EDISI MEI-JUNI 2012
M E D I A K O M U N I K A S I & I N F O R M A S I I N D O FA R M A G R O U P topikutama RUPST PT INDOFARMA (Persero) Tbk
Menyetujui 7 Agenda
IGM SEGERA TURN AROUND
seputarkita
seputarkita
Aliansi Strategis Indofarma & Viva Generik
Kopama yang Mandiri & Profesional
Beyond the Generic Innovation
Indo
pengantarredaksi
Viva Obat Generik!
daftarisi
Pembaca Oasis yang budiman, selamat berjumpa kembali pada Majalah Oasis edisi Mei-Juni. Sebagai perusahaan farmasi yang saat ini masih menjadi leading generic manufacturer di Indonesia, Indofarma terus berkreasi meningkatkan kinerja perusahaan. Ambil contoh, menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan terus meningkatkan kompentensi sumber daya manusia (SDM) yang profesional melalui pelatihan dan pendidikan. Tentu saja bukan cuma itu, berbagai langkah taktis dan strategis terus dilakukan Indorfarma utamanya dalam rangka menghadapi persaingan di industri farmasi yang semakin kompetitif baik pada tingkat nasional maupun global. Indofarma secara konsisten memproduksi obat generik dengan harga murah terjangkau namun dengan kualitas obat yang setara dengan produk innovator. Di bidang pemasaran, Indofarma juga telah melakukan rupa–rupa terobosan yang ber efek pada hasil penjualan. Sebut saja misalnya, pendistribusian produk yang
lebih merata sehingga dapat memudahkan konsumen memperoleh obat dan menjalin aliansi strategis dengan mitra internasional pemilik produk dan teknologi. Kesemuanya itu,adalah langkah taktis dan strategis yang dapat menunjang hasil penjualan. Selain tema di atas, dalam edisi kali ini juga dikupas tentang RUPST yang telah menyetujui tujuh agenda. Selain itu juga disajikan kegiatan tentang kerjasama Indofarma dengan Apotek Viva Generik serta beberapa tema lainnya. Namun lepas dari kesemua itu, yang patut disyukuri bahwa langkah perusahaan yang kita cintai bersama ini telah on the track yang ditandai dengan semakin meningkatnya profitablitas. Bahkan di triwulan I tahun 2012 kinerja Indofarma juga telah memperlihatkan trend positif. Tentu saja kesemua itu adalah kabar gembira yang membanggakan. Kendati demikian, jangan sampai hal tersebut membuat kita terlena sehingga lupa untuk senantiasa mencetak prestasi dan berinovasi. Selamat membaca, dan salam Oasis. Indofarma….Bisa! (Red)
TOPIK UTAMA
Beyond the Generic Innovation
05
RUPS PT INDOFARMA (Persero) Tbk Menyetujui 7 Agenda
07
Seputar Kita
Kopama yang Mandiri & Profesional
09 12
Generic on Air & Generic goes to Campus
13
PKBL Indofarma "Apotek sebagai Bisnis Profesional"
14
Perjanjian Kerja Bersama 2012-2014 Disepakati
15
Aliansi Strategis Indofarma & Viva Generik
16
IGM Segera Turn Around PEMASARAN
Penasehat
Direksi Corporate Secretary Pemimpin Umum / Penanggung Jawab
Guntoro, S.Sos
Apel Karyawan Indofarma Group "Mari Bersama Majukan Indofarma "
wawancara
susunanredaksi
Pemimpin Redaksi
Drs. Irfan Mohamad, M.Pd Dewan Redaksi
10
- Alim Kumbang, SE - Rangga Ananta Bhakti, SE, SH - Datung Iswanto, S.Sos Alamat Redaksi
Jl.Indofarma No.1, Cikarang Barat 17530 T: (021) 8832 3971 Fax: (021) 8832 3972 email
Kampanye ProLipid dan BioVision di Festival Kebugaran
17
BioVision Adakan Sayembara Menulis
18
[email protected] [email protected]
| MEI-JUNI 2012
03
editorial
“Moving Forward
Beyond the Generic Innovation” dan Peran SDM dalam Implementasinya Hampir semua
segi kehidupan kita bergerak dinamis, mengikuti perubahan di sekeling kita, aspek sosial, ekonomi, politik, teknologi, komunikasi dan sebagainya. Dinamika perubahan juga terjadi di dunia industri, dan tak luput pasar farmasi baik nasional maupun global pun bersaing kian ketat. Semua berlombalomba merebut pangsa pasar (market share), perluasan segmen pasar, penekanan biaya produksi, pengembangan mutu dan tampilan produk, sistem pelayanan efisien kepada pelanggan dan konsumen, dan lain lain. Bila kita cermati semua itu merupakan hasil dari sebuah inovasi. Tujuan antaranya, setiap pelaku bisnis akan menampilkan sesuatu yang berbeda dan punya nila lebih dibanding dengan yang lain. Hal ini sangat berkait sejauh mana sebuah perusahaan memiliki visi bisnis yang inovatif. PT Indofarma (Persero) Tbk sebagai salah satu pelaku bisnis farmasi sadar akan hal itu, bahkan dalam sebuah misi kita tertulis jelas bahwa kita melakukan penelitian dan pengembangan produk yang inovatif dengan prioritas untuk mengobati penderita penyakit dengan tingkat prevalensi tinggi. Berbagai konsep manajemen sudah sudah dicanangkan Manajemen guna memenangkan persaingan di pasar, seperti konsep strategis berjudul “Moving Forward Beyond the Generic Innovation” di 2012 ini yang bisa dibaca dalam rubrik topik utama kali ini. Segenap karyawan Indofarma tentu sepatutnya mendukung konsep tersebut. Kita sadar bahwa salah satu kunci kesuksesan sebuah perusahaan
04
| MEI-JUNI 2012
ditentukan seberapa jauh kesiapan sumber daya manusia (SDM). Memiliki SDM atau karyawan yang bermutu atau inovatif menjadi syarat pokok guna memenangkan persaingan. Di sini karyawan sebagai modal utama (Human Capital) perusahaan harus dikondisikan berada dalam situasi yang membuat mereka untuk selalu belajar atau ingin tahu. Mereka diharapkan selalu penasaran tentang sesuatu dan kemudian bekerja dengan cara-cara yang baru, punya ide-ide baru, atau ingin menciptakan sesuatu yang baru. Karyawan (SDM) harus dipandang sebagai individu yang unik. Mereka selain memiliki intuisi berbeda juga memiliki kepribadian aktif. Mereka harus diposisikan sebagai asset perusahaan dalam kerangka investasi yang efektif perusahaan berjangka panjang. Selain itu karyawan harus dipandang sebagai sumber inovasi sekaligus sebagai pendukung mutu kinerja individu dan perusahaan. Untuk itulah mereka harus dikembangkan dan dipelihara. Tiada hari tanpa pengembangan SDM. Ujungnya adalah tebentuknya internalisasi inovasi pada setiap jiwa dan perilaku kerja karyawan. Program pengembangan SDM yang berkarakter inovatif bisa dilakukan melalui beberapa hal: (1) Pendidikan dan pelatihan yang bersinambungan khususnya disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang baru; (2) Pemberian penghargaan semacam bonus pada individu dan kolektifitas karyawan atas kinerja yang di atas
standar; (3) Penyuluhan tentang temuan iilmu pengetahuan dan teknologi baru; (4) Mengajak karyawan inti untuk studi banding di dalam negeri dan luar negeri; (5) Pemberian penghargaan atas prakarsa dan kreatifitas karyawan baik dalam hal kompensasi finansial maupun nonfinansial; (6) Selalu membuka peluang pada karyawan untuk bertukar pikiran tentang upaya memajukan perusahaan; dan (7) Program riset dan pengembangan untuk menciptakan inovasi baru. Ringkasnya perusahaan membutuhkan SDM yang mampu dan inovatif guna mendukung berbagai strategi manajemen yang dicanangkannya. Pepatah “The Man Behind the Gun” adalah tepat, bahwa betapapun canggihnya konsep manajemen, sistem, atau instrumen kerja tetapi bila tidak didukung manusia yang mampu memakainya tentu sia-sia. Tanpa adanya SDM yang mampu melakukan inovasi maka kita akan tertinggal dari pesaing-pesaing kita, dan bahkan mungkin kita akan binasa. Kita tentunya tidak mau tertingga dan binasa. Ingat bahwa salah satu misi Indofarma adalah mengembangkan kompetensi SDM sehingga memiilki kepedulian, profesionalisme dan kewirausahaan yang tinggi. Misi ini amat sejalan dengan pepatah di atas. Kita optimis –insya Allah- Indofarma akan melaju pesat mengukir sukses di tahun ini dan mendatang. Indofarma.…..Bisa!. (im)
topikutama
Beyond the Generic Innovation Industri
di Indonesia merupakan salah satu industri yang berkembang cukup pesat serta merupakan pasar farmasi terbesar di kawasan ASEAN. Untuk dapat menjadi perusahaan farmasi terkemuka di kawasan ASEAN, Indofarma terus memperkuat dan meningkatkan performance bisnis dengan cara menjalin aliansi strategis dengan mitra internasional, pemilik produk dan teknologi, meningkatkan portofolio produk anak perusahaan (PT. IGM), penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) serta membangun kompetensi personel yang profesional. farmasi
Indofarma yang sampai saat ini masih merupakan leading generic manufacturer di Indonesia telah memperlihatkan kinerja yang semakin membaik. Hal ini terlihat dari peningkatan kemampuan riset dan pengembangan untuk menciptakan produk baru yang inovatif, diversifikasi produk yang menjangkau di semua strata konsumen melalui multidistribution channel serta kegiatan intensif dalam mengembangkan pasar domestik maupun internasional. Sebagai produsen obat generik terdepan, Indofarma secara konsisten terus menyediakan obat-obatan yang terjangkau bagi masyarakat luas dengan kualitas setara dengan produk inovator karena telah melalui uji Biovailability dan Bioequivalence. Disamping itu, Indofarma juga telah secara bertahap melakukan transformasi budaya secara menyeluruh untuk menciptakan nilai korporasi yang berpengaruh pada akselerasi pertumbuhan perusahaan.
Pada tahun 2011, INDOFARMA telah berhasil menunjukkan peningkatan dari sisi keuangan dan operasional. Peningkatan jumlah penjualan berhasil dilakukan. Obat generik yang selama ini menjadi andalan INDOFARMA berhasil ditingkatkan penjualannya. Lini obat di luar obat generik berhasil mencapai kenaikan serta tata kelola perusahaan mendapatkan nilai yang lebih baik.
Manajemen INDOFARMA telah berhasil menjalankan strategi usaha dengan baik sehingga perusahaan mampu meningkatkan profitabilitas. Laba Usaha Perseroan meningkat 15% mencapai Rp1,204 Miliar. Laba Bersih Sebelum Pajak mampu ditingkatkan menjadi hampir dua setengah kali lipat, tepatnya naik 255% yang mencapai Rp51,95 Miliar. Laba bersih mampu ditingkatkan tiga kali lipat | MEI-JUNI 2012
05
yaitu 287% menjadi Rp36,55 Miliar. Pencapaian ini tidak terlepas dari keberhasilan pencapaian beberapa skala prioritas yang telah ditetapkan oleh manajemen Perseroan, yaitu: • Penerapan Cash Management INDOFARMA melakukan perhitungan yang cermat atas pemasukan dan pengeluaran melalui penerapan cash management yang terpadu. Upaya ini memberikan dampak yang signifikan terhadap pemenuhan kewajiban perseroan baik kepada kreditur maupun pemasok. • Optimalisasi Pasar Obat Generik Berlogo Segala aktivitas dilaksanakan dalam upaya menumbuhkan penjualan reguler lebih tinggi dari penjualan tender dari mulai awal tahun, sehingga Perseroan sudah dapat memperoleh bottom line positif pada triwulan ketiga di mana tahun sebelumnya baru diperoleh pada akhir triwulan IV. Contoh aktivitas dimaksud adalah: melakukan program multichannel distribution yang bersifat selektif, yang dalam hal ini untuk meningkatkan sebaran produk INDOFARMA baik secara nasional maupun lokal. • Reposisi Portofolio Penjualan Produk INDOFARMA melakukan portofolio penjualan produk untuk meningkatkan mutu kontribusi margin per kelompok produk yang berdampak pada perbaikan margin usaha. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki strategi dan fokus pemasaran sehingga penjualan produk-produk yang memiliki margin tinggi dapat didorong mencapai kondisi optimum dan produk yang memiiki margin rendah dapat dikendalikan volume penjualannya. Dengan demikian INDOFARMA tetap dapat memasok kebutuhan semua produk di pasar dan dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan. • Peningkatan Pemanfaatan 06
| MEI-JUNI 2012
Kapasitas Produksi Dengan penerapan prinsip operational excellence secara berkelanjutan, Perseroan memiliki kemampuan lebih untuk meningkatkan pemanfaatan kapasitas produksi yang telah memenuhi persyaratan c-GMP, sehingga dapat mengurangi kebutuhan Perseroan untuk melakukan toll-out manufacturing dan pada akhirnya dapat melaksanakan penghematan harga pokok penjualan. • Mengoptimalkan fungsi Suppy Chain Management Dengan semakin membaiknya perencanaan dan koordinasi dalam penyediaan produk selama 2011, Supply Chain Management
SDM berbasis kompetensi dan membangun budaya kerja yang sehat. Program pendidikan dan pelatihan yang terarah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki, sehingga Perseroan mampu menghadapi tantangan yang semakin besar, tanpa harus menambah jumlah karyawan secara signifikan. Melalui 4 platform inovasi, yaitu Generic Based Product Range Development, Generic-Related Business, Nutraceuticals, CrossBoundaries Healthcare Industries Indofarma mempunyai visi untuk dapat menjadi Health Care Company yang memberikan peran secara signifikan pada dunia kesehatan Indonesia di masa yang akan datang. Eksplorasi pengembangan portofolio produk baik pharmaceutical ataupun nutraceutical di semua kelas terapi untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara menyeluruh, merupakan salah satu bentuk inovasi Indofarma untuk mewujudkan cita-cita menjadi Health Care Company.
berhasil melaksanakan perbaikan pendistribusian produk dan meningkatkan monitoring inventory baik berdasarkan target di setiap distributor maupun cabang distributor. Dengan demikian, telah dapat diminimalkan produk yang stock out atau lost opportunity dan mampu meningkatkan service level. • Peningkatan Sumber Daya Manusia Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), Perseroan memberikan berbagai pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan kompetensinya masing-masing. Perseroan juga meneruskan kebijakan yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya, yaitu: pengelolaan
Menjadi sebuah Health Care Company bukanlah hanya keinginan manajemen saja melainkan harapan dari segenap insan Indofarma untuk terus diwujudkan. Sebuah ungkapan populer berbunyi “bermimpi itu tak perlu biaya,”. Tetapi, ketika kita berhenti bermimpi, kita kehilangaj segalanya, karena mimpi adalah harapan yang mengarah pada perilaku yang lebih kreatif dan emosional dalam diri manusia. Dengan menggunakan energi potensial yang dikandungnya dan memanfaatkan semangat kerja sebagai “bahan bakar” kita pasti mampu mewujudkan cita-cita menjadi Health Care Company. Namun tak lepas dari perlunya penataan sistem dan proses produksi yang baik serta kebijakan-kebijakan perusahaan yang berupaya melanjutkan peningkatan kinerja dan laba perusahaan atas pondasi yang sudah terbentuk baik di tahun 2011. (Jatmiko)
topikutama
RUPST PT INDOFARMA (Persero) Tbk
Menyetujui 7 Agenda Bertempat di Ballroom A - Hotel Intercontinental Mid Plaza Jakarta, Selasa, 15 Mei 2012, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Indofarma (Persero) Tbk, dilangsungkan. Rapat dihadiri dan diwakili oleh sebanyak 2.541.540.000 saham atau mewakili 82,005% dari 3.099.267.500 saham yang merupakan jumlah seluruh saham dengan hak suara yang telah dikeluarkan oleh Perseroan. Pada RUPS tersebut telah diambil keputusan sebagai berikut: Agenda Pertama dan Kedua 1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2011 dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan (Konsolidasian) Tahun Buku 2011 sebagaimana pokok-pokok disampaikan oleh Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan Tahun Buku 2011, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Husni, Mucharam & Rasidi sesuai dengan laporannya Nomor: LAI/GA/12020, tanggal 26 April 2012 dengan pendapat “wajar dalam semua hal yang material”. 2. Menyetujui Laporan Kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2011 dan mengesahkan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Husni, Mucharam & Rasidi sesuai dengan laporannya Nomor: LAI/PKBL/GA/12013 tanggal 23 April 2012 dengan pendapat ”wajar tanpa pengecualian”. 3. Selanjutnya dengan disetujuinya Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2011 dan Laporan Kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2011 serta disahkannya Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2011 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2011, maka Rapat memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada para anggota Direksi atas tindakan pengurusan Perseroan dan anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan Perseroan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2011, sepanjang tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan
dan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2011 serta Laporan Kegiatan dan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2011 dan tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan. Agenda ketiga Menyetujui penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2011 sebesar Rp36.919.316.551,- (tiga puluh enam milyar sembilan ratus sembilan belas juta tiga ratus enam belas ribu lima ratus lima puluh satu rupiah) diperuntukkan sebagai berikut: 1. Dividen Tunai sebesar 0% (nol persen). 2. Laba Ditahan sebesar 96% (Sembilan puluh enam persen) dari laba bersih atau sejumlah Rp35.442.543.889,- (tiga puluh lima milyar empat ratus empat puluh dua juta lima ratus empat puluh tiga ribu delapan ratus delapan puluh sembilan rupiah). 3. Alokasi Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sebesar 4% (empat persen) dari laba bersih Tahun Buku 2011 atau sejumlah Rp1.476.772.662,- (satu milyar empat ratus tujuh puluh enam juta tujuh ratus tujuh puluh dua enam ratus enam puluh dua rupiah), dengan rincian sebagai berikut: • Program Kemitraan sebesar 2% (dua persen) dari laba bersih atau sebesar Rp738.386.331,- (tujuh ratus tiga puluh delapan juta tiga ratus delapan puluh enam ribu tiga ratus tiga puluh satu rupiah); dan | MEI-JUNI 2012
07
topikutama
• Program Bina Lingkungan sebesar 2% (sembilan puluh enam persen) dari laba bersih atau sebesar Rp738.386.331,- (tujuh ratus tiga puluh delapan juta tiga ratus delapan puluh enam ribu tiga ratus tiga puluh satu rupiah). Agenda Keempat 1. Menetapkan Gaji anggota Direksi dan honorarium anggota Dewan Komisaris beserta tunjangan dan fasilitasnya untuk Tahun Buku 2012 sama dengan gaji/ honorarium Tahun Buku 2011. 2. Menyetujui Total Tantiem bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2011 sebesar Rp924.000.000,- (sembilan ratus dua puluh empat juta rupiah) atau setara dengan 2,5% (dua koma lima persen) dari Laba Bersih, dengan ketentuan: • Komposisi Tantiem bagi Direktur Utama, Direktur, Komisaris Utama dan Komisaris sama dengan rumusan komposisi gaji/honorarium pada tahun buku 2011. • Pajak atas Tantiem menjadi beban yang bersangkutan. Agenda Kelima Menyetujui dan melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk: 1. Menunjuk Kantor Akuntan Publik untuk melaksanakan Audit Tahun Buku 2012 yang mencakup audit Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan untuk Tahun Buku 2012. 2. Menunjuk Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit penggunaan Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2012. 3. Menetapkan besaran imbalan jasa audit dan persyaratan penunjukan lainnya yang wajar bagi Kantor Akuntan Publik tersebut. 4. Menunjuk Kantor Akuntan Publik Pengganti dan menetapkan kondisi dan persyaratan penunjukannya, jika Akuntan Publik yang telah ditunjuk tersebut tidak dapat melaksanakan atau melanjutkan tugasnya karena sebab apapun, termasuk tidak tercapai kata sepakat mengenai besaran imbalan jasa audit. 08
| MEI-JUNI 2012
Agenda Keenam 1. Menyetujui perubahan beberapa ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, yaitu: • Pasal 18 ayat 2 tentang wewenang dan kewajiban Direksi dalam pelaksanaan tugasnya. • Pasal 18 ayat 8 tentang perbuatan Direksi yang harus mendapatkan persetujuan tertulis Dewan Komisaris. • Pasal 23 tentang Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. 2. Menyisipkan ketentuan mengenai Rencana Kerja dan Anggaran serta pelaporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. 3. Perubahan dan penyisipan dari keseluruhan Pasal-Pasal tersebut adalah sesuai dengan Matriks Perubahan Anggaran Dasar yang telah dibagikan kepada para Pemegang Saham Perseroan. 4. Pemberian kuasa kepada Direksi Perseroan dengan dengan hak substitusi untuk menyatakan kembali keputusan dari Rapat ini berkenaan dengan perubahan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dalam akta Notaris, dan selanjutnya melaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, mendaftarkan dalam Daftar Perusahaan serta mengumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Agenda Ketujuh 1. Memberhentikan dengan hormat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan: • Sdr. Azrul Azwar sebagai Komisaris Utama/Komisaris Independen • Sdr. Chalik Masulili sebagai Komisaris • Sdr. Mochmad Ichsani sebagai Komisaris • Sdr. Nizar Yamani sebagai Komisaris Independen Dengan ucapan terima kasih atas pengabdiannya selama memangku jabatannya tersebut. 2. Mengangkat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan: • Sdr. Supriyantoro sebagai Komisaris Utama • Sdr. Dumoly Freddy Pardede sebagai Komisaris Sdr. Kustantinah sebagai Komisaris Independen 3. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka susunan Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut: • Sdr. Supriyantoro sebagai Komisaris Utama • Sdr. Dumoly Freddy Pardede sebagai Komisaris • Sdr. Marzuki Abdullah sebagai Komisaris Independen • Sdr. Kustantinah sebagai Komisaris Independen Pemberhentian dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris dimaksud berlaku sejak ditutupnya Rapat tersebut. (GN)
seputarkita
Kopama yang Mandiri & Profesional memperbaiki maupun meningkatkan kinerja Kopama sesuai semboyan Kopama: Dari Kita, Oleh Kita, dan Untuk Kita.
Sabtu, 12 Mei 2012 bertempat di Aula Pelatihan PT Indofarma, Cikarang Barat, telah berlangsung Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Pegawai Indofarma (Kopama) yang ke 36 tahun buku 2011. RAT kali ini mengambil tema “Mari Kita Jadikan Kopama yang Mandiri dan Profesional”. RAT membahas laporan pertanggungjawaban (LPJ) pengurus dan LPJ pengawas 2012, serta rencana kerja & anggaran pengurus dan pengawas 2012. Pada hari yang sama itu juga dilakukan pula Rapat Luar Biasa (RLB) yang membahas perubahan AD/ART Kopama. RAT dihadiri sekitar 116 peserta terdiri dari 79 orang wakil anggota, dan selebihnya adalah pengurus, pengawas, manajer, dan karyawan Koperasi. Turut hadir sebagai undangan, Direktur Produksi Kosasih sebagai pembina Kopama, pejabat dari Dinas Prindagkop Bekasi, dan pengurus Pusat Koperasi
Pegawai RI (PKPRI) Jakarta. Saat memberikan sambutannya Direktur Produksi Kosasih mengemukakan, Kopama harus giat berinovasi dalam pengembangan bisnisnya yang terkait dengan Indofarma maupun yang terkait dengan pihak luar. Banyak bisnis yang masih bisa dikembangkan seperti pengadaan perumahan karyawan, klinik kesehatan plus laboratorium kesehatan, PBF, order dari Indofarma, dan lain lain. Sidang RAT yang dipimpin Yusuf Imron Danu, Sukrisno dan Yusup berlangsung lancar. Pemaparan LPJ pengurus 2011 dan LPJ pengawas 2011 serta rencana kerja dan anggaran pengurus dan pengawas 2012 mendapat beragam komentar baik berupa pertanyaan, usulan dan kritik dari peserta (anggota), kendati tetap dalam suasana yang saling menghormati. Berbagai masalah yang dikemukakan anggota tersebut tentunya dengan maksud ikut
RAT akhirnya menghasilkan kesepakatan yang dituangkan dalam Berita Acara. RAT menerima LPJ pengurus 2011 dan LPJ pengawas 2011 serta rencana kerja & anggaran pengurus dan pengawas 2012. RAT juga menerima usulan kenaikan honor pengurus, pengawas, dan pengelola Kopama (yang naik sekitar Rp50.000,- hingga Rp100.000,- setiap bulannya). RAT juga menyetujui untuk mengakhiri kerjasama usaha toko dengan OMI. Prosesnya dimulai bulan Juni 2012 tidak akan lagi melakukan pemesanan barang sambil menunggu stok barang habis. Sesudah makan siang dilangsungkan rapat luar biasa (RLB) yang mengagendakan pembahasan revisi AD / ART Kopama. RLB ini dilakukan sebagai tindak lanjut RAT tahun lalu yang memutuskan perlunya sejumlah revisi AD/ART agar sesuai dengan regulasi perkoperasian yang terbaru. Tim revisi AD/ART yang dibentuk RAT tahun lalu beranggotakan 5 orang yakni: Hotman, Adi Suhendang dan Rizal Pahlevi ditambah Zainudin (pengurus), dan Bambang (Pengawas) yang telah membuat draft usulan revisi AD/ART. Akhirnya sesudah melalui pembahasan dan diskusi dengan para anggota, RLB dapat menerima draft usulan tersebut dengan beberapa perubahan. Sebelum RLB ditutup secara resmi di sela-sela RLB sempat dilakukan pengundian lebih dari 10 doorprize. Selamat dan sukses buat Kopama. (im)
| MEI-JUNI 2012
09
wawancara
IGM SEGERA TURN AROUND Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Indofarma Global Medika (IGM) pada tanggal 21 Juni 2012 telah menghasilkan Tim Management yang baru yaitu: Direktur Utama, Ike Avianti, Direktur Keuangan & SDM, Alman Faluti, Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis, Ahdia Amini, dan Direktur Umum dan Pelayanan Bisnis, Djasriadi. Tepat satu minggu setelah pengangkatan tersebut tim OASIS bekesempatan untuk mewawancarai Direksi PT. IGM yaitu Direktur Utama dan Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis di ruang kerja mereka yang asri di Infinia Park, Jakarta. Berikut hasil wawancara tersebut. Selamat Menjadi Direksi IGM. Boleh tahu target kinerja IGM 2012? Berdasarkan amanah dari RUPS LB, target IGM di 2012 adalah: Pertama, memastikan target RKAP tahun 2012 dapat tercapai sesuai dengan yang dicanangkan dan berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG yang pada prinsipnya menekankan pendekatan check & balance, Kedua, adalah melakukan penataan kembali t e r h a d a p organisasi u n t u k menunjang pelaksanaan bisnis agar berjalan
10
| MEI-JUNI 2012
Direktur Utama, Ike Avianti Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis, Ahdia Amini
lebih baik. Ketiga, adalah melakukan reorientasi dari bisnis IGM melalui kebijakan agar mencapai profitabilitas IM yang lebih baik. Keempat, yaitu melakukan integrasi budaya seperti persamaan persepsi/mindset, kebersamaan dan solidaritas yang terjalin di lingkungan Indofarma Group. Langkah-langkah apa yang dilakukan guna mencapai target profit 2012 itu? Untuk menentukan langkah-langkah dalam mensukseskan target 2012. Latar belakang dibentuknya IGM dulu adalah hanya sebagai prasyarat di mana setiap manufaktur dalam hal ini PT. Indofarma secara regulasi tidak boleh menjual langsung produknya kepada konsumen maka dibentuklah IGM sebagai distributor PT. Indofarma, jadi sifatnya sekedar mandatory. Seiring perkembangan bisnis mau tidak mau kita harus mengikuti perkembangan health care market saat ini, disinilah kita harus segera turn around guna memenuhi kebutuhan pasar saat ini. Bila diibaratkan sebuah kapal kita akan menghindari ombak yang terlalu tajam namun bukan berarti putar haluan, kita harus terus maju dengan melakukan pembenahanpembenahan terhadap critical-critical area yang ada di IGM khususnya sehingga secara bisnis IGM mampu dan siap secara organisasi untuk melakukan kompetisi dan bersaing di pasar yang lebih menjanjikan. IGM akan melakukan turn around yang fundamental guna 1. Memperbaiki Platform Bisnis 2. Meningkatkan Kapasitas Organisasi Untuk Berkembang 3. Membangun Citra Perusahaan. Disinilah peranan IGM sebagai anak perusahaan Indofarma menjadi amat strategis.
Bisa lebih jelas tentang Turn Around yang akan IGM lakukan di mata stakeholder? Pertama, kita akan fokus bisnis di mana struktur organisasinya memisahkan antara yang menangani regular dengan yang menangani tender, fokus ini juga berlaku untuk jajaran direksinya di mana Direktur Operasi dan pengembangan akan fokus di sektor regular dan Direktur Utama akan fokus di sektor tender. Kedua, adalah kita akan melakukan desakralisasi fungsi direksi, jadi direksi bukan pihak yang hanya memberikan peran direction saja tetapi juga turun langsung melakukan problem solving terhadap setiap permasalahan bisnis yang muncul dengan dibantu oleh General Manager (GM). Dengan kata lain GM adalah deputinya direksi, sehigga pengambilan keputusan dapat terintegrasi dengan baik. Dengan demikian diharapkan setiap cabang bisa beroperasi secara maksimal dengan terus meminimalisir resikonya dan kita juga mengharapkan manajemen bisa melayani dan mengakomodir kebutuhan-kebutuhan di cabang secara optimal. Ketiga kita akan berkonsentrasi untuk menciptakan “mesin-mesin uang baru” melalui pengembangan bisnis jasa solusi pendukung pelayanan kesehatan. Keempat kita harus menegakkan sistem reward & punishment terutama dalam hal pencapaian penjualan, pencapaian pengendalian, pencapaian operasional cabang. Apa program jangka pendek IGM saat ini? Direktur Utama:
Review kebijakan tender dengan pendekatan yang lebih dinamis.
Direktur Operasional dan Pengembangan Bisnis:
Penalaan bisnis proses menuju efisiensi operasional dan membangun komunikasi positif dengan principal untuk meningkat cakupan produk dan posisi bisnis yg lebih baik. Direktur Keuangan dan SDM:
Mencari Akses Pendanaan yang lebih baik Direktur Umum dan Layanan Bisnis:
Meningkatkan kemampuan cabang untuk mewujudkan level pelayanan yang lebih baik. Bagaimana persiapan menghadapi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) 2014? Menghadapi SJSN di mana dari sisi pembiayaan konsumen akan menggunakan asuransi dan kapitasi (pagu kesehatan) hal ini akan mendorong perubahan portofolio produk dari kuratif menjadi preventif serta ke promotif sehingga kita tidak hanya terkonsentrasi kepada obat yang sifatnya kuratif. Kita juga harus berkonsentrasi kepada perluasan bisnis ke arah suplemen kesehatan, alat kesehatan, kosmetik. dan lain-lain. Otomatis IGM sebagai distributor ruang geraknya semakin luas, sehingga IGM bukan hanya mendistribusikan obat saja tetapi juga harus bisa mendistribusikan kosmetik, alat kesehatan, dan memberikan jasa-jasa kesehatan yang lainnya. Bisa dijelaskan pengembangan bisnis yang dilaksanakan IGM? Pengembangan bisnis IGM akan dilakukan untuk melakukan perbaikan tingkat profitabilitas dari IGM. Bisnisbisnis seperti kerjasama operasi di sektor pelayanan kesehatan seperti
pengelolaan laboratorium klinik di Rumah Sakit Pemerintah.
distribusinya semakin luas dengan pelayanan yang semakin baik.
Kontribusi sektor tender di IGM masih dominan, adakah strategi baru untuk sektor tersebut? Untuk sektor tender kita akan melakukan penyempurnaan terhadap kebijakan tender yaitu yang Pertama, melakukan mitigasi risiko artinya tender yang dipilih yang mengutamakan risiko yang minimal karena dari pengalaman yang ada, beberapa tender kita di masa lalu berdampak kurang baik. Oleh karena itu kita harus benar-benar compliance (patuh hukum) dalam melaksanakan proses bisnis.. Kedua melakukan re-evaluasi ulang terhadap vendorvendor yang ada untuk meningkatkan potensinya dan aktif melakukan jemput bola terhadap principalprincipal prospektif yang menjanjikan sejalan pengembangan bisnis IGM. Ketiga Melakukan penerapan kebijakn tender yang dinamis diintegrasikan dengan posisi kinerja keuangan.
Harapan IGM terhadap Indofarma? Kita tahu pasar generik dalam kategori komoditi sudah jenuh dan sangat ketat sehingga kita sulit bersaing kita harus lebih kreatif dalam mencari celah pasar-pasar baru. Di sini perlu diingat bahwa obat generik itu selain yang sifatnya komoditi, juga ada yang super generik (yang baru saja off patentnya), dan yang bio generik (seperti albumin). Obat generik yang super generik dan bio generik adalah peluang pasar yang amat menjanjikan dibanding generik yang komoditi. Diharapkan Indofarma bisa mengembangkan dan memproduksi produk-produk baru baik yang super generik melalui first to follow, maupun yang bio generik agar produk generik kita tidak hanya yang komoditi. Selain itu Indofarma diharapkan jangan terlalu bergantung kepada perusahaan toll manufacturing dalam memproduksi produknya, karena mungkin saja apabila program SJSN itu sudah berjalan hal tersebut bisa mengganggu supply produk sebagai akibat si perusahaan toll manufacturing tersebut juga ikut program SJSN.
Bagaimana dengan rencana e-catalog terhadap sektor tender? Dengan adanya e-catalog itu akan menjamin lebih tingginya tingkat transparansi dan kompetisi, di mana pendekatannya adalah per produk jadi menurut kami hal ini lebih besar dampaknya kepada principal (PT Indofarma Tbk.), bagaimana principal bisa menyediakan produk yang harganya kompetitif, adapun tugas IGM adalah bagaimana melakukan dukungan optimal dalam distribusinya. Bagaimana IGM menyikapi adanya distributor lain yang mendistribusikan produk Indofarma? Tujuan PT Indofarma menerapkan multi distributor adalah guna perbaikan likuiditas, perluasan pasar dan guna meningkatkan daya saing dengan mengkomparasi secara langsung antar distributor dari sisi collection (penagihan) dan services (pelayanan). Dengan demikian yang menjadi barometer sebuah distributor itu adalah luasnya coverage dan service level, dua hal itu yang akan IGM terus tingkatkan dengan cara membuka saluran-saluran distribusi yang baru sehingga coverage
Harapan Direksi terhadap karyawan? Diharapkan karyawan IGM bisa lebih kreatif dan inovatif dalam bekerja. Kita harus bekerja secara insight dalam arti selalu mengevaluasi apa-apa yang sebenarnya bisa kita kerjakan, tidak sekedar bekerja biasa-biasa saja tanpa Inovasi. Kemudian perlu diingat bahwa kepentingan kita tidak bersifat parsial, kepentingan kita saat ini adalah kepentingan untuk mengembangkan Indofarma secara Group oleh karena itu dibutuhkan dukungan optimal dari teman-teman semua guna melakukan kerjasama yang harmonis antara induk dan anak untuk kemajuan Indofarma Group secara keseluruhan. (AK)
| MEI-JUNI 2012
11
seputarkita APEL KARYAWAN INDOFARMA GROUP
“MARI BERSAMA MAJUKAN INDOFARMA” bersih di 2011 sebesar Rp 36 miliar rupiah. Sedangkan pada triwulan I, 2012, Perseroan sudah mampu meraih laba positif, padahal pada tahun sebelumnya di triwulan I Indofarma masih merugi. Dengan perkembangan yang baik ini Perseroan optimis target laba bersih 5% atau sekitar 75 miliar rupiah di tahun ini Insya Allah tercapai. Bahkan diperkirakan pada 2014 profit Perseroan akan naik 3 kali lipat saat program BPJS dari pemerintah sudah berjalan. Tentu saja meningkatknya profit akan berdampak pada naiknya kesejahteraan karyawan.
Bertempat di lapangan upacara di pabrik Cibitung, Rabu pagi 6 Juni 2012 dilangsungkan apel bulanan karyawan PT Indofarma dan anak perusahaan. Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Direktur Utama Djakfarudin Junus. Upacara dihadiri segenap Direksi Indofarma, pjs Direksi IGM, dan segenap karyawan dan THL di induk perusahaan serta wakil karyawan dari IGM. Dalam pidatonya, Dirut PT Indofarma mengemukakan bahwa bulan Juni adalah bulan peringatan lahirnya Pancasila sebagai dasar negara kita. Salah satu silanya adalah Persatuan Indonesia yang bermakna menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi, suku, dan golongan. Sila ini juga berlaku untuk korporasi (BUMN) bahwa persatuan dan kesatuan korporasi ada di atas kepentingan pribadi dan golongan. Masing12
| MEI-JUNI 2012
masing warga korporasi harus saling mendukung, punya kebersamaan yang kuat, bekerja dengan kompak, tidak iri hati, tidak hasad, tidak membocorkan rahasia korporasi, dan tidak dikendalikan oleh pihak luar yang berniat tidak baik terhadap perusahaan kita. Tegas Dirut, semua insan warga korporasi harus menyatukan tekad dan punya visi yang sama sehingga menjadi kekuatan bagi kemajuan korporasi. Setiap karyawan harus sungguh-sungguh bekerja agar berkontribusi optimal bagi kemajuan perusahaan. “Kerja adalah amanah dari Allah, jangan kita khianati amanah itu dengan bekerja tidak jujur, tidak profesional, atau tidak amanah”, tegas Dirut. Kerja keras kita pada 2011 telah terbukti bahwa laba bersih kita naik 300% dibanding periode yang sama di 2010. Perolehan laba
Kunci sukses perusahaan adalah kerja keras dari semua karyawan di semua level. Karyawan pada level pimpinan bertugas membina karyawan di bawahnya agar bekerja optimal. Kunci lain dari kesuksesan di samping kerja keras, adalah bekerja dengan cerdas, bekerja dengan hati, rasa kebersamaan, kesatuan visi/misi, disiplin, menghormati pimpinan. Bila ada masalah, maka salurkan penyampaiannya melalui sistem dan aturan yang ada, jangan menyampaikan lewat saluran di luar aturan dan sistem. Dirut menutup sambutannya dengaf mengutip sebuah hadits yang berbunyi bahwa manusia tidak bisa lepas sepenuhnya dari hasad, dengki, dan tidak puas, namun hal ini bisa dihapus dengan sikap mawas diri, bersyukur, tidak berbuat kemungkaran, bekerja keras, selamatkan sesama, tidak saling bertengkar, tidak meremehkan orang lain, tidak putus asa dan jadilah seperti saudara dengan sesama. (im)
seputarkita
Generic on Air & Generic goes to Campus Apa
sih bedanya Obat Generik dengan obat paten? Dimana kami bisa mendapatkan Obat Generik? Mengapa harganya murah? Bagaimana dengan mutu Obat Generik? Itulah beberapa pertanyaan dari pendengar di saat kami sedang on air di dua stasiun radio yang cukup dikenal di kota Padang Sumatera Barat tanggal 22 April 2012 lalu. Ternyata masih ada persepsi masyarakat yang sedemikian rupa sehingga karena hal itulah tim dari Perseroan perlu turun ke lapangan guna memeratakan informasi tentang Obat Generik.
Generik on Air dan Generik goes to Campus,itulah brand dari program yang sudah dilaksanakan oleh sebuah tim kantor pusat yang dibentuk dengan menggandeng unsur korporat, produksi dan pemasaran. Generik on Air adalah program yang bertujuan mensosialisasikan dan member edukasi kepada masyarakat tentang seluk beluk Obat Generik. Termasuk hak konsumen untuk mendapatkan produk tersebut. Salurannya melalui stasiun radio lokal di daerah dengan daya jangkau siaran yang cukup luas. Tim yang diketuai oleh Corporate Secretary Ahdia Amini dan Suyatno Manajer SCM ini telah berkunjung ke Bali, Bandung, dan Padang. Selanjutnya sudah terprogram beberapa daerah di Indonesia untuk kunjungan berikutnya. Selain program tersebut, tim juga menyelenggarakan acara Focus Group Discussion di perguruan tinggi di daerah yang memiliki fakultas atau jurusan farmasi. Dengan peserta para mahasiswa farmasi dan
calon apoteker, diharapkan mereka bisa menjadi agent of information untuk penyebarluasan informasi tentang Obat Generik. Acara inipun menjadi ajang sharing session antara akademisi dan PT Indofarma selaku praktisi industri farmasi. Perguruan tinggi yang telah disinggahi antara
lain Universitas Udayana, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Andalas. Dua program tersebut masih akan terus berjalan di tahun ini dengan harapan semakin meluasnya informasi yang benar tentang Obat Generik. Obat yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. (GN) | MEI-JUNI 2012
13
seputarkita
PKBL Indofarma
“Apotek sebagai Bisnis Profesi” Unit Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL) Indofarma baru saja menyelenggarakan pembinaan mitra binaan dalam bentuk pelatihan manajemen apotek dengan materi “Strategi Meningkatkan Pengelolaan Apotek sebagai Bisnis Profesi“. Pelatihan dilakukan di Semarang pada 9 Juni lalu bekerja sama dengan PT Indofarma cabang Semarang. Peserta pelatihan yang hadir adalah mitra binaan PKBL PT Indofarma yang sudah berjalan dan beberapa calon mitra binaan. Peserta pelatihan didominasi oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA) dan juga sekaligus Pemilik Sarana Apotek (PSA). Jumlah mitra binaan yang diundang untuk turut serta dalam pelatihan berjumlah 60 apotek, berasal dari wilayah Purwokerto, Solo, Jogjakarta dan Semarang. Pelatihan dibuka oleh Direktur Operasi & Pengembangan PT Indofarma Bambang Solihin Irianto, selaku Pembina.
14
| MEI-JUNI 2012
Pembicara yang dihadirkan dari pihak regulator Jawa tengah, adalah dr. Pungki Sam Hasto M.QIH, Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinkes Propinsi Jawa Tengah yang berbicara mengenai Kebijakan Regulasi Kefarmasaian di propinsi Jawa Tengah. Pembicara lainnya adalah Djatmika S.Si Apt (Ketua IAI Semarang, Dosen STIFAR, dan Konsultan Apotek Viva Generik) dengan materi berjudul “Strategi Meningkatkan Pengelolaan Apotek sebagai Bisnis Profesi“. Pada forum tersebut juga dilaksanakan
penandatanganan dan penyerahan secara simbolis bantuan program kemitraan untuk wilayah Tegal. Selepas Ishoma, acara pelatihan dilanjutkan dengan materi pengelolaan apotek berbasis Teknologi Informasi dengan nara sumber Manajer TI PT IGM Sofyan, dan Sakta narasumber dari Telkom. Disambung kemudian dengan presentasi oleh bidang pemasaran PT Indofarma Hilda Yani S.Si Apt, yang menyampaikan kebijakan pemasaran obat Indofarma. Sebelum acara berakhir, Koodinator PKBL Indofarma Nurhadi, memaparkan mengenai Program Kemitraan PT Indofarma kepada peserta pelatihan. (Melly)
seputarkita
PERJANJIAN KERJA BERSAMA 2012-2014 DISEPAKATI Perjanjian
Kerja
Bersama
(PKB) dimaksudkan untuk mengatur syarat-syarat kerja yang merupakan hasil perundingan dan kesepakatan antara pengusaha dengan serikat Pekerja/serikat Buruh di Perusahaan. PKB akan digunakan sebagai pedoman oleh kedua belah pihak dalam pelaksanaan hubungan kerja dan sebagai rujukan utama bila terjadi perselisihan masalah ketenagakerjaan. PKB di PT Indofarma periode 2010-2012 telah berakhir pada 20 Januari 2012 lalu. Untuk itu, pihak manajemen dan perwakilan karyawan yang diwakili oleh serikat pekerja masing-masing menunjuk perwakilan sebanyak 11 orang untuk melakukan perundingan perpanjangan PKB 2012-2014. Setelah ada penunjukan dari masingmasing tim, dilakukanlah pertemuan kedua tim sejak bulan Desember 2011 lalu yang jadwalnya disepakati oleh kedua tim bahwa pertemuan dilakukan setiap minggu dan tempatnya bisa di kantor Cibitung dan di kantor IGM, Jakarta. Dalam setiap pembahasan dibutuhkan waktu dan konsentrasi oleh kedua tim untuk mendapatkan kesepakatan yang saling menguntungkan ke dua belah pihak. Agar pembahasan PKB ini dapat segera selesai maka pembahasan akhir disepakati dilakukan di luar kantor pada 8-10 Maret 2012 di Cisarua Bogor. Selama dalam perundingan di Cisarua Bogor itu ternyata masih ada beberapa pasal yang belum bisa disepakati karena perlu dikonsultasikan dengan pihak manajemen, dalam hal ini Dewan Direksi.
Alhamdulillah dengan usaha dan koordinasi kedua belah pihak akhirnya hasil perundingan perpanjangan PKB periode 20122014 berhasil disepakati dan ditandatangani oleh ke dua belah pihak yaitu Manajemen PT.Indofarma (persero) Tbk, PT.Indofarma Global Medika (IGM) dan Serikat Pekerja Indofarma (SP) pada Selasa 1 Mei 2012 bertepatan hari buruh di kantor Manggarai, Jakarta. Dengan demikian PKB 2012-2014 tersebut resmi berlaku. PKB 2012-2014 tersebut juga sudah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I, Ditjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja pada tanggal 22 Mei 2012. PKB ini akan segera dicetak sebanyak jumlah karyawan dan dibagikan kepada seluruh karyawan PT. Indofarma (Persero) Tbk dan PT. Indofarma Global Medika. Tim berencana melakukan sosialisasi PKB kepada karyawan yang ada di kantor pusat (Cibitung), kantor Manggarai, kantor IGM dan seluruh
cabang-cabang. Dengan adanya sosialisasi PKB nanti diharapkan semua karyawan dapat memahami dan melaksanakan isi perjanjian kerja bersama (PKB) dengan baik. Dari hasil perundingan tentunya tidak semua pasal-pasal mengalami perubahan tetapi ada beberapa pasal yang mengalami perubahan lebih baik dari PKB periode 20102012, bahkan perubahan ini diberlakukan mulai bulan Januari 2012. Beberapa contoh pasal yang berubah: Perhitungan pesangon, tunjangan kesehatan (pagu), tunjangan kaca mata, tunjangan shif, tunjangan kematian, dan lain lain. Guna lebih jelasnya maka semua karyawan akan segera mendapat bukunya. Dengan disepakatinya Perjanjian Kerja Bersama (PKB) 2012-2014 ini maka apa yang menjadi hak dan kewajiban pekerja dan pengusaha lebih jelas, sehingga masing-masing pihak dapat menjalankannya sesuai dengan fungsinya masing-masing. (Djasmin)
| MEI-JUNI 2012
15
seputarkita
ALIANSI STRATEGIS
INDOFARMA & VIVA GENERIK
Acara
penandatanganan kerjasama (MoU) antara
PT Indofarma dengan Apotik Viva Generik dilaksanakan pada 25 Juni 2012 pagi hari bertempat di Hotel Mid Plaza, Jakarta. Hadir dalam acara tersebut Direktur Utama Djakfarudin Junus, Direktur Riset dan Pemasaran Elfiano Rizaldi, Direktur Keuangan John Sebayang dan Direktur Produksi Kosasih didampingi sejumlah staf Bidang Pemasaran. Sedangkan dari pimpinan Apotik Viva Generik hadir Direktur Utama Abhay Saboo dan beberapa staff. Dalam sambutannya, Djakfarudin Junus mengingatkan bahwa hal terpenting dalan penjualan Obat Generik Berlogo (OGB) adalah faktor kemudahan akses publik pada OGB kita. Faktor kemudahan akses itu karena OGB termasuk produk retail yang tentunya harus dekat dan melekat di publik. Kemudahan akses publik itu tentunya melalui outlet atau apotik yang tersebar di mana-mana seperti Apotik Viva Generik. Semakin banyak outlet tentunya semakin bagus layanannya pada publik. Tambah Djakfarudin, oleh karena itu PT Indofarma menjalin kerjasama dengan Apotik Viva Generik sebagai mitra aliansi strategis. Mitra strategis bila dilihat dari supply chain menagement berarti satu grup, artinya PT Indofarma dengan Apotik Viva Generik harus memiliki kesamaan visi, berperan sebagai mitra sehingga saling memberi masukan, sama-sama menggarap pasar, dan terus saling memperbaiki. Ia menegaskan komitmen penuh PT Indofarma dalam memenuhi permintaan Apotik Viva Generik. 16
| MEI-JUNI 2012
Sedangkan Abhay Saboo, Direktur Utama Apotik Viva Generik dalam sambutannya menegaskan komitmennya bahwa sebagian besar item obat di Apotik Viva Generik adalah OGB Indofarma, hanya sebagian kecil item OGB dari non Indofarma itupun karena Indofarma tidak memilikinya. Visi dan misi Apotik Generik juga mirip dengan visi misi PT Indofarma, sehingga ke depan yang penting adalah terjalinnya kerjasama yang didasarkan pada kepercayaan satu sama lain. Adapun Hari Sutanto dari Apotik Viva Generik dalam wawancara khusus menegaskan bahwa Apotik Viva Generik sudah berkomitmen untuk menyebarkan seluas-luasnya OGB pada semua lapisan masyarakat terutama masyarakat menengah bawah. Apotik Viva Generik juga percaya bahwa OGB dari PT Indofarma sangat bermutu dan jumlahnya cukup banyak sehingga bisa diandalkan oleh Apotik Viva Generik. Meskipun diakui profit OGB tidak sebesar profit obat bermerek akan tetapi ia optimis penggunaan OGB akan terus meningkat sehingga otomatis profit akan juga naik. Ia menambahkan dalam 2 tahun lagi jumlah Apotik Viva Generik ditargetkan menjadi 1000 outlet dan tersebar di 30 propinsi. Ringkasnya dengan penandatanganan kerjasama tersebut maka PT Indofarma dan Apotik Viva Generik sepakat bahu membahu guna menyebarluaskan OGB Indofarma pada masyarakat. Dengan demikian masyarakat akan sangat mudah mendapatkan Obat Generik khususnya OGB Indofarma, Di samping itu tentu juga menguntungkan bagi PT Indofarma dan Apotik Viva Generik. Selamat dan sukses untuk PT Indofarma dan Apotik Viva Generik. (im)
pemasaran
Kampanye ProLipid dan BioVision di Festival Kebugaran Salah
satu ciri perilaku hidup sehat adalah senang berolahraga. Tubuh akan selalu bugar jika olahraga tersebut dilakukan secara rutin dan teratur. Kepedulian pentingnya kebugaran melalui aktivitas olahraga ini sudah dilakukan oleh Perhimpunan Masyarakat Kebugaran Indonesia (PMKI) sejak tahun lalu. Dalam menyambut HUT yang ke-1, PMKI pun mengadakan workshop dan festival kebugaran bagi para instruktur senam se-Jabodetabek pada 26, 28 dan 29 April 2012 di Wisma Menpora & Halaman Kemenpora – RI, Senayan, Jakarta.
Terhadap kegiatan yang berhubungan dengan pola hidup sehat, PT. Indofarma, Tbk dan ProLipid sangat mendukung kegiatan ini dengan memberikan materi mengenai manajemen instruktur kebugaran kepada peserta workshop pada 26 April 2012. Materinya disampaikan oleh Direktur Utama PT. Indofarma (Persero) Tbk, Djakfarudin Junus.Tujuannya dengan faham manajemen, diharapkan para instruktur senam dapat meningkatkan profesionalismenya dalam bekerja. Djakfarudin memberikan presentasi dengan judul “Profesionalisme dan Motivation”, dijelaskannya tentang motivation as energy, spiritual
motivation, strategic thinking, the power principles dan nilai-nilai spiritual dalam bekerja. Kemudian, untuk mencapai kesuksesan, terdapat 5 magnet kesuksesan yaitu: 1. The Energy of Confidence (sumber kepercayaan diri sebagian besar dari gambaran pribadi kita) ; 2. The Energy of Optimism (Suatu sikap positif dan harapan bahwa segala sesuatu akan baik dan berhasil); 3. The Energy of Purpose (Tujuan adalah sesuatu yang lebih hebat dari diri kita sendiri. Tujuan dapat merubah anda menjadi siapa anda sebenarnya); 4. The Energy of Presence (keberadaan kita merupakan suatu opportunity yang dapat memberikan keleluasan bagi kita memilih jalan kehidupan ini); 5. The Energy of Appreciation (sesuatu yang dirasakan pada diri dan pikiran kita atas apresiasi yang diberikan oleh pihak lain atas kinerja dan prestasi kerja kita). Terakhir dijelaskan mengenai “Do The Best and More” yang dapat dilakukan dari memotivasi diri sendiri dan motivasi dari Luar. Pada workshop yang diikuti oleh 150 orang para instruktur senam ini, juga diberikan informasi mengenai ProLipid sebagai solusi alami mengendalikan kolesterol oleh Ermi Yusnita (Brand Manager). ProLipid dapat mengurangi resiko penyakit
Presentasi Workshop oleh Direktur Utama, Djakfarudin Junus.
akibat kolesterol tinggi dalam darah yaitu seperti arterosklerosis dan penyakit jantung koroner. Instruktur senam dapat merekomendasikan ProLipid kepada para peserta senamnya di mana pola hidup sehat dilakukan dengan cara mengendalikan kolesterol tidaklah cukup dengan berolahraga. Asupan makanan berlemak ke tubuh dapat dicegah penyerapannya dengan ProLipid. Melalui diet dengan dibarengi olahraga maka upaya mengurangi kolesterol menjadi lebih maksimal. Pada 28 dan 29 April 2012 dilangsungkan acara festival kebugaran yang diikuti oleh anak-anak SD se-Jabodetabek di Halaman Kantor Kemenpora, Dalam festival itu crew BioVision Kids mengkampanyekan pentingnya menjaga kesehatan mata anak yang merupakan bagian penting dalam belajar dan beraktivitas seperti senam olahraga. Mata adalah gerbang masa depan mereka. Stand BioVision Kids juga mengadakan pemeriksaan gratis bagi yang berkunjung ke stand. (RROTC)
Foto bersama peserta Workshop bersama Dirut | MEI-JUNI 2012
17
pemasaran
Sayembara Menulis
Biovision Pada Sabtu 23 Juni 2012 sore hari diadakan acara puncak dari “Sayembara Menulis” persembahan Biovision bertempat di Pisa Café and Resto, Blok M, Jakarta. Acara ini diadakan dengan bekerjasama dengan komunitas dan penerbit buku on-line “NulisBuku.com” yang bertemakan “My Vision of Education in Indonesia”. Acara dihadiri sekitar 70 orang penulis yang mengirimkan tulisannya saat mengikuti sayembara tersebut. Acara ini merupakan puncak acara berupa pengumuman para pemenang sekaligus peluncuran buku “Inspiring Teacher” (buku kumpulan tulisan cerpen terpilih dari para pengirim sayembara menulis tersebut). Acara dimulai dengan sambutan dari Ega dan Oka dari “Nulisbuku. com” sebagai mitra kerja. Mereka berterima kasih bisa bekerjasama dengan PT Indofarma yang menjadi sponsor acara sayembara menulis ini. Mereka juga amat mendukung acara ini berhubung sesuai dengan misi “NulisBuku.com”. Selain itu mereka mengemukakan materi tentang “Self Publishing and Print on Demand”. Materi ini pada dasarnya menjelaskan tata cara dan tips-tips menerbitkan buku melalui “NulisBuku.com” termasuk kiat memasarkan buku tersebut secara on line. Berikutnya Ermi Yusnita dari PT Indofarma selaku penanggungjawab
18
| MEI-JUNI 2012
promosi Biovision tampil menjelaskan produk Biovison. Ermi menyatakan terima kasihnya dengan besarnya respon publik yang ikut sayembara ini, yakni lebih 300 karya tulis yang masuk. Kemudian ia mengemukakan urgensi kesehatan mata bagi semua orang dan semua usia, gangguan kesehatan mata, dan tips-tips menjaga kesehatan mata. Tips-tips itu meliputi : hidup yang teratur, tidur dan cukup istirahat, makan buah dan sayur, berolahraga, serta memakan suplemen penjaga kesehatan mata seperti Biovision. Biovision adalah suplemen untuk mata yang aman karena berasal dari bahan alami. Biovision terdiri untuk Biovison Kids (untuk anak-anak), dan Biovision Gold (untuk dewasa). Ermi mengenukakan bahwa promosi Biovison dilakukan gencar melalui media cetak, social media (on line), iklan, juga kunjungan ke kantor-kantor dan sekolahsekolah. Acara dilanjutkan dengan materi sisipan tentang dunia tulis dan baca di dua negara Eropa Materi ini dibawakan oleh Olii (nama pena dari
Halimah Sa’diyah) dari “NulisBuku. com” yang juga penulis puluhan novel dan cerpen. Olii mengemukakan pengalamannya berkunjung dan mencermati dunia tulis dan baca di London dan Paris. Banyak hal yang bisa dipelajari dan dicontoh dari kemajuan dunia tulis dan baca di sana, seperti kuatnya budaya baca di masyarakat dan penerbitan buku yang sangat pesat. Kemudian acara puncak berupa pengumuman tiga orang pemenang utama sekaligus peluncuran buku “Inspiring Teacher” (buku kumpulan tulisan cerpen terpilih dari para pengirim sayembara menulis). Tiga orang pemenang utama itu mendapat hadiah berupa jalan-jalan ke Belitung disertai pelatihan menulis yang dipandu oleh Olii. Di samping itu juga diumumkan pemenang live tweet yang berlangung live, hal ini menandakan efektifnya promosi Biovision msuk di komunitas maya (on line). Acara diakhiri dengan foto bersama dan ramah tamah. Selamat dan sukes. ”Mata Sehat, Mata Biovision”. (im)
COVER DALAM BELAKANG