PENGADILAN MILITER III-12 S U R A B A Y A
P U T U S A N Nomor: 141-K / PM.III-12 / AD / XI / 2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan
: dr. FENDRIA SUWANGSANA. : Kapten Ckm / 11070045980281. : Mahasiswa PPDS RSSA FK Unibraw Malang (sekarang Pama Ditkesad). Kesatuan : Ditkesad. Tempat, tanggal lahir : Semarang, 14 Februari 1981. Jenis kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam. Tempat tinggal : Jl. Jaksa Agung Suprapto Nomor 19G Malang (sekarang Perumahan Permata Depok Blok M VI Nomor 6 Depok).
Terdakwa dalam perkara ini ditahan sejak tanggal 18 Januari 2015 sampai dengan tanggal 06 Februari 2015 berdasarkan Keputusan Dirkesad selaku Ankum Nomor: Kep/14/I/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang Penahanan Sementara, yang menahan Terdakwa selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 18 Januari 2015 sampai dengan tanggal 06 Februari 2015 bertempat di Bilik Tahanan Madenpom V/3 Malang. Kemudian Terdakwa dibebaskan dari penahanan sementara terhitung mulai tanggal 06 Februari 2015 berdasarkan Surat Keputusan Dirkesad selaku Ankum Nomor: Kep/3232/II/2015 tanggal 04 Februari 2015 tentang Pembebasan dari penahanan. Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut di atas : Membaca
: Berkas Perkara dari Denpom V/3 Malang Nomor: BP-23/A-21/IV/2015 tanggal 23 April 2015 atas nama dr. Fendria Swangsana, Kapten Ckm NRP.11070045980281.
Memperhatikan : 1. Keputusan Dirkesad selaku Papera Nomor: Kep/451/X/2015 tanggal 09 Oktober 2015 tentang Penyerahan Perkara. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Surabaya Nomor: Sdak/137/K/AD/X/2015 tanggal 28 Oktober 2015. 3. Penetapan Kadilmil III-12 Surabaya Nomor: TAPKIM/150/PM.III12/AD/XI/2015 tanggal 03 Nopember 2015 tentang Penunjukan Hakim. 4. Penetapan Hakim Ketua Nomor: TAPSID/150/PM.III-12/AD/XI/2015 tanggal 04 Nopember 2015 tentang Hari Sidang. 5. Surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. 6. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Surabaya Nomor: Sdak/131/K/AD/X/2015 tanggal 28 Oktober 2015 di depan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan para Saksi di bawah sumpah.
2 Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer Nomor: TUT/1142/XI/2015 tanggal 25 Nopember 2015 yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa : a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana: “Perzinahan”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 284 ayat (1) ke-1 a KUHP. b. Oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi hukuman berupa : Pidana Pokok
: Pidana Penjara selama 5 (lima) bulan, dipotong tahanan sementara.
Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas TNI AD c. Menetapkan barang bukti berupa : 1) Barang-barang : a) 1 (satu) buah sprei; b) 1 (satu) buah selimut; Dikembalikan kepada yang berhak / pemiliknya, yaitu Terdakwa. 2) Surat-surat : a) 1 (satu) lembar Visum et Repertum No. 04/I/OBG/2015 tanggal 19 Januari 2015 atas nama Sdri. dr. Femilia Diani yang dikeluarkan dari Rumah Sakit Umum dr. Saiful Anwar yang ditandatangani oleh dr.I Wayan Agung Indrawan, SpOG-K NIP.197103232006041019; b) 1 (satu) lembar foto barang bukti; c) 1 (satu) lembar foto Terdakwa dengan Sdri. dr. Femilia Diani tidur bersama; d) 1 (satu) lembar foto copy kutipan akte nikah nomor : 1166/99/X/2009 tanggal 18 Oktober 2009; Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. d. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.15.000,-(lima belas ribu rupiah). 2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia merasa bersalah, dan menyatakan tidak sanggup lagi mengikuti aturan-aturan hukum di lingkungan TNI, dan oleh karena itu Terdakwa memohon agar diberhentikan dengan tidak hormat dari dinas TNI. Menimbang
: Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal tujuh belas bulan Januari tahun 2000 lima belas atau setidak-tidaknya dalam bulan Januari tahun 2000 lima belas atau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 lima belas, bertempat di Jl. Ikan Paus VIII No.21 Lowokwaru Malang, atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya, telah melakukan tindak pidana : “Seorang pria telah kawin yang melakukan Zina” Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 2007 melalui pendidikan Semapa PK TNI di Magelang setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Letda kemudian mengikuti Sesarcab Kesehatan AD di Pusdikkes di Karamatjati Jaktim dan mengikuti Suspatih di Pusdikif di Bandung, selanjutnya ditempatkan di Kes Kostrad di Makostrad Jakarta Pusat, setelah itu pada saat terjadinya perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa berdinas di Ditkesad Jakarta dengan pangkat Kapten Ckm NRP 1107004580281.
3 2. Bahwa pada tahun 2009 Terdakwa menikah dengan Saksi-1 (Sdri. Hanny Sofly) di KUA Kec. Tebet Jakarta Selatan sesuai dengan kutipan akte nikah nomor : 1166/99/X/2009 tanggal 18 Oktober 2009 dan dari hasil pernikahan tersebut telah dikaruniai satu orang anak yang bernama Farzin Suwangsana umur 2 (dua) tahun. 3. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-2 (Sdri. Dr. Femilia Diani) pada bulan lupa tahun 2012 di Malang dan sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 antara Terdakwa dengan Saksi-2 berhubungan sebagai teman dikarenakan Terdakwa sebagai dokter bedah sedangkan Saksi-2 sebagai dokter Anestesi (pembiusan). 4. Bahwa pada bulan Januari 2014 rumah tangga Terdakwa dengan Saksi-1 sudah tidak harmonis lagi dan mempunyai masalah kemudian Terdakwa melakukan talak terhadap Saksi-1, selanjutnya pada bulan Juni 2014 Terdakwa mengajukan permohonan cerai melalui kesatuan Ditkesad, namun tidak ada tindak lanjut dari kesatuan kemudian pada bulan Agustus 2014 Terdakwa dengan Saksi-2 menjalin hubungan pacaran sampai dengan sekarang sambil menunggu proses permohonan perceraian terhadap Saksi-1 melalui kesatuan. 5. Bahwa pada hari Kamis tanggal 15 Januari 2015 Saksi-1 mendapat telepon dari istri Dr. Greg yang mengatakan telah memergoki Terdakwa yang berboncengan motor dengan seorang wanita dan setelah diikuti oleh isteri dr.Greg menuju ke kost-kostan serta ditunggu sampai 2 jam namun Terdakwa tidak keluar. 6. Bahwa pada tanggal 17 Januari 2015 Saksi-1 berangkat ke Malang dan tiba di Malang pukul 10.00 Wib, kemudian menuju ke rumah sepupu Saksi-1 yang bernama Sdri. Indah Bachti yang beralamat di Perum Istama Gajahyana No. 08 Sumbersari Malang, sekira pukul 13.00 Wib Dr. Greg bersama istrinya menemui Saksi-1 untuk membicarakan masalah Terdakwa dan sekira pukul 15.00 Wib melakukan pengecekan ke tempat kost. 7. Bahwa sesampainya di tempat kost, Saksi-1 mengetuk pintu tetapi tidak ada jawaban kemudian Saksi-1 memperoleh informasi dari penghuni kost lainnya jika Terdakwa telah menghuni kost tersebut sudah 1 (satu) tahun dan selama 6 (enam) bulan terakhir Terdakwa tinggal bersama seorang wanita yang mengaku kepada tetangga kost sudah suami istri. 8. Bahwa kemudian sekira pukul 22.00 Wib Saksi-1 mendapatkan berita dari salah satu anak kost yang mengatakan Terdakwa pulang ke tempat kost bersama seorang wanita, kemudian Saksi-1 datang ke piket Denpom V/3 untuk lapor tentang perbuatan Terdakwa yang diduga melakukan perzinahan dengan Saksi-2 di tempat kost Saksi-2 di Jalan Ikan Paus VIII No 21 Lowokwaru Malang, dan Saksi-5 Serma Saiful Arifin selaku Dan Unit Hartib I membuatkan Laporan Polisi dan atas perintah Pasi Lidkrim (Kapten Cpm Moch Iksan) untuk ke TKP. 9. Bahwa setelah selesai membuat Laporan Polisi Saksi-5 selaku Dan Unit Hartib I, sebelum ke TKP mempersiapkan Sprin Penggrebekan dan Penangkapan, membawa borgol dan kenopel, membawa 4 (empat) orang anggota bersama Pasi Lidkrim selanjutnya menuju ke TKP di Jalan Ikan Paus VIII No 21 Lowokwaru Malang dengan menggunakan Kendaraan Dinas Kijang. 10. Bahwa sesampainya di TKP Jalan Ikan Paus VIII No 21 Lowokwaru Malang Saksi-5 bersama 4 (empat) orang anggota dan dibantu Pasi Lidkrim mengecek kamar kost yang ditempati oleh Terdakwa dengan cara mengetuk pintu kamar, karena tidak segera membuka sehingga Saksi-5 menggedor paksa dan setelah pintu kamar kost dibuka oleh Terdakwa, Saksi-5 melihat Terdakwa hanya memakai celana panjang
4 warna hitam tanpa memakai baju sedangkan dr. Femilia sembunyi di belakang almari sambil memakai baju. 11. Bahwa setelah terjadi penggrebekan, Saksi-5 mengamankan Terdakwa dan Saksi-2 untuk dibawa ke Madenpom V/3 Malang, kemudian mengamankan barang bukti berupa seprei dan selimut yang dipergunakan untuk tidur berdua selanjutnya mencari para saksi yang mengetahui Terdakwa dengan Saksi-2 tinggal berdua di tempat kost tersebut diantaranya adalah Saksi-3 Sdri. Fitria Dewi Navisa dan Saksi4 Sdri. Mega Indra Purnama Sari. 12. Bahwa dengan demikian perbuatan Terdakwa berpacaran dengan Saksi-2 dan tidur bersama di dalam satu kamar kos yang beralamat di Jalan Ikan Paus VIII No 21 Lowokwaru Malang patut diduga melakukan perzinahan hal ini bersesuaian dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor .854-K/ PID/ 1983 tentang seorang laki-laki yang terbukti bersama-sama dengan seorang perempuan dalam satu kamar merupakan petunjuk bahwa laki-laki tersebut patut diduga telah bersetubuh dengan perempuan tersebut. 13. Bahwa perbuatan Terdakwa berpacaran dan tidur bersama dengan Saksi-2 di dalam satu kamar kos sehingga Saksi-1 selaku isteri sah dari Terdakwa sesuai dengan kutipan akte nikah nomor : 1166/99/X/2009 tanggal 18 Oktober 2009 merasa di rugikan sehingga Saksi-1 melaporkan perbuatan Terdakwa ke Denpom V/3 Malang sesuai dengan surat pengaduan Saksi-1 pada tanggal 18 Januari 2015. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal 284 ayat (1) ke-1 a KUHP. Menimbang
: Bahwa terhadap Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas Terdakwa menyatakan mengerti dan tidak menyangkal telah melakukan perbuatan sebagaimana yang didakwakan oleh Oditur Militer atas dirinya.
Menimbang
: Bahwa terhadap Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas, Terdakwa tidak mengajukan keberatan (Eksepsi).
Menimbang
: Bahwa di persidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasehat Hukum dan menyatakan akan menghadapi sendiri perkara ini.
Menimbang
: Bahwa Oditur Militer mendakwa Terdakwa telah melanggar Pasal 284 ayat (1) ke-1a KUHP. Sesuai ketentuan Pasal 284 ayat (2) KUHP, tindak pidana yang didakwakan adalah termasuk tindak pidana (delik) aduan mutlak, yaitu tidak dilakukan penuntutan kecuali atas pengaduan suami/isteri yang tercemar. Sedang dalam ayat (4) Pasal 284 KUHP ditentukan bahwa pengaduan dapat ditarik kembali selama pemeriksaan dalam sidang pengadilan belum dimulai.
Menimbang
: Bahwa Sdri. Hanny Softly selaku isteri sah Terdakwa mengetahui adanya perbuatan zina yang diduga telah dilakukan oleh suaminya (Terdakwa) dengan dr. Femilia Diani adalah pada hari sabtu tanggal 17 Januari 2015 sekira pukul 22.00 Wib atas informasi dari saudarasaudara Sdri. Hanny Softly maupun dari tetangga kost Terdakwa di Jl. Ikan Paus No.21 Kel. Lowokwaru, Kec. Blimbing, Kota Malang. Dengan adanya informasi tersebut, pada malam itu juga Sdri. Hanny Softly lalu melaporkan perbuatan Terdakwa dan dr. Femilia Diani tersebut ke Denpom V/3 Malang, dan selanjutnya bersama-sama dengan petugas Denpom V/3 Malang mendatangi tempat kost Terdakwa, dan mendapatkan Terdakwa sedang tidur bersama dengan dr. Femilia Diani dalam satu ranjang di dalam kamar kost Terdakwa. Atas kejadian tersebut Sdri. Hanny Softly selaku isteri sah Terdakwa menuntut agar perbuatan Terdakwa diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku, sebagaimana tertulis dalam Laporan Polisi Nomor: LP-20/A-19/I/2015/V3 tanggal 17 Januari 2014. Laporan Polisi tersebut kemudian diperkuat
5 dan dipertegas dengan Surat Pengaduan Tertulis yang dibuat Sdri. Hanny Softly yang menuntut agar perbuatan Terdakwa yang diduga telah berzina dr. Femilia Diani agar diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Menimbang
: Bahwa sesuai ketentuan Pasal 284 ayat (2) KUHP, pengaduan hanya dapat dilakukan oleh suami/isteri yang tercemar atas perbuatan zina yang telah dilakukan oleh isteri/suami yang telah mengingkari janji perkawinan.
Menimbang
: Bahwa sampai dengan saat pemeriksaan di persidangan mulai dilaksanakan, Sdri. Hanny Softly selaku pengadu tidak mencabut pengaduannya, dan tetap menuntut agar perbuatan Terdakwa diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Dengan demikian pengaduan sebagai syarat penuntutan dalam tindak pidana zina telah diajukan dalam tenggang waktu yang diperkenankan sesuai ketentuan Pasal 74 KUHP, dan diajukan oleh orang yang berhak mengadu, dalam hal ini isteri yang yang diingkari janji perkawinannya, yaitu Sdri. Hanny Softly yang mengadukan Terdakwa selaku suaminya.
Menimbang
: Bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :
Saksi – I
: Nama lengkap: HANNY SOFTLY; Pekerjaan: Karyawan PT Sucorinvest Jakarta; Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 20 April 1987; Kewarganegaraan: Indonesia; Jenis kelamin: Perempuan; Agama: Islam; Tempat tinggal: Komplek DKI Blok O.6 Nomor.07, RT.017 RW.002, Kel. Pondok Kelapa, Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena Terdakwa adalah suami Saksi. 2. Bahwa Saksi menikah dengan Terdakwa pada hari Minggu tanggal 18 Oktober 2009 di Tebet, Jakarta Selatan, sesuai Kutipan Akta Nikah dari KUA Kec. Tebet, Jakarta Selatan Nomor: 1166/99/X/2009 tanggal 18 Oktober 2009. Setelah menikah, hubungan rumah tangga Saksi dan Terdakwa berjalan harmonis, hingga Saksi dan Terdakwa dikaruniai satu orang anak laki-laki yang diberi nama Farzin Dexter Suwangsana yang sekarang berusia 3 tahun 4 bulan. 3. Bahwa pada akhir tahun 2011, sebelum anak Saksi lahir, Terdakwa melaksanakan tugas belajar PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) di RS Saiful Anwar (RSSA) FK Unbraw Malang jurusan Ortopedi, yang rencana pendidikannya selama 5 (lima) tahun dengan beasiswa dari TNI. Selama melaksanakan PPDS di RSSA FK Unbraw Malang, Terdakwa tinggal di tempat kost Jl. Jagung Suprapto Malang, sedangkan Saksi dan anak Saksi tinggal bersama orangtua Saksi di Komplek DKI, Kel. Pondok Kelapa, Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur. . 4. Bahwa setelah Terdakwa melaksanakan tugas belajar PPDS di RSSA Malang dan tinggal kost di Malang, pada tahun pertama pendidikannya, yaitu tahun 2012, Terdakwa 3 kali pulang ke Jakarta dengan alasan kegiatan padat dan sulit mengajukan perijinan, sehingga waktu itu Saksi ingin mengikuti Terdakwa pindah ke Malang, namun Terdakwa tidak mengizinkan, kegiatan PPDS Terdakwa saat itu sangat padat. Kemudian pada tahun kedua pendidikan (tahun 2013), setiap satu bulan sekali Terdakwa pulang ke Jakarta, dan pada tahun ketiga (2014) Terdakwa hanya 4 kali pulang ke Jakarta, sehingga Saksi merasa curiga Terdakwa mempunyai wanita idaman lain di Malang. 5. Bahwa sekira awal Desember 2014 Saksi pergi ke Malang untuk mencari informasi ke saudara-saudara Saksi maupun ke teman-teman Terdakwa di Malang, hingga kemudian Saksi mendapat informasi bahwa selama di Malang Terdakwa telah menjalin hubungan asmara
6 dengan seorang wanita lain, dan Terdakwa mengatakan kepada kawankawannya bahwa Terdakwa telah menduda dan dalam proses cerai dengan isterinya. Atas informasi tersebut Saksi sudah pernah mengingatkan Terdakwa agar menghentikan perbuatan selingkuhnya tersebut, namun Terdakwa malah marah dan tidak mau berkomunikasi lagi dengan Saksi. Kalaupun berkomunikasi, Terdakwa hanya mengirim SMS ke HP Saksi yang isinya mengancam Saksi agar tidak melaporkan permasalahan Terdakwa dengan wanita lain tersebut ke penyidik. Jika Saksi melaporkan, maka Terdakwa juga akan menjatuhkan Saksi dan akan mengambil anak Saksi secara legal maupun illegal. 6. Bahwa pada hari Kamis tanggal 15 Januari 2015, ketika Saksi berada di Jakarta, Saksi ditelepon oleh isteri dr. Greg (teman PPDS Terdakwa) yang menginformasikan bahwa isteri dr. Greg telah memergoki Terdakwa berboncengan sepeda motor dengan seorang wanita, lalu isteri dr. Greg mengikuti Terdakwa sampai di tempat kost di Jl. Ikan Paus Malang, namun setelah ditungu hingga dua jam Terdakwa dan teman wanitanya tersebut tidak juga keluar dari tempat kost, sehingga isteri dr. Greg lalu menelepon Saksi tersebut. 7. Bahwa atas informasi tersebut, Saksi lalu berangkat ke Malang. Setelah sampai di Malang pada hari Sabtu tanggal 17 Januari 2015 sekira pukul 10.00 Wib, Saksi lalu menuju ke rumah sepupu Saksi yang bernama Sdri. Indah Bachti di Perum Istana Gajayana No. D.08 Sumbersari, Malang. Beberapa saat kemudian sekira pukul 13.00 Wib dr. Greg bersama isterinya dating menemui Saksi untuk membicarakan masalah Terdakwa, dan selanjutnya pada sekira pukul 15.00 Wib Saksi bersama dengan dr. Greg dan isterinya lalu melakukan pengecekan ke tempat kost Terdakwa di Jl. Ikan Paus Malang. 8. Bahwa setelah sampai di tempat kost Terdakwa di Jl. Ikan Paus Malang, Saksi lalu mengetuk pintu kamar yang ditempati Terddakwa, namun tidak ada jawaban, lalu Saksi menanyakan ke penghuni kost lainnya mengenai perilaku Terdakwa, dan Saksi memperoleh informasi dari penghuni kost lainnya jika Terdakwa telah menghuni kost tersebut sudah lehih dari satu tahun, dan selama 6 (enam) bulan terakhir Terdakwa tinggal bersama dengan seorang wanita yang mengaku ke penghuni kost lain bahwa mereka sudah menjadi suami istri. 9. Bahwa kemudian pada malam harinya tanggal 17 Januari 2015 sekira pukul 22.00 Wib Saksi mendapatkan berita dari salah satu anak kost yang mengatakan bahwa Terdakwa sudah pulang ke tempat kost bersama seorang wanita. Atas informasi tersebut Saksi lalu dating ke Denpom V/3 Malang untuk melaporkan perbuatan Terdakwa dan sekaligus berkoordinasi untuk menangkap basah perbuatan Terdakwa yang telah berselingkuh dengan wanita lain di tempat kost Jl. Ikan Paus Malang. 10. Bahwa setelah semua persiapan penangkapan selesai disiapkan, maka pada hari Minggu tanggal 18 Januari 2015 sekira pukul 00.10 Wib, Saksi bersama adik Saksi (Sdri. Siti Dwi Astuti), dr. Greg beserta istrinya, serta 5 (lima) orang petugas Denpom V/3 Malang menuju ke tempat kost Jl. Ikan Paus Malang. Setelah sampai di kamar kost Terdakwa di Tempat kost Jl. Ikan Paus malang, Saksi dan para petugas Denpom V/3 Malang melihat pintu jendela kamar kost yang terbuat dari kaca nako tidak dikunci, tetapi korden dari kain tebal tertutup, sehingga untuk melihat ada apa di dalam kamar, Saksi mencoba mengintip dengan menyingkapkan kain korden yang tertutup tersebut, dan ternyata Saksi dan petugas Denpom V/3 Malang melihat Terdakwa dalam keadaan tanpa baju sedang tidur dalam satu ranjang dan satu selimut dengan seorang wanita yang lengannya terbuka dengan posisi saling membelakangi, dan selanjutnya Saksi dan petugas Denpom V/3
7 Malang memfoto kenyataan tersebut menggunakan HP Saksi dan HP salah seorang petugas Denpom V/3 Malang. 11. Bahwa kemudian petugas Denpom V/3 Malang mencoba membuka paksa pintu kamar kost Terdakwa, namun tidak bisa, hingga Terdakwa bangun dan kemudian Terdakwa membukakan pintu dalam keadaan tanpa baju. Melihat kenyataan tersebut Saksi emosi dan marah, sehingga Saksi lalu diamankan dengan cara Saksi ditarik oleh petugas Denpom V/3 Malang untuk menjauh dari kamar kost Terdakwa. 12. Bahwa kemudian Saksi melihat Terdakwa bersama teman wanitanya tersebut dibawa ke Denpom V/3 Malang untuk dilakukan pemeriksaan, dan sejak saat itu Saksi mengetahui bahwa wanita yang tidur bersama dengan Terdakwa di dalam kamar kost Jl. Ikan Paus tersebut adalah dr. Femilia Diani, teman Terdakwa yang sama-sama mahasiswa PPDS RSSA FK Unbraw Malang. 13. Bahwa atas perbuatan Terdakwa tersebut, Saksi selaku isteri sah Terdakwa merasa sangat keberatan, dan Saksi menuntut agar Terdakwa diproses dan dihukum sesuai kesalahan Terdakwa. 14. Bahwa sejak saat itu hingga sekarang Saksi dan Terdakwa tidak pernah berkomunikasi lagi, Saksi dan anak Saksi tinggal bersama orangtua Saksi di Komplek Perumahan DKI Jakarta Timur, sedangkan Terdakwa tinggal di rumah orangtuanya di Depok. 15. Bahwa sejak bulan Mei 2015, Terdakwa tidak pernah lagi memberikan nafkah (gaji) kepada Saksi dan anak Saksi. 16. Bahwa dr. Greg adalah senior Terdakwa di TNI dan sama-sama sedang melaksanakan tugas belajar di PPDS RSSA FK Unbraw Malang. 17. Bahwa sampai dengan sekarang Terdakwa tidak pernah meminta maaf kepada Saksi, dan Saksi juga tidak lagi mencintai Terdakwa, dan Saksi menginginkan cerai dari Terdakwa. Atas keterangan Saksi-I tersebut di atas, Terdakwa menyangkal sebagian, yaitu : - Terdakwa sudah mengajukan cerai dengan Saksi di kesatuan, namun kesatuan meminta Terdakwa dan Saksi agar berdamai. - Sejak perkara ini mulai diproses, Terdakwa sudah menitipkan setengah gaji Terdakwa sebesar sekira Rp.1.500.000,-(satu juta lima ratus ribu rupiah) kepada Saksi melalui Kabagpam Ditkesad. - Terdakwa sudah berusaha menelepon/SMS ke HP Saksi, namun tidak ada respon dari Saksi. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, pada dasarnya Saksi menyatakan tetap pada keterangannya, dan Saksi menjelaskan sebagai berikut : - Mengenai gaji, Saksi sudah menanyakan ke Kabagpam Ditkesad, lalu Saksi disuruh tanya ke Juru Bayar, namun setelah Saksi tanya ke Juru Bayar, katanya tidak ada titipan uang gaji dari Terdakwa. Saksi terakhir kali menerima setengah gaji Terdakwa pada bulan April 2015. - Saksi memang pernah menerima SMS dari HP yang tidak dikenal (bukan HP yang biasa digunakan Terdakwa) yang isinya meminta agar barang-barang Terdakwa dikembalikan, sehingga Saksi tidak menanggapi SMS tersebut. Saksi – II
: Nama lengkap: FITRIA DEWI NAVISA; Pekerjaan: Advokat; Tempat, tanggal lahir: Pasuruan, 26 April 1990; Kewarganegaraan: Indonesia; Jenis kelamin: Perempuan; Agama: Islam; Tempat tinggal: Jl. Pakujoyo Rt.08 Rw.01, Desa Latek, Kec. Bangil, Kab. Pasuruan, dan tempat kost Jl. Ikan Paus VIII No.21 Kel. Lowok Waru, Malang.
8 Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena Saksi dan Terdakwa sama-sama kost di Rumah Kost Jl. Ikan Paus VIII No 21 Kel. Lowokwaru, Malang, dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa. 2. Bahwa Saksi kost di rumah kost Jl. Ikan Paus VIII No.21 tersebut sejak tahun 2012 sejak Saksi masih kuliah di Fakultas Hukum Unbraw Malang hingga sekarang Saksi sudah lulus dan bekerja sebagai advokat di Malang. Pada waktu Saksi mulai kost di rumah kost tersebut, Terdakwa sudah tinggal lebih dulu di rumah kost tersebut. 3. Bahwa rumah kost di Jl. Ikan Paus VIII No.21 tersebut adalah milik Bapak Sholeh yang tinggal di Surabaya. Rumah kost tersebut sebenarnya khusus untuk wanita lajang saja, namun oleh karena pemilik rumah kost tersebut katanya teman satu angkatan Terdakwa, maka Terdakwa diperbolehkan tinggal di rumah kost tersebut. 4. Bahwa rumah kost tersebut berbentuk rumah tingkat dua, di lantai bawah ada empat kamar tidur, ruang tamu, dan dapur, sedangkan di lantai atas ada enam kamar tidur. Saksi menempat kamar di lantai bawah yang jaraknya sekira 2 m dari kamar Terdakwa yang juga berada di lantai bawah paling ujung. 5. Bahwa pada waktu Saksi mulai kost di rumah kost Jl. Ikan Paus VIII No.21 pada tahun 2012, Saksi melihat Terdakwa satu kamar dengan seorang wanita yang Saksi kira adalah isteri Terdakwa. Setelah sekira setahun tinggal bersama Terdakwa dan kemudian wanita tersebut hamil, Saksi tidak melihat lagi wanita tersebut di rumah kost, sehingga Terdakwa hanya sendirian tinggal di rumah kost tersebut. 6. Bahwa setelah sekira setahun Terdakwa tinggal sendiri di kamar kost tersebut, mulai sekira bulan Agustus 2014 Saksi melihat ada wanita lain yang tinggal bersama di kamar kost Terdakwa, yang kemudian Saksi mengetahui bahwa teman wanita Terdakwa tersebut bernama dr. Femilia. 7. Bahwa walaupun Saksi dan Terdakwa serta dr. Femilia sama-sama tinggal di rumah kost Jl. Ikan Paus VIII No.21 Malang, namun Saksi tidak pernah mengobrol dengan Terdakwa maupun dr. Femilia, karena masing-masing mempunyai kesibukan sendiri, dan setelah pulang ke rumah kost, masing-masing beristirahat di kamar masing-masing. 8. Bahwa sepengetahuan Saksi, Terdakwa dan dr. Femilia tinggal bersama dalam satu kamar di tempat kost Jl. Ikan Paus VIII No.21 Malang tersebut kurang lebih sudah sekitar 5 (lima) bulan sebelum penggerebekan, dan selama tinggal di tempat kost Jl. Ikan Paus VIII No.21 Terdakwa belum pernah menjelaskan kepada Saksi maupun kepada kawan-kawan yang tinggal di sekitar kost tersebut tentang status mereka berdua apakah mereka sudah menikah atau belum. 9. Bahwa pada waktu Terdakwa dan dr. Femilia tinggal di tempat kost, oleh karena kamar kos Saksi berdekatan dengan kamar kos yang disewa Terdakwa dan dr. Femilia, Saksi sering mendengar suara-suara desahan dari dr. Femilia, sehingga Saksi mempunyai persepsi Terdakwa dan dr. Femilia sering melakukan hubungan layaknya suami istri. 10. Bahwa oleh karena Saksi dan teman-teman kost yang lain merasa risih dengan sikap dan perilaku Terdakwa dan dr. Femilia, sementara Saksi dan teman-teman kost Saksi tidak ada yang berani menegor mereka, maka pada sekira bulan Nopember 2014 Saksi lalu mengirim BBM ke HP Ibu kost yang tinggal di Surabaya melaporkan tentang perilaku Terdakwa dan dr. Femilia yang tinggal bersama dalam satu kamar kost di Tempat Kost Jl. Ikan Paus VIII No.21 Malang. Atas
9 laporan Saksi tersebut, Ibu Kost mengatakan: “Masak begitu, ya coba nanti Saya cari informasi ke keluarga Terdakwa”. 11. Bahwa kemudian pada hari Sabtu tanggal 17 Januari 2015 siang, isteri sah Terdakwa datang ke Tempat Kost Jl. Ikan Paus VIII No.21 Malang. Sejak saat itu Saksi baru mengetahui kalau ternyata Terdakwa sudah mempunyai isteri di Jakarta, yang berarti teman wanita yang satu kamar dengan Terdakwa tersebut adalah bukan isteri sah Terdakwa. 12. Bahwa pada malam harinya sekira pukul 24.00 Wib, Saksi melihat bahwa Terdakwa dan dr. Femilia digerebek oleh petugas dari Denpom V/3 Malang, dan selanjutnya Terdakwa dan dr. Femilia dibawa oleh petugas Pom. Atas keterangan Saksi-II tersebut di atas, Terdakwa menyangkal sebagian, yaitu : - Jarak antara kamar ke kamar di tempat kost tersebut bukan 2 meter, melainkan sekira 5 meter. - Sejak mulai mengikuti PPDS di RSSA FK Unbraw Malang pada akhir tahun 2011 sampai dengan kejadian yang menjadi perkara ini Terdakwa tinggal di tempat kost Jl. Jaksa Agung Suprapto Malang. -. Oleh karena kamar kost di Jl. Jagung Suprapto sempit, mulai bulan Nopember 2012 Terdakwa juga menyewa kamar kost di Jl. Ikan Paus VIII No.21, sehingga waktu itu Terdakwa mempunyai dua kamar kost. - Sejak bulan Agustus 2014 sampai dengan kejadian yang menjadi perkara ini kamar kost di Jl. Ikan Paus VIII tersebut Terdakwa alihkan kepada dr. Femilia, sehingga sejak Agustus 2014 Terdakwa kembali ke tempat kost di Jl. Jaksa Agung Suprapto, Malang. - Selama di Tempat Kost Jl. Ikan Paus VIII, Terdakwa tinggal sendiri dan tidak pernah tinggal satu kamar dengan wanita lain, apalagi sampai hamil. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi menyatakan tetap pada keterangannya. Saksi – III
: Nama lengkap: SYAIFUL ARIFIN; Pangkat/NRP: Serma/ 3910197000469; Jabatan: Dan Unit Hartib I UP3M; Tempat, tanggal lahir: Jember, 09 April 1969; Kewarganegaraan: Indonesia; Jenis kelamin: Laki-laki; Agama: Islam; Tempat tinggal: Asrama Denpom V/3 Malang (sekarang Desa Sumber Porong Rt.02 Rw.III Kec. Lawang, Malang). Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa maupun dengan Sdri. Hanny Softly, dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan keduanya. 2. Bahwa pada hari Sabtu malam tanggal 17 Januari 2015 sekira pukul 21.00 Wib, ada seorang wanita yang mengaku bernama Hanny Softly datang ke Piket Denpom V/3 Malang untuk melaporkan perbuatan suaminya yang bernama Kapten Ckm dr. Fendria Swangsana karena diduga telah melakukan perbuatan zinah dengan teman wanitanya yang bernama dr. Femilia di tempat kost Terdakwa di Jalan Ikan Paus VIII No.21 Lowokwaru, Malang. 3. Bahwa pada waktu itu yang menerima laporan dari Sdri. Hanny Softly adalah Pa Piket Denpom V/3 atas nama Serma Su‟eb, kemudian diteruskan ke petugas UP3M dan Saksi selaku Dan Unit Hartib I UP3M untuk dibuatkan Laporan Polisi, dan selanjutnya Saksi diperintahkan oleh Pasi Lidkrim Kapten Cpm Moch Iksan untuk ke TKP. 4. Bahwa setelah selesai membuat Laporan Polisi, sebelum menuju ke TKP, Saksi selaku Dan Unit Hartib I UP3M mempersiapkan terlebih
10 dahulu Surat Perintah Penggrebekan dan Penangkapan, serta membawa borgol dan kenopel, dan selanjutnya dengan membawa 4 (empat) orang anggota, Saksi bersama dengan Pasi Lidkrim dan pelapor (Sdri. Hanny Softly) lalu menuju ke TKP di Jalan Ikan Paus VIII No.21 Lowokwaru, Malang, dengan menggunakan mobil dinas jenis Toyota Kijang. 5. Bahwa setelah sampai di TKP di sebuah rumah kost di Jl. Ikan Paus VIII No.21 Lowokwaru, Malang, Saksi bersama 4 (empat) orang anggota dengan dibantu Pasi Lidkrim dan Sdri. Hanny Softly selaku pelapor lalu mengecek ke kamar kost yang ditempati oleh Terdakwa. Sebelum Saksi dan anggota Saksi mengetuk pintu kamar, Saksi melihat kaca jendela nako di kamar Terdakwa dalam keadaan terbuka tetapi tertutup kain korden tebal warna hijau, sehingga Saksi dan Sdri. Hanny Softly lalu mengintip terlebih dahulu untuk memastikan keberadaan Terdakwa dengan cara Sdri. Hanny Softly menyingkapkan kain korden hingga kemudian terlihat Terdakwa dalam keadaan tidak pakai baju sedang tidur berdua dalam satu tempat tidur bersama seorang wanita dengan posisi berpunggungan (saling membelakangi). 6. Bahwa setelah Sdri. Hanny Softly yakin bahwa laki-laki yang sedang tidur bersama dengan seorang wanita tersebut adalah suaminya, maka Saksi dan Sdri. Hanny Softly lalu memfoto terlebih dahulu Terdakwa dan teman wanitanya yang sedang tidur tersebut dengan menggunakan HP, dan selanjutnya Saksi mengetuk pintu kamar dengan maksud agar Terdakwa membukakan pintu kamar. 7. Bahwa pada saat Saksi mengetuk pintu kamar, ternyata Terdakwa tidak segera membukakan pintu kamarnya, sehingga Saksi lalu berusaha membuka paksa pintu kamar, namun tidak bisa, lalu Terdakwa sambil memakai celana panjang warna hitam tanpa baju membuka pintu kamar, sedangkan dr. Femilia dengan memakai daster warna hitam langsung lari bersembunyi ke kamar mandi yang ada di dalam kamar kost. Sedangkan salah seorang teman Saksi yang lain langsung mengamankan Sdri. Hanny Softly yang terlihat marah dan emosi melihat perilaku Terdakwa tersebut dengan cara menarik Sdri. Hanny Softly menjauh dari kamar Terdakwa dengan maksud agar tidak terjadi keributan. 8. Bahwa kemudian Tim Saksi langsung membawa Terdakwa dan dr. Femilia ke Madenpom V/3 Malang untuk dilakukan pemeriksaan, dan sebagian mengamankan barang bukti berupa seprei dan selimut yang telah digunakan Terdakwa untuk tidur berdua bersama dengan dr. Femilia di kamar kost tersebut, dan selanjutnya Tim Saksi mencari orang di sekitar kamar kost Terdakwa yang dapat dijadikan sebagai Saksi yang mengetahui sikap dan perilaku Terdakwa dan dr. Femilia selama tinggal berdua di kamar kost tersebut. Atas keterangan Saksi-III tersebut di atas, Terdakwa menyangkal sebagian, yaitu: - Pada waktu membuka pintu dan pada waktu tidur, Terdakwa sudah memakai celana panjang warna hitam, tetapi tidak memakai baju. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi menyatakan tetap pada keterangannya. Saksi – IV
: Nama lengkap: dr. FEMILIA DIANI; Pekerjaan: Mahasiswa PPDS RSSA FK Unibraw Malang; (sekarang dokter klinik swasta di Malang); Tempat, tanggal lahir: Malang, 09 Mei 1982; Kewarganegaraan: Indonesia; Jenis kelamin: Perempuan; Agama: Islam; Tempat tinggal: Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Lowokwaru, Malang (sekarang Lingkungan 04, RT.03 RW.11, Kec. Dampit, Kab. Malang).
11 Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak awal tahun 2012 karena sama-sama mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di RSSA (Rumah Sakit Saiful Anwar) Fakultas Kedokteran Unibraw Malang, Saksi Spesialis Anastesi, dan Terdakwa Spesialis Ortopedi, dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa. 2. Bahwa Saksi adalah alumni FK UNS Solo yang bekerja berpindahpindah di beberapa RS Swasta di sekitar Malang. Mulai bulan Januari 2012 Saksi mengikuti PPDS RSSA FK Unibraw Malang Spesialisasi Anastesi yang rencana kuliahnya selama 8 semestar. Selama mengikuti PPDS RSSA FK Unibraw, Saksi tinggal di tempat kost di dekat Patung Kuda Malang, tetapi Saksi sering pulang ke rumah orangtua Saksi di Dampit Kab. Malang. 3. Bahwa sebelum mengikuti PPDS di RSSA FK Unibraw Malang, Saksi mempunyai suami dan seorang anak yang sekarang usianya 5 tahun 6 bulan. Pada bulan Maret 2012 Saksi bercerai dengan suaminya, sehingga sejak saat itu status Saksi adalah janda anak satu. 4. Bahwa mulai bulan Agustus 2014 Saksi berhubungan pacaran dengan Terdakwa, sehingga Terdakwa sering datang ke tempat kost Saksi dan Saksi juga sering datang ke tempat kost Terdakwa. Saksi dan Terdakwa juga sering bertemu di RSSA dalam urusan pekerjaan. Walaupun Saksi dan Terdakwa sering berkunjung ke tempat kost masing-masing, namun Saksi dan Terdakwa tidak pernah tidur bersama ataupun melakukan persetubuhan. 5. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 17 Januari 2015 sekira pukul 20.30 Wib Terdakwa datang ke tempat kost Saksi di Jl. Ikan Paus VIII No.21, Kel. Lowok Waru, Malang, dengan menggunakan pakaian preman kaos kuning dan celana hitam kemudian bertemu dengan Saksi di dalam kamar dan mengobrol di atas tempat tidur sambil menonton TV berdua sampai kemudian ketiduran di tempat tidur. 6. Bahwa kemudian pada sekira pukul 00.10 Wib ketika Saksi dan Terdakwa sedang tidur bersama dalam satu tempat tidur dalam kamar kost, Saksi mendengar ada yang mengetuk pintu kamar kost, lalu pintu kamar dibuka oleh Terdakwa, kemudian Saksi melihat beberapa anggota Polisi Militer dengan menggunakan seragam masuk ke dalam kamar dan kemudian membawa Saksi dan Terdakwa ke Denpom V/3 Malang. 7. Bahwa pada waktu dilakukan penangkapan oleh Polisi Militer, Terdakwa dalam keadaan tidur pulas di atas tempat tidur dalam kamar kost bersama Saksi dengan bagian atas tidak memakai baju dan bagian bawah tertutup selimut, sedangkan Saksi memakai baju daster warna kembang dominan hitam. 8. Bahwa tempat kost Saksi adalah khusus untuk wanita, dan ada aturan tidak diperbolehkan menerima tamu lebih dari 24 jam, apalagi seorang laki-laki. Oleh karena pada waktu itu di ruang tamu sedang banyak orang, maka Saksi mengajak Terdakwa mengobrol di dalam kamar kost untuk membicarakan masalah hubungan Saksi dengan Terdakwa sambil menonton tv hingga Saksi dan Terdakwa tertidur berdua dalam satu tempat tidur. 9. Bahwa selama Saksi berhubungan pacaran dengan Terdakwa, Saksi dan Terdakwa tidak pernah melakukan persetubuhan. 10. Bahwa di dalam kamar kost yang Saksi tempati terdapat satu tempat tidur, satu pintu kamar, dan satu jendela panjang nako yang tembus pandang, sehingga untuk menghalangi pandangan dari luar Saksi memasang kelambu/gorden warna hijau.
12 11. Bahwa kamar kost di Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 yang Saksi tempati tersebut sebenarnya adalah kamar kost Terdakwa. 12. Bahwa pada waktu pembuatan Visum et Repertum pada hari Senin tanggal 19 Januari 2015, Saksi pernah diwawancarai oleh dr. I Wayan Agung Indrayana, Sp.OG-K, namun Saksi merasa tidak pernah mengatakan kepada dr. Wayan bahwa Saksi pernah melakukan hubungan intim dengan Terdakwa. 13. Bahwa akibat kejadian yang menjadi perkara ini, pihak PPDS RSSA Fakultas Kedokteran Unibraw meminta Saksi dan Terdakwa agar mengundurkan diri dari PPDS RSSA, padahal masa belajar Saksi tinggal satu semester lagi. Atas keterangan Saksi-IV tersebut di atas, Terdakwa menyangkal sebagian, yaitu : - Kamar kost di Jl. Ikan Paus VIII No.21 tersebut awalnya adalah milik Terdakwa, namun sejak bulan Agustus 2014 dialihkan ke Saksi. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi menyatakan tetap pada keterangannya. Saksi – V
: Nama lengkap: MEGA INDRA PURNAMA SARI; Pekerjaan: Mahasiswa FH Unibraw (sekarang pegawai Bank Jatim Cabang Kepanjen); Tempat, tanggal lahir: Malang, 25 Mei 1992; Kewarganegaraan: Indonesia; Jenis kelamin: Perempuan; Agama: Islam; Tempat tinggal: Jalan Raya Mojorejo Nomor 29 RT.10 RW.08, Kota Batu. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena pada waktu itu samasama kost di Rumah Kost Jl. Ikan Paus VIII No.21 Lowokwaru, Malang, sedangkan dengan dr. Femilia Saksi tidak kenal, dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan keduanya. 2. Bahwa sepengetahuan Saksi, rumah kost di Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Malang tersebut adalah milik Bapak Sholeh yang tinggal di Surabaya. Rumah kost tersebut sebenarnya khusus untuk wanita lajang saja, namun oleh karena Terdakwa adalah teman satu letting Bapak Sholeh, Terdakwa diperbolehkan tinggal di tempat kost tersebut. 3. Bahwa Saksi kost di rumah kost Jl. Ikan Paus VIII No.21 tersebut sejak Saksi masih kuliah semester IV di Fakultas Hukum Unibraw Malang sampai dengan lulus kuliah tahun 2014. Rumah kost tersebut berbentuk rumah tingkat dua, di lantai bawah ada empat kamar tidur, ruang tamu, dan dapur, sedangkan di lantai atas ada enam kamar tidur. Saksi menempat kamar di lantai bawah yang jaraknya hanya beberapa meter dari kamar Terdakwa yang juga berada di lantai bawah paling ujung. 4. Bahwa pada waktu Saksi mulai kost di rumah kost Jl. Ikan Paus VIII No.21 pada tahun 2012, Saksi melihat Terdakwa satu kamar dengan seorang wanita yang Saksi kira adalah isteri Terdakwa. Setelah sekira setahun tinggal bersama Terdakwa dan kemudian wanita tersebut hamil, Saksi tidak melihat lagi wanita tersebut di rumah kost, sehingga Terdakwa hanya sendirian tinggal di rumah kost tersebut. 5. Bahwa setelah sekira setahun Terdakwa tinggal sendiri di kamar kost tersebut, mulai sekira bulan Agustus 2014 Saksi melihat ada wanita lain yang tinggal bersama di kamar kost Terdakwa, yang kemudian Saksi mengetahui bahwa teman wanita Terdakwa tersebut bernama dr. Femilia. 6. Bahwa walaupun Saksi dan Terdakwa serta dr. Femilia sama-sama tinggal di rumah kost Jl. Ikan Paus VIII No.21 Malang, namun Saksi tidak pernah mengobrol dengan Terdakwa maupun dr. Femilia, karena
13 masing-masing mempunyai kesibukan sendiri, dan setelah pulang ke rumah kost, masing-masing beristirahat di kamar masing-masing. 7. Bahwa sepengetahuan Saksi, Terdakwa dan dr. Femilia tinggal bersama dalam satu kamar di tempat kost Jl. Ikan Paus VIII No.21 Malang tersebut kurang lebih sudah sekitar 5 (lima) bulan sebelum penggerebekan, dan selama tinggal di tempat kost Jl. Ikan Paus VIII No.21 Terdakwa belum pernah menjelaskan kepada Saksi maupun kepada kawan-kawan yang tinggal di sekitar kost tersebut tentang status mereka berdua apakah mereka sudah menikah atau belum. 8. Bahwa pada waktu Terdakwa dan dr. Femilia tinggal di tempat kost, oleh karena kamar kos Saksi berdekatan dengan kamar kos yang disewa Terdakwa dan dr. Femilia, Saksi sering mendengar suara-suara desahan dari dr. Femilia, sehingga Saksi mempunyai persepsi Terdakwa dan dr. Femilia sering melakukan hubungan layaknya suami istri di dalam kamar kost tersebut. 9. Bahwa suara-suara desahan tersebut biasanya terjadi pada malam hari. Namun Saksi pernah mendengar suara desahan dari kamar Terdakwa tersebut pada suatu hari Jum‟at siang ketika penghuni kost tidak berada di tempat kost dan hanya Saksi yang ada di tempat kost, karena hari itu Saksi tidak ada kuliah. 10. Bahwa pada waktu itu Saksi menduga dr. Femilia adalah isteri simpanan Terdakwa, karena Saksi melihat sikap mereka seperti suami isteri, mesra, dan sering menginap dalam satu kamar. 11. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 17 Januari 2015 siang, isteri sah Terdakwa datang ke Tempat Kost Jl. Ikan Paus VIII No.21 Malang. Sejak saat itu Saksi baru mengetahui kalau ternyata Terdakwa sudah mempunyai isteri di Jakarta, yang berarti teman wanita yang satu kamar dengan Terdakwa tersebut adalah bukan isteri sah Terdakwa. 12. Bahwa kemudian Saksi mendengar bahwa ketika Saksi sedang tidak berada di tempat kost Jl. Ikan Paus VIII karena Saksi sedang pulang ke rumah orangtua Saksi di Batu pada hari Sabtu malam tanggal 17 Januari 2015 sekira pukul 24.00 Wib, katanya Terdakwa dan dr. Femilia digerebek oleh petugas dari Denpom V/3 Malang, dan selanjutnya Terdakwa dan dr. Femilia dibawa oleh petugas Pom. Atas keterangan Saksi-V tersebut di atas, Terdakwa menyangkal sebagian, yaitu : - Terdakwa tinggal di tempat kost Jl. Ikan Paus VIII No.21 Malang sejak awal tahun 2013, bukan sejak awal tahun 2012. - Pada waktu kost tahun 2013 Terdakwa sendiri, bukan dengan seorang wanita yang kemudian hamil. - Hari Jum‟at siang Terdakwa tidak pernah berada di tempat kost, karena Terdakwa ada di RSSA, dan Terdakwa ada di rumah kost pada siang hari hanya pada hari Sabtu dan Minggu saja. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi menyatakan tetap pada keterangannya. Menimbang
: Bahwa di dalam persidangan Terdakwa pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 2007 melalui pendidikan Semapa PK TNI di Magelang. Setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Letda Ckm NRP.1107004580281, kemudian mengikuti Sesarcab Kesehatan di Pusdikkes TNI AD di Kramatjati Jaktim, dan Suspatih di Pusdikif Bandung, selanjutnya Terdakwa berdinas sebagai Dokter Yonif 502/18/2 Kostrad Jabung, Malang. Pada akhir tahun 2009 Terdakwa dipindah-tugaskan ke Mabes TNI AD
14 sebagai Dokter Pribadi Kasad di Jakarta. Pada bulan Oktober 2011 Terdakwa melaksanakan tugas belajar pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) FK Unibraw Malang untuk Spesialisasi Ortopedi yang rencana belajarnya selama 9 semester. Pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa dengan pangkat Kapten Ckm masih melaksanakan tugas belajar pada PPDS RSSA FK Unibraw Malang. 2. Bahwa pada tahun 2009 Terdakwa menikah secara resmi dengan Sdri. Hanny Softly di KUA Kec. Tebet, Jakarta Selatan. Dari pernikahan tersebut Terdakwa telah dikaruniai satu orang anak laki-laki yang bernama Farzin Suwangsana yang sekarang berusia sekira 3 (tiga) tahun. 3. Bahwa selama melaksanakan tugas belajar di PPDS RSSA FK Unibraw Malang sejak bulan Oktober 2011, Terdakwa tinggal di tempat kost Jl. Jaksa Agung Suprapto Nomor 19 G Malang yang dekat dengan tempat kuliah. Oleh karena kamar Terdakwa di tempat kost Jl. Jagung Suprapto tersebut sempit, maka pada sekira akhir tahun 2012 atau awal tahun 2013 Terdakwa menyewa lagi kamar di Rumah kost Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Lowokwaru Malang yang pemiliknya adalah teman satu angkatan Terdakwa di Semapa PK TNI atas nama Kapten Ckm dr. Sholeh yang sekarang sedang PPDS di RS dr. Sutomo FK Unair Surabaya. 4. Bahwa tempat kost di Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Lowokwaru, Malang, tersebut sebenarnya khusus untuk wanita. Namun oleh karena pemiliknya adalah teman Terdakwa sendiri, maka Terdakwa bisa tinggal di tempat kost tersebut. Dengan demikian sejak akhir tahun 2012 Terdakwa mempunyai kamar kost di dua tempat kost, yaitu di Tempat Kost Jl. Jagung Suprapto Malang dan di Jl. Ikan Paus VIII No.21 Lowokwaru, Malang. 5. Bahwa Terdakwa mulai kenal dengan dr. Femilia Diani pada bulan lupa tahun 2012 di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang karena samasama sebagai mahasiswa PPDS RSSA FK Unibraw Malang, yaitu Terdakwa mengambil Spesialisasi Ortopedi (bedah tulang) sedangkan dr. Femilia Diani mengambil Spesialisasi Anastesi (pembiusan). Setelah perkenalan tersebut hingga tahun 2014 antara Terdakwa dengan dr. Femilia Diani hanya berhubungan sebagai teman dan dalam pekerjaan, dan kemudian sejak tahun 2014 Terdakwa mulai menjalin hubungan pacaran dengan dr. Femilia Diani. 6. Bahwa sejak Terdakwa mengikuti tugas belajar pada PPDS RSSA FK Unibraw Malang, oleh karena padatnya kegiatan dan ketatnya peraturan di PPDS RSSA FK Unibraw Malang, maka Terdakwa menjadi kurang meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan isteri (Sdri. Hanny Softly) di Jakarta. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pada awalnya Sdri. Hanny Softly ingin mengikuti Terdakwa pindah tinggal di Malang. Namun oleh karena pada semester awal tersebut kegiatan Terdakwa sangat padat, Terdakwa melarang Sdri. Hanny Softly untuk ikut Terdakwa tinggal di Malang. Setelah masuk ke semester 4 dan 5 sekira tahun 2013 atau awal tahun 2014, oleh karena beban pekerjaan dan pendidikan Terdakwa sudah agak longgar, maka Terdakwa lalu mengajak Sdri. Hanny Softly untuk pindah tinggal bersama Terdakwa di Malang. Namun pada waktu itu Sdri. Hanny Softly dengan berbagai alasan menolak ajakan Terdakwa tersebut. Sejak saat itu Terdakwa dan Sdri. Hanny Softly menjadi sering bertengkar dan berdebat mempertahankan pendapat masing-masing, hingga kemudian pada bulan Agustus 2014 Terdakwa mengajukan permohonan izin untuk bercerai dengan Sdri. Hanny Softly ke bagian personilia Subditbincab Ditkesad di Jakarta. Namun permohonan izin
15 cerai Terdakwa tersebut hingga sekarang tidak ada jawaban dari Ditkesad. 7. Bahwa sejak bulan Agustus 2014 Terdakwa merubah hubungannya dengan dr. Femilia Diani dari yang semula hanya teman dalam pekerjaan berubah menjadi hubungan pacaran sambil menunggu proses permohonan cerai Terdakwa dengan Sdri. Hanny Softly dikabulkan oleh kesatuan Ditkesad. 8. Bahwa selama menjalin hubungan pacaran, Terdakwa sering mengajak dr. Femilia Diani makan di luar, yaitu antara lain di Rumah Makan Padang dekat RS dr. Saiful Anwar dan rumah makan lainnya di sekitar kota Malang. Selain itu juga pernah ke tempat wisata di BNS Batu dan di warung susu dekat BNS Batu. 9. Bahwa sepengetahuan Terdakwa, dr. Femilia Diani tinggal di rumah orangtuanya di Lingkungan 4 Rt.03 Rw.11 Kec. Dampit, Kab. Malang. Namun sejak bulan Agustus 2014 Terdakwa mengalihkan kamar kost tempat tinggal Terdakwa di Rumah Kost Jl. Ikan Paus VIII No.21 Lowokwaru, Kota Malang, kepada dr. Femilia Diani untuk ditempati dr. Femilia Diani. Sedangkan Terdakwa kembali tinggal di tempat kost Jl. Jaksa Agung Suprapto Malang. 10. Bahwa selama menjalin hubungan pacaran dengan dr. Femilia Diani, Terdakwa pernah datang ke rumah orangtua dr. Femilia Diani di Lingkungan 4 Rt.03 Rw.11 Kec. Dampit, Kab. Malang, sebanyak 2 (dua) kali. Kemudian setelah dr. Femilia Diani tinggal di Rumah Kost Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Malang, Terdakwa sering datang berkunjung ke Rumah Kost dr. Femilia Diani di Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Malang biasanya dua kali dalam seminggu. 11. Bahwa yang dilakukan oleh Terdakwa pada waktu bertemu dengan dr. Femilia Diani, baik ketika bertemu di Lingkungan 4 Rt.03 Rw.11 Kec. Dampit, Kab. Malang, maupun di rumah Kost Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Lowokwaru, Kota Malang, hanyalah mengobrol saja, dan Terdakwa tidak pernah melakukan persetubuhan dengan dr. Femilia Diani. 12. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 17 Januari 2015 sekira pukul 20.30 Wib, Terdakwa datang untuk menemui dr. Femilia Diani di Rumah Kost Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Lowokwaru, Kota Malang. Setelah bertemu, Terdakwa dan dr. Femilia Diani lalu ngobrol dan makan malam bersama di ruang tengah. Kemudian pada sekira pukul 21.30 Wib Terdakwa dan Sdri. Dr. Femilia Diani masuk ke dalam kamar melanjutkan ngobrol di atas tempat tidur, hingga Terdakwa dan dr. Femilia Diani tertidur berdua di atas tempat tidur dalam kamar kost dr. Femilia Diani dalam kondisi Terdakwa tidak memakai baju tetapi memakai celana panjang warna hitam, dan dr. Femilia Diani memakai daster warna kembang-kembang hitam. 13. Bahwa kemudian pada sekira pukul 00.30 Wib hari Minggu tanggal 18 Januari 2014, ketika Terdakwa dan dr. Femilia Diani sedang tertidur berdua di atas tempat tidur dalam kamar kost dr. Femilia Diani di Rumah Kost Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Malang, tiba-tiba pintu kamar digedor dan berusaha dibuka oleh seseorang, sehingga Terdakwa yang saat itu sedang tidur tanpa memakai baju tetapi hanya memakai celana panjang saja langsung bangun dan kemudian membukakan pintu kamar kost. 14. Bahwa setelah pintu kamar kost terbuka, Terdakwa melihat beberapa orang petugas Polisi Militer dari Denpom V/3 Malang langsung masuk ke dalam kamar dan kemudian menangkap dan membawa Terdakwa dan dr. Femilia Diani ke Markas Denpom V/3 Malang untuk diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
16 15. Bahwa selama menjalin hubungan pacaran, Terdakwa dan dr. Femilia Diani tidak pernah melakukan ciuman, bercumbu, ataupun melakukan persetubuhan, dan Terdakwa juga tidak pernah tinggal satu kamar dengan dr. Femilia Diani. Namun Terdakwa merasa sebagai laki-laki normal dan tidak impotent, serta masih sanggup bersetubuh dengan wanita. 16. Bahwa latar belakang Terdakwa menjalin hubungan pacaran dengan dr. Femilia Diani adalah karena kurangnya pengertian istri Terdakwa terhadap Terdakwa sebagai peserta didik di PPDS RSSA FK Unibraw Malang yang kegiatannya sangat padat, sedangkan isteri Terdakwa menghendaki Terdakwa selalu meluangkan waktu untuk isteri, baik dalam hal komunikasi maupun untuk pulang berkunjung ke isteri di Jakarta. 17. Bahwa pada bulan Januari 2015, yaitu beberapa hari setelah terjadinya perbuatan yang menjadi perkara ini, atas permintaan pihak PPDS RSSA FK Unibraw Malang, Terdakwa dan dr. Femilia Diani mengundurkan diri dari PPDS RSSA FK Unibraw Malang, sehingga sejak saat itu Terdakwa dikembalikan ke Ditkes TNI AD sebagai Pama Ditkesad hingga sekarang. Menimbang
: Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim dalam persidangan yang berupa : 1. Barang-barang : a. 1 (satu) buah sprei; dan b. 1 (satu) buah selimut; milik Terdakwa yang pada waktu digerebeg dan ditangkap sedang digunakan oleh Terdakwa dan dr. Femilia Diani tidur berdua di atas tempat tidur dalam kamar kost dr. Femilia Diani di Rumah Kost Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Lowokwaru, Malang. 2. Surat-surat : a. 1 (satu) lembar Visum et Repertum Nomor: 04/I/OBG/2015 tanggal 19 Januari 2015 atas nama dr. Femilia Diani yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar, yang ditandatangani oleh dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOG-K NIP.197103232006041019, yang menerangkan antara lain bahwa Sdri. Dr. Femilia Diani telah diperiksa pada hari Sennin tanggal 19 Januari 2015 pukul 11.49 Wib, dengan kesimpulan bahwa selaput dara wanita ini seperti selaput dara wanita yang pernah melahirkan, tidak ditemukan sel mani pada liang senggama, dan tidak didapatkan tanda-tanda kekerasan pada kerampang kemaluan. Kemudian dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOGK juga menerangkan antara lain bahwa pada saat diwawancarai, dr. Femilia Diani mengaku sudah pernah berhubungan intim dengan teman dekatnya yang bernama Fendria (Terdakwa), namun pada malam dilakukan penggerebegan mereka tidak melakukan hubungan suami isteri, akan tetapi hanya tidur seranjang berdua; b. 1 (satu) lembar foto barang bukti selimut dan sprei yang digunakan Terdakwa dan dr. Femilia Diani pada saat dilakukan penggerebegan; c. 1 (satu) lembar foto Terdakwa dan dr. Femilia Diani dalam keadaan tanpa baju sedang tidur bersama dalam satu tempat tidur di dalam kamar kost Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Malang, yang gambar tersebut diambil dengan menggunakan camera HP Sdri. Hanny Softly, sebelum dilakukan penggerebegan oleh petugas Denpom V/3 Malang; d. 1 (satu) lembar fotocopy Kutipan Akta Nikah Nomor: 1166/99/X/2009 tanggal 18 Oktober 2009 atas nama dr. Fendria Suwangsana dan Hanny Softly, yang dikeluarkan oleh KUA Kec. Tebet, Jakarta Selatan, yang menunjukkan bahwa sejak tanggal 18 Oktober
17 2009 sampai dengan sekarang Terdakwa dr. Fendria Suwangsana dan Sdri. Hanny Softly adalah berstatus sebagai suami dan isteri; Kesemuanya telah diperlihatkan / dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi, serta telah diterangkan sebagai barang bukti tindak pidana yang dilakukan Terdakwa dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, sehingga oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa. Menimbang
: Bahwa terlebih dahulu Majelis Hakim akan menilai keterangan para Saksi, Terdakwa, dan beberapa barang bukti yang tidak sesuai, dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi-II Sdri. Fitria Dewi Navisa dan Saksi-V Sdri. Mega Indra Purnama Sari menerangkan antara lain bahwa: - Bahwa para Saksi-II dan Saksi-V tinggal di rumah kost Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Malang sejak tahun 2012. Pada waktu mulai tinggal di tempat kost tersebut, Saksi-II dan Saksi-V melihat Terdakwa sudah tinggal lebih dahulu di rumah kost tersebut bersama dengan seorang wanita selama sekira satu tahun yang kemudian hamil dan selanjutnya tidak pernah kelihatan lagi. - Bahwa sejak bulan Agustus 2014, Saksi-II dan Saksi-V melihat Terdakwa tinggal bersama dalam satu kamar dengan dr. Femilia Diani di rumah kost Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Malang, hingga kemudian pada hari Sabtu malam tanggal 17 Januari 2015 Terdakwa dan dr. Femilia Diani digerebeg oleh petugas Denpom V/3 Malang bersama isteri sah Terdakwa dari Jakarta ketika Terdakwa dan dr. Femilia Diani sedang tidur bersama dalam satu ranjang di dalam kamar kost Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Malang. - Bahwa pada waktu Terdakwa tinggal bersama dalam satu kamar di Rumah Kost Jl. Ikan paus VIII Nomor 21 Malang, oleh karena kamar Saksi-II dan Saksi-V berdekatan dengan kamar Terdakwa dan dr. Femilia Diani, pada malam hari Saksi-II dan Saksi-V sering mendengar suara-suara desahan dari dr. Femilia Diani seperti suara orang yang sedang bersetubuh. 2. Bahwa Saksi-IV dr. Femilia Diani dan Terdakwa menerangkan bahwa mereka berhubungan pacaran sejak bulan Agustus 2015. Selama berpacaran Terdakwa sering berkunjung ke kamar kost dr. Femilia Diani di Rumah Kost Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Malang. Walaupun sering berkunjung, Terdakwa dan dr. Femilia Diani hanya mengobrol saja dan tidak pernah melakukan persetubuhan layaknya suami isteri. 3. Bahwa sesuai barang bukti foto Terdakwa dan dr. Femilia Diani yang diambil sebelum dilakukan penggerebegan, terlihat bahwa Terdakwa dalam keadaan tanpa baju sedang tidur bersama dalam satu tempat tidur dengan dr. Femilia Diani yang memakai baju daster tanpa lengan dengan posisi berpunggungan dan tangan kanan dr. Femilia Diani menumpang di tubuh Terdakwa. 4. Bahwa dalam lampiran Visum et Repertum Nomor: 04/I/OBG/2015 tanggal 19 Januari 2015 atas nama dr. Femilia Diani, Pemeriksa dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOG-K menerangkan antara lain bahwa pada saat diwawancarai, dr. Femilia Diani mengaku sudah pernah berhubungan intim dengan Terdakwa, namun pada malam dilakukannya penggerebegan mereka tidak melakukan hubungan suami isteri, akan tetapi hanya tidur seranjang berdua. 5. Bahwa walaupun pada awalnya Terdakwa menyangkal sudah pernah melakukan persetubuhan dengan dr. Femilia Diani, namun pada saat menjelang akhir persidangan, yaitu setelah Tuntutan dibacakan
18 oleh Oditur Militer, Terdakwa menyatakan merasa bersalah, sudah sering melakukan persetubuhan dengan dr. Femilia Diani, hingga kemudian Terdakwa merasa tidak layak lagi sebagai prajurit TNI, dan oleh karena itu Terdakwa memohon agar diberikan hukuman tambahan diberhentikan tidak dengan hormat sebagai prajurit TNI, sebagaimana yang dinyatakan Terdakwa dalam Surat Permohonan tanggal 24 Nopember 2015. Bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, Majelis Hakim berkeyakinan bahwa Terdakwa dan dr. Femilia Diani sudah hidup bersama dalam satu kamar di Rumah Kost Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Lowokwaru, Malang, sejak bulan Agustus 2014 sampai dengan ditangkapnya Terdakwa oleh petugas Denpom V/3 Malang pada hari Minggu dinihari tanggal 18 Januari 2015 sekira pukul 00.30 Wib, dan selama tinggal bersama dalam satu kamar di Rumah Kost Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Malang tersebut, Terdakwa dan dr. Femilia Diani sudah sering melakukan persetubuhan layaknya suami isteri. Menimbang
: Bahwa berdasarkan keterangan para saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, dan bukti-bukti lain di persidangan, maka setelah dihubungkan yang satu dengan yang lainnya diperoleh fakta hukum yang melingkupi perbuatan Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 2007 melalui pendidikan Semapa PK TNI di Magelang. Setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Letda Ckm NRP.1107004580281, kemudian mengikuti Sesarcab Kesehatan di Pusdikkes TNI AD di Kramatjati Jaktim, dan Suspatih di Pusdikif Bandung, selanjutnya Terdakwa berdinas sebagai Dokter Yonif 502/18/2 Kostrad Jabung, Malang. Pada akhir tahun 2009 Terdakwa dipindah-tugaskan ke Mabes TNI AD sebagai Dokter Pribadi Kasad di Jakarta. Pada bulan Oktober 2011 Terdakwa melaksanakan tugas belajar pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) FK Unibraw Malang untuk Spesialisasi Ortopedi yang rencana belajarnya selama 9 semester. Pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa dengan pangkat Kapten Ckm masih melaksanakan tugas belajar pada PPDS RSSA FK Unibraw Malang. Sekarang Terdakwa berdinas sebagai Pama Ditkes TNI AD di Jakarta. 2. Bahwa benar pada tahun 2009 Terdakwa menikah secara resmi dengan Sdri. Hanny Softly (Saksi-I) di KUA Kec. Tebet, Jakarta Selatan, sesuai Buku Kutipan Akta Nikah Nomor: 1166/99/X/2009 tanggal 18 Oktober 2009 atas nama dr. Fendria Suwangsana dan Hanny Softly. Dari pernikahan tersebut Terdakwa dan Sdri. Hanny Softly telah dikaruniai satu orang anak laki-laki yang bernama Farzin Suwangsana yang sekarang berusia sekira 3 (tiga) tahun. 3. Bahwa benar selama melaksanakan tugas belajar di PPDS RSSA FK Unibraw Malang sejak bulan Oktober 2011, Terdakwa tinggal di tempat kost Jl. Jaksa Agung Suprapto Nomor 19 G Malang yang dekat dengan tempat kuliah. Oleh karena kamar Terdakwa di tempat kost Jl. Jagung Suprapto tersebut sempit, maka pada sekira akhir tahun 2012 atau awal tahun 2013 Terdakwa menyewa lagi kamar di Rumah kost Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Lowokwaru Malang yang pemiliknya adalah teman satu angkatan Terdakwa di Semapa PK TNI atas nama Kapten Ckm dr. Sholeh yang sekarang sedang PPDS di RS dr. Sutomo FK Unair Surabaya. 4. Bahwa benar tempat kost di Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Lowokwaru, Malang, sebenarnya hanya khusus untuk wanita. Namun oleh karena pemiliknya adalah teman Terdakwa sendiri, maka Terdakwa bisa tinggal di tempat kost tersebut. Dengan demikian sejak akhir tahun 2012 Terdakwa mempunyai kamar kost di dua tempat kost,
19 yaitu di Tempat Kost Jl. Jagung Suprapto Malang dan di Jl. Ikan Paus VIII No.21 Lowokwaru, Malang. 5. Bahwa benar pada awal tahun 2012, yaitu setelah mengikuti PPDS RSSA FK Unibraw Malang, Terdakwa kenal dengan dr. Femilia Diani (Saksi-IV) pada bulan lupa tahun 2012 di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang karena sama-sama sebagai mahasiswa PPDS RSSA FK Unibraw Malang, yaitu Terdakwa mengambil Spesialisasi Ortopedi (bedah tulang) sedangkan Saksi dr. Femilia Diani mengambil Spesialisasi Anastesi (pembiusan). Setelah perkenalan tersebut hingga tahun 2014 antara Terdakwa dengan Saksi dr. Femilia Diani hanya berhubungan sebagai teman dalam pekerjaan, dan kemudian sejak tahun 2014 Terdakwa mulai menjalin hubungan pacaran dengan Saksi dr. Femilia Diani. 6. Bahwa benar sejak Terdakwa mengikuti tugas belajar pada PPDS RSSA FK Unibraw Malang, oleh karena padatnya kegiatan dan ketatnya peraturan di PPDS RSSA FK Unibraw Malang, maka Terdakwa menjadi kurang meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan isteri (Saksi Hanny Softly) di Jakarta. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pada awalnya Saksi Hanny Softly ingin mengikuti Terdakwa pindah tinggal di Malang. Namun oleh karena pada semester awal tersebut kegiatan Terdakwa sangat padat, Terdakwa melarang Saksi Hanny Softly untuk ikut Terdakwa tinggal di Malang. Setelah masuk ke semester 4 dan 5 sekira tahun 2013 atau awal tahun 2014, oleh karena beban pekerjaan dan pendidikan Terdakwa sudah agak longgar, maka Terdakwa lalu menawari Saksi Hanny Softly untuk pindah tinggal bersama Terdakwa di Malang. Namun pada waktu itu Saksi Hanny Softly dengan berbagai alasan menolak ajakan Terdakwa tersebut. Sejak saat itu Terdakwa dan Saksi Hanny Softly menjadi sering bertengkar dan berdebat mempertahankan pendapat masing-masing, hingga kemudian pada bulan Agustus 2014 Terdakwa mengajukan permohonan izin untuk bercerai dengan Saksi Hanny Softly ke bagian personilia Subditbincab Ditkesad di Jakarta. Namun permohonan izin cerai Terdakwa tersebut hingga sekarang belum ada jawaban atau keputusan dari Dirkesad selaku Ankum Terdakwa. 7. Bahwa benar bersamaan dengan itu, sambil menunggu proses permohonan cerai Terdakwa dengan Sdri. Hanny Softly dikabulkan oleh kesatuan Ditkesad, sejak bulan Agustus 2014 Terdakwa meningkatkan hubungannya dengan Saksi dr. Femilia Diani yang semula sebagai teman dalam pekerjaan menjadi kekasih, dan selanjutnya Terdakwa dan Saksi dr. Femilia Diani tinggal bersama dalam satu kamar di Rumah Kost Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Lowokwaru, Malang. 8. Bahwa benar selama tinggal bersama dalam satu kamar di Rumah Kost Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Lowokwaru, Malang, sejak bulan Agustus 2014, Terdakwa dan Saksi dr. Femilia Diani sudah sering melakukan persetubuhan. Oleh karena letak antara kamar yang satu dengan kamar yang lain berdekatan, suara-suara desahan saat mereka bersetubuh sering didengar oleh penghuni kamar kost yang lain. Sikap Terdakwa dan dr. Femilia Diani selama tinggal di Rumah Kost, dan juga suara-suara yang terdengar dari kamar yang ditempati Terdakwa dan Saksi dr. Femilia Diani tersebut menimbulkan keresahan bagi penghuni kost yang lain, yaitu antara lain Sdri. Fitria Dewi Navisa (Saksi-II) dan Sdri. Mega Indra Purnama Sari (Saksi-V), hingga kemudian pada sekira bulan Nopember 2014 Saksi-II Fitria Dewi Navisa lalu mengirim BBM ke HP Ibu kost yang tinggal di Surabaya untuk melaporkan tentang perilaku Terdakwa dan dr. Femilia yang tinggal bersama dalam satu kamar kost di Tempat Kost Jl. Ikan Paus VIII No.21 Malang. 9. Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 15 Januari 2015, Saksi Hanny Softly ditelepon oleh isteri dr. Greg, yaitu senior Terdakwa di TNI
20 yang sama-sama sedang mengikuti PPDS di RSSA FK Unibraw Malang, yang menginformasikan bahwa isteri dr. Greg telah memergoki Terdakwa berboncengan sepeda motor dengan seorang wanita, lalu isteri dr. Greg mengikuti Terdakwa sampai di tempat kost Jl. Ikan Paus VIII Malang, namun setelah ditungu hingga dua jam Terdakwa dan teman wanitanya tersebut tidak juga keluar dari tempat kost, sehingga isteri dr. Greg lalu menelepon Saksi Hanny Softly selaku isteri Terdakwa. 10. Bahwa benar atas informasi tersebut, Saksi Hanny Softly lalu berangkat ke Malang. Setelah sampai di Malang pada hari Sabtu tanggal 17 Januari 2015 sekira pukul 10.00 Wib, Saksi Hanny Softly lalu menuju ke rumah sepupu yang bernama Sdri. Indah Bachti di Perum Istana Gajayana Nomor D.08 Sumbersari, Malang. Beberapa saat kemudian sekira pukul 13.00 Wib dr. Greg bersama isterinya datang menemui Saksi Hanny Softly untuk membicarakan masalah Terdakwa, dan selanjutnya pada sekira pukul 15.00 Wib Saksi Hanny Softly bersama dengan dr. Greg dan isterinya lalu melakukan pengecekan ke tempat kost Terdakwa di Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Malang. 11. Bahwa benar setelah sampai di tempat kost Terdakwa di Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Malang, Saksi Hanny Softly lalu mengetuk pintu kamar yang ditempati Terdakwa, namun tidak ada jawaban, lalu Saksi Hanny Softly menanyakan ke penghuni kost lainnya mengenai perilaku Terdakwa, dan Saksi Hanny Softly memperoleh informasi dari penghuni kost lainnya jika Terdakwa telah menghuni kost tersebut sudah lebih dari satu tahun, dan selama 6 (enam) bulan terakhir Terdakwa tinggal bersama dengan seorang wanita yang mengaku ke penghuni kost lain bahwa mereka sudah menjadi suami istri. 12. Bahwa benar kemudian pada malam harinya Sabtu tanggal 17 Januari 2015 sekira pukul 22.00 Wib, Saksi Hanny Softly menerima informasi dari salah satu anak kost yang mengatakan bahwa Terdakwa sudah pulang ke tempat kost bersama seorang wanita. Atas informasi tersebut Saksi Hanny Softly lalu datang ke Denpom V/3 Malang untuk melaporkan perbuatan Terdakwa dan sekaligus berkoordinasi untuk menangkap basah perbuatan Terdakwa yang telah berselingkuh dengan wanita lain di tempat kost Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Malang. 13. Bahwa benar setelah semua persiapan penangkapan selesai disiapkan, pada hari Minggu dinihari tanggal 18 Januari 2015 sekira pukul 00.10 Wib, Saksi Hanny Softly bersama dengan Sdri. Siti Dwi Astuti (adik Saksi Hanny Softly), dr. Greg beserta istrinya, dan 5 (lima) orang petugas Denpom V/3 Malang, yang salah satunya adalah Serma Syaiful Arifin (Saksi-III) berangkat menuju ke tempat kost Terdakwa di Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Malang. 14. Bahwa benar setelah sampai di kamar kost Terdakwa di Rumah Kost Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Malang pada sekira pukul 00.30 Wib, Saksi Hanny Softly dan para petugas Denpom V/3 Malang melihat pintu jendela kamar kost yang terbuat dari kaca nako dalam keadaan terbuka tetapi ditutupi dengan kain korden tebal warna hijau, sehingga untuk melihat ada apa di dalam kamar, Saksi Hanny Softly lalu mencoba mengintip dengan menyingkapkan kain korden yang tertutup tersebut, hingga kemudian Saksi Hanny Softly dan petugas Denpom V/3 Malang melihat Terdakwa dalam keadaan tanpa baju sedang tidur dalam satu ranjang dan satu selimut dengan Saksi dr. Femilia Diani yang memakai baju daster lengan terbuka dengan posisi saling membelakangi (berpunggungan) dan tangan kanan Saksi dr. Femilia Diani menumpang /memegang tubuh Terdakwa, hingga kemudian Saksi dan salah seorang petugas Denpom V/3 Malang lalu memfoto kenyataan tersebut menggunakan HP Saksi Hanny Softly dan HP salah seorang petugas Denpom V/3 Malang.
21 15. Bahwa benar kemudian Saksi Serma Syaiful Arifin mencoba membuka paksa pintu kamar kost Terdakwa, namun tidak bisa, hingga kemudian Terdakwa terbangun, lalu Terdakwa dalam keadaan tidak memakai baju langsung membukakan pintu kamar kost, sedangkan Saksi dr. Femilia Diani dengan berpakaian daster warna kembangkembang hitam langsung lari bersembunyi ke dalam kamar mandi. Melihat kenyataan tersebut Saksi Hanny Softly menjadi emosi dan marah, sehingga Saksi Hanny Softly lalu diamankan dengan cara ditarik oleh salah seorang petugas Denpom V/3 Malang untuk menjauh dari kamar kost Terdakwa, dengan maksud agar tidak terjadi keributan. 16. Bahwa benar kemudian Saksi Serma Syaiful Arifin bersama dengan Petugas Denpom V/3 Malang yang lain lalu membawa Terdakwa dan Saksi dr. Femilia Diani ke Markas Denpom V/3 Malang untuk dilakukan pemeriksaan. 17. Bahwa benar atas perbuatan Terdakwa tersebut, Saksi Hanny Softly selaku isteri sah Terdakwa merasa sangat keberatan, dan Saksi Hanny Softly menuntut agar Terdakwa diproses dan dihukum sesuai ketentuan hokum yang berlaku sesuai kesalahan Terdakwa. 18. Bahwa benar pada bulan Januari 2015, yaitu beberapa hari setelah terjadinya perbuatan yang menjadi perkara ini, atas permintaan pihak PPDS RSSA FK Unibraw Malang, Terdakwa dan Saksi dr. Femilia Diani mengundurkan diri dari PPDS di RSSA FK Unibraw Malang, sehingga sejak saat itu Terdakwa dikembalikan ke Ditkes TNI AD di Jakarta sebagai Pama Ditkesad hingga sekarang. Menimbang
: Bahwa Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer tentang terbuktinya Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan sebagaimana yang telah diuraikan Oditur Militer dalam Tuntutan (Requisitoir) nya. Namun demikian Majelis Hakim akan membuktikannya sendiri sebagaimana akan diuraikan lebih lanjut dalam putusan ini. Sedangkan mengenai berat-ringannya hukuman yang dituntut oleh Oditur Militer untuk dijatuhkan kepada Terdakwa, Majelis Hakim mempunyai pertimbangan sendiri sebagaimana akan diuraikan lebih lanjut dalam putusan ini.
Menimbang
: Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan Tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut : 1. Seorang pria yang telah kawin; 2. Melakukan zina.
Menimbang
: Bahwa mengenai Dakwaan tersebut di mengemukakan pendapat sebagai berikut :
atas,
Majelis
Hakim
1. Unsur Kesatu : “Seorang pria yang telah kawin” - Bahwa yang dimaksud dengan “seorang pria” dalam unsur ini adalah seorang manusia yang berjenis kelamin laki-laki, yang masih mampu menunjukkan kejantanannya, dalam arti tidak impotent. - Bahwa menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yang dimaksud dengan “perkawinan” adalah ikatan lahir dan bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum agamanya. - Unsur ini mengandung pengertian bahwa pelaku, dalam hal ini Terdakwa, adalah seorang manusia berjenis kelamin laki-laki yang masih mampu menunjukkan kejantanannya, dalam arti tidak impoten, dan sudah menikah dengan wanita lain secara sah menurut hukum agamanya, yaitu Islam.
22 Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan, diperoleh fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 2007 melalui pendidikan Semapa PK TNI di Magelang. Setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Letda Ckm NRP.1107004580281, kemudian mengikuti Sesarcab Kesehatan di Pusdikkes TNI AD di Kramatjati Jaktim, dan Suspatih di Pusdikif Bandung, selanjutnya Terdakwa berdinas sebagai Dokter Yonif 502/18/2 Kostrad Jabung, Malang. Pada akhir tahun 2009 Terdakwa dipindah-tugaskan ke Mabes TNI AD sebagai Dokter Pribadi Kasad di Jakarta. Pada bulan Oktober 2011 Terdakwa melaksanakan tugas belajar pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) FK Unibraw Malang untuk Spesialisasi Ortopedi yang rencana belajarnya selama 9 semester. Pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa dengan pangkat Kapten Ckm masih melaksanakan tugas belajar pada PPDS RSSA FK Unibraw Malang. Sekarang Terdakwa berdinas sebagai Pama Ditkes TNI AD di Jakarta. b. Bahwa benar pada tahun 2009 Terdakwa menikah secara resmi dengan Sdri. Hanny Softly (Saksi-I) di KUA Kec. Tebet, Jakarta Selatan, sesuai Buku Kutipan Akta Nikah Nomor: 1166/99/X/2009 tanggal 18 Oktober 2009 atas nama dr. Fendria Suwangsana dan Hanny Softly. Dari pernikahan tersebut Terdakwa dan Sdri. Hanny Softly telah dikaruniai satu orang anak laki-laki yang bernama Farzin Suwangsana yang sekarang berusia sekira 3 (tiga) tahun, dan sampai dengan sekarang Terdakwa dan Saksi Hanny Softly belum bercerai, dalam arti masih berstatus sebagai suami isteri. c. Bahwa oleh karena Terdakwa telah menikah dengan Saksi Hanny Softly, dan dari pernikahan tersebut melahirkan satu orang anak laki-laki yang sekarang berusia sekira tiga tahun, hal itu menunjukkan bahwa Terdakwa adalah seorang pria yang telah menikah, dan pada waktu melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, bahkan hingga sekarang Terdakwa masih terikat perkawinan dengan Saksi Hanny Softly. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Kesatu: “Seorang pria yang telah kawin”, telah terpenuhi. 2. Unsur Kedua : “Yang melakukan zina“ - Bahwa menurut Ilmu Hukum, yang dimaksud dengan “zina” adalah persetubuhan yang dilakukan oleh seorang pria dengan seorang wanita yang bukan isterinya, atau persetubuhan yang dilakukan oleh seorang wanita dengan seorang pria yang bukan suaminya. - Sedang yang dimaksud dengan “persetubuhan” adalah jika kemaluan si pria masuk ke kemaluan si wanita. Berapa dalam atau berapa persen yang harus masuk, tidaklah terlalu menjadi persoalan. Yang penting ialah dengan masuknya kemaluan si pria itu dapat terjadi kenikmatan bagi keduanya atau salah seorang dari mereka. - Bahwa dalam kaitannya dengan penerapan Pasal 284 KUHP, hanya pria/wanita yang telah kawin (menikah) saja yang dikatakan sebagai Pelaku tindak pidana „zina‟ atas pengaduan wanita/pria pasangannya yang merasa dikhianati janji perkawinannya. Sedang pria/wanita teman berzinanya bertindak sebagai „Pelaku Peserta‟ saja. Namun demikian, baik „Pelaku‟ maupun „Pelaku Peserta‟ sama-sama dipidana sebagai „Petindak‟. - Unsur ini mengandung pengertian bahwa pelaku, dalam hal ini Terdakwa, yang sedang terikat perkawinan dengan isterinya, telah memasukkan kemaluannya ke dalam kemaluan wanita lain yang bukan
23 isterinya, hingga kemudian Terdakwa dan/atau teman wanitanya tersebut merasakan nikmat. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan para Saksi di bawah sumpah, dan alat bukti lain di persidangan, terungkap fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa sebagaimana telah diuraikan dalam pembuktian unsur terdahulu yang merupakan bagian dari pembuktian unsur ini, bahwa benar selama melaksanakan tugas belajar di PPDS RSSA FK Unibraw Malang sejak bulan Oktober 2011, Terdakwa tinggal di tempat kost Jl. Jaksa Agung Suprapto Nomor 19 G Malang yang dekat dengan tempat kuliah. Oleh karena kamar Terdakwa di tempat kost Jl. Jagung Suprapto tersebut sempit, maka pada sekira akhir tahun 2012 atau awal tahun 2013 Terdakwa menyewa lagi kamar di Rumah kost Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Lowokwaru Malang yang pemiliknya adalah teman satu angkatan Terdakwa di Semapa PK TNI atas nama Kapten Ckm dr. Sholeh yang sekarang sedang PPDS di RS dr. Sutomo FK Unair Surabaya. b. Bahwa benar tempat kost di Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Lowokwaru, Malang, sebenarnya hanya khusus untuk wanita. Namun oleh karena pemiliknya adalah teman Terdakwa sendiri, maka Terdakwa bisa tinggal di tempat kost tersebut. Dengan demikian sejak akhir tahun 2012 Terdakwa mempunyai kamar kost di dua tempat kost, yaitu di Tempat Kost Jl. Jagung Suprapto Malang dan di Jl. Ikan Paus VIII No.21 Lowokwaru, Malang. c. Bahwa benar pada awal tahun 2012, yaitu setelah mengikuti PPDS RSSA FK Unibraw Malang, Terdakwa kenal dengan dr. Femilia Diani (Saksi-IV) pada bulan lupa tahun 2012 di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang karena sama-sama sebagai mahasiswa PPDS RSSA FK Unibraw Malang, yaitu Terdakwa mengambil Spesialisasi Ortopedi (bedah tulang) sedangkan Saksi dr. Femilia Diani mengambil Spesialisasi Anastesi (pembiusan). Setelah perkenalan tersebut hingga tahun 2014 antara Terdakwa dengan Saksi dr. Femilia Diani hanya berhubungan sebagai teman dalam pekerjaan, dan kemudian sejak tahun 2014 Terdakwa mulai menjalin hubungan pacaran dengan Saksi dr. Femilia Diani. d. Bahwa benar sejak Terdakwa mengikuti tugas belajar pada PPDS RSSA FK Unibraw Malang, oleh karena padatnya kegiatan dan ketatnya peraturan di PPDS RSSA FK Unibraw Malang, maka Terdakwa menjadi kurang meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan isteri (Saksi Hanny Softly) di Jakarta. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pada awalnya Saksi Hanny Softly ingin mengikuti Terdakwa pindah tinggal di Malang. Namun oleh karena pada semester awal tersebut kegiatan Terdakwa sangat padat, Terdakwa melarang Saksi Hanny Softly untuk ikut Terdakwa tinggal di Malang. Setelah masuk ke semester 4 dan 5 sekira tahun 2013 atau awal tahun 2014, oleh karena beban pekerjaan dan pendidikan Terdakwa sudah agak longgar, maka Terdakwa lalu menawari Saksi Hanny Softly untuk pindah tinggal bersama Terdakwa di Malang. Namun pada waktu itu Saksi Hanny Softly dengan berbagai alasan menolak ajakan Terdakwa tersebut. Sejak saat itu Terdakwa dan Saksi Hanny Softly menjadi sering bertengkar dan berdebat mempertahankan pendapat masing-masing, hingga kemudian pada bulan Agustus 2014 Terdakwa mengajukan permohonan izin untuk bercerai dengan Saksi Hanny Softly ke bagian personilia Subditbincab Ditkesad di Jakarta. Namun permohonan izin cerai Terdakwa tersebut hingga sekarang belum ada jawaban atau keputusan dari Dirkesad selaku Ankum Terdakwa. e. Bahwa benar bersamaan dengan itu, sambil menunggu proses permohonan cerai Terdakwa dengan Sdri. Hanny Softly dikabulkan oleh
24 kesatuan Ditkesad, sejak bulan Agustus 2014 Terdakwa meningkatkan hubungannya dengan Saksi dr. Femilia Diani yang semula sebagai teman dalam pekerjaan menjadi kekasih, dan selanjutnya Terdakwa dan Saksi dr. Femilia Diani tinggal bersama dalam satu kamar di Rumah Kost Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Lowokwaru, Malang. f. Bahwa benar selama tinggal bersama dalam satu kamar di Rumah Kost Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Lowokwaru, Malang, sejak bulan Agustus 2014, Terdakwa dan Saksi dr. Femilia Diani sudah sering melakukan persetubuhan. Oleh karena letak antara kamar yang satu dengan kamar yang lain berdekatan, suara-suara desahan saat mereka bersetubuh sering didengar oleh penghuni kamar kost yang lain. Sikap Terdakwa dan dr. Femilia Diani selama tinggal di Rumah Kost, dan juga suara-suara yang terdengar dari kamar yang ditempati Terdakwa dan Saksi dr. Femilia Diani tersebut menimbulkan keresahan bagi penghuni kost yang lain, yaitu antara lain Saksi Fitria Dewi Navisa dan Saksi Mega Indra Purnama Sari, hingga kemudian pada sekira bulan Nopember 2014 Saksi Fitria Dewi Navisa lalu mengirim BBM ke HP Ibu kost yang tinggal di Surabaya untuk melaporkan tentang perilaku Terdakwa dan dr. Femilia yang tinggal bersama dalam satu kamar kost di Tempat Kost Jl. Ikan Paus VIII No.21 Malang. g. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 17 Januari 2015 sekira pukul 22.00 Wib, Saksi Hanny Softly menerima informasi dari salah satu anak kost yang mengatakan bahwa Terdakwa sudah pulang ke tempat kost bersama seorang wanita. Atas informasi tersebut Saksi Hanny Softly lalu datang ke Denpom V/3 Malang untuk melaporkan perbuatan Terdakwa dan sekaligus berkoordinasi untuk menangkap basah perbuatan Terdakwa yang telah berselingkuh dengan wanita lain di tempat kost Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Malang. h. Bahwa benar setelah semua persiapan penangkapan selesai disiapkan, pada hari Minggu dinihari tanggal 18 Januari 2015 sekira pukul 00.10 Wib, Saksi Hanny Softly bersama dengan Sdri. Siti Dwi Astuti (adik Saksi Hanny Softly), dr. Greg beserta istrinya, dan 5 (lima) orang petugas Denpom V/3 Malang, yang salah satunya adalah Saksi Serma Syaiful Arifin berangkat menuju ke tempat kost Terdakwa di Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Malang. i. Bahwa benar setelah sampai di kamar kost Terdakwa di Rumah Kost Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Malang pada sekira pukul 00.30 Wib, Saksi Hanny Softly dan para petugas Denpom V/3 Malang melihat pintu jendela kamar kost yang terbuat dari kaca nako dalam keadaan terbuka tetapi ditutupi dengan kain korden tebal warna hijau, sehingga untuk melihat ada apa di dalam kamar, Saksi Hanny Softly lalu mencoba mengintip dengan menyingkapkan kain korden yang tertutup tersebut, hingga kemudian Saksi Hanny Softly dan petugas Denpom V/3 Malang melihat Terdakwa dalam keadaan tanpa baju sedang tidur dalam satu ranjang dan satu selimut dengan Saksi dr. Femilia Diani yang memakai baju daster lengan terbuka dengan posisi saling membelakangi (berpunggungan) dan tangan kanan Saksi dr. Femilia Diani menumpang /memegang tubuh Terdakwa, hingga kemudian Saksi dan salah seorang petugas Denpom V/3 Malang lalu memfoto kenyataan tersebut menggunakan HP Saksi Hanny Softly dan HP salah seorang petugas Denpom V/3 Malang. j. Bahwa benar pada waktu Terdakwa tinggal bersama dalam satu kamar di Rumah Kost Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Malang dan kemudian melakukan persetubuhan dengan Saksi dr. Femilia Diani tersebut, status Terdakwa adalah sedang terikat perkawinan dengan isteri sahnya, yaitu Saksi Hanny Softly, sedangkan status Saksi dr. Femilia Diani adalah janda cerai anak satu dan tidak ada hubungan
25 perkawinan dengan Terdakwa, atau dengan kata lain Saksi dr. Femilia Diani bukan isteri Terdakwa. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “Yang melakukan zina” telah terpenuhi. Menimbang
: Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan pembuktian yang diperoleh di persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana : “Seorang pria yang telah kawin melakukan zina” Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 284 ayat (1) ke-1a KUHP.
Menimbang
: Bahwa di dalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis Hakim adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum dan kepentingan militer. Menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat. Menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat dan harkat serta martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang. Menjaga kepentingan militer dalam arti menjaga agar kepentingan militer tidak dirugikan dan sekaligus mendorong agar prajurit tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan hukum yang berlaku dalam keadaan yang bagaimanapun.
Menimbang
: Bahwa selama pemeriksaan di persidangan Majelis Hakim tidak menemukan adanya hal-hal yang dapat dijadikan sebagai alasan pemaaf atau pembenar pada diri Terdakwa, sehingga oleh karenanya Terdakwa harus dipidana.
Menimbang
: Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : - Bahwa perbuatan Terdakwa pada hakekatnya merupakan pelampiasan nafsu sexual Terdakwa kepada wanita yang bukan isterinya, tanpa menghiraukan norma-norma yang berlaku, baik sebagai prajurit TNI, sebagai umat yang mengaku beragama Islam, maupun sebagai warga negara Indonesia. - Bahwa sebagai prajurit TNI yang mengaku beragama Islam, Terdakwa sudah mempunyai isteri yang sah dan seorang anak yang sekarang berusia tiga tahun. Walaupun pada waktu itu posisi Terdakwa ada di Malang yang jauh dari isterinya yang berada di Jakarta, dan pada waktu itu hubungan Terdakwa dengan isterinya sedang tidak harmonis karena kurangnya komunikasi dan adanya „teman dekat‟ wanita sesama peserta didik di PPDS RSSA FK Unibraw Malang, yaitu dr. Femilia Diani, namun oleh karena Terdakwa masih terikat hubungan perkawinan dengan Sdri. Hanny Softly, maka tidak ada lagi hak bagi Terdakwa untuk bersetubuh dengan wanita lain yang bukan isterinya, termasuk diantaranya dengan dr. Femilia Diani. - Apalagi ternyata Terdakwa sudah tinggal satu kamar berdua dengan dr. Femilia Diani sejak bulan Agustus 2014, atau enam bulan sebelum mereka digerebek dan ditangkap ketika sedang tidur berdua dalam satu ranjang di kamar kost di Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Lowokwaru, Malang, dan selama tinggal di kamar kost tersebut Terdakwa dan dr. Femilia Diani sudah sering melakukan persetubuhan layaknya suami isteri. Padahal pada waktu itu Terdakwa sedang melaksanakan tugas belajar pada PPDS RSSA FK Unibraw Malang atas beaya dinas TNI.
26 - Dapat diyakini bahwa akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa, selain telah merusak keharmonisan rumah tangga Terdakwa dengan Sdri. Hanny Softly, perbuatan Terdakwa telah mencemarkan citra TNI di mata masyarakat, terutama di kalangan mahasiswa PPDS RSSA FK Unibraw Malang. Menimbang
: Bahwa mengenai pidana tambahan pemecatan dari dinas militer, Majelis Hakim berpendapat sebagai berikut : - Dalam Pasal 26 ayat (1) KUHPM ditentukan bahwa pemecatan dari dinas militer dengan atau tanpa pencabutan hak untuk memasuki Angkatan Bersenjata, selain daripada yang ditentukan dalam Pasal 39, dapat dijatuhkan oleh Hakim berbarengan dengan setiap putusan penjatuhan pidana mati atau pidana penjara kepada seseorang militer yang berdasarkan kejahatan yang dilakukan dipandangnya tidak layak lagi tetap dalam kalangan militer. - Sesuai ketentuan Pasal 26 KUHPM, dalam menjatuhkan atau tidaknya pidana tambahan ‟pemecatan dari dinas militer‟, ukurannya adalah sampai sejauh mana seseorang militer yang berdasarkan kejahatan yang telah dilakukannya dipandang tidak layak lagi tetap berada dalam kalangan militer. Dengan demikian penjatuhan pidana tambahan pemecatan dari dinas militer mengandung makna bahwa kehadiran kembali Terpidana dalam masyarakat militer (setelah selesai menjalani pidananya) akan dapat menggoncangkan sendi-sendi disiplin, dan ketertiban dalam masyarakat militer. - Dengan kesalahan Terdakwa yang ketika diberi kesempatan untuk melaksanakan tugas belajar pada PPDS RSSA FK Unibraw Malang dengan beaya dinas TNI, Terdakwa malah hidup bersama tanpa nikah (kumpul kebo) dengan teman sesama peserta didik pada PPDS RSSA FK Unibraw Malang hingga lebih dari enam bulan, hal itu menunjukkan rendahnya moral dan tanggung jawab Terdakwa selaku prajurit TNI pilihan yang sedang diberi kesempatan untuk menikmati beasiswa dari TNI guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya di bidang kesehatan. Sikap dan perilaku prajurit yang demikian jika tetap dipertahankan dalam dinas keprajuritan akan dapat menggoncangkan sendi-sendi disiplin, ketertiban, dan etika moral prajurit di kesatuan TNI. Dengan kesalahannya tersebut ternyata Terdakwa juga sudah menyadari bahwa dirinya tidak mampu lagi mengikuti aturan-aturan disiplin di lingkungan TNI, dan oleh karenanya Terdakwa memohon agar diberhentikan dengan tidak hormat dari dinas TNI. Berdasarkan fakta dan pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat Terdakwa tidak layak lagi dipertahankan dalam dinas militer.
Menimbang
: Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara yang baik sesuai falsafah Pancasila. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini, perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : a. Hal-hal yang meringankan : - Terdakwa merasa bersalah dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya. b. Hal-hal yang memberatkan : - Terdakwa berbelit-belit di persidangan. - Perbuatan Terdakwa telah mencemarkan citra TNI di mata masyarakat;
27 - Pada waktu melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa sedang mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di RSSA FK Unibraw Malang atas beaya dinas TNI; - Terdakwa telah hidup bersama tanpa nikah dengan dr. Femilia Diani lebih dari enam bulan. Menimbang
: Bahwa setelah melihat kesalahan Terdakwa, kemudian menilai sifat, hakekat, serta akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa, dan selanjutnya memperhatikan tujuan pemidanaan, serta hal-hal yang meringankan maupun yang memberatkan sebagaimana tersebut di atas, dan dengan mempertimbangan kepentingan pembinaan disiplin dan moral di lingkungan TNI, Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa perlu dipecat dari dinas militer.
Menimbang
: Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum di bawah ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.
Menimbang
: Bahwa lama masa penahanan sementara yang telah dijalani Terdakwa perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan kepadanya.
Menimbang
: Bahwa barang bukti dalam perkara ini yang berupa : 1. Barang-barang : a. 1 (satu) buah sprei; dan b. 1 (satu) buah selimut; keduanya milik Terdakwa yang pada waktu digerebeg dan ditangkap sedang digunakan oleh Terdakwa dan dr. Femilia Diani tidur berdua di atas tempat tidur dalam kamar kost dr. Femilia Diani di Rumah Kost Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Lowokwaru, Malang, yang disita pada hari Minggu tanggal 18 Januari 2015 dari dr. Femilia Diani, perlu dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Terdakwa. 2. Surat-surat : a. 1 (satu) lembar Visum et Repertum Nomor: 04/I/OBG/2015 tanggal 19 Januari 2015 atas nama dr. Femilia Diani yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar, yang ditandatangani oleh dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOG-K NIP.197103232006041019; b. 1 (satu) lembar foto barang bukti selimut dan sprei yang digunakan Terdakwa dan dr. Femilia Diani pada saat dilakukan penggerebegan; c. 1 (satu) lembar foto Terdakwa dan dr. Femilia Diani dalam keadaan tanpa baju sedang tidur bersama dalam satu tempat tidur di dalam kamar kost Jl. Ikan Paus VIII Nomor 21 Malang, yang gambar tersebut diambil dengan menggunakan camera HP Sdri. Hanny Softly, sebelum dilakukan penggerebegan oleh petugas Denpom V/3 Malang; d. 1 (satu) lembar fotocopy Kutipan Akta Nikah Nomor: 1166/99/X/2009 tanggal 18 Oktober 2009 atas nama dr. Fendria Suwangsana dan Hanny Softly, yang dikeluarkan oleh KUA Kec. Tebet, Jakarta Selatan, yang menunjukkan bahwa sejak tanggal 18 Oktober 2009 sampai dengan sekarang Terdakwa dr. Fendria Suwangsana dan Sdri. Hanny Softly adalah berstatus sebagai suami dan isteri; Ternyata berkaitan erat dengan perkara ini dan telah melekat dalam berkas perkara, sehingga oleh karenanya perlu tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa perlu dipecat dari dinas militer, sehingga dikhawatirkan Terdakwa akan melarikan diri, maka Terdakwa perlu ditahan.
28 Mengingat
: Pasal 284 ayat (1) ke-1a KUHP, Pasal 26 KUHPM, Pasal 190 UU Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer, dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.
MENGADILI 1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas, yaitu: dr. FENDRIA SUWANGSANA, Kapten Ckm NRP.1107004580281, terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana: “Zina”. 2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana Pokok : Pidana penjara selama 3 (tiga) bulan dan 20 (dua puluh) hari. Menetapkan lama masa penahanan sementara yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas militer 3. Menetapkan barang bukti berupa : a. Barang-barang : 1) 1 (satu) buah sprei; dan 2) 1 (satu) buah selimut; dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Terdakwa. b. Surat-surat : 1) 1 (satu) lembar Visum et Repertum Nomor: 04/I/OBG/2015 tanggal 19 Januari 2015 atas nama dr. Femilia Diani yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum dr. Saiful Anwar, Malang; 2) 1 (satu) lembar foto barang bukti selimut dan sprei; 3) 1 (satu) lembar foto Terdakwa dan dr. Femilia Diani; 4) 1 (satu) lembar fotocopy Kutipan Akta Nikah Nomor: 1166/99/X/2009 tanggal 18 Oktober 2009 atas nama dr. Fendria Suwangsana dan Hanny Softly; Masing-masing tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.15.000,-(lima belas ribu rupiah). 5. Memerintahkan Terdakwa ditahan.
29 Demikian diputuskan pada hari ini Kamis tanggal 03 Desember 2015 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Muhammad Djundan, S.H., M.H. Letkol Chk NRP.556536 sebagai Hakim Ketua, Moch. Rachmat Jaelani, S.H., Mayor Chk NRP.522360 dan Mulyono, S.H., Mayor Chk NRP.522672 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II, yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Sahroni Hidayat, S.H. Mayor Chk NRP.2910035491170, Panitera Rudianto, Pelda NRP.21960347440875, serta dihadapan umum dan Terdakwa.
Hakim Ketua, Cap/ttd
Muhammad Djundan, S.H., M.H. Letkol Chk NRP.556536 Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
Ttd
ttd
Moch. Rachmat Jaelani, S.H. Mayor Chk NRP.522360
Mulyono, S.H. Mayor Chk NRP.522672 Panitera
ttd Rudianto Pelda NRP.21960347440875