Konsumsi Shabu-shabu, Pemuda Ditangkap Polisi
Dua
PURWOREJO, FP – Jajaran Unit Sat Narkoba Polres Purworejo berhasil menangkap dua pengguna narkoba jenis shabu-shabu. Dua tersangka ialah GM (30) warga RT 04 RW 02 Desa Bandungkidul Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo dan GNA (28) warga RT 02 RW 05 Kelurahan Pangen Jurutengah, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo. Keduanya ditangkap di tempat dan waktu berbeda. GM ditangkap di jalan Gajah Mada, Desa Candisari, Kecamatan Banyuurip, Purworejo pada Rabu (2/8) sekitar pukul 11.00 WIB. Sementara GNA ditangkap di angkringan pojok Alun-alun pada Kamis (3/8) sekitar pukul 12.30 WIB. Kasat Narkoba AKP Suwardi menjelaskan, penangkapan terhadap kedua tersangka berawal dari informasi masyarakat. “Dari informasi tersebut kemudian dilakukan penyelidikan dan setelah ditemukan bukti kedua tersangka kami amankan, “kata AKP Suwardi saat pres rilis di Mapolres Purworejo, Selasa (8/8). Disebutkan, sebelum ditangkap tersangka GM yang mengendarai sepeda motor sempat dibuntuti oleh petugas. Tiba dilokasi penangkapan tersangka GM dihentikan dan setelah digeledah dan ditemukan barang bukti sabu, tersangka kemudian ditangkap. Setelah cek urine positif menggunakan sabu tersangka langsung diamankan ke Polres Purworejo. Sementara penangkapan tersangka GNA bermula saat dilakukan penyelidikan diketahui yang bersangkutan sedang berjualan angkringan di pojok Alun-alun Purworejo. Setelah ditangkap tersangka GNA kemudian dibawa
kerumahnya untuk menunjukan barang bukti yang disimpan di lemari. Setelah hasil tes urine positif terdangka GNA kemdian digelandang ke Mapolres Purworejo. Menurut AKP Suwardi, kedua tersangka hanya sebagai pemakai, meski demikian keduanya pemain lama dan baru kali ini tertangkap. “Atas perbuatanya kedua tersangka akan dikenai pasal 112 ayat 1 atau pasal 127 ayat 1 UU No. 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman penjara 4 tahun, “kata AKP Suwardi. Barang bukti yang disita dari tersangka GM, 1 paket shabu terbungkus plastik seberat 0,26 gram, 3 plastik ukuran 4×4 cm diduga berisi tembakau Gorila berat 0,53 gram, dan 1 sepeda motor Honda Revo. Sedang dari tersangka GNA, berupa 1 paket shabu terbungkus plastik ukuran 2×2 cm berat 0,21 gram dan 1 kardus warna coklat. Dihadapan sejumlah wartawan kedua tersangka mengaku mendapat barang haram tersebut dari temanya. Keduanya mengaku mengkonsumsi shabu agar badanya segar. “Supaya badan segar, “ucap GM yang berprofesi sebagai tukang parkir.
Penemuan Mayat di Hutan Gegerkan Warga Karanggayam KEBUMEN, FP – Warga Desa Kalirejo Karanggayam Kebumen di gegerkan dengan ditemukanya mayat di Alas hutan pinus Watu Tumpang milik Perhutani yang terletak diantara Desa Karanggmojo dan Desa Kalirejo Kecamatan Karanggyam , Rabu (25/01).
Diketahui mayat itu bernama Candra (50) merupakan salah satu warga RT 02 RW 03 Dusun Sentul, Desa Kalireja, Kecamatan Karanggayam, “Pertama kali ditemukan pada pukul 11.00 WIB ditemukan sudah tak bernyawa di alas Watu Tumpang oleh Saman (42) warga setempat,” ucap Kapolsek Karanggyam Polres Kebumen AKP Abu Khoiri, S.Sos. Dijelaskan, kejadian itu bermula saat pada pagi hari sekira pukul 08.00 WIB Candra berangkat ke hutan untuk melakukan penyiangan (dangir) di ladang miliknya yang ada di sekitar hutan. Sebelum pergi ke hutan sebenarnya kondisi fisik Candra sedang tidak sehat. Dia juga sempat mengeluh kepada istrinya kalau kepalanya pusing, namun demikian Candra tetap berangkat pergi ke hutan. “Hingga siang harinya sekitar pukul 11.00. WIB Saman, salah satu warga setempat mendapati korban yang sudah tak bernyawa di sekitar lahan miliknya, ” kata Kapolsek. Terpisah KAsubbag Humas Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto, SH, MH mengatakan, adanya penemuan mayat tersebut Polsek Karanggayam bersama dokter memeriksa kondisi mayat.
Puskesmas
Karanggayam
sudah
“Dan dari hasil pemeriksaan pihak kepolisian dan tim medis tidak menemukan adanya luka bekas penganiayaan di tubuh candra. Kuat dugaan korban meninggal akibat penyakit dalam yang dideritanya,” Tutup Kasubbag Humas.
Group Nasyid Saka Kustik SMK Kesehatan Purworejo Juara I se-Kedu PURWOREJO, FP – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh SMK Kesehatan Purworejo setelah Group Nasyid Saka Kustik berhasil menjadi juara I Festival Nasyid dan Hadroh Pelajar SMA/SMK/MA se-Kedu Minggu (14/5). Dalam festival yang diselenggarakan oleh SMAN 3 Purworejo itu group Nasyid Saka Kustik SMK Kesehatan Purworejo menjadi juara dalam kategori nasyid musik. Kepala SMK Kesehatan Purworejo Nuryadin, S.Sos melalui Humas SMK Kesehatan Ardianto Nugroho mengatakan, Group Nasyid Saka tampil sebagai yang terbaik setelah dalam final membawakan lagu wajib Kun Anta dan lagu pilihan Pintu Taubat. Diterangkan Ardianto Nugroho yang juga bertindak sebagai pembina Group Saka Kustik mengatakan, keikut sertaan dalam lomba itu pada awalnya hanya untuk mencari pengalaman dan menambah jam terbang. Sebab, Group Nasyid Saka Kustik yang dianggotani siswa kelas X tersebut belum lama terbentuk. “Mudah-mudahan dengan tampil sebagai juara dapat menambah semangat dan memotifasi siswa lain, “kata Ardianto Nugroho Rabu (24/5). Dikatakan, sebenarnya SMK Kesehatan memiliki dua group nasyid. Group pertama anggotanya siswa kelas XI. Untuk group Yang beranggota siswa kelas XI juga sudah sering tampil dan menyabet beberapa ke juaraan. Sementara untuk Group Nasyid Saka Kustik baru beberapa kali tampil, “salah satunya di Car Free Day alun-alun Purworejo dalam acara Iqrok Club seusai menjuarai festival tingkat Kedu, “ujar Ardianto. Group Nasyid Saka Kustik beranggotakan enam personil, yaitu
Fitriyanti kelas X Farmasi (vocal), Niki Wahyuni kelas X Farmasi (gitaris), RR Nadia Febri Henada kelas X Keperawatan 1 (vocal), Dhiva Agustina kelas X Keperawatan 3 (basis), Nurul Fatimah kelas X Keperawatan 3 (kajon), dan Rest I Kusumawati kelas X Keperawatan 2 (gitar). Atas prestasinya tersebut Group Nasyid Saka Kustik mendapat tropi, piagam penghargaan dan sejumlah uang pembinaan.
Dalam kesempatan itu Ardianto Nugroho menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang sudah mendukung sehingga Saka Kustik bisa menjadi juara. “Mudah-mudahan dengan segala bentuk dukungan yang diberikan warga sekolah ke depan Saka Kustik bisa menjadi lebih baik lagi, “ucapnya.
Kapolres Kebumen Lepas Tim Beladiri, Ikuti Piala Kapolda Jateng Cup KEBUMEN, FP – Kapolres Kebume AKBP Titi Hastutu, S.Sos dengan didampingi Waka Polres Kebumen dan pejabat utama Polres Kebumen melepas keberangkatan Tim Bela diri Polres Kebumen di halaman depan Polres Kebumen, Senin (17/7). Sebanyak 23 personil tim beladiri Polres Kebumen dibawah asuhan AKP Willy Budiyanto, SH., M.H akan bertanding di kejuaraan Karate Inkanas dan Beladiri Polri Piala Kapolda Jateng dalam rangka Hari Bhayangkara ke 71 di Semarang. Kejuaraan karate ini akan dilaksanakan pada tanggal 18 juli sampai dengan 19 Juli 2017 di gedung Borobudur Mapolda Jateng
dan Dojo Akpol Semarang, yang rencananya akan dibuka langsung oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, M.M., M.Hum pada hari selasa (hari ini) pukul 07.00 WIB. Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti, S. Sos berharap tim beladiri Polres Kebumen dapat bermain semaksimal mungkin untuk bisa meraih prestasi terbaik, kalah menang bukanlah menjadi suatu beban tetapi bagaimana seorang anak didik bisa melaksanakan apa yang menjadi arahan pelatih saat mengikuti latihan untuk mendapat hasil terbaik. “Bertandinglah secara sportif, raih prestasi terbaik,” pesan Kapolres Kebumen.
Kopwan Srikandi Ekspor Gula Semut ke Sidney dan Sri Lanka PURWOREJO- Gula Kristal Organik berlabel “Srikandi” yang diproduksi oleh Koperasi Wanita (Kopwan) Srikandi Purworejo kian mewarnai pasar internasional. Bahkan, mulai bulan ini, Kopwan Srikandi dipercaya untuk memasok gula Kristal oleh dua negara, yakni Australia dan Sri Lanka. Pemberangkatan ekspor gula Kristal secara simbolik dilakukan dengan pemecahan kendi oleh Kelik Sumrahadi S.Sos selaku Pembina Kopwan Srikandi dan pemotongan pita oleh Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Purworejo Dra.Suhartini.MM di Gedung Central Processing Unit (CPU) Kopwan Srikandi yang terletak di jalan raya Cangkrep-Bagelen KM 1 Purworejo, Kamis (10/8). Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Koperasi UKM Jawa Tengah Dra Ema Rachmawati MHum, Bupati Purworejo yang diwakili Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Purworejo Dra Suhartini MM, Kepala Dinas terkait, serta para tokoh penggerak Kopwan Srikandi. Ketua Kopwan Srikandi, Sri Susilowati SE, mengatakan bahwa
sebelumnya gula Kristal Srikandi telah merambah ke beberapa negara. Namun, ekspor ke Sidney Australia dan Colombo Sri Lanka kali ini dilakukan secara langsung tanpa perantara. Berdasarkan kerja sama yang terjalin, lebih dari seratus ton gula kristal organik akan dikirim setiap bulannya.
Susilowati,
Ketua
Kopwan
Srikandi “Kapasitas produksi kami sekitar 220 ton per bulan dan yang terserap baru 160 ton, jadi cukup untuk memasok dua negara tersebut,” katanya. Dijelaskan, sebenarnya sebelum ini Kopwan Srikandi sudah mengekspor ke luar negeri namun hanya bersifat insidentil, tapi untuk ekspor yang ini sudah kontinyu. Menurut Susilowati, di luar negeri, gula kristal organic sudah menjadi pengganti gula pasir. Selain memiliki kadar glukosa yang rendah, gula Kristal kelapa organic terbukti memiliki kandungan gizi yang tinggi. “Produk kami telah melalui tahapan seleksi yang ketat sehingga terjamin kualitasnya,” sebutnya. Lebih lanjut diungkapkan bahwa saat ini Kopwan Sri Kandi telah memiliki mitra binaan sekitar 2.750 petani kelapa bersertifikasi yang tersebar di Kabupaten Purworejo dan Wonosobo. Untuk memenuhi tingginya permintaan pasar, dalam waktu dekat Kopwan Srikandi akan menambah 1200 petani di Kabupaten Kebumen dan Banyumas.
Keberhasilan Kopwan Srikandi dalam menyejahterakan anggota dan masyarakat mendapatkan apresiasi dari Dra Ema Rachmawati MHum. Menurutnya, kemandirian Kopwan Srikandi dalam bidang produksi layak menjadi contoh di Indonesia, khususnya Jawa Tengah.
Produksi gula semut “Kopwan Srikandi tidak hanya menyejahterakan anggota, melainkan juga memberdayakan masyarakat. Prinsip-prinsip koperasi masih dijalankan, ini yang paling penting. Jangan sampai koperasi kehilangan jati diri,” ungkapnya. Meski demikian, Ema berpesan agar Kopwan Srikandi tidak terlena dengan keberhasilan yang telah dicapai. Pihaknya meminta agar regenerasi tetap diperhatikan sehingga dapat muncul tokoh-tokoh koperasi seperti Sri Susilowati. Ema juga meminta agar kelestarian pohon kelapa diperhatikan. Salah satunya melalui koordinasi dengan dinas terkait.
Dinas Kesehatan Belum Tangani Anisa si Penderita Tumor PURWOREJO,FP – Sejauh ini belum ada tindakan nyata dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo terkait persoalan Anisa (10)
warga RT 02 RW 08 Kelurahan Kledung Kradenan, Kecamatan Banyuurip, yang menderita tumor ganas grade III dan berasal dari keluarga kurang mampu. Kepala Bidang Promosi dan Pembiayaan DKK Purworejo, Ekaningtyas didampingi Eni mengatakan, saat ini memang belum ada tindakan dan masih akan dikoordinasikan. “Masih kita koordinasikan,” katanya. Menurut Eni, DKK tidak bisa membantu dengan bentuk uang tunai melainkan lewat pembiayaan Jamkesda. ” Sesuai undang-undang yang ada Jamkesda memang untuk membantu warga miskin,”katanya.
Ditinggal Hadiri Hajatan, Rumah Sukanang Ludes Terbakar PURWOREJO, FP – Rumah Sukanang (30) warga RT 01 RW 05 Desa Somorejo, Kecamatan Bagelen ludes dilalap api saat ditinggal menghadiri hajatan tetangganya, Senin (10/7) sekitar pukul 11.30 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun rumah Sukanang yang terbuat dari kayu dan bambu berukuran 12 x 9 m habis terbakar dan hanya menyisakan puing-puing. Selain rumah, ikut terbakar televisi 21 inc, VCD, amplifier, 24 stel pakaian seragam kuda lumping, perangkat gamelan, perabot rumah tangga, buku nikah, KTP, ijazah, STNK, dan BPKB. Kapolsek Bagelen AKP Sarjana menjelaskan, bermula saat sekitar pukul 10.00 WIB istri korban yang bernama Bunayah memasak air deresan di tungku terbuat dari tanah liat menggunakan kayu bakar.
Selanjutnya, sekitar pukul 11.00 WIB setelah selesai memasak diatas tungku yang masih ada sisa api diberi tumpukan kayu bakar dengan maksud agar kayu tersebut cepat kering. “Setelah itu Sukanang beserta istri dan anaknya pergi ke rumah tetangga yang punya hajad, “kata Kapolsek. Selang sekitar 30 menit kemudian, Sujak, saksi mata, melihat rumah korban sudah terbakar. Melihat hal itu Sujak dan beberapa warga kemudian berusaha memadamkan api. Namun karena angin cukup kencang dan alat yang digunakan seadanya upaya tersebut tidak berhasil sehingga rumah korban ludes terbakar. “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu dan kerugian materi ditaksir sekitar Rp 50 juta, “tutur AKP Sarjana.
PT KAI Daop 6 Yogyakarta Gelar Pasar Murah di Kecamatan Bagelen PURWOREJO, FP – Dalam rangka mengisi bulan Ramadhan 1438 H, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta menyelenggarakan Program Pasar Murah Safari Ramadhan tingkat kabupaten di beberapa tempat. Program tersebut merupakan program mandiri PT KAI untuk program BUMN Hadir Untuk Negeri Tahun 2017 sebagai wujud nyata kepedulian PT KAI kepada masyarakat yang membutuhkan khususnya
menjelang Hari Raya Idul Fitri. Di Kabupaten Purworejo, kegiatan Safari Ramadhan dilaksanakan di halaman kantor Kecamatan Bagelen, Kamis (15/6). Deputy EVP PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Ida Hidayati mengatakan, dalam kegiatan pasar murah tersebut adalah penjualan 250 paket sembako terdiri at as 10 kg beras, 2 liter minyak goreng, dan 2 kg hula pasir dengan total seharga Rp 150 ribu yang dijual kepada masyarakat hanya Rp 25 ribu per paket. “Dari hasil penjualan pasar murah sebanyak Rp 6.250 ribu akan disumbangkan kepada Takmir Masjid Kauman Bagelen sebagai santunan sarana ibadah di daerah setempat, “kata Ida Hidayati.
Selain itu, kata Ida, juga dilaksanakan pembangunan 10 MCK rumah tangga bagi 10 rumah yang membutuhkan dan elektrifikasi rumah tangga berupa pemasangan 10 buah jaringan listrik PLN rumah tangga (450 VA) bagi warga yang membutuhkan. Dijelaskan, masyarakat yang menerima bantuan di Kecamatan Bagelen adalah Desa Dadirejo, Desa Bapangsari, dan Desa Bagelen. “Pemilihan desa tersebut dikarenakan tiga desa itu merupakan desa yang dilalui jalur kereta api, “jelas Ida Hartati. Dirinya berharap, semoga melalui program tersebut PT KAI dapat memberikan sumbangan nyata yang manfaatnya dapat dirasakan secara berkelanjutan oleh masyarakat sebagai bentuk pengabdian BUMN untuk negeri. Dalam kesempatan itu dilakukan penyerahan bantuan secara simbolis kepada warga penerima bantuan dari tiga desa.
Dari pengamatan lapangan, pasar murah berjalan tertib dan lancar. Tidak terjadi aksi berebut karena masing-masing desa dilayani sendiri-sendiri.
Nur Suwarsih (45) warga Dusun Pucungan RT 01 RW 05 Desa Bapangsari mengaku sangat senang bisa membeli paket sembako murah. “Rasanya ya senang, harganya murah isinya banyak, “ungkap Nur Suwarsih sambil menggendong paket sembako.
Diduga Setubuhi Gadis Dibawah Umur, Tiga Pemuda Ditangkap Polisi KEBUMEN, FP – tiga remaja persetubuhan sekitar pukul
Unit Resmob Sat Reskrim Polres Kebumen menangkap yang diduga sudah melakukan tindak pidana terhadap Kencur (nama samaran) , Kamis (16/2) 19.30 WIB.
Ketiga remaja tersebut, Toh (18), PNR (19) dan IPA (17), semuanya warga Desa Pujitirto, Kecamatan Karangsambung, Kebumen. Kapolres Kebumen, AKBP Alpen, SIK, SH, MH melalui Kasat Reskrim Polres Kebumen, AKP Koliq Salis Hermawan, SH mengatakan, kejadian bermula Sabtu (11/2) sekitar pukul 19.30 WIB korban pergi bersama teman perempuanya, Laras. Selanjutnya kedua remaja ini bertemu dengan lima pemuda yang juga temanya Laras. Setelah itu mereka pergi ke kebun di Desa Kalirancang, Kecamatan Alian, Kebumen. “Setelah sampai di kebun para remaja ini meminum minuman keras jenis ciu, korban juga ikut minum hingga tidak sadarkan diri dan tertidur di perkebunan, ” kata Kasat Reskrim. Sekitar pukul 03.00 WIB korban dibawa ke jalan desa masuk wilayah Desa Kalirancang, Kecamatan Alian oleh ketiga tersangka. Selanjutnya korban disetubuhi oleh ketiga tersangka
secara bergantian diatas jalan desa. Tidak terima dengan perlakuan tersebut, orangtua korban melaporkan kejadian itu ke Polsek Alian. Guna pemeriksaan lebih lanjut kini ketiga tersangka diamankan di sel tahanan Polsek Alian. M e n u r u t A K P K h o l i q S a l is Hirmawan, SH, akibat perbuatanya para tersangka akan dijerat dengan Pasal 81 UU RI No. 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU No. 1 Tahun 2017 tentang perubahan kedua atas UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak tentang Persetubuhan terhadap anak dibawah umur dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara. Diamankan sebagai barang bukti, satu potong celana jeans warna biru, satu potong kaos lengan panjang, satu potong celana dalam warna hitam, satu potong BH warna pink, satu botol bekas minuman, dan satu bungkus plastik warna putih.
Sementara itu, Kuswoyo (33), orangtua korban menuturkan, anak perempuan nya berpamitan kepada dirinya hendak menginap dirumah teman nya yang bernama Laras yang masih tetangganya. Kepada ibunya korban pamit menginap hari Sabtu (11/2) sampai Senin (13/2). “Namun sampai dengan hari Senin malam anak saya belum pulang, ” kata Kuswoyo dihadapan petugas saat melaporkan kejadian itu. Kekhawatiran Kuswoyo semakin menjadi-jadi saat dirunya berusaha mencari anaknya dirumah temanya tidak ada. Bahkan temanya juga sedang dicari oleh keluarganya. Akhirnya Kuswoyo mendapatkan informasi anaknya berada di sebuah tempat di Dukuh Eragemiwang Desa Pujotirto Kecamatan Karangsambung, Kebumen. (RSK)
Diduga Rusak Makam Mbah Lancing, Lima Peziarah Diamankan Polsek Mirit KEBUMEN, FP – Lima orang peziarah yang diduga melakukan perusakan Cagar Budaya Makam Mbah Lancing Mirit, Kebumen, diamankan oleh Polsek Mirit. Tindakan pengamanan itu terpaksa dilakukan untuk mengantisipasi amukan warga Desa Mirit atas tindakan para peziarah itu. Menurut Kapolsek Mirit AKP Sapto Wahono, kejadian itu berawal dari kedatangan ke rombongan peziarah yang terdiri dari Marlan Sapingi (52), Ahmad Ghazanfar Husain (24), Moch. Azan Nuriksan (30), Ahmad Mirja Mustakim (22), dan Ridwan Arif (32) yang kesemuanya warga Jalan Rawa Bebek Rt. 05 RW. 01 Pulau
Gebang , Cakung , Jakarta Timur dengan menggunakan sebuah mobil, pada hari Minggu (29/1) sekitar pukul 09.00 WIB. Kepada Juru Kunci Makam, Mbah Simoh (65), mereka mengutarakan maksudnya untuk membersihkan makam. Juru kunci yang tidak menaruh curiga pun mengijinkan. Namun pada saat membe rsihk an makam , para pelak u memin dahka n batu bata dan tumpukan kain yang menutupi makam, mengetahui hal itu, juru kunci pun menegur dan melarangnya. Namun bukan menerima dan meminta maaf, justru salah seorang dari rombongan itu marah-marah dan mengeluarkan kata-kata yang menantang serta mengancam akan membakar makam Mbah Lancing. Warga sekitar yang mendengar kejadian itu pun bereaksi keras hingga terjadi keributan, beruntung diantara warga ada yang melaporkan ke Polek Mirit. Sehingga dengan segera, anggota jaga Polsek Mirit langsung meluncur ke lokasi kejadian.
Melih at situa si yang kuran g mengu ntung kan dari segi perso nil, Polse k Mirit pun menghubungi Polres Kebumen untuk meminta back up personil. Situasi yang sempat mencekam pun bisa dicairkan. “Guna mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan dan pemeriksaan lebih lanjut kami membawa para pelaku ke Polsek Mirit.” kata Kapolsek Mirit. Menurut AKP Sapto Wahono, tindakan pelaku bisa dianggap melanggar Pasal 26 Undang undang Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 1992 tentang Perlindungan Benda Cagar Budaya. Makam Mbah Lancing Mirit yang terletak di Desa Mirit, Kecamatan Mirit, Kebumen sudah cukup dikenal masyarakat luas. Bukan hanya masyarakat Kebumen saja, tapi juga luar daerah.
Pada malam terte ntu tempa t terse but banya k dikun jungi pezia rah baik dari Kebumen maupun luar daerah. Tujuanya beragam, dari sekedar ziarah hingga ada yang ngalap berkah. Nama asli Mbah Lancing Mirit adalah Kyai Baji. Konon semasa hidupnya si Mbah senang memakai kain batik untuk bebedan (lancingan), sehingga kemana pun pergi ia selalu memakai lancing, dan karena itu ia disebut Mbah Lancing. Karena itu pula tampaknya persembahan untuk sesepuh ini dilakukan oleh para peziarah dengan menumpuk kain batik di atas pusaranya hingga menggunung. Pada silsilah disebutkan bahwa Brawijaya V dengan Dewi Penges (Reksolani) berputra Ario Damar (Adipati Palembang). Ario Damar dengan Putri Campa berputra Ario Timbal (Raden Kusen, Adipati Terung). Raden Kusen inilah yang membunuh Sunan Ngudung, setelah sebelumnya Sunan Ngudung membunuh Ki Ageng Pengging Sepuh dalam perang Majapahit melawan Demak.
Putri Campa sebel umnya adala h istri Brawi jaya V dan berpu tra Raden Patah . Raden Kusen berputra Ki Ageng Yudotaligrantung dan Raden Carangnolo. Raden Carangnolo berputra Wonoyudo Inggil (Wongsojoyo I, Kyai Wairotanu). Wongsoyudo Inggil berputra Kyai Ketijoyo (ayah Mbah Lancing), Wonoyudo Lante (Wongsojoyo II), dan Wonoyudo Pamecut (Wongsojoyo III).