ANALISIS TERJEMAHAN JUDUL FILM DALAM BUKU 1001 FILME – DIE SIE SEHEN SOLLTEN, BEVOR DAS LEBEN VORBEI IST Hanissa Emiria, Raden Muhammad Arie Andhiko Ajie 1. 2.
Jurusan Jerman, Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya, Depok, 16424, Indonesia Jurusan Jerman, Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya, Depok, 16424, Indonesia Email:
[email protected]
Abstrak Artikel ini menganalisis penerjemahan judul film berbahasa Inggris ke dalam bahasa Jerman. Bagian pertama artikel ini mengklasifikasikan 630 judul ke dalam lima kategori judul terjemahan berdasarkan teori Regina Bouchehri. Judul-judul yang diklasifikasi didapat dari sebuah buku berjudul 1001 Filme – die Sie sehen sollten, bevor das Leben vorbei ist. Bagian kedua artikel ini mengklasifikasikan kategori berdasarkan pada jumlah judul terbanyak dan tersedikit dalam kategori tersebut. Artikel ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor internal maupun eksternal yang melatarbelakangi keputusan sebuah penerjemahan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kategori yang memiliki judul terbanyak adalah kategori Titelidentität, dan kategori yang memiliki judul tersedikit adalah Titelinnovation.
Analysis on Film Title Translation from the 1001 Filme – die Sie sehen sollten, bevor das Leben vorbei ist Abstract This article takes a closer look at English to German film title translation. The first part of the article involves a classification of 630 titles into five categories of translated titles according to a theory from Regina Bouchehri. The classified titles are acquired from a book entitled 1001 Filme – die Sie sehen sollten, bevor das Leben vorbei ist. The second part of the article engages in the classification of categories based on the frequency of use in the titles. The purpose of the article is to identify both the deciding internal and external factors in relation to film title translation. This article reports Titelidentität as the category with the most amount of translated titles, and Titelinnovation as the category with least amount of translated titles. Keywords: film title; translation; internal and external factors
Pendahuluan Teks, tergantung pada panjangnya, dapat dimasukkan ke dalam kategori yang berbeda-beda; mulai dari artikel sampai novel. Meski kita telah terbiasa membaca sebuah teks, seringnya kita tidak menyadari bahwa sebuah teks merupakan hasil penggabungan antara berbagai unsur yang membangunnya, seperti judul, nama penulis, daftar isi, index, catatan kaki, dan lain sebagainya. Hal ini disebut sebagai Paratext. Paratext termasuk ke dalam teori literatur yang disebut Paratextualität.
Analisis terjemahan..., Hanissa Emiria, FIB UI, 2013
Menurut sebuah artikel berjudul Paratextualität dalam situs Literaturtheorien im Netz, konsep Paratextualität termasuk ke dalam ilmu interpretasi teks dan pertama kali diperkenalkan oleh Gérard Genette dalam bukunya yang berjudul Palimpseste. Die Literatur auf zweiter Stufe (1982). Ia menulis bahwa yang dimaksud dengan Paratext di sini adalah “bagian yang muncul bersamaan dengan teks, tetapi tidak benar-benar termasuk sebagai bagian dari teks“, misalnya seperti “judul, sub-judul; kata sambutan, epilog, catatan kepada pembaca, kata pengantar, dll; catatan di pinggir halaman, catatan kaki, tambahan; ilustrasi; sampul buku, dan bagian lainnya yang mendukung teks.“ Dengan kata lain, bukan hanya hal-hal yang ditambahkan secara langsung oleh penulis saja, unsur yang ditambahkan oleh editor dan penerbit juga merupakan bagian dari Paratext. Salah satu unsur Paratext yang paling penting adalah judul, karena judul adalah hal pertama yang menarik perhatian pembaca. Kita semua mengetahui fungsi paling dasar sebuah judul, yakni memberi nama bagi sebuah teks. Akan tetapi, judul memiliki fungsi dan tugas yang lebih dari sekadar menjadi nama teks. Judul merupakan sebuah entitas yang kompleks karena faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti karakteristik, fungsi, dan jenis. Menurut Rothe, yang dikutip oleh Bouchehri (2008: 31), sebuah judul harus memenuhi beberapa karakteristik, di antaranya kemudahan untuk diingat (Einprägsamkeit), kejelasan (Anschaulichkeit), keringkasan (Kürze), dan kepadatan isinya (Prägnanz). Semua syarat ini dibutuhkan karena judul, sebagai salah satu faktor yang paling pertama dihadapkan pada seorang pembaca, harus bersifat cukup menarik untuk mendapatkan perhatian pembacanya dan harus cukup ringkas untuk dapat melekat erat dalam memori jangka pendek seseorang. Bouchehri (2008: 24) juga menjelaskan beberapa fungsi komunikasi yang dimiliki oleh judul dengan mengacu pada model komunikasi dari Roman Jakobson. Fungsi paling penting yang dapat dimiliki sebuah judul adalah fungsi komunikasi. Menurut sebuah artikel berjudul The Functions of Language yang ditulis oleh Louis Hébert, model komunikasi Jakobson terdiri atas enam fungsi, yakni fungsi metalingual (metasprachliche Funktion), fungsi referensial (referentielle bzw. Darstellungsfunktion), fungsi emotif (emotive Funktion), fungsi fatis (phatische Funktion), fungsi puitis (poetische Funktion), dan fungsi konatif (konative Funktion). Namun, menurut Nord (1996: 86), hanya terdapat tiga fungsi yang penting untuk diketahui dalam penerjemahan judul, yakni fungsi metalingual, fungsi referensial, dan fungsi
Analisis terjemahan..., Hanissa Emiria, FIB UI, 2013
fatis. Fungsi lainnya dipenuhi dalam kadar yang berbeda masing-masing, tergantung pada judul itu sendiri dan situasi penggunaannya (Bouchehri, 2008: 38). Kompleksitas fungsi dan karakteristik yang dimiliki judul inilah yang membuat penerjemahan judul tidak semudah yang kita bayangkan. Menurut Munday (2001: 5), ilmu penerjemahan judul mencakup sejarah, bentuk, dan fungsi judul. Pada awal kemunculan penerjemahan, penerjemahan judul kurang mendapatkan perhatian khusus sehingga muncullah judul-judul terjemahan yang dari sudut pandang linguistik dirasakan lucu maupun aneh. Fenomena ini, seperti yang mungkin sering kita dapati di Internet, terjadi di berbagai belahan dunia dalam berbagai bahasa. Karena minat yang saya miliki terhadap film berbahasa Inggris dan Jerman, tak butuh waktu yang lama untuk menyadari bahwa keanehan penerjemahan judul yang terjadi antara kedua bahasa ini juga tidak sedikit. Kesadaran tersebut menimbulkan beberapa pertanyaan: Apa yang terjadi selama proses penerjemahan judul? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses tersebut? Bagaimana pertimbangan terhadap faktor tersebut dapat menghasilkan keputusan untuk menerjemahkan judul menjadi berbeda-beda? Apakah variasi dalam judul terjemahan tersebut muncul karena penerjemahan judul tidak hanya memperhatikan faktor internal seperti struktur judul saja? Jika ya, faktor eksternal macam apa yang mempengaruhi proses ini? Berangkat dari pertanyaan tersebut, artikel ini menganalisis judul film berbahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman yang terdaftar dalam buku berjudul 1001 Filme – die Sie sehen sollten, bevor das Leben vorbei ist. Artikel ini menggunakan panduan teori penerjemahan judul yang dikembangkan oleh Regina Bouchehri dari bukunya yang berjudul Filmtitel im interkulturellen Transfer (2008). Artikel ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai bagaimana judul diterjemahkan serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses tersebut secara internal maupun eksternal. Seiring dengan itu, artikel ini dibuat dengan tujuan untuk mencari tahu kategori judul terjemahan mana yang sering ditemukan dalam ranah judul terjemahan.
Tinjauan Teoretis Pengertian judul Bouchehri (2008: 14) yang mengutip Nord mengatakan bahwa judul adalah bagian teks yang “terletak baik pada jarak tertentu di atas teks yang mengikutinya (Ko-Text) maupun sebelum
Analisis terjemahan..., Hanissa Emiria, FIB UI, 2013
Ko-Text.” Menurut definisi ini, sebuah judul dapat tertera pada posisi di mana kita biasa mendapati sebuah judul, yakni di atas sebuah teks, seperti misalnya pada sebuah artikel atau di awal sebuah bab. Dalam situasi tersebut, pembaca bersentuhan dengan teks dan judul secara bersamaan. Selain itu, terdapat pula judul yang terletak di sampul atau punggung buku. Sebelum menyentuh teks, pembaca terlebih dahulu bersinggungan dengan judul tersebut dan dapat dikatakan bahwa judul muncul sebelum teks yang mengikutinya (Ko-Text). Bouchehri (2008: 18) yang mengutip Hoek menekankan bahwa judul berada dalam tingkat yang berbeda dengan teks sehingga judul dapat menjadi representasi seluruh bagian Ko-Text dan menjadi kode bahasa. Ini berarti, ketika kita menyebutkan sebuah judul, baik itu dalam bentuk sebuah ulasan artikel maupun dialog dengan seorang teman, yang kita lakukan bukanlah sekadar menyebutkan sebuah kalimat atau frasa, melainkan juga mengacu pada sebuah Ko-Text. Dengan begitu, judul adalah sebuah Metatext, yakni sebuah teks mengenai teks lainnya. Pengertian judul sebagai Metatext ini penting karena pengertian tersebut memberikan definisi pada seluruh jenis judul dalam berbagai konteks. Judul lagu dan film, misalnya, yang secara esensial tidak dapat diletakkan dalam jarak tertentu di atas maupun sebelum Ko-Text, dapat tetap dikategorikan sebagai judul karena memiliki Ko-Text. Fungsi Judul Menurut Bouchehri (2008: 24), judul memiliki beberapa fungsi, tetapi fungsi terpenting yang harus diketahui dalam menerjemahkan judul adalah fungsi komunikatif. Untuk menjelaskan fungsi komunikatif yang dimiliki judul, Bouchehri (2008) mengacu pada model komunikasi Roman Jakobson. Jakobson menyatakan bahwa terdapat enam fungsi komunikasi, tetapi menurut Nord (1996: 86), hanya terdapat tiga fungsi yang penting untuk diketahui dalam penerjemahan judul. Tiga fungsi tersebut adalah sebagai berikut.
Fungsi metalingual (metasprachliche Funktion) Menurut Bouchehri (2008: 25), melalui fungsi ini judul digunakan untuk menjelaskan isi dari teks yang direpresentasikannya, juga untuk membuktikan status dari judul itu sendiri. Maksudnya, melalui fungsi ini, dapat dibuktikan bahwa sebuah kalimat merupakan judul dari sebuah Ko-Text. Fungsi ini direalisasikan melalui dua cara, yakni implisit dan eksplisit. Secara implisit, fungsi ini direalisasikan melalui konvensi penulisan judul tertentu. Misalnya, sebuah judul selalu memiliki ukuran font yang berbeda dengan badan teks. Fungsi ini direalisasikan secara eksplisit dengan
Analisis terjemahan..., Hanissa Emiria, FIB UI, 2013
menunjukkan jenis teks apa yang menjadi Ko-Text judul tersebut, seperti misalnya judul film The Buddy Holly Story atau A Bronx Tale. Dari kata story dan tale yang terdapat di dalamnya, kedua frasa tersebut tentunya adalah judul karena menyiratkan bahwa Ko-Text yang mengikuti kedua frasa tersebut berbentuk story dan tale.
Fungsi referensial (referentielle bzw. Darstellungsfunktion) Secara umum, judul diharapkan dapat memberikan sedikit informasi mengenai isi teks. Hal tersebut adalah tugas dari fungsi referensial, yakni memberikan informasi yang cukup mengenai teks. Bouchehri (2008: 27) menyatakan bahwa ketidaksesuaian antara judul dan Ko-Text biasanya amat jarang ditemukan pada judul film, sehingga dapat disimpulkan bahwa kebanyakan judul film selalu memenuhi fungsi referensial.
Fungsi fatis (phatische Funktion) Fungsi fatis mempunyai tugas untuk „berinteraksi‟ dengan resipien. Judul harus bersifat semenarik mungkin untuk dapat menarik perhatian resipien, yakni dengan memenuhi karakteristik yang harus dimiliki judul (kemudahan untuk diingat (Einprägsamkeit), kejelasan (Anschaulichkeit), keringkasan (Kürze), dan kepadatan isinya (Prägnanz)). Ketika sebuah judul menimbulkan reaksi terhadap resipien (seperti ketertarikan), dapat dikatakan bahwa sebuah judul telah memenuhi fungsi fatis.
Hierarki fungsi judul Dalam konteks tertentu, sebuah judul dapat memenuhi beberapa fungsi sekaligus. Akan tetapi, bukan berarti fungsi judul tersebut yang terus berubah-ubah, melainkan hierarki dominasinya (Bouchehri, 2008: 37). Misalnya, ketika sebuah judul difungsikan untuk memberikan informasi mengenai Ko-Text, maka judul ini sedang memenuhi fungsi referensial dan mendominasi fungsi lainnya; ketika judul yang sama disebutkan dalam sebuah teks sebagai referensi terhadap Ko-Text, maka fungsi judul berubah urutannya dan fungsi identifikasi mendominasi fungsi referensial tersebut. Penerjemahan Judul Dalam membangun pendekatan penerjemahannya, Bouchehri mengambil tiga teori yang dinilainya sebagai pendekatan yang tepat untuk menerjemahkan judul, yakni funktionales Übersetzen dari Nord, Textdesign dari Holz-Mänttäri, dan Translationstypologie dari Prunč, dengan alasan bahwa ketiga teori ini memberikan hasil paling komprehensif dalam penelitian bidang ini.
Analisis terjemahan..., Hanissa Emiria, FIB UI, 2013
Dengan berbasis pada ketiga teori penerjemahan ini, Bouchehri (2008: 43) menarik kesimpulan bahwa penerjemahan judul dapat diklasifikasikan ke dalam lima kategori, dan masing-masing melalui proses penerjemahan yang meskipun sekilas terlihat sama, tetapi berbeda satu sama lainnya. Kelima kategori tersebut adalah Titelidentitäten, Titelanalogien, Titelinnovationen, Titelvariationen, dan Hybridformen. Titelidentität merupakan kategori penerjemahan yang terdiri dari judul-judul terjemahan yang masih mempertahankan judul asli sebuah film. Keputusan untuk mempertahankan judul asli membutuhkan banyak pertimbangan. Pertimbangan utama adalah tujuan penerjemahan, yang dijelaskan oleh Prunč dengan istilah „prinsip MINIMAX„ (2000: 19). Prunč berpendapat bahwa teks terjemahan harus menentukan tujuan untuk memaksimalkan tujuan tersebut dan meminimalisir usaha penerjemahan (prinsip MINIMAX). Misalnya, fungsi fatis menjadi tujuan penerjemahan, sementara teks asli sudah memenuhi fungsi tersebut dengan efektif. Maka keputusan untuk menerjemahkan atau mengubah teks asli tidak akan dirasakan perlu karena fungsi fatis yang menjadi tujuan telah terpenuhi. Meski judul tidak berubah, proses realisasi fungsi ini bergeser. Namun, akan selalu ada kemungkinan hilangnya fungsi tersebut dalam lingkungan bahasa terjemahan akibat adanya kesulitan pemahaman. Meski begitu, kehilangan fungsi tersebut akan terkompensasi dengan adanya faktor daya tarik bahasa asing (Bouchehri, 2008: 67). Meski semua judul yang terdapat dalam kategori ini semuanya masih mempertahankan judul asli, terkadang muncul juga beberapa kesamaan variabel yang membuat judul-judul dalam kategori ini bersifat variatif. Pertama, terkadang kesamaan yang terdapat antara judul asli dan judul terjemahan bukan dikarenakan keputusan untuk mempertahankan judul asli, melainkan karena keduanya memang memiliki istilah yang sama dalam bahasa asli maupun bahasa terjemahan (Bouchehri, 2008: 68). Kedua, judul asli juga akan tetap dipertahankan apabila judul merupakan ungkapan yang sudah lazim digunakan dan mudah dipahami baik dalam ranah bahasa asli maupun terjemahan. Selain itu, apabila judul film murni terdiri dari nama, baik itu nama seseorang maupun nama objek, judul tersebut juga biasanya akan dipertahankan. Titelanalogie, menurut Bouchehri (2008: 69), adalah tipe penerjemahan kata per kata. Akan tetapi, sebenarnya penerjemahan kata per kata ini bisa dikatakan hanyalah kebetulan belaka karena kebanyakan tidak terjadi perubahan struktur kata dan kalimat bahasa asli (Bouchehri, 2008: 70). Tentunya hal ini hanya dapat dicapai apabila struktur bahasa terjemahan memiliki
Analisis terjemahan..., Hanissa Emiria, FIB UI, 2013
kemungkinan susunan gramatikal yang sama dengan struktur bahasa asli, seperti yang terdapat antara bahasa Inggris dengan bahasa Jerman. Dalam beberapa kasus, dibutuhkan penyesuaian struktur sintaktis bahasa terjemahan, terutama dalam aturan pembentukan kata dan kalimat. Perubahan ungkapan atau istilah bahasa asing ke dalam ungkapan dan istilah yang ekuivalen dalam bahasa terjemahan juga termasuk dalam kategori penerjemahan ini (Bouchehri, 2008: 70). Salah satu variasi yang muncul dalam kategori ini adalah adanya sejumlah judul terjemahan yang terlihat masih memiliki satu sampai dua, atau bahkan tiga elemen yang membangun judul asli (Bouchehri, 2008: 71). Titelvariation adalah kategori judul terjemahan yang kemudian mengalami perubahan kembali, baik itu perubahan, pengurangan, maupun penambahan elemen yang membangun judulnya (Bouchehri, 2008: 71). Oleh karena itu, berdasarkan pada perubahan yang terjadi pada judul terjemahannya, Titelvariation terbagi dalam tiga bagian, yakni Abwandlung, Reduktion, dan Erweiterung. Abwandlung, menurut Bouchehri (2008: 73), adalah kategori dengan judul yang memiliki perubahan pada satu atau lebih elemen dari yang terdapat dalam judul asli. Variasi pertama dalam Abwandlung, menurut Bouchehri (2008: 73), adalah judul terjemahan yang hampir sama dengan judul asli, dan hanya mengalami intervensi minimal, seperti misalnya perubahan pada tanda baca, penekanan, bentuk waktu (tenses/tempus), urutan kata, maupun perubahan bentuk singular menjadi plural. Selain itu, terdapat juga kelompok judul yang mengubah elemen dalam judul asli tanpa mengubah struktur sintaktis judul asli tersebut, dengan tujuan baik untuk mempermudah pemahaman maupun untuk menambahkan unsur drama atau ketegangan dalam judul tersebut (Bouchehri, 2008: 74). Reduktion, sesuai dengan sebutannya, adalah reduksi atau pemendekkan judul. Reduktion pada hakikatnya dilakukan dengan alasan yang sama dengan kategori Abwandlung, yakni untuk mempermudah pemahaman judul tersebut bagi penutur bahasa terjemahan (Bouchehri, 2008: 75). Hal ini dilakukan dengan menghilangkan bagian dari sebuah judul. Oleh karena itu, Bouchehri (2008: 76) mengatakan biasanya kategori penerjemahan ini didapati pada judul-judul asli yang memiliki referensi budaya yang terbilang rumit. Kategori ini juga terdiri dari judul-judul yang hanya kehilangan artikel dari judul aslinya.
Analisis terjemahan..., Hanissa Emiria, FIB UI, 2013
Erweiterung memberikan informasi tambahan pada judul dalam proses penerjemahannya sehingga judul terjemahan akan lebih panjang daripada judul asli. Biasanya, variasi judul yang banyak muncul dalam kategori ini adalah judul-judul yang ditambahkan artikel (Bouchehri, 2008: 78). Titelinnovation membentuk judul baru sebagai judul terjemahan, dan judul tersebut tidak memiliki hubungan ekuivalen sama sekali dengan judul asli (Bouchehri, 2008: 78). Meski begitu, terdapat juga variasi judul terjemahan dalan kategori Titelinnovation ini yang minimal masih mempertahankan struktur sintaktis judul asli ataupun elemen kunci yang dimiliki judul asli (yang biasanya berupa nama orang atau tempat) (Bouchehri, 2008: 79). Hybridformen dapat terdiri dari berbagai jenis judul yang memiliki Titelgefüge atau “judul tambahan“ dalam judul terjemahan tersebut sehingga film tersebut dalam waktu bersamaan memiliki dua judul sekaligus (Bouchehri, 2008: 83). Fenomena ini sering juga disebut sebagai Doppeltitel (Bouchehri, 2008: 51). Dalam judul berbahasa Jerman, Bouchehri (2008: 51) mengatakan seringnya kemunculan Titelgefüge ditandai dengan adanya tanda pisah (—), meskipun tidak terbatas pada tanda itu saja. Seperti pada kategori sebelumnya, judul yang muncul dalam kategori ini pun bervariasi: pertama, munculnya judul asli sebagai bagian dari judul terjemahan, kemudian diikuti dengan judul tambahan yang tidak memiliki hubungan sama sekali dengan judul asli (Bouchehri, 2008: 83). Terdapat pula variasi kemunculan judul asli dalam judul terjemahan yang seringkali telah mengalami modifikasi terlebih dahulu (Bouchehri, 2008: 83). Kemudian, ada pula judul yang merupakan penggabungan antara judul asli dengan judul terjemahannya (Bouchehri, 2008: 84).
Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang dipakai dalam artikel ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif-kontrastif. Metode ini meliputi pengumpulan data, analisis data, dan perbandingan hasil analisis data yang dikaji secara objektif berdasarkan fakta yang ditemukan dan pemaparan data tersebut secara deskriptif. Pertama, judul yang menjadi sumber data penelitian akan diseleksi dari sebuah buku berjudul 1001 Filme – die Sie sehen sollten, bevor das Leben vorbei ist. Seleksi tersebut dilakukan dengan melihat apakah judul asli yang dimiliki film tersebut berbahasa Inggris. Kemudian judul dianalisis dari segi makna dan strukturnya untuk melihat bagaimana judul tersebut diterjemahkan. Hasil analisis kemudian
Analisis terjemahan..., Hanissa Emiria, FIB UI, 2013
dikelompokkan berdasarkan kategori penerjemahan yang dikembangkan oleh Regina Bouchehri dan hasil yang didapat kemudian dibandingkan.
Hasil Penelitian Jumlah Judul Berdasarkan Klasifikasi Kategori dalam Teori Penerjemahan Judul oleh Bouchehri 200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0
172
168 134
46
34
29
47
Judul
Gambar 1. Jumlah Judul Berdasarkan Klasifikasi Kategori dalam Teori Penerjemahan Judul oleh Bouchehri
Seperti yang terlihat pada bagan di atas, kategori Titelidentität dan Titelinnovation memiliki jumlah judul tertinggi di antara kelima kategori judul tersebut. Kategori Titelidentität terdiri atas 172 dari 630 judul, sementara kategori Titelinnovation hanya berbeda tipis dengan jumlah 168 judul. Kategori Titelanalogie menyusul di tempat ketiga dengan jumlah total 134 judul. Selanjutnya, kategori Abwandlung, Reduktion, dan Erweiterung masing-masing memiliki jumlah 46 judul, 34 judul, dan 29 judul; menjadikan kategori Titelvariation berada di urutan keempat dengan jumlah sebanyak 109 judul. Sementara itu, kategori Hybridformen menjadi kategori dengan jumlah judul terendah, yakni hanya sebanyak 47 dari total 630 judul.
Pembahasan Titelidentität Berikut beberapa contoh variasi judul film yang termasuk ke dalam kategori penerjemahan ini.
Analisis terjemahan..., Hanissa Emiria, FIB UI, 2013
Inglorious Basterds → Inglorious Basterds Judul di atas memiliki unsur kata yang tidak terlalu sering dipakai, bahkan dalam ranah bahasa Inggris sendiri. Menurut wordcount.org, kata inglorious berada pada urutan ke-51.610 dari 86.800 kata yang terdaftar di dalam situs tersebut. Karena kata tersebut tidak terlalu sering digunakan dalam bahasa Inggris, maka terdapat kemungkinan penutur bahasa Jerman merasa tidak familiar terhadap kata tersebut sehingga makna judul tidak tersampaikan. Dalam lingkungan bahasa asli, tidak familiarnya sebuah kata bukan berarti makna tersebut tidak dapat sampai pada resipien. Dengan melihat unsur yang membentuk kata tersebut (in dan glorious pada inglorious), penutur bahasa Inggris akan tetap dapat menangkap makna dalam judul tersebut dengan mudah. Makna yang ditangkap kemudian akan memberikan sedikit informasi kepada resipien mengenai cerita yang dimiliki kedua film tersebut. Dengan kata lain, judul tersebut memenuhi fungsi referensi sebagai fungsi utamanya dalam ranah bahasa Inggris. Berbeda bagi penutur bahasa Jerman. Apabila makna kata dalam kedua judul tersebut sulit dipahami dalam lingkungan bahasa terjemahan, informasi yang dimiliki judul tidak akan mencapai tujuannya. Hal ini berarti fungsi referensi tidak dapat lagi menjadi fungsi utama judul tersebut. Faktor daya tarik bahasa asing telah menggeser fungsi referensi dan mengangkat fungsi fatis menjadi fungsi utama kedua judul tersebut. Dari total 630 judul yang dianalisis dalam artikel ini, 172 judul (27.3%) merupakan judul yang termasuk ke dalam kategori Titelidentität. Artinya, lebih dari seperempat bagian dari judul terjemahan tersebut secara bentuk sama dengan judul aslinya. Jumlah ini cukup besar, dan hal ini kemungkinan dikarenakan oleh pertimbangan ekonomis: tentunya jauh lebih mudah dan murah untuk mempertahankan judul asli karena dengan demikian waktu, tenaga, dan uang yang dipakai untuk mempertimbangkan judul terjemahan baru. Hal ini tentunya tidak akan dapat tercapai tanpa didukung globalisasi (Bouchehri, 2008: 69). Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan persebaran informasi yang semakin cepat membuat judul film asli bisa tersebar melalui internet dalam lingkungan budaya terjemahan sebelum film tersebut secara resmi diterjemahkan dan disinkronisasi ke dalam bahasa terjemahan. Bukan hanya internet, pemberitaan dan promosi film juga memiliki andil yang besar dalam persebaran sebuah judul dalam skala internasional. Tingkat kesadaran resipien terhadap sebuah judul memiliki pengaruh yang signifikan terhadap fungsi konatif dan fungsi
Analisis terjemahan..., Hanissa Emiria, FIB UI, 2013
fatis judul—semakin terkenal judul asli, semakin besar pula daya tarik dan nilai jual yang dimilikinya. Dapat disimpulkan pula bahwa meskipun tidak terdapat proses alih kode secara konvensional, kategori Titelidentität merupakan suatu bentuk proses penerjemahan. Perubahan fungsi yang dimiliki elemen yang sama dalam budaya asli dan budaya terjemahan dapat direalisasikan dalam kategori ini, yang artinya terjadi proses alih budaya. Titelanalogie Titelanalogie adalah jenis penerjemahan judul yang tergolong dalam tipe penerjemahan kata per kata, atau yang disebut juga dengan penerjemahan homolog atau analog, yang tetap berusaha mempertahankan struktur sintaktis kata dan kalimat bahasa asli bila mungkin. Dalam beberapa kasus, tentunya dibutuhkan penyesuaian struktur sintaktis bahasa asli ke dalam bahasa terjemahan. Perubahan ungkapan atau istilah bahasa asing ke dalam ungkapan dan istilah yang ekuivalen dalam bahasa terjemahan adalah contoh yang dapat muncul dalam kategori ini. Ferris Bueller’s Day Off → Ferris macht blau Dalam penerjemahan judul Ferris Bueller’s Day Off, sekilas judul terjemahannya tidak memenuhi syarat kategori ini, yakni terjemahan kata per kata. Akan tetapi, terjemahan tersebut tepat karena blaumachen adalah sebuah idiom berbahasa Jerman yang merupakan penerjemahan yang tepat bagi idiom day off dalam bahasa Inggris. Blaumachen, berdasarkan Duden Online, memiliki makna während eines bestimmten Zeitraumes ohne triftigen Grund nicht zur Arbeit gehen; sementara day off bermakna a day away from work, school, or a similar obligation. Seperti yang terlihat, keduanya sama-sama memiliki komponen makna „meliburkan diri dari rutinitas pekerjaan atau sekolah‟ sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua idiom ini memiliki relevansi makna antara satu sama lain. Meskipun begitu, ungkapan blaumachen sifatnya lebih spesifik karena memiliki makna lengkap „meliburkan diri dari rutinitas pekerjaan atau sekolah tanpa alasan yang jelas‟. Ungkapan tersebut menjadi lebih spesifik sifatnya dengan adanya tambahan komponen makna „tanpa alasan yang jelas‟. Terjemahan ini masih dianggap tepat karena ungkapan blaumachen sesuai dengan alur cerita film. Terdapat sebanyak 134 judul yang termasuk pada kategori Titelanalogien ini, atau sebanyak 21.3% dari keseluruhan total judul. Jumlah yang cukup besar ini lagi-lagi dipengaruhi oleh
Analisis terjemahan..., Hanissa Emiria, FIB UI, 2013
faktor ekonomis: kesamaan dengan judul asli mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk mempublikasikan kembali judul terjemahan karena resipien judul terjemahan akan tetap merasa familiar dengan judul terjemahan tersebut. Hal tersebut juga didorong oleh hampir tidak adanya faktor kesulitan pemahaman yang mungkin muncul ketika resipien bahasa terjemahan menerima judul asli, karena judul tersebut telah dikonversikan ke dalam elemen yang ekuivalen dalam bahasanya. Meski begitu, kategori ini terancam oleh sebuah faktor yang cukup merugikan, yakni faktor hilangnya gaya bahasa yang dimiliki judul asli. Kehilangan ini dapat disebabkan oleh dua kemungkinan: pertama, kehilangan yang disebabkan oleh perubahan elemen dalam judul, atau kedua, kehilangan yang disebabkan karena resipien bahasa terjemahan tidak mengenali gaya bahasa yang digunakan pada judul asli, sehingga meskipun unsur elemen dapat dipertahankan, tetap terdapat kemungkinan bahwa fungsi yang diinginkan tidak sampai kepada resipien. Fungsi fatis adalah fungsi yang banyak dirugikan dalam kategori penerjemahan ini, dan tentunya dapat memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap atraktifitas judul dan kemampuannya untuk menarik perhatian resipien. Titelvariation Abwandlung adalah kelompok judul yang mengubah elemen dalam judul asli, seperti yang ditunjukkan pada contoh berikut. Picnic at Hanging Rock → Picnic am Valentinstag Hanging Rock adalah sebuah reservat alam yang dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi yang terletak di Victoria, Australia. Tentunya Hanging Rock bukanlah tempat yang asing lagi bagi orang-orang Australia. Akan tetapi, bagi orang asing—atau dalam kasus ini, orang Jerman— bisa jadi nama Hanging Rock tidak dikenali oleh mereka. Apabila demikian, judul ini tentunya akan kehilangan fungsi referensinya karena alih-alih member info pada resipien, elemen kata Hanging Rock justru memberi kebingungan pada mereka. Oleh karena itu, tentunya wajar apabila Hanging Rock pada judul asli yang mengacu pada latar tempat dalam film kemudian diubah dengan menggunakan latar waktu dalam film, yakni Valentinstag atau hari Valentine. Perubahan ini dapat lebih dicerna oleh resipien berbahasa asing karena konsep hari Valentine bersifat lebih global daripada Hanging Rock. Akan tetapi, judul terjemahan ini bisa jadi menyesatkan karena hari Valentine erat hubungannya dengan hal-hal yang berbau romantis sehingga tentunya wajar apabila pada anggapan pertama
Analisis terjemahan..., Hanissa Emiria, FIB UI, 2013
resipien menyangka bahwa film ini adalah film dengan genre romansa, meski pada kenyataannya ini adalah film misteri. Hal ini tentunya dapat menimbulkan kekecewaan, atau juga sebaliknya, film ini bisa jadi menjadi kejutan yang menyenangkan bagi resipien. Penggantian elemen tersebut bisa menambahkan faktor kejutan bagi judul ini. Kategori ini terdiri dari 7.3% dari total keseluruhan judul, yang berarti terdapat 46 judul yang termasuk ke dalam kategori Abwandlung dari total 630 judul. Jumlahnya tidak sebanyak dua kategori sebelumnya, yakni Titelidentität dan Titelanalogie, karena beberapa alasan. Biasanya judul yang mengalami perubahan elemen hanyalah judul-judul yang memiliki referensi budaya yang belum banyak diketahui secara global, seperti yang terjadi pada judul Picnic at Hanging Rock yang telah dibahas sebelumnya. Reduktion pada hakikatnya dilakukan dengan alasan yang sama dengan kategori Abwandlung, yakni untuk mempermudah pemahaman judul tersebut bagi penutur bahasa terjemahan. Oleh karena itu, biasanya kategori penerjemahan ini didapati pada judul-judul asli yang memiliki referensi budaya yang terbilang rumit. Dengan menghilangkan referensi tersebut, proses penerjemahan menjadi lebih mudah. Dog Day Afternoon → Hundstage Dog day, menurut Dictionary.com, merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut periode terpanas di musim panas yang terjadi selama bintang Sirius terbit bersamaan dengan matahari, yang diperhitungkan terjadi dalam kurun waktu 3 Juli sampai 11 Agustus. Dalam bahasa Jerman, istilah ini dikenal dengan sebutan Hundstage. Seperti yang dapat dilihat pada judul di atas, judul terjemahannya hanya menerjemahkan kata dog day dan menghilangkan kata afternoon. Hal ini dimaksudkan supaya judul terjemahan tidak menjadi terlalu rumit. Apabila kata afternoon ikut diterjemahkan, sesuai dengan kaidah pembentukan nomina dalam bahasa Jerman, judul tersebut akan berbunyi Hundstagenachmittag. Judul tersebut benar secara sintaktis, tetapi daya tariknya jauh berkurang karena terdiri dari satu kata yang terlalu panjang untuk menjadi sebuah judul yang efektif. Karenanya, keputusan untuk mengurangi elemen tersebut tepat dalam penerjemahan judul ini. Terdapat sebanyak 34 judul yang termasuk ke dalam kategori Reduktion dari total 630 judul, yang berarti kategori Reduktion mendapat bagian 5.4% dari total persentase keseluruhan judul. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan dengan kategori Abwandlung karena Reduktion biasanya dilakukan dikarenakan oleh satu alasan: efektivitas judul terjemahan. Apabila setelah
Analisis terjemahan..., Hanissa Emiria, FIB UI, 2013
melalui proses penerjemahan judul terjemahan dirasakan terlalu panjang atau dapat lebih dimaksimalkan keefektifannya, maka judul tersebut dapat dikurangi elemennya, seperti yang terjadi pada judul-judul di atas. Penghilangan artikel biasanya tidak terlalu sering dilakukan dan biasanya hanya terjadi ketika keberadaannya dirasakan membebani dalam ranah bahasa terjemahan. Erweiterung adalah memberikan informasi tambahan selama proses penerjemahannya, sehingga judul terjemahan akan lebih panjang daripada judul asli. Atlantic City → Atlantic City, USA Pada judul terjemahan di atas, misalnya, diberikan keterangan tambahan bagi judul yang terdiri dari referensi budaya yang kurang dikenal. Misalnya pada penerjemahan judul Atlantic City di atas, di mana judul terjemahannya menambahkan kata USA di belakang. Hal ini dilakukan karena meskipun Atlantic City merupakan salah satu kota di Amerika yang cukup sering muncul dalam media budaya populer, hal tersebut tetap tidak menutup kemungkinan adanya orang Jerman yang belum pernah mendengar mengenai kota itu, sehingga judul diperjelas dengan menambahkan keterangan tempat untuk menghindari kesalahpahaman dan resipien dapat membayangkan dengan jelas setting tempat yang digunakan dalam film tersebut. Dari 630 judul, terdapat 29 judul yang termasuk ke dalam kategori Erweiterung. Artinya, kategori ini memiliki persentase sebesar 4.6%. Jumlahnya kecil karena kategori penerjemahan ini merupakan salah satu pendekatan penerjemahan yang berisiko. Salah satu konsekuensi yang dimiliki oleh variasi penerjemahan ini adalah hilangnya unsur misteri yang dimiliki sebuah judul, yang dapat menyebabkan hilangnya rasa tertarik dan ingin tahu yang dimiliki oleh resipien terhadap isi film. Judul yang maknanya terkesan samar akan menimbulkan berbagai interpretasi dari resipien, dan hal ini adalah salah satu unsur penting yang harus dimiliki sebuah judul untuk dapat menarik minat resipien. Selain itu, apabila dilakukan secara berlebihan, penambahan informasi dalam judul dapat berpotensi membeberkan inti plot film, sehingga wajar apabila jenis penerjemahan ini lebih banyak dihindari. Titelinnovation Dalam Titelinnovation, dibentuk judul baru sebagai judul terjemahan, dan judul tersebut tidak memiliki hubungan ekuivalen sama sekali dengan judul asli. Contohnya dapat diamati pada beberapa judul berikut:
Analisis terjemahan..., Hanissa Emiria, FIB UI, 2013
A Hard Day’s Night → Yeah Yeah Yeah Apabila dilihat secara sekilas, tidak ada hubungan apapun antara kedua judul di atas yang dapat mengidentifikasikan keduanya sebagai judul sebuah film yang sama. Akan tetapi, hubungan tersebut baru dapat terlihat setelah resipien menonton film tersebut. Resipien baru akan mengetahui bahwa judul terjemahannya, Yeah Yeah Yeah, kemungkinan besar mengacu pada bait pada lagu berjudul She Loves You yang dilantunkan oleh the Beatles dalam film tersebut. Judul terjemahan menggunakan bait dari lagu tersebut karena She Loves You merupakan single mereka yang dinilai sebagai lagu paling sukses yang muncul di awal karir the Beatles, sehingga memperkecil kemungkinan resipien tidak dapat memahami referensi budaya yang digunakan dalam judul tersebut. Dari 630 judul yang menjadi total judul yang dianalisis, 168 judul diantaranya termasuk ke dalam kategori Titelinnovation ini, yakni 26.6% dari total persentase. Jumlah ini dapat dikatakan cukup besar. Hal ini terjadi karena jenis penerjemahan yang dapat terjadi di dalam kategori ini menyediakan „ruang bermain‟ yang amat luas bagi penerjemah. Menerjemahkan sebuah judul memberikan ruang gerak yang sempit untuk penerjemah karena banyak faktor internal dan eksternal yang harus dipertimbangkan. Dalam proses penerjemahan yang terjadi pada kategori ini, faktor internal yang harus diperhatikan berkurang. Penerjemah dapat membuat judul baru untuk sebuah film dengan satu syarat yang mudah: judul tersebut harus relevan dengan isi film dan harus memiliki fungsi utama yang ingin dipenuhi. Oleh karena itu, tentunya banyak yang mempertanyakan keabsahan jenis penerjemahan ini. Bagaimana bisa dua judul yang tidak memiliki kesamaan elemen sama sekali dapat digolongkan ke dalam judul yang telah mengalami proses penerjemahan? Akan tetapi, kita tidak boleh melupakan bahwa ada yang disebut dengan penerjemahan bebas. Dalam pendekatan ini, struktur dan fungsi yang dimiliki teks asli tidak lagi memiliki relevansi pada teks terjemahan, karena penerjemah bebas menentukan struktur dan fungsi apa yang ingin ia gunakan pada teks terjemahannya. Meskipun kedua judul tersebut berbeda sama sekali antara satu sama lainnya, mereka masih memiliki ikatan pada isi film. Hybridformen Faktor yang menggolongkan judul-judul tersebut ke dalam kategori ini hanya satu, yakni adanya Titelgefüge atau „judul tambahan‟ dalam judul terjemahan tersebut, sehingga film tersebut dalam waktu bersamaan memiliki dua judul sekaligus. Fenomena ini sering juga disebut sebagai Doppeltitel.
Analisis terjemahan..., Hanissa Emiria, FIB UI, 2013
Goodfellas → Goodfellas – Drei Jahrzehnte in der Mafia Sama seperti variasi judul yang terdapat pada kategori Titelinnovation, meski judul tambahannya terlihat tidak memiliki hubungan apapun dengan judul asli, sebenarnya judul tambahan tersebut memberikan informasi yang relevan dengan isi film, dan karenanya memiliki hubungan dengan isi film. Judul tambahan pada terjemahan judul Goodfellas berfungsi untuk memberikan informasi bahwa tokoh utama dalam film ini kemungkinan telah lama berkecimpung dalam suatu organisasi mafia. Kesimpulan tersebut ditarik dari informasi yang diberikan judul tambahan, yang memiliki makna „tiga puluh tahun dalam dunia mafia‟. Terdapat 47 judul yang dalam kategori ini atau 7.4% dari total persentase. Hybridform adalah bentuk yang juga tidak terlalu sering digunakan karena adanya judul tambahan membuat panjang judul tidak efektif, sehingga judul boleh jadi kehilangan kemampuannya untuk dapat diingat dengan baik oleh resipien. Selain itu, beberapa variasi yang terdapat dalam kategori ini juga dapat dinilai pleonastis, karena menyampaikan makna yang sama dua kali, meskipun hal tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa tidak akan terjadi kesalahpahaman pada resipien.
Kesimpulan Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Kategori Titelidentität terdiri atas 172 dari 630 judul, sementara kategori Titelinnovation memiliki jumlah 168 judul. Kategori Titelanalogie memiliki jumlah total 134 judul. Abwandlung, Reduktion, dan Erweiterung masing-masing memiliki jumlah 46 judul, 34 judul, dan 29 judul; menjadikan kategori Titelvariation memiliki 109 judul. Sementara itu, kategori Hybridformen terdiri dari 47 dari total 630 judul. Terlihat bahwa terdapat kecenderungan untuk mempertahankan judul asli (Titelidentität) dan untuk membuat judul baru yang sama sekali tidak memiliki kesamaan dengan judul asli (Titelinnovation). Padahal, kedua kategori tersebut jauh berbeda apabila dilihat dari proses penerjemahan yang terjadi di dalamnya. Judul yang termasuk ke dalam kategori Titelidentität memiliki keuntungan dari faktor eksternal. Karena judul terjemahan sama dengan judul aslinya, tidak dibutuhkan tenaga, biaya promosi, dan waktu untuk menerjemahkan judul yang akan dipakai dalam ranah bahasa terjemahan. Titelinnovation memberikan keuntungan terbanyak dari segi faktor internal. Dalam kategori ini, ruang gerak bagi kreatifitas penerjemah menjadi sangat luas karena tidak
Analisis terjemahan..., Hanissa Emiria, FIB UI, 2013
lagi dipengaruhi struktur dan elemen judul asli, yang merupakan faktor internal dalam penerjemahan judul. Selain itu, judul dalam kategori ini terutama memiliki fungsi untuk mengadaptasi elemen budaya yang terdapat dalam judul asli sehingga dapat dengan lebih mudah dipahami oleh resipien bahasa terjemahan. Titelidentität dan Titelinnovation juga memiliki kelemahan masing-masing. Dalam kategori Titelidentität, karena judul yang dipakai mempertahankan bahasa asli, terdapat kemungkinan bahwa judul tersebut tidak dapat menyampaikan makna asli dengan baik. Faktor internal menjadi kekurangan dalam metode ini. Bagi film berbahasa Inggris, kemungkinan ini memang kian menyusut seiring dengan berkembangnya bahasa Inggris sebagai bahasa global, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa kemungkinan ini akan selalu ada. Pada kategori Titelinnovation, segi eksternal judul film yang termasuk ke dalam kategori ini dapat dipandang sebagai kelemahan. Karena judul terjemahan kebanyakan pada kategori ini berbeda jauh dengan judul asli, sehingga tidak lagi familiar dengan resipien, judul ini tentunya butuh disirkulasikan kembali kepada calon resipiennya, dan proses tersebut membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya tambahan. Titelidentität dan Titelinnovation memiliki kesamaan dalam membuktikan bahwa fungsi judul menjadi faktor penting yang mempengaruhi proses penerjemahan dari segi internal judul. Selama judul asli dinilai masih dapat memenuhi fungsi yang ingin disampaikan kepada resipien bahasa terjemahan, baik itu fungsi yang dimiliki judul asli maupun fungsi baru, maka wajar apabila judul asli tetap dipertahankan. Keputusan untuk tidak menerjemahkan sebuah judul biasanya selalu memiliki motif yang sulit diketahui, dengan alasan bahwa menemukan pihak yang bertanggung jawab atas diterjemahkannya sebuah judul juga merupakan usaha yang sulit. Juga, apabila judul asli dirasakan tidak lagi mumpuni untuk tetap menyampaikan fungsi yang diinginkan kepada resipien, maka menerjemahkan judul dengan karakteristik yang sesuai pada judul-judul yang terdapat dalam kategori Titelinnovation dapat dijadikan sebagai sarana yang tepat. Titelidentität dan Titelinnovation menjadi jenis judul yang paling sering didapati dalam dunia perfilman bahasa Jerman karena keduanya menawarkan faktor-faktor yang paling sering dipertimbangkan tersebut. Dari poin-poin di atas, dapat dilihat bahwa fungsi judul menjadi faktor internal terpenting yang menjadi pertimbangan dalam penerjemahan judul. Faktor eksternal yang mempengaruhi
Analisis terjemahan..., Hanissa Emiria, FIB UI, 2013
penerjemahan judul lebih bervariasi; faktor yang didapati dalam penelitian ini meliputi pertimbangan finansial dan kemungkinan efek yang dimiliki judul terjemahan terhadap resipien.
Daftar Referensi [1] Bouchehri, Regina. (2008). Filmtitel im interkulturellen Transfer. Berlin: Frank & Timme GmbH. [2] FU Berlin. (2013) Paratextualität. Literaturtheorien im Netz. Diambil 17 Februari 2013 dari http://www.geisteswissenschaften.fu-berlin.de/v/littheo/glossar/paratextualitaet.html. [3] Hébert Louis. (2011) The Functions of Language. Signosemio. Diambil 12 Februari 2013 dari http://www.signosemio.com/jakobson/functions-of-language.asp. [4] Munday, Jeremy. (2001). Introducing Translation Studies: Theories and Applications. Oxon: Routledge. [5] Nord, Christiane. (1996). Einführung in das funktionale Übersetzen. Am Beispiel von Titeln und Überschriften. Diambil 12 Februari 2013 dari http://books.google.co.id/books? id=37jlAAAAMAAJ. [6] WordCount. Diambil 12 Mei 2013 dari wordcount.org/about.html. [7] “Blaumachen.” Duden. Diambil 11 Mei 2013 dari duden.de/rechtschreibung/blaumachen.
Analisis terjemahan..., Hanissa Emiria, FIB UI, 2013