PT Fajar Surya Wisesa Tbk
Meeting the challenge Annual Report Laporan Tahunan
2009
Contents Daftar Isi
01
Vision & Mission Visi & Misi
32
Operating Review Tinjauan Operasi
02
Company Profile Profil Perusahaan
35
Human Resources Sumber Daya Manusia
06
Product Lines Lini Produk
40
Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
08
Organization Structure Struktur Organisasi
46
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
09
Business Strategy Strategi Usaha
54
10
Independent Report of the Audit Committee Laporan Komite Audit
Financial Highlights Ringkasan Keuangan
58
Risk Management Manajemen Risiko
President Commissioner’s Message Sambutan Presiden Komisaris
60
Corporate Data Data Perseroan
President Director’s Message Sambutan Presiden Direktur
67
Financial Report Laporan Keuangan
14 16 22
Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations Pembahasan Manajemen dan Analisa Kondisi Keuangan serta Hasil Operasi
Vision
Visi
To be a world-class industrial paper producing company that generates value and quality through responsible recycling and sustainable manufacturing.
Menjadi produsen kertas kemasan berskala dunia yang menghasilkan nilai dan produk berkualitas melalui daur ulang dan siklus produksi berkesinambungan.
Mission
Misi
To maintain our position as one of the leading industrial paper companies in Indonesia by capitalizing on opportunities and demand for industrial and consumer products in Indonesia and the region.
Mempertahankan posisi Perusahaan sebagai salah satu produsen kertas kemasan terkemuka di Indonesia dengan memanfaatkan peluang dan permintaan produk konsumen dan industri baik di Indonesia maupun kawasan sekitarnya.
Company Profile Profil Perusahaan
Incorporation
Tahun Berdirinya Perusahaan
PT Fajar Surya Wisesa Tbk, (also known as FajarPaper or the Company) was established by notarial deed in June 19871 with approval from the Minister of Justice in February 19882. The Company listed its shares on the Indonesia Stock Exchange (IDX), in 19943 and completed a stock split which changed the nominal per share value from Rp 1,000 to Rp 500 per share in 19994.
PT Fajar Surya Wisesa Tbk (yang juga dikenal dengan nama FajarPaper atau Perusahaan) didirikan dengan akta notaris pada bulan Juni 19871 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman pada bulan Februari 19882. Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 19943 dan melakukan pemecahan saham sehingga nilai nominal masing-masing saham berubah dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 pada tahun 19994 juga.
FajarPaper is a leading packaging paper producer in Indonesia. With a complement of 1,940 employees, FajarPaper produces and sells packaging paper to domestic and export markets. The primary raw material used in the production of the Company’s products is recycled paper, which accounted for 100% of fibre raw materials in 2009.
FajarPaper merupakan salah satu produsen kertas kemasan terkemuka di Indonesia. Dengan karyawan sejumlah 1.940 orang, FajarPaper memproduksi dan menjual kertas kemasan baik di dalam negeri maupun di pasar ekspor. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi seluruhnya adalah kertas bekas atau 100% dari bahan baku berserat pada tahun 2009.
Subsidiary
Anak Perusahaan
On July 31, 2006, the Company established Fajar Paper Finance B.V, a 100% owned subsidiary which is domiciled in Amsterdam, the Netherlands, engaged in financing and investing.
Pada tanggal 31 Juli 2006 Perusahaan mendirikan Fajar Paper Finance B.V. yang berdomisili di Amsterdam, Belanda, dengan kepemilikan saham 100%. Anak perusahaan ini bergerak di bidang pembiayaan dan investasi.
Production facilities including site infrastructure Our commercial operations commenced in 1989 using Paper Machine 2 (PM2) to produce linerboard. In 1990 Paper Machine 1 (PM1) began producing coated duplex board and a third paper machine (PM3) was operational in 1995, manufacturing corrugated medium. The same year the Company installed its first power plant (Cogen1) with a capacity of 32.5 megawatts. In 2006, a fourth
1. Notarial Deed No. 20 of Lenny Budiman, S.H dated June 13, 1987. 2. Deed of Establishment approved by the Minister of Justice, Republic of Indonesia Decision Letter No. C2-1737-HT.01.01.TH.88 dated February 29, 1988, published in Supplement No. 1623 of State Gazette No. 36 dated May 4, 1990. 3. Initial Public Offering (IPO) for 47,000,000 shares with nominal value of Rp 1,000 per share and price of Rp 3,200 per share. 4. The Company obtained an effectiveness statement from the Capital Market Supervisory Board (“Bapepam”) based on the letter No.S-1927/PM/1994.
2
Annual Report Laporan Tahunan 2009
Fasilitas produksi termasuk prasarananya Perusahaan mulai beroperasi pada tahun 1989 dengan mesin kertas 2 (PM2) untuk memproduksi linerboard. Pada tahun 1990 mesin kertas 1 (PM1) mulai digunakan untuk membuat kertas jenis coated duplex board sementara mesin kertas yang ketiga (PM3) yang memproduksi kertas corrugated medium mulai beroperasi pada tahun 1995 bersamaan dengan instalasi
1. Akta No. 20 yang dibuat di hadapan Notaris Lenny Budiman, S.H. pada tanggal 13 Juni 1987. 2. Akta Pendirian disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-1737-HT.01.01.TH.88 tanggal 29 Februari 1988 dan dimasukkan ke dalam Lembaran Tambahan No. 1623 Berita Negara No. 36 tertanggal 4 Mei 1990. 3. Penawaran Umum Perdana 47.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dan harga Rp 3.200 per saham. 4. Perusahaan mendapat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (“Bapepam”) sebagaimana disebutkan dalam surat No. S-1927/PM/1994.
paper machine, named PM7, was completed, with the capability to produce containerboard (corrugated medium and linerboard) as well as sack kraft. A second power plant (Cogen2) with a capacity of 35 MW was also installed during that year. Markets FajarPaper generates the majority of sales revenue from supplying our products to industrial customers, primarily domestic independent box-making manufacturers and converters, as well as through export earnings from overseas markets mostly in Asia, the Middle East and the Indian sub-continent. Export sales are denominated in US Dollars, a source of foreign currency to match payables in respect of foreign currency borrowings and routine expenditures on raw materials and spare parts imported to maintain production facilities. Our paper is used in corrugated boxes, folding cartons and other packaging products on-sold to consumer goods companies for use as packaging for protection and safe delivery of goods, as well as for display packaging used in modern retail environments. Typical sectors include pharmaceuticals, cigarettes, shoes, electronic and food. Demand for the Company’s sack kraft products, for use as sack packaging, comes primarily from the cement, agricultural products and dry chemicals sectors. Indonesia’s consumer economy and modern retail trade is one of the fastest growing and largest paper packaging markets in the region and the Company’s sales are primarily to meet the needs of this burgeoning market.
pembangkit listrik pertama (Cogen1) yang berkapasitas 32,5 MW. Pada tahun 2006 Perusahaan menyelesaikan pemasangan mesin kertas yang keempat (PM7) untuk memproduksi kertas containerboard (corrugated medium dan linerboard) dan sack kraft, di samping instalasi pembangkit listrik kedua (Cogen2) yang berkapasitas 35 MW. Pasar Sebagian besar penjualan FajarPaper berasal dari pemasaran berbagai produknya terutama kepada konsumen dari kalangan industri karton box dan converter di dalam negeri, serta hasil ekspor dari berbagai pasar di luar negeri terutama di Asia, Timur Tengah dan India. Transaksi ekspor dilakukan dalam Dolar AS yang kemudian digunakan perusahaan untuk membayar pinjaman mata uang asing, biaya rutin untuk mengimpor bahan baku dan suku cadang untuk pemeliharaan fasilitas produksi. Kertas produksi kami digunakan untuk membuat kardus, folding carton dan kemasan lain yang kemudian dijual ke produsen barang konsumen untuk mengemas produk maupun untuk melindungi isinya saat pengiriman. Selain itu kertas jenis ini digunakan pula sebagai kemasan display untuk keperluan penjualan barang ritel. Produk kami umumnya dijual kepada produsen atau penjual obat-obatan, rokok, sepatu, barang elektronik dan bahan makanan. Permintaan untuk sack kraft hasil produksi Perusahaan terutama berasal dari industri semen, produk pertanian dan bahan kimia. Pasar barang konsumen dan ritel merupakan salah satu yang paling banyak menyerap produk kemasan kertas dan paling cepat berkembang di kawasan ini. Penjualan Perusahaan terutama untuk memenuhi permintaan pasar yang berkembang sangat pesat ini.
Annual Report Laporan Tahunan 2009
3
Company Profile
Production Capacity
Kapasitas Produksi
To meet rising demand, capacity was steadily expanded from 58,000 tonnes at inception, to 500,000 tonnes by 1996 and 200,000 tonnes introduced through a new paper machine commissioned in September 2006 making the total production capacity of 700,000 tonnes per annum. This latest 40% capacity expansion has added to the Company’s mainstream containerboard production but also provides the opportunity of diversifying into sack kraft, as required.
Untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, Perusahaan secara bertahap meningkatkan kapasitasnya, yaitu dari 58.000 ton saat pertama kali beroperasi menjadi 500.000 ton pada tahun 1996. Dengan mulai beroperasinya mesin kertas baru pada bulan September 2006, ada tambahan kapasitas sebesar 200.000 ton sehingga saat ini kapasitas produksi yang dimiliki Perusahaan mencapai 700.000 ton per tahun. Penambahan kapasitas sampai 40% ini memungkinkan Perusahaan memperbesar volume produksi containerboard sekaligus kesempatan untuk melakukan diversifikasi ke produk sack kraft bila diperlukan.
The Company operated at full capacity during 2009, producing 708,665 tonnes of paper products (101% of annual capacity). The Company is currently in the process of installing the fifth paper machine, named PM5, capable of producing corrugated medium paper. The PM5 project started in October 2009 and is targeted to be commissioned in the first quarter 2011. PM5 will have an installed capacity of 300,000 tonnes per annum, raising total installed capacity to 1,000,000 tonnes per year. The PM5 project was originally planned to be commence in November 2008 and it was postponed for one year due to the global financial crises. The project cost is estimated at US$ 85 million. A green company Using recycled paper fibre as raw material and employing energy conservation, FajarPaper is a sustainable and responsible company, producing a range of quality products. The Company contributes to the environment through the collection and removal of waste paper for cleaner streets and shopping malls and also through avoidance of the destruction of forest cover for pulp, a major issue amidst rising concerns over global warming. While indirectly helping to reduce waste in landfills, the
Perusahaan sudah berhasil memaksimalkan pemanfaatan kapasitas yang tersedia, yaitu 101% dari kapasitas tahunan atau 708.665 ton pada tahun 2009. Pemasangan mesin kertas kelima, yaitu PM5, sedang berlangsung, dan pada saatnya nanti mesin ini akan memproduksi kertas jenis corrugated medium. Proyek PM5 dimulai pada bulan Oktober 2009 dan diharapkan mulai beroperasi pada kuartal pertama 2011. Mesin ini akan berkapasitas terpasang 300.000 ton per tahun. Dengan demikian Perusahaan nantinya akan memiliki kapasitas terpasang seluruhnya 1.000.000 ton per tahun. Proyek PM5 sendiri awalnya direncanakan mulai pada bulan November 2008 namun terpaksa ditunda setahun akibat munculnya krisis keuangan dunia. Estimasi biaya untuk proyek ini adalah US$ 85 juta. Perusahaan berwawasan lingkungan FajarPaper menjadi perusahaan yang berkesinambungan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan berkat upayanya memanfaatkan bahan baku kertas bekas dan menggunakan energi seefisien mungkin dalam proses memproduksi beragam produk berkualitas. Selain menjaga lingkungan dengan membantu mewujudkan
Production Capacity Kapasitas Produksi Machine Mesin
Current capacity (tonnes per annum) Kapasitas (ton per tahun)
Paper Machine 1 Mesin Kertas 1
150,000
150,000
Paper Machine 2 Mesin Kertas 2
150,000
150,000
Paper Machine 3 Mesin Kertas 3
200,000
200,000
Paper Machine 7 Mesin Kertas 7
200,000
200,000
Paper Machine 5 Mesin Kertas 5
-
300,000
Total Jumlah
4
Annual Report Laporan Tahunan 2009
700,000
Planned capacity 2011 Rencana kapasitas 2011
1,000,000
Profil Perusahaan
Company also directly creates value by providing an income for local paper collectors. FajarPaper operates two dedicated natural gas-powered generating plants that conserve energy use through the recycling of steam and the burning of recyclable fibre, a byproduct from the paper manufacturing process. The Company also operates an incinerator for burning sludge and solid contaminants removed from incoming waste paper shipments including plastics. The incinerator with a capacity of 95 bone dry ton per day generates steam used in the production of the finished paper and reduces energy costs. The incinerator was installed in 2001 funded through on a grant under a joint programme between the Indonesian Industrial and Trade Ministry and the Japanese government through NEDO (the New Energy Technology Development Organization). The Company is currently constructing a second larger incinerator with a total burning capacity of 150 bone dry ton per day to handle sludge and solid waste from the fifth paper machine PM5, currently under construction for completion in 2011. The Company is in the process of applying for CER (Carbon Emission Reduction) certificate under the UNFCCC CDM (Clean Development Mechanism) for this project. Location FajarPaper’s production facilities are located in Cikarang Barat-West Java, east of the capital of Indonesia, while the Head Office, including sales and marketing, administration and finance functions is situated in the city at Jl. Abdul Muis 30, Jakarta. Website: http://www.fajarpaper.com. The Company has full accreditation under ISO 9001: 2000. The Company is currently in the process of obtaining certification under ISO 14001:2004 for environmental compliance and is rated blue for the environment under the Government’s PROPER ratings system.
jalanan dan pusat perbelanjaan yang lebih bersih, Perusahaan juga ikut mencegah kerusakan hutan yang menjadi bahan baku pembuatan bubur kertas (pulp) sehingga mengurangi dampak pemanasan global. Secara tidak langsung Perusahaan juga berperan mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir, dan upaya pemanfaatan kertas bekas memberikan nilai tambah secara langsung sebagai sumber penghasilan bagi para pemulung dan pengepul. FajarPaper mengoperasikan dua pembangkit tenaga listrik yang berbahan bakar gas alam. Energi bisa dihemat melalui penggunaan pembangkit listrik yang juga menghasilkan uap untuk proses produksi dan melalui incinerator yang menghasilkan uap dengan membakar sampah sisa dari proses produksi. Selain itu Perusahaan juga mengoperasikan incinerator untuk membakar limbah padat yang terdapat di antara kertas bekas yang menjadi bahan baku produksi termasuk plastik. Incinerator dengan kapasitas pembakaran limbah padat kering sebesar 95 ton per hari menghasilkan uap yang kemudian dimanfaatkan dalam proses akhir produksi sehingga menghemat biaya bahan bakar. Incinerator yang dipasang pada tahun 2001 ini merupakan hibah dalam rangka program kerja sama Departemen Perdagangan dan Industri RI dan pemerintah Jepang melalui NEDO (New Energy Technology Development Organization). Perusahaan saat ini sedang membangun incinerator kedua yang lebih besar dengan kapasitas 150 ton limbah padat kering per hari yang akan dimanfaatkan untuk mengolah limbah padat dari mesin kertas kelima. PM5 saat ini sedang dalam tahap pemasangan dan diharapkan rampung di tahun 2011. Perusahaan sedang mengajukan permohonan sertifikat CER (Carbon Emission Reduction) untuk peralatan ini sesuai program UNFCCC CDM (Clean Development Mechanism). Lokasi Fasilitas produksi FajarPaper berlokasi di Cikarang Barat, Jawa Barat, sementara kantor pusatnya, termasuk bagian penjualan dan pemasaran serta administrasi dan keuangan, berlokasi di dalam kota, yaitu di Jl. Abdul Muis 30, Jakarta. Website: http://www.fajarpaper.com. Perusahaan mendapat akreditasi penuh ISO 9001:2000. Pengajuan untuk mendapat akreditasi ISO 14001:2004 untuk kepatuhan kepada lingkungan hidup sedang dilakukan dan Perusahaan memperoleh peringkat Biru dari Kementrian Lingkungan Hidup untuk klasifikasi PROPER.
Annual Report Laporan Tahunan 2009
5
Product Lines Lini Produk
Corrugated medium paper is a high performance fluting paper used in the construction of carton boxes. It is made from 100% recycled fibres. The superb strength characteristics of FajarMedium provides functional protection for goods in carton boxes during transportation and is highly effective when used in display stacks. The combination of corrugated medium paper and linerboard ensures excellent runnability on corrugator machines. Corrugated medium paper adalah fluting paper (kertas bergelombang) berkualitas tinggi yang digunakan dalam pembuatan kotak kemasan. Kertas ini dibuat dari 100% bahan daur ulang. Kekuatannya membuat kertas jenis ini dapat digunakan sebagai pelindung barang kiriman maupun sebagai sarana untuk display. Perpaduan dari FajarMedium dan FajarLiner memastikan kelancaran mesin pembuat kardus berjalan dengan sempurna.
6
Annual Report Laporan Tahunan 2009
Linerboard is a high quality brown packaging paper used for the outer layers of corrugated sheets. It provides effective protection for contents and a smooth surface that facilitates high quality printing. Linerboard adalah kertas kemasan berwarna coklat dan berkualitas tinggi yang dipakai sebagai pelapis sisi pada kotak kemasan. Kertas ini mampu melindungi dengan baik isi kemasan, dan permukaannya yang licin memudahkan proses pencetakan dan menghasilkan cetakan bermutu.
Coated duplex board is a paper with a white, glossy-coated, top layer finish and a grey bottom layer. Coated duplex board is ideal for light-weight packaging materials that require high quality printing, particularly effective for pharmaceutical products, shoes, household goods, processed foods and consumer electronics. Coated duplex board adalah kertas karton duplex dengan bagian atas berwarna putih dan mengkilap tepat untuk menampilkan hasil cetakan sedangkan pada bagian bawah berwarna abu-abu. Jenis kertas ini dipakai untuk kemasan ringan yang membutuhkan hasil cetakan berkualitas tinggi, dan umumnya dipakai pada kemasan produk farmasi, sepatu, produk kebutuhan rumah tangga, makanan olahan dan produk elektronik.
From time to time in relatively small amounts the Company can produce Sack kraft for use in packaging bulk goods such as cement, fertilizer and agricultural products. Sack kraft offers high performance in strength, energy absorption and porosity. The smooth surface characteristics of this paper facilitate effective printing of product information and branding. Sack kraft digunakan untuk mengemas barang-barang besar dan berat seperti produk semen, pupuk dan agribisnis. FajarSackKraft memberikan kemampuan yang tinggi dalam segi kekuatan, penyerapan energi dan porositas. Informasi produk juga dapat dengan efektif dicetak karena kelicinan permukaan kertas ini.
Annual Report Laporan Tahunan 2009
7
Organization Structure Struktur Organisasi
General Meeting of Shareholders
Board of Commissioners Audit Committee
Board of Directors Internal Auditor
Marketing
8
Finance & Accounting
Annual Report Laporan Tahunan 2009
Procurement
Human Resources & Development
Production & Engineering
Legal
Information Technology
Business Strategy Strategi Usaha
Focused on Core Competencies
Fokus pada Keunggulan
By engaging solely in the manufacture of industrial paper we believe we are able to consistently produce quality products while maintaining efficiency, meeting market needs and controlling costs.
Dengan hanya memfokuskan diri pada bidang industri kertas kemasan, Perusahaan yakin dapat terus menghasilkan produk berkualitas serta mempertahankan efisiensi dan menekan biaya.
Well Timed and Measured Expansion of Production Capacity
Peningkatan Kapasitas Produksi yang Tepat Waktu dan Tepat Sasaran
Drawing upon our experience and extensive track record, we have again embarked on a measured expansion of production capacity in order to meet customer needs and maintain our market share.
Berkat catatan prestasi yang baik dan tim manajemen yang berpengalaman, Perusahaan kembali melakukan peningkatan kapasitas produksinya untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan mempertahankan pangsa pasar kami.
Flexibility
Fleksibilitas
At FajarPaper we maintain the flexibility to adjust our product range to suit market conditions. Having successfully managed the economic slowdown, we are well positioned for growth in demand for packaging paper from the modern retail and consumer goods manufacturing sectors in Indonesia, as well as being able to capture export opportunities when international prices are favourable.
FajarPaper memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan produk-produknya sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan pengelolaan yang baik selama terjadinya perlambatan ekonomi, Perusahaan memiliki kesiapan untuk mengantisipasi pertumbuhan permintaan akan kertas kemasan dari sektor ritel modern dan industri barang konsumsi di Indonesia serta menangkap peluang ekspor ketika harga produk di pasar internasional semakin baik.
Maintaining Low-cost Operations and Production Efficiency We believe that by maintaining low-cost production we can respond more readily to market demands, trends, and developments. Through extensive use of locallysourced waste paper, at about 25% of the cost of virgin pulp, we have already established a proven competitive position as a low-cost producer. In addition, we operate wide-ranging cost controls and production efficiencies, and also observe tight management of investment expenditures.
Menjaga Biaya Produksi Tetap Rendah dan Produksi Tetap Efisien Perusahaan yakin bahwa biaya produksi rendah memudahkan Perusahaan untuk mengikuti permintaan, tren dan perkembangan pasar. Perusahaan membuktikan diri sebagai salah satu Perusahaan dengan biaya produksi rendah melalui pemanfaatan bahan baku kertas bekas yang kebanyakan diperoleh dari pemasok di dalam negeri karena harga kertas bekas sekitar 25% dari harga bubur kertas (pulp). Di samping itu, Perusahaan melakukan pengendalian biaya dan efisiensi produksi serta mengelola secara ketat belanja investasinya.
Annual Report Laporan Tahunan 2009
9
Financial Highlights Ringkasan Keuangan
Million Rupiah except ratios, the number of shares, per tonne and per share data Dalam juta Rupiah kecuali rasio-rasio, jumlah saham serta data per ton dan per saham
2009
2008
2007
2006
2005
Production and Sales Volume Data (in tonnes) Volume Produksi dan Penjualan (dalam ton) Production Volume (in tonnes) Volume Produksi (dalam ton)
708,665
706,119
682,665
542,897
477,317
Total Domestic (in tonnes) Penjualan Dalam Negeri (dalam ton)
666,680
613,256
568,756
419,112
351,224
Total Export (in tonnes) Penjualan Ekspor (dalam ton)
56,935
61,127
101,144
112,588
120,564
Total Sales (in tonnes) Jumlah Penjualan (dalam ton)
723,615
674,383
669,900
531,700
471,787
2,536,617
2,761,891
2,216,846
1,306,070
1,081,479
Export Sales Penjualan Ekspor
196,683
265,121
438,949
387,011
425,011
Net Sales Penjualan Bersih
2,733,300
3,027,012
2,655,795
1,693,081
1,506,491
536,815
506,325
534,079
243,246
254,154
19.6%
16.7%
20.1%
14.4%
16.9%
424,538
389,295
413,718
133,050
136,670
15.5%
12.9%
15.6%
7.9%
9.1%
569,607
532,570
554,470
252,101
245,271
EBITDA /Sales EBITDA /Penjualan
20.8%
17.6%
20.9%
14.9%
16.3%
Net Income (Loss) Laba (Rugi) Bersih
Sales and Earnings Penjualan dan Pendapatan Domestic Sales Penjualan Dalam Negeri
Gross Profit Laba Kotor Gross Profit Margin Marjin Laba Kotor Operating Profit Laba Usaha Operating Profit Margin Marjin Laba Usaha Earnings Before Interest, Tax, Depreciation & Amortization (EBITDA) Pendapatan sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi & Amortisasi (EBITDA)
276,729
36,554
121,970
101,728
5,828
Number of Shares (million) Jumlah Saham (juta)
2,478
2,478
2,478
2,478
2,478
Earnings per Share Laba per Saham
111.7
14.8
49.2
41.1
2.4
604,251
569,130
496,998
296,855
229,508
Total Assets Jumlah Aset
3,671,235
3,718,548
3,769,588
3,421,892
2,881,808
Total Liabilities Jumlah Kewajiban
2,086,647
2,410,689
2,473,504
2,247,778
1,809,422
Total Equity Jumlah Ekuitas
1,584,588
1,307,859
1,296,084
1,174,114
1,072,386
Total Debt Jumlah Hutang
1,481,200
1,865,466
1,884,223
1,603,149
1,301,088
Capital Expenditure Jumlah Investasi
75,184
41,593
98,282
538,889
251,295
Return on Equity Rasio Laba terhadap Modal
17.5%
2.8%
9.4%
8.7%
0.5%
7.5%
1.0%
3.2%
3.0%
0.2%
Current Ratio Rasio Lancar
2.3
2.1
1.9
1.8
1.8
Liabilities/Equity Kewajiban/Ekuitas
1.3
1.8
1.9
1.9
1.7
Debt/Equity Hutang/Ekuitas
0.9
1.4
1.4
1.4
1.2
Debt/Assets Hutang/Aset
0.4
0.5
0.5
0.5
0.5
9,400
10,950
9,419
9,020
9,830
Financial Position Posisi Keuangan Net Working Capital Modal Kerja Bersih
Return on Assets Rasio Laba terhadap Aset Selected Ratios Rasio
Closing Exchange Rate per US$ 1.00 Kurs Penutupan per US$ 1,00
10
Annual Report Laporan Tahunan 2009
Financial Summary
Ikhtisar Keuangan
The consolidated net sales of the Company in 2009 were Rp 2,733 billion, a decrease of 9.7% compared to Rp 3,027 billion sales recorded in 2008.
Penjualan bersih konsolidasi Perusahaan pada tahun 2009 mencapai Rp 2.733 miliar, turun 9,7% dibandingkan dengan Rp 3.027 miliar pada tahun 2008.
The consolidated operating income of the Company increased by 9.1% to Rp 425 billion from Rp 389 billion in 2008.
Laba usaha konsolidasi naik 9,1% dari Rp 389 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 425 miliar.
The consolidated net income of the Company increased more than sevenfold from Rp 37 billion in 2008 to 277 billion in 2009.
Production and Sales Volume (thousand tonnes) Volume Penjualan dan Produksi (ribuan ton)
709
706
700
683
Net Sales (Rp billion) Penjualan Bersih (miliar Rp)
724
674
670
Laba bersih konsolidasi naik lebih dari tujuh kali lipat dari Rp 37 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 277 miliar pada tahun 2009.
3,072
3,000
2,733 2,656
600
543 477
500
2,500
532
472
2,000
400
1,506
1,693
1,500 300 1,000
200
500
100 0
2006
2005
Production Produksi
2007
2008
0
2009
2005
2006
Net Income (Rp billion) Laba Bersih (miliar Rp)
2008
2009
EBITDA (Rp billion / miliar Rp) 277 122
250
554
570 533
500
102
200
2007
Sales Penjualan
400
150
300 245
100
252
200 36
50
0
100 6
2005
0 2006
2007
2008
2009
2005
2006
2007
2008
2009
Annual Report Laporan Tahunan 2009
11
President Commissioner’s Message Sambutan Presiden Komisaris
Ir. Airlangga Hartarto MMT., MBA President Commissioner Presiden Komisaris
In 2009, Indonesia and Indonesian businesses proved that they could weather the worst of the global economic crisis. While the downturn continued to seriously affect domestic demand in the first quarter of the year, by the second quarter there was strong evidence of a sustained recovery to the robust levels seen before the crisis.
Di tahun 2009, Indonesia dan dunia usaha di dalam negeri membuktikan kemampuan mereka untuk mengatasi krisis ekonomi dunia. Meskipun kondisi perekonomian yang sulit ini berdampak besar terhadap turunnya permintaan domestik selama kuartal pertama, namun mulai kuartal berikutnya terlihat pemulihan yang berkesinambungan ke tingkat sebelum terjadinya krisis.
The year also saw our financial markets recover from a first quarter slump, with the Jakarta Composite Index bouncing back 87% over the year, the world’s secondbest performer outside China’s Shenzen bourse. Growth in GDP reached a better-than-expected 4.5%, down from the level of 6.1% a year earlier, while government forecasts for 2010 now range between a healthy 5%-6%, as both consumer and business confidence continued to improve.
Pada tahun yang sama pasar keuangan mampu bangkit dari keterpurukan sepanjang kuartal pertama, dan Indeks Harga Saham Gabungan menguat 87% menjadikannya yang terbaik kedua di dunia setelah bursa Shenzen di Cina. PDB naik 4,5%, lebih baik dari perkiraan semula meskipun turun dari angka 6,1% yang tercatat tahun lalu. Pemerintah sendiri memperkirakan kenaikan untuk tahun 2010 berkisar 5%-6%, seiring dengan meningkatnya kepercayaan konsumen dan dunia usaha.
The weakening Rupiah, which went below Rp 12,000 to the US Dollar in November 2008 and stayed under the 10,000 mark for much of the first quarter of 2009, had the potential to affect operations with high levels of dollar-denominated debt. But by year end, prudent fiscal management by Bank Indonesia, in line with other reserve bank internationally, saw the Rupiah strengthen against the US Dollar and return to pre-global crisis levels of Rp 9,400/US$.
Rupiah yang melemah di atas Rp 12.000 per Dolar AS pada bulan November 2008, dan tetap bertahan di atas Rp 10.000 hampir sepanjang kuartal pertama 2009 mengganggu kegiatan perusahaan-perusahaan yang mempunyai hutang dalam mata uang Dolar. Namun pada akhir tahun, Bank Indonesia, sebagaimana yang dilakukan bank sentral di negara lain, mengambil langkah fiskal yang hati-hati dan mampu mengembalikan kurs Rupiah terhadap Dolar AS ke tingkat sebelum krisis, yaitu Rp 9.400/US$.
I am proud to say that FajarPaper has successfully navigated the volatile conditions of 2009, and is now in
14
Annual Report Laporan Tahunan 2009
Dengan gembira saya sampaikan di sini bahwa FajarPaper berhasil melewati gejolak ekonomi 2009, dan sekarang
an excellent position to take advantage of the recovery. Several steps have been taken to ensure that the Company is ready to capture opportunities in 2010.
mampu bangkit kembali. Ada beberapa langkah yang diambil Perusahaan agar dapat meraih peluang yang muncul sepanjang 2010.
Firstly, management continued to adopt a prudent and conservative approach in managing debt. Maturing loans and some working capital loans were repaid in 2009, helping to reduce the Company’s interest burden overall, while continuing to manage exposure to foreign currency exchange rates through switching to Rupiah facilities.
Pertama, manajemen terus mengelola hutang perusahaan dengan hati-hati dan konservatif. Sejumlah pinjaman yang sudah jatuh tempo dan pinjaman modal kerja dilunasi pada tahun 2009 sehingga mengurangi beban bunga yang ditanggung Perusahaan secara keseluruhan, dan untuk menekan risiko kerugian akibat selisih kurs, Perusahaan beralih ke fasilitas kredit Rupiah.
Production and sales efforts remained strong. The Company maintained export sales despite weaker conditions in a number of overseas markets and strengthened its position in the local market which improved during the second semester. Gross margins also rose, despite lower sales prices, while the full use of capacity kept sales revenues from falling dramatically. In spite of the encouraging signs of a recovery, challenges will remain in the next 12 months. Inflation is likely to increase on the back of the rising prices for energy and raw materials although this is expected to be tempered by a strong Rupiah. Credit costs are also likely to rise. The Company will continue to manage its products’ portfolio in accordance with changes in market needs, to capture higher value orders to improve margins further, and pursue market share. During 2009, the Board of Commissioners and its supporting committees met regularly with the Board of Directors in pursuing its oversight role in the interests of all shareholders. The Board of Directors has discussed with the Board of Commissioners, all key aspects of the Company’s business strategies, future plans, and important obligations, including the Corporate Social Responsibility programme. In closing, the Board of Commissioners would like to reiterate our full confidence in FajarPaper’s management and employees, who have proven themselves equal to the many challenges during the period under review. We extend our thanks to the Board of Directors, management, employees and business partners. We extend our appreciation to our shareholders for continuing to have confidence in FajarPaper. For and on behalf of the Board of Commissioners,
Kegiatan produksi dan penjualan terus berjalan baik. Penjualan ekspor mampu dipertahankan meskipun permintaan dari sejumlah pasar di luar negeri melemah. Posisi perusahaan di pasar lokal menguat seiring meningkatnya penjualan pada semester kedua. Marjin laba kotor ikut naik meskipun harga jual turun, dan agar angka penjualan tidak turun drastis, perusahaan memanfaatkan kapasitas produksi semaksimal mungkin. Tanda-tanda perbaikan memang sudah terlihat, namun sepanjang 12 bulan ke depan berbagai tantangan masih harus dihadapi. Inflasi diperkirakan akan naik akibat meningkatnya harga bahan bakar dan bahan baku meskipun diharapkan akan dapat diimbangi oleh menguatnya Rupiah. Suku bunga kredit juga kemungkinan akan naik. Perusahaan akan terus mengelola bauran produk sesuai dengan kebutuhan pasar, meraih peluang pesanan dengan marjin yang lebih tinggi dan meningkatkan pangsa pasar. Pada tahun 2009 Dewan Komisaris dan komite Perusahaan secara teratur mengadakan pertemuan dengan Direksi dalam rangka pengawasan demi kepentingan semua pemegang saham. Semua hal penting menyangkut strategi usaha, rencana ke depan dan kewajiban utama Perusahaan, termasuk program Tanggung jawab Sosial Perusahaan dibahas oleh Direksi bersama Dewan Komisaris. Akhir kata, Dewan Komisaris menegaskan kembali kepercayaan penuh kami atas kemampuan manajemen dan karyawan FajarPaper yang telah terbukti berhasil menghadapi berbagai tantangan selama ini. Kami ucapkan terima kasih kepada Direksi, manajemen, karyawan dan mitrausaha. Juga kepada para pemegang saham atas kepercayaan yang telah mereka berikan kepada FajarPaper. Untuk dan atas nama Dewan Komisaris,
Ir. Airlangga Hartarto MMT, MBA President Commissioner
Ir. Airlangga Hartarto MMT, MBA Presiden Komisaris
Annual Report Laporan Tahunan 2009
15
President Director’s Message Sambutan Presiden Direktur
Winarko Sulistyo President Director Presiden Direktur
Dear Shareholder,
Para Pemegang Saham yang terhormat,
A strong recovery
Keluar dari krisis
I am delighted to report solid earnings for 2009, a result achieved during the height of the global economic crisis, and one made on the back of prudent debt management and a strong sales performance in spite of weaker market conditions.
Saya sampaikan di sini bahwa Perusahaan mampu menunjukkan kinerja yang baik di tahun 2009 meskipun krisis ekonomi sedang melanda dunia. Hasil yang memuaskan ini mampu diraih karena Perusahaan mampu mengelola hutang-hutangnya dengan baik dan meningkatkan angka penjualan di tengah kondisi pasar yang melemah.
Net income in 2009 recovered to Rp 277 billion, or Rp 112 per share, after Rp 37 billion in 2008. Growth also surpassed 2007’s net income of Rp 122 billion. The strong results for 2009 were primarily achieved by the strengthening of the Rupiah to the US Dollar by the year’s end, which resulted in a healthy gain on Fajar Paper’s currency foreign exchange. This result would not have been achieved, had we not continued our management of debt, by pushing down overall liabilities through repayment of our borrowings, thereby decreasing our exposure to exchange rate movements.
16
Annual Report Laporan Tahunan 2009
Laba bersih untuk tahun 2009 naik menjadi Rp 277 miliar atau Rp 112 per saham, dari Rp 37 miliar pada tahun 2008. Angka ini juga melampaui laba bersih Perusahaan tahun 2007 sebesar Rp 122 miliar. Kinerja yang kokoh untuk tahun 2009 ini terutama didukung oleh faktor penguatan Rupiah terhadap Dolar AS pada akhir tahun sehingga FajarPaper memperoleh keuntungan dari selisih kurs. Hasil ini tidak mungkin tercapai seandainya Perusahaan tidak mengelola hutangnya dengan baik, menurunkan kewajiban dengan melakukan pembayaran pinjaman sehingga mampu menekan risiko kerugian akibat fluktuasi kurs mata uang asing.
We also successfully countered the impact of lower sales prices by ensuring that production remained at full capacity, increasing sales volumes, and alternating our focus between overseas and domestic markets, when conditions were favorable. Despite reduction of average prices by 16% for the whole of 2009, our net sales only decreased 10% by value.
Dampak negatif rendahnya harga jual dapat dikurangi dengan menjalankan produksi berkapasitas penuh, menaikkan volume penjualan dan tidak memprioritaskan penjualan di dalam negeri atau ke pasar ekspor saja melainkan ke keduanya tergantung kondisi. Meskipun harga jual rata-rata turun 16% sepanjang tahun 2009, namun nilai penjualan bersih hanya turun 10%.
Both domestic and international prices remained softer for the year, a trend that continued from the fourth quarter in 2008. The average prices across our three main product lines were down around 27% in the first quarter of 2009, compared to the same period in the year before, at the worst phase of the global economic downturn demands. During this period, we focused our efforts on exports to take advantage of the higher value of the dollar to the Rupiah.
Harga jual produk FajarPaper dari pasar di dalam dan di luar negeri untuk tahun 2009 tetap lemah, merupakan tren yang berkelanjutan dari kuartal keempat 2008. Harga rata-rata untuk ketiga produk utama Perusahaan turun sekitar 27% pada kuartal pertama 2009 dibanding harga rata-rata untuk periode yang sama tahun sebelumnya, di saat permintaan mencapai titik terendah selama berlangsungnya krisis ekonomi global. Sepanjang periode ini kami lebih mengutamakan ekspor memanfaatkan tingginya nilai tukar Dolar terhadap Rupiah.
By the second quarter of the year, demand and prices began to recover, and therefore we switched back capture higher margins available in the domestic market which accounted for 93% of total sales. Although demand picked up during the second quarter of the year, the difficult conditions prevailing in 2009 meant sales values of our products remained lower than the year before. Kraft liner, however, bucked the trend, rising 1% over the year. Despite an overall fall of 16% in prices for the year, total sales values fell only by 9.7%. By the fourth quarter, the improving market conditions were already clear: coated duplex and corrugated medium prices were 30% and 23% higher respectively, compared with the average price prevailing over the first nine months of 2009. The reduction of costs has been a prominent feature in the Company’s performance in 2009. This includes effective management of production expenses as raw materials prices bottomed out over the first six months in line with international prices. General and administrative costs were reduced by 15% while selling expenses were held almost at 2008 levels. From a year end exchange rate of Rp 10,950 in 2008 and continued weakness in the first quarter of 2009 the Rupiah strengthened progressively to close 2009 at Rp 9,400 to the US Dollar, allowing for hedging adjustments and taking into consideration our successful efforts to reduce borrowings. Currency movements have resulted in a swing from Rp 196 billion loss in 2008 to an exchange gain of Rp 178 billion in 2009 and a reduction
Pada kuartal kedua tahun 2009, permintaan maupun harga menguat kembali, dan karenanya kami fokus kembali pada pasar domestik untuk mendapatkan marjin lebih tinggi. Pada tahun 2009 penjualan dalam negeri mencapai 93% dari total penjualan. Meskipun permintaan naik pada kuartal kedua, kondisi yang sulit pada tahun 2009 membuat angka penjualan produk kami tetap lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Namun ada pengecualian untuk produk kraft liner, penjualannya naik 1%. Secara keseluruhan harga-harga mengalami penurunan sebesar 16% pada tahun 2009 namun total angka penjualan hanya turun 9,7%. Sampai dengan kuartal keempat, kondisi pasar semakin baik: harga produk coated duplex dan corrugated medium masing-masing naik 30% dan 23% dibanding harga rata-rata selama sembilan bulan pertama 2009. Penurunan beban merupakan fitur yang menonjol pada kinerja Perusahaan di 2009 yang meliputi pengelolaan yang efektif atas biaya produksi mengingat harga bahan bahan baku sepanjang tahun 2009 kembali membaik selama enam bulan pertama, seiring meningkatnya pula harga di tingkat internasional. Beban umum dan administrasi turun 15% sedangkan beban penjualan dipertahankan seperti pada level di 2008. Pada akhir 2008 nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS Rp 10.950 dan terus melemah hingga kuartal pertama 2009, selanjutnya semakin menguat hingga mencapai Rp 9.400/US$ pada akhir 2009 sehingga memungkinkan kami melakukan penyesuaian terhadap lindung nilai dan
Annual Report Laporan Tahunan 2009
17
President Director’s Message
of around Rp 49 billion in finance expenses, which has positively contributed to our gain in net income. Expansion plans Anticipating the contraction in market demand, we took the decision in 2008 to postpone our plans to install paper machine PM5 with a capacity of 300,000 tonnes per year. However, by the third quarter 2009, market and economic conditions having rebounded, we reactivated our expansion plans in October 2009. Paper machine (PM5) will be used to produce corrugated medium paper and is expected to be in operation by the first quarter 2011. In 2009, we concentrated on paying off existing debt, reduced our interest burden and strengthen the balance sheet. Financing for PM5 is in place through a syndicated loan facility involving local and international banks for US$ 70 million signed in October 2008. The expansion plan, when completed, will boost the Company’s total annual production capacity by 43% to 1 million tonnes and allow the Company to meet growing demand in the paper packaging industry. Looking ahead Our main focus for the years ahead will be on maximizing our existing capacity and increasing sales from the new PM5 machine. This gives us scope to increase export sales both in Asia as well as in the Middle East, where we have an established track record. Cost control, efficiency, prudent management and working capital management will continue to be other key priorities. The Company is currently contemplating a modification on two of its existing paper machines in order to increase its capacity, quality, and cost efficiency. This modification is planned for 2011. If the Company decides to carry out with the plan, it will boost the Company’s total capacity by 200,000 tonnes per annum raising it to 1,200,000 tpa by year-end 2011. As 2009’s performance has shown, Indonesia has weathered the global economic downturn relatively more easily than other regional economies, experiencing a more moderate slowdown. We will continue to focus most of our efforts in increasing market share in the country’s large, and mostly untapped, domestic market.
18
Annual Report Laporan Tahunan 2009
mendukung keberhasilan upaya kami dalam mengurangi jumlah pinjaman. Fluktuasi nilai tukar mata uang asing telah mengubah secara drastis dari kerugian kurs Rp 196 miliar di tahun 2008 menjadi keuntungan kurs mata uang asing sebesar Rp 178 miliar di 2009 dan penurunan beban keuangan sekitar Rp 49 miliar yang memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan laba bersih. Rencana ekspansi Mengantisipasi turunnya permintaan pasar, pada tahun 2008 kami mengambil keputusan untuk menunda rencana pemasangan mesin kertas PM5 yang berkapasitas 300.000 ton per tahun. Namun demikian pada kuartal ketiga 2009, kondisi perekonomian dan pasar kembali membaik sehingga Perusahaan pada bulan Oktober 2009 memutuskan untuk menjalankan rencana yang sempat ditunda. Mesin kertas kelima (PM5) mampu menghasilkan kertas corrugated medium. Mesin ini diharapkan dapat mulai beroperasi pada kuartal pertama 2011. Pada 2009 Perusahaan memfokuskan pada pelunasan hutang agar dapat mengurangi beban bunga dan memperkuat neraca. Kami memperoleh fasilitas pinjaman senilai US$ 70 juta dari sindikasi bank di dalam dan di luar negeri untuk membiayai mesin kertas kelima yang penandatangannnya dilakukan pada Oktober 2008. Jika ekspansi telah rampung, kapasitas produksi tahunan akan naik 43% menjadi 1 juta ton sehingga Perusahaan dapat memenuhi kebutuhan industri kertas kemasan yang terus meningkat. Prospek ke depan Fokus kami di tahun-tahun mendatang adalah bagaimana memaksimalkan kapasitas yang ada di samping meningkatkan angka penjualan untuk produk yang dihasilkan PM5. Dengan adanya PM5 nanti, Perusahaan dapat meningkatkan prosentase ekspor ke negara-negara di kawasan Asia maupun di Timur Tengah yang sudah mengenal reputasi FajarPaper. Pengelolaan biaya, efisiensi, manajemen yang dijalankan dengan penuh kehati-hatian dan manajemen modal kerja akan terus menjadi prioritas kami. Perusahaan sedang mempertimbangkan rencana untuk memodifikasi dua mesin kertasnya guna menambah kapasitas, meningkatkan kualitas produk dan menekan biaya. Perubahan ini direncanakan pada tahun 2011. Bila rencana ini terlaksana, akan menambah total kapasitas tahunan Perusahaan sebesar 200.000 hingga mencapai 1.200.000 pada akhir tahun 2011.
Sambutan Presiden Direktur
Our efforts in 2009 means FajarPaper is well positioned to maintain prudent liquidity through a mix of wellestablished credit lines, longer term facilities and close management of both local and US Dollar receivables. Reputation management FajarPaper has once again proven to be resilient in changing market conditions and is now in an excellent position to capitalize on the opportunities that 2010 will bring. In 2009, our efforts to decrease borrowings and significant increase in financial performance led both Standard & Poors and Fitch Ratings to upgrade their outlooks on the Company’s debt-servicing ability from negative to stable with a rating of B. Fitch Ratings also upgraded Company’s local rating to BBB+. We are well placed to make full use of the best opportunities in both domestic and selected export markets, where we have a good reputation and extensive market knowledge. We will continue to maintain a consistent approach to risk management, with our audit committee, internal audit unit and control structures in place to test policy and the integrity of day-to-day operational routines. Board of Directors There were no changes in the member of the Board of Directors and Commissioners. Appreciation On behalf of the Board of Directors, I extend our sincere thanks to our employees, customers, business partners, lenders, and shareholders for their support. Our improved result in 2009 is a testament to your hard work, dedication and continued confidence in our company.
Sebagaimana terlihat dari hasil yang diperoleh selama tahun 2009, Indonesia berhasil mengatasi krisis ekonomi global relatif lebih mudah dibanding negara-negara lain di kawasan ini, dan dampak yang kita rasakan pun tidak sehebat yang dialami yang lain. Kami akan terus memfokuskan pada upaya untuk meningkatkan pangsa pasar dalam negeri yang sebagian besar belum terjangkau. Upaya kami di tahun 2009 membuat FajarPaper mampu mempertahankan likuiditasnya berkat adanya sejumlah fasilitas kredit jangka panjang yang persyaratannya lebih menguntungkan dan pengelolaan piutang dalam Rupiah dan Dolar AS secara ketat. Mempertahankan nama baik FajarPaper kembali membuktikan dapat menghadapi kondisi pasar yang tidak menentu dan sekarang kami berada dalam posisi yang mampu memanfaatkan berbagai peluang yang ada di tahun 2010 ini. Upaya Perusahaan pada tahun 2009 dalam mengurangi jumlah pinjaman dan meningkatkan kinerja keuangan secara signifikan mendorong Standard & Poor’s dan Fitch Ratings mengubah prospek Perusahaan dalam kemampuannya melunasi hutang dari negatif menjadi stabil dengan peringkat B. Fitch Ratings juga mengubah peringkat lokal Perusahaan menjadi BBB+. Kami yakin bahwa kami dapat memanfaatkan peluang yang ada di pasar domestik maupun ekspor mengingat Perusahaan memiliki reputasi baik dan mengenal kondisi pasar. Manajemen risiko akan terus dijalankan dengan penuh kehati-hatian sementara komite audit dan fungsi kontrol lain akan dikerahkan untuk memastikan bahwa kegiatan usaha rutin sehari-hari berjalan dengan baik. Direksi Tidak ada perubahan anggota Direksi maupun Dewan Komisaris. Ucapan terima kasih
Winarko Sulistyo President Director
Atas nama Direksi, saya ucapkan terima kasih kepada para karyawan, konsumen, mitra usaha, kreditur, dan pemegang saham atas dukungan mereka. Meningkatnya kinerja Perusahaan pada tahun 2009 merupakan bukti nyata kerja keras, dedikasi dan kepercayaan Anda terhadap Perusahaan. Winarko Sulistyo Presiden Direktur
Annual Report Laporan Tahunan 2009
19
Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations Pembahasan Manajemen dan Analisa Kondisi Keuangan serta Hasil Operasi
Overview
Sekilas tentang Perusahaan
The Company produces and markets a comprehensive range of high quality packaging paper, with 93% revenues in 2009 generated from sales to the domestic market and the rest derived from export markets in Asia Pacific and the Middle East. Domestic sales are mostly to box maker/converters which in turn produce packaging/ cartonbox for consumer products such as: food and beverages, pharmaceuticals, footware, electronics, cigarettes, households, and other consumer related products.
Perusahaan memproduksi sekaligus memasarkan berbagai jenis kertas kemasan berkualitas tinggi, dan 93% pendapatannya berasal dari penjualan di dalam negeri, sedangkan 7% lagi dari ekspor ke Asia Pasifik dan Timur Tengah. Untuk pasar dalam negeri, produk Perusahaan hampir sebagian besar dijual kepada produsen kardus/converter yang selanjutnya dijadikan kemasan/kardus untuk produk konsumsi seperti makanan dan minuman, obat-obatan, alas kaki, barang elektronik, rokok, peralatan rumah tangga dan produk konsumen lainnya.
Income Statement Net Sales
Penjualan Bersih
Sales volumes overall increased by 7% from 674,383 tonnes in 2008 to 723,615 tonnes in 2009 as the Company upped sales levels to increase income. We continued to focus our efforts on local sales, with volumes increasing 9% to 666,680 tonnes (2008: up 7% to 613,256 tonnes), while export volumes continued to ease, falling 7% to 56,935 tonnes after 2008 (down 40% to 61,127 tonnes).
Volume penjualan keseluruhan naik 7% dari 674.383 ton pada 2008 menjadi 723.615 ton pada tahun 2009 seiring dengan upaya Perusahaan meningkatkan penjualan guna memperbesar pendapatan. Fokus kami masih tetap pada penjualan di pasar dalam negeri, adapun volumenya naik 9% menjadi 666.680 ton (2008: naik 7% menjadi 613.256 ton). Sedangkan volume ekspor terus berkurang; dibanding tahun 2008, terlihat adanya penurunan 7% menjadi 56.935 ton (2008: turun 40% menjadi 61.127 ton).
Selling prices decreased in 2009 impacted on the decrease of net sales. The decrease in 2009 of 10% in net sales to Rp 2,733 billion (2008: up 14% to Rp 3,027 billion) was largely due to decrease of 16% in average selling prices for the year, with prices around 27% lower in the first quarter of 2009 before they began to recover. Domestic demand growth was high, albeit from a low base, and prices began to recover to early 2008 levels by the fourth quarter of 2009. This trend is expected to continue, as evidenced in the first two months of 2010 with international recycled paper prices gaining in line with other key commodities.
22
Laporan Rugi Laba
Annual Report Laporan Tahunan 2009
Turunnya harga jual di 2009 berdampak terhadap penurunan penjualan bersih. Penurunan penjualan bersih sebesar 10% di 2009 menjadi Rp 2.733 miliar (2008: naik 14% menjadi Rp 3.027 miliar) terutama diakibatkan oleh turunnya harga jual rata-rata sebesar 16%. Di tahun 2009 harga jual rata-rata mengalami penurunan 27% pada kuartal pertama 2009 dan berangsur pulih. Permintaan dalam negeri cukup baik , dan harga mulai pulih ke posisi awal 2008 pada kuartal keempat 2009 dan diharapkan tren harga ini akan terus bertahan. Kondisi in terlihat di dua bulan pertama 2010 dimana harga kertas bekas di pasar internasional meningkat setara dengan harga komoditas utama lainnya.
Lower Manufacturing Costs
Beban Produksi yang lebih rendah
Raw materials costs were down 25% to Rp 1,483 billion in 2009 from Rp 1,980 billion in 2008 reflecting the effect of the economic slowdown, which reduced demand for recycled paper, hence, lowering recycled paper prices. Local recyclable fibre prices were on average 20% lower than imported raw materials and continued to be the largest source of the Company’s raw materials. From June onwards, international raw materials prices did begin to rise alongside signs of a global economic recovery, however this did little to affect the bottom line in 2009.
Biaya bahan baku turun 25% menjadi Rp 1.483 miliar pada 2009 dari Rp 1.980 miliar pada 2008 akibat melemahnya perekonomian yang berdampak pada turunnya permintaan akan kertas bekas sehingga harga kertas bekas turun. Harga kertas bekas lokal rata-rata lebih murah 20% dibanding bahan baku impor dan kertas bekas lokal akan tetap menjadi sumber bahan baku terbesar Perusahaan. Sejak Juni harga bahan baku di pasar internasional naik seiring membaiknya perekonomian dunia. Meskipun demikian dampaknya nyaris tidak berpengaruh pada kinerja keuangan Perusahaan.
Factory overhead was well controlled at Rp 601 billion (2008: Rp 604 billion). Energy costs rose 7% to Rp 297 billion in 2009 from Rp 277 billion, on the back of increasing international prices for crude oil. Maintenance expenses declined 11% to Rp 55 billion in 2009 from Rp 62 billion in 2008, after a series of repairs to machinery in 2008.
Biaya pabrikasi dapat dikendalikan yaitu sebesar Rp 601 miliar (2008: Rp 604 miliar). Biaya energi naik 7% menjadi Rp 297 miliar pada 2009 dari Rp 277 miliar akibat naiknya harga minyak mentah dunia. Biaya perbaikan dan perawatan mesin turun 11% menjadi Rp 55 miliar pada 2009 dari Rp 62 miliar pada 2008 seiring dengan serangkaian perbaikan mesin yang dilakukan pada 2008.
The ability to contain costs given a deteriorating market, with finished product prices down by as much as 27% in the first quarter and by 16% overall, ensured we were able to improve profitability. Gross profit increased by 6% to Rp 547 billion in 2009, from Rp 506 billion in 2008.
Kemampuan Perusahaan menekan biaya dalam kondisi harga jual turun sebesar 27% di kuartal pertama dan 16% secara keseluruhan mampu meningkatkan profitabilitas Perusahaan. Laba kotor naik 6% menjadi Rp 547 miliar pada 2009 dari Rp 506 miliar pada 2008.
Operating Performance
Kinerja Usaha
Operating expenses continued to creep downward in 2009, by 4.1% to Rp 112 billion, (2008: down 2.8% to Rp 117 billion). Selling expenses were held flat at Rp 81 billion. General and administration expenses were reduced by 15% to Rp 31 billion in 2009 from Rp 36 billion in 2008, mainly from the reduced professional fees. Taking into account an improving gross
Beban usaha terus turun, di 2009 turun sebesar 4,1% menjadi Rp 112 miliar (2008: turun 2,8% menjadi Rp 117 miliar). Beban penjualan tidak mengalami perubahan, yaitu Rp 81 miliar. Beban umum dan administrasi turun 15% menjadi Rp 31 miliar pada 2009 dari Rp 36 miliar pada 2008 yang terutama disebabkan oleh berkurangnya biaya profesional. Peningkatan marjin laba kotor menyebabkan laba usaha
Annual Report Laporan Tahunan 2009
23
Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations
profit margin, income from operations was 9.1% higher at Rp 425 billion (2008: Rp 389 billion). EBITDA (earnings before interest, taxation, depreciation and amortization) also increased by 7%, from Rp 533 billion to Rp 570 billion, above 2007’s levels.
naik sebesar 9,1% menjadi Rp 425 miliar (2008: Rp 389 miliar). EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) juga mengalami peningkatan sebesar 7%, dari Rp 533 miliar menjadi Rp 570 miliar, melebihi angka tahun 2007.
Reducing finance costs
Menurunkan beban keuangan
The strong appreciation of the Rupiah from Rp 10,950 at the close of 2008 to Rp 9,400 was associated with the resilience of the Indonesian economy, low inflation and relatively low exposure to weak export markets. It has had several effects. First the company has benefitted from foreign exchange translation gains on US Dollar denominated debt of Rp 178 billion compared to a Rp 196 billion translation loss the year before. Second, the Company capitalised on stronger Rupiah cashflows by taking the opportunity to pay down US Dollar denominated debt, with total liabilities lowered to Rp 2,087 billion from Rp 2,411 billion. Thirdly interest expenses and financial charges were lower, reflecting the lower level of average borrowings coupled with easing US and local interest rates.
Menguatnya Rupiah dari Rp 10.950 pada akhir 2008 ke Rp 9.400 seiring dengan kokohnya perekonomian Indonesia, rendahnya tingkat inflasi dan relatif rendahnya eksposur pada pasar ekspor mempengaruhi beberapa aspek. Pertama, Perusahaan meraih keuntungan dari kurs mata uang asing sebesar Rp 178 miliar sementara pada tahun sebelumnya Perusahaan menderita kerugian Rp 196 miliar. Kedua, Perusahaan memanfaatkan penguatan Rupiah dengan melunasi pinjaman dalam Dolar AS sehingga jumlah kewajiban turun menjadi Rp 2.087 miliar dari Rp 2.411 miliar. Ketiga, turunnya beban bunga dan beban keuangan karena berkurangnya jumlah pinjaman seiring dengan turunnya suku bunga pinjaman dalam Dolar AS dan Rupiah.
The Company incurred a loss on derivative financial instruments of Rp 42 billion in 2009 compared to a gain of Rp 70 billion in 2008. All of these derivative transactions were straightforward US$/IDR currency swap transactions in order to mitigate the foreign exchange associated with recycled paper imports. In 2008, this strategy proved effective as the Rupiah weakened against the US Dollar, with the reverse effect during 2009. These transactions were completed with Standard Chartered Bank and HSBC. At year end 2009, the Company had an outstanding US$ 28,000,000 forward currency swap.
Perusahaan membukukan kerugian dari instrumen keuangan derivatif sebesar Rp 42 miliar pada tahun 2009 sementara pada tahun 2008 Perusahaan membukukan keuntungan Rp 70 miliar. Semua transaksi derivatif ini adalah transaksi currency swap US$/IDR yang dilakukan untuk mengurangi dampak fluktuasi nilai tukar yang berkaitan dengan pembelian impor kertas bekas. Di 2008 strategi ini terbukti efektif seiring dengan penguatan Rupiah terhadap Dolar AS, namun kondisi ini berbalik pada 2009. Transaksi ini dilakukan dengan Standard Chartered Bank dan HSBC. Pada akhir 2009 Perusahaan masih memiliki forward currency swap senilai US$ 28.000.000 yang belum jatuh tempo.
Selected financial performance Kinerja keuangan pokok 2009
2008
2007
2006
723,615
674,383
669,900
531,700
471,787
2,733,300
3,027,012
2,655,795
1,693,081
1,506,491
Operating Income (Rp million) Laba Usaha (Rp juta)
424,538
389,295
413,718
133,050
136,670
Net Income (Rp million) Laba Bersih (Rp juta)
276,729
36,554
121,970
101,728
5,828
EBITDA (Rp million) EBITDA (Rp juta)
569,607
532,570
554,470
252,101
245,271
Sales Volume Data (in tonnes) Volume Penjualan (dalam ton) Net Sales (Rp million) Penjualan Bersih (Rp juta)
24
Annual Report Laporan Tahunan 2009
2005
Pembahasan Manajemen dan Analisa Kondisi Keuangan serta Hasil Operasi
Net Income
Laba Bersih
The combination of interest and exchange rate movements, higher margins from lower raw material costs, and the steady improvement of sales prices after the first quarter correction has contributed to a significant improvement in earnings in 2009. Net income for the year was Rp 277 billion or Rp 112 in earnings per share (2008: Rp 37 billion or Rp 15 in earnings per share).
Gabungan dari suku bunga dan kurs yang membaik, marjin yang lebih tinggi dari biaya bahan baku yang lebih rendah dan peningkatan harga jual setelah kuartal pertama memberikan kontribusi terhadap peningkatan laba Perusahaan secara signifikan di 2009. Laba bersih tahun ini mencapai Rp 277 miliar atau Rp 112 per saham (2008: Rp 37 miliar atau Rp 15 per saham). Posisi Keuangan – Neraca
Financial Position – Balance Sheet
Aset
Asset The major elements in currents assets were routine receivables of Rp 473 billion and total inventories totaling Rp 386 billion, in line with the improving level of business activity as the year progressed. Accounts receivable increased by 36% from Rp 348 billion to Rp 473 billion in 2009 mainly due to improved selling prices in fourth quarter 2009 compared to fourth quarter 2008. The average sales price in the fourth quarter 2009 increased by 12% to Rp 4,454/kg from Rp 3,992/kg in fourth quarter 2008. In addition the sales mix changed with export sales in fourth quarter 2009 only 3% compared to 24% of total sales for the same period a year ago. Domestic account receivables are normally outstanding for 50-60 days in comparison to export receivables of 7-14 days since payment for the latter is on a sight Letter of Credit basis. As a result, days account receivables increased to 63 days in 2009 from 42 days in 2008. No allowance for doubtful accounts was provided on trade accounts receivables, as the Company management believes all such receivables are collectible. Inventories were down to Rp 386 billion in 2009 from Rp 486 billion in 2008 mainly due to reduced finished goods inventories from Rp 219 billion in 2008 to Rp 156 billion in 2009. Reduced finished goods was a result of higher sales in 2009 compared to 2008, in line with increasing demand after the downturn experienced over the turn of the year in 2008.
Aset lancar mencakup piutang usaha sebesar Rp 473 miliar dan total persediaan senilai Rp 386 miliar sesuai kebutuhan usaha yang meningkat pada tahun 2009 ini. Piutang usaha naik 36% dari Rp 348 miliar menjadi Rp 473 miliar pada 2009 seiring naiknya harga jual pada kuartal keempat 2009 dibanding periode yang sama tahun 2008. Harga jual rata-rata selama kuartal keempat 2009 naik 12% menjadi Rp 4.454/kg dari Rp 3.992/kg pada kuartal keempat 2008. Selain itu ekspor pada kuartal keempat 2009 hanya 3% dari total penjualan sementara pada kuartal yang sama 2008 angka ini mencapai 24%. Piutang usaha di dalam negeri pada umumnya dibayar dalam 50-60 hari, sementara piutang ekspor sekitar 7-14 hari berdasarkan sight Letter of Credit. Dengan demikian rata-rata hari piutang meningkat menjadi 63 hari pada 2009 dari 42 hari pada 2008. Perusahaan tidak menyisihkan cadangan piutang bermasalah karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang dapat ditagih. Persediaan turun menjadi Rp 386 miliar dari Rp 486 miliar pada tahun 2008 terutama karena berkurangnya persediaan barang jadi dari Rp 219 miliar pada 2008 menjadi Rp 156 miliar pada 2009. Turunnya persediaan barang jadi ini disebabkan oleh kenaikan penjualan di 2009 seiring tingginya permintaan setelah sebelumnya melemah pada periode 2008.
2009
2008
2007
2006
2005
Accounts Receivable Turnover Perputaran Piutang
6.7
7.5
7.4
7.3
7.6
Days in Accounts Receivable Hari Piutang
63
42
64
55
51
Annual Report Laporan Tahunan 2009
25
Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations Pembahasan Manajemen dan Analisa Kondisi Keuangan serta Hasil Operasi
There were no major changes in noncurrent assets with normal depreciation charges applicable and routine capital expenditure undertaken for maintenance and replacement parts.
Aset tidak lancar tidak banyak berubah, meliputi depresiasi dan belanja modal rutin untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan mesin dan penggantian suku cadang.
FajarPaper’s current ratio improved to 2.3 times in 2009 from 2.1 times in 2008 while total liabilities were reduced by 13%.
Rasio lancar FajarPaper meningkat menjadi 2,3 kali di 2009 dari 2,1 kali di 2008 karena turunnya total kewajiban sebesar 13%. Kewajiban
Liabilities FajarPaper continued to manage outstanding debt conservatively, paying off a series of loans totalling Rp 102 billion. The strengthening Rupiah mitigated finance costs on US Dollar loans. At year end 2009, FajarPaper’s total liabilities stood at Rp 2,087 billion, comprising of Rp 462 billion in current liabilities and Rp 1,625 billion in noncurrent liabilities. This represented a decrease of 13% from Rp 2,411 billion in 2008. Total debt was Rp 1,481 billion and Rp 1,865 billion in 2009 and 2008, respectively, while net debt was Rp 1,288 billion in 2009, down 23% from Rp 1,665 billion in 2008. In October 2008, the Company signed a syndicated loan agreement for US$ 70 million to finance the construction of a new paper machine, PM5, a development which will raise the Company’s total annual production capacity to one million tonnes. In February 2010, the Company withdrew US$ 5 million from this facility. Debt to EBITDA in 2009 was at a healthy level of 2.6 times, an improvement from 3.5 times in 2008. The ratio of EBITDA to interest expense also showed a significant improvement to 3.3 times in 2009 compared to 2.6 times in 2008. Both indicators underlining prudent debt management and an improving balance sheet. Equity Total equity grew to Rp 1,585 billion in 2009 from Rp 1,308 billion in 2008.
FajarPaper tetap menerapkan metode pengelolaan hutang yang konservatif, Perusahaan melunasi pinjaman senilai Rp 102 miliar. Menguatnya Rupiah mengurangi beban keuangan yang timbul dari pinjaman dalam Dolar AS. Pada akhir 2009, jumlah kewajiban FajarPaper mencapai Rp 2.087 miliar, meliputi kewajiban lancar sebesar Rp 462 miliar dan kewajiban tidak lancar sebesar Rp 1.625 miliar. Terdapat penurunan sebesar 13% dari Rp 2.411 miliar di 2008. Jumlah hutang Perusahaan adalah Rp 1.481 miliar pada 2009 dan Rp 1.865 miliar pada 2008, sementara hutang bersih tercatat Rp 1.288 miliar pada 2009, turun 23% dari Rp 1.665 miliar pada 2008. Pada Oktober 2008 Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman sindikasi senilai US$ 70 juta untuk membiayai kontruksi mesin kertas yang baru, PM5 untuk menaikkan kapasitas produksi tahunan Perusahaan menjadi satu juta ton. Pada bulan Februari 2010, Perusahaan menarik US$ 5 juta dari fasilitas ini. Rasio hutang terhadap EBITDA pada 2009 tercatat sebesar 2,6 kali, membaik dibandingkan 3,5 kali pada 2008. Rasio EBITDA terhadap beban bunga juga menunjukkan perbaikan yang signifikan menjadi 3,3 kali pada 2009 dibandingkan 2,6 kali pada 2008. Kedua indikator ini memperlihatkan bahwa Perusahaan mengelola hutangnya dengan penuh kehati-hatian dan neraca yang membaik. Ekuitas Jumlah ekuitas naik menjadi Rp 1.585 miliar di 2009 dari Rp 1.308 miliar pada 2008.
2009
2008
2007
2006
2005
Debt/EBITDA Rasio hutang terhadap EBITDA
2.6
3.5
3.4
6.4
6.6
EBITDA /Interest Rasio EBITDA terhadap beban bunga
3.3
2.6
3.1
2.5
2.3
Annual Report Laporan Tahunan 2009
27
Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations
Capital Structure & Policy
Kebijakan & Struktur Modal
Debt to Equity at year end 2009 improved to a ratio of 0.9 compared to 1.4 at year end 2008. The Company intends to maintain the Debt to Equity ratio below 2.0.
Rasio hutang terhadap ekuitas pada akhir tahun 2009 membaik menjadi 0,9 kali dibanding 1,4 kali di 2008. Perusahaan akan menjaga agar rasio hutang terhadap ekuitas kurang dari 2,0 kali.
Cash Flows Operating Activities Net cash flows from operations declined to Rp 868 billion in 2009 from Rp 1,108 billion in 2008, due to a decrease in net sales 2009 from 2008. Investing Activities
Aktivitas Operasi Kas bersih dari aktivitas operasi turun menjadi Rp 868 miliar pada 2009 dari Rp 1.108 miliar pada 2008 akibat dari turunnya angka penjualan di 2009. Aktivitas Investasi
Net cash flows from investing activities in 2009 were Rp 125 billion in 2009, up from Rp 36 billion in 2008 due to a down payment to equipment suppliers for the new paper machine PM5.
Kas bersih dari aktivitas investasi pada 2009 naik menjadi Rp 125 miliar dari Rp 36 miliar pada 2008 karena Perusahaan membayar uang muka mesin kertas baru PM5 kepada pemasok peralatan.
Financing Activities
Aktivitas Pendanaan
Net cash outflows from financing activities in 2009 decreased to Rp 743 billion in 2009 from Rp 1,073 billion in 2008 due to reduction in the importation of recycled paper and the absence of a dividend in 2009.
Kas bersih yang dikeluarkan untuk aktivitas pendanaan turun menjadi Rp 743 miliar di 2009 dari Rp 1.073 miliar pada 2008 disebabkan oleh penurunan impor kertas bekas dan tidak adanya pembagian dividen di 2009.
Year End Cash position
Posisi Kas Akhir Tahun
Year end 2009 cash balance stood at Rp 169 billion, no change from previous year.
Saldo kas pada akhir 2009 tercatat sebesar Rp 169 miliar, tidak berubah dari tahun sebelumnya.
Transactions with affiliates The Company entered into certain transactions with related parties as follows: a. The Company continued its relationship with PT Wira Mustika Agung as a distributor of the Company’s products. Net sales to PT. Wira Mustika Agung represent 20.5% and 20.7% of the Company’s net sales in 2009 and 2008, respectively, which according to management were made at normal terms and conditions applicable to third parties. b. FajarPaper has a land and building rental agreement with Ms. Lila Notopradono, a commissioner of the Company, with a total annual rent of US$ 350,000.
28
Arus Kas
Annual Report Laporan Tahunan 2009
Transaksi hubungan istimewa Perusahaan melakukan transaksi berikut dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa: a. Perusahaan terus menjalin kerjasama dengan PT Wira Mustika Agung sebagai distributor produk Perusahaan. Penjualan bersih ke PT Wira Mustika Agung masing-masing mencapai 20,5% dan 20,7% dari nilai penjualan bersih pada tahun 2009 dan 2008, yang menurut manajemen dilakukan dengan syarat dan ketentuan yang umum diberlakukan pada pihak ketiga. b. Perusahaan terikat perjanjian sewa-menyewa tanah dan bangunan dengan Ibu Lila Notopradono, komisaris Perusahaan, dengan nilai sewa sebesar US$ 350.000 per tahun.
Pembahasan Manajemen dan Analisa Kondisi Keuangan serta Hasil Operasi
Material Commitment for capital expenditures
Komitmen belanja modal
Until the date of this Annual Report 2009, the Company had committed US$ 67 million with many different paper machine equipment suppliers including: Voith Paper Gmbh, Aikawa Iron work Co Ltd, ABB Cellier, Yueli Machinery, Toshiba and others for the construction of Company’s fifth paper machine (PM5). The total project cost is estimated at US$ 85 million to be completed in first quarter 2011.
Sampai dengan tanggal Laporan Tahunan 2009 ini dikeluarkan, Perusahaan telah menandatangani kontrak senilai US$ 67 juta dengan sejumlah perusahaan pemasok peralatan mesin kertas seperti Voith Paper Gmbh, Aikawa Iron Work Co Ltd, ABB Cellier, Yueli Machinery, Toshiba dan lainnya untuk pembuatan mesin kertas kelima (PM5). Biaya proyek yang menurut rencana rampung pada kuartal pertama 2011 ini diperkirakan mencapai US$ 85 juta.
Material Transactions The Company did not have any other material transactions in 2009 other than already disclosed in this report . Subsequent event after the financial statement 2009 On February 2010, the Company withdrew US$ 5,000,000 under the US$ 70,000,000 syndicated loan facility to finance the construction of PM5.
Transaksi Material Tidak ada transaksi material lainnya selain yang telah disampaikan dalam laporan ini. Kejadian setelah penerbitan laporan keuangan 2009 yang telah diaudit Pada Februari 2010, Perusahaan menarik US$ 5.000.000 dari fasilitas pinjaman sindikasi sebesar US$ 70.000.000 untuk konstruksi PM5.
On March 2010, the Company entered into an interest rate swap contract amounting to US$ 30 million with HSBC, PT Bank UOB Indonesia and Standard Chartered Bank. The contract was to swap floating rate three month LIBOR on the US$ 70 million syndicated loan into a fixed rate with an average rate of 2.01% from March 2010 until maturity in 2013.
Pada Maret 2010, Perusahaan menandatangani kontrak interest rate swap senilai US$ 30 juta dengan HSBC, PT Bank UOB Indonesia dan Standard Chartered Bank. Melalui kontrak ini, suku bunga pinjaman sindikasi senilai US$ 70 juta dengan suku bunga mengambang LIBOR 3 bulan diubah menjadi suku bunga tetap rata-rata 2,01% sejak Maret 2010 sampai tanggal jatuh temponya pada 2013.
Dividend Policy
Kebijakan Dividen
The size of the dividend distributed to shareholders is based upon the net income of the Company in any given year. If the net income is less than or equal to Rp 60 billion, 15% of net income may be distributed. If net income exceeds Rp 60 billion in any given year the dividend may be raised to 20% of net income. In 2009, FajarPaper did not distribute a dividend. In 2008, Rp 24,778,887,870 was distributed as dividends representing Rp 10 dividend per share and a payout ratio of 20%.
Besarnya dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham tergantung pada laba bersih Perusahaan. Jika laba bersih kurang dari atau sama dengan Rp 60 miliar, jumlah yang akan dibagikan adalah 15% dari laba bersih. Jika laba bersih lebih dari Rp 60 miliar, besarnya dividen akan naik menjadi 20% dari laba bersih. Pada tahun 2009, FajarPaper tidak membagikan dividen. Pada tahun 2008 Perusahaan membagikan dividen sebesar Rp 24,778,887,870 atau Rp 10 per saham dan rasio payout sebesar 20%. Perubahan peraturan pemerintah
Change of governmental regulations There were no major changes in government regulations which affected the Company in 2009. Extraordinary Events
Tidak ada perubahan peraturan pemerintah yang berdampak besar pada Perusahaan di tahun 2009. Kejadian Luar Biasa Tidak ada kejadian luar biasa sepanjang tahun 2009.
There were no extraordinary events during the course of 2009
Annual Report Laporan Tahunan 2009
29
Operating Review Tinjauan Operasi
Sales prices by product
Harga penjualan menurut produk
Prices were low, domestically and internationally, but strengthened during the second half of 2009, as the economy began to regain momentum. In the first half of 2009, prices for all three of FajarPaper’s key products dropped by an average of 27% compared with the same period the year before. By the end of the fourth quarter, prices had recovered to a level approaching predownturn conditions.
Harga penjualan baik di pasar dalam negeri maupun di pasar internasional mengalami penurunan hingga semester kedua 2009, kemudian menguat seiring dengan pulihnya perekonomian. Pada semester pertama 2009 harga ketiga produk utama FajarPaper turun rata-rata 27% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Pada akhir kuartal keempat, harga pulih mendekati harga sebelum krisis.
To gain advantage from a weaker Rupiah and slowdown in domestic demand in the first quarter, the Company focused on export markets, leading to a spike in export sales values for corrugated medium paper over this period. Sales Volumes Volumes were up overall by 7%, while sales for kraft liner board rose 24% by volume offsetting an average 24% drop in selling price over 2009.
Karena melemahnya Rupiah terhadap Dolar AS pada kuartal pertama, Perusahaan memilih untuk fokus pada pasar ekspor sehingga nilai ekspor untuk kertas jenis corrugated medium pada periode ini meningkat tajam. Volume Penjualan Volume penjualan keseluruhan naik 7% sementara volume penjualan kraft liner board naik 24% untuk mengantisipasi penurunan harga jual rata-rata sebesar 24% sepanjang tahun 2009. Hasil penjualan berdasarkan produk
Sales revenues by product The Company’s product can be categorized into three segments: containerboard (linerboard and corrugated medium paper), coated duplex board and sack kraft. Despite an 18% drop in prices for linerboard and corrugated medium paper, containerboard sales revenue decreased by only 9.2% from Rp 2,247 billion to Rp 2,040 billion in 2009, with the Company increasing production volumes and exports. Coated duplex board net revenues decreased by 9% – from Rp 700 billion to Rp 636 billion – in 2009, primarily due to the decrease of 7% in average selling price from the year before. Sack kraft sales continued to decrease in 2009, by 29% from Rp 80 billion to Rp 57 billion in 2009, as
32
Annual Report Laporan Tahunan 2009
Produk Perusahaan dapat dibagi menjadi tiga kategori: containerboard (linerboard dan corrugated medium), coated duplex board and sack kraft. Meskipun harga kertas jenis linerboard dan corrugated medium turun 18%, angka penjualan containerboard hanya turun sebesar 9,2% dari Rp 2.247 miliar menjadi Rp 2.040 miliar pada 2009 karena Perusahaan menaikkan volume produksi dan ekspor. Pendapatan bersih dari penjualan coated duplex board turun 9% – dari Rp 700 miliar menjadi Rp 636 miliar – di 2009, terutama akibat penurunan harga jual rata-rata sebesar 7% dari tahun sebelumnya. Angka penjualan sack kraft terus menurun pada 2009, yaitu sebesar 29% dari Rp 80 miliar menjadi Rp 57 miliar pada 2009 karena Perusahaan menggunakan Mesin
the Company used Paper Machine 7 (PM7) to produce containerboard products in order to meet growing demand. Marketing strategy and market share A large portion of FajarPaper’s customers have bought our packaging paper products for more than a decade. It is the Company’s marketing strategy to maintain these long-term relationships with our clients and provide them with high-quality products at competitive prices.
Kertas 7 (PM7) untuk memproduksi containerboard guna memenuhi permintaan yang meningkat untuk produk ini. Strategi Pemasaran dan Pangsa Pasar Banyak pelanggan sudah menjadi konsumen kertas kemasan produksi Perusahaan selama sepuluh tahun lebih berkat strategi pemasaran yang dijalankan FajarPaper, yaitu membina sekaligus mempertahankan hubungan jangka panjang serta menyediakan produk berkualitas dengan harga terjangkau.
Our main focus is in the domestic market where proximity to our customers allows us to respond quickly to changing conditions in the market and to adapt to customers’ needs. The Company meets regularly with our customers to confirm that products satisfy their requirements and provides technical assistance when required.
Fokus utama perusahaan adalah pasar dalam negeri. Tidak adanya kendala jarak membuat perusahaan mampu mengatasi perubahan kondisi pasar dengan cepat dan memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk mencari tahu apakah produknya sesuai dengan yang konsumen inginkan, FajarPaper secara teratur mengadakan pertemuan dengan mereka sekaligus memberikan bantuan teknis jika diperlukan.
FajarPaper’s local market share for containerboard was estimated at around 25% in 2009.
Pangsa pasar Perusahaan sekitar 25% pasar containerboard di Indonesia pada tahun 2009.
Production
Produksi
Production stayed at full capacity in 2009, inching up less than a percent to 708,665 tonnes, with corrugated medium production leading the volumes.
Produksi dilakukan dengan kapasitas penuh pada tahun 2009. Kenaikan produksi kurang dari 1% menjadi 708.665 ton dengan produksi terbesarnya adalah corrugated medium.
Sales revenues by product (by value) Penjualan berdasarkan produk (berdasarkan nilai) 23% Coated duplex board
2% Sack kraft
32% Kraft liner board
23% Coated duplex board
3% Sack kraft
29% Kraft liner board
2009
2008
43% Corrugated medium paper
45% Corrugated medium paper
Annual Report Laporan Tahunan 2009
33
Operating Review Tinjauan Operasi
Outlook and business prospects
Masa depan dan prospek usaha
After a better-than-expected performance in 2009, the Indonesian government, this year, expects growth to recover to between 6% and 6.5% for 2010, representing a return to normal conditions for the economy.
Kinerja tahun 2009 lebih baik daripada yang diharapkan, dan tahun ini pemerintah Indonesia memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan membaik dan kembali normal menjadi 6%-6,5% pada 2010.
FajarPaper’s fortunes are also expected to improve. With Indonesia’s large domestic market expected to bounce back in 2010, our focus will remain on serving local customers to the best of our ability and increasing market share.
FajarPaper juga berharap kinerjanya akan meningkat. Pasar dalam negeri di Indonesia yang besar diharapkan pulih pada tahun 2010 sehingga Perusahaan akan tetap fokus pada pelanggan lokal dan terus berupaya meningkatkan pangsa pasar.
FajarPaper will monitor export markets for possible future sales once PM5 starts to be operational by first quarter 2011. We remain optimistic that, with the continued recovery of consumer confidence and buying power in 2010, demand for packaging paper will increase. With no major changes in available capacity in the packaging paper industry in Indonesia until 2011, we are poised to capitalize on an improved outlook. Mediumterm fundamentals continue to indicate prospects for the packaging paper industry will be robust.
34
Annual Report Laporan Tahunan 2009
Selain itu pasar di luar negeri tetap mendapat perhatian bilamana PM5 sudah mulai beroperasi pada kuartal pertama 2011. Kami tetap optimis bahwa dengan pulihnya kepercayaan dan daya beli konsumen pada tahun 2010 ini, permintaan untuk kertas kemasan akan meningkat. Dengan tidak adanya perubahan dalam kapasitas produksi industri di Indonesia hingga 2011, kami memiliki peluang untuk memanfaatkan kondisi industri yang membaik. Fundamental jangka menengah tetap menunjukkan bahwa prospek industri kertas kemasan akan tetap menjanjikan.
Human Resources Sumber Daya Manusia
Spirit
Semangat
Our Human Resources (HR) department continued to focus on providing all employees with a supportive working environment, to promote team spirit and build a sense of shared community. The HR department facilitates clear and open communication channels between employees and management, meeting the fundamental needs of employees; and professional support and development.
Departemen Sumber Daya Manusia terus berfokus untuk menyediakan lingkungan kerja yang saling mendukung, mendorong semangat kerja dalam tim dan rasa peduli terhadap kebersamaan komunitas. Departemen SDM menyediakan sarana komunikasi yang jelas dan terbuka antara karyawan dan manajemen, untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka; dan memberikan dukungan kerja dan pengembangan diri.
Welfare Welfare support systems include medical treatment, recreation facilities, access to a library, transport support, a free canteen, and selected employees also receive housing, management and technical training, and scholarships for their children. An independent employee cooperative provides advice, and relevant training support, on employee welfare. Benefits provided by the cooperative include subsidized food and household items, assistance with banking and financial management issues, and advice and administrative support regarding the purchasing of housing and motorcycles. Professionalism FajarPaper invests in the professional capabilities of its employees by offering a range of courses in finance, tax management, trade finance and the paper making process. In selected cases, employees participated in international training programmes given by other paper mills and suppliers in Singapore, Shanghai, China and Taiwan on topics ranging from environmental protection, instrumentation technology and maintenance. The Company engaged human resources consultants to provide regular training to operators up to supervisor level on productivity, team work, human resources, and others matters. The Company engaged 1,940 and 2,022 employees as of 31 December 2009 and 2008, respectively.
Kesejahteraan Karyawan Kesejahteraan karyawan FajarPaper diberikan dalam bentuk bantuan medis dan fasilitas hiburan serta menikmati berbagai fasilitas seperti perpustakaan, transportasi, kantin makan cuma-cuma, dan perumahan untuk pegawai tertentu. Koperasi karyawan independen memberikan bantuan kepada karyawan termasuk masukan tentang berbagai hal, dan pengadaan pelatihan yang sesuai sehubungan dengan kesejahteraan karyawan. Bantuan yang disediakan oleh koperasi antara lain subsidi bahan makanan dan barang keperluan rumah tangga, informasi dan bantuan menyangkut perbankan dan manajemen keuangan, serta bantuan konsultasi dan administrasi kepada karyawan yang akan membeli rumah dan sepeda motor. Profesionalisme FajarPaper berupaya keras untuk meningkatkan kemampuan kerja para karyawan dengan menyelenggarakan bagi mereka berbagai kursus misalnya: manajemen pajak, perdagangan keuangan, serta proses pembuatan kertas. Sejumlah karyawan berpartisipasi dalam program pelatihan di luar negeri yang diadakan oleh pabrik kertas lain atau pemasok di Singapura, Shanghai, Cina dan Taiwan dengan berbagai topik seperti pelestarian alam, teknologi instrumentasi dan pemeliharaan. Perusahaan juga mengundang konsultan sumber daya manusia dari luar untuk memberikan pelatihan reguler bagi operator hingga level supervisor dalam bidang produksi, tim kerja, sumber daya manusia, dan bidang lainnya. Perusahaan memiliki 1.940 dan 2.022 karyawan per tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
Annual Report Laporan Tahunan 2009
35
Human Resources
Quality Control and Research & Development
Kendali Mutu dan Penelitian & Pengembangan
The Company has 74 employees in its Quality Control and R&D Department. The Quality Control Department ensures our products meet the specifications provided by customers and international standards for strength, resistance and other qualities. In addition, the department ensures that we fulfill quality standards set by end-users and/or the country to which we export. Quality Control Department is also responsible for monitoring the Company operations and constantly seeks to increase operational efficiency through technical improvements to production processes and to reduce overall production costs.
Perusahaan mempunyai 74 karyawan yang bertugas di Departemen Quality Control dan Departemen Penelitian dan Pengembangan (R&D). Tugas Departemen Quality Control adalah menjaga kualitas produk Perusahaan sesuai dengan spesifikasi yang diminta pelanggan maupun standar internasional untuk kekuatan, ketahanan dan kualitas lainnya. Selain itu, Departemen Quality Control harus memastikan bahwa Perusahaan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan oleh pengguna akhir atau negara tujuan yang mengekspor produk Perusahaan. Departemen Quality Control juga bertanggung jawab untuk memantau operasi Perusahaan
Number of Employees by Education Jumlah Karyawan berdasarkan Pendidikan
Number of Employees by Years of Service Jumlah Karyawan berdasarkan Masa Kerja
80
80 73% 65%
60
60
40
40
20
20 11%
11%
11%
6%
5% <1%
0
El e
me
nt a
r
c yS
ho
Jun
ol
ior
/S
Hig
D
h
11%
6%
h Sc
oo
Se
l/
nio
SM
rH
P
igh
h Sc
oo
l/
SM
A DIP
LO
MA B
h ac
elo
r ’s
1 /S Po
s
ad tg r
ua
te
/S
2 0 -3
Number of Employees by Age Jumlah Karyawan berdasarkan Usia
a ye
rs
/ ta
hu
n 3 -5
a ye
rs
/ ta
hu
n 0 5 -1
a ye
rs
/ ta
hu
n 0 >1
a ye
rs
/ ta
hu
n
Number of Employees based on Grade Jumlah Karyawan berdasarkan Tingkatan Jabatan
58%
60
0
100
94%
80 40 60
31%
40 20 20
6%
5%
<2
36
3%
2%
or
nt
0
0
5
a ye
rs
/ ta
h
un
25
-3
5
a ye
rs
/ ta
h
un 35
-5 0
a ye
rs
/ ta
h
un
Annual Report Laporan Tahunan 2009
>5
0
a ye
rs
/ ta
h
un
S
f t af Su
pe
r vi
s
Mi
dd
le
n Ma
ag
em
e
<1%
p To
n Ma
ag
em
en
t
Sumber Daya Manusia
The Quality Control Department is also responsible for carrying out quality analysis on both fibrous and non-fibrous material, setting and maintaining quality standards, the quality control of finished products, to respond to customer complaints and for relaying of information internally, as required. Strict tests are carried out at every stage to check process and product quality; this has contributed to a customer complaint rate below 0.06%. FajarPaper is ISO 9001:2000 certified which helps to assure customers of the soundness of our quality control procedures. The R&D Department is responsible for coordinating the development of new products in co-ordination with the marketing and production department, improving mixtures of raw materials and chemicals so as to maximize product and cost efficiency. The Company is currently in the process of obtaining an ISO 14001:2004 certification for environmental management.
dan terus menerus mencari jalan untuk meningkatkan operasi yang lebih efektif melalui peningkatan teknik pada proses produksi dan menurunkan biaya produksi secara keseluruhan. Departemen Quality Control juga bertanggung jawab menjalankan analisa kualitas baik untuk bahan baku berserat maupun bahan baku yang tidak berserat, menentukan dan mempertahankan standar kualitas, mengontrol kualitas dari produk jadi, memperhatikan keluhan pelanggan Perusahaan dan menjadi pusat informasi internal. Tes yang ketat dijalankan pada setiap tahap untuk menjamin proses dan kualitas produk, dan hasilnya: tingkat keluhan pelanggan Perusahaan di bawah 0,06%. FajarPaper telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000, dan adanya sertifikat mutu ini membuat pelanggan yakin akan tingginya proses pengawasan kualitas Perusahaan. Departemen R&D bertugas mengkoordinasi pengembangan produk baru bersama dengan departemen pemasaran dan produksi. Tugas lain Departemen R&D adalah memperbaiki komposisi bahan baku dan kimia sehingga memaksimalkan produk dan biaya secara efisien. Perusahaan sedang dalam proses untuk memperoleh sertifikasi pengelolaan lingkungan ISO 14001:2004.
Annual Report Laporan Tahunan 2009
37
Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
A sustainable business
Usaha berkelanjutan
FajarPaper draws upon extensive experience built over several decades past while being a leader in an industry for the future – recycling. Our business model encompasses the collection of recycled paper through a network of over 20 suppliers and hundreds of local collectors who earn a living recovering materials which may otherwise be incinerated, or become an additional burden to already over-pressed municipal landfills or discarded in illegal dumps.
FajarPaper berpengalaman selama puluhan tahun di industri yang akan menjadi andalan dunia di masa depan: daur ulang. Kertas bekas untuk kebutuhan perusahaan didapat dari 20 lebih pengepul dan dari ratusan pemulung yang menggantungkan hidup dari sini. Model bisnis yang demikian membantu mengurangi jumlah limbah kertas yang biasanya dimusnahkan dengan cara dibakar, dibuang ke TPA atau ke tempat pembuangan limbah tidak resmi.
100% of our raw materials are procured through recycled fibre collection and 60% of our needs are sourced locally. We pay close attention to the support of our supplier network, to encourage and motivate higher collection levels, which is advantageous for us and helps generate further local income opportunities, particularly important during period of slowdown in economic growth. Corporate Social Responsibility 2009 Programmes – a total of Rp 970 million was distributed The Company is a caring and responsible community member and we conduct a number of specific corporate social programmes to enhance conditions and welfare in local communities. During 2009, these focused on education, health, poverty alleviation, child welfare and community spirit. Education We donated stationery to 13,560 students and uniforms for 654 teachers in 27 elementary national schools, three Islamic elementary schools and elementary school level-equivalent institutions in Cikarang Barat, Sukatani, Cibitung and the Cikarang Selatan sub-districts.
40
Annual Report Laporan Tahunan 2009
Bahan baku yang digunakan 100% berupa kertas bekas, dan 60% di antaranya dipasok dari dalam negeri. Para pengepul mendapat perhatian penuh, dan mereka kami ajak dan kami dorong untuk meningkatkan pasokan karena selain menguntungkan bagi perusahaan juga membantu meningkatkan pendapatan masyarakat dalam kondisi perekonomian yang sulit seperti sekarang ini. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Program sepanjang 2009 – sejumlah Rp 970 juta telah dialokasikan Sebagai Perusahaan yang peduli dan sebagai bagian dari masyarakat yang memperhatikan kebutuhan lingkungan sekitar, Perusahaan mengadakan sejumlah kegiatan sebagai wujud tanggung jawab sosial untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan warga. Kegiatan selama tahun 2009 lebih diarahkan pada bidang pendidikan, kesehatan, pemberantasan kemiskinan, kesejahteraan anak dan warga. Pendidikan Perusahaan memberikan sumbangan alat tulis kepada 13.560 siswa dan juga seragam kepada 654 guru di 27 sekolah dasar, 3 madrasah ibtidaiyah dan lembaga pendidikan setingkat SD di kecamatan Cikarang Barat, Sukatani, Cibitung dan Cikarang Selatan.
Corporate Social Responsibility
Health
Kesehatan
A total of 220 people took part in the annual blood donor programme in 2009 held in collaboration with the Indonesian Red Cross. Mass circumcisions for 172 boys in the community were also held.
Program donor darah rutin diadakan setiap tahun oleh perusahaan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia, dan untuk tahun 2009 kegiatan ini diikuti 220 orang. Perusahaan juga menyelenggarakan khitanan masal yang diikuti 172 anak warga sekitar.
The Company also participated in the programme “Seeing is Believing” from Standard Chartered Bank for the blind. Poverty
Perusahaan juga berpartisipasi dalam program “Seeing is Believing” untuk para tunanetra yang diadakan oleh Standard Chartered Bank. Kemiskinan
We contributed to underprivileged groups through the donation of food and clothing packages. In 2009, beneficiaries included 1,250 poor villagers in Cikarang Barat. We also gave financial assistance to 476 orphans, and made annual donations to support activities in local communities for the Islamic festival of Idul Adha and Idul Fitri.
Perusahaan membagikan sembako dan pakaian kepada 1.250 keluarga kurang mampu di Cikarang Barat. Perusahaan juga memberikan santunan uang kepada 476 anak yatim piatu, dan memberikan bantuan setiap tahunnya untuk mendukung perayaan Hari Raya, Idul Adha dan Idul Fitri yang diselenggarakan warga. Bantuan darurat
Emergency Relief As an emergency response, food, blankets and essential supplies were given for earthquake victims in Cianjur and Padang in 2009 as well as flood victims in Karawang. Employees
Dalam upaya penanggulangan bencana, Perusahaan menyumbangkan makanan, selimut dan bahan kebutuhan pokok kepada korban bencana gempa bumi di Cianjur dan Padang pada tahun 2009 dan juga korban banjir di Karawang. Karyawan
To support the welfare of our employees, FajarPaper provides scholarships for employee children, and holds an Employee Day every year, among other welfare contributions during the year to 1,738 employees and their families.
Untuk meningkatkan kesejahteraan para karyawan, FajarPaper menyediakan beasiswa bagi anak-anak karyawan setiap tahunnya, antara lain sumbangan kesejahteraan kepada 1.738 karyawan dan keluarganya. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Environmental Management The Company aims to minimise its impact on the environment. Almost all of our raw material needs are met through recycled fibre, consequently, the Company avoids destruction of natural forest to sustain our pulp requirements. FajarPaper mills use daily paper deposits brought by local paper collectors, recycled paper from customers, and imported recyclable material.
Perusahaan berupaya meminimalkan dampak usaha terhadap lingkungan hidup. Hampir seluruh bahan baku produksi adalah kertas bekas sehingga untuk dapat terus berproduksi kami tidak perlu merusak hutan alam. Pabrik kertas FajarPaper memanfaatkan kertas bekas yang dipasok para pemulung, kertas bekas dari pelanggan dan bahan daur ulang impor.
CSR expenditure Pengeluaran Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
CSR expenditure (Rp million) Total pengeluaran (Rp juta)
42
Annual Report Laporan Tahunan 2009
2009
2008
970
764
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Efficient and Sustainable Energy
Energi yang Efisien dan Berkesinambungan
FajarPaper’s approach to manufacturing is designed to be sustainable. Our 32.5 megawatt and 35 megawatt power plants deliver efficient, low-cost energy by burning natural gas and a quantity of solid waste by-product recycled resulting in cleaner emissions.
Proses produksi FajarPaper didesain ramah lingkungan. Fasilitas pembangkit listrik berkekuatan 32,5 MW dan 35 MW yang dimiliki perusahaan mampu menghasilkan energi yang efisien dan hemat biaya karena memanfaatkan bahan bakar gas alam dan limbah padat produksi sehingga emisinya lebih bersih.
FajarPaper uses a water treatment system with a capacity of 58,000m3/day in compliance with environmental regulations. The water treatment system increases manufacturing efficiency by reducing the quantity of water, required for papermaking, and also reduces the levels of biological efficient discharged.
FajarPaper mengoperasikan sistem pengolahan air berkapasitas 58.000 m3/hari sesuai ketentuan lingkungan hidup. Sistem ini dapat meningkatkan efisiensi karena lebih sedikit menggunakan air di samping mengurangi dampak limbah buangan terhadap lingkungan.
Not only is the need for landfills eliminated through the incineration process, but steam generated which is diverted forused in the paper making process. The steam is used in the production of the finished paper, and hence contributes to reducing energy costs. The incinerator was procured and installed through a grant under a joint programme between the Indonesian Industrial and Trade Ministry and the Japanese government via NEDO (New Energy Technology Development Organization). Installation was completed in 2001 with an annual total burning capacity of 95 bone dry tons per day. The Company is currently constructing a second incinerator with a bigger capacity in order to handle sludge and solid waste from the fifth paper machine, PM5. Construction of the second incinerator is expected to be completed in 2011 with a total burning capacity of 150 bone dry tons per day. The Company is applying for CER (Carbon Emission Reduction) certification to earn carbon credits under the UNFCCC CDM (Clean Development Mechanism) . FajarPaper’s business practices are designed to be ethically and environmentally responsible: achieving long-term, sustainable growth to meet the needs of a growing consumer population without compromising future resources.
Proses pembakaran limbah padat dengan incinerator tidak hanya mengeliminasi TPA namun uap yang dihasilkan selanjutnya dipakai untuk proses pembuatan kertas. Uap dimanfaatkan dalam proses produksi barang jadi sehingga menghemat biaya bahan bakar. Incinerator ini merupakan hibah dalam rangka program kerja sama Departemen Perdagangan dan Industri RI dan pemerintah Jepang melalui NEDO (New Energy Technology Development Organization). Pemasangan incinerator yang berkapasitas 95 ton per hari ini rampung pada tahun 2001. Perusahaan saat ini sedang membangun incinerator kedua berkapasitas lebih besar dari yang pertama, dan nantinya akan dimanfaatkan untuk mengolah limbah padat dari mesin kertas kelima, PM5. Konstruksi diharapkan selesai pada tahun 2011, dengan total kapasitas 150 ton per hari. Perusahaan sedang mengajukan permohonan sertifikasi CER (Carbon Emission Reduction) untuk memperoleh credit carbon sesuai dengan UNFCCC CDM (Clean Development Mechanism). Dalam menjalankan usahanya, FajarPaper senantiasa mengutamakan etika dan kelestarian lingkungan hidup: mengupayakan pertumbuhan usaha yang berkesinambungan untuk jangka panjang guna memenuhi kebutuhan konsumen yang jumlahnya terus meningkat tanpa merusak sumber daya alam.
Annual Report Laporan Tahunan 2009
43
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
At FajarPaper, the Board of Commissioners (BoC) and Board of Directors (BoD) recognize the competitive advantage to be gained from transparent management methods, proper accountability, disclosure and best practice in the Company’s day to day operations, in the interests of all stakeholders. The Board of Commissioners and Board of Directors share joint responsibility for adopting and maintaining transparency, integrity, fair and ethical standards and full accountability in all aspects of our business activities and to ensure full compliance with applicable laws and regulations.
Di FajarPaper, Dewan Komisaris dan Direksi menyadari keunggulan kompetitif akan dapat diperoleh melalui manajemen yang transparan, akuntabilitas, keterbukaan informasi dan komitmen untuk melakukan praktek usaha yang terbaik dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari demi kepentingan semua pihak yang berkepentingan. Dewan Komisaris dan Direksi bersama-sama bertanggung jawab dalam menerapkan prinsip keterbukaan, keadilan, integritas, standar etika dan akuntabilitas dalam seluruh aspek aktivitas bisnis dan memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Board of Commissioners
Dewan Komisaris
The Board of Commissioners is a professional and expert unit, overseeing the Board of Directors and the Company as a whole. In 2009, the Board of Commissioners comprising of three members, one of whom is an Independent Commissioner, met quarterly as well as in informal routine meetings with the Board of Directors.
Dewan Komisaris adalah badan yang beranggotakan para profesional dan tenaga ahli yang bertugas mengawasi kinerja Direksi dan Perusahaan secara keseluruhan. Pada tahun 2009, Dewan memiliki tiga orang anggota, salah satunya adalah Komisaris Independen. Mereka mengadakan rapat secara rutin di samping pertemuan informal bersama Direksi.
Board of Commissioners Roles and Responsibilities Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris The BoC oversees proper governance of the Company, through supervision and advice to the BoD on the operations of the Company. The BoC is assisted by an independent Audit Committee. Specific roles and responsibilities include: 1. To monitor the performance of management of the Company. 2. To direct, monitor, and evaluate implementation of the Company’s strategy, business plan, and operating policies. 3. To review and supervise the internal control systems and risk management of the Company. 4. To review the level of remuneration of management and the BoD. 5. To ensure the implementation of a high standard corporate governance practices and compliance.
46
Annual Report Laporan Tahunan 2009
Dewan Komisaris melakukan pengawasan tata kelola perusahaan dengan memberikan masukan kepada Direksi menyangkut pengelolaan perusahaan sehari-hari. Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit independen. Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris khususnya adalah sebagai berikut: 1. Memantau kinerja manajemen perusahaan. 2. Memberikan pengarahan, serta melakukan pemantauan dan evaluasi menyangkut penetapan dan pelaksanaan strategi, rencana dan kebijakan usaha perusahaan. 3. Melakukan kajian dan pengawasan terhadap sistem pengawasan interen dan manajemen risiko perusahaan. 4. Mengevaluasi jumlah remunerasi untuk manajemen dan Direksi. 5. Memantau dan memastikan penerapan prosedur tata kelola perusahaan dengan standar tertinggi.
Members of the Board of Commissioners
Anggota Dewan Komisaris
Ir. Airlangga Hartarto, MMT, MBA, President Commissioner Ir. Airlangga Hartarto has been the President Commissioner of FajarPaper since 1988. He has been re-elected as Chairman of the Indonesian Public Listed Companies Association, for a new term, which commenced in 2008.
Ir. Airlangga Hartarto, MMT, MBA, Presiden Komisaris Ir. Airlangga Hartarto menjabat sebagai Presiden Komisaris FajarPaper sejak tahun 1988. Beliau terpilih kembali sebagai Ketua Asosiasi Emiten Indonesia untuk masa kerja baru mulai 2008.
As Chairman of Indonesia’s Environment, Energy, Mineral Resources, Research and Technology Committee, he contributes to a range of worthwhile economic developments in Indonesia. Airlangga is Deputy Treasurer of the Golkar Party, Secretary-General of the ASEAN Federation of Engineering Organizations and President of the Indonesian Institute of Engineers. He graduated from the University of Gajah Mada, majoring in Mechanical Engineering and studied at Wharton School-University of Pennsylvania, USA. He gained a Master’s in Management Technology from Melbourne Business School, Australia, and a Master’s in Business Administration from Monash University, Australia.
Sebagai Ketua Komite Lingkungan Hidup, Energi, Sumber Daya Mineral, Riset dan Teknologi Indonesia, beliau banyak memberikan sumbangsih bagi perkembangan ekonomi di Indonesia. Beliau adalah wakil bendahara Partai Golkar, Sekretaris Jenderal Federasi Organisasi Teknik ASEAN dan Ketua Ikatan Insinyur Indonesia. Beliau meraih gelar sarjana Teknik Mesin dari Universitas Gajah Mada, dan melanjutkan studi ke Wharton SchoolUniversity of Pennsylvania, AS. Gelar Master bidang Management Technology diperolehnya dari Melbourne Business School di Australia, dan Master bidang Business Administration dari Monash University, Australia. Lila Notopradono, Komisaris Lila Notopradono menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 1995. Beliau memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang industri kertas. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur sejak tahun 1993 sampai 1995. Sejak 1991, Beliau juga memegang posisi sebagai Komisaris di perusahaan distributor yang menjadi afiliasi Perusahaan.
Lila Notopradono, Commissioner Lila Notopradono has been a Commissioner since 1995. She has extensive experience in the paper industry for more than 30 years, and previously served as a Director of the Company from 1993 to 1995. Since 1991 she has served as a Commissioner of the Company’s affiliated distributor.
Tony Tjandra, Komisaris Tony Tjandra menjabat sebagai Komisaris Independen Perusahaan sejak tahun 2001. Beliau menyelesaikan pendidikan di bidang Akuntansi dari Universitas Tarumanegara, dan sebelumnya bekerja di KPMG.
Tony Tjandra, Commissioner Tony Tjandra has served as an Independent Commissioner since 2001. He graduated in Accounting from Tarumanegara University, and previously worked with KPMG.
BoC yearly meeting attendance Jumlah kehadiran rapat Dewan Komisaris per tahun BoC Member Anggota Dewan Komisaris
Meeting attendance Jumlah kehadiran
Ir. Airlangga Hartarto MMT., MBA
4
Lila Notopradono
4
Tony Tjandra
4
Annual Report Laporan Tahunan 2009
47
Corporate Governance
Board of Directors
Direksi
Management of the daily operations of the Company is the responsibility of the Board of Directors. This involves managing the performance of individual units, the performance of the Company overall, and the strategic focus of the business. In 2009, the Board of Directors comprised five members all of whom are dedicated professionals with financial or technical expertise, and a thorough understanding of BAPEPAM and the Indonesian Stock Exchange regulations and their application. The Board of Directors met formally on a monthly basis in 2009, and with the Board of Commissioners in both formal meetings and on a less formal basis on routine business matters.
Pengelolaan kegiatan operasional Perusahaan sehari-hari menjadi tanggung jawab Direksi. Tugas Direksi antara lain mengatur kinerja masing-masing unit dan kinerja Perusahaan yang merupakan gabungan unit kerja di atas, serta menetapkan fokus strategis Perusahaan. Pada tahun 2009 Direksi beranggotakan lima orang; semuanya adalah tenaga profesional yang memiliki dedikasi dan keahlian di bidang keuangan atau teknik, serta memahami dengan baik berbagai peraturan yang dikeluarkan oleh Bapepam dan Bursa Efek Indonesia dan mengerti penerapannya di dalam Perusahaan. Direksi mengadakan rapat resmi paling sedikit setiap bulan sepanjang tahun 2009. Mereka juga mengadakan rapat resmi maupun tidak resmi dengan Dewan Komisaris untuk membahas berbagai persoalan yang menyangkut bisnis Perusahaan.
The Board of Directors and the Board of Commissioners regularly review the requirements of individual members in carrying out their duties and arranged periodic training as required. Training for Directors Roy Teguh and Christopher Pedder in their day to day involvement with operations and machinery suppliers received informal technical training in the factory in order to enhance their understanding of the chemical processes, machine efficiencies, machinery design and methods to increase productivity and finished paper quality. Hadi Rebowo Ongkowidjojo in his role of overseeing finance attended several seminars on finance, the macro economy, derivatives transactions banking conditions, Information Technology and management training on HRD matters in 2009 Yustinus Kusumah attended several seminars on Good Corporate Governance; he also attended several informal technical trainings by suppliers on the subject of quality of paper, and management training held by an external HRD consultant on HRD matters.
48
Annual Report Laporan Tahunan 2009
Direksi dan Dewan Komisaris bersama-sama mengadakan peninjauan atas syarat-syarat setiap individu untuk masing-masing anggota dewan dalam menjalankan tugasnya masing-masing dan diadakan pelatihan secara berkala jika diperlukan. Pelatihan bagi Direksi Roy Teguh dan Christopher Pedder yang tugasnya sehari-hari berhubungan dengan kegiatan operasional dan pengadaan mesin mendapat pelatihan teknis nonformal di pabrik guna meningkatkan pemahaman mereka tentang proses kimia, efisiensi mesin serta metode untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kertas jadi. Hadi Rebowo Ongkowidjojo yang bertanggung jawab mengawasi urusan keuangan menghadiri beberapa seminar keuangan, makro ekonomi, transaksi derivatif dan kondisi perbankan, serta mengikuti pelatihan manajemen SDM pada tahun 2009. Yustinus Kusumah mengikuti beberapa seminar dalam bidang Tata Kelola Perusahaan; beliau juga mengikuti beberapa pelatihan teknis non-formal yang diadakan oleh pemasok tentang bagaimana meningkatkan kualitas kertas serta pelatihan tentang hal-hal yang berkaitan dengan urusan SDM yang diadakan oleh konsultan SDM dari luar Perusahaan.
Tata Kelola Perusahaan
Members of the Board of Directors
Anggota Direksi
Winarko Sulistyo, President Director Winarko Sulistyo has been the President Director of FajarPaper since 1987. His extensive experience in the paper industry spans over 30 years.
Winarko Sulistyo, Presiden Direktur Winarko Sulistyo menjabat sebagai Presiden Direktur FajarPaper sejak tahun 1987. Beliau memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang industri kertas.
Roy Teguh, Director Roy Teguh was appointed to the Board of Directors in 1993. Prior to this he served as Purchasing Manager between 1987 and 1992. He was formerly in the textiles sector where he built 17 years of experience in a variety of roles, including procurement and purchasing.
Roy Teguh, Direktur Roy Teguh diangkat menjadi Direktur pada tahun 1993. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Manajer Pembelian dari tahun 1987 sampai 1992. Beliau memiliki pengalaman selama 17 tahun di sektor pertekstilan, dan memegang berbagai posisi, antara lain di bagian pengadaan dan pembelian.
Yustinus J. Kusumah, Director Yustinus J. Kusumah has been on the Board of Directors since 1998. Prior to this appointment, he served as the Marketing Manager for FajarPaper, 1995-1998. He served as the Deputy Head of the Department of Corporate Governance & Public Listed Company Performance Enhancement in the Indonesia Public Listed Companies Association, 2005-2008.
Yustinus J. Kusumah, Direktur Yustinus J. Kusumah menjabat sebagai Direktur sejak tahun 1998. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Manajer Pemasaran FajarPaper dari tahun 1995 sampai 1998. Beliau saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Departemen Tata Kelola Perusahaan & Peningkatan Kinerja Perusahaan Terbuka, Asosiasi Emiten Indonesia, periode 2005-2008.
He graduated in Industrial Engineering from the University of Miami, and gained a Master’s in the same subject from the Georgia Institute of Technology. Later he earned an MBA from the State University of New York, Buffalo. Before joining FajarPaper, he worked with Andersen Consulting. Hadi Rebowo Ongkowidjojo, Director & Corporate Secretary Hadi Rebowo Ongkowidjojo has been a Director since 1998. Prior to this, between 1995 and 1998, he served as Assistant Finance Director. He graduated in Computer Science & Engineering from the University of California, Los Angeles, and with a Management degree from the Graduate School of Management, Prasetiya Mulya, Jakarta. Before joining FajarPaper, he worked with Andersen Consulting. Christopher Thomas Pedder, Director Christopher Thomas Pedder was appointed as a Director of the Company in 2008. He is in charge of the Mill and Engineering. He previously worked in the Company in 1990-2002 and he was the director of the Company in 1998-2002. He left the Company in 2002 to work with Voith Paper and rejoined the Company again in 2008.
Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Industri di University of Miami, dan meraih gelar Master Teknik Industri dari Georgia Institute of Technology. Setelah itu beliau menyelesaikan studi magisternya dan memperoleh gelar MBA dari State University of New York, Buffalo. Sebelum bergabung dengan FajarPaper beliau bekerja di Andersen Consulting. Hadi Rebowo Ongkowidjojo, Direktur & Sekretaris Perusahaan Hadi Rebowo Ongkowidjojo menjabat sebagai Direktur dan Sekretaris Perusahaan pada tahun 1998. Sebelumnya, dari tahun 1995 sampai 1998, beliau menjabat sebagai Asisten Direktur Keuangan. Beliau menyelesaikan studi di bidang Ilmu & Teknik Komputer di University of California, Los Angeles, dan mendapat gelar Magister Manajemen dari Prasetya Mulya, Jakarta. Sebelum bergabung dengan FajarPaper, beliau bekerja di Andersen Consulting. Christopher Thomas Pedder, Direktur Christopher Thomas Pedder ditunjuk menjadi Direktur Perusahaan pada tahun 2008. Beliau pernah bekerja sebelumnya di FajarPaper sejak 1990 hingga 2002, dan menjadi direktur pada periode 1998-2002. Beliau berhenti pada tahun 2002 dan pindah ke Voith Paper namun kembali bergabung pada tahun 2008.
Annual Report Laporan Tahunan 2009
49
Corporate Governance
He has more than 35 years experience in the paper and board industry in the United Kingdom, Kenya, China and Indonesia. He graduated with an honour degree in Mechanical Engineering from Leeds University, England. He previously worked for East Lancashire Paper Mill Co., Radcliffe, Manchester, England, Kenya Paper Mill Ltd., Thika, Kenya, East Africa, John Leyland & Partners, Bury, Lancashire, England. Director’s Meetings The Marketing and Finance directors meet regularly at least once every two weeks to discuss market conditions, customer needs and the implication of any change relating to the profitability of products.
Beliau sudah lebih dari 35 tahun bekerja di industri kertas dan karton di Inggris, Kenya, Cina dan Indonesia. Beliau lulus dengan nilai tinggi untuk bidang Teknik Mesin di Leeds University, Inggris, dan pernah bekerja di East Lancashire Paper Mill Co., Radcliffe, Manchester, Inggris; Kenya Paper Mill Ltd., Thika, Kenya; dan di John Leyland & Partners, Bury, Lancashire, Inggris. Rapat Direksi Direktur Pemasaran dan Keuangan mengadakan pertemuan secara teratur sedikitnya dua minggu sekali untuk membicarakan kondisi pasar, kebutuhan pelanggan dan dampak perubahan terhadap laba yang dihasilkan masing-masing produk. Direktur Pemasaran, Keuangan dan Produksi bertemu secara teratur untuk membahas biaya produksi, efisiensi dan kualitas produk.
Marketing, Finance and Production directors meet regularly, at least once every two weeks, to discuss production costs, efficiencies and product quality. All directors meet regularly from once every two weeks to once every month to review the budget/targets and realization of the production, market situation, sales, financial situation, production cost, and profitability.
Semua direktur mengadakan rapat dua minggu hingga sebulan sekali untuk mengkaji anggaran/target dan realisasi produksi, situasi pasar, penjualan, situasi keuangan, biaya produksi dan laba usaha. Sepanjang 2009, Direksi mengadakan pertemuan sebanyak 28 kali:
In 2009, the BoD met on 28 occasions:
BoD yearly meeting attendance Jumlah kehadiran rapat Direksi per tahun BoD Member Anggota Direksi
50
Meeting attendance Jumlah kehadiran
Winarko Sulistyo
19
Roy Teguh
22
Yustinus J. Kusumah
25
Hadi Rebowo Ongkowidjojo
24
Christopher Thomas Pedder
21
Remuneration of Commissioners and Directors
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Total salaries and benefits (including medical benefits and transportation) awarded to the Commissioners and Directors amounted to Rp 9,239,282,723 in 2009 and Rp 9,007,755,800 in 2008.
Jumlah gaji dan tunjangan (termasuk tunjangan kesehatan dan transportasi) yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi adalah Rp 9.239.282.723 pada 2009 dan Rp 9.007.755.800 pada 2008.
The salaries and benefits of the Directors were decided the Board of Commissioners.
Besarnya gaji dan tunjangan untuk Direksi ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
Annual Report Laporan Tahunan 2009
Tata Kelola Perusahaan
Remuneration and Nomination Committee
Komite Remunerasi dan Nominasi
The Company did not have Remuneration and Nomination Committee at this moment.
Saat ini tidak ada Komite Remunerasi dan Nominasi di dalam struktur Perusahaan.
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan
Hadi Rebowo Ongkowidjojo, FajarPaper Finance Director, also serves as Corporate Secretary, and is responsible for: 1. Monitoring the Company’s activities to ensure there is compliance with capital market laws and regulations. 2. Providing timely information on the Company to shareholders, the public, capital market investors, analysts, and the media. 3. Ensuring the BoD complies with the Capital Market Law No. 8 in 1995 and to inform them of changes in laws and regulations and their implications. 4. Acting as a liaison between the Company, Bapepam and the public. 5. Identifying members of the BoD, BoC and their families of the listed Company and any affiliates in respect of any share ownership, business relationships and other roles that potentially creates conflict of interests. 6. Collating a register of all shareholders with share ownership above 5% of listed capital. 7. Preparing for and conducting the AGM of shareholders.
Hadi Rebowo Ongkowidjojo, Direktur Keuangan FajarPaper, juga menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan, dan bertanggung jawab untuk: 1. Mengawasi kegiatan perusahaan untuk memastikan bahwa seluruhnya sudah sesuai dengan undangundang dan peraturan pasar modal. 2. Menyampaikan informasi tepat pada waktunya kepada para pemegang saham, masyarakat, investor pasar modal, analis dan media massa. 3. Memastikan bahwa Direksi mematuhi UndangUndang Pasar Modal No. 8 tahun 1995, serta menginformasikan kepada mereka segala perubahan peraturan perundang-undangan berikut implikasinya. 4. Menjadi penghubung antara perusahaan, Bapepam dan masyarakat. 5. Mengidentifikasi anggota Direksi maupun Dewan Komisaris perusahaan terbuka dan afiliasinya, menyangkut kepemilikan saham, hubungan usaha dan tugas lain yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan. 6. Menyusun daftar semua pemegang saham yang jumlahnya kepemilikannya di atas 5% modal disetor. 7. Mempersiapkan dan menyelenggarakan RUPS.
Internal Control and Internal Audit Unit The Company realizes that a good internal control system is a key element in the Good Corporate governance, and at the same time supports the Company to achieve its goal and to ensure all system and procedures are followed, assess any risks in the Company’s operation and improve the adequacy and effectiveness of the control systems. The internal audit function assists all management levels in support of efficiency, effectiveness and viable operations of the Company. Equally, the management of the Company is responsible for the conduct of operational activities including the implementation of an internal control system. The internal audit team conducts a series of regular examinations to assess efficiency, effectiveness and economic operations.
Pengendalian Internal dan Unit Audit Internal Perusahaan menyadari pentingnya sistem pengendalian internal dalam tata kelola perusahaan dan sistem yang baik akan membantu Perusahaan mencapai sasaran, serta menjamin bahwa semua sistem dan prosedur yang ada benar-benar dijalankan. Selain itu, Perusahaan juga akan mampu mengevaluasi risiko yang mungkin timbul dalam pelaksanaan kegiatan operasional, dan meningkatkan sistem pengendalian internal yang memadai dan efektif. Fungsi audit internal adalah membantu semua jajaran manajemen Perusahaan agar kegiatan operasional Perusahaan dapat berjalan efisien, efektif dan berfungsi. Di samping itu, manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan usaha, termasuk implementasi sistem pengendalian internal. Tim audit internal melakukan serangkaian uji berkala untuk menilai apakah kegiatan operasional Perusahaan sudah berjalan efisien, efektif dan ekonomis.
Annual Report Laporan Tahunan 2009
51
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
In performing these tasks Internal Audit Unit is guided by the Internal Audit Charter, which empowers Internal Audit Unit to execute its internal audit activities. Internal Audit department is led by Marianto Lelawati who has been Internal Audit Manager since 2007. Prior to working with the Company, he worked in C&P Logistics Pte Ltd (Singapore) in 2004–2005 and Wearnes Automotive and Equipment Pte Ltd (Singapore) in 2005–2007 as Accountant. Previously, he worked for the Company in 1994–2001 as Tax Manager. Marianto Lelawati graduated from University of Tarumanegara, Jakarta-Indonesia in 1990 majoring in Accounting and completed his masters degree from University of Trisakti, Jakarta, Indonesia in 2000 majoring in Finance.
Departemen Audit Internal dipimpin oleh Marianto Lelawati, yang menjabat sebagai Manajer Audit Internal sejak 2007. Sebelum bergabung dengan Perusahaan, beliau bekerja di C&P Logistics Pte Ltd (Singapura), 2004–2005, dan Wearnes Automotive and Equipment Pte Ltd (Singapura), 2005–2007, sebagai akuntan. Jabatan beliau sebelumnya di Perusahaan adalah Manajer Pajak, 1994–2001. Marianto Lelawati adalah sarjana ekonomi akuntansi lulusan Universitas Tarumanagara, Jakarta, Indonesia tahun 1990. Gelar magister keuangan diperolehnya dari Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia, pada tahun 2000.
Investor Relations and Public Expose
Hubungan Investor dan Paparan Publik
The Company has periodically provided the local and foreign investors with financial information and quarterly financial reports through the website and via email. The website is accessible at: http://www.fajarpaper.com. During 2009, the Company completed one public expose event, two site visits and attended a number of investment conferences where directors met with investors to inform them of the latest Company’s developments. In addition, the directors meet face to face regularly with investors and banks to provide updates on the industry, financial performance, strategy and outlook. The Company also had regular contact with leading rating agencies, Fitch and S&P, both providing an update on the performance of the Company.
Secara berkala Perusahaan menyajikan informasi keuangan dan laporan keuangan triwulanan melalui situs dan email kepada investor lokal dan asing. Situs yang dapat diakses adalah http://www.fajarpaper.com. Selama 2009, Perusahaan menyelenggarakan satu kali acara paparan publik dan menghadiri sejumlah konferensi dengan investor. Dalam acara tersebut para Direktur bertemu dengan investor dan menjelaskan kepada mereka segala sesuatu menyangkut perkembangan terakhir Perusahaan. Selain itu, para Direktur mengadakan pertemuan langsung dengan investor dan bank secara berkala untuk menyampaikan perkembangan terbaru Perusahaan di bidang industri, kinerja keuangan serta strategi dan tinjauan ke depan Perusahaan. Perusahaan juga secara teratur menjalin hubungan dengan badan pemeringkat seperti Fitch dan S&P untuk menyampaikan informasi terkini tentang kinerja perusahaan.
The Audit Committee The Audit Committee, appointed by and responsible to the Board of Commissioners, consisted of three members during 2009, and met with the Boards of Commissioners and Directors throughout the year.
52
Dalam menjalankan tugas-tugasnya Unit Audit Internal berpedoman pada Piagam Audit Internal yang memberikan wewenang kepada mereka untuk melaksanakan kegiatan audit internal.
Annual Report Laporan Tahunan 2009
Komite Audit Komite Audit, yang diangkat dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, beranggotakan tiga orang pada tahun 2009. Komite ini secara teratur mengadakan rapat dengan Dewan Komisaris dan Direksi sepanjang tahun 2009 sistem pengendalian interen. Tim internal audit melakukan serangkaian kegiatan berkala untuk menilai apakah kegiatan operasi karyawan sudah efisien dan efektif.
Independent Report of the Audit Committee Laporan Komite Audit
Tony Tjandra Chairman Ketua Komite Audit
This report is prepared in accordance with the Capital Market Supervisory Board’s (Bapepam) Regulation No.IX.I.5, Instruction Letter Attachment of Bapepam’s Chairman No. Kep-29/PM/2004, 24 September 2004, relating to the Formation and Working Programme Charter of Committee Audit that pre-supposes all listed companies in Indonesia should form an Audit Committee and formal Articles of the Audit Committee.
Untuk memenuhi ketentuan yang diatur dalam peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Nomor IX.I.5, Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep29/PM/2004, tanggal 24 September 2004, mengenai Pembentukan dan Piagam Program Kerja Komite Audit yang mensyaratkan Perusahaan terbuka di Indonesia untuk membentuk Komite Audit dan anggaran dasar Komite Audit.
The Audit Committee is a committee appointed by and responsible to the Board of Commissioners (BoC) and is delegated with responsibility for supervising the financial reporting, monitoring and evaluating audit implementation by the external and the internal auditors, and to study the risks of the Company including internal control risk.
Komite Audit diangkat dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan diberi wewenang untuk melakukan pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan Perusahaan, melakukan pemantauan dan mengevaluasi proses pelaksanaan audit oleh auditor eksternal dan internal, dan menelaah berbagai risiko yang dihadapi oleh Perusahaan termasuk risiko atas lemahnya pengendalian internal.
The Audit Committee comprises at least three members, one of whom is an Independent Commissioner, serving as Head of the Audit Committee and two others as independent external parties.
54
Annual Report Laporan Tahunan 2009
Keanggotaan Komite Audit terdiri dari sedikitnya tiga orang, dan salah satu anggotanya adalah Komisaris Independen Perusahaan, yang menjadi Ketua Komite Audit, sementara dua anggota adalah pihak eksternal yang independen.
Activity for the year ended December 31st 2009 and the subsequent period prior to publication of the 2009 financial statements
1. During 2009, the Committee held 12 (twelve) audit committee meetings: 7 (seven) internal meetings, 4 (four) meetings with Finance Director and 1 (one) meeting with external public accountant, Osman Bing Satrio & Partners. 2. The effectiveness of internal audit function by: • Reviewing audit planning of the Internal Audit Department by evaluating the Annual Review Working Programme (PKPT). • Reviewing reports from Internal Audit and evaluations on Result of Internal Audit Report (LHA). 3. To evaluate the effectiveness of audit implementation by external auditor: • To provide an evaluation and opinion to the BoC for appointing a public accountant. • To set criteria for evaluating audit implementation by the public accountant. • To evaluate the independent status of the external auditor; • To review the audit plan undertaken by the external auditor to ensure it is carried out efficiently and effectively. • To communicate/hold meetings with the external auditor on any issues relating to the audit scope, audit periods, audit responsibilities and implementation based on IAPI’s standards, information on audit adjustments as a result from, either individually or collectively, audit implementations. 4. To study the quality of financial information released by the Company in addition to the annual report namely: quarterly reports, half-year results, projections, working plans and company budgets as well as other financial information; 5. To study the effectiveness on internal control. 6. To study the Company’s compliance under the regulations of the Capital Market Authority and other regulations relating to the Company’s activities.
Aktivitas Komite Audit untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009, dan periode selanjutnya sebelum diterbitkannya laporan keuangan 2009 1. Pada tahun 2009, masing-masing anggota Komite menghadiri 12 (dua belas) rapat Komite Audit, yaitu 7 (tujuh) kali rapat internal, 4 (empat) kali rapat dengan Direktur Keuangan dan 1 (satu) kali rapat dengan akuntan publik, Osman Bing Satrio & Rekan. 2. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan fungsi Audit Internal yaitu dengan: • Mengevaluasi rencana audit Departemen Audit Internal dan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT). • Mengevaluasi laporan Internal Audit dan Laporan Hasil Audit (LHA). 3. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan audit eksternal: • Melakukan evaluasi dan memberikan pendapat profesional kepada Dewan Komisaris dalam rangka penunjukan calon akuntan publik Perusahaan; • Membuat kriteria untuk mengevaluasi pelaksanaan audit oleh akuntan publik; • Menelaah independensi auditor eksternal; • Mengkaji rencana audit yang akan dilaksanakan oleh auditor eksternal agar pelaksanaannya benarbenar efisien dan efektif; • Melakukan rapat dengan auditor perihal ruang lingkup audit, jangka waktu audit, tanggung jawab auditor dan implementasinya berdasarkan standar pelaksanaan audit yang ditetapkan IAI, informasi tentang penyesuaian yang timbul dari audit yang didapat, baik secara individu atau secara bersamasama, dan pelaksanaan audit; 4. Menelaah kualitas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perusahaan selain laporan tahunan seperti laporan triwulan, laporan semesteran, proyeksi, rencana kerja dan anggaran Perusahaan serta informasi keuangan lainnya; 5. Menelaah efektivitas pengendalian internal; 6. Menelaah tingkat kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan;
Annual Report Laporan Tahunan 2009
55
Independent Report of the Audit Committee
7. To study decisions arising from Director’s meetings and subsequent implementation. 8. To report all the risks and risk management practices by the Directors to the BoC and to carry out other duties instructed by the BoC. Conclusion 1. The Internal Audit function and internal control is carried out effectively; 2. That Public Accountant, Osman Bing Satrio & Partners has acted independently and objectively in auditing the Consolidated Financial Statement for the year ended 31 December 2009; 3. That the Consolidated Financial Statement for the year ended 31 December 2009 was appropriate and was presented fairly in accordance with accountancy principles based on Persyaratan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) distributed by Ikatan Akuntansi Indonesia; 4. Internal Controls are effective and all Board of Directors’ decisions were carried out as intended; 5. Compliance under Capital Market regulations and other regulations associated with company’s operations has been undertaken; 6. All risks and risk management measures have been reported to the BoC. For and on behalf of the Audit Committee of PT Fajar Surya Wisesa Tbk. Jakarta, March 2010
7. Menelaah keputusan rapat direksi dan pelaksanaan hasil keputusan rapat direksi tersebut; 8. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi Perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris. Kesimpulan 1. Pelaksanaan audit oleh Audit Internal telah dilakukan secara efektif dan memadai; 2. Pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan bersikap independen dan obyektif terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009; 3. Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh IAI; 4. Pengendalian internal sudah efektif dan seluruh keputusan Direksi sudah dijalankan sebagaimana mestinya; 5. Tingkat kepatuhan Perusahaan kepada peraturan sudah dijalankan sesuai dengan peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubung dengan kegiatan Perusahaan; 6. Berbagai risiko yang dihadapi Perusahaan dan manajemen risiko oleh Direksi sudah dilaporkan kepada Dewan Komisaris. Untuk dan atas nama Komite Audit PT Fajar Surya Wisesa Tbk. Jakarta, Maret 2010
Tony Tjandra Chairman
56
Annual Report Laporan Tahunan 2009
Tony Tjandra Ketua
Laporan Komite Audit
Members of the Audit Committee
Anggota Komite Audit
Tony Tjandra, Chairman
Tony Tjandra, Ketua
Tony Tjandra has been the Chairman of the Audit Committee since 2001, he also serves as an Independent Commissioner. He graduated in Accounting from Tarumanegara University, and previously worked with KPMG.
Tony Tjandra menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak tahun 2001, dan beliau juga merupakan Komisaris Independen. Beliau menyelesaikan pendidikan di bidang Akuntansi di Universitas Tarumanegara, dan sebelumnya bekerja di KPMG.
Sudarmanto, Member Sudarmanto has been a member of the Audit Committee since 2003. He currently serves as a member of the Indonesian Audit Committee Association; a member of the Indonesian Tax Consultant Association, and a member of the Indonesian Accountant’s Association. He has 29 years of experience as an independent auditor. His past positions include being a Partner in Hans Tuanakotta & Mustofa Public Accountant (Member Deloitte Touche Tohmatsu), and a Manager for Drs. Hans Kartikahadi & Co Public Account. He graduated in Economics with a major in Accounting from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Jakarta, and in Management, Administration, and Taxation from the University of Indonesia. M. Fadil, Member M. Fadil has been on the Audit Committee since 2004. He also works in Kosasih & Nurdiyaman, CPAs. His experience includes prior posts as a Manager for Hans Tuanakotta & Mustofa Public Accountants (Members of Deloitte Touche Tohmatsu), and as a member of the senior staff in Prasetio Utomo & Co (Members of Arthur Andersen). He graduated from the Academy of Accounting, YKPN Yogyakarta. Legal Proceedings The Company is not involved in any legal or arbitration proceedings nor is the Company aware of any pending or threatened proceedings which have or could have a material effect on the Company or its operations.
Sudarmanto, Anggota Sudarmanto menjadi anggota Komite Audit sejak tahun 2003. Beliau saat ini merupakan anggota Ikatan Komite Audit Indonesia, anggota Ikatan Konsultan Pajak Indonesia dan Ikatan Akuntan Indonesia. Beliau memiliki pengalaman 29 tahun sebagai auditor independen. Jabatan yang pernah dipegangnya antara lain Partner di Kantor Akuntan Publik Hans Tuanakotta & Mustofa (anggota Deloitte Touche Tohmatsu), dan Manajer di Kantor Akuntan Publik Drs. Hans Kartikahadi & Co. Beliau meraih gelar sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Jakarta dan gelar Manajemen, Administrasi dan Perpajakan dari Universitas Indonesia. M. Fadil, Anggota M. Fadil bergabung dengan Komite Audit sejak tahun 2004, dan saat ini bekerja untuk Kantor Akuntan Publik Kosasih & Nurdiyaman. Jabatan sebelumnya antara lain Manajer di Kantor Akuntan Publik Hans Tuanakotta & Mustofa (anggota Deloitte Touche Tohmatsu) dan staf senior di Prasetio Utomo & Co. (anggota Arthur Andersen). Beliau lulusan Akademi Akuntansi YKPN, Yogyakarta. Masalah Hukum Perusahaan tidak terkait gugatan atau proses arbitrasi dalam bentuk apapun. Sepengetahuan Perusahaan tidak ada masalah gugatan yang tertunda atau ancaman gugatan yang dapat berdampak material bagi Perusahaan.
Annual Report Laporan Tahunan 2009
57
Risk Management Manajemen Risiko
Financial Risk
Risiko Keuangan
As a business based in Indonesia, FajarPaper conducts the majority of its normal transactions in Rupiah, and the Company’s accounts and financial records are reported in Rupiah. The Company also undertakes routine foreign currency transactions: for the purchase of waste materials or equipment for maintenance and expansion, and the sale of products to overseas markets. There is an exchange risk exposure inherent in these transactions as a result of currency movements, and this is monitored daily. The Company actively manages balances of receivables and payables in foreign currency in order to minimize the impact of exchange rate volatility.
Sebagai perusahaan yang berbasis di Indonesia, FajarPaper melakukan sebagian besar transaksinya dalam Rupiah, dan akun serta laporan keuangan Perusahaan pun dilaporkan dalam Rupiah. Perusahaan juga melakukan transaksi rutin dalam mata uang asing, yaitu untuk pembelian bahan baku atau peralatan untuk keperluan pemeliharaan mesin dan ekspansi, serta untuk penjualan produk ke pasar mancanegara. Untuk transaksi semacam ini, Perusahaan menghadapi risiko selisih nilai tukar akibat pergerakan mata uang, dan untuk mencegah risiko semacam ini. Perusahaan memantau piutang dan hutang dalam mata uang asing untuk mengurangi dampak pergerakan nilai tukar.
Currency exchange policy: 1. From time to time the Company may enter into hedging transactions. At year end 2009, the Company had US$ 28,000,000 forward currency swap outstanding. 2. In the normal course of business the Company is generally long in cash from Rupiah receivables and short in US Dollars, consequently converting Rupiah surplus cash into US Dollars at the appropriate opportunity. 3. Regular monitoring is undertaken to control domestic receivables from the perspective of working capital efficiency (see below) and to minimize underlying risks associated with price changes, as prices are tied to the US Dollar. 4. Refinance of some US Dollar denominated debt into Rupiah is undertaken from time to time . In 2008 the Company converted the equivalent of Rp 642 billion in existing US Dollar loan facilties with various banks into Rupiah, thereby reducing exposure to exchange rate fluctuations. This policy was continued in 2009.
Perusahaan menerapkan kebijakan berikut berkaitan dengan mata uang asing: 1. Perusahaan sewaktu-waktu melakukan transaksi lindung nilai. Pada akhir 2009, Perusahaan memiliki forward currency swap sebesar US$ 28.000.000. 2. Perusahaan umumnya memiliki sejumlah besar kas yang diperolehnya dari piutang dalam Rupiah, dan kekurangan mata uang Dolar AS, sehingga perusahaan mengkonversi kelebihan kas Rupiah menjadi Dolar AS. 3. Perusahaan memantau piutang dalam negeri secara teratur demi efisiensi modal kerja (lihat di bawah) dan menekan risiko yang mungkin terjadi akibat perubahan harga, mengingat harga ditetapkan dalam Dolar AS. 4. Perusahaan merestrukturisasi sejumlah pinjaman dalam Dolar AS dengan pinjaman Rupiah. Tahun 2008 Perusahaan berhasil mengkonversi pinjaman dari beberapa bank setara Rp 642 miliar ke dalam Rupiah untuk menekan risiko fluktuasi nilai tukar mata uang. Kebijakan ini masih diterapkan pada tahun 2009.
The Company’s risk policy of closely monitoring the use of working capital has proved successful in effecting a reduction in the level of cash tied up in inventory. The breadth of FajarPaper’s customer base protects it from the risk emanating from having only one or two large sources of revenue.
58
Annual Report Laporan Tahunan 2009
Kebijakan risiko Perusahaan untuk mengawasi pemanfaatan modal kerja terbukti mengurangi jumlah kas yang tertahan dalam persediaan barang. FajarPaper memiliki banyak pelanggan sehingga terhindar dari risiko yang biasanya dihadapi Perusahaan yang hanya memiliki satu atau dua sumber pendapatan.
The Company maintains insurance policies which cover the Company’s buildings, vehicles, machinery, equipment, raw materials and finished goods inventories against damage caused by fire, earthquake, volcanic eruption, flood, and tsunamis in an aggregate amount of US$ 500,250,000 and Rp 17,365,350,000. In March 2010, the Company entered into an interest rate swap (IRS) contract amounting to US$ 30 million with HSBC, PT Bank UOB Indonesia and Standard Chartered Bank. The contract swaps a floating rate relating to three month LIBOR in respect of a US$ 70 million syndicated loan, into a fixed rate at an average of 2.01% from March 2010 until maturity in 2013. This IRS was undertaken in order to protect the Company against any adverse fluctuations in the interest rate pertaining to the US$ 70 million syndicated loan priced on a three month LIBOR basis.
Perusahaan memiliki asuransi yang meliputi gedung, kendaraan, mesin, peralatan, bahan baku dan barangbarang jadi yang dapat rusak akibat kebakaran, gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir, dan tsunami, sebesar US$ 500.250.000 dan Rp 17.365.350.000. Pada Maret 2010 Perusahaan menandatangani kontrak interest rate swap (IRS) senilai US$ 30 juta dengan HSBC, PT Bank UOB Indonesia dan Standard Chartered Bank. Melalui kontrak ini, suku bunga pinjaman sindikasi senilai US$ 70 juta dengan suku bunga mengambang LIBOR 3 bulan diubah menjadi suku bunga tetap rata-rata 2,01% sejak Maret 2010 hingga tanggal jatuh temponya pada 2013. Kontrak ini dibuat untuk melindungi Perusahaan dari fluktuasi suku bunga untuk pinjaman sindikasi senilai US$ 70 juta yang ditetapkan sesuai suku bunga LIBOR untuk jangka waktu 3 bulan.
Annual Report Laporan Tahunan 2009
59
Corporate Data Data Perseroan
Share Price Information Informasi Harga Saham 2009
2008
2,400
2,400
2,000
2,000
1,600 1,200
1,530
1,520
1,500
1,520
1,600 1,450
1,200
1,850
1,850
2,010 1,660
1,600
1,720
1,730
1,200
1,520
1,490
Q3
Q4
1,200
800
800
400
400
0
0 Q1
Q2
High (Rp) Tinggi (Rp)
Q3
Q4
Q1
Low (Rp) Rendah (Rp)
Q2
High (Rp) Tinggi (Rp)
Low (Rp) Rendah (Rp)
PT Fajar Surya Wisesa Tbk shares are traded and quoted on Indonesia Stock Exchange. Saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk diperdagangkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia. Reuters access code: FASW.JK Kode akses Reuters: FASW.JK
Shareholders and percentage of share ownership as of December 31, 2009: Pemegang saham dan prosentase kepemilikan saham per 31 Desember 2009: Shareholders Pemegang Saham
Number of Shares Jumlah Saham
%
1,299,868,000
52.4
649,934,000,000
PT Intratata Usaha Mandiri
433,125,000
17.5
216,562,500,000
PT Garama Dhananjaya
144,312,500
5.8
72,156,250,000
Public
600,583,287
24.3
300,291,643,500
Total
2,477,888,787
100
1,238,944,393,500
PT Intercipta Sempana
60
Annual Report Laporan Tahunan 2009
Paid up Capital Modal Disetor
Director’s and Commissioner’s interests
Kepemilikan Saham Direktur dan Komisaris
Mr. Winarko Sulistyo and family owns 1,732,993,000 shares (70%) through PT Intercipta Sempana and PT Intratata Usaha Mandiri.
Bapak Winarko Sulistyo dan keluarga memiliki 1.732.993.000 saham (70%) melalui PT Intercipta Sempana dan PT Intratata Usaha Mandiri.
Mr. Airlangga Hartarto and family owns 144,312,500 shares (5.8%) through PT Garama Dhananjaya.
Bapak Airlangga Hartarto dan keluarga memiliki 144.312.500 saham (5,8%) melalui PT Garama Dhananjaya.
Affiliates and subsidiaries of the Company
Afiliasi dan anak Perusahaan
PT Wira Mustika Agung is an affiliate Company acting as a distributor of the Company’s products. One of the commissioners of the Company is a shareholder of PT Wira Mustika Agung.
PT Wira Mustika Agung merupakan perusahaan afiliasi yang bertindak sebagai distributor produk FajarPaper. Salah seorang Komisaris Perusahaan adalah pemegang saham PT Wira Mustika Agung.
Fajar Paper Finance B.V. domiciled at Prims Bernhardplein 200, 1097 JB Amsterdam, the Netherlands, is a financing and investment company and wholly owned subsidiary of FajarPaper.
Fajar Paper Finance B.V. yang berdomisili di Prims Bernhardplein 200, 1097 JB Amsterdam, Belanda, adalah perusahaan pembiayaan dan investasi yang seluruh sahamnya dimiliki oleh FajarPaper.
Share chronology
Kronologi saham
1994: The Company went public in December 1994 with a total of 222,000,000 outstanding and listed shares with a nominal per share value of Rp 1,000 and total paid-up capital of Rp 222,000,000,000.
1994: Perusahaan menjadi perusahaan terbuka pada bulan Desember 1994 dengan jumlah saham beredar sebanyak 222.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dan total modal disetor sebesar Rp 222.000.000.000.
1995-1998: Selected holders of 3.5% US$ 10,450,000 Convertible Bonds due 2000 converted their holdings into Company shares raising the total number of outstanding and listed shares to 225,262,617 shares with nominal per share value of Rp 1,000 and total paid-up capital of Rp 225,262,617,000. 1999: The Company undertook a stock split 1:2 (1 share of nominal value of Rp 1,000 became 2 shares of nominal value of Rp 500 each) and issued 2:1 bonus share (2 shares of nominal value of Rp 500 per share receives 1 bonus share of nominal value of Rp 500 per share). Total number of outstanding and listed shares became 675,787,851 shares with total paid-up capital of Rp 337,893,925,500. 2000: The Company conducted a 3:8 bonus share issue (3 shares of nominal per share value of Rp 500 receives 8 bonus shares of nominal per share value of Rp 500). Total number of outstanding and listed shares became 2,477,888,787 shares with total paid-up capital of Rp 1,238,944,393,500.
1995-1998: Sebagian pemegang 3,5% Obligasi Konversi US$ 10.450.000 yang jatuh tempo tahun 2000 mengkonversi kepemilikannya menjadi saham Perusahaan sehingga jumlah saham beredar dan tercatat naik menjadi 225.262.617 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dan total modal disetor menjadi sebesar Rp 225.262.617.000. 1999: Perusahaan melakukan pemecahan saham 1:2 (1 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 dipecah menjadi 2 saham dengan nilai nominal masing-masing Rp 500) dan menerbitkan saham bonus 2:1 (2 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham menerima 1 saham bonus dengan nilai nominal Rp 500 per saham). Dengan demikian jumlah saham beredar dan tercatat menjadi 675.787.851 saham dengan total modal disetor sebesar Rp 337.893.925.500. 2000: Perusahaan menerbitkan saham bonus 3:8 (3 saham bernominal Rp 500 per saham menerima 8 saham bonus bernominal Rp 500 per saham). Dengan demikian jumlah saham beredar dan tercatat menjadi 2.477.888.787 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan total modal disetor sebesar Rp 1.238.944.393.500.
Annual Report Laporan Tahunan 2009
61
Corporate Data
Changes to shareholding structure are summarised as follows: Struktur Kepemilikan Saham dapat diringkas sebagai berikut:
1994 Number of Shares Jumlah Saham
%
Paid up Capital Modal Disetor
118,125,000
53
118,125,000,000
PT Intratata Usaha Mandiri
39,375,000
18
39,375,000,000
PT Garama Dhananjaya
13,125,000
6
13,125,000,000
4,375,000
2
4,375,000,000
Public
47,000,000
21
47,000,000,000
Total
222,000,000
100
222,000,000,000
Number of Shares Jumlah Saham
%
Paid up Capital Modal Disetor
118,125,000
52
118,125,000,000
PT Intratata Usaha Mandiri
39,375,000
18
39,375,000,000
PT Garama Dhananjaya
13,125,000
6
13,125,000,000
4,375,000
2
4,375,000,000
Public
50,262,617
22
50,262,617,000
Total
225,262,617
100
225,262,617,000
Number of Shares Jumlah Saham
%
Paid up Capital Modal Disetor
354,375,000
52
177,187,500,000
118,125,000
18
59,062,500,000
PT Garama Dhananjaya
39,375,000
6
19,687,500,000
PT Tatacita Swadaya Abadi
13,125,000
2
6,562,500,000
Public
150,787,851
22
75,393,925,500
Total
675,787,851
100
337,893,925,500
Shareholders Pemegang Saham PT Intercipta Sempana
PT Tatacita Swadaya Abadi
1995-1998 Shareholders Pemegang Saham PT Intercipta Sempana
PT Tatacita Swadaya Abadi
1999 Shareholders Pemegang Saham PT Intercipta Sempana PT Intratata Usaha Mandiri
62
Annual Report Laporan Tahunan 2009
Data Perseroan
2000-2008 Number of Shares Jumlah Saham
%
1,299,375,000
52.4
649,687,500,000
PT Intratata Usaha Mandiri
433,125,000
17.5
216,562,500,000
PT Garama Dhananjaya
144,312,500
5.8
72,156,250,000
48,125,000
2.0
24,062,500,000
Public
552,951,287
22.3
276,475,643,500
Total
2,477,888,787
100
1,238,944,393,500
Number of Shares Jumlah Saham
%
Paid up Capital Modal Disetor
1,299,868,000
52.4
649,934,000,000
PT Intratata Usaha Mandiri
433,125,000
17.5
216,562,500,000
PT Garama Dhananjaya
144,312,500
5.8
72,156,250,000
Public
600,583,287
24.3
300,291,643,500
Total
2,477,888,787
100
1,238,944,393,500
Shareholders Pemegang Saham PT Intercipta Sempana
PT Tatacita Swadaya Abadi
Paid up Capital Modal Disetor
2009 Shareholders Pemegang Saham PT Intercipta Sempana
Company Credit Ratings Peringkat Kredit Perusahaan Ratings Agency Lembaga Pemeringkat Standard & Poor’s Fitch Ratings
Type Jenis
Ratings/Outlook Peringkat/Prospek
Corporate Rating
B/Stable
Long Term Foreign Currency
B/Stable
National Long-Term
BBB+/Stable
Annual Report Laporan Tahunan 2009
63
Corporate Data Data Perseroan
Name and address of ratings agency Nama dan alamat lembaga pemeringkat
Capital market supporting professional: Tenaga bantu ahli pasar modal:
PT. Fitch Ratings Indonesia Plaza DM 24/Fl, Suite 2406 Jl. Jend. Sudirman Kav. 25 Jakarta 12920, Indonesia
Legal Counsel Konsultan Hukum
Fitch Ratings Singapore Pte Ltd 7 Temasek Boulevard #11-04 Suntec Tower One Singapore 038987 Standard & Poor’s (S&P) 30 Cecil Street Prudential Tower #17-01/08 Singapore 049712 Recognitions and certifications Pengakuan dan sertifikat PT Fajar Surya Wisesa Tbk is ISO 9001:2000 certified and has full accreditation under ISO 9000 SISIR certificate No. 95-2-052. PT Fajar Surya Wisesa Tbk memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 dan mendapat akreditasi penuh ISO 9002 SISIR dengan sertifikat No. 95-2-052. Rated “Blue” by Ministry of Environment under the PROPER classification. Perusahaan juga mendapat peringkat “Biru” dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk klasifikasi PROPER.
Makes & Partners Law Firm Menara Batavia Lt. 7 Jl. K.H. Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta 10220, Indonesia Public Accountant (Auditor) Akuntan Publik (Auditor) Osman Bing Satrio & Rekan Wisma Antara Lt 12 Jl. Medan Merdeka Selatan No. 17 Jakarta 10110 Notary Notaris IMAS FATIMAH, S.H. Menara Cyber 2 Lt. 22 Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 No. 13 Jakarta 12950, Indonesia Share Registrar Pencatatan Saham PT Datindo Entrycom Wisma Diners Club Annex Jl. Jend. Sudirman Kav. 34 - 35 Jakarta 10220, Indonesia Corporate Secretary Sekretaris Perusahaan Hadi Rebowo Ongkowidjojo Jl. Abdul Muis No. 30 Jakarta 10160 Telp: (62-21) 344-1316 Fax : (62-21) 345-7643
64
Annual Report Laporan Tahunan 2009
Statement of Management’s Responsibility for Financial Statements Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Keuangan
The Annual report, including the accompanying financial statements and related financial information, is the responsibility of the Management of FajarPaper and has been signed by members of the Board of Commissioners and Directors.
Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen FajarPaper dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi di bawah ini.
Board of Commissioners Dewan Komisaris
Ir. Airlangga Hartarto, MMT., MBA President Commissioner Presiden Komisaris
Lila Notopradono Commissioner Komisaris
Tony Tjandra Commissioner Komisaris
Board of Directors Direksi
Winarko Sulistyo President Director Presiden Direktur
Roy Teguh Director Direktur
Yustinus J. Kusumah Director Direktur
Christopher Thomas Pedder Director Direktur
Hadi Rebowo Ongkowidjojo Director Direktur
Annual Report Laporan Tahunan 2009
65
This page has been intentionally left blank Halaman ini sengaja dikosongkan
PT Fajar Surya Wisesa Tbk Financial Statements with Independent Auditors’ Report for the years ended December 31, 2009 and 2008
PT Fajar Surya Wisesa Tbk Laporan Keuangan beserta Laporan Auditor Independen tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
DIRECTOR’S STATEMENT LETTER SURAT PERNYATAAN DIREKSI INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
01
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2009 and 2008 and for the years then ended LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk tahun- tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Consolidated Balance Sheets Neraca Konsolidasi
03
Consolidated Statements of Income Laporan Laba Rugi Konsolidasi
05
Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
06
Consolidated Statements of Cash Flows Laporan Arus Kas Konsolidasi
07
Notes to Consolidated Financial Statements Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
08
SUPPLEMENTARY INFORMATION INFORMASI TAMBAHAN Schedule I Daftar I
: Parent Company’s Balance Sheets Informasi Neraca Tersendiri Induk Perusahaan
46
Schedule II Daftar II
: Parent Company’s Statements of Income Informasi Laporan Laba Rugi Tersendiri Induk Perusahaan
48
Schedule III Daftar III
: Parent Company’s Statements of Changes in Equity Informasi Laporan Perubahan Ekuitas Tersendiri Induk Perusahaan
49
Schedule IV Daftar IV
: Parent Company’s Statements of Cash Flows Informasi Laporan Arus Kas Tersendiri Induk Perusahaan
50
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 Catatan/ Notes
2009 Rp
2008 Rp
ASET ASET LANCAR Kas dan bank Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Piutang lain-lain Persediaan Uang muka Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Instrumen keuangan derivatif Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.541.226.256.211 tahun 2009 dan Rp 1.396.451.526.750 tahun 2008 Uang muka pembelian aset tetap Uang jaminan
ASSETS
168.825.519.407
3 2f,4
168.650.812.031
CURRENT ASSETS Cash on hand and in banks Trade accounts receivable
116.124.303.425 356.987.511.332 320.393.501 386.486.864.969 3.204.702.238 31.224.878.371 3.139.843.328 -
2d,26
78.181.819.855 269.725.169.249 1.709.862.429 486.000.829.006 3.634.636.180 31.224.878.371 2.625.375.799 52.249.463.586
Related party Third parties Other accounts receivable Inventories Advances Prepaid taxes Prepaid expenses Derivative financial instruments
5 2g,6 2p,24 2h,7 2r,28b
1.066.314.016.571
1.094.002.846.506
2.550.452.554.913
2i,2j,2k,8
2.620.337.693.858
Total Current Assets NONCURRENT ASSETS Property, plant and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 1,541,226,256,211 in 2009 and Rp 1,396,451,526,750 in 2008 Advances for purchase of property, plant and equipment Guarantee deposits
53.628.365.024 839.970.400
3.664.477.670 542.911.190
Jumlah Aset Tidak Lancar
2.604.920.890.337
2.624.545.082.718
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
3.671.234.906.908
3.718.547.929.224
TOTAL ASSETS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-3-
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Continued) Catatan/ Notes
2009 Rp
2008 Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank Hutang usaha kepada pihak ketiga Hutang lain-lain Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Instrumen keuangan derivatif Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Bank dan lembaga keuangan Kewajiban sewa pembiayaan Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bank dan lembaga keuangan Kewajiban sewa pembiayaan Hutang obligasi - bersih Kewajiban imbalan pasca kerja
LIABILITIES AND EQUITY
229.636.264.308 91.653.916.843 1.591.628.794 85.611.477.989 46.162.685.369 6.501.200.364
2p,11,24 12 2r,28b
248.421.232.302 87.069.717.411 1.816.949.815 7.570.465.682 76.975.376.985 -
2o,13 2k,14
102.244.806.630 774.467.283
CURRENT LIABILITIES Bank loans Trade accounts payable to third parties Other accounts payable Taxes payable Accrued expenses Derivative financial instruments Current maturities of long-term loans Banks and financial institution Obligation under finance lease
524.873.016.108
Total Current Liabilities
356.893.518.366
NONCURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities
9 10
905.390.965 462.062.564.632
352.993.930.054
2p,24
304.157.241.171 915.635.989.121 51.797.373.315
2o,13 2k,14 2l,15 2m,16
424.206.889.956 893.035.684 1.057.346.528.643 46.475.846.129
Long-term loans - net of current maturities Banks and financial institution Obligation under finance lease Bonds payable - net Post-employment benefits obligation
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
1.624.584.533.661
1.885.815.818.778
Total Noncurrent Liabilities
JUMLAH KEWAJIBAN
2.086.647.098.293
2.410.688.834.886
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 5.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.477.888.787 saham Tambahan modal disetor Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
1.238.944.393.500 3.560.727.824
17 18
1.238.944.393.500 3.560.727.824
200.000.000 341.882.687.291
19
200.000.000 65.153.973.014
EQUITY Capital stock - Rp 500 par value per share Authorized - 5,000,000,000 shares Subscribed and paid-up 2,477,888,787 shares Additional paid-in capital Retained earnings Appropriated Unappropriated
JUMLAH EKUITAS
1.584.587.808.615
1.307.859.094.338
TOTAL EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
3.671.234.906.908
3.718.547.929.224
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-4-
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 Catatan/ Notes
2009 Rp PENJUALAN BERSIH
2.733.300.131.019
BEBAN POKOK PENJUALAN
2.196.485.263.777
LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008
2008 Rp
2d,2n,20,26 3.027.012.493.144 2n,21
536.814.867.242
2.520.687.031.856 506.325.461.288
COST OF GOODS SOLD GROSS PROFIT
81.262.024.077 31.014.737.951
80.532.546.590 36.498.086.315
OPERATING EXPENSES Selling General and administrative
Jumlah Beban Usaha
112.276.762.028
117.030.632.905
Total Operating Expenses
LABA USAHA
424.538.105.214
389.294.828.383
INCOME FROM OPERATIONS
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban bunga dan keuangan Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Keuntungan (kerugian) atas instrumen keuangan derivatif - bersih Penghasilan bunga Lain-lain - bersih
2n,22,26
NET SALES
(177.289.271.360)
2n 2l,23
(226.567.061.927)
178.159.853.154
2c
(195.879.336.770)
(41.703.214.249) 3.204.738.263 639.707.582
2r,28b
69.813.778.311 3.269.934.141 (4.438.089.355)
Beban Lain-lain - Bersih
(36.988.186.610)
(353.800.775.600)
LABA SEBELUM PAJAK
387.549.918.604
35.494.052.783
MANFAAT (BEBAN) PAJAK LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
(110.821.204.327)
2p,24
276.728.714.277 111,68
1.059.817.078 36.553.869.861
2q,25
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
14,75
OTHER INCOME (CHARGES) Interest expense and financial charges Gain (loss) on foreign exchange - net Gain (loss) on derivative financial instruments - net Interest income Others - net Other Charges - Net INCOME BEFORE TAX TAX BENEFIT (EXPENSE) NET INCOME BASIC EARNINGS PER SHARE
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-5-
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
Catatan/ Notes
Saldo per 1 Januari 2008
Modal Disetor/ Paid-up Capital Rp
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital Rp
1.238.944.393.500
3.560.727.824
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 Saldo Laba/Retained earnings Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Rp Rp -
19
-
-
Dividen
19
-
-
-
(24.778.887.870)
(24.778.887.870)
-
-
-
36.553.869.861
36.553.869.861
1.238.944.393.500
3.560.727.824
65.153.973.014
1.307.859.094.338
-
-
276.728.714.277
276.728.714.277
1.238.944.393.500
3.560.727.824
341.882.687.291
1.584.587.808.615
Saldo per 31 Desember 2008 Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2009
200.000.000 200.000.000
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
(200.000.000)
1.296.084.112.347
Cadangan umum
Laba bersih tahun berjalan
200.000.000
53.578.991.023
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp
-
Balance as of January 1, 2008 Appropriation for general reserve Dividend Net income for the year Balance as of December 31, 2008 Net income for the year Balance as of December 31, 2009
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-6-
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan untuk beban operasi lain Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran untuk: Beban bunga dan keuangan Pajak penghasilan Penerimaan dari: Penghasilan bunga
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008
2009 Rp
2008 Rp
2.608.095.305.366
3.142.074.916.079
(1.512.520.698.639)
(1.761.215.285.783)
1.095.574.606.727
1.380.859.630.296
(190.222.984.578) (40.416.290.688)
(199.937.490.672) (76.243.102.813)
3.204.738.263
3.269.934.141
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
868.140.069.724
1.107.948.970.952
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap
(71.734.539.059)
(36.611.840.489)
Pembayaran uang muka pembelian aset tetap Hasil penjualan aset tetap Pembayaran uang jaminan
(53.413.251.388) 186.000.000 (297.059.210)
630.200.000 (22.911.190)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(125.258.849.657)
(36.004.551.679)
(495.417.211.475)
(666.714.639.187)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran hutang bank Perolehan hutang bank dan lembaga keuangan jangka panjang Pembayaran hutang bank dan lembaga keuangan jangka panjang Pembayaran kewajiban sewa pembiayaan Pembayaran dividen
235.364.229.312
438.836.946.166
(481.891.418.526) (762.112.002) -
(818.834.175.380) (1.840.749.071) (24.778.887.870)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(742.706.512.691)
(1.073.331.505.342)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK
174.707.376
(1.387.086.069)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to suppliers and employees and for other operational expenses Cash generated by operations Payments of: Interest and financial charges Income taxes Receipts from: Interest income Net Cash Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of property, plant and equipment Payment of advances for purchase of property, plant and equipment Proceeds from sale of property, plant and equipment Payment for guarantee deposits Net Cash Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payment of bank loans Proceeds from long-term bank loans and financial institution Payment of long-term bank loans and financial institution Payment of obligation under finance lease Dividend payment Net Cash Used in Financing Activities NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
168.650.812.031
170.037.898.100
CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
168.825.519.407
168.650.812.031
CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF YEAR
INFORMASI TAMBAHAN Aktivitas operasi, investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Perolehan persediaan melalui hutang bank Reklasifikasi uang muka pembelian aset tetap ke aset tetap Penambahan aset tetap sewa pembiayaan melalui kewajiban sewa pembiayaan
SUPPLEMENTAL INFORMATION
534.606.775.534
832.189.905.461
3.449.364.034
1.676.299.895
-
3.304.626.093
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Non-cash operating, investing and financing activities: Purchase of inventories through bank loans Reclassification of advances for purchase property, plant and equipment to property, plant and equipment Acquisition of property, plant and equipment under obligation under finance lease
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-7-
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
1.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
UMUM
1.
a. Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a. Establisment and General Information
P.T. Fajar Surya Wisesa Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 20 tanggal 13 Juni 1987 dari Lenny Budiman, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1737-HT.01.01.TH.88 tanggal 29 Februari 1988 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 36, Tambahan No. 1623 tanggal 4 Mei 1990. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 86 tanggal 25 Juni 2008 dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-43900.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 23 Juli 2008.
P.T. Fajar Surya Wisesa Tbk (the “Company”) was established based on Notarial Deed No. 20 dated June 13, 1987 of Lenny Budiman, S.H., notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-1737-HT.01.01.TH.88 dated February 29, 1988, and was published in Supplement No. 1623 of State Gazette No. 36 dated May 4, 1990. The Company’s Articles of Association has been amended from time to time, the latest amendment of which was notarized under Deed No. 86 dated June 25, 2008 of Imas Fatimah, S.H., notary in Jakarta, to conform with Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Companies. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-43900.AH.01.02. Tahun 2008 dated July 23, 2008.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha manufaktur kertas. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1989 dan saat ini menghasilkan kertas industri seperti sack kraft, containerboard (liner dan corrugating medium) dan boxboard yang digunakan untuk kemasan produk-produk konsumen dan barang-barang industri. Hasil produksi Perusahaan dijual kepada pelanggan dalam negeri dan diekspor ke negara-negara di Asia, Eropa dan Timur Tengah. Persentase penjualan dalam negeri dan ekspor terhadap penjualan bersih tahun 2009 masing-masing sebesar 93% dan 7%. Perusahaan memiliki kapasitas produksi sebesar 700.000 ton per tahun.
According to Article 3 of the Company's Articles of Association, the scope of activities of the Company is to engage in paper manufacturing. The Company started commercial operations in 1989 and is presently producing industrial paper, such as sack kraft, containerboard (liner and corrugating medium) and boxboard, for use in the packaging of consumer and industrial goods. The Company’s products are sold to domestic customers and exported to other Asian countries, Europe and the Middle East. The percentages of domestic and export sales to net sales in 2009 were 93% and 7%, respectively. The Company has a production capacity of 700,000 tons per year.
Kantor pusat Perusahaan terletak di Jalan Abdul Muis No. 30, Jakarta, dan pabrik terletak di Jalan Gardu Sawah Rt. 001/1-1, Kalijaya, Cikarang Barat, Bekasi.
The Company’s head office is located at Jalan Abdul Muis No. 30, Jakarta, and its factory is located at Jalan Gardu Sawah Rt. 001/1-1, Kalijaya, Cikarang Barat, Bekasi.
Perusahaan memiliki 1.940 dan 2.022 karyawan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
The Company employed 1,940 and 2,022 employees as of December 31, 2009 and 2008, respectively.
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The Company’s management at December 31, 2009 and 2008 consisted of the following:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Ir. Airlangga Lila Notopradono Tony Tjandra
-8-
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur
Komite Audit Ketua Anggota
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Winarko Sulistyo Roy Teguh Hadi Rebowo Ongkowidjojo Yustinus Yusuf Kusumah Christopher Thomas Pedder
Audit Committee Chairman Members
Tony Tjandra Sudarmanto M. Fadil
Jumlah gaji dan kesejahteraan Dewan Komisaris dan Direksi masing-masing sebesar Rp 9.239.282.723 dan Rp 9.007.755.800 pada tahun 2009 dan 2008. b.
Anak Perusahaan
Total salaries and benefits of the Boards of Commissioners and Directors amounted to Rp 9,239,282,723 and Rp 9,007,755,800 in 2009 and 2008, respectively. b.
Pada tanggal 31 Juli 2006 Perusahaan mendirikan Fajar Paper Finance B.V. (FPF B.V.) yang berdomisili di Amsterdam, Belanda dengan kepemilikan 100%. Kegiatan usaha FPF B.V. terutama sebagai perusahaan pendanaan dan investasi. Jumlah aset sesudah eliminasi pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah masingmasing sebesar Rp 2.499.685.600 dan Rp 2.165.077.800. c.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
Board of Directors President Director Directors
Consolidated Subsidiary On July, 31 2006, the Company established Fajar Paper Finance B.V. (FPF B.V.) a wholly owned subsidiary which is domiciled in Amsterdam, the Netherlands. FPF B.V.’s activity is to serve as a financing and investment company. Total assets after elimination as of December 31, 2009 and 2008 amounted to Rp 2,499,685,600 and Rp 2,165,077,800 respectively.
c.
Public Offering Securities
of
the
Company’s
Penawaran Umum Saham Perusahaan
Public Offering of the Company Shares
Pada tanggal 29 Nopember 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) berdasarkan suratnya No. S-1927/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum perdana saham kepada masyarakat sebanyak 47.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran sebesar Rp 3.200 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 19 Desember 1994.
On November 29, 1994, the Company obtained the approval from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) based on Letter No. S-1927/PM/1994 to conduct the initial public offering of 47,000,000 Company shares with nominal value of Rp 1,000 per share at an offering price of Rp 3,200 per share. Subsequently, the Company listed all its other shares and since December 19, 1994, all of the Company’s shares have been listed on the Jakarta Stock Exchange.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana tercantum dalam Akta Berita Acara No. 23 tanggal 12 Mei 1999, yang dibuat oleh Notaris Imas Fatimah, S.H., para pemegang saham memutuskan perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham (stock split).
Based on the minutes of the general meeting of shareholders which were notarized under Deed No. 23 dated May 12, 1999 of Imas Fatimah, S.H., the shareholders approved the change in the par value of the Company’s shares from Rp 1,000 to Rp 500 per share (stock split).
Pada tanggal 31 Desember 2009, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta).
As of December 31, 2009, all of the Company’s outstanding shares have been listed in the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange).
-9-
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Penawaran Perusahaan
Umum
Obligasi
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Anak
Public Offering of the Subsidiary’s Bonds
Pada tanggal 31 Oktober 2006, FPF B.V. menerbitkan Guaranteed Senior Secured Note (Notes) sebesar US$ 100.000.000, dengan tingkat bunga 10,75% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2011. Notes tersebut dicatatkan di Bursa Efek Singapura. 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
b.
On October 31, 2006, FPF B.V. issued Guaranteed Senior Secured Notes (the Notes) amounting to US$ 100,000,000 at the rate of 10.75% per annum which matures on October 31, 2011. The Notes are listed on the Singapore Exchange Securities Trading Limited. 2.
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Consolidated Presentation
Financial
Statement
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia. Such consolidated financial statements are not intended to present the financial position and results of operations, changes in equity, and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp), dan laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Prinsip Konsolidasi
b.
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (Catatan 1b). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasi perusahaan tersebut sehingga memperoleh manfaat dari aktivitas perusahaan tersebut. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.
- 10 -
Principles of Consolidation The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company (see Note 1b). Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of the investee entity so as to obtain benefits from its activities. Control is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly through subsidiaries, more than 50% of the voting rights.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan Perusahaan.
Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Company.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.
All intra-group transaction, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.
c.
d.
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
c.
Foreign Currency Translation
Transactions
and
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksitransaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
The books of accounts of the Company are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to consolidated current operations.
Kegiatan FPF B.V., anak perusahaan yang berkedudukan di Amsterdam merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Perusahaan, dengan demikian pembukuan anak perusahaan tersebut yang diselenggarakan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama dengan Perusahaan.
The operations of FPF B.V., a subsidiary which is located in Amsterdam is integral to the Company’s operations, thus the book of accounts of the subsidiary which is maintained in U.S. Dollar is translated into Indonesian Rupiah using similar procedures as the Company.
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai istimewa adalah:
d. hubungan
Transactions with Related Parties Related parties consist of the following:
1)
perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
1)
companies that directly, or indirectly through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
2)
perusahaan asosiasi;
2)
associated companies;
3)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
3)
individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);
- 11 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
4)
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
4)
key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company’s activities, including commissioners, directors and managers of the Company and close members of their families; and
5)
perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
5)
companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and companies which have a common key member of management as the Company.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. e.
Penggunaan Estimasi
e.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. f.
Penyisihan Piutang Ragu-ragu
The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could be different from these estimates. f.
Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun.
- 12 -
Use of Estimates
Allowance for Doubtful Accounts The Company provided the allowance for doubtful accounts is based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
g.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Persediaan
g.
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya, termasuk didalamnya biaya tetap dan biaya variabel, dialokasikan ke dalam nilai persediaan dengan cara yang paling sesuai dengan jenis tersebut, yang nilainya ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih menunjukkan perkiraan harga penjualan persediaan dikurangi dengan perkiraan biaya dalam proses pembuatan dan seluruh biaya penjualan. h.
Inventories are stated at the lower of cost and net realizable value. Costs, including an appropriate portion of fixed and variable overhead expenses, are assigned to inventories by the method most appropriate to the particular class of inventory, with being valued on weighted average cost basis. Net realizable value represents the estimated selling price for inventories less all estimated costs of completion and costs necessary to make the sale.
Biaya Dibayar Dimuka
h.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. i.
Inventories
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Aset Tetap
i.
Property, Plant and Equipment
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straightline method based on the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/ Years
Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan
20 25 - 30 5 5
Buildings and improvements Machinery and equipment Vehicles Furniture, fixture and equipment
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated depreciated.
biaya
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.
- 13 -
at
cost
and
is
not
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost. Construction in progress is transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use.
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.
Assets under finance lease are depreciated based on the same estimated useful life with owned assets or depreciated over the lease period or useful life whichever is shorter.
j.
Penurunan nilai aset
j.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto dan nilai pakai. k.
Sewa
Impairment of an asset When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
k.
Lease
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan, jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada lessee. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Perusahaan sebagai Lessee
The Company as Lessee
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca sebagai kewajiban sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Company at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the balance sheet as a finance lease obligation.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
- 14 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
l.
Biaya Emisi Obligasi
l.
Biaya emisi obligasi langsung dikurangi dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode garis lurus. m.
n.
Imbalan Pasca Kerja
Bonds Issuance Costs Bonds issuance costs are deducted directly from the proceeds of the related bonds to determine the net proceeds of the bonds. The difference between the net proceeds and nominal values represent discount or premium which is amortized using the straight-line method over the term of the bonds.
m.
Post-Employment Benefits
Perusahaan menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
The Company provides defined postemployment benefits to employees in accordance with the Collective Labour Agreement. No funding has been made to this defined benefit plan.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Company’s defined benefit obligations is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The post-employment benefits obligation recognized in the consolidated balance sheets represent the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
n.
Revenue and Expense Recognition
Penjualan Barang
Sale of Goods
Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:
Revenue from sales of goods is recognized when all of the following conditions are satisfied:
Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli;
- 15 -
The Company has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods;
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
o.
p.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;
The Company retains neither continuing managerial involvement to the degree usually associated with ownership nor effective control over the goods sold;
Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan handal;
The amount of revenue measured reliably;
Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Perusahaan tersebut; dan
It is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Company; and
Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.
The cost incurred or to be incurred in respect of the transaction can be measured reliably.
can
be
Penghasilan bunga
Interest Revenue
Penghasilan bunga diakui berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang sesuai.
Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.
Beban
Expenses
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when incurred.
Restrukturisasi Hutang Bermasalah
o.
Troubled Debt Restructuring
Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (termasuk bunga, denda yang berhubungan) di atas jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah, terbatas pada modifikasi atas persyaratan hutang, langsung diakui sebagai keuntungan hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan tidak ada beban bunga yang diakui hingga jatuh tempo hutang tersebut.
The excess of the carrying amount of the loan and related accounts (including related interest and penalty) over the total future cash payments specified by the new terms of the loan in a troubled debt restructuring is recognized immediately as restructuring gain. After the restructuring, all cash payments under the terms of the loan are deducted from the carrying amount of the loan and related accounts, and no interest expense is recognized on such loan until maturity.
Jika nilai tercatat pinjaman kurang dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah, terbatas pada modifikasi atas persyaratan hutang, tidak ada keuntungan ataupun kerugian hasil restrukturisasi yang diakui. Dampak restrukturisasi tersebut diakui secara prosfektif sejak saat restrukturisasi dilaksanakan. Setelah restrukturisasi, beban bunga dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat hutang pada awal setiap periode sampai dengan jatuh temponya.
If the carrying amount of the loan and related account is less than the total future cash payments specified by the new terms of the loan in a troubled debt restructuring involving only modification of terms, no gain or loss is recognized. The effect of such restructuring is accounted for prospectively from the time of restructuring. After the restructuring, interest expense is computed by applying a constant effective interest rate to the carrying amount of the loan and related accounts at the beginning of each period until maturity.
Pajak Penghasilan
p.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
- 16 -
Income Tax Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted as of the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statements of operations, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheets, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
q.
r.
Laba Bersih per Saham
q.
Earnings per Share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
Diluted earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all dilutive potential ordinary shares.
Instrumen Keuangan Derivatif
r.
Derivative Financial Instruments
Perusahaan menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk mengelola risiko eksposur atas suku bunga dan tingkat perubahan nilai tukar mata uang asing termasuk kontrak berjangka perubahan nilai tukar mata uang (foreign exchange forward contracts) dan swap suku bunga (interest rate swaps).
The Company uses derivative financial instruments to manage its exposure to interest rate and foreign exchange rate risk, including foreign exchange forward contracts and interest rate swaps.
Penggunaan derivatif keuangan ditentukan oleh kebijakan Perusahaan dan disetujui oleh dewan direksi, yang memberikan prinsip-prinsip tertulis atas penggunaan derivatif keuangan.
The use of financial derivatives is governed by the Company’s policies approved by the board of directors, which provide written principles on the use of financial derivatives.
- 17 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Derivatif awalnya diakui pada nilai wajar saat kontrak dilakukan dan sesudahnya diukur pada nilai wajarnya pada setiap tanggal neraca. Walaupun dilakukan sebagai lindung nilai ekonomi terhadap risiko eksposur suku bunga dan nilai tukar mata uang asing, derivatif ini tidak dimaksudkan dan tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai dan karenanya perubahan nilai wajarnya langsung diakui dalam laba rugi.
Derivatives are initially recognized at fair value at the date the derivative contract is entered into and are subsequently measured to their fair value at each balance sheet date. Although entered into as economic hedge of exposure against interest rate and foreign exchange rate risks, these derivatives are not designated and do not qualify as accounting hedge and therefore changes in fair values are recognized immediately in earnings.
Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya atau kontrak utama (host contract) lainnya diperlakukan sebagai derivatif tersendiri jika risiko dan karakteristiknya tidak secara jelas dan erat berhubungan dengan karakteristik dan risiko kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laba rugi.
Derivatives embedded in other financial instruments or other host contracts are treated as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not measured at fair value with changes in fair value recognized in earnings.
s.
Informasi Segmen
s.
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen geografis, sedangkan segmen sekunder adalah segmen usaha.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary format in reporting segment information is based on geographical segment, while secondary segment information is based on business segment
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or service within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of component operating in other economic environments.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen tersebut.
Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments, if and only if, their related revenues and expense also are allocated to that segment.
- 18 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
3.
KAS DAN BANK
3.
2009 Rp Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat
458.123.698 170.205.800
Bank Rupiah PT Bank Rabobank International Indonesia Standard Chartered Bank, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank UOB Buana Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 600.000.000) Dolar Amerika Serikat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Standard Chartered Bank, Jakarta Fortis Bank, Netherland N.V. Deutsche Bank A.G., Jakarta The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta PT Bank Central Asia Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Rabobank International Indonesia Yen Jepang Standard Chartered Bank, Jakarta Euro Deutsche Bank A.G., Jakarta Fortis Bank, Netherland N.V. Jumlah kas dan bank
Seluruh rekening bank tersebut ditempatkan pada pihak ketiga.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
CASH ON HAND AND IN BANKS
2008 Rp
664.606.917 55.089.450
17.038.293.513 11.652.964.033
6.229.825.896 10.250.290.963
4.191.114.811 2.964.203.638 2.740.036.258
613.948.670 27.289.340.126 497.517.134
1.522.705.072
1.016.583.669
71.912.284.482 46.534.911.500 2.287.403.802 2.124.456.400 1.068.937.638
17.467.638.195 4.564.973.751 1.802.994.150 1.890.638.936
958.012.280 292.603.106 179.653.270 156.114.542
7.145.778.703 28.197.873.338 21.950.653.496 27.556.632.906
80.348.192
11.012.293.893
1.284.353.277
-
839.580.895 369.213.200
416.417.388 27.714.450
168.825.519.407
168.650.812.031
di
atas
- 19 -
Cash on hand Rupiah U.S. Dollar Cash in banks Rupiah PT Bank Rabobank International Indonesia Standard Chartered Bank, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank UOB Buana Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Others (below Rp 600,000,000 each) U.S. Dollar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Standard Chartered Bank, Jakarta Fortis Bank, Netherland N.V. Deutsche Bank A.G., Jakarta The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta PT Bank Central Asia Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Rabobank International Indonesia Japanese Yen Standard Chartered Bank, Jakarta Euro Deutsche Bank A.G., Jakarta Fortis Bank, Netherland N.V. Total cash on hand and in banks
All of the above bank accounts are placed with the third parties.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
4.
PIUTANG USAHA
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
4.
2009 Rp
2008 Rp
a. Berdasarkan Pelanggan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Wira Mustika Agung
116.124.303.425
78.181.819.855
Pihak ketiga Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri
356.679.384.408 308.126.924
247.055.270.150 22.669.899.099
356.987.511.332
269.725.169.249
473.111.814.757
347.906.989.104
343.960.414.173
225.031.406.527
111.164.828.976 5.747.079.195 12.239.492.413
107.773.992.282 5.963.705.175 403.936.147 8.733.948.973
473.111.814.757
347.906.989.104
472.803.687.833 308.126.924
325.168.971.689 22.738.017.415
473.111.814.757
347.906.989.104
Jumlah Jumlah b. Berdasarkan Umur Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari 61 s/d 90 hari > 90 hari Jumlah c. Berdasarkan Mata Uang Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah
5.
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
a. By Debtor Related party PT Wira Mustika Agung Third parties Local customers Foreign customers Total Total b. By Age Category Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days Total c. By Currency Rupiah U.S. Dollar Total
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa seluruh piutang usaha tersebut dapat ditagih, sehingga tidak dibentuk penyisihan piutang raguragu.
No allowance for doubtful accounts was provided on trade accounts receivable as the Company’s management believes that all such receivables are collectible.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk on third party receivables.
PIUTANG LAIN-LAIN
5.
2009 Rp
OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE
2008 Rp
Piutang karyawan Piutang kepada pemasok Lain-lain
274.615.000 45.778.501
277.125.000 1.016.368.229 416.369.200
Employee receivables Receivable from suppliers Others
Jumlah
320.393.501
1.709.862.429
Total
- 20 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
6.
7.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PERSEDIAAN
6.
INVENTORIES
2009 Rp
2008 Rp
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu dan suku cadang Barang dalam perjalanan
155.716.825.609 2.617.311.603 126.418.103.281 92.028.368.243 9.706.256.233
218.608.030.683 5.348.826.018 138.417.071.797 103.651.322.890 19.975.577.618
Finished goods Work in process Raw materials Indirect materials and spare parts Goods in transit
Jumlah
386.486.864.969
486.000.829.006
Total
Berdasarkan penelaahan terhadap persediaan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa tidak perlu dilakukan penyisihan atas penurunan nilai persediaan.
Based on the review of inventories at the end of the year, the Company’s management believes that no allowance for decline in value of inventories is required.
Persediaan dan aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan seperti dijelaskan pada Catatan 8.
Inventories and property, plant and equipment, except land, of the Company were insured as discussed in Note 8.
BIAYA DIBAYAR DIMUKA
7.
2009 Rp
PREPAID EXPENSES
2008 Rp
Sewa tanah dan bangunan (Catatan 26) Asuransi
2.559.830.000 580.013.328
2.570.744.124 54.631.675
Rent of land and building (Note 26) Insurance
Jumlah
3.139.843.328
2.625.375.799
Total
8. ASET TETAP
8. 1 Januari 2009/ January 1, 2009 Rp
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan Aset sewa pembiayaan Kendaraan Aset dalam penyelesaian Mesin dan peralatan Bangunan dan prasarana Jumlah
21.734.872.600 206.703.988.987 3.729.557.441.733 17.418.769.285 12.169.488.073 3.304.626.093
Penambahan/ Additions Rp
35.000.000 8.962.953.710 33.527.156.106 772.783.182 1.408.354.544 -
25.900.033.837 -
25.296.000.001 5.181.655.550
4.016.789.220.608
75.183.903.093
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan Aset sewa pembiayaan Kendaraan
89.146.964.476 1.286.439.349.131 11.331.428.422 8.927.936.604
10.360.160.620 130.629.025.110 2.298.282.960 1.120.648.129
605.848.117
660.925.219
Jumlah
1.396.451.526.750
145.069.042.038
Jumlah tercatat
2.620.337.693.858
Pengurangan/ Deduction Rp
294.312.577 294.312.577
294.312.577 294.312.577
- 21 -
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT Reklasifikasi/ Reclassifications Rp
563.298.180 -
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Rp
21.769.872.600 215.666.942.697 3.763.647.896.019 17.897.239.890 13.577.842.617 3.304.626.093
(563.298.180) -
50.632.735.658 5.181.655.550
Cost: Direct acquisitions Land Buildings and land improvements Machineries and equipment Vehicles Furniture, fixtures and equipment Assets under finance lease Vehicles Construction in progress Machineries and equipment Buildings and land improvements
4.091.678.811.124
Total
-
99.507.125.096 1.417.068.374.241 13.335.398.805 10.048.584.733
-
1.266.773.336
Accumulated depreciation: Direct acquisitions Buildings and land improvements Machineries and equipment Vehicles Furniture, fixtures and equipment Assets under finance lease Vehicles
-
1.541.226.256.211
Total
2.550.452.554.913
Net book value
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 1 Januari 2008/ January 1, 2008 Rp Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan Aset sewa pembiayaan Kendaraan Aset dalam penyelesaian Mesin dan peralatan Jumlah
Penambahan/ Additions Rp
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pengurangan/ Deduction Rp
19.492.099.100 206.354.618.770 3.708.701.825.233 15.139.302.621 10.526.750.876
2.242.773.500 349.370.217 20.855.616.500 2.115.844.318 1.642.737.197
1.739.901.000
3.304.626.093
-
14.818.235.185
11.081.798.652
-
3.976.772.732.785
41.592.766.477
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan Aset sewa pembiayaan Kendaraan
78.825.464.787 1.157.219.322.778 9.678.904.490 8.026.746.567
10.321.499.689 129.220.026.353 2.111.024.085 901.190.037
898.948.850
721.841.517
Jumlah
1.254.649.387.472
143.275.581.681
Jumlah tercatat
2.722.123.345.313
561.336.404 -
561.336.404
458.500.153 458.500.153
Beban penyusutan adalah sebagai berikut:
Reklasifikasi/ Reclassifications Rp
724.958.750 -
31 Desember 2008/ December 31, 2008 Rp
21.734.872.600 206.703.988.987 3.729.557.441.733 17.418.769.285 12.169.488.073
(1.739.901.000)
3.304.626.093
-
25.900.033.837
(1.014.942.250)
-
Cost: Direct acquisitions Land Buildings and land improvements Machineries and equipment Vehicles Furniture, fixtures and equipment Assets under finance lease Vehicles Construction in progress Machineries and equipment
4.016.789.220.608
Total
89.146.964.476 1.286.439.349.131 11.331.428.422 8.927.936.604
Accumulated depreciation: Direct acquisitions Buildings and land improvements Machineries and equipment Vehicles Furniture, fixtures and equipment Assets under finance lease Vehicles
(1.014.942.250)
605.848.117
(1.014.942.250)
1.396.451.526.750
Total
2.620.337.693.858
Net book value
Depreciation expense was as follows:
2009 Rp
2008 Rp
Biaya pabrikasi (Catatan 21) Beban usaha Beban penjualan Beban umum dan administrasi (Catatan 22)
144.620.855.582
142.837.351.316
29.600.000
3.797.165
418.586.456
434.433.200
Jumlah
145.069.042.038
143.275.581.681
Perincian keuntungan atas penjualan aset tetap bersih adalah sebagai berikut:
2009 Rp
Manufacturing expenses (Note 21) Operating expenses Selling expenses General and administrative expenses (Note 22) Total
Details of gain on sale of property, plant and equipment - net are as follows:
2008 Rp
Jumlah tercatat aset tetap yang dijual Harga jual
186.000.000
102.836.251 630.200.000
Net book value of property, plant and equipment Selling price
Keuntungan atas penjualan aset tetap - bersih
186.000.000
527.363.749
Gain on sale of property, plant and equipment - net
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah Hak Guna Bangunan (HGB) dengan luas keseluruhan 2 478.471 m . HGB akan berakhir antara tahun 2013 dan 2038, yang terletak di Cibitung, Bekasi. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak akan terdapat masalah dalam perpanjangan hak atas tanah karena seluruh bidang tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
- 22 -
The Company owns parcels of land totalling 478,471 m2 located in Cibitung, Bekasi which are covered by the Building Use Right (Hak Guna Bangunan or HGB). HGB will expire between 2013 and 2038. Management believes that there will be no difficulty in obtaining the extension of the legal term of the landrights since all the parcels of land were acquired legally and are supported by sufficient evidence of ownership.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aset tetap, kecuali kendaraan, digunakan sebagai jaminan atas hutang jangka panjang (Catatan 13).
All property, plant and equipment, except vehicles, are pledged as collateral for the longterm loans (Note 13).
Persediaan dan aset tetap Perusahaan, kecuali tanah, diasuransikan kepada PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Indrapura, PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur dan PT Asuransi Ramayana Tbk dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 500.250.000 dan Rp 17.365.350.000 pada tanggal 31 Desember 2009 dan sebesar US$ 420.250.000 dan Rp 18.075.850.000 pada tanggal 31 Desember 2008. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko kebakaran, bencana alam dan risiko lainnya.
The Company’s inventories, property, plant and equipment except land, are insured with PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Indrapura, PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur and PT Asuransi Ramayana Tbk for US$ 500,250,000 and Rp 17,365,350,000 as of December 31, 2009 and US$ 420,250,000 and Rp 18,075,850,000 as of December 31, 2008. The Company’s management believes that the insurance coverage is adequate to cover loss from fire, natural disasters and other risks.
Pada tanggal 31 Desember 2009, persentase penyelesaian dari aset dalam penyelesaian sebesar 6,88% dari jumlah biaya proyek yang dianggarkan.
As of December 31, 2009, the percentage of completion of construction in progress is 6.88% of total budgeted cost.
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada 31 Desember 2009 dan 2008.
Based on management’s assessment, there are no events or changes in circumstances under which may indicate an impairment in the value of property, plant and equipment as of December 31, 2009 and 2008.
9. HUTANG BANK
9.
2009 Rp The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Dolar Amerika Serikat (US$ 14.532.682) Rupiah Standard Chartered Bank, Jakarta Dolar Amerika Serikat (US$ 9.850.639) Rupiah Deutsche Bank A.G., Jakarta Dolar Amerika Serikat (US$ 46.069 tahun 2009 dan US$ 628.367 tahun 2008) Euro (EUR 171.063) Jumlah Tingkat bunga per tahun selama tahun berjalan Dolar Amerika Serikat Euro Rupiah
BANK LOANS
2008 Rp The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta
136.607.214.090 -
84.235.275.866
92.596.003.968 -
154.665.420.874
433.046.250 -
6.880.622.921 2.639.912.641
229.636.264.308
248.421.232.302
Total
4,29% - 8,54% 5,93% - 6,91% 8,5% - 13,19%
Interest rate per annum in the current year U.S. Dollar Euro Rupiah
3,58% - 5,37% 8,16% - 19,61%
- 23 -
U.S. Dollar (US$ 14,532,682) Rupiah Standard Chartered Bank, Jakarta U.S. Dollar (US$ 9,850,639) Rupiah Deutsche Bank A.G., Jakarta U.S. Dollar (US$ 46,069 in 2009 and US$ 628,367 in 2008) Euro (EUR 171,063)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
The Hongkong and Shanghai Corporation Limited, Jakarta
Banking
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
The Hongkong and Shanghai Corporation Limited, Jakarta
Banking
Pinjaman ini merupakan fasilitas kredit impor jangka pendek dengan jumlah maksimum sebesar US$ 28.000.000 pada tahun 2009 serta US$ 30.000.000 pada tahun 2008, atau jumlah yang setara dalam mata uang lain. Pinjaman kredit impor jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2010 dan dikenakan tingkat bunga berdasarkan saldo harian sebesar 5,5% per tahun di bawah suku bunga pinjaman terbaik HSBC untuk pinjaman dalam Dollar Amerika Serikat.
This loan represents a short-term import credit facility with a maximum borrowing amount of US$ 28,000,000 in 2009 and US$ 30,000,000 in 2008, or at any equivalent amount in other currencies. Import credit facility is due on June 30, 2010 and bears an interest rate based on daily balance at 5.5% per annum below HSBC’s best lending rate for loan in United States Dollar.
Pinjaman ini memiliki kententuan yang sama dengan ketentuan pada hutang jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 13).
The loan has the same terms as agreed with long-term facility which is obtained from the same bank (Note 13).
Standard Chartered Bank, Jakarta
Standard Chartered Bank, Jakarta
Pinjaman ini merupakan fasilitas kredit impor dengan jumlah maksimum sebesar US$ 25.000.000, atau jumlah yang setara dalam mata uang lain. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar cost of fund + 2,25% untuk pinjaman dalam Dolar Amerika Serikat dan cost of fund + 2% untuk pinjaman dalam Rupiah. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 31 Agustus 2010, dan diperpanjang secara otomatis untuk periode 3 bulan.
This loan represents an import credit facility with a maximum borrowing amount of US$ 25,000,000, or at any equivalent amount in other currencies. This credit bears an interest rate from cost of fund + 2.25% for loan in United States Dollar and cost of fund + 2% for loan in Rupiah. This Loan is due on August 31, 2010, and will be automatically extended for a 3-month period.
Deutsche Bank A.G., Jakarta
Deutsche Bank A.G., Jakarta
Pinjaman ini merupakan fasilitas kredit impor dengan jumlah maksimum sebesar EUR 5.000.000 atau jumlah yang setara dalam mata uang lain. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar SIBOR + 1,75% dan jatuh tempo pada 30 Nopember 2009.
This loan represents an import credit facility with a maximum borrowing amount of EUR 5,000,000 or at any equivalent amount in other currencies. This credit bears an interest rate from SIBOR plus 1.75% and was due on November 30, 2009.
Pinjaman ini masih dalam proses perpanjangan.
This loan is still in the process of extension.
10. HUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
10. TRADE ACCOUNTS PAYABLE TO THIRD PARTIES
2009 Rp a. Berdasarkan pemasok Pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri Jumlah b. Berdasarkan mata uang Rupiah Dollar Amerika Serikat Euro Dollar Singapura Yen Jepang Jumlah
2008 Rp
88.557.240.192 3.096.676.651
75.242.159.540 11.827.557.871
91.653.916.843
87.069.717.411
46.788.753.840 42.274.169.324 2.301.228.841 283.557.060 6.207.778
33.252.040.012 45.044.413.626 7.927.539.310 120.984.334 724.740.129
91.653.916.843
87.069.717.411
- 24 -
a. By debtor Local suppliers Foreign suppliers Total b. By currency Rupiah U.S. Dollar Euro Singapore Dollar Japanese Yen Total
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2009 Rp c. Berdasarkan umur Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah
52.420.151.723 17.571.992.019 4.382.506.401 12.695.067.268
91.653.916.843
87.069.717.411
11. HUTANG PAJAK
c. By age Less than 31 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days Total
Trade accounts payable to third parties have credit terms of 30 to 90 days. 11. TAXES PAYABLE
2009 Rp
Jumlah
2008 Rp
60.216.044.119 17.683.105.932 5.064.830.980 8.689.935.812
Jangka waktu hutang usaha berkisar antara 30 - 90 hari.
Pajak penghasilan badan (Catatan 24) Perusahaan Anak perusahaan Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pajak pertambahan nilai - bersih
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2008 Rp
1.971.219.454 174.854.717 20.291.607 581.812.304 9.380.272.660
2.568.477.303 117.373.828 44.490.413 975.338.688 3.864.785.450
Corporate income tax (Note 24) The Company Subsidiary Income taxes: Article 21 Article 22 Article 23 Article 25 Article 26 Value added tax - net
85.611.477.989
7.570.465.682
Total
73.257.577.647 225.449.600
12. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
-
12. ACCRUED EXPENSES
2009 Rp
2008 Rp
Gas Bunga Pengangkutan Listrik dan telepon Lain-lain
21.272.776.312 17.446.190.125 5.408.320.433 827.792.571 1.207.605.928
22.704.409.606 25.574.126.673 12.420.362.384 700.472.074 15.576.006.248
Gas Interest Freight Electricity and telephone Others
Jumlah
46.162.685.369
76.975.376.985
Total
- 25 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
13. HUTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN JANGKA PANJANG
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
13. LONG-TERM LOAN FROM FINANCIAL INSTITUTION
2009 Rp PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Pinjaman berulang Rupiah Kredit modal kerja Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$ 7.501.406 tahun 2009 dan (US$ 81.606 tahun 2008) Pinjaman berjangka (Rupiah) Kredit investasi (Rupiah) Jumlah Holwell Investments Ltd., Hong Kong Kredit investasi Dolar Amerika Serikat (US$ 6.800.000)
BANKS
AND
2008 Rp
199.835.668.382
292.855.806.641
33.808.356.389
64.431.839.030
70.513.216.400 -
893.580.335 23.235.993.432 12.500.000.000
304.157.241.171
393.917.219.438
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Revolving loan Rupiah W orking capital loan Rupiah U.S.Dollar (US$ 7,501,406 in 2009 and US$ 81,606 in 2008) Term loan (Rupiah) Investment loan (Rupiah) Total Holwell Investments Ltd., Hong Kong Investment credit
-
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Pinjaman saldo menurun (Rupiah) Jumlah hutang bank dan lembaga keuangan Premi atas hutang yang direstrukturisasi yang belum diamortisasi Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang jangka panjang - bersih
74.460.000.000
-
52.000.000.000
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Reducing balance loan (Rupiah)
304.157.241.171
520.377.219.438
304.157.241.171
6.074.477.148 526.451.696.586
Total loans from banks and financial institution Unamortized premium on restructured loans Total
102.244.806.630
Less current maturities
424.206.889.956
Long-term portion
304.157.241.171
Tingkat bunga per tahun selama tahun berjalan Dolar Amerika Serikat Rupiah
U.S. Dollar (US$ 6,800,000)
3% - 7,75% 10,64% - 14,69%
3% - 9% 10% - 15,13%
Interest rate per annum during the year U.S. Dollar Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
Perusahaan memperoleh pinjaman sebagai berikut:
The Company has obtained facilities such as the following:
a.
beberapa
fasilitas
Fasilitas pinjaman berulang Tranche A dengan jumlah maksimum sebesar US$ 40.000.000, terdiri atas Kredit Modal Kerja Impor (KMKI) sebesar US$ 33.500.000 dan fasilitas Stand By L/C sebesar US$ 6.500.000.
- 26 -
a.
several
credit
Revolving loan facilities, Tranche A with a maximum borrowing amount of US$ 40,000,000, consisting of Import Working Capital Credit (KMKI) Facility amounting to US$ 33,500,000 and Stand By Letter of Credit (L/C) amounting to US$ 6,500,000.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan surat BRI tanggal 28 Maret 2008, fasilitas KMKI Tranche A sebesar US$ 33.500.000 diubah menjadi Tranche A sebesar US$ 16.500.000 dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan sebesar US$ 17.000.000 dikonversi ke dalam mata uang Rupiah. Pada tanggal 9 April 2008, pinjaman Tranche A sebesar US$ 16.976.025 dikonversi menjadi Rp 156.485.000.000.
Based on the decision letter from BRI dated March 28, 2008, KMKI facility Tranche A amounting to US$ 33,500,000 was converted into Tranche A in the United States Dollar denomination amounting to US$ 16,500,000 and in the Rupiah denomination with an equivalent amount of US$ 17,000,000. On April 9, 2008, loan facility Tranche A amounted to US$ 16,976,025 was converted to Rp 156,485,000,000.
Selanjutnya, berdasarkan surat BRI tanggal 24 Oktober 2008, fasilitas pinjaman berulang Tranche A sebesar US$ 16.500.000 dikonversi ke dalam mata uang Rupiah. Sisa pinjaman Tranche A sebesar US$ 13.855.364 dikonversi menjadi Rp 142.017.481.820.
And based on the decision letter from BRI dated October 24, 2008, revolving loan facility Tranche A amounting to US$ 16,500,000 was converted into Rupiah. The remaining balance of Tranche A loan amounted to US$ 13,855,364 was converted to Rp 142,017,481,820.
b.
c.
Fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar US$ 17.000.000.
b.
Working capital credit facility with a maximum borrowing amount of US$ 17,000,000.
Berdasarkan surat BRI tanggal 28 Maret 2008, fasilitas kredit modal kerja tersebut diubah menjadi sebesar US$ 10.000.000 dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan sebesar US$ 7.000.000 dikonversi ke dalam mata uang Rupiah. Pada tanggal 9 April 2008, kredit modal kerja sebesar US$ 6.990.128 dikonversi menjadi Rp 64.434.999.996.
Based on the decision letter from BRI dated March 28, 2008, the working capital credit facility was converted into the United States Dollar denomination amounting to US$ 10,000,000 and in the Rupiah denomination with an equivalent amount of US$ 7,000,000. On April 9, 2008, the working capital credit facility amounted to US$ 6,990,128 was converted to Rp 64,434,999,996.
Fasilitas pinjaman berulang dan modal kerja jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2010.
Revolving loan and working capital loan mature on January 1, 2010.
Berdasarkan Surat BRI No. B.446BUM/KUS/03/2010 tanggal 1 Maret 2010, Pinjaman berulang dan modal kerja tersebut di atas masih dalam proses perpanjangan. Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa selama proses perpanjangan, fasilitas pinjaman tersebut dikenakan bunga normal tanpa denda.
Based on the letter from BRI No. B.446BUM/KUS/03/2010 dated March 1, 2010, the above mentioned revolving and working capital loans are still in the process of extension. The letter states that while the loans are in the process of extension, such facilities are charged with normal interest rates and are free of penalties.
Fasilitas pinjaman berjangka (Tranche B) dengan jumlah maksimum sebesar US$ 29.500.000.
c.
Term loan facility (Tranche B) with a maximum borrowing amount of US$ 29,500,000.
Pinjaman ini akan dilunasi dengan angsuran triwulanan sebesar US$ 921.875 mulai bulan Maret 2002 sampai dengan Desember 2009.
This loan is payable in quarterly installments of US$ 921,875 starting from March 2002 until December 2009.
Berdasarkan surat BRI tanggal 28 Maret 2008, fasilitas pinjaman berjangka Tranche B dengan sisa hutang sebesar US$ 5.175.667 dikonversi ke dalam mata uang Rupiah, setara Rp 48.693.571.557, dengan cicilan triwulanan sebesar Rp 8.485.859.375.
Based on the decision letter from BRI dated March 28, 2008, the term loan facility Tranche B with an outstanding loan amount of US$ 5,175,667 was converted into the Rupiah equivalent of Rp 48,693,571,557, with quarterly installments of Rp 8,485,859,375.
Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 30 September 2009.
This loan had been September 30, 2009.
- 27 -
fully
paid
on
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
d.
Fasilitas kredit investasi (Tranche C) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 100.000.000.000.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
d.
Investment credit facility (Tranche C) with a maximum borrowing amount of Rp 100,000,000,000.
Pinjaman ini dilunasi dengan angsuran triwulanan sebesar Rp 3.125.000.000 mulai bulan Maret 2002 sampai dengan Desember 2009.
This loan is payable in quarterly installments of Rp 3,125,000,000 starting from March 2002 until December 2009.
Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 25 Maret 2009.
This loan had been fully paid on March 25, 2009.
Pinjaman dari BRI di atas dijamin dengan mesin dan peralatan, perabot dan peralatan, dan tanah 2 seluas 157.959 m milik Perusahaan berikut bangunan di atasnya.
The loans from BRI above are collateralized by the Company’s machineries and equipment, furniture, fixtures and equipment, and land with an 2 area of 157,959 m including the building thereon.
Perjanjian pinjaman BRI juga mencakup persyaratan tertentu antara lain membatasi hak Perusahaan untuk merubah anggaran dasar kecuali penambahan modal disetor bentuk status hukum, melaksanakan pembagian dividen diluar dari kebijakan dividen yang telah tercantum dalam prospektus, melakukan investasi kepada perusahaan lain, memberikan hutang kepada pemegang saham dengan cara apapun, serta menjual, mengalihkan harta kekayaan kepada pihak lain.
The loan agreement with BRI includes certain covenants that limit the Company’s right to modify its Articles of Association except for addition in paid-up capital, to make changes in legal status, to pay dividends beyond its dividend policy stated in the prospectus, to invest in another company, to grant loans to shareholder by any means, and to sell and transfer the Company’s assets to others.
Holwell Investments Ltd.
Holwell Investments Ltd.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dengan jumlah maksimum sebesar US$ 12.800.000. Pinjaman ini dilunasi dengan angsuran triwulanan sebesar US$ 250.000 mulai bulan Maret 2005 sampai dengan Desember 2010.
The Company has obtained an investment credit facility with a maximum borrowing amount of US$ 12,800,000. The loan is payable in quarterly installments of US$ 250,000 starting from March 2005 until December 2010.
Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 17 Maret 2009.
This loan had been fully paid on March 17 2009.
The Hongkong and Shanghai Corporation Limited (HSBC)
The Hongkong and Shanghai Corporation Limited (HSBC)
Banking
Banking
Pada bulan Desember 2007, Perusahaan menerima fasilitas pinjaman saldo menurun (reducing balance loan) dalam mata uang Rupiah sebesar Rp 100.000.000.000 yang berjangka waktu 2 tahun dan dikenakan tingkat bunga 2,75% per tahun di bawah suku bunga pinjaman berjangka HSBC.
In December 2007, the Company received a reducing balance loan facility in Rupiah amounting to Rp 100,000,000,000, 2 years-term and bears an interest rate of 2.75% per annum below HSBC term loan lending rate.
Pinjaman ini dilunasi dengan angsuran bulanan sebesar Rp 4.000.000.000 mulai bulan Januari 2008 sampai dengan Desember 2009, dengan pembayaran akhir sebesar Rp 8.000.000.000 pada bulan Desember 2009.
This loan is payable in monthly installments of Rp 4,000,000,000 starting from January 2008 until December 2009, with a final payment of Rp 8,000,000,000 in December 2009.
- 28 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perjanjian pinjaman HSBC mewajibkan Perusahaan memperoleh persetujuan tertulis dari bank sebelum melakukan kegiatan-kegiatan, antara lain memperoleh pinjaman baru dari pihak lain, kecuali dalam rangka kegiatan usaha normal dan menjaminkan aset Perusahaan kepada pihak lain untuk tujuan apapun, dan memenuhi persyaratan tertentu.
Based on the loan agreement with HSBC, the Company must obtain a written approval from the bank before executing activities, such as, receiving new loan from another creditor unless related to the normal course of business and securing the assets of the Company to others for any purposes, and fulfill certain requirements.
Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 29 Mei 2009.
This loan had been fully paid on May 29, 2009.
Premi Atas Hutang yang Direstrukturisasi
Unamortized Premium on Restructured Loans
Merupakan premi atas hutang yang direstrukturisasi yang terdiri atas: Pinjaman berjangka BRI. Kredit Investasi BRI. Kredit Investasi Holwell Investment Ltd., Hong Kong.
Represents premium on restructured loans as follows: Term loan from BRI. Investment loan from BRI. Investment Credit from Holwell Investment Ltd., Hong Kong.
Amortisasi premi atas hutang yang direstrukturisasi adalah sebesar Rp 6.195.980.123 pada tahun 2009 dan Rp 5.746.639.237 pada tahun 2008 (Catatan 23).
Amortization of premium on restructured loans amounted to Rp 6,195,980,123 and Rp 5,746,639,237 in 2009 and 2008, respectively (Note 23).
14. KEWAJIBAN SEWA PEMBIAYAAN
14. OBLIGATION UNDER FINANCE LEASE
Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT UFJ BRI Finance untuk kendaraan alat berat dengan jangka waktu sewa tiga (3) tahun dan tingkat bunga efektif per tahun sebesar 14,91% - 19,91% pada tahun 2009 dan 11,70% - 14,33% pada tahun 2008.
The Company has a finance lease agreement with PT UFJ BRI Finance covering heavy equipment vehicles, with a lease term of three (3) years and effective annual interests rates of 14.91% 19.91% in 2009 and 11.70% - 14.33% in 2008.
Nilai kini pembayaran sewa minimum di masa datang berdasarkan perjanjian sewa tersebut pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2009 and 2008, future minimum lease payments required under the lease agreement are as follows:
2009 Rp
2008 Rp
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: 2009 2010
980.167.392
963.861.948 963.861.948
Jumlah pembayaran sewa minimum
980.167.392
1.927.723.896
Bunga
(74.776.427)
Nilai kini pembayaran sewa minimum
905.390.965
Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban sewa pembiayaan jangka panjang - Bersih
(905.390.965) -
(260.220.929)
1.667.502.967 (774.467.283) 893.035.684
- 29 -
Due in: 2009 2010 Minimum lease payments Interest Present value of minimum lease payments Current maturities Long-term obligation under finance lease - Net
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
15. HUTANG OBLIGASI
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
15. BONDS PAYABLE
2009 Rp
2008 Rp
Nilai nominal - US$ 100.000.000 Diskonto dan biaya penerbitan obligasi yang belum diamortisasi
940.000.000.000
1.095.000.000.000
Bersih
915.635.989.121
(24.364.010.879)
(37.653.471.357) 1.057.346.528.643
Nominal value - US$ 100,000,000 Unamortized discount and bonds issuance cost Net
Pada tanggal 31 Oktober 2006, anak perusahaan (FPF B.V.) menerbitkan Guaranteed Senior Secured Notes (Notes) sebesar US$ 100.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun yang dibayar tiap 6 bulan. Obligasi tersebut berjangka waktu 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2011. Harga jual obligasi pada saat penawaran adalah sebesar 97,666% dari nilai nominal obligasi dan tercatat di Bursa Efek Singapura.
On October 31, 2006, the subsidiary (FPF B.V.) issued Guaranteed Senior Secured Notes (the Notes) amounting to US$ 100,000,000 at an annual fixed interest rate of 10.75%, payable every six months. The Notes have a term of five years and will be due on October 31, 2011. The Notes were offered at 97.666% of the nominal value and are listed on the Singapore Stock Exchange Securities Trading Limited.
Dalam rangka penerbitan obligasi ini, The Bank of New York Mellon bertindak sebagai Wali Amanat.
In connection with the Notes issuance, The Bank of New York Mellon acts as the Trustee.
Obligasi dijamin oleh Perusahaan dan jaminan tersebut tidak dapat dibatalkan. Perjanjian obligasi tersebut di atas mencakup persyaratan tertentu dan mewajibkan Perusahaan untuk memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu. Perjanjian tersebut juga mencakup kondisi dan risiko atas pelanggaran perjanjian.
The Notes are unconditionally and irrevocably guaranteed by the Company. The Notes agreement governing the above facilities require the Company to fulfill, among others, certain financial ratios. The agreements also provide for various events of default.
Berdasarkan pemeringkatan yang diterbitkan oleh Standard and Poors Rating Services pada tanggal 25 Juni 2008 dan Fitch Ratings Ltd. pada tanggal 25 Nopember 2009, peringkat obligasi masingmasing adalah B dan B.
Based on the rating issued by Standard and Poors Rating Services dated June 25, 2008 and Fitch Ratings Ltd. dated November 25, 2009, the Notes are rated B and B, respectively.
16. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
16.
Perusahaan menghitung dan membukukan estimasi imbalan pasca kerja untuk seluruh karyawannya yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 1.923 karyawan di tahun 2009 dan 1.989 karyawan di tahun 2008.
- 30 -
POST–EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION The Company calculates and records estimated post-employment benefits obligation for its eligible employees based on the Collective Labour Agreement. The number of employees entitled to benefits is 1,923 in 2009 and 1,989 in 2008.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi adalah:
Amounts recognized in income with respect to these post-employment benefits are as follows:
2009 Rp
2008 Rp
Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuarial Biaya jasa lalu
3.678.441.470 4.319.843.773 (363.408.736) 491.200.329
2.976.018.372 6.386.333.097 491.200.329
Current service cost Interest cost Actuarial cost Past service cost
Jumlah
8.126.076.836
9.853.551.798
Total
Kewajiban imbalan pasca kerja yang termasuk neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
2009 Rp Nilai kini kewajiban yang tidak didanai Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan aktuarial yang belum diakui Kewajiban bersih
The amounts included in the consolidated balance sheets arising from the Company’s obligation in respect of these post-employment benefits are as follows:
2008 Rp
54.543.918.811 (6.378.183.021)
43.198.437.725 (6.869.383.350)
Present value of unfunded obligation Unrecognized past service cost
3.631.637.525
10.146.791.754
Unrecognized actuarial gain
51.797.373.315
46.475.846.129
Net Liability
Mutasi kewajiban bersih di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
2009 Rp
Movements in the net liability recognized in consolidated balance sheets are as follows:
2008 Rp
Saldo awal Mutasi tahun berjalan Pembayaran manfaat Beban tahun berjalan
46.475.846.129
40.630.354.231
(2.804.549.650) 8.126.076.836
(4.008.059.900) 9.853.551.798
Beginning of the year Movements in current year Benefit payments Provision during the year
Saldo akhir
51.797.373.315
46.475.846.129
End of the year
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Dian Artha Tama. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat pensiun normal
The cost of providing post-employment benefits is calculated by an independent actuary PT Dian Artha Tama. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2009
2008
10% 5% 55 tahun/years
12% 5% 55 tahun/years
- 31 -
Discount rate per annum Salary increment rate per annum Normal retirement age
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
17. MODAL SAHAM
17. CAPITAL STOCK
Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan (PT Datindo Entrycom), susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham/ Number of Shares
Based on the stockholders list issued by Administration Office of Listed Shares of the Company, PT Datindo Entrycom, the stockholders of the Company are as follows:
2009 Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership %
Jumlah Modal Disetor/Total Paid-up Capital Rp
Name of Stockholders
PT Intercipta Sempana PT Intratata Usaha Mandiri PT Garama Dhananjaya Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
1.299.868.000 433.125.000 144.312.500
52,4 17,5 5,8
649.934.000.000 216.562.500.000 72.156.250.000
PT Intercipta Sempana PT Intratata Usaha Mandiri PT Garama Dhananjaya
600.583.287
24,3
300.291.643.500
Public (below 5% each)
Jumlah
2.477.888.787
100
1.238.944.393.500
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham/ Number of Shares
2008 Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership %
Total
Jumlah Modal Disetor/Total Paid-up Capital Rp
Name of Stockholders
PT Intercipta Sempana PT Intratata Usaha Mandiri PT Garama Dhananjaya PT Tatacita Swadaya Abadi Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
1.299.375.000 433.125.000 144.312.500 48.125.000
52,4 17,5 5,8 2,0
649.687.500.000 216.562.500.000 72.156.250.000 24.062.500.000
PT Intercipta Sempana PT Intratata Usaha Mandiri PT Garama Dhananjaya PT Tatacita Swadaya Abadi
552.951.287
22,3
276.475.643.500
Public (below 5% each)
Jumlah
2.477.888.787
100
1.238.944.393.500
18. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Total
18. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
2009 dan/and 2008 Rp Penjualan saham melalui penawaran umum perdana kepada masyarakat pada tahun 1994 Konversi atas obligasi konversi menjadi 3.262.617 lembar saham pada tahun 1995 Jumlah Pembagian saham bonus kepada pemegang saham Perusahaan pada tahun 2000 Saldo akhir
103.400.000.000
2.782.583.000 106.182.583.000
(102.621.855.176) 3.560.727.824
- 32 -
Issuance of shares through initial public offering in 1994 Conversion of convertible bonds into 3,262,617 shares in 1995 Total Distribution of bonus shares to the Company’s stockholders in 2000 Ending balance
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
19. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
19. CASH DIVIDEND AND GENERAL RESERVE Based on the Annual General Stockholders Meeting as stated in Notarial Deed No. 64 dated May 27, 2008 from Imas Fatimah, S.H., the Stockholders decided among others to distribute final dividend for year 2007 by cash amounting to Rp 10 per share or Rp 24,778,887,870, and appropriate Rp 200,000,000 for general reserve. The cash dividend was paid in full by the Company on July 14, 2008.
Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham sebagaimana yang tercantum dalam Akta Notaris No. 64 tanggal 27 Mei 2008 dari Imas Fatimah, S.H., para pemegang saham memutuskan antara lain untuk membagikan dividen final tahun 2007 secara tunai sebesar Rp 10 per saham atau seluruhnya sebesar Rp 24.778.887.870 dan menetapkan cadangan umum sebesar Rp 200.000.000. Dividen tunai telah dibagikan seluruhnya pada tanggal 14 Juli 2008. 20. PENJUALAN BERSIH
20. NET SALES
2009 Rp
2008 Rp
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Wira Mustika Agung Pihak ketiga Penjualan dalam negeri Penjualan ekspor
561.699.052.439
630.370.884.860
1.988.318.822.762 196.705.592.985
2.140.171.694.377 265.168.471.077
Related party PT Wira Mustika Agung Third parties Local sales Export sales
Penjualan kotor
2.746.723.468.186
3.035.711.050.314
Gross sales
Retur dan potongan penjualan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah Penjualan bersih
Sales returns and discounts (2.639.288.105) (10.784.049.062)
(4.818.966.164) (3.879.591.006)
Related party Third parties
(13.423.337.167)
(8.698.557.170)
Total
2.733.300.131.019
3.027.012.493.144
Net sales
Penjualan pihak ketiga dilakukan oleh Perusahaan secara langsung kepada perusahaan manufaktur barang-barang industri dan konsumsi. Penjualan kotor tahunan kepada masing-masing pihak ketiga tidak melebihi 10% dari penjualan bersih.
The Company sold its products directly to industrial and consumer goods manufacturing companies. Annual gross sales to individual third party customers did not exceed 10% of the net sales.
Penjualan bersih kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, masing-masing sebesar 20,5% dan 20,7% dari penjualan bersih tahun 2009 dan 2008 (Catatan 26).
Net sales to a related party, represent 20.5% and 20.7% in 2009 and 2008 of net sales, respectively (Note 26).
- 33 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
21. BEBAN POKOK PENJUALAN
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
21. COST OF GOODS SOLD
2009 Rp
2008 Rp
Bahan baku Awal tahun Pembelian Akhir tahun
138.417.071.797 1.470.637.051.015 (126.418.103.281)
173.135.778.431 1.944.806.216.331 (138.417.071.797)
Raw materials At beginning of year Purchases At end of year
Bahan baku yang digunakan
1.482.636.019.531
1.979.524.922.965
Raw materials used
46.837.674.273
35.594.490.075
Biaya pabrikasi Listrik, gas dan air Penyusutan (Catatan 8) Perbaikan dan pemeliharaan Tenaga kerja tidak langsung Lain-lain
296.678.004.132 144.620.855.582 55.170.288.827 47.143.959.242 57.775.742.701
276.573.936.638 142.837.351.316 61.956.070.213 64.600.108.318 58.318.289.088
Factory overhead Electricity, gas and water Depreciation (Note 8) Repairs and maintenance Indirect labor Others
Jumlah biaya pabrikasi
601.388.850.484
604.285.755.573
Total factory overhead
Jumlah biaya produksi
2.130.862.544.288
2.619.405.168.613
Tenaga kerja langsung
Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun Beban pokok produksi Persediaan barang jadi Awal tahun Akhir tahun Beban pokok penjualan
5.348.826.018 (2.617.311.603) 2.133.594.058.703 218.608.030.683 (155.716.825.609) 2.196.485.263.777
Pembelian tahunan dari masing-masing pemasok pihak ketiga tidak melebihi 10% dari pembelian bersih. 22. BEBAN USAHA
2.720.433.227 (5.348.826.018) 2.616.776.775.822 122.518.286.717 (218.608.030.683) 2.520.687.031.856
Direct labor
Total manufacturing cost Work in process At beginning of year At end of year Cost of goods manufactured Finished goods At beginning of year At end of year Cost of goods sold
Annual purchases from any of the individual third party suppliers did not exceed 10% of the net purchases. 22. OPERATING EXPENSES
2009 Rp
2008 Rp
Penjualan
Selling
Pengangkutan Komisi Gaji dan tunjangan Perjalanan Klaim Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 400.000.000)
71.474.758.360 5.639.168.609 2.195.681.226 925.335.726 -
70.505.661.170 2.600.530.544 3.031.909.669 1.980.581.650 1.612.231.000
1.027.080.156
801.632.557
Jumlah
81.262.024.077
80.532.546.590
- 34 -
Freight Commission Salaries and allowances Travel Claim Others (below Rp 400,000,000 each) Total
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2009 Rp
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2008 Rp
Umum dan Administrasi
General and Administrative
Gaji dan tunjangan Sewa Jasa profesional Penyusutan (Catatan 8) Pajak dan perizinan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 400.000.000)
19.834.678.301 3.541.714.124 2.627.923.600 418.586.456 417.405.525
19.621.982.419 3.459.850.480 8.306.362.685 434.433.200 462.925.063
4.174.429.945
4.212.532.468
Jumlah
31.014.737.951
36.498.086.315
23. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
23. INTEREST CHARGES
Salaries and employees’ benefits Rents Profesional fee Depreciation (Note 8) Tax and permit Others (below Rp 400,000,000 each) Total
EXPENSE
AND
FINANCIAL
2009 Rp
2008 Rp
Beban bunga Amortisasi premi atas hutang yang direstrukturisasi
178.727.296.067
201.608.396.336
Beban bunga - bersih Beban keuangan
172.531.315.944 4.757.955.416
195.861.757.099 30.705.304.828
Interest expense - net Financial charges
Jumlah
177.289.271.360
226.567.061.927
Total
(6.195.980.123)
24. PAJAK PENGHASILAN
(5.746.639.237)
Interest expense Amortization of premium on restructured loans
24. INCOME TAX
Beban (manfaat) pajak Perusahaan terdiri dari:
Tax expense (benefit) of the Company consists of the following:
2009 Rp
2008 Rp
Pajak kini Perusahaan Anak perusahaan Pajak tangguhan Pengaruh perubahan tarif pajak
114.255.680.639 465.112.000 (3.899.588.312) -
13.162.549.769 (519.388.577) (13.702.978.270)
Current tax The Company Subsidiary Deferred tax Effect of changes tax rates
Jumlah Beban (Manfaat) Pajak
110.821.204.327
(1.059.817.078)
Total Tax Expense (Benefit)
- 35 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pajak Kini
Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per consolidated statements of income and taxable income is as follows:
2009 Rp
2008 Rp
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak anak perusahaan
387.549.918.604 (832.915.200)
35.494.052.783 (1.197.535.800)
Income before tax per consolidated statements of income Income before tax of subsidiary
Laba sebelum pajak - Perusahaan
386.717.003.404
34.296.516.983
Income before tax - the Company
5.321.527.186 13.289.460.479
5.845.491.898 13.289.460.479
3.110.769.592
(11.934.695.539)
(6.074.477.148) (101.186.784)
(5.075.012.781) (732.917.020)
15.546.093.325
1.392.327.037
7.694.519.509
10.453.034.779
1.303.124.309
1.061.554.572
(3.204.738.263)
(3.269.934.141)
5.792.905.555
8.244.655.210
408.056.002.284
43.933.499.230
Perbedaan temporer: Imbalan pasca kerja Biaya pinjaman Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Amortisasi premi atas hutang yang direstrukturisasi Sewa pembiayaan Jumlah Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Kesejahteraan karyawan Beban representasi dan sumbangan Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Jumlah Laba kena pajak Perusahaan Perhitungan beban dan hutang Perusahan adalah sebagai berikut:
pajak
kini
2009 Rp Beban pajak kini
Temporary differences: Post-employment benefits Borrowing cost Difference between commercial and fiscal depreciation Amortization of premium on restructured loans Finance lease Total Permanent differences: Staff welfare Representation and donation expenses Interest income already subjected to final tax Total Taxable income of the Company
Current tax expense and payable of Company are computed as follows:
the
2008 Rp
114.255.680.639
13.162.549.769
Current tax expense
Dikurangi pembayaran pajak dimuka Pasal 22 Pasal 25 Fiskal luar negeri
7.507.229.168 33.490.873.824 -
22.203.445.028 22.119.983.112 64.000.000
Prepayment of income taxes Article 22 Article 25 Exit tax
Jumlah
40.998.102.992
44.387.428.140
Hutang (lebih bayar) pajak penghasilan - Perusahaan
73.257.577.647
(31.224.878.371)
- 36 -
Total Tax payable (prepaid tax) The Company
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian kewajiban pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s deferred tax liabilities are as follows:
Dikreditkan (dibebankan)
Premi yang belum diamortisasi atas hutang yang direstrukturisasi Kewajiban imbalan pasca kerja Biaya pinjaman
Dikreditkan (dibebankan)
ke laporan laba rugi konsolidasi/
Penyesuaian atas perubahan
ke laporan laba rugi konsolidasi/
1 Januari, 2008/
Credited (charged) to consolidated
31 Desember 2008/
Credited (charged) to consolidated
31 Desember 2009/
January 1, 2008
statements of income
tarif pajak/ Effect of change in tax rate
December 31, 2008
statements of income
December 31, 2009
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
3.344.846.979
(1.522.503.834)
(303.723.858)
1.518.619.287
(1.518.619.287)
12.189.106.269 (15.282.879.551)
1.753.647.570 3.986.838.144
(2.323.792.306) 1.882.673.568
11.618.961.533 (9.413.367.839)
1.330.381.796 3.322.365.119
12.949.343.329 (6.091.002.720)
Penyusutan aset tetap Sewa pembiayaan
(371.175.761.049) (191.197.861)
(3.580.408.662) (118.184.641)
14.396.257.117 51.563.749
(360.359.912.594) (257.818.753)
790.757.380 (25.296.696)
(359.569.155.214) (283.115.449)
Unamotized premium on restructured loan Post-employment benefits obligation Borrowing cost Depreciation of property, plant, and equipment Finance lease
Kewajiban pajak tangguhan bersih
(371.115.885.213)
519.388.577
13.702.978.270
(356.893.518.366)
3.899.588.312
(352.993.930.054)
Deferred tax liabilities net
-
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008 pengganti UU pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan diterapkan.
Based on law No. 36/2008 the amendment of tax law No. 7/1983 on income taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities has been adjusted to the tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled, based on the tax rates that will be enacted.
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense (benefit) and the amounts computed by applying the effective rate to income before tax is as follows:
2009 Rp
2008 Rp
Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak anak perusahaan
387.549.918.604 (832.915.200)
35.494.052.783 (1.197.535.800)
Income before tax expense per consolidated statements of operations Income before tax of subsidiary
Laba sebelum pajak - Perusahaan
386.717.003.404
34.296.516.983
Income before tax - the Company
Pajak dengan tarif yang berlaku: 28% x Rp 386.717.003.404 10% x Rp 50.000.000 15% x Rp 50.000.000 30% x Rp 34.196.516.983
108.280.760.953 -
5.000.000 7.500.000 10.258.955.095
Tax at effective tax rates: 28% x Rp 386.717.003.404 10% x Rp 50,000,000 15% x Rp 50,000,000 30% x Rp 34,196,516,983
Jumlah Pengaruh pajak atas beban yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Koreksi dasar pengenaan pajak Pengaruh perubahan tarif pajak
108.280.760.953
10.271.455.095
Total
1.622.013.555 453.317.819
2.473.396.563 (101.690.466) (13.702.978.270)
Tax effect of permanent differences Correction of tax bases Effect of changes tax rates
Beban (Manfaat) Pajak - Perusahaan Beban Pajak - Anak perusahaan
110.356.092.327 465.112.000
(1.059.817.078) -
Tax Expense (Benefit) - The Company Tax Expense - The Subsidiary
Jumlah Beban (Manfaat) Pajak
110.821.204.327
(1.059.817.078)
Total Tax Expense (Benefit)
- 37 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
25. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
25. BASIC EARNINGS PER SHARE
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba bersih per saham dasar:
The computation of basic earnings per share is based on the following data:
2009 Rp Laba bersih Laba bersih untuk perhitungan laba bersih per saham dasar
2008 Rp
276.728.714.277
36.553.869.861
Jumlah saham
Number of shares Lembar/ Shares
Jumlah rata-rata tertimbang saham
TRANSAKSI
Lembar/ Shares
2.477.888.787
Pada tanggal neraca, Perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi saham biasa yang dilutif. 26. SIFAT DAN ISTIMEWA
Net Income Net income for computation of basic earnings per share
HUBUNGAN
2.477.888.787
Weighted average number of shares
At balance sheets date, the Company did not have potentially dilutive shares. 26. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
a.
PT Wira Mustika Agung memiliki sebagian pengurus atau manajemen yang sama dengan Perusahaan.
a. PT Wira Mustika Agung has partly the same
Lila Notopradono Perusahaan.
b. Lila Notopradono is a commissioner of the
b.
adalah
komisaris
management as the Company.
Company.
Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut:
In the normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties as follows:
a.
Perusahaan telah menunjuk PT Wira Mustika Agung sebagai distributor produk Perusahaan. Penjualan bersih kepada PT Wira Mustika Agung adalah sebesar 20,5% dan 20,7% dari jumlah penjualan bersih masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Saldo piutang atas penjualan tersebut masing-masing sebesar Rp 116.124.303.425 dan Rp 78.181.819.855 yang mewakili 3,16% dan 2,10% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, disajikan sebagai bagian dari Piutang Usaha di neraca konsolidasi (Catatan 4 dan 20).
a.
The Company has appointed PT Wira Mustika Agung as a distributor of the Company's products. Net sales to PT Wira Mustika Agung represent 20.5% and 20.7% of the Company’s net sales in 2009 and 2008, respectively, which according to management were made at normal terms and conditions as those done with third parties. The related outstanding receivables from these sales transactions amounting to Rp 116,124,303,425 and Rp 78,181,819,855 which represent 3.16% and 2.10% of total assets as of December 31, 2009 and 2008, respectively, are presented as part of Trade Accounts Receivable in the consolidated balance sheets (Notes 4 and 20).
b.
Perusahaan memiliki perjanjian sewa menyewa tanah dan bangunan dengan Lila Notopradono, komisaris Perusahaan, dengan biaya sewa tahunan sebesar US$ 350.000 yang dicatat sebagai beban sewa pada Beban Umum dan Administrasi.
b.
The Company has entered into a land and building rental agreement with Lila Notopradono, a commissioner of the Company, with a total annual rent of US$ 350,000, which is recorded as rent expense under General and Administrative Expense.
- 38 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
27. INFORMASI SEGMEN
27. SEGMENT INFORMATION
Informasi segmen geografis (berdasarkan lokasi pelanggan) sebagai berikut:
PENDAPATAN Penjualan eksternal HASIL Hasil segmen Beban usaha Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan Laba operasi
Financial information presented based on geographical segment (according to location of customers) as follows:
2009 Bagian lainnya di Asia/ Other Parts of Asia
Indonesia
Timur Tengah/ Middle East
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
2.536.617.001.302
19.652.561.577
175.768.129.499
1.262.438.641
2.733.300.131.019
519.717.394.018 53.272.633.346
3.481.149.759 605.630.686
13.334.301.752 27.338.102.274
282.021.713 45.657.771
536.814.867.242 81.262.024.077 31.014.737.951
RESULT Segment Result Operating expenses Unallocated operating expenses
466.444.760.672
2.875.519.073
(14.003.800.522)
236.363.942
424.538.105.214
Income from operation
Beban bunga dan keuangan Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Kerugian atas instrumen keuangan derivatif - bersih Penghasilan bunga Lain-lain - bersih
(177.289.271.360)
Laba sebelum pajak Beban pajak
387.549.918.604 (110.821.204.327)
178.159.853.154 (41.703.214.249) 3.204.738.263 639.707.582
Laba bersih
276.728.714.277
Informasi lainnya: Aset yang tidak dapat dialokasikan Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan Pengeluaran modal Penyusutan
REVENUE External sales
Interest expense and financial charges Gain on foreign exchange net Loss on derivative financial instruments - net Interest income Others - net Income before tax Tax expense Net income Other information:
3.671.234.906.908
Unallocated Assets
2.086.647.098.293 75.183.903.093 145.069.042.038
Unallocated Liabilities Capital expenditure Depreciation
2008
PENDAPATAN Penjualan eksternal HASIL Hasil segmen Beban usaha Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan Laba operasi
Timur Tengah/
Bagian lainnya di Asia/
Lain-lain/
Jumlah/
Indonesia
Middle East
Other Parts of Asia
Others
Total
2.761.890.787.538
20.099.625.665
234.745.471.500
10.276.608.441
3.027.012.493.144
463.097.623.689 50.540.321.460
3.580.392.374 1.722.053.927
36.282.343.827 26.869.132.098
3.365.101.398 1.401.039.105
506.325.461.288 80.532.546.590 36.498.086.315
RESULT Segment Result Operating expenses Unallocated operating expenses
412.557.302.229
1.858.338.447
9.413.211.729
1.964.062.293
389.294.828.383
Income from operation
REVENUE External sales
69.813.778.311 3.269.934.141 (4.438.089.355)
Interest expense and financial charges Loss on foreign exchange net Gain on derivative financial instruments - net Interest income Others - net
Laba sebelum pajak Manfaat pajak
35.494.052.783 1.059.817.078
Income before tax Tax benefit
Laba bersih
36.553.869.861
Net income
Beban bunga dan keuangan Kerugian kurs mata uang asing - bersih Keuntungan atas instrumen keuangan derivatif - bersih Penghasilan bunga Lain-lain - bersih
(226.567.061.927) (195.879.336.770)
Informasi lainnya: Aset yang tidak dapat dialokasikan Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan Pengeluaran modal Penyusutan
Other information:
- 39 -
3.718.547.929.224
Unallocated Assets
2.410.688.834.886 41.592.766.477 143.275.581.681
Unallocated Liabilities Capital expenditure Depreciation
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen usaha karena hanya memiliki satu segmen usaha, yaitu kertas kemasan.
The Company does not represent business segment information since it only has one business segment, packaging paper.
28. IKATAN
28. COMMITMENTS
a. Fasilitas kredit yang belum digunakan
Unused credit facilities
Perusahaan mempunyai fasilitas-fasilitas kredit jangka pendek dan jangka panjang yang belum digunakan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, sebagai berikut:
The Company has unused short-term and long-term credit facilities as of December 31, 2009 and 2008, as follows:
-
-
-
b.
a.
Pinjaman sindikasi
Syndicated loan
Pada tanggal 20 Oktober 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman sebesar US$ 70.000.000 dengan sindikasi bank lokal dan internasional untuk membiayai pembangunan mesin kertas baru. Fasilitas pinjaman sindikasi ini dikelola oleh The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) dan United Overseas Bank Limited (UOB). Jangka waktu pinjaman adalah 5 tahun. Bank sindikasi terdiri atas: HSBC, UOB dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai “Coordinating Arrangers”, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, cabang Singapura, sebagai “Lead Manager”.
On October 20, 2008, the Company signed a US$ 70,000,000 loan agreement with a syndicate of local and international banks to finance the construction of a new paper machine.The syndicated term loan facility arranged by The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) and United Overseas Bank Limited (UOB). The tenor of the loan is 5 years. The syndicate of banks comprises the following, Coordinating Arrangers: HSBC, UOB, and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Lead Manager: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Singapore Branch.
Pinjaman sindikasi dijamin dengan mesin dan peralatan, dan tanah seluas 45.290 m2 milik Perusahaan.
This syndicated loan is collaterized by the Company’s machineries and equipment, and land with an area of 45,290 m2.
Fasilitas pinjaman sindikasi ini belum digunakan sampai 31 Desember 2009, sehubungan dengan ditundanya pembangunan mesin kertas baru (Catatan 30).
This syndicated loan has not been drawndown as of December 31, 2009, due to postponement of the construction of the new machine (Note 30).
Perusahaan juga memiliki fasilitas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang yang belum digunakan dari beberapa bank sebesar US$ 55.831.635 pada tanggal 31 Desember 2009 dan US$ 60.039.463 pada tanggal 31 Desember 2008.
Kontrak derivatif
-
b.
The Company also has unused shortterm and long-term credit facilities from several banks amounting to US$ 55,831,635 as of December 31, 2009 and US$ 60,039,463 as of December 31, 2008.
Derivative contracts
Standard Chartered Bank, Jakarta
Standard Chartered Bank, Jakarta
Pada tahun 2009 dan 2008, Perusahaan mengadakan beberapa perjanjian transaksi derivatif berupa Forward Contract Mata Uang Asing dengan Standard Chartered Bank, Jakarta. Transaksi ini dilakukan sebagai antisipasi risiko Perusahaan atas fluktuasi mata uang asing sehubungan dengan pembayaran hutang bank dan lembaga keuangan jangka panjang tertentu.
In 2009 and 2008, the Company signed Currency Forward Contracts with Standard Chartered Bank, Jakarta. This transaction is intended to anticipate the Company’s risk on foreign exchange fluctuations related to settlement of certain bank loans and longterm loans.
- 40 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perusahaan telah mengeksekusi beberapa perjanjian transaksi derivatif selama tahun 2009 dan menghasilkan kerugian atas instrumen derivatif sebesar Rp 9.017.700.206 yang dilaporkan sebagai “Kerugian atas Instrumen Keuangan Derivatif” sebagai bagian dari penghasilan (beban) lain-lain di laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
The Company has executed currency forward contracts in 2009, and recognized loss on derivative instruments amounting to Rp 9,017,700,206 which is presented as “Loss on Derivative Financial Instrument” under other income (charges) in the consolidated statements of income.
Nilai nosional keseluruhan kontrak derivatif yang belum direalisasi sebesar US$ 19.000.000 pada tanggal 31 Desember 2009 yang akan jatuh tempo antara Januari – Maret 2010 dan US$ 15.750.000, JPY 541.250.000 dan Eur 3.000.000 pada tanggal 31 Desember 2008, yang jatuh tempo antara Januari – April 2009.
The aggregrate notional amount unrealized derivative contracts amounting to US$ 19,000,000 as of December 31, 2009, will be due in January – March 2010, and US$ 15,750,000, JPY 541,250,000 and Eur 3,000,000 as of December 31, 2008, were due in January – April 2009.
Nilai wajar atas kontrak-kontrak yang belum direalisasi berdasarkan “Mark to Market Valuation” sebesar US$ 450.002 atau setara dengan Rp 4.230.018.800 pada 31 Desember 2009 dan US$ 2.625.447 atau setara dengan Rp 28.748.649.906 pada 31 Desember 2008 yang disajikan pada akun instrumen keuangan derivatif sebagai bagian dari kewajiban lancar dan kerugian atas instrumen keuangan derivatif sebagai bagian dari penghasilan (beban) lain-lain untuk tahun 2009 dan pada akun instrumen keuangan derivatif sebagai bagian dari aset lancar dan keuntungan atas instrumen keuangan derivatif sebagai bagian dari penghasilan (beban) lain-lain untuk tahun 2008.
The aggregate fair value of the unrealized contracts amounted to US$ 450,002 or equivalent to Rp 4,230,018,800 as of December 31, 2009 and US$ 2,625,447 or equivalent to Rp 28,748,649,906 as of December 31, 2008 which were calculated based on “Mark to Market Valuation”. The aggregate values are presented as derivative financial instruments under current liabilities and loss on derivative financial instruments under other income (charges) in 2009 and presented as derivative financial instruments under current asset and gain on derivative financial instruments under other income (charges) in 2008.
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Jakarta
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Jakarta
Pada tahun 2009 dan 2008, Perusahaan mengadakan beberapa perjanjian transaksi derivatif berupa Forward Contract Mata Uang Asing dengan HSBC. Transaksi ini dilakukan sebagai antisipasi risiko Perusahaan atas fluktuasi mata uang asing sehubungan dengan pembayaran hutang bank dan lembaga keuangan jangka panjang tertentu.
In 2009 and 2008, the Company signed Currency Forward Contracts with HSBC. This transaction is intended to anticipate the Company’s risk on foreign exchange fluctuations related to settlement of certain bank loans and long-term loans.
Perusahaan telah mengeksekusi beberapa perjanjian transaksi derivatif selama tahun 2009 dan menghasilkan kerugian atas instrumen derivatif sebesar Rp 26.184.313.679 yang dilaporkan sebagai “Kerugian atas Instrumen Keuangan Derivatif” sebagai bagian dari penghasilan (beban) lain-lain di laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
The Company has executed currency forward contracts in 2009 and recognized loss on derivative instruments amounting to Rp 26,184,313,679 which is presented as “Loss on Derivative Financial Instrument” under other income (charges) in the consolidated statements of income.
Nilai nosional keseluruhan kontrak derivatif yang belum direalisasi sebesar US$ 9.000.000 pada tanggal 31 Desember 2009, yang akan jatuh tempo antara Januari – Maret 2010, dan US$ 16.250.000 pada tanggal 31 Desember 2008, yang jatuh tempo antara Maret – Juni 2009.
The aggregrate notional amount unrealized derivative contracts amounting to US$ 9,000,000 as of December 31, 2009, will be due in January – March 2010, and US$ 16,250,000 as of December 31, 2008, were due in March – June 2009.
- 41 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Nilai wajar atas kontrak-kontrak yang belum direalisasi berdasarkan “Mark to Market Valuation” sebesar US$ 241.615 atau setara dengan Rp 2.271.181.564 pada tanggal 31 Desember 2009 dan US$ 2.146.193 atau setara dengan Rp 23.500.813.680 pada tanggal 31 Desember 2008 yang disajikan pada akun instrumen keuangan derivatif sebagai bagian dari kewajiban lancar dan kerugian atas instrumen keuangan derivatif sebagai bagian dari penghasilan (beban) lainlain untuk tahun 2009 dan disajikan pada akun instrumen keuangan derivatif sebagai bagian dari aset lancar dan keuntungan atas instrumen keuangan derivatif sebagai bagian dari penghasilan (beban) lain-lain untuk tahun 2008.
The aggregate fair value of the unrealized contracts amounted to US$ 241,615 or equivalent to Rp 2,271,181,564 as of December 31, 2009 and US$ 2,146,193 or equivalent to Rp 23,500,813,680 as of December 31, 2008 were calculated based on “Mark to Market Valuation”. The aggregate value are presented as derivative financial instruments under current liabilities, and loss on derivative financial instruments under other income (charges) in 2009 and presented as derivative financial instruments under current assets, and gain on derivative financial instruments under other income (charges) in 2008.
29. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
29. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
At December 31, 2009 and 2008, the Company and its subsidiary had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows:
2009 Mata uang asing/ Foreign currencies Aset Kas dan bank
Piutang usaha Piutang lain-lain Instrumen keuangan derivatif
USD EUR JPY USD USD EUR USD
13.379.248 89.357 12.628.842 32.779 444 -
Jumlah aset Kewajiban Hutang bank Hutang usaha
Hutang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Hutang bank dan lembaga keuangan jangka panjang Hutang obligasi Instrumen keuangan derivatif Jumlah kewajiban Jumlah Kewajiban - Bersih
2008 Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp
125.764.931.012 1.208.794.095 1.284.353.277 308.126.924 6.016.000 -
Mata uang asing/ Foreign currencies
11.109.093 28.785 2.076.531 30.536 65.859 4.771.640
128.572.221.308
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp
121.644.566.818 444.131.838 22.738.017.415 334.369.200 1.016.368.229 52.249.463.586 198.426.917.086
Assets Cash on hand and in banks
Trade accounts receivable Other accounts receivable Derivative financial instruments Total assets Liabilities Bank loans
USD EUR USD EUR SGD JPY USD EUR USD SGD
24.429.390 4.497.253 170.339 42.331 61.040 64.355 54.000 4.233.039 -
229.636.264.308 42.274.169.324 2.301.228.841 283.557.060 6.207.778 604.933.428 729.523.260 39.790.567.070 -
628.367 171.063 4.113.645 513.695 15.904 5.978.224 136.192 1.042 5.496.348 138.445
6.880.622.921 2.639.912.641 45.044.413.626 7.927.539.310 120.984.334 724.740.129 1.491.300.867 16.080.561 60.185.006.261 1.053.200.499
USD USD USD
7.501.406 100.000.000 691.617
70.513.216.400 940.000.000.000 6.501.200.364
7.111.347 100.000.000 -
77.869.244.285 1.095.000.000.000 -
Long-term bank loans and financial institution Bonds payable Derivative financial instruments
1.332.640.867.833
1.298.953.045.434
Total liabilities
(1.204.068.646.525)
(1.100.526.128.348)
Total Liabilities - net
- 42 -
Trade accounts payable
Other accounts payable Accrued expenses
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan serta kurs yang berlaku pada tanggal 1 Maret 2010 sebagai berikut:
1 Maret/ March 1, 2010 Rp
Mata uang
1 USD 1 SGD 1 JPY 1 EUR
9.313 6.628 104 12.665
Jumlah kewajiban moneter dalam mata uang asing bersih pada tanggal 31 Desember 2009 dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal 1 Maret 2010 sebesar Rp 1.192.757.476.067. 30. PERISTIWA NERACA
PENTING
SETELAH
TANGGAL
Pada tanggal 11 Pebuari 2010, Perusahaan telah mencairkan pinjaman sindikasi sebesar US$ 5.000.000 dari jumlah fasilitas pinjaman sebesar US$ 70.000.000 yang diterima Perusahaan (Catatan 28a). 31. INFORMASI PERUSAHAAN
KEUANGAN
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
The conversion rates used by the Company and its subsidiary on December 31, 2009 and 2008 and the prevailing rates on March 1, 2010 were as follows:
2009 Rp 9.400 6.699 102 13.510
2008 Rp 10.950 7.607 121 15.432
Foreign currency
USD 1 SGD 1 JPY 1 EUR 1
Total net liabilities in foreign currencies as of December 31, 2009 using prevailing rates on March 1, 2010 amounting to Rp 1,192,757,476,067. 30. SUBSEQUENT EVENT On February 11, 2010, the Company withdrew US$ 5,000,000 out of the US$ 70,000,000 syndicated loan facility provided to the Company (Note 28a).
TERSENDIRI
31. FINANCIAL INFORMATION OF THE PARENT COMPANY ONLY
Informasi keuangan tersendiri Perusahaan menyajikan informasi neraca, laporan laba rugi, perubahan ekuitas dan arus kas, dimana penyertaan saham pada anak perusahaan dipertanggungjawabkan dengan metode ekuitas. Laporan keuangan tersendiri Perusahaan disajikan dari halaman 46 sampai dengan 50.
The financial information of the parent Company only presents balance sheets, statements of income, statements of changes in equity and statements of cash flows information in which the investment in its subsidiary was accounted for using the equity method. Financial information of the parent Company only was presented on pages 46 to 50.
32. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN
32. THE IMPACT OF GLOBAL FINANCIAL CRISIS TO THE COMPANY AND ITS SUBSIDIARY
Pasar uang dan pasar modal global telah mengalami ketidakstabilan dan krisis kredit yang parah. Kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kegiatan usaha dan mempertahankan tingkat profitabilitas serta untuk membayar hutangnya pada saat jatuh tempo mungkin sangat tergantung pada efektivitas kebijakan fiskal dan tindakan lainnya yang dilakukan untuk mencapai pemulihan ekonomi, yang berada diluar kendali Perusahaan.
The global financial and capital markets have experienced severe credit crunch and volatility. The ability of the Company to maintain operations and profitability and to pay its debts as they mature may be dependent to a large extent on the effectiveness of the fiscal measures and other actions, beyond the Company’s control, undertaken to achieve economic recovery.
Namun demikian, Perusahaan memiliki sumber keuangan yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya.
Nevertheless, the Company has considerable financial resources to maintain its operation.
Manajemen akan berusaha sebaik-baiknya sehingga Perusahaan dan anak perusahaan akan dapat mengelola risiko usaha dengan baik walau dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti saat ini.
The management will try its best so that the Company and its subsidiary are well placed to manage its business risks successfully despite the uncertainty in the current economic outlook.
- 43 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Manajemen memiliki ekspektasi bahwa Perusahaan dan anak perusahaan memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya dalam waktu mendatang yang dapat diduga secara pantas. Oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi.
The management expects that the Company and its subsidiary have adequate resources to continue in operational existence for the foreseeable future. Accordingly, they continue to adopt the going concern basis in preparing the consolidated financial statements.
33. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK)
33. ADOPTION OF REVISED STATEMENTS AND INTERPRETATIONS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK AND ISAK)
a.
b.
Standar revisi yang berlaku efektif pada tahun berjalan
a.
Revised standard current year
effective
in
the
Pada tahun 2009, Perusahaan menerapkan standar akuntansi revisi untuk persediaan, yang menggantikan PSAK 14, Persediaan.
In 2009, the Company adopted the revised accounting standard for inventories, which supersedes PSAK 14, Inventories.
Perubahan mendasar pada standar ini termasuk antara lain entitas harus menggunakan rumus biaya yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama, dan untuk pembelian persediaan dengan persyaratan untuk penyelesaian tangguhan (deferred settlement terms), perbedaan antara harga beli untuk persyaratan kredit normal dan jumlah yang dibayarkan diakui sebagai beban bunga selama periode pembiayaan.
The principal changes to the standard include among other things the requirement to use the same cost formula for all inventories having similar nature and use to the entity, and for purchase of inventories with deferred settlement terms, the difference between the purchase price for normal credit terms and the amount paid is recognized over the period of financing.
Penerapan awal ini tidak mempunyai pengaruh signifikan pada laporan keuangan tetapi dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi atau perjanjian yang akan datang.
The initial adoption has no significant effect on the financial statements but may affect the accounting for future transactions or arrangements.
Standar revisi ini telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif pada tanggal laporan keuangan
b.
Revised standards in issue not yet effective at the financial statements date
Pada tanggal persetujuan atas laporan keuangan, standar berikut telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif pada tanggal laporan keuangan:
At the date of authorization of these financial statements, the following standards were in issue but not yet effective at the financial statements date:
i.
i.
Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:
PSAK 26 (revisi 2008), Biaya Pinjaman
PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
- 44 -
Standards effective for financial statements beginning on or after January 1, 2010: PSAK 26 (revised 2008), Borrowing Costs PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
ii. Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: PSAK 1 (revisi 2009), Laporan Keuangan
Penyajian
PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi
PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi
PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut ini telah diterbitkan tetapi belum efektif pada tanggal laporan keuangan Pada tanggal persetujuan atas laporan keuangan, ISAK berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 telah diterbitkan tetapi belum efektif pada tanggal laporan keuangan:
PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
Standards effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011:
c.
ii.
ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purna Operasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Non-moneter oleh Venturer
Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan konsolidasi. 34. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 3 sampai dengan 45 dan informasi tambahan dari halaman 46 sampai dengan 50 telah disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 1 Maret 2010.
- 45 -
c.
PSAK 1 (revised 2009), Presentation of Financial Statements PSAK 2 (revised 2009), Statements of Cash Flows PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments PSAK 12 (revised 2009), Financial Reporting of Interest in Joint Ventures PSAK 15 (revised 2009), Accounting for Investments in Associates PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets PSAK 58 (revised 2009), Noncurrent Assets Held for Sale and Discontinued Operations
Interpretation of Financial Acconting Standards (ISAK) in issue not yet effective at the financial statements date At the date of authorization of these financial statements, the following ISAKs which are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011 were in issue but not yet effective at the financial statements date:
ISAK 7 (revised 2009), Consolidation: Special Purpose Entities ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilites ISAK 10, Customer Loyalty Programmes ISAK 11, Distribution of Non-Cash Assets to Owners ISAK 12, Jointly Controlled Entities: Non-monetary Contributions by Ventures.
Management is evaluating the effect of these standards and interpretation on the consolidated financial statements. 34. APPROVAL OF THE FINANCIAL STATEMENTS
CONSOLIDATED
The consolidated financial statements on pages 3 to 45 and supplementary information on pages 46 to 50 were approved by the Company’s Directors and authorized for issue on March 1, 2010.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR I: INFORMASI NERACA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
2009 Rp
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY PARENT COMPANY ONLY SCHEDULE I: PARENT COMPANY'S BALANCE SHEETS *) DECEMBER 31, 2009 AND 2008
2008 Rp
ASET ASET LANCAR Kas dan bank Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Persediaan Uang muka Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Instrumen keuangan derivatif
ASSETS CURRENT ASSETS Cash on hand and in banks Trade accounts receivable
166.331.849.807
166.820.103.431
116.124.303.425 356.987.511.332
78.181.819.855 269.725.169.249
Related party Third parties Other accounts receivable
5.423.800 314.377.501 386.486.864.969 3.204.702.238 31.224.878.371 3.139.843.328 -
6.153.900 1.375.493.229 486.000.829.006 3.634.636.180 31.224.878.371 2.625.375.799 52.249.463.586
Related party Third parties Inventories Advances Prepaid taxes Prepaid expenses Derivative financial instruments
1.063.819.754.771
1.091.843.922.606
11.818.544.800
13.338.895.800
2.550.452.554.913
2.620.337.693.858
53.628.365.024 839.970.400
3.664.477.670 542.911.190
Jumlah Aset Tidak Lancar
2.616.739.435.137
2.637.883.978.518
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
3.680.559.189.908
3.729.727.901.124
TOTAL ASSETS
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Investasi saham Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.541.226.256.211 tahun 2009 dan Rp 1.396.451.526.750 tahun 2008 Uang muka pembelian aset tetap Uang jaminan
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
Total Current Assets NONCURRENT ASSETS Investment in share stocks Property, plant and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 1,541,226,256,211 in 2009 and Rp 1,396,451,526,750 in 2008 Advances for purchase of property, plant and equipment Guarantee deposits
*) PRESENTED UNDER EQUITY METHOD
- 46 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR I: INFORMASI NERACA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Lanjutan)
2009 Rp
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY PARENT COMPANY ONLY SCHEDULE I: PARENT COMPANY'S BALANCE SHEETS *) DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Continued)
2008 Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank Hutang usaha kepada pihak ketiga Hutang lain-lain Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Instrumen keuangan derivatif Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Bank dan lembaga keuangan Kewajiban sewa pembiayaan Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kewajiban pajak tangguhan Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bank dan lembaga keuangan Kewajiban sewa pembiayaan Biaya pinjaman yang belum diamortisasi Kewajiban imbalan pasca kerja
LIABILITIES AND EQUITY
229.636.264.308 91.653.916.843 1.591.628.794 85.386.028.389 46.312.417.969 6.501.200.364
248.421.232.302 87.069.717.411 1.816.949.815 7.570.465.682 77.205.348.885 -
905.390.965
102.244.806.630 774.467.283
CURRENT LIABILITIES Bank loans Trade accounts payable to third parties Other accounts payable Taxes payable Accrued expenses Derivative financial instruments Current maturities of long-term loans Banks and financial institution Obligation under finance lease
461.986.847.632
525.102.988.008
Total Current Liabilities NONCURRENT LIABILITIES
949.400.000.000 352.993.930.054
304.157.241.171 (24.364.010.879) 51.797.373.315
1.105.950.000.000 356.893.518.366
424.206.889.956 893.035.684 (37.653.471.357) 46.475.846.129
Accounts payable to related party Deferred tax liabilities Long-term loans - net of current maturities Banks and financial institution Obligation under finance lease Unamortized borrowing cost Post-employment benefits obligation
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
1.633.984.533.661
1.896.765.818.778
Total Noncurrent Liabilities
JUMLAH KEWAJIBAN
2.095.971.381.293
2.421.868.806.786
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 5.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.477.888.787 saham Tambahan modal disetor Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
EQUITY Capital stock - Rp 500 par value per share Authorized - 5,000,000,000 shares Subscribed and paid-up 2,477,888,787 shares Additional paid-in capital Retained earning Appropriated Unappropriated
1.238.944.393.500 3.560.727.824
1.238.944.393.500 3.560.727.824
200.000.000 341.882.687.291
200.000.000 65.153.973.014
JUMLAH EKUITAS
1.584.587.808.615
1.307.859.094.338
TOTAL EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
3.680.559.189.908
3.729.727.901.124
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
*) PRESENTED UNDER EQUITY METHOD
- 47 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR II: INFORMASI LAPORAN LABA RUGI TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY PARENT COMPANY ONLY SCHEDULE II: PARENT COMPANY'S STATEMENTS OF INCOME *) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008
2009 Rp
2008 Rp
PENJUALAN BERSIH
2.733.300.131.019
3.027.012.493.144
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
2.196.485.263.777
2.520.687.031.856
COST OF GOODS SOLD
536.814.867.242
506.325.461.288
81.262.024.077 30.459.301.351
80.532.546.590 36.070.609.265
OPERATING EXPENSES Selling General and administrative
Jumlah Beban Usaha
111.721.325.428
116.603.155.855
Total Operating Expenses
LABA USAHA
425.093.541.814
389.722.305.433
INCOME FROM OPERATIONS
(192.569.890.819)
(236.693.760.329)
192.025.847.813
(187.346.816.018)
LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban bunga dan keuangan Keuntuangan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Keuntungan (kerugian) atas instrumen keuangan derivatif - bersih Penghasilan bunga Lain-lain - bersih Beban Lain-lain - Bersih BAGIAN LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN LABA SEBELUM PAJAK MANFAAT (BEBAN) PAJAK LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
(41.703.214.249) 3.204.738.263 665.980.582
69.813.778.311 3.269.934.141 (4.468.924.555)
(38.376.538.410)
(355.425.788.450)
367.803.200
1.197.535.800
387.084.806.604
35.494.052.783
(110.356.092.327)
1.059.817.078
276.728.714.277
36.553.869.861
111,68
14,75
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
GROSS PROFIT
OTHER INCOME (CHARGES) Interest expense and financial charges Gain (loss) on foreign exchange - net Gain (loss) on derivative financial instruments - net Interest income Others - net Other Charges - Net EQUITY IN NET EARNINGS OF SUBSIDIARY INCOME BEFORE TAX TAX BENEFIT (EXPENSE) NET INCOME BASIC EARNINGS PER SHARE
*) PRESENTED UNDER EQUITY METHOD
- 48 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR III : INFORMASI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY PARENT COMPANY ONLY SCHEDULE III: PARENT COMPANY'S STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY *) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007
Modal Disetor/ Paid-up Capital Rp
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital Rp
1.238.944.393.500
3.560.727.824
Cadangan umum
-
-
Dividen
-
-
-
(24.778.887.870)
(24.778.887.870)
Laba bersih tahun berjalan
-
-
-
36.553.869.861
36.553.869.861
1.238.944.393.500
3.560.727.824
65.153.973.014
1.307.859.094.338
-
-
276.728.714.277
276.728.714.277
1.238.944.393.500
3.560.727.824
341.882.687.291
1.584.587.808.615
Saldo per 1 Januari 2008
Saldo per 31 Desember 2008
Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2009
Saldo Laba/Retained earnings Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Rp Rp -
53.578.991.023
200.000.000
200.000.000
200.000.000
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
(200.000.000)
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp 1.296.084.112.347 -
Balance as of January 1, 2008 Appropriation for general reserve Dividend Net income for the year Balance as of December 31, 2008
Net income for the year Balance as of December 31, 2009
*) PRESENTED UNDER EQUITY METHOD
- 49 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN SAJA DAFTAR IV: INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan untuk beban operasi lain Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran untuk: Beban bunga dan keuangan Pajak penghasilan Penerimaan dari: Penghasilan bunga
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY PARENT COMPANY ONLY SCHEDULE IV: PARENT COMPANY'S STATEMENTS OF CASH FLOWS *) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008
2009 Rp
2008 Rp
2.608.095.305.366
3.142.074.916.079
(1.497.864.688.530)
(1.752.276.278.003)
1.110.230.616.836
1.389.798.638.076
(205.541.955.687) (40.416.290.688)
(210.026.298.122) (76.243.102.813)
3.204.738.263
3.269.934.141
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
867.477.108.724
1.106.799.171.282
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap
(71.734.539.059)
(36.611.840.489)
Pembayaran uang muka pembelian aset tetap Hasil penjualan aset tetap Pembayaran uang jaminan
(53.413.251.388) 186.000.000 (297.059.210)
630.200.000 (22.911.190)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(125.258.849.657)
(36.004.551.679)
(495.417.211.475)
(666.714.639.187)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran hutang bank Perolehan hutang bank dan lembaga keuangan jangka panjang Pembayaran hutang bank dan lembaga keuangan jangka panjang Pembayaran kewajiban sewa pembiayaan Pembayaran dividen
235.364.229.312
438.836.946.166
(481.891.418.526) (762.112.002) -
(818.834.175.380) (1.840.749.071) (24.778.887.870)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(742.706.512.691)
(1.073.331.505.342)
(488.253.624)
(2.536.885.739)
PENURUNAN BERSIH KAS DAN BANK
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to suppliers and employees and for other operational expenses Cash generated by operations Payments of: Interest and financial charges Income taxes Receipts from: Interest income Net Cash Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of property, plant and equipment Payment of advances for purchase of property, plant and equipment Proceeds from sale of property, plant and equipment Payment for guarantee deposits Net Cash Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payment of bank loans Proceeds from long-term bank loans and financial institution Payment of long-term bank loans and financial institution Payment of obligation under finance lease Dividend payment Net Cash Used in Financing Activities
NET DECREASE IN CASH ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
166.820.103.431
169.356.989.170
CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
166.331.849.807
166.820.103.431
CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF YEAR
INFORMASI TAMBAHAN Aktivitas operasi, investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Perolehan persediaan melalui hutang bank Reklasifikasi uang muka pembelian aset tetap ke aset tetap Penambahan aset tetap sewa pembiayaan melalui kewajiban sewa pembiayaan
SUPPLEMENTAL INFORMATION
534.606.775.534
832.189.905.461
3.449.364.034
1.676.299.895
-
3.304.626.093
*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS
Non-cash operating, investing and financing activities: Purchase of inventories through bank loans Reclassification of advances for purchase to property, plant and equipment Acquisiton of property, plant and equipment under obligation under finance lease
*) PRESENTED UNDER EQUITY METHOD
- 50 -
Notes Catatan
PT Fajar Surya Wisesa Tbk.
Factory - Pabrik
Jl. Abdul Muis No. 30 Jakarta 10160 - Indonesia Phone +62 21 3441316 - 3448887 Fax +62 21 3457643 - 344 8889
Jl. Kampung Gardu Sawah RT. 001/1-1 Desa Kalijaya, Cikarang Barat Bekasi 17520 - Indonesia Phone +62 21 890 0330 Fax +62 21 890 2775
http://www.fajarpaper.com