ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP REAKSI PASAR PADA PERUSAHAAN LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2006 – 2009
Oleh : Yuli Yanti NIM : 107081000206
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M
ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP REAKSI PASAR PADA PERUSAHAAN LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2006 - 2009
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh : Yuli Yanti NIM : 107081000206
Dibawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Hj. Pudji Astuty, MM NIDN. 0311065804
Amalia, SE, MSM NIP. 19740821 200901 2 005
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Senin, 4 April 2011 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswi: 1. 2. 3. 4.
Nama NIM Jurusan Judul Skripsi
: : : :
Yuli Yanti 107081000206 Manajemen Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Reaksi Pasar Pada Perusahaan Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemapuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 4 April 2011 1. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS NIP. 19570617 198503 1 002
( ___________________ ) Ketua
2. Suhendra, S.Ag,.MM NIP. 197711206 200312 1 001
( ___________________ ) Sekretaris
3. Amir Syarifuddin, SH., MM NIP. 19460818 196603 1 001
( ___________________ ) Penguji Ahli
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI Hari ini, Senin 20 Juni 2011 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswi: 1. 2. 3. 4.
Nama NIM Jurusan Judul Skripsi
: : : :
Yuli Yanti 107081000206 Manajemen Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Reaksi Pasar Pada Perusahaan Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemapuan yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 20 Juni 2011 1. Prof. Dr. Ahmad Rodoni NIP. 19570617 198503 1 002
( ___________________ ) Ketua
2. Suhendra, S.Ag, MM NIP. 19711206 200312 1 001
( ___________________ ) Sekretaris
3. Indo Yama Nasaruddin, SE, MAB NIP. 19741127 200112 1 002
( ___________________ ) Penguji Ahli I
4. Dr. Hj. Pudji Astuty, MM NIDN. 0311065804
( ___________________ ) Pembimbing I
5. Amalia, SE,. MSM NIP. 19740821 200901 2 005
( ___________________ ) Pembimbing II
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Yuli Yanti
No. Induk Mahasiswa
: 107081000206
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Jurusan
: Manajemen
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya : 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggung-jawabkan 2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain 3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa ijin pemilik karya. 4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data 5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini. Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 10 Juni 2011 Yang Menyatakan
v
CURRICULUM VITAE
IDENTITAS PRIBADI Nama
: Yuli Yanti
Tempat, Tanggal Lahir
: Jakarta, 30 Juli 1989
Alamat
: Jl.Masjid DarutTaqwa No.2 Rt.04/07 Kel. Krukut Kec. Limo Depok 16512
Agama
: Islam
Telepon/Hp
: 021-754 5423 / 0856 9333 0884
Email
:
[email protected]
PENDIDIKAN FORMAL MI Sirajul Atfhal
: 1994 - 1999
Pon-Pes Mts Al-Mukhlishin : 2000 MTs N 2 Ciganjur
: 2001 - 2004
MAN 11 Jakarta Selatan
: 2004 - 2007
UIN Syarif Hidayatullah
: 2007 – 2011
PENDIDIKAN INFORMAL Pengajar TPA Al – Fathonah : 2010 - 2011
PENGALAMAN ORGANISASI Anggota PMII
: 2007 – 2008
vi
ABSTRACT
Right Issue is once of corporate action in Stock Exahang. This announcement is very important for investor to make decision for in public companies. This study aims to analyze the differences in stock return, abnormal return, trading volume activity before and after the announcement of right issue. Investigation of market reaction to right issue announcement is done by testing average return during event periods to find that right issue announcement has information to market and next testing the difference between average abnormal return and average trading volume activity (five days) before and (five days) after right issue announcement. The population of this research is that companies issuing rights issue in Indonesia Stock Exchange. The sample used is the company that issued the rights issue in the period 2006-2009. The method used is parametric statistical methods t-test paired two sample for means methods if data distribution is normal and tested by wilcoxon signed rank test methods if data distribution is not normal. The result of this research based on statistics output shows that right issue announcement was responded by market in t -1, and t +5. The difference of stock return (average actual return, average abnormal return, averagetrading volume activity) before and after right issue is insignificant, except.Right issue announcement has negative effects to stock liquidity.
Keywords : right issue, stock return, abnormal return. trading volume activity.
vii
ABSTRAK
Right Issue merupakan salah satu corporate option di Bursa Efek Indonesia. Pengumuman ini sangat penting bagi investor dalam membuat keputusan untuk berinvestasi di perusahaan publik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan return saham, abnormal return, Trading Volume Activity sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Pengujian reaksi pasar yang timbul karena pengumuman right issue dilakukan dengan menguji average abnormal return selama periode peristiwa untuk mengetahui ada tidaknya kandungan informasi pada pengumuman right issue, kemudian selanjutnya menguji perbedaan average abnormal return dan average trading volume activity lima hari sebelum dan lima hari setelah pengumuman right issue. Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang menerbitkan right issue di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang menerbitkan right issue dalam kurun waktu 2006-2009. Metode yang digunakan yaitu metode statistik parametrik Uji Paired Sampel t-test apabila data terdistribusi normal dan digunakan metode uji Wilcoxon signed rank test jika data tidak terdistribusi normal. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat reaksi pasar yang negatif atas pengumuman right issue pada t-1, dan t+5. Pengumuman right issue tidak menyebabkan perbedaan return saham (average actual return, average abnormal return, average trading volume activity) sebelum dan setelah right issue.
Kata kunci :
right issue, return saham, abnormal return, akitivitas volume perdagangan.
viii
MOTTO “Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan” (QS. Al Fatihah : 5) “Sesungguhnya sesudah kesulitan akan datang kemudahan, maka kerjakanlah urusanmu dengan sungguh-sungguh, dan hanya kepada Allah kamu berharap” (Q.S. Al-Insyirah: 6-8) Rasulullah saw bersabda: “Semua perkara yang baik yang tiada diawali dengan bacaan Bismillaahir rahmaanir rahiim, maka akan terputus (sia-sia belaka)” (HR. Abu Dawud dari Abu Hurairah) Rasulullah saw bersabda: “Tiada suatu kebahagiaan bagi orang yang keluar rumah untuk menuntut ilmu selain Allah SWT akan memudahkan jalan ke syurga” (HR. Thabrani dari Aisyah) “Dari sekian banyak nikmat di dunia, cukuplah Islam sebagai nikmat bagimu. Dari sekian banyak kesibukan, cukuplah ketaatan sebagai kesibukan bagimu. Dari sekian banyak pelajaran, cukuplah kematian sebagai pelajaran bagimu”
ix
HALAMAN PERSEMBAHAN
Teriring Do’a dan puji syukur aku persembahkan karya sederhana ini untuk : Bapak dan Mama Tercinta : Terima kasih atas do’a yang teriring selalu dalam langkahku, kasih sayang, pengorbanan material dan tenaga yang dicurahkan untukku sehingga aku dapat menyelesaikan semua nie. Adik-adikku Melianah dan deni Dermawan yang telah memberi semangat dan memotivasi aku untuk terus berjuang dan bangkit saat terjatuh. Semua nya yang telah menyayangiku dan mencintaiku dengan sepenuh hati, ketulusan itu lah yang nantiny akan Allah nilai. Almamater ku kelas Manajaemen A angkatan 2007 dan Manajemen Keuangan A seperjuanagan semuanya…
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah Puji Syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa Shalawat dan Salam kita haturkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW semoga kita mendapat Syafaatnya di Yaumul Akhir kelak. Penulisan berjudul “Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Reaksi Pasar Pada Perusahaan Listing di Bursa Efek Indonesia”, ini merupakan tugas akhir penulis dalam menyelesaikan program strata satu pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan akhir ini masih jauh dari sempurna dan perlu perbaikan. Hanya dengan kesungguhan hati, bantuan, bimbingan serta pengarahan pihak-pihak yang terkait, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis baik secara langsung maupun dalam rangka penyelesaian penyusunan skripsi ini, penulis sampaikan kepada: 1.
Kepada kedua Orang Tua ku yang terus selalu memberikan do’a nya disetiap langkahku berpijak serta mengajarkan kepadaku arti sebuah ketabahan,
xi
ketegaran mengahadapi hidup ini dan dengan do’a, keceriaan berupa dukungan baik material maupun spiritual sehingga akhirnya ananda dapat menyelesaikan skripsi ini. 2.
Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Bapak Suhendra, S.Ag,.MM selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4.
Ibu Leis Suzanawati, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
5.
Ibu Dr. Pudji Astuti selaku dosen pembimbing I, yang telah meluangkan waktu nya untuk membimbing penulis disaat hari libur, terima kasih ibu untuk nasihat dan motivasinya kepada penulis yang menguatkan serta membangun mental sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6.
Ibu Amalia, SE, MSM selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan pengarahan dan nasihat nya kepada penulis sehingga memotivator penulis untuk selalu memperbaiki kesalahan, terima kasih banget ya ibu untuk do’a nya selama proses sidang, bahagianya dibimbing dengan ibu, maafkan penulis apabila selama bimbingan membuat ibu lelah ya.
7.
Seluruh Dosen dan Staff Pengajar Jurusan Manajemen FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dengan tulus dan ikhlas telah berbagi ilmunya kepada penulis selama ini.
8.
Bapak Sofyan, SE selaku pengurus Career Office yang telah memberikan motivasi dan dorongan untuk segera menyelesaikan kuliah ini.
xii
9.
Seseorang yang telah memberikan warna dalam hidupku, yang selalu mendukungku walaupun secara tidak langsung menunjukkanya, yang selalu bilang “Mudah2an Kuliahnya segera selesai ya“,
makasih tuk do’a dan
supportnya ya suamiku. 10. Terima ya untuk Mb’ Arin, Mas Iwan selaku kakak ku yang memberikan do’a nya untuk ku, sehingga semuanya lancar 11. Keluarga besarku yang telah memberikan support dan motivasinya dalam do’a untuk segera menyelesaikan kuliah ini, terima kasih untuk segala dukungan, kasih sayang serta perhatiaanya selama ini. 12. Teman – teman ku Jurusan Manajemen angkatan 2007 seperjuangan yang bersama-sama berjuang melakukan proses penyusunan skripsi serta menyelesaikan skripsi tersebut dengan segera terusss semangaaat yaa... 13. Untuk sahabat-sahabatku Manajemen A dan Keuangan A : Iik, Nesya, Get, Dian, Sela, Nisa, Niar, Gustin, semoga takkan pernah terlupa ya smua kenangan yang telah terukir diantara kita. Untuk Lia, Emil yang berjuang bersama ku hingga semua berhasil dengan hasil yang baik. Suksess terus untuk kita smua ya.. 14. Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu disini, yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Semoga semua bantuan dan amal kebaikan yang diberikan kepada penulis mendapatkan imbalan pahala dan keridlaan dari Allah SWT. Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna dan sangat banyak kekurangannya, oleh karena itu
xiii
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya skripsi ini. Harapan dari penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan ilmu pengetahuan pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, Juni 2010
Penulis.
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBINING........................................................ ii LEMBAR PENGESAHAN KOMPREHENSIF .............................................. iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................... iv LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .......................... v DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... vi ABSTRACT ......................................................................................................... vii ABSTRAK ...........................................................................................................viii MOTTO .............................................................................................................. ix HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... x KATA PENGANTAR......................................................................................... xi DAFTAR ISI........................................................................................................ xv DAFTAR TABEL ...............................................................................................xviii DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xix DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xx BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1 B. Perumusan Masalah ................................................................... 7 C. Batasan Masalah......................................................................... 8 D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8 E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 9
xv
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori........................................................................... 11 1. Pasar Modal.......................................................................... 11 2. Investasi Pada Saham........................................................... 13 3. Right Issue............................................................................ 15 4. Corporate Action ................................................................. 19 5. Signalling Theory dan Asimetri Informasi........................... 20 6. Efisiensi Pasar ...................................................................... 22 7. Event Study........................................................................... 25 8. Return saham ....................................................................... 25 9. Abnormal Return.................................................................. 27 10. Likuiditas Saham.................................................................. 29 B. Kerangka Berfikir ...................................................................... 31 C. Penelitian Terdahulu .................................................................. 33 D. Rumusan Hipotesis .................................................................... 34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................... 36 B. Metode Penentuan Sampel ........................................................ 36 C. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 39 D. Metode Analisis Data................................................................. 40 E. Definisi Operasional Variabel.................................................... 47
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian............................... 51
xvi
1. Profil Perusahaan yang melakukan right issue .................... 51 2. Struktur Organisasi Pasar Modal ......................................... 67 3. Pelaku Pasar Modal Indonesia ............................................. 68 B. Deskripstif Analisis.................................................................... 69 C. Analisis deskriptif Data.............................................................. 70 D. Hasil dan Pembahasan................................................................ 76 1. Hasil Uji Beda Return saham, Abnormal return, Trading Volume Activity ...................................................... 76 a. Uji Normalitas sebelum dan Sesudah Right Issue.......... 76 b. Analisis Uji Statistik Mean ............................................ 79 c. Pengujian Hipotesis........................................................ 80 BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan ................................................................................ 92 B. Implikasi..................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 94 LAMPIRAN
xvii
DAFTAR TABEL No.
Keterangan
Halaman
2.1
Penelitian Terdahulu ..................................................................... 33
3.1
Distribusi Sampel Penelitian ........................................................ 38
3.2
Daftar Sampel Perusahaan yang Mengumumkan Right Issue periode 2006-2009 ............................................................... 39
4.1
Issue History PT. Bakrieland Development.................................. 52
4.2
Deskriptif return saham sebelum dan sesudah Pengumuman right issue...................................................................................... 70
4.3
Deskriptif abnormal return saham sebelum dan sesudah Pengumuman right issue ............................................................... 72
4.4
Deskriptif Trading Volume activity saham sebelum dan sesudah Pengumuman right issue .......................................... 74
4.5
Test Of Normality Return ............................................................. 76
4.6
Test Of Normality Abnormal Return ............................................ 77
4.7
Test Of Normality Trading Volume Activity................................. 78
4.8
Paired Sampel Statistik................................................................. 80
4.9
Average return saham sebelum dan sesudah Pengumuman right issue...................................................................................... 81
4.10
Paired Sampel Test return ............................................................ 83
4.11
Average abnormal return saham sebelum dan sesudah Pengumuman right issue ............................................................... 85
4.12
Paired Sampel Test Abnormal return ........................................... 86
4.13
Average trading volume activity saham sebelum dan sesudah Pengumuman right issue ............................................................... 88
4.14
Test Statistic Wilcoxon Sign Rank Test Trading Volume Activity. 89 xviii
DAFTAR GAMBAR
No.
Keterangan
Halaman
2.1
Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat .......................................... 25
2.2
Kerangka Berfikir.......................................................................... 32
4.1
Grafik Harga Saham PT. Laguna Cipta Griya Tbk....................... 63
4.2
Struktur Organisasi Pasar Modal .................................................. 67
xix
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Keterangan
Halaman
1
Perhitungan Return Saham...................................................................
98
2
Perhitungan Average Abnormal Return ...............................................
99
3
Perhitungan Average Trading Volume Activity (TVA)........................
100
4
Hasil Output SPSS Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Average Abnormal Return Sebelum dan sesudah Right Issue .............
5
Hasil Output SPSS Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Average Return Saham Sebelum dan sesudah Right Issue ..................
6
101
102
Hasil Output SPSS Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Average TVA Sebelum dan sesudah Right Issue ..................................
103
7
T-Test Return Saham............................................................................
104
8
T-Test Abnormal Return....................................................................... 105
9
Wilcoxon Sign Rank Test Trading Volume Activity .............................
xx
106
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan pasar modal yang dikaitkan dengan pengaruh global, krisis moneter dan krisis ekonomi yang melanda pada pertengahan 1997, telah memberikan tantangan yang sangat berat bagi perusahaanperusahaan go public. Meskipun pada tahun 1999 krisis ekonomi dan krisis moneter telah berangsur pulih, tetapi perkembangan pasar modal belumlah semaksimal mungkin seperti sebelum terjadi krisis. Kebijakan moneter yang ditetapkan akibat krisis moneter dan prospek perusahaan yang semakin tidak jelas (uncertainly), secara langsung akan mempengaruhi perilaku pemodal dengan kinerja emiten. Sebagai tempat berinvestasi pasar modal mempertemukan unit surplus (investor) dengan unit defisit (perusahaan-perusahaan) untuk melakukan alokasi modal diantara mereka. Pasar modal adalah sumber dana segar jangka panjang, yang keberadaan institusi ini tidak hanya sebagai wahana sumber pembiayaan tetapi juga sebagai sarana investasi yang melibatkan seluruh potensi masyarakat. Di pasar modal para investor dapat secara efisien memantau perusahaan-perusahaan tempat dia telah atau akan berinvestasi, hal ini wajar mengingat otoritas pasar modal telah memberlakukan prinsip transparansi sebagai syarat utama perusahaan-perusahaan yang akan listing di pasar modal.
1
Keputusan investasi para investor ditentukan oleh pengharapan mereka atas kesuksesan suatu usaha dimasa yang akan datang. Para investor akan bersedia menanamkan uang, jika menganggap prospek suatu investasi menguntungkan. Pengambilan keputusan investasi oleh investor yang rasional akan dipengaruhi oleh resiko dan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return). Perkembangan harga saham di pasar modal merupakan suatu indikator yang penting untuk mengetahui tingkah laku pasar, yaitu investor dalam upaya menentukan apakah investor akan melakukan transaksi di pasar modal, biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada berbagai informasi yang dimilikinya, baik informasi yang tersedia di publik maupun informasi pribadi. Informasi tersebut akan memiliki makna atau nilai bagi investor jika keberadaan informasi tersebut menyebabkan melakukan transaksi di pasar modal, yang akan tercermin dalam perusahaan harga saham. Perusahaan yang sudah terdaftar di pasar modal ada kalanya membutuhkan dana segar lagi jika sumber internal maupun pinjaman dari bank dianggap kurang memadai atau menguntungkan. Perusahaan dapat melakukan penawaran saham lagi kepada investor baik melalui penawaran umum maupun penawaran terbatas. Pada penawaran umum saham ditawarkan kepada para investor secara keseluruhan, sedangkan pada penawaran umum terbatas saham ditawarkan kepada pemegang saham lama dengan harga yang umumnya lebih rendah dari harga pasar sehingga investor tertarik untuk membelinya, penawaran terbatas ini sering disebut pula right issue. Right
2
issue merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan yang telah terdaftar (listed) di bursa efek untuk memperoleh dana. Berkaitan dengan hal itu penawaran terbatas atau disebut right issue merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk memperoleh sumber dana. Terdapat dua alasan bagi perusahaan untuk melakukan right issue: pertama, dapat mengurangi biaya karena right issue biasanya tidak menggunakan jasa penjamin (underwriter). Kedua, right issue menyebabkan jumlah saham perusahaan yang ada akan bertambah sehingga diharapkan akan meningkatkan frekuensi perdagangan atau yang berarti meningkatkan likuiditas saham. Right issue dilakukan dengan menawarkan terlebih dahulu sekuritas baru kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru tersebut pada harga tertentu dan pada jangka waktu tertentu pula. Agar pemegang saham lama berminat untuk membelinya, maka perusahaan akan menawarkan saham baru itu dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga pasar (Agus Solichin dan Imam Ghozali: 2003). Investor lama memiliki preemptive right atau hak untuk lebih dahulu membeli tambahan saham yang diterbitkan agar dapat mempertahankan proporsi kepemilikan mereka sehingga para pemegang saham bisa mempertahankan kekuasaan pengendalian mereka atas perusahaan. Karena merupakan hak, maka investor tidak terikat untuk harus membeli saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan. Apabila investor tidak mau menggunakan haknya, maka dia dapat menjual right yang dimilikinya. Dalam perdagangan efek khususnya saham informasi memiliki peran yang dominan. Para investor yang melakukan aktivitas investasi di pasar
3
modal memerlukan berbagai macam informasi yang terdiri dari fundamental dan teknikal. Kedua informasi ini bisa digunakan sebagai dasar bagi investor untuk memprediksi return. Resiko dan ketidakpastian, jumlah, waktu dan faktor lain yang dapat dipergunakan untuk memprediksi return saham. Perusahaan akan melakukan corporate action dalam rangka memenuhi tujuan-tujuan tertentu misalnya pembayaran kewajiban jatuh tempo, perluasan usaha, meningkatkan likuiditas dan tujuan perusahaan lainnya. Umumnya corporate action mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepentingan pemegang saham, karena pada corporate action yang dilakukan umumnya berpengaruh pada jumlah saham yang beredar, komposisi kepemilikan saham, jumlah saham yang akan dipegang pemilik saham serta pengaruhnya terhadap pergerakan harga saham. Salah satu bentuk dari corporate action adalah right issue. Penambahan jumlah saham baru dalam kebijakan right issue hanya ditawarkan kepada pemegang saham lama dengan jangka waktu tertentu, sehingga kebutuhan akan tambahan dana tetap terpenuhi dengan menambah modal sendiri, tetapi tidak menimbulkan dilusi kepemilikan bagi pemegang saham lama. Pemegang saham lama juga dapat mempertahankan pengendalian atas perusahaan dan mencegah penurunan nilai. Disamping itu dengan melakukan right issue kebutuhan akan tambahan modal dapat terpenuhi dan pemegang saham lama dapat membeli saham yang ditawarkan dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar.
4
Perusahaan yang melakukan right issue, secara teoritis dan empiris telah menyebabkan harga saham bereaksi negatif, dan nilai ini adalah kejadian yang diakibatkan oleh adanya systematic risk. Systematic risk adalah bagian risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi atas portofolionya. Temuan empiris tersebut diantaranya Barclay dan Litzenberger (1988), Mikkelson dan Partch (1986) dan Kothare (1997) dalam agus Purwanto (2004) Beberapa temuan empiris tersebut diatas konsisten dengan model signalling theory yang mengasumsikan adanya informasi asimetri diantara berbagai partisipan di pasar modal. Model tersebut menyatakan bahwa pasar akan bereaksi secara negatif karena adanya pengumuman penambahan saham baru yang mengindikasikan adanya informasi yang tidak menguntungkan (bad news) tentang kondisi laba di masa akan datang, khususnya jika dana dari right issue akan digunakan untuk tujuan perluasan investasi yang mempunyai NPV sama dengan 0 atau negatif. Harga saham setelah right issue secara teoritis akan mengalami penurunan. Hal tersebut wajar karena harga pelaksanaan right issue lebih rendah dari harga pasar. Tetapi penurunan harga saham dengan adanya pengumuman right issue berdasarkan bukti-bukti empiris tersebut diatas ditemukan tidak signifikan. Penurunan harga saham hanya berkisar antara 2-3% dan setelah itu terjadi koreksi kenaikan harga saham kembali pada posisi awal sebelum adanya pengumuman. Perkembangan harga saham dan volume perdagangan saham di pasar modal merupakan indikator penting untuk mengetahui tingkah laku pasar,
5
yaitu investor. Kebijakan right issue merupakan upaya emiten untuk menghemat biaya emisi serta menambah jumlah saham yang beredar. Jadi dengan adanya right issue, kapitalisasi pasar saham akan meningkat dalam persentase yang lebih kecil daripada persentase jumlah lembar saham yang beredar. Umumnya diharapkan penambahan jumlah lembar saham dipasar akan meningkatkan frekuensi perdagangan saham tersebut atau dengan kata lain dapat meningkatkan likuiditas saham. Kothare (1997) menemukan bukti bahwa likuiditas saham meningkat secara signifikan setelah pengumuman saham baru. Peningkatan volume perdagangan saham tersebut ditemukan mempunyai korelasi dengan perubahan struktur kepemilikan saham, dimana right issue lebih diutamakan untuk tujuan konsentrasi kepemilikan dari pada perluasan kepemilikan. Tetapi Sheehan dkk.(1997) menemukan bukti yang berbeda dengan dengan temuan Kothare, yaitu bahwa likuiditas saham perusahaan yang diukur dengan jumlah volume perdagangan saham meningkat dari keadaan yang normal justru sebelum adanya pengumuman. Peningkatan volume perdagangan saham ini disebabkan adanya aktivitas short selling yang dilakukan oleh para speculator (Agus Purwanto: 2004). Perusahaan menerbitkan right issue dengan tujuan untuk tidak mengubah proporsi kepemilikan pemegang saham dan mengurangi biaya emisi akibat penerbitan saham baru. Beberapa alasan perusahaan menerbitkan right issue di Bursa Efek Jakarta antara lain adalah : (Agus Solichin dan Imam Ghozali: 2003)
6
1. Right issue merupakan solusi yang cepat untuk memperoleh dana yang murah dan dengan proses yang mudah dan hampir tanpa resiko. 2. Right issue jauh lebih aman dibandingkan dengan jalan lain, baik dengan pinjaman langsung atau dengan penerbitan surat hutang. Dengan right, dana masuk sebagai modal sehingga tidak membebani perusahaan sama sekali. Sedangkan jika dana diperoleh dari pinjaman, maka perusahaan harus menanggung beban bunga. 3. Minat emiten untuk melakukan right issue didorong oleh keinginan untuk memanfaatkan situasi pasar modal yang dalam tahun-tahun ini berkembang pesat. 4. Dengan melakukan right issue maka jumlah lembar saham akan bertambah dan diharapkan dengan bertambahnya jumlah lembar saham akan dapat meningkatkan likuiditas saham. Berdasarkan uraian dan latar belakang diatas, penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Reaksi Pasar Pada Perusahaan Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009”.
B. Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan return saham secara signifikan pada tanggal sebelum pengumuman right issue dengan return saham pada tanggal setelah pengumuman right issue.
7
2. Apakah terdapat perbedaan abnormal return saham secara signifikan pada tanggal sebelum pengumuman right issue dengan abnormal return return saham pada tanggal setelah pengumuman right issue. 3. Apakah terdapat perbedaan volume perdagangan
saham atau trading
volume activity (TVA) secara signifikan sebelum tanggal pengumuman right issue dengan volume perdagangan saham atau trading volume activity (TVA) pada tanggal setelah pengumuman right issue.
C. Batasan Masalah 1. Penelitian ini hanya menganalisa sampel perusahaan yang melakukan kebijakan right issue dari tahun 2006-2009 2. Perusahaan yang di teliti merupakan perusahaan listing yang terdaftar di BEI. 3. Tahun yang diteliti adalah tahun 2006-2009 dengan pertimbangan data yang diperoleh lebih up to date.
D. Tujuan Penelitian Adapun penelitian ini bertujuan : 1. Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan return saham secara signifikan pada tanggal sebelum pengumuman right issue dengan return saham pada tanggal setelah pengumuman right issue.
8
2. Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan abnormal return saham secara signifikan pada tanggal sebelum pengumuman right issue dengan abnormal return saham pada tanggal setelah pengumuman right issue. 3. Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan volume perdagangan saham atau trading volume activity (TVA) secara signifikan sebelum tanggal pengumuman right issue dengan volume perdagangan saham atau trading volume activity (TVA) setelah tanggal pengumuman right issue.
E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini memiliki kegunaan akademis maupun praktis. Dalam kegunaan praktis dapat dilihat dari sisi investor, pengelola pasar modal/perusahaan maupun pengelola kebijakan publik. Untuk kepentingan akademis maupun praktis dapat dijelaskan secara lebih rinci berikut ini: 1. Manfaat akademis Bagi ilmu pengetahuan, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah, berupa penjelasan mengenai tingkat pengembalian saham untuk kasus di Indonesia. 2. Manfaat praktis a) Kegunaan untuk Pengelola Pasar Modal Besaran
stock
return
perusahaan
dan
faktor-faktor
yang
mempengaruhinya dapat dijadikan bahan untuk membuat kebijakankebijakan yang diperlukan untuk menarik Investor, meningkatkan
9
likuiditas, meningkatkan minat perusahaan untuk masuk pasar modal, maupun bagaimana menciptakan pasar modal yang semakin efisien. b) Kegunaan untuk Investor Penggunaan variabel karakteristik perusahaan yang signifikan digunakan
sebagai
informasi
yang
bermanfaat
untuk
dapat
memperkirakan berapa return dan risk dari suatu saham atau portofolio asset bila ditanamkan di Pasar Modal Indonesia c) Kegunaan untuk Pengelola Perusahaan Dapat
mengetahui
karakteristik
perusahaan
yang
akan
dipertimbangkan oleh investor di dalam menentukan pilihan investasinya. Sehingga pengelola dapat menjaga kinerja dari faktor karakteristik perusahaan tersebut.
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Pasar Modal Dihampir seluruh Negara di dunia ini memiliki pasar modal (capital market) kecuali bagi negara-negara yang masih berbenah dan belum mampu melepaskan diri dari persoalan ekonomi dan politik yang begitu parah. Maka keberadaan pasar modal di Negara tersebut dianggap belum begitu berjalan efektif. Ketidakefektifannya disebabkan oleh berbagai hal termasuk diantaranya kondisi politik dan keamanan yang belum mencapai tingkat kestabilan dan sampai saat ini terus terjadi atau berlangsung berlarut-larut tanpa ada dicapainya titik penyesaian, contohnya Negara Palestina, Myanmar, Rwanda dan beberapa Negara lainnya. (Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi:2009 : 40) Keberadaan pasar modal di suatu negara bisa menjadi acuan untuk ,melihat tentang bagaimana kegairahan atau dinamisnya bisnis negara yang bersangkutan dalam mengerakkan berbagai kebijakan ekonomisnya seperti kebijakan fiskal dan moneter. Selanjutnya dari kebijakan yang diterapkan tersebut kondisi stimulus dan bahkan suistainability bisa diperoleh dengan efek lebih jauh mampu memberikan konstribusi positif pada penambahan pendapatan negara terutama dari segi pendapatan pajak (tax income). (Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi:2009 : 41)
11
Definisi mengenai pengertian pasar modal yang dikutip dibawah ini pada dasarnya tidak berbeda jauh satu sama lainnya. Pengertian pasar modal menurut Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: (www.bapepam.go.id) ”Pasar Modal yaitu sebagai suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.” Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat memperoleh dana segar masyarakat melalui penjualan Efek saham melalui prosedur IPO atau efek utang (obligasi). Menurut Husnan (1996) Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan pada akhirnya memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas. Secara umum, manfaat dari keberadaan pasar modal adalah: a. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal. b. Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga memungkinkan untuk melakukan diversifikasi. Alternatif investasi
12
memberikan potensi keuntungan dengan tingkat risiko yang dapat diperhitungkan. c. Menyediakan leading indikator bagi perkembangan perekonomian suatu negara. d. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah. e. Penyebaran
kepemilikan,
keterbukaan
dan
profesionalisme
menciptakan iklim berusaha yang sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen profesional. 2. Investasi Pada Saham Saham atau ekuitas merupakan surat berharga yang sudah banyak dikenal masyarakat. Umumnya jenis saham yang dikenal adalah saham biasa (common stock). Dalam transaksi jual beli di bursa efek, saham atau sering pula disebut share merupakan instrument yang paling dominan diperdagangkan. Saham dapat diterbitkan dengan cara atas nama atau atas unjuk. Selanjutnya saham dapat dibedakan antara saham biasa (common stock) saham preferen (preferen stock). (Abdul Halim, 2005) Saham sendiri dibagi menjadi dua jenis saham, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferen stock). Saham biasa, merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior atau akhir terhadap pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi (tidak
13
memiliki hak-hak istimewa). Karakterisktik lain dari saham biasa adalah dividen dibayarkan selama perusahaan memperoleh laba. Setiap pemilik saham memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (one share one vote). Pemegang saham biasa memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi sahamnya dan memiliki hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya kepada orang lain. Sedangkan untuk saham preferen, merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi). Persamaan saham preferen dengan obligasi terletak pada 3 (tiga) hal: ada klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, dividen tetap selama masa berlaku dari saham dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan dengan saham biasa. Saham preferen lebih aman dibandingkan dengan saham biasa karena memiliki hak klaim terhadap kekayaan perusahaan dan pembagian dividen terlebih dahulu. saham preferen sulit untuk diperjualbelikan seperti saham biasa, karena jumlahnya yang sedikit. Daya tarik dari investasi saham adalah dua keuntungan yang dapat diperoleh pemodal dengan membeli saham atau memiliki saham, yaitu dividen dan capital gain. Dividen merupakan keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Biasanya dividen dibagikan setelah adanya persetujuan pemegang saham dan dilakukan setahun sekali. (Jogiyanto: 2009)
14
Agar investor berhak mendapatkan dividen, pemodal tersebut harus memegang saham tersebut untuk kurun waktu tertentu hingga kepemilikan saham tersebut diakui sebagai pemegang saham dan berhak mendapatkan dividen. Dividen yang diberikan perusahaan dapat berupa dividen tunai, dimana pemodal atau pemegang saham mendapatkan uang tunai sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki dan dividen saham dimana pemegang saham mendapatkan jumlah saham tambahan. Saham dikenal memiliki karakteristik high risk-high return. Artinya saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan yang tinggi namun juga berpotensi risiko tinggi. Saham memungkinkan pemodal mendapatkan keuntungan (capital gain) dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Namun seiring dengan berfluktuasinya harga saham, saham juga dapat membuat investor mengalami kerugian besar dalam waktu singkat. 3. Right Issue Termonologi tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) adalah terjemahan dari ketentuan hukum yang mengatur adanya preventive right yang ada disetiap pemegang saham lama didalam pereseoan terbatas, dimana setiap pemegang saham yang terdaftar didalam daftar pemegang saham, ia berhak untuk mendapatkan hak untuk membeli setiap saham baru yang dikeluarkan didalam portopel perseroan. (Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi:2009: 92)
15
Hak inilah yang mekanismenya diatur didalam penawaran tentang right issue, jadi secara teknis emiten – emiten yang tercatat di Bursa Efek, dapat mengeluarkan saham baru dimana nantinya ada hak untuk membeli yang ditentukan dalam harga dan nominal tertentu. Penawaran right issue di pasar modal, bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada perseroan, yang secara teoritis bila setiap pemegang saham membeli hakhaknya tersebut, maka perseroan akan kembali mendapatkan sejumlah dana yang akan masuk kedalam kas perseroan.(Irham Fahmi dan Yovi Lavianti: 2009 h.92) Right Issue adalah pemberian hak pemegang saham lama untuk memesan terlebih dahulu saham emiten yang akan dijual dengan harga nominal tertentu. Biasanya hal tersebut dimaksudkan emiten untuk penambahan keterbatasan modal perusahaan. Karena merupakan hak, maka investor tidak harus menggunakan hak tersebut, investor dapat menjual haknya kepada pihak lain. Dengan demikian terjadilah perdagangan right. (Irham Fahmi dan Yovianti: 2009: 93) Dengan adanya right issue, jumlah lembar saham yang beredar akan bertambah. Apabila pemegang saham lama tidak menggunakan haknya untuk membeli saham baru, maka ia akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham, atau dikenal dengan istilah dilusi (dilution). ( Abdul Halim: 2005 h. 101) Preemptive right adalah hak pemegang saham lama untuk menjaga proporsi
pemilikannya
di
suatu
16
perusahaan
sehubungan
dengan
pengeluaran saham baru. Pemegang saham lama agar dapat melakukan penebusan saham baru perlu bukti rights. Bukti right merupakan salah satu turunan (derivative) dari saham yang dikeluarkan oleh emiten yang berkaitan dengan pemberian hak kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru dengan proporsi dan harga tertentu. (Irham Fahmi dan Yovianti: 2009: 94). Umumnya harga saham akan terkoreksi dengan adanya right issue. Untuk mengukur berapa besar koreksi yang timbul, kita harus memperhatikan informasi waktu, harga, dan rasio penerbitan right bersangkutan, yang tergambar pada harga teoritis saham bersangkutan. Dapat dimengerti bahwa jelaslah right issue atau penerbitan saham baru merupakan hak yang diberikan bagi pemegang saham lama untuk membeli saham baru yang dikeluarkan emiten, dengan harga tertentu. Dan tujuan perusahaan melakukan right issue adalah untuk menghemat biaya emisi, menambah modal perusahaan atau memperkuat modal perusahaan dan menambah jumlah saham yang beredar. Untuk menghitung harga teoritis digunakan rumus sebagai berikut : (Abdul Halim, 2005 h. 101)
Harga teoritis =
( RSL x HPSSRI ) + (RSB x HPR ) ( RSL + RSB )
Keterangan: RSL
= Rasio saham lama
HPSSRI
= Harga pasar saham sebelum right issue 17
RSB
= Rasio saham baru
HPR
= Harga pelaksanaan right Satu keuntungan yang dapat diperoleh pemegang saham apabila
right issue diikuti oleh dilusi harga saham adalah jika emiten yang bersangkutan membayar dividen per lembar dengan jumlah yang sama besarnya, sebelum dan setelah dilakukan right issue. Namun apabila jumlah dividen per lembar yang dibayarkan menurun, maka akan timbul dampak psikologis yang negative, yaitu kemungkinan turunnya minat investor untuk membeli saham tersebut. Turunnya permintaan akan menyebabkan turunnya harga saham. Beberapa hal penting yang berkaitan dengan right issue antara lain: (Jogiyanto: 2009) 1) Cum
date:
adalah
tanggal
terakhir
seorang
investor
dapat
meregistrasikan sahamnya untuk mendapatkan hak corporate action. Membeli saham pada saat periode cum-right maka akan diperoleh saham yang masih memiliki hak atas bukti right yang akan segera didistribusikan. 2) Ex-date: adalah tanggal dimana investor sudah tidak mempunyai hak lagi akan suatu corporate action. Saham yang diperoleh tidak lagi berhak atas right. 3) DPS date: adalah tanggal dimana daftar pemegang saham yang berhak atas suatu corporate action diumumkan.
18
4) Tanggal pelaksanaan dan akhir right : adalah tanggal periode right tersebut dicatatkan di bursa dan kapan berakhirnya. 5) Allotment date: adalah tanggal menentukan jatah investor yang mendapatkan right dan berapa besar tambahan saham baru akibat right issue. 6) Listing date: adalah tanggal dimana penambahan saham akibat right tersebut didaftarkan di Bursa Efek. 7) Harga pelaksanaan: adalah harga pelaksanaan yang harus dibayar investor untuk mengkonversikan haknya ke dalam bentuk saham. Umumnya harga pelaksanaan right di bawah harga saham yang berlaku. Hal ini dimungkinkan sebagai suatu tarikan agar investor mau membelinya. 4. Corporate Action Corporate action merupakan aktivitas emiten yang berpengaruh terhadap jumlah saham yang beredar maupun berpengaruh terhadap harga saham di pasar. Corporate action merupakan berita yang umumnya menyedot perhatian pihak-pihak yang terkait di pasar modal khususnya para pemegang saham. (Taufan Adi Kurniawan: 2006). Keputusan corporate action harus disetujui dalam suatu rapat umum pemegang saham baik RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) ataupun RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa). Persetujuan pemegang saham adalah mutlak untuk berlakunya suatu corporate action sesuai dengan peraturan yang ada di pasar modal.
19
Pengertian corporate action biasanya mengarah pada right issue, stock split, saham bonus, selain itu terdapat jenis corporate action yang antara lain Initial Publik Offering (IPO) dan Additional Listing seperti Private Placement, konversi saham baik dari warrant, right ataupun obligasi. Umumnya corporate action memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepentingan pemegang saham, jumlah saham yang akan dipegang pemegang saham, serta pengaruhnya terhadap pergerakan harga saham. Dengan demikian pemegang saham harus mencermati dampak atau akibat corporate action tersebut sehingga pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dengan melakukan keputusan atau antisipasi yang tepat. Untuk mendapatkan haknya sebagai pemegang saham atas corporate action, maka saham tersebut harus terdaftar atas nama pemegang saham tersebut. Dengan kata lain, pemodal terlebih dahulu harus melakukan registrasi atas saham yang dipegangnya agar hak-haknya atas corporate action dapat terpenuhi. Hanya investor yang meregister sahamnya sampai batas cum date yang nanti berhak mendapatkan baik benefit, atau hak lainnya dari suatu corporate action. (Taufan Adi Kurniawan: 2006). 5. Signalling Theory dan Asimetri Informasi Asumsi dari signaling theory, bahwa manajemen informasi yang akurat tentang nilai perusahaan yang tidak diketahui oleh investor luar mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan dan manajemen selalu berusaha meningkatkan keuntungan. Hal ini berkaitan
20
dengan bid-ask spread saham pada pelepasan sejumlah saham dan harga saham, yaitu manajemen dapat mengetahui permintaan dan penawaran sahamnya yang dilakukan investor luar dengan volume dan harganya. Manajemen juga merupakan orang yang selalu berusaha memaksimalkan insentif yang diharapkan, artinya manajemen umumnya mempunyai informasi yang lebih lengkap dan akurat dibandingkan pihak luar perusahaan (investor) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Menurut Scoot (1977) signaling theory adalah aksi atau tindakan yang diambil oleh manajer tingkat tinggi, tidak akan rasional jika diambil oleh manajer tingkat rendah. (Agus Purwanto: 2004:69) Asimetri informasi (information asymmetric) merupakan informasi privat yang hanya dimiliki oleh investor-investor yang hanya mendapat sebagian informasi saja. Hal tersebut akan terlihat jika manajemen tidak secara penuh menyampaikan semua informasi yang diperoleh tentang semua hal yang dapat mempengaruhi perusahaan terhadap pasar, maka umumnya pasar akan merespon informasi tersebut sebagai suatu sinyal terhadap adanya kejadian tertentu yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan yang tercermin dari perubahan harga saham. (Jogiyanto: 2009:516) Asimetri informasi akan terjadi jika manajemen tidak secara penuh menyampaikan semua informasi yang diperolehnya mengenai hal yang mempengaruhi nilai perusahaan ke pasar modal. Apabila manajemen menyampaikan informasi ke pasar maka pasar akan merespon informasi
21
tersebut sebagai suatu sinyal terhadap adanya peristiwa tertentu yang mempengaruhi nilai perusahaan, sehingga adanya pengumuman right issue atau penambahan saham baru juga direspon oleh pasar sebagai suatu sinyal yang akan berpengaruh terhadap nilai saham perusahaan dan aktivitas perdagangan saham. 6. Efisiensi Pasar Efisiensi pasar dapat dilihat dari bagaimana suatu pasar bereaksi terhadap suatu informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru. Jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia, maka kondisi pasar seperti ini disebut pasar efisien. (Fama:1970:383) membedakan efisiensi pasar menjadi tiga macam, yaitu : a. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form). Pasar dikatakan dalam bentuk lemah jika harga-harga dari sekuritas mencerminkan informasi masa lalu yang merupakan informasi yang sudah terjadi. Jika pasar efisien dalam bentuk lemah, maka nilai-nilai masa lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang. Hal ini berarti bahwa dalam pasar efisiensi dalam bentuk lemah, investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk mendapatkan keuntungan dari informasi yang tidak normal (abnormal return). Pasar dikatakan efisiensi setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan seluruh informasi yang terdapat dalam laporan-laporan
22
keuangan perusahaan emiten. Informasi yang dipublikasikan dapat berupa : 1) Informasi yang dipublikasikan hanya mempengaruhi harga sekuritas dari perusahaan yang mempublikasikan informasi tersebut. Informasi yang dipublikasikan ini merupakan informasi dalam bentuk pengumuman dari perushaan emiten. 2) Informasi
yang
dipublikasikan
mempengaruhi
harga-harga
sekuritas sejumlah perusahaan. Informasi yang dipublikasikan dapat berupa peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang hanya berdampak pada harga-harga sekuritas perusahaanperusahaan yang terkena regulasi atau peraturan. 3) Informasi
yang
dipublikasikan
mempengaruhi
harga-harga
sekuritas seluruh perusahaan yang terdaftar di pasar modal, informasi yang dipublikasikan dapat berupa peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang berdampak ke semua perusahaan emiten. b. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semi strong form). Dalam bentuk ini, harga saham saat ini dikatakan tidak hanya menyerap semua informasi
yang
mengandung
harga
waktu
lalu,
tetapi
juga
mencerminkan semua informasi umum yang tersedia ada tentang saham tersebut. Perubahan harga hanya akan berlaku apabila terdapat informasi baru yang tidak dapat diperkirakan sebelum ini.
23
c. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong from). Pasar dikatakan dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan seluruh informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat. Dalam pasar efisien bentuk kuat ini tidak ada investor yang dapat memperoleh keuntungan tidak normal (abnormal return) karena memiliki informasi privat. Tujuan Fama (1970) membedakan dalam tiga macam bentuk pasar efisien ini adalah untuk mengklasifikasikan penelitian empiris terhadap efisiensi pasar. Ketiga bentuk efisiensi pasar ini berhubungan satu dengan yang lain. Hubungan ini berupa tingkatan yang kumulatif, yaitu: bentuk lemah merupakan bagian dari bentuk setengah kuat dan bentuk setengah kuat merupakan bagian dari bentuk kuat. Karena pengujian melibatkan kecepatan reaksi pasar dalam menyerap informasi yang diumumkan, maka pengujian ini merupakan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Pasar dikatakan efisien bentuk setengah kuat jika tidak ada investor yang memperoleh abnormal return, dari informasi yang diumumkan atau jika ada abnormal return maka pasar bereaksi dengan cepat dalam menyerap abnormal return untuk menuju harga keseimbangan baru. Urutan-urutan dalam pengujian efisiensi pasar bentuk setengan kuat dapat dilihat dari bagan dibawah ini: (Jogiyanto: 2009:500).
24
Lama
tidak efisien
Ada abnormal return Pengumuman peristiwa
Cepat Tidak ada abnormal return
Efisien Efisien
Gambar 2.1. Efisiensi Pasar Bentuk setengah Kuat
7. Event Study ( Studi Peristiwa) Menurut Peterson (1989) event study adalah suatu pengamatan mengenai pergerakan harga saham, di pasar modal untuk mengetahui apakah terdapat abnormal return yang diperoleh pemegang saham, akibat dari peristiwa tertentu. Sedangkan menurut Krizmin (1994) event study bertujuan untuk mengukur hubungan antara suatu peristiwa yang mempengaruhi surat berharga dan return dari surat berharga tersebut. (Asna Manullang: 2008:101) 8. Return Saham Return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Return saham dibedakan menjadi dua yaitu return realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return). Return realisasi merupakan return yang sudah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi ini penting dalam mengukur kinerja perusahaan dan sebagai dasar penentuan return dan risiko dimasa mendatang. Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan di masa mendatang dan masih bersifat tidak pasti. Dalam melakukan investasi investor dihadapkan pada 25
ketidakpastian (uncertainty) antara return yang akan diperoleh dengan risiko yang akan dihadapinya. Semakin besar return yang diharapkan akan diperoleh dari investasi, semakin besar pula risikonya, sehingga dikatakan bahwa return ekspektasi memiliki hubungan positif dengan risiko. Risiko yang lebih tinggi biasanya dikorelasikan dengan peluang untuk mendapatkan return yang lebih tinggi pula (high risk high return, low risk low return). Tetapi return yang tinggi tidak selalu harus disertai dengan investasi yang berisiko. Hal ini bisa saja terjadi pada pasar yang tidak rasional. (Jogiyanto; 2009) Return yang diterima oleh investor di pasar modal dibedakan menjadi dua jenis yaitu current income (pendapatan lancar) dan capital gain/capital loss (keuntungan selisih harga). Current income adalah keuntungan yang didapat melalui pembayaran yang bersifat periodik seperti dividen. Keuntungan ini biasanya diterima dalam bentuk kas atau setara kas sehingga dapat diuangkan secara cepat. Misalnya dividen saham yaitu dibayarkan dalam bentuk saham yang bisa dikonversi menjadi uang kas dengan cara menjual saham yang diterimanya, sedangkan Capital gain (loss) merupakan selisih laba (rugi) yang dialami oleh pemegang saham karena harga saham sekarang relatif lebih tinggi (rendah) dibandingkan harga saham sebelumnya. Jika harga saham sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga saham periode sebelumnya (Pt-1) maka pemegang saham mengalami capital gain. Jika yang terjadi sebaliknya maka pemegang saham akan mengalami capital loss. (Jogiyanto : 2009)
26
Dalam penelitian ini return saham yang digunakan adalah capital gain (loss). Capital gain (loss) merupakan selisih laba (rugi) yang dialami oleh pemegang saham karena harga saham sekarang relatif lebih tinggi (rendah) dibandingkan harga saham sebelumnya. Capital gain (loss) dihitung dengan rumus: (Jogiyanto: 2009)
9. Abnormal return ( Return tidak normal ) Abnormal
return
merupakan
kelebihan
dari
return
yang
sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal merupakan return ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor). Dengan demikian return tidak normal (abnormal return) adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengukur abnormal return, yaitu: (Jogiyanto: 2009:557) a. Model Disesuaikan Rata-rata (Mean Adjusted Model) Model ini beranggapan bahwa return ekspektasi bernilai konstan yang sama dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama periode estimasi. Menggunakan model ini, return ekspektasi suatu sekuritas pada periode tertentu diperoleh melalui pembagian return realisasi sekuritas tersebut dengan lamanya periode estimasi. Tidak ada patokan untuk lamanya periode estimasi, periode yang umum dipakai biasanya berkisar dari 100 sampai dengan 300 hari untuk 27
mendapatkan data harian dan dari 24 sampai dengan 60 bulan untuk data bulanan. (Jogiyanto: 2009:558) b. Model Pasar (Market Model) Perhitungan return ekspektasi dengan model ini dilakukan melalui dua tahapan, yaitu : (Jogiyanto: 2009:563) 1) Membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi return estimasi. 2) Menggunakan model ekspektasi ini untuk mengestimasi return ekspektasi diperiode jendela. Model ekspektasi dapat dibentuk dengan teknik regresi OLS ( Ordinary Least Square ) dengan persamaan:
Notasi : Ri.j
= return realisasian sekuritas ke-I pada periode estimasi ke-j
αi
= Intercept untuk sekuritas ke-i
βi
= koefisien slope yang merupakan Beta dari sekuritas ke-i
RMj = return indeks pasar pada periode estimasi ke-j yang dapat dihitung dengan rumus RMj = (IHSGj – IHSGj-1)/IHSG
j-1
dengan IHSG adalah Indeks Harga Saham Gabungan = kesalahan residu sekuritas ke-I pada periode estimasi ke-j c. Model Disesuaikan Pasar ( Market-Adjusted Model ) Model ini beranggapan bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada 28
saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar. (Jogiyanto: 2009:568) 10. Likuiditas Saham Likuiditas saham berhubungan dengan kemampuan pemilik saham dalam mengkonversikan sahamnya menjai kas dalam waktu singkat, jadi dapat dikatakan bahwa likuiditas saham adalah kemampuan pemilik saham untuk menjual sahamnya dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu yang singkat di pasar sekunder tanpa mengalami penurunan harga yang berarti. (Supardi: 2004: 57) Dalam penelitian ini likuiditas saham diartikan merupakan ukuran jumlah transaksi suatu saham tertentu dengan volume perdagangan saham di pasar modal dalam periode tertentu. Jadi semakin likuid saham berarti jumlah atau frekuensi transaksi semakin tinggi, hal tersebut menunjukkan minat investor untuk memiliki saham tersebut juga tinggi. Minat yang tinggi dimungkinkan karena saham yang likuiditasnya tinggi memberikan kemungkinan lebih tinggi untuk mendapatkan return dibandingkan saham yang likuiditasnya rendah, sehingga tingkat likuiditas saham biasanya akan mempengaruhi harga saham yang bersangkutan. Suatu saham dikatakan likuid jika saham tersebut tidak mengalami kesulitan dalam membeli atau menjual kembali. Jika suatu saham likuid, bagi pihak investor akan menguntungkan karena mudah ditransaksikan
29
sehingga terbuka peluang untuk mendapatkan capital gain. Sedangkan bagi perusahaan akan menguntungkan karena bila perusahaan menerbitkan saham baru akan cepat terserap pasar, selain itu memungkinkan perusahaan terhindar dari ancaman terkena delisting ( dikeluarkan ) dari pasar modal. Begitu pentingnya likuiditas saham bagi perusahaan yang telah go public maupun bagi pemodal, di Bursa Efek Jakarta dibuat peringkat untuk 45 buah perusahaan yang memiliki likuiditas tertinggi yang dikenal dengan peringkat LQ 45. Pengukuran likuiditas saham dilakukan dengan melihat Trading Volume Activity (TVA). Trading Volume Activity (TVA) merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar terhadap suatu informasi melalui parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan di pasar modal dikarenakan nilai TVA berbanding lurus dengan likuiditas saham, semakin tinggi nilai TVA sebuah saham mempunyai makna bahwa suatu saham dapat dijual dengan mudah karena banyak yang bersedia membeli saham tersebut sehingga saham tersebut mudah dikonversikan menjadi uang kas. Perhitungan TVA dilakukan dengan membandingkan jumlah saham yang diperdagangkan dalam satu periode tertentu dengan keseluruhan jumlah saham beredar di perusahaan tersebut pada kurun waktu yang sama. (Taufan Adi Kurniawan: 2006).
30
B. Kerangka Berfikir Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Listing yang terdaftar di bursa efek yang memiliki laporan keuangan tahunan sepanjang tahun 2006 s/d tahun 2009. Data-data yang dikumpulkan diambil dari IDX (Bursa efek Indonesia). Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat reaksi dari peristiwa right issue. Dalam hal ini reaksi pasar berupa return, abnormal retun, trading volume activity. Jika peristiwa tersebut mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu peristiwa tersebut terjadi. Dimana right issue merupakan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan dana yaitu dengan menawarkan kembali saham pada investor melalui pasar modal. Pengumuman right issue tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return saham yang ditandai dengan tidak adanya perbedaan rata-rata return, abnormal return dan trading volume activuty diseputar tanggal pengumuman yang berarti bahwa pengumuman right issue tidak terlalu berpengaruh terhadap return saham perusahaan walaupun terdapat perbedaan namun secara statistik tidak signifikan. Agar lebih mudah dipahami dibawah ini penulis gambarkan bagaimana kerangka berfikir dalam penelitian ini.
31
Bursa Efek Indonesia
Dampak Pengumuman right issue
Sebelum right issue
Sesudah right issue
Reaksi Pasar
Return Saham
Abnormal Return
TVA
Uji Normalitas
Data Normal
Data Tidak Normal
Statistik Parametrik
Statistik Non Parametrik
Uji Paired T-test
Uji Wilcoxon
Kesimpulan
Gambar. 2.2 Kerangka Pemikiran
32
C. Penelitian terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan diantaranya adalah: Tabel. 2.1 Nama Peneliti
Judul Penelitian
Alat Statistik
Hasil
Supardi (2004)
Pengaruh Paired Sample Dari ketiga analisis bahwa pengumuman right T-test penelitian yang dilakukan terhadap issue terhadap tingkat 34 sampel perusahaan yang keuntungan dan mengumumkan right issue di BEJ likuiditas saham di selama tahun 1997-2001, secara bursa efek Jakarta keseluruhan pengaruh right issue periode 1997-2001 terhadap tingkat keuntungan dan likuiditas saham yang tercermin oleh perubahan return, abnormal return, dan TVA, tidak signifikan.
Mugianto dan Ana Miandani (2004)
Analisis Reaksi Pasar Paired Samples Modal Indonesia T-test Terhadap Pelaksanaan right issue (Studi Kasus pada Perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta Tahun 1998-2002)
Sri suryaningrum dan Nanang Prasetyo (2005)
Analisis dampak Paired Sample Bahwa secara keseluruhan pengumuman right T-test pengamatan tidak ada perbedaan issue terhadap reaksi yang signifikan antara rata-rata pasar pada abnormal return pada tanggal perusahaan pengumuman dengan hari-hari manufaktur di Bursa diluar pengumuman right issue Efek Jakarta periode serta 5 hari sebelum dan 5 hari 1996-2003 sesudah pengumuman right issue. dengan demikian H0 diterima dan Ha ditolak.
33
Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara rata-rata return saham, abnormal return, cumulative abnormal return, cumulative average abnormal return dan trading volume activity pada periode sebelum dan sesudah right issue memberikan gambaran bahwa pasar modal Indonesia kurang bereaksi dengan adanya right issue tahun 1998-2002
Nama Peneliti Syamsul Hadi (2009)
Judul Penelitian
Hasil
Dampak Right Issue Dua model uji Penelitian ini tidak menemukan terhadap return beda dua rata- adanya perbedaan yang signifikan saham rata antara rata-rata return sebelum dan sesudah pengumuman sehingga bisa disimpulkan bahwa publikasi right issue tidak memiliki kandungan informasi.
Dada Suhada Pengaruh Right Issue (2009) terhadap tingkat keuntungan saham dan faktor-faktor yang mempengaruhinya (studi empiris di BEI 2003-2008). Skripsi S1. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Shwan (2010)
Alat Statistik
Paired Samples Tidak terdapat perbedaan rata-rata T-test dan abnormal return sebelum dan Analisis sesudah pengumuman right issue. Regresi Berganda
Jaza The Effects of Right Methodology Issue Announcement Event Study on Shares Price
Humera Shahid (2010)
Announcement Effects Market of Seasoned Equity Adjusted Offerings in China Return dan Model Mean Adjusted Return Model Sumber : Jurnal dan Skripsi Terdahulu
Menemukan rata-rata abnormal return dan abnormal return kumulatif secara signifikan negatif untuk jangka waktu seputar hari pengumuman right issue Hasil penelitian menunjukkan bahwa isu-isu Hak berhubungan dengan reaksi pasar yang positif sementara pengumuman SEO menyampaikan sinyal negatif ke pasar
D. Rumusan Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan dalam 34
perumusan masalah baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Berdasarkan tujuan penelitian, masalah yang diajukan dan kajian teori yang dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan: 1. H0 : µ 1 - µ 2 = 0
: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan return saham
pada
tanggal
sebelum
dan
setelah
pengumuman right issue Ha : µ 1 - µ 2 ≠ 0
: Terdapat perbedaan yang signifikan return saham pada tanggal sebelum dan setelah pengumuman right issue
2. H0 : µ 1 - µ 2 = 0
: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan abnormal return
pada
tanggal
sebelum
dan
setelah
pengumuman right issue Ha : µ 1 - µ 2 ≠ 0
: Terdapat perbedaan yang signifikan abnormal return
pada
tanggal
sebelum
dan
setelah
pengumuman right issue 3. H0 : µ 1 - µ 2 = 0
: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan trading volume activity (TVA) pada tanggal sebelum dan setelah pengumuman right issue
Ha : µ 1 - µ 2 ≠ 0
: Terdapat perbedaan yang signifikan trading volume activity (TVA) pada tanggal sebelum dan setelah pengumuman right issue
35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian mengenai “Analisis Dampak Pengumuman Right Issue terhadap Reaksi Pasar Pada Perusahaan Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009” ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan data sekunder yang meliputi harga saham harian dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harian, dan informasi tanggal pengumuman saham perusahaan yang melakukan right issue pada periode 2006-2009 Penelitian dilakukan dengan memanfaatkan data hasil publikasi laporan keuangan tahunan perusahaan yang menjadi sampel, dan laporan berbagai institusi lain yang dianggap relevan beserta hasil penelitian resmi lainnya.
B. Metode Penentuan Sampel 1. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan listing yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang melakukan right issue pada perusahaan listing selama periode 2006 – 2009.
36
b. Sampel Sampel penelitian ini secara Purposive Sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, yang akan dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah populasi yang memenuhi kriteria sampel tertentu sesuai dengan yang dikehendaki peneliti. Dari 87 perusahaan yang melakukan right issue yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2009, kemudian dari jumlah tersebut hanya 14 perusahaan yang dijadikan sebagai ukuran sampel. Sampel yang dipilih adalah perusahaan yang sahamnya cukup aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada saat periode pengamatan. Sampel yang di ambil disyaratkan harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1) Perusahaan tercatat sebagai emiten di BEI 2) Merupakan perusahaan listing yang melakukan right issue pada periode 2006-2009. 3) Saham-saham perusahaan tersebut aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada saat periode pengamatan yaitu tahun 2006 s/d 2009 4) Data laporan keuangan bulanan tersedia berturut-turut dari tahun 2006 sampai dengan 2009. 5) Perusahaan mempublikasikan harga saham bulanan perusahaan baik melalui media elektronik maupun media cetak selama penelitian yaitu tahun 2006 sampai dengan 2009.
37
6) Perusahaan tidak melakukan kebijakan corporate action yang lain seperti : stock split, dividen, waran, dan obligasi diluar right issue. Berdasarkan pengambilan sampel secara Purposive Sampling maka dapat diperoleh sampel sebagai berikut: Kriteria sampel yang telah ditetapkan, terdapat 87 emiten yang melakukan right issue, yang akan menjadi sampel akhir dari penelitian ini sebanyak 14 emiten yang memenuhi kriteria untuk menjadi sampel akhir penelitian ini, sedangkan 73 emiten dikeluarkan dari sampel karena tidak memenuhi kriteria yang telah ditentukan. 14 emiten yang terpilih akan diuji secara keseluruhan. Distribusi sampel penelitian dapat diringkas dalam bentuk tabel berikut : Tabel 3.1 Distribusi Sampel Penelitian Sampel Penelitian Tahun Jumlah Sampel
Memenuhi Kriteria
Tidak Memenuhi Kriteria
Keterangan
2006
17
1
16
14 sampel data tidak lengkap, 1 sampel stock dividend, 1 sampel delisting.
2007
29
7
22
17 sampel data tidak lengkap, 4 sampel delisting, 1 ESOP Conversion
2008
27
4
23
3 sampel waran, 20 sampel data tidak lengkap.
2009
14
2
12
11 sampel data tidak lengkap, 1 sampel waran dan stock split.
Total 87 14 73 Sumber : Bursa Efek Indonesia 2006-2009 Berikut merupakan perusahaan yang melakukan right issue yang memenuhi kriteria :
38
Tabel. 3.2 Daftar Sampel Perusahaan yang Mengumumkan Right Issue Periode 2006-2009 Kode Emiten
No
Nama Perusahaan
Ann. Date
1
ELTY
Bakrieland Development Tbk
4-Jan-06
2
INPC
Bank Artha Graha International Tbk
30-May-07
3
CTTH
Citatah Industri Marmer Tbk
8-Jun-07
4
BHIT
Bhakti Investama Tbk
24-Juli-07
5
DSFI
Dharma Samudera Fishing Industries Tbk
24-Jul-07
6
BUDI
Budi Acid Jaya Tbk
1-Agt-07
7
ATPK
ATPK Resources Tbk
27-Agt-07
8
UNSP
Bakrie Sumatra Plantations Tbk
26-Sep-07
9
CKRA
Citra Kebun Raya Agri Tbk
1-Feb-08
10
TMPI
Agis Tbk
4-Apr-08
11
LCGP
Laguna Cipta Griya Tbk
29-Juli-08
12
UNTR
United Tractors Tbk
15-Sep-08
13
BDMN
Bank Danamon Tbk
27-Apr-09
14 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk Sumber : Bursa Efek Indonesia 2006-2009
27-Agt-09
C. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat harian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data sekunder atau studi kepustakaan dengan cara: 1. Library Research Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh literature teori-teori yang berkaitan dengan pasae modal, right issue, dan sumber informasi lainnya. Sumber-sumber ini digunakan sebagai tinjauan pustaka untuk menganalisis dan membahas permasalahan penelitian ini. 39
2. Internet Research Penelitian ini dilakukan dengan cara pengambilan data dengan cara mengakses sumber data yang telah diolah oleh sumber data dan dipublikasikan oleh sumber data antara lain data harga saham harian yang diperoleh dari publikasi Bursa Efek Indonesia. Publikasi Bursa Efek Indonesia
yang
diperoleh
melalui
website
(www.idx.co.id),
(www.bi.go.id). Untuk mendapatkan data harga saham penutupan (close), pembukuan (open), data Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) serta volume perdagangan masing-masing perusahaan, penulis mengaksesnya melalui (www.yahoo-finance.com). Dan dengan mengakses melalui website (www.lib.ui.ac.id) dan publikasi lainnya.
D. Metode Analisis Data 1. Identifikasi variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Right issue. Tanggal pengumuman right issue digunakan sebagai pembeda abnormal return sebelum dan sesudah event right issue. b. Reaksi pasar 2. Alat Analisis Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yaitu dengan menggunakan analisis compare means, paires sample T-test. Model analisis ini dipilih karena penelitian dirancang untuk meneliti apakah terdapat perbedaan sebelum dan sesudah pengumuman right issue karena
40
data terdistribusi normal maka penggunaan analisis dengan paired sample T-test. Apabila data terdistribusi tidak normal maka penggunaan analisis dengan Wilcoxon sign rank test. Adapun metode analisis yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Uji Normalitas Uji 2 sampel Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menguji apakah dua sampel independen berasal dari populasi yang mempunyai distribusi sama. Seperti pada uji satu sampelnya, uji dua sampel Kolmogorov-Smirnov ini memperhatikan kesesuaian antara dua distribusi kumulatif. Jika kedua sampel tersebut ditarik dari populasi yang mempunyai distribusi sama, maka distribusi kumulatif kedua sampel tadi diharapkan cukup berdekatan. (Eti Rochaety dkk, 2009 h.205) Uji normalitas data sebelum pelaksanaan pengujian hipotesis yang juga merupakan ukuran ketepatan (goodness of fit) suatu distribusi frekuensi teoritis (frekuensi harapan). Nilai kolmogorovsmirnov dihitung dalam pengujian statistik diberi simbol Dn yang dapat diperoleh dengan menggunakan formula sebagai berikut : Dn = Max (Fe – Fo) , dalam hal ini:
Dn adalah deviasi absolute tertinggi berupa selisih antara frekuensi harapan (Fe) dan frekuensi observasi (Fo). Untuk menguji normalitas data, ada ketentuan yang perlu diperhatikan yaitu :
41
1. Nilai signifikan < 0.05, distribusi data adalah tidak normal. Nilai signifikan > 0.05 . distribusi data adalah normal. 2. Taraf nyata adalah 0,05 3. Wilayah kritis adalah Dn > 0,05 Maka untuk mendeteksi normalitas dengan KolmogorovSmirnov Test (K-S) dilakukan dengan membuat hipotesis: H0 = Data residual berdistribusi normal Ha = data residual tidal berdistribusi normal a. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara statistik maka H0 ditolak, yang berarti data tersebut terdistribusi tidak normal. b. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan secara statistik maka H0 diterima, yang berarti data tersebut terdistribusi normal. b. Uji Paired Sample T-test Uji paired sampel t-test adalah prosedur yang digunakan untuk membandingkan rata-rata dua variabel untuk suatu grup sampel tunggal. Perbandingan itu untuk mencari atau menghitung nilai selisih antara nilai dua variabel untuk tiap kasus. Selain itu, uji ini juga menghitung apakah selisih rata-rata tersebut bernilai nol. Data untuk uji ini berasal dari dua ukuran dari subjek yang sama atau satu ukuran dari pasangan subjek yang sama atau satu ukuran dari pasangan subjek. (Teguh Wahyono: 2009). Pada uji ini prosedur pengolahan data dengan SPSS 17.0 for Windows dilakukan pada masing-masing variabel dan pasangannya. Untuk tiap variabel akan dihitung rata-rata,
42
ukuran sampel, standar deviasi, dan standar error rata-rata. Untuk tiap pasangan variabel akan dihitung korelasi, selisih rata-rata, uji t, dan selang kepercayaan untuk selisih rata-rata, standar deviasi, dan standar error rata-rata. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji beda paired samples t-test. Pada uji ini, variabel return dikelompokkan menjadi dua, return sebelum ex-right dan return setelah ex-right. abnormal return sebelum ex-right dan abnormal return setelah exright, dan TVA sebelum ex-right dan TVA setelah ex-right. c. Uji Wilcoxon Sign Rank Test Uji
nonparametrik
ini
digunakan
untuk
melakukan
pembandingan distribusi dari dua variabel yang berhubungan. Sebenarnya dari definisi diatas, uji ini identik dengan Paired Samples T-Test karena data hanya sedikit dan dianggap tidak diketahui distribusi datanya (berdistribusi bebas). Wilcoxon sign rank test digunakan
untuk
menganalisis
hasil-hasil
pengamatan
yang
berpasangan dari dua data, apakah berbeda atau tidak. (Teguh Wahyono: 2009 h. 212) Adapun dasar pengambilan keputusan dalam pengujian wilcoxon sign rank test dengan membandingkan angka Z hitung dengan Z table. Dengan kinerja pengujian: H0 diterima jika Zhitung < Ztabel H0 ditolak jika Zhitung > Ztabel
43
3. Analisis perbedaan abnormal return saham sebelum dan setelah pengumuman right issue Untuk menguji hipotesis satu yaitu ada tidaknya perbedaan antara abnormal return saham sebelum dan setelah right issue digunakan langkah-langkah sebagai berikut: a) Mendapatkan tanggal pengumuman right issue untuk masing-masing sampel dan menetapkan sebagi hari ke-0 b) Mendapatkan data harian harga saham Indeks Harga Saham Gabungan selama lima hari di seputar tanggal pengumuman right issue untuk masing-masing perusahaan yang ada dalam sampel. c) Menghitung return saham harian individual masing-masing saham untuk periode lima hari di seputar tanggal pengumuman right issue. Rumus untuk menghitung return saham harian sebagai berikut : (Jogiyanto:2009)
dalam hal ini : Rit
= return saham i pada tanggal t
Pit
= harga saham i pada tanggal t setelah closing price
Pit-1
= harga saham i pada tanggal sebelumnya
d) Menghitung return pasar harian dengan menggunakan ukuran IHSG masing-masing saham untuk periode lima hari di seputar tanggal pengumuman right issue. Rumus untuk menghitung return pasar harian sebagai berikut: (Jogiyanto:2009)
44
dalam hal ini : Rmt
= return saham i pada tanggal t
IHSG
= harga saham i pada tanggal t setelah penutupan
IHSGt-1 = harga saham i pada tanggal sebelumnya e) Menghitung abnormal return harian masing-masing saham untuk periode dengan menggunakan market adjusted model. Rumus untuk menghitung abnormal return: (Jogiyanto:2009) dalam hal ini : . Rit = Return saham perusahaan i pada tanggal t Rmt = Return market pada tanggal t f) Menghitung
rata-rata
abnormal
return
harian
untuk
periode
pengamatan lima hari di seputar tanggal pengumuman right issue. Rumus untuk menghitung rata-rata abnormal return sebagai berikut:
dalam hal ini ; pada periode t ARit = abnormal return n
= jumlah perusahaan
g) Uji normalitas data yang bertujuan untuk menentukan alat uji yang tepat apakah data terdistribusi normal maka menggunakan statistik parametrik
atau
data
tidak
45
terdistribusi
normal
maka
akan
menggunakan statistik nonparametrik. Pengujian normalitas data dilakukan dengan alat uji Kolmogorov-Smirnov h) Menguji signifikan rata-rata abnormal return masing-masing hari pada event window dan menguji signifikansi rata-rata abnormal return sebelum dan setelah pengumuman right issue pada event window dengan menggunakan uji beda dua rata-rata (paired sample T-test). Alat statistik yang digunakan untuk pengujian ini dan pengujianpengujian selanjutnya adalah dengan menggunakan SPSS 17.0 for Windows. 4. Analisis perbedaan aktifitas perdagangan saham (trading volume activity) sebelum dan setelah pengumuman right issue Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis ketiga ini adalah sebagai berikut: a. Menghitung
perubahan
aktivitas
perdagangan
saham
dengan
menggunakan TVA masing-masing saham dalam periode pengamatan pada perusahaan yang melakukan right issue. Adapun rumus untuk menghitung TVA:
b. Setelah TVA masing-masing saham diketahui, selanjutnya dihitung rata-rata TVA untuk periode diseputar pengumuman.
,
dalam hal ini:
= rata-rata TVA 46
c. Membuat perbandingan secara statistik rata-rata TVA sebelum tanggal pengumuman dan rata-rata TVA sesudah tanggal pengumuman dengan rata-rata hari ke-0 untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik TVA diantara kedua periode tersebut dibandingkan dengan hari ke-0. d. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, akan dilakukan pengujian normalitas data, yang bertujuan untuk menentukan alat uji yang tepat apakah menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Pengujian normalitas data dilakukan dengan uji kolmogorov smirnov. e. Apabila hasil pengujian normalitas data menunjukkan semua data terdistribusi normal maka pengujian hipotesis akan menggunakan alat analisis statistik parametrik yaitu uji paired sample T-test. Sebaliknya apabila
hasil
pengujian
normalitas
data
menunjukkan
tidak
terdistribusi normal, maka pengujian hipotesis akan menggunakan alat analisis nonparametrik, yaitu uji Wilcoxon Sign Rank Test.
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ini menggunakan beberapa variabel penelitian, yaitu : 1. Right issue adalah upaya yang dilakukan oleh emiten untuk menghemat biaya emisi dan untuk menambah jumlah saham yang beredar. Umumnya diharapkan penambahan jumlah lembar saham yang beredar di pasar akan meningkatkan frekuensi perdagangan saham tersebut atau dengan kata lain untuk meningkatkan likuiditas saham. Tujuan perusahaan melakukan right
47
issue adalah menambah modal perusahaan, perluasan investasi atau untuk pembiayaan utang. Right issue merupakan hak bagi pemegang saham lama untuk membeli saham baru yang dikeluarkan oleh emiten, biasanya ditawarkan dengan harga yang lebih rendah. Harga teoritis =
Ket :
( RSL x HPSSRI ) + (RSB x HPR ) (RSL + RSB)
RSL
= Rasio saham lama
HPSSRI
= Harga pasar saham sebelum right issue
RSB
= Rasio Saham Baru
HPR
= Harga Pelaksanaan right
2. Tanggal transaksi adalah tanggal transaksi perdagangan saham di bursa dan selanjutnya akan ditransformasikan ke dalam angka -5. -4, -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3, +4, +5. Alasan menggunakan periode pengamatan selama sebelas hari karena menurut Jogiyanto (2009), lamanya jendela tergantung dari jenis peristiwanya. Jika peristiwanya merupakan peristiwa yang nilai ekonomisnya dapat ditentukan dengan mudah oleh investor (misalnya pengumuman right issue), periode jendela pendek, disebabkan oleh investor yang dapat bereaksi dengan cepat. Sebaliknya untuk peristiwa yang nilai ekonomisnya sulit ditentukan oleh investor (misalnya merger). Dari penjelasan di atas maka peneliti menggunakan periode pengamatan selama sebelas hari yaitu lima hari sebelum pengumuman right issue, dan lima hari sesudah pengumuman right issue.
48
3. Reaksi pasar yang akan diukur dengan besarnya return saham, abnormal return, dan aktivitas volume perdagangan (TVA). a. Return saham yaitu selisih antara harga penutupan hari ini dengan harga penutupan hari sebelumnya, dibagi dengan harga penutupan sebelumnya.
dalam hal ini : Rit
= return saham i pada tanggal t
Pit
= harga saham i pada tanggal t setelah closing price
Pit-1
= harga saham i pada tanggal sebelumnya
b. Return pasar yaitu selisih antara indeks pasar penutupan hari ini dengan hari sebelumnya, dibagi dengan indeks pasar penutupan hari sebelumnya.
dalam hal ini : Rmt
= return saham i pada tanggal t
IHSG
= harga saham i pada tanggal t setelah penutupan
IHSGt-1 = harga saham i pada tanggal sebelumnya c. Abnormal return yaitu selisih antara actual return dengan ekspektasi return nya. dalam hal ini : . Rit = Return saham perusahaan i pada tanggal t Rmt = Return market pada tanggal t 49
d. Aktivitas volume perdagangan dilihat dengan menggunakan indikator TVA (trading volume activity) yaitu saham perusahaan i yang diperdagangkan pada waktu t dibagi saham perusahaan i yang beredar (listing) pada waktu t.
50
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan yang mengumumkan right issue pada tahun 2006 – 2009. Data-data tersebut diperoleh dari ICMD, JSX Statistic, serta koran Bisnis Indonesia yang ada di Pusat Referensi Pasar Modal. Dari data-data yang diperoleh kemudian diambil perusahaan yang sesuai kriteria dengan menggunakan purposive sampling. Dan didapat 14 perusahaan yang memenuhi syarat untuk menjadi sampel penelitian. Perusahaan-perusahaan yang telah listing di pasar modal adakalanya membutuhkan dana segar yang apabila pinjaman internal maupun pinjaman bank dirasa kurang memadai. Perusahaan dapat melakukan penawaran umum terbatas saham ditawarkan kepada pemegang saham lama dengan harga yang umumnya lebih rendah dari harga pasar sehingga investor tertarik untuk membeli saham tersebut, penawaran terbatas ini disebut dengan right issue. berikut penjelasan mengenai perusahaan-perusahaan yang melakukan right issue. 1. Profil Perusahaan yang melakukan right issue a. PT. Bakrieland Development Tbk PT. Bakrieland Development Tbk dan anak perusahaan beroperasi dan mengembangkan properti dan real estate termasuk
51
pengembangan infrastruktur transportasi, pemasaran dan penyewaan residensial, ruang kantor dan bangunan komersial lainnya. PT. Bakrieland Development Tbk melakukan right issue pada tanggal 4 Januari 2006 untuk menambah modal perusahaannya. Tabel 4.1 Issue History PT. Bakrieland Development Tbk Type of listing
Shares
1
Company Listing
110,000,000
30 Oct 1995
2
Right Issue
1,050,000,000
19 Sep 1997
3
Right Issue
5,600,000,000
28-Oct-05
4.
14: 35 Right Issue@ Rp. 200 I
5.
Warrant Converted
I
6.
Warrant Converted
I
7.
Warrant Converted
I
8.
Warrant Converted
I
9.
Warrant Converted
I
10.
Warrant Converted
I
11.
Warrant Converted
I
12.
Warrant Converted Warrant Converted
I
13.
Listing date
Trading date
14,000,000,000
21 Mar 2007
409
13 Apr 2010
202,500
16 Apr 2010
15,000
19 Apr 2010
520,000
20 Apr 2010
537,063
27 Apr 2010
1,067,000
30 Apr 2010
22,060,500
03 May 2010
3,842,500
04 May 2010
14,781,000
05 May 2010
1:1 Right Issue 14 IV @ Rp 160 19,959,885,695 Sumber : http://www.ipotindonesia.com
21 May 2010
52
b. PT. Bank Artha Graha International Tbk PT.
Bank
Artha
Graha
Internasional,
Tbk.
(“Bank”),
berkedudukan di Jakarta Selatan, semula didirikan dengan nama PT. Inter-Pacific Financial Corporation berdasarkan Akta Nomor 12 tanggal 7 September 1973, dibuat dihadapan Bagijo, S.H., pengganti dari Eliza Pondaag, S.H., Notaris di Jakarta, dengan ruang lingkup usaha sebagai lembaga keuangan bukan bank, dan Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor Y.A.5/2/12 tanggal 3 Januari 1975, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 6 tanggal 21 Januari 1975 Tambahan Nomor 47. Pada tanggal 10 Juli 1990, PT. Inter-Pacific Financial Corporation mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Berdasarkan Akta Nomor 67 tanggal 19 Mei 1992, dibuat dihadapan Adam Kasdarmadji, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 10 tanggal 2 Pebruari 1993 Tambahan Nomor 591, PT. Inter-Pacific Financial Corporation berubah nama menjadi PT. Inter-Pacific Bank. Pada tanggal 24 Pebruari 1993, PT. Inter-Pacific Bank mendapatkan izin usaha sebagai bank umum dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 176/KMK.017/1993. Berdasarkan Akta Nomor 44 tanggal 13 Juni 1997 juncto Akta Nomor 8 tanggal 15 Januari 1998, keduanya dibuat dihadapan Sri
53
Nanning, S.H. Notaris di Jakarta, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 70 tanggal 1 September 1998 Tambahan Nomor 5056, PT. Inter-Pacific Bank berubah nama menjadi PT. Bank Inter-Pacific, Tbk. Pada tanggal 9 April 1999 Direksi mengajukan permohonan pembatalan pencatatan (delisting) saham di Bursa Efek Surabaya, dan pada tanggal 19 April 1999, Direksi Bursa Efek Surabaya memberikan persetujuan atas permohonan pembatalan pencatatan (delisting) saham pada Bursa Efek Surabaya. Pada tanggal 14 April 2005, PT. Bank Inter-Pacific, Tbk. telah menandatangani Akta Penggabungan Nomor 17, dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, dimana PT. Bank Artha Graha menggabungkan diri ke dalam PT. Bank Inter-Pacific, Tbk. Penggabungan tersebut telah mendapat izin dari Bank Indonesia dengan
Keputusan
Gubernur
Bank
Indonesia
Nomor
7/32/
KEP.GBI/2005 tanggal 15 Juni 2005, dan berlaku efektif pada tanggal 11 Juli 2005. Berdasarkan Akta Nomor 27 tanggal 12 Juli 2005, dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah mendapatkan
izin
dari
Gubernur
Bank
Indonesia
Nomor
7/49/KEP.GBI/2005 tanggal 16 Agustus 2005, PT. Bank Inter-Pacific, Tbk. berganti nama menjadi PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. Perubahan tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
54
Indonesia Nomor 101 tanggal 19 Desember 2006 Tambahan Nomor 13128. Komposisi permodalan dan susunan pemegang saham Bank per 31 Desember 2008 sesuai dengan laporan dari Biro Administrasi Efek PT. Blue Chip Mulia dalam surat nomor SA/BAG/004/I/09 tanggal 5 Januari 2009. Kemudian PT. Bank Artha Graha International melakukan right issue pada tanggal 30 Mei 2007 untuk dapat melakukan perluasan investasinya. c. PT. Citatah Industri Marmer Tbk PT Citatah Tbk ekstrak, proses, dan mendistribusikan berbagai kelereng beige untuk pelanggan perumahan dan komersial di Indonesia. Menawarkan kelereng selesai dipoles, mengasah, dan antik. Perusahaan ini juga menyediakan slab, ubin, dan berbagai bahan marmer; kerajinan marmer, dan berbagai furniture marmer, seperti perapian, dan perbatasan. PT Citatah Tbk didirikan pada tahun 1974 dan berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Didirikan pada tahun 1974. Dan melakukan right issue pada tanggal 8 Juni 2007 untuk dapat memanfaatkan dana tersebut menjadi kas yang berguna untuk perluasan investasi dan pembayaran hutang. d. PT. Bhakti Investama Tbk PT Bhakti Investama Tbk (IDX: BHIT) merupakan perusahaan multinasional yang bergerak di bidang finansial yang berpusat di Jakarta, Indonesia, didirikan pada tahun 1989. Perusahaan ini
55
memegang
mayoritas
kepemilikan
saham
Global
Mediacom
(sebelumnya bernama Bimantara Citra). PT. Bhakti Investama Tbk bergerak di media, jasa keuangan, dan bisnis portofolio manajemen investasi terutama di kawasan Asia Pasifik. Perusahaan ini menawarkan berbagai layanan media, termasuk produksi konten dan distribusi; pengoperasian jaringan siaran televisi, seperti RCTI, MNC TV, dan Global TV, pengoperasian jaringan radio; media cetak surat kabar harian yang terdiri dari layanan, berbagai tabloid, dan gaya hidup remaja majalah, portal Internet, dan manajemen artis dan media perencanaan jasa keagenan. Hal ini juga mengoperasikan televisi berbayar yang memberikan berbagai program, termasuk film, olahraga, dokumenter, serial, musik, dan konten lokal dan regional; memberikan nilai tambah multimedia, penyedia layanan Internet, dan layanan jaringan telekomunikasi, dan konstruksi menara jaringan transmisi penyiaran. Selain itu, perusahaan menawarkan sewa guna usaha, anjak piutang, dan pembiayaan konsumen; menyediakan manajemen investasi dan penasehat, broker sekuritas dan penjamin emisi, penasehat keuangan, dan penelitian dan layanan pengembangan usaha; mengelola berbagai produk reksa dana dan kontrak individual, dan produk pasar asuransi jiwa, termasuk kesehatan dan medis, kecelakaan dan perlindungan penyakit kritis, asuransi jiwa bagi kelompok dan individu, perencanaan pendidikan, pensiun, tabungan dan produk investasi. Selanjutnya, ia menawarkan penerbangan charter komersial
56
dan dijadwalkan jasa penerbangan, termasuk layanan penerbangan untuk minyak, gas, dan pertambangan industri, dan evakuasi medis aero, jasa kargo, bengkel, pihak ketiga operasi dan pemeliharaan, geofisika, dan jasa survei foto udara, serta layanan charter udara ke daerah-daerah terpencil di Indonesia untuk mengembangkan industri pariwisata. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1989 dan berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Didirikan pada tahun 1989. Dan melakukan right issue pada tanggal 24 Juli 2007. e. PT. Dharma Samudera Fishing Industries Tbk PT. Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (IDX: DSFI) merupakan perusahaan multinasional yang bergerak di dalam bidang makanan laut dengan kantor pusat di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1985, dan menerima hasil tangkapan dari perairan Indonesia atau luar negeri untuk keperluan ekspor dan reekspor. Perusahaan ini mengalami kerugian yang cukup signifikan selama tahun
2009,
sehingga
perusahaan
ini
mem-PHK-an
seluruh
pegawainya dengan alasan restrukturisasi. adapun direktur utama perusahaan beserta Manager Keuangan Daniel Limbong juga telah mengundurkan diri dikarenakan krisis keuangan yang sangat pah di dalam perusahaan ini. Pada tanggal 24 Juli 2007 perusahaan ini pun melakukan right issue.
57
f. PT. Budi Acid Jaya Tbk PT Budi Acid Jaya Tbk (Perusahaan) adalah salah satu perusahaan di bawah Sungai Budi Group (SBG). SBG didirikan di Lampung pada tahun 1947, hanya dalam beberapa tahun setelah independensi Indonesia. Saat ini SBG tumbuh menjadi salah satu kelompok bisnis terbesar dalam sektor agribisnis di Indonesia. Usaha pertama SBG adalah perdagangan untuk kopi, lada hitam, keripik singkong dan komoditas pertanian lainnya. Di bawah kepemimpinan Mr Widarto, sebagai Ketua dan Bapak Santoso Winata, sebagai Ketua Deputi, SBG telah cepat tumbuh dan melakukan diversifikasi di luar daerah Lampung terutama di pulau Jawa serta di kota-kota besar lainnya di Indonesia. Saat ini, SBG merupakan produsen utama tepung tapioka serta tepung beras, dan salah satu pemain utama dalam industri minyak sawit dan produk turunannya serta serangkaian produk yang digunakan sebagai bahan baku untuk makanan, kertas, kembang gula, bahan kimia dan industri lainnya. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1979. Pada tahun-tahun awal, Perusahaan telah 1 (satu) pabrik asam sitrat saja. Sejalan dengan pertumbuhan SBG dan sesuai dengan rencana SBG untuk melakukan Initial Public Off kenai atas saham Perusahaan, maka dalam rangka meningkatkan nilai tambah, Perusahaan direorganisasi menjadi produsen singkong berbasis produk dengan produk utama di bentuk tepung tapioka dan asam sitrat.
58
Setelah melewati suatu perencanaan yang luas, pada tahun 1995 Perusahaan melakukan penawaran umum perdana atas saham tersebut. Dan pada waktu itu, ekspansi bisnis semua SBG yang terkait dengan singkong selalu dikelola oleh Perusahaan. Akibatnya, saat ini Perusahaan dan anak perusahaan yang dimiliki fasilitas produksi berikut: 13 Pabrik Tapioka pati 3 Pabrik asam sitrat 1 Pabrik Asam Sulfat 3 Pabrik kantong plastik 1 Pabrik Glukosa 1 Pabrik Glukosa, fruktosa dan malthodextrine 1 Pabrik Glukosa dan sorbitol 2 Pabrik Modifikasi Pati Tapioka 1 Pabrik MSG (monosodium glutamat) g. PT. ATPK Resources Tbk PT ATPK Resources Tbk ("Perusahaan") baru-baru ini diubah menjadi Energi dan Infrastruktur Energi Perusahaan setelah perubahan nama dari PT Anugrah Tambak Perkasindo Tbk menjadi PT ATPK Resources Tbk. Bisnis kami meliputi Pertambangan Batubara & Mineral lain, Eksploitasi Minyak & Gas dan Energi Investasi dalam bisnis terkait, seperti Perdagangan Batubara, Membangun Memiliki
59
dan Mengoperasikan Tanaman Power, Oil & Gas Pipa, LPG dan CNG atau Tanaman, Kilang Tambang dan lain-lain. Perusahaan ini didirikan di Medan pada tahun 1988 sebagai perusahaan Udang Farm untuk tujuan ekspor. Pada tahun 2002 Perusahaan go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) di bawah nama kode "ATPK" dan berubah menjadi Perusahaan Agribisnis pada tahun 2004. Pada bulan Juni 2006, pada Rapat Pemegang Saham Luar Biasa ', sebagian besar Dewan Komisaris dan Direksi yang diganti dan Perusahaan telah direstrukturisasi menjadi jauh memasuki energi dan bisnis energi / infrastruktur terkait. Dan pada tanggal 27 Agustus 2007 perusahaan ini melakukan right issue guna perluasan investasinya. h. PT. Bakrie Sumatra Plantations Tbk PT. Bakrie Sumatra Plantations Tbk (IDX: UNSP) merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi perkebunan yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1983. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam-macam bahan perkebunan. Perusahaan ini mempunyai lahan HGU di Kabupaten Asahan. Dan pada tanggal 26 September 2007 perusahaan ini pun melakukan right issue, untuk dapat menambah modal mereka dengan tujuan memperluas investasi.
60
i. PT. Citra Kebun Raya Agri Tbk PT. Citra Kebun Raya Agri Tbk. adalah perusahaan konstruksi real estate yang berbasis di Indonesia Ini mengembangkan Citra Kebun Mas Estat di Jawa Barat, Indonesia. Pada tanggal 30 Juni 2008, pemegang saham menyetujui perubahan kegiatan utama Perusahaan untuk sektor pertanian dan perkebunan yang meliputi budidaya, pengolahan,
perdagangan
dan
Perusahaan
mengkhususkan
diri
transportasi dalam
produk
budidaya
pertanian. perkebunan,
pengolahan minyak sawit menjadi minyak sawit mentah (CPO) dan pengolahan singkong menjadi tepung tapioka. Selama tahun yang berakhir 31 Desember 2009, pendapatan berasal dari penjualan tanah dan bisnis perkebunan masih dalam tahap pengembangan. Pada tanggal 1 Desember 2009, Perusahaan telah menandatangani perjanjian distribusi dengan ITOCHU Corporation untuk pemasaran produk Perusahaan di Jepang. Pada tanggal 1 Februari 2008 perusahaan melakukan right issue guna perluasan investasinya. j. PT. Agis Tbk PT Agis Tbk adalah perusahaan holding yang terdaftar Indonesia yang memiliki investasi di: 1) Distribusi dan ritel elektronik konsumen, peralatan rumah, komputasi dan perangkat multimedia, dan produk telekomunikasi dan jasa. 2) Logistik 3) Layanan Setelah-penjualan 4) Layanan multimedia 61
Sementara terbuka untuk setiap peluang investasi yang dapat menambah nilai bagi perusahaan, Agis berfokus pada sektor-sektor yang memiliki keahlian, di mana ia dapat menambah nilai bisnis yang ada, atau di mana ia dapat menciptakan bisnis baru melalui kerjasama strategis. PT Agis Tbk (BEI kode: TMPI) didirikan lebih dari 30 tahun lalu sebagai produsen dan distributor eksklusif produk-produk Sony di Indonesia. Pada tahun 1994, ia mendirikan pertama di Indonesia layanan TV berbayar (Indovision). Ia pergi publik melalui backdoorlisting pada tahun 1996 melalui perusahaan PT Mas Telaga Pertiwi Indonesia (TMPI), berorientasi ekspor produsen sepatu yang operasinya telah sejak dihentikan. Hari ini, Agis merupakan konsumen terintegrasi perusahaan elektronik dengan lebih dari 300 karyawan. Ini tidak hanya terus untuk mewakili Sony di Indonesia tapi merek lain juga, dengan siapa ia terlibat aktif mulai dari perencanaan produk, untuk manajemen merek, untuk melayani produk. Elektronik konsumen yang jaringan distribusi mencakup lebih dari 1000 toko ritel independen di seluruh Indonesia. Rantai ritel yang dimiliki mencakup lebih dari 4.000 meter persegi ruang layar di lima mal besar di tiga kota dan adalah rantai ritel yang hanya menawarkan produk sendiri garansi, pelayanan nasional, dan produk asuransi. Purna jual layanan jaringan yang mencakup lebih dari 25 pusat layanan di seluruh nusantara. Perusahaan ini berdiri pada
62
tanggal 28 desember 1994. Dan melakukan pada tanggal 4 april 2008 dengan tujuan untuk menambah modal guna untuk memperluas investasi dan jumlah lembar saham yang beredar. k. PT. Laguna Cipta Griya Tbk PT Laguna Cipta Griya Tbk merupakan sebuah perusahaan pengembangan yang berbasis di Indonesia. Perusahaan ini bergerak dalam pengembangan dan penjualan real estat. Perusahaan ini juga terlibat dalam memberikan jasa keagenan dan kontraktor, perdagangan umum, percetakan, pertambangan, pertanian, perkebunan, transportasi tanah dan kekuasaan
konstruksi pabrik infrastruktur. Proyek
Perusahaan termasuk Puri Cilegon Hijau dan Puri Krakatau Hijau di Banten, Indonesia. Pada tanggal 29 Juli 2008 perusahaan ini melakukan right issue untuk memperoleh modal guna memperluas investasinya.
Sumber : http://www.corporateinformation.com Gambar 4.1 Grafik Harga Saham PT. Laguna Cipta Griya Tbk 63
l. PT. United Tractors Tbk PT. United Tractor Tbk adalah perusahaan distributor tunggal alat berat Komatsu yang mulai beroperasi di Indonesia pada 13 Oktober 1972. Di Bursa Efek Indonesia, PT. United Tractor Tbk termasuk dalam industri perdagangan, jasa dan investasi pada sektor perdagangan besar barang produksi dengan kode pencatatan UNTR dimana PT. Astra Internasional menjadi pemegang saham mayoritas. Selain dikenal sebagai distributor alat berat terkemuka di Indonesia, UNTR juga aktif bergerak di bidang kontraktor penambangan dengan anak perusahaan PT. Pamapersada Nusantara (PAMA) dan PT. Dasa Eka Jasatama (DEJ). Pendapatan UNTR berasal dari penjualan alat berat (mesin konstruksi) Komatsu, Nissan Diesel, Scania, Bomag, Valmet dan Tadano sebesar 47,2%, dari kontraktor penambangan 43,8% dan sektor pertambangan sebesar 9%.Kinerja saham perusahaan terus meningkat sepanjang April 2003-April 2008, ditunjukkan dengan peningkatan shareholder market value added (MVA) terhadap equity book value (BV) yang signifikan hingga mencapai 467,5% pada April 2008. MVA/BV adalah selisih antara harga saham (market value) perusahaan dengan nilai buku ekuitas (book value). Nilai MVA/BV yang positif memberikan indikasi UNTR telah memberikan nilai tambah terhadap nilai buku ekuitasnya. Semakin tinggi nilai MVA makin baik. Market risk UNTR menurun dari 1,98 hingga mencapai 0,74 namun kembali meningkat menjadi hampir sebesar satu pada
64
April 2008. Market risk (koefisien beta) menggambarkan risiko yang terkait dengan pergerakan pasar, atau risiko sistematis (systematic risk). Market risk yang bernilai lebih dari 1 mengindikasikan harga saham perusahaan berfluktuasi lebih besar dibandingkan fluktuasi pasar. m. PT. Bank Danamon Tbk Bank Danamon Indonesia didirikan pada tahun 1956 dengan nama PT Bank Kopra Indonesia. Pada tahun 1976 nama bank ini berubah menjadi Bank Danamon Indonesia. Bank ini menjadi bank pertama yang memelopori pertukaran mata uang asing di tahun 1976 dan tercatat sahamnya di bursa sejak tahun 1989. Pada tahun 1997, sebagai akibat dari krisis finansial di Asia, Bank Danamon mengalami kesulitan likuiditas dan akhirnya oleh pemerintah ditaruh di bawah pengawasan BPPN atau Badan Penyehatan Perbankan Nasional (dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan nama IBRA) sebagai Bank yang diambil alih (BTO - Bank Take Over). Pada tahun 1999, pemerintah melalui BPPN melakukan rekapitalisasi Bank Danamon sebesar Rp 32 milyar dalam bentuk Surat Hutang Pemerintah (Government Bonds). Pada tahun yang sama, beberapa bank BTO akhirnya digabung menjadi satu dengan Bank Danamon sebagai salah satu bagian dari rencana restrukturisasi BPPN. Pada tahun 2000, Bank Danamon kembali melebarkan sayapnya dengan menjadi bank utama dalam penggabungan 8 Bank BTO lainnya. Pada saat inilah Bank Danamon mulai muncul sebagai salah 65
satu pilar ekonomi di Indonesia. Pada 3 tahun berikutnya, Bank Danamon mengalami restrukturisasi besar-besaran mulai dari bidang manajemen, sumber daya manusia, organisasi, sistem informasi, anggaran dasar and logo perusahaan. Usaha keras yang dilakukan ini akhirnya berbuah hasil dalam membentuk pondasi dan infrastruktur bagi Bank Danamon dalam tujuannya untuk meraih pertumbuhan yang maksimal berdasarkan transparansi kerja, tanggung jawab kepada masyarakat, integritas sebagai salah satu pilar ekonomi di Indonesia dan sikap profesional dalam menjalankan tugasnya sebaga salah satu bank terbesar di Indonesia (atau lebih dikenal dengan istilah TRIP). Pada tahun 2003, Bank Danamon diambil alih mayoritas kepemilikan sahamnya oleh konsorsium Asia Finance Indonesia di bawah kendali Temasek. Dengan hadirnya manajemen baru, maka dicanangkanlah penata ulangan model bisnis dan strategi usaha Bank Danamon dalam usahanya untuk terus melakukan perubahan total dalam disain yang sudah dirancang untuk menjadikan Bank Danamon sebagai salah satu bank nasional terkemuka di Indonesia dan bank pemain utama di kawasan Asia. Sejak tahun 2008, Bank Danamon yang kemudian dikenal dengan nama Danamon mulai menggerakan masyarakat Indonesia lewat kampanye Untuk Anda, Bisa. Bahkan sejak 2010, Danamon meluncurkan program reality Semangat Bisa. Season 1 dari Semangat Bisa ditayangkan oleh Trans 7 serta dipandu oleh Pandji Pragiwaksono dan Season 2 ditayangkan oleh Global TV serta dipandu oleh Soraya Hylmi. Kemudian pada tanggal 27 April 2009 perusahaan ini melakukan right issue. 66
n. PT. Berlian Laju Tanker Tbk PT. Berlian Laju Tanker Tbk (IDX: BLTA) merupakan perusahaan publik yang bergerak dalam bidang transportasi dan bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1979. Dan melakukan right issue pada tanggal 27 Agustus 2009 untuk memanfaatkan dana hasil right issue itu emnjadi modal yang masuk dalam kas perusahaam untuk meperluas investasinya serta menambah jumlah lembar saham yang beredar.
2. Struktur Organisasi Pasar Modal
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Pasar Modal Sumber : Bursa Efek Indonesia
67
3. Pelaku Pasar Modal Indonesia Pelaku pasar modal adalah lembaga dan perorangan yang melakukan kegiatan secara terus menerus di pasar modal. Kegiatan pelaku pasar modal tidak dapat dipisahkan dengan keberhasilan dan kegagalan pasar modal itu sendiri. Oleh karena itu secara sederhana dapat dikatakan bahwa tanpa pelaku pasar modal, pasar modal tidak dapat hidup dan berkembang sebagaimana mestinya. Demikian sebaliknya, tanpa pasar modal pelaku pasar modal tidak dapat mengembangkan usaha dengan baik dan wajar. Pelaku pasar modal dapat dikategorikan sebagai berikut : 1. Lembaga pengawas pasar modal, yaitu Bapepam 2. Lembaga pelaksana kegiatan pasa modal: -
Bursa Efek
-
Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)
-
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)
3. Lembaga penunjang kegiatan pasar modal: -
Penjamin Emisi (Underwriter)
-
Wakil Penjamin Emisi
-
Perantara Pedagang Efek
-
Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE)
-
Manager dan Wakil Manager Investasi
-
Kustodian
-
Penasehat Investasi
68
-
Biro Administrasi Efek
-
Wali Amanat
4. Lembaga profesi penunjang: -
Notaris
-
Akuntan Publik
-
Konsultan Hukum
-
Penilai
5. Perusahaan publik (emiten) 6. Investor
B. Deskriptif Analisis Berdasarkan pengambilan sampel secara Purposive Sampling maka dapat diperoleh sampel sebagai berikut : 1. Perusahaan listing yang melakukan right issue pada periode 2006 -2009 2. Kriteria sampel yang telah ditetapkan, maka dari 87 emiten yang melakukan right issue, pada periode 2006-2009 yang akan menjadi sampel akhir dari penelitian ini sebanyak 14 emiten yang memenuhi kriteria untuk menjadi sampel akhir penelitian ini, sedangkan 73 emiten dikeluarkan dari sampel karena tidak memenuhi kriteria yang telah ditentukan. 14 emiten yang terpilih akan diuji secara keseluruhan. 3. Saham – saham perusahaan tersebut aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada saat periode pengamatan yaitu tahun 2006 - 2009
69
4. Perusahaan tidak melakukan kebijakan corporate action yang lain seperti : stock split, waran, dividen, dan obligasi diluar right issue.
C. Analisis Deskriptif Data 1. Return Saham Return Saham merupakan tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Table 4.2 Deskriptif return saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue No
Kode Emiten
Mean Sebelum Pengumuman right issue
Mean Setelah Pengumuman right issue
1
ELTY
0.005283156
0.005171439
2
INPC
-0.016384103
0.00038591
3
CTTH
0.02347891
-0.005575437
4
BHIT
0.005506793
-0.011678882
5
DSFI
0.012845936
-0.00782899
6
BUDI
0.056521864
0.019890944
7
ATPK
0.018933403
0.04105312
8
UNSP
0.006122071
0.006639167
9
CKRA
0.055304876
10
TMPI
-0.009307092
0.11612942 0.003551622
11
LCGP
-0.010957594
0.004307692
12
UNTR
-0.018655096
0.037909988
13
BDMN
-0.014037479
0.050934916
14 BLTA 0.008676186 Sumber : Data sekunder yang diolah
-0.002791134
Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa rata-rata return saham pada 5 hari sebelum pengumuman right issue didapatkan return saham positif pada 9 perusahaan, return saham tertinggi terdapat pada PT. Budi Acid Jaya, Tbk sebesar 0,056521864 sedangkan rata-rata return saham negatif 70
didapatkan pada 5 perusahaan, return saham terendah terdapat pada PT. United Tractors, Tbk sebesar -0,018655096. Ini berarti keputusan investasi untuk mendapatkan return saham terbaik adalah pada saham PT. ATPK Resources, Tbk. Dan tidak berinvestasi pada PT. United Tractors, Tbk yang menghasilkan return saham terendah. Sedangkan
rata-rata
return
saham
pada
5
hari
sesudah
pengumuman right issue didapatkan return saham positif pada 10 perusahaan, return saham tertinggi terdapat pada PT. Citra Kebun Raya Agri, Tbk sebesar 0,11612942 sedangkan rata-rata return saham negatif didapatkan pada 4 perusahaan, return saham terendah terdapat pada PT. Bhakti Investama, Tbk sebesar -0,011678882. Ini berarti keputusan investasi untuk mendapatkan return saham terbaik adalah pada saham PT. Bank Danamon, Tbk. Dan tidak berinvestasi pada PT. Bhakti Investama, Tbk yang menghasilkan return saham terendah. Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adanya rata-rata return saham negatif dan positif memberikan arti keuntungan dan kerugian yang diterima oleh investor dengan adanya pelaksanaan right issue, dengan adanya kebijakan perusahaan yang mengeluarkan right issue yaitu dengan memberikan harga lebih rendah dibandingkan dengan harga pasar memberikan dampak pada pergerakan harga saham di pasar modal yang berfluktuasi tidak menentu. Keuntungan dari right issue sendiri bagi perusahaan yaitu mendapatkan modal yang cukup untuk tujuan perluasan investasi maupun pembayaaran hutang mereka. Sedangkan bagi investor
71
right issue memberikan keuntungan karena dengan bertambahnya jumlah saham baru yang beredar yang mereka miliki maka akan meningkatkan frekuensi perdagangan saham dan menjadikan saham tersebut likuid. 2. Abnormal Return Abnormal
return
merupakan
kelebihan
dari
return
yang
sesungguhnya (actual return) terjadi terhadap return normal. Table 4.3 Deskriptif abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman right issue Periode 2006 – 2009 No
Kode Emiten
Mean Sebelum Pengumuman
Mean Setelah Pengumuman
1
ELTY
-0.000966844
0.017114398
2
INPC
-0.016329013
-0.00111779
3
CTTH
-0.01726756
4
BHIT
0.000597661
-0.019700748 -0.003149061
5
DSFI
0.002972034
0.000507426
6
BUDI
0.055493268
0.023487369
7
ATPK
0.011401104
0.034615531
8
UNSP
0.001319132
0.004227251
9
CKRA
0.052333696
10
TMPI
0.012836079
0.127106759 0.001975916
11
LCGP
0.019198097
12
UNTR
-0.019825988 0.002382065
13
BDMN
-0.013907732
0.025246266
0.011142074
0.00246906
14 BLTA Sumber : Data sekunder yang diolah
0.014112279
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa rata-rata abnormal return saham pada 5 hari sebelum pengumuman right issue didapatkan abnormal return saham positif pada 9 perusahaan, abnormal return saham tertinggi terdapat pada PT. Budi Acid Jaya, Tbk sebesar 0,055493268 sedangkan 72
rata-rata abnormal return saham negatif didapatkan pada 5 perusahaan, abnormal return saham terendah terdapat pada PT. Laguna Cipta Griya, Tbk sebesar -0,019825988. Ini berarti keputusan investasi untuk mendapatkan abnormal return saham terbaik adalah pada saham PT. Budi Acid Jaya, Tbk dan tidak berinvestasi pada PT. Laguna Cipta Griya, Tbk yang menghasilkan abnormal return saham terendah. Sedangkan rata-rata abnormal return saham pada 5 hari sesudah pengumuman right issue didapatkan abnormal return saham positif pada 11 perusahaan, abnormal return saham tertinggi terdapat pada PT. Citra Kebun Raya Agri, Tbk sebesar 0,127106759 sedangkan rata-rata abnormal return saham negatif didapatkan pada 3 perusahaan, abnormal return saham terendah terdapat pada PT. Citatah Industri Marmer, Tbk sebesar 0,019700748. Ini berarti keputusan investasi untuk mendapatkan abnormal return saham terbaik adalah pada saham PT. Citra Kebun Raya Agri, Tbk dan tidak berinvestasi pada PT. Citatah Industri Marmer, Tbk yang menghasilkan abnormal return saham terendah. Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adanya rata-rata abnormal return saham negatif dan positif memberikan arti keuntungan dan kerugian yang diterima oleh investor dengan adanya pelaksanaan right issue yaitu selisih keuntungan maupun kerugian yang diterima investor terhadap return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi.
73
3. Likuiditas saham Akan digunakan ukuran perhitungan TVA yang dilakukan dengan membandingkan jumlah saham yang diperdagangkan dalam satu periode tertentu dengan keseluruhan jumlah saham beredar di perusahaan tersebut pada kurun waktu yang sama. Table 4.4 Deskriptif Trading Volume Activity sebelum dan sesudah pengumuman right issue Periode 2006 – 2009 No
Kode Emiten
Mean Sebelum Pengumuman right issue
Mean Setelah Pengumuman right issue
1
ELTY
0.00932
0.01766
2
INPC
0.001486
0.04744
3
CTTH
0.00216
0.00236
4
BHIT
0.00634
0.00234
5
DSFI
0.00376
0.00368
6
BUDI
0.04634
0.02506
7
ATPK
0.001496
8
UNSP
0.032222
0.00013706 0.01392
9
CKRA
10
TMPI
0.03316 0.009846
0.221432 0.003526
11
LCGP
0.009966
0.015426
12
UNTR
0.001284
0.0009404
13
BDMN
0.008032
0.021284
14 BLTA 0.00876 Sumber : data sekunder yang diolah
0.0055686
Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa rata-rata Trading Volume Activity saham pada 5 hari sebelum pengumuman right issue didapatkan Trading Volume Activity saham positif pada 14 perusahaan, Trading Volume Activity saham tertinggi terdapat pada PT. Citra Kebun raya Agri,
74
Tbk sebesar 0,03316 sedangkan rata-rata Trading Volume Activity saham terendah terdapat pada PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk sebesar 0,001486. Ini berarti keputusan investasi untuk mendapatkan Trading Volume Activity saham terbaik adalah pada saham PT. Citra Kebun Raya Agri, Tbk
dan tidak berinvestasi pada PT. Bank Artha Graha
Internasional, Tbk yang menghasilkan Trading Volume Activity saham terendah. Sedangkan rata-rata Trading Volume Activity saham pada 5 hari sesudah pengumuman right issue didapatkan Trading Volume Activity saham positif pada 14 perusahaan, Trading Volume Activity saham tertinggi terdapat pada PT. Citra Kebun raya Agri, Tbk sebesar 0,221432 sedangkan rata-rata Trading Volume Activity saham terendah terdapat pada PT. ATPK Resources, Tbk sebesar 0,00013706. Ini berarti keputusan investasi untuk mendapatkan Trading Volume Activity saham terbaik adalah pada saham PT. Citra Kebun Raya Agri, Tbk
dan tidak
berinvestasi pada PT. ATPK Resources, Tbk yang menghasilkan Trading Volume Activity terendah. Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adanya rata-rata trading volume activity saham negatif dan positif memberikan arti keuntungan dan kerugian yang diterima oleh investor dengan adanya pelaksanaan right issue bahwa investor memperoleh keuntungan pada saat menjual kembali saham dengan harga tinggi setelah pelaksanaan right issue sehingga mudah mengkonversikan saham tersebut dalam bentuk kas.
75
Pada saat pelaksanaan right issue investor tidak melakukan penjualan dan pembelian
saham
yang
berlebihan
sehingga
informasi
terhadap
pengumuman right issue menjadi lemah dan tidak terdapat kandungan informasi yang mempengaruhi intervensi investasi investor.
D. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Uji Beda Return Saham, Abnormal Return, Trading Volume Activity (TVA) Sebelum dan Sesudah Right Issue a. Uji Normalitas Return Saham Sebelum dan Sesudah Right Issue Pada uji Statistik Mean ini menggunakan rata-rata sebelum dan sesudah Right Issue untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan return saham, abnormal return, trading volume activity (TVA) Table 4.5 Tests of Normality Return One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test RETURN_Sebelum RETURN_Sesudah N 14 a,,b Normal Parameters Mean .01 Std. .024 Deviation Most Extreme Absolute .147 Differences Positive .147 Negative -.125 Kolmogorov-Smirnov Z .551 Asymp. Sig. (2-tailed) .922 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data Hasil Olah SPSS 17
76
14 .02 .034 .278 .278 -.189 1.040 .230
Dari hasil di atas dapat kita lihat dari Uji Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui nilai Most Extreme Differences diatas merupakan nilai statistik D pada uji K-S, nilai D pada uji terhadap masing-masing variabel diatas adalah 0,147 dan 0,278 artinya (p>0,05), maka cukup bukti untuk menerima H0, dimana data terdistribusi secara normal. Nilai Z pada uji ini juga dapat dilihat dan paling sering digunakan sebagai indikator, dimana nilainya berturut-turut untuk average return sebelum dan sesudah right issue adalah 0,551 dan 1,040 berarti p>0,05, maka H0 dapat diterima bahwa data terdistribusi secara normal. Maka dilihat dari hasil pengujian normalitas
tersebut
dinyatakan bahwa data return sebelum dan sesudah right issue terdistribusi normal maka pengujian hipotesis akan menggunakan alat analisis statistik parametrik yaitu uji paired sample t-test. Table 4.6 Tests of Normality Abnormal Return One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test AAR_Sebelum AAR_Sesudah N Normal Parametersa,,b
14 Mean .01 Std. Deviation .023 Most Extreme Absolute .239 Differences Positive .239 Negative -.133 Kolmogorov-Smirnov Z .892 Asymp. Sig. (2-tailed) .403 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data Hasil Olah SPSS 17
77
14 .02 .035 .269 .269 -.203 1.008 .262
Dari hasil diatas dapat kita lihat dari Uji Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui nilai Most Extreme Differences diatas merupakan nilai statistik D pada uji K-S, nilai D pada uji terhadap masing-masing variabel diatas adalah 0,239 dan 0,269 artinya (p>0,05), maka cukup bukti untuk menerima H0, dimana data terdistribusi secara normal. Nilai Z pada uji ini juga dapat dilihat dan paling sering digunakan sebagai indikator, dimana nilainya berturut-turut untuk average abnormal return sebelum dan sesudah right issue adalah 0,892 dan 1,008 berarti p>0,05, maka H0 dapat diterima bahwa data terdistribusi secara normal. Maka dilihat dari hasil pengujian normalitas tersebut dinyatakan bahwa data abnormal return sebelum dan sesudah right issue terdistribusi normal maka pengujian hipotesis akan menggunakan alat analisis statistik parametrik yaitu uji paired sample t-test. Table 4.7 Tests of Normality Trading Volume Activity One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test TVA_Sebelum
TVA_Sesudah
14
14
Mean
.01
.03
Std. Deviation
.014
.057
.355
.372
Positive
.355
.372
Negative
-.215
-.319
Kolmogorov-Smirnov Z
1.329
1.392
Asymp. Sig. (2-tailed)
.059
.042
N a,,b
Normal Parameters Most Differences
Extreme Absolute
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data Hasil Olah SPSS 17 78
Dari hasil diatas dapat kita lihat dari Uji Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui nilai Most Extreme Differences diatas merupakan nilai statistik D pada uji K-S, nilai D pada uji terhadap masing-masing variabel diatas adalah 0,355 dan 0,372 artinya (p>0,05), maka cukup bukti untuk menerima H0, dimana data terdistribusi secara normal. Nilai Z pada uji ini juga dapat dilihat dan paling sering digunakan sebagai indikator, dimana nilainya berturut-turut untuk average trading volume activity sebelum dan sesudah right issue adalah 1,329 dan 1,392 berarti p>0,05, maka H0 dapat diterima bahwa data terdistribusi secara normal. Namun dilihat dari asymp sig (2tailed) dimana pada uji terhadap masing-masing variabel diatas adalah 0,059 dan 0,042 artinya (p<0,05), cukup bukti untuk H0 ditolak. Maka dilihat dari hasil pengujian normalitas tersebut dinyatakan bahwa data TVA sebelum dan sesudah right issue terdistribusi tidak normal normal maka pengujian hipotesis akan menggunakan alat analisis statistik nonparametrik yaitu uji wilcoxon sign rank test. b. Analisis Uji Statistik Mean Pada uji Statistik Mean berikut menggambarkan rata-rata setelah peristiwa right issue sebelum dan sesudah right issue untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan return saham, abnormal return dan trading volume activity.
79
Table 4.8 Paired Sampel Statistics Std. Mean N Deviation Pair 1
Std. Error Mean
Return_Sebelum
0.01
14
0.024
0.006
Return_Sesudah
0.02
14
0.034
0.009
AAR_Sebelum
0.01
14
0.023
0.006
AAR_Sesudah
0.02
14
0.035
0.009
TVA_Sebelum
0.01
14
0.014
0.004
TVA_Sesudah
0.03
14
0.057
0.015
Sumber : Data Hasil Olah Selanjutnya right issue dapat dilihat dari return saham , abnormal return dan trading volume activity hasil statistik mean ini menunjukkan nilai mean return saham sebelum right issue 0,01 dan nilai mean return saham sesudah right issue sebesar 0,02 yang artinya dari segi return saham membawa kenaikan yang baik bagi investor karena nilai mean sebelum < mean sesudah right issue. Nilai mean abnormal retun saham sebelum right issue 0,01 dan nilai mean abnormal retun saham sesudah right issue 0,02 yang artinya dari segi abnormal return saham membawa kenaikan yang baik bagi investor karena nilai mean sebelum < mean sesudah right issue. Sedangkan Nilai mean trading volume activity sebelum right issue 0,01 dan nilai mean trading volume activity sesudah right issue 0,03 yang artinya dari segi trading volume activity membawa kenaikan yang baik bagi investor karena nilai mean sebelum < mean sesudah right issue. c. Pengujian Hipotesis Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t masing-masing hipotesis. Uji beda dua rata-rata berpasangan dilakukan 80
pada penelitian ini karena datanya adalah nilai-nilai selisih dari dua pasangan sampel yang saling berhubungan (nilai sebelum tanggal pengumuman, dan sesudah tanggal pengumuman). 1. Pengujian hipotesis perbedaan return saham sebelum dan sesudah pengumuman Right Issue Pengujian hipotesis perbedaan return saham dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara return saham sebelum pengumuman (hari -5 sampai -1) dengan return saham setelah adanya pengumuman right issue (hari +1 sampai +5). Tabel 4.9 Average Return saham sebelum dan sesudah pengumuman Right Issue Hari Ke-
Rata - rata Return
-5
0.012313716
-4
0.010968095
-3
0.013264211
-2
0.01536246
-1
-0.007861398
Sebelum
0.008809417
1
0.023440897
2
0.012082502
3
0.028769084
4
0.025103923
5
0.002782084
Sesudah 0.018435698 Sumber : Data diolah Dari Tabel 4.9 Hasil pengolahan data pada tahun 2006-2009 dan masa pengamatan 5 hari sebelum dan 5 hari setelah 81
pengumuman right issue adalah sebagai berikut: Average Return saham tertinggi didapat pada saat 3 hari sesudah pengumuman right issue yaitu sebesar positif 0,028769084 sedangkan Return terendah terjadi pada saat 1 hari sebelum pengumuman right issue dengan angka negatif -0,007861398. Hal ini berarti, investor mendapat keuntungan diatas keuntungan normal terbesar pada saat 3 hari sesudah pengumuman right issue. Sedangkan investor mengalami kerugian terbesar di bawah keuntungan normalnya pada saat 1 hari sebelum pengumuman right issue. Pada pengamatan 5 hari sebelum dan setelah pengumuman right issue, rata-rata return
berfluktuasi tidak
menentu, baik pada saat sebelum maupun setelah pengumuman right issue, hal ini berarti bahwa pengumuman right issue tidak mempunyai kandungan informasi. Untuk menguji apakah terdapat perbedaan return sebelum dan sesudah pengumuman right issue menggunakan paired T-test dengan tingkat α yang digunakan sebesar 0,05. Berikut ini hasil pengujian statistik return saham sebelum dan setelah pengumuman.
82
Tabel 4.10 Paired Samples Test Paired Differences
Std. Std. Error Mean Deviation Mean Pair 1 Sebelum– Sesudah
-.010 .033
.009
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
T
Df
-.029
.009
-1.096 13
Sig. (2tailed) .293
Sumber : Data Hasil Olah SPSS 17 Rata-rata retun saham diatas memilki nilai perhitungan Pvalue (Sig) diperoleh nilai sebesar 0.293 (29.3%) untuk uji dua sisi. Dengan membandingkan nilai P-value (0,293) dengan nilai signifikansi pada α=0,05. Dapat dilihat bahwa untuk uji dua sisi nilai P-value > nilai signifikansi, sehingga keputusan yang diambil adalah H0 diterima artinya tidak ada perbedaan rata-rata return saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Supardi (2004) yang menyatakan bahwa dari ketiga analisis bahwa penelitian yang dilakukan terhadap 34 sampel perusahaan yang mengumumkan right issue di BEJ selama tahun 1997-2001, secara keseluruhan pengaruh right issue terhadap tingkat keuntungan dan likuiditas saham yang tercermin oleh perubahan return tidak signifikan. Hal ini dikarenakan periode waktu penelitian yang cukup singkat sehingga tidak dapat telihat perbedaan return saham selama periode penelitian. Hasil ini juga sejalan dengan penelitian yang 83
dilakukan oleh Mugianto dan Ana Miandani (2004) dengan hasil tersebut mengisyaratkan bahwa pemegang saham tidak melakukan reaksi yang berlebihan baik saat pengumuman maupun pada periode setelah pengumuman right issue tahun 1998-2002. Informasi tentang right issue tersebut tidak menjadi informasi yang cukup relevan bagi pelaku pasar untuk mempengaruhi keputusan investasi mereka. Hal ini juga bertentangan dengan teori sinyal (signaling theory) yang ada bahwa investor akan bergerak bersama-sama untuk merespon segala informasi yang ada. Dengan tidak adanya perbedaan return sebelum dan sesudah right issue berarti investor tidak melakukan respon secara keseluruhan atas pelaksanaan right issue tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar bereaksi tidak efisien karena tidak memiliki kandungan informasi yang kuat, sehingga informasi tersebut menjadi lemah. Dan informasi yang di publikasikan hanya mempengaruhi
harga
sekuritas
dari
perusahaan
yang
mempublikasikan informasi tersebut. informasi yang dipublikasikan merupakam informasi dalam bentuk pengumuman dari perusahaan emiten. 2. Pengujian hipotesis perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman Right Issue Hipotesis ini untuk menguji apakah pengumuman right issue mempunyai kandungan informasi yang berpengaruh terhadap perubahan perilaku abnormal return secara signifikan sebelum
84
pengumuman ( hari -5 sampai -1) dengan abnornal return saham setelah adanya pengumuman right issue (hari +1 sampai +5). Tabel 4.11 Average Abnormal Return sebelum dan sesudah pengumuman Right Issue Hari Ke-
AAR
-5
0.0084204
-4
0.0047628
-3
0.0119738
-2
0.0151212
-1
-0.010928
Sebelum
0.00587
1
0.0210061
2
0.0163443
3
0.0202855
4
0.0249408
5
0.0053136
Sesudah 0.0175781 Sumber : Data diolah Dari Tabel 4.11 Hasil pengolahan data pada tahun 2006-2009 dan masa pengamatan 5 hari sebelum dan 5 hari setelah pengumuman right issue adalah sebagai berikut: Average Return tertinggi didapat pada saat 4 hari sesudah pengumuman right issue yaitu sebesar positif 0,0249408 sedangkan Abnormal Return terendah terjadi pada saat 1 hari sebelum pengumuman right issue dengan angka negatif -0,010928. Hal ini berarti, investor mendapat keuntungan diatas keuntungan normal terbesar pada saat 4 hari sesudah pengumuman right issue. Sedangkan investor mengalami kerugian terbesar di 85
bawah keuntungan normalnya pada saat 1 hari sebelum pengumuman right issue. Pada pengamatan 5 hari sebelum dan setelah pengumuman right issue, AAR berfluktuasi tidak menentu, baik pada saat sebelum maupun setelah pengumuman right issue, hal ini berarti bahwa pengumuman right issue tidak mempunyai kandungan informasi. Untuk menguji apakah terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman right issue menggunakan paired T-test dengan tingkat α yang digunakan sebesar 0,05. Berikut ini hasil pengujian statistik abnormal return sebelum dan setelah pengumuman. Tabel 4.12 Paired Samples Test Paired Differences
Std. Std. Error Mean Deviation Mean Pair 1 AARSebelum -.012 .027 AARSesudah
.007
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
T
df
-.027
.004
-1.645 13
Sumber : Data Hasil Olah SPSS 17 Rata-rata abnormal return diatas memiliki nilai perhitungan P-value (Sig) diperoleh nilai sebesar 0.124 (12,4%) untuk uji dua sisi. Dengan membandingkan nilai P-value (0,124) dengan nilai signifikansi pada α=0,05. Dapat dilihat bahwa untuk uji dua sisi nilai P-value > nilai signifikansi, sehingga keputusan yang di ambil 86
Sig. (2tailed) .124
adalah H0 diterima artinya tidak ada perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Suryaningrum dan Nanang Prasetyo (2005) menggunakan metode paired sample t-test menunjukkan bahwa secara keseluruhan pengamatan tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata abnormal return pada tanggal pengumuman dengan hari-hari diluar pengumuman right issue serta 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah pengumuman right issue. Dengan demikian H0 diterima dan Ha ditolak. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widaryanti (2006) bahwa tidak adanya perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman right issue mengindikasikan bahwa para pelaku pasar pasar modal, khususnya investor memberikan tanggapan yang sama terhadap pengumuman right issue. Dengan kata lain investor tidak mengantisipasi adanya informasi baru yang diumumkan ke pasar, sehingga tidak mengubah preferensi investor terhadap keputusan investasinya. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar bereaksi tidak efisien karena tidak memiliki kandungan informasi yang kuat, sehingga informasi tersebut menjadi lemah. Dan informasi yang di publikasikan hanya mempengaruhi harga sekuritas dari perusahaan yang mempublikasikan informasi tersebut. informasi yang dipublikasikan merupakam informasi dalam bentuk pengumuman dari perusahaan emiten. 87
3. Pengujian hipotesis perbedaan aktivitas perdagangan saham sebelum dan sesudah pengumuman Right Issue Pengujian hipotesis perbedaan aktivitas perdagangan saham dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara aktivitas perdagangan saham lakukan untuk mengetahui sebelum tanggal pengumuman dan setelah tanggal pengumuman right issue. Tabel. 4.13 Average TVA sebelum dan sesudah pengumuman right issue Hari Ke-
Rata-rata TVA
-5
0.013917857
-4
0.01064
-3
0.010223571
-2
0.01208
-1
0.015342857
Sebelum 0.012440857 1
0.012178357
2
0.032318807
3
0.042357357
4
0.024483786
5
0.024652429
Sesudah 0.027198147 Sumber : Data Diolah Dari Tabel 4.13 Hasil pengolahan pada periode 2006 – 2009 dan masa pengamatan 5 hari sebelum dan 5 hari setelah pengumuman right issue adalah sebagai berikut: Average Trading Volume Activity tertinggi didapat pada saat 3 hari setelah pengumuman right issue yaitu sebesar positif 0,042357357
88
sedangkan Average Trading Volume Activity terendah terjadi pada saat 3 hari sebelum pengumuman right issue dengan angka sebesar 0,010223571. Hal ini berarti, investor mendapat keuntungan diatas keuntungan terbesar pada saat 3 hari setelah pengumuman right issue. Sedangkan investor mengalami kerugian terbesar dibawah keuntungan normalnya pada saat 3 hari sebelum pengumuman right issue. pada pengamatan 5 hari sebelum dan 5 hari setelah pengumuman right issue, Average Trading Volume Activity berfluktuasi tidak menentu, baik pada saat sebelum maupun sesudah pengumuman right issue. Hal ini berarti bahwa pengumuman right issue tidak mempunyai kandungan informasi. Untuk menguji apakah terdapat perbedaan Trading Volume Activity sebelum dan sesudah pengumuman right issue menggunakan paired T-test dengan tingkat α yang digunakan sebesar 0,05. Berikut ini hasil pengujian statistik TVA sebelum dan setelah pengumuman. Tabel 4.14 Test Statisticsb TVA_Sesudah TVA_Sebelum Z
-.157a
Asymp. Sig. (2tailed)
.875
a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test Sumber : Data Hasil Olah SPSS 17 89
Rata-rata Trading volume activity diatas memiliki nilai perhitungan P-value (Sig) diperoleh nilai sebesar 0.875 (87,5%) untuk uji dua sisi. Dengan membandingkan nilai P-value (0,875) dengan nilai signifikansi pada α=0,05. Dapat dilihat bahwa untuk uji dua sisi nilai P-value > nilai signifikansi, sehingga keputusan yang diambil adalah H0 diterima artinya tidak ada perbedaan rata-rata TVA sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widaryanti (2006) yang menyatakan bahwa walaupun secara rata-rata nilai TVA terdapat kenaikan pada hari setelah pengumuman dibanding hari sebelum pengumuman right issue, namun secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata TVA sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Hasil analisis ini memperkuat bahwa informasi pengumuman right issue tidak mempunyai kandungan informasi yang cukup untuk mempengaruhi preferensi investor dalam pembuatan keputusan investasinya. Hal ini karena pasar secara keseluruhan telah melakukan antisipasi sebelumnya terhadap informasi right issue yang akan dipublikasikan. Dalam kasus yang ada investor memperoleh informasi secara merata atas pelaksanaan right issue yang menjadi fokus penelitian. Investor melakukan antisipasi sebelum right issue tersebut diumumkan di bursa efek. Sehingga kandungan informasi dari right issue itu sendiri menjadi lemah dan tidak mampu mempengaruhi preferensi investor dalam membuat keputusan investasinya.
90
Trading volume activity menggambarkan kapan investor harus menjual ataupun membeli saham. Hasil yang tidak signifikan memberikan gambaran bahwa investor tidak melakukan pembelian maupun penjualan saham secara besar-besaran sebelum dan sesudah pengumuman right issue tahun 2006-2009. Mereka bersikap biasa dan tidak terpengaruh secara besar-besaran atas informasi yang dipublikasikan. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar bereaksi tidak efisien karena tidak memiliki kandungan informasi yang kuat, sehingga informasi tersebut menjadi lemah. Dan informasi yang di publikasikan hanya mempengaruhi harga sekuritas dari perusahaan yang
mempublikasikan
informasi
tersebut.
informasi
yang
dipublikasikan merupakam informasi dalam bentuk pengumuman dari perusahaan emiten.
91
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan Dari hasil analisis perhitungan di atas, kita dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan right issue periode 2006 – 2009 tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata return saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Temuan penelitian ini memunculkan dugaan bahwa right issue tidak mempunyai kandungan informasi yang cukup sehingga menyebabkan tidak terjadinya reaksi oleh pelaku pasar. 2. Right issue periode 2006 – 2009 tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
rata-rata
abnormal
return
saham
sebelum
dan
sesudah
pengumuman right issue. Temuan penelitian ini memunculkan dugaan bahwa right issue tidak mempunyai kandungan informasi yang cukup sehingga menyebabkan tidak terjadinya reaksi oleh pelaku pasar. 3. Pelaksanaan right issue periode 2006 – 2009 tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata Trading Volume activity saham sebelum dan
sesudah
pengumuman
right
issue.
Temuan
penelitian
ini
memunculkan dugaan bahwa right issue tidak mempunyai kandungan informasi yang cukup sehingga menyebabkan tidak terjadinya reaksi oleh pelaku pasar.
92
4. Dari ketiga analisis diatas dapat dibuat kesimpulan bahwa penelitian yang dilakukan terhadap 14 sampel perusahaan yang mengumumkan right issue di Bursa Efek Indonesia selama periode 2006 – 2009, secara keseluruhan dampak pengumuman right issue terhadap reaksi pasar yang dalam hal ini mencakup return saham, abnormal return, dan trading volume activity, tidak signifikan.
B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti mencoba memberikan beberapa implikasi untuk melengkapi dan memperbaiki penulisan ini dimasa yang akan datang diantaranya sebagai berikut : 1. Perusahaan sebaiknya dapat menggunakan dana right issue tersebut untuk menambah modal guna perluasan investasi, tidak hanya sekedar digunakan untuk membayar hutang semata. Dengan demikian dana tersebut akan lebik bermanfaat bagi perusahaan yang mengeluarkan right issue. 2. Penelitian ini menunjukkan bahwa, pengumuman right issue belum merupakan good news, oleh sebab itu untuk investor yang akan melakukan investasi saham dapat menggunakan informasi yang lainnya. 3. Bagi investor sebelum menanamkan saham sebaiknya melihat dengan seksama atau mempelajari terlebih dahulu kondisi perusahaan yang sebenarnya khususnya dana right issue tersebut, apakah akan digunakan secara menguntungkan atau merugikan bagi investor, dan untuk Bapepam sebaiknya melakukan rambu-rambu atau beberapa persyaratan bagi emiten yang akan melakukan right issue cukup bagus dan likuiditas sahamnya di bursa lumayan tinggi, sehingga tidak merugikan investor. 93
DAFTAR PUSTAKA Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Analisis Investasi dan Manajemen Resiko, Penerbit Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jakarta: 2010 Baridwan, Zaki, Budiarto, Arif. Pengaruh pengumuman right issue terhadap tingkat keuntungan dan likuiditas saham di Bursa Efek Jakarta. Artikel dari The Indonesian Journal of Accounting Research Vol.2 No.1: 1999 Bodie, Z, A. Kane, A.J. Marcus, 1996, Investment, Singapore, Irwin / McGraw Hill. Fahmi, Irham dan Lavianti Yovi. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Alfabeta. Bandung. 2009 Fama. “Efficient Capital Market, Areniew of Theory and Empirica Workl”, The Journal of Finance (JFE) Hadi, Syamsul. Dampak Right Issue terhadap return saham. Jurnal Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Vol.3 No.2 Juni 2009: Hal 167-185 Halim, Abdul. Analisis Investasi. Edisi kedua-Jakarta: Salemba empat. 2005 1 Jil. Hartono, Jogiyanto,”Teori Portofolio dan Analisis Investasi”. BPFE, Jogjakarta: 2009 Humera Shahid, “Announcement Effects of Seasoned Equity Offerings in China”, International Journal of Economics and Finance, Vol. 2, No. 3; August 2010 Husnan, Suad (1996). Dasar - Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi 2. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Indonesian Stock Exchange 2008, IDX Statistics 4th Quarter 2008. PT. BEJ. Indonesian Stock Exchange 2009, JSX Statistics 4th Quarter 2009. PT. BEJ. Jakarta Stock Exchange 2006, JSX Statistics 4th Quarter 2006. PT. BEJ. Jakarta Stock Exchange 2007, JSX Statistics 4th Quarter 2007. PT. BEJ. Jakarta Stock Exchange. 2005-2009. Indonesian Capital Market Directory 20052009. Jakarta: Institute For Economics and Financial Research.
94
Kurniawan, Adi, Taufan. 2006 Analisis dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham dan Likuiditas Saham di Bursa Efek Jakarta. Skripsi S1. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta. 2006. Kusrini. 2008. Analisis dampak pengumuman Right Issue dan Asimetri informasi terhadap Cost of Equity Capital (studi empiris perusahaan yang mengumumkan right issue di BEI periode tahun 2002-2006). Skripsi S1. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2008 Kusuma, Hadri dan Fitri Wulandari, Analisa Pengaruh Right Issue Terhadap Dividen dan Capital Gain pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta Tahun 1992-1999. Aplikasi Bisnis, Vol.IX Nomor 5, Februari, 2003, Hal 397-407. Laure Koenig and Fabrice riva. Stock Market Liquidity And The Rights Offer Paradox. Journal of Financial Economics. January 2009. Manullang. Asna. Pengaruh Right Issue Terhadap Volume Perdagangan Saham dan Abnormal Return di Bursa Efek Jakarta Tahun 2000-2006. Jurnal Fokus Ekonomi Vol.3 No1 Juni 2008: 99-106 Mugianto, Miandani Ana. Analisis Reaksi Pasar Modal Indonesia terhadap Pelaksanaan Right Issue (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Jakarta Tahun 1998-2002). Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol.9 No.1 April 2004:152-163 Pangaribuan, Jeni. Devidend Irrelevance Theory: Bukti Empiris Pada Sejumlah Emiten di JSX. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.2 No.1 Maret 2008: 26-38 Purwanto, Agus. Pengaruh harga saham, volume perdagangan dan varian return terhadap Bid-Ask Spread pada masa sebelum dan sesudah Right Issue di Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2002. Jurnal Akuntasi & Auditing. Vol. 01/No. 01/November 2004. Ratnawati, Rika. 2008. Pengaruh Pengumuman Perubahan Deviden Terhadap Tingkat Variabilitas Keuntungan Saham. Skripsi S1. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Rochaety, Ety dkk. Metodologi Penelitian Bisnis Dengan aplikasi SPSS. Edisi Revisi. Penerbit Mitra Wacana Media. 2009 Sarwono, Jonathan. Analisis Jalur untuk riset Bisnis dengan SPSS. Ed. 1. Yogyakarta : Andi. 2007 Shwan Jaza, “The Effect of Rights Issue Announcement on Share Prices”, MBA Full Time-London. 2010 95
Solichin, Agus, dan Ghozali, Imam. Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Reaksi Pasar Di Bursa Efek Jakarta. JAI no.1 vol 10 tahun 2003. Stanislus S. Uyanto, Ph.D. Pedoman Analisis Data Dengan SPSS. Ed.2 Yogyakarta; Penerbit Graha Ilmu, 2006 Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung. 2004. Suhada, Dada. 2009. Pengaruh Right Issue terhadap tingkat keuntungan saham dan factor-faktor yang mempengaruhinya (studi empiris di BEI 20032008). Skripsi S1. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2009 Supardi, Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Tingkat Keuntungan dan Likuiditas Saham di Bursa Efek Jakarta Periode 1997-2001). Jurnal Sains dan Teknologi SINERGI Vol.2 No.1 April 2004: 50-72 Suryaningsum Sri, Prasetyo Nanang, Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Reaksi Pasar Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta Periode 1996-2003. Jurnal Administrasi Bisnis Vol.2 No.1 Juli 2005: 48-61 Ursel D. Nancy. Right offering and corporate financial condition. Financial Management. 2006 V. Wiratna Sujarweni. Panduan Mudah Menggunakan SPSS (Dilengkapi Contoh Penelitian Bidang Ekonomi). Ardana Media. 2008 Wahana Komputer. “SPSS 17 Untuk Pengolahan Data Statistik” ed.1 CV. Andi Offset: Yogyakarta. 2009 Wahyono, Teguh, 25 Model Analisis Statistik dengan SPSS 17, Penerbit PT.Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta:2009 Widaryanti, Perbedaan Antara sebelum dan Sesudah Right Issue Terhadap Abnormal Return dan trading Volume Activity, Jurnal Fokus Ekonomi Vol.1 No.1 Juni 2006: 38-46 http://statistik4life.blogspot.com/2009/11/uji-kolmogorov-smirnov.html http://wattpad.com/168269-undang-undang-republik-indonesia-nomor-8tahun?p=2 http://www.bapepam.go.id/old/hukum/uupm/index.htm http://www.bi.go.id 96
http://www.idx.co.id http://www.isjd.pdii.lipi.go.id http://www.lib.ui.ac.id http://www.yahoo-finance.com http://www.ipotindonesia.com/ipot_new/ipot/base_page_comp.php?frmStockCod e=ELTY#warrant_right http://id.wikipedia.org/wiki/Bhakti_Investama http://id.wikipedia.org/wiki/Dharma_Samudra_Fishing_Industries http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Danamon_Indonesia http://id.wikipedia.org/wiki/Berlian_Laju_Tanker www.citatah.co.id http://www.corporateinformation.com/CompanySnapshot.aspx?cusip=C3661LF00
97
Lampiran 1 Perhitungan Return Saham Emiten ELTY INPC CTTH BHIT DSFI BUDI ATPK UNSP CKRA TMPI LCGP UNTR BDMN BLTA RATA RATA
-5 0.002407
-4 0.00363
-3 -0.00052
-2 0.008374
-1 0.01253
-0.00649 -0.05495 0.050847 0.046296 0.05 -0.04412 0.013986 0.147059 0.026596 -0.03704 -0.01 -0.0339 0.021692
-0.02632 0.151163 0.016129 -0.01754 0.109375 -0.15385 -0.02027 0.114286 0.005181 -0.01923 -0.0202 0.00885 0.002349
-0.00685 0.02 0.007937 0.008929 0.044118 0.109375 -0.02055 0.005405 -0.01031 0.039216 -0.01053 -0.0177 0.017176
-0.02083 -0.02913 -0.03125 0.00885 0.140845 0.16 0.076923 -0.04737 -0.03077 -0.01887 0.005348 -0.00909 0.002042
0.0123137 0.0109681 0.0132642
1 -0.0039
2 0.011428
3 0.014471
4 0.012483
5 -0.00863
-0.02143 0.030303 -0.01613 0.017699 -0.06173 0.023256 -0.01948 0.057143 -0.03723 -0.01887 -0.05789 -0.01835 0.000122
Sebelum 0.0052832 -0.016384 0.0234789 0.0055068 0.0128459 0.0565219 0.0189334 0.0061221 0.0553049 -0.009307 -0.010958 -0.018655 -0.014037 0.0086762
0.014815 0.009804 0.008197 0.027273 0.055556 0.058824 0.033113 0.04 -0.0163 0.019608 0.062893 0.009524 0.008771
-0.0219 -0.03883 0.008065 0.009259 -0.01316 0.011236 -0.01282 0.142857 0.005587 -0.01961 0.017241 0.084906 -0.0151
0.037313 0.05 0.008333 -0.02778 -0.01389 -0.01111 0.006494 0.189189 0.005618 0.02 0.071006 0.059322 -0.0062
0.022059 -0.02885 -0.04132 -0.0381 -0.05405 0.156627 -0.00641 0.184211 0.011494 0.04 0.086486 0.024 -0.01718
-0.05036 -0.02 -0.04167 -0.0098 0.125 -0.01031 0.012821 0.02439 0.011364 -0.03846 -0.04808 0.076923 0.015755
0.0153625 -0.00786
0.0088094
0.0234409 0.0120825 0.0287691 0.0251039 0.0027821
98
Sesudah 0.0051714 0.0003859 -0.005575 -0.011679 -0.007829 0.0198909 0.0410531 0.0066392 0.1161294 0.0035516 0.0043077 0.03791 0.0509349 -0.002791
0.0184357
Lampiran 2 Perhitungan Average Abnormal Return Emiten
-5
-4
-3
-2
-1
Sebelum
1
2
3
4
5
Sesudah
ELTY
0.002407
0.00363
-0.00052
-0.02288
0.01253
-0.0009668
0.025513
0.011428
0.014471
0.012483
0.021678
0.0171144
INPC
-0.01659
-0.01854
-0.0112
-0.02241
-0.0129
-0.016329
0.009545
-0.01332
0.029626
0.01752
-0.04896
-0.0011178
CTTH
-0.0337
0.030765
-0.02261
0.005291
-0.06608
-0.0172676
-0.03435
-0.02188
0.002347
-0.02214
-0.02248
-0.0197007
BHIT
0.060306
0.008113
0.008833
-0.04971
-0.02456
0.0005977
0.000419
0.02242
0.009615
-0.01441
-0.03379
-0.0031491
DSFI
0.038281
-0.01665
-0.00953
0.00042
0.002333
0.002972
0.041629
0.010541
-0.03652
-0.01119
-0.00192
0.0005074
BUDI
0.042222
0.123731
0.045399
0.136586
-0.07047
0.0554933
0.063437
-0.00338
-0.00422
-0.03468
0.096275
0.0234874
ATPK
-0.06068
-0.13025
0.081652
0.16009
0.006195
0.0114011
0.062303
-0.01227
-0.0046
0.139372
-0.01172
0.0346155
UNSP
0.003775
-0.02872
-0.01349
0.059923
-0.01489
0.0013191
0.032734
-0.00395
-0.00739
-0.02256
0.022303
0.0042273
CKRA
0.137064
0.103946
-0.0054
-0.0461
0.072154
0.0523337
0.058881
0.151618
0.184635
0.186627
0.053774
0.1271068
TMPI
0.015665
0.013508
0.018302
0.006551
0.010155
0.0128361
-0.01639
0.016311
0.036194
-0.02001
-0.00623
0.0019759
LCGP
-0.04909
-0.02754
0.044249
-0.03754
-0.02921
-0.019826
0.034619
-0.00073
0.02876
0.042417
-0.00908
0.0191981
UNTR
0.009391
0.010033
-0.00121
0.014566
-0.02087
0.0023821
-0.00312
0.019142
0.02575
0.059171
-0.03038
0.0141123
BDMN
-0.03987
-0.0077
-0.00934
0.004858
-0.01749
-0.0139077
-0.00306
0.05466
0.01153
0.020047
0.043059
0.0252463
BLTA
0.008705
0.002349
0.042493
0.002042
0.000122
0.0111421
0.021929
-0.00177
-0.0062
-0.00348
0.001866
0.0024691
CAR
0.0084204
0.0047628
0.0119738
0.0151212
-0.0109281
0.00587
0.0210061
0.0163443
0.0202855
0.0249408
0.0053136
0.0175781
99
Lampiran 3 Perhitungan Average Trading Volume Activity (TVA) Emiten
-5
-4
-3
-2
-1
Sebelum
1
2
3
4
5
Sesudah
ELTY
0.0204
0.003
0.0034
0.0058
0.014
0.00932
0.0141
0.016
0.0175
0.0107
0.03
0.01766
INPC
0.0015
0.0018
0.0019
0.00193
0.0003
0.001486
0.0011
0.023
0.0079
0.1026
0.0197
0.03086
CTTH
0.0003
0.0051
0.0021
0.0016
0.0017
0.00216
0.0014
0.0012
0.0075
0.0009
0.0008
0.00236
BHIT
0.0058
0.017
0.006
0.0013
0.0016
0.00634
0.0036
0.0036
0.0031
0.0008
0.0006
0.00234
DSFI
0.0078
0.0004
0.0015
0.0082
0.0009
0.00376
0.0088
0.0015
0.0013
0.0046
0.0022
0.00368
BUDI
0.0103
0.0618
0.0281
0.0794
0.0521
0.04634
0.038
0.0294
0.0054
0.0063
0.0462
0.02506
ATPK
0.0011
0.0006
0.004
0.00146
0.00032
0.001496
0.00031
0.0000003
0.000101
0.00022
0.000054
0.00013706
UNSP
0.0885
0.01011
0.0181
0.029
0.0154
0.032222
0.024
0.00886
0.0035
0.01264
0.0206
0.01392
CKRA
0.0067
0.0121
0.021
0.0227
0.1033
0.03316
0.0581
0.3436
0.4825
0.17026
0.0527
0.221432
TMPI
0.014
0.01458
0.00599
0.00614
0.00852
0.009846
0.0078
0.00175
0.0052
0.0019
0.00098
0.003526
LCGP
0.0067
0.0045
0.0324
0.00288
0.00335
0.009966
0.00217
0.00674
0.0346
0.01718
0.01644
0.015426
UNTR
0.00093
0.00051
0.00213
0.00135
0.0015
0.001284
0.001367
0.000823
0.000782
0.00111
0.00062
0.0009404
BDMN
0.01372
0.0068
0.01093
0.00426
0.00445
0.008032
0.00633
0.01225
0.01636
0.00686
0.06462
0.021284
BLTA
0.0171
0.01066
0.00558
0.0031
0.00736
0.00876
0.00342
0.00374
0.00726
0.006703
0.00672
0.0055686
Rata-rata
0.01391786
0.01064
0.01022357
0.01208
0.0153429
0.0124409
0.01217836
0.03231881
0.04235736
0.02448379
0.018731
0.02601386
100
Lampiran 4 Hasil Output SPSS Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Average Abnormal Return Sebelum dan sesudah Right Issue
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test AAR_Sebelum
AAR_Sesudah
14
14
Mean
.01
.02
Std. Deviation
.023
.035
Absolute
.239
.269
Positive
.239
.269
Negative
-.133
-.203
Kolmogorov-Smirnov Z
.892
1.008
Asymp. Sig. (2-tailed)
.403
.262
N Normal Parameters
a,,b
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
101
Lampiran 5
Hasil Output SPSS Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Average Return Saham Sebelum dan sesudah Right Issue
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test RETURN_Sebelum
RETURN_Sesudah
14
14
Mean
.01
.02
Std. Deviation
.024
.034
Absolute
.147
.278
Positive
.147
.278
Negative
-.125
-.189
Kolmogorov-Smirnov Z
.551
1.040
Asymp. Sig. (2-tailed)
.922
.230
N Normal Parametersa,,b
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
102
Lampiran 6
Hasil Output SPSS Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Average Trading Volume Activity Sebelum dan sesudah Right Issue
NEW FILE. NPAR TESTS/K-S(NORMAL)=TVA_Sebelum TVA_Sesudah ANALYSIS.
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test TVA_Sebelum
TVA_Sesudah
14
14
Mean
.01
.03
Std. Deviation
.014
.057
Absolute
.355
.372
Positive
.355
.372
Negative
-.215
-.319
Kolmogorov-Smirnov Z
1.329
1.392
Asymp. Sig. (2-tailed)
.059
.042
N Normal Parametersa,,b
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
103
/MISSING
Lampiran 7 T-Test Return Saham Paired Samples Statistics
Pair 1
Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
RI_Sebelum
.01
14
.024
.006
RI_Sesudah
.02
14
.034
.009
Paired Samples Correlations
Pair 1
RI_Sebelum & RI_Sesudah
N
Correlation
Sig.
14
.404
.152
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval
Mean Pair 1
RI_Sebelum - -.010
of the Difference
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
Lower
Upper
t
df
Sig. (2-tailed)
.033
.009
-.029
.009
-1.096
13
.293
RI_Sesudah
104
Lampiran 8
T-Test Abnormal Return Paired Samples Statistics
Pair 1
Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
AARSebelum
.01
14
.023
.006
AARSesudah
.02
14
.035
.009
N
Correlation
Sig.
14
.638
.014
Paired Samples Correlations
Pair 1
AARSebelum & AARSesudah
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference
Std. Mean Pair 1
AARSebelum
- -.012
Deviation
Std. Error Mean Lower
Upper
.027
.007
.004
-.027
AARSesudah
105
t
df
Sig. (2-tailed)
-1.645
13
.124
Lampiran 9
Wilcoxon Signed Ranks Test Trading Volume Activity NPAR TESTS /WILCOXON=TVA_Sebelum WITH TVA_Sesudah (PAIRED) /MISSING ANALYSIS.
NPar Tests Ranks N TVA_Sesudah TVA_Sebelum
Mean Rank
Sum of Ranks
Negative Ranks
8
a
6.25
50.00
Positive Ranks
6
b
9.17
55.00
Ties
0
Total
14
c
a. TVA_Sesudah < TVA_Sebelum b. TVA_Sesudah > TVA_Sebelum c. TVA_Sesudah = TVA_Sebelum
b
Test Statistics
TVA_Sesudah TVA_Sebelum Z
-.157
Asymp. Sig. (2-tailed) a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test
106
a
.875