Tiga Pengedar Sabu Dibekuk Polisi tegas.co, KOLAKA, SULTRA – Satuan Reserse Narkoba Polres Kolaka berhasil membekuk tiga orang yang diduga pengedar narkotika jenis shabu di Kelurahan Kolakaasi Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka. Ketiga tersangka saat ini sudah mendekam dalam sel Polres Kolaka, Jum,at (07/01/2017).
Kasat Reskrim Polres Kolaka AKP Gazali Yusuf menunjukkan barang Bukti paket sabu dari ketiga tersangka yang diamankan. FOTO : LAN
Penangkapan ketiga tersangka masing-masing Alimuddin Kamaruddin alias Ali. H Irwan alias Iwan dan Iksan alias Ichang yang diduga pengedar narkoba ditangkap berdasarkan laporan masyarakat di tempat yang berbedabeda. “penangkapan tersebut dilakukan setelah ada laporan masyarakat dan Polisi telah melakukan pengintaian,” ujar Kasat Reserse Narkoba Polres Kolaka AKP Gazali Yusuf.
Menurutnya pengintaian pertama dilakukan di rumah Ali di jalan Abadi Kelurahan kolakaasi dan menemukan dua shaset sabu di ruang kerjanya. Selanjutnya dilakukan pengembangan di rumah H Iwan yang beralamat di jalan kadue Kelurahan Sea Kecamatan Latambaga Polisi kembali menemukan empat sachet narkotika jenis sabu sabu berserta alat isapnya di kamar saudara kandung H. Iwan Inchang. “Tiga tersangka yang diduga pengedar narkotika jenis sabu – sabu diamankan satuan reserse Narkoba Polres Kolaka pada 06 januari 2016 sekitar pukul 17.00 wita dan sudah di dalam sel Polres Kolaka,”terangnya. Menurut AKP Gazali Yusuf., penangkapan dari tiga tersangka ditemukan barang bukti enam sachet sabu – sabu seberat 2,5 gram dan uang tunai sertaalat isap guna penyidikan lebih lanjut. “Ketiganya kini mendekam di sel tahanan Polres Kolaka untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Ketiganya dijerat mulai pasal 112 / pasal 114 dan tentang narkotika dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara.”Tandasnya. LAN / MAN
Komunitas Guru Langsa Kutuk Pencabulan Anak Di Bawah Umur tegas.co, ACEH LANGSA – Para guru yang tergabung dalam Komunitas Barisan Guru Bersatu (Kobar-GB) Langsa mengutuk keras tindakan amoral dari Frengky (35) dan Zulambri (32) yang telah memperkosa, sebut saja namanya
Bunga (16), secara bergantian.
Ketua Kobar GB Rusli S.Ag bersama Korban dan ibu kandungnya. FOTO : ROBY SINAGA
Diketahui, Frengky (35) adalah PNS di Aceh Timur, warga Dusun Merpati Desa Pondok Pabrik Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa. Semnetara itu, Zulambri (32) adalah warga Dusun Merpati Desa Pondok Pabrik Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa. Rusli S.Ag, Ketua Kobar-GB Langsa, Jumat (6/1/16) malam, mengatakan, tindakan bejat kedua pelaku tidak dapat diampuni dan harus dihukum seberat-beratnya, apalagi korban Bunga masih satu desa dengan kedua pelaku. Untuk itu Kobar – GB Langsa akan mendampingi proses hukum Bunga hingga ke pengadilan “ Di samping itu Bunga merupakan anak didik kami di SMAN V Langsa.Dan kami baru dapat kabar tentang peristiwa yang menimpa Bunga baru dua hari ini,”ujar Rusli. Pihaknya juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pihak Penegak Hukum yang telah menagkap kedua pelaku dan sudah menjebloskannya kedalam sel penjara agar. Rusli meyakini jika pihak kepolisian, kejaksaan dan hakim di Pengadilan Negeri Langsa akan bersinergi dengan sikap dan prinsip penasehat hukum juga pendamping korban pencabulan ini . “Untuk itu Kobar GB terus mengawal kasus ini sampai berkekuatan hukum yang tetap sehingga pelaku bisa dipidana maksimal sesuai Hukum yang berlaku,” tutup Rusli. ROBY SINAGA / NAYEF
Selidiki Pencurian, Polres Tarakan Justru Mendapati Pemasok Narkoba tegas.co., TARAKAN – Rencana mau menyelidiki kasus pencurian dengan kekerasan (Curas), tanpa disangka-sangka Unit Buru Sergap (Buser) Satreskrim Polres Tarakan justru mendapati, WR alias Odel, seorang pemasok Narkoba jenis sabu.
Satreskrim Polres TarakanMembekuk tersangka pemasok Narkoba jenis sabu. FOTO : MA
Kapolres Tarakan AKBP Deary Supit melalui Kasat Reskrim Polres Tarakan AKP Satya Chusnur, Jumat (6/1/17) , menjelaskan, penangkapan WR alias Odel itu terjadi pada Kamis (5/1/17) malam. Saat dirinya bersama tim baru saja mengamankan tiga pelaku curas dan kapal yang digunakannya di sekitar perairan Pulau Tias, Kabupaten Bulungan. Ini menindaklanjuti laporan warga, karena maraknya curas di lokasi pertambakan wilayah Tarakan. Saat polisi melakukan operasi datanglah si WR alias Odel , bertanya
kenapa ribut-ribut. Kasat Reskrim tanya dia siapa, katanya teman salah satu pelaku curas yang diamankan. AKP Satya Chusnur tanyakan lagi ke pelaku curas ini, katanya Odel inilah yang menyimpan mesin speed boat hasil curiannya. Dan memang sebelumnya diakui pelaku curas ini kalau hasil curiannya dititipkan ke temannya bernama Odel. Namun, Kasat Reskrim sempat salah sebut nama, yang semula diakui bernama Odel, yang terucap Adel. “Saya tanya, kamu Adel, dia jawab bukan. Saya tanya lagi jadi kamu siapa, kata dia Odel. Langsung kita giring, dan geledah saat itu lah kita temukan ada sabu di dalam tas yang digunakannya,” uangkap Kasat. Setelah menemukan sabu, tersangka Odel diminta untuk menunjukkan di mana pondok tambaknya. Sesampainya di pondok Odel, didalamnya sudah menunggu 4 orang yang rencananya akan pesta sabu dengan Odel. Akibatnya ke Empat orang teman Odel dibawa juga ke PolresTarakan untuk jalani pemriksaan . Odel diperiksa dulu untuk penadahannya karena menyimpan barang curian, kemudian diserahkan ke Satreskoba Polres Tarakan untuk penindakan sabu yang dibawanya. Sementara itu , karena lokasi ditangkapnya WR alias Odel berada di wilayah kerja Polres Bulungan, Odel dan keempat rekanya yang kini menjadi saksi telah dijemput Satreskoba Polres Bulungan untuk dibawa dan diperiksa di Polres Bulungan. Sementara itu, Iptu Bahrul Ulum , Kasat Reskoba Polres Tarakan, ketika dikonfirmasi membenarkan penyerahan Odel ke Polres Bulungan. Ia juga menyebutkan, Odel dan keempat temannya positif pengguna sabu dari tes urine yang dilakukan sebelum dilimpahkan. “Sabunya ada sekitar 50 gram terbagi dalam 21bungkus, memang kita duga Odel ini pemasok sabu ke pekerja tambak. Kalau empat orang yang di dalam pondoknya itu dua diantaranya pekerja tambak miliknya, dipanggil mau perbaiki pintu tambak yang rusak, tapi rencananya mau nyabu dulu,” beber Iptu Bahrul Ulum. Pengakuan dari para saksi ini, meskipun Odel merupakan pemilik tambak, Odel juga merupakan pemasok sabu, untuk mereka tuntasnya. MA / NAYEF
Diajak Jalan Lalu Diperkosa tegas.co. ACEH LANGSA – Malang nasib Bunga (16) sebut saja begitu. Anak dibawah umur itu menjadi korban perkosaan dua orang tak dikenalnya. Kejadiaan malam yang menimpa Bunga itu terjadi Jum,at Malam (09/12/2016) sekitar pukul 21.30 Wib lalu dan telah dilaporkan kepihak berwajib dan sementara dalam proses penyidikan.
Ilustrasi/net
Kepada media ini, bunga menuturkan, saat malam naas tersebut dirinya baru pulang mengantar tantenya RM (45) dari Desa Pondok Pabrik ke Desa Belang Senibung Kecamatan Langsa Kota Kota Langsa. Setelah mengatarkan Bibinya bunga hendak pulang ke desanya bersama M.Erik Sektian (17) yang juga satu desanya. Ditengah jalan menuju pulang, Erik mengajak ke Merande untuk mengambil pakayannya di Loundry. Tetapi pada saat di persimpangan jalan Erik malah melajukan kendaraannya ke arah Kebun Iring. “Saya sempat bertanya kok jalan sini? namun Erik bilang “enggak apa apa”,Ujarnya, Jum,at (06/01/2017). Pada saat itu hanphone milik Erik berdering kendaraan roda dua berhenti
dan masih bunyi. “Tiba tiba datang laki laki empat orang langsung menarik saya ke dalam kebun sawit oleh dua orang laki laki. Sedangkan Erik di bawa oleh teman pelaku yang dua orang lagi,”terangnya. Di dalam kebun sawit yang gelap itu kedua pelaku memaksa untuk melayani napsu bejatnya hingga beulang ulang. “Mmulut saya juga di sumbat,” urai Bunga dengan cucuran airmata. Setelah kedua pelaku melakukan pemerkosaan terhadapnya, korban kemudian dibawah keluar dari areal kebun sawit. Tidak jauh dari tempat naas itu Erik dengan kedua teman pelaku sudah menunggu . “Lantas Erik mengantar saya pulang,”Akunya. Sesampai di rumah Bunga melaporkan kejadian tersebut kepada ibunya JM (50). Atas peristiwa naas yang menimpa Bunga, orang tua korban langsung melaporkannya ke Polisi dengan nomor laporan Polisi :Lp.B/40/XII/2016/Aceh /sek lgs tmr. Meski laporan polsisnya sudah dilakukan sejak bulan Desember 2016 lalu, pelaku belum diproses hukum. Pelaku yang kemudian diketahui adalah Frengky (35) seorang pegawai negeri Sipil di Aceh Timur warga Dusun Merpati Pondok pabrik kecamatamn Langsa lama Kota Langsa dan satunya lagi bernama Zulambri (32) yang keduanya telah beristri. “kami hanya berharap agar kedua diproses hukum dengan seberat-beratnya, “ujar orang tua Korban. ROBY SINAGA / MAN
Tanda Tangan Dipalsukan, Kadis Dukcapil Konawe Lapor Polisi tegas.co, KONAWE, SULTRA –Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Konawe Ir H Abdul Rais B sangat geram mendapatkan adanya Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk dan kartu akte kelahiran yang telah terbit dengan tanda tangan palsu. Meski dalam dokumen tersebut adalah tertera tanda tangan Kepala Dinas, tetapi itu bukan tanda tangan asli Kepala Dinas saat ini.
Kepala Dinas Dukcapil Konawe menunjukkan Kartu keluarga dan akte kelahiran yang dipalsukan tandatangannya. FOTO : SARMAN
Mengetahui, jika tanda tangannya telah dipalsukan untuk penerbitan dokumen di Dinas Dukcapil Konawe, Ir H Abd. Rais B memilih melaporkan di polres Konawe untuk dilakukan penyelidikan pemalsu tanda tangan, Selasa (03/01/2017).
Kadis Dukcapil Konawe mengetahui jika tanda tangan yang tertera dalam dokumen tersebut palsu, ketika ada seorang warga yang hendak pengurusan pembuatan KTP. Setelah di cros cek di kartu keluarga yang bersangkutan, disitu telah tertera tanda tangan kepala dinas, tetapi ada keganjilan dengan tanda tangan tersebut. “Saya baru tau tadi, melalui kepala bidang, saat ada warga yang mau urus KTP, saat di cek Kartu Keluarga dan Akta kelahiran, untuk verifikasi, di curigai tanda tanganku di palsukan, dan saya cek ternyata betul palsu.” Ungkapnya kepada awak media ini. Saat mengetahui, jika tanda tangannya telah dipalsukan untuk penerbitan dokemen Negara tersebut, kepala Dinas Dukcapil memilih melaporkannya di Polisi untuk dilakukan penyelidikan. “ia saya sudah melaporkan di kepolisian Resort Konawe untuk ditindak lanjut pemalsu tanda tangan kepala dinas,”katanya. Terkait dengan dokumen KK dan Akta kelahiran baru yang bertanda tangan palsu, pihaknya akan menarik Dokumen tersebut dan akan menerbitkan lagi yang baru “Saya sudah keluarkan himbauan agar warga mengurus surat surat jangan melaluo perantara, baiknya melalui bidang yang memang khusus untuk itu,”tandas pria berkacamata itu. Sementara itu pihak Kepolisian melalui Kasat Reskrim Polres Konawe. AKP Idham Sukri S.Pd.i, mengatakan polres konawe masih mengembangkan laporan tersebut dan apabila terbukti bersalah, pelaku bakal di jerat dengan pasal 263 KUHP tentang pemalsuan surat dengan hukuman 6 tahun penjara. “Untuk membumtikan palsu atau tidak itu harus memerlukan pemeriksaan saksi saksi dan pemeriksaan laboratorium forensik, di makasar,” Ujar nya singkat. SARMAN / MAN
Polisi Tangkap 11 Orang Pelaku Penganiaya Pemilik Restoran tegas.co, KARANGANYAR – Tim Gabungan Polres Karanganyar dan Polda Jawa Tengah meringkus 11 orang yang diduga terlibat sweeping dan penganiayaan di rumah makan AW Resto, Jl. Gatot Subroto, Pokoh, Ngijo, Tasikmadu, Karanganyar, Senin (19/12/2016) lalu.
Kawanan Penganiaya pemilik restoran di karanganyar yang ditangkap Polisi digelandang menuju Mapolres. FOTO : BISMA SURYA KURNIAWAN
Ke-11 tersangka itu diringkus di beberapa lokasi terpisah di wilayah Karanganyar dan Sukoharjo, Selasa (3/1/2017) pagi. Kapolres Karanganyar AKBP Ade Safri Simanjuntak, SIK, MSi menyebutkan saat ini 11 tersangka itu sudah dikirim ke Polda Jateng untuk menjalani pemeriksaan. Tim Gabungan Polres Karanganyar dan Polda Jateng juga masih menggali motif sweeping disertai penganiayaan terhadap pemilik restoran itu. “Kami belum mengetahui motif para tersangka melakukan aksi itu. Kami saat ini
tengah menggalinya. Meski demikian, dari laporan para saksi aksi kekerasan itu dilakukan terhadap korban saat tengah berada di rumah makan miliknya,” Ujaranya kepada sejumlah awak media. Orang nomor satu di Polres Karanganyar itu menyebutkan dari keterangan para saksi, korban mengalami kekerasaan saat tengah berada di resto miliknya sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, tiba-tiba sekitar 30 orang mendatangi korban dan langsung mengeroyok. Akibat pengeroyokan itu, korban pun mengalami luka cukup serius di wajah. Bahkan, bibir korban harus mendapatkan delapan jahitan akibat kejadian itu. “Saat ini kami baru menangkap 11 pelaku. Selain menangkap 11 pelaku kami juga mengamankan barang bukti berupa satu buah mobil Suzuki APV, penutup muka yang digunakan para pelaku saat beraksi, tongkat pemukul, dan juga beberapa barang bukti lain. Setelah ini, tidak menutup kemungkinan kami akan menangkap tersangka lain mengingat dari keterangan saksi pelaku mencapai 30 orang,” terang perwira dua bunga melatih dipundak itu. BISMA SURYA KURNIAWAN / MAN
Diduga Mabok, Pengendara Motor
Bertabrakan tegas.co, KENDARI, SULTRA – Pria tanpa identitas tergeletak dipinggir Jalan La Ode Hamra Kota Kendari, Sultra usai bertabrakan dengan sesame pengendara motor. Melihat kondisinya mengalami luka parah, pemuda yang diduga mabok berat itu dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan.
Pengendara motor yang mengalami kecelakaan di Jalan la ode hamra digotong warga untuk dibawah di Rumah sakit. FOTO : FT
engendara motor digo“Mungkin dia masih mabok, karena saat dilakukan pertolongan untuk dibawa ke rumah sakit, pemuda tersebut tercium bau alkohol dan masih dalam keadaan mabok,”ujar salah seorang saksi mata Herdin di tempat kejadian perkara. Warga yang melihat kejadian langsung embawanya ke rumah sakit, sementara motor korban masih diamankan di lokasi kejadian. Lawan tabrakan pemuda yang diduga masih mabok itu hanya mengalami luka ringan dan keseleo pada bagian lengan tangan. “Korban satunya, setelah bangun dari kecelakaan langsung meninggalkan tempat,”tandas herdin. F T / MAN
Polres Jepara Musnahkan Ribuan Botol Miras Jelang Tahun Baru tegas.co., JEPARA JATENG – Aparat Polres Jepara, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (31/12/2016), musnahkan ribuan botol minuman keras (Miras) hasil razia sepeluh hari terakhir sebelum tahun baru. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir konsumsi miras saat perayaan malam pergantian tahun.
Polres Jepara Musnahkan Ribuan Botol Miras Jelang Tahun Baru FOTO : DEDY
AKBP M Samsu Arifin, Kapolres Jepara, mengatakan, selain miras dari berbagai jenis dan merk berjumlah 4.160 botol, disita pula miras oplosan sejumlah 192 liter serta miras tradisional jenis gingseng, arak dan ciu sejumlah 3.127 liter. Miras itu disita dari 32 tersangka yang saat ini kasusnya sudah dilimpahkan di Pengadilan Negeri Jepara untuk proses Tindak Pidana Ringan (Tipiring). “Barang bukti itu hasil razia oleh pihak kepolisian dan aparat gabungan dari Satpol PP serta Kodim 0719 Jepara selama 10 hari terakhir,” terang
Kapolres, pemusnahan barang bukti miras di Mapolres Jepara. Dengan barang bukti yang disita sebanyak itu dalam 10 hari, membuktikan peredaran miras di Jepara masih sangat tinggi. Khususnya untuk miras tradisional maupun oplosan yang memang lebih banyak dikonsumsi oleh kalangan anak muda. “Dengan harga yang sangat murah, miras jenis itu (tradisional dan oplosan) banyak dikonsumsi anak muda. Biasanya dikonsumsi sebelum menyaksikan pentas hiburan. Sedangkan di malam tahun baru biasanya banyak pentas hiburan, termasuk pentas musik,” terangnya. Untuk miras oplosan dan tradisional yang beredar disuplai dari daerah lain. Seperti Grobogan dan Sukoharjo. Jarang warga Jepara yang memroduksi sendiri miras yang tak terukur kadar alkoholnya itu. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jepara Ihwan Sudrajat yang hadir dalam pemusnahan miras itu meminta agar pihak kepolisian bersama TNI dan Satpol PP untuk bekerja keras dalam memberantas peredaran miras. Khususnya miras tradisional dan oplosan. “Sebab miras jenis itu banyak dicari dan mudah didapatkan. Di warung pinggir jalan pun mudah didapatkan. Berbeda dengan miras bermerk yang lebih mahal. Polisi harus bekerja keras,” tambah Ihwan. DEDY SETYAWAN/NAYEF PUBLICIZER : MAS’UD
Polisi Berau Gerebek Arena Judi Sabung Ayam tegas.co., BERAU KALTIM – Jajaran Polsek Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur (Kaltim) mengerebek arena judi sabung ayam, Sabtu (31/12) Pukul 12:00 Wita. Lokasi pengrebekan ini berada di jalan Perapatan II, Kecamatan Tanjung Redeb.
Polisi Berau Gerebek Arena Judi Sabung Ayam FOTO : EDI
Polisi yang tiba di lokasi menyebabkan para pemain judi sabung ayam berlarian masuk hutan untuk menghindari sergapan petugas. Polisi hanya berhasil mengamankan barang bukti 7 ekor ayam yang digunakan sebagai sarana judi. AKP Surya Irianto, Kapolsek Tanjung Redeb, mengatakan, pihaknya dapat informasi jika ada aktivitas judi di dalam hutan Tapi sepertinya informasi itu sudah bocor dan diketahui oleh para pelaku sehingga berhasil kabur. “Kami hanya mengamankan 7 ekor ayam, 4 ekor diantaranya sudah mati dan puluhan sandal milikn pelaku,”ujar AKP Surya Irianto usai pengerebekan tersebut. Di lokasi kejadian ada sebuah rumah kecil dan polisi pun langsung mendatangi rumah tersebut untuk mencari barang bukti lainnya. Pemilik rumah diintrogasi langsung karena diduga ikut serta bermain judi sabung ayam. Karena kurang bukti, pemilik rumah tidak di amankan. “Kami hanya berikan peringatan keras agar langsung memberikan informasi jika ada lagi aktivitas berjudi di dekat rumahnya,”terangnya. Lokasi sekitar jalan perapatan memang terkenal sebagai lokasi judi sabung ayam dan sering digrebek polisi. Lokasinya kerap berpindah-pindah dan setiap kali ada informasi dari warga selalu bocor. “Di lokasi tersebut sering kami dapatkan informasi ada aktivitas perjudian. Oleh karena itu, selalu kami imbau kepada masyarakat agar segera melapor jika perjudian kembali beroprasi,”pungkasnya.
EDI AKBAR/NAYEF PUBLICIZER : MAS’UD
Hanya Dua Kasus Menonjol Ditangani Polda Sultra tegas.co, KENDARI, SULTRA, Sepanjang Tahun 2016 hanya ada dua kasus yang menonjol ditangani oleh Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara. Kedua kasus itu adalah ditemukannya 95 karung atau 2.375 Kilogram Amonium Nitrat (bahan bakar peledak) oleh polda Sultra bersama Polres Bombana dan Kasus penemuan 10 karung yang berisi Omonium Nitrat (bahan baku peledak) yang akan dibawa menuju Maluku Utara.
Kapolda Sultra Brigjend Polisi Agung Sabar Santoso saat menggelar Jumpa Pers Akhir Tahun di mapolda Sultra. FOTO : MAN
“Dua kasus tersebut yang dianggap menonjol dan telah dilaporkan di mabes Polri. Kasus tersebut telah ditangani, bahkan tersangkanya sudah divonis oleh pengadilan,”ujar Kapolda Sultra Brigadir Jenderal Polisi Agung Sabar Santoso saat menggelar konprensi Pers di Mapolda Sultra, Jum,at (30/12). Camar 1 polda Sultra itu menyebutkan, kasus menonjol yang ditemukan pada tanggal 15 september 2016 oleh jajaran Ditpolair Polda Sultra bersama jajaran Polres Bombana dengan ditemukan bahan baku peledak jenis Omonium Nitrat sebanyak 95 karung atau 2.375 Kilogram merupakan kasus yang menonjol. “bahan ini adalah untuk membuat Bom, jadi itu langsung diamankan,”ujarnya. Begitu juga dengan yang ditemukan pada tanggal 18 April 2016 sekitar pukul 20.00 Wita oleh jajaran Polda Sultra (Polsek KP3 Bau-bau) dengan menggagalkan pengiriman bahan peledak sebanyak 10 karung atau 25 Kilogram ke Maluku Utara adalah hal yang paling menonjol. “Kedua kasusnya telah ditangani dengan baik, bahan baku pelekdanya juga sudah diamankan,”tandasnya. Namun demikian, peristiwa meledaknya Granat di Kampus Universitas Haluoleo Kendari Sulawesi Tenggara serta terbunuhnya Jalil salah satu aparatur Sipiul Negara Badan Narkoba Nasional Provinsi oleh aparat Kepolisian tidak diamnggap sebagai kasus menonjol. “Kasus itu sudah tuntas ditangani dan telah dilaporkan di mabes Polri. Karena itu dalam konprens ini, kasus tersebut tidak ditayangkan untuk diinformasikan media,”katanya singkat. MAN