Majalah Ekonomi dan Komputer No.3 Tahun XII-2004
ANALISIS ANTRIAN LOKET KARCIS TAMAN MARGASATWA RAGUNAN DKI JAKARTA Agus Sri Iswiyanti Hotniar Siringoringo Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jalan Margonda Raya No. 100 Depok
[email protected]
ABSTRAK Antrian merupakan suatu fenomena yang dihadapi pelanggan pada industri jasa. Antrian tidak dikehendaki oleh pelanggan maupun penyedia jasa. Pelanggan menilai waktunya cukup berharga, sehingga mereka mungkin akan memilih melakukan perjalanan yang lebih jauh atau mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk mendapatkan pelayanan yang tidak menyebabkan antrian yang panjang.
Tidak jarang juga ditemukan
pelanggan membatalkan niatnya bergabung dengan antrian dan tidak pernah kembali karena menemukan antrian cukup panjang. Kehilangan pelanggan tentunya tidak diinginkan oleh penyedia jasa; tetapi memenuhi keinginan pelanggan mengantri sesingkat mungkin atau bahkan tidak perlu mengantri, bisa merugikan penyedia jasa. Meminimumkan waktu mengantri sering mengakibatkan penambahan investasi dan biaya operasional. Keinginan pelanggan dan tujuan penyedia jasa mendapatkan keuntungan kelihatannya saling bertolak belakang. Teori antrian dapat digunakan untuk mengevaluasi fenomena antrian dari sudut pandang pelanggan dan penyedia jasa, sehingga akan dihasilkan solusi optimal. Penyedia jasa masih memperoleh untung dan pelanggan tidak mengeluhkan waktu mengantri yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis antrian yang terjadi dan menentukan jumlah loket optimal pada hari libur dan hari biasa baik secara teknis maupun secara ekonomis. Pengumpulan data dilakukan dengan mengamati dan mencatat antrian yang terjadi baik pada hari kerja maupun pada hari libur. Adapun medote yang digunakan adalah saluran banyak fase tunggal. Model antriannya adalah M/M/S/I/I. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, pada hari biasa pihak manajemen cukup mengoperasikan 3 loket, karena pengunjung biasanya tidak terlalu banyak. Pada hari libur pihak Taman Margasatwa Ragunan sebaiknya mengoperasikan 11 loket karena bila dioperasikan 10 loket akan terjadi antrian yang panjang. Menggunakan 11 loket, tingkat kegunaan karyawan sebesar 88.45%, rata-rata pengunjung dalam antrian sebesar 6 pengunjung, rata-rata pengunjung dalam sistem sebesar 15, waktu rata-rata dalam antrian sebesar 8 detik dan waktu rata-rata dalam sistem sebesar 23 detik.
Biaya total mengoperasikan 11 loket juga lebih kecil
dibandingkan jika mengoperasikan 10 loket. Kata Kunci : Pelanggan, Server, Kinerja sistem 107
Iswiyanti, Analisis Antrian …
PENDAHULUAN Antrian merupakan suatu fenomena yang dihadapi pelanggan pada industri jasa. Antrian tidak dikehendaki oleh pelanggan maupun penyedia jasa. Pelanggan menilai waktunya cukup berharga, sehingga mereka mungkin akan memilih
melakukan
perjalanan
yang lebih jauh atau mengeluarkan biaya yang lebih besar sedikit untuk mendapatkan pelayanan yang tidak menyebabkan
antrian
yang
panjang.
Tidak jarang juga ditemukan pelanggan membatalkan niatnya bergabung dengan antrian dan tidak pernah kembali karena menemukan antrian cukup panjang. Kehilangan pelanggan tentunya tidak diinginkan oleh penyedia jasa; tetapi memenuhi keinginan pelanggan mengantri sesingkat mungkin atau bahkan tidak perlu mengantri, bisa merugikan penyedia jasa. Meminimumkan waktu mengantri sering mengakibatkan penambahan investasi dan biaya operasional.
Keinginan pelang-
gan dan tujuan penyedia jasa mendapatkan keuntungan keli108
hatannya saling bertolak bela-
ini disebut antrian. Ilmu yang
kang. Teori antrian dapat digu-
mempelajari
nakan
mengevaluasi
sistem disebut dengan teori
fenomena antrian dari sudut
antrian. Teori Antrian adalah
pandang pelanggan dan pe-
teori yang menyangkut studi
nyedia jasa, sehingga akan di-
sistematik dan antrian (baris-
hasilkan solusi optimal.
Pe-
baris) penungguan yang ter-
nyedia jasa masih memperoleh
jadi akibat jumlah kebutuhan
untung dan pelanggan tidak
akan suatu pelayanan mele-
merasakan mengeluhkan wak-
bihi kapasitas yang tersedia
tu mengantri yang lama.
untuk menyelenggarakan pela-
untuk
Tempat wisata Margasatwa Ragunan setiap hari dibuka
antrian
secara
yanan tersebut. Analisis Antrian
merupa-
untuk melayani pengunjung.
kan bentuk analisis probabili-
Manajemen menyediakan be-
tas, bukan merupakan teknik;
berapa loket untuk melayani
oleh karena itu hasil analisis
pembelian tiket, sehingga antri-
disebut sebagai karakteristik
an konsumen dapat diminimi-
operasi bersifat probalitas.
sasi. Pada hari libur biasanya
Elemen pokok dalam sis-
antrian pengunjung di loket
tem antrian adalah pola keda-
pembelian sangat panjang, te-
tangan, tingkat pelayanan, di-
tapi loket yang sudah ada tidak
siplin antrian, desain fasilitas
selalu
semua.
pelayanan, kapasitas antrian,
Penelitian ini bertujuan untuk
populasi dan perilaku manusia.
menganalisis antrian yang ter-
Pola kedatangan dan tingkat
jadi dan menentukan jumlah lo-
pelayanan pada umumnya me-
ket optimal pada hari libur dan
ngikuti distribusi Poisson atau
hari biasa baik secara teknis
Eksponensial. Disiplin antrian
maupun secara ekonomis.
pada umumnya mengikuti atur-
dioperasikan
an yang pertama datang perta-
LANDASAN TEORI
ma dilayani. Ada tiga (3) ke-
Orang, barang, komponen, atau
kertas
kerja
harus
menunggu untuk mendapatkan jasa pelayanan. Garis tunggu
mungkinan desain fasilitas pelayanan, yaitu tunggal, seri, atau jaringan.
Majalah Ekonomi dan Komputer No.3 Tahun XII-2004
Kapasitas antrian dan po-
dari sistem antrian. Desain fa-
Jalan Harsono RM. No. 1
pulasi nasabah yang mungkin
silitas yang menggabungkan
Ragunan Jakarta 12550. Pe-
akan
dalam
paralel dan seri dikenal dengan
ngamatan dilakukan selama 1
suatu periode waktu tertentu
desain sistem antrian jaringan
Juni 2004 sampai dengan 1
bisa terbatas atau tidak ter-
atau saluran banyak fase ba-
Juli 2004.
batas. Dilihat dari desain fasili-
nyak.
pulkan adalah kedatangan pe-
minta
dilayani
Data yang dikum-
tas pelayanan, dikenal empat (4) struktur antrian, yaitu saluran tunggal fase tunggal, saluran
banyak
fase
masuk
M
keluar
S
tunggal,
saluran tunggal fase banyak dan saluran banyak fase banyak. Saluran tunggal fase tunggal hanya terdiri dari satu server.
S masuk
keluar
M
Konsumen hanya perlu
S
melewati satu server untuk mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan.
Saluran banyak
fase tunggal merupakan desain pelayanan paralel. Konsu-
masuk
M
S
keluar
S
men hanya perlu melewati satu server untuk mendapatkan pelayanan, tapi mereka dapat memilih salah satu dari beberapa server yang disediakan. Desain
fasilitas
masuk
M
pelayanan
S
S
S
S
S
S
S
S
S
yang seperti ini dikenal juga
keluar
dengan server paralel. Saluran tunggal fase banyak dikenal juga dengan desain fasilitas pelayanan seri.
Pintu masuk
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
mengamati
ngunjung dan waktu pelayanan
dilakukan
tiket. Selain itu juga diperlukan
antrian
data biaya, seperti biaya pe-
bagi pelanggan hanya satu,
dengan
tapi mereka harus melewati
yang
tiket
nambahan dan operasi loket.
banyak server sebelum keluar
Taman Margasatwa Ragunan
Data biaya ini diperoleh dari
terjadi
di
loket
109
Iswiyanti, Analisis Antrian …
manajemen Taman Margasatwa Ragunan. Variabel penelitian oleh karenanya adalah
Cs =
Gaji Karyawan loket
ngan kedatangan lainnya be-
Jumlah jam kerja x jml hari kerja Cw = Rata-rata gaji pengunjung Jumlah jam kerja x jml hari kerja
nar-benar bebas dari interval waktu kedatangan sebelum-
jumlah kedatangan pelanggan,
E (CS)
= S Cs
nya.
waktu pelayanan dan biaya.
E (Cw)
= nt Cw
struktur antrian saluran banyak
Analisis dilakukan dengan mengukur parameter sistem, yaitu waktu mengantri, waktu
E (ct)
= E (Cs) + E (Cw)
Simbol S menunjukkan
fase tunggal. Loket pembelian tiket disediakan dalam jumlah
PEMBAHASAN
banyak, dimana pelanggan da-
Analisis dilakukan hanya
pat memilih salah satunya.
dan
pada hari libur. Antrian pada
Hanya satu loket yang perlu
utilisasi server. Analisis dilaku-
hari kerja (hari biasa) berda-
dilalui oleh pelanggan untuk
kan hanya pada waktu libur,
sarkan pengamatan yang di-
melakukan
karena pada waktu tersebut
lakukan tidak menjadi masa-
Kapasitas antrian dan sumber
antrian
sangat
lah, karena antrian pelanggan
populasi diasumsikan tidak ter-
Antrian pengunjung
jarang terjadi. Loket pelayan-
batas, dengan disiplin antrian
pada hari biasa diamati jarang
an banyak menganggur pada
adalah yang pertama datang
terjadi. Variabel jumlah server
hari biasa.
pertama dilayani.
digunakan untuk mendapatkan
ngamatan
solusi ekonomis permasalahan
jumlah loket 3 sudah mencu-
terbatas sesuai karena pelang-
antrian.
kupi untuk dibuka pada hari
gan dapat menunggu di tempat
kerja.
lain selain di depan loket jika
dalam sistem, panjang antrian, panjang
dalam
sistem
pengunjung
panjang.
Rumus dan notasi untuk
memutuskan
tidak
masih
antrian tapi malas berdiri lama-
sikan sebanyak 3. Mengguna-
lama di depan loket.
kan analisis antrian, model
ingat karakteristik taman wisa-
yang tepat untuk kasus antrian
ta ini berbeda dengan produk
(4)
loket ini adalah M/M/S/I/I. Sim-
jasa lainnya, kita dapat meng-
....................
(5)
bol M menunjukkan bahwa
asumsikan bahwa konsumen
distribusi kedatangan dan pe1
...... ( 6 )
yang sudah datang ke lokasi
layanan
proses
kemungkinan besar tidak akan
Poisson. Pola kedatangan dan
membatalkan niatnya mema-
pelayanan merupakan proses
suki kawasan wisata hanya
Poisson karena interval waktu
karena antrian loket pembelian
antara satu kedatangan de-
tiket panjang.
...... ( 1 ) 2
..... ( 2 )
tq = Po (λ / ų ) s
..... ( 3 )
ųs (s!) ( 1 - ( λ / sų )
2
= tg + 1 / Л ................. ųs s-1
(λ / ų )
Σ
n!
n
+ (x/ų)
s
s! [ 1 - (λ / ų ) ]
n=o
Pw = (λ / ų )
s
Po s! ( 1 - λ / sų )
110
mereka
antrian
da hari biasa hanya diopera-
(s-1) ! ( s ų – λ )
Po =
Kapasitas
akan
nq = nq + λ / ų
λ
dilakukan,
tiket.
ini berjumlah 11. Loket ini panq = λų (λ / ų ) s Po
P =
yang
Loket yang ada pada saat
model M/M/S/I/I :
tt
Berdasarkan pe-
pembelian
..... ( 7 )
merupakan
bergabung
dengan Meng-
Kemungkinan-
Majalah Ekonomi dan Komputer No.3 Tahun XII-2004
nya, mereka malas ikut meng-
sampai 10 loket pada hari libur.
dan dalam sistem menurun da-
antri dan berdiri lama, sehing-
Pengoperasian 10 loket mung-
ri 43 menjadi 15 pengunjung ji-
ga sambil menunggu antrian
kin mempertimbangan pengu-
ka menggunakan 11 loket. Pe-
lebih
akan
rangan biaya operasi; dengan
ngurangan ini tentunya cukup
untuk
mengoperasikan 10 loket, gaji
berarti. Pelanggan akan lebih
duduk atau beristirahat. Sum-
tambahan untuk seorang ope-
bersedia bergabung dengan
ber
rator loket dapat dihemat.
antrian jika melihat antrian ti-
pendek
mencari
mereka
tempat
populasi
lain
tidak
terbatas
meskipun kita dapat menghi-
Berdasarkan Tabel 1 dapat
tung jumlah penduduk Jakarta
dilihat
maupun Indonesia, karena ma-
mengantri
Waktu
waktu
rata-rata dalam antrian berku-
cukup
rang dari 50 detik menjadi 8
najemen tidak bisa memperhi-
signifikan jika menggunakan
detik dan waktu rata-rata da-
tungkan berapa banyak angka
11 loket. Menggunakan 10 lo-
lam sistem berkurang dari 65
pastinya pelanggan yang ingin
ket, tingkat kegunaan karya-
detik menjadi 23 detik.
berkunjung ke Taman Marga-
wan sebesar 97,29% dimana
satwa Ragunan pada waktu
angka
menjadi
ra 10 atau 11 loket tentunya
tertentu.
88,45% jika menggunakan 11
tidak hanya didasarkan pada
Perhitungan paramater sis-
loket. Penurunan rasanya ma-
ukuran kinerja sistem antrian di
tem antrian loket pembelian ti-
sih bisa diterima, karena kar-
atas. Penambahan loket dari
ket menggunakan rumus-ru-
yawan butuh waktu istirahat
10 menjadi 11 membutuhkan
mus di atas ditunjukkan Tabel
untuk makan siang dan mela-
penambahan biaya operasio-
1. Jumlah loket 10 dan 11 dipi-
kukan aktifitas pribadi lainnya
nal. Manajemen harus menge-
lih karena kuantitas ini yang
(seperti ke kamar kecil dan
luarkan dana untuk menggaji
sering dioperasikan manaje-
sholat).
satu orang karyawan tamba-
men.
pengurangan
dak terlalu panjang.
pelanggan
ini
turun
Keputusan pemilihan anta-
Fasilitas loket (server)
Jumlah rata-rata pengun-
sudah ada, tapi manajemen
jung dalam antrian menurun
untuk membangun loket tam-
sering mengoperasikan hanya
dari 33 menjadi 6 pengunjung
bahan tidak diperlukan karena
han penjaga loket.
Biaya
Tabel 1. Parameter sistem menggunakan 10 dan 11 loket Parameter sistem Tingkat kegunaan karyawan (P) Probalitas tidak ada Pengunjung dalam sistem (Po) Jumlah rata-rata pengunjung Dalam antrian (nt) Jumlah rata-rata pengunjung Dalam sistem (nt) Waktu rata-rata dalam antrian (tq) Waktu rata-rata dalam sistem Total (tt) Probabilitas waktu menunggu Dalam antrian (Pw)
10 loket 0,9729 0,00% 33 pengunjung 43 pengunjung 50 detik 65 detik 90,36%
11 loket 0,8845 0,00% 6 pengunjung 15 pengunjung 8 detik 23 detik 65,35%
111
Iswiyanti, Analisis Antrian …
Tabel 2. Perbandingan biaya jika membuka 10 atau 11 loket pelayanan Perhitungan biaya 10 loket
Perhitungan biaya 11 loket
Biaya pelayanan E (Cs)
= Rp. 41,667,-
Biaya pelayanan E (Cs)
= Rp. 45,883.7,-
Biaya menunggu E (Cw)
= Rp.268,750,-
Biaya menunggu R (Cw)
= Rp. 93,750,-
Biaya Total E (Ct)
= Rp.310,417,-
Biaya Total E (Ct)
= Rp.139,583.7,-
loket memang sudah ada, te-
Perhitungan biaya secara leng-
lam antrian sebanyak 27
tapi tidak selalu dioperasikan.
kap dapat dilihat pada Lampi-
pengunjung dan waktu ra-
ran 1.
ta-rata dalam antrian sela-
Menunggu bagi pelanggan
ma 42 detik.
akan dihitung sebagai biaya
c. Dilihat dari segi biaya total
bagi manajemen. Situasi me-
PENUTUP
nunggu dapat mengakibatkan
a. Jika dioperasikan 10 loket,
dengan dioperasikan seba-
gagalnya pelanggan menggu-
jumlah rata-rata pengun-
nyak 10 loket biaya total
nakan pelayanan yang dita-
jung dalam antrian seba-
yang
warkan. Biaya menunggu dihi-
nyak 33 pengunjung, de-
Rp.310.417,- Apabila me-
tung berdasarkan waktu yang
ngan jumlah rata-rata pe-
nambah 1 loket menjadi 11
dihabiskan di depan loket pem-
ngunjung
sistem
loket maka biaya totalnya
belian tiket. Menggunakan 10
sebanyak 43 pengunjung.
sebesar Rp.139.583,7 atau
loket, biaya pelayanan per pe-
Dalam
mengalami penurunan se-
langgan sebesar Rp. 41,667,-
selama 50 detik.
dalam antrian
rata-rata
diperoleh
sebesar
besar Rp.170.833,3 d. Dari
hasil
perhitungan
dan biaya menunggu per pe-
b. Bila dioperasikan 11 loket,
langgan sebesar Rp. 268,750,-
jumlah rata-rata pengun-
terbukti jika pada hari libur
Menggunakan 11 loket, biaya
jung dalam antrian seba-
pihak Taman Margasatwa
pelayanan
pelanggan
nyak 6 pengunjung, de-
Ragunan dengan diopera-
sebesar Rp. 45,883.7,- dan
ngan jumlah rata-rata pe-
sikan 11 loket akan lebih
biaya
pe-
ngunjung dalam sistem se-
efisien dan efektif dalam
langgan sebesar Rp. 93,750,-.
banyak 15 pengunjung. Da-
hal segi biaya total dan
Biaya
pelanggan
lam antrian rata-rata me-
tingkat pelayanan pada pe-
menggunakan 10 loket adalah
makan waktu selama 8 de-
ngunjung.
Rp.
jika
tik dengan waktu rata-rata
e. Berdasarkan hasil perhitu-
menggunakan 11 loket sebe-
dalam sistem total adalah
ngan secara ekonomis da-
sar Rp. 139,583.7,-.
Dilihat
23 detik. Melihat analisis di
pat dilihat bahwa dengan
dari biaya total, menggunakan
atas dengan dibukanya 11
dioperasikan 10 loket maka
11 loket lebih baik dibanding-
loket setidaknya mengura-
keuntungan
kan menggunakan 10 loket.
ngi jumlah pengunjung da-
sebesar Rp.397.200.000,-
112
per
menunggu total
per
310,417,-
per
dan
perusahaan
Majalah Ekonomi dan Komputer No.3 Tahun XII-2004
Dengan
demikian
Handoko,
peng-
T.
Hani.
Dasar
operasian 10 loket membe-
Manajemen Produksi dan
rikan
Operasi.
keuntungan
yang
BPFE.
Yogya-
karta. 1984.
lebih daripada pengopera-
Hiller,
sian 11 loket.
putusan.
S
and
Taha, Hamdy A.
Millan International. Singa-
Lieberman Gerald. Intro-
dioperasikan 3 loket sudah
duction to Operation Re-
optimal dengan tidak terja-
search. Edisi Ketiga. Ca-
Operation
dinya antrian.
nada. Holden Day. 1981.
Model-model
DAFTAR PUSTAKA
Handoko.
Djakman, Chaerul D., Veita
Operation Research. Edisi
Silvia.
Kedua.
(Penterjemah).
Dasar-dasar
Cetakan
Operation
Maxwell Mac-
f. Pada hari biasa dengan
Subagyo. P, M. Asri dan T.H.
UI.
Jakarta. 1998. Research.
Fredrick.
Penerbit
pore. 1992. Tarulia, T dan A. Dimyati. Research
:
Pengam-
bilan Keputusan. Penerbit
Sinar
Baru
Algesindo.
Jakarta.1987.
13.
Yogyakarta. BPFE. 2000.
Sains Manajemen. Indo-
Suprapto, J. Riset Operation
nesia. Salemba 4. 1996.
untuk Pengambilan Ke-
Lampiran 1. Perhitungan Biaya
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk pembukaan 1 loket adalah Rp.6.800.000,Jika dibuka 10 loket biaya yang dikeluarkan sebesar : 10 x Rp. 6.800.000,- = Rp.68.000.000,dan jika dibuka 11 loket biaya yang dikeluarkan sebesar : 11 x Rp.6.800.000,- = Rp.74.800.000,Rata-rata pendapatan perusahaan perbulan = Rp.472.000.000,Sehingga secara ekonomis keuntungan perusahaan jika buka 10 loket sebesar: Pendapatan
:
Rp. 472.000.000,-
Biaya 10 loket
: Rp.
Keuntungan
: Rp. 404.000.000,-
68.000.000,- -
Dan jika perusahaan membuka 11 loket maka keuntungan perusahaan sebesar: Pendapatan
: Rp. 472.000.000,-
Biaya 11 loket
: Rp.
Keuntungan
: Rp. 397.200.000,-
74.800.000,- -
Dari perhitungan dapat dilihat bahwa dengan dioperasikan 10 loket maka keuntungan perusahaan sebesar Rp.404.000.000,- Apabila menambah 1 loket menjadi 11 loket maka keuntungan perusahaan sebesar Rp.397.200.000,113