ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL DI KALANGAN SISWA SMA (Studi Deskriptif tentang Pemanfaatan Quipper School sebagai Media Pendukung Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Negeri Jombang) SKRIPSI
Oleh: ELISA ROKHIMATUL UMA NIM. 071211632014
PROGRAM STUDI ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN DEPARTEMEN ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA SEMESTER GENAP TAHUN 2015/2016
SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL …
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL DI KALANGAN SISWA SMA (Studi Deskriptif tentang Pemanfaatan Quipper School sebagai Media Pendukung Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Negeri Jombang) SKRIPSI
Oleh: ELISA ROKHIMATUL UMA NIM. 071211632014
PROGRAM STUDI ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN DEPARTEMEN ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA SEMESTER GENAP TAHUN 2015/2016
i SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ii SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL DI KALANGAN SISWA SMA (Studi Deskriptif tentang Pemanfaatan Quipper School sebagai Media Pendukung Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Negeri Jombang)
SKRIPSI
Madsud: sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi S1 pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga.
Disusun Oleh: ELISA ROKHIMATUL UMA NIM. 071211632016
PROGRAM STUDI ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN DEPARTEMEN ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA Semester Genap 2015/2016
iii SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada...
Kedua orang tuaku, Bapak dan Ibu tercinta. Skripsi ini sebagai bentuk bakti dan hormatku karena Bapak dan Ibu selalu inginkan yang terbaik untukku, dan inilah yang terbaik dari yang bisa ku berikan...
Teman-teman ku seperjuangan dan para pejuang Sarjana Ilmu Informasi dan Perpustakaan...
iv SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
HALAMAN MOTTO
“Inna Ma’al ‘Usri Yusroo” Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan (QS. Al-Insyirah: 6)
Don’t stop when you’re tired, but stop when you’re done
“Man jadda wajada” All is Well
v SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
HALAMAN UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya berikan kepada: Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaiakn skripsi ini, karena semua ini memang janji Allah, bahwa barang siapa yang bersungguh-sungguh dia akan mendapat kemenangan. Dan skripsi ini merupakan salah satu wujud kemenangan itu. Bapak dan Ibu tercinta. Terima kasih atas semua pengorbanan yang kalian berikan, setiap doa yang tiada henti di sepanjang waktu, dan terima kasih atas dukungannya selama ini. Adikku tersayang, Nindut yang selalu menjadi penyemangat dan pendengar keluh kesahku. Terimakasih juga untuk semua bantuanya. Pak Yunus sebagai dosen pembimbing skripsi yang selalu menyempatkan waktunya untuk meberikan bimbingan hingga skripsi ini dapat terselesaikan. Terimakasih kepada seluruh dosen-dosen IIP-UNAIR untuk setiap ilmu yang telah diberikan selama menjalani masa studi di IIP. Terimakasih kepada pihak sekolah Madrasah Aliyah Negeri Jombang, Pak Syamsul dan Bu Titik yang telah memberikan ijin penelitian dengan mudah. Terimakasih kepada seluruh siswa MAN Jombang yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner dan berdiskusi dengan penulis. Cimol, partner dari awal masuk kuliah sampai sekarang. Terimaksih selalu menemani dan membantuku dari nungguin konsultasi, turun lapangan, dan ngerjain skripsi bareng. Sahabatku, Mas Arif. Terimaksih selalu meluangkan waktunya untuk mengantarkanku bolak-balik ke sekolah. Deren, partner tidur di kamar. Terimaksih selalu meluangkan waktu buat menemaniku begadang dan sering bangungin kalau ketiduran. Sahabatku Ipeh dan Ety. Terimakasih untuk semangatnya yang luar biasa. Kalian sahabat terbaikku.
vi SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Sahabat jauhku yang di Batam, Ferry. Terimakasih selalu meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluh kesahku dan selalu menyemangati. Abah Fikri dan Dina. Terimaksih telah membantu mengajariku mengolah data dan mengajariku SPSS. Teman-teman seperjuangan bimbingan Pak Yunus, Laovi, Sakswita, Dina, Rista, Yunita, Devi yang selalu saling menyemangati biar bisa lulus barengbareng. Terimakasih kepada seluruh mahasiswa IIP 2k12, semangat dan sukses untuk kita semua. Terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih banyak.
vii SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
viii SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ix SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ABSTRAK
Quipper School merupakan salah satu platform pembelajaran online atau elearning yang bersifat open source yang dapat diakses oleh siapa saja termasuk guru dan siswa, yang bertujuan untuk merevolusi cara belajar dan berbagi pengetahuan dengan memanfaatkan internet mobile. Quipper School terdiri dari dua bagian yaitu QLink yang diperuntukkan bagi guru dan Q-Learn yang diperuntukkan bagi siswa. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan tentang pemanfaatan e-learning Quipper School yang digunakan oleh siswa Madrasah Aliyah Negeri Jombang (MAN Jombang) sebagai sarana pendukung kegiatan belajar. Dalam penelitian ini menggunakan teori model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) dari Venkatesh et. al (2003) yang digunakan untuk mengukur penerimaan dan penggunaan sistem informasi baru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan teknik pengambilan sampel yakni purposive sampling. Hasil analisis yang diperoleh memperlihatkan bahwa sebagian besar siswa MAN Jombang telah menerima dan memanfaatkan Quipper School dengan baik di sekolah. Berdasarkan hasil analisis penelitian diketahui bahwa siswa MAN Jombang memiliki tingkat ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, pengaruh sosial, dan kondisi fasilitas yang mendukung yang tergolong tinggi dengan nilai rata-rata skor sebesar 4,05 untuk variabel ekspektasi kinerja, 4,075 untuk variabel ekspektasi usaha, 4,00 untuk variabel pengaruh sosial, dan 3,57 untuk variabel kondisi fasilitas yang mendukung. Kata kunci: Quipper School, e-learning, cara belajar, Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT).
x SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ABSTRACT
Quipper School is one of the online learning platform or e-learning that is open source which can be accessed by anyone, including teachers and students, which aims to revolutionize the way learning and sharing of knowledge by leveraging the mobile internet. Quipper School consists of two parts, namely Q-Link is reserved for teachers and Q-Learn is reserved for students. This research was conducted with the aim to describe the use of e-learning Quipper School used by the students of Madrasah Aliyah Negeri Jombang (MAN Jombang) as a medium of supporting learning activities. In this study using a theoretical model of the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) of Venkatesh et. al (2003) used to measure the acceptance and use of new information systems. The method used in this research is quantitative descriptive sampling technique that is purposive sampling. Results of the analysis showed that the majority of students MAN Jombang has received and utilize Quipper School well in school. Based on the analysis of research known that students MAN Jombang have a level of performance expectations, effort expectancy, social influence, and the condition of the facilities that support relatively high with an average value score of 4.05 for the variable performance expectations, 4.075 for expectations of to the variable effort, 4 , 00 for social influence variables, and 3.57 for the variable support conditions of the facilities. Keywords: Quipper School, e-learning, learning, Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT).
xi SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, karena tiada ucapan yang dapat mewakili segala rasa dihati selain kalam Hamdalah, Berkat rahmat dan izin Allah SWT penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan baik dan tepat waktu. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata satu di Program Studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan Universitas Airlangga. Dalam hal ini penulis mempersembahkan skripsi dengan judul “Pemanfaatan Quipper School di Kalangan Siswa SMA (Studi Deskriptif tentang Pemanfaatan Quipper School sebagai Media Pendukung Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Negeri Jombang)”. Terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi bimbingan, dorongan serta motivasi kepada penulis. Oleh karenanya penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Kedua orang tua yang telah memberikan segala jerih payah dan doa yang tak pernah lelah dipanjatkan ke Allah SWT, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi dan studi di Program Studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan. 2. Yunus Abdul Halim, S.Si, M.Kom. selaku dosen pembimbing penulis yang telah memberikan banyak sekali ilmu, arahan, dan membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi. 3. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan Universitas Airlangga, yang telah memberikan banyak ilmu, petuah, nasehat dan motivasi kepada penulis 4. Teman-teman Ilmu Informasi dan Perpustakaan angkatan 2K12 yang telah banyak memberikan semangat motivasi untuk bersama-sama memwujudkan impian kita semua. Akhirnya, “tiada gading yang tak retak, tiada segala apaun yang sempurna”. Penulis menyadari tulisan skripsi ini masih membutuhkan banyak pembetulan untuk dapat disempurnakan. Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Surabaya, 16 Juni 2016
Elisa Rokhimatul Uma
xii SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL DALAM 1 ............................................................
i
HALAMAN PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT.................................
ii
HALAMAN JUDUL II ...........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................
iv
HALAMAN MOTTO .............................................................................
v
HALAMAN UCAPAN TERIMA KASIH .............................................
vi
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................
vii
HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI ..............................
viii
ABSTRAK ..............................................................................................
ix
ABSTRACT............................................................................................
x
KATA PENGANTAR ............................................................................
xi
DAFTAR ISI...........................................................................................
xii
DAFTAR TABEL...................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................
xix
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................
I-1
I.1 Latar Belakang Permasalahan................................................
I-1
I.2 Perumusan Masalah ...............................................................
I-11
I.3 Tujuan Penelitian ...................................................................
I-11
I.4 Manfaat Penelitian .................................................................
I-11
I.4.1 Manfaat Akademis .......................................................
I-11
I.4.2 Manfaat Praktis ............................................................
I-11
I.5 Tinjauan Pustaka ....................................................................
I-12
I.5.1 Pengertian E-Learning .................................................
I-12
I.5.1.1 Quipper School .................................................
I-14
I.5.2 Pemanfaatan Quipper School ditinjau dari Model UTAUT.......................................................................
I-16
I.5.2.1 Model UTAUT ...................................................
I-16
xiii SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I.6 Definisi Konseptual dan Definisi Operasional ......................
I-24
I.6.1 Definisi Konseptual ....................................................
I-24
I.6.2 Definisi Operasional ....................................................
I-26
I.7 Metodologi dan Prosedur Penelitian ......................................
I-28
I.7.1 Metode Penelitian ........................................................
I-28
I.7.2 Penentuan Lokasi Penelitian ........................................
I-29
I.7.3 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel..................
I-29
I.7.4 Teknik Pengumpulan Data...........................................
I-31
I.7.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data .........................
I-32
I.7.5.1 Teknik Pengolahan Data ...................................
I-32
I.7.5.2 Teknik Analisis Data ........................................
I-33
BAB II GAMBARAN UMUM ..............................................................
II-1
II.1 Gambaran Umum Madrasah Aliyah Negeri Jombang ...................................................................
II-1
II.1.1 Sejarah Madrasah Aliyah Negeri Jombang .................
II-1
II.2 Gambaran Quipper School ...................................................
II-6
II.2.1 Quipper School Link ..................................................
II-6
II.2.2 Quipper School Learn ................................................
II-11
II.2.3 Quipper School Create ................................................
II-15
BAB III TEMUAN DATA .....................................................................
III-1
III.1 Identitas Responden ............................................................
III-1
III.2 Karakteristik Responden .....................................................
III-1
III.2.1 Jenis Kelamin Responden .........................................
III-2
III.2.2 Usia Responden .........................................................
III-3
III.2.3 Pengalaman Responden Menggunakan Quipper School .........................................................
III-3
III.2.4 Kesukarelaan Responden Menggunakan Quipper School .........................................................
III-4
xiv SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III.3 Pemanfaatan Quipper School..............................................
III-6
III.3.1 Pemahaman Awal tentang Pemanfaatan Quipper School ........................................................
III-6
III.3.1.1 Pertama kali Responden Mengenal Quipper School ...............................................
III-7
III.3.1.2 Pemahaman Responden tentang Quipper School ................................................ III.3.1.3 Pertama kali Menggunakan Quipper School..
III-8 III-10
III.3.1.4 Sumber Informasi dalam Mengenal Quipper School ................................................
III-10
III.3.1.5 Tujuan Memanfaatkan Quipper School ........
III-11
III.3.1.6 Alasan Memanfaatkan Quipper School .........
III-14
III.3.2 Intensitas Penggunaan Quipper School......................
III-16
III.3.2.1 Intensitas Responden Mengakses Quipper School ...............................................
III-16
III.3.2.2 Intensitas Responden Meluangkan Waktu untuk Mengakses Quipper School .......
III-17
III.3.2.3 Rata-rata Waktu yang Dihabiskan untuk Mengakses Quipper School ..................
III-18
III.4 Pemanfaatan Quipper School Menggunakan Model UTAUT...................................................................
III-19
III.4.1 Performance Expectancy ...........................................
III-19
III.4.2 Effort Expectancy .......................................................
III-25
III.4.3 Social Influence..........................................................
III-29
III.4.4 Facilitating Condition................................................
III-33
III.5 Analisis Statistik Deskriptif ................................................
III-38
III.5.1 Gambaran Kategori Ekspektasi Kinerja (Performance Expectancy)...........................................
III-38
III.5.2 Gambaran Kategori Ekspektasi Usaha (Effort Expectancy) ......................................................
III-41
xv SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III.5.3 Gambaran Kategori Pengaruh Sosial (Social Influance) .........................................................
III-42
III.5.4 Gambaran Kategori Kondisi Fasilitas (Fasilitating Conditions)..............................................
BAB IV INTERPRETASI DATA ..........................................................
III-45
IV-1
IV.1 Gambaran pemanfaatan Quipper School di MAN Jombang ...................................................................
IV-1
IV.1.1 Ekspektasi Kinerja (Performance Expectancy) .........
IV-2
IV.1.2 Ekspektasi Usaha (Effort Expectancy).......................
IV-7
IV.1.3 Pengaruh Sosial (Social Influance)............................
IV-11
IV.1.4 Kondisi fasilitas (Facilitating Condotions) ...............
IV-15
IV.2 Faktor Lain yang Mempengaruhi Pemanfaatan Quipper School ..................................................................
IV-19
IV.2.1 Jenis Kelamin Memoderatori Ekspektasi Kinerja, Ekspektasi Usaha, dan Pengaruh Sosial ...................
IV-19
IV.2.2 Usia Memoderatori Ekspektasi Kinerja, Ekspektasi Usaha, Pengaruh Sosial, dan Kondisi Fasilitas yang Mendukung ..............................................................
IV-22
IV.2.3 Pengalaman Memoderatori Ekspektasi Usaha, Pengaruh Sosial, dan Kondisi yang Mendukung ......
IV-25
IV.2.4 Kesukarelaan Pengguna Memoderatori Pengaruh Sosial ........................................................................
IV-28
BAB V PENUTUP..................................................................................
V-1
V.1 Kesimpulan ..........................................................................
V-1
V.2 Saran.....................................................................................
V-3
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xvi SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR TABEL
Tabel I.1 Jumlah Populasi Penelitian…………………………………….
I-31
Tabel II.1 Struktur Pimpinan MAN Jombang …………………………..
II-3
Tabel II.2 Jumlah Konten Topik Quipper School………………………..
II-16
Tabel III.1 Jenis Kelamin Responden……………………………………. III-2 Tabel III.2 Usia Responden ………………… ………………………….. III-3 Tabel III.3 Pengalaman Responden Menggunakan Quipper School …….. III-4 Tabel III.4 Kesukarelaan Responden Menggunakan Quipper School …... III-5 Tabel III.5 Pertama Kali Responden Mengenal Quipper School………... III-7 Tabel III.6 Pemahaman Responden tentang Quipper School …..………..
III-8
Tabel III.7 Pertama Kali Responden Menggunakan Quipper School …… III-10 Tabel III.8 Sumber Informasi dalam Mengenal Quipper School ……….. III-11 Tabel III.9 Tujuan Responden Memanfaatkan Quipper School …..……..
III-12
Tabel III.10 Alasan Responden Memanfaatkan Quipper School ……….
III-14
Tabel III.11 Intensitas Responden Mengakses Quipper School ……..….. III-16 Tabel III.12 Intensitas Responden Meluangkan Waktu untuk Mengakses Quipper School ………………………………..
III-17
Tabel III.13 Rata-rata Waktu yang Dihabiskan untuk Mengakses Quipper School ……………………………….
III-18
Tabel III.14 Ekspektasi Kinerja (Performance Expectancy) …………….. III-20 Tabel III.15 Ekspektasi Usaha (Effort Expectancy) ……………………..
III-26
Tabel III.16 Pengaruh Sosial (Social Influance) ……..………………….
III-30
Tabel III.17 Kondisi fasilitas (Facilitating Condotion) …………..……..
III-34
Tabel III.18 Tabel Kategori Berdasarkan Skor ………………………….. III-38 Tabel III.19 Statistik Deskriptif Ekspektasi Kinerja (Performance Expectancy)…………………………………. III-39 Tabel III.20 Statistik Deskriptif Ekspektasi Usaha (Effort Expectancy) ... III-41 Tabel III.21 Statistik Deskriptif Pengaruh Sosial (Social Influence) …….. III-43 Tabel III.22 Statistik Deskriptif Kondisi Fasilitas
xvii SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
(Facilitating Condotion) ………………………………….... III-45 Tabel IV.1 Jenis Kelamin dan Ekspektasi Kinerja ..................................
IV-19
Tabel IV.2 Jenis Kelamin dan Ekspektasi Usaha ....................................
IV-20
Tabel IV.3 Jenis Kelamin dan Pengaruh Sosial .......................................
IV-21
Tabel IV.4 Usia dan Ekspektasi Kinerja ..................................................
IV-22
Tabel IV.5 Usia dan Ekspektasi Usaha ....................................................
IV-23
Tabel IV.6 Usia dan Pengaruh Sosial ......................................................
IV-24
Tabel IV.7 Usia dan Ekspektasi Kinerja ..................................................
IV-24
Tabel IV.8 Pengalaman dan Ekspektasi Usaha ........................................
IV-25
Tabel IV.9 Pengalaman dan Pengaruh Sosial ..........................................
IV-26
Tabel IV.10 Pengalaman dan Kondisi Fasilitas .......................................
IV-27
Tabel IV.11 Kesukarelaan Pengguna dan Pengaruh Sosial .....................
IV-28
xviii SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology ...............................................................
I-19
Gambar II.1 Tampilan Utama Quipper School .........................................
II-5
Gambar II.2 Cara Kerja Quipper School .................................................
II-6
Gambar II.3 Tahap 1 Mendaftar Q-Link...................................................
II-7
Gambar II.4 Tahap 2 Mendaftar Q-Link………..………........................
II-8
Gambar II.5 Tahap 3 Mendaftar Q-Link...................................................
II-8
Gambar II.6 Tahap 4 Mendaftar Q-Link...................................................
II-9
Gambar II.7 Tahap 5 Mendaftar Q-Link…………..……........................
II-9
Gambar II.8 Tahap 6 Mendaftar Q-Link...................................................
II-10
Gambar II.9 Tahap 7 Mendaftar Q-Link...................................................
II-10
Gambar II.10 Tahap 8 Mendaftar Q-Link………………….......................
II-11
Gambar II.11 Tahap 1 Mendaftar Q-Learn ...............................................
II-12
Gambar II.12 Tahap 2 Mendaftar Q-Learn ...............................................
II-13
Gambar II.13 Tahap 3 Mendaftar Q-Learn ……………..………………
II-13
Gambar II.14 Tahap 4 Mendaftar Q-Learn ...............................................
II-14
Gambar II.15 Tahap 5 Mendaftar Q-Learn ...............................................
II-14
Gambar II.16 Tahap 6 Mendaftar Q-Learn ……………..………………
II-15
xix SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang sangat pesat, menghadirkan internet sebagai media yang dimanfaatkan masyarakat untuk mempermudah mereka dalam setiap aktivitasnya. Kehadiran internet ini mendapatkan respon yang positif dari berbagai pihak masyarakat diantaranya dalam dunia pemerintahan yang menerapkan e-government untuk meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien, serta pelayanan informasi kepada masyarakat lebih mudah, cepat, dan murah serta tanpa adanya sekat birokrasi yang didasarkan oleh intruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 dan dalam dunia bisnis juga menerapkan e-business atau e-commerce untuk memudahkan para konsumen dan meningkatkan kualitas produk serta pemasarannya (Arifianto, 2013). Lembaga pendidikan juga tidak ingin kalah dalam memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Lembaga pendidikan menciptakan konsep pembelajaran jarak jauh atau secara elektronik yang dikenal dengan sebutan electronic learning (e-learning). Lembaga pendidikan menciptakan e-learning sebagai metode pembelajaran baru yang membawa pengaruh terjadinya proses perubahan pendidikan konvensional ke dalam bentuk pendidikan digital. Beragam jenis e-learning telah diterapkan diberbagai lembaga pendidikan mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Salah satu e-learning yang sedang berkembang akhir-akhir ini yaitu Quipper School. Meskipun Quipper School masih termasuk jenis e-learning yang baru, namun di dalamnya telah tersedia ribuan topik materi pembelajaran yang dapat dibagikan oleh guru kepada siswanya serta terdapat ribuan soal tugas yang dapat dikerjakan siswa. Dengan menggunakan Quipper School ini diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran serta dapat menjadi media pendukung pembelajaran yang menyenangkan bagi guru dan siswa. Namun disamping kegiatan tersebut dapat menyenangkan, terdapat permasalahan dimana banyak diantara siswa yang mengalami kebingungan dan kesulitan baik pada saat I-1 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
menggunakannya ataupun pada saat mengaksesnya. Selain itu karena kurangnya pemahaman yang diberikan oleh guru ke siswa mengenai penggunaan Quipper School. Saat ini, Quipper School masih terbilang sebagai media e-learning yang baru, sehingga dari fenomena-fenomena tersebut menjadikan peneliti tertarik untuk mengkaji tentang pemanfaatan Quipper School di kalangan siswa SMA sebagai sarana pendukung proses pembelajaran di sekolah. Penerapan Quipper School sebagai metode pembelajaran secara online di sekolah didukung dengan adanya perilaku para siswa dalam menggunakan internet. Saat ini, hampir semua kalangan masyarakat mulai dari anak-anak hingga orang dewasa gemar menggunakan internet dalam setiap harinya. Para siswa sekolah yang termasuk dalam kategori remaja inilah yang banyak mendominasi penggunaan internet. Hampir setiap hari dan setiap jam para remaja atau yang disebut sebagai Net Generation ini banyak menghabiskan waktu mereka dengan mengakses internet. Hal ini seperti yang ditunjukkan oleh riset yang dilakukan oleh kementrian komunikasi dan informatika (Kemkominfo) pada tahun 2014 bahwa pengguna internet di Indonesia telah mencapai 82 juta orang, yang mana hampir 80% jumlah pengguna internet didominasi oleh remaja yang berusia sekitar 15-19 tahun. Dari data tersebut membuktikan bahwa memang kaum remaja saat ini mempunyai perilaku informasi dimana mereka banyak memanfaatkan internet dalam aktivitas sehari-harinya untuk mengakses berbagai informasi. Perilaku informasi yang dikembangkan remaja saat ini semata-mata tidak hanya melakukan aktivitas mencari dan menemukan informasi saja sebagai aktivitas tunggal mereka melainkan dalam aktivitas tersebut remaja juga mengembangkan perilaku membaca (Sugihartati, 2010). Siswa SMA yang termasuk kaum remaja banyak mengakses internet untuk mencari dan menemukan semua informasi yang mereka butuhkan baik informasi yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas sekolah mereka atau hanya sekedar informasi untuk menambah pengetahuan mereka. Dari perilaku informasi remaja yang sering melakukan penelusuran informasi di internet tersebut memunculkan perilaku membaca para remaja secara online. Perilaku-perilaku remaja seperti itu telah menggambarkan I-2 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
bahwa para remaja sangat senang dan gemar menggunakan internet karena hampir setiap hari mereka menghabiskan waktunya untuk mengakses internet. Dengan perilaku remaja yang seperti itu, sehingga mendorong orang-orang yang mempunyai keahlian dalam bidang teknologi informasi untuk menciptakan sebuah sistem atau aplikasi berbasis online yang mampu mengembangkan proses pembelajaran dan meningkatkan kualitas pendidikan serta memperluas jangkauan akses layanan pendidikan. Aplikasi pembelajaran yang berbasis online yang dikembangkan dapat bersifat open source yang dapat di akses secara terbuka ataupun yang bersifat sebaliknya salah satunya yaitu Quipper School. Penerapan Quipper School sebagai metode pembelajaran secara online di sekolah juga didukung dengan adanya penggunaan internet di area sekolah. Adanya internet di area sekolah dapat memudahkan siswa untuk memperoleh informasi dan materi-materi pembelajaran yang dibutuhkan siswa untuk menunjang kegiatan belajar dengan mudah, cepat, dan relatif murah, serta tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Siswa dapat dengan mudah memperoleh informasi pendidikan dari orang-orang yang ahli dalam bidang yang diminatinya tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu serta tanpa batasan institusi atau negara sekalipun. Jaringan internet dapat dijadikan sebagai sumber alternatif yang efektif dan efesien dalam kegiatan belajar para siswa yang mana internet menyediakan segala informasi yang beranekaragam sehingga memudahkan siswa dalam memahami pelajaran. Hal ini seperti yang ditunjukkan oleh Elok (2010) dalam penelitiannya yang berjudul perilaku pemanfaatan internet dalam menunjang belajar siswa. Dari hasil penelitian itu didapatkan sebanyak 97,8% siswa menyatakan bahwa adanya internet memberikan kemudahan bagi mereka dalam memahami mata pelajaran yang sedang mereka pelajari, karena dari internet mereka dapat menemukan semua informasi yang dibutuhkannya. Sedangkan hanya sekitar 2,2% yang berpendapat bahwa internet kurang memberikan kemudahan bagi mereka dalam memahami mata pelajaran yang sedang mereka pelajari. Selain itu, dari penelitian Elok (2010), juga ditemukan bahwa terdapat 76,7% siswa yang menyatakan bahwa adanya internet juga sangat membantu mereka dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah I-3 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
yang diberikan sehingga dapat meningkatkan prestasi mereka di sekolah dan hanya 23,3% yang mengatakan bahwa adanya internet kurang membantu mereka dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa adanya internet di sekolah mempunyai pengaruh besar bagi siswa dalam menunjang proses pembelajaran. Kehadiran internet di area sekolah juga memungkinkan pihak sekolah menerapkan pembelajaran secara online melalui Quipper School sebagai alat penunjang guru dan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah serta dapat mempermudah komunikasi antara guru dan siswa. Selama ini kehadiran e-learning telah banyak digunakan dan dimanfaatkan oleh berbagai sekolah mulai dari sekolah tingkat dasar hingga tingkat atas, serta diberbagai perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Salah satu contoh elearning yang banyak dimanfaatkan dalam dunia pendidikan dahulu adalah edukasi.net yang dikembangkan oleh Pustekkom Dekdiknas pada tahun 2002 sebagai upaya memberdayakan potensi internet untuk kebutuhan pendidikan (Warsita, 2008). Kehadiran e-learning ini diharapkan mampu mengembangkan cara pembelajaran baru yang lebih efektif, oleh karena itu menurut Mason & Rennie (2009) e-learning harus di desain secara khusus dengan cara menggabungkan konten yang disampaikan secara digital dengan jasa dan sarana pendukung pembelajaran. Dengan demikian, e-learning di desain untuk proses belajar secara online dimana peran guru tetap mempunyai peranan yang penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang lebih menyenangkan dan siswa tetap memperoleh lebih banyak informasi yang butuhkannya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2010) mengenai persepsi siswa tentang penerapan e-learning di SMAN 20 Surabaya menunjukkan bahwa sebanyak 96,7% siswa menyetujui adanya penerapan e-learning sebagai salah satu media belajar yang digunakan dalam dunia pendidikan dan sebanyak 3,3% siswa yang masih belum bisa menyetujuinya. Siswa juga menyatakan bahwa dengan penerapan media elektronik maupun berbasis teknologi mampu mendukung mereka dalam proses belajar mengajar khususnya ketika berada di sekolah sebanyak 84,5% siswa. I-4 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa penerapan e-learning pada sekolah dapat mendukung proses pembelajaran yang efektif dan efisien baik bagi siswa maupun bagi guru sebagai pengajar. Penerapan pembelajaran secara online seperti e-learning memiliki kelebihan-kelebihan yang mampu memberikan kemudahan dalam proses pembelajaran dan juga memiliki kekurangan dalam penggunaannya. Menurut Prawiradilaga dan eveline (2004), kelebihan menggunakan e-learning seperti dapat mendorong siswa yang pendiam (pasif) dimana siswa tersebut tidak dapat berkembang dalam lingkungan pembelajaran yang secara langsung (tatap muka) akan menjadi lebih aktif dengan adanya penerapan e-learning, guru dapat melakukan diskusi dengan banyak siswa dalam e-learning, serta kegiatan belajar dan mengajar akan menjadi lebih efektif dan efisien, sedangkan kekurangannya seperti kurangnya interaksi antar guru dan siswa, maupun interaksi antar siswa yang dapat menghambat terbentuknya value dalam proses belajar dan mengajar, proses belajar dan mengajar akan cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan, siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi akan cenderung lebih malas belajar, dan juga kurangnya penguasan mengenai bahasa komputer dan internet. Dengan kata lain, penerapan dan pemanfaatan e-learning seperti Quipper School pada sekolah-sekolah mempunyai peran untuk mendukung guru dan siswa dalam proses pembelajaran dan juga mempunyai dampak yang buruk jika tidak di manfaatkan dengan baik. Dengan penerapan e-learning yang semakin banyak dalam dunia pendidikan, sehingga dari tahun ke tahun e-learning mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam dunia pendidikan Indonesia. Hal ini terbukti dengan banyaknya sekolah-sekolah yang telah menerapkan e-learning untuk menunjang kegiatan belajar para siswanya. Salah satu e-learning yang sedang berkembang dan mulai banyak diterapkan di sekolah-sekolah adalah Quipper School. Quipper School merupakan platform online yang dapat diakses secara gratis yang disediakan bagi guru dan siswa untuk membantu proses pembelajaran. Quipper School didirikan oleh Masayuki Watanabe di London pada bulan Desember 2010, I-5 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
yang terdiri dari dua bagian yakni pertama, LINK yang diperuntukkan bagi guru, dan kedua, LEARN yang diperuntukkan bagi siswa dengan membawa tagline “Distributors of Wisdom (Penyalur pengetahuan)” serta mempunyai tujuan untuk merevolusi cara seseorang dalam belajar dan berbagi pengetahuan dengan memanfaatkan internet mobile. Sebelum perkembangan Quipper School sebagai media pendukung proses belajar mengajar siswa, telah ada banyak e-learning seperti Kelase dan StudentBook yang mana kedua e-learning tersebut hampir sama dengan Quipper School yang menyediakan materi-materi pembelajaran yang umumnya diajarkan di sekolah-sekolah untuk dapat menunjang proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Yang sedikit menjadi pembeda dengan e-learning yakni pada Quipper School orangtua siswa dapat memantau perkembangan harian dari mereka sehingga para orangtua dapat melihat proses belajar dari anak mereka. Oleh karena itu, hingga saat ini banyak sekolah-sekolah di Indonesia yang telah bergabung menggunakan Quipper School sebagai sarana pendukung proses belajar para siswanya. Dikutip dari website resmi Quipper School Indonesia pada indonesia.quipperschool.com, sejauh ini di Indonesia telah terdaftar lebih dari 50.000 guru dan lebih dari 250.000 siswa yang menggunakan Quipper School, dimana para guru dan siswa tersebut berasal dari sekitar 10.000 sekolah baik sekolah menengah atas (SMA) maupun sekolah menengah pertama (SMP). Dari data tersebut dapat diketahui bahwa Quipper School banyak diminati dan mulai banyak digunakan sekolah-sekolah baik pada jenjang SMA maupun SMP untuk membantu proses belajar mengajar. Pada awal tahun 2015, Dailysocial.net mengulas kembali bahwa lebih dari 1 juta siswa di seluruh dunia yang menggunakan Quipper School dan setengah siswa berasal dari Indonesia. Kehadiran Quipper School yang menawarkan keistimewaan dapat dikatakan membawa dampak positif bagi para siswa yang tergabung. Dengan menggunakan Quipper School secara rutin baik ketika berada di lingkungan sekolah maupun ketika diluar lingkungan sekolah seperti rumah, serta dengan keaktifan seorang guru dalam mengadakan kompetisi antar siswa dapat I-6 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
meningkatkan nilai para siswa. Hal ini seperti yang telah dialami oleh beberapa sekolah di Indonesia yang dikutip dari laman Quipper School pada indonesia.quipperschool.com seperti SMA Pasundan Banjaran, Bandung mencatat kenaikan nilai siswanya hingga mendekati 20% pada total nilai semester. Pada SMA Negeri 2 Krakatau Steel, Cilegon-Banten mengalami peningkatan sebanyak 7,24% dalam nilai rata-rata ujian tengah semester (UTS) serta pada SMA Negeri 1 Ma’rang Pangkep, Sulawesi Selatan mengalami peningkatan sebanyak 11,42% pada nilai rata-rata kelas. Pemanfaatan Quipper School di sekolah-sekolah dapat digunakan sebagai media yang dapat membantu dan mendukung siswa dalam memudahkan proses belajarnya. Quipper School dapat digunakan sebagai media penghubung antara siswa dan guru dalam pembagian tugas mata pelajaran secara online yang disesuaikan dengan mata pelajaran yang didasarkan pada kurikulum yang diterapkan di Indonesia. Quipper School dapat dimanfaatkan oleh guru untuk mengirim tugas kepada siswa dengan mudah dan guru dapat memantau perkembangan belajar para siswanya. Quipper School juga dapat dimanfaatkan oleh siswa sebagai tempat untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru, mengakses materi-materi pelajaran, dan juga mengirimkan pesan kepada guru ketika siswa mengalami kesulitan dalam belajar. Bagi orangtua dari para siswa juga dapat memanfaatkan Quipper School apabila orangtua siswa juga bergabung yakni dapat memantau kegiatan belajar anak-anaknya. Saat ini, Quipper School tidak hanya dimanfaatkan oleh sekolah-sekolah yang berada di kota-kota besar saja, di kota-kota kecilpun juga mulai memanfaatkan keberadaan Quipper School, salah satunya di kota Jombang. Di Jombang mulai banyak sekolah umum maupun sekolah kejuruan yang terdaftar menjadi anggota kelas Quipper School. Salah satu sekolah yang tergabung adalah Madrasah Aliyah Negeri Jombang (MAN Jombang). Quipper School telah diterapkan dan dimanfaatkan oleh pihak akademisi MAN Jombang sejak akhir tahun 2014. Namun dikalangan akademisi Madrasah Aliyah Negeri Jombang, pemanfaatan Quipper School masih belum merata dimana tidak semua siswa I-7 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tergabung dalam Quipper School hanya sebagian kelas yang telah tergabung. Hal ini karena hanya sebagian guru yang telah tergabung dan membuat kelas pada Quipper School, sedangkan guru yang lain masih belum bergabung, sehingga tidak semua siswa dapat memanfaatkan Quipper School dan siswa hanya dapat memanfaatkan Quipper School pada mata pelajaran tertentu sesuai dengan mata pelajaran guru yang tergabung dalam Quipper School. Berdasarkan hasil pre-wawancara dengan salah satu guru di MAN Jombang yang telah bergabung dalam Quipper School dan telah menjadi salah satu ambassador Quipper School kota Jombang pada tanggal 16 Maret 2015 dapat diketahui bahwa pemanfaatan Quipper School di MAN Jombang kurang merata, masih banyak guru yang belum ingin bergabung dalam Quipper School karena beberapa alasan seperti sebagian guru yang masih terbilang kurang ahli dalam teknologi. Hal ini sangat disayangkan sehingga sebagian siswa juga tidak dapat ikut memanfaatkan Quipper School. Padahal menurutnya dengan menerapkan Quipper School di sekolah, siswa dapat melakukan proses pembelajaran secara mandiri dan membantu siswa lebih mudah dalam belajar. “Disini masih banyak guru-guru yang enggak mau daftar Quipper School, alasannya ada yang kurang paham dengan teknologi, ada yang bilang tambah ribet. Makanya enggak semua mata pelajaran juga yang menggunakan Quipper School dan hanya murid-murid di sebagian kelas saja yang ikut bergabung. Padahal Quipper School bagus buat belajar murid-murid, soalnya mereka gak hanya bisa belajar di sekolah tapi juga diluar sekolah” Berdasarkan dari uraian tersebut, menjadikan penulis untuk ingin mengetahui sejauhmana pemanfaatan Quipper School di MAN Jombang, karena seperti yang dikatakan oleh salah satu guru bahwa hanya sebagian kelas saja yang bergabung memanfaatkan Quipper School. Selain itu juga masih terdapat siswa yang sering mengalami kebingungan dan kesulitan saat menggunakan Quipper School yang disebabkan karena masih belum terlalu memahami prosedur penggunaan Quipper School serta masih terdapat siswa yang mengalami kesulitan
I-8 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dalam mengakses karena keterbatasan alat seperti laptop, komputer atau media lain untuk menunjang siswa dalam mengaksesnya. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model teori penerimaan dan penggunaan teknologi informasi yang dikembangkan oleh Venkatesh, et.al pada tahun 2003 yakni model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Model UTAUT melihat penerimaan dan penggunaan teknologi informasi melalui 4 variabel yaitu variabel ekspektasi kinerja (performance expectancy), ekspektasi usaha (effort expectancy), dan pengaruh sosial (social influance) yang akan mempengaruhi minat pemanfaatan dari seorang individu, serta kondisi-kondisi fasilitas (facilitating condotions) yang mendukung yang akan mempengaruhi penggunaan teknologi informasi. Banyak penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan model UTAUT seperti penelitian yang dilakukan oleh Rini Handayani (2005) yang meneliti tentang “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi”. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, dan pengaruh sosial mempunyai pengaruh yang positif terhadap minat pemanfaatan sistem informasi, sedangkan kondisi-kondisi fasilitas yang mendukung berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi. Hasil penelitian yang dilakukan Rini Handayani memiliki temuan yang hampir sama dengan temuan Venkatesh et.al (2003). Penelitian lain yang dilakukan oleh I Gusti Nyoman Sedana dan St. Wisnu Wijaya (2009) yang meneliti tentang “Penerapan Model UTAUT untuk Memahami Penerimaan dan Penggunaan Learning Management System”. Penelitian dari Sedana dan Wisnu ini menggunakan semua variabel prediktor dalam model UTAUT, namun mereka menghilangkan variabel moderat. Hasil analisis deskriptif yang ditemukan oleh Sedana dan Wisnu memperlihatkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, pengaruh sosial, kondisi fasilitas yang mendukung dan perilaku penggunaan yang tergolong tinggi, sedangkan tingkat minat pemanfaatan sebagian besar responden masih tergolong sedang. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Jack T. Marchewka dan I-9 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kurt Kostiwa (2007) mengenai “An Application of the UTAUT Model for Understanding Student Perceptions Using Course Management Software”. Dalam penelitiannya, Marchewka dan Kostiwa menggunakan semua variabel prediktor dan variabel moderat dalam model UTAUT. Hasil yang ditemukan oleh Marchewka dan Kostiwa berbeda dengan hasil dari Venkatesh et. al dimana, Marchewka dan Kostiwa tidak menemukan dukungan yang kuat diantara variabelvariabel dari model UTAUT. Penelitian-penelitian diatas dapat membantu peneliti dalam memberikan wacana yang lebih luas dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah menggunkaan dasar teori yang sama yaitu model UTAUT dari Venkatesh (2003). Namun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian ini akan menggambarkan pemanfaatan teknologi informasi Quipper School dengan melihat dari penerimaan dan penggunaan Quipper School pada siswa MAN Jombang. Hal ini didasari oleh pernyataan dari Davis (1989) bahwa kesuksesan dari penggunaan teknologi informasi sangat dipengaruhi oleh perilaku penggunaan dan penerimaan atas teknologi tersebut. Hal ini dapat diartikan bahwa kesuksesan dari pemanfaatan dalam penggunaan Quipper School oleh siswa MAN Jombang dapat dilihat dari perilaku penggunaan dan penerimaan Quipper School tersebut.
Untuk
menggambarkan pemanfaatan Quipper School, peneliti melihat dari variabelvariabel pada model UTAUT meliputi ekspektasi kinerja (performance expectancy), ekspektasi usaha (effort expectancy), pengaruh sosial (social influence), dan kondisi-konsisi fasilitas (facilitating conditions) yang mendukung. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah informasi atau gambaran mengenai pemanfaatan Quipper School dikalangan siswa SMA sebagai sarana pendukung mereka dalam proses kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat memberikan pemahaman bagi kalangan institusi pendidikan lainnya mengenai pemanfaatan Quipper School.
I-10 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I.2 PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan dalam latar belakang, maka peneliti mengangkat permasalahan, yaitu: 1. Bagaimana gambaran pemanfaatan Quipper School sebagai sarana pendukung proses pembelajaran siswa Mandrasah Aliyah Negeri Jombang ?
I.3 TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Untuk mengetahui gambaran pemanfaatan Quipper School sebagai sarana pendukung proses pembelajaran siswa Mandrasah Aliyah Negeri Jombang.
I.4 MANFAAT PENELITIAN 1.4.1
Manfaat Akademis Setelah melakukan penelitian ini, peneliti berharap semoga dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu pada program studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan khususnya terkait materi mengenai pemanfaatan Quipper School dalam mendukung proses belajar di kalangan siswa SMA. Selain itu, dari penelitian ini diharapkan diharapkan akan mampu menjadi rujukan atau acuan bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian sejenis.
1.4.2
Manfaat Praktis a. Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan masukan bagi para guru-guru di Madrasah Aliyah Negeri Jombang pada umumnya dan juga pada khususnya untuk para orangtua agar selalu memantau aktivitas-aktivitas akademik yang dilakukan oleh anak-anak mereka dalam dunia pendidikan sehingga anak-anak selalu dapat meningkatkan prestasinya.
I-11 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
b. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan untuk para siswa mengenai pemanfaatan Quipper School sebagai sarana pendukung yang dapat digunakan oleh mereka secara online dan gratis, serta tanpa batas waktu pengaksesan dalam meningkatkan prestasi mereka di sekolah.
1.5 TINJAUAN PUSTAKA 1.5.1
Pengertian E-Learning E-learning, singkatan dari Elektronik Learning adalah sebuah inovasi dalam dunia pendidikan yang mempunyai pengaruh sangat besar dalam perubahan proses pembelajaran, yang mana proses pembelajaran tidak hanya dapat dilakukan dengan kegiatan ceramah tatap muka, tetapi juga dapat dilakukan melalui media yang dapat menyampaikan materi pembelajaran dalam berbagai format dan bentuk yang dinamis. Menurut Mason dan Rennei (2009), e-learning merupakan proses pembelajaran efektif yang diciptakan dengan cara menggabungkan konten yang disampaikan secara digital
dengan jasa dan sarana pendukung
pembelajaran. Pembelajaran melalui e-learning menggunakan media atau jasa perangkat elektronik yang dilakukan dengan cara menggabungkan penyampaian materi secara digital. E-learning juga bisa diartikan sebagai pembelajaran jarak jauh (distance learning) yang memanfaatkan teknologi komputer,
jaringan
komputer
atau
internet.
Dengan
e-learning
memungkinkan siswa dapat melakukan belajar melalui komputer saat berada di tempat mereka masing-masing tanpa harus adanya pertemuan langsung atau tatap muka secara fisik di kelas. Terdapat banyak istilahistilah yang juga menggambarkan proses pembelajaran e-learning seperti online learning (pembelajaran secara online), virtual classroom, dan webbased learning (pembelajaran berbasis web).
I-12 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Menurut Coomey dan Stephen-son (dalam Mason & Rennei, 2009), terdapat empat fitur utama e-learning dalam melakukan prakteknya, antara lain: 1. Dialog Dalam dialog ini dapat dilakukan percakapan atau komunikasi dengan menggunakan e-mail (surat elektronik), bulletin board (papan bulletin), chatting (obrolan) langsung pada waktu yang nyata, diskusi dan debat kelompok. 2. Keterlibatan Yang termasuk dalam keterlibatan ini merupakan respon dalam tugastugas terstruktur, keterlibatan aktif dengan bahan-bahan mata ajaran, kolaborasi, dan kegiatan kelompok kecil. 3. Dukungan Dalam hal ini dukungan dapat diperoleh dari pertemuan tatap muka periodik (face to face), pengawasan tutorial secara online, dukungan teman (peer), saran dari para ahli, umpan balik terhadap kinerja, layanan dukungan dan perangkat lunak (software). Dukungan adalah fitur yang sangat penting bagi kesuksesan program belajar online. 4. Kontrol Kontrol mengacu pada sejauh mana pembelajar telah menguasai kunci kegiatan belajar tersebut dan pembelajar didorong untuk melatih kontrol atas kunci tersebut. Dalam sebuah institusi pendidikan seperti sekolah, dapat menggunakan e-learning melalui tiga pilihan, yaitu pihak sekolah dapat mengembangkan sistem e-learning secara sendiri, membeli sistem elearning yang sudah ada, dan menggunakan e-learning yang berbasis open source. Saat ini banyak sekolah-sekolah yang telah memanfaatkan adanya e-learning yang berbasis open source untuk membantu mereka dalam proses pembelajaran. Sistem e-learning berbasis open source yang berkembang saat ini juga beragam mulai dari sistem berbasis Quipper I-13 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
School, Moodle, StudentBook, Kalase, dan sebagainya yang mana disetiap media e-learning tersebut masing-masing menawarkan keunggulannya. Salah satu e-learning yang sedang banyak digunakan saat ini adalah Quipper School.
1.5.1.1 Quipper School Quipper School merupakan salah satu platform pembelajaran digital yang telah berkembang di Indonesia. Quipper School didirikan oleh Masayuki Watanabe di London pada bulan Desember 2010, dimana Quipper School ini merupakan platform online yang dapat diakses secara gratis yang disediakan untuk guru dan siswa. Quipper School ini terdiri dari dua bagian yakni pertama, LINK yang diperuntukkan bagi guru, dan kedua, LEARN yang diperuntukkan bagi siswa dengan membawa tagline “Distributors of Wisdom (Penyalur pengetahuan)” serta mempunyai tujuan untuk merevolusi cara seseorang dalam belajar dan berbagi pengetahuan dengan memanfaatkan internet mobile. Kedua bagian yakni Q-Link dan QLearn ini yang akan menghubungkan antara guru dan para siswa. Q-Link yang merupakan portal untuk guru, disini guru dapat mengelola kelas secara online dan guru juga dapat melihat perkembangan para siswanya. Pada Q-Link ini guru dapat memanfaatkan ribuan materi dan soal yang telah disediakan sesuai dengan kurikulum yang berlaku untuk dijadikan sebagai tugas bagi seluruh siswa ataupun beberapa grup siswa dengan cara mengirimkan tugas dan ujian pada mereka. Guru juga dapat membuat konten edukasi dimana guru dapat membuat materi dan soal baru ataupun hanya mengubah konten yang sudah tersedia, serta guru juga dapat melihat dan menganalisa perkembangan para siswanya karena antara QLink dan Q-Learn tersambung secara langsung sehingga guru dapat mengakses pusat informasi mengenai tingkat pengerjaan, pencapaian dan kekuatan serta kelemahan dari setiap siswanya.
I-14 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pada Q-Learn, setiap siswa mempunyai akun untuk dapat bergabung kedalam kelas tertentu dan setiap siswa yang telah bergabung dalam kelas tersebut akan memperoleh materi-materi dan tugas terkait mata pelajaran dalam kelas tersebut. Melalui Quipper School, guru dapat memberikan tugas kepada siswa secara online dan siswa dapat mengerjakannya sekaligus mempelajari topik mata pelajaran yang berkaitan dengan tugas yang diberikan guru baik di dalam maupun di luar kelas melalui perangkat siswa masing-masing yang terkoneksi dengan internet. Setelah para siswa selesai mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan guru, sistem penilaian yang telah tersedia akan menganalisi data tersebut sehingga dari data tersebut akan membantu para guru mendapatkan gambaran mengenai pencapaian para siswa. Quipper School ini dapat dijadikan sebagai tempat belajar tanpa batasan karena Quipper School memadukan dan memberdayakan guru dan siswa
secara
online
dengan
menambah
ilmu
pengetahuan
dan
meningkatkan hasil belajar siswa karena didalam Quipper School terdapat konten-konten pendidikan yang sangat banyak dan beragam yang disesuaikan dengan kurikulum pembelajaran di sekolah. Selain memadukan guru dan siswa, Quipper School juga mengajak para orangtua dari siswa untuk dapat bergabung sehingga para orangtua dapat mendampingi anakanaknya dalam belajar. Para orangtua dapat memantau perkembangan harian dari anak mereka sehingga disini para orangtua dapat melihat proses belajar dari anak mereka, serta dengan mengajak orangtua bergabung dengan Quipper School, mereka dapat melakukan keseruan dan kesenangan dimana diantara anak-anak mereka dapat melakukan kompetisi bersama adik atau kakak.
I-15 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1.5.2
Pemanfaatan Quipper School Ditinjau dari Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Dari banyak pengertian atau definisai tentang pemanfaatan, salah satu definisi pemanfaatan menurut kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu proses, cara, atau perbuatan memanfaaatkan sesuatu. Dalam pembahasan disini, pemanfaatan merupakan suatu tindakan yang dilakukan seseorang (siswa SMA) dalam memanfaatkan atau menggunakan suatu hal yang dapat memberi nilai positif atau memberi dampak yang baik bagi dirinya sendiri. Dengan adanya suatu sistem pembelajaran jarak jauh seperti e-learning ini dapat dimanfaatkan siswa untuk menunjang kegiatan belajarnya. Dalam penelitian ini, orientasi pemanfaatannya yaitu pada Quipper School sebagai e-learning yang mendukung proses pembelajaran siswa. Quipper School disini dapat dijadikan sebagai salah satu media atau sarana siswa dalam meningkatkan proses belajar mengajar secara jarak jauh yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja diluar jam sekolah. Quipper School juga dapat dijadikan sebagai media penghubung antara guru dan para siswa dalam penyampaian materi pelajaran dan pembagian tugas-tugas sekolah. 1.5.2.1 Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Pendekatan atau model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology pertama kali dijelaskan oleh Viswanath Venkatesh, Michael G. Morris, Gordon B. Davis, dan Fred D. Davis pada tahun 2003 dalam sebuah artikel yang berjudul “User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified View”. Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology ini juga sering disebut dengan model UTAUT merupakan salah satu model penerimaan dan penggunaan teknologi terkini. Seringkali model UTAUT ini digunakan untuk menggambarkan penerimaan dan penggunaan teknologi baru. I-16
SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Venkatesh et. al (dalam Taiwo and Alan, 2013) mengembangkan model UTAUT dengan mengombinasikan delapan teori dasar mengenai perilaku penggunaan teknologi dan teori penerimaan teknologi, antara lain: 1. Theory of Reasoned Action (TRA) dikembangkan oleh Martin Fishbein dan Icek Ajzen, yang merupakan model teori psikologi sosial yang secara fundamental menerangkan faktor-faktor yang mendorong perilaku manusia. Dalam model TRA dikembangkan suatu kontruksi bahwa perilaku suatu individu bergantung dari beberapa variabel yang saling berhubungan yaitu keyakinan (beliefs), sikap (attitudes), norma (norms), dan niat (intentions). 2. Technology Acceptance Model (TAM) dikembangkan oleh Fred D. Davis (1986) yang merupakan adaptasi dari TRA untuk konteks penerimaan (acceptance) pengguna terhadap sistem informasi. Pengembangan teori TAM bertujuan untuk memberikan penjelasan terhadap factor-faktor penentu penerimaan computer yang lebih umum sifatnya, sehingga mampu menjelaskan perilaku pengguna dari berbagai ragam teknologi komputasi. 3. Motivational Model (MM) dikembangkan oleh Davis et al. (1992) yang meneliti motivasi apa yang mendorong seseorang untuk menggunakan computer di tempat kerjanya. Teori MM menjelaskan bahwa minat seseorang untuk menggunakan computer di tempat kerjanya dipengaruhi oleh dua factor yaitu persepsi individu terhadap sejauhmana
manfaat
computer
dapat
meningkatkan
kinerja
pekerjaanya, dan sejauhmana dapat memberikan perasaan yang menyenangkan (enjoyment) pada saat menggunkan computer. 4. Theory of Planned Behavioral (TPB) merupakan teori pengembangan dan penyempurnaan keterbatasan dalam TRA. Perbedaan mendasar model teori TBC dengan TRA adalah adanya tambahan satu elemen dalam model konstruksi yang disebut sebagai persepsi terhadap kendali perilaku seseorang (Perceived Behavioral Control atau PBC). PBC I-17 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
didefinisikan sebagai persepsi seseorang terhadap sejauhmana tingkat kemudahan atau kesulitan dalam melaksanakan suatu tindakan atau berperilaku. 5. Combined TAM and TPB (C-TAM-TPB) atau sering disebut sebagai Decomposed Theory of Planned Behavior yang menerangkan perilaku seseorang dengan kontruksi model multidimensional. Perbedaan teori ini dengan teori TRA terletak pada factor penentu sikap, dimana sikap tidak hanya tergantung pada persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan saja, melainkan juga dipengaruhi oleh kecocokan (Compatibility). Sedangakan perbedaan dengan model teori TPB yaitu pertama, pada norma-norma subyektif (SN) dipengaruhi oleh dua macam factor yaitu pengaruh rekan sejawat (Perr Influence) dan pengaruh atasan (Superior’s Influence); kedua, PBC dipengaruhi oleh tiga factor yaitu keefektivitasan atau persepsi kemampuan diri sendiri (Self Efficacy), kondisi sumber daya pendukung yang dimili (Resaource Facilitating Conditions) seperti waktu dan dana, serta kondisi teknologi pendukung yang dimiliki (Technology Facilitating Conditions). 6. Model of PC Utilization (MPCU) dikembangkan oleh Triandis (1980) yang dikembangkan dengan menggunakan pendekatan factor-faktor yang mempengaruhi sebuah perilaku dalam konteks sistem informasi untk meprediksi pemanfaatan PC (Personal Computer). 7. Innovation Diffusion Theory (IDT) dikembangkan berdasarkan teori Diffusion of Innovations yang secara popular dikembangkan oleh Everett M. Rogers yang diperkenalkan sejak tahun 1960 dengan mempelajari berbagai macam inovasi mulai dari peralatan pertanian sampai dengan inovasi organisasi. Menurut Rogers, terdapat beberapa kategori adopter terhadap inovasi teknologi baru yaitu Innovators (orang-orang yang pertama kali mau mengadopsi suatu inovasi), Early Adopters (kelompok kedua yang paling cepat mengadopsi adanya inovasi teknologi baru), Early Majority (kelompok orang yang I-18 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
membutuhkan waktu yang lebih lama disbandingkan dua kelompok sebelumnya untuk mengadopsi inovasi teknologi baru), Late Majority (kelompok yang mengadopsi inovasi setelah rata-rata anggota masyarakat mau mengadopsi teknologi baru), dan Laggards (kelompok yang terakhir mau mengadopsi inovasi teknologi baru). 8. Social Cognitive Theory (SCT) dikembangkan oleh Compeau dan Higgins (1995) yang menerapkan dan mengembangkan teori SCT ini ke dalam konteks penggunaan kompuer. Dalam penelitiannya, Compeau dan
Higgins
menerangkan
mengembangkan peranan
suatu
Self-Efficacy,
model yaitu
kontruksi penilaian
untuk tentang
kemampuan seseorang untuk menggunakan suatu teknologi yang digunakan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Dengan
mengombinasikan
kedelapan
teori
dasar
tentang
penerimaan dan penggunaan teknologi, model UTAUT ini dapat menunjukkan bahwa dalam tujuan berperilaku (behavioral intention) ditentukan oleh tiga faktor yaitu ekspektansi kinerja (performance expectancy), ekspektasi usaha (effort expectancy), dan pengaruh sosial (social influence), sedangkan dalam perilaku penggunaan teknologi (use behavior) ditentukan oleh dua faktor yaitu tujuan berperilaku (behavioral intention) dan kondisi fasilitas (facilitating conditions). Selain itu, juga terdapat karakteristik penggunanya yang berperan sebagai variabel moderator yaitu jenis kelamin (gender), usia (age), pengalaman (experience), dan kesukarelaan (voluntariness). Untuk mendapatkan kejelasan dari model UTAUT ini dapat dikaji pada gambar yang disajikan oleh Venkatesh et al (2003), dibawah ini.
I-19 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Gambar I.1. Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology Venkatesh (2003) Dalam model UTAUT, untuk mengetahui dan menggambarkan perilaku pemanfaatan atau penggunaan suatu teknologi baru dapat di tentukan melalui dua hal yaitu behavioral Intention dan Facilitating Condition. Untuk mengetahui behavioral Intention atau minat pemanfaatan seseorang dalam menggunakan teknologi baru, dapat dilihat melalui tiga faktor yaitu ekspektasi kinerja (performance expectancy), ekspektasi usaha (effort expectancy), dan pengaruh sosial (social influence). Namun diantara minat pemanfaatan dan kondisi-konsisi (facilitating conditions) yang mendukung penggunaan di pengaruhi adanya faktor gender, usia, pengalaman, dan kesukarelaan sebagai karakteristik pengguna dalam menggunakan suatu teknologi. Berikut penjelasan lebih lanjut. 1. Behaviour Intention Behaviour Intention atau tujuan perilaku, merupakan ukuran kekuatan niat seseoarang untuk menampilkan suatu perilaku tertentu. Dalam model
UTAUT,
seseorang
akan
berniat
menggunakan
atau
memanfaatkan teknologi baru dalam hal ini Quipper School, apabila seseorang tersebut merasa yakin dengan menggunakan teknologi itu I-20 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dapat meningkatkan kinerjanya dan dapat dilakukannya dengan mudah, serta seseorang tersebut mendapatkan pengaruh dari lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, behavioral intention mempunyai peran penting dalam menentukan perilaku penggunaan (use behavior) suatu teknologi baru. Untuk menggambarkan behavioral intention seseoarang dalam memanfaatkan teknologi baru melalui tiga faktor dibawah ini. a. Performance Expectancy Performance Expectancy atau ekspektansi kinerja merupakan tingkat kepercayaan seorang individu terhadap sejauh mana penggunaan sistem/teknologi baru akan membantu individu tersebut dalam
mendapatkan
keuntungan-keuntungan
kinerja
pada
pekerjaannya. Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Venkatesh et. al (2003) menemukan bahwa Performance Expectancy
menjadi
prediktor
behavioral
intention,
baik
terkuat dalam
dalam
menentukan
keadaan
mandatory
(diperintahkan) maupun dalam kondisi voluntary (kesukarelaan). Disini, Performance Expectancy dalam menentukan behavioral intention juga di pengaruhi adanya faktor gender, dan usia. b. Effort Expectancy Effort Expectancy atau ekspektansi usaha merupakan tingkat kemudahan yang terkait dengan penggunaan sistem/teknologi tersebut.
Dalam
menentukan
behavioral
intention,
Effort
Expectancy dipengaruhi oleh faktor gender, usia, dan pengalaman. c. Social Influence Social Influence atau pengaruh sosial merupakan tingkat dimana seorang individu merasa bahwa orang-orang yang berada di dekatnya atau orang-orang yang dianggap penting baginya, percaya sebaiknya dia menggunakan sistem/teknologi baru tersebut. Social influence disini termasuk salah satu faktor yang menentukan behavioral intention seorang individu dalam memanfaatkan I-21 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
teknologi baru yang di pengaruhi oleh gender, usia, pengalaman, dan kesukarelaan dalam menggunakan teknologi baru.
2. Facilitating Conditions Facilitating Conditions atau kondisi-kondisi fasilitas yang mendukung merupakan tingkat kepercayaan seorang individu terhadap ketersediaan teknik infrastruktur dan organisasional untuk mendukung mereka dalam menggunakan sistem/teknologi tersebut. Menurut Venkatesh et. al (2003) facilitating conditions tidak menjadi faktor yang menetukan behavioral intention melainkan menjadi salah satu faktor yang menentukan use behavioral seorang individu dalam memanfaatkan teknologi baru secara langsung. Dalam
menentukan
use
behavior,
facilitating
conditions
dipengaruhi oleh faktor usia dan pengalaman dari individu tersebut.
3. Use Behavior Use behavior atau perilaku penggunaan teknologi dapat didefinisikan sebagai intensitas atau frekuensi seorang pengguna dalam menggunakan teknologi baru. Use behavior sangat bergantung pada evaluasi penggunaan sistem/teknologi tersebut. Seorang pengguna akan menggunakan suatu teknologi baru apabila orang
tersebut
mempunyai
maksud
atau
tujuan
dalam
menggunakannya, karena orang tersebut mempunyai keyakinan bahwa
dengan
menggunakan
teknologi
tersebut
dapat
meningkatkan kinerjanya, meningkatkan kinerjanya dan dapat dilakukannya dengan mudah, serta seseorang tersebut mendapatkan pengaruh dari lingkungan sekitarnya. Selain itu, user behavior juga di pengaruhi oleh adanya kondisi yang memfasilitasi pengguna dalam menggunakan teknologi tersebut, karena apabila tidak
I-22 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
didukung dengan peralatan-peralatan dan fasilitas-fasilitas yang diperlukan pengguna maka teknologi tersebut tidak akan berjalan. Pada model UTAUT, dalam menggambarkan perilaku penggunaan teknologi juga terdapat empat variabel yang memoderatori perilaku penggunaan. Keempat variabel tersebut dapat di posisikan sebagai karakteristik pengguna dalam menggunakan sistem baru. Keempat variabel tersebut yaitu: a. Gender (Jenis Kelamin) Jenis kelamin merupakan variabel yang memoderatori faktor performance expectancy, effort expectancy, dan social influence pengguna dalam menggunakan teknologi baru. Pada model UTAUT, jenis kelamin mempunyai pengaruh positif bagi pengguna laki-laki dan pengaruh negatif pada pengguna perempuan dalam membentuk penerimaan dan penggunaan teknologi (Venkatesh and Zhang, 2010). Dalam hal ini, antara laki-laki dan perempuan mempunyai ketertarikan tersendiri dalam
menggunakan
teknologi.
Dalam
kenyataannya
kebanyakan laki-laki mempunyai rasa ketertarikan yang lebih besar untuk mendalami dan mencari tahu tentang teknologi baru dibandingkan perempuan. b. Age (Usia) Usia
merupakan
variabel
yang
memoderatori
faktor
performance expectancy, effort expectancy, social influence dan facilitating conditions pengguna dalam menggunakan teknologi baru. Seperti halnya dengan variabel jenis kelamin, variabel usia juga yang mempunyai pengaruh positif dalam penggunaan teknologi (Venkatesh and Zhang, 2010).
I-23 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
c. Experience (Pengalaman) Pengalaman merupakan variabel yang memoderatori faktor effort expectancy, social influence dan facilitating conditions pengguna dalam menggunakan teknologi baru. Pengalaman dapat didefinisikan sebagai bentuk pengetahuan dari pengguna yang di perolehnya ketika mereka telah menggunakan sistem tersebut. Pada model UTAUT, juga ditemukan bahwa pengalaman
mempunyai
pengaruh
yang
positif
dalam
membentuk penerimaan dan penggunaan sistem (Venkatesh and Zhang, 2010). Dalam kenyataannya, telah di ketahui bahwa siapapun yang mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dalam memanfaatkan keberadaan teknologi baru maka pada umumnya mereka telah mempunyai pengalaman yang lebih dalam berinteraksi dengan teknologi yang serupa. d. Voluntariness of Use (Kesukarelaan untuk menggunakan) Kesukarelaan untuk menggunakan merupakan variabel yang hanya memoderatori faktor social influence pengguna dalam menggunakan
teknologi
baru.
Kesukarelaan
ini
dapat
didefinisikan sebagai keputusan dalam menggunakan teknologi baru bukanlah suatu hal paksaan, melainkan karena keinginan pengguna yang timbul daru dalam dirinya sendiri.
1.6 DEFINISI KONSEPTUAL DAN DEFINISI OPERASIONAL 1.6.1
Definisi Konseptual 1. E-leraning Quipper School E-learning merupakan konsep perubahan proses pembelajaran yang awalnya bersifat tradisional atau secara sederhana menjadi pembelajaran secara elektronik atau dengan kata lain proses pembelajaran jarak jauh (distance learning) dengan memanfaatkan sistem komputer dan jaringan internet. Perkembangan e-learning saat I-24
SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ini sangat beragam, salah satunya yaitu Quipper School merupakan sistem e-learning yang berbasis open source, sehingga Quipper School dapat di akses pengguna secara gratis tanpa di pungut biaya. Dalam hal ini, pemanfaatan Quipper School didefinisikan sebagai kecenderungan siswa dalam menggunakan dan memanfaatkan e-learning Quipper School yang tersedia untuk mendukung dan menunjang mereka dalam proses pembelajaran di sekolah. Untuk mengetahui kecenderungan siswa dalam memanfaatkan Quipper School dapat dilihat dari pemahaman terhadap sistem Quipper School dan frekuensi penggunaan Quipper School oleh siswa, yang mana hal tersebut dapat diamati dan diukur. 2. Pemanfaatan Quipper School ditinjau dari model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Pemanfaatan Quipper School pada individu dapat diketahui dengan menggambarkan pemanfaatan Quipper School melalui model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Menurut Venkatesh et al (2003), untuk mengetahui pemanfaatan atau penggunaan suatu teknologi baru yang mana dalam hal ini yaitu elearning Quipper Shcool, dapat dilihat berdasarkan faktor-faktor yang meliputi: 1. Behavioral Intention, yang dapat didefinisikan sebagai tingkat ukuran kekuatan niat dan minat dari siswa dalam menentukan perilakunya saat menggunakan Quipper School. Dalam behavioral intention terdapat tiga faktor penentu langsung dari minat siswa dalam memanfaatkan Quipper School, yaitu: a. Performance Expectancy, yang dapat didefinisikan sebagai sejauh mana tingkat kepercayaan siswa dalam menggunakan Quipper School yang akan membantu siswa tersebut dalam mendapatkan keuntungan-keuntungan seperti ketersediaan materi pembelajaran yang dapat membantunya menyelesaikan I-25 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tugas-tugasnya.
Disini,
faktor
performance
expectancy
dipengaruhi adanya gender, dan usia siswa. b. Effort Expectancy, yang dapat didefinisikan sebagai sejauh mana tingkat kemudahan siswa dalam menggunakan Quipper School. Disini, faktor effort expectancy dipengaruhi oleh gender, usia, dan pengalaman siswa. c. Social Influence, yang dapat didefinisikan sebagai tingkat dimana siswa menganggap orang-orang disekitar yang penting baginya seperti orangtua dan guru, percaya bahwa sebaiknya mereka menggunakan Quipper School untuk membantunya dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Disini, faktor Social Influence dipengaruhi oleh gender, usia siswa, pengalaman, dan kesukarelaan dalam menggunakan teknologi baru. 2. Facilitating Conditions, yang dapat didefinisikan sebagai sejauh mana siswa percaya bahwa dengan ketersediaan teknik infrastruktur dan organisasional untuk mendukung mereka dalam menggunakan Quipper School. Disini, faktor facilitating conditions dipengaruhi oleh usia siswa dan pengalaman dari individu tersebut.
1.6.2
Definisi Operasional 1. E-leraning Quipper School Untuk mengukur pemahaman tentang Quipper School dapat dilihat dari: a. Pemahaman awal mengenai Quipper School, pengukurannya dapat dilihat dari: -
Pertama kali mengenal Quipper School
-
Sumber informasi saat mengenal Quipper School
-
Pertama kali menggunakan Quipper School
-
Tujuan menggunakan Quipper School
-
Alasan menggunakan Quipper School
I-26 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
b. Intensitas penggunaan Quipper School, pengukurannya dapat dilihat dari: -
Frekuensi penggunaan Quipper School
-
Alokasi waktu saat menggunakan Quipper School
2. Pemanfaatan Quipper School ditinjau dari model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Untuk mengukur pemanfaatan Quipper School oleh siswa dapat dilihat dari: a. Behaviour Intention, meliputi:
Ekspektansi kinerja (performance expectancy), pengukurannya dapat dilihat dari: -
Pemanfaatan Quipper School dapat membantu siswa dalam kegiatan belajarnya
-
Pemanfaatan
Quipper
School
dapat
memberikan
keuntungan-keuntungan dalam kegiatan belajar siswa -
Pemanfaatan Quipper School dapat mempercepat siswa dalam memahami pelajaran yang diajarkan di sekolah
-
Pemanfaatan
Quipper
School
memungkinkan
siswa
mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam kegiatan belajarnya
Ekspektasi usaha (effort expectancy), pengukurannya dapat dilihat dari: -
Tingkat kemudahan siswa dalam menggunakan Quipper School
-
Pengoperasian Quipper School dirasakan mudah dikuasai dan dipelajari oleh siswa
Pengaruh sosial (social influence), pengukurannya dapat dilihat dari: -
Orang-orang yang dianggap penting oleh siswa yang mempengaruhi dalam pemanfaatan Quipper School I-27
SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
-
Alasan mempercayai orang-orang yang dianggap penting tersebut
-
Pengaruh orang-orang yang dianggap penting bagi siswa dalam memanfaatkan Quipper School
b. Kondisi-kondisi fasilitas (facilitating conditions) yang mendukung, pengukurannya dapat dilihat dari: -
Teknik infrastruktur dan organisasional yang disediakan dalam mendukung siswa memanfaatkan Quipper School
-
Tingkat kepercayaan siswa terhadap ketersediaan teknik infrastruktur dan organisasional tersebut
1.7 METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN 1.7.1
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tipe deskriptif. Tipe deskriptif dipilih karena penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pemanfaatan Quipper School dalam menunjang belajar siswa dengan tanpa melakukan hipotesis. Penelitian kuantitatif deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi obyek apa adanya (Darmawan, 2014). Penelitian kuantitatif deskriptif bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi obyek penelitian itu dan kemudian menarik kepermukaan sebagai suatu ciri atau gambaran tentang kondisi, situasi ataupun variabel tertentu (Bungin, 2001). Dalam hal ini, peneliti nantinya akan menggambarkan bagaimana pemanfaatan Quipper School oleh siswa SMA sebagai media pendukung belajar yang berlangsung di sekolah pada Madrasah Aliyah Negeri Jombang (MAN Jombang). Obyek dari penelitian ini adalah siswa siswi pada MAN Jombang yang menggunakan Quipper School dalam kegiatan belajarnya.
I-28 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1.7.2
Penentuan Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jombang yang telah menerapkan e-learning Quipper School. Kota Jombang dipilih karena mengingat bahwa kota Jombang merupakan salah satu kota yang masih terbilang kecil namun di kota tersebut telah banyak sekolah-sekolah yang telah terdaftar atau tergabung dalam Quipper School. Salah satu sekolah yang telah menerapkan Quipper School yang dipilih adalah Madrasah Aliyah Negeri Jombang (MAN Jombang). Peneliti memilih sekolah MAN Jombang karena peneliti pertama kali mengetahui tentang penggunaan Quipper School di MAN Jombang, terlebih salah satu guru dari MAN Jombang merupakan ambassador dari Quipper School untuk daerah Jombang. Alasan lain peneliti memilih sekolah tersebut, karena MAN Jombang merupakan sekolah yang berbasis agama Islam yang prestasinya tidak kalah dengan sekolah-sekolah umum atau SMA lainnya, mengingat tujuan peneliti adalah ingin mengetahui gambaran pemanfaatan Quipper School pada kota kecil.
1.7.3
Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi adalah jumlah keseluruhan dari objek yang akan diteliti sedangkan sampel adalah sebagian dari objek yang akan diteliti (Suyanto, 2005). Populasi dari penelitian ini adalah siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri Jombang (MAN Jombang) yaitu siswa XI (sebelas) dan siswa kelas XII (dua belas) yang menggunakan Quipper School. Alasan kelas X (sepuluh) tidak dimasukkan dalam populasi penelitian ini karena siswa kelas X masih mempunyai pengalaman yang sedikit dan juga masih banyak yang belum menggunakan Quipper School, sehingga peneliti menganggap siswa kelas X tidak masuk dalam populasi penelitian karena tidak bisa memberikan dukungan data terkait tujuam penelitian ini. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode nonprobability sampling (sampel tidak acak), I-29
SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dengan teknik penarikan sampel secara purposive sampling yakni responden yang terpilih menjadi anggota sampel atas dasar pertimbangan peneliti (Darmawan,2014). Teknik penarikan sampel ini dipilih berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan peneliti, yakni 1) kelas yang dipilih adalah kelas yang memanfaatkan Quipper School untuk mendukung proses pembelajaran, 2) responden merupakan siswa yang menggunakan Quipper School, 3) siswa yang menggunakan Quipper School minimal selama 6 bulan. Sedangkan untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini, ditentukan berdasarkan rumus sampling Slovin (dalam Darmawan, 2014), yaitu: =
Keterangan:
N N(d)² + 1
n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi (jumlah siswa-siswi MAN Jombang) e2 = Presisi yang diterapkan sebesar 10%
Hasil pengumpulan data diketahui bahwa jumlah populasi keseluruhan dalam penelitian ini yaitu: 885 siswa, dengan rincian sebagai berikut. Tabel 1.1 Jumlah Populasi Penelitian Kelas
Jumlah siswa
XI (sebelas)
444
XI (duabelas)
441
Jumlah keseluruhan
885
Sumber: data sekunder diolah
I-30 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Sehingga berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus Slovin, maka dihasilkan sampel sebesar 90 responden. Untuk lebih detailnya terkait perhitungan dalam menentukan besaran sampel maka dapat dilihat sebagai berikut.
= = = = =
N N(d)² + 1
885 885(0.1)² + 1
885 885(0.01) + 1 885 9,85 ,
Kemudian jumlah sampel dalam penelitian ini dibulatkan menjadi 100 responden untuk lebih memudahkan perhitungan.
1.7.4
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain: 1. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek yang akan diteliti atau responden (Suyanto, 2005). Data primer dalam penelitian ini yaitu siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri Jombang (MAN Jombang). Pengumpulan data primer dihimpun oleh peneliti menggunakan kuesioner dan wawancara terstruktur pada responden dengan tujuan untuk menggali data yang lebih mendalam. Tipe pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner kepada responden bersifat semu terbuka. Data primer digunakan oleh peneliti untuk analisis data.
I-31 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2. Data Sekunder Data sekunder merupakan sumber data kedua setelah data primer, dimana data sekunder diambil dari lembaga atau institusi tertentu (Suyanto, 2005). Peneliti nantinya akan memperoleh data sekunder dari data yang telah di olah pihak atau lembaga tertentu, seperti data tentang akademik siswa, absensi data terkait profil sekolah dan data sejenisnya. 3. Pengumpulan data melalui observasi. Peneliti melakukan cara pengumpulan data dengan melihat langsung ke lapangan terhadap obyek yang akan diteliti yaitu siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri Jombang yang nantinya digunakan oleh peneliti untuk menjelaskan gambaran uraian lokasi penelitian. 4. Pengumpulan data melalui studi pustaka. Peneliti melakukan cara pengumpulan data dengan cara menggunakan sebagian data dari penelitian terdahulu, jurnal, artikel, buku laporan penelitian dan sejenisnya yang nantinya dapat membantu peneliti dalam menganalisis hasil temuan.
1.7.5
Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1.7.5.1 Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data dalam penelitian ini diantaranya proses editing, koding, dan tabulasi sebagai berikut: 1. Editing, yaitu proses awal pengolahan data yang telah terkumpul yang meliputi proses pemeriksaan dan meneliti kembali data yang telah terkumpul dari hasil penyebaran kuesioner guna mengetahui kelengkapan pengisian jawaban, kejelasan tulisan, kejelasan makna jawaban, konsistensi antar jawaban, relevansi jawaban kuesioner yang telah diisi responden. Editing atau pemeriksaan data sangat penting dilakukan agae informasi yang terdapat dalam kuesioner menjadi jelas, mudah dibaja, relevan dan tepat. I-32
SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2. Pemberian kode (coding), adalah proses yang dilakukan sebagai usaha untuk menyederhanakan data yaitu dengan cara memberikan simbol angka pada tiap-tiap jawaban atau mnegkhasikasikan jawaban responden atas suatu pertanyaan dengan menandai masing-masing jawaban dengan kode tertentu.
Coding
dilakukan
untuk
mempermudah
dan
mempercepat analisis data, serta mempermudah penyimpanan data. 3. Tabulasi data, proses ini dilakukan untuk mengetahui jumlah skor jawaban responden sesuai dengan variabel yang diteliti untuk kebutuhan analisis data lebih lanjut. Dari data yang terkumpul melalui proses pengumpulan data, dilakukan proses pengolahan data, kemudian dilakukan proses analisis data dan interpretasi data (Suyanto, 2005). Sedangkan untuk data-data yang bersifat kualitatif akan dihubungkan dengan data-data lain sehingga dapat disimpulkan kecenderungannya. Proses pengolahan selanjutnya yaitu membuat tabel silang terhadap beberapa variabel yang memiliki hubungan, dimana hubungan tersebut didasarkan atas teori atau kerangka konseptual dari hasil penelitian. Dalam proses pengolahan data, untuk memudahkan peneliti mengelola data maka peneliti menggunakan bantuan Microsoft excel dan SPSS16.0.
1.7.5.2 Teknik Analisis Data Teknik analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan mendeskripsikan dan menjelaskan temuan-temuan penelitian di lapangan. Proses analisa dilakukan dengan data-data yang telah di olah dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabel silang. Di mana hasil data tersebut dibandingkan dengan kerangka konseptual yang telah ditentukan atau data yang di peroleh dari penelitian I-33 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu. Pada akhirnya, penelitian deskriptif ini berupaya untuk memberikan gambaran sistematik atau mendeskripsikan data tentang kenyataan dan karakterisitik dari pemanfaatan Quipper School oleh siswa sebagai sarana pendukung belajar mereka secara akurat dan faktual.
I-34 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB II GAMBARAN UMUM Pada bab ini peneliti menguraikan tentang gambaran umum lokasi penelitian yang bertempat di Madrasah Aliyah Negeri Jombang. Dalam bab ini juga akan dijelaskan beberapa hal tentang gambaran umum objek penelitian yaitu siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri Jombang yang telah menggunakan Quipper School.
II.1 Gambaran Umum Madrasah Aliyah Negeri Jombang II.1.1 Sejarah Madrasah Aliyah Negeri Jombang Madrasah Aliyah Negeri Jombang atau yang dikenal dengan sebutan MAN Jombang merupakan salah satu sekolah tingkat menengah atas yang berbasis pendidikan agama Islam di kota Jombang. Madrasah aliyah ini bermula dari lembaga Pendidikan Guru Agama (PGA) Jombang. Lembaga PGA ini telah berjalan selama 24 tahun. Namun pada tahun 1992, PGA Jombang berubah nama menjadi MAN Jombang berdasarkan surat keputusan (SK) Menteri Agama RI Nomor 41 tahun 1992, tepatnya pada tanggal 1 Juli 1992 sehingga setiap tanggal 1 Juli selalu di peringati sebagai hari ulangtahun MAN Jombang. Di kota Jombang sendiri, terdapat 10 MAN yang tersebar di beberapa wilayah di Jombang. Beberapa MAN tersebut ada yang berbasis pesantren dan ada pula yang berbasis non pesantren. Salah satu madrasah yang berbasis non pesantren ini adalah MAN Jombang. Meskipun madrasah aliyah ini berbasis non pesantren, namun madrasah ini juga mempunyai peraturan dan kegiatan seperti madrasah yang berbasis pesantren sehingga kualitas dari MAN Jombang dapat di setarakan seperti MAN yang berbasis pesantren. Selain itu, MAN Jombang juga tidak kalah dengan sekolah-sekolah SMA yang ada di Jombang. Hal ini terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan MAN Jombang sama dengan SMA pada umumnya namun tetap berbasis pada agama Islam. MAN Jombang mempunyai visi dan misi untuk dapat mewujudkan terciptanya generasi muda yang tangguh dalam bidang ilmu pengetahuan agama, ilmu pengetahuan umum, berakhlak mulia dan mampu menghadapi tantangan II-1 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
perubahan zaman yang terus berkembang pesat. Oleh karena itu, visi MAN Jombang adalah “Terwujudnya generasi muda yang berilmu, beramal, berakhlak mulia, unggul dalam prestasi dan kompetitif dengan berbasis lingkungan sehat”. Sedangkan misi MAN Jombang yaitu: (1) Meningkatkan proses pembelajaran yang efektif, kreatif, dan inovatif; (2) Meningkatkan kualitas pengalaman ilmu dalam kehidupan sehari-hari; (3) Meningkatkan pembiasaan siswa dalam berakhlaqul karimah; (4) Meningkatkan kualitas kegiatan ekstra kurikuler; (5) Meningkatkan kualitas partisipasi siswa dalam event adu prestasi; (6) Selalu menciptakan lingkungan bersih dan sehat. Terletak di tengah kota Jombang, tepatnya di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 2 Jombang, area MAN Jombang cukup luas dengan terdiri banyak bangunan yang terdiri dari ruang kelas, kantor tata usaha, ruang guru, ruang kepala sekolah, perpustakaan, masjid, koperasi siswa, kantin, ruang osis, uks, dan lainnya. Madrasah yang dipimpin oleh Bapak H. Syamsul Ma’arif, S.Pd, M.Pd.I sebagai kepala madrasah ini mempunyai jumlah siswa sebanyak 1231 siswa yang berasal dari berbagai daerah sekitar Jombang maupun dari luar Jombang. Sedangkan tenaga pendidik dan kependidikan sebanyak 90 orang dengan berbagai latar belakang pendidikan yang berbeda mulai lulusan D3 sampai S2. Dibawah ini struktur pimpinan di MAN Jombang.
II-2 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tabel II.1 Struktur Pimpinan MAN Jombang Jabatan
Nama
Kepala Madrasah
H. Syamsul Ma’arif, S.Pd, M.Pd.I
Waka Kurikulum
Syamsul Ma’arif, S.Pd, M.Pd
Waka Kesiswaan
Hanum Habibah, S.Pd, M.Si
Waka Sarana
Santoso, S.Pd
Waka Humasy
Soeci Hariningsih, S.Pd, M.MPd
Kepala Tata Usaha
Matholib, S.Pd, M.MPd
Kepala Program Kelas Unggulan
Drs. Joko Trisula, M.Pd.I
Pengembangan Mutu Guru
Mahfudhah, S.Pd, M.Si
Pengembangan Mutu Siswa
Dra. Ida Inayawati
Bendahara DIPA
Lilik Aprilia Amd.Kom
Bendahara Komite
Khusnul Khotimah, Amd.Kom
Sumber: dokumen MAN Jombang Pada mulanya MAN Jombang hanya menyediakan 3 jurusan yaitu program IPA, IPS, dan Bahasa. Namun pada tahun 2011, MAN Jombang menyediakan jurusan baru yakni program Agama, sehingga saat ini MAN Jombang menyediakan 4 jurusan bagi siswa-siswinya. Pada tahun 2005, MAN Jombang telah membuka kelas unggulan bagi siswa-siswi yang mempunyai prestasi. Siswa-siswi yang masuk dalam kelas unggulan ini diambil dengan seleksi yang ketat melalui Tes Potensi Akademik (TPA), Tes Psikologi dan wawancara. Kelas Unggulan ini merupakan cikal bakal Rintisan Madrasah Bertaraf Internasional (RMBI). Upaya menuju ke RMBI telah dilakukan dengan ditanda tanganinya MoU kerjasama Sister School antara MAN Jombang dengan Emaar International School Singapura dan Q English School Australia dan terakhir MoU dengan Islamic College of Thailand. Namun mulai tahun 2013, MAN Jombang mengubah nama jurusan yang didasarkan pada kurikulum K-13 yakni program Ilmu-ilmu Keagamaan (IIK), program Ilmu-ilmu Bahasa (IIB), program Matematika dan Ilmu Alam (MIA), dan program Ilmu-ilmu Sosial (IIS).
II-3 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Selain itu, pada tahun 2013 MAN Jombang juga membuka program Tahfidz Qur’an yang dapat diikuti oleh semua siswa-siswi dari semua jurusan. Dalam rangka mengembangkan bakat dan minat siswa-siswinya, MAN Jombang juga menyediakan banyak ekstrakurikuler yang dapat diikuti para siswa-siswi diantaranya bola basket, bola volly, sepak bola, paskibraka, pramuka, pencak silat, PMR, dan masih banyak lagi. Siswa-siswi dapat mengikuti ektrakurikuler lebih dari satu yang sesuai keinginan dan bakat mereka. Selain itu, madrasah ini juga sering melakukan kegiatan-kegiatan non akademik seperti mengadakan pelatihan pengolahan sampah domestik, pembinaan tentang composting dan bank sampah, mengadakan pemilihan guk yuk MAN Jombang tiap tahun sebagai duta lingkungan di kawasan MAN Jombang, memperingati hari bumi, dan masih banyak lagi. Madrasah yang tahun ini genap berusia 25 tahun ini mempunyai banyak prestasi yang tidak kalah dengan sekolah-sekolah lain baik dalam tingkat propinsi maupun tingkat nasional seperti juara umum Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Wilker Surabaya tahun 2016, juara harapan 2 Kamishiba Bunkasai se-Jawa Timur XVIII, juara umum Lomba Pramuka Penegak Tk. Jatim, Juara 2 Umum Lomba Kreasi Baris Berbaris (LKBB) Garuda 16 se-Jawa Timur, juara 1 dan 3 Kaligrafi Tk. Jatim 2015, The Best Variasi Juara Bima III se-Jawa Timur, dan masih banyak lagi. Pada akhir tahun 2014, MAN Jombang mulai menggunakan Quipper School yang dipelopori oleh salah satu guru Matematika yang kini telah menjadi ambassador Quipper School kota Jombang. Mulanya Quipper School hanya diterapkan pada beberapa kelas saja. Semakin lama, sebagian guru mulai ikut bergabung dan mendaftarkan kelasnya dalam Quipper School, sehingga penerapan Quipper School di MAN Jombang mulai menyebar ke kelas-kelas mulai dari kelas X (sepuluh) hingga kelas XII (duabelas). Namun tetap saja penerapan Quipper School di MAN Jombang masih belum merata, karena tidak semua kelas yang dapat menerapkannya. Hal ini karena guru-guru yang mengajar pada kelas tersebut tidak bergabung dalam Quipper School. II-4 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
II.2 Gambaran Quipper School Quipper School didirikan oleh Masayuki Watanabe di London pada bulan Desember 2010, dimana Quipper School ini merupakan platform online yang dapat diakses secara gratis yang disediakan untuk guru dan siswa. Pada dasarnya Quipper School ini terdiri dari dua bagian yakni pertama, Q-Link (portal guru) yang diperuntukkan bagi guru, dan kedua, Q-Learn (portal siswa) yang diperuntukkan bagi siswa. Dalam menciptakan Quipper School, Masayuki Wanatabe membawa tagline yakni “Distributors of Wisdom (Penyalur pengetahuan)” serta mempunyai tujuan untuk merevolusi cara seseorang dalam belajar dan berbagi pengetahuan dengan memanfaatkan internet mobile.
Gambar II.1 Tampilan Utama Quipper School Quipper School mempunyai cara kerja yang dapat dikatakan sederhana. Guru hanya perlu membuat kelas nyata yang terdapat di sekolah secara online, selanjtnya guru hanya perlu mengatur tugas ke dalam topic-topik rinci yang dapat membantu siswa membangun pemahaman ilmu pengetahuan, lalu guru akan menerima analisa sederhana yang mudah dipahami yang mengacu pada perkembangan siswa sembari guru terus bekerja mengembangkan kurikulum. Atau secara ringkas, metode kerja Quipper School dapat dilakukan dalam tiga langkah, yaitu: II-5 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1. Langkah pertama, guru mengatur tugas secara online 2. Langkah kedua, siswa mengerjakan tugas yang diberikan secara mandiri 3. Langkah ketiga, sembari siswa mengerjakan tugas, guru dapat memberikan umpan balik langsung pada performa siswa
Gambar II.2 Cara Kerja Quipper School
II.2.1 Quipper School Link (Q-Link) Q-Link merupakan portal yang diperuntukkan bagi guru, dimana guru dapat membuat dan mengelola kelas secara online, serta melihat perkembangan para siswa. Pada Q-Link, guru dapat memanfaatkan ribuan materi dan soal yang telah disediakan sesuai dengan kurikulum yang berlaku untuk dijadikan sebagai tugas bagi seluruh siswa ataupun beberapa grup siswa dengan cara mengirimkan tugas dan ujian pada mereka. Guru juga dapat membuat konten edukasi dimana guru dapat membuat materi dan soal baru ataupun hanya mengubah konten yang sudah tersedia, serta guru dapat melihat dan menganalisa perkembangan para siswa karena antara Q-Learn dan Q-Link tersambung secara langsung sehingga guru dapat mengakses pusat informasi mengenai tingkat pengerjaan, pencapaian dan kekuatan serta kelemahan dari setiap siswa. II-6 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pada Q-Link, guru dapat bekerja secara sendiri atau melakukan kolaborasi bersama dua guru atau lebih pada kelas atau sekolah yang sama. Untuk bergabung dalam Q-Link, guru hanya perlu mendaftar dan membuat kelasnya sendiri. Dibawah ini cara untuk mendaftar Q-Link untuk guru: 1. Pertama, masukan alamat https://school.quipper.com/id tunggu hingga muncul tampilan utama Quipper School yang tampak seperti gambar II.1, kemudian klik pada portal guru. 2. Selanjutnya akan muncul tampilan seperti dibawah ini, kemudian klik “daftar sekarang!”.
Gambar II.3 Tahap 1 Mendaftar Q-Link
II-7 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3. Setelah itu akan muncul tampilan seperti dibawah ini, dan klik “Mulai”.
Gambar II.4 Tahap 2 Mendaftar Q-Link 4. Langkah berikutnya, klik pada “Lewati langkah ini”.
Gambar II.5 Tahap 3 Mendaftar Q-Link
II-8 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5. Selanjutnya isi formulir yang tersedia seperti dibawah ini.
Gambar II.6 Tahap 4 Mendaftar Q-Link 6. Kemudian isikan sekolah anda seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini. Jika sekolah anda belum terdaftar, anda bisa mengisi form secara manual. Selanjutnya klik “Lanjut”.
Gambar II.7 Tahap 5 Mendaftar Q-Link 7. Setelah mengklik “lanjut” pada tampilan sebelumnya, anda akan dibawa ke halaman resume aku yang telah dibuat, lalu klik “daftarkan saya”.
II-9 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Gambar II.8 Tahap 6 Mendaftar Q-Link 8. Setelah anda terdaftar, selanjutnya anda harus membuat nama kelas, seperti gambar dibawah ini.
Gambar II.9 Tahap 7 Mendaftar Q-Link 9. Setelah selesai membuat nama kelas, anda akan mendapatkan kode kelas yang nantinya untuk disebarkan ke siswa agar siswa dapat bergabung dalam kelas tersebut. Seperti gambar dibawah ini.
II-10 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Gambar II.10 Tahap 8 Mendaftar Q-Link
II.2.2 Quipper School Learn (Q-Learn) Q-Learn merupakan portal yang diperuntukkan bagi siswa, dimana setiap siswa mempunyai akun untuk dapat bergabung kedalam kelas tertentu dan setiap siswa yang telah bergabung dalam kelas tersebut akan memperoleh materi-materi dan tugas terkait mata pelajaran dalam kelas tersebut. Melalui QLearn siswa dapat mengerjakan tugas dari topik tertentu yang diberikan oleh guru, sekaligus mempelajari topik mata pelajaran yang berkaitan dengan tugas yang diberikan guru baik di dalam maupun di luar kelas melalui perangkat siswa masing-masing yang terkoneksi dengan internet. Setelah para siswa selesai mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan guru, sistem penilaian yang telah tersedia akan menganalisi data tersebut sehingga dari data tersebut akan membantu para guru mendapatkan gambaran mengenai pencapaian para siswa. Pada Q-Learn disediakan fitur pesan yang digunakan sebagai media komunikasi antara siswa dan guru, sehingga dapat memudahkan siswa untuk mengemukakan soal atau topik tertentu yang dirasa sulit baginya. Dengan begitu, guru dapat mendampingi siswa untuk lebih memahami materi dari topik tersebut. Q-Learn juga menyediakan fitur seperti games yang akan memberikan II-11 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
hadiah kepada siswa berupa koin saat siswa berhasil menjawab dengan benar soal yang diberikan guru ataupun saat diadakan kompetisi. Koin yang didapatkan siswa dapat ditukarkan dengan tema, sehingga siswa dapat menyesuaikan lingkungan belajar yang mereka inginkan. Siswa juga dapat melihat performa belajar dari teman-teman sekelasnya pada tampilan kronologi. Untuk dapat bergabung Q-Learn, siswa hanya perlu mendaftarkan dirinya pada website Quipper School. Adapun langkah-langkah untuk mendaftar sebagai berikut: 1. Pertama, masukan alamat https://school.quipper.com/id tunggu hingga muncul tampilan utama Quipper School yang tampak seperti gambar II.1, kemudian klik pada portal siswa. 2. Kedua, siswa melakukan pendaftaran yang dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu mendaftar melalui akun facebook atau mendaftar dengan membuat akun baru dengan mengisi form pendaftaran dengan mengklik “Buat Akun Quipper”. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar II.11 Tahap 1 Mendaftar Q-Learn
II-12 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3. Selanjutnya akan muncul form pendaftan yang harus diisi atau siswa dapat mendaftar melalui akun facebook yang dimilikinya dengan mengklik “Daftar dengan facebook”, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.
Gambar II.12 Tahap 2 Mendaftar Q-Learn 4. Setelah mengisi nama pada form pendafratan, selanjutnya siswa dapat mengisikan alamat email atau jika siswa tidak memiliki akun email dapat langsung melewati tahap ini. Namun mengisikan alamat email ini sangat penting apabila siswa lupa dengan kata sandi, maka pihak Quipper School dapat menghubunginya memalui email tersebut.
Gambar II.13 Tahap 3 Mendaftar Q-Learn
II-13 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5. Selanjutnya, siswa hanya perlu mengisi form pendaftaran lanjutan dengan membuat nama pengguna dan kata sandi yang diperlukan untuk login. Seperti gambar dibawah ini.
Gambar II.14 Tahap 4 Mendaftar Q-Learn 6. Setelah selesai mengisi semua form pendaftaran, maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini. Gambar dibawah menunjukkan bahwa siswa berhasil mendaftar.
Gambar II.15 Tahap 5 Mendaftar Q-Learn
II-14 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7. Dan langkah terakhir, siswa hanya perlu mengisi kode kelas yang sudah diberikan oleh guru mereka yang terdiri dari 7 karakter kombinasi antara huruf dan angka untuk dapat bergabung ke dalam kelas online.
Gambar II.16 Tahap 6 Mendaftar Q-Learn
II.2.3 Quipper School Create Quipper School Create merupakan portal dimana guru dapat membuat materi edukasi masing-masing mata pelajarannya untuk digunakan dalam Quipper School. Pada Q-Create, guru dapat mempublikasikan konten edukasi buatan sendiri untuk kelas yang dibuatnya dengan mudah sehingga meskipun pada Quipper School sendiri telah menyediakan ribuan topik yang dapat diakses guru dan siswa, namun guru tetap bisa membuat konten materi dari pelajaran yang diampuhnya. Hingga saat ini, Quipper School telah menyediakan dan mendistribusikan ribuan topik-topik dari berbagai mata pelajaran. Dibawah ini detail mata pelajaran dan jumlah topik yang ada dalam Quipper School pada tahun 2015.
II-15 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tabel II.2 Jumlah Konten Topik Quipper School Mata Pelajaran
Jenjang Kelas
Kelas X
-
100 topik Bahasa Indonesia 100 topik Bahasa Inggris 110 topik Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 40 topik Ekonomi-Akuntansi 20 topik Geografi 20 topik Sejarah 20 topik Sosiologi 47 topik Matematika
Kelas XI
-
100 topik Bahasa Indonesia 100 topik Bahasa Inggris 100 topik Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 40 topik Ekonomi-Akuntansi 20 topik Geografi 20 topik Sejarah 20 topik Sosiologi 60 topik Matematika
Kelas XII
-
100 topik Bahasa Indonesia 100 topik Bahasa Inggris 100 topik Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 40 topik Ekonomi-Akuntansi 20 topik Geografi 20 topik Sejarah 20 topik Sosiologi 55 topik Matematika
Sumber: Website Quipper School
II-16 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB III TEMUAN DATA
Pada bab III ini akan disajikan data hasil temuan di lapangan yang diperoleh melalui observasi, penyebaran kuesioner, dan juga wawancara atau probing. Data kemudian dilakukan coding serta diolah menggunakan SPSS 16.0. Data yang disajikan dalam bab ini berupa tabel frekuensi dan tabel skor yang bersal dari pertanyaan pada kuesioner. Tabel frekuensi yang disajikan dalam bab ini bertujuan untuk mengetahui gambaran prosentase responden yang merupakan siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri Jombang yang telah menggunakan Quipper School sebagai media penunjang dalam belajar. Tabel skor yang disajikan bertujuan untuk memberikan gambaran kekuatan aspek-aspek pemanfaatan Quipper School sebagai media penunjang dalam belajar oleh siswa. Berdasarkan kuesioner yang disajikan sebagai alat untuk mendapatkan data, hasil temuan data dibagi menjadi 6 bagian yang meliputi identitas responden, karakteristik responden, serta 4 aspek pemanfaatan Quipper School oleh responden yaitu performance expectancy (ekspektasi kinerja), effort expectancy (ekspektasi usaha), social influence (pengaruh sosial), dan facilitating condition (kondisi yang menfasilitasi).
III.1 Identitas Responden Berdasarkan kuesioner yang digunakan sebagai alat untuk mendapatkan data pada penelitian ini, identitas responden berisi tentang hal seperti nama, kelas, jurusan, nomor telepon, serta e-mail yang dimiliki oleh responden.
III-1 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III.2 Karakteristik Responden Pada bagian karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi 4 aspek yang terdapat dalam model UTAUT (Unified Theoryof Acceptance and Use of Technology) yang meliputi jenis kelamin (gender), usia (age), pengalaman (experience), dan kesukarelaan dalam memanfaatkan
Quipper School
(voluntariness of use). Selain itu, pada bagian karakteristik responden dalam penelitian ini juga meliputi gambaran umum responden terkait pemahaman dan intensitas penggunaan Quipper School. Berikut merupakan uraian mengenai karakteristik responden. III.2.1 Jenis Kelamin Responden Pada sub bab jenis kelamin (gender) responden, disajikan data berupa tabel frekuensi mengenai jenis kelamin responden yang merupakan siswa-siswi dari MAN Jombang yang telah dipilih sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Berikut merupakan tabel frekuensi jenis kelamin responden dalam penelitian ini: Tabel III.1 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin
Frekuensi
%
Laki-laki
50
50
Perempuan
50
50
100
100
Jumlah Sumber : Kuesioner no. 1
Berdasarkan data pada tabel III.1 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Tabel di atas juga menunjukkan mengenai jenis kelamin responden yakni siswa-siswi MAN Jombang yang telah menggunakan Quipper School. Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 50 responden dengan prosentase III-2 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
sebesar 50%, dan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 50 responden dengan prosentase 50%.
III.2.2 Usia Responden Pada sub bab usia (age) responden ini, akan disajikan data berupa tabel frekuensi mengenai usia responden dalam penelitian ini. Berikut merupakan tabel frekuensi usia responden dalam penelitian ini : Tabel III.2 Usia Responden Usia
Frekuensi
%
15
0
0
16
10
10
17
64
64
18
26
26
Jumlah
100
100
Sumber : Kuesioner no.2 Berdasarkan data pada tabel III.2 di atas, dapat diketahui bahwa usia responden yang memanfaatkan Quipper School didominasi oleh responden yang berusia 17 tahun yaitu sebanyak 64 responden dengan prosentase sebesar 64%. Sebanyak 26 responden dengan prosentase sebesar 26%, responden yang berusia 18 tahun yang memanfaatkan Quipper School dan untuk responden yang berusia 16 tahun hanya berjumlah 10 responden atau sebesar 10%, sedangkan untuk responden yang berusia 15 tahun mempunyai prosentase 0%.
III-3 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III.2.3 Pengalaman Responden Menggunakan Quipper School Pada sub bab pengalaman (experience) responden menggunakan Quipper School ini, akan disajikan data berupa tabel frekuensi mengenai pengalaman responden menggunakan Quipper School atau lama responden dalam menggunakan Quipper School dalam penelitian ini. Berikut merupakan tabel frekuensi pengalaman responden menggunakan Quipper School dalam penelitian ini : Tabel III.3 Pengalaman Responden Menggunakan Quipper School Pengalaman Responden
Frekuensi
%
6–12 bulan
83
83
> 1 tahun
17
17
> 2 tahun
0
0
100
100
Jumlah Sumber : Kuesioner no. 3
Berdasarkan data pada tabel III.3 di atas, dapat diketahui bahwa pengalaman responden menggunakan Quipper School atau lama responden dalam menggunakan Quipper School didominasi dengan jangka waktu 612 bulan (1 tahun) yaitu sebanyak 83 responden dengan prosentase sebesar 83%. Responden yang mempunyai pengalaman dalam menggunakan Quipper School dalam jangka waktu lebih dari 1 (>1) tahun hanya sebanyak 17 orang atau sebesar 17%, sedangkan pengalaman responden dalam menggunakan Quipper School dalam jangka waktu lebih dari 2 tahun sebesar 0% atau tidak ada satupun responden yang mempunyai pengalaman kurang dari 6 bulan.
III-4 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III.2.4 Kesukarelaan Responden Menggunakan Quipper School Pada sub bagian kesukarelaan menggunakan Quipper School (voluntaries of use) ini, akan disajikan data berupa tabel frekuensi mengenai unsur kesukarelaan responden menggunakan Quipper School. Berikut merupakan tabel frekuensi kesukarelaan responden menggunakan Quipper School dalam penelitian ini : Tabel III.4 Kesukarelaan Responden Menggunakan Quipper School Voluntariness of Use Quipper
Frekuensi
%
93
93
Ikut-ikutan teman
1
1
Keterpaksaan dari pihak tertentu
4
4
Lainnya..
2
2
100
100
School Kebutuhan
mengerjakan
tugas
sekolah
Jumlah Sumber : Kuesioner no. 4
Berdasarkan data pada tabel III.4 di atas, dapat diketahui bahwa unsur kesukarelaan responden menggunakan Quipper School didominasi oleh adanya kebutuhan responden untuk mengerjakan tugas sekolah dengan jumlah sebanyak 93 responden atau setara dengan 93%. Responden yang memiliki unsur kesukarelaan menggunakan Quipper School karena terdapat unsur keterpaksaan dari pihak tertentu sebanyak 4 responden atau setara dengan 4% dan responden yang memiliki unsur kesukarelaan menggunakan Quipper School karena ikut-ikutan teman hanya 1 responden atau sebesar 1%. Tabel di atas juga menunjukkan bahwa terdapat 2 responden atau sebesar 2% yang memilih opsi jawaban lainnya menyatakan bahwa terdapat
III-5 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
hal lain yang mendorong responden memanfaatkan Quipper School karena Quipper School baginya sangat berguna untuk belajar. Banyaknya responden yang menjawab pertanyaan mengenai kesukarelaan menggunakan aatkan Quipper School dengan jawaban karena adanya unsur kebutuhan mengerjakan tugas sekolah ini didukung dengan pernyataan dari responden sebagai berikut. “Iya sukarela sih mbak pakai Quipper School, soalnya punya kebutuhan buat ngerjain tugas sekolah yang dikasih guru”(R.63)
Selanjutnya responden yang menjawab pertanyaan mengenai kesukarelaan dalam memanfaatkan Quipper School dengan jawaban opsi lainnya yaitu karena baginya Quipper School berguna untuk belajar. Hal ini didukung dengan pernyataan dari responden sebagai berikut. “Sukarela lah mbak pakai Quipper, awalnya emang kepaksa soalnya disuruh sama guru tapi lama-lama enak juga, banyak manfaatnya dan berguna banget belajar mbak”(R.51)
III.3 Pemanfaatan Quipper School Pada bab III.3 ini akan disajikan beberapa tabel frekuensi mengenai gambaran umum pemanfaatan Quipper School sebagai sarana penunjang belajar oleh siswa yang terkait dengan pemahaman awal responden mengenai pemanfaatan Quipper School dan intensitas responden dalam menggunakan Quipper School. Berikut merupakan tabel frekuensi mengenai gambaran umum pemanfaatan Quipper School sebagai sarana penunjang belajar oleh siswa. III.3.1 Pemahaman Awal tentang Pemanfaatan Quipper School Pada sun bab ini, akan disajikan beberapa tabel frekuensi mengenai pemahaman awal responden mengenai pemanfaatan Quipper School sebagai sarana pendukung belajar yang meliputi kapan pertama kali III-6 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
responden mengenal Quipper School, sejauh mana responden memahami Quipper School sebagai media tentang apa, pertama kali responden menggunakan Quipper School, darimana responden pertama kali mengenal Quipper School, tujuan menggunakan Quipper School dan Alasan responden menggunakan Quipper School. Berikut merupakan tabel frekuensi mengenai pemahaman awal penggunaan Quipper School.
III.3.1.1 Pertama kali Responden Mengenal Quipper School Pada bagian ini akan disajikan data berupa tabel frekuensi terkait pertama kali responden menggunakan Quipper School. Berikut merupakan tabel frekuensi terkait pertama kali responden menggunakan Quipper School. Tabel III.5 Pertama Kali Responden Mengenal Quipper School Pertama Kali Mengenal
Frekuensi
%
Sebelum masuk SMA
1
1
Setelah masuk SMA
99
99
100
100
Quipper School
Jumlah Sumber : Kuesioner no. 5
Berdasarkan data pada tabel III.5 di atas, dapat diketahui bahwa hampir semua responden pertama kali mengenal Quipper School pada saat setelah masuk SMA yaitu sebanyak 99 responden atau setara dengan 99%, sedangkan hanya terdapat 1 responden atau sebesar 1% saja yang pertama kali mengenal Quipper School saat sebelum responden masuk SMA. Responden yang mengenal pertama kali Quipper School ketika sebelum masuk SMA mengatakan bahwa dia mengetahui informasi tentang Quipper
III-7 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
School dari temannya yang berada satu tingkat diatasnya. Hal ini didukung dengan pernyataan dari responden sebagai berikut. “Saya pertama kali tau tentang Quipper School dari kakak kelas pas saya mau masuk MAN mbak, tapi saya dulu gak seberapa tau Quipper School itu gimana dan buat apa, cuma sekedar tau aja klo Quipper School itu kayak e-learning”(R.28)
III.3.1.2 Pemahaman Responden tentang Quipper School Pada bagian ini akan disajikan data berupa tabel frekuensi terkait pemahaman responden mengenai Quipper School atau dengan kata lain responden memahami Quipper School sebagai media apa. Berikut merupakan tabel frekuensi terkait pemahaman responden mengenai Quipper School. Tabel III.6 Pemahaman Responden tentang Quipper School Keterangan
Ya
Media belajar secara online Media mengerjakan tugas yang diberikan guru Media untuk menemukan materi pelajaran Lainnya
Tidak
F1
%
F2
%
93
93
7
7
82
82
18
18
28
28
72
72
1
1
99
99
Sumber : Kuesinoer no. 6 Berdasarkan data pada tabel III.6 di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden memahami Quipper School sebagai media belajar secara online. Hal ini didukung dengan data di atas yang menunjukkan III-8 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
sebanyak 93 responden dengan prosentase 93%, sedangkan hanya 7 responden saja yang menyatakan bahwa Quipper School bukan merupakan media belajar secara online. Data di atas juga menyatakan bahwa sebanyak 82 responden yang memahami Quipper School sebagai media untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan prosentase sebesar 82%, sedangkan 18 responden dengan prosentase 18% yang menyatakan bahwa Quipper School bukan media untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru. Selanjutnya, sebanyak 28 responden yang memahami Quipper School sebagai media untuk menemukan materi-materi pelajaran dengan prosentase 28%, sedangkan sebanyak 72 responden dengan prosentase 72% yang menyatakan Quipper School bukan sebagai media untuk menemukan materi-materi pelajaran, sedangkan terdapat 1 responden atau sebesar 1% yang memilih opsi jawaban lainnya karena responden mempunyai pemahaman yang sedikit berbeda dengan responden lainnya yaitu Quipper School sebagai media online yang dapat digunakan untuk mengerjakan soal-soal dengan disertai pembahasannya sehingga responden dapat mengetahui letak kesalahannya. Banyaknya responden yang menjawab pertanyaan mengenai pemahaman Quipper School dengan menjawab sebagai media belajar secara online, media untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru, dan juga sebagai media untuk menemukan materi-materi pelajaran telah didukung dengan pernyataan dari responden sebagai berikut. “Bagi saya Quipper itu banyak kegunaannya mbak, bisa jadi media belajar online, jadi saya bisa belajar lewat hp aja trus bisa belajar dimana aja. Guru juga sering ngasih tugas lewat Quipper, jadi ya Quipper bisa jadi media buat ngerjakan tugas sekolah. Di Quipper juga banyak disediain materi-materi pelajaran, jadi klo gak punya buku pelajaran bisa dapetin materi dari Quipper, tinggal buka Quipper trus nyari materinya” (R.28) III-9 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Berdasarkan hasil kuesioner dari pertanyaan di atas menunjukkan bahwa sebagaian besar responden memahami Quipper School sebagai media belajar online, media mengerjakan tugas yang diberikan guru, dan juga media untuk menemukan materi-materi pelajaran.
III.3.1.3 Pertama kali Menggunakan Quipper School Pada bagian ini akan disajikan data berupa tabel frekuensi terkait pertama kali responden menggunakan Quipper School. Berikut merupakan tabel frekuensi terkait pertama kali responden menggunakan Quipper School. Tabel III.7 Pertama Kali Responden Menggunakan Quipper School Frekuensi
%
Sebelum masuk SMA
0
0
Saat kelas X (Sepuluh)
16
16
Saat kelas XI (Sebelas)
84
84
Saat kelas XII (Duabelas)
0
0
100
100
Pertama Kali Menggunakan Quipper School
Jumlah Sumber : Kuesioner no. 7
Berdasarkan data pada tabel III.7 di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden pertama kali menggunakan Quipper School saat kelas XI (sebelas) yaitu sebanyak 84 responden dengan prosentase sebesar 84%. Responden pertama kali menggunakan Quipper School saat kelas X (sepuluh) sebanyak 16 responden dengan prosentase sebesar 16%, sedangkan tidak ada satupun responden yang pertama kali menggunakan
III-10 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Quipper School pada saat sebelum masuk SMA maupun pada saat kelas XII (duabelas) yang ditunjukkan dengan prosentase 0% pada tabel di atas.
III.3.1.4 Sumber Informasi dalam Mengenal Quipper School Pada bagian ini akan disajikan data berupa tabel frekuensi terkait sumber informasi responden dalam mengenal Quipper School. Berikut merupakan tabel frekuensi terkait pertama kali responden menggunakan Quipper School sumber informasi responden dalam mengenal Quipper School. Tabel III.8 Sumber Informasi dalam Mengenal Quipper School Keterangan
Ya
Tidak
F1
%
F2
%
Guru
100
100
0
0
Teman
13
13
87
87
Orang tua
0
0
100
100
Lainnya
0
0
100
100
Sumber : Kuesioner no. 8 Berdasarkan data pada tabel III.8 di atas, dapat diketahui bahwa semua responden yaitu 100 responden pertama kali mengenal Quipper School atau sumber informasi pertama responden mengenal Quipper School adalah dari guru di sekolah yakni dengan prosentase sebesar 100%. Data pada tabel di atas juga menunjukkan bahwa tidak hanya dari guru responden mengenal Quipper School melainkan juga dari teman-teman responden yaitu sebanyak 13 responden dengan prosentase 13%, sedangkan sebanyak 87 responden yang lain menyatakan bahwa mereka mengenal Quipper School tidak dari temannya. Semua responden juga menyatakan
III-11 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
bahwa sumber informasi responden mengenal Quipper School tidak dari orang tua yang ditunjukkan pada tabel di atas dengan prosentase 100%.
III.3.1.5 Tujuan Memanfaatkan Quipper School Pada bagian ini akan disajikan data berupa tabel frekuensi terkait tujuan responden memanfaatkan Quipper School. Berikut merupakan tabel frekuensi terkait tujuan responden memanfaatkan Quipper School. Tabel III.9 Tujuan Responden Memanfaatkan Quipper School Keterangan
Ya
Untuk membantu belajar menjadi lebih muda Untuk mengerjakan tugas sekolah Untuk memanfaatkan waktu luang Lainnya
Tidak
F1
%
F2
%
52
52
48
48
93
93
7
7
17
17
83
83
2
2
98
98
Sumber : Kuesioner no. 9 Berdasarkan data pada tabel III.9 di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas tujuan responden dalam memanfaatkan Quipper School adalah untuk mengerjakan tugas sekolah yakni sebanyak 93 responden dengan prosesntase sebesar 93%, sedangkan hanya 7 responden dengan prosentase 7% yang menyatakan bahwa tujuan memanfaatkan Quipper School bukan untuk mengerjakan tugas sekolah. Berdasarkan tabel di atas juga dapat diketahui bahwa sebanyak 52 responden mempunyai alasan memanfaatkan Quipper School karena untuk membantu belajar menjadi lebih mudah dengan prosentase sebesar 52%, sedangkan sebanyak 48 responden dengan prosentase 48% menyatakan bahwa tujuan memanfaatkan Quipper School tidak untuk membantu belajar menjadi lebih mudah. Selanjutnya tujuan III-12 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
responden memanfaatkan Quipper School adalah untuk memanfaatkan waktu luang sebanyak 17 responden dengan prosentase sebesar17%, sedangkan sebanyak 83 responden dengan prosentase 83% menyatakan bahwa tujuan memanfaatkan Quipper School bukan untuk memanfaatkan waktu luang responden. Dari tabel di atas juga menunjukkan bahwa terdapat 2 responden atau sebesar 2% yang memilih opsi jawaban lainnya yang menyatakan bahwa tujuan memanfaatkan Quipper School adalah untuk dapat belajar di mana saja dan kapan saja tanpa perlu membawa buku catatan atau buku pelajaran. Setelah dilakukan wawancara kepada responden yang memilih ketiga jawaban yang disediakan peneliti, memiliki alasan bahwa awalnya tujuan responden dalam memanfaatkan Quipper School hanya untuk mengerjakan tugas sekolah, namun setelah lama menggunakannya responden merasa bahwa Quipper School juga dapat membantu mereka belajar menjadi lebih mudah, sehingga disaat responden memiliki waktu luang, responden memanfaatkannya untuk mengakses dan menggunakan Quipper School untuk belajar atau hanya sekedar melihat materi-materi yang tersedia. “Sebenere tujuan awal pakai Quipper iku cuma buat ngerjain tugas dari guru aja mbak, soale sering banget dikasih tugas sama PR jadi dulu buka Quipper cuma buat gitu ae, tapi lama-kelamaan ternyata Quipper berguna gawe mbantu belajar ben lebih mudah mbak. Akhire klo di rumah gak ada kerjaan, aku buka Quipper trus lihatlihat materi sama iseng-iseng ngerjain soal-soal” (R.87)
Sedangkan responden yang memilih opsi jawaban lainnya, setelah dilakukan wawancara
diperoleh
alasan bahwa tujuan
responden
memanfaatkan Quipper School supaya responden dapat belajar dimana dan
III-13 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
kapan saja tanpa perlu repot-repot membawa buku catatan atau buku pelajaran. “Tujuanku menggunakan Quipper School itu biar pas belajar lebih mudah dan gampang mbak, gak perlu bawa buku pelajaran kemana-mana, aku cuma tinggal bawa HP-ku trus tinggal buka Quipper udah bisa belajar mbak, jadi aku bisa belajar kapan aja dan dimana aja mbak, jadi pas lagi jalan-jalan sama temen aku masih bisa belajar mbak” (R.7)
III.3.1.6 Alasan Memanfaatkan Quipper School Pada bagian ini akan disajikan data berupa tabel frekuensi terkait alasan responden memanfaatkan Quipper School. Berikut merupakan tabel frekuensi terkait alasan responden memanfaatkan Quipper School. Tabel III.10 Alasan Responden Memanfaatkan Quipper School Keterangan
Ya
Tidak
F1
%
F2
%
Kewajiban sebagai seorang siswa Dianjurkan oleh pihak sekolah Ikut-ikutan teman
70
70
30
30
83
83
17
17
4
4
96
96
Lainnya
2
2
98
98
Sumber : Kuesioner no. 10 Berdasarkan data pada tabel III.10 di atas, dapat diketahui bahwa alasan responden dalam memanfaatkan Quipper School didominasi dengan jawaban karena dianjurkan oleh pihak sekolah sebanyak 83 responden dengan prosentase sebesar 83%, sedangkan sebanyak 17 responden dengan prosentase sebesar 17% yang menyatakan bahwa alasan memanfaatkan III-14 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Quipper School karena tidak dianjurkan oleh pihak sekolah. Selanjutnya sebanyak 70 responden menyatakan alasan memanfaatkan Quipper School karena kewajiban sebagai seorang siswa dengan prosentase sebesar 70%, sedangkan sebanyak 30 responden dengan dengan prosentase sebesar 30% yang menyatakan bahwa alasan memanfaatkan Quipper School bukan karena kewajiban sebagai seorang siswa. Dari data di atas juga menunjukkan bahwa sebanyak 4 responden yang mempunyai alasan memanfaatkan Quipper School karena ikut-ikutan teman dengan prosentase sebesar 4%, sedangkan sebanyak 96 responden yang mempunyai alasan memanfaatkan Quipper School bukan karena ikut-ikutan teman dengan prosentase sebesar 96%. Responden yang memilih opsi jawaban lainnya sebanyak 2 responden dengan prosentase 2% menyatakan bahwa alasan memanfaatkan Quipper School karena responden dianjurkan oleh guru namun setelah menggunakan responden menganggap bahwa Quipper School itu sangat menyenangkan untuk belajar. Data di atas menunjukkan bahwa alasan responden memanfaatkan Quipper School didominasi oleh alasan yaitu karena dianjurkan pihak sekolah dan karena kewajiban sebagai seorang siswa, sedangkan terdapat 2 responden yang memilih opsi jawaban lainnya. Setelah dilakukan wawancara kepada responden yang memilih opsi jawaban “lainnya” memiliki alasan bahwa responden beranggapan menggunakan Quipper School adalah hal yang menyenangkan untuk belajar. “Quipper School iku asyik mbak gawe belajar, aku iso garap soalsoal terus onok pembahasane sekalian, dadi aku ngerti kerjaanku salah opo enggak, yaa meskipun alasan utama gawe Quipper School iku disuruh mbi guruku mbak, tapi enak kok mbak di gawe belajar” (R.51)
III-15 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III.3.2 Intensitas Penggunaan Quipper School Pada sun bab intensitas penggunaan Quipper School ini, akan disajikan beberapa tabel frekuensi mengenai intensitas penggunaan Quipper School yang meliputi intensitas pengaksesan Quipper School, seberapa sering waktu yang diluangkan unruk mengakses Quipper School dan rata-rata waktu yang dihabiskan untuk mengakses Quipper School. Berikut merupakan tabel frekuensi mengenai pemahaman awal penggunaan Quipper School.
III.3.2.1 Intensitas Responden Mengakses Quipper School Pada bagian ini akan disajikan data berupa tabel frekuensi terkait intensitas responden dalam mengakses Quipper School. Berikut merupakan tabel frekuensi terkait intensitas responden dalam mengakses Quipper School. Tabel III.11 Intensitas Responden Mengakses Quipper School Keterangan
Frekuensi
%
Sangat sering (>5 kali)
14
14
Sering (3-5 kali)
64
64
Jarang (1-2 kali)
22
22
Tidak pernah
0
0
100
100
Jumlah Sumber : Kuesioner no. 11
Tabel III.11 di atas, merupakan tabel frekuensi yang menunjukkan intensitas responden dalam mengakses Quipper School dalam kurun waktu seminggu. Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 64 responden dengan prosentase sebesar 64% sering mengakses Quipper School yaitu sebanyak 3-5 kali III-16 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dalam kurun waktu seminggu. Selanjutnya, sebanyak 22 responden dengan prosentase sebesar 22% jarang mengakses Quipper School yaitu sebanyak 1-2 kali dalam kurun waktu seminggu. Sebanyak 14 responden dengan prosentase sebesar 14% mempunyai intensitas mengakses Quipper School sangat sering yaitu lebih dari lima (>5) kali dalam kurun waktu seminggu, sedangkan tidak ada satupun responden yang tidak pernah mengakses Quipper School yang ditunjukkan dengan prosentase 0%.
III.3.2.2 Intensitas Responden Meluangkan Waktu untuk Mengakses Quipper School Pada bagian ini akan disajikan data berupa tabel frekuensi terkait intensitas responden dalam meluangkan waktunya untuk mengakses Quipper School. Berikut merupakan tabel frekuensi terkait intensitas responden dalam meluangkan waktunya untuk mengakses Quipper School. Tabel III.12 Intensitas Responden Meluangkan Waktu untuk Mengakses Quipper School Keterangan
Frekuensi
%
Sangat sering
3
3
Sering
53
53
Jarang
43
43
Tidak pernah
1
1
100
100
Jumlah Sumber : Kuesioner no. 12
Berdasarkan data pada tabel III.12 di atas, dapat diketahui bahwa intensitas responden dalam meluangkan waktu mereka untuk mengakses Quipper School hampir dari setengah lebih responden atau sebanyak 53 responden yang sering meluangkan waktu untuk mengakses Quipper III-17 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
School dengan prosentase sebesar 53%. Sebanyak 43 resonden dengan prosentase sebesar 43% jarang meluangkan waktu mereka untuk mengakses Quipper School. Tabel di atas juga menunjukkan bahwa hanya sebanyak 3 responden atau setara dengan 3% yang sangat sering meluangkan waktunya untuk mengakses Quipper School, sedangkan hanya terdapat 1 responden atau setara dengan 1% yang tidak pernah meluangkan waktunya untuk mengakses Quipper School.
III.3.2.3 Rata-rata Waktu yang Dihabiskan untuk Mengakses Quipper School Pada bagian ini akan disajikan data berupa tabel frekuensi terkait rata-rata waktu yang dihabiskan responden untuk mengakses Quipper School. Berikut merupakan tabel frekuensi rata-rata waktu yang dihabiskan responden untuk mengakses Quipper School. Tabel III.13 Rata-rata Waktu yang Dihabiskan untuk Mengakses Quipper School Keterangan
Frekuensi
%
>2 jam
2
2
1-2 jam
29
29
30-60 menit
51
51
<30 menit
18
18
100
100
Jumlah Sumber : Kuesioner no. 13
Berdasarkan data pada tabel III.13 di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas rata-rata waktu yang dihabiskan responden untuk mengakses Quipper School adalah sekitar 30-60 menit dalam waktu sehari yang ditunjukkan pada tabel di atas sebanyak 51 responden dengan prosentase III-18 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
sebesar 51%. Sebanyak 29 responden atau setara dengan 29% menunjukkan rata-rata waktu yang dihabiskan untuk mengakses Quipper School yaitu sekitar 1-2 jam dalam waktu sehari. Tabel di atas juga menunjukkan bahwa sebanyak 18 responden yang menghabiskan waktu rata-, sedangkan hanya terdapat 2 responden atau setara dengan 2% yang menghabiskan waktu sekitar lebih dari 2 (>2) jam untuk mengakses Quipper School dalam waktu sehari.
III.4 Pemanfaatan Quipper School Menggunakan Model UTAUT Pada bab III.4 ini akan disajikan beberapa tabel frekuensi mengenai pemanfaatan Quipper School dengan menggunakan model UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology). Untuk melihat gambaran pemanfaatan Quipper School sebagai sarana penunjang belajar siswa ini meliputi 4 variabel atau konstruk yaitu performance expectation, effort expectation, social influence, dan facilitating condition. Berikut merupakan tabel frekuensi mengenai gambaran pemanfaatan Quipper School sebagai sarana penunjang belajar siswa.
III.4.1 Performance Expectancy Pada bagian ini peneliti akan menyajikan data yang berupa tabel frekuensi mengenai aspek-aspek dari faktor performance expectancy dalam pemanfaatan Quipper School. Berikut merupakan tabel frekuensi mengenai aspek dimensi isi :
III-19 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tabel III. 14 Performance Expectancy (Ekspektasi Kinerja) SS
Keterangan Penggunaan QS bermanfaat dalam kegiatan belajar QS memudahkan kegiatan belajar QS membantu siswa memahami materi pelajaran lebih mudah dan cepat QS menyediakan banyak informasi dan materi pelajaran yang dibutuhkan siswa QS membantu siswa mengerjakan tugas dengan mudah dan cepat QS menyediakan materi dan contoh soal serta pembahasan yang memudahkan belajar QS menjadikan belajar siswa lebih mudah dan nyaman QS meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah Total
S
KS
TS
STS
Jumlah
Frek
%
Frek
%
Frek
%
Frek
%
Frek
%
Frek
%
39
39
48
48
8
8
2
2
3
3
100
100
37
37
50
50
9
9
3
3
1
1
100
100
30
30
40
40
25
25
4
4
1
1
100
100
28
28
60
60
8
8
3
3
1
1
100
100
23
23
48
48
20
20
8
8
1
1
100
100
43
43
46
46
9
9
0
0
2
2
100
100
24
24
58
58
14
14
3
3
1
1
100
100
18
18
54
54
24
24
3
3
1
1
100
100
242
30,25
404
50,5
117
14,62
26
3,25
11
1,37
800
100
Sumber : Kuesioner no.14-21 III-20 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Berdasarkan data pada tabel III.14 di atas, dapat diketahui bahwa total dari responden yang menjawab sangat setuju untuk semua pernyataan tentang aspek yang berkaitan dengan faktor ekspektasi kinerja dalam pemanfaatan Quipper School sebanyak 242 responden dengan prosentase sebesar 30,25%. Pernyataan dengan jawaban setuju sebanyak 404 responden dengan prosentase sebesar 50,5%. Pernyataan dengan jawaban kurang setuju sebanyak 117 responden dengan prosentase 14,62%. Pernyataan dengan jawaban tidak setuju sebanyak 26 responden dengan prosentase sebesar 3,25%, dan pernyataan dengan jawaban sangat tidak setuju sebanyak 11 responden dengan prosentase sebesar 1,37%. Pernyataan “penggunaan Quipper School sangat bermanfaat dalam kegiatan belajar siswa” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 39 responden dengan prosentase sebesar 39%, sedangkan setuju sebanyak 48 responden dengan prosentase sebesar 48%. Jawaban kurang setuju dari pernyataan tersebut sebanyak 8 responden dengan prosentase sebesar 8%. Jawaban tidak setuju sebanyak 2 responden dengan prosentase sebesar 2%, dan untuk jawaban sangat tidak setuju sebanyak 3 responden dengan prosentase sebesar 3%. Setelah dilakukan wawancara, responden yang memilih opsi jawaban “setuju” memiliki alasan bahwa adanya Quipper School, kegiatan belajar responden lebih mudah dan sangat membantu untuk menemukan materi-materi pelajaran yang tidak ada dalam bukunya. “Quipper School berguna banget mbak buat belajar, soalnya aku kan suka bawa HP kemana-mana, jadi klo aku mau belajar tinggal buka dari HP-ku aja mbak, jadi gampanglah aku nyari materi buat belajar mbak”(R.3)
III-21 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Sedangkan responden yang memilih opsi jawaban “sangat tidak setuju”, setelah dilakukan wawancara diperoleh alasan bahwa responden merasa kesulitan belajar menggunakan Quipper School, karena ketika ada materi yang tidak dimengerti responden tidak dapat langsung bertanya, berbeda ketika responden belajar dikelas yang langsung dapat bertanya kepada guru. “Enakan belajar langsung di kelas mbak, bisa tanya-tanya ke guru klo ada yang gak paham sama pelajarannya, klo pake Quipper ntar tanya ke siapa, ujung-ujungnya tanya ke guru juga pas di sekolah mbak, tambah susah kan jadinya mbak” (R.23)
Pernyataan “Quipper School memudahkan siswa dalam kegiatan belajar” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 37 responden dengan prosentase sebesar 37%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 50 responden dengan prosentase sebesar 50%. Responden yang memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 9 responden dengan prosentase sebesar 9%, sedangkan yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 3 responden atau setara 3%, dan hanya 1 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan prosentase sebesar 1%. Pernyataan “Quipper School dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran lebih muda dan cepat” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 30 responden dengan prosentase sebesar 30%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 40 responden dengan prosentase sebesar 40%. Responden yang memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 25 responden dengan prosentase sebesar 25%, sedangkan yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 4 responden atau setara 4%, dan hanya 1 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan prosentase sebesar 1%. III-22 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pernyataan “Quipper School menyediakan banyak informasi dan materi pelajaran yang dibutuhkan siswa” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 28 responden dengan prosentase sebesar 28%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 60 responden dengan prosentase sebesar 60%. Responden yang memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 8 responden dengan prosentase sebesar 8%, sedangkan yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 3 responden atau setara 3%, dan hanya 1 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan prosentase sebesar 1%. Pernyataan “Quipper School dapat membantu siswa mengerjakan tugas dengan mudah dan cepat” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 23 responden dengan prosentase sebesar 23%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 48 responden dengan prosentase sebesar 48%. Responden yang memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 20 responden dengan prosentase sebesar 20%, sedangkan yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 8 responden atau setara 8%, dan hanya 1 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan prosentase sebesar 1%. Pernyataan “Quipper School menyediakan banyak materi dan contoh soal serta pembahasannya yang memudahkan siswa belajar” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 43 responden dengan prosentase sebesar 43%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 46 responden dengan prosentase sebesar 46%. Responden yang memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 9 responden dengan prosentase sebesar 9%, sedangkan yang memberikan jawaban sangat tidak setuju sebanyak 2 responden dengan prosentase 2%, dan tidak ada satupun responden yang memberikan jawaban tidak setuju yakni dengan prosentase sebesar 0%.
III-23 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pernyataan “Quipper School menjadikan belajar siswa lebih mudah dan nyaman” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 24 responden dengan prosentase sebesar 24%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 58 responden dengan prosentase sebesar 58%. Responden yang memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 14 responden dengan prosentase sebesar 14%, sedangkan yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 3 responden atau setara 3%, dan hanya 1 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan prosentase sebesar 1%. Pernyataan “Quipper School dapat meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 18 responden dengan prosentase sebesar 18%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 54 responden dengan prosentase sebesar 54%. Responden yang memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 24 responden dengan prosentase sebesar 24%, sedangkan yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 3 responden atau setara 3%, dan hanya 1 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan prosentase sebesar 1%. Setelah dilakukan wawancara, diketahui bahwa responden yang memilih opsi jawaban “tidak setuju” memiliki alasan bahwa responden tidak merasakan adanya peningkatan hasil belajar ketika responden menggunakan Quipper School, atau dengan kata lain responden beranggapan bahwa menggunakan Quipper School ataupun tidak, hasil belajar responden tetap sama. “emmm kurang setuju mbak aku, soalnya bagiku sih sama aja, pake Quipper ataupun enggak nilaiku tetep sama mbak, tapi ya emang Quipper lebih memudahkan cara belajarku”(R.52)
III-24 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Sedangkan responden yang memilih opsi jawaban “setuju” memiliki alasan bahwa Quipper School bisa meningkatkan hasil belajarnya dengan tersedianya materi-materi dan soal-soal yang dapat dikerjakan responden beserta pembahasannya. “Gara-gara pake Quipper School nilai-nilaiku lumayan naik mbak, soalnya aku sering iseng-iseng ngerjain soal-soal latihan (R.7)
Selanjutnya peneliti akan menyajikan tabel frekuensi mengenai aspek-aspek dari faktor effort expectation dalam pemanfaatan Quipper School. Berikut merupakan tabel III.16 yang membahas mengenai hal tersebut.
III.4.2 Effort Expectancy Pada bagian ini peneliti akan menyajikan data yang berupa tabel frekuensi mengenai aspek-aspek dari faktor effort expectancy dalam pemanfaatan Quipper School. Berikut merupakan tabel frekuensi mengenai aspek dimensi isi :
III-25 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tabel III.15 Effort Expectancy (Ekspektasi Usaha) SS
Keterangan Tampilan QS jelas dan mudah dipahami Tampilan QS terlihat sederhana namun menarik Tersedia beberapa tema tampilan yang menarik Pengoperasian QS sangat mudah dipahami Untuk mempelajari QS merupakan hal yang mudah QS dapat digunakan dengan lancar Total
S
KS
TS
STS
Jumlah
Frek
%
Frek
%
Frek
%
Frek
%
Frek
%
Frek
%
31
31
59
59
9
9
0
0
1
1
100
100
36
36
52
52
7
7
4
4
1
1
100
100
34
34
54
54
6
6
5
5
1
1
100
100
38
38
52
52
7
7
2
2
1
1
100
100
32
32
54
54
10
10
3
3
1
1
100
100
23
23
54
54
21
21
0
0
2
2
100
100
194
32,33
325
54,17
60
10
14
2,33
7
1,17
600
100
Sumber : Kuesioner no.22-27 Berdasarkan data pada tabel III.15 di atas, dapat diketahui bahwa total dari responden yang menjawab sangat setuju untuk semua pernyataan tentang aspek yang berkaitan dengan faktor ekspektasi usaha dalam pemanfaatan Quipper School sebanyak 194 responden dengan prosentase sebesar 32,33%. Pernyataan dengan jawaban setuju sebanyak 325 responden dengan prosentase sebesar 54,17%. Pernyataan dengan jawaban kurang setuju sebanyak 60 responden dengan prosentase 10%. Pernyataan dengan jawaban tidak setuju sebanyak 14 responden dengan prosentase
III-26 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
sebesar 2,33%, dan pernyataan dengan jawaban sangat tidak setuju sebanyak 7 responden dengan prosentase sebesar 1,17%. Pernyataan “Tampilan Quipper School jelas dan mudah dipahami” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 31 responden dengan prosentase sebesar 31%, sedangkan setuju sebanyak 59 responden dengan prosentase sebesar 59%. Jawaban kurang setuju dari pernyataan tersebut sebanyak 9 responden dengan prosentase sebesar 9%, sedangkan yang memberikan jawaban sangat tidak setuju hanya 1 responden dengan prosentase 1%, dan tidak ada satupun responden yang memberikan jawaban tidak setuju yakni dengan prosentase sebesar 0%. Pernyataan “Tampilan Quipper School terlihat sederhana namun menarik” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 36 responden dengan prosentase sebesar 36%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 52 responden dengan prosentase sebesar 52%. Responden yang memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 7 responden dengan prosentase sebesar 7%, sedangkan yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 4 responden atau setara 4%, dan hanya 1 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan prosentase sebesar 1%. Pernyataan “Quipper School menyediakan beberapa tema tampilan yang menarik” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 34 responden dengan prosentase sebesar 34%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 54 responden dengan prosentase sebesar 54%. Responden yang memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 6 responden dengan prosentase sebesar 6%, sedangkan yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 5 responden atau setara 5%, dan hanya 1 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan prosentase sebesar 1%. III-27 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Setelah dilakukan wawancara, diketahui bahwa responden yang memilih opsi jawaban “setuju” memiliki alasan bahwa responden merasa senang dan suka dengan tema-tema yang disediakan di Quipper School, sehingga responden tidak merasa bosan ketika menggunakannya. “Aku suka banget mbak sama tampilannya, temanya lucu-lucu, bisa digonta-ganti, jadi gak ngerasa bosen pas buka Quipper”(R.28)
Pernyataan “Pengoperasian (penggunaan) Quipper School sangat mudah
dipahami”
menunjukkan
bahwa
jumlah
responden
yang
memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 38 responden dengan prosentase sebesar 38%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 52 responden dengan prosentase sebesar 52%. Responden yang memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 7 responden dengan prosentase sebesar 7%, sedangkan yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 2 responden atau setara 2%, dan hanya 1 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan prosentase sebesar 1%. Pernyataan “Untuk mempelajari Quipper School merupakan hal yang mudah” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 32 responden dengan prosentase sebesar 32%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 54 responden dengan prosentase sebesar 54%. Responden yang memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 10 responden dengan prosentase sebesar 10%, sedangkan yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 3 responden atau setara 3%, dan hanya 1 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan prosentase sebesar 1%.
III-28 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pernyataan “Quipper School dapat digunakan dengan lancar” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 23 responden dengan prosentase sebesar 23%, sedangkan setuju sebanyak 54 responden dengan prosentase sebesar 54%. Jawaban kurang setuju dari pernyataan tersebut sebanyak 21 responden dengan prosentase sebesar 21%, sedangkan yang memberikan jawaban sangat tidak setuju hanya sebanyak 2 responden dengan prosentase 2%, dan tidak ada satupun responden yang memberikan jawaban tidak setuju yakni dengan prosentase sebesar 0%. Selanjutnya peneliti akan menyajikan tabel frekuensi mengenai aspek-aspek dari faktor social influance dalam pemanfaatan Quipper School. Berikut merupakan tabel III.16 yang membahas mengenai hal tersebut.
III.4.3 Social Influence Pada bagian ini peneliti akan menyajikan data yang berupa tabel frekuensi mengenai aspek-aspek dari faktor social influance dalam pemanfaatan Quipper School. Berikut merupakan tabel frekuensi mengenai aspek dimensi isi :
III-29 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tabel III.16 Social Influance (Pengaruh Sosial) Keterangan Penggunakan QS di sekolah di pengaruhi oleh guru Guru menyarankan agar siswa menggunakan QS untuk mendukung belajarnya Siswa percaya dengan guru yang menyarankan Pihak sekolah memberi dukungan dalam penggunaan QS Guru selalu membantu saya dalam menggunakan QS Guru akan selalu mendukung saya untuk menggunakan QS Total
SS
S
KS
TS
STS
Jumlah
Frek
%
Frek
%
Frek
%
Frek
%
Frek
%
Frek
%
27
27
60
60
11
11
0
0
1
1
100
100
31
31
64
64
4
4
0
0
0
0
100
100
29
29
58
58
12
12
0
0
1
1
100
100
26
26
52
52
18
18
0
0
4
4
100
100
9
9
59
59
19
19
9
9
4
4
100
100
26
26
55
55
13
13
3
3
3
3
100
100
348
58
77
12,83
12
2
13
2,17
600
100
148
24,6 7
Sumber : Kuesioner no.28-33 Berdasarkan data pada tabel III.16 di atas, dapat diketahui bahwa total dari responden yang menjawab sangat setuju untuk semua pernyataan tentang aspek yang berkaitan dengan faktor pengaruh sosial dalam pemanfaatan Quipper School sebanyak 148 responden dengan prosentase III-30 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
sebesar 24,67%. Pernyataan dengan jawaban setuju sebanyak 348 responden dengan prosentase sebesar 58%. Pernyataan dengan jawaban kurang setuju sebanyak 77 responden dengan prosentase 12,83%. Pernyataan dengan jawaban tidak setuju sebanyak 12 responden dengan prosentase sebesar 2%, dan pernyataan dengan jawaban sangat tidak setuju sebanyak 13 responden dengan prosentase sebesar 2,17%. Pernyataan “Penggunaan Quipper School di sekolah dipengaruhi oleh guru” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 27 responden dengan prosentase sebesar 27%, sedangkan setuju sebanyak 60 responden dengan prosentase sebesar 60%. Jawaban kurang setuju dari pernyataan tersebut sebanyak 11 responden dengan prosentase sebesar 11%, sedangkan yang memberikan jawaban sangat tidak setuju hanya 1 responden dengan prosentase 1%, dan tidak ada satupun responden yang memberikan jawaban tidak setuju yakni dengan prosentase sebesar 0%. Pernyataan “Guru menyarankan agar siswa menggunakan Quipper School untuk mendukung belajarnya” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 31responden dengan prosentase sebesar 31%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 64 responden dengan prosentase sebesar 64%. Responden yang memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 4 responden dengan prosentase sebesar 4%, sedangkan tidak ada responden satupun yang memberikan jawaban tidak setuju atau sangat tidak setuju yakni dengan prosentase sebesar 0%. Pernyataan “Siswa percaya dengan guru yang menyarankan karena sudah berpengalaman dalam penggunaan Quipper School” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 29 responden dengan prosentase sebesar 29%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 58 responden dengan prosentase sebesar 58%. Responden III-31 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
yang memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 12 responden dengan prosentase sebesar 12%, sedangkan tidak ada responden yang memberikan jawaban tidak setuju yakni dengan prosentase 0%, dan hanya 1 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan prosentase sebesar 1%. Setelah dilakukan wawancara, diketahui bahwa responden yang memilih opsi jawaban “setuju” memiliki alasan bahwa responden percaya kepada guru ketika disarankan menggunakan Quipper School karena guru yang bersangkutan telah berpengalaman dan responden merasa bahwa yang disarankan guru merupakan hal baik untuk meningkatkan belajar siswanya. “Saya percaya sekali mbak sama bu titik, soalnya beliau kan jadi ambasadornya, makanya pas disuruh daftar Quipper, mau-mau aja mbak, lagian ibunya ngasih saran buat daftar kan buat kebaikan saya dan siswa-siswanya juga” (R.51)
Pernyataan “Pihak sekolah memberi dukungan dalam penggunaan Quipper School” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 26 responden dengan prosentase sebesar 26%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 52 responden dengan prosentase sebesar 52%. Responden yang memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 18 responden dengan prosentase sebesar 18%, sedangkan tidak ada responden yang memberikan jawaban tidak setuju yakni dengan prosentase 0%, dan sebanyak 4 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan prosentase sebesar 4%. Pernyataan “Guru selalu membantu siswa dalam menggunakan Quipper School” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 9 responden dengan prosentase sebesar 9%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 59 responden dengan prosentase sebesar 59%. Responden yang memberikan jawaban kurang setuju III-32 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
sebanyak 19 responden dengan prosentase sebesar 19%, sedangkan yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 9 responden atau setara 9%, dan sebanyak 4 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan prosentase sebesar 4%. Pernyataan
“Guru
akan
selalu
mendukung
siswa
untuk
menggunakan Quipper School” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 26 responden dengan prosentase sebesar 26%, sedangkan setuju sebanyak 55 responden dengan prosentase sebesar 55%. Jawaban kurang setuju dari pernyataan tersebut sebanyak 13 responden dengan prosentase sebesar 13%, sedangkan yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 3 responden dengan prosentase 3% ,dan sebanyak 3 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan prosentase 3%. Selanjutnya peneliti akan menyajikan tabel frekuensi mengenai aspek-aspek dari faktor facilitating condition dalam pemanfaatan Quipper School. Berikut merupakan tabel III.17 yang membahas mengenai hal tersebut.
III.4.4 Facilitating Condition Pada bagian ini peneliti akan menyajikan data yang berupa tabel frekuensi mengenai aspek-aspek dari faktor facilitating condition dalam pemanfaatan Quipper School. Berikut merupakan tabel frekuensi mengenai aspek dimensi isi :
III-33 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tabel III.17 Facilitating Condotion (Kondisi fasilitas) SS
Keterangan Pihak sekolah menyediakan fasilitas komputer dan jaringan wifi Fasilitas komputer yang disediakan sudah memadai Fasilitas wifi yang disediakan sudah memadai Quipper School sangat mudah di akses setiap saat dengan mudah Guru bersedia membantu siswa ketika mendapatkan kesulitan dalam mengoperasikan Quipper School Guru memberitahu cara menyelesaikan permasalahan dalam penggunaan Quipper School Total
S
KS
TS
STS
Jumlah
Frek
%
Frek
%
Frek
%
Frek
%
Frek
%
Frek
%
23
23
41
41
25
25
8
8
3
3
100
100
5
5
21
21
43
43
22
22
9
9
100
100
9
9
39
39
37
37
13
13
2
2
100
100
18
18
51
51
25
25
5
5
1
1
100
100
14
14
57
57
23
23
4
4
2
2
100
100
18
18
56
56
19
19
5
5
2
2
100
100
87
14,5
265
44,17
172
57
9,5
19
3,17
600
100
28,6 7
Sumber : Kuesioner no.34-39
III-34 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Berdasarkan data pada tabel III.17 di atas, dapat diketahui bahwa total dari responden yang menjawab sangat setuju untuk semua pernyataan tentang aspek yang berkaitan dengan faktor ekspektasi usaha dalam pemanfaatan Quipper School sebanyak 87 responden dengan prosentase sebesar 14,5%. Pernyataan dengan jawaban setuju sebanyak 265 responden dengan prosentase sebesar 44,17%. Pernyataan dengan jawaban kurang setuju sebanyak 172 responden dengan prosentase 28,67%. Pernyataan dengan jawaban tidak setuju sebanyak 57 responden dengan prosentase sebesar 9,5%, dan pernyataan dengan jawaban sangat tidak setuju sebanyak 19 responden dengan prosentase sebesar 3,17%. Pernyataan “Pihak sekolah telah menyediakan fasilitas seperti komputer dan jaringan wifi untuk mengakses Quipper School” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 23 responden dengan prosentase sebesar 23%, sedangkan setuju sebanyak 41 responden dengan prosentase sebesar 41%. Jawaban kurang setuju dari pernyataan tersebut sebanyak 25 responden dengan prosentase sebesar 25%, sedangkan yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 8 responden dengan prosentase 8% ,dan sebanyak 3 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan prosentase 3%. Setelah dilakukan wawancara, diketahui bahwa responden yang memilih opsi jawaban “kurang setuju” memiliki alasan bahwa responden merasa fasilitas-fasilitas yang disediakan pihak sekolah untuk mendukung siswa memanfaatkan Quipper School kurang memadai. “Sebenere di sekolah ada komputer lumayan banyak mbak, tapi ya gitu gara-gara jarang di pake jadi banyak yang rusak. Klo wifi juga disediain juga, dulu wifinya enak lancar terus, tapi sekarang wifinya sering mati mbak” (R.3)
III-35 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pernyataan “Fasilitas komputer yang disediakan pihak sekolah sudah memadai” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 5 responden dengan prosentase sebesar 5%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 21 responden dengan prosentase sebesar 21%. Responden yang memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 43 responden dengan prosentase sebesar 43%, sedangkan yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 22 responden dengan prosentase sebebsar 22%, dan sebanyak 9 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan prosentase sebesar 9%. Pernyataan “Fasilitas wifi yang disediakan pihak sekolah sudah memadai” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 9 responden dengan prosentase sebesar 9%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 39 responden dengan prosentase sebesar 39%. Responden yang memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 37 responden dengan prosentase sebesar 37%, sedangkan yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 13 responden dengan prosentase sebesar 13%, dan sebanyak 2 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan prosentase sebesar 2%. Setelah dilakukan wawancara, diketahui bahwa responden yang memilih opsi jawaban “kurang setuju” memiliki alasan bahwa responden merasa wifi yang disediakan pihak sekolah kurang bisa digunakan, karena terkadang wifi sekolah sering mati sehingga siswa tidak dapat menggunakannya. “Di sekolah ada mbak wifi, tapi ya gitu kadang nyala lancar kadang mati, tapi akhir-akhir ini sering mati mbak, jadi bingung klo ada tugas di Quipper” (R.3)
Pernyataan “Quipper School sangat mudah di akses setiap saat dengan mudah” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan III-36 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
jawaban sangat setuju sebanyak 18 responden dengan prosentase sebesar 18%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 51 responden dengan prosentase sebesar 51%. Responden yang memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 25 responden dengan prosentase sebesar 25%, sedangkan yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 5 responden atau setara 5%, dan hanya 1 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju atau setara dengan 1%. Pernyataan “Guru bersedia membantu siswa ketika mendapatkan kesulitan dalam mengoperasikan Quipper School” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 14 responden dengan prosentase sebesar 14%, sedangkan untuk jawaban setuju sebanyak 57 responden dengan prosentase sebesar 57%. Responden yang memberikan jawaban kurang setuju sebanyak 23 responden dengan prosentase sebesar 23%, sedangkan yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 4 responden atau setara 4%, dan sebanyak 2 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju atau setara dengan 2%. Pernyataan “Guru memberitahu cara menyelesaikan permasalahan dalam penggunaan Quipper School” menunjukkan bahwa jumlah responden yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 18 responden dengan prosentase sebesar 18%, sedangkan setuju sebanyak 56 responden dengan prosentase sebesar 56%. Jawaban kurang setuju dari pernyataan tersebut sebanyak 19 responden dengan prosentase sebesar 19%, sedangkan yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 5 responden atau setara 5%, dan sebanyak 2 responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju atau setara dengan 2%.
III-37 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III.5 Analisis Statistik Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran kekuatan variabel penelitian yang dilihat dari kategori skor jawaban responden. Untuk melihat gambaran kekuatan variabel penelitian maka sebelumnya skor responden diklasifikasikan menjadi 5 kategori sebagai berikut. Tabel III.18 Tabel Kategori Berdasarkan Skor Kategori
Skor
Sangat Rendah
1,00 – 1,80
Rendah
1,81 – 2,60
Sedang
2,61 – 3,40
Tinggi
3,41 – 4,20
Sangat Tinggi
4,21 – 5,00
Sumber : Data primer diolah Hasil pengolahan data mengenai statistik deskriptif variabel dari jawaban responden pengguna, diuraikan dalam tabel dibawah sebagai berikut.
III.5.1 Gambaran Kategori Ekspektasi Kinerja (Performance Expectancy) Analisis statistik deskriptif Ekspektasi Kinerja (Performance Expectancy) terdiri dari 8 pertanyaan yang diukur dengan skala 5 4 3 2 1. Berdasarkan perhitungan didapatkan nilai skor berikut:
III-38 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tabel III.19 Gambaran Kategori Ekspektasi Kinerja (Performance Expectancy) No.
Keterangan
SS (5)
Frekuensi S KS TS (4) (3) (2)
STS (1)
Total Skor
RataRata Skor
Kategori
1.
Penggunaan QS bermanfaat dalam 39 48 8 belajar siswa 2. QS memudahkan 37 50 9 kegiatan belajar siswa QS membantu siswa memahami materi 30 40 25 3. pelajaran lebih mudah dan cepat QS menyediakan banyak informasi dan 28 60 8 4. materi pelajaran yang dibutuhkan siswa QS membantu siswa mengerjakan tugas 23 48 20 5. dengan mudah dan cepat QS menyediakan banyak materi dan contoh soal serta 43 46 9 6. pembahasannya yang memudahkan siswa belajar QS menjadikan 24 58 14 7. belajar siswa lebih mudah dan nyaman QS meningkatkan 18 54 24 8. hasil belajar siswa di sekolah Total Rata-Rata Rata-Rata Skor Keseluruhan Sumber : Data primer diolah
2
3
418
4,18
Tinggi
3
1
419
4,19
Tinggi
4
1
394
3,94
Tinggi
3
1
411
4,11
Tinggi
8
1
384
3,84
Tinggi
0
2
428
4,28
Sangat Tinggi
3
1
401
4,01
Tinggi
3
1
385
3,85
Tinggi
32,4 4,05
Tinggi
III-39 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Berdasarkan tabel III.19 di atas, dapat dilihat bahwa kriteria secara umum skor responden pada variabel Performance Expectancy masuk dalam kategori tinggi, akan tetapi terdapat satu indikator pernyataan pada variabel Performance Expectancy yang masuk dalam kategori sangat tinggi. Indikator yang masuk dalam kategori tinggi antara lain indikator mengenai “penggunaan Quipper School sangat bermanfaat dalam kegiatan belajar siswa” memiliki rata-rata skor 4,18. Indikator mengenai “Quipper School memudahkan siswa dalam kegiatan belajar” memiliki rata-rata skor 4,19. Indikator mengenai “Quipper School membantu siswa lebih memahami materi pelajaran dengan lebih mudah dan cepat” memiliki rata-rata skor 3,94. Indikator mengenai “Quipper School menyediakan banyak informasi dan materi pelajaran yang dibutuhkan oleh siswa” memiliki rata-rata skor 4,11. Indikator mengenai “Quipper School membantu siswa mengerjakan tugas dengan mudah dan cepat” memiliki rata-rata skor 3,84. Indikator mengenai “Quipper School menjadikan belajar siswa lebih mudah dan nyaman” memiliki rata-rata skor 4,01. Indikator mengenai “Quipper School dapat meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah” memiliki rata-rata skor 3,85. Indikator yang masuk dalam kategori sangat tinggi yaitu indikator mengenai “Quipper School menyediakan banyak materi dan contoh soal serta pembahasannya yang memudahkan siswa belajar” memiliki rata-rata skor 4,28. Total skor keseluruhan adalah 32,4 dengan rata-rata skor keseluruhan berjumlah 4,05, sehingga dapat disimpulkan statistik deskriptif pada variabel Performance Expectancy (ekspektasi kinerja) tersebut dalam kategori tinggi.
III-40 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III.5.2 Gambaran Kategori Ekspektasi Usaha (Effort Expectancy) Analisis statistik deskriptif dimensi Ekspektasi Usaha (Effort Expectancy) terdiri dari 6 pertanyaan yang diukur dengan skala 5 4 3 2 1. Berdasarkan perhitungan didapatkan nilai skor berikut: Tabel III.20 Gambaran Kategori Ekspektasi Usaha (Effort Expectancy) No.
Keterangan
1.
Tampilan QS jelas dan mudah dipahami Tampilan QS terlihat sederhana namun menarik Tersedia beberapa tema tampilan yang menarik Pengoperasian QS sangat mudah dipahami Untuk mempelajari QS merupakan hal yang mudah QS dapat digunakan dengan lancar
2.
3.
4.
5.
6.
Frekuensi KS TS (3) (2)
Total Skor
RataRata Skor
Kategori
1
379
3,79
Tinggi
4
1
418
4,18
Tinggi
6
5
1
415
4,15
Tinggi
52
7
2
1
424
4,24
Sangat Tinggi
32
54
10
3
1
413
4,13
Tinggi
23
54
21
0
2
396
3,96
Tinggi
24,45 4,075
Tinggi
SS (5)
S (4)
31
59
9
0
36
52
7
34
54
38
Total Rata-Rata Rata-Rata Skor Keseluruhan Sumber : Data primer diolah
STS (1)
Berdasarkan tabel III.20 di atas, dapat dilihat bahwa kriteria secara umum skor responden pada variabel Effort Expectancy masuk dalam kategori tinggi, akan tetapi terdapat satu indikator pernyataan pada variabel Performance Expectancy yang masuk dalam kategori sangat III-41 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tinggi. Indikator yang masuk dalam kategori tinggi antara lain indikator mengenai “Tampilan Quipper School jelas dan mudah dipahami” memiliki rata-rata skor 3,79. Indikator mengenai “Tampilan Quipper School terlihat sederhana namun menarik” memiliki rata-rata skor 4,18. Indikator mengenai “Quipper School menyediakan beberapa tema tampilan yang menarik” memiliki rata-rata skor 4,15. Indikator mengenai “Untuk mempelajari Quipper School merupakan hal yang mudah” memiliki rata-rata skor 4,13. Indikator mengenai “Quipper School dapat digunakan dengan lancar” memiliki rata-rata skor 3,94. Indikator yang masuk dalam kategori sangat tinggi yaitu indikator mengenai “Pengoperasian (penggunaan) Quipper School sangat mudah pahami” memiliki rata-rata skor 4,24. Total skor keseluruhan adalah 24,45 dengan rata-rata skor keseluruhan berjumlah 4,075, sehingga dapat disimpulkan statistik deskriptif pada variabel Effort Expectancy (ekspektasi usaha) tersebut dalam kategori tinggi.
III.5.3 Gambaran Kategori Pengaruh Sosial (Social Influance) Analisis statistik deskriptif dimensi Pengaruh Sosial (Social Influance) terdiri dari 6 pertanyaan yang diukur dengan skala 5 4 3 2 1. Berdasarkan perhitungan didapatkan nilai skor berikut:
III-42 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tabel III.21 Gambaran Kategori Pengaruh Sosial (Social Influance) No.
Keterangan
1.
Penggunakan QS di sekolah di pengaruhi oleh guru Guru menyarankan agar siswa menggunakan QS untuk mendukung belajarnya Siswa percaya dengan guru yang menyarankan Pihak sekolah memberi dukungan dalam penggunaan QS Guru selalu membantu saya dalam menggunakan QS Guru akan selalu mendukung saya untuk menggunakan QS
2.
3.
4.
5.
6.
SS (5)
Frekuensi S KS TS (4) (3) (2)
27
60
11
0
1
409
4,09
Tinggi
31
64
4
0
0
423
4,23
Sangat Tinggi
29
58
12
0
1
414
4,14
Tinggi
26
52
18
0
4
396
3,96
Tinggi
9
59
19
9
4
360
3,60
Tinggi
26
55
13
3
3
398
3,98
Tinggi
24 4
Tinggi
Total Rata-Rata Rata-Rata Skor Keseluruhan Sumber : Data primer diolah
STS (1)
Total Skor
RataRata Skor
Kategori
Berdasarkan tabel III.21 di atas, dapat dilihat bahwa kriteria secara umum skor responden pada variabel Social Influance masuk dalam kategori tinggi, akan tetapi terdapat satu indikator pernyataan pada III-43 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
variabel Social Influance yang masuk dalam kategori sangat tinggi. Indikator yang masuk dalam kategori tinggi antara lain indikator mengenai “Penggunakan Quipper School di sekolah di pengaruhi oleh guru” memiliki rata-rata skor 4,09. Indikator mengenai “Siswa percaya dengan guru tersebut karena sudah berpengalaman dalam penggunaan Quipper School” memiliki rata-rata skor 4,14. Indikator mengenai “Pihak sekolah memberi dukungan dalam penggunaan Quipper School” memiliki rata-rata skor 3,96. Indikator mengenai “Guru selalu membantu siswa dalam menggunakan Quipper School” memiliki rata-rata skor 3,60. Indikator mengenai “Guru akan selalu mendukung siswa untuk menggunakan Quipper School” memiliki rata-rata skor 3,98. Indikator yang masuk dalam kategori sangat tinggi yaitu indikator mengenai “Guru menyarankan agar siswa menggunakan Quipper School untuk mendukung belajarnya” memiliki rata-rata skor 4,23. Total skor keseluruhan adalah 24 dengan rata-rata skor keseluruhan berjumlah 4, sehingga dapat disimpulkan statistik deskriptif pada variabel Social Influence (pengaruh sosial) tersebut dalam kategori tinggi.
III-44 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III.5.4 Gambaran Kategori Kondisi Fasilitas (Fasilitating Conditions) Analisis statistik deskriptif dimensi Kondisi Fasilitas (Fasilitating Conditions) terdiri dari 6 pertanyaan yang diukur dengan skala 5 4 3 2 1. Berdasarkan perhitungan didapatkan nilai skor berikut: Tabel III.22 Gambaran Kategori Kondisi Fasilitas (Fasilitating Conditions) No.
Keterangan
1.
Tersedia fasilitas komputer dan jaringan wifi Fasilitas komputer yang disediakan sudah memadai Fasilitas wifi yang disediakan sudah memadai QS sangat mudah di akses setiap saat dengan mudah Guru bersedia membantu siswa ketika mendapatkan kesulitan dalam mengoperasikan QS Guru memberitahu cara menyelesaikan permasalahan dalam penggunaan QS
2.
3.
4.
5.
6.
Frekuensi KS TS (3) (2)
Total Skor
RataRata Skor
Kategori
3
373
3,73
Tinggi
22
9
291
2,91
Sedang
37
13
2
340
3,40
Sedang
51
25
5
1
380
3,80
Tinggi
14
57
23
4
2
377
3,77
Tinggi
18
56
19
5
2
383
3,83
Tinggi
21,44 3,57
Tinggi
SS (5)
S (4)
23
41
25
8
5
21
43
9
39
18
Total Rata-Rata Rata-Rata Skor Keseluruhan Sumber : Data primer diolah
STS (1)
III-45 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Berdasarkan tabel III.21 di atas, dapat dilihat bahwa kriteria secara umum skor responden pada variabel Facilitating Conditions masuk dalam kategori tinggi, akan tetapi terdapat dua indikator pernyataan pada variabel Facilitating Conditions yang masuk dalam kategori sedang. Indikator yang masuk dalam kategori tinggi antara lain indikator mengenai “Pihak sekolah telah menyediakan fasilitas seperti komputer dan wifi untuk mengakses Quipper School” memiliki rata-rata skor 3,73. Indikator mengenai “Quipper School sangat mudah di akses setiap saat dengan mudah” memiliki rata-rata skor 3,80. Indikator mengenai “Guru akan bersedia membantu ketika saya mendapatkan kesulitan dalam mengoperasikan Quipper School” memiliki rata-rata skor 3,77. Indikator mengenai “Guru akan memberitahu siswa cara menyelesaikan permasalahan dalam penggunaan Quipper School” memiliki rata-rata skor 3,83. Indikator yang masuk dalam kategori sedang antara lain indikator mengenai “Fasilitas komputer yang disediakan pihak sekolah sudah memadai” memiliki rata-rata skor 2,91, dan indikator mengenai “Fasilitas wifi yang disediakan pihak sekolah sudah memadai” memiliki rata-rata skor 3,40. Total skor keseluruhan adalah 21,44 dengan rata-rata skor keseluruhan berjumlah 3,57, sehingga dapat disimpulkan statistik deskriptif pada variabel Facilitating Conditions (kondisi fasilitas) tersebut dalam kategori tinggi.
III-46 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB IV INTERPRETASI DATA
Berdasarkan data yang telah diperoleh peneliti dari hasil observasi, penyebaran kuesioner, dan hasil probing yang telah didapatkan pada proses penyebaran kuesioner di lapangan yang telah diuraikan dalam bab III yakni temuan data, maka pada bab IV ini akan dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dengan mengaitkan teori yang ada, pendapat para ahli, penelitian terdahulu serta interpretasi peneliti. Pada analisis data ini secara umum akan membahas mengenai gambaran pemanfaatan Quipper School sebagai sarana pendukung proses belajar siswa Madrasah Aliyah Negeri Jombang. Berikut ini merupakan analisis yang berkaitan dengan rumusan masalah dalam penelitian ini.
IV.1 Gambaran pemanfaatan Quipper School di MAN Jombang Keberhasilan suatu sistem e-learning sebagai sarana pendukung proses belajar di sekolah dapat dilihat dari penerimaan dan pemanfaatan dari siswa-siswi yang menggunakannya. Dari penerimaan dan pemanfaatan oleh siswa inilah yang akan menjadi pengukur kepuasan mereka dalam menggunakan e-learning tersebut. Kehadiran Quipper School sebagai salah satu e-learning yang dapat digunakan secara gratis oleh siapapun, diharapkan dapat menjadi suatu alat belajar yang membantu dan memudahkan kegiatan belajar para siswa. Pemanfaatan Quipper School di MAN Jombang merupakan salah satu tindakan yang dilakukan pihak sekolah untuk mendukung kegiatan belajar para siswa di sekolah, sehingga diharapkan dengan pemanfaatan Quipper School ini dapat memberi kemudahan proses belajar siswa di sekolah. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan model UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology) untuk mengetahui gambaran pemanfaatan Quipper School sebagai sarana pendukung proses belajar siswa di IV-1 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
MAN Jombang melaui konstruk Behavioral Intention (minat pemanfaatan) yang terdiri dari Performance Expectancy (Ekspektasi Kinerja), Effort Expectancy (Ekspektasi Usaha), Social Influence (Pengaruh Sosial), dan konstruk Facilitating Condotions (Kondisi-kondisi Fasilititas) yang akan mempengaruhi secara langsung perilaku pemanfaatan siswa. Keempat konstruk tersebut akan dianalisis secara lebih lanjut dengan mengaitkan model teori UTAUT, penelitian terdahulu, pendapat para ahli dan interpretasi dari peneliti.
IV.1.1 Ekspektasi Kinerja (Performance Expectancy) Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai pemanfaatan Quipper School sebagai sarana pendukung proses belajar siswa melalui konstruk ekspektasi kinerja (performance expectancy). Ekspektasi kinerja dapat didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan seorang individu terhadap sejauh mana penggunaan teknologi atau sistem baru yang akan membantu individu tersebut mendapatkan keuntungan-keuntungan kinerja pada pekerjaannya (Venkatesh, 2003). Berikut merupakan beberapa bagian yang dapat menggambarkan bagaimana pemanfaatan Quipper School sebagai sarana pendukung proses belajar di sekolah melalui konstruk ekspektasi kinerja (performance expectancy). Pada tabel III.14 halaman III-20 menunjukkan mengenai gambaran ekspektasi kinerja yakni tingkat kepercayaan siswa dalam menggunakan Quipper School yang dapat memberikan keuntungan dalam kegiatan belajarnya. Hasil temuan data pada bab III, diketahui bahwa sebesar 80,75% siswa menyatakan bahwa siswa percaya dengan menggunakan Quipper School sebagai sarana pendukung belajar di sekolah dapat membantunya dalam mendapatkan keuntungan dan kemudahan dalam kegiatan belajarnya, sedangkan hanya sebesar 4,625% siswa saja yang merasa bahwa memanfaatkan Quipper School tidak dapat membantu siswa IV-2 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
untuk mendapatkan keuntungan dan kemudahan dalam belajarnya dan sisanya sebesar 14,625% siswa yang merasa kurang setuju dengan pemanfaatan Quipper School yang dapat membantu siswa dalam mendapatkan keuntungan dan kemudahan dalam kegiatan belajarnya. Tingkat ekspektasi kinerja dalam pemanfaatan Quipper School yang tinggi dapat diketahui berdasarkan dari pernyataan bahwa penggunaan Quipper School sangat bermanfaat dalam kegiatan belajar siswa dengan prosentase sebesar 87%. Hal ini dapat menunjukkan bahwa pemanfaatan Quipper School memberikan keuntungan dalam kegiatan belajar siswa. Keuntungan lain yang didapatkan siswa yaitu adanya Quipper School dapat memudahkan siswa dalam kegiatan belajarnya sebesar 87%, Quipper School juga dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran lebih cepat dan lebih mudah sebesar 70%, serta Quipper School dapat membantu siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dengan mudah dan cepat sebesar 71%. Keuntungan-keuntungan yang didapatkan siswa ini karena pada Quipper School disediakan banyak informasi dan materi-materi pelajaran yang dibutuhkan oleh siswa. Berdasarkan hasil temuan peneliti mendapatkan sebanyak 88% siswa yang menyatakan bahwa ketersediaan informasi dan mareti-materi pelajaran pada Quipper School sangat dibutuhkan siswa untuk membantunya dalam belajar. Selain itu juga tersedia contoh soal-soal beserta pembahasannya dari setiap materi pelajaran. Hal ini tentu saja dapat membantu siswa untuk lebih memahami dan memperdalam pembelajarannya, sehingga sebanyak 89% siswa merasa bahwa Quipper School sangat membantunya. Sebanyak 82% siswa, juga merasa dengan Quipper School membuat kegiatan belajarnya lebih mudah dan nyaman, sehingga banyak siswa yang merasa bahwa dengan menggunakan Quipper School dapat meningkatkan hasil belajar siswa di
IV-3 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
sekolah dengan prosentase sebesar 72%. (lihat pada bab III, tabel III.14, halaman III-20). Dari indikator-indikator pada variabel ekspektasi kinerja terlihat bahwa siswa percaya bahwa Quipper School mempunyai kegunaan untuk membantu dan mempermudah siswa dalam mendapatkan keuntungan dalam proses belajarnya. Hal ini didukung dengan data pada tabel III.19 halaman III-38 mengenai kekuatan variabel ekspektasi kinerja yang dilihat dari nilai rata-rata skor hasil dari penjumlahan dan pembagian dari banyaknya pertanyaan untuk variabel ekspektasi kinerja. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata skor pada variabel ekspektasi kinerja sebesar 4,05. Hal itu menandakan bahwa skor tersebut masuk dalam kategori tinggi, sehingga dapat diartikan bahwa ekspektasi kinerja memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap minat pemanfaatan pada Quipper School, dimana siswa MAN Jombang meyakini bahwa dengan menggunakan Quipper School dapat membantu kegiatan belajar mereka dengan memberikan keuntungan bagi mereka seperti ketersediaan materimateri pelajaran yang dapat membantunya belajar menjadi lebih mudah dan dapat membantunya menyelesaikan tugas dari sekolah dengan mudah dan cepat. Siswa yang merasa mendapatkan keuntungan dari penggunaan Quipper School akan semakin berniat menggunakan Quipper School untuk menjadi media pendukung mereka dalam belajar. Hal ini berarti semakin tinggi ekspektasi kinerja siswa, maka akan mempengaruhi minat siswa untuk memanfaatkan Quipper School dalam belajar. Pengaruh ekspektasi kinerja terhadap minat pemanfaaatan siswa dalam menggunakan Quipper School, dapat dilihat melalui faktor-faktor dari variabel ekspektasi kinerja yang meliputi persepsi pengguna, motivasi ekstrinsik, keuntungan relative, kenyamanan dalam bekerja, dan hasil yang diharapkan (Aoun, Chadi et al, 2010). Persepsi pengguna siswa dalam IV-4 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
menggunakan Quipper School dapat dilihat dari indikator bahwa penggunaan Quipper School dapat memberikan manfaat dan memberikan kemudahan siswa dalam kegiatan belajarnya. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Davis (1989) bahwa persepsi pengguna merupakan keyakinan individu dalam memperoleh manfaat yang menguntungkan apabila menggunakan suatu teknologi informasi. Motivasi ekstrinsik juga dapat mempengaruhi minat siswa untuk memanfaatkan Quipper School. Siswa akan mengakses dan menggunakan Quipper
School
karena
mereka
membutuhnya,
sehingga
siswa
membutuhkan sistem yang memudahkan kegiatan belajarnya menjadi lebih efektif dan efisien. Dalam penelitian ini, motivasi ekstrinsik dapat dilihat dari indikator pernyataan dari ekspektasi kinerja bahwa penggunaan Quipper School mampu membantu siswa memahami materi pelajaran dan membantu siswa mengerjakan tugas-tugasnya dengan mudah dan cepat. Yin-Leng Theng, dkk (2005) menyatakan bahwa penggunaan sistem digunakan pengguna untuk mencapai tujuan tertentu dengan efektivitas, efisiensi, dan kepuasan dalam konteks pengguna. Hal ini dapat diartikan bahwa motivasi ekstrinsik yang berkaitan dengan keefektivan dan efisiensi dalam menggunakan Quipper School dapat mempengaruhi minat siswa untuk memanfaatkan Quipper School sebagai media pendukung belajar mereka. Keuntungan relatif akan mempengaruhi minat siswa dalam memanfaatkan Quipper School. Hal ini berkaitan dengan keuntungan yang didapatkan oleh siswa. Indikator pernyataan pada variabel ekspektasi kinerja yang menunjukkan keuntungan relative yaitu pada Quipper School tersedia banyak informasi dan materi-materi pelajaran yang dibutuhkan siswa, sehingga siswa merasa terbantu ketika mereka belajar karena juga tersedia banyak contoh soal serta pembahasannya. Davis dkk (dalam IV-5 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Thompson, 1992) menemukan bahwa niat seseorang dalam menggunakan komputer dipengaruhi oleh bagaimana komputer tersebut berguna untuk meningkatkan pekerjaannya. Apabila dihubungkan dengan penelitian ini, maka peningkatan kinerja siswa dalam belajar yang berkaitan dengan ketersediaan materi dan soal-soal pembahasan di Quipper School yang membantunya belajar menjadikan siswa tertarik untuk memanfaatkan Quipper School. Ekspektasi kinerja juga dilihat berdasarkan faktor kenyamanan dalam bekerja. Faktor kenyamanan dalam bekerja berkaitan dengan kemudahan yang dirasakan siswa dalam kegiatan belajarnya. Dalam penelitian ini, indikator kenyamanan dalam bekerja dapat dilihat dari pernyataan bahwa Quipper School menjadikan kegiatan belajar siswa menjadi lebih mudah dan nyaman. Ketika siswa dapat belajar dengan mudah dan nyaman, dapat diartikan jika siswa merasa senag karena menggunakan Quipper School. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Davis (dalam Thompson, 1999) bahwa niat seseorang dalam menggunakan komputer dipengaruhi pula oleh tingkat pengalaman yang menyenangkan dalam penggunaan komputer. Apabila dikaitkan dengan penelitian ini, maka siswa akan berniat menggunakan Quipper School jika siswa tersebut merasa senang karena kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan. Faktor terakhir dari ekspektasi kinerja yang mempengaruhi minat pemanfaatan siswa menggunakan Quipper School adalah faktor hasil yang diharapkan. Faktor hasil yang diharapkan ini berkaitan dengan indikator penyataan dari ekspektasi kinerja bahwa Quipper School dapat meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah. Hal ini sama dengan pendapat Quensenbery (dalam Yin-Leng Theng, 2005) bahwa efektifitas dari suatu sistem memungkinkan pengguna dapat memenuhi tujuannya secara komprehensif. Ketika hal tersebut dihubungkan dengan penelitian ini, maka IV-6 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
keefektifan siswa dalam menggunakan Quipper School memungkinkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Faktor-faktor diatas menunjukkan bahwa ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat pemanfaatan siswa menggunakan Quipper School. Hal ini sesuai dengan penelitian-penelitian terdahulu seperti yang dilakukan oleh Venkatesh et.al (2003) mengenai penerimaan dan pemanfaatan teknologi informasi, yang menyatakan bahwa ekspektasi kinerja merupakan variabel yang paling mempengaruhi minat pemanfaatan suatu sistem. Marchewka & Kostiwa (2007) juga menyatakan bahwa ekspektasi kinerja merupakan prediktor terbaik dari niat penggunaan sistem informasi dan Sedana & Wisnu (2010) juga menyatakan bahwa konstruk ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap niat pemanfaatan. Hasil analisis data pada penelitian ini menyatakan bahwa siswa MAN Jombang yang memiliki level ekspektasi kinerja yang tinggi akan semakin berminat untuk memanfaatkan Quipper School dalam kegiatan belajarnya.
IV.1.2 Ekspektasi Usaha (Effort Expectancy) Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai pemanfaatan Quipper School sebagai sarana pendukung proses belajar siswa melalui konstruk ekspektasi usaha (performance expectancy). Ekspektasi usaha merupakan tingkat kemudahan yang terkait dengan penggunaan suatu sistem atau teknologi (Venkatesh, 2003). Berikut merupakan beberapa bagian yang dapat menggambarkan bagaimana pemanfaatan Quipper School sebagai sarana pendukung proses belajar di sekolah melalui konstruk ekspektasi usaha (performance expectancy). Pada tabel III.15 halaman III-25 menunjukkan mengenai gambaran ekspektasi usaha yakni sejauhmana tingkat kemudahan siswa IV-7 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dalam menggunakan Quipper School. Hasil temuan data pada bab III, diketahui bahwa sebesar 86,5% siswa menganggap bahwa penggunaan Quipper School merupakan hal yang mudah, sedangkan hanya sebesar 3,5% siswa saja yang menganggap bahwa penggunaan Quipper School merupakan hal yang tidak mudah dan sisanya sebesar 10% siswa yang menganggap bahwa penggunaan Quipper School sedikit sulit. Tingkat ekspektasi usaha dalam pemanfaatan Quipper School dapat dikatakan sebagai hal yang mudah, dapat dilihat dari seberapa besar siswa menganggap bahwa tampilan dari Quipper School jelas dan dapat dipahami dengan mudah. Hasil temuan peneliti pada bab III, dapat diketahui bahwa sebanyak 90% siswa menganggap bahwa tampilan Quipper School sangat jelas dan mudah dipahami, dan sebanyak 88% siswa juga menganggap bahwa tampilan Quipper School terlihat sederhana namun menarik. Tampilan Quipper School yang terlihat menarik bagi siswa, karena pada Quipper School disediakan beberapa tema tampilan menarik, dimana siswa dapat menganti tema tampilan (backgraoud) yang sesuai dengan keinginnya. Siswa juga dapat membeli tema tampilan pada Quipper School dengan cara menukarkan koin miliknya yang didapatkan siswa ketika siswa berhasil menjawab soal pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepadanya. Sedangkan tampilan Quipper School yang sederhana dapat terlihat dari pengoperasian (penggunaan) Quipper School yang mudah dipahami. Dari hasil temuan peneliti pada bab III, dapat diketahui bahwa sebesar 88% siswa yang merasa senang dengan adanya tema tampilan yang disediakan dan sebesar 90% siswa yang menganggap bahwa pengoperasian Quipper School itu mudah dipahami. Tingginya tingkat kemudahan dalam penggunakan Quipper School dapat diartikan bahwa untuk mempelajari penggunaan Quipper School merupakan hal yang mudah bagi siswa. Hal ini datunjukkan dari hasil temuan peneliti bahwa sebesar 86% siswa IV-8 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
menganggap bahwa mempelajari pengoperasian Quipper School adalah hal mudah. Ketika siswa merasa pengoperasian Quipper School adalah hal yang mudah, sehingga siswa juga dapat menggunakan Quipper School dengan lancar dengan prosentase sebesar 77%.(lihat pada bab III, tabel III.15, halaman III-25). Dari indikator-indikator pada variabel ekspektasi usaha yang dipaparkan diatas terlihat bahwa siswa tidak merasa kesulitan dalam menggunakan Quipper School. Hal ini didukung dengan data pada tabel III.20 halaman III.40 mengenai kekuatan variabel ekspektasi usaha yang dilihat dari nilai rata-rata skor hasil dari penjumlahan dan pembagian dari banyaknya pertanyaan untuk variabel ekspektasi usaha. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata skor pada variabel ekspektasi usaha sebesar 4,075. Hal itu menandakan bahwa skor tersebut masuk dalam kategori tinggi, sehingga dapat diartikan bahwa ekspektasi usaha memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap minat penggunaan pada Quipper School. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa memiliki persepsi tinggi terhadap kemudahan penggunaan Quipper School akan memiliki niat yang tinggi pula dalam pemanfaatan Quipper School. Hasil ini sama dengan hasil yang ditemukan oleh Venkatesh et.al (2003), yang menyatakan bahwa persepsi kemudahan dalam penggunaan sistem merupakan prediktor yang signifikan dari niat pemanfaatan, sehingga dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini siswa MAN Jombang memiliki tingkat ekspektasi usaha yang tinggi akan semakin berminat menggunakan Quipper School. Pengaruh ekspektasi usaha terhadap minat pemanfaaatan siswa dalam menggunakan Quipper School, dapat dilihat melalui 3 faktor dari variabel ekspektasi usaha yang meliputi persepsi kemudahan penggunaan, kompleksitas, dan kemudahan penggunaan (Aoun, Chadi et al, 2010). Ketiga faktor tersebut yang akan mempengaruhi minat siswa untuk IV-9 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
memanfaatkan Quipper School. Persepsi kemudahan penggunaan dalam menggunakan Quipper School berkaitan dengan indikator pernyataan bahwa tampilan Quipper School yang jelas dan mudah dipahami, dimana tampilannya terlihat sederhana namun menari karena tersedia beberapa tema tampilan yang dapat diganti siswa sendiri. Hal tersebut didukung oleh pernyatan
dari
Nielsen
(dalam
Yin-Leng
Theng,
2005)
yang
mendefinisikan kegunaan suatu sistem sebagai atribut kualitas yang dinilai dari bagaimana tampilan interface yang mudah digunakan oleh pengguna. Apabila dikaitkan dengan penelitian ini, maka siswa setuju dengan tampilan Quipper School yang mudah dipahami inilah yang menjadikan siswa memiliki minat menggunakannya. Kompleksitas menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan siswa menggunakan Quipper School. Kompleksitas dalam variabel ekspektasi usaha berkaitan dengan indikator pengoperasian (penggunaan) Quipper School yang mudah dipahami dan indikator untuk mempelajari Quipper School adalah hal yang mudah. Kompleksitas sendiri merupakan tingkat dimana inovasi dipersepsikan sebagai sesuatu yang relatif sulit untuk diartikan dan digunakan oleh individu (Rogers dan Shoemaker,1971 dalam Venkatesh et.al, 2003). Thomson et.al (1991) dalam penelitiannya menemukan adanya hubungan negarif antara kompleksitas dan pemanfaatan teknologi informasi. Hal ini berarti siswa mempercayai penggunaan Quipper School yang lebih mudah dipahami dan mudah dalam hal pengoperasiannya akan menimbulkan minat dalam menggunakan Quipper School tersebut. Kemudahan
penggunaan
juga
menjadi
faktor
yang
akan
mempengaruhi minat pemanfaatan siswa menggunakan Quipper School dari variabel ekspektasi usaha. Kemudahan penggunaan ini berkaitan dengan indikator penyataan dari variabel ekspektasi usaha dimana IV-10 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
kemudahan penggunaan Quipper School yang dapat diakses secara lancar. Papy, Fabrice (2008) mengatakan bahwa kehadiran internet dan mesin pencarian serta penggunaan teknologi informasi dan komunikasi diberbagai bidang kegiatan akan berkontribusi membuat masyarakat lebih nyaman. Pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa kehadiran Quipper School yang dapat digunakan secara lancar untuk membantu belajar siswa di sekolah akan semakin membuat siswa merasa nyaman. Faktor-faktor diatas menunjukkan bahwa ekspektasi usaha mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat pemanfaatan siswa menggunakan Quipper School. Hal ini senada dengan penelitian-penelitian terdahulu seperti yang dilakukan oleh Venkatesh et.al (2003) mengenai penerimaan dan pemanfaatan teknologi informasi bahwa ekspektasi usaha mempunyai pengaruh signifikan terhadap niat pemanfaatan suatu sistem. Marchewka & Kostiwa (2007) dan Sedana & Wisnu (2010) juga menyatakan bahwa konstruk ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap niat pemanfaatan. Hasil analisis data pada penelitian ini menyatakan bahwa siswa MAN Jombang yang memiliki level ekspektasi usaha yang tinggi akan semakin berminat untuk menggunakan Quipper School sebagai media pendukung belajar mereka.
IV.1.3 Pengaruh Sosial (Social Influance) Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai pemanfaatan Quipper School sebagai sarana pendukung proses belajar siswa melalui konstruk pengaruh sosial (social influance). Pengaruh sosial dapat didefinisikan sebagai tingkat dimana seorang individu merasa bahwa orang-orang yang berada didekatnya atau orang-orang yang dianggap penting baginya, percaya sebaiknya individu tersebut menggunakan suatu sistem atau teknologi baru (Venkatesh, 2003). IV-11 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Berikut merupakan beberapa bagian yang dapat menggambarkan bagaimana pemanfaatan Quipper School sebagai sarana pendukung proses belajar di sekolah melalui konstruk pengaruh sosial (social influance). Pada tabel III.16 halaman III-29 menunjukkan mengenai gambaran pengaruh sosial sebagai tingkat dimana siswa menganggap orang-orang yang ada disekitarnya seperti guru, oarangtua, dan teman, percaya bahwa sebaiknya siswa tersebut menggunakan Quipper School untuk membantunya dalam kegiatan belajar. Hasil temuan data pada bab III, diketahui bahwa sebesar 82,67% siswa merasa percaya dengan orang-orang disekitarnya untuk menggunakan Quipper School untuk membantunya belajar, sedangkan hanya sebesar 4,17% siswa yang merasa tidak percaya dengan orang-orang disekitarnya dan sisanya sebesar 12,83% siswa yang merasa kurang percaya dengan orang-orang disekitarnya untuk menggunakan Quipper School untuk membantu belajarnya. Pengaruh sosial pada siswa dalam pemanfaatan Quipper School di lingkungan sekolah sangat dipengaruhi oleh para guru, karena guru inilah yang dianggap paling dekat dengan murid-muridnya di lingkungan sekolah. Ketika guru mempunyai peran penting dalam berlangsungnya proses pembelajaran, maka disitulah pengaruh guru sangat besar untuk mempengaruhi dan menyarankan siswanya untuk menggunakan Quipper School sebagai sarana pendukung belajar siswa. Hasil temuan peneliti pada bab III, dapat diketahui bahwa pengaruh guru dalam penggunaan Quipper School di sekolah sebesar 87% dan sebanyak 95%, siswa menerima saran dari gurunya untuk menggunakan Quipper School sebagai sarana pendukung belajar. Ketika siswa menerima saran dari guru untuk menggunakan Quipper School, berarti siswa telah percaya dengan guru tersebut karena guru telah mempunyai pengalaman sebelumnya dalam menggunakan Quipper School. Tingkat kepercayaan siswa kepada guru IV-12 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
yang menyarankannya sebesar 87%. Keberhasilan penggunaan Quipper School di sekolah juga akan dipengaruhi oleh pihak sekolah tersebut, seperti kepala sekolah. Dari hasil temuan peneliti, sebesar 78% siswa merasa bahwa pihak sekolah telah memberi dukungan dalam penggunaan Quipper School. Selain itu, karena guru yang mempunyai pengaruh besar dalam penggunaan Quipper School, maka guru pula yang akan selalu memberikan bantuan kepada siswa dan akan selalu mendukung siswa untuk menggunakan Quipper School. Sebesar 68% siswa yang merasa guru telah membantunya dan sebesar 81% siswa yang menganggap guru selalu mendukungnya untuk terus menggunakan Quipper School. (lihat pada bab III, tabel III.16, halaman III-29). Dari indikator-indikator pada variabel pengaruh sosial terlihat bahwa siswa menganggap bahwa orang-orang yang ada disekitarnya, percaya bahwa mereka sebaiknya menggunakan Quipper School sebagai media pendukung belajar mereka. Hal ini didukung dengan data pada tabel III.21 halaman III-42 mengenai kekuatan variabel pengaruh sosial yang dilihat dari nilai rata-rata skor hasil dari penjumlahan dan pembagian dari banyaknya pertanyaan untuk variabel pengaruh sosial. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata skor pada variabel pengaruh sosial sebesar 4. Hal itu menandakan bahwa skor tersebut masuk dalam kategori tinggi, sehingga dapat diartikan bahwa pengaruh sosial mempunyai pengaruh terhadap minat pemanfaatan pada Quipper School. Hasil ini senada dengan hasil yang ditemukan oleh Venkatesh et.al (2003), yang menyatakan bahwa pengaruh sosial mempengaruhi minat pemanfaatan suatu sistem, sehingga dapat diartikan bahwa minat pemanfaatan siswa dalam menggunakan Quipper School dipengaruhi oleh pengaruh sosial dari orang-orang sekitarnya, seperti guru.
IV-13 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pengaruh sosial yang mempengaruhi minat pemanfaatan siswa dalam menggunakan Quipper School dapat diukur melalui 2 faktor yaitu faktor sosial dan norma subjektif (Aoun, Chadi et al, 2010). Faktor sosial yang mempengaruhi minat siswa dalam menggunakan Quipper School berkaitan dengan indikator pengaruh sosial yaitu penggunaan Quipper School yang dipengaruhi oleh guru dan guru yang akan selalu memberi bantuan kepada siswa dalam menggunakan Quipper School. Mazman, S. Guzin et.al (2009) memiliki pendapat bahwa kunci penentu dari pengaruh sosial merupakan pengaruh dari orang lain yang dianggap penting bagi individu tersebut. Hal ini sesuai dengan hasil temuan peneliti bahwa penggunaan Quipper School di sekolah dipengaruhi oleh guru, karena guru tersebut yang menyarankan siswa untuk menggunakannya. Norma
subjektif
merupakan
faktor
penting
yang
akan
mempengaruhi minat pemanfaatan sistem informasi. Fishbein dan Ajzen (dalam Aoun, Chadi et al, 2010) mengemukakan bahwa norma subjektif merupakan keyakinan individu mengenai harapan orang-orang yang ada disekitarnya berpengaruh untuk menggunakan sistem informasi. Norma subjektif dalam penelitian ini dapat ditunjukkan berdasarkan indikator variabel pengaruh sosial bahwa guru yang memberi saran kepada siswa untuk menggunakan Quipper School dan guru serta pihak sekolah seperti kepala sekolah memberi dukungan kepada siswa untuk menggunakan Quipper School, dimana siswa setuju dan menerima apa yang disarankan mereka. Hal ini berarti bahwa norma subjektif disini mempunyai pengaruh yang penting untuk menentukan niat berperilaku siswa dalam menggunakan Quipper School. Hasil temuan ini senada dengan temuan dari Hartwick dan Barki (Aoun, Chadi et al, 2010) bahwa norma subjektif merupakan faktor penting yang menentukan niat berperilaku dalam penerimaan sistem informasi. IV-14 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Dari kedua faktor sosial dan norma subjektif yang menjadi tolak ukur pengaruh sosial dalam mempengaruhi minat pemanfaatan siswa dalam menggunakan Quipper School diketahui bahwa guru mempunyai peran dan pengaruh yang besar dalam mempengaruhi siswa dalam menggunakan Quipper School. Seperti pernyataan dari Venkatesh et. al (2003) bila dikaitkan dengan penelitian ini bahwa siswa akan percaya dengan apa yang disarankan oleh gurunya karena bagi siswa guru merupakan orang yang mempunyai peran penting dalam proses kegiatan belajarnya. Dari hasil analisis pada penelitian ini dapat diketahui bahwa orang-orang yang dianggap penting bagi siswa yaitu guru akan mempengaruhi minat penggunaan Quipper School di sekolah. Hal ini dapat dilihat dari tingginya tingkat pengaruh sosial.
Dari ketiga variabel ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, dan pengaruh sosial didapatkan data bahwa tingkat ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, dan pengaruh sosial masuk kedalam kategori tinggi. Hal ini berarti ketiga variabel tersebut mempunyai pengaruh terhadap minat pemanfaatan dari siswa untuk menggunakan Quipper School. Minat pemanfaatan siswa ini akan berpengaruh terhadap perilaku penggunaan siswa dalam memanfaatkan Quipper School. Ketika siswa memiliki minat pemanfaatan terhadap penggunaan Quipper School, maka dapat dilihat perilaku penggunaan mereka. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Venkatesh et.al (2003) bahwa ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, dan pengaruh sosial akan mempengaruhi minat pemanfaatan dan minat pemanfaatan akan berpengaruh terhadap perilaku penggunaan individu terhadap sistem informasi.
IV.1.4 Kondisi fasilitas (Facilitating Condotions) Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai pemanfaatan Quipper School sebagai sarana pendukung proses belajar siswa melalui konstruk IV-15 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
kondisi-kondisi fasilitas (facilitating conditions). Kondisi-kondisi fasilitas merupakan tingkat kepercayaan seorang individu terhadap ketersediaan teknik infrastruktur dan organisasional untuk mendukung individu tersebut dalam menggunakan suatu sistem atau teknologi (Venkatesh, 2003). Berikut merupakan beberapa bagian yang dapat menggambarkan bagaimana pemanfaatan Quipper School sebagai sarana pendukung proses belajar di sekolah melalui konstruk kondisi fasilitas (facilitating conditions). Pada tabel III.17 halaman III-33 menunjukkan mengenai gambaran kondisi fasilitas yakni tingkat kepercayaan siswa terhadap ketersediaan teknik infrastruktur dan organisasional untuk mendukungnya menggunakan Quipper School. Hasil temuan data pada bab III, diketahui bahwa sebesar 58,67% siswa yang merasa percaya terhadap ketersediaan teknik infrastruktur dan organisasional untuk mendukungnya menggunakan Quipper School, sedangkan sebesar 12,67 siswa yang merasa tidak percaya dengan ketersedian teknik infrastruktur dan organisasional, dan sebesar 28,67% siswa yang merasa kurang percaya dengan ketersediaan teknik infrastruktur dan organisasional untuk mendukungnya menggunakan Quipper School. Facilitating conditions pada pemanfaatan Quipper School dapat dilihat dari tingkat kepercayaan siswa terhadap ketersediaan infrastruktur dan organisasional yang disediakan sekolah. Hasil temuan data, peneliti mendapatkan hasil bahwa sebesar 64% siswa yang menyatakan bahwa pihak sekolah MAN Jombang telah menyediakan fasilitas seperti komputer dan jaringan wifi agar siswa dapat dengan mudah mengakses Quipper School. Namun dari hasil temuan data menyatakan bahwa sebesar 43% siswa yang menyatakan bahwa fasilitas komputer yang disediakan kurang memadai untuk siswa mengakses Quipper, dan sebesar 48% siswa mengatakan bahwa jaringan wifi yang disediakan sudah cukup memadai IV-16 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
untuk dapat mengakses Quipper School. Meskipun fasilitas yang disediakan pihak sekolah dirasa kurang cukup memadai untuk mengakses Quipper School, namun siswa merasakan bahwa mereka tetap dapat mengakses Quipper School dengan mudah sebesar 69%, hal ini dikarenakan siswa tidak hanya dapat mengakses di lingkungan sekolah melainkan juga dapat di akses dimana saja. Facilitating conditions juga dapat dilihat dari ketersediaan guru untuk membantu siswa disaat siswa mendapatkan kesulitan dalam mengoperasikan Quipper School dan juga dapat memberikan solusi atau penyelesaian saat siswa mendapat permasalahan dengan prosentase sebesar 71% dan 74%.(lihat pada bab III, tabel III.17, halaman III-33). Dari indikator-indikator pada variabel kondisi fasilitas terlihat bahwa siswa percaya dengan fasilitas-fasilitas yang disediakan pihak sekolah dapat mendukung mereka dalam menggunakan Quipper School. Hal ini didukung dengan data pada tabel III.21 halaman III-44 mengenai kekuatan variabel pengaruh sosial yang dilihat dari nilai rata-rata skor hasil dari penjumlahan dan pembagian dari banyaknya pertanyaan untuk variabel kondisi fasilitas. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata skor pada variabel pengaruh sosial sebesar 3,57. Hal itu menandakan bahwa skor tersebut masuk dalam kategori tinggi, sehingga dapat diartikan bahwa kondisi fasilitas mempunyai pengaruh terhadap perilaku penggunaan. Kondisi fasilitas tidak mempunyai pengaruh terhadap minat pemanfaatan siswa Quipper School, melainkan berpengaruh langsung terhadap perilaku penggunaan. Hasil temuan peneliti menemukan beberapa indikator dari variabel kondisi fasilitas yang masuk dalam kategori sedang. Indikator yang masuk ke dalam kategori sedang adalah indikator mengenai fasilitas komputer dan jaringan wifi yang disediakan pihak sekolah kurang memadai. Namun hal ini tidak mempengaruhi pemanfaatan Quipper School IV-17 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
oleh
siswa,
melainkan
mempengaruhi
siswa
dalam
perilaku
penggunaannya. Ketika fasilitas komputer dan jaringan wifi kurang memadai, siswa masih tetap dapat mengakses Quipper School dengan usaha mereka sendiri. Indikator lain yang masuk dalam kategori tinggi yaitu mengenai ketersediaan guru dalam memberi bantuan apabila terdapat permasalahan atau kesulitan yang dialami oleh siswa dan guru juga bersedia memberikan solusi bagi mereka. Menurut Venkatesh et.al (2003), tingginya tingkat kondisi fasilitas yang mendukung tidak akan berpengaruh terhadap minat pemanfaatan, melainkan berpengaruh terhadap perilaku pemanfaatan. Hal ini senada dengan temuan peneliti bahwa kondisi fasilitas tidak mempengaruhi minat siswa untuk memanfaatkan Quipper School, namun mempengaruhi perilaku siswa dalam memanfaatkan Quipper School. Hasil temuan peneliti menunjukkan bahwa kepercayaan siswa terhadap fasilitas seperti komputer dan jaringan wifi yang disediakan pihak sekolah tidak mempengaruhi minat pemanfaatan siswa, melainkan mempengaruhi perilaku siswa. Meskipun fasilitas komputer dan jaringan wifi yang kurang memadai, namun mereka masih akan tetap menggunakan Quipper School yaitu dengan usaha mereka sendiri. Sedangkan ketersedian fasilitas bantuan oleh guru sangat dibutuhkan siswa untuk membantunya dalam menggunakan Quipper School.
Dari hasil analisis yang ditemukan dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa tingkat ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, pengaruh sosial dan kondisikondisi fasilitas pendukung tergolong tinggi. Berdasarkan model UTAUT dapat diketahui bahwa siswa MAN Jombang telah menerima dan menggunakan Quipper School secara baik, maka pemanfaatan Quipper School oleh siswa di MAN Jombang juga dapat dikatakan baik. Seperti pernyataan dari Davis (1989) bahwa IV-18 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
kesuksesan dari penggunaan teknologi informasi sangat dipengaruhi oleh perilaku penggunaan dan penerimaan atas teknologi tersebut. Hal ini berarti pemanfaatan Quipper School dapat menjadi media pendukung siswa dalam proses belajar mereka baik di sekolah maupun diluar sekolah.
IV.2 Faktor Lain yang Mempengaruhi Pemanfaatan Quipper School Pada bab IV.2 ini, peneliti ingin mengetahui ada tidaknya faktor yang mempengaruhi pemanfaatan Quipper School sebagai sarana pendukung belajar siswa di MAN Jombang. Beberapa faktor tersebut nantinya akan dianalisis menggunakan tabel silang (cross table) pada variabel yang dapat dianalisis lebih lanjut menurut teori model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Berikut ini merupakan variabel-variabel yang akan dianalisis menggunakan tabel silang.
IV.2.1 Jenis Kelamin Memoderatori Ekspektasi Kinerja, Ekspektasi Usaha, dan Pengaruh Sosial Dalam model UTAUT dari Venkatesh et.al (2003) diketahui bahwa variabel jenis kelamin memoderatori 3 variabel utama yaitu ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, dan pengaruh sosial. Tabel IV.1 Jenis Kelamin dan Ekspektasi Kinerja Tingkat Ekspektasi Kinerja Jenis Sangat Sangat Rendah Sedang Tinggi Kelamin Rendah Tinggi F % F % F % F % F % Laki-laki 1 100 1 100 8 42 17 50 23 51 Perempuan 0 0 0 0 11 58 17 50 22 49 Total 1 100 1 100 19 100 34 100 45 100 Sumber : Kuesioner no. 1 dan no.14-21
Total F 50 50 100
% 50 50 100
Venkatesh et. al (2003) menyatakan bahwa pengaruh laki-laki dalam variabel ekspektasi kinerja lebih kuat atau lebih tinggi dibandingkan perempuan. Laki-laki dan perempuan mempunyai ketertarikan tersendiri dalam menggunakan IV-19 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
teknologi informasi, namun laki-laki cenderung memiliki rasa ketertarikan yang lebih besar untuk mencari tahu, mempelajari dan mendalami tentang teknologi informasi dibandingkan perempuan. Pernyataan dari Venkatesh et. al (2003) ternyata tidak terbukti dengan hasil temuan peneliti dilapangan yang disajikan dalam tabel IV.1 bahwa tidak ditemukan pengaruh antara laki-laki dan perempuan pada variabel ekspektasi kinerja yang mempengaruhi minat pemanfaatan siswa pada Quipper School. Pada tabel IV.1 dapat dilihat bahwa sebesar 23 siswa laki-laki dengan prosentase 51% dan sebesar 22 siswa perempuan dengan prosentase 49% memiliki ketertarikan sangat besar dalam Quipper School. Hal ini berarti diantara siswa laki-laki dan perempuan memiliki keyakinan yang hampir sama bahwa pemanfaatan Quipper School akan membantu mereka dalam kegiatan belajarnya. Ketertarikan diantara kedua siswa laki-laki dan perempuan terhadap pemanfaatan Quipper School sebagai media pendukung belajar mereka dikatakan hampir sama karena mereka merasa bahwa pemanfaatan Quipper School sangat berguna dalam kegiatan belajarnya. Pengaruh gender dalam penelitian ini berarti tidak ditemukan. Hal ini sama dengan penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Marchewka, Jack T. et. al (2007) yang tidak menemukan adanya pengaruh gender dalam variabel ekspektasi kinerja. Tabel IV.2 Jenis Kelamin dan Ekspektasi Usaha Tingkat Ekspektasi Usaha Jenis Sangat Sangat Rendah Sedang Tinggi Kelamin Rendah Tinggi F % F % F % F % F % Laki-laki 1 100 0 0 6 75 25 51 18 44 Perempuan 0 0 1 100 2 25 24 49 23 56 Total 1 100 1 100 8 100 49 100 41 100 Sumber : Kuesioner no. 1 dan no. 22-27
Total F 50 50 100
% 50 50 100
Venkatesh et. al (2003) menyatakan bahwa pengaruh perempuan dalam variabel ekspektasi usaha lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Perempuan cendurung senang dengan hal-hal yang mudah dibandingkan dengan laki-laki. IV-20 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Ketertarikan perempuan dalam menggunakan teknologi informasi akan tinggi ketika teknologi informasi tersebut mudah dioperasikan dan digunakan, karena perempuan lebih senang dengan kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi informasi. Pernyataan dari Venkatesh et. al (2003) ternyata tidak terbukti dengan hasil temuan peneliti dilapangan yang disajikan dalam tabel IV.2 bahwa tidak ditemukan pengaruh antara laki-laki dan perempuan pada variabel ekspektasi usaha yang mempengaruhi minat pemanfaatan siswa pada Quipper School. Hal ini sama dengan hasil temuan peneliti pada variabel ekspektasi kinerja. Pada tabel IV.2 dapat diketahui bahwa sebesar 25 siswa laki-laki dengan prosentase 51% dan sebesar 24 siswi perempuan dengan prosentase 49% merasa bahwa penggunaan Quipper School itu mudah. Tingkat kemudahan yang dirasakan antara siswa laki-laki dan perempuan disini dapat dikatakan hampir sama karena diantara keduanya memiliki selisih yang sedikit, sehingga dapat diartikan bahwa tidak ditemukan pengaruh antara jenis kelamin (gender) pada variabel ekspektasi usaha. Hal ini juga sama dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Marchewka, Jack T. et. al (2007) dimana ia tidak menemukan adanya pengaruh gender dalam variabel ekspektasi usaha. Tabel IV.3 Jenis Kelamin dan Pengaruh Sosial Tingkat Pengaruh Sosial Jenis Sangat Sangat Rendah Sedang Tinggi Kelamin Rendah Tinggi F % F % F % F % F % Laki-laki 1 100 2 33 11 58 28 54 8 36 Perempuan 0 0 4 67 8 42 24 46 14 64 Total 1 100 6 100 19 100 52 100 22 100 Sumber : Kuesioner no. 1 dan no. 28-33
Total F 50 50 100
% 50 50 100
Venkatesh et. al (2003) dalam karyananya yang berjudul “User Acceptance of Information Technology: Toward A Unified View” menyatakan bahwa pengaruh gender pada variabel pengaruh sosial ditemukan lebih besar pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Pernyataan dari Venkatesh et. al IV-21 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
(2003) ini tidak sama dengan hasil temuan peneliti, dimana peneliti mendapatkan hasil bahwa pengaruh pada variabel pengaruh sosial lebih besar ditemukan pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Namun pengaruh pada siswa laki-laki yang temukan peneliti tidak begitu signifikan, hanya selisih sedikit dengan siswi perempuan. Hal ini dapat dilihat dari hasil temuan dilapangan yang disajikan dalam tabel IV.3 bahwa sebesar 28 siswa laki-laki dengan prosentase 54% sedangkan sebesar 24 siswi perempuan dengan prosentase 46% percaya kepada orang-orang yang berada disekitarnya seperti guru, bahwa sebaiknya mereka menggunakan Quipper School untuk membantunya dalam belajar. Hasil temuan peneliti ini sama dengan hasil temuan dari Curtis et. al (2010) yang menemukan bahwa pengaruh variabel pengaruh sosial lebih besar pada laki-laki dibandingakan dengan perempuan.
IV.2.2 Usia Memoderatori Ekspektasi Kinerja, Ekspektasi Usaha, Pengaruh Sosial dan Kondisi Fasilitas yang Mendukung Usia merupakan salah satu variabel yang memoderatori ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, pengaruh sosial dan kondisi fasilitas yang mendukung dalam memanfaatkan teknologi baru. Tabel IV.4 Usia dan Ekspektasi Kinerja Tingkat Ekspektasi Kinerja Sangat Sangat Usia Rendah Sedang Tinggi Rendah Tinggi F % F % F % F % F % 16 tahun 0 0 0 0 5 26 2 6 3 7 17 tahun 0 0 1 100 9 48 22 65 32 71 18 tahun 1 100 0 0 5 26 10 29 10 22 Total 1 100 1 100 19 100 34 100 45 100 Sumber : Kuesioner no. 2 dan no. 14-21
Total F 10 64 26 100
% 10 64 26 100
Venkatesh et. al (2003) menyatakan bahwa usia akan mempengaruhi ekspektasi kinerja dalam memanfaatkan teknologi baru. Semakin tua usia pengguna teknologi maka akan semakin besar kepercayaan pengguna bahwa IV-22 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
teknologi dapat memberikan keuntungan baginya. Hal ini tidak ditemukan oleh peneliti di lapangan karena dari semua siswa yang menjadi responden peneliti yang memiliki usia berbeda-beda mulai dari usia 16 tahun sampai 18 tahun, memiliki tingkat kepercayaan terhadap Quipper School yang dapat memberikan keuntungan baginya atau tingkat ekspektasi kinerja yang hampir sama semua disetiap usia, namun yang mendominasi adalah usia 17 tahun sebesar 71% (lihat tabel IV.4) karena 64% dari total siswa yang menjadi responden berusia 17 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa usia tidak mempengaruhi ekspektasi kinerja. Tabel IV.5 Usia dan Ekspektasi Usaha Tingkat Ekspektasi Kinerja Sangat Sangat Usia Rendah Sedang Tinggi Rendah Tinggi F % F % F % F % F % 16 tahun 0 0 0 0 1 12,5 4 8 5 12 17 tahun 0 0 1 100 4 50 28 57 31 76 18 tahun 1 100 0 0 3 37,5 17 35 5 12 Total 1 100 1 100 8 100 49 100 41 100 Sumber : Kuesioner no. 2 dan no. 22-27
Total F 10 64 26 100
% 10 64 26 100
Venkatesh et. al (2003) juga menyatakan bahwa usia akan mempengaruhi ekspektasi harapan dalam memanfaatkan teknologi baru. Semakin tua usia pengguna teknologi maka akan semakin besar tingkat kemudahan pengguna dalam menggunakan dan memanfaatkan suatu teknologi. Hal ini tidak ditemukan oleh peneliti di lapangan karena dari semua siswa yang menjadi responden peneliti yang memiliki usia berbeda-beda mulai dari usia 16 tahun sampai 18 tahun, memiliki tingkat kemudahan dalam penggunaan dan pemanfaatan Quipper School yang hampir sama semua disetiap jenjang usia, namun yang mendominasi adalah usia 17 tahun sebesar 76% (lihat tabel IV.5) karena 64% dari total siswa yang menjadi responden berusia 17 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa usia tidak mempengaruhi ekspektasi usaha dalam mamanfaatkan Quipper School.
IV-23 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tabel IV.6 Usia dan Pengaruh Sosial Tingkat Ekspektasi Kinerja Sangat Sangat Usia Rendah Sedang Tinggi Rendah Tinggi F % F % F % F % F % 16 tahun 0 0 0 0 2 11 6 11 2 9 17 tahun 0 0 6 100 12 63 32 62 14 64 18 tahun 1 100 0 0 5 26 14 27 6 27 Total 1 100 6 100 19 100 52 100 22 100 Sumber : Kuesioner no. 2 dan no. 28-33
Total F 10 64 26 100
% 10 64 26 100
Selanjutnya dalam penelitian Venkatesh et. al (2003) juga menguji pengaruh variabel moderat usia dengan variabel pengaruh sosial. Menurut Venkatesh et.al dalam penelitiannya ditemukan bahwa usia mempengaruhi tingkat kepercayaan seseorang sebaiknya ia menggunakan teknologi tersebut atas pengaruh dari orang-orang yang berada disekitarnya (ekspektasi usaha). Berbeda dengan hasil temuan Venkatesh et.al, peneliti menemukan hasil bahwa usia tidak mempunyai pengaruh terhadap tingkat kepercayaan siswa yang dipengaruhi atau disarankan oleh gurunya bahwa sebaiknya ia menggunakan Quipper School. Hal ini dapat dilihat pda tabel IV.6 bahwa hampir semua siswa mulai usia 16 tahun sampai 18 tahun memiliki rata-rata tingkat ekspetasi usaha yang tinggi, namun usia 17 tahun mendominasi dengan prosentase sebesar 64% dimana hal ini dikarenakan sebesar 64% jumlah siswa berusia 17 tahun. Tabel IV.7 Usia dan Kondisi Fasilitas Tingkat Ekspektasi Kinerja Sangat Sangat Usia Rendah Sedang Tinggi Rendah Tinggi F % F % F % F % F % 16 tahun 0 0 0 0 5 18 4 8 1 8 17 tahun 0 0 5 100 16 57 38 70 5 42 18 tahun 1 100 0 0 7 25 12 22 6 50 Total 1 100 5 100 28 100 54 100 12 100 Sumber : Kuesioner no. 2 dan no. 34-39
Total F 10 64 26 100
% 10 64 26 100
IV-24 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Venkatesh et. al (2003) juga menyatakan bahwa usia akan mempengaruhi variabel kondisi fasilitas yang mendukung dalam memanfaatkan teknologi baru. Semakin tua usia pengguna teknologi maka akan semakin besar tingkat kepercayaan pengguna terhadap fasilitas yang disediakan untuk memanfaatkan teknologi. Berbeda dengan variabel ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, dan pengaruh sosial, pada variabel kondisi fasilitas yang mendukung dalam penelitian, peneliti menemukan pengaruh usia terhadap kondisi fasilitas yang mendukung, meskipun pengaruhnya tidak signifikan yaitu sebesar 50% siswa berusia 18 tahun menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan terhadap kondisi fasilitas yang mendukung sangat tinggi, sedangkan siswa berusia 17 tahun sebesar 42%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tua usia siswa maka semakin besar tingkat kepercayaan siswa terhadap ketersediaan fasilitas yang mendukungnya dalam mengakses dan memanfaatkan Quipper School.
IV.2.3 Pengalaman Memoderaori Ekspektasi Usaha, Pengaruh Sosial, dan Kondisi Fasilitas yang Mendukung Dalam model UTAUT dari Venkatesh et.al (2003) diketahui bahwa variabel pengalaman memoderatori 3 variabel utama yaitu ekspektasi usaha, pengaruh sosial dan kondisi fasilitas yang mendukung. Tabel IV.8 Pengalaman dan Ekspektasi Usaha Tingkat Ekspektasi Usaha Sangat Rendah Sedang Rendah F % F % F % 6–12 bulan 1 100 1 100 5 62.5 >1 tahun 0 0 0 0 3 37.5 Total 1 100 1 100 8 100 Sumber : Kuesioner no. 3 dan no. 22-27 Pengalaman
Tinggi F 43 6 49
% 88 12 100
Sangat Tinggi F % 33 80,5 8 19,5 41 100
Pengalaman seorang individu dalam mengenal dan menggunakan teknologi informasi akan mempengaruhi tingkat kemudahan individu tersebut pada penggunaan teknologi. Venkatesh et. al (2003) menyatakan bahwa IV-25 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
Total F 83 17 100
% 83 17 100
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pengalaman mempengaruhi ekspektasi kinerja dalam memanfaatkan suatu teknologi atau sistem baru. Semakin tinggi pengalaman individu menggunakan teknologi, maka akan semakin tinggi pula tingkat kemudahan ia dalam menggunakan teknologi tersebut. Hal ini berarti pengalaman memiliki pengaruh pada tingkat kemudahan individu dalam menggunakan dan mengoperasikan teknologi informasi. Hasil temuan peneliti di lapangan menunjukkan bahwa siswa yang telah memanfaatkan Quipper School selama lebih dari 1 tahun, ratarata tingkat kemudahan dalam menggunakan Quipper School dalam kategori sangat tinggi, sedangkan siswa yang telah memanfaatkan Quipper School selama 6 bulan sampai 1 tahun, juga rata-rata memiliki tingkat kemudahan dalam penggunaan tinggi namun beberapa siswa masih ada yang masuk dalam kategori rendah. Pada tabel IV.8 dapat dilihat bahwa dari 17 siswa yang memiliki pengalaman dalam menggunakan Quipper School selama lebih dari 1 tahun, tidak ada satupun siswa yang masuk dalam kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki pengalaman lebih lama, tingkat kemudahan dalam penggunaannya juga tinggi. Tabel IV.9 Pengalaman dan Pengaruh Sosial Tingkat Pengaruh Sosial Sangat Pengalaman Rendah Rendah F % F % 6–12 bulan 1 100 5 83 >1 tahun 0 0 1 17 Total 1 100 6 100 Sumber : Kuesioner no. 3 dan no. 28-33
Sedang F 13 6 19
% 68 32 100
Tinggi F 44 8 52
% 85 15 100
Sangat Tinggi F % 20 91 2 9 22 100
Total F 83 17 100
Venkatesh et. al (2003) menyatakan bahwa pengalaman akan mempengaruhi pengaruh sosial dalam memanfaatkan teknologi baru. Ketika siswa telah memiliki pengalaman yang lebih lama dalam menggunakan Quipper School, maka ia merasa bahwa orang-orang yang berada disekitarnya seperti guru telah berhasil mempengaruhinya untuk menggunakan Quipper School dan meyakini bahwa Quipper School memberikan keuntungan baginya. Pernyataan IV-26 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
% 83 17 100
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dari Venkatesh et.al tidak terbukti dengan hasil temuan peneliti di lapangan yang dapat dilihat pada tabel IV.9 menunjukkan bahwa siswa yang memiliki pengalaman lebih dari 1 tahun maupun kurang dari 1 tahun (6-12 bulan) rata-rata sama memiliki tingkat pengaruh sosial yang tinggi dalam pemanfaatan Quipper School yakni sebesar 85%. Hal ini berarti bahwa tingkat pengalaman siswa tidak mempengaruhi tingkat sosial dalam pemanfaatan Quipper School. Tabel IV.10 Pengalaman dan Kondisi Fasilitas Tingkat Kondisi Fasilitas Sangat Rendah Rendah F % F % 6–12 bulan 1 100 5 100 >1 tahun 0 0 0 0 Total 1 100 5 100 Sumber : Kuesioner no. 3 dan no.34-39 Pengalaman
Sedang F 23 5 28
% 82 18 100
Tinggi F 44 10 54
% 81,5 18,5 100
Sangat Tinggi F % 10 83 2 17 12 100
Total F 83 17 100
Pengalaman dan kondisi fasilitas yang mendukung sistem akan mempengaruhi dalam pemanfaatan teknologi atau sistem baru. Vankatesh et. al (2003) dalam penelitiannya yang berkaitan dengan penerimaan dan penggunaan sistem menunjukkan bahwa pengalaman memiliki pengaruh terhadap kondisi fasilitas yang mendukung dengan penggunaan teknologi atau sistem baru. Hasil temuan Venkatesh et. al pada tahun 2003 ini terbukti dengan hasil temuan peneliti yang di sajikan pada tabel IV.6 yang menunjukkan bahwa semakin tinggi pengalaman siswa dalam menggunakan Quipper School, maka semakin tinggi pula anggapan siswa terkait tingkat kondisi fasilitas yang dapat mendukung mereka dalam menggunakan Quipper School. Hal ini ditunjukkan melalui data pada tabel IV.6 dimana dari ke-17 siswa yang memiliki pengalaman lebih lama menggunakan Quipper School (>1 tahun) berada dalam kategori sedang sampai sangat tinggi atau sebanyak 17 siswa yang memiliki pengalaman >1 tahun semua tidak ada yang memiliki tingkat kondisi fasilitas yang rendah. Hal ini berarti semakin tinggi pengalaman siswa dalam menggunakan Quipper School, maka IV-27 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
% 83 17 100
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
semakin tinggi pula tingkat kondisi fasilitas yang mendukung dalam penggunaan Quipper School.
IV.2.4 Kesukarelaan Pengguna Memoderatori Pengaruh Sosial Tabel IV.11 Kesukarelaan Pengguna dan Pengaruh Sosial Tingkat Pengaruh Sosial Kesukarelaan Pengguna Kebutuhan mengerjakan tugas sekolah Ikut-ikutan teman
Sangat Rendah F % 1 100
F 5
% 83
F 16
% 85
F 49
0
0
0
1
5
1
1 19
0
Rendah
Keterpaksaaan 0 0 1 17 dari pihak tertentu Lainnya 0 0 0 0 Total 1 100 6 100 Sumber : Kuesioner no. 4 dan no.28-33
% 94
Sangat Tinggi F % 22 100
F 93
% 93
0
0
0
0
1
1
5
2
4
0
0
4
4
5 100
1 52
2 100
0 22
0 100
2 100
2 100
Sedang
Tinggi
Venkatesh et. al (2003) menyatakan bahwa kesukarelaan dalam menggunakan teknologi baru akan mempengaruhi faktor pengaruh sosial dari individu tersebut. Pernyataan dari Venkatesh et.al (2003) di atas terbukti dengan hasil temuan peneliti dilapangan yang disajikan dalam tabel IV.11 ditemukan bahwa variabel moderat kesukarelaan penggunaan teknologi mempengaruhi variabel pengaruh sosial yang akan mempengaruhi siswa dalam memanfaatkan Quipper School. Seseorang yang dianggap penting oleh siswa-siswi dalam hal ini adalah guru akan memberi pengaruh kepada siswa untuk memanfaatkan Quipper School, ketika siswa menerima hal tersebut maka hal ini berarti siswa dengan sukarela akan memanfaatkan Quipper School tersebut. Kesukarelaan siswa dalam memanfaatkan Quipper School mempunyai banyak alasan yang beragam, mulai dari adanya kebutuhan mengerjakan tugas sekolah, ikut-ikutan teman, keterpaksaan dari pihak tertentu dan lainnya. Hasil temuan peneliti dilapangan IV-28 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
Total
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
menunjukkan bahwa kesukarelaan penggunaan mempengaruhi variabel pengaruh sosial siswa dalam memanfaatkan Quipper School yakni dengan prosentase sebesar 94% siswa yang menyatakan sukarela dengan alasan bahwa Quipper School adanya kebutuhan mengerjakan tugas sekolah.
IV-29 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB V PENUTUP
V.1 KESIMPULAN Pada sub bab ini, peneliti akan menyajikan beberapa kesimpulan yang diperoleh peneliti dari temuan data dan analisa data yang telah dilakukan peneliti. Berikut merupakan beberapa kesimpulan yang berhasil diperoleh peneliti mengenai gambaran pemanfaatan Quipper School sebagai media pendukung belajar siswa Madrasah Aliyah Negeri Jombang yang dilihat dari komponen dari model Unified Theory of Accepntance and Use of Technology (UTAUT) yaitu ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, pengaruh sosial, dan kondisi fasilitas. Berdasarkan hasil dan tujuan penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa Madrasah Aliyah Negeri Jombang telah melakukan pemanfaatan e-learning Quipper School sebagai media mereka dalam mendukung kegiatan belajar disekolah. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya variabel yang memiliki skor kategori tinggi. Keempat variabel Unified Theory of Accepntance and Use of Technology (UTAUT) memiliki kategori tinggi. Berikut ini merupakan kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini : 1. Ekspektasi Kinerja Hasil penelitian ini menemukan bahwa variabel ekspektasi kinerja mempunyai besar skor rata-rata 4,05. Hal ini menandakan bahwa skor tersebut masuk kedalam ketegori tinggi yang berarti variabel ekspektasi kinerja memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap minat penggunaan pada Quipper School, dimana siswa MAN Jombang meyakini bahwa dengan menggunakan Quipper School dapat membantu kegiatan belajar mereka dengan memberikan keuntungan dalam belajar. Keuntungan-keuntungan tersebut seperti ketersediaan materi-materi pelajaran yang dapat membantu siswa belajar menjadi lebih mudah dan cepat, Quipper School membantu siswa lebih mudah memahami materi pelajaran dan dapat membantu siswa menyelesaikan tugas dari sekolah dengan mudah dan cepat. V-1 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2. Ekspektasi Usaha Hasil penelitian ini menemukan bahwa variabel ekspektasi kinerja mempunyai besar skor rata-rata 4,075. Hal itu menandakan bahwa skor tersebut masuk dalam kategori tinggi, sehingga dapat diartikan bahwa variabel ekspektasi usaha memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap minat penggunaan pada Quipper School. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa memiliki persepsi tinggi terhadap kemudahan penggunaan Quipper School akan memiliki niat yang tinggi pula dalam pemanfaatan Quipper School. 3. Pengaruh Sosial Hasil penelitian ini menemukan bahwa variabel ekspektasi kinerja mempunyai besar skor rata-rata 4. Hal itu menandakan bahwa skor tersebut masuk dalam kategori tinggi, sehingga dapat diartikan bahwa variabel pengaruh sosial mempunyai pengaruh terhadap minat pemanfaatan pada Quipper School. Minat pemanfaatan siswa sangat dipengaruhi oleh guru, karena guru dianggap sebagai orang yang penting bagi siswa. 4. Kondisi Fasilitas Hasil penelitian ini menemukan bahwa variabel ekspektasi kinerja mempunyai besar skor rata-rata 3,57. Hal itu menandakan bahwa skor tersebut masuk dalam kategori tinggi, sehingga dapat diartikan bahwa kondisi fasilitas mempunyai pengaruh terhadap perilaku penggunaan. Kondisi fasilitas tidak mempunyai pengaruh terhadap minat pemanfaatan siswa Quipper School, melainkan berpengaruh langsung terhadap perilaku penggunaan. Berdasarkan hasil temuan peneliti, terdapat beberapa indikator dari variabel kondisi fasilitas yang masuk dalam kategori sedang yakni indikator mengenai fasilitas komputer dan jaringan wifi yang disediakan pihak sekolah kurang memadai. Namun hal ini tidak mempengaruhi pemanfaatan Quipper School oleh siswa, melainkan mempengaruhi siswa dalam perilaku penggunaannya. Ketika fasilitas komputer dan jaringan wifi kurang memadai, siswa masih tetap dapat mengakses Quipper School dengan usaha mereka sendiri.
V-2 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Berdasarkan ke-empat variabel diatas memperlihatkan bahwa tingkat ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, pengaruh sosial dan kondisi-kondisi fasilitas yang mendukung masuk ke dalam kategori tinggi yang menandakan bahwa penerimaan dan penggunaan Quipper School di MAN Jombang dapat diterima dan digunakan secara baik, sehingga dapat dikatakan bahwa pemanfaatan Quipper School di MAN Jombang termasuk dalam kategori baik meskipun kondisi fasilitas yang mendukung dalam pemanfaatan di sekolah kurang memadai. Hal ini berarti mengambarkan bahwa pemanfaatan Quipper School di MAN Jombang dapat digunakan sebagai media pendukung siswa dalam proses belajar.
V.2 SARAN Berdasarkan hasil penelitian mengenai pemanfaatan Quipper School sebagai media pendukung belajar siswa di MAN Jombang, maka peneliti memiliki beberapa saran bagi pihak yang terkait. 1. Bagi sekolah Madrasah Aliyah Negeri Jombang Berdasarkan hasil penelitian ini, secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa Quipper School dapat dimanfaatkan oleh semua siswa MAN Jombang karena Quipper School mempunyai manfaat dan keuntungan ketika menggunakannya. Maka perlu bagi peneliti untuk memberikan beberapa saran kepada pihak sekolah Madrasah Aliyah Negeri Jombang untuk terus menerapkan Quipper School sebagai media pendukung belajar siswa baik di sekolah maupun diluar sekolah. Penerapan Quipper School di MAN Jombang juga seharusnya lebih merata dimana semua siswa mulai kelas sepuluh (X) sampai siswa kelas duabelas (XII) dari berbagai jurusan mulai IPA, IPS, Bahasa dan Agama dapat menggunakannya dalam belajar. Tidak hanya siswanya saja yang harus merata untuk dapat menggunakannya semua, para gurupun juga seharusnya dapat menggunakannya mengingat di MAN Jombang masih sedikit guru yang menggunkan Quipper School dan hanya beberapa mata pelajaran saja. Dengan semakin banyak guru yang menggunakan Quipper School maka juga akan semakin banyak siswa yang manggunakannya, tidak hanya untuk V-3 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
beberapa mata pelajaran melainkan dari semua mata pelajaran, sehingga dengan penerapan Quipper School ini diharapkan dapat membantu siswa belajar dengan mudah dan dapat meningkatkan hasil belajarnya.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian selanjutnya dengan menggunakan metode deskriptif eksplanatif untuk dapat mengukur lebih dalam pengaruh dari setiap variabel-variabelnya. Penelitian ini hanya terbatas dengan penggunaan model UTAUT yang asli. Kemungkinan dimasa mendatang akan terjadi perubahan dari faktor-faktor yang mempengaruhi minat dari individu terhadap suatu sistem, sehingga untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggabungkan variabel-variabel lain ke dalam model penelitiannya.
V-4 SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL…
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR PUSTAKA
Buku Arifianto, S. 2013. Dinamika Perkembangan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Serta Implikasinya di Masyarakat. Jakarta: Media Bangsa. Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif. Airlangga University Press: Surabaya. Darmawan, Deni. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Remaja Rosdakarya: Bandung. Mason, Robin & Frank Rennie. 2009. Elearning: Panduan Lengkap Memahami Dunia Digital dan Internet. Yogyakarta: Pustaka Baca. Prawiradilaga, Dewi Salma dan Eveline Siregar. 2004. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana. Sugihartati, Rahma. 2010. Masyarakat dan Perpustakaan di Era Revolusi Informasi. Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Universitas Airlangga: Surabaya. Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. Kencana: Jakarta. Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Non Buku Aoun, Chadi et. al. 2010. AIS in Australia: UTAUT Application & Cultural Implication. Tersedia dalam http://aisel.aisnet.org/acis2010/17/. Diakses pada tanggal 30 Mei 2016. Davis, F. D. 1989. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Acceptance of Information System Technology. MIS Quarterly, Vol. 13, No. 3. Tersedia dalam http://www.jstor.org/stable/249008 . Diakses pada tanggal 4 Juni 2016. Dewi, Jayanti Sinta. 2010. Persepsi Siswa tentang Penerapan e-learning: Studi Deskriptif Persepsi Siswa tentang Penerapan e-learning sebagai Pendukung
SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL …
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Proses Belajar pada Siswa SMAN 20 Surabaya. Skripsi. Universitas Airlangga, Surabaya. Elok, Yuwanita. 2010. Perilaku Pemanfaatan Internet dalam Menunjang Belajar Siswa: Studi Deskriptif tentang Pemanfaatan Internet dalam Menunjang Belajar Siswa SMA Muhammadiyah 2 Surabaya. Skripsi. Universitas Airlangga, Surabaya. Handayani, Rini. 2005. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi: Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Tesis. Universitas Diponegoro, Semarang. Kamus Besar Bahasa Indonesia [Online]. Tersedia pada http://kbbi.web.id. Diakses pada tanggal 8 November 2015. Kominfo. 2014. Kemkominfo: Pengguna Internet di Indonesia Capai 82 Juta. [Online] Tersedia pada http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3980/Kemkominfo %3A+Pengguna+Internet+di+Indonesia+Capai+82+Juta/0/berita_satker. Diakses pada tanggal 28 September 2015. Marchewka, Jack T and Kurt Kostiwa. 2007. An Application of the UTAUT Model for Understanding Student Perceptions Using Course Management Software. Journal Communications
of
the
IIMA,
Vol.
7.
Issue.
2.
Tersedia
dalam
http://scholarworks.lib.csusb.edu/ciima/vol7/iss2/10. Diakses pada tanggal 29 Maret 2016. Mazman, S. Guzin. et. al. 2009. Social Influence in the Adoption Process and Usage of Innovation: Gender Differences. International Scholarly and Scientific Research
&
Innovation,
Vol.3,
No,
1.
Tersedia
dalam
http://waset.org/publications/11887/social-influence-in-the-adoption-processand-usage-of-innovation-gender-differences. Diakses pada tanggal 129 Maret 2016.
SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL …
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Orji, Rita O. 2010. Impact of Gender and Nationality on Acceptance of Digital Library: An Empirical Validation of Nationality Based UTAUT Using SEM, Journal of Emerging Trends in Computing and Information Sciences, Vol.1, No.2. Tersedia dalam http://www.cisjournal.org/archive/vol1no1/vol1no1_10.pdf. Diakses pada tanggal 4 Juni 2016. Papy, Fabrice. 2016. Digital Libraries. London: ISTE PressLtd. [Online] Tersedia pada https://books.google.co.id/books. Diakses pada tanggal 25 Mei 2016. Park, JungKun et.al. 2007. Adoption of Mobile Technologies for Chinese Consumers. Journal of Electronic Commerce Research, Vol. 8, No.2. Tersedia dalam http://www.jecr.org/sites/default/files/08_3_p03.pdf. Diakses tanggal 4 Juni 2016. Pratiwi, Hesti. 2015. Separuh dari Satu Juta Siswa Pengguna Quipper School secara Global
adalah
Siswa
Indonesia.
[Online]
Tersedia
pada
https://dailysocial.net/post/quipper-school-sudah-raih-1-juta-siswa-setengahnyaadalah-dari-indonesia. Diakses pada tanggal 2 September 2015. Quipper
School
Indonesia.
[Online]
Tersedia
pada
http://indonesia.
quipperschool.com/. Diakses pada tanggal 2 September 2015. Sedana, I Gusti Nyoman dan Wijaya Wisnu. 2009. Penerapan Model UTAUT untuk Memahami Penerimaan dan Penggunaan Learning Management System Studi Kasus: Experential E-Learning of Sanata Dharma University. Journal of Information
System,
Vol.
5,
Issues
2.
Tersedia
dalam
http://www.internetworkingindonesia,org/Vol2-no2.Fall2010/iij_vol2_no2_2010 _sedana.pdf. Diakses pada tanggal 3 Januari 2016. Taiwo, Ayankunle Adegbite and Alan G. Downe. 2013. The Theory of User Acceptance and Use of Technology (UTAUT): A Meta-Analytic Review of Empirical findings. Journal of Theoretical and Applied Information Technology, Vol. 49, No. 1. Tersedia dalam http://www.jatit.org/volumes/Vol49No1/ 7Vol49No1.pdf. Diakses pada tanggal 8 November 2015.
SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL …
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Teo, Thompson S. H. et.al. 1999. Intrinsic and Extrinsic Motivation in Internet Usage. Omega, Int. J. Mgmt. Sci. 27. Tersedia dalam http://bschool.nus.edu.sg /staff/bizteosh/TeoLimLaiOmega1999MotivationInternet.pdf.
Diakses
pada
tanggal 30 Mei 2016. Theng, Yin-Leng, et. al. 2005. Handbook of Research on Digital Libraries: Design, Development, and Impact. New York: IGI Global [Online]. Tersedia pada https://books.google.co.id/books. Diakses pada tanggal 25 Mei 2016. Venkatesh, Viswanath et al. 2003. User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified View. MIS Quarterly, Vol. 27, No. 3 (Sep., 2003), pp. 425-478. Tersedia dalam http://www.jstor.org/stable/30036540. Diakses pada tanggal 8 November 2015. Venkatesh, Viswanath and Xiaojun Zhang. 2010. Unifed Theory of Acceptance and Use Technology: U.S vs China. Journal of Global Information Technology Management;
Vol.
13,
No.
1,
pp
5-27.
Tersedia
dalam
http://www.vvenkatesh.com/Downloads/Papers/fulltext/pdf/Venkatesh_Zhang_J GITM_forthcoming.pdf. Diakses pada tanggal 8 November 2015. Website Quipper School. https://school.quipper.com/id.
SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL …
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
No. Responden
No. Responden :
(Diisi oleh peneliti) DEPARTEMEN INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA
KUESIONER Kepada responden yang terhormat, Dalam rangka untuk mengetahui “Pemanfaatan Quipper School di kalangan siswa SMA” maka saya bermaksud mengajukan kuesioner untuk mendukung penelitian ini. Saya harap saudara bersedia untuk meluangkan waktu dan menjawab beberapa pertanyaan dalam kuesioner ini dengan sebenar-benarnya. Atas bantuan dan partisipasi saudara saya ucapkan banyak terima kasih. Elisa Rokhimatul Uma Mahasiswa Ilmu Informasi dan Perpustakaan FISIP-UNAIR
I. Identitas Responden Nama
: ..........................................................................................................
Kelas
: ……………………………………………………………………..
Jurusan
: …………………………………………………………………….
No.Telp
: ..........................................................................................................
Email
: ..........................................................................................................
SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pilihlah salah satu jawaban dari pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada pilihan jawaban atau mengisi jawaban pada ruang yang telah disediakan. Koding
II. Karakteristik Responden 1. Jenis kelamin :
1
1. Laki-laki 2. Perempuan 2. Usia :
2
1. 15 tahun 2. 16 tahun 3. 17 tahun 4. 18 tahun 3. Sudah berapa lama anda menggunakan Quipper School
3 3
1. 6 – 12 bulan 2. Lebih dari 1 tahun 3. Lebih dari 2 tahun 4. Unsur yang mendorong dalam menggunakan Quipper School 1. Kebutuhan mengerjakan tugas sekolah
4
2. Ikut-ikutan teman 3. Keterpaksaan dari pihak tertentu 4. Lainnya…(Sebutkan)
III.Pemahaman Awal tentang Quipper School 5. Pertama kali anda mengenal Quipper School
1 5
1. Sebelum masuk SMA 2. Pada saat masuk SMA
SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6. Menurut anda, Quipper School merupakan aplikasi tentang apa ? (Jawaban Boleh lebih dari satu). 1. Media belajar secara online
6.
2. Media mengerjakan tugas yang diberikan guru
7.
3. Media untuk menemukan materi-materi pelajaran
8.
4. Lainnya … (Sebutkan)
9.
7. Pertama kali anda menggunakan Quipper School 1. Sebelum masuk SMA
1 10
2. Saat kelas X (Sepuluh) 3. Saat kelas XI (Sebelas) 4. Saat kelas XII (Duabelas) 8. Dari mana anda mengenal Quipper School ? (Jawaban boleh lebih dari satu). 1. Guru
11.
2. Orang tua
12.
3. Teman
13.
4. Lainnya …(Sebutkan)
14.
9. Apa tujuan anda menggunakan Quipper School ? (Jawaban boleh lebih dari satu). 1. Untuk membantu belajar menjadi lebih mudah
15.
2. Untuk mengerjakan tugas sekolah
16.
3. Untuk memanfaatkan waktu luang
17.
4. Lainnya…(Sebutkan)
18.
10. Mengapa anda menggunakan Quipper School ? (Jawaban boleh lebih dari satu). 1. Kewajiban sebagai seorang siswa 2. Dianjurkan oleh pihak sekolah
SKRIPSI
19.
20.
3. Ikut-ikutan teman
21.
4. Lainnya…(Sebutkan)
22.
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV. Intensitas Penggunaan Quipper School 11. Seberapa sering anda mengakses atau menggunakan Quipper School dalam kurun waktu seminggu ?
1 23
1. Sangat sering (>5 kali) 2. Sering (3-5 kali) 3. Jarang (1-2 kali) 4. Tidak Pernah 12. Apakah anda sering meluangkan waktu untuk mengakses atau menggunakan Quipper School ?
1 24
1. Sangat sering 2. Sering 3. Jarang 4. Tidak pernah 13. Rata-rata waktu yang anda habiskan untuk mengakses atau 1 25
menggunakan Quipper School ? 1. > 2 jam 2. 1 – 2 jam 3. 30 – 60 menit 4. < 30 menit Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda paling sesuai (berilah tanda centang ( √ ) Kriteria jawaban : STS
= Sangat tidak setuju
TS
= Tidak Setuju
KS
= Kurang setuju
S
= Setuju
SS
= Sangat setuju
SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
V.
Performance Expectation
No. 14.
Pertanyaan
STS
TS
Penggunaan Quipper School sangat bermanfaat dalam kegiatan belajar siswa
15.
Quipper School memudahkan siswa dalam kegiatan belajar
16.
KS
S
SS 26.
27.
Quipper School dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran lebih
28.
mudah dan cepat 17.
Quipper School menyediakan banyak informasi dan materi pelajaran yang
29.
dibutuhkan siswa 18.
Quipper School dapat membantu saya mengerjakan tugas dengan mudah dan
30.
cepat 19.
Quipper School menyediakan banyak materi dan contoh soal serta pembahasannya yang memudahkan
31.
siswa belajar 20.
Quipper School menjadikan belajar siswa lebih mudah dan nyaman
21.
Quipper School dapat meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah
SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
32.
33.
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
VI. Effort Expectation No. 22.
Pertanyaan
STS
TS
KS
S
SS
Tampilan Quipper School jelas dan
34.
mudah dipahami 23.
Tampilan Quipper School terlihat
35.
sederhana namun menarik 24.
Quipper School menyediakan beberapa 36.
tema tampilan yang menarik 25.
Pengoperasian (penggunaan) Quipper
37.
School sangat mudah pahami 26.
Untuk mempelajari Quipper School
38.
merupakan hal yang mudah 27.
Quipper School dapat digunakan dengan
39.
lancar
VII.
Social Influence
No.
Pertanyaan
28.
Penggunakan Quipper School di sekolah
STS
TS
KS
S
SS 40.
di pengaruhi oleh guru 29.
Guru menyarankan agar siswa menggunakan Quipper School untuk
41.
mendukung belajarnya 30.
Siswa percaya dengan guru tersebut karena sudah berpengalaman dalam
42.
penggunaan Quipper School 31.
Pihak sekolah memberi dukungan dalam
43.
penggunaan Quipper School
SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
32.
Guru selalu membantu siswa dalam
44.
menggunakan Quipper School 33.
Guru akan selalu mendukung siswa 45.
untuk menggunakan Quipper School
VIII. Facilitating Condition No. 34.
Pertanyaan
STS
TS
KS
S
SS
Pihak sekolah telah menyediakan fasilitas seperti komputer dan wifi untuk
46.
mengakses Quipper School 35.
Fasilitas komputer yang disediakan
47.
pihak sekolah sudah memadai 36.
Fasilitas wifi yang disediakan pihak sekolah sudah memadai
37.
Quipper School sangat mudah di akses setiap saat dengan mudah
38.
48.
49.
Guru akan bersedia membantu ketika saya mendapatkan kesulitan dalam
50.
mengoperasikan Quipper School 39.
Guru akan memberitahu siswa cara menyelesaikan permasalahan dalam
51.
penggunaan Quipper School
#TERIMA KASIH#
SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 2
SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 3
SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 4
SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 5
SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 6
Jenis Kelamin Responden Valid Percent
Frequency Percent Valid Laki-laki Perempuan Total
Cumulative Percent
50
50.0
50.0
50.0
50
50.0
50.0
100.0
100
100.0
100.0
Usia Responden Valid Percent
Frequency Percent
Cumulative Percent
Valid 16 tahun
10
10.0
10.0
10.0
17 tahun
64
64.0
64.0
74.0
18 tahun
26
26.0
26.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Pengalaman Responden Menggunakan Quipper School Valid Percent
Frequency Percent Valid 6-12 bulan > 1 tahun Total
Cumulative Percent
83
83.0
83.0
83.0
17
17.0
17.0
100.0
100
100.0
100.0
Kesukarelaan Responden Menggunakan Quipper School Frequency Percent Valid Kebutuhan mengerjakan tugas sekolah
Cumulative Percent
93
93.0
93.0
93.0
Ikut-ikutan temen
1
1.0
1.0
94.0
Keterpaksaan dari pihak tertentu
4
4.0
4.0
98.0
Lainnya
2
2.0
2.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
SKRIPSI
Valid Percent
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pertama Kali Responden Mengenal Quipper School Frequency Percent Valid Sebelum masuk SMA
Cumulative Percent
1
1.0
1.0
1.0
99
99.0
99.0
100.0
100
100.0
100.0
Setelah masuk SMA Total
Valid Percent
Quipper School sebagai Media belajar secara online Frequency Percent Valid Iya
Valid Percent
Cumulative Percent
93
93.0
93.0
93.0
Tidak
7
7.0
7.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
Quipper School sebagai Media untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru Frequency Percent Valid Iya
Valid Percent
Cumulative Percent
82
82.0
82.0
82.0
Tidak
18
18.0
18.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
Quipper School sebagai Media untuk menemukan materi pelajaran Frequency Percent Valid Iya
SKRIPSI
Valid Percent
Cumulative Percent
28
28.0
28.0
28.0
Tidak
72
72.0
72.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pemahaman Lainnya Frequency Percent Valid Iya
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1.0
1.0
1.0
Tidak
99
99.0
99.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
Pertama Kali Responden Menggunakan Quipper School Frequency Percent Valid Saat kelas X (sepuluh) Saat kelas XI (sebelas) Total
Valid Percent
Cumulative Percent
16
16.0
16.0
16.0
84
84.0
84.0
100.0
100
100.0
100.0
Sumber Informasi Mengenal Quipper School (Guru) Frequency Percent Valid Iya
100
100.0
Valid Percent 100.0
Cumulative Percent 100.0
Sumber Informasi Mengenal Quipper School (Orangtua) Frequency Percent Valid Tidak
100
100.0
Valid Percent
Cumulative Percent
100.0
100.0
Sumber Informasi Mengenal Quipper School (Teman) Frequency Percent Valid Iya
SKRIPSI
Valid Percent
Cumulative Percent
13
13.0
13.0
13.0
Tidak
87
87.0
87.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Sumber Informasi Mengenal Quipper School (Lainnya) Frequency Percent Valid Tidak
100
100.0
Valid Percent
Cumulative Percent
100.0
100.0
Untuk membantu belajar menjadi lebih mudah sebagai tujuan responden memanfaatkan Quipper School Frequency Percent Valid Iya
Valid Percent
Cumulative Percent
52
52.0
52.0
52.0
Tidak
48
48.0
48.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
Untuk mengerjakan tugas sekolah sebagai tujuan responden memanfaatkan Quipper School Frequency Percent Valid Iya
Valid Percent
Cumulative Percent
93
93.0
93.0
93.0
Tidak
7
7.0
7.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
Untuk memanfaatkan waktu luang sebagai tujuan responden memanfaatkan Quipper School Frequency Percent Valid Iya
Valid Percent
Cumulative Percent
17
17.0
17.0
17.0
Tidak
83
83.0
83.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
Tujuan Memanfaatkan Lainnya Frequency Percent Valid Iya
SKRIPSI
Valid Percent
Cumulative Percent
2
2.0
2.0
2.0
Tidak
98
98.0
98.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kewajiban sebagai seorang siswa sebagai alasan responden memanfaatkan Quipper School Frequency Percent Valid Iya
Valid Percent
Cumulative Percent
70
70.0
70.0
70.0
Tidak
30
30.0
30.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
Dianjurkan oleh pihak sekolah sebagai alasan responden memanfaatkan Quipper School Frequency Percent Valid Iya
Valid Percent
Cumulative Percent
83
83.0
83.0
83.0
Tidak
17
17.0
17.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
Ikut-ikutan Teman sebagai alasan responden memanfaatkan Quipper School Frequency Percent Valid Iya
Valid Percent
Cumulative Percent
4
4.0
4.0
4.0
Tidak
96
96.0
96.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
Alasan Memanfaatkan Lainnya Frequency Percent Valid Iya
SKRIPSI
Valid Percent
Cumulative Percent
2
2.0
2.0
2.0
Tidak
98
98.0
98.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Intensitas Responden Mengakses Quipper School Valid Percent
Frequency Percent Valid Sangat sering (>5 kali)
Cumulative Percent
14
14.0
14.0
14.0
Sering (3-5 kali)
64
64.0
64.0
78.0
Jarang (1-2 kali)
22
22.0
22.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Intensitas Responden Meluangkan Waktu untuk Mengakses Quipper School Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat sering
3
3.0
3.0
3.0
Sering
53
53.0
53.0
56.0
Jarang
43
43.0
43.0
99.0
1
1.0
1.0
100.0
100
100.0
100.0
Tidak pernah Total
Rata-rata Waktu yang di Habiskan Responden untuk Mengakses Quipper School Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid >2 jam
2
2.0
2.0
2.0
1-2 jam
29
29.0
29.0
31.0
30-60 menit
51
51.0
51.0
82.0
<30 menit
18
18.0
18.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Penggunaan Quipper School Bermanfaat dalam Kegiatan Belajar Siswa Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju
3
3.0
3.0
3.0
Tidak setuju
2
2.0
2.0
5.0
Ragu-ragu
8
8.0
8.0
13.0
Setuju
48
48.0
48.0
61.0
Sangat Setuju
39
39.0
39.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Quipper School Memudahkan Belajar Siswa Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak setuju
3
3.0
3.0
4.0
Ragu-ragu
9
9.0
9.0
13.0
Setuju
50
50.0
50.0
63.0
Sangat Setuju
37
37.0
37.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Quipper School Membantu Siswa Memahami Materi Pelajaran Lebih Mudah dan Cepat Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak setuju
4
4.0
4.0
5.0
Ragu-ragu
25
25.0
25.0
30.0
Setuju
40
40.0
40.0
70.0
Sangat setuju
30
30.0
30.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Quipper School Menyediakan Informasi dan Materi Pelajaran Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak setuju
3
3.0
3.0
4.0
Ragu-ragu
8
8.0
8.0
12.0
Setuju
60
60.0
60.0
72.0
Sangat setuju
28
28.0
28.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Quipper School Membantu Mengerjakan Tugas dengan Mudah dan Cepat Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak setuju
8
8.0
8.0
9.0
Ragu-ragu
20
20.0
20.0
29.0
Setuju
48
48.0
48.0
77.0
Sangat setuju
23
23.0
23.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Quipper School Membantu Siswa Belajar dengan Mudah Karena Menyediakan Banyak Materi dan Contoh Soal serta Pembahasannya Frequency Percent Valid Sangat tidak setuju
Cumulative Percent
2
2.0
2.0
2.0
9
9.0
9.0
11.0
Setuju
46
46.0
46.0
57.0
Sangat setuju
43
43.0
43.0
100.0
100
100.0
100.0
Ragu-ragu
Total
SKRIPSI
Valid Percent
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Quipper School Menjadikan Belajar Siswa Lebih Mudah dan Nyaman Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak setuju
3
3.0
3.0
4.0
Ragu-ragu
14
14.0
14.0
18.0
Setuju
58
58.0
58.0
76.0
Sangat setuju
24
24.0
24.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Quipper School Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak setuju
3
3.0
3.0
4.0
Ragu-ragu
24
24.0
24.0
28.0
Setuju
54
54.0
54.0
82.0
Sangat setuju
18
18.0
18.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Tampilan Quipper School Jelas dan Mudah Dipahami Frequency Percent Valid Sangat tidak setuju
Cumulative Percent
1
1.0
1.0
1.0
9
9.0
9.0
10.0
Setuju
59
59.0
59.0
69.0
Sangat setuju
31
31.0
31.0
100.0
100
100.0
100.0
Ragu-ragu
Total
SKRIPSI
Valid Percent
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tampilan Quipper School Terlihat Sederhana namun Menarik Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak setuju
4
4.0
4.0
5.0
Ragu-ragu
7
7.0
7.0
12.0
Setuju
52
52.0
52.0
64.0
Sangat setuju
36
36.0
36.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Quipper School Menyediakan Beberapa Tema Tampilan yang Menarik Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak setuju
5
5.0
5.0
6.0
Ragu-ragu
6
6.0
6.0
12.0
Setuju
54
54.0
54.0
66.0
Sangat setuju
34
34.0
34.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Pengoperasian (Penggunaan) Quipper School Mudah Dipahami Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak setuju
2
2.0
2.0
3.0
Ragu-ragu
7
7.0
7.0
10.0
Setuju
52
52.0
52.0
62.0
Sangat setuju
38
38.0
38.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Mempelajari Quipper School Hal yang Mudah Valid Percent
Frequency Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak setuju
3
3.0
3.0
4.0
Ragu-ragu
10
10.0
10.0
14.0
Setuju
54
54.0
54.0
68.0
Sangat setuju
32
32.0
32.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Quipper School dapat Digunakan dengan Lancar Frequency Percent Valid Tidak setuju
Valid Percent
Cumulative Percent
2
2.0
2.0
2.0
Ragu-ragu
21
21.0
21.0
23.0
Setuju
54
54.0
54.0
77.0
Sangat setuju
23
23.0
23.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Penggunaan Quipper School di Sekolah di Pengaruhi oleh Guru Frequency Percent Valid Tidak setuju
Cumulative Percent
2
2.0
2.0
2.0
Ragu-ragu
11
11.0
11.0
13.0
Setuju
60
60.0
60.0
73.0
Sangat setuju
27
27.0
27.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
SKRIPSI
Valid Percent
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Guru Menyarankan agar Siswa Menggunakan Quipper School untuk Mendukung Belajarnya Valid Percent
Frequency Percent Valid Ragu-ragu
Cumulative Percent
4
4.0
4.0
4.0
Setuju
65
65.0
65.0
69.0
Sangat setuju
31
31.0
31.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Siswa Percaya dengan Guru karena Berpengalaman Frequency Percent Valid Sangat tidak setuju
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1.0
1.0
1.0
Ragu-ragu
12
12.0
12.0
13.0
Setuju
58
58.0
58.0
71.0
Sangat setuju
29
29.0
29.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Pihak Sekolah Memberi Dukungan dalam Penggunaan Quipper School Frequency Percent Valid Sangat tidak setuju
Cumulative Percent
4
4.0
4.0
4.0
Ragu-ragu
18
18.0
18.0
22.0
Setuju
52
52.0
52.0
74.0
Sangat setuju
26
26.0
26.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
SKRIPSI
Valid Percent
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Guru Membantu Siswa dalam Menggunakan Quipper School Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju
4
4.0
4.0
4.0
Tidak setuju
9
9.0
9.0
13.0
Ragu-ragu
19
19.0
19.0
32.0
Setuju
59
59.0
59.0
91.0
9
9.0
9.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat setuju Total
Guru Mendukung Siswa untuk Menggunakan Quipper School Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju
3
3.0
3.0
3.0
Tidak setuju
3
3.0
3.0
6.0
Ragu-ragu
13
13.0
13.0
19.0
Setuju
55
55.0
55.0
74.0
Sangat setuju
26
26.0
26.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Pihak sekolah telah Menyediakan Fasilitas seperti Komputer dan Wifi untuk Mengakses Quipper School Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju
3
3.0
3.0
3.0
Tidak setuju
8
8.0
8.0
11.0
Ragu-ragu
25
25.0
25.0
36.0
Setuju
41
41.0
41.0
77.0
Sangat setuju
23
23.0
23.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Fasilitas Komputer yang Disediakan Pihak Sekolah Memadai Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju
9
9.0
9.0
9.0
Tidak setuju
22
22.0
22.0
31.0
Ragu-ragu
43
43.0
43.0
74.0
Setuju
21
21.0
21.0
95.0
5
5.0
5.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat setuju Total
Fasilitas Wifi yang Disediakan Pihak Sekolah Memadai Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju
2
2.0
2.0
2.0
Tidak setuju
13
13.0
13.0
15.0
Ragu-ragu
37
37.0
37.0
52.0
Setuju
39
39.0
39.0
91.0
9
9.0
9.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat setuju Total
Quipper School Mudah Diakses Setiap Saat dengan Mudah Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak setuju
5
5.0
5.0
6.0
Ragu-ragu
25
25.0
25.0
31.0
Setuju
51
51.0
51.0
82.0
Sangat tidak setuju
18
18.0
18.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Guru Bersedia Membantu Siswa yang Mendapatkan Kesulitan dalam Pengoperasian Quipper School Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju
2
2.0
2.0
2.0
Tidak setuju
4
4.0
4.0
6.0
Ragu-ragu
23
23.0
23.0
29.0
Setuju
57
57.0
57.0
86.0
Sangat setuju
14
14.0
14.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Guru Memberitahu Siswa Cara Menyelesaikan Permasalahan dalam Penggunaan Quipper School Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju
2
2.0
2.0
2.0
Tidak setuju
5
5.0
5.0
7.0
Ragu-ragu
19
19.0
19.0
26.0
Setuju
56
56.0
56.0
82.0
Sangat setuju
18
18.0
18.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
SKRIPSI
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 7 KODING SPSS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
SKRIPSI
Q1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1
Q2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3
Q3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
Q4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Q5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
Q6.1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
Q6.2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
Q6.3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2
Q6.4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KODING SPSS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
SKRIPSI
Q7 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
Q8.1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Q8.2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Q8.3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
Q8.4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
Q9.1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2
Q9.2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Q9.3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2
ELISA ROKHIMATUL U.
Q9.4 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KODING SPSS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
SKRIPSI
Q10.1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2
Q10.2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1
Q10.3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2
Q10.4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Q11 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 1 2 3
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
Q12 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3
Q13 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 4
Q14 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 3 4 5 4 4 5 5 4 1 5 5 4 5 1 4 4 5 5 4 5 4 5
ELISA ROKHIMATUL U.
Q15 4 4 5 4 4 4 5 4 4 2 5 4 5 5 4 4 5 3 4 5 5 4 1 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 5
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KODING SPSS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
SKRIPSI
Q16 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 2 3 5 3 3 4 4 4 1 5 5 4 3 4 3 5 4 4 4 5 4 5
Q17 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 2 4
Q18 4 3 3 2 4 4 4 2 4 4 5 4 4 5 2 3 5 4 3 4 4 4 1 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 2 5
Q19 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 3 3 5 5 4 5 4 4 1 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5
Q20 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 5 4 5 5 3 3 5 4 4 4 4 4 1 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
Q21 3 4 5 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 1 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 3
Q22 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 5 5 5 5 4 3 5 5 4 4 5 5 1 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4
Q23 4 4 4 4 4 2 5 4 4 2 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 1 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5
ELISA ROKHIMATUL U.
Q24 4 4 5 4 4 4 5 5 4 2 4 4 2 4 4 4 5 5 4 4 4 5 1 5 5 4 3 4 4 5 5 5 4 5 4 4
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KODING SPSS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
SKRIPSI
Q25 4 4 5 4 4 4 5 3 4 2 4 4 5 5 4 3 5 5 5 5 4 4 1 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 5 2 4
Q26 4 4 5 4 4 4 5 3 3 3 4 5 2 5 4 3 4 3 5 5 4 4 1 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5
Q27 4 4 5 4 4 2 5 5 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3
Q28 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5
Q29 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
Q30 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 3 5 4 3 4 4 5 5 4 4 4 1 5 5 4 5 4 3 5 5 5 4 4 4 5
Q31 3 3 4 4 4 4 5 4 3 1 3 3 1 3 4 4 3 5 4 3 4 4 1 3 5 4 4 5 4 5 3 5 4 4 4 5
Q32 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 1 4 2 4 4 4 4 3 4 4 1 2 5 4 4 4 3 4 3 5 4 4 3 3
ELISA ROKHIMATUL U.
Q33 4 4 5 4 4 3 5 4 4 2 4 4 1 4 4 4 4 5 4 4 4 4 1 5 5 4 4 4 3 5 4 5 4 4 3 4
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KODING SPSS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
SKRIPSI
Q34 3 4 3 4 3 1 2 3 3 2 3 2 4 2 2 5 3 5 2 4 4 4 1 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5
Q35 1 3 3 1 1 1 2 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 1 3 4 4 1 2 5 4 4 4 3 5 2 4 4 2 4 4
Q36 2 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 2 2 2 2 4 3 3 3 3 4 4 1 2 5 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 3
Q37 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 5 3 2 3 5 4 4 4 4 3 1 3 5 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4
Q38 5 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 2 3 4 4 4 5 4 4 4 3 1 2 5 4 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
Q39 5 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 3
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
SKRIPSI
Q1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2
Q2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 2 4 2 3 2 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
Q3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2
Q4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1
Q5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
Q6.1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Q6.2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1
Q6.3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2
ELISA ROKHIMATUL U.
Q6.4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KODING SPSS Q7 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
SKRIPSI
Q8.1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3
Q8.2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Q8.3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Q8.4 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2
Q9.1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
Q9.2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1
Q9.3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1
Q9.4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1
ELISA ROKHIMATUL U.
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KODING SPSS 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
SKRIPSI
Q10.1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1
Q10.2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2
Q10.3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Q10.4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2
Q11
Q12 2 3 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
Q13 2 3 3 2 2 2 1 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2
Q14 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 3 1 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 4 3 2 2
Q15 5 3 5 1 4 5 5 5 4 5 3 3 4 5 5 4 5 4 5 2 5 2 5 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 3 4
ELISA ROKHIMATUL U.
5 3 4 4 5 5 5 5 3 5 2 5 3 5 4 5 5 4 4 3 5 3 5 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 5 3 4
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KODING SPSS Q16 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
SKRIPSI
Q17 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 5 3 5 4 5 5 3 4 3 4 3 3 4 5 4 5 3 4 2 3 4 4 5 3 3
Q18 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 2 4 3 5 4 4 5 3 4 3 4 5 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3
Q19 4 3 5 4 5 4 5 5 4 5 2 2 4 5 5 4 5 3 5 3 3 3 4 4 5 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 4
Q20 4 4 4 1 5 5 5 5 4 5 3 3 3 5 5 5 5 3 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3
Q21 5 4 4 4 5 4 4 5 3 5 3 4 4 5 5 4 5 3 4 2 5 4 5 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 5 3 3
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
Q22 3 3 4 4 5 4 5 5 4 5 2 5 3 4 3 5 5 3 4 3 3 2 3 4 5 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 3
Q23 5 4 4 4 5 5 4 4 3 5 4 3 4 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 5 4 3
Q24 5 4 4 4 5 5 4 5 3 5 4 3 3 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 2 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4
ELISA ROKHIMATUL U.
5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 2 3 4 5 4 5 3 4 4 2 4 4 4 5 5 4 4 4 2 3 4 3 5 4 4
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KODING SPSS Q25 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
SKRIPSI
Q26 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 3
Q27 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 2 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 5 4 3
Q28 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 3 3 3 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 3 5 5 4 3
Q29 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 3 5 4 4 3 2 4 2 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5
Q30 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 3 3 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
Q31 4 4 4 4 5 5 5 4 3 5 3 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Q32 5 4 4 3 4 5 5 4 5 5 3 3 5 5 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 1 4 5 4 5 5 3
Q33 3 4 4 3 4 4 4 4 1 5 2 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 3 4 4 3
ELISA ROKHIMATUL U.
5 4 5 3 4 4 5 4 3 5 2 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 3 4 4 5 5 5 3 4 3 4 4 4 4 5 3
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KODING SPSS Q34 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
SKRIPSI
Q35 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 2 3 5 3 4 3 4 5 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 1 4 3 3 5 3 3
Q36 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 1 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 2 2 4 4 3 4 4 1 3 3 1 3 3 3
Q37 4 3 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 2 4 2 2 5 4 5 4 4 3 3 3 3 5 3 3
Q38 5 3 3 3 4 4 4 4 4 5 3 3 3 5 5 4 4 2 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 5 5 3
Q39 3 4 3 3 4 5 4 4 1 5 2 4 4 3 5 3 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 3 3 4 4 3 4 3 4 5 3
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
3 4 3 3 4 5 4 4 1 5 2 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 3 4 4 5 5 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3
ELISA ROKHIMATUL U.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KODING SPSS Q1 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
SKRIPSI
Q2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1
Q3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3
Q4 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
Q5 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
Q6.1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
Q6.2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
Q6.3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2
Q6.4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2
ELISA ROKHIMATUL U.
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KODING SPSS Q7 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
SKRIPSI
Q8.1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2
Q8.2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Q8.3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Q8.4 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2
Q9.1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
Q9.2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1
Q9.3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
Q9.4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
ELISA ROKHIMATUL U.
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KODING SPSS 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
SKRIPSI
Q10.1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2
Q10.2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Q10.3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
Q10.4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Q11
Q12 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 2 2 3 2 3 3 2 3 2 1 1 3 1 2 1 2 2 1
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
Q13 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2
Q14 3 2 2 2 3 2 2 3 2 4 2 3 2 4 3 2 3 3 4 4 4 2 3 3 2 3 2 1
Q15 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4
ELISA ROKHIMATUL U.
5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KODING SPSS Q16 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
SKRIPSI
Q17 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 3 4 4 5 5 2 3 3 5 2 3 3 3 4 5 5
Q18 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 3 5 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5
Q19 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 5 5 4 3 3 4 2 3 3 3 4 5 4
Q20 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5
Q21 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 3 4 5 5 2 4 3 4 4 4 4
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
Q22 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4
Q23 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
Q24 5 4 5 5 5 3 4 4 3 4 4 5 5 5 3 5 5 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
ELISA ROKHIMATUL U.
5 5 4 4 5 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KODING SPSS Q25 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
SKRIPSI
Q26 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 3 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5
Q27 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 3 4 5 5 2 3 4 4 4 5 5
Q28 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 2 3 5 5 4 3 4 4 4 5 4
Q29 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 3
Q30 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
Q31 5 4 5 4 4 5 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4
Q32 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4
Q33 4 4 4 4 5 4 2 4 5 4 3 4 4 4 1 5 5 4 3 3 4 2 4 5 5 4 4 4
ELISA ROKHIMATUL U.
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 5 1 5 5 3 4 3 5 2 4 5 5 4 4 4
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KODING SPSS Q34 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
SKRIPSI
Q35 5 3 3 3 4 5 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 5 3 5 4 5 4
Q36 3 3 3 3 4 4 2 2 5 2 2 3 3 4 4 5 5 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2
Q37 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 2 3 3 4 4 5 4 3 3 4 3
Q38 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 2 3 4 4 2 4 3 4 3 5 4
Q39 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 5 4 5 3 4 4
PEMANFAATAN QUIPPER SCHOOL...
5 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 2 5 5 5 3 4 4
ELISA ROKHIMATUL U.