GAMBARAN KARAKTERISTIK ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) DI PUSKESMAS UMBULHARJO 1 KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012-2014
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
Oleh
:
Uswatun Hasanah 1112175
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2015
A
T AR
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan Karya Tulis Ilmiah untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Ahli Madya Kebidanan Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral Achmad Yani Yogyakarta yang berjudul “Gambaran Karakteristik Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Puskesmas Umbulharjo 1 Kota Yogyakarta tahun 2012-2014”. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan penelitian ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih atas bimbingan, saran, bantuan dan dukungan moral atau spiritual kepada : 1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2. Reni Merta Kusuma, M.Keb, selaku Ketua Program Studi Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 3. Wenny Savitri, S.Kep., Ns., MNS selaku penguji yang telah memberikan saran dan bimbingan 4. Dwi Yulinda, M.Keb selaku pembimbing dalam penyusunan usulan penelitian ini yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga serta memberikan bimbingan hingga terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Dosen-dosen pembimbing lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu . 6. Petugas Puskesmas Umbulharjo 1 Kota Yogyakarta yang telah membantu dan memberikan masukan selama proses studi pendahuluan dan penelitian berlangsung. 7. Kedua orangtua yang selalu mendukung dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. 8. Teman-teman seperjuangan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta khususnya kelas D yang saling memberikan semangat. 9. Semua pihak yang turut membantu peneyelesaian karya tulis ilmiah ini yang penulis tidak dapat menyebutkannya satu-persatu. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi semua.
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
Yogyakarta, Agustus 2015
Penulis
v
A
T AR
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR
DAFTAR SINGKATAN AIDS
Acquired Immunodeficiency Syndrome
ART
Antiretroviral Therapy
ARV
Antiretroviral
ASI
Air Susu Ibu
CD4
Cluster of Differentiation 4
ELISA
Enzyme-Linked Immunosorbent Assay
HIV
Human Immunodeficiency Virus
IDU
Injecting Drug User
IFA
Indirect Immunofluoresence Assay
IMS
Infeksi Menular Seksual
Kemenkes
Kementerian Kesehatan
LSL
Lelaki Seks dengan Lelaki
NAPZA
Narkotika, Psikotropika dan Zat Aditif
ODHA
Orang dengan HIV-AIDS
PCR
Polymerase Chain Reaction
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
PSK
Pengguna NAPZA suntik
P
PUSKESMAS
S
RS
S
E K I T
RIPA
Provider Initiated Testing and Counseling Pekerja Seks Komersial
D N Pusat Kesehatan Masyarakat E J Radio Immuno Precipitation Assay Rumah Sakit
UNAIDS
United Nations Programme on HIV-AIDS
UNICEF
United Nations Children’s Fund
VCT
Voluntary Counseling and Testing
WB
Western Blot
WHO
World Health Organization
x
A
T AR
A YAK K A OG
Penasun PITC
AN
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Penelitian Lampiran 2 Format Pendataan Responden Lampiran 3 Hasil Tabulasi Data Tahun 2012 Lampiran 4 Hasil Tabulasi Data Tahun 2013 Lampiran 5 Hasil Tabulasi Data Tahun 2014 Lampiran 6 Surat Keterangan Ijin Penelitian Lampiran 7 Surat Ethical Clearace Lampiran 8 Kegiatan Bimbingan KTI
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR
GAMBARAN KARAKTERISTIK ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) DI PUSKESMAS UMBULHARJO 1 KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012-2014 Uswatun Hasanah1, Dwi Yulinda2 INTISARI Latar Belakang: Penyakit HIV/AIDS merupakan penyakit yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang dapat menyebabkan berkurangnya daya tahan tubuh sehingga penderita mudah terinfeksi berbagai macam penyakit dan dapat menyebabkan kematian. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko HIV/AIDS yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan. Tahun 2014 Kota Yogyakarta mempunyai penderita HIV/AIDS tertinggi di Provinsi Yogyakarta dan Puskesmas Umbulharjo 1 Yogyakarta merupakan salah satu puskesmas yang mempunyai kasus HIV/AIDS tertinggi pada tahun 2014.
AN
Tujuan: Diketahuinya gambaran karakteristik orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tahun 2012-2014 di Puskesmas Umbulharjo 1 Kota Yogyakarta
A
T R A Metode: Merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode retrospektif. K Ametode Populasi dalam penelitian ini sebanyak 125 pasien dan menggunakan total Y G sampling. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari data rekam medis YO I N (ODHA) di Puskesmas Hasil: Karakteristik Orang dengan HIV/AIDS A Y Umbulharjo 1 Kota Yogyakarta tertinggi. pada kelompok umur 25-49 tahun A laki-laki (78%) dengan pendidikan (56%), sebagian besar berjenis kelamin L A besar memiliki pekerjaan (61%). teringgi yaitu SLTA (55%), danRsebagian E D NHIV/AIDS Kesimpulan: Penderita di Puskesmas Umbulharjo 1 Kota Yogyakarta E J mengalami peningkatan yaitu tahun 2012 sebanyak 6 orang, menjadi 55 orang S (2013),IK danE54 orang (2014) ST
A K A
T S U
P R E
P
Kata Kunci: karakteristik ODHA, HIV/AIDS
1
Mahasiswa D3 Kebidanan STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Dosen D3 Kebidanan STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
2
DESCRIPTION OF THE CHARACTERISTICS OF THE PEOPLE WITH HIV/AIDS IN THE PUBLIC HEALTH CENTER OF UMBULHARJO 1 YOGYAKARTA YEAR 2012-2014 Uswatun Hasanah1, Dwi Yulinda2 ABSTRACT Background : HIV/AIDS is a disease that demages the human immune system that can cause reduced immune system so that the patient is infected with various diseases that can cause death. Several factors taht increase the HIV/AIDS risk ere age, sex, education and employment. In 2014 the Yogyakarta City was the highest HIV/AIDS sufferers in Yogyakarta Propince and Umbulharjo 1 Public Health Center Yogyakarta was one of the highest. Objective: Known description of the characteristics of people with HIV/AIDS in 2012-2014 at Umbulharjo 1 Public Health Center Yogyakarta.
AN
Method: Kind of this research is quantitative descriptive by retrospective study method. The population in this research are 125 patients and uses total sampling. This research uses secondary data from medical records.
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
Research Result : The characteristics of people with HIV/AIDS in Umbulharjo 1 Public Health Center Yogyakarta highest in the age group 20-49 years (56%), most of the male sex (78%) with a high school education that is the highest (55%) and most have jobs (61%).
P AL A R E ER
Conclusion: HIV/AIDS sufferers in Umbulharjo 1 Health Center in Yogyakarta has risen in the year 2012 as many 6 people, 55 people (2013) and 54 people (2014).
P
S
E K I T
D
N JE
Keywords: The characteristics of of people with HIV/AIDS, HIV/AIDS
S 1
Student of Midwifery Diploma Program (3) School of Health A.Yani Yogyakarta Lecturer of Midwifery Diploma Program (3) School of Health A.Yani Yogyakarta
2
A
T AR
1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala yang timbul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang diperoleh, disebabkan oleh infeksi HIV (Noviana, 2013; Siregar, 2013)
AN
A YAK K A OG
proses hubungan seksual lawan jenis (heteroseksual), hubungan sejenis
T ANI Y S U .Y
(homoseksual), transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi
P AL A R E ER
secara bergantian, dan penularan dari ibu ke anak dalam kandungan melalui
P
plasenta dan kegiatan menyusui. Menurut data dari Profil Kesehatan Indonesia
D
N JE
hubungan heteroseksual masih merupakan cara penularan dengan persentase
S
E K I T
tertinggi pada kasus AIDS yaitu sebesar 77,75%, diikuti oleh Injecting Drug User
S
(IDU) sebesar 9,16% dan dari ibu ke anak sebesar 3,76% (Alto, 2012; Dinkes DIY, 2012). Menurut World Health Orgnanization (WHO) (2011), Tahun 2010 diperkirakan 34 juta orang hidup dengan HIV di seluruh dunia, termasuk 3,4 juta anak-anak kurang dari 15 tahun. Tahun 2010 terdapat 2,7 juta kasus baru, termasuk diantaranya 390.000 anak kurang dari 15 tahun (WHO,2011).
1
A
T AR
HIV/AIDS ditularkan melalui cairan tubuh penderita yang terjadi melalui
2
Di Indonesia jumlah kasus baru HIV dan AIDS pada tahun 2012 adalah 21.511 kasus HIV dan 8.747 kasus AIDS, tahun 2013 sebanyak 29.037 kasus HIV dan 6.266 kasus AIDS, tahun 2014 sebanyak 22.869 kasus HIV dan 1.876 kasus AIDS. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menempati urutan ke 8 kejadian AIDS tertinggi di Indonesia. Jumlah kasus baru HIV dan AIDS di DIY tahun 2012 sebanyak 272 kasus HIV dan 243 kasus AIDS, tahun 2013 sebanyak 489 kasus HIV dan 134 kasus AIDS, tahun 2014 sebanyak 432 kasus HIV. Data tersebut menunjukkan tahun 2013 kasus HIV/AIDS meningkat sedangkan pada tahun 2014 kasus HIV/AIDS menurun (Kementerian Kesehatan RI, 2014).
AN
Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2014), Kota Yogyakarta
A YAK K A OG
masih menjadi wilayah dengan penderita HIV/AIDS tertinggi di Provinsi
T ANI Y S U .Y
Yogyakarta. RS Panti Rapih menempati urutan pertama kasus HIV/AIDS tertinggi
P AL A R E ER
di Provinsi DIY dengan jumlah 57 kasus, diikuti oleh Puskesmas Gedongtengen 51 kasus, RS Bathesda Lempuyang 41 kasus, Puskesmas Umbulharjo 1 Kota
P
D
N JE
Yogyakarta 41 kasus, BP4 Yogyakarta 22 kasus.
S Simanjuntak (2010) Faktor-faktor Menurut E K TI
yang
dapat meningkatkan
S
risiko HIV/AIDS diantaranya adalah umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, hubungan seks bebas, pemakaian jarum suntik narkoba dan melalui transfusi darah. Hingga saat ini belum ada data yang akurat tentang jumlah kasus dan faktor risiko yang mempengaruhi berkembangnya penularan HIV/AIDS. Dengan diketahuinya faktor risiko penularan HIV/AIDS secara jelas, diharapkan dapat menjadi masukan terhadap pemerintah untuk membuat perioritas program penanggulangan HIV/AIDS secara tepat.
A
T AR
3
Sari (2013) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa angka kejadian HIV/AIDS tahun 2008 sampai 2012 di Puskesmas Gedongtengen cenderung mengalami peningkatan yaitu dari 9 orang menjadi 13 orang, dengan usia termuda yang menderita HIV/AIDS yaitu 6 tahun dan yang tertua 56 tahun. Sebagian besar bekerja sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK). Kelompok umur tertinggi yang menderita HIV/AIDS yaitu 22-40 tahun dan sebagian besar adalah laki-laki. HIV/AIDS dapat menyebabkan kerusakan sistem kekebalan tubuh dan semakin
rentan
terhadap
infeksi
oportunistik.
Seiring
dengan
makin
memburuknya kekebalan tubuh, ODHA mulai menampakkan gejala akibat infeksi
AN
oportunistik (penurunan berat badan, demam lama, pembesaran kelenjar getah
A YAK K A OG
bening, diare, tuberkulosis, infeksi jamur, harpes, dll), sedangkan dampak lain
T ANI Y S U .Y
dari infeksi oportunistik adalah kematian dan meningkatnya jumlah penderita
P AL A R E ER
HIV/AIDS tiap tahun. Selain itu, HIV/AIDS juga dapat menyebabkan tekanan psikologis baik pada penderitanya maupun pada keluarga dan lingkunganya
P
A
T AR
D
N JE
sekelilingnya (Nursalam, 2007).
S hasil studi pendahuluan yang dilakukan penulis pada bulan Berdasarkan E K TI
S
Maret 2014 di Puskesmas Umbulharjo 1 yang terletak di Jalan Veteran no. 43 Kota Yogyakarta, wilayah Umbulharjo merupakan daerah yang dulunya merupakan kawasan lokalisasi yang sekarang dirubah menjadi fasilitas umum yaitu Terminal Bus Giwangan. Pasien HIV/AIDS yang memeriksakan diri di Puskesmas Umbulhajo 1 tahun 2014 mengalami penurunan yaitu 446 orang dibandingkan tahun 2013 sebanyak 459 orang. Deteksi dini HIV/AIDS yang dilakukan adalah Rapid HIV Test, dengan 2 macam pemeriksaan yaitu Voluntary
4
Counseling and Testing (VCT) merupakan konseling dan tes HIV yang dilakukan secara sukarela, dan Provider Initiated Testing and Counseling (PITC) yang merupakan konseling dan tes atas inisiatif petugas kesehatan misalnya pada ibu hamil, pasien TB, pasien yang menunjukkan gejala dan tanda klinis diduga terinfeksi HIV, pasien dari kelompok berisiko seperti pengguna NAPZA suntik (Penasun), PSK, lelaki seks dengan lelaki (LSL), pasien Infeksi Menular Seksual (IMS) dan seluruh pasangan seksualnya. Belum ada penanganan khusus untuk pasien yang hasil tes reaktif HIV/AIDS di Puskesmas Umbulharjo ini, karena pihak puskesmas langsung merujuk untuk mendapat terapi antiretroviral (ARV).
AN
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
A YAK K A OG
tentang gambaran karakteristik orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Puskesmas
T ANI Y S U .Y
Umbulharjo 1 Kota Yogyakarta.
P AL A R E ER
B. Rumusan Masalah
P
D
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
S
N JE
penelitian ini adalah “Bagaimanakah Gambaran Karakteristik Orang Dengan
E K I T
S
HIV/AIDS (ODHA) di Puskesmas Umbulharjo 1 Kota Yogyakarta Tahun 20122014?”
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran karakteristik orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tahun 2012-2014 di Puskesmas Umbulharjo 1 Kota Yogyakarta
A
T AR
5
2. Tujuan Khusus a. Diketahui karakteristik penderita dilihat dari umur b. Diketahui karakteristik penderita dilihat dari jenis kelamin c. Diketahui karakteristik penderita dilihat dari pendidikan d. Diketahui karakteristik penderita dilihat dari pekerjaan e. Diketahui gambaran kelompok resiko yang menderita HIV/AIDS
D. Manfaat Penelitian 1) Manfaat Teoritis
AN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai pertimbangan masukan,
A
RT menambah wawasan khususnya dibidang kesehatan reproduksi berkaitan A AK Y dengan HIV/AIDS. OG Y NI 2) Manfaat Praktis A .Y A a. Bagi Institusi Pendidikan STIKES L A. Yani Yogyakarta A ERdiharapkan dapat menambah bahan bacaan Hasil penelitian Dini EN J perpustakaan S dan dapat memperluas pengetahuan tentang HIV/AIDS E K I Sb.T Bagi Puskesmas Umbulharjo 1 Kota Yogyakarta
A K A
T S U
P R E
P
Mengetahui perkembangan kasus HIV/AIDS dari tahun 2012-2014 di Puskesmas Umbulharjo 1 sehingga dapat mengupayakan program pencegahan atau penanganan untuk mengurangi kasus HIV/AIDS. c.
Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan acuan dan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya
6
E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
Nama
Metode Penelitian
Judul
Sari, E.M (2013)
Angka kejadian HIV/AIDS Tahun 2008-2012 di Puskesmas Gedongtengen Kota Yogyakarta
Anes, G.Y.P (2012)
Tingkat Pengetahuan Waria Tentang HIV/AIDS Dengan perilaku Pencegahan Penularan HIV/AIDS Di LSM Kebaya Yogyakarta
jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif
Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik. Desain penelitian adalah cross sectional
P
S
E K I T
D
N JE
S
Simanjuntak, Erledis (2010)
Faktor Risiko Penularan HIV/AIDS di Kota Medan
Hasil penelitian menunjukkan angka kejadian HIV/AIDS dari tahun 2008 sampai 2012 cenderung mengalami peningkatan yaitu dari 9 orang menjadi 13 orang. Hasil penelitian adalah ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan waria tentang HIV/AIDS dengan perilaku pencegahan penularan HIV/AIDS di LSM Kebaya dengan keeratan hubungan yang sedang. Hasil penelitian adalah faktor risiko yang dominan terhadap penularan HIV/AIDS di Kota Medan adalah: pemakaian jarum suntik narkoba, hubungan seks bebas, pendidikan dan pekerjaan.
Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus kontrol
Perbedaan: tempat penelitian, waktu penelitian, Persamaan: meneliti tentang HIV/AIDS, metode penelitian
AN
A
T AR
Perbedaan: metode penelitian, tempat penelitian, waktu penelitian
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
Persamaan dan Perbedaan
Hasil
Persamaan: penelitian tentang HIV/AIDS,
Perbedaan: judul, metode penelitian, tempat penelitian, waktu penelitian Persamaan: penelitian tentang HIV/AIDS,
40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Umbulharjo 1 Kota Yogyakarta yang terletak di Jl. Veteran No. 25. Puskesmas Umbulharjo 1 merupakan salah satu dari 18 puskesmas yang ada di Kota Yogyakarta. Meliputi 4 kelurahan dari 7 kelurahan yang ada di kecamatan Umbulharjo yaitu : Kelurahan Warungboto, Kelurahan Pandeyan, Kelurahan Sorosutan, dan
AN
A YAK K A OG
terletak diketinggian 114 meter diatas permukaan laut, dengan topografi
T ANI Y S U .Y
daratan rendah. Dengan jumlah penduduk 43.510 jiwa, terdiri dari 21.604 jiwa
P AL A R E ER
penduduk laki-laki dan 21.906 jiwa penduduk perempuan.
P
Program-program yang ada di Puskesmas Umbulharjo 1 Kota Yogyakarta
D N E yaitu pelayanan J kesehatan dasar, perbaikan gizi masyarakat, S E dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, K rujukan I ST
kesehatan kesehatan
lingkungan dan sanitasi dasar, promosi kesehatan, pencegahan dan penanggulangan narkotika, psikotropika dan Zat adiktif (P3 NAPZA), pelayanan kefarmasian dan Penyediaan pembiayaan dan jaminan kesehatan yang mempunyai program penyelenggaraan pembiayaan untuk gakin dan masyarakat rentan. Untuk penyelenggaraan pemberantasan penyakit menular khususnya HIV/AIDS, Puskesmas Umbulharjo 1 menyediakan fasilitas untuk melakukan
40
A
T AR
Kelurahan Giwangan. Luas wilayah Puskesmas Umbulharjo 1 514,470 Ha,
41
tes HIV/AIDS secara gratis. Upaya yang dilakukan pihak Puskesmas dalam melakukan screening HIV/AIDS salah satunya yaitu bekerja sama dengan LSM untuk melakukan pemeriksaan dengan sasaran LSL (Lelaki seks dengan Lelaki). Tidak ada jadwal khusus untuk tes HIV/AIDS ini, masyarakat yang ingin memeriksakan diri disarankan untuk datang ke Puskesmas Umbulharjo 1 Kota Yogyakarta pada hari kerja. 2. Karakteristik Responden Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan faktor risiko. Karakteristik responden dapat dilihat
AN
pada tabel berikut
A YAK K A OG
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Umur Responden 0-4 Tahun 5-14 Tahun 15-19 Tahun 20-24 Tahun 25-49 Tahun >50 Tahun Total
Tahun 2012 f % 0 0 0 0 1 6.2 5 31.3 10 62.5 0 0 16 100
ST
Tahun 2013 f % 4 7.3 0 0 4 7.3 17 30.8 26 47.3 4 7.3 55 100
U A. P R AL
PEJENDER S
E K I T
A
T AR
IY
Tahun 2014 f % 0 0 0 0 4 7.4 15 22,7 34 63.0 1 1,9 54 100
N YA
Total
f 4 0 9 37 70 5 125
% 3 0 7 30 56 4 100
Sumber : Data tahun 2012-2014
S
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa penderita HIV/AIDS di Puskesmas Umbulharjo 1 Kota Yogyakarta selama periode 2012-2014 sebagian besar pada kelompok umur 25-49 tahun, yaitu tahun 2012 sebanyak 10 orang (62.5%), tahun 2013 sebanyak 26 orang (47.3 %) dan tahun 2014 sebanyak 34 orang (63.0 %).
42
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total
Tahun 2012 f % 14 87.5 2 12.5 16 100
Tahun 2013 f % 41 74.5 14 25.5 55 100
Tahun 2014 f % 42 77,8 12 22,2 54 100
Total f 97 28 125
% 78 22 100
Sumber : Data tahun 2012-2014 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jenis kelamin penderita HIV/AIDS dari tahun 2012-2014 sebagian besar adalah laki-laki, yaitu tahun 2012 sebanyak 14 orang (87.5%), tahun 2013 sebanyak 41 orang (74.5%), dan tahun 2014 sebanyak 42 0rang (77,8%)
AN
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Tidak sekolah SD SLTP SLTA PT/Akademi Total
Tahun 2012 f % 0 0 0 0 1 6,2 8 50,0 7 43.8 16 100
Tahun 2013 f % 4 7.3 0 0 6 10.9 30 54.5 15 27.3 55 100
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
A K A Tahun 2014 f % 0 0 0 0 7 13,0 31 57,4 16 29,6 54 100
A
RT Total A AK % f Y 3 OG4 0 14 69 38 125
0 11 55 30 100
D
Sumber : Data Tahun 2012-2014
N JE
S menunjukkan bahwa jenis pendidikan penderita HIV/AIDS E K I T
Tabel 4.3
tahun
S
2012-2014 sebagian besar adalah SLTA, yaitu tahun 2012 sebanyak 8 orang (50%), tahun 2013 sebanyak 30 orang (54,5%), dan tahun 2014 sebanyak 31 orang (57,4%).
43
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Tidak Bekerja Bekerja Total
Tahun 2012 f % 8 50 8 50 16 100
Tahun 2013 f % 23 41.8 32 58.2 55 100
Tahun 2014 f % 18 33.3 36 66.7 54 100
Total f 49 76 125
% 39 61 100
Sumber : Data Tahun 2012-2014 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar penderita HIV/AIDS memiliki pekerjaan, yaitu tahun 2012 sebanyak 8 orang (50%), tahun 2013 sebanyak 32 orang (58,2%) dan tahun 2014 sebanyak 36 orang (66,7%). Tabel ini menunjukkan bahwa setiap tahun penderita HIV/AIDS yang bekerja meningkat.
AN
A
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelompok Risiko Faktor Risiko WPS PPS Waria LSL IDU WBP Pasangan Risti Pelanggan PS lainnya Total
Tahun 2012 f % 0 0 0 0 0 0 13 81.2 0 0 0 0 2 12.5 1 6.2 0 0 16 100
P
A YAK K A OG
Tahun 2013 f % 7 12.7 0 0 1 1.8 33 60.0 0 0 0 0 7 12.7 1 1.8 6 10.9 55 100
Tahun 2014 f % 8 14.8 0 0 0 0 40 74.1 0 0 0 0 3 5.6 1 1.9 2 3.7 54 100
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER D
N JE
S E K I Sumber ST : Data Tahun 2012-2014
T AR
Total
f 15 0 1 86 0 0 12 3 8 125
% 12 0 1 69 0 0 10 2 6 100
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar penderita HIV/AIDS di Puskesmas Umbulharjo 1 tahun 2012-2014 adalah LSL, yaitu tahun 2012 sebanyak 13 orang (81,2%), tahun 2013 sebanyak 33 orang (60%) dan tahun 2014 sebanyak 40 orang (74.1%).
44
B. Pembahasan Penyakit HIV/AIDS merupakan penyakit yang sangat berbahaya karena menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga penderita rentan terhadap infeksi oportunistik. Penyakit ini bisa ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak aman, jarum suntik narkoba yang terkontaminasi secara bergantian, transfusi darah, dan penularan dari ibu ke anak dalam kandungan melalui plasenta dan menyusui (Noviana, 2013). 1. Karakteristik Penderita HIV/AIDS Tahun 2012-2014 Berdasarkan Umur
AN
A YAK K A OG
diteliti karena sering berhubungan dengan beberapa penyakit, salah satunya HIV/AIDS,
A
T AR
Umur merupakan salah satu karakteristik yang sangat penting untuk
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
Pada tabel 4.1 berdasarkan umur penderita, kasus terbanyak ditemukan
P
pada kelompok umur 25-49 tahun yaitu sebanyak 70 orang (56%). Hal ini
D N E sesuai denganJdata dari Ditjen PP dan PL (Direktorat Jendral Pengendalian S E K I dan Penyehatan Lingkungan) Kemenkes RI tahun 2013 yang Penyakit ST menyatakan bahwa golongan usia produktif (24-49 tahun) yang menderita HIV/AIDS tinggi dengan persentase 70,4% . Hasil ini juga sesuai dengan penelitian Sari (2013) kelompok umur tertinggi yang menderita HIV/AIDS yaitu 22-40 tahun sebanyak 81,8%. Kelompok usia produktif ini sangat berisiko terhadap penularan HIV/AIDS karena dipengaruhi oleh tingkat kematangan perkembangan.
45
Kelompok usia reproduktif biasanya sudah menikah dan aktif melakukan hubungan seksual (Setyoadi & Trianto, 2012) Kelompok umur terendah yang menderita HIV/AIDS yaitu 0-4 tahun. Risiko infeksi pada kelompok ini disebabkan karena infeksi partikel yang berasal dari ibu yang menderita HIV/AIDS. Anak-anak terinfeksi HIV dari ibunya yang terinfeksi HIV sewaktu hamil, sewaktu persalinan dan setelah melahirkan melalui pemberian Air Susu Ibu (ASI). Angka penularan selama kehamilan sekitar 5-10%, sewaktu persalinan 10-20%, dan saat pemberian ASI 10-20%. HIV dapat ditemukan didalam ASI sehingga ASI merupakan
AN
A YAK K A OG
pemberian air susu oleh ibu yang terinfeksi sebaiknya dihindari (Noviana,
T ANI Y S U .Y
2013).
P AL A R E ER
2. Karakteristik Penderita HIV/AIDS Tahun 2012-2014 Berdasarkan Jenis
P
Kelamin
A
T AR
perantara penularan HIV dari ibu ke bayi setelah lahir. Bila mungkin
D
N JE
S E Jenis kelamin merupakan salah satu variabel yang memberikan perbedaan K TI
Sangka kejadian pada laki-laki dan perempuan. Perbedaan ini dapat terjadi karena perbedaan anatomi, fisiologi, dan berbagai fungsi tubuh lainnya.
Karena itu, apabila terdapat perbedaan jenis kelamin perlu dipertimbangkan apakah perbedaan tersebut akibat jenis kelamin atau akibat faktor biologis maupun genetik. Pada tabel 4.2 berdasarkan jenis kelamin penderita, kejadian HIV/AIDS di Puskesmas Umbulharjo 1 KotaYogyakarta tahun 2012-2014 sebagian besar
46
diderita oleh laki-laki, yaitu pada tahun 2012 sebanyak 85,5%, tahun 2013 sebanyak 74,5%, dan tahun 2014 sebanyak 77,8%. Menurut Kementrian Kesehatan RI tahun 2013 proporsi kasus baru HIV/AIDS di Indonesia sampai dengan tahun 2013 kelompok laki-laki lebih banyak menderita HIV/AIDS daripada kelompok perempuan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Sari (2013) yang menyatakan bahwa penderita HIV/AIDS di Puskesmas Gedongtengen tahun 2008-2012 sebagian besar berjenis kelamin laki-laki. Rasio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 3:1. Infeksi HIV sebagian besar (>80%) diderita oleh kelompok usia produktif (15-49 tahun),
AN
terutama laki-laki. Rasio seks yang tinggi baik pada laki-laki homoseksual
A YAK K A OG
maupun pada heteroseksual mungkin sekali karena perilaku seksual yang
T ANI Y S U .Y
tidak aman pada laki-laki seperti partner seks yang banyak dan tidak
P AL A R E ER
menggunakan kondom dalam melakukan aktivitas seksual yang berisiko (Setyoadi & Trianto, 2012). Untuk mencegah penularan yang lebih luas
P
D
N JE
diharapkan laki-laki mau melakukan perubahan perilaku yaitu dengan selalu
S
E K I T
menggunakan kondom pada aktivitas seksual yang berisiko (Setyoadi &
STrianto, 2012). Berdasarkan tabel 4.2 jumlah penderita wanita cenderung meningkat karena banyak wanita yang melakukan hubungan seksual berisiko seperti pada WPS dan tertular dari pasangannya yang menderita HIV/AIDS.
A
T AR
47
3. Karakteristik Penderita HIV/AIDS Tahun 2012-2014 Berdasarkan Pendidikan Pendidikan pada umumnya berguna dalam merubah pola fikir, pola bertingkah laku, dan pola pengambilan keputusan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, biasanya tingkat pengetahuannya relatif baik sehingga gaya hidupnya cenderung lebih positif (Setyoadi dan Triyanto, 2012). Pada tabel 4.3 berdasarkan tingkat pendidikan pada ODHA di Puskesmas Umbulharjo 1 KotaYogyakarta tahun 2012-2014 berjumlah 125 orang tertinggi pada tingkat pendidikan SLTA. Jenjang pendidikan SLTA termasuk kedalam pendidikan menengah atas sehingga pengetahuan dan kemampuan
AN
A YAK K A OG
dijadikan program wajib oleh pemerintah (Rismayanti & Anshar, 2012).
T ANI Y S U .Y
Menurut Simanjuntak (2010 ), dalam masyarakat dimana taraf kecerdasan
P AL A R E ER
masih rendah, masyarakat belum berpartisipasi dalam pencegahan penyakit
P
D
dan akan mencari pemecahan persoalan bila masalah sudah terjadi. Tingkat
S
N JE
pendidikan individu dan masyarakat dapat berpengaruh terhadap penerimaan
E K I T
Spendidikan kesehatan. Oleh sebab itu, cara penyampaian KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) pencegahan HIV/AIDS harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan masyarakat.
A
T AR
memahami sudah cukup dibandingkan dengan pendidikan dasar 9 tahun yang
48
4. Karakteristik Penderita HIV/AIDS Tahun 2012-2014 Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.4 berdasarkan status pekerjaan, kejadian HIV/AIDS di Puskesmas Umbulharjo 1 KotaYogyakarta tahun 2012-2014 lebih banyak pada penderita yang bekerja. Pada tahun 2012 sebanyak 8 orang (50%), tahun 2013 sebanyak 32 orang (58,2%) dan tahun 2014 sebanyak 36 orang (66,7%). Hasil ini menunjukkan bahwa setiap tahun penderita HIV/AIDS yang bekerja meningkat. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Sari (2013) yang menyatakan bahwa sebagian besar penderita HIV/AIDS di Puskesmas Gedongtengen mempunyai pekerjaan.
AN
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pardita (2014) semua jenis
A YAK K A OG
pekerjaan dapat tertular virus HIV/AIDS, apalagi jika melakukan pekerjaan
T ANI Y S U .Y
yang berisiko seperti WTS (Wanita Yuna Susila), sedangkan menurut
P AL A R E ER
penelitian Setiawan & Hapsari (2012) sebagian besar penderita HIV/AIDS adalah IRT (Ibu Rumah Tangga). Hal ini disebabkan karena dia tertular oleh
P
D
N JE
suaminya yang melakukan hubungan seksual dengan PSK yang menderita
S
E K I T
HIV/AIDS.
S
A
T AR
Menurut Rismayanti & Anshar (2012), pekerjaan merupakan suatu
aktifitas yang dilakukan untuk mencari nafkah. Faktor lingkungan kerja dapat memengaruhi seseorang terpapar suatu penyakit. Hal ini disebabkan karena pada orang bekerja mereka lebih banyak berinteraksi dengan orang lain sehingga akan lebih meningkatkan risiko terpapar penyakit. Selain itu banyaknya penderita HIV/AIDS yang berstatus bekerja di Puskesmas
49
Umbulharjo 1 dikarenakan sebagian besar penderita adalah kelompok usia produktif (25-49 tahun). 5. Karakteristik Penderita HIV/AIDS Tahun 2012-2014 Berdasarkan Faktor Risiko Tabel 4.5 berdasarkan faktor risiko, kejadian HIV/AIDS di Puskesmas Umbulharjo 1 KotaYogyakarta tahun 2012-2014 sebagian besar pada kelompok Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL). Menurut Laksana dan Lestari (2010) Risiko penularan HIV/AIDS tertinggi pada LSL sangat mungkin karena sebagian besar LSL memiliki partner hubungan seks lebih dari 1 orang.
AN
A YAK K A OG
aktivitas seks anal yaitu sebesar 72%.
Hubungan seksual lewat anus
T ANI Y S U .Y
merupakan transmisi infeksi HIV yang lebih mudah karena pada anus hanya
P AL A R E ER
terdapat membran mukosa rektum yang tipis dan mudah robek, sehingga anus
P
mudah terjadi lesi, bila terjadi lesi maka akan memudahkan masuknya virus
D N E sehingga memudahkan untuk terjadinya infeksi (Noviana, 2013). J S E K I ST Hasil penelitian ini berbeda dengan data dari Ditjen PP dan PL (Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan) Kemenkes RI tahun 2014 yang menyatakan hubungan heteroseksual masih merupakan cara penularan dengan persentase tertinggi pada kasus HIV/AIDS yaitu sebesar 57%, jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan LSL yaitu sebesar 4% tetapi untuk wilayah Puskesmas Umbulharjo 1 Kota Yogyakarta penderita HIV/AIDS sebagian besar adalah LSL yaitu dari 125 penderita HIV/AIDS, 86 orang adalah LSL.
A
T AR
Dalam hal aktivitas seksual, kelompok LSL sebagian besar melakukan
50
C. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan yang mengakibatkan hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkan. Keterbatasan tersebut yaitu peneliti hanya mengambil data yang tercantum dalam catatan rekam medis dengan karakteristik umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan faktor risiko dan belum dapat mengidentifikasi karakteristik yang lain seperti perilaku seksual, jumlah partner seks, dan lain sebagainya.
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR
51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Karakteristik ODHA dilihat dari umur sebagian besar pada kelompok umur 25-49 tahun yaitu sebanyak 70 orang (56%). 2. Karakteristik ODHA dilihat dari jenis kelamin, tertinggi pada laki-laki, yaitu sebanyak 97 orang (78%).
AN
A YAK K A OG
pendidikan SLTA yaitu sebanyak 69 orang (55%).
T ANI Y S U .Y
4. Karakteristik ODHA tertinggi pada kelompok penderita yang bekerja yaitu
P AL A R E ER
sebanyak 76 orang (61%).
P
5. Karakteristik ODHA berdasarkan faktor risiko tahun 2012-2014 di Puskesmas
D
N JE
Umbulharjo 1 Kota Yogyakarta tertinggi pada kelompok LSL yaitu sebanyak
S
E K I T
86 orang (69%).
S
51
A
T AR
3. Karakteristik ODHA dilihat dari pendidikan, tertinggi pada kelompok
52
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka penelitimemberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi Institusi Pendidikan STIKES A. Yani Yogyakarta Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan perpustakaan dan dapat memperluas pengetahuan mahasiwa/i Stikes Jendral Achmad Yani tentang HIV/AIDS. 2. Bagi Puskesmas Umbulharjo 1 Kota Yogyakarta
AN
Puskesmas Umbulharjo 1 Kota Yogyakarta diharapkan lebih meningkatkan
A
RT program screening HIV/AIDS misalnya dengan membuat program bulanan A AK Y yang lebih dikhususkan pada kelompok-kelompok tertentuGseperti kelompok YO I umur 25-49 tahun, jenis kelamin laki-laki, lelaki ANyang melakukan seks dengan Y . Apekerjaan. lelaki dan masyarakat yang memiliki L A R E 3. Bagi Peneliti Lain D EN J Peneliti berikutnya hendaknya dapat mengembangkan hasil penelitian ini S E IK melakukan penelitian terhadap karakteristik ODHA yang lain seperti: T dengan S
A K A
T S U
P R E
P
perilaku seksual, jumlah partner seks, dan lain sebagainya
1
DAFTAR PUSTAKA Alto, W.A. (2012). Buku Saku Hitam Kedokteran Indonesia. Jakarta: Indeks Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Dinas Kesehatan Provinsi DIY. (2012). Profil Kesehatan DIY Tahun 2012. Yogyakarta: Dinkes Provinsi DIY ________. (2013). Profil Kesehatan DIY Tahun 2013. Yogyakarta: Dinkes Provinsi DIY Djuanda, A., Kosasih, A., Wiryadi, B.E., dkk. (2005). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Keempat. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
Green, C.W. (2009). Seri Buku Kecil HIV dan TB. Jakarta: Spirita
Hidayat. A. A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika
P AL A R E ER
P
A
T AR
________. (2010). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Keenam. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Kemenkes RI. (2013). Profil Kesehatan Indonesia 2013. Jakarta.
D
N JE
________. (2014). Laporan Perkembangan Situasi HIV/AIDS di Indonesia Tahun 2014. Jakarta
S E K I Laksana, & Lestari, D.W.D. (2010). Faktor-Faktor Risiko Penularan ST A.S.D., HIV/AIDS pada Laki-Laki dengan Orientasi Seks Heteroseksual dan Homoseksual di Purwokerto.Mandala Of Health, 4, 2
Lestari, H (2011). Perilaku Berisiko Remaja di Indonesia Menurut Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) Tahun 2007. Jurnal Kesehatan Reproduksi. 1, 3 Maryunani, A & Ummu. (2009). Pencegahan Penularan Hiv Dari Ibu Ke Bayi. Tarns Info Media. Jakarta Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Noviana, N. (2013). Catatan Kuliah Kesehatan Reproduksi dan HIV/AIDS. Jakarta: Trans Info Media
2
Nursalam & Kurniawati, N.D. (2007). Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi. Jakarta : Salemba Medika Pardita, D.P.Y (2014). Analisis Dampak Sosial, Ekonomi, dan Psikologis Penderita HIV/AIDS di Kota Denpasar. Denpasar Rismayanti & Ansar, J (2012). Gambaran Epidemiologi Gangguan Kecemasan dan Depresi Pada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di RSP Jumpadang Baru Tahun 2011. Saryono. (2010). Kumpulan Instrumen Pendidikan Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
________. (2011). Kumpulan Instrumen Pendidikan Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
AN
Setyoadi & Triyanto, E. (2012). Strategi Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita AIDS. Yogyakarta: Graha Ilmu
A
T AR
A YAK K A OG
Simanjuntak, E. (2010). Analisis Faktor Risiko Penularan HIV/AIDS di Kota Medan. Pembangunan Manusia, 4, 12
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
Siregar. (2013). Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Jakarta : EGC Siyaranamual, J.R. (1997). Etika, Hak Asasi, dan Pewabahan AIDS. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
P
ND E Subekti. (2010).J ‘Setiap Bulan Ditemukan 25-30 Kasus HIV/AIDS di S Yogyakarta’,Tempo, 5 agustus. Available at: E K I ST http://www.tempo.co/read/news/2010/08/05/177269058/Setiap-BulanDitemukan-25-30-Kasus-HIVAIDS-di-Yogyakarta[5 Agustus 2010] Sudoyo, A. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Suryoputro, A (2006). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja Di Jawa Tengah: Implikasinya Terhadap Kebijakan Dan Layanan Kesehatan Seksual Dan Reproduksi. Makara Kesehatan, 10, 1
3
World Health Organization (WHO). (2011). Global HIV/AIDS Respons: Epidemic Update and Health Sector Progress Towards Universal Access: Progress Report 2011. Yovelina, A., dkk. (2008). Peran Rapid Oral HIV Test dalam Diagnosis Infeksi HIV. Majalah Kedokteran Indonesia, 58, 525-530.
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR