PERBANDINGAN EFISIENSI ANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN MENGGUNAKAN RELATIVE STRENGTH INDEX DAN STOCHASTIC OSCILLATOR UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR MODAL ( STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERMASUK DALAM LQ45 ).
Nama NPM Jurusan Pembimbing
: Retno Yuliyanti : 15210782 : Manajemen : Dr. Ambo Sakka Hadmar, SE., MSi
Pendahuluan I.
Latar Belakang Masalah Perkembangan properti dan real estate Indonesia pada tahun ini lebih baik dari pada negara-negara di Asia Pasifik lainnya, investasi di saham property dan real estate ini cukup menjanjikan. Dalam melakukan suatu investasi harus ada analisis yang digunakan untuk memperhitungkan untung rugi dari investasi tersebut agar resiko dapat diminimalkan. Bagi investor atau trader pemula yang ingin berinvestasi tentunya banyak hal-hal yang harus dipertimbangkan seperti analisis apa yang digunakan, indikator seperti apa yang cocok dan mudah dimengerti, kapan harus melakukan beli dan jual saham. Berapa keuntungan atau kerugian yang diperoleh. oleh karena itu penelitian ini menjadi salah satu referensi dalam hal-hal tersebut diatas. Banyak software dan indikator yang dapat digunakan untuk para pemula yaitu analisis teknikal dan fundamental. Analisis fundamental dilihat dari sisi financial atau keungan, sedangkan analisis teknikal melihat dari pergerakan harga saham (chart). Bagi pemula yang belum sepenuhnya paham dalam fundamental, analisis teknikal dapat dijadikan alternatif untuk pengambilan keputusan investasi, untuk analisis teknikal dapat menggunakan software seperti metastock, ambiroker, chartnexus, metatrader, dll. Sedangkan indikator yang bisa digunakan seperti macd, rsi, stochastic oscillator, bolinger band, dll.
Rumusan dan Tujuan Rumusan Masalah • Apakah terdapat perbedaan return yang signifikan antara indikator Relative Strength Index dengan Stochastic Oscillator ? • Apakah indikator Relative Strength Index dengan Stochastic Oscillator tepat apabila
digunakan untuk menentukan waktu beli dan jual ? • Manakah yang efisien di gunakan antara indikator Relative Strength Index dan Stochastic Oscillator? Tujuan Masalah • Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan return yang signifikan antara indikator Relative Strength Index dengan Stochastic Oscillator. • Untuk mengetahui apakah indikator indikator Relative Strength Index dengan
Stochastic Oscillator tepat apabila digunakan untuk menentukan waktu beli dan jual. • Untuk mengetahui manakah yang efisien di gunakan antara indikator indikator Relative Strength Index dan Stochastic Oscillator
Metode Penelitian 1. Objek Penelitian saham perusahaan property dan real estate yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang termasuk dalam LQ45 pada Periode Januari - Juni 2014 yaitu PT. Alam Sutera Realty Tbk, PT. Bumi Serpong Damai Tbk, PT. Lippo Karawaci Tbk, PT. Sentul City Tbk. 2. Alat analisis yang digunakan Menggunakan perangkat lunak Chartnexus dengan indikator Relative Strength Index dan Stochastic Oscillator dan CTS Calculator.
3. Data penelitian Data yang digunakan pergerakan harga saham yaitu harga pembukaan (open price), harga penutupan (close price), harga tertinggi (high price), dan harga terendah (low price) yang diperoleh melalui situs www.yahoofinance.com.
Pembahasan 1.
Analisis teknikal modern Menurut Rachmad Hakim S dan Rahmad Surya S (2009:27) Analisis teknikal yaitu metode untuk memprediksi pergerakan harga mata uang berdasarkan grafik pergerakan harga yang sudah terjadi. Dalam perkembangannya analisis teknikal dapat disebut juga sebagai suatu ilmu yang digunakan untuk mengevaluasi dan memproyeksikan harga saham dengan mempelajari pergerakan harga saham dan volume perdagangan melalui grafik harga (price chart).
2.
Pengolahan data menggunakan analisis teknikal modern Bagi para investor maupun trader yang ingin melakukan analisis teknikal menggunakan software Chartnexus tidak perlu lagi memasukkan atau menginput data secara manual untuk mengetahui grafik saham yang terbentuk.
Dengan menggunakan software Chartnexus investor maupun trader dapat mendownload chartnexus secara gratis maupun berbayar bisa menggunakan salah satu situs internet, salah satunya adalah www.chartnexus.com, dalam pengoperasiannya investor maupun trader cukup mengkoneksikan software chartnexus dengan internet. Setelah terkoneksi, maka data-data dari pergerakan harga saham perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia terutama yang termasuk dalam LQ45 dari perusahan property dan real estate, secara otomatis akan ada di dalam software tersebut. CTS Calculator sebuah alat yang dapat membantu para investor atau trader dalam mengetahui keuntungan atau kerugian yang di dapat dalam keputusan transaksi jual dan beli saham. %K adalah garis yang tercepat, merupakan perbandingan dari harga close dikurang low periode tertentu dan harga high dikurang low periode tertentu. %D adalah garis yang lebih lambat, merupakan average dari %K sepanjang periode tertentu.
Rangkuman Hasil Penelitian 1. Hasil perhitungan relative strength Index menggunakan CTS calculator
2. Hasil perhitungan relative strength Index menggunakan CTS calculator
3. Perbandingan efisiensi RSI dengan SO
Kesimpulan 1.
Ada perbedaan return yang signifikan antara indikator Relative Strength Index dan Stochastic Oscillator. Return tertinggi yang dihasilkan untuk kedua indicator yaitu saham PT. Lippo Karawaci Tbk. Tetapi persentase return yang dihasilkan indikator Stochastic Oscillator lebih besar dibandingkan dengan indikator Relative Strength Index.
2.
Tepat, tetapi kedua indikator ini memiliki cara perhitungan masing-masing tentunya hasil dan pengaplikasiannya juga berbeda, tergantung dari kebutuhan investor tersebut indikator yang sesuai dengan karakteristik yang dibutuhkan investor. Tetapi dalam penelitian ini indicator yang tepat dan memiliki keuntungan tertinggi yaitu indikator Stochastic Oscillator.
3. Indikator yang efisien untuk saham property dan real estate adalah indikator Stochastic Oscillator.
Saran 1. Para trader maupun para investor harus mengikuti pelatihan-pelatihan sebelum mulai masuk kedalam dunia pasar modal. 2. Ada baiknya sebelum masuk kedalam dunia pasar modal para trader maupun investor memiliki ilmu yang cukup agar tidak terjadi kerugian yang bisa menyebabkan trader maupun investor bangkrut. 3. Untuk para trader atau investor sebaiknya menyelidiki terlebih dahulu alat-alat analisis yang sesuai dengan suatu saham jika akan berinvestasi pada saham yang diinginkan. 4. Untuk memperkecil tingkat kesalahan penggunaan analisis teknikal dalam pengambilan keputusan sebaiknya melakukan kombinasi dengan factor fundamental keuangan perusahaan penerbit saham dan memperhatikan makro ekonomi. 5. Untuk para investor atau trader harus memiliki ilmu dalam membaca pergerakan harga saham tersebut dan berbagai indikator, sinyal yang ada dan bentuk grafik yang tersedia agar dapat tepat dalam mengambil keputusan. 6. Pemilihan saham yang akan dijadikan untuk berinvestasi yang tepat agar tidak salah dalam memilih saham yang dapat memberikan keuntungan, bukan memberikan kerugian.