PENGADILAN MILITER II-10 SEMARANG
PUTUSAN NOMOR 36-K/PM II-10/AD/VI/2016 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa: Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tgl.lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Kobra Peltu, 622248 Baur Wanra Ramil 09/Karangtengah Kodim 0716/Demak Wonogiri, 25 Januari 1964 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Gedung Batu Utara V/20 Ds. Ngemplak Simongan Rt.006 Rw.006 Kec. Semarang Barat Kota Semarang.
Terdakwa tidak ditahan. Pengadilan Militer II-10 Semarang ; Membaca Berkas perkara dari Denpom IV/3 Salatiga Nomor BP-02/Denpom IV-3/I/2016 tanggal 21 Januari 2016 atas nama Terdakwa dalam perkara ini. Memperhatikan : 1. Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 073/Makutarama selaku Perwira Penyerah Perkara Nomor Kep/09 /IV/2016 tanggal 8 April 2016. 2.
Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/39/V/2016 tanggal 16 Mei 2016.
3. Penetapan Kadilmil II-10 Semarang tentang Penunjukan Hakim Nomor Tapkim/ 36/PM II-10/AD/VI/2016 tanggal 6 Juni 2016. 4. Penetapan Hakim Ketua tentang Hari Sidang Nomor Tapsid/36/PM II-10/AD/VI/ 2016 tanggal 7 Juni 2016. 5. Relas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/39/V/2016 tanggal 16 Mei 2016 di persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa dan keterangan para Saksi dibawah sumpah. Memperhatikan : 1. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan
2 meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana “Barang siapa dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut pasal 281 ke-1 KUHP, oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa : a. Dijatuhi pidana penjara selama 5(lima) bulan. b. Menetapkan barang bukti berupa barang-barang : 1) 1 (satu) lembar KPI an. Melati Noreg B.107/VI/TPR/VI/1990, dikembalikan kepada Sdri. Melati. 2) 1 (satu) buah Buku Kutipan Akta Nikah Nomor 460/62/XII/1990 tanggal 29 Desember 1990 An. Kobra dengan Melati, dikembalikan kepada Kobra (Terdakwa). 3) 1 (satu) lembar KK an. Jaran Nomor 3321091012040009. 4) 1 (satu) buah Buku Kutipan Akta Nikah Nomor 164/47/III/2001 tanggal 13 Maret 2001 An. Jaran dengan Mawar. 5) 1 (satu) HP merk Oppo R 8331K warna Hijau Toska. 6) 1 (satu) HP merk Nokia Model 105 type RM908. Dikembalikan kepada Sdr. Jaran (Saksi-1). 7) 1 (satu) unit SPM Yamaha Mio GT tanpa Nopol, tanpa STNK dan tanpa BPKB, dikembalikan kepada yang berhak. c. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.15.000,00 (lima belas ribu rupiah). 2. Permohonan Terdakwa yang disampaikan secara lisan dalam persidangan yang pada pokoknya Terdakwa menerangkan : a. Bahwa Terdakwa merasa bersalah, mencemarkan nama baik TNI dan sangat menyesali perbuatannya serta berjanji tidak akan berbuat lagi. b. Bahwa Terdakwa ingin memperbaiki diri dengan cara berdinas dan membina rumah tangga lebih baik lagi. c. Bahwa Terdakwa memohon agar diringankan hukumannya karena Terdakwa sudah sakit-sakitan dan menjelang pensiun bulan Januari 2017. 3. Bahwa atas permohonan Terdakwa tersebut, Oditur Militer menyatakan tidak perlu menanggapi permohonan lisan Terdakwa dan Oditur Militer tetap pada tuntutannya. Menimbang, bahwa dalam menghadapi pemeriksaan di persidangan ini, Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dan menyatakan akan dihadapi sendiri. Menimbang, bahwa menurut Surat Dakwaan Oditur di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Pertama : Bahwa Terdakwa pada waktu (waktu-waktu) dan di tempat (tempat-tempat) sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu pada bulan Oktober tahun dua ribu lima belas, atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu lima belas di teras warung bakso Kriwil daerah Getas Kab. Kudus dan di halaman rumah makan Bale Raos Kab. Kudus Provinsi Jawa Tengah atau setidak-tidaknya di tempat lain yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana ”Barang siapa dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan“, sebagaimana dirumuskan dan diancam
3 dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 281 ke-1 KUHP, dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD sejak tahun 1987 melalui pendidikan Secaba milsuk tahun 1987 di Pusdik Arhanud Karangploso Malang Jawa Timur, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Serda dilanjutkan mengikuti pendidikan Susjurba Arhanud di Pusdik Arhanud Malang, setelah lulus ditempatkan di Pusen Art Malang, setelah mengalami beberapa kali alih tugas terakhir Terdakwa ditugaskan di Kodim 0716/Demak dengan jabatan Baur Wanra Ramil 09/Karang Tengah Kodim 0716/ Demak sampai dengan sekarang masih berdinas aktif dengan pangkat Peltu NRP 622248. b. Bahwa Terdakwa dan Sdri. Melati (Saksi-8) telah menikah sejak tahun 1990 di KUA Kec. Semarang Selatan sesuai dengan Kutipan Akte Nikah Nomor 460/62/XII/ 1990 tanggal 29 Desember 1990 dan dalam pernikahan tersebut telah dikaruniai 2 (dua) orang anak bernama Hanusia Putra Pratama umur 23 (dua puluh tiga) tahun dan Pramesti Kirana Putri umur 20 (dua puluh) tahun. c. Bahwa Sdr. Jaran (Saksi-1) dan Sdri. Mawar telah menikah sejak tahun 2001 sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor 164/47/III/2001 tanggal 13 Maret 2001 An. Jaran dengan Mawar dari KUA Kec. Karanganyar Kab. Demak dan dalam pernikahan tersebut telah dikaruniai dua orang anak bernama Piyik umur 14 (empat belas) tahun dan Kutuk umur 8 (delapan) tahun. d. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdri. Mawar (Saksi-2) sekira awal bulan Oktober 2015 saat sama-sama mengendarai SPM dan berhenti di lampu merah depan RS Mardi Rahayu Kudus, pada saat itu Terdakwa berbincang-bincang dengan Saksi-2 dan meminta nomor HP Saksi-2, kemudian Terdakwa dan Saksi-2 sering berhubungan lewat HP baik telepon maupun SMS. e. Bahwa karena sering berkomunikasi hubungan Terdakwa dengan Saksi-2 menjadi dekat, kemudian Terdakwa dan Saksi-2 sering keluar bersama untuk sekedar makan dan berbincang-bincang. f. Bahwa sekira akhir bulan Oktober 2015 Terdakwa dan Saksi-2 bertemu di warung Bakso Kriwil daerah Getas Kab. Kudus, sewaktu makan bakso bersama Terdakwa dan Saksi-2 berfoto selfie bersama dengan pose berpelukan, mencium pipi dan mencium kening di teras tempat jualan bakso, selain itu Terdakwa dan Saksi-2 juga pernah berfoto selfie di halaman rumah makan Bale Raos Kudus dengan Pose berpelukan. g. Bahwa pada saat Terdakwa dan Saksi-2 berpelukan, berciuman pipi maupun mencium kening dilakukan di teras warung Bakso Kriwil Getas Kudus dan halaman Warung makan bale Raos merupakan area terbuka dan dapat dilihat sewaktu-waktu oleh orang disekitarnya. Atau Kedua : Bahwa Terdakwa pada waktu (waktu-waktu) dan di tempat (tempat-tempat) sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal enam belas bulan Desember tahun dua ribu lima belas, atau setidak-tidaknya dalam bulan Desember tahun dua ribu lima belas, atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu lima belas di Hotel Star Kudus Jalan Lingkar Kudus-Jepara Kab. Kudus Provinsi Jawa Tengah atau setidak-tidaknya di tempat lain yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana ”Seorang pria yang turut serta melakukan perbuatan zina, padahal diketahuinya bahwa yang turut bersalah telah kawin“, sebagaimana dirumuskan
4 dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 284 ayat (1) ke-2 huruf a KUHP, dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD sejak tahun 1987 melalui pendidikan Secaba Milsuk tahun 1987 di Pusdik Arhanud Karangploso Malang Jawa Timur, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Serda dilanjutkan mengikuti pendidikan Sujurba Arhanud di Pusdik Arhanud Malang, setelah lulus ditempatkan di Pusen Art Malang, setelah mengalami beberapa kali alih tugas terakhir Terdakwa ditugaskan di Kodim 0716/Demak dengan jabatan Baur Wanra Ramil 09/Karangtengah Kodim 0716/Demak sampai dengan sekarang masih berdinas aktif dengan pangkat Peltu NRP 622248. b. Bahwa Terdakwa dan Sdri. Melati (Saksi-8) telah menikah sejak tahun 1990 di KUA Kec. Semarang Selatan sesuai dengan Kutipan Akte Nikah Nomor 460/62/XII/ 1990 tanggal 29 Desember 1990 dan dalam pernikahan tersebut telah dikaruniai 2 (dua) orang anak bernama Hanusia Putra Pratama umur 23 (dua puluh tiga) tahun dan Pramesti Kirana Putri umur 20 (dua puluh) tahun. c. Bahwa Sdr. Jaran (Saksi-1) dan Sdri. Mawar telah menikah sejak tahun 2001 sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor 164/47/III/2001 tanggal 13 Maret 2001 An. Jaran dengan Mawar dari KUA Kec. Karanganyar Kab. Demak dan dalam pernikahan tersebut telah dikaruniai dua orang anak bernama Piyik umur 14 (empat belas) tahun dan Kutuk umur 8 (delapan) tahun. d. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdri. Mawar (Saksi-2) sekira awal bulan Oktober 2015 saat sama-sama mengendarai SPM dan Berhenti di Lampu merah depan RS Mardi Rahayu Kudus, pada saat itu Terdakwa berbincang-bincang dengan Saksi-2 dan meminta nomor HP Saksi-2, kemudian Terdakwa dan Saksi-2 sering berhubungan lewat HP baik telepon maupun SMS. e. Bahwa karena sering berkomunikasi hubungan Terdakwa dengan Saksi-2 menjadi dekat, kemudian Terdakwa dan Saksi-2 sering keluar bersama untuk sekedar makan dan berbincang-bincang. f. Bahwa pada tanggal 16 Desember 2015 Terdakwa mengajak Saksi-2 bertemu sehabis pulang mengajar, kemudian sekira pukul 14.00 Wib setelah selesai mengajar Saksi-2 menemui Terdakwa di jalan raya dekat terminal Kudus, setelah bertemu Terdakwa mengatakan “Yuk kita ngobrol-ngobrol, enaknya dimana ya, di hotel saja yuk!”, dan Saksi-2 jawab “Ya!”, selanjutnya Saksi-2 dan Terdakwa pergi menuju ke Hotel Star Kudus, sesampainya di hotel Terdakwa dan Saksi-2 memarkirkan SPM masing-masing diparkiran. g. Bahwa setelah itu Terdakwa masuk ke dalam hotel Star Kudus dan memesan kamar ke Resepsionis Hotel Star Kudus seharga Rp.75.000,-(tujuh puluh lima ribu rupiah) dan diberi kunci kamar nomor 16, kemudian Terdakwa masuk ke kamar nomor 16, setelah masuk ke dalam kamar nomor 16 Terdakwa memanggil Saksi-2 yang masih menunggu di parkiran untuk masuk ke dalam kamar, setelah masuk di dalam kamar Terdakwa mengunci pintu kamar dan berbincang-bincang dengan Saksi-2 tentang keadaan rumah tangga Saksi-2 dengan suaminya yang sudah tidak harmonis lagi diatas kasur sambil membuka kaosnya. h. Bahwa sekira pukul 15.00 Wib datang 2 (dua) anggota Koramil 02/Jati Kodim 0722/Kudus yaitu Serka M. Ansori (Saksi-5) dan Serma Kuter (Saksi-6) bersama suami Saksi-2 yaitu Sdr. Jaran (Saksi-1) dan teman-temannya menggrebek Terdakwa dan Saksi-2 yang sedang berduaan dan diduga melakukan perzinahan di dalam kamar hotel, karena pada saat dibukakan pintu Saksi-1 mengintip ke dalam kamar melihat Saksi-2 dalam keadaan telanjang berlari ke dalam kamar mandi dan pada saat membuka pintu
5 Terdakwa sambil membetulkan celananya dan dalam keadaan telanjang dada/tidak memakai baju, sedangkan Saksi-2 masih berada di dalam kamar mandi. i. Bahwa atas perbuatan Terdakwa dengan Saksi-2 tersebut, Saksi-1 selaku suami sah Saksi-2 merasa keberatan dan mengadukan Terdakwa ke Dansubdenpom IV/3-2 Pati untuk diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku, sesuai Surat tertanggal 18 Desember 2015, sedangkan Saksi-8 selaku istri sah Terdakwa tidak mengadukan perbuatan Terdakwa dan Saksi-2. Menimbang, bahwa atas dakwaan tersebut, Terdakwa mengerti dan mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan atas dakwaan tersebut Terdakwa tidak mengajukan keberatan/eksepsi. Menimbang, bahwa dalam perkara ini Terdakwa didakwa dengan dakwaan alternatif yaitu dakwaan ke satu pasal 281 ke-1 KUHP atau dakwaan ke dua pasal 284 ayat (1) ke-2 huruf a KUHP. Menimbang, bahwa dalam dakwaan alternatif ke dua berdasarkan pasal 284 ayat (2) KUHP, apabila Terdakwa didakwa dengan pasal 284 KUHP, tidak dapat dilakukan penuntutan melainkan atas pengaduan suami/istri yang tercemar. Menimbang, bahwa setelah dilakukan penelitian dan pemeriksaan berkas perkara dari Denpom IV/3 Salatiga Nomor BP-02/Denpom IV-3/I/2016 tanggal 21 Januari 2016 atas nama Terdakwa dalam perkara ini ternyata ada Surat Pengaduan tertanggal 18 Desember 2015 yang ditanda tangani oleh Sdr. Jaran (Saksi-1) suami dari Sdri. Mawar (Saksi-2) selaku pihak yang dicemarkan dan setelah diteliti dengan cermat Surat Pengaduan tersebut memenuhi syarat dan ketentuan pengaduan berdasarkan pasal 74 KHUP. Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 284 ayat (4) KUHP yang menyatakan Pengaduan dapat ditarik kembali selama pemeriksaan dalam sidang pengadilan belum dimulai, berdasarkan ketentuan tersebut sebelum dimulai pemeriksaan dalam perkara ini, di persidangan Hakim Ketua telah memanggil Sdr. Jaran (Saksi-1) selaku pihak yang tercemar dan menanyakan apakah benar Saksi-1 pernah membuat surat pengaduan tertanggal 18 Desember 2015 sambil memperlihatkan Surat Pengaduan tersebut yang sejak awal telah melekat dalam berkas perkaranya, Saksi-1 menjawab benar kemudian Hakim Ketua menerangkan bahwa Saksi-1 mempunyai hak sebelum mulai pemeriksaan di persidangan khusus dakwaan alternatif ke dua pasal 284 ayat (1) ke-2 huruf a KUHP dapat menggunakan haknya menarik pengaduannya, selanjutnya Hakim Ketua bertanya kepada Saksi-1 apakah tetap dalam pengaduannya atau ingin menggunakan haknya untuk menarik pengaduannya agar tidak dilakukan penuntutan, yang dijawab dengan tegas oleh Saksi-1 bahwa ia tetap dalam pengaduannya dan menuntut agar Terdakwa tetap diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku sehingga pemeriksaan perkara Terdakwa sesuai dengan surat dakwaan Oditur Militer dilanjutkan. Menimbang, bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan memberikan keterangan dibawah sumpah sebagai berikut : Saksi-1 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Jaran Wiraswasta Demak, 18 Oktober 1978 Laki-laki Indonesia Islam Ds. Ngemplik Wetan Rt.005 Rw.002 Kec. Karanganyar Kab. Demak.
6 Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi sebelumnya tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga atau family. 2. Bahwa Saksi kenal dengan Sdri. Mawar (Saksi-2) sejak tahun 2000 dalam hubungan suami istri menikah pada tahun 2001 di KUA Kec. Karanganyar Kab. Demak dan atas pernikahan tersebut sudah dikaruniai dua orang anak laki-laki dan perempuan masing-masing atas nama Piyik umur 15 tahun dan Sdri. Kutuk umur 8 tahun. 3. Bahwa sebelum perkara ini terjadi, sejak pernikahan, keluarga Saksi dan Saksi-2 berjalan harmonis dan saling menyayangi namun sejak awal bulan Desember 2015 saat Saksi sedang bekerja di Batam Kep. Riau mendapat informasi dari teman Saksi bahwa Saksi-2 sering bepergian dengan laki-laki lain, dan untuk membuktikan kebenaran informasi tersebut, Saksi menelpon teman yang lain dan mendapat jawaban yang sama, sehingga Saksi menelpon Adik Sepupu Saksi atas nama Sdr. Prenjak (Saksi-3) untuk mencarikan tempat kontrakan dalam rangka menyelidiki Saksi-2. 4. Bahwa setelah mendapat tempat kontrakan, selanjutnya pada tanggal 11 Desember 2015 Saksi pulang ke Kudus dan tinggal di kontrakan tanpa memberitahu Saksi-2 dengan tujuan untuk menyelidiki kebenaran informasi tersebut. 5. Bahwa pada tanggal 15 Desember 2015, Saksi pernah melihat Terdakwa dengan berpakaian dinas loreng datang ke rumah Saksi-2, namun rumah dalam keadaan terbuka sehingga Saksi membiarkan saja sehingga saat itu Saksi sudah mengetahui Terdakwa adalah tentara namun saat itu belum tahu namanya. 6. Bahwa pada hari Rabu tanggal 16 Desember 2015 sekira pukul 14.00 Wib saat Saksi berada di pasar Karanganyar Demak melihat Saksi-2 mengendarai Spm Honda vario Nopol H 4734 ABE saat pulang dari sekolah SD tempat Saksi-2 mengajar, Saksi-2 menemui Terdakwa di depan BRI pasar Karanganyar Demak, setelah bertemu, Saksi melihat Saksi-2 berjabat tangan dan mencium tangan Terdakwa, setelah bercakap-cakap sebentar Terdakwa pergi menuju arah kota Kudus dengan mengendarai SPM Yamaha mio warna Hitam tanpa nopol dan kurang lebih 20 (dua puluh) menit kemudian Saksi-2 juga pergi ke arah kota Kudus dengan mengendari Spm Honda Vario Nopol H 4734 ABE, selanjutnya Saksi mengikuti dari belakang, sesampainya di jalan lingkar KudusJepara Saksi-2 berbelok masuk ke Hotel Star, setelah itu Saksi juga ikut masuk ke halaman Hotel Star dan melihat SPM yang dibawa Saksi-2 dan SPM yang dibawa Terdakwa berada di parkiran Hotel. 7. Bahwa kemudian Saksi menelpon Saksi-3 untuk datang ke Hotel Star dengan membawa teman, selanjutnya sekira pukul 14.30 Wib Sdr. Prenjak datang bersama 2 (dua) orang temannya, setelah itu Saksi menyuruh Sdr. Prenjak dan 2 (dua) temannya untuk menunggu di depan Hotel Star sambil mengawasi Saksi-2 yang sedang berada di dalam hotel, sedangkan Saksi pergi menuju ke Koramil 02/Jati, sesampainya di Koramil 02/Jati Saksi bertemu dengan Serka Ansori, selanjutnya Saksi mengajak Serka Ansori untuk pergi ke Hotel Star, sesampainya di Hotel Star Saksi dan Serka Ansori menuju ke Resepsionis dengan tujuan menanyakan kamar yang disewa Terdakwa dengan Saksi-2, namun tidak diberikan oleh Resepsionis Hotel, selanjutnya Serka Ansori menelpon temannya atas nama Serma Kuter manyuruh datang ke Hotel Star. 8. Bahwa setelah Serma Kuter datang dengan berpakaian dinas Loreng Resepsionis Hotel Star mau menunjukkan buku daftar tamu Hotel Star, kemudian Saksi bersama Serka Ansori dan Serma Kuter menuju kamar Nomor 16, sesampainya di depan kamar nomor 16 Serma Kuter mengetuk pintu kamar sebanyak tiga kali dan terdengar suara Terdakwa menjawab “Ya”, dan saat bersamaan Saksi mengintip dari celah korden jendela bekas lubang rokok yang berada di samping kanan pintu, melihat Saksi-2 tanpa
7 busana (telanjang bulat) lari masuk ke kamar mandi, setelah kurang lebih 15 (lima belas) menit kemudian pintu dibukakan oleh Terdakwa yang saat itu hanya memakai celana panjang sambil menaikkan dan membetulkan resleting celana, Saksi bertanya kepada Terdakwa “Mana KTAnya?”, Terdakwa diam saja, kemudian Serma Kuter berkata kepada Saksi “Jenengan diam saja, nanti saya urusi sendiri, dijamin aman, biar masalah ini tidak ramai, karena ini hotel, istrimu bawa pulang saja, pokoknya dijamin aman, nanti ini saya yang urusi”. 9. Bahwa setelah Terdakwa membukakan pintu, Terdakwa kembali masuk dan memakai kaos, tidak lama juga Saksi-2 keluar dari kamar mandi sudah dalam keadaan berpakaian lengkap. 10. Bahwa selanjutnya Saksi, Saksi-2 dan Sdr. Prenjak pergi menuju Polsek Jati untuk melaporkan perbuatan Terdakwa dengan Saksi-2, namun karena perkaranya melibatkan anggota TNI Saksi disarankan melapor ke Koramil saja, dan oleh anggota Koramil Saksi sempat disarankan untuk menyelesaikan secara musyawarah dan berdamai di rumah Pak Lurah namun pada saat di rumah Pak Lurah, Saksi-2 keluar tanpa pamit dan meninggalkan rumah Pak Lurah sehingga Saksi tidak mau berdamai dengan Terdakwa kemudian oleh anggota Koramil Saksi disarankan untuk melapor saja ke POM kemudian pada tanggal 18 Desember 2015 Saksi melaporkan perbuatan Terdakwa ke Subdenpom IV/3-2 Pati dan Saksi pernah membuat Surat Pengaduan atas dugaan perbuatan zinah antara Terdakwa dan Saksi-2 pada tanggal 18 Desember 2015. 11. Bahwa saat digerebek di Hotel Star jalan Jepara-Kudus di kamar nomor 16 Saksi tidak mengetahui Terdakwa dan Saksi-2 melakukan perzinahan atau tidak, namun saat digerebek Terdakwa dalam keadaan telanjang dada tidak memakai baju dan saat membukakan pintu sambil menaikkan risleting celananya, sedangkan Saksi-2 saat Saksi intip dalam keadaan tidak berbusana masuk kamar mandi dan setelah keluar dari kamar mandi sudah mengenakan pakaian lengkap. 12. Bahwa sejak Saksi melihat Saksi-2 masuk ke Hotel Star sampai terjadi penggerebekan, Terdakwa dan Saksi-2 berada di Hotel tersebut kurang lebih selama 45 menit dan setelah kejadian penggrebekan tersebut, Saksi menyita dua buah hanphone milik Saksi-2 dan didalam handphone tersebut terdapat beberapa foto Terdakwa sedang berpelukan dan berciuman dengan Saksi-2 (Saksi-2 cium pipi kanan Terdakwa) yang bertempat di pantai, di rumah makan dan juga di dalam handphone ada SMS dengan kata-kata mesra. 13. Bahwa Saksi setelah melihat Saksi-2 masuk kamar mandi dalam keadaan tidak berbusana bersama Terdakwa berada di dalam kamar hotel kemudian melihat foto-foto mesra yang ada di dalam handphone, Saksi sangat kecewa, marah dan merasa jijik sehingga Saksi merasa Saksi-2 telah menghianati pernikahan Saksi dan Saksi-2, Saksi merasa selama dalam ikatan perkawinan yang Saksi jalani, Saksi berusaha menjaga namun Saksi-2 dan Terdakwa telah menghancurkan semua. 14. Bahwa sebelum kejadian, selama berkeluarga dengan Saksi-2, Saksi bekerja dan semua penghasilan Saksi serahkan kepada Saksi-2 namun sejak kejadian ini, setelah tiga minggu kemudian Saksi kembali ke Batam untuk bekerja dan kembali ke Jawa pada minggu ke dua bulan Mei 2016 dan selama kurun waktu sejak bulan Januari tahun 2016 sampai dengan persidangan ini, Saksi hanya pernah mengirim uang melalui rekening Saksi-2 sebesar Rp.200.000,00(dua ratus ribu rupiah) karena sejak kejadian, anak pertama Saksi tinggal di rumah orang tua Saksi sedangkan anak yang ke dua tinggal bersama Saksi-2 dan setiap bulannya Saksi mengirim biaya hidup anak pertama Saksi rata-rata per bulannya sebesar Rp.2.500.000,00(dua juta lima ratus ribu rupiah) dan sebelum puasa, Saksi memberikan uang kepada anak ke dua Saksi kadang melalui anak pertama kadang Saksi tunggu saat keluar dari sekolah dan sampai saat ini Saksi selalu berusaha untuk menafkai anak-anak Saksi.
8 15. Bahwa alasan Saksi tidak mengirim biaya hidup secara layak kepada Saksi-2 dan anak ke dua Saksi karena Saksi-2 sejak kejadian tersebut tidak pernah menyesali perbuatannya dan tidak pernah meminta maaf kepada Saksi. 16. Bahwa sampai saat persidangan ini antara Saksi dan Saksi-2 belum pernah bercerai, Terdakwa juga belum pernah menjatuhkan talak kepada Saksi-2 sehingga sampai saat ini Saksi-2 masih sah istri Saksi dan sampai sekarang Saksi belum mengajukan gugat cerai namun sejak kejadian ini, Saksi tidak pernah lagi tinggal bersama Saksi-2 dan sejak kembali dari Batam, Saksi tinggal di rumah Saksi sendiri dan tidak pernah ada komunikasi dengan Saksi-2. 17. Bahwa sejak Saksi pulang dari Batam pada minggu ke dua bulan Mei 2016, Saksi merasa sudah lama proses hukumnya namun belum ada kejelasan sehingga Saksi berusaha lagi untuk mencari bukti tambahan bahwa Saksi-2 masih berhubungan dengan Terdakwa sampai akhirnya pada tanggal 22 Mei 2016 Saksi dibantu oleh Saksi-3, Sdr. Suyoko (teman Terdakwa) dan 4 (empat) anggota Poltabes dengan berpakaian preman kembali melakukan penggerebekan kepada Terdakwa dan Saksi-2 di Kamar Hotel Indra Prasta Nomor 306 yang saat itu Terdakwa menggunakan pakaian celana pendek, jaket warna Merah dan sandal kulit sedangkan Saksi-2 menggunakan pakaian celana panjang hitam, jaket Levis dan atas kejadian tersebut Saksi juga melapor dan sudah diperiksa di Denpom. 18. Bahwa atas kejadian yang ke dua tersebut, Saksi semakin yakin bahwa rumah tangga Saksi dan Saksi-2 tidak dapat dipertahankan lagi karena Saksi-2 maupun Terdakwa tidak pernah menyesali perbuatannya dan tidak pernah meminta maaf kepada Saksi dan Saksi berencana setelah persidangan ini selesai akan mengajukan gugat cerai dan meminta hak asuh kedua anak Saksi. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya, yang disangkal Terdakwa adalah : 1. Pada saat pintu hotel diketuk, tidak lebih dari dua menit sudah dibuka. 2. Saat membuka pintu Terdakwa hanya membetulkan celananya bukan menaikan risleting celananya. 3. Sejak cek in di kamar hotel sampai terjadi penggrebekan waktunya hanya kurang lebih 15 (lima belas) sampai 20 (dua puluh) menit saja tidak sampai 45 menit. 4. Terdakwa pernah meminta maaf kepada Saksi melalui SMS sekitar tanggal 17 dan 18 Desember 2015. 5. Terdakwa tidak pernah mendatangi rumah Sdri. Mawar (Saksi-2) baik berpakaian preman maupun dinas. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi tetap pada keterangannya. Saksi-2 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Mawar PNS/Guru SD, Gol. IIIa NIP. 198106052008012010 Demak, 5 Juni 1981 Perempuan Indonesia Islam Ds. Ngemplik Wetan Rt.005 Rw.002 Kec. Karanganyar Kab. Demak.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak pertengahan bulan Oktober 2015 di lampu merah depan RS Mardi Rahayu Kudus dan Terdakwa tidak ada hubungan famili/keluarga.
9 2. Bahwa Saksi kenal dengan Sdr. Jaran (Saksi-1) sejak tahun 1999 dalam hubungan suami istri menikah pada tahun 2001 di KUA Kec. Karanganyar Kab. Demak dan dari perkawinan tersebut Saksi telah dikaruniai dua orang anak laki-laki dan perempuan masing-masing atas nama Piyik umur 14 (empat belas) tahun dan Kutuk umur 9 (sembilan) tahun. 3. Bahwa pada awal pertengahan bulan Oktober 2015 Saksi bertemu dan berkenalan dengan Terdakwa saat berhenti di lampu merah depan RS Mardi Rahayu Kudus, setelah selesai ngobrol dan dari perkenalan tersebut Saksi dan Terdakwa saling bertukar nomor HP, selanjutnya Saksi dan Terdakwa sering komunikasi lewat telepon, SMS maupun ketemu langsung yang isinya Saksi curhat seputar tentang keadaan rumah tangga Saksi dengan Saksi-1 yang tidak harmonis sejak awal pernikahan, Saksi sering dipukul oleh Saksi-1 dan Saksi merasa Terdakwa bisa melindungi Saksi. 4. Bahwa pada akhir bulan Oktober 2015 pada saat sedang mengajar Saksi ditelpon oleh Terdakwa mengajak ketemuan di warung bakso Kriwil, setelah selesai mengajar Saksi menemui Terdakwa di warung bakso Kriwil di daerah Getas kab. Kudus, setelah bertemu Saksi dan Terdakwa berbincang-bincang sambil makan bakso bersama-sama, setelah selesai makan Saksi dan Terdakwa pulang ke rumah masing-masing, sebelum pulang, Saksi dan Terdakwa sempat berfoto selfie bersama dengan fose berpelukan dan Saksi menciumi pipi Terdakwa. 5. Bahwa hari-hari berikutnya Saksi sering berkomunikasi dan jalan bersama Terdakwa untuk sekedar mencari makan atau minum di sekitar kota Kudus, terakhir pada saat Saksi dan Terdakwa makan di rumah makan Bale Raos depan RS Mardi Rahayu Kab. Kudus Saksi dan Terdakwa foto Selfie berdua dengan pose berpelukan di halaman rumah makan. 6. Bahwa pada tanggal 16 Desember 2015 Saksi ditelpon Terdakwa diajak ketemuan sehabis pulang mengajar, kemudian sekira pukul 14.00 Wib setelah selesai mengajar Saksi menemui Terdakwa di jalan raya dekat terminal Kudus, setelah bertemu Terdakwa, sambil bersalaman dan mencium tangan Terdakwa, Terdakwa mengatakan “Yuk kita ngobrol-ngobrol, enaknya dimana ya, di Hotel saja yuk!”, dan Saksi jawab “Ya!”, selanjutnya Saksi dan Terdakwa pergi menuju Hotel Star Kudus, sesampainya di hotel Saksi dan Terdakwa menuju ruang Resepsionis dan setelah bertemu petugas Resepsionis Terdakwa memesan kamar, setelah dibayar oleh Terdakwa, Saksi dan Terdakwa diberi kunci kamar Nomor 16, kemudian Saksi dan Terdakwa masuk ke kamar nomor 16, setelah masuk ke dalam kamar, pintu kamar ditutup dan dikunci oleh Terdakwa, selanjutnya Saksi dan Terdakwa sambil duduk berdampingan di atas tempat tidur ngobrol tentang keadaan rumah tangga Saksi dan Terdakwa sempat memeluk Saksi dan menasehati Saksi sambil menepuk-nepuk pundak Saksi karena Saksi sempat menangis. 7. Bahwa sekira pukul 15.00 Wib ketika Saksi mau masuk ke kamar mandi Saksi mendengar ada yang mengetuk pintu, Saksi berada di kamar mandi kurang lebih 15-20 menit dan setelah Saksi keluar dari kamar mandi, Saksi melihat Saksi-1 bersama 2 (dua) orang anggota TNI sudah berada di depan pintu hotel. 8. Bahwa saat digrebek Saksi dan Terdakwa tidak melakukan perzinahan hanya berbincang-bincang saja, pada saat berbincang-bincang Terdakwa sempat membuka kaosnya karena di dalam kamar hotel ruangannya panas dan tidak ada AC hanya kipas angin saja, sedangkan Saksi masih berpakaian lengkap. 9. Bahwa pada saat Saksi dan Terdakwa berduaan di dalam kamar Hotel Star Kudus keadaan kamar hotel terkunci dari dalam, jendela dan gorden dalam keadaan tertutup.
10 10. Bahwa setelah keluar dari Hotel, Saksi dibawah ke Polsek dan ke Koramil dan saat di Koramil Saksi sempat meminta maaf kepada Saksi-1 selaku suami Saksi dengan mengatakan ”Aku njaluk ngapuro karo koe, aku pingin balik omah seng apik-apik”, yang artinya ”Saya minta maaf sama kamu, saya pingin pulang rumah baik-baik” namun Saksi-1 tidak memaafkan bahkan Saksi-1 pernah mengatakan ”Nasi sudah menjadi bubur saya mau ceraikan kamu”. 11. Bahwa sejak kejadian penggerebekan tersebut, Saksi sudah tidak tinggal bersama dengan Saksi-1 dan saat ini Saksi sudah mengajukan permohonan cerai melalui dinas dan tinggal menunggu ijin cerai dari dinas dan apabila sudah turun ijin baru mengajukan perceraian melalui Pengadilan Agama. 12. Bahwa selama Saksi dan Terdakwa berhubungan dan berteman dekat, sampai dengan digrebek di Hotel Star sudah kurang lebih 5 (lima) kali bertemu dan setiap bertemu Terdakwa kurang lebih 4 kali memberikan uang kepada Saksi dan total uang yang diberikan oleh Terdakwa kepada Saksi kurang lebih sebesar Rp.3.500.000,00 (tiga juta lima ratus ribu rupiah) dan semuanya Saksi pergunakan untuk keperluan sehari-hari. 13. Bahwa pada saat Saksi dan Terdakwa berfoto Selfie dengan pose berpelukan di rumah makan Bale Raos Kota Kudus tepatnya di halaman rumah makan dan pada saat berfoto Selfi dengan pose berpelukan dan mencium pipi Terdakwa di halaman warung bakso Kriwil, menurut Saksi tidak pantas dilakukan karena Terdakwa bukan suami Saksi dan apabila dilihat orang lain terutama keluarga Saksi maupun Terdakwa atau orang lain yang mengenal Saksi maka dapat menimbulkan fitnah dan juga sangat bertentangan dengan kepatutan, kesopanan, norma agama dan susila. 14. Bahwa setelah kejadian penggrebekan di Hotel Star Kudus, Saksi dan Terdakwa juga pernah digrebek oleh Saksi-1 dan teman-temannya di salah satu Hotel di Semarang, karena sebelum masuk hotel tersebut, Terdakwa menelpon Saksi ingin bertemu, setelah bertemu, Saksi melihat Terdakwa dalam keadaan sakit, wajah pucat dan keringat dingin sehingga Saksi langsung berinisiatif membawa Terdakwa ke Hotel dan setelah mendapat kamar yang saat itu dibayar oleh Saksi seharga Rp.200.000,00 (dua ratus ribu rupiah), Saksi dan Terdakwa langsung masuk kamar kemudian di dalam kamar Saksi memijat kaki, lutut dan punggung Terdakwa, dan sekira pukul 00.30 WIB dini hari, Saksi dan Terdakwa digrebek dan dalam perkara tersebut Saksi dan Terdakwa juga sudah diperiksa. 15. Bahwa atas kejadian tersebut, Saksi merasa menyesal atas perbuatannya namun Saksi sudah tidak mau lagi menjalin hubungan keluarga dengan Saksi-1 dan sudah mengajukan proses ijin perceraian dan Saksi juga berjanji akan memperbaiki diri agar menjalani hidup dengan lebih baik dan berjanji untuk tidak lagi berhubungan dengan Terdakwa dan Saksi juga meminta maaf kepada keluarga Terdakwa. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-3 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Prenjak. Swasta (usaha kosmetik). Demak, 17 September 1982. Laki-laki. Indonesia. Islam. Desa Tuwang Rt. 011 Rw. 003 Kec. Karanganyar Kab. Demak.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
11 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tanggal 16 Desember 2015 di Hotel Star Kudus saat digrebek dengan istri Sdr. Jaran (Saksi-1) Sdri. Mawar (Saksi-2) namun tidak ada hubungan famili/keluarga. 2. Bahwa Saksi kenal dengan Saksi-1, ada hubungan saudara sepupu, sekira awal bulan Desember tahun 2015 Saksi-1 menyuruh Saksi untuk mencarikan kamar kost untuk Saksi-1 tinggal dan Saksi sempat bertanya kenapa tidak pulang ke rumah istrinya, Saksi-1 menjawab bahwa ia mendapat informasi kalau istrinya sering pergi dengan lakilaki lain dan ingin menyelidiki kebenaran informasi tersebut, dan Terdakwa berpesan kepada Saksi agar ikut mengawasi Saksi-2. 3. Bahwa pada hari Selasa tanggal 15 Desember 2015, Saksi pernah melihat Terdakwa dengan berpakaian dinas loreng keluar dari rumah Saksi-2 dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio warna hitam tanpa plat nomor namun Saksi tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh Saksi-2 dan Terdakwa di rumah Saksi-2. 4. Bahwa pada hari Rabu tanggal 16 Desember 2015 sekira pukul 15.00 Wib Saksi bersama 2 (dua) temannya yaitu Sdr. Sigit HKuter dan Sdr. Pentet diajak oleh Saksi-1 untuk menggrebek istrinya yang sedang berduaan dengan Terdakwa di Hotel Star Kudus. 5. Bahwa setelah berada di depan Hotel Star Kudus, Saksi melihat sepeda motor milik Saksi-2 dan sepeda motor Yamaha Mio warna hitam tanpa plat nomor yang mirip sepeda motor yang dikendarai oleh Terdakwa pada tanggal 15 Desember saat keluar dari rumah Saksi-2 berada di parkiran Hotel selanjutnya Saksi-1 menyuruh Saksi mengawasi Saksi2 dan Terdakwa dari luar hotel memastikan masih berada di dalam hotel, selanjutnya Saksi-1 pergi melapor ke Koramil dan tidak lama datang Saksi-1 bersama dengan satu orang anggota Koramil. 6. Bahwa selanjutnya Saksi-1 dan anggota Koramil tersebut berusaha menanyakan keberadaan kamar hotel yang dipakai oleh Terdakwa dan Saksi-2 dan petugas hotel mau menunjukkan kamar hotel dengan kesepakatan tidak ada keributan di Hotel, setelah terjadi terjadi kesepakatan, Saksi, teman-teman Saksi, Saksi-1, Terdakwa, anggota Koramil dan didampingi oleh petugas hotel mendatangi kamar nomor 16, setelah berada di depan pintu kamar, anggota Koramil mengetuk pintu kamar sedangkan Saksi fokus mengawasi Saksi-1 jangan sampai Saksi-1 membuat keributan dan saat petugas Koramil mengetuk pintu, Saksi melihat Saksi-1 berusaha mengintip ke dalam kamar Hotel melalu jendela yang tertutup gorden. 7. Bahwa pada saat Terdakwa membukakan pintu kamar hotel, Saksi melihat Terdakwa dalam keadaan telanjang dada dan setelah membuka pintu, Terdakwa kembali masuk dan memakai baju kaos warna Putih bergaris-garis merah kemudian tidak lama kemduian Saksi-2 keluar dari kamar dalam keadaan berpakaian lengkap. 8. Bahwa kemudian Saksi mengantar Saksi-1 dan Saksi-2 untuk melaporkan perbuatan Terdakwa ke Polsek Jati Kab. Kudus, namun karena Terdakwa merupakan anggota TNI aktif Saksi dan Saksi-1 disarankan melapor ke Koramil 02/jati Kodim 0722/Kudus. 9. Bahwa Saksi sepengetahuan Saksi, sebelum terjadi penggrebekan tersebut, rumah tangga Saksi-1 dan Saksi-2 baik-baik saja, harmonis dan tidak pernah ada permasalahan keluarga dan setelah kejadian tersebut setahu Saksi keluarga Saksi-1 dan Saksi-2 sudah tidak harmonis dan sudah tidak tinggal bersama. 10. Bahwa perbuatan Terdakwa dan Saksi-2 bersama-sama di dalam kamar hotel adalah sangat tidak pantas dilakukan karena apabila dua orang lawan jenis sama-sama dewasa berada di dalam kamar sudah patut diduga telah melakukan perbuatan susila, dan saat melihat Terdakwa dan Saksi-2 berada di dalam satu kamar, Saksi selaku
12 saudara dari Saksi-1 merasa malu dan marah karena Saksi-2 telah menghianati rumah tangganya dengan Saksi-1. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-4 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat tanggal lahir Agama Kewarganegaraan Jenis Kelamin Tempat tinggal
: : : : : : :
Melati Ibu Rumah Tangga Wonogiri, 3 Agustus 1968 Islam Indonesia Perempuan Jl. Gedung Batu Utara V Nomor 20 Ds. Ngempla Simongan Rt. 006 Rw. 006 Kec. Semarang Barat Kota Semarang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 1985 di Semarang dalam hubungan suami istri menikah pada tanggal 29 Desember 1990 dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak, anak pertama laki-laki umur 24 tahun dan anak yang ke dua perempuan umur 21 tahun. 2. Bahwa kehidupan rumah tangga Saksi dengan Terdakwa sejak menikah sampai sekarang berjalan harmonis, namun untuk kebutuhan biologis sejak tahun 2014 ada kendala yaitu setiap akan berhubungan alat kelamin Terdakwa tidak bisa ereksi karena Terdakwa mengalami sakit komplikasi jantun, gula, liver, asam urat dan batu ginjal. 3. Bahwa sejak tahun 2003 Terdakwa sudah mengalami sakit gula, kemudian sejak tahun 2003 sampai dengan sekarang sering keluar masuk rumah sakit, setiap tahunnya kurang lebih 2 sampai 4 kali, pernah dua kali dirujuk dan opname ke Rumah Sakit Gatot Subroto dan bahkan pada tahun 2016 setiap bulannya masuk opname bahkan sudah dua kali masuk ICU Rumkit Tkt. III Bhakti Wira Tamtama Semarang dan sampai sekarang kesehatan Terdakwa semakin menurun. 4. Bahwa pada tanggal 16 Desember 2015 sekira pukul 23.00 Wib Saksi menelpon Terdakwa menanyakan keberadaannya, dijawab Terdakwa masih berada di Makodim 0715/Demak karena ketangkap digrebek di hotel bersama seorang perempuan bernama Sdri. Mawar (Saksi-2), kemudian pada tanggal 18 Desember 2015 Saksi datang menemui Terdakwa di Sel Tahanan Kodim 0715/Demak sambil mengantar makanan dan obat, sewaktu bertemu Terdakwa berkata “Bu saya minta maaf”, Saksi jawab “Lho memangnya bisa?”, dijawab Terdakwa “Saya belum melakukan, gak bisa yo, demi Allah gak bisa”, pada waktu itu Terdakwa berkata sambil menangis, kemudian Saksi menenangkan Terdakwa. 5. Bahwa sejak Terdakwa sakit, apabila kambuh maka Saksi selalu merawat Terdakwa, sampai saat ini Saksi tetap sayang kepada Terdakwa dan sudah memaafkan kesalahan Terdakwa dan Saksi berharap agar Terdakwa bertobat, tidak melakukan perbuatannya lagi dan apapun yang terjadi Saksi siap untuk selalu merawat Terdakwa. 6. Bahwa untuk membuktikan Terdakwa dalam keadaan sakit dan masih dalam rawat jalan, Saksi mengajukan satu bundel bukti rekam medik Terdakwa berupa satu lembar foto copy Surat Perjanjian Kontrol Masih Dalam Perawatan Rawat Jalan dari Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Karyadi atas nama Terdakwa, satu lembar foto copy Surat Istirahat Sakit Nomor : 07/VI/2016 tanggal 18 Juni 2016 dari Rumkit Tk. 04.06.02 Bhakti Wira Tamtama Semarang atas nama Terdakwa, satu lembar foto copy hasil pemeriksaan Glukosa dari laboratorium klinik Cito tanggal 28 Januari 2016 atas nama Terdakwa, Surat pulang keperawatan atas nama Terdakwa dari Rumkit TK. III Bhakti Wira Tamtama
13 Semarang dan satu lembar foto copy Surat Permintaan Pemeriksaan dengan sinar X (rontgen) atas nama Terdakwa dari Rumkit TK. III Bhakti Wira TamtamaSemarang. 7. Bahwa Saksi mengharapkan atas kejadian tersebut, Saksi-1 dapat memaafkan perbuatan Terdakwa dan mohon kepada Majelis agar meringankan hukuman Terdakwa. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-5 : Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Kepodang Serka, 3930189400972. Babinsa Ramil 02/Jati. Kodim 0722/Kudus. Pati, 29 September 1972. Laki-laki. Indonesia. Islam. Desa Tumpangkrasak Rt.02 Rw.06 Kec. Jati Kab. Kudus.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa sebelum terjadi perkara ini, Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan famili/keluarga. 2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 16 Desember 2015 sekira pukul 14.15 Wib saat Saksi sedang piket di Koramil 02/Jati datang Sdr. Jaran (Saksi-1) dengan tergopohgopoh laporan dan mengajak Saksi untuk menggrebek istrinya Sdri. Mawar (Saksi-2) yang sedang berduaan dengan Terdakwa di Hotel Star Kudus, kemudian Saksi bersama Saksi-1 pergi menuju Hotel Star Kudus, sesampainya di Hotel Star Kudus sudah menunggu 3 (tiga) teman Saksi-1 yaitu Sdr. Prenjak (Saksi-3), Sdr. Pentet dan Sdr. Sigit HKuter, selanjutnya Saksi bersama Saksi-1 menuju resepsionis menanyakan kamar yang disewa Terdakwa dengan Saksi-2 namun tidak diberitahukan oleh Resepsionis, setelah itu Saksi menghubungi Serma Kuter (Saksi-6) untuk datang ke Hotel Star Kudus. 3. Bahwa setelah Saksi-6 datang ke Hotel, petugas resepsionis Hotel Star Kudus mau menunjukkan kamar yang disewa Terdakwa dan Sdri. Mawar dengan ketentuan tidak ada tindakan anarkis, setelah terjadi kesepakatan selanjutnya petugas resepsionis memberitahukan kamar yang dipakai oleh Terdakwa dan Saksi-2 berada di kamar nomor 16, kemudian Saksi bersama Saksi-6, Saksi-1 dan teman-temannya menuju kamar nomor 16, selanjutnya Saksi-6 mengetuk pintu kamar nomor 16 dan terdengar Terdakwa menjawab “Ya”, dan saat pintu kamar diketuk, Saksi melihat Saksi-1 berusaha melihat ke dalam kamar melalui celah jendela kamar, kurang lebih tiga menit kemudian Terdakwa keluar dari kamar dengan keadaan tidak memakai baju sambil membetulkan celana, lalu Saksi bertanya “Anggota pak?”, dijawab Terdakwa “Ya”, setelah itu Saksi meminta KTA Terdakwa dan memfoto KTA tersebut dan kurang lebih 5 (lima) menit kemudian Saksi-2 keluar dari kamar. 4. Bahwa kemudian Terdakwa dan Saksi-2 dibawa ke ruang Lobi Hotel, karena melihat Saksi-1 emosi Saksi-6 berusaha menenangkan dengan berkata “Jenengan diam saja, nanti saya urusi sendiri, dijamin aman, biar masalah ini tidak ramai, karena ini hotel, istrimu bawa pulang saja, pokoknya dijamin aman, nanti ini tentaranya saya yang urusin, saat itu Saksi-1 berkata “Ayo kita laporan saja!”, selanjutnya Saksi-1 dan temantemannya membawa Saksi-2 ke Polsek Jati, sedangkan Saksi membawa Terdakwa ke Koramil 02/Jati. 5. Bahwa ketika Saksi melakukan penggrebekan, Terdakwa keluar hanya dengan telanjang dada sambil membetulkan celananya, sedangkan Saksi-2 bersembunyi di
14 kamar mandi, setelah beberapa saat barulah keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap. 6. Bahwa pada saat berada di Koramil 02/Jati, Terdakwa dan Saksi-1 bersama Saksi2 pernah diadakan mediasi untuk diselesaikan secara kekeluargaan yang dihadiri oleh staf Intel Kodim Kudus, staf Intel Kodim Demak, Danramil 09/Karang Tengah, Terdakwa, Saksi-1 dan Saksi-2 namun tidak terjadi perdamaian. 7. Bahwa perbuatan Terdakwa berada di dalam satu kamar bersama dengan Saksi-2 dimana Saksi-2 bukan keluarga atau istrinya adalah perbuatan yang sangat bertentangan dengan norma agama, kesusilaan dan mengakibatkan keluarga Saksi-1 dan Saksi-2 menjadi tidak harmonis dan sangat mencemarkan nama baik institusi TNI dan pada khususnya kesatuan Kodim 1716/Demak. 8. Bahwa menurut Saksi antara Terdakwa dan Saksi-2 berada di dalam kamar tersebut bisa saja berbuat mesum dan melihat keadaan tersebut, Saksi merasa malu, karena Terdakwa seorang tentara, melanggar norma susila, agama dan kesopanan, dan saat kejadian tersebut, Terdakwa dalam keadaan sehat wal’afiat dan terlihat gemuk. 9. Bahwa setelah kejadian tersebut, Saksi mendapat informasi bahwa Terdakwa dan Saksi-2 kembali digrebek di salah satu Hotel di Semarang dalam perbuatan yang sama. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya Saksi-6 : Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Kuter Serma, 31930794680971 Babinsa Ramil 02/Jati Kodim 0722/Kudus Kudus, 5 September 1971 Laki-laki Indonesia Islam Desa Loram Wetan Rt.03 Rw.04 Kec. Jati Kab. Kudus.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa sebelum perkara ini terjadi, Saksi tidak kenal dan tidak ada hubungan famili/keluarga. 2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 16 Desember 2015 Saksi ditelpon oleh Serka M. Ansori (Saksi-5) agar merapat ke Hotel Star Kudus, sesampainya di Hotel Star Kudus dan bertemu dengan Saksi-5 memberitahu di dalam Hotel Star Kudus diduga ada seorang anggota TNI yaitu Terdakwa yang sedang berduaan dengan Sdri. Mawar (Saksi-2) istri Sdr. Jaran (Saksi-1) dan mengatakan kalau Saksi-5 sudah berkoordinasi dengan pihak Resepsionis hotel untuk membukakan pintu yang disewa Terdakwa tersebut namun pihak hotel tidak bersedia. 3. Bahwa selanjutnya Saksi berkoordinasi dengan resepsionis hotel dan diperbolehkan membuka kamar yang disewa oleh Terdakwa dan Saksi-2 dengan ketentuan tidak ada keributan selanjutnya petugas resepsionis memberitahukan kamar nomor 16, kemudian Saksi mengetuk pintu kamar nomor 16 dan dibukakan oleh Terdakwa dengan posisi pintu dibuka sedikit dan Terdakwa mengeluarkan kepalanya sedikit, lalu Saksi langsung mundur membelakangi pintu untuk menghalangi Saksi-1 agar tidak membuat keributan dengan Terdakwa, selanjutnya Saksi-5 menemui Terdakwa dan tidak lama kemudian Saksi melihat Terdakwa dan Saksi-2 keluar dari kamar dengan pakaian lengkap.
15 4. Bahwa kemudian Saksi mengajak Terdakwa, Saksi-2 dan Saksi-1 ke Lobi Hotel untuk membicarakan masalah tersebut dan dari hasil pembicaraan Saksi-1 menghendaki masalah tersebut dilaporkan ke pihak yang berwajib, selanjutnya Saksi mengantar Saksi1 dan Saksi-2 ke Polsek Jati dan setelah keluarga Saksi-2 datang di Polsek Jati, Terdakwa, Saksi-1 dan Saksi-2 kembali dibawa ke Koramil 02/Jati selanjutnya Saksi meninggalkan Polsek Jati menuju kantor Pura HO untuk melakukan pengamanan sehingga kelanjutan permasalahannya Saksi sudah tidak mengetahui. 5. Bahwa Saksi Terdakwa dan Saksi-2 berada di dalam satu kamar patut diduga sudah berbuat zinah dan Saksi selaku anggota TNI merasa malu melihat perbuatan Terdakwa tersebut, telah melanggar norma agama, norma keprajuritan, kesusilaan dan kesopanan. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang, bahwa Oditur Militer menerangkan Saksi-7 atas nama Sigit HKuter dan Saksi-8 atas nama Perkutut sudah dipanggil berdasarkan ketentuan perundangundangan yang berlaku namun sampai saat ini belum hadir dan belum ada keterangan dan Oditur Militer menyatakan tidak sanggup lagi menghadirkan para Saksi tersebut, Oditur Militer juga menerangkan para Saksi tersebut sudah memberikan keterangan dibawah sumpah di tingkat penyidikan, oleh karenanya Oditur Militer memohon agar keterangan para Saksi tersebut dibacakan, berdasarkan pasal 155 UU Nomor 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer, keterangan para Saksi tersebut dapat dibacakan dan nilainya sama dengan para Saksi yang hadir. Atas persetujuan Terdakwa, Hakim Ketua memerintahkan Oditur Militer membacakan keterangan para Saksi tersebut sebagai berikut : Saksi-7 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Derkuku Swasta Jepara, 5 Mei 1992 Laki-laki Indonesia Islam Desa Welahan Rt.05 rw.02 Kec. Welahan kab. Jepara.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1.
Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan famili/keluarga.
2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 16 Desember 2015 sekira pukul 15.00 Wib Saksi bersama Sdr. Pentet diajak oleh Sdr. Prenjak (Saksi-3) untuk menggrebek istri Sdr. Jaran (Saksi-1) yaitu Sdri. Mawar (Saksi-2) yang sedang berduaan dengan Terdakwa di Hotel Star Kudus. 3. Bahwa sesampainya di Hotel Star Kudus Saksi bersama Saksi-3, Sdr. Pentet, Saksi-1, Serka Muhammad Ansori (Saksi-5) dan Serma Kuter (Saksi-6) mengrebek Saksi-2 dan Terdakwa yang sedang berduaan di kamar nomor 16 Hotel Star Kudus. 4. Bahwa pada saat digrebek Terdakwa dalam keadaan telanjang dada dan hanya memakai celana panjang, sedangkan Saksi-2 keluar dari kamar hotel masih berpakaian lengkap. 5. Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah Terdakwa dan Saksi-2 melakukan perzinahan di dalam kamar nomor 16 Hotel Star Kudus.
16 Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya namun sepengetahuan Terdakwa saat Terdakwa membuka pintu, Saksi berada di Teras Hotel tidak berada di depan kamar Nomor 16 yang Terdakwa sewa. Saksi-8 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat tanggal lahir Agama Jenis kelamin Kewarganegaraan Tempat tinggal
: : : : : : :
Perkutut Swasta (pegawai Hotel Star Kudus) Kudus, 29 Januari 1984 Islam Laki-laki Indonesia Desa Larikrejo Rt.001 Rw.003 Kec. Undaan Kab. Kudus.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga/ family. 2. Bahwa pada tanggal 16 Desember 2015 sekira pukul 14.20 Wib Terdakwa dengan mengendarai SPM Yamaha Mio tanpa plat nomor datang bersama Sdri. Mawar (Saksi-2) yang mengendarai SPM Honda Vario Nopol H 4734 ABE ke hotel Star Kudus, kemudian Terdakwa datang ke Resepsionis untuk menyewa kamar hotel dengan menyerahkan kartu identitas berupa SIM atas nama Kobra dan setelah membayar uang sewa kamar sebesar Rp.75.000,00(tujuh puluh lima ribu rupiah) Saksi menyerahkan kunci kamar nomor 16 kepada Terdakwa, selanjutya Terdakwa pergi menuju kamar nomor 16 Hotel Star Kudus. 3. Bahwa sekira pukul 14.45 Wib datang Sdr. Jaran (Saksi-1) yang mengaku suami dari Sdri. Mawar (Saksi-2) bersama 3 (tiga) orang temannya dan 1(satu) orang anggota Koramil 02/Jati Kodim 0722/Kudus atas nama Serka Muh. Ansori (Saksi-5), pada saat bertemu Saksi-1 bertanya, “Mas, ini istriku ada di dalam hotel ini, saya sudah tahu, motornya ada di parkiran”, Saksi jawab “Saya cek dulu Pak di buku tamu, nanti takutnya keliru”, setelah Saksi cek di daftar buku tamu, orang yang dimaksud tersebut berada di kamar nomor 16. 4. Bahwa kemudian datang Serma Kuter (Saksi-6) dengan berpakaian dinas loreng mengatakan kepada Saksi-1 dan teman-temannya yang lain, “Nanti pintu kamar nomor 16 saya ketok, yang penting jangan ada keributan dan kekerasan”, setelah disetujui, Saksi-6 bersama Saksi-1 dan yang lainnya menuju kamar nomor 16, setelah Saksi-6 mengetuk pintu, dibukakan oleh Terdakwa yang hanya memakai celana panjang dan tidak memakai baju/telanjang dada, selanjutnya Terdakwa memakai kaos dan menuju lobi hotel, tidak lama kemudian Saksi-2 keluar dari kamar nomor 16 dan ikut bergabung di ruang lobi hotel berbincang-bincang dengan rombongan Saksi-1 dan Terdakwa, setelah itu sekira pukul 15.20 Wib Saksi-1, Saksi-2, Saksi-5, Saksi-6 dan Terdakwa pergi dari hotel Star Kudus entah kemana. 5. Bahwa saksi tidak mengetahui apakah Terdakwa dan Saksi-2 melakukan tindakan asusila maupun perzinahan di dalam kamar nomor 16 Hotel Star Kudus. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang, bahwa di persidangan Oditur Militer menghadapkan Saksi tambahan atas nama dr. Kenari, Sp., PD. selaku dokter Rumah Saskit Tgt III/Bakti Wira Tamtama Semarang yang menangani Terdakwa untuk memastikan kondisi kesehatan Terdakwa apakah dapat melanjutkan persidangan dalam pemeriksaan perkara ini atau tidak karena setiap persidangan dibuka, Terdakwa menyatakan sehat dan dapat mengikuti
17 persidangan namun secara fisik, Terdakwa selalu batuk, gemetar dan seperti mau muntah. Menimbang, bahwa Saksi tambahan tersebut di persidangan menerangkan sebagai berikut : Nama lengkap Pangkat, NRP. Jabatan Kesatuan Tempat tanggal lahir Agama Jenis kelamin Kewarganegaraan Tempat tinggal
: : : : : : : : :
dr. Kenari, Sp.PD. Mayor Ckm., 11970010250270. Waka Rumkit Tgk. III/Bakti Wira Tamtama. Kesdam IV/Diponegoro. Madiun, 18 Februari 1970 Islam Laki-laki Indonesia Jl. Cpokro IE Semarang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena Terdakwa adalah pasien Saksi sejak bulan Januari 2016 namun tidak ada hubungan keluarga/family. 2. Bahwa sejak awal Saksi menangani Terdakwa, Terdakwa teridentifikasi mengalami sakit komplikasi diabetes, darah tinggi, jantung koroner dan gangguan ginjal. 3. Bahwa Terdakwa sering datang kontrol ke rumah sakit tentara Tingkat III/Bakti Wira Tamtama, termasuk pada tanggal 30 Juni 2016 dibawa oleh istrinya dalam keadaan tidak bisa berjalan, batuk-batuk, mual-mual dan gemetaran sehingga Terdakwa dirawat inap di ruangan ICU sejak tanggal 30 Juni 2016 sampai dengan tanggal 3 Juli 2016 dan diperbolehkan pulang pada tanggal 3 Juli 2016 dengan ketentuan dua minggu sekali harus kontrol untuk pemeriksaan kondisi dan pengambilan obat. 4. Bahwa pada tanggal 11 Juli 2016, Terdakwa kontrol rutin dan pada saat itu Terdakwa disarankan Saksi untuk rawat inap kembali di Rumkit namun Terdakwa tidak mau dan mengatakan rawat jalan saja, Saksi memperbolehkan dengan ketentuan apabila terjadi sesuatu menjadi tanggungjawab pasien/Terdakwa. 5. Bahwa Saksi merekomendasikan Terdakwa dapat melanjutkan persidangan dalam pemeriksaan perkara ini dengan ketentuan hanya bisa mengikuti satu jam setiap kali sidang karena dikawatirkan penyakit Terdakwa akan kambuh terutama gangguan jantungnya, Saksi juga sudah menyampaikan kepada pihak kesatuan Terdakwa bahwa dalam berdinas sehari-hari, Terdakwa hanya dapat bekerja empat sampai lima jam, itupun setiap jamnya harus ada jedah istirahatnya. 6. Bahwa Saksi tidak dapat memprediksi apakah Terdakwa dapat kembali sembuh atau tidak karena sejak ditangani Saksi, kondisi Terdakwa tidak ada tanda-tanda sembuh sempurna dan bahkan kondisi Terdakwa cenderung menurun. 7. Bahwa Terdakwa dalam menetralkan sakit diabetesnya sudah menggunakan suntikan insulin setiap hari dan Saksi juga sudah menyarankan kepada Terdakwa boleh bekerja/berolahraga ringan saja (hanya bisa olah raga jalan), setiap kali olah raga paling lama 30 menit. 8. Bahwa di persidangan Terdakwa mengalami batuk-batuk, mual-bual namun tidak muntah dan badannya gemetaran, sejak ditangani Saksi, Terdakwa apabila batuk dan seperti mau muntah namun tidak muntah serta badannya gemetaran memang demikian dan badan gemetaran akibat penyakit diabetesnya namun keadaan Terdakwa dalam persidangan seperti saat ini masih dalam batas yang normal.
18 9. Bahwa pengalaman Saksi dalam menangani sakit seperti Terdakwa ini, hampir semua pasien diabetes fungsi sexualnya cenderung menurun dan bahkan tidak berfungsi sama sekali, fungsi sexualnya sewaktu-waktu dapat berfungsi hanya dengan dipacu obat penguat sex namun apabila penyakit diabetesnya sudah konflikasi dengan jantung maka tidak boleh karena memicu serangan jantungnya. 10. Bahwa setelah Saksi memberikan keterangan dalam persidangan ini, secepatnya akan membuat resume rekam medik penyakit Terdakwa dan saran apa yang harus dijaga dan dipatuhi oleh Terdakwa dalam kesehariannya dan juga untuk keperluan persidangan dalam perkara ini. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa tidak menanggapi karena menurut Terdakwa yang tahu tentang penyakit dan keadaan Terdakwa adalah Saksi sendiri. Menimbang, bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD sejak tahun 1987 melalui pendidikan Secaba milsuk tahun 1987 di Pusdik Arhanud Karangploso Malang Jawa Timur, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Serda dilanjutkan mengikuti pendidikan Susjurba Arhanud di Pusdik Arhanud Malang, setelah lulus ditempatkan di Pusen Art Malang, setelah mengalami beberapa kali mutasi terakhir Terdakwa ditugaskan di Kodim 0716/Demak dengan jabatan Baur Wanra Ramil 09/Karangtengah Kodim 0716/ Demak sampai dengan sekarang masih berdinas aktif dengan pangkat Peltu NRP 622248. 2. Bahwa di dalam perkara ini Terdakwa tidak ditahan, belum pernah dijatuhi hukuman disiplin maupun pidana, Terdakwa belum pernah tugas operasi militer, Terdakwa berprestasi dalam bidang olah raga tinju dan tarung bebas kelas 70, tahun 2002-2003 juara nasional (juara satu nasional) sebanyak 5 kali berturut-turut dan sampai sekarang masih menjabat sebagai pelatih tinju, sudah mendapatkan penghargaan satya lencana 8 tahun, 16 tahun, 24 tahun dan Narariya Kartika Eka Paksi. 3. Bahwa Terdakwa sudah menikah dengan Sdri. Melati (Saksi-4) pada tanggal 29 Desember 1990 dan sudah dikarunia dua orang anak dan selama berkeluarga hidup harmonis dan tidak pernah ada permasalahan yang berarti. 4. Bahwa sejak tahun 2003 saat masih berdinas di Kalimantan, Terdakwa mulai merasakan sakit dan sempat cek laboratorium, hasilnya gula Terdakwa mencapai 289 dan pada tahun 2004 dirujuk ke Rumah Sakit Gatot Subroto dan divonis selain gula juga ada gangguan ginjal sehingga disarankan untuk cuci darah namun Terdakwa tidak mau dan memilih untuk berobat alternatif dan saat itu masih aktif olah raga tinju dan tarung bebas, selain itu sudah menjadi pelatih tinju. 5. Bahwa pada tahun 2011 sejak Terdakwa sudah dinas di Semarang, kembali sakit ginjal dan dirujuk kembali ke Rumah Sakit Gatot Subroto dan disarankan lagi untuk menjalani cuci darah namun Terdakwa tetap tidak mau dan tetap melanjutkan berobat alternatif dan saat itu masih bertinju walaupun tidak lagi mengikuti pertandingan sambil merangkap sebagai pelatih dan sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, setiap tahunnya 2 sampai 4 kali opname di rumah sakit dan sepanjang tahun 2016 setiap bulannya masuk rawat inap termasuk pada bulan Februari masuk ICU jantung selama 4 hari, dan pada bulan Juni masuk ICU karena jantung dan gula dan terakhir Terdakwa tidak dapat menghadiri sidang lanjutan pada sidang sebelumnya karena Terdakwa di opname di rumah sakit Tgk. III Bhakti Wira Tamtama pada tanggal 18 Agustus sampai dengan tanggal 23 Agustus 2016. 6. Bahwa sejak Terdakwa dinyatakan terkena penyakit gula, sejak tahun 2003 fungsi sexual Terdakwa sudah mulai menurun dan sejak tahun 2014, fungsi ereksi sexual Terdakwa sudah tidak berfungsi sama sekali dan sudah berupaya dengan segala cara
19 namun sudah tidak bisa lagi berhubungan badan (bersetubuh), walaupun di dalam hati masih mau bersetubuh. 7. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdri. Mawar (Saksi-2) sekira awal bulan Oktober 2015 saat sama-sama mengendarai SPM dan berhenti di lampu merah depan RS Mardi Rahayu Kudus, pada saat itu Terdakwa berbincang-bincang dengan Saksi-2 dan meminta nomor HP Saksi-2, kemudian Terdakwa dan Saksi-2 sering berhubungan lewat HP baik telepon maupun SMS. 8. Bahwa kemudian Terdakwa dan Saksi-2 sering berkomunikasi, dimana Saksi-2 sering curhat dimana hubungan keluarganya kurang harmonis karena Saksi-2 sering dipukul oleh Suaminya dan menurut Saksi-2 sudah berpisah dengan suaminya namun belum bercerai sehingga Terdakwa merasa ibah oleh karenanya hubungan Terdakwa dengan Saksi-2 menjadi dekat dan akhirnya berpacaran/berselingkuh, kemudian Terdakwa dan Saksi-2 sering keluar bareng untuk sekedar makan dan berbincangbincang. 9. Bahwa sekira akhir bulan Oktober 2015 Terdakwa dan Saksi-2 bertemu di warung bakso Kriwil daerah Getas Kab. Kudus, sewaktu makan bakso bersama Terdakwa dan Saksi-2 berfoto selfie bersama dengan pose berpelukan, mencium pipi dan mencium kening di teras tempat jualan bakso, selain itu Terdakwa dan Saksi-2 juga pernah berfoto selfie di halaman rumah makan Bale Raos Kudus dengan Pose berpelukan dan setiap berfoto yang memeluk adalah Saksi-2 dan setiap berfoto selalu dilakukan di tempat umum. 10. Bahwa pada tanggal 16 Desember 2015 Terdakwa janjian bertemu dengan Saksi-2 di depan pasar Karanganyar, setelah bertemu Saksi mencium tangan Terdakwa dan berbincang-bincang sebentar, kemudian Terdakwa berkata kepada Saksi-2 “Ini mau kemana?”, dijawab Saksi-2 “Manut-manut”, lalu Terdakwa berkata lagi “Ya Ayo!”, selanjutnya Terdakwa pergi dengan mengendarai SPMnya diikuti oleh saksi-2 dari belakang, sewaktu melintasi jalan Jepara-Kudus sekira pukul 14.00 Wib tepatnya di depan Hotel Star Kudus Terdakwa berfikir untuk ketemuan dengan Saksi-2 di Hotel saja, selanjutnya Terdakwa membelokkan SPMnya masuk ke dalam Hotel Star Kudus. 11. Bahwa setelah memarkirkan SPMnya Terdakwa memesan kamar ke Resepsionis Hotel Star Kudus dan diberi kunci kamar nomor 16, kemudian Terdakwa masuk ke kamar nomor 16, setelah masuk ke dalam kamar nomor 16 Terdakwa keluar lagi dan memanggil Saksi-2 yang masih menunggu di parkiran untuk masuk ke dalam kamar, setelah masuk Terdakwa mengunci pintu kamar dan berbincang-bincang dengan Saksi-2 diatas kasur tempat tidur sambil membuka kaosnya karena merasa kepanasan dan juga takut ketahuan. 12. Bahwa sekira pukul 15.00 Wib saat Terdakwa duduk menunggu Saksi-2 yang sedang berada di dalam kamar mandi tiba-tiba kamar diketuk orang dari luar, setelah pintu kamar Terdakwa buka sambil mengambil kaos yang ditaruh dibelakang pintu dan memakainya, Terdakwa melihat 2 (dua) orang anggota Koramil 02/Jati Kodim 0722/Kudus yaitu Serka M. Ansori (Saksi-5) dan Serma Kuter (Saksi-6) bersama suami Saksi-2 yaitu Sdr. Jaran (Saksi-1) dan teman-temannya, kemudian Terdakwa dan Saksi2 dibawa ke lobi Hotel sambil diikuti oleh Saksi-2, saat itu Saksi-5 berkata kepada Terdakwa “Kamu dari mana?”, Terdakwa jawab “Dari Kodim 0716/Demak”, selanjutnya KTA Terdakwa diminta oleh Saksi-5. 13. Bahwa kemudian terjadi berdebatan antara Terdakwa dan Saksi-1 yang ditengahi oleh Saksi-5 dan Saksi-6, selanjutnya Saksi-1 dan Saksi-2 pergi meninggalkan Hotel Star Kudus, sedangkan Terdakwa dibawa oleh Saksi-5 ke Koramil 02/Jati Kodim 0722/Kudus.
20 14. Bahwa Terdakwa bertemu dengan Saksi-2 kurang lebih lima kali pertemuan dan setiap pertemuan, Terdakwa selalu memberikan uang kepada Saksi-2 kurang lebih Rp.3.500.000,00(tiga juta lima ratus ribu rupiah) karena Saksi-2 dan anak-anaknya kurang diperhatikan oleh suaminya. 15. Bahwa pada tanggal 4 Juni 2016, Terdakwa menghubungi Saksi-2 untuk bertemu kemudian Saksi menjemput Terdakwa yang saat itu dalam keadaan sakit kemudian membawa Terdakwa ke dalam kamar Hotel Indra Prasta Semarang, saat di kamar, Saksi-2 memijat Terdakwa di bagian kaki dan bahu yang kemudian digrebek lagi oleh Saksi-1 bersama-sama dengan anggota polisi berpakaian preman dan teman-teman Saksi-1. 16. Bahwa Terdakwa sebelumnya sudah mengetahui kalau Saksi-2 sudah bersuami punya anak dan menyadari perbuatan Terdakwa pergi berdua dengan Saksi-2, makan bareng, berfoto bersama dengan saling berpelukan dan berciuman dan juga berduaan di dalam kamar hotel adalah perbuatan yang tidak pantas dilakukan, melanggar norma susila, agama dan kesopanan namun tetap dilakukan dan atas perbuatannya tersebut, Terdakwa merasa menyesal, berjanji tidak berbuat lagi dan sejak Terdakwa tertangkap lagi yang kedua kali, Terdakwa sudah tidak pernah berhubungan lagi dengan Saksi-2 dan ingin bertobat dan memperbaiki pola hidup dengan keluarga. 17. Bahwa saat Terdakwa dan Saksi-2 melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini sampai dengan persidangan ini Terdakwa masih terikat perkawinan dengan Saksi-4 dan tidak akan bercerai, saat ini Terdakwa sedang menjalani MPP menjelang pensiun bulan Januari 2017, demikian juga dengan Saksi-2 masih terikat perkawinan dengan Saksi-1. Menimbang, bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa : 1.
Surat-surat : a. 1 (satu) lembar Kartu Penunjukan Istri (KPI) atas nama Peltu Kobra (Terdakwa) kepada Sdri. Melati (Saksi-4) Noreg B.107/VI/ TPR/VI/1990, sebagai bukti bahwa Saksi-4 adalah istri sah Terdakwa menurut peraturan administrasi prajurit TNI. b. 1 (satu) lembar Kartu Keluarga (KK) atas nama Sdr. Jaran (Saksi-1) Nomor 3321091012040009, dimana di dalam KK tersebut menerangkan Sdri Mawar (Saksi-2) berstatus sebagai istri Saksi-1. c. 1 (satu) buah Buku Kutipan Akta Nikah Nomor 460/62/XII/1990 tanggal 29 Desember 1990 dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah atas nama Kobra (Terdakwa) dengan Sdri. Melati (Saksi-4), menunjukkan bahwa antara Terdakwa dan Saksi-4 masih dalam ikatan perkawinan yang sah. d. 1 (satu) buah Buku Kutipan Akta Nikah Nomor 164/47/III/2001 tanggal 13 Maret 2001 dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah atas nama Sdr. Jaran (Saksi-1) dengan Sdri. Mawar (Saksi2), membuktikan bahwa antara Saksi-1 bersama Saksi-2 masih terikat perkawinan yang sah.
2.
Barang-barang : a. 1 (satu) buah HP merk Oppo R 8331K warna hijau toska dan 1 (satu) buah HP Merk Nokia Model 105 type RM908 milik Sdri. Mawar (Saksi-2) yang diserahkan oleh Sdr. Jaran (Saksi-1) sebagai bukti adanya komunikasi dan foto bersama antara Terdakwa dan Saksi-2.
21 b. 1 (satu) unit SPM Yamaha Mio GT warna Hitam tanpa Nopol, tanpa STNK dan tanpa BPKB, kendaraan yang dikendarai oleh Terdakwa saat bertemu dengan Sdri. Mawar (Saksi-2) di Hotel Star Kudus. Menimbang, bahwa barang bukti surat-surat tersebut telah dibacakan dan diperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi di persidangan serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, semuanya membenarkan, setelah diteliti dengan cermat barang bukti tersebut berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lainnya, dimana Saksi-2 masih terikat perkawinan yang sah dengan Saksi-1, demikian juga antara Terdakwa dengan Saksi-4 masih terikat perkawinan secara sah karena baik antara Saksi-1 dan Saksi-2, demikian juga antara Terdakwa dengan Saksi-4 belum pernah bercerai berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian perkara ini. Menimbang, bahwa barang bukti 2 (dua) buah HP masing-masing merk Oppo dan merk Nokia milik Sdri. Mawar telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi, juga telah diterangkan sebagai barang bukti yang dipergunakan oleh Sdri. Mawar berkomunikasi dan berfoto bersama Terdakwa dalam melakukan perbuatan pidana dalam perkara ini, dimana beberapa lembar foto yang menjadi barang bukti dalam perkara ini adalah dicetak dari dalam HP Saksi-2, semuanya membenarkan, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lainnya, oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian surat dakwaan Oditur Militer dalam perkara ini. Menimbang, bahwa barang bukti satu unit SPM Yamaha Mio warna hitam telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi, semuanya membenarkan bahwa barang bukti itulah yang dipergunakan oleh Terdakwa pada saat pergi ke Hotel Star untuk bertemu dengan Sdri. Mawar (Saksi-2), barang bukti tersebut juga telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini sehingga dapat memperkuat pembuktian perkara ini. Menimbang, bahwa di persidangan Sdri. Melati (Saksi-4) mengajukan satu bundel bukti rekam medik Terdakwa berupa : a. 1 (satu) lembar foto copy Surat Perjanjian Kontrol Masih Dalam Perawatan Rawat Jalan dari Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Karyadi atas nama Terdakwa; b. 1 (satu) lembar foto copy Surat Istirahat Sakit Nomor : 07/VI/2016 tanggal 18 Juni 2016 dari Rumkit Tk. 04.06.02 Bhakti Wira Tamtama Semarang atas nama Terdakwa; c. 1 (satu) lembar foto copy hasil pemeriksaan Glukosa dari laboratorium klinik Cito tanggal 28 Januari 2016 atas nama Terdakwa; d. 1 (satu) lembar foto copy Surat pulang keperawatan atas nama Terdakwa dari Rumkit TK. III Bhakti Wira Tamtama Semarang dan e. 1 (satu) lembar foto copy Surat Permintaan Pemeriksaan dengan sinar X (rontgen) atas nama Terdakwa dari Rumkit TK. III Bhakti Wira Tamtama Semarang. Menimbang, bahwa semua barang bukti yang diajukan oleh Saksi-4 tersebut telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan kepada Saksi tambahan dr. Kenari, Sp.PD., semuanya membenarkan, barang bukti tersebut juga diterangkan sebagai barang bukti tambahan dalam perkara ini, setelah diteliti dengan cermat saling berhubungan dengan alat bukti lain sehingga dapat dijadikan barang bukti yang sah dalam perkara ini. Menimbang, bahwa di persidangan juga Saksi tambahan dokter yang menangani penyakit Terdakwa juga mengajukan barang bukti tambahan berupa Ringkasan Perjalanan Penyakit Terdakwa tertanggal 10 Agustus 2016 yang ditanda tangani oleh Saksi tambahan dalam perkara ini atas nama dr. Rudy Dwi Laksono, M.Ked (PD), SpPD, FINASIM, pangkat Mayor Ckm Nrp. 11970010250270, dalam penjelasan surat tersebut, dokter menjelaskan bahwa penyakit yang diderita oleh Terdakwa yaitu penyakit diabetes mellitus, hipertensi dan penyakit jantung iskemik akan diderita seumur hidup dan harus
22 minum obat secara teratur selama seumur hidup untuk mengendalikan kadar gula dalam darah dan tekanan darahnya, kesembuhan penyakitnya tidak dapat diprediksi bahkan cenderung memburuk dan atas penyakitnya tersebut (diabetes, hipertensi dan penyakit jantung iskemik) akan menyebabkan banyak komplikasi diantaranya disfungsi ereksi yaitu ereksi dari pasien tersebut kurang atau bahkan tidak berfungsi sama sekali. Menimbang, bahwa mengenai sangkalan Terdakwa terhadap keterangan Saksi-1 dan Saksi-7 tidak menyentuh materi unsur pidana yang didakwakan Oditur Militer, oleh karenanya Majelis Hakim tidak perlu menanggapi secara khusus dan langsung ditanggapi berdasarkan fakta hukum yang terungkap di persidangan sebagaimana diuraikan lebih lanjut di bawah ini. Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan para Saksi di bawah sumpah di persidangan serta barang bukti yang diajukan ke persidangan, setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD sejak tahun 1987 melalui pendidikan Secaba milsuk tahun 1987 di Pusdik Arhanud Karangploso Malang Jawa Timur, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Serda dilanjutkan mengikuti pendidikan Susjurba Arhanud di Pusdik Arhanud Malang, setelah lulus ditempatkan di Pusen Art Malang, setelah mengalami beberapa kali mutasi terakhir Terdakwa ditugaskan di Kodim 0716/Demak dengan jabatan Baur Wanra Ramil 09/Karangtengah Kodim 0716/ Demak sampai dengan sekarang masih berdinas aktif dengan pangkat Peltu NRP 622248, belum pernah berhenti maupun diberhentikan dinas keprajuritannya oleh pejabat yang berwenang. 2. Bahwa benar di dalam perkara ini Terdakwa tidak ditahan, belum pernah dijatuhi hukuman disiplin maupun pidana, Terdakwa belum pernah tugas operasi militer, Terdakwa berprestasi dalam bidang olah raga tinju dan tarung bebas kelas 70, tahun 2002-2003 juara nasional (juara satu nasional) sebanyak 5 kali berturut-turut dan sampai sekarang masih menjabat sebagai pelatih tinju, sudah mendapatkan penghargaan satya lencana 8 tahun, 16 tahun, 24 tahun dan Narariya Kartika Eka Paksi. 3. Bahwa benar sebelum kejadian perkara ini, Terdakwa sudah menikah dengan Sdri. Melati (Saksi-4) pada tanggal 29 Desember 1990 berdasarkan Kutipan Akta Nikah Nomor 460/62/XII/1990 tanggal 29 Desember 1990 dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah dan sudah dikarunia dua orang anak dan selama berkeluarga hidup harmonis dan sampai saat ini masih terikat perkawinan yang sah, belum pernah mengajukan permohonan perceraian. 4. Bahwa benar Sdr. Jaran (Saksi-1) dan Sdri. Mawar (Saksi-2) sudah menikah pada tahun 2001 di KUA Kec. Karanganyar Kab. Demak berdasarkan Kutipan Akta Nikah Nomor 164/47/III/2001 tanggal 13 Maret 2001 dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah dan atas pernikahan tersebut sudah dikaruniai dua orang anak laki-laki dan perempuan masing-masing atas nama Piyik umur 15 tahun dan Sdri. Kutuk umur 8 tahun dan sampai sekarang belum pernah mengajukan permohoan cerai. 5. Bahwa benar sejak tahun 2003 saat masih berdinas di Kalimantan, Terdakwa mulai merasakan sakit dan sempat cek laboratorium, hasilnya gula Terdakwa mencapai 289 dan pada tahun 2004 dirujuk ke Rumah Sakit Gatot Subroto dan divonis selain gula juga ada gangguan ginjal sehingga disarankan untuk cuci darah namun Terdakwa tidak mau dan memilih untuk berobat alternatif dan saat itu masih aktif olah raga tinju dan tarung bebas, selain itu sudah menjadi pelatih tinju. 6. Bahwa benar pada tahun 2011 sejak Terdakwa sudah dinas di Semarang, kembali sakit ginjal dan dirujuk kembali ke Rumah Sakit Gatot Subroto dan disarankan lagi untuk menjalani cuci darah namun Terdakwa tetap tidak mau dan tetap melanjutkan berobat
23 alternatif dan saat itu masih bertinju walaupun tidak lagi mengikuti pertandingan sambil merangkap sebagai pelatih dan sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, setiap tahunnya 2 sampai 4 kali opname di rumah sakit dan sepanjang tahun 2016 setiap bulannya masuk rawat inap termasuk pada bulan Februari masuk ICU jantung selama 4 hari, dan pada bulan Juni masuk ICU karena jantung dan gula dan terakhir Terdakwa tidak dapat menghadiri sidang lanjutan pada sidang sebelumnya karena Terdakwa di opname di rumah sakit Tgk. III Bhakti Wira Tamtama pada tanggal 18 Agustus sampai dengan tanggal 23 Agustus 2016. 7. Bahwa benar sejak Terdakwa dinyatakan terkena penyakit gula, sejak tahun 2003 fungsi sexual Terdakwa sudah mulai menurun dan sejak tahun 2014, fungsi ereksi sexual Terdakwa sudah tidak berfungsi sama sekali dan sudah berupaya dengan segala cara namun sudah tidak bisa lagi berhubungan badan (bersetubuh). 8. Bahwa benar pada awal pertengahan bulan Oktober 2015 Saksi-2 bertemu dan berkenalan dengan Terdakwa saat berhenti di lampu merah depan RS Mardi Rahayu Kudus, setelah selesai ngobrol dan dari perkenalan tersebut Saksi-2 dan Terdakwa saling bertukar nomor HP, selanjutnya Saksi-2 dan Terdakwa sering komunikasi lewat telepon, SMS maupun ketemu langsung yang kebanyakan Saksi-2 curhat seputar keadaan rumah tangga Saksi-2 dengan Saksi-1 yang tidak harmonis, Saksi-2 sering dipukul oleh Saksi-1 dan Saksi-2 merasa Terdakwa bisa melindungi Saksi-2 dan akhirnya Terdakwa dan Saksi-2 menjalin hubungan pacaran. 9. Bahwa benar pada akhir bulan Oktober 2015 pada saat sedang mengajar, Saksi-2 ditelpon oleh Terdakwa mengajak ketemuan di warung bakso Kriwil, setelah selesai mengajar Saksi-2 menemui Terdakwa di warung bakso Kriwil di daerah Getas kab. Kudus, setelah bertemu Saksi-2 dan Terdakwa berbincang-bincang sambil makan bakso bersama-sama, setelah selesai makan Saksi-2 dan Terdakwa sebelum pulang, sempat berfoto selfie bersama dengan fose berpelukan dan Saksi-2 menciumi pipi Terdakwa. 10. Bahwa benar hari-hari berikutnya Saksi-2 sering berkomunikasi dan jalan bersama Terdakwa untuk sekedar mencari makan atau minum di sekitar kota Kudus, terakhir pada saat Saksi-2 dan Terdakwa makan di rumah makan Bale Raos depan RS Mardi Rahayu Kab. Kudus Saksi-2 dan Terdakwa foto Selfie berdua dengan pose berpelukan di halaman rumah makan. 11. Bahwa benar awal bulan Desember 2015 saat Saksi-1 sedang bekerja di Batam Kep. Riau mendapat informasi dari teman bahwa Saksi-2 (istri Saksi-1) sering bepergian dengan laki-laki lain, dan untuk membuktikan kebenaran informasi tersebut, Saksi-1 menelpon teman yang lain dan mendapat jawaban yang sama, sehingga Saksi-1 menelpon Adik Sepupu atas nama Sdr. Prenjak (Saksi-3) untuk mencarikan tempat kontrakan dalam rangka menyelidiki Saksi-2. 12. Bahwa benar setelah mendapat tempat kontrakan, selanjutnya pada tanggal 11 Desember 2015 Saksi-1 pulang ke Kudus dan tinggal di kontrakan tanpa memberitahu Saksi-2 dengan tujuan untuk menyelidiki kebenaran informasi tersebut. 13. Bahwa benar pada tanggal 15 Desember 2015, Saksi-1 pernah melihat Terdakwa dengan berpakaian dinas loreng datang ke rumah Saksi-2, namun pintu rumah dalam keadaan terbuka sehingga Saksi-1 membiarkan saja sehingga saat itu Saksi-1 sudah mengetahui Terdakwa adalah anggota TNI namun saat itu belum tahu namanya. 14. Bahwa benar pada tanggal 16 Desember 2015 Saksi-2 ditelpon Terdakwa diajak ketemuan sehabis pulang mengajar, kemudian sekira pukul 14.00 Wib setelah selesai mengajar Saksi-2 menemui Terdakwa di jalan raya dekat terminal Kudus, pertemuan tersebut diketahui dan dilihat oleh Saksi-1, setelah Saksi-2 bertemu Terdakwa, sambil bersalaman Saksi-2 mencium tangan Terdakwa, kemudian Terdakwa mengatakan “Yuk kita ngobrol-ngobrol, enaknya dimana ya, di Hotel saja yuk!”, Saksi-2 jawab “Ya!”,
24 selanjutnya Saksi-2 dan Terdakwa pergi bersama menuju Hotel Star Kudus, sesampainya di hotel Saksi-2 dan Terdakwa menuju ruang Resepsionis dan setelah bertemu petugas Resepsionis Terdakwa memesan kamar, setelah dibayar oleh Terdakwa, Saksi-2 dan Terdakwa diberi kunci kamar Nomor 16, kemudian Saksi-2 dan Terdakwa masuk ke kamar nomor 16, setelah masuk ke dalam kamar, pintu kamar ditutup dan dikunci oleh Terdakwa, selanjutnya Terdakwa membuka kaosnya dan dicantel di belakang pintu, kemudian Saksi-2 dan Terdakwa sambil duduk berdampingan di atas tempat tidur ngobrol tentang keadaan rumah tangga Saksi-2 dan Terdakwa sempat memeluk Saksi-2 dan menasehati Saksi-2 sambil menepuk-nepuk pundak Saksi2 karena Saksi-2 sempat menangis. 15. Bahwa benar setelah Terdakwa dan Saksi-2 masuk Hotel, Saksi-1 menelpon Sdr. Ali Sadikin (Saksi-3) untuk datang ke Hotel Star dengan membawa teman, selanjutnya sekira pukul 14.30 Wib Saksi-3 datang bersama 2 (dua) orang temannya bernama Sdr. Sigit HKuter (Saksi-7) dan Sdr. Pentet setelah itu Saksi-1 menyuruh Saksi-3, Saksi-7 dan Sdr. Pentet untuk menunggu di depan Hotel Star sambil mengawasi Saksi-2 yang sedang berada di dalam hotel, sedangkan Saksi-1 pergi menuju ke Koramil 02/Jati, sesampainya di Koramil 02/Jati Saksi-1 bertemu dengan Serka Ansori (Saksi-5), selanjutnya Saksi-1 mengajak Saksi-5 untuk pergi ke Hotel Star, sesampainya di Hotel Star, Saksi-1 dan Saksi-5 menuju ke Resepsionis menanyakan kamar yang disewa Terdakwa dengan Saksi-2, namun tidak diberitahukan oleh Resepsionis Hotel, selanjutnya Saksi-5 menelpon Serma Kuter (Saksi-6) manyuruh datang ke Hotel Star. 16. Bahwa benar sekira pukul 15.00 Wib Saksi-6 datang dengan berpakaian dinas Loreng Resepsionis Hotel Star mau menunjukkan buku daftar tamu Hotel Star dengan catatan tidak terjadi keributan, setelah terjadi kesepakatan kemudian Saksi-1 bersama Saksi-5 dan Saksi-6 menuju kamar Nomor 16 dimana Terdakwa dan Saksi-2 berada, sesampainya di depan kamar, Saksi-6 mengetuk pintu kamar sebanyak tiga kali, mendengar ketukan pintu tersebut, Saksi-2 langsung masuk kamar mandi kemudian Terdakwa menjawab “Ya”, kurang lebih tiga menit kemudian pintu dibukakan oleh Terdakwa yang saat itu hanya memakai celana panjang sambil menaikkan dan membetulkan celana, setelah membuka pintu kemudian Terdakwa mengambil kaos yang ada di belakang pintu kamar dan langsung memakainya, setelah Terdakwa keluar lagi, Saksi-1 bertanya kepada Terdakwa “Mana KTAnya?”, Terdakwa diam saja, kemudian Saksi-6 berkata kepada Saksi-1 “Jenengan diam saja, nanti saya urusi sendiri, dijamin aman, biar masalah ini tidak ramai, karena ini hotel, istrimu bawa pulang saja, pokoknya dijamin aman, nanti ini saya yang urusi”. 17. Bahwa benar tidak lama kemudian Saksi-2 keluar dari kamar dengan berpakaian lengkap selanjutnya Terdakwa dan Saksi-2 dibawa ke lobi Hotel sambil diikuti oleh Saksi2, saat perjalanan menuju lobi Hotel, Saksi-5 bertanya kepada Terdakwa “Kamu dari mana?”, Terdakwa jawab “Dari Kodim 0716/Demak”, selanjutnya KTA Terdakwa diminta oleh Saksi-5. 18. Bahwa benar setelah berada di lobi Hotel, Saksi-6 mengajak Terdakwa, Saksi-2 dan Saksi-1 membicarakan masalah tersebut dan dari hasil pembicaraan Saksi-1 menghendaki masalah tersebut dilaporkan ke pihak yang berwajib. 19. Bahwa benar selanjutnya Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-3 pergi menuju Polsek Jati untuk melaporkan perbuatan Terdakwa dengan Saksi-2, namun karena perkaranya melibatkan anggota TNI Saksi-1 disarankan melapor ke Koramil saja, dan oleh anggota Koramil Saksi-1 disarankan untuk menyelesaikan secara musyawarah dan berdamai di rumah Pak Lurah namun pada saat di rumah Pak Lurah, Saksi-2 keluar tanpa pamit dan meninggalkan rumah Pak Lurah sehingga Saksi-1 tidak mau berdamai dengan Terdakwa kemudian oleh anggota Koramil Saksi-1 disarankan untuk melapor saja ke POM kemudian pada tanggal 18 Desember 2015 Saksi-1 melaporkan perbuatan Terdakwa ke Subdenpom IV/3-2 Pati dan Saksi-1 pernah membuat Surat Pengaduan atas dugaan perbuatan zinah antara Terdakwa dan Saksi-2 pada tanggal 18 Desember 2015.
25 20. Bahwa benar pada tanggal 4 Juni 2016 malam hari, Terdakwa menghubungi Saksi2 untuk bertemu kemudian Saksi-2 menjemput Terdakwa yang saat itu dalam keadaan sakit kemudian membawa Terdakwa ke dalam kamar Hotel Indra Prasta Semarang, saat di kamar, Saksi-2 memijat Terdakwa di bagian kaki, punggung dan bahu yang kemudian digrebek lagi oleh Saksi-1 bersama-sama dengan anggota polisi berpakaian preman dan teman-teman Saksi-1. 21. Bahwa benar Terdakwa sebelumnya sudah mengetahui kalau Saksi-2 sudah bersuami punya anak dan menyadari perbuatan Terdakwa pergi berdua dengan Saksi-2, makan bareng, berfoto bersama dengan saling berpelukan dan berciuman dan juga berduaan di dalam kamar hotel adalah perbuatan yang tidak pantas dilakukan, melanggar norma susila, agama dan kesopanan serta ketentuan perundang-undangan yang berlaku namun tetap dilakukan oleh Terdakwa. 22. Bahwa benar saat Terdakwa dan Saksi-2 melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini sampai dengan persidangan ini Terdakwa masih terikat perkawinan dengan Saksi-4 dan belum pernah bercerai demikian juga dengan Saksi-2 masih terikat perkawinan dengan Saksi-1 dan juga belum pernah bercerai. 23. Bahwa benar Terdakwa bertemu dengan Saksi-2 kurang lebih lima kali pertemuan dan setiap pertemuan, Terdakwa selalu memberikan uang kepada Saksi-2 kurang lebih Rp.3.500.000,00(tiga juta lima ratus ribu rupiah) karena Saksi-2 dan anak-anaknya kurang diperhatikan oleh suaminya. 24. Bahwa benar riwayat penyakit yang diderita oleh Terdakwa berdasarkan keterangan Saksi-4 dan keterangan Terdakwa, dikutakan dengan barang bukti yang diajukan oleh Saksi-4 berupa 1 (satu) lembar foto copy Surat Perjanjian Kontrol Masih Dalam Perawatan Rawat Jalan dari Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Karyadi atas nama Terdakwa, 1 (satu) lembar foto copy Surat Istirahat Sakit Nomor : 07/VI/2016 tanggal 18 Juni 2016 dari Rumkit Tk. 04.06.02 Bhakti Wira Tamtama Semarang atas nama Terdakwa, 1 (satu) lembar foto copy hasil pemeriksaan Glukosa dari laboratorium klinik Cito tanggal 28 Januari 2016 atas nama Terdakwa, 1 (satu) lembar foto copy Surat pulang keperawatan atas nama Terdakwa dari Rumkit TK. III Bhakti Wira Tamtama Semarang dan 1 (satu) lembar foto copy Surat Permintaan Pemeriksaan dengan sinar X (rontgen) atas nama Terdakwa dari Rumkit TK. III Bhakti Wira Tamtama Semarang, selain itu juga berdasarkan keterangan Saksi tambahan dan surat Ringkasan Perjalanan Penyakit Terdakwa tertanggal 10 Agustus 2016 yang ditanda tangani oleh Saksi tambahan dalam perkara ini atas nama dr. Rudy Dwi Laksono, M.Ked (PD), SpPD, FINASIM, pangkat Mayor Ckm Nrp. 11970010250270, dalam keterangan Saksi tambahan dan penjelasan surat tersebut, dokter menjelaskan bahwa penyakit yang diderita oleh Terdakwa yaitu penyakit diabetes mellitus, hipertensi dan penyakit jantung iskemik akan diderita seumur hidup dan harus minum obat secara teratur selama seumur hidup untuk mengendalikan kadar gula dalam darah dan tekanan darahnya, kesembuhan penyakitnya tidak dapat diprediksi bahkan cenderung memburuk dan atas penyakitnya tersebut (diabetes, hipertensi dan penyakit jantung iskemik) akan menyebabkan banyak komplikasi diantaranya disfungsi ereksi yaitu ereksi dari pasien tersebut kurang atau bahkan tidak berfungsi sama sekali. Menimbang, bahwa terlebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa mengenai terbuktinya unsur-unsur pidana yang telah diuraikan oleh Oditur Militer sebagaimana dakwaan alternatif pertama dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan.
26 2. Bahwa mengenai lamanya pidana yang dimohonkan Oditur Militer, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagaimana diuraikan lebih lanjut dalam putusan ini. Menimbang, bahwa Terdakwa dihadapkan ke persidangan dalam perkara ini didakwa berdasarkan surat dakwaan Oditur Militer yang disusun secara alternatif yaitu dakwaan ke satu Pasal 281 ke-1 KUHP atau dakwaan ke dua Pasal 284 ayat (1) ke-2 huruf a KUHP. Menimbang, bahwa mengenai dakwaan Oditur Militer yang disusun secara alternatif tersebut, menurut tertib hukum acara Majelis Hakim dapat memilih langsung salah satu dakwaan berdasarkan fakta-fakta yang bersesuaian sebagaimana terungkap di persidangan, dan dalam perkara ini Majelis Hakim langsung memilih dakwaan alternatif pertama dimana berdasarkan fakta hukum yang terungkap di persidangan paling bersesuaian. Menimbang bahwa dakwaan alternatif pertama Oditur Militer mengandung unsurunsur sebagai berikut : Unsur ke satu Unsur ke dua
: “Barang siapa” : “Dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan”
Menimbang, bahwa mengenai unsur ke satu “Barang siapa”, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa yang dimaksud dengan pengertian “Barang siapa” adalah sama pengertiannya dengan “Setiap orang” yaitu subyek hukum, sedangkan yang dimaksud subyek hukum dalam KUHP adalah “Orang” atau “Badan hukum”. Bahwa yang dimaksud dengan “Orang” sebagai subyek hukum pidana adalah seperti yang diatur dalam pasal 2 sampai pasal 9 KUHP, dalam rumusan pasal tersebut adalah semua Warga Negara Indonesia dan termasuk Warga Negara Asing yang memenuhi persyaratan yang diatur dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP tersebut, yang dalam hal ini termasuk pula anggota angkatan perang (anggota Tentara Nasional Indonesia) sebagai Warga Negara Indonesia. Dalam hal subyek hukum adalah seorang prajurit TNI maka pada waktu melakukan tindak pidana harus masih dalam dinas aktif yakni belum mengakhiri atau diakhiri ikatan dinasnya. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan keterangan para Saksi dibawah sumpah serta alat bukti lain yang diajukan di persidangan diperoleh fakta hukum sebagaiberikut : 1. Bahwa benar di awal persidangan Oditur Militer menghadapkan seorang Terdakwa dalam perkara ini dan setelah diperiksa identitasnya adalah bernama Kobra, anggota TNI AD, identitas Terdakwa tersebut sama dengan identitas Terdakwa yang tercantum dalam berkas perkaranya, di dalam Keppera dari Danrem 073/Makutarama selaku Papera Nomor Kep/09/Pera/IV/2016 tanggal 8 April 2016 dan di dalam Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/39/AD/V/2016 tanggal 61 Mei 2016. 2. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD sejak tahun 1987 melalui pendidikan Secaba milsuk tahun 1987 di Pusdik Arhanud Karangploso Malang Jawa Timur, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Serda dilanjutkan mengikuti pendidikan Sujurba Arhanud di Pusdik Arhanud Malang, setelah lulus ditempatkan di Pusen Art Malang, setelah mengalami beberapa kali alih tugas terakhir Terdakwa ditugaskan di Kodim 0716/Demak dengan jabatan Baur Wanra Ramil 09/Karangtengah Kodim 0716/Demak sampai dengan sekarang masih berdinas aktif dengan pangkat Peltu NRP 622248, belum pernah berhenti maupun diberhentikan dinas keprajuritannya oleh pejabat yang berwenang.
27 3. Bahwa benar Sdr. Kobra adalah anggota TNI aktif yang menjadi Terdakwa dalam perkara ini berdasarkan Keppera dan Surat Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas sehingga Terdakwa adalah benar anggota TNI aktif sebagai subjek hukum dalam perkara ini. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur ke satu ”Barang siapa”, telah terpenuhi. Menimbang, bahwa mengenai unsur ke dua “Dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan”, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa menurut M.V.T yang dimaksud “Dengan sengaja” atau kesengajaan adalah menghendaki dan menginsafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Ditinjau dari sifatnya ”Kesengajaan” terbagi : Dolus Molus yaitu dalam hal seseorang melakukan suatu tindakan (tindak pidana) tidak saja ia menginsyafi bahwa tindakannya itu dilarang oleh Undang-Undang dan diancam pidana. Klourloos begrip atau kesengajaan yang tidak mempunyai sifat tertentu yaitu dalam hal seseorang melakukan suatu tindakan (tindak pidana) tertentu, cukuplah jika (hanya) menghendaki tindakannya. Gradasi “Kesengajaan” terdiri dari tiga diantaranya adalah “Kesengajaan sebagai maksud yaitu kesengajaan dengan maksud berarti terjadinya suatu tindakan atau akibat adalah betul-betul sebagai perwujudan dari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari Si Pelaku/Petindak. Bahwa kesengajaan tidak perlu ditujukan kepada perbuatan-perbuatan asusila yang menimbulkan kecemasan adalah cukup bahwa perbuatan itu dilakukan di tempat yang terbuka untuk umum (HR 25 Maret 1930). Kesengajaan tidak perlu juga ditujukan agar perbuataannya diketahui oleh umum (HR 16 Februari 1928). Bahwa “Dengan sengaja” adalah setiap perbuatan yang dilakukan dalam keadaan sadar dan Terdakwa mengerti dan menginsyafi tindakannya serta menghendaki akibat yang ditimbulkannya. Bahwa yang dimaksud dengan “Terbuka” adalah merupakan tempat yang mudah didatangi siapa saja termasuk didatangi orang lain, maupun disuatu tempat yang mudah dilihat orang lain meskipun dilakukan ditempat yang bukan umum, termasuk disini ruang atau kamar milik orang lain yang dihuni oleh 2(dua) orang atau lebih, sehingga masing masing orang tersebut tidak memiliki hak privacy yang mutlak atas ruangan tersebut. Bahwa pengertian tertutup dari suatu ruangan atau kamar akan berubah sifatnya, apabila dilakukan oleh orang yang tidak berhak melakukannya dan tanpa ijin pemilik ruang atau kamar. Demikian pula pengertian umum disini tidak selalu harus masyarakat umum, yang tidak dikenal atau arti umum secara luas tetapi termasuk juga orang selain pelaku yaitu siapa saja yang mungkin dapat melihat. Sedangkan yang dimaksud dengan “Melanggar kesusilaan” adalah suatu perbuatan yang bertentangan dengan kesopanan di bidang kesusilaan, keadaban yang berhubungan dengan perasaan malu, perasaan jijik, atau yang berhubungan dengan nafsu kelamin/birahi atau bagian badan tertentu lainnya, yang menimbulkan terangsang nafsu birahi orang lain dan perbuatan tersebut juga harus bertentangan dengan kebiasaan daerah setempat.
28 Adapun yang dimaksud dengan tempat terbuka adalah suatu tempat dimana umum dapat mendatangi tempat itu atau disuatu tempat yang dapat dilihat, didengar atau disaksikan oleh umum (yang berada di tempat itu atau di tempat lainnya).
1. Bahwa benar sebelum kejadian perkara ini, Terdakwa sudah menikah dengan Sdri. Melati (Saksi-4) pada tanggal 29 Desember 1990 berdasarkan Kutipan Akta Nikah Nomor 460/62/XII/1990 tanggal 29 Desember 1990 dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah dan sudah dikarunia dua orang anak dan selama berkeluarga hidup harmonis dan sampai saat ini masih terikat perkawinan yang sah, belum pernah bercerai. 2. Bahwa benar Sdr. Jaran (Saksi-1) dan Sdri. Mawar (Saksi-2) sudah menikah pada tahun 2001 di KUA Kec. Karanganyar Kab. Demak berdasarkan Kutipan Akta Nikah Nomor 164/47/III/2001 tanggal 13 Maret 2001 dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah dan atas pernikahan tersebut sudah dikaruniai dua orang anak laki-laki dan perempuan masing-masing atas nama Piyik umur 15 tahun dan Sdri. Kutuk umur 8 tahun dan sampai sekarang belum pernah bercerai. 3. Bahwa benar sejak tahun 2003 saat masih berdinas di Kalimantan, Terdakwa mulai merasakan sakit dan sempat cek laboratorium, hasilnya gula Terdakwa mencapai 289 dan pada tahun 2004 dirujuk ke Rumah Sakit Gatot Subroto dan divonis selain gula juga ada gangguan ginjal sehingga disarankan untuk cuci darah namun Terdakwa tidak mau dan memilih untuk berobat alternatif dan saat itu masih aktif olah raga tinju dan tarung bebas, selain itu sudah menjadi pelatih tinju. 4. Bahwa benar pada tahun 2011 sejak Terdakwa sudah dinas di Semarang, kembali sakit ginjal dan dirujuk kembali ke Rumah Sakit Gatot Subroto dan disarankan lagi untuk menjalani cuci darah namun Terdakwa tetap tidak mau dan tetap melanjutkan berobat alternatif dan saat itu masih bertinju walaupun tidak lagi mengikuti pertandingan sambil merangkap sebagai pelatih dan sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, setiap tahunnya 2 sampai 4 kali opname di rumah sakit dan sepanjang tahun 2016 setiap bulannya masuk rawat inap termasuk pada bulan Februari masuk ICU jantung selama 4 hari, dan pada bulan Juni masuk ICU karena jantung dan gula dan terakhir Terdakwa tidak dapat menghadiri sidang lanjutan pada sidang sebelumnya karena Terdakwa di opname di rumah sakit Tgk. III Bhakti Wira Tamtama pada tanggal 18 Agustus sampai dengan tanggal 23 Agustus 2016. 5. Bahwa benar sejak Terdakwa dinyatakan terkena penyakit gula, sejak tahun 2003 fungsi sexual Terdakwa sudah mulai menurun dan sejak tahun 2014, fungsi ereksi sexual Terdakwa sudah tidak berfungsi sama sekali dan sudah berupaya dengan segala cara namun sudah tidak bisa lagi berhubungan badan (bersetubuh). 6. Bahwa benar pada awal pertengahan bulan Oktober 2015 Saksi-2 bertemu dan berkenalan dengan Terdakwa saat berhenti di lampu merah depan RS Mardi Rahayu Kudus, setelah selesai ngobrol dan dari perkenalan tersebut Saksi-2 dan Terdakwa saling bertukar nomor HP, selanjutnya Saksi-2 dan Terdakwa sering komunikasi lewat telepon, SMS maupun ketemu langsung yang kebanyakan Saksi-2 curhat seputar keadaan rumah tangga Saksi-2 dengan Saksi-1 yang tidak harmonis, Saksi-2 sering dipukul oleh Saksi-1 dan Saksi-2 merasa Terdakwa bisa melindungi Saksi-2 dan akhirnya Terdakwa dan Saksi-2 menjalin hubungan pacaran. 7. Bahwa benar pada akhir bulan Oktober 2015 pada saat sedang mengajar, Saksi-2 ditelpon oleh Terdakwa mengajak ketemuan di warung bakso Kriwil, setelah selesai mengajar Saksi-2 menemui Terdakwa di warung bakso Kriwil di daerah Getas kab.
29 Kudus, setelah bertemu Saksi-2 dan Terdakwa berbincang-bincang sambil makan bakso bersama-sama, setelah selesai makan Saksi-2 dan Terdakwa sebelum pulang, sempat berfoto selfie bersama dengan fose berpelukan dan Saksi-2 menciumi pipi Terdakwa. 8. Bahwa benar hari-hari berikutnya Saksi-2 sering berkomunikasi dan jalan bersama Terdakwa untuk sekedar mencari makan atau minum di sekitar kota Kudus, terakhir pada saat Saksi-2 dan Terdakwa makan di rumah makan Bale Raos depan RS Mardi Rahayu Kab. Kudus Saksi-2 dan Terdakwa foto Selfie berdua dengan pose berpelukan di halaman rumah makan. 9. Bahwa benar awal bulan Desember 2015 saat Saksi-1 sedang bekerja di Batam Kep. Riau mendapat informasi dari teman bahwa Saksi-2 (istri Saksi-1) sering bepergian dengan laki-laki lain, dan untuk membuktikan kebenaran informasi tersebut, Saksi-1 menelpon teman yang lain dan mendapat jawaban yang sama, sehingga Saksi-1 menelpon Adik Sepupu atas nama Sdr. Prenjak (Saksi-3) untuk mencarikan tempat kontrakan dalam rangka menyelidiki Saksi-2. 10. Bahwa benar setelah mendapat tempat kontrakan, selanjutnya pada tanggal 11 Desember 2015 Saksi-1 pulang ke Kudus dan tinggal di kontrakan tanpa memberitahu Saksi-2 dengan tujuan untuk menyelidiki kebenaran informasi tersebut. 11. Bahwa benar pada tanggal 15 Desember 2015, Saksi-1 pernah melihat Terdakwa dengan berpakaian dinas loreng datang ke rumah Saksi-2, namun pintu rumah dalam keadaan terbuka sehingga Saksi-1 membiarkan saja sehingga saat itu Saksi-1 sudah mengetahui Terdakwa adalah anggota TNI namun saat itu belum tahu namanya. 12. Bahwa benar pada tanggal 16 Desember 2015 Saksi-2 ditelpon Terdakwa diajak ketemuan sehabis pulang mengajar, kemudian sekira pukul 14.00 Wib setelah selesai mengajar Saksi-2 menemui Terdakwa di jalan raya dekat terminal Kudus, pertemuan tersebut diketahui dan dilihat oleh Saksi-1, setelah Saksi-2 bertemu Terdakwa, sambil bersalaman Saksi-2 mencium tangan Terdakwa, kemudian Terdakwa mengatakan “Yuk kita ngobrol-ngobrol, enaknya dimana ya, di Hotel saja yuk!”, Saksi-2 jawab “Ya!”, selanjutnya Saksi-2 dan Terdakwa pergi bersama menuju Hotel Star Kudus, sesampainya di hotel Saksi-2 dan Terdakwa menuju ruang Resepsionis dan setelah bertemu petugas Resepsionis Terdakwa memesan kamar, setelah dibayar oleh Terdakwa, Saksi-2 dan Terdakwa diberi kunci kamar Nomor 16, kemudian Saksi-2 dan Terdakwa masuk ke kamar nomor 16, setelah masuk ke dalam kamar, pintu kamar ditutup dan dikunci oleh Terdakwa, selanjutnya Terdakwa membuka kaosnya dan dicantel di belakang pintu, kemudian Saksi-2 dan Terdakwa sambil duduk berdampingan di atas tempat tidur ngobrol tentang keadaan rumah tangga Saksi-2 dan Terdakwa sempat memeluk Saksi-2 dan menasehati Saksi-2 sambil menepuk-nepuk pundak Saksi2 karena Saksi-2 sempat menangis. 13. Bahwa benar setelah Terdakwa dan Saksi-2 masuk Hotel, Saksi-1 menelpon Sdr. Ali Sadikin (Saksi-3) untuk datang ke Hotel Star dengan membawa teman, selanjutnya sekira pukul 14.30 Wib Saksi-3 datang bersama 2 (dua) orang temannya bernama Sdr. Sigit HKuter (Saksi-7) dan Sdr. Pentet setelah itu Saksi-1 menyuruh Saksi-3, Saksi-7 dan Sdr. Pentet untuk menunggu di depan Hotel Star sambil mengawasi Saksi-2 yang sedang berada di dalam hotel, sedangkan Saksi-1 pergi menuju ke Koramil 02/Jati, sesampainya di Koramil 02/Jati Saksi-1 bertemu dengan Serka Ansori (Saksi-5), selanjutnya Saksi-1 mengajak Saksi-5 untuk pergi ke Hotel Star, sesampainya di Hotel Star, Saksi-1 dan Saksi-5 menuju ke Resepsionis menanyakan kamar yang disewa Terdakwa dengan Saksi-2, namun tidak diberitahukan oleh Resepsionis Hotel, selanjutnya Saksi-5 menelpon Serma Kuter (Saksi-6) manyuruh datang ke Hotel Star. 14. Bahwa benar sekira pukul 15.00 Wib Saksi-6 datang dengan berpakaian dinas Loreng Resepsionis Hotel Star mau menunjukkan buku daftar tamu Hotel Star dengan catatan tidak terjadi keributan, setelah terjadi kesepakatan kemudian Saksi-1 bersama
30 Saksi-5 dan Saksi-6 menuju kamar Nomor 16 dimana Terdakwa dan Saksi-2 berada, sesampainya di depan kamar, Saksi-6 mengetuk pintu kamar sebanyak tiga kali, mendengar ketukan pintu tersebut, Saksi-2 langsung masuk kamar mandi kemudian Terdakwa menjawab “Ya”, kurang lebih tiga menit kemudian pintu dibukakan oleh Terdakwa yang saat itu hanya memakai celana panjang sambil menaikkan dan membetulkan celana, setelah membuka pintu kemudian Terdakwa mengambil kaos yang ada di belakang pintu kamar dan langsung memakainya, setelah Terdakwa keluar lagi, Saksi-1 bertanya kepada Terdakwa “Mana KTAnya?”, Terdakwa diam saja, kemudian Saksi-6 berkata kepada Saksi-1 “Jenengan diam saja, nanti saya urusi sendiri, dijamin aman, biar masalah ini tidak ramai, karena ini hotel, istrimu bawa pulang saja, pokoknya dijamin aman, nanti ini saya yang urusi”. 15. Bahwa benar tidak lama kemudian Saksi-2 keluar dari kamar dengan berpakaian lengkap selanjutnya Terdakwa dan Saksi-2 dibawa ke lobi Hotel sambil diikuti oleh Saksi2, saat perjalanan menuju lobi Hotel, Saksi-5 bertanya kepada Terdakwa “Kamu dari mana?”, Terdakwa jawab “Dari Kodim 0716/Demak”, selanjutnya KTA Terdakwa diminta oleh Saksi-5. 16. Bahwa benar setelah berada di lobi Hotel, Saksi-6 mengajak Terdakwa, Saksi-2 dan Saksi-1 membicarakan masalah tersebut dan dari hasil pembicaraan Saksi-1 menghendaki masalah tersebut dilaporkan ke pihak yang berwajib. 17. Bahwa benar selanjutnya Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-3 pergi menuju Polsek Jati untuk melaporkan perbuatan Terdakwa dengan Saksi-2, namun karena perkaranya melibatkan anggota TNI Saksi-1 disarankan melapor ke Koramil saja, dan oleh anggota Koramil Saksi-1 disarankan untuk menyelesaikan secara musyawarah dan berdamai di rumah Pak Lurah namun pada saat di rumah Pak Lurah, Saksi-2 keluar tanpa pamit dan meninggalkan rumah Pak Lurah sehingga Saksi-1 tidak mau berdamai dengan Terdakwa kemudian oleh anggota Koramil Saksi-1 disarankan untuk melapor saja ke POM kemudian pada tanggal 18 Desember 2015 Saksi-1 melaporkan perbuatan Terdakwa ke Subdenpom IV/3-2 Pati dan Saksi-1 pernah membuat Surat Pengaduan atas dugaan perbuatan zinah antara Terdakwa dan Saksi-2 pada tanggal 18 Desember 2015. 18. Bahwa benar Terdakwa bertemu dengan Saksi-2 kurang lebih lima kali pertemuan dan setiap pertemuan, Terdakwa selalu memberikan uang kepada Saksi-2 kurang lebih Rp.3.500.000,00(tiga juta lima ratus ribu rupiah) karena Saksi-2 dan anak-anaknya kurang diperhatikan oleh suaminya. 19. Bahwa benar pada tanggal 4 Juni 2016 malam hari, Terdakwa menghubungi Saksi2 untuk bertemu kemudian Saksi-2 menjemput Terdakwa yang saat itu dalam keadaan sakit kemudian membawa Terdakwa ke dalam kamar Hotel Indra Prasta Semarang, saat di kamar, Saksi-2 memijat Terdakwa di bagian kaki, punggung dan bahu yang kemudian digrebek lagi oleh Saksi-1 bersama-sama dengan anggota polisi berpakaian preman dan teman-teman Saksi-1. 20. Bahwa benar Terdakwa sebelumnya sudah mengetahui kalau Saksi-2 sudah bersuami punya anak dan menyadari perbuatan Terdakwa pergi berdua dengan Saksi-2, makan bareng, berfoto bersama dengan saling berpelukan dan berciuman dan juga berduaan di dalam kamar hotel dengan keadaan Terdakwa telanjang dada adalah perbuatan yang tidak pantas dilakukan, melanggar norma susila, agama dan kesopanan serta ketentuan perundang-undangan yang berlaku namun tetap dilakukan oleh Terdakwa. Dari uraian fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke dua “Dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan”, telah terpenuhi. Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan alternatif pertama semua unsur telah terpenuhi maka unsur-unsur dakwaan alternatif ke dua tidak perlu dipertimbangkan.
31 Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh di persidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana dalam dakwaan alternatif pertama “Barang siapa dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 281 ke-1 KUHP. Menimbang, bahwa Terdakwa mampu bertanggung jawab dan tidak ditemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar pada diri Terdakwa, pada saat melakukan tindak pidana ini Terdakwa dalam keadaan sehat jasmani rohani dan pada saat persidangan Terdakwa juga mampun menjalani persidangan dengan baik dan lancar serta di dalam pemeriksaan Saksi tambahan sebagai dokter yang menangani penyakit Terdakwa menyatakan Terdakwa mempu melanjutkan pemeriksaan dalam persidangan ini walaupun direkomendasikan setiap pemeriksaan dibatasi waktu dengan melihat kondisi Terdakwa, oleh karena Terdakwa harus dipidana. Menimbang, bahwa di dalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum dan kepentingan militer. Menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat, menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat dan harkat serta martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang, menjaga kepentingan militer dalam arti agar institusi militer tidak dirugikan dan sekaligus mendorong agar setiap prajurit tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan hukum yang berlaku. Menimbang, bahwa sebelum sampai pada saat pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis akan menilai sifat, hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi, sebagai berikut : 1. Bahwa sifat perbuatan Terdakwa dalam melakukan tindak pidana ini karena Terdakwa merasa prihatin dengan kehidupan keluarga Saksi-2 yang sering diperlakukan kasar oleh Saksi-1 selaku suaminya, kurang diperhatikan dinafkai dan Terdakwa dianggap dapat melindungi Saksi-2, alasan Terdakwa tersebut tidak dapat dibenarkan karena Terdakwa menyadari perbuatan Terdakwa berjalan bersama-sama, foto selfi bersama dengan berciuman dan berpelukan dan masuk di dalam satu kamar hotel sangat bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, melanggar kesusilaan orang lain dan juga melanggar norma agama dan kesopanan. 2. Bahwa pada hakekatnya perbuatan Terdakwa sangat dilarang baik secara agama maupun hukum positif di Indonesia dan telah merusak tatanan kehidupan disiplin dilingkungan TNI. 3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa dengan Saksi-2, telah merusak keharmonisan rumah tangga Saksi-1 dan Saksi-2 yang telah terjalin selama berumah tangga, selain itu perbuatan Terdakwa sangat mencemarkan nama baik kesatuan Terdakwa dan institusi TNI AD pada umumnya. 4. Bahwa hal-hal lain yang mempengaruhi perbuatan Terdakwa, karena Terdakwa mempunyai disiplin yang kurang baik, cenderung melanggar hukum disiplin dan pidana tanpa memperdulikan akibatnya baik pada dirinya sendiri maupun kepada orang lain. Menimbang, bahwa tujuan Majelis Hakim dalam memutus perkara ini tidaklah semata-mata hanya memidana Terdakwa, tetapi juga mempunyai tujuan agar dapat menimbulkan efek jerah bagi Terdakwa sehingga tidak mengulangi perbuatannya dimanapun Terdakwa berada, menyadari dan mengetahui perbuatannya tersebut sangat
32 berpengaruh buruk terhadap pembinaan disiplin dan pelaksanaan tugas pokok TNI, disamping itu sebagai contoh bagi prajurit yang lain agar tidak meniru perbuatan Terdakwa. Oleh karena itu sebelum majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : 1. Terdakwa belum pernah dipidana, telah mendapat satya lencana 8 tahun, 16 tahun, 24 tahun dan Kartika Eka Paksi Nararia. 2. Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya persidangan. 3. Terdakwa selama berdinas mempunyai prestasi yang baik di bidang olah raga. Hal-hal yang memberatkan : 1. Perbuatan Terdakwa merusak Citra TNI dimata masyarakat. 2. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan sendi-sendi kehidupan disiplin prajurit khususnya dikesatuan Terdakwa. 3. Perbuatan Terdakwa mengakibatkan hubungan keluarga Saksi-1 dan Saksi-2 menjadi tidak harmonis. 4. Perbuatan Terdakwa melanggar nilai-nilai sebagaimana dimaksud dalam Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI. Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut di atas dihubungkan dengan sifat hakekat dan akibat perbuatannya, hal-hal yang meringankan maupun memberatkan, kondisi fisik dan penyakit Terdakwa, saat ini Terdakwa sedang menjalani MPP menjelang pensiun pada bulan Januari 2017, Majelis Hakim tidak sependapat dengan pidana yang dimohonkan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya sehingga permohonan keringanan hukuman yang dimohonkan Terdakwa perlu dipertimbangkan. Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap di persidangan, Terdakwa sudah lama mengalami sakit komplikasi diabetes, ginjal dan jantung dan berdasarkan keterangan Saksi tambahan dr. yang menangani Terdakwa, dan dikuatkan dengan rekam medik maupun surat keterangan dokter yang diajukan di persidangan, yang menerangkan penyakit yang diderita Terdakwa tidak akan sembuh lagi dan kondisi kesehatan Terdakwa cenderung menurun, apabila Terdakwa menjalani pidananya di dalam Pemasyarakatan Militer dikuatirkan dapat memperburuk kondisi fisik dan penyakitnya oleh karenanya dengan pertimbangan kemanusiaan Majelis Hakim berpendapat bahwa hukuman Terdakwa lebih layak apabila dilaksanakan di luar pemasyarakatan militer dengan menjatuhkan pidana bersyarat. Menimbang, bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa. Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa bersalah dan dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara. Menimbang, bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat-surat : a. 1 (satu) lembar Kartu Penunjukan Istri (KPI) atas nama Peltu Kobra (Terdakwa) kepada Sdri. Melati (Saksi-4) Noreg B.107/VI/ TPR/VI/1990, sebagai bukti bahwa Saksi-4 adalah istri sah Terdakwa menurut peraturan administrasi prajurit TNI.
33 b. 1 (satu) lembar Kartu Keluarga (KK) atas nama Sdr. Jaran (Saksi-1) Nomor 3321091012040009, dimana di dalam KK tersebut menerangkan Sdri Mawar (Saksi-2) berstatus sebagai istri Saksi-1. c. 1 (satu) buah Buku Kutipan Akta Nikah Nomor 460/62/XII/1990 tanggal 29 Desember 1990 dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah atas nama Kobra (Terdakwa) dengan Sdri. Melati (Saksi-4), menunjukkan bahwa antara Terdakwa dan Saksi-4 masih dalam ikatan perkawinan yang sah. d. 1 (satu) buah Buku Kutipan Akta Nikah Nomor 164/47/III/2001 tanggal 13 Maret 2001 dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah atas nama Sdr. Jaran (Saksi-1) dengan Sdri. Mawar (Saksi-2), membuktikan bahwa antara Saksi-1 bersama Saksi-2 masih terikat perkawinan yang sah. Barang-barang : a. 1 (satu) buah HP merk Oppo R 8331K warna hijau toska dan 1 (satu) buah HP Merk Nokia Model 105 type RM908 milik Sdri. Mawar (Saksi-2) yang diserahkan oleh Sdr. Jaran (Saksi-1) sebagai bukti adanya komunikasi dan foto bersama antara Terdakwa dan Saksi-2. b. 1 (satu) unit SPM Yamaha Mio GT warna Hitam tanpa Nopol, tanpa STNK dan tanpa BPKB, kendaraan yang dikendarai oleh Terdakwa saat bertemu dengan Sdri. Mawar (Saksi-2) di Hotel Star Kudus. Menimbang, bahwa barang bukti surat 1 (satu) lembar Kartu Keluarga (KK) atas nama Sdr. Jaran (Saksi-1) Nomor 3321091012040009 dan 1 (satu) buah Buku Kutipan Akta Nikah Nomor 164/47/III/2001 tanggal 13 Maret 2001 dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah atas nama Saksi-1 dengan Sdri. Mawar (Saksi-2) adalah merupakan bukti adanya hubungan keluarga dan sebagai bukti adanya perkawinan antara Saksi-1 bersama Saksi-2 maka barang bukti tersebut perlu dikembalikan kepada Saksi-1 Sdr. Jaran selaku suami dari Aksi-2 Sdri. Mawar. Menimbang, bahwa barang bukti surat 1 (satu) lembar Kartu Penunjukan Istri (KPI) atas nama Peltu Kobra (Terdakwa) kepada Sdri. Melati (Saksi-4) Noreg B.107/VI/ TPR/VI/1990, sebagai bukti bahwa Saksi-4 adalah istri sah Terdakwa menurut peraturan administrasi prajurit TNI maka perlu ditentukan statusnya dikembalikan kepada Saksi-4 Sdri. Melati. Menimbang, bahwa barang bukti surat 1 (satu) buah Buku Kutipan Akta Nikah Nomor 460/62/XII/1990 tanggal 29 Desember 1990 dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah atas nama Kobra (Terdakwa) dengan Sdri. Melati (Saksi-4), membuktikan bahwa antara Terdakwa dan Saksi-4 masih dalam ikatan perkawinan yang sah, setelah diteliti dengan cermat Buku Kutipan Akta Nikah tersebut adalah untuk suami oleh karenanya barang bukti tersebut dikembalikan kepada Terdakwa selaku Suami dari Saksi-4 Sdri. Melati. Menimbang, bahwa barang bukti 1 (satu) buah HP merk Oppo R 8331K warna Hijau toska dan 1 (satu) buah HP Merk Nokia Model 105 type RM908 milik Sdri. Mawar (Saksi-2) yang diserahkan oleh Sdr. Jaran (Saksi-1) sebagai bukti adanya komunikasi dan foto bersama antara Terdakwa dan Saksi-2, setelah diperiksa dan diteliti dengan cermat, barang bukti tersebut adalah milik Saksi-2 maka perlu ditentukan statusnya dikembalikan kepada Saksi-2 Sdri. Mawar selaku pemilik yang sah.
34 Menimbang, bahwa barang bukti 1 (satu) unit SPM Yamaha Mio GT warna Hitam tanpa Nopol, tanpa STNK dan tanpa BPKB, kendaraan yang dikendarai oleh Terdakwa saat bertemu dengan Sdri. Mawar, setelah diperiksa secara pisik, nomor rangka dan normor mesinnya masih standar dan dapat dipastikan ada pemiliknya sehingga Majelis Hakim berpendapat barang bukti tersebut ditentukan statusnya dikembalikan kepada pemiliknya yang sah dalam hal ini siapa saja yang dapat menunjukkan bukti kepemilikan yang sah. Menimbang, bahwa barang bukti tambahan yang diajukan oleh Saksi-4 dalam perkara ini berupa : a. 1 (satu) lembar foto copy Surat Perjanjian Kontrol Masih Dalam Perawatan Rawat Jalan dari Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Karyadi atas nama Terdakwa; b. 1 (satu) lembar foto copy Surat Istirahat Sakit Nomor : 07/VI/2016 tanggal 18 Juni 2016 dari Rumkit Tk. 04.06.02 Bhakti Wira Tamtama Semarang atas nama Terdakwa; c. 1 (satu) lembar foto copy hasil pemeriksaan Glukosa dari laboratorium klinik Cito tanggal 28 Januari 2016 atas nama Terdakwa; d. 1 (satu) lembar foto copy Surat pulang keperawatan atas nama Terdakwa dari Rumkit TK. III Bhakti Wira Tamtama Semarang dan e. 1 (satu) lembar foto copy Surat Permintaan Pemeriksaan dengan sinar X (rontgen) atas nama Terdakwa dari Rumkit TK. III Bhakti Wira Tamtama Semarang. Barang-barang bukti tersebut adalah rekam medik perawatan kesehatan Terdakwa yang membuktikan keadaan kesehatan sebenarnya Terdakwa dan semua barang bukti tersebut berupa foto copy yang sudah dilegalisir oleh Panitera sehingga Majelis Hakim berpendapat barang-barang bukti tersebut ditentukan statusnya dirampas dan tetap dilekatkan dalam berkas perkaranya. Menimbang, bahwa barang bukti tambahan berupa Ringkasan Perjalanan Penyakit Terdakwa tertanggal 10 Agustus 2016 yang ditanda tangani oleh Saksi tambahan dalam perkara ini atas nama dr. Rudy Dwi Laksono, M.Ked (PD), SpPD, FINASIM, pangkat Mayor Ckm Nrp. 11970010250270, dalam penjelasan surat tersebut, dokter menjelaskan bahwa penyakit yang diderita oleh Terdakwa yaitu penyakit diabetes mellitus, hipertensi dan penyakit jantung iskemik akan diderita seumur hidup dan harus minum obat secara teratur selama seumur hidup untuk mengendalikan kadar gula dalam darah dan tekanan darahnya, kesembuhan penyakitnya tidak dapat diprediksi bahkan cenderung memburuk dan atas penyakitnya tersebut (diabetes, hipertensi dan penyakit jantung iskemik) akan menyebabkan banyak komplikasi diantaranya disfungsi ereksi yaitu ereksi dari pasien tersebut kurang atau bahkan tidak berfungsi sama sekali, barang bukti tersebut sangat erat kaitannya dengan penyakit yang diderita oleh Terdakwa dan diajukan oleh Saksi tambahan sebagai bukti tambahan dalam keterangan Saksi tambahan di persidangan sehingga Majelis Hakim berpendapat barang bukti tambahan tersebut dirampas dan dilekatkan dalam berkas perkaranya. Mengingat, Pasal 281 ke-1 KUHP, pasal 14a KUHP, pasal 15 KUHPM dan pasal 190 Undang-Undang RI No. 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer serta ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan. MENGADILI 1. Menyatakan Terdakwa tersebut atas nama Kobra, pangkat Peltu NRP 622248, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan”. 2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :
35 Pidana penjara selama 4(empat) bulan dengan masa percobaan selama 6(enam) bulan. Dengan perintah pidana tersebut di atas tidak usah dijalani, kecuali dikemudian hari ada putusan hakim yang menentukan lain, disebabkan karena Terpidana melakukan tindak pidana lain atau karena melakukan pelanggaran disiplin militer yang tercantum dalam pasal 8 Undang-Undang RI Nomor 25 tahun 2014 tentang Hukum Disiplin Militer sebelum masa percobaan habis. 3.
Menetapkan barang bukti berupa : a.
Surat-surat : 1). 1 (satu) lembar Kartu Penunjukan Istri (KPI) atas nama Peltu Kobra (Terdakwa) kepada Sdri. Melati Noreg B.107/VI/ TPR/VI/1990, dikemalikan kepada Sdri. Melati. 2). 1 (satu) buah Buku Kutipan Akta Nikah Nomor 460/62/XII/1990 tanggal 29 Desember 1990 dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah atas nama Kobra (Terdakwa) dengan Sdri. Melati, dikembalikan kepada Terdakwa. 3). 1 (satu) lembar Kartu Keluarga (KK) atas nama Sdr. Jaran Nomor 3321091012040009 dan 1 (satu) buah Buku Kutipan Akta Nikah Nomor 164/47/III/2001 tanggal 13 Maret 2001 dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah atas nama Sdr. Jaran dengan Sdri. Mawar, dikembalikan kepada Sdr. Jaran. 4). 1 (satu) lembar foto copy Surat Perjanjian Kontrol Masih Dalam Perawatan Rawat Jalan dari Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Karyadi atas nama Terdakwa; 5). 1 (satu) lembar foto copy Surat Istirahat Sakit Nomor : 07/VI/2016 tanggal 18 Juni 2016 dari Rumkit Tk. 04.06.02 Bhakti Wira Tamtama Semarang atas nama Terdakwa; 6). 1 (satu) lembar foto copy hasil pemeriksaan Glukosa dari laboratorium klinik Cito tanggal 28 Januari 2016 atas nama Terdakwa; 7). 1 (satu) lembar foto copy Surat pulang keperawatan atas nama Terdakwa dari Rumkit TK. III Bhakti Wira Tamtama Semarang dan 8). 1 (satu) lembar foto copy Surat Permintaan Pemeriksaan dengan sinar X (rontgen) atas nama Terdakwa dari Rumkit TK. III Bhakti Wira Tamtama Semarang. 9). 1(satu) lembar Surat Ringkasan Perjalanan Penyakit Terdakwa tertanggal 10 Agustus 2016 yang ditanda tangani oleh Saksi tambahan dalam perkara ini atas nama dr. Rudy Dwi Laksono, M.Ked (PD), SpPD, FINASIM, pangkat Mayor Ckm Nrp. 11970010250270. Poin 4). sampai dengan 9). tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
b.
Barang-barang : 1). 1 (satu) buah HP merk Oppo R 8331K warna Hijau toska dan 1 (satu) buah HP Merk Nokia Model 105 type RM908, dikembalikan kepada Saksi-2 atas nama Sdri. Mawar.
36 2). 1 (satu) unit SPM Yamaha Mio GT warna Hitam tanpa Nopol, tanpa STNK dan tanpa BPKB, dikembalikan kepada yang berhak. 4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.10.000,00(sepuluh ribu rupiah). Demikian diputuskan pada hari ini Rabu tanggal 31 Agustus 2016 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Letnan Kolonel Chk Arwin Makal, S.H. NRP 11980011310570 sebagai Hakim Ketua, serta Letnan Kolonel Chk (K) Detty Suhardatinah, S.H NRP 561645 dan Mayor Sus Niarti, S.H. NRP 522941 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II, yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Mayor Chk Kemis, S.H. NRP 548855, dan Panitera Pengganti Kapten Chk Tedy Markopolo, S.H. NRP 21940030630373, di hadapan umum dan dihadiri oleh Terdakwa.
Hakim Ketua
CAP / TTD Arwin Makal, S.H. Letnan Kolonel Chk NRP 11980011310570 Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
TTD
TTD
Detty Suhardatinah, S.H Letnan Kolonel Chk (K) NRP 561645
Niarti, S.H. Mayor Sus NRP 522941
Panitera Pengganti
TTD Tedy Markopolo, S.H. Kapten Chk NRP 21940030630373 Disalin sesuai dengan aslinya oleh Panitera Pengganti
Tedy Markopolo, S.H. Kapten Chk NRP 21940030630373