ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. FAJAR SURYA WISESA, TBK PERIODE TAHUN 2011-2015
Nama NPM Kelas Dosen Pembimbing
: Ratna Indraswari : (27213311) : 3EB23 : Susanti Usman, SE., MMSI
Pendahuluan Latar Belakang Perkembangan ekonomi yang dinamis
Kebangkrutan
Metode Altman Z-Score
Persaingan pasar yang ketat
Perusahaan yang tidak mampu bertahan
PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk
1.
2.
– Rumusan Masalah Bagaimana rasio lima variabel Z-Score pada PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk periode 2011-2015? Bagaimana potensi kebangkrutan pada PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk periode 20112015? – Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis membatasi masalah prediksi kebangkrutan perusahaan pada periode 2011-2015 dalam neraca dan laporan laba rugi dengan menggunakan perhitungan Altman Z-Score pada PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk.
1.
2.
– Tujuan Penelitian Untuk mengetahui rasio lima variabel Z-Score pada PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk Periode 2011-2015. Untuk mengetahui potensi kebangkrutan pada PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk Periode 2011-2015.
Metodologi Penelitian – Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah laporan keuangan yang terdiri dari laporan posisi keuangan (neraca) dan laporan laba rugi pada PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk yang beralamat di Jalan Abdul Muis 30 Jakarta Pusat 10160, Indonesia. – Jenis Dan Sumber Data Dalam penulisan ilmiah ini, penulis menggunakan data sekunder. Data tersebut berupa laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi) PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk yang diperoleh dari www.idx.co.id. Serta nilai harga pasar per lembar saham pada periode 2011-2015 yang diperoleh dari https://finance.yahoo.com/
– Teknik Analisis 1. Analisis Deskriptif Analisis yang digunakan penulis adalah analisis deskriptif dengan mengunakan tabel dan grafik untuk memperjelas pembahasan pada penelitian ilmiah ini. 2. Analisis Kuantitatif Analisis yang digunakan penulis adalah analisis kuantitatif berupa rumus analisis Altman Z-Score pada perusahaan manufaktur yang telah go public dengan menggunakan bantuan software berupa microsoft excel untuk menghasilkan rasio yang baik dan akurat. Dengan Formula : Z = 1,2X1 + 1,4X2 + 3,3X3 + 0,6X4 + 1,0 X5 Dimana: Z : Indeks Keseluruhan X1 : Modal Kerja / Total Aset X2 : Laba Ditahan / Total Aset
X3 : EBIT / Total Aset X4 : Nilai Pasar Saham / Total Hutang X5 : Penjualan / Total Aset
Pembahasan RANGKUMAN HASIL PENELITIAN RASIO LIMA VARIABEL PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk
Keterangan
2011
2012
2013
2014
2015
Rasio X1
0,06
-0,21
0,10
-0,01
0,02
Rasio X2
0,11
0,10
0,06
0,07
0,01
Rasio X3
0,07
0,02
-0,03
0,05
-0,04
Rasio X4
3,46
1,58
1,21
1,03
0,57
Rasio X5
0,83
0,71
0,82
0,98
0,71
Potensi Kebangkrutan dan Rating Ekuivalen PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk Tahun
Indeks Z-Score
Interpretasi
Rating
Equivalent 2011
3,36
Zona Aman
CCC+
2012
1,62
Zona Berbahaya
D
2013
1,63
Zona Berbahaya
D
2014
1,84
Zona Abu-abu
CCC-
2015
0,96
Zona Berbahaya
D
KESIMPULAN DAN SARAN – Kesimpulan 1. Rasio lima variabel pada PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, periode 2011-2015 tidak mengalami peningkatan yang signifikan dan cenderung menurun dari tahun 2011 hingga 2015. 2. Nilai indeks Z-Score untuk memprediksi potensi kebangkrutan pada PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, periode 2011-2015 menunjukkan bahwa perusahaan berada pada zona berbahaya. Dimana kinerja keuangan perusahaan kurang sehat dan berpotensi bangkrut yang sangat tinggi. – Saran 1. Dilihat dari rasio modal kerja terhadap total aset ada beberapa yang nilainya negatif, hal ini dikarenakan hutang lancar yang terlalu besar bila dibandingkan dengan aset lancarnya maka dapat dilakukan beberapa cara seperti meningkatkan aset lancar dan mengurangi utang lancar. Selain itu perusahaan juga harus bijaksana saat memutuskan melakukan pinjaman baik kepada pihak ketiga maupun yang ada hubungana filiasi serta penetapan waktu jatuh tempo hutangnya. 2. Meningkatkan saldo laba ditahan dengan cara meningkatkan laba bersih yang diperoleh setiap tahunnya, semakin besar laba bersih yang diperoleh maka semakin banyak jumlah rasio laba terhadap total aset.
3. Meningkatkan EBIT karena apabila dilihat dari nilai rasio EBIT terhadap total aset nilainya selalu menurun. Dapat dilakukan dengan cara meningkatkan penjualan seperti membuat diversifikasi produk, mengadakan promosi melalui media cetak, elektronik maupun online, meningkatkan kualitas produk, memperluas daerah pemasaran dan masih banyak yang lainnya. Perusahaan juga harus memperhatikan nilai beban bunga yang ditanggung pada setiap hutang yang dimiliki oleh perusahaan. Karena nilai EBIT sangat berpengaruh dalam meningkatkan indeks Z-Score perusahaan. 4. Meningkatkan rasio pasar modal sendiri (saham) terhadap total hutang dengan cara perusahaan harus dapat meningkatkan harga pasar per lembar sahamnya seperti dengan meningkatkan pembagian deviden (earning per share) atau juga melakukan pembelian kembali saham beredar untuk mengatasi penurunan rasio pada tahun-tahun berikutnya. 5. Meningkatkan rasio penjualan terhadap total aset dengan cara meningkatkan perputaran aset, hal ini untuk menunjukan bahwa aset yang dimiliki lebih kecil dibandingkan dengan kemampuan untuk menjual.