PENGADILAN MILITER II-10 SEMARANG
PUTUSAN NOMOR : 46-K / PM.II-10 / AD / VIII / 2016 “ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA “
Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Anton Tri Setiawan Praka / 31071359430188 Tajurlis Simin Kima Yonif 400 / Raider Kab. Semarang, 24 Januari 1988 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Kompi Markas Yonif 400/Raider Srondol Semarang Jl. Setia Budi Srondol Kec. Banyumanik Kota Semarang.
Terdakwa ditahan oleh : 1. Komandan Batalyon Infanteri 400/Raider selaku Ankum selama 20 (dua puluh) sejak tanggal 17 Maret 2016 sampai dengan tanggal 5 April 2016 berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Kep/01/III/2016 tanggal 17 Maret 2016. 2.
Kemudian diperpanjang sesuai : a. Perpanjangan Penahanan ke-1 dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 6 April 2016 sampai dengan tanggal 5 Mei 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Waktu Penahanan Ke I Nomor : Kep/129/IV/2016 tanggal 12 April 2016. b. Perpanjangan Penahanan ke-2 dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 6 Mei 2016 sampai dengan tanggal 4 Juni 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Waktu Penahanan Ke II Nomor : Kep/165/V/2016 tanggal 17 Mei 2016. c. Perpanjangan Penahanan ke-3 dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 5 Juni 2016 sampai dengan tanggal 4 Juli 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Waktu Penahanan Ke III Nomor : Kep/195/VI/2016 tanggal 10 Juni 2016. d. Perpanjangan Penahanan ke-4 dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 5 Juli 2016 sampai dengan tanggal 3 Agustus 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Waktu Penahanan Ke IV Nomor : Kep/253/VII/2016 tanggal 28 Juli 2016.
Kemudian ditahan oleh Hakim Ketua Pengadilan Militer II-10 Semarang selama 30 (tiga puluh) hari terhitung mulai tanggal 3 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 1 September 2016 berdasarkan Penetapan Penahanan Nomor : Taphan/46/PM.II10/AD/VIII/2016 tanggal 3 Agustus 2016. 3.
4. Kemudian diperpanjang oleh Kepala pengadilan Militer II-10 Semarang selama 60 (enam puluh) hari terhitung mulai tanggal 2 September 2016 sampai dengan tanggal 31
2 Oktober 2016 berdasarkan Penetapan 10/AD/IX/2016 tanggal 1 September 2016.
Penahanan
Nomor
:
Taphan/46/PM.II-
Pengadilan Militer II-10 Semarang ; Membaca
:
Memperhatikan :
Berita Acara Pemeriksaan permulaan dalam perkara ini. 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Panglima Kodam IV/Diponegoro selaku Papera Nomor : Kep/218/VI/2016 tanggal 30 Juni 2016. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/60/VII/2016 tanggal 28 Jui 2016. 3.
Surat Penetapan dari : a. Kadilmil II-10 Semarang tentang Penunjukan Hakim Nomor : Tapkim/46/PM.II-10/AD/VIII/2016 tanggal 3 Agustus 2016. b. Hakim Ketua Sidang tentang Hari Sidang Nomor: Tapsid/ 50/PM.II-10/AD/VIII/2016, tanggal 5 Agustus 2016.
4. Relas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. 5. Mendengar
:
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/60/VII/2016 tanggal 28 Jui 2016 depan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa dan keterangan para saksi di bawah sumpah di persidangan.
Memperhatikan :
1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa anak untuk melakukan perbuatan cabul” sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut pasal 82 ayat (1) Jo pasal 76 huruf E Undang Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang Undang RI Nomor : 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak. dan oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana sebagai berikut : a.
Pidana Pokok : Penjara selama 7 (tujuh) Tahun. Dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara. Dan denda sebesar Rp. 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) Subsidair selama 3 (tiga) bulan kurungan.
3 Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas Militer Cq TNI AD. b.
Menetapkan barang bukti berupa : Surat-surat : a. 2 (dua) lembar tanda bukti pembayaran perawatan pasien dari RSUP Karyadi Semarang An. Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan. b. 1 (satu) lembar tanda bukti pembayaran perawatan pasien dari RS Banyumanik Semarang An. Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan. c. 1 (satu) lembar kartu identitas berobat di RSUP Karyadi Semarang An. Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan. d. 1 (satu) lembar kartu identitas berobat di RST Bhakti Wira Tamtama Semarang An. Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan. e. 1 (satu) lembar Surat Keterangan lepas perawatan dari RST Bhakti Wira Tamtama Semarang Nomor B/113/BLP/II/2016. f. 1 (satu) lebar Foto Praka Heri Setiawan yang dicoret-coret pada bibir atas seperti kumis. g. 13 (tiga belas) foto Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan saat diperiksa di RSUP Karyadi Semarang. h. 2 (dua) lembar Hasil Visum Et Repertum Nomor 53/B21/RF-L/III/2016 tanggal 8 Maret 2016 dari RSUP Karyadi Semarang. Agar tetap disatukan dalam berkas perkaranya. Barang-barang : a. 1 (satu) buah Celana dalam anak warna ungu. b. 1 (satu) buah CD rekaman pengakuan Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan. c. 1 (satu) buah CD berisi copy film porno dari komputer ruangan staf 3 Simin Kima Yonif 400/Raider. Disita untuk dimusnahkan
c.
Membayar biaya perkara sebesar Rp. 7.500 (tujuh ribu lima ratus rupiah)
2. Pembelaan atau Pledoi dari Tim Penasihat Hukum Terdakwa yang disampaikan di persidangan tanggal 17 Oktober 2016, yang pada pokoknya Penasehat Hukum tidak sependapat dan sangat keberatan dengan Tuntutan Oditur Militer yang menyatakan : Bahwa unsur ke-2 Dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan tidak terbukti, dengan alasan : Karena berdasarkan fakta-fakta di persidangan menurut Panasihat Hukum Terdakwa tidak pernah memaksa Saksi-3 karena Terdakwa hanya memanggil Saksi-3 untuk diajak ke kantor Staf-3 dan hal tersebut sempat dilarang oleh Saksi-1 karena sedang gerimis, namun Saksi-3 memilih ikut bersama Terdakwa tanpa paksaan Saksi-3 sendirilah yang datang mendekat ke arah Terdakwa dan tidak adanya kekerasan terhadap Saksi-3 karena menurut Oditur yang dimaksud dengan kekerasan adalah setiap perbuatan/tindakan dengan menggunakan tenaga terhadap orang atau barang yang dapat mendatangkan kerugian bagi si terancam atau mengagetkan yang
4 dikerasi. Bahwa kekerasan adalah sarana untuk memaksa yang mengakibatkan perlawanan dari orang yang dipaksa menjadi lemah dan tidak berdaya karena kehabisan tenaga atau kekerasan itu mematahkan kemajuannya (perlawanannya) karena terjadi persentuhan antara kedua jenis kelamin (dalam hal ini zakar dan vagina) sehingga perlawanan wanita maka perbuatan/tindakan memaksa dengan kekerasan telah/tetap terjadi, dimana wanita itu menyerahkan diri karena dipaksa dengan kekerasan, penyerahan diri itu karena dipaksa dengan kekerasan, penyerahan diri mana sebenarnya ia ingin menolak akan tetapi pada diri Saksi-3 tidak ada satupun Saksi yang menyatakan adanya luka di bagian tubuh dari Saksi-3 akibat kekerasan yang dilakukan oleh Terdakwa. Dengan tidak adanya luka yang diderita di bagian tubuh Saksi-3 ini membuktikan bahwa tidak adanya perlawanan dari Saksi-3 sehingga dapat disimpulkan bahwa Terdakwa tidak melakukan kekerasan kepada Saksi-3 dan apabila seorang anak kecil mengalami luka pastilah dia menangis kesakitan ketika bertemu dengan orang tua tetapi Saksi-3 ketika dijemput oleh Saksi-1 di ruang Staf-3 tidaklah menangis hanya meminta digendong karena diajak pulang. Bahwa unsur ke-3 Memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul tidak terbukti dengan alasan : Karena dalam Tuntutan Oditur Militer tidak berdasarkan keterangan yang menyeluruh namun hanya disebutkan keterangan yang sifatnya memberatkan pada diri Terdakwa, padahal di dalam pemeriksaan Saksi-1 telah mengatakan bahwa pada hari Kamis tanggal 21 Januari 2016 sekira pukul 18.30 Wib akan apel siaga Bawah Perintah (BP) sehingga Saksi-1 berencana membawa anaknya untuk ikut apel siaga, namun saat itu disarankan oleh Sdri. Lasmini agar anak Saksi-1 main bersama cucunya karena hujan gerimis, bersamaan dengan itu Terdakwa juga keluar rumah akan pergi ke kantor Staf-3 dan memanggil anak Saksi-1 untuk diajak ke kantor Staf-3, pada saat itu Saksi-1 sempat melarang Terdakwa karena hujan gerimis, namun Saksi-3 memilih ikut bersama Terdakwa tanpa paksaan dan Saksi-3 sendirilah yang datang mendekat ke arah Terdakwa. Keterangan Saksi-1 tersebut jelas menunjukkan bahwa Terdakwa tidak pernah memaksa Saksi-3 untuk ikut dengan Terdakwa, namun Saksi-3 sendiri yang justru ingin ikut dengan Terdakwa, apalagi memaksa untuk melakukan perbuatan cabul. Bahwa Saksi-2 dr. Sigid Kirana Lintang Bhima, SpKF menyimpulkan bahwa terhadap luka di bibir bagian dalam vagina Saksi-3 yaitu arah jam 11 dan 1 sangatlah rapi maka Saksi-2 menyimpulkan bahwa vagina bagian luarnya harus dibuka dahulu dengan sengaja oleh jari manusia, dan pada arah jam 12 tepat dibawah kelentit terdapat luka memar hanya sedikit sehingga tidak mungkin luka tersebut diakibatkan oleh masuknya penis orang dewasa, karena apabila dimasukkan penis orang dewasa maka luka memarnya akan lebih besar. Bahwa keterangan Saksi-1 bersesuaian dengan keterangan Saksi-4 yang memeriksa vagina Saksi-3 ditemukan memar pada bibir vagina bagian luar sebelah atas dan sebelah bawah namun apabila
5 dikaitkan/dirangkaikan dengan keterangan Saksi-2 selakuk dokter forensik tidak ditemukan kesesuaian karena Saksi-2 menyatakan luka yang ditemukan terdapat pada bibir vagina bagian dalam dan tidak ditemukannya trauma pada bagian luar, dan Saksi-4 berkali-kali membersihkan vagina Saksi-3 dengan tisu basah sebelum dibawa ke dokter forensik RS Karyadi dan Saksi-2 meragukan apabila luka bibir vagina bagian dalam tersebut diakibatkan oleh perbuatan Terdakwa karena sebelumnya vagian Saksi-3 telah dipegang oleh orang lain yaitu orang tua Saksi-3 dan dokter di RS Banyumanik. Bahwa dari uraian tersebut di atas Penasihat Hukum Terdakwa berpendapat dan berkesimpulan unsur “Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul” tidak terbukti secara sah dan meyakinkan 3. Tanggapan Oditur Militer (Repliek) atas Pledoi Penasehat Hukum yang dibacakan pada tanggal 17 Oktober 2016 pada pokoknya sebagai berikut : a. Bahwa Oditur Militer dalam membuat Surat Dakwaan sudah sesuai dengan Pasal 130 ayat (2) UU RI Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer. b. Bahwa Oditur Militer telah membuktikan unsur-unsur tindak pidana dalam Dakwaannya. c. Bahwa dengan terbuktinya unsur-unsur dalam Dakwaan kemudian dituangkan dalam Tuntutan yang sesuai dengan fakta-fakta dan alat bukti sehingga tidak menunjukkan kekeliruan dalam pembuktian dan tidak tergoyahkan oleh Pledoi (Pembelaan) Penasihat Hukum. 4. Duplik dari Penasehat Hukum atas tanggapan Replik Oditur Militer yang disampaikan secara lisan pada tanggal 17 Oktober 2016 yang pada pokoknya Penasehat Hukum tetap pada Pledoinya. 5. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa Terdakwa mohon dijatuhi pidana yang seringan-ringannya dan tidak dipecat dari dinas militer, karena Terdakwa menyatakan tidak melakukan pencabulan kepada Saks-4. Menimbang
:
Bahwa menurut Surat Dakwaan Oditur di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu (waktu-waktu) dan di tempat (tempat-tempat) sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Kamis tanggal dua puluh satu bulan Januari tahun dua ribu enam belas, atau setidak-tidaknya dalam bulan Januari tahun dua ribu enam belas, atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu enam belas di ruang Kantor Staf 3 Simin Kima Yonif Raider 400/Banteng Raider Jl. Setiabudi Kel.Srondol, Kec. Banyumanik, Kota Semarang Propinsi Jawa Tengah atau setidak-tidaknya di tempat lain yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana ”Setiap orang dilarang melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan
6 atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul”, dengan cara -cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD sejak tahun 2007 melalui pendidikan Secata gelombang II di Rindam IV/Diponegoro Gombong selama 5 (lima) bulan, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan mengikuti pendidikan Sujurtaif di Dodiklatpur Rindam IV/Diponegoro Klaten selama 3 (tiga) bulan, kemudian mengikuti Pendidikan Raider selama 3 (tiga) bulan di Batujajar Cimahi, setelah lulus ditempatkan di Yonif Raider 400/Banteng Raider sampai dengan sekarang masih berdinas aktif dengan pangkat Praka NRP 31071359430188. b. Bahwa pada hari Kamis tanggal 21 Januari 2016 sekira pukul 18.35 Wib Terdakwa akan pergi ke Kantor Staf 3 Simin Kima Yonif Raider 400/Banteng Raider dengan mengendarai sepeda motor, pada saat akan berangkat didepan rumah Terdakwa melihat anak Praka Heri Setiawan (Saksi-1) yaitu Sdri. Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan (Saksi-2) akan ditinggal oleh Saksi-1 pergi apel, sehingga Terdakwa mengajak Saksi-2 ke kantor Staf 3 Simin Kima Yonif Raider 400/Banteng Raider, pada saat Terdakwa mengajak Saksi-2 diketahui oleh Saksi-1 dan Sdri. Lasmini (Saksi-4) yang mencegah Terdakwa membawa Saksi-2 karena cuaca sedang hujan gerimis, namun Terdakwa tetap mengajak Saksi-2 dengan menggunakan sepeda motor Honda Vario menuju Kantor Staf 3 Simin Kima Yonif 400/Raider. c. Bahwa sesampianya di kantor Staf 3 Simin Kima Yonif Raider 400/Banteng Raider Terdakwa membawa Saksi-2 masuk ke dalam kantor Staf 3 Simin Yonif 400/Raider, sewaktu di dalam ruangan Staf 3 Simin Kima Yonif Raider 400/Banteng Raider Terdakwa mencabuli Saksi-2 dengan cara pertama-tama Saksi-2 diajak nonton Film porno di komputer dengan posisi Saksi-2 dipangku oleh Terdakwa, setelah itu Terdakwa memasukan alat kelaminnya ke dalam kemaluan Saksi2 dengan cara menggeser celana dalam Saksi-2 ke pangkal paha, sewaktu Terdakwa memasukan alat kelaminnya ke dalam kemaluan Saksi-2 tersebut Saksi-2 menangis karena kesakitan, kemudian Terdakwa menyuruh Saksi-2 diam dan memberinya buah rambutan supaya Saksi-2 tidak menangis. d. Bahwa tidak lama kemudian datang Saksi-1 ke kantor Staf 3 Simin Kima Yonif Raider 400/Banteng Raider untuk menjemput Saksi-2 pulang, melihat kedatangan Saksi-1 tersebut Saksi-2 langsung lari menghampiri Saksi-1 dan meminta gendong, lalu Saksi1 membawa Saksi-2 pulang dengan cara digendong, sesampainya dirumah sewaktu turun dari sepeda motor Saksi-1 mendengar Saksi2 mengaduh lalu Saksi-1 tanya “Ada apa dik? dijawab Saksi-2 “Nggak papa”, sambil berlari menuju ke dalam rumah, kemudian Saksi-2 menonton Televisi sambil duduk di karpet sedangkan Saksi-1 tiduran disampingnya, tiba-tiba Saksi-2 menangis karena kesakitan pada area alat kelaminnya, pada saat Saksi-1 membuka celana Saksi-2 terlihat kulit kemaluan Saksi-2 memerah, sehingga Saksi-1 menghubungi istrinya yaitu Sdri. Ulul Kasanah (Saksi-3) memberitahukan jika kemaluan Saksi-2 memerah dan kesakitan, lalu Saksi-3 menyarankan untuk dibawa kerumah sakit, selanjutnya Saksi-1 menyuruh Saksi-3 untuk pulang dulu kerumah. e. Bahwa sekira pukul 20.15 Wib Saksi-1 dan Saksi-3 membawa Saksi-2 ke RS Banyumanik, sesampainya di RS Banyumanik Saksi-2 diperiksa oleh dokter jaga IGD ditemani oleh Saksi-3, dari hasil
7 pemeriksaan oleh dokter jaga menyampaikan jika Saksi-2 telah menjadi korban pelecehan seksual dan disarankan untuk melakukan visum di RS Tlogorejo atau RS Kariyadi, pada saat itu juga disampaikan jika ditemukan satu helai rambut bekas potongan di dalam kemaluan Saksi-2 namun rambut tersebut terjatuh dan tidak bisa diketemukan karena ukurannya pendek, kemudian Saksi-1 dan Saksi-3 membawa Saksi-2 ke RSUP dr. Karyadi Semarang, sesampainya di RS. Kariyadi Semarang Saksi-2 langsung diperiksa oleh dokter Forensik dan dari hasil pemeriksaan dokter menyampaikan jika Saksi-2 telah menjadi korban pelecehan seksual karena ada luka robek di area vagina dan luka lecet di sekitar vagina, selanjutnya dokter menyarankan celana dalam Saksi-2 agar disimpan dan jangan dicuci untuk menjadi barang bukti, setelah itu Saksi-1, Saksi-2 membawa Saksi-2 pulang ke Asrama Yonif Raider 400/Banteng Raider. f. Bahwa pada hari Jumat tanggal 22 Januari 2016 sekira pukul 06.15 Wib ketika Saksi-3 mengganti celana dalam Saksi-2 karena habis mengompol Saksi-3 bertanya kepada Saksi-2 sambil direkam oleh Saksi-1 “Dek tadi malam itu dinakalin siapa? dijawab oleh Saksi2 “Dinakalin om Anton bunda”, setelah itu pada saat akan buang air kecil Saksi-2 mengeluh “Sakit bunda perih”, kemudian Saksi-3 bertanya kenapa bisa sakit dinakalin siapa, dijawab oleh Saksi-2 ”Om Anton”, kemudian sekira pukul 11.00 Wib Saksi-3 bertanya lagi kepada Saksi-2 “Dek ini kok bisa sakit siapa yang nakal?” dijawab Saksi-2 “Om Anton”, lalu Saksi-3 bertanya lagi “Lha memang dinakalinnya gimana?” dijawab Saksi-2 “Dinakalinnya gini-gini lho bunda (sambil jongkok menunjukan jari telunjuknya ke kemaluan)”, selanjutnya setiap buang air besar Saksi-2 selalu mengatakan kalau kemaluannya sakit dinakalin oleh Terdakwa. g. Bahwa atas perbuatan Terdakwa melakukan pencabulan terhadap Saksi-2 tersebut Saksi-1 melaporkan perbuatan Terdakwa ke Danyonif Raider 400/Banteng Raider dan pada tanggal 25 Februari 2016 Saksi-1 membuat pengaduan dan melaporkan perbuatan Terdakwa ke Denpom IV/5 Semarang. h. Bahwa akibat perbuatan yang dilakukan Terdakwa tersebut Saksi-2 mengalami luka akibat kekerasan benda tumpul berupa luka memar dan luka lecet pada alat kelaminnya sesuai dengan hasil Visum Et Repertum Nomor 53/B-21/RF-L/III/2016 tanggal 8 Maret 2016 dari RSUP Karyadi Semarang dan merasa sakit pada saat kencing, sempat dirawat di RST Bhakti Wira Tamtama Semarang karena badannya panas sampai 39,6 derajat celcius dan sampai sekarang trauma untuk main keluar rumah jika bertemu dengan Terdakwa anak Saksi-1 ketakutan. Berpendapat bahwa perbuatan terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut Pasal 82 ayat (1) jo Pasal 76 huruf E Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. Menimbang
:
Bahwa atas dakwaan tersebut, Terdakwa mengerti dan memahami dakwaan tersebut dan atas dakwaan tersebut Terdakwa serta Penasihat Hukum Terdakwa tidak mengajukan keberatan/eksepsi.
8 Menimbang
:
Bahwa dalam menghadapi pemeriksaan di persidangan ini, Terdakwa didampingi oleh penasihat Hukum Kapten Chk Alex Bhirawa, SH, Nrp 11090007760884, Serka Hansen Kokoi Bangun, SH Nrp 21050308410384 dan PNS Rina Kristianti, SH, Gol. IIIA Nip 197207061997032002 sesuai Surat perintah dari Kakumdam IV/Diponegoro Nomor : Sprin/55/IV/2016 tanggal 6 April 2016 dan Surat Kuasa dari Terdakwa kepada para Penasihat Hukum tanggal 7 April 2016.
Menimbang
:
Bahwa para Saksi yang dihadapkan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :
di
persidangan
SAKSI-1 : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Heri Setiawan Praka, 31071347970187 Taban/Jurlis Simin Kima Yonif Raider 400/BR Temanggung, 18 Januari 1987 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Kompi Markas Yonif 400/Raider Jl. Setiabudi Srondol Banyumanik Kota Semarang.
a. Keterangan Saksi dalam persidangan di bawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut: 2. Bahwa Saksi pernah membuat pengaduan atas dugaan pencabulan yang dilakukan oleh Terdakwa kepada anak Saksi bernama Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan agar perbuatan Terdakwa diproses sesuai dengan hukum yang berlaku, dan dalam persidangan ini Saksi menyatakan bahwa Saksi tetap pada pengaduan yang pernah Saksi buat pada tanggal 25 Februari 2016. 3. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2007 karena teman satu letting dan tidak ada hubungan keluarga atau family. 4. Bahwa Saksi telah menikah dengan Saksi-3 (Ulul Kasanah) dan telah dikaruniai seorang anak perempuan bernama Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan yang lahir pada tanggal 31 Juli 2012 sesuai Kutipan Akta Kelahiran dari Kantor Pencatatan Sipil Kab. Demak Nomor : AL. 659.0319671. 5. Bahwa antara Saksi maupun keluarga Saksi dengan Terdakwa sejak pendidikan hingga sama-sama ditugaskan di Yonif Raider 400/R tidak pernah ada permasalahan dan sering bersenda gurau seperti layaknya teman-teman yang lain. 6. Bahwa pada hari Kamis tanggal 21 Januari 2016 sekira pukul 18.30 Wib saat Saksi akan apel siaga BP (Bawah perintah) di Kiban Yonif 400/Raider Saksi berencana membawa anak Saksi yang bernama Sdri. Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan untuk ikut ke dekat lapangan tempat Saksi melaksanakan apel karena istri Saksi sedang bekerja di Poliklinik Keluarga di Pudakpayung Kota Semarang. 7. Bahwa pada saat Saksi akan berangkat ke Kiban dan masih berada di depan rumah, Saksi bertemu dengan Saksi-6 Sdri Lasmini
9 (mertua Pratu Rian) dan Saksi-6 menyarankan agar anak Saksi dititipkan kepada Saksi-6 dan bermain dengan cucu Saksi-6 karena saat itu sedang hujan gerimis. 8. Bahwa bersamaan dengan itu Terdakwa juga keluar rumah akan pergi ke Kantor Staf-3/Pers Yonif 400/Raider dan memanggil anak Saksi untuk diajak ke kantor Staf-3/Pers, pada saat itu Saksi sudah melarang Terdakwa dengan mengatakan “Hujan lho Ton” namun Terdakwa tetap memaksa membawa anak Saksi ke Kantor Staf-3/Pers Yonif 400/Raider dan langsung pergi dengan anak Saksi. 9. Bahwa selanjutnya Saksi pergi ke tempat apel siaga, namun setibanya di tempat apel siaga Saksi mendapat informasi bahwa apel ditunda setelah selesai pelaksanaan doa yasinan, sehingga Saksi kembali lagi kerumah sambil menunggu anak Saksi yang sedang bersama Terdakwa di kantor Staf-3/Pers Yonif 400/Raider akan tetapi setelah ditunggu sekitar setengah jam dan Terdakwa belum juga mengantar anak Saksi untuk pulang sehingga Saksi pergi untuk menjemput anak Saksi di Kantor Staf-3/Pers Yonif 400/Raider. 10. Bahwa setibanya Saksi di Kantor Staf-3/Pers Yonif 400/Raider keadaan pintu Kantor Staf-3/Pers Yonif 400/Raider dalam keadaan terbuka dan Saksi langsung masuk dan melihat anak Saksi sedang bersama Terdakwa di belakang rak buku yang letaknya paling belakang dan sedang makan rambutan, dan Saksi juga melihat salah satu komputer yang ada di kantor tersebut menyala, selanjutnya melihat hal tersebut Saksi langsung memanggil anak Saksi dan anak Saksi langsung lari mendekat kepada Saksi dan meminta gendong serta minta segera pulang. 11. Bahwa pada saat Saksi telah mengendong anak Saksi dan hendak pulang, Saksi melihat ada foto Saksi setengah badan dengan ukuran 10R tergeletak di atas meja kerja Saksi dengan kondisi diberi coretan seperti kumis dengan menggunakan spidol hitam dan di bagian bawah ada tulisan “Ayah kuk jelek to...! dan saat itu Saksi sempat bertanya kepada Terdakwa “Loh foto saya kok dicoret-coret Ton? dan atas pertanyaan Saksi tersebut Terdakwa hanya tertawa saja dan Saksi langsung keluar dan pulang. 12. Bahwa setibanyanya di depan rumah pada saat anak Saksi akan turun dari sepeda motor Saksi mendengar anak Saksi mengatakan sesuatu yang menegeluh sehingga Saksi bertanya kepada anak Saksi “Ada apa dik? dijawab anak Saksi “Nggak papa”, sambil berlari menuju ke dalam rumah, kemudian anak Saksi menonton Televisi sambil duduk di karpet sedangkan Saksi tiduran disampingnya, tiba-tiba anak Saksi menangis sambil mengatakan “Aduh, Yah sakit” dan Saksi mengira bahwa anak Saksi akan buang air besar atau pipis tetapi pada saat Saksi akan buka celananya anak Saksi mengatakan “Ngga mau pipis, ini yang sakit” sambil anak Saksi menunjuk ke arah kemaluannya. 13. Bahwa dengan keluhan anak Saksi tersebut selanjutnya Saksi membuka celana dalam anak Saksi dan mendapatkan bahwa kulit luar bagian kemaluan anak Saksi memerah sehingga Saksi menjadi bingung dan menelepon Saksi-3 yaitu istri Saksi untuk segera pulang, dan pada saat itu Saksi mencoba untuk membuat susu untuk diminum oleh anak Saksi sambil membaringkannya di atas karpet yang ada di ruang tamu, dan pada saat itu ada yang mengetuk pintu rumah Saksi dan setelah pintu Saksi buka selanjutnya Saksi melihat Terdakwa dengan tersenyum tersipu sambil menempelkan foto saksi
10 yang tadi berada di atas meja kerja Saksi di daun pintu rumah Saksi sehingga pada saat itu Saksi mendengar perkataan dari Kopda Susilo yang berada dua rumah dari rumah Saksi sambil tertawa mengatakan “Lihat Fotomu”, sehingga dengan melihat perbuatan Terdakwa sehingga Saksi menjadi bingung, tetapi pada saat itu awalnya Saksi berfikir bahwa perbuatan Terdakwa hanya sebagai candaan saja. 14. Bahwa sekira pukul 20.15 Wib Saksi-3 tiba dirumah dan langsung melihat kemaluan anak Saksi dan tiba-tiba Saksi-3 menangis dan bertanya kepada Saksi dengan mengatakan “Tadi adek bersama siapa dan pergi kemana, sehingga Saksi bertambah khawatir dengan keadaan anak Saksi, kemudian Saksi dan istri Saksi membawa anak Saksi ke Rumah Sakit Banyumanik untuk dilakukan pemeriksaan. 15. Bahwa pukul 20.30 wib setibanya di RS Banyumanik, anak Saksi diperiksa oleh dokter jaga IGD ditemani oleh Saksi-3, sedangkan Saksi menunggu di parkiran sambil menelpon Dansimin Kima Yonif 400/Raider yaitu Saksi-5 untuk memberitahukan bahwa Saksi sedang ada masalah keluarga, dan pada saat itu Saksi menyampaikan kepada Saksi-5 untuk meminta tolong agar Saksi-5, dan dalam perjalanan menuju ke rumah sakit tersebut Saksi-5 bersama dengan Terdakwa sehingga Saksi mengirikman SMS kepada Saksi-5 agar Saksi-5 tidak bersama dengan Terdakwa. 16. Bahwa setelah Saksi bertemu dengan saksi-5 selanjutnya Saksi memberitahukan kepada Saksi-5 bahwa dari hasil pemeriksaan dari dokter jaga IGD memberitahukan bahwa anak Saksi telah menjadi korban pelecehan seksual, sehingga Saksi disarankan untuk melakukan visum di RS Tlogorejo atau RS Kariyadi, pada saat itu juga disampaikan bahwa ditemukan satu helai rambut di dalam kemaluan anak Saksi namun rambut tersebut terjatuh dan tidak bisa diketemukan karena ukurannya pendek. 17. Bahwa pada saat Saksi berada di parkiran bertemu dengan Dansimin Kima Yonif 400/Raider Saksi-5 dan kemudian Saksi menceritakan kejadian yang menimpa anak Saksi dan memohon agar Dansimin Kima Yonif 400/Raider Saksi-5 untuk menemani pemeriksaan anak Saksi di Rumah Sakit Karyadi. 18. Bahwa atas saran dari Dokter jaga di Rumah Sakit Banyumanik tersebut, Saksi dan istri Saksi langsung membawa anak Saksi ke rumah Sakit Karyadi Semarang dan setibanya di RS Karyadi Semarang anak Saksi diperiksa oleh 3 (tiga) dokter forensik dan setelah diperiksa dokter menyampaikan jika anak Saksi benar telah menjadi korban perbuatan pencabulan karena ada bekas terkena benda tumpul dan luka-luka pada kemaluan anak Saksi, maka Saksi disarankan untuk melaporkan ke pihak berwajib, selanjutnya Saksi diberi surat untuk dibawa melapor ke pihak berwajib dan celana dalam anak Saksi disarankan agar disimpan jangan sampai dicuci atau hilang, setelah itu Saksi meminta saran kepada Saksi-5 dan Kopda Abdulah yang datang ke RS Karyadi Semarang, pada waktu itu Saksi-5 menyarankan untuk dibicarakan di Kesatuan dulu, lalu Saksi bersama istri dan anak Saksi pulang ke Asrama Yonif 400/Raider. 19. Bahwa pada tanggal 22 Januari 2016 sekira pukul 00.15 Wib Saksi dipanggil oleh Pasi 3 Yonif 400/Raider Kapten Inf. Eko Yudho PGP, S.Sos untuk datang ke masjid asrama, setelah bertemu dengan
11 Pasi-3/Pers di masjid asrama Pasi-3/Pers menanyakan tentang hasil visum Saksi-4 di RS Karyadi dan Saksi menjelaskan jika hasil visum hanya bisa diambil oleh Kepolisian atau Pomdam, lalu Saksi menceritakan kronologis kejadian yang dialami anak Saksi dan juga Saksi menceritakan pada saat melewati rumah Terdakwa anak Saksi berkata “adik tadi dinakali sama om Anton”, setelah itu Saksi pulang kerumah. 20. Bahwa pada pagi harinya yaitu hari Jumat tanggal 22 Januari 2016 sekira pukul 08.00 Wib Saksi dipanggil oleh Pasi-3/Pers di Kantor, dan setibanya Saksi di kantor ternyata sudah ada Pasi3/Pers, Saksi-5, Kopda Sudarno dan Terdakwa, kemudian Saksi diminta untuk menjelaskan kronologis yang dialami anak Saksi, namun pada saat itu Terdakwa tidak mengakui perbuatannya, selanjutnya Saksi meminta kasus tersebut untuk diteruskan ke jalur hukum saja. 21. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 23 Januari 2016 Saksi telah menerima SMS dari Terdakwa yang isinya Terdakwa meminta untuk ketemu dengan Saksi dan istri Saksi untuk mengungkapkan uneguneg namun SMS tersebut tidak Saksi balas, kemudian pada hari Selasa tanggal 26 Januari 2016 Saksi dipanggil Dankima Yonif 400/Raider Lettu Inf. Rudiyanto dan pada saat Saksi bertemu dengan Dankima, Dankima mengatakan “Kenapa kamu tidak mau memberi maaf? Orang sudah mau baik-baik kok?” dan Saksi menjawab “Saya masih emosi Ndan, saya masih syok”, selanjutnya Dankima meminta Saksi untuk menulis kronologis kejadian yang menimpa anak Saksi. 22. Pada hari Rabu tanggal 27 Januari 2016 Saksi merekam lagi anak Saksi namun anak Saksi sudah tidak kesakitan tetapi pada saat ditanya siapa yang telah berbuat nakal terhadap anak Saksi, anak Saksi menyebut nama Terdakwa sampai enam kali. 23. Bahwa pada tanggal 27 Januari 2016 sekira pukul 10.00 Wib Terdakwa datang kerumah Saksi dan ditemui oleh Saksi dan istri Saksi, adapun kedatangan Terdakwa dengan tujuan untuk meminta maaf namun Terdakwa tetap tidak mengakui perbuatannya, dan saat itu Saksi hanya diam saja dan selanjutnya Terdakwa pulang. 24. Bahwa pada hari Jumat tanggal 29 Januari 2016 sekira pukul 11.00 Wib anak Saksi menderita panas sehingga Saksi membawa anak Saksi ke RST Bhakti Wira Tamtama dan dirawat hingga tanggal 1 Pebruari 2016. 25. Bahwa karena belum ada tindak lanjut dari kesatuan sehingga Saksi merasa permasalahan anak Saksi berlarut-larut maka Saksi memberanikan diri menghadap Danyonif 400/Raider dan meminta agar perkara yang menimpa anak Saksi ditindak lanjuti, kemudian pada hari Kamis tanggal 25 Februari 2016 Saksi melaporkan perbuatan Terdakwa ke Denpom IV/5 Semarang. 26. Bahwa akibat kejadian ini anak Saksi saat ini menjadi trauma dan takut kepada Terdakwa oleh karena itu Saksi meminta agar Terdakwa dijatuhi hukuman sesuai dengan perbuatannya. 27. Bahwa menurut Saksi keberadaan anak Saksi bersama dengan Terdakwa kira-kira selama kurang lebih 40 (empat puluh) menit karena sejak Saksi berangkat untuk apel dan ternyata apelnya diundur setelah yasinan kemudian Saksi kembali ke rumah dan Saksi berada di rumah lebih kurang setengah jam dan baru kemudian menyusul anak Saksi.
12 28. Bahwa walaupun Saksi tidak melihat secara langsung perbuatan yang dilakukan Terdakwa terhadap anak Saksi tetapi Saksi yakin bahwa yang melakukan perbuatan terhadap anak Saksi adalah Terdakwa, karena sebelum anak Saksi bersama Terdakwa, anak Saksi tidak mengeluh sakit kemaluannya dan mau diajak pergi oleh Terdakwa akan tetapi setelah kejadian ini, anak Saksi mengalami sakit di kemaluannya dan merasa takut dengan Terdakwa. Atas keterangan sebagian yaitu :
Saksi
tersebut
Terdakwa
menyangkal
1. Bahwa anak Saksi bersama dengan Terdakwa hanya sekira 10 (sepuluh) sampai dengan 15 (lima belas) menit saja bukan sampai 40 (empat puluh) menit. 2. Bahwa mengenai foto Saksi yang ada di meja kerja Saksi, Saksi tidak bertanya “Loh foto saya kok dicoret-coret Ton? Tetapi Terdakwa yang mengatakan “ Her....ini fotonya dibawa, akan tetapi Saksi tidak mau dan berkata “Foto jelek”. 3. Bahwa komputer saat itu dalam keadaan mati semua dan Terdakwa tidak pernah menghidupkannya. Atas sangkalan tersebut, Saksi-1 tetap pada keterangannya semula dan hanya mengenai keadaan komputer yang saat itu hidup atau mati Saksi tidak tahu pasti. SAKSI-2 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
dr. Sigid Kirana Lintang Bhima, SpKF Dokter RSUP dr. Kariyadi Semarang Blitar, 30 Juni 1980 Laki-laki Indonesia Islam Perum Graha Padma Jl. Taman Grandis III No. 2 Semarang Barat.
Keterangan Saksi dalam persidangan di bawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan famili/keluarga. 2. Bahwa pada tanggal 21 Januari 2016 Saksi-1 dan Saksi-3 telah datang ke IGD RSUP dr. Kariyadi Semarang dengan membawa anaknya yang bernama Sdri. Alenta Syaqila Ramadhani umur 3,5 tahun, dimana kedatangannya tersebut atas rujukan dari RS. Banyumanik Semarang dengan keterangan “kekerasan seksual untuk dikonfirmasi ulang”. 3. Bahwa saat itu Saksi yang ditemani oleh dr. Julia Ike Haryanto dan dr. Stephanus Rumancay langsung memeriksa kondisi Sdri. Alenta Syaqila Ramadhani yang mana kondisinya dalam keadaan tenang, sadar dan tidak menangis. 4. Bahwa berdasarkan keterangan surat rujukan dari RS Banyumanik dengan keterangan “kekerasan seksual untuk dikonfirmasi ulang” maka Saksi dibantu oleh dr. Julia Ike Haryanto dan dr. Stephanus Rumancay memeriksa pada kemaluan Sdri.
13 Alenta Syaqila Ramadhani dan ditemukan 2 (dua) luka lecet pada bibir kecil kemaluan atau bibir kemaluan bagian dalam yaitu arah jam 11 dan jam 2, kemudian luka memar arah jam 12 tepat di bawah kelentit, semua berwarna merah diduga baru saja terkena trauma kekerasan benda tumpul, sedangkan selaput dara masih tampak utuh. 5. Bahwa dengan luka tersebut Saksi memperkirakan alat kelamin Sdri. Alenta Syaqila Ramadhani terkena trauma benda tumpul seukuran jari karena lukanya hanya lecet dan memarnya hanya sedikit, apabila benda yang mengenai tersebut adalah penis biasanya luka memarnya akan lebih besar. 6. Bahwa pada dasarnya kemaluan wanita apalagi kemaluan pada anak kecil seperti Sdri. Alenta Syaqila Ramadhani pada posisi normal akan menutup yaitu kemaluan pada bibir dalam akan dilindungi oleh bibir luar dan kemaluan tersebut akan membuka apabila ada usaha fisik baik dari diri sendiri atau orang lain yang membuka bibir luar kemaluan. 7. Bahwa dengan posisi luka pada kemaluan Sdri. Alenta Syaqila Ramadhani tersebut yang berada pada bibir dalam maka Saksi menyimpulkan ada kemungkinan dua jari digunakan untuk membuka kedua belah bibir luar kemaluan lalu disodok/digosok dengan menggunakan penis tetapi tidak sampai dimasukan sehingga terlihat memar sedikit di bawah kelentitnya. 8. Bahwa Saksi berpendapat luka pada kemaluan yang di derita oleh Sdri. Alenta Syaqila Ramadhani ini adalah merupakan perbuatan orang lain karena apabila luka tersebut akibat si penderita mengalami kecelakaan seperti terjatuh atau terkena benturan pada alat kemaluannya maka yang akan menjadi luka adalah bibir luar dari vagina tersebut karena dalam posisi normal vagina akan terlindungi oleh bibir luar vagina. 9. Bahwa luka pada kemaluan yang di derita oleh Sdri. Alenta Syaqila Ramadhani ini akan terasa sakit apabila melakukan buang air kecil dan akan butuh waktu untuk penyembuhan lebih kurang 1 (satu) minggu dan bisa mempengaruhi perkembangan psikisnya. 10. Bahwa atas permintaan penyidik dari hasil pemeriksaan terhadap Sdri. Alenta Syaqila Ramadhani tanggal 21 Januari 2016 tersebut Saksi membuat Visum Et Repertum Nomor : 53/B-21/RFL/III/2016/H tanggal 8 Maret 2016 sebagai berikut: a. Pada alat kelamin Bibir kecil : terdapat dua buah luka lecet pada bibir kecil kemaluan. Luka lecet pertama pada arah jam dua, bentuk tidak teratur, dengan ukuran panjang nol koma empat sentimeter dan lebar nol koma dua sentimeter, batas tidak tegas, warna kemerahan. Luka lecet kedua pada arah jam sebelas , bentuk tidak teratur, dengan ukuran panjang satu sentimeter dan lebar nol koma empat sentimeter, batas tidak tegas, warna kemerahan. b. Pada kelentit : terdapat luka memar tepat dibawah kelentit, bentuk tudak teratur, dengan ukuran panjang satu sentimeter dan lebar nol koma empat sentimeter, batas tidak tegas, warna kemerahan.
14 11. Bahwa selain luka pada kemaluan Sdri. Alenta Syaqila Ramadhani tersebut Saksi tidak menemukan luka di bagian tubuh yang lain 12. Bahwa Saksi berpendapat luka pada kemaluan yang di derita oleh Saksi-4 ini adalah merupakan perbuatan orang lain karena apabila luka tersebut akibat Saksi-4 mengalami kecelakaan seperti terjatuh atau terkena benturan pada alat kemaluannya maka yang akan menjadi luka adalah bibir luar dari vagina tersebut karena dalam posisi normal vagina akan terlindungi oleh bibir luar vagina. Atas keterangan Saksi, tersebut Terdakwa menyatakan tidak tahu. SAKSI-3 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: Ulul Kasanah : Bidan/Asisten Dokter Klinik Pratama Pudak Payung : Demak, 8 Mei 1989 : Perempuan : Indonesia : Islam : Asrama Kompi Markas Yonif 400/Raider Jl. Setiabudi Srondol Banyumanik Kota Semarang
Keterangan Saksi dalam persidangan dibawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2010 yang dikenalkan oleh suami Saksi yaitu Saksi-1, karena Saksi-1 dan Terdakwa adalah satu leting dan sama-sama bertugas di Yonif 400/Raider. 2. Bahwa antara Saksi maupun Saksi-1 dengan Terdakwa sebelum kejadian ini tidak pernah ada permasalahan dan anak Saksi cukup dekat dengan Terdakwa dan juga anak Saksi sering diajak ikut jalan-jalan di seputaran asrama oleh Terdakwa. 3. Bahwa anak Saksi pada hari Kamis tanggal 21 Januari 2016 sejak pagi hari hingga sore hari sebelum Saksi berangkat kerja tidak pernah mengeluh apa-apa dan beraktivitas seperti biasa, serta sore hari pada saat Saksi berangkat kerja anak Saksi bersama dengan ayahnya (Saksi-1) hingga Saksi pulang dari kerja. 4. Bahwa pada hari Kamis tanggal 21 Januari 2016 sekira pukul 19.30 Wib pada saat Saksi sedang berada di tempat kerja di Klinik Pratama Pudak Payung, Saksi-1 memberitahukan melalui handphone bahwa anak Saksi mengeluh sakit pada kemaluannya, selanjutnya Saksi minta difoto dan dikirim ke Saksi namun anak Saksi tidak mau karena kesakitan, lalu Saksi bertanya kepada Saksi-1 terakhir anak Saksi bersama siapa dan dijawab oleh Saksi-1 bersama dengan Terdakwa, setelah itu Saksi menyuruh Saksi-1 untuk membuatkan susu untuk anak Saksi sambil menunggu Saksi pulang kerumah. 5. Bahwa sekira pukul 20.15 Wib Saksi tiba di rumah dan langsung menemui anak Saksi serta memeriksa kemaluan anak Saksi dan Saksi melihat kondisi kemaluan anak Saksi ada luka lecet pada bagian atas dan bawah vaginanya dan kemerah-merahan.
15 6. Bahwa dengan kondisi dan keadaan anak Saksi tersebut Saksi menjadi panik dan menanyakan kepada anak Saksi mengapa kemaluannya bisa sakit dan anak Saksi menjawab “Bunda, tadi adek dinakalin om Anton”, kemudian Saksi dan suami Saksi membawa anak Saksi ke Rumah Sakit Banyumanik untuk melakukan pemeriksaan. 7. Bahwa setibanya Saksi dan anak Saksi serta Saksi-1 di Rumah Sakit Banyumanik, Saksi langsung memeriksakan anak Saksi sementara Saksi-1 menelepon Saksi-5 selaku Dansimin Kima untuk melaporkan kejadian yang menimpa anak Saksi dan meminta agar Saksi-5 datang ke Rumah Sakit Banyumanik. 8. Bahwa dari hasil pemeriksaan oleh dokter jaga Rumah Sakit Banyumanik dinyatakan pada kemaluan anak Saksi ditemukan sehelai rambut bekas cukuran dan terdapat luka merah pada bagian vagina anak Saksi dan setelah Saksi menceritakan awal mulanya anak Saksi mengalami hal tersebut, Dokter jaga menduga anak Saksi mengalami pelecehan seksual, dan untuk pemeriksaan lebih lanjut selanjutnya diberikan rujukan untuk diperiksakan di Rumah Sakit Kariyadi. 9. Bahwa pada saat Saksi dan Saksi-1 serta anak Saksi akan berangkat menuju ke Rumah Sakit Karyadi yang mana pada saat itu masih berada di halaman Rumah Sakit Banyumanik, Saksi-5 datang dan Saksi-1 menceritakan kejadian yang menimpa anak Saksi dan kemudian meminta kepada Saksi-5 untuk menemani pemeriksaan anak Saksi di Rumah Sakit Karyadi. 10. Bahwa kemudian Saksi-5 mendahului untuk kembali ke Batalyon terlebih dahulu sementara Saksi bersama Saksi-1 langsung membawa anak Saksi ke RS Kariyadi Semarang, dan setibanya di Rumah Sakit Kariyadi Semarang anak Saksi langsung diperiksa oleh dokter Forensik dan dari hasil pemeriksaan tersebut dokter menyampaikan jika anak Saksi diduga telah menjadi korban pelecehan seksual karena pada kemaluan anak Saksi terdapat luka lecet di sekitar vagina, dan dokter menyarankan agar celana dalam anak Saksi untuk disimpan dan jangan dicuci untuk menjadi barang bukti, setelah itu Saksi bersama Saksi-1 membawa anak Saksi pulang ke Asrama Yonif 400/Raider. 11. Bahwa setibanya di rumah asrama Yonif 400/Raider Saksi menyuruh anak Saksi sebelum tidur untuk buang air kecil akan tetapi anak Saksi tidak mau dan pada hari Jumat tanggal 22 Januari 2016 sekira pukul 06.15 Wib ketika Saksi mengganti celana anak Saksi karena habis mengompol Saksi bertanya kepada anak Saksi sambil direkam oleh suami Saksi “Dek tadi malam itu dinakalin siapa? dijawab oleh anak Saksi “Dinakalin om Anton Bunda”, setelah itu pada saat buang air kecil anak Saksi mengeluh “Sakit Bunda, perih”, kemudian Saksi bertanya kenapa bisa sakit dinakalin siapa, dijawab oleh anak Saksi ”Om Anton”, kemudian siang harinya sekira pukul 11.00 Wib Saksi bertanya lagi kepada anak Saksi “Dek ini kok bisa sakit siapa yang nakal?”, dijawab anak Saksi “Om Anton”, lalu Saksi bertanya lagi “Lha memang dinakalinnya gimana?”, dijawab anak Saksi “Dinakalinnya gini-gini lho bunda (sambil jongkok menunjukan dengan jari telunjuknya ke kemaluan)”, selanjutnya setiap buang air kecil anak Saksi selalu mengatakan kalau kemaluannya sakit. 12. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 23 Januari 2016 Terdakwa mengirim SMS ke Handphone Saksi-1 yang isinya bahwa Terdakwa
16 ingin bertemu dengan Saksi dan Saksi-1 untuk menyampaikan uneguneg, namun SMS tersebut oleh suami Saksi tidak dibalas, kemudian pada hari Selasa tanggal 26 Januari 2016 Saksi dan Saksi-1 menghadap Dankima Yonif 400/Raider Lettu Inf. Rudiyanto melaporkan jika anak Saksi telah menjadi korban pelecehan seksual oleh Terdakwa dengan bukti ada rekaman serta visumnya, namun Dankima mengatakan bukti tersebut belum kuat. 13. Bahwa kepada Dankima Yonif 400/Raider Lettu Inf. Rudiyanto Saksi-1 menjelaskan juga bahwa Terdakwa telah mengirim SMS yang isinya ingin bertemu dengan Saksi-1 dan Saksi dan dengan penjelasan tersebut Dankima Yonif 400/Raider Lettu Inf. Rudiyanto menyarankan untuk membalas SMS Terdakwa dan mengijinkan untuk bertemu. 14. Bahwa pada hari Rabu tanggal 27 Januari 2016 Saksi-1 membalas SMS Terdakwa dan meminta Terdakwa untuk datang kerumah Saksi, dan dalam pertemuan tersebut Terdakwa meminta maaf jika mempunyai kesalahan terhadap keluarga Saksi tetapi Tedakwa tidak mengakui jika telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak Saksi mungkin yang melakukan pelecehan seksual kepada anak Saksi adalah jin yang menyamar jadi Anton sehingga anak saksi selalu mengatakan bahwa Om Anton Nakal. 15. Bahwa sejak setelah kejadian yang dialami oleh anak Saksi, anak Saksi menjadi takut untuk keluar rumah apalagi bertemu dengan Terdakwa serta susah makan dan minum sehingga mengakibatkan suhu badannya naik hingga 39,6 derajat celcius dan pada tanggal 29 Januari 2016 anak Saksi dirawat di RST Bhakti Wira Tamtama Semarang namun dari hasil pemeriksaan tidak diketemukan suatu penyakit, sehingga pada hari Senin tanggal 1 Februari 2016 anak Saksi diijinkan pulang kerumah kembali. 16. Bahwa karena Saksi merasa sudah lama kejadian yang menimpa anak Saksi dan belum ada tanggapan dari kesatuan maka pada hari Kamis tanggal 11 Februari 2016 Saksi-1 menghadap ke Wadan Yonif 400/Raider dengan tujuan untuk memohon agar perkara yang menimpa anak Saksi ditindak lanjuti, kemudian pada hari Minggu tanggal 21 Februari 2016 Saksi-1 dipanggil oleh Danyonif 400/Raider untuk menanyakan perihal yang dialami oleh anak Saksi, selanjutnya Danyonif 400/Raider mengatakan akan melimpahkan perkara Terdakwa ke Denpom IV/5 Semarang, setelah itu pada hari Kamis tanggal 25 Februari 2016 Saksi-1 melaporkan perbuatan Terdakwa ke Denpom IV/5 Semarang. 17. Bahwa setelah kejadian yang menimpa anak Saksi, membuat anak Saksi menjadi berubah terhadap Terdakwa dimana apabila melihat Terdakwa menjadi takut dan apabila hendak keluar rumah, anak Saksi sering menanyakan apakah di luar rumah ada Terdakwa atau tidak. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa menyangkal bahwa Terdakwa tidak tahu penyebab kejadian yang menimpa Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan. Atas sangkalan keterangannya.
Terdakwa
tersebut
Saksi
tetap
pada
17
Saksi-4 Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan Demak, 31 Juli 2012 Perempuan Indonesia Islam Asrama Kompi Markas Yonif 400/Raider Jl. Setiabudi Srondol Banyumanik Kota Semarang.
Bahwa setelah pemeriksaan Saksi-1 dan Saksi-3 dianggap cukup dan dari hasil keterangan Saksi-1 dan Saksi-3 tersebut diperoleh keterangan dimana adanya dugaan perbuatan pencabulan terhada Saksi-4 selaku anak Saksi-1 dan Saksi-3 dimana dugaan perbuatan pencabulan tersebut diduga dilakukan oleh Terdakwa kepada Saksi-4 pada saat Terdakwa dan Saksi-4 berada di ruang Staf-3/Pers. Bahwa pada saat Saksi-1 menjemput Saksi-4 di ruang staf3/Pers dimana yang berada dalam ruangan staf-3/Pers tersebut adalah Terdakwa dan Saksi-4, pada saat itu Saksi-4 langsung memeluk Saksi-1 dan meminta pulang dengan berkata “Yah, pulang”, dengan menunjukkan rasa dan sikap yang tergesa-gesa”, dan setelah Saksi-1 dan Saksi-4 tiba di rumah, Saksi-4 mengeluhkan rasa sakit pada bagian kemaluannya dan sejak kejadian tersebut Saksi-4 menjadi selalu menujukkan sikap rasa takut kepada Terdakwa. Bahwa untuk mengetahui rasa ketakutan rasa trauma Saksi-4 terhadap Terdakwa tersebut majelis memerintahkan kepada Saksi-1 dan Saksi-4 untuk membawa Saksi-4 ke dalam persidangan. Bahwa dari hasil pemeriksaan terhadap Saksi-4 sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi-4 masuk ke ruang sidang atas perintah Hakim Ketua dengan cara digendong oleh Saksi-1 dan Saksi-4 dalam keadaan tenang dan ceria selayaknya anak yang sedang bermanja kepada seorang anak yang digendong oleh ayahnya, sampai dengan pada saat Saksi-3 sudah berada di dalam ruang sidang. 2. Bahwa setelah Saksi-1, Saksi-3 serta Saksi-4 berada dalam ruang sidang Hakim Ketua menyapa Saksi-4 dengan memanggil nama panggilan Saksi-4 dan menyapanya dengan berkata “Hallo.....siapa namanya, namun Saksi-4 tidak menjawab, tetapi Saksi-4 dengan malu-malu dan tersenyum tersipu hanya melirik kepada Hakim Ketua sambil melihat Hakim Ketua tanpa memperlihatkan rasa kehawatiran dan kecemasan. 3. Bahwa selanjutnya Hakim Ketua memerintahkan Saksi-1 untuk membawa Saksi-4 untuk memberikan salam dan bersalaman dengan Hakim Ketua dan dengan masih dalam posisi digendong oleh Saksi1, selanjutnya Saksi-4 mengulurkan tanggannya dan berjabatan tangan dengan Hakim Ketua dan setelah Saksi-4 bersalaman dengan Hakim Ketua selanjutnya Hakim Ketua memberikan permen kepada Saksi-4 dan Saksi-4 mau menerimanya dan mengucapkan terimakasih dan setelah bungkus permen dibuka oleh Saksi-1 maka kemudian Saksi-4 memakan permen tersebut.
18 4. Bahwa selanjutnya Hakim Ketua meminta Saksi-4 untuk bersalaman kepada Hakim Anggota I dan Hakim Anggota II serta Panitera dan Saksi-4 mau menyalaminya. 5. Bahwa selanjutnya Hakim Ketua memberikan 3 (tiga) buah permen kepada Saksi-4 dan kemudian disuruh untuk memberikan kepada Hakim Anggota I selanjutnya kepada Hakim Anggota II dan Saksi-4 dengan kondisi ceria mau memberikan permen tersebut kepada Hakim anggota I dan Hakim anggota II dan saat Hakim anggota I dan Hakim Anggota II mengatakan terima Kasih Saksi-4 mengatakan’Sama-sama”, dan selanjutnya Hakim Ketua menyuruh Saksi-1 untuk memberikan permen kepada Oditur Militer, Saksi-4 atas permintaan Hakim Ketua tersebut Saksi-4 mau melaksanakannya dan pada saat memberikan permen kepada Oditur Militer, Saksi-4 dengan berjalan sendiri (tanpa digendong) mau memberikan permen dan sekaligus bersalaman dengan Oditur Militer. 6. Bahwa pada saat Saksi-4 masih dalam posisi berdiri dan ditemani oleh Saksi-1 dan Saksi-3 selanjutnya Hakim Ketua meminta kepada Saksi-4 untuk menyalami para Penasihat Hukum akan tetapi atas permintaan Hakim Ketua tersebut Saksi-4 terlihat ragu-ragu dan terlebih dahulu melihat posisi tempat duduk para Penasihat Hukum yang mana di posisi samping Penasihat Hukum Terdakwa terdapat Terdakwa yang sedang duduk, dan dengan melihat Terdakwa yang duduk di dekat kursi Penasihat Hukum tersebut sehingga Saksi-4 tidak mau dan langsung memeluk Saksi-1 yang saat itu dalam posisi jongkok di belakang Saksi-4 yang berada di kursi pemeriksaan Saksi. 7. Bahwa atas perubahan sikap dari Saksi-4 tersebut selanjutnya Hakim Ketua menanyakan “Mengapa Elen..tidak mau menyalami Penasihat Hukum? (sambil Hakim Ketua menunjuk ke arah Penasihat Hukum) dan atas pertanyaan Hakim ketua tersebut Saksi-4 menjawab “Om Anton nakal”, Hakim Ketua berkata “Om Anton itu kan baik”, tetapi Saksi-3 tetap berkata “Om Anton nakal” sambil tetap berada di pelukan Saksi-1. 8. Bahwa dengan perkataan dan sikap Saksi-3 tersebut kemudian Hakim Ketua atas persetujuan para Hakim Anggota, Oditur Militer dan Penasihat Hukum mengeluarkan Terdakwa dari ruang sidang tanpa sepengetahuan Saksi-4 karena saksi-4 masih tetap berada dipelukan Saksi-1 dengan menunjukkan sikap ketakutan. 9. Bahwa setelah Terdakwa keluar ruang sidang selanjutnya Hakim Ketua meminta kepada Saksi-4 untuk menyalami dan memberikan permen kepada para Penasihat Hukum dan atas permintaan Hakim Ketua tersebut Saksi-3 yang saat itu sudah turun dari gendongan Saksi-1 dan setelah mengamati dan memperhatikan didekat tempat duduk Penasihat Hukum Terdakwa tidak ada Terdakwa sehingga Saksi-4 tidak langsung menuju ke meja Penasihat Hukum tetapi sempat beberapa saat ragu sambil melihat ke sekeliling ruang sidang, dan kemudian Hakim Ketua berkata “Ayo Elen beri salam selanjutnya tanpa ada keraguan dan berjalan dengan tenang Saksi-3 berjalan perlahan mendekati para Penasihat Hukum dan menyalaminya serta memberikan permen kepada Penasihat Hukum dan kemudian langsung kembali ke Saksi-1 dan meminta gendong Saksi-1. 10. Bahwa selanjutnya Hakim Ketua memerintahkan Terdakwa masuk ke ruang sidang dan atas persetujuan para Hakim Anggota,
19 Oditur Militer dan Penasihat Hukum, Terdakwa diperintahkan untuk duduk di dekat kursi Oditur Militer dan kemudian Hakim Ketua meminta kepada Saksi-4 untuk memberikan permen kepada Oditur Militer akan tetapi Saksi-4 tidak mau mendekat kepada kursi Oditur Militer karena Terdakwa berada di dekat kursi Oditur Militer. 11. Bahwa selanjutnya atas perintah Hakim Ketua Saksi-1 dan Saksi-3 ikut merayu dan menyuruh Saksi-4 untuk memberikan permen kepada Oditur Militer akan tetapi Saksi-3 tetap tidak mau dan menolak dengan mengatakan takut sambil memeluk Saksi-1 dalam gendongan Saksi-1. 12. Bahwa karena Saksi-4 tidak mau memberikan permen kepada Oditur Militer maka selanjutnya Hakim Ketua memerintahkan Tedakwa untuk mendekati Saksi-4 yang masih dalam gendongan Saksi-1 sambil Hakim Ketua berkata “Ini Om Anton juga mau permennya, coba Om Anton dikasih permen” akan tetapi Saksi-4 menyembunyikan wajah Saksi-4 dipelukan Saksi-1 dan Saksi-4 tidak bersedia dan terlihat ketakutan serta terlihat mempererat pelukannya kepada Saksi-1. 13. Bahwa selanjutnya Hakim Ketua memerintahkan kepada Terdakwa untuk duduk di kursi Terdakwa di dekat meja Penasihat Hukum dan Saksi-4 masih tetap berada dalam gendongan Saksi-1 selanjutnya Hakim Ketua bertanya kepada Saksi-4 “Mengapa nggak mau sama Om Anton” dan dijawab oleh Saksi-4 “Om Anton nakal”, Hakim Ketua bertanya kembali “ Om Anton nakal yang bagaimana ? dijawab “Nakal gini-gini” sambil tangan Saksi-4 digerak-gerakkan dan dengan jarinya menunjuk ke arah kemaluannya dari arah belakang tubuh Saksi-4. 14. Bahwa karena para Hakim Anggota, Oditur Militer dan para Penasihat Hukum tidak mengajukan pertanyaan kepada Saksi-4 maka selanjutnya Hakim Ketua memerintahkan Saksi-1 dan Saksi-3 untuk membawa Saksi-4 keluar ruang sidang. Atas hal yang terjadi diruang sidang berkaitan dengan keadaan Saksi sebagai keterangan Saksi tersebut Terdakwa tidak menanggapi. SAKSI-5 : Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Jaswadi Serka, 21020181530282 Dansimin Kima Yonif 400/Raider Pati, 12 Februari 1982 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Kompi Markas Yonif 400/Raider Jl. Setiabudi Srondol Banyumanik Kota Semarang.
Keterangan Saksi dalam persidangan di bawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut :
20 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2008 ketika Terdakwa masuk menjadi anggota Yonif 400/Raider dalam hubungan atasan dengan bawahan dan tidak ada hubungan famili/keluarga. 2. Bahwa pada saat Saksi sepulang dari Masjid yaitu pada tanggal 21 Januari 2016 sekira pukul 20.30 Wib Saksi menerima telepon dari Praka Heri Setiawan (Saksi-1) yang meminta tolong agar Saksi segera datang ke RS Bayumanik karena keluarga Saksi-1 terkena musibah. 3. Bahwa atas permintaan dari Saksi-1 tersebut Saksi langsung menelepon Terdakwa untuk mengajak Terdakwa bersama dengan Saksi menuju ke RS Banyumanik, karena saat itu menurut Saksi permintaan Saksi-1 kepada Saksi agar datang di RS Banyumanik agak aneh dan Saksi curiga ada orang yang akan mencelakai Saksi, akan tetapi pada saat Saksi dan Terdakwa sampai di depan markas Batalyon Saksi-1 mengirim SMS yang menyatakan agar Saksi berangkatnya ke RS Banyumanik jangan mengajak Terdakwa. 4. Bahwa dengan adanya SMS dari Saksi-1 tersebut selanjutnya Saksi tetap memboncengkan Terdakwa dan setibanya di depan Swalayan ADA Saksi menurunkan Terdakwa dan memerintahkan agar Terdakwa menunggu Saksi dan memberikan uang sebesar Rp. 50.000 (lima puluh ribu rupiah) untuk ongkos naik taxi pulang ke batalyon jika terjadi apa-apa dengan Saksi atau Saksi terlalu lama menjemput Terdakwa. 5. Bahwa selanjutnya Saksi berangkat sendiri menuju RS Banyumanik dan setibanya di RS Banyumanik Saksi bertemu dengan Saksi-1dan Saksi-3 yang saat itu sudah berada di depan RS Banyumanik dan saat itu juga Saksi-1 menceritakan perihal kejadian yang telah menimpa Saksi-4 dan Saksi diminta oleh Saksi-1 untuk menemani Saksi-1 dan Saksi-3 yang akan memeriksakan kondisi Saksi-4 di RS Karyadi. 6. Bahwa selanjutnya Saksi mendahului pulang menuju ke Batalyon sambil menjemput Terdakwa yang menunggu di depan Swalayan ADA dan kemudian langsung pulang menuju ke Batalyon untuk mengantar Terdakwa. 7. Bahwa setelah tiba di Batalyon Saksi langsung menuju ke RS Karyadi untuk menyusul Saksi-1 dan Saksi-3 akan tetapi dalam perjalanan Saksi bertemu dengan Saksi-1 dan Saksi-3 dimana saat itu sepeda motor yang digunakan oleh Saksi-1 dan Saksi-3 mengalami bocor ban, dan karena keadaanya saat itu menurut Saksi sangat mendesak untuk membawa Saksi-4 ke RS Karyadi maka selanjutnya Saksi memerintahkan Saksi-1 untuk menggunakan sepeda motor Saksi menuju RS Karyadi sementara Saksi menambalkan sepeda motor milik Saksi-1. 8. Bahwa setelah Saksi selesai menambalkan ban sepeda motor milik Saksi-1 tersebut, Saksi langsung menuju ke RS Karyadi dan sesampainya di RS Karyadi pemeriksaan terhadap Sdri. Alenta Syaqila Ramadhani telah selasai dan Saksi bersama dengan Saksi-1 dan Saksi-3 serta Saksi-4 pulang menuju ke Batalyon-400/Raider. 9. Bahwa sesampainya Saksi di Yonif 400/Raider Saksi langsung melaporkan kejadian yang menimpa anak Saksi-1 ke Pasipers Yonif 400/Raider, kemudian Saksi diperintahkan untuk memanggil Terdakwa ke Masjid Batalyon, setelah Terdakwa datang dan ditanya Terdakwa tidak mengakui perbuatan dugaan pencabulan terhadap Saksi-4, kemudian Terdakwa diperintahkan pulang kerumahnya, lalu
21 Saksi diperintahkan memanggil Saksi-1 untuk menjelaskan kronologis kejadian yang menimpa anaknya, setelah itu Saksi-1 diperintahkan pulang kerumahnya dan Terdakwa dipanggil lagi namun Terdakwa tetap tidak mengakui telah melakukan pencabulan terhadap Saksi-4. 10. Bahwa kesokan harinya tanggal 22 Januari 2016 Terdakwa dan Saksi-1 dipanggil oleh Pasi-3/Pers di ruang Kantor Pasi-3/Pers untuk dipertemukan di hadapan Pasi-3/Pers dan Saksi serta Kopda Sudarno, namun dalam pertemuan tersebut tidak ada hasil, sehingga kasus yang menimpa anak Saksi-1 dilaporkan ke Komandan Kompi Markas untuk diproses lebih lanjut. 11. Bahwa Saksi mengetahui di komputer ruang Staf Simin Kima Yonif 400/Raider terdapat file film porno yang berjumlah 50 (lima puluh) file, namun Saksi tidak mengetahui siapa yang menyimpan dan yang telah menonton file film porno dalam komputer tersebut. 12. Bahwa Saksi mendapat informasi dari Staf Provoost Batalyon 400/Raider yang melaksanakan penggeledahan dirumah Terdakwa ditemukan alat vacum yang diduga untuk digunakan sebagai alat pembesar kemaluan pria, akan tetapi Saksi tidak pernah melihat alat tersebut dan saat ini alat tersebut berada di mana Saksi juga tidak tahu. Atas keterangan Saksi, tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. SAKSI-6 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Lasmini Tani Randu Baltung Blora, 27 Juni 1960 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Kompi Markas Yonif 400/Raider Jl. Setiabudi Srondol Banyumanik Kota Semarang.
Keterangan Saksi dalam persidangan di bawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa, namun Saksi sering melihat Terdakwa karena rumah Terdakwa hanya selang 2 (dua) rumah dari rumah menantu Saksi dan antara Saksi dan Terdakwa tidak ada hubungan famili/keluarga. 2. Bahwa pada hari dan tanggal yang Saksi sudah tidak ingat lagi pada bulan Januari 2016 sekira habis magrib yang mana pada saat itu Saksi sedang berada di depan rumah menantu Saksi, Saksi melihat Saksi-1 akan pergi dengan berpakaian loreng bersama dengan Saksi-4. 3. Bahwa melihat hal tersebut kemudian Saksi menawarkan kepada Saksi-1 agar Saksi-4 tidak usah ikut Saksi-1, karena Saksi menduga bahwa Saksi-1 saat itu akan berangkat ke kantor dan Saksi mengetahui bila sore hari hingga malam hari istri Saksi-1 bekerja. 4. Bahwa dengan tawaran Saksi tersebut Saksi-4 mau dan mengangguk akan tetapi bersamaan dengan itu Terdakwa keluar dari
22 rumahnya sambil mengendarai sepeda motor dan memanggil Saksi-4 serta mengajak Saksi-4 agar ikut dengan Terdakwa. 5. Bahwa dengan adanya ajakan Terdakwa tersebut akhirnya Saksi-4 memilih ikut dengan Terdakwa dan langsung berlari menghampiri Terdakwa, dan melihat hal tersebut karena saat itu hujan gerimis maka Saksi-1 sempat melarang Terdakwa membawa Saksi-4 dengan berkata “Hujan lho, Ton” akan tetapi Terdakwa tetap membawa Saksi-4. 6. Bahwa setelah Saksi-4 pergi dengan Terdakwa kemudian tidak lama Saksi-1 juga pergi dan Saksi masuk ke rumah sehingga apa yang terjadi selanjutnya Saksi tidak tahu. 7. Bahwa beberapa hari kemudian pada saat Saksi-3 main kerumah menantu Saksi, Saksi-3 bercerita kepada Saksi bahwa Saksi-4 telah menjadi korban pelecehan seksual oleh Terdakwa dan telah diperiksakan di rumah Sakit Karyadi (dilakukan visum) 8. Bahwa Saksi pernah melihat dan mendengar pada saat Saksi-3 bertanya kepada Saksi-4 dengan berkata “adik diapakan toh, sama om Anton?” dijawab oleh Saksi-4 “Ini lho sakit, dimasuk-masukin” sambil menunjuk ke alat kelaminnya sendiri. 9. Bahwa Saksi-4 pada saat akan bermain dengan cucu Saksi di rumah menantu Saksi pernah menanyakan “Mbah, ada Om Anton ngga? Terus kemudian Saksi bertanya “Kenapa to? dan Saksi-4 menjawab “Om Anton nakal” Atas keterangan Saksi, tersebut Terdakwa membenarkan sebagian yaitu sebatas keterangan pada saat Terdakwa mengajak Saksi-4 Sdri. Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan dan keterangan yang lainnya Terdakwa tidak tahu. Atas sangkalan Terdakwa tersebut Saksi menyatakan tetap pada keterangannya. SAKSI TAMBAHAN : Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Puji Heru Serka, 21020052590681 Dansintel Yonif 400/Raider Karanganyar, 11 Juni 1981 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Kompi Markas Yonif 400/Raider Jl. Setiabudi Srondol Banyumanik Kota Semarang.
Keterangan Saksi Tambahan dalam persidangan di bawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sebatas antara atasan dengan bawahan tetapi tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa sepengetahuan Saksi bahwa perkara Terdakwa adalah dugaan perbuatan pencabulan yang dilakukan oleh Terdakwa kepada Saksi-4 yaitu Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan yang terjadi di ruang Staf-3/Pers.
23 3. Bahwa setelah terjadinya perkara ini dan dilakukan pemeriksaan di satuan sehingga pada hari Senin tanggal 12 Februari 2016 sekira pukul 14.0 wib atas perintah lisan dari Pasi-1/Intel Yonif 400/Raider, Saksi bersama dengan Praka Rudi, Praka Dede, Praka Sunawan melakukan pemeriksaan dirumah Terdakwa. 4. Bahwa pada saat pemeriksaan dirumah Terdakwa tersebut telah ditemukan alat sex berupa vacum yang berada kamar tengah dalam lemari pakaian Terdakwa bagian bawah yang terbungkus dalam kantong kresek/kantong hitam dan sepengetahuan Saksi bahwa alat tersebut untuk memperbesar kelamin/penis laki-laki. 5. Bahwa dengan adanya temuan tersebut kemudian alat vacum tersebut dibawa ke ruang tengan depan ruang TV dan di dokumentasikan dan selanjutnya dikembalikan lagi di tempat semula, dan atas penemuan barang berupa vacum tersebut selanjutnya dikonfirmasi kepada Terdakwa dan Terdakwa mengakui bahwa vacum tersebut adalah milik Terdakwa dan pernah dipergunakan Terdakwa, namun karena menurut Terdakwa bahwa vacum tersebut tidak membawa hasil sesuai dengan ynag diinginkan Terdakwa untuk memperbesar dan memperpanjang ukuran penis Terdakwa sehingga Terdakwa tidak melanjukan untuk memakai vacum tersebut. 6. Bahwa kemudian Saksi melaporkan hasil temuan tersebut beserta hasil dokumentasinya (Foto) kepada Pasi-1 Yonif-400/Raider sebagaimana yang Saksi tujukkan kepada Hakim Ketua. 7. Bahwa selain dilakukan pemeriksaan di rumah Terdakwa, Saksi dan bersama team dari Staf-1/Intel melakukan pemeriksaan di ruang kerja Terdakwa di staf-3/Pers, dari ruang kerja Terdakwa di staf3/Pers tersebut ditemukan dalam komputer sekira 50 (lima puluh) film porno. Atas keterangan Saksi Tambahan, tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya, dan hanya menyatakan bahwa alat vacum tersebut keadaannya sudah rusak dan tidak dapat dipergunakan lagi karena selang penghisap dan pemompa udara sudah tidak ada lagi. Atas pernyataan Terdakwa tersebut Saksi menyatakan tidak tahu dan menyatakan tetap pada keterangannya. Menimbang
:
Bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD sejak tahun 2007 melalui pendidikan Secata gelombang II di Rindam IV/Diponegoro Gombong selama 5 (lima) bulan, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan mengikuti pendidikan Sujurtaif di Dodiklatpur Rindam IV/Diponegoro Klaten selama 3 (tiga) bulan, kemudian mengikuti Pendidikan Raider selama 3 (tiga) bulan di Batujajar Cimahi, setelah lulus ditempatkan di Yonif 400/Raider sampai dengan sekarang masih berdinas aktif dengan pangkat Praka NRP 31071347970187. 2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-1 sejak tahun 2008 sejak sama-sama berdinas di Yonif-400/Raider karena Terdakwa dan Saksi-1 adalah satu letting, sehingga antara Terdakwa dengan Saksi1 adalah kenal baik layaknya sebagai satu letting dan antara Terdakwa dengan Saksi-1 serta Terdakwa mengenal Saksi-3 setelah Saksi-3 menikah dengan Saksi-1 dan tinggal di asrama Yonif400/Raider dan tinggak dalam barak yang sama di Kompi Markas.
24 3. Bahwa sejak Terdakwa dan Saksi-1 serta Saksi-3 saling mengenal, hubungan antara Terdakwa dengan Saksi-1 dan Saksi-3 adalah harmonis dan berjalan dengan baik serta tidak pernah ada masalah dan sejak Terdakwa dan Saksi-1 sama-sama bertugas di Yonif-400/Raider sering main bersama dan walaupun Saksi-1 telah menikah dengan Saksi-3 antara Terdakwa dan Saksi-1 tetap kadangkadang masih sering main bersama walaupun tidak sesering waktu sebelum Saksi-1 menikah dan hubungannya tetap baik. 4. Bahwa sejak Saksi-1 mempunyai anak yaitu Saksi-4 yang bernama Sdri. Alenta Syaqila Ramadhani dan Saksi-4 tersebut sudah dapat berjalan dan dapat diajak untuk berkomunikasi Terdakwa sesekali mengajak Saksi-4 untuk sekedar main-main di sekeliling asrama dan Terdakwa merasa Saksi-4 sangat dekat dengan Terdakwa dan baik Saksi-1 maupun Saksi-3 tidak merasa keberatan apabila sesekali Saksi-4 diajak main-main dengan Terdakwa. 5. Bahwa pada hari Kamis tanggal 21 Januari 2016 sekira pukul 18.35 Wib Terdakwa akan pergi ke Kantor Staf-3/Pers Simin Kima Yonif 400/Raider untuk mengagendakan surat sesuai dengan disposisi Danyonif 400/Raider karena surat yang akan diagendakan tersebut meruapak surat yang harus cepat untuk ditindaklanjuti. 6. Bahwa dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario milik Terdakwa pada saat Terdakwa sedang mengendari kendaraan tersebut, didepan rumah Terdakwa melihat Saksi-4 dan Saksi-1 dan sepengetahuan Terdakwa bahwa Saksi-1 akan melaksanakan apel sore sehingga menurut pemahaman Terdakwa, Saksi akan membawa Saksi-4 untuk ikut ke lapangan apel, sehingga Terdakwa berinisiatif untuk mengajak Saksi-4 tersebut ke kantor Staf-3 Simin Kima Yonif 400/Raider. 7. Bahwa selanjutnya Terdakwa langsung memanggil Saksi-4 dengan mengtakan “Elen, ikut Om saja” sehingga Saksi-4 langsung berlari mendekati Terdakwa dan langsung naik ke sepeda motor Terdakwa selanjutnya Terdakwa dan Saksi-4 menuju ke staf-3/Pers dan pada saat itu hal itu diketahui oleh Saksi-1 yang juga sedang berada di depan rumah Saksi-1 dan Saksi-1 sempat berkata “Hujan loh Ton”, akan tetapi Terdakwa menjawab “Gerimis aja kok”, sambil Terdakwa dengan Saksi-4 pergi menuju ke Kantor Staf-3 Simin Kima Yonif 400/Raider. 8. Bahwa setibanya Terdakwa dan Saksi-4 di Kantor Staf-3/Pers Simin Kima Yonif 400/Raider sekira pukul 18.38 Wib selanjutnya Terdakwa menurunkan Saksi-4 di selasar kontor staf-3/pers sedangkan Terdakwa memarkirkan sepeda motor Terdakwa selanjutnya Saksi-4 masuk duluan dan langsung menuju meja paling depan dan bermain alat pelubang kertas, sedangkan Terdakwa mengikuti dari belakang kemudian mengambil buku di atas meja untuk mengagendakan surat-surat masuk dan kemudian Terdakwa fotocopy surat-surat tersebut dengan menggunakan alat scanner. 9. Bahwa beberapa saat kemudian dan baru dapat 1 (satu) lembar untuk menfotocopy Terdakwa melihat ada sisa buah rambutan di belakang rak buku, selanjutnya buah rambutan tersebut Terdakwa tawarkan kepada Saksi-4 dan karena Saksi-4 mau maka Terdakwa mengupas 1 (satu) buah rambutan dan memberikannya kepada Saksi-4, kemudian Terdakwa mengajak Saksi-4 menuju ruangan yang ada di depan rak buku sambil makan rambutan yang tersisa di dalam ruangan staf-3/Pers.
25 10. Bahwa sekira 10 (sepuluh) hingga 15 (lima belas) menit kemudian stelah Terdakwa dan Saksi-4 berada di ruangan tersebut Saksi-1 datang dan masuk ke ruang Staf-3 Simin/Pers Kima Yonif 400/Raider untuk menjemput Saksi-4 dan Saksi-1 langsung mengatakan “Dek, yo pulang dan Saksi-4 langsung berlari menuju Saksi-1 dan Saksi-4 lansung mengatakan “Yah, pulang”, pada saat Saksi-1 bertemu Terdakwa, Tedakwa sempat bertanya kepada Saksi1 “Loh Her apa apelnya sudah selesai?” dijawab Saksi-1 “Nggak kok nggak jadi apel, apelnya diundur”, selanjutnya Terdakwa bercanda masalah foto Saksi-1 dengan berkata “Her itu fotonya dibawa pulang” dijawab Saksi-1 “Nggak ah jelek kok”, selanjutnya Terdakwa berkata kepada Saksi-4 “Dik ini foto siapa?, dijawab Saksi-4 “Fotonya Om Anton”, dijawab Terdakwa “Bukan itu foto ayah”, setelah itu Saksi-1 keluar dari Ruang Staf-3/Pers Simin Kima Yonif 400/Raider dengan menggendong Saksi-4 sementara Terdakwa melanjutkan fotocopy surat-surat yang telah di agenda. 11. Bahwa setelah Saksi-1 membawa Saksi-4 untuk pulang ke rumah saksi-1 selanjutnya pada saat Terdakwa akan pulang ke rumah Terdakwa, Terdakwa membawa foto Saksi-1 yang tidak jadi dibawah oleh Saksi-1, dan setelah Terdakwa tiba di depan rumah Saksi-1 selanjutnya Terdakwa mengetuk pintu rumah Saksi-1 dan sambil tersenyum tersipu Terdakwa sambil menempelkan foto Saksi1 yang tadi berada di atas meja kerja Saksi-1 di daun pintu rumah Saksi-1 sehingga pada saat itu Kopda Susilo mengatakan “Lihat Fotomu”, dan tujuan Terdakwa untuk menepelkan foto Saksi-1 tersebut adalah hanya sebagai candaan saja kepada Saksi-1. 12. Bahwa selama Terdakwa dan Saksi-4 berada di dalam Ruang Staf-3 Simin Kima Yonif 400/Raider, Terdakwa hanya mengagendakan surat-surat dan kemudian menfotocopy serta mengupaskan rambutan untuk Saksi-4, sementara Saksi-4 bermain pembolong kertas di meja dekat Terdakwa mengagendakan suratsurat dan Terdakwa juga tidak menghidupkan komputer yang ada di ruangan tersebut. 13. Bahwa di ruangan Staf-3 Simin Kima Yonif 400/Raider saat itu hanya ada Terdakwa dan Saksi-3 dan Terdakwa selama bersama dengan Saksi-4 tersebut tidak pernah berbuat asusila atau berbuat cabul terhadap Saksi-4, dan mengenai penyebab yang dialami oleh Saksi-4 yaitu terdapatnya luka lecet pada kemaluan Saksi-4 tersebut Terdakwa tidak mengetahuinya. 14. Bahwa sejak Terdakwa dan Saksi-4 berada di Ruang Staf-3 Simin Kima Yonif 400/Raider bersama dengan Saksi-4 pada hari Kamis tanggal 21 Januari 2016 tersebut Terdakwa sudah tidak pernah mengajak bermain Saksi-4 karena sejak waktu itu Terdakwa dituduh telah melakukan perbuatan cabul atau pelecehan seksual terhadap Saksi-4 dan hal tersebut mengakibatkan hubungan Terdakwa dengan Saksi-1, Saksi-3 menjadi renggang. 15. Bahwa Terdakwa pada hari Kamis tanggal 21 Januari 2016 setelah selesai mengagendakan surat-surat dan kemudian menfotocopy surat-surat tersebut kemudian Terdakwa pulang ke rumah dengan membawa foto Saksi-1 yang kemudian foto Saksi-1 tersebut ditempelkan di pintu masuk rumah Saksi-1 dengan tujuan hanya bercanda. 16. Bahwa Terdakwa mengetahui apabila Saksi-4 sepulangnya dari ruangan Staf-3 Simin Kima Yonif 400/Raider mengalami sakit pada
26 kemaluannya karena malam itu juga sekira pukul 24.00 Wib Terdakwa diberitahu oleh Saksi-5 dan saat itu juga Terdakwa dipanggil oleh Pasi-3/Pers di Masjid Batalyon. 17. Bahwa pada saat dipanggil oleh Pasi-3/Pers tersebut Terdakwa menjelaskan bahwa Terdakwa tidak pernah melakukan perbuatan pelecehan seksual terhadap Saksi-4 akan tetapi dengn adanya tuduhan terhadap Terdakwa yang telah melakukan pelecehan terhadap Saksi-3 tersebut maka tindakan Terdakwa adalah mencoba melakukan pendekatan dan meminta maaf kepada Saksi-1 dan Saksi-3 selaku orang tua Saksi-4. 18. Bahwa tujuan Terdakwa meminta maaf kepada Saksi-1 dan Saksi-3 tersebut adalah dengan tujuan apabila Terdakwa ada kesalahan karena Terdakwa menjadi orang yang tertuduh melakukan perbuatan asusila terhadap Saksi-4 dan Terdakwa juga sempat mengajak Saksi-1 untuk mencari pelakunya. 19. Bahwa Terdakwa mengetahui di dalam file komputer yang berada di ruangan Staf-3/Pers Simin Kima Yonif 400/Raider terdapat beberapa file film porno dan Terdakwa juga pernah menontonya pada tahun 2010 sampai dengan 2013 dan setelah Terdakwa melaksanakan tugas opersi militer ke Papua dan setelah kembali pada tahun 2014 Terdakwa tidak lagi menonton film porno yang ada dalam file di komputer staf-3/Pers tersebut. 20. Bahwa pada hari Kamis tanggal 21 Januari 2016 sewaktu Terdakwa dengan Saksi-3 berada di ruangan tersebut Terdakwa tidak menghidupkan komputer yang ada dalam ruang staf-3/Pers. 21. Bahwa sebelum adanya perkara ini, bahwa Saksi-4 sangat dekat dengan Terdakwa karena kebetulan rumah Terdakwa dan Saksi-1 adalah berdekatan sehingga Saksi-4 sering bermain dirumah Terdakwa dan Terdakwa sering memberikan Saksi-4 buah kesenangan Saksi-4. 22. Bahwa setelah adanya perkara ini, Saksi-4 apabila melihat Terdakwa, Saksi-4 selalu berkata “Om Anton nakal”, dan Terdakwa juga bingung kenapa Saksi-4 bisa berobah sikap yang demikian kepada Terdakwa. 23. Bahwa pada saat Terdakwa menuju ruang staf-3/Pers bersama dengan Saksi-4 pada saat Terdakwa berangkat dari rumah Terdakwa dengan menggunakan seragam aerobik yaitu kaos tanpa lengan dan celana kolor pendek warna hijau dan celana dalam warna coklat. 24. Bahwa menurut Terdakwa bahwa tidak ada alasan untuk melakukan perbuatan pencabulan kepada siapa saja apalagi kepada anak-anak karena perbuatan pencabulan adalah perbuatan yang sangat bejat dan tidak berperikemanusiaan serta tidak pantas dilakukan karena perbuatan Terdakwa adalah perbuatan yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai serta norma dalam masyarakat Indonesia serta perbuatan tersebut sangatlah bertentangan dengan hukum yang berlaku. 25. Bahwa sampai saat ini Terdakwa belum menikah karena orang tua Terdakwa belum pernah menyetujui perempuan yang Terdakwa perkenalkan kepada orang tua sebgai calon istri Terdakwa. 26. Bahwa alat sex berupa vacum yang ditemukan di rumah Terdakwa tersebut adalah alat pembesar penis yang Terdakwa beli sendiri oleh Terdakwa dan Terdakwa pernah menggunakannya namun karena setelah Terdakwa mempergunakan vacum tesebut
27 tidak membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan oleh Terdakwa untuk memperpanjang dan memperbesar ukuran penis Terdakwa karena menurut Terdakwa ukuran panjang dan besar penis Terdakwa adalah termasuk ukuran yang sedang sehingga Terdakwa ingin meperbesar dan memperpanjang ukuran penis Terdakwa sehingga Terdakwa tidak melanjutkan untuk memakai vacum tersebut akan tetapi karena vacum tersebut sudah rusak sehingga Terdakwa hanya menyimpannya dilemari pakaian Terdakwa. 27. Bahwa sejak tahun 2007 Terdakwa masuk berdinas di Yonif 400/Raider, Terdakwa telah sering menonton video porno di staf3/Pers sehingga saat itu di handphone Terdakwa terdapat juga video porno sehingga apabila Terdakwa ingin menonon video porno tersebut, Terdakwa dapat menontonnya. 28. Bahwa walaupun Terdakwa belum menikah akan tetapi Terdakwa menyatakan telah sering melakukan hubungan layaknya suami istri dengan wanita tuna susila yaitu yang pertama pada tahun 2009 karena diajak oleh teman sekolah semasa SMA di daerah Tegal Panas dan selanjutnya apabila Terdakwa ingin melakukan persetubuhan sehingga Terdakwa jalan sendiri ke lokalisasi untuk melakukan persetubuhan beberapa kali di Bandungan dengan membayar sendiri sehingga Terdakwa melakukan persetubuhan sekira 1 (satau) sampai dengan 2 (dua) kali dalam sebulan untuk memenuhi hasrat sex Terdakwa sehingga apabila Terdakwa melakukan persetubuhan sehingga Terdakwa menjadi puas dan menjadi lebih fress dan pikiran menjadi tenang, namun sejak Terdakwa kembali dari Satgas Pamtas di Papau Terdakwa tidak lagi melakukan persetubuhan. 29. Bahwa setelah adanya perkara ini dan perkara ini diketahui oleh orang tua Terdakwa sehingga orang tua Terdakwa menyampaikan agar Terdakwa tidak membawa anak-anak untuk bepergian termasuk keponakan Terdakwa, karena takut di tuduh melakukan pencabulan. 30. Bahwa setelah adanya laporan dari Saksi-1 dan Saksi-3 atas dugaan pencabulan yang terjadi kepada Saksi-4 sehingga Terdakwa menemui Saksi-1 dan Saksi-3 dan pada saat Terdakwa melakukan pendekatan dan menyampaikan permintaan maaf apabila Terdakwa melakukan salah karena Terdakwa menjadi tertuduh karena Terdakwa merasa tidak melakukan pencabulan kepada saksi-4 dan Terdakwa bersaha untuk mengajak Saksi-1 dan Saksi-3 untuk mencari pelaku pencabulan kepada Saksi-4 karena Terdakwa tidak melakukan pencabulan kepada Saksi-4. Menimbang
:
Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa : Surat-surat : a. 2 (dua) lembar tanda bukti pembayaran perawatan pasien dari RSUP Karyadi Semarang An. Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan. b. 1 (satu) lembar tanda bukti pembayaran perawatan pasien dari RS Banyumanik Semarang An. Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan. c. 1 (satu) lembar kartu identitas berobat di RSUP Karyadi Semarang An. Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan.
28 d. 1 (satu) lembar kartu identitas berobat di RST Bhakti Wira Tamtama Semarang An. Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan. e. 1 (satu) lembar Surat Keterangan lepas perawatan dari RST Bhakti Wira Tamtama Semarang Nomor B/113/BLP/II/2016. f. 13 (tiga belas) lembar foto Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan saat diperiksa di RSUP Karyadi Semarang. g. 1 (satu) lebar Foto Praka Heri Setiawan yang dicoret-coret pada bibir atas seperti kumis. Barang-barang : a.
1 (satu) buah Celana dalam anak warna ungu.
b. 1 (satu) buah CD rekaman pengakuan Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan. c. 1 (satu) buah CD berisi copy film porno dari komputer ruangan Staf 3 Simin Kima Yonif 400/Raider. Menimbang
:
Bahwa terhadap barang bukti berupa surat-surat tersebut, Majelis hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut: a. 2 (dua) lembar tanda bukti pembayaran perawatan pasien dari RSUP Karyadi Semarang An. Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan. Bahwa barang bukti tersebut adalah merupakan tanda bukti perincian perhitungan biaya perawatan pada saat Saksi-4 Sdri. Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan dilakukan visum setelah kejadian yaitu pada tanggal 21 Januari 2016 maka Majelis berpendapat barang buti tersebut ada kaitannya dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa. b. 1 (satu) lembar tanda bukti pembayaran perawatan pasien dari RS Banyumanik Semarang An. Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan. Bahwa barang bukti tersebut adalah merupakan tanda terima pembayaran pada saat Saksi-4 Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan dilakukan pemeriksaan pertama kali setelah kejadian yang dialami oleh Saksi-4 sehingga dilakaukan pemeriksaan di RS. Banyumanik pada tanggal 21 Januari 2016 dimana hal tersebut kemudian dirujuk ke RS Karyadi Semarang maka Majelis berpendapat barang buti tersebut ada kaitannya dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa. c. 1 (satu) lembar kartu identitas berobat di RSUP Karyadi Semarang An. Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan. Bahwa barang bukti tersebut adalah merupakan kartu berobat pada saat Saksi-4 Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan dilakukan visum di RSUP Karyadi pada tanggal 21 Januari 2016 Majelis berpendapat barang bukti tersebut ada kaitannya dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa. d. 1 (satu) lembar kartu identitas berobat di RST Bhakti Wira Tamtama Semarang An. Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan. Bahwa barang bukti tersebut adalah merupakan kartu berobat pada saat Saksi-4 Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan
29 sakit dan opname di RS. Bhakti Wira Tamtama Semarang dimana Saksi-3 sakit setelah beberapa hari kejadian tanggal 21 Januari 2016 maka Majelis berpendapat barang bukti tersebut berkaitan dengan tidak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa. e. 1 (satu) lembar Surat Keterangan lepas perawatan dari RST Bhakti Wira Tamtama Semarang Nomor B/113/BLP/II/2016. f. 13 (tiga belas) lembar foto Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan saat diperiksa di RSUP Karyadi Semarang. Bahwa barang bukti tersebut adalah merupakan bukti pada saat Saksi-4 dilakukan pemeriksaan untuk kemudian diterbitkan Visum Et Repertum sehingga ada kaitannya dengan perbuatan Terdakwa Bahwa barang bukti tersebut adalah merupakan surat yang menerangkan bahwa Saksi-4 Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan telah lepas perawatan dari RS. Bhakti Wira Tamtama Semarang yang mana Saksi-4 Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan dirawat sejak tanggal 29 Januari 2016 sampai dengan tanggal 1 Pebruari 2016 maka Majelis berpendapat barang bukti tersebut berkaitan dengan tidak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa. g. 1 (satu) lebar Foto Praka Heri Setiawan yang dicoret-coret pada bibir atas seperti kumis. Bahwa barang bukti tersebut adalah foto Saksi-1 yang pada saat kejadian ada di kantor Staf-3 Simin Kima Yonif 400/Raider dan telah dicoret-coret serta ditulis “Ayah Kuk jelek to....!” dan kemudian di tempel di pintu rumah Saksi-1 maka Majelis berpendapat hal tersebut membuktikan adanya percakapan antara Saksi-1 dengan Terdakwa di Staf-3 Simin Kima Yonif 400/Raider pada tanggal 21 Januari 2016. Menimbang
:
Bahwa terhadap barang bukti berupa barang-barang tersebut, Majelis hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut: a.
1 (satu) buah Celana dalam anak warna ungu. Bahwa celana tersebut adalah celana milik Saksi-4 Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan yang dipakai pada saat kejadian sehingga Majelis berpendapat terdapat keterkaitan dengan perbuatan Terdakwa. b. 1 (satu) buah CD rekaman pengakuan Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan. Bahwa CD tersebut berisi pengakuan Saksi-4 Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan yang mengatakan telah dinakali oleh Terdakwa maka Majelis berpendapat ada kaitannya dengan perbuatan Terdakwa. c. 1 (satu) buah CD berisi copy film porno dari komputer ruangan staf 3 Simin Kima Yonif 400/Raider. Bahwa CD tersebut berisi film porno yang di copy dari komputer yang ada di ruangan Staf-4 Simin Kima Yonif 400/Raider dan pernah ditonton oleh Terdakwa maka Majelis berpendapat terdapat keterkaitan dengan perbuatan Terdakwa.
30 telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti bukti lain, maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan. Menimbang
Menimbang
:
:
Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa yang menyatakan bahwa tidak pernah melakukan pencabulan terhadap Saksi-4 Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan, Majelis Hakim berpendapat bahwa hal tersebut adalah hak Terdakwa untuk tidak mengakui perbuatannya dan Majelis Hakim akan menilai sangkalan-sangkalan Terdakwa tersebut dihubungkan dengan keterangan para saksi dan alat bukti yang lain dan Majelis Hakim akan mempertimbangkan sangkalansangkalan Terdakwa tersebut sekaligus dalam pertimbangan putusan ini. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa yang menyatakan tidak melakukan perbuatan pencabulan terhadap Saksi-4 Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan bila dihubungkan dengan keterangan Saksi-1 yang menyatakan bahwa sebelum kejadian tersebut Saksi-4 tidak pernah mengeluh sakit pada kemaluannya dan tidak merasa takut dengan Terdakwa serta Saksi-4 pada saat berada di dalam ruangan Staf-3/Pers Simin Kima Yonif 400/Raider hanya bersama dengan Terdakwa selama kurang lebih 40 (empat puluh) menit dan setelah Saksi-4 dijemput oleh Saksi-1 di kantor Staf-3/Pers Simin Kima Yonif 400/Raider, Saksi-4 begitu dipanggil oleh Saksi-1 langsung mendekat dan meminta gendong Saksi-1 serta meminta untuk segera pulang. Bahwa setelah Saksi-4 dijemput oleh Saksi-1 dan sesampainya di rumah, Saksi-3 mengeluh kemaluannya sakit dan setelah dilihat ternyata kemaluannya Saksi-4 memerah. Bahwa Saksi-4 mengatakan kepada Saksi-1 sakit pada kemaluannya dan telah dinakali oleh Om Anton (Terdakwa) dan setelah kejadian sikap Saksi-4 merasa takut dengan Terdakwa. Bahwa dengan keterangan dari Saksi-1 tersebut dan adanya sangkalan Terdakwa yang tidak didukung dengan keterangan Saksi lain maka Majelis berpendapat sangkalan tersebut harus dikesampingkan.
Menimbang
:
Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa yang menyatakan tidak melakukan perbuatan pencabulan terhadap Saksi-4 Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan bila dihubungkan dengan keterangan Saksi-4 yang dengan nyata-nyata mengatakan telah di nakali oleh Om Anton (Terdakwa) dan tangan Saksi-4 menunjukkan ke arah kemaluannya dari belakang. Bahwa fakta di dalam persidangan Saksi-4 benar-benar merasa ketakutan dan tidak mau mendekat dengan Terdakwa. Bahwa dengan keterangan Saksi-4 dan fakta di dalam ruangan sidang mengenai sikap Saksi-4 terhadap Terdakwa dan didukung dengan keterangan Saksi-1 dan Saksi-3 yang mengetahui Saksi-4 mengeluh sakit pada kemaluannya maka sangkalan Terdakwa harus dikesampingkan.
31 Menimbang
:
Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa yang menyatakan tidak melakukan perbuatan pencabulan terhadap Saksi-4 Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan bila dihubungkan dengan keterangan Saksi-2 yang menyatakan telah ditemukan 2 (dua) luka lecet pada bibir kecil kemaluan atau bibir kemaluan bagian dalam yaitu arah jam 11 dan jam 2, kemudian luka memar arah jam 12 tepat di bawah kelentit, semua berwarna merah diduga baru saja terkena trauma kekerasan benda tumpul, sedangkan selaput dara masih tampak utuh. Bahwa Saksi-2 menyatakan pada dasarnya kemaluan wanita apalagi kemaluan pada anak kecil seperti Sdri. Alenta Syaqila Ramadhani pada posisi normal akan menutup yaitu kemaluan pada bibir dalam akan dilindungi oleh bibir luar dan kemaluan tersebut akan membuka apabila ada usaha fisik baik dari diri sendiri atau orang lain yang membuka bibir luar kemaluan. Bahwa Saksi-2 berpendapat luka pada kemaluan yang di derita oleh Sdri. Alenta Syaqila Ramadhani ini adalah merupakan perbuatan orang lain karena apabila luka tersebut akibat si penderita mengalami kecelakaan seperti terjatuh atau terkena benturan pada alat kemaluannya maka yang akan menjadi luka adalah bibir luar dari vagina tersebut karena dalam posisi normal vagina akan terlindungi oleh bibir luar vagina. Bahwa terhadap keterangan Saksi-2 tersebut bila dihubungkan dengan keterangan Saksi-1 bahwa sebelum kejadian Saksi-4 tidak pernah mengeluh apa-apa dan tidak merasa takut dengan Terdakwa serta di ruangan kantor Staf-3/Pers Simin Kima Yonif 400/Raider hanya ada Terdakwa dengan Saksi-4 dan kemudian setelah itu Saksi-4 mengeluh kemaluannya sakit dan menyatakan telah dinakali oleh Om Anton (Terdakwa) maka sangkalan Terdakwa harus dikesampingkan.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan Saksi Tambahan Serka Puji Heru yang menyatakan telah melakukan penggledahan di rumah Terdakwa dan menemukan alat vacum di kamar tengah di dalam almari bagian bawah dengan dibungkus plastik yang mana alat tersebut diakui milik Terdakwa dan berfungsi sebagai alat pembesar alat kelamin pria dan Terdakwa pernah menggunakannya serta Terdakwa menyatakan pernah berhubungan badan dengan wanita tuna susila di Bandungan dan Tegal Panas maka hal tersebut meyakinkan Majelis bahwa Terdakwa terhadap orientasi sex adalah sangat besar.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan para Saksi di bawah sumpah di persidangan serta bukti-bukti dan petunjuk lain dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut: 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD sejak tahun 2007 melalui pendidikan Secata gelombang II di Rindam IV/Diponegoro Gombong selama 5 (lima) bulan, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan mengikuti pendidikan Sujurtaif di Dodiklatpur Rindam IV/Diponegoro Klaten selama 3 (tiga) bulan, kemudian mengikuti Pendidikan Raider selama 3 (tiga) bulan di Batujajar Cimahi, setelah lulus ditempatkan di Yonif 400/Raider sampai dengan sekarang masih berdinas aktif dengan pangkat Praka NRP 31071347970187.
32 2. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-1 sejak tahun 2008 sejak sama-sama berdinas di Yonif-400/Raider karena Terdakwa dan Saksi-1 adalah satu letting, sehingga natara Terdakwa dengan Saksi1 adalah kenal baik layaknya sebagai satu letting dan antara Terdakwa dengan Saksi-1 serta Terdakwa mengenal Saksi-3 setelah Saksi-3 menikah dengan Saksi-1 dan tinggal di asrama Yonif400/Raider dan tinggak dalam barak yang sama di Kompi Markas. 3. Bahwa benar sejak Terdakwa dan Saksi-1 serta Saksi-3 saling mengenal, hubungan antara Terdakwa dengan Saksi-1 dan Saksi-3 adalah harmonis dan berjalan dengan baik serta tidak pernah ada masalah dan sejak Terdakwa dan Saksi-1 sama-sama bertugas di Yonif-400/Raider sering main bersama dan walaupun Saksi-1 telah menikah dengan Saksi-3 antara Terdakwa dan Saksi-1 tetap kadangkadang masih sering main bersama walaupun tidak sesering waktu sebelum Saksi-1 menikah dan hubungannya tetap baik. 4. Bahwa benar sejak Saksi-1 mempunyai anak yaitu Saksi-4 yang bernama Sdri. Alenta Syaqila Ramadhani dan Saksi-4 tersebut sudah dapat berjalan dan dapat diajak untuk berkomunikasi Terdakwa sesekali sering mengajak Saksi-4 untuk sekedar main-main di sekeliling asrama dan Terdakwa merasa Saksi-4 sangat dekat dengan Terdakwa dan baik Saksi-1 maupun Saksi-3 tidak merasa keberatan apabila sesekali Saksi-4 diajak main-main dengan Terdakwa. 5. Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 21 Januari 2016 sekira pukul 18.35 Wib Terdakwa akan pergi ke Kantor Staf-3/Pers Simin Kima Yonif 400/Raider untukmengagendakan surat sesuai dengan disposisi Danyonif 400/Raider karena surat yang akan diagendakan tersebut meruapak surat yang harus cepat untuk ditindaklanjuti. 6. Bahwa benar dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario milik Terdakwa pada saat Terdakwa sedang mengendari kendaraan tersebut, didepan rumah Terdakwa melihat Saksi-4 dan Saksi-1 dan sepengetahuan Terdakwa bahwa Saksi-1 akan melaksanakan apel sore sehingga menurut pemahaman Terdakwa, Saksi-1 akan membawa Saksi-4 untuk ikut ke lapangan apel, sehingga Terdakwa berinisiatif untuk mengajak Saksi-4 tersebut ke kantor Staf-3/Pers Simin Kima Yonif 400/Raider. 7. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa langsung memanggil Saksi-4 dengan mengtakan “Elen, ikut Om saja” sehingga Saksi-4 langsung berlari mendekati Terdakwa dan langsung naik ke sepeda motor Terdakwa selanjutnya Terdakwa dan Saksi-4 menuju ke staf3/Pers dan pada saat itu hal itu diketahui oleh Saksi-1 yang juga sedang berada di depan rumah Saksi-1 dan Saksi-1 sempat berkata “Hujan loh Ton”, akan tetapi Terdakwa menjawab “Gerimis aja kok”, sambil Terdakwa dengan Saksi-4 pergi menuju ke Kantor Staf-3 Simin Kima Yonif 400/Raider. 8. Bahwa benar selanjutnya Saksi-1 pergi ke tempat apel siaga, namun setibanya di tempat apel siaga Saksi-1 mendapat informasi bahwa apel ditunda setelah selesai pelaksanaan doa yasinan, sehingga Saksi-1 kembali lagi ke rumah sambil menunggu Saksi-4 yang sedang bersama Terdakwa di kantor Staf-3/Pers Yonif 400/Raider akan tetapi setelah ditunggu sekitar setengah jam dan Terdakwa belum juga mengantar Saksi-4 untuk pulang sehingga Saksi-1 pergi untuk menjemput anak Saksi di Kantor Staf-3/Pers Yonif 400/Raider.
33 9. Bahwa benar setelah Saksi-1 tiba di Kantor Staf-3/Pers Yonif 400/Raider keadaan pintu Kantor Staf-3/Pers Yonif 400/Raider dalam keadaan terbuka dan Saksi-1 langsung masuk dan melihat Saksi-4 sedang bersama Terdakwa di belakang rak buku yang letaknya paling belakang dan sedang makan rambutan, selanjutnya melihat hal tersebut Saksi-1 langsung memanggil Saksi-4 dan Saksi-4 langsung lari mendekat kepada Saksi-1 dan meminta gendong serta minta segera pulang. 10. Bahwa benar pada saat Saksi-1 telah mengendong Saksi-4 dan hendak pulang, Saksi-1 melihat ada foto Saksi-1 setengah badan dengan ukuran 10R tergeletak di atas meja kerja Saksi-1 dengan kondisi diberi coretan seperti kumis dengan menggunakan spidol hitam dan di bagian bawah ada tulisan “Ayah kuk jelek to...! dan saat itu Saksi-1 sempat bertanya kepada Terdakwa “Loh foto saya kok dicoret-coret Ton? dan atas pertanyaan Saksi-1 tersebut Terdakwa hanya tertawa saja dan Saksi-1 langsung keluar dan pulang. 11. Bahwa benar setelah Saksi-1 tiba di depan rumah Saksi-1 pada saat Saksi-4 akan turun dari sepeda motor Saksi-1 mendengar Saksi-4 mengatakan sesuatu yang mengeluh sehingga Saksi-1 bertanya kepada Saksi-4 “Ada apa dik? dijawab oleh Saksi-4 “Nggak papa”, sambil berlari menuju ke dalam rumah, kemudian Saksi-4 menonton televisi sambil duduk di karpet sedangkan Saksi-1 tiduran disampingnya, tiba-tiba Saksi-4 menangis sambil mengatakan “Aduh, Yah sakit” dan Saksi-1 mengira bahwa Saksi-4 akan buang air besar atau pipis tetapi pada saat Saksi-1 akan buka celananya saksi-4 mengatakan “Ngga mau pipis, ini yang sakit” sambil Saksi-4 menunjuk ke arah kemaluannya. 12. Bahwa benar dengan keluhan Saksi-4 tersebut selanjutnya Saksi-4 membuka celana dalam Saksi-4 dan mendapatkan bahwa kulit luar bagian kemaluan Saksi-4 memerah sehingga Saksi-1 menjadi bingung dan menelepon saksi-3 untuk segera pulang, dan pada saat itu Saksi-1 mencoba untuk membuat susu untuk diminum oleh Saksi-4 sambil membaringkannya di atas karpet yang ada di ruang tamu, dan pada saat itu ada yang mengetuk pintu rumah saksi1 dan setelah pintu Saksi-1 membuka selanjutnya Saksi-1 melihat Terdakwa dengan tersenyum tersipu sambil menempelkan foto Saksi-1 yang tadi berada di atas meja kerja Saksi-1 di daun pintu rumah Saksi-1 sehingga pada saat itu Saksi-1 mendengar perkataan dari Kopda Susilo yang berada dua rumah dari rumah Saksi-1 sambil tertawa mengatakan “Lihat Fotomu”, sehingga dengan melihat perbuatan Terdakwa sehingga Saksi-1 dan bingung, tetapi pada saat itu awalnya Saksi-1 berfikir bahwa perbuatan Terdakwa hanya sebagai candaan saja. 13. Bahwa benar sekira pukul 20.15 Wib Saksi-3 tiba dirumah dan langsung melihat kemaluan Saksi-4 dan tiba-tiba Saksi-3 menangis dan bertanya kepada Saksi-1 dengan mengatakan “Tadi, Adek bersama siapa dan pergi kemana, sehingga Saksi-1 bertambah khawatir dengan keadaan Saksi-4, kemudian Saksi-1 dan Saksi-3 membawa Saksi-4 ke Rumah Sakit Banyumanik untuk dilakukan pemeriksaan. 14. Bahwa benar pukul 20.30 wib setibanya di RS Banyumanik, Saksi-4 diperiksa oleh dokter jaga IGD ditemani oleh Saksi-3, sedangkan Saksi-1 menunggu di parkiran sambil menelpon Dansimin Kima Yonif 400/Raider Saksi-5 untuk memberitahukan jika Saksi-1 sedang ada masalah keluarga, dan pada saat itu Saksi-1
34 menyampaikan kepada Saksi-5 untuk meminta tolong agar Saksi-5, dan dalam perjalanan menuju ke rumah sakit tersebut Saksi-5 bersama dengan Terdakwa sehingga Saksi-1 mengirikman SMS kepada Saksi-5 agar Saksi-5 tidak bersama dengan Terdakwa. 15. Bahwa benar dengan adanya SMS dari Saksi-1 tersebut selanjutnya Saksi-5 tetap memboncengkan Terdakwa dan setibanya di depan Swalayan ADA Saksi-5 menurunkan Terdakwa dan memerintahkan agar Terdakwa menunggu Saksi-5 dan memberikan uang sebesar Rp. 50.000 (lima puluh ribu rupiah) untuk ongkos naik taxi pulang ke batalyon jika terjadi apa-apa dengan Saksi-5 atau Saksi-5 terlalu lama menjemput Terdakwa. 16. Bahwa benar selanjutnya Saksi-5 berangkat sendiri menuju RS Banyumanik dan setibanya di RS Banyumanik Saksi-5 bertemu dengan Saksi-1, yang saat itu sudah berada di depan RS Banyumanik dan saat itu juga Saksi-1 menceritakan perihal kejadian yang telah menimpa Saksi-4 dan Saksi-5 diminta oleh Saksi-1 untuk menemani Saksi-1 dan Saksi-3 yang akan memeriksakan kondisi Saksi-4 di RS Karyadi. 17. Bahwa benar dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Saksi2 bersama dengan dr. Julia Ike Haryanto dan dr. Stephanus Rumancay terhadap Saksi-4 yaitu kondisi umum Saksi-4 dalam keadaan tenang, sadar dan tidak menangis. 18. Bahwa benar berdasarkan keterangan surat rujukan dari RS Banyumanik dengan keterangan “kekerasan seksual untuk dikonfirmasi ulang” maka setelah memeriksa pada kemaluan Saksi-4 ditemukan 2 (dua) luka lecet pada bibir kecil kemaluan atau bibir kemaluan bagian dalam yaitu arah jam 11 dan jam 2, kemudian luka memar arah jam 12 tepat di bawah kelentit, semua berwarna merah diduga baru saja terkena trauma kekerasan benda tumpul, sedangkan selaput dara masih tampak utuh. 19. Bahwa benar dengan luka tersebut Saksi-2 memperkirakan alat kelamin Saksi-4 terkena trauma benda tumpul seukuran jari karena lukanya hanya lecet dan memarnya hanya sedikit, apabila benda yang mengenai tersebut adalah penis biasanya luka memarnya akan lebih besar. 20. Bahwa benar pada dasarnya kemaluan wanita apalagi kemaluan pada anak kecil seperti Saksi-4 pada posisi normal akan menutup yaitu kemaluan pada bibir dalam akan dilindungi oleh bibir luar dan kemaluan tersebut akan membuka apabila ada usaha fisik baik dari diri sendiri atau orang lain yang membuka bibir luar kemaluan. 21. Bahwa benar dengan posisi luka pada kemaluan Saksi-4 tersebut yang berada pada bibir dalam maka Saksi-2 menyimpulkan ada kemungkinan dua jari digunakan untuk membuka kedua belah bibir luar kemaluan lalu disodok/digosok dengan menggunakan penis tetapi tidak sampai dimasukan sehingga terlihat memar sedikit di bawah kelentitnya. 22. Bahwa benar Saksi-2 berpendapat luka pada kemaluan yang di derita oleh Saksi4 ini adalah merupakan perbuatan orang lain karena apabila luka tersebut akibat si penderita mengalami kecelakaan seperti terjatuh atau terkena benturan pada alat kemaluannya maka yang akan menjadi luka adalah bibir luar dari vagina tersebut karena dalam posisi normal vagina akan terlindungi oleh bibir luar vagina.
35 23. Bahwa benar luka pada kemaluan yang di derita oleh Saksi-4 ini akan terasa sakit apabila melakukan buang air kecil dan akan butuh waktu untuk penyembuhan lebih kurang 1 (satu) minggu dan bisa mempengaruhi perkembangan psikisnya. 24. Bahwa benar atas permintaan penyidik dari hasil pemeriksaan terhadap Sdri. Alenta Syaqila Ramadhani tanggal 21 Januari 2016 tersebut Saksi-2 membuat Visum Et Repertum Nomor : 53/B-21/RFL/III/2016/H tanggal 8 Maret 2016 dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut: a. Pada alat kelamin Bibir kecil terdapat dua buah luka lecet pada bibir kecil kemaluan. Luka lecet pertama pada arah jam dua, bentuk tidak teratur, dengan ukuran panjang nol koma empat sentimeter dan lebar nol koma dua sentimeter, batas tidak tegas, warna kemerahan. Luka lecet kedua pada arah jam sebelas, bentuk tidak teratur, dengan ukuran panjang satu sentimeter dan lebar nol koma empat sentimeter, batas tidak tegas, warna kemerahan. b. Pada kelentit terdapat luka memar tepat dibawah kelentit, bentuk tudak teratur, dengan ukuran panjang satu sentimeter dan lebar nol koma empat sentimeter, batas tidak tegas, warna kemerahan. 25. Bahwa benar dari kesimpulan hasil Visum Et Repertum tersebut adalah luka disebabkan oleh benda tumpul dan menimbulkan gangguan serta halangan dalam menjalankan aktifitas sehari-hari untuk sementara waktu. 26. Bahwa benar setelah Saksi-1 dan Saksi-3 selesai melakukan peemeriksaan kepada Saksi-4 yang dilakukan oleh saksi-2 bersama teamnya sehingga adanya dugaan perbuatan pencabulan terhadap Saksi-4 sehingga pada tanggal 22 Januari 2016 sekira pukul 00.15 Wib Saksi-1 dipanggil oleh Pasi-3/Pers Yonif 400/Raider Kapten Inf. Eko Yudho PGP, S.Sos untuk datang ke masjid asrama, setelah bertemu dengan Pasi-3/Pers di masjid asrama Pasi-3/Pers menanyakan tentang hasil visum Saksi-4 di RS Karyadi dan Saksi-1 menjelaskan jika hasil visum hanya bisa diambil oleh Kepolisian atau Pomdam, lalu Saksi-1 menceritakan kronologis kejadian yang dialami anak Saksi dan juga Saksi menceritakan pada saat melewati rumah Terdakwa anak Saksi berkata “Adik tadi dinakali sama om Anton”, setelah itu Saksi-1 pulang kerumah. 27. Bahwa benar pada pagi harinya yaitu hari Jumat tanggal 22 Januari 2016 sekira pukul 08.00 Wib Saksi-1 dipanggil oleh Pasi3/Pers di Kantor, dan setibanya Saksi-1 di kantor ternyata sudah ada Pasi-3/Pers, Saksi-5, Kopda Sudarno dan Terdakwa, kemudian Saksi-1 diminta untuk menjelaskan kronologis yang dialami Saksi-4, namun pada saat itu Terdakwa tidak mengakui perbuatannya, selanjutnya Saksi-1 meminta kasus tersebut untuk diteruskan ke jalur hukum saja. 28. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 23 Januari 2016 Saksi-1 telah menerima SMS dari Terdakwa yang isinya Terdakwa meminta untuk ketemu dengan Saksi-1 dan Saksi-3 untuk mengungkapkan uneg-uneg namun SMS tersebut tidak Saksi-1 balas, kemudian pada tanggal 26 Januari 2016 Saksi-1 dipanggil Dankima Yonif 400/Raider Lettu Inf. Rudiyanto dan pada saat Saksi-1 bertemu dengan
36 Dankima, Dankima mengatakan “Kenapa kamu tidak mau memberi maaf? Orang sudah mau baik-baik kok?” dan Saksi-1 menjawab “Saya masih emosi Ndan, saya masih syok”, selanjutnya Dankima meminta Saksi-1 untuk menulis kronologis kejadian yang menimpa Saksi-4. 29. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 27 Januari 2016 Saksi-1 merekam lagi Saksi-4 namun Saksi-4 sudah tidak kesakitan tetapi pada saat ditanya siapa yang telah berbuat nakal terhadap Saksi-4, Saksi-4menyebut nama Terdakwa sampai enam kali. 30. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 27 Januari 2016 sekira pukul 10.00 Wib Terdakwa datang kerumah Saksi-1 dan ditemui oleh Saksi-1 dan Saksi-3, adapun kedatangan Terdakwa dengan tujuan untuk meminta maaf namun Terdakwa tetap tidak mengakui perbuatannya, dan saat itu Saksi-1 hanya diam saja dan selanjutnya Terdakwa pulang. 31. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 29 Januari 2016 sekira pukul 11.00 Wib Saksi-4 menderita panas sehingga Saksi-1 membawa Saksi-4 ke RST Bhakti Wira Tamtama dan dirawat hingga tanggal 1 Pebruari 2016. 32. Bahwa benar karena belum ada tindak lanjut dari kesatuan sehingga Saksi-1 merasa permasalahan Saksi-4 berlarut-larut maka Saksi-1 memberanikan diri menghadap Danyonif 400/Raider dan meminta agar perkara yang menimpa Saksi-4 ditindak lanjuti, kemudian pada Kamis tanggal 25 Februari 2016 Saksi melaporkan perbuatan Terdakwa ke Denpom IV/5 Semarang. 33. Bahwa akibat kejadian ini Saksi-4 saat ini menjadi trauma dan takut kepada Terdakwa oleh karena itu Saksi-1 meminta agar Terdakwa dijatuhi hukuman sesuai dengan perbuatannya. 34. Bahwa benar menurut Saksi-1 keberadaan Saksi-4 bersama dengan Terdakwa kira-kira selama kurang lebih 40 (empat puluh) menit karena sejak Saksi berangkat untuk apel dan ternyata apelnya diundur setelah yasinan kemudian Saksi-4 kembali ke rumah dan Saksi-4 berada di rumah lebih kurang setengah jam dan baru kemudian menyusul Saksi-4. 35. Bahwa benar walaupun Saksi-1 tidak melihat secara langsung perbuatan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi-4 tetapi Saksi-1 yakin bahwa yang melakukan perbuatan terhadap Saksi-4 adalah Terdakwa, karena sebelum Saksi-4 bersama Terdakwa, Saksi-4 tidak mengeluh sakit kemaluannya dan mau diajak pergi oleh Terdakwa akan tetapi setelah kejadian ini, Saksi-4 mengalami sakit di kemaluannya dan merasa takut dengan Terdakwa. 36. Bahwa benar Terdakwa tidak ada alasan untuk melakukan perbuatan pencabulan kepada Saksi-4 karena perbuatan pencabulan yang dilakukan oleh Terdakwa kepada Saksi-4 adalah perbuatan yang sangat bejat dan tidak berperikemanusiaan serta tidak pantas dilakukan karena perbuatan Terdakwa adalah perbuatan yang sanat bertentangan dengan nilai-nilai serta norma dalam masyarakat indonesia serta perbuatan tersebut sangatlah bertentangan dngan hukum yang berlaku. 37. Bahwa benar Terdakwa mengetahui di dalam file komputer yang berada di ruangan Staf 3 Simin Kima Yonif 400/Raider terdapat beberapa file film porno dan Terdakwa juga pernah menontonya pada tahun 2010 sampai dengan 2013 dan setelah Terdakwa
37 melaksanakan tugas opersi militer ke Papua dan setelah kembali pada tahun 2014 Terdakwa tidak lagi menonton film porno yang ada dalam file di komputer staf-3 tersebut. 38. Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 21 Januari 2016 sewaktu Terdakwa dengan Saksi-3 berada di ruangan tersebut Terdakwa tidak menghidupkan komputer yang ada dalam ruang staf-3/Pers. 39. Bahwa benar sebelum adanya perkara ini, bahwa Saksi-4 sangat dekat dengan Terdakwa karena kebetulan rumah Terdakwa dan Saksi-1 adalah berdekatan sehingga Saksi-4 sering bermain dirumah Terdakwa dan Terdakwa sering memberikan Saksi-4 buah kesenangan Saksi-4. 40. Bahwa benar setelah adanya perkara ini, Saksi-4 apabila melihat Terdakwa, Saksi-4 selalu berkata “Om Anton nakal”, dan Terdakwa juga bingung kenapa Saksi-4 bisa berobah sikap yang demikian kepada Terdakwa. 41. Bahwa benar pada saat Terdakwa menuju ruang staf-3/pers bersama dengan Saksi-4 pada saat Terdakwa berangkat dari rumah Terdakwa dengan menggunakan seragam aerobik yaitu kaos tanpa lengan dan celana kolor pendek warna hijau dan celana dalam warna coklat. 42. Bahwa benar sampai saat ini Terdakwa belum menikah karena arang tua Terdakwa belum pernah menyetujui perempuan yang Terdakwa perkenalkan kepada orang tua sebgai calon istri Terdakwa. 43. Bahwa benar alat sex berupa vacum yang ditemukan di rumah Terdakwa tersebut adalah alat pembesar penis yang Terdakwa beli sendiri oleh Terdakwa dan Terdakwa pernah menggunakannya namun karena setelah Terdakwa mempergunakan vacum tesebut tidak membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan oleh Terdakwa untuk memperpanjang dan memperbesar ukuran penis Terdakwa karena menurut Terdakwa ukuran panjang dan besar penis Terdakwa adalah termasuk ukuran yang sedang sehingga Terdakwa ingin meperbesar dan memperpanjang ukuran penis Terdakwa sehingga Terdakwa tidak melanjutkan untuk memakai vacum tersebut akan tetapi karena vacum tersebut sudah rusak sehingga Terdakwa hanya menyimpannya dilemari pakaian Terdakwa. 44. Bahwa benar sejak tahun 2007 Terdakwa masuk berdinas di Yonif 400/Raider, Terdakwa telah sering menonton video porno di staf-3/Pers sehingga saat itu di handphone Terdakwa terdapat juga video porno sehingga apabila Terdakwa ingin menonon video porno tersebut, Terdakwa dapat menontonnya. 45. Bahwa benar walaupun Terdakwa belum menikah akan tetapi Terdakwa menyatakan telah sering melakukan hubungan layaknya suami istri dengan wanita tuna susila yaitu yang pertama pada tahun 2009 karena diajak oleh teman sekolah semasa SMA di daerah Tegal Panas dan selanjutnya apabila Terdakwa ingin melakukan persetubuhan sehingga Terdakwa jalan sendiri ke lokalisasi untuk melakukan persetubuhan beberapa kali di Bandungan dengan membayar sendiri sehingga Terdakwa melakukan persetubuhan sekira 1 (satau) sampai dengan 2 (dua) kali dalam sebulan untuk memenuhi hasrat sex Terdakwa sehingga apabila Terdakwa melakukan persetubuhan sehingga Terdakwa menjadi puas dan menjadi lebih fress dan pikiran menjadi tenang, namun sejak Terdakwa kembali dari Satgas Pamtas di Papau Terdakwa tidak lagi melakukan persetubuhan.
38 46. Bahwa benar setelah adanya perkara ini dan perkara ini diketahui oleh orang tua Terdakwa sehingga orang tua Terdakwa menyampaikan agar Terdakwa tidak membawa anak-anak untuk bepergian termasuk keponakan Terdakwa, karena takut di tuduh melakukan pencabulan. Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : Bahwa pada prinsipnya Majelis sependapat dengan uraian Tuntutan Oditur Militer mengenai telah terbuktinya tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa, namun mengenai pembuktian unsur-unsur tindak pidananya Majelis akan membuktikan sendiri sesuai fakta Hukum yang terungkap di persidangan berdasarkan sudut pandang Majelis dan mengenai amarnya Majelis akan mempertimbangkan lebih lanjut. Bahwa Oditur Militer dalam pembuktian unsur-unsurnya khususnya unsur ke-2 yaitu Dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan Majelis tidak sependapat karena tidak sesuai dengan Surat Dakwaan Oditur Militer, karena Surat Dakwaan Oditur Militer menyatakan “Setiap orang dilarang melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul” dimana tidak ada kata-kata dengan sengaja sehingga hal ini membuktikan bahwa Oditur Militer tidak konsisten dengan Dakwaannya, oleh karena itu Majelis akan membuktikan unsur-unsur yang sesuai dengan pasal dalam Dakwaan Oditur Militer.
Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Penasihat Hukum dalam Pledoinya dengan mengungkapkan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa Majelis Hakim sependapat dengan Penasihat Hukum Terdakwa yang meyatakan bahwa tidak adanya unsur paksaan dari Terdakwa kepada Saksi-4 akan tetapi hal tersebut hanya merupakan ajakan yang kemudian Saksi-4 lebih memilih ajakan Terdakwa yang mana saat itu Terdakwa sudah dalam posisi menggunakan sepeda motor memanggil Saksi-4 untuk diajak pergi yang tentu saja Saksi-4 sebagai anak yang masih kecil sebagaimana wajarnya anak-anak yang lain dan sudah kenal dan dekat dengan Terdakwa tentu akan memilih ajakan Terdakwa, yang walaupun sempat diilarang oleh Saksi-1 selaku orang tuanya dan larangan tersebut ditujukan kepada Terdakwa bukan kepada Saksi-4 karena Saksi-1 berkata “Hujan loh Ton!” Disamping itu karena saat itu Saksi-3 baru berusia kurang lebih 3,5 tahun yang mana belum dapat memilih dengan benar ataupun memikirkan akan adanya resiko, kecuali yang mengajak tersebut adalah yang belum dikenal dengan baik oleh Saksi-4 maka ada kemungkinan Saksi-4 akan menolaknya. Bahwa dengan tidak ditemukannya adanya luka pada bagian tubuh Saksi-4 yang diakibatkan oleh paksaan Terdakwa dan adanya perlawanan dari Saksi-4 Majelis Hakim sependapat karena dalam fakta-fakta persidangan Terdakwa tidak pernah melakukan paksaan untuk melakukan perbuatan cabul terhadap Saksi-4 akan tetapi
39 Majelis Hakim berpendapat bahwa perbuatan cabul terhadap Saksi-4 dilakukan dengan cara membujuk, karena hal ini akan lebih tepat apabila dikaitkan dengan adanya reaksi dari Saksi-4 yang saat dijemput oleh Saksi-1 tidak menangis dan hanya meminta gendong dan meminta segera pulang yang mana hal tersebut adalah merupakan bentuk reaksi protes anak balita yang tidak suka atau takut setelah diperlakukan cabul oleh orang lain. Bahwa pendapat Majelis Hakim yang menyatakan tidak adanya kesesuaian antara keterangan Saksi-1, keterangan Saksi-3 apabila dihubungkan dengan keterangan Saksi-2 selaku dokter forensik Majelis Hakim berpendapat bahwa Saksi-1 dan Saksi-3 bukanya seorang ahli yang bisa memastikan adanya reaksi kulit kelamin pada Saksi-4 dan juga tidak memiliki kemampuan untuk memeriksa bibir vagina bagaian dalam tetapi hanya mendapati bahwa bibir luar pada kemaluan Saksi-4 nampak kemerahan dan yang pasti mendapati reaksi dari Saksi-4 yang mengalami sakit saat buang air kecil serta menyatakan berulang kali bila Saksi-4 telah dinakali oleh Om Anton (Terdakwa) sambil menunjuk ke arah kemaluannya dan hal tersebut juga dinyatakan oleh Saksi-4 sendiri dalam persidangan. Sedangkan Saksi-2 selaku dokter forensik menyatakan adanya luka pada bibir vagina bagian dalam adalah sesuai dengan hasil pemeriksaan yang memang ditemukan adanya luka pada bibir bagian dalam Saksi-4. Bahwa Majelis Hakim tidak sependapat dengan pernyataan Penasihat Hukm yang menyatakan bahwa Saksi-2 selaku dokter forensik meragukan apabila luka bibir bagian dalam Saksi-4 tersebut dilakukan oleh Terdakwa karena sebelum Saksi-4 dilakukan pemeriksaan di RS Karyadi sebelumnya vagina Saksi-4 telah diperiksa oleh orang tuanya yaitu Saksi-1 dan Saksi-3 serta telah diperiksa oleh dokter pada RS Banyumanik Semarang, hal tersebut sangatlah tidak relevan karena fakta dalam persidangan Saksi-2 selaku dokter forensik tidak diwajibkan tahu siapa pelakunya akan tetapi cukup hanya dengan akibat yang ditimbulkannya, sedangkan mengenai vagina Saksi-4 yang telah dipegang oleh orang tuanya dan oleh dokter RS Banyumanik adalah merupakan pernyataan yang tidak beralasan dan tidak masuk akal karena mana ada orang tuanya sendiri yang tega menambah luka pada luka anaknya yang telah merintih kesakitan demikian juga dokter RS Banyumanik tidak mungkin gegabah melakukan tindakan medis terhadap pasiennya dan justru malah mendukung dengan cara memberikan surat rujukan ke Rumah Sakit Karyadi. Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur militer dalam Replieknya dengan mengungkapkan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa oleh karena pada prinsipnya Repliek Oditur Militer tetap pada Tuntutannya maka Majelis Hakim tidak akan menanggapinya
Menimbang
:
Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer adalah Dakwaan yang disusun secara tunggal yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut: 1.
Unsur ke-1
: Setiap orang.
40 2.
Menimbang
:
Unsur ke-2
: Dilarang melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul.
Bahwa mengenai unsur ke-1 Setiap orang, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Bahwa yang dimaksud dengan “Setiap orang“ adalah rumusan lain dari unsur barang siapa oleh karena itu akan dikemukakan pengertian dari “Barang Siapa” dalam pengertian KUHP adalah orang atau badan hukum. Sedangkan yang dimaksud dengan orang yaitu seperti dimaksud dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP, dalam hal ini adalah semua orang Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing yang termasuk dalam syarat-syarat dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP, termasuk pula anggota Angkatan Perang (Anggota TNI). Bahwa unsur “Barang Siapa” adalah untuk mengetahui siapa atau siapa saja orangnya yang didakwa atau akan dipertanggungjawabkan karena perbuatannya yang telah dilakukan sebagaimana dirumuskan dalam surat dakwaan. Bahwa yang dimaksud dengan “ barang siapa “ adalah setiap orang atau siapa saja yang sehat jasmani maupun rohaninya dan mampu bertanggung jawab terhadap tindak pidana yang dilakukannya, serta tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan merupakan Subyek Hukum. Subyek Hukum tersebut meliputi semua orang sebagai Warga Negara Indonesia termasuk yang berstatus Prajurit TNI. Dalam hal Subyek Hukum adalah seorang Prajurit TNI, maka pada waktu melakukan tindak pidana harus dinas aktif, belum diakhiri atau mengakhiri ikatan dinasnya. Dari keterangan Terdakwa dan keterangan para Saksi dibawah sumpah dipersidangan dan barang bukti yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD sejak tahun 2007 melalui pendidikan Secata gelombang II di Rindam IV/Diponegoro Gombong selama 5 (lima) bulan, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan mengikuti pendidikan Sujurtaif di Dodiklatpur Rindam IV/Diponegoro Klaten selama 3 (tiga) bulan, kemudian mengikuti Pendidikan Raider selama 3 (tiga) bulan di Batujajar Cimahi, setelah lulus ditempatkan di Yonif Raider 400/Banteng Raider sampai dengan sekarang masih berdinas aktif dengan pangkat Praka NRP 31071359430188. 2. Bahwa benar Terdakwa adalah seorang manusia yang dewasa sehat akalnya sehingga dapat dipertanggungjawabkan terhadap perbuatannya, khusunya perbuatan yang menjadi perkara ini. 3. Bahwa benar menurut keterangan para Saksi, Terdakwa adalah anggota TNI yang berdinas di Yonif 400/R yang sehat dan mampu mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum.
41 4. Bahwa benar Terdakwa adalah subyek (pelaku) sebagaimana yang didakwakan kepada Terdakwa yaitu ”Setiap orang dilarang melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul”. Dari uraian fakta tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke-1 Setiap orang telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ke-2 “Dilarang melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul”, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa oleh karena dalam unsur ke-2 ini merupakan unsur alternatif maka Majelis akan memilih unsur-unsur yang sesuai dengan perbuatan Terdakwa dengan dihubungkan dengan fakta dalam persidangan. Bahwa unsur yang sesuai dengan perbuatan Terdakwa dan dihubungkan dengan fakta dalam persidangan adalah “Dilarang membujuk anak” Bahwa yang dimaksud dengan dilarang adalah tidak diperbolehkan melakukan atau berbuat sesuatu yang karena apabila hal tersebut dilakukan akan melanggar aturan baik secara hukum, norma agama atau adat istiadat dan dapat dikenakan sanksi. Bahwa yang dimaksud dengan membujuk adalah dengan rangkaian kata-kata/keterangan yang lembut yang disampaikan kepada orang lain yang seolah-olah akan benar keterangan sipelaku/Terdakwa untuk diyakini/diperpercayai, sehingga tercapainya tujuan maupun maksud sipelaku/Terdakwa, padahal ia sadari bahwa hal itu nantinya tidak benar. Bahwa yang dimaksud dengan anak sesuai dengan pasal 1 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Bahwa yang dimaksud dengan perbuatan cabul adalah segala perbuatan yang melanggar kesusilaan (kesopanan) atau perbuatan yang keji yang semuanya itu dalam lingkungan nafsu birahi kelamin misalnya, cium-ciuman, meraba-raba anggota kemaluan, merabaraba buah dada dan sebagainya. Dari keterangan Terdakwa dan keterangan para Saksi dibawah sumpah dipersidangan dan barang bukti yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut: 1. Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 21 Januari 2016 sekira pukul 18.35 Wib Terdakwa akan pergi ke Kantor Staf-3/Pers Simin Kima Yonif 400/Raider untuk mengagendakan surat sesuai dengan disposisi Danyonif 400/Raider karena surat yang akan diagendakan tersebut merupakan surat yang harus cepat untuk ditindaklanjuti.
42 2. Bahwa benar dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario milik Terdakwa pada saat Terdakwa sedang mengendari kendaraan tersebut, didepan rumah Terdakwa melihat Saksi-4 dan Saksi-1 dan sepengetahuan Terdakwa bahwa Saksi-1 akan melaksanakan apel sore sehingga menurut pemahaman Terdakwa, Saksi-1 akan membawa Saksi-4 untuk ikut ke lapangan apel, sehingga Terdakwa berinisiatif untuk mengajak Saksi-4 tersebut ke kantor Staf-3 Simin Kima Yonif 400/Raider. 3. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa langsung memanggil Saksi-4 dengan mengatakan “Elen, ikut Om saja” sehingga Saksi-4 langsung berlari mendekati Terdakwa dan langsung naik ke sepeda motor Terdakwa selanjutnya Terdakwa dan Saksi-4 menuju ke staf3/Pers dan pada saat itu hal itu diketahui oleh Saksi-1 yang juga sedang berada di depan rumah Saksi-1 dan Saksi-1 sempat berkata “Hujan loh Ton”, akan tetapi Terdakwa menjawab “Gerimis aja kok”, sambil Terdakwa dengan Saksi-4 pergi menuju ke Kantor Staf-3 Simin Kima Yonif 400/Raider. 4. Bahwa benar selanjutnya Saksi-1 pergi ke tempat apel siaga, namun setibanya di tempat apel siaga Saksi-1 mendapat informasi bahwa apel ditunda setelah selesai pelaksanaan doa yasinan, sehingga Saksi-1 kembali lagi kerumah sambil menunggu Saksi-4 yang sedang bersama Terdakwa di kantor Staf-3/Pers Yonif 400/Raider akan tetapi setelah ditunggu sekitar setengah jam dan Terdakwa belum juga mengantar Saksi-4 untuk pulang sehingga Saksi-1 pergi untuk menjemput Saksi-4 di Kantor Staf-3/Pers Yonif 400/Raider. 5. Bahwa benar setelah Saksi-1 tiba di Kantor Staf-3/Pers Yonif 400/Raider keadaan pintu Kantor Staf-3/Pers Yonif 400/Raider dalam keadaan terbuka dan Saksi-1 langsung masuk dan melihat Saksi-4 sedang bersama Terdakwa di belakang rak buku yang letaknya paling belakang dan sedang makan rambutan, selanjutnya melihat hal tersebut Saksi-1 langsung memanggil Saksi-4 dan Saksi-4 langsung lari mendekat kepada Saksi-1 dan meminta gendong serta minta segera pulang. 6. Bahwa benar pada saat Saksi-1 telah mengendong Saksi-4 dan hendak pulang, Saksi-1 melihat ada foto Saksi-1 setengah badan dengan ukuran 10R tergeletak di atas meja kerja Saksi-1 dengan kondisi diberi coretan seperti kumis dengan menggunakan spidol hitam dan di bagian bawah ada tulisan “Ayah kuk jelek to...! dan saat itu Saksi-1 sempat bertanya kepada Terdakwa “Loh foto saya kok dicoret-coret Ton? dan atas pertanyaan Saksi-1 tersebut Terdakwa hanya tertawa saja dan Saksi-1 langsung keluar dan pulang. 7. Bahwa benar setelah Saksi-1 tiba di depan rumah Saksi-1 pada saat Saksi-4 akan turun dari sepeda motor Saksi-1 mendengar Saksi-4 mengatakan sesuatu yang mengeluh sehingga Saksi-1 bertanya kepada Saksi-4 “Ada apa dik? dijawab oleh Saksi-4 “Nggak papa”, sambil berlari menuju ke dalam rumah, kemudian Saksi-4 menonton Televisi sambil duduk di karpet sedangkan Saksi-1 tiduran disampingnya, tiba-tiba Saksi-4 menangis sambil mengatakan “Aduh, Yah sakit” dan Saksi-1 mengira bahwa Saksi-4 akan buang air besar atau pipis tetapi pada saat Saksi-1 akan buka celananya Saksi-4 mengatakan “Ngga mau pipis, ini yang sakit” sambil Saksi-4 menunjuk ke arah kemaluannya.
43 8. Bahwa benar dengan keluhan Saksi-4 tersebut selanjutnya Saksi-1 membuka celana dalam Saksi-4 dan mendapatkan bahwa kulit luar bagian kemaluan Saksi-4 memerah sehingga Saksi-1 menjadi bingung dan menelepon Saksi-3 untuk segera pulang, dan pada saat itu Saksi-1 mencoba untuk membuat susu untuk diminum oleh Saksi-4 sambil membaringkannya di atas karpet yang ada di ruang tamu, dan pada saat itu ada yang mengetuk pintu rumah Saksi-1 dan setelah pintu saksi-1 membuka selanjutnya Saksi-1 melihat Terdakwa dengan tersenyum tersipu sambil menempelkan foto Saksi-1 yang tadi berada di atas meja kerja Saksi-1 di daun pintu rumah Saksi-1 sehingga pada saat itu Saksi-1 mendengar perkataan dari Praka Suyono yang berada dua rumah dari rumah Saksi-1 sambil tertawa mengatakan “Lihat Fotomu”, sehingga dengan melihat perbuatan Terdakwa sehingga Saksi-1 dan bingung, tetapi pada saat itu awalnya Saksi-1 berfikir bahwa perbuatan Terdakwa hanya sebagai candaan saja. 9. Bahwa benar sekira pukul 20.15 Wib Saksi-3 tiba dirumah dan langsung melihat kemaluan Saksi-4 dan tiba-tiba Saksi-3 menangis dan bertanya kepada Saksi-1 dengan mengatakan “Tadi, Adek bersama siapa dan pergi kemana, sehingga Saksi-1 bertambah khawatir dengan keadaan Saksi-4, kemudian Saksi-1 dan Saksi-3 membawa Saksi-4 ke Rumah Sakit Banyumanik untuk dilakukan pemeriksaan. 10. Bahwa benar pukul 20.30 wib setibanya di RS Banyumanik, Saksi-4 diperiksa oleh dokter jaga IGD ditemani oleh Saksi-3, sedangkan Saksi-1 menunggu di parkiran sambil menelpon Dansimin Kima Yonif 400/Raider Saksi-5 untuk memberitahukan jika Saksi-1 sedang ada masalah keluarga, dan pada saat itu Saksi-1 menyampaikan kepada Saksi-5 untuk meminta tolong agar Saksi-5, dan dalam perjalanan menuju ke rumah sakit tersebut Saksi-5 bersama dengan Terdakwa sehingga saksi-1 mengirikman SMS kepada Saksi-5 agar Saksi-5 tidak bersama dengan Terdakwa. 11. Bahwa benar dengan adanya SMS dari Saksi-1 tersebut selanjutnya Saksi-5 tetap memboncengkan Terdakwa dan setibanya di depan Swalayan ADA Saksi-5 menurunkan Terdakwa dan memerintahkan agar Terdakwa menunggu Saksi-5 dan memberikan uang sebesar Rp. 50.000 (lima puluh ribu rupiah) untuk ongkos naik taxi pulang ke batalyon jika terjadi apa-apa dengan Saksi-5 atau Saksi-5 terlalu lama menjemput Terdakwa. 12. Bahwa benar selanjutnya Saksi-5 berangkat sendiri menuju RS Banyumanik dan setibanya di RS Banyumanik Saksi-5 bertemu dengan Saksi-1, yang saat itu sudah berada di depan RS Banyumanik dan saat itu juga Saksi-1 menceritakan perihal kejadian yang telah menimpa Saksi-4 dan Saksi-5 diminta oleh Saksi-1 untuk menemani Saksi-1 dan Saksi-3 yang akan memeriksakan kondisi Saksi-4 di RS Karyadi. 13. Bahwa benar dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Saksi2 bersama dengan dr. Julia Ike Haryanto dan dr. Stephanus Rumancay terhadap saksi-4 yaitu kondisi umum Saksi-4 dalam keadaan tenang, sadar dan tidak menangis. 14. Bahwa benar berdasarkan keterangan surat rujukan dari RS Banyumanik dengan keterangan “kekerasan seksual untuk dikonfirmasi ulang maka setelah memeriksa pada kemaluan Saksi-4 ditemukan 2 (dua) luka lecet pada bibir kecil kemaluan atau bibir
44 kemaluan bagian dalam yaitu arah jam 11 dan jam 2, kemudian luka memar arah jam 12 tepat di bawah kelentit, semua berwarna merah diduga baru saja terkena trauma kekerasan benda tumpul, sedangkan selaput dara masih tampak utuh. 15. Bahwa benar dengan luka tersebut Saksi-2 memperkirakan alat kelamin Saksi-4 terkena trauma benda tumpul seukuran jari karena lukanya hanya lecet dan memarnya hanya sedikit, apabila benda yang mengenai tersebut adalah penis biasanya luka memarnya akan lebih besar. 16. Bahwa benar pada dasarnya kemaluan wanita apalagi kemaluan pada anak kecil seperti Saksi-4 pada posisi normal akan menutup yaitu kemaluan pada bibir dalam akan dilindungi oleh bibir luar dan kemaluan tersebut akan membuka apabila ada usaha fisik baik dari diri sendiri atau orang lain yang membuka bibir luar kemaluan. 17. Bahwa benar dengan posisi luka pada kemaluan Saksi-4 tersebut yang berada pada bibir dalam maka Saksi-2 menyimpulkan ada kemungkinan dua jari digunakan untuk membuka kedua belah bibir luar kemaluan lalu disodok/digosok dengan menggunakan penis tetapi tidak sampai dimasukan sehingga terlihat memar sedikit di bawah kelentitnya. 18. Bahwa benar Saksi-2 berpendapat luka pada kemaluan yang di derita oleh Saksi4 ini adalah merupakan perbuatan orang lain karena apabila luka tersebut akibat si penderita mengalami kecelakaan seperti terjatuh atau terkena benturan pada alat kemaluannya maka yang akan menjadi luka adalah bibir luar dari vagina tersebut karena dalam posisi normal vagina akan terlindungi oleh bibir luar vagina. 19. Bahwa benar atas permintaan penyidik dari hasil pemeriksaan terhadap Sdri. Alenta Syaqila Ramadhani tanggal 21 Januari 2016 tersebut Saksi-2 membuat Visum Et Repertum Nomor : 53/B-21/RFL/III/2016/H tanggal 8 Maret 2016 dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut:
a. Pada alat kelamin Bibir kecil terdapat dua buah luka lecet pada bibir kecil kemaluan. Luka lecet pertama pada arah jam dua, bentuk tidak teratur, dengan ukuran panjang nol koma empat sentimeter dan lebar nol koma dua sentimeter, batas tidak tegas, warna kemerahan. Luka lecet kedua pada arah jam sebelas, bentuk tidak teratur, dengan ukuran panjang satu sentimeter dan lebar nol koma empat sentimeter, batas tidak tegas, warna kemerahan. b. Pada kelentit terdapat luka memar tepat dibawah kelentit, bentuk tudak teratur, dengan ukuran panjang satu sentimeter dan lebar nol koma empat sentimeter, batas tidak tegas, warna kemerahan. 20. Bahwa benar setelah Saksi-1 dan Saksi-3 selesai melakukan peemeriksaan kepada Saksi-4 yang dilakukan oleh saksi-2 bersama teamnya sehingga adanya dugaan perbuatan pencabulan terhadap Saksi-4 sehingga pada tanggal 22 Januari 2016 sekira pukul 00.15 Wib Saksi-1 dipanggil oleh Pasi-3/Pers Yonif 400/Raider Kapten Inf. Eko Yudho PGP, S.Sos untuk datang ke masjid asrama, setelah bertemu dengan Pasi-3/Pers di masjid asrama Pasi-3/Pers menanyakan tentang hasil visum Saksi-4 di RS Karyadi dan Saksi-1 menjelaskan jika hasil visum hanya bisa diambil oleh Kepolisian atau
45 Pomdam, lalu Saksi-1 menceritakan kronologis kejadian yang dialami anak Saksi dan juga Saksi menceritakan pada saat melewati rumah Terdakwa anak Saksi berkata “adik tadi dinakali sama om Anton”, setelah itu Saksi-1 pulang kerumah. 21. Bahwa benar pada tanggal 27 Januari 2016 sekira pukul 10.00 Wib Terdakwa datang kerumah Saksi-1 dan ditemui oleh Saksi-1 dan Saksi-3, adapun kedatangan Terdakwa dengan tujuan untuk meminta maaf namun Terdakwa tetap tidak mengakui perbuatannya, dan saat itu Saksi-1 hanya diam saja dan selanjutnya Terdakwa pulang. 22. Bahwa benar walaupun Saksi-1 tidak melihat secara langsung perbuatan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi-4 tetapi Saksi-1 yakin bahwa yang melakukan perbuatan terhadap Saksi-4 adalah Terdakwa, karena sebelum Saksi-4 bersama Terdakwa, Saksi-4 tidak mengeluh sakit kemaluannya dan mau diajak pergi oleh Terdakwa akan tetapi setelah kejadian ini, Saksi-4 mengalami sakit di kemaluannya dan merasa takut dengan Terdakwa. 23. Bahwa benar Terdakwa tidak ada alasan untuk melakukan perbuatan pencabulan kepada Saksi-4 karena perbuatan pencabulan yang dilakukan oleh Terdakwa kepada Saksi-4 adalah perbuatan yang sangat bejat dan tidak berperikemanusiaan serta tidak pantas dilakukan karena perbuatan Terdakwa adalah perbuatan yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai serta norma dalam masyarakat Indonesia serta perbuatan tersebut sangatlah bertentangan dengan hukum yang berlaku. Dari uraian fakta tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke-2 “Dilarang membujuk anak untuk melakukan perbuatan cabul” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana : “Setiap orang dilarang membujuk anak untuk melakukan perbuatan cabul”. Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana sesuai dengan Pasal 82 ayat (1) jo Pasal 76 E Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa mampu bertanggung jawab dan tidak ditemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar pada diri Terdakwa, oleh karenanya Terdakwa dinyatakan bersalah maka harus dipidana.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas oleh karena unsurunsur tindak pidana telah terpenuhi, oleh karena Majelis Hakim berpendapat bahwa Dakwaan Oditur Militer telah terbukti secara sah dan meyakinkan.
Menimbang
:
Bahwa didalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum dan kepentingan militer.
46
Menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat, menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat dan harkat serta martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang dan tercela, menjaga kepentingan militer dalam arti disatu pihak secara maksimal diharapkan dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok TNI dan dilain pihak diharapkan tidak menghambat pelaksanaan tugas para Prajurit di lapangan, melainkan justru diharapkan akan mendorong semangat mentalitas dan kejuangan para Prajurit dalam situasi yang bagaimanapun sulitnya, tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan hukum yang berlaku. Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari sifat perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa perbuatan Terdakwa yang telah melakukan perbuatan pencabulan kepada seorang anak karena kebiasaan Terdakwa untuk melakukan persetubuhan dengan perempuan tanpa ada ikatan pernikahan yang sah sesuai dengan aturan hukum yang berlaku, hal ini menunjukkan bahwa pada diri Terdakwa adalah sosok yang tidak mematuhi aturan yang ada dan Terdakwa lebih mengutamakan nafsu birahi tanpa bisa mengendalikannya. 2. Bahwa perbuatan Terdakwa adalah dilakukan kepada Saksi-4 yang nota bene bahwa Saksi-4 adalah anak dari Saksi-1 sebagai teman satu letting dengan Terdakwa dan Saksi-4 masih berusia balita yang pada saat kejadian masih berusia sekira 3 (tahun) 6 (enam) bulan, dimana antara Terdakwa dengan saksi-1 dan Saksi-4 adalah hidup bertetangga dan berkomunikasi dengan baik layaknya sebagai satu letting, namun kedekatan tersebut disalahgunakan Terdakwa untuk melakukan perbuatnnya kepada Saksi-4 diman seharusnya Terdakwa harus dapat memberikan perlindungan dari diri Terdakwa kepada Saksi-4 akan tetapi Terdakwa justru merusak masa depan Saksi-4 dengan melakukan pencabulan terhadap Saksi-4. 3. Bahwa akibat dari perbutan Terdakwa, membuat Saksi-4 ketakutan dan trauma untuk dekat dengan Terdakwa dan dapat berpengaruh secara psikis terhadap perkembagan Saksi-4.
Menimbang
:
Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang melakukan tindak pidana, tetapi mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat kembali insaf pada jalan yang benar menjadi warga negara yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila. Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini, terlebih dahulu Majelis akan memperhatikan hal-hal yang dapat menjadikan bahan peringan atau pemberat pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : 1.
Bahwa Terdakwa belum pernah dihukum.
47 2.
Bahwa Terdakwa pernah melaksanakan Pamtas RI-PNG 2014 / 2015
Hal-hal yang memberatkan :
Menimbang
:
1.
Terdakwa berbelit-belit dan tidak mengakui perbuatannya
2.
Bahwa perbuatan Terdakwa dapat merusak masa depan Saksi-4
3.
Bahwa perbuatan Terdakwa dapat membuat trauma terhadap Saksi-4
4.
Bahwa perbuatan Terdakwa dilakukan terhadap Saksi-4 yang seharusnya dilindungi dan disayangi.
Bahwa mengenai layak tidaknya Terdakwa dipertahankan dalam dinas Militer Majelis Hakim berpendapat sebagai berikut: 1. Bahwa sejak Terdakwa kenal dengan Saksi-1 sejak tahun 2008 sejak sama-sama berdinas di Yonif-400/Raider karena Terdakwa dan Saksi-1 adalah satu letting, sehingga antara Terdakwa dengan Saksi1 adalah kenal baik layaknya sebagai satu letting dan antara Terdakwa dengan Saksi-1 serta Terdakwa mengenal Saksi-3 setelah Saksi-3 menikah dengan Saksi-1 dan tinggal di asrama Yonif400/Raider dan tinggal dalam barak yang sama di Kompi Markas. 2. Bahwa sejak Terdakwa dan Saksi-1 serta Saksi-3 saling mengenal, hubungan antara Terdakwa dengan Saksi-1 dan Saksi-3 adalah harmonis dan berjalan dengan baik serta tidak pernah ada masalah dan sejak Terdakwa dan Saksi-1 sama-sama bertugas di Yonif-400/Raider sering main bersama dan walaupun Saksi-1 telah menikah dengan Saksi-3 antara Terdakwa dan Saksi-1 tetap kadangkadang masih sering main bersama walaupun tidak sesering waktu sebelum Saksi-1 menikah dan hubungannya tetap baik. 3. Bahwa sejak Saksi-1 mempunyai anak yaitu Saksi-4 dan Saksi4 tersebut sudah dapat berjalan dan dapat diajak untuk berkomunikasi Terdakwa sesekali sering mengajak Saksi-4 untuk sekedar main-main di sekeliling asrama dan Terdakwa merasa Saksi4 sangat dekat dengan Terdakwa dan baik Saksi-1 maupun Saksi-3 tidak merasa keberatan apabila sesekali Saksi-4 diajak main-main dengan Terdakwa. 4. Bahwa kedekatan antara Terdakwa dengan Saksi-4 tersebut sehingga disalahgunakan Terdakwa dimana pada saat Terdakwa dan Saksi-4 berada dalam satu ruangan yang tertutup dan tidak ada orang lain sehingga Terdakwa melakukan perbuatannya kepada Saksi-4 sebagaimana dalam perkara ini. 5. Bahwa sebagaimana dari fakta dipersidangan bahwa dalam kehidupan Terdakwa yang sering melakukan persetubuhan dengan perempuan tanpa ada ikatan perkawinan yang sah walaupun sampai saat ini Terdakwa belum menikah karena orang tua Terdakwa belum pernah menyetujui perempuan yang Terdakwa perkenalkan kepada orang tua sebagai calon istri Terdakwa. 6. Bahwa selain itu Terdakwa juga mempergunakan alat sex berupa vacum yang ditemukan di rumah Terdakwa tersebut adalah alat pembesar penis yang Terdakwa beli sendiri oleh Terdakwa dan Terdakwa pernah menggunakannya namun karena setelah Terdakwa mempergunakan vacum tesebut tidak membawa hasil sesuai dengan
48 yang diharapkan oleh Terdakwa untuk memperpanjang dan memperbesar ukuran penis Terdakwa karena menurut Terdakwa ukuran panjang dan besar penis Terdakwa adalah termasuk ukuran yang sedang sehingga Terdakwa ingin meperbesar dan memperpanjang ukuran penis Terdakwa sehingga Terdakwa tidak melanjutkan untuk memakai vacum tersebut, dengan demikian bahwa pada diri Terdakwa tidak mau bersyukur akan keadaan penis yang dimiliki oleh Terdakwa sebagai anugrah yang harus disyukuri sesuai dengan pemberian yang maha kuasa. 7. Bahwa sejak tahun 2007 Terdakwa masuk berdinas di Yonif 400/Raider, Terdakwa telah sering menonton video porno di staf3/Pers sehingga saat itu di handphone Terdakwa terdapat juga video porno sehingga apabila Terdakwa ingin menonon video porno tersebut, Terdakwa dapat menontonnya. 8. Bahwa kebiasaan Terdakwa telah sering melakukan hubungan layaknya suami istri dengan wanita tuna susila yaitu yang pertama pada tahun 2009 karena diajak oleh teman sekolah semasa SMA di daerah Tegal Panas dan selanjutnya apabila Terdakwa ingin melakukan persetubuhan sehingga Terdakwa jalan sendiri ke lokalisasi untuk melakukan persetubuhan beberapa kali di Bandungan dengan membayar sendiri sehingga Terdakwa melakukan persetubuhan sekira 1 (satau) sampai dengan 2 (dua) kali dalam sebulan untuk memenuhi hasrat sex Terdakwa sehingga apabila Terdakwa melakukan persetubuhan sehingga Terdakwa menjadi puas dan menjadi lebih fress dan pikiran menjadi tenang, namun sejak Terdakwa kembali dari Satgas Pamtas di Papau Terdakwa tidak lagi melakukan persetubuhan. 9. Bahwa sebagamiana dari hasil pemeriksaan dipersidangan terhadap diri Saksi-4 telah terungkap fakwa yang menujukan rasa trauma yang dialami oleh saksi-4 dimana pada saat Saksi-4 untuk menyalami para Penasihat Hukum akan tetapi atas permintaan Hakim Ketua tersebut Saksi-4 terlebih dahulu melihat posisi tempat duduk para Penasihat Hukum yang mana di posisi samping Penasihat Hukum Terdakwa terdapat Terdakwa yang sedang duduk, dan dengan melihat Terdakwa yang duduk di dekat kursi Penasihat Hukum tersebut sehingga Saksi-4 tidak mau dan langsung memeluk Saksi-1 yang saat itu dalam posisi jongkok di belakang Saksi-4 yang berada di kursi pemeriksaan Saksi. 10. Bahwa atas perubahan sikap dari Saksi-4 tersebut selanjutnya Hakim Ketua menanyakan “Mengapa Elen..tidak mau menyalami Penasihat Hukum? (sambil Hakim Ketua menunjuk ke arah Penasihat Hukum) dan atas pertanyaan Hakim ketua tersebut Saksi-4 menjawab “Om Anton nakal”, Hakim Ketua berkata “Om Anton itu kan baik”, tetapi Saksi-4 tetap berkata “Om Anton nakal” sambil tetap berada di pelukan Saksi-1. 11. Bahwa setelah Terdakwa keluar ruang sidang selanjutnya Hakim Ketua meminta kepada Saksi-4 untuk menyalami dan memberikan permen kepada para Penasihat Hukum dan atas permintaan Hakim Ketua tersebut Saksi-4 yang saat itu sudah turun dari gendongan Saksi-1 dan setelah mengamati dan memperhatikan didekat tempat duduk Penasihat Hukum Terdakwa tidak ada Terdakwa sehingga Saksi-4 tidak langsung menuju ke meja Penasihat Hukum tetapi sempat beberapa saat ragu sambil melihat ke sekeliling ruang sidang, dan kemudian Hakim Ketua berkata “Ayo Elen beri salam selanjutnya tanpa ada keraguan dan berjalan dengan
49 tenang Saksi-4 berjalan perlahan mendekati para Penasihat Hukum dan menyalaminya serta memberikan permen kepada Penasihat Hukum dan kemudian langsung kembali ke Saksi-1 dan meminta gendong Saksi-1. 12. Bahwa selanjutnya Hakim Ketua memerintahkan Terdakwa masuk ke ruang sidang dan Terdakwa diperintahkan untuk duduk di dekat kursi Oditur Militer dan kemudian Hakim Ketua meminta kepada Saksi-4 untuk memberikan permen kepada Oditur Militer akan tetapi Saksi-4 tidak mau mendekat kepada kursi Oditur Militer karena Terdakwa berada di dekat kursi Oditur Militer. 13. Bahwa selanjutnya atas perintah Hakim Ketua Saksi-1 dan Saksi-3 ikut merayu dan menyuruh Saksi-4 untuk memberikan permen kepada Oditur Militer akan tetapi Saksi-4 tetap tidak mau dan menolak dengan mengatakan takut sambil memeluk Saksi-1 dalam gendongan Saksi-1. 14. Bahwa karena Saksi-4 tidak mau memberikan permen kepada Oditur Militer maka selanjutnya Hakim Ketua memerintahkan Tedakwa untuk mendekati Saksi-4 yang masih dalam gendongan Saksi-1 sambil Hakim Ketua berkata “Ini Om Anton juga mau permennya, coba Om Anton dikasih permen” akan tetapi Saksi-4 menyembunyikan wajah Saksi-4 dipelukan Saksi-4 dan Saksi-4 tidak bersedia dan terlihat ketakutan serta terlihat mempererat pelukannya kepada Saksi-1. 15. Bahwa selanjutnya Hakim Ketua memerintahkan kepada Terdakwa untuk duduk di kursi Terdakwa di dekat meja Penasihat Hukum dan Saksi-4 masih tetap berada dalam gendongan Saksi-1 selanjutnya Hakim Ketua bertanya kepada Saksi-4 “Mengapa nggak mau sama Om Anton” dan dijawab oleh Saksi-4 “Om Anton nakal”, Hakim Ketua bertanya kembali “ Om Anton nakal yang bagaimana ? dijawab “Nakal gini-gini” sambil tangan Saksi-4 digerak-gerakkan dan dengan jarinya menunjuk ke arah kemaluannya dari arah belakang tubuh Saksi-4. 16. Bahwa perbuatan Terdakwa adalah sangatlah tidak pantas dilakukan oleh seorang militer dan perbuatan Terdakwa yang melakukan pencabulan terhadap Saksi-4 yang masih balita dan merupakan anak dari Saksi-1 yang merupakan teman satu leting Terdakwa adalah merupakan perbuatan yang sangat tidak terpuji dan bertentangan dengan norma hukum, norma agama serta etika dan dapat berpengaruh buruk terhadap perkembangan psikis Saksi-4. 17. Bahwa perbuatan Terdakwa dilakukan di lingkungan kesatrian Yonif 400/Raider yang merupakan kesatuan Terdakwa sendiri dan hal tersebut dapat berdampak terhadap kehidupan militer maupun kehidupan sosial di masyarakat sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa sudah tidak layak lagi dipertahankan dalam kehidupan prajurit dan oleh karena itu Terdakwa harus dipisahkan dari kehidupan Militer. Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat, bahwa pidana sebagaimana yang tercantum dalam diktum dibawah ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab atas perbuatannya dan dalam persidangan tidak ditemukan adanya alasan
50 pemaaf maupun alasan pembenar pada diri Terdakwa, maka Terdakwa harus dipidana. Menimbang
:
Bahwa selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang
:
Bahwa dikhawatirkan Terdakwa akan melarikan diri, mengulangi melakukan tindak pidana, lagi karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa perlu tetap ditahan.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara. Surat-surat : a. 2 (dua) lembar tanda bukti pembayaran perawatan pasien dari RSUP Karyadi Semarang An. Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan. Adalah merupakan tanda bukti perincian perhitungan biaya perawatan pada saat Saksi-3 Sdri. Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan dilakukan visum setelah kejadian yaitu pada tanggal 21 Januari 2016 maka Majelis berpendapat barang buti tersebut perlu ditentukan setatusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas parkara. b. 1 (satu) lembar tanda bukti pembayaran perawatan pasien dari RS Banyumanik Semarang An. Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan. Adalah merupakan tanda terima pembayaran pada saat Saksi-3 Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan dilakukan pemeriksaan pertama kali setelah kejadian di RS. Banyumanik pada tanggal 21 Januari 2016 dimana hal tersebut kemudian dirujuk ke RS Karyadi Semarang maka Majelis berpendapat perlu ditentukan setatusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara. c. 1 (satu) lembar kartu identitas berobat di RSUP Karyadi Semarang An. Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan. Adalah merupakan kartu berobat pada saat Saksi-3 Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan dilakukan visum di RSUP Karyadi pada tanggal 21 Januari 2016 Majelis berpendapat perlu ditentukan setatusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara. d. 1 (satu) lembar kartu identitas berobat di RST Bhakti Wira Tamtama Semarang An. Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan. Adalah merupakan kartu berobat pada saat Saksi-3 Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan sakit dan opname di RS. Bhakti Wira Tamtama Semarang dimana Saksi-3 sakit setelah beberapa hari kejadian tanggal 21 Januari 2016 maka Majelis berpendapat perlu ditentukan setatusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
51 e. 1 (satu) lembar Surat Keterangan lepas perawatan dari RST Bhakti Wira Tamtama Semarang Nomor B/113/BLP/II/2016. Adalah merupakan keterangan lepas perawatan Saksi-3 dari RST Bhakti Wira Tamtama Semarang maka Majelis berpendapat perlu ditentukan setatusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara. f. 13 (tiga belas) lembar foto Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan saat diperiksa di RSUP Karyadi Semarang. Adalah merupakan bukti pada saat Saksi-3 dilakukan pemeriksaan untuk kemudian diterbitkan Visum Et Repertum maka Majelis berpendapat perlu ditentukan setatusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara. g. 1 (satu) lebar Foto Praka Heri Setiawan yang dicoret-coret pada bibir atas seperti kumis. Adalah foto Saksi-1 yang pada saat kejadian ada di kantor Staf3 Simin Kima Yonif 400/Raider dan telah dicoret-coret serta ditulis Ayah Kuk jelek to....! dan kemudian di tempel di pintu rumah Saksi-1 maka Majelis berpendapat perlu ditentukan setatusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Barang-barang : a. 1 (satu) buah Celana dalam anak warna ungu. Bahwa celana tersebut adalah celana milik Saksi-3 Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan yang dipakai pada saat kejadian sehingga Majelis berpendapat perlu dikembalikan kepada orang tua Saksi-3. b. 1 (satu) buah CD rekaman pengakuan Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan. Bahwa CD tersebut berisi pengakuan Saksi-3 Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan yang mengatakan telah dinakali oleh Terdakwa maka Majelis berpendapat tetap disatukan dalam berkas perkara. c. 1 (satu) buah CD berisi copy film porno dari komputer ruangan staf 3 Simin Kima Yonif 400/Raider. Bahwa CD tersebut berisi film porno yang di copy dari komputer yang ada di ruangan Staf-3 Simin Kima Yonif 400/Raider dan pernah ditonton oleh Terdakwa maka Majelis berpendapat tetap disatukan dalam berkas perkara. Mengingat
..
:
Pasal 82 ayat (1) jo Pasal 76 E Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Jo Pasal 190 Ayat (1) Jo ayat (3) Jo Ayat (4) Undang RI Nomor 31 Tahun 1997 Tentang Peradilan Militer serta Pasal 26 KUHPM dan ketentuan perundangundangan lain yang bersangkutan.
52 MENGADILI 1.
Menyatakan Terdakwa Anton Tri Setiawan, Praka NRP 31071359430188 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Membujuk anak untuk melakukan perbuatan cabul”.
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :
a. Pidana pokok : Penjara selama 6 (enam) tahun. Menetapkan selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
3.
b.
Pidana Denda : sebesar Rp 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dengan ketentuan jika pidana denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan.
c.
Pidana tambahan : Dipecat dari dinas militer.
Menetapkan barang bukti berupa :
a.
Barang-barang : 1)
1 (satu) buah celana dalam anak warna ungu.
Dikembalikan kepada orang tua Saksi-4. 2) 1 (satu) buah CD rekaman pengakuan Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 3) 1 (satu) buah CD berisi copy film porno dari komputer ruangan staf 3 Simin Kima Yonif 400/Raider.
Dirampas untuk dimusnahkan. b.
Surat-surat : 1) 1 (satu) lembar tanda bukti pembayaran perawatan pasien dari RSUP Karyadi Semarang An. Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan. 2) 1 (satu) lembar tanda bukti pembayaran perawatan pasien dari RS Banyumanik Semarang An. Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan. 3) 1 (satu) lembar kartu identitas berobat di RSUP Karyadi Semarang An. Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan. 4) 1 (satu) lembar kartu identitas berobat di RST Bhakti Wira Tamtama Semarang An. Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan. 5) 1 (satu) lembar Surat Keterangan lepas perawatan dari RST Bhakti Wira Tamtama Semarang Nomor : B/113/BLP/II/2016. 6) 1 (satu) lembar foto Praka Heri Setiawan yang dicoret-coret pada bibir atas seperti kumis. 7) 13 (tiga belas) lembar foto Alenta Syaqila Ramadhani Setiawan saat diperiksa di RSUP Karyadi Semarang. 8) 2 (dua) lembar Hasil Visum Et Repertum Nomor 53/B-21/RF-L/III/2016 tanggal 8 Maret 2016 dari RSUP Karyadi Semarang. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
4.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp 7.500,- (tujuh ribu lima ratus rupiah).
5.
Memerintahkan Terdakwa tetap ditahan.
53 Demikian diputuskan pada hari Kamis tanggal 27 Oktober 2016 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Letnan Kolonel Chk Esron Sinambela S.S., S.H., M.H. NRP 11950006980270 sebagai Hakim Ketua, serta Letnan Kolonel Chk Arwin Makal, S.H. NRP 11980011310570 dan Mayor Sus M. Arif Zaki Ibrahim, S.H. NRP 524420 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II, yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Mayor Chk Purwadi Joko Santoso, S.H. NRP 636561, Penasihat Hukum Serka Hansen Kokoi Bangun, S.H. NRP 21050308410384 dan Panitera Pengganti Kapten Chk Tedy Markopolo, S.H. NRP 21940030630373, di hadapan umum dan dihadiri oleh Terdakwa. Hakim Ketua
CAP / TTD Esron Sinambela,S.S., S.H., M.H. Letnan Kolonel Chk NRP 11950006980270 Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
TTD
TTD
Arwin Makal, S.H. Letnan Kolonel Chk NRP 11980011310570
M. Arif Zaki Ibrahim, S.H. Mayor Sus NRP 524420
Panitera Pengganti
TTD Tedy Markopolo, S.H. Kapten Chk NRP 21940030630373 Disalin sesuai dengan aslinya oleh Panitera Pengganti
Tedy Markopolo, S.H. Kapten Chk NRP 21940030630373