Modul ke:
09
Analisis Framing Memahami analisis framing dalam Pemberitaan Media. Jenis analisis framing, framing dan ideologi.
Fakultas
Ilmu Komunikasi Program Studi
S1 Brodcasting
Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom
Analisis Framing Analisis framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, kelompok, atau apa saja) dibingkai oleh media. Pembingkaian tersebut tentu saja melalui proses konstruksi. Di sini realitas sosial dimaknai dan dikonstruksi dengan makna tertentu. Peristiwa dipahami dengan bentukan tertentu.
Teks Berita • Analisis framing termasuk dalam paradigma konstruksionis. • Konsep mengenai kosntruksionisme diperkenalkan oleh sosiolog interpretatif, Peter L Berge. • Tesis utama dari Berger adalah manusia dan masyarakat adalah produk yang dialektis, dinamis, dan plural secara terus menerus.
• Proses dialektis itu mempunyai 3 tahapan yaitu: ekternalisasi yaitu usaha pencurahan atau ekspresi diri manusia kedalam dunia, baik dalam kegiatan mental maupun fisik. Objektivasi hasil yang dicapai baik mental maupun fisik dari proses eksternalisasi yang dilakukan. Internalisasi proses ini lebih merupakan penyerapan kembali dunia obyektif kedalam kesadaran sedemikian rupa sehingga subyektif individu dipengaruhi dunia sosial.
Analisis Teks Berita • Kosentrasi analisis pada paradigma konstruktsonis adalah menemukan bagaimana peristiwa atau realitas dikonstruksi, dan dengan cara apa konstruksi itu dibentuk. Dalam studi komunikasi paradigma konstruksionis seringkali disebut paradigma produksi dan pertukaran makna. Ia sering dilawankan dengan paradigma positivis. • Karakteristik penelitian isi media yang berkategori konstruksionis terutama dilakukan dengan melakukan pembedaan dengan paradigma positivis.
KONSEP FRAMING • Framing adalah pendekatan untuk melihat bagaimana realitas itu dibentuk dan dikonstruksi oleh media. Proses pembentukan konstruksi realitas itu, hasil akhirnya adalah adanya bagian tertentu dari realitas yang lebih menonjol dan lebih mudah dikenal. Framing adalah sebuah cara bagaimana peristiwa disajikan oleh media. Penyajian itu dilakukan dengan menekankan bagian tertentu, menonjolkan aspek tertentu, dan membesarkan cara bercerita tertentu dari suatu realitas/peristiwa.
• Ada dua aspek dalam framing yang pertama memilih fakta/realitas. Proses memilih fakta ini didasarkan pada asumsi, wartawan tidak mungkin melihat berita tanpa perspektif. Dalam memilih fakta ini selalu ada dua kemungkinan apa yang dipilih (included) dan apa yang dibuang (excluded). • Bagian kedua adalah menuliskan fakta. • Proses ini berhubungan dengan bagaimana fakta yang dipilih itu disajikan kepada khalayak. Gagasan ini disampaikan dengan kata, kalimat, proporsi apa, dengan bantuan aksentuasi foto dan gambar apa, dan sebagainya.
Framing dan Ideologi
Teknik Analisa Framing • Robert N Entman • Menurut Entman, Framing dalam berita dilakukan dengan empat cara yaitu: Identifikasi masalah (problem identification), Identifikasi penyebab masalah (causal interpretation), Evaluasi moral (moral evaluation), Penanggulangan masalah (treatment recommendation),
• Abrar • Pada umumnya terdapat empat teknik memframing berita yang dipakai wartawan yaitu: – Ketidaksesuaian sikap dan perilaku (cognitif dissonance) – Empati (membentuk “pribadi khayal” – Daya tarik yang melahirkan ketidakberdayaan (Packing) – Menggabungkan kondisi, kebijakan, dan objek yang sedang aktual dengan fokus berita (Asosiasi)
• Gamson • 1. Level kultural • menganalisis dan mengidentifikasi kata, kunci, metafor, frase,popular wisdom, silogisme, dan perangkat-perangkat simbolik lain yang ada di dalamnya. Selain itu Konsep frame-resonance, yaitu tingkat keselarasan antara frame yang muncul dalam wacana tekstual dengan respon interpretatif khalayak.
• 2. Level Individual • Analisis framing terhadap schemata individu ini bisa dilakukan dengan polling atau wawancara komprehensif
EFEK FRAMING • Beberapa efek framing antara lain: a. Menonjokan aspek tertentu mengaburkan aspek lain. b. Menampilkan sisi tertentu melupakan sisi lain. c. Menampilkan aktor tertentu menyembunyikan aktor lainnya. d. Mobilisasi Massa e. Menggiring Khalayak Pada Ingatan Tertentu
MODEL Framing • Pan dan Gerald M. Kosicki • Dalam melakukan analisis framing terhadap berita, Pan dan Gerald M.Kosicki mengoperasionalisasikan empat dimensi struktural teks berita sebagai perangkat framing yaitu, sintaksis, skrip, tematik, dan retoris
• William A. Gamson dan Andre Modigliani • • • •
Menekannkan modelnya pada Package interaktif. Package interktif terdiri dari : 1. core frame 2. condensing symbol 1) framing services 1. metaphors 2. Exemplar 3. Cactchprases 4. Description 5. Visual images
2) Reasoning Device
• Murray Edelman • Edelman mensejajarkan framing sebagai kategorisasi pemakaian perspektif tertentu dengan pemakaian kata-kata yang tertentu pula yang menandakan bagaimana fakta atau realitas dipahami. • Elemen penting dalam melihat suatu peristiwa ialah bagaimana orang membuat kategorisasi atas suatu peristiwa. Dengan kategorisasi hendak ke mana sebuah peristiwa diarahkan dan dijelaskan.
• Robert N Entman • Konsep framing oleh Entman untuk menggambarkan proses seleksi dan penonjolan aspek tertentu dari realitas oleh media. • Entman melihat framing dalam dua dimensi besar, yaitu seleksi isu dan penekanan atau penonjolan aspek- aspek tertentu dari realitas atau isu.