Pariwisata, Vol. II No. 2
September 2015
PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG PRIMATA SCHMUTZER TAMAN MARGASATWA RAGUNAN JAKARTA 1
Ary Amzar Lesmana1, Erlangga Brahmanto2 STP ARS Internasional,
[email protected] 2 STP ARS Internasional,
[email protected]
ABSTRAK Pusat Primata Schmutzer Taman Margasatwa Ragunan Jakarta merupakan tempat penampungan satwa-satwa yang sudah terlanjur menjadi korban karena telah diambil dari alam secara paksa dan dipelihara oleh manusia untuk kepuasan pribadinya, kemudian beralih fungsi menjadi tempat konservasi sekaligus menjadi daya tarik objek wisata. Atraksi wisata yang dimiliki Pusat Primata Schmutzer menjadi hal utama yang disajikan pengelola untuk para pengunjung. Kepuasan pengunjung di Pusat Primata Schmutzer bergantung kepada atraksi wisata yang disajikan oleh pihak pengelola Pusat Primata Schmutzer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa pengaruh atraksi wisata yang dimiliki Pusat Primata Schmutzer terhadap kepuasan pengunjung yang berkunjung Pusat Primata Schmutzer. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, dengan cara penelitian menggunakan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik regresi linier sederhana. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung yang berkunjung ke Pusat Primata Schmutzer. Sedangkan sample yang diambil sebanyak 100 responden. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh atraksi wisata terhadap kepuasan pengunjung sebesar 38,3%, sementara 61,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Hal ini menujukan bahwa ada variabel atraksi wisata mempunyai pengaruh besar terhadap kepuasan pengunjung. Saran untuk pihak pengelola Pusat Primata Schmutzer yaitu agar memperhatikan masalah yang terjadi di Pusat Primata Schmutzer yaitu dari harga tiket, fasilitas dan kualitas atraksi wisata tersebut dan pihak pengelola harus mempunyai strategi baru bagaimana para pengunjung yang berkunjung ke Pusat Primata Schmutzer merasa puas setelah berkunjung ke Pusat Primata Schmutzer. Kata Kunci : Atraksi Wisata, Kepuasan Pengunjung dan Taman Margasatwa. ABSTRACT Schmutzer Primata Center Wildlife Park Ragunan Jakarta is animals shelter has already become victims has been taken from nature forcibly and reared by humans for personal satisfaction, then converted into a conservation become a tourist attraction. The tourist attraction is owned by Schmutzer Primata Center become the main thing that is served by manager for visitors. Visitor satisfaction at Schmutzer Primata Center depends on the tourist attraction who is served by manager of Schmutzer Primata Center. The study using method descriptive with a quantitative approach by using questionnaire. Data analysis technique used is simple linear regression technique. Population in the study is visitors who visit Schmutzer Primata Center. Where are samples taken was 100 respondents. The result of the study showed that influence of tourist attraction on visitor satisfaction 38,3%, while 61,7% influenced by other factors are not examined. This shows that the variable of tourist attraction has a major influence on visitor satisfaction. Advice to the manager of Schmutzer Primata Center is to pay attention to problems that occur at Schmutzer Primata Center is the price of ticket, facilities and quality of the tourist attraction and the manager should have a new strategy on ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp
121
Pariwisata, Vol. II No. 2
September 2015
how the visitors who visit Schmutzer Primata Center are satisfied after visiting. Keyword : Tourist attraction, Visitor satisfaction and Wildlife Park. PENDAHULUAN Latar Belakang Taman Margasatwa Ragunan yang merupakan perusahaan milik pemerintah. Taman Margasatwa Ragunan merupakan perusahaan jasa rekreasi, yang menyediakan tempat wisata atau rekreasi. Sebagai lembaga eks-situ, Taman Margasatwa Ragunan mempunyai peranan penting dalam upaya-upaya konservasi, edukasi, riset dan rekreasi. Taman Margasatwa Ragunan adalah suatu tempat yang berfungsi untuk memelihara dan mengembang biakan satwa yang hampir punah. Salah satu tempat pengembangbiakan satwa di Taman Margasatwa Ragunan adalah Pusat Primata Schmutzer. Pusat Primata Schmutzer dulunya hanya sebagai tempat pengembangbiakan satwa Primata yang hampir punah. Berdasarkan data yang diperoleh di Taman Margasatwa Ragunan dan dari sebagian pengunjung menyebutkan bahwa satwa primata yang terdapat di Pusat Primata Schumutzer tidak lengkap. Dapat dilihat dari kandang-kandang satwa yang sebagian tidak terdapat satwa dalamnya. Dari hasil wawancara salah satu karyawan Taman Margasatwa Ragunan terdapat satwa yang sudah mati dan sampai saat ini belum ada pengganti satwa yang mati tersebut. hal ini menjadi tidak lengkapnya lagi satwa primata tersebut dan akan menyebabkan pada atraksi wisata yang terdapat di Pusat Primata Schmutzer menjadi kurang maksimal dalam pelayanan produk wisata kepada para pengunjung yang datang. Selain itu fasilitas yang terdapat pada Pusat Primata Schmutzer tidak memadai, fasilitas yang kurang memadai yaitu toilet dan musholah. Dari kedua fasilitas tersebut memiliki masalah dalam segi ukuran yang sangat kecil dibandingan dengan pengunjung yang datang sangat banyak yang nantinya akan berdampak pada penumpukan pengunjung yang akan menggunakan fasilitas tersebut. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian
di Pusat Primata Schmutzer dengan membahas atraksi wisata terhadap kepuasan pengunjung. Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAPKEPUASAN PENGUNJUNG PRIMATA SCHMUTZER TAMAN MARGASATWA RAGUNAN JAKARTA”. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana atraksi wisata yang miliki oleh Pusat Primata Schmutzer Taman Margasatwa Ragunan Jakarta ? 2. Bagaimana kepuasan pengunjung di Pusat Primata Schmutzer Taman Margasatwa Ragunan Jakarta ? 3. Bagaimana pengaruh atraksi wisata terhadap kepuasan pengunjung pada Pusat Primata Schmutzer Taman Margasatwa Ragunan Jakarta ? KAJIAN LITERATUR Penelitian Terdahulu Muhammad Ryan Nurfadzril, 2015 menyatakan atraksi wisata yang sudah dimiliki Nuart Sculpture Park lebih dikembangkan lagi atau ditambah lagi, seperti pada pagelaran seni dan pertunjunkannya, agar diselenggarkan secara rutin sehingga menjadi atraksi yang khas bagi pengunjung, sehingga tingkat kepuasan wisatawan lebih mningkat dengan adanya pengembangan atraksi wisata yang kental dengan budaya balinya. Woro Hanoum Wahadi, 2015 menyatakan fasilitas wisata dan kualitas pelayanan mempunyai peran yang signifikan bagi para pengunjung TMR dari segi peningkatan fasilitas wisatanya seperti toilet dan reability karyawan. Nadla Nalarrhlne, 2014 menyatakan Dengan keindahan alam yang sangat eksotis serta dipadukan dengan atraksi wisata buatan serta lebih dilengkapi lagi fasilitas di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dalam segi
ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp
122
Pariwisata, Vol. II No. 2 kebersihan, kenyamanannya, agar sesuai dengan harapan para wisatawan sehingga dapat terciptannya kepuasan yang lebih meningkat. Kajian Teoritis Menurut Salah Wahab dalam Yoeti Oka A. (2012:116) mengemukakan bahwa pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian di antara orang-orang dari dalam suatu negara itu sendiri (di luar negeri), meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain (daerah tertentu, suatu negara atau benua) untuk sementara waktu dalam mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya dimana ia memperoleh pekerjaan tetap. Menurut G.A Schmoll dalam Yoeti Oka A. (2012:139) , wisatawan adalah individu atau kelompok individu yang mempertimbangkan dan merencanakan tenaga beli yang dimilikinya untuk perjalanan rekreasi dan berlibur, yang tertarik pada perjalanan pada umumnya dengan motivasi perjalanan yang pernah yang pernah ia lakukan, menambah pengetahuan, tertarik oleh pelayanan yang diberikan oleh suatu daerah tujuan wisata yang dapat menarik pengunjung di masa yang akan datang. Menurut Warpani (2007:45) menyatakan bahwa daya tarik wisata adalah “segala sesuatu yang memicu seseorang dan kelompok orang mengunjungi suatu tempat karena suatu itu memiliki makna tertentu, misalnya: lingkungan alam, peninggalan atau tempat bersejarah, peristiwa tertentu”. Menurut Yoeti Oka A. (2013:160) bahwa atraksi wisata adalah “sesuatu yang dapat dilihat atau disaksiakan melalui suatu pertunjukan (shows) yang khusus diselenggarakan untuk para wisatawan”. Jadi atraksi wisata dibedakan dengan objek wisata (tourist objek), karena objek wisata dapat dilihat atau disaksiakan tanpa membayar. Menurut Yoeti Oka A. (2012:172) bahwa tourist attractions adalah “ segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu”. Menurut Marioti dalam Yoeti Oka A. (2012:172) attractive spontanee adalah “segala sesuatu yang terdapat di daerah
September 2015
tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke suatu tempat daerah tujuan wisata”. Menurut Mariotti dalam Yoeti Oka A. (2012:177) ketiga hal tersebut di atas yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah. Jadi ketiga hal tersebutlah yang merupakan objek dan atraksi wisata. Sehubungan dengan ini Krippendort dalam Yoeti Oka A. (2012:177) mengatakan bahwa “ by their nature they are not related to tourism, but because of their inherent interest, they becomes objects of tourism”. Menurut Bagyono (2012:22) menyatakan bahwa atraksi wisata adalah hal atau sesuatu yang menyebabkan wisatawan datang ke suatu tempat. Menurut Bagyono (2012:23) menyatakan bahwa suatu objek daya tarik wisata atau atraksi wisata pada prinsipnya harus memenuhi tiga persyaratan yaitu Something to see (ada yang dilihat), Something to do (ada yang dikerjakan), Something to buy (ada yang dibeli/suvernir). Menurut Daryanto dan Setyobudi (2014:90) kepuasan pengunjung adalah suatu keadaan dimana kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang di konsumsi”. Menurut Kotler (1994) dalam Tjiptono (2006:146) kepuasan pelanggan adalah “tingkatan perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Menurut Parasuraman , Zeithaml, Bitne (1990) dalam Saladin (2013:131) bahwa A function of the customer assesment of service quality, product quality and price”. Kepuasan pengunjung merupakan hasil evaluasi konsumen atau pelanggan atas kualitas pelayanan, kualitas produk atau jasa serta harga. Menurut Foster (2001:1) dalam Saladin (2013:132) menyatakan bahwa ada beberapa cara yang dapat dilakukan pemasar untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Menurut Sangaji dan Sopiah (2014:180) mengemukakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan adalah “perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari
ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp
123
Pariwisata, Vol. II No. 2 perbandingan antara kesanya terhadap kinerja produk yang rill/aktual dengan kinerja produk yang diharapkan”. Menurut Jones dalam Sangaji (2014:183) teori ini beranggapan bahwa kepuasan konsumen dipengaruhi oleh perasaan positif dan negatif yang di asosiasikan konsumen dengan produk yang sudah dibeli dan konsumen”. Menurut Sunyoto (2013:35) kepuasan pelanggan adalah tingkat penasaran seseorang setelah membandingkan (kinerja atau hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Menurut Daryanto dan Setyobudi (2004:53) menyatakan bahwa “kepuasan pelanggan dapat di ukur berdasarkan studi Literature, terdapat lima Drive utama kepuasan pelanggan yaitu kualitas produk, harga, kualitas pelayanan, faktor emosional, biaya dan kemudahan. METODE PENELITIAN Metode Penelitian yang digunakan Metode penelitian menurut Darmawan (2013:127) bahwa “Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data dan informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti”. Menurut Sugiyono (2012:11) mengemukakan bahwa “metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel yang satu dengan yang lain.” Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode penelitian deskriptif sangat berpengaruh sekali terhadap keadaan di lapangan langsung, kemudian dari hasil penelitian tersebut maka dapat mencari hasil yang benar-benar terjadi dan fakta pada tempat observasi yang diteliti. Menurut metode verifikatif adalah Sugiyono (2014:36), adalah “jenis penelitian yang bertujuan hubungan kausalitas antar variabel melalui pengujian hipotesis”. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode verifikatif berguna untuk mengetahui pengaruh antar variabel dalam penelitian tersebut yaitu Atraksi Wisata Terhadap Kepuasan
September 2015
Pengunjung Pusat Primata Schmutzer Taman Margasatwa Ragunan. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data. Menurut Darmawan (2013:159), mengungkapkan bahwa teknik pengumpulan data merupakan “cara-cara yang ditempuh dan alat-alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan datanya”. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan adalah penelitian dengan cara langsung terhadap objek yang diteliti oleh penulis untuk mengumpulkan data dan metode teknik yang digunakan untuk penelitian tersebut yaitu : a. Kuesioner Menurut Taniredja dan Mustafidah (2012:44), kuesioner atau angket adalah “Suatu daftar pertanyaan atau pernyataan tentang topik tertentu yang diberikan kepada subjek, baik secara individual atau kelompok, untuk mendapatkan informasi tertentu, seperti preferensi, keyakinan, minat dan perilaku”. Dalam penelitian ini peneliti memberikan kuesioner yang nantinya akan diberikan kepada responden dan diberikan jawaban dengan simbol (X) pada kuesioner tersebut. b. Observasi Menurut Taniredja dan Mustafidah (2012:47), “observasi adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung dan sistematis.” c. Wawancara Menurut Narbuko dan Ahmadi (2012:83) wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keteranganketerangan. Responden yang di wawancarai adalah responden yang berkunjung ke Pusat Primata
ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp
124
Pariwisata, Vol. II No. 2 Schmutzer Taman Margasatwa Ragunan Jakarta. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan yang dilakukan yang di lakukan oleh peneliti adalah untuk mendapatkan data maupun teori yang berkaitan dengan variabel yang teliti, kemudian untuk perbandingan penelitian terdahulu. Teknik Pengujian Data Teknik pengujian data yang digunakan peneliti adalah uji validitas dan uji realibilitas. Menurut Taniredja dan Mustafidah (2012:42), mengungkapkan bahwa uji validitas adalah “suatu alat pengukur dikatakan valid, jika alat itu mengukur apa yang harus diukur oleh alat itu”. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung kevalidan dari suatu instrumen dalam penelitian ini adalah rumus korelasi product Moment, dengan nilai valid sebesar 0,361. Menurut Taniredja dan Mustafidah (2012:43) “realibilitas adalah suatu alat pengukur dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukan hasil yang sama”. Pengujian uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha, yaitu koefisien keandalan yang menunjukan seberapa baiknya item butir dalam suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain. Menurut Nunally dalam Suharsaputra (2012:114) menyatakan bahwa “untuk penelitian awal koefisien realibilitas 0.60 atau 0.50 sudah cukup”. Adapun kehandalan (reliabilitas) tersebut ditentukan oleh kriteria sebagai berikut: I. Jika koefisien Cronbach Alpha > 0,60, maka hal ini menunjukkan kehandalan (reliabilitas) instrumen. II. Jika koefisien Cronbach Alpha < 0,60, maka hal ini menunjukkan kurang handalnya instrumen. PEMBAHASAN Populasi populasi yang dimaksud adalah jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pusat Primata Schmutzer Taman Margasatwa Ragunan. Data jumlah pengunjung Pusat
September 2015
Primata Schmutzer sebersar 1.064 jiwa. data tersebut diambil dari salah satu karyawan di bagian seksi pelayanan pengunjung. berdasarkan jumlah total pengunjung yang datang pada hari dimana kuesioner atau angket di bagikan oleh peneliti. Sample Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengunjung yang datang ke Pusat Primata Schmutzer sebesar 1.064 jiwa. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin, dan peneliti mengambil 30 dari 100 dari hasil jawaban pengunjung untuk di uji validitas dan uji realibilitas. Hasil Penelitian Deskriptif Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Pusat Primata Schmutzer, mengenai tanggapan responden terhadap variabel atraksi wisata di Pusat Primata Schmutzer mencapai 2.279 dengan tingkat persentase 50,6% dan berada pada interval 1.620 - 2.340 atau diantaranya 36% - 52 % dan termasuk ke dalam kategori tidak baik. Adapun bagian pada atraksi wisata yang mendapat penilaian terendah adalah pada kualitas satwa, keunikan produk wisata dan satwanya, fasilitas, pengalaman pengunjung dan informasi yang diberikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa atraksi wisata masih perlu banyak diprioristaskan untuk ditingkatkan kembali. Peningkatan atraksi wisata akan berpengaruh besar terhadap kepuasan pengunjung. Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai tanggapan responden terhadap variabel kepuasan pengunjung dengan satu sub variabel yaitu atraksi wisata menunjukan kondisi kepuasan pengunjung di Pusat Primata Schmutzer dalam kategori tidak baik, dengan total skor 2.844 dan persentase 51,7% dan berada pada interval 1.980 2.860 atau diantaranya 36% - 52 %. Maka dapat dideskripsikan bahwa pengunjung yang berkunjung ke Pusat Primata Schmutzer mendapatkan kepuasan yang kurang baik. Hal tersebut dikarenakan mempunyai banyak kekurangan dari segi kualitas produk, satwa-satwa primata, fasilitas, tiket masuk yang harus diperbaiki dan diperhatikan kekurangannya agar nantinya pengunjung yang datang ke Pusat
ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp
125
Pariwisata, Vol. II No. 2 Primata Schmutzer merasakan rasa puas setelah berkunjung ke Pusat Primata Schmutzer. Hasil Penelitian Verifikatif Dari hasil penelitian analisi verifikatif maka dapat dihubungkan pengaruh variabel atraksi wisata terhadap kepuasan pengunjung di Pusat Primata Schmutzer adalah sebesar 38,3%, sedangkan sisanya 61,7% di pengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Jika atraksi wisata di Pusat Primata Schmutzer di tingkatkan nantinya akan berpengaruh besar terhadap pengunjung, maka pengunjung merasa puas dan apabila faktor tersebut tidak berpengaruh terhadap pengunjung, maka pengunjung tidak merasa puas, dengan sendirinya pengunjung tidak akan datang kembali ke Pusat Primata Schmutzer Taman Margasatwa Ragunan. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai atraksi wisata terhadap kepuasan pengunjung di Pusat Primata Schmutzer Taman Margasatwa Ragunan Jakarta, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Atraksi wisata menjadi objek utama di Pusat Primata Schmutzer. Berdasarkan hasil penelitian variabel atraksi wisata termasuk dalam kategori “kurang baik”, hal yang menjadi sebagian faktor kurang baik itu diantaranya kualitas atraksi wisata, keunikan satwa dan keunikan objek wisata. Ketiga faktor tersebut menjadi masalah dikarenakan kualitas atraksi wisata di Pusat Primata Schmutzer tidak ada perkembang dari segi atraksinya maupun keunikan dari satwa maupun objek Pusat Primata Schmutzer. Karena pengunjung menilai atraksi wisata dan keunikan satwa maupun objek wisata itu biasa saja tidak memiliki kelebihan atau keunikan, hal tersebut dikarenakan sudah banyak sekali pesaing yang mengikuti. 2. Kepuasan pengunjung menjadi salah satu faktor utama dalam kelangsungnya berjalannya sebuah objek wisata ke depannya. Berdasarkan hasil variabel kepuasan pengunjung termasuk dalam kategori “kurang baik”, hal tersebut
September 2015
mempunyai beberapa faktor kurang baiknya kepuasan pengunjung di Pusat Primata Schmutzer yaitu satwa primata yang terdapat di Pusat Primata Schumutzer tidak lengkap. Dapat dilihat dari kandang-kandang satwa yang sebagian tidak terdapat satwa dalamnya. Hal ini dikarenakan satwa tersebut mati dan sampai saat ini belum ada pengganti satwa yang sudah mati. Hal tersebut berpengaruh terhadap parade satwa yang nanti pada saat parade satwa terjadi tidak adanya beberapa satwa primata yang bisa di tampilkan pengelola. Oleh karena itu sebagian pengunjung yang sudah berkunjung ke Pusat Primata Schmutzer merasakan tidak puas akan tetapi sebagian pengunjung yang tidak mempermasalahkan masalah tersebut merasa puas sudah berkunjung ke Pusat Primat Schmutzer. 3. Atraksi wisata mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan pengunjung di Pusat Primata Schmutzer. Atraksi wisata mempunyai pengaruh yang sangat besar kepuasan wisatawan. Meskipun pada hasil penelitian kepuasan pengunjung mendapatkan hasil yang negatif akan tetapi ada sebagian dari atraksi tersebut mendapatkan hasil yang positif. Kepuasan pengunjung ternyata tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh atraksi wisata melainkan ada faktor-faktor lain yang tidak diteliti penulis yang dapat mempengaruhi kepuasan pengunjung di Pusat Primata Schmutzer. Meskipun begitu atraksi wisata berpengaruh penting terhadap kepuasan pengunjung sebesar 38,3% dan 61,7% di pengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Saran 1. Atraksi wisata yang dimiliki Pusat Primata Schmutzer sudah cukup beragam. Akan tetapi dari atraksi wisata tersebut mempunyai kekurangan dari koleksi satwa tersebut, alangkah baiknya pihak pengelola cepat mencari satwa primata yang sudah mati agar diganti kembali dengan satwa yang baru. Dalam atraksi wisata koleksi satwa primata sangat penting , karena
ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp
126
Pariwisata, Vol. II No. 2 satwa primata menjadi hiburan utama dari Pusat Primata Schmutzer dan satwa primata penting juga terhadap kelangsungan event parade satwa yang terjadi di Pusat Primata Schmutzer. 2. Berdasarkan hasil penelitian kepuasan pengunjung dikategorikan kurang baik dari segi fasilitas dan harga tiket masuk Pusat Primata Schmutzer. Dari segi fasilitas Pusat Primata Schmutzer kurang memadai contonya toilet dan musolah yang ukurannya sangat kecil, alangkah baiknya pihak pengelola segera memperbaiki fasilitas toilet dan musolah menjadi lebih luas dan lebih besar lagi agar fasilitas tersebut bisa menampung banyak pengunjung yang menggunakan fasilitas toilet dan musolah. Kemudian dari segi tiket masuk Pusat Primata Schmutzer menjadi masalah karena harga tiket masuk Pusat Primata Schmutzer lebih mahal dari tiket masuk Taman Margastawa Ragunan, akibat dari masalah tersebut berpengaruh terhadap jumlah kunjungan yang berbeda jauh pada setiap tahun. Alangkah baiknya pihak pengelola menggabungkan menjadi satu tiket dimana tiket tersebut sudah termasuk ke dalam tiket masuk Taman Margasatwa Ragunan dan Pusat Primata Schmutzer yang nantinya tidak membayar lagi pada saat masuk ke Pusat Primata Schmutzer. 3. Dalam hasil penelitian ini pengaruh variabel atraksi wisata terhadap variabel kepuasan pengunjung sebesar 38,3%. Hal ini menujukan bahwa harus ada perbaikan dalam kualitas atraksi wisata, keunikan satwa, keunikan objek wisata, fasilitas, tiket masuk. Dengan demikian dari hasil perbaikan tersebut dapat meningkatkan rasa puas setelah berkunjung ke Pusat Primata Schmutzer. Selanjutnya untuk hasil penelitian ini diharapkan dijadikan tolak ukur penelitian selanjutnya dengan pembahasan yang sama mengenai atraksi wisata terhadap kepuasan pengunjung dan agar lebih melengkapi penelitian yang sebelumnya belum diteliti.
September 2015
REFERENSI Bagyono. (2012). Pariwisata dan Perhotelan. Cetakan Ketiga. Bandung: Alfabeta. Darmawan, Deni. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Cetakan pertama. Bandung: PT RemajaRosdakarya. Daryanto dan Setyobudi, Ismanto. (2014). Konsumen dan Pelayanan Prima. Yogyakarta: Gava Media. Hanoum Wahadi, Woro. (2015). Pengaruh Fasilitas Wisata dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengunjung Di Taman Margasatwa Ragunan Jakarta. Manajemen Resort & Leisure Universitas pendidikan Indonesia. Nalarrhlne, Nadla. (2014). Pengaruh Atraksi Wisata Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Kota Bandung. Manajemen Resort & Leisure Universitas pendidikan Indonesia. Narbuko, Cholid dan Ahmadi, Abu. (2012). Metodologi Penelitian. Cetakan Kedua Belas. Jakarta: Bumi Aksara. Ryan Nurfadzril, Muhammad. (2015). Pengaruh Atraksi Wisata Terhadap Kepuasan Berkunjung Di Nuart Sculpture Park Di Kota Bandung. Manajemen Resort & Leisure Universitas Pendidikan Indonesia. Saladin, Djasmin. (2013). Perilaku Konsumen dan Pemasaran Strategik. Cetakan ke-2. Bandung: Agung Ilmu. Sangadji, Mamang Etta, dan Sopiah. (2014). Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi Publisher. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Cetakan Ke-20. Bandung: Alfabeta.
ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp
127
Pariwisata, Vol. II No. 2
September 2015
SuharSaputra, Uhar. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan. Cetakan Kesatu. Bandung: Refika Aditama. Sunyoto, Danang. (2013). Teori, Kuesioner & Analisis Data. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. Taniredja, Tukiran dan Mustafidah, Hayati. (2012). Penelitian Kuantitatif. Cetakan Kedua. Bandung: Alfabeta. Tjiptono, Fandy. (2006). Manajemen Jasa. Edisi pertama. Yogyakarta: Andi. Warpani, Suwardjoko P. dan Warpani Indira P. (2007). Pariwisata Dalam Tata Ruang Wilayah. Bandung: ITB. Yoeti, Oka. A. (2012). Pengantar Ilmu Pariwisata. Edisi Revisi. Bandung: CV. Angkasa. Yoeti, Oka. A. (2013). Pemasaran Pariwisata. Edisi Revisi. Bandung: CV. Angkasa. BIODATA PENULIS Ary Amzar Lesmana memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE.Par) , Jurusan Manajeman Pariwisata STP ARS Internasional Bandung, lulusan Tahun 2016 Erlangga Brahmanto, Kepala Program study Pariwisata STP Ars Internasional. lahir di Yogyakarta. Telah menyelesaikan Study D3 Perhotelan di AMPTA Yogyakarta, Strata satu di STIEPARI Semarang, dan Strata dua di STIEPARI Semarang.
ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp
128