Q
'j
-0
" I~ I,
'ef'.
i'
'ii
~
:.~
o Q Q
iIr' ~
PT
ANK ~GA E HA ri
II
ii
"c;
II
.0
lI' I, I
ci
I
o ,0
o
o
,,0
II
~
.
Laporan P~laksanaan li
~ II
Good Corporate Governance II I',!
Q
o Q
"
I ii
.
,[I '
"'\c-
i'!
I
Q
ir
o
II
ii
\:J Q Q Q
i:
o
ii
o
II
o o
u c ~"
c
Q Q ,~
l ~ II
~ 'I
~
Tahun12015 , i i,
ii ii
I
C Q
" "o Q
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Q
PENGANTAR
"'i
Tata kelola perusahaan yang bai'k merupakan faktor yang sangat penting bagi Bank dalam menjalankan kegiatan usahanya. Untuk itu Bank Ganesha berkomitmen menerapkan Good corporate Gove:"nancediseluruh tingkatan dan jenjang organinasi.
~
Penerapan Good Corporate Go~ernance selain meningkatkan kinerja Bank, juga melindungi kepentingan stakeho/der dan menambah kepercayaan masyarakat, serta meningkatkan kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku pada industri perbankan. Atas pelaksanaan GCGtersebut Bank Ganesha berlandaskan pada prinsipprinsip Good Corporate GoveFnance (GCG) yaitu : Keterbukaan (Transpareno/), Akuntabilitas (Accountability), ~ertanggungjawaban (Responsibility), Independensi (Independeno/) dan Kewajaran (Fqirness).
~
C Q
o o
ii,
~
Laporan Pelaksanaan GCG meruplkan bentuk transparansi kondisi keuangan dan non keuangan kepada Stakeholders, sesuai dengan PBI No 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah rrifelalui PBI No 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006, serta SE BI No 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan GCG bagi Bank I Umum.: I
Q
Laporan Pelaksanaan GCGPT Bank Ganesha terdiri dari : 1. Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance 2. Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG
o
I
I
TRANSPARANSI PELAKSANAAN GOOD CORPORA TE GOVERNANCE ,I
"
"
Q
Q Q
Untuk melaksanakan tata kelola yang baik, Bank Ganesha telah melengkapi struktur tata kelola perusahaan yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi, serta unsUr pendukung pelaksanaan tugas yaitu Komite yang membantu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris , Komite yang membantu pelaksanaan tugas Direksi, dan satuan-satuan kerja yang terdiri dari Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja manajemen Risiko dan Satuan Kerja Audit Internal. I'
"II
II
o
" A. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) ~
o
Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS) merupakan organ tertinggi dalam struktur organisasi PT Bank Ganesha. Selama tahun 2015 te'lah diadakan RUPSsebagai berikut:
C
1. RUPSdengan Berita Acara No 16'itanggal 12 Maret 2015 Agenda Rapat Umum Pemegang Saham ini diadakan sehubungan dengan adanya kekosongan jabatan Presiden Direktur. Maka perlu diadakan pengangkatan Presiden Direktur, sehingga sejak ditutupnya RUPSberlaku susunan pengurus Bank yang baru.
o o
II
II
Q ~
Q
Q
o Q
;!
Bank Ganesha
I
2. RUPSdengan Berita Acara No 11 tanggal 11 Mei 2015 Rapat Umum Pemegang Saham menyetujui pengunduran diri Bapak Dennis Kusuma Halim selaku Direktur Bisnis. 3. RUPSTahunan dengan Berita Acara No 83 tanggal 20 Juni 2015 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan telah menyetujui hal-hal berikut ini: Persetjuan dan pengesahan Laporan Tahunan untuk Tahun Buku 2014. Penjelasan rapat bahwa mengingat perseroan masih mencatat akumulasi kerugian dalam tahun-tahun buku sebelumnya, maka sesuai dengan ketentuan pasal 22 ayat 3 anggaran dasar perseroan, keuntungan bersih perseroan dalam tahun buku 2014 akan dipergunakan seluruhnya untuk menutup kerugian tersebut, sehingga untuk tahun buku 2014 kepada para pemegang saham perseroan tidak dibagikan dividen. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi Komprehensif serta bagian lainnya dari laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, dan menetapkan besarnya honorarium serta persyaratan lainnya berkenaan dengan penunjukkannya. Memberikan persetujuan sepenuhnya atas Laporan Dewan Komisaris Perseroan dan memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk melakukan pembagian dan pembayaran atas gaji atau honorarium dan atau tunjangan lainnya tersebut kepada masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan. Memberikan persetujuan sepenuhnya atas Laporan Pelaksanaan Pokok-pokok Hasil Audit Intern Perseroan yang telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan tersebut. Memberikan persetujuan sepenuhnya atas Rencana Bisnis Bank yang telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan telah dikomunikasikan kepada para pemegang saham dalam rapat ini. 4. RUPSdengan Berita Acara No 13 tanggal 22 Oktober 2015 Rapat Umum Pemegang Saham ini memutuskan perubahan pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan yaitu peningkatan modal dasar yang semula Rp 425.000.000.000,- ( empat ratus dua puluh lima milyar rupiah ) menjadi Rp 1.400.000.000.000,- ( satu triliyun empat ratus milyar rupiah) dan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500,- ( lima ratus rupiah) per saham menjadi Rp 100,- ( seratus rupiah) per saham. 5. RUPSLBdengan Berita Acara No 21 tanggal 26 Nopember 2015 Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa telah memutuskan dan menyetujui hal-hal berikut ini : Perubahan status Perseroan dari Perseroan tertutup menjadi Perseroan Terbuka. Perubahan anggaran dasar Perseroan. Perubahan susunan pengurus perseroan Pengalihan Saham Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi untuk melakukan Penunjukan Penjamin Pelaksanan emisi Efek dalam rangka penawaran umum Saham Perdana. Perubahan susunan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi. Bank Ganesha
2/24 ~ ~
A
c
ii II II II
-Q Q
"0
"o
ii
I .
~.
B. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi. 1.
Jumlah Komposisi dan In~ependensi Dewan Komisaris dan Direksi
"Q
Sesuai dengan Berita Acara iNO 5 tanggal 3 November 2014 telah diadakan Rapat Umum Pemegang Saham Lyar Biasa dengan putusan perubahan anggota Direksi. Sehingga susunan penguruSII'Bankdan telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan adalah seba~ai berikut:
Q
-Ci
~Q Q C, Q •. 0.
: Abdul Salam : Sudarto : Wasito Pramono
Susunan Direksi Wakil Presiden Direktur Direktur Bisnis Direktur Kepatuhan
: Hendri Wirja Kusuma : Dennis Kusuma Halim : Sugiarto Surjadi
:
I i
.1
ii
I, :1
!II, ,/
o
"co
,P
:Q' Q Q
.0 "••.• Y
.Q ,.Q
o
o ,C
o C Q
o "Q -(I I~
Susunan Komisaris ii Presiden Komisaris I! Wakil Presiden Komisaris (Independen) Komisaris (Independen)
L
Pada tanggal 12 Maret 2015 telah diadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan Berita Acara No 16 yang memutuskan perubahan pengurus Bank. Adapun susunan Dewan KOrhisaris dan Direksi dan telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan i:adalahsebagai berikut:
Susunan Komisaris
II
Presiden Komisaris I : Abdul Salam Wakil Presiden Komisaris (Incjependen) : Sudarto Komisaris' (Independen) ,,' : Wasito Pramono Susunan Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Bisnis Direktur Kepatuhan
: : : :
Surjawaty Tatang Hendri Wirja Kusuma Dennis Kusuma Halim Sugiarto Surjadi
Dan sesuai dengan Berita Aebra No 11 tanggal 11 Mei 2015 telah diadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sehubungan adanya pengunduran diri Direktur Bisnis. Sehingga susunan pengurus Bank dan telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan adalah sebagai berikut: Susunan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris (Independen) Komisaris (Independen)
: Abdul Salam : Sudarto : Wasito Pramono
Susunan Direksi Presiden Direktur Direktur Bisnis Direktur Kepatuhan
: Surjawaty Tatang : Hendri Wirja Kusuma : Sugiarto Surjadi
Bank Ganesha
l!
Berdasarkan RUPSLBdengan Berita Acara No 21 tanggal 26 Nopember 2015, telah disetujui pengunduran diri Abdul Salam selaku Presiden Komisaris dan Hendri Wirja Kusuma selaku Wakil Presiden Direktur yang berlaku efektif terhitung sejak 1 Januari 2016. Sehingga susunan pengurus bank sebagai berikut: Susunan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris (Independen) Komisaris Komisaris (Independen)
: : : :
Susunan Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Kepatuhan Direktur Direktur Direktur
: Surjawaty Tatang : Billie Fuliangsahar *) : Sugiarto Surjadi : Setiawan Kumala *) : Dwi Sapto Febriantoko *) : Albert Suhandinata *)
Marcello Theodore Taufik *) Sudarto Fransiskus Chandra *) Wasito Pramono
Keterangan : *) Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi tersebut diatas efektif berlaku terhitung sejak yang bersangkutan lulus uji kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan.
Pada periode sampai dengan 31 Desember 2015 , jumlah anggota Dewan Komisaris yang efektif ada 3 (tiga) orang dan semua berdomisili di Indonesia. Dua dari Komisaris yang ada merupakan Komisaris Independen, hal ini sudah sesuai dengan ketentuan yang mengharuskan 50 % dari jumlah Komisaris adalah Komisaris Independen. Seluruh Komisaris Independen tidak ada yang rangkap jabatan sebagaimana yang menjadi persyaratan dalam ketentuan, dan atas pengangkatannya telah memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi sebelum diusulkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Komisaris tidak saling memiliki hubungan keluarga dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi. Anggota Direksi PT Bank Ganesha per 31 Desember 2015 telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. Semua anggota Direksi berdomisili di Indonesia dan dipimpin oleh seorang Presiden Direktur yang berasal dari pihak independen terhadap pemegang saham pengendali. Seluruh anggota Direksi Bank Ganesha tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau pejabat Eksekutif pada Bank, perusahaan dan atau lembaga lain sebagaimana yang dipersyaratkan pada ketentuan untuk menjadi Direksi Bank. Anggota Direksi Bank Ganesha juga tidak saling memiliki hubungan keluarga dengan sesama anggota Direksi dan/atau dengan anggota Dewan Komisaris. 2.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, memberi nasihat dan masukkan kepada Direksi serta memastikan Bank telah melaksanakan prinsip-prinsip GCG. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komisaris diatur dalam Tata Tertib Kerja Komisaris.
Bank Ganesha
4/24 ~
f- A
Adapun tugas pokok, wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris antara lain sebagai berikut: a. Melakukan pengawasan atas kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan Bank dan memastikan terselenggaranya prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. b. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank. c. Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank sebagaimana diatur dalam ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. d. Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris tidak meniadakan tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan kepengurusan Bank. e. Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan Internal Audit/SKAI Bank, Auditor Ekstern, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, dan atau hasil pengawasan otoritas pemerintah lainnya. f. Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan yang membahayakan kelangsungan usaha Bank. g. Dewan Komisaris wajib membentuk komite yang membantu tugas pengawasannya, dan memastikan bahwa komite yang dibentuk dapat menjalankan tugasnya secara efektif. h. Komisaris menyetujui dan mengevaluasi kebijakan manajemen risiko yang dilakukan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun atau dalam frekuensi yang lebih tinggi dalam hal terdapat perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha Bank secara signifikan. i. Komisaris memahami jenis-jenis risiko Bank dan memastikan bahwa Direksi Bank telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam mengendalikan risiko Bank. j. Komisaris mengesahkan dan mengkaji ulang secara berkala terhadap kebijakan Sistem Pengendalian Intern dan Strategi Bank secara menyeluruh. Dan memastikan bahwa Direksi telah memantau efektifitas pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern. k. Menyetujui Rencana Bisnis Bank yang telah disusun Direksi dan melakukan pengawasan atas pelaksanaan Rencana Bisnis serta melaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan mengenai hasil pengawasan tersebut. I. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya dengan menanda tangani Laporan Tahunan yang diajukan kepada RUPS.
Direksi Direksi dalam mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar, keputusan RUPSdan ketentuan hukum lainnya yang berlaku harus berdasarkan prinsip kehati-hatian. Adapun tugas dan tanggung jawab Direksi diatur dalam Tata Tertib Kerja Direksi antara lain sebagai berikut:
,-
Bank Ganesha
-
a.
Direksi dalam melaksanakan tugas kepengurusan Bank wajib menyusun Rencana Jangka Panjang yang berupa rencana strategis dan juga rencana kerja tahunan yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Dan rencana kerja tersebut mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris dan pemegang saham. b. Membuat struktur organisasi Bank, lengkap dengan perincian tugas dan tanggung jawab serta menetapkan Surat Keputusan pengangkatannya. c. Membentuk Komite dan Satuan Kerja yang membantu efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. d. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. e. Menyusun kebijakan dan strategi Manajemen Risiko dan bertanggung jawab atas pelaksanaannya. f. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan atau hasil pengawasan otoritas lain. g. Mengungkapkan kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai. h. Menyusun kebijakan dan prosedur yang berlaku untuk menjalankan usaha Bank sesuai dengan ketentuan. i. Menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. j. Bertanggung jawab terhadap struktur pengendalian intern yang efektif serta penerapan manajemen risiko yang baik. k. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham melalui RUPS.
3.
Rekomendasi Dewan Komisaris Dalam melakukan tugas pengawasan, Komisaris melakukan evaluasi dan memberikan saran kepada Direksi atas kinerja yang dilakukan dalam menjalankan operasional Bank meliputi kinerja keuangan, penerapan manajeman risiko, tindak lanjut atas hasil pemeriksaan audit internal, eksternal dan pemeriksa Otoritas Jasa Keuangan.
--
Beberapa rekomendasi, evaluasi dan persetujuan Dewan Komisaris disampaikan ke Direksi antara lain adalah sebagai berikut: a. Rekomendasi calon Komisaris dan Direksi. b. Rekomendasi Penunjukan Kantor Akuntan Publik. c. Evaluasi atas Implementasi Manajemen Risiko. d. Evaluasi Pelaksanaan Kepatuhan. e. Evaluasi atas Realisasi Rencana Bisnis Bank. f. Evaluasi atas tindak lanjut pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan.
yang
Selain rekomendasi yang telah diberikan, Komisaris juga menyetujui beberapa kebijakan, Laporan Tahunan, Rencana Bisnis Bank, persetujuan untuk penyediaan dana kepada pihak terkait, dan juga membuat Laporan Pengawasan Rencana Bisnis Bank yang disampaikan ke Otoritas Jasa keuangan.
Bank Ganesha
6/24 ~
~ A
C. Kelengkapan Dan Pelaksanaan Tugas Komite-komite Untuk membantu pelaksanaan tugas pengawasan , Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi dimana anggotanya diangkat berdasarkan keahlian dan independensi sesuai yang dipersyaratkan. 1. Komite Audit ( KA ) a. Struktur, keanggotaan, keahlian dan independensi anggota Komite Audit Sesuai dengan SK No 009/SKDIR/IV/15 tanggal 7 April 2015, susunan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
: Sudarto ( Wakil Presiden Komisaris Independen) : Lando Simatupang (Ahli di Bidang Manajemen Risiko/Perbankan) : Dedy Indrajatna ( Ahli di Bidang Keuangan)
Keanggotaan Komite Audit telah sesuai dengan ketentuan dan diketuai oleh Komisaris Independen. b. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit Komite Audit bertanggung jawab memberikan rekomendasi Komisaris di bidang audit, dengan tugas sebagai berikut:
kepada Dewan
1) Melakukan pemantauan dan mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan audit serta memantau tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. 2) Mereview: a) Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern b) Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku. c) Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akutansi yang berlaku. d) Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Satuan Kerja Audit Intern, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan. 3) Memberikan rekomendasi penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) sesuai ketentuan yang berlaku kepada Rapat Umum Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris. c. Frekuensi rapat Komite Audit Berdasarkan Mekanisme Kerja Komite Audit mengadakan rapat sekurangkurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan, adapun agenda rapat disusun oleh Ketua Komite Audit berdasarkan masukan dari anggota Komite Audit. Pada tahun 2015 telah diadakan rapat sebanyak 5 kali membahas dan mengevaluasi kinerja SKAI, Laporan Keuangan Bank. d. Program kerja dan realiasi Komite Audit Program kerja Komite Audit selama tahun 2015 adalah sebagai berikut: - Pembahasan Rencana Kerja SKAI - Review Laporan Hasil Pemeriksaan SKAI - Review Realisasi Rencana Bisnis/Budget - Rapat dengan Auditor (KAP), pembahasan audit plan, pelaksanaan audit dan temuan-temuan audit. Bank Ganesha
_
-
Evaluasi Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan tahun 2015. _ Pemantauan Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan atau Audit. Program kerja telah dilaksanakan dan hasil kerja tersebut dilaporkan dan direkomendasikan kepada Dewan Komisaris.
2. Komite Pemantau Risiko (KPR) a. Struktur, keanggotaan, keahlian dan independensi anggota Komite Pemantau Risiko Sesuai dengan SK No 008/SKDIR/IV/15 tanggal 7 April 2015, susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
: Wasito Pramono (Komisaris Independen) : Lando Simatupang (Ahli di bidang Manajemen Risiko/Perbankan) : Dedy Indrajatna (Ahli di bidang Keuangan)
Keanggotaan Komite Pemantau Risiko telah sesuai dengan ketentuan dan diketuai oleh Komisaris Independen. b. Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko Komite Pemantu Risiko bertanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris di bidang manajemen risiko, dengan tugas sebagai berikut: 1. Melakukan pemantauan kebijakan dan pelaksanaan Manajemen Risiko 2. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. c. Frekuensi rapat Komite Pemantau Risiko Berdasarkan Mekanisme Kerja Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan. Pada tahun 2015 Komite telah mengadakan rapat sebanyak 5 kali yang membahas Risk profil dan penerapan Manajemen Risiko. d. Program kerja dan realisasi Komite Pemantau Risiko Program kerja dan realisasi Komite Pemantau Risiko selama tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Mengevaluasi proses dan implementasi manajemen risiko. 2. Evaluasi RBBRdan tindak lanjut hasil pemeriksaan OJK 3. Melakukan evaluasi dan pembahasan Profil Risiko setiap triwulan. Hasil program kerja yang dilakukan Komite Pemantau Risiko dipakai sebagai rekomendasi untuk evaluasi Dewan Komisaris atas penerapan manajemen risiko bank. 3. Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN) a. Struktur, keanggotaan, keahlian Remunerasi dan Nominasi
Bank Ganesha
dan
independensi
anggota
Komite
Sesuai dengan SK No 014/SKDIRjVI/14 tanggal 3 Juni 2014, susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
: Sudarto (Wkl Presiden Komisaris Independen) : Abdul Salam (Presiden Komisaris) : Warniyani (Kepala Bagian SDM)
Sehubungan dengan adanya perubahan pejabat Bagian Sumber Daya Manusia maka sesuai dengan SK No 028/SKDIR/XI/15 tanggal 18 November 2015 susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi berubah menjadi sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
: Sudarto (Wkl Presiden Komisaris Independen) : Abdul Salam (Presiden Komisaris) : Natalia Halim (Kepala Bagian SDM)
b. Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pemantauan terhadap kebijakan Remunerasi dan Nominasi serta tugas-tugas utama lainnya sebagai berikut: 1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan Remunerasi. 2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. 4. Memastikan bahwa kebijakan remunerasi paling kurang sesuai dengan kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan, prestasi kerja individual, kewajaran dengan peer group, dan pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang bank. 5. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 6. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan / atau Direksi kepada dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 7. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk calon anggota Komite Independen. c. Frekuensi rapat Komite Remunerasi dan Nominasi Berdasarkan Mekanisme Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan. Pada tahun 2015 Komite Remunerasi dan Nominasi telah mengadakan rapat sebanyak 5 kali dimana dalam pertemuan tersebut membahas rencana kenaikan gaji, evaluasi kebijakan remunerasi & nominasi, usulan perubahan struktur organisasi, usulan perubahan pengurus bank. d. Program kerja dan realiasi Komite Remunerasi dan Nominasi Program kerja Komite Remunerasi dan Nominasi selama tahun 2015 adalah sebagai berikut: Bank Ganesha
9/24f
t
A
.". :L..
I
Q
o
"
1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan Remunerasi dan Nominasi. 2. Membuat Laporan Tahunan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi ke Komisaris untuk periode tahun 2015. 3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai pemberian tunjangan bagi Pejabat dan usulan rencana kenaikan gaji pegawai untuk disampaikan kepada Direksi. 5. Mengusulkan perubahan Struktur Organisasi kantor pusat.
CI' ~
C
o
o
"o
Program kerja yang disusun oleh Komite Remunerasi dan Nominasi 2015 sudah dilaksanakan .
pada tahun
~
.
FREKUENSI KEHADIRAN RAPAT KOMITE
-'
o ci C
NAMA
NO 1
Abdul Salam
2
Sudarto
Q (.)
3
Wasito Pramono
KA (Jml Rapat 5 kali)
-
l
KPR KRN li! (Jml Rapat 5 kali) (Jml Rapat 5 kali)li
-
5x
II
5x
5x
-
-
]1
-
li
5x
4
Lando Simatupang
5x
5x
CI
5
Dedy Indrajatna
5x
5x
-
6
Warniyani *)
-
-
4x
7
Natalia Halim *)
-
-
1x
~
Q
'-J o
KA : Komite Audit KPR : Komite Pemantau Risiko KRN: Komite Remunerasi & Nominasi
Q
*)
o Q
o C Q
o
"
(:;
Q
C
II ,I
Q
Q
li
Terdapat perubahan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi per 18 Nopember 2015
D. Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern dan Audit Ekstern 1. Kepatuhan Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, Bank Ganesha telah menerapkan Fungsi Kepatuhan Bank yang meliputi tindakan untuk: Bank Ganesha
li
li li jl
I
-
1) Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank; 2) Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank; 3) Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 4) Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang. Bank Ganesha seperti yang tertuang dalam SK No 023/SKDIR/X/15 tanggal 30 Oktober 2015 tentang Struktur Organisasi, telah memiliki Direktur Kepatuhan yang bertanggung jawab kepada Presiden Direktur, dimana Direktur Kepatuhan membawahi Bagian Kepatuhan & APU PPTdan Bagian Manajemen Risiko. Adapun tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan paling kurang mencakup: 1) Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank; 2) Mengusulkan Kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi; 3) Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank; 4) Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 5) Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank; 6) Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi Bank tidak menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 7) Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan. Bagian Kepatuhan dalam rangka melaksanakan Fungsi Kepatuhan melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1) Membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang organisasi; 2) Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan mengacu pada peraturan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum; 3) Menilai dan mengevaluasi efektifitas , kecukupan dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 4) Melakukan review dan/atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan pearaturan perundang-undangan yang berlaku; 5) Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 6) Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.
Bank Ganesha
11/24
t
~ A
-
Dalam menjalankan fungsi kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan penerapan prinsip kehati-hatian selama tahun 2015 telah dilakukan beberapa langkah sebagai berikut: 1) Dewan Komisaris melakukan pengawasan aktif dengan cara mengevaluasi pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank dan memberikan saran-saran dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank. 2) Direksi menumbuhkan dan mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank serta memastikan terlaksananya Fungsi Kepatuhan Bank. 3) Bank wajib memiliki Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan dan membentuk satuan kerja kepatuhan yang memenuhi persyaratan independensi. 4) Direktur yang membawahkan Fungsi kepatuhan menyampaikan laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tentang pelaksanaan tugasnya, meliputi Rencana Kerja Kepatuhan yang dimuat dalam Rencana Bisnis Bank, Laporan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan dan Laporan Khusus. 5) Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh bank. 6) Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7) Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang. Pelaksanaan Prinsip Kehati-hatian Bank Ganesha terhadap peraturan Bank Indonesia per posisi 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: 1) Rasio Kecukupan Modal (CAR) adalah 14,40 %, (dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional), masih diatas penyediaan modal minimum sesuai Peraturan Bank Indonesia. 2) Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan BMPK kepada pihak terkait maupun pihak tidak terkait baik perorangan maupun kelompok. 3) Rasio NPL gross sebesar 3,14 %, NPL nett sebesar 1,80 %. 4) Perkembangan Posisi Devisa Neto Bank Ganesha tidak ada pelanggaran selama Tahun 2015 5) Giro Wajib Minimum (GWM) per posisi Desember 2015 Tidak terdapat pelanggaran. Berkaitan dengan penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan terorisme (APU &PPT), Bank Ganesha telah melaksanakan hal-hal berikkut ini: 1) Secara berkelanjutan meningkatkan budaya kepatuhan terhadap penerapan APU & PPT. Program peningkatan budaya kepatuhan yang telah dilakukan adalah dengan melaksanakan pelatihan dan sosialisasi kepada seluruh karyawan. Khusus karyawan front office dan yang terlibat langsung dengan nasabah dilakukan program penyegaran. Pelaksanaan pelatihan dilakukan melalui in house training, kunjungan ke cabang , melalui media komunikasi internal ataupun mengikut sertakan pejabat/karyawan yang menangani APU PPT pada pelatihan yang diselenggarakan pihak eksternal seperti OJK, FKDKPatau PPATK. 2) Memenuhi kewajiban pelaporan kepada PPATKyaitu Laporan Transaksi Keuangan Tunai, Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan, Laporan Transfer Dana dari dan ke luar negeri, serta Laporan Sistem Informasi Pengguna Jasa. Bank Ganesha
12/24
r:-
~A
--
3) Melakukan pemantauan atas pengkinian data nasabah, dan pencapaian realisasi pengkinian data nasabah dilaporkan setiap tahun ke Otoritas Jasa Keuangan. 4) Sesuai dengan ketentuan Bank wajib memastikan, meneliti kemiripan dan kesamaan nama dengan nama yang tercantum dalam daftar teroris, Bank melakukan pengkinian data teroris pada sistem core banking sesuai dengan data teroris yang disampaikan dari otoritas. 5) Bank juga memberikan tanggapan atas surat-surat yang diterima dari KPK perihal permintaan keterangan dan pemblokiran rekening atas nama tersangka yang perkaranya sedang ditangani. 6) Mengembangkan sistem informasi yang mendukung pelaksanaan program APU PPT khususnya untuk pelaporan. 7) Melakukan penyesuaian pedoman APU PPT dengan ketentuanan yang berlaku dan menerbitkan petunjuk teknis pelaksanaan program APU PPT.
2. Audit Intern Dalam rangka pelaksanaan fungsi Audit Intern secara efektif, Bank Ganesha telah membentuk Divisi Audit Intern yang independen dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur, dan juga dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris.
--
Fungsi Audit Intern dalam organisasi Bank meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Membantu organisasi memenuhi tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan pendekatan yang sistematis, yaitu mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas dari proses Manajemen Risiko, pengendalian serta tata kelola yang baik. b. Diberikan kewenangan untuk mengakses setiap aktivitas yang ada dalam rangka pemeriksaan yang relevan dengan kinerja serta kegiatan audit. c. Melakukan penilaian yang independen, yang ditetapkan dalam organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi kegiatan perusahaan. d. Melakukan kajian terhadap tindak lanjut temuan audit. e. Turut serta dalam pelaksanaan investigasi terhadap kegiatan yang dicurigai, mengandung risiko kecurangan dan melaporkan hasilnya kepada Presiden Direktur dengan tembusan Dewan Komisaris dan Direktur Kepatuhan. f. Menyiapkan laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit untuk disampaikan kepada Otoritas Jasa keuangan
-
Pada tahun 2015 SKAI telah melaksanakan Audit Internal sebagai berikut: 1) Laporan Pokok-pokok Hasil Audit setiap semester 2) Audit APU PPT 3) Audit Manajemen dan Organisasi TI 4) Audit Jaringan Komunikasi (TI) 5) Audit Pengamanan Informasi (TI 6) Audit Operasional SKNBI 7) Audit SecuritySKNBI (TI) 8) Audit Admin Kredit Remedial 9) Audit RTGS( Operasional Sistem BI RTGS& Security TI ) 10) Audit Logistik dan Pengamanan 11) Audit Aktivitas Operasional TI 12) Audit Bussiness Continuity Plan/DRC 13) Audit Pengembangan dan Pengadaan 14) Audit Kantor cabang dan capem Bank Ganesha
13/24~
V A
Atas hasil pemeriksaan tersebut diatas telah dilaporkan kepada Presiden Direktur dengan tembusan kepada Dewan Komisaris dan Direktur Kepatuhan. 3. Audit Ekstern Dalam penyusunan Laporan keuangan Bank yang diaudit untuk tahun 2015, Bank Ganesha telah menunjuk Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di Bank Indonesia yaitu Osman Bing Satrio & Eny berdasarkan surat No 052/VIII/2015/GA/MLY tanggal 31 Agustus 2015. Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan tersebut telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan Berita Acara No 83 tanggal 20 Juni 2015 dengan memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris. E. Penerapan Manajemen Risiko Bank Ganesha menerapkan proses Manajemen Risiko secara konsisten pada setiap proses aktivitas bisnis maupun operasional perbankan sehari-hari, mengingat hal tersebut merupakan faktor penting untuk memastikan pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan, yaitu menjadi bank yang sehat dan bertumbuh secara berkesinambungan. Sejalan dengan penerapan Basel II khususnya Pilar 3 (market discip/ine), Bank Ganesha mengungkapkan jenis risiko dan potensi kerugian serta praktek manajemen risiko yang diterapkan. Dalam hal ini Bank Ganesha berpedoman dalam Peraturan Bank Indonesia no 14/14/PBI/2012 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank dan Surat Edaran Bank Indonesia no 14/35/DPNP. Pengungkapan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih transparan kepada publik maupun pelaku pasar untuk melakukan penilaian terhadap risiko Bank Ganesha dan upaya Bank Ganesha memitigasi risiko tersebut melalui penerapan manajemen risiko. 1. Organisasi Manajemen Risiko Organisasi manajemen risiko Bank melibatkan pengawasan dari Dewan Komisaris dan Direksi. Bank telah membentuk Komite Pemantau Risiko sebagai pengawas tertinggi di tingkat Komisaris. Di tingkat Direksi telah dibentuk Komite Manajemen Risiko yang merupakan bagian yang sangat penting dalam pengendalian risiko, kontrol unit yang memantau seluruh risiko yang terdapat pada kegiatan operasional bank. a. Komite Pemantau Risiko Komite ini membantu Dewan komisaris dalam memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja manajemen Risiko dan mengevaluasi kesesuaian kebijakan manajemen risiko dan pelaksanaannya. b. Komite Manajemen Risiko Proses manajemen risiko di Bank dievaluasi oleh Komite Manajemen Risiko yang bertanggungjawab atas penerapan kerangka manajemen risiko secara keseluruhan. Komite ini diketuai oleh Direktur yang membidangi Satuan Kerja Manajemen Risiko, beranggotakan mayoritas Direksi dan Pejabat eksekutif unit bisnis dan/atau unit support, Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko
Bank Ganesha
c. Satuan Kerja Manajemen Risiko Satuan Kerja Manajemen Risiko melakukan fungsi koordinasi dan sosialisasi seluruh proses manajemen risiko Bank untuk meminimalkan potensi maupun dampak dari berbagai jenis risiko yang dihadapi oleh Bank. Satuan Kerja Manajemen Risiko membangun proses yang komprehensif dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko serta menyampaikan laporan atas tingkat risiko serta membangun sistem pengendalian internal yang handal. 2. Kerangka Manajemen risiko Kerangka manajemen risiko Bank diimplementasikan melalui kebijakan-kebijakan, prosedur, limit-limit transaksi dan kewenangan, toleransi risiko serta perangkat manajemen risiko. Bank melakukan pengembangan manajemen risiko secara berkesinambungan sesuai dengan meningkatnya perkembangan dan kompleksitas bisnis, strategi dan sistem informasi manajemen. Penerapan manajemen risiko mencakup: • • • •
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko Pengendalian internal yang menyeluruh Bank melakukan kaji ulang atas kebijakan dan prosedur secara periodik terutama jika terdapat perubahan kondisi perekonomian, perubahan peraturan dan/atau pendekatan bisnis.
Bank terus melanjutkan untuk mengelola dan mengawasi secara aktif penerapan manajemen risiko dengan cara meningkatkan kebijakan manajemen risiko secara efektif, penyempurnaan prosedur dan pengembangan sistem. 3. Risk Appetite dan Risk Tolerance Bank mendefinisikan risk appetite sebagai jumlah dan tipe risiko yang dapat diterima oleh Bank dalam rangka mencapai tujuan stratejiknya melalui system manajemen risiko yang efektif. Risk appetite juga mendefinisikan batasan untuk aktivitas risk taking dan eksposur yang dapat diterima dalam kaitannya dengan tujuan stratejik Bank. Penetapan risk appetite dilakukan sejalan dengan strategi bisnis dan permodalan Bank yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk metode pengambilan keputusan bisnis sehari harLBank melakukan aktifitas bisnis dimana ekspektasi tingkat pengembalian dapat meng-cover risiko yang ada. Diversifikasi portofolio untuk meminimalisir risiko. Bank hanya akan menjalankan bisnis dimana bank mempunyai keahlian, pengetahuan dan kemampuan yang memadai di bidang tersebut. 4. Kebijakan Umum Manajemen Risiko Dalam rangka pengendalian risiko secara efektif, kebijakan dan prosedur harus didasarkan pada strategi manajemen risiko dan dilengkapi dengan toleransi risiko. Bank Ganesha
15/24~
~ A '-'
-------------'!!!"-------
c
------------r;---,'"
c o C
Kebijakan Manajemen Risiko merupakan petunjuk tertulis atas pelaksanaan manajemen risiko. Kebijakan Manajemen Risiko dibentuk untuk memastikan Bank dalam memelihara eksposur risiko konsisten dengan kebijakan dan prosedur internal serta peraturan eksternal; hukum dan regulasi.
'I
o o
"oo
Dalam menyusun kebijakan Manajemen Risiko, Direksi memberikan pengarahan yang jelas mengenai tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko bank.
5. Three Lines of Defense Kerangka kerja pengendalian internal Bank Ganesha menerapkan pendekatan pertahanan berlapis (three lines of defense) yang masing-masing bekerja secara independen.
o
o
a. Lini pertama, adalah peran dari pada pemilik risiko (unit bisnis) sebagai first line of defense dalam fungsinya mengelola aspek internal control di unit kerjanya, b. Lini kedua, Satuan Kerja Manajemen Risiko bersama Satuan Kerja Kepatuhan melakukan pendefinisian, pernyempurnaan dan pemeliharaan metodologi pengelolaan risiko, memastikan kecukupan mitigasi risiko, kebijakan dan prosedur, serta melakukan koordinasi/fasilitasi dari aktivitas pengelolaan risiko operasional secara menyeluruh. c. Lini ketiga, Auditor Internal akan memastikan secara independen bahwa semua risiko residual telah dikelola sesuai dengan toleransi risiko yang telah disetujui.
~'.
~
o
o
" <;J
U ti
6. Anti Fraud Management
C
Efektivitas pengendalian fraud pada dasarnya merupakan tanggung jawab pihak manajemen, sehingga diperlukan pemahaman yang tepat dan menyeluruh tentang fraud oleh manajemen agar dapat memberikan arahan dan menumbuhkan kesadaran (awareness) untuk pengendalian resiko fraudpada Bank.
o CI
c ~
Q
C
o
Bank mewajibkan seluruh karyawan untuk bertindak secara jujur, memiliki integritas serta profesionalisme yang tinggi untuk ikut berperan secara aktif melindungi, menjaga aset, dana nasabah, dan kepentingan stakeholders dengan mematuhi seluruh ketentuan internal dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Setiap karyawan diharapkan berperan aktif dalam mencegah terjadinya Fraud antara lain dengan menyampaikan pengaduan/ memberikan informasi adanya (indikasi) peristiwa Fraud (whistle blowing). .
Q
Q (;J
C
"o 'C :(.;
Bank Ganesha
16/24 ~
f.."
7. Manajemen Risiko Produk dan Aktivitas Baru Produk dan aktivitas baru di Bank dikaji secara komprehensif sejalan dengan prinsip kehati-hatian yang mempertimbangkan sisi keuntungan maupun risiko sebelum diluncurkan kepada nasabah. Kaji ulang atas risiko produk dan aktivitas baru meliputi analisa terhadap 8 jenis risiko yang mungkin dihadapi Bank dan nasabah dengan menyesuaikan pada tingkat toleransi risiko Bank dalam menyerap risiko. Pada proses kaji ulang, mempertimbangkan faktor sumber daya manusia (SDM), infrastruktur dan sistem informasi manajemen dalam manajemen risiko. Analisis risiko untuk produk dan aktivitas baru dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko bersama dengan unit kerja terkait lainnya. F. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait Besar (Large Exposure)
(Related Party) dan Penyediaan
Dana
Bank Ganesha telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur untuk penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, hal ini tertuang dalam Kebijakan Perkreditan Bank, Pedoman BMPKdan Kebijakan Batas Wewenang Kredit. Penerapan penyediaan dana oleh Bank kepada pihak terkait dan atau penyediaan dana besar telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimun Pemberian Kredit , memperhatikan prinsip kehati-hatian maupun perundang-undangan yang berlaku. Atas penerapan ini juga telah disampaikan laporan kepada Otoritas jasa keuangan secara berkala. Per tanggal 31 Desember 2015, debitur/group inti sebagai berikut: No.
penyediaan dana kepada pihak terkait
Debitur
Jumlah Nominal (Jutaan RUDiah)
7
5.937
a. Individu
25
452.307,04
b. GrouD
21
226.844.98
Penyediaan Dana
1.
Kepada Pihak Terkait
2.
Kepada Debitur Inti :
dan
G. Rencana Strategis Bank 1. Rencana Jangka Panjang . ., Bank Ganesha telah menetapkan strategi jangka panjang yang disusun Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Strategi jangka panjang Bank Ganesha mencakup beberapa bidang yang menjadi fokus dalam mencapai target Bank Ganesha dan menjadi acuan Bank Ganesha dalam menerapkan strategi di seluruh lini. Berikut adalah beberapa strategi jangka panjang Bank Ganesha: a. Terselenggaranya bisnis bank dengan berorientasi pasar melalui pelay?nan prima kepada nasabah untuk penyaluran kredit, runding dan jasa perbanka~ lainnya. b. Terselenggaranya bisnis bank yang produktif dan berkembang melaluI: Bank Ganesha
c.
d. e. f.
g.
1. Optimalisasi jaringan kantor untuk pelayanan kredit dan jasa perbankan lainnya. 2. Pelayanan nasabah captive market yang berorientasi pada consumer banking dan komersial. Terselenggaranya tata kelola bank yang tertib dengan mengacu pada prisip-prinsip Good Corporate Governance ( GCG ), melalui pengawasan dan pengendalian internal yang efektif. Terwujudnya kondisi keuangan bank yang sehat, berkembang dan berkesinambungan sesuai prinsip-prinsip pengelolaan bank yang sehat. Terwujudnya sumber daya manusia yang profesional dengan jumlah dan kompetensi yang memadai sebagai aspek human capital sesuai kebutuhan bank. Tersedianya organisasi dan perangkatnya yang memadai di Kantor Pusat dan Kantor cabang serta jaringan kantor lainnya dalam rangka memperlancar pelaksanaan proses kerja bank. Terselenggaranya manajemen sumber daya internal yang efektif dan efisien, termasuk optimalisasi pemanfaatan dan pengembangan sarana Teknologi Informasi.
2. Rencana Jangka Pendek dan Menengah ( Business Plan) Bank telah menyusun Rencana Bisnis Tahun 2016-2018 dan disampaikan ke Bank Indonesia sesuai dengan ketentuan. Seluruh karyawan dan Manajemen Bank Ganesha berkomitmen untuk bekerja keras dengan lebih baik lagi demi mencapai rencana dan program yang telah disepakati yang tertuang dalam Rencana Bisnis Bank Ganesha periode 2016 - 2018. Target Jangka Pendek Bank adalah: a. Target kecukupan modal. b. Target peningkatan fungsi intermediasi. c. Target peningkatan kompetensi dan kecukupan jumlah SDM. d. Target penurunan tingkat NPL dan AYDA Target Jangka Menengah Bank adalah : a. Target perbaikan pengembangan kredit berdasarkan kategori portfolio. b. Terselenggaranya tata kelola bank yang baik dengan mengacu pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), dengan berupaya meningkatkan prinsip kehatihatian serta mengambil langkah-langkah perbaikan yang efektif. H. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank Ganesha telah mentransparansikan kondisi keuangan dan non keuangan dengan menyusun, menyajikan dan menyampaikannya kepada Bank Indonesia dan stakeholder sesuai ketentuan yang berlaku, dan menyajikan laporan tersebut di dalam homepage (www.bankganesha.co.id) . 1. Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris dan Direksi Seluruh Direksi tidak mempunyai kepemilikan saham yang mencapai 5% (lima perseratus) atau lebih pada Bank dan perusahaan lain di dalam dan di luar negeri.
Bank Ganesha
" ~
10 "0
:0
o o
ci
'- ".'''i\. -.
"'"
1'1'.
3.
'"
"'~-.
Q
Q
a . Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Dewan Komisaris dan Direksi -.,~
"o o
~ , ,..
o
O. 0-
O
....
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
-0
ie~ y.
c o Q
-Ct
Remunerasi ( gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura) Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang: a. Dapat dimiliki b. Tidak dapat dimiliki I Total Keterangan:
Q_
-Q
~C "
l!~
-~""'"'--,-
..•.
.
Dewan Komisaris" "'-..•.... :'_
Dewan Direksi
Orang
Jutaan Rp
Orang
3
1.972
4 *)
6.627
-
-
-
2 3
216 108
3
1.972
4
6.951
-
I --
Di atas Rp 2 Milyar
2
-
Di atas Rp 1 Milyar s/d Rp 2 Milyar
2
-
._---
..
Di atas Rp 500 Juta s/d Rp 1 Milyar
-
2
Rp 500 Juta ke bawah
-
1 --
Bank Ganesha
"-
j'
Jumlah Komisaris
--
I
1
*) sejak 11 Mel 2015 Jumlah DIreksI ada 3 orang.
Jenis Remunerasi per orang dalam 1 tahun
II
Jutaan R91
Jumlah Direksi
~
ci
\.
""
b. Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
'0 CI
rr
Jumlah diterima dalam,l Tahun ..-
,
ci
I
.-~
2. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Dewan Komisaris dan Direksi ., .1 Semua anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak ada yal1!l.memiHki hubungan ir keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota 'Dewan. Kbm~.-riS;;'8i-re.k1i':'ainnya dan atau pemegang saham pengendali bank dan/atau termasuk Pemegangsaham .. Pengendali Bank '" --.. -"~ J-..,.,
~
i
-
~
Kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi Kebijakan remunerasi dan fasilitas yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi selama '-~ T ahun 2015 adalah sebagai berikut: ~
'-J
J
'\ i
_.~-,,-
/"
I"
CI
Q Q
o C
o c
5. Rasio gaji tertinggi dan terendah Per tanggal 31 Desember 2015, rasio gaji tertinggi dan terendah per bulan dalam skala perbandingan sebagai berikut:
Rasio
CI
No
o
1
Gaji Pegawai yang tertinggi dan terendah
29,75 : 1
~
2
Gaji Direksi yang tertinggi dan terendah
2,80
o
3
Gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah
CI
4
,0 C
C
o Q
iC
iQ tO-' ,0 I
I
4. Shares Option Sesuai Anggaran Dasar Bank seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif tidak memiliki shares option terhadap saham Bank Ganesha.
.,
Keteran an
6. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Dewan Komisaris melakukan rapat rutin sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali atau minimal 4 kali dalam 1 (satu) tahun serta dihadiri secara fisik oleh seluruh anggota Komisaris atau rapat dapat juga dilakukan melalui teknologi telekonferensi maksimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun. Pada tahun 2015 Komisaris mengadakan rapat sebanyak 4 kali dan rapat bersama Direksi sebanyak 12 kali. Hasil pembahasan rapat dituangkan dalam Notulen dan telah didokumentasi kan Dalam pembahasan rapat tidak terjadi perbedaan pendapat (dissenting opinion) . Kehadiran Rapat Dewan Komisaris. NAMA
NO
JABATAN
Abdul Salam
Presiden Komisaris
4 kali
2
Sudarto
Wakil Presiden Komisaris
4 kali
3
Wasito Pramono
Komisaris Independen
4 kali
(~ t)
NO
!O 1
Q__,
C
lC :Q
LO L(.J
KEHADIRAN
1
Kehadiran Rapat Komisaris bersama Direksi
,C
1,43: 1 353 : 1
,\.:1
liQ
: 1
NAMA
'JABATAN
KEHADIRAN
1
Abdul Salam
Presiden Komisaris
12 kali
2
Sudarto
Wakil Presiden Komisaris
12 kali
3
Wasito Pramono
Komisaris Independen
11 kali
4
Surjawaty Tatang
Presiden Direktur
10 kali
5
Hendri Wirjakusuma
Wakil Presiden Direktur
10 kali
6
Dennis Kusuma Halim
Direktur Bisnis
2 kali
7
Sugiarto Surjadi
Direktur Kepatuhan
12 kali
Bank Ganesha
20/24 ~~
ftf
7. Penyimpangan Internal ( Internal Fraud) Tidak ada internal fraudyang terjadi selama tahun 2015 8. Permasalahan Hukum Permasalahan
-
hukum
an
te 'adi selama tahun 2015 seba ai berikut: JUMLAH
PERMASALAHAN HUKUM
PERDATA
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum an teta Dalam proses penyelesaian
3
Total
3
PIDANA
9. Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Selama Tahun 2015, tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan Kepentingan. Untuk mendukung penerapan benturan kepentingan, Bank Ganesha telah menetapkan Pedoman Intern No MNJ/014-BEK perihal Pedoman Benturan Kepentingan, dan juga ditetapkannya Kode Etik Bank Ganesha yang menjabarkan prinsip dasar prilaku pribadi dan profesional seluruh jajaran yang ada di Bank Ganesha dalam bersikap dan berprilaku yang sesuai dengan standar etika perbankan.
10. Buy Back Sharesdan/atau Pada tahun 2015 tidak terdapat
buy back obligasi Bank Buy Back Shares dan/atau buy back obligasi bank.
11. Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial Politik Bank Ganesha tidak memberikan dana untuk kegiatan politik. Pemberian kegiatan sosial/pendidikan selama Tahun 2015 adalah sebagai berikut:
N
Total Dana (Rp)
Penerima Dana
Jenis Kegiatan
dana untuk
0
1
Sumbangan Olahraga
INKANAS DKI Jakarta
2
APPI
3
Sponsorship Seminar Internasiona I Sumbangan Pendidikan
4
Sponsorship
5
Sponsorship
6
Sponsorship
7
Partisipasi Iklan Kemitraan Sumbangan Keagamaan
8 9
10
Bank Ganesha
Sumbangan acara keaqamaan Soonsorshio Total
10.000.000 10.000.000 I
Sekolah Non Formal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Sinar Harapan
1.000.000 2.200.000
Fak. Seni Rupa & Desain Universitas Tarumaneqara IVY School Suraabaya
1.500.000
PT Permodalan Nasional Madani
5.500.000
300.000
Mesjid Wisma Taman Firdaus Hayam Wuruk Jakarta Mesjid Jami - Batu Ceper Jakarta
10.000.000
SMK Farmasi BPK Penabur Pintu Air
1.000.000 48.500.000
7.000.000
21/2f.,
~ A
Penilaian Pelaksanaan Good Corporate Governance Memenuhi ketentuan peraturan Bank lndonesia perihal pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, Bank Ganesha telah melakukan self assesment pelaksanaan GCG tahun 2015 dengan nilai komposit baik. LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Hasil Penilaian Sendiri (Self assessmenf) Pelaksanaan GCG Individual Konsolidasi
Peringkat
Definisi Peringkat
2 *)
Baik
-
-
*) Berdasarkan Risalah exit meeting tanggal 29 Maret 2016 atas pembahasan Pemeriksaan PT Bank Ganesha posisi 31 Januari 2016, penilaian GCG oleh OJK dinilai 3 ( cukup baik ), hal ini dikarenakan belum dilakukan setoran modal.
A. Governance Structure 1. Komposisi Dewan Komisaris telah sesuai dengan ketentuan dan dilengkapi dengan komite-komite yang membantu pelaksanaan tugasnya yaitu Komite Auditt Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi & Nominasi. 2. Komposisi Direksi telah sesuai dengan ketentuan serta dilengkapi komite-komite Direksi dan satuan kerja yang terdiri dari SKAIt Satuan Kerja Kepatuhant SKMR untuk membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. 3. Kriteria dan komposisi keanggotaan Komite telah sesuai dengan ketentuant antara lain Ketua komite merupakan Komisaris Independen. 4. Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur Benturan Kepentingant Penerapan Manajemen Risikot Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar. 5. Penugasan Audit Eksternal telah dilengkapi dengan Surat Kesepakatan Kerja dan penunjukan Akuntan Publik telah sesuai dengan persyaratan dan ketentuan. 6. Bank telah memiliki strukturt Kebijakan dan Prosedur yang mendukung Penerapan Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern. 7. Dalam Pelaksanaan Audit Internt Bank telah melaksanakannya berdasarkan Standart Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank ( SPFAIB) Namun terdapat kelemahan yaitu 1. Direksi telah menetapkan struktur organisasi termasuk wewenang dan tanggung jawab yang jelas pada setiap jenjang jabatan yang terkait dengan penerapan manajemen risikot adanya kekosongan jabatan yang mengakibatkan terjadinya rangkap jabatan antara lain tidak adanya Direktur Bisnis telah diajukan ke OJK dan akan efektif setelah adanya persetujuan Fit & Proper dari OJK. Dan untuk Sub Branch Manager Pasar Induk Kramatjati & Sub Branch Manager Kedoya telah diproses penggantinya. 2. Bank telah menyediakan laporan internal yang lengkapt akurat dan tepat waktu dan didukung oleh SIM yang memadai. Namun terdapat sistem informasi manajemen yang sedang dalam pengembangan yaitu SIM Risiko terintegrasit Pro HR System dan website Bank Ganesha. 3. Bank telah menyediakan sumber daya manusia pada SKAI untuk menyelesaikan tugasnyat namun kuantitas dan kualitas SDM perlu ditingkatkan. 4. Dalam melaksanakan rencana bisnis bank perlu didukung dengan tambahan modalt dimana Bank merencanakan penambahan modal dengan menerbitkan saham melalui penawaran umum ( IPO ) dan adanya pemegang saham baru yang akan dilaksanakan pada tahun 2016. Bank Ganesha
! 22/24
/\ ~'r f-;
B. Governance Process 1. Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal dengan kehadirannya secara rutin ke Bank untuk mendapatkan informasi dan laporan kegiatan usaha Bank yang disampaikan dari Direksi. 2. Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya antara lain menyusun, menetapkan dan mengkinikan kebijakan dan prosedur manajemen risiko, melaporkan kepada Dekom secara berkala melalui rapat Komdir dan mengembangkan budaya Manajemen Risiko. 3. Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan Perundang-undangan yang berlaku, dan telah dipertanggung jawabkan dalam RUPS. 4. Seluruh temuan audit, rekomendasi dan hasil tindak lanjut temuan telah dilaporkan ke Direksi dan Dewan Komisaris. 5. Bank secara berkala telah mengevaluasi dan mengkinikan kebijakan, sistem dan prosedur terkait penyediaan dana kepada pihak terkait dan dana besar. 6. Evaluasi Rencana Bisnis Bank dilakukan dalam rapat Komisaris Direksi dan unit terkait setiap bulan. Dan evaluasi budget yang disusun cabang/capem disampaikan ke kantor cabang/capem sebagai penilaian kinerja . Namun terdapat kelemahan yaitu : 1. Direksi telah menindak lanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, Auditor eksternal dan hasil pengawasan OJK. Namun masih terdapat temuan yang belum selesai ditindaklanjuti sesuai dengan target date yang disepakati. 2. Pelaksanaan tugas SKMR belum didukung dengan sistem informasi manajemen risiko yang terintegrasi dan masih dilakukan secara manual. Saat ini sedang dalam tahap pengembangan. 3. Masih terdapat rencana kerja SKAI yang belum diselesaikan sesuai dengan target S/D Semester 2/15, yaitu terdapat 8 objek pemeriksaan yang statusnya masih on going dan 2 objek pemeriksaan yang dialihkan ke tahun berikutnya. 4. Dalam penyediaan dana besar bank perlu meningkatkan pelaksanaan monitoring dan pengawasan pasca pencairan kredit. C. Governance Outcome 1. Dalam rangka tugas pengawasan, Dewan Komisaris telah melakukan evaluasi pelaksanaan fungsi kepatuhan, evaluasi sistem pengendalian intern, penerapan manajemen risiko , alih daya dan kinerja bank yang disampaikan dalam rapat Komisaris-Direksi ataupun melalui surat. 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah diterima dan mendapat persetujuan RUPS. 3. Tidak terjadi pelampauan dan pelanggaran BMPK. 4. Akuntan Publik telah bertindak independen dalam melakukan audit dan telah dituangkan dalam hasil audit dan management letter. 5. Laporan Tahunan,Laporan GCGtelah disampaikan kepada pihak-pihak yang ditentukan dan transparansi laporan telah dilakukan tepat waktu serta dimuat dalam home page Bank Ganesha. 6. Bank berhasil menurunkan persentase NPL lebih baik dibandingkan budget revisi.
Bank Ganesha
23/24
";-...
.
~.
/
I
Q
o C
Namun terdapat kelemahan yaitu : 1. Bank secara terus menerus membangun budaya kerja patuh dalam setiap kegiatan usaha bank. Namun dalam proses kredit masih terdapat laporan keuangan debitur yang belum disampaikan secara berkala dan coverage jaminan kredit dibawah ketentuan internal serta belum seluruh debitur dilakukan kunjungan usaha secara rutin. 2. Penerapan manajemen risiko telah dilakukan secara effektif, khusus untuk risiko kredit perlu mendapatkan perhatian karena NPL dan AYDA masih cukup besar. Dan perlu adanya upaya upaya untuk menyelesaikan dan meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko kredit. 3. Rencana Bisnis Bank revisi tahun 2015 tidak bertumbuh dibandingkan dengan 2014, hal ini dikarenakan keterbatasan permodalan bank.
~.
Q
o
o CI
.Q C
o C Q Q
Jakarta, 12 April 2016
1b. PT Bank Ganesha Kantor Pusat ~
jrr
W sun:t.::
Tatang
Presiden Direktur
Sugiarto Sunadi Direktur Kepatuhan
o Q
,0
I
tJ.
I
I
~
I
c
,0
C Q
C '0 Q
~.O
o
"\0 rO '.:~
tO .Q
10 \ -
I
I
I I Bank Ganesha
24/24 ~
I I
I