VALUASI EKONOMI HUTAN KOTA BERDASARKAN PENDEKATAN BIAYA KESEHATAN (Studi Kasus Taman Margasatwa Ragunan Jakarta)
ASYRAFY
DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN ASYRAFY. Valuasi Ekonomi Hutan Kota Berdasarkan Pendekatan Biaya Kesehatan (Studi Kasus Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta). Dibimbing oleh Ir. Tutut Sunarminto, MSi dan Ir. Rachmad Hermawan MScF. Pencemaran udara dari kendaraan bermotor diantaranya berdampak pada gangguan kesehatan bagi masyarakat di Jakarta. Salah satu upaya untuk mengatasi pencemaran udara di Jakarta adalah dengan membangun hutan kota, karena hutan kota mampu memberikan manfaat dalam hal penyerapan atau penjerapan gas pencemar udara. Pembangunan ini terkendala karena hutan kota sering tidak mampu ”bersaing” dalam kerangka ekonomi, sehingga hutan kota atau taman yang ada banyak dialih-fungsikan menjadi kawasan pemukiman, kawasan industri, dan komplek perdagangan. Berdasarkan hal tersebut maka valuasi ekonomi hutan kota menjadi suatu langkah strategis dan mendesak untuk dilakukan agar hutan kota yang tersisa bisa terselamatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kemampuan Hutan Kota Taman Margastwa Ragunan (TMR) dalam mereduksi pencemaran udara dan mengetahui nilai ekonominya berdasarkan pendekatan biaya kesehatan. Penelitian dilakukan di Taman Margasatwa Ragunan dan Kecamatan Pasar Minggu tepatnya di sekitar lingkungan warga Kelurahan Ragunan dan Kelurahan Pasar Minggu. Taman Margasatwa Ragunan berdiri resmi pada Tahun 1966 dengan luas keseluruhan 135 ha, memiliki 14957 inidividu tumbuhan dari berbagai jenis. Penghitungan potensi kemampuan Hutan Kota TMR dalam mereduksi pencemaran udara dilakukan dengan pendekatan kemampuan pohon yang terdapat di TMR dalam menyerap atau menjerap gas pencemar dan debu. berdasarkan penghitungan yang dilakukan didapatkan potensi kemampuan pohon di TMR antara lain: menjerap timbal di udara sebesar 1.407.244,38 µg, menyerap timbal sebesar 29.359.647 µg, menjerap debu 417.602.217 mg, menyerap NO2 sebesar 6.684.445.733 µg, serta menyerap CO oleh tajuk pohon TMR sebesar 19.094.004,21 µg/jam dan SO2 sebesar 301.097.758,7 µg/jam. Valuasi ekonomi Hutan Kota TMR didekati dengan pendekatan biaya kesehatan sebagai dampak yang diduga akibat pencemaran udara. Berdasarkan hasil data puskesmas Kecamatan Pasar Minggu didapatkan gangguan kesehatan yang terjadi diantaranya ISPA, hipertensi, jantung dan ISPL sementara dari hasil wawancara antara lain gangguan pernafasan, sakit kepala, sukar konsentrasi, iritasi mata dan stress. Berdasarkan gangguan kesehatan tersebut, maka valuasi ekonomi Hutan Kota TMR yang diduga akibat pencemaran udara sebesar Rp.1.519.475.000 (data puskesmas) atau Rp.1.400.466.084 (data wawancara). Pembangunan Hutan Kota TMR menjadi rasional bila manfaat yang diberikan hutan kota ini lebih besar dari biaya pembangunannya. Biaya pembangunan Hutan Kota TMR yang dihitung dari pendekatan biaya Gerhan didapatkan sebesar Rp.194.345.764, hal ini berarti pembangunan Hutan Kota TMR rasional karena mafaatnya lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan (korbanannya) Kata kunci : Pencemaran udara, hutan kota dan valuasi ekonomi
SUMMARY ASYRAFY. Economic Valuation of Urban Forest Based on Health Cost Approach (Case Study at Ragunan Zoo, Jakarta). Supervised by Ir. Tutut Sunarminto, MSi. and Ir. Rachmad Hermawan, MSc.F. Air pollution in Jakarta which come from motor vehicle can affect trouble of health for society. Developing urban forest is one way to reduce air pollution in Jakarta because urban forest could give benefit by absorption and adsorption pollutant gases and particles. In the other hand, the development of urban forest was often unable to ”compete” if been faced with the opposite situation in the frame of economic. It cause, some of the urban forest converted into residence area, industrial area and trade area. Based on that problem, economic valuation of urban forest was an effort and urgent step in order to save the remained urban forest in Jakarta. The objectives of this research are to gain the potency of urban forest at Ragunan Zoo in reducing air pollution; and its economic value based on health cost approach. This research was held at district of Ragunan Zoo and Pasar Minggu, exactly in district of Ragunan and Pasar Minggu. Ragunan Zoo was legally stain up in 1966 with 135 ha, has a 14.957 indvidual trees from various species. The enumeration of urban forest ability potency in reducing air pollution was conducted by measuring the ability of trees at Ragunan Zoo in absorb and adsorb the pollutant gases and particles. Based on the calculation, the trees at Ragunan Zoo can adsorb Pb was equal to 1.407.244,38 µg, absorbing Pb was equal to 29.359.647 µg, adsorbing dust was equal to 417.602.217 mg, absorbing NO2 was equal to 6.684.445.733 µg, absorbing CO (by tree leaves) was equal to 19.094.004,21 µg/hour, and SO2 (by tree leaves) was equal to 301.097.758,7 µg/hour. Economic valuation of urban forest at Ragunan Zoo could be conducted by health cost approach as impact from air pollution. Based on data gained from the health centre (Puskesmas) at district of Pasar Minggu, people unhealthiness result like ISPA, hypertension, heart disease and ISPL. Data from interview such as: breath trouble, headache, hard to concentrate, eyes irritation and stress. According to that diseases, so the economic valuation of urban forest at Ragunan Zoo was equal to Rp 1.519.475.000 (data from Puskesmas) or Rp 1.400.466.084 (data from interview). The developing of urban forest at Ragunan Zoo is become rational if the urban forest give higher benefit than developing cost. Cost of developing urban forest at Ragunan Zoo by Gerhan (Act of Land Rehabilitation) cost approach was equal to Rp 194.345.728. It can be inferred that the developing urban forest at Ragunan Zoo was rational because the benefit is higher than the cost (the opportunity cost). Key words: Air pollution, urban forest, economic valuation.
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Valuasi Ekonomi Hutan Kota Berdasarkan Pendekatan Biaya Kesehatan (Studi Kasus Taman Margasatwa Ragunan) adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Maret 2008 Asyrafy NRP E34103052
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Skripsi dengan judul “Valuasi Ekonomi Hutan Kota Berdasarkan Pendekatan Biaya Kesehatan (Studi Kasus Taman Margasatwa Ragunan)” dibimbingan oleh Bapak Ir. Tutut Sunarminto MSi, dan Bapak Ir. Rachmad Hermawan MSc.F. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai ekonomi hutan kota dari pendekatan biaya kesehatan yang diduga akibat pencemaran udara. Hal ini didasari dari ketidaksadaran manusia akan perlunya lingkungan alam yang sehat serta keinginan manusia yang selalu mengarah pada ekonomi “jangka pendek”, menyebabkan hutan dan taman yang ada sebagai peninggalan sejarah banyak dialih-fungsikan menjadi kawasan pemukiman, kawasan industri, jalan raya dan komplek perdagangan. Oleh karena itu penghitungan nilai atau valuasi ekonomi hutan kota dari salah satu aspek seperti kesehatan menjadi suatu langkah strategis dan mendesak untuk dilakukan agar hutan kota yang tersisa bisa terselamatkan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan dalam melakukan pengalih-fungsian lahan khususnya Ruang Terbuka Hijau (RTH). Penulis berharap semoga dengan penelitian awal ini dapat berguna bagi mahasiswa, masyarakat, pemerhati lingkungan maupun bagi aparat pemerintah pusat dan daerah.
Bogor, Maret 2008 Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH Penulis menyadari dalam menyelesaikan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu memberikan bimbingan, bantuan, dukungan dan doa yang akan selalu penulis kenang dan syukuri. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak, Ibunda, dan Kakakku tersayang yang telah mencurahkan kasih sayang, doa yang tulus, dukungan moril dan materil s serta adik-adiku yang selalu memberikan motivasi. 2. Ir. Tutut Sunarminto, MSi sebagai Ketua Komisi Pembimbing dan Ir. Rachmad Hermawan, MSc F sebagai Anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi serta waktu yang sangat berharga kepada penulis selama penyusunan skripsi. 3. Dr. Ir. Dodik R Nurochmat, MSc F.Trop sebagai dosen penguji perwakilan Departemen Manajemen Hutan dan Ir. Sucahyao, MS sebagai dosen penguji perwakilan Departemen Hasil Hutan. 4. Kepala Taman Margasatwa Ragunan (TMR) atas izin yang diberikan untuk melakukan penelitian di TMR 5. Bapak Lurah dan Sekertaris Kelurahan Ragunan dan Pasar Minggu atas izin yang diberikan untuk melakukan penelitian di lingkungan warga setempat 6. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Jakarta (BPLHD), atas izin penggunaan data 7. Yanti, Adi, Ferianto, adikku Okan dan Ardhi yang telah membantu pengambilan data, peminjaman fasilitas serta masukkannya dalam penulisan skripsi ini 8. Teman-teman
KSHE
angkatan
40
(Angkatan
Komodo)
atas
kebersamannya dan kekeluargannya, Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT, Amin.
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada Tanggal 5 November 1984 sebagai anak kedua dari lima bersaudara dari pasangan M Rais dan Sri Mulyana. Penulis telah menempuh pendidikan di SD Negeri 12 Grogol Utara, Jakarta lulus pada Tahun 1997, kemudian melanjutkan sekolah di SLTP Negeri 16 Jakarta lulus pada Tahun 2000. Pada Tahun 2003 penulis lulus dari SMU Negeri 47 Jakarta dan selanjutnya melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada Fakultas Kehutanan Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Penulis juga aktif dalam kegiatan Kelompok Pemerhati Kupu-kupu (KPK) ”Sarpedon” HIMAKOVA sebagai ketua periode 2004. Penulis mengikuti kegiatan Praktek Pengenalan dan Pengelolaan Hutan (P3H) di Cagar Alam Leuweung Sancang dan Cagar Alam Kamojang, Garut, Jawa Barat sedangkan Praktek Pengelolaan Hutan dilaksanakan di KPH Ciamis, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten pada Tahun 2006. Pada Tahun 2007 penulis mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapang Profesi (PKLP) Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata di Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatera. Kegiatan lapang yang pernah diikuti adalah Eksplorasi Keanekaragaman Hayati ”SURILI” HIMAKOVA di Taman Nasional Betung Kerihun Kalimantan Barat (2005) dan di Taman Nasional Way Kambas Sumatera Selatan (2006). Untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan IPB, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul “Valuasi Ekonomi Hutan Kota Berdasarkan Pendekatan Biaya Kesehatan (Studi Kasus Taman Margasatwa Ragunan)” dibawah bimbingan Ir. Tutut Sunarminto MSi, dan Ir Rachmad Hermawan MSc.F.
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ...................................................................................... i RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... ii UCAPAN TERIMA KASIH .............................................................................. iii DAFTAR ISI ................................................................................................... iv DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... x I.
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1 1.2. Tujuan .............................................................................................. 3 1.3. Manfaat Penelitian............................................................................ 3 1.4. Kerangka Penelitian ......................................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pencemaran .................................................................................... 5 2.1.1. Pengertian pencemaran udara ....................................................... 5 2.1.2. Sumber pencemaran udara............................................................ 5 2.1.3. Dampak pencemaran udara ........................................................... 6 2.2.
Hutan Kota...................................................................................... 8
2.2.1. Pengertian Hutan Kota ................................................................... 8 2.2.2. Fungsi Hutan Kota.......................................................................... 9 2.2.3. Tipe Hutan kota .............................................................................. 10 2.2.4. Bentuk Hutan Kota ......................................................................... 12 2.3.
Pengertian Nilai .............................................................................. 12
2.4.
Penetuan Nilai Hutan Kota ............................................................. 13
2.5.
Analisis Sumberdaya Dalam Daur Kebijakan................................. 16
III. KONDISI UMUM 3.1.
Taman Margasatwa Ragunan ...................................................... 19
3.1.1. Sejarah .......................................................................................... 19 3.1.2. Letak dan Luas .............................................................................. 19 3.1.3. Fisik TMR ...................................................................................... 19
3.1.4 Fungsi TMR .................................................................................... 21 3.2
Kelurahan Ragunan dan Pasar Minggu ......................................... 21
3.2.1 Letak dan Luas ............................................................................... 21 3.2.2 Fisik Kelurahan............................................................................... 21 IV. METODOLOGI 4.1.
Waktu dan Lokasi .......................................................................... 23
4.2.
Alat dan Bahan .............................................................................. 23
4.3.
Jenis dan Cara pengumpulan Data ............................................... 23
4.3.1. Dampak pencemaran udara .......................................................... 23 4.3.2. Potensi Kemampuan hutan kota dalam menurunkan pencemaran udara........................................................................ 25 4.3.3. Presepsi masyarakat tentang mafaat hutan kota dalam menurunkan
pencemaran udara...................................... 26
4.3.4. Biaya pembuatan dan pemeliharaan hutan kota ........................... 26 4.3.5. Valuasi ekonomi hutan kota .......................................................... 26 4.4.
Analisis Data.................................................................................. 26
4.4.1. Dampak pencemaran udara .......................................................... 26 4.4.2. Potensi kemampuan hutan kota dalam menurunkan pencemaran udara....................................................................... 28 4.4.3. Presepsi masyarakat tentang mafaat hutan kota dalam menurunkan pencemaran udara.................................................... 29 4.4.4. Biaya pembuatan dan pemeliharaan Hutan Kota.......................... 29 4.5.5. Valuasi ekonomi Hutan Kota ......................................................... 30
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1.
Dampak Pencemaran Udara ......................................................... 31
5.1.1. Pencemaran udara yang terjadi ................................................... 31 5.1.2. Dampak pecemaran udara terhadap kesehatan ........................... 32 5.1.3. Biaya pengobatan/biaya kesehatan yang harus dikeluarkan sebagai dampak pencemaran udara ............................................ 36 5.2.
Potensi Kemampuan Hutan Kota TMR ......................................... 38
5.3.
Presepsi Masyarakat tentang Mafaat Hutan Kota dalam Menurunkan Pencemaran Udara................................................... 41
5.4.
Biaya pembuatan dan pemeliharaan Hutan Kota ........................... 42
5.5.
Valuasi Ekonomi Hutan Kota TMR ................................................. 43
VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan........................................................................................ 45 6.2. Saran ................................................................................................. 45 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN