PENGADILAN MILITER III-12 S U R A B A Y A
P U T U S A N Nomor : 56 - K/PM.III-12/AD/III/2015 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Muhamad Sori. Praka / 31030654171183. Wadanru I Ton 3 Ki C. Yonzipur 10/2 Kostrad. Sumenep, 21 Nopember 1983. Laki-laki. Indonesia Islam. Asrama Yonzipur 10/2 Kostrad Jl. Sukarno Hatta No. 23 Kab. Pasuruan.
Terdakwa tidak ditahan.
Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut diatas : Membaca
:
Berita Acara Pemeriksaan Pomdam V/Brawijaya Nomor : BP-10/A12/VII/2014 tanggal 15 Juli 2014 Terdakwa a.n Praka Muhamad Sori Nrp 31030654171183.
Memperhatikan
:
1.
Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdivif-2/Kostrad selaku Papera Nomor Kep/05/III/2015 tanggal 9 Maret 2015.
2.
Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/53/K/AD/III/2015 tanggal 20 Maret 2015.
3.
Surat Penetapan dari : a. Kadilmil III-12 Surabaya tentang Penunjukan Hakim Nomor : Tapkim/61/PM.III-12/AD/III/2015 tanggal 26 Maret 2015. b. Hakim Ketua Sidang tentang Hari Sidang Nomor : Tapsid/61/PM.III-12/AD/I/2015 tanggal 18 April 2015.
Mendengar
4.
Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang atas nama Terdakwa dan para Saksi serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
: 1.
Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/53/K/AD/III/2015 tanggal 20 Maret 2015, didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.
2.
Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah.
2 Memperhatikan
: 1.
Tuntutan pidana Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa : a.
Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Barang siapa secara bersama-sama atau sendiri-sendiri dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya”. Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 378 jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
b.
Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana : -
Pidana Penjara selama 8 (delapan) bulan.
c.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 7.500,- (tujuh ribu lima rupiah).
d.
Menetapkan barang-barang bukti berupa : Surat-surat : 1) 1 lembar Nota tanda terima uang dari Sdr. Ahmad Sulton kepada Sdri. Intan Sari Azmi tanggal 17 Januari 2014. 2) 1 lembar slip penyetoran uang dari Sdr. Ahmad Sulton ke rekening Bank BRI milik Serma Eko Cahyono tanggal 30 Januari 2014 sebesar Rp 10.000.000,(sepuluh juta rupiah). 3) 1 lembar slip penyetoran uang dari Sdr. Ahmad Sulton ke Rekening Bank BRI milik Serma Eko Cahyono tanggal 13 Pebruari 2014 sebesar Rp 10.000.000,(sepuluh juta rupiah). 4) 1 lembar slip tanda bukti penyetoran uang dari Sdr. Ahmad Sulton ke Rekening Bank BRI milik Serma Eko Cahyono tanggal 13 Pebruari 2014 sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah). 5) 1 lembar kwitansi pengembalian uang dari Serma Eko Cahyono kepada Sdri. Robiatul Adawiyah tanggal 6 Mei 2014 sebesar Rp. 55.000.000 (lima puluh lima juta rupiah) 6) 1 lembar Surat Perjanjian antara Serma Eko Cahyono dengan Praka Muhamad Sori tanggal 14 April 2014. 7) 1 lembar Surat Pernyataan Sdri. Robiyatul Adawiyah tanggal 7 Mel 2014. 8) 1 lembar Surat perjanjian Praka Muhamad Sori dengan Sdr Umar Faruq tanggal 12 Mel 2014. 9) 1 lembar Surat Pernyataan Sdri. Robiyatul Adawiyah bulan Mei 2014.
3 10) 1 lembar Surat Perjanjian Praka Muhamad Sori dengan Sdr. 9 Juni 2014 tentang pengembalian uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah). 11) 1 lembar surat permohonan menjadi Prajurit Sukarela TNI-AD. 12) 1 lembar surat pernyataan belum pernah nikah. 13) 2 lembar Daftar Riwayat hidup. 14) 6 lembar ijazah. 15) 1 lembar Kartu Keluarga. 16) 1 lembar surat keterangan catatan polisi. 17) 1 lembar Kartu Tanda Penduduk. 18) 1 lembar Kutipan Akte Kelahiran. 19) 1 lembar Surat Persetujuan orang tua / WaIi. 20) 1 lembar Formulir Penerimaan Tamtama AD TA 2014. 21) 1 lembar Surat Pendaftaran. 22) 1 lembar permohonan menjadi Prajurit Sukarela TNI AD. 23) 1 lembar bio data calon. 24) 1 lembar surat perjanjian ikatan dinas pertama. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 2. Nota Permohonan Keringanan (Clemention) disampaikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa yang diajukan secara tertulis tanggal 22 Juni 2015, berisi mengenai alasan-alasan permohonan Terdakwa agar Majelis menjatuhkan putusan hukuman yang seringanringannya , sebagai berikut : a. Bahwa selama persidangan berlangsung Terdakwa berterus terang akan perbuatannya sehingga memperlancar proses persidangan. b. Bahwa Terdakwa selama berdinas di lingkungan TNI AD telah pernah melaksanakan tugas operasi di Aceh pada tahun 2005 dan telah mendapatkan penghargaan berupa Satyra Lencana Dharma Nusa, pernah tergabung dalam tim sepakbola Porad TNI AD tahun 2006 s.d 2009, pernah membawa Yonzipur 10/2 Kostrad juara I Liga Persekap tahun 2010. c. Bahwa Terdakwa bertanggungjawab dengan membantu Sdr Ahmad Sulton untuk mencari Serma Eko Cahyono sehingga uang yang dibawa oleh Serma Eko Cahyono dapat diminta kembali, dan selama Sdr Ahmad Sulton tinggal dirumah Terdakwa selama lebih kurang 1 (satu) bulan Terdakwalah yang menanggung biaya hidup Sdr Ahmad Sulton. d. Bahwa Terdakwa telah mengembalikan uang yang Terdakwa bawa sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Sdr Ahmad Sulton pada tanggal 29 Juni 2014 yang disaksikan oleh orangtua Sdr Ahmad Sulton a.n Ibu Robiatul Adawiah dan dituangkan dalam surat perjanjian tertanggal 29 Juni 2014.
4 e. Bahwa Terdakwa memiliki seorang istri dan dua orang anak yang masih kecil berumur 7 (tujuh) tahun dan 3 (tiga) tahun yang sangat membutuhkan kasih sayang dan perhatian Terdakwa. f. Bahwa atas perbuatannya tersebut Terdakwa telah menerima konsekuensi berupa sanksi sanksi moral baik dari lingkungan satuan maupun keluarga dan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia menyesali dan menyadari akan kesalahannya, berjanji tidak akan mengulangi perberbuatannya Menimbang
:
Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Pertama Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Jumat tanggal tujuh belas bulan Januari tahun 2000 empat belas atau setidak-tidaknya dalam bulan Januari tahun 2000 empat belas atau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 empat belas bertempat di depan toko Indomart Perum Karya Bhakti JI. Gajah Mada Pasuruan atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : "Barangsiapa secara bersama-sama atau sendiri-sendiri dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu; dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang" Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai benikut a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2003 melalui pendidikan Secata PK di Depo Secata Magetan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, dilanjutkan dengan kecabangan Susjurta, dan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Praka NRP 31030654171183. b. Bahwa Terdakwa kenal dengan Serma Eko Cahyono sejak bulan Desember 2013 ketika sama-sama melaksanakan upacara Hari Juang Kartika di lapangan upacara Kodam V/Brw, pada saat itu Serma Eko Cahyono menawarkan diri apabila ada rekan atau saudaranya yang ingin masuk menjadi anggota TNI AD bisa membantu meluluskan. c. Bahwa pada akhir bulan Desember 2013 sekira pukul 23.00 Wib Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton pulang dari rumah Saksi-3 Serka Agus Fitrianto (anggota Yonzipur 10/2 Kostrad) ketika di depan pintu penjagaan Yonzipur 10/2 Kostrad Terdakwa langsung menghadang Saksi-2 lalu menghasut dan menjelek-jelekkan Saksi-3, dengan harapan Saksi-2 tidak mengikuti saran dan kemauan dari Saksi-3, kemudian Terdakwa menawarkan Saksi-2 sanggup untuk membantu memasukkan menjadi anggota TNI AD dan menawarkan apa minta daftar di Jawa, Bali atau Ambon sehingga akhirnya Saksi-2 terpengaruh dengan tawaran Terdakwa.
5 d. Bahwa selanjutnya sekira pukul 23.30 Wib Saksi-2 tiba di rumah dan saat itu langsung ngobrol dan bercerita dengan Saksi-4 Sdr. Umar Faruq tentang pertemuannya dengan Terdakwa demikian pula esok harinya sekira pukul 07.00 Wib Saksi-2 memberitahukan juga kepada Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah tentang pertemuannya dengan Terdakwa yang intinya bisa membantu Saksi-2 memasukkan menjadi TNI AD, kemudian saat itu Saksi-1 menanyakan kepada Saksi-2 kenapa kok pindah dari Saksi-3 dan dijawab oleh Saksi-2 menurut keterangan Terdakwa bahwa Saksi-3 banyak hutangnya dan Terdakwa sanggup untuk membantu memasukkan TNI AD, sehingga Saksi-1 menyampaikan dan pasrah kepada Saksi-2 bagaimana baiknya saja. e. Bahwa beberapa hari kemudian pada tanggal 14 Januari 2014 sekira pukul 06.00 Wib Terdakwa bersama Saksi-5 Sdri Intan Sari Azmi dan anak Terdakwa datang ke rumah Saksi-2 dan ketemu dengan Saksi-1 dan Sdr. Abdul Rohim (suami Saksi-1) di dalam rumah tersebut Terdakwa meyakinkan bahwa Saksi-3 adalah penipu, lalu Terdakwa menawarkan bahwa ada orang yang sanggup membantu yaitu Serma Eko Cahyono anggota Jasdam V/Brw dan sebagai tanda jadinya diperlukan uang Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan apabila lulus di tambah lagi Rp 60.000.000,(enam puluh juta rupiah) dan apabila tidak lulus uang akan dikembalikan seluruhnya, sehingga dengan kata-kata atau janji-janji Terdakwa tersebut Saksi-1 menyetujuinya. f. Bahwa kemudian masih pada bulan Januari 2014 Terdakwa mengajak Saksi-2 ke Surabaya dan sekira pukul 12.00 Wib bertemu dengan Serma Eko Cahyono di salah satu rumah makan pinggir jalan dekat Carefur Bukit Mas Surabaya, pada pertemuan tersebut yang dibicarakan saat itu Serma Eko Cahyono memberikan janji bisa meluluskan menjadi anggota TNI karena yang bersangkutan memiliki akses ke para pejabat Kodam V/Brw serta sering membantu orang masuk TNI AD dan selalu lulus serta mengaku sebagai Ketua Panitia seleksi Jasmani dan Kesehatan, sehingga Saksi-2 tentarik untuk mendaftarkan diri menjadi angota TNI AD karena di janjikan lulus dan pada saat itu Saksi-2 diminta foto copy akta kenal lahir dan kartu keluarga juga menjanjikan apabila tidak lulus uang akan dikembalikan sepenuhnya. g. Bahwa setelah Saksi-1 dan Saksi-2 mempercayai sepenuhnya kepada Terdakwa, selanjutnya Saksi-1 dan Sdr. Abdul Rohim (suami Saksi-1) bermusyawarah untuk mencarikan dana untuk memasukkan Saksi-2 masuk TNI AD melalui perantara Terdakwa dengan jalan menjual sawah. h. Bahwa pada hari Jumat tanggal 17 Januari 2014 Terdakwa meminta uang kepada Saksi-1 sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dengan tujuan uang tanda jadi memasukkan menjadi TNI AD kemudian Saksi-1 meyerahkan uang yang diminta oleh Terdakwa dengan cara Saksi-1 memberikan uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Saksi-4 yang kemudian diserahkan lagi kepada Saksi-2 di depan toko Indomart Perumahan Karya Bhakti JI Gajah Mada Pasuruan dan pada saat itu uang tersebut diterima oleh Saksi-5. i. Bahwa Saksi-2 sebelum mendaftarkan diri ikut seleksi Catam PK TNI AD TA 2014 di Ajendarn Malang, Serma Eko Cahyono beberapa kali meminta uang kepada Saksi-1 secara bertahap dengan alasan untuk mempermudah seleksi supaya lancar dan setiap Serma Eko Cahyono meminta uang, Saksi-1 selalu memenuhi dengan secara langsung maupun secara transfer antara lain pada
6 tanggal 21 Januari 2014 sebesar Rp 30.000000,- (tiga puluh juta rupiah), tanggal 30 Januari 2014 sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), tanggal 13 Pebruari 2014 sebesar Rp 10.000.000,(sepuluh juta rupiah), tanggal 20 Februari 2014 sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan pada saat Saksi-1 menyerahkan uang kepada Serma Eko Cahyono ada Saksi yang mengetahui yakni Terdakwa, Saksi-2, Saksi-4 dan Saksi-5, Sdr. Abdul Rohim (suami Saksi-1), Sdr Muhamad Subadar, Sdri Khoiru Nisa serta ada tanda terima berupa Slip Penyetoran via Bank BRI dari Saksi-2 kepada Serma Eko Cahyono Norek 032801035520502. j. Bahwa pada tanggal 23 Maret 2014 Saksi-2 mendaftar di Ajenrem 083 Malang Saksi-2 diberi nomor test 0271 kemudian nomor test Saksi-2 kirimkan melalui SMS ke HP Terdakwa dan HP Serma Eko Cahyono yang berbunyi "PAK, INI NOMOR SAYA 0271 NAMA AHMAD SULTON ALAMAT JL. IR H JUANDA NO 76 PASURUAN”. Di balas oleh Serma Eko Cahyono mengaku sedang mengikuti Olimpiade Tenis di Jakarta. k. Bahwa pada tanggal 3 April 2014 Saksi-2 mengikuti seleksi yang pertama yaitu seleksi test kesehatan dan administrasi di Balai Prajurit JI R. Wijaya Surabaya, namun Saksi-2 dinyatakan tidak lulus karena Kesehatan Mata, setelah Saksi-2 dinyatakan tidak lulus, lalu Terdakwa meminta Saksi-2 agar tinggal di rumah Terdakwa di asrama Yonzipur 10/2 Kostrad Pasuruan selama 22 hari dan apabila Saksi-1 menelepon maupun menanyakan Saksi-2, Terdakwa menyuruh Saksi-2 agar mengaku masih test di Surabaya. I. Bahwa selanjutnya Saksi-1 bingung tentang keberadaan Saksi-2 karena Terdakwa sering ke rumah Saksi-1 dan setiapn Saksi-1 tanyakan keberadaan Saksi-2 dijawab lagi tes sampai pantukhir dan Saksi-1 menyampaikan kepada Terdakwa kalau Saksi-1 ingin bicara dan dijawab Terdakwa bahwa Saksi-2 sedang tes dan HP dikumpulkan sehingga tidak bisa menghubungi siapapun selama tes. m. Bahwa karena Saksi-1 mengkwatirkan keadaan Saksi-2 sehingga Saksi-1 memberitahukan kepada Babinsa wilayah tempat tinggal Saksi-1 yang bernama Kopka Gatot lalu Saksi-1 menceritakan semua tentang isi pembicaraan dari Terdakwa, yang kemudian Kopka Gatot mengajak Saksi-4 untuk mengecek keberadaan Saksi-2 di kantor Bela Negara dan Dodikjur Malang selanjutnya Kopka Gatot memberitahukan kepada Saksi-1 untuk Pantukhir Secata PK TNI AD TA 2014 tanggal 25 April 2014 setelah dicek kenyataannya tidak ada nama Saksi-2 dan Kopka Gatot menyarankan agar Saksi laporan ke Danyon Zipur 10/2 Kostrad Pasuruan. n. Bahwa kemudian pada bulan April 2014 Saksi-1 mengajak Saksi-4 untuk melaporkan ke kantor Yonzipur 10 Kostrad, kemudian Saksi-1 diarahkan untuk ke Staf-1 Intel, setelah di ruang Staf-1 Intel lalu Kapten Joko Danki Terdakwa menemui Saksi-1 dan Saksi-4, kemudian Saksi-1 menceritakan masalah perbuatan Terdakwa tersebut. o. Bahwa selanjutnya masih pada bulan April 2014 Saksi-2 menemui Kasiops Korem 084/BJ Lekol lnf Fikri yang merupakan atasan Serma Eko Cahyono sehingga Saksi-2 dipertemukan dengan Serma Eko Cahyono di ruang kerjanya, pada saat pertemuan tersebut Serma Eko Cahyono mengaku bahwa uang yang telah diterima dan Saksi-1 tersebut dipinjamkan kepada orang lain untuk membeli tanah di Blitar begitu pula Terdakwa mengaku uang yang
7 telah diterima dan Saksi-1 digunakan untuk perbaikkan atap rumah orang tua Terdakwa di Sumenep. p. Bahwa selanjutnya uang yang diterima Serma Eko Cahyono dari Saksi-1 untuk Saksi-2 menjadi Cata PK TNI AD TA 2014 sebesar Rp 55.000.000,- (lima puluh lima juta rupiah) sudah dikembalikan berdasarkan kwitansi pengembalian uang dari Serma Eko Cahyono kepada Sdri Robiatul Adawiyah tanggal tanggal 6 Mei 2014 bermatrai 6000,- bertempat di Staf Intel Kodam V/Brw, namun uang yang diterima Terdakwa dari Saksi-1 untuk kelulusan Saksi-2 menjadi Cata PK TNI AD TA 2014 sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) sesuai dengan surat pernyataan Terdakwa sanggup untuk mengembalikan dengan batas waktu tanggal 5 Juni 2014, namun setelah lewat batas waktu tersebut Terdakwa belum mengembalikannya. q. Bahwa dengan adanya kejadian perkara tersebut Saksi-1 tidak terima karena merasa dirugikan serta menuntut perbuatan Terdakwa dan Serma Eko Cahyono berdasarkan Laporan Polisi tanggal 23 Juni 2014 untuk diproses Iebih lanjut sesuai dengan hukum yang berlaku r. Bahwa beberapa hari kemudian uang yang diterima Terdakwa sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dari Saksi-1 juga sudah dikembalikan kepada Saksi-2 berdasarkan surat perjanjian antara ke dua belah pihak pada tanggal 29 Juni 2014 bermatrai 6000,-. s. Bahwa Serma Eko Cahyono NRP 21970097371176 Ba Korem 084/BJ berdasarkan Surat Dan Rem 084/13J Nomor : B/715 VII//2014 tanggal 03 Juli 2014 tentang tidak dapat menghadirkan ke Penyidik Pomdam V/Brw karena sejak tanggal 3 Juni 2014 s.d sekarang belum kembali ke Kesatuan (DPO), sehingga berdasarkan Berita Acara Penyidik Pomdam V/Brw pada tanggal 14 Juli 2014 tidak dilakukan pemeriksaan Atau Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Jumat tanggal tujuh belas bulan Januari tahun 2000 empat belas atau setidak-tidaknya dalam bulan Januari tahun 2000 empat belas atau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 empat belas bertempat di depan toko Indomart Perum Karya Bhakti JI. Gajah Mada Pasuruan atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : "Barangsiapa secara bersama-sama atau sendiri-sendiri dengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagaI milik sendiri barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan" Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2003 melalui pendidikan Secata PK di Depo Secata Magetan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, dilanjutkan dengan kecabangan Susjurta, dan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Praka NRP 31030654171183. b. Bahwa Terdakwa kenal dengan Serma Eko Cahyono sejak bulan Desember 2013 ketika sama-sama melaksanakan upacara
8 Hari Juang Kartika di lapangan upacara Kodam V/Brw, pada saat itu Serma Eko Cahyono menawarkan diri apabila ada rekan atau saudaranya yang ingin masuk menjadi anggota TNI AD bisa membantu meluluskan. c. Bahwa pada akhir bulan Desember 2013 sekira pukul 23.00 Wib Saksi-2 Sdr Ahmad Sutton pulang dari rumah Saksi-3 Serka Agus Fitrianto (anggota Yonzipur 10/2 Kostrad) ketika di depan pintu penjagaan Yonzipur 10/2 Kostrad Terdakwa Iangsung menghadang Saksi-2 lalu menghasut dan menjelek-jelekkan Saksi-3, dengan harapan Saksi-2 tidak mengikuti saran dan kemauan dari Saksi-3, kemudian Terdakwa menawarkan Saksi-2 sanggup untuk membantu memasukkan menjadi anggota TNI AD dan menawarkan apa minta daftar di Jawa, Bali atau Ambon sehingga akhirnya Saksi-2 terpengaruh dengan tawaran Terdakwa. d. Bahwa selanjutnya sekira pukul 23.30 Wib Saksi-2 tiba di rumah dan saat itu Iangsung ngobrol dan bercerita dengan Saksi-4 Sdr. Umar Faruq tentang pertemuannya dengan Terdakwa demikian pula esok hannya sekira pukul 07.00 Wib Saksi-2 memberitahukan juga kepada Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah tentang pertemuannya dengan Terdakwa yang intinya bisa membantu Saksi-2 memasukkan menjadi TNI AD, kemudian saat itu Saksi-1 menanyakan kepada Saksi-2 kenapa kok pindah dari Saksi-3 dan dijawab oleh Saksi-2 menurut keterangan Terdakwa bahwa Saksi-3 banyak hutangnya dan Terdakwa sanggup untuk membantu memasukkan TNI AD, sehingga Saksi-1 menyampaikan dan pasrah kepada Saksi-2 bagaimana baiknya saja. e. Bahwa beberapa hari kemudian pada tanggal 14 Januari 2014 sekira pukul 06.00 Wib Terdakwa bersama Saksi-5 Sdri Intan Sari Azmi dan anak Terdakwa datang ke rumah Saksi-2 dan ketemu dengan Saksi-1 dan Sdr. Abdul Rohim (suami Saksi-1) di dalam rumah tersebut Terdakwa meyakinkan bahwa Saksi-3 adalah penipu, lalu Terdakwa menawarkan bahwa ada orang yang sanggup membantu yaitu Serma Eko Cahyono anggota Jasdam V/Brw dan sebagai tanda jadinya diperlukan uang Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan apabila lulus di tambah lagi Rp 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) dan apabila tidak lulus uang akan dikembalikan seluruhnya, sehingga dengan kata-kata atau janji-janji Terdakwa tersebut Saksi-1 menyetujuinya. f. Bahwa kemudian masih pada bulan Januari 2014 Terdakwa mengajak Saksi-2 ke Surabaya dan sekira pukul 12.00 Wib bertemu dengan Serma Eko Cahyono di salah satu rumah makan pinggir jalan dekat Carefur Bukit Mas Surabaya, pada pertemuan tersebut yang dibicarakan saat itu Serma Eko Cahyono memberikan janji bisa meluluskan menjadi anggota TNI karena yang bersangkutan memiliki akses ke para pejabat Kodam V/Brw serta sering membantu orang masuk TNI AD dan selalu lulus serta mengaku sebagai Ketua Panitia seleksi Jasmani dan Kesehatan, sehingga Saksi2 tertarik untuk mendaftarkan din menjadi angota TNI AD karena di janjikan lulus dan pada saat itu Saksi-2 diminta foto copy akte kenal lahir dan kartu keluarga juga menjanjikan apabila tidak lulus uang akan dikembalikan sepenuhnya. g. Bahwa setelah Saksi-1 dan Saksi-2 mempercayai sepenuhnya kepada Terdakwa, selanjutnya Saksi-1 dan Sdr. Abdul Rohim (suami Saksi-1) bermusyawarah untuk mencarikan dana untuk memasukkan Saksi-2 masuk TNI AD melalui perantara Terdakwa dengan jalan menjual sawah.
9 h. Bahwa pada hari Jumat tanggal 17 Januari 2014 Terdakwa meminta uang kepada Saksi-1 sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dengan tujuan uang tanda jadi memasukkan menjadi TNI AD kemudian Saksi-1 meyerahkan uang yang diminta oleh Terdakwa dengan cara Saksi-1 memberikan uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Saksi-4 yang kemudian diserahkan lagi kepada Saksi-2 di depan toko Indomart Perumahan Karya Bhakti JI Gajah Mada Pasuruan dan pada saat itu uang tersebut diterima oleh Saksi-5. i. Bahwa Saksi-2 sebelum mendaftarkan diri ikut seleksi Catam PK TNI AD TA 2014 di Ajendam Malang, Serma Eko Cahyono beberapa kali meminta uang kepada Saksi-1 secara bertahap dengan alasan untuk mempermudah seleksi supaya lancar dan setiap Serma Eko Cahyono meminta uang, Saksi-1 selalu memenuhi dengan secara Iangsung maupun secara transfer antara lain pada tanggal 21 Januari 2014 sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah), tanggal 30 Januari 2014 sebesar Rp 10.000.000,(sepuluh juta rupiah), tanggal 13 Pebruari 2014 sebesar Rp 10.000.000,(sepuluh juta rupiah), tanggal 20 Februari 2014 sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan pada saat Saksi-1 menyerahkan uang kepada Serma Eko Cahyono ada Saksi yang mengetahui yakni Terdakwa, Saksi-2, Saksi-4 dan Saksi-5, Sdr. Abdul Rohim (suami Saksi-1), Sdr Muhamad Subadar, Sdri Khoiru Nisa serta ada tanda terima berupa Slip Penyetoran via Bank BRI dari Saksi-2 kepada Serma Eko Cahyono Norek 032801035520502. j. Bahwa pada tanggal 23 Maret 2014 Saksi-2 mendaftar di Ajenrem 083 Malang Saksi-2 diberi nomor test 0271 kemudian nomor test Saksi-2 kirimkan melalui SMS ke HP Terdakwa dan HP Serma Eko Cahyono yang berbunyi "PAK, INI NOMOR SAYA 0271 NAMA AHMAD SULTON ALAMAT JL. IR H JUANDA NO 76 PASURUAN'. Di balas oleh Serma Eko Cahyono mengaku sedang mengikuti Olimpiade Tenis di Jakarta. k. Bahwa pada tanggal 3 April 2014 Saksi-2 mengikuti seleksi yang pertama yaitu seleksi test kesehatan dan administrasi di Balai Prajurit JI R. Wijaya Surabaya, namun Saksi-2 dinyatakan tidak lulus karena Kesehatan Mata, setelah Saksi-2 dinyatakan tidak lulus, lalu Terdakwa meminta Saksi-2 agar tinggal di rumah Terdakwa di asrama Yonzipur 10 Pasuruan selama 22 hari dan apabila Saksi-1 menelepon maupun menanyakan Saksi-2, Terdakwa menyuruh Saksi-2 agar mengaku masih test di Surabaya. I. Bahwa selanjutnya Saksi-1 bingung tentang keberadaan Saksi-2 karena Terdakwa sering ke rumah Saksi-1 dan setiap Saksi-1 tanyakan keberadaan Saksi-2 dijawab lagi tes sampai pantukhir dan Saksi-1 menyampaikan kepada Terdakwa kalau Saksi-1 ingin bicara dan dijawab Terdakwa bahwa Saksi-2 sedang tes dan HP dikumpulkan sehingga tidak bisa menghubungi siapapun selama tes. m. Bahwa karena Saksi-1 mengkwatirkan keadaan Saksi-2 sehingga Saksi-1 memberitahukan kepada Babinsa wilayah tempat tinggal Saksi-1 yang bernama Kopka Gatot menceritakan semua tentang isi pembicaraan dari Terdakwa, yang kemudian Kopka Gatot mengajak Saksi-4 untuk mengecek keberadaan Saksi-2 di kantor Bella Negara dan Dodikjur Malang selanjutnya Kopka Gatot memberitahukan kepada Saksi untuk Pantukhir Secata PK TNI AD TA 2014 tanggal 25 April 2014 setelah dicek kenyataannya tidak ada nama Saksi-2 dan Kopka Gatot menyarankan agar Saksi laporan ke Danyon Zipur 10 Kostrad Pasuruan.
10 n. Bahwa kemudian pada bulan April 2014 Saksi-1 mengajak Saksi-4 untuk melaporkan ke kantor Yonzipur 10 Kostrad, kemudian Saks-1 diarahkan untuk ke Staf-1 Intel, setelah di ruang Staf-1 Intel lalu Kapten Joko Dankinya Terdakwa menemui Saksi 1 dan Saksi-4, kemudian Saksi-1 menceritakan masalah perbuatan Terdakwa tersebut. o. Bahwa selanjutnya pada bulan April 2014 Saksi-2 menemui Kasiops Korem 084/BJ Lekol lnf Fikri yang merupakan atasan Serma Eko Cahyono sehingga Saksi-2 dipertemukan dengan Serma Eko Cahyono di ruang kerjanya, pada saat pertemuan tersebut Serma Eko Cahyono mengaku bahwa uang yang telah diterima dari Saksi-1 tersebut dipinjamkan kepada orang lain untuk membeli tanah di Blitan begitu pula Terdakwa mengaku uang yang telah diterima dari Saksi-1 digunakan untuk perbaikkan atap rumah orang tua Terdakwa di Sumenep. p. Bahwa selanjutnya uang yang diterima Serma Eko Cahyono dari Saksi-1 untuk kelulusan Saksi-2 menjadi Cata PK TNI AD TA 2014 sebesar Rp 55.000.000,- (lima puluh lima juta rupiah) sudah dikembalikan berdasarkan kwitansi pengembalian uang dari Serma Eko Cahyono kepada Sdri Robiatul Adawiyah tanggal tanggal 6 Mei 2014 bermatral 6000,- bertempat di Staf Intel Kodam V/Brw, namun uang yang diterima Terdakwa dari Saksi-1 untuk kelulusan Saksi-2 menjadi Cata PK TNt AD TA 2014 sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) sesuai dengan surat pernyataan Terdakwa sanggup untuk mengembalikan dengan batas waktu tanggal 5 Juni 2014, namun setelah lewat batas waktu tersebut Terdakwa belum mengembalikannya. q. Bahwa dengan adanya kejadian perkara tersebut Saksi-1 tidak terima karena merasa ditipu dan dirugikan serta menuntut perbuatan Terdakwa dan Serma Eko Cahyono berdasarkan Laporan Polisi tanggal 23 Juni 2014 untuk diproses Iebih lanjut sesuai dengan hukum yang berlaku r. Bahwa beberapa hari kemudian uang yang diterima Terdakwa sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dari Saksi-1 juga sudah dikembalikan kepada Saksi-2 berdasarkan surat perjanjian antara ke dua belah pihak pada tanggal 29 Juni 2014 bermatrai 6.000,- (enam ribu rupiah). s. Bahwa Serma Eko Cahyono NRP 21970097371176 Ba Korem 084/BJ berdasarkan Surat Dan Rem 084/BJ Nomor : B1715/VII/2014 tanggal 03 Juli 2014 tentang tidak dapat menghadirkan ke Penyidik Pomdam V/Brw karena sejak tanggal 3 Juni 2014 s.d sekarang belum kembali ke Kesatuan (DPO), sehingga berdasarkan Berita Acara Penyidik Pomdam V/Brw pada tanggal 14 Juli 2014 tidak dilakukan pemeriksaan. t. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah menerima uang dari Saksi-1 sebanyak Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) sebagai biaya supaya anak Saksi-1 yaitu Saksi-2 dapat diterima sebagai prajurit TNI AD akan tetapi oleh Terdakwa uang tersebut digunakan untuk perbaikan atap rumah orang tua Terdakwa di Sumenep sehingga Saksi-2 gagal masuk menjadi prajurit TNI AD. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam :
11 Dakwaan Pertama: Pasal 378 jo. pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Atau Dakwaan Kedua : Pasal 372 jo. pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Menimbang
:
Bahwa terhadap dakwaan tersebut Terdakwa telah mengerti dan membenarkan isi surat dakwaan Oditur Militer dengan memberikan uraian yang cukup jelas sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan lebih lanjut.
Menimbang
: Bahwa atas dakwaan Oditur Militer tersebut, Penasehat Hukum Terdakwa tidak mengajukan keberatan (eksepsi).
Menimbang
: Bahwa didalam persidangan Terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukum atas nama Arif Muttaqin,S.Ag.,S.H, M.H Mayor Chk Nrp 11000019891075 dkk berdasarkan Surat Perintah Panglima Divif 2 Kostrad No: Sprin/663/V/2015 tanggal 15 Mei 2015 dan Surat kuasa dari Terdakwa kepada Penasehat Hukum Terdakwa tanggal 15 Mei 2015.
Menimbang
: Bahwa para Saksi yang dihadapkan dipersidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut : Saksi-1 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Robiatul Adawiyah. Ibu Rumah Tangga / Tani. Pasuruan, 17 Nopember 1960. Perempuan. Indonesia. Islam. Jl. Ir. H. Juanda No. 76 Ds/Kel. Kepal Rt 01 Rw. 01 Kec. Bugul Kidul Kota Pasuruan.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Desember 2013 sekira pukul 23.00 Wib bertempat di asrama Yonzipur 10 Kostrad Pasuruan dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi dengan Serma Eko Cahyono anggota Korem 084 Surabaya sekira bulan Januari 2014 di dalam Carefur Bukit Mas Lt 2 Surabaya melalui Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga. 3. Bahwa sejak bulan Nopember 2013 anak Saksi yaitu Sdr Ahmad Sulton latihan olah raga (lari-lari) di Markas Yonzipur 10 Kostrad dalam rangka persiapan masuk Catam TNI AD TA 2014, pada saat lari-lari dilapangan tersebut kenal dengan Serka Agus Fitrianto panggilannya Pak Gogon anggota Yon Zipur 10 Kostrad. Kemudian Sdr Ahmad Sulton ditawari oleh Serka Agus Fitrianto untuk membantu pada saat masuk TNI AD dan Sdr Ahmad Sulton sudah mendapat arahan dalam hal pembinaan fisik dari Serka Agus Fitrianto sebagai persiapan masuk Catam TNI AD selama satu bulan. Selanjutnya Sdr Ahmad Sulton memberitahukan Saksi bahwa untuk masuk TNI AD nanti ada yang mau membantu memasukkan daftar Catam TA 2014 yaitu Serka Agus Fitrianto. Kemudian Saksi, Sdr Ahmad Sulton dan Sdr Umar Faruq sering berkunjung ke rumahnya untuk silahturrahmi membahas masalah membantu memasukkan daftar TNI AD.
12 4. Bahwa sekira sejak akhir bulan Desember 2013 sekira pukul 23.00 Wib Sdr Ahmad Sulton pulang dan rumah Serka Agus Fitrianto tepat didepan pintu penjagaan ruang provost Yonzipur 10 Kostrad bertemu dengan Terdakwa dan langsung menghadang dan menghasut serta menjelek-jelekkan bahwa Serka Agus Fitrianto banyak hutangnya dengan harapan tidak mengikuti saran dan kemauan dan Serka Agus Fitrianto, yang kemudian Terdakwa menawarkan kepada Sdr Ahmad Sulton sanggup untuk membantu memasukkan menjadi TNI AD dan menawarkan apa minta daftar di Jawa, di Bali apa di Ambon sehingga akhirnya Sdr Ahmad Sulton pengaruh dengan pembicaraannya dan selanjutnya mengikuti dan menuruti kehendak dari Terdakwa bahwa akan membantu memasukkan menjadi TNI AD. 5. Bahwa sekira pukul 23.30 Wib Saksi-2 tiba dirumah dan saat itu Iangsung ngobrol bersama adik kandungnya Sdr Umar Faruq dan bercerita tentang pertemuannya dengan Terdakwa yang katanya bisa membantu memasukkan menjadi TNI AD, keesokan harinya sekira bulan Desember 2013 pukul 07.00 Wib Sdr Ahmad Sulton memberitahukan kepada Saksi tentang pertemuannya dengan Terdakwa yang intinya bisa membantu memasukkan menjadi TNI AD, kemudian saat itu Saksi menanyakan kepada Sdr Ahmad Sulton kenapa kok pindah dari Serka Agus Fitrianto dan dijawab oleh Sdr Ahmad Sulton menurut keterangan Terdakwa bahwa Serka Agus Fitrianto banyak hutangnya dan Terdakwa sanggup untuk membantu memasukkan TNI AD, sehingga Saksi menyampaikan dan pasrah kepada anak Saksi bagaimana baiknya saja. 6. Bahwa setelah Saksi dan Sdr Ahmad Sulton mempercayai sepenuhnya kepada Terdakwa, selanjutnya Saksi dan suami Saksi (Bapak Abdul Rohim) bermusyawarah untuk mencarikan dana/uang untuk memasukkan Sdr Ahmad Sulton masuk TNI AD melalui perantara Terdakwa dengan jalan menjual sebidang tanah (sawah) yang kebetulan yang membeli masih saudara sendiri yaitu kakak kandung dari suami Saksi (Sdri Saniah) alamat Ds. Pajarakan, Kec. Kraksaan Kab. Probolinggo sebesar Rp 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) dan tanah (sawah) baru sah dibeli oleh Sdri Saniah pada tanggal 1 Januari 2014. 7. Bahwa karena Sdr Ahmad Sulton dengan Terdakwa sering berkomunikasi, kemudian rencana tanggal 14 Januari 2014 awalnya Saksi-2 atau Saksi-4 bersama bapaknya berangkat untuk mengambil uang di rumah Sdri Saniah di Probolinggo, selanjutnya Saksi-2 menyarankan untuk faktor keamanan untuk mengambil uang bersama dengan Terdakwa dengan acara menyewa kendaraan, karena seringnya komunikasi antara Saksi-2 dengan Terdakwa sehingga menurut saran dan kemauan dan Saksi-2 untuk mengambil uang bersama dengan Terdakwa. 8. Bahwa kemudian tanggal 14 Januari 2014 sekira pukut 08.00 Wib Saksi, suami Saksi (Bapak Abdul Rohim), Sdr Ahmad Sulton, Sdr Umar Faroq, Sdri Nisak dan Sdr Subadar bersama Terdakwa dan Sdri Intan (istri Terdakwa) dan anak-anaknya berangkat mengambil uang hasil penjualan sebidang tanah (sawah) dirumah Sdri Saniah tiba di Probolinggo pukul 09.00 Wib sehingga saat itu Sdri Saniah memberikan uang sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan kekurangannya baru menyusul. 9. Bahwa pada hari Jumat tanggal 17 Januari 2014 Terdakwa meminta uang kepada Saksi sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) sebagai tanda jadi untuk memasukkan Sdr Ahmad Sulton menjadi TNI AD. Kemudian Saksi memberikan uang sebesar Rp
13 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Sdr Umar Faroq yang kemudian diserahkan kepada Sdr Ahmad Sulton selanjutnya Sdr Sulton dengan ditemani oleh Sdr Umar Faruq menemui Sdri Intan Sari Azmi di depan toko Indomart Perumahan Karya Bhakti Pasuruan JI Gajah Mada Pasuruan dan uang tersebut diterima oleh Sdri Intan Sari Azmi (istri Terdakwa) karena Terdakwa mengatakan kepada Sdr Ahmad Sulton sedang latihan. Terdakwa mengatakan uang tersebut akan disebarkan kepada panitia sebagai uang tanda jadi untuk medaftarkan menjadi anggota TNI AD. 10. Bahwa pada hari Selasa tanggal 21 Januari 2014 sekira pukul 10.00 Wib Terdakwa datang kerumah Saksi menyampaikan berita dari Serma Eko Cahyono bahwa saksi disuruh menambah lagi uang tanda jadi sebesar Rp 30.000.000,- (Tiga puluh juta rupiah) dan Terdakwa akan menyewakan mobil lagi untuk berangkat ke Surabaya. Kemudian sekira pukul 12.00 Wib bertempat di Food Court Carefour Bukit Mas Surabaya lantai 2 Saksi menyerahkan uang sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) secara langsung kepada Serma Eko Cahyono anggota Korem 084 Surabaya disaksikan oleh Sdr Ahmad Sulton, Sdr Umar Faruq dan Sdri Intan, pada saat itu Sdr Umar Faruq sudah menyiapkan kwitansi bematerai Rp 6000, namun Serma Eko Cahyono tidak mau menandatangani kwitansi tersebut, dengan alasan akan datang kerumah Saksi untuk membuat surat perjanjian penandatanganan kwitansi diatas materai. 11. Bahwa pada saat Saksi menyerahkan uang tersebut kepada Serma Eko Cahyono, Serma Eko Cahyono mengatakan bahwa uang tersebut akan dibagi-bagikan kepada panitia di Jakarta dan sudah ada rekomendasi dari Panglima sebanyak 36 (tiga puluh enam) orang dengan DP Rp 50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah) termasuk didalamnya Sdr Ahmad Sulton dan yang belum memberikan DP tinggal Sdr Ahmad Sulton saja. 12. Bahwa selanjutnya Terdakwa kembali datang lagi kerumah Saksi untuk meminta uang diantaranya : a. Pertama tanggal 30 Januari 2014 pukul 11.00 WIB Terdakwa datang kerumah Saksi menyampaikan bahwa Serma Eko Cahyono meminta uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) karena yang mengetahui Norek Bank BRI Serma Eko Cahyono adalah Terdakwa akhirnya Sdr Ahmad Sulton diantar ke Bank BRI Pasuruan untuk mentransfer uang tersebut ke rekening no 032801035520102 a.n Eko Cahyono . b. Kedua tanggal 13 Pebruari 2014 pukul 10.00 Wib Terdakwa datang kerumah Saksi menyampaikan bahwa Serma Eko Cahyono meminta uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) karena yang mengetahui Norek Bank BRI Serma Eko Cahyono adalah Terdakwa akhirnya Sdr Ahmad Sulton diantar ke Bank BRI Pasuruan untuk mentransfer uang tersebut ke rekening no 032801035520102 a.n Eko Cahyono c. Ketiga tanggal 20 Februari 2014 pukul 19.00 Wib pada saat Saksi berada di Solo Serma Eko Cahyono datang kerumah bertemu dengan Sdr Ahmad Sulton dan suami Saksi kemudian meminta uang sebesar Rp 5.000.000- (lima juta rupiah) saat itu tidak dibuatkan bukti kwitansi. 13. Bahwa total uang sudah Saksi berikan seluruhnya berjumlah Rp 65.000.000,- (Enam puluh lima juta rupiah) dengan perincian sebagai berikut : a. Diterima Terdakwa sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).
14 b. Diterima Serma Eko Cahyono sebesar Rp 55.000.000,(lima puluh lima juta rupiah). 14. Bahwa sepengtahuan Saksi, Sdr Ahmad Sulton mendaftarkan diri masuk Cata PK TNI AD TA 2014 dengan cara melalui internet dan tanggal 23 Maret 2014 langsung menyerahkan administrasinya ke Ajenrem Malang dan mendapat nomor pendaftaran 0271, kemudian tanggal 2 April 2014 Sdr Ahmad Sulton berangkat ke Surabaya diantar Terdakwa dan Sdri Intan dan sekira pukul 17.00 Wib Sdr Ahmad Sulton menelpon Saksi memberitahukan sudah di Surabaya dan meminta restu karena tanggal 3 April 2014 akan melaksanakan tes kesehatan dan kemudian sampai dengan tanggal 25 April 2014 Sdr Ahmad Sulton tidak pernah menghubungi Saksi lagi serta tidak memberitahukan dimana keberadaannya. Saksi mencoba untuk menelpon tetapi tidak pernah diangkat dan SMS juga tidak pernah dibalas sehingga Saksi merasa cemas dan takut akan keselamatan Sdr Ahmad Sulton. 15. Bahwa selanjutnya Saksi bersama Sdr Umar Faruq berusaha mencari keberadaan Sdr Ahmad Sulton dengan cara datang ke Yonzipur 10 Kostrad dan menanyakan kepada provost Kostrad tentang keberadaan Sdr Ahmad Sulton dijawab tidak tahu, selanjutnya Sdr Umar Faruq mendatangi Serda Agus Fitrianto juga dijawab tidak tahu. Kemudian Sdr Umar Faruq lapor ke Koramil Kota Pasuruan dan diterima oleh Kopka Gatot, selanjutnya keesokan harinya Sdr Umar Faruq dan Kopka Gatot pergi ke Malang mencari informasi. 16. Bahwa pada tanggal 22 April 2014 sekira pukul 11.00 Wib Terdakwa datang kerumah saksi meminta uang tambahan sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) lagi untuk menggenapi menjadi Rp 100.000.000,- (seratus juta rupuah), Terdakwa mengatakan kalau Saksi tidak ada uang maka Sdr Ahmad Sulton tidak akan lulus. Pada saat itu Saksi sempat menanyakan keberadaan Sdr Ahmad Sulton kepada Terdakwa dan dijawab oleh Terdakwa bahwa Sdr Ahmad Sulton sudah ada di Malang. Saat Saksi mengatakan ingin bicara dengan Sdr Ahmad Sulton maka dijawab Terdakwa, Sdr Ahmad Sulton tidak bisa dihubungi karena sedang tes dan handphonenya dikumpulkan. 17. Bahwa pada hari Jumat tanggal 25 April 2014 sekira pukul 10.00 Wib Saksi mendatangi rumah Terdakwa untuk menanyakan keberadaan Sdr Ahmad Sulton, ditemui oleh Sdri Intan karena Terdakwa tidak ada dirumah. Saat itu dijawab oleh Sdri Intan bahwa Sdr Ahmad Sulton berada di Malang. Selanjutnya dikarenakan Saksi khawatir dengan keadaan Sdr Ahmad Sulton, maka Saksi memberitahukan permasalahannya kepada Babinsa setempat yaitu Kopka Gatot dengan menceritakan semua mengenai Sdr Ahmad Sulton dan Terdakwa, yang kemudian Kopka Gatot mengajak Sdr Umar Faruq untuk mengecek keberadaan Sdr Ahmad Sulton di kantor Bela Negara dan Dodikjur Malang, selanjutnya Kopka Gatot memberitahukan kepada Saksi bahwa tanggal 25 April 2014 pengumuman pantukhir Secata PK TNI AD TA 2014 dan setelah dicek nama Sdr Ahmad Suton tidak termasuk nama yang lulus dan Kopka Gatot menyarankan agar Saksi laporan ke Danyon Zipur 10 Kostrad Pasuruan. 18. Bahwa selanjutnya karena Sdr Ahmad Sulton belum pulang juga maka pada tanggal 25 April 2014 Saksi menyuruh Sdr Umar Faruq supaya mengirim SMS yang isinya menyuruh Sdr Ahmad Sulton pulang karena abahnya (Sdr Abdul Rohim) sakit. Kemudian
15 dengan adanya berita SMS tersebut pada tanggal 26 April 2014 sekira pukul 05.00 Wib Sdr Ahmad Sulton pulang ke rumah 19. Bahwa setelah Sdr Ahmad Sulton pulang, Saksi menanyakan kemana saja selama 22 (dua puluh dua) hari tersebut dan apa saja yang dikerjakan. Sdr Ahmad Sulton menceritakan kepada Saksi sebagai berikut : a. Tanggal 23 Maret 2014 Saksi-2 daftar Cata di Ajenrem Malang dan mendapat Nomor Pendaftaran 0271. b. Tanggal 2 April 2014 Saksi-2 berangkat ke Surabaya dengan diantar oleh Terdakwa dan Saksi-5, setelah mengikuti tes kesehatan gugur di Kesehatan mata c. Setelah Saksi-2 gugur langsung menghubungi Terdakwa yang kemudian di jemput di Surabaya dan di bawa pulang di rumah Terdakwa di asrama Yonzipur 10 kostrad. d. Terdakwa mengancam Saksi-2 untuk tidak boleh pulang ke rumah untuk sementara tinggal di asrama Di rumah Terdakwa dari tanggal 3 s.d 25 April 2014. e. Saksi-2 disuruh untuk membohongi Saksi-1 untuk tidak boleh mengatakan yang sebenamya. f. Kalau Saksi-2 mengatakan jujur kepada Saksi-1, permasalahnnya yang dialami melibatkan Terdakwa tidak akan bertanggung jawab. 20. Bahwa pada hari Senin tanggal 28 April 2014 Saksi mengajak Sdr Umar Faruq untuk melaporkan Terdakwa ke Yonzipur 10 Kostrad, lalu Saksi diterima oleh Danki Terdakwa yaitu Kapten Joko, kemudian Saksi menceritakan perbuatan Terdakwa dan Serma eko cahyono tersebut sehingga Saksi mengalami kerugian sebesar Rp 65.000.000,- (Enam puluh lima juta rupiah). Kemudian Terdakwa di panggil dan dipertemukan dengan Saksi dan mengatakan kalau uang tersebut dipegang oleh Serma Eko Cahyono. Selanjutnya Terdakwa dan Serma Eko Cahyono membuat surat perjanjian tertanggal 14 Mei 2014 yang menyatakan akan mengembalikan uang sebesar Rp 65.000.000,- kepada Saksi sampai batas waktu tanggal 25 Mei 2014. 21. Bahwa selanjutnya pada tanggal 6 Mei 2014 Terdakwa mengembalikan uang dari serma Eko Cahyono sebesar Rp 55.000.000,- (lima puluh lima juta rupiah) di ruang staf Intel Kodam V/Brawijaya. Sedangkan sisanya Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) Terdakwa mengakui telah dipakai oleh Terdakwa dan berjanji akan mengembalikan paling lambat pada tanggal 5 Juni 2014 sebagaimana dituangkan dalam membuat surat pernyataan tertanggal 12 Mei 2014. 22. Bahwa dikarenakan sampai dengan tanggal 23 Juni 2014 Terdakwa belum juga mengembalikan uang Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) tersebut maka pada tanggal 26 Juni 2014 Saksi melaporkan Terdakwa ke Denpom. 23. Bahwa pada tanggal 29 Juni 2014 Terdakwa telah mengembalikan uang kepada Saksi sebesar Rp 10.000.000,(sepuluh juta rupiah) dan ditindaklanjuti dengan surat perjanjian damai tertanggal 29 Juni 2014 yang dibubuhi tandatangan Terdakwa dan Sdr Ahmad Sulton dengan diberi materai Rp 6.000,- (enam ribu rupiah).
16 24. Bahwa uang pengembalian dari Serma Eko cahyono dan Terdakwa tersebut selanjutnya oleh Saksi digunakan untuk membeli sawahnya kembali yang telah dijual kepada Sdri Saniah (saudara Saksi) dengan harga yang sama dan sawah tersebut sekarang sudah menjadi milik saksi lagi. 25. Bahwa Saksi tidak mengetahui kalau dalam penerimaan prajurit TNI AD tidak dipungut biaya, peserta seleksi hanya diminta untuk memenuhi persyaratan administrasi yang telah ditentukan oleh panitia penyelenggara saja dan mengikuti serangkaian tahapan seleksi. 26. Bahwa Terdakwa telah meminta maaf kepada Saksi dan sekarang hubungan silaturahmi antara Terdakwa dengan keluarga Saksi telah baik kembali seperti sedia kala. Atas keterangan Saksi-1 tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian. Adapun hal yang disangkal sebagai berikut : Bahwa Terdakwa tidak pernah menahan atau menyembunyikan Sdr Ahmad Sulton dirumahnya, Sdr Ahmad Sulton tinggal dirumah Terdakwa selama 22 (dua puluh dua) hari adalah atas kemauan Sdr Ahmad Sulton sendiri dengan alasan malu pulang kerumah karena gagal/tidak lulus. Atas sangkalan keterangannya.
.
Saksi-2 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
Terdakwa
: : : : : : :
tersebut,
Saksi
tetap
pada
Ahmad Sulton. Ikut orangtua sekarang karyawan Unilever Probolinggo, 18 Oktober 1992. Laki-laki. Indonesia. Islam. Jl. Ir. H. Juanda No. 76 Ds/Kel. Kepal Rt 01 Rw. 01 Kec.Bugul Kidul Kota Pasuruan.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekira bulan Nopember 2013 di lapangan Yonzipur 10 Kostrad Pasuruan, kemudian kenal dengan Serma Eko Cahyono sekira bulan Januari 2014, namun tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada awalnya Saksi kenal dengan Serka Agus Fitrianto anggota Yonzipur 10 Kostrad Pasuruan melalui teman Saksi yang menyarankan apabila ingin menjadi anggota TNI AD melalui Serka Agus Fitrianto. Selanjutnya pada bulan Januari 2014 Saksi diajak ke asramanya, saat itu Saksi menyampaikan kepada Serka Agus Fitrianto ingin menjadi anggota TNI-AD, kemudian Serka Agus Fitrianto menyarankan agar Saksi latihan fisik seperti lari, push up, pull up dan sit up dilapangan Yonzipur 10 Kostrad dan menyarankan juga agar orang tua Saksi kerumah Serka Agus Fitrianto supaya saling kenal. Selanjutnya pada malam harinya Saksi mengajak orang tua Saksi kerumah Serka Agus Fitrianto, pada pertemuan itu Serka Agus Fitrianto mengatakan kepada orang tua Saksi jika Saksi ingin menjadi anggota TNI agar menyiapkan uang sebesar Rp 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) dan uang muka sebesar
17 Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan disanggupi oleh orangtua Saksi. 3. Bahwa pada saat Saksi sedang latihan fisik di lapangan Yonzipur 10 Kostrad Pasuruan, Saksi didekati oleh Terdakwa dan menanyakan “kamu mau daftar, kamu ada yang megang nggak” Saksi jawab “tidak” , kemudian Saksi diminta jujur siapa yang bawa, dijawab Saksi “saya dibawa pak Agus” kemudian Terdakwa menyampaikan kepada Saksi agar jangan percaya dengan Serka Agus Fitrianto karena sering menipu dan ucapannya banyak yang tidak benar dan banyak hutangnya. Selanjutnya Saksi ditanya oleh Terdakwa mau daftar dimana, dijawab Saksi “dijawa saja”. Kemudian Terdakwa menyampaikan kepada Saksi sebelum daftar agar menyiapkan uang Rp 5.000.000,- (Lima juta rupiah) dan nanti setelah pantukhir menyiapkan Rp 50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah). Kemudian Saksi mengatakan agar Terdakwa ke rumah Saksi saja untuk meyakinkan orangtua Saksi kalau Terdakwa bisa ngurus dan meyakinkan kalau Serka Agus Fitrianto adalah penipu. 4. Bahwa pada hari Selasa tanggal 14 Januari 2014 sekira pukul 06.00 Wib Terdakwa bersama istri dan anaknya datang kerumah Saksi menemui kedua orangtua Saksi, ketika itu Terdakwa meyakinkan orangtua Saksi bahwa Serka Agus Fitrianto adalah penipu dan Terdakwa menjanjikan bisa mengurus Saksi menjadi anggota TNI AD, saat itu Terdakwa menyampaikan kalau masuk Secata TNI AD diperlukan uang Rp 55.000.000,- (lima puluh lima juta rupiah) dan uang muka Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah). Dengan adanya janji-janji Terdakwa tersebut orangtua Saksi tertarik dan menyanggupinya. Terdakwa juga mengatakan telah meminta tolong kepada dankinya yang bernama Kapten Czi Joko yang punya adik namanya Serma Eko Cahyono yang berdinas di Kodam V/Brawijaya sebagai pelatih tenis dan merupakan panitia penerimaan seleksi tentara. 5. Bahwa kemudian Terdakwa mengajak Saksi ke Surabaya dan bertemu dengan Serma Eko Cahyono di salah satu rumah makan di pinggir jalan dekat Carefour Bukit Mas Surabaya dan di tempat tersebut Saksi dan Serma Eko Cahyono saling berkenalan. Pada pertemuan tersebut yang dibicarakan pada saat itu Serma Eko Cahyono memberikan janji bisa meluluskan menjadi anggota TNI karena yang bersangkutan memiliki akses ke para pejabat Kodam V/Brw serta sering membantu orang masuk TNI AD dan selalu lulus serta mengaku sebagai Ketua Panitia seleksi Jasmani dan Kesehatan, sehingga Saksi tertarik untuk mendaftarkan diri menjadi angota TNI AD karena di janjikan lulus dan pada saat itu Saksi diminta foto copy akte kenal lahir dan kartu keluarga juga menjanjikan apabila tidak lulus uang akan dikembalikan sepenuhnya, setelah itu Saksi dan Terdakwa kembali ke Pasuruan 6. Bahwa selanjutnya orantua Saksi menjual tanahnya di Probolinggo dan terjual seharga Rp 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah), karena uang penjualan belum dibayarkan Terdakwa menawarkan diri untuk mendampingi menemani pengambilan uang tersebut. Keesokkan harinya Terdakwa menelpon orangtua Saksi agar menyediakan uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) sebagai jaminan sementara, kemudian Saksi bersama Sdr Umar Faruq menyerahkan uang Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) tunai kepada Sdri Intan di depan minimarket Indomart JI Gajah Mada Pasuruan, uang tersebut Saksi serahkan kepada Saksi-5 karena sebelumnya Saksi ditelephon oleh Terdakwa bahwa agar memberikan uang tersebut kepada Sdri Intan, adapun kegunaan
18 uang tersebut akan digunakan untuk menutup kelemahan/ kekurangan pada waktu seleksi, namun uang tersebut tidak diserahkan kepada Serma Eko Cahyono melainkan dipakai sendiri. 7. Bahwa kemudian pada sekira bulan Januari 2014 Sdri Robiyatul Adawiyah ditelepon oleh Serma Eko Cahyono disuruh menyerahkan uang sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) uang tersebut akan digunakan untuk mempermudah seleksi supaya Iancar. Selanjutnya sekira pukul 12.00 WIB, Saksi bersama Saksi-1 Sdri Robiatul adawiyah, Sdr Umar Faruq, Sdri Khoiru Nisa dan Sdr Muhamad Subadar menyerahkan uang tunai sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) kepada Serma Eko Cahyono disalah satu Kafe di Carefour Bukit Mas Surabaya tanpa disertai tanda bukti pembayaran disaksikan oleh Terdakwa dan Sdri Intan, ketika itu Serma Eko Cahyono menjanjikan apabila Saksi tidak lulus maka uang tersebut akan dikembalikan seluruhnya, setelah itu kami kembali pulang ke Pasuruan. 8. Bahwa pada hari Rabu tanggai 29 Januari 2014 Saksi ditelephon lagi oleh Serma Eko Cahyono agar mentransfer uang Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) gunanya untuk mempermudah seleksi, selanjutnya Saksi sampaikan kepada Terdakwa bahwa Saksi diminta uang oleh Serma Eko Cahyono dan diperbolehkannya kemudian pada hari Kamis tanggal 30 Januari 2014 pukul 14.00 WIB Saksi mentransfer uang Ro 10 Juta ke rekening Bank BRI atas nama Serma Eko Cahyono Norek 032801035520502 melalui BRI Cab Pasuruan dengan disaksikan oleh Terdakwa dan isterinya. 9. Bahwa pada hari Rabu tanggal 12 Pebruari 2014 pukul 19.00 WIB Saksi ditelephon oleh Serma Eko Cahyono agar mentransfer uang Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) uang tersebut akan digunakan untuk memperlancar seleksi, selanjutnya Saksi sampaikan kepada Terdakwa bahwa Saksi diminta uang oleh Serma Eko Cahyono dan diperbolehkannya, kemudian pada hari Kamis tanggal 13 Februari 2014 pukul 11.00 WIB Saksi dengan didampingi Terdakwa dan Sdri Intan mentransfer uang Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) ke rekening Bank BRI atas nama Serma Eko Cahyono Norek 032801035520502 melalui BRI Cab. Pasuruan dengan disaksikan oleh Terdakwa dan Sdri intan. 10. Bahwa kemudian sekira bulan Pebruari 2014 sekira pukul 17.00 WIB Serma Eko Cahyono sendiri datang kerumah Saksi dan ketemu Saksi-1 Sdri Robiyatul Adawiyah dan Sdr. Abdul Rohim (suami Saksi-1) pada saat itu Serma Eko Cahyono meminjam uang Rp 5.000.000,- (Iima juta rupiah) untuk biaya berobat orangtuanya yang sedang sakit dan akan dioperasi di RSUD Saiful Anwar Malang selanjutnya Sdr. Abdul Rohim (suami Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah) menyerahkan uang tersebut tunai kepada Serma Eko Cahyono. 11. Bahwa bahwa setiap pengiriman uang Saksi selalu didampingi oleh Terdakwa karena Saksi tidak bisa mengirim uang dengan cara di transfer dan juga sebagai saksi. 12. Bahwa pada tanggal 23 Maret 2014 Saksi mendaftar di Ajenrem 083 Malang dan diberi nomor test 0271 kemudian nomor test tersebut Saksi kirimkan melalui SMS ke HP Terdakwa dan HP Serma Eko Cahyono yang berbunyi "pak, ini nomor saya 0271 nama Ahmad Sulton alamat jl. Ir H Juanda no 76 Pasuruan di balas oleh Serma Eko Cahyono mengaku sedang mengikuti Olimpiade Tenis di Jakarta.
19 13. Bahwa beberapa hari kemudian Terdakwa mengirimkan SMS kepada Saksi yang isinya mengatakan bahwa Serma Eko penipu, namun Terdakwa menjanjikan akan menitipkan Saksi kepada orangtua Terdakwa yang berdinas di Kodam V/Brawijaya. Selanjutnya pada tanggal 2 April 2014 Terdakwa dan Sdri Intan mengatarkan Saksi menemui Kapten Hari dirumahnya di Surabaya dengan harapan mau membantu Saksi dengan syarat Saksi harus menyediakan uang sebesar Rp 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) Saksi tidak mau lalu pulang. 14. Bahwa pada tanggal 3 April 2014 Saksi mengikuti seleksi yang pertama yaitu seleksi test kesehatan dan administrasi di Balai Prajurit JI R. Wijaya Surabaya, namun Saksi dinyatakan tidak lulus karena Kesehatan Mata, setelah Saksi dinyatakan tidak lulus, Terdakwa tidak langsung pulang ke Pasuruan tetapi tinggal di rumah Terdakwa di asrama Yonzipur 10 Pasuruan selama 22 (dua puluh dua) hari yaitu sampai dengan tanggal 25 April 2014. Selama Saksi tinggal dirumah Terdakwa kerjanya hanya nonton TV, tidur , makan dan tidak dikenakan biaya oleh Terdakwa, Saksi tinggal dirumah Terdakwa secara cuma-cuma. Saksi tidak segera pulang ke Pasuruan karena tidak diperbolehkan oleh Terdakwa dengan alasan uangnya belum dikembalikan oleh Serma Eko Cahyono. 15. Bahwa pada tanggal 14 April 2014 Terdakwa mengajak Saksi menemui Serma Eko Cahyono di Korem 084/BJ dan menemui Kasiops Korem 084/BJ Lekol Inf Fikri yang merupakan atasan Serma Eko Cahyono sehingga Saksi dipertemukan dengan Serma Eko Cahyono di ruang kerjanya, pada saat pertemuan tersebut Serma Eko Cahyono mengaku bahwa uang yang telah diterima dari Saksi-1 tersebut dipinjamkan kepada orang lain untuk membeli tanah di Blitar, dan berjanji akan mengembalikannya dan membuat surat perjanjian tertanggal 14 April 2014 yang isinya Serma Eko Cahyono akan mengembalikan uang sebesar Rp 55.000.000,- (lima puluh lima ribu rupiah) paling lambat tanggal 25 April 2014, yang kemudian diubah menjadi Rp 65.000.000,- (enam puluh lima juta rupiah) oleh Terdakwa setelah pulang dari Korem 084, tetapi kenyataannya sampai dengan tanggal 25 April 2014 Serma Eko Cahyono tidak menepati janjinya. 16. Bahwa pada tanggal 25 April 2014 Saksi menerima SMS dari Sdr Umar Faruq yang isinya mengatakan kalau ayahnya Saksi sakit, kemudian tanggal Saksi 26 April 2014 Saksi pulang kerumah orangtuanya dan ternyata ayahnya tidak sakit. Sdr Umar Faruq sengaja mengirimkan SMS dengan berita seperti itu agar Saksi pulang. 17. Bahwa pada 6 Mei 2014 Saksi, Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah dan Sdr Umar Faroq diajak Terdakwa untuk menemui Serma Eko Cahyono di Kodam V/Brawijaya tetapi tidak ketemu, dikantor tersebut hanya bertemu dengan Serka Nanang dan Mayor Inf Rozi staf intelijen Kodam V/Brawijaya. Kemudian Serka Nanang menyerahkan uang sebesar Rp 55.000.000,- (lima puluh lima juta rupiah) yang katanya dari Serma Eko Cahyono dan diterimakan oleh Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah, kemudian dibuat surat pernyataan yang isinya Serma Nanang telah mengembalikan uang yang telah diberikan Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah pada saat Sdr Ahmad Sulton mengikuti seleksi secata TNI AD tahun 2014 tetapi tidak lulus. 18. Bahwa selanjutnya Saksi dan Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah berusaha untuk menagih sisanya sebesar Rp 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) kepada Terdakwa karena telah digunakan oleh Terdakwa untuk memperbaiki rumahnya orangtua Terdakwa. Kemudian pada
20 tanggal 7 Mei 2014 Terdakwa datang kerumah Saksi menemui Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah dan menyuruh membuat surat perjanjian tertanggal 7 Mei 2014 dan menandatanganinya yang isinya Terdakwa tidak ada urusan lagi dengan keluarga Saksi padahal Terdakwa belum mengembalikan uang yang pernah dimintanya dari Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah. Tujuannya agar Terdakwa mendapat keringanan hukuman dari kesatuannya dan Terdakwa berjanji akan membayarnya, namun karena sampai tanggal 12 Mei 2014 Terdakwa belum juga melunasinya maka Sdr Umar Faruq mendatangi rumah Terdakwa, dan Terdakwa berjanji akan membayarnya paling lambat tanggal 5 Juni 2014 yang dituangkan dalah surat perjanjian tertanggal 12 Mei 2014. 19. Bahwa karena Terdakwa tidak juga mengembalikan uang milik Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) maka pada tanggal 23 Juni 2014 Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah melaporkan Terdakwa ke Denpom untuk diselesaikan menurut ketentuan hukum yang berlaku. 20. Bahwa setelah dilaporkan ke Denpom, pada tanggal 29 Juni 2014 Terdakwa baru mengembalikan uang sebesar Rp 10.000.000,(sepuluh juta rupiah) kepada Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah. 21. Bahwa dengan adanya peristiwa ini Saksi merasa sangat malu kepada orangtua dan tetangganya karena orangtuanya telah bersusah payah mendapatkan uang sampai menjual sawahnya sedangkan hasilnya Saksi tidak lulus, meskipun sekarang tanah yang telah dijual tersebut telah dibeli kembali oleh orangtuanya. 22. Bahwa Terdakwa telah meminta maaf kepada Saksi dan sekarang hubungan kekeluargaan antara Terdakwa dengan Saksi telah baik kembali. Atas keterangan Saksi-2 tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian. Adapun hal yang disangkal sebagai berikut : Bahwa Saksi-2 tinggal dirumah Terdakwa setelah dinyatakan tidak lulus adalah atas kemauan Saksi sendiri, bukan karena ditahan oleh Terdakwa. Atas sangkalan keterangannya. Saksi-3 : Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
Terdakwa
: : : : : : : : :
tersebut,
Saksi
tetap
pada
Agus Fitrianto. Serka /2100089330880. Danru Lidik Ton Lidikkam Kima. Yonzipur 10/2 Kostrad. Samarinda, 22 Agustus 1980. Laki-laki. Indonesia. Islam. Asrama Yonzipur 10 Kostrad JI. Sukarno Hatta No 23 Pasuruan.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Serma Eko Cahyono, sedangkan dengan Terdakwa kenal sejak tahun 2003 karena samasama bertugas di Yonzipur 10 Kostrad, dalam hubungan kedinasan atasan dan bawahan.
21 2. Bahwa Saksi kenal dengan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton pada bulan Nopember 2013 di rumah Saksi asrama Yon Zipur 10 Kostrad Pasuruan, ketika itu Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton datang kerumah Saksi bersama Sdr. Adit sekira pukul 14.00 WIB, yang kebetulan Sdr Adit mengajak Sdr Ahmad Sulton untuk latihan pembinaan fisik berupa sit up, push up, lari dan pull up di lapangan Yonzipur 10 Kostrad Pasuruan. 3. Bahwa beberapa hari kemudian Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton bersama Sdr Umar Faruq datang lagi kerumah Saksi untuk meminta penjelasan administrasi pendaftaran Secata TNI AD yang harus dipersiapkan, Saksi menjelaskan bahwa yang diperlukan adalah SKCK, KTP, KK, Akte kelahiran dan foto copy ijazah yang dilegalisir dan Saksi juga menyarankan agar Saksi-2 Sdr saja Ahmad Sulton latihan fisik. 4. Bahwa pada bulan Desember 2013 sekira pukul 08.00 WIB, Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton bersama Sdr Umar Faruq datang kerumah Saksi yang bertujuan meminta tolong untuk menguruskan SKCK tersebut di Polres Pasuruan, selanjutnya Saksi menguruskan SKCK tersebut di Polres Pasuruan, setelah selesai SKCK tersebut Saksi serahkan kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton. 5. Bahwa selanjutnya pada malam harinya Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton bersama Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah datang kerumah Saksi yang bertujuan meminta tolong kepada Saksi agar membantu mengarahkan Saksi-2 Sdr Ahmad sulton yang ingin menjadi tentara dan Saksi usahakan semampu Saksi dan Saksi sarankan agar Saksi-2 selalu latihan fisik dan Saksi sampaikan bahwa besok Saksi akan main kerumahnya. 6. Bahwa ke esokan harinya sekira pukul 19.00 WIB, Saksi datang kerumah Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah di Desa Kepel Kec. Bugul Pasuruan, yang tujuannya untuk memastikan apakah benar Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton ingin masuk tentara dan ternyata memang benar Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton berminat masuk tentara. Pada saat itu Saksi katakan bahwa untuk bisa lulus menjadi anggota TNI AD melalui Secata memerlukan dana sebesar Rp 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) dan harus disiapkan Rp 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) sebagai tanda jadi /DP namun pada saat itu Saksi-1 Sdr Rodiatul Adawiyah tidak menyanggupinya dan hanya diam saja. 7. Bahwa Saksi mengetahui dalam seleksi penerimaan prajurit TNI AD yang diselenggarakan oleh TNI AD sebenarnya tidak dipungut biaya, peserta hanya diwajibkan untuk melengkapi persyaratan administrasi dan lulus setiap tahapan tes yang diselenggarakan panitia. 8. Bahwa pada bulan Januari 2014 sekira pukul 10.00 WIB, Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton bersama Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah dan Saksi-5 Sdr Umar Faruq datang ke rumah Saksi tujuannya menyampaikan bahwa telah di tipu oleh Terdakwa berupa uang Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) yang telah di serahkan kepada Terdakwa sebagai uang jaminan /DP masuk Secata TNI AD, ketika itu Saksi sampaikan bahwa Saksi tidak mengetahui masalah itu dan itu urusan keluarganya serta Saksi tidak mau ikut campur. 9. Bahwa dengan adanya permasalahan tersebut maka Saksi menghubungi Basi Intel Yon Zipur 10 Kostrad an. Sertu Santo, selanjutnya dilakukan pembicaraan dirumah Saksi, namun pada saat pembicaraan berlangsung , Saksi tinggal ke belakang rumah, tidak lama kemudian datang Kapten Czi Selamet Djoko Wahono Danki Zipur C Yon Zipur 10 Kostrad, selanjutnya orang tua Ahmad Sulton
22 mengadukan permasalahan tersebut kepada Kapten Czi Selamet Djoko Wahono namun tidak lama kemudian datang Terdakwa dan dalam pembicaraan tersebut yang Saksi dengar dari perkataan Terdakwa yaitu "ya sudah bu, kalau gak percaya, saya kembalikan saja, sudah tidak ada hubungan lagi", selanjutnya Saksi tidak mengikuti pembicaraan tersebut karena Saksi menjaga anak Saksi di belakang dan pada saat itu Kapten Czi Selamet Djoko Wahono mengatakan kepada Saksi agar tidak ikut-ikutan masalah ini, setelah selesai semuanya pergi meninggalkan rumah Saksi dan Saksi tidak mengetahui apa keputusannya saat itu. Atas keterangan seluruhnya. Saksi-4 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
Saksi
: : : : : : :
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
Intan Sari Azmi. Ibu Rumah Tangga. Pasuruan, 10 Juni 1987. Perempuan. Indonesia. Islam. Asrama Yonzipur 10 Kostrad JI. Sukarno Hatta Pasuruan.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekira sejak tahun 2005 di Pasuruan yang sekarang terikat dalam hubungan suami istri, sedangkan dengan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton kenal sejak sekira bulan Desember 2013 tetapi tidak ada hubungan keluarga dan dengan Serma Eko Cahyono kenal sejak sekira bulan Januari 2014 tetapi tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa sepengetahuan Saksi pada waktu Serma Eko Cahyono dan Terdakwa sebagai perantara untuk membantu memasukkan Saksi-2 menjadi anggota TNI AD melalui seleksi Cato PK TA. 2014 meminta uang kepada Saksi-1 berapa besamya tidak mengetahui setahu Saksi uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) saat itu Saksi disuruh Terdakwa yang menenima dari sebesar Rp 30.000000;- (tiga puluh juta rupiah) saat orang Saksi-1 menyerahkan uang kepada Serma Eko Cahyono di dalam Carefur Bukit Mas Surabaya. 3. Bahwa pada hari tanggal 17 Januari 2014 sekira pukul 19.30 Win saat Terdakwa yang sedang latihan di Raci Pasuruan menelpon Saksi yang mengatakan menyuruh Saksi untuk menerimakan uang sebesar Rp 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) dati Saksi-2 sdr Ahmad Sulton untuk pendaftaran Cata Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton. Selanjutnya tanggal 17 Januari 2014 Saksi menerima uang sebesar Rp 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) dari Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton disaksikan oleh Sdr Umar Faruq di depan toko Indomart Perumahan Karya Bakti Pasuruan, dengan bukti tanda terima yang ditandatangani oleh Saksi disaksikan oleh Sdr Umar Faruq. 4. Bahwa pada hari Selasa tanggal 21 Januari 2014 sekira pukul 12.00 WIB , bertempat di Food Cord Carefur Bukit Mas Surabayà Iantai 2, Saksi, Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan Sdr Umar Faruq dan adik-adiknya melihat Saksi-1 Sdr Robiatul Adawiyah menyerahkan uang sebesar Rp 30.000.00,- (tiga puluh juta rupiah) tunai secara langsung kepada Serma Eko Cahyono anggota Korem 084 / BJ Surabaya yang tidak disertai dengan tanda terima atau kwitansi
23 tanda terima uang. Uang tersebut akan dipergunakan untuk membantu masuk daftar anggota TNI AD melalui seleksi Cata sebagai uang tanda jadi yang akan di berikan kepada Pejabat pers dan Serma Eko Cahyono saat itu menyampaikan bahwa uang yang di serahkan tersebut masih kurang dan harus segera di transfer kekurangannya. 5. Bahwa Saksi pada tanggal 13 Januari 2014 dan 30 Januari 2014 pernah mengantarkan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton ke Bank BRI Pasuruan untuk mentransfer uang masing-masing sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) atas perintah Terdakwa karena Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton tidak tahu caranya mentransfer uang melalui atm, sehingga jumlah keseluruhannya adalah Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah). 6. Bahwa uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) yang diterimakan oleh Saksi di depan di pakai oleh Terdakwa di mana awalnya akan di serahkan kpada Serma Eko Cahyono, tetapi karena tiba-tiba orang tua Terdakwa telepon dan meminta bantuan uang sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) untuk perbaikkan atap rumah dan saat itu Terdakwa sedang memegang uang dari Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton sebesar Rp. 10.000.000,(sepuluh juta rupiah) sehingga diberikan kepada orang tuanya dengan maksud uang tersebut di pinjam sementara dengan harapan uang di kembalikan namun sampai saat ini belum dikembalikan. 7. Bahwa pada saat Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton mengikuti tes seleksi penerimaan Secata TNI tahun 2014, Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton sudah dinyatakan tidak lulus pada tahap tes kesehatan. 8. Bahwa setelah Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton tidak lulus tidak langsung pulang ke Pasuruan melainkan tinggal dirumah Saksi dan Terdakwa. Pada awalnya Terdakwa menyuruh Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton pulang tetapi Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton tidak mau karena uang yang sudah diberikan oleh Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah kepada Terdakwa belum dikembalikan. Selama Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton tinggal dirumah Saksi, Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton kerjanya hanya nonton tv, makan dan tidur tanpa dimintai biaya. 9. Bahwa setelah Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah mengetahui anaknya yaitu Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton tidak lulus dalam seleksi penerimaan Secata TNI AD meminta seluruh uangnya kembali yaitu dari Serma Eko Cahyono sebesar Rp 55.000.000,- (lima puluh lima juta rupiah) sudah dikembalikan tanggal 6 Mei 2014 dan Terdakwa Rp 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) baru dikembalikan tanggal 29 juni 2014 yaitu setelah Terdakwa dilaporkan ke Denpom oleh Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah pada tanggal 23 Juni 2014. 10. Bahwa selama Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton tinggal dirumah Saksi dan Terdakwa, Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah pernah datang untuk menanyakan keberadaan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton,dan jawaban Saksi “tidak ada sedang mengikuti tes di Malang” padahal saat itu Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton ada didalam rumah Saksi. Atas keterangan seluruhnya. Saksi-5 : Nama lengkap Pekerjaan
Saksi
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
: Umar Faruq. : Mahasiswa Unmer Pasuruan.
24 Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : :
Probolinggo, 13 Oktober 1993. Laki-laki. Indonesia. Islam. Jl. Ir. H. Juanda No 76 Ds/KeI Kepel Rt. 01 Rw.01 Kec. Bugul Kidul Kota Pasuruan.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa anggota Yonzipur 10 Kostrad Pasuruan sekira bulan Desember 2013 Sekira pukul 23.00 WIB bertempat di asrama Yonzipur 10 Kostrad Pasuruan dan tidak ada hubungan keluarga, sedangkan dengan Serma Eko Cahyono anggota Korem 084 Surabaya sekira bulan Januari 2014 pukul 12.00 WIB di dalam Careful Bukit Mas Lt.2 Surabaya melalui Terdakwa anggota Yonzipur 10 Kostrad Pasuruan dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa sekira bulan Nopember 2013 kakak Saksi yaitu Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton berolahraga di lapangan Markas Yonzipur 10 kostrad dalam rangka persiapan masuk Secata TNI AD, saat sedang lari-lari dilapangan tersebut berkenalan dengan Saksi-3 Serka Agus Fitrianto atau Pak Gogon anggota Yonzipur 10 Kostrad, kemudian Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton ditawari oleh Saksi-3 Serka Agus Fitrianto dapat membantu Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton masuk TNI AD. Saksi-3 Serka Agus Fitrianto melatih fisik Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton selama lebih kurang 1 (satu) bulan. Selanjutnya Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton menyampaikan kepada orangtua Saksi bahwa ada orang yang akan membantu Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton masuk TNI AD yaitu Saksi-3 Serka Agus Fitrianto sehingga kemudian keluarga Saksi sering berkunjung ke rumah Saksi-3 Serka Agus Fitrianto untuk bersilaturahmi sekaligus membahas membantu memasukan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton masuk TNI AD. 3. Bahwa sekira akhir Desember 2013 Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton bercerita tentang pertemuannya dengan Terdakwa yang katanya bisa membantu Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton masuk TNI AD. Kemudian keesokan harinya Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton juga bercerita kepada orang tua Saksi. Orang tua Saksi menanyakan mengapa kok pindah dari Saksi-3 Serka Agus Fitrianto, dijawab Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton “menurut Terdakwa, Saksi-3 Serka Agus Fitrianto banyak hutangnya dan Terdakwa sanggup untuk membantu memasukkan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton” sehingga orangtua menyetujui dan menyerahkan semua keputusannya kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton. 4. Bahwa selanjutnya orangtua Saksi mencarikan dana untuk Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton masuk TNI AD dengan cara menjual menjual sebidang tanah (sawah) yang kebetulan pembelinya adalah bude Saksi yaitu Sdri Saniah (kakak kandung dari Ayah Saksi) yang beralamat di Ds Pajarakan Kec Kraksaan Kab Probolinggo seharga Rp 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah). Pada awalnya yang mau mengambil uang pembayaran sawah tersebut adalah Saksi atau Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton bersama bapak Saksi, tetapi kemudian Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton menyarankan untuk faktor keamanan sebaiknya mengajak Terdakwa dengan cara menyewa kendaraan. Kemudian pada tanggal 14 Januari 2014 Saksi, Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah, Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, Sdri Nisak, Sdr Subadar beserta Terdakwa dan Sdri Intan dan anak-anaknya berangkat mengambil uang hasil penjualan sebidang tanah (sawah) ke Probolinggo. Setibanya di Probolinggo Sdri Saniah baru membayar
25 Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan kekurangannya menyusul. 5. Bahwa pada tanggal 17 Januari 2014 Terdakwa meminta uang kepada orangtua Saksi sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) sebagai tanda jadi memasukan menjadi TNI AD. Kemudian Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah menyerahkan kepada Saksi yang selanjutnya Saksi menemui Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan bersama-sama menuju ke depan toko Indomaret Perumahan Karya Bhakti Pasuruan untuk menemui Saksi-4 Sdri Intan, selanjutnya Saksi menyerahkan uang tersebut kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton di depan toko Indomaret Perumahan Karya Bhakti Pasuruan, dan uang tersebut diserahkan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton kepada Saksi-4 Sdri Intan disertai tanda terima. Uang tersebut diterima oleh Saksi-4 Sdri Intan karena disuruh oleh Terdakwa yang menurut Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, Terdakwa sedang latihan. 6. Bahwa kemudian pada tanggal 21 Januari 2014 sekira pukul 10,00 Wib Terdakwa datang kerumah Saksi menyampaikan kabar dari Serma Eko Cahyono bahwa disuruh untuk menambah lagi uang tanda jadi (DP) sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan Terdakwa juga menyarankan kepada orangtua Saksi untuk menyewa mobil lagi untuk berangkat ke Surabaya. Sekira pukul 12.00 Wib bertempat di Food court Carefour Bukit Mas Surabaya lantai 2 Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah menyerahkan langsung uang tunai sebesar Rp 30.000.000,- (Tiga puluh juta rupiah) kepada Serma Eko Cahyono anggota Korem 084 Surabaya yang disaksikan oleh Saksi, Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan Saksi-4 Sdri Intan, namun saat menerima uang tunai tersebut Serma Eko Cahyono tidak mau menandatangani kwitansi bermaterai Rp 6.000,- (enam ribu rupiah) yang telah disiapkan oleh Saksi dengan alasan akan datang kerumah orangtua Saksi untuk membuat surat perjanjian penandatangan kwitansi diatas materai. Serma Eko Cahyono juga mengatakan kalau uang tersebut akan dibagi-bagikan kepada panitia di Jakarta dan sudah ada rekomendasi dari Panglima sebanyak 36 (tiga puluh enam) dengan DP sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) termasuk didalamnya Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, dan yang belum menyerahkan uang tinggal Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton saja. 7. Bahwa selanjutnya Terdakwa meminta uang lagi beberapa kali yaitu pertama pada tanggal 30 Januari 2014 pukul 11.00 Wib Terdakwa datang kerumah Saksi menyampaikan bahwa Serma Eko Cahyono meminta uang lagi sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) karena yang mengetahui Norek Bank BRI Serma Eko Cahyono adalah Terdakwa akhirnya Saksi-2 diantar ke Bank BRI Pasuruan untuk mentransfer uang sebesar yang di minta dengan bukti terlampir. 8. Bahwa kedua tanggal 13 Pebruari 2014 pukul 10.00 Wib Terdakwa datang kerumah Saksi menyampaikan bahwa Serma Eko Cahyono meminta uang sebesar Rp 10.000.000,(Sepuluh juta rupiah) karena yang mengetahui Norek Bank BRI Serma Eko Cahyono adalah Terdakwa akhirnya Saksi-2 di antar ke Bank BRI Pasuruan untuk mentransfer uang sebesar yang di minta dengan bukti terlampir. 9. Bahwa ketiga tanggal 20 Pebruari 2014 pukul 19.00 WIB pada Saksi bersama Saksi-1 berada di Solo Serma Eko Cahyono datang kerumah dan saat itu ditemui Saksi-2 dan abah Saksi kemudian meminta uang sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) saat itu tidak di buatkar, bukti kwitansi.
26 10. Bahwa pada tanggal 23 Maret 2014 Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton mendaftarkan diri mengikuti seleksi Cata PK TNI AD melalui internet dan langsung menyerahkan persyaratan administrasinya ke Malang. Selanjutnya tanggal 2 April 2014 Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton berangkat ke Surabaya dan tanggal 3 April 2014 melaksanakan tes seleksi Cata PK TNI AD tingkat kesehatan. Kemudian Saksi tidak mengetahui lagi bagaimana hasil tesnya karena sejak seleksi kesehatan sampai dengan tanggal 25 April 2014 Saksi-2 Sdr Ahmad sulton tidak memberikan kabar ke keluarga, kalau ditelpon tidak diangkat dan SMS tidak pernah dibalas sehingga orangtua Saksi merasa cemas dan kuatir akan keselamatan saksi-2 Sdr Ahmad Sulton. 11. Bahwa pada saat Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton berangkat ke Surabaya untuk mengikuti tes Cata, Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dibekali uang sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) oleh orang tua Saksi untuk kebutuhan selama mengikuti kegiatan. 12. Bahwa orang tua Saksi menjadi bingung dengan keadaan tersebut, karena Terdakwa sering datang kerumah Saksi dan setiap Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah menanyakan kebedaraan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dijawab Terdakwa lagi tes sampai pantukhir, selanjutnya Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah mengataka kepada Terdakwa kalau ingin bicara melalui telpon, dijawab Terdakwa kalau sedang tes seluruh HP dikumpulkan sehingga tidak bisa di hubungi siapapun selama tes. 13. Bahwa selanjutnya Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah memberitahukan kepada Kopka Gatot Babinsa Koramil, tentang semua isi pembicaraan Terdakwa, kemudian Saksi diajak oleh Kopka Gatot untuk mengecek keberadaan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton di kantor Bela Negara dan di Dodikjur Malang, setelah dicek tidak ada nama Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan Kopka Gatot menyarankan agar laporan ke Danyon Zipur 10 Kostrad Pasuruan. 14. Bahwa pada tanggal 22 April sekira pukul 11.00 Wib Terdakwa datang lagi kerumah Saksi menemui Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah meminta uang tambahan sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah), Terdakwa menyampaikan bahwa uangnya kurang dan untuk menggenapi menjadi Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah). Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah sempat menanyakan keberadaan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, dijawab Terdakwa sudah ada di Malang dan terdakwa mengatakan kalau tidak ada uang maka Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton tidak akan lulus dan menyuruh Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah untuk meminjam uang kepada siapa saja. Permintaan Terdakwa tersebut tidak dipenuhi oleh Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah. 15. Bahwa pada tanggal 25 April 2014 sekira pukul 10.00 Wib Saksi-1 Sdri Rodiatul mendatangai rumah Terdakwa disambut oleh Saksi-4 Sdri Intan, saat ditanyakan tentang keberadaan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dijawab berada di Malang, lalu Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah mengatakan tidak ada setelah di cek Saksi dan Kopka Gatot. 16. Bahwa kemudian pada tanggal 25 April 2014 Saksi mengirimkan SMS kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton yang isinya menyuruh Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton pulang karena abahnya (bapak Abdul Rohim) sakit dengan harapan supaya cepat pulang, lalu sms tersebut dibalas “iya besok pulang”. Selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 26 April 2014 sekira pukul 06.00 Wib Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton pulang kerumah. Kemudian sekira pukul 16.00 diruang tamu
27 Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton menceritakan apa saja yang dikerjakannya sejak tanggal 2 April 2014 s.d 25 April 2014 sebagai berikut : Tanggal 23 Maret 2014 daftar cata di Ajenrem Malang dan mendapat nomor 0271. Tanggal 2 April 2014 berangkat kesurabaya dengan diantar oleh Terdakwa dan Saksi-4 Sdri Intan, setelah mengikuti tes kesehatan gugur di kesehatan mata. Setelah Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton gugur langsung menghubungi Terdakwa minta dijemput di Surabaya dan dibawa pulang ke rumah Terdakwa di asrama 10 Kostrad. Terdakwa mengancam Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton supaya tidak pulang dulu dan untuk sementara waktu tinggal dirumah Terdakwa. Bahwa selama berada di rumah Terdakwa, Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton tidak boleh memberitahukan keberadaannya kepada keluarga, kalau Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton mengatakan yang sebenarnya maka Terdakwa tidak akan bertanggungjawab. 17. Bahwa setelah mendengar cerita dari Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, pada tanggal 28 April 2014 Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah mengajak Saksi melaporkan Terdakwa ke Yonzipur 10 Kostrad, sebelumnya Saksi sudah menghubungi Kapten Slamet melalui telpon, kemudian diarahkan ke Staf-1 Intel dan diterima oleh Kapten Joko Dankinya Terdakwa, kemudian Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah menceritakan semua yang telah terjadi. Selanjutnya Terdakwa dipanggil berkaitan dengan masalah uang yang sudah dikeluarkan oleh Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah sebesar Rp 65.000.000,- (enam puluh lima juta rupiah), Terdakwa mengatakan kalau uang tersebut dipegang atau dibawa oleh serma Eko Cahyono sambil menunjukkan surat perjanjian yang dibuat oleh Serma Eko Cahyono tertanggal 14 April 2014. 18. Bahwa selanjutnya pada tanggal 6 Mei 2014 uang sebesar Rp 65.000.000,- (enam puluh lima juta rupiah) dikembalikan kepada Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah sebesar Rp 55.000.000,- (Lima puluh lima juta rupiah) disertai tanda terima (kwitansi), sedangkan sisanya sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dipakai Terdakwa dan Terdakwa berjanji akan mengembalikan paling lambat tanggal 5 Juni 2014 sebagimana tertuang dalam surat perjanjian tertanggal 12 Mei 2014. 19. Bahwa dikarenakan sampai dengan tanggal 5 Juni 2014 Terdakwa belum juga mengembalikan uang yang telah digunakannya kepada Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah, maka pada tanggal 23 Juni 2014 Saksi mengatarkan Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah melaporkan Terdakwa ke Denpom untuk diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. 20. Bahwa pada tanggal 29 Juni 2014 Terdakwa mengembalikan uang milik Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah sebesar Rp 10.000.000,(sepuluh juta rupiah) dan telah dibuat surat pernyataan damai tertanggal 29 Juni 2014 yang ditandatangani oleh Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan Terdakwa. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian. Adapun hal yang disangkal sebagai berikut : Bahwa Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton tinggal dirumah Terdakwa atas kemauannya sendiri bukan disembunyikan oleh Terdakwa.
28 Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi tetap pada keterangannya. Menimbang
: Bahwa didalam sidang Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2003 melalui pendidikan Secata PK di Depo Secata Magetan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, dilanjutkan dengan kecabangan Susjurta, setelah lulus ditempatkan di Yonzipur 10 Kostrad dan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Praka NRP 31030654171183. 2. Bahwa Terdakwa penah melaksanakan operasi militer berupa Satgas Penanggulangan Bencana Alam di Aceh pada tahun 2005. 3. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton pada bulan Nopember 2013 ketika yang bersangkutan sedang latihan fisik berupa Iari, push up, dan sit up dilapangan Yonzipur 10 Kostrad Pasuruan, sedangkan dengan Serma Eko Cahyono sejak sekira bulan Desember 2013 ketika upacara Hari Juang Kartika. 4. Bahwa pada sekira bulan Nopember 2013 ketika Terdakwa sedang main bola dilapangan Yonzipur 10 Kostrad Pasuruan, Terdakwa melihat Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton sedang latihan fisik berupa Iari, push up, dan sit up, kemudian Terdakwa bertanya “Le, mau daftar ya” dijawab Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton “ya om” lalu Terdakwa Tanya lagi “yang bawa siapa” dijawab “ada” , Terdakwa terus mendesak akhirnya Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton mengaku bahwa yang membawa adalah Saksi-3 Serka Agus Fitrianto Ba Yonzipur 10 Kostrad, kemudian Terdakwa menyampaikan bahwa sepengetahuan Terdakwa Saksi-3 Serka Agus Fitrianto tidak punya jalan untuk membawa orang masuk tentara dan sering menipu, sehingga Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton menjadi ragu-ragu dengan Saksi-3 Serka Agus Fitrianto. Selanjutnya saksi-2 Sdr Ahmad Sulton meminta bantuan Terdakwa untuk membantunya dan Terdakwa menjanjikan apabila ada orang yang bisa membantu akan diberitahukan kepada Saksi-2 sdr Ahmad Sulton, kemudian Terdakwa memberikan nomor HP nya kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton. 5. Bahwa pada bulan Desember 2013 ketika Terdakwa sedang melaksanakan upacara hari Juang Kartika di lapangan upacara Kodam V/Brw, secara kebetulan bertemu dengan Serna Eko Cahyono, dan yang bersangkutan menawarkan diri apabila ada rekan atau saudara yang ingin masuk menjadi anggota TNI-AD bisa membantu meluluskan sambil memberikan nomor Hpnya 081230266481. 6. Bahwa pada bulan Januari 2014 Terdakwa menghubungi Saksi-2 menyampaikan bahwa ada orang yang bisa membawa dan Terdakwa sanggup mengantarkan dan mengenalkannya namun masalah pembicaraan untuk masuk menjadi Tentara silakan di bicarakan sendiri. Selanjutnya Terdakwa SMS ke HP Serma Eko Cahyono, Terdakwa sampaikan bahwa Saksi-2 Sdr Ahmad sulton yang ingin masuk Tentara selanjutnya Serma Eko Cahyono menelepon Terdakwa, ketika itu Serma Eko Cahyono mengatakan sedang bermain tenis bersama Pejabat Kodam V/Brw dan menjelaskan untuk masuk menjadi tentara agar di siapkan terlebih dahulu uang muka/ tanda jadi Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan apa bila lulus tambah lagi Rp 60.000.000,- (enam putuh juta rupiah) selanjutnya menyuruh Terdakwa dan Saksi-2 bertemu di Surabaya sambil membawa uang 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) berikut kartu keluarga (KK) dan (KTP) calon.
29 7. Bahwa pada tanggal 14 Januari 2014 pukul 06.00 Wib, Terdakwa bersama Saksi-4 Sdr Intan dan anak Terdakwa kerumah Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan ketemu Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah ketika itu Terdakwa meyakinkan bahwa Saksi-3 Serka Agus Fitrianto adalah penipu, kemudian Terdakwa menawarkan kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton bahwa ada orang yang sanggup membantu yaitu Serma Eko Cahyono anggota Jasdam V/Brw dan sebagai tanda jadinya di perlukan uang Rp 10.000.000,-(sepuluh juta rupiah) dan apa bila lulus di tambah lagi Rp.60. 000.000,- (enam puluh juta rupiah) dan apa bila tidak lulus uang akan di kembalikan seluruhnya dan di sanggupi oleh Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah, setelah ada kesepakatan, akhirnya Terdakwa pulang. 8. Bahwa pada tanggal 17 Januari 2014 Terdakwa di telepon oleh Serma Eko Cahyono menanyakan tindak Ianjutnya dan menyuruh Terdakwa meminta uang kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dijawab Terdakwa bahwa Terdakwa masih komunikasi dengan keluarga Saksi-2, namun karena pada saat itu Terdakwa sedang latihan (LATORSAR) di Raci Pasuruan, selanjutnya Terdakwa menelpon Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton lalu Terdakwa katakan agar disiapkan uang Rp 10.000.000,(sepuluh juta rupiah) karena Serma Eko Cahyono sudah memintanya dan di sanggupi oleh Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, kemudian Terdakwa menyuruh agar di serahkan kepada Saksi-4 Sdri Intan. Kemudian Saksi-4 Sdri Intan menelpon Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, selanjutnya uang tersebut di serahkan tunai oleh Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton kepada Saksi-4 Sdri Intan di depan lndomaret Pasuruan pada tanggal 12 Januari 2014 selanjutnya Terdakwa perintahkan Saksi-4 Sdri Intan untuk menyimpan uang tersebut. 9. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 18 Januari 2014 Terdakwa di telpon oleh Serma Eko Cahyono menyampaikan bahwa hari ini juga di tunggu di Surabaya, selanjutnya Terdakwa bersama Saksi-2 menuju ke Surabaya, dengah membawa uang 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) yang sebelumnya di serahkan oleh Saksi-2 Sdr Ahmad Sultonkepada Saksi-5, setelah tiba di Mahkodam V/Brw Terdakwa menelpon Serma Eko Cahyono namun Terdakwa di perintahkan agar jangan di Kodam V/Brw dan di arahkan di Carefur Bukit Mas Surabaya. 10. Bahwa selanjutnya Terdakwa menunggu di pinggir jalan depan Carefur Bukit Mas Surabaya, kira-kira dua jam kemudian Serma Eko Cahyono datang sendiri menemui Terdakwa, selanjutnya Terdakwa di ajak masuk ke warung soto depan Carefour, di tempat tersebut Terdakwa sampaikan bahwa kedatangan Terdakwa untuk menindak lanjuti pembicaraan sebelumnya yaitu meminta tolong membantu Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton yang ingin masuk menjadi tentara sambil mengenalkan dengan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton. 11. Bahwa pada saat itu Serma Eko Cahyono menyampaikan apabila adik kandung sendiri biayanya Iebih murah namun apabila orang lain selisihnya antara Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) sampai dengan Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) , kemudian Serma Eko Cahyono meminta kartu keluarga dan KTPnya Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton , selanjutnya Terdakwa menanyakan masalah uang muka / tanda jadi yang rencananya akan Terdakwa serahkan uang Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), namun dijawab oleh Serma Eko Cahyono, sebagai tanda jadinya sebesar Rp 30.000.000,(tiga puluh juta rupiah) sehingga Terdakwa kaget karena perjanjian awal bahwa uang muka/tanda jadinya Rp 10.000.000, (sepuluh juta rupiah) namun dijawab oleh Serma Eko Cahyono bahwa alasannya
30 orang yang akan dimintai tolong meminta Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah). 12. Bahwa karena ada perubahan uang muka dan Rp 10.000.000,(sepuluh juta rupiah) menjadi Rp 30.000.000,-(tiga puluh juta rupiah) maka Terdakwa sampaikan kepada Serma Eko Cahyono akan Terdakwa bicarakan lagi dengan keluarganya dan akhirnya Terdakwa dan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton pulang, selanjutnya Terdakwa antarkan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton kerumahnya namun karena pada saat itu orang tuanya tidak ada maka Terdakwa belum sempat menyampaikan hasil pembicaraan dengan Serma Eko Cahyono ketika di Surabaya. 13. Bahwa sekira bulan Januari 2014 di Terdakwa ditelpon oleh orangtua Terdakwa meminta bantuan pinjaman uang sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) untuk perbaikan atap rumah yang rusak dan disanggupi Terdakwa Rp 10.000.000,- (sepuluh juta) saja, selanjutnya uang tersebut oleh Terdakwa diantar sendiri kerumah orangtua Terdakwa di Sumenep. 14. Bahwa pada hari Rabu tanggal 29 Januari 2014 Terdakwa ditelpon oleh Serma Eko Cahyono mengatakan meminta uang kepada Terdakwa sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) yang akan digunakan untuk mempermudah seleksi, selanjutnya Terdakwa sampaikan kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan ternyata juga sudah ditelpon oleh Serma Eko Cahyono. 15. Bahwa pada hari Kamis tanggal 30 Januari 2014 sekira pukul 14.00 Wib Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton mengirimkan uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), namun karena Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton tidak bisa mengirimkan uang dengan cara ditransfer maka Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton meminta tolong Saksi-4 Sdri Intan membantu mengirimkan uang tersebut. Selanjutnya Terdakwa dan Saksi-4 Sdri Intan pergi ke BRI cabang Pasuruan, kemudian Saksi-4 Sdri Intan menulis di slip penyetoran uang ditujukan ke rekening BRI milik Serma Eko Cahyono norek 032801035520502 selanjutnya ditandatangani oleh Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, selanjutnya uang tersebut disetorkan sendiri oleh Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton ke kasir. 16. Bahwa pada hari Kamis tanggal 13 Pebruari 2014 sekira pukul 11.00 Wib Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton kembali mengirimkan uang kepada Serma Eko Cahyono ke norek yang sama dibantu oleh Saksi-4 Sdri Intan. 17. Bahwa pada bulan Pebruari 2014 Terdakwa ditelpon oleh Serma Eko Cahyono, tujuannya memita uang sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) yang akan digunakan untuk mempermudah seleksi, selanjutnya Terdakwa kerumah Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan bertemu dengan Sdri Robiatul Adawiyah, kemudian Terdakwa menyampaikan bahwa Serma Eko Cahyono meminta uang sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan disanggupi. Selanjutnya Terdakwa pulang dan menelpon Serma Eko Cahyono kalau permintaannya tersebut disanggupi dan Terdakwa menyampaikan bahwa besok Terdakwa bersama keluarga Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton akan menyerahkan uang sesuai permintaan Serma Eko Cahyono, saat itu Serma Eko Cahyono menyampaikan agar penyerahan uang tersebut dilakukan di Food Court Carefour Bukit Mas Surabaya. 18. Bahwa selanjutnya keesokan harinya sekira pukul 10.00 Wib Terdakwa bersama Saksi-4 Sdri Intan, Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah, Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, Saksi-5 Sdr Umar Faruq, Sdri Khoirunisa Sdr Muhammad Subadar berangkat menuju ke Surabaya
31 dengan menggunakan mobil rental, selanjutnya sekira pukul 13.00 Wib tiba di Carefour Bukit Mas Surabaya dan sudah ditunggu Serma Eko Cahyono bersama anaknya di Food court lantai 2. Pada saat itu Terdakwa menanyakan kepada Serma Eko Cahyono kenapa menyerahkannya di Carefour dan tidak dirumah saja, dijawab oleh Serma Eko Cahyono apabila diserahkan di rumah tidak enak sama tetangga, kemudian Terdakwa bertanya lagi bagaimana jika tidak lulus, dijawab oleh Serma Eko Cahyono uang tersebut akan dikembalikan seluruhnya. Terdakwa juga menyampaikna kepada Serma Eko Cahyono bahwa Terdakwa hanya mendampingi keluarga Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton menyerahkan uang tersebut. Saat penyerahan uang tidak disertai dengan tanda terima namun Serna Eko Cahyono sempat menyampaikan bahwa suatu saat akan kerumah Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton untuk menyerahkan kwitansi tanda terima uang sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah). 19. Bahwa pada bulan Maret 2014 Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton mendaftar Secata Gel I TA 204 di Ajenrem Malang dan menginformasikan kepada Terdakwa, Terdakwa langsung menghubungi Serma Eko Cahyono dan bertanya kapan dimulai seleksinya, dijawab Serma Eko Cahyono tesnya dimulai tanggal 8 April 2014, ternyata tidak benar informasinya. Kemudian Terdakwa menyelidiki dan akhirnya mengetahui kalau Serma Eko Cahyono bukan lagi anggota jasdam Kodam V/Brawijaya lagi tetapi sudah pindah ke Korem 084/BJ Surabaya, sehingga Terdakwa meminta kepada Serma Eko Cahyono agar dibatalkan saja dan meminta uang dikembalikan. Serma Eko Cahyono setuju dan berjanji akan mengembalikan, kemudian minta Terdakwa agar menunggu di stasiun Semut Surabaya, tapi Serma Eko Cahyono tidak datang. Sampai akhirnya Terdakwa bertemu lagi dengan Serma Eko Cahyono di Korem 084/BJ diruangan Kasi Ops rem 084/BJ dalam rangka mediasi. 20. Bahwa kemudian tanggal 3 April 2014 Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton melaksanakan tes kesehatan dan hasilnya dinyatakan tidak lulus pada kesehatan mata dan menyampaikan kepada Terdakwa, kemudian langsung dijemput oleh Terdakwa dan dibawa pulang kerumah Terdakwa. Sesampainya di Rumah Terdakwa, Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton disuruh Terdakwa agar pulang saja ke Pasuruan dulu, nanti uangnya yang dibawa oleh Serma Eko Cahyono tersebut Terdakwa yang mengurus, Terdakwa tidak mau dengan alasan malu kepada keluarga dan tetangga karena tidak lulus, sehingga Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton minta tetap tinggal dirumah Terdakwa. 21. Bahwa Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton berada di rumah Terdakwa sampai dengan tanggal 25 April 2014, adapun kegiatan Saksi-2 sdr Ahmad Sulton hanya nonton tv, makan dan tidur saja dan tidak pernah keluar rumah alasannya malu dan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton sering menerima telpon dari orangtuanya tapi tidak berani angkat dengan alasan malu dan takut sama orangtuanya. Selama Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton tinggal dirumah Terdakwa secara cuma-cuma. 22. Bahwa pada tanggal 14 April 2014 Terdakwa bersama Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton menghadap Kasiopsrem 084/BJ tujuannya menyelesaikan permasalahan Terdakwa dengan Serma Eko Cahyono, setelah dipertemukan oleh Letkol Inf Fikri, Terdakwa meminta kepada Serma Eko Cahyono agar mengembalikan uang Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton namun belum bisa dan berjanji akan mengembalikan paling lambat tanggal 25 April 2014 dan tidak ditepati juga tetapi petunjuk Kasiopsrem 084/BJ agar Terdakwa mengambil uang tersebut di staf intel Kodam V/Brawijaya.
32 23. Bahwa selanjutnya tanggal 6 Mei 2014 Terdakwa bersama Lettu Czi Agus, Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah menghadap Mayor Inf Rozi di Staf intel Kodam V/Brawijaya, kemudian Serka Nanang atas perintah Mayor Inf Rozi menyerahkan uang sebesar Rp 55.000.000,- (Lima puluh lima juta rupiah) kepada Saksi-1 Sdr Rodiatul Adawiyah disertai dengan surat pernyataan, namun saat itu Serma Eko Cahyono tidak ada. 24. Bahwa sisanya Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) yang telah digunakan Terdakwa untuk memperbaiki atap rumah orang tua Terdakwa, akan dikembalikan oleh Terdakwa kepada Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah, namun karena belum juga dikembalikan akhirnya Terdakwa berjanji akan mengembalikan paling lambat tanggal 5 Juni 2014 sebagaimana tertuang dalam surat perjanjian yang ditandatangani Terdakwa tanggal 12 Mei 2014. 25. Bahwa Terdakwa telah merubah surat perjanjian yang ditandatangani Serma Eko Cahyono yang isinya semula tertulis Rp 55.000.000,- (lima puluh lima juta rupiah) diubah menjadi Rp 65.000.000,- (enam puluh lima juta rupiah) tujuannya adalah untuk menutupi uang telah Terdakwa pakai dan rencananya akan Terdakwa bebankan kepada Serma Eko Cahyono, sedangkan untuk surat pernyataan tertanggal 7 Mei 2014 tujuannya adalah Terdakwa minta tolong kepada Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah agar merekayasa seolah-olah Terdakwa sudah mengembalikan uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) supaya tidak diproses oleh satuan Terdakwa, tetapi akhirnya pada tanggal 23 Juni 2014 Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah melaporkan Terdakwa ke Denpom untuk diselesaikan melalui proses hukum. 26. Bahwa pada tanggal 29 Juni Terdakwa mengembalikan uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah dan telah meminta maaf secara langsung kepada Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah serta telah berdamai dengan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton sebagaimana tertuang dalam Surat pernyataan damai tertanggal 29 Juni 2014. Menimbang
: Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim dalam sidang berupa : Surat-surat : 1. 1 (satu) lembar nota tanda terima uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepluh juta rupiah) dari Sdr. Ahmad Sulton kepada Sdri. Intan Sari Azmi tanggal 17 Januari 2014. 2. 1 (satu) lembar slip penyetoran uang dari Sdr. Ahmad Sulton ke rekening Bank BRI milik Serma Eko Cahyono tanggal 30 Januari 2014 sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah). 3. 1 (satu) lembar slip penyetoran uang dari Sdr. Ahmad Sulton ke Rekening Bank BRI milik Serma Eko Cahyono tanggal 13 Pebruari 2014 sebesar Rp 10.000.000,-(sepuluh juta rupiah). Barang bukti no 1 s.d 3 merupakan bukti telah adanya pemberian /pengiriman sejumlah uang dari Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton kepada Terdakwa maupun Serma Eko Cahyono dengan alasan uang tersebut akan digunakan untuk mempermudah masuk TNI AD dan sebagai uang muka. 4. 1 (satu) lembar kwitansi pengembalian uang dari Serma Eko Cahyono kepada Sdri. Robiatul Adawiyah tanggal 6 Mei 2014 sebesar Rp. 55.000.000 (lima puluh lima juta rupiah), yang
33 membuktikan bahwa Serma Eko Cahyono telah mengembalikan uang yang pernah dimintanya dari Saksi-1 Sdri rodiatul Adawiyah yang diterimanya secara tunai maupun di transfer melalui rekening BRI milik Serma Eko Cahyono. 5. 1 (satu) lembar Surat Perjanjian antara Serma Eko Cahyono dengan Praka Muhamad Sori tertanggal 14 April 2014, yang merupakan bukti bahwa Serma Eko Cahyono bertanggungjawab akan mengembalikan uang yang telah diterimanya dari Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah dengan alasan untuk mempermudah masuk TNI AD. 6. 1 (satu) lembar Surat Pernyataan Sdri. Robiyatul Adawiyah tertanggal 7 Mei 2014, yang membuktikan bahwa Terdakwa telah merekayasa telah melakukan pembayaran kepada Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah padahal sesungguhnya Terdakwa belum membayarkan. 7. 1 (satu) lembar Surat perjanjian Praka Muhamad Sori dengan Sdr Umar Faruq tertanggal 12 Mei 2014, yang membuktikan bahwa Terdakwa berjanji akan mengembalikan uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) paling lambat tanggal 5 Juni 2014 dengan segala akibatnya. 8. 1 (satu) lembar Surat Pernyataan Sdri. Robiyatul Adawiyah bulan Mei 2014, yang membuktikan bahwa Saksi-1 Sdri Rodiatul adawiyah memang telah menerima pengembalian uang sebesar Rp 55.000.000,- (lima puluh lima juta rupiah) dari Serma Eko Cahyono. 9. 1 (satu) lembar Surat Perjanjian Praka Muhamad Sori dengan Sdr. Ahmad Sulton tertanggal 29 Juni 2014 tentang pengembalian uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), yang merupakan bukti bahwa Terdakwa telah mengembalikan uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan telah ada perdamaian antara Terdakwa dengan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton. 10. 1 (satu) lembar surat permohonan menjadi Prajurit Sukarela TNI-AD. 11.
1 (satu) lembar surat pernyataan belum pernah nikah.
12.
2 (dua) lembar Daftar Riwayat hidup.
13.
6 (enam) lembar ijazah.
14.
1 (satu) lembar Kartu Keluarga.
15.
1 (satu) lembar surat keterangan catatan polisi.
16.
1 (satu) lembar Kartu Tanda Penduduk.
17.
1 (satu) lembar Kutipan Akte Kelahiran.
18.
1 (satu) lembar Surat Persetujuan orang tua / WaIi.
19.
1 (satu) lembar Formulir Penerimaan Tamtama AD TA 2014.
20.
1 (satu) lembar Surat Pendaftaran.
21.
1 (satu) lembar permohonan menjadi Prajurit Sukarela TNI AD.
22.
1 (satu) lembar bio data calon.
23.
1(satu) lembar surat perjanjian ikatan dinas pertama
Barang bukti no 10 s.d 23 merupakan bukti Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton telah mendaftarkan diri dan mengikuti seleksi penerimaa Cata PK TNI AD TA 2014 dengan cara melengkapi persyaratan administrasi yang telah ditentukan oleh panitia pelaksana.
34 Yang kesemuanya telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatanyang didakwakan kepada Terdakwa. Menimbang
: Bahwa terlebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi sangkalan Terdakwa terhadap keterangan para saksi, yaitu : Sangkalan Terdakwa terhadap keterangan Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah, Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan Saksi-5 Sdr Umar Faruq pada intinya sebagai berikut: Bahwa Terdakwa tidak pernah menahan atau menyembunyikan Sdr Ahmad Sulton dirumahnya, Sdr Ahmad Sulton tinggal dirumah Terdakwa selama 22 (dua puluh dua) hari adalah atas kemauan Sdr Ahmad Sulton sendiri dengan alasan malu pulang kerumah karena gagal/tidak lulus. Bahwa atas sangkalan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa sangkalan Terdakwa terhadap keterangan Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah, Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan Saksi-5 Sdr Umar Faruq yang menyatakan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton telah ditahan untuk tinggal dirumah Terdakwa selama 22 (dua puluh dua ) hari adalah merupakan satu keterangan karena berasal dari keterangan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, dan pada saat persidangan Saksi-2 sdr Ahmad Sulton secara jelas menerangkan bahwa alasan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton tidak segera pulang karena Terdakwa belum mengembalikan uang yang telah diserahkan Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah kepada Terdakwa dan Serma Eko Cahyono yang keseluruhannya berjumlah sebesar Rp 65.000.000,- (enam puluh lima juta rupiah) , kemudian Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton merasa malu dan takut kepada kedua orangtuanya karena tidak lulus pada tahap kesehatan. Sedangkan keterangan Terdakwa bersesuaian dengan keterangan Saksi-4 Sdri Intan. Oleh karenanya Majelis berpendapat sangkalan Terdakwa dapat diterima.
Menimbang
: Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan para Saksi serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2003 melalui pendidikan Secata PK di Depo Secata Magetan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, dilanjutkan dengan kecabangan Susjurta, setelah lulus ditempatkan di Yonzipur 10 Kostrad dan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Praka NRP 31030654171183. 2. Bahwa benar Terdakwa penah melaksanakan operasi militer berupa Satgas Penanggulangan Bencana Alam di Aceh pada tahun 2005. 3. Bahwa benar pada awalnya Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton kenal dengan Saksi-3 Serka Agus Fitrianto anggota Yonzipur 10 Kostrad Pasuruan melalui teman Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton yang bernama Sdr Adit yang menyarankan apabila ingin menjadi anggota TNI AD
35 melalui Saksi-3 Serka Agus Fitrianto. Selanjutnya pada bulan Januari 2014 Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton diajak Sdr Adit ke rumah Saksi-3 Serka Agus Fitrianto, saat itu Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton menyampaikan keinginannya menjadi Anggota TNI AD kepada Saksi-3 Serka Agus Fitrianto. Kemudian Saksi-3 Serka Agus Fitrianto menyarankan agar Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton melakukan latihan fisik seperti lari, push up, pull up dan sit up dilapangan Yonzipur 10 Kostrad dan menyuruh agar orang tua Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton datang kerumah Saksi-3 Serka Agus Fitrianto supaya saling kenal. Selanjutnya pada malam harinya Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton mengajak orang tuanya kerumah Saksi-3 Serka Agus Fitrianto, pada pertemuan itu Saksi-3 Serka Agus Fitrianto mengatakan kepada orang tua Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton jika Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton ingin menjadi anggota TNI agar menyiapkan uang sebesar Rp 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) dan uang muka sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), orangtua Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton menyanggupinya. 4. Bahwa benar beberapa hari kemudian Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton bersama Saksi-5 Sdr Umar Faruq datang lagi kerumah Saksi untuk meminta penjelasan administrasi pendaftaran Secata TNI AD yang harus dipersiapkan, Saksi-3 Serka Agus Fitrianto menjelaskan bahwa yang diperlukan adalah SKCK, KTP, KK, Akte kelahiran dan foto copy ijazah yang dilegalisir dan Saksi juga menyarankan agar Saksi-2 Sdr saja Ahmad Sulton latihan fisik. 5. Bahwa benar pada bulan Desember 2013 sekira pukul 08.00 WIB, Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton bersama Sdr Umar Faruq datang kerumah Saksi-3 Serka Agus Fitrianto yang bertujuan meminta totong untuk menguruskan SKCK tersebut di Polres Pasuruan, selanjutnya Saksi-3 Serka Agus Fitrianto menguruskan SKCK tersebut di Polres Pasuruan, setelah selesai SKCK tersebut diserahkan kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton. 6. Bahwa benar sekira bulan Nopember 2013 ketika Terdakwa sedang main bola dilapangan Yonzipur 10 Kostrad Pasuruan, Terdakwa melihat Saksi-2 sdr Ahmad Sulton sedang latihan fisik berupa Iari, push up, dan sit up, kemudian Terdakwa bertanya “Le, mau daftar ya” dijawab Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton “ya om” lalu Terdakwa tanya lagi “yang bawa siapa” dijawab “ada” , Terdakwa terus mendesak akhirnya Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton mengaku bahwa yang membawa adalah Saksi-3 Serka Agus Fitrianto Ba Yonzipur 10 Kostrad, kemudian Terdakwa menyampaikan bahwa sepengetahuan Terdakwa Saksi-3 Serka Agus Fitrianto tidak punya jalan untuk membawa orang masuk tentara dan sering menipu, sehingga Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton menjadi ragu-ragu dengan Saksi-3 Serka Agus Fitrianto. Selanjutnya Saksi ditanya oleh Terdakwa mau daftar dimana, dijawab Saksi “dijawa saja”. Kemudian Saksi mengatakan agar Terdakwa ke rumah Saksi saja untuk meyakinkan orangtua Saksi kalau Terdakwa bisa ngurus. Selanjutnya Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton meminta bantuan Terdakwa untuk membantunya dan Terdakwa menjanjikan apabila ada orang yang bisa membantu akan diberitahukan kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, kemudian Terdakwa memberikan nomor HP nya kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton. 7. Bahwa benar sekira pada bulan Desember 2013 ketika Terdakwa sedang melaksanakan upacara hari Juang Kartika di lapangan upacara Kodam V/Brw, secara kebetulan Terdakwa bertemu dengan Serma Eko Cahyono yang menawarkan diri apabila ada rekan atau saudara yang ingin masuk menjadi anggota TNI-AD
36 Serma Eko Cahyono bisa membantu meluluskan sambil memberikan nomor Hpnya 081230266481. 8. Bahwa benar sekira pada bulan Januari 2014 Terdakwa menghubungi Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton menyampaikan bahwa ada orang yang bisa membawa dan Terdakwa sanggup mengantarkan dan mengenalkannya. Selanjutnya Terdakwa SMS ke HP Serma Eko Cahyono dan menyampaikan kalau Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton ingin masuk Tentara. Kemudian Serma Eko Cahyono menelepon Terdakwa, ketika itu Serma Eko Cahyono mengatakan sedang bermain tenis bersama Pejabat Kodam V/Brawijaya dan membicarakan hal yang perlu dipersiapkan oleh Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton. Kemudian Serma Eko Cahyono meminta Terdakwa untuk mengenalkan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton kepada Serma Eko Cahyono. Sebelum Terdakwa mengenalkan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, Terdakwa mengatakan untuk masuk menjadi tentara agar Saksi-2 Sdr Ahmad Sulkton menyediakan uang muka/ tanda jadi Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan apa bila lulus tambah lagi Rp 60.000.000,- (enam putuh juta rupiah). 9. Bahwa benar pada tanggal 14 Januari 2014 pukul 06.00 Wib, Terdakwa bersama Saksi-4 Sdr Intan dan anak Terdakwa kerumah Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan ketemu Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah ketika itu Terdakwa meyakinkan bahwa Saksi-3 Serka Agus Fitrianto adalah penipu, kemudian Terdakwa menawarkan kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton bahwa ada orang yang sanggup membantu yaitu Serma Eko Cahyono anggota Jasdam V/Brw dan sebagai tanda jadinya di perlukan uang 10.000.000,-(sepuluh juta rupiah) dan apa bila lulus di tambah lagi Rp.60. 000.000,- (enam puluh juta rupiah) dan apa bila tidak lulus uang akan di kembalikan seluruhnya dan Terdakwa juga mengatakan telah meminta tolong kepada dankinya yang bernama Kapten Czi Joko yang punya adik namanya Serma Eko Cahyono yang berdinas di Kodam V/Brawijaya sebagai pelatih tenis dan merupakan panitia penerimaan seleksi tentara. Dengan adanya janji-janji Terdakwa tersebut orangtua Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton yaitu Sdri Rodiatul Adawiyah tertarik dan menyanggupinya, selanjutnya Terdakwa dan keluarganya pulang. 10. Bahwa benar kemudian Terdakwa mengajak Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton ke Surabaya untuk bertemu dengan Serma Eko Cahyono di salah satu rumah makan di pinggir jalan dekat Carefour Bukit Mas Surabaya, di tempat tersebut Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan Serma Eko Cahyono saling berkenalan dan yang dibicarakan pada saat itu Serma Eko Cahyono memberikan janji bisa meluluskan menjadi anggota TNI karena yang bersangkutan memiliki akses ke para pejabat Kodam V/Brw serta sering membantu orang masuk TNI AD dan selalu lulus serta mengaku sebagai Ketua Panitia seleksi Jasmani dan Kesehatan, sehingga Saksi tertarik untuk mendaftarkan diri menjadi angota TNI AD karena di janjikan lulus dan pada saat itu Saksi diminta foto copy akte kenal lahir dan kartu keluarga juga menjanjikan apabila tidak lulus uang akan dikembalikan sepenuhnya, setelah itu Saksi dan Terdakwa kembali ke Pasuruan. 11. Bahwa benar setelah Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah dan Sdr-2 Ahmad Sulton mempercayai sepenuhnya kepada Terdakwa, selanjutnya Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawityah dan suaminya (Bapak Abdul Rohim) bermusyawarah untuk mencarikan dana/uang untuk memasukkan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton masuk TNI AD melalui perantara Terdakwa dengan jalan menjual sebidang tanah (sawah) yang kebetulan pembelinya masih saudara sendiri yaitu Sdri Saniah kakak kandung dari suami Saksi 1 Sdri Rodiatul Adawiyah alamat Ds.
37 Pajarakan, Kec. Kraksaan Kab. Probolinggo seharga Rp 80.000.000,(delapan puluh juta rupiah) yang uangnya baru akan dibayarkan pada bulan Januari 2014. 12. Bahwa benar kemudian pada tanggal 14 Januari 2014 sekira pukut 08.00 Wib Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah, Bapak Abdul Rohim, Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, Saksi-5 Sdr Umar Faroq, Sdri Nisak dan Sdr Subadar bersama Terdakwa dan Saksi-4 Sdri Intan dan anak-anaknya berangkat mengambil uang hasil penjualan sebidang tanah (sawah) dirumah Sdri Saniah mengendarai mobil carteran. Terdakwa menawarkan diri untuk mendampingi menemani pengambilan uang tersebut. Sesampainya di Probolinggo pukul 09.00 Wib dan saat itu Sdri Saniah memberikan uang sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dulu sedangkan kekurangannya menyusul. 13. Bahwa benar pada tanggal 17 Januari 2014 Terdakwa di telepon oleh Serma Eko Cahyono menanyakan tindak Ianjutnya dan menyuruh Terdakwa meminta uang kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), dijawab Terdakwa bahwa Terdakwa masih komunikasi dengan keluarga Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, namun karena pada saat itu Terdakwa sedang latihan (Latorsar) di Raci Pasuruan, selanjutnya Terdakwa menelpon Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton mengatakan agar menyiapkan uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) karena Serma Eko Cahyono sudah memintanya dan di sanggupi oleh Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, kemudian Terdakwa menyuruh Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton agar menyerahkan uang tersebut kepada Saksi-4 Sdri Intan. Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton langsung menelpon Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah mengenai permintaan Terdakwa, lalu Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah meminta Saksi-5 Sdr Umar Faruq menyerahkan uang Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton. 14. Bahwa benar pada tanggal 17 Januari 2014 sekira pukul 19.30 Wib, Terdakwa juga menelpon Saksi-4 Sdr Intan untuk menerimakan uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dari Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton untuk biaya pendaftaran Cata TNI AD Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton. Selanjutnya Saksi-4 Sdri Intan janjian dengan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton ketemu di depan toko Indomaret Perumahan Karya Bhakti Pasuruan. Sesampainya di depan toko Indomaret Perumahan Karya Bhakti Pasuruan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton disaksikan Saksi-5 Sdr Umar Faruq menyerahkan uang tunai sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Saksi-4 Sdri Intan disertai tanda terima uang. Setelah Saksi-4 Sdri Intan menerima uang dari Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, langsung menelpon Terdakwa dan diperintahkan oleh Terdakwa untuk menyimpan uang tersebut. 15. Bahwa benar sekira bulan Januari 2014 Terdakwa ditelpon oleh orangtua Terdakwa meminta bantuan pinjaman uang sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) untuk perbaikan atap rumah yang rusak, tetapi Terdakwa menyanggupinya hanya sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta) saja, selanjutnya uang tersebut oleh Terdakwa diantar sendiri kerumah orangtua Terdakwa di Sumenep. Uang tersebut adalah uang dari Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton yang diterimakan oleh Saksi-4 Sdri Intan di depan Indomaret Pasuruan. 16. Bahwa benar kemudian pada tanggal 21 Januari 2014 Terdakwa ditelpon oleh Serma Eko Cahyono, mengatakan memita uang sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) yang akan digunakan untuk mempermudah seleksi, selanjutnya Terdakwa kerumah Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan bertemu dengan Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah, kemudian Terdakwa menyampaikan bahwa
38 Serma Eko Cahyono meminta uang sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan disanggupi. Selanjutnya Terdakwa pulang dan menelpon Serma Eko Cahyono kalau permintaannya tersebut disanggupi dan Terdakwa menyampaikan bahwa besok Terdakwa bersama keluarga Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton akan menyerahkan uang sesuai permintaan Serma Eko Cahyono, saat itu Serma Eko Cahyono menyampaikan agar penyerahan uang tersebut dilakukan di Food Court Carefour Bukit Mas Surabaya. 17. Bahwa benar selanjutnya keesokan harinya sekira pukul 10.00 Wib Terdakwa bersama Saksi-4 Sdri Intan, Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah, Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, Saksi-5 Sdr Umar Faruq, Sdri Khoirunisa Sdr Muhammad Subadar berangkat menuju ke Surabaya dengan menggunakan mobil rental, selanjutnya sekira pukul 13.00 Wib tiba di Carefour Bukit Mas Surabaya dan sudah ditunggu Serma Eko Cahyono bersama anaknya di Food court lantai 2. Pada saat itu Terdakwa menanyakan kepada Serma Eko Cahyono kenapa menyerahkannya di Carefour dan tidak dirumah saja, dijawab oleh Serma Eko Cahyono apabila diserahkan di rumah tidak enak sama tetangga, kemudian Terdakwa bertanya lagi bagaimana jika tidak lulus, dijawab oleh Serma Eko Cahyono uang tersebut akan dikembalikan seluruhnya. Kemudian Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah menyerahkan uang tunai sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) kepada Serma Eko Cahyono tanpa disertai kwitansi tanda terima padahal Saksi-5 Sdr Umar Faruq sudah menyiapkan kwitansi bematerai Rp 6000, namun Serma Eko Cahyono tidak mau menandatangani dengan alasan akan datang kerumah Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah untuk membuat surat perjanjian. Saat menerima uang tersebut Serma Eko Cahyono mengatakan kepada Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah bahwa uang tersebut akan dibagi-bagikan kepada panitia di Jakarta dan sudah ada rekomendasi dari Panglima sebanyak 36 (tiga puluh enam) orang dengan DP Rp 50.000.000,(Lima puluh juta rupiah) termasuk didalamnya Sdr Ahmad Sulton dan yang belum memberikan DP tinggal Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton saja. 18. Bahwa benar pada hari Rabu tanggai 29 Januari 2014 Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton ditelepon lagi oleh Serrna Eko Cahyono agar mentransfer uang Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) gunanya untuk mempermudah seleksi, selanjutnya Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton menyampaikan kepada Terdakwa dan diperbolehkannya kemudian pada hai Kamis tanggal 30 Januari 2014 pukul 14.00 WIB Saksi- Sdr Ahmad Sulton mentransfer uang Ro 10 Juta ke rekening Bank BRI atas nama Serma Eko Cahyono Norek 032801035520502 melalui BRI Cab Pasuruan dengan disaksikan oleh Terdakwa dan Saksi-4 Sdri Intan. 19. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 12 Pebruari 2014 pukul 19.00 WIB Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton ditelepon oleh Serma Eko Cahyono agar mentransfer uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) uang tersebut akan digunakan untuk memperlancar seleksi, selanjutnya Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton melaporkan kepada Terdakwa dan diperbolehkannya, kemudian pada hari Kamis tanggal 13 Pebruari 2014 pukul 11.00 WIB Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dengan didampingi Terdakwa dan Saksi-4 Sdri Intan mentransfer uang Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) ke rekening Bank BRI atas nama Serma Eko Cahyono Norek 032801035520502 melalui BRI Cab. Pasuruan disaksikan oleh Terdakwa dan Saksi-4 Sdri intan. 20. Bahwa benar pada tanggal Pebruari 2014 sekira pukul 17.00 WIB saat Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah sedang berada di Solo, Serma Eko Cahyono datang kerumah Saksi-1 Sdri Robiyatul
39 Adawiyah dan bertemu dengan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan Sdr Abdul Rohim (suami Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah) untuk meminjam uang sebesar Rp 5.000.000,- (Iima juta rupiah) untuk biaya berobat orangtuanya yang sedang sakit dan akan dioperasi di RSUD Saiful Anwar Malang, selanjutnya Sdr. Abdul Rohim (suami Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah) menyerahkan uang tersebut tunai kepada Serma Eko Cahyono tanpa disertai kwitansi serah terima uang. 21. Bahwa benar pada tanggal 23 Maret 2014 Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton mendaftar di Ajenrem 083 Malang dan diberi nomor test 0271 kemudian nomor test tersebut Saksi kirimkan melalui SMS ke HP Terdakwa dan HP Serma Eko Cahyono yang berbunyi "Pak ini nomor saya 0271 nama Ahmad Sulton alamat Jl Ir H Juanda No 76 Pasuruan” di balas oleh Serma Eko Cahyono mengaku sedang mengikuti Olimpiade Tenis di Jakarta. 22. Bahwa benar selanjutnya pada tanggal 2 April 2014 Terdakwa dan Saksi-4 Sdri Intan mengantarkan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton menemui Kapten Hari dirumahnya di Surabaya dengan harapan mau membantu Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dengan syarat harus menyediakan uang sebesar Rp 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) namun Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton tidak mau lalu pulang. 23. Bahwa benar pada tanggal 3 April 2014 Saksi mengikuti seleksi yang pertama yaitu seleksi test kesehatan dan administrasi di Balai Prajurit JI R. Wijaya Surabaya, namun Saksi dinyatakan tidak lulus karena Kesehatan mata, setelah Saksi dinyatakan tidak lulus, Terdakwa tidak langsung pulang ke Pasuruan tetapi tinggal di rumah Terdakwa di asrama Yonzipur 10 Pasuruan selama 22 (dua puluh dua) hari yaitu sampai dengan tanggal 25 April 2014. Selama Saksi tinggal dirumah Terdakwa kerjanya hanya nonton TV, tidur , makan dan tidak dikenakan biaya oleh Terdakwa, Saksi tinggal dirumah Terdakwa secara cuma-cuma. Setelah dinyatakan tidak lulus Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton tidak segera pulang ke Pasuruan karena uangnya belum dikembalikan oleh Serma Eko Cahyono. Selama Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton tinggal dirumah Terdakwa tidak pernah menghubungi keluarga, kalau ada telpon atau SMS dari keluarga oleh Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton tidak ditanggapi. 24. Bahwa benar pada tanggal 14 April 2014 Terdakwa mengajak Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton menemui Serma Eko Cahyono di Korem 084/BJ dan menemui Kasiops Korem 084/BJ Lekol Inf Fikri yang merupakan atasan Serma Eko Cahyono sehingga Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dipertemukan dengan Serma Eko Cahyono di ruang kerjanya, pada saat pertemuan tersebut Serma Eko Cahyono mengaku bahwa uang yang telah diterima dari Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah tersebut dipinjamkan kepada orang lain untuk membeli tanah di Blitar dan berjanji akan mengembalikannya, sedangkan Terdakwa menggunakan sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk memperbaiki atap rumah orangtua Terdakwa di Sumenep. Selanjutnya membuat surat perjanjian tertanggal 14 April 2014 yang isinya Serma Eko Cahyono akan mengembalikan uang sebesar Rp 55.000.000,- (lima puluh lima ribu rupiah) paling lambat tanggal 25 April 2014, yang kemudian oleh Terdakwa diubah menjadi Rp 65.000.000,- (enam puluh lima juta rupiah) dengan harapan Serma Eko Cahyono yang akan menanggung seluruh pengembalian uang milik Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah. 25. Bahwa benar selanjutnya Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawaiyah bingung tentang keberadaan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, karena Terdakwa sering ke rumah Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah maka
40 Saksi-1 menanyakan kepada Terdakwa dan dijawab lagi tes sampai pantukhir dan Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah menyampaikan pesan kepada Terdakwa kalau Saksi-1 ingin bicara dan dijawab Terdakwa bahwa Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton sedang tes dan HP dikumpulkan sehingga tidak bisa menghubungi siapun selama tes. 26. Bahwa benar karena Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah mengkwatirkan dengan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton sehingga Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah memberitahukan kepada Babinsa wilayah tempat tinggal Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah yang bernama Kopka Gatot menceritakan semua tentang permasalahan Terdakwa, yang kemudian Kopka Gatot mengajak Saksi-5 sdr Umar Faruq untuk mengecek keberadaan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton di kantor Bela Negara dan Dodikjur Malang selanjutnya Kopka Gatot memberitahukan kepada Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah bahwa Pantukhir Secata PK TNI AD TA 2014 dilaksanakan tanggal 25 April 2014 , tetapi setelah dicek kenyataannya tidak ada nama Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan Kopka Gatot menyarankan agar Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah laporan ke Danyon Zipur 10 Kostrad Pasuruan. 27. Bahwa benar benar pada tanggal 25 April 2014 Saksi-2 sdr Ahmad Sulton menerima SMS dari Sdr Umar Faruq yang isinya mengatakan kalau ayahnya Saksi sakit, kemudian tanggal 26 April 2014 Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton pulang kerumah orangtuanya dan ternyata ayahnya tidak sakit. Saksi-5 Sdr Umar Faruq sengaja mengirimkan SMS dengan berita seperti itu agar Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton pulang. 28. Bahwa benar pada 6 Mei 2014 Saksi, Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah dan Sdr Umar Faroq diajak Terdakwa untuk menemui Serma Eko Cahyono di Kodam V/Brawijaya tetapi tidak ketemu, dikantor tersebut hanya bertemu dengan Serka Nanang dan Mayor Inf Rozi staf intelijen Kodam V/Brawijaya. Kemudian Serka Nanang menyerahkan uang sebesar Rp 55.000.000,- (lima puluh lima juta rupiah) yang katanya dari Serma Eko Cahyono dan diterimakan oleh Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah, kemudian dibuat surat pernyataan yang isinya Serma Nanang telah mengembalikan uang yang telah diberikan Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah pada saat Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton mengikuti seleksi secata TNI AD tahun 2014 tetapi tidak lulus. 29. Bahwa benar selanjutnya Saksi-2 Sdr Ahmad dan Saksi-1 Sdri Rodiatul adawiyah berusaha untuk menagih sisanya sebesar Rp 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) kepada Terdakwa karena telah digunakan oleh Terdakwa untuk memperbaiki rumahnya orangtua Terdakwa. Kemudian pada tanggal 7 Mei 2014 Terdakwa datang kerumah Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah dan menyuruh membuat surat perjanjian tertanggal 7 Mei 2014 dan menandatanganinya yang isinya Terdakwa tidak ada urusan lagi dengan keluarga Saksi padahal Terdakwa belum mengembalikan uang yang pernah dimintanya dari Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah. Tujuannya agar Terdakwa mendapat keringanan hukuman dari kesatuannya dan Terdakwa berjanji akan membayarnya, namun karena sampai tanggal 12 Mei 2014 Terdakwa belum juga melunasinya maka Saksi-5 Sdr Umar Faruq mendatangi rumah Terdakwa, dan Terdakwa berjanji akan membayarnya paling lambat tanggal 5 Juni 2014 yang dituangkan dalah surat perjanjian tertanggal 12 Mei 2014. 30. Bahwa benar karena Terdakwa tidak juga mengembalikan uang milik Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah sebesar Rp 10.000.000,(sepuluh juta rupiah), Saksi-1 Sdri Rodiatul adawiyah tidak terima dan merasa ditipu oleh Terdakwa maka pada tanggal 23 Juni 2014 Saksi-
41 1 Sdri Robiatul Adawiyah melaporkan Terdakwa ke Denpom untuk diselesaikan menurut ketentuan hukum yang berlaku. 31. Bahwa benar setelah dilaporkan ke Denpom, pada tanggal 29 Juni 2014 Terdakwa baru mengembalikan uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah melalui Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton. Kemudian Terdakwa dan saksi-2 sdr Ahmad Sulton menandatangani surat pernyataan damai telah saling memaafkan tertanggal 29 Juni 2014. 32. Bahwa benar dengan adanya peristiwa ini Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton merasa sangat malu kepada orangtua dan tetangganya karena orangtuanya telah bersusah payah mendapatkan uang sampai menjual sawahnya tetapi tidak lulus, meskipun sekarang tanah yang telah dijual tersebut telah dibeli kembali oleh orangtuanya. 33. Bahwa benar Serma Eko Cahyono NRP 21970097371176 Ba Korem 084/BJ berdasarkan Surat Dan Rem 084/BJ Nornor : B/715/VII/2014 tanggal 03 Juli 2014 tentang tidak dapat menghadirkan ke Penyidik Pomdam V/Brw karena sejak tanggal 3 Juni 2014 s.d sekarang belum kembali ke Kesatuan (DPO), sehingga berdasarkan Berita Acara Penyidik Pomdam V/ Brw pada tanggal 14 Juli 2014 tidak dilakukan pemeriksaan. 34. Bahwa benar Terdakwa menyadari dan mengetahui bahwa dalam pelaksanaan seleksi penerimaan Cata PK TNI AD TA 2014 tersebut peserta tidak dipungut biaya kecuali memenuhi persyaratan adminstrasi yang telah ditentukan oleh panitia dan mengikuti setiap tahapan seleksi. Menimbang
: Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa pada prinsipnya Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer mengenai terbuktinya unsur-unsur tindak pidana dalam dakwaan Oditur Militer akan tetapi mengenai pembuktiannya Majelis Hakim akan membuktikannya sendiri dan mengenai permohonan pidananya yang dimohonkan oleh Oditur Militer Majelis Hakim akan membuktikannya sendiri dalam penjatuhan pidananya.
Menimbang
: Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Penasihat Hukum Terdakwa dalam Clementienya. Oleh karena pembelaan Penasehat Hukum Terdakwa tersebut di atas hanyalah mengenai keadaan-keadaan yang menyangkut diri Terdakwa yang bersifat permohonan keringanan hukuman (Clementie), maka Majelis akan mempertimbangkannya sekaligus dalam bagian keadaan-keadaan yang meringankan pidananya.
Menimbang
: Bahwa Terdakwa berdasarkan surat dakwaan Oditur Militer dihadapkan kedepan persidangan dengan dakwaan yang disusun secara alternatif, yang terdiri dari: Alternatif kesatu : Pasal 378 jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut : - Unsur ke-1
: Barang siapa
- Unsur ke-2 : Secara bersama-sama atau sendiri sendiri. - Unsur ke-3
: Dengan maksud untuk menguntungkan diri
42 sendiri secara melawan hukum. -
Unsur ke-4 : Dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan mengerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya“
Atau Alternatif kedua : Pasal 372 jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP , yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut : - Unsur ke-1 : Barang siapa - Unsur ke-2 : Secara bersama-sama atau sendiri sendiri. - Unsur ke-3 : Dengan sengaja dan melawan hukum. - Unsur ke-4 : Mengakui sebagai milik sendiri barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain. - Unsur ke-5 : Yang ada dalam kekuasaanya bukan karena kejahatan Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa dihadapkan kedepan persidangan dengan dakwaan yang disusun secara Alternatif maka sesuai dengan tertib hukum acara, Majelis Hakim akan memilih salah satu dakwaan yang sesuai dengan fakta-fakta dipersidangan, yaitu Alternatif kesatu yaitu pasal 378 jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.
Menimbang
: Bahwa selanjutnya Majelis akan menguraikan satu persatu unsurunsur dalam pasal 378 jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.
Menimbang
: Bahwa mengenai Dakwaan Alternatif Pertama tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :
Menimbang
:
Bahwa mengenai Unsur Pertama dakwaan alternative kesatu “Barang siapa” tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Bahwa pada dasarnya kata “Barang siapa” menunjukkan kepada siapa orangnya yang harus bertanggung-jawab atas perbuatan/kejadian yang didakwakan itu atau setidaktidaknya mengenai siapa orangnya yang harus dijadikan Terdakwa dalam perkara ini. Tegasnya, kata “Barang siapa” menurut Buku Pedoman Pelaksanaan Tugas Dan Administrasi Buku II, Edisi Revisi tahun 2004, Halaman 208 dari MAHKAMAH AGUNG RI dan PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG RI Nomor : 1398 K / Pid / 1994 tanggal 30 Juni 1995 terminologi kata “Barang siapa” atau “HIJ” sebagai siapa saja yang harus dijadikan terdakwa/dader atau setiap orang sebagai subyek hukum (pendukung hak dan kewajiban) yang dapat diminta pertanggungjawaban dalam segala tindakannya. Bahwa selanjutnya dengan mengacu pada ketentuan pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP yang dimaksud dengan pengertian “Barangsiapa“ sebagai pendukung hak atau subyek hukum adalah orang/manusia pribadi (Naturlijk Persoon) atau badan hukum (Recht Persoon). Oleh karenanya dari rumusan pasal tersebut maka semua warga negara Indonesia dan warga negara asing yang memenuhi persyaratan yang diatur dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP
43 yang dalam hal ini termasuk anggota angkatan perang (Anggota Tentara Nasional Indonesia). Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat-alat bukti lain yang diajukan dipersidangan maka terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar, Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2003 melalui pendidikan Secata PK di Depo Secata Magetan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, dilanjutkan dengan kecabangan Susjurta, setelah lulus ditempatkan di Yonzipur 10 Kostrad dan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Praka NRP 31030654171183. 2. Bahwa benar, dengan jabatan Terdakwa sebagai Wadanru I Ton 3 ki C Yonzipur 10/2 Kostrad ketika melakukan perbuatan yang didakwakan ini, dan sampai saat ini masih berstatus sebagai militer aktif maka selain diberlakukan ketentuan hukum pidana militer juga dapat diberlakukan ketentuan-ketentuan hukum pidana umum. 3. Bahwa benar, selama pemeriksaan berlangsung ternyata tidak ada orang lain lagi selain Terdakwa Muhamad Sori pangkat Praka NRP 31030654171183 yang diajukan sebagai Terdakwa yang akan dibuktikan perbuatannya. Dari uraian fakta tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke-1 dakwaan alternatif pertama ”Barang siapa” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur kedua dakwaan alternative pertama “Secara bersama-sama atau sendiri-sendiri“ tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Bahwa oleh karena rumusan unsur dalam unsur ke-2 disusun secara alternatif sehingga memberikan kebebasan kepada Majelis untuk memilih rumusan unsur mana yang memungkinkan untuk dibuktikan dihadapkan dengan fakta-fakta hukum yang terungkap dipersidangan. Bahwa dalam hal ini, Majelis akan membuktikan alternatif rumusan unsur Secara bersama-sama. Bahwa yang dimaksud “Secara-bersama-sama” adalah pelaku dari suatu tindak pidana lebih dari satu dan diantar para pelaku terdapat kerja sama secara sadar dan langsung, sedangkan diantara para pelaku terdapat saling pengertian dan saling mengetahui perbuatan pelaku lain, begitu pula secara langsung yaitu sesuatu tindak pidana yang terjadi adalah perwujudan langsung dari perbuatan para pelaku. Berdasarkan fakta-fakta dipersidangan dari keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan adanya alat bukti lain maka terungkap fakta-fakat sebagai berikut : 1. Bahwa benar sekira bulan Nopember 2013 ketika Terdakwa sedang main bola dilapangan Yonzipur 10 Kostrad Pasuruan, Terdakwa melihat Saksi-2 sdr Ahmad Sulton sedang latihan fisik berupa Iari, push up, dan sit up, kemudian Terdakwa berytanya “Le, mau daftar ya” dijawab Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton “ya om’ lalu Terdakwa tanya lagi “yang bawa siapa” dijawab “ada” , Terdakwa terus mendesak akhirnya Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton mengaku bahwa
44 yang membawa adalah Saksi-3 Serka Agus Fitrianto Ba Yonzipur 10 Kostrad, kemudian Terdakwa menyampaikan bahwa sepengetahuan Terdakwa Saksi-3 Serka Agus Fitrianto tidak punya jalan untuk membawa orang masuk tentara dan sering menipu, sehingga Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton menjadi ragu-ragu dengan Saksi-3 Serka Agus Fitrianto. Selanjutnya Saksi ditanya oleh Terdakwa mau daftar dimana, dijawab Saksi “dijawa saja”. Kemudian Saksi mengatakan agar Terdakwa ke rumah Saksi saja untuk meyakinkan orangtua Saksi kalau Terdakwa bisa ngurus. Selanjutnya Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton meminta bantuan Terdakwa untuk membantunya dan Terdakwa menjanjikan apabila ada orang yang bisa membantu akan diberitahukan kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, kemudian Terdakwa memberikan nomor HP nya kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton. 2. Bahwa benar sekira pada bulan Desember 2013 ketika Terdakwa sedang melaksanakan upacara hari Juang Kartika di lapangan upacara Kodam V/Brw, secara kebetulan Terdakwa bertemu dengan Serma Eko Cahyono yang menawarkan diri apabila ada rekan atau saudara yang ingin masuk menjadi anggota TNI-AD Serma Eko Cahyono bisa membantu meluluskan sambil memberikan nomor Hpnya 081230266481. 3. Bahwa benar sekira pada bulan Januari 2014 Terdakwa menghubungi Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton menyampaikan bahwa ada orang yang bisa membawa dan Terdakwa sanggup mengantarkan dan mengenalkannya. Selanjutnya Terdakwa SMS ke HP Serma Eko Cahyono dan menyampaikan kalau Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton ingin masuk Tentara. Kemudian Serma Eko Cahyono menelepon Terdakwa, ketika itu Serma Eko Cahyono mengatakan sedang bermain tenis bersama Pejabat Kodam V/Brawijaya dan membicarakan hal yang perlu dipersiapkan oleh Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton. Kemudian Serma Eko Cahyono meminta Terdakwa untuk mengenalkan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton kepada Serma Eko Cahyono. Sebelum Terdakwa mengenalkan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, Terdakwa mengatakan untuk masuk menjadi tentara agar Saksi-2 Sdr Ahmad Sulkton menyediakan uang muka/ tanda jadi Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan apa bila lulus tambah lagi Rp 60.000.000,- (enam putuh juta rupiah). 4. Bahwa benar pada tanggal 14 Januari 2014 pukul 06.00 Wib, Terdakwa bersama Saksi-4 Sdr Intan dan anak Terdakwa kerumah Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan ketemu Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah ketika itu Terdakwa meyakinkan bahwa Saksi-3 Serka Agus Fitrianto adalah penipu, kemudian Terdakwa menawarkan kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton bahwa ada orang yang sanggup membantu yaitu Serma Eko Cahyono anggota Jasdam V/Brw dan sebagai tanda jadinya di perlukan uang 10.000.000,-(sepuluh juta rupiah) dan apa bila lulus di tambah lagi Rp.60. 000.000,- (enam puluh juta rupiah) dan apa bila tidak lulus uang akan di kembalikan seluruhnya dan Terdakwa juga mengatakan telah meminta tolong kepada dankinya yang bernama Kapten Czi Joko yang punya adik namanya Serma Eko Cahyono yang berdinas di Kodam V/Brawijaya sebagai pelatih tenis dan merupakan panitia penerimaan seleksi tentara. Dengan adanya janji-janji Terdakwa tersebut orangtua Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton yaitu Sdri Rodiatul Adawiyah tertarik dan menyanggupinya, selanjutnya Terdakwa dan keluarganya pulang. 5. Bahwa benar kemudian Terdakwa mengajak Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton ke Surabaya untuk bertemu dengan Serma Eko Cahyono di salah satu rumah makan di pinggir jalan dekat Carefour
45 Bukit Mas Surabaya, di tempat tersebut Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan Serma Eko Cahyono saling berkenalan dan yang dibicarakan pada saat itu Serma Eko Cahyono memberikan janji bisa meluluskan menjadi anggota TNI karena yang bersangkutan memiliki akses ke para pejabat Kodam V/Brawijaya serta sering membantu orang masuk TNI AD dan selalu lulus serta mengaku sebagai Ketua Panitia seleksi Jasmani dan Kesehatan, sehingga Saksi tertarik untuk mendaftarkan diri menjadi angota TNI AD karena di janjikan lulus dan pada saat itu Saksi diminta foto copy akte kenal lahir dan kartu keluarga juga menjanjikan apabila tidak lulus uang akan dikembalikan sepenuhnya, setelah itu Saksi dan Terdakwa kembali ke Pasuruan. 6. Bahwa benar pada tanggal 17 Januari 2014 Terdakwa di telepon oleh Serma Eko Cahyono menanyakan tindak Ianjutnya dan menyuruh Terdakwa meminta uang kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), dijawab Terdakwa bahwa Terdakwa masih komunikasi dengan keluarga Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, namun karena pada saat itu Terdakwa sedang latihan (Latorsar) di Raci Pasuruan, selanjutnya Terdakwa menelpon Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton mengatakan agar menyiapkan uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) karena Serma Eko Cahyono sudah memintanya dan di sanggupi oleh Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, kemudian Terdakwa menyuruh Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton agar menyerahkan uang tersebut kepada Saksi-4 Sdri Intan. Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton langsung menelpon Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah mengenai permintaan Terdakwa, lalu Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah meminta Saksi-5 Sdr Umar Faruq menyerahkan uang Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton. 7. Bahwa benar pada tanggal 17 Januari 2014 sekira pukul 19.30 Wib, Terdakwa juga menelpon Saksi-4 Sdr Intan untuk menerimakan uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dari Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton untuk biaya pendaftaran Cata TNI AD Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton. Selanjutnya Saksi-4 Sdri Intan janjian dengan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton ketemu di depan toko Indomaret Perumahan Karya Bhakti Pasuruan. Sesampainya di depan toko Indomaret Perumahan Karya Bhakti Pasuruan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton disaksikan Saksi-5 Sdr Umar Faruq menyerahkan uang tunai sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Saksi-4 Sdri Intan disertai tanda terima uang. Setelah Saksi-4 Sdri Intan menerima uang dari Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, langsung menelpon Terdakwa dan diperintahkan oleh Terdakwa untuk menyimpan uang tersebut. 8. Bahwa benar pada tanggal 21 Januari 2014 Terdakwa ditelpon oleh Serma Eko Cahyono, mengatakan memita uang sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) yang akan digunakan untuk mempermudah seleksi, selanjutnya Terdakwa kerumah Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan bertemu dengan Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah, kemudian Terdakwa menyampaikan bahwa Serma Eko Cahyono meminta uang sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan disanggupi. Selanjutnya Terdakwa pulang dan menelpon Serma Eko Cahyono kalau permintaannya tersebut disanggupi dan Terdakwa menyampaikan bahwa besok Terdakwa bersama keluarga Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton akan menyerahkan uang sesuai permintaan Serma Eko Cahyono, saat itu Serma Eko Cahyono menyampaikan agar penyerahan uang tersebut dilakukan di Food Court Carefour Bukit Mas Surabaya. 9. Bahwa benar selanjutnya keesokan harinya sekira pukul 10.00 Wib Terdakwa bersama Saksi-4 Sdri Intan, Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah, Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, Saksi-5 Sdr Umar Faruq, Sdri
46 Khoirunisa Sdr Muhammad Subadar berangkat menuju ke Surabaya dengan menggunakan mobil rental, selanjutnya sekira pukul 13.00 Wib tiba di Carefour Bukit Mas Surabaya dan sudah ditunggu Serma Eko Cahyono bersama anaknya di Food court lantai 2. Pada saat itu Terdakwa menanyakan kepada Serma Eko Cahyono kenapa menyerahkannya di Carefour dan tidak dirumah saja, dijawab oleh Serma Eko Cahyono apabila diserahkan di rumah tidak enak sama tetangga, kemudian Terdakwa bertanya lagi bagaimana jika tidak lulus, dijawab oleh Serma Eko Cahyono uang tersebut akan dikembalikan seluruhnya. Kemudian Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah menyerahkan uang tunai sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) kepada Serma Eko Cahyono tanpa disertai kwitansi tanda terima padahal Saksi-5 Sdr Umar Faruq sudah menyiapkan kwitansi bematerai Rp 6000, namun Serma Eko Cahyono tidak mau menandatangani dengan alasan akan datang kerumah Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah untuk membuat surat perjanjian. Saat menerima uang tersebut Serma Eko Cahyono mengatakan kepada Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah bahwa uang tersebut akan dibagi-bagikan kepada panitia di Jakarta dan sudah ada rekomendasi dari Panglima sebanyak 36 (tiga puluh enam) orang dengan DP Rp 50.000.000,(Lima puluh juta rupiah) termasuk didalamnya Sdr Ahmad Sulton dan yang belum memberikan DP tinggal Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton saja. 10. Bahwa benar pada hari Rabu tanggai 29 Januari 2014 Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton ditelepon lagi oleh Serrna Eko Cahyono agar mentransfer uang Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) gunanya untuk mempermudah seleksi, selanjutnya Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton menyampaikan kepada Terdakwa dan diperbolehkannya kemudian pada hari Kamis tanggal 30 Januari 2014 pukul 14.00 WIB Saksi- Sdr Ahmad Sulton mentransfer uang Ro 10 Juta ke rekening Bank BRI atas nama Serma Eko Cahyono Norek 032801035520502 melalui BRI Cab Pasuruan dengan disaksikan oleh Terdakwa dan Saksi-4 Sdri Intan. 11. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 12 Pebruari 2014 pukul 19.00 WIB Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton ditelepon oleh Serma Eko Cahyono agar mentransfer uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) uang tersebut akan digunakan untuk memperlancar seleksi, selanjutnya Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton melaporkan kepada Terdakwa dan diperbolehkannya, kemudian pada hari Kamis tanggal 13 Pebruari 2014 pukul 11.00 WIB Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dengan didampingi Terdakwa dan Saksi-4 Sdri Intan mentransfer uang Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) ke rekening Bank BRI atas nama Serma Eko Cahyono Norek 032801035520502 melalui BRI Cab. Pasuruan disaksikan oleh Terdakwa dan Saksi-4 Sdri intan. 12. Bahwa benar pada tanggal Pebruari 2014 sekira pukul 17.00 WIB saat Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah sedang berada di Solo, Serma Eko Cahyono datang kerumah Saksi-1 Sdri Robiyatul Adawiyah dan bertemu dengan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan Sdr Abdul Rohim (suami Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah) untuk meminjam uang sebesar Rp 5.000.000,- (Iima juta rupiah) untuk biaya berobat orangtuanya yang sedang sakit dan akan dioperasi di RSUD Saiful Anwar Malang, selanjutnya Sdr. Abdul Rohim (suami Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah) menyerahkan uang tersebut tunai kepada Serma Eko Cahyono tanpa disertai kwitansi serah terima uang. 13. Bahwa benar semua perbuatan yang dilakukan oleh Serma Eko Cahyono atas sepengetahuan Terdakwa oleh karenanya perbuatan tersebut telah ternyata dilakukan oleh dua orang atau lebih dan
47 masing-masing telah mengerti dan saling pengertian dan kerja sama dalam melakukan tindak pidana tersebut. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua yaitu “Secara bersama-sama” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ketiga dakwaan alternative pertama “Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum“ tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa yang dimaksud dengan kata – kata “ Dengan maksud “ adalah merupakan pengganti kata “ Dengan sengaja “ yaitu merupakan salah satu bentuk kesalahan dari si pelaku. - Menurut Memori Van Toelichting ( MVT ) yang dimaksud dengan kesengajaan adalah mengehendaki dan menginsafi terjadinya suatu tindakan atau tindak pidana beserta akibatnya, artinya bahwa seseorang melakukan tindakan dengan sengaja itu harus mengehendaki serta menginsafi tindakan tersebut dan / atau akibatnya. Menurut Gradasinya kesengajaan di bedakan menjadi 3 (tiga ) bagian yaitu : a) Kesengajan sebagai maksud ( Oogmerk ) artinya terjadinya suatu tindak pidana atau akibat tertentu, adalah betul – betul sebagai perwujudan dari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari pelaku. b) Kesengajaan dengan kesadaran pasti atau keharusan, artinya yang menjadi sandaran adalah seberapa jauh pengetahuan atau kesadaran pelaku tentang tindakan dan akibatnya yang merupakan salah satu unsur dari pada suatu delik yang telah terjadi, Dalam hal ini termasuk tindakan atau akibat – akibat lainnya yang pasti / harus terjadi. c) Kesengajaan dengan menyadari kemungkinan ( dolus eventulis ) artinya kesengajaan dengan kesadaran mungkin, kesengajaan jenis ini bergradasi yang rendah, bahkan sering sukar membedakan dengan kealpaan ( culpa ) yang menjadi sandaran jenis kesengajaan ini ialah sejauh mana pengetahuan atau kesadaran pelaku, tentang tindakan dan akibat terlarang yang mungkin akan terjadi. Penempatan unsur “ Dengan sengaja “ didepan perumusan delik, berarti mencakup seluruh unsur – unsur yang ada dibelakangnya yaitu unsur untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain, secara melawan hukum, dengan tipu muslihat atau rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya. Dengan kata lain bahwa semua unsur yang ada dibelakang dilakukan oleh si pelaku, ia menyadari dan menginsafi atas tindakan dan / atau akibatnya. Karena unsur ini berada dibelakang unsur “ Dengan maksud “ atau “ dengan sengaja “ maka untuk mendapat keuntungan itu harus dilakukan dengan kesadaran diri si pelaku dan bersifat melawan hukum, yang berarti ada pihak-pihak yang dirugikan. Yang dimaksud dengan “ Secara melawan hukum “ berarti si pelaku telah melakukan tindakan yang bertentangan dengan
48 kewajiban hukumnya, menyerang kepentingan yang dilindungi oleh hukum. Dari Arrest HR tanggal 31 Desember 1919 tentang pasal 1365 BW. Mengenai pengertian – pengertian “ Tindakan yang tidak sesuai dengan hukum “ berintikan : a. Merusak hak subyektif seseorang menurut Undang-undang. b. Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku menurut UU. c. Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kesusilaan dan kepatutan masyarakat. Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat-alat bukti lain yang diajukan dipersidangan maka terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar sekira pada bulan Januari 2014 Terdakwa menghubungi Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton menyampaikan bahwa ada orang yang bisa membawa dan Terdakwa sanggup mengantarkan dan mengenalkannya. Selanjutnya Terdakwa SMS ke HP Serma Eko Cahyono dan menyampaikan kalau Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton ingin masuk Tentara. Kemudian Serma Eko Cahyono menelepon Terdakwa, ketika itu Serma Eko Cahyono mengatakan sedang bermain tenis bersama Pejabat Kodam V/Brawijaya dan membicarakan hal yang perlu dipersiapkan oleh Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton. Kemudian Serma Eko Cahyono meminta Terdakwa untuk mengenalkan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton kepada Serma Eko Cahyono. Sebelum Terdakwa mengenalkan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, Terdakwa mengatakan untuk masuk menjadi tentara agar Saksi-2 Sdr Ahmad Sulkton menyediakan uang muka/ tanda jadi Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan apa bila lulus tambah lagi Rp 60.000.000,- (enam putuh juta rupiah). 2. Bahwa benar tanggal 17 Januari 2014 Terdakwa di telepon oleh Serma Eko Cahyono menanyakan tindak Ianjutnya dan menyuruh Terdakwa meminta uang kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), dijawab Terdakwa bahwa Terdakwa masih komunikasi dengan keluarga Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, namun karena pada saat itu Terdakwa sedang latihan (Latorsar) di Raci Pasuruan, selanjutnya Terdakwa menelpon Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton mengatakan agar menyiapkan uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) karena Serma Eko Cahyono sudah memintanya dan di sanggupi oleh Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, kemudian Terdakwa menyuruh Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton agar menyerahkan uang tersebut kepada Saksi-4 Sdri Intan. Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton langsung menelpon Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah mengenai permintaan Terdakwa, lalu Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah meminta Saksi-5 Sdr Umar Faruq menyerahkan uang Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton. 3. Bahwa benar pada tanggal 17 Januari 2014 sekira pukul 19.30 Wib, Terdakwa juga menelpon Saksi-4 Sdr Intan untuk menerimakan uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dari Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton untuk biaya pendaftaran Cata TNI AD Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton. Selanjutnya Saksi-4 Sdri Intan janjian dengan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton ketemu di depan toko Indomaret Perumahan Karya Bhakti Pasuruan. Sesampainya di depan toko Indomaret Perumahan Karya Bhakti Pasuruan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton disaksikan Saksi-5 Sdr Umar Faruq menyerahkan uang tunai sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Saksi-4 Sdri Intan disertai tanda terima uang. Setelah Saksi-4 Sdri Intan menerima
49 uang dari Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, langsung menelpon Terdakwa dan diperintahkan oleh Terdakwa untuk menyimpan uang tersebut. 4. Bahwa benar sekira bulan Januari 2014 Terdakwa ditelpon oleh orangtua Terdakwa meminta bantuan pinjaman uang sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) untuk perbaikan atap rumah yang rusak, tetapi Terdakwa menyanggupinya hanya sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta) saja, selanjutnya uang tersebut oleh Terdakwa diantar sendiri kerumah orangtua Terdakwa di Sumenep. Uang tersebut adalah uang dari Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton yang diterimakan oleh Saksi-4 Sdri Intan di depan Indomaret Pasuruan. 5. Bahwa benar kemudian pada tanggal 21 Januari 2014 Terdakwa ditelpon oleh Serma Eko Cahyono, mengatakan memita uang sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) yang akan digunakan untuk mempermudah seleksi, selanjutnya Terdakwa kerumah Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan bertemu dengan Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah, kemudian Terdakwa menyampaikan bahwa Serma Eko Cahyono meminta uang sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan disanggupi. Selanjutnya Terdakwa pulang dan menelpon Serma Eko Cahyono kalau permintaannya tersebut disanggupi dan Terdakwa menyampaikan bahwa besok Terdakwa bersama keluarga Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton akan menyerahkan uang sesuai permintaan Serma Eko Cahyono, saat itu Serma Eko Cahyono menyampaikan agar penyerahan uang tersebut dilakukan di Food Court Carefour Bukit Mas Surabaya. 6. Bahwa benar selanjutnya keesokan harinya sekira pukul 10.00 Wib Terdakwa bersama Saksi-4 Sdri Intan, Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah, Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, Saksi-5 Sdr Umar Faruq, Sdri Khoirunisa Sdr Muhammad Subadar berangkat menuju ke Surabaya dengan menggunakan mobil rental, selanjutnya sekira pukul 13.00 Wib tiba di Carefour Bukit Mas Surabaya dan sudah ditunggu Serma Eko Cahyono bersama anaknya di Food court lantai 2. Pada saat itu Terdakwa menanyakan kepada Serma Eko Cahyono kenapa menyerahkannya di Carefour dan tidak dirumah saja, dijawab oleh Serma Eko Cahyono apabila diserahkan di rumah tidak enak sama tetangga, kemudian Terdakwa bertanya lagi bagaimana jika tidak lulus, dijawab oleh Serma Eko Cahyono uang tersebut akan dikembalikan seluruhnya. Kemudian Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah menyerahkan uang tunai sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) kepada Serma Eko Cahyono tanpa disertai kwitansi tanda terima padahal Saksi-5 Sdr Umar Faruq sudah menyiapkan kwitansi bematerai Rp 6000, namun Serma Eko Cahyono tidak mau menandatangani dengan alasan akan datang kerumah Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah untuk membuat surat perjanjian. Saat menerima uang tersebut Serma Eko Cahyono mengatakan kepada Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah bahwa uang tersebut akan dibagi-bagikan kepada panitia di Jakarta dan sudah ada rekomendasi dari Panglima sebanyak 36 (tiga puluh enam) orang dengan DP Rp 50.000.000,(Lima puluh juta rupiah) termasuk didalamnya Sdr Ahmad Sulton dan yang belum memberikan DP tinggal Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton saja. 7. Bahwa benar pada hari Rabu tanggai 29 Januari 2014 Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton ditelepon lagi oleh Serrna Eko Cahyono agar mentransfer uang Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) gunanya untuk mempermudah seleksi, selanjutnya Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton menyampaikan kepada Terdakwa dan diperbolehkannya kemudian pada hai Kamis tanggal 30 Januari 2014 pukul 14.00 WIB Saksi- Sdr Ahmad Sulton mentransfer uang Ro 10 Juta ke rekening Bank BRI atas nama Serma Eko Cahyono Norek 032801035520502 melalui
50 BRI Cab Pasuruan dengan disaksikan oleh Terdakwa dan Saksi-4 Sdri Intan. 8. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 12 Pebruari 2014 pukul 19.00 WIB Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton ditelepon oleh Serma Eko Cahyono agar mentransfer uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) uang tersebut akan digunakan untuk memperlancar seleksi, selanjutnya Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton melaporkan kepada Terdakwa dan diperbolehkannya, kemudian pada hari Kamis tanggal 13 Pebruari 2014 pukul 11.00 WIB Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dengan didampingi Terdakwa dan Saksi-4 Sdri Intan mentransfer uang Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) ke rekening Bank BRI atas nama Serma Eko Cahyono Norek 032801035520502 melalui BRI Cab. Pasuruan disaksikan oleh Terdakwa dan Saksi-4 Sdri intan. 9. Bahwa benar pada tanggal Pebruari 2014 sekira pukul 17.00 WIB saat Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah sedang berada di Solo, Serma Eko Cahyono datang kerumah Saksi-1 Sdri Robiyatul Adawiyah dan bertemu dengan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan Sdr Abdul Rohim (suami Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah) untuk meminjam uang sebesar Rp 5.000.000,- (Iima juta rupiah) untuk biaya berobat orangtuanya yang sedang sakit dan akan dioperasi di RSUD Saiful Anwar Malang, selanjutnya Sdr. Abdul Rohim (suami Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah) menyerahkan uang tersebut tunai kepada Serma Eko Cahyono tanpa disertai kwitansi serah terima uang. 10. Bahwa benar pada tanggal 14 April 2014 Terdakwa mengajak Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton menemui Serma Eko Cahyono di Korem 084/BJ dan menemui Kasiops Korem 084/BJ Lekol Inf Fikri yang merupakan atasan Serma Eko Cahyono sehingga Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dipertemukan dengan Serma Eko Cahyono di ruang kerjanya, pada saat pertemuan tersebut Serma Eko Cahyono mengaku bahwa uang yang telah diterima dari Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah tersebut dipinjamkan kepada orang lain untuk membeli tanah di Blitar dan berjanji akan mengembalikannya, sedangkan Terdakwa menggunakan sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk memperbaiki atap rumah orangtua Terdakwa di Sumenep. Selanjutnya membuat surat perjanjian tertanggal 14 April 2014 yang isinya Serma Eko Cahyono akan mengembalikan uang sebesar Rp 55.000.000,- (lima puluh lima ribu rupiah) paling lambat tanggal 25 April 2014, yang kemudian oleh Terdakwa diubah menjadi Rp 65.000.000,- (enam puluh lima juta rupiah) dengan harapan Serma Eko Cahyono yang akan menanggung seluruh pengembalian uang milik Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah. 11. Bahwa benar Terdakwa telah menggunakan uang milik Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah untuk memperbaiki atap rumah orangtua Terdakwa di Sumenep sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan dan Serma Eko Cahyono sebesar Rp 55.000.000,- (lima puluh lima juta rupiah) untuk membeli tanah di Blitar bukan untuk dibagikan kepada panitia seleksi penerimaan Cata TNI AD seperti yang telah dikatakan Terdakwa dan Serma Eko Cahyono kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur keempat dakwaan alternative pertama “Denga tipu muslihat dan rangkaian kebohongan mengerakkan
51 orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya“ tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa yang dimaksud dengan memakai nama palsu atau martabat palsu adalah bahwa sipelaku dalam melakukan perbuatan/tindakan dengan cara tidak memakai nama aslinya atau dengan memalsukan martabat yang sebenarnya hal ini agar perbuatan sipelaku tidak dapat diketahui nama asli yang sebenarnya. Bahwa yang dimaksud dengan tipu muslihat adalah suatau tindakan yang dapat disaksikan oleh orang lain baik disertai maupun tidak disertai dengan suatu ucapan yang dengan tindakan itu si pelaku menimbulkan suatu kepercayaan akan sesuatu atau penghargaan bagi orang lain, padahal ia sadari bahwa itu tidak ada. Bahwa yang dimaksud dengan rangkaian kebohongan adalah beberapa keterangan yang saling mengisi seakan-akan benar isi keterangan itu, padahal tidak lain daripada kebohongan, tetapi orang akan berkesimpulan dari keterkaitan satu sama lainnya sebagai suatu yang benar. Bahwa yang dimaksud dengan menggerakan (Bowegen) adalah bergeraknya hati nurani si korban dan mau melakukan sesuatu tindakan perbuatan, dalam hal ini tiada permintaan dengan tekanan kendati menghadapi suatu sikap ragu-ragu atau penolakan dari si korban, bahkan dalam prakteknya mungkin lebih cenderung merupakan suatu rayuan, yang dengan demikian si korban melakukan suatu perbuatan yang sebenarnya justru merugikan diri sendiri tanpa paksaan. Bahwa yang dimaksud dengan menyerahkan suatu barang selalu dari pembayaran itu terjadi secara langsung. Juga penyerahan itu terjadi secara tidak langsung juga penyerahannya secara langsung, sedangkan yang dimaksud dengan barang disini adalah barang pada umumnya yaitu barang yang mempunyai nilai ekonomis ( dalam hal ini uang). Berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lainnya yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar sekira bulan Nopember 2013 ketika Terdakwa sedang main bola dilapangan Yonzipur 10 Kostrad Pasuruan, Terdakwa melihat Saksi-2 sdr Ahmad Sulton sedang latihan fisik berupa Iari, push up, dan sit up, kemudian Terdakwa berytanya “Le, mau daftar ya” dijawab Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton “ya om’ lalu Terdakwa tanya lagi “yang bawa siapa” dijawab “ada” , Terdakwa terus mendesak akhirnya Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton mengaku bahwa yang membawa adalah Saksi-3 Serka Agus Fitrianto Ba Yonzipur 10 Kostrad, kemudian Terdakwa menyampaikan bahwa sepengetahuan Terdakwa Saksi-3 Serka Agus Fitrianto tidak punya jalan untuk membawa orang masuk tentara dan sering menipu, sehingga Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton menjadi ragu-ragu dengan Saksi-3 Serka Agus Fitrianto. Selanjutnya Saksi ditanya oleh Terdakwa mau daftar dimana, dijawab Saksi “dijawa saja”. Kemudian Saksi mengatakan agar Terdakwa ke rumah Saksi saja untuk meyakinkan orangtua Saksi kalau Terdakwa bisa ngurus. Selanjutnya Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton meminta bantuan Terdakwa untuk membantunya dan Terdakwa menjanjikan apabila ada orang yang bisa membantu akan diberitahukan kepada Saksi-2 Sdr Ahmad
52 Sulton, kemudian Terdakwa memberikan nomor HP nya kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton. 2. Bahwa benar sekira pada bulan Desember 2013 ketika Terdakwa sedang melaksanakan upacara hari Juang Kartika di lapangan upacara Kodam V/Brw, secara kebetulan Terdakwa bertemu dengan Serma Eko Cahyono yang menawarkan diri apabila ada rekan atau saudara yang ingin masuk menjadi anggota TNI-AD Serma Eko Cahyono bisa membantu meluluskan sambil memberikan nomor Hpnya 081230266481. 3. Bahwa benar sekira pada bulan Januari 2014 Terdakwa menghubungi Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton menyampaikan bahwa ada orang yang bisa membawa dan Terdakwa sanggup mengantarkan dan mengenalkannya. Selanjutnya Terdakwa SMS ke HP Serma Eko Cahyono dan menyampaikan kalau Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton ingin masuk Tentara. Kemudian Serma Eko Cahyono menelepon Terdakwa, ketika itu Serma Eko Cahyono mengatakan sedang bermain tenis bersama Pejabat Kodam V/Brawijaya dan membicarakan hal yang perlu dipersiapkan oleh Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton. Kemudian Serma Eko Cahyono meminta Terdakwa untuk mengenalkan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton kepada Serma Eko Cahyono. Sebelum Terdakwa mengenalkan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, Terdakwa mengatakan untuk masuk menjadi tentara agar Saksi-2 Sdr Ahmad Sulkton menyediakan uang muka/ tanda jadi Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan apa bila lulus tambah lagi Rp 60.000.000,- (enam putuh juta rupiah). 4. Bahwa benar pada tanggal 14 Januari 2014 pukul 06.00 Wib, Terdakwa bersama Saksi-4 Sdr Intan dan anak Terdakwa kerumah Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan ketemu Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah ketika itu Terdakwa meyakinkan bahwa Saksi-3 Serka Agus Fitrianto adalah penipu, kemudian Terdakwa menawarkan kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton bahwa ada orang yang sanggup membantu yaitu Serma Eko Cahyono anggota Jasdam V/Brw dan sebagai tanda jadinya di perlukan uang 10.000.000,-(sepuluh juta rupiah) dan apa bila lulus di tambah lagi Rp.60. 000.000,- (enam puluh juta rupiah) dan apa bila tidak lulus uang akan di kembalikan seluruhnya dan Terdakwa juga mengatakan telah meminta tolong kepada dankinya yang bernama Kapten Czi Joko yang punya adik namanya Serma Eko Cahyono yang berdinas di Kodam V/Brawijaya sebagai pelatih tenis dan merupakan panitia penerimaan seleksi tentara. Dengan adanya janji-janji Terdakwa tersebut orangtua Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton yaitu Sdri Rodiatul Adawiyah tertarik dan menyanggupinya, selanjutnya Terdakwa dan keluarganya pulang. 5. Bahwa benar kemudian Terdakwa mengajak Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton ke Surabaya untuk bertemu dengan Serma Eko Cahyono di salah satu rumah makan di pinggir jalan dekat Carefour Bukit Mas Surabaya, di tempat tersebut Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan Serma Eko Cahyono saling berkenalan dan yang dibicarakan pada saat itu Serma Eko Cahyono memberikan janji bisa meluluskan menjadi anggota TNI karena yang bersangkutan memiliki akses ke para pejabat Kodam V/Brw serta sering membantu orang masuk TNI AD dan selalu lulus serta mengaku sebagai Ketua Panitia seleksi Jasmani dan Kesehatan, sehingga Saksi tertarik untuk mendaftarkan diri menjadi angota TNI AD karena di janjikan lulus dan pada saat itu Saksi diminta foto copy akte kenal lahir dan kartu keluarga juga menjanjikan apabila tidak lulus uang akan dikembalikan sepenuhnya, setelah itu Saksi dan Terdakwa kembali ke Pasuruan.
53 6. Bahwa benar setelah Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah dan Sdr-2 Ahmad Sulton mempercayai sepenuhnya kepada Terdakwa, selanjutnya Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawityah dan suaminya (Bapak Abdul Rohim) bermusyawarah untuk mencarikan dana/uang untuk memasukkan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton masuk TNI AD melalui perantara Terdakwa dengan jalan menjual sebidang tanah (sawah) yang kebetulan pembelinya masih saudara sendiri yaitu Sdri Saniah kakak kandung dari suami Saksi 1 Sdri Rodiatul Adawiyah alamat Ds. Pajarakan, Kec. Kraksaan Kab. Probolinggo seharga Rp 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) yang uangnya barua akan dibayarkan pada bulan Januari 2014. 7. Bahwa benar kemudian pada tanggal 14 Januari 2014 sekira pukut 08.00 Wib Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah, Bapak Abdul Rohim, Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, Saksi-5 Sdr Umar Faroq, Sdri Nisak dan Sdr Subadar bersama Terdakwa dan Saksi-4 Sdri Intan dan anak-anaknya berangkat mengambil uang hasil penjualan sebidang tanah (sawah) dirumah Sdri Saniah mengendarai mobil carteran. Terdakwa menawarkan diri untuk mendampingi menemani pengambilan uang tersebut. Sesampainya di Probolinggo pukul 09.00 Wib dan saat itu Sdri Saniah memberikan uang sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dulu sedangkan kekurangannya menyusul. 8. Bahwa benar pada tanggal 17 Januari 2014 Terdakwa di telepon oleh Serma Eko Cahyono menanyakan tindak Ianjutnya dan menyuruh Terdakwa meminta uang kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), dijawab Terdakwa bahwa Terdakwa masih komunikasi dengan keluarga Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, namun karena pada saat itu Terdakwa sedang latihan (Latorsar) di Raci Pasuruan, selanjutnya Terdakwa menelpon Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton mengatakan agar menyiapkan uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) karena Serma Eko Cahyono sudah memintanya dan di sanggupi oleh Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, kemudian Terdakwa menyuruh Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton agar menyerahkan uang tersebut kepada Saksi-4 Sdri Intan. Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton langsung menelpon Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah mengenai permintaan Terdakwa, lalu Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah meminta Saksi-5 Sdr Umar Faruq menyerahkan uang Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton. 9. Bahwa benar pada tanggal 17 Januari 2014 sekira pukul 19.30 Wib, Terdakwa juga menelpon Saksi-4 Sdr Intan untuk menerimakan uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dari Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton untuk biaya pendaftaran Cata TNI AD Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton. Selanjutnya Saksi-4 Sdri Intan janjian dengan Saksi2 Sdr Ahmad Sulton ketemu di depan toko Indomaret Perumahan Karya Bhakti Pasuruan. Sesampainya di depan toko Indomaret Perumahan Karya Bhakti Pasuruan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton disaksikan Saksi-5 Sdr Umar Faruq menyerahkan uang tunai sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Saksi-4 Sdri Intan disertai tanda terima uang. Setelah Saksi-4 Sdri Intan menerima uang dari Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, langsung menelpon Terdakwa dan diperintahkan oleh Terdakwa untuk menyimpan uang tersebut. 10. Bahwa benar sekira bulan Januari 2014 Terdakwa ditelpon oleh orangtua Terdakwa meminta bantuan pinjaman uang sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) untuk perbaikan atap rumah yang rusak, tetapi Terdakwa menyanggupinya hanya sebesar Rp
54 10.000.000,- (sepuluh juta) saja, selanjutnya uang tersebut oleh Terdakwa diantar sendiri kerumah orangtua Terdakwa di Sumenep. Uang tersebut adalah uang dari Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton yang diterimakan oleh Saksi-4 Sdri Intan di depan Indomaret Pasuruan. 11. Bahwa benar kemudian pada tanggal 21 Januari 2014 Terdakwa ditelpon oleh Serma Eko Cahyono, mengatakan memita uang sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) yang akan digunakan untuk mempermudah seleksi, selanjutnya Terdakwa kerumah Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan bertemu dengan Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah, kemudian Terdakwa menyampaikan bahwa Serma Eko Cahyono meminta uang sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan disanggupi. Selanjutnya Terdakwa pulang dan menelpon Serma Eko Cahyono kalau permintaannya tersebut disanggupi dan Terdakwa menyampaikan bahwa besok Terdakwa bersama keluarga Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton akan menyerahkan uang sesuai permintaan Serma Eko Cahyono, saat itu Serma Eko Cahyono menyampaikan agar penyerahan uang tersebut dilakukan di Food Court Carefour Bukit Mas Surabaya. 12. Bahwa benar selanjutnya keesokan harinya sekira pukul 10.00 Wib Terdakwa bersama Saksi-4 Sdri Intan, Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah, Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton, Saksi-5 Sdr Umar Faruq, Sdri Khoirunisa Sdr Muhammad Subadar berangkat menuju ke Surabaya dengan menggunakan mobil rental, selanjutnya sekira pukul 13.00 Wib tiba di Carefour Bukit Mas Surabaya dan sudah ditunggu Serma Eko Cahyono bersama anaknya di Food court lantai 2. Pada saat itu Terdakwa menanyakan kepada Serma Eko Cahyono kenapa menyerahkannya di Carefour dan tidak dirumah saja, dijawab oleh Serma Eko Cahyono apabila diserahkan di rumah tidak enak sama tetangga, kemudian Terdakwa bertanya lagi bagaimana jika tidak lulus, dijawab oleh Serma Eko Cahyono uang tersebut akan dikembalikan seluruhnya. Kemudian Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah menyerahkan uang tunai sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) kepada Serma Eko Cahyono tanpa disertai kwitansi tanda terima padahal Saksi-5 Sdr Umar Faruq sudah menyiapkan kwitansi bematerai Rp 6000, namun Serma Eko Cahyono tidak mau menandatangani dengan alasan akan datang kerumah Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah untuk membuat surat perjanjian. Saat menerima uang tersebut Serma Eko Cahyono mengatakan kepada Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah bahwa uang tersebut akan dibagi-bagikan kepada panitia di Jakarta dan sudah ada rekomendasi dari Panglima sebanyak 36 (tiga puluh enam) orang dengan DP Rp 50.000.000,(Lima puluh juta rupiah) termasuk didalamnya Sdr Ahmad Sulton dan yang belum memberikan DP tinggal Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton saja. 13. Bahwa benar pada hari Rabu tanggai 29 Januari 2014 Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton ditelepon lagi oleh Serrna Eko Cahyono agar mentransfer uang Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) gunanya untuk mempermudah seleksi, selanjutnya Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton menyampaikan kepada Terdakwa dan diperbolehkannya kemudian pada hai Kamis tanggal 30 Januari 2014 pukul 14.00 WIB Saksi- Sdr Ahmad Sulton mentransfer uang Ro 10 Juta ke rekening Bank BRI atas nama Serma Eko Cahyono Norek 032801035520502 melalui BRI Cab Pasuruan dengan disaksikan oleh Terdakwa dan Saksi-4 Sdri Intan. 14. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 12 Pebruari 2014 pukul 19.00 WIB Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton ditelepon oleh Serma Eko Cahyono agar mentransfer uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh
55 juta rupiah) uang tersebut akan digunakan untuk memperlancar seleksi, selanjutnya Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton melaporkan kepada Terdakwa dan diperbolehkannya, kemudian pada hari Kamis tanggal 13 Pebruari 2014 pukul 11.00 WIB Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dengan didampingi Terdakwa dan Saksi-4 Sdri Intan mentransfer uang Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) ke rekening Bank BRI atas nama Serma Eko Cahyono Norek 032801035520502 melalui BRI Cab. Pasuruan disaksikan oleh Terdakwa dan Saksi-4 Sdri intan. 15. Bahwa benar pada tanggal Pebruari 2014 sekira pukul 17.00 WIB saat Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah sedang berada di Solo, Serma Eko Cahyono datang kerumah Saksi-1 Sdri Robiyatul Adawiyah dan bertemu dengan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton dan Sdr Abdul Rohim (suami Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah) untuk meminjam uang sebesar Rp 5.000.000,- (Iima juta rupiah) untuk biaya berobat orangtuanya yang sedang sakit dan akan dioperasi di RSUD Saiful Anwar Malang, selanjutnya Sdr. Abdul Rohim (suami Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah) menyerahkan uang tersebut tunai kepada Serma Eko Cahyono tanpa disertai kwitansi serah terima uang. 16. Bahwa benar pada tanggal 23 Maret 2014 Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton mendaftar di Ajenrem 083 Malang dan diberi nomor test 0271 kemudian nomor test tersebut Saksi kirimkan melalui SMS ke HP Terdakwa dan HP Serma Eko Cahyono yang berbunyi "Pak ini nomor saya 0271 nama Ahmad Sulton alamat Jl Ir H Juanda No 76 Pasuruan” di balas oleh Serma Eko Cahyono mengaku sedang mengikuti Olimpiade Tenis di Jakarta. 17. Bahwa benar pada tanggal 3 April 2014 Saksi mengikuti seleksi yang pertama yaitu seleksi test kesehatan dan administrasi di Balai Prajurit JI R. Wijaya Surabaya, namun Saksi dinyatakan tidak lulus karena Kesehatan mata, setelah Saksi dinyatakan tidak lulus, Terdakwa tidak langsung pulang ke Pasuruan tetapi tinggal di rumah Terdakwa di asrama Yonzipur 10 Pasuruan selama 22 (dua puluh dua) hari yaitu sampai dengan tanggal 25 April 2014. Selama Saksi tinggal dirumah Terdakwa kerjanya hanya nonton TV, tidur , makan dan tidak dikenakan biaya oleh Terdakwa, Saksi tinggal dirumah Terdakwa secara cuma-cuma. Setelah dinyatakan tidak lulus Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton tidak segera pulang ke Pasuruan karena uangnya belum dikembalikan oleh Serma Eko Cahyono. Selama Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton tinggal dirumah Terdakwa tidak pernah menghubungi keluarga, kalau ada telpon atau SMS dari keluarga oleh Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton tidak ditanggapi. 18. Bahwa benar Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah mau memberikan uang kepada Terdakwa dan Serma Eko Cahyono karena adanya janji-janji dari Terdakwa maupun Serma Eko Cahyono yang mengatakan dapat membantu Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton masuk menjadi anggota TNI AD, namun kenyataannya Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton gagal atau tidak lulus pada tahap kesehatan. Terdakwa dan Serma Eko Cahyono menggunakan kesempatan memanfaatkan ketidaktahuan Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah dan Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton bahwa dalam pelaksanaan seleksi penerimaan Cata PK TNI AD TA 2014 tersebut peserta tidak dipungut biaya kecuali memenuhi persyaratan adminstrasi yang telah ditentukan oleh panitia dan mengikuti setiap tahapan seleksi, dan hal tersebut sudah diketahui oleh Terdakwa dan Serma Eko Cahyono.
56 Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur keempat “Dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan mengerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya” telah terpenuhi. Menimbang
Menimbang
:
:
Bahwa oleh karena semua unsur-unsur dalam dakwaan alternatif pertama Oditur Militer telah terpenuhi dengan demikian Majelis Hakim berbendapat bahwa dakwaan alternatif pertama Oditur Militer telah terbukti secara sah dan meyakinkan, sehingga Majelis Hakim tidak perlu membuktikan lagi unsur-unsur dalam dakwaan alternatif kedua. Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana “Secara bersama-sama dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum dengan rangkaian kebohongan menggerakan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya”.
Menimbang
: Bahwa berdasarkan surat perjanjian yang ditandatangani oleh Terdakwa sebagai pihak kesatu dan Sdr Ahmad sulton sebagai pihak kedua pada tanggal 29 Juni 2014 yang dibubuhi tandatangan masing-masing pihak dan materai Rp 6.000,- (enam ribu rupiah), yang menyatakan bahwa Terdakwa telah membayar uang sejumlah Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Sdr Ahmad Sulton. Dengan adanya pembayaran ini maka kedua belah pihak sepakat menganggap permasalahan ini selesai dan pihak kedua tidak akan mempermasalahnkan permasalahan ini lagi dikemudian hari. Bahwa antara Terdakwa dan Saksi-1 sudah saling memaafkan dan hubungan silaturahmi antara Terdakwa dan keluarga Saksi-1 saat ini sudah kembali baik seperti semula. Oleh karenanya Majelis hakim berpendapat keadaan ini merupakan hal yang meringankan Terdakwa dalam penjatuhan pidananya dibawah nanti.
Menimbang
: Bahwa Terdakwa telah mengetahui bahwa institusi TNI dalam penerimaan calon prajurit TNI tidak dipungut biaya apapun, hal tersebut telah diumumkan secara luas melalui media umum, namun Terdakwa sebagai prajurit TNI yang seharusnya mendukung program kebijakan pimpinan dan pemerintah malah menyalah gunakan statusnya sebagai anggota militer untuk mendapatkan keuntungan berupa mendapatkan sejumlah uang dari pihak-pihak yang berkeinginan untuk mendaftarkan diri menjadi prajurit TNI. Perbuatan Terdakwa mengakibatkan tercorengnya nama baik TNI dalam mendukung program TNI yang bebas KKN dalam penerimaan prajurit TNI, sehingga terhadap Terdakwa haruslah diberikan tindakan yang tegas agar tidak memberikan pengaruh buruk terhadap prajurit lainnya.
Menimbang
: Bahwa Terdakwa mampu bertanggung jawab dan tidak ditemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar pada diri Terdakwa, oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah maka harus dipidana.
Menimbang
: Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat, hakekat dan akibat dari
57 perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa yang melakukan penipuan kepada Saksi-1 Sdri Robiatul Adawiyah menunjukkan bahwa Terdakwa adalah pribadi yang tidak peduli dengan aturan hukum dan menganggap remeh ketentuan hukum atau perudangundangan yang ada serta tidak mau bertanggungjawab, terbukti dari sikap Terdakwa yang menyepelekan atau tidak menggunakan kesempatan yang diberikan oleh Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah untuk mengembalikan uang yang telah diterimanya sampai dengan batas waktu tertentu sehingga Terdakwa dilaporkan ke POM dan Terdakwa baru mengembalikan setelah dilaporkan ke Pom oleh Saksi-1 Sdri Rodiatul Adawiyah. 2. Bahwa tindakan Terdakwa tersebut di atas seharusnya tidak perlu terjadi atau dilakukan oleh Terdakwa dengan status Terdakwa sebagai seorang anggota Militer pada Yonzipur 10/2 Kostrad. 3. Bahwa pada hakekat perbuatan Terdakwa melakukan Penipuan karena Terdakwa lebih mengutamakan dan menuruti keinginan nafsu semata untuk mendapatkan uang secara mudah dengan mengorbankan orang lain serta tidak memeikirkan akibat yang ditimbulkannya yaitu nama baik institusi TNI dan Kesatuan pada khususnya sehingga dapat mencemarkan nama baik Kesatuan Terdakwa dimata masyarakat, dalam hal ini Yonzipur 10/2 Kostrad. Menimbang
: Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Saptamarga. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan halhal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : 1.
Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya persidangan.
2.
Terdakwa belum pernah dihukum dalam perkara lain.
3.
Terdakwa pernah melaksanakan tugas operasi milter berupa Satgas penanggulangan Bencana Alam di Aceh pada tahun 2005.
4.
Terdakwa telah meminta maaf kepada Saksi-1 dan Saksi-2 sehingga hubungan silaturahmi kekeluargaan telah baik kembali, serta telah membatu Saksi-2 Sdr Ahmad Sulton meminta kembali uangnya dari Serma Eko Cahyono sebesar Rp 55.000.000,- (lima puluh lima juta rupiah).
Hal-hal yang memberatkan : 1.
Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga khususnya marga kelima dan Sumpah prajurit khususnya sumpah kedua.
58 2.
Perbuatan Terdakwa mencemarkan citra TNI-AD dimata Masyarakat khususnya Yonzipur 10/2 Kostrad.
Menimbang
: Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
: Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat-surat : 1. 1 (satu) lembar nota tanda terima uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepluh juta rupiah) dari Sdr. Ahmad Sulton kepada Sdri. Intan Sari Azmi tanggal 17 Januari 2014. 2. 1 (satu) lembar slip penyetoran uang dari Sdr. Ahmad Sulton ke rekening Bank BRI milik Serma Eko Cahyono tanggal 30 Januari 2014 sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah). 3. 1 (satu) lembar slip penyetoran uang dari Sdr. Ahmad Sulton ke Rekening Bank BRI milik Serma Eko Cahyono tanggal 13 Pebruari 2014 sebesar Rp 10.000.000,-(sepuluh juta rupiah). 4. 1 (satu) lembar kwitansi pengembalian uang dari Serma Eko Cahyono kepada Sdri. Robiatul Adawiyah tanggal 6 Mei 2014 sebesar Rp. 55.000.000 (lima puluh lima juta rupiah). 5. 1 (satu) lembar Surat Perjanjian antara Serma Eko Cahyono dengan Praka Muhamad Sori tertanggal 14 April 2014. 6. 1 (satu) lembar Surat Pernyataan Sdri. Robiyatul Adawiyah tertanggal 7 Mei 2014. 7. 1 (satu) lembar Surat perjanjian Praka Muhamad Sori dengan Sdr Umar Faruq tertanggal 12 Mei 2014. 8. 1 (satu) lembar Surat Pernyataan Sdri. Robiyatul Adawiyah bulan Mei 2014. 9. 1 (satu) lembar Surat Perjanjian Praka Muhamad Sori dengan Sdr. Ahmad Sulton tertanggal 29 Juni 2014. 10. 1 (satu) lembar surat permohonan menjadi Prajurit Sukarela TNI-AD. 11.
1 (satu) lembar surat pernyataan belum pernah nikah.
12.
2 (dua) lembar Daftar Riwayat hidup.
13.
6 (enam) lembar ijazah.
14.
1 (satu) lembar Kartu Keluarga.
15.
1 (satu) lembar surat keterangan catatan polisi.
16.
1 (satu) lembar Kartu Tanda Penduduk.
17.
1 (satu) lembar Kutipan Akte Kelahiran.
18.
1 (satu) lembar Surat Persetujuan orang tua / WaIi.
19.
1 (satu) lembar Formulir Penerimaan Tamtama AD TA 2014.
20.
1 (satu) lembar Surat Pendaftaran.
21.
1 (satu) lembar permohonan menjadi Prajurit Sukarela TNI AD.
59 22.
1 (satu) lembar bio data calon.
23.
1(satu) lembar surat perjanjian ikatan dinas pertama
Bahwa terhadap barang bukti berupa surat-surat oleh karena merupakan kelengkapan berkas perkara yang berhubungan langsung dengan tindak pidana yang dilakukan para Terdakwa dan tidak sulit penyimpanannya dalam berkas perkara maka ditentukan statusnya lebih lanjut yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara Mengingat
: Pasal 378 jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP serta perundang-undangan lain yang bersangkutan.
ketentuan
MENGADILI 1.
Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu MUHAMAD SORI, Praka NRP 31030654171183 ; terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Secara bersama-sama melakukan penipuan”
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana Penjara selama 4 (empat) bulan dan 20 (duapuluh) hari.
3.
Menetapkan barang bukti berupa : Surat-surat : 1. 1 (satu) lembar nota tanda terima uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepluh juta rupiah) dari Sdr. Ahmad Sulton kepada Sdri. Intan Sari Azmi tanggal 17 Januari 2014. 2. 1 (satu) lembar slip penyetoran uang dari Sdr. Ahmad Sulton ke rekening Bank BRI milik Serma Eko Cahyono tanggal 30 Januari 2014 sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah). 3. 1 (satu) lembar slip penyetoran uang dari Sdr. Ahmad Sulton ke Rekening Bank BRI milik Serma Eko Cahyono tanggal 13 Pebruari 2014 sebesar Rp 10.000.000,-(sepuluh juta rupiah). 4. 1 (satu) lembar kwitansi pengembalian uang dari Serma Eko Cahyono kepada Sdri. Robiatul Adawiyah tanggal 6 Mei 2014 sebesar Rp. 55.000.000 (lima puluh lima juta rupiah). 5. 1 (satu) lembar Surat Perjanjian antara Serma Eko Cahyono dengan Praka Muhamad Sori tertanggal 14 April 2014. 6. 1 (satu) lembar Surat Pernyataan Sdri. Robiyatul Adawiyah tertanggal 7 Mei 2014. 7. 1 (satu) lembar Surat perjanjian Praka Muhamad Sori dengan Sdr Umar Faruq tertanggal 12 Mei 2014. 8.
1 (satu) lembar Surat Pernyataan Sdri. Robiyatul Adawiyah bulan Mei 2014.
9. 1 (satu) lembar Surat Perjanjian Praka Muhamad Sori dengan Sdr. Ahmad Sulton tertanggal 29 Juni 2014. 10.
1 (satu) lembar surat permohonan menjadi Prajurit Sukarela TNI-AD.
11.
1 (satu) lembar surat pernyataan belum pernah nikah.
12.
2 (dua) lembar Daftar Riwayat hidup.
13.
6 (enam) lembar ijazah.
14.
1 (satu) lembar Kartu Keluarga.
60 15.
1 (satu) lembar surat keterangan catatan polisi.
16.
1 (satu) lembar Kartu Tanda Penduduk.
17.
1 (satu) lembar Kutipan Akte Kelahiran.
18.
1 (satu) lembar Surat Persetujuan orang tua / WaIi.
19.
1 (satu) lembar Formulir Penerimaan Tamtama AD TA 2014.
20.
1 (satu) lembar Surat Pendaftaran.
21.
1 (satu) lembar permohonan menjadi Prajurit Sukarela TNI AD.
22.
1 (satu) lembar bio data calon.
23.
1(satu) lembar surat perjanjian ikatan dinas pertama
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 4.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 5.000,- (lima rupiah).
ribu
Demikian diputuskan pada hari ini Senin tanggal 29 Juni 2015 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Tuty Kiptiani, SH Letkol Laut (KH/W) NRP 11871/P sebagai Hakim Ketua, H. Muhammad Djundan, SH, MH Letkol Chk NRP 556536 dan Mulyono, SH Mayor Chk NRP 522672 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Eman Jaya, SH Mayor Sus NRP 524422, Penasehat Hukum M.A Ponco K, S.H. Serka NRP 21050147460983, Panitera Rudianto, Pelda NRP.21960347440875, serta dihadapan umum dan Terdakwa.
Hakim Ketua,
Cap/ttd Tuty Kiptiani, SH Letkol Laut (KH/W) NRP 11871/P Hakim Anggota I,
Hakim Anggota II,
Ttd
ttd
H. Muhammad Djundan, SH,MH Letkol Chk NRP 556536
Mulyono, SH Mayor Chk NRP 522672 Panitera, ttd
Rudianto Pelda NRP 21960347440875