ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE 20082012 DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE
NAMA NPM JURUSAN PEMBIMBING
: Heri Kurniawan : 23210252 : Akuntansi : Erna Kustyarini, SE., MMSI
PENDAHULUAN Latar Belakang Pada era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat seperti sekarang ini, banyak sekali perusahaan-perusahaan penyedia layanan telekomunikasi yang bersaing hebat untuk memikat hati para konsumennya. Banyak hal yang dilakukan perusahaan tersebut antara lain perang tarif telepon yang murah sampai menurunkan harga paket layanan internet. Hal tersebut tentunya akan berdampak buruk bagi perusahaan yang tidak sanggup bersaing di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan permasalahan yang dapat diambil adalah mengenai : 1. Bagaimana nilai rasio variabel Z-score pada PT Indosat Tbk Periode 20082012? 2. Bagaimana potensi kebangkrutan perusahaan pada PT Indosat Tbk Periode 2008-2012? Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis membatasi masalah pada prediksi kebangkrutan perusahaan pada periode 2008–2012 dalam neraca dan laporan laba rugi dengan menggunakan perhitungan Altman Z-Score pada PT Indosat Tbk.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yang ingin dicapai adalah : 1. Untuk mengetahui nilai rasio variabel Z-score pada PT Indosat Tbk Periode 2008-2012. 2.Untuk mengetahui potensi kebangkrutan perusahaan pada PT Indosat Tbk Periode 2008-2012.
PEMBAHASAN •
Working Capital to Total Assets Ratio (Rasio Modal Kerja terhadap Total Aktiva)
•
Rasio Modal Kerja Terhadap Total Aktiva Periode 2008-2012 ( Dalam Jutaan Rupiah
Modal Kerja Periode 2008-2012 ( Dalam Jutaan Rupiah )
Tahun
Aktiva Lancar
Hutang Lancar
Modal Kerja
2008
9.691.773
10.675.245
-983.472
2009
7.139.627
13.071.234
Tahun
Modal Kerja
Total Aktiva
Rasio Modal Kerja Terhadap Total Aktiva (X1)
2008
-983.472
51.693.323
-0,019
2009
-5.931.607
55.041.487
-0,107
2010
-6.569.009
53.325.128
-0,123
2011
-6.200.502
53.233.012
-0,116
2012
-2.706.941
55.225.061
-0,049
-5.931.607
2010
5.455.940
12.024.949
-6.569.009
2011
5.767.565
11.968.067
-6.200.502
2012
8.308.810
11.015.751
-2.706.941
•
Retained Earning To Total Assets Ratio (Rasio Laba Ditahan terhadap Total Aktiva) Rasio Laba Ditahan Terhadap Total Aktiva Periode 2008-2012 ( Dalam Jutaan Rupiah Laba ditahan Periode 2008-2012 ( Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun
Laba Ditahan / LYD
2008
14.902.246
2009
15.461.237
2010
15.378.490
Tahun
Laba Ditahan
Total Aktiva
Rasio Laba ditahan Terhadap Total aktiva (X2)
2008
14.902.246
51.693.323
0,288
2009
15.461.237
55.041.487
0,280
2010
15.378.490
53.325.128
0,288
2011
16.023.550
2011
16.023.550
53.233.012
0,301
2012
15.981.167
2012
15.981.167
55.225.061
0,289
•
Earning Before Interest and Taxes to Total Assets Ratio (Rasio EBIT terhadap Total Aktiva Laba sebelum Beban Bunga dan pajak ( EBIT) Periode 2008-2012 ( Dalam jutaan Rupiah )
Tahun
Laba Sebelum pajak
2008
EBIT
Tahun
EBIT
Total Aktiva
Rasio EBIT Terhadap Total Aktiva (X3)
2.325.115 66.100
2.391.215
2008
2.391.215
51.693.323
0,046
2009
2.231.993 58.535
2.290.528
2009
2.290.528
55.041.487
0,041
2010
1.081.817 65.919
1.147.736
2010
1.147.736
53.325.128
0,021
2011
1.400.312
53.233.012
0,026
2012
516.102
55.225.016
0,009
2011 2012
Beban Bunga
Rasio Laba sebelum Beban Bunga dan pajak (EBIT) Periode 2008-2012 ( Dalam jutaan Rupiah
1.331.357 68.955 461.618
54.484
1.400.312 516.102
•
Market Value of Equity to Book Value of Liabilities Ratio (Rasio Nilai Pasar Modal Sendiri terhadap Nilai Buku Hutang)
Nilai Pasar Modal Sendiri Periode 2008-2012
Tahun
Closing Price
Saham Yang Beredar
Nilai Pasar Modal Sendiri
2008
5.750
5.433
31.239.750
2009
4.725
5.433
25.670.925
2010
5.400
5.433
29.338.200
2011 2012
5.650 6.450
5.433 5.433
Rasio Nilai Pasar Modal Sendiri Terhadap Nilai Buku Hutang Periode 2008-2012 Tahun
Nilai Pasar Modal Sendiri
Total Kewajiban
Rasio Nilai Pasar Modal Sendiri Terhadap Nilai Buku Hutang (X4)
2008
31.239.750
34.283.702
0,911
2009
25.670.925
37.083.797
0,692
2010
29.338.200
35.069.754
0,836
2011
30.696.450
34.263.912
0,895
2012
35.042.850
35.829.677
0,978
30.696.450 35.042.850
•
Analisis Z-Score untuk Memprediksi Potensi Kebangkrutan Perusahaan
Overall Indeks Z-Score Tahun 2008
Overall Indeks Z-Score Tahun 2009
VARIABEL
NILAI RASIO
KOEFISIEN RASIO
(NILAI RASIO )*( KOEFISIEN RASIO )
VARIABEL
NILAI RASIO
KOEFISIEN
(NILAI RASIO)*( KOEFISIEN RASIO)
X1
-0,019
6,56
-0,124
X1
-0,107
6,56
-0,701
X2
0,288
3,26
0,938
X2
0,280
3,26
0,912
X3
0,041
6,72
0,275
X4
0,692
1,05
0,726
Indeks Z-Score
1,213
X3 X4
0,046 0,911
6,72 1,05
Indeks Z-Score
0,309 0,956 2,079
Overall Indeks Z-Score Tahun 2011
Overall Indeks Z-Score Tahun 2010 VARIABEL
NILAI RASIO
KOEFISIEN RASIO
(NILAI RASIO)*(K OEFISIEN)
VARIABEL
NILAI RASIO
KOEFISIEN RASIO
(NILAI RASIO)*(KO EFISIEN)
X1
-0,123
6,56
-0,806
X1
-0,116
6,56
-0,760
X2
0,288
3,26
0,938
X2
0,301
3,26
0,981
X3
0,021
6,72
0,141
X3
0,026
6,72
0,174
X4
0,895
1,05
0,939
Indeks Z-Score
1,334
X4
0,836
1,05
Indeks Z-Score
0,877 1,150
Rasio Empat Variabel Periode 2008-2012
Overall Indeks Z-Score Tahun 2012 VARIABEL
NILAI RASIO
KOEFISIEN RASIO
(NILAI RASIO)*(K OEFISIEN)
X1
-0,049
6,56
-0,321
X2 X3 X4
0,289 0,009 0,978
3,26 6,72 1,05
Indeks Z-Score
0,942
Tahun
Rasio X1
Rasio X2
Rasio X3
Rasio X4
2008
-0,019
0,288
0,046
0,911
2009
-0,107
0,280
0,041
0,692
2010
-0,123
0,288
0,021
0,836
2011
-0,116
0,301
0,026
0,895
2012
-0,049
0,289
0,009
0,978
0,060 1,026 1,708
Potensi Kebangkrutan Periode 2008-2012
Rating PT Indosat, Tbk Periode 2008-2012
2008 2009 2010 2011 2012 ZScore
2,079
1,213
1,150
1,334
1,708
2008 2009 2010 2011 2012 Ratin g
CCC-
D
D
D
D
PENUTUP KESIMPULAN •
Dari hasil penulisan ilmiah ini, dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Indosat Tbk dalam kondisi kurang sehat karena pada periode 2008-2012 indeks Z-score berada pada posisi grey area dimana titik cut-off altman 1,10
• •
SARAN Meningkatkan jumlah modal kerja dengan cara mengurangi pinjaman jangka pendek dari tahun ketahun dan mengurangi utang lancar Meningkatkan saldo laba ditahan dengan cara meningkatkan laba bersih yang diperoleh setiap tahunnya, semakin besar laba bersih yang diperoleh maka semakin banyak jumlah laba yang tidak digunakan untuk membayar deviden semakin besar. Meningkatkan EBIT Perusahaan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan penjualan yaitu membuat diversifikasi produk, mengadakan promosi melalui media cetak, elektronik maupun online, meningkatkan kualitas produk, memperluas daerah pemasaran dan masih banyak lainnya maka semakin besar penjualan yang diperoleh sehingga dapat meningkatkan EBIT. Perusahaan juga harus mampu meningkatkan harga pasar per lembar sahamnya sehingga rasio nilai pasar modal sendiri menjadi naik, untuk meningkatkan harga pasar per lembar sahamnya perusahaan harus mampu meningkatkan kinerja perusahaan baik di dalam lingkungan internal perusahaan seperti pemilik perusahaan, manajemen, dan karyawan maupun di lingkungan eksternal perusahaan seperti pemasok, pelanggan, pesaing, kreditur dan lain sebagainya.
• •
•