PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
DIRECTORS’ STATEMENT LETTER
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
REPORT OF INDEPENDENT AUDITORS
LAPORAN KEUANGAN
FINANCIAL STATEMENTS
1.
Neraca Konsolidasi
1
1.
Consolidated Balance Sheets
2.
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
4
2.
Consolidated Statements of Income
3.
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
5
3.
Consolidated Statements Of Changes In Stockholders’ Equity
4.
Laporan Arus Kas Konsolidasi
6
4.
Consolidated Statements of Cash Flows
5.
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
7
5.
Notes to the Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
ASSETS
AKTIVA Catatan/ Notes AKTIVA LANCAR Kas dan bank Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih AS$ 161.834 pada 2006 dan 2005 Piutang lain-lain - setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih AS$ 2.164.646 tahun 2006 dan AS$ 1.520.251 tahun 2005 Persediaan - setelah dikurangi penyisihan persediaan usang AS$ 2.075.365 pada tahun 2006 dan AS$ 1.335.802 pada tahun 2005 Tagihan PPN Biaya dibayar dimuka dan jaminan Pajak dibayar dimuka Aktiva lancar lainnya
CURRENT ASSETS
5
55.264.487
80.051.298
Cash on hand and in banks
2d,6
33.630.729
49.367.445
2e,7
122.883.875
84.531.546
2e,8
63.897.466
35.738.968
2g,9 34a,39b 2h,10 2h,34b
110.888.426 229.997.372 20.680.776 28.601.486 4.837.476
111.921.969 140.856.785 13.393.497 2.961.740 7.787.011
Restricted cash in banks Trade receivables Third parties - net of allowance for doubtful accounts of US$ 161,834 in 2006 and 2005 Other receivables - net of allowance for doubtful accounts of US$ 2,164,646 in 2006 and US$ 1,520,251 in 2005 Inventories - net of provision for obsolescence of US$ 2,075,365 in 2006 and US$ 1,335,802 in 2005 VAT recoverable Prepaid expenses and deposit Prepaid tax Other curent assets
670.682.093
526.610.259
Total Current Assets
15.293.363 6.196.135
377.969 23.526.481
Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang pihak hubungan istimewa Aktiva pajak tangguhan Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan AS$ 857.610.666 pada tahun 2006 dan AS$ 795.277.758 pada tahun 2005 Aktiva minyak dan gas bumi Biaya eksplorasi dan pengembangan ditangguhkan - bersih Biaya perolehan pinjaman ditangguhkan - bersih Biaya reorganisasi ditangguhkan Taksiran tagihan pajak Goodwill - bersih Biaya pengupasan tanah ditangguhkan Aktiva tidak lancar lainnya
2006
2005 Tidak Diaudit/ Unaudited
2f,35a 2v,34f
NON-CURRENT ASSETS
Due from related parties Deferred tax assets
2i, 2k,11 2j,12
632.254.324 76.671.360
386.805.207 63.116.566
2m,13
99.477.367
88.239.872
Fixed assets - net of accumulated depreciation of US$ 857,610,666 in 2006 and US$ 795,277,758 in 2005 Oil and gas properties Deferred exploration and development cost - net
2o,14 2r, 16 2v,34c 2c,17 2q,15
58.709.684 2.211.259 459.017.950 45.422.006 8.911.177
19.690.995 343.660 474.998.067 26.202
Deferred financing cost - net Deferred reorganization cost Claim for tax refund Goodwill - net Deferred stripping cost Other non-current assets
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
1.404.164.625
1.057.125.019
Total Non-Current Assets
JUMLAH AKTIVA
2.074.846.718
1.583.735.278
TOTAL ASSETS
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements are an integral part of the consolidated financial statements.
1
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
LIABILITIES AND STOCKHOLDERS’ EQUITY
KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan/ Notes KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman jangka pendek Hutang usaha - pihak ketiga Hutang lain-lain - pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar Hutang pajak Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Uang muka pelanggan Pinjaman jangka panjang Hutang sewa guna usaha
22 18 19 20 2v,34d
658.398.334 99.760.720 355.640.234 118.730.556 86.761.543
7.117.021 29.853.702 302.799.358 69.152.964 148.929.884
21 23 2k,24
25.159.204 16.208.434
9.759.327 224.245.795 -
1.360.659.025
791.858.051
Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang pihak hubungan istimewa Kewajiban pajak tangguhan Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Hutang sewa guna usaha Kewajiban manfaat karyawan Taksiran kewajiban restorasi dan rehabilitasi Pendapatan ditangguhkan
EKUITAS Modal saham - nominal Rp 500 (setara dengan AS$ 0,07) Modal dasar - 20.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 19.404.000.000 saham Biaya emisi saham Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
CURRENT LIABILITIES
Short term loan Trade payables - third parties Other payables - third parties Accrued expenses Tax payable Current maturities of long-term liabilities
Advances from customer Long-term loans Obligation under capital leases Total Current Liabilities
NON-CURRENT LIABILITIES
2f,35b 2v,34f
91.266 168.892.067
61.761 147.324.371
Due to related parties Deferred tax liabilities Long-term liabilities - net of current maturities
23 2k,24 2y,36
68.621.911 40.063.053 12.456.132
332.474.424 8.303.318
2t,25 26
89.463.774 21.841.397
72.905.640 38.558.376
Long-term loans Obligation under capital lease Employee benefits obligation Estimated liability for restoration and rehabilitation Deferred revenue
401.429.600
599.627.890
Total Non-Current Liabilities
1.466.201
MINORITY INTEREST IN NET ASSETS OF SUBSIDIARIES
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
2006
2005 Tidak Diaudit/ Unaudited
2b
14.261.933
STOCKHOLDERS’ EQUITY
27 2s
1.400.714.922 (1.830.367 )
1.400.714.922 (1.830.367 )
Capital stock - Rp 500 (equivalent to US$ 0.07) par value Authorized - 20,000,000,000 shares Issued and fully paid 19,404,000,000 shares Share issuance cost
2w
(42.586 )
(6.353 )
Translation adjustments
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements are an integral part of the consolidated financial statements.
2
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes Selisih penilaian kembali aktiva tetap Pajak dari perubahan mata uang asing Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba
2006 14.518
2005 Tidak Diaudit/ Unaudited 14.518
2v,34d
(6.813.578 )
2c,28
(1.233.700.656 ) 140.153.907
(1.235.521.547 ) 27.411.963
298.496.160
190.783.136
Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
2.074.846.718
-
Revaluation increment in fixed assets Tax arising from foreign exchange Differences in value of restructuring transactions of entities under common control Retained earnings Total Stockholders’ Equity
TOTAL LIABILITIES AND
1.583.735.278 STOCKHOLDERS’ EQUITY
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements are an integral part of the consolidated financial statements.
3
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006 (Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006 (With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2005 Tidak Diaudit/ Unaudited
2006
PENJUALAN
2u,30
865.813.070
692.331.325
SALES
HARGA POKOK PENJUALAN
2u,31
630.588.475
446.370.705
COSTS OF SALES
235.224.595
245.960.620
GROSS PROFIT
70.380.769 8.610.450
60.404.287 4.587.844
78.991.219
64.992.131
Total Operating Expenses
156.233.376
180.968.489
OPERATING INCOME
LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
2u,32
Jumlah Beban Usaha LABA USAHA PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Amortisasi atas pendapatan yang ditangguhkan Laba (rugi) selisih kurs - bersih Penghasilan dari pelabuhan Beban bunga - bersih Beban amortisasi Lain-lain - bersih
26 2w 22,23 2m,2p,17
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK
LABA BERSIH SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
8.328.000 (5.880.004 ) 2.437.500 (31.615.204 ) (12.714.357 ) (741.495 )
Amortization of unearned revenue Gain (loss) on foreign exchange - net Port facility fee Interest expenses - net Amortization expenses Others - net
(34.165.250 )
(40.185.560 )
Total Other Expenses - Net
122.068.126
140.782.929
(11.562.384 ) (17.924.690 )
(75.853.558 ) 15.055.005
(29.487.074 )
(60.798.553 )
2b
2aa,33
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
INCOME BEFORE TAX BENEFIT (EXPENSES) TAX BENEFIT (EXPENSES)
Current Deferred
Total Tax Expenses
79.984.376
NET INCOME BEFORE MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF SUBSIDIARIES
2.151.331
74.000
MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF SUBSIDIARIES
90.429.721
79.910.376
NET INCOME
4,66
4,12
BASIC EARNINGS PER 1,000 SHARE
92.581.052
LABA BERSIH LABA PER 1.000 LEMBAR SAHAM
8.328.000 4.255.232 2.500.875 (34.514.725 ) (14.711.218 ) (23.414 )
2v,34e
Jumlah Beban Pajak
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
Selling General and administrative
OTHER INCOME (EXPENSES)
Jumlah Beban Lain-lain
MANFAAT (BEBAN) PAJAK Kini Tangguhan
OPERATING EXPENSES
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements are an integral part of the consolidated financial statements.
4
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes Saldo 1 Januari 2005 (Disajikan kembali)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued Paid-in Capital
Pajak dari Perubahan Kurs Mata Uang Asing/ Tax Arising From Foreign Exchange
Biaya Emisi Saham/ Share Issuance Cost
1.400.714.922
(1.830.367 )
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap/ Revaluation Increment on Fixed Asset
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Value of Restructuring Transaction of Entities Under Common Control
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan/ Translation Adjustment
-
14.518
4.123
Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earning (Deficit)
(1.235.521.547 )
Jumlah Ekuitas/ Total Stockholders Equity
(46.359.609 )
Efek dari pengukuran kembali
2w
-
-
-
-
-
-
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
2v
-
-
-
-
(10.476 )
-
-
-
-
-
-
-
-
79.910.376
Laba bersih (Disajikan kembali) Saldo 30 Juni 2005 (Disajikan kembali)
1.400.714.922
(1.830.367 )
-
14.518
(6.353 )
(1.235.521.547 )
Saldo 1 Januari 2006
1.400.714.922
(1.830.367 )
-
14.518
(3.857 )
(1.235.521.547 )
-
-
(38.729 )
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
2w
-
-
Pajak dari perubahan kurs mata uang asing
2v,34d
-
-
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Pembayaran deviden Laba bersih Saldo 30 Juni 2006
(6.813.578)
-
-
-
-
-
-
-
-
1.820.891
29
-
-
-
-
-
-
(1.830.367 )
(6.813.578)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
14.518
(42.586 )
(1.233.700.656 )
Balance as of January 1, 2005 (As Restated)
(6.138.804)
Effect of remeasurement
(10.476)
Translation adjustment
79.910.376
Net income (As Restated)
27.411.963
190.783.136
Balance as of June 30, 2005 (As Restated)
71.971.891
235.345.560
Balance as of January 1, 2006
(38.729)
Translation adjustment
(6.813.578)
Tax arising from Foreign Currency
-
2c,28
1.400.714.922
(6.138.804 )
117.022.040
-
-
1.820.891
(22.247.705 ) 90.429.721
(22.247.705) 90.429.721
140.153.907
298.496.160
Difference in value restructuring transaction of entities under common control Dividend payment Net income Balance as of June 30, 2006
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements are an integral part of the consolidated financial statements.
5
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2006 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Penghasilan bunga Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Pembayaran kepada pemerintah Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran bunga dan beban bank Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
876.312.443 1.363.531 (660.468.543 ) (106.206.531 ) (86.854.994 ) (30.455.436 ) (6.309.530 )
2005 Tidak Diaudit/ Unaudited
707.901.133 8.744.998 (554.462.799 ) (754.419 ) (25.433.577 ) (20.900.286 ) 115.095.050
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aktiva tetap Penambahan aktiva minyak dan gas bumi Kenaikan biaya pengupasan ditangguhkan Kenaikan biaya reorganisasi ditangguhkan Penempatan deposito berjangka
(142.643.095 ) (11.088.048 ) (45.422.000 ) (58.709.684 ) (6.293.157 )
(23.626.972 ) (7.841.643 )
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(264.155.984 )
(31.468.615 )
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman bank Pembayaran sewa guna usaha Pengurangan (penambahan) piutang hubungan istimewa Pembayaran dividen Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
300.224.789 (9.349.997 ) (57.130 ) (22.247.705 ) 268.569.957
(98.531.068 ) (4.340 ) 160.051 -
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipt from customers Receipt from interest income Payment to suppliers and employees Payment to government Payment of income taxes Payment of interests and bank charges
Net Cash Flows Provided from (Used in) Operating Activities
CASH FLOWS FROM INVESTING
Net acquisitions of fixed assets Increase of oil and gas properties Increase of deferred stripping cost Increase of deferred reorganization cost Placement of restricted cash Net Cash Flows Used in Investing Activities
CASH FROM FINANCING ACTIVITIES
Net proceeds from bank loans Payment of capital lease Addition (deduction) Receivables from related parties Payment of dividend
(98.375.357 )
Net Cash Provided from (Used in) Financing Activities
PENURUNAN BERSIH KAS DAN BANK
(1.895.557 )
(14.748.922 )
NET DECREASE IN CASH ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK PADA AWAL PERIODE
57.160.044
94.800.220
CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF PERIOD
KAS DAN BANK PADA AKHIR PERIODE
55.264.487
80.051.298
CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF PERIOD
Informasi tambahan atas aktivitas pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas: Pembayaran hutang dan bunga melalui pemotongan piutang/penjualan Pembayaran hutang dan bunga dengan jasa pemasaran (lihat Catatan 22) Pembayaran hutang dan bunga dengan jasa konsultan (lihat Catatan 22)
Additional information for non-cash financing activities:
68.938.909
-
23.968.894
12.657.592
2.093.000
1.472.424
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Offsetting of payment of loan and interest with receivable/sales Offsetting of loan and interest with marketing advisory fee (see Note 22) Offsetting of loan and interest with consultancy fee (see Note 22)
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements are an integral part of the consolidated financial statements.
6
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
1. UMUM
1. GENERAL
a. Pendirian Perusahaan
a. Establishment and General Information
PT Bumi Resources Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 26 Juni 1973 berdasarkan Akta No. 130 dan No. 103 tanggal 28 Nopember 1973, keduanya dibuat dihadapan Djoko Soepadmo, S.H., notaris di Surabaya dan mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 12 Desember 1973 melalui surat keputusan No. Y.A.5/433/12 dan didaftarkan di Buku Register Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya dibawah No. 1822/1973, No. 1823/1973, No. 1824/1973 tanggal 27 Desember 1973, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1 tanggal 2 Januari 1974, Tambahan No. 7.
PT Bumi Resources Tbk (the “Company”) was established on June 26, 1973 based on the Notarial Deeds No. 130 and No. 103 dated November 28, 1973, both made by Djoko Soepadmo, S.H., and approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his decision letter No. Y.A.5/433/12 on December 12, 1973, registered in the Registry Book of Court of Justice in Surabaya No. 1822/1973, No. 1823/1973, No. 1824/1973 dated December 27, 1973, and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 1, Supplement No. 7, dated January 2, 1974.
Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir pada tanggal 29 Juni 2004 sehubungan dengan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.
The Company’s Articles of Association have been amended from time to time, the change in the most recent change being on June 29, 2004 in relation to the change of the Company's Boards of Commissioners and Directors compesition.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi kandungan batubara (termasuk pertambangan dan penjualan batubara) dan eksplorasi minyak.
According to the Company’s Articles of Association, its scope of activities comprises of exploration and exploitation of coal deposits (including coal mining and selling) and oil explorations.
Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Wisma Bakrie 2 Lantai 7, Jalan H. R. Rasuna Said Kav. B-2, Jakarta 12920.
The Company’s head office is located at Wisma Bakrie 2 Building, 7th Floor, Jalan H. R. Rasuna Said Kav. B-2, Jakarta 12920.
Pada tanggal 30 September 2005, Direksi Perusahaan menyetujui untuk merubah mata uang pelaporan dari Rupiah (Rp) menjadi Dolar Amerika Serikat (AS$). Perubahan tersebut mendapatkan persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia pada tanggal 9 Nopember 2005.
On September 30, 2005, the Company’s Board of Directors (BOD) approved the change of the Company’s reporting currency from Indonesia Rupiah (Rp) to United Stated Dollar (US$), to properly reflect the Company’s transactions and financial position. The change was approved by the Minister of Finance on November 9, 2005.
7
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
1. UMUM (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued)
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
b. Public Offering for the Company’s Stocks
Berdasarkan surat Ketua Bapepam No. SI-117/SHM/MK.10/1990 tanggal 18 Juni 1990, atas nama Menteri Keuangan, Perusahaan telah menawarkan 10.000.000 saham atas nama dengan harga nominal Rp 1.000 per saham (setara dengan AS$ 0,54) kepada masyarakat pada tanggal 25 Juni sampai 30 Juni 1990 dengan harga perdana Rp 4.500 (setara dengan AS$ 2,44) per saham. Saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 30 Juli 1990.
Based on the Chairman of Capital Markets Supervisory Board (“BAPEPAM”) Letter dated June 18, 1990 No. SI-117/SHM/MK.10/1990, on behalf of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia, the Company offered 10,000,000 shares to the public with par value Rp 1,000 (equivalent to US$ 0.54) per share, at an offering price of Rp 4,500 (equivalent to US$ 2.44) per share for the period from June 25 to June 30, 1990. The shares were listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges on July 30, 1990.
Berdasarkan surat efektif dari Bapepam pada tanggal 1 Maret 1993, Perusahaan telah melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) sebanyak 10.000.000 saham biasa atas nama dengan perbandingan setiap tujuh (7) pemegang saham lama berhak membeli dua (2) saham baru yang ditawarkan dengan harga penawaran Rp 2.900 (setara dengan AS$ 1,40) per saham.
Based on effective notice from the Chairman of Bapepam dated March 1, 1993, the Company effected the first right issue (RI I) of 10,000,000 shares, whereby a shareholder holding seven (7) shares was entitled to buy two (2) new shares at Rp 2,900 (equivalent to US$ 1.40) per share.
Berdasarkan surat efektif dari Bapepam pada tanggal 4 Nopember 1997, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) sebanyak 594.000.000 saham biasa atas nama dengan perbandingan setiap satu (1) pemegang saham lama berhak membeli tiga (3) saham baru yang ditawarkan dengan harga penawaran Rp 500 (setara dengan AS$ 0,15) per saham.
Based on effective notice from the Chairman of Bapepam dated November 4, 1997, the Company effected the second right issue (RI II) of 594,000,000 shares, whereby a shareholder holding one (1) share was entitled to buy three (3) new shares at Rp 500 (equivalent to US$ 0.15) per share.
Berdasarkan surat efektif dari Bapepam pada tanggal 18 Pebruari 2000, Perusahaan telah melakukan Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) sebanyak 18.612.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 500 (setara dengan AS$ 0,07) per saham.
Based on effective notice from the Chairman of Bapepam dated February 18, 2000, the Company effected the third right issue (RI III) of 18,612,000,000 shares with par value of Rp 500 (equivalent to US$ 0.07).
Setelah PUT III , modal dasar Perusahaan menjadi 20.000.000.000 saham dan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi 19.404.000.000 saham.
After the third Right Issue, the authorized capital of the Company became 20,000,000,000 shares, and the issued and fully paid capital became 19,404,000,000 shares.
8
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
1. UMUM (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued)
c. Struktur Perusahaan dan Anak perusahaan
c. Structure of the Company and Subsidiaries
Susunan Anak perusahaan pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
Nama Anak Perusahaan/ Name of Subsidiaries
Lokasi/ Located
Kegiatan Usaha Utama/ Principal Activity
The structure of the Company’s Subsidiaries as of June 30, 2006 and 2005 is as follow: Tahun Operasi Komersial/ Year of Commercial Operation
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2006 (%)
Jumlah Aktiva / Total Assets
2005 (%)
2006
2005
Kepemilikan secara langsung / Direct Ownership PT Kaltim Prima Coal (KPC)
Kalimantan, Indonesia
Pertambangan Batubara / Coal mining
Sangatta Holding Limited (SHL)
Cayman, UK
Kalimantan Coal Limited (KCL)
Mauritius, Republik Mauritius
IndoCoal Resources (Cayman) Limited Forerunner International Pte Ltd. (Forerunner) *) PT Arutmin Indonesia (AI)
Cayman, UK Singapore Kalimantan, Indonesia
1992
13,60
-
1.456.855.236
274.295.778
Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company
-
100,00
100,00
451.492.370
299.299.927
Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company
-
100,00
100,00
436.590.610
274.295.778
-
100,00
-
1.000
-
100,00
-
804.717.778
-
1982
99,99
99,99
571.225.098
486.634.724
Distributor Batubara / Coal Distributor Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company Pertambangan batubara / Coal mining
2005
PT Sitrade Coal (SC)
Jakarta, Indonesia
Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company
-
99,00
-
67.330.182
-
Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo)
Jersey, UK
Pertambangan Minyak / Oil mining
-
100,00
100,00
81.732.575
63.159.050
Enercorp Ltd.
Jersey, UK
Jasa Pemasaran / Marketing Services
2003
60,00
60,00
6.467.041
5.301.079
Tokyo, Japan
Jasa Pemasaran / Marketing Services
2004
100,00
100,00
214.824
200.074
Bumi Resources Japan Co. Ltd. (BRJ) *) International Minerals Company, LLC (IMC) *)
Delaware, USA
Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company
-
100,00
-
274.506
-
PT Citra Palu Minerals (CPM)
Palu, Indonesia
Pertambangan Emas / Gold Mining
-
99,99
-
57.703
-
PT IndoCoal Kaltim Resources (IKTR)
Jakarta, Indonesia
Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company
-
99,99
99,99
7.955
-
PT IndoCoal Kalsel Resources (IKSR)
Jakarta, Indonesia
Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company
-
99,99
99,99
7.953
-
Kalimantan, Indonesia
Pertambangan Batubara/Coal mining
1992
81,40
100,00
1.456.855.236
274.295.778
Cayman, Islands
Distributor Batubara/Coal Distributor
2005
100,00
-
748.134.649
-
Sulawesi, Indonesia
Pertambangan Emas/Gold Mining
-
80,00
-
274.506
-
Kepemilikan secara tidak langsung /
Indirect ownership
Melalui /Through SHL (24,5%), KCL (24,5%) dan SC (32,4%) pada/in 2006 dan/and SHL (50%) dan/and KCL (50%) pada/in 2005 PT Kaltim Prima Coal (KPC) Melalui /Through Forerunner IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICR) Melalui /Through IMC PT Gorontalo Minerals (GM) *) Tidak diaudit/Unaudited
9
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
1. UMUM (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued)
d. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi dan Karyawan
d. Boards of Commissioners and Directors and Employees
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of June 30, 2006 and 2005 were as follows:
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur
2006 dan/and 2005
Board of Commissioner
Suryo Bambang Sulisto Sulaiman Zuhdi Pane Iman Taufik Nalinkant Amratlal Rathod Kusumo A. Martoredjo Jay Abdullah Alatas Fuad Hasan Masyhur Samel Rumende
President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner
2006 dan/and 2005
Board of Direction
Ari Saptari Hudaya Eddie Junianto Soebari Kenneth Patrick Farrell
President Director Director Director
Jumlah remunerasi dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 masing-masing adalah sebesar AS$ 722.744 (setara dengan Rp 6.828 juta) dan AS$ 883.701 (setara dengan Rp 8.218 juta).
Total remuneration paid to Commissioners and Directors of the Company for the six-month period ended June 30, 2006 and 2005 amounted to US$ 722,744 (equivalent to Rp 6,828 million) and US$ 883,701 (equivalent to Rp 8,218 million), respectively.
Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki karyawan tetap masing-masing berjumlah 3.909 dan 3.164 orang.
As of June 30, 2006 and 2005, the Company and Subsidiaries had 3,909 and 3,164 permanent employees, respectively.
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI Laporan keuangan konsolidasi Perusahaan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan Surat Edaran Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik dan Surat Keputusan Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai Perubahan Peraturan No. VIII.G. 7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan secara konsisten adalah sebagai berikut:
2. SUMMARY OF SIGINIFICANT ACCOUNTING POLICIES The consolidated financial statements have been prepared in accordance with the accounting principles generally accepted in Indonesia (“Indonesian GAAP”) and the Capital Market Supervisory Board’s (Bapepam) circular letter No. SE-02/PM/2002 dated December 27, 2002 regarding Financial Statements Presentation Guidelines for Investment Company that Conducts a Public Offering and Decision letter of Bapepam No. KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000 in relation to the change in regulation No. VIII.G. 7 regarding Guidelines for Financial Report Presentation. The significant accounting policies applied consistently are as follows:
10
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGINIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
a. Basis of Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasi, kecuali laporan arus kas konsolidasi, telah disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu yang dicatat berdasarkan basis lain seperti yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi di masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, have been prepared on an accrual basis of accounting using the historical cost concept, except for certain accounts that are measured on the basis described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method), arus kas dikelompokan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method, being classified into operating, investing and financing activities.
Mulai 1 Januari 2006, mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Dolar Amerika Serikat yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan (lihat Catatan 1a).
The reporting currency used in the preparation of consolidated financial statements is United States Dollar (“US$”), which is also the functional currency of the Company starting January 1, 2006 (see Note 1a).
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
b. Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan dimana:
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and its Subsidiaries wherein:
-
-
The Company has direct or indirect ownership of more than 50% with the ability to control; or
-
The Company has 50% or less ownership, but the Company has the ability to control.
-
Perusahaan memiliki penyertaan saham baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kepemilikan lebih dari 50%, dan mempunyai kemampuan untuk mengendalikan, atau Perusahaan hanya memiliki kepemilikan sama dengan atau kurang dari 50%, tetapi Perusahaan mempunyai kemampuan untuk mengendalikan.
Laporan keuangan Anak Perusahaan mulai dikonsolidasi sejak tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian dan dihentikan sejak tanggal Perusahaan melepas pengendalian. Hasil operasi Anak perusahaan yang diakuisisi atau dilepas selama tahun berjalan dicatat pada laporan laba rugi konsolidasi dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif pelepasan.
The financial statements of Subsidiaries are consolidated commencing from the date on which control is acquired and cease to be consolidated from the date on which control is relinquished. The results of Subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of income from the effective date of acquisition or up to the effective date of disposal.
11
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGINIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aktiva bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi bagian minoritas yang melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
The interest of the minority shareholders is stated as the minority’s proportion of the historical cost of the net assets. The minority interest is subsequently adjusted for the minority’s share of movements in equity. Any losses applicable to the minority interest in excess of the minority interest are allocated against the interests of the parent.
Jika diperlukan, penyesuaian dilakukan terhadap laporan keuangan Anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.
Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the Subsidiaries in order to bring the accounting policies used to be in line with those used by the Company.
Seluruh saldo dan transaksi, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
All balances and transactions, including gains or losses that are not realized, arising from inter-company transactions have been eliminated to present the financial position and operational income of the Company and its Subsidiaries as a single entity.
c. Penggabungan Usaha Akuisisi dicatat dengan metode pembelian sesuai dengan PSAK No. 22, “Penggabungan Usaha”. Pada saat akuisisi, aktiva dan kewajiban Anak perusahaan dinilai dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aktiva bersih yang diperoleh yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi (diskon atas akuisisi), nilai wajar aktiva non-moneter dikurangi secara proporsional sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa lebih setelah penurunan nilai wajar aktiva non-moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, diberlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan berdasarkan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun.
c. Business Combination Acquisitions are accounted for using the purchase method in accordance with the requirements of Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) No. 22, “Business Combination”. On acquisition, the assets and liabilities of a subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill and amortized using the straight-line basis over twenty (20) years. When the cost of acquisition is less than the interest in the fair values of the identifiable assets and liabilities acquired as at the date of acquisition (i.e. discount on acquisition), fair values of the acquired non-monetary assets are reduced proportionately until all the excess is eliminated. The remaining excess after reducing the fair values of nonmonetary assets acquired is recognized as negative goodwill, treated as deferred revenue and recognized as revenue on a straight-line basis over twenty (20) years.
12
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGINIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Akuisisi Anak perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan standar ini, akuisisi Anak perusahaan dicatat berdasarkan penyatuan kepemilikan (pooling of interest) dimana aktiva dan kewajiban Anak perusahaan dicatat pada nilai buku. Selisih antara harga penyerahan dan bagian Perusahaan atas nilai buku Anak perusahaan, jika ada, dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai komponen terpisah pada ekuitas Perusahaan. Selanjutnya, laporan keuangan konsolidasi sebelum akusisi disajikan kembali, dimana saldo awal ekuitas anak perusahaan disajikan secara terpisah sebagai “Proforma Ekuitas dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Saldo “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” direalisasi sebagai laba atau rugi sejak hilangnya sifat sepengendali antara entitas yang bertransaksi. d. Rekening Bank yang Dibatasi Penggunaannya Rekening koran dan deposito yang dibatasi penggunaannya disajikan sebagai aktiva tidak lancar. Rekening bank dan deposito yang dibatasi penggunaannya yang akan digunakan untuk membayar hutang yang jatuh tempo dalam satu tahun disajikan sebagai aktiva lancar. e. Piutang Usaha Piutang usaha diakui dan dicatat sebesar nilai sebenarnya dikurangi dengan penyisihan atas piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan pada tingkat yang dianggap memadai untuk mencadangkan kemungkinan terjadinya kerugian atas piutang. Besarnya penyisihan ini ditentukan berdasarkan pertimbangan manajemen dan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kemungkinan tertagihnya piutang.
Acquisitions of subsidiaries that represent a restructuring transaction of entities under common control are accounted for in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring Transactions of Entities Under Common Control”. Based on this standard, acquisition of a subsidiary is accounted for based on the pooling of interest, wherein assets and liabilities of a subsidiary are recorded at their book values. The difference between the transfer price and the Company’s interest in the subsidiary’s book values, if any, is recorded as “Difference in Value from Restructuring Transactions of Entities under Common Control” and presented as a separate component in the Company’s Equity. Accordingly, the consolidated financial statements prior to acquisition are restated, wherein the beginning balance of equity of the Subsidiary is presented separately as proforma equity arising from restructuring transactions of entities under common control. The balance of “Difference in Value from Restructuring Transactions of Entities under Common Control” can be realized to profit or loss from the time the common control no longer exists between the entities that entered into the transaction. d. Restricted Cash in Bank Current accounts and time deposits that are restricted in use are presented under non-current assets. Restricted cash in banks that will be used to pay currently maturing obligations that are due in one year are presented under current assets. e. Trade Receivables Trade receivables are recognized and carried at original invoice amount less any allowance for doubtful accounts. Allowance for doubtful accounts is maintained at a level considered adequate to provide for potential losses on receivables. The level of this allowance is based on management’s evaluation of collection experience and other factors that may affect collectibility.
13
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGINIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
f. Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
f. Transaction with Related Parties
Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang memenuhi sifat hubungan istimewa, sebagaimana didefinisikan oleh PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Company and its Subsidiaries have transactions with certain parties, which have a related party relationship, as defined in PSAK No. 7 “Related Party Disclosures”.
Semua transaksi yang signifikan dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa, apakah dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama atau tidak seperti yang dilakukan kepada pihak ketiga diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
All significant transactions with related parties whether or not conducted under the same terms and conditions as those with unrelated parties, are disclosed in the notes to consolidated financial statements.
g. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan persediaan batubara ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang sedangkan biaya perolehan persediaan suku cadang ditentukan dengan metode rata-rata. Nilai realisasi bersih adalah perkiraan harga jual dalam kegiatan usaha normal dan yang sesuai dengan harga yang ditentukan dalam Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang sebagaimana dijelaskan pada Catatan 38. Penyisihan atas kerugian persediaan dan persediaan usang dibentuk untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersihnya, dan ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun persediaan pada akhir tahun. h. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya dibayar dimuka jangka panjang disajikan sebagai “Aktiva Tidak Lancar Lainnya” dalam neraca konsolidasi.
g. Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost of coal inventories is determined by the weighted average method, while cost of spareparts inventories is determined by the average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business and in accordance with the price determined under the Long-term Supply Agreement referred to in Note 38. Provision for obsolescence is provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable values, determined based on a review of the inventories at the end of the year.
h. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method. The noncurrent portion of prepaid expenses is classified under “Other Non-Current Assets” in the consolidated balance sheet.
14
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGINIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
i. Aktiva Tetap
i. Fixed Assets
Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) selama taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap atau sisa masa kontrak, yang mana yang lebih pendek. Kisaran masa manfaat ekonomis sesuai klasifikasi aktiva tetap, sebagai berikut:
Fixed assets are stated at cost, less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of the assets or the remaining term of the Coal Agreement, whichever period is shorter. The ranges of useful life by major asset classification are as follows:
Tahun/Years Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan
3 - 30 3-8 3-8
Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan, membiaya aktiva dalam penyelesaian selama periode pembangunan aktiva tersebut. Akumulasi biaya dari aktiva tersebut akan direklasifikasi ke aktiva tetap yang bersangkutan dan kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat aktiva dalam penyelesaian tersebut diselesaikan dan siap digunakan.
Construction-in-progress is stated at acquisition cost, which includes borrowing costs from loans incurred to finance the construction during the period of development. The accumulated costs of the assets will be reclassified to the appropriate fixed asset accounts and capitalization of these borrowing costs ceases when projects are completed and ready for their intended use.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Pada saat aktiva tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutan yang bersangkutan dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap, dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam biaya operasi tahun berjalan.
The costs of maintenance and repairs are charged to income as incurred, while significant renewals and betterments are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is credited or charged to current operations.
j. Aktiva Minyak dan Gas Bumi Gallo, Anak perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan minyak, menerapkan metode full cost dalam pencatatan aktiva minyak dan gas bumi. Semua biaya-biaya yang berkaitan dengan akuisisi, ekplorasi dan pengembangan cadangan minyak dan gas bumi termasuk biaya overhead langsung yang berkaitan, dikapitalisasi.
j. Oil and Gas Properties Gallo, the Subsidiary that engages in oil mining, follows the full cost method of accounting in recording oil and gas properties. Accordingly, all costs associated with acquisition, exploration and development of oil and gas reserves, including directly related overhead costs, are capitalized.
15
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGINIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Semua biaya yang dikapitalisasi atas minyak dan gas, termasuk estimasi biaya masa depan atas pengembangan cadangan terbukti akan diamortisasi sejak dimulainya produksi komersial dengan menggunakan metode unit produksi berdasarkan jumlah estimasi cadangan terbukti. Investasi dalam pengembangan proyek dan cadangan yang belum terbukti tidak diamortisasi sampai dengan cadangan yang terkait dengan proyek tersebut dapat dibuktikan atau sampai terjadinya penurunan nilai. Jika hasil dari penilaian tersebut mengindikasikan bahwa properti telah mengalami penurunan nilai, jumlah dari penurunan nilai tersebut akan ditambahkan pada biaya yang akan diamortisasikan. k. Transaksi Sewa Guna Usaha
All capitalized costs of oil and gas properties, including the estimated future costs of developing proven reserves, are amortized using the unit-of-production method based on the total estimated proven reserves. Investments in unproven properties and major development projects are not amortized until proven reserves associated with the projects can be determined or until impairment occurs. If the result of an assessment indicates that the properties are impaired, the amount of the impairment is added to the costs to be amortized.
k. Capital Lease Transaction
Transaksi sewa guna usaha dicatat dengan menggunakan metode capital lease jika seluruh kriteria dalam PSAK No. 30 “Akuntansi Untuk Transaksi Sewa Guna Usaha” dipenuhi, apabila kriteria ini tidak terpenuhi maka transaksi sewa guna usaha tersebut dihitung dengan metode operating lease.
Lease transactions are accounted for under the capital lease method when all the required capitalization criteria under PSAK No. 30 “Accounting for lease Transactions” are met. Otherwise, lease transactions are accounted for under the operating lease method.
Dengan metode capital lease, aktiva dan kewajiban yang terkait disajikan berdasarkan nilai tunai dari pembayaran minimum sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) pada akhir masa sewa guna usaha.
Under the capital lease method, assets and the related obligations are presented based on the present value of minimum lease payment plus residual value (purchase option) at the end of the lease term.
Aktiva capital lease disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur ekonomis aktiva, yang sama dengan aktiva yang dibeli dengan kepemilikan langsung. Bagian pokok untuk setiap pembayaran dicatat sebagai pembayaran kembali kewajiban, sedangkan bagian untuk pembayaran bunga dicatat sebagai biaya bunga.
Assets under capital lease are presented as part of fixed assets. Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful life of the asset, which is similar to the asset acquired under direct ownership. The principal portion of each lease payment is recorded as repayment of such obligations and the interest portion is recorded as interest expense.
16
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGINIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
l. Penurunan Nilai Aktiva Sesuai dengan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva”, Perusahaan dan Anak perusahaan menelaah nilai tercatat aktiva terhadap kemungkinan adanya penurunan nilai aktiva ke nilai wajar apabila terdapat kejadian atau perubahan dalam kondisi sebagaimana yang dijelaskan dalam PSAK No. 48, yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Apabila nilai tercatat aktiva melebihi jumlah yang dapat dipulihkan, maka selisihnya dibebankan pada operasi tahun berjalan pada laporan keuangan konsolidasi. Rugi penurunan nilai yang diakui sebelumnya dicatat kembali (reverse) pada operasi tahun berjalan yang menunjukkan bahwa tidak ada penyajian kembali atas nilai aktiva yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai tercatat yang telah ditentukan (setelah dikurangi penyusutan) dimana tidak terdapat rugi penurunan nilai aktiva yang diakui pada tahun-tahun sebelumnya. m. Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Ditangguhkan
l. Impairment of Asset Value Based on PSAK No. 48, “Impairment of Asset Values”, the Company and Subsidiaries conduct a review of carrying value of assets for impairment and possibility for decrease of assets to fair value whenever events or changes in circumstances as stated in PSAK No. 48 occur, which indicate that the carrying amount of an asset may not be recoverable. Whenever the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, an impairment loss is recognized in the current year consolidated statement of income. A previously recognized impairment loss is reversed by a credit to current operations to the extent that it does not restate the asset at an amount higher than the carrying amount that would have been determined (net of any depreciation) had no impairment loss been recognized for the asset in prior years.
m. Deferred Exploration and Development Costs
Biaya eksplorasi dan pengembangan ditangguhkan mencakup biaya-biaya survey, eksplorasi, keuangan, studi kelayakan, dan pengembangan tambang baru yang terjadi sebelum dimulainya operasi komersial. Biaya eksplorasi dan pengembangan ditangguhkan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sejak tanggal produksi komersial atas area penambangan sepanjang umur tambang atau sisa waktu kontrak karya, yang mana yang lebih pendek.
Deferred exploration and development expenditure incorporate costs related to general surveys, exploration, financing, refinancing, feasibility studies and development of the mine incurred prior to the commencement of operations. Deferred exploration and development expenditure is amortized on a straight-line basis from the date of commercial production of the respective area of interest, over the life of the mine or the remaining term of the Coal Agreement whichever is shorter.
Nilai perolehan bersih dari daerah penambangan dievaluasi secara berkala untuk memastikan nilai tersebut tidak melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Jika terdapat kelebihan, maka akan dibentuk penyisihan atau dihapusbukukan.
The net carrying value of each area of interest is reviewed regularly and to the extent this value exceeds its recoverable value, the excess is provided for or written-off in the year in which it is determined.
17
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGINIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
n. Biaya Explorasi dan Penilaian Ditangguhkan Pengeluaran untuk eksplorasi dan penilaian dibebankan pada saat terjadinya, kecuali jika kegiatan explorasi sampai pada tahap dimana biaya-biaya yang bersangkutan dinyatakan dapat dipulihkan melalui pengembangan lebih lanjut atau penjualan, dalam hal ini, pengeluaran selanjutnya akan dikapitalisasi sebagai biaya eksplorasi dan penilaian ditangguhkan. Pada tahun 2006 dan 2005 tidak terdapat biaya yang dikapitalisasi. o. Biaya Perolehan Pinjaman Ditangguhkan Merupakan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan pinjaman baru yang diamortisasi sesuai dengan jangka waktu pinjaman berdasarkan perjanjian pinjaman yang bersangkutan. p. Biaya Perolehan Investasi Ditangguhkan Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan akuisisi saham Anak perusahaan ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus dalam jangka waktu sepuluh (10) tahun. Mulai tahun 2005 biaya perolehan investasi ditangguhkan dikapitalisasi dan diamortisasi sebagai bagian dari goodwill. q. Biaya Pengupasan Ditangguhkan
n. Deferred Exploration and Evaluation Expenditures Exploration and evaluation expenditure is written off as incurred unless the exploration project has reached a stage where the expenditures is expected to be recovered through development or sale, in which case subsequent expenditure is capitalized as deferred exploration and evaluation expenditure. No exploration and evaluation expenditure was capitalized in 2006 and 2005.
o. Deferred Financing Costs Deferred financing costs represent costs incurred in connection with new loans and are amortized over the loan period as stated in the loan agreement.
p. Deferred Acquisition Investment Costs Costs incurred in connection with acquisition of subsidiaries' shares were deferred and amortized using the straight-line method over ten (10) years. Commencing from 2005, deferred acquisition investment costs are capitalized and amortized as part of goodwill. q. Deferred Stripping Cost
Biaya pengupasan tanah bagian atas (top soil) dibedakan menjadi (i) pengupasan tanah awal untuk membuka tambang yang dilakukan sebelum produksi dimulai dan (ii) pengupasan tanah lanjutan yang dilakukan selama masa produksi.
Stripping cost on top soil is divided into (i) initial stripping on the top soil to open the mining area before production commenced and (ii) additional stripping that is performed during the production activity.
Biaya pengupasan tanah merupakan bagian dari biaya pengembangan yang ditangguhkan, sedangkan biaya pengupasan tanah lanjutan dibebankan sebagai biaya produksi jika rasio biaya pengupasan tidak berbeda jauh dengan estimasi rasio rata-ratanya.
The initial stripping costs are part of Deferred development costs, while the additional stripping costs are charged to production cost as long as the stripping ratio is close to or less than the average estimated stripping ratio.
18
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGINIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Selanjutnya, jika rasio aktual jauh lebih besar dari estimasi rasio rata-ratanya, kelebihan biaya pengupasan ditangguhkan pembebanannya sebagai biaya pengupasan yang ditangguhkan. Biaya atas pengupasan tanah yang ditangguhkan ini akan dibebankan sebagai biaya produksi pada saat dimana rasio aktual lebih rendah dari estimasi rasio rata-rata dengan jumlah yang signifikan. r. Biaya Reorganisasi yang ditangguhkan Biaya yang timbul sehubungan dengan proses reorganisasi ditangguhkan dan akan di reklasifikasi sebagai bagian dari harga perolehan. s. Biaya Emisi Saham Berdasarkan Keputusan Bapepam tanggal 13 Maret 2000 No. KEP-06/PM/2000, semua biaya yang terjadi sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana dan Penawaran Umum Terbatas kepada Pemegang Saham dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu disajikan sebagai bagian dari ekuitas. t. Taksiran Kewajiban Restorasi dan Rehabilitasi Anak perusahaan yang melakukan aktivitas penambangan batubara mempunyai kebijakan untuk memenuhi atau melampaui ketentuan Kontrak Karya dan Peraturan Pemerintah lainnya mengenai lingkungan hidup dengan melaksanakan tindakan-tindakan yang telah terbukti secara teknis dan layak diterapkan secara ekonomis. Manajemen pelestarian lingkungan hidup yang dilaksanakan Perusahaan dan Anak Perusahaan mencakup, namun tidak terbatas pada, penggantian tanah bagian atas (top soil), pengerukan atas endapapan pada kolam dan bendungan, pengawasan atas kualitas air, pemrosesan limbah, penanaman kembali dan pembibitan hutan.
Further, when the actual ratio is significantly higher than the estimated average ratio, the excess stripping costs are to be deferred and recorded as deferred stripping costs. These deferred stripping costs are expensed as production costs in period where the actual ratio is significantly lower than the estimated average ratio.
r. Deferred Reorganization Costs Cost incurred directly in relation with the process of reorganization are deferred and will be form as part of the acquisition price. s. Share Issuance Cost Based on the Bapepam’s Decision dated March 13, 2000 No. KEP-06/PM/2000, costs incurred in connection with the initial public offering and right issue of the Company’s shares are classified as part of equity.
t. Estimated Liability for Restoration and Rehabilitation The Subsidiaries’ policy is to meet or surpass the requirements of the Coal Agreement and all applicable environmental regulations issued by the GOI, by application of technically proven and economically feasible measures. Environmental management at the Company includes, but is not limited to, top soil replacement, dredging of sediment ponds and dams, water quality control and waste handling, planting and seeding.
19
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGINIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Taksiran kewajiban atas pengelolaan lingkungan hidup ditentukan berdasarkan hukum dan peraturan yang berlaku. Beban restorasi dan rehabilitasi tersebut diakui dan dibebankan sebagai biaya selama perkiraan umur ekonomis tambang. Taksiran kewajiban pengelolaan lingkungan hidup dinilai kembali secara rutin dan dampak perubahannya diakui secara prospektif. u. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Estimated liability for restoration and rehabilitation costs are based principally on legal and regulatory requirements. Restoration and rehabilitation costs are accrued and charged to expense over the expected operating life of the mine. Estimates are reassessed regularly and the effects of changes are recognized prospectively.
u. Revenue and Expense Recognition
Batubara
Coal
Penjualan diakui sebagai pendapatan ketika hak kepemilikan atas batubara beralih kepada pembeli dan harga jual sudah ditentukan atau dapat diperkirakan secara wajar. Pendapatan dan penjualan dinyatakan secara bersih, sesudah dikurangi dengan retur dan biaya klaim.
Sales are recognized as revenue when the title for the Subsidiaries’ entitlement of coal passes to the customer and selling prices are known or can be reasonably estimated. Sales are presented net of quality claims and customer rejections.
Sesuai dengan Kontrak Karya, Anak perusahaan tidak mempunyai hak untuk memiliki atau membeli batubara yang menjadi Hak Pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia dapat menggunakan sendiri batubara tersebut dan mengangkutnya dari tempat penambangan, atau meminta Anak perusahaan untuk menjual semua atau sebagian batu bara yang dimilikinya kepada pihak lain.
Under the terms of the Coal Agreement, at no time do the Subsidiaries take title to or purchase the GOI’s share of coal. The GOI is to transport from the mine process facilities its share of coal or may request the Subsidiaries to sell all or a part or its share of coal.
Penjualan bersih Anak perusahaan disajikan sebesar hasil penjualan yang menjadi hak Anak perusahaan yang bersangkutan dan tidak mencakup penjualan batu bara yang menjadi hak Pemerintah Republik Indonesia yang dijual oleh Anak perusahaan dalam kapasitasnya sebagai agen penjual untuk pemerintah.
The Subsidiaries’ net sales reflect only the sale of the Subsidiaries’ coal entitlement and do not include any amounts pertaining to the GOI’s coal entitlement that have been shipped and sold by the Subsidiaries as agent for the GOI.
Jasa
Service
Pendapatan jasa merupakan komisi atas jasa pemasaran batubara yang diakui pada saat transaksi penjualan telah dilakukan dan besarnya sudah bisa ditentukan.
Service revenue represents commission of coal marketing service and is recognized when the sales transaction has been made and measured.
20
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGINIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Beban
Expenses
Beban diakui pada saat terjadinya transaksi (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
Pos luar biasa merupakan kejadian dan transaksi yang secara jelas berbeda dari aktivitas normal perusahaan dan tidak diharapkan seringkali terjadi.
Extraordinary items are events and transactions that are distinguished by their unuasual nature and by the infrequency of their occurence.
v. Pajak Penghasilan
v. Income Tax
Perusahaan dan Anak perusahaan menghitung pajak penghasilannya sesuai dengan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”.
The Company and its Subsidiaries determine their income taxes in accordance with PSAK No. 46, “Accounting for Income Tax”.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the period computed using the applicable tax rates.
Aktiva dan kewajiban tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban yang bersangkutan. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa akan datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statements carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent it is probable that taxable income will be available in the future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca dan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted by the balance sheet date and charged or credited in the consolidated statement of income.
Pajak kini dan pajak tangguhan sebaiknya dibebankan atau dikredit secara langsung ke ekuitas jika pajak berkaitan dengan sesuatu yang dikreditkan atau dibebankan secara langsung ke ekuitas.
Current taxes and deferred tax should be charged or credited directly to equity if the tax relates to items that are credited or charged directly to equity.
21
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGINIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Tarif pajak yang digunakan untuk menghitung pajak tangguhan adalah tarif pajak sebagaimana diatur dalam Kontrak Karya (lihat Catatan 38d). Tarip pajak tahunan adalah 35% untuk sepuluh tahun pertama sejak dimulainya periode komersial, dan 45% pada periode-periode selanjutnya. Perbedaan temporer atas penyusutan dan amortisasi yang dipercepat telah diakui berdasarkan tarif pajak atas dampak jika pembedaan temporer telah selesai. Pada tanggal 30 Juni, 2006 and 2005, semua pajak tangguhan telah dihitung dengan menggunakan tarif 45%.
Tax rates specified in the Coal Agreement are used to determine deferred income tax. Under the Coal Agreement (see Note 38d), the annual tax rates is 35% during the first full ten years from and after commencement of the operating period, and 45% during the reminder of the operating period. Temporary differences from accelerated depreciation and amortization have been measured at the tax rate in effect when such temporary differences will be settled. As of June 30, 2006 and 2005, all temporary differences for future taxable amounts have been measured at 45%.
Estimasi atas kewajiban perpajakan Perusahaan dan Anak perusahaan akan disesuaikan ketika Perusahaan dan Anak perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak, atau, jika mengajukan banding, pada saat diperolehnya surat keputusan atas banding tersebut.
Charges to taxes payables on the Company and Subsidiaries’ consolidated balance sheet are updated when an assessment is received and, if appealed, upon resolution of the appeal.
w. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
w. Foreign Exchange Transactions and Translations
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan sesuai dengan mata uang pelaporannya. Efektif sejak 1 Januari 2006, Perusahaan merubah mata uang pelaporannya dari Rupiah menjadi dolar Amerika Serikat (lihat Catatan 2x).
The books of account are maintained in their reporting currencies. The Company changed its reporting currency from Rp to US$ starting January 1, 2006. Remeasurement was made to all accounts in the financial statements retroactively (see Note 2x).
Transaksi-transaksi selama periode digunakannya mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing tersebut disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Transactions during the period involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
22
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGINIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Pembukuan tertentu Anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang selain Dolar Amerika Serikat. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasi, aktiva dan kewajiban Anak perusahaan pada tanggal neraca dijabarkan masing-masing dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan”.
The books of accounts of certain Subsidiaries are maintained in currencies other than US$. For consolidation purposes, assets and liabilities of the Subsidiaries at balance sheet date are translated into US$ using the exchange rates at balance sheet date, while revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the period. Resulting translation adjustments are shown as part of Equity as “Translation Adjustments”.
Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, kurs yang digunakan adalah kurs tengah dari Bank Indonesia, sebagai berikut.
As of June 30, 2006 and 2005, the rate of exchange used were middle rates published by Bank Indonesia as follows:
2006 (AS$)/(US$) 10.000 Rupiah 1 Poundsterling 1 EURO 1 Dolar Australian 100 Yen Jepang
2005 (AS$)/(US$)
1,08 1,83 1,27 0,74 0,87
x. Mata Uang Pelaporan
1,03 1,81 1,21 0,76 0,91
10,000 Indonesian Rupiah 1 UK Pound Sterling 1 EUR 1 Australian Dollar 100 Japanese Yen
x. Reporting Currency
Sejak 1 Januari 2006, Perusahaan merubah mata uang pelaporannya dari Rupiah menjadi Dolar Amerika Serikat dan menerapkan PSAK No. 52, “Akuntansi Mata Uang Pelaporan” yang menyatakan bahwa penentuan saldo awal dalam rangka perubahan mata uang pelaporan dilakukan dengan melakukan pengukuran ulang (remeasurement) pada setiap akun dalam laporan keuangan, seolah-olah mata uang fungsional sudah digunakan sejak tanggal terjadinya transaksi. Prosedur pengukuran ulang adalah sebagai berikut:
Starting January 1, 2006, the Company changed its reporting currency from Rp to US$. In changing the reporting currency, the Company adopted PSAK No. 52, “Accounting for Reporting Currency” which states that the determination of the beginning balance for recording purposes has to be made by re-measuring the respective accounts in the financial statements as if the functional currency had been used since the date of the transactions. The procedures of the remeasurement are as follows:
(i)
(i)
Aktiva dan kewajiban moneter diukur kembali dengan menggunakan kurs tanggal neraca;
Monetary assets and liabilities are remeasured using the rate of exchange at the balance sheet date;
23
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGINIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
(ii) Aktiva dan kewajiban non-moneter serta modal saham diukur kembali dengan menggunakan kurs historis atau kurs tanggal terjadinya transaksi perolehan aktiva tetap, terjadinya kewajiban atau penyetoran modal saham;
(ii) Non-monetary assets and liabilities, as well as capital stock are remeasured using the historical rate of exchange at the date when assets are acquired, liabilities are incurred, or capital stocks are paid-in;
(iii) Selisih antara aktiva, kewajiban dan modal saham dalam mata uang pelaporan baru, yang merupakan hasil perhitungan prosedur (i) dan (ii) di atas, diperhitungkan pada saldo laba atau akumulasi kerugian pada periode tersebut;
(iii) The difference between the assets, liabilities, and capital stock in the new reporting currency, which represent the results of the computation in (i) and (ii) above, is recorded as part of retained earnings or deficit in the current period;
(iv) Pendapatan dan beban diukur kembali dengan menggunakan kurs rata-rata tertimbang selama periode yang diperbandingkan, kecuali untuk beban penyusutan aktiva tetap atau amortisasi aktiva non-moneter yang diukur kembali dengan menggunakan kurs historis aktiva yang bersangkutan;
(iv) Revenue and expenses are remeasured using the weighted average during the periods being presented, except for the depreciation of fixed assets and amortization of non-monetary assets that are remeasured using the respective historical rates;
(v) Dividen diukur dengan menggunakan kurs tanggal pencatatan dividen tersebut;
(v) Dividend is remeasured using the rate at the date when the dividend was recorded;
(vi) Prosedur (iv) dan (v) di atas akan menghasilkan selisih pengukuran kembali yang diperhitungkan pada saldo laba atau akumulasi kerugian pada periode tersebut;
(vi) The steps in (iv) and (v) will result in difference in remeasurement that should be accounted for as part of retained earnings or deficit in the current period;
(vii) Selisih pengukuran kembali merupakan hasil dari perhitungan berikut: saldo laba (akumulasi kerugian) akhir tahun (hasil dari prosedur (iii)) ditambah dengan dividen (hasil dari prosedur (v)) dan dikurangi dengan hasil perhitungan laba (rugi) bersih selama periode yang diperbandingkan (hasil dari prosedur (iv)).
(vii) Difference in remeasurement is the results of the following computation: retained earnings (deficit) at end of year (result of step (iii) plus dividend (result of step (v)) and minus the result of computation of the profit and loss during the periods presented (result of step (iv)).
Pengukuran kembali dilakukan surut hingga tahun dimana mata uang fungsional tersebut mulai berlaku.
Remeasurement has to be made retroactively from the year when the functional currency is used.
24
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGINIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2005, kurs rata-rata yang digunakan adalah sebagai berikut:
For the six-month period ended June 30, 2005, the average rates used were as follows:
2005 AS$/US$ 10.000 Rupiah 100 Yen Jepang y. Manfaat Karyawan
1,09 0,90
10,000 Indonesian Rupiah 100 Japanese Yen y. Employee Benefit
Pada bulan Juli 2004, Ikatan Akuntan Indonesia mengeluarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”, yang mengatur akuntansi dan pengungkapan atas imbalan kerja dan mencakup tidak hanya imbalan pensiun tetapi juga imbalan jangka pendek (cuti tahunan yang dibayar, cuti sakit yang dibayar) dan imbalan jangka panjang lainnya (imbalan jasa jangka panjang, imbalan kesehatan pasca kerja). PSAK No. 24 (Revisi 2004) menggantikan PSAK No. 24 yang dikeluarkan tahun 1994, yang mencakup hanya biaya imbalan pensiun.
In July 2004, the Indonesian Institute of Accountants issued PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”, which regulates the accounting and disclosure for employee benefits and covers not only retirement benefits but also short-term (e.g. paid annual leave, paid sick leave) and other long-term benefits (e.g. longservice leave, post-employment medical benefits). PSAK No. 24 (Revised 2004) replaced PSAK No. 24 issued in 1994, which covered only retirement benefit cost.
Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu menerapkan PSAK No. 24 pada tahun 2005.
The Company and certain Subsidiaries have implemented PSAK No. 24 commencing from 2005.
Perhitungan imbalan kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu dan nilai wajar aktiva program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja yang ikut dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan apabila belum menjadi vested maka akan diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. Under the Projected Unit Credit Method, the accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the greater of the present value of the Company and certain Subsidiaries’ defined benefit obligations and the fair value of plan assets are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
25
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGINIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
z. Informasi Segmen
z. Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen Perusahaan dan Anak perusahaan adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The Company and its Subsidiaries’ primary reporting segment information is based on business segment, while its secondary reporting segment information is based on geographical segment.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain.
A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products or services or a group of products or services, which are subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
Aktiva dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen, pendapatan dan beban yang terkait dengan aktiva tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments, their related revenues and expenses are also allocated to those segments and the relative autonomy of those segments.
aa. Laba per Saham Sesuai dengan PSAK No. 56 “Laba per Saham”, laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun berjalan. bb. Kewajiban Kontinjensi Kewajiban kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan. Kewajiban harus diungkapkan kecuali jika kemungkinan terjadinya pengeluaran uang sangat kecil. Aktiva kontijensi tidak diakui dalam laporan keuangan tetapi, diungkapkan apabila kemungkinan diperolehnya arus kas masuk dari manfaat ekonomi cukup besar (probable).
aa. Earnings per Share In accordance with PSAK No. 56 “Earnings per Share”, basic earnings per share (EPS) is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year. bb. Contingencies Contingent liabilities are not recognized in the financial statements. They are disclosed unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote. Contingent assets are not recognized in the financial statements but disclosed when an inflow of economic benefits is probable.
26
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGINIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
cc. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi. dd. Cadangan Cadangan diakui pada saat Perusahaan mempunyai kewajiban kini (hukum dan konstruktif) sebagai hasil dari peristiwa masa lalu, jika terdapat kemungkinan yang cukup besar untuk keluarnya arus kas dari sumber daya yang memiliki manfaat ekonomi untuk mengatasi kewajiban Perusahaan dan jika estimasi yang layak atas kewajiban tersebut dapat dibuat. Apabila pengaruh nilai uang material, cadangan ditentukan oleh pendiskontoan arus kas yang diharapkan di masa yang akan datang dengan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan nilai pasar saat ini atas nilai uang dan khususnya risiko atas kewajiban. Pendiskontoan digunakan, untuk meningkatkan cadangan karena berlalunya waktu diakui sebagai beban bunga. ee. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca Setiap peristiwa setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal persetujuan laporan keuangan, oleh dewan direksi, yang memberikan informasi tambahan yang berkaitan dengan posisi Perusahaan pada tanggal neraca perlu dilakukan penyesuaian terhadap laporan keuangan. Setiap peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak berkaitan dengan posisi Perusahaan pada tanggal neraca diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan apabila material.
cc. Use of Estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian GAAP requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
dd. Provisions Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, and it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. If the effect of the time value of money is material, provisions are determined by discounting the expected future cash flows at a pre-tax rate that reflects current market assessments of the time value of money and, where appropriate, the risks specific to the liability. Where discounting is used, the increase in the provision due to the passage of time is recognized as an interest expense.
ee. Subsequent Events Any post year-end event up to the date of approval of the Board of Directors (BOD) of the financial statements that provides additional information about the Company’s position at balance sheet date (adjusting event) is reflected in the financial statements. Any post year-end event that is not an adjusting event is disclosed in the notes to the financial statements when material.
27
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
3. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDIASI
3. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Perusahaan telah menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2005 pada saat menerbitkan laporan keuangan konsolidasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2006, karena hal-hal sebagai berikut:
The Company restated its consolidated financial statements for the six-month period ended June 30, 2005 when issuing the consolidated financial statements for the sixmonth period ended June 30, 2006 with details as follows:
•
Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja” yang mengharuskan penerapan secara retrospektif.
•
The Company and Subsidiaries applied PSAK No. 24 (Revision 2004) regarding “Employee Benefits”, which is to be applied retrospectively.
•
Manajemen Arutmin memutuskan untuk menerapkan kebijakan yang lebih konservatif atas pengakuan pendapatan klaim kepada Pemerintah atas kerugian yang dialami Arutmin akibat adanya penambangan tanpa ijin (PETI). Keputusan ini mengakibatkan koreksi atas pendapatan tahun-tahun sebelumnya sebesar AS$ 69.740.004 yang telah dicatat sebagai koreksi saldo laba tahun lalu (lihat Catatan 38 dan 39a).
•
The management of Arutmin has decided to adopt a more conservative treatment on recognition of income relating to the claim to the GOI for losses incurred due to illegal mining (PETI). The decision has resulted in a reversal of prior years’ income amounting to US$ 69,740,004 that has been booked as prior period adjustment (see Notes 38 and 39a).
•
Pengukuran ulang (remeasurement) setiap akun dalam laporan keuangan periode sebelumnya yang disajikan dalam laporan ini sehubungan dengan perubahan mata uang pelaporan Perusahaan dari Rupiah ke Dolar Amerika Serikat (AS$), seolah-olah AS$ sudah digunakan sejak tanggal terjadinya transaksi (lihat Note 2x).
•
Remeasurement to all accounts in financial statements in connection with the changes of reporting currency from Rp to US$, which is to applied retrospectively from when the functional currency is used (see Note 2x).
Perbandingan atas laporan keuangan konsolidasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2005 yang telah disajikan kembali dengan yang telah dilaporkan sebelumnya, sesudah pengukuran ulang, adalah sebagai berikut:
The comparison of restated consolidated financial statements as of and for the six months ended June 30, 2005 with consolidated financial statements as previously reported, after remeasurement is as follows:
28
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
3. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDIASI (Lanjutan)
3. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Dilaporkan Sebelumnya (sesudah pengukuran kembali) (dalam jutaan Rupiah)/ As reported (After Remeasurement) (in Million of Rupiah) (Unaudited) Aktiva lancar Aktiva tidak lancar Jumlah kewajiban lancar Kewajiban pajak tangguhan - bersih Jumlah kewajiban tidak lancar Laba ditahan Jumlah beban usaha Laba usaha Laba sebelum beban pajak Beban pajak tangguhan
4.
5.430.947 9.336.828 7.000.121 1.361.369 5.593.503 2.369.335 617.906 2.201.434 1.749.563 400.812
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN
Disajikan Kembali (sesudah pengukuran kembali) (dalam Dolar AS)/ As restated (After Remeasurement) (in US Dollar) (Unaudited) 526.610.260 1.057.125.019 791.858.051 147.324.371 599.627.890 27.411.963 64.992.131 180.968.489 140.782.929 15.055.005
Current assets Non-current assets Total current liabilities Deferred tax liabilities - net Total non-current liabilities Retained earnings Total operating expenses Income from operation Income before income tax Deferred tax expenses
4. ACQUISITION, ESTABLISHMENT DISPOSAL OF SUBSIDIARIES
AND
Sampai dengan tanggal 30 Juni 2006 Perusahaan telah mengakuisisi, mendirikan dan melepas Anak perusahaan sebagai berikut:
Until June 30, 2006, the Company had acquired, established and disposed of the following Subsidiaries:
a. Forerunner International Pte. Ltd. (Forerunner)
a. Forerunner International Pte. Ltd. (Forerunner)
Pada tanggal 18 Nopember 2005, Perusahaan mendirikan Forerunner di Singapura yang 100% kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Perusahaan. Pada tanggal yang sama, Perusahaan mengalihkan 100% kepemilikan saham di IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICR) kepada Forerunner dengan nilai sebesar harga nominal saham (lihat Catatan 4d).
On November 18, 2005, the Company established Forerunner in Singapore, a wholly-owned subsidiary of the Company. On the same date, the Company transferred its 100% shareholding in IndoCoal Resources (Cayman) Limited to Forerunner at the nominal value of the shares (see Note 4d).
29
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
4.
4. ACQUISITION, DISPOSAL (Continued)
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) b. PT Sitrade Coal Pada tanggal 7 Oktober 2005, Perusahaan membeli 99,00% kepemilikan saham di PT Sitrade Coal (SC) dari PT Sitrade Nusaglobus dengan harga pembelian sebesar AS$ 696.171 (setara dengan Rp 7 milyar) (lihat Catatan 4i). Nilai wajar aktiva bersih PT Sitrade Coal saat diambil alih adalah sebesar AS$ 489.172 (setara dengan Rp 4,919 milyar) Selisih antara harga pembelian dengan nilai wajar aktiva bersih sebesar AS$ 207.000 (setara dengan Rp 2,081 milyar) dicatat sebagai goodwill (lihat Catatan 17). c. International Minerals Company, LLC (IMC) Pada tanggal 8 Agustus 2005, Perusahaan membeli dari BHP Holdings (Operation) Inc., 100% kepemilikan saham di International Minerals Company, LLC (IMC) suatu perusahaan yang didirikan di Delaware, Amerika Serikat dengan harga AS$ 2.000.000. Nilai wajar aktiva bersih IMC saat diambil alih adalah sebesar AS$ 462.774. Selisih antara harga pembelian dengan nilai wajar aktiva bersih sebesar AS$ 1.537.526 dicatat sebagai goodwill (lihat Catatan 17). IMC memiliki 80% kepemilikan saham di PT Gorontalo Minerals. d. IndoCoal Resources (Cayman) Limited Pada tanggal 13 Mei 2005, Perusahaan mendirikan IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICR), suatu perusahaan yang berdomisili di Cayman Island dan bergerak dalam bidang usaha penjualan batubara. Perusahaan memiliki 100% kepemilikan saham di ICR melalui Forerunner (lihat Catatan 4a).
ESTABLISHMENT AND OF SUBSIDIARIES
b. PT Sitrade Coal On October 7, 2005, the Company acquired 99.00% shareholding in PT Sitrade Coal (SC), from PT Sitrade Nusaglobus a third party at a purchase price of US$ 696,171 (equivalent to Rp 7 billion) (see Note 4i). The fair value of the net assets of PT Sitrade Coal as of the acquisition date amounted to US$ 489,172 (equivalent to Rp 4.919 billion). The difference between purchase price and net assets value amounting to US$ 207,000 (equivalent to Rp 2.081 billion) was recorded as goodwill (see Note 17).
c. International Minerals Company, LLC (IMC) On August 8, 2005, the Company entered into a Sale and Purchase Agreement with BHP Holdings (Operation), Inc., a third party, to acquire 100% ownership in International Minerals Company, LLC (IMC), a company established in Delaware, USA, at a purchase price of US$ 2,000,000. The fair value of the net assets of IMC as of the acquisition date was US$ 462,774. The difference between purchase price and net assets value of US$ 1,537,526 was recorded as goodwill (see Note 17). IMC owned a 80% shareholding in PT Gorontalo Minerals. d. IndoCoal Resources (Cayman) Limited On May 13, 2005, the Company established IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICR), a company domiciled in the Cayman Islands and engaging in the business of selling coal. The ICR shares are 100% indirectly owned by the Company(see Note 4a).
30
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
4.
4. ACQUISITION, DISPOSAL (Continued)
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) e. PT Citra Palu Minerals Pada tanggal 9 Mei 2005, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli saham dengan Newcrest Maluku Pty Limited, Newcrest International Pty Limited dan Enercorp Limited untuk mengakusisi 99,99% kepemilikan saham di PT Citra Palu Minerals (CPM), suatu perusahaan yang didirikan di Indonesia dengan harga pembelian sebesar AS$ 999.960. Nilai wajar kewajiban bersih CPM saat diambilalih sebesar AS$ 7.947.623. Selisih antara harga pembelian dengan nilai wajar kewajiban bersih sebesar AS$ 8.947.583 dicatat sebagai goodwill (lihat Catatan 17). f. PT IndoCoal Kaltim Resources PT IndoCoal Kaltim Resources (IKTR) didirikan berdasarkan Akta Notaris No 44 tanggal 13 Mei 2005 dan akte pendirian ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia sesuai dengan surat keputusan No. C-13305.HT.01.01.TH.2005. IKTR berlokasi di Jakarta dan bergerak dalam usaha pertambangan batubara. Perusahaan memiliki 99,99% kepemilikan saham di IKTR. g. PT IndoCoal Kalsel Resources PT IndoCoal Kalsel Resources (IKSR) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 43 tanggal 13 Mei 2005 akta pendirian ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia sesuai dengan surat keputusan No. C-13303.HT.01.01.TH.2005. IKSR berlokasi di Jakarta dan bergerak dalam usaha pertambangan batubara. Perusahaan memiliki 99,99% kepemilikan saham di IKSR.
ESTABLISHMENT AND OF SUBSIDIARIES
e. PT Citra Palu Minerals On May 9, 2005, the Company entered into a Sale and Purchase Agreement with Newcrest Maluku Pty Limited, Newcrest International Pty Limited and Enercorp Limited to acquire 99.99% ownership in PT Citra Palu Minerals (CPM), a company established in Indonesia, at a purchase price of US$ 999,960. The fair value of the net liabilities of CPM as of the acquisition date was US$ 7,947,623. The difference between the purchase price and the net liabilities value of US$ 8,947,583 was recorded as goodwill (see Note 17).
f. PT IndoCoal Kaltim Resources PT IndoCoal Kaltim Resources (IKTR) was established based on Notarial Deed No. 44 dated May 13, 2005, and this deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of his decision No. C-13305.HT.01.01.TH.2005. IKTR is located in Jakarta and engages in the business of coal mining. IKTR shares are 99.99% owned by the Company. g. PT IndoCoal Kalsel Resources PT IndoCoal Kalsel Resources (IKSR) was established based on Notarial Deed No. 43 dated May 13, 2005, and this deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic Indonesia by virtue of his decision No. C-13303.HT.01.01.TH.2005. IKSR is located in Jakarta and engaging in the business of coal mining. IKSR shares are 99.99% owned by the Company.
31
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
4.
4. ACQUISITION, DISPOSAL (Continued)
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) h. Bumi Resources Japan Company Ltd. Pada tanggal 29 Juli 2004, Perusahaan mendirikan Bumi Resources Japan Company Ltd. (Bumi Japan), sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis jasa pemasaran batubara. Bumi Japan berpusat di Tokyo, Jepang. Perusahaan memiliki 100% kepemilikan saham di Bumi Japan. i. PT Kaltim Prima Coal (KPC)
ESTABLISHMENT AND OF SUBSIDIARIES
h. Bumi Resources Japan Company Ltd. On July 29, 2004, the Company established Bumi Resources Japan Company Ltd., a company engaging in marketing services of coal. Bumi Japan is located in Tokyo, Japan. The Bumi Japan shares are 100% directly owned by the Company.
i. PT Kaltim Prima Coal (KPC)
Berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B/Kontrak Karya), pemegang saham KPC mempunyai kewajiban untuk menjual 51% kepemilikan saham di KPC kepada Pemerintah Indonesia atau perusahaan swasta.
Under the Coal Agreement, KPC’s shareholders have an obligation to divest 51% of their ownership in KPC to the Indonesian Government or an approved individual corporate entity.
Untuk memenuhi kewajiban divestasi sejumlah sahamnya berdasarkan PKP2B, Sangatta Holding Limited (SHL) dan Kalimantan Coal Limited (KCL), melakukan Perjanjian Jual Beli (PJB) pada tanggal 13 Oktober 2003 (diperbaharui pada tanggal 25 Pebruari 2004), dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur untuk mengalihkan haknya atas 18,6% kepemilikan saham KPC.
To fulfill its obligation to divest its shares based on the Coal Contract of Work (CCOW/Coal Agreement), Sangatta Holding Limited (SHL) and Kalimantan Coal Limited (KCL) entered into a Share Purchase Agreement “SPA” on October 13, 2003 (amended on February 25, 2004) with the Government of East Kutai to transfer an 18.6% shareholding in KPC to the Government of East Kutai.
Selanjutnya berdasarkan surat dari Direktorat Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral (DJGSM) (sekarang: Direktorat Jenderal Geologi Mineral, Batubara dan Panas Bumi) No. 553/87.03/DJG/2004 tanggal 12 Maret 2004 dan keputusan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) No. 279/III/PMA/2004, kedua instansi Pemerintah ini menyetujui pengalihan saham KPC sebanyak 18,6% tersebut kepada Pemerintah Kutai Timur tersebut.
Subsequently, based on the Letter of the Directorate General Geology and Mineral Resources (DGGMR, now known as Directorate General Mineral Geology, Coal and Geothermal) No. 553/87.03/DJG/2004 dated March 12, 2004 and the Investment Coordinating Board Decision No. 279/III/PMA/2004, the transfer of the 18.6% shares of KPC to the Government of East Kutai was approved.
Dalam tahun 2005, pada saat semua persyaratan PJB dipenuhi dan penjualan berlaku efektif, SHL dan KCL mencatat keuntungan dari penjualan tersebut sebesar AS$ 24.318.543.
In 2005, when all of the conditions precedent were met and the sale became effective, SHL and KCL recorded a gain amounting to US$ 24,318,543.
32
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
4.
4. ACQUISITION, DISPOSAL (Continued)
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan)
ESTABLISHMENT AND OF SUBSIDIARIES
Pada tanggal 10 Juni 2004, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, mengalihkan haknya untuk membeli 18,6% kepemilikan saham KPC kepada PT Kutai Timur Energi (KTE), sebuah perusahaan yang 100% sahamnya secara tidak langsung dimiliki Pemerintah Kutai Timur.
On June 10, 2004, the Government of East Kutai transferred its right to purchase the referenced 18.6% shares of KPC to PT Kutai Timur Energi “KTE”, a company whose shares are 100% indirectly owned by the Government of East Kutai.
Pada tanggal 21 Pebruari 2005 KTE menyampaikan surat yang menyatakan bahwa KTE tidak mempunyai dana dan/atau kemampuan untuk membayar atau melunasi harga pembelian 18,6% kepemilikan saham KPC, sehingga KTE menyetujui untuk mengalihkan 13,6% kepemilikan saham KPC kepada Perusahaan. Sebagai tindak lanjut dari surat KTE tersebut, pada tanggal 23 Pebruari 2005, SHL, KCL dan KTE melakukan supplemental terhadap Perjanjian Jual Beli Saham, dimana dinyatakan bahwa apabila karena sebab apapun KTE tidak dapat membayar harga pembelian sebesar AS$ 104.237.987 maka KTE berkewajiban untuk mengalihkan 13,6% kepemilikan saham KPC kepada Perusahaan.
On February 21, 2005, KTE declared that it did not have sufficient funds and/or the capacity to pay or settle the purchase price of the referenced 18.6% shareholding in KPC. Accordingly, KTE agreed to transfer a 13.6% shareholding in KPC to the Company. On February 23, 2005, SHL and KCL entered into a Supplement to the Shares Sales and Purchase Agreement, which provided that if for whatsoever reason KTE was not able to pay its obligation for the share purchase of US$ 104,237,987, KTE would have to transfer 13.6% shareholding in KPC’s.
Pada tanggal 25 Agustus 2005 Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli dengan KTE guna mengambil alih 13,6% kepemilikan saham KPC seharga AS$ 104.237.987. Transaksi ini harus disetujui oleh pemegang saham melalui RUPS, Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral dan BKPM, sebagai prasyarat sesuai perjanjian. Persetujuan tersebut masing-masing diperoleh pada tanggal 29 Agustus 2005, 11 Oktober 2005 dan 17 Oktober 2005.
On August 25, 2005, the Company entered into a Conditional Shares Purchase Agreement with KTE to take over 13.6% shareholding in KPC at a purchase price of US$ 104,237,987. As required by the Agreement, the transaction needed to be approved by the KPC’s shareholders, the Minister of Energy and Mineral Resources, and the Investment Coordinating Board. These approvals were obtained on August 29, 2005, October 11, 2005, and October 17, 2005, respectively.
Akuisisi atas 13,6% kepemilikan saham KPC dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Nilai aset bersih KPC dicatat dengan nilai wajar, sedangkan perbedaan antara nilai wajar dan nilai beli dicatat sebagai goodwill. Perusahaan mengakui goodwill sebesar AS$ 37.339.742 (lihat Catatan 11 dan 17).
The acquisition of the 13.6% shareholding of KPC was accounted for using the purchase method. Net assets of KPC were stated at fair values, while the difference between the fair values and the purchase price were attributed to goodwill. The Company recorded goodwill amounting to US$ 37,339,742 (see Notes 11 and 17).
33
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
4.
4. ACQUISITION, DISPOSAL (Continued)
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan)
ESTABLISHMENT AND OF SUBSIDIARIES
Selanjutnya, untuk memenuhi ketentuan dalam Kontrak Karya, dalam rangka pelaksanaan divestasi atas 32,4% kepemilikan saham KPC, Direksi KPC pada tanggal 9 Desember 2004 telah menawarkan kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk membeli 32,4% saham KPC berdasarkan harga yang telah disepakati antara KPC dengan Pemerintah Republik Indonesia.
In addition, in order to comply with the PKP2B’s requirement to further divest 32.4% of its shares, on December 9, 2004, the Directors of KPC offered for purchase to the Government of Indonesia (GOI) 32.4% of KPC’s shares, based on the agreed price between KPC and GOI.
Pada tanggal 13 Desember 2004 KPC juga menawarkan 32,4% sahamnya kepada para perusahaan swasta Indonesia lainnya. Salah satunya yaitu PT Sitrade Nusaglobus (SNG) setuju untuk membeli 32,4% saham tersebut dengan harga AS$ 399.980.000 Pemerintah Indonesia melalui DJGSM No. 02R/05/DJG/2005 tanggal 21 Pebruari 2005 menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia tidak dapat membeli 32,4% kepemilikan saham KPC. Pada tanggal 10 Maret 2005, telah ditandatangani perjanjian Jual Beli Saham antara SNG dengan SHL dan KCL dan telah disetujui oleh DJGSM melalui surat No. 1352/05/DJG/2005 tanggal 24 Juni 2005.
On December 13, 2004, KPC also offered the 32.4% shareholding to other private Indonesian companies. One of the companies, PT Sitrade Nusaglobus “SNG”, agreed to buy the 32.4% shareholding in KPC at a purchase price of US$ 399,980,000 DGGMR q.q. Minister of Mines and Energy on behalf of GOI in its letter No. 02R/05/DJG/2005 dated February 21, 2005 stated that GOI could not purchase 32.4% of KPC shareholding in KPC. On March 10, 2005, a Sale and Purchase Agreement was signed between SNG, SHL and KCL and agreed by DGGMR in its letter No. 1352/05/DJG/2005 dated June 24, 2005.
Untuk mendukung pembelian saham KPC, pada tanggal 22 Agustus 2005 SNG mendirikan PT Sitrade Coal (SC). pada tanggal 26 Agustus 2005 SNG mengalihkan 32,4% kepemilikan saham KPC kepada SC. Selanjutnya, pada tanggal 7 Oktober 2005, Perusahaan membeli 99,99% kepemilkan saham SC dari SNG dengan nilai pembelian sebesar AS$ 707.501 (setara dengan Rp 7 milyar). Pengalihan ini telah disetujui oleh Direktur Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral melalui surat No. 1875/05/DJG/2005 tanggal 11 Oktober 2005.
To accommodate the purchase of 32.4% of KPC’s shareholdings, SNG established PT Sitrade Coal “SC” on August 22, 2005. on August 26, 2005. SNG transferred the 32.4% shareholding in KPC to SC. Subsequently, on October 7, 2005, the Company purchased 99.99% of the shares of SC from SNG at a purchase price of US$ 707,501 (equivalent to Rp 7 billion). These transfers of shares were approved by DDGMR in its No. 1875/05/DJG/2005 dated October 11, 2005.
34
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
4.
4. ACQUISITION, DISPOSAL (Continued)
AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan)
ESTABLISHMENT AND OF SUBSIDIARIES
Pada tanggal 11 Oktober 2005 dengan suratnya No. 1875/05/DJG/2005. DJGSM memberikan persetujuan pengalihan 32,4% saham KPC kepada SC. Demikian pula, berdasarkan surat No. 1218/III/PMA/2005 tanggal 17 Oktober 2005, Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah memberikan persetujuan perubahan komposisi kepemilikan saham di KPC menjadi sebagai berikut: SC 32,4%, KCL and SHL, masing-masing 24,5%, Perusahaan 13,6% dan KTE 5%.
On October 11, 2005, the DGGMR in its letter No. 1875/05/DJG/2005 approved the sale of 32.4% of KPC’s shareholdings to SC. As a result of all of the above transactions, based on letter No. 1218/III/PMA/2005 dated October 17, 2005, the Capital Market Supervisory Board “BKPM” agreed to change of the composition of KPC’s shareholders to as follows: SC 32.4%, KCL 24.5% and SHL 24.5%, the Company 13.6% and KTE 5%.
Tidak ada keuntungan atau kerugian yang timbul atas transaksi pengalihan 32,4 % saham KPC tersebut
There was no gain or loss on the transaction relating to the transfer of the 32.4% shareholding in KPC.
5. KAS DAN BANK
5. CASH ON HAND AND IN BANKS
Akun ini terdiri dari:
This account consist of:
2006 Kas Bank Pihak ketiga Rupiah Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Standard Chartered Bank ANZ Panin Bank
119.644
2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited) 124.980
7.949.698 4.629.851
195.795
2.814.350
71.867.185
1.165.525 784.119 185.531
1.967.800 -
Cash on hand Cash in banks Third parties Rupiah Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Standard Chartered Bank ANZ Panin Bank
35
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
5. KAS DAN BANK (Lanjutan)
5. CASH ON HAND AND IN BANKS (Continued) 2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
2006 PT Bank Mega Tbk Deutsche Bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Artha Graha
32.284 23.012
10.295 -
2.802 25
533 25
PT Bank Mega Tbk Deutsche Bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Artha Graha
17.587.197
74.041.633
Sub-total
20.491.571 11.127.780 2.651.849 490.234
2.359.725 18.529 -
10.035
6.182
1.272 543
1.579.774 -
-
1.719.025
-
63.699 87
PT Bank Danamon Indonesia Tbk Citibank N.A.
34.773.284
5.747.021
Sub-total
151.741
137.664
151.741
137.664
2.631.000
-
2.631.000
-
1.621
-
1.621
-
Jumlah Bank
55.144.843
79.926.318
Jumlah Kas dan Bank
55.264.487
80.051.298
Sub-jumlah Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank BNP Paribas Singapore Branch PT Bank Mega Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) ANZ Panin Bank Credit Suisse Limited, Cabang Singapura PT Bank Danamon Indonesia Tbk Citibank N.A. Sub-jumlah Yen Jepang Bank of Tokyo Mitsubishi Sub-jumlah Dolar Singapura Standard Chartered Bank Sub-jumlah Dolar Australia Standard Chartered Bank Sub-jumlah
United States of America Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank BNP Paribas Singapore Branch PT Bank Mega Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) ANZ Panin Bank Credit Suisse Limited, Singapore Branch
Japanese Yen Bank of Tokyo Mitsubishi Sub-total Singapore Dollar Standard Chartered Bank Sub-total Australia Dollar Standard Chartered Bank Sub-total Total Cash in Banks Total Cash on Hand in Banks
36
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
6. REKENING BANK PENGGUNAANNYA
6. RESTRICTED CASH IN BANKS
YANG
DIBATASI
This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
2006 Rekening bank Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk
17.790
-
Bank account Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Dolar Amerika Serikat PT Bank Danamon Indonesia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk UFJ Bank Limited
11.185.491 7.004.059 6.306.623 9.008 -
22.640.794 9.286.941 7.604.703
United States of America Dollar PT Bank Danamon Indonesia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk UFJ Bank Limited
Jumlah rekening bank
24.522.971
39.532.438
Total bank account
Deposito berjangka Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ANZ Panin Bank Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Singapore Branch Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) Jumlah deposito berjangka Jumlah
261.683 97.433
-
-
1.835.007
Time deposits Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ANZ Panin Bank Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC)
8.000.000
8.000.000
748.642
-
United States of America Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Singapore Branch Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC)
9.107.758
9.835.007
Total time deposits
33.630.729
49.367.445
Total
37
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
6. REKENING BANK YANG PENGGUNAANNYA (Lanjutan)
6. RESTRICTED CASH IN BANKS (Continued)
DIBATASI
Rekening Standard Chartered Bank sebelum tanggal 6 Juli 2005 adalah rekening escrow sehubungan dengan perjanjian fasilitas hutang yang diperoleh Anak perusahaan dari kontraktor-kontraktor: PT Thiess Contractors Indonesia “Thiess”, PT Pamapersada Nusantara “PAMA” , Glencore Coal Mauritius Ltd. (Glencore) dan Mitsubishi Corporation (Mitsubishi) terkait dengan perjanjian produksi pertambangan dengan kontraktorkontraktor tersebut. Sampai dengan perjanjian tersebut, Anak perusahaan diharuskan untuk mengalokasikan dana untuk pelunasan hutang tersebut (lihat Catatan 23 dan 38).
Restricted cash in Standard Chartered Bank outstanding prior to July 6, 2005, represents escrow accounts in relation to the facility agreements entered into between the Subsidiaries and their contractors, PT Thiess Contractors Indonesia (“Thiess”), PT Pamapersada Nusantara (“PAMA”), Glencore Coal Mauritius Ltd. (“Glencore”) and Mitsubishi, pursuant to their contract mining agreements, under which agreements the Subsidiaries were required to allocate funds to be used only for debt service and settlement of amounts owed by the Subsidiaries (see Note 23 and 38).
Setelah penandatangan Securitization Transaction Documents pada tanggal 6 Juli 2005, sesuai dengan perjanjian manajemen kas dan rekening pada tanggal tersebut (lihat Catatan 38), penerbit mengalokasikan, atas nama Anak perusahaan, dana yang diterima sebagai penagihan (seperti dijelaskan dalam Securitization Transaction Documents) dari rekening bank tertentu yang dibatasi penggunaannya untuk pembayaran hutang Anak perusahaan ke Glencore dan Mitsubishi atas jasa pemasaran dan hutang ke Thiess dan Pamapersada atas perjanjian kontrak penambangan dan untuk tujuan seperti yang diatur dalam Securitization Transaction Documents.
Upon entering into the Securitization Transaction Documents on July 6, 2005, under the Cash and Accounts Management Agreement of that date (see Note 38), the Issuer allocates, on behalf of the Subsidiary, funds received as Collections (as defined in the Securitization Transaction Documents) in certain restricted bank accounts for the payment of amounts owed by the Subsidiary to Glencore and Mitsubishi for marketing services and to Thiess and PAMA for contract mining services and for the purposes stipulated in the Securitization Transaction Documents.
Rekening di Bank Mandiri (Persero) Tbk dan UFJ Bank Limited merupakan rekening penampungan yang wajib dijaga oleh Perusahaan dan Anak perusahaan sehubungan dengan fasilitas kredit yang diperoleh. Rekening penampungan harus dipertahankan sebesar saldo minimum yang besarnya sama dengan angsuran pokok ditambah bunga saat jatuh tempo (lihat Catatan 23).
Cash in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and UFJ Bank Limited represent escrow accounts required under the credit facility obtained by the Company and Subsidiaries. The escrow accounts should be maintained at the minimum balance, which represents the principal installment including interest for the current maturity (see Note 23).
Rekening deposito berjangka di PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk dijaminkan sehubungan dengan penerbitan bank garansi dalam kegiatan usaha normal. Bank garansi digunakan untuk pelaksanaan pengiriman batubara ke pelanggan.
Time deposit in PT Bank Danamon Indonesia Tbk and PT Bank Central Asia Tbk are pledged as collateral for the issuance of bank guarantees for normal operating activities. The bank guarantees are used for coal delivery to the customers.
38
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
6. REKENING BANK YANG PENGGUNAANNYA (Lanjutan)
6. RESTRICTED CASH IN BANKS (Continued)
DIBATASI
Deposito di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Cabang Singapura merupakan setoran jaminan eksplorasi yang ditempatkan Perusahaan sehubungan dengan Irrevocable Standby Letter of Credit sebagai jaminan kepada Menteri Sumber Daya Minyak dan Mineral Republik Yaman (MOMR) untuk eksplorasi yang dilakukan oleh Gallo.
Time deposit in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Singapore Branch represents exploration guarantee deposit that was placed in relation to irrevocable standby letter of credit provided to Ministry of Oil and Mineral Resources, Republic of Yemen (MOMR) for exploration activity of Gallo.
Kisaran suku bunga deposito berjangka adalah sebagai berikut:
The interest rates of time deposits were as follows:
2006 Tingkat bunga per tahun Dolar Amerika Serikat Rupiah
2,62% - 2,90% 11,00% - 11,75%
7. PIUTANG USAHA
2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited) 0,22% - 0,75% 1,75% - 6,00%
7. TRADE RECEIVABLES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
Pihak Ketiga
Third parties
2006 Pelanggan luar negeri Pelanggan dalam negeri
Interest rate per year US Dollar Rupiah
2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
93.192.792 29.852.917
72.914.885 11.778.495
Overseas customers Local customers
Jumlah Dikurangi: Penyisihan piutang tak tertagih
123.045.709
84.693.380
Total Less: Allowance for doubtful accounts
Bersih
122.883.875
(161.834 )
(161.834 ) 84.531.546
Net
39
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
7. PIUTANG USAHA (Lanjutan)
7. TRADE RECEIVABLES (Continued)
Rincian umur piutang usaha dari pihak ketiga disajikan berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:
2006
Details of aging schedule of trade receivables third parties based on invoices issued were as follows: 2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
Lancar 1 - 30 hari 30 - 90 hari Lebih dari 90 hari
119.184.700 989.833 2.871.176
84.693.380 -
Current 1 to 30 days due 30 to 90 days due Over 90 days due
Jumlah Dikurangi: Penyisihan piutang tak tertagih
123.045.709
84.693.380
Total Less: Allowance for doubtful accounts
Bersih
122.883.875
(161.834 )
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
2006
(161.834 ) 84.531.546
Net
Details of trade receivables based on currency were as follows: 2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
Dolar AS Rupiah
118.396.992 4.648.717
73.841.990 10.851.390
US Dollar Rupiah
Jumlah Dikurangi: Penyisihan piutang tak tertagih
123.045.709
84.693.380
Total Less: Allowance for doubtful accounts
Bersih
122.883.875
(161.834 )
Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang tak tertagih cukup untuk menutupi kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
(161.834 ) 84.531.546
Net
Based on review of the individual receivable accounts at the end of the period, the management believed that the allowance for doubtful accounts was adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.
40
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
7. PIUTANG USAHA (Lanjutan)
7. TRADE RECEIVABLES (Continued)
Pada tanggal 30 Juni 2006, piutang usaha KPC dan Arutmin atas penjualan batu bara kepada pembeli selain ke IndoCoal Resources (Cayman) Limited telah dijual kepada IndoCoal Exports (Cayman) Limited berdasarkan The Originator Receivables Sale Agreement dan the Issuer Receivables Sale Agreement, dan karena itu maka hal ini bukan lagi merupakan aktiva KPC dan Arutmin. Namun demikian, KPC dan Arutmin akan tetap bertanggung jawab untuk melaksanakan seluruh hak, kekuasaan dan discution sesuai dengan perjanjian tersebut (lihat Catatan 38). 8. PIUTANG LAIN-LAIN - BERSIH
As of June 30, 2006, KPC and Arutmin’s trade receivables arising from the sale of coal to customers other than IndoCoal Resources (Cayman) Limited have been sold to IndoCoal Exports (Cayman) Limited (the “Issuer”) under the Issuer Receivables Sale Agreement and accordingly, are not assets of KPC and Arutmin. KPC and Arutmin however will remain responsible for the exercise of all rights, power and discution referred to in the agreement (see Note 38).
8. OTHER RECEIVABLES - NET
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2006
2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
Uang muka (lihat Catatan 38m) Tagihan ke kontraktor Pertamina UPMS VI Balikpapan Tagihan fee Piutang karyawan Mitsubishi Corporation Lain-lain
20.137.720 17.711.248 6.587.902 5.819.666 5.513.200 3.545.953 6.746.423
19.459.889 7.645.536 4.833.140 5.316.234 4.420
Advances (see Note 38m) Contractor receivable Pertamina UPMS VI Balikpapan Fee receivable Employee receivable Mitsubishi Corporation Others
Jumlah Dikurangi:Penyisihan piutang tak tertagih
66.062.112
37.259.219
(2.164.646 )
(1.520.251 )
Total Less: Allowance for doubtful accounts
Bersih
63.897.466
35.738.968
Piutang kepada kontraktor merupakan restorasi dan rehabilitasi dari kontraktor atas KPC dan Arutmin.
Net
Contractor receivable pertains to restoration, rehabilitation and backcharges from contractors of KPC and Arutmin.
41
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
8. PIUTANG LAIN-LAIN - BERSIH (Lanjutan)
8. OTHER RECEIVABLES - NET (Continued)
Mutasi penyisihan piutang tak tertagih adalah sebagai berikut:
2006
Changes in allowance for doubtful accounts were as follows: 2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
Saldo awal Penambahan (penghapusan)
2.164.646 -
1.524.008 (3.757 )
Saldo akhir
2.164.646
1.520.251
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang tak tertagih cukup untuk menutupi kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
9. PERSEDIAAN - BERSIH
Ending Balance
The management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.
9. INVENTORIES – NET
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2006 Suku cadang dan bahan bakar Batubara
Beginning balance Accounts written-off
2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
79.393.767 33.570.024
62.968.121 50.289.650
Jumlah Dikurangi: Penyisihan atas kerugian persediaan usang
112.963.791
113.257.771
Bersih
110.888.426
(2.075.365 )
Mutasi penyisihan atas kerugian persediaan usang adalah sebagai berikut:
2006
(1.335.802 )
Spare-parts and fuel supplies Coal Total Less: Provision for obsolescence
111.921.969
Net
Changes in provision for obsolescence were as follows: 2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
Saldo awal Penambahan Penghapusan
1.357.053 718.312 -
1.912.943 (577.141 )
Saldo akhir
2.075.365
1.335.802
Beginning balance Additional provision Accounts written-off Ending balance
42
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
9. PERSEDIAAN - BERSIH (Lanjutan)
9. INVENTORIES - NET (Continued)
Sesuai dengan Kontrak Karya, persediaan suku cadang, dan bahan pembantu yang dicatat dalam laporan keuangan Anak perusahaan merupakan hak milik dari pemerintah Indonesia dengan hak penggunaan istimewa yang dimiliki oleh Anak perusahaan.
In accordance with the Coal Agreement, stores and consumable supplies recorded in the Subsidiaries financial statements remain the property of the GOI, with an exclusive right of use granted to the Subsidiaries.
Persediaan KPC diasuransikan dalam satu paket dengan aktiva tetap (lihat Catatan 11).
Inventories of KPC are insured in a package with fixed assets (see Note 11).
Persediaan diasuransikan terhadap kemungkinan kerugian melalui PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. dengan jumlah pertanggungan sebesar AS$ 10 juta pada tanggal 30 Juni 2006, sesuai dengan perjanjian polis satu tahun pada tanggal 9 Oktober 2005. Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut dapat menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
Inventories of Arutmin were covered by insurance from all risks with PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. for a coverage amount of approximately US$ 10 million as of June 30, 2006 under a one-year policy agreement dated October 9, 2005. The management believes that insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian persediaan dan persediaan usang.
Management believes that the provision is adequate to cover possible losses and obsolescence arising from inventories.
10. BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN JAMINAN Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2006 Biaya dibayar dimuka: Sewa Asuransi Lain-lain Sub-jumlah Setoran jaminan Jumlah
10. PREPAID EXPENSES AND DEPOSIT
2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited) Prepayment Rent Insurance Others
17.198.419 2.200.952 1.162.537
2.145.524 1.354.280 9.878.093
20.561.908
13.377.897
118.868
15.600
Security deposits
20.680.776
13.393.497
Total
Setoran jaminan merupakan dana untuk penjaminan kewajiban bea cukai/PIB (import taxes), Performance Bonds, jaminan bank dan pembayaran sewa kantor untuk Jakarta dan Balikpapan.
Sub-Total
Security deposits are amounts for customs duties/PIB (import taxes), performance bonds and office rental payments for office space in Jakarta and Balikpapan.
43
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
11. AKTIVA TETAP
11. FIXED ASSETS
Rincian dari aktiva tetap adalah sebagai berikut:
Details of fixed assets were as follows: 2006
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
Acquisition Cost
Harga Perolehan Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan
1.225.091.494 8.537.170 7.304.085
148.412.737 22.071 125
574.938 -
6.550.046 70.746 -
1.379.479.339 8.629.987 7.304.210
Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles
Aktiva sewa guna usaha Aktiva dalam penyelesaian
1.240.932.749 23.713.412 8.446.539
148.434.933 45.596.374 24.615.921
574.938 1.300.000
6.620.792 (6.620.792)
1.395.413.536 69.309.786 25.141.668
Leased assets Construction-in-progress
1.273.092.700
218.647.228
1.874.938
-
1.489.864.990
Akumulasi Penyusutan Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan
804.062.112 8.099.900 6.671.817
32.425.217 111.411 49.178
574.040 -
-
835.913.289 8.211.311 6.720.995
Aktiva sewa guna usaha
818.833.829 2.500.883
32.585.806 4.264.188
574.040 -
-
850.845.595 6.765.071
821.334.712
36.849.994
574.040
Nilai Buku
Accumulated Depreciation
Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles Leased assets
857.610.666
451.757.988
632.254.324
Book Value
2005 Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
Acquisition Cost
Harga Perolehan Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan
1.121.246.001 8.467.706 6.890.276
12.701.360 23.565 -
1.245.633 41 -
-
1.132.701.728 8.491.230 6.890.276
Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles
Aktiva sewa guna usaha Aktiva dalam penyelesaian
1.136.603.983 6.224.035 21.992.405
12.724.925 52.006 5.731.285
1.245.674 -
-
1.148.083.234 6.276.041 27.723.690
Leased assets Construction-in-progress
1.164.820.423
18.508.216
21.245.674
-
1.182.082.965
Akumulasi Penyusutan Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan
753.281.846 7.828.704 6.470.379
24.517.827 567.006 249.923
1.245.633 -
-
776.554.040 8.395.710 6.720.302
Aktiva sewa guna usaha
767.580.929 3.602.768
25.334.756 4.938
1.245.633 -
-
791.670.052 3.607.706
771.183.697
25.339.694
1.245.633
-
795.277.758
Nilai Buku
393.636.726
Sesuai dengan Kontrak Karya, aktiva tetap yang dicatat dalam laporan keuangan Anak perusahaan merupakan hak milik dari Pemerintah Indonesia. Anak perusahaan mempunyai hak eksklusif untuk menggunakan aktiva tetap tersebut selama masa ekonomisnya atau sisa masa kontrak, yang mana yang lebih pendek.
386.805.207
Accumulated Depreciation
Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles Leased assets
Book Value
In accordance with the Coal Agreement, fixed assets recorded in the Subsidiaries financial statements remain the property of the GOI, with the Subsidiaries having an exclusive right to use the assets over their useful lives or the remaining term of the Coal Agreement, whichever is shorter.
44
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
11. AKTIVA TETAP (Lanjutan)
11. FIXED ASSETS (Continued)
Penambahan aktiva tetap pada 2006 termasuk selisih lebih antara nilai wajar dengan nilai perolehan aktiva KPC sebesar AS$ 160.031.869 yang diakuisisi perusahaan dari PT Kutai Timur Energi (lihat Catatan 4i).
Additions to fixed assets in 2006 includes excess of fair values over the acquition cost amounted to US$ 160,031,869 of assets belong to KPC, which shares have been aquired by the Company from PT Kutai Timur Energi (see Note 4i).
Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, aktiva tetap serta persediaan KPC telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan resiko lainnya kepada pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar AS$ 911 juta. Manajemen KPC berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi telah cukup untuk menutupi kerugian yang timbul atas risiko tersebut.
Fixed assets, as well as inventories of KPC, were insured for possible losses from fire and other risks with a third party, with total sums insured of US$ 911 million as of June 30, 2006 and 2005, respectively, which KPC’s management believes are adequate to cover the possibilities of loss on insured assets and inventories.
Seluruh aktiva tetap Arutmin diasuransikan terhadap semua risiko kerugian melalui PT Tugu Pratama Indonesia (Lead Insurer) berdasarkan perjanjian polis tanggal 9 Oktober 2005 sebesar AS$ 335 juta. Manajemen Arutmin berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut dapat menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
All fixed assets of Arutmin were covered by insurance from all risks with PT Tugu Pratama Indonesia (Lead Insurer) under a one-year policy agreement dated October 9, 2005 amounting to US$ 335 million. The management believes that this insurance coverage is adequate to cover possible losses from such risks.
KPC telah mengadakan perjanjian sewa untuk beberapa alat berat yang digunakan untuk kegiatan operasional. Aktiva sewaguna usaha tersebut dikapitalisasi dan disusutkan selama masa manfaatnya selama delapan (8) tahun atau jangka waktu sewa, yang mana yang lebih pendek.
KPC has entered into finance lease agreements for various items of heavy equipment that are used for mining operations. The said leased assets are capitalized and are depreciated over their useful life of eight (8) years or the lease term, whichever period is shorter.
Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi yang dapat mengakibatkan perlunya dilakukan penurunan nilai aktiva tetap.
As of June 30, 2006 and 2005, the Company and Subsidiaries did not recognize any asset impairments and believed that there are no circumstances, which would give rise to an asset impairment.
Alokasi beban penyusutan selama periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
Allocation of depreciation expense during six-month period ended June 30, 2006 and 2005 was as follows:
2006 Beban pokok penjualan (lihat Catatan 31) Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 32) Jumlah
2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
34.671.272
23.617.127
2.178.722
1.722.567
Costs of sales (see Note 31) General and administrative expenses (see Note 32)
36.849.994
25.339.694
Total 45
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
11. AKTIVA TETAP (Lanjutan)
11. FIXED ASSETS (Continued)
Aktiva dalam penyelesaian merupakan akumulasi biaya-biaya sehubungan dengan pengembangan area pertambangan di Satui Kalimantan Selatan milik Arutmin dan pembukaan area pertambangan di Bengalon, Kalimantan Timur milik KPC pada tahun 2005.
12. AKTIVA MINYAK DAN GAS BUMI
Construction-in-progress represents cost capitalized in connection with the development of Arutmin’s mine site at Satui South Kalimantan and opening of KPC mine site at Bengalon, East Kalimantan in 2005.
12. OIL AND GAS PROPERTIES
Merupakan biaya-biaya eksplorasi yang dikeluarkan oleh Gallo Oil di Yaman yang terdiri dari:
This represents costs incurred in connection with exploration of Gallo Oil in Yamen that consist of: 2006
Saldo Awal Beginning Balance
Penambahan Additions
Saldo Akhir Ending Balance
Blok R2 Blok 13
42.644.831 22.938.481
10.432.407 655.641
53.077.238 23.594.122
Block R2 Block 13
Jumlah
65.583.312
11.088.048
76.671.360
Total
2005 Saldo Awal Beginning Balance
Penambahan Additions
Saldo Akhir Ending Balance
Blok R2 Blok 13
39.007.455 19.056.764
2.220.653 2.831.694
41.228.108 21.888.458
Block R2 Block 13
Jumlah
58.064.219
5.052.347
63.116.566
Total
Pada tanggal 8 Pebruari 2006, Gallo and Alkor Petroo Limited (Alkor) (Para Pihak) menandatangani nota kesepahaman sehubungan dengan pengalihan 50% kuasa pertambangan atas Blok 13 di Republik Yaman (blok). Sesuai dengan perjanjian ini Nota kesepahaman ini diperbaharui pada tanggal 21 Pebruari 2006 sehubungan dengan perubahan periode yang akan dimasuki oleh para pihak..
On February 8, 2006, Gallo and Alkor Petroo Limited (Alkor) (the Parties) signed a Memorandum of Understanding (MOU), relating to the assignment of fifty percent (50%) participating interest in Block 13 in Yemen (the Block). This MOU was amended on February 21, 2006 for the change of period that the Parties should enter into the FIA and JOA.
46
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
12. AKTIVA MINYAK (Lanjutan)
12. OIL AND GAS PROPERTIES (Continued)
DAN
GAS
BUMI
Pada tanggal 3 Maret 2006, para pihak menandatangani Farm In Agreement (FIA), dan Perjanjian Kerjasama Operasi (JOA). Sesuai dengan perjanjian ini Alkor akan membayar 50% dari bonus tahunan yang terhutang oleh Gallo kepada Menteri Sumber Daya Mineral Republik Yaman (MOMR) yang dimulai dari tahun 2006. Selanjutnya, Alkor akan membayar 50% dari biaya produksi atas kontrak proyek yang berlaku efektif dari tanggal perjanjian. Gallo berhak untuk menerima 60% dan Alkor 40% dari semua biaya produksi sampai Gallo dapat memulihkan biaya-biaya tersebut melalui cost recovery.
On March 3, 2006, the Parties entered into Farm In Agreement (FIA), and Joint Operating Agreement (JOA). The consideration shall consist of the payment by Alkor to Gallo of fifty percent (50%) of the annual bonus payable by Gallo to Ministry of Mineral Resources of Yaman (MOMR) commencing from 2006 onwards. In addition, Alkor undertakes to pay 50% of all costs incurred under the project contracts with effect from the Execution Date. Gallo shall be entitled to receive 60% and Alkor 40% of all cost of oil until Gallo has recovered the previous cost allowed under the cost recovery.
Syarat dan kondisi sehubungan FIA adalah:
Conditions precedent with this FIA:
a. Alkor setuju untuk membayar sejumlah yang ditetapkan; b. MOMR akan memberikan persetujuan penyerahan hak pertambangan ke Alkor dan implementasi dari semua hal yang disebutkan dalam FIA; dan c. Pelaksanaan JOA.
a. Alkor agreed to pay the amounts stipulated;
Baik Gallo maupun Alkor tidak akan mengajukan tuntutan kepada satu sama lain dalam hal terjadinya pelanggaran terhadap kesepakatan selama periode garansi (warranties), kecuali jika klaim tersebut melebihi AS$ 25.000 namun tidak lebih dari AS$ 500.000.
Neither Gallo nor Alkor shall be liable to the other for breach of warranties unless the amount of the claim exceeds US$ 25,000, with the maximum liability of US$ 500,000.
Pada tanggal 23 Mei 2006, MOMR menyetujui pengalihan hak penyertaan ke Alkor dan pelaksanaan atas hal-hal yang telah disebutkan dalam FIA.
On May 23, 2006, MOMR approved the assignment of the participating interest to Alkor and the implementation of all matters provided for in this FIA.
b. MOMR giving its consent to the assignment of the participating interest to Alkor and the implementation of all matters provided for in this FIA; and c. JOA’s execution.
47
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
13. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN DITANGGUHKAN BERSIH
13. DEFERRED EXPLORATION DEVELOPMENT COSTS - NET
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2006 Biaya perolehan eksplorasi yang ditangguhkan Saldo awal periode Penambahan periode berjalan (lihat Catatan 14) Jumlah kotor Akumulasi amortisasi: Saldo awal Amortisasi periode berjalan Saldo akhir Bersih
AND
2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited) Gross amount
158.884.497
154.993.622
26.709.455
6.871.594
Beginning balance Addition during the period (see Note 14)
185.593.952
161.865.216
Gross amount
(80.421.984 )
(71.254.620 )
(5.694.601 )
(2.370.724 )
Accumulated amortization: Beginning balance Amortization during the period
(86.116.585 )
(73.625.344 )
Ending balance
99.477.367
88.239.872
Net
Akun ini merupakan biaya-biaya sehubungan pengembangan area produktif di Hatari dan Bintang yang terletak di Pinang Dome barat di areal penambangan milik KPC di Sangatta, proyek pengembangan penambangan batubara bawah tanah di Satui, serta proyek pengalihan aliran sungai Jelamu, milik Arutmin.
Deferred exploration and development expenditures pertain to commercially productive areas of the Hatari and Bintang pits located on the west side of the Pinang Dome at KPC’s Sangatta mine and cost related to the development of Arutmin’s Satui Underground project and the Jelamu River Diversion project.
Proyek penambangan bawah tanah Satui dilaksanakan berdasarkan Kontrak Kerja No. STI/02/C10/Rev tanggal 8 Nopember 2002 antara Arutmin dan Tunnel Mining Australia Pty Ltd. Proyek ini mencakup pembangunan 665 meter terowongan sepanjang 1.150 meter sesuai dengan yang direncanakan. Proyek yang untuk sementara ditunda pada bulan Januari 2004 telah dimulai lagi pada bulan Nopember 2004.
The Satui Underground mining project includes underground mining activities under the Contract of Work No. STI/02/C10/Rev dated November 8, 2002 between Arutmin and Tunnel Mining Australia Pty Ltd. The project consists of the completion of a 665 meter tunnel with a planned length of 1,150 meters. The project was temporarily suspended in January 2004, but resumed development in November 2004.
48
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
13. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN DITANGGUHKAN BERSIH (Lanjutan)
13. DEFERRED EXPLORATION DEVELOPMENT COSTS (Continued)
Proyek Sungai Jelamu merupakan proyek penggalian 7 juta meter kubik tanah dan pekerjaan sipil lainnya untuk mengalihkan aliran Sungai Jelamu dengan tujuan untuk mencapai stripping ratio yang rendah dalam memproduksi batubara di Satui (5 meter dengan stripping ratio 5 :1). Proyek tersebut dimulai pada bulan September 2004. Pada tahun 2004, Arutmin tidak melakukan amortisasi atas biaya pengembangan yang ditangguhkan sehubungan dengan proyek Sungai Jelamu ini. Operasi penambangan komersial dimulai bulan Pebruari 2005 dan diharapkan akan berproduksi selama dua (2) tahun. Biaya pengembangan yang ditangguhkan akan diamortisasi selama periode ini. 14. BIAYA PEROLEHAN DITANGGUHKAN - BERSIH
The Jelamu River diversion project comprises 7 million cubic meters of excavation and associated civil works to create a channel that allows the Jelamu River to be temporarily diverted, thereby providing access to a low strip ratio block of coal reserves at Satui (5 meters at a strip ratio of 5:1). The project was started in September 2004. Arutmin did not amortize any deferred development expenditures related to the Jelamu River diversion project in 2004. Commercial mining operations began in February 2005 and are expected to have a life of 2 years. Deferred development expenditures will be amortized over this period.
PINJAMAN
14. DEFERRED FINANCING COSTS - NET
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
2006 Biaya perolehan pinjaman ditangguhkan - kotor Akumulasi amortisasi
AND NET
1.790.597 (1.790.597 )
Bersih Pada tahun 2006, Perusahaan telah mereklasifikasi biaya perolehan pinjaman ditangguhkan sebesar AS$ 24.173.058 menjadi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan, untuk mencerminkan biaya sehubungan dengan kepada pengembangan aktiva KPC dan Arutmin.
-
47.644.589 (27.953.594 ) 19.690.995
Gross amount of deferred financing cost Accumulated amortization Net
In 2006, the Company reclassified deferred financing cost amounting to US$ 24,173,058 to deferred exploration and development cost, to properly reflect the nature of the cost attributed to the development of qualifying assets of KPC and Arutmin.
49
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
15. BIAYA PENGUPASAN DITANGGUHKAN
15. DEFERRED STRIPPING COSTS
TANAH
Pada tahun 2006, rasio aktual atas pengupasan tanah (stripping ratio) lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan estimasi rasio rata-rata di wilayah penambangan KPC. KPC mengakui kelebihan estimasi biaya pengupasan sebagai biaya pengupasan ditangguhkan sebesar AS$ 45.422.006. Biaya pengupasan tersebut ditangguhkan ini akan dibebankan sebagai biaya produksi pada saat rasio aktual lebih pendek secara signifikan dibandingkan estimasi rasio rata-rata.
16. BIAYA REORGANISASI DITANGGUHKAN Perusahaan sedang melakukan proses reorganisasi bisnis dan pengembangan usahanya, yang akan melibatkan akuisisi Perusahaan dalam sepengendali. Sebagai bagian dari reorganisasi tersebut, Perusahaan berencana untuk melakukan divestasi Anak Perusahaan tertentu (lihat Catatan 38k dan 41a), dan melakukan pembayaran dan refinancing atas hutang surat berharga Seri 2005-1. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2006, biaya-biaya yang terkait dengan reorganisasi ini termasuk pembayaran kembali hutang surat berharga dan biaya refinancing adalah sebesar AS$ 58.709.684. Biaya ini telah dikapitalisasi sebagai biaya reorganisasi ditangguhkan dan disajikan sebagai aktiva tidak lancar.
17. GOODWILL
16. DEFERRED REORGANIZATION COST The Company is in the process of reorganizing its business and holdings, which may involve certain targeted acquitions of the companies under common control. As part of this reorganization, the Company had planned to divest certain subsidiaries (see Notes 38k and 41a), redeem the Series 2005-1 Notes payable and obtain refinancing. Cost incurred relating to this reorganization up to June 30, 2006, including for the redemption of the Notes and refinancing charges amounted to US$ 58,709,684, which have been capitalized as Deferred reorganization cost and shown under “ Non-current asset”.
17. GOODWILL
Akun ini merupakan kelebihan biaya perolehan atas aktiva bersih Anak perusahaan.
2006 PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia PT Citra Palu Minerals
In 2006, the actual stripping ratio was significantly higher than the estimated average ratio in KPC’s mining area. KPC recognized as deferred stripping, cost in excess of estimated stripping cost amounting to US$ 45,422,006. These deferred stripping costs will be expensed as production costs in periods where the actual ratio is significantly lower than the estimated average ratio.
401.582.946 116.683.929 8.947.583
This account represents the excess of acquisition cost over the net assets value of Subsidiaries. 2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited) 412.551.117 125.070.306 -
PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia PT Citra Palu Minerals
50
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
17. GOODWILL (Lanjutan)
17. GOODWILL (Continued)
2006 International Minerals Company, LLC PT Sitrade Coal Dikurangi: Akumulasi amortisasi Nilai Buku
2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
1.537.526 207.000
-
528.958.984
537.621.423
(69.941.034 )
(62.623.356 )
459.017.950
474.998.067
International Minerals Company, LLC PT Sitrade Coal Less: Accumulated amortization Book Value
Pada tahun 2006 goodwill KPC sebesar AS$ 36.481.869 direklasifikasi ke aktiva tetap suku bunga dengan penyesuaian atas nilai wajar aktiva tetap milik KPC (lihat Catatan 11).
In 2006, the decrease in KPC’s goodwill of US$ 36,481,869 was reclassified to fixed assets due to fair value adjustment of assets of KPC (see Note 11).
Pada tahun 2005, Perusahaan mereklasifikasi biaya perolehan pinjaman yang ditangguhkan sebesar AS$ 19.586.213 ke akun goodwill Arutmin.
In 2005, the Company reclassified deferred investment cost of US$ 19,586,213 to goodwill of Arutmin.
18. HUTANG USAHA - PIHAK KETIGA
18. TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2006 PT Darma Henwa “Darma Henwa” (lihat Catatan 38g) PT Pamapersada Nusantara (lihat Catatan 38g) Orica Singapore Pte. Ltd. Trakindo Utama Services Pte. Ltd. PT Trakindo Utama PT Cipta Kridatama Chitra Tyres Pte. Ltd. PT Mitra Bahtera Segara Sejati PT Mc Connel Dowell Indonesia
2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
29.071.385
7.000.000
5.915.518 5.175.103
2.927.603 -
PT Darma Henwa “Darma Henwa” (see Note 38g) PT Pamapersada Nusantara (see Note 38g) Orica Singapore Pte. Ltd.
4.556.244 4.084.240 3.805.135 2.247.954 2.185.912
3.099.489 -
Trakindo Utama Services Pte. Ltd. PT Trakindo Utama PT Cipta Kridatama Chitra Tyres Pte. Ltd. PT Mitra Bahtera Segara Sejati
1.644.190
-
PT Mc Connel Dowell Indonesia
51
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
18. HUTANG (Lanjutan)
18. TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES (Continued)
USAHA
-
PIHAK
KETIGA
2006
2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
PT Hexindo Adiperkasa PT Liebherr Indonesia Perkasa PT United Tractors PT Armindo Prima Sembawang Kimtrans Pte. Ltd. PT Budhi Wiguna Prima Thiess Contractors Indonesia Dyno Nobel Asia Pacific Ltd. Lain-lain (masing-masing dibawah AS$ 1.000.000)
1.568.182 1.535.762 1.490.878 1.345.469 1.129.777 1.011.111 -
1.800.273 2.374.379 1.231.677 3.791.726 2.993.322
32.993.860
4.635.233
PT Hexindo Adiperkasa PT Liebherr Indonesia Perkasa PT United Tractors PT Armindo Prima Sembawang Kimtrans Pte. Ltd. PT Budhi Wiguna Prima Thiess Contractors Indonesia Dyno Nobel Asia Pacific Ltd. Other (each below US$ 1,000,000)
Jumlah
99.760.720
29.853.702
Total
Hutang ke Darma Henwa adalah hutang untuk pengembangan infrastruktur, kontraktor penambangan dan jasa pengangkutan di area Bengalon dimana Darma Henwa ditunjuk sebagai kontraktor utama dalam pengembangan area Bengalon pada bulan Juli 2004 (lihat Catatan 38g).
19. HUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA Akun ini terdiri dari:
Payables to Darma Henwa represent payables for infrastructure development, contracted mining and haulage services in the Bengalon area, under which Darma Henwa was appointed as the main contractor in developing the Bengalon area in July 2004 (see Note 38g).
19. OTHER PAYABLES - THIRD PARTIES This account consists of:
2006
2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
Pemerintah Indonesia PT Hati Prima Perdasa Lain-lain (masing-masing dibawah AS$ 100.000)
353.988.314 455.544
286.886.590 461.031
1.196.376
15.451.737
Government of Indonesia PT Hati Prima Perdasa Others (each below US$ 100,000)
Jumlah
355.640.234
302.799.358
Total
Hutang ke Pemerintah Indonesia merupakan hutang sehubungan dengan bagian Pemerintah Indonesia atas penjualan batubara (Dana Hasil Penjualan Batubara (DHPB)) oleh KPC dan Arutmin (lihat Catatan 30 dan 38).
Due to the GOI represents payable to GOI relating to GOI entitlements on sales of coal (DHPB) of KPC and Arutmin (see Notes 30 and 38).
52
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
19. HUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA (Lanjutan)
19. OTHER PAYABLES - THIRD PARTIES (Continued)
Rincian hutang ke Pemerintah Indonesia pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, adalah sebagai berikut:
Details of payable to GOI as of June 30, 2006 and 2005 are as follows:
2006
2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
Hutang DHPB KPC Arutmin
238.373.904 115.614.410
163.969.158 122.917.432
DHPB payable KPC Arutmin
Jumlah
353.988.314
286.886.590
Total
20. BIAYA DIBAYAR
YANG
MASIH
HARUS
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2006 Pertambangan dan pemeliharaan (lihat Catatan 38) Komisi Bonus untuk Pemerintah Yaman (lihat Catatan 38j) Biaya pengapalan Bunga Gaji Lain-lain Jumlah
20. ACCRUED EXPENSES
2005
98.879.024 6.447.632
45.317.602 6.266.431
3.700.000 1.277.254 1.057.653 965,331 6.403.662
5.100.000 2.969.767 7.800.979 1.099.629 598.556
Mining and Maintenance (see Note 38) Commission Bonus for the Government of Yemen (see Note 38j) Shipping costs Interest Salary Others
118.730.556
69.152.964
Total
Biaya pertambangan dan pemeliharaan merupakan hutang kepada kontraktor yang terkait sehubungan dengan aktivitas eksplorasi, pengembangan dan penambangan untuk KPC dan Arutmin.
Mining and maintenance cost pertains to payable to contractors related to exploration, development and mining activities in KPC and Arutmin.
Bonus Pemerintah Yaman merupakan pembayaran berdasarkan Perjanjian Production Sharing (PSA) tahun 1997 antara Gallo Oil (Jersey) Ltd. dengan Pemerintah Yaman (lihat Catatan 38j).
Bonus is given to the Government of Yemen based on Production Sharing Agreement (PSA) 1997 between Gallo Oil (Jersey) Ltd. and the Government of Yemen (see Note 38j).
53
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
21. UANG MUKA PELANGGAN
21. ADVANCES FROM CUSTOMER
Uang muka pelanggan merupakan uang muka kepada BHP Billiton Marketing AG sebesar AS$ 9.759.327 pada tahun 2005 sehubungan dengan pembelian batubara oleh pelanggan (lihat Catatan 38f). 22. PINJAMAN JANGKA PENDEK
Advances from customers represents advances to BHP Billiton Marketing AG amounting to US$ 9.759.327 in connection with 2005 coal purchases by customers (see Note 38f).
22. SHORT-TERM LOAN
Pada tanggal 28 April 2006, Perusahaan, KPC dan Arutmin (“Pihak Penjual”), IndoCoal Resources (Cayman) Limited (the “Originator”), IndoCoal Export (Cayman) Limited (“Penerbit’), Indo Kalsel dan Indo Kaltim (“Indo SPV’s”), dan Bank of New York (The Indenture Trustee) menandatangani Surat Hutang Seri 2006-1 Indenture Supplement, dimana penerbit mengeluarkan Surat Hutang Seri 2006-1 dengan jumlah total US$ 800 juta. Dana dari Surat hutang Seri 2006-1 ini digunakan untuk melunasi Surat Hutang Seri 2005-1 (lihat Catatan 38c) dan dana talangan yang diperoleh Perusahaan dari Credit Suisse First Boston. Surat hutang Seri 2006-1 akan jatuh tempo pada tanggal 28 Juli 2006 (“Expected Final Payment Date”) dan dibebani tingka bunga 7% per tahun yang terhutang pada tanggal tertentu setiap bulan.
On April 28, 2006, the Company, KPC and Arutmin (the ”Seller Parties”), IndoCoal Resources (Cayman) Limited (the “Originator”), IndoCoal Exports (Cayman) Limited (the ”Issuer”), Indo Kalsel and Indo Kaltim (the”Indo SPV’s”), and The Bank of New York (the “Indenture Trustee”) executed the Series 2006-1 Indenture Supplement under which the Issuer issued Series 2006-1 Notes in the aggregate principal amount of US$ 800 million. The proceeds from the Series 2006-1 Notes were used to redeem the Series 2005-1 Notes (see Note 38c) and to repay a bridging loan granted by Credit Suisse to the Company. The Series 2006-1 Notes mature on July 28, 2006 (the “Expected Final Payment Date”) and bear interest at a rate of 7% per annum, payable on each Monthly Payment Date.
Pelunasan surat hutang Seri 2006-1
Redemption of Series 2006-1 Notes
1. Pelunasan Sukarela (Optional)
1. Optional Redemption
Surat hutang Seri 2006-1 dapat dilunasi oleh penerbit sewaktu-waktu sebelum Expected Final Payment Date dengan membayar jumlah yang ditentukan dalam perjanjian (“Series 2006-1 Redemption Price”), yaitu: (i) Jumlah pokok yang masih terhutang ditambah (ii) bunga yang terhutang dan tertunggak, ditambah (iii) bunga yang terhutang untuk periode 3 (tiga) periode pertama, dikurangi (iv) jumlah bunga yang sudah dibayar sampai dengan tanggal pelunasan.
The Series 2006-1 Notes may be redeemed by the Issuer at any time prior to the Expected Final Payment Date by payment of an amount (the “Series 2006-1 Redemption Price”) determined as follows: (i) the principal amount of the Notes outstanding, plus (ii) accrued and unpaid interest, plus (iii) an amount equal to interest that would accrue on the Series 2006-1 Notes for the first 3 interest periods, minus (iv) the aggregate amount of interest paid in respect of the Series 2006-1 Notes up to the date of the redemption payment.
54
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
22. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
22. SHORT-TERM LOAN (Continued)
2. Pelunasan Wajib
2. Mandatory Redemption
Jika divestasi KPC, Arutmin dan IndoCoal Resources (Cayman) Limited dalam rangka Perjanjian Jual Beli Bersyarat (Conditional Sales and Purchase Agreement/CSPA) menjadi efektif pada atau sebelum Expected Final Payment Date, Surat Hutang Seri 2006-1 wajib untuk dilunasi pada tanggal efektif tersebut. Sesuai dengan perjanjian Surat Hutang Seri 2006-1 yang ditandatangani Penerbit, Originator, Indo SPV’s, Pihak Penjual, Perusahaan, dan Credit Suisse, Cabang Singapura (“Note Purchase Agreement”). Penerbit wajib untuk menerbitkan Surat Hutang Seri 2006-2 dengan kondisi tertentu untuk di distribusikan ke pasar modal internasional. Persyaratan Surat Hutang Seri 2006-2 akan ditentukan oleh Credit Suisse, Cabang Singapura dan disetujui oleh Pihak Penjual. Jika Penerbit, Originator dan Pihak Penjual tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk melaksanakan dan menghasilkan hal-hal yang berhubungan dengan penerbitan surat hutang Surat Hutang Seri 2006-2 sebagaimana ditentukan dalam Note Purchase Agreement, Penerbit dapat dianggap telah menunggak pembayaran Surat Hutang Seri 2006-1. Jumlah yang dianggap gagal untuk dibayar adalah sebesar Harga Pelunasan Surat Hutang Seri 2006-1.
If the closing of the divestment of the KPC, Arutmin and IndoCoal Resources (Cayman) Limited, under the (Conditional Sales and Purchase Agreement/CSPA) occurs on or before the Expected Final Payment Date, the Series 2006-1 Notes are required to be redeemed on the date of the closing under the CSPA at the Series 2006-1 Redemption Price. Under the Series 2006-1 Note Purchase Agreement between the Issuer, the Originator, the Indo SPVs, the Seller Parties, the Company, and Credit Suisse, Singapore Branch (the “Note Purchase Agreement”), the Issuer has an obligation to issue Series 2006-2 Notes under certain circumstances for distribution on the international capital markets. The terms of the Series 2006-2 Notes are to be decided by Credit Suisse, Singapore Branch and agreed by the Seller Parties. The failure of the Issuer, the Originator, and the Seller Parties to comply with certain obligations and meet certain milestones relating to the potential issuance and distribution of Series 2006-2 Notes under the Note Purchase Agreement could result in the trigger of a requirement that the Issuer make a default payment under the Series 2006-1 Indenture Supplement. The amount of the default payment would be equivalent to the Series 2006-1 Redemption Price.
Ikatan, representasi dan jaminan dan kondisi yang disepakati dalam perjanjian sehubungan dengan penerbitan Surat Hutang Seri 2006-1 (“Series 2006-1 Transaction Documents”) sama dengan ikatan, representasi dan jaminan dan kondisi yang ditentukan di dalam perjanjian sekuritisasi termasuk kondisi yang menyangkut pelunasan awal dan kejadian yang mengakibatkannya (“early amortization events” dan “trigger events”).
The covenants, representations and warranties, and conditions subsequent agreed to under the transaction documents entered into in connection with the issuance of the Series 2006-1 Notes (the “Series 2006-1 Transaction Documents”) are similar to the representations and warranties, conditions subsequent and covenants under the Securitization Transaction Documents, including the early amortization events and trigger events.
55
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
22. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
22. SHORT-TERM LOAN (Continued)
Jaminan yang diberikan dalam rangka Surat Hutang Seri 2006-1 sama dengan jaminan yang diberikan dalam rangka Surat Hutang Seri 2005-1, dimana Perusahaan menjaminkan 99,99% saham Arutmin dan 99,98% saham Indo SPV’s, dan Forerunner menjaminkan 100% dari saham Originator. Sehubungan dengan Surat Hutang Seri 2006-1, KPC menjaminkan lebih dari 92% saham KPC.
The security granted in connection with the Series 2006-1 Notes is similar to the security that was granted in connection with the Series 2005-1 Notes, with the Company granting pledges over 99.99% of Arutmin’s shares and 99.98% of the shares of the Indo SPVs and Forerunner granting a charge over 100% of the Originator’s shares. In connection with the Series 2006-1 Notes, KPC’s shareholders granted pledges over 92% of KPC’s shares as security.
23. PINJAMAN JANGKA PANJANG
23. LONG-TERM LOANS
Saldo pinjaman jangka panjang pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
The balance of long-term loans as of June 30, 2006 and 2005 were as follows: 2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
2006 PT Pamapersada Nusantara Mitsubishi Corporation Glencore Coal Mauritius Ltd. Credit Suisse First Boston II Rio Tinto Limited Sindikasi Bank dan Lembaga Keuangan III Sindikasi Bank dan Lembaga Keuangan II PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pinjaman I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pinjaman II
39.200.000 19.798.000 18.321.178 8.482.204 7.979.733
40.000.000 35.151.000 33.225.675 18.624.999 -
-
308.000.000
-
65.312.500
-
28.906.045
-
27.500.000
PT Pamapersada Nusantara Mitsubishi Corporation Glencore Coal Mauritius Ltd. Credit Suisse First Boston II Rio Tinto Limited Syndication of Bank and Financial Institution Loan III Syndication of Bank and Financial Institution Loan II PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Loan I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Loan II
Jumlah Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
93.781.115
556.720.219
Total
(25.159.204 )
(224.245.795 )
Less: Current portion
Bagian Jangka Panjang
68.621.911
332.474.424
Non-current Portion
56
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
23. LONG-TERM LOANS (Continued)
a. PT Pamapersada Nusantara
a. PT Pamapersada Nusantara
Pada tanggal 8 April 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan PT Pamapersada Nusantara (“PAMA”) dimana PAMA memberikan pinjaman sebesar AS$ 40 juta. Pencairan pinjaman ini dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2004. Tujuan penggunaan dana adalah untuk penambahan modal kerja Perusahaan.
On April 8, 2004, the Company entered into facility agreement with PT Pamapersada Nusantara (“PAMA”) amounting to US$ 40 million. The loan’s drawdown was made on August 12, 2004. The purpose of this loan was for additional working capital of the Company.
Pinjaman ini dikenai tingkat bunga sebesar LIBOR + 8,5% per tahun dan akan jatuh tempo dalam waktu lima (5) tahun, serta dijamin dengan kontrak kerja antara Perusahaan dan PAMA (lihat Catatan 38g).
The loan bears interest at equal to the aggregate of the applicable LIBOR and a margin of 8.5% per annum, will mature in five (5) years, and is guaranteed by the contract between the Company and PAMA (see Note 38g).
Sampai dengan tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, Perusahaan telah membayar angsuran pinjaman masing-masing sebesar AS$ 800.000 dan nihil.
Up to June 30, 2006 and 2005 the Company had paid interest installments amounting to US$ 800,000 and nil, respectively.
b. Mitsubishi Corporation
b. Mitsubishi Corporation
Pada tanggal 13 Nopember 2003, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Mitsubishi Corporation (Mitsubishi) dimana Mitsubishi memberikan pinjaman senilai AS$ 40 juta. Pinjaman tersebut dicairkan pada tanggal 14 Januari 2004.
On November 13, 2003, the Company entered into a loan agreement with Mitsubishi Corporation (Mitsubishi) amounting to US$ 40 million. The loan’s drawdown was made on January 14, 2004.
Pinjaman ini dikenai tingkat bunga sebesar LIBOR + 6,5% per tahun dan jatuh tempo dalam waktu enam (6) tahun, serta dijamin dengan kontrak kerja antara KPC dan Mitsubishi (lihat Catatan 38f).
The loan bears interest at equal to the aggregate of the applicable LIBOR and a margin of 6.5% per annum, will mature in six (6) years, and is guaranteed by the contract between KPC and Misubishi (see Note 38f).
Sampai dengan tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, Perusahaan telah membayar angsuran pinjaman masing-masing sebesar AS$ 20.202.000 dan AS$ 4.849.000.
Up to June 30, 2006 and 2005, the Company had paid loan installments amounting to US$ 20,202,000 and US$ 4,849,000, respectively.
57
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
23. LONG-TERM LOANS (Continued)
c. Glencore Coal Mauritius Ltd., (dahulu Wolf Mountain Mining Investment Ltd.)
c. Glencore Coal Mauritius Ltd., (formerly Wolf Mountain Mining Investment Ltd.)
Pada tanggal 9 Oktober 2003, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan Glencore Coal Mauritius Ltd. (Glencore) dimana Glencore memberikan pinjaman senilai AS$ 41,24 juta. Pinjaman tersebut dicairkan pada saat perjanjian ditandatangani.
On October 9, 2003, the Company entered into a loan agreement with Glencore Coal Mauritius Ltd., (formerly Wolf Mountain Mining Investment Ltd.) (“Glencore”) amounting to US$ 41.24 million. The loan’s drawdown was made on the date of the agreement.
Pinjaman ini dikenai tingkat bunga sebesar 18% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 10 Oktober 2015, serta dijamin dengan kontrak kerja antara KPC dan Glencore (lihat Catatan 38f).
The loan bears interest at 18% per annum, will mature on October 10, 2015, and is guaranteed by the contract of works between KPC and GCM (see Note 38f).
Sampai dengan tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, Perusahaan telah membayar angsuran masingmasing sebesar AS$ 22.919.054 dan AS$ 8.014.325.
Up to June 30, 2006 and 2005, the Company had paid loan installments amounting to US$ 22,919,504 and US$ 8,014,325, respectively.
d. Credit Suisse Limited, Cabang Singapura, (dahulu Credit Suisse First Boston) Pinjaman II
d. Credit Suisse Limited, Singapore Branch (previously Credit Suisse First Boston) - Loan II
Pada tanggal 15 September 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan Credit Suisse Limited, Cabang Singapura (CS), dimana CS memberikan pinjaman sebesar AS$ 22,88 juta yang pencairannya dilakukan secara bertahap. Tujuan pinjaman adalah untuk membiayai desain dan konstruksi fasilitas produksi di KPC.
On September 15, 2004, the Company entered into a loan agreement amounting to US$ 22.88 million with Credit Suisse Limited, Singapore Branch, which drawdown was agreed to be made on partial bases with partial drawdown. The purpose of this loan was to finance the design and construction of the production facility at the concession mining area located in KPC.
Pinjaman ini dikenai bunga sebesar 13% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 30 April 2007, serta dijamin dengan perjanjian sewa antara Perusahaan dan KPC untuk fasilitas produksi.
The loan bears interest at 13% per annum, will mature on April 30, 2007, and is guaranteed by the rental agreement between the Company and KPC for the production facility.
Sampai dengan tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, Perusahaan telah membayar angsuran pinjaman masing-masing sebesar AS$ 14.741.181 dan AS$ 4.598.387.
Up to June 30, 2006 and 2005 the Company had paid loan installments amounting to US$ 14,741,181 and US$ 4,598,387, respectively.
58
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
23. LONG-TERM LOANS (Continued)
e. Sindikasi Bank dan Lembaga Keuangan III
e. Syndication of Bank and Financial Institutions Loan III
Pada tanggal 4 Oktober 2004, KPC, Perusahaan dan Credit Suisse Singapore (“Arrangers”), menandatangani perjanjian pinjaman (facility agreement) dengan sindikasi bank dan lembaga keuangan. Bertindak sebagai facility agent dan security agent adalah Credit Suisse Ltd., Cabang Singapura.
On October 4, 2004, KPC, the Company, and Credit Suisse Singapore (“Arrangers”) entered into a loan facility agreement with a syndication of banks and financial institutions. Acting as facility and security agent was Credit Suisse Ltd., Singapore Branch.
Tujuan dari pinjaman tersebut adalah untuk melunasi seluruh pinjaman Sindikasi Bank dan Lembaga Keuangan I.
The purposes of this loan was to refinance in full Syndication of Banks and Financial Institutions Loan I.
Pinjaman ini dijamin dengan hak tagih fiducia atas piutang usaha, persediaan, klaim asuransi, dan escrow account milik KPC.
This loan was secured by fiduciary rights over KPC’s receivables, inventory, insurance claims, and the escrow accounts of KPC.
Jumlah fasilitas pinjaman yang diperoleh adalah sebesar AS$ 385 juta dengan tingkat bunga LIBOR + 4% pertahun, dengan rincian sebagai berikut:
The total loan facility amounted to US$ 385 million, with LIBOR plus 4% interest rate per annum, with details as follows: AS$
Credit Suisse International Credit Suisse, Cabang Singapura Bayerische Hypo-und Vareinsbank AG, Cabang Singapura The Bank of Tokyo - Mitsubishi, Ltd., Cabang Singapura BNP Paribas Cabang Singapura WestLB AG, Cabang Singapura UBS AG Natexis Banques Populaires, Cabang Singapura Diversified Credit Strategies Fund Caterpillar Finance Services (UK) Ltd. PT Bank International Indonesia, Tbk Aman Capital Global Fund Ltd. Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG, Cabang Singapura
158.750.000 40.000.000 21.750.000 19.000.000 19.000.000 16.000.000 16.000.000 16.000.000 16.000.000 11.000.000 11.000.000 11.000.000 8.000.000
Credit Suisse International Credit Suisse, Singapore Branch Bayerische Hypo-und Vareinsbank AG, Singapore Branch The Bank of Tokyo - Mitsubishi, Ltd., Singapore Branch BNP Paribas Singapore Branch WestLB AG, Singapore Branch UBS AG Natexis Banques Populaires, Singapore Branch Diversified Credit Strategies Fund Caterpillar Finance Services (UK) Ltd. PT Bank International Indonesia, Tbk Aman Capital Global Fund Ltd. Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG, Singapore Branch
59
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
23. LONG-TERM LOANS (Continued) AS$
Erste Bank der oesterreichischen Sparkassen AG Moscow Narodny Bank Limited, Cabang Singapura PT Bank Chinatrust Indonesia Lispenard Street Credit (Master), Ltd. IBM Retirement Plant Trust Cuscatiian Bank and Trust Ltd. Atlantic Global Common Fund Jumlah
4.750.000 4.750.000 3.000.000 400.000 350.000 250.000
Erste Bank der oesterreichischen Sparkassen AG Moscow Narodny Bank Limited, Singapore Branch PT Bank Chinatrust Indonesia Lispenard Street Credit (Master), Ltd. IBM Retirement Plant Trust Cuscatiian Bank and Trust Ltd. Atlantic Global Common Fund
385.000.000
Total
8.000.000
Pokok pinjaman ini harus dibayar dalam sepuluh (10) kali angsuran masing-masing sebesar AS$ 38,5 juta untuk tiap angsuran, yang harus dibayarkan dalam setiap kwartal dan dimulai tiga (3) bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit.
The loan principal is repayable in ten (10) equal installments of US$ 38.5 million each, which must be paid quarterly, commencing three (3) months from the date the loan agreement was signed.
Pada tanggal 13 Juli 2005 fasilitas pinjaman ini telah dilunasi dengan pinjaman yang diperoleh dari IndoCoal Export (Cayman) Ltd., (lihat Catatan 22 dan 38).
On July 13, 2005, this loan facility was settled by a loan obtained from IndoCoal Export (Cayman) Ltd., (see Notes 22 and 38).
f. Sindikasi Bank dan Lembaga Keuangan II (“Fasilitas Pinjaman Tahun 2004”)
f. Syndication of Bank and Financial Institution Loan II (“2004 Facility Agreement”)
Pada tanggal 26 Maret 2004, Arutmin menandatangani fasilitas pinjaman sindikasi (facility agreement tahun 2004) dengan sindikasi bank dan lembaga keuangan, yang terdiri dari UFJ Bank Ltd., Singapore Branch (fasilitas pinjaman A), Credit Suisse First Boston Ltd (fasilitas pinjaman B) dan Credit Suisse First Boston Ltd., (fasilitas pinjaman C). Bertindak sebagai facility agent adalah UFJ Bank Ltd., sedangkan yang bertindak sebagai security agent adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Credit Suisse First Boston Ltd. Pinjaman ini terdiri dari pinjaman sebesar AS$ 50 juta dari Fasilitas Pinjaman A, AS$ 22,5 juta dari Fasilitas Pinjaman B, dan AS$ 22,5 juta dari Fasilitas Pinjaman C.
On March 26, 2004, Arutmin entered into a loan facility agreement (the “2004 Facility Agreement”) with UFJ Bank Ltd, Singapore Branch (“Facility A Lender”), Credit Suisse First Boston Ltd ("Facility B Lender"), Credit Suisse First Boston Ltd (“Facility C Lender”), UFJ Bank Ltd (“Facility Agent”) and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Credit Suisse First Boston Ltd (“Security Agents”). Under the terms of 2004 Facility Agreement, the Facility A Lender, Facility B Lender and Facility C Lender made loans available to Arutmin of US$ 50 million (“Loan A”), US$ 22.5 million (“Loan B”), and US$ 22.5 million (“Loan C”), respectively.
60
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
23. LONG-TERM LOANS (Continued)
Tujuan dari pinjaman tersebut adalah:
The proceeds of Facility Agreement were used as follows:
- Melakukan refinancing seluruh pinjaman dari CSFB sebesar AS$ 58 juta dan semua hutang bunga pada tanggal pembayaran kembali. - Untuk melakukan pembayaran kepada pihak kontraktor pertambangan (PT Cipta Kridatama Mining) sebesar AS$ 32 juta. - Digunakan untuk keperluan-keperluan Arutmin secara umum.
-
Repay in full of the debt owed to CSFB (in the total principal amount of US$ 58 million and all accrued interest as of the date of such repayment).
-
Repay in full of the debt owed to PT Cipta Kridatama (in the total amount of US$ 32 million). Finance Arutmin’s general corporate purposes.
-
Pinjaman ini dijamin dengan klaim atas asuransi, hak fidusia atas piutang usaha, persediaan (termasuk peralatan-peralatan, mesin-mesin, kendaraan, benda-benda bergerak lainnya, spare parts, aksesoris-aksesoris) dan rekening penampungan Arutmin.
This loan was secured by fiduciary rights over Arutmin’s insurance claims, receivables, inventory (including equipment, machinery, transportation equipment, other moving items, spare-parts and accessories) and the escrow accounts of Arutmin.
Total fasilitas pinjaman yang diperoleh adalah sebesar AS$ 95 juta.
Total loan facility amounted to US$ 95 million.
Rincian pinjam pada tanggal 30 Juni 2005, adalah sebagai berikut:
The details of loan as of June 30, 2005 were as follows:
Bank dan Lembaga Keuangan
Fasilitas Pinjaman/ Loan Facility
UFJ Bank Ltd. Credit Suisse First Boston Ltd. Credit Suisse First Boston Ltd.
A B C
Jumlah
Jumlah/ Total 34.375.000 8.437.500 22.500.000 65.312.500
Tingkat Bunga/ Interest Rate LIBOR + 5% p.a LIBOR + 4% p.a LIBOR + 4% p.a
Bank and Finance Institution UFJ Bank Ltd. Credit Suisse First Boston Ltd. Credit Suisse First Boston Ltd. Total
Untuk fasilitas pinjaman A, Arutmin harus membayar angsuran pokok sebanyak enam belas (16) kali angsuran secara triwulanan masing-masing sebesar AS$ 3.125.000 dimulai pada tanggal 23 Juni 2004 dan berakhir pada tanggal 23 Maret 2008.
Arutmin must repay the Loan A facility in sixteen (16) equal quarterly installments of US$ 3,125,000, starting on June 23, 2004 and ending on March 23, 2008.
Untuk fasilitas pinjaman B, Arutmin harus membayar angsuran pokok sebanyak delapan (8) kali pembayaran secara triwulanan masingmasing sebesar AS$ 2.812.500 dimulai pada tanggal 23 Juni 2004 dan berakhir pada tanggal 23 Maret 2006.
Arutmin must repay the Loan B facility in eight (8) equal quarterly installments of US$ 2,812,500, starting on June 23, 2004 and ending on March 23, 2006.
61
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
23. LONG-TERM LOANS (Continued)
Untuk fasilitas pinjaman C, Arutmin harus membayar angsuran pokok sebanyak delapan (8) kali pembayaran secara triwulanan masingmasing sebesar AS$ 2.812.500 dimulai pada tanggal 30 Juni 2006 dan berakhir pada tanggal 31 Maret 2007.
Arutmin must repay the Loan C facility in eight (8) equal quarterly installments of US$ 2,812,500, starting on June 30, 2006 and ending on March 31, 2007.
Pada tahun 2005 seluruh fasilitas pinjaman ini telah dilunasi dengan pinjaman yang diperoleh dari IndoCoal Export (Cayman) Ltd., (lihat Catatan 22 dan 38).
In 2005, all the loan facility was settled by a loan obtained from IndoCoal Export (Cayman) Ltd., (see Notes 22 and 38).
g. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - Pinjaman I
g. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - Loan I
Pinjaman kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan fasilitas kredit talangan sebesar AS$ 103.906.045 yang diperoleh Perusahaan pada tanggal 19 Oktober 2001 dengan pagu kredit sebesar AS$ 103.950.000. Sesuai dengan perjanjian kredit, Perusahaan harus melakukan novasi kredit, sehingga fasilitas kredit talangan berubah menjadi kredit berjangka, non-revolving, terhutang dalam sepuluh (10) kali cicilan setengah tahunan, dengan jangka waktu lima (5) tahun dan dikenakan bunga mengambang sesuai dengan referensi prime rate Bank Mandiri. Pembayaran cicilan terakhir sebesar AS$ 13.906.045 yang akan jatuh tempo pada tanggal 17 Oktober 2006.
The loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) was a bridging loan amounting to US$ 103,906,045 obtained by the Company on October 19, 2001, with a credit limit amounting to US$ 103,950,000. As provided for in the agreement, the Company shall convert the loan, so that the nonrevolving bridging loan shall be converted into ten (10) semi-annual installments for five (5) years and shall bear interest at a floating rate referenced to Bank Mandiri prime rate. The last installment, of US$ 13,906,045, would be due on October 17, 2006.
Pada tanggal 12 Desember 2001, atas permintaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sesuai dengan perjanjian novasi kredit, pinjaman tersebut dialihkan kepada Arutmin dengan jaminan seluruh aktiva, persediaan, piutang, seluruh saham Arutmin yang dimiliki Perusahaan dan jaminan Perusahaan dari Long Haul Ltd., pihak hubungan istimewa.
On December 12, 2001, as requested by Bank Mandiri and based on loan novation agreement, this loan was transferred to Arutmin and secured by fiduciary rights over all of Arutmin assets, inventory, receivables and all of the Arutmin shares owned by the Company, plus corporate guarantee provided by Long Haul Ltd., a related party.
Sesuai dengan perjanjian kredit dari Bank Mandiri, Perusahaan wajib memelihara rekening penampungan (escrow account) minimum sebesar cicilan dan bunga. Rekening ini diisi dari hasil penjualan Perusahaan dan digunakan untuk membayar pinjaman. Rekening ini diawasi dan dikendalikan oleh bank.
In respect of the credit facilities from Bank Mandiri, the Company is obligated to provide escrow accounts to maintain the minimum balance of prime installments plus the interest. Those accounts intercept and retain the earnings from sales that will be used for the payment the loan. This account is controlled and retained by the Bank.
62
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
23. LONG-TERM LOANS (Continued)
Pada tahun 2005 fasilitas pinjaman ini telah dilunasi setelah memperoleh pinjaman dari IndoCoal Export (Cayman) Ltd., (lihat Catatan 22 dan 38). h. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - Pinjaman II
In 2005, this loan facility was paid after obtaining a loan from IndoCoal Export (Cayman) Ltd., (see Notes 22 and 38). h. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - Loan II
Pada tanggal 25 Juli 2003, Arutmin menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) dengan jumlah limit kredit sebesar AS$ 40 juta. Fasilitas kredit tersebut merupakan fasilitas kredit talangan (Bridging Loan) dengan tujuan untuk melakukan pelunasan atas kredit dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk, dengan tingkat bunga 10% pertahun dan jatuh tempo pada tanggal 25 Januari 2004.
On July 25, 2003, Arutmin entered into a loan agreement with Bank Mandiri (the “Bank Mandiri Loan II”) amounting to US$ 40 million. The Bank Mandiri Loan II represented a bridging loan with the purpose of refinancing a facility credit from PT Bank Danamon Indonesia Tbk, with the interest rate at 10% per annum and maturity date of January 25, 2004.
Jaminan atas fasilitas kredit tersebut berupa jaminan fiducia atas hasil klaim, piutang, persediaan (termasuk peralatan, mesin, peralatan transportasi, barang bergerak lainnya, suku cadang dan asesoris) dan rekening penampungan (escrow account).
The collateral for this loan was fiduciary rights over insurance proceeds, receivables, inventory (including equipment, machinery, transportation equipment, other moving items, spare-parts and accessories) and escrow accounts.
Pada tanggal 26 Maret 2004, Arutmin telah memperoleh persetujuan perpanjangan fasilitas kredit talangan dari Bank Mandiri. Angsuran pertama jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2004 dan angsuran terakhir sebesar AS$ 2,5 juta akan jatuh tempo pada tanggal 16 Maret 2008.
On March 26, 2004, Arutmin obtained an amendment of credit facility from Bank Mandiri. The first installment due on June 30, 2004 and the last installment amounting to US$ 2.5 million due on March 16, 2008.
Pada tahun 2005 fasilitas pinjaman ini telah dilunasi dengan dana yang diperoleh dari IndoCoal Export (Cayman) Ltd., (lihat Catatan 22 dan 38).
In 2005, all the loan facility was settled by a loan obtained from IndoCoal Export (Cayman) Ltd., (see Notes 22 and 38).
24. HUTANG SEWA GUNA USAHA Anak perusahaan memperoleh fasilitas sewa guna usaha sehubungan dengan pembelian beberapa peralatan tertentu yang dicatat dengan metode capital lease (lihat Catatan 11).
24. OBLIGATIONS LEASES
UNDER
CAPITAL
The Subsidiary has lease agreements for certain plant and equipment that have been accounted for as capital leases (see Note 11).
63
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
24. HUTANG SEWA GUNA USAHA (Lanjutan)
24. OBLIGATIONS UNDER LEASES (Continued)
Pembayaran minimum atas sewa guna usaha di masa datang, dan nilai sekarang atas pembayaran minimum sewa guna usaha pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006 Pembayaran minimal atas aktiva sewa guna usaha yang akan jatuh tempo pada tahun: 31 Desember 2006 31 Desember 2007 31 Desember 2008 31 Desember 2009 31 Desember 2010
CAPITAL
Future minimum lease payments under capital leases, together with the present value of net minimum lease payments, as of June 30, 2006 and 2005 were as follows: 2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
9.305.310 20.731.692 20.608.070 13.559.366 2.454.246
-
Minimum lease payments due in the year ended: December 31, 2006 December 31, 2007 December 31, 2008 December 31, 2009 December 31, 2010
Jumlah minimum aktiva sewa guna usaha Dikurangi: Biaya bunga akan datang
66.658.684
-
Total minimum lease payments
(10.387.197 )
-
Less: Future finance charges
Nilai sekarang atas pembayaran minimum aktiva sewa guna usaha Bagian jangka pendek
56.271.487 (16.208.434 )
-
Present value of minimum lease payments Current portion
Bagian jangka panjang
40.063.053
-
Non-current portion
25. TAKSIRAN KEWAJIBAN DAN REHABILITASI
RESTORASI
25. ESTIMATED LIABILITY FOR RESTORATION AND REHABILITATION This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
2006
2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
Saldo awal periode Penyisihan periode berjalan Beban restorasi yang terjadi pada periode berjalan
85.410.885 11.303.933
58.595.992 16.153.765
(7.251.044 )
(1.844.117 )
Saldo akhir periode
89.463.774
72.905.640
Balance at the beginning of period Current period provision Restoration expense incurred during the period Balance at the end of period
64
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
26. PENDAPATAN DITANGGUHKAN
26. DEFERRED REVENUE This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
2006 Pendapatan ditangguhkan Goodwill
69.400.000 1.219.578
69.400.000 1.219.578
Deferred revenue Goodwill
Jumlah Dikurangi: Akumulasi amortisasi
70.619.578
70.619.578
48.778.181
32.061.202
Total Less: Accumulated amortization
Bersih
21.841.397
38.558.376
Net
Pendapatan ditangguhkan merupakan pendapatan yang diperoleh KPC dari pihak AES Hawaii Inc. (AES), sebagai akibat penghentian perjanjian pengadaan batubara kepada perusahaan tersebut yang seharusnya berlaku sampai dengan tahun 2007. Selanjutnya, KPC dan AES menandatangani pembaharuan perjanjian pengadaan batubara sampai dengan 30 September 2007.
Deferred revenue represents revenue received by KPC from AES Hawaii Inc (AES), as a result of the termination of the original coal supply agreement, which was initially valid until 2007. Further to this, KPC and AES entered into a new supply agreement for a period up to September 30, 2007.
Goodwill merupakan selisih lebih nilai aktiva bersih dibandingkan dengan harga perolehan saham Enercorp.
Goodwill represents difference in net assets value compared to the acquisition cost of Enercorp.
27. MODAL DISETOR
27. CAPITAL STOCK Composition of shareholders as of June 30, 2006 and 2005 and based on registration by PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) were as follows:
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 dan berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) adalah sebagai berikut: 2006
Pemegang Saham Bank of New York QQ Willow Finance, Limited Long Haul Holdings Ltd.
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid 4.418.750.000 2.298.915.632
Persentase Kepemilikan (%)/ Percentage of Ownership (%) 22,77 11,85
Jumlah/ Total 318.942.788 165.984.718
Shareholders Bank of New York QQ Willow Finance, Limited Long Haul Holdings Ltd.
65
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
27. MODAL DISETOR (Lanjutan)
27. CAPITAL STOCK (Continued) 2006
Pemegang Saham Credit Suisse Singapore Branch S/A Capital Managers Asia Ltd. Jimba Finance Limited JPMSL GE SN Lainnya Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Kepemilikan (%)/ Percentage of Ownership (%)
Jumlah/ Total
Shareholders
2.249.500.000 1.100.000.000 631.427.000 8.705.407.368
11,59 5,67 3,25 44,87
162.342.860 79.420.536 45.523.235 628.500.785
Credit Suisse Singapore Branch S/A Capital Managers Asia Ltd. Jimba Finance Limited JPMSL GE SN Others
19.404.000.000
100,00
1.400.714.922
Total
2005
Pemegang Saham Credit Suisse First Boston Long Haul Holdings Ltd. C/O PT Bank Mandiri (Persero) Tbk C/O Hongkong and Shanghai Banking Coorporation Limited PT Mandiri Sekuritas Lainnya Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Kepemilikan (%)/ Percentage of Ownership (%)
Jumlah/ Total
Shareholders
5.473.025.935 2.271.905.565
28,21 11,71
394.057.867 163.577.201
883.404.500
4,55
63.605.124
671.713.000 282.775.121 9.821.175.879
3,46 1,46 50,61
48.363.336 20.359.809 710.751.585
Credit Suisse First Boston Long Haul Holdings Ltd. C/O PT Bank Mandiri (Persero) Tbk C/O Hongkong and Shanghai Banking Coorporation Limited PT Mandiri Sekuritas Others
19.404.000.000
100,00
1.400.714.922
Total
Perubahan susunan pemegang saham tersebut timbul karena transaksi jual beli saham yang dilakukan di bursa saham.
The change in shareholders composition was due to the sale and purchase transaction of shares carried out on the stock exchange.
66
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
28. SELISIH NILAI RESTRUKTURISASI SEPENGENDALI
28. DIFFERENCES IN VALUE OF RESTRUCTURING TRANSACTIONS OF ENTITIES UNDER COMMON CONTROL
TRANSAKSI ENTITAS
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2006
Nilai buku Bersih/ Net Book Value Gallo
Harga perolehan/ Acquisition Cost
1.270.700.656
37.000.000
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in value of restructuring transaction of entities under common control 1.233.700.656
Gallo
2005
Nilai buku Bersih/ Net Book Value
Harga perolehan/ Acquisition Cost
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in value of restructuring transaction of entities under common control
Gallo Bumi Tashkent Hotel
1.270.925.504 19.636.364
37.224.848 17.815.473
1.233.700.656 1.820.891
Gallo Bumi Tashkent Hotel
Jumlah
1.290.561.868
55.040.321
1.235.521.547
Total
29. DEVIDEN
29. DIVIDENDS
Berdasarkan Hasil Keputusan Rapat (Resolusi) dewan Direksi pada tanggal 18 Juli 2005, Perusahaan memutuskan untuk membagikan deviden interim untuk tahun 2005 sebesar AS$ 9.920.245 (setara dengan Rp 97.020.000.000) atau Rp 5 (setara dengan AS$ 0,05) per lembar saham untuk pemegang saham yang terdaftar pada tanggal 18 Juli 2005.
Based on Board of Directors Resolution dated July 18, 2005, the Company approved the distribution of interim dividends for the year 2005 amounting to US$ 9,920,245 (equivalent to Rp 97,020,000,000) or Rp 5 (equivalent to US$ 0.05) per share, in favor of all its stockholders of record as of July 18, 2005.
Kemudian, Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 17 Mei 2006, menyetujui pembagian deviden tahun 2005 sebesar Rp 15 per lembar saham. Perusahaan telah membayar deviden interim sebesar Rp 5 per lembar saham pada tanggal 18 Juli 2005 sejumlah AS$ 9.920.245 dan sisanya Rp 10 per lembar saham pada tanggal 15 Juni 2006 sejumlah AS$ 22.247.705.
Subsequently, the General Annual Meeting of Shareholders dated May 17, 2006 approved the distribution of dividends for the year 2005, amounting to Rp 15 per share. The Company paid the Rp 5 per share interim dividen on July 18, 2005 amounting to US$ 9,920,245 and the remaining Rp 10 per share on June 15, 2006 amounting to US$ 22,247,705.
67
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
30. PENJUALAN
30. SALES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2006
2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
Batubara (lihat Catatan 38) Pendapatan operasional lainnya
865.748.075 64.995
692.331.325 -
Coal (see Note 38) Other operational income
Jumlah
865.813.070
692.331.325
Total
Rincian penjualan di atas 10% kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:
2006
The detail of sales above 10% to third parties were as follows: 2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
Glencore International AG Taiwan Power Company Mitsubishi Corporation
196.574.194 99.438.607 86.507.231
169.378.044 94.905.361 85.031.595
Glencore International AG Taiwan Power Company Mitsubishi Corporation
Jumlah
382.520.032
349.315.000
Total
Jumlah penjualan bersih Anak perusahaan tidak termasuk jumlah yang menjadi hak Pemerintah Indonesia (Pemerintah) atas batubara sesuai dengan Kontrak Karya (lihat Catatan 38). Jumlah yang menjadi hak Pemerintah atas penjualan batubara oleh Anak perusahaan masing-masing sebesar AS$ 106 juta dan AS$ 90 juta pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005.
The Subsidiaries’ net sales do not include any amounts pertaining to the GOI’s coal entitlements under the Coal Agreement (see Note 38). The GOI’s aggregate coal entitlements sold by the Subsidiaries on behalf of GOI were approximately US$ 106 million and US$ 90 million in June 30, 2006 and 2005, respectively.
68
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
31. HARGA POKOK PENJUALAN
31. COSTS OF SALES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2006 Beban pengupasan dan penambangan Beban proses penambangan Beban penyusutan dan amortisasi Penurunan (penambahan) persediaan Jumlah
2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
294.865.785 280.849.069
368.542.966 66.727.160
38.812.741
25.575.495
614.527.595
460.845.621
16.060.880 630.588.475
32. BEBAN USAHA
(14.474.916 )
Stripping and mining costs Coal processing Depreciation and amortization expense
Decrease (increase) of inventory
446.370.705
Total
32. OPERATING EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2006
2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
Penjualan Beban pengangkutan, dispacth and demurrage Komisi pemasaran (lihat Catatan 38f) Beban pemasaran Lain-lain
45.009.881
33.717.959
23.305.867 1.439.718 625.303
22.833.373 3.852.955 -
Selling Freight, dispatch and demurrage Marketing commissions (see Note 38f) Marketing expense Others
Sub-jumlah
70.380.769
60.404.287
Sub-total
2.178.722 1.821.294 1.783.085 1.208.436 226.677 224.409
1.722.567 244.380 4.907 703.529 119.824 -
General and Administrative Depreciation (see Note 11) Salaries Transportation Professional fees Traveling Insurance
Umum dan administrasi Penyusutan (lihat Catatan 11) Gaji Transportasi Jasa profesional Perjalanan dinas Asuransi
69
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
32. BEBAN USAHA (Lanjutan)
32. OPERATING EXPENSES (Continued) 2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
2006 Iklan Sumbangan dan sponsor Beban komunikasi Sewa gedung Pajak Perlengkapan dan persediaan kantor Representasi dan jamuan Biaya administrasi saham Lain-lain (masing-masing dibawah AS$ 1.000) Sub-jumlah Jumlah
154.487 112.684 58.240 49.318 46.928
13.082 97.124 11.345 33.579 82.116
Advertisement Donation and sponsorship Communication and public relations Office rents Tax expenses
47.974 11.506 10.233
8.065 69.862 11.935
Office supplies Entertainment Share administration fee
676.457
1.465.529
Others (each below US$ 1,000)
8.610.450
4.587.844
Sub-total
78.991.219
64.992.131
Total
33. LABA PER SAHAM DASAR
33. BASIC EARNINGS PER SHARE
Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut :
2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
2006 Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar (angka penuh)
The computation of basic earnings per share is as follows:
19.404.000.000
19.404.000.000
Weighted average number of ordinary shares for computation of basic earnings per share (full amount)
Laba Bersih untuk periode berjalan
90.429.720
79.910.376
Net income for the period
Laba per 1.000 lembar saham
4,66
4,12
Basic earnings per 1,000 shares
70
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
34. PERPAJAKAN
34. TAXATION a. VAT Recoverable
a. Tagihan PPN Tagihan Pajak Pertambahan Nilai merupakan tagihan kepada Pemerintah Indonesia (Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral) sehubungan dengan tidak dapat dikreditkan atau direstritusinya PPN Masukan oleh Dirjen Pajak berkaitan dengan Peraturan Pemerintah No. 144/2000 tanggal 22 Desember 2000. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral telah menyampaikan surat kepada Menteri Keuangan untuk melakukan peninjauan kembali terhadap Peraturan Pemerintah tersebut. Selanjutnya Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) juga telah menyampaikan permasalahan tersebut kepada Presiden Republik Indonesia melalui suratnya No. 79/APBI/VIII/2002 tanggal 14 Agustus 2002. Hingga saat ini Pemerintah belum memberikan keputusan perihal tersebut diatas, namun demikian Perusahaan berpendapat bahwa PPN Masukan yang telah dibayarkan tersebut dapat ditagih, sebagaimana yang diatur dalam Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) (lihat Catatan 39b). b. Pajak Dibayar Dimuka
VAT receivable is a claim to the Government of Indonesia (Department of Energy and Mineral Resources) in connection with VAT- input that cannot be credited based on the Government Regulation No. 144/2000 dated December 22, 2000. The Minister of Energy and Mineral Resources had sent a letter to the Minister of Finance to re-evaluate the regulation. Furthermore, the Indonesian Coal Mining Association (APBI) had also conveyed the Dispute to the President of Republic Indonesia with letter No. 79/APBI/VIII/2002 dated August 14, 2002. Currently, the Government has not yet made a decision on this matter. Nevertheless, the management believes that all the claims are recoverable based on the stipulations of the Coal Operation Agreement (COA) (see Note 39b).
b. Prepaid Tax
2006
2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
Pajak Penghasilan Pasal 22/ Export Duties Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai
20.197.226 8.401.923 2.337
2.961.740 -
Income Tax Article 22/ Export Duties Income Tax Article 23 Value Added Tax
Jumlah
28.601.486
2.961.740
Total
71
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
34. PERPAJAKAN (Lanjutan)
34. TAXATION (Continued)
Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan (PMK) No. 93/PMK.02/2005 tanggal 10 Oktober 2005 tentang pedoman pajak ekspor, No. 95/PMK.02/2005 tanggal 11 Oktober 2005 tentang penentuan tarif pajak ekspor batubara dan PMK No. 131/PMK.010/2005 tanggal 23 Desember 2005 tentang perubahan Keputusan Menteri Keuangan No. 93/PMK.02/2005, ekspor Anak perusahaan dikenakan 5% pajak ekspor dihitung dari nilai FOB sebagaimana tercantum di dalam Pemberitahuan Ekspor Barang (FEB). Perusahaan telah mulai melaksanakan ketentuan ini sejak Pebruari 2006 (lihat Catatan 39h dan 41e). c. Taksiran Tagihan Pajak
According to Minister of Finance regulation (PMK) No. 93/PMK.02/2005 dated October 10, 2005 regarding guidelines for payment of export duty, No. 95/PMK.02/2005 dated October 11, 2005 regarding determination for the tariff of export duty on coal, and in accordance with PMK No. 131/PMK.010/2005 dated December 23, 2005 regarding changes on the PMK No. 93/PMK.02/2005, the Subsidiaries’ sales export are subjected to export duty of 5% of applied monthly export price or price of Free on Board (FOB) as stated in each Export Goods Notice (Pemberitahuan Ekspor Barang/PEB). The Company began applying this regulation in February 2006 (see Notes 39h and 41e). c. Claim for Tax Refund
2006
2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
Pajak Penghasilan Badan lebih bayar Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai Bea
2.211.259 -
147.609 24.009 117.782 51.819 2.441
Corporate Income tax overpayment Withholding Tax art 21 Withholding Tax art 23 Withholding Tax art 25 Value Added Tax Customs
Jumlah
2.211.259
343.660
Total
Tagihan pajak merupakan tagihan atas ketetapan pajak Arutmin yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak yang telah diselesaikan sebagian oleh Arutmin sehubungan dengan proses penyelesaian keberatan maupun banding.
Claim for tax refund represents claim based on the tax assessments letters issued by the Director General of Tax, which have been partially settled by Arutmin through the process of objection and appeal.
72
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
34. PERPAJAKAN (Lanjutan)
34. TAXATION (Continued)
d. Hutang Pajak
d. Tax Payable
2006
2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan: Pasal 29 Pasal 23/26 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 25 Pajak Eksplorasi Blok R2
3.506.667
243.509
59.145.541 22.123.922 1.985.413 -
141.705.438 5.050.702 513.342 16.589 611.329 788.975
Value Added tax Income Tax: Article 29 Article 23/26 Article 21 Article 22 Article 25 Exploration Tax Block R2
Jumlah
86.761.543
148.929.884
Total
Laba (rugi) mata uang asing dari penyesuaian translasi hutang Sitrade kepada KCL dan SHL sejumlah AS$ 399,9 juta ke dalam mata uang Rupiah (pembukuan Sitrade dilakukan dalam Rupiah) dikreditkan secara langsung ke ekuitas sesuai dengan pajak yang timbul dari nilai tukar mata uang asing. Pada tahun 2006, pajak kini yang berkaitan dengan laba mata uang asing sebesar AS$ 6.813.578 dibebankan secara langsung ke ekuitas.
Foreign exchange gain (loss) from translation adjustments of Sitrade’s payable to KCL and SHL in the amount of US$ 399.9 million to Rupiah (Sitrade’s book of accounts are maintained in Rupiah) was credited directly to equity under tax arising from foreign exchange. In 2006, current taxes related to foreign exchange gain amounting to US$ 6,813,578 were directly charged to tax arising from foreign exchange.
e. Tax Expense
e. Beban Pajak Taksiran beban pajak Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Provision for income tax expense of the Company and Subsidiaries is as follows:
2006
2005
Pajak kini Perusahaan Anak perusahaan
(11.562.384 )
(75.853.558 )
Current tax Company Subsidiaries
Jumlah pajak kini
(11.562.384 )
(75.853.558 )
Total Current Tax
Pajak tangguhan Perusahaan Anak perusahaan
(5.801.616 ) (12.123.074 )
6.335.530 8.719.475
Deferred tax Company Subsidiaries
Jumlah pajak tangguhan
(17.924.690 )
15.055.005
Total Deferred Tax
Jumlah beban pajak
(29.487.074 )
(60.798.553 )
Total income tax expense
73
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
34. PERPAJAKAN (Lanjutan)
34. TAXATION (Continued)
Rekonsiliasi antara laba komersial dengan fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
Reconciliation between accounting profit and fiscal loss for the years ended June 30, 2006 and 2005 was as follows:
2006
2005
Laba sebelum pajak penghasilan menurut laba rugi konsolidasi Dikurangi laba sebelum pajak penghasilan Anak perusahaan
96.231.336
73.574.845
Consolidated income before taxes according to consolidated statement of income
(85.022.451 )
(76.630.752 )
Less subsidiaries’ income before income taxes
Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan
11.208.885
(3.055.907 )
The Company’s loss before income taxes
Beda waktu: Manfaat karyawan Penyusutan aktiva tetap Penyusutan aktiva sewa guna usaha
31.965 (888.431 ) (2.978 ) (859.444 )
Beda tetap: Amortisasi goodwill Sumbangan, sponsor entertainmen Komunikasi Pendapatan bunga Lain-lain
Laba (rugi) sebelum kompensasi kerugian Kompensasi kerugian tahun 2004 Kompensasi kerugian tahun 2003 Rugi fiskal
17.300.999
(1.280.199 ) 3.661
Timing Differences: Provision for employee benefit Depreciation Depreciation of assets under capital lease
(1.276.538 ) 5.997.684
Permanent differences Amortization of goodwill
17.324 3.117 (184.543 ) (1.818.182 )
100.386 2.018 (36.845 ) (29.074.708 )
15.318.715
(23.011.465 )
25.668.156
(27.343.910 )
Income (loss) before loss carry forward
(48.585.297 )
(50.308.415 )
Loss carry forward for 2004
(8.964.646 )
Loss carry forward for 2003
(86.616.971 )
Tax loss
(22.917.141 )
Donation and entertainment Communication Interest income Other
74
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
34. PERPAJAKAN (Lanjutan)
34. TAXATION (Continued)
f. Pajak Tangguhan
f. Deferred Tax
Perhitungan manfaat (beban) pajak tangguhan Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
Calculation of provision for deferred tax benefit (expense) of the Company and Subsidiaries in June 30, 2006 and 2005 was as follows:
2006 Manfaat (beban) pajak tangguhan - Perusahaan Rugi fiskal Penyusutan Penyisihan imbalan jasa Sewa guna usaha Penyisihan penilaian atas aktiva pajak tangguhan
2005
(7.700.448 ) (266.529 ) 9.590 (893 )
8.203.173 (384.060 ) 1.098
2.156.664
(1.484.681 )
Manfaat (beban) pajak tangguhan - Anak perusahaan
(5.801.616 )
6.335.530
(12.123.074 )
8.719.475
Manfaat pajak tangguhan bersih
(17.924.690 )
15.055.005
Rincian aktiva dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
Provision for deferred tax benefit (expenses) - Subsidiaries
Provision for deferred tax benefit - net
Details of deferred tax assets and liabilities of the Subsidiaries as of June 30, 2006 and 2005 were as follows:
2006 Aktiva pajak tangguhan Perusahaan Rugi fiskal Penyusutan Penyisihan piutang tak tertagih Manfaat karyawan Sewa guna usaha Penyisihan penilaian atas aktiva pajak tangguhan
Provision for deferred tax benefit (expense) - Company Fiscal loss Depreciation Provision for employee benefit Lease Valuation allowance on deferred tax assets
2005
6.875.141 251.795 96.570 (1.265 ) 7.222.241
25.985.091 24.751 50.551 887 (2.149.828 )
Deferred tax assets Company Fiscal loss Depreciation Provision for doubtful account Provision for employee benefit Lease Valuation allowance on deferred tax assets
23.911.452
75
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
34. PERPAJAKAN (Lanjutan)
34. TAXATION (Continued) 2006
2005
Kewajiban pajak tangguhan Perusahaan Penyusutan
1.031.586
384.971
Deferred tax liabilities Company Depreciation
Aktiva pajak tangguhan Perusahaan bersih
6.190.655
23.526.481
Deferred tax assets Company - net
Aktiva pajak tangguhan Anak perusahaan
5.480
-
Deferred tax assets - Subsidiaries
Aktiva pajak tangguhan bersih
6.196.135
23.526.481
Deferred tax assets - net
168.892.067
147.324.371
Deferred tax liabilities - Subsidiaries
Kewajiban pajak tangguhan Anak perusahaan g. Surat Ketetapan Pajak
g. Tax Assessments
Perusahaan dan Anak perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) sebagai berikut:
The Company and Subsidiaries received Tax Assessments letter as follows:
• Pada tanggal 6 Mei 2005 Arutmin menerima SKPKB No. 00005/206/02/091/05 atas pajak penghasilan badan untuk tahun 2002 sebesar AS$ 23.863.892 dimana Arutmin telah membayar sebesar AS$ 1.161.259. Pada tanggal 17 Mei 2005, Arutmin telah mengajukan keberatan atas SKPKB tersebut.
• On May 6, 2005, Arutmin received SKPKB No. 00005/206/02/091/05 for corporate income tax for the year 2002 of US$ 23,863,892, of which Arutmin has paid US$ 1,161,259. Subsequently, on May 17, 2005, Arutmin filed an objection letter on this Tax Assessment Letter.
• Pada tanggal 15 Mei 2006, Arutmin menerima Surat Keputusan dari Direktur Jenderal Pajak No. KEP84/WPJ.19/BD.05/2006 sehubungan dengan pajak penghasilan kurang bayar tahun 2002 sebesar AS$ 20.408.393. Arutmin telah membayar sebesar AS$ 2.211.259 selama tahun 2006 dan 2005. Pada tanggal 11 Agustus 2006, Arutmin mengirimkan surat keberatan No. 331/AI/VIII/06.
• On May 15, 2006, Arutmin received Decision Letter from Director General of Tax No. KEP-84/WPJ.19/BD.05/2006 related to Corporate income tax underpayment of 2002 tax period amounting to US$20,408,393. Arutmin paid US$2,211,259 during 2006 and 2005. On August 11, 2006, Arutmin filed an objection letter No.331/AI/VIII/06.
76
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
34. PERPAJAKAN (Lanjutan)
34. TAXATION (Continued)
• Pada tanggal 6 Mei 2005 Arutmin menerima SKPKB No. 00004/204/02/091/05 atas pajak penghasilan pasal 26 untuk tahun 2002 sebesar AS$ 2.392.361 (setara dengan Rp 23.516.905.481). Pada tanggal 10 Juni 2005, Arutmin mengajukan Surat Keberatan. Arutmin telah membayar atas kurang bayar tersebut sebesar AS$ 1.432.952 (setara dengan Rp 14.085.919.141) pada tahun 2005 dan sebesar AS$ 1.432.952 (setara dengan Rp 14.085.919.141) pada tahun 2006.
• On May 6, 2005, Arutmin received SKPKB No. 00004/204/02/091/05 amounting to US$ 2,392,361 (equivalent to Rp 23,516,905,481) for Arutmin’s income tax article 26 of 2002 tax period. On June 10, 2005, Arutmin has filed an objection letter. Arutmin paid US$ 1,432,952 (equivalent to Rp 14,085,919,141) in 2005 and the other half in 2006 amounting to US$ 1,432,952 (equivalent to Rp 14,085,919,141).
Pada tanggal 15 Mei 2006, Arutmin menerima Surat Keputusan dari Direktur Jenderal Pajak No. KEP085/WPJ.19/BD.05/2006 dimana surat keberatan diatas telah ditolak. Pada tahun 2006, Arutmin telah membebankan pembayaran tahun 2006 dan 2005 di periode berjalan.
On May 15, 2006, Arutmin received final Decision Letter from Director General of Tax No. KEP-085/WPJ.19/BD.05/2006 whereby the objection letter above was rejected. In 2006, Arutmin charged payments made in 2006 and 2005 under current operations.
• Pada tanggal 30 Juni 2006, KPC telah mengakui kewajiban atas denda pajak sebesar AS$ 559.837 atas keterlambatan pembayaran pajak penghasilan pasal 21, 23 dan 26.
• As of June 30, 2006, KPC accrued tax penalties amounting to US$ 559,837 for late remittance of Income tax article 21, 23 and 26.
Manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan dan Anak perusahaan akan dapat memenangkan semua tuntutan keberatan tersebut diatas.
Management believes that the Company and Subsidiary will have favorable outcomes from all the objection proceedings.
35. SALDO DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA
35. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Nature of Related Parties
Sifat Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Related Parties
Sifat Hubungan Istimewa/ Nature of Relationship
Sifat Saldo Akun/Transaksi/ Nature of Account Balances/Transaction
PT Enercorp Indonesia
Afiliasi/Affiliate
Piutang sehubungan dengan jasa pemasaran/ Receivables in connection with marketing services
PT Energi Timur Jauh
Afiliasi/Affiliate
Hutang/Piutang sehubungan dengan perusahaan/ Receivables in connection with company’s operations.
operasional
77
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
35. SALDO DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
35. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Related Parties
Sifat Hubungan Istimewa/ Nature of Relationship
Sifat Saldo Akun/Transaksi/ Nature of Account Balances/Transaction
Pertacal Oil Corporation
Afiliasi/Affiliate
Piutang sehubungan dengan operasional perusahaan/ Receivables in connection with company’s operations.
PT Petrocom
Afiliasi/Affiliate
Piutang sehubungan dengan operasional perusahaan/ Receivables in connection with company’s operations.
PT Bakrie Capital Indonesia
Pemegang Saham/Share Ownership
Hutang sehubungan dengan akuisisi saham/ Liability in connection with share acquisition.
PT Mitratama Perkasa
Pengaruh yang Signifikan/ Significant influence
Piutang sehubungan dengan perpanjangan jangka waktu pinjaman/ Receivables in connection with loan extended
Transaksi Hubungan Istimewa
Transactions With Related Parties
a. Piutang pihak hubungan istimewa (Aktiva Tidak Lancar)
a. Receivable from related parties (Non-current Assets)
2006
2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
PT Mitratama Perkasa (lihat Catatan 41f) Pertacal Oil Corporation PT Petrocom PT Energi Timur Jauh
14.851.556 435.691 6.116 -
316.197 6.190 55.582
PT Mitratama Perkasa (see Note 41f) Pertacal Oil Corporation PT Petrocom PT Energi Timur Jauh
Jumlah
15.293.363
377.969
Total
78
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
35. SALDO DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
35. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
b. Hutang Pihak Hubungan Istimewa (Kewajiban Tidak Lancar)
b. Due to Related Parties (Non-Current Liabilities) 2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
2006 PT Energi Timur Jauh PT Bakrie Capital Indonesia PT Enercorp Indonesia (dahulu PT Elang Jaya Sakti)
74.312 16.954
-
-
61.761
PT Energi Timur Jauh PT Bakrie Capital Indonesia PT Enercorp Indonesia (formerly PT Elang Jaya Sakti)
Jumlah
91.266
61.761
Total
Hutang pada PT Bakrie Capital Indonesia merupakan pinjaman yang digunakan dalam rangka akuisisi saham Sangatta Holdings Limited dan Kalimantan Coal Limited. Hutang ini tidak dikenai bunga dan tanpa jadual pembayaran pasti.
36. KEWAJIBAN MANFAAT KARYAWAN
Due PT Bakrie Capital Indonesia represents Company’s loan that was used to acquire ownership of both Sangatta Holding Limited and Kalimantan Coal Limited. This payable is non-interest bearing and has no terms of payment.
36. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION
Perusahaan dan Anak perusahaan telah menerapkan PSAK 24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja” sebagai kerangka acuan dalam mengakui biaya manfaat karyawan dalam laporan keuangan tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 (lihat Catatan 2y).
The Company and Subsidiaries have applied PSAK 24 (Revision 2004) regarding “Employee Benefits” as the framework to recognize employee benefits in the consolidated financial statements as of June 30, 2006 and 2005 (see Note 2y).
Perhitungan manfaat karyawan Perusahaan berdasarkan UU Ketenagakerjaan untuk posisi tanggal 31 Maret 2006 dilakukan oleh PT Rileos Pratama, aktuaris independen, dalam laporannya tanggal 2 Juni, 2006 menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Calculation of employee benefits in accordance with the Labor Law was made based on the position as of March 31, 2006, by PT Rileos Pratama, an independent actuarial firm, in its report dated June 2, 2006 using the “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:
30 Juni 2006/ June 30, 2006 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalitas
12% per tahun/12% per annum 11% per tahun/11% per annum 100% TMI/100% TMI
Discount rate Salary growth rate Mortality rate
79
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
36. KEWAJIBAN (Lanjutan)
36. EMPLOYEE (Continued)
MANFAAT
KARYAWAN
BENEFITS
OBLIGATION
30 Juni 2006/ June 30, 2006 Tingkat pensiun dini Tingkat Kemungkinan cacat Tingkat mengundurkan diri
55 tahun (semua pekerja diasumsikan pensiun pada usia normal)/ 55 years old (all employee are assumed to retire at normal retirement age) 5% Commissioner Standard Ordinary (CSO) - 1980/ 5% Commissioner Standard Ordinary (CSO) - 1980 5% up to age 40, then linearly decrease down to 0% at age 55 years/ 5% up to age 40, then linearly decrease down to 0% at age 55 years
Early retirement rate Disability Resignation rate
Perhitungan manfaat karyawan Perusahaan berdasarkan UU Ketenagakerjaan untuk posisi tanggal 30 Juni 2005 dilakukan oleh PT Rileos Pratama, aktuaris independen, dalam laporannya tanggal 16 Januari 2005 menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Calculation of employee benefits in accordance with the Labor Law was made for the position as of June 30, 2005 by PT Rileos Pratama, an independent actuarial firm, in its report dated January 16, 2005 using the “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:
Berikut ini adalah rekonsiliasi antara nilai kini kewajiban manfaat karyawan dengan biaya manfaat karyawan yang masih harus dibayar.
Reconciliation between present value of employee benefits with accrued employee benefits is as follows:
2006 Nilai kini kewajiban manfaat karyawan Nilai wajar aktiva program Manfaat karyawan
2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited) Present value of employee benefits obligation
34.453.887
26.860.567
(12.142.542 )
(9.722.201 )
Fair value of employee benefits plan assets
Status pendanaan Kerugian aktuaria belum diakui Biaya jasa lalu - bukan manfaat Vested
22.311.345 (7.012.095 )
17.138.366 (5.358.607 )
Funding status Unrecognized actuarial loss
(2.843.118 )
(3.476.441 )
Past service cost - non-vested benefits
Kewajiban manfaat karyawan
12.456.132
8.303.318
Employee benefits obligation
80
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
36. KEWAJIBAN (Lanjutan)
36. EMPLOYEE (Continued)
MANFAAT
KARYAWAN
Alokasi beban manfaat karyawan pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
Jumlah
OBLIGATION
Allocation of employee benefits as of June 30, 2006 and 2005 was as follows: 2005 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
2006 Harga pokok penjualan (lihat Catatan 31) Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 32)
BENEFITS
1.325.934
2.622.656
54.746
58.625
Costs of sales (see Note 31) General and administrative expenses (see Note 32)
1.380.680
2.681.281
Total
37. INFORMASI SEGMEN USAHA
37. SEGMENT INFORMATION a. Business segment
a. Segmen Usaha Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki usaha yang terbagi dalam tiga (3) segmen operasi yang meliputi usaha yang berhubungan dengan pertambangan batubara, jasa, dan minyak dan gas bumi.
The Company and its Subsidiaries classify their products and services into three (3) core business segments: coal mining, services, and oil and gas.
Informasi tentang Perusahaan dan Anak perusahaan menurut segmen adalah sebagai berikut:
Information concerning the Company and its Subsidiaries’ business segments is as follows:
Nama Divisi Pertambangan batubara
Jasa Minyak dan gas bumi
Aktivitas/Activity Usaha pertambangan batubara meliputi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi kandungan batubara (termasuk pertambangan, dan penjualan batubara)./
The coal mining activities comprise exploration and exploitation of coal deposits (includes mining, and selling coal). Usaha jasa pertambangan meliputi jasa pemasaran./
The activity of mining services represent marketing services.
Usaha dibidang perminyakan dan gas bumi (dalam tahap eksplorasi)./
Segment
Coal mining
Services Oil and gas
The activity of oil and gas (under exploration stage).
81
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
37. SEGMENT INFORMATION (Continued)
b. Informasi menurut segmen usaha
b. Information by business segment
2006 Rp
2005 %
Rp
%
Jumlah Aktiva Batubara Perusahaan induk Minyak dan gas Jasa Lain-lain
3.743.411.340 1.388.572.474 81.732.575 6.681.866 332.208
71,70 26,60 1,57 0,13 0,01
1.602.088.574 937.500.576 63.159.050 5.501.153 573.595.705
50,63 29,30 1,97 0,17 17,92
5.220.730.463 (3.145.883.745 )
100,00
3.181.845.058 (1.598.109.780 )
100,00
Eliminasi Jumlah
2.074.846.718
2006 PENJUALAN Pihak eksternal Antar segmen Jumlah Penjualan
Batubara/ Coal
Eliminasi/ Eliminations
Coal Holding company Oil and gas Service Other Eliminations
1.583.735.278
Jasa/ Services
Total Assets
Total
Konsolidasi/ Consolidated
2006
SALES
811.510.158 432.998.528
54.302.912 -
(432.998.528 )
865.813.070 -
External Inter-segments
1.244.508.686
54.302.912
(432.998.528 )
865.813.070
Total Sales
LABA USAHA Beban keuangan 1.184.898.177 Beban yang tidak dialokasikan
1.626.147
(478.908.667 )
707.615.657 1.964.037
INCOME FROM OPERATIONS
Financial expenses Unallocated operating expense
Laba usaha Laba selisih kurs Penghasilan dari pelabuhan Beban keuangan - bersih Beban lain-lain Amotisasi atas pendapatan yang ditangguhkan Amortisasi - bersih
156.233.376 4.255.232 2.500.875 (34.514.725 ) (23.414 )
Operating income Forex gain Port facility fee Financial expense - net Others expense
8.328.000 (14.711.218 )
Amotization of unearned revenue Amortization - net
Laba sebelum pajak Beban pajak
122.068.126 (29.487.074 )
Income before tax Tax expenses
Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas
92.581.052 (2.151.331 )
Income before minority interest Minority interest
Laba bersih
90.429.721
2005
Batubara/ Coal
Jasa/ Services
Eliminasi/ Eliminations
Konsolidasi/ Consolidated
PENJUALAN Pihak eksternal Antar segmen
692.331.325 -
3.821.581
(3.821.581 )
692.331.325 -
Jumlah Penjualan
692.331.325
3.821.581
(3.821.581 )
692.331.325
LABA USAHA Beban keuangan Beban yang tidak dialokasikan Laba usaha Penghasilan dari pelabuhan Beban keuangan - bersih Amortisasi atas pendapatan yang ditangguhkan
537.008.484
3.163.991
32.395.505
507.776.970 3.585.866 180.968.489 2.437.500 (31.615.204 ) 8.328.000
Net income
2005
SALES
External Inter-segments Total Sales
INCOME FROM OPERATIONS
Financial expenses Unallocated operating expense Operating income Port facility fee Financial expense - net Amortization of unearned revenue
82
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
37. SEGMENT INFORMATION (Continued)
2005
Batubara/ Coal
Jasa/ Services
Eliminasi/ Eliminations
Konsolidasi/ Consolidated
2005
Rugi selisih kurs Amortisasi - bersih Beban lain-lain
(5.880.004 ) (12.714.357 ) (741.495 )
Forex loss Amortization - net Others expense
Laba sebelum pajak Beban pajak
140.782.929 (60.798.553 )
Income before tax Tax expense
Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas
79.984.376 (74.000 )
Income before minority interest Minority interest
Laba bersih
79.910.376
38. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING a. Transaksi Sekuritisasi Piutang Batubara (Coal Receivables Securitization Transaction) Pada tanggal 6 Juli 2005, KPC dan Arutmin (“Pihak Penjual”) dan IndoCoal Resource (Cayman) Limited, Anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Perusahaan (“Originator”), melakukan transaksi dengan IndoCoal Exports (Cayman) Limited, sebuah Perusahaan yang didirikan dibawah Undangundang dari Cayman Islands (“Penerbit”), dimana (i) Pihak Penjual menjual semua batubara dan piutang penjualan yang ada sekarang dan yang akan diproduksi dimasa yang akan datang ke Originator sampai dengan jumlah yang dibutuhkan oleh Originator, (ii) Originator setuju untuk menjual semua piutang penjualan ada sekarang dan yang akan datang, baik yang dihasilkannya sendiri maupun yang diperoleh dari Pihak Penjual kepada Penerbit, dan (iii) Penerbit menerbitkan Surat Hutang Seri 2005-1 yang bernilai AS$ 600 juta dengan bunga 7,134% berdasarkan fasilitas Indenture and Series 2005-1 Indenture Supplement dan menggunakan dana yang dihasilkan untuk membeli piutang-piutang tersebut dari Originator (“Transaksi Sekuritisasi”). Transaksi Sekuritisasi dan dokumen yang terkait dengan transaksi tersebut (“Dokumen Transaksi Sekuritisasi”) dijelaskan lebih rinci dibawah ini.
Net income
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS a. Coal Receivables Securitization Transaction On July 6, 2005, KPC and Arutmin (the “Seller Parties”), and IndoCoal Resources (Cayman) Limited, a wholly-owned subsidiary of the Company (the “Originator”), entered into a series of transactions with IndoCoal Exports (Cayman) Limited, an exempted company with limited liability established under the laws of the Cayman Island (the “Issuer”), under which (i) the Seller Parties sold all of their then-existing and future coal sale receivables to Originator and agreed to sell all of their future coal produced to the Originator to the extent required by the Originator, (ii) the Originator agreed to sell its existing and future coal sale receivables generated by itself and the Seller Parties to the Issuer and (iii) the Issuer issued US$ 600 million in 7.134% Series 2005-1 Notes (referred to below) under an Indenture and Series 2005-1 Indenture Supplement amongst the transaction parties and used the proceeds to purchase those receivables from the Originator (collectively, the “Securitization Transaction”). The Securitization Transaction and the material transaction documents related to the Securitization Transaction (the “Securitization Transaction Documents”) are explained in more detail below.
83
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pada tanggal 6 Juli 2005, Penerbit menerbitkan Surat Hutang Seri 2005-1 sebesar AS$ 600 juta yang akan jatuh tempo pada tanggal 6 Juli 2012 dengan tingkat bunga 7,134% per tahun. Penerbit adalah entitas bertujuan khusus yang tidak berafiliasi dengan Anak perusahaan yang dibentuk untuk: (i) melaksanakan penerbitan surat hutang (termasuk Surat Hutang Seri 2005-1) dalam rangka fasilitas Indenture and Series 2005-1 Indenture Supplement (ii) mengelola penggunaan dana yang diperoleh dari penerbitan surat hutang dan dana yang lain yang diperoleh di penerbit dari waktu ke waktu (seperti penagihan piutang dari Originator dan pihak penjual), (iii) mengelola pembayaran kembali surat hutang yang masih beredar, dan (iv) sesuai dengan Issuer Recaivable Sale Agreement, memperoleh piutang dari Originator, pihak penjual dan, dalam keadaan tertentu, Indo SPV, melalui penjualan batubara.
On July 6, 2005, the Issuer issued the US$ 600 million Series 2005-1 that mature on July 6, 2012 and bear interest at 7.134% per annum. The Issuer is a special purpose company unaffiliated with the Subsidiaries whose principal activities are limited to (i) the issuance of Notes (including the Series 2005-1 Notes) under the Indenture and Series 2005-1 Indenture Supplement, (ii) the application of the proceeds of those Notes, together with other funds available to the Issuer from time to time (such as collections on Receivables purchased from the Originator and the Seller Parties), (iii) to service its outstanding debt under the Notes and, (iv) pursuant to the Issuer Receivables Sale Agreement, to acquire the Receivables generated by the Originator, the Seller Parties and, under certain circumstances, the Indo SPVs through sales of coal.
Pokok dan bunga harus dibayar oleh penerbit atas surat hutang Seri 2005-1 pada tanggal 28 setiap bulan (“Tanggal Pembayaran Bulanan”) dengan jumlah sebagai berikut:
Principal and interest are required to be paid by the Issuer under the Series 2005-1 Notes in monthly installments on the 28th day of each month (a “Monthly Payment Date”) in the amounts set forth below:
Jadwal Pembayaran 28 Juli 2005 Setiap bulan mulai 28 Agustus 2005 sampai dengan 28 Juni 2008 28 Juli 2008 Setiap bulan mulai 28 Agustus 2008 sampai dengan 28 Juni 2012 6 Juli 2012
Jumlah Pokok dan Bunga (AS$)/ Principal and Interest (US$) 8.943.221 12.250.988 7.733.981 6.063.308 1.637.093
Payment Schedule July 28, 2005 Every month commencing August 28, 2005 to June 28, 2008 July 28, 2008 Every month commencing August 28, 2008 to June 28, 2012 July 6, 2012
84
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Suhubungan dengan penerbitan surat hutang Seri 2005-1, Pihak Penjual, Originator dan Bank of NewYork, masing-masing dalam kapasitas sebagai “Indenture Trustee” dan “Security Trustee” menandatangani perjanjian sebagai berikut:
In connection with the issuance of the Series 2005-1 Notes, the Seller Parties, the Originator and the Bank of New York (the “Indenture Trustee” and “Security Trustee”) entered into the following agreements:
1. Perjanjian Penjualan Piutang Penerbit (Issuer Receivables Agreement/IRSA)
1. Issuer Receivables Sale Agreement (IRSA)
Milik Sale
Penerbit dan Originator menandatangani IRSA dimana Penerbit akan membeli aktiva dalam bentuk piutang usaha milik Originator yang diperoleh Originator dari Pihak Penjual. Sesuai dengan perjanjian ini, Penerbit akan memberikan sejumlah AS$ 600 juta kepada Originator sebagai uang muka pembelian tersebut (selanjutnya disebut “Uang Muka Originator”). Originator akan menggunakan uang muka tersebut untuk memberikan uang muka kepada Pihak Penjual sehubungan dengan Perjanjian Penjualan Piutang Milik Originator (“Originator Receivable Sale Agreement”) dan Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang (“Long Term supply Agreement”) 2. Perjanjian Penjualan Piutang (Originator Receivable Agreements/ORSA)
Milik Sale
Pihak Penjual dan Originator menandatangani ORSA dimana Originator akan membeli dari Pihak Penjual, piutang yang ada dan yang akan timbul dimasa yang akan datang, serta yang akan dihasilkan dari penjualan batubara oleh pihak Penjual.
The Issuer and the Originator entered into the IRSA that provides for the Issuer to purchase from the Seller Parties the receivable assets purchased by the Originator from the Seller Parties. Under the Issuer Receivables Sale Agreement, the Issuer agreed to advance US$ 600 million to the Originator as a prepayment amount for those receivables (the “Originator Prepayment Amount”) on the closing date. The Originator used the proceeds of the Originator Prepayment amount from the Issuer to advance amounts to the Seller Parties under the Originator Receivables Sale Agreements referred to below and the Long-term Supply Agreements referred to below. 2. Originator Receivables Sale Agreements (ORSA)
The Originator and each of the Seller Parties entered into an Originator Receivables Sale Agreement that provides for the Originator to purchase from that Seller Party its existing and future receivables and related assets generated from sales of coal by that Seller Party.
85
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Perjanjian ini melarang Pihak Penjual untuk merubah atau memodifikasi persyaratanpersyaratan kontrak yang berkaitan dengan aset piutang, kecuali diperbolehkan oleh kebijakan kredit dan piutang Pihak Penjual, melakukan penawaran untuk menjual piutang yang dapat ditransfer atau kekayaan yang berkaitan atau kepentingan yang terkait kepada pihak lain, menciptakan atau melakukan tindakan penerimaan piutang, melakukan merger dengan atau bergabung ke pihak manapun, mengambil segala tindakan yang akan mengurangi hak dan kepentingan para Pihak, membuka rekening untuk menampung hasil penerimaan piutang selain rekening penerimaan, membayar atau mengumumkan pembayaran yang dibatasi lebih dari sekali dalam setiap tiga bulan, merubah kebijakan pemberian pinjaman dan metode penagihannya, menjalankan usaha apapun selain penjualan hasil tambang, dan selama Surat Hutang Seri 2005-1 masih berlaku, menciptakan, melakukan tindakan atau segala hal yang menyebabkan kerugian selain yang dinyatakan dalam Perjanjian ini. 3. Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang (Long Term Supply Agreement/LTSA) Dalam Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang tanggal 6 Juli 2006, antara lain, menyatakan bahwa, Pihak Penjual akan menjual batubara kepada Originator dengan harga AS$ 34,30 per ton berdasarkan nilai kalori sebesar 6.322 kcal/kg (sesudah di sesuaikan dengan perbedaan nilai kalori milik Originator yang dibeli dari KPC/ Arutmin sesuai dengan perjanjian) (fixed forward price).
The agreements preclude the Seller Parties from amending or modifying the terms and/or conditions of any contract pertaining to the Receivables Assets, except as permitted by the Seller Parties’ credit and collection policies, making an offer to sell any of the Transferred Receivables or Related Property to any other party, creating or assuming any lien upon any of the Receivable Assets, merging with or into any party, taking any action that would impair in any respect the rights and interests of the parties to the Originator Receivables Sale Agreements, opening any account into which collections in respect of receivables are deposited other than the Collection Accounts, paying or declaring any Restricted Payments more than once each quarter, changing their credit and collection policies, engaging in any business other than the mining, selling and shipping of coal, and as long as any Series 2005-1 Notes are outstanding, creating, assuming or otherwise incurring indebtedness, other than as permitted under the Originator Receivables Sale Agreements.
3. Long-term Supply Agreements (LTSA) The Long-term Supply Agreements were entered into by the Seller Parties with the Originator on July 6, 2005, which among other things, provide that the Seller Parties will sell coal to the Originator at the purchase price of US$ 34.30 per tonne based on a calorific value of 6,322 kcal/kg (as adjusted for variations in the calorific values of the coal the Originator purchases from the KCP/Arutmin under the Long-term Supply Agreement) (the “Fixed Forward Price”).
86
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Dalam perjanjian ini juga menyatakan bahwa Originator akan membayar uang muka kepada Pihak Penjual sebesar AS$ 600 juta pada tanggal penutupan.
The Long-term Supply Agreements entered into by the Seller Parties also provided that the Originator would advance to the Subsidiaries the Prepayment Amount of US$ 600 million on the closing date.
Uang muka yang diterima akan berkurang setiap bulan dengan jumlah nilai pembelian piutang secara keseluruhan (sebagaimana didefinisikan dalam Dokumen Transaksi Sekuritisasi), terhutang oleh Originator untuk aktiva piutang yang dibeli berdasarkan ORSA dan akan bertambah dengan pembayaran yang dilakukan oleh Originator kepada Pihak Penjual sesuai dengan LTSA dan ORSA dengan cara yang disediakan dari cash waterfall yang ditetapkan dalam Indenture and interest amounts payable oleh Pihak Penjual kepada Originator pada tanggal pembayaran bulanan yang berkaitan.
The Prepayment Amount is required to be decreased each month by the aggregate Receivables Purchase Price (as defined in the Securitization Transaction Documents) payable by the Originator for Receivables Assets purchased under the ORSA to which the Seller Parties are parties and increased by payments made by the Originator to the Seller Parties under the Long-term Supply Agreement and ORSA in the manner provided under the cash waterfall set out in the Indenture and interest amounts payable by the Seller Parties to the Originator on the relevant Monthly Payment Date.
Pihak Penjual diharuskan untuk membayar kepada Originator bunga atas uang muka yang diterima dalam rangka ORSA secara bulanan yang jumlahnya sama dengan bunga yang akan dibayar Penerbit kepada pemegang Surat Hutang Seri 2005-1 berdasarkan Identure dan Indenture Supplement atas Surat Hutang Seri 2005-1 pada tanggal pembayaran bulanan.
The Seller Parties are required to pay to the Originator an amount of interest on the Prepayment Amount that is equal to the amount of interest the Issuer is required to pay to holders of the Series 2005-1 Notes under the Indenture and the Series 2005-1 Indenture Supplement on the relevant Monthly Payment Date.
Selama masa berlakunya perjanjian ini, kewajiban Pihak Penjual bersifat mutlak, tidak bersyarat dan tidak dapat dikurangi, dirubah atau dipengaruhi dalam bentuk apapun juga oleh ketidakmampuan baik Pihak Penjual maupun Originator untuk melaksanakan persyaratan dan kondisi dari transaksi antar kedua pihak, percepatan hutang, atau pengenaan sanksi sebagaimana tercantum dalam dokumen transaksi yang bersangkutan.
During the term of these agreements, the obligations of the Seller Parties are absolute and unconditional and may not be impaired, modified or otherwise affected in any manner by the failure of either the Seller Parties or the Originator to perform under and pursuant to the term and conditions of any other transaction entered into between them or the acceleration of indebtedness or commencement of enforcement proceedings under the documents affecting any transaction.
87
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
4. Perjanjian Manajemen Kas dan Rekening (Cash and Accounts Management Agreement/CAMA) Pada tanggal 6 Juli 2005, penerbit, Originator dan Pihak Penjual, Administrator Transaksi, Indo SPV, Penjamin, dan Standard Chartered Bank menandatangani CAMA dimana para pihak setuju untuk melakukan serangkaian pembayaran, termasuk pembayaran tertentu yang berhubungan dengan Kontraktor Produksi Utama dan Agen Pemasaran Utama. Pembayaran kepada kontraktor produksi harus berdasarkan rincian faktur pembayaran dan prioritas pembayaran berdasarkan pembatasan yang tertera dalam kontrak. 5. Akte Pengalihan Kontrak Karya (PKP2B) Sehubungan dengan perjanjian LTSA di atas, KPC dan Arutmin masing-masing menandatangani perjanjian untuk mengalihkan PKP2B kepada IndoCoal Kaltim dan IndoCoal Kalsel. Perjanjian ini berlaku efektif secara otomatis jika dan sejak saat pailitnya KPC, Arutmin atau Perusahaan. Jika kepailitan tersebut terjadi atau jika KPC, Arutmin dan Perusahaan menyatakan tidak dapat memenuhi kewajibannya (seperti dijelaskan dalam Securitization Transaction Documents) sehubungan dengan Surat Hutang Seri 2005-1, maka IndoCoal Kaltim dan IndoCoal Kalsel diberi kuasa untuk melanjutkan pemasokan batubara ke Originator untuk selanjutnya di jual ke Pelanggan. Perjanjian dengan kontraktor oleh pihak Penjual dan agen pemasaran dialihkan ke Security Trustee untuk memberikan ijin kepada Indo Kalsel dan Indo Kaltim pada saat pengalihan DKP2B diselesaikan.
4. Cash and Accounts Agreement (CAMA)
Management
On July 6, 2005, the Issuer, the Originator, the Seller Parties, the Transaction Administrator, the Indo SPVs, the Trustee and Standard Chartered Bank entered into the CAMA. Under this agreement, the parties agreed to implement certain payment arrangements, including certain payment arrangements in relation to the amounts owing to certain principal production contractors and marketing agents. Payments made to production contractors are based on detailed invoices and priority payments are subject to limitations specified in the contract. 5. Deed of Transfer of CCOW/Coal Agreement In connection with the LTSA, KPC and Arutmin entered into a Deed of Transfer with Indo Kaltim and Arutmin entered into a Deed of Transfer with Indo Kalsel pursuant to which the transfer of the KPC’s Coal Agreement and Arutmin’s Coal Contracts of Work will be completed automatically upon the occurrence of certain bankruptcy events (including a bankruptcy of either KPC, Arutmin or the Company) or the declaration (or deemed declaration) of a Default Payment (as defined in the Securitization Transaction Documents) of the notes issued under the Indenture (including the Series 2005-1 Notes), to allow Indo Kalsel and Indo Kaltim to continue to supply coal to the Originator for sale to coal customers. Contracts with the principal production contractors and marketing agents were assigned by the Seller Parties to the Security Trustee to permit assignment of those contracts to Indo Kalsel and Indo Kaltim in the event the transfer of the CCOW/Coal Agreement is completed
88
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Berdasarkan perjanjian, diwajibkan untuk:
Arutmin/KPC
Under the Deed of Transfer, Arutmin/KPC are required to:
a. Memelihara, memperbaharui dan menjaga keberadaannya secara hukum dan hak, waralaba, perijinan, konsesi dari pihak ketiga dan hak khusus lainnya sesuai dengan hukum yang berlaku.
a. Maintain, renew and keep in full force and effect their legal existence and right, franchises, licenses, concessions, third-party permits and other privileges in the jurisdiction as necessary or reasonably desirable;
b. Menjaga kontrak kerja dan semua kontrak lainnya dengan agen pemasaran dan kontraktor produksi dengan persyaratan yang secara substansi sama pada tanggal penutupan;
b. Maintain in full force and effect the Seller Parties’ Coal Agreement and all other contracts with marketing agents and production contractors on substantially the same terms as are in effect on the Closing Date;
c. Menyelenggarakan pembukuan, akun, dan catatan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku (seperti dijelaskan dalam Securitization Transaction Documents), dan
c. Maintain their books, account and records in accordance with Applicable Accounting Principles (as defined in the Securitization Transaction Documents); and
d. Memelihara semua aset yang material dan perijinan yang diperlukan untuk melakukan usaha.
d. Keep all material property and third party permits necessary for the conduct of their business in good working order and condition.
Sehubungan dengan perjanjian pengalihan PKP2B dari Pihak Penjual ke Indo Kaltim dan Indo Kalsel, Indo Kaltim dan Indo Kalsel menandatangani Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang Bersyarat dengan Originator dimana Indo Kaltim dan Indo Kalsel menyetujui untuk memasok batu bara kepada Originator dengan harga yang disepakati dalam perjanjian.
In connection with the Deed of Transfer of the CCOW/Coal Agreement from Seller Parties to Indo Coal Kalsel, Indo Coal Kaltim and Indo Coal Kalsel and Originator entered into CCOW under which Indo Kaltim and Indo Kalsel agreed to supply coal to Originator at the price as stated in the agreement.
b. Credit Suise First Boston II Perusahaan dengan Institusi Keuangan (Original Lender) PT Sitrade Coal (Pledgor), dan Credit Suisse, Singapore Branch (Arranger, Facility Agent and Security Agent) pada tanggal 14 Maret 2006 menandatangani fasilitas pinjaman sejumlah AS$ 200 juta. Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada tnaggal 28 April 2006.
b. Credit Suise First Boston II The Company, Financial Institutions (the Original Lender) PT Sitrade Coal (the Pledgor), Credit Suisse, Singapore Branch (the Arranger, Facility Agent and Security Agent) entered into a Credit Agreement for a US$ 200 million term loan facility on March 14, 2006. The loan was fully repaid on April 28, 2006.
89
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pinjaman hanya boleh digunakan oleh Perusahaan, untuk membayar kembali pinjaman dan hutang lainnya dari Perusahaan, KPC dan Arutmin dan untuk kebutuhan umum modal kerja Perusahaan, KPC dan Arutmin, serta membayar jasa dan biaya yang terjadi atas nama Perusahaan sehubungan dengan dokumen keuangan sebagaimana tercantum dalam surat permohonan dana. c. IndoCoal Exports (Cayman) Ltd. Pada tanggal 6 Juli 2005, KPC, and Arutmin (“Pihak Penjual”), IndoCoal Resources (Cayman) Limited (“Originator”), IndoCoal Exports (Cayman) Limited (“Penerbit”), PT IndoCoal Kalsel Resources (“Indo Kalsel”) dan PT IndoCoal Kaltim Resources (Indo Kaltim dan bersama-sama dengan Indo Kalsel, the “Indo SPVs”), Bank of New York (“Trustee”), dan Foo Kon Tan Grant Thornton (“Administrator”) menandatangani fasilitas Indenture and the Series 2005-1 Indenture Supplement, yang mana Penerbit mengeluarkan dan menjual Surat Hutang Seri 2005-1 dengan jumlah pokok keseluruhan sebesar AS$ 600 juta. Pinjaman ini dikenai bunga sebesar 7,134% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 6 Juli 2012. Penerbit menggunakan hasil dari penjualan Surat Hutang Seri 2005-1 ini untuk membeli piutang milik Originator dengan uang muka sebesar AS$ 600 juta berdasarkan Perjanjian Penjualan Piutang Milik Penerbit (Issuer Receivables Sale Agreement) antara Penerbit dengan Originator. Originator menggunakan dana sebesar AS$ 600 juta dari uang muka tersebut dari Penerbit untuk memberikan uang muka kepada Pihak Penjual (“Uang Muka”) untuk piutang yang ada sekarang dan yang akan ada dimasa yang akan datang berdasarkan Perjanjian Penjualan Piutang Milik Originator (Originator Receivables Sale Agreement) antara Originator dan Pihak Penjual dan untuk pengiriman batubara di masa yang akan datang oleh Pihak Penjual berdasarkan Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang (Long-term Supply Agreements) yang disepakati Pihak Penjual dan Originator (lihat Catatan 38a).
The loan may only be used by the Company for refinancing certain financial indebtedness and other payables of the Company, KPC and Arutmin and for general working capital requirements of the Company, KPC and Arutmin and to pay fees and expenses incurred by the Company in connection with the finance documents in each case as set out in the application of funds letter. c. IndoCoal Exports (Cayman) Ltd. On July 6, 2005, KPC, and Arutmin (the “Seller Parties”), IndoCoal Resources (Cayman) Limited (the “Originator”), IndoCoal Exports (Cayman) Limited (the “Issuer”), PT IndoCoal Kalsel Resources (“Indo Kalsel”) and PT IndoCoal Kaltim Resources (“Indo Kaltim” together with Indo Kalsel, the “Indo SPVs”), The Bank of New York (the “Trustee”), and Foo Kon Tan Grant Thornton (the “Transaction Administrator”) entered into an Indenture and a Series 2005-1 Indenture Supplement under which the Issuer issued and sold Series 2005-1 Notes in the aggregate principal amount of US$ 600 million. The Series 2005-1 Notes bear interest at the rate of 7.134% per annum and mature on July 6, 2012. The Issuer used the proceeds from the sale of the Series 2005-1 Notes to purchase receivable assets from the Originator by paying the Originator Prepayment Amount of US$ 600 million to the Originator under the Issuer Receivables Sale Agreement between the Issuer and the Originator. The Originator used US$ 600 million of the Originator Prepayment Amount from the Issuer to make an advance payment to the Seller Parties (the “Prepayment Amount”) for existing and future Receivables Assets under the Originator Receivables Sale Agreements between the Originator and the Seller Parties and for future coal deliveries by the Seller Parties under the Long-term Supply Agreements entered into between the Seller Parties and the Originator (see Note 38a).
90
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pihak Penjual diminta untuk membayar kepada Originator bunga atas uang muka tersebut sebesar jumlah yang sama dengan jumlah bunga yang dibayar oleh Penerbit kepada pemegang Surat Hutang Seri 2005-1 berdasarkan Indenture and the Series 2005-1 Indentures Supplement pada tanggal pembayaran yang sesuai setiap bulan.
The Seller Parties are required to pay to the Originator an amount of interest on the Prepayment Amount that is equal to the amount of interest the Issuer is required to pay to holders of the Series 2005-1 Notes under the Indenture and the Series 2005-1 Indentures Supplement on the relevant monthly payment date.
Pihak Penjual menggunakan hasil penerimaan uang muka diatas untuk hal-hal sebagai berikut:
The Seller Parties used the proceeds of the Prepayment Amount as follows:
a. Sekitar AS$ 438,7 juta untuk membayar
a. approximately US$ 438.7 million to repay all
kembali seluruh saldo hutang yang diperoleh dari KPC 2004 Facility Agreement, Arutmin 2001 Mandiri Loan, Arutmin 2004 Mandiri Loan, dan Arutmin 2004 Facility Agreement; b. AS$ 69 juta untuk uang muka di Perusahaan;
c. AS$ 37.5 juta untuk dana cadangan sesuai
dengan perjanjian Series 2005-1 Indenture Supplement; dan d. Sisanya untuk membayar biaya-biaya tertentu yang terjadi sehubungan dengan Securitization Transaction (lihat Catatan 38) dan untuk keperluan modal kerja Pihak Penjual. Pada tanggal 28 April 2006, bagian dari pinjaman Surat Hutang Seri 2006-1 digunakan untuk membayar pelunasan Surat Hutang 2005-1 dan biaya yang berkaitan dengan pelunasan tersebut (lihat Catatan 16 dan 22)
outstanding amounts under the KPC 2004 Facility Agreement, Arutmin 2001 Mandiri Loan, Arutmin 2004 Mandiri Loan and Arutmin 2004 Facility Agreement; b. US$ 69 million to provide advances to the Company; c. approximately US$ 37.5 million to fund required reserve amounts under the Series 2005-1 Indenture Supplement; and d. the remaining amounts to pay certain expenses incurred in connection with the Securitization Transaction (see Note 38) and to provide for the Seller Parties’ working capital. On April 28, 2006, part of the proceeds from Series 2006-1 Notes was used to pay the redemption price of Series 2005-1 Notes and the related costs attached to it (see Notes 16 and 22).
91
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
d. Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (Kontrak Karya/KP2B)
d. Coal Agreement/Coal Contract of Work (CCOW)
Pada tanggal 2 Nopember 1981 dan 8 April 1982, KPC dan Arutmin (Anak perusahaan) mengadakan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dengan PT Bukit Asam (PT BA) dimana Anak perusahaan ditunjuk sebagai kontraktor tunggal untuk melaksanakan operasi penambangan batubara selama tiga puluh (30) tahun dalam area pertambangan tertentu di bagian tenggara Kalimantan dan di daerah Propinsi Kalimantan Timur yang pada awalnya masing-masing meliputi luas 1.260.000 hektar dan 790.900 hektar. PKP2B memberikan hak kepada Anak perusahaan sebesar 86,5% dari jumlah batubara yang diproduksi dari proses produksi akhir, dan sisanya sebesar 13,5% merupakan milik PT BA.
On November 2, 1981 and April 8, 1982, KPC and Arutmin (Subsidiaries) entered into CCOW with PT Bukit Asam (PT BA) whereby Subsidiaries have been appointed as the sole contractor for coal operations for thirty (30) years with respect to specific mining areas in the eastern and southeastern part of Kalimantan, initially covering 1,260,000 hectares and 790,900 hectares, respectively. The CCOW gives right to Subsidiaries to take 86.5% of the coal produced from the final production process and the balance of 13.5% shall be retained by PT BA.
Sebagai kompensasi perjanjian tersebut, Anak perusahaan, antara lain, membiayai pembelian material, suku cadang dan aktiva tetap yang diperlukan dalam kontrak karya antara kedua belah pihak. Semua aktiva tetap dan persediaan suku cadang akan menjadi milik PT BA sejak barang-barang yang diimpor tersebut tiba di pelabuhan Indonesia termasuk barang-barang yang dibeli lokal.
As consideration for such CCOW, Subsidiaries, among other conditions, finance the acquisition costs of materials, spare-parts, fixed assets required in the contract of work. All fixed assets and spare-parts inventories, as further provided in the CCOW, shall become the property of PT BA upon arrival at the Indonesian port of import or when purchased locally.
Berdasarkan PKP2B, Anak perusahaan tetap berhak untuk menggunakan aktiva tetap dan persediaan tersebut untuk operasi penambangan sepanjang diperlukan tetapi juga harus bertanggung jawab atas pemeliharaannya. Biaya perolehan tersebut dicatat sebagai aktiva dalam laporan keuangan Anak perusahaan.
Under the CCOW, Subsidiaries continue to have the right to use such fixed assets and inventories for coal operations as long as the Subsidiaries require, but they are responsible for the maintenance thereof. Accordingly, these costs are reflected as assets in Subsidiaries financial statements.
Anak perusahaan bertanggung jawab penuh atas pembiayaan kegiatan eksplorasi dan kegiatan operasi selanjutnya di wilayah pertambangan, yang tergantung pada perolehan cadangan batubara yang memadai. Anak perusahaan juga berkewajiban membayar sewa atas wilayah pertambangan kepada Pemerintah Indonesia melalui PT BA.
Subsidiaries are fully responsible for financing the exploration and subsequent operation of the mining area, the latter being dependent on the discovery of adequate coal deposits. Subsidiaries are also obligated to pay the rent on the mining area to the Indonesian Government through PT BA.
92
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Selanjutnya disebutkan dalam PKP2B apabila pada suatu wilayah yang dieksplorasi tidak ditemukan cadangan batubara yang secara komersial dapat ditambang, Anak perusahaan diizinkan untuk menyerahkan wilayah pertambangan tersebut kepada PT BA. Sejak tahun 1999, luas wilayah pertambangan Anak perusahaan telah berkurang sebesar 1.889.787 hektar atau 92% dari wilayah pertambangannya dan pada tanggal 30 Juni 2006 luas wilayah pertambangan Anak perusahaan adalah sebesar 161.113 hektar.
As further stipulated in the CCOW, in the event that any part of the area to be explored does not contain any commercially viable coal deposits, Subsidiaries may relinquish such area to PT BA. Accordingly, since 1999, Subsidiaries have relinquished 1,889,787 hectares or 92% of the mining area and as of June 30, 2006 the mining area is 161,113 hectares.
Efektif tanggal 1 Juli 1997, semua hak dan kewajiban PT BA berdasarkan PKP2B dialihkan kepada Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri Pertambangan dan Energi, sesuai dengan perubahan kontrak tanggal 27 Juni 1997, antara Anak perusahaan dan PT BA yang disetujui oleh Menteri Pertambangan dan Energi pada tanggal 7 Oktober 1997.
Effective July 1, 1997, all rights and obligations of PT BA under the CCOW were transferred to the Government of Indonesia represented by the Ministry of Mines and Energy, based on contract amendment dated June 27, 1997 executed by Subsidiaries and PT BA and approved by the Ministry of Mines and Energy on October 7, 1997.
e. Perjanjian Penjualan Batubara Bersama Pada tanggal 30 September 1991 dan 1 Nopember 1999, Arutmin dan KPC, menandatangani Perjanjian Penjualan Batubara Bersama (PPBB) dengan PT BA dimana kedua pihak setuju untuk bekerjasama dalam penyediaan batubara sesuai dengan PKP2B tersebut diatas, untuk periode lima (5) tahun, sampai dengan tanggal 1 Januari 1997 dan 31 Desember 2004, yang kemudian diperpanjang lagi oleh kedua pihak dengan persetujuan tertulis. Seperti yang ditentukan dalam PPBB, jumlah setiap pengapalan dari masing-masing pihak ditentukan berdasarkan formula tertentu seperti yang tercantum dalam PPBB. PPBB memberikan hak kepada Anak perusahaan atas 86,5% dari penjualan batubara yang dihasilkan, sementara sisanya sebesar 13,5% akan menjadi hak PT BA.
e. Joint Coal Sales Agreement On September 30, 1991 and November 1, 1999 Arutmin and KPC, entered into a Joint Coal Sales Agreement “JCSA” with PT BA whereby both parties agreed to participate jointly in supplying coal produced, based on the CCOW discussed above, for a five (5) year period until January 1, 1997 and December 31, 2004, which were subsequently extended by both parties as agreed to in writing. As stipulated in the JCSA, the amount of each shipment deemed to be from each party shall be determined based on a certain formula set forth in the JCSA. The JCSA gives right to Subsidiaries to take 86.5% of coal sales proceeds, while the balance of 13.5% will be for the account of and owned by PT BA.
93
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pemerintah Indonesia menunjuk Anak perusahaan sebagai agen tunggal untuk menjual hasil produksi batu bara yang menjadi bagian Pemerintah sehubungan dengan PPBB dan untuk itu Pemerintah diharuskan untuk membayar biaya jasa administrasi penjualan sebesar 15% dari nilai FOB.
The GOI appointed the Subsidiaries as its sole agent to sell its coal entitlement pursuant to the JCSA and the GOI is required pay to a sales administration fee of 15% from F.O.B price for the portion of each shipment to which the GOI’s entitled.
Seperti yang diatur lebih lanjut dalam PPBB, Anak perusahaan bertanggung jawab untuk menatausahakan dan melaksanakan seluruh kontrak baik yang dilakukan oleh PT BA maupun Anak perusahaan dalam penjualan batubara. Seluruh hasil penjualan sehubungan dengan pengiriman ditagih dan semua biaya pengirimannya dibayarkan terlebih dahulu oleh Anak perusahaan. Akan tetapi PT BA juga menanggung biaya yang terjadi secara proporsional untuk setiap pengiriman, seperti yang diatur dalam PPBB.
As provided in the JCSA, Subsidiaries are responsible for administering and performing all contracts entered into by either PT BA or Subsidiaries for the sale of coal. All sales revenue with respect to shipments must be collected and all costs with respect to shipments must be paid by Subsidiaries. However, PT BA shall bear its share of the apportionable expenses, as defined in the JCSA, of each shipment in the ratio applicable to such shipments.
Sesuai dengan perubahan atas kontrak seperti yang disebutkan diatas, semua hak dan kewajiban PT BA yang telah diatur dalam PPBB dialihkan kepada Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri Pertambangan dan Energi efektif sejak tanggal 1 Juli 1997. Selanjutnya, PT BA tidak lagi terikat dan tidak menjadi pihak yang terkait dengan PPBB tersebut.
In accordance with the contract amendment mentioned above, all rights and obligations of PT BA under the JCSA were transferred to GOI represented by the Ministry of Mines and Energy effective July 1, 1997. Henceforth, PT BA shall no longer be bound nor considered to be a party to the JCSA.
Pada tanggal 30 Nopember 2001, JCSA telah diperbaharui kembali untuk periode lima tahun sampai dengan tanggal 1 Oktober 2006.
On November 30, 2001 JCSA, was amended for a five year period until October 1, 2006.
94
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
f. Perjanjian Pemasaran
f. Marketing Agreement
1. Pada tanggal 22 Oktober 2001, Arutmin mengadakan perjanjian dengan BHP Biliton Marketing AG (BHPB) dimana BHPB bertindak sebagai agen pemasaran Anak perusahaan untuk penjualan batubara di Indonesia sesuai PPBB. Sebagai kompensasi, Arutmin harus membayar komisi sebesar 4% dari harga F.O.B batubara yang dijual di Indonesia, setelah dikurangi penjualan dan komisi bagian Pemerintah Indonesia yang dihitung sesuai dengan PPBB antara Arutmin dengan BA, tetapi hanya sebatas penjualan yang pembayarannya diterima Anak perusahaan tersebut. Jangka waktu perjanjian adalah lima (5) tahun yang dimulai dari tanggal setelah penandatanganan kontrak, dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan bersama tiga (3) bulan sebelum berakhirnya perjanjian ini.
1. On October 22, 2001, Arutmin entered into a marketing agreement with BHP Billiton Marketing AG (“BHPB”) under which BHBP agreed to act as marketing agent for the sale of coal outside Indonesia pursuant to the JCSA. Arutmin paid a commission of 4 % of the F.O.B. barge price of such coal sold outside Indonesia after deducting PT BA's share of the sales and commission as calculated in accordance with the JCSA between Arutmin and PT BA, but only to the extent that Arutmin has actually received payment for such sales. The marketing services agreement was valid for a period of five (5) years and could be renewed three (3) months before the end of the agreement.
Pada tanggal 4 Oktober 2003, perjanjian tersebut telah diperbaharui, dimana dalam amandemen perjanjian tersebut ditetapkan bahwa BHPB berhak atas komisi sebesar 4% dari setiap pengapalan ekspor dari seluruh batubara (100%) di lokasi penambangan Satui, Senakin, Ata-Mereh Batulicin, dan dari lokasi penambangan baru yang akan dibuka dimasa depan yang ditujukan untuk memenuhi pasar ekspor, selain itu disebutkan juga bahwa pihak BHPB berkewajiban untuk membayar service fee sebesar 0,75% kepada pihak Enercorp, dari setiap komisi yang diterima oleh pihak BHPB. Jangka waktu perjanjian berlaku sampai dengan tanggal 29 November 2011.
On October 4, 2003, Arutmin and BHPB entered into an amendment to the marketing services agreement under which BHPB was entitled to a commission of 4% of the sales proceeds received for each shipment of export coal. Under the amended marketing services agreement, BHPB was obligated to pay a service fee of 0.75% from each commission payment received by BHPB to Enercorp Ltd (“Enercorp”). The term of the amended marketing services agreement was to expire on November 29, 2011.
95
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pada tanggal 6 Juli 2005, Arutmin dan BPHB memutuskan perjanjian kontrak jasa pemasaran tanggal 22 Oktober 2001 dan 4 Oktober 2003, lalu Arutmin, BHPB, Originator, dan Indo Kalsel menandatangani perjanjian jasa pemasaran yang baru. Dalam perjanjian baru ini BHPB setuju untuk menyediakan jasa pemasaran bagi Arutmin, Originator, dan (sesuai dengan pengalihan kontrak kerja Arutmin ke Indo Kalsel) Indo Kalsel. BHPB berhak untuk menerima komisi sebesar 4% dari penjualan ekspor diluar penjualan Arutmin ke Originator dalam rangka Perjanjian Penyediaan Jangka Panjang dan yang dijual Indo Kalsel ke Originator, dalam rangka Perjanjian Penyediaan Jangka Panjang. Perjanjian akan berakhir pada tanggal 29 Nopember 2011.
On July 6, 2005, Arutmin and BHPB terminated the October 22, 2001 and October 4, 2003 marketing services agreement and Arutmin, BHPB, the Originator, and Indo Kalsel entered into a new marketing services agreement. Under the new marketing services agreement, BHPB agreed to provide marketing services for Arutmin, the Originator, and (following a transfer of Arutmin’s Coal Agreement to Indo Kalsel) Indo Kalsel. BHPB is entitled to receive a commission of 4% of the sale proceeds of all export coal sold, other than coal sold by Arutmin to the Originator under the Long-term Supply Agreement or coal sold by Indo Kalsel to the Originator under the Conditional Long-term Supply Agreement. The term of the new marketing services agreement expires on November 29, 2011.
2. Pada tanggal 6 Oktober 2003, Arutmin mengadakan perjanjian dengan Enercorp Limited (Enercorp), dimana Enercorp akan bertindak sebagai agen pemasaran batubara untuk seluruh wilayah Republik Indonesia. Sebagai imbal jasa Arutmin akan membayar komisi sebesar 4% dari FOB, CIF, CFR atau dasar lainnya. Jangka waktu perjanjian adalah lima (5) tahun sejak berlakunya perjanjian.
2. On October 6, 2003, Arutmin entered into marketing services agreement with Enercorp Limited (Enercorp) under which Enercorp has agreed to act as the exclusive marketing agent of Arutmin for coal sales within Indonesia. As compensation, Arutmin is required to pay Enercorp a commission of 4% of the sales on a F.O.B, CIF, CFR or other basis. The marketing services agreement is effective for a period of five (5) years from the date of the agreement.
Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian dengan Enercorp diperbaharui dan disajikan kembali untuk melibatkan Originator dan Indo Kalsel dalam perjanjian pemasaran. Sesuai dengan perjanjian yang diperbaharui dan disajikan kembali tersebut, Enercorp setuju untuk memberikan jasa pemasaran kepada Arutmin dan Originator dan (sesuai dengan pengalihan Perjanjian Batubara Arutmin kepada Indo Kalsel) Indo Kalsel.
On July 6, 2005, the Enercorp marketing service agreement was amended and restated in order to make the Originator and Indo Kalsel parties to the marketing services. Under the amended and restated Enercorp marketing service agreement, Enercorp agreed to provide marketing services for Arutmin, the Originator and (following a transfer of the Arutmin’s Coal Agreement to Indo Kalsel) Indo Kalsel.
96
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
3. Pada tanggal 10 Oktober 2003, KPC mengadakan perjanjian dengan Glencore Coal (Mauritius) Limited (Glencore),dimana Glencore akan bertindak sebagai agen pemasaran batubara untuk seluruh negara kecuali Jepang. Sebagai imbal jasa KPC akan membayar komisi sebesar 5% dari FOB, CIF, CFR atau dasar lainnya. Jangka waktu perjanjian adalah selama dua belas (12) tahun sejak berlakunya perjanjian.
3. On October 10, 2003, KPC entered into an agreement with Glencore Coal Mauritius Ltd., “Glencore” under which Glencore agreed to act as the exclusive marketing agent for sales of KPC’s coal outside Japan. As compensation, KPC is required to pay a commission of 5% of sales on a F.O.B. CIF, CFR or other basis. The marketing agreement is effective for a period of twelve (12) years from the date of the agreement.
Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian pemasaran dengan Glencore di perbaharui dan disajikan kembali untuk melibatkan Originator dan Indo Kaltim terlibat dalam perjanjian pemasaran. Sesuai dengan perjanjian yang diperbaharui dan disajikan kembali tersebut, Glencore setuju untuk memberikan jasa pemasaran untuk KPC, Originator, dan (sesuai dengan Perjanjian Pengalihan PKP2B KPC ke Indo Kaltim) Indo Kaltim.
On July 6, 2005, the Glencore marketing agreement was amended and restated in order to make the Originator and Indo Kaltim parties to the marketing agreement. Under the amended and restated Glencore marketing services agreement, Glencore agreed to provide marketing services for KPC, the Originator, and (following a transfer of KPC’s Coal Agreement to Indo Kaltim) Indo Kaltim.
4. Pada tanggal 9 Januari 2004, KPC mengadakan perjanjian dengan Mitsubishi Corporation (Mitsubishi), dimana Mitsubishi akan bertindak sebagai agen pemasaran batubara untuk negara Jepang. Sebagai imbal jasa KPC akan membayar komisi sebesar 5% dari FOB, CIF, CFR atau dasar lainnya. Jangka waktu perjanjian adalah selama dua belas (12) tahun sejak tanggal berlakunya perjanjian.
4. On January 9, 2004, KPC entered into an agreement with Mitsubishi Corporation “Mitsubishi”, under which Mitsubishi agreed to act as the exclusive marketing agent of KPC for coal sales in Japan. As compensation, KPC is required to pay a commission of 5% of sales on a F.O.B. CIF, CFR or other basis. The marketing agreement is valid for a period of twelve (12) years, and may be renewed based on a new joint agreement.
Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian pemasaran dengan Mitsubishi di perbaharui dan disajikan kembali untuk melibatkan Originator dan Indo Kaltim terlibat dalam perjanjian pemasaran. Sesuai dengan perjanjian yang diperbaharui dan disajikan kembali tersebut, Mitsubishi setuju untuk memberikan jasa pemasaran untuk KPC, Originator, dan (sesuai dengan Perjanjian Pengalihan PKP2B KPC ke Indo Kaltim) Indo Kaltim.
On July 6, 2005, the Mitsubishi marketing services agreement was amended and restated in order to make the Originator and Indo Kaltim parties to the Mitsubishi marketing services agreement. Under the amended and restated Mitsubishi marketing services agreement, Mistubishi agreed to provide marketing services for KPC, the Originator, and (following a transfer of the KPC’s Coal Agreement to Indo Kaltim) Indo Kaltim.
97
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
g. Perjanjian Operasi
g. Operating Agreement
1. Pada tanggal 19 Oktober 2000, Arutmin menandatangani perjanjian operasi jasa penambangan dengan PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) untuk pengoperasian dan perawatan tambang Satui dan Senakin. Dalam perjanjian disebutkan bahwa Thiess akan menyediakan aktiva tetap, perlengkapan, peralatan fasilitas, pelayanan, material, persediaan suku cadang dan bahan pembantu (selain dari barang yang akan disediakan oleh Arutmin, yang disebutkan dalam perjanjian), serta tenaga kerja dan manajemen yang dibutuhkan. Sebagai kompensasi, Arutmin akan membayar kepada Thiess biaya dan pelayanan yang jumlahnya akan dihitung sesuai dengan tarif dan formula seperti yang disebutkan dalam perjanjian.
1. On October 19, 2000, Arutmin signed an operating agreement for mining services with PT Thiess Contractors Indonesia (“Thiess”) for the operation and maintenance of the Satui and Senakin mines. Under this agreement, Thiess provides plant, equipment, facilities, services, materials, supplies (other than the items to be provided by Arutmin as listed in the agreement), labor and management required. As compensation, Arutmin pays Thiess service fees, the amount of which are calculated in accordance with the rates and formula set forth in the agreement.
Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian operasi diperbaharui untuk melibatkan Indo Kalsel dalam perjanjian tersebut. Dalam perjanjian operasi disebutkan bahwa Thiess akan menyediakan jasa penambangan kepada Indo Kalsel jika pada suatu saat PKP2B dialihkan kepada Indo Kalsel. Sesuai dengan perjanjian operasi yang diperbaharui, Perusahaan diijinkan untuk mengalihkan haknya atas perjanjian operasi kepada Bank of New York, sebagai security trustee under the indenture dan memodifikasi syarat pembayaran dan penghentian perjanjian.
On July 6, 2005, the operating agreement was amended to make Indo Kalsel a party to the operating agreement. Under the amended operating agreement, Thiess has agreed to provide mining services for Indo Kalsel in the event that the Company’s Coal Agreement is transferred to Indo Kalsel. In addition, the operating agreement was amended to permit the Company to assign its rights under the operating agreement to the Bank of New York, as security trustee under the Indenture, and to modify the termination and payment provision.
98
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
2. Pada tanggal 1 Maret 2006 Arutmin menandatangi perjanjian operasi jasa penambangan dengan PT Bokomas Wahana Makmur (“Bokor”) untuk melakukan penambangan secara ekonomis dari cadangan batubara yang ada serta memaksimalkan usia operasi tambang serta sekaligus secara aktif bekerjasama bersama perusahaan dalam menghentikan aktivitas penambangan tanpa izin di Batulicin. Dalam perjanjian ini, Bokor menyediakan tenaga kerja, dana, material, peralatan, transportasi dan akomodasi, penyeliaan, serta administrasi untuk melaksanakan pekerjaan menurut perjanjian ini sesuai dengan lingkup kerja, spesifikasi, peta, gambar (bila ada) dan segala persyaratan dari perjanjian ini.
2. On March 1, 2006, Arutmin signed and operating agreement for mining services with PT Bokormas Wahana Makmur (‘Bokor”) for mining of the existing coal deposits economically, to maximize the mine operation age, and actively with Arutmin to stop illegal mining activities in Batulicin mine. Under this agreement, Bokor provides labor, funds, materials, equipment transportation and accommodation, supervision and administration to carry out the work under the agreement in accordance with the scope of work, specifications, maps, drawings (if any) and term of condition of this agreement.
Perjanjian ini berlaku mulai tanggal 1 Maret 2006 dan berakhir tanggal 1 Maret 2008.
This agreement takes effect on March 1, 2006 and will ended on March 1, 2008.
3. Pada tanggal 10 Oktober 2003, KPC menandatangani perpanjangan perjanjian operasi jasa penambangan dengan PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) untuk operasi dan perawatan tambang Melawan dan Sangatta. Dalam perjanjian disebutkan bahwa Thiess akan menyediakan aktiva tetap, peralatan, fasilitas, pelayanan, material, persediaan suku cadang dan bahan pembantu (selain dari barang-barang yang akan disediakan oleh KPC seperti yang disebutkan dalam perjanjian), tenaga kerja dan manajemen yang dibutuhkan. Sebagai kompensasi, KPC akan membayar kepada Thiess biaya dan pelayanan yang jumlahnya akan dihitung sesuai dengan tarif dan formula seperti yang disebutkan dalam perjanjian.
3. On October 10, 2003, KPC signed an amendment to the operating agreement for mining services with PT Thiess Contractors Indonesia “Thiess” for the operation and maintenance of the Melawan and Sangatta mines. Under this agreement, Thiess provides plant, equipment, facilities, services, materials, supplies (other than the items to be provided by KPC as listed in the agreement), labor and management required. As compensation, KPC pays Thiess service fees, the amount of which are calculated in accordance with the rates and formula set forth in the agreement.
99
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian operasi jasa penambangan diperbaharui untuk melibatkan Indo Kaltim dalam perjanjian operasi tersebut. Dalam perjanjian disebutkan bahwa Thiess akan menyediakan jasa penambangan untuk Indo Kaltim jika pada satu saat PKP2B KPC dialihkan ke Indo Kaltim. Sesuai dengan perjanjian yang diperbaharui, KPC diijinkan untuk mengalihkan haknya atas perjanjian operasi kepada Bank of New York, sebagai Security trustee under the indenture, dan memodifikasi syarat pembayaran dan penghentian perjanjian.
On July 6, 2005, the operating agreement for mining services was amended to make Indo Kaltim a party to the operating agreement. Under the amended operating agreement, Thiess has agreed to provide mining services for Indo Kaltim in the event that KPC’s Coal Agreement is transferred to Indo Kaltim. In addition, the operating agreement was amended to permit KPC to assign its rights under the operating agreement to the Bank of New York, as security trustee under the Indenture, and to modify the termination and payment provisions.
4. Pada tanggal 1 Nopember 2002, Arutmin menandatangani Perjanjian kontrak jasa penambangan dengan PT Cipta Kridatama Mining (CKM) untuk membuka lokasi penambangan di konsesi Ata-Mereh, Batulicin Kalimantan Selatan. Sesuai dengan kontrak No. BTL/02/RC02-D disebutkan bahwa pihak CKM akan menangani seluruh aktivitas penambangan, yang meliputi aktivitas penyediaan tenaga kerja, peralatan, supervisi, penambangan, transportasi, pengolahan dan pengapalan batubara. CKM juga akan mendesain, membangun dan mengoperasikan fasilitas pabrik pengolahan batubara baik dilokasi Ata maupun di Mereh, serta jalan akses masuk ke tambang dan jalur pengangkutan batubara dari lokasi tambang ke pelabuhan.
4. On November 1, 2002, Arutmin signed a mining services agreement with PT Cipta Kridatama Mining (CKM) for the opening of Arutmin mining concession at Ata-Mereh, Batulicin, South Kalimantan. As stipulated on the Contract No. BTL/02/RC02-D of this agreement, CKM will maintain all mining activities, including the provision of labor required, equipment, supervision, mining, transportation, and barge loading. CKM shall also design, fabricate, construct and operate coal-washing plant facilities both in Ata and Mereh and construct new access roads from the mines to the port facility.
Perjanjian ini berlaku untuk periode lima (5) tahun sejak tanggal 1 Nopember 2002.
The mining service agreement is valid for a period of five (5) years, commencing on November 1, 2002.
100
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
5. Pada tanggal 8 April 2004, KPC menandatangani perjanjian operasi jasa penambangan dengan PT Pamapersada Nusantara (PAMA) untuk pengoperasian dan perawatan tambang KPC. Dalam perjanjian ini disebutkan bahwa PAMA akan menyediakan aktiva tetap, peralatan, fasilitas, pelayanan, material, persediaan suku cadang dan bahan pembantu (selain barang yang akan disediakan oleh KPC, yang disebutkan dalam Perjanjian), serta tenaga kerja dan manajemen yang dibutuhkan. Sebagai kompensasi, KPC akan membayar kepada PAMA suatu biaya dan pelayanan yang jumlahnya akan dihitung sesuai dengan tarif dan formula seperti yang disebutkan dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku untuk periode sebelas (11) tahun sejak tanggal 1 Juli 2004.
5. On April 8, 2004, KPC entered into an operating agreement with PT Pamapersada Nusantara “PAMA”, under which PAMA agreed to provide contract mining services to KPC. Under this operating agreement, PAMA shall provide plant, equipment facilities, services, materials, supplies (other than the items to be provided by KPC as listed in the agreement), labor and management required. As compensation, KPC is required to pay PAMA service fees, the amount of which shall be calculated in accordance with the rates and formula set forth in the agreement. The mining service agreement is valid for a period of eleven (11) years, commencing on July 1, 2004.
6. Pada tanggal 27 Mei 2004, KPC menandatangani perjanjian operasi jasa penambangan dengan PT Darma Henwa (DH) dimana DH setuju untuk menyediakan jasa penambangan untuk KPC. Dalam perjanjian disebutkan bahwa DH akan menyediakan aktiva tetap, peralatan, fasilitas, pelayanan, material, persediaan suku cadang dan bahan pembantu (selain barang yang akan disediakan sendiri oleh KPC, yang disebutkan dalam perjanjian), serta tenaga kerja dan manajemen yang dibutuhkan. Sebagai kompensasi, KPC akan membayar kepada DH suatu biaya yang jumlahnya akan dihitung sesuai dengan tarif dan formula seperti yang disebutkan dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku selama sepuluh (10) tahun sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian.
6. On May 27, 2004, KPC entered into an operating agreement with PT Darma Henwa (“Darma Henwa”) under which Darma Henwa agreed to provide mining services for KPC. Under the operating agreement Darma Henwa will provide coal mining services in the Bengalon area. Darma Henwa shall provide plant equipment, facilities, services, materials, supplies (other than the items to be provided by KPC as listed in the agreement), labor and management required. As compensation, KPC is required to pay Darma Henwa service fees, the amount of which are to be calculated in accordance with the rates and formula set forth in the operating agreement. The term of the operating agreement will expire in ten (10) years from the commencement date.
101
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian operasi jasa penambangan dengn DH diperbaharui untuk melibatkan Indo Kaltim dalam perjanjian operasi tersebut. Dalam perjanjian disebutkan bahwa DH akan menyediakan jasa penambangan untuk Indo Kaltim jika pada satu saat kontrak batubara KPC dialihkan ke Indo Kaltim. Sesuai dengan perjanjian yang diperbaharui, KPC diijinkan untuk mengalihkan haknya atas perjanjian operasi kepada Bank of New York, sebagai Security trustee under the indenture, dan memodifikasi syarat pembayaran dan penghentian perjanjian. h. Perjanjian Penambangan Bawah Tanah Satui Pada tanggal 8 Nopember 2002, Arutmin menandatangani perjanjian penambangan bawah tanah dengan Tunnel Mining Australia Pty. Ltd. diareal konsesi Satui, Kalimantan Selatan. Sebagaimana tercantum dalam kontrak No. STI/02/C10 Rev 1, kontraktor bertanggung jawab untuk membangun bangunan kantor, fasilitas penambangan bawah tanah, sarana jalan dan jaringan komunikasi yang terkait dengan pekerjaan penambangan bawah tanah. Sampai dengan tanggal laporan ini proyek ini masih terus berlangsung.
On July 6, 2005, the operating agreement with Darma Henwa was amended to make Indo Kaltima party to the operating agreement. Under the amended operating agreement, Darma Henwa has agreed to provide mining services to Indo Kaltim in the even that KPC Coal Agreement is transferred to Indo Kaltim. In addition, the operating agreement was amended to permit KPC to assign its rights under the operating agreement to the Bank of New York, as security trustee under Indenture, and to modify the termination and payment provisions.
h. Underground-Mining, Satui Agreement On November 8, 2002, Arutmin signed an Underground Mining Agreement with Tunnel Mining Australia Pty. Ltd., for its Satui Mine Concession, South Kalimantan. As stipulated in Contract No. STI/02/C10 Rev1, the Contractor is responsible for the provision of office buildings, construction, underground mining facilities, road facilities and communication network for underground mining work. As of the date of this report the project is still ongoing.
102
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
i. Perjanjian Kerjasama
i. Cooperation Agreement
Pada tanggal 12 Desember 2001, Arutmin mengadakan perjanjian kerjasama dengan Puskopad B Kodam VI Tanjung Pura No. SNK/01/C02/R untuk mengurangi aktivitas penambangan liar di area penambangan Satui dan Senakin. Perjanjian dimulai pada tanggal 1 Desember 2002 dan berakhir pada tanggal 1 Desember 2003. Sesuai dengan hal tersebut sehubungan dengan kerjasama operasi No. SNK/04B/C01/R, syarat dari perjanjian diperpanjang dari 1 Desember 2003 ke 12 Desember 2004. Pada tanggal 31 Desember 2004, perjanjian kerjasama No. SNK/05/C01/R memperpanjang masa berlakunya perjanjian dari 1 Pebruari 2005 ke 31 Maret 2006. Pada tanggal 22 September 2006, perjanjian kerjasama No. SNK/05/C01/R memperpanjang masa berlakunya perjanjian dari 22 September 2006 sampai dengan tanggal 23 September 2007.
On December 12, 2001, Arutmin entered into a Cooperation Agreement with Puskopad B Kodam VI Tanjung Pura No. SNK/01/C02/R to reduce illegal mining activities in the Satui and Senakin mines area. The agreement commenced on December 1, 2002 and expired on December 1, 2003. Accordingly, the Cooperation Agreement No. SNK/04B/C01/R, the term of the agreement was extended from December 1, 2003 to December 12, 2004. On December 31, 2004, Cooperation Agreement No. SNK/05/C01/R extended the term of the agreement from February 1, 2005 to March 31, 2006. Again on September 22, 2006, Cooperation Agreement No. SNK/05/C01/R extended the term of the agreement from September 22, 2006 to Septtember 22, 2007.
j. Perjanjian Bagi Hasil Produksi (PBH) antara Gallo dan Menteri Sumberdaya Minyak dan Mineral (Ministry of Oil and Mineral Resources)
j. Production Sharing Agreement (PSA) between Gallo and Ministry of Oil and Mineral Resources (MOMR)
Pada tanggal 25 Februari 1999, Gallo menandatangani perjanjian dengan Minarak Labuan Company Ltd. dari Malaysia, dimana Gallo mengambil alih kuasa penambangan (participating interest) atas Production Sharing Agreement (PSA) dengan Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Pemerintahan Yaman.
On February 25, 1999, Gallo entered into an assignment agreement with Minarak Labuan Company Ltd of Malaysia in wich Gallo take over the participating interest in the Production Sharing Agreement (PSA) with the Ministry of Oil and Mineral Resources (MOMR) of the Republic of Yemen.
103
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Hal-hal utama yang diatur dalam PBH tersebut adalah sebagai berikut:
The major provisions under the PSA are as follows:
1. Ruang Lingkup
1. Scope
Kontraktor bersedia mengerjakan kewajibannya di dalam PBH ini dimana kontraktor berkewajiban untuk melakukan, eksplorasi, pengembangan, produksi, penyimpanan dan pengangkutan minyak mentah dalam wilayah PBH, dan mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan, teknikal dan kemampuan professional untuk melakukan usaha perminyakan sesuai dengan PBH ini. 2. Royalti Pemerintah Yaman berhak mendapatkan Royalti dari jumlah minyak mentah yang diproduksi dan disimpan dari wilayah PBH dan tidak digunakan dalam operasi sebelumnya dari pengurangan biaya operasi, jumlah yang tidak dapat diperoleh kembali dari minyak mentah setara dengan sepuluh persen (10%) dari dimulainya produksi satu barel pertama dari minyak mentah dan disimpan dari wilayah PBH dan tidak digunakan dalam operasi perminyakan. 3. Jangka Waktu Jangka waktu dari PBH meliputi periode pertama dan kedua dari periode eksplorasi dan periode pengembangan. Periode eksplorasi akan dimulai pada tanggal efektif PBH untuk periode empat puluh dua (42) bulan, dibagi dalam dua (2) tahap: Tahap I untuk dua puluh satu (21) bulan dari tanggal efektif. Tahap II untuk dua puluh satu (21) bulan dimulai dari berakhirnya tahap I dari periode pertama explorasi. Periode eksplorasi ke dua dari empat puluh dua (42) bulan.
Contractors are willing to undertake the obligations provided under this PSA as a Contractor with respect to the Exploration, Development, Production, Storing and Transporting of Crude Oil in the PSA Area, and possesses all the necessary financial resources and the technical and professional competence to carry out the Petroleum Operations according to PSA.
2. Royalties The Government of Yemen shall own and be entitled to take royalty from the total Crude Oil produced and saved from PSA Area and not used in Petroleum Operation prior to the deduction of Cost Oil, a non-recoverable amount of Crude Oil equal to ten percent (10%) of such Crude Oil commencing with the first Barrel produced and saved from PSA Area (s) and not used in Petroleum Operations.
3. Term The term of PSA shall include first and second Exploration Periods and a development period. Exploration periods shall be a First Exploration Period of forty-two (42) months commencing from the Effective Date, divided in two (2) phases: Phase I of twenty-one (21) Months, commencing from the Effective Date; Phase II of twenty-one (21) Months, commencing from the end of Phase I of the First Exploration Period. Second Exploration shall be of forty-two (42) Months.
104
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Periode pengembangan akan dimulai pada tanggal ditemukannya minyak pertama kali secara komersial dan berlanjut untuk periode dua puluh (20) tahun dan dapat diperpanjang sampai dengan lima (5) tahun.
The Development Period shall commence on the date of the first Commercial Discovery of Oil and shall continue for the period of twenty (20) Years and can be extended up to five (5) Years.
Periode Penemuan minyak secara komersial, terdiri dari satu tempat penampungan produksi atau dalam suatu kelompok penampungan produksi dimana dapat dikembangkan secara komersial.
Commercial Discovery of Oil period may consist of one producing reservoir or a group of producing reservoirs that are worthy of being developed commercially.
4. Penyerahan Wilayah Pada saat terakhir dalam masa eksplorasi pertama kontraktor dapat melepaskan dua puluh lima persen (25%) dari wilayah PBHnya jika tidak memilih untuk masuk ke dalam masa eksplorasi kedua kontraktor akan menyerahkan seluruh wilayah PBH yang tidak termasuk wilayah yang akan di kembangkan. 5. Penggantian Biaya Operasi Kontraktor dapat memperoleh kembali semua biaya-biaya, ongkos dan pengeluaranpengeluaran yang timbul dari semua kegiatan operasi dengan maksimum empat puluh persen (40%) per kuartal dari semua minyak mentah yang diproduksi dan disimpan di wilayah PBH dan tidak digunakan dalam kegiatan operasi dan setelah pembayaran royalti kepada Pemerintah Yaman. Biaya operasi yang timbul dan dibayar setelah tanggal produksi komersial dapat diperoleh kembali dalam tahun pajak dimana biaya dan pengeluaran tersebut telah terjadi dan dibayarkan. 6. Signature Bonus Kontraktor harus membayar sebesar AS$ 4,5 juta kepada Menteri Sumberdaya Minyak dan Mineral Pemerintah Yaman sebagai Signature Bonus.
4. Relinquishments of Areas The contractor at the end of the First Exploration Period shall relinquish a total of twenty-five percent (25%) of the original Development Area if it does not elect to enter into Second Exploration Period. The Contractor shall relinquish the whole of the Development Area not then converted to a Development Area. 5. Recovery of Operating Cost The Contractor shall recover all costs, expenses and expenditures incurred for all Petroleum Operation out of and to the extent of a maximum of forty percent (40%) per Quarter of all the Crude Oil produced and saved from the Development Area and not used in Petroleum Operations and after Royalty payments to the state. Operating expenses incurred and paid after the date of initial Commercial Production shall be recoverable in the Tax Year in which such costs and expenses are incurred and paid.
6. Signature Bonus The Contractor shall pay to the Ministry of Oil and Mineral Resources of Government of Yaman amounting to US$ 4.5 million as Signature Bonus.
105
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
7. Bonus Produksi Persyaratan
7. Production Bonuses Jumlah (AS$)/ Amounts (US$)
Conditions
Dalam tiga puluh hari setelah tanggal pertama produksi secara komersial dari Blok R2 dan Blok 13.
1.000.000
Within 30 days after the date of first commercial production from the Block R2 and Block 13.
Dalam tiga puluh hari setelah produksi minyak kumulatif dari wilayah kerja telah berjalan dengan rata-rata produksi 50,000 barrel per hari. Dalam tiga puluh hari setelah produksi minyak kumulatif dari wilayah kerja telah berjalan dengan rata-rata produksi 100,000 barrel per hari.
2.000.000
Within 30 days after cumulative oil production from agreement area has been sustained at the rate of 50,000 barrels per day.
3.000.000
Within 30 days after cumulative oil production from agreement area has been sustained at the rate of 100,000 barrels per day.
3.000.000
Within 30 days after cumulative oil production from agreement area has been sustained at the rate of 150,000 barrels per day.
Dalam tiga puluh hari setelah produksi minyak kumulatif dari wilayah kerja telah berjalan dengan rata-rata produksi 150,000 barrel per hari.
Pada tanggal 30 Juni 2006 bonus produksi belum dapat diberlakukan karena belum berproduksi. 8. Sumbangan Pelatihan, Kelembagaan dan Sosial
As of June 30, 2006, such production bonus is not yet applicable as production has not yet commenced. 8. Training, Institutional and Social Contributions
Kontraktor harus membayar secara tahunan kepada MMOR untuk biaya pelatihan, kelembagaan dan sosial masing-masing sebesar AS$ 150.000, AS$ 150.000, AS$ 300.000, dalam (30) hari setiap tahun setelah dimulainya tanggal efektif dan pada awal tahun kalender selama jangka waktu PBH serta perpanjangannya.
The Contractor shall pay annually to MMOR for Training, Institutional and social Bonuses amounting to US$ 150,000, US$ 150,000 and US$ 300,000, respectively, within thirty (30) days from the start of each year, starting on the effective date and at the beginning of each calendar year thereafter during the term of this PSA and any extension.
Pada tahun 2006 dan 2005, Gallo Oil (Jersey) telah melakukan beberapa pembayaran atas sumbangan sosial tersebut.
In 2006 and 2005, several social donations were paid by Gallo Oil (Jersey).
106
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
9. Bagi Hasil Produksi Minyak Berdasarkan PBH, bagian MOMR dan kontraktor ditentukan berdasarkan kuantitas minyak mentah yang tersisa setelah dikurangi dengan royalti dan biaya perolehan atas minyak yang diproduksi dan yang disimpan didalam wilayah kerjasama, dan tidak digunakan dalam operasional perminyakan. PBH mengatur jumlah persentase berdasarkan bagian atau mutasi kuantitas produksi. k. Perjanjian Jual Beli Bersyarat
9. Production Sharing Oil Based on PSA, MOMR and contractors’ shares are computed based on remaining quantity after deducting Royalty and Cost Oil from the total Crude Oil produced and saved from the Development Area, and not used in Petroleum Operations. The PSA also provides specific percentages of each party’s shares based on the portion on movement of production quantity.
k. Conditional Sales and Purchase Agreement (CSPA)
Perusahaan dan PT Borneo Lumbung Energi (Borneo), afiliasi dari PT Renaisance Capital menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat (PJBB) tanggal 16 Maret 2006 tentang pengalihan saham Anak Perusahaan KPC, Arutmin, BRJ, ICR, IKTR dan IKSR dengan harga penjualan sebesar AS$ 3,25 milyar (lihat Catatan 41a).
The Company and PT Borneo Lumbung Energi (Borneo), an affiliate of PT Renaisance Capital entered into a Conditional Sales and Purchase Agreement (CSPA) dated March 16, 2006, regarding the sale of the shares ownership of the Company in KPC, Arutmin, ICR, IKTR and IKSR with a purchase price of US$ 3.25 billion (see Note 41a).
Sesuai dengan PJBB penyelesaian atas penjualan terjadi apabila persyaratan-persyaratan tersebut di bawah ini dipenuhi dalam kurun waktu 3,5 bulan:
In accordance with CSPA, completion of the sale will only occur, if the following conditions (among others), have been fulfilled within 3.5 months:
1. Transaksi disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan;
1. The transaction is approved by the Company’s general shareholders meeting;
2. Transaksi tidak melanggar peraturan dalam Kontrak Karya dengan Pemerintah Indonesia;
2. The transaction is not in violation of the Coal Mining Agreement with the GOI;
3. Transaksi disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham KPC/Arutmin;
3. The transaction is approved by KPC/Arutmin’s general shareholders meeting;
4. Tidak ada peraturan dari Pemerintah Indonesia yang membatasi atau melarang transaksi tersebut;
4. There are no acts of the GOI, that restrict or prohibit the transaction;
107
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
38. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
5. Tidak terdapat pelanggaran yang berarti dari perusahaan-perusahaan yang dijual terhadap persyaratan perjanjian keuangan yang ada; dan
5. No material breach by any of the companies being sold of the terms of existing financing agreements; and
6. Pembentukan “Completion Escrow Account”.
6. The establishment of a Completion Escrow Account.
Pada tanggal 25 Agustus 2006, perjanjian ini dibatalkan (lihat Catatan 41a).
On August 25, 2006, the agreement was cancelled (see Note 41a).
l. Perjanjian Jasa antara KPC dan Enercorp Pada 1 April 2006, KPC mengadakan perjanjian jasa dengan Enercorp Limited. Dalam perjanjian KPC menunjukkan Enercorp Limited untuk melakukan lingkup pekerjaan (a) mengawasi bongkar muat batubara di tempat tujuan, (b) menyiapkan dokumentasi untuk penyerahan batubara ke Perusahaan Listrik Negara (PLN), (c) menyimpan faktur penjualan batubara yang dilakukan KPC kepada PLN, (d) memfasilitasi pembayaran yang lancar dari PLN atas faktur KPC, dan (e) mendukung usaha KPC dalam menjaga hubungan baik dengan PLN. m. Perjanjian Bantuan Teknis Pada tanggal 15 Januari 2005, Perusahaan membuat Perjanjian Bantuan Teknis dengan Asian Business Services Limited (ABSL), dimana ABSL akan menyediakan bantuan yang termasuk, tetapi tidak terbatas pada bantuan teknis, pengembangan bisnis, dan pemasaran.
l. Service Agreement between KPC and Enercorp On April 1, 2006, KPC entered into service agreement with Enercorp Limited. In the agreement KPC appoints Enercorp for the scope of work (a) to supervise the unloading of coal at the destination points, (b) to prepare documentation necessary for delivery of coal to PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), (c) to file invoice of coal sold by KPC to PLN, (d) to take actions necessary to facilitate smooth payments of KPC’s invoices by PLN, and (e) to support KPC’s efforts in maintaining good relations between KPC and PLN. m. Technical Assistance Agreement On January 15, 2005, the Company entered into a Technical Serivces Agreement with Asian Business Services Limited (ABSL), whereas, ABSL shall and does hereby provide services that will include, but not be limited to bussiness development, technical and marketing assistance.
108
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
39. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI
39. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES
Anak perusahaan mempunyai aktiva kontinjensi pada tanggal 30 Juni 2006, sebagai berikut:
A Subsidiary has contingent assets as of June 30, 2006 as follows:
a. Penambangan Tanpa Ijin (PETI) di Arutmin
a. Arutmin Illegal Mining (PETI)
Arutmin tengah dipengaruhi oleh aktivitas penambangan tanpa ijin (PETI). Penambangan tanpa ijin telah menaikkan biaya produksi Arutmin di wilayah pertambangan batubara karena tiga (3) hal berikut ini: Pertama, para penambang tanpa ijin telah melakukan penambangan tanpa memperhatikan jumlah yang dibutuhkan untuk memperoleh kembali dan merehabilitasi wilayah dengan sepatutnya setelah penambangan selesai dilakukan. Kedua, para pelaku PETI menggali batubara yang lebih mudah diperoleh di permukaan tanah dengan striping ratio yang lebih rendah, meninggalkan batubara yang terletak lebih dalam di area yang mana hanya dapat di gali dengan lebih besar, dan oleh karena itu lebih tinggi biaya striping ratio-nya.
Arutmin has been affected by illegal mining (PETI). Illegal mining increases Arutmin’s production costs of mining coal in the area affected in three (3) ways. Firstly, the illegal miners disturb areas without regard to the measures necessary to reclaim and rehabilitate the area properly after mining is completed. Secondly, illegal miners extract the coal that is most accessible to the land surface with the lowest strip ratio, leaving the deeper coal in the area that can only be extracted at a higher, and therefore more costly, strip ratio.
Terakhir, kegiatan PETI mengharuskan Arutmin untuk merubah rencana pertambangannya untuk area yang digunakan dan akan menimbulkan biaya-biaya tambahan yang berhubungan dengan kerusakan yang disebabkan oleh PETI, seperti perbaikan jalan dan biaya rehabilitasi.
Finally, illegal mining requires Arutmin to alter its mine plans for the area affected and incur additional incidental costs related to damage caused by illegal miners, such as road maintenance and rehabilitation costs.
Pada tahun 2004, Arutmin memperoleh laporan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara di Indonesia, sebuah lembaga penelitian independen yang berkecimpung di dalam industri penambangan batubara, untuk memeriksa perhitungan atas penambahan biaya pertambangan di area PETI. Arutmin telah menyampaikan laporan tersebut kepada Pemerintah sebagai bukti dari penambahan biaya sebagai akibat dari PETI tersebut.
In 2004, Arutmin commissioned a report from the Center of Research and Development of Mineral and Coal Technology in Indonesia, an independent research institute involved in the coal mining industry, to verify its calculation of the incremental cost of mining in illegally mined areas. Arutmin has provided a copy of this report to the GOI as evidence of the incremental costs it faces due to illegal mining (PETI).
109
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
39. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (Lanjutan)
39. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
Karena Arutmin mempunyai hak untuk melakukan penambangan di area yang tercantum dalam perjanjian penambangan batubara, Arutmin berkeyakinan bahwa biaya yang timbul akibat adanya PETI seharusnya ditanggung oleh Pemerintah. Pada tanggal 30 Juni 2004, Arutmin mengajukan permohonan kepada Pemerintah untuk mengkompensasikan kenaikan biaya tersebut dengan hak pembayaran yang merupakan hak Pemerintah. Permohonan ini ditolak melalui surat dari Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Alam, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral melalui suratnya tanggal 23 Juli 2004.
Because Arutmin has the right to mine the entire area covered by its Coal Mining Agreement, Arutmin believes that the incremental costs it will face in mining areas illegally mined should be borne by the GOI. On June 30, 2004 Arutmin requested the GOI to compensate Arutmin for the incremental cost from the entitlement payments due to the GOI. This request was rejected in a letter of the Directorate General of Geology and Mineral Resources, Ministry of Energy and Mineral Resources dated July 23, 2004.
Sejak itu Arutmin telah melakukan sejumlah pertemuan dengan perwakilan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan instansiinstansi Pemerintah lainnya untuk menyelesaikan permasalahan ini. Sampai dengan saat ini, pembahasan ini masih terus berlangsung.
Since then, Arutmin has had numerous meetings with representatives of the Ministry of Energy and Mineral Resources and other Government agencies to resolve this matter. Until the date of this report, the discussions are still ongoing.
Sampai dengan tanggal 30 Juni 2006, jumlah keseluruhan kenaikan biaya akibat dari PETI adalah sebesar AS$ 95.731.110. Arutmin menghitung jumlah dari batubara yang ditambang secara ilegal di area tersebut melalui survey yang rinci dan, berdasarkan data itu, diperkirakan besarnya penambahan biaya lingkungan, biaya penambangan dan biaya-biaya lainnya untuk menambang di area itu.
As of June 30, 2006, the aggregate amount of the incremental cost attributable to illegal mining was US$ 95,731,110. Arutmin calculates the amount of coal illegally mined in the area through detailed aerial surveys and, based on that data, estimates the additional environmental, mining and other costs to mine those areas.
Karena manajemen Arutmin pada saat itu berkeyakinan bahwa permohonan atas kompensasi biaya tersebut akan di setujui oleh Pemerintah maka hingga tahun 2004, Arutmin mengakui kompensasi tersebut sebagai pendapatan.
As the management of Arutmin believed that its request for cost compensation would be approved by the GOI, until 2004, Arutmin recognized the calculated losses attributable to illegal mining as income in the respective years.
110
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
39. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (Lanjutan)
39. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
Mulai tahun 2005, Arutmin menerapkan kebijakan yang lebih konservatif atas pengakuan pendapatan dari klaim tersebut. Sebagai akibatnya, Arutmin baru akan memulai mengakui pendapatan atas klaim tersebut pada saat Pemerintah menyetujui permohonan kompensasi ini dan pada saat terdapat kepastian bahwa Pemerintah akan memenuhi tuntutan Arutmin.
Beginning 2005, Arutmin has adopted a more conservative policy on the recognition of income relating to the claim. Arutmin will commence recognizing the income relating to the compensation of the incremental cost once the GOI approves the compensation request and when it becomes virtually certain that the GOI will satisfy Arutmin’s claim.
Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai kewajiban kontinjensi yang timbul dalam melakukan bisnis dan pemeriksaan pajak dimana pihak pengadilan belum memberikan keputusan dan hasilnya belum dapat ditentukan.
The Company and Subsidiaries are contigently liable for various claims arising in the ordinary conduct of business and certain tax assessments which are either pending decision by the courts or are being contested, the outcome of which are not presently determinable.
b. Pemotongan Royalti dengan PPN Masukan
b. Offset of Royalty with VAT Input
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 144/2000 tanggal 22 Desember 2000 yang efektif berlaku pada tanggal 1 Januari 2001, mengubah batubara dari barang kena pajak menjadi barang tidak kena pajak. Sebagai akibat dari perubahan ini sejak saat itu muncul ketidakpastian mengenai apakah PPN masukan yang dibayar KPC dan Arutmin (Anak perusahaan) dalam rangka pembelian impor dan lokal dapat dikreditkan atau direstitusi. Sampai tahun 2000, semua restitusi atas PPN masukan dikabulkan oleh Kantor Pajak. Namun sejak tanggal 1 Januari 2001 permohonan restitusi tidak dikabulkan oleh Kantor Pajak.
Based on regulation No. 144/2000 dated December 22, 2000, the GOI adopted the VAT Regulation, which provides that, effective January 1, 2001 unprocessed coal is not subject to value added taxes (VAT). As a result of the VAT Regulation, uncertainty has arisen as to whether VAT paid by the Company’s Subsidiaries (KPC and Arutmin) in relation to imports and local purchases of materials, supplies and other items necessary to produce coal are creditable against their other taxes. Until 2000, all VAT for production inputs claimed by the Subsidiaries had been refunded by the GOI. Since January 1, 2001, the Subsidiaries request for VAT refunds have not been granted by the GOI’s tax authorities.
Berdasarkan ketentuan dalam Kontrak Karya, kecuali untuk pajak yang secara jelas disebutkan dalam perjanjian, Pemerintah setuju untuk mengganti semua pajak, cukai, sewa dan royalty Anak perusahaan yang dipungut Pemerintah, termasuk pajak pertambahan nilai. Menurut ketentuan dalam Kontrak Karya, apabila Anak perusahaan atau pihak lain yang bertindak atas nama Anak perusahaan membayar pajak yang tidak diatur dalam Kontrak Karya, Pemerintah akan membayar kembali pajak tersebut dalam waktu enam puluh (60) hari setelah penerimaan tagihan.
Under the terms of the CCOW, except for taxes expressly imposed under the terms of the CCOW, the GOI has agreed to indemnify the Subsidiaries against all Indonesian taxes, duties, rentals and royalties levied by the Government, including VAT. Under the terms of the Subsidiaries CCOW, in the event that the Subsidiaries or any other party on their behalf pays any amount on account of those taxes from which they are entitled to be indemnified, the GOI has agreed to reimburse them or the party paying the tax within sixty (60) days after receipt of the invoice.
111
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
39. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (Lanjutan)
39. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
Anak perusahaan telah menyampaikan tagihan kepada Direktorat Jenderal Energi dan Sumber Daya Mineral untuk semua PPN yang telah berumur lebih dari enam puluh (60) hari. Tagihan tersebut belum diselesaikan oleh pihak Direktorat Jenderal. Mahkamah Agung, sesuai dengan permintaan Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia, organisasi penghasil batubara di Indonesia telah mengeluarkan pendapat pada bulan April 2004 yang menyatakan bahwa peraturan Pemerintah tentang PPN tidak tepat menurut undang-undang di Indonesia. Meskipun pendapat tersebut tidak secara pasti dikeluarkan Pemerintah sesuai Peraturan Pemerintah, Anak perusahaan berpendapat pendapat tersebut dapat mendukung tagihan yang diajukan ke Pemerintah atas PPN yang telah dibayar.
The Subsidiaries have submitted claims to the Directorat General of Energy and Mineral Resources for all VAT amounts that have been outstanding for more than 60 days. Those claims have not been settled by the Directorate General. The Indonesian Supreme Court, at the request of the Indonesian Coal Mining Association, a federation of coal producers in Indonesia, has issued an advisory opinion in April 2004 that the VAT Regulation is invalid under Indonesian law. Although this advisory opinion is not legally binding on the GOI under Indonesian law, the Subsidiaries believed it will provide support to their claim submitted to the GOI to be reimbursed for VAT paid.
Anak perusahaan berharap untuk dapat merestitusi semua PPN yang telah dicatat berdasarkan aturan dalam Kontrak Karya dan pendapat Mahkamah Agung pada bulan April 2004 yang menyatakan bahwa peraturan pemerintah tentang PPN tidak konsisten dengan undang-undang. Anak perusahaan berpendapat bahwa perusahaan batubara yang lain di Indonesia yang termasuk dalam “generasi pertama” Kontrak Karya telah melaksanakan prosedur yang sama.
The Subsidiaries expect to recover all VAT amounts reflected in their financial statements based on the provisions of their Coal Agreements and the April 2004 Indonesia Supreme Court advisory opinion stating that the VAT Regulation is inconsistent with Indonesian law. In addition the Subsidiaries’ management believe that other coal companies in Indonesia that have entered into “first generation” contracts of work for coal mining in Indonesia are following similar procedures.
112
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
39. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (Lanjutan)
39. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
Pada saat ini Anak perusahaan telah mengoffset PPN masukan dengan royalti yang merupakan bagian pemerintah atas produksi batubara. Apabila pemerintah memaksakan pemberlakuan ketentuan mengenai PPN tersebut Anak perusahaan harus membayar royalti yang belum di offset dengan klaim PPN. Walaupun demikian pada tanggal 9 Pebruari 2006 Anak perusahaan bersamasama dengan Perusahaan generasi pertama menerima surat dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara, Geothermal yang di alamatkan ke semua Perusahaan penambang batubara generasi pertama sehubungan dengan peringatan atas pembayaran royalti yang diyakini oleh Pemerintah Indonesia bahwa royalti tersebut masih ditahan oleh perusahaan tersebut. Surat tersebut juga menyebutkan bahwa perusahaan generasi pertama harus membayar royalti terlebih dahulu baru kemudian menyampaikan permohonan restitusi Pajak Pertambahan Nilai masukan yang telah dibayar, dan tidak boleh di offset.
In the meantime, the Subsidiaries have set off their VAT payments against the coal entitlement payments to the GOI (royalty). Should the GOI impose the VAT Regulation the Subsidiaries should pay the royalty, which has not been offset against the VAT payments. However, on February 9, 2006, the Subsidiaries, together with the other first generation companies, received a letter from General Director of Mineral, Coal and Geothermal addressed to all first generation coal mining corporations regarding the warnings of submitting the outstanding royalty that the GOI believes that the first generation withheld. It also specified that the first generation should remit the royalty first and subsequently apply for a refund on the VAT-input that they had paid, instead of off-setting them.
Pada tanggal 10 Mei 2006, seluruh Perusahaan penambangan batubara generasi pertama menerima surat dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Gheotermal sehubungan dengan pembayaran royalti. Perusahaan generasi pertama diwajibkan untuk membayar royalti yang terhutang ke Pemerintah Indonesia sebesar Pajak Pertambahan Nilai masukan yang telah di offset terhadap hutang royalti pada tahuntahun sebelumnya seperti yang disebutkan dalam Kontrak Karya pasal 11. Selanjutnya jika perusahaan tidak mentaati, Pemerintah akan menerbitkan surat gagal bayar (sesuai dengan Kontrak Karya pasal 22).
On May 10, 2006, the first generation coal producing companies received another letter from the Directorate General of Mineral, Coal and Geothermal concerning the payment of its royalties. The first generation coal producing companies are obligated to pay royalties due to the GOI equivalent to VAT payments that were off-set against royalty payables in the previous years as required under Article 11 of the Subsidiaries’ Coal Agreement. Furthermore, non-compliance of this would result in the issuance of a default letter (in accordance with Article 22 of the Subsidiaries’ Coal Agreement).
113
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
39. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (Lanjutan)
39. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
Konsultan hukum Anak perusahaan Aji W., Sunarto Y., dan Partner mengeluarkan pendapat hukum pada tanggal 23 Mei 2006 yang menyatakan Anak perusahaan berhak untuk mengkompensasikan DHPB dengan Pajak Pertambahan Nilai masukan dan bahwa tindakan Pemerintah untuk menyatakan Perusahaan gagal bayar hanya dapat dilakukan jika setiap perselisihan telah diselesaikan oleh arbitrase seperti yang disebutkan dalam Kontrak Karya pasal 23. Selanjutnya semua konsultan hukum dari Perusahaan generasi pertama mempunyai pendapat hukum yang sama.
The Subsidiaries’ legal consultants, Aji W., Sunarto Y., and Co. issued his legal opinions dated May 23, 2006, stating that the Subsidiaries have the legal right to offset VAT payment against royalty payables and that action by the GOI in respect of a default can only be taken after the dispute has been settled by arbitration, as stated in Article 23 of the Subsidiaries Coal Agreement. Furthermore all of the legal consultants to the first generation coal producing companies share that opinion.
c. KPC mempunyai perjanjian-perjanjian dengan beberapa perusahaan pelayaran sehubungan dengan pengangkutan batubara dari pelabuhan milik KPC ke berbagai lokasi tujuan. Perjanjianperjanjian tersebut didasarkan atas harga per ton batubara yang akan dikapalkan, yang dalam beberapa kasus akan menjadi subjek penyesuaian biaya angkut. Dalam perjanjianperjanjian tersebut disebutkan mengenai kewajiban KPC untuk memenuhi jumlah minimum batubara yang akan dikapalkan, bila KPC tidak bisa memenuhi jumlah minimum tersebut, maka KPC mempunyai kewajiban untuk membayar denda kepada perusahaan pelayaran atas kekurangan muatan tersebut, perjanjian-perjanjian tersebut baru akan berakhir pada tahun 2013.
c. KPC has agreements with various shipping companies with respect to the transportation of bulk coal from KPC’s port to specified locations. These agreements specify base prices per ton shipped, which in some cases, are subject to periodic adjustment. Under these agreements, KPC is obligated to fulfill minimum quantities of coal per annum to be shipped, and should the quantities shipped not meet the minimum level, KPC could be required to pay penalties on the deficiency in shipments. These agreements expire on various dates through 2013.
d. Pada tanggal 22 Juli 2003, KPC menghadapi tuntutan hukum dari Sultan Kutai Kartanegara yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Tenggarong. Nilai tuntutan adalah sebesar AS$ 452.530 (setara dengan Rp 3.383.500) atas tanah seluas 447.000 hektar, yang meliputi daerah Bengalon dan Sanggatta termasuk 33.385 hektar tanah yang dikuasai oleh KPC sebagai daerah pertambangan, pemukiman, dan kantor. Tuntutan tersebut didukung dengan surat dari Pemerintahan Provinsi tahun 1913, dan surat dari Sekretaris Pemerintah Belanda pada tahun 1914.
d. On July 22, 2003, a claim of US$ 452,530 (equivalent to Rp 3,383,500 million) was lodged in the Tenggarong Court by the Sultan of Kutai Kertanegara against KPC. The claim is for 447,000 hectares covering the Bengalon and Sangatta area including 33.385 hectares controlled by KPC for mining, housing and offices. The claim is supported by provincial government correspondence dating from 1913 and from the Dutch Government Secretary in 1914.
114
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
39. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (Lanjutan)
39. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
Pengadilan Negeri Tenggarong melalui putusannya menolak gugatan Penggugat. Terhadap Putusan Pengadilan Negeri tersebut, Penggugat mengajukan pemeriksaan banding ke Pengadilan Tinggi Kaltim, namun Putusan Pengadilan Tinggi Kaltim kembali memenangkan Tergugat (KPC) yaitu dengan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Tenggarong dalam perkara tersebut. Penggugat belum menentukan sikap apakah akan mengajukan pemeriksaan kasasi atau tidak.
The decision of Court Tenggarong pronounced in favor of KPC with a dictum to reject the accusation of the litigant. Based on the decision of The Court of first instance, the litigant has proposed to appeal the investigation to Appellate Court - East Kalimantan and the decision of the court in favor of KPC. The litigant has not yet taken any action.
e. Pada tahun 2004, KPC mendapat tuntutan hukum dari Kelompok Tani Bersatu yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Sangatta. Nilai tuntutan adalah sebesar AS$ 213.632 (setara dengan Rp 2,1 milyar) atas tanah seluas 3.000.000 m2 di area tambang Pit-J. Putusan Pengadilan Negeri Sangatta, dan kejadiankejadian sesudahnya adalah sebagai berikut:
e. During 2004, a claim of US$ 213,632 (equivalent to Rp 2.1 billion) was also lodged in the Sangatta State Court by the Group of Local Farmers (Kelompok Tani Bersatu) against KPC claiming 3,000,000 m2 of Pit-J area. The following events have occurred as a result of the decision of the Sangatta Court:
• Menghukum KPC untuk membayar ganti kerugian atas tanah seluas 300 hektar dengan Hak Garap termasuk perladangan/perkebunan berikut tanaman yang tumbuh seharga AS$ 712 (setara dengan Rp 7 juta) per hektar, atau jumlah keseluruhan sebesar AS$ 213.632 (setara dengan Rp 2,1 milyar).
•
KPC was judged liable to pay the indemnity to the Litigants for 300 hectares of land with right to work the land including garden and trees at a price of US$ 712 (equivalent to Rp 7 million)/hectare or totalling US$ 213,632 (equivalent to Rp 2.1 billion).
• Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Sangatta tersebut, KPC telah mengajukan permohonan pemeriksaan banding ke Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur.
•
Based on the decision of Court of Sangatta, KPC has proposed to appeal the investigation to the Appelate Court, East Kalimantan.
• Karena Putusan Pengadilan Negeri Sangatta juga berisi Putusan Provisi, maka Kelompok Tani Bersatu telah mengajukan permohonan eksekusi kepada Ketua Pengadilan Negeri Sangatta, yang kemudian mengirimkan surat permohonan ijin pelaksanaan eksekusi. Sampai dengan saat ini belum ada jawaban dari Pengadilan.
•
Since the decision of the court of first instance also included a Decision of Provision, the Group of Local Farmers has proposed execution to the Sangatta Court and the sending of the permission letter for implementation of execution. There has been no reply from the Sangatta Court.
115
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
39. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (Lanjutan)
39. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
• Berkaitan dengan Putusan Provisi tersebut, KPC juga telah melakukan langkah-langkah strategis untuk mencegah Pengadilan memberikan ijinnya, yaitu dengan mengirimkan surat permohonan fatwa dan penangguhan eksekusi Putusan Provisi, dengan mengemukakan landasan-landasan hukum dan akibat yang akan timbul baik terhadap perusahaan, karyawan maupun kondisi perekonomian masyarakat Kabupaten Sangatta bila putusan provisi tersebut diijinkan untuk dilaksanakan.
•
In accordance with the Decision of Provision, KPC has taken strategic actions to prevent the Court from giving permission by sending an instruction proposal and postponement of execution of the Decision of Provision, with an explanation of the legal background and impact on KPC, employees and economic condition of the people in Sangatta if the Decision of Provision is implemented.
• Biaya operasional pengacara untuk perkara ini ditaksir sebesar AS$ 30.776 (setara dengan Rp 300 juta).
•
Operational expenses for lawyer were approximately US$ 30,776 (equivalent to Rp 300 million).
f. KPC sebagai tergugat sedang menghadapi gugatan Utuh Garau, P. Saniah dan Salamah terhadap KPC atas tuntutan ganti rugi pembelian tanah sebesar AS$ 434.417 (setara dengan Rp 4,236 milyar). Pengadilan Negeri Sangatta menyatakan gugatan penggugat tidak diterima. Kasus ini dilanjutkan untuk diproses karena adanya demo/pemblokiran oleh kelompok penggugat dan KPC diminta untuk mengajukan permohonan banding walaupun tenggang waktu banding sudah berakhir. Secara Hukum, KPC mempunyai landasan data yang cukup mengenai penguasaan lahan yang dituntut oleh Para Penggugat. Biaya operasional pengacara di tingkat banding ditaksir sebesar AS$ 5.128 (setara dengan Rp 50 juta).
f. Utuh Garau, P. Saniah and Salamah filed a complaint against KPC for a claim relating to land acquisition amounting to US$ 434,417 (equivalent to Rp 4.236 billion). The Sangatta State Court has declared a denial of this claim. This case has continued to be processed due to a protest by the plaintiffs, and KPC has been asked to propose an appeal of this case to a higher court, even though the appeal due date has expired. Legally, KPC has strong data on the acquisition process of the land subject to complaint by those plaintiffs. Fees for lawyers with regards to this appeal process are approximately US$ 5,128 (equivalent to Rp 50 million).
g. KPC sebagai tergugat masih menghadapi kasus persidangan di Pengadilan Negeri Sangatta, No. 60/Pdt.G/2005/PN.Sgr, dari Adji Sapri Bin Adji Bambang Amir mengenai lokasi tambang dan infrastruktur KPC, dimana objek perkaranya tidak berbeda dengan objek perkara yang telah diajukan oleh Sultan Kutai (H. Adji Mohammad Salehoeddin II). Persidangan diselenggarakan pada tanggal 30 Januari 2006 dengan acara penjelasan KPC atas tuntutan tersebut. Perkiraan biaya pengacara adalah sebesar AS$ 10.225 (setara dengan Rp 100 juta).
g. KPC as defendant, is currently facing a litigation case No. 60/Pdt.G/2005/PN.Sgr at Sangatta State Court, with Adji Sapri Bin Adji Bambang Amir, the plaintiff against the mining area and its infrastructure. This complaint is the same as previously filed by Sultan Kutai (H. Adji Mohammad Salehoeddin II). The trial commenced on January 30, 2006, with the agenda of the KPC rebuttal explanation over the complaint. The lawyer fee with regard to this trial is approximately US$ 10,255 (equivalent to Rp 100 million).
116
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
39. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (Lanjutan)
39. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
h. Pada tanggal 22 Pebruari 2006 dan 24 Pebruari 2006, Arutmin dan KPC menerima Surat dari Direktorat Jenderal Bea Cukai (“DBC”) berkaitan dengan kewajiban cukai ekspor. Arutmin dan KPC berkewajiban untuk membayar bea cukai ekspor kepada Pemerintah yang berasal dari aktivitas ekspor periode 11 Oktober 2005 sampai dengan 11 Pebruari 2006 sebagaimana yang disyaratkan dalam Peraturan Menteri Keuangan. Kewajiban Arutmin dan KPC atas penjualan batubara sampai periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 masing-masing sebesar AS$ 20.197.226 dan nihil.
h. On February 22, 2006 and February 24, 2006 Arutmin and KPC received a letter from Directorate General of Custom Duty (“DGCD”) concerning the obligation of export duty. Arutmin and KPC is obligated to pay export duty due to the Government resulting from export activities for the period October 11, 2005 up to February 11, 2006 as required under the regulation from Ministry of Finance. The obligation of Arutmin and KPC due to sales of coal during the period ended June 30, 2006 and 2005 amounted to US$ 20,197,226 and nil, respectively.
Pada tanggal 1 Maret 2006, KPC menerima Surat Tagihan I dari Dirjen Bea Cukai yang mempunyai jatuh tempo 1 April 2006. DBC memberitahukan Arutmin dan KPC bahwa kewajiban atas bea cukai ekspor akan ditindaklanjuti oleh Direktorat Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan (lihat Catatan 41f).
On March 1, 2006 KPC received Surat Tagihan I from DGCD, which was due to April 1, 2006. The DGCD informed KPC and Arutmin that the obligation regarding export duty will be followed up by Direktorat Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan.
Pada tanggal 12 Juni 2006, Arutmin menerima Surat Tagihan II dari Direktorat Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan berkaitan dengan permintaan kedua atas pembayaran bea cukai ekspor (lihat Catatan 41e).
On June 12, 2006, Arutmin received Surat Tagihan II from the Directorat Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan concerning the second demand of payment for export duty (see Note 41e).
KPC dan Arutmin telah mengajukan surat permohonan untuk tidak mempunyai kewajiban atas bea cukai ekspor dimasa lalu dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
KPC and Arutmin have submitted a letter requesting that they not be held liable for any payment for past export duty due, based on the following considerations:
1. Sampai dengan saat jatuh tempo KPC dan Arutmin serta perusahaan-perusahaan lainnya dalam PKP2B tidak menerima pemberitahuan tentang kewajiban mereka untuk membayar bea cukai ekspor.
1. For the months past due, KPC and Arutmin as well as other companies under the CCOW, did not receive any correspondence concerning their obligation to pay the export duty.
2. Bea cukai ekspor untuk periode Oktober 2005 sampai dengan Pebruari 2006 tergantung pada restitusi.
2. The export duties for the period of October 2005 to February 2006 are subject to refund/restitution.
3. Kondisi arus kas saat ini tidak memungkinkan KPC dan Arutmin melakukan pembayaran
3. The current cash flows will not allow KPC and Arutmin to make such payment
117
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
40. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
40. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 Perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing, sebagai berikut:
At June 30, 2006 and 2005 the Company and its Subsidiaries had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows: 2006
Dalam Mata Uang Asing/ Foreign Currency Aktiva Kas dan bank
SGD AUD Yen EUR GBP
Setara Dengan AS$/ Equivalent in US$
Assets
2.632.894 3.049 151.740.61 550 100
1.657.214 2.260 132.092 699 183
Cash on hand and in banks
4.031
3.509
Other receivables
Piutang lain-lain
Yen
Biaya dibayar dimuka
AUD Yen GBP SEK
205.900 6.821 17.360 11.574
152.634 5.937 31.827 1.594
Prepaid expense
Aktiva lancar lainnya
SGD Yen GBP
8.469 5.310 241.373
5.330 4.623 442.521
Other current assets
2.440.423 Kewajiban Hutang usaha
SGD AUD Yen Euro GBP
Liabilities
867.315 2.121.476 1.743.377 266.382 5.627
545.911 1.572.651 1.517.630 338.625 10.317
Trade payable
Hutang lain-lain
Yen
27.458
23.903
Other payable
Hutang pajak
Yen
16.587
14.439
Taxes payable
4.023.476 Kewajiban Bersih
(1.583.053 )
Net Liabilities
118
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
40. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)
40. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (Continued) 2005
Dalam Mata Uang Asing/ Foreign Currency
Setara Dengan AS$/ Equivalent in US$
Assets
Aktiva Kas dan bank
Yen
15.196.693
13.766.376
Cash on hand and in banks
Piutang lain-lain
Yen
160.209
145.130
Other receivables
Aktiva lancar lainnya
Yen
327.661
296.822
Other current assets
14.208.328 Kewajiban Hutang usaha Hutang usaha lainnya
GBP Yen
17.962 1.771.667
32.443 1.604.917
Liabilities
Trade payable Other trade payable
1.637.360 Kewajiban Bersih
41. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
12.570.968
Net Liabilities
41. SUBSEQUENT EVENTS
Peristiwa penting setelah tanggal neraca 30 Juni 2006 adalah sebagai berikut:
The following were the significant events subsequent to the June 30, 2006 balance sheet date:
a. Pada tanggal 25 Agustus 2006, Perusahan mengumumkan kepada masyarakat bahwa Perusahaan dan PT Borneo Lumbung Energi memutuskan untuk tidak melanjutkan proses perjanjian Jual Beli Bersyarat (PJBB) yang ditanda tangani pada tanggal 16 Maret 2006. kesepakatan untuk tidak meneruskan PJBB membuka kesempatan kepada kedua pihak untuk bebas memanfaatkan peluang lain masing-masing, dan lagi syarat dan kondisi PJBB tidak akan berlaku kembali (lihat Catatan 16 dan 38k).
a. On August 25, 2006, the Company announced to public that it has agreed with Borneo that both parties will not proceed with the Conditional Sales and Purchase Agreement (CSPA) signed on March 16, 2006. The agreement not to proceed leaves both parties open to pursue their own opportunities, and the terms and conditions of the CSPA will no longer have effect (see Notes 16 and 38k).
b. Pada tanggal 15 September, 2006, Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo) telah menyelesaikan pengeboran pada Tasilah-1 dengan total kedalaman 1.352 m, hanya memompa 3.000 barrel air.
b. September 15, 2006, Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo) has finished drilling on the Tasilah-1 well with the total depth is 1,352 m, pumping 3,000 barrel of water only.
119
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
41. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA (Lanjutan)
41. SUBSEQUENT EVENTS (Continued)
Gallo akan melakukan pengeboran di sumur AlMurat-1 dan pemerintah Yaman meminta Gallo untuk melakukan pengeboran sampai dasar dengan kedalaman 500 m.
Gallo will drill Al-Murat-1 well and Government of Yemen ask Gallo to drill up to 500 m within the basement.
Gallo telah membentuk usaha bersama (Joint Operating) dengan ALCOR untuk Block 13 (lihat Catatan 12).
Gallo has already established Joint Operating with ALCOR for Block 13 (see Notes 12).
c. Pada tanggal 28 Juli 2006, sehubungan dengan Surat Hutang Seri 2006-1 (lihat Catatan 22) tanggal 28 April 2006, semua pihak setuju untuk merubah ketentuan dalam Series 2006-1 Indenture Supplement, perubahan signifikan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
c. On July 28, 2006, in reference to Series 2006-1 (see Notes 22) dated April 28, 2006, all parties agreed to amend some provisions in the Series 2006-1 Indenture Supplement, major amendments being as follows:
1. Pembayaran akhir diharapkan diperpanjang dari tanggal 28 Juli 2006 menjadi tanggal 28 September 2006.
1. The expected final payment date was extended to September 28, 2006, instead of July 28, 2006.
2. Tingkat bunga dirubah dari 7.0% per tahun menjadi 7.0% per tahun untuk periode sebelum tanggal 28 Juli 2006, dan sesudahnya menggunakan tingkat bunga 7.5% per tahun.
2. The interest rate was amended by replacing the words, “a rate per annum equal to 7.0%: with the words “ending on or prior to July 28, 2006, a rate per annum equal to 7.0%, and for each interest period thereafter, a rate of annum equal to 7.5%.”
3. Tambahan jasa perpanjangan (extention fee) adalah sebesar AS$ 2 juta.
3. The additional extension fee was US$ 2 million.
d. Pada tanggal 26 Juli 2006, KPC menerima Surat Ketetapan Pajak No. 00005/206/04/091/06 atas pajak penghasilan kurang bayar badan untuk tahun 2004 sebesar AS$ 21.398.329 (setara dengan Rp 200.416.751.045) dan bunga sebesar AS$ 7.703.398 (setara dengan Rp 72.150.030.376).
d. On July 26, 2006, KPC received Tax Assessment Letter No. 00005/206/04/091/06 related to KPC’s 2004 corporate income tax underpayment amounting to US$21,398,329 (equivalent to Rp 200,416,751,045) and interest of US$ 7,703,398 (equivalent to Rp 72,150,030,376).
Pihak manajemen KPC berencana untuk mengajukan surat keberatan melalui konsultan pajaknya. KPC yakin akan dapat memenangkan kasus ini. Namun demikian, hasil akhir dari keberatan ini sangat tergantung dari kelengkapan data yang diajukan oleh KPC atau efektifitas dari strategi yang akan digunakan berdasarkan konsultasi dengan konsultan pajak.
KPC’s management plans to file an objection in consultation with its tax consultant. KPC currently believes that the outcome of the objection will be favorable. The future results of the objection, however, is materially affected by the sufficiency of the data presented by KPC and the effectiveness of the strategies used in consultation with its tax consultant.
120
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
41. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA (Lanjutan)
41. SUBSEQUENT EVENTS (Continued)
e. Pada tanggal 22 Agustus 2006, Mahkamah Agung Republik Indonesia mengeluarkan surat keputusan yang menyatakan bahwa Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 95/PMK/02/2005 tanggal 11 Oktober 2005 dan PMK No. 131/PMK.010/2005 tanggal 23 Desember 2005 tentang pengenaan pajak ekspor tidak berlaku lagi (lihat Catatan 34). Selanjutnya, Menteri Keuangan mengeluarkan Surat Edaran No. S-396/MK.10/2006 yang memerintahkan Departemen Bea dan Cukai untuk tidak memungut pajak ekspor sejak dikeluarkannya surat keputusan Mahkamah Agung tersebut. Sampai dengan tanggal laporan audit, belum ada keputusan resmi dari Departemen Bea dan Cukai tidak berlakunya PMK.
e. On August 22, 2006, the Indonesian Supreme Court issued a decision letter stating that Ministry of Finance Regulation No. 95/PMK/02/2005 dated October 11, 2005 and PMK No. 131/PMK.010/2005 dated December 23, 2005 regarding the imposement of export duty were no longer in effect (see Note 34). Circular letter No. S396/MK.10/2006 from the Ministry of Finance also instructed the Department of Customs not to collect export duty starting from the issuance of the Supreme Court letter. As of the date of this audit report, no decision letter has yet been received from Ministry of Finance officially withdrawing the PMK.
f. Berdasarkan ketentuan jasa yang terdapat pada Perjanjian Jasa Teknik antara Perusahaan, PT Dian Bahari Sejati (DIAN) dan PT Amerasia International (PTAI). DIAN dan PTAI memberikan opsi kepada Perusahaan untuk membeli dan memperoleh dari DIAN dan PTAI 100% kepemilikan saham PT Mitratama Perkasa (PTMP) dengan harga pembelian sebesar AS$ 1.
f. Based on services consideration stated in the Technical Services Agreement between the Company, PT Dian Bahari Sejati (DIAN) and PT Amerasia International (PTAI), each of DIAN and PTAI hereby grants to the Company the option to purchase and acquire from DIAN and PTAI 100% of all the issued and outstanding shares of PT Mitratama Perkasa (PTMP) for a purchase price of US$ 1.
Pada tahun 2006, manajemen Perusahaan DIAN dan PTAI melaksanakan opsi untuk membeli dan memperoleh PTMP seperti yang dijelaskan diatas. Piutang KPC dari PTMP sebesar AS$ 14.851.556 akan diambil alih Perusahaan.
Within 2006, the Company’s management DIAN and PTAI are expecting to exercise the option to purchase and acquire PTMP as discussed above. KPC’s receivable from PTMP of US$ 14,851,556 will be undertaken by the Company.
42. KONDISI EKONOMI
42. ECONOMIC CONDITIONS
Indonesia, seperti halnya beberapa negara di daerah Asia Pasifik, mengalami dampak memburuknya kondisi ekonomi beberapa tahun terakhir.
As with many other countries in the Asia Pacific region, Indonesian has recently experienced severe economic difficulties.
Pada tahun 2005, hukum dan peraturan yang mempengaruhi iklim usaha sering berubah-ubah. Pemulihan stabilitas ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh efektifitas kebijakan Pemerintah, keputusan organisasi kreditur internasional, dan faktor lain termasuk perkembangan percaturan dan politik yang berada di luar kendali Perusahaan.
In 2005, the laws and regulations affecting business are changing frequently. The recovery of economic stability in Indonesia is extremely dependent on the effectiveness of policies taken by the government, decisions of international lending organizations, and other factors including regulatory and political developments, which are beyond the Company’s control. 121
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
42. KONDISI EKONOMI (Lanjutan)
42. ECONOMIC CONDITIONS (Continued)
Dalam menghadapi kondisi tersebut di atas, Manajemen Perusahaan telah mengambil langkahlangkah sebagai berikut:
In response to the economic condition, the Company and Subsidiaries have taken and will continue to undertake the following measures:
1. Manajemen meningkatkan penambangan di daerah Bengalon dan memfokuskan pada daerah yang memiliki strip ratio yang rendah.
1. Increase mining activities in the Bengalon area and focus on areas with low strip ratio.
2. Guna menjamin serta upaya peningkatan cadangan batubara maka Perseroan telah mulai melaksanakan kegiatan eksplorasi Penambangan Bawah Tanah (Underground Mining).
2. In order to secure and expand coal deposits, the Subsidiaries has started underground mining exploration.
3. Pencaharian sumber batubara pada lokasi baru (New Venture).
3. Exploration of new ventures of coal sites.
4. Program Eksplorasi dan Eksploitasi akan lebih diarahkan pada upaya percepatan program Farm Out pada Blok 13 dan R2 di Yaman.
4. Exploration and exploitation programs will be directed towards the acceleration of farm-out programs on Block 13 and R2 in Yemen.
5. Ke depan Perusahaan tetap memprioritaskan upaya untuk melakukan penghematan atas beban suku bunga sumber pendanaannya, hal mana dapat dilakukan melalui sumber dana pasar modal maupun perbankan baik domestik maupun internasional.
5. In the future, the Company and Subsidiaries will prioritize their efforts to promote efficiency in financing cost; e.g. from capital market or local and foreign financial institutions.
Walaupun kondisi ekonomi pada tahun 2005 telah mulai stabil namun ketidakpastian masih berlangsung. Selama tahun 2005, ketidakpastian ini berlanjut dengan pergolakan politik dan ekonomi. Laporan keuangan konsolidasi ini tidak memasukkan penyesuaian yang berasal dari ketidakpastian ini.
Although the economic conditions in 2005 have stabilized, uncertainty still remains. In 2005, the uncertainty is a result of political and economic instability. The consolidated financial statements do not reflect any adjustments for these uncertainties.
43. REKLASIFIKASI AKUN Beberapa akun dalam laporan keuangan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2005 telah direklasifikasi kembali penyajiannya agar sesuai dengan laporan keuangan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2006.
43. RECLASIFICATION OF ACCOUNTS Certain accounts in the financial statements for the sixmonths period ended June 30, 2005 have been reclassified to conform to the presentation of accounts in the Company’s consolidated financial statements for six-months period ended June 30, 2006.
122
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2006
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED JUNE 30, 2006
(Dengan Angka Perbandingan Tidak Diaudit Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005) (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
(With Comparative Unaudited Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2005) (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
44. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
44. APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Pada tanggal 1 September 2006 Direksi telah menyetujui laporan keuangan konsolidasi untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2006.
On September 1, 2006 the BOD approved the consolidated financial statements as of and for the sixmonth period ended June 30, 2006.
123