PENGADILAN MILITER I-04 PALEMBANG PUTUSAN Nomor : 51-K/PM I-04/AD/III/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer I-04 Palembang yang bersidang di Palembang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat tanggal lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: SUBAGIO : Serma/624042 : Ba Kodim 0422/LB : Kodim 0422/LB : Metro, 08 April 1970 : Laki-laki : Indonesia : Islam : Jln. Raya Stadion Gg. Tangkil, Desa Tejo Agung, Kec. Metro Timur Kodya Metro, Provinsi Lampung.
Terdakwa ditahan oleh : 1. Dandim 0422/LB selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 06 Desember 2016 s.d 26 Desember 2016 berdasarkan Skep Penahanan Sementara dari Dandim 0422/LB selaku Ankum Nomor : Skep/03/XII/2016 tanggal 14 Desember 2016. 2.
Kemudian diperpanjang sesuai : a. Perpanjangan Penahanan dari Danrem 043/Gatam selaku Papera sejak tanggal 27 Desember 2016 sampai dengan tanggal 25 Januari 2017 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan dari Danrem 0423/Gatam Nomor : Kep/41/XII/2016 tanggal 27 Desember 2016. b. Perpanjangan Penahanan dari Danrem 043/Gatam selaku Papera sejak tanggal 26 Januari 2017 sampai dengan tanggal 24 Februari 2017 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan dari Danrem 0423/Gatam Nomor : Kep/04/I/2017 tanggal 23 Januari 2017. c. Perpanjangan Penahanan dari Danrem 043/Gatam selaku Papera sejak tanggal 25 Februari 2017 sampai dengan tanggal 28 Maret 2017 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan dari Danrem 0423/Gatam Nomor : Kep/14/III/2017 tanggal 8 Maret 2017.
3. Hakim Ketua selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 29 Maret 2017 sampai dengan tanggal 28 April 2017 berdasarkan Penetapan Penahanan Nomor : TAP/51/PM.I04/AD/III/2017 tanggal 29 Maret 2017. 4. Kepala Pengadilan Militer selama 60 (enam puluh) hari sejak tanggal 29 April 2017 sampai dengan tanggal 27 Juni 2017 berdasarkan Penetapan Penahanan Nomor : TAP/51/PM.I-04/AD/I/V2017 tanggal 29 April 2017. PENGADILAN MILITER I-04 PALEMBANG tersebut di atas : Membaca
:
Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.
Memperhatikan
:
1. Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 043/Gatam selaku Papera Nomor : Kep/17/III/2017 tanggal 09 Maret 2017. Hal 1 dari 1 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
2. Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer Nomor : Sdak/42/III/2017 tanggal 21 Maret 2017. 3. Penetapan Penunjukan Hakim 04/AD/III/2017 tanggal 29 Maret 2017.
Nomor
:
Tap/51/PM.I-
4. Penetapan Hari Sidang Nomor : Tap/51/PM.I-04/AD/III/2017 tanggal 5 April 2017. 5. Surat panggilan untuk menghadap sidang kepada para Terdakwa dan para Saksi. 6. Mendengar
:
Surat-Surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/42/III/2017 tanggal 21 Maret 2017 yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa dipersidangan.
Memperhatikan : 1. Tuntutan Pidana Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Kesatu : “Setiap orang yang tanpa hak menjual Narkotika Golongan 1” dan Kedua “Setiap penyalahguna Narkotika Golongan 1 bagi diri sendiri”. Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 114 ayat (1) dan Pasal 127 ayat (1) huruf a UURI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Selanjutnya Oditur Militer mohon agar Pengadilan Militer I-04 Palembang menjatuhkan pidana terhadap diri Terdakwa sebagai berikut: a.
Pidana Pokok : Penjara selama 6 (enam) tahun, dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dan denda sebesar Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) subsider 5 (lima) bulan penjara.
b.
Pidana Tambahan: Dipecat dari dinas militer TNI AD.
c.
Menetapkan barang bukti berupa : 1) Surat-surat : a) 2 (dua) lembar Berita Acara Pemeriksaan Labfor UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Lampung Nomor : Lab.15.B/HP/XII/2016 tanggal 10 Desember 2016 tentang hasil pemeriksaan sample urine Terdakwa an. Serma Subagio NRP. 624042 positif Methamfetamina. b) 1 (satu) lembar berita acara hasil Pengujian Laboratorium No. PM.01.05.91.12.16.55 tanggal 19 Desember 2016 tentang barang bukti narkotika. c) 1 (satu) lembar berita acara penyerahan barang bukti sisa hasil pengujian narkotika tanggal 20 Desember 2016 kepada penyidik. d) 3 (tiga) lembar foto barang bukti narkotika milik Terdakwa. Hal 2 dari 2 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
e) 2 (dua) lembar surat kartu identitas/KTP dan KTA an. Subagio. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 2) Barang-barang : a) 13 (tiga belas) bungkus plastik bening kristal berwarna bening diduga shabu-shabu dan sisa 6 (enam) bungkus sisa hasil pengujian narkotika. b) 1 (satu) buah alat hisap shabu (bong) terbuat dari botol bekas warna bening berisi air mineral dengan menggunakan tutup botol warna merah bertuliskan The Coca cola Company yang terpasang 2 (dua) buah pipet/sedotan. c) 1 (satu) buah alat hisap shabu (bong) terbuat dari botol bekas warna bening berisi air mineral dengan menggunakan tutup botol Fruit Tea yang terpasang 2 (dua) buah pipet/sedotan. d) 1 (satu) buah tas kecil warna coklat bercorak loreng. e) 4 (empat) bundel plastik bening berisi beberapa plastik klip. f) 1 (satu) unit handphone merek nokia warna hitam. g) 2 (dua) buah plastik kecil berisikan sisa/bekas kristal bening yang diduga narkotika jenis shabu-shabu. h) 1 (satu) buah dompet kulit warna coklat. i) 3 (tiga) buah korek api gas. Dirampas untuk dimusnahkan. d. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 10.000,00 (Sepuluh ribu rupiah). e. Memohon kepada Majelis Hakim agar Terdakwa tetap ditahan. 2. Bahwa atas tuntutan Oditur Militer tersebut Penasihat Hukum Terdakwa tidak mengajukan Pembelaan (Pledoi) tetapi hanya mengajukan permohonan keringanan hukuman (clementie) dengan pertimbangan sebagai berikut : a. Terdakwa telah menyesali atas perbuatannya. b. Terdakwa dalam persidangan bersikap jujur, kooperatif dan berterus terang, tidak berbelit-belit dalam memberikan keterangan. c. Terdakwa merupakan tulang punggung ekonomi keluarga. d. Terdakwa belum pernah melakukan pelanggaran/tindak pidana dan dijatuhi hukuman disiplin maupun pidana sebelumnya. e. Terdakwa pernah mengikuti tugas operasi militer di Irian Jaya tahun 2007 s.d. 2008 untuk NKRI. Bahwa disamping clementie yang disampaikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa dalam kesempatan yang sama Terdakwa sendiri menyampaikan clementie secara lisan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya : Bahwa terdakwa menerima pidana tambahan pemecatan apabila nanti dijatuhkan oleh Majelis Hakim kepada diri terdakwa karena memang terdakwa sudah menyadari akan kesalahan dan akibatnya bila anggota TNI masih melakukan jual beli dan menggunakan narkotika pasti dipecat dari dinas militer namun sebagai kepala rumah tangga terdakwa mempunyai kewajiban menafkahi isteri dan anak-anak yang saat ini masih sekolah dan isteri yang tidak bekerja oleh karenanya Terdakwa Hal 3 dari 3 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
mohon dijatuhi pidana seringan-ringannya terutama terhadap pidana pokoknya. Menimbang
:
Bahwa menurut surat dakwaan tersebut di atas Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Kesatu : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Selasa tanggal enam bulan Desember tahun dua ribu enam belas atau setidak-tidaknya pada suatu hari pada bulan Desember tahun 2016 bertempat di rumah Terdakwa di Jln. Raya Stadion Gang Tangkil Desa Tejo Agung, Kec. Metro Timur Kodya Metro Prop. Lampung atau setidak-tidaknya di tempat lain yang termasuk wilayah hukum Pengadilan Militer I-04 Palembang telah melakukan tindak pidana : “Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, atau menyerahkan narkotika golongan I”. Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara dan keadaankeadaan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa menjadi Prajurit TNI-AD melalui pendidikan Militer Secata pada tahun 1989 di Rindam II/Swj Puntang Lahat, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada NRP 624042, kemudian melanjutkan pendidikan kejuruan Perhubungan, setelah selesai ditugaskan di Hubdam Il/Swj sampai tahun 1997, kemudian mengikuti pendidikan Secaba Reg di Rindam Il/Swj, lulus dilantik dengan pangkat Serda ditugaskan di Korem 043/Gatam sampai tahun 2003, selanjutnya ditugaskan di Kodim 0411/Lampung Timur sampai tahun 2016 dan tahun 2016 ditugaskan Iagi ke Kodim 0422/Lampung Barat sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Sersan Mayor. 2. Bahwa sebelumnya anggota Ditres Narkoba Polda Lampung a.n Briptu Pol Heri Istiyana (Saksi-1) dan Bripda Hasim Azari (Saksi2) mendapatkan informasi dari masyarakat Desa Tejo Agung Bahwa Terdakwa (Serma Subagio) sering melakukan transaksi Narkotika dan menggunakan Narkotika di rumahnya di JI Raya Stadion Gang Tangkil Desa Tejo Agung Kec. Metro Timur Kodya Metro dan informasi tersebut kemudian dilakukan penyelidikan oleh petugas Ditres Narkoba Polda Lampung, dan dari hasil penyelidikan tersebut diyakini bahwa Terdakwa sering melakukan transaksi Narkotika di rumahnya. 3. Bahwa pada hari Selasa tanggal 06 Desember 2016 sekira pukul 10.30 WIB, Iebih kurang 12 (dua belas) orang anggota Ditres Narkoba Polda Lampung dibawah pimpinan Kompol Alizon melakukan penangkapan terhadap Terdakwa dan melakukan penggeledahan di dalam rumahnya di JI. Raya Stadion Gang Tangkil Desa Tejo Agung Kec. Metro Timur Kodya Metro, dan pada saat itu Terdakwa sedang memperbaiki kamar mandi (menyemen tempat/dudukan mesin cuci) di rumahnya dan petugas menemukan di dalam rongga pintu kamar mandi rumah Terdakwa berupa : a. 1 (satu) bungkus plastik berwarna bening berisikan 13 (tiga belas) bungkus plastik klip kecil berisi kristal berwarna bening yang diduga Narkotika jenis shabu ditemukan di dalam rongga pintu kamar mandi di dalam rumah Terdakwa, Hal 4 dari 4 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
b. 1 (satu) buah Tas kecil warna coklat bercorak loreng, 4 (empat) bundel plastik bening berisi beberapa plastik klip kecil, 1 (satu) buah alat hisap shabu (bong) terbuat dari botol bekas berwarna bening berisi air mineral dengan menggunakan penutup berwarna kuning bertuliskan Fruit Tea yang terpasang 2 (dua) batang alat hisap terbuat dan sedotan/pipet berwarna bening, c. 1 (satu) buah Handphone merk Nokia warna hitam, 2 (dua) buah plastik kecil sisa/bekas kristal bening yang diduga Narkotika jenis shabu, 1 (satu) buah dompet kulit warna coklat, 3 (tiga) buah korek api gas dan 2 (dua) buah kartu Identitas berupa KTA dan KTP an. Terdakwa ditemukan di dalam kamar milik Terdakwa (kamar depan rumah Terdakwa). 4. Bahwa pada hari Selasa tanggal 06 Desember 2016 sebelum penangkapan Terdakwa oleh Ditres Narkoba Polda Lampung pada pukul 08.00 WIB. Terdakwa memesan Narkotika jenis shabu-shabu kepada Sdr. Ucil (DPO) melalui telpon sebanyak 2 (dua) gram dengan harga Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah), sekira pukul 08.30 Wib Sdr. Ucil datang ke rumah Terdakwa di JIn. Raya Stadion Gg. Tangkil Desa Tejo Agung Kec. Metro Timur Kodya Metro Provinsi Lampung untuk mengantarkan pesanan shabu-shabu dengan menggunakan mobil jenis Toyota Avanza warna putih dengan cara menyetir sendiri (Nomor Polisinya Terdakwa tidak tahu karena pada saat itu Terdakwa tidak memperhatikannya), saat Sdr. Ucil turun dari mobil lalu memberikan 2 (dua) bungkus plastik berisi Narkotika jenis shabu-shabu kepada Terdakwa, kernudian Terdakwa menerima 2 (dua) bungkus plastik berisi Narkotika jenis shabu-shabu dan memberikan uang sebesar Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah) terdiri dari uang pecahan Rp. 100.000,00 (seratus ribu rupiah) dan Rp. 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) kepada Sdr. Ucil, setelah menerima uang Sdr. Ucil kembali naik ke mobil dan meninggalkan rumah Terdakwa. 5. Bahwa setelah Terdakwa menerima shabu-shabu dari Sdr. Ucil kemudian Terdakwa masuk ke kamarnya lalu membagi shabu-shabu tersebut menjadi 15 (lima belas) bagian dan membungkusnya dengan menggunakan plastik bening kecil. 6. Bahwa Terdakwa sejak 3 (tiga) bulan yang lalu (sekira bulan Agustus 2016), menjual shabu-shabu kepada rekan-rekan Terdakwa di wilayah sekitar Metro tetapi Terdakwa tidak mengetahui secara persis alamat tempat tinggal orang-orang yang membeli shabu-shabu tersebut dan sepengetahuan Terdakwa mereka adalah orang-orang dari wilayah sekitar Metro Lampung. 7. Bahwa Terdakwa membeli shabu-shabu tersebut menggunakan uangnya sendiri, Terdakwa tidak tahu dan tidak pernah menghitung sudah berapa banyak uang yang Terdakwa peroleh dari hasil memperjualbelikan shabu-shabu tersebut namun dalam setiap penjualan 1 (satu) gram shabu-shabu Terdakwa memperoleh keuntungan Iebih kurang sebesar RP. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) dan uang hasil penjualan shabu-shabu tersebut sudah habis Terdakwa gunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya (biaya hidup sehari-hari dan biaya sekolah anak-anak Terdakwa). 8. Bahwa Terdakwa mengetahui memiliki, menyimpan, menguasai dan menggunakan serta memperjualbelikan Narkotika baik anggota TNI maupun warga masyarakat sipil dilarang oleh Undang-undang dan Terdakwa juga mengetahui bahwa ada perintah dari Panglima TNI berbentuk Surat Telegram tentang larangan bagi prajurit TNI terlibat dalam penyalahgunaan Narkotika. Hal 5 dari 5 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
9. Bahwa selanjutnya pada hari Selasa tanggal 06 Desember 2016 sekira pukul 19.00 Wib Terdakwa berikut barang bukti Narkotika jenis shabu-shabu dan alat bukti lainnya diserahkan pihak Ditres Narkoba Polda Lampung ke Denpom II/3 Lampung untuk diproses hukum lebih lanjut. Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana dalam Pasal 114 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Atau Kedua : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan ditempat-tempat sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Selasa tanggal enam bulan Desember tahun dua ribu enam belas atau setidak-tidaknya pada suatu hari pada bulan Desember tahun 2016 bertempat di rumah Terdakwa di Jln. Raya Stadion Gang Tangkil Desa Tejo Agung, Kec. Metro Timur Kodya Metro Prop. Lampung atau setidak-tidaknya ditempat lain yang termasuk wilayah hukum Pengadilan Militer I-04 Palembang telah melakukan tindak pidana : “Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika golongan I bulan tanaman”. Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara dan keadaankeadaan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa menjadi Prajurit TNI-AD melalui pendidikan Militer Secata pada tahun 1989 di Rindam II/Swj Puntang Lahat, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada NRP 624042, kemudian melanjutkan pendidikan kejuruan Perhubungan, setelah selesai ditugaskan di Hubdam Il/Swj sampai tahun 1997, kemudian mengikuti pendidikan Secaba Reg di Rindam Il/Swj, lulus dilantik dengan pangkat Serda ditugaskan di Korem 043/Gatam sampai tahun 2003, selanjutnya ditugaskan di Kodim 0411/Lampung Timur sampai tahun 2016 dan tahun 2016 ditugaskan Iagi ke Kodim 0422/Lampung Barat sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Sersan Mayor. 2. Bahwa selanjutnya pada hari Selasa tanggal 06 Desember 2016 sekira pukul 10.30 WIB, Iebih kurang 12 (dua belas) orang anggota Ditres Narkoba Polda Lampung dibawah pimpinan Kompol Alizon melakukan penangkapan terhadap Terdakwa dan melakukan penggeledahan di dalam rumahnya di JI. Raya Stadion Gang Tangkil Desa Tejo Agung Kec. Metro Timur Kodya Metro, dan pada saat itu Terdakwa sedang memperbaiki kamar mandi (menyemen tempat/dudukan mesin cuci) di rumahnya dan petugas menemukan di dalam rongga pintu kamar mandi rumah Terdakwa berupa : a. 1 (satu) bungkus plastik berwarna bening berisikan 13 (tiga belas) bungkus plastik klip kecil berisi kristal berwarna bening yang diduga Narkotika jenis shabu ditemukan di dalam rongga pintu kamar mandi di dalam rumah Terdakwa, b. 1 (satu) buah tas kecil warna coklat bercorak loreng, 4 (empat) bundel plastik bening berisi beberapa plastik klip kecil, 1 (satu) buah alat hisap shabu (bong) terbuat dari botol bekas berwarna bening berisi air mineral dengan menggunakan penutup berwarna kuning bertuliskan Fruit Tea yang terpasang 2 (dua) batang alat hisap terbuat dan sedotan/pipet berwarna bening, Hal 6 dari 6 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
c. 1 (satu) buah Handphone merk Nokia warna hitam, 2 (dua) buah plastik kecil sisa/bekas kristal bening yang diduga Narkotika jenis shabu, 1 (satu) buah dompet kulit warna coklat, 3 (tiga) buah korek api gas dan 2 (dua) buah kartu Identitas berupa KTA dan KTP an. Terdakwa ditemukan di dalam kamar milik Terdakwa (kamar depan rumah Terdakwa). 3. Bahwa pada hari Selasa tanggal 06 Desember 2016 sebelum penangkapan Terdakwa oleh Ditres Narkoba Polda Lampung pada pukul 08.00 WIB. Terdakwa memesan Narkotika jenis shabu-shabu kepada Sdr. Ucil (DPO) melalui telpon sebanyak 2 (dua) gram dengan harga Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah), sekira pukul 08.30 Wib Sdr. Ucil datang ke rumah Terdakwa di JIn. Raya Stadion Gg. Tangkil Desa Tejo Agung Kec. Metro Timur Kodya Metro Provinsi Lampung untuk mengantarkan pesanan shabu-shabu dengan menggunakan mobil jenis Toyota Avanza warna putih dengan cara menyetir sendiri (Nomor Polisinya Terdakwa tidak tahu karena pada saat itu Tendakwa tidak memperhatikannya), saat Sdr. Ucil turun dari mobil lalu memberikan 2 (dua) bungkus plastik berisi Narkotika jenis shabu-shabu kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa menerima 2 (dua) bungkus plastik berisi Narkotika jenis shabu-shabu dan memberikan uang sebesar Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah) terdiri dari uang pecahan Rp. 100.000,00 (seratus ribu rupiah) dan Rp. 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) kepada Sdr. Ucil, setelah menerima uang Sdr. Ucil kembali naik ke mobil dan meninggalkan rumah Terdakwa. 4. Bahwa setelah Terdakwa menerima shabu-shabu dari Sdr. Ucil kemudian Terdakwa masuk ke kamarnya lalu membagi shabu-shabu tersebut menjadi 15 (lima belas) bagian dan membungkusnya dengan menggunakan plastik bening kecil. 5. Bahwa Terdakwa mengetahui memiliki, menyimpan, menguasai dan menggunakan serta memperjualbelikan Narkotika baik anggota TNI maupun warga masyarakat sipil dilarang oleh Undang-Undang dan Terdakwa juga mengetahui bahwa ada perintah dari Panglima TNI berbentuk Surat Telegram tentang larangan bagi prajurit TNI terlibat dalam penyalahgunaan Narkotika. Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana dalam pasal 112 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Dan Kedua : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Selasa tanggal enam bulan Desember tahun dua ribu enam belas atau setidak-tidaknya pada suatu hari pada bulan Desember tahun 2016 bertempat di rumah Terdakwa di Jln. Raya Stadion Gang Tangkil Desa Tejo Agung, Kec. Metro Timur Kodya Metro Prop. Lampung atau setidak-tidaknya ditempat lain yang termasuk wilayah hukum Pengadilan Militer I-04 Palembang telah melakukan tindak pidana : “Setiap Penyalahguna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri “. Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara dan keadaankeadaan sebagai berikut :
Hal 7 dari 7 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
1. Bahwa Terdakwa menjadi Prajurit TNI-AD melalui pendidikan Militer Secata pada tahun 1989 di Rindam II/Swj Puntang Lahat. setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada NRP 624042, kemudian melanjutkan pendidikan kejuruan Perhubungan, setelah selesai ditugaskan di Hubdam Il/Swj sampai tahun 1997, kemudian mengikuti pendidikan Secaba Reg di Rindarn Il/Swj, lulus dilantik dengan pangkat Serda ditugaskan di Korem 043/Gatam sampai tahun 2003, selanjutnya ditugaskan di Kodim 0411/Lampung Timur sampai tahun 2016 dan tahun 2016 ditugaskan Iagi ke Kodim-0422/Lampung Barat sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Sersan Mayor. 2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 06 Desember 2016 sebelum penangkapan Terdakwa oleh Ditres Narkoba Polda Lampung pada pukul 08.00 WIB. Terdakwa memesan Narkotika jenis shabu-shabu kepada Sdr. Ucil (DPO) melalui telpon sebanyak 2 (dua) gram dengan harga Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah), sekira pukul 08.30 Wib Sdr. Ucil datang ke rumah Terdakwa di JIn. Raya Stadion Gg. Tangkil Desa Tejo Agung Kec. Metro Timur Kodya Metro Provinsi Lampung Lintuk mengantarkan pesanan shabu-shabu dengan menggunakan mobil jenis Toyota Avanza warna putih dengan cara menyetir sendiri (Nomor Polisinya Terdakwa tidak tahu karena pada saat itu Tendakwa tidak memperhatikannya), saat Sdr. Ucil turun dari mobil lalu memberikan 2 (dua) bungkus plastik berisi Narkotika jenis shabu-shabu kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa menerima 2 (dua) bungkus plastik berisi Narkotika jenis shabu-shabu dan memberikan uang sebesar Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah) terdiri dari uang pecahan Rp. 100.000,00 (seratus ribu rupiah) dan Rp. 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) kepada Sdr. Ucil, setelah menerima uang Sdr. Ucil kembali naik ke mobil dan meninggalkan rumah Terdakwa. 3. Bahwa setelah Terdakwa menerima shabu-shabu tersebut kemudian Terdakwa masuk ke kamarnya lalu membagi shabu-shabu tersebut menjadi 15 (lima belas) bagian dan membungkusnya dengan menggunakan plastik bening kecil, tidak lama kemudian Sdr. Tomi (DPO) yang mengaku mantan/pecatan anggota POLRI (mantan anggota Polres Metro) yang sebelumnya sudah berada di rumah Terdakwa (alamatnya Terdakwa tidak tahu) membeli 2 (dua) bungkus/paket dengan harga Rp. 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) per bungkus/paket lalu menggunakan/ mengkonsumsi shabu-shabu bersama Sdr. Tomi di kamar Terdakwa. 4. Bahwa cara Terdakwa mengkonsumsi shabu-shabu bersama Sdr. Tomi yaitu dengan cara pertama-tama shabu-shabu tersebut Terdakwa masukkan ke dalam kaca pirek, kemudian ujung kaca pirek Terdakwa masukkan ke ujung sedotan/pipet yang pendek pada tutup botol/bong, selanjutnya Terdakwa membakar/memanaskan pirek tersebut menggunakan korek api gas, setelah shabu-shabu di dalam pirek tersebut mencair kemudian Terdakwa membakar/memanaskannya dengan menggunakan korek api gas yang sudah dikasih jarum suntik agar apinya kecil. Pada saat yang bersamaan Terdakwa menyedot/menghisap ujung sedotan/pipet yang panjang yang berada pada tutup botol/bong menggunakan mulut, maka akan mengeluarkan asap seperti asap rokok dan begitu Terdakwa lakukan berulang-ulang sampai shabu-shabu yang ada dalam pirek tersebut habis dan setelah mengkonsumsi shabu-shabu tersebut Terdakwa merasakan badan terasa ringan, segar, bergairah dan bersemangat, tetapi setelah pengaruh shabu-shabu tersebut hilang Terdakwa merasakan badan terasa berat, tidak bergairah/bersemangat dan yang ada hanya rasa malas. 5. Bahwa setelah mengkonsumsi shabu-shabu selanjutnya sisanya sebanyak 13 (tiga belas) bungkus Terdakwa masukkan ke dalam plastik berwarna bening yang berukuran lebih besar lalu memasukkannya ke Hal 8 dari 8 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
dalam dompet kulit warna coklat dan mengantonginya (memasukkannya ke saku celananya sebelah kanan), selanjutnya Terdakwa ke kamar mandi memperbaiki/menyemen tempat/dudukan mesin cuci. 6. Bahwa Terdakwa sudah sering mengkonsumsi shabu-shabu, pertama sekali pada tahun 2005 di Metro, pada saat bertugas sebagai Ba Unit Intel Kodim 0411/LT (tanggal dan bulannya Terdakwa lupa), pada saat itu Terdakwa mengkonsumsi shabu-shabu bersama-sama dengan anggota Kodim 0411/LT atas nama Serka Sukri (Alm) bertempat di rumah Serka Sukri di Hadi Mulyo 22 Metro Pusat Kodya Metro, setelah itu Terdakwa sering mengkonsumsi shabu-shabu tersebut sendirian di rumahnya dan tidak pernah mengajak orang lain karena takut diketahui keluarganya. 7. Bahwa Terdakwa mengetahui memiliki, menyimpan, menguasai dan menggunakan serta memperjual belikan Narkotika baik anggota TNI maupun warga masyarakat sipil dilarang oleh Undang-Undang dan Terdakwa juga mengetahui bahwa ada perintah dari Panglima TNI berbentuk Surat Telegram tentang larangan bagi prajurit TNI terlibat dalam penyalahgunaan Narkotika. 8. Bahwa selanjutnya pada hari Selasa tanggal 06 Desember 2016 sekira pukul 19.00 Wib Terdakwa berikut barang bukti Narkotika jenis shabu-shabu dan alat bukti lainnya diserahkan pihak Ditres Narkoba Polda Lampung ke Denpom II/3 Lampung untuk diproses hukum lebih lanjut. 9. Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris No.Lab. 15.B./HP/XII/2016 tanggal 10 Desember 2016 dari dinas Kesehatan UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Bandar Lampung yang ditandatangani oleh Sri Kiswati, SKM.MM. NIP.196907211989032003, Widiyawati. Amd. F NIP 197902142009022002 yang diketahui Wakil oleh Kasi Yan Lab Kesehatan Masyarakat Sdri. Endang Apriani, S.Si. NIP. 197304232000032002 disimpulkan bahwa barang bukti berupa Urine milik Terdakwa Serma Subagio NRP. 624042, positif (+) mengandung Metamfetamina yang terdaftar sebagai golongan 1 Nomor urut 61 lampiran undang-undang RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana dalam pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Menimbang
:
Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa/Penasihat Hukum Terdakwa menerangkan bahwa benar-benar mengerti isi Surat Dakwaan Oditur Militer, dan atas Surat Dakwaan Oditur Militer tersebut Terdakwa maupun Penasihat Hukumnya tidak mengajukan keberatan/eksepsi.
Menimbang
:
Bahwa dipersidangan Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum yaitu Mayor Chk Rusmanto, S.H. NRP 522907, dan Sertu Tri Redo Kurniawan, S.H., NRP 21070380320587 berdasarkan Surat Perintah dari Kakumdam II/Swj Nomor : Sprin/124/IV/2017 tanggal 25 April 2017 dan Surat Kuasa Khusus tertanggal 8 Mei 2017 dari Terdakwa kepada para Penasihat Hukumnya.
Menimbang
:
Bahwa para Saksi dalam perkara ini tidak ada yang hadir walaupun sudah dipanggil sesuai ketentuan Undang-undang yang mana Saksi-1 Briptu Heri Istiyana dan Saksi-2 Bripda Muhammad Hasim Azhari tidak hadir karena jaraknya yang jauh yaitu di Bandar Lampung, sedangkan Saksi-3 Sdr. Bagus Eko Prasetyo sedang kuliah dan Saksi-4 Hal 9 dari 9 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
Sdri. Sri Kiswati, SKM, MM. beban kerjanya sangat tinggi di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Lampung dan kesemuanya sudah dipanggil secara patut dan sah sesuai ketentuan Undang-Undang dan telah memberikan jawaban tertulis kecuali Saksi dari kepolisian, bahwa keseluruhan para Saksi tersebut telah memberikan keterangannya di bawah sumpah dalam berita acara pemeriksaan, untuk itu dengan mendasari pasal 155 Undang-Undang Nomor : 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer, Oditur Militer mohon agar keterangan para Saksi yang ada di dalam berkas acara pemeriksaan dibacakan, atas persetujuan dari Terdakwa dan Penasihat Hukumnya maka keterangan para Saksi dalam berkas acara pemeriksaan tersebut dibacakan yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Saksi-1 : Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Heri Istiyana Briptu/8403131586 Ba Ditres Narkoba Polda Lampung Yogyakarta/23 Maret 1984 Lali-laki Indonesia Islam Asrama Polisi Polda Lampung
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi menerangkan sebelumnya tidak kenal dengan Terdakwa, namun setelah kejadian/penangkapan tersebut Saksi baru mengetahui bahwa Terdakwa adalah seorang anggota TNI-AD dan berdinas di Kodim 0422/LB, namun antara Saksi dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga/family.
2. Bahwa Saksi menerangkan bahwa telah terjadi tindak pidana penyalahgunaan Narkotika jenis shabu-shabu yang diduga dilakukan oleh Terdakwa tersebut terjadi pada pada hari Selasa 06 Desember 2016 sekira pukul 10.30 Wib bertempat di rurnah Terdakwa di JI. Raya Stadion Gang Tangkil Desa Tejo Agung Kee. Metro Timur Kodya Metro, Provinsi Lampung. 3. Bahwa Saksi menerangkan sebelumnya anggota Ditres Narkoba Polda Lampung mendapatkan informasi dari warga masyarakat Desa Tejo Aung Metro bahwa Terdakwa sering melakukan transaksi Narkotika dan menggunakan Narkotika di rumahnya di JI. Raya Stadion Gang Tangkil Desa Tejo Agung Kec. Metro Tirnur Kodya Metro, dan informasi tersebut kemudian dilakukan penyelidikan oleh petugas Dit Res Narkoba Polda Lampung, dan dari hasil penyelidikan tersebut diyakini bahwa Terdakwa sering melakukan transaksi Narkoba di rumahnya, kemudian pada hari Selasa tanggal 06 Desember 2016 sekira pukul 10.15 Wib Iebih kurang 13 (tiga belas) orang anggota Ditres Narkoba Polda Lampung dibawah pimpinan Kompol Alizon NRP 60120979, melakukan penangkapan terhadap Terdakwa dan melakukan penggeledahan di dalam rumahnya di JI. Raya Stadion Gang Tangkil Desa Tejo Agung Kec. Metro Timur Kodya Metro. 4. Bahwa dari hasil penggeledahan petugas Ditres Narkoba Polda Lampung dirumah Terdakwa, petugas menemukan di dalam rongga pintu kamar mandi rumah Terdakwa berupa : a. 1 (satu) bungkus plastik berwarna bening berisikan 13 (tiga belas) bungkus plastik klip kecil berisi kristal berwarna bening Hal 10 dari 10 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
yang diduga Narkotika jenis shabu ditemukan di dalam rongga pintu kamar mandi di dalam rumah Terdakwa, b.
1 (satu) buah Tas kecil warna coklat bercorak loreng, 4 (empat) bundel plastik bening berisi beberapa plastik klip kecil, 1 (satu) buah alat hisap shabu (bong) terbuat dari botol bekas berwarna bening berisi air mineral dengan menggunakan penutup berwarna kuning bertuliskan Fruit Tea yang terpasang 2 (dua) batang alat hisap terbuat dari sedotan/pipet berwarna bening, c. 1 (satu) buah Handphone merk Nokia warna hitam, 2 (dua) buah plastik kecil sisa/bekas kristal bening yang diduga Narkotika jenis shabu, 1 (satu) buah dompet kulit warna coklat, 3 (tiga) buah korek api gas dan 2 (dua) buah kartu Identitas berupa KTA dan KTP an. Terdakwa ditemukan di dalam kamar milik Terdakwa (kamar depan rumah Terdakwa). 5. Bahwa Saksi tidak mengetahui berapa berat shabu-shabu yang ditemukan di dalam rongga pintu kamar mandi di rumah Terdakwa tersebut, tetapi pada saat itu ditemukan 1 (satu) bungkus plastik berwarna bening berisikan 13 (tiga belas) bungkus plastik klip kecil berisi kristal berwarna bening yang diduga Narkotika jenis shabu-shabu. 6. Bahwa pada saat penggeledahan di rumah Terdakwa, yang menemukan barang bukti berupa 1 (satu) bungkus plastik berwarna bening berisikan 13 (tiga belas) bungkus plastik klip kecil berisi kristal berwarna bening yang diduga Narkotika jenis shabu-shabu di dalam rongga pintu kamar mandi rumah Terdakwa adalah Kompol Yohanes Goersil, S.H. disaksikan oleh Saksi dan Saksi-2 an. Bripda Muhammad Hasim Azhani serta Brigpol Yadi Prasetya, sedangkan yang menemukan barang bukti berupa 1 (satu) buah Tas kecil warna coklat bercorak loreng, 4 (empat) bundel plastik bening berisi beberapa plastik klip kecil, 2 (dua) buah alat hisap shabu (bong), 1 (satu) buah Handphone merk Nokia warna hitam, 2 (dua) buah plastik kecil berisikan sisa/bekas kristal berwarna bening yang diduga Narkotika jenis-shabu, 1 (satu) buah dompet kulit warna coklat, 3 (tiga) buah Korek api gas serta 2 (dua) buah kartu identitas berupa KTA dan KTP a.n. Terdakwa di dalam kamar milik Terdakwa (kamar depan rumah Terdakwa) adalah Saksi-1 bersama Saksi-2 dan Brigpol Yadi Prasetya. 7. Bahwa Saksi mengetahui barang bukti yang ditemukan pada saat penggeledahan di rumah Terdakwa tersebut adalah milik Terdakwa, karena sesuai informasi yang didapat, Terdakwa sering melakukan transaksi dan menggunakan Narkoba di rumah tersebut dan pada saat dilakukan penggeledahan yang berada di rumah tersebut adalah Terdakwa bersama 1 (satu) orang anak laki-laki dan 1 (satu) orang anak perempuan yang diduga anak Terdakwa, tetapi Saksi tidak tahu namanya. 8. Bahwa Saksi menerangkan pada saat dilakukan penangkapan dan penggeledahan tersebut, Terdakwa menggunakan pakaian celana pendek berwarna hitam dan baju kaos berkerah berwarna hijau. 9. Bahwa Saksi tidak mengetahui secara pasti, apakah Terdakwa pernahmenggunakan Narkoba atau menjual Narkotika jenis shabu-shabu tersebut, tetapi kalau dilihat dari keadaan barang bukti yang ditemukan seperti 2 (dua) buah pastik bening kecil diduga sisa/bekas Narkotika jenis shabu-shabu dan 2 (dua) buang bong serta 13 (tiga belas) bungkus plastik bening kecil berisi kristal berwarna bening yang diduga Narkotika Hal 11 dari 11 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
jenis shabu-shabu tersebut, patut diduga Terdakwa pernah menggunakan dan menjual Narkotika jenis shabu-shabu tersebut. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-2 : Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Muhammad Hasim Azhari Bripda/94100711 Ba Opsnal Ser-2 Ditres Narkoba Polda Lampung Bandar Lampung/10 Oktober 1994 Lali-laki Indonesia Islam Jl. ZA. Pagaralam Kec. Kedaton Kota Bandar Lampung
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi menerangkan sebelumnya tidak kenal dengan Terdakwa namun setelah kejadian/penangkapan tersebut Saksi baru mengetahui bahwa Terdakwa adalah seorang anggota TNI-AD dan berdinas di Kodim 0422/LB, namun antara Saksi dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga/family. 2. Bahwa Saksi menerangkan bahwa telah terjadi tindak pidana penyalahgunaan Narkotika jenis shabu-shabu yang diduga dilakukan oleh Terdakwa tersebut terjadi pada pada hari Selasa 06 Desember 2016 sekira pukul 10.30 Wib bertempat di rumah Terdakwa di JI. Raya Stadion Gang Tangkil Desa Tejo Agung Kec. Metro Timur Kodya Metro, Provinsi Lampung. 3. Bahwa Saksi menerangkan sebelumnya anggota Ditres Narkoba Polda Lampung mendapatkan informasi dari warga masyarakat Desa Tejo Agung Metro bahwa Terdakwa sering melakukan transaksi Narkotika dan menggunakan Narkotika di rumahnya di JI. Raya Stadion Gang Tangkil Desa Tejo Agung Kec. Metro Timur Kodya Metro, dan informasi tersebut kemudian dilakukan penyelidikan oleh petugas Ditres Narkoba Polda Lampung, dan dari hasil penyelidikan tersebut diyakini bahwaTerdakwa sering melakukan transaksi Narkoba di rumahnya, kemudian pada hari Selasa tanggal 06 Desember 2016 sekira pukul 10.15 Wib lebih kurang 13 (tiga belas) orang anggota Ditres Narkoba Polda Lampung dibawah pimpinan Kompol Alizon NRP 60120979, melakukan penangkapan terhadap Terdakwa dan melakukan penggeledahan di dalam rumahnya di JI. Raya Stadion Gang Tangkil Desa Tejo Agung Kec. Metro Timur Kodya Metro.
4. Bahwa Saksi menerangkan pada saat dilakukan penyergapan dan penggeledahan terhadap Terdakwa di rumahnya di JI. Raya Stadion Gang Tangkil Desa Tejo Agung Kec. Metro Timur Kodya Metro, Saksi ikut dalam penggeledahan tersebut, selain itu ada Saksi-1 a.n Briptu Heri Istiyana, Kompol Alizon, AKP Muslik, Bripka Mexi Meilian, Bripka Bambang Wijaya, Kompol Yohanes, lpda Dian Afrizal, S.H. Bripka Laksono dan Brigpol Yadi Prasetya dan pada saat melakukan penyergapan dan penggeledahan tersebut Saksi dibekali dengan Surat Perintah Tugas Nomor : SP.GAS/577/Xll/2016 tanggal 01 Desember 2016 dan Surat Perintah Penggeledahan Nomor: SP.Dah/263/XII/2016 tanggal 06 Desember 20165. Hal 12 dari 12 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
5. Bahwa pada saat penangkapan tersebut, Terdakwa sedang berada di depan kamar mandi berniat untuk menghilangkan barang bukti, melihat hal tersebut AKP Muklis langsung mencoba menghentikan niat Terdakwa dengan cara mengejar dan memeluk tubuh Terdakwa sehingga membuat AKP Muklis dan Terdakwa terjatuh ke lantai, kemudian setelah Terdakwa berhasil diamankan petugas melakukan penggeledahan di dalam dan di luar rumah Terdakwa. 6. Bahwa dalam penangkapan dan penggeledahan tersebut, di rumah Terdakwa ditemukan barang bukti berupa 13 (tiga belas) bungkus plastik bening berisikan kristal berwarna bening yang diduga Narkotika jenis Shabu-shabu, 2 (dua) bungkus plastik bening berisikan sisa/bekas kristal warna bening yang diduga Narkotika jenis shabu-shabu, 2 (dua) buah alat hisap shabu (bong), 3 (tiga) buah korek gas, 4 (empat) bendel plastik bening, 1 (satu) unit Handphone Nokia warna hitam, 2 (dua) buah identitas berupa KTA dan KTP an. Subagio dan 1 (satu) buah tas kecil bercorak loreng. 7. Bahwa sebelumnya Saksi dan petugas lain dari Ditres Narkoba Polda Lampung tidak mengetahui bahwa Terdakwa adalah anggota TNI AD, namun setelah Terdakwa tertangkap dan dilakukan penggeledahan petugas menemukan Kartu Tanda Anggota TNI AD (KTA) a.n Terdakwa, dari situ Saksi mengetahui bahwa Terdakwa adalah anggota TNI AD aktif yang berdinas di Kodim 0422/LB dan pada saat dilakukan penangkapan den penggeledahan Terdakwa menggunakan baju kaos berkerah berwarna hijau dan menggunakan celana pendek berwarna hitarn.
8. Bahwa yang menemukan barang bukti berupa 13 (tiga belas) bungkus plastik warna bening yang berisikan kristal warna bening yang diduga Narkotika jenis shabu-shabu ada di dalam kantong plastik berukuran sedang ditemukan oleh Kompol Yohanes dan disaksikan oleh Saksi dan Saksi-1 di dalam rongga pintu kamar mandi rumah Terdakwa, kemudian untuk barang bukti 2 (dua) bungkus plastik bening berisikan sisa/bekas kristal warna bening yang diduga Narkotika jenis shabushabu, 2 (dua) buah alat hisap shabu (bong), 3 (tiga) buah korek api gas, 4 (empat) bendel plastik bening, 1 (satu) unit Handphone Nokia warna hitam dan 1 (satu) buah tas bercorak loreng ditemukan oleh Saksi dan Saksi-1 tergeletak di lantai di dalam kamar tidur Terdakwa. 9. Bahwa saat Terdakwa dibawa ke Ditres Narkoba Polda Lampung, barang bukti berupa serbuk Kristal yang ditemukan dari dalam rumah Terdakwa dilakukan test awal di kantor Ditres Narkoba Polda Lampung dengan menggunakan alat tester, den diketahui bahwa kristal berwarna bening yang ditemukan seat penggeledahan di rumah Terdakwa patut diduga adalah Narkotika jenis shabu-shabu. 10. Bahwa dari keterangan Terdakwa, bahwa barang bukti berupa 13 (tiga belas) bungkus plastik bening berisikan kristal warna bening yang diduga Narkotika jenis shabu-shabu, 2 (dua) bungkus plastik bening berisikan sisa/bekas kristal warna bening yang diduga Narkotika jenis shabu, 2 (dua) buah alat hisap shabu (bong), 3 (tiga) buah korek gas, 4 (empat) bendel plastik bening, 1 (satu) unit Handphone Nokia warna hitam adalah milik Terdakwa yang didapat dengan cara membelinya dari Sdr. Ucil yang sampai sekarang belum diketahui keberadaannya (DPO). 11. Bahwa Saksi tidak mengetahui secara pasti apakah Terdakwa pernah memakai ataupun menjual/mengedarkan barang bukti yang diduga Narkotika jenis shabu-shabu tersebut, akan tetapi dilihat dari Hal 13 dari 13 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
keadaan barang bukti tersebut yang mana barang bukti berupa kristal berwarna bening yang diduga Narkotika jenis shabu-shabu tersebut dibungkus rapi dengan menggunakan plastik kecil sebanyak 13 (tiga belas) bungkus patut diduga barang bukti tersebut siap untuk dijual/diedarkan, kemudian dari ditemukannya barang bukti berupa alat hisap (bong) dan 2 (dua) bungkus plastik yang berisi sisa/bekas Kristal berwarna bening patut diduga Terdakwa telah menggunakan/mengkonsumsi yang diduga Narkotika jenis shabu-shabu tersebut. 12. Bahwa pada saat dilakukan penggeledahan dan penangkapan terhadap Terdakwa di rumahnya di JI. Raya Stadion Gang Tangkil Desa Tejo Agung Kec. Metro Timur Kodya Metro tersebut tidak didampingi aparat Desa, yang ikut dalam penggedahan tersebut Terdakwa dan 2 orang anaknya yang sedang berada di rumah tersebut, barang bukti tersebut disita dari Terdakwa dan dibuatkan Berita Acara Penyitaan yang ditandatangani oleh Terdakwa, kemudian barang bukti tersebut dibawa ke kantor Ditres Narkoba Polda Lampung dan selanjutnya di serahkan kepada Denpom II/3 Lampung.
Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-3 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Bagus Eko Prasetyo Mahasiswa Palembang/16 Agustus 1996 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Raya Stadion Gang Tangkil Desa Tejo Agung Kec. Metro Timur Kodya Metro Provinsi Lampung.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa, karena Terdakwa adalah orang tua/bapak dari Saksi, dan Saksi adalah anak pertama dan 3 (tiga) orang bersaudara, hubungan Saksi dengan Terdakwa adalah sebagai anak kandung. 2. Bahwa Saksi menerangkan tidak mengetahui kapan terjadinya tindak pidana penyalahgunaan Narkotika jenis shabu-shabu yang diduga dilakukan oleh Terdakwa tersebut, namun pada hari Selasa tanggal 06 Desember 2016 sekira pukul 12.30 Wib, pada saat Saksi-3 pulang ke rumah di JI. Raya Stadion Gang Tangkil Desa Tejo Agung Kec. Metro Timur Kodya Metro Provinsi Lampung, Saksi-3 melihat ada Iebih kurang 12 (dua belas) orang berpakaian preman di rumahnya, lalu Saksi-3 masuk rumah dan pada saat berada di ruang tamu Saksi-3 ditanya oleh salah seorang dari mereka dengan berkata "Kamu siapa, kamu anaknya ya", Saksi-3 menjawab "ya pak, ada apa ini pak", tetapi tidak dijawab, lalu Saksi-3 bertanya lagi "ini darimana pak", kemudian salah seorang dari mereka menjawab "Dari Polda Lampung, kamu diam dan duduk saja di situ" lalu Saksi-3 duduk di ruang tamu, tidak lama kemudian salah seorang dari anggota Polda Lampung tersebut menyuruh dan mengajak Saksi-3 masuk ke kamar sambil memegang tangannya melewati ruang tengah sambil berkata "kamu masuk kamar saja, bapakmu mau dibawa", pada saat melewati ruang tengah tersebut Saksi-3 melihat secara sepintas Terdakwa sedang duduk di ruang tengah bersama beberapa orang dari anggota Polda Lampung tersebut, setelah berada di dalam Hal 14 dari 14 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
kamar tidak lama kemudian Saksi-3 keluar dan Saksi-3 melihat rumahnya sudah sepi dan Terdakwa sudah tidak ada lagi. 3. Bahwa Saksi tidak mengetahui siapa saja yang berada di rumahnya pada saat anggota Ditres Narkoba Polda Lampung melakukan penggeledahan di rumahnya pada hari Selasa tanggal 06 Desember 2016 sekira pukul 10.30 wib, karena pada hari Selasa tanggal 06 Desember 2016 sekira pukul 10.00 Wib Saksi-3 keluar rumah, pada saat Saksi-3 keluar rumah yang berada di rumahnya adalah bapaknya (Terdakwa) dan adiknya a.n. Sdri Putri, umur 12 tahun, sedangkan adiknya a.n. Sdri Ayu, umur 14 tahun sedang sekolah dan ibunya sedang berada di Palembang. 4. Bahwa pada saat anggota Ditres Narkoba Polda Lampung melakukan penggeledahan di rumahnya tersebut, Saksi tidak mengetahui barang atau benda apa saja yang ditemukan pada saat penggeledahan tersebut dan tidak mengetahui apa yang menjadi alasannya sehingga bapaknya (Terdakwa) dibawa oleh anggota Ditres Narkoba Polda Lampung.
5. Bahwa Saksi tidak mengetahui kalau orang tua/bapak Terdakwa (Serma Subagio) dibawa ke Ditres Narkoba Polda Lampung karena diduga terlibat dalam perkara tindak pidana penyalahgunaan Narkotika jenis shabu-shabu, karena Saksi tidak pernah rnendengar atau melihat bapaknya (Terdakwa) menggunakan/mengkonsumsi Narkotika jenis shabu-shabu atau jenis lain di rumahnya, Saksi juga tidak pernah mengetahui atau mendengar bahwa bapaknya (Terdakwa) pernah terlibat dalam penyalahgunaan Narkotika jenis shabu-shabu maupun Nankoba jenis lain, baik sebagai pengguna maupun sebagai penjual. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-4 : Nama lengkap Golongan/NIP Pekerjaan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : :
Sri Kiswati, SKM., MM Penata Tingkat I (IId)/196907211989032003 PNS Provinsi Lampung Purwosari/21 Juli 1969 Perempuan Indonesia Islam Jl. Raden Gunawan Gg. Anggrek 3 No. 4 Rajabasa Kota Bandar Lampung
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga atau family. 2. Bahwa pada tanggal 7 Desember 2016 Saksi melakukan pemeriksaan sample urine milik Terdakwa Serma Subagio NRP 624042, Jabatan Ba Kodim 0422/Lampung Barat atas permintaan penyidik Denpom II/3 Lampung, di Laboratorium UPTD Balai Lab Kes Prov. Lampung, dan pemeriksaan dilakukan pada tanggal 8 s.d 10 Desember 2016.
3. Bahwa dari hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel urine milik Terdakwa dengan sistem pemeriksaan Amphetamina dan metabolitnya dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) diketahui hasilnya pada sampel urine Terdakwa ditemukan Zat Narkotika jenis Hal 15 dari 15 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
Methamfetamina (shabu-shabu), sebagaimana yang dibuatkan berita Acara Pemeriksaan laboratorium Nomor. Lab.15.B./HP/XII/2016 tanggal 10 Desember 2016 yang ditandatangani oleh An. Kepala UPTD Balai Lab Kes Prov. Lampung Sdri. Endang Apriani, S.Si. Pembina NIP.197304232000032002 Kasi Yan Kesmas. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
Bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa menjadi Prajurit TNI-AD melalul pendidikan Militer Secata pada tahun 1989 di Rindam ll/Swj Puntang Lahat, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada NRP 624042 kemudian melanjutkan pendidikan kejuruan Perhubungan, setelah selesai ditugaskan di Hubdam II/Swj, sampai tahun 1997 kemudian mengikuti pendidikan Secaba Reg di Rindam Il/Swj, selesai dilantik pangkat Serda ditugaskan di Korem 043/Gatam sampai tahun 2003, selanjutnya tugas di Kodim 0411/Lampung Timur sampai tahun 2016, dan tahun 2016 ditugaskan lagi ke Kodim 0422/Lampung Barat sampai dengan yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat terakhir Sersan Mayor. 2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 06 Desember 2016 sekira pukul 10.30 WIB, bertempat di rumahnya di Jln. Raya Stadion Gg. Tangkil Desa Tejo Agung Kec. Metro Timur Kodya Metro Provinsi Lampung, Terdakwa digerebek dan ditangkap oleh Iebih kurang 12 (dua belas) orang anggota Ditres Narkoba Polda Lampung, pada saat itu Terdakwa sedang memperbaiki kamar mandi (menyemen tempat/dudukan mesin cuci) di rumahnya, selanjutnya dilakukan penggeledahan dan ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) bungkus plastik berwarna bening berisikan 13 (tiga belas) bungkus plastik bening berisi kristal berwarna bening yang diduga Narkotika jenis shabu-shabu, 1 (satu) buah Tas kecil warna coklat bercorak loreng, 4 (empat) bundel plastik bening berisi beberapa plastik klip kecil, 1 (satu) buah Handphone merk Nokia warna hitam, 2 (dua) buah plastik kecil sisa/bekas kristal berwarna bening yang diduga Narkotika jenis shabu-shabu, 3 (tiga) buah korek api gas, 1 (satu) buah Dompet kulit warna coklat dan 2 (dua) buah alat hisap shabu-shabu (bong) terbuat dari botol bekas dan 2 (dua) buah kartu Identitas berupa KTA dan KTP atas nama Terdakwa ditemukan dalam kamar.
3. Bahwa barang-barang narkotika jenis shabu-shabu yang ditemukan di rumah Terdakwa pada saat penggeledahan yang dilakukan oleh petugas Ditres Narkoba Polda Lampung pada hari Selasa tanggal tanggal 06 Desember 2016 sekira pukul 10.30 WIB tersebut berupa 1 (satu) bungkus plastik berwarna bening berisikan 13 (tiga belas) bungkus plastik bening berisi kristal berwarna bening yang diduga narkotika jenis shabu-shabu adalah milik Terdakwa yang ditemukan di dalam rongga pintu kamar mandi di rumah Terdakwa. 4. Bahwa pada hari Selasa tanggal 06 Desember 2016 sekira pukul 08.00 WIB, Terdakwa memesan Narkotika jenis shabu-shabu kepada Sdra. Ucil (DPO) melalui telpon sebanyak 2 (dua) gram dengan harga Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah), sekira pukul 08.30 WIB Sdr. Ucil datang ke rumah Terdakwa di Jln. Raya Stadion Gg. Tangkil Tejo Agung Kec. Metro Timur Kodya Metro Provinsi Lampung untuk mengantarkan pesanan tersebut (Narkotika jenis shabu-shabu) dengan menggunakan mobil jenis Toyota Avanza warna putih dengan cara menyetir sendiri (Nomor Polisinya Terdakwa tidak tahu karena pada saat itu Terdakwa tidak memperhatikannya), selanjutnya Sdr. Ucil turun dan mobil lalu Hal 16 dari 16 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
memberikan 2 (dua) bungkus plastik berisi Narkotika jenis shabu-shabu kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa menerima 2 (dua) bungkus plastik berisi Narkotika jenis shabu-shabu dan memberikan uang sebesar Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah) yang terdiri dari uang pecahan Rp. 100.000,00 (seratus ribu rupiah) dan pecahan Rp. 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) kepada Sdr. Ucil (DPO), tetapi Terdakwa lupa jumlah lembar masing-masing uang tersebut, setelah menerima uang Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah) kemudian Sdr. Ucil (DPO) kembali naik ke mobil dan meninggalkan rumah Terdakwa. 5. Bahwa pada hari Selasa tanggal 06 Desember 2016 sekira pukul 09.00 WlB setelah Terdakwa menerima Narkotika jenis shabu-shabu tersebut kemudian Terdakwa masuk ke kamarnya lalu membagi Narkotika jenis shabu-shabu tersebut menjadi 15 (lima belas) bagian kemudian membungkusnya dengan menggunakan plastik bening kecil, tidak lama kemudian Sdr. Tomi (DPO) yang mengaku mantan/pecatan anggota POLRI (mantan anggota Polres Metro) yang sebelumnya sudah berada di rumah Terdakwa (alamatnya Terdakwa tidak tahu) membeli 2 (dua) bungkus/paket Narkotika jenis shabu-shabu tersebut dengan harga Rp. 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) per bungkus/paket lalu menggunakan/ mengkonsumsinya di kamar Terdakwa, tetapi pada saat penangkapan dan penggeledahan tersebut Sdr. Tomi sudah tidak ada dan Terdakwa tidak tahu dimana keberadaannya, sedangkan sisanya sebanyak 13 (tiga belas) bungkus Terdakwa masukkan ke dalam plastik berwarna bening yang berukuran lebih besar lalu memasukkannya ke dalam dompet kulit warna coklat dan mengantonginya (memasukkannya ke saku celananya sebelah kanan), selanjutnya Terdakwa ke kamar mandi memperbaiki/menyemen tempat/dudukan mesin cuci. 6. Bahwa cara Terdakwa mengkonsumsi shabu-shabu bersama Sdr. Tomi (pecatan anggota Polri) yaitu dengan cara pertama-tama Narkotika jenis shabu-shabu tersebut Terdakwa masukkan ke dalam kaca pirek, kemudian ujung kaca pirek Terdakwa masukkan ke ujung sedotan/pipet yang pendek pada tutup botol/bong, selanjutnya Terdakwa membakar/memanaskan pirek tersebut rnenggunakan korek api gas, setelah Narkotika jenis shabu-shabu di dalam pirek tersebut mencair kemudian Terdakwa membakar/memanaskannya dengan menggunakan korek api gas yang sudah dikasih jarum suntik agar apinya kecil, pada saat yang bersamaan Terdakwa menyedot/menghisap ujung sedotan/pipet yang panjang yang berada pada tutup botol/bong menggunakan mulut, maka akan mengeluarkan asap seperti asap rokok dan begitu Terdakwa lakukan berulang-ulang sampai Narkotika jenis shabu-shabu yang ada dalam pirek tersebut habis, dan setelah mengkonsumsi shabu-shabu tersebut Terdakwa merasakan badan terasa ringan, segar, bergairah dan bersemangat, tetapi setelah pengaruh narkotika tersebut hilang Terdakwa merasakan badan terasa berat, tidak bergairah/bersemangat dan malas.
7. Bahwa Terdakwa sudah sering menggunakan/mengkonsumsi Narkotika jenis shabu-shabu, pertama sekali Terdakwa menggunakan atau mengkonsumsi Narkotika jenis shabu-shabu pada tahun 2005 di Metro, pada saat bertugas sebagai Ba Unit Intel Kodim 0411/LT (tanggal dan bulannya Terdakwa lupa), pada saat itu Terdakwa menggunakan/mengkonsumsi Narkotika jenis shabu-shabu bersamasama dengan anggota Kodim 0411 /LT atas nama Serka Sukri (Alm) bertempat di rumah Serka Sukri di Hadi Mulyo 22 Metro Pusat Kodya Metro, setelah itu Terdakwa sering menggunakan/mengkonsumsi Narkotika jenis shabu-shabu tersebut sendirian di rumahnya dan tidak pernah mengajak orang lain karena takut diketahui keluaganya. Hal 17 dari 17 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
8. Bahwa Terdakwa selain mengkonsumsi shabu-shabu, Terdakwa juga menjual Narkotika jenis shabu-shabu sejak 3 (tiga) bulan yang lalu (sekira bulan Agustus 2016), Terdakwa menjual narkotika jenis shabushabu tersebut kepada rekan Terdakwa di wilayah sekitar Metro tetapi Terdakwa tidak mengetahui secara persis alamat tempat tinggal orangorang yang membeli narkotika jenis shabu-shabu tersebut dari Terdakwa, sepengetahuan Terdakwa mereka adalah orang-orang dari wilayah sekitar Metro Lampung. 9. Bahwa Terdakwa membeli Narkotika jenis shabu-shabu tersebut menggunakan uangnya sendiri, Terdakwa tidak tahu dan tidak pernah menghitung sudah berapa banyak uang yang Terdakwa peroleh dari hasil memperjualbelikan Narkotika jenis shabu-shabu tersebut namun dalam setiap penjualan 1 (satu) gram Narkotika jenis shabu-shabu Terdakwa memperoleh keuntungan lebih kurang sebesar Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) dan uang hasil penjualan Narkotika jenis shabu-shabu tersebut sudah habis Terdakwa gunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya (biaya hidup sehari-hari dan biaya sekolah anak-anak Terdakwa). 10. Terdakwa terakhir menggunakan/mengkonsumsi Narkotika jenis shabu-shabu pada hari Senin tanggal 05 Desember 2016 sekira pukul 20.00 Wib bertempat di rumahnya di Jln Raya Stadion Gg. Tangkil Desa Tejo Agung Kec. Metro Timur Kodya Metro Provinsi Lampung, pada saat itu Terdakwa menggunakan/mengkonsumsi Narkotika jenis shabu-shabu sisa pembelian sebelumnya dari Sdr. Ucil (DPO) dan Terdakwa menggunakan/mengkonsumsinya sendirian saja. 11. Bahwa pada hari Selasa tanggal 06 Desember 2016 sekira pukul 10.30 Wib sekira pukul 10.30 Wib datang Iebih kurang 12 (dua belas) orang anggota Ditres Narkoba Polda Lampung melihat ada orang ramairamai di rumahnya, kemudian Terdakwa mengambil dompet dari saku celananya lalu mengeluarkan plastik berwarna bening berisi 13 (tiga belas) bungkus Narkotika jenis shabu-shabu tersebut dan memasukkannya ke dalam lubang pintu kamar mandi yang terbuat dari fiber/plastik, pada saat yang bersamaan Terdakwa ditangkap dan 13 (tiga belas) bungkus Narkotika jenis shabu-shabu tersebut ditemukan di dalam rongga pintu kamar mandi tersebut. 12. Bahwa Terdakwa mengetahui membeli, menjual dan menggunakan Narkotika baik anggota TNI maupun warga masyarakat sipil dilarang oleh undang-undang Republik Indonesia dan Terdakwa juga mengetahui bahwa ada perintah dari Panglima TNI berbentuk Surat Telegram tentang larangan bagi prajurit TNI terlibat dalam penyalahgunaan Narkotika.
13. Bahwa selanjutnya pada hari Selasa tanggal 6 Desember 2016 sekira pukul 19.00 WIB, Terdakwa berikut barang bukti narkotika jenis shabu-shabu, dan alat bukti Iainnya diserahkan pihak Ditres Narkoba Polda Lampung, ke Denpom II/3 Lampung untuk diproses hukum lebih lanjut lalu ditahan ruang tahanan di Denpom II/3 Lampung. 14. Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris No.Lab. 15.B./HP/XII/2016 tanggal 10 Desember 2016 dari dinas Kesehatan UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Bandar Lampung yang ditandatangani oleh Sri Kiswati, SKM.MM. NIP.196907211989032003, Widiyawati. Amd. F NIP 197902142009022002 yang diketahui Wakil oleh Kasi Yan Lab Kesehatan Masyarakat Sdri. Endang Apriani, S.Si. NIP. 197304232000032002 disimpulkan bahwa barang bukti berupa Urine milik Terdakwa Serma Subagio NRP. 624042, positif (+) mengandung Hal 18 dari 18 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
Metamfetamina yang terdaftar sebagai golongan 1 Nomor urut 61 lampiran Undang-Undang RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Menimbang
:
Bahwa barang bukti yang diajukan Oditur Militer di persidangan berupa : 1. Barang-barang : a. 13 (tiga belas) bungkus plastik bening kristal berwarna bening diduga shabu-shabu dan sisa 6 (enam) bungkus sisa hasil pengujian narkotika. b. 1 (satu) buah alat hisap shabu (bong) terbuat dari botol bekas warna bening berisi air mineral dengan menggunakan tutup botol warna merah bertuliskan The Coca cola Company yang terpasang 2 (dua) buah pipet/sedotan. c. 1 (satu) buah alat hisap shabu (bong) terbuat dari botol bekas warna bening berisi air mineral dengan menggunakan tutup botol Fruit Tea yang terpasang 2 (dua) buah pipet/sedotan. d. 1 (satu) buah tas kecil warna coklat bercorak loreng. e. 4 (empat) bundel plastik bening berisi beberapa plastik klip. f. 1 (satu) unit handphone merek nokia warna hitam. g. 2 (dua) buah plastik kecil berisikan sisa/bekas kristal bening yang diduga narkotika jenis shabu-shabu. h. 1 (satu) buah dompet kulit warna coklat. i. 3 (tiga) buah korek api gas. Bahwa keseluruhan barang-barang tersebut telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan Penasihat Hukumnya yang hadir dipersidangan serta telah diterangkan sebagai bukti tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan dan dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini. 2. Surat-surat : a. 2 (dua) lembar Berita Acara Pemeriksaan Labfor UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Lampung Nomor : Lab.15.B/HP/XII/2016 tanggal 10 Desember 2016 tentang hasil pemeriksaan sample urine Terdakwa an. Serma Subagio NRP. 624042 positif Methamfetamina. b. 1 (satu) lembar berita acara hasil Pengujian Laboratorium No. PM.01.05.91.12.16.55 tanggal 19 Desember 2016 tentang barang bukti narkotika. c. 1 (satu) lembar berita acara penyerahan barang bukti sisa hasil pengujian narkotika tanggal 20 Desember 2016 kepada penyidik. d. 3 (tiga) lembar foto barang bukti narkotika milik Terdakwa. e. 2 (dua) lembar surat kartu identitas/KTP dan KTA an. Subagio. Bahwa keseluruhan surat-surat tersebut telah dibacakan kepada Terdakwa dan Penasihat hukumnya yang hadir dipersidangan serta telah diterangkan sebagai bukti tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan dan dapat dijadikan barang bukti dalam perkara ini.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan barang bukti berupa barang-barang dan surat-surat yang diajukan ke persidangan serta petunjuk-petunjuk Hal 19 dari 19 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
lainnya dan setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa menjadi Prajurit TNI-AD melalui pendidikan Militer Secata pada tahun 1989 di Rindam II/Swj Puntang Lahat, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada NRP 624042, kemudian melanjutkan pendidikan kejuruan Perhubungan, setelah selesai ditugaskan di Hubdam Il/Swj sampai tahun 1997, kemudian mengikuti pendidikan Secaba Reg di Rindam Il/Swj, lulus dilantik dengan pangkat Serda ditugaskan di Korem 043/Gatam sampai tahun 2003, selanjutnya ditugaskan di Kodim 0411/Lampung Timur sampai tahun 2016 dan tahun 2016 ditugaskan Iagi ke Kodim 0422/Lampung Barat sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Sersan Mayor. 2. Bahwa benar sebelumnya anggota Ditres Narkoba Polda Lampung a.n Briptu Pol Heri Istiyana (Saksi-1) dan Bripda Hasim Azari (Saksi-2) mendapatkan informasi dari masyarakat Desa Tejo Agung bahwa Terdakwa sering melakukan transaksi Narkotika dan menggunakan Narkotika di rumahnya di JI Raya Stadion Gang Tangkil Desa Tejo Agung Kec. Metro Timur Kodya Metro dan informasi tersebut kemudian dilakukan penyelidikan oleh petugas Ditres Narkoba Polda Lampung, dan dari hasil penyelidikan tersebut diyakini bahwa Terdakwa sering melakukan transaksi Narkotika di rumahnya sesuai dengan apa yang dilaporkan oleh masyarakat. 3. Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 06 Desember 2016 sekira pukul 10.30 WIB, Iebih kurang 12 (dua belas) orang anggota Ditres Narkoba Polda Lampung dibawah pimpinan Kompol Alizon melakukan penangkapan terhadap Terdakwa dan melakukan penggeledahan di dalam rumahnya di JI. Raya Stadion Gang Tangkil Desa Tejo Agung Kec. Metro Timur Kodya Metro, dan pada saat itu Terdakwa sedang memperbaiki kamar mandi (menyemen tempat/dudukan mesin cuci) di rumahnya dan petugas menemukan di dalam rongga pintu kamar mandi rumah yang merupakan barang milik Terdakwa berupa : a. 1 (satu) bungkus plastik berwarna bening berisikan 13 (tiga belas) bungkus plastik klip kecil berisi kristal berwarna bening yang diduga Narkotika jenis shabu ditemukan di dalam rongga pintu kamar mandi di dalam rumah Terdakwa. b. 1 (satu) buah Tas kecil warna coklat bercorak loreng, 4 (empat) bundel plastik bening berisi beberapa plastik klip kecil, 1 (satu) buah alat hisap shabu (bong) terbuat dari botol bekas berwarna bening berisi air mineral dengan menggunakan penutup berwarna kuning bertuliskan Fruit Tea yang terpasang 2 (dua) batang alat hisap terbuat dan sedotan/pipet berwarna bening. c. 1 (satu) buah Handphone merk Nokia warna hitam, 2 (dua) buah plastik kecil sisa/bekas kristal bening yang diduga Narkotika jenis shabu, 1 (satu) buah dompet kulit warna coklat, 3 (tiga) buah korek api gas dan 2 (dua) buah kartu Identitas berupa KTA dan KTP an. Terdakwa ditemukan di dalam kamar milik Terdakwa (kamar depan rumah Terdakwa). 4. Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 06 Desember 2016 sebelum penangkapan Terdakwa oleh Ditres Narkoba Polda Lampung pada pukul 08.00 WIB. Terdakwa memesan Narkotika jenis shabu-shabu kepada Sdr. Ucil (DPO) melalui telpon sebanyak 2 (dua) gram dengan harga Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah), sekira pukul 08.30 Wib Sdr. Hal 20 dari 20 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
Ucil datang ke rumah Terdakwa di JIn. Raya Stadion Gg. Tangkil Desa Tejo Agung Kec. Metro Timur Kodya Metro Provinsi Lampung untuk mengantarkan pesanan shabu-shabu dengan menggunakan mobil jenis Toyota Avanza warna putih dengan cara menyetir sendiri, saat Sdr. Ucil turun dari mobil lalu memberikan 2 (dua) bungkus plastik berisi Narkotika jenis shabu-shabu kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa menerima 2 (dua) bungkus plastik berisi Narkotika jenis shabu-shabu dan memberikan uang sebesar Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah) terdiri dari uang pecahan Rp. 100.000,00 (seratus ribu rupiah) dan Rp. 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) kepada Sdr. Ucil , setelah menerima uang Sdr. Ucil kembali naik ke mobil dan meninggalkan rumah Terdakwa. 5. Bahwa benar setelah Terdakwa menerima shabu-shabu dari Sdr. Ucil kemudian Terdakwa masuk ke kamarnya lalu membagi shabu-shabu tersebut menjadi 15 (lima belas) bagian dan membungkusnya dengan menggunakan plastik bening kecil tanpa diketahui oleh isteri dan anak Terdakwa. 6. Bahwa benar Terdakwa sejak 3 (tiga) bulan yang lalu (sekira bulan Agustus 2016), menjual shabu-shabu kepada rekan-rekan Terdakwa di wilayah sekitar Metro tetapi Terdakwa tidak mengetahui secara persis alamat tempat tinggal orang-orang yang membeli shabu-shabu tersebut dan sepengetahuan Terdakwa mereka adalah orang-orang dari wilayah sekitar Metro Lampung. 7. Bahwa benar Terdakwa membeli shabu-shabu tersebut menggunakan uangnya sendiri, Terdakwa tidak tahu dan tidak pernah menghitung sudah berapa banyak uang yang Terdakwa peroleh dari hasil memperjualbelikan shabu-shabu tersebut namun dalam setiap penjualan 1 (satu) gram shabu-shabu Terdakwa memperoleh keuntungan Iebih kurang sebesar Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) dan uang hasil penjualan shabu-shabu tersebut sudah habis Terdakwa gunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya biaya hidup sehari-hari dan biaya sekolah anak-anak Terdakwa karena saat itu telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin Dansat dan gaji sudah Terdakwa tidak terima lagi. 8. Bahwa benar Terdakwa mengetahui membeli dan menjual serta menggunakan Narkotika baik anggota TNI maupun warga masyarakat sipil dilarang oleh Undang-undang dan Terdakwa juga mengetahui bahwa ada perintah dari Panglima TNI berbentuk Surat Telegram tentang larangan bagi prajurit TNI terlibat dalam penyalahgunaan Narkotika. 9. Bahwa benar sebelum kejadian ini Terdakwa sudah sering mengkonsumsi shabu-shabu, pertama sekali pada tahun 2005 di Metro, pada saat bertugas sebagai Ba Unit Intel Kodim 0411/LT, pada saat itu Terdakwa mengkonsumsi shabu-shabu bersama-sama dengan anggota Kodim 0411/LT atas nama Serka Sukri (Alm) bertempat di rumah Serka Sukri di Hadi Mulyo 22 Metro Pusat Kodya Metro, setelah itu Terdakwa sering mengkonsumsi shabu-shabu tersebut sendirian di rumahnya dan tidak pernah mengajak orang lain karena takut diketahui keluarganya. 10. Bahwa benar pada tanggal 6 Desember 2016 di rumah Terdakwa, Terdakwa mengkonsumsi shabu-shabu yaitu dengan cara pertama-tama shabu-shabu tersebut Terdakwa masukkan ke dalam kaca pirek, kemudian ujung kaca pirek Terdakwa masukkan ke ujung sedotan/pipet yang pendek pada tutup botol/bong, selanjutnya Terdakwa membakar/memanaskan pirek tersebut menggunakan korek api gas, setelah shabu-shabu di dalam pirek tersebut mencair kemudian Terdakwa membakar/memanaskannya dengan menggunakan korek api Hal 21 dari 21 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
gas yang sudah dikasih jarum suntik agar apinya kecil. Pada saat yang bersamaan Terdakwa menyedot/menghisap ujung sedotan/pipet yang panjang yang berada pada tutup botol/bong menggunakan mulut, maka akan mengeluarkan asap seperti asap rokok dan begitu Terdakwa lakukan berulang ulang sampai shabu-shabu yang ada dalam pirek tersebut habis. 11. Bahwa benar setelah mengkonsumsi shabu-shabu tersebut Terdakwa merasakan badan terasa ringan, segar, bergairah dan bersemangat, tetapi setelah pengaruh shabu-shabu tersebut hilang Terdakwa merasakan badan terasa berat, tidak bergairah/bersemangat dan yang ada hanya rasa malas. 12. Bahwa benar setelah mengkonsumsi shabu-shabu selanjutnya sisanya sebanyak 13 (tiga belas) bungkus Terdakwa masukkan ke dalam plastik berwarna bening yang berukuran lebih besar lalu memasukkannya ke dalam dompet kulit warna coklat dan mengantonginya (memasukkannya ke saku celananya sebelah kanan), selanjutnya Terdakwa ke kamar mandi memperbaiki/menyemen tempat/dudukan mesin cuci dan ketika polisi datang kerumah Terdakwa barang tersebut Terdakwa sembunyikan di dalam rongga pintu kamar mandi rumah namun langsung diketahui oleh polisi. 13. Bahwa benar selanjutnya pada hari Selasa tanggal 6 Desember 2016 sekira pukul 19.00 WIB, Terdakwa berikut barang bukti narkotika jenis shabu-shabu, dan alat bukti Iainnya diserahkan pihak Ditres Narkoba Polda Lampung, ke Denpom II/3 Lampung untuk diproses hukum lebih lanjut lalu ditahan ruang tahanan di Denpom II/3 Lampung. 14. Bahwa benar Terdakwa telah mengetahui larangan dan himbauan dari Komando Atas dan Terdakwa juga telah menandatangani pernyataan integritas serta mengetahui apabila terlibat menggunakan Narkotika akibatnya dipecat. 15. Bahwa benar berdasarkan Berita Acara Hasil Pengujian Laboratorium No.PM.01.05.91.12.16.55 dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan di Bandar Lampung yang di tanda tangani oleh penguji Ummi Rukoyah,S.Farm,Apt NIP 198012122005012001 dan diketahui Manajer Teknis Drs.Ramadhan,Apt. NIP. 196311211995031001 disimpulkan bahwa Barang bukti Narkotika jenis shabu, nomor data contoh : 16.091.99.20.05.0047.K dan Reg. Barang Bukti : No 35/XII/2016 tanggal 6 Desember 2016, kemasan: 7 (tujuh) bungkus/paket kecil Narkotika jenis shabu-shabu yang dimasukkan dalam plastik bening tersegel dan terlak atas nama tersangka Sersan Mayor Subagio setelah dilakukan Pengujian Laboratorium disimpulkan bahwa barang bukti tersebut (+) Positif Methamfetamina (termasuk Narkotika Golongan 1 menurut Lampiran Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. 16. Bahwa benar berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris No.Lab. 15.B./HP/XII/2016 tanggal 10 Desember 2016 dari dinas Kesehatan UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Bandar Lampung yang ditandatangani oleh Sri Kiswati, SKM.,MM. NIP.196907211989032003, Widiyawati. Amd. F NIP 197902142009022002 yang diketahui Wakil oleh Kasi Yan Lab Kesehatan Masyarakat Sdri. Endang Apriani, S.Si. NIP. 197304232000032002 disimpulkan bahwa barang bukti berupa Urine milik Terdakwa Serma Subagio NRP. 624042, positif (+) mengandung Metamfetamina yang terdaftar sebagai golongan 1 Nomor urut 61 lampiran undang-undang RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Hal 22 dari 22 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : Bahwa Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer tentang terbuktinya unsur-unsur tindak pidana pada Dakwaan Kombinasi/Gabungan sebagaimana telah diuraikan Oditur Militer dalam Tuntutannya, namun mengenai permohonan pemidanaan yang diajukan Oditur Militer, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana akan diuraikan lebih lanjut dalam putusan ini.
Menimbang
:
Bahwa terhadap Permohonan Penasihat Hukum Terdakwa yang pada dasarnya Terdakwa telah mengakui semua perbuatannya dan mohon dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya, Majelis Hakim tidak akan menanggapinya secara khusus, namun akan dipertimbangkan sekaligus dalam hal-hal yang memberatkan maupun meringankan perbuatan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa untuk memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan Terdakwalah yang dinyatakan bersalah, sekurang-kurangnya harus didukung 2 (dua) alat bukti yang sah.
Menimbang
:
Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer disusun dalam dakwaan kombinasi/gabungan mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Dakwaan Kesatu : Alternatif pertama : Unsur kesatu Unsur kedua
Unsur ketiga
: Setiap orang. : Tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan. : Narkotika golongan I.
Alternatif kedua : Unsur kesatu Unsur kedua
: Setiap orang. : Tanpa hak atau melawan hukum, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika golongan I bukan tanaman.
Dan Dakwaan Kedua : Unsur kesatu Unsur kedua Unsur ketiga Menimbang
Menimbang
:
: Setiap penyalahguna. : Narkotika golongan I. : Bagi diri sendiri.
Bahwa oleh karena dakwaan kesatu disusun secara alternatif maka Majelis Hakim akan membuktikan dakwaan yang bersesuaian dengan fakta-fakta hukum yang terungkap di dalam persidangan yaitu dakwaan alternatif pertama. :
Bahwa mengenai dakwaan kesatu alternatif pertama tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :
Hal 23 dari 23 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
Unsur kesatu : Setiap orang. Bahwa yang dimaksud dengan setiap orang dalam UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika adalah setiap manusia, yang pada dasarnya dipersamakan dengan istilah umum dalam KUHP yaitu barang siapa adalah setiap orang yang tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia dan merupakan subjek hukum yang mampu bertanggung jawab atas perbuatannya secara hukum. Subyek hukum yang dimaksud meliputi semua orang termasuk yang berstatus sebagai Prajurit TNI yang pada waktu melakukan tindak pidana harus masih dalam dinas aktif serta belum mengakhiri atau diakhiri ikatan dinasnya. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti yang diajukan di persidangan dan setelah dihubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh faktafakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa menjadi Prajurit TNI-AD melalui pendidikan Militer Secata pada tahun 1989 di Rindam II/Swj Puntang Lahat, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada NRP 624042, kemudian melanjutkan pendidikan kejuruan Perhubungan, setelah selesai ditugaskan di Hubdam Il/Swj sampai tahun 1997, kemudian mengikuti pendidikan Secaba Reg di Rindam Il/Swj, lulus dilantik dengan pangkat Serda ditugaskan di Korem 043/Gatam sampai tahun 2003, selanjutnya ditugaskan di Kodim 0411/Lampung Timur sampai tahun 2016 dan tahun 2016 ditugaskan Iagi ke Kodim 0422/Lampung Barat sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Sersan Mayor. 2. Bahwa benar Terdakwa masih aktif sebagai prajurit TNI AD dan belum pernah diakhiri atau mengakhiri dari ikatan dinasnya sebagai prajurit TNI AD. 3. Bahwa benar sesuai Skeppera dari Danrem 043/Gatam selaku Papera Nomor : Kep/17/III/2017 tanggal 9 Maret 2017 dan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/42/III/2017 tanggal 21 Maret 2017, yang diajukan sebagai Terdakwa dalam perkara ini adalah Serma Subagio, dan Terdakwalah orangnya. 4. Bahwa sebagai prajurit TNI AD, Terdakwa adalah juga sebagai warga negara RI, dan sebagai warga negara RI Terdakwa adalah subjek hukum Indonesia dan tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia, termasuk diantaranya Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu ”Setiap orang” telah terpenuhi. Unsur kedua : Tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan. Bahwa yang dimaksud dengan “hak” menurut pengertian bahasa adalah kekuasaan untuk berbuat sesuatu, kewenangan, milik, kepunyaan atas sesuatu. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan yang dimaksud dengan “tanpa hak” dalam unsur ini adalah bahwa terhadap diri seseorang pelaku, dalam hal ini Terdakwa, tidak terdapat kekuasaan atau kewenangan untuk menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau Hal 24 dari 24 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
menyerahkan sesuatu barang, dalam hal ini adalah Narkotika Golongan I. Bahwa yang dimaksud dengan “melawan hukum”, menurut Yurisprudensi (Arrest Hooge Raad tanggal 31 Desember 1919) adalah : Melanggar undang-undang; atau Merusak hak subjektif seseorang menurut undang-undang; atau Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku menurut undang-undang; atau melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kepatutan dalam masyarakat. Bahwa dalam Pasal 7 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, ditentukan bahwa narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemudian dalam Pasal 8 UU Nomor 35 Tahun 2009 ditentukan bahwa dalam jumlah terbatas, Narkotika Golongan I hanya dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri Kesehatan atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. Bahwa dalam Pasal 35 UU Nomor 35 Tahun 2009 ditentukan bahwa peredaran narkotika meliputi setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan penyaluran atau penyerahan narkotika, baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan maupun pemindahtanganan, untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selanjutnya Pasal 41 UU Nomor 35 Tahun 2009 ditentukan bahwa Narkotika Golongan I hanya dapat disalurkan oleh pedagang besar farmasi tertentu kepada lembaga ilmu pengetahuan tertentu untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahwa dari ketentuan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa perbuatan menyalurkan, menyerahkan, memindah-tangankan, maupun menggunakan narkotika golongan I selain untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan yang dilakukan oleh yang bukan pedagang besar farmasi adalah perbuatan tanpa hak dan melawan hukum. Bahwa yang dimaksud ”menawarkan” adalah menunjukkan sesuatu dengan maksud agar yang ditunjukkan mengambil. Dalam hal menawarkan haruslah ada barang yang akan ditawarkan, tidak menjadi syarat apakah barang tersebut adalah miliknya atau tidak, tidak juga suatu keharusan barang tersebut secara fisik ada dalam tangannya atau di tempat lain yang penting yang menawarkan mempunyai kekuasaan untuk menawarkan, disamping itu bahwa barang yang ditawarkan haruslah mempunyai nilai, dalam arti dapat dinilai dengan uang. Sedangkan yang dimaksud ”dijual” mempunyai arti diberikan sesuatu kepada orang lain untuk memperoleh uang. Sehingga dengan demikian pengertian pertama dari sub unsur ”menawarkan untuk dijual” adalah memberi kesempatan kepada orang lain melakukan penjualan, sehingga posisi orang yang mendapat kesempatan adalah mendapat kekuasaan menjual dan atas penjualan tersebut dia mendapatkan keuntungan materi sesuai kesepakatan antara yang menawarkan/pemilik barang. Selanjutnya arti kedua ”menawarkan untuk dijual” adalah menunjukkan sesuatu kepada orang lain dengan maksud orang lain membeli. ”Menawarkan untuk dijual” dapat dilakukan dengan langsung kepada calon pembeli baik secara lisan maupun menggunakan sarana telekomunikasi atau lainnya, baik ditunjukkan barangnya atau Hal 25 dari 25 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
tidak, yang penting proses penawaran ini haruslah ada maksud agar lawan bicara membeli apa yang ditawarkan. ”Menawarkan untuk dijual” harus dilakukan secara aktif, aktif maksudnya tidaklah harus berusaha sekuat tenaga cukuplah dengan menyampaikan kalimat seperti ”ada barang” atau bahkan simbol-simbol kepada orang lain, asal dengan kata tersebut calon pembeli mengerti makna/maksudnya, dalam arti sudah terkandung makna/maksud agar lawan bicara melakukan pembelian barang yang dimaksud. Oleh karena itu maksudnya dapat didasarkan atas penglihatan atau pengetahuan mengenai hal-hal yang menjadi bahasa di kalangan sendiri. Bahwa yang dimaksud dengan ”menjual” adalah memberikan sesuatu kepada orang lain untuk memperoleh uang pembayaran atau menerima uang. Dalam hal ”menjual” harus ada transaksi dan ada pertemuan antara penjual dan pembeli. Kewajiban penjual adalah menyerahkan barang sedangkan kewajiban pembeli adalah menyerahkan uang pembayaran. Dikatakan menjual apabila barang sudah diberikan atau setidak-tidaknya kekuasaan barang sudah tidak ada lagi padanya. Tentunya dapat terjadi barang diberikan terlebih dahulu dan kemudian uang akan diserahkan beberapa waktu kemudian, hal tetaplah termasuk pengertian menjual karena dengan diberikannya barang dengan maksud untuk dijual tidak perlu disyaratkan uang harus seketika diberikan tergantung kesepakatan pihak penjual dan pembeli. Bahwa yang dimaksud dengan ”membeli” adalah memperoleh sesuatu melalui penukaran (pembayaran) dengan uang. Ini berarti bahwa harus ada maksud terhadap barang tertentu yang akan diambil, dan haruslah ada pembayaran dengan uang yang nilainya sebanding dengan harga barang yang diperoleh. Bahwa yang dimaksud ”menerima” adalah mendapatkan sesuatu karena pemberian dari pihak lain. Dan akibat dari menerima tersebut barang menjadi miliknya atau setidak-tidaknya berada dalam kekuasaannya. Bahwa yang dimaksud ”menjadi perantara dalam jual beli” adalah sebagai penghubung antara penjual dan pembeli dan atas tindakannya tersebut mendapatkan jasa/keuntungan. Jika seseorang menghubungkan antara penjual dan pembeli kemudian orang tersebut mendapat barang berupa narkotika sudah digolongkan sebagai perantara dalam jual beli, oleh karena itu jasa atau keuntungan disini dapat berupa uang atau barang atau bahkan fasilitas. Bahwa yang dimaksud ”menukar” adalah menyerahkan barang dan atas tindakannya tersebut mendapat pengganti baik sejenis maupun tidak sejenis sesuai dengan kesepakatan. Bahwa yang dimaksud ”menyerahkan” adalah memberikan sesuatu kepada kekusaan orang lain. Bahwa oleh karena unsur kedua ini rumusannya menggunakan kata ”atau” diantara tanpa hak dan melawan hukum, demikian pula rumusan berikutnya disusun secara berurutan yakni “menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan”, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua ini mengandung pengertian alternatif artinya sudah cukup apabila salah satu perbuatan saja terbukti. Jadi tidak perlu seluruh alternatif perbuatan tersebut dibuktikan. Namun demikian dalam penerapannya terhadap Hal 26 dari 26 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
suatu perkara pidana tergantung pada kasus posisi yang terjadi, artinya dimungkinkan dalam suatu kasus posisi hanya salah satu perbuatan saja tetapi dalam kasus posisi lain dapat terjadi dua alternatif perbuatanperbuatan yang dilarang itu terbukti secara bersamaan. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti yang diajukan di persidangan dan setelah dihubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh faktafakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar anggota Ditres Narkoba Polda Lampung a.n Briptu Pol Heri Istiyana (Saksi-1) dan Bripda Hasim Azari (Saksi-2) mendapatkan informasi dari masyarakat Desa Tejo Agung bahwa Terdakwa sering melakukan transaksi Narkotika dan menggunakan Narkotika di rumahnya di JI Raya Stadion Gang Tangkil Desa Tejo Agung Kec. Metro Timur Kodya Metro dan informasi tersebut kemudian dilakukan penyelidikan oleh petugas Ditres Narkoba Polda Lampung, dan dari hasil penyelidikan tersebut diyakini bahwa Terdakwa sering melakukan transaksi Narkotika di rumahnya sesuai dengan apa yang dilaporkan oleh masyarakat. 2. Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 06 Desember 2016 sekira pukul 10.30 WIB, Iebih kurang 12 (dua belas) orang anggota Ditres Narkoba Polda Lampung dibawah pimpinan Kompol Alizon melakukan penangkapan terhadap Terdakwa dan melakukan penggeledahan di dalam rumahnya di JI. Raya Stadion Gang Tangkil Desa Tejo Agung Kec. Metro Timur Kodya Metro, dan pada saat itu Terdakwa sedang memperbaiki kamar mandi (menyemen tempat/dudukan mesin cuci) di rumahnya dan petugas menemukan di dalam rongga pintu kamar mandi rumah yang merupakan barang milik Terdakwa berupa : a. 1 (satu) bungkus plastik berwarna bening berisikan 13 (tiga belas) bungkus plastik klip kecil berisi kristal berwarna bening yang diduga Narkotika jenis shabu ditemukan di dalam rongga pintu kamar mandi di dalam rumah Terdakwa. b. 1 (satu) buah Tas kecil warna coklat bercorak loreng, 4 (empat) bundel plastik bening berisi beberapa plastik klip kecil, 1 (satu) buah alat hisap shabu (bong) terbuat dari botol bekas berwarna bening berisi air mineral dengan menggunakan penutup berwarna kuning bertuliskan Fruit Tea yang terpasang 2 (dua) batang alat hisap terbuat dan sedotan/pipet berwarna bening. c. 1 (satu) buah Handphone merk Nokia warna hitam, 2 (dua) buah plastik kecil sisa/bekas kristal bening yang diduga Narkotika jenis shabu, 1 (satu) buah dompet kulit warna coklat, 3 (tiga) buah korek api gas dan 2 (dua) buah kartu Identitas berupa KTA dan KTP an. Terdakwa diternukan di dalam kamar milik Terdakwa (kamar depan rumah Terdakwa). 3. Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 06 Desember 2016 sebelum penangkapan Terdakwa oleh Ditres Narkoba Polda Lampung pada pukul 08.00 WIB. Terdakwa memesan Narkotika jenis shabu-shabu kepada Sdr. Ucil (DPO) melalui telpon sebanyak 2 (dua) gram dengan harga Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah), sekira pukul 08.30 Wib Sdr. Ucil datang ke rumah Terdakwa di JIn. Raya Stadion Gg. Tangkil Desa Tejo Agung Kec. Metro Timur Kodya Metro Provinsi Lampung untuk mengantarkan pesanan shabu-shabu dengan menggunakan mobil jenis Toyota Avanza warna putih dengan cara menyetir sendiri, saat Sdr. Ucil turun dari mobil lalu memberikan 2 (dua) bungkus plastik berisi Narkotika Hal 27 dari 27 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
jenis shabu-shabu kepada Terdakwa, kernudian Terdakwa menerima 2 (dua) bungkus plastik berisi Narkotika jenis shabu-shabu dan memberikan uang sebesar Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah) terdiri dari uang pecahan Rp. 100.000,00 (seratus ribu rupiah) dan Rp. 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) kepada Sdr. Ucil , setelah menerima uang Sdr. Ucil kembali naik ke mobil dan meninggalkan rumah Terdakwa. 4. Bahwa benar setelah Terdakwa menerima shabu-shabu dari Sdr. Ucil kemudian Terdakwa masuk ke kamarnya lalu membagi shabu-shabu tersebut menjadi 15 (lima belas) bagian dan membungkusnya dengan menggunakan plastik bening kecil tanpa diketahui oleh isteri dan anak Terdakwa. 5. Bahwa benar Terdakwa sejak 3 (tiga) bulan yang lalu (sekira bulan Agustus 2016), Terdakwa menjual shabu-shabu kepada rekan-rekan Terdakwa di wilayah sekitar Metro tetapi Terdakwa tidak mengetahui secara persis alamat tempat tinggal orang-orang yang membeli shabushabu tersebut dan sepengetahuan Terdakwa mereka adalah orangorang dari wilayah sekitar Metro Lampung. 6. Bahwa benar Terdakwa membeli shabu-shabu tersebut menggunakan uangnya sendiri, Terdakwa tidak tahu dan tidak pernah menghitung sudah berapa banyak uang yang Terdakwa peroleh dari hasil memperjualbelikan shabu-shabu tersebut namun dalam setiap penjualan 1 (satu) gram shabu-shabu Terdakwa memperoleh keuntungan Iebih kurang sebesar Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) dan uang hasil penjualan shabu-shabu tersebut sudah habis Terdakwa gunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya biaya hidup sehari-hari dan biaya sekolah anak-anak Terdakwa karena saat itu telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin Dansat dan gaji sudah Terdakwa tidak terima lagi. 7. Bahwa benar Terdakwa mengetahui membeli dan menjual dan menggunakan serta memperjualbelikan Narkotika baik anggota TNI maupun warga masyarakat sipil dilarang oleh Undang-undang dan Terdakwa juga mengetahui bahwa ada perintah dari Panglima TNI berbentuk Surat Telegram tentang larangan bagi prajurit TNI terlibat dalam penyalahgunaan Narkotika. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “Tanpa hak dan melawan hukum membeli dan menjual” telah terpenuhi. Unsur ketiga
: Narkotika Golongan I.
Bahwa sesuai Pasal 1 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang dimaksud dengan Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis atau semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongangolongan sebagaimana yang terlampir dalam Lampiran I UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yaitu: Narkotika Golongan I, Narkotika Golongan II, dan Narkotika golongan III. Bahwa sesuai dengan Lampiran I UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, salah satu zat yang termasuk dalam jenis Narkotika Golongan I adalah Methamfetamina yang tercantum dalam daftar Narkotika Golongan I Nomor urut 61 Lampiran UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Hal 28 dari 28 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti yang diajukan di persidangan dan setelah dihubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh faktafakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar setelah mengkonsumsi shabu-shabu selanjutnya sisanya sebanyak 13 (tiga belas) bungkus Terdakwa masukkan ke dalam plastik berwarna bening yang berukuran lebih besar lalu memasukkannya ke dalam dompet kulit warna coklat dan mengantonginya (memasukkannya ke saku celananya sebelah kanan), selanjutnya Terdakwa ke kamar mandi memperbaiki/menyemen tempat/dudukan mesin cuci dan ketika polisi datang ke rumah Terdakwa barang tersebut Terdakwa sembunyikan di dalam rongga pintu kamar mandi rumah namun langsung diketahui oleh polisi. 2. Bahwa benar berdasarkan Berita Acara Hasil Pengujian Laboratorium No.PM.01.05.91.12.16.55 dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan di Bandar Lampung yang di tanda tangani oleh penguji Ummi Rukoyah, S.Farm., Apt NIP 198012122005012001 dan diketahui Manajer Teknis Drs.Ramadhan., Apt. NIP. 196311211995031001 disimpulkan bahwa Barang bukti Narkotika jenis shabu, nomor data contoh : 16.091.99.20.05.0047.K dan Reg. Barang Bukti : No 35/XII/2016 tanggal 6 Desember 2016, kemasan: 7 (tujuh) bungkus/paket kecil Narkotika jenis shabu-shabu yang dimasukkan dalam plastik bening tersegel dan terlak atas nama tersangka Sersan Mayor Subagio setelah dilakukan Pengujian Laboratorium disimpulkan bahwa barang bukti tersebut (+) Positif Methamfetamina (termasuk Narkotika Golongan 1 menurut Lampiran Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Dengan demikian maka Majelis Hakim berpendapat bahwa, unsur ketiga “Narkotika golongan I” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa oleh karena semua unsur dakwaan kesatu alternatif pertama Oditur Militer telah terpenuhi, Majelis Hakim berpendapat dakwaan kesatu alternatif pertama Oditur Militer telah terbukti secara sah dan menyakinkan.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti secara sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa terbukti bersalah telah melakukan tindak pidana : “Setiap orang tanpa hak dan melawan hukum membeli dan menjual narkotika golongan I”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 114 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan membuktikan dakwaan kedua yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Unsur Kesatu Unsur Kedua Unsur Ketiga
Menimbang
:
: Setiap Penyalahguna : Narkotika Golongan I : Bagi diri sendiri
Bahwa mengenai dakwaan kedua tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Unsur kesatu : Setiap Penyalahguna. Yang dimaksud dengan “setiap” dalam perkara ini adalah siapa saja atau semua orang yang tunduk pada Perundang-undangan Hal 29 dari 29 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
Indonesia dan merupakan subyek hukum sebagaimana tersebut dalam pasal 2 sampai dengan 5, 7 dan 8 KUHP, dan dalam hal ini termasuk diri Terdakwa sekalipun ia sebagai Prajurit TNI AD. Sedangkan yang dimaksud dengan penyalah guna sesuai dengan ketentuan Pasal 1 point 15 tentang ketentuan umum Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika adalah orang yang menggunakan Narkotika tanpa hak atau melawan hukum. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti yang diajukan di persidangan dan setelah dihubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh faktafakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa menjadi Prajurit TNI-AD melalui pendidikan Militer Secata pada tahun 1989 di Rindam II/Swj Puntang Lahat, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada NRP 624042, kemudian melanjutkan pendidikan kejuruan Perhubungan, setelah selesai ditugaskan di Hubdam Il/Swj sampai tahun 1997, kemudian mengikuti pendidikan Secaba Reg di Rindam Il/Swj, lulus dilantik dengan pangkat Serda ditugaskan di Korem 043/Gatam sampai tahun 2003, selanjutnya ditugaskan di Kodim 0411/Lampung Timur sampai tahun 2016 dan tahun 2016 ditugaskan Iagi ke Kodim 0422/Lampung Barat sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Sersan Mayor. 2. Bahwa benar Terdakwa masih aktif sebagai prajurit TNI AD dan belum pernah diakhiri atau mengakhiri dari ikatan dinasnya sebagai prajurit TNI AD. 3. Bahwa benar sesuai Skeppera dari Danrem 043/Gatam selaku Papera Nomor : Kep/17/III/2017 tanggal 09 Maret 2017 dan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/42/III/2017 tanggal 21 Maret 2017, yang diajukan sebagai Terdakwa dalam perkara ini adalah Serma Subagio, dan Terdakwalah orangnya. 4. Bahwa sebagai prajurit TNI AD, Terdakwa adalah juga sebagai warga negara RI, dan sebagai warga negara RI Terdakwa adalah subjek hukum Indonesia dan tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia, termasuk diantaranya Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. 5. Bahwa benar anggota Ditres Narkoba Polda Lampung a.n Briptu Pol Heri Istiyana (Saksi-1) dan Bripda Hasim Azari (Saksi-2) mendapatkan informasi dari masyarakat Desa Tejo Agung bahwa Terdakwa sering melakukan transaksi Narkotika dan menggunakan Narkotika di rumahnya di JI Raya Stadion Gang Tangkil Desa Tejo Agung Kec. Metro Timur Kodya Metro dan informasi tersebut kemudian dilakukan penyelidikan oleh petugas Ditres Narkoba Polda Lampung, dan dari hasil penyelidikan tersebut diyakini bahwa Terdakwa sering melakukan transaksi Narkotika di rumahnya sesuai dengan apa yang dilaporkan oleh masyarakat. 6. Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 06 Desember 2016 sehelum penangkapan Terdakwa oleh Ditres Narkoba Polda Lampung pada pukul 08.00 WIB. Terdakwa memesan Narkotika jenis shabu-shabu kepada Sdr. Ucil (DPO) melalui telpon sebanyak 2 (dua) gram dengan harga Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah), sekira pukul 08.30 Wib Sdr. Ucil datang ke rumah Terdakwa di JIn. Raya Stadion Gg. Tangkil Desa Tejo Agung Kec. Metro Timur Kodya Metro Provinsi Lampung untuk mengantarkan pesanan shabu-shabu dengan menggunakan mobil jenis Toyota Avanza warna putih dengan cara menyetir sendiri, saat Sdr. Ucil turun dari mobil lalu memberikan 2 (dua) bungkus plastik berisi Narkotika Hal 30 dari 30 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
jenis shabu-shabu kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa menerima 2 (dua) bungkus plastik berisi Narkotika jenis shabu-shabu dan memberikan uang sebesar Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah) terdiri dari uang pecahan Rp. 100.000,00 (seratus ribu rupiah) dan Rp. 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) kepada Sdr. Ucil, setelah menerima uang Sdr. Ucil kembali naik ke mobil dan meninggalkan rumah Terdakwa. 7. Bahwa benar Terdakwa membeli shabu-shabu tersebut menggunakan uangnya sendiri, Terdakwa tidak tahu dan tidak pernah menghitung sudah berapa banyak uang yang Terdakwa peroleh dari hasil memperjualbelikan shabu-shabu tersebut namun dalam setiap penjualan 1 (satu) gram shabu-shabu Terdakwa memperoleh keuntungan Iebih kurang sebesar Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) dan uang hasil penjualan shabu-shabu tersebut sudah habis Terdakwa gunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya biaya hidup sehari-hari dan biaya sekolah anak-anak Terdakwa karena saat itu telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin Dansat dan gaji sudah Terdakwa tidak terima lagi. 8. Bahwa benar sebelum kejadian ini Terdakwa sudah sering mengkonsumsi shabu-shabu, pertama sekali pada tahun 2005 di Metro, pada saat bertugas sebagai Ba Unit Intel Kodim 0411/LT, pada saat itu Terdakwa mengkonsumsi shabu-shabu bersama-sama dengan anggota Kodim 0411/LT atas nama Serka Sukri (Alm) bertempat di rumah Serka Sukri di Hadi Mulyo 22 Metro Pusat Kodya Metro, setelah itu Terdakwa sering mengkonsumsi shabu-shabu tersebut sendirian di rumahnya dan tidak pernah mengajak orang lain karena takut diketahui keluarganya. 9. Bahwa benar pada tanggal 6 Desember 2016 di rumah Terdakwa, Terdakwa mengkonsumsi shabu-shabu yaitu dengan cara pertama-tama shabu-shabu tersebut Terdakwa masukkan ke dalam kaca pirek, kemudian ujung kaca pirek Terdakwa masukkan ke ujung sedotan/pipet yang pendek pada tutup botol/bong, selanjutnya Terdakwa membakar/memanaskan pirek tersebut menggunakan korek api gas, setelah shabu-shabu di dalam pirek tersebut mencair kemudian Terdakwa membakar/memanaskannya dengan menggunakan korek api gas yang sudah dikasih jarum suntik agar apinya kecil. Pada saat yang bersamaan Terdakwa menyedot/menghisap ujung sedotan/pipet yang panjang yang berada pada tutup botol/bong menggunakan mulut, maka akan mengeluarkan asap seperti asap rokok dan begitu Terdakwa lakukan berulang ulang sampai shabu-shabu yang ada dalam pirek tersebut habis. 10. Bahwa benar setelah mengkonsumsi shabu-shabu tersebut Terdakwa merasakan badan terasa ringan, segar, bergairah dan bersemangat, tetapi setelah pengaruh shabu-shabu tersebut hilang Terdakwa merasakan badan terasa berat, tidak bergairah/bersemangat dan yang ada hanya rasa malas. 11. Bahwa benar Terdakwa sudah mengetahui tentang perintah larangan prajurit TNI AD untuk tidak melibatkan diri dalam masalah Narkoba, hal itu Terdakwa ketahui dari pengarahan atasan, baik pada jam Komandan, Upacara maupun saat apel pagi maupun apel siang. 12. Bahwa benar Terdakwa mengetahui kalau shabu-shabu tidak boleh dikonsumsi karena dilarang oleh undang-undang dan Terdakwa juga menyadari menggunakan shabu-shabu dapat merusak kondisi tubuh dan merusak mental maupun fisik bagi orang yang menggunakannya. 13. Bahwa benar Terdakwa tidak ketergantungan dengan shabushabu dan bila tidak menggunakan shabu-shabu perasan Terdakwa Hal 31 dari 31 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
biasa-biasa saja dan Terdakwa juga bukanlah seseorang yang sedang menjalani rehabilitasi medis karena ketergantungan terhadap narkotika. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu ”Setiap Penyalahguna” telah terpenuhi. Unsur kedua : Narkotika Golongan I. Yang dimaksud dengan ”Narkotika Golongan I” adalah Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Narkotika Golongan I sebagaimana dalam lampiran Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 termasuk di dalamnya dalam Daftar Narkotika Golongan I I dan juga nomor urut 61 yaitu Metamfetamina. Nomor urut 53 yaitu Amfetamin atau dalam masyarakat umum biasa dikenal dengan nama jalanan yaitu shabu-shabu, berbentuk serbuk/kristal putih dan dikonsumsi dengan menggunakan alat yang biasa disebut bong dan juga dalam bentuk kristal disebut juga shabu-shabu. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti yang diajukan di persidangan dan setelah dihubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh faktafakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada tanggal 6 Desember 2016 di rumah Terdakwa, Terdakwa mengkonsumsi shabu-shabu yaitu dengan cara pertama-tama shabu-shabu tersebut Terdakwa masukkan ke dalam kaca pirek, kemudian ujung kaca pirek Terdakwa masukkan ke ujung sedotan/pipet yang pendek pada tutup botol/bong, selanjutnya Terdakwa membakar/memanaskan pirek tersebut menggunakan korek api gas, setelah shabu-shabu di dalam pirek tersebut mencair kemudian Terdakwa membakar/memanaskannya dengan menggunakan korek api gas yang sudah dikasih jarum suntik agar apinya kecil. Pada saat yang bersamaan Terdakwa menyedot/menghisap ujung sedotan/pipet yang panjang yang berada pada tutup botol/bong menggunakan mulut, maka akan mengeluarkan asap seperti asap rokok dan begitu Terdakwa lakukan berulang ulang sampai shabu-shabu yang ada dalam pirek tersebut habis. 2. Bahwa benar setelah mengkonsumsi shabu-shabu tersebut Terdakwa merasakan badan terasa ringan, segar, bergairah dan bersemangat, tetapi setelah pengaruh shabu-shabu tersebut hilang Terdakwa merasakan badan terasa berat, tidak bergairah/bersemangat dan yang ada hanya rasa malas. 3. Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 6 Desember 2016 sekira pukul 19.00 WIB, Terdakwa berikut barang bukti narkotika jenis shabushabu, dan alat bukti Iainnya diserahkan pihak Ditres Narkoba Polda Lampung, ke Denpom II/3 Lampung untuk diproses hukum lebih lanjut lalu ditahan ruang tahanan di Denpom II/3 Lampung. 4. Bahwa benar berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris No.Lab. 15.B./HP/XII/2016 tanggal 10 Desember 2016 dari dinas Kesehatan UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Bandar Lampung yang ditandatangani oleh Sri Kiswati, SKM.,MM. NIP.196907211989032003, Widiyawati. Amd. F NIP 197902142009022002 yang diketahui Wakil oleh Kasi Yan Lab Kesehatan Masyarakat Sdri. Endang Apriani, S.Si. NIP. 197304232000032002 disimpulkan bahwa barang bukti berupa Urine milik Terdakwa Serma Subagio NRP. 624042, positif (+) mengandung Metamfetamina.
Hal 32 dari 32 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
5. Bahwa benar Methamfetamina yang terdaftar dalam Narotika Golongan I nomor urut 61 Lampiran I UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika adalah termasuk jenis narkotika golongan I. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “Narkotika Golongan I” telah terpenuhi. Unsur Ketiga
: Bagi diri sendiri
Bahwa yang dimaksud ”bagi diri sendiri” dalam unsur ini adalah bahwa Terdakwa menggunakan Narkotika tersebut hanya untuk dirinya sendiri, tidak membagikan kepada orang lain, baik dengan diberikan secara cuma-cuma, maupun dengan cara jual beli, dan cara menggunakannya bisa dengan memakan, meminum, menyuntikan, menghisap dan sebagainya. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti yang diajukan di persidangan dan setelah dihubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh faktafakta sebagai berikut : Bahwa benar sebagaimana telah diuraikan dalam pembuktian unsur-unsur terdahulu yang merupakan bagian dari pembuktian unsur ini bahwa yang dilakukan oleh Terdakwa pada tanggal 6 Desember 2016 di rumahnya sendiri telah mengkonsumsi sabu-sabu untuk digunakan sendiri tidak dengan orang lain. Kesemuanya ini dipandang sebagai perbuatan Terdakwa menggunakan narkotika jenis shabu-shabu untuk diri Terdakwa sendiri. Dengan demikian maka Majelis Hakim berpendapat bahwa, unsur ketiga “Bagi diri sendiri” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa oleh karena semua unsur dakwaan kedua Oditur Militer telah terpenuhi, Majelis Hakim berpendapat dakwaan kedua Oditur Militer telah terbukti secara sah dan menyakinkan.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti secara sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana : “Setiap penyalahguna narkotika golongan I bagi diri sendiri”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 127 ayat (1) huruf a UndangUndang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Minimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa telah terbukti bersalah melakukan tindak pidana “Setiap penyalahguna Narkotika golongan I bagi diri sendiri” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika maka berdasarkan ketentuan Pasal 127 ayat (2) UU RI No. 35 Tahun 2009 menentukan bahwa dalam memutus perkara sebagaimana dimaksud Pasal 127 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 Hakim wajib memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, Pasal 55 dan Pasal 103 UU RI No. 35 Tahun 2009. Sehingga apabila ketentuan Pasal 127 ayat (2) UU RI No. 35 Tahun 2009 tersebut dihubungkan dengan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan ternyata Terdakwa menghisap shabu-shabu sudah sering namun bila tidak menghisap shabu-shabu Terdakwa merasa biasa saja apabila tidak mengkonsumsi shabu-shabu, lagi pula sampai dengan perkara Terdakwa disidangkan di Pengadilan Militer I-04 Palembang ternyata Terdakwa tidak mempunyai surat keterangan dari lembaga rehabilitasi medis yang ditunjuk oleh pemerintah dalam hal ini Menteri Kesehatan. Oleh karenanya dari keadaan-keadaan yang diuraikan di atas menunjukkan bahwa Terdakwa bukanlah orang yang mengalami ketergantungan Hal 33 dari 33 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
terhadap narkotika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 13 dan angka 14 UU No. 35 Tahun 2009, sehingga Majelis Hakim berpendapat Terdakwa tidak perlu menjalani rehabilitasi medis ataupun rehabilitasi sosial sebagaimana ditentukan dalam Pasal 127 ayat (2) jo Pasal 54 jo Pasal 103 UU RI No. 35 Tahun 2009. Menimbang
:
Bahwa di dalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis Hakim adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum, dan kepentingan militer. Menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat. Menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat, harkat dan martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang. Menjaga kepentingan militer dalam arti menjaga agar kepentingan militer tidak dirugikan dan sekaligus mendorong agar prajurit tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan hukum yang berlaku dalam keadaan yang bagaimanapun sulitnya.
Menimbang
:
Bahwa selama pemeriksaan di persidangan Majelis Hakim tidak menemukan adanya hal-hal yang dapat dijadikan sebagai alasan pemaaf atau pembenar pada diri Terdakwa, sehingga oleh karenanya Terdakwa harus dipidana.
Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat, hakekat, dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa motivasi Terdakwa melakukan perbuatannya yaitu kecewa kepada Kesatuan Terdakwa karena disaat memasuki masa dinas pensiun Terdakwa masih dipindah ke Kodim 0422/LB yang jaraknya jauh dari tempat tinggal Terdakwa dan saat pemeriksaan urine Terdakwa dinyatakan positif mengandung Metamfetamina tidak ada kebijakan dari kesatuan agar Terdakwa ditahan di Kodim 0422/LB malahan akan diserahkan ke Korem 043/Gatam, sehingga Terdakwa meninggalkan kesatuan dan untuk memenuhi kebutuhan hidup Terdakwa dan keluarganya karena gaji sudah tidak diterima Terdakwa membeli dan menjual narkotika. 2. Bahwa perbuatan Terdakwa pada hakekatnya merupakan pencerminan dari sikap dan perilaku Terdakwa yang tidak menghiraukan lagi aturan hukum yang berlaku, yang sangat melarang jual beli serta penyalahgunaan narkotika. Bahwa Terdakwa telah mengetahui dan memahami bahwa shabu-shabu adalah termasuk jenis narkotika golongan I yang sangat dilarang diperjualbelikan secara bebas dan penggunaannya untuk kepentingan apapun, kecuali hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena mengedarkan serta penyalahgunaan narkotika akan menimbulkan akibat yang sangat merugikan perseorangan maupun masyarakat, karena narkotika dapat merusak mental dan kejiwaan serta daya juang pecandunya, yang umumnya generasi muda harapan bangsa. Bahwa selaku prajurit TNI, Terdakwa juga telah menerima pengarahan ataupun penekanan dari pimpinan TNI melalui pimpinan di kesatuannya tentang sangat dilarangnya prajurit TNI terlibat dalam masalah penyalahgunaan narkotika. Bahwa dengan adanya efek yang merusak mental dan kejiwaan pemakainya, seharusnya Terdakwa tidak boleh terlibat dalam jual beli dan penyalahgunaan shabu-shabu, selaku seorang prajurit TNI seharusnya Terdakwa ikut membantu aparat penegak hukum dalam memberantas kejahatan penyalahgunaan narkotika, atau setidaktidaknya Terdakwa berusaha menjauh sejauh mungkin dari keterlibatan dalam kejahatan penyalahgunaan narkotika. Namun hanya karena Hal 34 dari 34 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
dengan alasan ingin mendapatkan keuntungan yang cepat dan agar badan tetap terasa segar Terdakwa mengkonsumsi shabu-shabu. 3. Bahwa akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa dapat merusak mental, kejiwaan, dan daya juang Terdakwa selaku prajurit TNI, selain itu juga perbuatan Terdakwa juga berpengaruh negatif terhadap pembinaan disiplin dan moral prajurit lain di kesatuan Kodim 0422/LB, dan juga telah mencemarkan citra TNI di mata masyarakat. Menimbang
:
Bahwa tujuan Mejelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila, oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : 1. Terdakwa berterus terang dan bersikap sopan dipersidangan sehingga memperlancar jalannya sidang. 2. Terdakwa merasa bersalah dan menyesali perbuatannya serta berjanji tidak mengulangi perbuatannya. Hal-hal yang memberatkan : 1. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan wajib TNI. 2. Perbuatan Terdakwa dapat merusak citra TNI AD khususnya kesatuan Terdakwa Kodim 0422/LB di mata masyarakat. 3. Sebelumnya Terdakwa pernah dipidana karena melakukan tindak pidana Desersi.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Oditur Militer dalam tuntutannya mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana tambahan berupa pemecatan dari dinas Militer, selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah Terdakwa tersebut masih layak untuk dipertahankan dalam dinas Militer, sebagai berikut : 1. Bahwa norma hukum penjatuhan pidana tambahan pemecatan dari dinas militer diatur dan didasarkan pada pasal 26 KUHPM yang menyatakan “pemecatan dari dinas militer dengan atau tanpa pencabutan hak untuk memasuki Angkatan Bersenjata. Pidana tambahan tersebut dapat dijatuhkan oleh Hakim berbarengan dengan putusan penjatuhan pidana pokok kepada seorang militer yang berdasarkan kejahatan yang dilakukan dipandangnya tidak layak lagi tetap dalam kalangan militer”. Hal ini memberikan pengertian bahwa pidana tambahan pemecatan dari dinas militer dapat dijatuhkan kepada setiap prajurit yang telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan dijatuhi hukuman berupa “pidana mati atau pidana penjara”. Pengertian berikutnya ialah bahwa berdasarkan perbuatan yang dilakukannya, yang bersangkutan dipandang tidak layak lagi untuk tetap berada dalam kalangan militer. 2. Bahwa untuk mengukur ketidaklayakan haruslah dilihat dari kwalitas kejahatan yang dilakukan Terdakwa dan pengaruhnya bagi Kesatuan dalam pembinaan disiplin Parajurit di Kesatuan, dan bagi masyarakat. Bahwa dalam kasus posisi dari tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini dikorelasikan dengan parameter sebagaimana disebutkan di atas, maka Majelis Hakim dapat mengemukakan hal-hal sebagai berikut : Hal 35 dari 35 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
a. Bahwa kejahatan Narkotika sudah sangat membahayakan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, karena peredaran gelap Narkotika sudah menjalar ke seluruh lapisan masyarakat dari tingkat elit sampai ke masyarakat desa. Narkotika merusak sumber daya manusia sebagai salah satu Modal Pembangunan Nasional, oleh karena itu penyalahgunaan dan pemberantasan narkotika harus sungguh-sungguh ditindak tegas oleh para penegak hukum dan seluruh lapisan masyarakat untuk menyelamatkan Indonesia dari bahaya Narkotika. Oleh karenanya pemberantasan narkotika di bumi Indonesia telah menjadi Program Pemerintah yang termasuk dalam Program Ekstra Ordinary Crime, yaitu Kejahatan yang harus ditangani dengan cara yang ekstra Ordinary atau luar biasa terutama di lingkungan TNI karena TNI merupakan warga negara yang dipersenjatai. b. Bahwa selaku prajurit TNI, Terdakwa telah menerima pengarahan ataupun penekanan dari pimpinan TNI melalui pimpinan di kesatuannya tentang sangat dilarangnya prajurit TNI terlibat dalam masalah jual beli dan penyalah-gunaan narkotika, selaku prajurit TNI seharusnya Terdakwa dapat menjadi contoh bagi masyarakat di lingkungan Terdakwa dalam berprilaku, utamanya dalam mentaati aturan hukum dan ikut membantu aparat penegak hukum dalam memberantas kejahatan penyalahgunaan narkotika, atau setidak-tidaknya Terdakwa berusaha menjauh sejauh mungkin dari keterlibatan dalam kejahatan penyalah-gunaan narkotika, namun hanya karena ingin mendapatkan untung yang cepat dan kesenangan pribadi saja. c. Bahwa dari fakta tersebut di atas menunjukkan perbuatan Terdakwa tersebut sangat bertentangan dengan tugas dan kewajiban Terdakwa selaku prajurit TNI yang seharusnya membantu pemerintah ikut memberantas penyalah-gunaan narkotika yang telah menyatakan perang terhadap narkotika. d. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa yang paling berbahaya adalah apabila Prajurit dan masyarakat di lingkungan Terdakwa terpengaruh dengan perbuatan Terdakwa, ikut mengedarkan narkotika dan menyalahgunakan narkotika seperti Terdakwa tentunya dapat merusak sumber daya manusia sebagai salah satu Modal Pembangunan Nasional, oleh karena itu agar tidak dicotoh dan berpengaruh buruk bagi parajurit lainnya dan masyarakat perlu diambil tindakan yang tegas terhadap Terdakwa. 3. Bahwa mendasari uraian-uraian tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa bukanlah Prajurit yang baik dan bertanggung jawab serta bukanlah prajurit yang diharapkan, sehingga prajurit seperti Terdakwa sudah tidak layak lagi untuk dipertahankan dalam dinas Militer, sehingga Terdakwa harus dipisahkan dari lingkungan kehidupan militer, dan harus dipecat dari dinas militer. Menimbang
Menimbang
:
Bahwa oleh karena ancaman pidana yang ditentukan dalam Pasal 114 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika telah diatur secara jelas dan tegas mengenai batasan minimal dan batasan maksimal pidana yang dapat dijatuhkan kepada Terdakwa, yaitu pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun; dan pidana denda paling sedikit Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) dan paling banyak Rp.10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah), maka dalam menjatuhkan pidana kepada Terdakwa, Majelis Hakim tidak akan berpedoman pada ketentuan tersebut. : Bahwa setelah melihat kesalahan Terdakwa, kemudian menilai sifat hakikat dan akibat dari perbuatan Terdakwa dan selanjutnya Hal 36 dari 36 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
memperhatikan tujuan pemidanaan serta hal-hal yang meringankan maupun hal-hal yang memberatkan pidananya sebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat permohonan Terdakwa agar dijatuhi Hukuman yang seringan-ringannya dapat diterima, dan pidana sebagaimana yang dimohonkan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya perlu diperingan agar selaras dan seimbang dengan perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa terutama pada pidana pokok karena Terdakwa akan memasuki masa pensiun dan selama berdinas selama 28 tahun tanpa cacat serta Majelis Hakim memberikan kesempatan kepada Terdakwa sebagai kepala rumah tangga yang mana isteri tidak bekerja dan anak masih sekolah sehingga selesai menjalani pidana pokoknya dapat mencari pekerjaan lain dalam menghidupi rumah tangganya. Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum di bawah adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa lama waktu Terdakwa berada dalam penahanan sementara perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti yang diajukan dalam perkara ini berupa : 1.
Barang-barang : a. 13 (tiga belas) bungkus plastik bening kristal berwarna bening diduga shabu-shabu dan sisa 6 (enam) bungkus sisa hasil pengujian narkotika. b. 1 (satu) buah alat hisap shabu-shabu (bong) terbuat dari botol bekas warna bening berisi air mineral dengan menggunakan tutup botol warna merah bertuliskan The Coca cola Company yang terpasang 2 (dua) buah pipet/sedotan. c. 1 (satu) buah alat hisap shabu-shabu (bong) terbuat dari botol bekas warna bening berisi air mineral dengan menggunakan tutup botol Fruit Tea yang terpasang 2 (dua) buah pipet/sedotan. d. 1 (satu) buah tas kecil warna coklat bercorak loreng. e. 4 (empat) bundel plastik bening berisi beberapa plastik klip. f. 1 (satu) unit handphone merek nokia warna hitam. g. 2 (dua) buah plastik kecil berisikan sisa/bekas kristal bening yang diduga narkotika jenis shabu-shabu. h. 1 (satu) buah dompet kulit warna coklat. i. 3 (tiga) buah korek api gas. Bahwa terhadap keseluruhan barang bukti berupa barangbarang tersebut yang merupakan alat dan hasil tindak pidana agar tidak digunakan kembali melakukan kejahatan dan saat ini tidak dipergunakan dalam perkara lain, maka Majelis Hakim perlu menentukan statusnya dirampas untuk dimusnahkan.
2.
Surat-surat : a. 2 (dua) lembar Berita Acara Pemeriksaan Labfor UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Lampung Nomor : Lab.15.B/HP/XII/2016 tanggal 10 Desember 2016 tentang hasil pemeriksaan sample urine Terdakwa an. Serma Subagio NRP. 624042 positif Methamfetamina. b. 1 (satu) lembar berita acara hasil Pengujian Laboratorium No. PM.01.05.91.12.16.55 tanggal 19 Desember 2016 tentang barang bukti narkotika. c. 1 (satu) lembar berita acara penyerahan barang bukti sisa hasil pengujian narkotika tanggal 20 Desember 2016 kepada penyidik. Hal 37 dari 37 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
d. e.
3 (tiga) lembar foto barang bukti narkotika milik Terdakwa. 2 (dua) lembar surat kartu identitas/KTP dan KTA an. Subagio.
Bahwa terhadap barang bukti surat-surat tersebut, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut, bahwa karena sejak awal melekat dalam berkas perkara Terdakwa dan tidak dipergunakan dalam perkara lain maka statusnya tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Menimbang
:
Bahwa Pasal 190 ayat (3) UU RI Nomor 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer menentukan ”Dalam hal Terdakwa ditahan, pengadilan dalam menjatuhkan putusannya dapat menetapkan Terdakwa tetap ada dalam tahanan atau membebaskannya apa bila terdapat alasan yang sah untuk itu”. Bahwa oleh karena Terdakwa saat ini masih ditahan dan dikhawatirkan apabila Terdakwa dibebaskan dari tahanan akan melarikan diri, maka dengan mendasari ketentuan Pasal 190 ayat (3) UU RI Nomor 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer tersebut Majelis Hakim berpendapat Terdakwa perlu tetap untuk ditahan.
Mengingat
:
Pasal 114 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 dan Pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika jo Pasal 26 KUHPM jo Pasal 190 ayat (1) jo ayat (3) jo ayat (4) UU RI No. 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan. MENGADILI
1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu : Subagio, Serma, NRP 624042, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Kesatu : “Tanpa hak dan melawan hukum membeli dan menjual narkotika golongan I”, dan Kedua : “Penyalahgunaan Narkotika golongan I bagi diri sendiri“. 2.
3.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : a.
Pidana Pokok
: Penjara selama 3 (tiga) tahun. Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam penahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan, dan pidana denda sebesar Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila pidana denda tidak dibayar diganti dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan.
b.
Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas militer.
Menetapkan barang bukti berupa : a.
Barang-barang : 1) 13 (tiga belas) bungkus plastik bening kristal berwarna bening diduga shabu-shabu dan sisa 6 (enam) bungkus sisa hasil pengujian narkotika. 2) 1 (satu) buah alat hisap shabu-shabu (bong) terbuat dari botol bekas warna bening berisi air mineral dengan menggunakan tutup botol warna merah bertuliskan The Coca cola Company yang terpasang 2 (dua) buah pipet/sedotan. 3) 1 (satu) buah alat hisap shabu-shabu (bong) terbuat dari botol bekas warna bening berisi air mineral dengan menggunakan tutup botol Fruit Tea yang terpasang 2 (dua) buah pipet/sedotan. 4) 1 (satu) buah tas kecil warna coklat bercorak loreng. 5) 4 (empat) bundel plastik bening berisi beberapa plastik klip. 6) 1 (satu) unit handphone merek nokia warna hitam. 7) 2 (dua) buah plastik kecil berisikan sisa/bekas kristal bening yang diduga narkotika jenis shabu-shabu. Hal 38 dari 38 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017
8) 9)
1 (satu) buah dompet kulit warna coklat. 3 (tiga) buah korek api gas.
Dirampas untuk dimusnahkan. b.
Surat-surat : 1) 2 (dua) lembar Berita Acara Pemeriksaan Labfor UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Lampung Nomor : Lab.15.B/HP/XII/2016 tanggal 10 Desember 2016 tentang hasil pemeriksaan sample urine Terdakwa an. Serma Subagio NRP. 624042 positif Methamfetamina. 2) 1 (satu) lembar berita acara hasil Pengujian Laboratorium No. PM.01.05.91.12.16.55 tanggal 19 Desember 2016 tentang barang bukti narkotika. 3) 1 (satu) lembar berita acara penyerahan barang bukti sisa hasil pengujian narkotika tanggal 20 Desember 2016 kepada penyidik. 4) 3 (tiga) lembar foto barang bukti narkotika milik Terdakwa. 5) 2 (dua) lembar surat kartu identitas/KTP dan KTA an. Subagio. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah). 5.
Memerintahkan Terdakwa tetap ditahan.
Demikian diputuskan pada hari ini Senin tanggal 22 Mei 2017 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Surono, S.H., M.H. Kolonel Chk NRP 539833 sebagai Hakim Ketua, serta Agus Husin, S.H.,M.H Letkol Chk NRP 636562 dan Edfan Hendrarto, S.H. Mayor Chk NRP 11000045870579 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan Hakim Anggota II, yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Darwin Butar-Butar, S.H. Mayor Chk NRP 11040007970379, Penasihat Hukum Tri Redo Kurniawan, S.H. Serka NRP 21070380320587, Panitera Pengganti Sugandi, S.H. Lettu Chk NRP 21950303621075 serta dihadapan umum dan Terdakwa. Hakim Ketua Cap/ttd Surono, S.H., M.H. Kolonel Chk NRP 539833 Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
ttd
ttd
Agus Husin, S.H.,M.H. Letkol Chk NRP 636562
Edfan Hendrarto, S.H. Mayor Chk NRP 11000045870579
Salinan sesuai aslinya Panitera Pengganti
Panitera Pengganti ttd
Sugandi, S.H. Lettu Chk NRP 21950303621075
Sugandi, S.H. Lettu Chk NRP 21950303621075
Hal 39 dari 39 hal Putusan Nomor : 51-K/PM.I-04/AD/III/2017