PT Fajar Surya Wisesa Tbk
A year of contrasts.
Annual Report Laporan Tahunan
2008
Contents Daftar Isi
01
Vision & Mission Visi & Misi
30
Operating Review Tinjauan Operasi
02
Company Profile Profil Perusahaan
32
Human Resources Sumber Daya Manusia
06
Product Lines Lini Produk
38
Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
08
Organization Structure Struktur Organisasi
44
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
09
Business Strategy Strategi Usaha
52
10
Financial Highlights Ringkasan Keuangan
Independent Report of the Audit Committee Laporan Komite Audit
57
14
President Commissioner’s Message Sambutan Presiden Komisaris
Risk Management Manajemen Risiko
58
Share Price Information Informasi Harga Saham
16
President Director’s Message Sambutan Presiden Direktur
61
22
Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operation Pembahasan Manajemen dan Analisa Kondisi Keuangan serta Hasil Operasi
Company Credit Ratings Peringkat Kredit Perusahaan
64
Financial Report Laporan Keuangan
Vision
Visi
To be a world-class industrial paper producing company that generates value and quality through responsible recycling and sustainable manufacturing.
Menjadi produsen kertas kemasan berskala dunia yang menghasilkan nilai dan produk berkualitas melalui daur ulang dan siklus produksi berkesinambungan.
Mission Misi To maintain our position as one of the leading industrial paper companies in Indonesia by capitalizing on opportunities and demand for industrial and consumer products in Indonesia and the region.
Mempertahankan posisi Perusahaan sebagai salah satu produsen kertas kemasan terkemuka di Indonesia dengan memanfaatkan peluang dan permintaan produk konsumen dan industri baik di Indonesia maupun kawasan sekitarnya.
Company Profile Profil Perusahaan
Incorporation
Tahun Berdirinya Perusahaan
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, (also known as FajarPaper or the Company) was established by notarial deed in June 19871 with approval from the Minister of Justice in February, 19882. The Company listed its shares on the Indonesia Stock Exchange (IDX), in 19943 and completed a stock split which changed the nominal per share value from Rp 1,000 to Rp 500 per share in 1999 4.
PT Fajar Surya Wisesa Tbk (yang juga dikenal dengan nama FajarPaper atau Perusahaan) didirikan dengan akta notaris pada bulan Juni 19871 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman pada bulan Februari 1988 2. Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 19943 dan melakukan pemecahan saham sehingga nilai nominal masing-masing saham berubah dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 pada tahun 1999 4 juga.
FajarPaper is one of the leading packaging paper producers in Indonesia. With a complement of 2,022 employees, FajarPaper produces and sells packaging paper to domestic and export markets. The primary raw material used in the production of the Company’s products is recycled paper, which accounted for around 99% of raw materials in 2008. Subsidiary FajarPaper has one subsidiary, Fajar Paper Finance B.V. domiciled in the Netherlands.
Dengan karyawan sejumlah 2.022 orang, FajarPaper memproduksi dan menjual kertas kemasan baik di dalam negeri maupun di pasar ekspor. FajarPaper merupakan salah satu produsen kertas kemasan terkemuka di Indonesia. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi sebagian besar adalah kertas bekas yang jumlahnya mencapai sekitar 99% dari kebutuhan bahan baku pada tahun 2008. Anak Perusahaan FajarPaper memiliki satu anak perusahaan, yaitu Fajar Paper Finance B.V. yang berada di Belanda.
1. 2.
3. 4.
Notarial Deed No. 20 of Lenny Budiman, S.H dated June 13, 1987. Deed of Establishment approved by the Minister of Justice, Republic of Indonesia Decision Letter No. C2-1737-HT.01.01.TH.88 dated February 29, 1988, published in Supplement No. 1623 of State Gazette No. 36 dated May 4, 1990. Initial Public Offering (IPO) for 47,000,000 shares with nominal value of Rp 1,000 per share and price of Rp 3,200 per share. The Company obtained an effectiveness statement from the Capital Market Supervisory Board (“Bapepam”) based on the letter No.S-1927/PM/1994.
1. 2.
3. 4.
Akta No. 20 yang dibuat di hadapan Notaris Lenny Budiman, S.H. pada tanggal 13 Juni 1987. Akta Pendirian disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-1737-HT.01.01.TH.88 tanggal 29 Februari 1988 dan dimasukkan ke dalam Lembaran Tambahan No. 1623 Berita Negara No. 36 tertanggal 4 Mei 1990. Penawaran Umum Perdana 47.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dan harga Rp 3.200 per saham. Pada tahun 1999 Perusahaan melakukan pemecahan saham sehingga nilai nominal masing-masing saham berubah dari Rp 1.000 menjadi Rp 500. Perusahaan mendapat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (“Bapepam”) sebagaimana disebutkan dalam surat No. S-1927/PM/1994.
Kraft linerboard rolls, ready for delivery to customers.
Electricity Cogenerating power plant #2 and its demineralization plant to ensure water purity for optimal operating conditions.
Gulungan kertas kraft linerboard, siap dikirimkan kepada konsumen.
Instalasi pembangkit listrik #2 dan fasilitas demineralisasi yang memastikan kemurnian air tetap terjaga agar mesin dapat beroperasi optimal.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
Production facilities including site infrastructure
Fasilitas produksi termasuk prasarananya
Commercial operations commenced in 1989 using Paper Machine #2 (“PM#2”) to produce linerboard. In 1990 Paper Machine #1 (“PM#1”) began producing coated duplex board and a third paper machine (“PM#3”) was operational in 1995, manufacturing corrugated medium. The same year the Company installed its first power plant (“Cogen#1”) with a capacity of 32.5 MW. In 2006, a fourth paper machine, named “PM#7”, was completed, with the capability to produce containerboard (corrugated medium and linerboard) as well as sack kraft. A second power plant (“Cogen#2”) with a capacity of 35 MW was also installed during that year.
Perusahaan mulai beroperasi pada tahun 1989 dengan Mesin Kertas #2 (“PM#2“) untuk memproduksi linerboard. Pada tahun 1990 Mesin Kertas #1 (“PM#1”) mulai digunakan untuk membuat kertas jenis coated duplex board sementara Mesin Kertas yang ketiga (“PM#3”) yang memproduksi kertas corrugated medium mulai beroperasi pada tahun 1995 bersamaan dengan instalasi pembangkit listrik pertama (“Cogen#1”) yang berkapasitas 32,5 MW. Pada tahun 2006 Perusahaan menyelesaikan pemasangan mesin kertas yang keempat (“PM#7”) untuk memproduksi kertas containerboard (corrugated medium dan linerboard) dan sack kraft, di samping instalasi pembangkit listrik kedua (“Cogen#2”) yang berkapasitas 35 MW pada tahun tersebut.
Markets FajarPaper generates the majority of its sales revenues from supplying our products to industrial customers primarily domestic independent boxmaking manufacturers and converters, as well as through export earnings from a variety of overseas markets mostly in Asia, Middle East and the Indian sub-continent. Export sales are denominated in US dollar, a source of foreign currency to match foreign currency borrowings, routine expenditures on imported raw materials and spare parts to maintain production facilities.
Pasar Sebagian besar penjualan FajarPaper berasal dari memasarkan berbagai produknya terutama kepada konsumen dari kalangan industri karton box dan converter di dalam negeri, serta hasil ekspor dari berbagai pasar di luar negeri terutama di Asia, Timur Tengah dan India. Transaksi ekspor dilakukan dalam dolar AS yang kemudian digunakan Perusahaan untuk membayar pinjaman mata uang asing, biaya rutin untuk mengimpor bahan baku dan suku cadang untuk pemeliharaan fasilitas produksi.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
Company Profile
Our paper is used in corrugated boxes, folding cartons and other packaging products on-sold to consumer goods companies for use as packaging for protection and safe delivery of goods as well as for display packaging used in modern retail environments. Typical sectors include pharmaceuticals, cigarettes, shoes, electronics, and food. Demand for the Company’s sack kraft products, for use as sack packaging, emanates primarily from the cement, agricultural products and dry chemicals sectors. Indonesia’s consumer economy and modern retail trade is one of the fastest growing and largest paper packaging markets in the region and Company sales are primarily to meet the needs of this burgeoning market. Production Capacity To meet rising demand, capacity was steadily expanded from 58,000 tonnes at inception, to 500,000 tonnes by 1996 and 200,000 tonnes introduced through a new paper machine commissioned in September 2006 making the total production capacity of 700,000 tonnes per annum. This latest 40% capacity expansion has added to the Company’s mainstream containerboard production but also provides the opportunity of diversifying into sack kraft, as required.
Kertas produksi kami digunakan untuk membuat kardus, folding carton dan kemasan lain yang kemudian dijual ke produsen barang konsumen untuk mengemas produk maupun untuk melindungi isinya saat pengiriman. Selain itu kertas jenis ini digunakan pula sebagai kemasan display untuk keperluan penjualan barang ritel. Produk kami umumnya dijual kepada produsen atau penjual obat-obatan, rokok, sepatu, barang elektronik dan bahan makanan. Permintaan untuk sack kraft produksi Perusahaan terutama berasal dari industri semen, produk pertanian dan bahan kimia. Pasar barang konsumen dan ritel merupakan salah satu yang paling banyak menyerap produk kemasan kertas dan paling cepat berkembang di kawasan ini. Penjualan Perusahaan terutama untuk memenuhi permintaan pasar yang berkembang sangat pesat ini. Kapasitas Produksi Untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, Perusahaan secara bertahap meningkatkan kapasitasnya, yaitu dari 58.000 ton saat pertama kali beroperasi menjadi 500.000 ton pada tahun 1996. Dengan mulai beroperasinya mesin kertas baru pada bulan September 2006, ada tambahan kapasitas sebesar 200.000 ton sehingga saat ini kapasitas produksi yang dimiliki Perusahaan mencapai 700.000 ton per tahun. Penambahan kapasitas sampai 40% ini memungkinkan Perusahaan memperbesar volume produksi containerboard sekaligus kesempatan untuk melakukan diversifikasi ke produk sack kraft bila diperlukan.
Production Capacity Kapasitas Produksi Machine Mesin
Capacity (tonnes per annum) Kapasitas (ton per tahun)
Paper Machine 1 Mesin Kertas 1
150,000
Paper Machine 2 Mesin Kertas 2
150,000
Paper Machine 3 Mesin Kertas 3
200,000
Paper Machine 7 Mesin Kertas 7
200,000
Total Jumlah
700,000
Annual Report Laporan Tahunan 2008
Profil Perusahaan
The Company attained high utilization of capacity at 101 % or 706,119 tonnes in 2008 while plans to increase production volume to 760,000 tonnes through debottle-necking announced during 2007 have been postponed in view of the severe downturn in global economic conditions evident by the end of 2008. Four machines are currently in operation.
Perusahaan sudah berhasil memaksimalkan pemanfaatan kapasitas yang tersedia, yaitu 101% atau 706.119 ton pada tahun 2008. Rencana menambah volume produksi menjadi 760.000 ton melalui debottle-necking sebagaimana diumumkan pada tahun 2007 terpaksa ditunda mengingat krisis ekonomi yang melanda dunia pada akhir 2008. Perusahaan saat ini mengoperasikan empat mesin.
A green company Perusahaan berwawasan lingkungan Using recycled paper fibre as raw material and employing energy conservation, FajarPaper is a sustainable and responsible Company, producing a range of quality products. The Company contributes to the environment through the collection and removal of waste paper for cleaner streets and shopping malls and also through avoidance of the destruction of forest cover for pulp, a major issue amidst rising concerns over global warming. While indirectly helping to reduce waste in landfills, the Company also directly creates value by providing an income for local paper collectors. FajarPaper operates two dedicated natural gas powered co-generating plants that conserve energy use through the recycling of steam and the burning of recyclable fibre, a byproduct from the paper manufacturing process. Location FajarPaper’s production facilities are located in Cikarang Barat, east of the capital of Indonesia, while the Head Office, including sales & marketing, administration and finance functions is located in the city at Jl. Abdul Muis 30, Jakarta. Website: http://www.fajarpaper.com.
FajarPaper menjadi Perusahaan yang berkesinambungan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan berkat upayanya memanfaatkan bahan baku kertas bekas dan menggunakan energi seefisien mungkin dalam proses memproduksi beragam produk berkualitas. Selain menjaga lingkungan dengan membantu mewujudkan jalanan dan pusat perbelanjaan yang lebih bersih, Perusahaan juga ikut mencegah kerusakan hutan yang menjadi bahan baku pembuatan bubur kertas (pulp) sehingga mengurangi dampak pemanasan global. Secara tidak langsung Perusahaan juga berperan mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir, dan upaya pemanfaatan kertas bekas memberikan nilai tambah secara langsung sebagai sumber penghasilan bagi para pemulung dan pengepul. FajarPaper mengoperasikan dua pembangkit tenaga listrik yang berbahan bakar gas alam. Energi bisa dihemat melalui penggunaan pembangkit listrik yang juga menghasilkan uap untuk proses produksi dan melalui incinerator yang yang menghasilkan uap dengan membakar sampah sisa dari proses produksi. Lokasi
The Company has full accreditation under ISO 9001:2000.
Fasilitas produksi FajarPaper berlokasi di Cikarang Barat, sebelah timur Jakarta, sementara kantor pusatnya, termasuk bagian penjualan dan pemasaran serta administrasi dan keuangan, berlokasi di dalam kota, yaitu di Jl. Abdul Muis 30, Jakarta. Website: http://www.fajarpaper.com. Perusahaan mendapat akreditasi penuh ISO 9001:2000.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
Product Lines Lini Produk
Corrugated medium paper is a high performance fluting paper used in the construction of carton boxes. It is made from 100% recycled fibres. The superb strength characteristics of Fajar Medium provides functional protection for goods in carton boxes during transportation and is highly effective when used in display stacks. The combination of corrugated medium paper and linerboard ensures excellent runnability on corrugator machines. Corrugated medium paper adalah fluting paper (kertas bergelombang) berkualitas tinggi yang digunakan dalam pembuatan kotak kemasan. Kertas ini dibuat dari 100% bahan daur ulang. Kekuatannya membuat kertas jenis ini dapat digunakan sebagai pelindung barang kiriman maupun sebagai sarana untuk display. Perpaduan dari FajarMedium dan FajarLiner memastikan kelancaran mesin pembuat kardus berjalan dengan sempurna.
Linerboard is a high quality brown packaging paper used for the outer layers of corrugated sheets. It provides effective protection for contents and a smooth surface that facilitates high quality printing. Linerboard adalah kertas kemasan berwarna coklat dan berkualitas tinggi yang dipakai sebagai pelapis sisi pada kotak kemasan. Kertas ini mampu melindungi dengan baik isi kemasan, dan permukaannya yang licin memudahkan proses pencetakan dan menghasilkan cetakan bermutu.
Coated duplex board is a paper with a white, glossy-coated, top layer finish and a grey bottom layer. Coated duplex board is ideal for light-weight packaging materials that require high quality printing, particularly effective for pharmaceutical products, shoes, household goods, processed foods and consumer electronics. Coated duplex board adalah kertas karton duplex dengan bagian atas berwarna putih dan mengkilap tepat untuk menampilkan hasil cetakan sedangkan pada bagian bawah berwarna abu-abu. Jenis kertas ini dipakai untuk kemasan ringan yang membutuhkan hasil cetakan berkualitas tinggi, dan umumnya dipakai pada kemasan produk farmasi, sepatu, produk kebutuhan rumah tangga, makanan olahan dan produk elektronik.
Three of our leading products, Fajar Duplex, FajarMedium and FajarLiner (from left to right). Tiga produk utama kami, FajarDuplex, FajarMedium dan FajarLiner (dari kiri ke kanan).
Annual Report Laporan Tahunan 2008
Sack kraft is used to package bulk goods such as cement, fertilizer, and agricultural products. It offers high performance in the parameters of strength, energy absorption and porosity. The smooth surface characteristics of this paper facilitate effective printing of product information and branding. Sack kraft digunakan untuk mengemas barang-barang besar dan berat seperti produk semen, pupuk dan agribisnis. FajarSackKraft memberikan kemampuan yang tinggi dalam segi kekuatan, penyerapan energi dan porositas. Informasi produk juga dapat dengan efektif dicetak karena kelicinan permukaan kertas ini.
White top liner is a high quality linerboard produced using bleached kraft pulp on the top and recycled paper on the middle and bottom layers. Its white, smooth surface is suitable for contrast-rich, colorfast and clear printing. White top liner adalah linerboard berkualitas tinggi dengan bleached kraft pulp pada bagian atas dan kertas daur ulang pada lapisan tengah dan bawah. Permukaannya yang putih licin memberikan hasil cetakan berwarna yang kontras dan jelas.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
8
Organization Structure Struktur Organisasi
General Meeting of Shareholders
Board of Commissioners Audit Committee Board of Directors Internal Auditor
Marketing
Finance & Accounting
Procurement
Human Resources & Development
Production & Engineering
Legal
Information Technology
Members of our quality control and production teams (left); Inventory control (bottom left); Production and engineering employees at mill site (bottom right): the focus in 2008 was on cost reduction, efficiency and productivity and has prepared us well for fresh challenges in 2009. Anggota tim produksi dan kendali mutu (kiri); Inventory control (kiri bawah); Karyawan bagian produksi dan teknik di lokasi pabrik (kanan bawah): fokus Perusahaan pada tahun 2008 lalu adalah menekan biaya, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, dan kini kami siap menghadapi tantangan di tahun 2009.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
Business Strategy Strategi Usaha
Focused on Core Competencies
Fokus pada keunggulan
By engaging solely in the manufacture of industrial paper we believe we are able to consistently produce quality products while maintaining efficiency and controlling costs.
Dengan hanya memfokuskan diri pada bidang industri kertas kemasan, Perusahaan yakin dapat terus menghasilkan produk berkualitas serta mempertahankan efisiensi dan menekan biaya.
Well Timed and Measured Expansion of Production Capacity
Peningkatan kapasitas produksi yang tepat waktu dan tepat sasaran
Drawing upon a considerable track record and a very experienced management team, we have conducted a measured expansion of our production capacity as an important part of long-term business strategy, when suitable market opportunities and conducive financial terms are identified.
Berkat catatan prestasi yang baik dan tim manajemen yang berpengalaman, dan sesuai strategi usaha jangka panjang, Perusahaan mampu meningkatkan kapasitas produksinya dengan perhitungan matang dan tepat waktu bila peluang pasar muncul dan kondisi keuangan kondusif.
Flexibility
Fleksibilitas
FajarPaper has the flexibility to adjust its product range to suit market conditions, with the capability to respond to increased demand for containerboard as well as sack kraft. Notwithstanding the economic slowdown we are well positioned for growth in demand for containerboard from the modern retail sector and consumer goods manufacturing in Indonesia as well as capturing export opportunities when international prices are favourable. Equally, we are placed to support the expansion of local demand for sack kraft paper, replacing imports on improved terms for major industrial sack users in domestic sectors such as the cement industry, expanding with infrastructure and housing development. We can optimize our returns according to price considerations in both markets.
FajarPaper memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan produk-produknya sesuai dengan kebutuhan pasar dengan kapasitas produksi yang dimiliki untuk memenuhi tingginya permintaan pasar produk containerboard dan sack kraft. Meskipun kondisi ekonomi sedang melambat, Perusahaan tetap dapat memenuhi permintaan containerboard dari sektor ritel moderen dan industri barang konsumsi di Indonesia serta menangkap peluang ekspor ketika harga produk di pasar internasional semakin baik. Sejalan dengan itu, kami juga siap untuk memenuhi permintaan sack kraft di pasar lokal yang kian meningkat, menggantikan impor bagi konsumen dari kalangan industri seperti produsen semen, yang tumbuh pesat dengan pengembangan infrastruktur dan perumahan. Dengan kondisi seperti ini, dan tingkat harga yang baik, kami mampu meningkatkan pendapatan dari penjualan kedua produk di atas.
Maintaining Low-cost Operations and Production Efficiency We believe by maintaining low-cost production we can respond more readily to market demand, trends and developments. Through extensive use of locallysourced waste paper at about 30% of the cost of virgin pulp, we have already established a proven competitive position as a low-cost producer. In addition we operate wide-ranging cost controls, production efficiencies and observe tight management of investment expenditures.
Menjaga biaya produksi tetap rendah dan produksi tetap efisien Perusahaan yakin bahwa biaya produksi rendah memudahkan Perusahaan untuk mengikuti permintaan, tren dan perkembangan pasar. Perusahaan membuktikan diri sebagai salah satu Perusahaan dengan biaya produksi rendah melalui pemanfaatan bahan bekas yang kebanyakan diperoleh dari pemasok di dalam negeri karena harga kertas bekas sekitar 30% dari harga bubur kertas (pulp). Di samping itu Perusahaan melakukan pengendalian biaya dan efisiensi produksi serta mengelola secara ketat belanja investasinya.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
10
Financial Highlights Ringkasan Keuangan Million Rupiah except ratios, the number of shares, per tonne and per share data Dalam juta rupiah kecuali rasio-rasio, jumlah saham serta data per ton dan per saham
2008
2007
2006
2005
2004
Production and Sales Volume Data (in tonnes) Volume Produksi dan Penjualan (dalam ton) Production Volume (in tonnes) Volume Produksi (dalam ton)
706,119
682,665
542,897
477,317
475,163
Total Domestic (in tonnes) Penjualan Dalam Negeri (dalam ton)
613,256
568,756
419,112
351,224
382,332
Total Export (in tonnes) Penjualan Ekspor (dalam ton)
61,127
101,144
112,588
120,564
91,557
Total Sales (in tonnes) Jumlah Penjualan (dalam ton)
674,383
669,900
531,700
471,787
473,890
2,761,891
2,216,846
1,306,070
1,081,479
1,113,737
Export Sales Penjualan Ekspor
265,121
438,949
387,011
425,011
313,295
Net Sales Penjualan Bersih
3,027,012
2,655,795
1,693,081
1,506,491
1,427,031
506,325
534,079
243,246
254,154
239,069
16.7%
20.1%
14.4%
16.9%
16.8%
389,295
413,718
133,050
136,670
137,314
12.9%
15.6%
7.9%
9.1%
9.6%
532,570
554,470
252,101
245,271
270,702
EBITDA /Sales EBITDA /Penjualan
17.6%
20.9%
14.9%
16.3%
19.0%
Net Income (Loss) Laba (Rugi) Bersih
36,554
121,970
101,728
5,828
4,686
2,478
2,478
2,478
2,478
2,478
14.8
49.2
41.1
2.4
1.9
569,130
496,998
296,855
229,508
152,344
Total Assets Jumlah Aktiva
3,718,548
3,769,588
3,421,892
2,881,808
2,628,415
Total Liabilities Jumlah Kewajiban
2,410,689
2,473,504
2,247,778
1,809,422
1,561,857
Total Equity Jumlah Ekuitas
1,307,859
1,296,084
1,174,114
1,072,386
1,066,558
Total Debt Jumlah Hutang
1,865,466
1,884,223
1,603,149
1,301,088
1,068,637
41,593
98,282
538,889
251,295
67,014
Return on Equity Rasio Laba terhadap Modal
2.8%
9.4%
8.7%
0.5%
0.4%
Return on Assets Rasio Laba terhadap Aktiva
1.0%
3.2%
3.0%
0.2%
0.2%
Current Ratio Rasio Lancar
2.1
1.9
1.8
1.8
1.6
Liabilities/Equity Kewajiban/Ekuitas
1.8
1.9
1.9
1.7
1.5
Debt/Equity Hutang/Ekuitas
1.4
1.4
1.4
1.2
1.0
Debt/Assets Hutang/Aktiva
0.5
0.5
0.5
0.5
0.4
10,950
9,419
9,020
9,830
9,290
Sales and Earnings Penjualan dan Pendapatan Domestic Sales Penjualan Dalam Negeri
Gross Profit Laba Kotor Gross Profit Margin Marjin Laba Kotor Operating Profit Laba Usaha Operating Profit Margin Marjin Laba Usaha Earnings Before Interest, Tax, Depreciation & Amortisation (EBITDA) Pendapatan sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi & Amortisasi (EBITDA)
Number of Shares (million) Jumlah Saham (juta) Earnings per Share Laba per Saham Financial Position Posisi Keuangan Net Working Capital Modal Kerja Bersih
Capital Expenditure Jumlah Investasi
Selected Ratios Rasio
Closing Exchange Rate per USD 1.00 Kurs Penutupan per USD 1,00
Annual Report Laporan Tahunan 2008
11
Production and Sales Volume (thousand tonnes) Volume Penjualan dan Produksi (ribuan ton) 706
700
683
670
674
Net Sales (Rp billion) Penjualan Bersih (miliar Rp) 3,072
3,000 2,656
600
543
500
475
474
477
2,500
532
472
2,000
400
1,506
1,500
1,693
1,427
300 1,000
200
500
100 0
2004
2005
Production Produksi
2006
2007
0
2008
2004
2005
2006
2007
2008
Sales Penjualan
Net Income (Rp billion) Laba Bersih (miliar Rp)
EBITDA (Rp billion / miliar Rp) 554 121,970
125,000 101,728
100,000
533
500
400
75,000
300
50,000
271
245
252
200 36,554
25,000
0
100 4,686
5,828
2004
2005
0 2006
2007
2008
2004
2005
2006
2007
2008
Corrugated medium paper at PM#3. Kertas corrugated medium di PM#3.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
14
President Commissioner’s Message Sambutan Presiden Komisaris
Ir. Airlangga Hartarto MMT., MBA President Commissioner. Presiden Komisaris.
Indonesia’s economy felt the shocks of the global economic crisis in 2008. The robust growth experienced earlier in the year was replaced by severe contraction in demand. Unprecedented rises in commodity prices, particularly in the energy sector, impacted inflation and financial markets were substantially affected by capital outflows and de-leveraging, linked to the growing credit crisis emerging from the United States. Growth in GDP reached 6.1%, down from the level of 6.3% a year earlier, while Government forecasts for 2009 were subsequently revised downwards to a range of 3.5% to 4%, as consumer and business confidence ebbed. FajarPaper has not been unaffected by these events. However the Company has prevailed, well prepared to meet the challenges ahead. Several steps have been taken to adapt to the forces of change. Management took the decision during the year to postpone a project to build an additional paper machine for commissioning in 2010. This is in line with a conservative approach to managing the current level of debt. Further efforts were made to manage exposure to foreign currency exchange rates through switching to Rupiah currency facilities and the use of forward contracts and derivatives to hedge foreign currency liabilities. Sales efforts
Annual Report Laporan Tahunan 2008
Perekonomian Indonesia terkena imbas krisis ekonomi dunia yang muncul pada tahun 2008. Pertumbuhan pesat yang sebelumnya terjadi di awal tahun berganti dengan turunnya permintaan secara tajam. Kenaikan harga komoditas, terutama pada sektor energi, inflasi dan pasar keuangan terkena dampak secara signifikan oleh larinya modal serta banyaknya perusahaan yang melepas investasi terkait dengan persoalan kredit yang timbul di Amerika Serikat. Pertumbuhan ekonomi yang pada tahun sebelumnya tercatat 6,3% tahun ini turun menjadi 6,1%, dan pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2009 direvisi pemerintah menjadi sekitar 3,5% hingga 4% akibat menurunnya kepercayaan konsumen dan dunia usaha. FajarPaper juga ikut merasakan dampaknya, namun tetap bertahan dan siap menghadapi tantangan yang akan muncul. Untuk mengatasi perubahan ini Perusahaan mengambil beberapa langkah penting. Tahun ini manajemen mengambil keputusan untuk menunda proyek pembuatan mesin kertas baru yang rencananya akan mulai beroperasi pada tahun 2010. Hal ini dilakukan sejalan dengan upaya konservatif Perusahaan untuk menjaga tingkat hutang. Perusahaan juga mengambil langkah untuk mengatasi masalah nilai tukar mata uang
15
will be increased in selected export markets in view of the current economic slowdown in the domestic economy and to increase foreign currency receivables. The Company will continue to manage its product portfolio in accordance with changes in market need and to capture higher value orders to sustain margins wherever possible. The Board of Commissioners and its supporting committees continued to meet regularly with the Board of Directors in pursuing its oversight role in the interests of all shareholders. The Board of Directors has discussed with the Board of Commissioners all key aspects of the Company’s business strategies and important obligations including the Corporate Social Responsibility programme. In closing, we note business conditions in the year ahead will be tough, but we have confidence in the knowledge that the management and employees of the Company have proven themselves often before, not least during the 1998 Asian currency crisis. We extend our thanks to the Board of Directors, management, employees, business partners, lenders, and shareholders for continuing to have confidence in Fajarpaper. For and on behalf of the Board of Commissioners,
asing dengan mengalihkan fasilitas pinjaman mata uang asing menjadi dengan mata uang rupiah dan memanfaatkan kontrak berjangka dan derivatif untuk lindung nilai kewajiban mata uang asing. Ekspor akan digalakkan ke sejumlah negara tujuan mengingat kondisi perekonomian dalam negeri yang tidak menggembirakan. Langkah ini diambil juga untuk meningkatkan penerimaan dalam valuta asing. Perusahaan akan terus menyesuaikan bauran produk dengan kebutuhan pasar dan meningkatkan jumlah pesanan untuk produk dengan nilai jual lebih tinggi agar marjin dapat dipertahankan. Dewan Komisaris dan komite Perusahaan secara teratur mengadakan pertemuan dengan Direksi dalam rangka pengawasan demi kepentingan semua pemegang saham. Semua hal penting menyangkut strategi usaha dan kewajiban utama Perusahaan, termasuk program tanggung jawab sosial Perusahaan dibahas oleh Direksi bersama Dewan Komisaris. Kami melihat bahwa kondisi usaha tahun depan akan sulit namun kami yakin dengan kemampuan manajemen dan karyawan sebagaimana yang telah mereka buktikan sebelumnya, terutama saat krisis keuangan yang melanda Asia pada tahun 1998 silam. Kami mengucapkan terima kasih kepada Direksi, manajemen, karyawan, mitra usaha, kreditur, dan para pemegang saham atas kepercayaan yang telah mereka berikan kepada FajarPaper. Untuk dan atas nama Dewan Komisaris, Ir. Airlangga Hartarto MMT., MBA Presiden Komisaris
Ir. Airlangga Hartarto MMT., MBA President Commissioner
Annual Report Laporan Tahunan 2008
16
President Director’s Message Sambutan Presiden Direktur
Winarko Sulistyo President Director. Presiden Direktur.
Dear Shareholder,
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Significant change in market conditions
Kondisi pasar berubah
The results for 2008 represent a sharp contrast between the first eight to nine months in which we performed strongly and a rapid deterioration in demand accompanied by falling prices towards year end as the impact of the global economic crisis made itself felt.
Dalam laporan usaha tahun 2008 terlihat perbedaan yang mencolok: antara delapan sampai sembilan bulan pertama yang mana Perusahaan mencatatkan hasil yang menggembirakan dibanding dengan akhir tahun dimana permintaan dan harga merosot tajam akibat imbas krisis ekonomi global.
The disparity between the half year and full year results underlines the extent of this change. At interim we recorded 37% growth in sales revenues; by year-end this growth had been trimmed back to 14%. Sales prices for the first half grew 25%, before easing to 13% growth for the full year. At June 30th 2008, sales volumes were 9% higher year on year. By December 31st, 2008, volumes were flat.
Perbedaan terlihat jelas pada laporan tengah tahun dan laporan tahunan. Hasil penjualan semester pertama tercatat naik 37% namun pada akhir tahun kenaikan hanya tercatat 14%. Harga jual pada semester pertama naik 25% dan turun menjadi 13% selama setahun. Pada semester pertama 2008 volume penjualan naik 9%, tetapi pada akhir tahun 2008 volume penjualan hanya datar dibanding tahun 2007.
We closed the year with net income of Rp 37 billion or Rp 14.75 earnings per share. Profitability was impacted by both falling prices and the rapid appreciation of the US dollar against the Rupiah, among a number of currencies affected, reflecting capital outflows from all regional markets as the US credit crisis worsened.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
Laba bersih tahun 2008 tercatat Rp 37 miliar atau Rp 14,75 per saham. Laba yang rendah ini disebabkan turunnya harga dan menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap Rupiah akibat memburuknya persoalan kredit di AS yang menyebabkan aliran modal keluar dari pasar regional.
17
Strong domestic demand continued as a feature for the first 8 months and we sustained our efforts from the previous year on successfully capturing the higher margins available in our domestic market - which accounted for 91% of total sales in 2008. Corrugated medium showed the greatest gains in sales up 45% to Rp 1,377 billion due to domestic demand. Coated duplex board and kraft liner sales were up by 9% and 13% respectively. Change in market conditions was already very clear by the fourth quarter: coated duplex and corrugated medium prices were 28% and 20% lower compared with the average price prevailing over the previous three quarters. The differential was even more pronounced for kraft liner, by 40%. Raw materials prices subsequently declined sharply, in line with international prices, however the relative strength of the US dollar against regional currencies has inflated raw material costs and put margins under pressure. Operating costs were broadly in line with the rise in inflation from 6.4% to 11.1% year on year. The strong US dollar and tighter credit conditions pushed up finance charges significantly, both in terms of interest expenses and an increased foreign exchange translation loss.
Permintaan dalam negeri terus menguat selama 8 bulan pertama dan seperti tahun sebelumnya kami fokus pada pasar domestik untuk mendapatkan marjin lebih tinggi. Pada tahun 2008 penjualan dalam negeri mencapai 91% dari total penjualan. Angka penjualan tertinggi berasal dari produk corrugated medium, yaitu sampai dengan 45% atau Rp 1.377 miliar, berkat tingginya permintaan di dalam negeri. Angka penjualan coated duplex board dan kraft liner naik masing-masing 9% dan 13%. Perubahan kondisi pasar sangat terasa pada triwulan keempat: terjadi penurunan harga coated duplex dan corrugated medium masing-masing 28% dan 20% dibanding harga rata-rata selama tiga triwulan sebelumnya. Penurunan paling tajam terjadi untuk kraft liner, yaitu 40%. Seiring dengan turunnya harga di tingkat internasional, harga bahan baku juga turun tajam, namun karena naiknya kurs dolar AS terhadap mata uang regional, biaya bahan baku ikut membengkak dan menyebabkan berkurangnya marjin. Karena inflasi, biaya operasional juga naik dari 6,4% menjadi 11,1%. Nilai tukar dolar AS yang tinggi dan pengetatan kredit membuat beban keuangan melonjak tajam, baik untuk beban bunga maupun kerugian selisih kurs.
Expansion plans Rencana ekspansi In view of the contraction in market demand, we took the decision to postpone our plans to install additional paper machine PM#5 with a capacity of 300,000 tonnes per year. We have not incurred any major financial exposure in taking this course of action, and we will continue to monitor the situation to determine when to reactivate our plans. We formally concluded a US$ 70 million loan agreement with a syndicate of local and international banks to finance construction of the new paper machine in October 2008. The expansion plan when complete, will boost the Company’s total annual production capacity by 43% to 1,000,000 tons. The signing of the loan agreement, despite the ongoing global credit crises is a testimony of strong reputation
Mengingat permintaan pasar yang turun, kami memutuskan untuk menunda pemasangan mesin kertas PM#5 untuk menambah kapasitas 300.000 ton per tahun. Biaya yang sudah dikeluarkan untuk ini tidak signifikan, dan kami akan terus memantau situasi kapan rencana tersebut dapat dilanjutkan. Kami telah menandatangani perjanjian pinjaman sindikasi dengan bank lokal maupun internasional untuk mendanai pemasangan mesin kertas yang baru pada bulan Oktober 2008. Rencana ekspansi akan meningkatkan kapasitas produksi Perseroan sebesar 43% menjadi 1 juta ton. Penandatanganan perjanjian dalam kondisi krisis global yang sedang berlangsung saat ini merupakan bukti Perseroan memiliki reputasi
Annual Report Laporan Tahunan 2008
18
President Director’s Message
that the Company has built within the banking community. The expansion when it comes, will strengthen Company’s competitiveness to meet the growing demand in the packaging paper industry.
yang sangat baik dalam komunitas perbankan. Ekspansi ini akan meningkatkan keunggulan bersaing Perseroan dalam memenuhi permintaan pasar yang terus bertumbuh dalam industri kertas kemasan.
The syndicated term loan facility was arranged by the Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (“HSBC”) and United Overseas Bank Limited (“UOB”). The syndicate of banks comprised three, Coordinating Arrangers: HSBC, UOB, and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, and a Lead Manager: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Singapore Branch. The tenor of the loan is for 5 years.
Fasilitas pinjaman sindikasi tersebut dikelola oleh Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (“HSBC”) dan United Overseas Bank Limited (“UOB”). Sindikasi tersebut melibatkan beberapa bank: Coordinating Arrangers: HSBC, UOB, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Lead Manager: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Cabang Singapura. Jangka waktu pinjaman adalah 5 tahun.
Looking ahead
Prospek ke depan
Our main focus for the year ahead will be on maximizing our existing capacity with some increase in emphasis on export markets, in order to benefit from the current US dollar trend and the beginnings of a recovery in the selected consumer goods industries within the region as well as in the Middle East where we have a well established track record. Cost control and working capital management will continue to be other key priorities.
Fokus kami tahun depan adalah memaksimalkan kapasitas yang ada dan memperhatikan pasar ekspor mengingat trend nilai tukar dolar AS yang saat ini menguat dan sejumlah industri barang konsumsi di kawasan ini sudah mulai membaik termasuk ke Timur Tengah. Prioritas utama lainnya adalah menekan biaya dan pengelolaan modal kerja dengan baik.
We take the view that Indonesia is placed to weather the current downturn relatively more easily than other regional economies, having experienced a more moderate slowdown. Indonesia has the opportunity of capitalizing on the needs of a large domestic market and a relative lack of significant exposure
Annual Report Laporan Tahunan 2008
Kami melihat bahwa Indonesia akan lebih mampu melalui krisis ekonomi saat ini dibanding negaranegara lain dengan pelambatan ekonomi yang lebih moderat. Permintaan pasar domestik tetap besar dan tidak tergantung pada industri manufaktur yang berorientasi ekspor, seperti sektor barang elektronik. Meskipun situasi kredit sulit menjelang akhir tahun, masih ada peluang bagi suku bunga untuk turun
19
Sambutan Presiden Direktur
to weakened export orientated manufacturing, in sectors such as electronics. While credit conditions were difficult towards year-end, there is further scope for continued easing of interest rates in line with a decline in inflation since the beginning of 2009. FajarPaper is well positioned to maintain prudent liquidity through a mix of well-established credit lines, longer term facilities and close management of both local and US dollar receivables. Reputation management The speed and severity of the global economic contraction has created considerable uncertainty and a weakening in confidence. However, FajarPaper has considerable experience and a track record for managing adversity in recent years. While we are disappointed not to be able to maintain our expansion plans, we believe we are well placed to capitalize on the best opportunities in both domestic and selected export markets where we have a good reputation and extensive market knowledge. We will continue to maintain a consistent approach to risk management and our audit committee and control structures are in place to test policy and the integrity of day-to-day operational routines. Board of Directors At the last Annual Shareholders’ Meeting, we were pleased confirm Christopher Pedder’s appointment as our Mill Director, having formerly served the Company from 1990 to 2002. His considerable experience has strengthened our management team. Appreciation Under difficult conditions in 2008, with further challenges ahead, on behalf of the Board of Directors, I extend our thanks to our employees, customers, business partners, lenders, and shareholders for their support.
seiring melambatnya laju inflasi mulai awal tahun 2009. FajarPaper mampu mempertahankan likuiditas melalui kredit pinjaman dari beberapa bank, fasilitas pinjaman jangka panjang dan pengelolaan piutang usaha dalam rupiah dan dolar AS dengan baik. Mempertahankan nama baik Krisis ekonomi dunia yang terjadi begitu cepat dan berdampak parah menimbulkan ketidakpastian dan turunnya kepercayaan. Namun FajarPaper mempunyai pengalaman dalam menghadapi kondisi semacam ini selama beberapa tahun ini. Penundaan rencana ekspansi memang di luar harapan tetapi kami yakin bahwa kami dapat memanfaatkan peluang yang ada di pasar domestik maupun ekspor mengingat Perusahaan memiliki reputasi baik dan mengenal kondisi pasar. Manajemen risiko akan terus dijalankan dengan penuh kehati-hatian sementara komite audit dan fungsi kontrol lain akan dikerahkan untuk memastikan bahwa kegiatan usaha rutin sehari-hari berjalan dengan baik. Direksi Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan lalu, dengan gembira kami mengangkat Christopher Pedder menjadi Direktur produksi. Beliau sebelumnya penah bekerja di Perusahaan pada tahun 1990 hingga 2002, dan kami yakin bahwa pengalamannya yang luas dapat memperkuat kinerja manajemen. Ucapan terima kasih Atas nama Direksi, saya ucapkan terima kasih kepada para karyawan, konsumen, mitra usaha, kreditur, dan pemegang saham atas dukungan mereka selama kondisi sulit di tahun 2008 dan tahun mendatang. Winarko Sulistyo Presiden Direktur
Winarko Sulistyo President Director
Annual Report Laporan Tahunan 2008
Dryer section: water is extracted from the newly formed paper.
Tahap pengeringan: menghilangkan air dari kertas yang baru jadi.
22
Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations Pembahasan Manajemen dan Analisa Kondisi Keuangan serta Hasil Operasi Overview
Sekilas tentang Perusahaan
The Company produces and markets a comprehensive range of high quality packaging paper with 91% of 2008 sales revenues generated from sales to the domestic market, and 9% by value in serving export markets, in Asia Pacific and the Middle East.
Perusahaan memproduksi sekaligus memasarkan berbagai jenis kertas kemasan berkualitas tinggi, dan 91% pendapatannya berasal dari penjualan di dalam negeri, sedangkan 9% lagi dari ekspor ke Asia Pasifik dan Timur Tengah.
Net Sales
Penjualan Bersih
The increase in 2008 of 14% in net sales to Rp 3,027 billion (2007: 57% to Rp 2,656 billion) was primarily due to an average increase in prices of 13% over the year. Sales volumes overall remained flat. We continued to focus our efforts on local sales, with volumes up 8% to 613,256 tonnes (2007: up 36% to 568,756 tonnes), while export volumes declined 40% to 61,127 tonnes (2007: down 10% to 101,144 tonnes). Domestic demand growth was evident, although weaker, relative to the previous year’s performance, and in the final quarter dropped significantly, with local prices declining 10-16%. The slowing domestic market is likely to result in a shift towards overseas markets during the year ahead, as we focus on building international sales through our well-established export channels.
Kenaikan penjualan bersih sebesar 14% pada tahun 2008 menjadi Rp 3.027 miliar (2007: 57% menjadi Rp 2.656 miliar) terjadi karena naiknya harga ratarata sebesar 13%. Volume penjualan tidak berubah. Fokus kami tetap pada penjualan di dalam negeri yang volumenya meningkat 8% menjadi 613.256 ton (2007: naik 36% menjadi 568.756 ton) sementara volume ekspor turun 40% menjadi 61.127 ton (2007: turun 10% menjadi 101.144 ton). Permintaan dalam negeri naik dibandingkan tahun sebelumnya, dan pada triwulan terakhir turun tajam dan harga dalam negeri juga ikut turun 10-16%. Seiring dengan pelemahan pasar dalam negeri, penjualan ke pasar domestik akan berkurang dan kami akan mengalihkan kegiatan penjualan ke luar negeri sejalan dengan upaya Perusahaan meningkatkan penjualan ke pasar internasional melalui jalur ekspor yang sudah ada di tahun depan.
Raw materials costs were up 28% to Rp 1,979 billion, as raw materials prices rose over the first eight months. Local fibre collection continued to account for the largest source of raw materials at a lower cost relative to the importation of recyclable papers. From August onwards international raw materials prices fell in response to the general slowdown in demand as the US financial crisis began to impact global economic sentiment. Factory overhead was well contained with an increase of 9% year on year to Rp 604 billion (2007: 22% to Rp 552 billion). Energy costs rose 10% to Rp 277 billion. Maintenance expense increase of 84% to Rp 62 billion from Rp 34 billion was due to general maintenance of all paper machines. Gross profit was 5% lower at Rp 506 billion and gross margin reduced from 20% to 17%. Operating performance Operating expenses were lower in 2008 by 2.8% to Rp 117 billion (2007: up 9% to Rp 120 billion), mainly due to a reduction in selling expenses by 10% as a result of the lower level of export business. Taking account of the squeezing of gross margin and reduced
Annual Report Laporan Tahunan 2008
Biaya bahan baku naik 28% menjadi Rp 1.979 miliar karena harga bahan baku selama delapan bulan pertama meningkat. Sumber bahan baku terbesar tetap kertas bekas yang dibeli dari pengepul dalam negeri dan harganya lebih murah dibanding mengimpor dari luar. Namun demikian, mulai bulan Agustus harga bahan baku di luar negeri turun seiring berkurangnya permintaan akibat krisis keuangan AS yang berimbas pada perekonomian dunia. Biaya pabrikasi dapat dikendalikan, dan kenaikannya sebesar 9% menjadi Rp 604 miliar (2007: 22% menjadi Rp 552 miliar). Biaya energi naik 10% menjadi Rp 277 miliar. Biaya perbaikan dan pemeliharaan mesin naik 84% menjadi Rp 62 miliar dari Rp 34 miliar karena adanya pemeliharaan terhadap semua mesin kertas. Laba kotor turun 5% menjadi Rp 506 miliar dan marjin laba kotor turun dari 20% menjadi 17%. Kinerja Usaha Beban usaha tahun 2008 turun 2,8% menjadi Rp 117 miliar (2007: naik 9% menjadi Rp 120 miliar),
23
gross profit, income from operations was 6% lower at Rp 389 billion (2007: Rp 414 billion). EBITDA (Earnings before interest, taxation, depreciation and amortisation) decreased from Rp 554 billion to Rp 533 billion. Finance costs Finance costs increased 50% year on year to Rp 354 billion. An increase of 26% in interest expenses and financial charges to Rp 227 billion was attributed to the switching from US denominated bank loans into rupiah denominated bank loans bearing higher interest rates. In addition, the strong appreciation of the US Dollar, associated with a general weakening in financial markets has impacted the Company’s finance costs associated with US Dollar liabilities. The Company incurred charges of Rp 30.7 billion mainly due to costs associated with the US$ 70 million syndication arranged during the year. Foreign exchange translation losses increased from Rp 74 billion to Rp 196 billion as the Rupiah weakened to Rp 10,950 to the US Dollar at year end
akibat turunnya beban penjualan sebesar 10% karena berkurangnya ekspor. Marjin laba kotor dan laba kotor yang lebih rendah menyebabkan laba usaha turun 6% menjadi Rp 389 miliar (2007: Rp 414 miliar). EBITDA (Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) turun dari Rp 554 miliar menjadi Rp 533 miliar. Beban Keuangan Beban keuangan meningkat 50% menjadi Rp 354 miliar. Beban bunga dan keuangan naik 26% menjadi Rp 227 miliar akibat konversi pinjaman bank dalam dolar AS ke pinjaman dalam Rupiah dengan suku bunga yang lebih tinggi. Selain itu, menguatnya dolar AS karena melemahnya pasar uang menaikkan beban keuangan Perseroan terkait dengan kewajiban dalam dolar AS. Selain itu, beban keuangan Perusahaan juga bertambah sebanyak Rp 30,7 miliar yang sebagian besar merupakan biaya yang terkait dengan pinjaman sindikasi sebesar 70 juta dolar AS di tahun 2008. Kerugian kurs mata uang asing meningkat dari Rp 74 miliar menjadi Rp 196 miliar karena melemahnya Rupiah menjadi Rp 10.950/dolar AS pada akhir tahun.
Net income Laba Bersih The combination of a margin pressure from higher raw materials costs, falling sales prices and weakening demand, coupled with the effects of interest and exchange rate movements has eroded profitability with pre tax income declining from Rp 179 billion to Rp 35 billion. Net income for the year was Rp 37 billion or Rp 14.75 earnings per share (2007: Rp 122 billion or Rp 49.22 earnings per share).
Berkurangnya marjin akibat naiknya harga bahan baku, turunnya harga jual dan permintaan, serta meningkatnya suku bunga dan nilai tukar membuat laba bersih sebelum pajak turun dari Rp 179 miliar menjadi Rp 35 miliar. Laba bersih tahun ini tercatat sebesar Rp 37 miliar atau Rp 14,75 per saham (2007: Rp 122 miliar atau Rp 49,22 per saham).
Financial Position – Balance Sheet
Posisi Keuangan – Neraca
The major elements in currents assets reflected routine receivables of Rp 348 billion and total inventories totaling Rp 486 billion, in line with the prevailing level of business activity.
Aktiva lancar mencakup piutang usaha sebesar Rp 348 miliar dan total persediaan senilai Rp 486 miliar sesuai kebutuhan usaha.
Account receivables decreased to Rp 348 billion for several reasons. First, was the decision to expand export sales which are at sight L/C terms in contrast to the convention of up to 60 days credit for local sales. Consequently the average outstandings for receivables has improved from 63 to 41 days. Second, selling prices dropped during the final quarter, business was slower as customers delayed placing orders, seeking to gain the benefit from the falling
Piutang usaha turun menjadi Rp 348 miliar karena beberapa alasan. Pertama, keputusan untuk meningkatkan penjualan ekspor dengan metode sight L/C berbeda dengan kredit konvensional dengan jatuh tempo hingga 60 hari untuk penjualan lokal. Dengan demikian rata-rata hari piutang menjadi lebih baik dari 63 menjadi 41 hari. Kedua, harga penjualan turun selama kuartal keempat, usaha berjalan lebih lambat karena pelanggan menunda pemesanan untuk mendapatkan keuntungan dari jatuhnya harga pasar.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
24
Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations
trend in prices. No allowance for doubtful accounts was provided on trade accounts receivables, as the Company’s management believes all such receivables are collectible. Inventories increased by 23% to Rp 486 billion. Weakening demand over the last quarter of the year, slowed sales while finished goods inventory continued to accumulate, increasing year on year by 78% to Rp 219 billion.
Perusahaan tidak menyisihkan cadangan piutang bermasalah karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang dapat ditagih. Persediaan naik 23% menjadi Rp 486 miliar. Menurunnya permintaan pada kuartal empat tahun 2008 menyebabkan lesunya penjualan, sehingga persediaan barang jadi terus meningkat dibandingkan tahun lalu sebesar 78% menjadi Rp 219 miliar.
An amount of prepaid taxes of Rp 31 billion and Rp 52 billion in gains from marking to market various forward contracts to hedge exchange exposure to foreign currency liabilities, were the other variances, year to year in current assets.
Pajak dibayar di muka sebesar Rp 31 miliar dan keuntungan atas instrumen keuangan derivatif atas kontrak mata uang berjangka senilai Rp 52 miliar untuk mengurangi risiko kerugian kurs kewajiban dalam mata uang asing merupakan komponen aktiva lancar lainnya yang berbeda dibandingkan tahun lalu.
The current ratio improved to 2.1 times in 2008 from 1.9 times in 2007 as we reduced the amount of short term bank loans.
Dengan mengurangi jumlah pinjaman jangka pendek, rasio lancar meningkat menjadi 2,1 kali di tahun 2008 dari 1,9 kali di tahun 2007.
We continue to manage the level of debt conservatively. While adapting to change in market conditions, FajarPaper has the flexibility to adjust both product range and the mix of markets served to optimize earnings and cashflow. A significant portion of debt raised is long term to help cushion against short term volatility in liquidity and during the course of 2008 outstanding debt in foreign currency amounting to Rp 642 billion was converted into Rupiah to minimize exchange exposure. The easing of local interest rates since year-end has mitigated finance costs. Net debt to EBITDA at reporting date
Pengelolaan hutang tetap dilakukan dengan cara konservatif. FajarPaper mampu melakukan penyesuaian jenis produk sesuai kondisi pasar serta pasar yang dituju agar pendapatan dan arus kas dapat dioptimalkan. Sebagian besar hutang Perusahaan adalah hutang jangka panjang sehingga membantu menghadapi gejolak likuiditas dan pada tahun 2008 hutang dalam mata uang asing setara Rp 642 miliar dikonversi ke Rupiah untuk meminimalkan risiko kerugian kurs. Turunnya suku bunga dalam negeri sejak akhir tahun membantu mengurangi beban keuangan. Rasio hutang bersih terhadap EBITDA pada
Giant spools each weigh 20 tonnes and can carry up to 24 kilometres of paper. Each giant spool is cut into several rolls prior to delivery to customers. Spool-spool raksasa yang masingmasing berbobot 20 ton, dapat mengangkat kertas hingga sepanjang 24 kilometer. Masingmasing spool dipotong menjadi beberapa gulungan sebelum dikirim ke konsumen.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
25
Pembahasan Manajemen dan Analisa Kondisi Keuangan serta Hasil Operasi
was at a level of 3.2 times. Current maturities of longterm loans falling due in 2009 amounting to Rp 102 billion. The ratio of EBITDA to interest was at 2.64 times. The Company’s cash flow and ongoing business prospects are sufficient to meet current obligations. In October 2008, the Company signed a syndicated loan agreement for US$ 70 million to finance the construction of the new paper machine, PM5, raising the Company’s total annual production capacity to 1,000,000 tons. Taking account of the severity of the downturn in the global economy these expansion plans have been put on hold temporarily. The change in fixed assets year on year represented normal depreciation, with routine capital expenditures undertaken for maintenance and replacement parts. Cash Flows Net cash provided by operating activities of Rp 1,108 billion, increased from Rp 722 billion over the previous year, was used to fund investments in property, plant and equipment of Rp 36 billion, to reduce borrowings and make a dividend payment of Rp 25 billion. Net cash used in financing activities totaled Rp 1,073 billion with cash at year end of Rp 169 billion (2007: Rp 170 billion).
akhir tahun tercatat sebesar 3,2 kali. Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo di tahun 2009 yaitu sebesar Rp 102 miliar. Rasio EBITDA terhadap suku bunga tercatat sebesar 2,64 kali. Arus kas Perusahaan dan prospek usaha saat ini memadai untuk memenuhi kewajiban terhadap bank. Pada bulan Oktober 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman sindikasi sebesar USD 70 juta untuk membiayai konstruksi mesin kertas yang baru, PM5 untuk menaikkan kapasitas produksi tahunan Perusahaan menjadi 1.000.000 ton. Karena kondisi ekonomi global yang tidak mendukung, rencana ekspansi ini ditunda pelaksanaannya untuk sementara waktu. Perubahan aktiva tetap terjadi karena penyusutan, dan belanja modal rutin untuk pemeliharaan dan penggantian suku cadang. Arus Kas Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp 1.108 miliar, meningkat dari Rp 722 miliar di tahun sebelumnya, digunakan untuk investasi di properti, pabrik dan peralatan sebanyak Rp 36 miliar, pembayaran hutang bank dan pembayaran dividen sebesar Rp 25 miliar. Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp 1.073 miliar. Sementara kas dan setara kas pada akhir tahun tercatat Rp 169 miliar (2007: Rp 170 miliar).
Annual Report Laporan Tahunan 2008
26
Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations Pembahasan Manajemen dan Analisa Kondisi Keuangan serta Hasil Operasi
Transactions with affiliates
Transaksi Hubungan Istimewa
The Company entered into certain transactions with related parties as follows:
Perusahaan melakukan transaksi berikut dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa:
a. The Company has appointed PT Wira Mustika Agung as a distributor of the Company’s products. Net sales to PT. Wira Mustika Agung represent 20.7 % and 19.6% of the Company’s net sales in 2008 and 2007, respectively, which according to management were made at normal terms and conditions applicable to third parties.
a. Perusahaan menunjuk PT Wira Mustika Agung sebagai distributor produk Perusahaan. Penjualan bersih ke PT Wira Mustika Agung masing-masing mencapai 20,7% dan 19,6% dari nilai penjualan bersih pada tahun 2008 dan 2007, yang menurut manajemen dilakukan dengan syarat dan ketentuan yang umum diberlakukan pada pihak ketiga.
b. The Company has a land and building rental agreement with Ms. Lila Notopradono, a commissioner of the Company, with a total annual rent of US$ 350,000.
b. Perusahaan terikat perjanjian sewa-menyewa tanah dan bangunan dengan Ibu Lila Notopradono, komisaris Perusahaan, dengan nilai sewa sebesar US$ 350.000 per tahun.
Dividend Policy
Kebijakan Dividen
The amount of dividend distributable to shareholders will be based upon the net income of the Company in any given year. If the net income is less than or equal to Rp 60 billion, 15% of net income may be distributed. If net income exceeds Rp 60 billion in any given year the dividend may be raised to 20% of net income. In 2008, the Company distributed Rp 24,778,887,870 as dividends representing Rp 10 dividend per share and a payout ratio of 20%. No dividend was distributed in 2007.
Besarnya dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham tergantung pada laba bersih Perseroan. Jika laba bersih kurang dari atau sama dengan Rp 60 miliar, jumlah yang akan dibagikan adalah 15% dari laba bersih. Jika laba bersih lebih dari Rp 60 miliar, besarnya dividen akan naik menjadi 20% dari laba bersih. Pada tahun 2008, Perseroan membagikan dividen sebesar Rp 24.778.887.870 atau Rp 10 per saham dan rasio payout sebesar 20%. Pada tahun 2007, Perusahaan tidak membagikan dividen.
Change of governmental regulation
Perubahan peraturan pemerintah
There were no major changes in government regulations which affected the Company in 2008.
Tidak ada perubahan peraturan pemerintah secara signifikan yang berpengaruh pada Perusahaan di tahun 2008.
Subsequent event after the audited financial statement 2008 There were no material events after the reporting date for this audited financial statement in 2008.
Kegiatan setelah penerbitan laporan keuangan 2008 yang telah diaudit Tidak ada kegiatan atau peristiwa penting yang terjadi setelah tanggal pelaporan keuangan 2008 yang telah diaudit.
Finished rolls. Gulungan kertas jadi.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
Moving raw material fibre onto a conveyor to carry it into the pulper.
Bahan baku dibawa ke ban berjalan menuju pulper.
30
Operating Review Tinjauan Operasi
Sales prices by product
Harga penjualan menurut produk
Strong domestic sales supported by rising prices was the dominant trend in 2008, continuing on from the previous year, until the third quarter. Prices for corrugated medium were up 18%, for coated duplex up by over 19% and for kraft liner by 15%. However the fourth quarter brought a significant price decline, in a range from 10-15% for all leading products from quarter three 2008 to the quarter four 2008, and by 6-9% on a comparative year on year basis for the fourth quarter.
Pada tahun 2008 terlihat bahwa tren penjualan domestik yang tinggi akibat dari naiknya harga produk yang berlanjut dari tahun sebelumnya, berlangsung hingga triwulan ke tiga. Harga corrugated medium meningkat 18%, sedangkan coated duplex naik 19% lebih dan kraft liner naik 15%. Namun pada triwulan keempat terjadi penurunan harga secara signifikan, yaitu 1015% untuk semua produk pada triwulan keempat dibandingkan dengan triwulan ketiga 2008, dan sebesar 6-9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sales revenues by product Hasil penjualan menurut produk The Company’s product can be categorized into 3 segments: containerboard (linerboard and corrugated medium paper), coated duplex board and sack kraft. Containerboard sales revenue increased by 31% from Rp 1,719 billion to Rp 2,247 in 2008. The increase in sales was due to higher sales volume. Containerboard sales volume increased by 13% from 465,330 tonnes to 526,988 tonnes in 2008. The average selling price went up by 15%. Coated duplex board sales increased by 9% from Rp 643 billion to Rp 700 billion in 2008, primarily due to the increase of 19% in selling price . Sack kraft sales decreased by 73% from Rp 293 billion to Rp 79 billion in 2008 since we used PM7 to produce containerboard instead of sack kraft in order to meet growing domestic demand for containerboard. Marketing Strategy and Market Shares A significant portion of the Company’s customers have purchased packaging paper products from the Company for more than a decade. It is the Company’s marketing strategy to maintain long term relationships with customers and to provide high quality products at competitive prices. The Company’s main focus is in the domestic market where proximity to customers enables the Company to respond quickly on changing conditions in the market and to adapt to customers’ needs. The Company meets regularly with customers to confirm that products satisfy their requirements and provides technical assistance where required. The Company’s market share for containerboard was estimated at around 20% in 2008.
Produk FajarPaper dibagi menjadi 3 kategori: containerboard (linerboard dan corrugated medium paper), coated duplex board dan sack kraft. Penjualan containerboard naik 31% dari Rp 1.719 miliar menjadi Rp 2.247 miliar pada tahun 2008. Angka penjualan yang lebih tinggi ini disebabkan oleh kenaikan volume penjualan. Volume penjualan containerboard meningkat sebanyak 13% dari 465.330 ton menjadi 526.988 ton tahun ini. Harga jual rata-rata naik 15%. Terjadi peningkatan angka penjualan coated duplex board sebesar 9% dari Rp 643 miliar menjadi Rp 700 miliar pada tahun 2008 terutama disebabkan oleh kenaikan harga jual sebesar 19%. Pada tahun 2008 penjualan sack kraft turun 73% dari Rp 293 miliar menjadi Rp 79 miliar karena PM7 yang biasanya digunakan untuk membuat sack kraft kami manfaatkan untuk membuat containerboard guna memenuhi permintaan dari dalam negeri yang terus meningkat. Strategi Pemasaran dan Pangsa Pasar Banyak pelanggan sudah menjadi konsumen kertas kemasan produksi Perusahaan selama sepuluh tahun lebih berkat strategi pemasaran yang dijalankan FajarPaper, yaitu membina sekaligus mempertahankan hubungan jangka panjang serta menyediakan produk berkualitas dengan harga terjangkau. Yang menjadi fokus Perusahaan adalah pasar dalam negeri. Tidak adanya kendala jarak membuat Perusahaan mampu mengatasi perubahan kondisi pasar dengan cepat dan memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk mencari tahu apakah produknya sesuai dengan yang konsumen inginkan, FajarPaper secara teratur mengadakan pertemuan dengan mereka sekaligus memberikan bantuan teknis jika diperlukan. Pangsa pasar Perusahaan sekitar 20% dari pasar containerboard di Indonesia pada tahun 2008.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
31
Sales revenues by product (by value) Penjualan berdasarkan produk (berdasarkan nilai) 23% Coated duplex board
3% Sack kraft
29% Kraft liner board
24% Coated duplex board
11% Sack kraft
29% Kraft liner board
2008
2007
45% Corrugated medium paper
36% Corrugated medium paper
Production
Produksi
Production increase 4% over the previous year to 706,119 tonnes, representing full capacity utilization with corrugated medium production leading.
Produksi meningkat 4% dibanding tahun sebelumnya menjadi 706.119 ton, menunjukkan kapasitas produksi sudah terpakai seluruhnya dengan produksi terbesarnya adalah corrugated medium.
Outlook and business prospects Masa depan dan prospek usaha Government growth forecast having been further reduced to a range of 3.5% to 4% for GDP in 2009, we will continue to track business conditions carefully. As mentioned earlier in this report, we believe Indonesia has a relative advantage in facing less exposure to manufactured exports earnings than many of its neighbours and looks to a large domestic economy and low inflation for a return to normal growth conditions. Our focus will remain on serving this domestic market to the best of our ability and in the event that local demand weakens further, we will increase the volume of exports to well established overseas markets where we have a good track record. We will monitor the situation before considering any recommencement of our original expansion plans. We remain optimistic that, with the recovery of consumer confidence and buying power, demand for packaging papers will increase and with no major changes in available capacity we are poised to capitalize on an improved outlook. Medium term fundamentals continue to indicate prospects for the packaging paper industry will be robust.
Pemerintah telah menurunkan angka PDB tahun 2009 menjadi 3,5% hingga 4%, kegiatan usaha akan tetap dijalankan dengan penuh kehati-hatian. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya dalam laporan tahunan ini, kami yakin Indonesia memiliki keunggulan lebih dibanding negara-negara tetangganya karena lebih sedikit bergantung pada pendapatan ekspor dan memiliki pasar domestik yang lebih besar dan inflasi yang lebih rendah untuk memulihkan kondisi pertumbuhan agar kembali normal. Yang akan kami utamakan adalah melayani pasar dalam negeri sebaik mungkin namun jika permintaan melemah, kami akan meningkatkan volume ekspor ke negara dimana FajarPaper telah memiliki reputasi yang baik. Kami akan memantau situasi pasar sebelum menjalankan kembali rencana ekspansi. Kami tetap optimis bahwa dengan kepercayaan dan daya beli konsumen kembali seperti semula, permintaan untuk kertas kemasan akan meningkat, dan dengan tidak ada perubahan dalam kapasitas produksi industri yang ada sekarang, kami akan mempunyai peluang untuk memanfaatkan kondisi industri yang membaik. Fundamental jangka menengah tetap menunjukkan bahwa prospek industri kertas kemasan akan tetap baik.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
32
Human Resources Sumber Daya Manusia
Spirit
Semangat
Human Resources (HR) department continued to focus on providing all employees with a supportive working environment, to promote team spirit and build a sense of shared community. The HR department facilitates clear and open communication channels between employees and management, meeting the fundamental needs of employees; and professional support and development.
Departemen Sumber Daya Manusia terus berfokus untuk menyediakan lingkungan kerja yang saling mendukung, mendorong semangat kerja dalam tim dan rasa peduli terhadap kebersamaan komunitas. Departemen SDM menyediakan sarana komunikasi yang jelas dan terbuka antara karyawan dan manajemen, untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka; dan memberikan dukungan kerja dan pengembangan diri.
Welfare Kesejahteraan Karyawan Welfare support systems include medical treatment, recreation facilities, access to a library, transport support, a free canteen, and selected employees also receive housing. An independent employee cooperative provides advice, and relevant training support, on employee welfare. Benefits provided by the cooperative include subsidized food and household items, assistance with banking and financial management issues, and advice and administrative support regarding the purchasing of housing and motorcycles. Professionalism FajarPaper invests in the professional capabilities of its employees by offering a range of courses in finance, tax management, trade finance and the paper making process. The Company engaged a human resources consultant to provide regular training to operators up to supervisor level on productivity, team work, human resources, and others matters.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
Kesejahteraan karyawan FajarPaper diberikan dalam bentuk bantuan medis dan fasilitas hiburan serta menikmati berbagai fasilitas seperti perpustakaan, transportasi, kantin makan cuma-cuma, dan perumahan untuk pegawai tertentu. Koperasi karyawan independen memberikan bantuan kepada karyawan termasuk masukan tentang berbagai hal, dan pengadaan pelatihan yang sesuai sehubungan dengan kesejahteraan karyawan. Bantuan yang disediakan oleh koperasi antara lain subsidi bahan makanan dan barang keperluan rumah tangga, informasi dan bantuan menyangkut perbankan dan manajemen keuangan, serta bantuan konsultasi dan administrasi kepada karyawan yang akan membeli rumah dan sepeda motor. Profesionalisme FajarPaper berupaya keras untuk meningkatkan kemampuan kerja para karyawan dengan menyelenggarakan bagi mereka berbagai pelatihan misalnya: keuangan, manajemen pajak, perdagangan, serta proses pembuatan kertas. Perusahaan juga mengundang konsultan sumber daya manusia dari luar untuk memberikan pelatihan reguler bagi level operator hingga level supervisor dalam bidang produksi, tim kerja, sumber daya manusia, dan bidang lainnya.
33
Selected staff attend overseas seminars and exhibitions in Singapore, Shanghai-China and Taiwan to gain greater exposure to modern production methods and contemporary technology. The Company had 2,022 and 2,179 employees as of 31 December 2008 and 2007, respectively.
Number of Employees by Education Jumlah Karyawan berdasarkan Pendidikan
Beberapa orang staf dipilih untuk mengikuti seminar dan pameran di luar negeri seperti di Singapura, Shanghai-Cina, dan Taiwan sehingga mereka lebih mengenal metode produksi moderen dan teknologi yang digunakan dewasa ini. Perusahaan memiliki 2.022 dan 2.179 karyawan per tanggal 31 Desember 2008 dan 2007.
Number of Employees by Years of Service Jumlah Karyawan berdasarkan Masa Kerja
80
80
74%
66%
60
60
40
40
20
20 12% 7%
6%
El e
me
n
Sc
ho
Jun
ol
ior
/S
Hig
D
c hS
ho
Se
ol
nio
/S rH
MP
ig
c hS
ho
ol
/S
MA
DIP
LO
MA Ba
ch
elo
r ’s
1 /S Po
r s tg
ad
ua
te
/S
0
2 0-
Number of Employees by Age Jumlah Karyawan berdasarkan Usia 60
5%
5% <1%
0 y t ar
16%
10%
e 3y
ar s
/ ta
hu
n 3-
e 5y
ar s
/ ta
hu
n e 0y 5 -1
ar s
/ ta
hu
n e 0y >1
ar s
/ ta
hu
n
Number of Employees based on Grade Jumlah Karyawan berdasarkan Tingkatan Jabatan 100
56%
94%
80 40 60
33%
40 20 20
6%
6% 3%
<2
2%
0
0 e 5y
ar s
/ ta
hu
n
25
-3
e 5y
ar s
/ ta
hu
n
35
-5
e 0y
ar s
/ ta
hu
n >5
e 0y
ar s
/ ta
hu
n
St a
ff Su
pe
r vi
so
r
Mi
dd
l
a eM
na
ge
me
<1%
nt To
a pM
na
ge
me
nt
Annual Report Laporan Tahunan 2008
34
Human Resources
Quality Control and Research & Development
Kendali Mutu dan Penelitian & Pengembangan
The Company has 75 employees in its Quality Control and R&D Department. The Quality Control department ensures that the quality of our products meets the specifications provided by customers and international standards for strength, resistance and other qualities. In addition, the department ensures that we fulfill quality standards set by end-users or by the country to which we export our products. Quality Control department is also responsible for monitoring the Company operations and constantly seeks to increase operational efficiency through technical improvements to production processes and to reduce overall production costs.
Perusahaan mempunyai 75 karyawan yang bertugas di Departemen Quality Control dan Departemen Penelitian dan Pengembangan (R&D). Tugas Departemen Quality Control adalah menjaga kualitas produk Perusahaan sesuai dengan spesifikasi yang diminta pelanggan maupun standar internasional untuk kekuatan, ketahanan dan kualitas lainnya. Selain itu, Departemen Quality Control harus memastikan bahwa Perusahaan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan oleh pengguna akhir atau negara tujuan ekspor Perusahaan. Departemen Quality Control juga bertanggung jawab untuk memantau operasi Perusahaan dan terus menerus mencari jalan untuk meningkatkan operasi yang lebih efektif melalui peningkatan teknik pada proses produksi dan menurunkan biaya produksi secara keseluruhan.
The Quality Control department is also responsible for carrying out quality analysis on both fibrous and non-fibrous material, setting and maintaining quality standards, the quality control of finished products, customer complaints and for internal relaying of information as required. Strict tests are carried out at every stage to check process and product quality; this has contributed to a customer complaint rate below 0.06%. FajarPaper is ISO 9001:2000 certified which helps to assure customers of the soundness of our quality control procedures. R&D Department is responsible for coordinating the development of new products in co-ordination with the marketing and production department, improving mixtures of raw materials and chemicals so as to maximize product and cost efficiency.
Departemen Quality Control juga bertanggung jawab menjalankan analisa kualitas baik untuk bahan baku berserat maupun bahan baku yang tidak berserat, menentukan dan mempertahankan standar kualitas, mengontrol kualitas dari produk jadi, memperhatikan keluhan pelanggan Perusahaan dan menjadi pusat informasi internal. Tes yang ketat dijalankan pada setiap tahap untuk menjamin proses dan kualitas produk, dan hasilnya; tingkat keluhan pelanggan Perusahaan di bawah 0,06%. FajarPaper telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000, dan adanya sertifikat mutu ini membuat pelanggan yakin akan tingginya proses pengawasan kualitas Perusahaan. Departemen R&D bertugas mengkoordinasi pengembangan produk baru bersama dengan departemen pemasaran dan produksi. Tugas lain Departemen R&D adalah memperbaiki komposisi bahan baku dan kimia sehingga memaksimalkan produk dan biaya secara efisien.
Quality controls are essential at every stage in our manufacturing process. Pengendalian mutu mutlak dilakukan pada setiap tahap proses produksi.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
35
Sumber Daya Manusia
Annual Report Laporan Tahunan 2008
In the size press, the paper is given starch to increase its strength.
Di bagian size press, kertas diberi tepung tapioka untuk meningkatkan kekuatannya.
38
Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
A sustainable business
Usaha berkelanjutan
FajarPaper draws upon extensive experience built over several decades past while being a leader in an industry for the future – recycling. Our business model encompasses the collection of recycled paper through a network of over 20 suppliers and hundreds of local collectors who earn a living recovering materials which may otherwise be incinerated, become an additional burden to already over-pressed municipal landfills or discarded in illegal dumps.
FajarPaper mempunyai pengalaman selama puluhan tahun di industri yang akan menjadi andalan dunia industri di masa depan: daur ulang. Kertas bekas untuk kebutuhan Perusahaan didapat dari 20 lebih pengepul dan dari ratusan pemulung yang menggantungkan hidup dari sini. Model bisnis yang demikian membantu mengurangi jumlah limbah kertas yang biasanya dimusnahkan dengan cara dibakar, dibuang ke TPA atau ke tempat pembuangan limbah tidak resmi.
More than 99% of our raw materials are procured by recycled fibre collection and 64% of our needs are sourced locally. We pay close attention to the support of our supplier network, to encourage and motivate higher collection levels, which is advantageous for us and helps generate further local income opportunities, particularly important given the current slowdown in economic growth.
Bahan baku yang digunakan 99% lebih berupa kertas bekas, dan 64% di antaranya dipasok dari dalam negeri. Para pengepul mendapat perhatian penuh, dan mereka kami ajak dan kami dorong untuk meningkatkan pasokan karena selain menguntungkan bagi Perusahaan juga membantu meningkatkan pendapatan masyarakat dalam kondisi perekonomian yang sulit seperti sekarang ini.
2008 Programmes – a total of Rp 764 million was distributed in the year
Program sepanjang 2008 – sejumlah Rp 764 juta dialokasikan pada tahun 2008
The Company is a caring and responsible community member and we conduct a number of specific corporate social programmes to enhance conditions and welfare in local communities. During 2008 these focused on education, health, poverty alleviation, child welfare and community spirit.
Sebagai Perusahaan yang peduli dan sebagai bagian dari masyarakat yang memperhatikan kebutuhan lingkungan sekitar, Perusahaan mengadakan sejumlah kegiatan sebagai wujud tanggung jawab sosial untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan warga. Kegiatan selama tahun 2008 lebih diarahkan pada bidang pendidikan, kesehatan, pemberantasan kemiskinan, kesejahteraan anak dan warga.
Education We contributed stationery for 14,448 students and uniforms for 550 teachers in 27 elementary national schools, 3 Islamic elementary schools and 5 institutions of the equivalent level to elementary schools in Cikarang Barat, Sukatani, Cibitung and Cikarang Selatan sub-districts.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
Pendidikan Perusahaan memberikan sumbangan alat tulis kepada 14.448 siswa dan juga seragam kepada 550 guru di 27 sekolah dasar, 3 madrasah dan 5 lembaga pendidikan setingkat SD di kecamatan Cikarang Barat, Sukatani, Cibitung dan Cikarang Selatan.
39
Annual Report Laporan Tahunan 2008
40
Corporate Social Responsibility
Health
Kesehatan
A total of 242 people took part in the annual blood donor program in 2008 held in collaboration with the Indonesian Red Cross. Mass circumcision for 150 children of employees and community was held.
Program donor darah rutin diadakan setiap tahun oleh Perusahaan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia, dan untuk tahun 2008 kegiatan ini diikuti 242 orang. Perusahaan juga menyelenggarakan khitanan masal yang diikuti 150 anak dari karyawan dan warga sekitar.
Poverty We contributed to underprivileged groups through the donation of food and cloth packages. In 2008, beneficiaries included 1,250 families in Cikarang Barat. We also gave financial assistance to 476 local orphans, and made annual donations to support activities in local communities for Hari Raya, Idul Adha and Idul Fitri. We provided and installed one unit water pump for the community around the Sukatani Village area. Emergency Relief As an emergency response, food, blankets and essential supplies were given for flood victims in the surrounding areas during January 2009. Employees To support the welfare of our own employees FajarPaper provides scholarships for employees’ children every year, among other welfare contributions during the year to our 1,757 employees and their families. Environmental Management The Company aims to minimise its impact on the environment. Almost all our raw material needs are met through recycled fibre, consequently, the Company avoids destruction of natural forest to sustain our pulp requirements. FajarPaper mills use daily paper deposits brought by local paper collectors, recycled paper from customers, and imported recyclable material.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
Kemiskinan Perusahaan membagikan sembako dan paket pakaian kepada 1.250 keluarga kurang mampu di Cikarang Barat. Perusahaan juga memberikan santunan uang kepada 476 anak yatim, dan memberikan bantuan setiap tahunnya untuk mendukung perayaan Hari Raya, Idul Adha dan Idul Fitri yang diselenggarakan warga. Bantuan juga diberikan dalam bentuk pemasangan satu unit pompa air untuk warga yang tinggal di sekitar pabrik di Desa Sukatani. Bantuan darurat Dalam upaya penanggulangan bencana, Perusahaan menyumbangkan makanan, selimut dan bahan kebutuhan pokok kepada korban banjir di daerah sekitar pada bulan Januari 2009. Karyawan Untuk meningkatkan kesejahteraan para karyawan, FajarPaper menyediakan beasiswa bagi anak-anak karyawan setiap tahunnya, termasuk juga sumbangan kesejahteraan kepada 1.757 karyawan dan keluarganya. Pengelolaan Lingkungan Hidup Perusahaan berupaya meminimalkan dampak usaha terhadap lingkungan hidup. Hampir seluruh bahan baku produksi adalah kertas bekas sehingga untuk dapat terus berproduksi kami tidak perlu merusak hutan alam. Pabrik kertas FajarPaper memanfaatkan kertas bekas yang dipasok para pemulung, dan dihasikan oleh pelanggan serta bahan daur ulang impor.
41
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Efficient and Sustainable Energy
Energi yang Efisien dan Berkesinambungan
FajarPaper’s approach to manufacturing is designed to be sustainable. Our 32.5 MW and 35 MW Co-Generation power plants deliver efficient, low-cost energy by burning natural gas resulting in a cleaner emissions.
Proses produksi FajarPaper didesain ramah lingkungan. Fasilitas pembangkit listrik berkekuatan 32,5 MW dan 35 MW yang dimiliki Perusahaan mampu menghasilkan energi yang efisien dan hemat biaya karena memanfaatkan bahan bakar gas alam sehingga emisinya lebih bersih.
The need for landfills is eliminated by using incinerator to burn solid waste, by-product from production process, and simultaneously, through the incineration process, steam is generated which is diverted for use in the paper making process. FajarPaper uses a water treatment system with a capacity of 58,000 m3/day, in compliance with environmental regulations. The water treatment system increases manufacturing efficiency by reducing the quantity of water required for papermaking, and also reduces the levels of biological efficient discharged. FajarPaper is rated “Blue” by Ministry of Environment under the PROPER classification. FajarPaper’s business practices are designed to be ethically and environmentally responsible: achieving long-term, sustainable growth to meet the needs of a growing consumer population without compromising future resources.
Limbah padat yang dihasilkan oleh proses produksi tidak dibuang ke TPA melainkan dibakar untuk menghasilkan uap yang selanjutnya dipakai untuk proses pembuatan kertas dan mengeliminasi kebutuhan TPA. Sesuai peraturan tentang lingkungan hidup, FajarPaper memanfaatkan sistem pengolahan air berkapasitas 58.000 m3/hari. Sistem yang digunakan dapat meningkatkan efisiensi karena lebih sedikit menggunakan air di samping mengurangi dampak limbah buangan terhadap lingkungan. Perusahaan juga mendapat peringkat “Biru” dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk klasifikasi PROPER. Dalam menjalankan usahanya, FajarPaper senantiasa mengutamakan etika dan kelestarian lingkungan hidup: mengupayakan pertumbuhan usaha yang berkesinambungan untuk jangka panjang guna memenuhi kebutuhan konsumen yang jumlahnya terus meningkat tanpa merusak sumber daya alam.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
In the control room: the production process is monitored to achieve stability and targeted quality.
Ruang kendali mesin: pengendalian pada proses produksi dilakukan untuk memastikan kestabilan proses produksi dalam mencapai kualitas yang diinginkan.
44
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
At FajarPaper, the Board of Commissioners and Board of Directors recognize the competitive advantage to be gained from transparent management methods, proper accountability, disclosure and best practice in the Company’s day to day operations, in the interests of all stakeholders.
Di FajarPaper, Dewan Komisaris dan Direksi menyadari keunggulan kompetitif akan dapat diperoleh melalui manajemen yang transparan, akuntabilitas, keterbukaan informasi dan komitmen untuk melakukan praktik usaha yang terbaik dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari demi kepentingan semua pihak yang berkepentingan.
The Board of Commissioners and Board of Directors share joint responsibility for adopting and maintaining transparency, integrity, fair and ethical standards and full accountability in all aspects of our business activities and to ensure full compliance with applicable laws and regulations.
Dewan Komisaris dan Direksi bersama-sama bertanggung jawab dalam menerapkan prinsip keterbukaan, keadilan, integritas, standar etika dan akuntabilitas dalam seluruh aspek aktivitas bisnis dan memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Board of Commissioners
Dewan Komisaris
The Board of Commissioners is a professional and expert unit overseeing the Board of Directors and the Company as a whole. In 2008, the Board of Commissioners comprising three members, one of whom is an Independent Commissioner, met quarterly as well as in informal routine meetings with the Board of Directors.
Dewan Komisaris adalah badan yang beranggotakan para profesional dan tenaga ahli yang bertugas mengawasi kinerja Direksi dan Perusahaan secara keseluruhan. Pada tahun 2008, Dewan memiliki tiga orang anggota, salah satunya adalah Komisaris Independen. Sepanjang tahun 2008, Dewan Komisaris mengadakan rapat secara rutin di samping pertemuan informal bersama Direksi.
Board of Commissioners (BoC) Roles and Responsibilities The BoC oversees proper governance of the Company, through supervision and advice to the BoD on the operations of the Company. The BoC is assisted by an independent Audit Committee. Specific roles and responsibilities include: 1. To monitor the performance of management of the Company. 2. To direct, monitor, and evaluate implementation of the Company’s strategy, business plan, and operating policies. 3. To review and supervise the internal control systems and risk management of the Company. 4. To review the level of remuneration of management and the BoD. 5. To ensure the implementation of a high standard corporate governance practices and compliance.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dewan Komisaris melakukan pengawasan tata kelola Perusahaan dengan memberikan masukan kepada Direksi menyangkut pengelolaan Perusahaan sehari-hari. Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit independen. Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris khususnya adalah sebagai berikut: 1. Memantau kinerja manajemen Perusahaan. 2. Memberikan pengarahan, serta melakukan pemantauan dan evaluasi menyangkut penetapan dan pelaksanaan strategi, rencana dan kebijakan usaha Perusahaan. 3. Melakukan kajian dan pengawasan terhadap sistem pengawasan interen dan manajemen risiko Perusahaan. 4. Mengevaluasi jumlah remunerasi untuk manajemen dan Direksi. 5. Memantau dan memastikan penerapan prosedur tata kelola Perusahaan dengan standar tertinggi.
Members of the Board of Commissioners Anggota Dewan Komisaris Ir. Airlangga Hartarto, MMT., MBA, President Commissioner Ir. Airlangga Hartarto has been the President Commissioner of FajarPaper since 1988. He has been re-elected as Chairman of the Indonesian Public Listed Companies Association, for a new term commencing 2008.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
Ir. Airlangga Hartarto, MMT., MBA, Presiden Komisaris Ir. Airlangga Hartarto menjabat sebagai Presiden Komisaris FajarPaper sejak tahun 1988. Beliau terpilih kembali sebagai Ketua Asosiasi Emiten Indonesia untuk masa kerja baru mulai 2008.
45
Beliau meraih gelar sarjana Teknik Mesin dari Universitas Gajah Mada, dan melanjutkan studi ke Wharton SchoolUniversity of Pennsylvania, AS. Gelar Master bidang Management Technology diperolehnya dari Melbourne Business School di Australia, dan Master bidang Business Administration dari Monash University, Australia.
He graduated from the University of Gajah Mada, majoring in Mechanical Engineering and studied at Wharton School-University of Pennsylvania, USA. He gained a Master’s in Management Technology from Melbourne Business School, Australia, and a Master’s in Business Administration from Monash University, Australia.
Lila Notopradono, Komisaris Lila Notopradono menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 1995. Beliau memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang industri kertas. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur sejak tahun 1993 sampai 1995. Sejak 1991, Beliau juga memegang posisi sebagai Komisaris di perusahaan distributor yang menjadi afiliasi Perusahaan.
Lila Notopradono, Commissioner Lila Notopradono has been a Commissioner since 1995. She has extensive experience in the paper industry for more than 30 years, and previously served as a Director of the Company from 1993 to 1995. Since 1991 she has served as a Commissioner of the Company’s affiliated distributor.
Tony Tjandra, Komisaris Tony Tjandra menjabat sebagai Komisaris Independen Perusahaan sejak tahun 2001. Beliau menyelesaikan pendidikan di bidang Akuntansi dari Universitas Tarumanegara, dan sebelumnya bekerja di KPMG.
Tony Tjandra, Commissioner Tony Tjandra has served as an Independent Commissioner since 2001. He graduated in Accounting from Tarumanegara University, and previously worked with KPMG.
BoC Quarterly meeting attendance Jumlah kehadiran rapat Dewan Komisaris per kuartal BoC Member Anggota Dewan Komisaris
Meeting attendance Jumlah kehadiran
Ir. Airlangga Hartarto MMT., MBA
4
Lila Notopradono
4
Tony Tjandra
4
Board of Directors
Direksi
Management of the daily operations of the Company is the responsibility of the Board of Directors. This involves managing the performance of individual units, the performance of the Company overall, and the strategic focus of the business. In 2008, the Board of Directors comprised five members all of whom are dedicated professionals with financial or technical expertise, and a thorough understanding of BAPEPAM and the Indonesian Stock Exchange regulations and their application. The Board of Directors met formally on a monthly basis in 2008, and with the Board of Commissioners in both formal meetings and on a less formal basis on routine business matters.
Pengelolaan kegiatan operasional Perusahaan sehari-hari menjadi tanggung jawab Direksi. Tugas Direksi antara lain mengatur kinerja masing-masing unit dan kinerja Perusahaan yang merupakan gabungan unit kerja di atas, serta menetapkan fokus strategis Perusahaan. Pada tahun 2008 Direksi beranggotakan lima orang; semuanya adalah tenaga profesional yang memiliki dedikasi dan keahlian di bidang keuangan atau teknik, serta memahami dengan baik berbagai peraturan yang dikeluarkan oleh Bapepam dan Bursa Efek Indonesia dan mengerti penerapannya di dalam Perusahaan. Direksi mengadakan rapat resmi paling sedikit setiap bulan sepanjang tahun 2008. Mereka juga mengadakan rapat resmi maupun tidak resmi dengan Dewan Komisaris untuk membahas berbagai persoalan yang menyangkut bisnis Perusahaan.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
46
Corporate Governance
The Board of Directors and the Board of Commissioners regularly review the requirements of individual members in carrying out their duties and arranged periodic training as required.
Direksi dan Dewan Komisaris bersama-sama mengadakan peninjauan atas syarat-syarat setiap individu untuk masingmasing anggota dewan dalam menjalankan tugasnya masingmasing dan diadakan pelatihan secara berkala jika diperlukan.
Training for Directors
Pelatihan bagi Direksi
Roy Teguh and Christopher Pedder in their day to day involvement with chemical and machinery suppliers received informal technical trainings in the factory in order to enhance their understanding of the processes, machine efficiencies and methods to increase productivity and finished paper quality.
Roy Teguh dan Christopher Pedder yang dalam tugasnya sehari-hari berkaitan dengan pemasok bahan kimia dan pemasok peralatan/sparepart mesin, menerima pelatihan teknis non-formal di pabrik guna meningkatkan pemahaman mereka atas proses-proses, efisiensi mesin serta metode untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kertas jadi.
Informal technical training was provided by Aikawa, Yue Li, Nalco, Kemira, and BASF at the factory during 2008.
Pelatihan teknis non-formal diselenggarakan oleh Aikawa, Yue Li, Nalco, Kemira, and BASF di pabrik selama tahun 2008.
Hadi Rebowo Ongkowidjojo in his role of overseeing finance attended several seminars on finance, the macro economy, bonds, currency hedging, and banking conditions held by HSBC, Standard Chartered Bank, Deutsche Bank and the Indonesian Public Listed Companies Association in 2008.
Hadi Rebowo Ongkowidjojo yang bertanggung jawab mengawasi urusan keuangan menghadiri beberapa seminar keuangan, makro ekonomi, obligasi, currency hedging, dan kondisi perbankan yang diselenggarakan oleh HSBC, Standard Chartered Bank, Deutsche Bank dan Asosiasi Emiten Indonesia pada tahun 2008.
Yustinus Kusumah attended several seminars held by Indonesian Public Listed Companies Association on Good Corporate Governance; he also attended several informal technical trainings by suppliers on the subject of how to increase the quality of the paper and training held by an external HRD consultant on HRD matters.
Yustinus Kusumah mengikuti beberapa seminar dalam bidang Tata Kelola Perusahaan yang diadakan oleh Asosiasi Emiten Indonesia; beliau juga mengikuti beberapa pelatihan teknis non-formal yang diadakan oleh pemasok tentang bagaimana meningkatkan kualitas kertas serta pelatihan tentang halhal yang berkaitan dengan urusan SDM yang diadakan oleh konsultan SDM dari luar Perusahaan.
Members of the Board of Directors Anggota Direksi Winarko Sulistyo, President Director Winarko Sulistyo has been the President Director of FajarPaper since 1987. His extensive experience in the paper industry spans over 30 years. He is in charge of overseeing all areas of the Company. Roy Teguh, Director Roy Teguh was appointed to the Board of Directors in 1993. He is in charge of the Project and Procurement. Prior to this he served as Purchasing Manager between 1987 and 1992. He was formerly in the textiles sector where he built 17 years experience in a variety of roles, including procurement and purchasing. Yustinus J. Kusumah, Director Yustinus J. Kusumah has been on the Board of Directors since 1998. He is in charge of Marketing and Production. Prior to this appointment, he served as the Marketing Manager for FajarPaper, 1995-1998. He was the Deputy Head of the Department of Corporate Governance & Public Listed company Performance Enhancement in the Indonesia Public Listed Companies Association, 20052008.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
Winarko Sulistyo, Presiden Direktur Winarko Sulistyo menjabat sebagai Presiden Direktur FajarPaper sejak tahun 1987. Beliau memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang industri kertas. Beliau bertanggung jawab untuk mengawasi seluruh bidang dari Perusahaan. Roy Teguh, Direktur Roy Teguh diangkat menjadi Direktur pada tahun 1993. Beliau bertanggungjawab atas bidang pembelian dan proyek. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Manajer Pembelian dari tahun 1987 sampai 1992. Beliau memiliki pengalaman selama 17 tahun di sektor pertekstilan, dan memegang berbagai posisi, antara lain di bagian pengadaan dan pembelian. Yustinus J. Kusumah, Direktur Yustinus J. Kusumah menjabat sebagai Direktur sejak tahun 1998. Beliau bertanggungjawab atas bidang pemasaran dan produksi. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Manajer Pemasaran FajarPaper dari tahun 1995 sampai 1998. Beliau saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Departemen Tata Kelola Perusahaan & Peningkatan Kinerja Perusahaan Terbuka, Asosiasi Emiten Indonesia, periode 2005-2008.
47
Tata Kelola Perusahaan
He graduated in Industrial Engineering from the University of Miami, and gained a Master’s in the same subject from the Georgia Institute of Technology. Later he earned an MBA from the State University of New York, Buffalo. Before joining FajarPaper, he worked with Andersen Consulting.
Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Industri di University of Miami, dan meraih gelar Master Teknik Industri dari Georgia Institute of Technology. Setelah itu beliau menyelesaikan studi magisternya dan memperoleh gelar MBA dari State University of New York, Buffalo. Sebelum bergabung dengan FajarPaper beliau bekerja di Andersen Consulting.
Hadi Rebowo Ongkowidjojo, Director & Corporate Secretary Hadi Rebowo Ongkowidjojo has been a Director since 1998. He is in charge of Finance. Prior to this, between 1995 and 1998, he served as Assistant Finance Director.
Hadi Rebowo Ongkowidjojo, Direktur & Sekretaris Perusahaan
He graduated in Computer Science & Engineering from the University of California, Los Angeles, and with a Management degree from the Graduate School of Management, Prasetiya Mulya, Jakarta. Before joining FajarPaper, he worked with Andersen Consulting. Christopher Thomas Pedder, Director Christopher Thomas Pedder was appointed as a Director of the Company in 2008. He is in charge of the Mill and Engineering. He previously worked in the Company in 1990-2002 and he was the director of the Company in 1998-2002. He left the Company in 2002 to work with Voith Paper and rejoined the Company again in 2008. He has more than 35 years experience in the paper and board industry in the United Kingdom, Kenya, China and Indonesia. He graduated with an honour degree in Mechanical Engineering from Leeds University, England. He previously worked for East Lancashire Paper Mill Co., Radcliffe, Manchester, England, Kenya Paper Mill Ltd., Thika, Kenya, East Africa, John Leyland & Partners, Bury, Lancashire, England. Director’s Meetings The Marketing and Finance director meet regularly at least once every two weeks to discuss market conditions, customer needs and the implication of any change relating to the profitability of products. Marketing, Finance and Production directors meet regularly, at least once every two weeks, to discuss production costs, efficiencies and product quality. Directors meet regularly every week to review the budget/targets and realization of the production, market situation, sales, financial situation, production cost, and profitability. In 2008, the BoD met on 56 occasions:
Hadi Rebowo Ongkowidjojo menjabat sebagai Direktur dan Sekretaris Perusahaan pada tahun 1998. Beliau bertanggungjawab atas bidang keuangan. Sebelumnya, dari tahun 1995 sampai 1998, beliau menjabat sebagai Asisten Direktur Keuangan. Beliau menyelesaikan studi di bidang Ilmu & Teknik Komputer di University of California, Los Angeles, dan mendapat gelar Magister Manajemen dari Prasetya Mulya, Jakarta. Sebelum bergabung dengan FajarPaper, beliau bekerja di Andersen Consulting. Christopher Thomas Pedder, Direktur Christopher Thomas Pedder ditunjuk menjadi Direktur Perusahaan pada tahun 2008. Beliau bertanggungjawab atas pabrik dan teknik. Beliau pernah bekerja sebelumnya di FajarPaper sejak 1990 hingga 2002, dan menjadi direktur pada periode 1998-2002. Beliau berhenti pada tahun 2002 dan pindah ke Voith Paper namun kembali bergabung pada tahun 2008. Beliau sudah lebih dari 35 tahun bekerja di industri kertas dan karton di Inggris, Kenya, Cina dan Indonesia. Beliau lulus dengan nilai tinggi untuk bidang Teknik Mesin di Leeds University, Inggris, dan pernah bekerja di East Lancashire Paper Mill Co., Radcliffe, Manchester, Inggris; Kenya Paper Mill Ltd., Thika, Kenya; dan di John Leyland & Partners, Bury, Lancashire, Inggris. Rapat Direksi Direktur Pemasaran dan Keuangan mengadakan pertemuan secara teratur sedikitnya dua minggu sekali untuk membicarakan kondisi pasar, kebutuhan pelanggan dan dampak perubahan terhadap laba yang dihasilkan masingmasing produk. Direktur Pemasaran, Keuangan dan Produksi bertemu secara teratur untuk membahas biaya produksi, efisiensi dan kualitas produk. Direktur mengadakan rapat setiap minggu untuk mengkaji anggaran/target dan realisasi produksi, situasi pasar, penjualan, situasi keuangan, biaya produksi dan laba usaha. Pada tahun 2008 Direksi mengadakan 56 kali rapat:
Annual Report Laporan Tahunan 2008
48
Corporate Governance
BoD Yearly meeting attendance Kehadiran rapat Direksi per tahun BoD Member Anggota Direksi
Meeting attendance Jumlah kehadiran
Winarko Sulistyo
49
Roy Teguh
52
Yustinus J. Kusumah
54
Hadi Rebowo Ongkowidjojo
53
Christopher Thomas Pedder
52
Compensation of Commissioners and Directors
Kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi
Total salaries and benefits (including medical benefits and transportation) awarded to the Commissioners and the Directors amounted to RP 9,007,755,800 and Rp 8,749,076,600 in 2008 and 2007, respectively
Jumlah gaji dan tunjangan (termasuk tunjangan kesehatan dan transportasi) yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi adalah Rp 9.007.755.800 pada tahun 2008 dan Rp 8.749.076.600 pada tahun 2007.
The salaries and benefits of the Directors were decided by the Board of Commissioners.
Gaji dan tunjangan Direksi ditentukan oleh Dewan Komisaris.
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan
Hadi Rebowo Ongkowidjojo, FajarPaper Finance Director, also serves as Corporate Secretary, and is responsible for: 1. Monitoring the Company’s activities to ensure there is compliance with capital market laws and regulations. 2. Providing timely information on the Company to shareholders, the public, capital market investors, analysts, and the media. 3. Ensuring the BoD complies with the Capital Market Law No.8 in 1995 and to inform them of changes in laws and regulations and their implications. 4. Acting as a liaison between the Company, Bapepam and the public. 5. Identifying members of the BoD, BoC and their families of the listed company and any affiliates in respect of any share ownership, business relationships and other roles that potentially creates conflict of interests. 6. Collating a register of all shareholders with share ownership above 5% of listed capital. 7. Preparing for and conducting the AGM of shareholders.
Hadi Rebowo Ongkowidjojo, Direktur Keuangan FajarPaper, juga menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan, dan bertanggung jawab untuk: 1. Mengawasi kegiatan Perusahaan untuk memastikan bahwa seluruhnya sudah sesuai dengan undangundang dan peraturan pasar modal. 2. Menyampaikan informasi tepat pada waktunya kepada para pemegang saham, masyarakat, investor pasar modal, analis dan media massa. 3. Memastikan bahwa Direksi mematuhi Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995, serta menginformasikan kepada mereka segala perubahan peraturan perundang-undangan berikut implikasinya. 4. Menjadi penghubung antara Perusahaan, Bapepam dan masyarakat. 5. Mengidentifikasi anggota Direksi maupun Dewan Komisaris perusahaan terbuka dan afiliasinya, menyangkut kepemilikan saham, hubungan usaha dan tugas lain yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan. 6. Menyusun daftar semua pemegang saham yang jumlahnya kepemilikannya di atas 5% modal disetor. 7. Mempersiapkan dan menyelenggarakan RUPS.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
49
Tata Kelola Perusahaan
Internal Control System
Sistem Pengendalian Internal
The internal audit function assists all management levels in support of efficiency, effectiveness and viable operations of the Company. Equally, the management of the Company is responsible for the conduct of operational activities including the implementation of an internal control system. The internal audit team conducts a series of regular examinations to assess efficiency, effectiveness and economic operations.
Fungsi internal audit adalah membantu semua jajaran manajemen Perusahaan agar kegiatan operasional Perusahaan dapat berjalan efisien, efektif dan viabel. Di samping itu, manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan usaha, termasuk implementasi sistem pengendalian interen. Tim internal audit melakukan serangkaian kegiatan berkala untuk menilai apakah kegiatan operasi karyawan sudah efisien dan efektif.
Investor Relations and Public Expose
Hubungan Investor dan Paparan Publik
The Company has periodically provided the local and foreign investors with financial information and quarterly financial reports through the website and via email. During 2008 the Company completed one public expose event and attended a number of investment conferences where directors met with investors to inform them of the latest Company developments. In addition, the directors meet face to face regularly with investors and banks to provide updates on the industry, financial performance, strategy and outlook. The Company also had regular contact with leading rating agencies with both Fitch and S&P providing a rating and an update on the performance of the Company.
Secara berkala, Perusahaan menyajikan informasi keuangan dan laporan keuangan triwulanan melalui situs dan email kepada investor lokal dan asing. Selama tahun 2008, Perusahaan menyelenggarakan 1 kali acara paparan publik dan menghadiri sejumlah pertemuan investasi. Dalam acara tersebut para direktur bertemu dengan investor dan menjelaskan kepada mereka segala sesuatu menyangkut perkembangan terakhir Perusahaan. Selain itu, para Direktur mengadakan pertemuan langsung dengan investor dan bank secara berkala untuk menyampaikan perkembangan terbaru Perusahaan di bidang industri, kinerja keuangan serta strategi dan tinjauan ke depan Perusahaan. Perusahaan juga secara teratur menjalin hubungan dengan badan pemeringkat seperti Fitch dan S&P untuk memberikan informasi terkini tentang kinerja Perusahaan.
The Audit Committee The Audit Committee, appointed by and responsible to the Board of Commissioners, consisted of three members during 2008, and met with the Boards of Commissioners and Directors throughout the year.
Komite Audit Komite Audit, yang diangkat dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, beranggotakan tiga orang pada tahun 2008. Komite ini secara teratur mengadakan rapat dengan Dewan Komisaris dan Direksi sepanjang tahun 2008.
The pope reel: at the end of paper machine, paper is rewound into a 20 tonnes jumbo roll before it is transfered to rewinding process.
Pope reel: di bagian akhir mesin kertas, kertas digulung menjadi gulungan jumbo 20 ton sebelum dipindahkan ke proses rewinding .
Annual Report Laporan Tahunan 2008
Cleaning equipment removes unwanted contaminants from the paper fibre before it is formed into sheets.
Peralatan pembersih menghilangkan kontaminasi yang berasal dari serat kertas sebelum dibentuk menjadi lembaran kertas.
52
Independent Report of the Audit Committee Laporan Komite Audit
Tony Tjandra Chairman Ketua Komite Audit
This report is prepared in accordance with the Capital Market Supervisory Board’s (Bapepam) Regulation No.IX.I.5, Instruction Letter Attachment of Bapepam’s Chairman No. Kep-29/PM/2004, 24 September 2004, relating to the Formation and Working Programme Charter of Committee Audit that pre-supposes all listed companies in Indonesia should form an Audit Committee and formal Articles of the Audit Committee.
Untuk memenuhi ketentuan yang diatur dalam peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Nomor IX.I.5, Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-29/PM/2004, tanggal 24 September 2004, mengenai Pembentukan dan Piagam Program Kerja Komite Audit yang mensyaratkan Perusahaan terbuka di Indonesia untuk membentuk Komite Audit dan anggaran dasar Komite Audit.
The Audit Committee is a committee appointed by and responsible to the Board of Commissioners (BoC) and is delegated with responsibility for supervising the financial reporting, monitoring and evaluating audit implementation by the external and the internal auditors, and to study the risks of the Company including internal control risk.
Komite Audit (“Komite”) diangkat dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan diberi wewenang untuk melakukan pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan Perusahaan, melakukan pemantauan dan mengevaluasi proses pelaksanaan audit oleh auditor eksternal dan internal auditor, dan menelaah berbagai risiko yang dihadapi oleh Perusahaan termasuk risiko atas lemahnya pengendalian internal.
The Audit Committee comprises at least three members, one of whom is an Independent Commissioner, serving as Head of the Audit Committee and two others as independent external parties.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
Keanggotaan Komite Audit terdiri dari sedikitnya tiga orang, dan salah satu anggotanya adalah Komisaris Independen Perusahaan, yang menjadi Ketua Komite Audit, sementara dua anggota adalah pihak eksternal yang independen.
53
Activity for the year ended December 31st 2008 and the subsequent period prior to publication of the 2008 financial statements During 2008 and first quarter of 2009, the Committee held 13 (thirteen) audit committee meeting: 8 (eight) internal meetings, 4 (four) meetings with Finance Director and 1 (one) meeting with external public accountant, Osman Bing Satrio & Partners. All members of Audit Committee attended all the meeting. On each occasion, the Committee evaluated and monitored interim report and annual report as well as audit implementation by both external and internal auditor and specifically: 1. The effectiveness of internal audit function by: • Reviewing audit planning of the Internal Audit Department by evaluating the Annual Review Working Programme (PKPT) including audit samples and budget review plan, audit issues outside the scope of PKPT. • Reviewing audit implementation completed by the Internal Audit Department to ensure the audit is carried out as planned and adequate and to guarantee the quality of audit implementation. • Reviewing and evaluating the reports produced by Internal Audit including an examination of Internal Audit Working Paper Reviews to ensure supporting evidence is adequate. • Communicating periodically with Internal Audit to discuss issues raised by the Audit Committee. 2. To evaluate the effectiveness of audit implementation by external auditor as well as to evaluate the independence and objectivity of the external auditor. In that regard, the audit committee performs the following tasks: • To set criteria for evaluating audit implementation by the public accountant. • To provide an evaluation and opinion to the BoC for appointing a public accountant. • To evaluate the independent status of the external auditor.
Aktivitas Komite Audit untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008, dan periodeperiode sebelum diterbitkannya laporan keuangan 2008 Pada tahun 2008 dan kuartal pertama 2009 masingmasing anggota Komite menghadiri 13 rapat Komite Audit, yaitu delapan kali rapat internal, empat kali rapat dengan direktur keuangan dan satu kali rapat dengan akuntan publik, Osman Bing Satrio & Rekan. Komite melakukan evaluasi terhadap proses pelaporan keuangan interim dan laporan keuangan tahunan, pemantauan dan evaluasi proses pelaksanaan audit oleh pihak auditor internal dan eksternal, yang mengkaji: 1. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan fungsi Audit Internal yaitu dengan: • Mengevaluasi Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) dan menentukan program audit dalam rangka pelaksanaan PKPT, termasuk penentuan sample audit dan rencana anggaran biaya pemeriksaan, dan merangkum persoalan audit di luar PKPT. • Pengkajian atas pelaksanaan audit yang dilakukan Audit Internal untuk memastikan bahwa audit telah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan supervisi audit dan telah dilakukan secara memadai untuk menjamin mutu pelaksanaan audit. • Pengkajian atas pelaporan Audit Internal yaitu antara lain melalui evaluasi Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Audit Internal dan melakukan pengujian terhadap Kertas Kerja Pemeriksaan dari Audit Internal untuk meyakinkan, bahwa Laporan Pemeriksaan yang disajikan telah didukung dengan bukti-bukti yang memadai. • Berkomunikasi secara periodik dengan Audit Internal dalam rangka mendiskusikan permasalahan-permasalahan yang menjadi perhatian Komite Audit. 2. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan audit eksternal dan menelaah independensi dan obyektivitas auditor eksternal. Untuk mengevaluasi
Annual Report Laporan Tahunan 2008
54
Independent Report of the Audit Committee
• To review the audit plan undertaken by the external auditor to ensure it is carried out efficiently and effectively. • To communicate/hold meetings with the external auditor on any issues relating to the Professional Standard of Public Accountants, in line with annual consolidated financial statement, for instance: scope and time of audit, audit preparation issues, the Auditor’s responsibility based on auditing standards determined by IAI, accounting policy, information about the management process in formulating significant accounting estimations and external auditor’s conclusions on those estimates, information on adjustments emerging from the audit process which individually or together can have a material impact on financial reporting, issues or difficulties encountered in implementing the audit. • To communicate with management about issues arising from communication with external auditors. 3. To study the quality of financial information released by the Company in addition to the annual report namely: quarterly reports, half-year results, projections, working plans and Company budgets as well as other financial information. 4. To study the effectiveness on internal control. 5. To study the Company’s compliance under the regulations of the Capital Market Authority and other regulations relating to the Company’s activities.
hal tersebut, Komite Audit melakukan kegiatan sebagai berikut: • Membuat kriteria untuk mengevaluasi pelaksanaan audit oleh akuntan publik. • Melakukan evaluasi dalam memberikan pendapat professional kepada Dewan Komisaris dalam rangka penunjukan calon akuntan publik Perusahaan. • Menelaah independensi auditor eksternal. • Pengkajian atas perencanaan audit yang akan dilaksanakan oleh auditor eksternal. • Melakukan rapat dengan auditor perihal masalah-masalah yang perlu dikomunikasikan sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik sehubungan dengan audit atas laporan keuangan tahunan yang dikonsolidasi, yaitu ruang lingkup audit, jangka waktu audit, persiapan audit, tanggung jawab auditor berdasarkan standar pelaksanaan audit yang ditetapkan IAI, kebijakan akuntansi, informasi tentang proses yang digunakan oleh manajemen dalam merumuskan estimasi akuntansi dan kesimpulan Auditor dalam menyimpulkan kewajaran estimasi tersebut, informasi tentang penyesuaian yang timbul dari audit yang didapat, baik secara individu atau secara bersama-sama, kesulitan atau hambatan yang dijumpai dalam pelaksanaan audit. • Berkomunikasi dengan pihak manajemen tentang masalah-masalah yang diperoleh sebagai hasil komunikasi dengan auditor eksternal. 3. Menelaah kualitas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perusahaan selain laporan tahunan seperti laporan triwulan, laporan semesteran, proyeksi, rencana kerja dan anggaran Perusahaan serta informasi keuangan lainnya. 4. Menelaah atas efektivitas pengendalian internal. 5. Menelaah tingkat kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
55
Laporan Komite Audit
6. To study decissions arising from director’s meetings and subsequent implementation. 7. To report all the risks and risk management practices by the Directors to the BoC and to carry out other duties instructed by the BoC. Conclusion 1. The Internal Audit function and internal control is carried out effectively. 2. That Public Accountant, Osman Bing Satrio & Partners has acted independently and objectively in auditing the Consolidated Financial Statement for the year ended 31 December 2008. 3. That the Consolidated Financial Statement for the year ended 31 December 2008 was appropriate and was presented fairly in accordance with accountancy principles based on Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) distributed by Ikatan Akuntansi Indonesia. 4. Internal control is adequate and Director’s decisions were carried out as intended. 5. Compliance under Capital Market regulations and other regulations associated with Company’s operations has been undertaken. 6. All risks and risk management measures have been reported to the BoC. For and on behalf of the Audit Committee of PT Fajar Surya Wisesa Tbk. Jakarta, March 2009
Tony Tjandra Chairman
6. Menelaah keputusan rapat direksi dan pelaksanaan hasil keputusan rapat direksi tersebut. 7. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi Perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris. Kesimpulan 1. Pelaksanaan audit oleh Audit Internal telah dilakukan secara efektif dan memadai. 2. Pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan bersikap independen dan obyektif terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008. 3. Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008 sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh IAI. 4. Pengendalian internal sudah efektif dan seluruh keputusan Direksi sudah dijalankan sebagaimana mestinya. 5. Tingkat kepatuhan Perusahaan kepada peraturan sudah dijalankan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubung dengan kegiatan Perusahaan. 6. Berbagai risiko yang dihadapi Perusahaan dan manajemen risiko oleh Direksi sudah dilaporkan kepada Dewan Komisaris. Laporan ini dibuat dan ditandatangani oleh Komite Audit PT Fajar Surya Wisesa Tbk. Jakarta, March 2009 Tony Tjandra Ketua
Annual Report Laporan Tahunan 2008
56
Independent Report of the Audit Committee Laporan Komite Audit
Members of the Audit Committee
Anggota Komite Audit
Tony Tjandra, Chairman
Tony Tjandra, Ketua
Mr. Tjandra has been the Chairman of the Audit Committee since 2001; he also serves as an Independent Commissioner. He graduated in Accounting from Tarumanegara University, and previously worked with KPMG.
Tony Tjandra menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak tahun 2001, dan beliau juga merupakan Komisaris Independen. Beliau menyelesaikan pendidikan di bidang Akuntansi di Universitas Tarumanegara, dan sebelumnya bekerja di KPMG.
Sudarmanto, Member
Sudarmanto, Anggota
Sudarmanto has been a member of the Audit Committee since 2003. He currently serves as a member of the Indonesian Audit Committee Association, a member of the Indonesian Tax Consultant Association, and a member of the Indonesian Accountant’s Association. He has 28 years of experience as an independent auditor. His past positions include being a Partner in Hans Tuanakotta & Mustofa Public Accountant (Member Deloitte Touche Tohmatsu), and being a Manager for Drs. Hans Kartikahadi & Co Public Account.
Sudarmanto menjadi anggota Komite Audit sejak tahun 2003. Beliau saat ini merupakan anggota Ikatan Komite Audit Indonesia, anggota Ikatan Konsultan Pajak Indonesia dan Ikatan Akuntan Indonesia. Beliau memiliki pengalaman 28 tahun sebagai auditor independen. Jabatan yang pernah dipegangnya antara lain Partner di Kantor Akuntan Publik Hans Tuanakotta & Mustofa (anggota Deloitte Touche Tohmatsu), dan Manajer di Kantor Akuntan Publik Drs. Hans Kartikahadi & Co.
He graduated in Economics with a major in Accounting from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Jakarta, and in Management, Administration, and Taxation from the University of Indonesia.
Beliau meraih gelar sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Jakarta dan gelar Manajemen, Administrasi dan Perpajakan dari Universitas Indonesia. M. Fadil, Anggota
M. Fadil, Member M. Fadil has been on the Audit Committee since 2004. He also works in Kosasih & Nurdiyaman, CPAs. His experience includes prior posts as a Manager for Hans Tuanakotta & Mustofa Public Accountants (Members of Deloitte Touche Tohmatsu), and as a member of the senior staff in Prasetio Utomo & Co (Members of Arthur Andersen).
M. Fadil bergabung dengan Komite Audit sejak tahun 2004, dan saat ini bekerja untuk Kantor Akuntan Publik Kosasih & Nurdiyaman. Jabatan sebelumnya antara lain Manajer di Kantor Akuntan Publik Hans Tuanakotta & Mustofa (anggota Deloitte Touche Tohmatsu) dan staf senior di Prasetio Utomo & Co. (anggota Arthur Andersen). Beliau lulusan Akademi Akuntansi YKPN, Yogyakarta.
He graduated from the Academy of Accounting, YKPN Yogyakarta. Masalah Hukum Legal Proceedings The Company is not involved in any legal or arbitration proceedings nor is the Company aware of any pending or threatened proceedings which have or could have a material effect on the Company or its operations.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
Perusahaan tidak terkait gugatan atau proses arbitrasi dalam bentuk apapun. Sepengetahuan Perusahaan tidak ada masalah gugatan yang tertunda atau ancaman gugatan yang dapat berdampak material bagi Perusahaan.
57
Risk Management Manajemen Risiko
Financial Risk
Risiko Keuangan
As a business based in Indonesia, FajarPaper conducts the majority of its normal transactions in Rupiah, and the Company’s accounts and financial records are reported in Rupiah. The Company also undertakes routine foreign currency transactions: for the purchase of waste materials or equipment for maintenance and expansion, and the sale of products to overseas markets. There is an exchange risk exposure inherent in these transactions as a result of currency movements, and this is monitored daily. The Company actively manages balances of receivables and payables in foreign currency in order to minimize the impact of exchange rate volatility.
Sebagai Perusahaan yang berbasis di Indonesia, FajarPaper melakukan sebagian besar transaksinya dalam Rupiah, dan pembukuan serta laporan keuangan Perusahaan pun dilaporkan dalam Rupiah. Perusahaan juga melakukan transaksi rutin dalam mata uang asing, yaitu untuk pembelian bahan baku atau peralatan untuk keperluan pemeliharaan mesin dan ekspansi, serta untuk penjualan produk ke pasar mancanegara. Untuk transaksi semacam ini, Perusahaan menghadapi risiko selisih nilai tukar akibat pergerakan mata uang dan Perusahaan memantau setiap hari. Perusahaan juga memantau piutang dan hutang dalam mata uang asing untuk mengurangi dampak dikarenakan pergerakan nilai tukar mata uang.
Currency exchange policy: 1. From time to time the Company enter into hedging transactions. 2. In the normal course of business the Company is generally long in cash from Rupiah receivables and short in US dollar, consequently converting Rupiah surplus cash into US dollar at the appropriate opportunity. 3. Sales of sack kraft is invoiced in US dollar to increase US dollar revenue. 4. Regular monitoring is undertaken to control domestic receivables from the perspective of working capital efficiency and to minimize underlying risks associated with price changes, as prices are tied to the US dollar. 5. Refinance some of the US dollar denominated debts into Rupiah denominated debts. in 2008 the Company has been successful in converting up Rp 642 billion existing loans facilties with various banks into Rupiah, thereby reducing exposure to exchange rate fluctuations. The Company’s risk policy of closely monitoring the use of working capital has proved successful in effecting a reduction in the level of cash tied up in inventory. The breadth of FajarPaper’s customer base protects it from the risk emanating from having only one or two large sources of revenue. The Company maintains insurance policies which cover the Company’s buildings, vehicles, machinery, equipment, raw materials and finished goods inventories against damage caused by fire, earthquake, volcanic eruption, flood, and tsunamis in an aggregate amount of US$ 420,250,000 and Rp 18,075,850,000.
Perusahaan menerapkan kebijakan berikut berkaitan dengan mata uang asing: 1. Perusahaan sewaktu-waktu melakukan transaksi lindung nilai. 2. Perusahaan umumnya memiliki sejumlah besar kas yang diperolehnya dari piutang dalam Rupiah, dan kekurangan mata uang dolar AS, sehingga Perusahaan mengkonversi kelebihan kas Rupiah menjadi dolar AS. 3. Penjualan sack kraft paper dilakukan dalam dolar AS untuk meningkatkan pendapatan dolar AS. 4. Perusahaan memantau piutang dalam negeri secara teratur demi efisiensi modal kerja (lihat di bawah) dan menekan risiko yang mungkin terjadi akibat perubahan harga, mengingat harga ditetapkan dalam dolar AS. 5. Perusahaan merestrukturisasi sejumlah pinjaman dalam dolar AS dengan pinjaman Rupiah. Tahun 2008 Perusahaan berhasil mengkonversi pinjaman dari beberapa bank setara Rp 642 miliar ke dalam Rupiah untuk menekan risiko fluktuasi nilai tukar mata uang. Kebijakan risiko Perusahaan untuk mengawasi pemanfaatan modal kerja terbukti mengurangi jumlah kas yang tertahan dalam persediaan barang. FajarPaper memiliki banyak pelanggan sehingga terhindar dari risiko yang biasanya dihadapi Perusahaan yang hanya memiliki satu atau dua sumber pendapatan. Perusahaan memiliki asuransi yang meliputi gedung kendaraan bermotor, mesin, peralatan, bahan baku dan barang-barang jadi yang dapat rusak disebabkan oleh api, gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir, dan tsunami, sebesar US$ 420.250.000 dan Rp 18.075.850.000.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
58
Corporate Data Data Perseroan
Share Price Information Informasi Harga Saham
2008
2007
2,400
2,000
2,000
1,600
1,600
1,200
1,200 800
800
400
400
0
0 Q1
Q2
High (Rp) Tinggi (Rp)
Q3
Q4
Q1
Low (Rp) Rendah (Rp)
Q2
High (Rp) Tinggi (Rp)
Q3
Q4
Low (Rp) Rendah (Rp)
PT Fajar Surya Wisesa Tbk shares are traded and quoted on Indonesia Stock Exchange. Saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk diperdagangkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia. Reuters access code: FASW.JK Kode akses Reuters: FASW.JK
Shareholders and percentage of share ownership as of December 31, 2008: Pemegang saham dan prosentase kepemilikan saham per 31 Desember 2008: Number of Shares Jumlah Saham
%
1,299,375,000
52.4
649,687,500,000
PT Intratata Usaha Mandiri
433,125,000
17.5
216,562,500,000
PT Garama Dhananjaya
144,312,500
5.8
72,156,250,000
48,125,000
2.0
24,062,500,000
Shareholders Pemegang Saham PT Intercipta Sempana
PT Tatacita Swadaya Abadi Public Total
Annual Report Laporan Tahunan 2008
Paid up Capital Modal Disetor
552,951,287
22.3
276,475,643,500
2,477,888,787
100
1,238,944,393,500
59
Director’s and Commissioner’s interests
Kepemilikan Saham Direktur dan Komisaris
Mr. Winarko Sulistyo and family owns 1,732,500,000 shares (69.9%) through PT. Intercipta Sempana and PT. Intratata Usaha Mandiri
Bapak Winarko Sulistyo dan keluarga memiliki 1.732.500.000 saham (69,9%) melalui PT Intercipta Sempana dan PT Intratata Usaha Mandiri.
Mr. Airlangga Hartarto and families owns 192,437,500 shares (7.8%) through PT. Garama Dhananjaya and PT. Tatacita Swadaya Abadi
Bapak Airlangga Hartarto dan keluarga memiliki 192.437.500 saham (7,8%) melalui PT Garama Dhananjaya dan PT Tatacita Swadaya Abadi.
Affiliates and subsidiaries of the Company
Afiliasi dan anak Perusahaan
PT. Wira Mustika Agung is an affiliate company acting as a distributor of the Company’s products. One of the commissioners of the Company is a shareholder of PT. Wira Mustika Agung.
PT Wira Mustika Agung merupakan perusahaan afiliasi yang bertindak sebagai distributor produk FajarPaper. Salah seorang Komisaris Perusahaan adalah pemegang saham PT Wira Mustika Agung.
Fajar Paper Finance B.V. domiciled at Prims Bernhardplein 200, 1097 JB Amsterdam, the Netherlands is a financing and investment company and wholly owned subsidiary of FajarPaper.
Fajar Paper Finance B.V. yang berdomisili di Prims Bernhardplein 200, 1097 JB Amsterdam, Belanda, adalah perusahaan pembiayaan dan investasi yang seluruh sahamnya dimiliki oleh FajarPaper.
Share chronology
Kronologi saham
1994: The Company went public in December 1994 with a total of 222,000,000 outstanding and listed shares with a nominal per share value of Rp 1,000 and total paid-up capital of Rp 222,000,000,000.
1994: Perusahaan menjadi perusahaan terbuka pada bulan Desember 1994 dengan jumlah saham beredar sebanyak 222.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dan total modal disetor sebesar Rp 222.000.000.000.
1995-1998: Selected holders of 3.5% USD 10,450,000 Convertible Bonds due 2000 converted their holdings into Company shares raising the total number of outstanding and listed shares to 225,262,617 shares with nominal per share value of Rp 1,000 and total paid-up capital of Rp 225,262,617,000. 1999: The Company undertook a stock split 1:2 (1 share of nominal value of Rp 1,000 became 2 shares of nominal value of Rp 500 each) and issued 2:1 bonus share (2 shares of nominal value of Rp 500/share receives 1 bonus share of nominal value of Rp 500/share). Total number of outstanding and listed shares became 675,787,851 shares with total paid-up capital of Rp 337,893,925,500.
1995-1998: Sebagian pemegang 3,5% Obligasi Konversi USD 10.450.000 yang jatuh tempo tahun 2000 mengkonversi kepemilikannya menjadi saham Perusahaan sehingga jumlah saham beredar dan tercatat naik menjadi 225.262.617 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dan total modal disetor menjadi sebesar Rp 225.262.617.000. 1999: Perusahaan melakukan pemecahan saham 1:2 (1 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 dipecah menjadi 2 saham dengan nilai nominal masing-masing Rp 500) dan menerbitkan saham bonus 2:1 (2 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham menerima 1 saham bonus dengan nilai nominal Rp 500 per saham). Dengan demikian jumlah saham beredar dan tercatat menjadi 675.787.851 saham dengan total modal disetor sebesar Rp 337.893.925.500.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
60
Corporate Data
2000: The Company conducted a 3:8 bonus share issue (3 shares of nominal per share value of Rp 500 receives 8 bonus shares of nominal per share value of Rp 500). Total number of outstanding and listed shares became 2,477,888,787 shares with total paid-up capital of Rp 1,238,944,393,500.
2000: Perusahaan menerbitkan saham bonus 3:8 (3 saham bernominal Rp 500 per saham menerima 8 saham bonus bernominal Rp 500 per saham). Dengan demikian jumlah saham beredar dan tercatat menjadi 2.477.888.787 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan total modal disetor sebesar Rp 1.238.944.393.500.
Changes to shareholding structure are summarised as follows: Struktur Kepemilikan Saham dapat diringkas sebagai berikut:
1994 Shareholders Pemegang Saham
Number of Shares Jumlah Saham
%
Paid up Capital Modal Disetor
PT Intercipta Sempana
118,125,000
53
118,125,000,000
PT Intratata Usaha Mandiri
39,375,000
18
39,375,000,000
PT Garama Dhananjaya
13,125,000
6
13,125,000,000
4,375,000
2
4,375,000,000
PT Tatacita Swadaya Abadi
47,000,000
Public
222,000,000
Total
21 100
47,000,000,000 222,000,000,000
1995-1998 Shareholders Pemegang Saham
Number of Shares Jumlah Saham
%
Paid up Capital Modal Disetor
PT Intercipta Sempana
118,125,000
52
118,125,000,000
PT Intratata Usaha Mandiri
39,375,000
18
39,375,000,000
PT Garama Dhananjaya
13,125,000
6
13,125,000,000
4,375,000
2
4,375,000,000
PT Tatacita Swadaya Abadi Public Total
Annual Report Laporan Tahunan 2008
50,262,617 225,262,617
22 100
50,262,617,000 225,262,617,000
61
Data Perseroan
1999 Shareholders Pemegang Saham PT Intercipta Sempana PT Intratata Usaha Mandiri
Number of Shares Jumlah Saham
%
Paid up Capital Modal Disetor
354,375,000
52
177,187,500,000
118,125,000
18
59,062,500,000
PT Garama Dhananjaya
39,375,000
6
19,687,500,000
PT Tatacita Swadaya Abadi
13,125,000
2
6,562,500,000
Public
150,787,851
22
75,393,925,500
Total
675,787,851
100
Number of Shares Jumlah Saham
%
1,299,375,000
52.4
649,687,500,000
PT Intratata Usaha Mandiri
433,125,000
17.5
216,562,500,000
PT Garama Dhananjaya
144,312,500
5.8
72,156,250,000
48,125,000
2.0
24,062,500,000
337,893,925,500
2000-2008 Shareholders Pemegang Saham PT Intercipta Sempana
PT Tatacita Swadaya Abadi Public Total
Paid up Capital Modal Disetor
552,951,287
22.3
276,475,643,500
2,477,888,787
100
1,238,944,393,500
Company Credit Ratings Peringkat Kredit Perusahaan
Ratings Agency Lembaga Pemeringkat Standard & Poor’s Fitch Ratings
Type Jenis
Ratings/Outlook Peringkat/Prospek
Corporate Rating
B/Negative
Long Term Foreign Currency
B/Negative
National Long-Term
BBB/Negative
Annual Report Laporan Tahunan 2008
62
Corporate Data Data Perseroan
Name and address of ratings agency Nama dan alamat lembaga pemeringkat
Capital market supporting professional: Tenaga bantu ahli pasar modal:
PT. Fitch Ratings Indonesia Plaza DM 24/Fl, Suite 2406 Jl. Jend. Sudirman Kav. 25 Jakarta 12920, Indonesia
Legal Counsel Konsultan Hukum
Fitch Ratings Singapore Pte Ltd 7 Temasek Boulevard #11-04 Suntec Tower One Singapore 038987 Standard & Poor’s (S&P) 30 Cecil Street Prudential Tower #17-01/08 Singapore 049712 Recognitions and certifications Pengakuan dan sertifikat PT Fajar Surya Wisesa Tbk is ISO 9001:2000 certified and has full accreditation under ISO 9000 SISIR certificate No. 95-2-052. PT Fajar Surya Wisesa Tbk memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 dan mendapat akreditasi penuh ISO 9002 SISIR dengan sertifikat No. 95-2-052. Rated “Blue” by the Ministry of Environment under the PROPER classification. Perusahaan juga mendapat peringkat “Biru” dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk klasifikasi PROPER.
Annual Report Laporan Tahunan 2008
Makes & Partners Law Firm Menara Batavia Lt. 7 Jl. K.H. Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta 10220, Indonesia Public Accountant (Auditor) Akuntan Publik (Auditor) Osman Bing Satrio & Rekan Wisma Antara Lt 12 Jl. Medan Merdeka Selatan No. 17 Jakarta 10110 Notary Notaris IMAS FATIMAH, S.H. Graha MIK Lt. 5 Taman Perkantoran Kuningan Jl. Setiabudi Selatan Kav. 16 - 17 Jakarta 12920, Indonesia Share Registrar Pencatatan Saham PT Datindo Entrycom Wisma Diners Club Annex Jl. Jend. Sudirman Kav. 34 - 35 Jakarta 10220, Indonesia
63
Statement of Management’s Responsibility for Financial Statements Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Keuangan The Annual report, including the accompanying financial statements and related financial information, is the responsibility of the Management of FajarPaper and has been signed by members of the Board of Commissioners and Directors.
Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen FajarPaper dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi di bawah ini.
Board of Commissioners Dewan Komisaris
Ir. Airlangga Hartarto, MMT., MBA President Commissioner Presiden Komisaris
Lila Notopradono Commissioner Komisaris
Tony Tjandra Commissioner Komisaris
Board of Directors Direksi
Winarko Sulistyo President Director Presiden Direktur
Roy Teguh Director Direktur
Yustinus J. Kusumah Director Direktur
Christopher Thomas Pedder Director Direktur
Hadi Rebowo Ongkowidjojo Director Direktur
Annual Report Laporan Tahunan 2008
This page has been intentionally left blank Halaman ini sengaja dikosongkan
PT Fajar Surya Wisesa Tbk Financial Statements with Independent Auditors’ Report for the years ended December 31, 2008 and 2007 PT Fajar Surya Wisesa Tbk Laporan Keuangan beserta Laporan Auditor Independen tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND ITS SUBSIDIARY DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page
SURAT PERNYATAAN DIREKSI/DIRECTORS’ STATEMENT LETTER LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – As of December 31, 2008 and 2007 and for the years then ended Neraca Konsolidasi/Consolidated Balance Sheets
3
Laporan Laba Rugi Konsolidasi/Consolidated Statements of Income
5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi/Consolidated Statements of Changes in Equity
6
Laporan Arus Kas Konsolidasi/Consolidated Statements of Cash Flows
7
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi/Notes to Consolidated Financial Statements
8
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION Daftar I/ Schedule I
:
Informasi Neraca Tersendiri Induk Perusahaan/ Parent Company’s Balance Sheets
Daftar II/ Schedule II
:
Informasi Laporan Laba Rugi Tersendiri Induk Perusahaan/ Parent Company’s Statements of Income
52
Daftar III/ Schedule III
:
Informasi Laporan Perubahan Ekuitas Tersendiri Induk Perusahaan/ Parent Company’s Statements of Changes in Equity
53
Daftar IV/ Schedule IV
:
Informasi Laporan Arus Kas Tersendiri Induk Perusahaan/ Parent Company’s Statements of Cash Flows
54
50
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 Catatan/ Notes
2008 Rp
2007 Rp
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Piutang lain-lain Persediaan Uang muka Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Instrumen keuangan derivatif Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.396.451.526.750 tahun 2008 dan Rp 1.254.649.387.472 tahun 2007 Uang muka pembelian aset tetap Uang jaminan
ASSETS
168.650.812.031
3f,4 3g,5
170.037.898.100
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade accounts receivable
78.181.819.855 269.725.169.249 1.709.862.429 486.000.829.006 3.634.636.180 31.224.878.371 2.625.375.799 52.249.463.586
3d,27
113.295.174.434 349.674.237.605 1.403.528.400 394.066.219.452 294.452.228 2.526.230.294 7.862.435.275
Related party Third parties Other accounts receivable Inventories Advances Prepaid taxes Prepaid expenses Derivative financial instruments
6 3h,7 3q,25 3i,8 3s,29b
1.094.002.846.506
1.039.160.175.788
2.620.337.693.858
3j,3k,3l,9
2.722.123.345.313
Total Current Assets NONCURRENT ASSETS Property, plant and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 1,396,451,526,750 in 2008 and Rp 1,254,649,387,472 in 2007 Advances for purchase of property, plant and equipment Guarantee deposits
3.664.477.670 542.911.190
7.784.858.361 520.000.000
Jumlah Aset Tidak Lancar
2.624.545.082.718
2.730.428.203.674
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
3.718.547.929.224
3.769.588.379.462
TOTAL ASSETS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-3-
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Continued) Catatan/ Notes
2008 Rp
2007 Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank Hutang usaha kepada pihak ketiga Hutang lain-lain Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Bank dan lembaga keuangan Kewajiban sewa pembiayaan Jumlah Kewajiban Lancar
LIABILITIES AND EQUITY
248.421.232.302 87.069.717.411 1.816.949.815 7.570.465.682 76.975.376.985
10 11 3q,12,25 13
226.380.374.442 107.343.819.791 6.370.036.685 54.856.184.346 48.555.181.400
102.244.806.630 774.467.283
3p,14 3l,15
98.452.666.749 203.625.945
524.873.016.108
CURRENT LIABILITIES Bank loans Trade accounts payable to third parties Other accounts payable Taxes payable Accrued expenses Current maturities of long-term loans Banks and financial institution Obligation under finance lease
542.161.889.358
Total Current Liabilities
371.115.885.213
NONCURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities
628.639.070.150 890.957.068.163 40.630.354.231
Long-term loans - net of current maturities Banks and financial institution Obligation under finance lease Bonds payable - net Post-employment benefits obligation
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bank dan lembaga keuangan Kewajiban sewa pembiayaan Hutang obligasi - bersih Kewajiban imbalan pasca kerja
424.206.889.956 893.035.684 1.057.346.528.643 46.475.846.129
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
1.885.815.818.778
1.931.342.377.757
Total Noncurrent Liabilities
JUMLAH KEWAJIBAN
2.410.688.834.886
2.473.504.267.115
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 5.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.477.888.787 saham Tambahan modal disetor Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
356.893.518.366
3q,25
3p,14 3l,15 3m,16 3n,17
1.238.944.393.500 3.560.727.824
18 19
1.238.944.393.500 3.560.727.824
200.000.000 65.153.973.014
20
53.578.991.023
EQUITY Capital stock - Rp 500 par value per share Authorized - 5,000,000,000 shares Subscribed and paid-up 2,477,888,787 shares Additional paid-in capital Retained earnings Appropriated Unappropriated
JUMLAH EKUITAS
1.307.859.094.338
1.296.084.112.347
TOTAL EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
3.718.547.929.224
3.769.588.379.462
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-4-
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 Catatan/ Notes
2008 Rp PENJUALAN BERSIH
3.027.012.493.144
BEBAN POKOK PENJUALAN
2.520.687.031.856
LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007
2007 Rp
3d,3o,21,27 2.655.795.017.899 3o,22
506.325.461.288
2.121.715.556.901 534.079.460.998
COST OF GOODS SOLD GROSS PROFIT
80.532.546.590 36.498.086.315
89.714.487.641 30.647.199.245
OPERATING EXPENSES Selling General and administrative
Jumlah Beban Usaha
117.030.632.905
120.361.686.886
Total Operating Expenses
LABA USAHA
389.294.828.383
413.717.774.112
INCOME FROM OPERATIONS
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban bunga dan keuangan Kerugian kurs mata uang asing - bersih Keuntungan atas instrumen keuangan derivatif - bersih Penghasilan bunga Lain-lain - bersih Beban Lain-lain - Bersih LABA SEBELUM PAJAK MANFAAT (BEBAN) PAJAK LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
3o,23,27
NET SALES
(226.567.061.927) (195.879.336.770) 69.813.778.311 3.269.934.141 (4.438.089.355)
3o 3m,24 3c 3s,29b
(179.407.765.010) (74.270.999.644) 10.780.367.539 1.128.194.113 6.569.151.949
OTHER INCOME (CHARGES) Interest expense and financial charges Loss on foreign exchange - net Gain on derivative financial instruments - net Interest income Others - net
(353.800.775.600)
(235.201.051.053)
35.494.052.783
178.516.723.059
INCOME BEFORE TAX
(56.546.537.752)
TAX BENEFIT (EXPENSE)
121.970.185.307
NET INCOME
1.059.817.078
3q,25
36.553.869.861 14,75
3r,26
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
49,22
Other Charges - Net
BASIC EARNINGS PER SHARE
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-5-
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
Catatan/ Notes
Saldo per 1 Januari 2007 Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2007
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007
Modal Disetor/ Paid-up Capital Rp
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital Rp
Saldo Laba (Defisit)/Retained earnings (Deficit) Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Rp Rp
1.238.944.393.500
3.560.727.824
-
(68.391.194.284) 1.174.113.927.040
Balance as of January 1, 2007
-
-
-
121.970.185.307
121.970.185.307
Net income for the year
1.238.944.393.500
3.560.727.824
-
53.578.991.023
1.296.084.112.347
Balance as of December 31, 2007
-
Appropriation for general reserve
Cadangan umum
20
-
-
Dividen
20
-
-
-
(24.778.887.870)
(24.778.887.870)
-
-
-
36.553.869.861
36.553.869.861
1.238.944.393.500
3.560.727.824
65.153.973.014
1.307.859.094.338
Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2008
200.000.000
200.000.000
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
(200.000.000)
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp
Dividend Net income for the year Balance as of December 31, 2008
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-6-
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan untuk beban operasi lain
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007
2008 Rp
2007 Rp
3.142.074.916.079
2.448.947.829.983
(1.761.215.285.783)
(1.533.243.648.406)
Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran untuk: Beban bunga dan keuangan Pajak penghasilan Penerimaan dari: Penghasilan bunga
1.380.859.630.296
3.269.934.141
1.128.194.113
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi
1.107.948.970.952
721.657.147.020
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap
915.704.181.577
(199.937.490.672) (76.243.102.813)
(166.118.304.531) (29.056.924.139)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to suppliers and employees and for other operational expenses Cash generated by operations Payments of: Interest and financial charges Income taxes Receipts from: Interest income Net Cash Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of property, plant and equipment Payment of advances for purchase of property, plant and equipment Proceeds from sale of property, plant and equipment Payment for guarantee deposits
(36.611.840.489)
(92.269.174.163)
630.200.000 (22.911.190)
(5.576.440.765) 1.045.500.000 -
(36.004.551.679)
(96.800.114.928)
(666.714.639.187)
(195.633.322.510)
438.836.946.166
711.163.587.688
(818.834.175.380) (1.840.749.071) (24.778.887.870)
(999.572.984.679) (535.988.866) -
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payment of bank loans Proceeds from long-term bank loans and financial institution Payment of long-term bank loans and financial institution Payment of obligation under finance lease Dividend payment
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan
(1.073.331.505.342)
(484.578.708.367)
Net Cash Used In Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(1.387.086.069)
Pembayaran uang muka pembelian aset tetap Hasil penjualan aset tetap Pembayaran uang jaminan Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran hutang bank Perolehan hutang bank dan lembaga keuangan jangka panjang Pembayaran hutang bank dan lembaga keuangan jangka panjang Pembayaran kewajiban sewa pembiayaan Pembayaran dividen
140.278.323.725
Net Cash Used In Investing Activities
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
170.037.898.100
29.759.574.375
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
168.650.812.031
170.037.898.100
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
INFORMASI TAMBAHAN Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Perolehan persediaan melalui hutang bank Reklasifikasi uang muka pembelian aset tetap ke aset tetap Penambahan aset tetap sewa pembiayaan melalui kewajiban sewa pembiayaan
SUPPLEMENTAL INFORMATION
832.189.905.461
624.512.879.926
1.676.299.895
6.012.534.313
3.304.626.093
-
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Non-cash investing and operating activities: Purchase of inventories through bank loans Reclassification of advances for purchase to property, plant and equipment Acquisition of property, plant and equipment under obligation under finance lease
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-7-
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
1.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
UMUM
1.
a. Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a. Establisment and General Information
P.T. Fajar Surya Wisesa Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 20 tanggal 13 Juni 1987 dari Lenny Budiman, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1737-HT.01.01.TH.88 tanggal 29 Februari 1988 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 36, Tambahan No. 1623 tanggal 4 Mei 1990. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 86 tanggal 25 Juni 2008 dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-43900.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 23 Juli 2008.
P.T. Fajar Surya Wisesa Tbk (the “Company”) was established based on Notarial Deed No. 20 dated June 13, 1987 of Lenny Budiman, S.H., notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-1737-HT.01.01.TH.88 dated February 29, 1988, and was published in Supplement No. 1623 of State Gazette No. 36 dated May 4, 1990. The Company’s Articles of Association has been amended from time to time, the latest amendment of which was notarized under Deed No. 86 dated June 25, 2008 of Imas Fatimah, S.H., notary in Jakarta, to conform with Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Companies. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-43900.AH.01.02. Tahun 2008 dated July 23, 2008.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha manufaktur kertas. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1989 dan saat ini menghasilkan kertas industri seperti sack kraft, containerboard (liner dan corrugating medium) dan boxboard yang digunakan untuk kemasan produk-produk konsumen dan barang-barang industri. Hasil produksi Perusahaan dijual kepada pelanggan dalam negeri dan diekspor ke negara-negara di Asia, Eropa dan Timur Tengah. Persentase penjualan dalam negeri dan ekspor terhadap penjualan bersih tahun 2008 masing-masing sebesar 91% dan 9%. Perusahaan memiliki kapasitas produksi sebesar 700.000 ton per tahun.
According to Article 3 of the Company's Articles of Association, the scope of activities of the Company is to engage in paper manufacturing. The Company started commercial operations in 1989 and is presently producing industrial paper, such as sack kraft, containerboard (liner and corrugating medium) and boxboard, for use in the packaging of consumer and industrial goods. The Company’s products are sold to domestic customers and exported to other Asian countries, Europe and the Middle East. The percentages of domestic and export sales to net sales in 2008 were 91% and 9%, respectively. The Company has a production capacity of 700,000 tons per year.
Kantor pusat Perusahaan terletak di Jalan Abdul Muis No. 30, Jakarta, dan pabrik terletak di Jalan Gardu Sawah Rt. 001/1-1, Kalijaya, Cikarang Barat, Bekasi.
The Company’s head office is located at Jalan Abdul Muis No. 30, Jakarta, and its factory is located at Jalan Gardu Sawah Rt. 001/1-1, Kalijaya, Cikarang Barat, Bekasi.
Perusahaan memiliki 2.022 dan 2.179 karyawan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007.
The Company employed 2,022 and 2,179 employees as of December 31, 2008 and 2007, respectively.
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
The Company’s management at December 31, 2008 and 2007 consisted of the following: 2008
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Ir. Airlangga Lila Notopradono Tony Tjandra
-8-
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur
Komite Audit Ketua Anggota
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Board of Directors President Director Directors
Winarko Sulistyo Roy Teguh Hadi Rebowo Ongkowidjojo Yustinus Yusuf Kusumah Christopher Thomas Pedder
Audit Committee Chairman Members
Tony Tjandra Sudarmanto M. Fadil 2007
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Dewan Direksi Direktur Utama Direktur
Komite Audit Ketua Anggota
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Ir. Airlangga Lila Notopradono Tony Tjandra Winarko Sulistyo Roy Teguh Hadi Rebowo Ongkowidjojo Yustinus Yusuf Kusumah Alexander Beaton Christensen Tony Tjandra Sudarmanto M. Fadil
Jumlah gaji dan kesejahteraan Dewan Komisaris dan Direksi masing-masing sebesar Rp 9.007.755.800 dan Rp 8.749.076.600 pada tahun 2008 dan 2007. b. Anak Perusahaan
Board of Directors President Director Directors
Audit Committee Chairman Members Total salaries and benefits of the Boards of Commissioners and Directors amounted to Rp 9,007,755,800 and Rp 8,749,076,600 in 2008 and 2007, respectively. b. Consolidated Subsidiary
Pada tanggal 31 Juli 2006 Perusahaan mendirikan Fajar Paper Finance B.V. (FPF B.V.) yang berdomisili di Amsterdam, Belanda dengan kepemilikan 100%. Kegiatan usaha FPF B.V. terutama sebagai perusahaan pendanaan dan investasi. Jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah masing-masing sebesar Rp 2.165.077.800 dan Rp 923.504.693. c. Penawaran Umum Efek Perusahaan
On July, 31 2006, the Company established Fajar Paper Finance B.V. (FPF B.V.) a wholly owned subsidiary which is domiciled in Amsterdam, the Netherlands. FPF B.V.’s activity is to serve as a financing and investment company. Total assets as of December 31, 2008 and 2007 amounted to Rp 2,165,077,800 and Rp 923,504,693 respectively. c. Public Offering Securities
of
the
Company’s
Penawaran Umum Saham Perusahaan
Public Offering of the Company Shares
Pada tanggal 29 Nopember 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) berdasarkan suratnya No. S-1927/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum perdana saham kepada masyarakat sebanyak 47.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran sebesar Rp 3.200 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 19 Desember 1994.
On November 29, 1994, the Company obtained the approval from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) based on Letter No. S-1927/PM/1994 to conduct the initial public offering of 47,000,000 Company shares with nominal value of Rp 1,000 per share at an offering price of Rp 3,200 per share. Subsequently, the Company listed all its other shares and since December 19, 1994, all of the Company’s shares have been listed on the Jakarta Stock Exchange.
-9-
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana tercantum dalam Akta Berita Acara No. 23 tanggal 12 Mei 1999, yang dibuat oleh Notaris Imas Fatimah, S.H., para pemegang saham memutuskan perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham (stock split).
Based on the minutes of the general meeting of shareholders which were notarized under Deed No. 23 dated May 12, 1999 of Imas Fatimah, S.H., the shareholders approved the change in the par value of the Company’s shares from Rp 1,000 to Rp 500 per share (stock split).
Pada tanggal 31 Desember 2008, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta).
As of December 31, 2008, all of the Company’s outstanding shares have been listed in the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange).
Penawaran Perusahaan
Public Offering of the Subsidiary’s Bonds
Umum
Obligasi
Anak
Pada tanggal 31 Oktober 2006, FPF B.V. menerbitkan Guaranteed Senior Secured Note (Notes) sebesar US$ 100.000.000, dengan tingkat bunga 10,75% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2011. Notes tersebut dicatatkan di Bursa Efek Singapura.
2.
PENERAPAN PERNYATAAN STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) REVISI a.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
On October 31, 2006, FPF B.V. issued Guaranteed Senior Secured Notes (the Notes) amounting to US$ 100,000,000 at the rate of 10.75% per annum which matures on October 31, 2011. The Notes are listed on the Singapore Exchange Securities Trading Limited. 2.
ADOPTION OF REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) a. Standards effective in the current period
Pada tahun berjalan, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang efektif untuk laporan keuangan dimulai atau setelah 1 Januari 2008:
In the current year, the Company and subsidiary adopted the following revised PSAK which are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2008:
PSAK 16 (Revisi 2007), Aset tetap
PSAK 16 (Revised 2007) Property, Plant and Equipment
PSAK 16 revisi dapat menggunakan model revaluasi (revaluation model) atau model biaya (cost model) dalam mengukur aset tetap setelah pengakuan awal dan mengharuskan antara lain pendekatan komponen (component approach) dalam menyusutkan aset serta mereview nilai residu dan umur manfaat setiap aset tetap. Pada penerapan awal, manajemen memilih untuk menggunakan model biaya. Namun manajemen menentukan bahwa tidak praktis mengestimasi dampak pendekatan komponen dan perubahan nilai residu aset baik secara retroaktif maupun prospektif dari tanggal manapun yang lebih awal. Karenanya penerapan standar ini tidak berdampak terhadap nilai tercatat aset tetap sebelumnya.
The revised PSAK 16 permits the use of fair value or cost model in measuring property, plant and equipment subsequent to initial recognition, and requires among other things the component approach in depreciating the asset and a review at least annually of the residual value and useful life of the asset. On initial adoption the management has chosen to continue using the cost model. However, management has determined that it was not practicable to estimate the effect of the component approach and the changes in residual value of the asset either retroactively or prospectively from any earlier date. Accordingly, the adoption of this standard has not resulted in a change in the prior year carrying amount of the property, plant and equipment.
- 10 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PSAK 30 (Revisi 2007), Sewa
PSAK 30 (Revised 2007), Leases
Penerapan PSAK 30 revisi berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi sewa. Perubahan mendasar dari standar ini, dimana klasifikasi dari sewa pembiayaan (finance lease) dan sewa operasi (operating lease) tergantung dari pengalihan secara substantial seluruh risiko dan manfaat, tidak berdampak terhadap laporan keuangan periode sebelumnya. Manajemen menetapkan tidak terdapat sewa operasi yang signifikan pada awal penerapan yang diklasifikasi sebagai sewa pembiayaan menurut standar revisi.
The adoption of the revised PSAK 30 resulted in a change in accounting policy for leases. The principal change to the standard, which is the finance or operating lease classification of the arrangement depending on the transfer of substantially all the risks and rewards, had no impact on prior year financial statements. Management has determined that there are no significant operating leases on initial adoption that would have been classified as finance lease under the revised standard.
Standar ini telah diterbitkan tetapi belum diterapkan
b. Standards in issue not yet adopted
PSAK 14 (Revisi 2008), Persediaan
PSAK 14 (Revised 2008), Inventories
Pada bulan September 2008, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) mengeluarkan standar akuntansi revisi untuk persediaan, yang menggantikan PSAK 14, Persediaan.
In September 2008, the Financial Accounting Standards Board (DSAK) issued the revised accounting standard for inventories, which supersedes PSAK 14, Inventories.
Perubahan mendasar pada standar ini termasuk antara lain entitas harus menggunakan rumus biaya yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama, dan pembelian persediaan dengan persyaratan penyelesaian tangguhan (deferred settlement terms), perbedaan antara harga beli untuk persyaratan kredit normal dan jumlah yang dibayarkan diakui sebagai beban bunga selama periode pembiayaan.
The principal changes to the standard include among other things the requirement to use the same cost formula for all inventories having similar nature and use to the entity, and for purchase of inventories with deferred settlement terms, the difference between the purchase price for normal credit terms and the amount paid is recognized over the period of financing.
Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2009. Penerapan lebih dini dianjurkan.
This standard is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2009. Earlier application is encouraged.
PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan
PSAK 50 (Revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures
Pada bulan Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, menggantikan ketentuan penyajian dan pengungkapan yang diatur dalam PSAK 50 (1998), Akuntansi Investasi Efek Tertentu, dan PSAK 55 (Revisi 1999), Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai.
In December 2006, DSAK issued PSAK 50 (Revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures, which supersedes the presentation and disclosure requirements of PSAK 50 (1998), Accounting for Investments in Certain Securities, and PSAK 55 (Revised 1999), Accounting for Derivatives and Hedging Activities.
- 11 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Tujuan standar revisi ini adalah untuk menetapkan prinsip-prinsip penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan kewajiban keuangan. Standar ini berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Prinsip-prinsip dalam standar ini melengkapi prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan dalam PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
The objective of the revised standard is to establish principles for the presentation and disclosures of financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities. It applies to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of the related interests, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. The principles in this standard complement the principles for recognizing and measuring financial assets and financial liabilities in PSAK 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement.
Standar ini diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.
This standard should be applied prospectively for periods beginning on or after January 1, 2010.
PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement
Pada bulan Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
In December 2006, DSAK issued PSAK 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement.
Standar ini menetapkan prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan. Standar ini juga menetapkan pedoman untuk penghentian pengakuan; jika aset dan kewajiban keuangan dinilai pada nilai wajar, bagaimana menentukan nilai wajar dan mengevaluasi penurunan nilai; serta akuntansi lindung nilai.
This standard establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. The standard also provides guidance on derecognition, when financial assets and liabilities may be measured at fair value, how to determine fair value and assess impairment, as well as hedge accounting.
Standar ini menggantikan ketentuan pengakuan dan pengukuran yang diatur dalam standar akuntansi tertentu yang telah diterbitkan sebelumnya.
This standard supersedes the principles of financial instruments recognition and measurement prescribed in certain previously issued accounting standards.
Entitas harus menerapkan standar ini secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan standar lebih dini diperkenankan. Dalam ketentuan transisi, entitas dapat melakukan penyesuaian perlakuan akuntansi instrumen keuangan yang ada pada akhir periode laporan keuangan sebelum tanggal efektif dengan ketentuan yang ada dalam standar ini dan dampak penyesuaian tersebut diakui dalam laba rugi atau ekuitas periode berjalan.
Entities shall apply this standard prospectively for financial statements covering the periods beginning on or after January 1, 2010. Early application is permitted. Among the transitional provisions on initial application, entities are allowed to recognize either in profit or loss or in equity the effect of the recognition and measurement prescribed by the standard to financial instruments existing before the effective date of the standard.
Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar-standar tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasi.
Management is evaluating the effect of these standards on the consolidated financial statements.
- 12 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
3.
KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
b.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
3.
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Consolidated Presentation
Financial
Statement
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia. Such consolidated financial statements are not intended to present the financial position and results of operations, changes in equity, and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp), dan laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Prinsip Konsolidasi
b.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (Catatan 1b). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasi perusahaan tersebut sehingga memperoleh manfaat dari aktivitas perusahaan tersebut. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company (see Note 1b). Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of the investee entity so as to obtain benefits from its activities. Control is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly through subsidiaries, more than 50% of the voting rights.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan Perusahaan.
Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Company.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.
All intra-group transaction, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.
- 13 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
c.
d.
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
c.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksitransaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
The books of accounts of the Company are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to consolidated current operations.
Kegiatan FPF B.V., anak perusahaan yang berkedudukan di Amsterdam merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Perusahaan, dengan demikian pembukuan anak perusahaan tersebut yang diselenggarakan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama dengan Perusahaan.
The operations of FPF B.V., a subsidiary which is located in Amsterdam is integral to the Company’s operations, thus the book of accounts of the subsidiary which is maintained in U.S. Dollar is translated into Indonesian Rupiah using similar procedures as the Company.
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai istimewa adalah:
d. hubungan
Transactions With Related Parties Related parties consist of the following:
1)
perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
1)
companies that directly, or indirectly through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
2)
perusahaan asosiasi;
2)
associated companies;
3)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
3)
individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);
4)
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
4)
key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company’s activities, including commissioners, directors and managers of the Company and close members of their families; and
- 14 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
5)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
5)
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. e.
Penggunaan Estimasi
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
e.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. f.
Kas dan Setara Kas
f.
Penyisihan Piutang Ragu-Ragu
g.
Persediaan
- 15 -
Allowance for Doubtful Accounts The Company provided the allowance for doubtful accounts is based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year.
h.
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak.
Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun. h.
Use of Estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could be different from these estimates.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. g.
companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and companies which have a common key member of management as the Company.
Inventories Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
i.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Biaya Dibayar Dimuka
i.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. j.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Aset Tetap
j.
Property, Plant and Equipment
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straightline method based on the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/ Years
Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan
20 25 - 30 5 5
Buildings and improvements Machinery and equipment Vehicles Furniture, fixture and equipment
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated depreciated.
biaya
at
cost
and
is
not
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost. Construction in progress is transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use.
- 16 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.
Assets under finance lease are depreciated based on the same estimated useful life with owned assets or depreciated over the lease period or useful life whichever is shorter.
k.
Penurunan nilai aset
k.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto dan nilai pakai. l.
Sewa
Impairment of an asset When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
l.
Lease
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan, jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada lessee. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Perusahaan sebagai Lessee
The Company as Lessee
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca sebagai kewajiban sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Company at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the balance sheet as a finance lease obligation.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
- 17 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
m.
Biaya Emisi Obligasi
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
m.
Biaya emisi obligasi langsung dikurangi dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode garis lurus. n.
o.
Imbalan Pasca Kerja
Bonds Issuance Costs Bonds issuance costs are deducted directly from the proceeds of the related bonds to determine the net proceeds of the bonds. The difference between the net proceeds and nominal values represent discount or premium which is amortized using the straight-line method over the term of the bonds.
n.
Post-Employment Benefits
Perusahaan menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
The Company provides defined postemployment benefits to employees in accordance with the Collective Labour Agreement. No funding has been made to this defined benefit plan.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Company’s defined benefit obligations is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The post-employment benefits obligation recognized in the consolidated balance sheets represent the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
o.
Revenue and Expense Recognition
Penjualan Barang
Sale of Goods
Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:
Revenue from sales of goods is recognized when all of the following conditions are satisfied:
Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli;
The Company has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods;
Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;
The Company retains neither continuing managerial involvement to the degree usually associated with ownership nor effective control over the goods sold;
Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan handal;
The amount of revenue measured reliably;
- 18 -
can
be
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
p.
q.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Perusahaan tersebut; dan
It is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the company; and
Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.
The cost incurred or to be incurred in respect of the transaction can be measured reliably.
Penghasilan bunga
Interest Revenue
Penghasilan bunga diakui berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang sesuai.
Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.
Beban
Expenses
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when incurred.
Restrukturisasi Hutang Bermasalah
p.
Troubled Debt Restructuring
Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (termasuk bunga, denda yang berhubungan) di atas jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah, terbatas pada modifikasi atas persyaratan hutang, langsung diakui sebagai keuntungan hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan tidak ada beban bunga yang diakui hingga jatuh tempo hutang tersebut.
The excess of the carrying amount of the loan and related accounts (including related interest and penalty) over the total future cash payments specified by the new terms of the loan in a troubled debt restructuring is recognized immediately as restructuring gain. After the restructuring, all cash payments under the terms of the loan are deducted from the carrying amount of the loan and related accounts, and no interest expense is recognized on such loan until maturity.
Jika nilai tercatat pinjaman kurang dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah, terbatas pada modifikasi atas persyaratan hutang maka tidak ada keuntungan ataupun kerugian hasil restrukturisasi yang diakui. Dampak restrukturisasi tersebut diakui secara prosfektif sejak saat restrukturisasi dilaksanakan. Setelah restrukturisasi, beban bunga dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat hutang pada awal setiap periode sampai dengan jatuh temponya.
If the carrying amount of the loan and related account is less than the total future cash payments specified by the new terms of the loan in a troubled debt restructuring involving only modification of terms, no gain or loss is recognized. The effect of such restructuring is accounted for prospectively from the time of restructuring. After the restructuring, interest expense is computed by applying a constant effective interest rate to the carrying amount of the loan and related accounts at the beginning of each period until maturity.
Pajak Penghasilan
q.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
- 19 -
Income Tax Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted as of the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statements of operations, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheets, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
r.
s.
Laba Bersih per Saham
r.
Earnings per Share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
Diluted earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all dilutive potential ordinary shares.
Instrumen Keuangan Derivatif
s.
Derivative Financial Instruments
Perusahaan menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk mengelola risiko eksposur atas suku bunga dan tingkat perubahan nilai tukar mata uang asing termasuk kontrak berjangka perubahan nilai tukar mata uang (foreign exchange forward contracts) dan swap suku bunga (interest rate swaps).
The Company uses derivative financial instruments to manage its exposure to interest rate and foreign exchange rate risk, including foreign exchange forward contracts and interest rate swaps.
Penggunaan derivatif keuangan ditentukan oleh kebijakan Perusahaan dan disetujui oleh dewan direksi, yang memberikan prinsip-prinsip tertulis atas penggunaan derivatif keuangan.
The use of financial derivatives is governed by the Company’s policies approved by the board of directors, which provide written principles on the use of financial derivatives.
- 20 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Derivatif awalnya diakui pada nilai wajar saat kontrak dilakukan dan sesudahnya diukur pada nilai wajarnya pada setiap tanggal neraca. Walaupun dilakukan sebagai lindung nilai ekonomi terhadap risiko eksposur suku bunga dan nilai tukar mata uang asing, derivatif ini tidak dimaksudkan dan tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai dan karenanya perubahan nilai wajarnya langsung diakui dalam laba rugi.
Derivatives are initially recognized at fair value at the date the derivative contract is entered into and are subsequently measured to their fair value at each balance sheet date. Although entered into as economic hedge of exposure against interest rate and foreign exchange rate risks, these derivatives are not designated and do not qualify as accounting hedge and therefore changes in fair values are recognized immediately in earnings.
Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya atau kontrak utama (host contract) lainnya diperlakukan sebagai derivatif tersendiri jika risiko dan karakteristiknya tidak terikat pada kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laba rugi.
Derivatives embedded in other financial instruments or other host contracts are treated as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not measured at fair value with changes in fair value recognized in earnings.
t.
Informasi Segmen
t.
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen geografis, sedangkan segmen sekunder adalah segmen usaha.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary format in reporting segment information is based on geographical segment, while secondary segment information is based on business segment
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or service within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of component operating in other economic environments.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen tersebut.
Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments, if and only if, their related revenues and expense also are allocated to that segment.
- 21 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
4.
KAS DAN SETARA KAS
Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat Bank Rupiah PT Bank UOB Buana Tbk Standard Chartered Bank, Jakarta PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 600.000.000) Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank DBS Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Standard Chartered Bank, Jakarta Deutsche Bank A.G., Jakarta Fortis Bank, Netherland N.V. Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 350.000.000) Euro Deutsche Bank A.G., Jakarta Fortis Bank, Netherland N.V. Setara kas - deposito berjangka Dolar Amerika Serikat The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Jumlah kas dan setara kas Tingkat bunga deposito berjangka per tahun (Dolar Amerika Serikat)
Seluruh Bank dan deposito ditempatkan pada pihak ketiga.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2008 Rp
2007 Rp
664.606.917 55.089.450
403.561.542 115.232.046
27.289.340.126 10.250.290.963
20.449.963.548 5.176.378.546
6.229.825.896
9.178.035.403
613.948.670 497.517.134
5.320.286.762 3.169.040.951
1.016.583.669
722.614.795
28.197.873.338 27.556.632.906 21.950.653.496 17.467.638.195 11.012.293.893 7.145.778.703 4.564.973.751 1.890.638.936 1.802.994.150 -
115.283.321.906 3.517.804.447 2.349.703.959 571.089.794 332.858.041 322.368.007
416.417.388 27.714.450
-
348.050.888
2.777.587.465
168.650.812.031
-
170.037.898.100
2,5%
berjangka
- 22 -
Cash on hand Rupiah U.S. Dollar Cash in banks Rupiah PT Bank UOB Buana Tbk Standard Chartered Bank, Jakarta PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Others (each below Rp 600,000,000) U.S. Dollar PT Bank Central Asia Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank DBS Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Standard Chartered Bank, Jakarta Deutsche Bank A.G., Jakarta Fortis Bank, Netherland N.V. Others (each below Rp 350,000,000) Euro Deutsche Bank A.G., Jakarta Fortis Bank, Netherland N.V. Cash equivalent - time deposits U.S. Dollar The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Total cash and cash equivalents Interest rates of time deposits per annum (U.S. Dollar)
All bank accounts and time deposits are placed with third parties.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
5.
PIUTANG USAHA
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
5.
2008 Rp
2007 Rp
a. Berdasarkan Langganan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Wira Mustika Agung
78.181.819.855
113.295.174.434
Related party PT Wira Mustika Agung
Pihak ketiga Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri
247.055.270.150 22.669.899.099
338.943.977.454 10.730.260.151
Third parties Local customers Foreign customers
269.725.169.249
349.674.237.605
347.906.989.104
462.969.412.039
225.031.406.527
318.823.077.492
107.773.992.282 5.963.705.175 403.936.147 8.733.948.973
117.899.430.438 10.799.378.670 303.419.862 15.144.105.577
347.906.989.104
462.969.412.039
325.168.971.689 22.738.017.415
450.728.211.971 12.241.200.068
347.906.989.104
462.969.412.039
Jumlah Jumlah b. Berdasarkan Umur (Hari) Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari 61 s/d 90 hari > 90 hari Jumlah c. Berdasarkan Mata Uang Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah
6.
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
a. By Debtor
Total Total b. By Age Category Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days Total c. By Currency Rupiah U.S. Dollar Total
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa seluruh piutang usaha tersebut dapat ditagih, sehingga tidak dibentuk penyisihan piutang raguragu.
No allowance for doubtful account was provided on trade accounts receivable as the Company’s management believes that all such receivables are collectible.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables.
PIUTANG LAIN-LAIN
6.
2008 Rp
OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE
2007 Rp
Piutang kepada pemasok Piutang karyawan Lain-lain
1.016.368.229 277.125.000 416.369.200
514.144.900 889.383.500
Jumlah
1.709.862.429
1.403.528.400
- 23 -
Receivable from supplier Employee receivables Others Total
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
7.
8.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PERSEDIAAN
7.
INVENTORIES
2008 Rp
2007 Rp
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu dan suku cadang Barang dalam perjalanan
218.608.030.683 5.348.826.018 138.417.071.797 103.651.322.890 19.975.577.618
122.518.286.717 2.720.433.227 173.135.778.431 74.918.590.335 20.773.130.742
Finished goods Work in process Raw materials Indirect materials and spare parts Goods in transit
Jumlah
486.000.829.006
394.066.219.452
Total
Berdasarkan penelaahan terhadap persediaan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa tidak perlu dilakukan penyisihan atas penurunan nilai persediaan.
Based on the review of inventories at the end of the year, the Company’s management believes that no allowance for decline in value of inventories is required.
Persediaan dan aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan seperti dijelaskan pada Catatan 9.
Inventories and property, plant and equipment, except land, of the Company were insured as discussed in Note 9.
BIAYA DIBAYAR DIMUKA
8.
2008 Rp
PREPAID EXPENSES
2007 Rp
Sewa tanah dan bangunan (Catatan 27) Asuransi
2.570.744.124 54.631.675
2.471.102.740 55.127.554
Rent of land and building (Note 27) Insurance
Jumlah
2.625.375.799
2.526.230.294
Total
9. ASET TETAP
9. 1 Januari 2008/ January 1, 2008 Rp
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan Aset sewa pembiayaan Kendaraan Aset dalam penyelesaian Mesin dan peralatan Jumlah
Penambahan/ Additions Rp
Pengurangan/ Deduction Rp
19.492.099.100 206.354.618.770 3.708.701.825.233 15.139.302.621 10.526.750.876
2.242.773.500 349.370.217 20.855.616.500 2.115.844.318 1.642.737.197
1.739.901.000
3.304.626.093
-
14.818.235.185
11.081.798.652
-
3.976.772.732.785
41.592.766.477
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan Aset sewa pembiayaan Kendaraan
78.825.464.787 1.157.219.322.778 9.678.904.490 8.026.746.567
10.321.499.689 129.220.026.353 2.111.024.085 901.190.037
898.948.850
721.841.517
Jumlah
1.254.649.387.472
143.275.581.681
Jumlah tercatat
2.722.123.345.313
561.336.404 -
561.336.404
458.500.153 458.500.153
- 24 -
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT Reklasifikasi/ Reclassifications Rp
724.958.750 (1.739.901.000) (1.014.942.250)
-
31 Desember 2008/ December 31, 2008 Rp
21.734.872.600 206.703.988.987 3.729.557.441.733 17.418.769.285 12.169.488.073 3.304.626.093 25.900.033.837
Cost: Direct acquisitions Land Buildings and land improvements Machinery and equipments Vehicles Furniture, fixtures and equipments Assets under finance lease Vehicles Construction in progress Machinery and equipments
4.016.789.220.608
Total
89.146.964.476 1.286.439.349.131 11.331.428.422 8.927.936.604
Accumulated depreciation: Direct acquisitions Buildings and land improvements Machinery and equipments Vehicles Furniture, fixtures and equipments Assets under finance lease Vehicles
(1.014.942.250)
605.848.117
(1.014.942.250)
1.396.451.526.750
Total
2.620.337.693.858
Net book value
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 1 Januari 2007/ January 1, 2007 Rp Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan Aset sewa pembiayaan Kendaraan Aset dalam penyelesaian Mesin dan peralatan Jumlah
15.079.701.250 203.200.083.112 3.634.712.573.188 16.240.960.136 8.990.448.957 1.739.901.000
Penambahan/ Additions Rp
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pengurangan/ Deduction Rp
4.412.397.850 3.154.535.658 73.989.252.045 370.985.819 1.536.301.919
1.472.643.334 -
-
-
14.818.235.185
3.879.963.667.643
98.281.708.476
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan Aset sewa pembiayaan Kendaraan
68.553.010.873 1.029.797.575.900 8.497.334.192 7.340.505.466
10.272.453.914 127.421.746.878 2.024.213.632 686.241.101
550.968.650
347.980.200
Jumlah
1.114.739.395.081
140.752.635.725
Jumlah tercatat
2.765.224.272.562
Reklasifikasi/ Reclassification Rp
31 Desember 2007/ December 31, 2007 Rp Cost: Direct acquisitions Land Buildings and land improvements Machinery and equipments Vehicles Furniture, fixtures and equipments Assets under finance lease Vehicles Construction in progress Machinery and equipments
-
19.492.099.100 206.354.618.770 3.708.701.825.233 15.139.302.621 10.526.750.876
-
-
1.739.901.000
-
-
14.818.235.185
-
3.976.772.732.785
Total
-
78.825.464.787 1.157.219.322.778 9.678.904.490 8.026.746.567
-
898.948.850
Accumulated depreciation: Direct acquisitions Buildings and land improvements Machinery and equipments Vehicles Furniture, fixtures and equipments Assets under finance lease Vehicles
-
1.254.649.387.472
Total
2.722.123.345.313
Net book value
1.472.643.334
842.643.334 842.643.334
Beban penyusutan adalah sebagai berikut:
Depreciation expense was as follows:
2008 Rp
2007 Rp
Biaya pabrikasi (Catatan 22) Beban usaha Beban penjualan Beban umum dan administrasi (Catatan 23)
142.837.351.316
140.021.342.900
3.797.165
1.774.000
434.433.200
729.518.825
Jumlah
143.275.581.681
140.752.635.725
Perincian keuntungan atas penjualan aset tetap bersih adalah sebagai berikut:
2008 Rp
2007 Rp
102.836.251 630.200.000
630.000.000 1.045.500.000
Keuntungan atas penjualan aset tetap - bersih
527.363.749
415.500.000
- 25 -
Total
Details of gain on sale of property, plant and equipment - net are as follows:
Jumlah tercatat aset tetap yang dijual Harga jual
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah Hak Guna Bangunan (HGB) dengan luas keseluruhan 2 478.471 m . HGB akan berakhir antara tahun 2013 dan 2038, yang terletak di Cibitung, Bekasi. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak akan terdapat masalah dalam perpanjangan hak atas tanah karena seluruh bidang tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Manufacturing expenses (Note 22) Operating expenses Selling expenses General and administrative expenses (Note 23)
Net book value of property, plant and equipment Selling price Gain on sale of property, plant and equipment - net
The Company owns parcels of land totalling 2 478,471 m located in Cibitung, Bekasi which are covered by the Building Use Right (Hak Guna Bangunan or HGB). HGB will expire between 2013 and 2038. Management believes that there will be no difficulty in obtaining the extension of the legal term of the landrights since all the parcels of land were acquired legally and are supported by sufficient evidence of ownership.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aset tetap, kecuali kendaraan, digunakan sebagai jaminan atas hutang jangka panjang (Catatan 14).
All property, plant and equipment, except vehicles, are pledged as collateral for the longterm loans (Note 14).
Persediaan dan aset tetap Perusahaan, kecuali tanah, diasuransikan kepada PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Indrapura, PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur dan PT Asuransi Ramayana Tbk dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 420.250.000 dan Rp 18.075.850.000 pada tanggal 31 Desember 2008 dan sebesar US$ 420.250.000 dan Rp 18.620.850.000 pada tanggal 31 Desember 2007. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko kebakaran, bencana alam dan risiko lainnya.
The Company’s inventories, property, plant and equipment except land, are insured with PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Indrapura, PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur and PT Asuransi Ramayana Tbk for US$ 420,250,000 and Rp 18,075,850,000 as of December 31, 2008 and US$ 420,250,000 and Rp 18,620,850,000 as of December 31, 2007. The Company’s management believes that the insurance coverage is adequate to cover loss from fire, natural disasters and other risks.
Pada tanggal 31 Desember 2008, persentase penyelesaian dari aset dalam penyelesaian sebesar 3,20% dari jumlah biaya proyek yang dianggarkan.
As of December 31, 2008, the percentage of construction in progress is 3.20% of total budgeted cost.
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada 31 Desember 2008 dan 2007.
Based on management’s assessment, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in the value of property, plant and equipment as of December 31, 2008 and 2007.
10. HUTANG BANK
10. BANK LOANS
2008 Rp The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Rupiah 84.235.275.866 Dolar Amerika Serikat (US$ 18.492.277) Standard Chartered Bank, Jakarta Rupiah 154.665.420.874 Dolar Amerika Serikat (US$ 3.884.628) Deutsche Bank A.G., Jakarta Dolar Amerika Serikat (US$ 628.367 tahun 2008 dan US$ 1.657.532 tahun 2007) 6.880.622.921 Euro (EUR 171.063) 2.639.912.641 Jumlah Tingkat bunga per tahun selama tahun berjalan Dolar Amerika Serikat Euro Rupiah The Hongkong and Shanghai Corporation Limited, Jakarta
248.421.232.302
4,29% - 8,54% 5,93% - 6,91% 8,5% - 13,19% Banking
Pinjaman ini merupakan fasilitas kredit impor jangka pendek dengan jumlah maksimum sebesar US$ 30.000.000 pada tahun 2008 serta US$ 23.000.000 pada tahun 2007, atau jumlah yang setara dalam mata uang lain. Pinjaman kredit impor jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2009 dan memiliki ketentuan yang sama dengan ketentuan pada hutang jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 14).
- 26 -
2007 Rp
174.178.760.831 36.589.314.617
15.612.298.994 -
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Rupiah U.S. Dollar (US$ 18,492,277) Standard Chartered Bank, Jakarta Rupiah U.S. Dollar (US$ 3,884,628) Deutsche Bank A.G., Jakarta U.S. Dollar (US$ 628,367 in 2008 and US$ 1,657,532 in 2007 Euro (EUR 171,063)
226.380.374.442
Total
8,23% - 11,54%
Interest rate per annum in the current year U.S. Dollar Euro Rupiah
-
The Hongkong and Shanghai Corporation Limited, Jakarta
Banking
This loan represents short-term import credit facility with a maximum amount of US$ 30,000,000 in 2008 and US$ 23,000,000 in 2007, or equivalent in other currencies. Import credit facility will due on June 30, 2009 and has the same terms as agreed with long-term facility which is obtained from the same bank (Note 14).
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Standard Chartered Bank, Jakarta
Standard Chartered Bank, Jakarta
Pinjaman ini merupakan fasilitas kredit impor dengan jumlah maksimum sebesar US$ 25.000.000 pada tahun 2008 dan US$ 15.000.000 pada tahun 2007, atau jumlah yang setara dalam mata uang lain. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar cost of fund + 2,25% untuk pinjaman dalam Dolar Amerika Serikat dan cost of fund + 2% untuk pinjaman dalam Rupiah. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2009, dan diperpanjang secara otomatis untuk periode 3 bulan.
This loan represents import credit facility with maximum amount of US$ 25,000,000 in 2008 and US$ 15,000,000 in 2007, or equivalent in other currencies. This credit bears interest rate from cost of fund + 2.25% for loan in United Stated Dollar and cost of fund + 2% for loan in Rupiah. This Loan will due on March 15, 2009, and automatically extended for 3 months period.
Deutsche Bank A.G., Jakarta
Deutsche Bank A.G., Jakarta
Pinjaman ini merupakan fasilitas kredit impor dengan jumlah maksimum sebesar EUR 5.000.000 atau jumlah yang setara dalam mata uang lain. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar SIBOR + 1,75% dan jatuh tempo pada 30 Nopember 2009.
This loan represents import credit facility with maximum amount of EUR 5,000,000 or equivalent in other currencies. This credit bears interest rate from SIBOR plus 1.75% and will due on November 30, 2009.
11. HUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
11. TRADE ACCOUNTS PAYABLE TO THIRD PARTIES
2008 Rp a. Berdasarkan pemasok Pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri Jumlah b. Berdasarkan mata uang Dollar Amerika Serikat Rupiah Euro Dollar Singapura Yen Jepang Poundsterling Jumlah c. Berdasarkan umur Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah
2007 Rp
75.242.159.540 11.827.557.871
87.794.750.389 19.549.069.402
87.069.717.411
107.343.819.791
45.044.413.626 33.252.040.012 7.927.539.310 120.984.334 724.740.129 -
51.682.215.384 44.471.756.776 10.813.939.036 320.017.753 7.354.614 48.536.228
87.069.717.411
107.343.819.791
52.420.151.723 17.571.992.019 4.382.506.401 12.695.067.268
67.803.675.612 21.791.482.101 7.360.013.298 10.388.648.780
87.069.717.411
107.343.819.791
Jangka waktu hutang usaha berkisar antara 30 - 90 hari.
- 27 -
a. By debtor Local suppliers Foreign suppliers Total b. By currency U.S. Dollar Rupiah Euro Singapore Dollar Japanese Yen Poundsterling Total c. By age Less than 31 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days Total
Trade accounts payable to third parties have credit terms of 30 to 90 days.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
12. HUTANG PAJAK
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
12. TAXES PAYABLE
2008 Rp
2007 Rp
Pajak penghasilan badan (Catatan 25) Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 26 Pajak pertambahan nilai - bersih
2.568.477.303 117.373.828 44.490.413 975.338.688 3.864.785.450
1.904.240.530 190.439.014 4.713.006 11.056.453.910 9.844.663.213
Corporate income tax (Note 25) Income taxes: Article 21 Article 22 Article 23 Article 26 Value added tax - net
Jumlah
7.570.465.682
54.856.184.346
Total
-
31.855.674.673
13. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
13. ACCRUED EXPENSES
2008 Rp
2007 Rp
Bunga Gas Pengangkutan Listrik dan telepon Lain-lain
25.574.126.673 22.704.409.606 12.420.362.384 700.472.074 15.576.006.248
18.240.403.117 19.648.996.644 7.833.548.818 967.982.474 1.864.250.347
Interest Gas Freight Electricity and telephone Others
Jumlah
76.975.376.985
48.555.181.400
Total
14. HUTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN JANGKA PANJANG
2008 Rp PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Pinjaman berulang Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$ 29.479.296) Pinjaman berjangka Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$ 6.097.542) Kredit modal kerja Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$ 81.606 tahun 2008 dan US$ 16.095.000 tahun 2007) Kredit investasi (Rupiah) Jumlah
292.855.806.641 -
14. LONG-TERM LOAN FROM FINANCIAL INSTITUTION
-
-
57.432.747.533
64.431.839.030
AND
2007 Rp
277.665.490.625
23.235.993.432
BANKS
-
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Revolving loan Rupiah U.S. Dollar (US$ 29,479,296) Term loan Rupiah U.S. Dollar (US$ 6,097,542 ) W orking capital loan Rupiah
893.580.335 12.500.000.000
151.598.805.000 25.000.000.000
U.S.Dollar (US$ 81,606 in 2008 and US$ 16,095,000 in 2007) Investment loan (Rupiah)
393.917.219.438
511.697.043.158
Total
- 28 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2008 Rp Holwell Investments Ltd., Hong Kong Kredit investasi Dolar Amerika Serikat (US$ 6.800.000 tahun 2008 dan US$ 9.800.000 tahun 2007) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Pinjaman saldo menurun (Rupiah) PT Bank Pan Indonesia Tbk Pinjaman berjangka (US$ 1.267.545) Jumlah hutang bank dan lembaga keuangan Premi atas hutang yang direstrukturisasi yang belum diamortisasi Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang jangka panjang - bersih Tingkat bunga per tahun selama tahun berjalan Dolar Amerika Serikat Rupiah
2007 Rp Holwell Investments Ltd., Hong Kong Investment credit
74.460.000.000
52.000.000.000
-
92.306.200.000
100.000.000.000
11.939.003.812
520.377.219.438
715.942.246.970
6.074.477.148 526.451.696.586
11.149.489.929 727.091.736.899
102.244.806.630
98.452.666.749
424.206.889.956
628.639.070.150
3% - 9% 10% - 15,13%
3% - 10,38% 12% - 14,50%
U.S. Dollar (US$ 6,800,000 in 2008 and US$ 9,800,000 in 2007) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Reducing balance loan (Rupiah) PT Bank Pan Indonesia Tbk Term loan (US$ 1,267,545) Total loans from banks and financial institution Unamortized premium on restructured loans Total Less current maturities Long-term portion
Interest rate per annum during the year U.S. Dollar Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
Perusahaan memperoleh pinjaman sebagai berikut:
The Company obtained several credit facilities as follows:
a.
beberapa
fasilitas
Fasilitas pinjaman berulang Tranche A dengan jumlah maksimum sebesar US$ 40.000.000, terdiri atas Kredit Modal Kerja Impor (KMKI) sebesar US$ 33.500.000 dan fasilitas Stand By L/C sebesar US$ 6.500.000.
a.
Revolving loan facilities, Tranche A with maximum amount of US$ 40,000,000, consists of Import Working Capital Credit (KMKI) Facility amounting to US$ 33,500,000 and Stand By Letter of Credit (L/C) amounting to US$ 6,500,000.
Berdasarkan surat BRI tanggal 28 Maret 2008, fasilitas KMKI Tranche A sebesar US$ 33.500.000 diubah menjadi Tranche A sebesar US$ 16.500.000 dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan sebesar US$ 17.000.000 dikonversi ke dalam mata uang Rupiah. Pada tanggal 9 April 2008, pinjaman Tranche A sebesar US$ 16.976.025 dikonversi menjadi Rp 156.485.000.000.
Based on decision letter from BRI dated March 28, 2008, KMKI facility Tranche A amounting to US$ 33,500,000 were converted into Tranche A in United States Dollar denomination amounting to US$ 16,500,000 and in Rupiah denomination with equivalent amount of US$ 17,000,000. On April 9, 2008, loan facility Tranche A amounted to US$ 16,976,025 were converted to Rp 156,485,000,000.
Selanjutnya, berdasarkan surat BRI tanggal 24 Oktober 2008, fasilitas pinjaman berulang Tranche A sebesar US$ 16.500.000 dikonversi ke dalam mata uang Rupiah. Sisa pinjaman Tranche A sebesar US$ 13.855.364 dikonversi menjadi Rp 142.017.481.820.
And based on decision letter from BRI dated October 24, 2008, revolving loan facility Tranche A amounting to US$ 16,500,000 were converted into Rupiah. The remaining loan Tranche A balance amounted to US$ 13,855,364 were converted to Rp 142,017,481,820.
- 29 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2010. b.
c.
d.
Fasilitas pinjaman berjangka (Tranche B) dengan jumlah maksimum sebesar US$ 29.500.000.
These loans will mature on January 1, 2010. b.
Term loan facility (Tranche B) with a maximum amount of US$ 29,500,000.
Pinjaman ini akan dilunasi dengan angsuran triwulanan sebesar US$ 921.875 mulai bulan Maret 2002 sampai dengan Desember 2009.
This loan is payable in quarterly installments of US$ 921,875 starting from March 2002 until December 2009.
Berdasarkan surat BRI tanggal 28 Maret 2008, fasilitas pinjaman berjangka Tranche B dengan sisa hutang sebesar US$ 5.175.667 dikonversi ke dalam mata uang Rupiah, setara Rp 48.693.571.557, dengan cicilan triwulanan sebesar Rp 8.485.859.375.
Based on decision letter from BRI dated March 28, 2008, term loan facility Tranche B with outstanding loan amount US$ 5,175,667 were converted into Rupiah equivalent to Rp 48,693,571,557, with quarterly installments of Rp 8,485,859,375.
Fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar US$ 17.000.000.
c.
Working capital credit facility with maximum amounts of US$ 17,000,000.
Berdasarkan surat BRI tanggal 28 Maret 2008, fasilitas kredit modal kerja tersebut diubah menjadi sebesar US$ 10.000.000 dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan sebesar US$ 7.000.000 dikonversi ke dalam mata uang Rupiah. Pada tanggal 9 April 2008, kredit modal kerja sebesar US$ 6.990.128 dikonversi menjadi Rp 64.434.999.996.
Based on decision letter from BRI dated March 28, 2008, the working capital credit facility were converted into United States Dollar denomination amounting to US$ 10,000,000 and in Rupiah denomination with equivalent amount to US$ 7,000,000. On April 9, 2008, working capital credit facility amounted to US$ 6,990,128 were converted to Rp 64,434,999,996.
Pinjaman modal kerja akan jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2010.
The working capital credit will mature on January 1, 2010.
Fasilitas kredit investasi (Tranche C) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 100.000.000.000.
d.
Investment credit facility (Tranche C) with a maximum amount of Rp 100,000,000,000.
Pinjaman ini dilunasi dengan angsuran triwulanan sebesar Rp 3.125.000.000 mulai bulan Maret 2002 sampai dengan Desember 2009.
This loan is payable in quarterly installments of Rp 3,125,000,000 starting from March 2002 until December 2009.
Pinjaman dari BRI di atas dijamin dengan mesin dan peralatan, perabot dan peralatan, dan tanah 2 seluas 157.959 m milik Perusahaan berikut bangunan di atasnya.
The loans above from BRI are collateralized by the Company’s machinery and equipment, furniture, fixtures and equipment, and land with an area of 157,959 m2 including the building thereon.
Perjanjian pinjaman BRI juga mencakup persyaratan tertentu antara lain membatasi hak Perusahaan untuk merubah anggaran dasar kecuali penambahan modal disetor, bentuk status hukum, melaksanakan pembagian dividen diluar dari kebijakan dividen yang telah tercantum dalam prospektus, melakukan investasi kepada perusahaan lain, memberikan hutang kepada pemegang saham dengan cara apapun, serta menjual, mengalihkan harta kekayaan kepada pihak lain.
The loan agreement with BRI includes certain covenants that limit the Company’s right to modify its Articles of Association except for addition in paid-up capital, legal status, pay dividends beyond its dividend policy stated in the prospectus, invest in an other company, grant loans to shareholder by any means, and sell and transfer the Company’s assets to others.
- 30 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Holwell Investments Ltd.
Holwell Investments Ltd.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dengan jumlah maksimum sebesar US$ 12.800.000. Pinjaman ini akan dilunasi dengan angsuran triwulanan sebesar US$ 250.000 mulai bulan Maret 2005 sampai dengan Desember 2010.
The Company obtained an investment credit facility with a maximum amount of US$ 12,800,000. The loan is payable in quarterly installments of US$ 250,000 starting from March 2005 until December 2010.
The Hongkong and Shanghai Corporation Limited (HSBC)
The Hongkong and Shanghai Corporation Limited (HSBC)
Banking
Banking
Pada bulan Desember 2007, Perusahaan menerima fasilitas pinjaman saldo menurun (Reducing Balance Loan) dalam mata uang Rupiah sebesar Rp 100.000.000.000 yang berjangka waktu 2 tahun dan dikenakan tingkat bunga 2,75% per tahun di bawah suku bunga pinjaman berjangka HSBC.
In December 2007, The company received reducing balance loan facility in Rupiah amounting to Rp 100,000,000,000, 2 years-term and bears 2.75% per annum below HSBC term lending rate.
Pinjaman ini akan dilunasi dengan angsuran bulanan sebesar Rp 4.000.000.000 mulai bulan Januari 2008 sampai dengan Desember 2009, dengan pembayaran akhir sebesar Rp 8.000.000.000 pada bulan Desember 2009.
This loan is payable in monthly installments of Rp 4,000,000,000 starting from January 2008 until December 2009, with a final payment of Rp 8,000,000,000 in December 2009.
Perjanjian pinjaman HSBC mewajibkan Perusahaan memperoleh persetujuan tertulis dari bank sebelum melakukan kegiatan-kegiatan, antara lain memperoleh pinjaman baru dari pihak lain, kecuali dalam rangka kegiatan usaha normal dan menjaminkan aset Perusahaan kepada pihak lain untuk tujuan apapun, dan memenuhi persyaratan tertentu.
Based on the loan agreement with HSBC, the Company must obtain a written approval from the bank before executing activities, such as, receiving new loan from another creditor unless related to the normal course of business and securing the assets of the Company to others for any purposes, and fulfill certain requirements.
PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin)
PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin)
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dengan jumlah maksimum sebesar US$ 6.831.345. Pinjaman yang didapat dari fasilitas ini akan dilunasi dengan angsuran triwulanan sebesar US$ 252.900 mulai bulan Maret 2004 sampai dengan September 2010 dengan pembayaran akhir sebesar US$ 3.045 pada bulan Desember 2010.
The Company obtained a term loan facility with a maximum amount of US$ 6,831,345. The loan drawn from the facility is payable in quarterly installments of US$ 252,900 starting from March 2004 until September 2010 with last installment amounting to US$ 3,045 in December 2010.
Perusahaan melunasi seluruh pinjaman Panin pada tanggal 6 Pebruari 2008.
The Company had settled all of its Panin loan on Februari 6, 2008.
Premi Atas Hutang Yang Direstrukturisasi
Unamortized Premium on Restructured Loans
Merupakan premi atas hutang yang direstrukturisasi yang terdiri atas: Pinjaman berjangka BRI. Kredit Investasi BRI. Kredit Investasi Holwell Investment Ltd., Hong Kong.
Represents premium on restructured loans as follows: Term loan from BRI. Investment loan from BRI. Investment Credit from Holwell Investment Ltd., Hong Kong.
Amortisasi atas hutang yang direstrukturisasi adalah sebesar Rp 5.746.639.237 pada tahun 2008 dan Rp 10.928.702.954 pada tahun 2007 (Catatan 24).
Amortization on premium on restructured loans amounted to Rp 5,746,639,237 and Rp 10,928,702,954 in 2008 and 2007, respectively (Note 24).
- 31 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
15. KEWAJIBAN SEWA PEMBIAYAAN
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
15. OBLIGATION UNDER FINANCE LEASE
Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT UFJ BRI Finance dan PT Orix Indonesia Finance untuk kendaraan alat berat dengan jangka waktu sewa tiga (3) tahun dan tingkat bunga efektif masing-masing sebesar SIBOR (6M) + SWAP (6M) + 4% dan 10,53% per tahun.
The Company has a finance lease agreement with PT UFJ BRI Finance and PT Orix Indonesia Finance covering heavy equipment vehicles, with a lease term of three (3) years and effective interest rate of SIBOR (6M) + SWAP (6M) + 4% and 10.53% per annum, respectively.
Jangka waktu sewa PT Orix Indonesia Finance berakhir pada bulan April 2008. Nilai buku aset sewa tersebut direklasifikasi menjadi aset tetap.
Lease term from PT Orix Indonesia Finance was ended on April 2008. The book value of leased assets was reclassified to property, plant, and equipment.
Nilai kini pembayaran sewa minimum di masa datang berdasarkan perjanjian sewa tersebut pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2008 and 2007, future minimum lease payments required under the lease agreement are as follows:
2008 Rp Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: 2008 2009 2010 Jumlah pembayaran sewa minimum Bunga Nilai kini pembayaran sewa minimum Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban sewa pembiayaan jangka panjang - Bersih
2007 Rp
963.861.948 963.861.948
212.180.000 -
Due in: 2008 2009 2010
1.927.723.896
212.180.000
Minimum lease payments
(260.220.929)
1.667.502.967
(774.467.283)
893.035.684
16. HUTANG OBLIGASI
(8.554.055)
203.625.945
(203.625.945)
-
Interest Present value of minimum lease payments
Current maturities Long-term obligation under finance lease - Net
16. BONDS PAYABLE
2008 Rp
2007 Rp
Nilai nominal - US$ 100.000.000 Diskonto dan biaya penerbitan obligasi yang belum diamortisasi
1.095.000.000.000
941.900.000.000
Bersih
1.057.346.528.643
(37.653.471.357)
- 32 -
(50.942.931.837)
Nominal value - US$ 100,000,000 Unamortized discount and bonds issuance cost
890.957.068.163
Net
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 31 Oktober 2006, anak perusahaan (FPF B.V.) menerbitkan Guaranteed Senior Secured Notes (Notes) sebesar US$ 100.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun yang dibayar tiap 6 bulan. Obligasi tersebut berjangka waktu 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2011. Harga jual obligasi pada saat penawaran adalah sebesar 97,666% dari nilai nominal obligasi dan tercatat di Bursa Efek Singapura.
On October 31, 2006, the subsidiary (FPF B.V.) issued Guaranteed Senior Secured Notes (the Notes) amounting to US$ 100,000,000 with fixed interest of 10.75% per annum payable every six months. The Notes have a term of five years and is due on October 31, 2011. The Notes were offered at 97.666% of the nominal value and are listed on the Singapore Stock Exchange Securities Trading Limited.
Dalam rangka penerbitan obligasi ini, The Bank of New York, London bertindak sebagai Wali Amanat.
In connection with the Notes issuance, The Bank of New York, London acts as Trustee.
Obligasi dijamin oleh Perusahaan dan jaminan tersebut tidak dapat dibatalkan.
The Notes are unconditionally and irrevocably guaranteed by the Company.
Perjanjian obligasi tersebut di atas mencakup persyaratan tertentu dan mewajibkan Perusahaan untuk memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu. Perjanjian tersebut juga mencakup kondisi dan risiko atas pelanggaran perjanjian.
The Notes agreement governing the above facilities require the Company to fulfill, among others, certain financial ratios. The agreements also provide for various events of default.
Berdasarkan pemeringkatan yang diterbitkan oleh Standard and Poors Rating Services pada tanggal 25 Juni 2008 dan Fitch Ratings Ltd. pada tanggal 26 Pebruari 2009, peringkat obligasi masingmasing adalah B dan B.
Based on the rating issued by Standard and Poors Rating Services dated June 25, 2008 and Fitch Ratings Ltd. dated February 26, 2009, the Notes are rated B and B, respectively.
17. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
17.
POST–EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Perusahaan menghitung dan membukukan estimasi imbalan pasca kerja untuk seluruh karyawannya yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 1.989 karyawan di tahun 2008 dan 1.902 karyawan di tahun 2007.
The Company calculates and records estimated post-employment benefits obligation for its eligible employees based on Collective Labour Agreement. The number of employees entitled to benefits is 1,989 in 2008 and 1,902 in 2007.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi adalah:
Amounts recognized in income with respect to these post-employment benefits are as follows:
2008 Rp
2007 Rp
Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuarial Biaya jasa lalu
2.976.018.372 6.386.333.097 491.200.329
3.962.860.050 5.508.507.212 762.491.408 491.200.329
Jumlah
9.853.551.798
10.725.058.999
- 33 -
Current service cost Interest cost Actuarial cost Past service cost Total
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Kewajiban imbalan pasca kerja yang termasuk neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
The amounts included in the consolidated balance sheets arising from the Company’s obligation in respect of these post-employment benefits are as follows:
2008 Rp Nilai kini kewajiban yang tidak didanai Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui Kewajiban bersih
2007 Rp
43.198.437.725
53.219.442.477
3.277.408.404
(12.589.088.246)
46.475.846.129
40.630.354.231
Mutasi kewajiban bersih di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
2008 Rp
Present value of unfunded obligation Unrecognized actuarial gain (losses) Net Liability
Movements in the net liability recognized in consolidated balance sheets are as follows:
2007 Rp
Saldo awal Mutasi tahun berjalan Pembayaran manfaat Beban tahun berjalan
40.630.354.231
34.396.549.132
(4.008.059.900) 9.853.551.798
(4.491.253.900) 10.725.058.999
Beginning of the year Movements in current year Benefit payments Provision during the year
Saldo akhir
46.475.846.129
40.630.354.231
End of the year
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Dian Artha Tama. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat pensiun normal
The cost of providing post-employment benefits is calculated by an independent actuary PT Dian Artha Tama. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2008
2007
12% 5% 55 tahun/years
10,5% 5% 55 tahun/years
- 34 -
Discount rate per annum Salary increment rate per annum Normal retirement age
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
18. MODAL SAHAM
18. CAPITAL STOCK
Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan (PT Datindo Entrycom), susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham/ Number of Shares
Based on the stockholders list issued by Administration Office of Listed Shares of the Company, PT Datindo Entrycom, the stockholders of the Company are as follows:
2008 dan/and 2007 Persentase Pemilikan/ Jumlah Modal Percentage of Disetor/Total Ownership Paid-up Capital % Rp
PT Intercipta Sempana PT Intratata Usaha Mandiri PT Garama Dhananjaya PT Tatacita Swadaya Abadi Masyarakat umum (masingmasing di bawah 5%)
1.299.375.000 433.125.000 144.312.500 48.125.000
52,4 17,5 5,8 2,0
649.687.500.000 216.562.500.000 72.156.250.000 24.062.500.000
552.951.287
22,3
276.475.643.500
Jumlah
2.477.888.787
100
1.238.944.393.500
19. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Name of Stockholders
PT Intercipta Sempana PT Intratata Usaha Mandiri PT Garama Dhananjaya PT Tatacita Swadaya Abadi General public (below 5% each) Total
19. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
2008 dan/and 2007 Rp Penjualan saham melalui penawaran umum perdana kepada masyarakat pada tahun 1994 Konversi atas obligasi konversi menjadi 3.262.617 lembar saham pada tahun 1995 Jumlah Pembagian saham bonus kepada pemegang saham Perusahaan pada tahun 2000 Saldo akhir
103.400.000.000
2.782.583.000 106.182.583.000
(102.621.855.176) 3.560.727.824
- 35 -
Issuance of shares through initial public offering in 1994 Conversion of convertible bonds into 3,262,617 shares in 1995 Total Distribution of bonus shares to the Company’s stockholders in 2000 Ending balance
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
20. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
20. CASH DIVIDEND AND GENERAL RESERVE Based on the Annual General Stockholders Meeting as stated in Notarial Deed No. 64 dated May 27, 2008 from Imas Fatimah, S.H., the Stockholders decided among others to distribute final dividend for year 2007 by cash amounting to Rp 10 per share or Rp 24,778,887,870, and appropriate Rp 200,000,000 for general reserve. The cash dividend was paid in full by the Company on July 14, 2008.
Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham sebagaimana yang tercantum dalam Akta Notaris No. 64 tanggal 27 Mei 2008 dari Imas Fatimah, S.H., para pemegang saham memutuskan antara lain untuk membagikan dividen final tahun 2007 secara tunai sebesar Rp 10 per saham atau seluruhnya sebesar Rp 24.778.887.870 dan menetapkan cadangan umum sebesar Rp 200.000.000. Dividen tunai telah dibagikan seluruhnya pada tanggal 14 Juli 2008. 21. PENJUALAN BERSIH
21. NET SALES
2008 Rp
2007 Rp
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Wira Mustika Agung Pihak ketiga Penjualan dalam negeri Penjualan ekspor
630.370.884.860
523.560.530.886
2.140.171.694.377 265.168.471.077
1.702.065.560.389 438.949.239.907
Related party PT Wira Mustika Agung Third parties Local sales Export sales
Penjualan kotor
3.035.711.050.314
2.664.575.331.182
Gross sales
Retur dan potongan penjualan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah Penjualan bersih
Sales returns and discounts (4.818.966.164) (3.879.591.006)
(3.258.921.785) (5.521.391.498)
Related party Third parties
(8.698.557.170)
(8.780.313.283)
Total
3.027.012.493.144
2.655.795.017.899
Net sales
Penjualan pihak ketiga dilakukan oleh Perusahaan secara langsung kepada perusahaan manufaktur barang-barang industri dan konsumsi. Penjualan kotor tahunan kepada masing-masing pihak ketiga tidak melebihi 10% dari penjualan bersih.
The Company sold its products directly to industrial and consumer goods manufacturing companies. Annual gross sales to individual third party customers did not exceed 10% of the net sales.
Penjualan bersih kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, masing-masing sebesar 20,7% dan 19,6% dari penjualan bersih tahun 2008 dan 2007 (Catatan 27).
Net sales to a related party, represent 20.7% and 19.6% in 2008 and 2007 of net sales, respectively (Note 27).
- 36 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
22. BEBAN POKOK PENJUALAN
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
22. COST OF GOODS SOLD
2008 Rp
2007 Rp
Bahan baku Awal tahun Pembelian Akhir tahun
173.135.778.431 1.944.806.216.331 (138.417.071.797)
160.055.126.474 1.558.478.196.509 (173.135.778.431)
Raw materials At beginning of year Purchases At end of year
Bahan baku yang digunakan
1.979.524.922.965
1.545.397.544.552
Raw materials used
35.594.490.075
35.438.902.964
Biaya pabrikasi Listrik, gas dan air Penyusutan (Catatan 9) Tenaga kerja tidak langsung Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain
276.573.936.638 142.837.351.316 64.600.108.318 61.956.070.213 58.318.289.088
250.492.098.625 140.021.342.900 66.333.910.546 33.630.374.956 61.620.141.484
Factory overhead Electricity, gas and water Depreciation (Note 9) Indirect labor Repairs and maintenance Others
Jumlah biaya pabrikasi
604.285.755.573
552.097.868.511
Total factory overhead
Jumlah biaya produksi
2.619.405.168.613
2.132.934.316.027
Tenaga kerja langsung
Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun Beban pokok produksi Persediaan barang jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun Beban pokok penjualan
2.720.433.227 (5.348.826.018) 2.616.776.775.822
122.518.286.717 (218.608.030.683) 2.520.687.031.856
Pembelian tahunan dari masing-masing pemasok pihak ketiga tidak melebihi 10% dari pembelian bersih.
- 37 -
4.972.548.942 (2.720.433.227) 2.135.186.431.742
108.809.356.776 238.055.100 (122.518.286.717) 2.121.715.556.901
Direct labor
Total manufacturing cost Work in process At beginning of year At end of year Cost of goods manufactured Finished goods At beginning of year Purchases At end of year Cost of goods sold
Annual purchases from any of the individual third party suppliers did not exceed 10% of the net purchases.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
23. BEBAN USAHA
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
23. OPERATING EXPENSES
2008 Rp
2007 Rp
Penjualan
Selling
Pengangkutan Komisi Gaji dan tunjangan Perjalanan Klaim Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 400.000.000)
70.505.661.170 2.600.530.544 3.031.909.669 1.980.581.650 1.612.231.000
77.649.716.538 5.907.155.483 3.450.845.603 1.114.553.930 28.321.086
801.632.557
1.563.895.001
Jumlah
80.532.546.590
89.714.487.641
Freight Commission Salaries and allowances Travel Claim Others (each below Rp 400,000,000) Total
Umum dan Administrasi
General and Administrative
Gaji dan tunjangan Jasa profesional Sewa Pajak dan perizinan Penyusutan (Catatan 9) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 400.000.000)
19.621.982.419 8.306.362.685 3.459.850.480 462.925.063 434.433.200
20.235.611.092 1.387.525.218 2.836.886.546 134.337.137 729.518.825
4.212.532.468
5.323.320.427
Jumlah
36.498.086.315
30.647.199.245
24. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
24. INTEREST CHARGES
2008 Rp Beban bunga Amortisasi premi atas hutang yang direstrukturisasi
201.608.396.336
Beban bunga - bersih Beban keuangan Jumlah
Salaries and employees’ benefits Profesional fee Rents Tax and permit Depreciation (Note 9) Others (each below Rp 400,000,000) Total
EXPENSE
AND
FINANCIAL
2007 Rp
(10.928.702.954)
Interest expense Amortization of premium on restructured loans
195.861.757.099 30.705.304.828
179.105.460.010 302.305.000
Interest expense - net Financial charges
226.567.061.927
179.407.765.010
Total
(5.746.639.237)
- 38 -
190.034.162.964
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
25. PAJAK PENGHASILAN
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
25. INCOME TAX
Beban (manfaat) pajak Perusahaan terdiri dari:
Tax expense (benefit) of the Company consists of the following:
2008 Rp
2007 Rp
Pajak kini Pajak tangguhan Pengaruh perubahan tarif pajak
13.162.549.769 (519.388.577) (13.702.978.270)
50.779.568.662 5.766.969.090 -
Current tax Deferred tax Effect of changes tax rates
Jumlah Beban (Manfaat) Pajak
(1.059.817.078)
56.546.537.752
Total Tax Expense (Benefit)
Pajak Kini
Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per consolidated statements of operations and taxable income is as follows:
2008 Rp
2007 Rp
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak anak perusahaan
35.494.052.783 (1.197.535.800)
178.516.723.059 (739.626.975)
Income before tax per consolidated statements of income Income before tax of subsidiary
Laba sebelum pajak - Perusahaan
34.296.516.983
177.777.096.084
Income before tax - the Company
5.845.491.898 13.289.460.479
6.233.805.099 13.289.460.479
(11.934.695.539)
(28.168.394.690)
(5.075.012.781) (732.917.020)
(10.390.092.523) (188.008.663)
1.392.327.037
(19.223.230.298)
10.453.034.779
10.620.531.185
1.061.554.572
1.145.556.160
(3.269.934.141)
(1.128.194.113)
8.244.655.210
10.637.893.232
43.933.499.230
169.191.759.018
Perbedaan temporer: Imbalan pasca kerja Biaya pinjaman Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Amortisasi premi atas hutang yang direstrukturisasi Sewa pembiayaan Jumlah Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Kesejahteraan karyawan Beban representasi dan sumbangan Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Jumlah Laba kena pajak Perusahaan
- 39 -
Temporary differences: Post-employment benefits Borrowing cost Difference between commercial and fiscal depreciation Amortization of premium on restructured loans Finance lease Total
Permanent differences: Staff welfare Representation and donation expenses Interest income already subjected to final tax Total Taxable income of the Company
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perhitungan beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut:
Current tax expense and payable are computed as follows:
2008 Rp
2007 Rp
Beban pajak kini Perusahaan FPF B.V.
13.162.549.769 -
50.740.027.700 39.540.962
Current tax expense The Company FPF B.V.
Jumlah
13.162.549.769
50.779.568.662
Total Prepayment of income taxes The Company Article 22 Article 25 Exit tax FPF B.V.
Dikurangi pembayaran pajak dimuka Perusahaan Pasal 22 Pasal 25 Fiskal luar negeri FPF B.V.
22.203.445.028 22.119.983.112 64.000.000 -
17.560.053.027 1.242.300.000 82.000.000 39.540.962
Jumlah
44.387.428.140
18.923.893.989
(31.224.878.371)
31.855.674.673
Hutang (lebih bayar) pajak penghasilan - Perusahaan
Total Tax payable (prepaid tax) The Company
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian kewajiban pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s deferred tax liabilities are as follows:
Dikreditkan
Dikreditkan
(dibebankan)
(dibebankan)
ke laporan laba
ke laporan laba
rugi konsolidasi/ Credited (charged)
rugi konsolidasi/ Credited (charged)
Penyesuaian tarif pajak/
1 Januari, 2007/
to consolidated
31 Desember 2007/
to consolidated
Adjustment due to
31 Desember 2008/
January 1, 2007
statements of income
December 31, 2007
statements of income
change in tax rate
December 31, 2008
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Premi yang belum diamortisasi atas hutang yang direstrukturisasi
Unamotized premium on 6.461.874.736
(3.117.027.757)
3.344.846.979
(1.522.503.834)
(303.723.858)
1.518.619.287
Kewajiban imbalan pasca kerja Biaya pinjaman
restructured loan Post-employment benefits
10.318.964.740 (19.269.717.695)
1.870.141.529 3.986.838.144
12.189.106.269 (15.282.879.551)
1.753.647.570 3.986.838.144
(2.323.792.306) 1.882.673.568
11.618.961.533 (9.413.367.839)
(362.725.242.642)
(8.450.518.407)
(371.175.761.049)
(3.580.408.662)
14.396.257.117
(360.359.912.594)
(134.795.262)
(56.402.599)
(191.197.861)
(118.184.641)
51.563.749
(257.818.753)
(365.348.916.123)
(5.766.969.090)
(371.115.885.213)
519.388.577
13.702.978.270
(356.893.518.366)
obligation Borrowing cost Depreciation of property,
Penyusutan aset tetap Sewa pembiayaan Kewajiban pajak tangguhan bersih
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008 pengganti UU pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan diterapkan.
- 40 -
plant, and equipment Finance lease Deferred tax liabilities net
Based on law No. 36/2008 the amendment of tax law No. 7/1983 on income taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities has been adjusted to the tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled, based on the tax rates that will be enacted.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense (benefit) and the amounts computed by applying the effective rate to income before tax is as follows:
2008 Rp
2007 Rp
Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak anak perusahaan
35.494.052.783 (1.197.535.800)
178.516.723.059 (739.626.975)
Income before tax expense per consolidated statements of operations Income before tax of subsidiary
Laba sebelum pajak - Perusahaan
34.296.516.983
177.777.096.084
Income before tax - the Company
Pajak dengan tarif yang berlaku: 10% x Rp 50.000.000 15% x Rp 50.000.000 30% x Rp 34.196.516.983 tahun 2008 dan Rp 177.677.096.084 tahun 2007
5.000.000 7.500.000 10.258.955.095 -
5.000.000 7.500.000 53.303.128.820
Tax at effective tax rates: 10% x Rp 50,000,000 15% x Rp 50,000,000 30% x Rp 34,196,516,983 in 2008 and Rp 177,677,096,084 in 2007
10.271.455.095
53.315.628.820
Total
2.473.396.563
3.191.367.970
Jumlah Pengaruh pajak atas beban yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Koreksi dasar pengenaan pajak sewa Pengaruh perubahan tarif pajak Beban (Manfaat) Pajak - Perusahaan Beban Pajak - Anak perusahaan Jumlah Beban (Manfaat) Pajak
(101.690.466) (13.702.978.270) (1.059.817.078) -
56.546.537.752
2008 Rp
Tax Expense - The Subsidiary Total Tax Expense (Benefit)
36.553.869.861
The computation of basic earnings per share is based on the following data:
2007 Rp
121.970.185.307
Jumlah saham
Net Income Net income for computation of basic earnings per share Number of shares
Lembar/ Shares
Jumlah rata-rata tertimbang saham
Tax Expense (Benefit) - The Company
26. BASIC EARNINGS PER SHARE
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba bersih per saham dasar:
Laba bersih Laba bersih untuk perhitungan laba bersih per saham dasar
56.506.996.790 39.540.962
(1.059.817.078)
26. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
-
Tax effect of permanent differences Correction of tax bases - lease liabilities Effect of changes tax rates
2.477.888.787
Pada tanggal neraca, Perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi saham biasa yang dilutif.
- 41 -
Lembar/ Shares
2.477.888.787
Weighted average number of shares
At balance sheets date, the Company did not have potentially dilutive shares.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
27. SIFAT DAN ISTIMEWA
TRANSAKSI
HUBUNGAN
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
27. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
a.
a. Related parties which have partly the same
Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan:
PT Wira Mustika Agung PT Fajar Surya Adhi Ratan Industry
b.
Lila Notopradono Perusahaan.
adalah
management as the Company:
komisaris
b. Lila Notopradono is a commissioner of the Company.
Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut:
In the normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties as follows:
a.
Perusahaan telah menunjuk PT Wira Mustika Agung sebagai distributor produk Perusahaan. Penjualan bersih kepada PT Wira Mustika Agung adalah sebesar 20,7% dan 19,6% dari jumlah penjualan bersih masing-masing untuk tahun 2008 dan 2007, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Saldo piutang atas penjualan tersebut masing-masing sebesar Rp 78.181.819.855 dan Rp 113.295.174.434 yang mewakili 2,1% dan 3,0% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, disajikan sebagai bagian dari Piutang Usaha di neraca konsolidasi (Catatan 5 dan 21).
a.
The Company has appointed PT Wira Mustika Agung as a distributor of the Company's products. Net sales to PT Wira Mustika Agung represent 20.7% and 19.6% of the Company’s net sales in 2008 and 2007, respectively, which according to management were made at normal terms and conditions as those done with third parties. The related outstanding receivables from these sales transactions amounting to Rp 78,181,819,855 and Rp 113,295,174,434 which represent 2.1% and 3.0% of total assets as of December 31, 2008 and 2007, respectively, are presented as part of Trade Accounts Receivable in the consolidated balance sheets (Notes 5 and 21).
b.
Perusahaan memiliki perjanjian sewa menyewa tanah dan bangunan dengan Lila Notopradono, komisaris Perusahaan, dengan biaya sewa tahunan sebesar US$ 350.000 yang dicatat sebagai beban sewa pada Beban Umum dan Administrasi.
b.
The Company has entered into a land and building rental agreement with Lila Notopradono, a commissioner of the Company, with a total annual rent of US$ 350,000, which is recorded as rent expense under General and Administrative Expense.
- 42 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
28. INFORMASI SEGMEN
28. SEGMENT INFORMATION
Informasi segmen geografis (berdasarkan lokasi pelanggan) sebagai berikut:
Financial information presented based on geographical segment (according to location of customers) as follows: 2008
PENDAPATAN Penjualan eksternal HASIL Hasil segmen Beban usaha Beban yang tidak dapat dialokasikan Laba operasi
Timur Tengah/
Bagian lainnya di Asia/
Lain-lain/
Jumlah/
Indonesia
Middle East
Other Parts of Asia
Others
Total
2.761.890.787.538
20.099.625.665
234.745.471.500
10.276.608.441
3.027.012.493.144
463.097.623.689 50.540.321.460
3.580.392.374 1.722.053.927
36.282.343.827 26.869.132.098
3.365.101.398 1.401.039.105
506.325.461.288 80.532.546.590
412.557.302.229
1.858.338.447
9.413.211.729
1.964.062.293
REVENUE External sales
36.498.086.315
RESULT Segment Result Operating expenses Unallocated operating expenses
389.294.828.383
Income from operation
69.813.778.311 3.269.934.141 (4.438.089.355)
Interest expense and financial charges Loss on foreign exchange net Gain on derivative financial instruments - net Interest income Others - net
Laba sebelum pajak Manfaat pajak
35.494.052.783 1.059.817.078
Income before tax Tax benefit
Laba bersih
36.553.869.861
Beban bunga dan keuangan Kerugian kurs mata uang asing - bersih Keuntungan atas instrumen keuangan derivatif - bersih Penghasilan bunga Lain-lain - bersih
(226.567.061.927) (195.879.336.770)
Informasi lainnya: Aset yang tidak dapat dialokasikan Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan Pengeluaran modal Penyusutan
Net income Other information:
3.718.547.929.224
Unallocated Assets
2.410.688.834.886 41.592.766.477 143.275.581.681
Unallocated Liabilities Capital expenditure Depreciation
2007
PENDAPATAN Penjualan eksternal HASIL Hasil segmen Beban usaha Beban yang tidak dapat dialokasikan Laba operasi
Timur Tengah/
Bagian lainnya di Asia/
Lain-lain/
Jumlah/
Indonesia
Middle East
Other Parts of Asia
Others
Total
2.216.845.788.972
20.809.978.605
365.247.243.662
52.892.006.660
2.655.795.017.899
465.300.498.337 42.538.943.559
4.311.129.699 2.990.515.282
57.993.032.857 41.764.329.393
6.474.800.105 2.420.699.407
534.079.460.998 89.714.487.641 30.647.199.245
RESULT Segment Result Operating expenses Unallocated operating expenses
422.761.554.778
1.320.614.417
16.228.703.464
4.054.100.698
413.717.774.112
Income from operation
Beban bunga dan keuangan Kerugian kurs mata uang asing - bersih Keuntungan atas instrumen keuangan derivatif - bersih Penghasilan bunga Lain-lain - bersih
(179.407.765.010) (74.270.999.644) 10.780.367.539 1.128.194.113 6.569.151.949
REVENUE External sales
Interest expense and financial charges Loss on foreign exchange net Gain on derivative financial instruments - net Interest income Others - net
Laba sebelum pajak Beban pajak
178.516.723.059 (56.546.537.752)
Income before tax Tax expense
Laba bersih
121.970.185.307
Net income
Informasi lainnya: Aset yang tidak dapat dialokasikan Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan Pengeluaran modal Penyusutan
Other information:
- 43 -
3.769.588.379.462
Unallocated Assets
2.473.504.267.115 98.281.708.476 140.752.635.725
Unallocated Liabilities Capital expenditure Depreciation
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen usaha karena hanya memiliki satu segmen usaha, yaitu kertas kemasan.
The Company does not represent business segment information since it only has one business segment, packaging paper.
29. IKATAN
29. COMMITMENTS
a. Fasilitas kredit yang belum digunakan
Unused credit facilities
Perusahaan mempunyai fasilitas-fasilitas kredit jangka pendek dan jangka panjang yang belum digunakan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, sebagai berikut:
The Company has unused short-term and long-term credit facilities as of December 31, 2008 and 2007, as follow:
-
-
-
b.
a.
Pinjaman sindikasi
Syndicated loan
Pada tanggal 20 Oktober 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman sebesar US$ 70.000.000 dengan sindikasi bank lokal dan internasional untuk membiayai pembangunan mesin kertas baru. Fasilitas pinjaman sindikasi ini dikelola oleh The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) dan United Overseas Bank Limited (UOB). Jangka waktu pinjaman adalah 5 tahun. Bank sindikasi terdiri atas: HSBC, UOB dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai “Coordinating Arrangers”, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, cabang Singapura, sebagai “Lead Manager”.
On October 20, 2008, the Company signed a US$ 70,000,000 loan agreement with a syndicate of local and international banks to finance construction of a new paper machine.The syndicated term loan facility arranged by The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) and United Overseas Bank Limited (UOB). The tenor of the loan is 5 years. The syndicate of banks comprises the following, Coordinating Arrangers: HSBC, UOB, and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Lead Manager: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Singapore Branch.
Pinjaman sindikasi dijamin dengan mesin dan peralatan, dan tanah seluas 45.290 m2 milik Perusahaan.
This syndicated loan is collaterized by the Company’s machinery and equipment, and land with an area 45,290 m2.
Fasilitas pinjaman sindikasi ini belum digunakan sampai 31 Desember 2008, sehubungan dengan ditundanya pembangunan mesin kertas baru.
This syndicated loan has not been drawndown as of December 31, 2008, due to postponement of the construction of the new machine. -
Perusahaan juga memiliki fasilitas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang yang belum digunakan dari beberapa bank sebesar US$ 60.039.463 pada tanggal 31 Desember 2008 dan US$ 26.958.672 pada tanggal 31 Desember 2007.
Kontrak derivatif
b.
The Company also has unused shortterm and long-term credit facilities from several banks amounting to US$ 60,039,463 as of December 31, 2008 and US$ 26,958,672 as of December 31, 2007.
Derivative contracts
Standard Chartered Bank, Jakarta
Standard Chartered Bank, Jakarta
Pada tahun 2008 dan 2007, Perusahaan mengadakan beberapa perjanjian transaksi derivatif berupa Forward Contract Mata Uang Asing dengan Standard Chartered Bank, Jakarta. Transaksi ini dilakukan sebagai antisipasi risiko Perusahaan atas fluktuasi mata uang asing sehubungan dengan pembayaran hutang bank dan lembaga keuangan jangka panjang tertentu.
In 2008 and 2007, the Company signed Currency Forward Contracts with Standard Chartered Bank, Jakarta. This transaction is intended to anticipate the Company’s risk on foreign exchange fluctuations related to settlement of certain bank loans and longterm loans.
- 44 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perusahaan telah mengeksekusi beberapa perjanjian transaksi derivatif selama tahun 2008 dan menghasilkan keuntungan atas instrumen derivatif sebesar Rp 13.461.436.258 yang dilaporkan sebagai “Keuntungan atas Instrumen Keuangan Derivatif” sebagai bagian dari penghasilan (beban) lain-lain di laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
The Company has executed currency forward contracts in 2008, and recognized gain on derivative instruments amounting to Rp 13,461,436,258 which is presented as “Gain on Derivative Financial Instrument” under other income (charges) in the consolidated statements of income.
Nilai nosional keseluruhan kontrak derivatif yang belum direalisasi sebesar US$ 15.750.000, JPY 541.250.000 dan Eur 3.000.000 pada tanggal 31 Desember 2008, yang akan jatuh tempo antara Januari – April 2009, dan US$ 16.875.000 pada tanggal 31 Desember 2007, yang jatuh tempo antara Maret – Mei 2008.
The aggregrate notional amount unrealized derivative contracts amounting to US$ 15,750,000, JPY 541,250,000 and Eur 3,000,000 as of December 31, 2008, will due on January – April 2009, and US$ 16,875,000 as of December 31, 2007, due on March – May 2008.
Nilai wajar atas kontrak-kontrak yang belum direalisasi berdasarkan “Mark to Market Valuation” sebesar US$ 2.625.447 atau setara dengan Rp 28.748.649.906 pada 31 Desember 2008 dan US$ 782.335 atau setara dengan Rp 7.368.813.742 pada tanggal 31 Desember 2007 yang disajikan pada akun instrumen keuangan derivatif sebagai bagian dari aset lancar dan keuntungan atas instrumen keuangan derivatif sebagai bagian dari penghasilan (beban) lain-lain.
The aggregate fair value of the unrealized contracts amounted to US$ 2,625,447 or equivalent to Rp 28,748,649,906 as of December 31, 2008 and US$ 782,335 or equivalent to Rp 7,368,813,742 as of December 31, 2007 which were calculated based on “Mark to Market Valuation”. The aggregate values are presented as derivative financial instruments under current assets and gain on derivative financial instruments under other income (charges).
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Jakarta
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Jakarta
Pada tahun 2008 dan 2007, Perusahaan mengadakan beberapa perjanjian transaksi derivatif berupa Forward Contract Mata Uang Asing dengan HSBC. Transaksi ini dilakukan sebagai antisipasi risiko Perusahaan atas fluktuasi mata uang asing sehubungan dengan pembayaran hutang bank dan lembaga keuangan jangka panjang tertentu.
In 2008 and 2007, the Company signed Currency Forward Contracts with HSBC. This transaction is intended to anticipate the Company’s risk on foreign exchange fluctuations related to settlement of certain bank loans and long-term loans.
Perusahaan telah mengeksekusi beberapa perjanjian transaksi derivatif selama tahun 2008 dan menghasilkan laba atas instrumen derivatif sebesar Rp 4.102.878.467 yang dilaporkan sebagai “Keuntungan atas Instrumen Keuangan Derivatif” sebagai bagian dari penghasilan (beban) lain-lain di laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
The Company has executed currency forward contracts in 2008 and recognized gain on derivative instruments amounting to Rp 4,102,878,467 which is presented as “Gain on Derivative Financial Instrument” under other income (charges) in the consolidated statements of income.
Nilai nosional keseluruhan kontrak derivatif yang belum direalisasi sebesar US$ 16.250.000 pada tanggal 31 Desember 2008, yang akan jatuh tempo antara Maret – Juni 2009, dan US$ 2.000.000 pada tanggal 31 Desember 2007, yang jatuh tempo pada 28 Maret 2008.
The aggregrate notional amount unrealized derivative contracts amounting to US$ 16,250,000 as of December 31, 2008, will due on March – June 2009, and US$ 2,000,000 as of December 31, 2007, due on March 28, 2008.
- 45 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Nilai wajar atas kontrak-kontrak yang belum direalisasi berdasarkan “Mark to Market Valuation” sebesar US$ 2.146.193 atau setara dengan Rp 23.500.813.680 pada tanggal 31 Desember 2008 dan US$ 52.407 atau setara dengan Rp 493.621.533 pada tanggal 31 Desember 2007 yang disajikan pada akun instrumen keuangan derivatif sebagai bagian dari aset lancar dan keuntungan atas instrumen keuangan derivatif sebagai bagian dari penghasilan (beban) lain-lain.
The aggregate fair value of the unrealized contracts amounted to US$ 2,146,193 or equivalent to Rp 23,500,813,680 as of December 31, 2008 and US$ 52,407 or equivalent to Rp 493,621,533 as of December 31, 2007 which were calculated based on “Mark to Market Valuation”. The aggregate value are presented as derivative financial instruments under current assets, and gain on derivative financial instruments under other income (charges).
Standard Bank Asia Limited, Hongkong (Standard Bank)
Standard Bank Asia Limited, Hongkong (Standard Bank)
Pada tanggal 28 April 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian Non-Deliverable Forward dengan Standard Bank Asia Limited, Hong Kong (Standard Bank), dengan nilai nosional sebesar US$ 7.500.000. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan akan membayar sebesar Rp 69.750.000.000 pada tanggal 29 Maret 2007 pada tingkat nilai tukar mata uang asing forward sebesar Rp 9.300/US$. Perjanjian ini dilakukan untuk pembayaran pinjaman sindikasi jangka panjang yang dikoordinasi oleh United Overseas Bank Limited. Pada tanggal 29 Maret 2007, Perusahaan telah mengeksekusi perjanjian tersebut dan menghasilkan rugi atas instrumen keuangan derivatif sebesar US$ 158.103 atau setara dengan Rp 1.448.221.373 yang dilaporkan sebagai “Rugi atas Instrumen Keuangan Derivatif” sebagai bagian dari penghasilan (beban) lain-lain di laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
On April 28, 2006, the Company signed a Non-Deliverable Forward agreement with a notional amount of US$ 7,500,000 with Standard Bank Asia Limited, Hong Kong (Standard Bank). Based on the agreement, the Company will pay Rp 69,750,000,000 on March 29, 2007 at the forward rate of Rp 9,300/US$. This agreement is entered into for the payment of the long-term syndicated loans, which are coordinated by United Overseas Bank Limited. On March 29, 2007, the Company has executed the contract and recognized a loss on derivative financial instruments amounting to US$ 158,103 or equivalent to Rp 1,448,221,373, which is presented as “Loss on Derivative Financial Instruments” under the other income (charges) section of the consolidated statements of income.
Pada tanggal 8 Desember 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian swap tingkat bunga (interest rate swap) dengan nilai nosional sebesar US$ 30.000.000. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan akan membayar triwulanan tingkat bunga tetap sebesar 4,995% per tahun setiap tanggal 28 Mei, 28 Agustus, 28 Nopember dan 28 Pebruari hingga termination date pada tanggal 28 Februari 2010. Pada saat yang sama, Standard Bank akan membayar triwulanan pada tingkat bunga mengambang SIBOR US$. Pada tanggal 15 Januari 2007, Perusahaan telah mengeksekusi perjanjian tersebut dan menghasilkan keuntungan atas instrumen derivatif sebesar US$ 97.500 atau setara dengan Rp 879.450.000 yang dilaporkan sebagai “Keuntungan atas Instrumen Keuangan Derivatif” sebagai bagian dari penghasilan (beban) lain-lain di laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
On December 8, 2005, the Company signed an interest rate swap agreement with a notional amount of US$ 30,000,000. Based on the agreement, the Company will pay quarterly at the fixed interest rate of 4.995% per annum on May 28, August 28, November 28 and February 28 of each year until the termination date on February 28, 2010. At the same time, Standard Bank will pay quarterly interest at SIBOR US$ floating rate. On January 15, 2007, the Company has executed the contract and recognized a gain on derivative instrument amounting to US$ 97,500 or equivalent to Rp 879,450,000, which is presented as “Gain on Derivative Financial Instruments” under the other income (charges) section of the consolidated statements of income.
Untuk tujuan akuntansi, kontrak-kontrak ini tidak diidentifikasikan dan didokumentasikan sebagai instrumen lindung nilai, oleh sebab itu akuntansi lindung nilai tidak diterapkan. Keuntungan atau kerugian dari kontrak-kontrak ini diakui di laporan laba rugi konsolidasi.
For accounting purposes, these contracts are not designated and documented as hedging instruments, and therefore hedge accounting is not applied. Gains and losses on these contracts recognized in consolidated statement of income.
- 46 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
c.
Perjanjian bangunan
sewa
menyewa
tanah
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
dan
c.
Land and building rental agreement
Perusahaan melakukan perjanjian dengan Lila Notopradono, komisaris Perusahaan, untuk sewa sebidang tanah seluas 1.522 m2 berikut bangunan di atasnya yang terletak di Jalan Abdul Muis No. 30, Jakarta yang digunakan sebgai kantor pusat Perusahaan dengan nilai sewa tahunan sebesar US$ 350,000. Perjanjian sewa ini berlaku untuk periode satu tahun (Catatan 27).
The Company entered into an agreement with Lila Notopradono, a commisioner, for the rent of land with a total area of 1,522 m2 including the building thereon, located in Jalan Abdul Muis No. 30, Jakarta, which is used as the Company’s head office for a total annual rental fee of US$ 350,000. The agreement is valid for a period of one year (Note 27).
30. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
30. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
At December 31, 2008 and 2007, the Company and its subsidiary had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows:
2008 Mata uang asing/ Foreign currencies Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Instrumen keuangan derivatif
Hutang usaha
Hutang lain-lain
Biaya yang masih harus dibayar Hutang bank dan lembaga keuangan jangka panjang Hutang obligasi
Mata uang asing/ Foreign currencies
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp
USD EUR USD USD EUR
11.109.093 28.785 2.076.531 30.536 65.859
121.644.566.818 444.131.838 22.738.017.415 334.369.200 1.016.368.229
13.299.710 25.128 1.299.628 90.475 -
125.269.965.665 348.050.888 12.241.200.068 852.183.500 -
USD
4.771.640
52.249.463.586
834.742
7.862.435.275
Jumlah aset Kewajiban Hutang bank
2007 Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp
198.426.917.086
146.573.835.396
USD EUR USD EUR SGD JPY GBP USD EUR GBP SGD JPY USD SGD
628.367 171.063 4.113.645 513.695 15.904 5.978.224 136.192 1.042 5.496.348 138.445
6.880.622.921 2.639.912.641 45.044.413.626 7.927.539.310 120.984.334 724.740.129 1.491.300.867 16.080.561 60.185.006.261 1.053.200.499
24.034.437 5.487.017 785.910 49.215 88.535 2.581 285.452 3.484 316 40.815.000 4.266.741 -
226.380.374.442 51.682.215.384 10.813.939.036 320.017.753 7.354.614 48.536.228 2.688.676.721 65.504.117 2.054.752 3.390.502.050 40.188.432.501 -
USD USD
7.111.347 100.000.000
77.869.244.285 1.095.000.000.000
54.769.650 100.000.000
515.875.328.766 941.900.000.000
Assets Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Other accounts receivable Derivatif financial instruments Total assets Liabilities Bank loans Trade accounts payable
Other accounts payable
Accrued expenses Long-term bank loans and financial institution Bonds payable
Jumlah kewajiban
1.298.953.045.434
1.793.362.936.364
Total liabilities
Jumlah Kewajiban - Bersih
(1.100.526.128.348)
(1.646.789.100.968)
Total Liabilities - net
- 47 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan serta kurs yang berlaku pada tanggal 19 Maret 2009 sebagai berikut:
19 Maret/ March 19, 2009 Rp
Mata uang
1 USD 1 SGD 1 JPY 1 EUR 1 GBP
11.900 7.837 124 15.973 16.878
Jumlah kewajiban moneter dalam mata uang asing bersih pada tanggal 31 Desember 2008 dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal 19 Maret 2009 sebesar Rp 1.195.420.515.476. 31. INFORMASI PERUSAHAAN
KEUANGAN
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
The conversion rates used by the Company and its subsidiary on December 31, 2008 and 2007 and the prevailing rates on March 19, 2009 were as follows:
2008 Rp 10.950 7.607 121 15.432 15.803
2007 Rp 9.419 6.502 83 13.760 18.804
Foreign currency
USD 1 SGD 1 JPY 1 EUR 1 GBP 1
Total net liabilities in foreign currencies as of December 31, 2008 using prevailing rates on March 19, 2009 amounting to Rp 1,195,420,515,476.
TERSENDIRI
31. FINANCIAL INFORMATION OF THE PARENT COMPANY ONLY
Informasi keuangan tersendiri Perusahaan menyajikan informasi neraca, laporan laba rugi, perubahan ekuitas dan arus kas, dimana penyertaan saham pada anak perusahaan dipertanggungjawabkan dengan metode ekuitas. Laporan keuangan tersendiri Perusahaan disajikan dari halaman 50 sampai dengan 54.
The financial information of the parent Company only presents balance sheets, statements of income, statements of changes in equity and statements of cash flows information in which investments in its subsidiary was accounted for using the equity method. Financial information of the parent Company only was presented on pages 50 to 54.
32. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN
32. THE IMPACT OF GLOBAL FINANCIAL CRISIS TO THE COMPANY AND ITS SUBSIDIARY
Pasar uang dan pasar modal global telah mengalami ketidakstabilan dan krisis kredit yang parah. Kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kegiatan usaha dan mempertahankan tingkat profitabilitas serta untuk membayar hutangnya pada saat jatuh tempo mungkin sangat tergantung pada efektivitas kebijakan fiskal dan tindakan lainnya yang dilakukan untuk mencapai pemulihan ekonomi, yang berada diluar kendali Perusahaan.
The global financial and capital markets have experienced severe credit crunch and volatility. The ability of the Company to maintain operations and profitability and to pay its debts as they mature may be dependent to a large extent on the effectiveness of the fiscal measures and other actions, beyond the Company’s control, undertaken to achieve economic recovery.
Namun demikian, Perusahaan memiliki sumber keuangan yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya.
Nevertheless, the Company has considerable financial resources to maintain its operation.
Manajemen akan berusaha sebaik-baiknya sehingga Perusahaan dan anak perusahaan akan dapat mengelola risiko usaha dengan baik walau dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti saat ini.
The management will try its best so that the Company and its subsidiary are well placed to manage its business risks successfully despite the current uncertain economic outlook.
Manajemen memiliki ekspektasi bahwa Perusahaan dan anak perusahaan memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya dalam waktu mendatang yang dapat diduga secara pantas. Oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi.
The management expects that the Company and its subsidiary have adequate resources to continue in operational existence for the foreseeable future. Accordingly, they continue to adopt the going concern basis in preparing the consolidated financial statements.
- 48 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
33. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 2 sampai dengan 49 dan informasi tambahan dari halaman 50 sampai dengan 54 telah disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 19 Maret 2009.
- 49 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
33. APPROVAL OF THE FINANCIAL STATEMENTS
CONSOLIDATED
The consolidated financial statements on pages 2 to 49 and supplementary information on pages 50 to 54 were approved by the Company’s Directors and authorized for issue on March 19, 2009.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR I: INFORMASI NERACA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
2008 Rp
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY PARENT COMPANY ONLY SCHEDULE I: PARENT COMPANY'S BALANCE SHEETS *) DECEMBER 31, 2008 AND 2007
2007 Rp
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Persediaan Uang muka Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Instrumen keuangan derivatif
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade accounts receivable
166.820.103.431
169.356.989.170
78.181.819.855 269.725.169.249
113.295.174.434 349.674.237.605
Related party Third parties Other accounts receivable
6.153.900 1.375.493.229 486.000.829.006 3.634.636.180 31.224.878.371 2.625.375.799 52.249.463.586
5.538.372 1.160.932.637 394.066.219.452 294.452.228 2.526.230.294 7.862.435.275
Related party Third parties Inventories Advances Prepaid taxes Prepaid expenses Derivative financial instruments
1.091.843.922.606
1.038.242.209.467
13.338.895.800
10.443.787.200
2.620.337.693.858
2.722.123.345.313
3.664.477.670 542.911.190
7.784.858.361 520.000.000
Jumlah Aset Tidak Lancar
2.637.883.978.518
2.740.871.990.874
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
3.729.727.901.124
3.779.114.200.341
TOTAL ASSETS
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Investasi saham Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.396.451.526.750 tahun 2008 dan Rp 1.254.649.387.472 tahun 2007 Uang muka pembelian aset tetap Uang jaminan
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
Total Current Assets NONCURRENT ASSETS Investment in share stocks Property, plant and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 1,396,451,526,750 in 2008 and Rp 1,254,649,387,472 in 2007 Advances for purchase of property, plant and equipment Guarantee deposits
*) PRESENTED UNDER EQUITY METHOD
- 50 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR I: INFORMASI NERACA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Lanjutan)
2008 Rp
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY PARENT COMPANY ONLY SCHEDULE I: PARENT COMPANY'S BALANCE SHEETS *) DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Continued)
2007 Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank Hutang usaha kepada pihak ketiga Hutang lain-lain Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Bank dan lembaga keuangan Kewajiban sewa pembiayaan Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kewajiban pajak tangguhan Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bank dan lembaga keuangan Kewajiban sewa pembiayaan Biaya pinjaman yang belum diamortisasi Kewajiban imbalan pasca kerja
LIABILITIES AND EQUITY
248.421.232.302 87.069.717.411 1.816.949.815 7.570.465.682 77.205.348.885
226.380.374.442 107.343.819.791 6.370.036.685 54.856.184.346 48.662.002.279
102.244.806.630 774.467.283
98.452.666.749 203.625.945
525.102.988.008
542.268.710.237
CURRENT LIABILITIES Bank loans Trade accounts payable to third parties Other accounts payable Taxes payable Accrued expenses Current maturities of long-term loans Banks and financial institution Obligation under finance lease Total Current Liabilities NONCURRENT LIABILITIES
1.105.950.000.000 356.893.518.366
424.206.889.956 893.035.684 (37.653.471.357) 46.475.846.129
951.319.000.000 371.115.885.213
Accounts payable to related party Deferred tax liabilities
628.639.070.150 (50.942.931.837) 40.630.354.231
Long-term loans - net of current maturities Banks and financial institution Obligation under finance lease Unamortized borrowing cost Post-employment benefits obligation
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
1.896.765.818.778
1.940.761.377.757
Total Noncurrent Liabilities
JUMLAH KEWAJIBAN
2.421.868.806.786
2.483.030.087.994
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 5.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.477.888.787 saham Tambahan modal disetor Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
EQUITY Capital stock - Rp 500 par value per share Authorized - 5,000,000,000 shares Subscribed and paid-up 2,477,888,787 shares Additional paid-in capital Retained earning Appropriated Unappropriated
1.238.944.393.500 3.560.727.824
1.238.944.393.500 3.560.727.824
200.000.000 65.153.973.014
53.578.991.023
JUMLAH EKUITAS
1.307.859.094.338
1.296.084.112.347
TOTAL EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
3.729.727.901.124
3.779.114.200.341
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
*) PRESENTED UNDER EQUITY METHOD
- 51 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR II: INFORMASI LAPORAN LABA RUGI TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY PARENT COMPANY ONLY SCHEDULE II: PARENT COMPANY'S STATEMENTS OF INCOME *) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007
2008 Rp
2007 Rp
PENJUALAN BERSIH
3.027.012.493.144
2.655.795.017.899
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
2.520.687.031.856
2.121.715.556.901
COST OF GOODS SOLD
506.325.461.288
534.079.460.998
80.532.546.590 36.070.609.265
89.714.487.641 29.978.874.100
OPERATING EXPENSES Selling General and administrative
Jumlah Beban Usaha
116.603.155.855
119.693.361.741
Total Operating Expenses
LABA USAHA
389.722.305.433
414.386.099.257
INCOME FROM OPERATIONS
(236.693.760.329) (187.346.816.018)
(177.661.600.199) (77.412.466.859)
LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban bunga dan keuangan Kerugian kurs mata uang asing - bersih Keuntungan atas instrumen keuangan derivatif - bersih Penghasilan bunga Lain-lain - bersih Beban Lain-lain - Bersih BAGIAN LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN LABA SEBELUM PAJAK MANFAAT (BEBAN) PAJAK LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
69.813.778.311 3.269.934.141 (4.468.924.555) (355.425.788.450)
10.780.367.539 1.128.194.113 6.556.502.233 (236.609.003.173)
GROSS PROFIT
OTHER INCOME (CHARGES) Interest expense and financial charges Loss on foreign exchange - net Gain on derivative financial instruments - net Interest income Others - net Other Charges - Net EQUITY IN NET EARNINGS OF SUBSIDIARY
1.197.535.800
700.086.013
35.494.052.783
178.477.182.097
INCOME BEFORE TAX
1.059.817.078
(56.506.996.790)
TAX BENEFIT (EXPENSE)
36.553.869.861
121.970.185.307
NET INCOME
14,75
49,22
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
BASIC EARNINGS PER SHARE
*) PRESENTED UNDER EQUITY METHOD
- 52 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR III : INFORMASI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY PARENT COMPANY ONLY SCHEDULE III: PARENT COMPANY'S STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY *) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007
Modal Disetor/ Paid-up Capital Rp
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital Rp
1.238.944.393.500
3.560.727.824
-
(68.391.194.284)
-
-
-
121.970.185.307
121.970.185.307
1.238.944.393.500
3.560.727.824
-
53.578.991.023
1.296.084.112.347
Balance as of December 31, 2007
Cadangan umum
-
-
-
Appropriation for general reserve
Dividen
-
-
-
(24.778.887.870)
(24.778.887.870)
Laba bersih tahun berjalan
-
-
-
36.553.869.861
36.553.869.861
1.238.944.393.500
3.560.727.824
65.153.973.014
1.307.859.094.338
Saldo per 1 Januari 2007 Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2007
Saldo per 31 Desember 2008
Saldo Laba (Defisit)/Retained earnings (Deficit) Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Rp Rp
200.000.000
200.000.000
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
(200.000.000)
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp 1.174.113.927.040
Balance as of January 1, 2007 Net income for the year
Dividend Net income for the year Balance as of December 31, 2008
*) PRESENTED UNDER EQUITY METHOD
- 53 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR IV: INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan untuk beban operasi lain
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY PARENT COMPANY ONLY SCHEDULE IV: PARENT COMPANY'S STATEMENTS OF CASH FLOWS *) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007
2008 Rp
2007 Rp
3.142.074.916.079
2.448.947.829.983
(1.752.276.278.003)
(1.535.455.360.627)
Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran untuk: Beban bunga dan keuangan Pajak penghasilan Penerimaan dari: Penghasilan bunga
1.389.798.638.076
3.269.934.141
1.128.194.113
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi
1.106.799.171.282
721.191.599.610
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap
913.492.469.356
(210.026.298.122) (76.243.102.813)
(164.372.139.720) (29.056.924.139)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to suppliers and employees and for other operational expenses Cash generated by operations Payments of: Interest and financial charges Income taxes Receipts from: Interest income Net Cash Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of property, plant and equipment Payment of advances for purchase of property, plant and equipment Proceeds from sale of property, plant and equipment Payment for guarantee deposits
(36.611.840.489)
(92.269.174.163)
630.200.000 (22.911.190)
(5.576.440.765) 1.045.500.000 -
(36.004.551.679)
(96.800.114.928)
(666.714.639.187)
(195.633.322.510)
438.836.946.166
711.163.587.688
(818.834.175.380) (1.840.749.071) (24.778.887.870)
(999.572.984.679) (535.988.866) -
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payment of bank loans Proceeds from long-term bank loans and financial institution Payment of long-term bank loans and financial institution Payment of obligation under finance lease Dividend payment
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan
(1.073.331.505.342)
(484.578.708.367)
Net Cash Used In Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(2.536.885.739)
Pembayaran uang muka pembelian aset tetap Hasil penjualan aset tetap Pembayaran uang jaminan Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran hutang bank Perolehan hutang bank dan lembaga keuangan jangka panjang Pembayaran hutang bank dan lembaga keuangan jangka panjang Pembayaran kewajiban sewa pembiayaan Pembayaran dividen
139.812.776.315
Net Cash Used In Investing Activities
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
169.356.989.170
29.544.212.855
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
166.820.103.431
169.356.989.170
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
INFORMASI TAMBAHAN Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Perolehan persediaan melalui hutang bank Reklasifikasi uang muka pembelian aset tetap ke aset tetap Penambahan aset tetap sewa pembiayaan melalui kewajiban sewa pembiayaan
SUPPLEMENTAL INFORMATION
832.189.905.461
624.512.879.926
1.676.299.895
6.012.534.313
3.304.626.093
-
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
Non-cash investing and operating activities: Purchase of inventories through bank loans Reclassification of advances for purchase to property, plant and equipment Acquisiton of property, plant and equipment under obligation under finance lease
*) PRESENTED UNDER EQUITY METHOD
- 54 -
PT Fajar Surya Wisesa Tbk.
Factory - Pabrik
Jl. Abdul Muis No. 30 Jakarta 10160 - Indonesia Phone +62 21 3441316 - 3448887 Fax +62 21 3457643 - 344 8889
Jl. Kampung Gardu Sawah RT. 001/1-1 Desa Kalijaya, Cikarang Barat Bekasi 17520 - Indonesia Phone +62 21 890 0330 Fax +62 21 890 2775
www.fajarpaper.com