Modul ke:
12
Penelitian Eksperiman Pengertian dan Model Penelitian eksperimen, format dan teknik analisis data quasi eksperimen
Fakultas
Ilmu Komunikasi Program Studi
S1 Brodcasting
Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom
Pengertian Penelitian Eksperimen • Penelitian eksperimen (Experimental Research) yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat (Tuckman, 1982 : 128-156) • Menurut Latipun (2002) Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengn melakukan manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati.
• Jadi,penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian
Unsur Penting dalam penelitian eksperimen 1. Variabel kontrol, • Variabel kontrol adalah inti dari metode eksperimen, karena variabel kontrol inilah yang akan menjadi standar dalam melihat apakah ada perubahan, maupun perbedaan yan terjadi akibat perbedaan perlakuan yang diberikan.
lanjutan • 2. Manipulasi, • Dalam penelitian ini, yang dimanipulasi adalah variabel independent dengan melibatkan kelompok-kelompok perlakuan yang kondisinya berbeda. 3. Pengamatan. • Setelah peneliti menerapkan perlakuan eksperimen, ia harus mengamati untuk menentukan apakah hipotesis perubahan telah terjadi (Observasi).
Karakteristik Penelitian Eksperimen 1. Menggunakan kelompok kontrol sebagai garis dasar untuk dibandingkan dengan kelompok yang dikenai perlakuan eksperimental. 2. Menggunakan sedikitnya dua kelompok 3. Harus mempertimbangkan kesahihan ke dalam (internal validity). 4. Harus mempertimbangkan kesahihan keluar (external validity).
Fungsi dan Tujuan • Tujuan • Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship), dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan.
Subyek Penelitian • Untuk penelitian eksperimen dibutuhkan keadaan populasi yang relatif homogen. Homogenitas populasi ini berguna bagi kemudahan dalam pengambilan sampel dan perlakuan yang hendak diberikan. • Subjek penelitian yang menjadi sampel seharusnya representatif populasinya.
Kerepresantatifan sampel dipengaruhi oleh • 1. Jumlah Sampel • Jumlah sampel ditentukan oleh desain ekperimennya • 2. Besar anggota sampel • Besar anggota sampel dalam eksperimen tidak ditentukan oleh besarnya populasi, tetapi ditentukan oleh kekkuatan pengaruh perlakuan dari studi-studi sebelumnya.
• 3. Teknik pengambilan sampel • Pengambilan sampel dalam penelitian eksperimen dapat dilakukan dua teknik, yaitu sebagai berikut :
Teknik Pengambilan sampel • • • • • •
A. Random - Simpel Random - Random Ordering - Random berdasarkan tabel -Seleksi Komputer B. Non Random
Bentuk Desain Penelitian • 1. Pre-experimental Design • Dikatakan pre-eksperimental design karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguhan. Dalam desain ini, masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variable dependen.
Pre eksperimental desaign terdiri dari • 1. One – Shot Case Study • Di dalam one shot case study terdapat satu kelompok yang diberi treatment lalu dievaluasi hasilnya. Treatment sebagai variabel independen dan hasil sebagai variabel independen. XO
X= treatment yang diberikan (variable independen) O = Observasi (variable dependen
• B. One-Group Pretest-Postest Design • Desain pretes-postes satu kelompok juga termasuk preeksperimen. Pada desain ini dilakukan pretes untuk mengetahui keadaan awal subjek sebelum diberi perlakuan sehingga peneliti dapat mengetahui kondisi subjek yang diteliti sebelum atau sesudah diberi perlakuan yang hasilnya dapat dibandingkan atau dilihat perubahannya (Sukardi, 2010:180181). 01 x 02
01= nilai pretest 02= nilai posttest
C. Intact – Group Comparison • Di dalam intact –group comparison satu kelompok ini dibagi menjadi 2. Setengah sebagai kelompok eksperimen yaitu kelompok yang diberi treatmen dan setengahnya sebagi kelompok kontrol atau kelompok tanpa treatment. Lalu pengukuran efektivitas treatment adalah hasil penilaian kelompok eksperimen dibandingkan dengan penilaian kelompok kontrol. Pengukuran efektivitas program bisa dianalisis dengan menggunakan alat analisa komparatif misalnya chisquare atau t test.
• 2. True Experimental Design • Dalam True experimental Design ada proses pemilihan sampel secara acak ( randomisasi) kelompok yang ditreatment (experiment group) maupun yang dijadikan sebagai kelompok kontrol (control group).
• Ada dua bentuk true experimental design, yaitu: • A. Posttest-only Control Design • Didalam Posttest-only Control terdapat dua kelompok yang dipilih secara random. Kelompok pertama yang diberi treatment sebagai kelompok eksperimen. Kelompok kedua tidak diberi treatment disebut kelompok kontrol.
• C. Pretest-posttes Control Group Design • pada pretest-posttest control group design, kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol diberi pretest. Setelah itu dilakukan posttes.
3. Factorial Design • Desain faktorial sebenarnya adalah modifikasi dari design true experimental yang mempertimbangkan kemungkinan adanya variabel intervening/moderator yang mempengaruhi perlakuan (variabel independen) terhadap hasil (variabel dependen).
• 4. Quasi experimental design ( nonequivalent control group design ) • Desain penelitian evaluasi jenis ini mirip dengan design true experimental yaitu sama–sama memiliki kelompok kontrol. Hanya saja sampel yang dipilih baik bagi kelompok eksperiment maupun kontrol tidak diambil secara random melainkan dipilih secara sengaja oleh peneliti sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang akan diperbandingkan.
• Bentuk Quasi-Exsperimental Design ada dua, yaitu: • 1. Time series design • Hanya ada satu kelompok dan tidak ada kelompok kontrol. Sebelum diberi treatment program, kelompok ini diberi beberapa kali pre-test. Pre-test yang dilakukan beberapa kali ini bertujuan untuk memperoleh kestabilan nilai. Setelah didapat nilai yang stabil, maka kelompok ini baru dapat diberikan suatu treatment atau program.
• 2. Non Equivalent Control Group Design • Non Equivalent Control Group Design mirip dengan Pretest-Posttest Control Group. Bedanya pada desain Non Equivalent Control Group, kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.
ANALISIS DATA • 1. Uji T-test • Dipilih analisis ini karena skor atau nilai dari kedua sampel diperoleh dari subjek yang berbeda.
• Keterangan: • X1 = Mean pada distribusi sampel 1 • x2 = Mean pada distribusi sampel 2 • = Nilai varian pada distribusi sampel 1 • = Nilai varian pada distribusi sampel • = Jumlah individu pada sampel 1 • = Jumlah individu pada sampel 2 • •
• Hasil perhitungan t-test selanjutnya disebut sebagai yang akan dibandingkan dengan pada taraf signifikan 5% atau 1%. Jika diperoleh thitung lebih besar dari ttabel maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh dan sebaliknya jika thitung lebih kecil dari ttabel tidak ada pengaruh.
UJI F • Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. • Penggunaan tingkat signifikansinya beragam, tergantung keinginan peneliti, yaitu 0,01 (1%) ; 0,05 (5%) dan 0,10 (10%).
• Hasil uji F dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom sig. Sebagai contoh, kita menggunakan taraf signifikansi 5% (0,05), jika nilai probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat. • • Namun, jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamasama antara variabel bebas terhadap variabel terikat.