Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Republik Indonesia
Disampaikan pada acara Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Hotel Bidakara, 28 Pebruari 2011
Hanya IKM yang dapat memanfaatkan celah peluang kecil
Orang gendut tak dapat masuk kolong meja, hanya orang yang kecil, lincah yang dapat masuk
MENENGAH
CHAMPION
MIKRO
IKM = 3,8 Juta
0,5
KEREKAYASAAN/ENGINEERING MARKETING
R&D
DISTRIBUTION
PRODUCTION KELEMBAGAAN/LEGAL ENTITY FINANCIAL SUPPORT
VISI Untuk mewujudkan peran IKM yang seimbang dalam struktur industri nasional dan pemerataan industri di berbagai wilayah, maka Visi, Misi, Tujuan dan Strategi dalam Revitalisasi dan Penumbuhan IKM adalah: VISI
‘MEWUJUDKAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (IKM) YANG BERDAYA SAING GLOBAL’
MISI •
Meningkatkan Pengetahuan dan Ketrampilan SDM Berbasis Kompetensi
•
Mendorong Tumbuhnya Wirausaha Baru IKM
•
Mendorong Peningkatan Penguasaan dan Penerapan Teknologi Modern
•
Mendorong Peningkatan Perluasan Pasar
•
Mendorong Peningkatan Nilai Tambah
•
Mendorong Perluasan Akses e Sumber Pembiayaan
•
Mendorong Penyebaran Pembangunan IKM di Luar Jawa
TUJUAN • Bertambahnya SDM IKM yang Kompeten • Meningkatnya Jumlah Wira Usaha Baru (WUB) • Meningkatnya IKM yang Berbasis Teknologi Modern
• Semakin Meningkatnya IKM yang dapat Memenuhi Pasar Dalam Negeri maupun Luar Negeri • Peningkatan Peran IKM dalam Menyeimbangkan Nilai Tambah dengan Industri Besar
RENCANA STRATEGIS • Merevitalisasi Sektor IKM dan Meningkatkan Peran Sektor IKM dalam Perekonomian Nasional • Membangun Struktur Industri Dalam Negeri yang Sesuai dengan Prioritas Nasional dan Kompetensi Daerah • Meningkatkan Kemampuan Industri Kecil dan Menengah agar Terkait dan Lebih Seimbang dengan Kemampuan Indusri Skala Besar • Mendorong Pertumbuhan IKM di Luar Jawa
• Mendorong Sinergi Kebijakan Berbagai Sektor dalam Mendukung Pembangunan Industri Nasional
STRUKTUR ORGANISASI
Direktorat Jenderal IKM
Sekretariat Direktorat Jenderal
Direktur IKM Wilayah 1
Direktur IKM Wilayah 2
Direktur IKM Wilayah 3
INDIKATOR KERJA UTAMA (IKU) IKU Pertama: Rasio Industri Jasa dan Luar Jawa dengan target rasio industri di P Jawa, dari 75:25 (tahun 2009) menjadi 60:40 (tahun 2014)
IKU Kedua: Kontribusi PDB IKM dari 32% (tahun 2009) menjadi 34% (tahun 2014)
FOKUS FOKUS KEGIATAN: • Pengembangan Klaster Industri Kecil dan Menengah • Industri Kreatif • Pengembangan IKM melalui Pendekatan OVOP • Penumbuhan Kewirausahaan FOKUS OBYEK: • Pangan, Kerajinan dan Fashion INISIATIF: • Perbengkelan • Substitusi Pangan • SHE (Safety, Health and Environment)
Global Market
?
Indonesia – target market
Membangun Era Baru Komunitas Ekonomi ASEAN
Komunitas Ekonomi ASEAN 2015 Pasar tunggal dan basis produksi regional (single
market and production base)
Kawasan yang memiliki daya saing tinggi (highly
competitive region)
Pembangunan ekonomi di kawasan yang merata (region
of equitable economic development)
Integrasi perekonomian kawasan dng perekonomian global
(integration into
the global economy)
Antisipasi Global Pasar Indonesia telah terintegrasi & menjadi bagian dari pasar ASEAN/Dunia (UU No. 7/1994 ttg WTO)
Produk-produk yg: -Sesuai standar global -Daya saing tinggi
Kolaborasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional serta memproteksi diri dari produk-2 berkualitas rendah serta penyelundupan
Negara yg orientasi ke pasar global
Daya Saing •Sertifikasi internasional •Anti dumping •Ramah lingkungan •Daya saing tinggi •Model global
Technical Barrier
Daya Saing
Pasar Global WTO 1995 AFTA 2003 AEC 2010/15 APEC 2020
•Peraturan •Insentif •Sertifikasi
Pemerintah •Visi •Kebijakan
Swasta INDONESIA
Pendidikan
•Magang •Penelitian
KINERJA DITJEN IKM
PERKEMBANGAN SEKTOR IKM
SASARAN KUANTITATIF PROYEKSI PERKEMBANGAN IKM TAHUN 2010-2014
No.
Tahun
Uraian 2010
2011
2012
LP (%) 2013
2014
1
Unit Usaha (IKM)
3.806.566
3.909.343 4.026.624
4.159.502
4.324.190
3,24
2
Tenaga Kerja (Org)
8.755.102
9.147.863 9.462.565
9.816.425
10.378.056
4,34
3
Nilai Investasi ( Triliun Rp)
229
244
261
284
313
8,14
4
Nilai Produksi ( Triliun Rp)
521
561
609
671
753
9,63
5
Nilai Bahan Baku ( Triliun Rp)
156
163
174
188
207
7,27
6
Nilai Tambah( Triliun Rp)
365
398
435
483
546
10,60
7
Ekspor (US$ Juta)
13.503
15.022
16.541
18.060
19.579
9,73
PERKEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN RINGAN TAHUN 2005-2008
Industri Kecil Menengah (IKM) makanan ringan tersebar di hampir seluruh pelosok tanah air dan didukung oleh ketersediaan potensi bahan baku lokal. Selama periode tahun 2005 - 2008 usaha IKM makanan ringan mengalami peningkatan sebesar 2,39% dengan nilai produksi
meningkat
sebesar
2,30%
sehingga
mengakibatkan
penyerapan tenaga kerja meningkat sebesar 1,08%. Meningkatnya nilai produksi tersebut disebabkan oleh banyaknya usaha IKM makanan ringan yang telah menerapkan teknologi proses melalui perbaikan alat, pengendalian mutu dan manajemen yang lebih baik
Tahun No.
Uraian
Pertumbuhan
2005
2006
2007*)
2008**)
2005-2008 (%)
1.
Unit Usaha (Unit)
16,829
16,835
18,061
18,064
2,39
2.
Tenaga Kerja (Orang)
55,618
56,893
57,439
57,438
1,08
170
170
182
182
2,30
169
169
182
182
2,50
42
42
46
46
3,08
3.
4. 5.
Nilai Produksi (Rp. Milyar) Nilai Investasi (Rp. Milyar) Nilai BB/BP (Rp. Milyar)
*)Angka Sementara **) Angka Sangat –sangat sementara Sumber BPS di olah DJIKM
Perkembangan IKM Sutera Alam 2006 – 2010
Perkembangan
IKM
Sutera
ini
terutama
didorong
tumbuhnya sentra-sentra baru budidaya ulat sutera di beberapa daerah dalam skala kecil. Perkembangan industri pemintalan benang sutera ini kurang didukung pasokan bahan baku kokon, sehingga kapasitas produksi belum benar optimal No.
Keterangan
2006
2007
2008
2009*)
2010**)
Rata-rata
1.
Unit Usaha (unit)
17.838
18.647
20.138
21.618
22.899
5,93%
2.
Tenaga Kerja (orang)
36.423
38.860
44.689
49.059
53.613
9,28%
3.
Nilai Produksi (Rp.milyar)
182,41
189,42
246,25
294,90
331.35
12,36%
4.
Nilai Bahan Baku (Rp.milyar)
94,09
98,10
125,59
147,45
168.69
14,40%
5.
Nilai Tambah (Rp.milyar)
88,32
91,32
120,66
147,45
166.60
12,98%
*)Angka Sementara **) Angka Sangat –sangat sementara Sumber BPS di olah DJIKM
Membanjirnya benang sutera impor yang diindikasikan sebagai barang selundupan akan berpengaruh kepada IKM
Pemintalan
serta
ketergantungan
Indonesia
terhadap negara lain. Untuk itu perlu dirumuskan kebijakan tarif. Struktur tarif bea masuk saat ini kurang
seimbang, dimana bea masuk kokon 5%, benang 0%.
Perkembangan IKM Tenun 2006 – 2010
Dalam menghadapi persaingan yang semakin kuat pada era perdaganan bebas saat ini, dalam menghadapai pasca quota perlu dilakukan upaya terobosan peningkatan daya
saing antara lain peningkatan kualitas dengan penerapan teknologi
modern
dan
desain,
penyiapan
SDM,
penggunaan serat-serat alam yang memiliki nilai jual tinggi seperti rami, abaca, sutera dan serat alam lainnya, serta dukungan iklim usaha perlindungan tarif dan pengawasan
penyelundupan yang semakin gencar akhir-akhir ini. Rata-
No.
Keterangan
2006
2007
2008
2009*)
2010**) rata
1.
Unit Usaha (unit)
177.228
183.867
198.576
213.171
224.697
5,41%
2.
Tenaga Kerja (orang)
307.749
315.328
362.627
398.092
423.901
6,48%
3.
Nilai Produksi (Rp.milyar)
2.222,54
2.305,66
2.997,36
3.589,64
4.030,79
12,29%
1.307,54
1.359,14
1.708,49
1.974,30
2.263,61
14,65%
915,00
946,52
1.288,86
1.615,34
1.848,69
14,45%
Nilai Bahan Baku 4. (Rp.milyar) 5.
Nilai Tambah (Rp.milyar)
*)Angka Sementara **) Angka Sangat –sangat sementara Sumber BPS di olah DJIKM
Perkembangan IKM Batik 2006 – 2010
Perkembangan IKM Batik dalam kurun waktu dua tahun terakhir menunjukkan
perkembangan
yang
menggembirakan
dengan
meningkatnya kontribusi ekspor dengan tujuan ke beberapa negara
No.
Keterangan
2006
2007
2008
2009*)
2010**)
Rata-rata
1.
Unit Usaha (unit)
19.957
20.861
22.529
24.185
25.619
5,93%
2.
Tenaga Kerja (orang)
47.941
51.074
58.735
64.479
70.395
9,18%
3.
Nilai Produksi (Rp.milyar)
398,26
416,82
541,87
648,94
732,67
12,90%
223,37
233,72
298,03
350,43
403,92
15,27%
174,84
183,11
243,84
298,51
340,61
14,10%
Nilai Bahan Baku 4. (Rp.milyar) 5.
Nilai Tambah (Rp.milyar)
*)Angka Sementara **) Angka Sangat –sangat sementara Sumber BPS di olah DJIKM
Permasalahan yang dihadapi antara lain bahan baku gondorukem yang semakin langka dan mahal di pasar. Hal lainnya adalah pasokan bahan baku kain sutera dari pertenunan kualitasnya relatif rendah, disebabkan oleh pencampuran benang yang bukan filamen sutera sangat mempengaruhi kualitas mutu kain batik.
Pertumbuhan IKM Alas Kaki / Sepatu Kulit Tahun 2006 – 2010
IKM Alas Kaki / Sepatu Kulit merupakan salah satu prioritas untuk dikembangkan. Komoditi alas kaki / sepatu kulit tidak saja sebagai kebutuhan pokok sandang akan tetapi alas kaki / sepatu menjadi suatu produk fashion. Kualitas dan desain produk menjadi fokus pembinaan, karena kompetisi dalam perebutan pangsa pasar sangat ditentukan kualitasnya dan desain
RataNo.
Keterangan
2006
2007
2008
2009*)
2010**) rata
1.
Unit Usaha (unit)
13.279
13.844
14.951
16.050
16.971
5,74%
2.
Tenaga Kerja (orang)
65.084
67.946
78.137
85.779
92.399
7,72%
3.
Nilai Produksi (Rp.milyar)
2.016,45
2.132,67
2.772,47
3.320,31
3.772,85
13,63%
4.
Nilai Bahan Baku (Rp.milyar)
1.301,04
1.371,86
1.718,93
1.992,19
2.269,79
13,93%
5.
Nilai Tambah (Rp.milyar)
715,40
760,82
1.053,54
1.328,12
1.553,78
16,99%
*)Angka Sementara **) Angka Sangat –sangat sementara Sumber BPS di olah DJIKM
KEGIATAN PENGEMBANGAN OVOP TAHUN 2010
MATRIKS PEMBINAAN IKM MELALUI OVOP NO LOKASI 1 Kel. Manggis Ganting Kec. Mandiangin Kota Bukit Tinggi Prov. Sumbar 2
Sungai Jawi, Pontianak Barat, Siantan Hulu, Pontianak Utara Belitung, Pontianak Selatan Kota Pontianak Prov. Kalbar
3 Ds. Bandorasa Wetan Kec. Cilimus Kab. Kuningan Prov. Jawa Barat
4 Kec. Bumiaji, Kec. Batu Kota Batu Prov. Jatim
KOMODITI Keripik Sanjai Balado
TARGET OUTPUT PEMBINAAN 30 IKM Meningkatnya mutu produk, - Pelatihan teknis produksi higienitas dan kemasan - Perbaikan desain kemasan - Bimbingan dan penerapan GMP - Pendampingan Tenaga Ahli - Sertifikasi Halal produk sentra
Olahan Lidah
10 IKM
Buaya
Meningkatnya mutu produk, - Bimbingan teknis produksi higienitas dan kemasan
- Perbaikan desain kemasan - Bimbingan dan penerapan GMP - Sertifikasi Halal produk sentra
Olahan Ubi Jalar (makanan ringan berbasis ubi jalar) dan Minuman Jeruk Nipis
20 IKM
Olahan Apel (Makanan ringan dan minuman)
10 IKM
Meningkatnya mutu produk, - Pendampingan tenaga ahli higienitas, kemasan dan - Bimbingan dan penerapan GMP pemasaran - Perbaikan dan fasilitasi kemasan - Fasilitasi sertifikasi (Halal, Sistem Mutu) - Partisipasi pameran dalam negeri Meningkatnya mutu produk, - Bimbingan teknis produksi higienitas, kemasan dan - Bimbingan dan Penerapan GMP pemasaran - Pendampingan Tenaga Ahli - Partisipasi pameran dalam negeri - Fasilitasi sertifikasi (Halal, Sistem Mutu) - Perbaikan dan fasilitasi kemasan
NO
LOKASI
KOMODITI
TARGET
OUTPUT
PEMBINAAN
5 Malino Kec. Tinggimoncong Kab. Gowa Prov. Sulsel
Olahan Markisa (sirup dan dodol)
10 IKM
Meningkatnya mutu produk, - Bimbingan teknis produksi higienitas, kemasan dan - Pendampingan Tenaga Ahli pemasaran - Bimbingan penerapan manajemen mutu - Perbaikan dan fasilitasi kemasan - Partisipasi pameran dalam negeri - Fasilitasi sertifikasi Halal
6 Mojo Tengah Kalianget Jarak Sari Kab. Wonosobo Prov. Jateng
Carica dan Kentang
20 IKM
Meningkatnya mutu produk, - Pelatihan teknis produksi higienitas, kemasan dan - Pendampingan Tenaga Ahli pemasaran - Bimbingan penerapan manajemen mutu - Perbaikan dan fasilitasi kemasan - Partisipasi pameran dalam negeri
7 Ds. Ciwidey Kab. Bandung Prov. Jabar
Olahan Strawberry
15 IKM
Meningkatnya mutu produk, - Pendampingan Tenaga Ahli higienitas, kemasan dan - Bimbingan penerapan manajemen mutu pemasaran - Perbaikan dan fasilitasi kemasan - Partisipasi pameran dalam negeri - Temu bisnis
8 Kec. Palu Barat Kec. Palu Timur Kec. Tanantovea kec. Palu Selatan Kota Palu Prov. Sulteng Ds. Maku, Kec. Dolo Kab. Donggala Prov. Sulteng
Bawang Goreng
25 IKM
Meningkatnya mutu produk, - Pendampingan Tenaga Ahli higienitas, kemasan dan - Bimbingan penerapan manajemen mutu pemasaran - Perbaikan dan fasilitasi kemasan - Partisipasi pameran dalam negeri - Temu bisnis - Fasilitasi pendaftaran merk
NO
LOKASI
KOMODITI
TARGET
OUTPUT
PEMBINAAN
9 Ds. 1/9/10 Ulu Kota Palembang Prov. Sulsel
Kerupuk Ikan dan Pempek
20 IKM
Meningkatnya mutu produk, - Pendampingan Tenaga Ahli higienitas, kemasan dan - Bimbingan penerapan manajemen mutu pemasaran - Perbaikan dan fasilitasi kemasan - Partisipasi pameran dalam negeri
10 Ds. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung Prov. Lampung
Keripik Pisang dan 20 IKM Singkong
Meningkatnya mutu produk, - Pendampingan Tenaga Ahli higienitas, kemasan dan - Bimbingan penerapan manajemen mutu
11 Kab. Sumbawa Prov. NTB
Rumput Laut
20 IKM
Meningkatnya mutu produk, - Pendampingan Tenaga Ahli higienitas, kemasan dan - Bimbingan penerapan manajemen mutu pemasaran - Perbaikan dan fasilitasi kemasan - Partisipasi pameran dalam negeri
12 Ds. Sampalan dan Nusa Penida Kab. Klungkung Prov. Bali
Tenun
40 IKM
Meningkatnya kualitas dan desain produk tenun serta perluasan pasar
- Pendampingan Tenaga Ahli Desain dan Produksi Bersih - Pelatihan teknologi dan inovasi tenun - Sosialisasi Eco Product Partisipasi seminar dan pameran OVOP internasional
13 Ds. Halaban Kec. Lareh Sago Kab. Limapuluhkota Prov. Sumbar
Tenun
40 IKM
Meningkatnya kualitas dan desain produk tenun serta perluasan pasar
- Pendampingan Tenaga Ahli Desain dan Produksi Bersih - Pelatihan teknologi dan inovasi tenun - Sosialisasi Eco Product Partisipasi seminar dan pameran OVOP internasional
14 Kel. Tuan Kentang Tenun Kec. Seberang Ulu 1 Kota Palembang Prov. Sumsel
40 IKM
Meningkatnya kualitas dan desain produk tenun serta perluasan pasar
- Pendampingan Tenaga Ahli Desain dan Produksi Bersih - Pelatihan teknologi dan inovasi tenun - Sosialisasi Eco Product Partisipasi seminar dan pameran OVOP internasional
pemasaran
- Perbaikan dan fasilitasi kemasan - Partisipasi pameran dalam negeri
NO
LOKASI
15 Ds. Klego Kec. Pekalongan Timur Ds. Medono Kec. Pekalongan Barat
KOMODITI Tenun
TARGET 40 IKM
OUTPUT Meningkatnya kualitas dan
PEMBINAAN - Pendampingan Tenaga Ahli Desain dan Produksi
desain produk tenun serta perluasan pasar
Bersih - Pelatihan teknologi dan inovasi tenun - Sosialisasi Eco Product
Kota Pekalongan
-
Partisipasi seminar dan pameran OVOP internasional
Prov. Jateng 16 Ds. Muara Penimbang Tenun Kec. Indralaya
40 IKM
Meningkatnya motivasi - Pelatihan AMT (Achievement Motivation Training) kewirausahaan, kualitas dan - Pendampingan Tenaga Ahli Desain Pelatihan teknis pencelupan dengan zat warna desain produk tenun alam
Tenun
40 IKM
Meningkatnya motivasi - Pelatihan AMT (Achievement Motivation Training) kewirausahaan, kualitas dan - Pendampingan Tenaga Ahli Desain Pelatihan teknis pencelupan dengan zat warna desain produk tenun alam
18 Kab. Buleleng Prov. Bali
Tenun
40 IKM
Meningkatnya motivasi - Pelatihan AMT (Achievement Motivation Training) kewirausahaan, kualitas dan - Pendampingan Tenaga Ahli Desain Pelatihan teknis pencelupan dengan zat warna desain produk tenun alam
19 Kec. Ngadirojo Kab. Pacitan
Batik
40 IKM
Meningkatnya motivasi - Pelatihan AMT (Achievement Motivation Training) kewirausahaan, kualitas dan - Pendampingan Tenaga Ahli Desain Pelatihan teknis pencelupan dengan zat warna desain produk batik alam
Batik
40 IKM
Meningkatnya motivasi - Pelatihan AMT (Achievement Motivation Training) kewirausahaan, kualitas dan - Pendampingan Tenaga Ahli Desain Pelatihan teknis pencelupan dengan zat warna desain produk batik alam
Kab. Ogan Ilir Prov. Sumsel 17 Ds. Troso Kec. Pecangakan Kab. Jepara Prov. Jateng
Prov. Jatim 20 Kec. Kab. Bangkalan Prov. Jatim
NO
LOKASI
KOMODITI
TARGET
OUTPUT
PEMBINAAN
21 Ds. Pakumbulan Kec. Pekajangan Kab. Pekalongan Prov. Jateng
Anyaman Akarwangi
20 IKM
Meningkatnya kualitas , produktivitas, desain dan pemasaran
-
Peningkatan kompetensi SDM IKM di bidang desain Peningkatan teknologi mutu produk Bantuan tenaga ahli/ pendampingan desain Fasilitasi akses pembiayaan Fasilitasi akses kelembagaan Fasilitasi akses pemasaran
22 Ds. Cepogo Kec. Cepogo Kab. Boyolali Prov. Jateng
Kerajinan Tembaga
20 IKM
Meningkatnya kualitas , produktivitas, desain dan pemasaran
-
Peningkatan kompetensi SDM IKM di bidang desain Peningkatan teknologi mutu produk Bantuan tenaga ahli/ pendampingan desain Fasilitasi akses pembiayaan Fasilitasi akses kelembagaan Fasilitasi akses pemasaran
23 Ds. Rajapolah Kec. Rajapolah Kab. Tasikmalaya Prov. Jabar
Anyaman
20 IKM
Meningkatnya kualitas , produktivitas, desain dan pemasaran
-
Peningkatan kompetensi SDM IKM di bidang desain Peningkatan teknologi mutu produk Bantuan tenaga ahli/ pendampingan desain Fasilitasi akses pembiayaan Fasilitasi akses kelembagaan Fasilitasi akses pemasaran
24 Kec. Plered Kab. Purwakarta Prov. Jabar
Gerabah / Keramik Hias
20 IKM
Meningkatnya kualitas , produktivitas, desain dan pemasaran
-
Peningkatan kompetensi SDM IKM di bidang desain Peningkatan teknologi mutu produk Bantuan tenaga ahli/ pendampingan desain Fasilitasi akses pembiayaan Fasilitasi akses kelembagaan Fasilitasi akses pemasaran
25 Ds. Kasongan Kec. Kasihan Kab. Bantul Prov. D.I.Y
Gerabah / Keramik Hias
20 IKM
Meningkatnya kualitas , produktivitas, desain dan pemasaran
-
Peningkatan kompetensi SDM IKM di bidang desain Peningkatan teknologi mutu produk Bantuan tenaga ahli/ pendampingan desain Fasilitasi akses pembiayaan Fasilitasi akses kelembagaan Fasilitasi akses pemasaran
NO
LOKASI
KOMODITI
TARGET
OUTPUT
PEMBINAAN
26 Ds. Sentolo Kab. Kulonprogo Prov. D.I.Y
Anyaman
20 IKM
Meningkatnya kualitas , produktivitas, desain dan pemasaran
-
Peningkatan kompetensi SDM IKM di bidang desain Peningkatan teknologi mutu produk Bantuan tenaga ahli/ pendampingan desain Fasilitasi akses pembiayaan Fasilitasi akses kelembagaan Fasilitasi akses pemasaran
27 Ds. Panglipuran Kab. Bangli Prov. Bali
Kerajinan Bambu
20 IKM
Meningkatnya kualitas , produktivitas, desain dan pemasaran
-
Peningkatan kompetensi SDM IKM di bidang desain Peningkatan teknologi mutu produk Bantuan tenaga ahli/ pendampingan desain Fasilitasi akses pembiayaan Fasilitasi akses kelembagaan Fasilitasi akses pemasaran
28 Ds. Pejaten Kab. Tabanan Prov. Bali
Gerabah / Keramik Hias
20 IKM
Meningkatnya kualitas , produktivitas, desain dan pemasaran
-
Peningkatan kompetensi SDM IKM di bidang desain Peningkatan teknologi mutu produk Bantuan tenaga ahli/ pendampingan desain Fasilitasi akses pembiayaan Fasilitasi akses kelembagaan Fasilitasi akses pemasaran
29 Ds. Banyumulek Kab. Lombok Barat Prov. NTB
Gerabah / Keramik Hias
20 IKM
Meningkatnya kualitas , produktivitas, desain dan pemasaran
-
Peningkatan kompetensi SDM IKM di bidang desain Peningkatan teknologi mutu produk Bantuan tenaga ahli/ pendampingan desain Fasilitasi akses pembiayaan Fasilitasi akses kelembagaan Fasilitasi akses pemasaran
30 Kec. Praya Timur Kab. Lombok Tengah Prov. NTB
Anyaman Ketak
20 IKM
Meningkatnya kualitas , produktivitas, desain dan pemasaran
-
Peningkatan kompetensi SDM IKM di bidang desain Peningkatan teknologi mutu produk Bantuan tenaga ahli/ pendampingan desain Fasilitasi akses pembiayaan Fasilitasi akses kelembagaan Fasilitasi akses pemasaran
NO
LOKASI
31 Kec.
KOMODITI
Anyaman Ketak
TARGET
20 IKM
Kab. Hulu Sungai Utara Prov. Kalsel
32 Kec.
Furniture Kayu
25 IKM
Kota Kendari Prov. Sultra
33 Kec. Kab. Cilacap Prov. Jateng
Sabutret
20 IKM
34 Kec.
Furniture Kayu
25 IKM
Kab. Jepara Prov. Jateng
OUTPUT
PEMBINAAN Peningkatan kompetensi SDM IKM di bidang desain
Meningkatnya kualitas ,
-
produktivitas, desain dan
- Peningkatan teknologi mutu produk
pemasaran
-
Meningkatnya desain dan mutu produk
Bantuan tenaga ahli/ pendampingan desain Fasilitasi akses pembiayaan Fasilitasi akses kelembagaan Fasilitasi akses pemasaran
- Pelatihan teknis disain dan finishing -
Bantuan pendampingan tenaga ahli Sosialisasi/bimtek penerapan eco product Promosi produk OVOP melalui media cetak Pelatihan prosedur ekspor Fasilitasi pemasaran melalui pameran
Meningkatnya desain, mutu - Pelatihan kewirausahaan dan pemasaran produk - Bantuan pendampingan tenaga ahli - Sosialisasi/bimtek penerapan eco product - Promosi produk OVOP melalui media cetak - Pelatihan prosedur ekspor - Fasilitasi pemasaran melalui pameran Meningkatnya desain dan mutu produk
- Pelatihan teknis disain dan finishing -
Bantuan pendampingan tenaga ahli Sosialisasi/bimtek penerapan eco product Promosi produk OVOP melalui media cetak Pelatihan prosedur ekspor Fasilitasi pemasaran melalui pameran
NO
LOKASI
35 Kec.
KOMODITI
Furniture Bambu
TARGET
25 IKM
Kota Ternate
OUTPUT
PEMBINAAN
Meningkatnya desain dan mutu
- Pelatihan teknis disain dan finishing
produk
- Bantuan pendampingan tenaga ahli
Prov. Malut
- Sosialisasi/bimtek penerapan eco product - Promosi produk OVOP melalui media cetak - Pelatihan prosedur ekspor
- Fasilitasi pemasaran melalui pameran
36 Kec.
Rumah Tomohon
20 IKM
Kota Tomohon
Meningkatnya desain, mutu
- Pelatihan teknis disain dan finishing
dan pemasaran produk
- Bantuan pendampingan tenaga ahli
Prov. Sulut
- Sosialisasi/bimtek penerapan eco product - Promosi produk OVOP melalui media cetak - Pelatihan prosedur ekspor - Fasilitasi pemasaran melalui pameran
37 Kec. Kab. Garut Prov. Jabar
Minyak Atsiri (Akar Wangi)
15 IKM
Meningkatnya mutu dan
- Pelatihan GMP
pemasaran produk
- Bantuan pendampingan tenaga ahli - Sosialisasi/bimtek penerapan eco product - Promosi produk OVOP melalui media cetak - Pelatihan prosedur ekspor - Fasilitasi pemasaran melalui pameran
KREDIT USAHA RAKYAT TAHUN 2010
CAPAIAN PENYALURAN KUR 2010 (Rp. Milyar)
BANK PELAKSANA BNI BRI KUR RITEL BRI KUR MIKRO MANDIRI BTN BUKOPIN BSM BPD JUMLAH
TARGET 2010 (Bawah) 1.560 2.325 3.875 1.845 610 500 400 2.000 13.115
REALISASI 2010
%
1.631 3.064 6.816 2.100 710 245 452 2.210 17.228
104,5 131,8 175,9 113,8 116,4 49,0 113,0 110,5 130,8
PENYALURAN KUR PER SEKTOR (JANUARI – DESEMBER 2010) TOTAL
NO
SEKTOR EKONOMI
Plafon (Rp juta)
1
Pertanian
2
Pertambangan
3
Industri Pengolahan
4
Listrik, Gas & Air
5
Konstruksi
6
Debitur %
Jumlah
%
3,247,311
18.8%
246,407
17.1%
16,700
0.1%
210
0.0%
405,761
2.4%
18,578
1.3%
8,467
0.0%
68
0.0%
426,836
2.5%
1,821
0.1%
Perdagangan, Restoran & Hotel
9,819,076
57.0%
1,057,525
73.6%
7
Pengangkutan, Pergudangan & Komunikasi
197,544
1.1%
3,366
0.2%
8
Jasa-jasa Dunia Usaha
1,143,403
6.6%
55,811
3.9%
9
Jasa-jasa Sosial/ Masyarakat
547,087
3.2%
59,347
4.1%
1,416,450
8.2%
(5,483)
-0.4%
17,228,633
100%
1,437,650
100%
10 Lain-lain
Total
PRESENTASE PENYALURAN KUR PER SEKTOR (JANUARI – DESEMBER 2010)
Pengangkut an, Pergudang an & Komunikasi 1,2%
Perdagang an, Restoran & Hotel 57,0% Konstruksi 2,5%
Pertanian 18,8%
Listrik, Gas & Air 0,05% Industri Pengolahan 2,4%
Pertamban gan 0,1%
Jasajasa LainDunia lain Usaha 8,2% Jasa-jasa 6,6% Sosial/ Masyarakat 3,2%
PERMASALAHAN DALAM PENYALURAN KUR SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN 1. 2.
3. 4.
Tidak semua bank pelaksana memiliki kantor dan outlet yang mudah dijangkau oleh IKM; Masih banyak pertugas bank yang mensyarakan agunan ke pihak IKM; Bunga KUR masih dianggap tinggi oleh IKM; Dalam tahun 2010, pihak perbankan mencatatkan sektor industri pengolahan yang mempunyai SIUP ke sektor perdagangan
LANGKAH STRATEGIS YANG AKAN DILAKUKAN DALAM RANGKA MENDUKUNG PENINGKATAN SERAPAN KUR 2011 1. 2. 3. 4.
Sosialisasi dan fasilitasi KUR bagi IKM langsung ke sentra-sentra dengan melibatkan pihak perbankan; Menyampaikan tahap kedua IKM potensial untuk wilayah luar Pulau Jawa ke bank pelaksana (akan dilaksanakan bulan Maret 2011); Mempromosikan fasilitas KUR pada setiap acara yang diadakan di daerah; Meningkatkan penyaluran KUR melalui perusahaan IKM penjamin (off taker)
TARGET PENYALURAN KUR SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN TAHUN
2011
2012
2013
2014
PERSENTASE DARI TARGET SERAPAN KUR
5
6,5
8,5
10
TARGET PENYALURAN KUR SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN TAHUN 2011 TARGET
RP
TOTAL KUR
20 Triliun
IKM
1 Triliun
Wilayah I
300 Milyar
Wilayah II
450 Milyar
Wilayah II
250 Milyar
RENCANA KERJA INDUSTRI KECIL MENENGAH TAHUN 2012
39
Rencana Kerja Industri Kecil dan Menengah Tahun 2011
No
Program
Target
Kegiatan
PROGRAM UTAMA 1.
Pengembangan Klaster IKM
Meningkatnya daya saing produk IKM tertentu (Batu Mulia dan perhiasan, gerabah dan keramik hias, minyak atsiri, garam rakyat, dan makanan ringan)
• Pengembangan klaster ikm makanan ringan • Pengembangan klaster ikm garam rakyat/konsumsi • Pengembangan klaster ikm fashion • Pengembangan klaster ikm kerajinan dan barang seni • Pengembangan klaster ikm gerabah dan keramik hias di lombok barat
2.
Pengembangan Industri Kreatif
Meningkatnya daya saing industri fashion
• Pengembangan klaster IKM Fashion • Pengembangan klaster kerajinan dan barang seni
3.
Pengembangan OVOP
• Meningkatnya pengembangan IKM melalui pendekatan OVOP
• • • •
Pengembangan IKM Pangan Pengembangan IKM Sandang Pengembangan IKM KBB Pengembangan IKM Kerajinan
Waktu Pelaksan aan
Rencana Kerja Industri Kecil dan Menengah Tahun 2011 No
Program
Target
Kegiatan
4.
Kewirausahaan
• Tumbuhnya Wirausaha Baru IKM.
• • • •
5.
Peningkatan Nilai tambah
• Meningkatnya kualitas dan produktivitas
• Restrukturisasi permesinan • Revitalisasi UPT • Jasa Keteknikan (Komponen otomotif &Mesin)
Inkubator Unit Pendampingan Langsung TPL Beasiswa dan PFPP Shindan-shi
PROGRAM PENUNJANG 1.
Penghargaan
• Meningkatnya motivasi masyarakat dalam pengembangan IKM
• UPAKARTI • IGDS • GKM
2.
Promosi termasuk website
• Meningkatnya pangsa pasar produk IKM
• • • • •
Partisipasi Pameran Luar dan dalam Negeri Pameran PPKI Pameran Produk OVOP Internasional Batik Summit Plaza Industri
PROGRAM KHUSUS 1.
Kredit Usaha Rakyat (KUR)
• Tersedianya pembiayaan IKM
• Sosialisasi Program KUR • Penyampaian daftar IKM yang akan diberikan KUR
2.
Rumput Laut
• Tumbuhnya Unit Usaha Pengolahan rumput laut
• Studi kelayakan • Bantuan sarana produksi
41
TERIMA KASIH