Diduga Setubuhi Gadis Dibawah Umur, Tiga Pemuda Ditangkap Polisi KEBUMEN, FP – Unit Resmob Sat Reskrim Polres Kebumen menangkap tiga remaja yang diduga sudah melakukan tindak pidana persetubuhan terhadap Kencur (nama samaran) , Kamis (16/2) sekitar pukul 19.30 WIB. Ketiga remaja tersebut, Toh (18), semuanya Kebumen.
warga
Desa
Pujitirto,
PNR (19) dan IPA (17), Kecamatan
Karangsambung,
Kapolres Kebumen, AKBP Alpen, SIK, SH, MH melalui Kasat Reskrim Polres Kebumen, AKP Koliq Salis Hermawan, SH mengatakan, kejadian bermula Sabtu (11/2) sekitar pukul 19.30 WIB korban pergi bersama teman perempuanya, Laras. Selanjutnya kedua remaja ini bertemu dengan lima pemuda yang juga temanya Laras. Setelah itu mereka pergi ke kebun di Desa Kalirancang, Kecamatan Alian, Kebumen. “Setelah sampai di kebun para remaja ini meminum minuman keras jenis ciu, korban juga ikut minum hingga tidak sadarkan diri dan tertidur di perkebunan, ” kata Kasat Reskrim. Sekitar pukul 03.00 WIB korban dibawa ke jalan desa masuk wilayah Desa Kalirancang, Kecamatan Alian oleh ketiga tersangka. Selanjutnya korban disetubuhi oleh ketiga tersangka secara bergantian diatas jalan desa. Tidak terima dengan perlakuan tersebut, orangtua korban melaporkan kejadian itu ke Polsek Alian. Guna pemeriksaan lebih lanjut kini ketiga tersangka diamankan di sel tahanan Polsek Alian.
M e n u r u t A K P K h o l i q S a l is Hirmawan, SH, akibat perbuatanya para tersangka akan dijerat dengan Pasal 81 UU RI No. 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU No. 1 Tahun 2017 tentang perubahan kedua atas UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak tentang Persetubuhan terhadap anak dibawah umur dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara. Diamankan sebagai barang bukti, satu potong celana jeans warna biru, satu potong kaos lengan panjang, satu potong celana dalam warna hitam, satu potong BH warna pink, satu botol bekas minuman, dan satu bungkus plastik warna putih. Sementara itu, Kuswoyo (33), orangtua korban menuturkan, anak perempuan nya berpamitan kepada dirinya hendak menginap dirumah teman nya yang bernama Laras yang masih tetangganya. Kepada ibunya korban pamit menginap hari Sabtu (11/2) sampai Senin (13/2). “Namun sampai dengan hari Senin malam anak saya belum pulang, ” kata Kuswoyo dihadapan petugas saat melaporkan
kejadian itu. Kekhawatiran Kuswoyo semakin menjadi-jadi saat dirunya berusaha mencari anaknya dirumah temanya tidak ada. Bahkan temanya juga sedang dicari oleh keluarganya. Akhirnya Kuswoyo mendapatkan informasi anaknya berada di sebuah tempat di Dukuh Eragemiwang Desa Pujotirto Kecamatan Karangsambung, Kebumen. (RSK)
Diduga Gelapkan Motor, Warga Kumpulsari Diringkus Polisi PURWOREJO, FP – DWA (27) warga Desa Kumpulsari Kecamatan Ngombol diamankan satuan Reskrim Polres Purworejo karena diduga sudah menggelapkan sepeda motor milik Ginanjar Duta Pamungkas (30) warga Desa Seboro Pasar Kecamatan Ngombol. Bermula ketika tersangka menginap di rumah kontrakan korban, pada bulan Februari 2017. “Tersangka meminjam sepeda motor milik korban berikut STNK dengan nopol AA 2533 GV, dengan alasan akan pergi me Wates,” kata Kasat Reskrim Polres Purworejo, AKP Kholid Mawardi, mewakili Kapolres AKBP Satrio Wibowo SIK, saat pers rilis, Selasa (16/5). Namun pelaku tidak mengembalikan sepeda motor tersebut. Bahkan ditunggu hingga tiga minggu, pelaku tidak kunjung mengembalikan, Korban kemudian mencari tersangka ke Wates dan mendapat informasi jika sepeda motor tersebut digadaikan Rp 12 juta kepada warga Desa Piyono Kecamatan Ngombol. Korban kemudian meminta tersangka mengembalikan sepeda motor tersebut miliknya namun tidak mengembalikan Korban akhirnya
melaporkan tersangka ke Polres Purworejo. “Dari hasil pemeriksaan tersangka mengakui semua perbuatannya,” katanya. Menurut Kasat Reskrim, tersangka Alan dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang penipuan atau Pasal 372 KUHP tentang penggelapan dengan ancaman hukuman paling lama empat tahun penjara.
Ngecer Togel Dikeler Polisi PURWOREJO,FP – Nekad menjual togel Hongkong, PWT alias Ipung (40) warga RT 03 RW 01Desa Tlepok Kulon, Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo harus beurusan dengan polisi dan berakhir meringkuk dalam sel tahanan. Kapolsek Grabag, AKP Suwito menerangkan, penangkapan tersangka berawal dari laporan masyarakat yang menybut tersangka menjual togel Hongkong di lingkungan Kecamatan grabag. Berbekal informasi tersebut anggota Polsek Grabag kemudian melakukan penyelidikan di lapangan. Dari hasil penyelidikan di lapangan diketahui memang benar tersangka menjual togel Honkong kepada warga di lingkungan Kecamtan Grabag. “Tersangka kami amankan saat menjual togel Honkong di sebuah warung,” kata AKP Suwito. Dijelaskan, modusnya dalam transaksi togel Hongkong tersangka menggunakan handphone . Bukti transaksi sudah tidak menggunakan nota seperti dulu. “Nomer yang dibeli hingga jumlah nilai rupiahnya cukup direkap menggunakan fasilitas HP,” terang Kapolsek. Tersangka ditangkap Jumat (13/05/206), ikut diamankan sebagai barang bukti berupa uang tunai Rp 351 ribu dan satu buah HP. “Tersangka akan dijerat dengan pasal 303 KUHP tentang
perjudian dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.
Bapak Bejad, Anak Kandung Dijadikan Budak Nafsu PURWOREJO,FP – Ulah SAW (35) warga RT 01 RW 04 Desa Kuwurejo, Kecamatan Kutoarjo sungguh keterlaluan. Betapa tidak, ACD (17) anak kandungnya sendiri dijadikan budak nafsunya selama bertahun-tahun. Sejak kelas 3 SD hingga kelas 3 SMA anggun anak pertama dari tiga bersaudara pasangan SAW dan BW (34) sudah kehilangan kegadisannya akibat dipaksa melayani nafsu bejad ayahnya. Ditemui di rumahnya Rabu (21/9), korban didampingi ibu dan neneknya menceritakan kejadian yang dialaminya. “Pertama terjadi waktu saya kelas 3 SD. Saat itu waktu saya tidur ditindih oleh ayah,” kata korban mengawali kisah sedihnya. Pada waktu itu korban belum begitu paham apa yang dilakukan ayahnya. Usai berbuat tidak senonoh ayahnya mengancam agar kejadian itu jangan diceritakan pada ibunya dan orang lain. “Saya diancam jangan bilang ibu kalau tidak nurut akan dihajar,” kata korban. Perbuatan bidadab SAW terhadap korban berlangsung hingga kelas 6 SD, karena semenjak masuk SMP korban tinggal di pondok pesantren yang disediakan sekolah. Karena sesuatu hal saat kelas XI SMA korban kembali dan tinggal serumah dengan ayah dan kedua adiknya. Sementara ibu korban bekerja di Yogyakarta dan pulang seminggu sekali. Sejak berada dirumah kembali korban menjadi pelampiasan nafsu bejad ayahnya. Mendapat perlakuan tersebut korban bukan hanya tinggal diam. “Saya selalu melawan dan berusaha menghindar, tapi ayah terus
memaksa sambil marah-marah dan akan menghajar saya,” ungkap korban.
Korban dan Ibunya Korban mengatakan, perbuatan ayahnya terakhir dilakukan Bulan Mei 2016 lalu. Karena sudah tidak tahan terhadap kelakuan ayahnya akhirnya Senin (19/9) korban menceritakan kepada ibunya. Sebelumnya korban sempat mengancam ayahnya jika mengulang perbuatanya akan mengadu pada ibunya. “Karena ayah tetap nekad memaksa saya melayani akhirnya saya mengadu pada ibu,” aku korban. Mendengar pengakuan putrinya, BW kontan emosi dan tidak percaya suaminya tega berbuat tidak tidak sepantasnya terhadap putri kandungnya sendiri. Selain BW, nenek korban, SRT juga merasa emosi dengan perbuatan SAW. Apalagi saat ditanya SAW tidak langsung mengaku tapi justru pulang ke rumah orangtuanya di Kelurahan Baledono. Namun setelah dihubungi lewat ponsel dan terus didesak akhirnya SAW mengaku dan siap jika persoalan itu akan dilaporkan polisi. Setelah mendengar pengakuan SAW, SRT yang tidak terima cucunya diperlakukan seperti itu keesokan harinya, Selasa (20/9) melaporkan kejadian itu ke polisi dan hari itu juga SAW ditangkap dirumah orangtuanya dan dijebloskan ke sel tahanan Mapolres Purworejo untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sementara itu, BW mengaku tidak percaya suaminya berbuat seperti itu.” Suami saya tidak punya penghasilan tetap makanya saya kerja dan suami yang jaga anak-anak eh malah kurang ajar, ” ujar BW. Dirinya juga mengaku sesungguhnya tidak tega tapi demi kebaikan semua sehingga dia iklas jika suaminya harus dipenjara. “Ini buat pelajaran bagi suami saya,” pungkasnya.
Resahkan Warga Alap-alap Jambret , Berhasil Dibekuk Unit Reskrim Polsek Kutoarjo. Purworejo, FP- Sepak terjang aksi penjambretan yang dilakukan tersangka Kusuma Firmanto (21) warga RT.01, RW 04, Kelurahan Katerban , Kecamatan Kutoarjo, akhirnya dapat dihentikan Unit Reskrim Polsek Kutoarjo, Polres Purworejo, PoldaJateng, Selasa (31/1). Dikatakan Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo SIK melalui Kapolsek Kutoarjo AKP Sugeng Sargiono, bahwa aksi kejahatan yang dilakukan tersangka sudah sangat meresahkan masyarakat, terbukti dengan adanya pengaduan setiap diadakan pertemuan dikelurahan, kata Sugeng menjelaskan didepan awak media Rabu 1/2 saat pers rillis, di mapolsek Kutoarjo. Menurut keterangan tersangka,kata kapolsek laki-laki yang berprofesi sebagai tukang parkir didepan Rumahsakit Palangbiru Kutoarjo tersebut, telah melakukan aksinya, sejak bulan November 2016, dalam kurun waktu 3 bulan tersangka telah berhasil melakukan kejahatanya sebanyak 15 kali, dengan korban mayoritas perempuan di 3 kecamatan Kutoarjo, Butuh, dan kecamatan Bayan, jelas Sugeng menandaskan.
M o d u s o p e r a n d i y a n g d i l a k u k a n tersangka saat melakukan kejahatan jelas kapolsek adalah dengan menggunakan kendaraan sepeda motor ia menunggu korbanya ditempat yang sepi, kemudian memepet korban dan merampas, barang bawaanya, diantara korban yang berhasil dijambret antara lain,Erlina Noer Aizah(50) warga RT 03/08 kelurahan Katerban, Kutoarjo, Ririn Winarti(28) warga gang Tegal RT 02/ 11 Kutoarjo, Sariyah(60) warga RT 01/07 desa Wirun, kecamatan Kutoarjo. Tersangka dibekuk unit Reskrim Polsek Kutoarjo setelah dilakukan rangkaian penyelidikan, dan kami menyebar anggota untuk melakukan patroli pada jam-jam rawan kejahatan, dilokasi
biasa ia melakukan aksinya sesuai laporan para korban, kata Sugeng berdiplomasi. Dengan perjuangan yang cukup panjang akhirnya tersangka dapat diamankan ke mapolsek Kutoarjo, berawal dari adanya laporan dari para korban, yang dijambret tasnya, dan berisi diantaranya kartu ATM bank BRI dan tertera nomor pin dikartu ATM tersebu, saat menguras uang di ATM itulah identitas pelaku terdeteksi identitasnya lewat kamera CCTV yang terpasang bilik ATM, jelasnya. . T e r s a n g k a d i t a n g k a p b e r s a m a barang bukti, 1 unit sepeda motor honda Beat, 1 buah tas warna
colat, 2 buah ktp atas namal Erlina Noer Aisah (50) , 1 buah hp merk nokia , 1 potong kaos lengan pendek, 1 kartu ATM BRI , 1 kartu Alfamart, 1 tas kecil warna ungu, dan 1 buah hp merk Samsung. Untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya tersangka dijerat pasal 362 dengan ancamam hukuman 5 tahun penjara, pungkasnya. (Rsk).
Racik Obat Mercon, Dua Warga Buluspesantren Ditangkap Polisi KEBUMEN, FP – Polres Kebumen kembali berhasil mengamankan bubuk misiu petasan “obat mercon”, Jumat (09/06). Tak tanggung tanggung, bukan hanya bubuk misiu seberat ratusan Kg saja yang diamankan, melainkan dua peracik sekaligus pemilik juga turut diamankan dalam giat operasi yang ditingkatkan menjelang Lebaran tersebut. Ratusan obat mercon tersebut diperoleh dari penggeledahan di lima lokasi berbeda, yaitu di Kutowinangun, Klirong, Buluspesantren, Karanganyar, dan Kebumen. Dalam penggeledahan itu dua peracik berinisial SM (36) dan AGP (40) warga Buluspesantren turut diamankan Polres Kebumen. Kapolres Kebumen, AKBP Titi Hastuti menjelaskan, penangkapan tersangka berawal dari penyelidikan di lapangan yang dilakukan Sat Sabhara dan Sat Reskrim. “Modusnya, para tersangka menjajakan obat mercon itu melalui handphone atau dari mulut ke mulut,” papar AKBP Titi yang saat itu didampingi Kasat Sabhara AKP Krida, Kabag Ops Kompol Suyatno dan Kanit Jatanras Sat Reskrim Polres Kebumen saat press release, Senin (13/06) siang. Selain 144 Kg obat mercon, dalam operasi tersebut, polisi juga mengamankan ribuan petasan siap edar dan siap diledakan.
Akibat perbuatannya itu, para tersangka terancam harus melewati masa Lebaran di balik jeruji. “Saat ini kedua tersangka SM dan AGP masih mendekam diruang tahanan Polres Kebumen guna menjalani penyidikan dan pengembangan lebih lanjut. Atas tindakan itu, keduanya dijerat pasal 1 ayat 1 UU Darurat nomor 12 tahun 1951 tentang senjata api dan bahan peledak, dengan ancaman hukuman pidana 20 tahun penjara,” tutupnya.
Tahun 2016 Angka Kriminalitas Menurun, Kasus Curat Masih Mendominasi PURWOREJO, FP – Kepala Kepolisian Resor Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK merilis kasus tindak kriminal yang terjadi di wilayah hukum Polres Purworejo selama tahun 2016, Kamis (5/1). Sesuai data yang ada, tercatat 216 yang dilaporkan, sementara untuk tahun 2015 mencapai 313 yang dilaporkan. Dengan demikian terjadi penurunan. Sedang yang dapat diselesaikan mencapai 94 persen atau mengalami kenaikan dibanding tahun 2015 yang hanya 80 persen. Kasus pencurian dengan pemberatan masih mendominasi di tahun 2016 dengan 46 kasus disusul PPA 31kasus, dan perjudian 30 kasus. Sementara pada tahun 2015 pencurian dengan pemberatan 64 kasus, pencurian kendaraan bermotor 37 kasus, dan tipu gelap 29 kasus. AKBP Satrio Wibowo, SIK mengatakan angka kriminalitas yang cenderung menurun pada tahun 2016 dibanding tahun 2015 akan dipertahankan. ” Untuk menekan angka kriminalitas pada tahun 2017 mendatang, strategi yang sudah diterapkan akan
ditingkatakan lagi, ” kata Kapolres Purworejo.
Perampokan Di Popongan, Dua Tersangka Ditangkap, Dua Kabur PURWOREJO, FP – Mariyam (68) warga RT 02 RW 02 desa Popongan Kecamatan Banyuurip menjadi korban pencurian dengan kekerasan yang dilakukan oleh empat tersangka, Jumat (25/11) sekitar pukul 0.30 WIB. Akibat kejadian itu Mariyam menderita kerugian Rp 21.210.000. Dua dari empat tersangka berhasil ditangkap Unit Reskrim Polres Purworejo, sedang dua lainya masih dalam pencarian. Kapolres Purworejo AKBP satrio Wibowo, SIK didampingi Kasat Reskrim Polres Purworejo AKP kholid Mawardi dalam gelar perkara Senin (28/11) mengatakan, dua tersangka yang sudah berhasil ditangkap adalah, PW (53) warga RT 01 RW 02 Desa Tegalkuning, Kecamatan Banyuurip dan BG(36) warga RT 02 RW 02 Desa Malangrejo, Kecamatan Banyuurip. “Dua tersangka masih DPO dan sudah diketahui identitasnya, ” kata Kapolres. Dijelaskan, modus pencurian satu tersangka masuk kedalam rumah korban dengan cara merusak jendela. “Setelah masuk kemudian membuka pintu belakang untuk masuk tersangka lainya, ” kata Kapolres. Ketika empat tersangka sudah didalam rumah mendadak korban bangun tidur, melihat itu para tersangka kemudian membekap, serta menutup mata dan mulut korban dengan lakban yang sudah dipersiapkan. Kedua kaki korban juga diikat dengan tali rafia.
Dalam ketidak berdayaan itu korban masih diancam dengan golok yang ditempelkan lehernya. Sebelum pergi, tersangka berhasil mengambil barang korban berupa uang tunai Rp 3.650.000, perhiasan emas berupa lima cincin berat 22 gram, dua gelang emas berat 11 gram, sepasang giwang berat tiga gram, dan satu HP Samsung warna hitam. “Setelah berhasil mengambil barang, tersangka pergi meninggalkan korban yang masih terikat namun akhirnya behasil lepas dan meminta tolong warga, ” jelas Kapolres. Mendapat laporan korban, anggota Sat Reskrim Polres Purworejo langsung melakukan penyelidikan. Dan berkat informasi masyarakat, kurang dari 24 jam dua tersangka berhasil ditangkap. Kedua tersangka ditangkap Jumat (25/11) sore. Sementara dua tersangka lainya berhasil kabur. “Dua tersangka yang kabur sudah diketahui identitasnya, karena itu kita menghimbau sebaiknya menyerahkan diri, ” ucap AKBP satrio Wibowo. Barang yang berhasil disita dari tangan tersangka sebagai barang bukti berupa, lakban warna hitam, potongan tali rafia, kain lap, perhiasan emas berupa tiga cincin, dua gelang, sepasang giwang, dan sepeda motor Honda Vario warna hitam nopol AA 4358 LL. menurut Kaplres, tersangka akan disabgkakan pasal 365 Ayat (2) ke-1, ke- 2, ke-3 KUHP dengan ancaman hukuman penjara selamalamanya 12 tahun.
Reskrim
Polres
Purworejo
Tangkap Kawanan Pencuri Rumah Kosong PURWOREJO,FP – Satuan Reserse Kriminal Polres Purworejo berhasil menangkap dua dari empat terduga pencurian dengan kekerasan di rumah Ari Januari Rahmad (26) warga Perum Sibak Regency, Kelurahan Doplang Sabtu (18/06). Kedua terduga itu adalah, Purwadi (41) warga perum Desana Indah Blok SJ 14/10 RT 004 RW 015 Desa Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, Banten dan Amin Eko Nugroho alias Kodok (22) warga RT 002 RW 005 Desa Sidamulya, Kecamatan Kemranjen, Banyumas. Sementara dua terduga lainya, yakni Bambang dan Sutri, keduanya warga Semarang sampai saat masih dalam pencarian aparat. Dalam aksinya terduga berhasil menggasak satu buah laptop merek HP 14 inch warna abu-abu dan berhasil melukai Farid Hasan Hidayatullah (35), tetangga korban yang memergoki aksi pencurian itu. Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo,SIK dalam gelar perkara Rabu (29/06) mengatakan, pencurian dengan kekerasan terjadi pada Sabtu (18/06) sekitar pukul 12.30 WIB di rumah yang dikontrak korban. Modusnya para tersangka masuk dengan cara mencongkel pintu rumah korban yang saat itu sedang kosong. ” Setelah berhasil masuk kawanan itu mengambil laptop milik korban,” kata. Aksi pencurian diketahui oleh Farid Hasan Hidayatullah, tetangga korban. Farid kemudian berusaha menngkap para pencuri itu namun dia ditendan dan didorong oleh para tersangka hingga jatuh dan diancam akan dibacok.
Kedua tersangka pencurian rumah kosong
Setelah itu kawanan pencuri kabur menggunakan mobil Datsun Go Panca T 1.2 M/T warna putih dengan nopol R 9079 CK. Akibat kejadian itu korban mengalami kerugian jutaan rupiah. Sedang Farid mengalami luka pada tangan dan kakinya. Untuk pemeriksaan dan pengembangan kasus, kedua tersangka meringkuk dalam sel tahanan Mapolres Purworejo. Turut diamankan sebagai barang bukti, satu unit mobil merk Datsun warna putih, satu buah wiper (sikat kaca ) belakang, satu buah linggis besi panjang sekitar 40 cm, dan dua buah obeng min panjang sekitar 30 cm. Para tersangka diduga melanggar pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara. Sementara itu,Purwadi, salah satu tersangka mengaku melakukan pencurian karena butuh biaya untuk lebaran. ” Rencananya hasil curian ini akan saya gunakan untuk keperluan lebaran, ” kata Purwadi. Dia mengaku tidak begitu kenal dengan dua tersangka yang kabur. Purwadi mengaku baru kenal satu bulan dengan dua tersangka tersebut.
Kakek Cabul Setubuhi Cucunya Hingga Tiga Kali PURWOREJO, FP – Mbah Mudjari (69) warga Desa Cokroyasan Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo ditangkap polisi lantaran tega menyetubuhi cucunya sendiri KT (10) siswi kelas empat sekolah dasar (SD). Akibatnya korban mengalami luka pada alat kelaminya sementara Mbah Mudjari harus mendekam dalam sel tahanan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK melalui Kasat Reskrim AKP Kholiq Mawardi mengatakan, korban merupakan anak
kedua dari anaknya tersangka. Berawal Selasa (16/8) korban bermain ke rumah tersangka yang letaknya bersebelahan. Karena sering hanya berdua, maka tersangka sangat leluasa berbuat apa saja. Sedang orang tua korban juga tidak menaruh curiga bahkan sebaliknya merasa nyaman karena anaknya diasuh oleh kakeknya.
tersangka Namun sayang kesempatan tersebut disalah gunakan oleh tersangka dengan berbuat tidak senonoh terhadap cucunya. Bahkan hal itu dilakukan sampai tiga kali. “Dari pengakuan tersangka awalnya hanya pegang-pegang karena nafsu kemudian tersangka tega menyetubuhi korban,” katanya. Dijelaskan, terungkapnya kelakuan bejad tersangka karena beberapa minggu kemudian korban mengeluh alat vitalnya sakit. Setelah didesak ayahnya korban kemudian mengaku pernah disetubuhi oleh tersangka. Awalnya orang tua korban tidak percaya jika tersangka tega melakukan perbuatan tidak terpuji tersebut. Namun setelah tersangka mengakui perbuatannya kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polsek Ngombol. Mendapat laporan, anggota Polsek Ngombol kemudian mengamankan tersangka, Kamis (1/9). Untuk pemeriksaan lebih lanjut saat ini tersangka diamankan di sel tahanan Mapolres Purworejo. Menurut AKP Koliq Mawardi, SH, Atas perbuatannya tersangka akan dikenai pasal 82 UURI nomor 35 tahun 214 tentang perubahan UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara. Sementara itu, tersangka nekad melakukan perbuatan itu karena sudah lama tidak berhubungan badan lantaran istrinya mengidap penyakit gula. “Saya sudah lama tidak berhubungan badan dengan istri, sementara untuk menikah lagi sudah tidak memungkinkan. Karena itu waktu melihat cucu saya jadi bernafsu, saya khilaf, ” kata Mbah Mudjari saat ditemui di Mapolres Purworejo. (WAR)