Diskusi Terbuka INFID Dr. Edi Prio Pambudi Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 10 September 2015
PERSOALAN SAAT INI
Tantangan Global
Tantangan Domestik
•
• • • •
• • • • •
Pemulihan ekonomi global lambat dan tidak imbang Kebijakan FED Perlambatan Ekonomi Tiongkok Devaluasi Yuan Perlambatan Ekonomi Malaysia Merosotnya Harga Komoditas Dunia
Kepercayaan Investor dan Masyarakat
Sentimen Investor thd EM
Respon Kebijakan • • •
Net Capital Inflow ↓ Ketersediaan Valas ↓ Nilai Tukar Rp ↓
Ekspor ↓ Investasi ↓ Konsumsi ↓ Penyerapan Belanja Pemerintah ↓
Defisit TB
Fiskal Moneter & Keuangan Sektor Riil
TREN BERUBAH: SEMAKIN TAJAM Short term
Medium term
Long term Naik secara bertahap “Structural break”
Naik mendadak
Year to date
Month to Month Penguatan temporer
Kembali ke tren semula
Tren semakin tajam
DEPRESIASI TIDAK MENAIKKAN EKSPOR INDONESIA
Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 (s.d 9-9-15)
Nilai Tukar Awal Tahun 10.875 9.403 8.998 9.080 9.795 12.160 12.545
Nilai tukar Perub. Nilai Tukar Akhir Tahun (%) 9.404 -13,53 8.996 -4,33 9.069 0,9 9.793 7,85 12.171 24,26 12.388 1,88 14.320 14,14
Melemahnya Rupiah belum terbukti dapat menaikkan kinerja ekspor domestik. Pengaruh penurunan harga komoditas internasional yang menjadi andalan ekspor pada penurunan ekspor masih lebih kuat.
PERBAIKAN KONDISI INTERNAL Kekakuan Ekspor
Indeks Harga Komoditas
Sejak Q2-2011 harga komoditas strategis global jatuh dan terus menurun hingga saat ini. Komoditas andalan ekspor terimbas langsung, pertumbuhan ekspor menurun tajam, menekan transaksi berjalan (CAD). Perdagangan dengan mitra utama (Tiongkok) mulai defisit karena nilai tambah yang rendah.
Capital Importer Peran investasi asing dalam perekonomian semakin besar, tidak seimbang dengan pendapatan dari investasi. Fenomena negara berkembang? Sampai kapan capital importer menanggung defisit pendapatan investasi? Antara komitmen dan realisasi.
Pertumbuhan Ekspor
Primary Income Balance
Net Foreign Assets
Secondary Income Balance
Ekspor Batubara
PEKERJAAN RUMAH YANG HARUS DITUNTASKAN Net Capital Inflow menurun
Tingginya Kepemilikan Asing dalam SUN
Utang LN meningkat
Perlambatan Ekonomi di Daerah
•
•
Pada tahun 2010 hingga triwulan I 2011, NFA_BI berkorelasi negatif dengan nilai tukar, semakin tinggi NFA_BI, Rupiah terapresiasi Namun sejak Q2-2011 NFA_BI berkorelasi positif dengan nilai tukar justru terdepresiasi
Berbeda dengan NFA BI, NFA perbankan memiliki pengaruh positif terhadap nilai tukar Rupiah thd US$ Jika NFA perbankan meningkat maka Rupiah akan apresiasi, dan sebaliknya jika NFA perbankan mengalami penurunan maka akan menyebabkan Rupiah depresiasi
RESPON KEBIJAKAN 2013
Linier menanjak Terjadi shock
•
Pemerintah menurunkan tekanan inflasi dan mengendalikan defisit transaksi berjalan
•
BI menempuh strategi dual intervention; (1) intervensi di pasar valas, dan (2) pasar SBN yang dilakukan secara bersamaan. Kenaikan kepemilikan SBN oleh Bank Indonesia yang cukup tajam sebesar 3,1 trilliun rupiah tahun 2012 menjadi 44,4 triliun di tahun 2013
•
BI berkoordinasi dengan Pemerintah untuk mengelola permintaan valas perusahaan BUMN
•
BI menerbitkan peraturan mengenai transaksi lindung nilai kepada bank
•
Kebijakan intervensi di pasar valas dilakukan secara terukur untuk meminimalkan volatilitas rupiah di tengah kondisi pasar valas yang masih belum dalam.
•
Intervensi di pasar SBN diarahkan untuk menjaga likuiditas rupiah tetap mencukupi, setelah sebelumnya sempat berkurang akibat intervensi di pasar valas.
•
Intervensi SBN untuk menjaga stabilitas sistem keuangan agar tidak menambah tekanan pada perekonomian.
•
Merilis paket kebijakan untuk stimulus ekonomi
2013 Eksternal: Pengaruh ekonomi global yang melambat, rencana pengurangan stimulus moneter di AS (tapering off), harga komoditas internasional yang menurun Domestik: ekspektasi inflasi yang meningkat, serta persepsi negatif investor terhadap defisit transaksi berjalan
2015 Eksternal: Ketidakpastian kebijakan the FED, kenaikan FED Fund Rate, Devaluasi Yuan, mimetic behavior thd Tiongkok Domestik: defisit transaksi berjalan, transaksi finansial dan capital menurun BOP deficit, ekonomi melambat
2015 •
Penguatan koordinasi Pemerintah dengan BI menurunkan tekanan inflasi hingga level daerah dan sektor.
•
BI tetap menjalankan dual intervention; (1) intervensi di pasar valas, dan (2) pasar SBN
•
BI menerbitkan peraturan mengenai transaksi valas dan Menambah prasyarat dalam pembelian valas
•
Menjaga pergerakan indeks harga saham sebagai sentimen pasar dan pasar SBN.
•
Merilis paket kebijakan, intinya deregulasi, menghapus hambatan investasi dan daya saing