Wacana Terpaan Media Massa Dalam Acara Stasiun Dangdut JTV Analisis Wacana Tentang Terpaan Media Massa Dalam Acara Stasiun Dangdut JTV di Studio JTV Surabaya Disusun oleh :
AGUNG PURNOMO Dosen Ilmu Komunikasi UYP
Absrak Perkembangan dangdut koplo hingga kini memang tak lepas dari peran media sebagai media refrensi karya, maupun untuk mengekspresikan karya. Media massa cukup penting dalam perkembangan dangdut koplo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang direpresentasikan pelaku dan penikmat musik dangdut koplo pada saat pertunjukan diacara Stasiun Dangdut JTV. Sedangkan metode yang di gunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan analisis wacana kritis. Adapun kesimpulannya adalah Emosional dan perubahan perilaku media (JTV) dalam memproduksi ditentukan oleh ritme dangdut koplo, instruksi penyanyi dan emosional goyang penonton di studio.
Keywords : Analisis Wacana, Terpaan Media Massa, Media Referensi
musik wajib dan lebih dominan saat
1. Latar Belakang Genre dangdut koplo memang
dimainkan.
sangat mudah dibedakan denagan genre
Perkembangan
dangdut
koplo
dangdut yang lain, dimana ritme dangdut
hingga kini memang tak lepas dari peran
koplo lebih cepat dibanding dengan ritme
media sebagai media refrensi karya,
dangdut yang lain. Kehasan ritme yang
maupun
cepat inilah yang menjadi daya tarik
mengekspresikan karya. Media massa
dangdut koplo, dimana pendengar seolah
cukup
dibius
tabla/
dangdut koplo, hingga saat ini dangdut
ketipung. Genre dangdut koplo memang
koplo sangat gencar dalam pendekatan
sangat mudah untuk masuk dalam genre
dengan masyarakat, dengan cara menjual
musik apapun, seperti pop, rock, rege,
VCD atau DVD, ketenaran dangdut koplo
capursari, house music atau yang lainnya,
ikut terdongkrak ketika media massa
sedangkan tabla/ ketipung sebagai alat
gencar
dengan
ketukan
cepat
1
media
penting
berfungsi
dalam
memberitakan
untuk
perkembangan
fenomena
controversial tentang keberadaan dangdut
Begitu pula dengan pemirsa di
koplo.
studio JTV yang berdandan ala orang lain Tak heran jika apa yang sedang
yang menjadi rujukkannya. Namun juga
dipentaskan dalam program acara Stasiun
banyak
Dangdut
JTV
konstruksi
merupakan
media
massa,
yang
hasil
dari
sesuai
mulai
dari
pengalamannya,
penampilan artis, warna musik, pilihan
mengekpresikan
dengan
pengetahuan contohnya
dirinya dan seperti
dibawah ini:
lagu dan goyangan. Para artis penyanyi dangdut koplo biasanya sangat up todate dalah hal fashion, ini juga tak lepas dari peran media massa. Misalnya adalah pada gambar berikut ini:
Orang lain dan kelompok rujukan pada dasarnya menjadi hal yang wajib dalam dangdut koplo, begitu pula pada saat program acara Stasiun Dangdut JTV. Selain musik dan kostum, yang tak kalah pentingnya
adalah
goyangan.
Dalam
program acara Stasiun Dangdut JTV Ini merupakan bentuk dari gaya
terlihat banyak sekali goyangan yang
rambut Syahrini dengan model “Jambul
merujuk pada artis – artis dangdut yang
Katulistiwa”. Ini menunjukkan bahwa
lagi terkenal, seperti Trio Macan, Uut
perilaku ini mengarah pada orang lain
Permatasari, atau Inul Daratista. Begitu pula dengan nama – nama
yang menjadi panutan dirinya, dimana dalam tahapan ini merupakan bentuk
group
pengetahuan
untuk
kelompok rujukan, group Trio Macan Ular
bertindak seperti gaya orang lain yang
misalnya, jelas secara nama group dan
menjadi idolanya. Pada dasarnya orang
gaya goyangannya tidak jauh dari group
lain
Trio Macan yang telah popular.
menjadi
dan
pengalaman
rujukan
untuk
ekspresi
dirinya. Ini menjadikan bukti kuatnya media massa mempengaruhi penampilan panggung dangdut koplo.
2
dangdut
yang
dibuat
seperti
menundang kontroversi. Kekhasan goyang Inul yang energik membuat anggapan bahwa
“Goyang
Ngebornya”
lebih
mengarah pada goyang erotis, bahkan Roma Irama menyatakan bahwa goyang Inul mengandung unsur pornografi dan pornoaksi. Namun perlu diakui bahwa Goyang Ngebor ala Inul menjadi inspirasi
Vokal Kelompok group “Trio Macan Ular” Konsepsi
kelompok
bagi artis-artis dangdut koplo yang lain untuk
rujukan
menciptakan
karakter
sendiri,
dalam
misalnya seperti “Goyang Gergaji” ala
dangdut koplo, jadi tidak heran jika dalam
Dewi Persik, “Goyang Patah-patah” ala
program acara Stasiun Dangdut JTV
Uut Permata Sari, “Goyang Buldozer” ala
didapatkan banyak sekali group musik
Putsa Laili dan masih banyak lagi jensi
yang mirip dengan group musik tenar.
goyangan ala dangdut koplo.
memang
banyak
dipraktekkan
Dalam dangdut memang tidak ada pakem atau aturan yang jelas tentang 2. Rumusan Masalah
bagaimana cara bergoyang dangdut dengan
Dari
benar, sedangkan dangdut sendiri syarat
paparan
akan goyangan. Seolah dangdut menjadi
permasalahan
pintu terbuka bagi siapa saja yang akan
diatas,
mengekspresikan
sebagai berikut:
goyangan.
Disini
kebebasan
mengekspresikan
goyangan
kekhasan
tersendiri
rumusan
dan penikmat musik dangdut koplo
dengan
pada saat pertunjukan diacara Stasiun Dangdut JTV. 2. Bagaimana
ritme musik, jadi goyangan menjadi daya dan
mengambil
dipaparkan
dalam
menyelaraskan goyangan sesuai dengan
tarik
penulis
telah
belakang
1. Apa yang direpresentasikan pelaku
penikmat dan penyanyi dangdut koplo memiliki
yang
latar
pelaku
dan
penikmat
msuik dangdut koplo mengkonstruksi
selain
dan
kualitas suara penyanyi.
mengekspresikan
diri
saat
pertunjukan di acara Stasiun Dangdut
Inul Daratista merupakan salah satu
JTV.
sosok yang sukses dalam menyelaraskan antara bernyanyi sambil bergoyang, meski
3. Landasan Teori
goyangan Inul (Goyang Ngebor) banyak
3
Banyaknya persepsi yang muncul
3.1 Wacana Dalam Pesan Dangdut
terhadap
Koplo Wacana
berdasarkan
kamus
wacana
mengilhami
semakin
banyak
sudut
pandang
berbagai
Longman Dictionary of English Language
mengenai analisis wacana, yang pada
1988, 1. sebuah percakapan khusus yang
akhirnya analisis wacana semakin kaya
alamiah formal dan pengungkapannya
akan keragaman sudut pandang. Dalam
diatur pada ide ucapan dan tulisan; 2.
beberapa decade dasawarsa terakhir ini
pengungkapan
pendekatan
dalam
bentuk
sebuah
analisis
wacana
nasihat, risalah, dan sebagainya; sebuah
semakin
unit
atau
pendektan yang ditawarkan oleh Roger
tulisan. Sedangkan menurut Roger Fowler,
Fowler, Robert Hodge, Gunther Kress dan
wacana adalah komunikasi lisan atau
Tony
tulisan yang dilihat dari titik pandang
kosakata dan tata bahasa. Selanjutnya ada
kepercayaan, nilai, dan kategori yang
Theo Van Leeuwen yang memfokuskasn
masuk didalammnya; kepercayaan disini
pada Exclusion dan Inclusion. Ada juga
mewakili
sebuah
Sara Mills, yang melihat pada sisi posisi
dari
Subjek-Objek dan posisi pembaca. Teun A
yang
organisasi
dihubungkan
pandangan atau
ucapan
dunia;
representasi
pengalaman (Erianto, 2:2000). Memang
dalam
ranah
misalnya.
Dalam
yang
Trew,
yang
pesat,
menitikkan
seperi
pada
Van Dijk, pada analisis social, teks, kognisi social dan analisis social. Yang
mengartikan
terakhir ada Norman Fairclough, yang
wacana tiap-tiap disiplin ilmu pengetahuan memiliki
berkembang
terbukti
berbeda,
lapangan
mendekatkan pada teks, Intertektualitas,
ini
Discourse
sosiologi,
practice
dan
Sosiocultural
Practice.
wacana menunjuk pada hubungan antara konteks social dari pemakaian bahasa.
Dalam hal ini analisis wacana juga
Sementara dalam lapangan politik, analisis
dapat diartikan seperti yang diungkapkan
wacana
pemakaian
oleh Alex Sobur, yang menyatakan bahwa
bahasa, terutama politik bahasa. Karena
analisis wacana merupakan study tentang
bahasa
dari
struktur pesan dalam komunikasi. Lebih
penggambaran suatu obyek, dan lewat
tepatnya lagi analisis wacana adalah telaah
bahasa idiologi terserap didalamnya, maka
mengenai aneka fingsi (prakmatik) bahasa.
aspek inilah yang dipelajari dalam analisis
(Sobur, 48:2001).
adalah
adalah
pragmatik
aspek
sentral
wacana. (Erianto, 2003:3).
Dalam bukunya Analisis Wacana, Erianto paling tidak memberikan garis
4
tengah yang mendasari diantara berbagai
menulis mempunyai maksud tertentu, baik
pandangan wacana dalam berbagai ilmu
besar maupun kecil. (Erianto, 8:2000).
pengetahuan.
Selanjutnya
Pandangan
itu
dapat
pada
posisi
konteks
didasarkan pada kaum positifisme empiris,
komunikasi. Selanjutnya analisis wacana
yang melihat bahasa sebagai jembatan
kritis mengoreksi pada titik histories.
antara
diluar
Salah satu aspek penting untuk bisa
dirinya. Kedua adalah didasarkan pada
mengerti teks dalah dengan menempatkan
pandangan
wacana itu dalam konteks histories tertentu
manusia
dengan
objek
konstruktivisme,
yang
memandang bahasa tidak lagi hanya dilihat
(Erianto,
sebagai alat untuk memahami reslitas
pentingnya adalah factor keuasaan dan
objektif belaka yang dipisahkan dari
idiologi. Analisis wacana kritis juga
subjek
mempertimbangkan
penyampai
pesan.
Sedangkan
11:2000).
Yang
tak
elemen
kalah
kekuasaan
pandangan yang ketiga adalah pandangan
(power) dalam analisisnya. Di sini, setiap
kritis, pandangan ini ingin mengoreksi
wacana yang muncul, dalam bentuk teks,
pandangan konstruktivisme yang kurang
percakapan, atau apa pun, tidak dipandang
sensitive
sebagai sesuatu yang alamiah, wajar dan
pada
proses
produksi
dan
reproduksi makna yang terjadi secara
netral
tetapi
merupakan
bentuk
histories maupun institusional.
pertarungan kekuasaan (Erianto, 11:2000)
Karena beberapa sudut pandang 3.1 Dimensi Komunikasi
yang ditawarkan oleh para pakar analisis
Setidaknya dalam ilmu komunikasi
wacana diatas yang memiliki banyak kecenderungan social,
terhadap
misalnya
memiliki
kasus-kasus
tentang
wacana.
Misalnya
pada
pada nonverbal. Dimensi isi menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang
produksi
dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan
karakteristik
menunjukkan
analisis wacana kritis. Wacana dipandang
mempengaruhi,
mendebat,
mambujuk,
menyangga,
bereaksi,dan
sebagainya.
Seseorang
berbicara
bagaimana
cara
mengatakannya yang juga mengisyaratkan
sebagai sesuatu yang bertujuan, apakah untuk
dimensi
pada verbal, sedangkan dimensi hubungan
jika terdapat kepentingan politik dalam proses
dan
Mulyana memetakan bahwa dimensi isi
dan masih banyak lagi, maka tidak heran
atau
isi
hubungan, dimana dalam hal ini Deddy
histories,
kekuasaan, idiologi, interpelasi, hegemoni
memproduksi
dimensi
bagaimana
hubungan
parapeserta
komunikasi itu, dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan. (Mulyana, 99:2005)
atau
5
Dalama program acara Stasiun
Bahkan
ambilan
(shot),
sudut
Dangdut JTV kedua dimensi komunikasi
pengambilan (angle) dan gerakan (motion)
dapat dilihat pada factor verbal dan
kamera
nonverbalnya, yaitu bagaimana penyanyi
menimbulkan pengaruh yang berbeda
sebagai komunikator berinteraksi dengan
pada khalayak pemirsa. Misalnya, close
audiencenya. Interaksi disini tidak hanya
up mengesankan keintiman dan untuk
melalui lagu yang dibawakan, tetpi juga
menangkap kesan emosional tokoh yang
ucapan-ucapan penyanyi saat sebelum,
ditayangkan; medium shot, menunjukkan
sesudah atau saat menyanyikan lagu
hubungan
sekalipun, atau goyangan penyayi yang
netral dan tidak berpihak; long shot,
mendapatkan respon dari audiencenya.
berarti konteks, lingkup dan jarak, juga
Biasanya untuk memunculkan respon pada
mendepersonalisasikan dan mengurangi
audiencenya
membuat
keterlibatan emosional para pemirsa; full
improfisasi pada saat menyanyikan lagu,
shot berarti hubungan social; pan down
dalam hal ini memang sudah tidak asing
(kamera diarahkan kebawah) meremehkan
lagi bagi penyanyi saat tampil membuat
atau mengesankan pihak yang disorot
improfisasi dan menyapa audiencenya.
lebih rendah dalm status; pan up (kamera
Dari sinilah kita dapat melihat interaksi
diarahkan ke atas) mengesankan pihak
komunikasi
yang disorot lebih berkuasa atau lebih
penyanyi
antar
penyanyi
dengan
audiencenya.
televisi
juga
perorangan,
ternyata
kesan
objektif
tinggi dalam status; dan zoom in (kamera
Dari dimensi isi, kita dapat dilihat
masuk ke dalam) berarti obserfasi atau
pada factor verbal yang terjadi pada saat
focus; gerakan kamera yang lambat
itu, misalnya lirik lagu, sapaan pada
menimbulkan kesan lembut dan romantis,
audience maupun ucapan improfisasi pada
sedangkan gerakan kamera yang cepat
saat menyanyikan lagu. Dimensi Isi pesan
menimbulkan
yang
(Mulyana,101:2005)
lain
adalah
angle
/
sudut
kesan
yang
dramastis
pengambilan gambar oleh kameramen. Hal
Selain menggunakan media massa,
ini terjadi karena program acara Stasiun
program acara Stasiun Dangdut juga
Dangdut JTV merupakan program acara
dihadiri
yang
media
heterogen dan anonim maka hal ini dapat
massa, tentunya akan terdapat karakteristik
juga diarikan massa. Menurut para ahli
media massa audio visual yang dapat
pesikologi
membangkitkan
komunikasi massa tidak selalu dengan
disiarkan
menggunakan
emosional
dan
efek
dramatis pada pemirsa.
oleh
social
menggunakan
6
banayak
orang
menyatakan
media
massa.
yang
bahwa,
Menurut
mereka pidato dihadapan sejumlah orang
sehingga akan nampak hubungan yang
banyak disebuah lapangan misalnya asal
akrab antar penyanyi dengan audiencenya,
menunjukkan
(mass
hingga terbentuk persepsi yang sama dan
behavior), itu dapat dikatakan komunikasi
ditafsirkan oleh audiencenya sesuai dengan
massa (Effendy, 20:2002). Oleh karenanya
apa yang diharapkan oleh komunikator.
prilaku
massa
dalam dimensi isi, apa yang disampaikan oleh komunikator dalam hal ini adalah
3.2 Dimensi Teori Psicology Komunikasi
penyanyi dalam acara Stasiun Dangdut Program acara Stasiun Dangdut
JTV dapat dimasukkan dalam pendekatan
JTV merupakan salah satu bentuk ciri
teori komunikasi massa dengan menjawab
perilaku manusia yang dapat disebut
pertanyaan berikut: Siapa (Who), Berkata
sebagai mahluk social atau mahluk yang
Apa ( Says What), Melalui Saluran Apa
memiliki multidimensional, memiliki akal
(In Which Chanel), Kepada Siapa (To
pikiran
Whom), Dengan Efek Apa (With What
secara
Effect). (Sendjaja, 177: 1994).
dibentuk oleh konsepsi psikologi kognitif
pada reaksi audience saat merespon pesan
yang melihat manusia sebagai mahluk
komunikaor.
yang
Ketika pesan-pesan dalam dimensi isi
Sapiens).
dapat kita lihat teah terjadi hungunan
aktif
acara Stasiun Dangdut JTV dapat dilihat
group
dengan
kegiatan
audiencenya
dan
merumuskan dengan
strategi
lingkungannnya
Sedangkan interaksi social yang terdapat dalam program acara Stasiun
dimensi kedua ini komunikator setidaknya melakukan
yang
(Rakhmad,18:2003)
dan
bagaimana kostum yang digunakan. Pada
akan
komunikasi
humanistis
transaksional
sedang
musiknya
dan
menggambarkan manusia sebagai pelaku
Dalam dimensi hubungan program
membawakan,
Teori-teori
psikologi
komunikasi yang efektif atau tidak.
yang
mengorganisasikan
interpersonal banyak dipengaruhi konsepsi
komunikasi apakah emnunjukkan pada
penyanyi
aktif
mengolah stimuli yang diterimanya (Homo
ditafsirkan oleh audience maka dari sini
siapa
social,
Ludens. Teori pengolahan informasi jelas
acara Stasiun Dangdut JTV dapat dilihat
dari
maupun
dari konsepsi Homo Sapiens dan Homo
reaksi dan penafsiran komunikan, Pada
oleh
personal
berinteraksi
psikologi komunikasi merupakan bagian
menekankan pada penyampai pesan atas
disampaikan
kemampuan
sedangakan dalam pandangan konsepsi
Sedangkan dimensi hubungan lebih
yang
dan
Dangdut JTV dalam sisi pandang psikologi
komunikasi
melihat pada proses penerimaan pesan,
seefektifmungkin
7
menganalisa factor-faktor personal dan
dan makna kehidupan, kebutuhan dan
situasional yang mempengaruhinya, dan
pemenuhan diri.
menjelaskan berbagai corak komunikan
Selain
motif
sosiogenis,
ketika sendirian atau dalam kelompok.
sosiopsikologis juga memandang sikap
(Rakhmad, 5:2003)
sebagai konsep paling penting. Ada yang
Program acara Stasiun Dangdut
menganggap sikap hanyalah sejenis motif
JTV yang merupakan representasi manusia
sosiogenis yang diperoleh melalui proses
sebagai mahluk social dimana factor
belajar. Ada pula yang melihat sikap
sosiopsikologis melekat dari sisi afektif,
sebagai kesiapan saraf (neural setting)
kognitif dan konatif. Komponen afektif
sebelum melakukan respon. Selanjunya
berkaitan dengan motif sosiogenis, sikap
sosiopsikologis
dan emosi dalam program acara Stasiun
pendekatan emosi, kepercyaan, kebiasaan
Dangdut
kognitif
dan kemauan. Penggunaan media massa
yang
dalam program acara Stasiun Dangdut JTV
berkaitan dengan apa yang diketahui oleh
tentunya banyak mengadung factor-faktor
penikmat dan pengkonstruksi program
dalam pendekatan sosiopsikologis.
JTV,
merupakan
komponen
aspek
intlektual,
dilakukan
dengan
acara Stasiun Dangdut JTV, sedangkan
Oleh karenanya program acara
aspek konatif merupakan aspek volisional,
Stasiun Dangdut JTV dapat ditinjau dari
yang berhubungan dengan kebiasaan dan
dimensi psikologi komunikasi dengan
kemauan bertindak dalam program acara
pendekatan penerimaan stimuli secara
Stasiun Dangdut JTV.
indrawi (sensory reception of stimuli),
Terdapat beberapa kajian dalam
proses yang mengantarai stimuli dan
pandangan sosiopsikologis, diantaranya
respons (internal meditation of stimuli),
yang pertama adalah motif sosiogenis.
prediksi respons (prediction of response),
Dimana dalam motif sosiogenis ini para
dan peneguhan respons (reinforcement of
ahli psikologi social seperti W.I Thomas,
response).(Rakhmad,8:2003)
Florian
McCelland,
Pada sisi yang lain penggunaan
Abraham Maslow, dan Melvin H.Marx
media massa pada program acara Stasiun
mencoba
motif
Dangdut JTV akan membawa dampak-
perilakunya,
dampak dari karakteristik media massa.
dintaranya dapat diringkas sebagai berikut:
Misalnya gerakan goyang dangdut koplo,
motif ingintau, motif kompetensi, motif
ritme saat memukul tabala (ketipung),
cinta, motif harga diri untuk mencari
kostum yang digunakan oleh penyanyi dan
identitas, kebutuhan akan nilai, kedalaman
pemain musik, tentu akan memberi stimuli
manusia
Znaniecki,
David
mengklasifikasikan dalam
merubah
8
pemirsa dan pada akhirnya mempengaruhi
Efek lain dari media massa yang
pemirsa untuk mengadopsi apa yang
dibawa program acara Stasiun Dangdut
ditampilkan dalam acara Stasiun Dangdut
JTV adalah model agenda setting. Menurut
JTV. Ini seperti asumsi tentang Teori
teori ini, media massa memang tidak dapat
Peluru Ajaib atau sering disebut juga Teori
mempengaruhi orang untuk mengubah
Jarum Hipodermik dan Teori Stimulus –
sikap,
Respon (Teori S-R).Teori ini disebut juga
berpengaruh terhadap apa yang dipikirkan
Teori
orang.
Peluru
(Bullet
Theory).
(Winarni,115:2003) Efek
Ini
media
berarti
massa
media
cukup
massa
mempengaruhi persepsi khalayak tentang
media
membangkitkan
tetapi
massa
desakan
memang
emosi
apa yang dianggap penting. (Rakhmad,
yang
200:2005)
tinggi dan nantinya akan melahirkan
Jika
program
acara
Stasiun
respon yang sama dan serempak seperti
Dangdut JTV dipandang dari pendekatan
apa yang telah distimulikan oleh media
agenda setting maka asumsi khalayak yang
massa. Jelas bahwa dalam hal ini media
muncul adalah bahwa dangdut koplo yang
massa telah membuat perubahan sikap
dibawakan dalam program acara Stasiun
pemirsanya
dan
Dangdut JTV adalah penting dan banyak
perubahan
perilaku
ekuivalen
dengan
dari
perilaku
diminati oleh khalayak ramai.
sebelumnya. Ini juga disebabkan oleh apa yang disebut sebagai pendekatan Uses and
3.3 Dimensi Arus Komunikasi
Gratification (penggunaan dan kepuasan)
Jika dilihat dari sudut pandang
selain pendekatan Teori Jarum Hipodermik
karakteristik media massa kontemporer,
dan Teori Stimulus – Respon.
program acara Stasiun Dangdut JTV
Dalam
Uses
and
masuk dalam kategori komunikasi denga
dianggap
aktif
arus satu arah, dimana udience dianggap
untuk
pasif dan tidak dapat lari dari pesan yang
sedangkan
disampaikan oleh media massa. Namun
media massa brusaha untuk memenuhi
dengan perkembangan teknologi saat ini
kebutuhan khalayak. Misalnya dangdut
media massa dapat melakukan komunikasi
koplo, dimana media massa berupaya
dua arah, ini juga terjadi pada program
memenuhi hiburan sesuai dengan apa yang
acara Stasiun Dangdut JTV disiarkan
diharapkan oleh khalayak, hingga hiburan
secara live, dimana audience juga bisa
ini menjadikan suatu kebutuhan.
berintreaksi
Gratification dalam
pendekatan khalayak
menggunakan
memenuhi
media
kebutuhannya,
9
langsung
melalui
kontak
telephone meski dengan prosentase yang
audience program acara Stasiun Dangdut
tidak banyak.
JTV memesan lagu yang diinginkan
Tentunya dalam hal ini program acara
Stasiun
Dangdut
JTV
(merupakan gagasan) kepada komunikator.
dapat
Pilihan
lagu
pemirsa/
audience
bisa
dipandang dari dua sisi arus komunikasi,
dianggap sebagai feedback dari program
yang pertama adalah komunikasi satu arah
acara Stasiun Dangdut JTV dan dapat
atau bisa disebut sebagi model komunikasi
diartikan sebagai gagasan. Pada tahapan
linier (one way view of communication),
ini
dengan
(pengirim
merujuk
pada
teori
Jarum
jelas
didalamnya pesan),
terdapt
receiver
sender
(pengirim
Hipodermik (hypodermic needle theory).
pesan), yang didalamnya secara tidak sadar
Asumsi-asumsi teori ini yaitu ketika
akan melakukan proses seleksi, interpretasi
seseorang memersuasi orang lain, maka ia
dan memberikan respon balik tehadap
“menyuntikkan satu ampul” persuasi pada
pesan dari pengirim.
orang lain itu, sehingga orang lain tersebut
Memang
dengan
perkembangan
melakukan dengan apa yang ia kehendaki.
teknologi saat ini seperti dialog interaktif,
(Bungin, 252:2006)
live dan lain sebagainya menjadikan media
Sedangkan yang kedua adalah arus
massa sudah tidak lagi selalu menjadi
informasi dua arah, dimana ketika terjadi
komunikator.
interaksi antara audience yang berada pada studio JTV maupun pemirsa dirumah saat
3.4 Dimensi Komunikasi Interpersonal
me-request lagu. Dari kedua peristiwa ini setidaknya
dapat
komunikasi
dua
mewakili arah
meski
Teori yang bisa mendasari program
proses
acara Stasiun Dangdut JTV adalah teori
dengan
interaksional, dimana dalam model ini
prosentase yang sedikit dibanding dengan
memandang
komunikasi yang searah. Dari prespektif
sebagai
ini program acara Stasiun Dangdut JTV
memiliki sifat-sifat structural, integrative,
juga mengandung unsur komunikasi dua
dan medan. Setiap system terdiri dari
arah.
subsistem-subsistem Dasar dari tahapan komunikasi dua
suatu
hubungan sistem.
interpersonal Setiap
system
yang
saling
bergantung dan bertindak bersama sebagai
arah adalah komunikasi interaksional yang
satu kesatuan. (Rakhmad, 124:2003)
merupakan kelanjutan dari komunikasi
Dalam
pandangan
komunikasi
linier. Pada pendekatan model komunikasi
interpersonal, bahwa interaksi yang terjadi
ini akan terjadi komunikasi umpan balik
dalam program acara Stasiun Dangdut JTV
(feedback). Ini terjadi ketika pemirsa dan
dapat mempengaruhi konsep diri dan
10
mempengaruhi atraksi interpersonal. Ada
kondisi tertentu manusia bisa berubah
beberapa factor tentang segala sesuatu
ketika berada pada situasi yang berbeda.
yang dapat mempengaruhi konsep diri,
Dalam pandangan ini terdapat beberapa
siantaranya
bagian, diantaranya adalah daya tarik fisik,
adalah
orang
lain
atau
kelompok rujukan.
ganjaran,
Pada saat program acara Stasiun
familiarity,
kedekatan,
kemampuan.
Dangdut JTV berlangsung banyak sekali
Faktor daya tarik fisik dalam
terdapat faktor orang lain dalam pengaruh
program acara Stasiun Dangdut JTV
konsep diri, baik itu dari penampilan
terutama
penyanyi, group musik dan penontonnya.
mempengaruhi
bagaimana
Ada penampilan
dengan
memposisikan
dirinya,
Syahrini, Lady Gaga, atau selebritis yang
memposisikan
lagi
juga
penyanyi atau penikmat dangdut koplo.
demikian, ada goyang yang mirip ala
Beberapa penelitian telah mengungkapkan
Goyang Ngebor Inul, Goyang Gergaji Uut,
bahwa daya tarik fisik sering menjadi
Goyang Jaipong dll. Prilaku demikian
penyebab utama atraksi personal. Mereka,
pada pendekatan ini disebut sebagai
pada
significant others, meliputi semua orang
memperoleh simpati dan perhatian orang
yang mempengaruhi perilaku, pikiran, dan
(Rakhmad,
perasaan
seperti ini, penonton
tenar.
yang mirip
Goyangannya-pun
kita.
Mereka
mengarahkan
pada
sisi
diri
penyanyi
penonton dia
menjadi
gilirannya,
sangat
114:2003).
akan
Pada
bisa
penonton
mudah
kondisi
diberikan pada
tindakan kita, membentuk pikiran kita dan
pilihan untuk merubah konsep dirinya
menyentuh
yang nantinya akan mempengaruhi atraksi
kita
secara
emosional
(Rakhmad, 103:2003)
interpersonal.
Perubahan konsep diri berikutnya
Pada
program
acara
Stasiun
dapat dipengaruhi oleh kelompok rujukan,
Dangdut JTV ganjaran (reward) biasanya
dimana
akan
dapat berupa siul, tepuk tangan atau
dipengaruhi oleh kelompo rujukannya.
sorakan senang yang meriah. Memang
Dalam program acara Stasiun Dangdut
dalam suatu pentas dangdut koplo syarat
JTV ini biasa terjadi pada penampilan
dengan hal-hal tersebut, namun sebenarnya
group musiknya yang sering bergaya ala
dapat kita nilai bagaimana makna itu
Soneta (group musik Roma Irama).
berupa pujian atau cacian. Ganjaran itu
perilaku
seseorang
Bagian lain yang terdapat pada
berupa bantuan, dorongan morel, pujian,
komunikasi interpersonal adalah tentang
atau hal-hal yang meningkatkan harga diri
factor situasional, dimana pada suatu
kita. (Rakhmad, 115:2003).
11
Reward
biasanya
tidak
hanya
perubahan
sikap
bagi
yang
lainnya.
terjadi pada pertunjukan dangdut yang
Demikian juga pada program acara Stasiun
disenangi penonton saja, namun juga
Dangdut JTV, dalam acara ini secara tidak
karena factor popolaritas artisnya, semakin
sadar
poluler artis tersebut semakin tinggi
merasakan kompetensi dan kompetisi.
reward yang disampaikan oleh penonton.
Dimana tiap – tiap penyanyi, pembawa
Reward
musik
ini
dalam
factor
situasional
bagi
semua
dan
partisipan
partisipan
group
akan
goyang
disebut sebagai familiarity, dengan asumsi
dangdut akan berebut menjadi yang terbaik
bahwa semakin sering seseorang hadir
dalam penampilannya.
didepan publik baik dalam bentuk foto, gambar, film dan dirinya pribadi, secara
4. Analisa
tidak sadar akan mempengaruhi pendapat
4.1 Aspek Komponen Afektif
dan sikap orang lain. Hipotesis ini dipakai
Aspek ini dapat dilihat pada semua
sebagai landasan ilmiah dan pentingnya
elemen yang berada pada program acara
repetisi
Stasiun
pesan
dalam
mempengaruhi
pendapat dan sikap (Rakhmad, 115:2003)
Dangdut
JTV,
mulai
penyanyi, pelantun alat musik, penonton
Bagian yang erat kaitannya dengan
maupun
media
unsure perubahan sikap adalah kedekatan
tahapan
(proximity).
mengandung unsur sikap dan emosi.
proximity
ini
Dangdut
program
acara
unsure
Stasiun
pemproduksi
familiarity dan merupakan bagian dari
Dalam
dari
motif
JTV.
Dalam
sosiogenis
yang
program acara Stasiun Dangdut JTV, bisa
Melihat sikap yang ada pada
dilihat pada unsure-unsur local yang
penyanyi, kita dapat melihat bagaimana
tampil dalam program acara Stasiun
seorang
Dangdut JTV. Misalnya adalah partisipan
audencenya, kecenderungan dari banyak
joget yang berasal dari berbagai daerah di
penyanyi dalam program acara Stasiun
Jawa Timur yang memiliki perbedaan
Dangdut
budaya, karakter dan kostum, misalnya
unsure kedekatan, misalnya dengan kata-
daerah matraman akan berbeda dengan
kata
maduranan dan daerah pesisir.
mana!!!”
Faktor mempengaruhi
situasional
JTV
“Ayo!!
memperlakukan
memperlakuan
Goyang”,
sapaan
dengan
“Goyangnya
penyanyi
ini
menunjukkan sikap kedekatan dengan
interpersonal
penonton.
lainnya adalah kemampuan (competence).
cenderung
Dimana
atau
penyanyi ketika ada ajakan bergoyang, jadi
memberikan
secara tidak sadar pemirsa telah merubah
kelompok
atraksi
yang
penyanyi
kompetensi akan
seseorang
dapat
12
Pada
sisi
penonton
lebih
mengikuti
instruksi
dari
sikap
sesuai
dengan
apa
yang
di
kameraman, kecenderungan kameramen
instruksikan oleh penyanyi.
melakukan
Dari perlakuan sikap penyanyi
untuk
moving,
atau
pengammbilan angle akan menyesuaikan
secara tidak sadar akan membuat emosi penonton
zooming,
dengan ritme yang sedang berjalan.
bergoyang,
misalnya
“Ayo!!
Goyang”,
kostum yang digunakan oleh penonton
“Goyangnya mana!!!” pada kondisi ini
distudio JTV, misalnya ada yang bergaya
biasanya
para
ala penyanyi dangdut atau artis, dengan
mengambil
kaca mata hitam besar model full eyes.
ketika
ajakan
juga
kameraman gamabr
mempengaruhi
untuk
yang
lebih
menonjolkan
Emosional
emosional
Atau
goyangan penonton dan penyanyi.
dengan
aksesoris
juga
nampak
mengenakan
berlebihan
pada
aksesoris-
ala
gipsy.
Sikap yang tidak biasa dilakukan
Penggunaan kostum yang dilakukan oleh
oleh penyanyi adalah sikap yang pasif,
para penonton distudio JTV sepertinya
biasanya pada sikap ini muncul karena
memang
memang ritme lagu yang dibawakan masih
karena dapat dinilai tidak layak jika
rendah jadi tidak ada potensi secara
digunakan
emosional
pertunjukan dangdut.
penonton
untuk
bergoyang
telah
disiapkan
saat
sebelumnya,
tidak
menonton
lebih. Dalam dangdung koplo memang
Dari paparan ini terlihat bahwa
kecenderungan menggunakan ritme yang
sikap dan emosi penonton, pengambilan
cepat, namun dangdut koplo juga bisa
gambar kameramen sangat dipengaruhi
membawakan lagu-lagu dengan ritme yang
oleh komunikasi satu arah yang dilakukan
rendah, meskipun membawakan ritme
oleh penyanyi. Tentunya pada pemirsa
yang rendah, ada bagian – bagian ritme
program acara Stasiun Dangdut JTV
yang
jadi
dirumah secara emosional akan terbawa
menjadikan kolaborasi musik ritme rendah
oleh pembawaan pesan yang disampaikan
dan cepat.
oleh kameramen.
dijadikan
Memang
ritme
ketika
cepat,
ritme
cepat
Sikap
penonton
bisa
berubah
karakteristik dangdut koplo dilantunkan
sebaliknya, jika penyanyi menggunakan
secara tidak sadar akan mempengaruhi
pakain yang dianggap seksi. Misalnya
sikap dan emosional pendengarnya, ini
menggunakan rok yang terlalu pendek, dan
berlaku sebaliknya jika lantunan musiknya
paikan yang cendering ketat. Maka yang
dengan ritme rendah mereka cenderung
terjadi penonton lebih cenderung tidak
tidak bergoyang secara emosional. Begitu
banyak yang berjoget, tapi justru lebih
pula dengan pengambilan gambar oleh
menikmati goyangan sang penyanyi. Jadi
13
misalkan
penyanyi
menginstruksikan
dominannya
unruk bergoyang maka yang terjadi adalah
intelektual
tidak banyak penonton yang bergoyang.
dangdut
Yang menjadi
perhatian
pemikiran-pemikiran yang
koplo.
dimasukkan Dalam
dalam
satu
kali
disini
pementasan saja di program acara Stasiun
adalah kebiasaan tawuran yang biasanya
Dangdut JTV ada banyak sekali pemikiran
banyak terjadi bila ada panggung dangdut
intelektual yang dikombinasikan, misalnya
diluar pada umumnya. Namun ini menjadi
adalah genre musik, kostum dan goyangan.
berubah pada saat program acara Stasiun
Genre musik dalam program acara
Dangdut JTV. Para penikmat dangdut
Stasiun
lebih tertip dan terkendali dalam studio
menggunakan genre dangdut koplo, namun
JTV bahkan lebih kreatif dan menarik,
pada
pada tahapan ini yang menjadi dasar
dimasukkan ketika membawakan lagu-
adalah
dimana
lagu dengan genre rock, pop, dangdut,
formalitas,
campur sari atau genre mello dan house
dimana aturan - aturan formal banyak
music sekalipun. Misalnya dalam program
menjadi penghalang untuk berbuat anarkis.
acara Stasiun Dangdut JTV biasanya
Begitu pula dengan kuantitas yang tidak
terdapat request/ permintaan lagu-lagu
sebanyak dilapangan luas menjadikan
baru artinya lagu yang masih tren pada
keamanan
saat itu, apapun genrenya tak jadi masalah.
factor
berlakunya
situasional,
kaidah-kaidah
lebih
mudah
dikendalikan.
Meski demikian program acara Stasiun
Dangdut
dasarnya
Dari
JTV
banyak
permintaan
kecenderungan
genre
lagu
yang
inilah
Dangdut JTV tidak hilang dari kemeriahan
penyanyi dan pambawa musik diuji dan
dan konsep hiburan.
diukur tingkat intelektualitasnya tentang musik dengan pendekatan dangdut koplo.
4.2 Aspek Komponen Kognitif
Mengingat
permintaan
lagu
pemirsa
Kecenderungan dangdut koplo dan
program acara Stasiun Dangdut JTV
adaptasi sejarah budaya dangdut koplo
berbeda-beda, ada yang meminta lagulagu
memang
lama, ada juga lagu-lagu baru.
banyak
mengambil
budaya-
budaya lain, baik itu budaya dalam negeri
Selain pada sisi musiknya, juga
maupun luar negeri. Inilah keunikan
pada kostum yang digunakan. Para artis
dangdut koplo yang sangat terbuka dengan
penyanyi dangdut biasanya sangat up
peradaban budaya baru.
todate dalah hal fashion. Misalnya adalah
Beranekaragamnya budaya yang
pada gambar berikut ini:
muncul dalam setiap kali pementasan dangdut koplo memperlihatkan betapa
14
Orang lain dan kelompok rujukan pada dasarnya menjadi hal yang wajib dalam dangdut koplo, begitu pula pada saat program acara Stasiun Dangdut JTV. Selain musik dan kostum, yang tak kalah pentingnya
adalah
goyangan.
Dalam
program acara Stasiun Dangdut JTV terlihat banyak sekali goyangan yang Ini merupakan bentuk dari gaya
merujuk pada artis – artis dangdut yang
rambut Syahrini dengan model “Jambul
lagi terkenal, seperti Trio Macan, Uut
Katulistiwa”. Ini menunjukkan bahwa
Permatasari, atau Inul Daratista.
perilaku ini mengarah pada orang lain
Begitu pula dengan nama – nama
yang menjadi panutan dirinya, dimana
group
dalam tahapan ini merupakan bentuk
kelompok rujukan, group Trio Macan Ular
pengetahuan
untuk
misalnya, jelas secara nama group dan
bertindak seperti gaya orang lain yang
gaya goyangannya tidak jauh dari group
menjadi idolanya. Pada dasarnya orang
Trio Macan yang telah popular.
lain
dan
menjadi
pengalaman
rujukan
untuk
dangdut
yang
dibuat
seperti
ekspresi
dirinya. Begitu pula dengan pemirsa di studio JTV yang berdandan ala orang lain yang menjadi rujukkannya. Namun juga banyak sesuai
yang
mengekpresikan
dengan
pengalamannya,
pengetahuan contohnya
dirinya dan Vokal Kelompok group “Trio Macan Ular”
seperti
dibawah ini: Konsepsi memang
banyak
kelompok dipraktekkan
rujukan dalam
dangdut koplo, jadi tidak heran jika dalam program acara Stasiun Dangdut JTV didapatkan banyak sekali group musik yang mirip dengan group musik tenar.
4.3 Aspek Komponen Konatif
15
Aspek komponen konatif dalam hal
instruksi penyanyi dan emosional
ini merupakan aspek volisional, yang berhubungan
dengan
kebiasaan
goyang penonton di studio.
dan
2. Pelaku dan penikmat musik dangdut
kemauan bertindak dalam program acara
koplo
Stasiun Dangdut JTV. Kebiasaan yang
berjoget ketika mendapatkan stimuli
sering terjadi pada program acara Stasiun
ritme dangdut, instruksi penyanyi dan
Dangdut
sorotan kamera.
JTV
dapat
dibagi
menjadi
beberapa bagian, yang pertama adalah
menjadi
emosional
dalam
3. Pelaku dan penikmat musik dangdut
kebiasaan menampilkan penyanyi dengan
koplo
tampilan
menampilkan
mengekspresikan diri berdasarkan dari
goyang dangdut yang cenderung energic,
rujukan orang lain yang dianggap
sedangkan
panutannya,
seksi,
kedua
yang
ketiga
adalah
menyanyikan lagu-lagu yang baru/ lagi
mengkonstruksi
juga
dan
mengarah
pada
kelompok rujukan.
tren, kebiasaan keempat adalah kebiasaan
4. Konsistensi kemauan dan kebiasaan
menampilkan goyang simpatissan dari
bertindak pelaku dan penikmat musik
instansi maupun daerah.
dangdut koplo dalam acara Stasiun
Dalam
program
Dangdut
JTV
penyanyi
wanita
pakaian
yang
pernyataan
dari
acara
memang yang
tergolong
Stasiun
syarat
Dangdut
JTV
lebih
cenderung
akan
mengarah pada stimuli libido pria,
menggunakan
maka yang terjadi adalah kualitasnya
seksi,
magemen
ada
didasarkan pada dominasi sekmentasi
produser
pria.
program acara Stasiun Dangdut JTV
Daftar Pustaka
bahwa semakin tinggi rok yang digunakan
Bungin,Burhan, Sosiologi Komunikasi, Kencana Prenanda Group,2006, Jakarta
semakin tinggi ratingnya, bagitu pula
Effendy, Onong Uchjana, Ilmu
dengan goyangannya, semakin banyak goyangannya semakin tinggi ratingnya. Ini
Komunikasi Teori Rosda,2002, Bandung
adalah hal yang wajar, karena sebagian besar penggemar dangdut koplo adalah
dan
Praktek,
Mulyana, Deddy, Ilmu Komunikasi Suatu
pria.
Pengantar, Rosda, 2005, Bandung
Kesimpulan
Rakhmad,
1. Emosional dan perubahan perilaku
Jalaludin,
Psikologi
Komunikasi, Rosda, 2003, Bandung
media (JTV) dalam memproduksi
Sendjaja, Djuarsa,
ditentukan oleh ritme dangdut koplo,
Teori Komunikasi,
Universitas Terbuka, 1994, Jakarta
16