2.1 Peraturan dan Rencana Terkait Kebijakan Pembangunan yang terkait dengan Rencana Tindak Penataan Lingkungan dan Pemukiman (RTPLP) Desa Cisarua , meliputi : RTRW Kabupaten Sukabumi, Arah Pemanfaatan Ruang Kawasan (APRK), Rencana Pengembangan Permukiman (RPP) Desa Cisarua dan Rencana Sektoral. Dalam Peraturan Pemerintah RI No.36 tahun 2005, tentang peraturan pelaksanaan UU No.28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, dan Peraturan Menteri PU No. 06/PRT/M/2007 tentang PedomanUmum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, disebutkan bahwa RTBL merupakan pengaturanbangunan dan lingkungan sebagai tindak lanjut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/kota;dan/atau Arah Pemanfaatan Ruang Kawasan (APRK) Kota/Kabupaten atau RTR Kawasan Strategis Kota/Kabupaten atau RTR Kawasan Perkotaan/Pedesaan/Agropolitan. RTBL merupakan panduanrancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatanruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok tentang ketentuan programbangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuanpengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan. Penyusunan RTBL ini dimaksudkan untuk membuat pedoman teknis atau operasional, tanpamengabaikan produk tata ruang yang mempunyai hirarki di atasnya.Dalam Pasal 5 Peraturan Menteri PU No. 06/PRT/M/2007 dijelaskan bahwa dokumen RTBL disusunoleh Pemerintah daerah atau berdasarkan kemitraan pemerintah daerah, swasta, dan/atau masyarakatsesuai dengan tingkat permasalahan pada lingkungan/ kawasan yang bersangkutan. Dokumen RTBLditetapkan dengan peraturan Walikota. RTBL bertujuan sebagai pengendali pembangunan dalam penyelenggaraan penataan bangunan danlingkungan suatu lingkungan/kawasan, agar memenuhi kriteria perencanaan tata bangunan danlingkungan yang berkelanjutan, yaitu meliputi: 1. Pemenuhan persyaratan tata bangunan dan lingkungan 2. Peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan kualitas lingkungan dan ruang publik 3. Perwujudan perlindungan terhadap lingkungan 4. Peningkatan vitalitas ekonomi lingkungan. Penyusunan Dokumen RTBL dilaksanakan pada suatu kawasan/lingkungan, yaitu: kawasan baruberkembang cepat, kawasan terbangun, kawasan dilestarikan, kawasan rawan bencana, dan kawasangabungan atau campuran dari keempat jenis tersebut. Penyusunan Dokumen RTBL berdasarkan polapenataan bangunan dan lingkungan yang ditetapkan pada kawasan perencanaan, meliputi: a. Perbaikan kawasan, seperti penataan lingkungan permukiman kumuh (perbaikan kampung),perbaikan kawasan, serta pelestarian kawasan. b. Pengembangan kembali kawasan, seperti peremajaan kawasan, pengembangan kawasan terpadu,revitalisasi kawasan, serta rehabilitasi dan rekonstruksi kawasan pascabencana. BAB II - 1
2.3 Tematik Warga Miskin
2.3.2 Struktur Penduduk Menurut Mata Pencaharian
2.3.1 Jumlah Kepadatan Penduduk Sebaran penduduk merupakan salah satu indikator yang dapat menunjukkan kemajuan suatu wilayah. Pada Desa Cisarua , sebaran penduduk paling besar berada di Daerah RW. 02, RW. 03, dan RW.06. Hal ini disebabkan
Jumlah penduduk Desa Cisarua pada tahun 2013 sebesar 7.670 jiwa. Kegiatan penduduk di Desa Cisarua didominasi oleh Pedagang 216 Jiwa (6%), Petani sebesar 159 jiwa (5%) dan Buruh Tani
karena di kawasan tersebut, telah terdapat beberapa sarana dan prasana yang memadai. jelasnya lihat tabel 2.1
sebesar 1.221 jiwa (35%) dan buruh lainnya 1738 Jiwa (51%). Hal ini menggambarkan bahwa pada
berikut :
umumnya sektor pertanian lebih besar dapat menampung tenaga kerja dan memiliki peluang lebih besar jika dibandingkan dengan sektor lainnya.
Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Desa Cisarua
RW
Jumlah Jiwa
Jumlah KK
Jumlah
L
P
Total Jiwa
%
Tabel 2.5 Sebaran Penduduk menurut mata pencaharian NO
1
170
310
261
571
7%
2
521
820
756
1576
21%
3
370
620
559
1179
15%
4
369
651
625
1276
17%
5
192
345
335
680
8%
6
300
516
459
975
13%
7
184
355
322
677
9%
8
196
400
336
736
10%
Jumlah
2,302
4.017
3,653
7,670
100%
JENIS MATA PENCAHARIAN
JUMLAH
1
Petani
159 Jiwa
2
Buruh Tani
1221 Jiwa
3
Buruh
1738 Jiwa
4
PNS
5
Pengrajin
-
6
Pedagang
216 Jiwa
7
Peternak
34 Jiwa
8
Nelayan
9
Montir
10
Dokter
-
Jiwa
11
Bidang
-
Jiwa
12
Perawat
2 Jiwa
13
TNI
3 Jiwa
21 Jiwa Jiwa
Sumber : Rekapitulasi Pendataan Keluarga Desa Cisarua Tahun 2013
Gambar 2.3 Jumlah Penduduk Persentase Jumlah Penduduk DESA CISARUA
RW 7 9%
RW 8 10%
RW 1 7% RW 2 21%
RW 6 13% RW 3 15%
RW 5 8%
-
Jiwa 4 jiwa
RW 4 17%
BAB II - 15
2.3.3 Struktur Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
2.3.4 Struktur Penduduk Menurut Usia Produktif
Berdasarkan tingkat pendidikan penduduk di Desa Cisarua, sebagian besar merupakan lulusan SD/sederajat sebanyak 2.633 jiwa (42%), lulusan SLTP/sederajat sebanyak 1.739 jiwa (27%), lulusan
Berdasarkan usia produktif (usia 16 s/d 45 tahun) penduduk di Desa Cisarua sebanyak 3.872 jiwa (50,5%). Berdasarkan hal tersebut berdasarkan usia produktif maka Desa Cisarua memiliki potensi yang cukup besar
SLTA/Sederajat sebanyak 1.783 jiwa (28%), lulusan D-1/D-3 sebanyak 95 jiwa ( 1.5%),. Sedangkan
dalam upaya mendongkrak peningkatan ekonomi keluarga. Namun dengan keterbatasan peluang kerja,
lulusan S1/S3 sebanyak 21 jiwa. Jika dilihat dari tingkat pendidikan tersebut, masyarakat Desa Cisarua
minimnya lapangan pekerjaan serta keterampilan dari masyarakat yang masih relatif rendah, maka sebagian
pada umumnya lebih dapat memiliki peluang untuk dapat bekerja pada sektor-sektor strategis. Namun
penduduknya lebih dapat hanya sebagai buruh tani, petani maupun pedagang.
dengan keterbatasan peluang kerja dan minimnya lapangan pekerjaan, maka sebagian penduduknya lebih dapat hanya sebagai buruh tani, petani maupun pedagang.
Tabel 2.7 Kondisi Kependudukan Berdasarkan Kelompok Umur KETERANGAN
Tabel 2.6 Sruktur Penduduk Menurut Pendidikan
ANGKATAN
JUMLAH
NO
GOLONGAN UMUR
1
JUMLAH JIWA
ORANG
00 - 05 Tahun
817
Orang
2
05 - 10 Tahun
787
Orang
3
11 - 15 Tahun
702
Orang
4
16 - 20 Tahun
732
Orang
KET
Lulusan Pendidikan Umum / Formal a. TK / TPA
-
Orang
a. SD / MI / Paket A
2.633
Orang
a. SMP / SLTP (MTS dan Paket B)
1.739
Orang
5
21 - 25 Tahun
702
Orang
a. SMA/SLTA (MA dan Paket C)
1.783
Orang
6
26 - 30 Tahun
753
Orang
a. Akademis/D1 – D3
95
Orang
7
31 - 35 Tahun
691
Orang
a. Sarjana / S-1
21
Orang
8
36 - 40 Tahun
555
Orang
9
41 - 45 Tahun
-
Orang
439
Orang
a. Sarjana / S-2
10
46 - 50 Tahun
355
Orang
11
51 - 55 Tahun
357
Orang
12
56 - 60 Tahun
329
Orang
13
61 - 65 Tahun
192
Orang
14
65 - Tahun Keatas
259
Orang
7670
Orang
a. Sarjana / S-3 JUMLAH
6.271
Orang
Lulusan Pendidikan Khusus / Non Formal a. Ponpes
-
Orang
a. Kursus
-
Orang
a. Sekolah Luar Biasa
-
Orang
-
Orang
JUMLAH
JUMLAH TOTAL
BAB II - 16
ada maka kawasan prioritas berada di wilayah RT 03 / RW 05 karena dilihat dari jumlah penduduk serta
2.3.5 Karakteristik Penduduk Miskin
prosentase yang terbesar. Jumlah penduduk Desa Cisarua berdasarkan hasil pendataan keluarga pada tahun 2013 dengan jumlah jiwa sebanyak 7.670 ( Laki-laki sebanyak 4.017 orang dan Perempuan : 3.653 orang ) dengan jumlah KK sebanyak 2.302 kepala keluarga. Dari jumlah penduduk tersebut sekitar 82% warga masyarakat Desa Cisarua masuk
kawasan prioritas RT 03 RW 05 Desa Cisarua memiliki jumlah penduduk sebesar 56 KK dengan 203 Jiwa, tingkat kemiskinan di kawasan prioritas sangat tinggi dibanding wilayah ke RT an lain dan juga dengan RT yang berada di ke RW an 05, berikut ini adalah Tabel 2.6 Rekapitulasi KK Miskin RT 03 / RW 05 Desa Cisarua ;
Kategori Miskin yaitu dengan jumlah 1821 KK, berikut adalah Tabel 2.5 jumlah KK Miskin Desa Cisarua :
Tabel 2.9 Rekapitulasi KK Miskin RW 05 Desa Cisarua
Tabel 2.8 Rekapitulasi KK Miskin Desa Cisarua RW
1
2
3
4
5
6
7
8
Jumlah
RT
Jumlah KK
Jumlah Jiwa
Jumlah KK Miskin
1
41
140
31
106
75.61
2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 30
38 55 36 98 144 111 91 77 151 86 133 123 74 82 57 33 78 64 56 120 79 101 52 66 66 67 53 50 26 2,302
135 171 125 294 446 343 268 225 468 292 419 428 239 281 221 107 269 208 203 383 248 344 217 219 241 247 204 184 101 7,670
25 42 21 84 115 71 76 60 134 69 118 103 63 51 51 29 68 52 52 101 69 81 45 52 41 39 40 37 1 1,821
89 130 73 252 356 219 224 175 415 234 371 358 203 174 197 94 234 169 188 322 216 275 188 173 150 144 154 136 4 6,023
65.79 76.36 58.33 85.71 79.86 63.96 83.52 77.92 88.74 80.23 88.72 83.74 85.14 62.20 89.47 87.88 87.18 81.25 92.86 84.17 87.34 80.20 86.54 78.79 62.12 58.21 75.47 74.00 3.85
Jumlah Jiwa Miskin
% = Juml a h KK Mi s ki n/Juml a h KK * 100
RW
5
RT
Jumlah KK
Jumlah Jiwa
Jumlah KK Miskin
Jumlah Jiwa Miskin
% = Jumlah KK Miskin/Jumlah KK * 100
1
78
269
68
234
87.18
2
64
208
52
169
81.25
3
56
203
52
188
92.86
Sumber : Rekapitulasi Pendataan Keluarga Tahun 2013 dan Pemetaan Swadaya Gambar 2.4 Grafik Sebaran Warga Miskin
Dengan melihat table diatas hasil dari review pemetaan swadaya maka disimpulkan kawasan yang cukup banyak masyarakat miskin nya dilihat prosentase pembanding di masing masing wilayah serta kondisi lingkungan yang
BAB II - 17
Gambar 2.5 Peta Sebaran KK Miskin Desa Cisarua
BAB II - 18
2.3.6 Kriteria Warga Miskin
Tabel 2.10 Karakteristik Sarana Prasarana
Adapun hasil dari Refleksi Perkara keritis yang ada di wilayah Desa babakan karet didapat hasil Kriteria warga Miskin meskipun senantiasa ciri-ciri kemiskinan dapat berubah sesuai dengan kondisi oerubahan zaman dan tingkatan taraf hidup penduduknya Kriteria Kemiskinan yang ada di Desa Babakan Karet hasil dari refleksi perkara keritis adalah : 1. Pendapatan Rp. 1.000.000 per bulan 2. Tidak Memiliki fasilitas MCK yang layak 3. Sumber air minum dari sumur, sungai, air hujan 4. Bahan bakar untuk masak dari kayu bakar 5. Rumah tempat tinggal tidak layak huni 6. Tidak mempunyai jaringan listrik 7. Makan 1 atau 2 kali sehari 8. Pendidikan tamat SD 9. Tidak memiliki tabungan 10. Tidak mampu bayar biaya pengobatan di Puskesmas
2.3.7 Ciri- Ciri Umum Kawasan Pemukiman Kumuh, Miskin dan Rawan Bencana Ciri ciri Kawasan pemukiman Kumuh, miskin dan rawan bencana di desa babakan karet adalah : 1. Kawasan permukiman miskin di Desa Babakankaret dilihat dari kondisi nya terlihat kumuh dan padat ini disebabkan dari pemahaman masyarakat yang kurang serta sarana prasarana yang kurang memadai. 2. Kondisi perumahan yang terlihat tidak terpola dengan baik serta kondisi rumah yang kurang layak baik dari sisi struktur, sirkulasi udara, serta utilitasnya. 3. Kondisi pemukiman yang berada di daerah rawan bencana terutama bencana longsor dikarnakan kondisi wilayah desa babakan karet berada di wilayah perbukitan yang cenderung rawan bencana. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari table di bawah ini :
BAB II - 19
2.4 Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
1.
permukiman, yang paling besar penggunaan lahannya adalah digunakan untuk lahan pertanian
2.4.1 Daya Dukung Lingkungan Pola penggunaan lahan yang terdapat di Desa Cisarua pada umumnya masih berupa hutan atau ladang dan
dan perkebunan 2.
pegunungan, untuk lahan pesawahan hanya berada di 3 (tiga) wilayah ke-RW an yaitu RW. 05, 08 dan RW. 06 yang secara kontur wilayah ke tiga RW tersebut berada di bawah ke RW an yang lain dan juga sudah terairi oleh
Lahan permukiman dihuni oleh 56 KK dengan jumlah rumah sebanyak 42 Rumah dengan tata letak perumahan yang tidak teratur
3.
jaringan irigasi. Sedangkan untuk daerah permukiman penduduk sebagian besar berada di Wilayah 4 ke RW an yaitu di wilayah RW. 02, RW. 03, RW. 04 dan RW. 06.
Lahan di wilayah kawasan prioritas RT 03 terbagi atas lahan pertanian, perkebunan dan
Ruang terbuka hijau di kawasan prioritas sebagian digunakan untuk lahan pertanian dan perkebunan
4.
Tidak semua kapling rumah memiliki halaman yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau
Wilayah Desa Cisarua Memiliki potensi sumber air dari mata air hanya saja kurang dikelola dengan baik. Sumber air tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari hari, Desa Cisarua juga dilewati oleh 2 aliran sungai yaitu sungai Sungai/Kali Cisarua dan Sungai/Kali Cibacang.
2.5 Sarana dan Prasarana 2.5.1
Sarana Pendidikan
Sarana Pendidikan di Desa Cisarua belum terdistribusi dengan merata, sarana pendidikan yang ada di Desa
2.4.2 Penggunaan Lahan
Cisarua Terdiri dari PAUD, Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar Untuk lebih jelasnya data sarana pendidikan
Wilayah Desa Desa Cisarua merupakan satu desa di wilayah pemerintahan Kabupaten Sukabumi yang
berdasarkan hasil survey pokja lingkungan hidup dan tata ruang dapat dilihat pada table dan gambar berikut ini.
didominasi oleh kawasan tidak terbangun dan terbangun. Dalam konteks Kabupaten Sukabumi, penggunaan lahan di Desa Cisarua memang saat ini masih didominasi oleh penggunaan lahan kawasan tidak terbangun dibanding kawasan terbangun dari luas wilayah 767.448 Ha. Berikut penggunan lahan
Tabel 2.12 Sarana Pendidikan di Desa Cisarua JENIS SARANA
NO
PENDIDIKAN
kawasan Desa Cisarua
Tabel 2.11 Peruntukan Lahan Desa Cisarua
JUMLAH
LOKASI
1
PAUD
6
RW02/RW04/RW05/RW06/RW07/RW08
2
TK
2
RW 01 & RW 04
3
SD / MI
2
RW 01 & RW 04
Sedangkan di kawasan prioritas RT. 03/05 Desa Cisarua tidak ada fasilitas pendidikan formal seperti tertera pada tabel diatas, yang ada adalah kegiatan pendidikan non formal seperti pengajian-pengajian yang dilakukan di mesjid, mushola dan madrasah yang diikuti dimulai dari anak usia sekolah SD, SLTP dan SLTA juga pengajianpengajian para orang tua yang dilakukan rutin baik tiap hari maupun pengajian mingguan.
Sedangkan Penggunaan lahan di wilayah kawasan Prioritas dengan penggunaan tata ruang dan lingkungan hidup sebagai berikut :
BAB II - 20
Gambar 2.6 Peta Sarana dan Prasarana Desa Cisarua
BAB II - 21
2.5.3
Sarana Kesehatan
Tabel 2.13 Sarana Peribadatan Desa Cisarua
Berdasarkan hasil suvey pemetaan swadaya pokja lingkungan hidup dan tata ruang, sarana kesehatan yang ada di Desa Cisarua terdapat beberapa fasilitas kesehatan berupa Posyandu sebanyak 8 unit,
NO
JENIS SARANA AGAMA
JUMLAH
LOKASI
1
MESJID JAMI
9
Tersebar
2
MUSHOLA
21
Tersebar
3
PESANTREN
1
Tersebar
Pustu sebanyak 1 Unit dan balai pengobatan sebanyak 1 unit, dan tidak terdapat apotik, klinik maupun dokter umum. Sedangkan untuk pelayanan kebutuhan kesehatan di Kawasan Prioritas, saat ini masih dilayani oleh PUSTU yang berada di RW 04 samping kantor Desa Cisarua dan oleh pos yandu yang ada di RW
Untuk kawasan prioritas sendiri yaitu di RT 03 RW 05 terdapat 1 buah Masjid, 1 Buah Mushola dan 1 Buah Madrasah yang berada di lingkungan permukinan, sehingga untuk kebutuhan sarana peribadatan sudah dirasakan cukup karena mayoritas penduduk di kawasan prioritas adalah beragama islam.
05.
Desa Cisarua tidak memiliki apotik terdekat sehingga
masyarakat
untuk
memenuhi
kebutuhan obat obatan harus membeli ke luar desa yang lokasinya cukup jauh.
2.5.5 Sarana Perkantoran Fasilitas perkantoran di Desa Cisarua untuk saat ini baru terdapat 2 buah perkantoran yang diantaranya adalah Perkantoran pemerintahan Desa dan Perkantoran Perkebunan PTP Nusantara VIII Goalpara.
2.5.4 Sarana Peribadatan Sebagian besar penduduk di Desa Cisarua memeluk agama islam, sehingga sebagian besar fasilitas peribadatannya berupa Masjid dan Musholla untuk mendukung aktifitas peribadatan, dari hasil survey pemetaan swadaya yang dilakukan oleh pokja lingkungan hidup dan tata ruang sarana peribadatan yang ada di Desa Cisarua terdapat beberapa sarana peribadatan yang tersebar di semua wilayah.
2.5.6 Sarana Perdagangan dan Jasa Fasilitas perdagangan dan jasa di Desa Cisarua pada umumnya tersebar dihampir semua lingkungan. Fasilitas perdagangan berupa, Toko dan Warung-warung Eceran. Untuk Sektor Jasa di Desa Cisarua baru terdapat 2 buah Lembaga diantaranya Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) dan Unit Pengelola Keuangan (UPK) BKM “Citra Mandiri” adalah Pengelola Keuangan yang terdapat di Desa Cisarua . Sedangkan sarana perdagangan yang berada di kawasan prioritas Fasilitas perdagangan hanya terdapat warung-
BAB II - 22
warung kecil saja dengan ketersedian barang dagangan terbatas, ada 3 orang pedangan warung yaitu warung
Sedangkan Ruang terbuka hijau di di kawasan prioritas RT. 03/05 digunakan sebagai lahan untuk perkebunan,
pak Ujang Miftah, Warung Pak Dede dan Warung Pak Ade. Sedangkan Fasilitas Jasa di kawasan prioritas hanya
pertanian dan ada juga yang dibiarkan begitu saja tidak termanfaatkan dengan baik sehingga lahan penuh
ada 1 orang yaitu Bapak Abdullah dengan kegiatan Jasa menjahit, kegiatan jasa tersebut yang ditekuni sudah
dengan rumput ilalang dan menjadikan kampung tidak nyaman.
lama sekali namun masih belum memiliki peralatan sendiri dan peralatan mesin yang ada masih kurang, mesinmesin jahit yang ada saat ini bentuknya adalah sewa atau dipinjamkan dari orang lain.
2.5.8 Sarana Jaringan Jalan Desa Cisarua memiliki panjang jalan sekitar 16,6 km yang digunakan untuk penghubung antar kedusunan dan juga jalan penghubung antar desa sepanjang 1 km, rata-rata jalan Desa yang ada saat ini konstruksinya baru sampai peningkatan Jalan Telford, hanya beberapa ruas yang sudak menggunakan konstruksi lapen maupun rabat beton walaupun kondisinya rusak sedang dan bahkan sudah rusak berat. Untuk jalan penghubung wilayah ke RW an maupun jalan-jalan yang berada di permukiman belum terfasilitasi dengan baik, bahkan masih banyak jaringan jalan lingkungan permukaannya masih tanah dan rata-rata lebar badan jalan lingkungan dari 0,5 m s/d 1 m.
2.5.7 Ruang Terbuka Hijau
Tabel 2.14 Sarana dan Prasarana Jaringan Jalan
Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ada di Desa Cisarua masih sangat luas itu dikarenakan 98 % lahan yang ada di Desa Cisarua terdiri dari lahan perkebunan, Lahan Pekarangan, Hutan/Ladang dan 3% nya adalah Lahan Pesawahan, sedangkan lahan permukinan hanya 2% nya dari jumlah luas wilayah Desa.Sehingga masih banyak ruang yang bisa dimanfaatkan di Desa Cisarua khususnya di bidang pertanian. Luasnya RTH yang ada di Desa Cisarua tidak sebanding dengan kebutuhannya warga masyarakat Desa Cisarua khususnya untuk sarana Olah Raga, hanya ada beberapa sarana olah raga yang ada itupun hanya berada di beberapa ke RW an saja.
BAB II - 23
Untuk jaringan jalan di kawasan prioritas RT. 03 rata-rata memiliki lebar maksimal 1,2 m, jaringan jalan yang ada terbentuk mengikuti letak perumahan warga sehingga tidak teratur, panjang jalan lingkungan di kawasan prioritas sekitar 1.200 m, yaitu terdiri dari jalan di perumahan warga, jalan menuju kebun, dan jalan menuju ke RT. 02. Konstruksi jalan yang ada hanya sekitar 20% perkerasannya menggunakan Rabat Beton, dan 80% nya kondisi masih tanah.
Gambar 2.7 Peta Jaringan Jalan Desa Cisarua
BAB II - 24
2.6
Perumahan dan Bangunan
Tabel 2.16 Kondisi Bangunan Pemukiman di Kawasan Prioritas
Perumahan atau permukiman penduduk di Desa Cisarua pada umumnya berupa permukiman yang mengikuti
Kondisi Bangunan
jaringan jalan yang ada. Berdasarkan jaringan jalan yang ada lingkungan permukiman penduduk antar Dusun
Permanen
Semi Permanen
Panggung
Tidak Layak
Total
9
2
31
30
42
sangatlah berdekatan dan berderet sesuai dengan jaringan jalan kabupaten atau sepanjang jalan Goalpara. Sehingga dalam penataannya permukiman di Desa Cisarua masih kurang baik, jalan-jalan lingkungan/gang masuk ke wilayah permukiman sangatlah sempit antara lebar 0,5 m s/d 1 m lebar jalannya.
Sumber : Data Pemetaan Swadaya
Sebagian besar penataan lingkungan penduduk tidak memenuhi standar perumahan yang baik, sehat, bersih dan nyaman termasuk pada wilayah-wilayah penduduk yang kurang mampu, sehingga lingkungannya kumuh. Berikut jumlah KK Miskin dan standar Hunian Rumah penduduk di Desa Cisarua menurut Potensi Desa (Podes) Tahun 2013 :
2.5
Kelembagaan
Lembaga pemerintahan merupakan bentuk kelembagaan yang di atur oleh anggaran dasar / Anggaran Rumah Tangga dan memiliki tanggung jawab secara vertical kepada lembaga pemerintahan diatasnya. Kinerja lembaga pemerintahan yang ada cenderung berjalan dengan baik, dengan didukung oleh Dasar Hukum
Tabel 2.15 Jenis Perumahan dan Bangunan Desa Cisarua Dinding rumah (KK) KK Miskin
1821
yang melandasi sehingga ada control untuk kewenangan dan tanggung jawabnya. Selain itu Kelembagaan non
Lantai rumah (KK)
pemerintahan di Desa Cisarua sangat beragam antara lain Lembaga kemasyarakatan yang terdapat di Desa
tembok
Kayu
Bambu
Keramik
Semen
Kayu
Tanah
450
741
516
334
785
584
4
Cisarua merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sendiri sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan. Pembentukan lembaga kemasyarakatan, baik jenis dan jumlahnya sangat ditentukan oleh situasi dan kondisi serta adat-istiadat yang berlaku di tengah masyarakat. Lembaga kemasyarakatan yang terdapat di Desa Cisarua yang terdiri dari :
Pada Kawasan Prioritas Lahan permukiman ditempati oleh 46 bangunan yaitu terdiri dari 42 Unit Rumah warga, 1 unit Mushola, 1 Unit Mesjid Jami, 1 Unit Madrasah dan 1 Unit MCK Umum dengan keterangan bangunan sebagai berikut : 1.
Dari 42 unit bangunan rumah yang ada, terdapat 30 unit rumah tidak layak huni
2.
Kondisi Mesjid dan Mushola rusak sedang
3.
Jarak antar bangunan banyak dibawah 1,5 meter
Berikut adalah tabel 2.4 kondisi bangunan rumah di Kawasan Prioritas:
Organisasi Perempuan (PKK )
Organisasi Karang Taruna Desa dan Karang Taruna RT
Lembaga BKM “Citra Mandiri”
Lembaga GAPOKTAN
Organisasi Kelompok Wanita Tani (KWT)
Pusat Pengembangan Sumber Daya Wanita (PPSW)
LPM Desa Cisarua
BPD Desa Cisarua
Kondisi kelembagaan di wilayah prioritas belum mumpuni, tumbuh dan berkembang searah dengan kelembagaan yang ada di tingkat desa, hanya mengandalkan peran RT, RW, Kadus dan Kader.
Kegiatan Ekonomi Masyarakat Desa Cisarua memiliki mata pencaharian yang beragam hanya saja memang di dominasi oleh Buruh, petani dan pedagang sebagai mata pencaharian utamanya, berikut daftar mata pencaharian masyarakat Desa Cisarua;
BAB II - 25
Dan dibawah ini adalah Gambar Peta 2.7 Sebaran Ekonomi Masrakat Desa Cisarua
1.
kegiatan perdagangan terdapat dilingkungan rumah warga yaitu terdapat 3 (tiga) rumah sebagai warung kelontongan
Tabel 2.17 Mata Pencaharian Warga Masyarakat Desa Cisarua 2.
dilakukan oleh 1 orang penduduk warga setempat,
Mata pencaharian (orang)
Petani
Buruh tani
3. Buruh
PNS
Pengrajin
Pedagang
Peternak
Nelayan
Jasa yang ada dikawasan prioritas hanya dibidang pakaian yaitu dengan kegiatan menjahit rumahan yang
Montir
Dokter
Bidang
Perawat
Pertanian berada dilahan ruang terbuka hijau di sekitar lingkungan permukiman yang mana lahan yang
TNI
digarap dan ditanami komoditas sayuran adalah lahan milik orang lain bukan lahan warga setempat, keberadaan warga setempat di bidang pertanian hanya sebagai penggarap (Buruh Tani)
159
1221
1736
21
5
216
34
-
4
-
-
2
3
4.
Perkebunan berada dilahan ruang terbuka hijau di sekitar lingkungan permukiman yang mana lahan yang digarap dan ditanami komoditas teh adalah lahan milik pribadi.
Gambar 2.8 Peta Kegiatan Ekonomi PETA KEGIATAN EKONOMI
5. Bukit Naimin
Camara Buuk
Peternakan, peternakan yang ada di kawasan prioritas yaitu dengan memelihara hewan kambing dan ayam, kandang-kandang hewan tersebut ditempatkan di samping rumah-rumah warga
2.9 Pelayanan Publik
Pelayanan Publik di Desa Cisarua dirasakan masih kurang, fasilitas pelayan public yang ada berupa fasilitas kesehatan seperti puskesmas pembantu dan posyandu,serta kantor kepala desa , serta fasilitas Sumber : Data Hasil Pemetaan Swadaya Pokja Ekonomi Untuk kegiatan Perekonomian di kawasan prioritas terdiri dari perdagangan dan jasa, pertanian, serta peternakan, dengan penjelasan sebagai berikut :
pendidikan dari mulai PAUD, TK , serta SD. Untuk sistem pelayanan publik di wilayah kawasan prioritas sangatlah kurang terutama di bidang pendidikan dan kesehatan, akses yang ada saat ini menggunakan pelayanan-pelayanan berada di luar kawasan prioritas bahkan ke luar Desa Cisarua
BAB II - 26