RISET HARIAN HIGHLIGHT
BEI STATISTIC
Selasa, 03 Mei 2011
- UNTR bagi dividen Rp. 270 per saham. - Jaya Agra IPO Rp 480-670 per saham. - April 2011 deflasi 0,31% GRAFIK IHSG
TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE
MARKET PREVIEW
Aksi beli pelaku pasar kembali berlanjut pada perdagangan saham kemarin. Penguatan terutama dipicu oleh saham-saham big-caps dan sejumlah saham lapis dua yang mencatatkan kinerja kuartal pertama yang positif. Saham ASII, PGAS, BMRI, BBRI, saham sektor perkebunan dan sejumlah saham Grup Bakrie seperti ENRG dan ELTY menjadi motor penguatan indeks komposit. IHSG kemarin ditutup naik 29 poin ke level tertinggi baru di 3849,300. Data inflasi April yang dirilis BPS yakni negatif 0,31% (deflasi) turut mendorong sentimen beli pelaku pasar. Penguatan IHSG kemarin menandai penguatan selama empat hari berturutturut. Penguatan IHSG tersebut ditopang masuknya arus dana asing ke pasar keuangan Indonesia. Kemarin asing kembali mencatatkan nilai pembelian bersih sebesar Rp.763,57 miliar. Derasnya arus modal asing yang masuk juga terlihat dari posisi rupiah terhadap dolar AS yang cenderung menguat hingga Rp.8545/US dolar kemarin. Hari ini aksi beli diperkirakan masih akan berlanjut, meskipun rawan akan terjadinya aksi ambil untung. Saham-saham yang akan membagikan dividen dalam jumlah cukup besar bisa menjadi pilihan pelaku pasar. Hari ini aksi beli pelaku pasar akan coba mengangkat IHSG menyentuh level 3900. Level support IHSG di 3810. IHSG 3810-3900
GLOBAL MARKET
COMMODITIES
DUAL LISTED STOCK
EXCHANGE MARKET
* 28 April 2011 ** 29 April 2011
BERITA TERKINI
BPS : Deflasi April 0,31%. Badan Pusat Statistik (BPS) menegaskan pada periode bulan April 2011 ini mengalami deflasi sebesar 0,31 persen. Dengan demikian inflasi Januari-April mencapai 0,39 persen. Sementara inflasi inti sebesar 0,25 persen, dengan inflasi inti year on year sebesar 4,62 persen. Deflasi yang terjadi ini akibat sumbangan dari bahan makanan. Sektor ini menyumbang deflasi sebesar 0,48 persen. Sementara makanan jadi, makanan pokok dan sembako menyumbang inflasi sebesar 0,03 persen. (Okezone)
Menurun, NPI Hanya Surplus USD1,81 M. Neraca perdagangan Indonesia pada Maret mengalami surplus USD1,81 miliar. Namun demikian, ada tren penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mencatatkan surplus pada Februari mencapai USD2 miliar. Sedangkan Maret ini tercatat surplus hanya mencapai USD1,81 miliar. Namun demikian, BPS mencatatkan adanya surplus kumulatif sebesar USD6,53 persen. "Dari Januari sampai dengan Maret BPS mencatatkan adanya surplus kumulatif sebesar USD6,53 miliar," jelas Rusman. Adapun ekspor Indonesia pada Maret ini mencapai USD16,29 miliar atau sekira 27,53 persen dibandingkan dengan bulan yang sama di 2010. Sedangkan untuk impor Maret tercatat sebesar USD14,48 miliar atau terjadi peningkatan sebesar 31,96 persen dibandingkan bulan yang sama di tahun sebelumnya. (Okezone) Jaya Agra Tawarkan IPO Rp 480-670 per Saham. PT Jaya Agra Wattie berniat menawarkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada rentang Rp 480 - Rp 670 per saham. Dana yang dapat dihimpun perseroan dari publik mencapai maksimal Rp 757,1 miliar. Calon emiten perkebunan sawit, karet dan teh ini akan melepas 1,13 miliar lembar atau 30% dari total saham yang dicatatkan. Total dana yang didapat berkisar Rp 542,4 hingga Rp 757,1 miliar. Dana hasil penawaran saham perdana akan dilakukan sebagai pendanaan ekspansi kebun milik Jaya Agra Wattie. Totalnya dana untuk penanaman karet, kelapa sawit, dan pembangunan pabrik serta fasilitas lainnya di anak usaha mencapai 90%. Sisanya untuk biaya perolehan lahan baru, modal kerja perseroan, perluasan sewa kantor, belanja modal dan pembelian komputer dan kendaraan. (Detikcom)
UNTR Bagi Dividen Rp 1,6 Triliun. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2010 PT United Tractors Tbk (UNTR) menyetujui penggunaan laba bersih sebagai dividen tunai sebesar Rp 1,6 triliun atau Rp 430 per saham. Jumlah ini mengambil porsi 40% dari laba bersih UNTR tahun 2010 yang mencapai Rp 3,87 triliun. Dividen interim sebesar Rp 160 per saham sudah dibayarkan pada 12 November 2010. Sisanya, dividen final sebesar Rp 270 per saham akan dibayarkan pada 13 Juni 2011. (Kontan Online) Kuartal I, Laba TBIG Melesat Naik 156%. Laba bersih PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) naik sebesar 156,6 persen menjadi Rp118,1 miliar pada kuartal I-2011 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp46,04 miliar. Kenaikan laba bersih Perseroan ini salah satunya didukung dari Rp213,9 miliar dari Rp90,30 miliar. Selain itu, laba bersih per saham dasar Perseroan berhasil naik menjadi Rp22,06 dari Rp12,19. Per 31 Maret 2011, TBIG telah memiliki 5.085 penyewaan dan 3.370 site telekomunikasi. Site telekomunikasi milik Perseroan yang terdiri dari 2.254 menara telekomunikasi, 706 shelter-only dan 410 jaringan DAS. Dengan total penyewa menara sebanyak 3.969 tersebut menjadikan rasio kolokasi (tenancy ratios) menjadi 1,76. (Okezone) Beban Usaha Naik, Laba Bersih TLKM Tumbuh Tipis 1,5% Di Kuartal I. Selama tiga bulan pertama tahun ini, laba bersih PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik tipis 1,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Perseroan membukukan laba bersih (laba tahun berjalan) senilai Rp 2,828 triliun pada kuartal pertama tahun ini, dibanding tahun lalu senilai Rp 2,786 triliun. Kinerja laba naik tipis karena pendapatan pun tidak naik signifikan. Pada, tiga bulan pertama 2011, pendapatan usahanya tercatat senilai Rp 16,706 triliun, atau hanya naik 2,1% dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp 16,356 triliun. Kenaikan terbesar disumbang peningkatan pendapatan dari bisnis data, internet, dan jasa teknologi informatika sebesar Rp 688 miliar, atau 14,4%. Selain juga, kenaikan pendapatan dari bisnis seluler sebesar 0,9% atau sekitar Rp 64 miliar. (Kontan Onine) 2011, Capex UNTR USD520 Juta. PT United Tractors (UNTR) menganggarkan belanja modal (capital expediture/capex) sekira USD520 juta untuk tahun 2011 ini.Selama kuartal satu telah mengalokasikan USD30 juta dan Pama telah belanja sekira USD90 juta. Dana itu sendiri, lanjutnya berasal dari kas internal dan hasil right issue yang akan dilakukan perseroan. (Okezone)
SAHAM PILIHAN BMRI 7100-7700. Laba bersih BMRI kuartal pertama 2011 (1Q11) tumbuh 88% mencapai Rp.3,78 triliun. Pencapaian laba tersebut terutama ditopang oleh pendapatan bunga bersih (net interest income) yang tumbuh 27% mencapai Rp.5,13 triliun dan pendapatan operasional lainnya yang tumbuh 133% mencapai Rp.3,68 triliun. EPS BMRI 1Q11 menjadi Rp.162 naik dari 1Q10 sebesar Rp.95,54. Dengan merujuk pada pencapaian 1Q11, laba bersih BMRI tahun 2011 diperkirakan mencapai Rp.648/saham. Pada harga Rp.7350, saham BMRI ditransaksikan dengan PE 11,34x. Sedangkan PBV sebesar 2,98x. Berdasarkan rasio PBV, saham BMRI tergolong murah dibandingkan dengan saham BBCA dan BBRI yang saat ini ditransaksikan dengan PBV masing-masing 5,37x dan 4,36x. Berdasarkan PE rasio, harga saham BMRI juga relatif murah ketimbang saham BBRI dengan PE 13,51x dan saham BBCA dengan PE 22,6x. Harga saham BMRI kemarin naik Rp.200 di Rp.7350 merespon pertumbuhan laba 1Q11. Hold WINS 340-420. Harga saham WINS kemarin ditutup naik Rp.5 ke Rp.360 per saham. Kenaikan tipis ini merupakan respon pasar atas pertumbuhan kinerja kuartal pertamanya. Sepanjang 1Q11 laba bersih WINS tumbuh 225% mencapai Rp.59,39 miliar dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar Rp.18,27 miliar. Sementara pendapatan usaha naik 116,66% mencapai Rp.224 miliar dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar Rp.103,38 miliar. EPS WINS 1Q11 sebesar Rp.12,45. Pada harga Rp.360, saham WINS hanya ditransaksikan dengan PE 7,2x, jauh lebih murah ketimbang rata-rata harga saham sektor pelayaran di bursa yang saat ini ditransaksikan dengan PE 15x. Maintain Buy
SAHAM PILIHAN BUMI 3325-3600. Harga saham BUMI kemarin ditutup di Rp.3450, di level resisten kuatnya selama ini. Dalam beberapa sesi perdagangan terakhir pergerakan harga sahamnya sejak pertengahan April lalu cenderung sideways di kisaran Rp.3275 hingga Rp.3450. Saham BUMI sebulan terakhir telah menjadi incaran pelaku pasar menyusul perbaikan kinerja usahanya dan rencana Vallar Plc menambah kepemilikannya di perusahaan batubara tersebut dari saat ini 25% hingga mencapai 51%. Laba bersih BUMI 2010 lalu mencapai USD311,18 juta, tumbuh 63% dari 2009 sebesar USD190,45 juta. EPS BUMI 2010 menjadi USD0,015 atau setara dengan Rp.128,25 (kurs USD1=Rp.8550). Tahun ini laba bersihnya diperkirakan tumbuh hampir 62% mencapai USD503 juta atau EPS diperkirakan mencapai USD0,03 atau setara dengan Rp.256,5. BUMI merevisi perkiraan harga jual batubara 2011 menjadi USD80/ton dari perkiraan awal USD77/ton. Sedangkan target volume produksi batubara mencapai 67 juta ton dengan penjualan 66 juta ton, naik dari sekitar 61 juta ton tahun lalu. Hal ini akan meningkatkan perkiraan pendapatan tahun ini menjadi USD5,3 miliar dari perkiraan awal USD5,1 miliar. Perseroan akan melanjutkan program pengurangan utangnya tahun ini dengan target rasio utang terhadap EBITDA akhir tahun ini turun menjadi 1,5 kali dari 3 kali akhir 2010 lalu. Tahun buku 2010, perseroan diperkirakan akan membagikan dividen tunai sebesar 30% laba bersih. Saat ini pelaku pasar tengah menunggu laporan keuangan kuartal pertama yang akan keluarMei mendatang. Pada harga Rp.3450, saham perseroan ditransaksikan hanya dengan PE proyeksi 2011 sebesar 13,45 kali, relatif lebih murah ketimbang ADRO yang saat ini ditransaksikan dengan PE proyeksi 2011 sebesar 18x. Secara teknis, pergerakan harga sahamnya berpeluang menuju Rp.3800-Rp.4000. Investor disarankan mengakumulasi saham ini apabila tembus level Rp.3450. Atau masuk ketika terjadi technical correction pada kisaran harga Rp.3325-Rp.3300. Maintain Buy.
Perhatikan: PGAS 3975-4200 ENRG 151-185 LSIP 2375-2600 ASII 55500-58000 ELTY 141-160 BBRI 6450 - 6800
TECHNICAL VIEW
CORPORATE ACTION
JADWAL RUPS
PT. First Asia Capital Panin Bank Centre 3rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270 Telp : 021- 726 3969 (H) Fax : 021 - 571 0895 E-mail :
[email protected] BRANCH OFFICE Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Telp : 021 - 319 31811 Fax : 021 - 319 31838 Makasar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makasar 90157 Telp : 0411 - 313 122 Fax : 0411 - 311 118 Pontianak : Jl. Jend Urip No. 7 Pontianak 78111 Telp : 0561 - 767 839 Fax : 0561 - 761 056 Jakarta Taman Palem : Ruko Mall Taman Palem No.32 Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Jakarta 11730 Telp. 021-543-76266 Fax. 021-543-72102
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.