ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERWAKILAN DAN CABANG YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR'AN (MTA) DI KABUPATEN SRAGEN BERBASIS WEBSITE
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Mar’atun Istiqomah 10.11.3817
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
ANALYSIS AND DESIGN OF REPRESENTATIVES AND GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEMS BRANCH FOUNDATION MAJLIS TAFSIR ALQUR’AN (MTA) IN THE DISTRICT SRAGEN WEBSITE BASED ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERWAKILAN DAN CABANG YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR'AN (MTA) DI KABUPATEN SRAGEN BERBASIS WEBSITE Mar’atun Istiqomah Sudarmawan Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT The existence of the Majlis Tafsir Al Quran foundation ( MTA ) in Sragen regency spread fairly evenly in various places , but until now there is no description of the geographical location of the branch - location presence and representation , as well as other facilities that the information provided by the Majlis Tafsir Al Qur 'an foundation ( MTA ) such as the density of pilgrims , facilities , industrial zones , as well as news information and guest book . For that we need an information system that can provide information and representation where a branch location and other facilities of the Majlis Tafsir Al Qur'an Foundation ( MTA ) in Sragen regency. The purpose of this research is to build a Geographic Information System based on the deployment of Website Majlis Tafsir Al Quran foundation ( MTA ) in Sragen regency . On the GIS web development begins with the collection of data , and then analyze the data that has been obtained . After that designed the system and then proceed with program development using php , google maps API , Java scripts , and MySQL as the database then implemented in Macromedia Dreamweaver MX . In general, Web GIS can assist people in finding the location of the Majlis Tafsir Al Quran foundation ( MTA ) and other facilities of its own in the district Sragen. Kewords: Geographic Information Systems, Majlis Tafsir Al Qur’an, Sragen regency, website,
1.
Pendahuluan Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
maju, mendorong sebagian pihak untuk melakukan perubahan dalam penyampaian informasi secara cepat, akurat, dan mengandung kemudahan. Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) di Kabupaten Sragen masih mengalami kesulitan ketika menangani informan mengenai tata letak lokasi yayasan yang dicari baik cabang, perwakilan, fasilitas maupun zona industri dari MTA, karena kurangnya pemanfaatan teknologi pada bidang IT untuk mengakomodir pendigitasian yayasan tersebut. Disisi lain, yayasan MTA masih kesulitan dalam pengambilan keputusan untuk penempatan lokasi gedung baru dimana lokasi yang dicari adalah wilayah yang apabila gedung yayasan itu didirikan maka akan berpengaruh bagi kegiatan dakwahnya, yang bisa di analisis dengan tingkat kepadatan jama’ah di suatu lokasi. Pembuatan Sistem Informasi Geografis (SIG) Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) di Kabupaten Sragen dapat menjadi peluang dari permasalah ini. Tampilan visual berupa peta yang interaktif yang memberikan informasi berupa lokasi cabang dan perwakilan, jalan utama, kepadatan jama’ah, pendigitasian fasilitas yang dimiliki, serta informasi zona industri pada tiap cabangnya, sehingga dapat memudahkan pengguna untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan yayasan yang dicari, apalagi ketika memasuki musim nafar, bagi jama’ah MTA pastilah informasi ini akan sangat berguna nantinya, nafar adalah suatu kegiatan di MTA dimana para jama’ah bersilaturahi dari satu cabang ke cabang lain dan bermukim di cabang tersebut dalam kurun waktu kurang lebih 4 hari. Untuk membangunan Web SIG ini dimulai dengan pengumpulan data, kemudian menganalisis data yang telah diperoleh. Setelah itu merancang sistem kemudian
dilanjutkan
dengan
pembangunan
program
dengan
menggunakan
Macromedia Dreamweaver, MySQL, dan Google Maps Api .
2.
Landasan Teori
2.1
Konsep Dasar Sistem Menurut Scott (1996), sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input). 1
Pengolahan (processing), serta keluaran (output) . Berikut ini adalah komponen sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya: 1) Batasan (boundary): Gambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem.
1
Al Fatta, Hanif. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. (Edisi 1; Yogyakarta: ANDI, 2007), hal 4.
1
2) Lingkungan (environment): Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input tehadap suatu sistem. 3) Masukan (input): Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem. 4) Pengolahan
(proses):
Pengolah
sistem
adalah
pengolahan
atau
pemrosesan suatu masukan menjadi keluaran sehingga manjadi sesuatu yang bermanfaat untuk kebutuhan. 5) Keluaran (output): Sumber daya atau produk (informasi, lapoan, dokumen, tampilan layer komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem. 6) Komponen (component): Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem 7) Penghubung (interface): Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi. 8) Sasaran atau tujuan (objectives/ Goal): Sesuatu yang menjadi tujuan dari operasi sistem, adapun sistem yang berhasil adalah sistem yang dapat mencapai tujuan atau sasaran dari sistem tersebut.
2.2
Konsep Dasar Informasi Analisis menurut Robert A.Leitch dan Roscoe Davis “Sistem informasi adalah
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”
2.3
2
Sistem Informasi Geografis (SIG) Informasi geografis adalah informasi mengenai tempat-tempat yang terletak di
permukaan bumi dan informasi mengenai keterangan-keterangan tambahan (atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya diketahui. Objek-objek dan fenomenafenomena dimana lokasi geografis itu berada dan penting di analisis demi pengambilan keputusan-keputusan atau demi kepentingan-kepentingan tertentu. Sistem informasi geografis (SIG) merupakan sebuah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk
mengumpulkan, menyimpan, menggabungkan mengatur,
mentransformasi, memanipulasi dan menganalisis data-data geografis. Data goegrafis terdiri dari data spasial dan atribut. 2
Jogiyanto, HM. Op.cit hal 11 )
2
2.4
Peta Menurut International Cartographic Association (ICA) yang dikemukakan oleh
Hartono (2007, p2), peta adalah suatu gambaran unsur-unsur kenampakan abstrak dari permukaan bumi yang digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan. Peta merupakan gambaran wilayah geografis dari permukaan bumi. Peta dapat disajikan dengan berbagai cara, seperti peta konvensional yang tercetak ataupun peta digital yang ditampilkan pada layar komputer. Peta dapat menunjukkan informasi penting, misalnya danau, gunung, hutan, batas kota, dan lain-lain.
2.5
Google Maps Api Google maps API adalah fungsi pemrograman yang disediakan oleh Google
maps agar Google maps bisa di integrasikan kedalam Web atau aplikasi yang sedang dibuat. Contoh sederhananya misalkan ingin membuat Sistem Informasi Geografis Kampus di Jogja, dengan memanfaatkan Google Maps API bisa membuat GIS tanpa perlu memikirkan Peta Jogja, tinggal menggunakan Google maps dan memanggil fungsifungsi yang dibutuhkan seperti menampilkan peta, menempatkan marker dan 3
sabagainya .
2.6 Sistem Informasi Geografis Berbasis Google Map Google map merupakan sebuah aplikasi pemetaan online yang cukup popular. Pada google map, titik kordinat suatu tempat ditunjukkan dengan sistem koordinat geografis. Lintang dan bujur yang ditampilkan pada Google map merupakan dasar dari 4
sistem koordinat geografis yang digunakan untuk menunjukkan suatu titik di bumi .
2.7 Konsep Basis Data Sistem basis data
(database sistem) merupakan sistem yang terdiri atas
kumpulan file (tabel) yang saling berhubunngan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer) dan sekumpulan program yang memungkinkan beberapa pemakai dan atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file (tabel-tabel) tersebut (Nugroho, 2004).
3
(“ Pengantar Google Maps API,” Par. 3) Bernadus Herdi. 2012. Buat sendiri petamu menggunakan codelgniter dan Google Maps Api. Hal 8-12 4
3
2.8 Konsep Permodelan Sistem Pemodelan proses atau
process modeling adalah teknik mengelola dan
mendokumentasikan struktur dan aliran data proses sistem dan atau logika, kebijakan 5
dan prosedur yang akan diimplementasikan oleh proses sistem . Perancangan sistem informasi adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perencanaan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan suatu sistem baru demi terlaksananya aliran informasi. Ada beberapa alat bantu yang digunakan dalam desain sistem, yaitu : Diagram Alir Data (DAD) dan Entity Relationship Diagram (ERD).
3.
Analisis
3.1 Sejarah Singkat Berdirinya Majlis Tafsir Al Qur’an Pendirian MTA dilatarbelakangi oleh kondisi umat Islam pada akhir dekade 60 dan awal dekade 70. Sampai pada waktu itu, ummat Islam yang telah berjuang sejak zaman Belanda untuk melakukan emansipasi, baik secara politik, ekonomi, maupun kultural, justru semakin terpinggirkan. Ustadz Abdullah Thufail Saputra, seorang mubaligh yang karena profesinya sebagai pedagang mendapat kesempatan untuk berkeliling hampir ke seluruh Indonesia, kecuali Irian Jaya, melihat bahwa kondisi umat Islam di Indonesia yang semacam itu tidak lain karena umat Islam di Indonesia kurang memahami Al-Qur’an. Oleh karena itu, sesuai dengan sabda Nabi s.a.w. bahwa umat Islam tidak akan dapat menjadi baik kecuali dengan apa yang telah menjadikan umat Islam baik pada awalnya, yaitu Al-Qur’an, Ustadz Abdullah Thufail Saputra yakin bahwa umat Islam Indonesia hanya akan dapat melakukan emansipasi apabila umat Islam mau kembali ke Al-Qur’an. Demikianlah, maka Ustadz Abdullah Thufail Saputra pun mendirikan MTA sebagai rintisan untuk mengajak umat Islam kembali ke Al-Qur’an. 3.2
Persebaran Majlis Tafsir Al Qur’an Di Kabupaten Sragen Persebaran Majlis Tafsir Al Qur’an di Kabupaten Sragen terdiri dari 50 cabang
dan 1 perwakilan yang tersebar di 20 kecamatan, beberapa diantaranya dilengkapi dengan fasilitas zona industri yang tersebar di berbagai kecamatan di kabupaten Sragen.
5
Jeffery L. Whitten, dkk. 2004. Metode Desain & Analisis Sistem. (Yogyakarta : ANDI), hal 326
4
3.3 Analisis Sistem 3.3.1
Analisis SWOT Untuk menganalisis sistem ini digunakan analisis SWOT, Analisis SWOT dipilih
karena dapat membantu mencari strategi yang akan dilakukan, Analisis SWOT sendiri bisa diartikan analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. 3.3.2
Analisis Kebutuhan Sistem
3.3.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional a. Sistem menyediakan menu login sebagai otentikasi admin. b. Sistem dapat menampilkan informasi peta cabang dan perwakilan. c.
Sistem dapat menampilkan informasi peta kepadatan jama’ah.
d. Menghasilkan informasi peta. e. Menghasilkan informasi peta zona industri. f.
Menghasilkan informasi halaman.
g. Menghasilkan halaman buku.
3.3.2.2 Kebutuhan Non Fungsional 3.3.2.2.1
Kebutuhan Perangkat Keras
1.
Processor
: Intel® core
2.
RAM
: 2.00 GB
3.
Harddisk
: 250 GB
4.
VGA
: 32-bit
5.
Monitor 15’
: 15’
6.
Keyboard+Mouse optic
:1
TM
2CPU 6300@ 1.86GHz
3.3.2.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak 1.
Sistem Operasi
: Windows 7
2.
Implementasi Peta
: Google Api
3.
Database Server
: MySQL
4.
Script Engine
: HTML, PHP, dan Java Script
5.
Web Browser
: Mozzila, Chrome, IE
6.
Web Editor
: Macromedia Dreamweaver
3.3.2.2.3
Analisis Keamanan/Control
Analisis kontrol digunakan untuk mengendalikan proses pengaksesan data, pada sistem ini memiliki menu login admin dimana berfungsi sebagai fungsi tambahan untuk peningkatan keamanan dengan penggunaan username dan password. Inilah yang
5
membedakan user biasa dengan admin, ketika sistem memvalidasi username dan password yang dimasukkan oleh pengguna maka sistem akan mengetahui apakah dia seorang admin atau bukan. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem, dan menjamin keamanan
data informasi dan persyaratan, pada halaman admin hanya sebatas
menginputkan data tanpa bisa mengedit tampilannya. 3.3.2.2.4
Analisis Kebutuhan User/Pengguna
1. Programer : Membangun sistem serta melakukan perbaikan pada sistem. 2. Admin : bertanggung jawab atas kebenaran dan keamanan data serta bertugas mengupdate data yang ada pada sistem, menghapus, maupun menambah data. 3. Pengunjung : Pengunjung dapat mendapatkan informasi secara cepat dan up to date mengenai informasi cabang dan perwakilan, sehingga dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat, maupun instansi terkait.
3.3.3
Analisis Kelayakan Sistem
3.3.3.1 Analisis Kelayakan Teknologi Kelayakan
teknologi
berhubungan
dengan
ketersediaan
software
yang
digunakan dan adanya hardware serta penerapan media internet pada teknologi yang ada. Software yang digunakan untuk pembangunan sistem baru ini jelas tersedia di pasaran dan mudah didapat. Selain internet sangat mudah dijalankan, membeli domain yang terjangkau, ada juga situs yang menyediakan upload
web gratis. Penerapan
webgis untuk informasi cabang dan perwakilan Majlis Tafsir Al Qur’an di kabupaten Sragen ini dapat dikatakan sudah mengikuti perkembangan zaman. Diharapkan dapat membantu sistem lama dalam hal penyebaran informasi, karena stelah melakukan uji coba dan penelitian sistem ini layak untuk digunakan. 3.3.3.2 Analisis Kelayakan Hukum Yakni kelayakan peraturan yang diterapkan oleh pemerintah. Penerapan sistem yang baru tidak boleh menimbulkan masalah di kemudian hari karena menyimpang dari hukum yang berlaku. Yang harus diperhatikan dalam kelayakan hukum adalah legalitas dan ilegalitas. Sistem harus mempunyai kekuatan hukum yaitu dengan membuat hak paten atas sistem yang dibuat. Selain ini sistem operasi yang digunakan tidak menyimpang dari hukum, yakni diusahakan dengan menginstall sistem operasi dan software yang asli bukan bajakan sehingga tidak melanggar peraturan yang berlaku, ataupun kalau tidak memungkinkan akan dicari perangkat lunak yang open source yang berlisensi publik.
6
3.3.3.3 Analisis Kelayakan Operasional Kelayakan operasional dikatakan layak berdasarkan kemampuan personel atau sumber daya yang ada. Kemampuan sistem untuk menghasilkan informasi dan kemampuan pengendalian
operasi dari sistem agar menghasilkan informasi yang
efisien. Ditinjau dari bentuk perancangan dan tujuan dari pengembangan sistem, maka pengendalian operasi dari sistem ini dikatakan layak secara operasional.
3.3.3.4 Analisis Kelayakan Ekonomis Sebuah sistem dikatakan layak secara ekonomis jika sistem tersebut dapat diselesaikan dengan waktu dan anggaran yang masuk akal, misalnya keuntungan sistem melebihi biaya pembuatan sistem, dengan kata lain apakah sistem yang baru lebih menguntungkan atau tidak. Setelah dilakukan penelitian dan perhitungan secara terperinci, yang mengacu pada analisis biaya dan manfaat, didapat hasil bahwa dengan adanya sistem yang diterapkan, pengurangan biaya operasional mencapai 25% sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem ini layak dari segi ekonomi. 3.3.3.5 Analisis Biaya dan Manfaat
Biaya – biaya 1. Biaya Pengadaan a. biaya Pebelian Perangkat Keras Total Biaya Pengadaan
3.699.000 3.699.000
2. Biaya Persiapan Operasi a. Biaya Pembelian Perangkat Lunak Total Biaya Persiapan Operasi
2.575.100 2.575.100
Tahun 0
3. Biaya Penerapan Sistem a. Biaya Pelatihan Personel Total Biaya Penerapan Sistem
Total Biaya – Biaya
Tahun 2
Tahun 3
174.000 174.000
4. Biaya Operasi & Perawatan a. Biaya Listrik (Overhead) b. Biaya Perawatan Sistem c. Biaya Hosting Total Biaya Operasi & Perawatan 5. Biaya pengembangan sistem a. Biaya Pemrograman b. Biaya Analis Total Biaya Pengembangan sistem
Tahun 1
728.052 610.000 635.000 1.973.052
837.259 671.000 698.500 2.170.357
926.446 738.100 768.350 2.387.392
2.500.000 5.000.000 7.500.000 13.948.100
7
1.973.052
2.170.357
2.387.392
Manfaat – manfaat 1. Keuntungan Berwujud a. Pengurangan Biaya Operasional b. Pengurangan Kesalahan Proses Total Keuntungan Berwujud
1.200.000 1.800.000 3.000.000
1.320.000 1.980.000 3.300.000
1.452.000 2.178.000 3.630.000
2. Keuntungan Tidak Berwujud a. Peningkatan Pelayanan Pelanggan Total Keuntungan Tidak Berwujud
4.726.957 4.726.957
5.199.653 5.199.653
5.719.618 5.719.618
Total Manfaat – manfaat
7.726.957
8.499.653
9.349.618
5.753.905
6.329.296
6.962.226
Selisih Biaya dan Manfaat
13.948.100
Pengembangan sistem informasi merupakan suatu proyek investasi industri yang berarti dikeluarkannya sumber daya untuk memperoleh manfaat dimasa yang akan datang. Oleh karena itu sistem informasi yang akan dikembangkan perlu dihitung kelayakan ekonomisnya. Untuk menentukan kelayakan ekonomi dari pengembangan sistem maka digunakan 3 metode sebagai bahan perhitungan, yaitu: a. Metode Periode Pengembalian ( Payback Period ) Metode ini menilai proyek investasi dengan dasar lamanya investasi tersebut dapat tertutup dengan aliran-aliran kas masuk. Investasi PP =
x 12 bulan Proceed
Nilai investasi
= Rp. 13.948.100,-
Proceed Tahun 1
= Rp. 5.753.905,-
Sisa investasi tahun 1
= Rp. 8.194.195,-
Proceed Tahun 2
= Rp. 6.329.296,-
Sisa investasi tahun 2
= Rp. 1.864.899,-
Rp. 1.864.899,PP
= 2+
x 12 bulan Rp. 6.962.226,-
= 2 + 3.2 = 2 Tahun 4 Bulan
Dari perhitungan diatas diketahui bahwa proyek akan tertutup dalam jangka waktu 2 tahun 4 bulan. Hal ini berarti proyek pengembangan sistem informasi layak untuk dikembangkan karena nilai lebih kecil dari 3 tahun. b. Metode Pengembalian Investasi ( Return of Invest )
8
Metode pengembalian investasi (return on investment) digunakan untuk mengukur prosentase manfaat yang dihasilkan oleh proyek dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkannya. Return On Investment (ROI) dari suatu proyek investasi dapat dihitung dengan rumus: Total Manfaat – Total Biaya ROI =
x 100 % Total Biaya Jika ROI > 0 maka proyek dapat diterima Dari tabel biaya dan manfaat dapat diperoleh manfaat sebagai berikut: Manfaat tahun 1 = Rp. 7.726.957,Manfaat tahun 2 = Rp. 8.499.653,Manfaat tahun 3 = Rp. 9.349.618,- + = Rp. 25.576.228,Sedangkan biaya-biaya yang diperoleh adalah: Biaya tahun 0 = Rp. 13.948.100,Biaya tahun 1 = Rp. 1.973.052,Biaya tahun 2 = Rp. 2.170.357,Biaya tahun 3 = Rp. 2.387.392,- + = Rp. 20.478.901,ROI untuk investasi ini adalah sebesar:
Rp. 25.576.228- Rp. 20.478.901 ROI
=
x 100 % Rp. 20.478.901
= 0,25x 100 % = 25 %
Untuk menentukan kelayakan suatu ROI harus diatas 0% dari perhitungan diatas maka ROI untuk investasi memenuhi syarat. Hasil ROI > 0, berarti proyek sistem ini dapat diterima/layak digunakan karena proyek yang bersangkutan atau sistem baru ini akan memberikan keuntungan sebesar 25% dari biaya investasi. c.
Metode Nilai Sekarang / NPV ( Net Present Value ) Metode nilai sekarang bersih (net present value) merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang. Besarnya NPV bila dinyatakan dalam rumus adalah : Proceed 1 NPV
= - Nilai Investasi + (1+i)
Proceed 2 +
1
(1+i)
2
Proceed n + n (1+i)
Keterangan : NPV = Net Present Value Proceed 1…n = Proses uang tahun ke 1 … ke n i = Tingkat bunga diskonto diperhitungkan n = Umur proyek investasi Perhitungan kelayakan investasi menggunakan NPV dengan tingkat suku bunga diskonto 7,25% ( sumber www.bi.go.id tanggal 21 september 2013 ) adalah sebagai berikut: Rp. 5.753.905 NPV
= - Rp. 13.948.100 + (1+7,25%)
1
Rp. 5.753.905
9
Rp. 6.329.296 +
(1+7,25%)
Rp. 6.962.226 + 3 (1+7,25%)
Rp. 6.329.296
Rp. 6.962.226
2
NPV
= - Rp. 13.948.100 +
+ 1,0725
+ 1,15026
1,3231
= - Rp. 13.948.100 + Rp. 5.364.946,387 + Rp. 5.502.491,610+ Rp. 5.262.055,778 = Rp. 2.181.393.775,-
Dari hasil diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa proyek ini dinyatakan layak untuk diterapkan karena NPV > 0. Jika sistem baru sekarang diterapkan atau dipakai dengan ketentuan tingkat bunga diskonto 7,25 % maka keuntungan yang diterima adalah sebesar Rp. 2.181.393.775,-. Hasil pehitungan ketiga metode ( Payback Period, ROI, NPV ) tercantum dalam tabel: No
Metode Biaya dan Manfaat
Nilai
Syarat
Keputusan
1
Payback Peiod
2 tahun 4 bulan
Max 3 tahun
Layak
2
ROI
25 %
>0
Layak
3
NPV
Rp. 2.181.393.775,-
>0
Layak
4.
Implementasi dan Pembahasan
4.1
Implementasi dan Pembahasan Pengolahan Admin Implementasi dan pembahsan pengolahan admin adalah hasil realisasi dari
perancangan pada bab sebelumnya, pada halaman ini admin dapat merubah data admin yang ada ataupun menambah data admin baru dengan menginputkan data pada form yang telah disediakan, namun sebelumnya admin akan melakukan login sebagai otentikasi data admin.
4.1.1
Olah Data Admin Proses pengolahan data admin, penambahan, penghapusan maupun pengeditan
data.
4.2
Implementasi dan Pembahasan Peta Cabang & Perwakilan
4.2.1
Proses Olah Data Cabang & Perwakilan Pada proses olah data cabang dan perwakilan, admin memiliki hak akses untuk
mengolah data cabang dan perwakilan. Admin memiliki hak akses untuk mengolah data dan memanggil koordinat lokasi cabang dan perwakilan dari Google Map API berdasarkan titik longitude dan latitudenya ataupun langsung menentukan lokasi marker pada peta yang telah ditampilkan.
10
4.2.2
Proses Olah Data Kepadatan Jama’ah
Pada proses olah data kepadatan jama’ah ini, Proses olah data harus memilih kecamatan dan cabang sesuai dengan data yang ingin dimasukkan.
4.2.3
Proses Olah Data Kecamatan Pada proses olah data kecamatan ini, admin memiliki hak akses untuk mengedit,
menambah, dan menghapus data. Data kecamatan ini nantinya akan digunakan untuk melengkapi data-data persebaran perwakilan dan cabang, kepadatan jama’ah, persebaran fasilitas, serta persebaran zona industri.
4.2.4
Proses Visualisasi Peta Cabang & Perwakilan Proses ini merupakan hasil dari olah data perwakilan dan cabang, dan
kecamatan yang kemudian akan tampil di halaman pengunjung.
4.2.5
Proses Visualisasi Peta Kepadatan Jama’ah Proses ini merupakan hasil dari olah data perwakilan dan cabang, kepadatan
jama’ah dan kecamatan. Dan kemudian akan tampil di halaman pengunjung. tampilan informasi kepadatan jama’ah di halaman pengunjung merupakan hasil dari olah data perwakilan dan cabang, kepadatan jama’ah serta kecamatan. Berikut contoh kepadatan jama’ah di kecamatan plupuh pada tahun 20012/2013 disertai cabang yang ada di kepadatan tersebut.
4.3
Implementasi dan Pembahasan Peta Fasilitas
4.3.1
Proses Olah Data Fasilitas Pada proses olah data fasilitas, admin memiliki hak akses untuk mengolah data
fasilitas. Admin memiliki hak akses untuk mengolah data dan memanggil koordinat lokasi fasilitas dari Google Map API berdasarkan titik longitude dan latitudenya.
4.3.2
Proses Visualisasi Peta Fasilitas Proses ini merupakan hasil dari olah data fasilitas dan kecamatan. Yang
kemudian akan menghasilkan tampilan di halaman pengunjung.
4.4
Implementasi dan Pembahasan Peta Zona Industri
4.4.1
Proses Olah Data Jenis Industri Pada proses olah data jenis industri, admin memiliki hak akses untuk menambah,
menghapus, dan mengedit data. Untuk melengkapi data Jenis Industri di butuhkan kelengkapan data industri.
11
4.4.2
Proses Olah Data Industri Pada proses olah data Industri, admin meliki hak akses untuk menambah,
mengedit, atau menghapus data. Data Industri ini nantinya akan digunakan untuk melengkapi data jenis industri.
4.4.3
Proses Visualisasi Peta Zona Industri Proses ini merupakan hasil dari olah data jenis industri, industri, perwakilan dan
cabang serta
kecamatan yang kemudian akan menghasilkan tampilan di halaman
pengunjung.
4.5
Implementasi dan Pembahasan Halaman Berita Pada halaman berita ini merupakan tampilan informasi tentang berita terupdate
yang ada di Majlis Tafsir Al Qur’an khususnya di kabupaten Sragen. Admin dapat menabahkan, menghapus, ataupun menghapus data berita ini.
4.6
Implementasi dan Pembahasan Halaman Buku Tamu Pada halaman buku tamu atau komentar ini merupakan fasilitas untuk
pengunjung yang ingin memberikan saran atau bertanya tentang apapun yang berkaitan dengan Majlis Tafsir Al Qur’an di kabupaten Sragen. pada form edit buku tamu bisa di akses oleh admin.
5.
Penutup
5.1
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Aplikasi SIG cabang&perwakilan MTA ini dibuat melalui tahap analisis yaitu dengan menggunakan analisis kebutuhan dan analisis kelayakan, setelah itu tahap perancangan mulai dari rancangan DFD, rancangan database, dan rancangan interface. Kemudian tahap produksi sistem dengan Dreamweaver. 2. Sistem yang di buat telah mampu melakukan proses olah data admin, cabang dan perwakilan, kepadatan jama’ah, kecamatan, fasilitas, jenis industri, industri, berita, dan buku tamu. 3. Sistem mampu melakukan proses otentifikasi pengguna yang mebedakan antara pengguna biasa dengan admin Majlis Tafsir Al Qur’an, yang nantinya dapat melakukan proses olah data pada sistem ini. 4. Sistem mampu menampilkan informasi peta cabang dan , peta kepadatan jama’ah berdasarkan kecamatan atau berdasarkan cabangnya, peta fasilitas,
12
peta zona industri yang fungsinya menampilkan beberapa zona industri yang berkembang dikalangan para jama’ah berdasarkan data perwakilan dan cabang serta kecamatannya dengan tujuan agar masyarakat umum dapat ikut mengembangkan produk tersebut sekaligus untuk media promosi industri lokal serta, menampilkan informasi halaman berita dan halaman buku tamu . 5.2
Saran Saran-saran yang dapat digunakan untuk pengembangan skripsi ini adalah: 1.
Diharapkan sebelum diinputkan data akurat dan lengkap agar informasi yang tersajikan valid.
2.
Diharapkan pada pengembangan berikutnya memiliki lebih banyak fitur, seperti jalur alternatif serta transportasi alternatif untuk menuju lokasi yang dimaksud.
3.
Diharapkan pada aplikasi ini admin tidak hanya satu tetapi mencakup admin perwakilan yang mempunyai wewenang penuh terhadap sistem yang dibuat, dan admin cabang yang hanya bertugas mengedit, menghapus, serta menambah data sesuai dengan cabang yang dikelolanya.
4.
Diharapkan aplikasi ini bisa sebagai main program dimana semua kabupaten di seluruh indonesia memiliki aplikasi SIG MTA ini.
5.
Untuk pengembangan sistem kedepannya di harapkan aplikasi mampu menampilkan berbagai model peta seperti Sattelite, Hybrid, dan Terrain.
6.
Pengembangan sistem berikutnya diharap menambahkan data waktu pengajian dimulai serta tools untuk Zoom peta pada input data.
Demikian saran yang disampaikan agar dapat diterima sebagai masukan. Semoga rancangan website ini dapat digunakan sebaik mungkin dan mendapat manfaat yang maksimal. Terimakasih.
13
DAFTAR PUSTAKA Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan perancangan Sistem Informasi untuk keunggulan bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta:Andi. Arif, M. Rudyanto. 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta: Andi Offset. Hartanto, Bondan. 2013. Membangun Sistem Informasi Geografis Lokasi Puskesmas Di Kabupaten Sleman Berbasis Web. Program Sarjana. STMIK AMIKOM.Yogyakarta. MADCOMS. 2008. PHP & mySQL untuk Pemula. Yogyakarta: Andi Offset. Nugroho, Bunafit. 2004. Yogyakarta:Andi.
PHP
&
mySQL
dengan
Editor
Dreamweaver
MX.
Nugroho, Adi. 2004. Pemrograan Berorientasi Objek. Bandung:Informatika. Prasetyo, Didik Dwi. 2003. Tip dan Trik Kolaborasi PHP & My SQL untuk Membuat Web Database yang Interaktif. Jakarta:PT. Elex Media Komputindo. Prahasta, Eddy. 2008. Sistem Bandung:Informatika.
Informasi
Geografis
Konsep-Konsep
Dasar.
Suteja, Agus dkk. 2007. Mudah dan Cepat Menguasai Pemrograman WEB. Bandung:Informatika. Bootstrap.2013. Sleek, intuitive, and powerful front-end framework for faster and easier web development. http://getbootstrap.com/2.3.2/. Diakses tanggal 08 Oktober 2013. Developers, Google.2013. Google Maps JavaScript API v3. https://developers.google.com/maps/documentation/javascript/tutorial. Diperoleh 09 Oktober 2013. Bank Indonesia, 2013. Suku Bunga Dasar Kredit. http://www.bi.go.id/web/id. Diakses Tanggal 21 September 2013 S
14