BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
2.1 TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI BPBD PROVINSI SUMATERA SELATAN Dalam upaya melaksanakan Penanggulangan Bencana secara terencana, sistematis dan menyeluruh di Provinsi Sumatera Selatan, Gubernur Sumatera Selatan telah memberikan apresiasi dengan membentuk kelembagaan penanggulangan bencana, melalui Peraturan Daerah Nomor Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah nomor 11 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan, yang merupakan amanat dari pelaksanaan Undang – Undang nomor 24 Tahun 2007. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan, sebagai unsur pelaksana Pemerintah Provinsi di bidang Penanggulangan Bencana, mengemban tugas dan tanggung jawab mewujudkan penyelenggaraan penanggulangan bencana yang terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh. Sesuai dengan Undang Undang Nomor 24 tahun 2007 disebutkan bahwa tugas pokok Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah: 1.
memberikan
pedoman
dan
pengarahan
terhadap
usaha
penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi secara adil dan setara; 2.
menetapkan
standardisasi
dan
kebutuhan
penyelenggaraan
penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundangundangan; 3.
menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana kepada masyarakat; Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
8
4.
melaporkan
penyelenggaraan
penanggulangan
bencana
kepada
Gubernur setiap sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana; 5.
menggunakan
dan
mempertanggungjawabkan
sumbangan/bantuan
nasional dan internasional; 6.
mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
7.
melaksanakan
kewajiban
lain
sesuai
dengan
peraturan
perundangundangan; dan 8.
menyusun pedoman pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten/Kota
Dalam menjalankan tugas pokoknya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan melaksanakan : (1). perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat serta efektif dan efisien; dan (2). pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, dan menyeluruh. Selain tugas pokok, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan menjalankan fungsi : (1). Koordinasi penanggulangan bencana; (2). Komando penanggulangan bencana; dan (3). Pelaksana penanggulangan bencana. Ketiga fungsi tersebut dijabarkan kedalam kegiatan strategis dalam penanggulangan bencana:
Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
9
Koordinasi penanggulangan bencana dilaksanakan melalui dengan lembaga pemerintah baik pusat maupun daerah, lembaga usaha, lembaga internasional dan/atau pihak lain yang dipandang perlu pada tahap prabencana dan pascabencana. Pelaksanaan koordinasi tersebut salah satunya adalah penetapan kebijakan yang selaras dengan perencanaan pembangunan
nasional.
dalam
kondisi
tanggap
darurat,
Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan menjalankan fungsi komando. Komando dalam rangka penanganan kedaruratan di wilayah yang terkena bencana melalui pengerahan sumberdaya manusia, peralatan, dan logistik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan dan instansi terkait, Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia serta langkah-langkah lain yang diperlukan dalam rangka penanganan darurat bencana. Fungsi yang terakhir adalah peran pelaksana. Pelaksana, terkait dengan kondisi pasca bencana yang dilaksanakan secara terkoordinasi dan terintegrasi dengan lembaga pemerintah baik pusat maupun daerah, dengan memperhatikan kebijakan penyelenggaraan penanggulangan bencana; kebjakan pembangunan nasional, serta selaras dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sejak terbentuknya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan telah secara optimal melakukan tugas pokok, fungsi serta perannya dalam penanggulangan bencana. Namun demikian, dalam berbagai upaya penanggulangan bencana, masih banyak yang perlu menjadi perhatian kearah perbaikan serta penyempurnaan dalam melaksanakan upaya penanggulangan bencana yang efektif dan efisien sesuai dengan peran yang diemban oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan. Kedepan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan akan terus berbenah dan memperbaiki kinerja sehingga terwujud
Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
10
upaya penanggulangan yang efektif dan efisien yang antara lain dilaksanakan melalui: (1). Peningkatan dan pengembangan kepemimpinan sesuai dengan amanat Undang-undang nomor 24 tahun 2007; (2). Peningkatan akuntabilitasi pelaksanaan penanggulangan bencana dalam rangka mendukung pelaksanaan tata pemerintahan yang baik; (3). Penambahan
dan
penanggulangan
peningkatan
bencana
mutu
dalam
sumber
memenuhi
daya
manusia
standar
minimal
pelaksanaan penanggulangan bencana; (4). Sebagai lembaga yang relatif baru, Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Provinsi
Sumatera
Selatan
dituntut
untuk
terus
mensosialisasikan keberadaannya serta terhadap fungsi dan peran yang diamanatkan, juga dalam rangka menghindari terjadinya tumpang tindih terhadap fungsi dan peran kelembagaan yang telah ada terlebih dahulu; (5) peningkatan fungsi koordinasi, komando dan pelaksanaan, yang diarahkan kepada peran fasilitasi bagi seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam upaya-upaya penanggulangan bencana baik di tingkat Provinsi maupun di Kabupaten/Kota; dan yang terakhir adalah (6). Terus berupaya melaksanakan evaluasi terhadap setiap pelaksanaan upaya penanggulangan bencana dalam rangka perubahan dan perbaikan bersama. Susunan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah sebagai berikut : 1. Kepala
Unsur Pelaksana,
mempunyai
tugas mengkoordinasikan
penyelenggaraan penanggulangan bencana secara terpadu dengan konsep koordinasi, integritas, sinkronisasi, simplikasi dan keamanan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Pelaksana BPBD mempunyai fungsi : Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
11
a. Penyusunan program penanggulangan bencana daerah; b. Penyelenggaraan pelaksanaan penanggulangan bencana; c. Pelaksanaan koordinasi penanggulangan bencana; d. Pelaksanaan administrasi penanggulangan bencana; e. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penanggulangan bencana; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Sekretariat, mempunyai tugas membantu pelayanan administrasi kepada semua unsur BPBD dan penyusunan rencana kerja BPBD mengkoordinasikan
perencanaan,
pembinaan
dan
pengendalian
terhadap program administrasi dan sumber daya serta kerja sama. Untuk
melaksanakan
tugas
sebagaimana
dimaksud
Sekretariat
mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasian, sinkronisasi dan integritas di lingkungan BPBD; b. Pengkoordinasian, perencanaan dan perumusan kebijakan teknis BPBD; c. Pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaaan, hukum dan peraturan perundang-undangan, organisasi, tatalaksana, kepegawaian, keuangan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga BPBD; d. Pengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi unsur pengarah BPBD; e. Pengkoordinasian dalam penyusunan laporan BPBD; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sekretariat membawahi : a) Subbagian Program b) Subbagian Keuangan c) Subbagian Umum dan Kepegawaian
Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
12
3. Bidang Pencegahan dan dan Kesiapsiagaan, mempunyai tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan umum di bidang poenanggulangan bencana pada pra bencana serta pemberdayaan masyarakat. Untuk melaksanakan tugasnya, bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijakan umum di bidang penanggulangan bencana pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat; b. Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan umum di bidang penanggulangan bencana pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat; c. Pelaksanaan hubungan kerja dibidang penanggulangan bencana dan prabencana serta pemberdayaan masyarakat; d. Pemantauan, evaluasi dan analisis laporan tentang pelaksanaan kebijakan
umum
di
bidang
penangulangan
bencana
dan
prabencana serta pemberdayaan masyarakat; e. Pelaksanaan program strategi operasional penanggulangan bencana; f. Pelaksanaan penyusunan kriteria dan prosedur serta pembinaan masyarakat prabencana; g. Pelaksanaan jangka panjang, menengah, pendek dan merumuskan kebijakan teknis dan strategi dalam pengembangan prabencana terhadap daerah rawan bencana; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya; Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan membawahi : a)
Seksi Pencegahan
b)
Seksi Kesiapsiagaan
4. Bidang Penanganan Darurat, mempunyai tugas mengkoordinasikan dan Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
13
melaksanakan kebijakan umum di bidang penanggulangan bencana pada saat terjadinya bencana. Untuk
melaksanakan
tugas
sebagaimana
dimaksud,
bidang
penanganan darurat mempunyai fungsi : a. Penyusunan pengungsi,
rencana
kegiatan
penyediaan
tanggap
logistik
darurat,
bantuan
dan
penanganan peralatan
penanggulangan bencana; b. Pelaksanaan koordinasi, pelaksanaan kegiatan tanggap darurat bantuan penanganan pengungsi, pemenuhan kegiatan dasar dan perlindungan pengungsi; c. Pelaksanaan evaluasi, analisis dan laporan kegiatan tanggap darurat, penanganan
pengungsi,
logistik
bantuan
dan
peralatan
penanggulangan bencana; d. Perencanaan, pelaksanaan bimbingan dan pengendalian kegiatan tanggap darurat, penanganan pengungsi dan manajemen logistik; e. Memobilisasian satuan tugas reaksi cepat (STRC) penanggulangan bencana, satuan tugas penangulangan bencana, satuan tugas pelayanan kesehatan penanggulangan benacana; f. Pembentukan
dan
pengoptimalisasian
pelaksanaan
pusat
pengendalian operasi (Pusdalops) penanggulangan bencana; g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang ini membawahi : a) Seksi Tanggap Darurat b) Seksi Penanganan 5. Bidang
Rehabilitasi
dan
Rekonstruksi,
mempunyai
tugas
mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan umum di bidang rehabiltasi dan rekonstruksi pasca terjadinya bencana; Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, bidang rehabiltasi dan rekonstruksi mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan umum di bidang rehabilitasi dan rekonstruksi pasca terjadinya bencana dan penanganan pengungsi; Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
14
b. Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan umum di bidang rehabilitasi dan rekonstruksi pasca terjadinya bencana dan penanganan pengungsi; c. Pengkomandoan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca terjadinya bencana; d. Pelaksanaan hubungan kerja di bidang rehabilitasi dan rekonstruksi pasca terjadinya bencana dan penanganan pengungsi; e. Pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan umum di bidang rehabilitasi dan rekonstruksi pasca terjadinya bencana dan penanganan pengungsi; a. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya. Bidang ini membawahi : a)
Seksi rehabilitasi
b)
Seksi Rekonstruksi
6. Bidang UPTB Trauma Center dan Pelayanan Kesehatan, mempunyai tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan umum di bidang UPTB Trauma Center dan Pelayanan Kesehatan pasca terjadinya bencana; Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan mempunyai fungsi : a. Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan UPTB trauma center dan pelayanan kesehatan dengan mengacu pada kebijakan program-program Badan Penanggulangan Bencana Daerah; b. Penyusunan dan pengusulan anggaran untuk pengadaan kebutuhan sarana dan prasarana UPTB Pelayanan Trauma center dan Pelayanan Kesehatan kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
c. Pengusulan
penempatan
personil
UPTB
Trauma
center
dan
Pelayanan Kesehatan kepada Kepala Badan Penanggulangan Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
15
Bencana Daerah; d. Pengesahan prosedur pelayanan UPTB Trauma center dan Pelayanan Kesehatan; e. Pengkoordinasian kegiatan kaji ulang manajemen UPTB Trauma center dan Pelayanan Kesehatan; f. Pelaksanaan bimbingan teknis Trauma Center Kabupaten/Kota dalam rangka peningkatan mutu layanan trauma center dalam wilayah Provinsi Sumatera Selatan; g. Pemberian laporan kegiatan secara berkala kepada Kepala; h. Pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan UPTB Trauma center dan Pelayanan Kesehatan; i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala badan sesuai dengan tugas dan fungsi. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif baik kepada pelanggan maupun kepada semua unsur UPTB Trauma center dan Pelayanan Kesehatan maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah serta mengkoordinir, memeriksa dan menyampaikan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan Trauma center dan Pelayanan Kesehatan. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. Menyiapkan dokumen prosedur pelaksanaan trauma center yang berkaitan dengan persyaratan manajemen UPTB Trauma center dan Pelayanan Kesehatan; b. Pengkajian ulang instruksi kerja yang digunakan terutama yang berkaitan dengan persyaratan manajemen pada UPTB Trauma center dan Pelayanan Kesehatan;
c. Pertanggungjawaban pemeliharaan
terhadap
seluruh
pengadaan,
kebutuhan
penyimpanan
administrasi
dan
Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
dan bahan 16
penunjang pada Trauma center dan Pelayanan Kesehatan serta dokumen terkait; d. Pertanggungjawaban
dalam
pelaksanaan
tugas
personalia,
keuangan, dokumentasi dan informasi; e. Pertanggungjawaban terhadap surat-menyurat yang dilakukan oleh Kepala UPTB; f. Pemberian delegasi kepada subordinatnya apabila berhalangan ; g. Pelaporan kegiatan secara berkala kepada Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Badan; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas : a. Melaksanakan sebagian tugas dan fungsi UPTB Trauma center dan Pelayanan Kesehatan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan; b. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang diangkat oleh Kepala Pelaksana Badan atas usul Kepala UPTB dan bertanggungjawab kepada Kepala Unit Pelaksana Badan; c. Jumlah dan jenis jabatan fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; d. Jenis dan jenjang jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi tersebut, maka struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan terdiri dari:
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
17
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan
KEPALA
UNSUR PENGARAH
- INSTANSI
UNSUR PELAKSANA
KEPALA PELAKSANA BPBD
- PROFESIONAL/AHLI
SEKRETARIS
SUB BAGIAN PROGRAM
BIDANG PENANGANAN DARURAT
BIDANG PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN
SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIAN UMUM DAN
BIDANG REHABILITASI DAN KEPEGAWAIAN REKONSTRUKSI
SEKSI REHABILITASI SEKSI TANGGAP DARURAT SEKSI PECEGAHAN
SEKSI PENANGANAN PENGUNGSI
SEKSI KESIAPSIAGAAN
SEKSI REKONSTRUKSI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
18
2.2 SUMBER DAYA BADAN PENANGGULANGAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
BENCANA
DAERAH
Sumberdaya manusia merupakan salah satu unsur penting yang harus dimiliki oleh instansi/badan usaha, karena kinerja para pegawai akan menentukan tingkat kinerja instansi/badan usaha tersebut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan, memiliki pegawai sebanyak 79 orang, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 2.1 Kualifikasi pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan Berdasarkan Pendidikan, Pangkat dan Golongan, Jabatan Struktural, Jabatan Fungsional dan Jenis Kelamin NO. 1. Jabatan Struktural
URAIAN
2
Pejabat yang sudah memenuhi persyaratan kepangkatan
3
4 5
Pejabat Struktural yang telah memenuhi persyaratan Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Struktural Jabatan Fungsional Usia
6
Pendidikan
7
Jenis Kelamin
8
Golongan
Jumlah
Esselon II Esselon III Esselon IV Esselon II Esselon III Esselon IV Esselon II Esselon III Esselon IV Kesehatan Usia dibawah 30 Tahun Usia diatas 30-40 Tahun Usia diatas 41-50 Tahun Usia diatas 50 Tahun Strata 2 Strata 1 Sarjana Muda SMA SMP SD Laki-laki Perempuan I II III IV
JUMLAH 1 5 10 1 4 7 1 3 27 6 24 26 23 10 33 15 20 1 35 44 1 12 57 9 79 orang
Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
19
Tabel 2.2 Kualifikasi Sumber Daya Manusia Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan NO 1. 2. 3. 4.
PEGAWAI BPBD UPTB Trauma center dan Pelayanan Kesehatan Pusdalops Satgas
JUMLAH 47 31 3 41
Logistik, Peralatan, dan Aset Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan dalam pengelolaannya mengacu kepada sistem manajemen logistik dan peralatan penanggulangan bencana, yang merupakan suatu sistem yang menjelaskan tentang logistik dan peralatan yang dibutuhkan untuk menanggulangi bencana pada masa pra bencana, pada saat terjadi bencana dan pada pasca bencana, sesuai dengan Peraturan Kepala BNPB Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pedoman Manajemen Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana. Dengan posisi yang strategis yaitu kantor yang dekat bandara sangat representatif dan satu-satunya kantor BPBD di seluruh Indonesia yang dekat bandara sehingga memudahkan akses memberi bantuan dan penanggulangan bencana disamping kantor yang luas untuk garasi mobil-mobil bencana. BPBD Provinsi Sumatera Selatan juga memiliki gudang sebanyak 2 unit, di lantai atas untuk logistik dan di gudang bawah untuk penyimpanan peralatan bencana dan telah mempunyai Klinik Kesehatan Trauma Centre dan pelayanan kesehatan dengan daya dukung sebagai berikut :
Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
20
Tabel 2.3 Tenaga kesehatan Trauma Centre dan pelayanan kesehatan FUNGSIONAL KSEHATAN
JUMLAH
Dokter Umum Psikolog Farmasi Laboratorium Gigi Perawat Bidan Gizi
3 1 1 2 1 14 4 1
JUMLAH
27
Persediaan logistik yang
tersimpan di gudang logistik BPBD Provinsi
Sumatera Selatan, dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.4
Stock Opname Logistik pada Gudang Logistik BPBD Provinsi Sumatera Selatan No .
JENIS/ NAMA BARANG
TAHUN PENGADAAN
1. 2. 3. 4.
Sandang Selimut Kid Ware Makanan siap saji Nasi rendang daging Nasi ikan tuna goreng Nasi opor ayam Makanan tambahan gizi Bubur kacang merah Bubur kacang hijau Minum an kedelai Lauk- Pauk Ikan sarden Tumis Jamur Samb el goreng pete
2014 2013 2013 2013
5.
6.
JUMLAH BARANG DI GUDANG 526 517 624 240
SATUAN BARANG
TANGGAL KADALUARSA
paket lembar paket paket 15 Juni 2015
2013 08 Juni 2015 2013 15 Juni 2015 2013 624
paket
2013 20 April 2015 2013 17 April 2015 2013 19 April 2015 2013 2013
606
paket 11 April 2015
2013 11 Mei 2015 2013 2013
21 Mei 2015
Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
21
udang Gulai
ayam
04 Mei 2015 2013
Kornet
daging sapi
18 April 2015 2013
Kecap
manis
17 Okt 2014 2013
Samb
al keluarga
01 Okt 2014 2013
Peralatan yang terdapat di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan yang digunakan dalam menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut : Tabel 2.5 Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan No.
NAMA BARANG
JUMLAH
1.
Kasur
4 Unit
2.
Bantal
6 Unit
3,
Guling
7 Unit
4.
Selimut Wol
12 Unit
5.
Handly Talk
35 Unit
6.
Alat Komuniasi Radio VHF
2 Unit
7.
Pompa
1 Unit
8.
Dental Unit
1 Unit
9.
GPS
1 Unit
Gambaran aset yang dikelola Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan, sebagai pendukung selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
22
Tabel 2.6 Perkembangan asset yang dikelola BPBD dari Tahun 2010-2013 Bantuan dari Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan (APBD) NO
JENIS KENDARAAN
TYPE/MERK/BAHAN/WARNA
1
Mobil
Mini Bus
2
Mini Bus
Suzuki
3
Mini Bus
Daihatsu
4
Mobil Jeep
Ford
Escape
5
Pick Up Single Kabin
Ford
Rangers
6
Ambulance
Masda
7
Sepeda Motor
Suzuki
8
Chevrolet
Corolado LTZ
9
Sepeda Motor
Suzuki
UK 125 SC A/T
10
Mobil Tangki Air
Isuzu
NKR 71 E2
11
Mini Bus
KIA
Karnival AI
12
Sepeda Motor
Suzuki
FD.125 XSD
13
Ampibi Loreng
TAHUN PEMBELIAN
JUMLAH
KONDISI
Ford/New Everest 2.5XLT
2500
Hitam
2010
1
Baik
APV GL
1,6
Hitam
2010
1
Baik
Luxio
1500
Hitam
2012
1
Baik
Hitam
2006
1
Baik
2,5
Silver
2010
1
Baik
BT 50 RE 6 CAB 4 X 4.2.5 MT
2500
COL WHITE
2007
1
Baik
FD.125 XSD
125
Biru
2007
1
Baik
Hitam
2012
1
Baik
Merah
2010
1
Baik
Putih
2007
1
Baik
2497 CC
Hijau Metalik
2002
1
Baik
125
Biru
2007
1
Baik
1
Baik
125
Loreng
Tabel 2.7 Bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (APBN) NO 1
JENIS KENDARAAN Mobil Tangki Air
Putih
TAHUN PEMBELIAN 2007
2477
Orange
2010
1
Baik
C.DISFE74H DVAX2 MT
3908
Orange
2010
1
Baik
MKR 71HD E2
4570
Orange
2010
1
Baik
Kawasaki
LX.150 C /KLX150S
150
Orange
2010
1
Baik
Kawasaki
LX.150 C (KLX150S)
150
Orange
2010
1
Baik
TYPE/MERK/BAHAN/WARNA Isuzu
NKR 71 E2
2
Mobil Double Kabin PU
Mitsubishi
STRCR2.5A DCGLSMT
3
Mobil Dapur Umum
Mitsubishi
4
Mobil Pengelolah Air
Isuzu
5
Motor Trail
6
Motor Trail
Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
JUMLAH
KONDISI
1
Baik
23
7
Rescue Komado
Mitsubishi
STRACR25AGELS
2477
Orange
2011
1
Baik
8
Ambulance
Isuzu
NKR 5510 E2-1
2771
Orange
2011
1
Baik
9
Truk Serba Guna
10
Speed boat polyethelene
Isuzu
NKR 71 HDE 21
4570
Orange
2011
1
Baik
1
Baik
1.3 KINERJA PELAYANAN BPBD PROVINSI SUMATERA SELATAN Jenis / fungsi pelayanan Bencana adalah peristiwa/rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam, maupun faktor manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis (Definisi bencana menurut UU no. 24 tahun 2007). Penanggulangan bencana adalah segala upaya dan kegiatan yang dilakukan, meliputi langkah - langkah pencegahan, peringatan dini, mitigasi dan kesiapsiagaan pada saat sebelum terjadi bencana (pra-bencana), tanggap darurat pada saat terjadi bencana, serta rehabilitasi mental, rehabilitasi dan rekonstruksi sarana-prasarana umum/sosial setelah terjadi bencana (pasca bencana). Sumatera Selatan memiliki wilayah yang rawan dari berbagai bencana dan apabila terjadi bencana, maka masyarakat yang terkena bencana berhak mendapat pelayanan dan perlindungan berdasarkan standar pelayanan minimum mulai dari pencarian, penyelamatan, evakuasi, pertolongan darurat, pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana meliputi pangan, sandang,
air
bersih
dan
sanitasi,
pelayanan
kesehatan
dan
penampungan/hunian sementara, serta Rehabilitasi dan Rekonstruksi Infrastruktur pasca bencana. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan disediakan layanan kepada masyarakat Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
24
antara lain meliputi : layanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana, layanan Tanggap Darurat Bencana, Layanan Rehabilitasi dan Rekonstruksi dan layanan kesehatan korban bencana, serta Layanan Pusdalops. Masingmasing layanan tersebut akan diuraikan sebagai berikut : Layanan ini dilakukan kepada masyarakat bertujuan untuk membangun dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana yang sudah diperkirakan. Langkah-langkah dan kegiatan yang dilaksanakan antara lain:
Memberikan
pelatihan,
simulasi,
gladi
bagi
masyarakat
dalam
menghadapi kejadian bencana;
Memberikan
penyuluhan
mengenai
bahaya
dan
kerugian
yang
ditimbulkan oleh bencana serta upaya meminimalisir kerugian yang mungkin timbul;
Pendataan daerah rawan bencana;
Pendataan masyarakat;
Inventarisasi dan penyediaan kebutuhan sarana dan prasarana penanggulangan bencana (bahan makanan, bahan sandang, kamp penampungan, sarana pelayanan kesehatan dan sarana penunjang lainnya);
Menetapkan daerah atau lokasi evakuasi;
Pemasangan dan pengujian sistem peringatan dini;
Memindahkan atau mengevakuasi masyarakat ke lokasi yang telah ditetapkan.
Layanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Gambaran kinerja pelayanan SKPD pada bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tingkat capaian Kinerja pada bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
25
No.
Capaian Kinerja
Indiktor Kinerja
Tahun 2010 s/d 2013
1.
Pencegahan Bencana
Mengurangi kerusakan sarana dan prasarana, lingkungan hidup, kerugian harta benda dan korban jiwa
2.
Kesiapsiagaan menghadapi bencana
Meningkatkan kemampuan petugas dan masyarakat menghadapi bencana.
Layanan Tanggap Darurat Bencana Layanan Tanggap darurat bencana dilakukan kepada masyarakat korban bencana dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan yang meliputi kegiatan penyelamatan, evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan prasarana dan sarana. ( Definisi dari Perka BNPB No.9 tahun 2008) Pada saat tanggap darurat bencana terdapat berbagai permasalahan antara lain: waktu yang sangat singkat, kebutuhan yang mendesak dan berbagai kesulitan koordinasi antara lain yang disebabkan karena banyaknya institusi yang terlibat dalam penanganan darurat bencana dan kompetisi dalam pengerahan sumberdaya. Oleh karena itu perlu dilakukan koordinasi yang lebih intensif dalam rangka memperlancar penyelenggaraan penanganan darurat bencana. Tim Reaksi Cepat BPBD adalah tim yang ditugaskan oleh Kepala BPBD sesuai dengan kewenangannya untuk melakukan kegiatan kaji cepat bencana dan dampak bencana, serta memberikan dukungan pendampingan dalam rangka penanganan darurat bencana. Tim Reaksi Cepat (TRC) ini yang terdiri dari berbagai instansi/institusi yang bekerja berdasarkan prosedur tetap Tim Reaksi Cepat. Ada 2 tugas pokok dalam layanan Tanggap Darurat Bencana yaitu : melaksanakan kegiatan kaji cepat bencana dan dampak bencana yang meliputi : 1.
Penilaian kebutuhan (needs assessment) dan, Penilaian kerusakan /kerugian (damage and losses assessment)
Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
26
Penilaian kebutuhan (needs assessment) menentukan jumlah dan jenis bantuan yang diperlukan dalam upaya penyelamatan korban bencanan meliputi : SAR, bantuan medis, penyediaan pangan, penyiapan penampungan sementara, penyediaan air bersih serta sanitasi; dan Penilaian kerusakan /kerugian (damage and losses assessment) pengumpulan data primer dan sekunder tentang jenis, waktu, lokasi dan penyebab bencana serta kondisi mutakhir (korban, kerusakan dan kerugian serta dampak bencana). 2.
Memberikan dukungan pendampingan (membantu Satlak PB/BPBD Kabupaten/Kota) dalam penanganan darurat bencana.
Gambaran kinerja pelayanan SKPD pada bidang Tanggap Darurat Bencana selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tingkat capaian Kinerja pada bidang Tanggap Darurat Bencana
No.
Indiktor Kinerja
1.
Penanganan Keadaan Darurat Bencana
2.
Penanganan logistik
3.
Penanganan Korban Pengungsi
Capaian Kinerja Tahun 2010 s/d 2013 Pertolongan dan penyelamatan terhadap korban manusia. Pemenuhan kebutuhan dasar hidup korban bencana (makan dan minum) Perlindungan kepada korban bencana
Layanan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana (Perka BNPB Nomor 17 Tahun 2010). Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
27
maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat.(Perka BNPB Nomor 17 Tahun 2010) Ruang lingkup pelaksanaan Rehabilitasi Pascabencana dilakukakan melalui kegiatan: perbaikan lingkungan daerah bencana, perbaikan prasarana dan sarana umum, pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat, pemulihan social psikologis, pelayanan kesehatan, rekonsiliasi konflik, pemulihan social, ekonomi dan budaya, pemulihan keamanan dan ketertiban, pemulihan fungsi pemerintahan, dan pemulihan fungsi pelayanan public (Pasal 56, peraturan pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana). Rekonstruksi pada wilayah pasca bencana dilakukan melalui kegiatan : a.
Pembangunan kembali prasarana dan sarana;
b.
Pembangunan kembali sarana social masyarakat;
c.
Pembangunan kembali kehidupan sosial budaya masyarakat;
d.
Penerapan rancang bangun yang tepat dan pembangunan peralatan yang lebih baik dan tahan bencana;
e.
Partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi kemasyarakatan, dunia usaha dan masyarakat;
f.
Peningkatan kondisi social, ekonomi dan budaya;
g.
Peningkatan fungsi pelayanan publik; atau
h.
peningkatan pelayanan utama dalam masyarakat. (Pasal 75, peraturan pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana).
Pada layanan rekonstruksi pasca bencana, diarahkan untuk terlebih dahulu melakukan Inventarisasi dan Identifikasi Kerugian / Kerusakan (Damage and Loss assessment/DLA) secara lengkap, kemudian dilakukan kajian kebutuhan (post disaster need Assessment/PDNA) yang menggunakan informasi dari DLA serta memasukkan unsur- unsur pengurangan resiko
Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
28
bencana (pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan), dan melibatkan berbagai unsur masyarakat sejak dari awal.
Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
29
Gambaran kinerja pelayanan SKPD pada bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tingkat capaian Kinerja pada bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana No.
Capaian Kinerja
Indiktor Kinerja
1.
Penanganan Rehabilitasi
2.
Penanganan Rekonstruksi
Tahun 2010 s/d 2013 Perbaikan kerusakan fisik, non fisik agar dapat berfungsi kembali. Pembangunan total terhadap segala kerusakan
Layanan Kesehatan Korban Bencana Korban bencana, baik secara individu maupun berkelompok, terutama untuk kelompok rentan, dapat memperoleh bantuan pelayanan kesehatan Bantuan pelayanan kesehatan diberikan dalam bentuk : 1.
Pelayanan kesehatan umum meliputi : a. Pelayanan kesehatan dasar. b. Pelayanan kesehatan klinis.
2.
Pengendalian penyakit menular meliputi : a. Pencegahan Umum b. Pencegahan Campak c. Diagnosis dan Pengelolaan Kasus d. Kesiapsiagaan Kejadian Luar Biasa e. Deteksi KLB, Penyelidikan & Tanggap f. HIV/AIDS (Perka BNPB Nomor 7 tahun 2008 tentang Tata cara Pemberian Bantuan Pelayanan Kesehatan)
Pelayanan Kesehatan yang ditujukan untuk membantu masyarakat terkena dampak bencana dalam rangka memulihkan kondisi kesehatan masyarakat korban bencana. Kegiatan pemulihan kondisi kesehatan masyarakat terkena dampak bencana sebagaimana dimaksud dilakukan melalui upaya-upaya: Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
30
a. Membantu perawatan lanjut korban bencana yang sakit dan mengalami luka; b. Membantu perawatan korban bencana yang meninggal; c.
Menyediakan obat-obatan;
d. Menyediakan peralatan kesehatan; e. Menyediakan tenaga medis dan paramedis, dan f.
Merujuk ke rumah sakit terdekat. (Pasal 69, peraturan pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana).
Layanan Kesehatan bagi korban bencana dilaksanakan oleh UPTB Trauma Center dan Pelayanan Kesehatan yang merupakan salah satu bentuk pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan
kepada
masyarakat.
Berdasarkan
SK
Nomor
658/KPTS/BPBD/2010 tertanggal 28 September 2010 sebagai Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Kesehatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan yang ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan dengan nomor 4 tahun 2011 tentang Pembentukan UPTB Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan, yang dipimpin oleh seorang Kepala Unit dan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya bertanggungjawab kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan. Dari kurun tahun 2011 – 2013, UPTB Trauma Center dan Pelayanan Kesehatan telah melakukan pelayanan kesehatan dengan rincian sebagai berikut: Gambaran kinerja pelayanan SKPD pada bidang Trauma Center dan Pelayanan Kesehatan selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
31
Tingkat capaian Kinerja pada bidang Trauma Center dan Pelayanan Kesehatan No. 1.
a.
Indiktor Kinerja Pelayanan Kesehatan
Capaian Kinerja Tahun 2010 s/d 2013 Pemenuhan kebutuhan dasar hidup korban bencana (kesehatan)
Layanan Pusdalops PB Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana yang disingkat Pusdalops adalah unsur pelaksana BNPB/BPBD yang bertugas menyelenggarakan system informasi dan komunikasi penanggulangan bencana. Pemantauan kondisi alam dan aktivitas
terhadap potensi bencana
pada daerah-daerah yang memiliki risiko tinggi perlu dilakukan terus menerus. Informasi terkait bencana perlu dikumpulkan, diproses, dianalisis dan selanjutnya disusun laporan serta deseminasinya. Informasi bencana disini tidak hanya menyangkut kejadian bencana, namun juga upaya penanganan yang dilakukan oleh berbagai pihak baik saat pra bencana sampai pasca bencana. Pada proses ini, perlu adanya
Pusat
(Pusdalops
PB)
Pengendalian yang
Operasi
mampu
Penanggulangan
mengelola
Bencana
informasi
hingga
menyebarluaskan kepada pejabat berwenang maupun masyarakat melalui media. Pusdalops PB memegang kuat prinsip : cepat, tepat, akurat, koordinatif, kooperatif, transparansi dan akuntabel. Gambaran kinerja pelayanan SKPD pada bidang Pusat pengendalian operasional (Pusdalops) PB, selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
32
Tingkat capaian Kinerja pada Pusdalops PB
No. 1.
Capaian Kinerja
Indiktor Kinerja Pelayanan data dan informasi bencana
Tahun 2010 s/d 2013 Pemenuhan kebutuhan data dan informasi yang akurat dan up to date tentang bencana.
Sejak terbentuknya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan secara optimal telah melakukan tugas pokok, fungsi serta perannya dalam penanggulangan bencana. Namun demikian, menurut berbagai pihak (stakeholder) terutama mitra kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan dalam berbagai upaya penanggulangan bencana, masih banyak yang perlu menjadi perhatian kearah perbaikan serta penyempurnaan dalam melaksanakan upaya penanggulangan bencana yang efektif dan efisien sesuai dengan peran yang diemban oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan. Kedepan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan akan terus berbenah dan memperbaiki kinerja sehingga terwujud upaya penanggulangan yang efektif dan efisien yang antara lain dilaksanakan melalui: (1). Peningkatan
dan
pengembangan
kepemimpinan
sesuai
dengan amanat Undang-undang nomor 24 tahun 2007; (2). Peningkatan bencana
akuntabilitasi
dalam
rangka
pelaksanaan mendukung
penanggulangan
pelaksanaan
tata
pemerintahan yang baik; (3). Penambahan dan peningkatan mutu sumber daya manusia penanggulangan bencana dalam memenuhi standar minimal pelaksanaan penanggulangan bencana; (4). Sebagai lembaga yang relatif baru, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan dituntut untuk Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
33
terus mensosialisasikan keberadaannya serta terhadap fungsi dan peran yang diamanatkan, juga dalam rangka menghindari terjadinya
tumpang
tindih
terhadap
fungsi
dan
peran
kelembagaan yang telah ada terlebih dahulu; (5) Peningkatan fungsi koordinasi, komando dan pelaksanaan yang diarahkan kepada peran fasilitasi bagi seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam upaya-upaya penanggulangan bencana. Kejadian Bencana Kabupaten/Kota Se - Sumatera Selatan setiap tahunnya terjadi peningkatan, data kejadian bencana dari Tahun 2010 s.d 2013 dapat dilihat dalam bentuk diagram dan tabel sebagai berikut :
Gambar 2.2 Grafik Kejadian Bencana Kab/Kota di Sumsel Tahun 2010
Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
34
Gambar 2.3 Grafik Kejadian Bencana Kab/Kota di Sumsel Tahun 2011
Gambar 2.4 Grafik Kejadian Bencana Kab/Kota di Sumsel Tahun 2012
Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
35
Gambar 2.5 Grafik Kejadian Bencana Kab/Kota di Sumsel Tahun 2013
Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
36
Tabel 2.8 Data Kejadian Bencana dalam Kabupaten/Kota Se- Sumatera Selatan Januari s.d Desember 2010 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kabupaten/ Kota Palembang Kota Pagar Pagar Kab. Prabumulih Kota Lubuk linggau Kab. Ogan Ilir Kab. OKI kab. Muara Enim Kab. Lahat Kab. Empat Lawang Kab. Musi Rawas Kab. MUBA Kab. Banyuasin Kab. OKU kab. OKU Selatan Kab. OKU Timur Jumlah
Kebakaran
Banjir
11 2 2 1 2 5 1 1 1 26
2 1 1 2 1 4 2 2 2 3 2 3 25
Puting Beliung 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 15
Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
Tanah Longsor 3 1 1 1 6
37
Banjir Bandang 4 1 3 1 9
Kecelakaan Kapal 0
Lain lain
Jumlah
1 1 1 3
14 12 1 0 4 4 4 9 13 3 4 7 2 2 5 84
Tabel 2.9 Data Kejadian Bencana dalam Kabupaten/Kota Se- Sumatera Selatan Januari s.d Desember 2011 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kabupaten/ Kota Palembang Kota Pagar Pagar Kab. Prabumulih Kota Lubuk linggau Kab. Ogan Ilir Kab. OKI kab. Muara Enim Kab. Lahat Kab. Empat Lawang Kab. Musi Rawas Kab. MUBA Kab. Banyuasin Kab. OKU kab. OKU Selatan Kab. OKU Timur Jumlah
Kebakaran
Banjir
20 9 1 1 4 6 2 9 9 1 3 1 2 4 72
1 1 1 1 1 1 6
Puting Beliung 1 2 1 5 2 1 1 2 15
Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
Tanah Longsor 2 1 1 3 7
38
Banjir Bandang 1 1
Kecelakaan Kapal 1 1
Lain lain
Jumlah
1 1 2
21 15 2 1 7 11 4 13 13 3 3 4 2 5 104
Tabel 2.10 Data Kejadian Bencana dalam Kabupaten/Kota Se- Sumatera Selatan Januari s.d Desember 2012 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kabupaten/ Kota Palembang Kota Pagar Pagar Kab. Prabumulih Kota Lubuk linggau Kab. Ogan Ilir Kab. OKI kab. Muara Enim Kab. Lahat Kab. Empat Lawang Kab. Musi Rawas Kab. MUBA Kab. Banyuasin Kab. OKU kab. OKU Selatan Kab. OKU Timur Jumlah
Kebakaran
Banjir
25 20 7 5 1 11 6 11 4 1 8 4 3 1 107
3 2 1 3 3 2 4 2 4 3 2 29
Puting Beliung 11 1 2 3 4 1 4 8 34
Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
Tanah Longsor 5 1 1 4 5 4 1 21
39
Banjir Bandang 3 2 5
Kecelakaan Kapal 1 1 1 3
Lain lain
Jumlah
199
28 39 11 2 10 5 21 20 18 6 6 15 4 3 11 199
Tabel 2.11 Data Kejadian Bencana dalam Kabupaten/Kota Se- Sumatera Selatan Januari s.d Desember 2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Kabupaten/ Kota Palembang Kota Pagar Pagar Kab. Prabumulih Kota Lubuk linggau Kab. Ogan Ilir Kab. OKI kab. Muara Enim Kab. Lahat Kab. Empat Lawang Kab. Musi Rawas Kab. MUBA Kab. Banyuasin Kab. OKU kab. OKU Selatan Kab. OKU Timur Kab. Muratara Kab. Pali Jumlah
Kebakaran
Banjir
26 10 5 0 4 1 9 8 8 8 8 3 5 7 4 0 1 107
2 0 1 0 3 6 5 3 0 3 2 5 4 3 4 1 2 44
Puting Beliung 2 5 1 0 2 4 3 2 0 1 0 6 0 3 2 0 0 31
Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
Tanah Longsor 0 9 0 1 1 2 1 2 3 0 2 0 2 2 0 0 0 25
40
Banjir Bandang 0 2 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2 0 0 0 6
Kecelakaan Kapal 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4
Lain lain 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
Jumlah 32 27 8 1 10 14 18 16 12 12 12 15 11 17 10 1 3 219
Tabel 2.12
Pencapaian Kinerja Pelayanan BPBD Provinsi Sumatera Selatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2009 -2013 NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
(1)
1.
(2)
Jumlah masyarakat siaga bencana/Sosialisasi
Target Target Target Indikator SPM IKK Lainnya 2009
Target Renstra SKPD Tahun ke-
Realisasi Capaian Tahun ke-
Rasio Capaian pada Tahun ke-
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
-
100 org
50 org
-
1 dok
-
1 dok
-
20 org
20 org
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
-
-
-
-
100 org
100 org
100 org 100 org
100 org 150 org
2009 2010 2011 2012 2013 (16)
1 dok
-
100 % 0 % 100 % 0 %
50 org
240 org
-
0%
-
-
-
-
1 dok
1 dok
3.
Jumlah aparatur dan masyarakat yang dilatih dalam Penanganan Kedaruratan bencana
-
-
-
-
50 org
50 org 100 org 100 org
4.
Jumlah desa tangguh yang dibentuk
-
-
-
-
-
-
1 desa
1 desa
-
-
-
-
1 desa
-
-
5.
Jumlah Apel Kesiapsiagaan Bencana
-
-
-
-
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
-
-
1 kali
-
2 kali
-
0%
6.
Jumlah Kaji Cepat Dampak Bencana (pendataan dan pemberian bantuan saat terjadi bencana)
-
-
-
-
10 kab/kota
-
-
10 kab/kota
-
12 kab/kota
7.
Jumlah Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana
-
-
-
-
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
-
-
1 kali
2 kali
8.
Jumlah peralatan dasar penanganan bencana
-
-
-
-
-
1 pkt
1 pkt
1 pkt
-
-
-
9.
Jumlah Inventarisasi dan verifikasi kerusakan pasca bencana
-
-
-
-
10 kab/kota
11 12 12 kab/kota kab/kota kab/kota
-
-
-
10
Jumlah Inventarisasi potensi wirausaha bagi korban bencana
-
-
-
-
10 kab/kota
11 12 12 kab/kota kab/kota kab/kota
-
-
-
-
11.
Jumlah Integrasi pelayanan kesehatan Penanggulangan bencana
proses pembentukan UPTB. Trauma Center
4 kali
4 kali
4 kali
-
-
-
40 % 50 % 100 % 0%
100 %
50 % 0 %
100 %
-
0 % 100% 0 %
100 %
2 kali
-
0%
-
1 pkt
-
-
0%
0%
100 %
-
6 kab/kota
-
0%
0%
0%
50%
5 6 kab/kota kab/kota
-
0%
0%
42% 50%
-
0%
0%
100% 0 %
4 kali
-
-
50% 100% 100 %
Pada Tabel 2.13 berikut Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan BPBD Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran 2009-2013
Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
41
(20)
-
Jumlah Peta Rawan Bencana
-
(19)
100 % 50 % 100% 100 %
2.
11 12 12 kab/kota kab/kota kab/kota
(18)
-
Kebencanaan 1 dok
(17)
2.3
TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN SKPD
Sebagaimana telah menjadi kebijakan secara nasional sebagaimana yang telah dicantumkan dalam Rencana Strategis BNPB, seperti halnya pembangunan, upaya penanggulangan bencana harus dilakukan secara komprehensif dan sistematis, namun hal ini masih terkendala dua masalah utama, yaitu: (1) Belum memadainya kinerja aparat dan kelembagaan penanggulangan bencana; (2) Masih rendahnya kesadaran terhadap risiko bencana dan pemahaman terhadap kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Begitu pula dengan BPBD Provinsi Sumatera Selatan, secara hierarki tak dapat lepas dari perencanaan yang dilakukan secara komprehensif oleh pemerintah pusat mengingat pola penanggulangan bencana biasanya dilakukan secara terstruktur dengan rantai komando yang tegas dan pasti mengingat banyaknya pihak-pihak yang terkait di lapangan. Sejak terbentuknya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan secara optimal telah melakukan tugas pokok, fungsi serta perannya dalam penanggulangan bencana. Namun demikian, menurut berbagai pihak (stakeholder) terutama mitra kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan dalam berbagai upaya penanggulangan bencana, masih banyak yang perlu menjadi perhatian kearah perbaikan serta penyempurnaan dalam melaksanakan upaya penanggulangan bencana yang efektif dan efisien sesuai dengan peran yang diemban oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan. Kedepan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan akan terus berbenah dan memperbaiki kinerja sehingga terwujud upaya penanggulangan yang efektif dan efisien yang antara lain dilaksanakan melalui: (1). Peningkatan dan pengembangan kepemimpinan sesuai dengan amanat Undang-undang nomor 24 tahun 2007;
Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
42
(2). Peningkatan akuntabilitasi pelaksanaan penanggulangan bencana dalam rangka mendukung pelaksanaan tata pemerintahan yang baik; (3). Penambahan dan peningkatan mutu sumber daya manusia penanggulangan
bencana
dalam
memenuhi
standar
minimal
pelaksanaan penanggulangan bencana; (4). Sebagai lembaga yang relatif baru, Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Provinsi
Sumatera
Selatan
dituntut
untuk
terus
mensosialisasikan keberadaannya serta terhadap fungsi dan peran yang diamanatkan, juga dalam rangka menghindari terjadinya tumpang tindih terhadap fungsi dan peran kelembagaan yang telah ada terlebih dahulu; (5)
Peningkatan fungsi koordinasi, komando dan pelaksanaan yang diarahkan
kepada
peran
fasilitasi
bagi
seluruh
pemangku
kepentingan yang terlibat dalam upaya-upaya penanggulangan bencana.
Rencana Strategis BPBD Provinsi Sumatera Selatan | 2013-2018
43