Reformasi Lembaga Keuangan Internasional dan Manfaatnya untuk Pembangunan Indonesia
Herfan Brilianto
Disampaikan dalam Seminar dan Diskusi Publik “Indonesia dan Implementasi Agenda Pembangunan G20 Pasca KTT Seoul” yyangg diselenggarakan gg oleh : INFID , Hotel Santika, 20 Desember 2010
1
Pendahuluan •Krisis 2008 momentum untuk memahami keterbatasan LKI •Integrasi ekonomi global butuh koordinasi global •LKI punya mandat, mandat cakupan keanggotaan, keanggotaan dan kapasitas (finansial, SDM, institutional knowledge), tapi: • Who’s control the controller? • Institusi 1944 : dunia telah berubah!! • G7 ke G20 : ggrowth contributor,, share GDP • Key challenges tetap: poverty, crisis prevention & resolution, tapi nature berubah karena proses globalisasi •Apakah ada massive disconnection antara sistem global dan fundamental? 2
Koordinasi Kebijakan Jangka Pendek: Langkah Pemulihan Washington Summit • •
Kesepakatan Jangka Pendek
Stabilisasi Sistem Keuangan • Dukungan kebijakan moneter • Stimulus Sti l fifiskal k lb bagii domestic demand • Akses pendanaan bagi EMDCs • Reformasi MDB agar bisa menggunakan full capacity untuk menangani krisis • Rekapitalisasi IFIs
London Summit •
Pittsburgh Summit
Komitmen Nominal
• Stimulus fiskal ($5 $ trillion by 2010) • Bank Sentral menggunakan full range of monetary policy instruments (termasuk non-conventional measures) • Memulihkan domestic lending & int’ int capital flows • $1 trillion additional resources ke IFIs ((750bn IMF,, 250bn MDBs) • Memberi mandat ke IMF untuk menganalisa secara reguler actions taken & required • Memperkuat mandat surveillance IMF 3
•
Exit Strategy
•
Meneruskan stimulus fiskal hingga recovery cukup kuat • Menyiapkan exit pada saat yang tepat melalui kebijakan yang terkoordinir * Meluncurkan Framework for strong strong, sustainable and balanced global growth
Koordinasi Kebijakan Jangka Menengah: G20 Framework
Framework Launching (Pittsburgh)
Time table
Basket of Policy Options (Toronto)
Toronto Summit
Seoul Summit
• Growth-friendly fiscal consolidation
• Strong, Sustainable and Balanced growth
•
•
Halve fiscal deficits by 2013 for advanced economies Stabilize the Debt-to-GDP ratio by 2016
• Comprehensive action plan
• Group level policy options •
Advanced deficit countries g → boost national savings
•
Country-specific policy initiatives
•
G20 Mutual Assessment Process at the country level
• Identification of additional measures
• Advanced surplus countries → focus on domestic demand
•
Towards flexible exchange rates • Advanced countries mindful of policy impact • Indicative I di ti guidelines id li ffor currentt account
• Emerging surplus countries → strengthen social safety nets •
Policy Recommendations (Seoul)
All countries → structural reform 4
Reformasi LKI Washington Summit overview
London Summit • IMF
• Need for reforming IFIs functions
•
•
Peran IFIs dalam crisis management Antisipasi dampak krisis terhadap operasi IFIs
•
•
•
•
Need for Governance Reform • Peran negara berkembang • Memperluas keanggotaan FSF • Merubah FSF menjadi FSB
Introducing Flexible Credit Line (FCL) Open, transparent and Merit-based election of senior leadership and heads
Expediting the Timeline of Reform • IMF quota reform (’13.1=>’11.1) • WB voting reform (‘11.spring=>’10.spring) •
Increasing the IFIs Resources to Developing Countries
•
5
$1,100 billion
Reformasi LKI
Pittsburgh Summit • IMF • Kesepakatan untuk 5% quota shift from the over-represented to under-represented p •
• World Bank 3% voting power shift from the advanced to the developing & transition countries
Toronto Summit • IMF • Seoul Summit sebagai deadline reformasi kuota • World Bank • completed the voice reform (3.13% voting power shift to DTC) • agreed g to $350 billion in capital increase of MDBs
6
Seoul Summit quota reform • IMF q • shift of 6% in quota share dan GCI 100% • IMF governance reform • Mengurangi 2 kursi Eropa di BODs • Board Board’s s effectiveness • Memperkuat peran Governors • Staff St ff diversity di it • selection process for heads and senior p of IFIs leadership
Kondisi Global Saat Ini Kekuatan
• • •
• •
Avoiding recession Framework as real ff coordinative effort Financial regulation (compensation, capital standard, OTC) • IFIs reform
Development focus Financial Inclusion • Anti Corruption Strengthening global economic governance
Kelemahan
•
Slowing & Uneven Recoveryy
Real Progress from G20
Start to move beyond crisis agenda
Persistent Risks
Higher domestic pressure for unilateral action (currency wars protectionism) t ti i ) • Possible distraction from building fundamentals due to domestic agenda
High unemployment • Sovereign debt crisis • Fragile financial sectors • Rising global imbalances • Capital flows volatility • Commodity price fluctuation & rising energy & food price progress g in climate change g & • Slow p Doha Agenda
7
•
Isu yang Mewarnai 2011 yang akan berpengaruh k d kepada agenda pembangunan Indonesia d b I d i • Krisis sovereign g debt di Eropa p ((Greece,, Ireland,, … Portugal, g , Spain, California?) • Exchange rate / competitive devaluation • Proteksionisme • Volatilitas capital flow • Food and energy price • Fokus G20: Revaluation and Rebalancing Global Economy melalui koordinasi makro gglobal ((inisiatif Framework for Strong, g, Sustainable and Balanced Growth) sebagai upaya memperkuat global economic governance dari G20.
8
Posisi Indonesia • Instruksi Presiden: pertumbuhan harus inklusif (Development & Financial Inclusion) dan forum internasional harus dimanfaatkan untuk memajukan tema tersebut dalam rangka mendorong inisiatif di dalam negeri: all out economic diplomacy: ASEAN, APEC G20 APEC, • Penanganan Framework sebagai jangkar bagi seluruh inisiatif di G20. •Development: Seoul Consensus & Multi Years Action Plan Financial Inclusion: Global Partnership for Financial •Financial Inclusion Financial Inclusion Action Plan: Financial Inclusion
9
Reformasi LKI dan Agenda Pembangunan • LKI selama ini fokus kepada agenda G7 dan negara maju, fenomena G20 merupakan “once once in a lifetime opportunity opportunity” untuk mengembalikan LKI pada mandat awal sebagai global public goods dengan mengedepankan perspektif pembangunan dan pemerataan t pertumbuhan t b h ekonomi. k i • Agenda pembangunan global akan sulit untuk dipercepat apabila tidak diimbangi dengan kelanjutan reformasi LKI . •Reformasi IMF: stabilitas makro dan keuangan, antisipasi bubble dan spillover impact •Reformasi MDBs: percepatan pencapaian MDGs, fleksibilitas instrumen •Reformasi R f i FSB: FSB regulasi l i sektor kt keuangan k untuk t k facilitating f ilit ti growth 10
S ki T i Sekian‐Terima K ih Kasih
11