SURVEY TENTANG TINGKAT KEWASPADAAN MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI MEDAN TERHADAP KEJAHATAN KARTU ATM PADA PT BANK SUMUT CABANG PEMBANTU USU MEDAN
TUGAS AKHIR
Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3
Diajukan Oleh
DINA MARIANA LIMBONG NIM 1105071030
PROGRAM STUDI PERBANKAN DAN KEUANGAN JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2014
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Survey Tentang Tingkat Kewaspadaan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan Terhadap Kejahatan Kartu ATM Pada PT Bank SUMUT Cabang Pembantu USU Medan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kewaspadaan mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan terhadap kejahatan kartu ATM dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Dari 8 pertanyaan yang diajukan kepada 77 orang responden, diambil kesimpulan bahwa tingkat kewaspadaan mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan terhadap kejahatan ATM termasuk kategori Baik.
Kata kunci: ATM, Kejahatan Perbankan, Kewaspadaan Nasabah.
ABSTRACT This study entitled Survey On Students of accounting Department of Politeknik Negeri Medan Awareness Against Banking Crime at PT Bank SUMUT Cabang Pembantu USU Medan. The purpose of this study was to determine the awareness level of the Students of accounting Department in Politeknik Negeri Medan against banking crimes by using descriptive statistical analysis. Of the 8 questions posed to 77 respondents, the conclusion is that the awareness of the students of Politeknik Negeri Medan majoring in accounting against banking crime at PT Bank SUMUT Cabang Pembantu USU Medan is categorized Good.
Keywords: ATM, Banking Crime, Customer awareness.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.1
Latar Belakang Pemilihan Judul
1
1.2
Perumusan Masalah
4
1.3
Tujuan Penelitian
4
1.4
Manfaat Penelitian
5
1.5
Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data
5
1.5.1. Teknik Pengumpulan Data
5
1.5.2. Jenis Data dan Sumber Data
5
1.5.3. Populasi dan Sampel
6
1.5.4. Teknik Pengolahan Data
7
Jadwal Kegiatan dan Penulisan Laporan
7
TINJAUAN UMUM MENGENAI PERUSAHAAN
10
Sejarah Singkat PT Bank SUMUT
10
2.1.1. Dasar hukum pendirian PT Bank SUMUT
12
1.6
BAB 2 2.1
2.1.2. Fungsi, visi, misi, dan statement budaya pada PT Bank SUMUT
13
2.1.2.1. Fungsi PT Bank SUMUT
13
2.1.2.2. Visi PT Bank SUMUT
13
2.1.2.3. Misi PT Bank SUMUT
14
2.1.2.4. Statement budaya PT Bank SUMUT
14
2.1.3. Logo dan makna dari logo PT Bank SUMUT
14
Ruang Lingkup Kegiatan PT Bank SUMUT
15
2.2.1. Kegiatan yang sudah dilakukan PT Bank SUMUT
15
2.2.2. Kegiatan yang sedang dilakukan PT Bank SUMUT
15
2.2.3. Kegiatan yang akan dilakukan PT Bank SUMUT
23
2.3
Keunggulan PT Bank SUMUT
24
2.4
Status, Lokasi dan Kelompok/Anak Cabang PT Bank SUMUT
24
2.5
Struktur Organisasi PT Bank SUMUT Cabang Pembantu USU
2.2
Medan
26
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
28
3.1
Pengertian Bank
28
3.2
Pengertian Nasabah
28
3.3
Pengertian ATM
29
3.3.1. Keunggulan ATM
29
3.3.2. Kegunaan ATM
30
3.3.3. Jenis-jenis ATM
30
3.3.4. Proses Kerja ATM
30
3.4
Pengertian Kejahatan
31
3.5
Modus Kejahatan di ATM
31
HASIL PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
35
Pengumpulan Data
35
4.1.1. Profil Responden
36
4.1.2. Hasil Pengumpulan Data Kuesioner
37
Pengolahan Data
37
PEMBAHASAN
39
Analisis Hasil Penelitian
39
BAB 3
BAB 4 4.1
4.2
BAB 5 5.1
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
45
6.1
Kesimpulan
45
6.2
Saran
45
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
No. Tabel
Judul
Hal
1.1. Jadwal Kegiatan Penulisan Tugas Akhir
8
4.1. Profil Responden
36
4.2. Hasil Tabulasi Tingkat Kewaspadaan Nasabah Pengguna Kartu ATM Terhadap Kejahatan Perbankan Berdasarkan Kuesioner
37
4.3. Tanggapan Responden Tentang Pengetahuan Akan Kejahatan Perbankan di ATM
38
5.1. Hasil Tabulasi Tingkat Kewaspadaan Nasabah Pengguna Kartu ATM Terhadap Kejahatan Kartu ATM Berdasarkan Kuesioner
39
5.2. Kategori Predikat Persentase menurut Suharsimi Arikunto
40
5.3. Tanggapan Responden Tentang Pengetahuan Akan Kejahatan Perbankan di ATM
40
5.4. Tanggapan Responden Tentang Penutupan keypad dengan Tangan Saat Mengetikkan PIN ATM Bank Tempat Responden Menabung
41
5.5. Tanggapan Responden Tentang Penggunaan PIN yang Mudah Ditebak Oleh Orang Lain
41
5.6. Tanggapan Responden Tentang Penggantian PIN Secara Berkala 42 5.7. Tanggapan Responden Tentang Pengetahuan Akan Nomor Call Center Bank Tempat Responden Menabung
42
5.8. Tanggapan Responden Tentang Pengambilan Slip Setelah Melakukan Transaksi
43
5.9. Tanggapan Responden Tentang Memperhatikan Kondisi Fisik ATM Sebelum Melakukan Transaksi
43
5.10. Tanggapan Responden Tentang Menghindari Melakukan Transaksi di Tempat yang Lokasinya Sepi atau Tersembunyi Bank Tempat Responden Menabung
44
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar
Judul
Hal
2.1. Logo PT Bank Sumut
14
2.2. Struktur Organisasi PT Bank Sumut Cabang Pembantu USU Medan
27
3.1. Alat skimmer yang dilepas dari slot asli ATM
32
3.2. Alat Spycamera yang dipasang pada tempat brosur
34
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Saat ini industri perbankan telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini tidak terlepas dari pemanfaatan teknologi di dalam kegiatan operasionalnya. Kemajuan teknologi telah memberikan dampak positif bagi kelancaran nasabah dalam bertransaksi karena nasabah dapat dengan mudah melakukan transaksi dengan bebas tanpa terkendala masalah ruang dan waktu.
Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi di dalam dunia perbankan adalah penggunaan layanan berbasis elektronik atau yang lebih dikenal dengan istilah E-banking. E-banking didefinisikan sebagai penghantaran otomatis jasa dan produk bank secara langsung kepada nasabah melalui elektronik, saluran komunikasi interaktif. E-banking meliputi sistem yang memungkinkan nasabah bank baik individu ataupun bisnis untuk mengakses rekening, melakukan transaksi bisnis, atau mendapatkan informasi produk dan jasa bank melalui jaringan pribadi atau publik, termasuk internet. Nasabah dapat mengakses Ebanking melalui piranti pintar elektronis seperti komputer/PC, PDA, ATM atau telepon. Dengan adanya fasilitas ini nasabah sangat diuntungkan karena prosesnya lebih mudah, cepat dan efisien.
Saluran E-Banking paling populer yang kita kenal saat ini adalah Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Fitur tradisional ATM adalah untuk mengetahui informasi saldo dan melakukan penarikan tunai. Dalam perkembangannya, fitur semakin bertambah yang memungkinkan untuk melakukan pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (voucher dan tiket) dan yang terkini transfer ke bank lain (dalam satu switching jaringan ATM). Bila kita mengenal ATM sebagai mesin untuk mengambil uang, belakangan muncul pula ATM yang dapat menerima setoran uang, yang dikenal pula sebagai
Cash Deposit Machine/CDM. Layaklah bila ATM disebut sebagai mesin sejuta umat dan segala bisa, karena ragam fitur dan kemudahan penggunaannya.
Namun disadari atau tidak seiring dengan meningkatnya pelayanan berbasis teknologi dalam dunia perbankan maka meningkat pula angka kejahatan yang dilakukan para pelaku tindak kejahatan. Modus yang digunakan pun sangat beragam mulai dengan memanfaatkan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK) sampai kejahatan dengan menggunakan teknologi informasi (IT) atau yang sering disebut dengan istilah cybercrime. Kerugian yang ditimbulkan pun tidak bisa dikatakan sedikit.
Salah satu contoh kasus kejahatan yang baru-baru
ini terjadi adalah kasus
pembobolan ATM salah satu bank swasta di Indonesia yang dilakukan oleh 15 orang pelaku. Sindikat pembobolan ini diketahui telah membobol 112 rekening nasabah bank tersebut. Total kerugian yang dialami nasabah berjumlah sekitar Rp 1,25 Miliar. Menurut keterangan polisi para pelaku beraksi dengan memasang skimmer dan kamera di mesin ATM. Skimmer adalah alat yang digunakan untuk menangkap data pada magnetic stripe baik itu kartu ATM maupun kartu kredit yang ditempelkan pada mulut slot mesin ATM. Cara kerjanya mirip alat pengganda cd writer pada komputer yang mampu membaca cd berisi data, kemudian menyalinnya ke cd lain yang masih kosong. Isinya akan sama persis dengan cd aslinya (http://www.tempo.co/read/news/2014/03/03/063559002/PolriTangkap-Sindikat-Pembobol-ATM/24 Juni 2014).
Modus kejahatan lain yang sering dilakukan para pelaku tindak kejahatan perbankan adalah dengan menempelkan stiker call center palsu pada mesin ATM dan mengganjal slot kartu ATM dengan benda seperti batang korek api dengan tujuan agar mesin ATM macet saat korban memasukkan kartu ATM nya. Dalam melaksanakan aksinya biasanya pelaku tidak sendiri. Setelah ada nasabah yang kartu ATM nya terganjal, salah satu pelaku akan berpura-pura memberikan pertolongan pada korban dengan mengarahkan untuk menghubungi nomor call
center palsu yang telah ditempel pelaku sebelumnya. Saat nasabah menghubungi nomor palsu tersebut pelaku yang bertugas menerima panggilan tersebut akan mengarahkan nasabah untuk memberikan nomor PIN. Setelah nasabah meninggalkan ATM maka si pelaku akan mengambil kartu ATM yang terganjal tadi untuk dikuras saldonya di ATM lain.
Jenis kejahatan yang dilakukan dengan memanfaatkan kelalaian nasabah seperti contoh di atas bisa saja dicegah apabila kita memahami dan waspada terhadap kejahatan. Nasabah bisa saja kurang memiliki sikap waspada karena beranggapan bahwa dirinya tidak akan pernah menjadi sasaran kejahatan tapi satu hal yang perlu diingat bahwa kejahatan tidak mengenal korbannya. Alat skimmer, batang korek api, nomor call center palsu adalah benda-benda yang tidak seharusnya berada di mesin ATM dan sering tidak kita sadari keberadaannya. Sangat penting untuk mewaspadai adanya benda–benda tersebut sebelum melakukan transaksi agar kita terhindar dari tindak kejahatan.
Untuk mengurangi tingkat kejahatan perbankan, Bank Indonesia selaku Bank Sentral memang telah memberlakukan beberapa kebijakan atau peraturan baru demi mengurangi maraknya tindakan kejahatan di bidang perbankan. Salah satunya adalah aturan Bank Indonesia yang menginstruksikan penggunaan kartu kredit berteknologi chip serta PIN enam digit. Hal ini telah terbukti memberikan dampak positif terhadap penurunan angka kejahatan kartu kredit. Jika pada tahun 2010 ada tercatat 18.122 pengaduan dengan nominal Rp 55,224 miliar, kemudian pada tahun 2011 terdata ada 19.749 pengaduan dengan nominal Rp 37,329 miliar, dan pada tahun 2012 diketahui 24.263 pengaduan dengan nominal Rp 37,222 miliar maka sejak diberlakukannya teknologi chip, tercatat pada Juli 2012 hingga Juni 2013 (periode satu tahun) diketahui volume pengaduan hanya 14.785 dengan nominal hanya Rp 16,063 miliar. (http://beta.antaranews.com/berita/426383/nitegaskan-teknologi-chip-turunkan-angka-kejahatan-kartu-kredit/24 Juni 2014).
Menghindarkan diri dari kerugian akibat tindakan kejahatan perbankan memang sepenuhnya bukan tugas dan tanggung jawab nasabah semata. Ada pihak–pihak terkait yang memang memiliki kewenangan akan hal itu. Tetapi ada kalanya kita sebagai nasabah juga harus bersikap cerdas. Tidak hanya sekedar menjadi penikmat teknologi tanpa mengetahui resiko yang menyertainya. Perlu ada upaya preventif dari diri kita sebagai nasabah guna menghindarkan diri dari kerugian akibat tindak kejahatan. Seperti kata pepatah, lebih baik mencegah dari pada mengobati. Berdasarkan latar belakang inilah maka penulis memilih judul “Survey Tentang Tingkat Kewaspadaan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan Terhadap Kejahatan Kartu ATM Pada PT Bank SUMUT Cabang Pembantu USU Medan” sebagai tugas akhir. Diharapkan pembaca dapat lebih memahami dan lebih waspada akan tindakan kejahatan jenis ini.
1.2. Perumusan masalah Semakin banyaknya korban akibat kejahatan kartu ATM seharusnya menjadikan para pengguna kartu ATM lebih mewaspadai kejahatan jenis ini namun pada kenyataannya masih banyak terjadi kejahatan perbankan di ATM. Maka dari itu dirasa perlu untuk mengetahui bagaimana tingkat kewaspadaan nasabah dalam hal ini mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan terhadap kejahatan kartu ATM pada PT Bank SUMUT Cabang Pembantu USU Medan.
1.3. Tujuan penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah antara lain: 1) Mengidentifikasi tingkat kewaspadaan mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan Terhadap Kejahatan Kartu ATM Pada PT Bank Sumut Cabang Pembantu USU Medan. 2) Memberikan
gambaran
bahaya
dari
kejahatan
kartu
meningkatkan kewaspadaan nasabah akan kejahatan jenis ini.
ATM
untuk
1.4. Manfaat penelitian Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah antara lain: 1) Bagi Penulis sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan diploma 3 Politeknik Negeri Medan Jurusan Akuntansi Program Studi Perbankan dan Keuangan. 2) Bagi Mahasiswa sebagai bahan untuk memperluas pengetahuan di bidang perbankan khususnya mengenai kejahatan perbankan dan sebagai referensi bagi mahasiswa yang ingin mengajukan Tugas Akhir dengan topik yang sama. 3) Bagi Bank sebagai sarana informasi untuk mengetahui tingkat kewaspadaan nasabah terhadap kejahatan perbankan. 4) Bagi Politeknik sebagai sebagai materi tambahan bagi politeknik untuk mengajarkan materi yang sama bagi mahasiswa.
1.5. Teknik Pengumpulan Data Dan Pengolahan Data 1.5.1. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data dan bahan yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis melakukan pengumpulan data melalui: 1) Kuesioner (angket) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 1999:135). Metode angket ini akan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan tertutup kepada responden untuk mendapatkan jawaban yang mendukung pertanyaan.
1.5.2. Jenis Data Dan Sumber Data 1) Jenis Data a. Data primer Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung di lapangan oleh peneliti sebagai obyek penulisan (Umar, 2003:56). Data primer diperoleh dengan cara memberikan
daftar pertanyaan kepada responden.
b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti, misalnya penelitian harus melalui orang lain atau mencari melalui dokumen (Sugiyono, 2005:62). 2) Sumber Data Dalam penelitian ini sumber data diperoleh melalui studi dokumentasi baik dari buku, jurnal, majalah dan situs internet yang berkaitan dengan objek penelitian.
1.5.3. Populasi Dan Sampel 1) Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan, jadi populasi bukan hanya orang, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek itu (Sugiyono, 2005:57). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan yang merupakan nasabah PT Bank SUMUT Cabang Pembantu USU Medan sebanyak 343 orang. 2) Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 1999:74). Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan yang merupakan nasabah PT Bank SUMUT Cabang Pembantu USU Medan. Penentuan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus slovin (Umar, 2004:107) sebagai berikut:
𝑛=
N 1 + N e2
Keterangan: 𝑛 = Number of samples (Jumlah sampel) N = Total population (Jumlah seluruh anggota populasi) e = Error tolerance (toleransi terjadinya taraf signifikan 10%)
Dengan menggunakan rumus tersebut, dapat diketahui ukuran sampel dalam penelitian ini adalah: N 1 + N e2 343 𝑛= 1 + (343x0,102 ) 𝑛=
𝑛 = 77
Didalam penelitian ini, metode penarikan sampel yang dilakukan menggunakan pemilihan sampel dari populasi secara acak (Probability Sampling). Probability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2011:63). Cara penarikan sampel dilakukan menggunakan metode simple random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2011:64).
1.5.4. Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistika deskriptif yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 1999:142). Dimana analisis deskriptif ini merupakan analisis yang digunakan dengan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, menyusun dan menganalisis data.
1.6. Jadwal Kegiatan dan Penulisan Laporan Adapun jadwal penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penulisan Tugas Akhir Waktu Kegiatan Penulisan Tugas Akhir No 1
Kegiatan
April 3 4
Mei 1 2 3
Juni 4 1 2 3 4
1
Juli Agustus 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
2
Pengumpulan Data 3 Tabulasi dan Analisa Data 4 Meyusun Konsep Laporan 5 Konsultasi pada Pembimbing 6 Sidang Tugas Akhir 7 Perbaikan Laporan Tugas Akhir 8 Penggandaan Laporan Sumber : Pedoman Tugas Akhir Jurusan Akuntansi 2014
Keterangan: 1) Persiapan Pada tahap ini, dilakukan persiapan dalam menetapkan judul kepada jurusan dan pembimbing. 2) Pengumpulan Data Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan data dan studi kepustakaan yang berkaitan dengan penulisan tugas akhir. 3) Tabulasi dan Analisa Data Pada tahap ini, dilakukan tabulasi data dan menganalisa data yang diperoleh. 4) Menyusun Konsep Tugas Akhir Pada tahap ini, dimulai untuk menyusun konsep tugas akhir mulai dari bab 1 (satu) sampai bab 6 (enam).
5) Konsultasi Kepada Pembimbing Pada tahap ini, dilakukan diskusi dengan dosen pembimbing utama dan dosen pembimbing pendamping. 6) Sidang Tugas Akhir Pada
saat
sidang
tugas
akhir,
isi
laporan
tugas
akhir
akan
dipertanggungjawabkan. 7) Perbaikan Laporan Tugas Akhir Setelah sidang tugas akhir, direncanakan akan dilakukan perbaikan-perbaikan dari kesalahan yang terdapat pada tugas akhir. 8) Penggandaan Laporan Setelah melakukan perbaikan tugas akhir, maka laporan tugas akhir akan digandakan.