TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS PADA SISWA KELAS XI DAN XII DI SMK MUHAMMADIYAH 4 YOGYAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
TA N R A KA
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
P RAL R E DE
P
N
E SJ
E K I T
S
NASTITI INSANI 1113206
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2016
i
HALAMAN PENGESAHAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS PADA SISWA KELAS XI DAN XII DI SMK MUHAMMADIYAH 4 YOGYAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Oleh : NASTITI INSANI 1113206
TA N R A KA
A GYA K A I YO
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
T YAN S U A.
Tanggal:………………..
RP RAL
PEJENDE
Menyetujui :
Penguji,
Pembimbing,
ES
IK
ST
Wenny Savitri, S.Kep., Ns., MNS
Ika Fitria Ayuningtyas, S.Si.T., M.Kes
NIDN : 07- 2507-8201
NIDN: 05-1307-8601 Mengesahkan,
a.n Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Ketua Program Studi Kebidanan (D-3)
Reni Merta Kusuma, M.Keb NIDN: 06-1603-8302
ii
TA N R A KA
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
P RAL R E DE
P
N
E SJ
E K I T
S
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang HIV/AIDS Pada Siswa Kelas XI dan XII di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta”. Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada :
TA N R A KA
A GYA K A I YO
1. Kuswanto Harjo, dr., M.Kes selaku Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di lembaga ini. 2. Reni Merta Kusuma, M.Keb selaku Ketua Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang telah memberikan pengarahan dan dorongan kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah. 3. Ika Fitria Ayuningtyas, S.Si.T., M.Kes selaku pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan ilmunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah. 4. Wenny Savitri, S.Kep., Ns., MNS selaku dewan penguji Karya Tulis Ilmiah yang berkenan memberikan saran dan bimbingan. 5. Drs. H. Ahmad Dahlan selaku Kepala sekolah SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta yang telah banyak membantu dalam terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini. 6. Terimakasih untuk kedua orang tua, saudara, dan sahabat yang telah memberikan dukungan demi terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga usulan penelitian ini berguna bagi semua.
T YAN S U A.
P RAL R E DE
P
N
E SJ
E K I T
S
Wassalamu’alaikum Wr.Wb Yogyakarta, 29 Agustus 2016 Penulis
Nastiti Insani
iv
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................... …………..i HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………….ii PERNYATAAN………………………………………………………………...iii KATA PENGANTAR…………………………………………………………..iv DAFTAR ISI……………………………………………………………………v DAFTAR TABEL………………………………………………………………vii DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………...viii DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………....ix INTISARI……………………………………………………………………….x ABSTRACT……………………………………………………………………...xi
TA N R A KA
A GYA K A I YO
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ...................................................................................... 1 B. Rumusan masalah ................................................................................. 5 C. Tujuan penelitian .................................................................................. 6 D. Manfaat penelitian ................................................................................ 7 E. Keaslian penelitian................................................................................ 8
T YAN S U A.
P RAL R E DE
P
N
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ..................................................................................... 9 B. Kerangka Teori ..................................................................................... 26 C. Kerangka Konsep Penelitian ................................................................ 27 D. Pertanyaan Penelitian ........................................................................... 27
E SJ
E K I T
S
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian .................................................................................. 29 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 29 C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 29 D. Variabel Penelitian ............................................................................... 30 E. Definisi Operasional ............................................................................. 31 F. Alat dan Metode Pengumpulan Data .................................................... 31 G. Metode Pengolahan dan Analisis Data................................................. 34 H. Etika Penelitian .................................................................................... 36 I. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 38
v
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian…………..................................................... ……...41 B. Pembahasan …………………………………………………...48 C. Keterbatasan penelitian…………………………… ...................... ..58 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan………………………………………… .................. ....60 B. Saran……………………………………………… ................... …..61 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
TA N R A KA
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
P RAL R E DE
P
N
E SJ
E K I T
S
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Keaslian Penelitian................................................................................ 8 Tabel 2 Definisi Operasional ............................................................................. 31 Tabel 3 Kisi kisi kuesioner................................................................................. 34 Tabel 4 Distribusi frekuensi karakteristik siswa kelas XI dan XII berdasarkan umur, jenis kelamin, dan sumber informasi tentang HIV/AIDS ……..43 Tabel 5 Distribusi frekuensi siswa kelas XI dan XII berdasarkan gambaran tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS …………………. ………… 44 Tabel 6 Tabulasi silang karakteristik responden dengan pengetahuan siswa kelas XI dan XII tentang HIV/AIDS……………................................ 45 Tabel 7 Distribusi frekuensi siswa kelas XI dan XII berdasarkan gambaran tingkat pengetahuan remaja tentang pengertian HIV/AIDS, penyebab HIV/AIDS, gejala HIV/AIDS, penanganan HIV/AIDS, penularan HIV/AIDS, dan pencegahan HIV/AIDS…………………. ………… 46
TA N R A KA
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
P RAL R E DE
P
N
E SJ
E K I T
S
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Teori Penelitian .................................................................... 26 Gambar 2 Kerangka Konsep Penelitian ................................................................ 27
TA N R A KA
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
P RAL R E DE
P
N
E SJ
E K I T
S
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Studi Pendahuluan Ka. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta Lampiran 2 Surat Izin Studi Pendahuluan Ka. SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta Lampiran 3 Surat Izin Penelitian Ka. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta Lampiran 4 Surat Izin Penelitian Ka. SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta Lampiran 5 Surat Izin Penelitian Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta Lampiran 6 Surat Permohonan Menjadi Responden Lampiran 7 Surat Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 8 Instrumen Penelitian Lampiran 9 Kunci jawaban Lampiran 10 Jadwal penyusunan KTI 2016
TA N R A KA
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
P RAL R E DE
P
N
E SJ
E K I T
S
ix
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS PADA SISWA KELAS XI DAN XII DI SMK MUHAMMADIYAH 4 YOGYAKARTA Nastiti Insani1, Ika Fitria Ayuningtyas2 INTISARI Latar belakang : Peningkatan angka kejadian HIV/AIDS disebabkan oleh faktor perilaku seksual pranikah dan penggunaan narkoba suntik secara bersama-sama. Kurangnya pengetahuan mengenai hal tersebut merupakan salah satu penyebab tetap tingginya kasus HIV/AIDS di Indonesia. Jumlah kumulatif kasus HIV untuk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu sebanyak 2471 kasus, sedangkan AIDS sebanyak 916 kasus. Kasus HIV/AIDS perlu mendapatkan perhatian khususnya pada remaja. Proporsi HIV/AIDS tertinggi pada kelompok umur 20-29 tahun sebanyak 890 kasus, dimana pada kelompok umur tersebut sebagian berada pada kelompok remaja dan dewasa muda yaitu umur 15-24 tahun.
TA N R A KA
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
P RAL R E DE
Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS pada siswa kelas XI dan XII di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta.
P
N
E SJ
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua siswa laki-laki dan perempuan yang menduduki kelas XI dan XII di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta tahun 2016. Jumlah sampel sebanyak 54 siswa dan teknik pengambilan sampel dengan Total Sampling. Cara pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner sedangkan hasil penelitian pada analisa data menggunakan analisa univariat.
E K I T
S
Hasil Penelitian : Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS pada siswa kelas XI dan XII dalam kategori cukup sebanyak 35 responden (64,8%), kategori pengetahuan baik sebanyak 13 responden (24,1%), dan pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (11,1%). Kesimpulan : Tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS pada siswa kelas XI dan XII di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta mayoritas mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 35 responden (64,8%). Kata kunci : Pengetahuan, Remaja, HIV/AIDS
x
THE KNOWLEDGE LEVEL OF ADOLESCENTS ABOUT HIV/AIDS IN SECOND AND THIRD GRADE STUDENTS OF MUHAMMADIYAH 4 VOCATIONAL HIGH SCHOOL OF YOGYAKARTA Nastiti Insani1, Ika Fitria Ayuningtyas2 ABSTRACT Background : The escalating rate of HIV/AIDS cases is derived from pre-marital sexual behavior factor and collective injected drug abuse. Lack of knowledge about this issue becomes one of reasons of the remaining high rate of HIV/AIDS cases in Indonesia. The cumulative number of HIV cases in Special Province of Yogyakarta is 2.471 cases, AIDS is 916 cases. HIV/AIDS cases need closer attention especially from adolescents. The highest proportion of HIV/AIDS in age group of 20-29 is 890 cases which consists of adolescents and young adults aged 15-24 years old.
TA N R A KA
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
Objective : To identify The Knowledge Level of Adolescents about HIV/AIDS in second and third Grade Students of Muhammadiyah 4 Vocational High School of Yogyakarta.
P RAL R E DE
P
Method : The type of this study was descriptive. Population in this study was all male students and female students of second and third grade in Muhammadiyah 4 Vocational High School of Yogyakarta in 2016. Number of samples was 54 students and sampling technique was total sampling. Data collecting method in this study applied questionnaires and the study result was analyzed by using univariate analysis.
N
E SJ
E K I T
S
Result : The study result demonstrated that adolescents' knowledge level about HIV/AIDS in second and third grade students was in sufficient category as many as 35 respondents (64,8%), good knowledge category as many as 13 respondents (24,1%), and poor knowledge category as many as 6 respondents (11,1%). Conclusion : The study result reflected that adolescents' knowledge level about HIV/AIDS in second and third grade students of Muhammadiyah 4 Vocational High School of Yogyakarta was mostly in sufficient category as many as 35 respondents Keywords : Knowledge, Adolescents, HIV/AIDS
xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang HIV atau Human Immunodeficiency Virus merupakan sejenis virus yang menyerang/menginfeksi sel darah putih sehingga dapat menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. AIDS atau Acquired Immuno Deficiency Syndrome merupakan sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan
TA N R A KA
tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV. Jika sistem kekebalan tubuh menurun,
A GYA K A I YO
maka akan membuat orang tersebut rentan dan mudah terjangkit berbagai macam
T YAN S U A.
penyakit infeksi. Serangan penyakit yang tidak berbahaya lama kelamaan akan menjadi parah bahkan menyebabkan kematian (Kemenkes RI, 2014).
P RAL R E DE
Menurut World Health Organitation (WHO) terdapat sekitar 40 juta
P
N
E SJ
penduduk dunia yang telah terinfeksi HIV, dimana 95%-nya berada di negara
E K I T
berkembang. Remaja menjadi penderita terbanyak dari kasus HIV/AIDS yaitu
S
31,8 juta orang. Remaja yang terinfeksi HIV tidak tahu bahwa sebenarnya mereka telah terinfeksi virus tersebut, selain itu banyak sekali remaja yang terlibat hubungan seks bebas dan hanya sedikit yang tahu apakah pasangannya terinfeksi HIV atau tidak (Hasanudin, 2013). Di Indonesia, HIV/AIDS pertama kali di temukan di provinsi Bali tahun 1987. Hingga saat ini sudah menyebar di 386 kabupaten/kota di seluruh provinsi di Indonesia. Berdasarkan data dari tahun 1987 sampai September tahun 2014 jumlah kumulatif penderita HIV mencapai 150.296 orang, sedangkan penderita AIDS sebanyak 55.799 orang. Penderita AIDS menurut jenis kelamin laki-laki
1
2
sebanyak 30.001 orang, perempuan sebanyak 16.149 orang dan yang tidak diketahui sebanyak 9.649 orang. Kasus HIV/AIDS banyak terjadi pada kelompok laki-laki sebanyak 54% atau hampir 2 kali lipatnya kelompok perempuan sebanyak 29%. Faktor risiko yang menyebabkan HIV/AIDS didominasi oleh perilaku heteroseksual sebanyak 61,5%, diikuti pengguna narkoba injeksi/IDU sebanyak 15,2% dan homoseksual sebanyak 2,4%, sedangkan faktor risiko yang tidak diketahui sebanyak 17,1 % (Kemenkes RI, 2014).
TA N R A KA
Dampak dari HIV/AIDS tidak hanya berpengaruh pada sektor kesehatan
A GYA K A I YO
saja, tetapi juga mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi penderita. Perawatan
T YAN S U A.
terhadap penderita HIV/AIDS membutuhkan perhatian dan pelayanan khusus. Hal
P RAL R E DE
ini akan meningkatkan kebutuhan penderita terhadap pelayanan kesehatan yang membutuhkan biaya tidak sedikit. Diskriminasi juga dapat menimpa penderita
P
N
E SJ
maupun keluarga penderita dengan HIV/AIDS. Hal tersebut dapat menyebabkan
E K I T
kesulitan pekerjaan, perawatan, pengobatan, dan interaksi sosial keluarga di dalam
S
masyarakat (Widyanto, 2013). Peningkatan angka kejadian HIV/AIDS tidak hanya disebabkan oleh faktor perilaku seksual pranikah tetapi juga penggunaan narkoba suntik secara bersamasama. Kurangnya pengetahuan mengenai hal tersebut merupakan salah satu penyebab tetap tingginya kasus HIV/AIDS di Indonesia. Jumlah kumulatif kasus HIV untuk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu sebanyak 2471 kasus, sedangkan AIDS sebanyak 916 kasus. Kasus HIV/AIDS perlu mendapatkan perhatian khususnya pada remaja. Proporsi HIV/AIDS tertinggi pada kelompok umur 20-29 tahun sebanyak 890 kasus, dimana pada kelompok umur tersebut
3
sebagian berada pada kelompok remaja dan dewasa muda yaitu umur 15-24 tahun (PKBI DIY, 2015). Jumlah kasus HIV/AIDS di Daerah Istimewa Yogyakarta dari yang tertinggi sampai yang terendah, dimulai dari Kota Yogyakarta sebanyak 737 kasus, Kabupaten Sleman sebanyak 726 kasus, Kabupaten Bantul sebanyak 688 kasus, luar DIY sebanyak 538 kasus, Kabupaten Gunung Kidul sebanyak 214 kasus, Kabupaten Kulonprogo sebanyak 158 kasus dan yang tidak diketahui ada
TA N R A KA
85 kasus. Kota Yogyakarta mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, pada
A GYA K A I YO
tahun 2012 sebanyak 561 kasus, tahun 2013 sebanyak 677 kasus, lalu tahun 2014
T YAN S U A.
sebanyak 716 dan tahun 2015 sebanyak 737 kasus (PKBI DIY, 2015).
P RAL R E DE
Menurut Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), kasus HIV/AIDS tertinggi di Kota Yogyakarta terdapat di 3 Kecamatan yaitu Gedongtengen sebanyak
P
N
E SJ
28,8%, Mantrijeron sebanyak 23,4%, dan Umbulharjo sebanyak 18,2 %. Penderita
E K I T
tertinggi HIV/AIDS yaitu umur 20-29 tahun sedangkan masa inkubasi HIV
S
berubah menjadi AIDS adalah 5-10 tahun, sehingga pencegahan dilakukan pada umur remaja (KPA DIY, 2015). Peran serta pendidik sangat dibutuhkan guna mengurangi terjadinya kasus HIV/AIDS pada remaja. Gedongtengen adalah wilayah tertinggi pertama terjadinya kasus HIV/AIDS di Kota Yogyakarta. Di wilayah tersebut terdapat 5 sekolah SMA/SMK. Hasil wawancara kepada 5 SMA/SMK di Gedongtengen menyatakan bahwa semua sekolah tersebut sudah diberikan penyuluhan tentang HIV/AIDS. Sedangkan sasaran dalam penelitian ini adalah sekolah yang belum diberikan penyuluhan tentang HIV/AIDS dengan harapan sebagai bahan evaluasi
4
pembelajaran di sekolah tersebut, sehingga penelitian ini beralih ke wilayah tertinggi kedua terjadinya kasus HIV/AIDS di Kota Yogyakarta yaitu Mantrijeron. Di Mantrijeron terdapat 7 SMA/SMK, dari 7 SMA/SMK 6 diantaranya sudah diberikan penyuluhan tentang HIV/AIDS oleh puskesmas dan 1 SMA/SMK yang belum diberikan penyuluhan tentang HIV/AIDS yaitu di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta. Di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta tersebut kelas XI belum diberikan penyuluhan tentang HIV/AIDS, sedangkan kelas XII sudah diberikan penyuluhan
tentang
HIV/AIDS,
sehingga
pada
TA N R A KA
penelitian
ini
akan
A GYA K A I YO
membandingkan bagaimana tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS pada
T YAN S U A.
siswa yang belum diberikan penyuluhan tentang HIV/AIDS dan siswa yang sudah
P RAL R E DE
diberikan penyuluhan tentang HIV/AIDS.
Studi pendahuluan dilakukan oleh peneliti pada tanggal 22 Juni 2016 di
P
N
E SJ
SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta, jumlah murid kelas XI adalah 37 siswa yang
E K I T
terbagi dalam dua jurusan yaitu Tata busana dan Teknologi Informasi dan
S
komunikasi, sedangkan jumlah murid pada kelas XII adalah 17 siswa yang terbagi dalam satu jurusan yaitu Teknologi Informasi dan komunikasi. Pada studi pendahuluan tersebut peneliti melakukan wawancara pada 10 responden diantaranya 8 responden kelas XI dan 2 responden kelas XII mengenai pengetahuan tentang HIV/AIDS meliputi pengertian HIV/AIDS, penyebab HIV/AIDS, gejala HIV/AIDS, penularan HIV/AIDS, penanganan HIV/AIDS, dan pencegahan HIV/AIDS. Dari pengertian HIV/AIDS sendiri mereka belum bisa menjawab dengan lengkap, dari 10 remaja belum ada yang mengerti penyebab HIV/AIDS, tanda gejala yang mereka mengerti hanya pada perubahan fisik, yaitu
5
kurus dan adanya infeksi pada alat kelamin, penularan HIV/AIDS yang dimengerti oleh 10 orang remaja tersebut, yaitu hanya melalui hubungan seksual berganti-ganti, dari 10 orang remaja belum ada yang mengetahui tentang penanganan HIV/AIDS, pencegahan HIV/AIDS yang dimengerti oleh 10 orang remaja tersebut, hanya menghindari hubungan seksual di luar nikah. Hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa 7 responden belum mengerti tentang HIV/AIDS dan 3 responden sudah mengerti tentang HIV/AIDS.
TA N R A KA
Berdasarkan data diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
A GYA K A I YO
dengan judul “Tingkat Pengetahuan Remaja tentang HIV/AIDS Pada Siswa Kelas
T YAN S U A.
XI dan XII di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta”.
P RAL R E DE
P
B. Rumusan Masalah
N
E SJ
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai
E K I T
berikut “Apakah tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS pada siswa kelas
S
XI dan XII di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta ?”
6
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS pada siswa kelas XI dan XII di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang pengertian HIV/AIDS pada siswa kelas XI dan XII di SMK Muhammadiyah 4
TA N R A KA
Yogyakarta.
A GYA K A I YO
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang penyebab HIV/AIDS
T YAN S U A.
pada siswa kelas XI dan XII di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta.
P RAL R E DE
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang gejala HIV/AIDS pada siswa kelas XI dan XII di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta.
P
N
E SJ
d. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang penanganan
E K I T
HIV/AIDS pada siswa kelas XI dan XII di SMK Muhammadiyah 4
S
Yogyakarta.
e. Untuk
mengetahui
tingkat
pengetahuan
remaja
tentang
penularan
HIV/AIDS pada siswa kelas XI dan XII di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta. f. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang pencegahan HIV/AIDS pada siswa kelas XI dan XII di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta.
7
D.
Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Kebidanan Penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan mengenai HIV/AIDS. 2. Bagi Pengguna a. Bagi SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta Sebagai bahan informasi yang dipergunakan untuk mengetahui pengetahuan
TA N R A KA
remaja tentang HIV/AIDS dan untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi.
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
b. Bagi Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
P RAL R E DE
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan tambahan informasi, dan
P
referensi bagi perpustakaan yang berkaitan dengan HIV/AIDS.
N
E SJ
c. Bagi Peneliti
S
E K I T
Sebagai pengalaman bagi peneliti dan menerapkan ilmu kesehatan reproduksi, ilmu metode penelitian, dan meningkatkan pengetahuan dalam melakukan penelitian selanjutnya.
8
E. Keaslian Penelitian Tabel 1 Keaslian Penelitian Nama, Tahun, dan Judul Karlina Putri, 2012 dengan judul “Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang HIV/AIDS pada Siswa Kelas XI IPS di SMA PGRI 1 Karangmalang Sragen”
Dini Ristanti, 2013 dengan judul “Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang HIV/AIDS pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Bulu Sukoharjo”
Metode
Hasil
Persamaan
Perbedaan
Metode penelitian deskriptif kuantitatif, pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah responden 83 siswa, teknik analisis data menggunakan analisis univariat, subyeknya adalah siswi kelas XI IPS SMA PGRI Karangmalang Sragen. Metode penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel penelitian 55 responden, teknik analisis data dengan analisis univariat.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa baik sebanyak 53 responden (63,85%), cukup sebanyak 24 responden (28,91%), dan kurang sebanyak 6 responden (7,22%).
Persamaan penelitian ini adalah samasama mengangkat topik tentang HIV/AIDS dan teknik pengambilan sampel dengan metode total sampling
Perbedaan dengan penelitian ini adalah populasi, lokasi penelitian, variabel penelitian, dan waktu penelitian.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa baik sebanyak 8 responden (14,54%), cukup sebanyak 40 responden (72,73%) dan kurang sebanyak 7 responden (12,73%).
Persamaan penelitian ini adalah samasama mengangkat topik tentang HIV/AIDS.
Perbedaan dengan penelitian ini adalah populasi, teknik pengambilan sampel, lokasi penelitian, variabel penelitian, dan waktu penelitian.
P
Metode penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel penelitian 61 responden, teknik analisis data dengan analisis univariat.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa baik sebanyak 14 responden (22,95%), cukup sebanyak 37 responden (60,65%) dan kurang sebanyak 10 responden (14,75%).
Persamaan penelitian ini adalah samasama mengangkat topik tentang HIV/AIDS.
Perbedaan dengan penelitian ini adalah populasi, teknik pengambilan sampel, lokasi penelitian, variabel penelitian, dan waktu penelitian.
N
E SJ
E K I T
S
Chasy Maulana, 2015 dengan judul “Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang HIV/AIDS pada Siswa Kelas XI di SMA Al Islam 1 Surakarta”
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
P RAL R E DE
TA N R A KA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN J. Hasil Penelitian
1. Gambaran umum lokasi penelitian SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta berdiri pada tanggal 23 Februari 1989, terletak di Jalan Suryodinigratan, Mantrijeron, Kota Yogyakarta. SMK
TA N R A KA
Muhammadiyah 4 Yogyakarta dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah bernama
A GYA K A I YO
Drs. H. Ahmad Dahlan dengan dibantu 22 orang guru, 1orang guru Bimbingan
T YAN S U A.
Konseling (BK), dan 5 orang karyawan. SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta memiliki 2 jurusan bidang keahlian yaitu Tata busana dan Teknologi Informasi
P RAL R E DE
dan Komunikasi. Jumlah seluruh siswa di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta
P
EN J S Tata busana dan Teknologi Informasi dan Komunikasi, 37 siswa jurusanE yaitu TIKXI yang terbagi dalam 2 jurusan yaitu Tata busana dan Teknologi Skelas adalah 104 siswa yang terdiri dari 50 siswa kelas X yang terbagi dalam 2
Informasi dan Komunikasi, dan 17 siswa kelas XII yang terbagi dalam 1 jurusan yaitu Tata Busana. Lokasi SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta sangat strategis berada di pusat kota Yogyakarta dan fasilitas umum serta cukup dekat dengan sumber informasi seperti internet, media elektronik, dan media massa. Fasilitas pendukung yang dimilki oleh SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta adalah aula SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta, ruang Kepala SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta, ruang guru, ruang TU, ruang perpustakaan, ruang laboratorium (komputer dan agama), UKS, ruang BP, mushola, lapangan olah raga, 40
41
koperasi, kantin, tempat parkir (guru dan siswa), ruang gudang, dan
free
hotspot area. Proses peningkatan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi remaja SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta telah bekerjasama dengan pihak Puskesmas Mantrijeron setempat. Program yang dilakukan oleh pihak puskesmas adalah pemberian penyuluhan diantaranya mengenai seks bebas, NAPZA, dan Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immuno Deficiency
TA N R A KA
Syndrome ( HIV/AIDS) yang dilakukan setiap awal tahun ajaran baru. Namun,
A GYA K A I YO
sempat terjadi perubahan pemberian materi penyuluhan pada siswa yang
T YAN S U A.
sekarang menduduki kelas XI dimana setiap tahun pihak puskesmas
P RAL R E DE
memberikan
penyuluhan
tentang seks
bebas,
NAPZA,
dan
Human
Immunodeficiency Virus/ Acquired Immuno Deficiency Syndrome ( HIV/AIDS)
P
N
E SJ
akan tetapi pada waktu penyuluhan materi yang diberikan hanya seks bebas
E K I T
dan NAPZA, sedangkan pada siswa yang sekarang menduduki kelas XII
Sprogram yang dilakukan oleh pihak puskesmas tersebut masih berjalan lancar dengan memberikan materi penyuluhan tentang seks bebas, NAPZA, dan Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) pada awal ajaran baru. Program lain yang dilakukan oleh pihak sekolah adalah program pembinaan dan pemeliharaan lingkungan sekolah sehat seperti kegiatan jumat bersih.
42
2. Karakteristik subjek penelitian Tabel 4 Distribusi frekuensi karakteristik siswa kelas XI dan XII berdasarkan umur, jenis kelamin, dan sumber informasi tentang HIV/AIDS Kelas XI Karakteristik Umur 16 tahun 17 tahun 18 tahun Jumlah Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah Sumber Informasi Mediacetak/elektronik Orang lain Pelajaran sekolah Jumlah
Kelas XII
Jumlah
F
(%)
f
(%)
f
(%)
15 22 0 37
27,8 40,7 0 68,5
0 8 9 17
0 14,8 16,7 31,5
15 30 9 54
27,8 55,6 16,7 100
8 29 37
14,8 53,7 68,5
7 10 17
13,0 18,5 31,5
15 39 45
27,8 72,2 100
11 22 4 37
20,4 40,7 7,4 68,5
10 4 3 17
18,5 7,4 5,6 31,5
21 26 7 54
38,9 48,1 13,0 100
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
P RAL R E DE
P
S
EN J TabelS4 menggambarkan E K I T
TA N R A KA
bahwa sebagian besar responden kelas XI
berumur 17 tahun yaitu sebanyak 22 responden (40,7%), berjenis kelamin perempuan sebanyak 29 responden (53,7%), dan memperoleh informasi tentang HIV/AIDS dari orang lain sebanyak 22 responden (40,7%), sedangkan pada kelas XII sebagian besar responden berumur 18 tahun yaitu sebanyak 9 responden (16,7%), berjenis kelamin perempuan sebanyak 10 responden (18,5%), dan memperoleh informasi tentang HIV/AIDS dari media cetak/elektronik sebanyak 10 responden (18,5%).
43
3. Analisa hasil penelitian Tabel 5 Distribusi frekuensi siswa kelas XI dan XII berdasarkan gambaran tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS Kelas XI Pengetahuan Baik Cukup Kurang Jumlah
Kelas XII
Jumlah
F
(%)
F
(%)
f
(%)
2 30 5 37
3,7 55,6 9,3 68,5
11 5 1 17
20,4 9,3 1,9 31,5
13 35 6 54
24,1 64,8 11,1 100
TA N R A KA
Tabel 5 menggambarkan bahwa diketahui siswa kelas XI dan XII di SMK
A GYA K A I YO
Muhammadiyah 4 Yogyakarta memiliki pengetahuan kategori cukup
T YAN S U A.
tentang HIV/AIDS yaitu sebanyak
35 responden (64,8%), dan dapat
diketahui bahwa pengetahuan siswa kelas XI di SMK Muhammadiyah 4
P RAL R E DE
Yogyakarta sebagian besar memiliki pengetahuan kategori cukup tentang
P
N
HIV/AIDS sebanyak 30 responden (55,6%), sedangkan pada siswa kelas
E SJ
E K I T
XII di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta sebagian besar memiliki
S
pengetahuan kategori baik tentang HIV/AIDS yaitu sebanyak 11 responden (20,4%).
44
Tabel 6 Tabulasi Silang Karakteristik Responden dengan Pengetahuan Siswa Kelas XI dan XII Tentang HIV/AIDS di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta
Karakteristik Umur 16 tahun 17 tahun 18 tahun Jumlah Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah Sumber Informasi Media cetak/elektronik Orang lain Pelajaran sekolah Jumlah
Kategori Pengetahuan Kelas XI Baik Cukup Kurang f % f % F %
Kategori Pengetahuan Kelas XII Baik Cukup Kurang f % f % f %
0 2 0 2
0 3,7 0 3,7
13 17 0 30
24,1 31,5 0 55,6
2 3 0 5
3,7 5,6 0 9,3
0 4 7 11
0 7,4 13,0 20,4
0 3 2 5
0 2
0 3,7
7 23
13,0 42,6
1 4
1,9 7,4
4 7
7,4 13,0
2 3
2
3,7
30
55,6
5
9,3
11
20,4
1
1,9
7
13,0
3
5,6
7
1 0
1,9 0
20 3
37,0 5,6
1 1
1,9 1,9
3,7
30
55,6
5
9,3
2
PEJENDE ES
Tabel IK T S
0 1 0 1
0 1,9 0 1,9
F
%
15 30 9 54
27,8 55,6 16,7 100
TA N R A KA 3,7 5,6
1 0
1,9 0
15 39
27,8 72.2
5
9,3
1
1,9
54
100
13,0
2
3,7
1
1,9
21
38,9
2 2
3,7 3,7
2 1
3,7 1,9
0 0
0 0
26 7
48,1 13,0
11
20,4
5
9,3
1
1,9
54
100
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
RP RAL
0 5,6 3,7 9,3
Jumlah
6 menggambarkan bahwa hasil tabulasi silang karakteristik
responden dengan pengetahuan siswa kelas XI tentang HIV/AIDS di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta menunjukkan pengetahuan cukup yaitu mayoritas umur 17 tahun sebanyak 17 responden (31,5%), berjenis kelamin perempuan sebanyak 23 responden (42,6%), dan memperoleh informasi tentang HIV/AIDS dari orang lain sebanyak 20 responden (37%), sedangkan hasil tabulasi silang karakteristik responden dengan pengetahuan siswa kelas XII tentang HIV/AIDS di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta menunjukkan pengetahuan baik yaitu mayoritas umur 18 tahun sebanyak 7 responden (13%), berjenis kelamin perempuan sebanyak
45
7 responden (13%), dan memperoleh informasi tentang HIV/AIDS dari orang lain sebanyak 7 responden (13%) Tabel 7 Distribusi frekuensi siswa kelas XI dan XII berdasarkan gambaran tingkat pengetahuan tentang pengertian HIV/AIDS, penyebab HIV/AIDS, gejala HIV/AIDS, penanganan HIV/AIDS, penularan HIV/AIDS, pencegahan HIV/AIDS di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta Pengetahuan HIV/AIDS Pengertian Baik Cukup Kurang Jumlah Penyebab Baik Cukup Kurang Jumlah Gejala Baik Cukup Kurang Jumlah Penanganan Baik Cukup Kurang Jumlah Penularan Baik Cukup Kurang Jumlah Pencegahan Baik Cukup Kurang Jumlah
Kelas XI
Kelas XII
F
(%)
f
(%)
f
(%)
6 23 8 37
11,1 42,6 14,8 68,5
8 5 4 17
14,8 9,3 7,4 31,5
14 28 12 54
25,9 51,9 22,2 100
7 20 10 37
PU
. A L
R DERA E P EN ST
IK
J S E
TA N R A KA
A GYA K A I YO
ST YAN 13,0 37,0 18,5 68,5
Jumlah
8 6 3 17
14,8 11,1 5,6 31,5
15 26 13 54
27,8 48,1 24,1 100
4 22 11 37
7,4 40,7 20,4 68,5
10 6 1 17
18,5 11,1 1,9 31,5
14 28 12 54
25,9 51,9 22,2 100
6 16 15 37
11,1 29,6 27,8 68,5
8 6 3 17
14,8 11,1 5,6 31,5
14 22 18 54
25,9 40,7 33,3 100
8 21 8 37
14,8 38,9 14,8 68,5
13 2 2 17
24,1 3,7 3,7 31,5
21 23 10 54
38,9 42,6 18,5 100
5 18 14 37
9,3 33,3 25,9 68,5
10 5 2 17
18,5 9,3 3,7 31,5
15 23 16 54
27,8 42,6 29.6 100
46
Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa siswa kelas XI di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta sebagian besar mempunyai pengetahuan cukup tentang pengertian HIV/AIDS sebanyak 23 responden (42,6%), penyebab HIV/AIDS sebanyak 20 responden (37,0%), gejala HIV/AIDS sebanyak 22 responden (40,7%), penanganan HIV/AIDS sebanyak 16 responden (29,6%), penularan HIV/AIDS sebanyak 21 responden (38,9%), pencegahan HIV/AIDS sebanyak 18 responden (33,3%), sedangkan siswa kelas XII di SMK
TA N R A KA
Muhammadiyah 4 Yogyakarta sebagian besar mempunyai pengetahuan baik
A GYA K A I YO
tentang pengertian HIV/AIDS sebanyak 8 responden (14,8%), penyebab
T YAN S U A.
HIV/AIDS sebanyak 8 responden (14,8%), gejala HIV/AIDS sebanyak 10
P RAL R E DE
responden (18,5%), penanganan HIV/AIDS sebanyak 8 responden (14,8%), penularan HIV/AIDS sebanyak 13 responden (24,1%), pencegahan HIV/AIDS
P
N
E SJ
sebanyak 10 responden (18,5%)
S
E K I T
47
K.
Pembahasan
1. Pengetahuan siswa kelas XI dan XII tentang HIV/AIDS di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan siswa kelas XI dan XII tentang HIV/AIDS di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta menunjukkan pengetahuan dengan kategori cukup yaitu sebanyak 35 responden (64,8%). Pengetahuan siswa kelas XI tentang HIV/AIDS di SMK
TA N R A KA
A GYA K A I YO
Muhammadiyah 4 Yogyakarta menunjukkan pengetahuan dengan kategori
cukup yaitu sebanyak 30 responden (55,6%), sedangkan pengetahuan siswa
T YAN S U A.
kelas XII tentang HIV/AIDS di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta
P RAL R E DE
menujukkan pengetahuan dengan kategori baik yaitu sebanyak 11 responden
P
(20,4%). Menurut Hendra (2008) salah satu faktor yang memengaruhi
N E J pengetahuan S adalah informasi, informasi akan memberikan pengaruh pada E TIK seseorang. Spengetahuan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 54 responden terdapat 30
responden yang berpengetahuan cukup pada siswa kelas XI dan 11 responden berpengetahuan baik pada siswa kelas XII. Hal itu terjadi karena responden pada siswa kelas XI belum pernah mendapatkan informasi kesehatan mengenai HIV/AIDS seperti penyuluhan tentang HIV/AIDS, dan sebagian besar dari mereka memperoleh informasi mengenai HIV/AIDS dari orang lain seperti guru, orang tua, saudara, dan teman, sedangkan responden pada siswa kelas XII ini sudah pernah mendapatkan informasi kesehatan mengenai HIV/AIDS yaitu dari penyuluhan tentang HIV/AIDS, dan sebagian besar dari mereka
48
mendapatkan informasi mengenai HIV/AIDS dari media cetak/elektronik seperti televisi, radio, internet, koran, maupun majalah. Pendidikan dan pengalaman juga memengaruhi tingkat pengetahuan responden. Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI dan XII di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta. Pendidikan turut menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin baik pula
TA N R A KA
pengetahuannya (Hendra, 2008). Berdasarkan jenis kelamin responden siswa
A GYA K A I YO
kelas XI dan XII mayoritas berjenis kelamin perempuan yaitu pada siswa kelas
T YAN S U A.
XI sebanyak 23 orang (42,6%), dan pada siswa kelas XII sebanyak 7 orang
P RAL R E DE
(13%). Menurut Widyastuti (2009) bahwa pada masa remaja akhir mempunyai ciri-ciri, yaitu: menampakkan pengungkapan kebebasan diri, dalam mencari
P
N
E SJ
teman sebaya lebih selektif, memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan)
E K I T
terhadap dirinya, dapat mewujudkan perasaan cinta, memiliki kemampuan
Sberfikir khayal atau abstrak. Sumber informasi utama responden siswa kelas XI adalah orang lain sebanyak 20 orang (37%), sedangkan sumber informasi utama responden siswa kelas XII adalah media cetak/elektronik sebanyak 7 orang (13%). Menurut Notoatmodjo (2010) informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik hal itu dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.
49
2. Pengetahuan siswa kelas XI dan XII tentang pengertian HIV/AIDS di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan siswa kelas XI tentang pengertian HIV/AIDS di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta menunjukkan pengetahuan dengan kategori cukup yaitu sebanyak 23 responden (42,6%), sedangkan pengetahuan siswa kelas XII tentang pengertian HIV/AIDS di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta menunjukkan pengetahuan
TA N R A KA
dengan kategori baik yaitu sebanyak 8 responden (14,8%). Pengetahuan yang
A GYA K A I YO
cukup tentang pengertian HIV/AIDS menunjukkan bahwa siswa kelas XI
T YAN S U A.
masih ada yang belum paham tentang pengertian HIV/AIDS namun ada pula
P RAL R E DE
responden yang sudah paham tentang pengertian HIV/AIDS. Hal itu terjadi karena siswa kelas XI belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang
P
N
E SJ
HIV/AIDS, selain itu sumber informasi yang mereka peroleh sebagian besar
E K I T
dari orang lain, sedangkan pengetahuan yang baik tentang pengertian
SHIV/AIDS
menunjukkan bahwa siswa kelas XII sudah paham tentang
pengertian HIV/AIDS. Hal itu terjadi karena siswa kelas XII sudah pernah mendapatkan penyuluhan tentang HIV/AIDS, selain itu sumber informasi yang mereka peroleh sebagian besar dari media cetak/elektronik. Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa sebagian besar responden siswa kelas XI salah dalam menjawab pertanyaan pada nomor 2 sebanyak 16 responden (29,6%) mengenai pertanyaan tentang pengertian HIV/AIDS yaitu AIDS adalah kepanjangan dari Aquired Immuno Deficiency Syndrome, sedangkan sebagian besar responden siswa kelas XII salah dalam menjawab
50
pertanyaan pada nomor 5 sebanyak 8 responden (14,8%) mengenai pertanyaan tentang pengertian HIV/AIDS yaitu HIV hanya hidup dalam jaringan tubuh manusia. Menurut Kemenkes RI (2014) HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang menyerang/menginfeksi sel darah putih sehingga dapat menyebabkan turunnya sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala penyakit
TA N R A KA
yang timbul akibat turunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh
A GYA K A I YO
HIV. Kerusakan progresif pada sistem kekebalan tubuh menyebabkan ODHA
T YAN S U A.
(orang dengan HIV/AIDS) rentan dan mudah terjangkit berbagai macam
P RAL R E DE
penyakit infeksi. Serangan penyakit yang tadinya tidak berbahaya akan menjadi sangat berbahaya bahkan menyebabkan kematian.
P
N
E SJ
3.
Pengetahuan siswa kelas XI dan XII tentang penyebab HIV/AIDS
E K I T
di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta
S
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan siswa kelas
XI tentang penyebab HIV/AIDS di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta menunjukkan pengetahuan dengan kategori cukup yaitu sebanyak 20 responden (37%), sedangkan pengetahuan siswa kelas XII tentang penyebab HIV/AIDS di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta menunjukkan pengetahuan dengan kategori baik yaitu sebanyak 8 responden (14,8%). Pengetahuan yang cukup tentang penyebab HIV/AIDS menujukkan bahwa siswa kelas XI masih ada yang belum paham tentang penyebab HIV/AIDS namun ada pula responden yang sudah paham tentang penyebab HIV/AIDS. Hal itu terjadi
51
karena siswa kelas XI belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang HIV/AIDS, selain itu sumber informasi yang mereka peroleh sebagian besar dari orang lain, sedangkan pengetahuan yang baik tentang pengertian HIV/AIDS menunjukkan bahwa siswa kelas XII sudah paham tentang penyebab HIV/AIDS. Hal itu terjadi karena siswa kelas XII sudah pernah mendapatkan penyuluhan tentang HIV/AIDS, selain itu sumber informasi yang mereka peroleh sebagian besar dari media cetak/elektronik.
TA N R A KA
Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
A GYA K A I YO
siswa kelas XI salah dalam menjawab pertanyaan pada nomor 7 sebanyak 16
T YAN S U A.
responden (29,6%) mengenai pertanyaan tentang penyebab AIDS adalah
P RAL R E DE
Human Immunodeviciency Virus, sedangkan sebagian besar responden siswa kelas XII salah dalam menjawab pertanyaan pada nomor 8 sebanyak 6
P
N
E SJ
responden (11,1%) mengenai pertanyaan tentang penyebab HIV/AIDS yaitu
E K I T
melakukan seks bebas dapat menyebabkan HIV/AIDS.
S
Berdasarkan teori menurut Kemenkes RI (2014) AIDS disebabkan
oleh virus yang disebut HIV atau Human Immunodeficiency Virus. Salah satu cara penyebab HIV/AIDS yaitu dengan melakukan seks bebas dan penggunaan jarum suntik secara bergantian. 4.
Pengetahuan siswa kelas XI dan XII tentang gejala HIV/AIDS di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan siswa kelas XI tentan gejala HIV/AIDS di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta menunjukan pengetahuan dengan kategori cukup yaitu sebanyak 22 responden
52
(40,7%), sedangkan pengetahuan siswa kelas XII tentang gejala HIV/AIDS di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta menunjukan pengetahuan dengan kategori baik yaitu sebanyak 10 responden (18,5%). Pengetahuan yang cukup tentang gejala HIV/AIDS menujukkan bahwa siswa kelas XI masih ada yang belum paham tentang gejala HIV/AIDS namun ada pula responden yang sudah paham tentang gejala HIV/AIDS. Hal itu terjadi karena siswa kelas XI belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang HIV/AIDS, selain itu sumber informasi yang
TA N R A KA
mereka peroleh sebagian besar dari orang lain. Pengetahuan yang baik tentang
A GYA K A I YO
gejala HIV/AIDS menunjukkan bahwa siswa kelas XII sudah paham tentang
T YAN S U A.
gejala HIV/AIDS. Hal itu terjadi karena siswa kelas XII sudah pernah
P RAL R E DE
mendapatkan penyuluhan tentang HIV/AIDS, selain itu sumber informasi yang mereka peroleh sebagian besar dari media cetak/elektronik.
P
N
E SJ
Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
E K I T
siswa kelas XI dan XII sama sama salah dalam menjawab pertanyaan pada
Snomor 10 yaitu pada siswa kelas XI sebanyak 19 responden (35,2%) dan pada siswa kelas XII sebanyak 8 responden (14,8%) mengenai pertanyaan tentang gejala HIV/AIDS yaitu orang yang terinfeksi HIV tampak luar terlihat sehat. Menurut Notoatmodjo (2010), seorang dewasa dianggap menderita HIV jika menunjukkan tes HIV positif dengan strategi pemeriksaan yang sesuai dan sekurang-kurangnya didapatkan 2 gejala mayor yang berkaitan dengan 1 gejala minor, seseorang yang terinfeksi HIV tampak luar terlihat sehat dan gejala ini bukan disebabkan oleh keadaan- keadaan lain yang tidak
53
berkaitan dengan infeksi HIV atau ditemukan sarcoma kaposi atau pneumonnia yang mengancam jiwa secara berulang. 5.
Pengetahuan siswa kelas XI tentang penanganan HIV/AIDS di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan siswa kelas XI tentang penanganan HIV/AIDS di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta menunjukkan pengetahuan dengan kategori cukup yaitu sebanyak 16
TA N R A KA
responden (29,6%), sedangkan pengetahuan siswa kelas XII tentang
A GYA K A I YO
penanganan HIV/AIDS di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta menunjukkan
T YAN S U A.
pengetahuan dengan kategori baik yaitu sebanyak 8 responden (14,8%).
P RAL R E DE
Pengetahuan yang cukup tentang penanganan HIV/AIDS menujukkan bahwa siswa kelas XI masih ada yang belum paham tentang penanganan HIV/AIDS
P
N
E SJ
namun ada pula responden yang sudah paham tentang penanganan HIV/AIDS.
E K I T
Hal itu terjadi karena siswa kelas XI belum pernah mendapatkan penyuluhan
Stentang HIV/AIDS, selain itu sumber informasi yang mereka peroleh sebagian besar dari orang lain. Pengetahuan yang baik tentang penanganan HIV/AIDS menunjukkan bahwa siswa kelas XII sudah paham tentang penanganan HIV/AIDS. Hal itu terjadi karena siswa kelas XII sudah pernah mendapatkan penyuluhan tentang HIV/AIDS, selain itu sumber informasi yang mereka peroleh sebagian besar dari media cetak/elektronik. Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa sebagian besar responden siswa kelas XI salah dalam menjawab pertanyaan pada nomor 18 sebanyak 18 responden (33,3%) mengenai pertanyaan tentang penanganan HIV/AIDS yaitu
54
HIV/AIDS dapat ditangani dengan pemberian obat penghambat perkembangan virus HIV secara berkesinambungan, sedangkan sebagian besar responden siswa kelas XII salah dalam menjawab pertanyaan pada nomor 19 sebanyak 5 responden (9,3%) mengenai pertanyaan tentang penanganan HIV/AIDS yaitu belum ada obat untuk menyembuhkan HIV/AIDS secara total. Berdasarkan teori menurut Hanwari (2010) belum ada obat yang mampu mengobati HIV secara total dari tubuh pengidapnya, namun terdapat
TA N R A KA
langkah pengobatan HIV yang cukup efektif yang dapat memperpanjang hidup
A GYA K A I YO
bagi penderita HIV. Pengobatan tersebut yaitu dengan menjalani pola hidup
T YAN S U A.
sehat, misalnya mengkonsumsi makanan sehat, tidak merokok, vaksin flu
P RAL R E DE
tahunan, dan vaksin pneumokokus lima tahunan. Obat-obat yang dipakai dalam pengobatan HIV adalah obat antiretroviral (ARV) dan obat profilaksis infeksi.
P
N
E SJ
Obat antiretroviral (ARV) adalah obat yang digunakan untuk menghambat
E K I T
perkembangan virus.
S
6.
Pengetahuan siswa kelas XI dan XII tentang penularan
HIV/AIDS di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan siswa kelas XI tentang penularan HIV/AIDS di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta menunjukkan pengetahuan dengan kategori cukup yaitu sebanyak 21 responden (38,9%), sedangkan pengetahuan siswa kelas XII tentang penularan HIV/AIDS di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta menunjukkan pengetahuan dengan kategori baik yaitu sebanyak 13 responden (24,1%). Pengetahuan yang cukup tentang penularan HIV/AIDS menujukkan bahwa siswa kelas XI masih
55
banyak yang belum paham tentang penularan HIV/AIDS namun banyak pula responden yang sudah paham tentang penularan HIV/AIDS. Hal itu terjadi karena siswa kelas XI belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang HIV/AIDS, selain itu sumber informasi yang mereka peroleh sebagian besar dari orang lain. Pengetahuan yang baik tentang penularan HIV/AIDS menunjukkan bahwa siswa kelas XII sudah paham tentang penularan HIV/AIDS. Hal itu terjadi karena siswa kelas XII sudah pernah mendapatkan
TA N R A KA
penyuluhan tentang HIV/AIDS, selain itu sumber informasi yang mereka
A GYA K A I YO
peroleh sebagian besar dari media cetak/elektronik.
T YAN S U A.
Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
P RAL R E DE
siswa kelas XI salah dalam menjawab pertanyaan pada nomor 21 sebanyak 17 responden (31,5%) mengenai pertanyaan tentang penularan HIV/AIDS yaitu
P
N
E SJ
HIV/AIDS dapat menular lewat hubungan seksual melalui anus/dubur,
E K I T
sedangkan sebagian besar responden siswa kelas XII salah dalam menjawab
Spertanyaan pada nomor 24 sebanyak 4 responden (7,4%) mengenai pertanyaan tentang penularan HIV/AIDS yaitu ibu hamil dengan HIV/AIDS dapat menularkan HIV/AIDS kepada bayinya. Menurut Notoatmodjo (2010) virus HIV terdapat dalam darah dan cairan tubuh seseorang yang telah tertular, walaupun orang tersebut belum menunjukkan keluhan atau gejala penyakit. HIV hanya dapat ditularkan bila terjadi kontak langsung dengan cairan tubuh atau darah. Semakin besar jumlah virus yang terdapat dalam tubuh maka semakin besar kemungkinan terinfeksi. Jumlah virus terbanyak terdapat dalam darah, sperma, cairan vagina, dan
56
serviks, serta cairan dalam otak. Sedangkan di dalam saliva, air mata, urine, keringat dan air susu hanya ditemukan sedikit sekali. Berdasarkan teori bahwa terdapat 3 cara penularan HIV, yaitu: hubungan seksual baik secara vaginal, oral, maupun anal dengan seorang penderita HIV, kontak langsung dengan darah atau produk darah atau jarum suntik, dan terjadi penularan secara vertikal melalui ibu hamil pengidap HIV kepada bayinya, baik selam hamil, saat melahirkan, atau setelah melahirkan.
TA N R A KA
7. Pengetahuan siswa kelas XI tentang pencegahan HIV/AIDS di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan siswa kelas
P RAL R E DE
XI tentang pencegahan HIV/AIDS di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta menunjukkan pengetahuan dengan kategori cukup yaitu sebanyak 18
P
N
E SJ
responden (33,3%), sedangkan pengetahuan siswa kelas XII tentang
E K I T
pencegahan HIV/AIDS di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta menunjukkan
Spengetahuan
dengan kategori baik yaitu sebanyak 10 responden (18,5%).
Pengetahuan yang cukup tentang pencegahan HIV/AIDS menujukkan bahwa siswa kelas XI masih ada yang belum paham tentang pencegahan HIV/AIDS namun ada pula responden yang sudah paham tentang pencegahan HIV/AIDS. Hal itu terjadi karena siswa kelas XI belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang HIV/AIDS, selain itu sumber informasi yang mereka peroleh sebagian besar dari orang lain, sedangkan pengetahuan yang baik tentang pencegahan HIV/AIDS menunjukkan bahwa siswa kelas XII sudah paham tentang pencegahan HIV/AIDS. Hal itu terjadi karena siswa kelas XII sudah pernah
57
mendapatkan penyuluhan tentang HIV/AIDS, selain itu sumber informasi yang mereka peroleh sebagian besar dari media cetak/elektronik. Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa responden siswa kelas XI dan XII sama-sama salah dalam menjawab pertanyaan pada nomor 25 yaitu pada siswa kelas XI sebanyak 17 responden (31,5%) dan pada siswa kelas XII sebanyak 5 responden (9,3%) mengenai pertanyaan tentang pencegahan HIV/AIDS yaitu tidak melakukan hubungan seks bebas dan penggunaan
TA N R A KA
narkoba suntik merupakan salah satu cara pencegahan HIV/AIDS.
A GYA K A I YO
Menurut Putri (2010) bahwa ada hal yang perlu diperhatikan dalam
T YAN S U A.
pencegahan HIV/AIDS diantaranya, yaitu: pencegahan penularan melalui
P RAL R E DE
hubungan seksual, pencegahan penularan melalui darah, pencegahan penularan melalui jarum suntik dan alat yang dapat melukai kulit, pencegahan penularan
P
N
E SJ
melalui transfusi darah, dan pencegahan penularan dari ibu kepada bayinya.
E K I T
S
L. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini menggunakan kuesioner (pertanyaan tertutup) sehingga
responden hanya sebatas memilih jawaban yang tersedia, hal ini menyebabkan peneliti belum bisa mendapatkan data secara mendalam mengenai pengetahuan tentang HIV/AIDS pada siswa kelas XI dan XII. Kuesioner ini hanya terdiri dari dua jawaban benar dan salah sehingga membatasi pilihan bagi responden yang ragu-ragu ataupun yang sama sekali tidak tahu. Adapun faktor lain dalam penelitian ini yaitu dalam pengisian kuesioner, beberapa responden ada yang masih saling bertanya pada teman. Hal itu terjadi karena situasi ruangan yang sempit dan jarak antara kursi berdekatan maka memudahkan responden untuk
58
saling bertanya. Selain itu, penelitian ini berlangsung pada saat jam istirahat dimana responden seharusnya melakukan aktivitas istirahat seperti makan dan bermain, hal itu memengaruhi konsentrasi responden yang menyebakan situasi tidak kondusif.
TA N R A KA
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
P RAL R E DE
P
N
E SJ
S
E K I T
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat pengetahuan siswa kelas XI dan XII di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta tentang HIV/AIDS mayoritas kategori cukup (64,8%)
TA N R A KA
2. Tingkat pengetahuan siswa kelas XI dan XII di SMK Muhammadiyah 4
A GYA K A I YO
Yogyakarta tentang pengertian HIV/AIDS mayoritas kategori cukup (51,9%)
3. Tingkat pengetahuan siswa kelas XI dan XII di SMK Muhammadiyah 4
T YAN S U A.
Yogyakarta tentang penyebab HIV/AIDS mayoritas kategori cukup (48,1%)
P RAL R E DE
4. Tingkat pengetahuan siswa kelas XI dan XII di SMK Muhammadiyah 4
P
Yogyakarta tentang gejala HIV/AIDS mayoritas kategori cukup (51,9%)
N E J 5. Tingkat pengetahuan siswa kelas XI dan XII di SMK Muhammadiyah 4 S E TIK tentang penanganan HIV/AIDS mayoritas kategori cukup (40,7%) SYogyakarta 6. Tingkat pengetahuan siswa kelas XI dan XII di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta tentang penularan HIV/AIDS mayoritas kategori cukup (42,6%) 7. Tingkat pengetahuan siswa kelas XI dan XII di SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta tentang pencegahan HIV/AIDS mayoritas kategori cukup (42,6%)
59
60
B. Saran Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta Diharapkan sekolah dapat memberikan pendidikan kesehatan yang lebih banyak kepada siswanya khususnya tentang HIV/AIDS sehingga siswa mempunyai pengetahuan yang lebih baik. 2.
TA N R A KA
Bagi Peneliti
A GYA K A I YO
Peneliti yang akan datang hendaknya menyempurnakan hasil penelitian ini
T YAN S U A.
dengan melakukan penelitian dengan metode yang berbeda. Penggunaan
P RAL R E DE
kuesioner sebaiknya pilhan jawaban lebih bervariasi seperti pilihan ganda.
P
N
E SJ
S
E K I T
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. __________. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, S. (2010). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hanwari, Danang. (2010). Global Effect HIV/AIDS Dimensi Psikoreligi. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI.
TA N R A KA
A GYA K A I YO
Hasanudin. (2013). Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Keluarga Dengan Upaya Pencegahan HIV/AIDS Pada Siswa SMA N 5 Palu dalam jurnal Ilmu Kesehatan Vol 1, No 4, Mei 2013. Sulawesi.
T YAN S U A.
Hendra. (2008). Konsep Pengetahuan. www.scribd.com/doc/44463497/ (diakses 13 Mei 2016 )
P RAL R E DE
Hidayat, A. A. (2014). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.
P
N E J Kemenkes Kesehatan RI. (2015). Profil Kesehatan Indonesia Tahun S Kementrian E Jakarta: Kesehatan RI. K I ST Kumalasari. (2012). Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Salemba Medika.
2014.
Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi DIY. (2015). Data Kasus HIV/AIDS DIY. Yogyakarta: Komisi Penanggulangan AIDS. Maulana, C. (2013). Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang HIV/AIDS Pada Siswa Kelas XI di SMA N 1 Bulu Sukoharjo. Karya Tulis Ilmiah STIKES Kusuma Husada. Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. __________. (2010). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Asdi Mahasatya. __________. (2012). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
PKBI DIY. (2015). Data Kasus HIV/AIDS. Yogyakarta: PKBI DIY. Putri, K. (2015). Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang HIV/AIDS Pada Siswa Kelas XI di SMA Al islam 1 Surakarta. Karya Tulis Ilmiah STIKES Kusuma Husada. Ristanti, D. (2012). Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang HIV/AIDS Pada Siswa Kelas XI IPS di SMA PGRI 1 Karangmalang Sragen. Karya Tulis Ilmiah STIKES Kusuma Husada. Saryono. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogaykarta: Mitra Cendikia. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
TA N R A KA
A GYA K A I YO
Yusuf, LN, D. (2011). Psikologis Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
T YAN S U A.
Widyanto, FC. (2013). Trend Penyakit Saat Ini. Jakarta: CV. Trans Info Medika.
P RAL R E DE
Widyastuti. (2009). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya.
P
N
E SJ
S
E K I T