ANALISIS PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN, DAN TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP RETURN ON EQUITY SERTA DAMPAKNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Pada Perusahaan PMDN Non Keuangan Yang Listed di BEI Periode 2002-2009)
Oleh Putri Anggraeni Ichsani NIM: 107081003485
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/ 2011 M
I
t
ANALISIS PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN. DAN TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP RETURN ON EQUITY SERTA DAMPAKNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Pada Perusahaan PMDN Non Keuangan yang Listed di BEI Periode 2002-2009)
Skripsi DiajukanKepadaFakultasEkonomidanBisnis Untuk MemenuhiSyarat-syarat untuk MeraihGelarSarjanaEkonomi
Oleh Putri Anggraeni lchsani NIM: 107081003485
Pembimbing II
Dr. Hi. PudiiAstutv
Amalia. SE.. MM.
NrDN.031106580t I
NrP.I 974082t200901 2 005
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432Ht2011M
t
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Senin, 18 April
2011 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa: 1. Nama
Putri Anggraeni Ichsani
2. NIM
10708l 003485
3.
Jurusan
4.
Judul Skripsi
Manajemen ooAnalisisPengaruh Debt to Equify Ratio, Net Profit
Margin, dan Total Asset Turnover Terhadap Return On Equity serta Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan"(Pada PerusahaanPMDN Non Keuangan yang Listed di BEI Periode 2002-2009) Setelah rnencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberikan kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Iakarta,l8 April 2011 1. Prof. Dr. Ahmad Rodoni NIP. 19690203200t121 1 003
2.
Suhendra,S.Ag, MM NIP. 1971t2062003121 001
3.
,.{h, Ketua
,h'4//?q , Sekretaris
Indo YamaNasaruddin,SE, MAB NIP. 19741T27200tt21 002
PengujiAhli
LEMSAR PENGESAHANUJTANSKRIPSI Hari ini Rabu,l4 September 2A11telahdilakukanlJjian Skripsiatasmahasiswa: l. Nama : Putri AnggraeniIchsanr 2. NIM : 107081003485 3. Junrsan : Manajemen 4. JudulSkripsi : AnalisisPengaruh DebtTo EquityRatio,Net ProfitMargin,dan Total Asset Turnover TerhadapReturn On Equity Serta Dampaknya TerhadapNilai Penrsahaan( Pada PerusahaanPMDN Non Keuangan yangListed di BEI Priode2002-2009\. Setelahmencermatidan memperhatikan penampilandan kemampuanyangbersangkutanselama prosesujian skripsi, maka diputuskanbahwa mahasiswatersebutdi atasdinyaakm lulus dan skripsi ini diterima sebagaisalah satu syaratuntuk memperolehgelar SarjanaEkonomi pada FakultasEkonomidanBisnisUnivwesitasIslamNegeriSyarif HidayatullahJakarta. Jakart416 September 201I I
l. Prof. Dr. Abdul Hamid,MS NIP. 19570617198503 1002
,^n
2. Suhendra,S.Ag,MM NIP. l97l 12062003121001
,mbT Selaetris
3. Indo YamaNasaruddin,SE,MAB NIP. 19741127200tnrc02 /--------V_/-
4. Dr. Hi. Pudji Astuty NrDN.0311065804
t LC/-=-l PembimbingI
-#
(-/
5. Amalia SE.,MM. NIP. 1974082 12009012005
Pembimbing II
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yangbertandatangandi bawahini: Nama
PutriAnggraeniIchsani
No. Iduk Mahasiswa
I 0708I 003485
Fakultas
EkonomidanBisnis
Jurusan
Manajemen
Denganini menyatakanbahwa dalam penulisanskripsi ini, saya; l. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungiawabkan. 2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain. 3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa ijin pemilik karya. 4. Tidak melakukan pemanipulasiandan pemalsuandata. 5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini. Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan,ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkanaturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataanini sayabuat dengansesungguturya.
Ciputat,
Agustus2011
YangMenyatakan,
(Putri AnggraeniIchsani)
ABSTRACT
The main objective of this research is to analyze the influence of Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, and Total Asset Turnover to Return on Equity, and also to find out their effects to the company value which is measured by the variable of Price Earning Ratio (PER). The researcher takes the data from ICMD book and picks out the company which listed as the domestic investment at BEI in 2002-2009. The researcher takes the purpose sampling as the method to determine the sample in this research and brings Path Analysis as the statistical test equipment to analyze the hypothesis. From an empirical result in this research shows that : a) Debt to Equity Ration (DER) variable, Net Profit Margin (NPM), and Total Asset Turnover (TATO) have influence to Return on Equity (ROE) simultaneously. Meanwhile, on partial testing shows that in the variables of Debt to Equity Ratio (DER) and Total Asset Turnover (TATO) have the significant and positive influence to Return on Equity (ROE), but Net Profit Margin variable (NPM) doesn’t have any the influence to Return on Equity (ROE). b) Debt to Equity Ratio variable (DER) and Return on Equity (ROE) simultaneously influence to Price Earning Ratio (PER). And on partial testing shows that Debt to Equity Ration variable has significant and positive influence to Price Earning Ratio (PER), but Return on Equity variable has significant and negative influence to Prince Earning Ratio (PER).
Key words : Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, Total Asset Turnover, Return on Equity, Firm of Value, Price Earning Ratio, Path Analysis
ABSTRAK Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Total Asset Turnover terhadap Return On Equity serta melihat dampaknya terhadap Nilai Perusahaan yang di ukur menggunakan variabel Price Earning Ratio (PER). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang didapat dari buku ICMD. Buku ini menyediakan laporan keuangan perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang listed di BEI pada periode 2002-2009. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dan uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan menggunakan analisis jalur (Path Analysis). Hasil empiris penelitian ini menunjukkan bahwa : (a) variabel Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), dan Total Asset Turnover (TATO) secara simultan memiliki pengaruh terhadap Return On Equity (ROE). Pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel Debt to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap Return On Equity (ROE), variabel Net Profit Margin (NPM) tidak memiliki pengaruh terhadap Return On Equity (ROE), sedangkan variabel Total Asset Turnover (TATO) memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap Return On Equity(ROE). (b) variabel Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) secata simultan berpengaruh terhadap Price Earning Ratio (PER). Secara parsial variabel Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan dan positif terhadap Price Earning Ratio(PER), sedangkan Return On Equity(ROE) berpengaruh signifikan dan negative terhadap Price Earning Ratio(PER).
Kata kunci: Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), dan Total Asset Turnover (TATO), Return On Equity (ROE), Nilai Perusahaan, Price Earning Ratio, Analisis Jalur.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Putri Anggraeni Ichsani
Tempat/Tanggal lahir : Jakarta, 05 November 1989 Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jln. H. Baping No. 52 Komp. De Palm Residence Kav.1 Susukan Jakarta Timur 13740
Agama
: Islam
Warga Negara
: Indonesia
Nama Orang Tua Ayah
: H. R. Imam Purnomo
Ibu
: Dra. Hj. Eny Susilowati :
[email protected]
E-mail
Pendidikan
:
1. SDN Ciracas 14 Pagi
Tahun 2001
2. SMP Al-Mukhlisin
Tahun 2004
3. SMAN 14 Jakarta
Tahun 2007
4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Manajemen FEB
Tahun 2011
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT yang Maha Kasih Sayang. Atas berkat semua rahmat, karunia, ridho serta keajaiban-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Total Asset Turnover Terhadap Return On Equity serta Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan (Pada Perusahaan PMDN Non Keuangan Yang Listed di BEI Periode 2002-2009)”. Tak lupa shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW yang membawa kita dari jaman jahiliyah ke jaman yang penuh ilmu pengetahuan. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Konsentrasi Keuangan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu, kiranya pembaca dapat memaklumi atas kelemahan dan kekurangan yang ditemui dalam skripsi ini. Penulis juga menyadari bahwa sejak awal penyusunan hingga terselesaikannya skripsi ini banyak pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan baik moril maupun materil. Untuk itu, tak lupa pada kesempatan ini, secara khusus, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tuaku ( H.R. Imam Purnomo dan Dra. Hj. Eny Susilowati) yang ganteng dan cantik sedunia yang senantiasa memberikan banyak bantuan moril maupun materil yang tak pernah bosan mendengar keluhan anaknya. Semoga Allah SWT memberikan umur yang barokah, kesehatan dan kebahagiaan kepada mereka serta semoga penulis dapat membahagiakan serta mengangkat derajat keduanya. Amin.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas UIN Jakarta. 3. Bapak Suhendra, S. Ag, MM. selaku Kepala Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk berkarya. 4. Ibu Dr. Hj. Pudji Astuty, selaku Dosen Pembimbing I yang telah mengarahkan, memberikan kritik dan saran serta memberikan motivasi yang sangat besar kepada penulis selama penyusunan skripsi ini. 5. Ibu Amalia, SE., MM, selaku Dosen Pembimbing II yang telah mengarahkan, mengkritik dan memberikan saran kepada penulis. 6. Segenap dosen pengajar yang telah mengajarkan ilmu manajemen, semoga amal baktinya dijadikan pahala yang baik. Amin. 7. Staf tata usaha FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya Pak Rahmat, Mas Heri, Ibu Siska, yang telah membantu penulis dalam mengurus kebutuhan administrasi dan lain-lain. 8. Mas Firdaus (Idos) atas semangatnya dan share-nya selama ini, adik Dara yang sudah mau mendengarkan keluhan-keluhan mba anggi selama penulisan skripsi ini walau sebenarnya tidak mengerti, adik Sultan yang udah berbagi tawa selama dirumah dengan imajinasinya, adik Tria yang cantik, sexy dan tidak bisa diem, semogga Allah memberikan kesehatan, kebahagiaan, kesuksessan dunia-akhirat kepada kita. Amin. 9. Arizona Renaldy Hidayat yang selalu setia dan tak pernah letih untuk memberikan sepercik keceriaan, banyaknya kasih sayang, kepercayaan, pembelajaran, motivasi dan doa. 10. Sahabat-sahabatku, Yuni yang sudah mau diajak kemana-mana demi penulisan skripsi ini, Cupit atas canda tawa, perhatian serta motivasinya selama ini, Phyop yang sudah mau menemani dan mendengarkan curhatan selama di Keu B, Isna atas motivasinya serta pikiran positifnya, Jahey atas wawasan dan perdebatan kita, opi atas tawa nya, semoga Allah menjaga hubungan ini. Amin.
11. Sahabat-sahabat Cah Ready (Afry, Kiki, Acla Aji, Om lukman, Emon, Mpi, Phyop, Cupit, Wawa, Rudy, Icha, Yunus, Dhole, Robby, Tony, Irsyam, Indra, Dika, Abloy,dll) yang senantiasa satu dalam tawa dan canda serta cita. 12. Hutan, air terjun, harum tanah & bebatuan yang basah, puncak gunung Gede untuk sepintas ketenangan yang tak pernah terlupakan, I always miss it. 13. Kawan-kawan Manajemen E ‘07 dan Manajemen Keuangan A dan B ’10, yang tidak dapat disebutkan satu persatu, suatu kebahagiaan telah dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua. Terima Kasih banyak atas motivasi yang telah diberikan selama ini.
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan. Dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan saran, arahan, maupun kritikan yang konstruktif demi penyempurnaan hasil penelitian ini. Akhirnya hanya kepada Allah semua ini penulis serahkan, karena hanya dengan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penulis sendiri.
Jakarta,
September 2011
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PEMBIMBING ......................................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ......................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .......................................................................
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...........................................................
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................................
v
ABSTRACT .........................................................................................................................
vi
ABSTRAK ........................................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ......................................................................................................... viii DAFTAR ISI.............................................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ...............................................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... xii BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................................
1
A. Latar Belakang....................................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................
8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................................
8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 11 A. Tinjauan Umum .................................................................................................... 11 B. Rasio Keuangan .................................................................................................... 15 C. Teori Nilai Perusahaan .......................................................................................... 17 1. Price Earning Ratio..................................................................................... 19 2. Price Book Value........................................................................................ 20 D. Return On Equity .................................................................................................. 21 E. Faktor-faktor yang mempengaruhi ROE ................................................................ 24 1. Debt To Equity Ratio ................................................................................... 24 2. Net Profit Margin ........................................................................................ 25 3. Total Asset Turnover ................................................................................... 26 F. Mekanisme Antar Variable Penelitian ..................................................................... 28 1. Pengaruh DER Terhadap ROE..................................................................... 28
2. Pengaruh NPM Terhadap ROE ................................................................... 30 3. Pengaruh TATO Terhadap ROE ................................................................. 31 4. Pengaruh ROE Terhadap PER ..................................................................... 33 5. Pengaruh DER Terhadap PER .................................................................... 34 6. Pengaruh NPM Terhadap PER.................................................................... 37 7. Pengaruh TATO Terhadap PER................................................................... 38 G. Kerangka Berfikir .................................................................................................. 39 H. Paradigma Penelitian ............................................................................................. 40 I. Penelitian Terdahulu................................................................................................ 41 J. Hipotesis ................................................................................................................. 46 BAB III. METODE PENELITIAN ..................................................................................... 47 A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................................... 47 B. Teknik Pengumpulan Sample ................................................................................ 47 C. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 48 D. Teknik Analisis ..................................................................................................... 49 E. Operasional Variable Penelitian............................................................................. 60 1. Variable Endogen ........................................................................................ 60 2. Variable Eksogen ........................................................................................ 62 BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 65 A. Sekilas Gambaran Umum ..................................................................................... 65 B. Analisis dan Pembahasan ...................................................................................... 67 1. Analisis Deskriptif ....................................................................................... 67 2.Analisis Jalur Pengaruh DER, NPM, TATO,terhadap ROE Serta Dampaknya terhadap Nilai perusahaan ......................................................... 81 3. Analisis Jalur Setelah Triming .................................................................... 99 BAB V. KESIMPULAN DAN HASIL................................................................................. 113 A. Kesimpulan .......................................................................................................... 113 B. Implikasi ............................................................................................................... 115 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 116 LAMPIRAN ...................................................................................................................... 124
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perusahaan pada biasanya menggunakan pengukuran kinerja perusahaan untuk memperoleh informasi tentang keadaan perusahaan tersebut. Sedangkan kinerja perusahaan tersebut tercermin pada laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan itu wajib dikeluarkan oleh perusahaan yang terutama perusahaan publik dalam jangka waktu quartal (unaudited) serta tahunan (audited). Didalam laporan keuangan tersebut investor dapat mengetahui kinerja perusahaan dalam menghasilkan profitabilitas. Hal ini dikarenakan didalam laporan keuangan terdapat laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan catatan yang berhubungan dengan laporan keuangan. Laporan yang digunakan oleh investor adalah laporan keuanagan yang telah di audit yang salah satunya yang telah dipublikasikan oleh Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Kinerja perusahaan dapat di ukur dengan rasio keuangan (Brigham dan Houston, 2009:94). Rasio keuangan terdiri dari rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas, solvabilitas dan rasio pasar. Rasio yang dapat digunakan untuk mengukur
kinerja
perusahaan
dalam
menghasilakan
laba
adalah rasio
profitabillitas. Rasio profitabilitas terdiri dari Gross profit margin, Net Profit Margin, Return On Equity (ROE), Return On Asset (ROA). Gross Profit Margin merupakan perbandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok Penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menunjukkan kemampuan 1
perusahaan untuk menutup biaya barang (HPP) atau mencerminkan jumlah uang yang digunakan untuk menutupi biaya opersional, biaya bunga, dan pajak dalam memperoleh laba atau dapat juga dikatakan bahwa Gross Profit Margin adalah rasio yang menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan. NPM atau Net Profit Margin adalah rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan. NPM atau Net Profit Margin menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh penghasilan untuk pemilik dari setiap rupiah penjualan setelah dikurangi semua biaya-biaya. Return On Equity (ROE) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferen. Rasio On Equity ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dari investasi rata-rata yang ditanamkan. Return On Asset (ROA) menunjukkan tingkat efesiensi dalam penggunaan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba pada perusahaan. Para emiten yang dapat menghasilkan laba yang semakin menigkat, akan menjadi daya tarik para investor untuk menanamkan modalnya pada emiten/perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan tingkat laba perusahaan yang tinggi maka akan mempengaruhi tingkat pengembalian (return) yang diterima investor atau pemodal juga semakin tinggi, keadaan tersebut mampu memakmurkan pemegang saham yang merupakan tujuan dari perusahaan (Ang dalam
Kwandinata,
2005:1).
Dalam
menghasilkan
keuntungan
dengan
memanfaatkan equitas yang dimiliki perusahaan, perusahaan tersebut dapat 2
mengetahui atau mengukur efektivitas perusahaannya. Pengukuran tersebut dapat dilakukan dengan rasio Return On Equity (ROE) yang terdapat pada rasio profitabilitas. Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham. Alat pengukur kinerja keuangan yang paling sering digunakan oleh penanam modal dan manager senior adalah hasil atas hak pemegang saham atau ROE. Kinerja perusahaan merupakan hasil kerja dari seluruh divisi dalam suatu perusahaan jadi didalamnya mencakup kinerja-kinerja tiap divisi. Kinerja keuangan merupakan salah satu dari kinerja perusahaan yang dilihat dari hasil kerja keuangan divisi keuangan pada suatu perusahaan. Kinerja perusahaan jika dilihat dari sudut akuntansi maka merupakan fungsi dari accounting quality. Dalam arti lain bahwa kinerja perusahaan dapat di lihat dari fungsi kualitas akuntansi sedangkan menurut Bushman dan Smith (2001) kualitas akuntansi (accounting quality) dapat diindikatorkan dengan adanya rasio keuangan. Kinerja perusahaan dapat diukur dengan Return On Capital atau Return On Equity (ROE) (Sloan, 2001). Berdasarkan uraian tersebut serta penelitian acuan terdahulu yang dilakukan oleh Kwan (2005) maka kali ini penelian ini menggunakan ROE sebagai ukuran Kinerja Perusahaan yang di prediksi mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan. Semakin tinggi kinerja perusahaan yang ditandai dengan kinerja keuangan (ROE) maka akan semakin mensejahterakan pemilik perusahaan (pemilik modal perusahaan) yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan. Kinerja 3
perusahaan yang berjalan dengan baik tersebut yang akan menciptakan nilai perusahaan
yang
baik.
Penciptaan
nilai
perusahaan
yang
baik
serta
meminimumkan biaya modal perusahaan merupakan tujuan perusahaan dalam jangka panjang. Sedangkan dalam menciptakan kinerja perusahaan yang baik butuh struktur modal yang baik (efektif dan efisisen dalam keputusan penggunaan dan perolehannya). Nilai Perusahaan tercermin dari harga saham merupakan pendapat Basley dan Brigham yang dikemukakan oleh Nurainun dan Sinta (2007:109). Fama dan French (1998), berpendapat bahwa optimalisasi nilai perusahaan yang merupakan tujuan perusahaan dapat dicapai melalui fungsi manajemen keuangan dimana suatu keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya yang dikemudian akan mempengaruhi nilai perusahaan. Jumlah ekuitas perusahaan dan hutang dapat mencerminkan nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori bahwa nilai pasar perusahaan merupakan nilai pasar dari suatu ekuitas perusahaan ditambah nilai pasar utang (Helfert, 1997:335). Mpaata dan Sartono, (1997). melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi PER dengan menggunakan data perusahaan-perusahaan Amerika yang dipublikasikan dalam Dividend Achiever. Dalam penelitian tersebut digunakan tujuh variabel yaitu Penjualan, Dividend Payout Ratio, Aktiva Tetap, Leverage, Return on Equity, Skala dan Pertumbuhan laba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketujuh variabel tersebut berpengaruh secara signifikan dan konsisten untuk enam industri yang berbeda.
4
Dalam skripsi penelitian Abdul Kholid (2006:6) terdapat beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh terhadap Price Earning Ratio saham-saham di Busa Efek Jakarta (BEJ) sebagai berikut: a. Pertumbuhan penjualan b. Pertumbuhan Return on Equity c. Dividend Payout Ratio d. Tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) e. Pertumbuhan Debt to Equity f. Pertumbuhan Return on Investment Pada hasil penelitian skripsi yang dilakukan oleh Abdul Kholid (2006) yang berjudul analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Price Earning Ratio (PER), berdasarkan uji T menyimpulkan bahwa Variabel pertumbuhan penjualan, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Price Earning Ratio yang ditunjukkan dengan nilai P.value sebesar 0,012 yang lebih kecil dari tingkat signifikan α = 0.05. Variabel pertumbuhan Return on Equity, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Price Earning Ratio yang ditunjukkan dengan nilai P.value sebesar 0,000 yang lebih kecil dari tingkat signifikan α = 0.05. Variabel Dividend Payout Ratio, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Price Earning Ratio yang ditunjukkan dengan nilai P.value sebesar 0,000 yang lebih kecil dari tingkat signifikan α = 0.05. Variabel pertumbuhan Debt to Equity Ratio, tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Price Earning Ratio yang ditunjukkan dengan nilai P-Value sebesar 0,477 yang lebih besar dari tingkat
5
signifikan α = 0.05. sehingga perlu dilakukan penelitian kembali mengenai pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Price Earning Ratio. Semakin tinggi ROE menandakan bahwa perusahaan semakin baik dalam mensejahterakan para pemegang saham yang bisa dihasilkan dari setiap lembar saham ROE yang semakin meningkat memberikan tanda bahwa kekuatan operasional dan keuangan perusahaan semakin baik, selanjutnya memberikan pengaruh positif terhadap pasar ekuitas (Sahata,2007:1). Keberadaan ROE bagi perusahaan sangat penting karena hal tersebut dapat digunakan untuk mengukur kinerja dari modal sendiri perusahaan tersebut dalam menghasilkan keuntungan (Walsh, 2004:56). NPM atau Net Profit Margin menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh
menghasilan untuk pemilik dari setiap rupiah penjualan setelah
dikurangi semua biaya-biaya. Semakin tinggi rasio net profit margin yang dicapai oleh perusahaan terhadap penjualan bersihnya menunjukkan semakin efektif operasional
perusahaan
dalam
menghasilkan
laba
bersihnya.
Dengan
meningkatnya rasio ini menunjukkan semakin baik kinerja perusahaan. Dengan demikian hubungan antara rasio net profit margin dengan kinerja perusahaan adalah positif. Menurut Robert Ang, 1997 dalam Sahata (2007:3) nilai net profit margin yang semakin tinggi maka berarti semakin efisien biaya yang dikeluarkan, yang berarti semakin besar tingkat pengembalian keuntungan bersih. Pada penelitian yang dilakukan oleh Kwan (2005) tentang net profit margin terhadap Return On Equity, dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Net Profit
6
margin berpengaruh signifikan terhadap ROE. Sehingga penelitian ini mengacu pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Kwan (2005). Semakin tinggi laba perusahaan maka semakin tinggi ROE, besarnya laba perusahaan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti DER, NPM, TATO. Semakin tinggi kinerja perusahaan yang menggunakan pengukuran ROE maka akan semakin tinggi nilai perusahaan yang diukur dengan PER. Terdapat pengaruh negatif pada leverage keuangan yakni bahwa profitabilitas perusahaan berkurang sebagai akibat dari penggunaan hutang perusahaan yang besar, sehingga dapat menyebabkan biaya tetap yang harus ditanggung lebih besar dari operating income yang dihasilkan hutang tersebut, (Cryllius Martono, 2002). Perusahaan dengan laba bertumbuh akan memperkuat hubungan DER dengan profitabilitas yaitu dimana profitabilitas meningkat seiring dengan DER yang rendah. Dengan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk menulis penelitian ini dengan judul “ANALISIS PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN, DAN TOTAL ASSET TURNOVER, TERHADAP RETURN ON EQUITY SERTA DAMPAKNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN” (Pada Perusahaan PMDN Non Keuangan Yang Listed di BEI Periode 2002-2009) Sebagai judul skripsi yang akan diajukan.
7
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka pada penelitian ini akan dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh antara DER, NPM, TATO terhadap ROE pada perusahaan PMDN non keuangan 2. Apakah terdapat pengaruh antara DER, NPM, TATO dan ROE terhadap PER perusahaan pada PMDN non keuangan 3. Bagaimana pengaruh langsung dan tidak langsung DER, NPM, TATO dan ROE terhadap PER C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan yang diajukan dalam penelitian ini maka tujuan penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Menganalisis pengaruh Debt Equity Ratio (DER) terhadap ROE pada perusahaan PMDN non keuangan pada periode 2002-2009. b. Menganalisis pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap ROE pada perusahaan PMDN non keuangan pada periode 2002-2009. c. Menganalisis pengaruh Total Asset Turnover (TATO) terhadap ROE pada perusahaan PMDN non keuangan pada periode 2002-2009. d. Menganalisis dampak Return On Equity (ROE) terhadap Price Earning Ratio (PER) pada perusahaan PMDN non keuangan pada periode 2002-2009.
8
e. Menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Price Earning Ratio (PER) pada perusahaan PMDN non keuangan pada periode 2002-2009. f. Menganalisis pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Price Earning Ratio (PER) pada perusahaan PMDN non keuangan pada periode 2002-2009. g. Menganalisis pengaruh Total Asset Turnover (TATO) terhadap Price Earning Ratio (PER) pada perusahaan PMDN non keuangan pada periode 2002-2009.
2. Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan memberikan manfaat ganda, yakni manfaat akademis maupun praktis. a). Dari segi teoritis pada perspektif akademis, penelitian ini akan bermanfaat untuk: 1. Bagi peneliti untuk mendapatkan pengambangan dan melatih diri dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh. 2. Bagi civitas akademik dapat menambah informasi sumbangan pemikiran dan bahan kajian penelitian. b). Dari segi perspektif praktis hasil penelitian ini, akan bermanfaat untuk: 1. Bagi investor dalam menilai perusahaan untuk mengambil keputusan investasi pada saham-saham perusahaan PMDN 9
yang
ada
dalam
Bursa
Efek
Indonesia
dengan
memperrtimbangkan keadaan keuangan calon emiten serta perekonomian yang terjadi.
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Laporan Keuangan adalah suatu alat yang menyajikan tentang informasi laporan keuangan untuk digunakan sebagai dasar menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh suatu perusahaan merupakan hasil proses akuntansi yang dimaksudkan untuk menyajikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak ekstern. Laporan keuangan biasanya terdiri dari beberapa laporan seperti neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan modal sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Laporan keuangan melaporkan prestasi historis dari suatu perusahaan dan memberikan dasar, bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi, untuk membuat proyeksi dan peramalan untuk masa depan. Laporan tahunan merupakan dokumen yang memberikan informasi kepada pemegang saham dan diaudit sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum (Weston dan Copeland, 1995:24). Laporan keuangan akan melaporkan posisi perusahaan pada satu titik waktu tertentu maupun operasinya selama masa lalu. Akan tetapi nilai sebenarnya adalah bahwa laporan tersebut dapat digunakan untuk membantu meramalkan keuntungan dan deviden dimasa yang akan datang. Dari sudut pandang seorang investor, meramalkan masa depan merupakan hakekat dari 11
analisis laporan keuangan, sedangkan dari sudut manajemen analisis laporan keuangan akan bermanfaat baik untuk membantu mengantisipasi kondisikondisi di masa yang akan datang dan yang lebih penting lagi adalah sebagai titik awal untuk melakukan perencanaan langkah–langkah yang akan meningkatkan kinerja perusahaan dimasa yang akan datang (Brigham dan Houston, 2009:45-46). Analisis laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dimasa lalu, saat ini dan meramalkan kemungkinan yang akan terjadi dimasa depan (wibowo, 2009:19) Laporan keuangan dikatakan penting karena dapat menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Banyak pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan seperti; investor, calon investor maupun manajemen perusahaan itu sendiri. Laporan keuangan akan memberikan informasi mengenai profitabilitas, risiko, aliran kas, yang semuanya akan mempengaruhi pada pihak-pihak yang berkepentingan. Yang selanjutnya akan mempengaruhi nilai perusahaan (Hanafi dan Halim, 2009:69). Laporan keuangan yang biasa dikeluarkan oleh suatu perusahaan biasanya terdiri dari tiga macam yaitu : neraca, laporan laba rugi, laporan aliran kas. Neraca adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal tertentu. Keadaan keuangan ini ditunjukkan dengan jumlah 12
harta yang dimiliki yang disebut aktiva, jumlah kewajiban, dan ekuitas perusahaan yang disebut passiva. Neraca mempunyai dua sisi yang nilainya harus seimbang. Neraca adalah suatu daftar aktiva, kewajiban, ekuitas pemilik pada tanggal tertentu biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun (Carl S. Warren dan James M. Reeve, 2006:24-27). Neraca dapat disebut juga dengan laporan posisi keuangan, melaporkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham perusahaan bisnis pada tanggal tertentu. Laporan keuangan ini menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham atau jumlah investasi dalam sumberdaya perusahaan, kewajiban kepada kreditor, dan ekuitas pemilik dalam sumberdaya bersih. Neraca merupakan dasar untuk menghitung tingkat pengembalian dan evaluasi struktur modal perusahaan. Neraca dapat dimanfaatkan untuk menganalisis likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas keuangan perusahaan (Kieso, Weygandt dan Warfield, 2005:216). Laporan laba rugi adalah suatu ikhtisar pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun (Warren dan Reeve, 2006:24). Laporan Rugi Laba menunjukkan penghasilan dan biaya operasi, bunga, pajak dan laba bersih yang diperoleh suatu perusahaan. Laporan Rugi Laba adalah suatu laporan atas kegiatan-kegiatan perusahaan selama waktu periode akuntansi tertentu. Laporan aliran kas adalah sebuah laporan yang menggambarkan aliran kas masuk dan aliran kas keluar pada seuatu periode tertentu. Laporan ini
13
ditujukan untuk melihat likuiditas suatu perusahaan (Mamduh M.Hanafi dan Abdul Halim,2009:69). Tujuan utama laporan aliran kas atau arus kas adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai peneriaman kas sebuah perusahaan selama suatu periode. Untuk meraih tujuan ini maka laporan aliran kas melaporkan kas yang mempenaruhi operasi selama suatu periode, transaksi investasi, transaksi pembiayaan, kenaikan atau penurunan bersih kas selama satu periode (Kieso, Weygandt dan Warfield, 2005:237). Tujuan pertama laporan keuangan adalah menyediakan informasi untuk membantu investor, investor potensial, kreditur dan pemakaian lainnya dalam pembuatan investasi, kredit dan keputusan sejenis secara rasional. Tujuan kedua laporan keuangan adalah menyediakan informasi untuk membantu investor, investor potensial, kreditur dan pemakai lainnya baik sekarang maupun potensial untuk menilai jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas dari dividen dan bunga yang akan datang. Tujuan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai hasil dan risiko atas investasi yang dilakukan. Seluruh laporan keuangan adalah dokumen historis, yang meliputi seleksi secara hati-hati data dari laporan keuangan untuk tujuan forecasting kondisi kesehatan perusahaan (Garrison dan Noreen, 2001:781). Laporan keuangan yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi sebagai salah satu sumber informasi yang dipergunakan untuk melakukan
14
analisis dan keputusan keuangan (Suad Husnan, 2000:35). Hal ini dikarenakan laporan keuangan dapat menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan.
B. Rasio Keuangan Suatu rasio mengekspresikan hubungan matematis antara satu kuantitas dengan kuantitas lainnya. Analisis rasio mengekspresikan hubungan diantara data-data laporan keuangan terpilih. Hubungan ini diekspresikan dalam bentuk presentase, tingkat, atau porposi sederhana (Kieso, Weygandt dan Warfield, 2005 :247). Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu. Makna dan kegunaan rasio keuangan dalam praktik bisnis pada kenyataannya bersifat subyektif, bergantung pada untuk apa suatu analisis dilakukan dalam konteks apa analisis tersebut diaplikasikan (Helfret, 1997). Rasio-rasio keuangan dirancang untuk membantu kita dalam mengevaluasi suatu laporan keuangan (Brigham dan Houston,2009:94). Beberapa rasio yang umumnya dikenal antara lain rasio likuiditas, solvabilitas/leverage, rentabilitas/profitabilitas, aktivitas, dan pasar. Rasio keuangan ini dapat dihitung dari
laporan keuangan perusahaan yang
kemudian dapat memberikan informasi bagi para pemakai laporan keuangan. Rasio
likuiditas adalah rasio
yang menggambarkan kemampuan
perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya (Hanafi dan 15
Halim, 2009:76). Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara kas dan aktiva lancar lainnya dari sebuah perusahaan dengan kewajiban lancarnya (Brigham dan Houston, 2009:95). Rasio solvabilitas/leverage adalah merupakan rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya (Hanafi dan Halim, 2009:76). Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio rentabilitas/profitabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba melalui seluruh kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal jumlah karyawan dan sebagainya. Rasio yang melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba/profitabilitas (Hanafi dan Halim, 2009:76). Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam penjualan, pembelian maupun kegiatan lainnya. Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur efektivitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset (Hanafi dan Halim, 2009:76). Rasio aktivitas kadang juga dikenal dengan rasio manajemen aktiva yang mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola aktivanya (Brigham dan Houston, 2009:97). Rasio pasar adalah rasio yang melihat perkembangan nilai perusahaan relative terhadap nilai buku perusahaan (Hanafi dan Halim, 2009:76). Rasio pasar atau rasio nilai pasar (market value ratio) adalah sekumpulan rasio yang 16
menghubungkan harga saham perusahaan dengan laba, arus kas, dan nilai buku per lembar sahamnya (Brigham dan Houston, 2009:110). Beberapa jenis rasio keuangan memang ada yang kurang relevan untuk sector publik, seperti analisis perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran asset, ROE, ROA. Rasio tersebut lebih tepat (cocok) untuk sektor bisnis dalam mencari laba, karena tujuan menggunakan rasio tersebut adalah dalam rangka menilai kinerja keuangan yang berhubungan dengan laba (Mahmudi, 2007:92). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa untuk melihat kinerja keuangan yang berhubungan dengan laba dapat dilihat dari rasio perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran aset, ROE, ROA.
C. Teori Nilai Perusahaan Setiap perusahaan memiliki tujuan utama. Tujuan utama tersebut berfungsi sebagai tolak ukur dalam melakukan aktivitas dan dalam hal pengambilan keputusan dalam perusahan. Tujuan utama manajemen adalah memaksimumkan kekayaan pemegang saham (Weston dan Copeland, 1995:15). Hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan tercermin dari harga saham, khususnya untuk perusahaan yang memperdagangkan sahamnya kepada publik. Nilai perusahaan adalah nilai yang mencerminkan berapa harga yang bersedia dibayarkan oleh investor untuk suatu perusahaan (Bangun&Wati, 2007:108).
17
Jika manajemen ingin memaksimalkan nilai sebuah perusahaan, mereka harus mengambil keuntungan dari kekuatan-kekuatan perusahaan dan memperbaiki kelemahannya. Analisis laporan keuangan akan melibatkan perbandingan kinerja perusahaan dengan kinerja perusahaan-perusahaan lain, mengevaluasi trend posisi keuangan perusahaan dari waktu ke waktu (Brigham dan Houston,2009:94). Jika suatu kinerja perusahaan yang baik, maka nilai perusahaan juga akan baik, nilai perusahaan ini menunjukkan kinerja dan prospek yang bagus, dengan kinerja dan prospek yang bagus maka investor akan bersedia membayar lebih untuk membeli sahamnya. Jadi secara sederhana, nilai perusahaan dapat diartikan sebagai harga yang bersedia dibayar oleh investor untuk memiliki suatu perusahaan dengan melihat kinerja dan prospek perusahaan tersebut. Nilai perusahaan adalah nilai yang tercermin dari harga saham nilai ini mencerminkan harga yang tersedia dikeluarkan oleh investor untuk perusahaan tersebut. Suatu nilai perusahaan dapat diukur dengan market value ratio. Market value ratio adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara harga pasar saham perusahaan dengan laba dan nilai buku perusahaaan. Dengan rasio ini maka manajer dapat mengetahui tanggapan investor dalam menilai kinerja perusahaan serta prospek perusahaan kedepan (Dewi Astuti, 2004:38). Market value ratio terdiri dari Price Earning Ratio dan Price Book Value Ratio.
18
1. Price Earning Ratio Price Earning Ratio menunjukkan berapa banyak jumlah uang yang rela dikeluarkan oleh para investor untuk membayar setiap dolar laba yang dilaporkan (Dewi Astuti, 2004:38). Rasio ini merupakan perbandingan antara harga pasar atau saham (market price) dengan earning per share dari saham yang bersangkutan (Brigham dan Houston, 2009:110). Price Earning Ratio digunakan secara luas oleh investor sebagai panduan umum untuk mengukur nilai saham (Garrison dan Noreen, 2001:788). Perusahaan yang memiliki prospek yang baik diidentifikasikan dengan nilai PER yang tinggi demikian berlaku kebalikkan dimana perusahaan yang diharapkan memiliki prospek atau masa depan yang rendah maka nilai PER dalam perusahaan tersebut akan rendah. PER juga merupakan ukuran untuk menentukan bagaimana pasar memberi nilai atau harga pada saham perusahaan. Keinginan investor melakukan analisis saham melalui rasio-rasio keuangan seperti PER, dikarenakan adanya keinginan investor atau calon investor akan hasil (return) yang layak dari suatu investasi saham. Price earnings ratio membandingkan antara harga saham (yang diperoleh dari pasar modal) dan laba per lembar saham yang diperoleh pemilik perusahaan (disajikan dalam laporan keuangan). Apabila pasar modal efisien, maka rasio ini mencerminkan pertumbuhan laba perusahaan. Semakin tinggi pertumbuhan laba yang diharapkan oleh pemodal. (Suad Husnan, 1997: 566). Disini dapat dilihat PER memiliki hubungan yang positif terhadap prospek atau masa depan perusahaan. 19
Menurut Brigham, Houston (2009:110) PER dihitung dengan rumus sebagai berikut:
PER =
Harga Saham atau Harga per Lembar Saham Laba per Lembar Saham ( EPS )
X 100%
Keterangan : PER (Price to Earning Ratio)
=adalah rasio antara price stock dengan Earning Per Share (EPS)
Harga Saham
= harga penutupan saham di pasar regular akhir tahun
Earning Per shares(EPS)
=adalah keuntungan pada tiap lembar saham.
2. Price Book Value (PBV) Price Book Value dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai perusahaan terhadap besarnya modal yang diinvestasikan. Dimana PBV yang tinggi akan menunjukkan kemampuan perusahaan yang tinggi pula dalam menciptakan nilai bagi pemeganag saham. Rasio harga pasar saham terhadap nilai buku memberikan indikasi lain tentang bagaimana investor memandang perusahaan. Perusahaan dengan tingkat pengembalian atas ekuitas yang relative tinggi biasanya menjual saham beberapa kali lebih tinggi dari nilai bukunya, dibanding dengan perusahaan dengan tingkat penembalian yang rendah (Dewi Astuti, 2004:38). Rumus PBV (Price Book Value) adalah sebagai berikut: 20
PBV =
Harga Saham atau 𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑟 𝐶𝑙𝑜𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒
Keterangan : Price Book Value (PBV)
= rasio antara Price Stock dengan nilai buku
Reguler Closing Price
= harga penutupan saham di pasar regular akhir tahun
Book Value (nilai buku)
= hasil bagi equity dengan jumlah saham yang beredar.
D. Return On Equity (ROE) Untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam menjalankan bisnisnya salah satunya dapat dilihat dari tingkat profitabilitas perusahaan tersebut dengan menghitung rasio-rasio dari profitabilitas tersebut. Profitabilitas adalah sekelompok rasio yang merupakan gabungan efekefek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil-hasil operasi yang memberikan petunjuk yang berguna dalam menilai keefektifan dari operasi sebuah perusahaan (Brigham dan Houston, 2009:107). Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Keberhasilan kinerja keuangan perusahaan dapat diukur dari return on capital atau return on equity (Sloan, 2001). 21
Salah satu rasio yang dapat digunakan dalam mengukur kinerja perusahaan adalah ROE dengan mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumberdaya yang disediakan oleh pemegang saham (Horngren, Sundem, Elliott, 1999:150). ROE (Retrun On Equity) adalah rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa yang mengukur tingkat pengembalian atas investasi dari pemegang saham biasa. Rasio ini merupakan rasio yang paling penting dalam rasio akuntasi sehingga biasa disebut dengan Bottom Line ( Brigham & Houston, 2009:109). Keuntungan yang akan diraih dari investasi yang akan ditanamkan merupakan pertimbangan utama bagi sebuah perusahaan dalam rangka pengembangan bisnisnya Disamping itu sehubungan dengan masalah dari ketidakpastian dari kondisi yang akan dihadapi maka besarnya investasi yang ditanamkan harus diperhitungkan dalam pengambilan kebutuhan dana. ROE mengukur pengembalian absolute yang akan diberikan perusahaan kepada para pemegang saham. Kinerja perusahaan (ROE) yang bagus akan membawa keberhasilan bagi perusahaan yang mengakibatkan tingginya harga saham dan membuat perusahaan dapat dengan mudah menarik dana baru (Walsh, 2004:56). hal itu juga akan memungkinkan perusahaan untuk berkembang, menciptakan kondisi pasar yang sesuai, dan pada gilirannya memberikan laba yang lebih besar. ROE menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
menggunakan
modal
sendirinya
sehingga
besarnya
ROE 22
mengindikasikan tingkat efisiensi perusahaan dalam mengelola modal sendirinya untuk menghasilkan keuntungan. Berdasarkan uraian tersebut maka ukuran kinerja keuangan perusahaan dalam penelitian ini adalah return on equity (ROE). Semakin tinggi ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba atau keuntungan bersih (Robert Ang, 1997 dalam kwan, 2005). Secara matematis ROE dapat dirumuskan sebagai berikut:
ROE =
𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 (𝑁𝐼𝐴𝑇) 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙(𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠)
Besarnya rasio ROE sangat dipengaruhi oleh besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan, karena semakin tinggi laba yang diperoleh maka akan meningkatkan ROE. ROE menjadi sama dengan ROA ketika perusahaan hanya dibiayai dari modal sendiri namun bila perusahaan dibiayai dengan hutang maka ROE > ROA dan efek penggunaan utang terhadap ROE yaiu equity multiplier (Wibowo, 2009:32). Rumusnya dapat pula sebagai berikut:
ROE = ROA X Equity Multiplier
ROE = NPM X TATO X Equity Multiplier
ROE = (Laba Bersih÷Penjualan Bersih) X ( Penjualan Bersih÷Total Aktiva) X Komponen Leverage
23
E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi ROE 1. Debt To Equity Ratio(DER) DER merupakan rasio leverage. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Rasio laverage dapat dihitung berdasarkan informasi dari neraca, yaitu dari pos-pos aktiva dan pos-pos hutang. DER adalah perbandingan total kewajiban dengan ekuitas pemegang saham. DER menunjukkan jumlah aktiva yang disediakan oleh kreditor untuk setiap dollar aktiva yang disediakan oleh pemilik perusahaan (Garrison dan Noreen, 2001:798). Jika rasio ini buruk maka perusahaan akan memiliki masalah rill jangka panjang; salah satunya adalah kebangkrutan ( Walsh Ciaran, 2004:122) Untuk mengukur seberapa prorposi perusahaan dibiayai dengan hutang salah satunya dapat dilihat melalui debt to equity ratio. Dimana Debt to Equity Ratio mencerminkan besarnya proporsi antara total debt (total hutang) dengan total shareholder’s equity (total modal sendiri). Total debt merupakan total liabilities (baik utang jangka pendek maupun jangka panjang): sedangkan total shaareholder’s equity merupakan total modal sendiri (total modal saham yang di setor dan laba yang ditahan) yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total hutang semakin besar di banding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar
24
(kreditur). Semakin besar hutang semakin besar risiko yang ditanggung (Walsh Ciaran, 2004:122) Kreditor menginginkan nilai DER relatif rendah hal ini dikarenakan semakin rendah rasionya maka semakin besar aktiva yang disediakan pemilik sehingga semikin besar perlindungan terhadap kreditor. Sebaliknya, pemegang saham atau investor mengharapkan nilai DER yang relatif tinggi karena melalui leverage pemegang saham biasa dapat memperoleh keuntungan dari aktiva yang disediakan kreditor. Sehingga, jumlah utang yang tepat akan mempengaruhi kondisi perusahaan tersebut (Garrison dan Noreen, 2001:798). Menurut Garrison & Noreen, Debt to Equity Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut:
DER =
Total Kewajiban atau Hutang Jumlah Modal Sendiri atau Ekuitas Pemegang Saham
2. Net Profit Margin ( NPM ) Net Profit Margin merupakan rasio antara laba bersih (Net Profit) yaitu penjualan yang telah dikurangi dengan seluruh expenses (beban) termasuk pajak yang kemudian dibandingkan dengan penjualan (Kusmayandi, 2009:1968). Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan meghasilkan pendapatan bersih terhadap total penjualan yang dicapai.
25
NPM adalah rasio yang mengukur seberapa laba yang diperoleh untuk setiap rupiah penjualan yang dihasilkan (Betrianis,2006). Penelitian sebelumnya yang menguji pengaruh NPM terhadap ROE dilakukan oleh Kwan Billy Kwandinata (2005) hasil penelitiannya menunjukkan
NPM
merupakan
variabel
yang
paling
dominan
mempengaruhi ROE. Serta hasil penelitian yang dilakukan oleh Amminatuzahra (2010) juga menunjukkan NPM berpengaruh signifikan terhadap ROE. Net Profit Margin secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut: (Dewi Astuti, 2004:36)
Net Profit Margin (NPM) =
Laba Bersih Penjualan
3. Total Asset Turnover(TATO) Total Asset Turnover Merupakan rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur
sampai
seberapa
besar
efektivitas
perusahaan
dalam
menggunakan sumber dayanya yang berupa asset. dalam rangka menghasilkan penjualan (Betrianais:2006). Dalam Kamus Besar Akuntasi Total Asset Turnover adalah: “Suatu ukuran yang menyeluruh tentang hubungan antara aktiva-aktiva berwujud perusahan dengan penjualan yang dihasilakn dari aktiva-aktiva tersebut” (Kusmayandi, 2009:1968). Semakin tinggi perputaran aktiva total suatu perusahaan maka akan semakin efisien perusahaan tersebut dalam menggunakan aktiva26
aktivanya.
Ukuran
ini
menjadi
perhatian
manajemen
karena
mengidentifikasikan apakah operasi–operasi perusahaan efisien secara financial (Kusmayandi, 2009:1968). Total Assets Turnover sendiri merupakan rasio antara penjualan dengan total aktiva yang mengukur efisiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan. Apabila rasio itu rendah merupakan indikasi bahwa perusahaan tidak beroperasi pada volume yang memadai bagi kapasitas investasinya. Apabila perusahaan tidak menghasilkan volume usaha yang cukup untuk ukuran investasi sebesar total aktivanya, penjualan harus ditingakatkan. Beberapa aktiva harus dijual, atau gabungan dari langkahlangkah tersebut harus dilakukan. Total asset turnover secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut: (Dewi Astuti, 2004:34) TATO dapat dirumuskan sebagai berikut: 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑟𝑢𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 (TATO) =
Penjualan Total Aktiva
27
F. Mekanisme Antar Variabel Penelitian 1. Pengaruh DER terhadap ROE Hutang meningkatkan baik laba maupun resiko. Inilah tanggung jawab manajemen untuk mengelola keseimbangan yang tepat diantara keduanya (Walsh Ciaran, 2004:123). Sehingga tinggi rendahnya DER akan mempengaruhi tingkat pencapaian return on equity perusahaan. Perusahaan dengan pertumbuhan laba yang rendah akan semakin memperkuat hubungan antara DER yang berpengaruh negatif dengan profitabiltas hal ini dikarenakan perusahaan yang mengalami pertumbuhan laba yang rendah akan berusaha menarik dana dari luar (hutang). Hal ini dilakukan untuk mendapatkan investasi dengan mengorbankan sebagian besar labanya. Dimana peningkatan utang akan mempengaruhi besar kecilnya laba perusahaan, yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajibannya, yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar seluruh kewajibannya, karena semakin besar hutang maka akan semakin besar resiko yang ditanggung perusahaan (Walsh Ciaran, 2004:122). Rasio leverage membawa implikasi penting dalam pengukuran risiko finansial perusahaan. Terdapat pengaruh negatif pada leverage keuangan yakni bahwa profitabilitas perusahaan berkurang sebagai akibat dari penggunaan hutang perusahaan yang besar, sehingga dapat menyebabkan biaya tetap yang harus ditanggung lebih besar dari operating income yang 28
dihasilkan hutang tersebut, (Cryllius Martono,2002:128). Pertumbuhan laba perusahaan akam memperkuat hubungan DER terhadap profitabilitas, dimana profitabilitas yang meningkat diiringi dengan penurunan pada DER. Bagi perusahaan sebaiknya hutang tidak boleh melebihi modal sendiri agar beban hutang tetap tidak terlalu tinggi. Dimana DER yang tinggi menunjukkan struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang terhadap ekuitas. Perusahaan dengan laba bertumbuh mempunyai kesempatan yang profitable dalam mendanai investasinya secara internal sehingga perusahaan menghindar untuk menarik dana dari luar dan berusaha mencari solusi yang tepat atas masalah-masalah yang terkait dengan hutangnya, selain itu dengan profitabilitas yang meningkat akan meningkatkan laba ditahan sehingga akan mengurangi minat perusahaan untuk melakukan pinjaman dan rasio DER menurun, (Barclay, Smith dan Watts, (1998) yang dikemukakan Aminatuzzahra,2010). Rasio DER diukur dengan membagikan total hutang dengan modal sendiri (ekuitas sendiri). Hutang sendiri memiliki dampak yang buruk pada perusahaan ini dikarenakan bila hutang yang tinggi pada suatu perusahaan maka akan menjadi beban bunga yang semakin tinggi sehingga hal ini dapat mengurangi keuntungan perusahaan. Semakin tinggi DER maka akan semakin tinggi beban perusahaan pada pihak luar, hal ini akan mempengaruhi
kinerja
perusahaan
dimana
kinerja
perusahaan 29
dimungkinkan akan turun, hal ini dikarenakan tingkat ketergantungan perusahaan pada pihak luar sangat tinggi. Dengan begitu hubungan DER terhadap ROE adalah negatif.
2. Pengaruh NPM terhadap ROE
Net Profit Margin merupakan rasio antara laba bersih (Net Profit) yaitu penjualan yang telah dikurangi dengan seluruh expenses (beban) termasuk pajak yang kemudian dibandingkan dengan penjualan (Kusmayandi, Dedi,2009:1968).
Rasio
ini
mengukur
kemampuan
perusahaan
meghasilkan pendapatan bersih terhadap total penjualan yang dicapai. Pada rasio NPM, semakin tinggi nilai net income yang dicapai pada penjualan bersihnya menunjukkan semakin efektif operasionalnya dalam menghasilkan laba. Net profit margin menunjukkan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan bersihnya (net income after tax) terhadap total penjualan (bersih) yang dicapai.Semakin tinggi net profit
margin
semakin
baik
operasi
suatu
perusahaan
karena
menampakkan keberhasilannya dalam meningkatkan penjualan yang dibarengi dengan peningkatan yang sangat besar dalam pengorbanan biayanya (Pieter Leunupun, 2003). Nilai NPM yang semakin tinggi maka semakin efisien biaya yang dikeluarkan, yang berarti semakin besar tingkat kembalian keuntungan bersih, (Robert Ang, 1997 dalam Aminatuzzahra, 2010) hal ini
30
menunjukkan bahwa hubungan antara NPM dengan kinerja perusahaan adalah positif. Semakin tinggi rasio net income yang dicapai oleh perusahaan terhadap penjualaan bersihnya menunjukkan semakin efektif operasional perusahaan dalam menghasilkan laba bersihnya. Penlitian sebelumnya yang dilakukan oleh Aminatuzzahra (2010) tentang analisis Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin terhadap ROE hasil hipotesis menunjukkan bahwa variabel NPM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE. Penelitian terdahulu juga dilakukan oleh Sahata Pardomuan Sidabutar (2007) meneliti tentang analisis Pengaruh Institusi, NPM, DER dan RasioRasio Bank terhadap ROE yang hasil hipotesisnya menunjukkan pengaruh NPM terhadap ROE adalah berpengaruh signifikan positif. Penelitian yang lain juga dilakukan oleh Kwan Billy Kwandinata (2005) tentang analisis Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, Total Assets Turnover, dan Institusional Ownership terhadap Return on Equity, hasil hipotesis menunjukkan bahwa variabel NPM berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel ROE.
3. Pengaruh TATO terhadap ROE
Total Asset Turnover Merupakan rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur
sampai
seberapa
besar
efektivitas
perusahaan
dalam
menggunakan sumber dayanya yang berupa asset. dalam rangka 31
menghasilkan penjualan (Betrianais:2006). Dengan kata lain TATO adalah rasio
yang
menunjukkan
kemampuan
aktiva
perusahaan
dalam
menghasilkan total penjualan bersih. Dalam Kamus Besar Akuntasi Total Asset Turnover adalah: “Suatu ukuran yang menyeluruh tentang hubungan antara aktiva-aktiva berwujud perusahan dengan penjualan yang dihasilkan dari aktiva-aktiva tersebut” (Kusmayandi, Dedi,2009:1968). Rasio Total Asset Turnover adalah rasio yang dihitung dengan membandingkan antara jumlah aktiva yang digunakan dengan jumlah penjualan yang di peroleh oleh perusahaan dalam periode tertentu. Semakin tinggi perputaran aktiva total suatu perusahaan maka akan semakin efisien perusahaan tersebut dalam menggunakan aktivaaktivanya. Dengan kata lain penjualan yang tinggi akan meningkatkan kesempatan dalam menggunakan aktiva secara efektif. Ukuran ini menjadi perhatian manajemen karena mengidentifikasikan apakah operasi–operasi perusahaan efisien secara financial (Kusmayandi:2009). Semakin besar total asset turnover akan semakin baik karena berarti semakin efisien seluruh aktiva yang digunakan untuk menunjang kegiatan penjualan (Robert Ang, 1997 dalam Aminatuzzahra, 2010;23). Tingginya total asset turnover akan mengurangi pinjaman perusahaan kepada pihak lain. Dengan mengurangi pinjaman perusahaan kepada pihak lain maka akan mengurangi biaya yang pada saat itu tidak perlu dilakukan seperti biaya bunga pinjaman. Pengurangan biaya-biaya yang tidak perlu 32
inilah yang dapat mengurangi pengeluaran. Pengeluaran biaya yang berkurang itulah yang akan meningkatkan laba operasional perusahaan. Dengan demikian hubungan TATO terhadap ROE adalah positif. Penelitian terdahulu dilakukan oleh aminaruzzahra (2010) tentang analisis Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin terhadap ROE, hasil hipotesisnya menunjukkan bahwa pengaruh TATO terhadap ROE adalah signifikan positif. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dedi Kusmayandi (2009) meneliti tentang Analisis Profit Margin, Total Asset Turnover, dan Equity Multiplier terhadap Return On Equity, hasil hipotesisnya menunjukkan bahwa TATO terhadap ROE adalah signifikan positif. Begitu juga dengan hasil penelitian yang di teliti oleh Kwan Billy Kwandinata (2005) meneliti tentang analisis Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, Total assets Trunover, dan Institusional Ownership terhadap Return on Equity, hasil hipotesis menunjukkan bahwa pengaruh TATO terhadap ROE adalah signifikan positif.
4. Pengaruh ROE terhadap PER
Rasio ROE menunjukkan keberhasilan atau kegagalan dari pihak manajemen dalam memaksimumkan tingkat hasil pengembalian investasi pemegang saham dan menekankan pada hasil pendapatan sehubungan dengan jumlah yang di investasikan (Dewi Astuti, 2004:37).
33
Price earnings ratio membandingkan antara harga saham (yang diperoleh dari pasar modal) dan laba per lembar saham yang diperoleh pemilik perusahaan (disajikan dalam laporan keuangan). Apabila pasar modal efisien, maka rasio ini mencerminkan pertumbuhan laba perusahaan. Semakin tinggi pertumbuhan laba yang diharapkan oleh pemodal (Suad Husnan, 1997: 566). Tingginya PER akan menunjukkan kinerja perusahaan juga semakin tinggi namun PER yang terlalu tinggi dapat mengindikasikan bahwa harga saham yang ditawarkan sudah sangat tinggi atau tidak rasional (Wibowo, 2009:28). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mulia (2005:2). Semakin tinggi return on equity (ROE), semakin tinggi pula PER. ROE merupakan proksi dari tingkat keuntungan yang diharapkan di masa datang dari investasi modal sendiri.
5. Pengaruh DER terhadap PER
Debt to Equity Ratio (DER) termasuk bagian dari rasio Laverage. DER menunjukkan komposisi total hutang semakin besar di banding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur). DER adalah perbandingan total kewajiban dengan ekuitas pemegang saham. DER menunjukkan jumlah aktiva yang disediakan oleh kreditor untuk setiap dollar aktiva yang disediakan oleh pemilik perusahaan 34
(Garrison dan Noreen, 2001:798). Jika rasio ini buruk maka perusahaan akan memiliki masalah rill jangka panjang; salah satunya adalah kebangkrutan (Walsh Ciaran, 2004:122). Semakin besar DER mencerminkan resiko perusahaan yang relatif tinggi karena hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tersebut masih membutuhkan modal pinjaman untuk membiayai operasional perusahaan hal ini menunjukkan adanya beban yang tinggi pada perusahaan. Price Earning Ratio menunjukkan berapa banyak jumlah uang yang rela dikeluarkan oleh para investor untuk membayar setiap dolar laba yang dilaporkan. Rasio ini merupakan perbandingan antara harga pasar atau saham (market price) dengan earning per share dari saham yang bersangkutan (Brigham dan Houston, 2009:110). Price Earning Ratio digunakan secara luas oleh investor sebagai panduan umum untuk mengukur nilai saham (Garrison dan Noreen, 2001:788). Perusahaan yang memiliki prospek yang baik diidentifikasikan dengan nilai PER yang tinggi demikian berlaku kebalikan dimana perusahaan yang diharapkan memiliki prospek atau masa depan yang rendah maka nilai PER dalam perusahaan tersebut akan rendah. PER juga merupakan ukuran untuk menentukan bagaimana pasar memberi nilai atau harga pada saham perusahaan. Apabila pasar modal efisien, maka rasio ini mencerminkan pertumbuhan laba perusahaan (Weston dan Copeland, 1995:107). 35
Dengan memaksimumkan nilai perusahaan maka pemilik perusahaan akan menjadi lebih makmur atau menjadi semakin kaya (Suad Husnan, 2000:7). DER yang tinggi menunjukkan tingginya tingkat pinjaman sehingga akan meningkatkan resiko perusahaan yang semakin tinggi dengan adanya beban pengembalian yang tinggi. DER yang tinggi akan menurunkan PER yang merupakan price earning ratio dimana PER menunjukkan harga yang di beri oleh pasar untuk saham perusahaan yang diliat harga saham dibagi laba perlembar saham.dengan begitu dapat di lihat dari adanya pengaruh yang negatif antara DER dengan PER. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Muslimin (2006) menunjukkan bahwa utang (financial leverage) yang tinggi pada perusahaan manufaktur yang go public di Indonesia mengakibatkan biaya modal tinggi, sehingga perusahaan harus berusaha memperoleh EBIT yang tinggi dari pada biaya tetapnya. Penggunaan financial leverage yang tinggi ini mengakibatkan resiko financial yang tinggi pula. Sehingga tingginya resiko financial mengakibatkan nilai perusahaan yang menurun. Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Indoyama Nasarudin dan Umi Maimunah (2009) pada penelitiannya yang berjudul Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Struktur Modal, Faktor Intern dan Faktor Ekstern terhadap Nilai Perusahaan, menyatakan bahwa adanya pengaruh negative antara DER dengan PER.
36
6. Pengaruh NPM terhadap PER Net Profit Margin merupakan rasio antara laba bersih (Net Profit) yaitu penjualan yang telah dikurangi dengan seluruh expenses (beban) termasuk pajak yang kemudian dibandingkan dengan penjualan (Kusmayandi, Dedi,2009:1968).
Rasio
ini
mengukur
kemampuan
perusahaan
meghasilkan pendapatan bersih terhadap total penjualan yang dicapai. NPM
yang
tinggi
menandakan
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan tingkat laba yang tinggi dari penjualan. NPM merupakan rasio profitabilitas. Profitabilitas adalah sekelompok rasio yang merupakan gabungan efek-efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil-hasil operasi yang memberikan petunjuk yang berguna dalam menilai keefektifan dari operasi sebuah perusahaan (Brigham dan Houston, 2009:107). Prospek perusahaan dapat dilihat dari laba perusahaan, pertumbuhan penjualan, dan aktiva selama kurun waktu tertentu. Nilai GPM dan NPM dapat mempengaruhi nilai perusahaan yang ditunjukkan dengan harga saham perusahaan tersebut (Ahmad dalam Enika, 2011:20). Semakin meningkat NPM maka harga saham akan semakin tinggi dengan begitu PER yang merupakan rasio dari harga saham per laba per saham akan naik.
37
7. Pengaruh TATO terhadap PER Total Asset Turnover Merupakan rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur
sampai
seberapa
besar
efektivitas
perusahaan
dalam
menggunakan sumber dayanya yang berupa asset. dalam rangka menghasilkan penjualan (Betrianais:2006). Dengan kata lain TATO adalah rasio
yang
menunjukkan
kemampuan
aktiva
perusahaan
dalam
menghasilkan total penjualan bersih. Rasio ini sangat berguna dalam menghitung nilai penjualan yang dihasilkan perusahaan dari setiap rupiah asetnya. TATO merupakan rasio yang membandingkan penjualan dengan total aktiva. TATO menggambarkan berapa kali perusahaan dapat melakukan penjualan dengan asset yang dimiliki. Semakin meningkat TATO maka semakin banyak penjualan yang mampu dilakukan. Penjualan yang tinggi akan meningkatkan pendapatan (laba), perusahaan/emiten yang memiliki laba tinggi mempunyai daya tarik tersendiri bagi investor sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai TATO maka akan semakin tinggi nilai perusahaan (PER).
38
G. Kerangka Berfikir Variabel yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari variabel endogen/dependent (PER) variabel intervening (ROE) dan variabel eksogen (independen) (DER, NPM, TATO). Berdasarkan landasan teori, pengaruh antara variabel dan hasil penelitian sebelumnya maka untuk merumuskan hipotesis, berikut menyajikan kerangka berfikir. ICMD
Laporan Keuangan Perusahaan PMDN Non Keuangan
DER
NPM
TATO
ROE
PER
Teori-teori yang berlaku, uji goodness fit dengan menggunakan software Amos, uji signifikansi dengan path analysis
Interprestasi
39
H. Paradigma Penelitian
DER
NPM PER ROE
TATO
40
I. Penelitian Terdahulu Nama Peneliti
Judul
Variabel
Metode
Digunakan
Analisis
Analisis Pengaruh CR, DER, TATO, NPM Terhadap ROE (study kasus pada perusahaan manufaktur GoPublic di BEI 2005-2009) Indo Yama Pengaruh Nassarudin dan Struktur Umi Kepemilikan Maimunah Saham, Struktur (Jurnal Modal, Faktor Etikonomi Intern dan vol.8, Ekstern no.1,April, Terhadap 2009) Perusahaan
CR, DER, TATO, NPM, ROE
Regresi berganda
CR, DER, TATO, NPM secara parsial berpengaruh positif terhadap ROE. Secara simultan (CR, DER, TATO, NPM) signifikan berpengaruh terhadap ROE.
Ownership Stucture, Leverage, Extern Factor, Intern Factor, Value Of the firm
SEM
DIONISIUS SETYO SRIHARTANT (2008)
DER, PMS(Profit Margin On Sales), TATO, Institutional Ownership, Insider Ownership,
Regresi berganda
Struktur kepemilikan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal(leverage), namun tidak ke nilai perusahaan.faktor ekstern berpengaruh terhadap leverage, namun tidak juga ke nilai perusahaan.faktor intern berpengaruh signifikan terhadap leverage , tidak signifikan ke nilai perusahaan. Struktur modal (leverage) berpengaruh terhadap nilai perusahaan. DER, PMS dan TAT secara parsial signifikan berpengaruh positif terhadap ROE perusahaan yang membagikan dividend. perusahaan yang tidak membagikan dividend, hanya DER yang berpengaruh signifikan positif terhadap ROE.
Aminatuzzahra (2010)
Analisis Kinerja Keuangan dan Struktur Kepemilikan Saham Terhadap ROE (Studi Komparatif Pada Perusahaan Yang Membagikan Dividen dan Yang Tidak Membagikan
Hasil Penelitian
41
Dividen di Bursa Efek Jakarta Periode 20042006) SAHATA PARDOMUAN SIDABUTAR (2007)
Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusi, NPM, DER,dan Rasio Bank Terhadap ROE(Studi Empiris: Perusahaan perbankan Yang Listed di BEJ Periode 20032005)
Institutional ownership, NPM, DER, BOPO, GWM, ROE
Regresi berganda
HERI RISWANDI tesis (2007)
The Effect Of Price Earning Ratio (PER), Net Profit Margin (NPM), and Return On Asset (ROA) to The Propotion Of Foreign Ownership In Jakarta Stock Exchange
PER, ROE, NPM, ROA, The Propotion Of Foreign Ownership
Regresi berganda
Umi Murtini dan Dwi Setia Anggraeni (Jurnal riset Akuntansi dan Keuangan vol.2. no.1 Febuari (2006))
Pengaruh Pangsa Pasar, Rasio Leverage dan Rasio Intensitas Modal (TATO) terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang Go-
ROA, ROE, Pangsa pasar, Leverage Ratio, Capital Intensity Rasio (TATO)
Regresi berganda
NPM, DER, dan GWM secara parsial signifikan berpengaruh positif terhadap ROE pada perusahaan perbankan di BEJ periode 2003-2005. BOPO signifikan negatif. Institutional ownership tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE. Secara bersama-sama terbukti signifikan berpengaruh terhadap ROE. Tidak satupun dari PER, ROE, NPM, ROA signifikan terhadap porposi kepemilikan investor (foreign ownership). ROE tidak signifikan untuk factor internal yang memiliki signifikan efek terhadap porposi investor. Sedangkan secara simultan tidak memiliki efek yang signifikan terhadap porposi kepemilikan investor. DTA dan Intensitas Modal (TATO) berpengaruh signifikan terhadap ROA. DER dan Pangsa Pasar tidak berpengaruh terhadap ROA. DTA, DER, TATO berpengaruh signifikan terhadap ROE. Pangsa pasar tidak berpengaruh
42
KWAN BILLY KWANDINAT (2005)
MULIA PERWIRA DAULATA (2004)
Richard G. Sloan (JEL classificartion : M41, G14)
Public Di Indonesia Analisi Pengaruh DER, NPM, TATO, Institutional Ownership Terhadap ROE (perbandingan pada perusahaan PMA&PMDN non keuangan yang listed di BEJ 2001-2003) Analisis Faktorfaktor yang Mempengaruhi PER Perusahaanperusahaan yang Terdaftar di BEJ
Financial Accounting and Corporate Governance: a discussion. (akuntansi keuangan dan tata kelola / pengelolaan perusahaan: diskusi)
terhadap ROE. DER, NPM, TATO, Institutional Ownership, ROE
Regresi berganda
Total asset, DER, ROE, Tingkat Penjualan, EPS, PER
Regresi
Corporate Governance ,Accounting and Contracting
A discussion
DER, NPM, TATO Secara parsial signifikan berpengaruh positif terhadap ROE, institutional ownership tidak berpengaruh terhadap ROE. Secara simultan berpengaruh terhadap ROE. Tidak ada beda antara kinerja PMA dan PMDN dalam menghasilkan laba (ROE) secara bersama-sama variabel independen Total Asset, DER, ROE, tingkat penjualan, serta pertumbuhan EPS berpengaruh secara signifikan terhadap PER. variabel Total Asset, DER, ROE serta variabel tingkat Pertumbuhan EPS cukup layak dijadikan alat analisa terhadap perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEJ Akuntasi keuangan / informasi akuntansi keuangan merupakan kunci dasar dari proses tata kelola perusahaan. Badan usaha / perusahaan yang komplek dan peraturan dapat mengembangkan fasilitas pada proses pelaporan keuangan, dan menyediakan informasi dengan proses masukan yang penting untuk mekanisme pemerintahan utama. Penelitian akuntansi lebih memikirkan tentang
43
Marwan Asri S.W. dan Anton N. Heveadi (Gajah Mada Internasional Journal of Business: September 1999, vol 1. No.2, pp. 8597)
Price Earning Ratio Model Consistency : Evidence From Jakarta Stock Exchange
Capital Market; Crosssectional Model; Price Earning Ratio
Regresi
Eugene F. Fama; Kenneth R. French (The Journal of Finance, Vol. 53, No. 3. (Jun., 1998), pp. 819-843.)
Taxes, Financing Decisions, and Firm Value
Taxes, dividend, firm value
regresi
informasi akuntansi dengan alasan banyaknya sinyal pada keadaaan (performance) perusahaan, dan lebih fokus pada identifikasi struktur yang unik dan karakteristik informasi akuntansi yang dapat berguna pada spesifikasi mekanisme pemerintahan. Investor dan analis harus ingat bahwa tidak ada model hasil (valuation models) yang sempurna. Hasil saham (stock valuation) lebih dari sebuah seni dibanding ilmu pengetahuan (science). Model PER digunakan investor untuk mengangsusmsikan situasi pasar dan saat hasil sesuai dengan investasi ketika menggunakan PER model. Deviden dan hutang menyampaikan informasi tentang profitabilitas. Profitabilitas berpengaruh terhadap pajak dari setiap keputusan pembiayaan. Secara parsial nilai perusahaan berpengaruh positif terhadap deviden. Hutang tidak memiliki indikasi manfaat terhadap pajak bersih.
(Sumber : Data Diolah) Perbedaaan penelitian ini dari penelitian terdahulu yaitu penelitian ini mengukur pengaruh dari variabel DER, NPM, dan TATO terhadap ROE serta 44
dampaknya variabel ROE dan DER terhadap PER. Alat Statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur dengan menggunakan software Amos 5.0.
45
J. Hipotesis
Dari landasan teori, kerangka berfikir, paradigma penelitian seperti yang telah diuraikan diatas maka dapat di rumuskan beberapa hipotesis sebagai berikut: 1. Pengaruh DER, NPM, dan TATO terhadap ROE yang merupakan hipotesis dari substruktur pertama H0 = Tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara DER, NPM, dan TATO terhadap PER melalui ROE Ha = Terdapat pengaruh secara signifikan antara DER, NPM, dan TATO terhadap PER melalui ROE 2. Pengaruh DER, NPM, TATO dan ROE terhadap PER yang merupakan dari sub struktur kedua H0 = Tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara DER, NPM, TATO dan ROE terhadap PER Ha =Terdapat pengaruh secara signifikan antara DER, NPM, TATO dan ROE terhadap PER
46
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu metode yang sistematis yang digunakan dalam suatu kegiatan untuk memperoleh data yang dibutuhkan meliputi pengumpulan data, pengelolaan data, dan analisis data.
A. Ruang Lingkup Penelitian Dalam ruang lingkup penelitian mencakup pada objek penelitian, jenis dan sumber data yang digunakan. Objek penelitian adalah perusahaan yang sebagian besar sahamnya (pemegang saham pengendali) dimiliki oleh investor dalam negeri (PMDN) non keuangan yang terdaftar di BEI periode tahun 2002-2009. Jenis data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang di peroleh dari ICMD (Indonesian Capital Market Directory) yang terdapat pada BEI (Bursa Efek Indonesia). Data sekunder ini ditujukan agar dapat memenuhi data yang dibutuhkan dalam penelitian ini seperti : DER, NPM, TATO, ROE, PER.
B. Teknik Penentuan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang memiliki kuantitas serta karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari serta di tarik kesimpulannya (Sugiyono,2009:389). Dalam penelitian ini menggunakan populasi perusahaan PMDN non keuangan yang listed dan aktif pada perdagangan sahamnya di Bursa Efek 47
Indonesia (BEI). Hal ini dilakukan karena kareteristik laporan keuangan antara perusahaan non keuangan dan perusahaan keuangan berbeda baik dalam menilai perusahaan, struktur modal perusahaan, penghitungan labanya. Sedangkan dalam penelitian ini untuk menentukan sampel digunakan tekhnik purposive sampel dengan kriteria: 1. Perusahaan PMDN Non Keuangan yang listed di BEI pada periode tahun 2002-2009. 2. Data laporan keuangan tersedia berturut-turut periode 2002-2009 3. Mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit dengan menggunakan tahun buku berakhir tanggal 31 Desember. 4. Dalam laporan keuangan mencantumkan nilai rasio keuangan yang akan diteliti meliputi DER, NPM, TATO, ROE, PER. 5. Perusahaan yang listed di BEI yang menghasilkan laba positif selama periode pengamatan 2002-2009.
C. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder bersifat kuantitatif. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan yang ditelitinya. Data sekunder merupakan data yang sumbernya tidak langsung diberikan ke pengepul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2009:193). Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan : 48
1.
Metode Studi Pustaka Metode studi pustaka yaitu motode yang digunakan dengan memahami
literatur-literatur yang membuat pembahasan yang berkaitan dengan melakukan klasifikasi dan bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian (buku-buku yang relevan dengan penelitian). Serta mempelajari dokumen-dokumen atau data yang di perlukan yang dilanjutkan dengan penghitungan dan pencatatan. 2. Metode Dokumentasi Penelitian ini memerlukan penggunaan data sekunder, oleh karena itu metode dalam pengumpulan data ini adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi laporan keuangan pada periode tahun 2002, 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009 yang dipublikasikan oleh BEI dalam ICMD 2005, 2006, 2009, 2010. Serta data yang di peroleh dari mengambil jurnal, penelitian terdahulu, mempelajari buku-buku pustaka yang lerevan dan mendukung penelitian terdahulu dan penelitian ini. variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah DER, NPM, TATO, ROE, PER, dan semua variabel tersebut dapat di peroleh dari data laporan keuangan yang terdapat pada ICMD. Pengelolaan data selanjutnya menggunakan software Amos 0.5.
D. Teknik Analisis Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis data kuantitatif. Teknik analisis data kuantitatif adalah metode analisis data yang 49
menggunakan perhitungan angka-angka dalam mengambil suatu keputusan di dalam memecahkan masalah. Pada pengujian hipotesisnya penelitian ini menggunakan path analisis. Path analisis atau analisis jalur merupakan teori yang dikembangkan oleh seorang ahli biologi Sewall Wright pada awal abad 20 tepatnya pada tahun 1934. Model ini diharapkan memberikan alat bagi para ilmuan untuk dapat menganalisis hubungan kausalitas sebab-akibat (Imam Ghozali, 2008:3). Analisis jalur merupakan pengembangan dari model regresi yang digunakan untuk menguji kesesuaian (fit) dari matrik korelasi dari dua atau lebih model yang dibandingkan oleh si peneliti. Model biasanya digambarkan dengan lingkaran dan anak panah yang menunjukkan hubungan kausalitas. Regresi dilakukan untuk setiap variabel dalam model. Nilai regresi yang diprediksi oleh model dibandingkan dengan matrik korelasi hasil observasi variabel dan nilai goodnessof-fit dihitung. Model terbaik dipilih berdasarkan nilai goodness-of-fit (Imam Ghozali, 2008:21). Analisis jalur atau Path merupakan suatu bentuk terapan dari analisis multi regresi2 yang membantu memudahkan pengujian hipotesis dari hubunganhubungan antar variabel yang cukup rumit (Ivan Aries Setiawan dan Ferdiansyah Ritonga, 2011:2). analisis jalur adalah teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda apabila variabel bebasnya (eksogen) mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung namun juga secara tidak langsung (Jonathan Sarwono, 2007:1). 50
Analisis jalur merupakan pengembangan lebih lanjut dari analisis regresi berganda dan bivariat. Analisis jalur ingin menguji persamaan regresi yang melibatkan beberapa variabel eksogen dan endogen sekaligus sehingga memungkinkan pengujian terhadap variabel mediating/intervening atau variabel antara. Disamping itu analisis jalur juga dapat mengukur hubungan langsung antar variabel dalam model maupun hubungan tidak langsung antar variabel dalam model. Hubungan langsung antar variabel eksogen dapat dilihat dari koefisien beta. Sedangkan hubungan tidak langsung adalah
seberapa besar pengaruh
variabel eksogen terhadap variabel endogen melalui variabel intervening. Pengaruh total dapat diperoleh dengan menjumlahkan hubungan langsung dan tidak langsung (Imam Ghozali, 2008:93). Bila dilihat dari kerangka berfikir penelitian ini, maka dapat diperoleh dua substruktur linier sebagai berikut:
Sub Struktur 1 : X1 Y
X2
e1
X3
Gambar. 3.1 Hubungan Kausal X1, X2, X3 Terhadap Y Perumusan persamaan matematisnya akan didapat model sebagai berikut: Y = ρYX1 + ρYX2 + ρYX3 + ε1 Keterangan : 51
Y
= ROE (return on equity)
X1
= DER (debt to equity ratio)
X2
= NPM (net profit margin)
X3
= TATO (total asset turnover)
ε1
= Residual error
Sub Struktur 2 : X1 X2
Y
Z
e2
X3
Gambar.3.2 Hubungan Kausal X1 dan Y terhadap Z Perumusan persamaan matematisnya adalah sebagai berikut: = ρZX1 + ρZX2 + ρZX3 + ρZY + ε2
Z
Keterangan : Z
= PER ( price earning ratio)
X1
= DER (debt to equity ratio)
X2
= NPM (net profit margin)
X3
= TATO (total asset turnover)
Y
= ROE (return on equity)
ε
2
= Residual error
Menurut Hair et. Al (1998) adanya 7 (tujuh) langkah dalam tahapan permodelan dan analisis persamaan structural (Imam Ghozali, 2008:61). yaitu: Langkah Pertama (1) : Pengembangan Model Berdasarkan Teori
52
Model persamaan structural didasarkan pada hubungan kausalitas, dimana perubahan satu variabel diasumsikan akan berakibat pada perubahan variabel lainnya. Hubungan kausalitas dapat berarti hubungan yang ketat seperti yang ditemukan dalam proses fisik seperti reaksi kimia atau dapat juga hubungan yang kurang ketat seperti dalam riset prilaku yaitu alasan seseorang membeli produk tertentu. Kuatnya hubungan kausalitas antara dua variabel yang diasumsikan oleh peneliti bukan terletak pada metode analisis yang dia pilih tetapi terletak pada justifikasi (pembenaran) secara teoritis untuk mendukung analisis. Jadi jelas bahwa hubungan antar variabel dalam model merupakan deduksi dari teori. Langkah kedua dan ketiga (2 dan 3) : Menyusun Diagram Jalur dan Persamaan Struktural Langkah berikutnya adalah menyusun hubungan kausalitas dengan diagram jalur dan menyusun persamaan strukturalnya. Ada dua hal yang perlu dilakukan yaitu menyususn model structural yaitu menghubungkan antar konstruk laten baik endogen maupun eksogen dan menyususn measurement model yaitu menghubungkan konstruk laten endogen atau eksogen dengan variabel indicator atau manifest. Langkah keempat (4) : Memilih Jenis Input Matrik dan Estimasi Model Model persamaan structural berbeda dari tekhnik analisis multivariate lainnya. SEM hanya menggunakan data input berupa matriks varian/kovarian atau matriks korelasi. Data mentah observasi indiviu dapat dimasukkan dalam program AMOS, tetapi program AMOS akan merubah dahulu data mentah menjadi matriks
53
kovarian atau matriks korelasi. Analisis terhadap data outlier harus dilakuakan sebelum matriks kovarian atau korelasi dihitung. Teknik estimasi model persamaan structural pada awalnya dilakukan dengan ordinary least square (OLS) regression, tetapi teknik ini telah digantikan oleh Maximum Likedhood Estimation (ML) yang lebih efisien dan unbiased jika asumsi normalitas multivariate dipenuhi. Langkah kelima (5) : Menilai Identifikasi Model Struktural Selama proses estimasi berlangsung dengan program computer, sering didapat hasil estimasi yang tidak logis atau meaningless dan hal ini berkaitan dengan masalah identifikasi model structural. Problem identifikasi adalah ketidak mampuan proposed model untuk menghasilkan unique estimate. Cara mendeteksi ada tidaknya problem identifikasi adalah dengan melihat hasil estimasi yang meliputi : (1) adanya nilai standar error yang besar untuk satu atau lebih koefisien, (2) ketidakmampuan program untuk invert information matrix, (3) nilai estimasi yang tidak mungkin misalkan error variance yang negative, (4) adanya nilai korelasi yang tinggi (.0.90) antar koefisisen estimasi. Langkah keenam (6) : Menilai Kriteria Goodnes-fit Salah satu tujuan dari analisis jalur (path analysis) adalah menentukan apakah model masuk akal/fit. Suatu model penelitian dikatakan baik apabila memiliki model yang fit pula. Tingkat kesuaian model menurut Imam Ghozali (2008) adalah sebagai berikut: 1. Absolute Fit Measures
54
Absolute Fit Measures mengukur model fit secara keseluruhan (baik model structural maupun model pengukuran secara bersama). a. Likelihood-Ratio Chi-Square Statistic Ukuran fundamental dari overall fit adalah likedlihood ratio chisquare (χ2). Nilai chi- square yang tinggi relative terhadap degree of freedom menunjukkan bahwa matriks kovarian atau korelasi yang diobsevasikan dengan yang diprediksi berbeda secara nyata dan ini menghasilkan probabilitas (ρ) lebih kecil dari tingkat signifikansi (α). Sebaliknya nilai chi-square akan menghasilkan nilai probabilitas (ρ) yang lebih besar dari tingkat signifikansi (α) dan ini menunjukkan bahwa input matrik kovarian antara prediksi dengan observasi sesungguhnya tidak berbeda secara signifikan. Dalam hal ini peneliti harus mencari nilai chi-square dimana ρ ≥ 0.05 atau tidak signifikan karena mengharapkan bahwa model yang diusulkan cocok atau fit dengan data observasi. b. CMIN/DF Adalah nilai chi-square dibagi dengan degree of freedom. Beberapa pengarang menganjurkan menggunakan ratio ukuran ini untuk mengukur fit. Menurut Wheaton et. Al (1977) nilai ratio 5 (lima) atau kurang dari 5 (lima) merupakan nilai reasonable. Peneliti lainnya seperti Byrne (1988) mengusulkan nilai ratio ini < 2 merupakan nilai ukuran fit. c. Goodness of index (GFI) 55
GFI dikembangkan oleh Joreskog dan Sorborn (1984) yaitu ukuran non- statistik yang nilainya berkisar dari nilai 0 (poor fit) sampai 1.0 (perfect fit). Nilai GFI yang tinggi menunjukkan nilai fit yang lebih baik dan beberapa nilai GFI yang dapat diterima sebagai nilai yang layak sebelum ada standarnya, tetapi banyak peneliti menganjurkan nilai diatas 90% sebagai ukuran good fit. d. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) RMSEA
merupakan
ukuran
yang
mencoba
memperbaiki
kecenderungan statistic chi-square menolak model dengan jumlah sampel yang besar. Nilai RMSEA antara 0.05 sampai 0.08 merupakan ukuran yang dapat diterima. Hasil uji empiris RMSEA cocok untuk menguji model konfirmatori atau competing model strategi dengan jumlah sampel yang besar. 2. Incremental Fit Measures Incremental fit measures membandingkan proposed model dengan baseline model yang sering disebut dengan null model. Null model merupakan model realistic dimana model-model yang lain harus diatasnya. a. Ajusted Goodness-of-Fit (AGFI) AGFI merupakan perkembangan dari GFI yang disesuaikan dengan ratio degree of freedom untuk proposed model dengan degree of freedom untuk null model. Nilai yang direkomendasikan adalah ≥ 0.90. b. Tucker-Lewis Index (TLI) 56
TLI atau dikenal dengan nonnormed fit index (NNFI). Ukuran ini menggabungkan ukuran parsimony kedalam index komparasi antara proposed model dan null model dan nilai TLI berkisar dari 0 sampai dengan 1.0. Nilai TLI yang direkomendasikan adalah ≥ 0.90. c. Normed Fit Index (NFI) NFI merupakan ukuran perbandinagn antara proposed model dan null model. Nilai NFI akan bervariasi dari 0 sampai 1. Seperti halnya TLI tidak ada nilai absolute yang dapat digunakan sebagai standar, tetapi umumnya direkomendasikan ≥ 0.90. 3. Parsimonious Fit Measures Ukuran ini menghubungkan goodness-of-fit model dengan sejumlah koefisien estimasi yang diperlukan untuk mencapai level fit. Tujuan dasarnya adalah untuk mendiagnose apakah model fit telah tercapai dengan “overfitting” data yang memiliki banyak koefisien. Prosedur ini mirip dengan “adjustment” terhadap nilai R2 didalam multiple regression. Namun, karena tidak ada uji statistik yang tersedia maka penggunaannya hanya terbatas untuk membandingkan model. a. Parsimonious Normal Fit Index (PNFI) PNFI merupakan modifikasi dari NFI. PNFI memasukan jumlah degree of freedom yang digunakan untuk mencapai level fit. Semakin tinggi nilai PNFI semakin baik. Kegunan utama dari PNFI adalah untuk membandingakn model dengan degree of 57
freedom yang berbeda. Digunakan untuk membandingkan model alternative sehingga tidak ada nilai yang direkomendasikan sebagai nilai fit yang diterima. b. Parsimonious Goodness-of-fit Index ( PGFI) PGFI merupakan modifikasi dari GFI atas dasar parsimony estimed model. Nilai PGFI berkisar antara 0 sampai 1.0 dengan nilai semakin tinggi semakin menunjukkan model lebih parsimony.
58
Tabel. 3.1 Sandar Penilaian Kesesuaian (Fit)
Laporan Statistik
Nilai yang Direkomendasikan Imam Ghozali (2008) Cut of value
Keterangan
Absolut Fit Probabilitas 𝑥
2
𝑥 2 /df
RMSEA
GFI Incremental Fit AGFI TLI NFI Parsimonious Fit PNFI PGFI (Sumber : Data diolah)
≤5 <2 <0.1 <0.05 <0.01 0.05 ≤ 𝑥 ≥ 0.08 > 0.90
Model yang diusulkan cocok / fit dengan data observasi -Ukuran yang reasonable -Ukuran yang Fit -good fit -very good fit -outstanding fit -reasonable fit good fit
≥ 0.90 ≥ 0.90 ≥ 0.90
good fit good fit good fit
0 - 1.0 0 - 1.0
lebih besar lebih baik lebih besar lebih baik
Tidak Signifikan (p>0.05)
59
Langkah ketujuh (7) : Interprestasi dan Modifikasi Model Ketika
model
mempertimbangkan
telah
dinyatakan
dilakukannya
diterima,
modifikasi
maka
model
peneliti
untuk
dapat
memperbaiki
penjelasan teoritis atau goodness-of-fit. Modifikasi dari model awal harus dilakukan setelah dikaji banyak pertimbangan. Jika model dimodifikasi, maka model tersebut harus di cross-validated (diestimasi dengan data terpisah) sebelum model modifikasi diterima. E. Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Endogen a. PER (Price Earning Ratio) Price Earning Ratio merupakan rasio pasar dimana rasio ini digunakan untuk mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku. Menurut Brigham, Houston (2009:110) PER dihitung dengan rumus sebagai berikut:
PER =
Harga Saham X 100% Laba per Lembar Saham( EPS)
Keterangan : PER (Price to Earning Ratio) = adalah rasio antara price stock dengan Earning Per Share (EPS) Harga Saham
= harga penutupan saham dipasar regular akhir tahun
Earning Per shares(EPS)
= adalah keuntungan pada tiap lembar saham
60
Book Value (nilai buku)
= adalah hasil bagi equity dengan jumlah saham yang beredar.
b. ROE Salah satu rasio yang dapat digunakan dalam mengukur kinerja perusahaan adalah ROE
dengan
perusahaan
sumberdaya
menggunakan
mengukur yang
seberapa disediakan
efektif oleh
pemegang saham (Horngren, Sundem, Elliott, 1999:150). Secara matematis ROE dapat dirumuskan sebagai berikut:
ROE =
NIAT Total Ekuitas
Keterangan : ROE
= Pengembalian absolute yang akan diberikan perusahaan kepada para pemegang saham
NIAT
= Laba bersih yang telah dikurangi pajak
Total Ekuitas = Total modal sendiri
61
2. Variabel Eksogen a. DER DER merupakan rasio leverage. Rasio ini mengukur kemampuan
perusahaan
dalam
memenuhi
kewajiban-
kewajiban jangka panjangnya. Rasio laverage dapat dihitung berdasarkan informasi dari neraca, yaitu dari pos-pos aktiva dan pos-pos hutang. Menurut Garrison & Noreen (2001:18), Debt to Equity Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut:
DER =
Total Kewajiban atau Hutang Jumlah Modal Sendiri atau Ekuitas Pemegang Saham
Keterangan : DER
= Jumlah aktiva yang disediakan Oleh kreditor untuk setiap dollar aktiva yang disediakan oleh pemilik perusahaan
Total Hutang
= Jumlah hutang jangka panjang dan jangka Pendek
Jumlah modal sendiri
= Modal yang disediakan oleh Investor
62
b. NPM Net Profit Margin merupakan rasio antara laba bersih (Net Profit) yaitu penjualan yang telah dikurangi dengan seluruh expenses (beban) termasuk pajak yang kemudian dibandingkan
dengan
Dedi,2009:1968).
Rasio
penjualan ini
mengukur
(Kusmayandi, kemampuan
perusahaan meghasilkan pendapatan bersih terhadap total penjualan yang dicapai. NPM adalah rasio yang mengukur seberapa laba yang diperoleh untuk setiap rupiah penjualan yang dihasilkan (Betrianis,2006). Net Profit Margin secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut: (Dewi Astuti, 2004:36) 𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 (NPM) =
Laba Bersih Penjualan
Keterangan : NPM
= Laba yang diperoleh untuk setiap rupiah Penjualan
Laba Bersih = Pendapatan yang dihasilkan dari penjualan yang telah dikurangi pajak Penjualan
= Pendapatan penjualan
63
c. TATO Total Asset Turnover Merupakan rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya yang berupa asset. dalam rangka menghasilkan penjualan (Betrianais:2006). Total
asset
turnover
secara
sistematis
dapat
dirumuskan sebagai berikut:. (Dewi Astuti, 2004:34) 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑟𝑢𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 (TATO) =
Penjualan Total Aktiva
Keterangan: TATO
= Perputaran Total asset yang merupakan jumlah aktiva lancar dan tidak lancar
Penjualan
= Pendapatan perusahaan
Total Aktiva
= Jumlah aktiva tetap dan aktiva lancar
64
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari dokumen ICMD (Indonesian Capital Marketing Directory) yang di dalamnya terdapat perusahaan (emiten) yang terdaftar di BEI. Tidak semua emiten yang terdaftar pada BEI dijadikan sampel pada penelitian ini, karena perusahaan yang dijadikan sampel hanyalah perusahaan yang nonkeuangan, PMDN serta memenuhi kriteria proposive sampling yang telah ditentukan selama periode pengamatan (2002-2009). Terdapat 186 perusahaan PMDN yang listed secara berturut-turut dari tahun 2002-2009 sebagai populasi pada penelitian ini. Dari populasi tersebut diperoleh 45 perusahaan PMDN yang memenuhi kriteria proposive sampling dari periode 2002-2009 sehingga jumlah sampel yang didapat adalah 360 sampel. Beberapa sampel yang digugurkan karena tidak memenuhi kriteria serta tidak terdapat kelengkapan data. Berdasarkan data mentah yang di input dari ICMD maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi DER, NPM, TATO, ROE dan PER.
65
Tabel 4.1 Nama Perusahaan PMDN non Keuangan yang Memenuhi Kriteria Proposive Sampling NO
KODE AALI UNSP ANTM BUMI AQUA FAST INDF MYOR STTP TBLA ULTJ GGRM AKRA CLPI LTLS SOBI
17 18 19 20 21
NAMA PERUSAHAAN PT. Astra Agro Lestari Tbk PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk PT. Antam (PERSERO) Tbk PT. Bumi Resources Tbk PT. Aqua Golden Mississippi Tbk PT. Fast Food Indonesia Tbk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk PT. Mayora Tbk PT. Siantar Top Tbk PT. Tunas Baru Lampung Tbk PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Commpany Tbk PT. Gudang Garam Tbk PT. AKR Corporindo Tbk PT. Colorpark Indonesia Tbk PT. Lautan Luas Tbk PT. Sorini Agro Asia Corporindo Tbk. PT. Ekadharma International Tbk (Ekadharma Tape Industries) PT. Kageo Igar Jaya Tbk PT. Trias Sentosa Tbk PT. Astra Otoparts Tbk PT. Indo Kordsa Tbk (Brata Mulia Tbk)
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
PT. Intraco Pentra Tbk PT. Selamat Sempurna Tbk PT. Tunas Ridean Tbk PT. United Tractor Tbk PT. Kalbe Farma Tbk PT. Pyridam Farma Tbk PT. Tempo Scan Pacific Tbk PT. Mustika Ratu Tbk PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT. Bakrieland Development Tbk PT. Ciputra Surya Tbk PT. Duta Pertiwi Tbk PT. Gowa Makassar Tourism Tbk PT. Jaya Real Property Tbk PT. Lamicitra Nusantara Tbk PT. Lippo Cikarang Tbk PT. Lippo Karawaci Tbk
INTA SMSM TURI UNTR KLBF PYFA TSPC MRAT RALS ELTY CTRS DUTI GMTD JRPT LAMI LPCK LPKR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
EKAD KAIG TRST AUTO BRAM
66
39 40 41 42 43 44 45
PT. Pudjiadi and Soon Tbk PT. Pudjiadi Prestige Tbk PT. Summarecon Agung Tbk PT. Global Mediacom Tbk (Bimantara Citra Tbk) PT. Citra Marga Nusaphala Persada Tbk PT. Fortune Indonesia Tbk PT. Surya Citra Media Tbk
PNSE PUDP SMRA BMTR CMNP FORU SCMA
(Sumber: ICMD) B. Analisis dan Pembahasan 1. Analisis Deskriptif Pengelolaan data pada penelitian ini dilakukan menggunakan bantuan Microsoft Excel 2007, SPSS 17.0 dan AMOS 5.0 versi student untuk mengelolah data dan memperoleh hasil dari variabel-variabel yang diteliti yaitu terdiri data variabel eksogen; DER, NPM, TATO dan variabel Endogen yang terdiri dari ROE dan PER.
a. Analisis Deskriptif Variabel DER DER adalah perbandingan total kewajiban dengan ekuitas pemegang saham. DER menunjukan jumlah aktiva yang disediakan oleh kreditor untuk setiap dollar aktiva yang disediakan oleh pemilik perusahaan (Garrison,Ray dan Noreen Eric W, 2001:798). DER menggambarkan kemampuan modal sendiri menjamin utang. Dengan kata lain, bagian dari utang yang dijamin dengan menggunakan modal sendiri. Besar-kecilnya DER akan mempengaruhi kinerja perusahaan yang tercermin melalui Return on Equity (ROE) perusahaan (Sahata, 2007:1). Terdapat pengaruh negatif pada leverage keuangan yakni bahwa profitabilitas perusahaan berkurang sebagai akibat dari penggunaan hutang 67
perusahaan yang besar, sehingga dapat menyebabkan biaya tetap yang harus ditanggung lebih besar dari operating income yang dihasilkan hutang tersebut, (Cryllius Martono, 2002:128). Perusahaan dengan laba bertumbuh akan memperkuat pengaruh DER dengan profitabilitas yaitu dimana profitabilitas meningkat seiring dengan DER yang rendah. Data DER yang digunakan adalah data dari perusahaan PMDN non keuangan yang terdapat pada ICMD tahun 2005, 2006, 2009, 2010 untuk periode tahun 2002-2009. Tabel 4.2 Data DER KODE AALI UNSP ANTM BUMI AQUA FAST INDF MYOR STTP TBLA ULTJ GGRM AKRA CLPI LTLS SOBI EKAD KAIG TRST AUTO BRAM INTA SMSM TURI UNTR
2002 2003 2004 0.97 0.85 0.60 44.23 7.34 1.89 0.50 1.43 1.47 3.77 13.39 14.06 1.40 0.92 0.87 0.79 0.69 0.65 2.92 2.58 2.56 0.78 0.58 0.46 0.75 0.68 0.48 1.13 1.29 1.65 0.94 1.00 0.61 0.59 0.58 0.69 0.42 1.18 0.80 0.19 0.25 0.57 1.15 1.94 2.01 1.07 0.71 0.61 0.20 0.22 0.22 0.80 0.54 0.56 1.00 0.78 1.00 0.63 0.52 0.62 1.74 1.22 1.18 4.25 0.50 1.64 4.33
3.98 0.59 2.12 3.01
4.73 0.71 2.38 1.17
2005 2006 0.19 0.24 1.54 1.78 1.11 0.70 7.84 5.95 0.78 0.77 0.66 0.68 2.33 2.10 0.61 0.58 0.45 0.36 1.83 1.37 0.54 0.53 0.69 0.65 0.55 1.09 0.84 1.05 2.10 2.43 0.67 0.72 0.37 0.29 0.42 0.44 1.20 1.07 0.71 0.57 0.87 0.61 1.81 0.61 3.02 1.58
1.68 0.53 3.24 1.44
2007 0.28 0.81 0.38 1.26 0.74 0.67 2.61 0.73 0.44 1.62 0.64 0.68 1.57 1.29 2.42 0.83 0.39 0.53 1.18 0.48 0.52
2008 0.23 0.90 0.26 2.02 0.71 0.63 3.11 1.32 0.72 2.15 0.53 0.55 1.81 1.86 3.18 0.95 1.03 0.38 1.08 0.45 0.48
2009 0.18 0.90 0.21 3.95 0.73 0.63 2.45 1.03 0.36 1.80 0.50 0.48 2.20 0.90 2.78 0.78 1.10 0.29 0.68 0.39 0.23
average 0.44 7.42 0.76 6.53 0.87 0.68 2.58 0.76 0.53 1.61 0.66 0.61 1.20 0.87 2.25 0.79 0.48 0.50 1.00 0.55 0.86
1.83 0.66 2.91 1.26
2.46 0.63 2.50 1.05
1.91 0.80 0.77 0.76
2.83 0.63 2.32 1.83
68
KLBF PYFA TSPC MRAT RALS ELTY CTRS DUTI GMTD JRPT LAMI LPCK LPKR PNSE PUDP SMRA BMTR CMNP FORU SCMA AVERAGE
2.78 0.16 0.22 0.21 0.71 2.61 0.49 1.31 2.51 0.89 0.28 1.65 7.10 2.10 0.88 1.18 1.23 1.60 0.28 0.58 2.34
1.72 0.12 0.19 0.18 0.67 0.43 0.54 1.12 2.63 0.79 0.72 1.54 4.80 1.87 0.76 1.74 1.93 0.57 0.74 0.61 1.60
1.43 0.13 0.23 0.19 0.54 1.19 0.82 1.58 2.73 0.72 1.00 1.56 2.67 2.03 0.74 1.28 1.31 0.42 0.43 0.59 1.43
0.76 0.21 0.26 0.14 0.23 1.00 0.97 1.65 2.54 0.42 1.31 1.50 1.21 1.95 0.67 1.23 1.15 0.40 0.73 0.63 1.16
0.36 0.27 0.23 0.10 0.30 0.79 0.64 1.48 2.33 0.55 2.01 1.60 1.76 1.81 0.31 1.25 1.35 0.50 0.86 0.60 1.11
0.33 0.42 0.26 0.13 0.34 0.36 0.41 1.37 2.21 0.63 2.81 1.80 1.43 1.72 0.25 1.01 0.92 0.95 1.24 1.06 1.03
0.38 0.42 0.29 0.17 0.29 0.70 0.44 0.81 2.09 0.75 2.62 1.96 1.54 1.81 0.17 1.31 0.63 0.93 1.08 0.71 1.11
0.39 0.37 0.34 0.16 0.30 1.25 0.46 0.62 1.92 0.87 2.20 2.11 1.40 1.28 0.25 1.59 0.60 0.85 1.37 0.69 1.02
1.02 0.26 0.25 0.16 0.42 1.04 0.60 1.24 2.37 0.70 1.62 1.72 2.74 1.82 0.50 1.32 1.14 0.78 0.84 0.68
(Sumber: Data ICMD) Tabel 4.2 ini menunjukan nilai DER dari tiap-tiap perusahaan dari tahun ke tahun. pada tabel tersebut dapat dilihat rata-rata DER tiap-tiap tahunnya. Rata-rata DER pada 45 perusahaan yang merupakan rata-rata DER paling rendah adalah tahun 2009 dengan rata-rata 1.02 diikuti tahun 2007 dengan rata-rata 1.03, tahun 2008 dengan 1.11 serta tahun 2006,2005,2004,2003,2002 dengan nilai berurut-urut 1.11, 1.16, 1.43, 1.60, 2.34. PT. Mustika Ratu Tbk (MRAT) merupakan perusahaan yang memiliki nilai rata-rata DER terendah dengan nilai 0,16. Sedangkan rata-rata DER
paling tinggi dimiliki oleh perusahaan PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) dengan nilai 7.42. 69
PT. Mustika Ratu Tbk, memiliki nilai rata-rata terrendah selama periode 2002-2009 sebesar 0.16 atau 16% yang jauh dibawah 50%. Ini menandakan bahwa rata-rata bagian utang yang dijamin oleh modal sendiri adalah 16%. Dengan kata lain, apabila perusahaan itu dilikuidasi maka bagian utang yang dijamin dengan modal sendiri adalah 16% rata-rata per tahunnya. Sedangkan pada PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk, rata-rata bagian utang yang dijamin dengan modal sendiri adalah sebesar 742%. Hal ini menandakan bahwa PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk lebih banyak didanai oleh hutang dibandingkan dengan modal sendiri (saham). Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total hutang semakin besar di banding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur). Kreditor menginginkan nilai DER relatif rendah hal ini dikarenakan semakin rendah rasionya maka semakin besar aktiva yang disediakan pemilik sehingga semikin besar perlindungan terhadap kreditor. Sebaliknya, penegang saham atau investor mengharapkan nilai DER yang relatif tinggi karena melalui leverage pemegang saham biasa dapat memperoleh keuntungan dari aktiva yang disediakan kreditor. Sehingga, jumlah utang yang tepat akan mempengaruhi kondisi perusahaan tersebut (Garrison,Ray dan Noreen Eric W,2001:798). Dengan begitu jika dilihat dari posisi kreditur maka perusahaan yang dipilih adalah perusahaan Mustika Ratu dengan nilai rata-rata DER yang rendah yang memungkinkan perlindungan yang lebih besar bagi 70
kreditur. Sedangkan jika dilihat dari posisi pemegang saham (Investor) maka perusahaan yang dipilih untuk menanamkan modalnya adalah perusahaan Bakrie Sumatera Plantations Tbk, hal ini dikarenakan pemegang saham dapat memperoleh keuntungan aktiva yang disediakan kreditor.
b. Analisis Deskriptif Variabel NPM Net Profit Margin merupakan rasio antara laba bersih (Net Profit) yaitu penjualan yang telah dikurangi dengan seluruh expenses (beban) termasuk
pajak
yang
kemudian
dibandingkan
dengan
penjualan
(Kusmayandi, 2009:1968). Net Profit Margin merupakan rasio antara laba bersih atau laba operasi (Net Profit) yang kemudian dibandingkan dengan penjualan (Dewi Astuti, 2004: 36). Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan meghasilkan pendapatan bersih terhadap total penjualan yang dicapai. Menurut Bertrianis (2006) NPM adalah rasio yang mengukur seberapa laba yang diperoleh untuk setiap rupiah penjualan yang dihasilkan. Data NPM yang digunakan adalah data dari perusahaan PMDN non keuangan yang terdapat pada ICMD tahun 2005, 2006, 2009, 2010 untuk periode tahun 2002-2009.
71
Tabel 4.3 Data NPM KODE AALI UNSP ANTM BUMI AQUA FAST INDF MYOR STTP TBLA ULTJ GGRM AKRA CLPI LTLS SOBI EKAD KAIG TRST AUTO BRAM INTA SMSM TURI UNTR KLBF PYFA TSPC MRAT RALS ELTY CTRS DUTI GMTD JRPT LAMI LPCK LPKR PNSE PUDP
2002 0.11 0.21 0.10 0.04 0.06 0.05 0.05 0.12 0.05 0.07 0.05 0.10 0.04 0.17 0.02 0.05 0.08 0.05 0.03 0.12 0.08 0.03 0.07 0.03 0.04 0.10 0.02 0.16 0.08 0.09 0.30 2.41 0.17 0.09 0.17 0.04 0.01 0.31 0.11 0.13
2003 0.11 0.18 0.11 0.03 0.06 0.05 0.03 0.08 0.04 0.04 0.02 0.08 0.03 0.08 0.01 0.07 0.05 0.04 0.21 0.10 0.06 0.01 0.08 0.03 0.05 0.11 0.02 0.15 0.05 0.09 5.29 0.42 0.08 0.10 0.18 0.02 0.07 0.19 0.09 0.14
2004 0.23 0.14 0.28 0.11 0.07 0.04 0.02 0.06 0.04 0.01 0.01 0.07 0.04 0.06 0.03 0.06 0.05 0.07 0.03 0.08 0.03 0.01 0.08 0.05 0.12 0.09 0.04 0.14 0.05 0.08 0.21 0.44 0.07 0.13 0.17 0.02 0.15 0.18 0.04 0.06
2005 0.23 0.13 0.26 0.08 0.04 0.04 0.01 0.03 0.02 0.01 0.01 0.08 0.04 0.04 0.02 0.05 0.05 0.03 0.02 0.07 0.07 0.02 0.07 0.01 0.08 0.11 0.03 0.12 0.04 0.07 0.29 0.50 0.07 0.13 0.20 0.03 0.03 0.18 0.02 0.06
2006 0.21 0.15 0.28 0.12 0.03 0.05 0.03 0.05 0.03 0.04 0.02 0.04 0.03 0.03 0.01 0.03 0.05 0.03 0.02 0.08 0.01 0.01 0.08 0.01 0.07 0.11 0.03 0.10 0.04 0.07 0.17 0.56 0.07 0.13 0.21 0.02 0.03 0.17 0.10 0.01
2007 0.33 0.11 0.43 0.35 0.03 0.06 0.04 0.05 0.03 0.05 0.03 0.05 0.03 0.03 0.03 0.09 0.03 0.03 0.01 0.11 0.03 0.01 0.08 0.04 0.08 0.10 0.02 0.09 0.04 0.07 0.17 0.56 0.05 0.13 0.21 0.03 0.07 0.17 0.10 0.10
2008 0.32 0.06 0.14 0.19 0.04 0.06 0.03 0.05 0.01 0.02 0.22 0.06 0.02 0.04 0.03 0.10 0.03 0.02 0.03 0.11 0.06 0.02 0.07 0.04 0.10 0.09 0.02 0.09 0.07 0.08 0.26 0.49 0.04 0.13 0.23 0.08 0.05 0.15 0.13 0.08
2009 average 0.22 0.22 0.11 0.14 0.07 0.21 0.06 0.12 0.04 0.05 0.07 0.05 0.06 0.03 0.08 0.07 0.07 0.04 0.05 0.04 0.04 0.05 0.10 0.07 0.03 0.03 0.07 0.07 0.02 0.02 0.11 0.07 0.08 0.05 0.05 0.04 0.09 0.06 0.15 0.10 0.05 0.05 0.03 0.02 0.10 0.08 0.06 0.03 0.13 0.08 0.10 0.10 0.03 0.03 0.08 0.12 0.06 0.05 0.08 0.08 0.13 0.85 0.35 0.72 0.21 0.10 0.21 0.13 0.29 0.21 0.09 0.04 0.08 0.06 0.15 0.19 0.17 0.10 0.12 0.09
72
SMRA BMTR CMNP FORU SCMA AVERAGE
0.29 0.25 0.23 18.31 15.39 10.81 0.28 0.35 0.21 0.04 0.02 0.02 0.23 0.08 0.05 0.56 0.55 0.33
0.19 0.17 5.97 14.54 0.19 0.26 0.03 0.01 0.06 0.06 0.22 0.41
0.16 32.02 0.24 0.02 0.10 0.81
0.07 7.91 0.13 0.03 0.12 0.27
0.14 3.12 0.11 0.02 0.18 0.17
(Sumber: Data ICMD dalam juta rupiah)
Pada Tabel 4.3 ini dapat diketahui nilai rata-rata net profit margin. Nilai rata-rata NPM tertinggi adalah pada tahun 2007 dengan nilai 0.81 atau Rp.810.000 dengan demikian dapat diketahui bahwa pada 45 perusahaan tersebut dari periode 2002-2009 yang memiliki rata-rata laba bersih yang tinggi untuk setiap penjualan adalah pada tahun 2007. Dengan kata lain untuk penjualan rata-rata Rp.1 menghasilkan rata-rata laba bersih sebesar Rp. 810.000 pada tahun 2007. PT. Global Mediacom Tbk (Bimantara Citra Tbk) ( BMTR) memiliki nilai rata-rata NPM tertinggi dengan nilai rata-rata 13.51, hal ini menunjukkan bahwa pada perusahaan Global Mediacom Tbk memiliki rata-rata laba bersih yang tinggi yaitu sebesar Rp.13.51 (dalam juta rupiah) atau Rp. 13.510.000 untuk setiap penjualan atau dengan kata lain untuk rata-rata penjualan Rp.1 dari periode 2002-2009 perusahaan Global Mediacom akan menghasilkan rata-rata laba bersih sebesar Rp. 13.51. Sedangkan PT. Lautan Luas Tbk (LTLS), PT. Intraco Pentra Tbk (INTA), PT. Fortune Indonesia Tbk (FORU) memiliki nilai rata-rata NPM terendah yang sama yaitu sebesar Rp. 0.02 (dalam juta rupiah) atau Rp. 20.000 untuk setiap penjualan. Dengan kata lain rata-rata penjualan Rp.1 perusahaan tersebut menghasilkan laba Rp.20.000. 73
0.19 13.51 0.22 0.02 0.11
Semakin tinggi rasio net income yang dicapai oleh perusahaan terhadap penjualan bersihnya menunjukkan semakin efektif operasional perusahaan dalam menghasilkan laba bersihnya. Meningkatnya rasio ini diprediksi akan semakin baik kinerja perusahaan yang di ukur dengan ROE. Sehingga pada perusahaan PT. Global Mediacom Tbk (Bimantara Citra Tbk) diprediksi memiliki nilai ROE yang tinggi pula.
c. Analisis Deskriptif Variabel TATO Merupakan rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya yang berupa asset, dalam rangka menghasilkan penjualan (Betrianis:2006). Semakin tinggi perputaran aktiva total suatu perusahaan maka akan semakin efisien perusahaan tersebut dalam menggunakan aktiva-aktivanya. Ukuran ini menjadi perhatian manajemen karena mengidentifikasikan apakah operasi–operasi perusahaan efisien secara financial (Kusmayandi, 2009:1968). Tabel 4.4 Data TATO KODE AALI UNSP ANTM BUMI AQUA FAST INDF MYOR STTP TBLA
2002 2003 0.78 0.89 0.42 0.54 0.66 0.49 0.64 0.32 1.90 2.06 2.93 2.83 1.08 1.17 0.75 0.86 1.33 1.39 0.61 0.62
2004 1.03 0.62 0.47 0.68 1.99 2.76 1.14 1.08 1.52 0.88
2005 1.06 0.71 0.51 0.97 2.14 2.72 1.27 1.17 1.34 0.84
2006 1.07 0.66 0.77 0.74 2.12 2.64 1.35 1.27 1.19 0.58
2007 1.11 0.45 1.00 0.80 2.19 2.53 0.94 1.49 1.16 0.75
2008 1.25 0.62 0.94 0.64 2.32 2.58 0.98 1.34 1.00 1.41
2009 average 0.98 1.02 0.46 0.56 0.88 0.72 0.43 0.65 2.38 2.14 2.36 2.67 0.92 1.11 1.47 1.18 1.14 1.26 1.00 0.84
74
ULTJ GGRM AKRA CLPI LTLS SOBI EKAD KAIG TRST AUTO BRAM INTA SMSM TURI UNTR KLBF PYFA TSPC MRAT RALS ELTY CTRS DUTI GMTD JRPT LAMI LPCK LPKR PNSE PUDP SMRA BMTR CMNP FORU SCMA AVERAGE
0.40 1.36 2.10 0.94 1.23 0.95 1.29 1.64 0.47 1.13 0.79 0.74 1.03 2.20 1.16 1.27 0.35 1.06 0.87 1.42 0.06 0.04 0.44 0.18 0.12 0.17 0.14 0.15 0.41 0.16 0.31 0.47 0.28 0.94 0.44 0.84
0.44 1.33 1.18 0.95 1.02 0.92 1.35 1.55 0.47 1.10 0.80 0.72 1.01 1.82 1.13 1.18 0.40 1.09 0.84 1.41 0.06 0.09 0.34 0.24 0.14 0.21 0.15 0.36 0.39 0.21 0.34 0.27 0.22 1.33 0.44 0.81
0.42 1.18 1.29 1.42 1.20 1.08 1.25 1.32 0.47 1.20 0.86 0.90 1.12 1.68 1.31 1.19 0.48 1.11 0.83 1.49 0.14 0.09 0.19 0.19 0.17 0.20 0.17 0.30 0.49 0.16 0.43 0.27 0.26 2.03 0.51 0.88
0.57 1.12 1.43 1.97 1.35 1.19 1.39 1.60 0.51 1.20 1.03 0.89 1.30 1.73 1.25 1.24 0.52 1.06 0.72 1.84 0.13 0.13 0.19 0.19 0.24 0.15 0.13 0.32 0.54 0.18 0.43 0.31 0.26 1.68 0.55 0.93
0.67 1.21 1.67 2.19 1.32 1.26 1.48 1.42 0.60 1.11 0.99 0.73 1.23 1.36 1.22 1.31 0.74 1.10 0.78 1.77 0.16 0.23 0.24 0.22 0.24 0.09 0.10 0.22 0.45 0.17 0.44 0.35 0.24 1.63 0.66 0.93
0.83 1.15 1.69 2.28 1.27 1.24 1.73 1.42 0.70 1.21 1.00 0.82 1.28 1.32 1.40 1.36 0.91 1.13 0.80 1.70 0.14 0.18 0.28 0.22 0.28 0.15 0.12 0.20 0.58 0.26 0.34 0.29 0.18 1.74 0.51 0.96
0.78 1.26 1.94 1.95 1.28 1.34 1.30 1.54 0.84 1.34 0.98 0.99 1.46 1.55 1.22 1.38 1.21 1.22 0.87 1.84 0.13 0.16 0.24 0.21 0.29 0.18 0.20 0.22 0.62 0.20 0.35 0.39 0.20 1.87 0.74 1.01
0.93 1.21 1.48 2.04 1.22 1.17 1.24 1.58 0.82 1.13 1.11 1.08 1.46 2.76 1.20 1.40 1.32 1.38 0.95 1.34 0.09 0.07 0.23 0.21 0.26 0.22 0.21 0.21 0.65 0.21 0.27 0.37 0.23 1.77 0.68 0.99
(Sumber: Data ICMD)
Pada Tabel 4.4 ini dapat diketahui rata-rata net profit margin dari 45 perusahaan selama periode 2002-2009 yang memiliki nilai rata-rata tertinggi adalah pada tahun 2008 dengan nilai 1.01 hal ini menandakan 75
0.63 1.23 1.60 1.72 1.24 1.14 1.38 1.51 0.61 1.18 0.95 0.86 1.24 1.80 1.24 1.29 0.74 1.14 0.83 1.60 0.11 0.12 0.27 0.21 0.22 0.17 0.15 0.25 0.52 0.19 0.36 0.34 0.23 1.62 0.57
bahwa pada tahun 2008 rata-rata perputaran asset semakin tinggi dalam melakukan penjualan. PT. Fast Food Indonesia Tbk (FAST) memiliki nilai rata-rata TATO tertinggi dengan rata-rata nilai Total Asset Turnover sebesar 2.67. artinya, bahwa rata-rata perputaran total asset adalah 2.67 kali dalam melakukan penjualan selama
periode
penelitian.
Sedangkan PT.
Bakrieland Development Tbk (ELTY) memiliki nilai rata-rata TATO terendah yaitu 0.11 yang artinya, bahwa rata-rata perputaran total aset adalah 0.11 kali dalam melakukan penjualan selama periode penelitian.
d. Analisis Deskriptif Variabel ROE ROE (Retrun On Equity) adalah rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa yang mengukur tingkat pengembalian atas investasi dari pemegang saham biasa. Rasio ini merupakan rasio yang paling penting dalam rasio akuntasi sehingga biasa disebut dengan Bottom Line (Brigham & Houston: 109). Salah satu rasio yang dapat digunakan dalam mengukur kinerja perusahaan adalah ROE dengan mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumberdaya yang disediakan oleh pemegang saham (Horngren, Sundem, Elliott, 1999:150). ROE menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan modal sendirinya sehingga besarnya ROE mengindikasikan tingkat efisiensi
76
perusahaan dalam mengelola modal sendirinya untuk menghasilkan keuntungan. Tabel 4.5 Data ROE KODE AALI UNSP ANTM BUMI AQUA FAST INDF MYOR STTP TBLA ULTJ GGRM AKRA CLPI LTLS SOBI EKAD KAIG TRST AUTO BRAM INTA SMSM TURI UNTR KLBF PYFA TSPC MRAT RALS ELTY CTRS DUTI GMTD JRPT LAMI
2002 2003 2004 0.18 0.19 0.39 4.01 0.79 0.25 0.11 0.13 0.33 0.12 0.13 1.17 0.30 0.23 0.26 0.28 0.22 0.19 0.22 0.15 0.09 0.16 0.11 0.10 0.11 0.10 0.09 0.09 0.05 0.03 0.04 0.01 0.01 0.21 0.17 0.15 0.11 0.10 0.09 0.19 0.10 0.12 0.05 0.02 0.12 0.10 0.12 0.11 0.13 0.09 0.08 0.15 0.12 0.16 0.03 0.18 0.03 0.25 0.17 0.16 0.19 0.12 0.06 0.12 0.03 0.04 0.12 0.13 0.17 0.17 0.17 0.26 0.23 0.23 0.35 0.54 0.39 0.28 0.01 0.01 0.02 0.22 0.21 0.19 0.09 0.05 0.05 0.22 0.20 0.19 0.05 0.42 0.07 0.16 0.06 0.07 0.18 0.06 0.04 0.05 0.09 0.09 0.04 0.05 0.05 0.01 0.01 0.01
2005 2006 2007 0.30 0.29 0.49 0.24 0.27 0.09 0.28 0.36 0.59 0.66 0.62 0.70 0.16 0.11 0.13 0.18 0.24 0.27 0.03 0.13 0.14 0.05 0.10 0.13 0.03 0.04 0.04 0.01 0.06 0.10 0.01 0.02 0.04 0.14 0.08 0.10 0.12 0.12 0.15 0.13 0.12 0.13 0.11 0.06 0.12 0.10 0.08 0.21 0.09 0.10 0.07 0.08 0.06 0.08 0.01 0.03 0.02 0.17 0.15 0.20 0.15 0.02 0.04 0.06 0.02 0.03 0.16 0.15 0.17 0.21 0.03 0.22 0.26 0.20 0.26 0.27 0.23 0.21 0.02 0.03 0.03 0.17 0.14 0.13 0.03 0.03 0.04 0.17 0.16 0.17 0.07 0.05 0.03 0.13 0.20 0.04 0.04 0.04 0.03 0.09 0.09 0.09 0.07 0.08 0.10 0.01 0.01 0.02
2008 2009 average 0.51 0.27 0.32 0.07 0.09 0.73 0.17 0.07 0.25 0.41 0.13 0.49 0.14 0.15 0.18 0.26 0.28 0.24 0.12 0.20 0.14 0.16 0.24 0.13 0.01 0.10 0.07 0.07 0.14 0.07 0.27 0.05 0.05 0.12 0.19 0.15 0.13 0.16 0.12 0.22 0.27 0.16 0.18 0.11 0.10 0.26 0.23 0.15 0.08 0.24 0.11 0.04 0.12 0.10 0.06 0.13 0.06 0.21 0.24 0.19 0.10 0.07 0.09 0.07 0.10 0.06 0.17 0.27 0.17 0.24 0.31 0.20 0.24 0.28 0.26 0.20 0.22 0.29 0.03 0.05 0.02 0.14 0.15 0.17 0.07 0.07 0.05 0.18 0.14 0.18 0.06 0.03 0.10 0.05 0.04 0.09 0.02 0.09 0.06 0.09 0.13 0.09 0.12 0.14 0.08 0.05 0.07 0.02
77
LPCK LPKR PNSE PUDP SMRA BMTR CMNP FORU SCMA AVERAGE
0.00 0.37 0.16 0.04 0.20 0.21 0.21 0.05 0.16 0.24
0.03 0.41 0.11 0.05 0.23 0.13 0.12 0.06 0.06 0.15
0.07 0.20 0.06 0.02 0.23 0.07 0.08 0.07 0.04 0.15
0.01 0.13 0.04 0.02 0.18 0.05 0.07 0.09 0.06 0.12
0.01 0.11 0.13 0.00 0.17 0.13 0.09 0.04 0.06 0.12
0.02 0.08 0.17 0.03 0.11 0.21 0.09 0.09 0.10 0.14
0.03 0.08 0.25 0.02 0.06 0.06 0.05 0.10 0.15 0.14
0.05 0.08 0.28 0.03 0.10 0.02 0.05 0.07 0.20 0.14
0.03 0.18 0.15 0.03 0.16 0.11 0.09 0.07 0.10
(Sumber: Data ICMD)
Pada Tabel 4.5 ini dapat menunjukan nilai ROE, nilai rata-rata ROE per tahun serta nilai rata-rata ROE tiap-tiap perusahaan selama periode penelitian. Jika dilihat dari rata-rata ROE tertinggi adalah tahun 2002 dengan nilai 0.24 atau 24%. PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) memiliki rata-rata ROE tertinggi dengan nilai 0.73 atau 73%. Artinya, PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk dapat menghasilkan laba dengan modal sendirinya sebesar 73% sehingga dapat dikatakan perusahaan tersebut sangat efektif dalam menggunakan sumberdaya yang disediakan oleh pemegang saham yang menandakan kinerja perusahaan tersebut baik. Sedangkan PT. Pyridam Farma (PYFA) dan PT. Lamicitra Nusantara Tbk (LAMI) memiliki nilai rata-rata ROE terendah dengan nilai yang sama yaitu sebesar 0.02 atau 2%.
78
e. Analisis Deskriptif Variabel PER Price Earning Ratio menunjukkan berapa banyak jumlah uang yang rela dikeluarkan oleh para investor untuk membayar setiap dolar laba yang dilaporkan. Rasio ini merupakan perbandingan antara harga pasar atau saham (market price) dengan earning per share dari saham yang bersangkutan (Brigham dan Houston,2009:110). Price Earning Ratio digunakan secara luas oleh investor sebagai panduan umum untuk mengukur nilai saham (Garrison,Ray dan Noreen Eric W, 2009:788). Perusahaan yang memiliki prospek yang baik diidentifikasikan dengan nilai PER yang tinggi demikian berlaku kebalikan dimana perusahaan yang diharapkan memiliki prospek atau masa depan yang rendah maka nilai PER dalam perusahaan tersebut akan rendah. PER juga merupakan ukuran untuk menentukan bagaimana pasar memberi nilai atau harga pada saham perusahaan. Data PER diperoleh dari ICMD. Tabel 4.6 Data PER KODE AALI UNSP ANTM BUMI AQUA FAST INDF MYOR STTP TBLA ULTJ GGRM AKRA CLPI
2002 2003 2004 2005 10.31 9.48 6.09 9.76 0.49 1.78 7.53 8.36 6.45 16.21 4.06 8.10 4.26 90.20 14.38 12.07 7.47 9.95 6.90 12.89 10.67 11.38 12.56 12.97 7.02 12.52 19.53 69.30 2.44 7.93 10.81 13.75 11.25 7.56 8.24 18.47 5.55 9.78 22.58 51.95 61.11 115.77 278.22 197.76 7.65 14.23 14.56 11.86 2.62 3.48 9.29 7.74 13.66 32.19 22.55 15.78
2006 25.20 13.77 49.14 8.70 29.64 11.78 19.28 13.27 19.07 12.31 85.29 19.47 13.28 39.14
2007 22.34 32.59 8.34 15.67 25.86 10.66 24.81 9.47 31.08 26.98 61.93 11.33 22.52 47.72
2008 5.87 5.67 7.60 2.50 20.30 11.04 7.89 4.45 40.80 12.51 7.61 4.35 10.71 25.14
2009 average 21.57 13.83 8.69 9.86 34.73 16.83 26.28 21.76 33.59 18.33 12.75 11.73 15.02 21.92 9.27 8.92 7.97 18.06 10.26 18.99 27.39 104.39 12.00 11.93 13.37 10.38 16.55 26.59
79
LTLS SOBI EKAD KAIG TRST AUTO BRAM INTA SMSM TURI UNTR KLBF PYFA TSPC MRAT RALS ELTY CTRS DUTI GMTD JRPT LAMI LPCK LPKR PNSE PUDP SMRA BMTR CMNP FORU SCMA AVERAGE
7.22 3.44 3.58 4.82 19.87 4.08 1.85 2.66 46.82 5.41 1.57 4.48 306.18 5.87 7.53 11.80 2.14 0.92 1.60 11.92 6.92 137.52 36.02 1.85 22.74 8.21 2.20 8.36 7.85 37.13 5.96 19.54
29.07 4.08 9.78 8.80 4.63 5.67 5.78 12.42 7.18 5.16 5.74 25.15 69.19 8.23 17.11 20.09 0.35 14.69 11.81 11.27 32.04 47.18 10.75 0.62 19.98 5.37 8.70 13.55 6.05 34.97 17.14 18.11
5.56 5.47 13.23 4.19 19.87 6.62 8.49 16.79 6.56 6.17 5.89 9.91 22.42 10.59 13.34 17.40 10.70 47.54 18.61 6.75 16.94 75.08 9.38 11.38 32.81 25.24 7.96 15.59 19.07 27.63 25.49 21.33
7.14 10.64 4.79 2.83 6.81 5.77 58.31 11.94 5.70 9.42 14.66 15.52 16.24 17.60 4.25 8.00 10.01 8.10 8.29 5.90 25.64 15.69 27.53 7.98 4.29 7.34 8.00 5.64 4.77 5.77 3.54 46.69 21.84 8.55 9.05 5.61 29.35 24.97 4.41 7.95 6.59 7.61 7.71 10.23 8.13 6.74 44.59 9.11 4.27 7.82 9.96 20.08 20.82 5.50 13.51 15.39 17.86 18.13 5.75 14.21 18.13 15.47 24.86 11.59 15.60 8.57 14.86 12.12 5.61 9.13 13.58 15.06 11.34 2.94 8.04 18.84 19.66 16.37 8.22 13.08 2.50 16.15 58.27 5.27 29.09 6.94 8.46 34.66 5.97 17.67 14.82 18.45 21.42 46.15 5.93 5.61 5.78 5.82 1.86 1.11 15.48 33.67 38.21 9.30 11.48 40.78 89.07 58.29 10.50 8.66 47.55 60.66 40.27 10.07 6.10 14.30 19.34 33.82 37.32 22.74 37.80 10.18 9.54 4.76 3.76 14.73 189.51 13.15 5.65 10.55 9.76 19.17 23.52 11.35 23.08 25.03 103.59 9.74 7.04 18.20 19.01 27.16 36.48 25.95 26.63 18.26 12.85 8.04 2.55 6.35 18.53 20.95 14.02 3.79 4.02 20.39 29.86 22.18 10.40 13.06
(Sumber: Data ICMD dalam bentuk decimal)
Pada Tabel 4.6 ini dapat doperoleh data PER dari 45 perusahaan, data rata-rata PER tiap tahun, serta data rata-rata PER di tiap perusahaan tiap tahunnya. Rata-rata PER pada tahun 2006 menunjukkan angka yang paling tinggi dengan angka 29.86.
80
9.26 13.02 11.86 7.26 15.69 5.99 13.22 13.02 12.60 11.16 10.38 13.86 60.43 9.37 11.12 15.68 15.56 17.11 17.35 6.27 20.51 58.39 27.60 17.67 17.70 34.05 13.22 25.14 21.03 18.47 16.55
PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Commpany Tbk (ULTJ) memiliki nilai rata-rata tertinggi PER dengan nilai 104.39. Artinya, banyaknya jumlah uang yang rela dikeluarkan sebesar rata-rata PER yaitu 104.39 oleh para investor untuk membayar setiap dolar laba yang dilaporkan selama periode penelitian. Dengan begitu dapat pula dikatakan bahwa perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Commpany Tbk memiliki nilai perusahaan yang tinggi dibanding dengan 44 perusahaan yang lain. Hal ini dikarenakan PER juga merupakan ukuran untuk menentukan bagaimana pasar memberi nilai atau harga pada saham perusahaan. Sedangkan, PT. Astra Otoparts Tbk (AUTO) memiliki nilai rata-rata PER terendah yaitu sebesar 5.99.
2. Analisis Jalur Pengaruh DER, NPM, TATO terhadap ROE serta dampaknya terhadap Nilai Perusahaan Dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur yang terdiri dari dua substruktur. Substruktur yang pertama menganalisis pengaruh Debt to Earning Ratio, Net Profit Margin, dan Total Asset TurnOver sebagai variabel eksogen terhadap Profitabilitas yang di ukur dengan Return On Equity sebagai variabel endogen. Substruktur yang kedua menganalisis pengaruh Debt to Earning Ratio, Net Profit Margin, Total Asset Turnover dan Return On Equity sebagai variabel eksogen terhadap Price Earning Ratio sebagai variabel endogen.
81
Hasil perhitungan dengan menggunakan program software Amos 5.0 maka digambarkan diagram jalur sebagai berikut :
Gambar 4.1 Diagram Jalur dengan Hasil Perhitungan
7.08
DER .08 -.06 -.18
827.21
.01 2.64
1
5.59 .01
NPM
e2
e1 -43.25 -.03
ROE
1
PER
.08
-.21
.38
-5.95
TATO
(Sumber: Output Amos 0.5)
82
a. Analisis korelasi Dalam menganalisi jalur perlu adanya hubungan antara variabel. Hal ini dapat dilihat dari output korelasi atau kovarian karena nilai korelasi sebenarnya adalah nilai kovarian dari dua variabel yang distandardkan dengan menggunakan standard deviasi. Hasil kovarian antara DER, NPM, dan TATO dapat dilihat dari tabel hasil output program Amos 5.0 berikut ini: Tabel 4.7 Covarians Estimasi DER↔TATO -0.182 NPM↔TATO -0.215 DER↔NPM -0.058 (Sumber :Data diolah) Tabel 4.8 Correlasi Estimasi DER↔TATO -0.112 NPM↔TATO -0.148 DER↔NPM -0.009 (Sumber :Data diolah)
Untuk
dapat
menafsirkan
Probabilitas 0.036 0.006 0.860
Probabilitas 0.036 0.006 0.860
korelasi
tersebut
dapat
menggunakan kriteria sebagai berikut (Jonathan Sarwono, 2007:95): 0 ─ 0.25
= Korelasi sangat lemah
>0.25 ─ 0.5
= Korelasi cukup kuat
>0.5 ─ 0.75
= Korelasi kuat
>0.75 ─ 1
= Korelasi sangat kuat 83
Untuk pengujian lebih lanjut dapat menggunakan hipotesis: H0 = Tidak ada hubungan korelasi yang signifikan antara dua variabel Ha = Terdapat hubungan korelasi yang signifikan antara dua variabel Jika probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak Jika probabilitas > 0.05 maka H0 diterima Dengan melihat hasil output korelasi dari hubungan antar variabel eksogen maka DER dengan TATO yang memiliki nilai probabilitas sebesar 0.036 yang lebih kecil dari 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dapat dikatakan DER dengan TATO memiliki hubungan korelasi yang signifikan. Demikian pula NPM dengan TATO memiliki nilai probabilitas sebesar 0.006 yang lebih kecil dari 0.05 sehingga H0 dapat ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat hubungan korelasi yang signifikan
antara
NPM
dan
TATO.
Sedangkan
nilai
probabilitas DER dengan NPM adalah sebesar 0.860 yang lebih besar dari 0.05 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak terdapat hubungan korelasi antara DER dengan NPM.
84
b. Analisis Jalur Pengaruh Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Total Asset Turnover terhadap Return On Equity Gambar hasil Analisis Substruktur yang pertama adalah: Gambar 4.2 Diagram Jalur Substruktur Pertama 7.08
DER
.01 .08
-.06
1
5.59 .01
NPM
-.18
e1
ROE
.08 -.21 .38
TATO
(Sumber : Output Amos 5.0). Gambar hasil substruktur pertama diatas merupakan hasil analisis pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) , dan Total Asset Turnover (TATO) terhadap Return On Equity (ROE). Untuk melihat besarnya pengaruh antara variabel secara individu dapat dilihat dari besarnya nilai Estimasi pada tabel Standardized Regression Wight. Sedangkan nilai Estimasi pada tabel Square Multiple Correlation digunakan untuk melihat besarnya korelasi antara variabel eksogen dengan variabel endogen. Sedangkan untuk melihat
85
signifikansi pengaruh antar variabel dapat dilihat dari tabel Regression Weight kolom Probability. Hasil penghitungan substruktur pertama dengan software Amos 5.0 adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Pengaruh Antara Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Total Asset Turnover terhadap Return On Equity Pengaruh Antar Variabel DER - -> ROE
Estimasi
Standardized
Probabilitas
0.861
0.000
- -> ROE
0.052
0.053
TATO - -> ROE
0.197
0.000
NPM
R Square
0.742
( Sumber : Data diolah) R
Square
(r2) atau
Squared Multiple
Correlation
menunjukkan nilai 0.742 yang berarti bahwa variabel ROE dapat dijelaskan oleh variabel DER, NPM dan TATO sebesar 0.742. Atau dengan cara menghitung koefisien determinansinya (KD) dengan rumus : KD = r2 x 100% KD = 0.742 x 100% KD = 74.2% Sedangkan sisanya sebesar 25.8% dijelaskan oleh variabel lainnya. Pada tabel diatas kolom estimasi digunakan untuk menunjukkan besarnya pengaruh variabel debt to equity ratio, net profit margin, dan total asset turnover terhadap return on
86
equity secara parsial, sedangkan kolom probabilitas digunakan untuk menunjukkan signifikansi. 1) Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return On Equity Untuk mengetahui adakah pengaruh antara variabel Debt to Equity terhadap Return On Equity, dapat
menggunakan
langkah-langkah
sebagai
berikut: Ketentuan Hipotesis: H0 = Tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara DER terhadap ROE Ha = Terdapat pengaruh secara signifikan antara DER terhadap ROE Dengan kriteria sebagai berikut:
Jika probabilitas penelitian < 0.05 maka, H0 ditolak dan Ha diterima.
Jika probabilitas penelitian > 0.05 maka, H0 dterima dan Ha ditolak. Hasil output menunjukkan nilai probabilitas
sebesar 0.000 yang berarti lebih kecil dari 0.05 maka, sudah cukup data untuk menolak H0 dan menerima Ha. Artinya, bahwa adanya pengaruh antara variabel DER terhadap ROE. Besarnya 87
pengaruh DER terhadap ROE adalah sebesar 0.861 atau 86.1%. DER memiliki pengaruh yang signifikan dan positif. Artinya apabila terjadi kenaikan pada DER maka PER juga akan mengalami kenaikan. 2) Pengaruh Net Profit Margin terhadap Return On Equity Hasil output menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0.058 yang berarti lebih besar dari 0.05, maka data menerima H0 dan menolak Ha. Artinya, tidak ada pengaruh antara NPM dengan ROE. Hal ini dapat terjadi pada penelitian ini karena pada priode 2002 awal penelitian ini keadaaan bursa saham sedang mengalami ketidakstabilan pasca terjadinya krisis tahun 1998 serta adanya krisis global pada tahun 2008 yang terjadi karena krisis keuangan yang melanda AS sehingga menyebabkan perekonomian dunia dan perekonomian Indonesia berada pada masa yang kurang baik. Hal ini mengakibatkan turunnya indeks bursa saham yang menunjukan ketidakstabilan pada bursa saham akibat banyakanya investor yang menarik kembali sahamnya sehingga NPM yang merupakan ukuran 88
laba bersih dari setiap penjualan yang dihasilkan tidak dapat berpengaruh terhadap tingkat ROE yang merupakan rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa yang mengukur tingkat pengembalian atas investasi dari pemegang saham biasa, karena pada periode ini kebanyakan perusahaan tidak dibiayai oleh investor pemegang saham.
3) Pengaruh Total Asset Turnover terhadap Return On Equity Hasil output menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0.000 yang artinya lebih kecil dari 0.05, maka data sudah cukup untuk menolak H0 dan menerima Ha. Dengan menolak H0 dan menerima Ha maka dapat disimpulakan bahwa adanya pengaruh antara TATO dengan ROE. Besarnya pengaruh antara TATO dengan ROE adalah sebesar 0.052 atau 5.2%. TATO mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif dengan ROE. Artinya, apabila terjadi kenaikan pada TATO maka ROE juga akan mengalami kenaikan, dan berlaku kebalikannya.
89
c. Analisis Jalur Pengaruh Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, Total Asset Turnover dan Return On Equity terhadap Price Earning Ratio Gambar hasil analisis substuktur yang ke dua adalah sebagai berikut:
Gambar 4.3 Diagram Jalur Substruktur kedua
827.21
e2
7.08
DER
1 .06
ROE
-.06 5.59
-.18
NPM -.21
2.64 -43.25 -.03
PER
-5.95 .38
TATO
(Sumber : Output Amos 5.0) Pada substruktur yang kedua ini menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Net Profit Margin (NPM), Total Asset Turnover (TATO) dan Return On Equity Ratio (ROE) terhadap nilai perusahaan yang tercermin oleh Price Earning Ratio (PER). 90
Untuk melihat besarnya pengaruh antara variabel secara individu dapat dilihat dari besarnya nilai Estimasi pada tabel Standardized Regression Wight. Sedangkan nilai Estimasi pada tabel Square Multiple Correlation digunakan untuk melihat besarnya korelasi antara variabel eksogen dengan variabel endogen. Sedangkan untuk melihat signifikansi pengaruh antar variabel dapat dilihat dari tabel Regression Weight kolom Probability. Hasil penghitungan substruktur kedua dengan software Amos 5.0 adalah sebagai berikut. Tabel 4.10 Pengaruh antara Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, Total Asset Turnover dan Return On Equity terhadap Price Earning Ratio Estimasi Pengaruh Antar Variabel ROE - - > PER DER - - > PER NPM - - > PER TATO - -> PER
-0.347 0.236 -0.002 -0.123
Probabilitas 0.000 0.019 0.965 0.027
(r2) atau
Squared Multiple
Standardized
R Square 0.068
(Sumber : Data diolah) R
Square
Correlation
menunjukkan nilai 0.068 yang berarti bahwa variabel PER dapat dijelaskan oleh variabel DER dan ROE sebesar 0.068 atau 6.8%. sedangkan sisanya sebesar 93.2% dijelaskan oleh variabel lainnya. Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara ROE, DER, NPM dan TATO terhadap PER secara parsial dapat dilihat dari
91
nilai estimasi, sedangkan nilai probabilitas digunakan untuk melihat nilai signifikansi. 1) Pengaruh ROE terhadap PER Menurut
output
yang
dihasilkan
nilai
probabilitas sebesar 0.000 yang artinya lebih kecil dari 0.05, maka sudah cukup data untuk menolak H0 dan menerima Ha yang artinya bahwa terdapat pengaruh antara ROE dengan PER. Besaran pengaruh adalah -0.347 % atau -34.7%. ROE memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap PER. Yang artinya, apabila ROE naik maka PER akan mengalami penurunan, dan berlaku kebalikan. 2) Pengaruh DER terhadap PER Pengaruh DER terhadap PER menurut hasil output yang ada menghasilkan nilai probabilitas sebesar 0.019 yang artinya lebih kecil dari 0.05, maka sudah cukup data untuk menolah H0 dan menerima Ha yang artinya bahwa terdapat pengaruh antara DER dengan PER. Besaran pengaruh antara DER dan PER adalah 0.236 atau 23.6%.
92
DER memiliki pengaruh yang signifikan dan positif. Artinya, apabila DER naik maka kenaikan juga terjadi pada PER. 3) Pengaruh NPM terhadap PER Menurut
output
yang
dihasilkan
nilai
probabilitas sebesar 0.965 yang artinya lebih besar dari 0.05, maka tidak cukup data untuk menolak H0 dan menerima Ha yang artinya bahwa tidak terdapat pengaruh antara NPM dengan PER. Besaran pengaruh adalah -0.002 % atau -0.2%. Pada penelitian yang dilakukan mnyatakan tidak adanya pengaruh antara NPM dengan PER Hal ini tidak sesuai dengan teori awal yang menyatakan
bahwa
NPM
memiliki
pengaruh
terhadap PER. Namun, penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Enika Diana Batu Bara (2011) yang menyatakan bahwa tidak adanya pengaruh antara NPM dengan PER. Hal ini tidak sesuai dengan toeri awal yang menyatakan bahwa semakin meningkat NPM maka harga saham akan naik dan PER akan meningkat.
93
4) Pengaruh TATO terhadap PER Menurut
output
yang
dihasilkan
nilai
probabilitas sebesar 0.027 yang artinya lebih kecil dari 0.05, maka cukup data untuk menolak H0 dan menerima Ha yang artinya bahwa terdapat pengaruh antara TATO dengan PER. Besaran pengaruh adalah -0.002 % atau -0.2%. Penelitian ini menunjukkan bahwa TATO memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap PER. Dimana apabila TATO naik maka PER akan turun dan apabila TATO turun PER akan naik. TATO merupakan rasio yang membandingkan penjualan dengan total aktiva. Rangkuman seluruh pengujian pengaruh antar variabel eksogen dan endogen dapat dilihat dari tabel sebagai berikut.
94
Tabel 4.11 Pengujian Pengaruh antar Variabel Eksogen dengan Endogen Pengaruh Variabel DER --> ROE NPM --> ROE TATO --> ROE DER --> PER NPM --> PER TATO --> PER ROE --> PER (Sumber: Data diolah)
Estimasi 0.861 0.52 0.197 0.236 -0.002 -0.123 -0.347
Probabilitas 0.000 0.053 0.000 0.019 0.965 0.027 0.000
Kesimpulan Signifikan Tidak signifikan Signifikan Signifikan Tidak signifikan Signifikan Signifikan
d. Uji Kesesuaian Model (Goodness of Fit ) Goodness of fit mengukur kesesuaian input observasi dengan prediksi model yang diajukan. Untuk mengetahui model penelitian ini sudah sesuai atau belum maka dilakukan uji kesesuaian sebagai berikut.
95
Tabel 4.12 Hasil Output Uji Goodness of Fit Pengaruh DER, NPM, dan TATO Terhadap ROE Serta Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan Laporan Statistik
Nilai yang Direkomendasikan (Imam Ghozali, 2008)
Hasil
Keterangan
Tidak Signifikan (p>0.05)
-
Model yang diusulkan cocok/ fit dengan data observasi
≤5 <2
-
Ukuran yang reasonable
Absolut Fit Probabilitas 𝑥 2
𝑥 2 /df
<0.1 <0.05 RMSEA
<0.01
Good fit -
0.05 ≤ x ≥ 0.08 GFI
Reasonable fit
> 0.90
1.000
Good fit
≥ 0.90 ≥ 0.90 ≥ 0.90
1.000
Good fit Good fit Good fit
PNFI
0 – 1.0
0.000
Lebih besar lebih baik
PGFI
0 – 1.0
-
Lebih besar lebih baik
Incremental Fit AGFI TLI NFI Parsimonious Fit
(Sumber : Data Diolah)
Dari hasil uji goodness of fit tersebut masih banyak yang tidak dapat terdefinisi sehingga pengujian tersebut dianggap kurang fit. Hal ini disebabkan dalam model tersebut masih ada 96
pengaruh variabel yang tidak signifikan. Sehingga perlu dilakukan analisis jalur model trimming. Analisis jalur model trimming adalah model yang dilakukan unuk memperbaiki suatu model struktur bila koefisien eksogen tidak signifikan. Dalam metode trimming peneliti menghilangkan anak panah yang memiliki koefisien eksogen yang tidak signifikan dan yang memiliki probabilitas terbesar. Berikut rangkuman goodness of fit setelah trimming.
97
Tabel 4.13 Hasil Output Uji Goodness of Fit setelah Trimming Laporan Statistik
Nilai yang Direkomendasikan (Imam Ghozali, 2008)
Hasil Uji Sebelum Trimming
Setelah Trimming
-
0.56
-
1.857
Absolut Fit
Probabilitas 𝑥 2 𝑥 2 /df
Tidak Signifikan (p>0.05) ≤5 <2 <0.1 <0.05 <0.01
RMSEA
0.05 ≤ x ≥ 0.08
-
0.049
GFI
> 0.90
1
0.996
≥ 0.90 ≥ 0.90 ≥ 0.90
1
0.969 0.983 0.993
PNFI
0 – 1.0
0
0.199
PGFI
0 – 1.0
-
0.133
Incremental Fit AGFI TLI NFI Parsimonious Fit
(Sumber : Data Diolah)
Pada trimming yang telah dilakukan, jalur NPM terhadap ROE dan NPM terhadap PER dihilangkan karena memiliki nilai probabilitas > 0.05 (tidak signifikan). Dari hasil model trimming yang dilakuakn maka telah diperoleh indeks
98
kesesuaian model yang cukup baik. Dari modifikasi model trimming ini di dapat hasil perhitungan sebagai berikut. Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Pengaruh antar Variabel Setelah Trimming
Pengaruh Variabel Estimasi Probabilitas Kesimpulan DER ROE 0.861 0.000 Signifikan TATO ROE 0.197 0.000 Signifikan DER PER 0.236 0.019 Signifikan TATO PER -0.123 0.027 Signifikan ROE PER -0.347 0.000 Signifikan (Sumber: Data diolah) Dengan dilakukannya trimming pada penelitian ini dengan membuang bagian jalur yang tidak signifikan maka untuk penelitian selanjutnya bertujuan sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis DER, TATO terhadap ROE. 2. Untuk menganalisis DER, TATO, ROE terhadap PER. 3. Analisis Jalur Setelah Triming Pengujian analisis jalur setelah trimming terdiri dari dua sub struktur. Sub struktur yang pertama yaitu menganalisis pengaruh DER dan TATO terhadap ROE. Sub struktur yang ke dua adalah menganalisis pengaruh DER, TATO, ROE terhadap PER. Dari hasil perhitungan setelah trimming dengan menggunakan Amos 0.5, maka dapat digambarkan sebagai berikut:
99
Gambar 4.4 Hasil Perhitungan Diagram Jalur Setelah Trimming
7.08
DER
.01 .08
-.06 -.18
1
5.59
ROE
NPM
827.21
e1
e2 2.64 -43.30 -5.93
1
PER
.07 -.21
.38
TATO
(Sumber: Output Amos 0.5)
a. Analisis Jalur Sub Struktur Pertama Adapun gambar dari analisis DER dan TATO terhadap ROE dari sub struktur pertama sebagai berikut : Gambar 4.5 Diagram Jalur Sub struktur Pertama dengan Trimming
7.08
DER .01 .08
-.06
1
5.59
NPM
-.18
e1
ROE
-.21
.07 .38
TATO
(Sumber: Output Amos 0.5) 100
Tabel 4.15 Hasil Uji Pengaruh DER dan TATO terhadap ROE Pengaruh R Variabel Estimasi Probabilitas Square DER ROE 0.861 0.000 0.739 TATO ROE 0.197 0.000 (Sumber: Data diolah) R
Square
(r2) atau
Squared Multiple
Correlation
menunjukkan nilai 0.739 yang berarti bahwa variabel ROE dapat dijelaskan oleh variabel DER dan TATO sebesar 0.739 atau 73.9%. sedangkan sisanya sebesar 26.1% dijelaskan oleh variabel lainnya. Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara DER dan TATO terhadap ROE secara parsial dapat dilihat dari nilai estimasi, sedangkan nilai probabilitas digunakan untuk melihat nilai signifikansi. 1) Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return On Equity Hasil output menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0.000 yang berarti lebih kecil dari 0.05 maka, sudah cukup data untuk menolak H0 dan menerima Ha. Artinya, bahwa adanya pengaruh antara variabel DER terhadap ROE. Besarnya pengaruh DER terhadap ROE adalah sebesar 0.861 atau 86.1%. DER memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap ROE. Artinya apabila DER 101
mengalami kenaikan maka ROE juga mengalami kenaikan. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan negatif antara DER dan ROE namun hasil analisis ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Kwan Billy kwandinata (2005) dan Aminatuzzahra (2010), bahwa DER menunjukkan pengaruh yang signifikan positif terhadap ROE. Hasil penelitian ini mengidentifikasikan perusahaan
(DER)
bahwa
perubahan
hutang
yang
meningkat
dapat
menghasilkan keuntungan perusahaan (ROE) yang optimal dengan biaya hutang yang minimum, sehingga perubahan DER akan meningkatkan kinerja perusahaan. Pada
periode
penelitian
ini
banyak
perusahaan yang menggunakan lebih banyak hutang dibandingkan dengan modal sendiri sehingga DER menjadi lebih tinggi, namun diiringi dengan tingkat penjualan yang tinggi pula sehingga biaya hutang akan terasa lebih rendah dan akan meningkatkan ROE. Hal ini juga sesuai dengan teori bahwa penggunaan financial leverage yang tinggi akan meningkatkan rentabilitas modal saham (ROE) 102
dengan cepat, namun bila penjualan menurun maka rentabilitas modal saham akan cepat menurun juga (Mamduh M.Hanafi dan Abdul Halim, 2009:81).
2) Pengaruh Total Asset Turnover terhadap Return On Equity Hasil output menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0.000 yang artinya lebih kecil dari 0.05, maka data sudah cukup untuk menolak H0 dan menerima Ha. Dengan menolak H0 dan menerima Ha maka dapat disimpulakan bahwa adanya pengaruh antara TATO dengan ROE. Besarnya pengaruh antara TATO dengan ROE adalah sebesar 0.052 atau 5.2%. TATO mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif dengan ROE. Artinya, apabila terjadi kenaikan pada TATO maka ROE juga akan mengalami kenaikan, dan berlaku kebalikannya. Hal ini mendukung hasil penelitian Dionisius Setyo Srihartono (2008), Kwan Billy Kwandinata (2005), dan Aminatuzzahra (2010) yang menunjukkan adanya pengaruh yang positif antara TATO dengan ROE, dimana perputaran asset perusahaan yang 103
efektif akan meningkatkan laba perusahaan yang tercermin pada ROE yang kemudian berdampak pada tingkat pengembalian yang didapat investor sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin oleh PER. b. Analisis Jalur Sub Struktur Kedua Adapun gambar dari analisis DER, TATO dan ROE terhadap PER dari sub struktur kedua sebagai berikut : Gambar 4.6 Diagram Jalur Sub struktur ke Dua dengan Trimming
7.08
DER .06 -.06 5.59 -.18
827.21 2.64
ROE
e2 -43.30
NPM
1
PER -5.93
-.21 .38
TATO
(Sumber:Output Amos0.5)
104
Tabel 4.15 Hasil Uji Pengaruh Sub Struktur Kedua yang telah di trimming Pengaruh Variabel Estimasi Probabilitas Kesimpulan DER PER 0.236 0.019 Signifikan TATO PER -0.123 0.027 Signifikan ROE PER -0.347 0 Signifikan (Sumber: Data Diolah) 1) Pengaruh DER terhadap PER Pengaruh DER terhadap PER menurut hasil output yang ada menghasilkan nilai probabilitas sebesar 0.019 yang artinya lebih kecil dari 0.05, maka sudah cukup data untuk menolah H0 dan menerima Ha yang artinya bahwa terdapat pengaruh antara DER dengan PER. Besaran pengaruh antara DER dan PER adalah 0.236 atau 23.6%. DER memiliki pengaruh yang signifikan dan positif. Artinya, apabila DER naik maka kenaikan juga terjadi pada PER. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan pengaruh DER dengan PER signifikan dan negatif. Namun, penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mulia Perwira Daulata (2005 ). Pada periode penelitian ini banyak perusahaan yang menggunakan lebih banyak hutang dibandingkan dengan modal sendiri sehingga DER menjadi lebih
105
tinggi, tingginya DER dapat memacu meningkatnya PER. 2) Pengaruh TATO terhadap PER Menurut
output
yang
dihasilkan
nilai
probabilitas sebesar 0.027 yang artinya lebih kecil dari 0.05, maka cukup data untuk menolak H0 dan menerima Ha yang artinya bahwa terdapat pengaruh antara TATO dengan PER. Besaran pengaruh adalah -0.002 % atau -0.2%. Penelitian ini menunjukkan bahwa TATO memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap PER. Dimana apabila TATO naik maka PER akan turun dan apabila TATO turun PER akan naik. TATO merupakan rasio yang membandingkan penjualan
dengan
total
aktiva.
TATO
menggambarkan berapa kali perusahaan dapat melakukan penjualan dengan asset yang dimiliki. Semakin meningkat TATO maka semakin banyak penjualan
yang
mampu
dilakukan.
Namun,
Kenaikan Penjualan pada periode penelitian ini tidak dapat berpengaruh positif terhadap PER. Hal ini dikarenakan ketika penjualan meningkat diiringi dengan biaya produksi dan bahan baku yang 106
meningkat. Sedangkan kondisi perekonomian pada masa penelitian ini mengalami periode krisis global dan paska krisis moneter tahun 1998. 3) Pengaruh ROE terhadap PER Menurut
output
yang
dihasilkan
nilai
probabilitas sebesar 0.000 yang artinya lebih kecil dari 0.05, maka sudah cukup data untuk menolak H0 dan menerima Ha yang artinya bahwa terdapat pengaruh antara ROE dengan PER. Besaran pengaruh adalah -0.347 % atau -34.7%. ROE memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap PER. Yang artinya, apabila ROE naik maka PER akan mengalami penurunan, dan berlaku kebalikan. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesisi awal namun mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Mulia Perwira Daulata (2005) bahwa ROE signifikan berpengaruh secara negatif terhadap PER. Penelitian yang dilakukan melewati masa bursa saham sedang mengalami fluktuasi yaitu mulai tahun 2002 yang merupakan pasca krisis moneter yaitu pada tahun 1997-1998 dan tahun 2008 terjadi krisis global yang mengakibatkan penarikan saham oleh investor yang berdampak 107
pada ROE sehingga ROE yang tinggi dari pembiayaan ekuitas saham yang tinggi, memiliki resiko yang tinggi karena harga saham pada periode penelitian ini sedang mengalami fluktuasi maka ROE berpengaruh negatif pada PER.
108
c. Uji Kesesuaian model (Goodness of Fit) setelah Trimming Uji kesesuaaian Fit dilakukan untuk mengetahui apakah model ini seudah sesuai atau belum. Uji kesesuaian setelah trimming ini sebagai berikut: Tabel 4.16 Hasil Uji Goodness Fit setelah Trimming Laporan Statistik
Nilai yang Direkomendasikan (Imam Ghozali, 2008)
Hasil
Keterangan
Tidak Signifikan (p>0.05)
0.156
Model yang diusulkan tidak cocok/ tidak fit dengan data observasi
𝑥 2 /df
≤5 <2
1.857
Ukuran yang reasonable
RMSEA
<0.1 <0.05 <0.01
Absolut Fit Probabilitas 𝑥 2
Very good 0.049
0.05 ≤ x ≥ 0.08 GFI
Reasonable fit
> 0.90
0.996
Good fit
≥ 0.90 ≥ 0.90 ≥ 0.90
0.969 0.983 0.993
Good fit Good fit Good fit
PNFI
0 – 1.0
0.199
Lebih besar lebih baik
PGFI
0 – 1.0
0.133
Lebih besar lebih baik
Incremental Fit AGFI TLI NFI Parsimonious Fit
(Sumber : Data Diolah) 109
Dari hasil output goodness fit yang telah di trimming dapat dilihat nilai probabilitas yang dimiliki masih tidak fit. Hal ini berarti bahwa data empiris tidak cocok/tidak fit dengan model. Namun, karena ada kecenderungan nilai CMIN selalu signifikan maka dianjurkan untuk mengabaikan dan melihat ukuran goodness fit lainnya (Imam Gozali, 2008:66). Bila melihat dari nilai CMIN/ df didapat nilai 1.857 yang menyatakan ukuran yang masuk akal. Sedangkan bila dilihat dari RMSEA maka menunjukkan nilai 0.049 atau 0.05 yang berarti data sangat baik/ sangat fit. Dan bila dilihat dari GFI, AGFI, TLI, NFI semua memiliki nilai yang tinggi diatas 90% atau 0.90 yang menandakan bahwa data yang digunakan cocock/ fit dengan model. Nilai PNFI dan PGFI menunjukkan bahwa daanya cukup baik karena semakin besar nilainya semakin baik. d. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Pengaruh langsung dan tidak
langsung dengan adanya
variabel intervining (melalui ROE) pada penelitian ini dapat diketahui sebagai berikut: 1) Pengaruh antara DER terhadap ROE DER memiliki pengaruh langsung/pengaruh total terhadap ROE sebesar 0.860. 2) Pengaruh antara DER terhadap PER DER memiliki pengaruh langsung pada PER sebesar 0.236. sedangkan pengaruh tidak langsung 110
(melalui
ROE)
adalah
sebesar
-0.299
yang
merupakan hasil dari 0.860 x -0.347. Pengaruh total DER terhadap PER adalah sebesar -0.063. 3) Pengaruh antara TATO terhadap ROE TATO memiliki pengaruh langsung / pengaruh total terhadap ROE sebesar 0.189. 4) Pengaruh antara TATO terhadap PER TATO memiliki pengaruh langsung terhadap PER sebesar -0.122. sedangkan pengaruh tidak langsung adalah sebesar -0.066. sedangkan pengaruh total TATO terhadap PER sebesar 0.188. 5) Pengaruh antara ROE terhadap PER ROE memiliki pengaruh langsung/pengaruh total terhadap PER yaitu sebesar -0.347.
111
Tabel 4.17 Rangkuman dari koefisien jalur, pengaruh langsung dan tidak langsung serta pengaruh total
Pengaruh Variabel
Langsung
DER -> ROE 0.860 DER -> PER 0.236 TATO -> ROE 0.189 TATO -> PER -0.122 ROE -> PER -0.347 (Sumber : Data Diolah)
Pengaruh Kausal Tidak Langsung Melalui ROE -0.299 -0.066 -
Total 0.860 -0.063 0.189 0.188 -0.347
112
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan analisis yang telah dilakukan selama periode penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada hasil pengujian path analisis substruktur yang pertama ditemukan bahwa variable Return On Equity (ROE) dapat dijelaskan dengan variabel Debt to Equity Ratio (DER) dan Total Asset Turnover (TATO) sebesar 0.73 atau 73.9%. hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa variable Debt to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap Return On Equity (ROE) dan variable Total Asset Turnover (TATO) memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap Return On Equity (ROE). 2. Pada hasil pengujjian path analisis substruktur yang kedua ditemukan bahwa variable Price Earning Ratio (PER) dapat dijelaskan oleh variabel Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO) dan Return On Equity (ROE) sebesar 0.068 atau 6.8%. sedangkan secara parsial variable Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan dan positif terhadap Price Earning Ratio (PER) sedangkan Total Asset Turnover (TATO) dan Return On Equity (ROE) sama-sama berpengaruh signifikan dan negatif terhadap Price Earning Ratio (PER).
113
3. Dari hasil pengujian path analisis substruktur pertama dan kedua maka dapat diketahui pengaruh langsung dan tidak langsung yaitu, DER memiliki pengaruh langsung ke PER sebesar 0.236. Sedangkan pengaruh tidak langsung DER terhadap PER melalui ROE adalah sebesar -0.299. Variable TATO memiliki pengaruh langsung terhadap PER sebesar 0.122 dan pengaruh tidak langsung sebesar -0.066. Variabel ROE memiliki pengaruh langsung ke PER sebesar -0.347.
114
B. Implikasi Berhubungan dengan implikasi pada penelitian ini, peneliti menganalisis pengaruh dari variabel Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Total Asset Turnover sebagai variabel eksogen terhadap Return On Equity serta dampaknya terhadap Price Earning Ratio (nilai perusahaan) sebagai variabel endogen pada perusahaan PMDN yang listed di BEI pada periode 2002-2009. Agar mendapatkan hasil yang lebih baik maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut: 1. Menambah variabel eksogen dan endogen dalam penelitian seperti current ratio, institutional ownership, size institutional, sebagai variabel eksogen dan price book value sebagai variabel endogen. 2. Menggunakan data yang lebih akurat, dalam masa periode penelitian dengan kondisi bursa saham baik atau tidak melewati periode krisis ekonomi yang dapat berpengaruh terhadap fluktuasi saham. 3. Menggunakan metode dan alat uji yang berbeda, lebih lengkap, serta akurat sehingga akan menghasilkan output atau kesimpulan yang lebih baik.
115
Daftar Pustaka
Aminatuzzahra. “ Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin Terhadap Return On Equity”. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang, 2010.
Asri S, Marwan dan Heveadi Anton. “Price Earning Ratio (PER) Model Consistency: Evidence From Jakarta Stock Excange”. Journal Of Business Gajah Mada International, vol. 1. No. 2, PP.85-97, 1999.
Astuti, Dewi. “Manajemen Keuangan Perusahaan”. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2004.
Bangun, Nurainun dan Wati, Sinta. “Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Perdagangan, Jasa dan Investasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Akuntansi/Tahun XI,No.02, Mei 2007 :107-120.
Betrianis. “ Modul 10 Akuntansi Biaya Rasio Finanacial”. 2006. Retrieved Juni 17, 2011,From: http://repository.ui.ac.id/contents.koleksi/11/8e248519c926b7d36c90369a5feldd e986dee16b.ppt
116
Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F. “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”. Edisi 10, Jakarta: Salemba Empat. 2009.
Bushman, Robert M. dan Smith, Abbie J. “Financial Accounting Information and Corporate Governance”. Journal of Accounting and Economics 32 (2001) 237– 333.
Daulata, Mulia P. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio (PER) Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ)” Lampung, 2005.
Diana, Enika B.B. “Pengaruh Profitabilitas terhadap Harga saham dengan Price Earning Ratio Sebagai Moderating Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI”. Tesis, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara Medan, 2011.
Fama, Eugene F dan French, Kenneth R. “Taxes, Financing Decisions, and Firm Value” The Journal of Finance, Vol. 53, No. 3. (Jun., 1998), pp. 819-843.
Garrison, Ray H dan Noreen, Eric W. “Akuntansi Manajerial”, Jakarta: Salemba Empat. 2001.
117
Ghozali, Imam. “ Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi Dengan Program Aamos 16.0”. Semarang: Universitas Diponegoro. 2008.
Hanafi, Mamduh M dan Halim, Abdul. “ Analisis Laporan Keuangan”. Edisi Keempat, Yogyakarta: UUP STIM YKPN. 2009.
Helfert, Erich A. “Teknik analisis Keuangan”. Jakarta: Erlangga. 1997.
Horngren, Charles T. Sundem, Gary L. Elliot, Jhon A. “Pengantar Akuntansi Keuangan”. Edisi Keenam, Jilid 2, Jakarta: Erlangga. 1999.
Husnan, Suad. ”Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang)”. Buku1. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. 2000.
Husnan, Suad. “Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang)”. Buku 1, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. 1996.
“Indonesia
Capital
Market
Directory
2005”.
Institute
for
Economics
and
2006”.
Institute
for
Economics
and
FinancialResearch, 2005.
“Indonesia
Capital
Market
Directory
FinancialResearch, 2006.
118
“Indonesia
Capital
Directory
2009”.
Institute
for
Economics
and
Directory
2010”.
Institute
for
Economics
and
Market
FinancialResearch, 2009.
“Indonesia
Capital
Market
FinancialResearch, 2010. Keown, Arthur J, et. All. “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”. Jakarta: Salemba Empat. 2000.
Kieso, weygandt dan Warfield. “Akuntansi Intermediate”. Jakarta: Erlangga. 2005.
Kholid, Abdul. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Saham-Saham Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2006.
Kusmayadi, Dedi. “Analisis Profit Margin, Total Asset Turnover, dan Equity Multiplier Terhadap Return On Equity”. Jurnal Ichsan Gorontalo, Vol. 3 No. 4, November 2008-Januari 2009.
Kwandinata, Kwan B. “Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, Total Asset Turnover, dan Intitutional Ownership terhadap Return On Equity”.
119
Tesis Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang, 2005.
Leunupun, Pieter. “Profitabilitas Ekuitas dan Beberapa Faktor yang Mempengaruhi (Studi pada Beberapa KUD Di Kota Ambon)”. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 5, No. 2, Nopember 2003: 133 – 149.
Mpaata, Kaziba A dan Sartono, Agus. “Faktor Determining Price- Earnings (P/E) Ratio”. Kelola No.15/VI/1997.
Mahmudi. “Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah”. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. 2007.
Martono, Cyrillius. “Analisis Pengaruh Profitabilitas Industri, Rasio Leverage Keuangan Tertimbang dan Intensitas Modal Tertimbang Serta Pangsa Pasar Terhadap ROA dan ROE Perusahaan Manufaktur yang Go Public di Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 4. No. 2, November 2002: 126 – 140.
Murtini, Umi dan Anggraeni Dwi S. “Pengaruh Pangsa Pasar, Rasio Leverage dan Rasio Intensitas Modal Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang
120
Go-Public Di Indonesia”. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol. 2 No.1 Februari 2006: 27-36.
Muslimin. “Analisis Struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividend an Kebijakan Utang Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol 7, No 2, Juni 2006)
Nasarudin, Indo Y. dan Maimunah, Umi. “ Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Struktur Modal, Faktor Intern dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Etikonomi, Vol.8, No.1, April 2009.
Riswandi, Heri. “The Effect Of Price Earning Ratio (PER), Net Profit Margin (NPM), and Return On Asset (ROA) to The Propotion Of Foreign Ownership In Jakarta Stock Exchange”. Tesis International Program Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakata, 2007.
Safrida, Eli. “Pengaruh Srtuktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta”. Tesis Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan, 2008.
Sarwono, Jonathan. “Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis Dengan SPSS”. Yogyakarta: Andi. 2007.
121
Setiawan, Ivan A dan Ritonga, Ferdiansyah. “Analisis Jalur (Path Analysis) Dengan Menggunakan Program Amos”. Bandung: Suluh Media. 2011.
Sidabutar, Sahata P. “Analisis Pengaruh Kepemilikan Intitusi, Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio, dan Rasio-Rasio Bank Terhadap Return On Equity”. Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang, 2007.
Sloan, Richard G. “ Financial Accounting and Corporate Governance : A Discussion”. Journal Of Accounting & Economic, 32(2001): 335-347.
Srihartanto, Dionius S. “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Struktur Kepemilikan Saham Terhadap Return On Equity (Study Komparatif Pada Perusahaan Yang Tiadak Membagikan Deviden di Bursa Efek Jakarta Periode 2004-2006)”. Tesis Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang, 2008.
Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”. Bandung: Alfa Beta. 2009.
Tusyarifah, Lina H. “Analisis Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal dan Kebijakan Deviden dalam Penciptaaan Nilai Perusahaan”. Skripsi UIN Jakarta, 2010.
122
Walsh, Ciaran. “Key Management Ratio”. Jakarta: Erlangga. 2004.
Warren, Carl S dan Reeve, James M. “Pengantar Akuntansi”. Jakarta: Salemba Empat. 2006.
Weston, Fred J dan Copeland, Thomas E. ”Manajemen Keuangan”. Edisi Sembilan, Jilid 1, Jakarta: Binarupa Aksara. 1995.
Wibowo, Sampoerno. “Manajemen Keuangan”. Bandung: Politeknik Telkom Bandung. 2009.
http://psikologistatistik.blogspot.com/2007/08/korelasi-dan-regresi.html http://statforall.blogspot.com/2009/02/variance-dan-standard-deviation.html http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/27581
www.idx.co.id www.setneg.go.id
123
LAMPIRAN Data Variabel a. Data DER KODE AALI UNSP ANTM BUMI AQUA FAST INDF MYOR STTP TBLA ULTJ GGRM AKRA CLPI LTLS SOBI EKAD KAIG TRST AUTO BRAM INTA SMSM TURI UNTR KLBF PYFA TSPC MRAT RALS ELTY CTRS DUTI GMTD
2002 2003 2004 0.97 0.85 0.60 44.23 7.34 1.89 0.50 1.43 1.47 3.77 13.39 14.06 1.40 0.92 0.87 0.79 0.69 0.65 2.92 2.58 2.56 0.78 0.58 0.46 0.75 0.68 0.48 1.13 1.29 1.65 0.94 1.00 0.61 0.59 0.58 0.69 0.42 1.18 0.80 0.19 0.25 0.57 1.15 1.94 2.01 1.07 0.71 0.61 0.20 0.22 0.22 0.80 0.54 0.56 1.00 0.78 1.00 0.63 0.52 0.62 1.74 1.22 1.18 4.25 0.50 1.64 4.33 2.78 0.16 0.22 0.21 0.71 2.61 0.49 1.31 2.51
3.98 0.59 2.12 3.01 1.72 0.12 0.19 0.18 0.67 0.43 0.54 1.12 2.63
4.73 0.71 2.38 1.17 1.43 0.13 0.23 0.19 0.54 1.19 0.82 1.58 2.73
2005 2006 0.19 0.24 1.54 1.78 1.11 0.70 7.84 5.95 0.78 0.77 0.66 0.68 2.33 2.10 0.61 0.58 0.45 0.36 1.83 1.37 0.54 0.53 0.69 0.65 0.55 1.09 0.84 1.05 2.10 2.43 0.67 0.72 0.37 0.29 0.42 0.44 1.20 1.07 0.71 0.57 0.87 0.61 1.81 0.61 3.02 1.58 0.76 0.21 0.26 0.14 0.23 1.00 0.97 1.65 2.54
1.68 0.53 3.24 1.44 0.36 0.27 0.23 0.10 0.30 0.79 0.64 1.48 2.33
2007 0.28 0.81 0.38 1.26 0.74 0.67 2.61 0.73 0.44 1.62 0.64 0.68 1.57 1.29 2.42 0.83 0.39 0.53 1.18 0.48 0.52
2008 0.23 0.90 0.26 2.02 0.71 0.63 3.11 1.32 0.72 2.15 0.53 0.55 1.81 1.86 3.18 0.95 1.03 0.38 1.08 0.45 0.48
2009 0.18 0.90 0.21 3.95 0.73 0.63 2.45 1.03 0.36 1.80 0.50 0.48 2.20 0.90 2.78 0.78 1.10 0.29 0.68 0.39 0.23
average 0.44 7.42 0.76 6.53 0.87 0.68 2.58 0.76 0.53 1.61 0.66 0.61 1.20 0.87 2.25 0.79 0.48 0.50 1.00 0.55 0.86
1.83 0.66 2.91 1.26 0.33 0.42 0.26 0.13 0.34 0.36 0.41 1.37 2.21
2.46 0.63 2.50 1.05 0.38 0.42 0.29 0.17 0.29 0.70 0.44 0.81 2.09
1.91 0.80 0.77 0.76 0.39 0.37 0.34 0.16 0.30 1.25 0.46 0.62 1.92
2.83 0.63 2.32 1.83 1.02 0.26 0.25 0.16 0.42 1.04 0.60 1.24 2.37
124
JRPT LAMI LPCK LPKR PNSE PUDP SMRA BMTR CMNP FORU SCMA AVERAGE
0.89 0.28 1.65 7.10 2.10 0.88 1.18 1.23 1.60 0.28 0.58 2.34
0.79 0.72 1.54 4.80 1.87 0.76 1.74 1.93 0.57 0.74 0.61 1.60
0.72 1.00 1.56 2.67 2.03 0.74 1.28 1.31 0.42 0.43 0.59 1.43
0.42 1.31 1.50 1.21 1.95 0.67 1.23 1.15 0.40 0.73 0.63 1.16
0.55 2.01 1.60 1.76 1.81 0.31 1.25 1.35 0.50 0.86 0.60 1.11
0.63 2.81 1.80 1.43 1.72 0.25 1.01 0.92 0.95 1.24 1.06 1.03
0.75 2.62 1.96 1.54 1.81 0.17 1.31 0.63 0.93 1.08 0.71 1.11
0.87 2.20 2.11 1.40 1.28 0.25 1.59 0.60 0.85 1.37 0.69 1.02
0.70 1.62 1.72 2.74 1.82 0.50 1.32 1.14 0.78 0.84 0.68
(Sumber: Data ICMD) b. Data NPM KODE AALI UNSP ANTM BUMI AQUA FAST INDF MYOR STTP TBLA ULTJ GGRM AKRA CLPI LTLS SOBI EKAD KAIG TRST AUTO BRAM INTA SMSM TURI
2002 0.11 0.21 0.10 0.04 0.06 0.05 0.05 0.12 0.05 0.07 0.05 0.10 0.04 0.17 0.02 0.05 0.08 0.05 0.03 0.12 0.08 0.03 0.07 0.03
2003 0.11 0.18 0.11 0.03 0.06 0.05 0.03 0.08 0.04 0.04 0.02 0.08 0.03 0.08 0.01 0.07 0.05 0.04 0.21 0.10 0.06 0.01 0.08 0.03
2004 0.23 0.14 0.28 0.11 0.07 0.04 0.02 0.06 0.04 0.01 0.01 0.07 0.04 0.06 0.03 0.06 0.05 0.07 0.03 0.08 0.03 0.01 0.08 0.05
2005 0.23 0.13 0.26 0.08 0.04 0.04 0.01 0.03 0.02 0.01 0.01 0.08 0.04 0.04 0.02 0.05 0.05 0.03 0.02 0.07 0.07 0.02 0.07 0.01
2006 0.21 0.15 0.28 0.12 0.03 0.05 0.03 0.05 0.03 0.04 0.02 0.04 0.03 0.03 0.01 0.03 0.05 0.03 0.02 0.08 0.01 0.01 0.08 0.01
2007 0.33 0.11 0.43 0.35 0.03 0.06 0.04 0.05 0.03 0.05 0.03 0.05 0.03 0.03 0.03 0.09 0.03 0.03 0.01 0.11 0.03 0.01 0.08 0.04
2008 0.32 0.06 0.14 0.19 0.04 0.06 0.03 0.05 0.01 0.02 0.22 0.06 0.02 0.04 0.03 0.10 0.03 0.02 0.03 0.11 0.06 0.02 0.07 0.04
2009 average 0.22 0.22 0.11 0.14 0.07 0.21 0.06 0.12 0.04 0.05 0.07 0.05 0.06 0.03 0.08 0.07 0.07 0.04 0.05 0.04 0.04 0.05 0.10 0.07 0.03 0.03 0.07 0.07 0.02 0.02 0.11 0.07 0.08 0.05 0.05 0.04 0.09 0.06 0.15 0.10 0.05 0.05 0.03 0.02 0.10 0.08 0.06 0.03
125
UNTR KLBF PYFA TSPC MRAT RALS ELTY CTRS DUTI GMTD JRPT LAMI LPCK LPKR PNSE PUDP SMRA BMTR CMNP FORU SCMA AVERAGE
0.04 0.05 0.12 0.10 0.11 0.09 0.02 0.02 0.04 0.16 0.15 0.14 0.08 0.05 0.05 0.09 0.09 0.08 0.30 5.29 0.21 2.41 0.42 0.44 0.17 0.08 0.07 0.09 0.10 0.13 0.17 0.18 0.17 0.04 0.02 0.02 0.01 0.07 0.15 0.31 0.19 0.18 0.11 0.09 0.04 0.13 0.14 0.06 0.29 0.25 0.23 18.31 15.39 10.81 0.28 0.35 0.21 0.04 0.02 0.02 0.23 0.08 0.05 0.56 0.55 0.33
0.08 0.07 0.11 0.11 0.03 0.03 0.12 0.10 0.04 0.04 0.07 0.07 0.29 0.17 0.50 0.56 0.07 0.07 0.13 0.13 0.20 0.21 0.03 0.02 0.03 0.03 0.18 0.17 0.02 0.10 0.06 0.01 0.19 0.17 5.97 14.54 0.19 0.26 0.03 0.01 0.06 0.06 0.22 0.41
0.08 0.10 0.02 0.09 0.04 0.07 0.17 0.56 0.05 0.13 0.21 0.03 0.07 0.17 0.10 0.10 0.16 32.02 0.24 0.02 0.10 0.81
0.10 0.09 0.02 0.09 0.07 0.08 0.26 0.49 0.04 0.13 0.23 0.08 0.05 0.15 0.13 0.08 0.07 7.91 0.13 0.03 0.12 0.27
0.13 0.10 0.03 0.08 0.06 0.08 0.13 0.35 0.21 0.21 0.29 0.09 0.08 0.15 0.17 0.12 0.14 3.12 0.11 0.02 0.18 0.17
0.08 0.10 0.03 0.12 0.05 0.08 0.85 0.72 0.10 0.13 0.21 0.04 0.06 0.19 0.10 0.09 0.19 13.51 0.22 0.02 0.11
(Sumber: Data ICMD dalam juta rupiah) c. Data TATO KODE AALI UNSP ANTM BUMI AQUA FAST INDF MYOR STTP TBLA ULTJ GGRM AKRA CLPI
2002 2003 0.78 0.89 0.42 0.54 0.66 0.49 0.64 0.32 1.90 2.06 2.93 2.83 1.08 1.17 0.75 0.86 1.33 1.39 0.61 0.62 0.40 0.44 1.36 1.33 2.10 1.18 0.94 0.95
2004 1.03 0.62 0.47 0.68 1.99 2.76 1.14 1.08 1.52 0.88 0.42 1.18 1.29 1.42
2005 1.06 0.71 0.51 0.97 2.14 2.72 1.27 1.17 1.34 0.84 0.57 1.12 1.43 1.97
2006 1.07 0.66 0.77 0.74 2.12 2.64 1.35 1.27 1.19 0.58 0.67 1.21 1.67 2.19
2007 1.11 0.45 1.00 0.80 2.19 2.53 0.94 1.49 1.16 0.75 0.83 1.15 1.69 2.28
2008 1.25 0.62 0.94 0.64 2.32 2.58 0.98 1.34 1.00 1.41 0.78 1.26 1.94 1.95
2009 average 0.98 1.02 0.46 0.56 0.88 0.72 0.43 0.65 2.38 2.14 2.36 2.67 0.92 1.11 1.47 1.18 1.14 1.26 1.00 0.84 0.93 0.63 1.21 1.23 1.48 1.60 2.04 1.72
126
LTLS SOBI EKAD KAIG TRST AUTO BRAM INTA SMSM TURI UNTR KLBF PYFA TSPC MRAT RALS ELTY CTRS DUTI GMTD JRPT LAMI LPCK LPKR PNSE PUDP SMRA BMTR CMNP FORU SCMA AVERAGE
1.23 0.95 1.29 1.64 0.47 1.13 0.79 0.74 1.03 2.20 1.16 1.27 0.35 1.06 0.87 1.42 0.06 0.04 0.44 0.18 0.12 0.17 0.14 0.15 0.41 0.16 0.31 0.47 0.28 0.94 0.44 0.84
1.02 0.92 1.35 1.55 0.47 1.10 0.80 0.72 1.01 1.82 1.13 1.18 0.40 1.09 0.84 1.41 0.06 0.09 0.34 0.24 0.14 0.21 0.15 0.36 0.39 0.21 0.34 0.27 0.22 1.33 0.44 0.81
1.20 1.08 1.25 1.32 0.47 1.20 0.86 0.90 1.12 1.68 1.31 1.19 0.48 1.11 0.83 1.49 0.14 0.09 0.19 0.19 0.17 0.20 0.17 0.30 0.49 0.16 0.43 0.27 0.26 2.03 0.51 0.88
1.35 1.19 1.39 1.60 0.51 1.20 1.03 0.89 1.30 1.73 1.25 1.24 0.52 1.06 0.72 1.84 0.13 0.13 0.19 0.19 0.24 0.15 0.13 0.32 0.54 0.18 0.43 0.31 0.26 1.68 0.55 0.93
1.32 1.26 1.48 1.42 0.60 1.11 0.99 0.73 1.23 1.36 1.22 1.31 0.74 1.10 0.78 1.77 0.16 0.23 0.24 0.22 0.24 0.09 0.10 0.22 0.45 0.17 0.44 0.35 0.24 1.63 0.66 0.93
1.27 1.24 1.73 1.42 0.70 1.21 1.00 0.82 1.28 1.32 1.40 1.36 0.91 1.13 0.80 1.70 0.14 0.18 0.28 0.22 0.28 0.15 0.12 0.20 0.58 0.26 0.34 0.29 0.18 1.74 0.51 0.96
1.28 1.34 1.30 1.54 0.84 1.34 0.98 0.99 1.46 1.55 1.22 1.38 1.21 1.22 0.87 1.84 0.13 0.16 0.24 0.21 0.29 0.18 0.20 0.22 0.62 0.20 0.35 0.39 0.20 1.87 0.74 1.01
1.22 1.17 1.24 1.58 0.82 1.13 1.11 1.08 1.46 2.76 1.20 1.40 1.32 1.38 0.95 1.34 0.09 0.07 0.23 0.21 0.26 0.22 0.21 0.21 0.65 0.21 0.27 0.37 0.23 1.77 0.68 0.99
1.24 1.14 1.38 1.51 0.61 1.18 0.95 0.86 1.24 1.80 1.24 1.29 0.74 1.14 0.83 1.60 0.11 0.12 0.27 0.21 0.22 0.17 0.15 0.25 0.52 0.19 0.36 0.34 0.23 1.62 0.57
(Sumber: Data ICMD)
d. Data ROE KODE AALI UNSP ANTM
2002 2003 2004 0.18 0.19 0.39 4.01 0.79 0.25 0.11 0.13 0.33
2005 2006 2007 0.30 0.29 0.49 0.24 0.27 0.09 0.28 0.36 0.59
2008 2009 average 0.51 0.27 0.32 0.07 0.09 0.73 0.17 0.07 0.25
127
BUMI AQUA FAST INDF MYOR STTP TBLA ULTJ GGRM AKRA CLPI LTLS SOBI EKAD KAIG TRST AUTO BRAM INTA SMSM TURI UNTR KLBF PYFA TSPC MRAT RALS ELTY CTRS DUTI GMTD JRPT LAMI LPCK LPKR PNSE PUDP SMRA BMTR CMNP FORU
0.12 0.30 0.28 0.22 0.16 0.11 0.09 0.04 0.21 0.11 0.19 0.05 0.10 0.13 0.15 0.03 0.25 0.19 0.12 0.12 0.17 0.23 0.54 0.01 0.22 0.09 0.22 0.05 0.16 0.18 0.05 0.04 0.01 0.00 0.37 0.16 0.04 0.20 0.21 0.21 0.05
0.13 0.23 0.22 0.15 0.11 0.10 0.05 0.01 0.17 0.10 0.10 0.02 0.12 0.09 0.12 0.18 0.17 0.12 0.03 0.13 0.17 0.23 0.39 0.01 0.21 0.05 0.20 0.42 0.06 0.06 0.09 0.05 0.01 0.03 0.41 0.11 0.05 0.23 0.13 0.12 0.06
1.17 0.26 0.19 0.09 0.10 0.09 0.03 0.01 0.15 0.09 0.12 0.12 0.11 0.08 0.16 0.03 0.16 0.06 0.04 0.17 0.26 0.35 0.28 0.02 0.19 0.05 0.19 0.07 0.07 0.04 0.09 0.05 0.01 0.07 0.20 0.06 0.02 0.23 0.07 0.08 0.07
0.66 0.16 0.18 0.03 0.05 0.03 0.01 0.01 0.14 0.12 0.13 0.11 0.10 0.09 0.08 0.01 0.17 0.15 0.06 0.16 0.21 0.26 0.27 0.02 0.17 0.03 0.17 0.07 0.13 0.04 0.09 0.07 0.01 0.01 0.13 0.04 0.02 0.18 0.05 0.07 0.09
0.62 0.11 0.24 0.13 0.10 0.04 0.06 0.02 0.08 0.12 0.12 0.06 0.08 0.10 0.06 0.03 0.15 0.02 0.02 0.15 0.03 0.20 0.23 0.03 0.14 0.03 0.16 0.05 0.20 0.04 0.09 0.08 0.01 0.01 0.11 0.13 0.00 0.17 0.13 0.09 0.04
0.70 0.13 0.27 0.14 0.13 0.04 0.10 0.04 0.10 0.15 0.13 0.12 0.21 0.07 0.08 0.02 0.20 0.04 0.03 0.17 0.22 0.26 0.21 0.03 0.13 0.04 0.17 0.03 0.04 0.03 0.09 0.10 0.02 0.02 0.08 0.17 0.03 0.11 0.21 0.09 0.09
0.41 0.14 0.26 0.12 0.16 0.01 0.07 0.27 0.12 0.13 0.22 0.18 0.26 0.08 0.04 0.06 0.21 0.10 0.07 0.17 0.24 0.24 0.20 0.03 0.14 0.07 0.18 0.06 0.05 0.02 0.09 0.12 0.05 0.03 0.08 0.25 0.02 0.06 0.06 0.05 0.10
0.13 0.15 0.28 0.20 0.24 0.10 0.14 0.05 0.19 0.16 0.27 0.11 0.23 0.24 0.12 0.13 0.24 0.07 0.10 0.27 0.31 0.28 0.22 0.05 0.15 0.07 0.14 0.03 0.04 0.09 0.13 0.14 0.07 0.05 0.08 0.28 0.03 0.10 0.02 0.05 0.07
0.49 0.18 0.24 0.14 0.13 0.07 0.07 0.05 0.15 0.12 0.16 0.10 0.15 0.11 0.10 0.06 0.19 0.09 0.06 0.17 0.20 0.26 0.29 0.02 0.17 0.05 0.18 0.10 0.09 0.06 0.09 0.08 0.02 0.03 0.18 0.15 0.03 0.16 0.11 0.09 0.07
128
SCMA AVERAGE
0.16 0.24
0.06 0.15
0.04 0.15
0.06 0.12
0.06 0.12
0.10 0.14
0.15 0.14
0.20 0.14
0.10
(Sumber: Data ICMD) e. Data PER KODE AALI UNSP ANTM BUMI AQUA FAST INDF MYOR STTP TBLA ULTJ GGRM AKRA CLPI LTLS SOBI EKAD KAIG TRST AUTO BRAM INTA SMSM TURI UNTR KLBF PYFA TSPC MRAT RALS ELTY CTRS DUTI GMTD
2002 2003 2004 2005 10.31 9.48 6.09 9.76 0.49 1.78 7.53 8.36 6.45 16.21 4.06 8.10 4.26 90.20 14.38 12.07 7.47 9.95 6.90 12.89 10.67 11.38 12.56 12.97 7.02 12.52 19.53 69.30 2.44 7.93 10.81 13.75 11.25 7.56 8.24 18.47 5.55 9.78 22.58 51.95 61.11 115.77 278.22 197.76 7.65 14.23 14.56 11.86 2.62 3.48 9.29 7.74 13.66 32.19 22.55 15.78 7.22 29.07 5.56 7.14 3.44 4.08 5.47 5.77 3.58 9.78 13.23 14.66 4.82 8.80 4.19 8.00 19.87 4.63 19.87 25.64 4.08 5.67 6.62 7.34 1.85 5.78 8.49 3.54 2.66 12.42 16.79 5.61 46.82 7.18 6.56 6.59 5.41 5.16 6.17 6.74 1.57 5.74 5.89 9.96 4.48 25.15 9.91 15.39 306.18 69.19 22.42 18.13 5.87 8.23 10.59 8.57 7.53 17.11 13.34 13.58 11.80 20.09 17.40 18.84 2.14 0.35 10.70 2.50 0.92 14.69 47.54 6.94 1.60 11.81 18.61 14.82 11.92 11.27 6.75 5.61
2006 25.20 13.77 49.14 8.70 29.64 11.78 19.28 13.27 19.07 12.31 85.29 19.47 13.28 39.14 10.64 58.31 15.52 10.01 15.69 8.00 46.69 29.35 7.61 44.59 20.08 17.86 15.47 14.86 15.06 19.66 16.15 8.46 18.45 5.78
2007 22.34 32.59 8.34 15.67 25.86 10.66 24.81 9.47 31.08 26.98 61.93 11.33 22.52 47.72 4.79 11.94 16.24 8.10 27.53 5.64 21.84 24.97 7.71 9.11 20.82 18.13 24.86 12.12 11.34 16.37 58.27 34.66 21.42 5.82
2008 5.87 5.67 7.60 2.50 20.30 11.04 7.89 4.45 40.80 12.51 7.61 4.35 10.71 25.14 2.83 5.70 17.60 8.29 7.98 4.77 8.55 4.41 10.23 4.27 5.50 5.75 11.59 5.61 2.94 8.22 5.27 5.97 46.15 1.86
2009 average 21.57 13.83 8.69 9.86 34.73 16.83 26.28 21.76 33.59 18.33 12.75 11.73 15.02 21.92 9.27 8.92 7.97 18.06 10.26 18.99 27.39 104.39 12.00 11.93 13.37 10.38 16.55 26.59 6.81 9.26 9.42 13.02 4.25 11.86 5.90 7.26 4.29 15.69 5.77 5.99 9.05 13.22 7.95 13.02 8.13 12.60 7.82 11.16 13.51 10.38 14.21 13.86 15.60 60.43 9.13 9.37 8.04 11.12 13.08 15.68 29.09 15.56 17.67 17.11 5.93 17.35 1.11 6.27
129
JRPT LAMI LPCK LPKR PNSE PUDP SMRA BMTR CMNP FORU SCMA AVERAGE
6.92 137.52 36.02 1.85 22.74 8.21 2.20 8.36 7.85 37.13 5.96 19.54
32.04 47.18 10.75 0.62 19.98 5.37 8.70 13.55 6.05 34.97 17.14 18.11
16.94 75.08 9.38 11.38 32.81 25.24 7.96 15.59 19.07 27.63 25.49 21.33
15.48 33.67 38.21 9.30 11.48 40.78 89.07 58.29 10.50 8.66 47.55 60.66 40.27 10.07 6.10 14.30 19.34 33.82 37.32 22.74 37.80 10.18 9.54 4.76 3.76 14.73 189.51 13.15 5.65 10.55 9.76 19.17 23.52 11.35 23.08 25.03 103.59 9.74 7.04 18.20 19.01 27.16 36.48 25.95 26.63 18.26 12.85 8.04 2.55 6.35 18.53 20.95 14.02 3.79 4.02 20.39 29.86 22.18 10.40 13.06
(Sumber: Data ICMD diolah dalam bentuk decimal)
130
20.51 58.39 27.60 17.67 17.70 34.05 13.22 25.14 21.03 18.47 16.55
Diagram Jalur dengan Hasil Perhitungan Sebelum Trimming
7.08
DER .08 -.06 -.18
827.21
.01 2.64
1
5.59 .01
NPM
e2
e1 -43.25 -.03
ROE
1
PER
.08
-.21
.38
-5.95
TATO
(Sumber : Output Amos 0.5) Text Output Sebelum Triming Notes for Group (Group number 1) The model is recursive. Sample size = 360
Variable Summary (Group number 1) Your model contains the following variables (Group number 1) Observed, endogenous variables ROE
131
PER Observed, exogenous variables DER NPM TATO Unobserved, exogenous variables e1 e2
Variable counts (Group number 1) Number of variables in your model: Number of observed variables: Number of unobserved variables: Number of exogenous variables: Number of endogenous variables:
7 5 2 5 2
Notes for Model (Default model) Computation of degrees of freedom (Default model) Number of distinct sample moments: Number of distinct parameters to be estimated: Degrees of freedom (15 - 15):
15 15 0
Result (Default model) Minimum was achieved Chi-square = .000 Degrees of freedom = 0 Probability level cannot be computed
132
Model Fit Summary CMIN
Model Default model Saturated model Independence model
NPAR 15 15 5
CMIN .000 .000 523.751
DF 0 0 10
P
CMIN/DF
.000
52.375
RMR, GFI
Model Default model Saturated model Independence model
RMR .000 .000 1.264
GFI 1.000 1.000 .756
AGFI
PGFI
.634
.504
NFI Delta1 1.000 1.000 .000
RFI rho1
IFI Delta2 1.000 1.000 .000
TLI rho2
Baseline Comparisons
Model Default model Saturated model Independence model
.000
.000
CFI 1.000 1.000 .000
Parsimony-Adjusted Measures
Model Default model Saturated model Independence model
PRATIO .000 .000 1.000
PNFI .000 .000 .000
PCFI .000 .000 .000
RMSEA .378
LO 90 .351
HI 90 .406
RMSEA
Model Independence model
PCLOSE .000
133
Estimates (Group number 1 - Default model) Scalar Estimates (Group number 1 - Default model) Maximum Likelihood Estimates Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
ROE ROE ROE PER PER PER PER
<--<--<--<--<--<--<---
DER NPM TATO ROE TATO NPM DER
Estimate S.E. C.R. P Label .077 .002 31.888 *** par_1 .005 .003 1.932 .053 par_2 .077 .011 7.200 *** par_3 -43.248 12.491 -3.462 *** par_4 -5.951 2.691 -2.211 .027 par_5 -.029 .653 -.044 .965 par_6 2.637 1.124 2.346 .019 par_7
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
ROE ROE ROE PER PER PER PER
<--<--<--<--<--<--<---
DER NPM TATO ROE TATO NPM DER
Estimate .861 .052 .197 -.347 -.123 -.002 .236
Covariances: (Group number 1 - Default model)
NPM <--> TATO DER <--> NPM DER <--> TATO
Estimate S.E. C.R. P Label -.215 .077 -2.775 .006 par_8 -.058 .332 -.176 .860 par_9 -.182 .087 -2.100 .036 par_10
Correlations: (Group number 1 - Default model)
NPM <--> TATO DER <--> NPM DER <--> TATO
Estimate -.148 -.009 -.112
134
Variances: (Group number 1 - Default model)
DER NPM TATO e1 e2
Estimate S.E. 7.083 .529 5.587 .417 .377 .028 .015 .001 827.209 61.742
C.R. 13.398 13.398 13.398 13.398 13.398
P *** *** *** *** ***
Label par_11 par_12 par_13 par_14 par_15
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)
ROE PER
Estimate .742 .068
Matrices (Group number 1 - Default model) Total Effects (Group number 1 - Default model)
ROE PER
TATO .077 -9.261
NPM .005 -.258
DER .077 -.709
ROE .000 -43.248
Standardized Total Effects (Group number 1 - Default model)
ROE PER
TATO .197 -.191
NPM .052 -.020
DER .861 -.063
ROE .000 -.347
Direct Effects (Group number 1 - Default model)
ROE PER
TATO .077 -5.951
NPM .005 -.029
DER .077 2.637
ROE .000 -43.248
Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model)
ROE PER
TATO .197 -.123
NPM .052 -.002
DER .861 .236
ROE .000 -.347
135
Indirect Effects (Group number 1 - Default model)
ROE PER
TATO .000 -3.310
NPM .000 -.229
DER .000 -3.345
ROE .000 .000
Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model)
ROE PER
TATO .000 -.068
NPM .000 -.018
DER .000 -.299
ROE .000 .000
Diagram Jalur Dengan Hasil Perhitungan Setelah Trimming
7.08
DER
.01 .08
-.06
1
5.59
-.18
ROE
NPM
827.21
e1
e2 2.64 -43.30 -5.93
1
PER
.07 -.21
.38
TATO
(Sumber: Output Amos 0.5) Text Output Amos 0.5 Setelah Trimming Notes for Group (Group number 1)
The model is recursive. Sample size = 360
136
Variable Summary (Group number 1) Your model contains the following variables (Group number 1)
Observed, endogenous variables ROE PER Observed, exogenous variables TATO DER NPM Unobserved, exogenous variables e1 e2 Variable counts (Group number 1)
Number of variables in your model: Number of observed variables: Number of unobserved variables: Number of exogenous variables: Number of endogenous variables:
7 5 2 5 2
Notes for Model (Default model) Computation of degrees of freedom (Default model)
Number of distinct sample moments: Number of distinct parameters to be estimated: Degrees of freedom (15 - 13):
15 13 2
Result (Default model)
Minimum was achieved Chi-square = 3.713 Degrees of freedom = 2 Probability level = .156
137
Model Fit Summary CMIN
Model Default model Saturated model Independence model
NPAR 13 15 5
CMIN 3.713 .000 523.751
DF 2 0 10
P .156
CMIN/DF 1.857
.000
52.375
RMR, GFI
Model Default model Saturated model Independence model
RMR .364 .000 1.264
GFI .996 1.000 .756
AGFI .969
PGFI .133
.634
.504
NFI Delta1 .993 1.000 .000
RFI rho1 .965
IFI Delta2 .997 1.000 .000
TLI rho2 .983
Baseline Comparisons
Model Default model Saturated model Independence model
.000
.000
CFI .997 1.000 .000
Parsimony-Adjusted Measures
Model Default model Saturated model Independence model
PRATIO .200 .000 1.000
PNFI .199 .000 .000
PCFI .199 .000 .000
RMSEA .049 .378
LO 90 .000 .351
HI 90 .126 .406
RMSEA
Model Default model Independence model
PCLOSE .400 .000
138
Estimates (Group number 1 - Default model) Scalar Estimates (Group number 1 - Default model) Maximum Likelihood Estimates Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
ROE ROE PER PER PER
<--<--<--<--<---
TATO DER DER ROE TATO
Estimate S.E. C.R. P .073 .011 6.953 *** .077 .002 31.684 *** 2.642 1.118 2.362 .018 -43.304 12.427 -3.485 *** -5.930 2.650 -2.238 .025
Label par_1 par_2 par_3 par_4 par_5
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
ROE ROE PER PER PER
<--<--<--<--<---
TATO DER DER ROE TATO
Estimate .189 .860 .236 -.347 -.122
Covariances: (Group number 1 - Default model)
TATO <--> NPM DER <--> NPM TATO <--> DER
Estimate S.E. C.R. P Label -.215 .077 -2.775 .006 par_6 -.058 .332 -.176 .860 par_7 -.182 .087 -2.100 .036 par_8
Correlations: (Group number 1 - Default model)
TATO <--> NPM DER <--> NPM TATO <--> DER
Estimate -.148 -.009 -.112
Variances: (Group number 1 - Default model)
TATO
Estimate .377
S.E. C.R. P Label .028 13.398 *** par_9
139
Estimate S.E. 7.083 .529 5.587 .417 .015 .001 827.213 61.743
DER NPM e1 e2
C.R. 13.398 13.398 13.398 13.398
P *** *** *** ***
Label par_10 par_11 par_12 par_13
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)
ROE PER
Estimate .739 .068
Matrices (Group number 1 - Default model) Total Effects (Group number 1 - Default model)
ROE PER
DER .077 -.703
TATO .073 -9.111
ROE .000 -43.304
Standardized Total Effects (Group number 1 - Default model)
ROE PER
DER .860 -.063
TATO .189 -.188
ROE .000 -.347
Direct Effects (Group number 1 - Default model)
ROE PER
DER .077 2.642
TATO .073 -5.930
ROE .000 -43.304
Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model)
ROE PER
DER .860 .236
TATO .189 -.122
ROE .000 -.347
Indirect Effects (Group number 1 - Default model)
ROE
DER .000
TATO .000
ROE .000
140
PER
DER -3.344
TATO -3.181
ROE .000
Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model)
ROE PER
DER .000 -.299
TATO .000 -.066
ROE .000 .000
141