METODE PENGEMBANGAN PENDEKATAN RATA- RATA SAMPEL UNTUK PROGRAM STOKASTIK DUA TAHAP Faridawaty Marpaung Abstrak Penelitian ini mengemukakan metode pengembangan pendekatan rata –rata sampel untuk program stokastik dua tahap. Metodologi ini menggunakan rata–rata program stokastik melalui sampel, dan pemecahan rata–rata masalah melalui sebuah algoritma optimal. Tujuan dari skema ini akan menghasilkan sebuah penyelesaian optimal untuk masalah yang sebenarnya dengan pendekatan sebuah eksponensial yang cepat sebagai ukuran sampel yang fix Kata kunci : Rata – rata sampel, program stokastik dua tahap
A. PENDAHULUAN 1.
Latar Belakang
Program stokastik adalah merupakan
selanjutnya,
program matematika, dimana beberapa
pengawasan operasi dapat berbentuk
data yang termuat pada tujuan atau
pilihan, pada biaya pasti, nilai tahap
kendala mengandung ketidakpastian yang
kedua atau peubah recourse. Tujuan
dicirikan oleh distribusi peluang pada
deterministik keputusan tahap pertama
parameter. Dalam persoalan program
sedemikian hingga jumlah biaya tahap
stokastik
pertama dan ekspektasi biaya recourse
adalah
membuat
sebuah
desain
atau
perbaikan
keputusan sekarang dan meminimumkan
minimum.
biaya
program stokastik dua tahap sebagai
rata-rata
harapan
sebagai
konsekuensi dari keputusan, paradigma ini dikenal sebagai Peubah
keputusan
Formulasi standar dari
berikut :
model recourse. problem
program
1.1
stokastik dua-tahap dipartisi menjadi dua himpunan.
Peubah
tahap
pertama
ditentukan sebelum melakukan realisasi
Kendala
parameter tak pasti. Kemudian, satu kejadian acak yang muncul sendiri, 84 Faridawaty Marpaung adalah Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
adalah keputusan antisipatif
Disini dianalisis laju konvergensi dari
tahap pertama yang diambil sebelum
Pendekatan Rata–rata Sampel (PRS)
peubah acak teramati dan
untuk
dengan
program
stokastik
dengan
recourse cacah.
1.2 merupakan
nilai
optimal
dan
2.
Perumusan Masalah
Untuk menentukan
1.1
pada
: q, T ,W , h menyatakan vektor dari
persamaan
parameter
dilakukan sehingga dilakukan pendekatan
problem
tahap
kedua.
Penelitian ini berkaitan dengan program
secara eksak
sulit
yang baik bagi
stokastik dua tahap dengan recourse fix, yaitu matriks W adalah tertentu (bukan acak)
dan
peubah
dipersyaratkan cacah, yaitu
recourse
3.
Y Z n2
Penelitian
Diperlihatkan dalam Schultz, R. (1995) sumber
ini
mengembangkan
dalam (1.2).
dua
Tujuan Penelitian
kesulitan
dalam
bertujuan metode
untuk
pendekatan
rata-rata sampel untuk program stokastik dua tahap.
menyelesaikan program stokastik dengan recourse cacah adalah :
4.
1. Evaluasi eksak dari ekspektasi
Program stokastik dua tahap berisi vektor deterministik.
biaya recourse. 2. Mengoptimalkan
Metodologi Penelitian
Ekspektasi
Pada
tahap
pertama
penyelesaian persoalan rencana awal deterministik akan dibuat. Pembentukan
biaya recourse Dalam pendekatan yang diajukan, fungsi ekspektasi biaya recourse dalam 1.1
rencana awal deterministik dilakukan sebelum kondisi acak dari persoalan ditentukan. Sebuah vector acak pada
diganti oleh pendekatan rata-rata sampel
penyelesaian
persoalan
yang
dan
digunakan
untuk
merencanakan
kompensasi
divergensi,
problem
optimisasi
terkait
diselesaikan dengan memakai algoritma
sesuai
spesifikasi
khusus untuk optimisasi tak konveks. 85 Faridawaty Marpaung adalah Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
parameter dari persoalan akan muncul pada tahap kedua. Selanjutnya juga dibahas metode Pendekatan Rata-rata Sampel (PRS) tahap
yang digunakan pada
pertama
bertujuan
untuk
mengestimasi ekspektasi fungsi nilai
EQ x,
Pada bagian akhir dibahas Algoritma Branch and Bound yang mengeksploitasi sifat struktural dengan mempartisi ruang pencarian sepanjang harga
oleh fungsi rata-rata
sampel N 1 n1 Q( x, n ) . N
B. TINJAUAN PUSTAKA
1.
Metode Pendekatan Rata – rata
Hal penting yang perlu diperhatikan
Sampel
adalah :
( PRS )
Suatu sampel 1 ,..., N dari N realisasi vektor acak
dibentuk dan akibatnya
ekspektasi fungsi nilai
EQx,
diestimasi oleh fungsi rata – rata sampel
N 1 n1 Q( x, n ) . aproksimasi rata – N
Apakah
vˆ N dan
terhadap mitranya
xˆ N
konvergen
v * dan
x*
apabila ukuran sampel N dinaikkan ii. Jika
ya,
konvergensi,
dapat
dianalisis
lagi
karena
itu
dan
diestimasikan ukuran sampel yang
rata sampel yang diperoleh N min gˆ N ( x) : c T x N 1 Q ( x, n ) xX n 1
i.
diperlukan (2.1)
memperoleh
optimal
sebenarnya. iii. Adalah pendekatan optimisasi yang
vˆ N
xˆ N
dan
menyatakan
masing – masing nilai
optimal
dan
penyelesaian optimal problem PRS (1.1) ; dan
v
*
menyatakan
serta
x
*
nilai
masing – masing optimal
dan
penyelesaian optimal problem awal 1.1 .
efisien untuk menyelesaikan problem PRS dengan ukuran sampel yang diinginkan. iv. Perhatikan bahwa untuk N yang diketahui penyelesaian
xˆ N adalah
layak dan merupakan calon untuk penyelesaian
optimal
terhadap 86
Faridawaty Marpaung adalah Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
problem
awal.
Apakah
dapat
statistik
untuk
memvalidasi
calon
diberikan informasi tentang kualitas
penyelesaian yang didasarkan pada gap
dari calon penyelesaian ini.
optimalitas
al.
(1998)
Pertanyaan – pertanyaan diatas telah
demikian pula syarat optimalitas
(
terjawab untuk program linier stokastik
Shapiro end Homen de Mello, 1998 )
dua – tahap, yaitu apabila peubah tahap
telah diajukan. Lebih lanjut lagi, teknik
pertama dan kedua dalam 1.1 dan 1.2
sampling ini telah diintegrasikan dengan
kontinu. Telah dibuktikan bahwa untuk
algoritma
program linier stokastik dengan sebaran
menyelesaikan program linier stokastik
diskrit, suatu penyelesaian optimal dari
dari berbagai ukuran dengan hasil yang
PRS memberikan penyelesaian optimal
cukup akurat Linderoth et al. (2002).
eksak dari problem awal dengan peluang
Konvergensi dari pendekatan PRS telah
mendekati
juga diperluas untuk program stokastik
satu
secara
eksponensial
apabila N bertambah oleh and
Homem-de-Mello,
(Shapiro
2001
).
Uji
dengan
Norkin
et
dekomposisi
himpunan
untuk
keputusan
tahap
pertama diskrit dan berhingga Kleywegt et al. (2001).
C.
PEMBAHASAN DAN HASIL
Pada
bagian
konvergensi
ini dari
dibicarakan
sifat
estimastor
PRS,
dan peubah integer murni di tahap kedua. Konsep
dari
terutama yang diterapkan pada program
mengidentifikasi
dua tahap dengan recourse integer .
dengan
Untuk memakai hasil klasik, seperti
ruang pencarian.
Hukum Bilangan Besar, perlu diandaikan bahwa sampel yang dibentuk bersebaran bebas
identik
(bbi).
Namun
perlu
diperhatikan bahwa sifat konvergensi dapat diturunkan terhadap kondisi lebih luas. Disini diajukan algoritma Branch and
Bound
untuk program stokastik
1.
algoritma
ini
calon
berturut-turut
adalah
penyelesaian mempartisipasi
Tahap Pertama Diskrit
Metode
konvergensi
Kleywegt
et
diterapkan dengan
al.
pada
himpunan
PRS
(2001 program
dalam
)
apabila stokastik
keputusan
tahap
pertama yang berhingga.
integer dua tahap dengan sebaran diskrit
Perhatikan program stokastik dua – tahap
peubah integer campuran ditahap pertama
1.1 dengan karateristik berikut : 87
Faridawaty Marpaung adalah Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
i. Himpunan keputusan tahap – pertama
berhingga
X
mungkin
sangat besar )
Qx,. terukur
ii. Fungsi recourse dan
(tapi
E | Q ( x, ( ))}
berhingga
untuk setiap x X Dimana v * dan vˆ N , masing – masing menyatakan nilai optimal dari problem awal dan problem PRS. Kemudian untuk ε 0, andaikan X
Xˆ N
dan
Kemudian,
dengan
tambahan
pengandaian
( yang selalu berlaku dalam
kasus dimana sebaran mempunyai berhingga ), konstanta ,
support
positif, dan untuk dan kecil dapat diestimasi sebagai
( , )
( * ) 2 ( ) 2 3 2 3 2
(3.2)
Dengan * : min xX | X g g ( x) v * dan 2
optimal, masing – masing dari problem
dan 2 adalah variansi maksimal dari
menyatakan himpunan penyelesaian
awal dan PRS. Khususnya untuk 0 *
selisih tertentu antara nilai fungsi objektif
himpunan ini menjadi himpunan X dan
problem PRS. Perhatikan bahwa, karena
Xˆ N dari penyelesaian optimal problem
himpunan X berhingga, * selalu lebih
terkait.
besar daripada
Dapat
diperlihatkan
bahwa,
dengan
asumsi (i) dan (ii) diatas, vˆ N merupakan estimator konsisten dari v * , yaitu
vˆ N
konvergen dengan peluang satu terhadap v jika N . Juga dengan memakai
, 0 , bahkan jika . Secara khusus,
Kleywegt, et al. (2001) bahwa
untuk
0 dan 0, terdapat
setiap
konstanta , 0
memberikan laju
eksponensial konvergensi dari peluang kejadian
xˆ
N
X*
adalah satu, untuk
setiap pilihan nilai optimal
xˆ N dari
problem PRS. Begitupun, untuk daerah layak X besar (
tapi
berhingga
)
selisih
*
cenderung kecil. Estimasi ruas kanan dari
sheingga
0,
untuk
pertidaksamaan (3.1)
*
teori Deviasi besar, diperlihatkan dalam
, dan akibatnya
(3.2)
1 P Xˆ N X | X }e N ( , )
(3.1)
mengakibatkan estimasi ukuran
sampel N N , , yang diperlukan untuk menyelesaika problem ‘awal’ (nilai 88
Faridawaty Marpaung adalah Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
ekspektasi ) dengan peluang 1 dan
0 dengan menyelesaikan
presisi
problem PRS untuk presisi 0, . N
2
dapat
Andaikan himpunan X terbatas ( tidak
v0
diketahui,
pandang
x X terdapat
untuk setiap
yang memenuhi
konservatif
diameter dari himpunan
dipakai
ukuran
dalam
sampel,
ia
memperlihatkan
ketergantungan
logarithma dari
N , , pada ukuran
himpunan dengan
X , maka
X v demikian dapat dibentuk
v
Xv D
n1
.
menciutkan himpunan layak
X dari problem tahap pertama.
himpunan
x' X v
x x' v . Jika D
Walaupun batasan di atas biasanya terlalu perhitungan
himpunan
bagian berhingga X v dari X sehingga
(3.3)
untuk
dipakai.
perlu berhingga ) dari R n1 . Untuk suatu
X log
3 2
x : max x1 ,..., x n1
bagiannya
Xv,
Dengan X
ke
sebagai
Hasil diatas tidak membuat asumsi
konsekuensi dari (6) diperoleh estimasi
berkenaan dengan peubah recourse. Jadi
berikut tentang ukuran sampel, yang
analisis di atas secara langsung terpakai
dikehendaki
pada program stokastik dua – tahap
problem tereduksi dengan
dengan recourse cacah asalkan himpunan
'
keputusan
layak
tahap
–
menyelesaikan akurasi
pertama
berhingga.
N
3 2 D n1 log log ( ) 2 v
Kemudian 2.
untuk
andaikan
bahwa
(3.4) fungsi
ekspektasi g x Lipschitz kontinu pada
Tahap Pertama Kontinu
Hasil konvergen tadi dapat disesuaikan
X modulus L . Maka suatu penyelesaian
yang berkaitan dengan kasus dimana
' - optimal dari problem tereduksi
beberapa atau semua peubah dapat
merupakan penyelesaian ' - optimal dari
mengambil nilai kontinu. Perhatikan
problem (1), dengan
bahwa dua norm sembarang pada ruang
v : 2 L
berdimensi
berhingga
R
n1
adalah
ekivalen untuk alasan teknis bentuk
' Lv . Buat dan
' Lv 2 .
89 Faridawaty Marpaung adalah Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
N
bersebaran
12 2 2 DL log (3.5) n1 log ( ) 2
diskrit
dengan
dukungan
berhingga. Diperlihatkan bahwa dalam
Estimasi (3.5) ini memperlihatkan bahwa
hal demikian problem awal dan PRS
ukuran sampel yang diperlukan untuk
dapat diformulasikan secara ekivalen
menyelesaikan
sebagai problem pada daerah layak
problem
(1)
dengan
peluang 1 dan akurasi 0 setelah
berhingga.
menyelesaikan problem PRS dengan
Dengan asumsi berikut :
akurasi
, tumbuh secara linier
dalam dimensi n , dari tahap pertama
A1 . Sebaran dari vektor data acak
problem.
mempunyai
Estimasi (3.5)
terpakai langsung pada
program stokastik dua – tahap dengan integer recourse asalkan ekspektasi nilai
g x
fungsi
Diperlihatkan
Lipschitz
dalam
kontinu.
Schultz
(1995)
bahwa dalam kasus program dua-tahap dengan integer recourse nilai fungsi ekspektasi
g x adalah
Lipschitz
kontinu pada suatu himpunan kompak jika vektor data acak mempunyai sebaran kontinu dan beberapa syarat
dukungan
berhingga
Ξ = {ξ1,. .. , ξK } dengan peluang masing –
p1 ,..., p K
masing
setiap
realisasi
k q k , Tk ,W , hk , k 1,..., K dari disebut skenario. Maka nilai ekspektasi sama dengan
K k 1
jadi problem awal
E[Q ( x, ( ))]
pk Q( x, k ) ,
1.1
dapat ditulis
berikut : K min g ( x) : cT x pk Q( x, k ) (3.6) xX k 1
lunak tambahan dipenuhi. Sebaliknya, jika
mempunyai sebaran diskrit
maka g x tidak kontinu.
disini
Q ( x, k ) : inf qkT y : Wy hk Tk x (3.7) yY
dengan X n1 , c n1 , Y n2 , 3.
Tahap
Pertama
Kontinu
dan
Sebaran Diskrit Program stokastik dua – tahap dengan
W n1 , dan untuk semua
k , q k n2 , Tk m2 xn1 dan hk m2
integer recourse apabila vektor data acak 90 Faridawaty Marpaung adalah Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
Dalam beberapa aplikasi jumlah total
sebagai sifat recourse relatif lengkap
skenario
Wets (1996 ) karena
K sangat besar , membuat
jumlah
recourse relatif lengkap selalu dapat
pk Q( x, k ) tidaklah mungkin. Ini
dicapai dengan menambahkan penalti
evaluasi
K k 1
tepat
memotivasi
dari
kebutuhan
pendekatan
berbaris sampling untuk menyelesaikan
peubah antifisial pada problem tahap
A5
kedua. Asumsi
dapat dipenuhi
dengan pemberian skala yang sesuai
(3.6).
A2 . Peubah tahap pertama kontinu, dan himpunan kendala
X
tidak kosong,
kompak dan polihedral.
A3 .
kompak,
X
apabila elemen matriks rasional. Pada asumsi
A3
setiap
EQ., merupakan nilai
diperoleh bahwa, untuk
fungsi optimal dari program integer
Peubah tahap kedua yang integer
murni ,yaitu Y Z n2 dalam 1.2
murni dan dikenal sebagai konstan Z Z n2
perbagian yaitu, untuk setiap
dan E fungsi Q., konstan pada
Perhatikan bahwa asumsi peubah tahap
himpunan Schultz et al. (1998 )
pertama kontinu merupakan hal yang wajar. Tahap pertama Integer campuran dapat diatasi dalam kerangka berikut tanpa kesulitan konseptual. Tambahan
A1 A3 juga diandaikan.
A4 .
dengan notasi "" dan "" terpakai per komponen. Maka akibatnya untuk
z Z n2 fungsi
setiap
Q x, k berhingga x X dan
C ( z, ) : x n1 : h z 1 Tx h z (3.8)
konstan
K k 1
pada
p k Q., k himpunan
k 1,..., K
C z : kK1 C z , k . Perhatikan bahwa
A5 .
Cz
Matriks kendala tahap – kedua
integer, yaitu
W Z m2 xn2
Asumsi
A4
Q x, k
dan
daerah
terbuka
polihedral
ataupun
tertutup
yang
tidak
sekarang,
andaikan Z : z Z m2 : C z X
berarti
bahwa
Q x, k
x X dan k 1,..., K . Yang pertama dari dua pertidaksamaan ini dikenal
Karena
X terbatas oleh asumsi
A2 ,
himpunan Z berhingga diperoleh bahwa himpunan
X
dapat disajikan sebagai
gabungan sejumlah berhingga himpunan 91
Faridawaty Marpaung adalah Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
polihedral
C z X ,
setiap himpunan
z Z . Pada
C z X
ekspektasi
nilai fungsi g x adalah linier dan nilai optimal dicapai pada suatu titik ekstrim (verteks ) dari C z X . Defenisikan V : vert(C ( z ) X )
untuk
semua x X .
Perlihatkan x : x m2 : x Tx , x X
dan andaikan D diameter x . Perhatikan D . Maka, untuk suatu
(3.9)
h k fix,
z j dapat menjadi bila paling banyak
dengan vert (S) menyatakan himpunan verteks polihedral S. Perhatikan bahwa X adalah polihedral oleh defenisi , jadi
keberhinggaan
himpunan
h kj T j x
karena x kompak, X juga kompak, jadi
zZ
dari
z j mengambil nilai
V
aktuality
Z
berhingga
.
Telah
diperlihatkan Schultz et al. (1998) bahwa
D 1 nilai. Jika sekarang, diperhatikan
semua
K
mengambil mungkin.
skenario,
zj
dapat
K D 1
nilai
yang
Akibatnya,
dapat
dibatasi
dari
Z
sebagai
kardinalitas
terhadap asumsi problem (3.6) memiliki
| Z | [ K ( D 1)]m2 . Sekarang perhatikan
penyelesaian optimal x * V . Dari hasil
untuk sembarang z Z , sistem
ini, maka (3.6)
dapat dinyatakan
sehingga program stokastik dua – tahap berikut
dengan
keputusan
tahap
–
cl C z x n1 : x 0, Tx h k z, Tx h k z 1, k
x n1 : x 0, Tx h z , Tx h z 1
pertama berhingga : K min g ( x) cT x pk Q( x, k ) xV k 1
(3.10)
h min k h k
dengan
dan
Diajukan dalam Schultz et al. (1998)
h max k h k , operasi maks dan min
untuk menyelesaikan
perbagian. Dengan mengandaikan bahwa
(3.10)
dengan
mengenumerasi himpunan berhingga V .
X x n1 : Ax b, x 0 dimana
Bagaimana mengestimasi V . Dari (3.8)
matriks
jelas bahwa himpunan
Z mencakup
m1 xn1 ,
terdapat
A
untuk
sembarang z Z ,
semua vektor integer z , sehingga untuk h k fix, komponen ke j dari
z , yaitu
clC z X x n1 : Ax b, x 0, Tx h z, Tx h z 1
92 Faridawaty Marpaung adalah Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
Sistem diatas terdefenisi paling banyak untuk
(3.13)
Vn : zZ N vert(C N ( z ) X )
n1 m1 2m2 , pertidaksamaan
linier ( termasuk non – negativitas ), jadi paling banyak memiliki
C N z : nN1 C z , n
Dengan
Z N : z Z m2 : C N z x
dan
n1 m1 2m2 m1 2 m2 (n1 m1 2m2 ) n1
Perhatikan bahwa himpunan V dan V N
Titik ekstrim. Jadi diperoleh batas atas
sama, himpunan ini masing – masing
dalam problem 3.10 dan 3.12 tidak
| V | [ K ( D 1)] ( n1 m1 2m2 )
(3.11)
m1 2 m2
Tidak secara langsung jelas apakah penyelesaian (3.12)
Jadi kardinalitas dari V , demikian pula yang
dan
himpunan bagian yang disampel dari .
m2
usaha
dinyatakan oleh himpunan
kardinalitas dari V , yaitu
dibutuhkan
dalam
mengevaluasi calon penyelesaian x V . Sebagian besar tergantung pada
K.
termasuk dalam
himpunan calon penyelesaian optimal
V . Untungnya, karena vektor yang disampel membentuk himpunan bagian , akibatnya
dari
Vn V . Jadi
PRS
sembarang penyelesaian untuk (3.12)
konsiderasi terhadap semua skenario
merupakan calon penyelesaian optimal
1 ,..., K
terhadap problem awal. Sekarang dapat
Dengan
Pandang
memakai dalam
pendekatan dapat
sampel
1
dihindari.
,..., N
dari
parameter tak pasti problem, dengan ukuran sampel
N jauh lebih kecil
daripada K . Maka problem PRS yang terkait dengan (3.10) adalah : 1 min gˆ N ( x ) cT x xVn N
N
Q ( x, n 1
n
)
secara
langsung
hasil
konvergensi eksponensial dari (4.10) terhadap
program
recourse
integer
pertama
kontinu.
pertidaksamaan (3.12)
diterapkan
stokastik
dengan
dan peubah Secara
tahap khusus
(3.1) menjadi
1 P Xˆ N X | V | e N ( , )
(3.14)
Dimana, seperti sebelumnya Xˆ N adalah Dengan V N sampel mitra dari himpunan
himpunan
V yaitu,
- optimal terhadap problem PRS, X
penyelesaian
secara 93
Faridawaty Marpaung adalah Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
-
ekspektasi terkait dari fungsi objektif
optimal terkadang problem awal, dan
kecil, yaitu andaikan batasan konstan
, dapat diestimasi
nilai mutlak dari perbedaan antara nilai –
adalah himpunan penyelesaian konstanta menggunakan (3.14)
3.2
Dengan memakai
nilai ekspektasi Q x, , yang diambil
V
terhadap sebaran diskrit dan kontinu dari
dan estimasi dari
dalam
(3.11) dapat ditentukan ukuran sampel
, untuk semua
untuk problem PRS yang menjamin suatu
jika
penyelesaian
-
x merupakan penyelesaian
- optimal terhadap
optimal dari problem nilai ekspektasi
1
terhadap salah satu sebaran ini, maka x
problem awal dengan peluang
merupakan
sebagai berikut . N
x X . Akibatnya
2 -
penyelesaian
optimal dari problem nilai ekspektasi
3 2 (m2 log[ K ( D 1)]) (m1 2m2 )(n1 m1 2m2 ) log ) ( )2
terhadap sebaran lainnya. Karena itu ,
(3.15)
jika fungsi nilai ekspektasi yang diambil
Walaupun estimasi ukuran sampel N ini
terhadap sebaran kontinu, adalah kontinu
terlalu konservatif untuk tujuan praktis, ia
Lipschitz pada X , maka estimasi (3.4)
memperlihatkan bahwa N berkembang
dapat diaplikasikan terhadap problema
secara linier terhadap
dengan
problem terhadap
dan
dimensi
secara
jumlah
logarithmically skenario
sebaran
terdiskritisari
yang
disesuaikan untuk konstanta yang terkait.
K.
Ini mengidentifikasikan bahwa dapat diperoleh penyelesaian cukup akurat terhadap
problem
yang
mencakup
sejumlah besar skenario dengan memakai
4.
Menyelesaikan Problem PRS
Secara prinsip teknik enumerasi Schultz et
al.
(1998) dapat
menyelesaikan
ukuran sampel sedikit.
problem
dipakai
untuk
PRS
(3.12).
Namun umumnya sangat sulit untuk Sekarang
perhatikan
situasi
dimana
sebaran ‘sebenarnya’ dari kontinu
mengkarakterisasi himpunan VN kecuali problem tahap – kedua memiliki struktur
sedangkan sejumlah berhingga skenario
sangat
diperoleh
kardinalitas V sangat besar, sehingga
dengan
diskritisari
fungsi
sebaran ini. Jika diskritisari demikian cukup baik, maka perbedaan antara nilai
sederhana,
tambahan
lagi
enumerasi tidak dimungkinkan secara komputasi. Alternatifnya, dapat dicoba 94
Faridawaty Marpaung adalah Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
untuk
menyelesaikan
deterministik
ekivalen dari (3.12) dengan memakai
kedua adalah deterministik, yaitu Tk T untuk semua k
algoritma branch and bound. Namun, teknik demikian tidak mencoba untuk
Perlihatkan
linier
dari
mengeksplotasi
peubah problem tahap pertama
x
struktur
yang
dapat
transformasi
teruraikan dari problem, dan metode ini
dengan memakai
akan gagal kecuali ukuran sampel kecil.
Peubah
Dekomposisi berbaris algoritma Branch
lunak
and Bound
yang dihentangkan dalam
stokastik.
Ahmed et al. (2000) untuk menyelesaikan
algoritma
problem
PRS dalam peubah lunak.
PRS.
mengkarakterisasi penyelesaian mengidentifikasi
Disamping himpunan
Vn ,
calon
algoritma
calon
ini
penyelesaian
dengan berturut – turut mempartisi ruang pencarian. Lebih lanjut lagi , algoritma memanfaatkan informasi batas bawah untuk
mengeliminasi
bagian
daerah
x dikenal sebagai peubah “
dalam Ide
literatur
prinsip
program dibelakang
adalah memandang problem
(3.16) dimana
ˆ ( ) : N 1 ( , j n) ( ) : inf xX cT x : Tx , N N n 1
N
( , ) : inf qT y : Wy h yY
dan X : X m2 : X Tx , x X
Karena algoritma tidak secara eksplisit menelusuri Vn , harus dipastikan bahwa penyelesaian akhir yang diperoleh tidak termasuk dalam himpunan ini untuk mencapai konvergensi.
“
ˆ ( ) min Gˆ N ( ) : ( ) N
pencarian sehingga mencegah enumerasi lengkap.
x : Tx .
oleh
T
X
memiliki dimensi lebih kecil dari
pada x . Lebih penting lagi, transformasi ini memberikan struktur tertentu terhadap fungsi diskontinu
N () . Khususnya,
dapat diperlihatkan Ahmed et al. (2000)
Berikut ini diuraikan algoritma sebagai
bahwa N : m2 mempunyai sifat
penambahan
berikut :
terhadap
A1 A5 , algoritma A6
Matriks
asumsi
mengandaikan
teknologi
T,
yang
mengaitkan problem tahap pertama dan 95 Faridawaty Marpaung adalah Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
i.
Ia
tak
naik
sepanjang
setiap
komponen X j , j 1,..., m2
dari
Jadi dipartisi ruang pencarian sepanjang nilai
pernyataan formal dari algoritma branch
X
ii. Untuk setiap z Z m2 , ia konstan pada
himpunan
C N z : X : h n z 1 X h n z , n 1,..., N
and bound . Notasi :
Daftar subproblem
Perhatikan bahwa himpunan C N z dikaitkan dengan himpunan C N z oleh transformasikan X Tx . Juga perhatikan baku C N z adalah hiper – empat persegi karena ia merupakan perkalian kartesian dari interval. Jadi, fungsi nilai ekspektasi N () konstan perbagian
tahap kedua
pada daerah empat persegi dalam ruang peubah lunak
X . Maka diskontinuitas
dari N () hanya dapat terletak di batas daerah – daerah ini dan, karena itu , semua ortogonal pada sumbu peubah lebih lanjut lagi, karena maka
X
X kompak,
juga kompak. Jadi daerah
demikian dalam himpunan layak problem berhingga. Algoritma
mengeksploitasi
sifat structural di atas dengan mempartisi ruang
demikian. Dibawah ini diberikan
menjadi
mengindikatorkan
subproblem
terpilih Partisi yang berkaitan dengan i Batas atas yang diperoleh di iterasi i Batas bawah pada subproblem i Penyelesaian
layak
untuk
nilai
subproblem Batas atas pada nilai optimal global Batas bawah pada nilai optimal global Calon optimum global
daerah berbentuk
, dimana komponen ke
Nomor iterasi; juga dipakai untuk
merupakan
dari suatu titik
Inisialisasi
mana fungsi nilai tahap kedua diskontinu. Perhatikan bahwa
Proses
hanya dapat diskontinu di suatu titik dimana sekurang – kurangnya satu dari komponen vector integral untuk beberapa
Algoritma
pada
problem
dengan
hiper-persegi
berbentuk sehingga
merupakan .
membentuk .
Tambahkan problem 96
Faridawaty Marpaung adalah Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
dengan untuk subproblem terbuka
kendala
mendaftarkan
. Buat
Langkah
i.2.a
:
Buat
dan penghitung iterasi Langkah i.2.b : Jika
Iterasi i:
, maka
dan
Langkah i.1 : Jika
, berhenti
dengan penyelesaian
, jika tidak, pilih
,
subproblem
yang didefinisikan
sehingga
dengan kendala dari subproblem saat ini.
Buat
Langkah
i.2.c
:
Hentikan daftar
subproblem, yaitu Jika
pergi ke langkah
pilih subproblem lain. Langkah i.3 : Partisi dan
Langkah i.2 : Problem batas bawah yang memenuhi Jika . penyelesaian layak
Tentukan dan hitung
dan
menjadi
. Buat
yaitu
persoalan kedua subproblem dari kendala
dan dari
kendala
ke
subproblem
terbuka.
pemilihan dan
Untuk
daftar tujuan
. Buat
kembali
ke
langkah
i.1
batas atas D. KESIMPULAN Dalam penelitian ini dikembangkan metode
pendekatan
rata-rata
sampel
digunakan sebuah vector acak pada persoalan
yang
sesuai
untuk
untuk program stokastik dua tahap.
merencanakan kompensasi divergensi,
Penyelesaian persoalan program stokastik
spesifikasi parameter.
dua tahap berisi vector deterministik . Pada tahap pertama, dibuat penyelesaian persoalan rencana awal deterministik. Pembentukan rencana awal deterministik dilakukan sebelum kondisi acak dari
Dua
kesulitan
dalam
menyelesaikan
program stokastik adalah : 1.
Evaluasi eksak dari ekspektasi biaya recourse .
persoalan ditentukan. Pada tahap kedua 97 Faridawaty Marpaung adalah Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
2.
Mengoptimalkan Ekspektasi biaya
pencarian.
recourse.
informasi
Algoritma Branch
and Bound
untuk
menyelesaikan problem PRS. Algoritma Branch and Bound juga mengkaraterisasi himpunan
calon
mengidentifikasi
penyelesaian calon
dan
penyelesaian
dengan berturut – turut mempartisi ruang
Algoritma batas
memanfaatkan bawah
untuk
mengeliminasi bagian daerah pencarian. Karena algoritma tidak secara eksplisit menelusuri himpunan calon penyelesaian dipastikan bahwa penyelesaian akhir yang diperoleh tidak termasuk dalam himpunan
ini
untuk
mencapai
konvergensi.
DAFTAR PUSTAKA Ahmed, S. (2000). Strategic Planning under Uncertainty:Stochastic Integer Programming Approaches. Ph.D. Thesis, University of Illinois at Urbana-Champaign. Ahmed, S., Tawarmalani, M., and Sahinidis, N.V. (2000). A finite branch and bound algorithm for two stage stochastic integer programs. Submitted for publication. E-print available in the Stochastic Programming EPrint Series:http://dochost.rz.huberlin.de/speps/. Kleywegt, A. J., Shapiro, A., and Homem-De-Mello,T. (2001). The sample average approximation method for stochastic discrete optimization. SIAM Journal of Optimization, 12:479–502. Linderoth, J., Shapiro, S., and Wright, S. (2002). The empirical behavior of sampling methods for stochastic programming. Optimization Technical Report 02-01, Computer
Sciences Department, University of Wisconsin-Madison. Norkin, V.I., Pflug, Ch., and Ruszczy´nski, A. (1998). A branch and bound method for stochastic global optimization. Mathematical Programming, 83:425–450. Norkin, V.I., Pflug, G.C., and Ruszczynski, A. (1998). A branch and bound method for stochastic global optimization. Mathematical Programming, 83:425–450. Norkin, V.I., Ermoliev, Y.M., and Ruszczynski,A. (1998). On optimal allocation of indivisibles under uncertainty. Operations Research, 46:381–395. Schultz, R. (1995). On structure and stability in stochastic programs with random technology matrixand complete integer recourse. Mathematical Programming, 70(1):73–89. Schultz, R., Stougie,L., and Vlerk,M.H. (1998).
Van der Solving 98
Faridawaty Marpaung adalah Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
stochastic programs with integer recourse by enumeration: A framework using Gr¨obner basis reductions. Mathematical Programming, 83:229–252 Shapiro, A., and Homem de Mello,T. (1998). A simulation-based approach to two stage stochastic programming with recourse. Mathematical Programming, 81(3, Ser. A):301–325. Shapiro,A., and Homem-de-Mello,T. (2001). On rate of convergence of Monte Carlo approximations of stochastic programs. SIAM Journal on Optimization,11:70–86. Wets,R.J-B. (1966). Programming under uncertainty: The solution set. SIAM Journal on Applied Mathematics, 14:1143 – 1151.
99 Faridawaty Marpaung adalah Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan