be
48
aktor yang juga membintangi film Tampan Tailor yaitu Vino Giovanni Bastian, pernikahan mereka diresmikan pada 20 Oktober 2012 dan kini mereka dikaruniai gadis kecil yang cantik lahir 12 Juli 2013 dan diberi nama Jizzy Pearl Bastian. Marsha merupakan keturunan berdarah Batak dan Jerman. Dia mulai
dikenal
publik
lewat
debutnya
dalam
film
“Ekspedisi
Mahadewa”bersama Tora Sudiro. Selain itu Marsha juga sebagai bintang iklan dan pemain sinetron. Marsha kerap terlihat di layar kaca dengan membintangi beberapa judul FTV, ia termasuk artis yang banyak membintangi film-film Indonesia. Marsha juga merambah dunia model dengan membintangi dibeberapa judul video klip. Dia merupakan
artis
yang sangat
multitalenta. Pernah memperoleh
penghargaan sebagai “Best Model On Clip MTV Indonesia Award”2008. Beberapa judul film yang pernah dibintangi oleh Marsha adalah Ekspedisi Mahadewa(2006), Coklat Strowberi(2007), From Bandung With Love(2008), Pintu Terlarang (2009), Belkibolang(2011), Modus Anomali(2012), Tampan Tailor(2013). 4 Dalam film ini marsha berperan sebagai prita pemilik usaha fotocopy sekaligus penitipan anak di stasiun yang suka didatangi Bintang untuk melihat ikan dalam akuarium. Setelah sempat bersitegang karena Topan menolak membayar biaya penitipan anak kepada Prita, nasib mempertemukan mereka lagi. Prita kemudian memberikan Topan referensi untuk bekerja di perusahaan konveksi milik pamannya. 4
Artikel, diakses Senin,08 Januari 2015 pukul 10.00 WIB dari http://www.indonesianfilmcenter.com/pages/profile/profile.php?pid=9b8c9713a054
49
Gambar : 3.5 Jefan Nathanio Sumber : Film Tampan Tailor Jefan Nathanio yang akrab disapa Jefan sekarang berusia 8 tahun ini sering muncul di layar kaca sebagai bintang iklan, model, dan pemain film. Artis cilik ini mengawali karirnya dengan membintangi beberapa iklan di televisi. Jefan termasuk artis pendatang baru, berkat perannya dalam film Tampan Tailor, ia mendapatkan Piala Maya 2013 sebagai Pemain Cilik Terpilih dalam film "Tampan Tailor". Aktor cilik itu memang bermain dalam film Tampan Tailor yang juga masuk dalam nominasi Piala Maya 2013. Jefan sendiri sudah sering akting, terutamasebagai bintang iklan. Namun untuk di layar lebar, Tampan Tailor merupakan debutnya di dunia film. Adapun film yang pernah di bintangi olehnya adalah: Tampan Tailor (2013),Tania (2014).5
5
Artikel, diakses Sabtu 29 November 2014 pukul 05.00 http://www.indonesianfilmcenter.com/pages/profile/profile.php?pid=8c6b1f89d6be
WIB
50
: Gambar : Ringgo Agus Rahman Sumber : google Image Ringgo adalah seorang pemeran Indonesia. Sebelum menjadi aktor film, Ringgo adalah penyiar Radio OZ Bandung. Tak hanya beradu peran, Ringgo pun melebarkan sayap ke dunia presenter dan menjadi bintang iklan sejumlah produk. Nama Ringgo mulai dikenal saat ia memerankan karakter Agus dalam film dan versi sinetronnya, "Jomblo". Dalam film yang diangkat dari novel laris karya Adhitya Mulya itu, tokoh Agus bersama tiga orang rekannya masing-masing diperankan Christian Sugiono, Dennis Adhiswara, Rizky Hanggono berusaha mencari sisi cinta menurut kacamata masingmasing. Berkat aktingnya tersebut, Ringgo masuk nominasi Pemeran Pria Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2006 serta dinobatkan sebagai Pendatang Baru Terbaik di ajang Festival Film Jakarta 2006 dan Pendatang Baru Terfavorit di arena Indonesia Movie Award 2007. 6
6
Artikel, diakses Minggu 30 November 2014 http://www.21cineplex.com/star/ringgo-agus-rahman,864.htm
pukul
02.00
WIB
dari
51
E. Tim Produksi Film Tampan Taior7
Produser
Ody Mulya Hidayat
Sutradara
Guntur Soeharjanto
Penulis Naskah
Alim Sudio Cassandra Massardi
Pemain: Pemeran Utama Pemeran Pembantu Pemain
Marsha Timothy
Sebagai Prita
Vino G. Bastian
Sebagai Topan
Jefan Nathanio
Sebagai Bintang
Ringgo Agus Rahman
Sebagai Darman
Lisye Hermawan
Crew: Tim Produksi Produser Eksekutif
Yoen K.
Tim Penyutradaraan Pemilih Peran
Bhutet
Tim Tata Kamera Penata Kamera
Enggar Budiono
Tim Tata Suara Perekam Suara
Enrico Syafti R.
Tim Tata Kostum Penata Kostum
Agustino Mohede
Tim Tata Rias Penata Rias
Agustino Mohede
Tim Pasca Produksi Penyunting Adegan
Ryan Purwoko
Penata Musik
Tya Subiaktos
Penata Suara
Adityawan Susanto
Produksi: Production Companies
7
Maxima Pictures
Wawancara Pribadi dengan Alim Sudio, Kamis 5 Maret 2015
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS
A. Wacana Seputar Perjuangan Hidup Dalam Film Tampan Tailor Dilihat Dari Level Teks Sesuai dengan model analisis wacana Teun A Van Dijk, wacana teks terdiri dari tiga struktur atau tingkatan, yaitu struktur makro, superstruktur, struktur mikro, yang masing-masing saling mendukung. 1. Struktur Makro a. Tematik Tema atau topik menggambarkan apa gagasan inti atau pesan inti, yang menunjukkan informasi penting yang ingin diperkenalkan atau diungkapkan oleh penulis skenario dalam film “Tampan Tailor”. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan penulis skenario film Tampan Tailor yaitu Alim Sudio dalam film Tampan Tailor topik utama atau tema umum yang diangkat oleh penulis skenario yaitu tentang kisah perjuangan hidup seseorang dari nol sampai dia sukses. 1) Perjuangan Hidup Perjuangan hidup merupakan tema besar di film ini. Dalam film ini sang penulis skenario mengangkat perjuangan hidup seseorang dari nol dia berusaha survive sampai akhirnya dia mencapai impiannya. Alim sudio sebagai penulis skenario film Tampan Tailor
membuat film ini berdasarkan tema besar.
Sedangkan perjuangan hidup yang diceritakan di film ini lebih kepada seorang ayah single parent dia berjuang untuk memenuhi
52
53
kehidupannya dan masa depan anak satu-satunya. Banyak sekali perjuangan yang ditunjukkan di film ini. Hal ini ditujukan agar semua orang dapat memahami gimana caranya berjuang dari nol sampai sukses. „‟pengen ngomong masalah perjuangan hidup, gimana rasanya berjuang dari titik nol dia berusaha survive sampai akhirnya dia mencapai impiannya dan menjadikan film ini inspiratif.‟‟1 Tidak sedikit adegan yang memperlihatkan perjuangan hidup dalam film ini. Salah satu contohnya topan yang rela berjuang dengan
melakukan
pekerjaan
apa
saja
demi
memenuhi
kehidupannya, topan rela menjadi calo tiket di stasiun sedangkan topan mengetahui resiko dari pekerjaan tersebut, sampai topan harus berkejar-kejaran dengan petugas stasiun karena ketahuan menjadi calo tiket, tetapi topan tidak berhenti sampai disitu keesokan harinya topan tetap menjadi calo tiket sampai akhirnya topan ditangkap oleh polisi dan dipenjara satu malam. Adegan lain yang memperlihatkan perjuangan hidup di film ini adalah ketika topan tidak berhenti mencari pekerjaan setelah topan dibebaskan dari penjara, akhirnya topan mulai bekerja sebagai kuli pembangunan jembatan layang. Meskipun harus membawa bintang ketempat kerjanya karena tidak ada yang mengawasibintang, padahal tempat itu sangat berbahaya untuk anak-anak hingga akhirnya topan dimarahi mandor dan dipecat. 1
Wawancara Pribadi Dengan Alim Sudio, Kamis 5 Maret 2015
54
Perjuangan hidup topan tidak berhenti sampai disitu, setelah dipecat, perjuangan topan selanjutnya menjadi stuntman. Stuntman adalah pemeran pengganti atau seseorangyang
menggantikan
aktor/aktris utama dalam suatu adegan berbahaya. Awalnya darman yang menjadi stuntman karena sangat berbahaya darman pun menyerah, akhirnya topan siap menggantikan darman menjadi stuntman dia rela badannya terkena percikan api, adegan melompat dari gedung semua Ia lakukan. Dan topan melakukan itu semua hanya untuk memenuhi kehidupannya bersama bintang. Padahal darman sudah melarang topan untuk melakukan adegan berbahaya tersebut. Tapi, topan tidak menyerah.Topanpun berpesan kepada darman jika terjadi apa-apa terhadapnya darman harus janji untuk merawat bintang. Adegan perjuangan hidup selanjutnya pada scene dimana topan dan bintang tidur di gerbong kereta, karena mereka tidak ada tempat untuk berteduh dan berlindung disitu bintang sangat merindukan ibunya yang sudah meninggal dunia. Dan topan berkata bahwa ibunya pintar pasti bisa tau dimana kita berada, topan dan bintang pun tidur. Keesokan harinya topan terbangun ketika dia merasa ada goncangan di gerbong, mereka langsung membereskan barang dan berjalan cepat menyusuri gerbong menuju pintu. Kereta sudah mulai berjalan. Topan melemparkan tas, plank, dan barangbarang mereka keluar. Topan langsung meloncat turun dan bintang meloncat dan jatuh dalam pelukan ayahnya. Keduanya bergulingan di tanah.
55
Tabel 4.1 Tentang Perjuangan Hidup Scene 10
Perjuangan hidup
Skenario dan Keterangan
Gambar 4.1 Potongan Adegan; Darman: wah susah juga ya, Perjuangan Hidup
terus kamu mau ngapain? Topan: Aku kerja kayak kamu aja Darman:
Jadi
calo?(topan
mengangguk) resikonya gede loh Topan: Hidup kalau diujung jurang, resiko apa pun harus diambil, emang ada pilihan lain? Darman: nggak ada.. Kalo ada pilihan lain pun, aku ambil, siapa juga yang mau jadi calo? Ket:
Perjuangan
hidup
diperlihatkan topan yang mau bekerja sebagai calo padahal topan tau resiko dari pekerjaan tersebut. 45
Gambar 4.2 Potongan Adegan; Mandor: Anak kecil ga boleh Perjuangan Hidup
dibawa kesini, sana! Topan: Pak, itu anak saya Mandor: Mau anak kamu kek, anak saya, klo kerja disini ga boleh bawa anak! Bahaya! Sana pergi! Topan: Iya pak Ket: Topan bekerja di jembatan layang sebagai pekerjaan berat
56
disitu dia mengajak bintang karena tidak ada yang jaga bintang. Tetapi mandor tidak suka jika topan mengajak anak ketempat
kerjanya.
Karena
tempat itu sangat berbahaya. Sampai akhirnya topan dipecat. Scene 74
Perjuangan hidup
Skenario dan Keterangan
Gambar 4.3 Potongan Adegan; Asisten Sutradara: Mas Darman, Perjuangan Hidup bisa lanjut ga? Mau take ulang Darman: Ha? Waduh kaki saya keseleo,sakit banget ga bisa digerakin nyerah deh saya. Asisten Sutradara: (berbicara di HT) stuntmannya luka pak.. kita harus cari pengganti Sutradara: (di HT) cari cepet! Gue mau bungkus malam ini! Topan: Saya aja mbak Asisten sutradara: Mas stuntman juga? (topan mengannguk yakin) Sutradara: Oke stuntman diganti! Semua siap-siap Darman: Kamu serius pan?bahaya pan! Ket: Topan menggantikan darman menjadi stuntman padahal udah dilarang sama darman karena sangat berbahaya tapi topan tetap rela melakukannya.
29
Gambar 4.4 Potongan Adegan; Topan: Malam ini kita piknik Perjuangan Hidup disini
57
Bintang: Seperti dulu sama ibu yah? Topan: iya Bintang: Aku mau ketemu ibu yah,aku kangen sama ibu Topan: Bintang… Bintang: Kan ayah yang bilang, ibu pintar, dia tahu dimanapun kita berada Topan: Oh iya..Yasudah, tutup mata kamu..Nanti kamu bisa lihat ibu Ket: Topan dan Bintang yang tidur di gerbong kereta karena tidak mendapatkan tempat untuk berteduh dan bintang sangat merindukan ibunya yang sudah tiada.
2. Cinta Ayah terhadap Anak Cinta ayah terhadap anak merupakan tema besar juga dalam film ini. Menurut sang penulis skenario ia membuat film dengan nuansa hubungan ayah dan anak, karena belum ada khusus film yang menceritakan tentang ayah dan anak. „‟karena kita ngerasa film hubungan ayah dan anak ini bisa menjadi topik yang menarik, apalagi ayah dan anak laki-laki.‟‟2 Dalam film ini cinta ayah terhadap anak ditunjukan kepada topan dan bintang. Mereka saling mencintai. Banyak sekali rintangan
2
Wawancara Pribadi Dengan Alim Sudio, Kamis 5 Maret 2015
58
dan masalah dalam kehidupan mereka. Banyak sekali adegan yang menunjukan kasih sayang seorang ayah kepada anak di film ini. topan hanya ingin suatu saat anaknya bisa menjadi anak yang membanggakan kedua orang tuanya dan tidak mempunyai nasib seperti dirinya. Jadi, garis besar dari tema ini adalah bagaimana kondisi cinta seorang ayah kepada anak dan bagaimana ayah dan anak ini memperjuangkan hidup mereka dari nol hingga survive.
Tabel 4.2 Tentang Cinta Ayah ke Anak Scene
Cinta Ayah ke Anak
12
Gambar 4.5 Potongan Adegan; Cinta Ayah ke Anak
Skenario dan Keterangan Topan:
kalo
buguru
lagi
nerangin jangan bengong aja, ya perhatiin trus ga boleh seringsering ngobrol sama farel, nanti dimarahi sama buguru. Bintang: siap bapak calo yang hebat Topan
:
Ssshh…
petualang
rahasia
calo
itu
bintang,
jangan keras keras. Bintang: (Berbisik-bisik) siap bapak calo yang hebat. Ket: Topan dan Bintang
di
sekolah, Topan berpesan pada bintang jangan jadi anak nakal dan kalo guru nerangin jangan becanda.
59
48
Gambar 4.6 Potongan Adegan;
Topan: Bintang, kamu mau tidur
Cinta Ayah ke Anak
sambil lihat bintang beneran ga? Bintang: mau yah. Bintang: Mana yah gak ada bintangnya? Topan: iya, mana ya langitnya kosong gak ada bintangnya, makanya dulu ayah sama ibu ngotot sekali kasih nama kamu bintang. Bintang: emang kenapa yah? Topan: ya kaya gini, karena langitnya
kosong
gak
ada
bintang, ayah sama ibu Cuma punya satu bintang dirumah yaitu kamu bintangnya ayah sama ibu. Topan: itu juga bintang ,yah? Bintang: itu bintangnya orang Jakarta kalo kamu bintangnya ayah dan ibu
(sambil
memeluk bintang). Ket: Adegan topan mengajak bintang melihat bintang dilangit dan
topan
bilang
kalo
bintangnya ayah dan ibu cuma kamu. Scene
Cinta Ayah ke Anak
Skenario dan Keterangan
63
Gambar 4.7 Potongan Adegan;
Topan: Selamat ulang tahun
Cinta Ayah ke Anak
bintang…anak ayah sudah besar sekarang,kita sama-sama ya.
tiup
lilinnya
60
Bintang: ayah.. Topan: Mudah-mudahan allah selalu jagain kamu ya, ayah sayang sekali sama bintang. Bintang: Aku juga sayang sekali sama ayah. Topan: Sekarang ayah punya sesuatu buat bintang. Bintang: Wah.. seragam sekolah yee.. aku bisa sekolah lagi ya yah?horee makasih ayah. Ket: Topan memberikan kue ulang tahun untuk topan dan memberikan
hadiah
seragam
sekolah, bintang sangat senang karena dia bisa sekolah lagi. 85
Gambar 4.8 Potongan Adegan; Cinta Ayah ke Anak
Bintang: (terbangun) ayah? Topan : Ayah mau pergi ayah mau berpetualang, ayah bangga sekali mempunyai anak seperti kamu, apapun yang terjadi kamu adalah anak terbaik sedunia. Ket: Topan bersiap berangkat kerja
menjadi
stuntman
dia
meninggalkan bintang di rumah darman, disitu topan berkata bangga mempunyai anak seperti bintang.
61
3. Kepedulian Sosial Kepedulian sosial adalah minat atau ketertarikan kita untuk membantu orang lain. Mengenai tema kepedulian sosial dalam film tampan tailor, terlihat pada scene 8 Bintang dengan nada suara agak tinggi dan raut muka yang khawatir akan ikan yang dibuat mainan tersebut, serta dialog Prita dengan jelas melarang anak-anak mengangkat ikan dari aquarium, adanya rasa kepedulian dengan makhluk lain. Adegan selanjutnya pada scene 9Rasa kasihan yang ditunjukkan Darman kepada Topan. Darman menolong topan bersama anaknya untuk tinggal di rumahnya karena Topan tidak memiliki tempat tinggal. Meskipun dengan kondisi rumah yang sempit dan sesak oleh banyaknya keluarga Darman, namun dalam kondisi seperti ini Darman dengan dermawan mau membantu topan untuk tinggal bersama dirumahnya. Kepedulian sosial juga ditunjukan prita dalam scene 39Prita merasa kasihan pada Bintang yang dari siang sampai malam menunggu ayahnya di stasiun kereta sendirian. Prita berusaha membujuk Bintang untuk ikut dengannya ke kios karena Prita tidak tega melihat anak kecil sendirian dengan maraknya pemberitaan tentang mutilasi, pembunuhan, penculikan terhadap anak kecil. Meskipun agak lama untuk membujuk Bintang agar mau ikut dengannya, sampai dengan cara menakut-nakuti Bintang jika
62
sendirian berada di stasiun tersebut namun pada akhirnya Bintang mau ikut bersamanya. Dan pada scene 58 tema tentang kepedulian sosial dalam film Tampan Tailor digambarkan oleh Seorang karyawan yang samasama bekerja di perusahaan tersebut bertanya pada Topan cara memasang dan menjahit buntut kuda yang benar. Topan dengan raut wajah yang senang sedang membantu teman kerjanya untuk bisa menjahit dan memasang buntut kuda dengan benar agar jas yang akan dihasilkan menjadi bagus dan berkualitas, karena buntut kuda adalah salah satu yang akan menentukan kualitas dari jas tersebut. Tabel 4.3 Tentang Kepedulian Sosial Scene
Kepedulian Sosial
8
Gambar 4.9 Potongan Adegan; Kepedulian Sosial
Skenario dan Keterangan Bintang : mbak, ikannya mbak Prita : eh, eh, jangan donk, jangan diangkatangkat gini.
Ket: Kepedulian Sosial ditunjukkan Bintang dengan nada suara agak tinggi dan raut muka yang khawatir akan ikan yang dibuat mainan tersebut, serta dialog Prita dengan jelas
melarang
anak-anak
mengangkat ikan dari aquarium, adanya rasa kepedulian dengan makhluk lain.
63
9
Gambar 4.10 Potongan Adegan; Kepedulian Sosial
Darman : loe sama Bintang bisa tidur di ruang depan,atau Bintang tidursama anak-anak gue. Topan : dimana aja nggakapa-apa kok.
Ket:
Rasa
kasihan
yang
ditunjukkan darman kepada Topan. Darman menolong topan bersama anaknya untuk tinggal di rumahnya karena
Topan
tidak
memiliki
tempat tinggal.
Scene
Kepedulian Sosial
39
Gambar 4.11 Potongan Adegan; Kepedulian Sosial
Skenario dan Keterangan Prita : ayo ikut. Bintang : aku mau nunggu ayah Prita : ayah kamu nggak akan pulang malam ini,ayo. Bintang : nanti ayah susah nyariaku Prita : ayah kamu pinter, diapasti tau nyari kamudimana. Gimana, mau nunggu?
Ket: Prita merasa kasihan pada Bintang yang dari siang sampai malam
menunggu
stasiun
kereta
ayahnya
sendirian.
di
Prita
berusaha membujuk Bintang untuk ikut dengannya ke kios karena Prita
64
tidak tega melihat anak kecil sendirian 58
Gambar 4.12 Potongan Adegan; Kepedulian Sosial
Karyawan : Pan gimana sih cara
masang
buntutkuda
yang
bagus, punya gue jelekbanget. Topan : Bener kok, Cumasekarang kamubandingkan
denganpunya
saya ya,punya kamu kurangrapat mas. Buntut kuda ini masangnya gampang-gampang susah mas, tapi buntut kuda adalah salah satu yang menentukan kualitas jas itu baik atau tidak. Ket: Topan dengan raut wajah yang senang sedang membantu teman kerjanyauntuk bisa menjahit dan memasang buntut kuda dengan benar agar jas yangakan dihasilkan menjadi
bagus
berkualitas,karena adalah
salah
menentukan
dan
buntut
kuda
yang
akan
satu kualitas
dari
jas
tersebut.
2. Superstruktur a. skematik Skematik
merupakan
strategi
penulis
dalam
mengemas
pesannya dengan memberikan tekanan bagian mana yang didahulukan,
65
dan bagian mana yang diakhirkan.3 Pada film tampan tailor , sutradara dan penulis skenario mengemas pesannya dalam lima tahap. Pertama:Opening Bill Board. Menampilkan sesosok topan, memakai jas yang keren, rambutnya tampak bergaya seperti esmud, perlahan mencapai pinggiran atap gedung tinggi. Mata topan menatap pemandangan kota jakarta. Matahari menjelang terbit, perlahan menerangi kota. Menerangi wajah topan juga, ditambah dengan instrumen musik serta dikombinasikan dengan sound effect. Tabel 4.4 Opening Bill Board Scene 1
Opening Bill Board Gambar 4.13 Opening Bill Board
Keterangan Sesosok topan yang berdiri memakai jas keren mencapai
perlahan pinggiran
atap gedung menatap pemandangan
kota
Jakarta.
Kedua:opening scene. Adegan pertama dimulai saat topan sedang menjahit disitu dilihatkan kaki topan yang sedang mengayuh mesin jahit, mesin dan benang jahit sedang bergerak memutar mengikuti ayunan kaki topan, kemudian diikuti tampilan nama-nama pemain dan tim produksi.
3
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing, (Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2007), H. 50.
66
Tabel 4.5 Opening Scene Scene
Opening Scene
2
Gambar 4.14 Opening scene
Keterangan Topan menjahit
sedang disitu
dilihatkan kaki topan yang
sedang
mengayuh mesin jahit diikuti dengan namanama pemain.
Ketiga: Conflict Scene (klimaks). Pada bagian ketiga ini barulah masuk kedalam bagian-bagian scene (adegan). Pada scene ini terlihat klimaks yakni kepentingan para tokoh pemain yang berujung pada konflik. Dalam film ini konflik datang dari topan yang ketauan polisi saat menjadi calo tiket kereta , seorang polisi wanita meyamar menjadi pembeli tiket topan dan saat tawar menawar polisi wanita itu menangkap topan. Topan dipenjara semalaman dan meninggalkan bintang sendirian di stasiun. Konflik selanjutnya terjadi pada topan dan prita, saat itu prita menawarkan kepada topan untuk kerja di konfeksi milik sodaranya yaitu pak kris (Manager konfeksi) dan topan menyetujui untuk kerja disitu,beberapa hari kerja topan pun di fitnah oleh salah satu mandor dari konfeksi tersebut. Topan dituduh membuat konfeksi tesebut bangkrut karena ulahnya, topan pun dipecat dan diusir dari konfeksi tersebut dan pa kris pun menceritakan ke prita kalau konfeksinya bangkrut karena ulah topan dan prita memarahi topan dan suruh mengganti kerugian konfeksi tersebut,.Konflik terakhir
67
yaitu pada topan dan atun istri darman, atun tidak senang kalo topan menumpang dirumahnya karena masalah ekonomi dan rumahnya sempit. Tabel 4.6 Conflic Scene (klimaks) Scene
Conflic Scene (Klimaks)
Skenario dan Keterangan
35
Gambar 4.15 Potongan Adegan;
Topan: Dua tiket empat ratus
Conflic Scene
ya, mbak. Polisi
menyamar:
Mana
tiketnya mas? Topan:
Ini
mbak..(menyerahkan dan
kemudian
tiket
menerima
uang dari si polisi yang menyamar itu) Maaf, kurang limapuluh ribu, mbak. Polisi menyamar: Iya, saya tambahin
pake
ini
ya
(langsung memborgol tangan topan).
Ket: Topan yang sedang menjadi calo tiket kereta tertangkap oleh polisi wanita yang
menyamar
penumpang, diborgol
menjadi
topan
pun
tangannya
dan
dimasukan ke penjara. Gambar 4.16 Potongan Adegan;
Pak Kris: Kiriman jas-jas kita
Conflic Scene
yang terakhir direject sama importer!
Semua
salah!
68
Berantakan! Pak
Supri:
(pura-pura
terkejut) kok bisa? Wah saya juga gak tau pak! Pasti ada yang
sengaja
mau
mensabotase kerjaan kita. Pak Kris: Ya harusnya kan kamu yang ngawasin Pak Supri: Sudah pak tapi pembelian
yang
terakhir,
bukan saya ngambil Pak Kris: Siapa? Pak Supri: Topan Pak. Pak Kris: Panggil dia kesini! Pak Supri: Orangnya sudah berhenti pak, Tiba-tiba pas saya Tanya alasannya, dia Cuma bilang dapat tawaran kerjaan lain diluar kota, di Surabaya atau dimana gitu pak saya lupa. Pak Kris: Brengsek! Kena tipu
kita!
Cepet
beresin
semua pak supri. Pak Supri: Iya pak.
Ket:Pak Kris yang marah karena
semua
hasil
jahitannya beraan dan disitu pak supri memfitnah kalo itu perbuatan topan dan bilang
69
jika topan sudah pergi dan tidak bertanggung jawab.
Scene
Conflic Scene (Klimaks)
67
Gambar 4.17 Potongan Adegan; Conflic Scene
Skenario dan Keterangan Topan: Prita, aku… Prita: Brengsek kamu!dasar tukang tipu! Udah ditolongin ga tau terimakasih! Topan: Dengar penjelasan aku dulu prit Prita: Kamu bikin malu aku tau ga?kamu benar-benar gak ada gunanya, mulai sekarang gak usah kesini lagi! Topan: Prit denger dulu! Prita: Gua ga mau tau lo jadi calo, lo mau ngerampok kek, terserah!
Lu
balikin
tuh
kerugian konfeksi si kris. Ket:
prita
marah
kepada
topan karena topan sudah membuat bangkrut konfeksi pak kris dan prita menyuruh kepada topan untuk ganti rugi
konfeksinya
yang
bangkut padahal topan mau mejelaskan
kalau
dia
di
fitnah dan tidak melakukan apa
yang
kepadanya.
dituduh
kan
70
9
Gambar 4.18 Potongan Adegan; Conflic Scene
Atun: Elo gila darman! Lo pikir rumah kita gedong! Darman:Sshh pelan-pelan Atun:
Kita
jalan
aja
nyenggol, tidur aja numpuk kaya ikan asin,kaga pake otak apa lo? Darman: Semeintara doang tun. Atun: Emang mereka tidur doang?makan gimana?elo aja suka
ngomel
kalo
nasi
kurang. Darman: Sssh, udah, ntar saya atur Atun: atur mata biji lo!
Ket: Atun memarahi darman karena
kesal
topan
mau
tinggal di rumahnya yang sangat sempit.
Keempat: Anti Klimaks (solusi). Setelah konflik terjadi, scene selanjutnya menampilkan solusi atau jalan keluar dari permasalahan-permasalahan yang terjadi. Dalam film ini solusi yang diambil oleh topan saat dipenjara yaitu topan jera dan tidak akan mengulanginya lagi untuk menjadi calo tiket. Dia berjanji kepada polisi bahwa dia tidak akan mengulanginya lagi. Dan solusi dari permasalahan atun yang kesal karena topan ingin tinggal dirumahnya, topan pun pergi mencari kosan untuk tinggal bersama bintang.Dan solusi
71
dari konflik topan saat dia di fitnah adalah manajer konfeksi pak kris menelpon prita dan berkata kalo topan selama ini difitnah oleh mandor konfeksi yaitu pak supri. Pak supri lah yang selama ini korupsi dan dialah yang memfitnah topan. Pak kris berkata karena topan lah konfeksinya dipuji sama importir hongkong. Tabel 4.7 Anti klimaks ( Solusi) Scene
Anti Klimaks (Solusi)
Skenario dan Keterangan
41
Gambar 4.18 Potongan Adegan;
Polisi: Kamu boleh keluar.
Solusi
Jangan jadi calo lagi ya! Awas kamu kalo ketangkap sekali lagi! Topan: iya pak makasih, pak!
Ket: Topan kapok tidak ingin menjadi calo lagi dia berjanji kepada polisi kalau dia tidak akan mengulanginya Lagi.
24
Gambar 4.19 Potongan Adegan; Solusi
Darman:
ngapain
nyari
tempat kos?sayang duitnya. Udah dirumah gue aja, si bintang juga kan suka main sama anak-anak.Biar deket sama sepupunya. Topan: Udah keburu aku bayar kostnya, lagian lebih deket sama sekolahnya juga.
72
Darman: Si atun emang suka kelewatan pan. Topan: nggak man, bukan salah istri kamu, emang udah saatnya aku nyari tempat tinggal sendiri.
Scene 80
Anti Klimaks ( Solusi) Gambar 4.20 Potongan Adegan; Solusi
Skenario dan Keterangan Pak Kris: Apa ini? Prita: Duit Buat ganti rugi, ga seberapa dibanding kerugian lo, kris, tapi.. Pak Kris: (tertawa) lo pikir gue ngajak lo ketemuan buat nagih duit? Prita: Gua ga enak Kris, biar bagaimana pun topan itu gua yang.. Pak Kris: Justru gua mau terimakasih
sama
lo
prit
((prita bingung) yang kacau tuh manajer produksi gue, pak supri, buka topan.
73
Prita: Maksudnya? Pak Kris: Pak supri itu yang korupsi, udah ditahan polisi kemarin,
Topan
Cuma
Kambing hitam, dia sirik sama topan. Prita: Sirik? Pak Kris: Selama dia ada disini, justru jas produksi gue dipuji
sama
importir
hongkong, pas gue Tanya sama karyawan yang lain, mereka baru bilang kalau topan yang ngajarin mereka caranya jahit jas yang bener. Prita: (Terdiam dan menahan haru) Pak kris: Gua ngundang lo ke sini,
karena
gua
pengen
ngajak dia balik kerja disini, lo tau dia dimana sekarang?
Ket: Pak kris yang menemui
74
prita dan berkata kalau topan tidak bersalah yang salah itu pak supri yang sudah korupsi dan
topanCuma
dijadikan
kambing hitam.
Kelima: Ending (akhir cerita). Akhir dari cerita film Tampan Tailor yaitu Topan resmi di kontrak menjadi supplier resmi khusus jas untuk retailer, untuk memperlancar bisnis topan mempekerjakan darman sebagai staff marketing. Kios prita berubah menjadi tailor. Darman sibuk mencatat, prita sibuk mengukur pelanggan.istri darman membawakan minuman kopi untuk mereka. Manajer konfeksi manaruh kontrak di meja. Semua langsung mengerumuni kontrak ternyata topan dikontrak dengan nominal yang banyak.
Tabel 4.8 Tentang Ending (akhir cerita) Scene 100
Ending (Akhir Cerita)
Keterangan
Gambar 4.21 Potongan Adegan;
Topan resmi di kontrak menjadi
Ending
supplier resmi khusus jas untuk retailer, bisnis
untuk topan
memperlancar mempekerjakan
darman sebagai staff marketing. Kios
prita
berubah
menjadi
tailor. Darman sibuk mencatat, prita
sibuk
pelanggan.istri
mengukur darman
75
membawakan
minuman
kopi
untuk mereka. Manajer konfeksi manaruh kontrak di meja. Semua langsung mengerumuni kontrak ternyata topan dikontrak dengan rupiah yang banyak.
Keenam: theme song Lagu tema Film “Tampan Tailor”, dilanjutkan dengan credite title yang menayangkan nama para pemain Film “Tampan Tailor”.
3. Struktur Mikro a. Semantik 1. Latar Latar merupakan peristiwa yang dipakai dalam menyajikan teks atau cerita. Latar peristiwa yang dipilih akan menentukan kearah mana pandangan khalayak akan dibawa. Pada intinya latar membantu seseorang dalam member pemaknaan atau suatu peristiwa.4Skema atau alur yang terdapat dalam film Tampan Tailor dikemas oleh sutradara dan penulis skenario sebagai berikut: Latar pertama pada film Tampan Tailor mengarahkan penonton pada perjuangan hidup yang dialami oleh Topan dan anaknya Bintang. Sangat jelas digambarkan bagaimana topan berjuang untuk hidupnya dan kebutuhan anak sematawayangnya.
4
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta; Lkis.2000),
H.235
76
Dia harus memenuhi janji kepada istrinya yang sudah meninggal jika segalanya hilang tapi masa depan bintang tidak boleh hilang. Banyak sekali rintangan dan cobaan yang dialami kehidupan mereka berdua. Tapi, topan bisa melewati itu semua meski awalnya pahit sampai berbuah manis. Penulis menggambarkan bahwa dalam kehidupan ini tidak sedikit orang yang mengalami hal yang serupa dengan kisah topan dan bintang. Banyak orang yang memperjuangkan hidupnya, banyak juga yang berhenti. 2. Detail Dalam detil, hal yang menguntungkan pembuat teks akan diuraikan secara detil dan terperinci, sebaliknya fakta yang tidak menguntungkan, detil informasi akan dikurangi. Di bawah ini merupakan elemen detil yang terdapat dalam film Tampan Tailor. Tabel 4.9 Detail Scene 9
Detail
Keterangan
Atun: eh, darman lo pikir Pada film ini, elemen detail rumah kita gedong apa, buat terdapat pada scene 9, teks jalan aja rumah kita udah skenario
di
atas
senggol-senggolan. Emangnya memperlihatkan dengan detail si bintang sama si topan Cuma dan numpang
tidur
Makannya gimana? 38
Topan:
Pak,
anak
rinci.
Ketika
atun
doing? menjelaskan kondisi rumahnya ke darman. saya Pada film ini, elemen detail
sendirian di stasiun, masih terdapat pada scene 9, teks kecil pak.
skenario
di
atas
77
memperlihatkan dengan detail dan rinci. Ketika topan di penjara dia berkata kepada polisi bahwa anaknya sendirian dan masih kecil di tinggal di stasiun,
disitu
topan
menjelaskan kondisi anaknya secara detail. 61
Topan:
Trus
orang
tua Pada film ini, elemen detail
kemana? Prita:
terdapat pada scene 9, teks ibu
saya
sudah skenario
di
atas
meninggal, kalo bapa udah memperlihatkan dengan detail lama ninggalin kita. 2 tahun dan rinci. Prita menjelaskan setelah bapak ninggalin kita secara rinci ke topan ketika ibu meninggal kayaknya ibu topan sakit hati banget sama bapak.
menanyakan
kondisi
ayah dan ibunya.
3. Maksud Elemen maksud melihat informasi yang menguntungkan, yang akan diuraikan secara tegas dan jelas. Serta menunjuk langsung pada fakta. Dalam skenario yang penulis amati, elemen maksud dapat dilihat jelas pada film Tampan Tailor. Tabel 4.10 Maksud Scene 5
Maksud Topan: Gmana pak?
Keterangan Pada cerita ini, elemen
Pa tomo: Blom ada yang minat maksud mas..mungkin kerumah.
dia
ingin
terdapat
pada
pulang scene 5. Elemen maksud di atas memperlihatkan
78
informasi
yang
ingin
disampaikan pembuat
oleh
teks
(penulis
skenario). 21
Darman: Udah main lagi yak kan Pada cerita ini, elemen udah
maafan. maksud
terdapat
pada
Atun: Gampang amat ya man, minta scene 21. Elemen maksud maaf trus kelar. Ini ni yang bikin gua di atas memperlihatkan males
kalo
ada
orang numpang informasi
dirumah kita!
yang
ingin
disampaikan pembuat
oleh
teks
(penulis
skenario). 64
Supri: Nanti siang kamu gak usah Pada cerita ini, elemen masuk lagi pan, pak manajer ga puas maksud
terdapat
pada
sama hasil jahitan lo,jelek,kasar, dan scene 64. Elemen maksud gak standar.
di atas memperlihatkan informasi
yang
ingin
disampaikan pembuat
oleh
teks
(penulis
skenario). 91
Topan: Man, kamu harus janji sama Pada cerita ini, elemen aku, kalo terjadi apa-apa jagain maksud
terdapat
pada
bintang, dia harus jadi orang man. Dia scene 91. Elemen maksud ga boleh jadi kaya aku.
di atas memperlihatkan informasi
yang
disampaikan pembuat skenario).
teks
ingin oleh (penulis
79
b. Sintaksis 1. Koherensi Koherensi merupakan pertalian atau jalinan antar kata atau kalimat
dalam
sebuah
teks.
Dua
buah
kalimat
yang
menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak koheren. Koherensi juga merupakan pertalian atar kata atau kalimat yang dapat diamati dengan memakai kata penghubung (konjungsi) : dan, atau, tetapi, namun, seperti, karena,meskipun, demikian pula, dan sebagainya. Dalam film Tampan Tailor, koherensi ini dapat dilihat pada scene. Tabel 4.11 Koherensi Scene 80
Koherensi Manajer
konfeksi:
Keterangan Gue Scene tersebut menceritakan saat
ngundang lo kesini, karena manajer konfeksi dan prita bertemu gua pengen ngajak dia balik dan pada saat itu manajer konfeksi kerja disini, lo tau dia ada menyuruh topan untuk bekerja lagi dimana sekarang?
di
tempatnya.
Koherensi
pada
adegan di atas terdapat pada kata „karena‟. Kata „karena‟ tersebut menghubungkan
kalimat
bahwa
manajer konfeksi itu mengundang prita ketempatnya dengan kalimat selanjutnya yang membahas bahwa manajer konfeksi itu ingin mengajak topan kerja lagi di konfeksi tersebut.
80
5
Topan: Saya udah keliling Scene tersebut menceritakan saan nyari
pak,
tapi
sampe topan datang ke toko pak tomo dan
sekarang belom ada yang pak tomo bertanya kenapa bisa jahit buka lowongan penjahit.
kok ga dipake ilmunya . Koherensi pada adegan di atas terdapat pada kata „tapi‟. Kata „tapi‟ atau „tetapi‟ tersebut menghubungkan kalimat bahwa saya udah keliling nyari pak. Dan kalimat sampe sekarang belom ada yang buka lowongan. Sehingga kalimat tersebut menjjadi koheren.
2. Bentuk Kalimat Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas, dimana ia menanyakan apakah A yang menjelaskan B, ataukah yang menjelaskan A.5 Dalam film Tampan tailor terdapat pada scene 26,69 dan 97. Tabel 4.12 Bentuk Kalimat Scene 26
Bentuk Kalimat
Katerangan
Topan: Walaupun liburan kamu Teks tetap belajar ya..
di
bentuk
atas
merupakan
kalimat
induktif,
karena inti kalimat terdapat pada
akhir
kalimat.
Inti
kalimat pada teks di atas yaitu kalimat tetap belajar. 5
Eriyanto, Lkis,2000),H.236
Analisis
Wacana;
Pengantar
Analisis
Teks
Media,(Yogyakarta;
81
69
Bintang: Ayah aku saying sama Teks
di
ayah, kata ibu aku harus bangga bentuk
atas
merupakan
kalimat
induktif,
sama ayah, ayah jangan nyerah karena inti kalimat terdapat yah. Ayah harus semangat.
pada
akhir
kalimat.
Inti
kalimat pada teks di atas yaitu kalimat ayah harus semangat. 97
Topan: saya gak tau caranya Teks berterimaksih kepadamu, kamu bentuk
di
atas
merupakan
kalimat
induktif,
udha ngembaliin hidup saya yang karena inti kalimat terdapat hilang, Terimakasih.
pada
akhir
kalimat.
Inti
kalimat pada teks di atas yaitu kalimat terimaksih.
3. Kata Ganti Kata ganti merupakan alat yang dipakai oleh penulis skenario untuk menunjukan dimana seseorang ditempatkan dalam wacana. Berbagai kata ganti yang berlainan digunakan secara strategi sesuai dengan kondisi yang ada. Dalam film Tampan Tailor, kata ganti yang digunakan yaitu terdapat pada scene .. dan. Dalam scene tersebut Topan dipanggil dengan sebutan „Mas‟ yang artinya kakak. Dan Prita dipanggil dengan sebutan „Mbak‟ yang artinya kakak. Panggilan tersebut berasal dari bahasa jawa termasuk Yogyakarta.
82
Tabel 4.13 Kata Ganti Scene 5
Bentuk Kalimat Topan:Eh
pak
Katerangan tomo Dalam scene tersebut Topan
Pak Tomo: Masih belum ada yang dipanggil
dengan
sebutan
minat Mas.. mungkin dia ingin „Mas‟ yang artinya kakak. pulang kerumah supaya Mas tebus Dan Prita dipanggil dengan sebutan „Mbak‟ yang artinya
lagi.
kakak.
Panggilan
berasal
dari
tersebut
bahasa
jawa
termasuk Yogyakarta 43
Prita: Nih bawa aja si Bintang Dalam scene tersebut Prita (menyodorkan ikan dalam toples) dipanggil
dengan
sebutan
Bintang: Jangan, Kasihan Bintang „Mbak‟ yang artinya kakak. Mbak! Nanti dia hidup sendiri, Panggilan
tersebut
berasal
biarkan saja dia hidup bersama dari bahasa jawa termasuk Topan dan Prita di aquarium.
Yogyakarta
c. Stilistik Stilistik atau style dapat diterjemahkan sebagai gaya bahasa.6 Gaya bahasa digunakan oleh orang tertentu untuk maksud tertentu. Dalam film Tampan Tailor penulis skenario tidak menggunakan gaya bahasa. d. Retoris 1. Grafis Elemen pertama dalam retoris adalah grafis. Grafis menampilkan bagian yang menonjol dari sebuah film yang dilihat
6
Alex Sobur. Analisis Teks Media, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2006), H.81
83
dari pengambilan gambar. Grafis yang terdapat dalam film Tampan tailor, diantaranya yaitu : Tabel 4.14 Grafis Scene
Potongan adegan
Keterangan
Gambar 4.22 Potongan Adegan
Pada cerita ini, elemen grafis
Grafis
terlihat pada scene 2, grafis yang terlihat yaitu mesin jahit yang sedang digunakan topan untuk menjahit. Dalam Film Tampan Tailor gambar di atas diambil dengan menggunakan zoom in, yakni lensa kamera mendekati gambar. Sehingga gambar
tersebut
menonjol
dan
fokus
terlihat serta
memberikan kesan atau makna dari gambar tersebut. Gambar 4.23 Potongan Adegan
Pada cerita ini, elemen grafis
Grafis
terlihat pada scene 3, grafis yang terlihat yaitu foto keluarga topan. Dalam Film Tampan Tailor gambar di atas diambil dengan menggunakan zoom in, yakni lensa kamera mendekati gambar.
Sehingga
gambar
tersebut terlihat menonjol dan fokus serta memberikan kesan atau
makna
tersebut.
dari
gambar
84
Gambar 4.24 Potongan Adegan
Pada cerita ini, elemen grafis
Grafis
terlihat pada scene 55, grafis yang terlihat yaitu kartu nama, prita memberikan kartu nama konfeksi Dalam
tersebut film
ke
topan.
Tampan
Tailor
gambar di atas diambil dengan menggunakan zoom in, yakni lensa
kamera
gambar.
mendekati
Sehingga
gambar
tersebut terlihat menonjol dan fokus serta memberikan kesan atau
makna
dari
gambar
tersebut. 2. Metafora Metafora merupakan kiasan atau ungkapan yang dapat dijadikan sebagai landasan berfikir, alasan pembenar atau pendapat kepada publik. Metafora yang terdapat dalam film Tampan Tailor, yaitu: Tabel 4.15 Ekspresi Scene 2
Metafora Topan
:
Kanker
menggerogoti
Keterangan berhasil Scene
semua
tersebut
saat
topan
yang menceritakan tentang istirnya
kumiliki, istriku, Tami dan tami. Pada teks di atas, terlihat keuangan kami
kalimat
tersebut
merupakan
ungkapan yang mengandung arti atau makna mendalam. 9
Darman: Lah dia jadi ramah, Scene
ketika
istri
darman
perempuan kaya gitu tuh kita berubah jadi baik ketika topan
85
di jadiin mesin atm
memberikan uang kepadanya. Pada
teks
kalimat
di
tersebut
atas,
terlihat
merupakan
ungkapan yang mengandung arti atau makna mendalam. 80
Mas kris: Yang korupsi itu si Scene
ketika
mas
kris
supri, topan hanya dijadikan menceritakan kalo topan tidak kambing hitam, dia itu sirik salah dia cuma di fitnah. sama topan
Pada
teks
kalimat
di
tersebut
atas,
terlihat
merupakan
ungkapan yang mengandung arti atau makna.
3. Ekspresi Elemen ekspresi merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan oleh seseorang yang diamati dari teks. Misalnya ekspresi wajah marah, sedih, menangis, tersenyum, gembira, tertawa, dan sinis. Tabel 4.16 Ekspresi Scene 21
Ekspresi
Keterangan
Gambar 4.25 Ekspresi
Darman: Udah main lagi yakan udah maafan. Atun: Gampang amat ya man, minta maaf trus kelar. Ini ni yang bikin gua males kalo ada orang numpang dirumah kita! (Ekspresi atun marah saat berbicara ke darman)
86
29
Gambar 4.26 Ekspresi
Bintang: Yah aku kangen sama ibu. Topan:Bintang.. Bintang: kan ayah yang bilang ibu pintar cari kita. Topan: Yaudah sekarang kamu merem kita sama-sama bayangkan wajah ibu. (Ekspresi sedih topan saat bintang bilang kalo dia sangat kangen sama ibunya)
30
Gambar 4.27 Ekspresi
Topan: Bintang bangun nak ayo bangun kita siap siap loncat. (Ekspresi panik topan saat mengetahui
kereta
yang
sudah berjalan) 45
Gambar 4.28 Ekspresi
Mandor: Hey topan, mau anak kau anak presiden anak siapapun anak kecil tidak boleh main disini! Ini udah peraturan, sudah kamu pergi dari sini! (Ekspresi marah mandor saat melihat topan membawa anaknya ke tempat kerja).
49
Gambar 4.29 Ekspresi
Topan:
Oh
iya
kosong,makanya ibu
ngotot
langitnya ayah
sekali
dan ingin
namain kamu bintang, gini nih kalo gak ada bintang di langit ayah dan ibu punya
87
satu bintang dirumah yaitu kamu bintangnya ayah dan ibu. (ekspresi karena
gembira mempunyai
topan anak
seperti bintang) 98
Gambar 4.30 Ekspresi
Manager konfeksi: Jadi kita bisa kerja sama ya. Topan: Kerja sama apa ya? Manager
konfeksi:
Mewujudkan impian-impian kamu. Topan:
Terimakasih
terimakasih pak. (Ekspresi senang prita ketika tau topan diajak kerjasama dan
bisa
meraih
impian-
impiannya). B. Kognisi Sosial Film “Tampan Tailor” Dalam kerangka analisis wacana Teun A. Van Dijk, perlu adanya penelitian mengenai kognisi sosial yaitu kesadaran mental penulis skenario yang membentuk teks tersebut.
7
dalam hal ini adalah analisis wacana film
“Tampan Tailor”. selain analisis teks, yang terdapat dalam skenario film Tampan Tailor. perlu dilakukan penelitian atas kesadaran mental penulis skenario dalam memandang masalah korupsi. Bagaimana kepercayaan, pengetahuan dan prasangka penulis skenario terhadap masalah yang ditujukan
7
Eriyanto, Analisis Wacana: pengantar teks media, h.260.
88
kepada pejabat pejabat pemerintahan. Kognisi sosial ini penting dan menjadi kerangka yang tidak terpisahkan untuk memahami teks. Dalam pandangan Van Dijk, analisis wacana tidak dibatasi hanya pada struktur teks, karena struktur wacana itu sendiri menunjukan atau menandakan sejumlah makna, pendapat dan ideologi. Untuk membongkar bagaimana makna tersembunyi dari teks, kita membutuhkan suatu analisis kognisi sosial. Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa. Atau lebih tepatnya oleh kesadaran mental pemakai bahasa. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu penelitian atas representasi kognisi dan strategi penulis skenario dalam memproduksi skenario. Karena setiap teks pada dasarnya dihasilkan lewat kesadaran, pengetahuan, prasangka tertentu terhadap suatu peristiwa. 8 Dalam hal ini penulis melakukan wawancara penulis skenario film Tampan Tailor yaitu Alim Sudio. Film Tampan Tailor merupakan karya yang diangkat dari kisah inspiratif seorang penjahit jas terkenal dijakarta. Berawal dari penjahit kecil hingga sekarang ia menjadi penjahit besar. Film ini bertemakan tentang kasih sayang seorang ayah terhadap anaknya dan perjuangan hidup untuk tetap bertahan dalam keadaan apapun. „‟karena saya banyak melihat tailor waktu saya cari lokasi syuting, menarik ya tailor itu. Trus tampan itu singkata dari nama Tami dan Topan, ini insprirasi dari penjahit jas terkenal dijakarta. Sekarang dia sukses besar tadinya tuh dia penjahit kecil sampai bisa menjahit besar.‟‟9 8 9
Eriyanto, Analisis Wacana: pengantar teks media,h.260 Wawancara pribadi dengan alim sudio , kamis 5 maret 2015.
89
Latar belakang pembuatan film ini karena film yang mengangkat tentang hubungan ayah dan anak belum ada, khususnya yang mengangkat tema ayah dan anak laki-laki. Penulis skenario merasa perlu adanya film yang mengangkat tema tersebut karena ini akan menjadi topic paling menarik. Selain bertemakan hubungan ayah dan anak film ini juga mengangkat tema mengenai perjuangan hidup dari titik nol hingga mencapai impiannya dan menjadikan film ini inspiratif. „‟Buat film dengan nuansa hubungan ayah dan anak karena belum ada khusus film ayah dan anak. Karena kita ngerasa hubungan ayah dan anak ini menjadi topic paling menarik. Apalagi ayah dengan anak lakilaki dan pengen ngomong soal perjuangan hidup, gimana rasanya dapat menciptakan berjuang dari titik nol dia berusaha survive sampai akhirnya dia mencapai impiannya dan menjadikan film ini inspiratif.‟‟10 Menurut alim sudio selaku penulis skenario terdapat kendala selama proses pembuatan film Tampan Tailor. Salah satu masalahnya adalah mencari pemeran anak kecil yang mempunyai karakteristik sesuai dengan film tersebut, seperti anak kecil yang sangat rindu dengan ibunya yang sudah tiada dan anak kecil yang menerima kondisi ayahnya. „‟Kendalanya cari pemeran anak kecil karena kita butuh pemeran anak kecil yang bagus yang orang langsung suka. Sama budget, semakin banyak lokasi budget harus besar jadi bagaimana cara menyiasati budget sama lokasi harus sama.‟‟11 C. Konteks sosial Analisis sosial melihat bagaimana teks itu dihubungkan lebih jauh dengan struktur sosial dan pengetahuan yang berkembang dalam masyarakat
10 11
Wawancara pribadi dengan alim sudio , kamis 5 maret 2015 Wawancara pribadi dengan alim sudio , kamis 5 maret 2015
90
atau satu wacana.12 Oleh karena itu, konteks sosial dalam hal ini adalah menjawab pertanyaan bagaimana wacana berkembang di masyarakat mengenai percintaan beda agama. Analisis konteks sosial dimaksudkan untuk melihat konteks atau latar belakang terbentuknya teks tersebut.Jadi ini berkaitan pula dengan keadaan situasional yang terjadi pada tulisan atau sebuah teks dibuat. Salah satu karya film dari penulis Alim Sudio yang berjudul “Tampan Tailor “ yang mengungkapkan tema tentang perjuangan hidup, hal tersebut dapat ditemukan dengan bukti bahwa banyak adegan-adegan yang menceritakan tentang perjuangan seorang ayah demi anaknya dalam mewujudkan amanah dari mendiang istri sebagai penjahit, sang ayah terus berjuang mati-matian tanpa kenal lelah tanpa menyerah sampai akhirnya sang ayah berhasil, dalam cerita tersebut banyak hal-hal positif yang ingin disampaikan kepada masyarakat, terutama untuk memberikan semangat kepada khalayak umum agar semua lapisan bisa termotivasi untuk terus bekerja keras menggapai cita-cita. Dalam hal ini penonton ataupun masyarakat memberikan respon yang positif terhadap inti dari film “Tampan Tailor” tersebut, dimana banyak masyarakat yang antusias untuk memberikan testimoni ataupun komentarkomentar untuk film tersebut, bahkan film layar lebar ini seringkali ditampilkan dilayar televisi karena banyak permintaan dari masyarakat agar film ini diputar. 12
225.
Eriyanto. Analisis wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta; LKis,2000),h.
91
Sang penulis skenario juga memberikan happy ending di film ini si topan di kontrak menjadi resseler dan dia hidup bahagia, impiannya selama ini tercapai dan bintang bisa sekolah lagi. Penulis skenario memberikan happy ending alasannya agar penonton bisa optimis dan happy setelah menonton film Tampan Tailor. „‟Pengen adaoptimis si karena kasian penonton juga kalau dibuat dibikin pesimis. Kan orang kalau buat film/script selalu mempertimbangkan efek ke penontonnya setelah menonton film itu apa. Kita pengen penonton tuh pas pulang optimis, happy dan tetap berjuang untuk hidupnya seberat apapun ujian yang dihadapi.‟‟13 Antusias masyarakat terhadap film ini membuat film ini banyak mendapat apresiasi, salah satunya mendapat penghargaan film masyarakat dalam ajang penghargaan apresiasi film Indonesia 2013. Bukan hanya itu saja, film ini dirancang atau dibuat memang untuk membuat para penonton atau masyarakat bisa mengaplikasikan nilai-nilai kebaikan yang ada pada film ini dikehidupan sehari-hari, begitu banyak nilainilai yang terkandung dalam film ini, misalkan cinta kasih seorang ayah untuk anaknya, sulitnya berjuang untuk kehidupan yang lebih layak dan hingga akhirnya menjadi sukses, itu semua ditujukan untuk membuat para penonton terbuka untuk melakukan perjuangan demi hidup yang jauh lebih baik dan layak.
13
Wawancara pribadi dengan alim sudio , kamis 5 maret 2015
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan terhadap teks, konteks dan kognisi sosial yang terdapat dalam film “Tampan Tailor” karya: Guntur Soerjanto. Maka hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis menghasilkan kesimpulan yaitu sebagai berikut : 1. Dari Segi Teks/Naskah Skenario Dilihat dari segi teks/naskah penulis skenario penulis menyimpulkan bahwa: a. Struktur Makro Struktur makro. Struktur makro merupakan tematik/tema dari skenario film “Tampan Tailor”. Tema besar yang terdapat dalam film “Tampan Tailor!!” adalah perjuangan hidup, cinta ayah ke anak dan kepedulian sosial. b. Superstruktur Superstruktur merupakan skematik/skema atau alur. Skema dalam film “Tampan Tailor!” adalah membahas mengenai alur cerita dari awal sampai akhir. Di awali dari Opening Bill Board (OBB) yang menampilkan gambar topan sedang berada diatas gedungdan kemudian Opening Shot, barulah memasuki bagian-bagian scene yang diikuti dengan penampilan nama-nama tim produksi. Setelah itu barulah masuk pada conflict scene atau klimaks yang menceritakan
92
93
perjuangan hidup topan mempertahankan hidupnya. Kemudian masuk ke tahap anti klimaks atau solusi yang menceritakan tentang solusi yang tepat untuk permasalahan mereka, setelah itu barulah masuk kepada ending atau akhir cerita yang berujung pada topan dikontrak menjadi resseler konfeksi, diikuti dengan theme song film Tampan Tailor dan penampilan judul film Tampan Tailor, lalu dilanjutkan dengan credite title yang menayangkan nama-nama pemeran serta tim produksi film. c. Struktur Mikro. Struktur mikro atau terdiri dari semantic, sintaksis, stilistik, dan retoris. Semantic terbagi menjadi tiga, yaitu latar, detail, maksud. Sintaksis terdiri menjadi tiga, yaitu koherensi, bentuk kalimat, dan kata ganti. Kata-kata yang dipakai merupakan gaya bahasa yang ditulis ole penulis skenario dan terdapat dalam skenario. Di film tampan tailor tidak ada gaya bahasa. Retoris terbagi menjadi tiga, yaitu grafis, metafora, dan ekspresi. Grafis dapat dilihat dari pengambilan gambar Tampan Tailor yaitu close up, medium close up, establish shot, zoom in, dan lain sebagainya.
2. Dari segi Kognisi Sosial Selain analisis teks, yang terdapat dalam film Tampan Tailor dilakukan penelitian atas kesadaran mental penulis skenario dalam memandang masalah perjuangan hidup. Film Tampan Tailor merupakan karya yang diangkat dari kisah inspiratif seorang penjahit jas terkenal
94
dijakarta. Berawal dari penjahit kecil hingga sekarang ia menjadi penjahit besar. Film ini bertemakan tentang kasih sayang seorang ayah terhadap anaknya dan perjuangan hidup untuk tetap bertahan dalam keadaan apapun. Selain bertemakan hubungan ayah dan anak film ini juga mengangkat tema mengenai perjuangan hidup dari titik nol hingga mencapai impiannya dan menjadikan film ini inspiratif 3. Dari segi Konteks sosial Dalam konteks sosial, titik penting dari analisis ini adalah, bagaimana makna dihayati bersama. Sesuai dengan film Tampan Tailor yang bertemakan kisah tentang perjuangan hidup. Dalam realitas yang berada di masyarakat, artikel dan pemberitaan di televisi, penulis menyimpulkan bahwa, film ini dirancang atau dibuat memang untuk membuat para penonton atau masyarakat bisa mengaplikasikan nilai-nilai kebaikan yang ada pada film ini dikehidupan sehari-hari, begitu banyak nilai-nilai yang terkandung dalam film ini, misalkan cinta kasih seorang ayah untuk anaknya, sulitnya berjuang untuk kehidupan yang lebih layak dan hingga akhirnya menjadi sukses, itu semua ditujukan untuk membuat para penonton terbuka untuk melakukan perjuangan demi hidup yang jauh lebih baik dan layak. B. Saran dan Rekomendasi Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian penulis terhadap skenario film ”Tampan Tailor!”, penulis ingin memberikan beberapa saran dan rekomendasi. Diantaranya:
95
1. Semoga dengan adanya film ini, bisa memberikan pesan yang mendalam kepada kita tentang permasalahan perjuangan hidup di lingkungan sekitar kita dan tentunya di Indonesia. 2. Film „‟Tampan Tailor’’ merupakan film yang bertemakan perjuangan hidup seseorang yang bukan hanya berjuang tetapi dia juga harus bisa merawat anak semata wayangnya. Dengan di tayangkannya film ini agar masyarakat tau bagaimana susahnya berjuang hidup dan tidak boleh menyerah dengan keadaan. 3. Semoga film di Indonesia, dapat terus memberikan film yang berkualitas yang tidak hanya menghibur penontonnya, tetapi juga memberikan edukasi bagi penontonnya, bahkan bila perlu dapat memberikan perubahan penonton kearah yang lebih baik. 4. Dan semoga penelitian ini, dapat memberikan kontribusi dan dorongan untuk terus mengkaji pesan apa yang terkandung dalam sebuah film.
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro dan Lukati Komala Erdinaya. Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung; Simbiosa Rekatama Media, 2007. Azhar, Arsyad. Media Pembelajaran. Jakarta; PT Raja Grafindo Persada,2003. Endarmoko, Eko. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia, 2006. Eriyanto. Analisis Wacana Pengantar Analisis Media. Yogyakarta : LKIS, 2006. Irwanto, Budi. Film, ideology, Militer: Hegemoni Militer dalam sinema Indonesia. Yogyakarta: Aksara, 2005. Ishak, Zainudin dkk. Penelitian Apresiasi Masyarakat Terhadap Film Nasional. Jakarta: Dep. Penerangan R.I., 1986. Mc Bride, Sean. Komunikasi dan Masyarakat Sekarang dan Masa depan: Aneka Suara dan satu dimensi. Jakarta:PN Balai Pustaka, UNESCO, 1983. Morisan, Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Tangerang: Ramdina Prakasa, 2005. Mulyana, Dedi Kajian Wacana: Teori, Metode, dan aplikasi, prinsip-prinsip analisis wacana, (Yogyakarta: Tiara Wacana,2005). Pawito, Penlitian Komunikasi Kualitaif (Yogyakarta: LKiS, 2007) Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern English Press, 2002). Prakoso, Gatot. Film Pinggiran Antologi Film pendek, Eksperimental dan Dokumenter Jakarta:Fatwa press, 1997. Pratista, Himawan. Memahami film. Yogyakarta : Homerian pustaka,2008. Rakhmat,
Jalaludin. Psikologi Rosdakarya,2004.
Komunikasi.
Bandung:
PT.
Remaja
Rani, Abdul Analisis Wacana Sebuah Kajian (Malang: Bayu Media, 2004). Ryanto Tony, Film Indonesia Sudah Tumbuh, (Jakarta; Pintar Press, Persatuan Peru Artikel, diakses Rabu, 21 Desember 2014 pukul 07.50 WIB dari http://www.wikimu.com/News/DisplayNews Saeful Muhtadi, Asep. Jurnalistik Pendekatan Teori Dan Praktek. Jakarta: Pt. Logos Wacana Ilmu,1999.
Siagian, Gatot. Menilai Film. Jakarta; Dewan Kesenian Jakarta, 2006. Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2001. Sumarno, Dasar-Dasar Apresiasi Film. Jakarta: PT Grasindo, 1996. Sutan malaka, Aswar. Hidup adalah perjuangan: Pejuang sejati tak pernah mati. Yogyakarta,2001. Uchjana Effendy, Onong. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Cipta aditya Bakti, 2003. Wibowo, Agustinus. Titik nol: Makna Sebuah Perjuangan. Yogyakarta:2005. William, dkk., Media Massa dan Masyarakat Modern. Willing Barus, Sedia. JurnalistikPetunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta : erlangga, 2011. Artikel
diakses rabu, 1 oktober 2014 pukul 07.50 http://www.anneahira.com/hidup-adalah-perjuangan.htm
WIB
dari
Artikel, diakses Minggu 30 November 2014 pukul 02.00 WIB dari http://www.21cineplex.com/star/ringgo-agus-rahman,864.htm. Artikel,
diakses Sabtu 29 November 2014 pukul 05.00 WIBhttp://www.indonesianfilmcenter.com/pages/profile/profile.php?pi d=8c6b1f89d6be
Artikel,
diakses Senin,08 Januari 2015 pukul 10.00 WIB dari http://www.indonesianfilmcenter.com/pages/profile/profile.php?pid=9b 8c9713a081.
Artikel,
diakses Senin,20 Desember 2014 pukul 01.53 WIB dari http://www.indonesianfilmcenter.com/pages/profile/profile.php?pid=9b 8c9713a054.
Wawancara Pribadi dengan Alim Sudio, Kamis 5 Maret 2015
Hasil Wawancara Pribadi Dengan Alim Sudio Penulis Skenario Film Tampan Tailor Hari kamis, tanggal 5 maret 2015,pukul 13.00-1500. Tempat, kuil myoganji
1. Bisa sedikit diceritkan bagaimana awal mula mas memasuki dunia perfilman, sampai jadi penulis skenario seperti sekarang ini? Jawab: awalnya saya senang menulis beberapa cerpen dan pernah mendapat pelatihan menulis skenario film di britis, dari situ saya terjun menulis skrip sinetron dulu di multivision. 2.
Apa latar belakang mas ingin membuat film tentang perjuangan seorang ayah dan apa yang menjadi problema mendasar yang diangkat dalam film ini? Jawab: Buat film dengan nuansa hubungan ayah dan anak karena belum ada khusus film ayah dan anak. Karena kita ngerasa hubungan ayah dan anak ini menjadi topic paling menarik. Apalagi ayah dengan anak laki-laki dan pengen ngomong soal perjuangan hidup, gimana rasanya dapat menciptakan berjuang dari titik nol dia berusaha survive sampai akhirnya dia mencapai impiannya dan menjadikan film ini inspiratif.
3. Selama proses pembuatan film, apa saja kendalanya? Jawab: Kendalanya cari pemeran anak kecil karena kita butuh pemeran anak kecil yang bagus yang orang langsung suka. Sama budget, semakin banyak lokasi budget harus besar jadi bagaimana cara menyiasati budget sama lokasi harus sama. 4. Kenapa film ini diberi judul tampan tailor? Jawab: Karena saya banyak melihat tailor waktu saya cari lokasi syuting, menarik ya tailor itu. Trus tampan itu singkata dari nama tami dan topan, ini inspirasi dari penjahit jas terkenal dijakarta. Sekarang dia sukses besar tadinya tuh dia penjahit kecil sampai sekarang bisa menjadi penjahir besar.
5. Tema besar yang ingin diangkat selain tentang perjuangan apalagi? Jawab: Tentang cinta ayah ke anak dan kepedulian sosial. 6. Bagaimana proses pemilihan artis/actor dalam peeran film ini adakah criteria-kriteria tersebut? Jawab: Yang pertama kriteria yag menjadi ayah harus benar-benar bisa mendalami peran ayah yang tidak hanya berjuang hidup tetapi dia juga harus bisa mengurus anaknya. Kedua mencari pemeran anaknya. Yang lainnya si tidak ada kriteria khusus. Peran ayah dan anak itu yang membuat orang jatuh cinta. 7. Pandangan mas tentang tokoh topan dalam film tersebut bagaimana? yang berjuang menjadi apa saja untuk membiayai keluarganya? Jawab: Karena banyak orang sekarang milih-milih kerjaan, kalo buat saya di Indonesia kerjaan banyak tapi mungkin duitnya gak banyak. Setiap orang tuh bisa punya kesempatan buat kerja dan jika dilakukan dengan hati yang tulus pada akhirnya keberuntungan yang muncul. 8. Dalam opening pembukaan film tersebut ada kata-kata “orang bilang hidup itu penuh dengan kejutan, kadang kita diatas kadang kita dibawah tapi tidak buatku, setiap hari bagiku adalah sama tanpa kejutan”. Maksudnya apa? Jawab: orang selalu bilang hidup itu seperti roda kadang di atas kadang di bawah. Cuma saya ngerasa bukan kita jadi pasrah, bukan berarti kita nunggu kapan saya di atas dan kapan saya di bawah hanya ikutin roda saja. Menurut saya kita harus berjuang kita harus berusaha kita harus ada di dalamnya, bukan berarti kita pasrah. 9.
Dan dalam closing film ini ada kata-kata “ demikianlah hidup bagaimana kita menjalaninya dengan keyakinan dan cinta” bisa dijelaskan arti mendalam dari kata-kata itu?
Jawab: di endingnya kan di tutup dengan yang penting kita menjalani dengan cinta, maksudya itu jangan sampai kita di atas lupa diri dan dibawah mengeluh. Saya di atas atau saya di bawah gak pentinglah yang penting saya menjalani dengan cinta. Kebahagiaan yang utama, kebahagiaan itu membuat kita mau di atas atau dibawah tetap kita happy. Jadi penting ada orang yang kita cintai di sekeliling kita . karena dengan begitu kita lebih yakin dan optimis menghadapi hidup. Mau miskin mau kaya kalo tidak ada orang yang kita cintai percuma. Seperti topan modal utama berjuang dan bertahan hidup itu anaknya, jadi penting ada orang yangkita cintai dalam hidup kita. 10. Ada alasan tertentu gak mas memberikan happy ending dalam film ini? Jawab: Pengen ada optimis si karena kasian penonton juga kalo di bikin pesimis. Kan orang kalau buat film/script selalu mempertimbangkan efek ke penontonnya setelah menonton film itu apa. Kita pengen penonton tuh pas pulang optimis, happy dan tetap berjuang untuk hidupnya seberat apapun ujian yang dihadapi. 11. Apa pesan yang ingin disampaikan mas kepada penonton tentang perjuangan hidup? Jawab: ya berangkat dari diri sendiri bukan tergantung pada fasilitas bukan tergantung pada orang lain. Bagaimana perjuangan hidup harus dimulai dari diri sendiri, jadi kalau orang-orang masih berharap keajaiban tuhan bahwa tuhan akan memberikan rezeki. Menurut saya orang itu harus berbuat sesuatu dahulu, tuhan juga tidak akan memberikan rezeki kalau kita tidak berbuat sesuatu. Perjuangan ituharus dimulai dari diri sendiri dan cinta.
COVER FILM TAMPAN TAILOR
FOTO BERSAMA MAS ALIM SUDIO (Penulis Skenario)