Oleh : Edy Susanto S.Pt, M.P. DOSEN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
Disampaikan pada : ACARA PELATIHAN KELOMPOK TERNAK SEKABUPATEN LAMONGAN Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan, 10 DESEMBER 2015
VS
VS
Saling membutuhkan
Saling berinteraksi
Produktif
Saling memperkuat
Berdaya saing
SEJAHTERA
menurut Paul B.Horton & Chester L.Hunt (ahli sosiologi): Kelompok sosial sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesamaan dan kesadaran akan keanggotaannya & saling berinteraksi
Berdasar Permentan No. 82 th 2013 (Pedoman pembinaan poktan dan Gapoktan) : Kelompok tani yang selanjutnya disebut poktan adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan; kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, dan sumberdaya; kesamaan komoditas; dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota
TERMINOLOGI : SESUAIKAN DENGAN DASAR KESAMAAN ! CONTOH : Kelompok Tani Tebu : berarti dibentuk oleh
anggota (pelaku utama) yang mempunyai kesamaan komoditas tebu Kelompok Tani Ternak : berarti dibentuk oleh anggota (pelaku utama) yang mempunyai kesamaan komoditas tani sekaligus ternak
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Kelompok peternakan rakyat wilayah tanaman pangan. Pemeliharaan ternak sapi bersifat tradisional dan pemilikan sapi erat kaitannya dengan usaha pertanian. Bentuk ini umumnya ditemukan di pulau Jawa. Kelompok peternakan rakyat yang tidak terkait dengan tanaman pangan. Pemeliharaan sapi bersifat tradisional dan pemilikan erat kaitannya dengan ketersediaan padang penggembalaan atau hijauan. Bentuk pemeliharaan ternak seperti ini sudah umum di Sumatera dan Indonesia Bagian Timur. Kelompok peternakan rakyat dengan sistem bagi hasil. Pemeliharaan ternak mempunyai tujuan yang tergantung pada kesepakatan. Kelompok usaha peternakan rakyat dan skala kecil. Pemeliharaan bersifat intensif. Kelompok usaha peternakan skala menengah. Pemeliharaan sapi sangat intensif, penggunaan teknologi rendah. Kelompok ini terbagi dua : a. Kelompok usahaternak sapi potong mandiri. b. Kelompok usahaternak sapi potong bermitra. Kelompok usaha peternakan swasta skala besar (feedlotters). Pemeliharaan sapi dilakukan intensif, menggunakan teknologi tinggi.
Organisasi kemasyarakatan : • Cultural • Lokal • Tradisional
Akses Program
Akses Modal
KELEMBAGAAN : • Formal • nasional/internasional • semi modern / modern
Akses Teknologi
Akses Jaringan (network)
No.
UNSUR
POKTAN
GAPOKTAN
KUB
KOPTAN
1
Keanggotaan
Kumpulan Petani/petern ak/pekebun
Kumpulan Poktan
Kumpula n Poktan/ Gapoktan
Petani : individu/pokt an/gapoktan
2
Interaksi
Bersifat keakraban
Bergabung & bekerja sama
Bergabung & bekerja sama
Korporasi
3
Tujuan
Peningkatan Sosial, ekonomi dan sumber daya
Penaingkatan skala ekonomi dan efisiensi usaha
Penaingkatan skala ekonomi dan efisiensi usaha
Ekonomi dan Kekeluargaan
4
Jenis Komoditas usaha
Tertentu dan sama
Tidak harus sama
Tertentu dan sama
Agribisnis
5
Kelembagaan
Formal/non formal
Formal
Formal
Formal & BadanHukum
Ket.erangan :POKTAN GAPOKTAN KUB KOPTAN
: Kelompok Tani : Gabungan Kelompok Tani : Kelompok Usaha Bersama : Koperasi Pertanian
KTT didirikan : dari, oleh dn untuk Petani-peternak Siapa yang boleh mendirikan KTT ? : Kelompok Masyarakat /POKMAS : kel.pengajian,
remaja, kel. Adat dll Pelaku utama (petani-peternak) berdasarkan domisili (RT/RW/Ds.) atau hamparan/jenis usaha
Berapa jumlah anggota untuk mendirikan KTT ? : berkisar antara 20 sampai 25 orang petani-peternak
atau disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat dan usahanya .
PETANI - PETERNAK
MUSYAWARAH
KESEPAKATAN
Pemilihan Pengurus : Sekurang-kurangnya : Ketua, Sekretaris, Bendahara dan seksi-seksi sesuai kebutuhan PERTEMUAN LANJUTAN
Di hadiri : • Tokoh Masyarakat •Pamong Desa •Penyuluh (PPL) •Instansi Terkait Surat Pernyataan yang diketahui Penyuluh (PPL)
Berita Acara yang disyahkan oleh Kepala Desa dan diketahui oleh Penyuluh (PPL)
dihadiri seluruh anggota untuk menyusun dan/atau menetapkan rencana kerja kelompok , dan AD/ART(bila dimungkinkan)
Asosiasi (SINGLE KOMODITY, DI KABUPATEN)
Struktur Kelembagaan Pertanian di Indonesia